prakerin - muhammad fahrezi kholif ardiansyah - xiii titl 2 - 1010945

117
GENSET 65 KVA/380 VAC/50 Hz/3 - 4 LINE SEBAGAI BACK UP POWER HOTEL TJIANG RESIDENCE SEMARANG LAPORAN Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Rangka Menempuh Ujian Akhir Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik Tahun Pelajaran 2013/2014 Disusun Oleh : NAMA : MUHAMMAD FAHREZI KHOLIF A. NIS : 1010945 PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG

Upload: lolingboy-olipardian

Post on 25-Nov-2015

119 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

GENSET 65 KVA/380 VAC/50 Hz/3 ( - 4 LINE SEBAGAI BACK UP POWER HOTEL TJIANG RESIDENCESEMARANG

LAPORAN

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Rangka Menempuh Ujian Akhir

Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Tahun Pelajaran 2013/2014

Disusun Oleh :

NAMA

: MUHAMMAD FAHREZI KHOLIF A.

NIS

: 1010945

PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7

(STM PEMBANGUNAN)

SEMARANG

2013

LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRILaporan dengan judul GENSET 65 KVA/380 VAC/50 HZ /3 ( - 4 LINE SEBAGAI BACK UP POWER HOTEL TJIANG RESIDENCE SEMARANG yang disusun oleh Muhammad Fahrezi Kholif Ardiansyah ini telah diperiksa oleh pembimbing lapangan dan telah disahkan oleh PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA SEMARANGPada tanggal:

Di

: Semarang

Pembimbing Industri / Lapangan

AGUS SULISTIANTO.AHT

Kabag Teknik

PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA

Mengetahui,

DENNY TANUDJAYA

Direktur Utama

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan dengan judul GENSET 65 kVA/380 VAC/50 Hz/3 ( - 4 LINE SEBAGAI BACK UP POWER HOTEL TJIANG RESIDENCE SEMARANG yang disusun oleh Muhammad Fahrezi Kholif Ardiansyah ini telah diperiksa oleh Guru Pembimbing Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) dan telah disahkan oleh SMK NEGERI 7 SEMARANG

Pada tanggal:

Di

: Semarang

Ketua Kompetensi Keahlian

Guru Pembimbing

Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Albasori, S.Pd

Hj. Rahayu, S.Pd

NIP. 197307292002121003

NIP.197109181998022001

Kepala SMK Negeri 7 Semarang

Drs. M Sudarmanto, M.Pd

NIP. 196108241987031009HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

1. Awalilah pekerjaan dengan doa agar mendapat ridho dari Allah SWT.

2. Hormatilah orang lain bila kau ingin dihormati.

3. Hidup adalah belajar, belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat.

4. Menjadi orang penting sangatlah baik, tapi menjadi orang baik lebih penting.

5. Waktu adalah kesempatan, maka gunakanlah waktumu dengan sebaik-baiknya agar tidak menyesal dikemudian hari.

6. Ilmu lebih penting dari pada harta, karena ilmu akan menjagamu, sedangkan harta kamulah yang akan menjaganya.

7. Bila kau telah sukses janganlah lupa kepada Allah swt. serta orang-orang yang telah membantumu menuju kesuksesan.

8. Jiwa pasti sepi tanpa teman, tapi hati akan mati tanpa iman.

9. Kesuksesan tidak mungkin dicapai tanpa perjuangan keras.

10. Kesalahan hari ini merupakan pedoman untuk melangkah lebih baik di hari esok.

PERSEMBAHAN :

Laporan ini dipersembahkan kepada :

1. SMK Negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang.2. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberi penulis dorongan motivasi, material, maupun material.

3. Bapak-ibu guru SMK Negeri 7 Semarang yang telah banyak memberikan masukan serta saran sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

4. Staff dan karyawan PT. Dwi Berkah Arga Kencanayang telah memberi kami masukan dan bantuan selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri.

5. Teman-teman jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.6. Kerabat, dan sahabat terdekat.

7. Seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik meskipun tidak luput dari kekurangan..

8. Dan tak lupa seluruh pembaca yang budiman.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan praktik kerja industri di PT. DWI BERHKAH ARGA KENCANA SEMARANG selama 6 (enam) bulan serta telahmembuat Laporan Praktik Industri dengan judul GENSET 65 kVA/380 VAC/50 Hz/3 ( - 4 LINE SEBAGAI BACK UP POWER HOTEL TJIANG RESIDENCESEMARANGsebagai persyaratan untuk menempuh Ujian Akhir Sekolah di SMK Negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang.

Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di Dunia Industri. Adanya prakerin ini bertujuan untuk menambah pengalaman siswa tentang keadaan sebenarnya yang ada di industri atau lapangan, menyeimbangkan antara teori dan praktik di sekolah dengan industri, dan mendapat pengakuan dalam bentuk sertifikat kompetensi berstandar Nasional bahkan Internasional.

Dalam pembuatan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semuanya yang terhormat :

1. Bapak Drs. M Sudarmanto, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang.2. Bapak Albasori, S.Pd selaku ketua Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang.3. Ibu Rahayu selaku guru pembimbing penulis dari pihak sekolah yang telah banyak memberikan penjelasan yang bermanfaat serta dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat melasanakan praktek kerja industri dan menyelesaikan laporan dengan baik.4. Bapak Agus Sulistianto,AHT selaku pembimbing penulis dari pihak industri yang telah memberikan bimbingan, ilmu pengetahuan dan pengalaman baru selama Praktik Kerja Industri.5. Karyawan PT.DWI BERKAH ARGA KENCANA : Pak Sugiyanto, Pak Tri, Pak Yoyok, Pak Tyo, Pak Ratno, Pak Alwi, Pak Cecep, Pak Tamin, mas Adi, mas Fajar, mas Roni, mas David, mas Isbandi, mas Mulyono, mas Pras, mas Budi, Pak Joko, Bu Sih, dan Karyawan-Karyawan Admin yang telah banyak memberikan bantuan selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri.6. Kedua orang tua serta keluarga yang selalu memberikan doa, semangat, dorongan motivasi, dan bantuan finansial kepada penulis demi terwujudnya laporan ini.7. Sahabat dan kerabat penulis yang telah memberikan segala jenis bantuan.8. Teman-teman Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis.Dalam penyelesaian atau penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran dari para pembaca.

Penulis memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca. Semoga laporan praktik kerja industri ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDULi

LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRIii

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAHiii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHANiv

KATA PENGANTARvi

DAFTAR ISIviii

DAFTAR GAMBARxi

DAFTAR LAMPIRANxiii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktik kerja Industri1

1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri2

1.3. Tujuan Penulisan Laporan2

1.4. Alasan Pemilihan Judul3

1.5. Pembatasan Laporan3

1.6. Metode Pengumpulan Data4

1.7. Sistematika Penulisan Laporan5

BAB IITINJAUAN UMUM PERUSAHAAN / INDUSTRI

2.1. Sejarah Singkat PT. Dwi Berkah Arga Kencana6

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan7

2.3. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan / Industri12

BAB III TINJAUAN TEKNIK PERUSAHAAN

3.1. Administrasi Teknik15

3.2. Teknik Pelaksanaan15

3.3. Macam-Macam Pekerjaan15

BAB IVPEMBAHASAN

4.1. Genset18

4.1.1. Generator18

4.1.1.1. Pengertian Generator18

4.1.1.2. Prinsip Kerja Generator19

4.1.1.3. Konstruksi Generator21

4.1.2. Mesin Diesel26

4.1.2.1. Pengertian Mesin Diesel26

4.1.2.2. Cara Kerja Mesin Diesel26

4.1.2.3. Bagian-Bagian Utama Mesin Diesel30

4.1.2.4. Pemeriksaan Komponen Mesin Diesel31

4.2 Perencanaan Genset Hotel Tjiang Residence37

4.2.1. Data Beban Total42

4.2.2. Penentuan Daya Genset43

4.2.3. KHA Penghantar dan Pengaman45

4.2.4. Pentanahan46

4.2.5. Dimensi untuk Ruangan Genset47

4.3. Komponen-Komponen Genset Hotel Tjiang Residence48

4.3.1. Komponen-Komponen Kontrol Genset48

4.3.2. AMF & ATS55

4.3.2. Modul DSE 311056

4.3.2.1. Pengertian Modul DSE 311058

4.3.2.2. Pengoperasian Genset Dengan DSE 311059

4.4. Maintenance Genset60

4.5. Troubleshooting Genset62

BAB VPENUTUP

5.1. Kesimpulan67

5.2. Kesan68

5.3. Saran69

DAFTAR PUSTAKA71LAMPIRAN - LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang.7

Gambar 2. Denah Lokasi PT Dwi Berkah Arga Kencana13

Gambar 3. Unit-unit bangunan di PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang. 14

Gambar 4. Sistem Pembangkitan Generator Sinkron Gambar 19

Gambar 5. Kumparan 3 Fasa20

Gambar 6. Konstruksi Generator Sinkron21

Gambar 7. Cara kerja Mesin Diesel28

Gambar 8. Fuel Filters (Wire-element Type)32

Gambar 9. Fuel Filters (Paper Element Type)32

Gambar 10. Pompa Injeksi Bahan Bakar 33

Gambar 11. Pemeriksaan Minyak Pelumas34

Gambar 12. Pemeriksaan Sistem Pendingin35

Gambar 13. Pemeriksaan Baterai36

Gambar 14. Pembagian Beban Pada SDP Lantai 137

Gambar 15. Pembagian Beban Pada SDP Lantai II38

Gambar 16. Pembagian Beban Pada Pompa Air Panas39

Gambar 17. Pembagian Beban Pada Pompa Air Bersih40

Gambar 18. Pembagian Beban Pada Pompa Sirkulasi41

Gambar 19. Jarak Ruang untuk Genset47

Gambar 20. MCCB48

Gambar 21. Frequency meter49

Gambar 22. Volt meter49

Gambar 23. Ampere meter50

Gambar 24. Hour meter50

Gambar 25. Generator Fuel Pressure Gauge50

Gambar 26. Generator Water Temperature Gauge51

Gambar 27. Selector Switch Ampere meter51

Gambar 28. Selector Switch Volt meter52

Gambar 29. Pilot Lamp52

Gambar 30. Modul DSE 3110 Tampak Depan56

Gambar 31. Modul DSE 3110 Tampak Belakang56

Gambar 32. Typical Wiring Diagram DSE 311057

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Penetapan Jam Kerja10

Tabel 2. Jenis Lokasi dan Keuntungan Perusahaan12

Tabel 3. Data Beban Hotel Tjiang42

Tabel 4. Data Teknis Genset44

Tabel 5. Kode Pengenal Kabel53

Tabel 6. Troubleshooting pada Genset65

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang atau lebih dikenal dengan STM Pembangunan Semarang merupakan sekolah yang diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang handal, ahli, dan berkualitas di bidang teknik.

Dalam upaya untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal ahli dan berkualitas, diberlakukan sistem kurikulum PSG (Pendidikan Sistem Ganda)di SMK N 7 Semarang.

PSG (Pendidikan Sistem Ganda) merupakan sistem yang memberlakukan sistem pendidikan secara ganda, yaitu pendidikan formal (sekolah) dan pendidikan informal (dunia usaha/industri).Karena itu dilaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) sebagai pendidikan informal.Praktik kerja industri ini dilaksanakan sebagai wujud dari sistem LINK AND MATCH yaitu sebuah program kerjasama antara lembaga pendidikan dengan industri.Harapan pihak sekolah dari penyelenggaraan Program Praktik Kerja Industri ini yaitu agar siswa SMK N 7 Semarang dapat menjadi sumber daya manusia yang handal, ahli, dan berkualitas di bidang teknik. Disamping itu kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membiasakan diri dengan suasana lingkungan kerja, sehingga keahlian siswa diharapkan meningkat sesuai kebutuhan atau tuntutan dunia industri.1.2 Tujuan PraktikKerja Industri

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri sebagai penunjang mutu pendidikan memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Menghasilkan tenaga kerja yang handal, ahli, dan berkualitas di bidang teknik.2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk beradaptasi dengan suasana di lingkungan kerja/industri.3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam penyerapan teknologi baru dari dunia industri.4. Sebagai tambahan pengetahuan/wawasansiswa-siswi tentang jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan di tempat kerja.5. Sebagai media untuk mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan pekerjaan di industri.6. Memperkokoh hubungan sekolah dengan industri, sehingga terjalin hubungan kerjasama yang baik7. Siswa belajar mengatasi masalah yang timbul atau kesulitan yang ditemui saat di dunia kerja.1.3 Tujuan Penulisan Laporan Setelah melaksanakan praktik kerja industri, penulis diharapkan menyusun laporan ini yang bertujuan sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menempuh Uji Kompetensi dan Ujian Akhir Sekolah (UAS).

2. Sebagai kewajiban dan bukti bahwa siswa-siswi setelah melakukan kegiatan praktik kerja industri selama enam bulan.3. Mengembangkan pemahaman dan penalaran siswa-siswi dalam menyusun laporan secara ilmiah.4. Penulis dapat memelajari kembali pengetahuan yang didapat dari praktik kerja industri.5. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah, sehingga dapat berguna kepada para pembaca.

1.4 Alasan Pemilihan JudulKebutuhan energi listrik yang berkesinambungan dalam berbagai bidang saat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung beban yang pemakaiannya dituntut untuk selalu aktif dalam berbagai kondisi. Namun PLN tidak dapat selalu memasok listrik sepanjang waktu, karena adanya kemungkinan terjadinya gangguan atau pemadaman. Untuk mengantisipasi masalah ini, diperlukan energi listrik cadangan untuk memasok kebutuhan listrik.Karena itu, sering digunakan Generator Set atau yang sering disingkat genset untuk menyuplai energi listrik cadangan.

Dalam memenuhi kebutuhan energi listrik cadangan pada Hotel Tjiang, maka PT. Dwi Berkah Arga Kencana, yang merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dibidang Mechanical & Electrical Contractors, Mechanical & Electrical Equipments Supplies, Mechanical & Electrical Design Services, Switchboards, and Panel Manufacturer, memasang genset agar dapat memasok listrik cadangan pada Hotel Tjiang.Oleh karena itu penulis memilih judul GENSET 65 kVA/380 VAC/50 Hz/3 ( - 4 LINE SEBAGAI BACK UP POWER HOTEL TJIANG RESIDENCE SEMARANG karena penulis ingin mengetahui dan mempelajari macam-macam, prinsip kerja, bagian-bagian, dan pemilihan jenis genset yang tepat, sehingga dapat berguna dan diaplikasikan secara benar.

1.5Pembatasan LaporanDalam laporan ini penulis hanya menguraikan tentang perencanaan, bagian-bagian kelistrikan (tidak membahas keseluruhan mesin), prinsip kerja, dan troubleshooting dan maintenance jika terjadi masalah pada Genset serta hal-hal lain yang berkaitan dengan sistem Genset.Adanya pembatasan laporan ini digunakan untuk membatasi pembahasan agar sesuai dengan inti permasalahan yang dibahas dan tidak terjadi kesalahpahaman serta kesenjangan pendapat antara penulis dengan pembaca.1.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis guna mempermudah dan menambah materi dalam menyusun laporan ini diantaranya :1. Metode Observasi

Metode ini merupakan pengamatan secara langsung kondisi di lapangan atau industri, sehingga penulis mendapatkan data-data tentang Genset.2. Metode InterviewMerupakan melakukan tanya jawab dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan perawatan kereta tersebut, baik di kantor maupun di lapangan.

3. Metode Studi Pustaka/Literatur

Penulis melakukan studi literatur untuk mendapatkan data-data yang penting guna menunjang kelengkapan dalam pembuatan laporan prakerin. Hal-hal yang dilakukan dalam pemenuhan studi pustakan antara lain membaca dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan Genset yang diperoleh dari buku-buku di perpustakaan atau di toko buku.

4. Metode Eksperimen (Praktek Secara Langsung)

Merupakan metode yang paling utama dalam penyusunan laporan dimana penulis memperoleh data dengan melakukan pengamatan secara langsung.

5. Metode Browsing (Mencari lewat internet)

Metode browsing yaitu mencari referensi informasi dan hal-hal tentang Genset dari searching engine melalui media internet.1.7Sistematika Penulisan Laporan

Untuk mempermudah penyusunan laporan maka penulis menggunakan sistematika laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang praktik kerja industri, tujuan praktik kerja industri, tujuan penulisan laporan, alasan pemilihan judul, pembatasan laporan, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan laporan.BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN / INDUSTRIBerisi tentang hal-hal tentang keadaan industri tempat penulis melaksanakan PRAKERIN. Pada bab ini diuraikan mengenai sejarah perusahaan, sturktur organisasi pada perusahaan, arus kerja workshop dan lain sebagainya.

BAB III TINJAUAN TEKNIK Pada bab ini penulis mencoba memberikan gambaran umum kepada para pembaca tentang Genset, macam-macamnya, bagian-bagian kelistrikan, dan prinsip kerjanya.BAB IV PEMBAHASANPada bab ini penulis akan mengupas isi laporan ini yaitu tentang sistem Genset pada Hotel Tjiang.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan, kesan-kesan, saran-saran dan penutup baik untuk pihak industrimaupun kepada pihak sekolah.BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang adalah perusahaan yang semula hanya bergerak dalam bidang reparasi listrik. Gambaran sejarah mengenai PT DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang adalah sebagai berikut :

Pada tahun 1984, Bapak Bambang Soeharsono mendirikan sebuah industri yang bergerak dalam bidang reparasi motor listrik, dan awal mulanya bengkel tersebut diberi nama PT DIPTA BAROKAH. Dalam beberapa tahun berikutnya, usaha tersebut menjadi berkembang dan diminati banyak pelanggan, karena usahanya semakin berkembang kemudian usaha Bapak Bambang Soeharsono tersebut dibantu oleh Bapak Ir. Bambang Sulistiarsono yang merupakan anak dari Bapak Bambang Soeharsono, dan Bapak Ir. Bambang Sulistiarsono juga mengajak temanya untuk bergabung yaitu Bapak Denny Tanudjaya.

Namun setelah perusahaan tersebut berjalan cukup lama Bapak Ir. Bambang Sulistiarsono wafat, dan terjadilah kevacuman dalam perusahaan tersebut. Setelah terjadi kevacuman sekitar satu tahun, kegiatan dalam perusahaan tersebut pun berjalan kembalisetelah bergabungnya adik dari Bapak Ir. Bambang Sulistiarsono yaitu Bapak Agus Sulistiantono, AHT, dan pada tanggal 24 September 1997 PT DIPTA BAROKAH berganti nama menjadi PT DWI BERKAH ARGA KENCANA di bawah pimpinan Bapak Denny Tanudjaya, dan perusahaan tersebut beralamat di jalan Majapahit no.240 Semarang.

PT DWI BERKAH ARGA KENCANA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Mechanical & Electrical Contractors, Mechanical & Electrical Equipments Supplies, Mechanical & Electrical Design Services, Switchboards, and Panel Manufacturer.

2.2 Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan tidak akan berjalan dengan baik bila tidak ada pengelolaan yang baik dari perusahaan tersebut. Di mana sistem pengelolaannya berbeda-beda sesuai dari perencanaan serta tujuan perusahaan tersebut. Dari sifat serta keadaan yang memungkinkan sebuah perusahaan dapat berkembang menurut apa yang telah direncanakan sebelumnya. Maka masing-masing perusahaan mempunyai sistem dan struktur organisasi yang berbeda-beda dan tentunya harus sesuai dengan perusahaan tersebut. Pada umumnya perusahaan sedang atau besar mempunyai struktur organisasi sistem garis, seperti diterapkan oleh PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang, sebagai gambaran umum dalam setiap perusahaan terdapat struktur organisasi yang makna di dalamnya terlampir uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam berorganisasi, dalam hal ini struktur organisasi yang dibahas adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang.

Tugas dan Kewajiban

a. Direktur Utama

Menyusun kebijakan dan merencanakan kegiatan perusahaan. Bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dalam proses produksi dengan tidak melupakan mutu dan kualitas produk. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan dalam proses produksi. Merumuskan strategi perusahaan dan menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh badan pengawasan dalam proses produksi.b. Direktur Operasional

Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Direktur Utama. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekertarisan. Merencanakan dan mengembangkan sumber pendapat.c. Direktur Teknik

Mengkoordinasikan dan mengendalikan produksi kegiatan di bidang perencanaan teknik, produksi, distribusi dan perawatan teknik.

Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi.

Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik.

d. Kepala Bagian Teknik

Memutuskan, menerima atau menolak produksi. Mengkoordinasi pengujian kualitas produksi. Memeriksa dan melakukan pelaksanaan operasional. Melakukan koreksi-koreksi.e. Manager Marketing

Melakukan kegiatan promosi dan penawaran barang kepada konsumen di dalam maupun di luar kota. Tonggak utama kegiatan pemasaran. Melakukan pemesanan bahan baku kepada gudang sesuai dengan permintaan. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengiriman barang dan pembinaan kepada pelanggan. Sistem Kepegawaian

Karena tenaga kerja merupakan salah satu unsur terpenting dalam laju dan perkembangan sebuah perusahaan, maka tenaga kerja menjadi tulang punggung dalammenjalankan proses produksi pada sebuah perusahaan.

Dalam sistem penggajian, PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang memiliki 3 kategori sistem penggajian, yaitu :

Sistem Harian

Sistem Borongan

Sistem Bulanan

a. Tata Tertib Perusahaan

Karyawan diharuskan masuk dan pulang kerja sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Karyawan dilarang membawa minuman keras dalam perusahaan.

Karyawan harus mendapat izin dari atasan apabila ingin pulang karena ada urusan penting.

b. Jadwal Kerja

Tabel 1. Daftar penetapan jam kerja di PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang

No.HariJam Kerja

1.Senin08.00 16.00

2.Selasa08.00 16.00

3.Rabu08.00 16.00

4.Kamis08.00 16.00

5.Jumat08.00 16.00

6.SabtuLibur

7.MingguLibur

Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja secara umum bertujuan untuk mewujudkan suasana kerja agar tumbuh rasa aman, tentram, dan gairah kerja sehingga dapat mempertinggi mutu hasil pekerjaan serta meningkatkan kualitas pelayanan dan prestasi dalam bekerja.Keselamatan kerja benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi kecelakaan dan menjamin keselamatan di dalam melaksanakan tugasnya.Hal ini sesuai dengan UU No.I Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja No.Kep.25/MEN/1982 yang berlaku disesuaikan pokok-pokok kebijaksanaan pemimpin. Saat ini, PT Dwi Berkah Arga Kencana sedang dalam proses pengadaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, namun hingga saat ini keselamatan kerja PT Dwi Berkah Arga Kencana sudah meliputi pengadaan alat pengaman, alat-alat kerja dan sarana distribusi yang berfungsi dengan baik, ruang kerja yang bersih dan tertata rapi sehingga menumbuhkan rasa aman pada karyawan dan memantabkan hasil kerja, yang selanjutnya dapat menguntungkan perusahaan. Hasil kerja yang berkualitas tinggi dapat memberikan kepercayaan konsumen kepada perusahaan.

Pemeliharaan Tempat Kerja

Tempat kerja di PT Dwi Berkah Arga Kencana sangat diperhatikan dan mutlak dilaksanakan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menyediakan tempat kerja yaitu :

a) Penempatan alat-alat yang tertata rapi dan teratur sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan.

b) Kebersihan alat serta lingkungan tempat kerja harus selalu bersih dari kotoran, debu, cat, dll.

c) Pengaturan saluran listrik yang baik dan rapi sehingga terkesan indah dan terhindar dari kecelakaan akibat kebakaran.

d) Pemeliharaan alat-alat mekanik yang dilakukan secara rutin.

2.3. Lokasi dan Tata Letak Perusahaan/Industri

PT Dwi Berkah Arga Kencana berlokasi di jalan Majapahit no. 240 Semarang. Pemilihan lokasi perusahaan tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Locations of Raw Materials

Lokasi perusahaan dekat dengan persediaan bahan baku sehingga biaya yang dikeluarkan lebih efisien.

2. Locations of Market

Penentuan lokasi mempertimbangkan keberadaan pasar sasaran penjualan sehingga produk dan jasa yang ditawarkan terjangkau.

3. Lokasi Strategis

Lokasi perusahaan dekat dengan bandara dan pelabuhan sehingga dalam masalah pengiriman barang tidak begitu rumit.

4. Labor Factor

Lokasi perusahaan dekat dengan pemukiman penduduk sehingga lokasi tersebut memungkinkan banyak menyediakan tenaga kerja.

Tabel 2. Jenis lokasi dan keuntungan perusahaan

No.Jenis LokasiKeuntungan

1.Locations of Raw Materials Dekat dengan Pasar Gayamsari

Dekat dengan toko-toko alat elektronik serta material

2.Locations of Market Dekat dengan daerah ruko-ruko

Dekat dengan kantor-kantor usaha

Dekat dengan daerah bisnis

3.Lokasi Strategis Tidak jauh dengan kantor-kantor pengiriman barang

Tidak jauh dengan Bandara dan Pelabuhan

4.Labor Factor Dekat dengan kawasan padat penduduk Tlogosari

Dekat dengan Pasar Gayamsari

Pada gambar berikut ini dapat kita lihat letak PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang.

Gambar 2. Denah Lokasi PT Dwi Berkah Arga Kencana

Di dalam PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang juga terdapat beberapa unit bangunan yang cukup luas, yaitu :

Gambar 3. Unit-unit bangunan di PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang.

BAB III

TINJAUAN TEKNIK PERUSAHAAN

3.1. Administrasi Teknik

Proses kontrak kerja yang disetujui PT Dwi Berkah Arga Kencana, pelaksanaannya harus cepat, tepat dan sesuai dengan tender yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Jika dalam proses pengerjaannya mengalami keterlambatan maka akan mendapat konsekuensi sesuai persetujuan sebelumnya.

3.2. Teknik Pelaksanaan

Untuk teknik pelaksanaan biasanya pelaksana teknik menunggu instruksi kerja dari staff teknik maupun kabag teknik, keselamatan kerja sangat diperhatikan dalam proses pelaksanaan kerja.

3.3. Macam macam Pekerjaan

PT Dwi Berkah Arga Kencana Semarang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha alat alat listrik, bidang usaha tersebut diantaranya :

1. Pengadaan dan perakitan panel (Panel Maker)

Panel Induk (Main Distribution Panel) Panel Kontrol Otomatis (ATS & AMF Panel) Panel Kapasitor (Capasitor Bank) Panel Tukar (Change Over Switch Panel) Panel Sinkron (Synchronizing Panel)2. Mechanical & Electrical Contractor :

Instalasi Jaringan Menengah dan Rendah

Instalasi Gardu Induk

Instalasi Mesin Industri

Instalasi Penangkal Petir

3. Pengadaan dan Pembuatan macam macam pemanas :

Pengering Kayu (Kiln Dry) Transfer Panas (Heat Exchanger)

Pemanas Infra Merah (Infra Red Heater)

Pemanas Pipa dengan Sirip (Fin Turbular Heater)

4. Perawatan dan Reparasi

Gulung baru lilitan motor, trafo, generator (Rewinding motor, trafo & generator).

Dari awal berdirinya PT Dwi Berkah Arga Kencana sampai sekarang telah banyak proyek pembangunan yang ditangani di dalam maupun di luar Pulau Jawa. Salah satunya adalah sebagai berikut :

Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal Industri

Henrison Iriana Irian Jaya

Benur Biru Hatchery Jepara, Jawa Tengah

Alsena Hatchery Yogyakarta

Seafer General Food Kendal, Jawa Tengah

Proyek Akademi Kepolisian Semarang

Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal Hotel

Hotel Pandanaran Semarang, Jawa Tengah

Lombok Sea Cottage Holiday Lombok, NTB

Quality Hotel Wahid Salatiga, Jawa Tengah

Hotel The Grand Natia Bungalow Bali

Hotel Legian Nirwana Kuta, Bali

Best Hotel & Best Appartement Best Western Semarang

Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal Rumah Sakit

Rumah Sakit Denta Tama Sragen, Jawa Tengah

Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta

Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito Yogyakarta

RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Jawa Tengah

Dari sekian banyaknya proyek yang telah ditangani, mulai dari mekanikal, elektrikal, dan lain sebagainya maka daftar inventaris alat alat kerja PT Dwi Berkah Arga Kencana pun juga semakin lengkap salah satunya adalah sebagai berikut :

a. Alat Alat Kerja Mekanik :

Genset 12,5 kVA

Yanmar

3 Unit

Mesin Las Listrik 5 kW/220 VDongfeng

8 Set

Hydrolic Press Brake 1 kW

Amanda

1 Set

Mesin Bor 600 W

Black & Decker4 Set

Mesin Bubut 22 HP

Japan

1 Set

Mesin Gerinda 750 W

Black & Decker7 Set

Mesin Bending Ducting

RRC

2 Set

Tackel 3 ton

Japan

3 Set

Snei Pipa

RRC

6 Set

b. Alat Alat Kerja Listrik :

Tang Ampere

Kyoritsu

3 Set

Tang Cos Phi Meter

Kyoritsu

1 Set

AVO meter Digital & Analog

Sanwa

4 Set

Frequency Meter

AEG

3 Set

Mega ohm meter

Sanwa

2 Set

Earth tester

Sanwa

2 Set

Contactles RPM meter

AEG

2 Set

Digital Thermometer

Omron

1 Set

SWR meter

Icom

2 Set

Lux meter

Japan

1 Set

Osciloscope

Kenwood

1 Set

BAB IV

GENSET 65 KVA/380 VAC/50 Hz/3 ( - 4 LINE SEBAGAI BACK UP POWER HOTEL TJIANG RESIDENCESEMARANG

4.1. Generator Set

Genset (generator set) merupakan serangkaian alat (generator, prime mover, dan komponen-komponen lainnya) yang dirangkai dalam satu unit yang berfungsi untuk menghasilkan energi listrik. Genset digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang membutuhkan sumber daya listrik secara berkesinambungan, atau area pedesaan yang tidak memiliki akses untuk secara komersial untuk menghasilkan listrik.

4.1.1. Generator

4.1.1.1. Pengertian Generator

Generator adalah alat / mesin yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui proses induksi elektromagnetis.

Generator ini mendapat energi mekanis dari prime mover (penggerak utama) yang dipasang pada poros generator agar prime mover dapat berputar Di dalam frame (rangka) generator terpasang kumparan-kumparan yang dipasang sedemikian rupa sehingga dari putaran prime mover, kumparan-kumparan tersebut terjadi induksi elektromagnet dan menghasikan energi listrik. Tenaga listrik dikeluarkan melalui terminal-terminal yang terpasang.

Sedangkan genset (generator set) merupakan serangkaian alat (generator, prime mover, dan komponen-komponen lainnya) yang dirangkai dalam satu unit yang berfungsi untuk menghasilkan energi listrik. Genset digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang membutuhkan sumber daya listrik secara berkesinambungan, atau area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik.

Generator terpasang satu poros dengan prime mover, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor.

4.1.1.1. Prinsip Kerja Generator

Generator serempak (sinkron) adalah suatu penghasil tenaga listrik dengan landasan hukum Faraday. Jika pada sekeliling penghantar terjadi perubahan medan magnet, maka pada penghantar tersebut akan dibangkitkan suatu gaya gerak listrik (GGL) yang sifatnya menentang perubahan medan tersebut. Untuk dapat terjadinya gaya gerak listrik (GGL) tersebut diperlukan dua kategori masukan, yaitu:

1. Masukan tenaga mekanis yang akan dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover).

2. Arus masukan (If) yang berupa arus searah yang akan menghasilkan medan magnet yang dapat diatur dengan mudah.

Di bawah ini akan dijelaskan secara sederhana cara pembangkitan listrik dari sebuah generator.

Gambar 4. Sistem Pembangkitan Generator Sinkron

keterangan:If : Arus medan

U S : Kutub generator

Sumbu Putar : Poros Generator

: Fluks medan

Apabila rotor generator diputar pada kecepatan nominalnya, dimana putaran tersebut diperoleh dari putaran penggerak mulanya (prime mover), kemudian pada kumparan medan rotor diberikan arus medan sebesar If, maka garis-garis fluksi yang dihasilkan melalui kutub-kutub inti akan menghasilkan tegangan induksi pada kumparan jangkar stator sebesar:

Ea = C. n.

keterangan:

Ea : Tegangan induksi yang dibangkitkan pada jangkar generator

C : Konstanta

n : Kecepatan putar

: Fluksi yang dihasilkan oleh arus penguat (arus medan)

Apabila generator digunakan untuk melayani beban, pada kumparan jangkar generator akan mengalir arus. Untuk generator 3 fasa, setiap belitan jangkar akan memilki beda fasa sebesar 120.

Gambar 5. Kumparan 3 Fasa

4.1.1.3. Konstruksi Generator

Generator terdiri dari dua bagian yang paling utama, yaitu:

1. Bagian yang diam (stator).

2. Bagian yang bergerak (rotor).

Gambar 6. Konstruksi Generator Sinkron

1. Bagian yang diam (Stator)

Bagian yang diam (stator) terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

a. Inti stator.

Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan magnetnya.

b. Belitan stator.

Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk mendapatkan tegangan induksi.

c. Alur stator.

Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan.

d. Rumah stator.

Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu dalam proses pendinginan.

Untuk generator kutub luar, stator terdiri dari kutub-kutub magnet yang menghasilkan medan magnet. Sedangkan untuk generator kutub dalam, stator merupakan armatur yang terdiri darililitan kawat yang akan menghasilkan tegangan

2. Bagian yang bergerak (Rotor)

Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor dan stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari :a. Poros Rotor

Poros rotor memiliki fungsi utama sebagai pusat gerakan berputar rotor. Fungsi lainnya adalah sebagai pangkal inti rotor, penempatan cincin seret, tempat bantalan peluru, dan tempat kipas pendingin yang dipasang pada ujung. Poros rotor ini terbuat dari baja kuat.

b. Inti Rotor

Inti rotor terbuat dari pelat-pelat baja dynamo, berbentuk silinder dan pada bagian luar terdapat alur-alur rotor tempat lilitan rotor. Inti yang berbentuk silinder ini mempunyai diameter lebih kecil dari diameter lubang tengah inti stator.

c. Lilitan Rotor

Lilitan ini terdiri dari kawat tembaga pejal berisolasi emai. Lilitan yang berbentuk kumparan-kumparan kemudian dimasukkan ke dalam alur-alur rotor (inti rotor). Kutub medan magnet yang dihasilkan bergantung pada putaran dan frekuensi. Besar kecepatan putaran generator dapat dihitung melalui persamaan berikut:

keterangan:

n = kecepatan putaran (rpm)

f = frekuensi (Hz)

p = jumlah kutub

Tegangan dan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh generator umumnya mempunyai frekuensi diantara 50 Hz 60 Hz. Untuk menentukan jumlah pasang kutub (p) atau kecepatan putar rpm (n), besarnya frekuensi harus sebanding dengan jumlah kutub dan kecepatan putarannya.d. Cincin Geser (Slip Ring)

Bagian ini terbuat dari cincin konduktor (bahan yang dapat menghantarkan arus listrik) dan sikat arang (carbon brush) yang berfungsi menghantarkan arus magnet penguat ke lilitan rotor. Arus yang disalurkan di sini adalah arus searah (DC), oleh karena itu dipasang dua cincin geser dimana sebuah untuk arus positif (dan) satunya untuk arus negatif (-).

Fungsi lain dari cincin seret yaitu untuk mengeluarkan / mengambil tegangan yang dihasilkan dari armatur yang berputar.

Pada generator ukuran besar, sikat arang dan cincin seret mulai ditinggalkan dan diganti dengan sistem tanpa sikat arang. Sistem ini disebut brushless.

e. Bantalan Peluru

Bagian ini berfungsi sebagai pemusat gerak rotor. Bentuknya bola dan terbuat dari baja kuat. Karena bola peluru berputar di antara kedua bantalan, hal ini memperbesar efisiensi mesin dengan mengurangi rugi gesekan.

f. Penguatan / Exciter

Tujuan penguatan adalah menguatkan kemagnetan medan utama. Penguatan generator ada dua macam yaitu :

1. Penguatan sendiri.

2. Penguatan terpisah.

1. Penguatan sendiri

Penguatan magnet sendiri dari generator memanfaatkan tenaga magnet sisa. Untuk generator kutub dalam, rotor terdiri dari kutub-kutub magnet dalam bentuk salient pole atau silinder yang menghasilkan medan magnet. Sedangkan untuk generator kutub luar, rotor merupakan armatur yang terdiri darililitan kawat yang akan menghasilkan tegangan.2. Penguatan terpisah

Penguat berasal dari sumber DC yang kemudian dialirkan pada kumparan.

4.1.2. Mesin Diesel

4.1.2.1. Pengertian Mesin Diesel

Mesin diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan motor bakar ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya. Untuk membangkikan listrik sebuah mesin diesel menggunakan generator dengan sistem penggerak tenaga disel atau yang biasa dikenal dengan sebutan Genset (Generator Set).

Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:

Design dan instalasi sederhana

Auxilary equipment sederhana

Waktu pembebanan relatif singkat

Konsumsi bahan bakar relatif murah dan hemat

Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Prime Mover:

Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi yang tinggi.

Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.

Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat besar.

4.1.2.2. Cara Kerja Mesin Diesel

Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Pada mesin diesel/engine terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi ( 30 arm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis.

Pada mesin diesel penambahan panas atau energi senantiasa dilakukan pada tekanan yang konstan. Pada mesin diesel, piston melakukan 2 langkah pendek menuju kepala silinder pada setiap langkah daya.

1. Langkah ke atas yang pertama merupakan langkah pemasukan dan penghisapan, di sini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkol berputar ke bawah.

2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros engkol terus berputar menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses pembakaran.

3. Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja, di sini kedua katup yaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros engkol terus berputar dan menarik kembali torak ke bawah.

4. Langkah keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup buang terbuka dan menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar karena pada proses keempat ini torak kembali bergerak naik ke atas dan menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4) termasuk proses pembuangan.

5. Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan mengulang kembali proses yang pertama, dimana udara dan bahan bakar masuk kembali.

Gambar 7. Cara kerja Mesin Diesel

Berdasarkan kecepatan proses diatas mesin diesel digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Diesel kecepatan rendah (n < 400 rpm)

2. Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)

3. Diesel kecepatan tinggi (n >1000 rpm)

Sistem starting adalah proses untuk menghidupkan/menjalankan mesin diesel. Ada 3 macam sistem starting yaitu:

a. Sistem start manual

Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya yang relatif kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol yang akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada faktor manusia sebagai operatornya.b. Sistem start elektrik

Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500 PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai/accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai dinamo yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN, sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.

c. Sistem start kompresi

Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu > 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.4.1.2.3. Bagian-Bagian Utama Mesin Diesel

Mesin diesel terdiri dari 5 bagian/sistem utama, yaitu :1. Sistem Bahan Bakar

Fungsi Sistem bahan bakar adalah mengalirkan bahan bakar mulai dari tangki bahan bakar sampai menyemprotkan dari pengabut pada waktu pembakaran di dalam silinder. Jenis bahan bakar yang digunakan umumnya adalah minyak solar atau minyak IDO (Ignition Diesel Oil).

2. Sistem Pendingin

Saat genset beroperasi, maka temperatur kerja mesin akan meningkat, untuk menurunkannya diperlukan sistem pendinginan dengan menggunakan air. Air yang digunakan untuk sistem pendinginan adalah air murni yang tidak mengandung kotoran dan kadar garam untuk mencegah terjadinya korosi. Air berfungsi untuk mendinginkan blok silinder dan turbocharger.3. Sistem Pelumasan

Fungsi sistem pelumasan adalah untuk mengurangi keausan mesin dengan cara mengalirkan minyak pelumas dari karter ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan pada waktu mesin sedang beroperasi.

4. Sistem Udara dan Gas Bekas

Fungsi sistem udara dan gas bekas (buang) adalah untuk mengatur udara pembakar ke dalam ruang bakar atau silider diwaktu langkah isap, udara ini dikompresikan waktu langkah kompresi dan mengeluarkan gas bekas dari silinder waktu langkah buang. Knalpot adalah bagian dari mesin diesel yang berfungsi untuk menyalurkan gas bekas sisa pembakaran ke udara luar, selain itu knalpot berfungsi juga sebagai peredam geteran akibat ledakan pembaaran dan tekanan gas buang.5. Sistem KelistrikanPengoperasian awal / starting mesin diesel generator bekerja dengan menggunakan battery / accumulator. Battery charger menjaga accu generator agar dayanya tetap penuh dengan precise float voltage.

Accu ini biasanya berkapasitas 12/24 V, maka battery charger harus dapat mengisi accu sampai kapasitas tersebut. Accu ini digunakan untuk menstart mesin diesel yang akan menggerakkan generator. Battery charger ini akan mengisi accu atau baterai sebesar 12/24 V yang digunakan untuk menstart genset. Suplai listrik didapat dari PLN atau generator itu sendiri.4.1.2.4. Pemeriksaan Komponen Mesin Diesel1) Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar

Sebelum melakukan pengisian bahan bakar pada tangki, periksa terlebih dahulu kondisi tangki dan pipa-pipanya bersih dari air, kotoran, dan bahan lainnya yang akan mengganggu sistem pembakaran mesin. Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, baru lakukan pengisian bahan bakar. Setelah pengisian, yakinkan bahan bakar berada pada batas level yang mencukupi dengan cara mengamati penunjukan level gauge bahan bakar. Selanjutnya sebelum pompa bahan bakar dioperasikan, lakukan pemeriksaan terlebih dahulu pada bagian saringan (filter) bahan bakar dengan cara sebagai berikut :a. Fuel Filters (Wire Element Type)

Gambar 8. Fuel Filters (Wire-element Type)

Buka tutup venting udara 1 dari filter

Buka priming handle pump 2 dari pompa bahan bakar dengan memutar berlawanan arah jarum jam, periksa filter dan coba operasikan.

Kencangkan kembali penutup 1, indikator penutup tersebut baik ketika ada aliran bahan bakar, maka tidak terjadi gelembung udara.b. Fuel Filter (Paper Element Type)

Gambar 9. Fuel Filters (Paper Element Type)

Longgarkan penutup venting udara 3 dari fuel filter

Operasikan priming pump handle 2 Kencangkan kembali 3 ketika aliran bahan bakar tidak terjadi gelembung udara.c. Pompa Injeksi Bahan Bakar (Fuel Injection Pumps)

Gambar 10. Pompa Injeksi Bahan Bakar

Longgarkan penutup venting udara 4 pompa injeksi bahan bakar Operasikan priming pump sampai aliran bahan bakar pada penutup tidak terjadi gelembung udara. Kencangkan priming pump dengan cara memutar searah jarum jam dan lakukan penekanan sebelum pengencangan penutup venting terakhir.2) Pemeriksaan Sistem Pelumasan (Lubrication System)

Tujuan pemeriksaan sistem pelumasan adalah untuk memastikan bahwa mesin terisi pelumas dengan cukup sehingga bisa melumasi bagian-bagian mesin secara baik, untuk menghindari terjadinya keausan pada bagian-bagian mesin.

Pemeriksaan minyak pelumas dilakukan dengan cara mencabut tuas duga minyak pelumas (oil level) berada pada level sekitar tigaperempat dari level yang seharusnya seperti yang diperlihatkan pada gambar 5.176. Bila level tidak mencukupi maka lakukan menam bahan minyak pelumas dengan menggunakan penuang yang bersih dengan minyak pelumas sesuai standar/ direkomendasikan pembuat mesin.

Gambar 11. Pemeriksaan Minyak Pelumas

3) Pemeriksaan Sistem Pendingin (Coolant System)

Tujuan pemeriksaaan sistem pendingin adalah untuk memastikan bahwa mesin beroperasi dengan pendinginan yang memadai sehingga terhindar dari proses keausan dan tidak terjadi pemanasan yang berlebihan yang bisa mengakibatkan kerusakan pada mesin atau menurunnya efisiensi mesin.

Pemeriksaan sistem pendingin dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Periksa dan yakinkan tidak ada kebocoran atau rembesan air secara teliti pada setiap bagian sistem pendingin terutama di bagian radiator.

b. Periksa level air pada radiator dan pastikan bahwa level pendingin (coolant level) mencukupi, bila kurang tambahkan air sampai level yang mencukupi.

c. Engkol (Cranking) mesin dengan menutup bahan bakar selama 30 detik untuk meyakinkan tekanan minyak menunjukkan normal. Jika tekanan minyak tidak naik dalam 30 detik, biarkan 1 menit sebelum dilakukan cranking kembali.

d. Jalankan mesin dengan kecepatan 600 sampai 700 rpm dalam tiga sampai lima menit.

e. Hentikan mesin dan periksa level air pendingin . Bila level air menunjukan penurunan (rendah) tambahkan kembali air pendingin.

f. Periksa kembali radiator dan yakinkan tidak ada rembesan dan kebocoran air dari sambungan-sambungan dan penutup radiator.

Gambar 12. Pemeriksaan Sistem Pendingin4) Sistem Udara Masuk (Air Inlet)

Tujuan pemeriksaan sistem udara masuk adalah untuk memastikan bahwa sistem saringan udara pembakaran dalam kondisi optimal sehingga debu/kotoran dapat tersaring dan tidak masuk ke ruang bakar.5) Pemeriksaan Sistem Kelistrikan (Electrical System)Tujuan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah untuk memastikan start up mesin diesel dapat dilakukan tanpa mengalami kesulitan yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan tegangan/tenaga dari baterai (accumulator).

Gambar 13. Pemeriksaan BateraiLangkah-langkah pemeriksaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Buka tutup baterai (accumulator), lalu periksa level larutan elektrolit pada masing-masing sel, pastikan berada pada 1 cm diatas lempeng lempeng sel.

b. Bila level terlalu rendah tambahkan larutan elektrolit pada sel-sel yang memiliki level rendah.

c. Periksa semua terminal-terminal baterai, bila ada yang longgar lakukan pengencangan.

d. Setelah selesai operasi genset, periksa kembali level elektrolit, bila ada rendah tambahkan air murni.

e. Periksa Spesific Gravity (SG) elektrolit bila dibawah ketentuan, isi (charge) kembali baterai.4.2 Perencanaan Genset Hotel Tjiang Residence

Gambar 14. Pembagian Beban Pada SDP Lantai 1

Gambar 15. Pembagian Beban Pada SDP Lantai II

Gambar 16. Pembagian Beban Pada Pompa Air Panas

Gambar 17. Pembagian Beban Pada Pompa Air Bersih

Gambar 18. Pembagian Beban Pada Pompa Sirkulasi4.2.1. Data Beban

No.PanelJenis BebanDaya

1.SDP Lt. I Instalasi Penerangan

Room Lobby

Room 101 110

Koridor Lt. 1

Kitchen

Pantry13.200W

2.SDP Lt. IIInstalasi Penerangan

Room Lobby

Room 201 210

Koridor Lt. 2

Kitchen

Parkir13.200W

3.SDP Pompa Pompa air panas 3 (Pompa air panas 3 (Pompa air bersih 3 (Pompa air bersih 3 (Pompa sirkulasi 3 (Pompa sirkulasi 3 (5005001.5001.5001.500

1.500W

W

W

W

WW

4.SDP ChillerChiller14.920W

Beban Total48.320W

Tabel 3. Data Beban Hotel Tjiang4.2.2. Penentuan Daya Pada Genset

Jumlah beban total pada Hotel Tjiang Residence adalah 48.320 W. Untuk menentukan daya genset yang akan dipasang, harus berdasarkan daya aktif beban tersebut, yaitu :

Jadi daya yang diperlukan untuk membackup seluruh beban pada Hotel Tjiang Residence 60.400 VA. Oleh karena itu, genset yang sebaiknya dipakai berdaya 65 kVA.

Genset yang dipasang pada Hotel Tjiang Residence memiliki spesifikasi komponen sebagai berikut :

Detail singkatPlace of Origin : Fujian China (Mainland)Brand Name: HY-POWER

Model Number: HYL-50

Output Type: AC Three Phase Speed

: 1500rpm

Frequency

: 50hz

Rated Power: 50kW/65kVARated Voltage: 400/230V

Rated Current: 90A

Engine Brand: LovolEngine model: 1004TG Engine Type: vertical type, 4stroke, air cooled, direct injection

Intaking method: NaturalGoverning method: MechanicalCooling system: Closed water cooled

Cyliner numbers: 4 - cylinders

Fuel consumption: less than 210g/kw.h

Quality Handle: 5 hours testing before shipment

Data TeknisGENSET MODELHYL-50

Continous Output (KW/KVA)50/65

Standby Output (KW/KVA)55/69

NET WET (kg / Open type)1150

PACKING SIZE (mm / Open type)1920*750*1245

DIESEL ENGINE MODEL1004TG

Ratedouput (kw/1500RPM)65.7

Max.output (kw/1500RPM)72.3

Governing methodMechanical/Electric

ApiratedTurbocharged

Grease-box Volume(L)9.5

Cylinder numbers4

Bore * Stroke (mm)100127

Capacity of Lubrication (L)8.5

Oil-box Volume(L)64

Fuel Consumption(g/kw.h)205

Displacement (L)3.99

Cooling Starting MethodClosed water cooled

Starting methodElectric Start

ALTERNATOR MODELHY-50

Rated ouput (kw)50

Rated Voltage (V)230/400V

Frequency (HZ)50

Power Factor (COS )0.8 lagging

Phase / Connection3-phase 4-wireY type connection

ExcitationBrushless

Coupling typeSingle Bearing-direct

Insulation classH

Voltage RegulationAVR

Control PanelV-meter, A-meter, Frequency meter, circuit breaker, transfer switch, temp.and pressure gauges, indicating lamp, hour meter, key starter, etc.

Tabel 4. Data Teknis Genset

4.2.3. KHA Penghantar dan Pengaman1. Menentukan KHA Penghantar KabelPerhitungan kabel penyulang genset dapat kita lihat pada PUIL 2000 pasal 5.6.1.3 yang berisi: penghantar dari terminal generator ke proteksi pertama harus mempunyai kemampuan arus tidak kurang dari 115% dari arus pengenal yang tertera pada pelat nama generator. Dengan rumus:

KHA = 115% x In Genset

Perhitungan:

In Genset= 123,59 AKHA Genset = 115% x 123,6 A = 142,13 A

Maka luas penampang kabel adalah NYY 4 X 50 mm2 dengan KHA sebesar 143 A.2. Menentukan Rating Pengaman GensetDalam menentukan rating pengaman keluaran genset menurut PUIL 2000 pasal 5.6.1.2.3 yang berisi generator yang bekerja pada 65 V atau kurang dan dijalankan oleh motor tersendiri, dapat dianggap telah diproteksi oleh gawai proteksi arus lebih yang mengamankan motor, bila gawai proteksi ini bekerja kalau generator membangkitkan tidak lebih dari 150 persen dari arus pengenal pada beban penuhnya.

Pada perancangan berikut arus lebih dari genset yang digunakan 150% sebagai faktor pengali dari In genset. Pengaman yang digunakan adalah MCCB. Karena MCCB memiliki rating arus yang besar dan dapat disetting sesuai dengan kebutuhan. MCCB sebagai pengaman dari arus hubung singkat dan arus beban lebih. MCCB yang digunakan sesuai untuk rating tegangan genset.

Maka MCCB yang digunakan sesuai untuk rating tegangan genset yaitu sebagai berikut :

Jadi MCCB yang digunakan sebesar 150 A4.2.4. Pentanahan

Begitu pula dengan pentanahan menurut PUIL 2000 pasal 3.7.2.2.2 yang berisi: jika terjadi keraguan terhadap keefektifan ikatan penyama potensial suplemen, hal itu harus dikonfirmasi bahwa resistans R antara BKT dan BKE yang dapat terjangkau secara simultan memenuhi kondisi berikut ini:

Dengan Ia adalah arus operasi gawai proteksi:

- untuk GPAS, In

- untuk GPAL, arus operasi 5 detik

Kita dapat perhatikan bahwa:

R = resistansi pembumian BKT perlengkapan dan instalasi listrik (ohm).

Ia = k x In, arus kerja pengaman rentang waktu 5 detik (ampere), dimana:

k = faktor konstanta yaitu:

Untuk pengaman lebur dengan rating pengaman: 2,5 5 In

Untuk pengaman selain pengaman lebur dengan rating pengaman:

1,25 3,5 InPerhitungan pentanahan untuk genset :

4.2.5. Dimensi untuk Ruangan Genset

Generator sebaiknya diletakkan di tempat terbuka dan berventilasi yang mencukupi suplai udara segar. National Electric Code (NEC) menyaratkan adanya ruang minimum sekitar 3 kaki (0.9144 meter) pada seluruh sisi generator untuk memastikan bebasnya aliran udara segar.Oleh karena itu, genset Hotel Tjiang Residence diletakkan di bagian belakang hotel yang terbuka. Namun karena kurangnya ruang, pada salah satu sisi genset jaraknya berdekatan dengan pintu geser.

Gambar 19. Jarak Ruang untuk Genset4.3. Komponen-Komponen Genset Hotel Tjiang ResidenceControl panel adalah peralatan untuk mengatur dan mengawasi operasi generator. Alat ini mencakup perlengkapan untuk outlet listrik dan kontrol. Setiap perusahaan memiliki variasi komponen yang berbeda pada control panel dari generator.4.3.1. Komponen-Komponen Kontrol Genset

1. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)

MCCB atau Moulded Case Circuit Breaker adalah alat pengaman yang berfungsi sebagai pengamanan terhadap arus hubung singkat dan arus beban lebih. MCCB memiliki rating arus yang relatif tinggi dan dapat disetting sesuai kebutuhan. Spesifikasi MCCB pada umumnya dibagi dalam 3 parameter operasi yang terdiri dari:

Ue (tegangan kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut: Ue = 250 V dan 660 V Ie (arus kerja), spesifikasi standar MCCB digambarkan sebagai berikut:

Ie = 40 A-2500 A

Icn (kapasitas arus pemutusan), spesifikasi standar MCCB digambarkan

sebagai berikut: Icn = 12 kA-200 kA

Gambar 20. MCCB

2. Frequency meter

Frequensy meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi listrik yang digunakan. Di Indonesia frekuensi standar yang dipakai adalah 50 Hz. Pemasangan frequency meter dirangkai secara paralel pada rangkaian listrik.

Gambar 21. Frequency meter

3. Volt meter

Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada suatu sirkuit listrik atau besar beda potensial antara dua titik pada suatu sirkuit. Volt meter dipasang secara paralel pada rangkaian listrik.

Sistem kerja volt meter yaitu ketika rangkaian di dalam voltmeter teraliri arus listrik akan timbul interaksi antar medan magnet dan kuat arus, gaya magnet tersebut yang mendorong jarum agar dapat menunjuk besaran yang tepat pada skala ukur.

Gambar 22. Volt meter

4. Ampere meter

Ampere meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus yang mengalir pada suatu rangkaian listrik. Ampere meter bekerja dengan prinsip gaya lorenz gaya magnetis. Ketika arus mengalir pada kumparan yang diselimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorenz yang dapat menggerakkan jarum ampere meter menunjuk pada skala ukur sesuai dengan besar arus yang mengalir.

Gambar 23. Ampere meter

5. Hour meterHour meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur waktu penggunaan genset.

Gambar 24. Hour meter6. Generator Fuel Pressure Gauge

Alat ini adalah alat yang digunakan untuk mengukur bahan bakar pada mesin diesel.

Gambar 25. Generator Fuel Pressure Gauge

7. Generator Water Temperature GaugeAlat ini adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan air pendingin pada mesin diesel.

Gambar 26. Generator Water Temperature Gauge

8. Selector SwitchSelector switch adalah alat yang digunakan untuk mengatur pengukuran arus atau tegangan.

Pada selector switch untuk ampere meter, ada 4 pilihan yaitu OFF, R, S, T. Jika selector switch menunjuk pada posisi OFF, ampere meter tidak mengukur apapun. Jika selector switch memilih salah satu dari R, S, atau T artinya yang diukur pada ampere meter arus pada jenis phase yang dipilih selector switch.

Gambar 27. Selector Switch Ampere meterPada selector switch untuk volt meter, ada 6 pilihan yaitu OFF, RS, ST, TR, RN, SN, dan TN. OFF menunjukkan volt meter tidak mengukur apapun. RS, ST, atau TR menunjukkan volt meter mengukur tegangan line (tegangan antar phase) yang dipilih. RN, SN, atau TN menunjukkan volt meter mengukur tegangan phase (tegangan antara phase dan netral) yang dipilih.

Gambar 28. Selector Switch Volt meter

9. Pilot Lamp

Pilot lamp berfungsi sebagai indikator untuk mengetahui adakah arus atau tidak pada setiap line phase genset. Warna yang digunakan untuk menandakan phase R, S, T adalah merah, kuning, dan hijau.

Gambar 29. Pilot Lamp10. Kabel Penghantar

Penghantar yang digunakan adalah berupa kabel yang memiliki bermacam-macam jenisnya. Penghantar untuk instalasi lisrik telah diatur dalam PUIL 2000. Menurut PUIL 2000 pasal 7.1.1 Persyaratan umum penghantar, bahwa semua penghantar yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji menurut standar penghantar yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang berwenang. Jenis Penghantar dilihat dari jenisnya penghantar dibedakan menjadi:

Kabel instalasi

Kabel instalasi ini digunakan untuk instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan untuk instalasi rumah tinggal yang pemasangannya tetap yaitu NYA dan NYM.

Kabel tanah

Terdapat dua jenis kabel tanah yaitu :

a. Kabel tanah termoplastik tanpa perisai

b. Kabel tanah bthermoplastik berperisai

Kabel Fleksibel

Tabel 5. Kode Pengenal Kabel

HurufKode Komponen

NKabel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar

NAKabel jenis standar dengan aluminium sebagai penghanar

YIsolasi PVC

rePenghantar padat bulat

MSelubung PVC

AKawat Berisolasi

rmPenghantar bulat berkawat banyak

sePenghantar padat bentuk sektor

smPenghantar dipilin bentuk sektor

-1Kabel dengan sistem pengenal warna urat dengan hijau-kuning

-0Kabel dengan sistem pengenal warna urat tanpa hijau-kuning.

2.7.2Pemilihan Luas Penampang Penghantar

Pemilihan luas penampang penghantar harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Menurut PUIL 2000 pasal 5.5.3.1 bahwa penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125% arus pengenal beban penuh.

- Untuk Arus Searah : In = P/V (A)

- Untuk Arus Bolak-balik Satu Fasa: In = P/(V.Cos ) (A)

- Untuk Arus Bolak-balik tiga Fasa: In = P/( .V.Cos ) (A)

KHA = 125% X In

Dimana :I = Arus Nominal Beban Penuh (A)

P = Daya Aktif (W)

V = Tegangan (V)

Cos = Faktor Daya

2. Drop Voltage

Drop voltage atau disebut dengan susut tegangan merupakan perbedaan antara tegangan sumber dengan tegangan di beban, karena tegangan di beban tidak sama dengan tegangan sumber yaitu tegangan di beban lebih kecil dari tegangan sumber, dapat disebabkan oleh factor arus dan impedansi saluran.

3. Sifat Lingkungan

Sifat lingkungan merupakan kondisi dimana penghantar itu dipasang. Faktor-faktor berikut harus diperhatikan :

Penghantar dapat dipasang atau ditanam dalam tanah denagan memperhatikan kondisi tanah yang basah, kering atau lembab. Itu akan berhubungan dengan pertimbangan bahan isolasi penghantar yang digunakan.

Suhu lingkungan seperti suhu kamar dan suhu tinggi, penghantar yang digunakan akan berbeda.

Kekuatan mekanis, misalnya: pemasangan penghantar di jalan raya berbeda dengan di dalam ruangan atau tempat tinggal. Penghantar yang terkena beban mekanis, harus dipasang di dalam pipa baja atau pipa beton sebagai pelindungnya.

4. Kemungkinan Lainnya

Kemungkinan lainnnya merupakan kemungkinan-kemungkinan yang akan

terjadi di masa yang akan datang. Seperti penambahan beban yang akan

mengacu pada kenaikan arus beban sehingga perhitungan KHA penghantar

untuk memilih luas penampang penghantar akan berbeda. Drop tegangan

maksimum yang diizinkan adalah dua persen untuk penerangan dan lima

persen untuk instalasi daya. 4.3.2. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)

AMF merupakan alat yang berfungsi menurunkan downtime dan meningkatkan keandalan sistem catu daya listrik. AMF dapat mengendalikan transfer Circuit Breaker (CB) atau alat sejenis, dari catu daya utama (PLN) ke catu daya cadangan (genset) dan sebaliknya. Dan ATS merupakan pelengkap dari AMF dan bekerja secara bersama-sama.

Automatic Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer suatu alat dari suplai utama ke suplai cadangan atau dari suplai cadangan ke suplai utama. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan digambarkan dengan blok diagram proses kerja AMF dan ATS.

Catu daya utama (PLN) tidak selalu menyalurkan energi listriknya, kadang mengalami gangguan. AMF akan beroperasi saat catu daya utama (PLN) padam dengan mengatur catu daya cadangan (genset). Sumber listrik dari PLN saat beroperasi tegangannya naik turun. Kira-kira 10% dari tegangan nominalnya atau hilang. Sehingga sinyal gangguan akan masuk ke AMF pada pemrosesan, sinyal diolah menghasilkan perintah ke penggerak dapat berupa pemutusan kedua catu daya yang sedang beroperasi dengan sistem saling mengunci (interlock). AMF dapat mengatur genset beroperasi jika PLN mati dan memutuskan genset jika PLN hidup lagi.4.3.3. Modul DSE 3110

Gambar 30. Modul DSE 3110 Tampak Depan

Gambar 31. Modul DSE 3110 Tampak Belakang

Gambar 32. Typical Wiring Diagram DSE 3110

4.3.2.1. Pengertian

Modul DSE 3110 adalah alat yang digunakan untuk mengatur, memantau, sekaligus memproteksi genset. Modul ini dapat digunakan untuk menghidupkan / mematikan genset. Pengaturannya juga dapat dibuat secara otomatis. Pada operasi otomatis, ketika sumber utama putus modul mendapat perintah agar menghidupkan mesin diesel. Beberapa saat kemudian terjadi pemindahan sumber beban dari sumber utama ke genset. Setelah sumber utama kembali, sumber tidak dialihkan langsung ke sumber utama karena ada kemungkinan listrik dapat mati dalam waktu dekat. Setelah batas waktu lewat, sumber listrik dari genset diputus. Beberapa saat kemudian dipindah ke sumber utama.

Modul DSE 3110 juga memantau status dari komponen-komponen genset beserta kelistrikannya melalui sebuah LED display. Kecepatan mesin, tegangan generator, frekuensi generator, waktu bekerja mesin, dan tegangan battery dapat dipantau dengan DSE 3110.

Modul ini akan memproteksi genset apabila terjadi kesalahan pada sistem kerja genset dan memberikan tanda pada layar LED.

4.3.2.2. Pengoperasian Genset Dengan DSE 3110

a. Pengoperasian Manual

Pengoperasian manual memungkinkan operator untuk mengatur cara kerja secara manual. Sebelum memulai genset perlu mengaktifkan mode modul, yaitu dengan menekan tombol .StartingUntuk menyalakan mesin tekan tombol . Jika mode mode proteksi tidak aktif, mesin akan langsung bekerja.

Jika mode proteksi tidak aktif, maka tanda akan muncul pada layar LED yang menandakan mode operasi manual dan LED mode manual menyala. Untuk mennghidupkan mesin, tekan tombol sekali lagi.

Jika saat starting pembakaran mesin diesel gagal dan mesin gagal bekerja selama waktu yang ditentukan, tanda fail to start akan muncul pada layar LED.

RunningPada mode manual, beban tidak langsung dipindahkan ke generator kecuali ada perintah untuk memindahkan beban. Untuk memberi perintah ini dapat dilakukan dengan :

1. Aktivasi input tambahan untuk konfigurasi jarak jauh.

2. Aktivasi melalui penjadwal penggunaan pada modul, jika terkonfigurasi untuk mode on load.

Setelah beban dipindahkan ke generator, beban tersebut tidak bisa secara langsung dipindah kembali. Untuk memindahkan beban kembali ke sumber utama caranya antara lain :

1. Tekan tombol untuk kembali ke mode otomatis. Settingan modul akan mengawasi semua perintah mode starting otomatis dan timer stopping sebelum memulai perintah mode stopping otomatis.

2. Tekan tombol .

3. Menonaktifkan input tambahan untuk konfigurasi jarak jauh.

Stopping

Pada mode manual untuk mematikan mesin dapat dilakukan dengan :

1. Menekan tombol . Genset akan berhenti.

2. Menekan tombol . Setting modul akan mengawasi semua perintah mode starting otomatis dan timer stopping sebelum memulai perintah mode stopping otomatis.

b. Pengoperasian Otomatis

Mulai mode otomatis dengan menekan tombol . Tanda akan muncul pada layar LED yang menandakan mode otomatis. Setelah itu mode otomatis akan mengatur generator untuk beroperasi secara otomatis, tanpa bantuan operator.

Starting

Pada mode otomatis, terdapat start delay timer yang berfungsi agar generator tidak langsung bekerja. Hal ini dimaksudkan agar jika sumber utama tersambung lagi pada waktu dekat.

Jika mesin diesel gagal starting pembakaran tanda akan muncul di layar LCD.

Running

Saat mesin bekerja dan perintah starting telah berakhir, tanda akan muncul. Kemudian generator akan dibebani. Jika semua perintah sudah berakhir, akan dimulai proses stopping.

Stopping

Return delay timer pada proses stopping berfungsi untuk memastikan perintah starting benar-benar sudah berakhir dan bukan hanya untuk sementara. Jika perintah starting muncul lagi saat cooling down, genset akan kembali ke mode on load.

Jika perintah starting sudah berakhir, maka beban akan dipindahkan kembali ke sumber utama dan cooling timer bekerja. Cooling timer memastikan genset bekerja tanpa beban beberapa saat untuk proses cooling down sebelum dimatikan. Proses ini penting untuk turbocharger. Setelah cooling timer berhenti, genset akan mati.4.4. Maintenance

Pengaplikasian mesin diesel pada generator set memiliki banyak kelebihan diantaranya keawetan, ketahanan, dan performa terhadap beban yang diberikan. Dengan fungsi yang sangat signifikan di berbagai tempat, diesel genset bisa langsung bekerja secara maksimal hanya dengan 10 detik setelah dinyalakan, dan berfungsi hingga 30 ribu jam sesuai dengan tipenya. Terlebih lagi jika selalu memiliki performa yang baik. Tentunya performa yang baik ini tidak terlepas dari perawatan (maintenance) yang dilakukan secara rutin terhadap mesin diesel genset.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai perawatan apa saja yang dibutuhkan oleh mesin diesel genset, agar tetap dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan.

Pemeriksaan kondisi diesel genset secara umum

Pada saat mesin diesel genset dioperasikan, sang operator harus memperhatikan problem mekanik yang muncul atau berpotensi menimbulkan bahaya. Bagian-bagain tertentu harus diperiksa lebih teliti demi kemanan (safety) dan keawetan mesin. Bagian-bagian tersebut seperti sistem pengeluaran uap, sistem bahan bakar, sistem srus listrik DC, dan mesin.

Pemeriksaan sistem pelumas

Periksa level oli maksimal 10 menit setelah digunakan. Pengecekan ini sebaiknya dilakukan setiap hari. Sedangkan untuk pengggantian oli dan filternya maksimal setiap enam bulan sekali.Sebaiknya periksa banyaknya oli pelumas setiap 8 jam dari penggunaan generator. Periksa juga apabila terdapat kebocoran dan ganti oli pelumasnya setiap 500 jam penggunaan generator. Pemeriksaan sistem pendingin

Periksa bagian luar radiator dan bersihkan dengan sapu tangan atau kain. Akan lebih baik lagi menggunakan udara bertekanan rendah atau aliran air untuk membersihkan radiator. Pengecekan level cairan pendingin dilakukan setiap hari. Sedangkan pengecekan konsentrasi cairan dilakukan setiap bulan. Untuk penggantian filter dilakukan setiap enam bulan sekali. Sedangkan pembersihan keseluruhan sistem pendingin dilakukan secara rutin maksimal setahun sekali.Sistem pendingin dan pompa air pendingin sebaiknya dikuras setelah sekitar 600 jam dan pengganti panas harus dibersihkan setiap 2400 jam dari waktu operasi generator. Pemeriksaan sistem bahan bakar

Bahan bakar diesel berpotensi terkontaminasi atau kondisinya bisa menurun sewaktu-waktu. Pengujian diesel genset secara rutin minimal sekali setahun adalah untuk menjaga jika kondisinya menurun. Sedangkan pengecekan level bahan bakar dilakukan setiap hari. Untuk filter bahan bakar akan diperiksa seminggu sekali. Air dan tangki bahan bakar juga perlu dikuras setiap seminggu sekali. Sedangkan filter tersebut perlu diganti setiap enam bulan sekali.

Pemeriksaan baterai

Baterai lemah atau kurang terisi dengan baik merupakan penyebab utama sistem generator tidak dapat berfungsi dengan baik. Meski telah dilakukan pengisian baterai hingga penuh, cairan baterai tersebut bisa tidak berfungsi sewaktu-waktu. Karena itu perlu diganti secara periodik. Sedangkan untuk perawatan baterai, yang perlu dilakukan adalah pengujian tegangan yang mampu dihasilkan baterai, pembersihan baterai, dan pengecekan massa jenis baterai. Untuk pemeriksaan level elektrolit pada baterai setidaknya dilakukan setiap bulan.

Pengujian mesin yang dilakukan secara rutin

Pengujian ini membuat setiap bagian mesin dilapisi pelumas, mencegah terjadinya oksidasi, serta memanfaatkan bahan bakar sebelum terjadi kerusakan. Langkah ini akan membuat generator menjadi lebih awet.Sebaiknya ditentukan jadwal yang tetap untuk melakukan perawatan dan servis pada setiap bagian, serta disesuaikan dengan beban kerja. Jadi jarak servis dan perawatan disesuaikan dengan intensitas pemakaian mesin diesel generator. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jadwal perawatan diesel genset diantaranya:

Diesel genset secara terus-menerus sebagai sumber energi primer

Suhu lingkungan yang ekstrim

Pengaruh cuaca

Paparan air asin

Paparan embun, pasir atau kontaminan lainnya.

4.5. Troubleshooting

Apabila genset saat dioperasikan timbul gangguan atau masalah maka lakukan segera langkah-langkah untuk mengatasinya sesuai dengan SOP yang berlaku. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah:1) Mengindentifikasi dan menanggulangi masalah operasi sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang mencakup gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan alat ukur (arus, tekanan, suhu, dll) diindetifikasi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai dengan instruction manual, penyimpangan yang terindentifikasi dianalisa penyebabnya dan ditetapkan alternatif penanggulangan; masalahnya dikonsultasikan kepada pihak yang terkait dengan memperhatikan spesifikasi standar yang berlaku dan penanggulangan masalah yang telah disetujui; diterapkan sehingga gangguan teratasi.

2) Membuat laporan gangguan dengan kriteria unjuk kerja yang mencakup laporan dan dibuat dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh institusi / lembaga.Berikut ini adalah tabel contoh cara pencarian gangguan / troubleshooting pada genset dan perbaikannya :

Tabel 6. Troubleshooting pada GensetJenis GangguanDiagnosaPerbaikan

Mesin tidak bisa berputarTidak ada tenaga putar pada motor starter Periksa amper baterai

Periksa mesin diesel

Mesin hidup kemudian berhenti lagi1. Solar habis

2. Sistem injeksi Periksa level bahan bakar

Buka kran bahan bakar

Pompa bahan bakar sampai udara keluar

Mesin berputar tidak normal1. Filter bahan bakar kotor

2. Saluran bahan bakar tersumbat Ganti filter bahan bakar

Periksa saluran dan pompa keluar

Mesin berputar sangat cepat1. Throttle terlalu membuka

2. Beban turun drastis Longgarkan bukaan throttle

Periksa Governor

Periksa Voltmeter & Ampermeter

Mesin berhenti secara tiba-tibaMesin mengalami beban lebih Periksa sistem pendinginan

Periksa Circuit Breaker

Kurangi Beban listriknya

Mesin tenaganya hilang1. Saluran udara ter-tutup

2. Gas buang menekan masuk

3. Kompressi hilang Periksa sistem saluran udara masuk

Periksa sistem pembuangan gas buang

Periksa dan test kompresi

Periksa dudukan klep dan ring torak

Gas buang hitam1. Ada pelumas terbakar

2. Injektor bahan bakar kotor Periksa level pelumas Crankcase

Periksa ring torak

Periksa dinding mesin dan seal

Bongkar dan bersihkan injektor

Suara Mesin berisik1. Ada aksesoris mesin yang longgar / lepas

2. Katup longgar

3. Bearing longgar Periksa semua baut dan dudukan mesin

Periksa jarak katup

Periksa hubungan Poros dan bearing crankshaft

Tegangan hilang1.Gangguan AVR

2.Belitan hubung singkat Periksa komponen pada AVR

Periksa belitan dengan Megger

BAB V

PENUTUP

Setelah penulis menjalani Praktik Keja Industri di PT Dwi Berkah Arga Kencana di Semarang, penulis memperoleh berbagai ilmu tentang pekerjaan di dunia industri. Selain itu penulis juga mendapat banyak pengalaman dalam dunia industri, yang tidak bisa didapat di lingkungan sekolah. Penulis menjadi mengerti banyaknya manfaat dari Prakerin ini, maka dari itu ilmu dan pengalaman Prakerin ini bisa semoga bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai bekal di dunia industri.

5.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan laporan Prakerin ini, penulis dapat mengambil kesimpulan:

1. Daya genset yang digunakan pada Hotel Tjiang Residence sudah sesuai dengan jumlah total daya beban pada Hotel Tjiang Residence.2. KHA penghantar untuk pemasangan genset telah mencukupi untuk daya beban yang akan disuplai genset. 3. Rating pengaman yang dihitung untuk total daya beban genset telah mencukupi untuk daya beban yang akan disuplai genset.

4. Dalam perencanaan genset, perlu diperhitungkan dengan benar untuk setiap penghantar, pengaman, dan spesifikasi komponen yang akan dipakai berdasarkan beban dan ketentuan (PUIL 2000).5. Perawatan genset juga perlu dilakukan secara periodik, karena penting untuk menjaga performa genset agar tahan lama dan tidak mudah rusak.5.2. Kesan

Selama melaksanakan Prakerin, penulis mendapat banyak kesan dalam Prakerin di PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang. Berikut adalah beberapa kesan penulis tentang kegiatan Prakerin ini :

1. Pembimbing dari pihak Industri beserta seluruh karyawan dan karyawati PT. DWI BERKAH ARGA KENCANA Semarang telah berbaik hati kepada siswa Prakerin untuk memberikan Ilmu baru.

2. Keakraban, kekeluargaan, dan sikap saling menghormati antar karyawan dengan siswa Prakerin dapat terjalin dengan baik sehingga kegiatan Prakerin dapat berlangsung dengan baik.

3. Dengan adanya Prakerin ini siswa dapat mempunyai gambaran tentang industri dan pada saat diterima sebagai tenaga kerja, siswa tidak akan merasa asing dengan lingkungan industri sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan industri.4. Dengan adanya Prakerin, siswa menjadi lebih disiplin dan dituntut untuk lebih berpikir secara professional dalam melakukan tindakan dan mengambil suatu keputusan saat menghadapi masalah dalam suatu pekerjaan.

5.3. SaranSetelah penulis melaksanakan Prakerin, penulis mendapat banyak pengalaman yang berharga serta banyak pelajaran yang penulis peroleh. Penulis akan menyampaikan saran-saran untuk pihak industri dan juga pihak sekolah. Penulis berharap semoga saran-saran ini merupakan saran yang bersifat membangun baik unutk pihak industri maupun pihak sekolah.

Saran-saran yang ingin penulis sampaikan kepada pihak industri adalah sebagai berikut :1. Sistem AMF & ATS sebaiknya dipasang pada genset Hotel Tjiang Residence.2. Untuk dimensi ruangan genset sebaiknya menggunakan spesifikasi dimensi ruangan yang telah ditentukan. Ruangan yang dibuat menggunakan sirkulasi dan peredam suara, agar ada pergantian udara dan tidak terlalu bising.

3. Saat pelaksanaan Prakerin, sebaiknya pembagian judul laporan dan materi laporan untuk siswa Prakerin segera dibagikan. Agar pengerjaan laporan siswa Prakerin dapat diselesaikan tepat waktu.

4. Quota penerimaan siswa Prakerin sebaiknya tidak terlalu banyak, karena kegiatan Prakerin menjadi kurang efisien dan kurang praktis. Selain itu, jenis proyek yang akan dibahas pada laporan siswa Prakerin terbatas karena setiap siswa tidak diperbolehkan memilih judul yang sama.1. Saran-saran yang ingin penulis sampaikan kepada pihak sekolah diantaranya :

2. Jumlah siswa yang akan ditempatkan di sebuah Industri sebaiknya tidak terlalu banyak. Karena banyaknya quota siswa dalam Prakerin membuat pelaksanaannya menjadi kurang efisien.3. Program belajar untuk tingkat empat diharapkan lebih terprogram supaya siswa lebih memahami dan menguasai semua pelajaran kejuruan yang dipelajari.4. Agenda pelaksanaan Prakerin yang jelas sebaiknya dibuat sebelum pelaksanaan Prakerin agar dalam pembuatan laporan siswa Prakerin tidak banyak mengalami kesulitan.5. Pengajaran tentang kedisiplinan kepada para siswa supaya lebih ditingkatkan lagi, agar siswa bertambah disiplin dan tidak memalukan almamater sekolah di dunia industri. 6. Diharapkan siswa yang mendapat tempat Prakerin agar dibolehkan dalam proses pembuatan laporan dan konsultasi lewat email untuk mempermudah pembuatan laporan.

DAFTAR PUSTAKA Panitia PUIL. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).Jakarta : Yayasan PUIL. Aprilawati, Hidayah. 2007. Perancangan Unit Instalasi Genset di PT. Aichi Tex Indonesia. Bandung: Tugas Akhir Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung. Sumardjanti, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listik Jilid 3. Bandung : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Arifin. 2012. Perencanaan Sistem Distribusi Listrik Di Gedung Rusunami East Park Jakarta Timur. Jakarta : Laporan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Mercu Buana http://putrarajawali76.blogspot.com/2012/12/laporan-praktek-genset.html http://www.dieselserviceandsupply.com/How_Generators_Work.aspx http://anaklistrikindonesia.blogspot.com/ http://bimasaktiutama.com

http://alibaba.com/

xiii