prakaud
DESCRIPTION
kasus6TRANSCRIPT
Pertanyaan Diskusi
Nomor 1
Bukti lisan adalah bukti yang diperoleh oleh auditor dengan cara menanyakan langsung
kepada manajer atau karyawan klienyya untuk menghasilkan informasi tertulis maupun lisan..
Auditor harus waspada terhadap pernyataan lisan yang diberikan oleh manajer atas benar
tidaknya pernyataan yang diberikan sebagai jawaban karena umumnya bukti lisan
memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk menguatkan bukti ini. Maka dapat disimpulkan
bahwa kualitas bukti audit tidak dapat dihandalkan sampai auditor melakukan penyelidikan
lebih lanjut atas bukti lisan ini.
Kompetensi bukti merujuk pada tingkat dimana bukti tersebut dapat dipercaya atau diyakini
kebenarannya. Karena bukti lisan masih memerlukan penyelidikan/pembuktian lebih lanjut
maka bukti lisan dianggap masih kurang kompeten, terlebih apabila sumber bukti lisan
tersebut dari internal klien.
Nomor 2
Beberapa contoh atas kecurangan akun piutang usaha PT. Maju Makmur :
a. Menunda pencatatan piutang (metode gali lubang tutup lubang)
Gali lubang tutup lubang akan sulit dideteksi dalam sistem ini. Contohnya, asumsikan
bahwa pelaku kecurangan menggelapkan pe,bayaran pelanggan senilai $500. Jumlah ini
tidak akan dicatat kedlam rekening pelanggan tersebut dalam pariode sekarang dan saldo
yang akan dipindahkan ke pariode berikutnya dinyatakan terlalu tinggi sebesar $500.
Dalam pariode berikutnya, uang yang diambil dari pelanggan lainakan digunakan untuk
menutup sejumlah tersebut. Akan tetapi pelanggan kaan mengeluh karena pembayarannya
tidak tercatat. Apabila pelaku itu sendiri yang menangani hal tersebut maka ia akan
mengatakan bahwa pembayaran terlambat diterima sehingga kan muncul di laporan
berikutnya. Ini terlihat dari tingginya rasio perputaran piutang PT. Maju Makmur.
b. Tidak mencatat pembayaran dari pelanggan atau melakukan pembukuan piutang fiktif
(metode faktur terbuka)
Untuk menggambarkan situasi gali lubang tutup lubang pada metode faktur terbuka ini
asumsikan pelanggan Amengirim sebuah cek senilai $3000 untuk membayar sebuah faktur
terbuka dengan jumlah yang sama. Pelaku kecurangan akan mengantongi cek tersebut
tanpa mencatatnya pada pariode sekarang. Kemudian pelanggan B membayar $5000 yang
kemudian dipotong sebesar $3000 untuk membayar pelanggan A yang sudah dikantongi
Nama : Eko PrianggonoNIM : 105020315111014Praktikum Audit Kelas CF
sebelumnya. Sisanya ($2000) akan dimasukkan dalam faktur pelanggan B yang tetap
terbuka. Saldo sebesar $3000 akan dipindahkan ke dalam pariode berikutnya.
Nomor 3
Kenaikan piutang usaha mengindikasikan penjualan fiktif, bagaimana dan mengapa penjualan
fiktif dilakukan?
Adanya penjualan fiktif ini disebabkan oleh kelemahan pengendalian yang ditemukan oleh
Indah Sanjaya yaitu tidak adanya pemisahan antara departemen pengeluaran dan
pengumpulan, disamping itu karena kurangnya jumlah staf yang menyebabkan pemisahan
tanggung jawab menjadi relatif sulit.
Nomor 4
Informasi yang diberikan (atau gagal diberikan) yang dapat menyebabkan masalah bagi
auditor yaitu :
a. Semua orang yang membutuhkan informasi tentang buku besar pembantu piutang usaha
dapat masuk dan melihatnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pengendalian akses
informasi penting tidak dibatasi
b. Perhitungan umur piutang usaha hanya dilakukan pada akhir tahun. Seharusnya
perhitungan umur piutang usaha dilakukan setiap akhir bulan untuk dapat dijadikan
perbandingan dengan bulan sebelumnya sehingga dapat dilakukan evaluasi .
c. Tidak ada pihak intern yang independen memeriksa buku besar pembantu, hanya
diperiksa oleh auditor independen sekali dalam setahun
d. Penyelesaian komplain dari pelanggan semua diterima di kantor departemen trasurer,
mereka membuka surat lalu memberikan kepada asisten presiden kemudian diselesaikan
secara personal. Hal ini mengindikasikan mekanisme check and balance tidak dilakukan.
e. Pada proses penggajian tidak dilakukan review terhadap laporan kredit, jika pembayaran
telah dilakukan perusahaan menganggap resiko kreditnya baik.
f. Asisten presiden tidak tahu pasti mengapa terjadi banyak penghapusan piutang di tahun
2010.
g. Penerapan angka 0,7% estimasi piutang tak tertagih pada akhir tahun selama ini tidak
diketahui oleh asisten presiden darimana angkanya.
Nomor 5
Seorang auditor dapat mengabaikan tes pengujian efektivitas prosedur pengendalian pada
kondisi ketika auditor menilai bahwa sistem pengendalian internal sangat lemah. Ketika
sistem pengendalian dinilai sangat lemah maka auditor dapat langsung melakukan audit
lanjutan atau subtantive test.
Nomor 6a. Jika perusahaan tidak mampu mengurangi risiko pengendalian dibawah level maksimum,
maka pengaruh terhadap resiko deteksi adalah resiko deteksi pada level yang lemah
karena tidak mampu mendeteksi salah saji yang disebabkan lemahnya pengendalian
perusahaan.
b. Dampak risiko deteksi yang diharapkan apabila risiko inheren dan risiko
pengendaliannya tinggi ?
Risiko bawaan dan risiko pengendalian adalah dua risiko yang terlebih dahulu ada,
terlepas dari dilakukan atau tidaknya audit atas laporan keuangan. Sedangkan risiko
deteksi berhubungan dengan dengan prosedur audit dan dapat diubah oleh keputusan
auditor itu sendiri. Risiko deteksi mempunyai hubungan yang terbalik dengan risiko
bawaan dan risiko pengendalian. Semakin tinggi risiko inheren dan risiko pengendalian,
maka semakin rendah tingkat risiko deteksi yang dapat diterima (Soekrisno Agoes,
Auditing 2012)
Nomor 7
Konfirmasi adalah jawaban atas permintaan auditor baik tertulis maupun lisan atas
keakuratan suatu informasi dari pihak ketiga yang independen (sebaiknya dalam bentuk
tertulis). Jawaban tersebut seyogyanya langsung disampaikan kepada auditor.
Konfirmasi terdiri atas 2 tipe :
a. Konfirmasi positif. Pada konfirmasi positif ini, pihak ketiga diminta untuk menjawab
baik informasi yang diterimanya akurat maupun tidak akurat. Konfirmasi positif
digunakan dalam keadaan yaitu saldo piutang per pelanggan relatif besar, jumlah
pelanggan sedikit, dan pengendalian internal piutang (agak) lemah.
b. Konfirmasi negatif. Pada konfirmasi ini, pihak ketiga diminta untuk menjawab jika
informasi yang diterimanya tidak akurat. Konfirmasi positif digunakan dalam keadaan
yaitu saldo piutang per pelanggan relatif kecil, jumlah pelanggan (cukup) banyak, dan
pengendalian internal piutang (cukup) kuat.
Nomor 8
Atribut apa yang menunjukkan suatu piutang usaha harus dikonfirmasi?
Pemilihan suatu piutang usaha bisa menggunakan statistical sampling atau random
sampling/judgement sampling. Misalnya, pilih pelanggan dengan saldo > Rp.10.000.000,-
ditambah dengan 5 pelanggan dengan saldo < Rp. 10.000.000,-.
Nomor 9
Item apa saja yang menjadi jejak audit dan informasi apa yang dapat dikumpulkan dari
masing-masing jejak audit?
- Faktur Penjualan, berisi informasi jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan. Tingkat
kepercayaan tinggi karena berupa dokumen otentik dan dapat dikonfirmasikan kepada
pihak ketiga (pelanggan).
- Bill of lading, dokumen yang digunakan untuk mengantar barang yang dikirim ke
pelanggan berisi rincian dan jumlah barang yang dikirim ke pelanggan. Dari Bill of
lading dapat diketahui berapa jumlah barang yang dikirim kepada pelanggan yang
menjadi piutang PT Maju Makmur. Tingkat kepercayaan tinggi karena merupakan
dokumen siklus pendapatan.
Nomor 10
a. Berdasarkan wawancara, Agus Kuncoro tidak dapat menjelaskan darimana angka ini
diperoleh. Menurut Agus Kuncoro, angka tersebut selalu digunakan selama ini dan sudah
menjadi kesepakatan sejak beberapa tahun yang lalu.
b. Menurut saya, metode tersebut tidak rasional. Seharusnya angka 0,7% tersebut harus
dapat menjelaskan persentasi piutang tak tertagih dialokasikan berdasarkan atas hal apa.
c. Taksiran akuntansi klien dapat menimbulkan risiko terjadinya manipulasi karena
mungkin pada tahun-tahun dimana seharusnya kondisi piutang yang tak tertagih jauh
berada dibawah 0,7% tetapi karena angka 0,7% sudah jadi kesepakan lama maka tiap
tahun dialokasikan 0,7%.
d. Auditor harus mengevaluasi estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen untuk
piutang tak tertagih. Klien harus menyediakan dokumentasi yang diperlukan , faktor
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi perkiraan, prosedur yang digunakan untuk
mempersiapkan estimasi dalam penyajian laporan keuangan, dan perbandingan estimasi
dan hasil aktual masa lalu untuk mendukung kewajaran perkiraan mereka saat ini.
Nomor 11
Menurut saya, rekomendasi Indah Sanjaya mengenai konfirmasi akun piutang usaha
sebaiknya dilakukan per 30 November 2010 yang merupakan saldo interim. Hal ini
dikarenakan untuk mendapatkan validitas dan keakuratan data saldo akun piutang. Apabila
dilakukan per 31 Desember 2010 akan ada transaksi-transaksi yang terkait dengan akhir
periode siklus akuntansi yaitu transaksi akrual.
Nomor 12
Menurut saya, sebenarnya Agus Kuncoro telah membuat keputusan yang benar dalam
mendesain sistem dan kewenangan yang dimilikinya dalam melaksanakan tanggung jawab
pekerjaan. Akan tetapi ada beberapa kelemahan dalam sistem dan kewenangannya.
Misalkan, akses kepada buku besar pembantu piutang usaha dapat diakses oleh semua orang
yang memerlukan. Seharusnya akses kepada buku besar pembantu piutang usaha dibatasi.
Latihan
Nomor 1
KAP Adi Susilo dan Rekan
Kuesioner Pengendalian Internal : Piutang Usaha
Pertanyaan Komentar Atas Sistem Yang Diterapkan
Signifikansi Saran
1. Apakah pihak independen melakukan rekonsiliansi secara rutin atas buku besar pembantu?
Rekonsiliasi atas buku besar hanya dilaksanakan setidaknya sekali dalam setahun oleh auditor independen
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Setiap akhir bulan dilakukan rekonsiliasi secara rutin atas buku besar pembantu dari masing-masing pelanggan
2. Apakah untuk penghapusan piutang yang diragukan ada kriterianya tersendiri?
Saldo piutang tidak dihapus sebelum mencapai tempo waktu lima atau enam bulan kecuali ada alasan yang jelas
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Harus ditentukan dengan jelas kriteria penghapusan piutang ragu-ragu berdasarkan metode pembayaran n/45
3. Apakah akun yang akan dihapuskan telah diperiksa secara memadai dan diotorisasi oleh pihak yang independen?
Penghapusan piutang dilakukan oleh Asisten Presiden tanpa adanya pihak lain yang mengawasi
Akan timbul manipulasi piutang usaha
Seharusnya penghapusan piutang dilakukan oleh pihak independen dan diotorisasi oleh pihak independen juga
4. Apakah tindak lanjut yang memadai dilakukan pada akun-akun yang dihapuskan?
Tidak ada tindak lanjut lagi setelah akun dihapuskan, hanya penjualan kepada pelanggan yang akunnya dihapuskan dihentikan
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Seharusnya setelah suatu akun dihapuskan manajemen melakukan langkah-langkah untuk menagih kepada
sampai pembayaran dari pelanggan diterima
pelanggan atas piutang yang tidak tertagih
5. Apakah perusahaan secara periodik melakukan evaluasi kembali metode yang digunakan untuk mengestimasi piutang tak tertagih
Perusahaan menggunakan metode yang telah dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu dengan besaran 0,7% dari total piutang untuk mengestimasi piutang tak tertagih
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Seharusnya dilakukan evaluasi terhadap penetapan persentase piutang tak tertagih. Dasarnya bisa dari tren naik turunnya besaran piutang tak tertagih tiap periode
6. Apakah penagihan pada pelanggan dilakukan oleh pihak yang terpisah dari bagian buku besar pembantu?
Divisi penjualan adalah pihak yang melakukan penagihan kepada pelanggan sampai penagihan kedua setelah 60 hari tidak dibayar. Pada penagihan ketiga atau 90 hari tidak dibayar penagihan dilakukan oleh asisten presiden
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Seharusnya penagihan piutang dilakukan oleh satu bagian saja dan harus ada juga otorisasi atas tagihan oleh pihak yang independen
7. Apakah terdapat pemeriksaan independen mengenai komplain yang disampaikan pelanggan atas tagihan yang diterima?
Komplain pelanggan hanya ditangani oleh Asisten Presiden, tidak ada pihak independen yang mengawasinya
Akan menimbulkan risiko kecurangan
Dibuat sebuah sistem untuk menangani komplain tagihan dari pelanggan. Setidaknya ada 2 pihak independen yang menanganinya agar mekanisme chek & balance ada
8. Apakah kebijakan perusahaan mengenai persetujuan kredit tahun lalu berubah?
Tidak ada perubahan kebijakan perusahan mengenai persetujuan kredit tahun lalu
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Dibuat sebuah prosedur persetujuan kredit yang konsisten dan juga sistem review terhadap persetujuan kredit harus dperbaiki.
9. Dapatkah penjualan secara kredit dilakukan tanpa persetujuan kredit di awal?
Penjualan secara kredit tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan kredit dari Presiden atau Asisten Presiden
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Perlu dilakukan perbaikan atas prosesdur persetujuan kredit agar prosesnya tidak terlalu lama.
Pertanyaan Komentar Atas Sistem Yang Diterapkan
Signifikansi Saran
10. Apakah file kredit dicatat dengan lengkap dan direview secara periodik?
File kredit telah dicatat dengan lengkap akantetapi tidak dilakukan review secara periodik
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Agar file kredit dilakukan review secara periodik, minimal sekali sebulan yaitu diakhir bulan. Hal ini digunakan sebagai evaluasi atas kinerja
perusahaan bulan sebelumnya.
11. Apakah faktur diperiksa sesuai dengan barang yang dikirimkan dan harga barangnya?
Faktur telah dikirimkan ketika Asisten Presiden memeriksa harga dan perhitungan, sehingga pada beberapa kasus harus dikirimkan tagihan ke pelanggan lagi karena ditemukan kesalahan
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Seharusnya faktur penjualan dan barang dikirimkan secara bersama-sama setelah faktur penjualan diperiksa oleh Asisten Presiden. Hal ini untuk menjaga kredibilitas perusahaan karena apabila ada pengiriman faktur lagi karena ada kesalahan maka pelanggan akan mempertanyakan kinerja PT Maju Makmur
12. Apakah perkalian dan penjumlahan diperiksa kembali?
Perkalian dan penjumlahan telah dihitung dengan teliti dan diteliti kembali
Sudah bagus
13. Apakah diskon kas diperhitungkan kembali dan selalu diupdate secara aktual?
Diskon kas diperhitungkan kembali, tetapi berdasarkan alur, update diskon tidak dilakukan secara aktual
Akan timbul risiko salah saji dan kecurangan
Perlu dibuat sebuah prosedur agar diskon yang diberikan kepada pelanggan dilakukan update secara aktual
14. Dapatkah penjualan dilakukan dan barang dikirimkan tanpa ada faktur yang dicatat dan dikirimkan?
Penjulan dan pengiriman barang tidak dapat dilakukan tanpa adanya faktur yang dicatat dan dikirimkan.
Sudah bagus
Nomor 2
Langkah Hasil Yang Diharapkan Masalah PotensialI-A Jumlah total yang ditunjukkan pada faktur
penjualan harus sama dengan jumlah total pada slip penagihan. Harus ada bukti bahwa karyawan PT. Maju Makmur telah membandingkan kedua formulir tersebut
Jika ada ketidakcocokan pada kedua formulir tersebut muncul kemungkinan terjadi pencatatan penjualan fiktif atau salah saji. Kurangnya bukti yang nyata (seperti tanda tangan) sesuai prosedur mengindikasikan bahwa karyawan melanggar sistem yang telah dibuat.
I-B Nama barang dan jumlah total harga yang ditunjukkan pada faktur penjualan harus sama dengan nama barang dan jumlah total harga pada slip penagihan. Harus ada bukti bahwa karyawan PT. Maju Makmur telah membandingkan kedua formulir tersebut
Jika ada ketidakcocokan pada kedua formulir tersebut muncul kemungkinan terjadi pencatatan penjualan fiktif atau salah saji. Kurangnya bukti yang nyata (seperti tanda tangan) sesuai prosedur mengindikasikan bahwa karyawan
melanggar sistem yang telah dibuat.I-C Jumlah total yang ditunjukkan pada bukti
pembayaran harus sama dengan jumlah total penerimaan uang. Harus ada bukti bahwa karyawan PT. Maju Makmur telah membandingkan bukti pembayaran dengan penerimaan uang. Daftar pembayaran harus juga dimintakan otorisasi ke bagian penjualan dan controller.
Jika ada ketidakcocokan antara penerimaan uang dengan bukti pembayaran muncul kemungkinan terjadi pencatatan penjualan fiktif atau salah saji. Kurangnya bukti yang nyata seperti otorisasi dari bagian penjualan dan controller mengindikasikan bahwa karyawan melanggar sistem yang telah dibuat
I-D Jika hasil perhitungan kembali diskon harus sama dengan jumlah diskon yang ada pada daftar pembayaran. Daftar pembayaran harus diotorisasi oleh Controller sebagai indikasi bahwa perhitungan harga dan diskon telah disetujui oleh Controller
Jika ada ketidakcocokan antara hasil perhitungan kembali diskon dengan jumlah diskon yang ada pada daftar pembayaran menandakan adanya kesalahan pencatatan (salah saji). Apabila sudah diotorisasi ternyata terdapat ketidakcocokan berarti controller tidak melakukan pekerjaan dengan benar
I-E Penetapan harga yang ditunjukkan pada faktur penjualan harus sama dengan harga pada daftar harga. Harus ada bukti bahwa karyawan PT. Maju Makmur telah membandingkan harga pada faktur dengan harga pada daftar harga.
Jika ada ketidakcocokan pada kedua formulir tersebut muncul kemungkinan terjadi pencatatan mark-up harga atau salah saji. Kurangnya bukti yang nyata (seperti tanda tangan) sesuai prosedur mengindikasikan bahwa karyawan melanggar sistem yang telah dibuat.
I-F Hasil perkalian dan penjumlahan setiap faktur harus sama jika dibandingkan dengan total penjualan. Harus ada bukti bahwa faktur benar-benar telah dihitung oleh karyawan dengan benar dan diotorisasi oleh yang berwenang
Jika ada ketidakcocokan pada hasil perkalian dan penjumlahan maka menandakan adanya kesalahan perhitungan/pencatatan dan penjualan fiktif. Kurangnya bukti yang nyata (seperti tanda tangan) sesuai prosedur mengindikasikan bahwa karyawan melanggar sistem yang telah dibuat.
I-G Jumlah yang ada pada bukti pembayaran dengan slip deposit bank yang diarsip pada kantor asisten presiden harus sama. Harus ada bukti bahwa karyawan PT. Maju Makmur telah membandingkan kedua formulir tersebut
Jika ada ketidakcocokan pada kedua formulir tersebut muncul kemungkinan terjadi pencatatan penjualan fiktif atau salah saji atau penggelapan kas. Kurangnya bukti yang nyata (seperti tanda tangan) sesuai prosedur mengindikasikan bahwa karyawan melanggar sistem yang telah dibuat.
I-H Jumlah yang ada pada bukti pembayaran dengan buku pembantu piutang usaha harus sama.
Jika ada ketidakcocokan pada antara jumlah yang ada di bukti pembayaran
Harus ada bukti bahwa karyawan PT. Maju Makmur telah membandingkan kedua formulir tersebut. Disamping itu pencatatan dilakukan oleh bagian yang independen dan tidak semua orang dapat mengakses ke buku besar pembantu.
dengan yang ada di buku pembantu piutang usaha muncul kemungkinan terjadi pencatatan salah saji atau manipulasi pencatatan piutang usaha.. Kurangnya bukti yang nyata (seperti tanda tangan) sesuai prosedur mengindikasikan bahwa karyawan melanggar sistem yang telah dibuat. Akses terhadap buku besar pembantu harus dibatasi
I-G Setiap persetujuan kredit harus ditandatangani oleh karyawan yang sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawab. Harus ada bukti bahwa persetujuan kredit sudah ditandatangani oleh karyawan yang berwenang
Jika ada persetujuan kredit yang tidak ditandatangani oleh karyawan yang tepat atau ada tandatangan tetapi dipalsukan mengindikasikan adanya penjulan fiktif. Kurangnya bukti yang nyata (seperti tanda tangan) sesuai prosedur mengindikasikan bahwa karyawan melanggar sistem yang telah dibuat.
2-A Jumlah yang ada pada sisi debet harus harus sama dengan jumlah yang ada pada faktur penjualan. Harus ada bukti bahwa pencatatan yang dilakukan ke buku besar pembantu piutang usaha telah dilakukan dengan benar dan karyawan yang tepat
Jika terjadi ketidaksesuaian antara jumlah pada sisi debit dengan jumlah pada faktur penjualan mengindikasikan adanya salah saji (salah catat) atau manipulasi pencatatan untuk menutupi kecurangan. Harus ada pemisahan wewenang antara petugas yang melakukan arsip dengan petugas yang membukukan ke buku besar pembantu piutang usaha.
2-B Jumlah yang terdapat pada bukti penerimaan kas yang diarsip oleh kantor Controller harus sama dengan jumlah yang dicatat pada sisi kredit buku besar pembantu piutang usaha.
Jika terjadi ketidaksesuaian antara jumlah pada sisi debit dengan jumlah pada faktur penjualan mengindikasikan adanya salah saji (salah catat) atau manipulasi pencatatan untuk menutupi kecurangan. Harus ada pemisahan wewenang antara petugas yang melakukan arsip dengan petugas yang membukukan ke buku besar pembantu piutang usaha.
2-C Jumlah slip deposit bank validasi yang diarsip kantor Treasuri harus sama dengan sisi kredit buku besar pembantu piutang usaha.
Jika terjadi ketidaksesuaian antara jumlah pada sisi debit dengan jumlah pada faktur penjualan mengindikasikan adanya salah saji (salah catat) atau manipulasi pencatatan untuk menutupi kecurangan. Harus ada pemisahan wewenang antara petugas yang melakukan arsip dengan petugas yang membukukan ke buku besar
pembantu piutang usaha.3 Laporan kredit 10 pelanggan yang telah
disetujui kreditnya harus diarsip dan dilengkapi dengan baik. Harus ada petugas yang independen yang diberi kewenangan untuk bertugas mengarsip dan melengkapi laporan kredit pelanggan
Jika laporan kredit tidak diarsip dan dilengkapi dengan bener mengindikasikan bahwa proses persetujuan kredit dilakukan tidak sesuai dengan sistem yang ada yang bisa berakibat pada adanya penjualan fiktif dan kecurangan lain. Harus ada pihak yang independen yang bertugas melakukan review terhadap laporan kredit.
4 Jumlah yang terdapat dalam daftar pembayaran harus sama dengan jumlah yang diposting pada jurnal penerimaan kas. Harus ada bukti bahwa karyawan PT. Maju Makmur telah membandingkan daftar pembayaran dengan posting pada jurnal.
Jika jumlah yang terdapat dalam daftar pembayaran tidak sesuai dengan jumlah yang diposting pada jurnal penerimaan kas mengindikasikan terjadinya salah catat atau manipulasi pembukuan untuk menutupi kecurangan. Harus ada mekanisme check and balance yaitu daftar pembayaran diotorisasi oleh Trasuri, Bagian Penjualan dan Controller. Kemudian dijurnal oleh bagian lain yang independen.
Sumber :
1. http://rezekiamalia.blogspot.com/2012/06/makalah-bukti-audit-dan-kertas-kerja.html
2. http://ayutyap.blogspot.com/2012/01/deteksi-kecurangan.html
3.