prakarsa pedesaan : giriwoyo desa agropolitan
DESCRIPTION
Mengembangkan potensi desa giriwoyo kabupaten wonogiriTRANSCRIPT
-
PRAKARSA PEDESAAN BERKELANJUTAN : DESA AGROINDUSTRI
GIRIWOYO, KABUPATEN WONOGIRI
Muhammad Alvan Nur Tsani Fadhilah Mifta Firdaus
Dinda Kholivia M. Pritha Aprianoor Yanuar Akbar A.
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro
ABSTRAK
Desa Giriwoyo merupakan salah satu Desa di Kecamatan Giriwoyo yang unggul dalam hasil
pertanian jenis hortikultural sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan agroindustri. Tujuan
penelitian ini adalah mengembangkan kawasan pedesaan dengan mendorong pemgembangan
sektor pertanian dengan sistem agroindusri berbasis community development based on
integrated farming system sehingga terciptanya Desa Giriwoyo yang memiliki ketahanan pangan
tingkat nasional pada tahun 2024. Objek penelitian adalah 2 komoditas pertanian hortikultural
yaitu melon dan padi. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan potensi wilayah
agroindustri pertanian unggulan dengan tiga skenario dari jenis daya tarik wisata melalui
budidaya tanaman, pemanenan/pasca panen dan industri pengolahan. Serta strategi yang dibuat
dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yaitu strategi agresif
dengan melakukan peningkatan kemandirian petani melalui pembinaan dan penyuluhan,
pengembangan kemitraan pada kegiatan agroindustri. Keterlibatan para stakeholder termasuk
asosiasi petani (Gapoktan), LSM, organisasi pemuda setempat (Karang Taruna), Lembaga
Keuangan, UKM, dan Pemerintah Daerah pada dasarnya diperlukan untuk melaksanakan proyek
ini dengan pendekatan pembangunan berbasis komunitas
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengembangan agroindustri untuk
pedesaan merupakan langkah paling
strategis dalam upaya pembangunan
pedesaan. Pengembangan agroindustri
merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan nilai tambah produk primer
komoditas pertanian yang sekaligus dapat
mengubah sistem pertanian tradisional
menjadi lebih maju (Hanani, 2003).
Pertumbuhan agroindustri memiliki
efek ganda yang baik untuk kepentingan
pembangunan nasional, pembangunan
pedesaan khususnya bagi pembangunan
perekonomian daerah umumnya.
-
Peningkatan nilai tambah produk pertanian
melalui agroindustri di pedesaan dinilai
sangat strategis. Strategi peningkatan nilai
tambah menurut Parcel et al. (2010) dapat
dilakukan melalui 2 cara yaitu: 1) menjaring
nilai (capturing value) dan 2) menciptakan
nilai (creating value). Anderson dan Hal
(2008), merinci bahwa peningkatan nilai
tambah melalui kedua strategi tersebut
merupakan fungsi dari mutu (quality), fungsi
(functionality), bentuk (form), tempat (place),
waktu (time) dan kemudahan mendapatkan
(ease of possession). Peningkatan nilai
tambah produk pertanian merupakan
peningkatan pendapatan yang dapat
dilakukan melalui: budidaya tanaman untuk
pasar tertentu/khusus, perubahan bentuk
produk dari aslinya sebelum dipasarkan,
perubahan pengemasan produk, perubahan
cara memasarkan produk serta
mengembangkan unit usaha baru (Born dan
Bachmann, 2006).
Desa Giriwoyo yang terletak di
Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri salah satu
desa yang memiliki potensi unggulan di
pertanian hortikultural. Komoditas pertanian
dengan produktifitas tinggi yaitu padi dan
melon. Pertanian yang berkembang
didukung dengan tanah Desa Giriwoyo yang
subur dan sistem irigasi yang baik. Namun
perkembangan potensi pertanian belum
optimal karena kurangnya kinerja
stakeholder terkait dalam upaya upaya untuk
memajukan pertanian agar pertanian
menjadi lebih produktif, produksi dan
efisiensi produksi naik. Oleh karena itu
dengan konsep Community Development
Based On Integrated Farming System
diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan, dapat dirumuskan
permasalahan yaitu:
1. Bagaimana pemberdayaan
masyarakat dalam pengembangan
sektor pertanian berbasis community
development?
2. Bagaimana meningkatkan kuantitas
dan kualitas produk pertanian?
3. Bagaimana meningkatkan nilai
produksi pertanian sehingga
perekonomian masyarakat dapat
lebih baik?
4. Bagaimana memperluas jangkauan
pemasaran produk pertanian?
5. Bagaimana mewujudkan agro
industry di Desa Giriwoyo?
6. Bagaimana mewujudkan Desa
Giriwoyo sebagai desa ketahanan
pangan di Indonesia?
Tujuan
Mengembangkan kawasan pedesaan
dengan mendorong pengembangan sektor
pertanian dengan sistem agroindusri
berbasis Community Development Based
On Integrated Farming System sehingga
-
Terciptanya Desa Giriwoyo sebagai Desa
Agroindustri Yang Memiliki Ketahanan
Pangan Tingkat Nasional Pada Tahun
2024.
2. KAJIAN LITERATUR
Agroindustri
Agroindustri adalah kegiatan yang
memanfaatkan hasil pertanian sebagai
bahan baku, merancang dan menyediakan
peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.
Secara eksplisit pengertian Agroindustri
pertama kali diungkapkan oleh Austin (1981)
yaitu perusahaan yang memproses bahan
nabati (yang berasal dari tanaman) atau
hewani (yang dihasilkan oleh hewan).
Proses yang digunakan mencakup
pengubahan dan pengawetan melalui
perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan,
pengemasan dan distribusi. Produk
Agroindustri ini dapat merupakan produk
akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai
produk bahan baku industri lainnya.
Agroindustri merupakan bagian dari
kompleks industri pertanian sejak produksi
bahan pertanian primer, industri pengolahan
atau transformasi sampai penggunaannya
oleh konsumen. Agroindustri merupakan
kegiatan yang saling berhubungan (interlasi)
produksi, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan
distribusi produk pertanian.
Dari pandangan para pakar sosial
ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil
pertanian) merupakan bagian dari lima
subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu
subsistem penyediaan sarana produksi dan
peralatan usaha tani, pengolahan hasil,
pemasaran, sarana dan pembinaan. Nilai
strategis agroindustri terletak pada posisinya
sebagai jembatan yang menghubungkan
antar sektor pertanian pada kegiatan hulu
dan sektor industri pada kegiatan hilir.
Dengan pengembangan agroindustri secara
cepat dan baik dapat meningkatkan, jumlah
tenaga kerja, pendapatan petani, volume
ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik
dan internasional, nilai tukar produk hasil
pertanian dan penyediaan bahan baku
industri.
Community Development Based On
Integrated Farming System
Konsep ini merupakan perpaduan
antara pembangunan pertanian berbasis
komunitas dengan pertanian yang
terintegrasi (terpadu). Pembangunan
berbasis komunitas adalah salah satu
paradigma baru dalam pembangunan
pedesaan dan pertanian. Paradigma ini
timbul karena kekurangpuasan dalam
pendekatan sebelumnya yang cenderung
individualistik dan bias ekonomi pasar.
Dalam definisi menurut PBB,
community development adalah "... a
process whereby the efforts of Government
are united with those of the people to
improve the social, cultural and economic
-
conditions in communities" (PBB, 2005).
Dengan kata lain, community development
adalah sebuah proses usaha bersama
antara pemerintah dan masyarakat dalam
upaya meningkatkan kondisisosial, kultural
dan ekonomi masyarakat. Community
development merupakan pembangunan dari
bawah (bottom up), sebagai lawan dari
pendekatan social planning yang top down
approach. Namun, konsep community
development tidak semata-mata masalah
atas-bawah. Satu hal yang penting adalah
terjadinya retribusi tanggung jawab dan
otoritas, serta penggantian kekuasaan (shift
in power). Dalam perkembangannya
community development dikenal dengan
penekanan pada aktifitas ekonomi yang
ditujukan untuk peningkatan kehidupan
melalui distrubusi kesejahteraan,
pengurangan kemiskinan, dan penciptaan
lapangan kerja. Untuk mendukung aktifitas
tersebut, penyediaan infrastruktur
merupakan hal yang penting.
Sementara itu, pertanian yang
berintegrasi mengacu pada sistem pertanian
terpadu yang merevolusi pertanian
konvensional ternak, budidaya, hortikultural,
agroindustri dan lainnya menjadi terintegrasi
seperti tanaman-ikan, ternak-ikan, tanaman-
ternak-ikan, atau kombinasi antar tanaman,
ternak dan ikan. Pendekatan sistem
pertanian terpadu memperkenalkan
perubahan teknik pertanian untuk hasil
produksi yang maksimum dengan pola dan
pemanfaatan sumber daya secara optimal.
Pertanian yang terintegrasi dapat
menjadi peran utama dalam pembangunan
pedesaan. Pertanian akan berkontribusi
penting untuk pembangunan berkelanjutan
yang mempertimbangkan tujuan ekonomi,
ekologi dan sosial dari produksi pangan
pertanian. Pertanian terintegrasi termasuk
sistem pengelolaan tanaman yang berusaha
untuk mengoptimalkan input dan output
untuk menghasilkan produk yang diterima,
dalam hal kualitas dan biaya,baik untuk
petani dan konsumen, dengan tetap
menjaga dan meningkatkan lingkungan.
Intensifikasi Pertanian dan Large Scale
Farming
Intensifikasi pertanian adalah usaha
untuk meningkatkan produksi pertanian
dengan tidak menambah luas lahan. Large-
scale farming merupakan suatu upaya
memperluas area pertanian untuk mencapai
ukuran optimal. Langkah dasar usaha tani,
antara lain:
Pengolahan tanah dengan dicangkul,
dibajak, atau ditraktor sehingga tanah
menjadi gembur. Melalui pengolahan tanah
seperti ini, diharapkan terjadi sirkulasi udara
tanah dan unsur hara siap diserap akar
tanaman.
a. Penggunaan bibit unggul yang tahan
terhadap penyakit dan hasilnya
berlipat ganda.
-
b. Pengairan secara teratur yang airnya
berasal dari waduk atau bendungan.
c. Penggunaan pupuk yang berupa
pupuk kandang, pupuk hijau, dan
pupuk organik.
d. Pemberantasan hama dan penyakit
dengan pestisida.
e. Panen tepat waktu, artinya tidak
terlalu awal dan terlambat sehingga
akan memberikan hasil yang
maksimal.
f. Penanganan pasca panen dengan
pengeringan yang memadai,
terutama di saat panen raya yang
bersamaan dengan datangnya
musim hujan.
g. Pola tanam perlu dipatuhi, terutama
jarak antar tanaman dan pergantian
jenis tanaman yang dapat
mengurangi kegagalan panen.
h. Penyimpanan hasil panen dengan
baik. Hendaknya setelah kering
disimpan di tempat yang kering dan
aman.
i. Pemasaran hasil panen. Hendaknya
petani mengetahui daerah
pemasaran yang menguntungkan,
yaitu hasil panen dijual ke daerah
yang belum panen sehingga harga
tetap terkendali.
Ketahanan Pangan
Dalam undang undang No. 7 tahun
1996 tentang pangan, pengertian ketahanan
pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan
bagi rumah tangga yang tercermindari
ketersediaan yang cukup, baik dalam jumlah
maupun mutunya, aman, meratadan
terjangkau. Dari pengertian tersebut, tersirat
bahwa upaya mewujudkanketahanan
pangan nasional harus lebih dipahami
sebagai pemenuhan kondisikondisi : (1)
Terpenuhinya pangan dengan kondisi
ketersediaan yang cukup,dengan pengertian
ketersediaan pangan dalam arti luas,
mencakup pangan yangberasal dari
tanaman, ternak dan ikan dan memenuhi
kebutuhan atas karbohidrat,vitamin dan
mineral serta turunan, yang bermanfaat bagi
pertumbuhan dankesehatan manusia. (2)
Terpenuhinya pangan dengan kondisi aman,
diartikan bebas dari pencemaran biologis,
kimia, dan benda lain yang lain
dapatmengganggu, merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia, serta
amanuntuk kaidah agama. (3) Terpenuhinya
pangan dengan kondisi yang
merata,diartikan bahwa distribusi pangan
harus mendukung tersedianya pangan
padasetiap saat dan merata di seluruh tanah
air. (4) Terpenuhinya pangan dengankondisi
terjangkau, diartikan bahwa pangan mudah
diperoleh rumah tangga dengan harga yang
terjangkau.
Secara umum, ketahanan pangan
mencakup 4 aspek, yaitu
Kecukupan(sufficiency), akses (access),
keterjaminan (security), dan waktu (time)
-
(Baliwaty ,2004). Dengan adanya aspek
tersebut maka ketahanan pangan dipandang
menjadisuatu sistem, yang merupakan
rangkaian dari tiga komponen utama yaitu
ketersediaandan stabilitas pangan (food
availability dan stability), kemudahan
memperolehpangan (food accessibility) dan
pemanfaatan pangan.
3. Profil Wilayah
Desa Giriwoyo merupakan salah satu
desa yang ada di Kecamatan Giriwoyo,
Kabupaten Wonogiri. Desa ini memiliki posisi
yang sangat strategis karena dilewati oleh
jalan arteri nasional yaitu Jalur Jalan Lingkar
Selatan (JJLS). Desa Giriwoyo ini memiliki
potensi alam yang sangat berlimpah, seperti
pertanian, tambang serta mata air.
Kecamatan Giriwoyo terletak di dataran
batuan kapur yang kering, Desa Giriwoyo
merupakan desa terbasah atau paling
berlimpah airnya dibandingkan dengan desa
lain di Kecamatan Giriwoyo karena memiliki
banyak sumber mata air. Pertanian di Desa
Giriwoyo juga merupakan pertanian yang
paling subur, hasil tani berupa beras serta
buah-buahan seperti melon. Di tanah yang
tidak terlalu subur, masih terdapat potensi
lainnya seperti batu gamping serta tanah liat
yang bisa diberdayakan oleh masyarakat.
Potensi-potensi serta kealamian Desa
Giriwoyo ini memiliki tantangan supaya bisa
tetap terjaga. Letaknya yang strategis
mengakibatkan semakin ramainya wilayah
desa ini. Hal ini juga berdampak pada
bergesernya karakteristik pedesaan menjadi
perkotaan. Jika hal ini terjadi maka akan
terjadi banyak alih fungsi lahan dari
pertanian menjadi perdagangan dan jasa,
sedangkan pertanian di desa ini merupakan
pertanian yang paling subur di Kecamatan
Giriwoyo. Oleh karena itu, diperlukan
beberapa treatment atau langkah agar Desa
Giriwoyo dapat beradaptasi dengan baik
sehingga tidak timbul banyak masalah
lingkungan.
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Gambar 1 Sendang
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Gambar 2 Pertanian Padi
-
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014
Gambar 3 Perkebunan Melon
Tinjauan RTRW Kabupaten Wonogiri
Dalam Rencana pola ruang Giriwoyo
telah direncakan sebagai kawasan
peruntukan pertanian. Giriwoyo merupakan
kawasan peuntukan pertanian berupa
kawasan tanaman pangan, pertanian
hortikultural dan perkebunan. Kawasan
tanaman pangan yang ada di Giriwoyo
berupa pertanian lahan basah dan lahan
kering. Kawasan pertanian hortikultural
diperuntukan untuk durian, rambutan,
pisang, petai dan sayuran. Sementara
kawasan perkebunan diperuntukan untuk
tanaman kelapa, kapok,jambu mete dan
melinjo.
Rencana struktur ruang Giriwoyo
termasuk dalam PPK (Peningkatan
Pelayanan Kegiatan) sebagai kawasan
permukiman, pelayanan jasa, sosial dan
kegiatan ekonomi melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa. Giriwoyo
termasuk dalam fungsi pelayanan PKLp
Baturetno yang berfungsi sebagai kawasan
perdagangan, pendidikan, permukiman,
pertanian dan pariwisata. Giriwoyo sendiri
pusat pelayanan perdesaan berupa PPL
Kecamatan Giriwoyo yaitu Kelurahan
Giriwoyo dan Desa Sirnoboyo. Giriwoyo
dalam penetapan kawasan startegis telah
direncanakan sebagai kawasan startegis
dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup.
Atribut P2KPB
Institutionalization (Kelembagaan
dan Pranata)
Kelembagaan dan pranata merupakan
suatu upaya untuk melatih dan
memunculkan kemandirian desa dalam
rangka otonomi daerah yang memerlukan
kesiapan lembaga sosial, politik dan
ekonomi desa itu sendiri dengan
peningkatan fungsi dan peran
kelembagaan desa yang strategi. Pada
Desa Giriwoyo sendiri, kelembagaan dan
pranata ini menjadi pendekatan parisipatif
yang berbasis pada kemampuan lokal desa
dalam sektor pertanian. Sehingga
diharapkan penduduk Desa Giriwoyo
nantinya mampu meningkat taraf hidup,
produktifitas, kreatifitas, pengetahuan dan
keterampilan, serta kapasitas
kelembagaannya sesuai dengan potensi
pertaniannya seiring berjalannya waktu atas
-
kebutuhan masyarakat Desa Giriwoyo
sendiri.
Upaya pemberdayaan yang dapat
dilaksanakan oleh lembaga kemasyarakatan
desa antara lain:
(i) Pengembangan Local Economic
Development (LEP), dalam hal ini di
Desa Giriwoyo adalah sektor
pertanian
(ii) Penguatan transaksi ekonomi rakyat,
dalam hal ini dengan peningkatan
kualitas dan kuantitas produk
pertanian
(iii) Pengembangan industri pengelolaan
hasil pertanian yaitu agro-industri
dengan teknologi tepat guna
(iv) Pelestarian pranata dan kearifan lokal
Desa Giriwoyo
(v) Pengembangan kemitraan
permodalan dan produk pertanian
(vi) Parisipasi lembaga kemasyarakatan
dalam pengambilan keputusan
pembangunan dan pengembangan
pertanian
Inclusive Community (Komunitas
yang Inklusif)
Komunitas yang inklusif berusaha
untuk menciptakan pembangunan yang
berkelanjutan dan mampu menyentuh setiap
elemen masyarakat Desa Giriwoyo dari
berbagai problematika yang dihadapi
terutama dalam pengembangan sektor
pertanian. Upaya pembangunan secara
inklusif ini diharapkan menjadi salah satu
pendekatan untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat Desa Giriwoyo
sesuai dengan potensi lokal yang ada serta
dikomparasi dengan tradisi Desa Giriwoyo.
Adapun hal-hal yang diperhatikan
dalam komunitas yang inklusif antara lain:
(i) Pembentukan kelompok
pengembangan pertanian
(ii) Memberikan pedoman dan arahan
kepada kelompok pengembangan
pertanian
(iii) Mengidentifikasi potensi dan strategi
pembangunan kelompok
pengembangan pertanian bersama
dengan masyarakat
(iv) Membantu memahami dan
mengarahkan kepada tujuan utama
pembentukan kelompok
pengembangan pertanian
(v) Memberikan dukungan terkait lembaga
pengembangan pertanian
Responsive Spatial Rural Planning
and Design (Perencanaan dan
Perancangan yang Responsif dan
Adaptif)
Perencanaan serta perancangan yang
responsif dan adaptif diharapkan menjadi
upaya agar dapat mengantisipasi berbagai
potensi, masalah dan perubahan yang
terjadi di Desa Giriwoyo nantinya. Bentuk
dari perencanaan serta perancangan yang
responsif dan adaptif adalah berupa strategi
agar pelaksanaan program sesuai dengan
tujuan utama.
-
Adapun hal-hal yang diperhatikan
dalam perencanaan serta perancangan yang
responsif dan adaptif Desa Giriwoyo antara
lain:
(i) Penyusunan RDTR Kawasan Agro-
industri di Desa Giriwoyo sebagai
penguat ketahanan pangan
(ii) Penyusunan RTR Strategis Kawasan
Agro-industri di Desa Giriwoyo
Kondisi Eksisting Giriwoyo
Desa Giriwoyo merupakan desa
tersubur dan terhijau di Kecamatan Giriwoyo
yang berada pada dataran kapur. Pertanian
masih menjadi sektor lapangan kerja
andalan warga desa Giriwoyo dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun
sektor pertanian ini kurang memberikan
kesejahteraan. Oleh karena itu Desa
Giriwoyo membutuhkan agroindustri agar
sektor pertanian bisa terus berlanjut serta
memberikan kesejahteraan terhadap
warganya. Beberapa masalah umum dalam
penciptaan agroindustri disuatu wilayah
antara lain: Produk yang musiman serta
barang cepat rusak. Hal ini tidak akan terjadi
di Desa Giriwoyo karena produk-produk
pertanian yang ada di Giriwoyo bukanlah
produk musiman serta tidak mudah rusak.
Produk pertanian yang menjadi andalan
penduduk Desa Giriwoyo adalah Padi serta
melon. Berikut kondisi-kondisi yang ada di
Giriwoyo beserta permasalahannya:
-
Tabel 1 Kondisi Eksisting Desa Giriwoyo
Kondisi Eksisting Permasalahan
Masyarakat petani di Giriwoyo tergabung kedalam
kelompok tani Gajah Mungkur
Gapoktan (gabungan kelmpok tani) ini belum
optimal karena belum bisa mengakommodir
selurh hasil pertanian. Selain itu dari gapokta ini
belum dihaasilkan inovasi-inovasi produk
pertanian yang dapat menambah nilai jual.
Produk pertanian berupa melon sudah memiliki
kualitas yang sangat baik, terbukti dengan
diekspornya hasil tani melon ini ke Negara
singapura.
Dari segi kuantitas, hasil pertanian di giriwoyo
hanya mencukupi kebutuhan warga giriwoyo
Kualitas produk pertanian belum merata, produk
tani melon sudah berkualitas baik namun produk
tani yang lainnya belum bisa bersaing dengan
hasil dari daerah lain.
Kuantitas hasil pertanian belum memungkinkan
untuk di ekspor karena hanya dapat memenuhi
kebutuhan warga giriwoyo saja.
1. Lahan pertanian yang dimiliki oleh petani
memiliki luas kurang lebih
2. Jenis pertanian yang dibudidayakan adalah
jenis hortikultural jenis buah-buahan.
3. Lokasi lahan pertanian yang menyebar.
4. Penjualan hasil produksi melalui tengkulak
a. Volume produksi yang kecil karena small scale
farming.
b. Produksi bersifat musiman sehingga hanya
tersedia pada waktu tertentu.
c. Lokasi pertanian yang menyebar sehingga
dalam menyulitkan dalam pengumpulan hasil
pertanian.
d. Sifat produk pertanian yang mudah rusak, berat
dan memerlukan banyak tempat dan bersifat
musiman.
e. Penjualan melalui tengkulak sehingga petani
cenderung dirugikan.
f. Kurang jelasnya jaringan pemasaran.
Hasil produksi pertanian langsung dijual tanpa
ada pengolahan terlebih dahulu
Belum adanya nilai tambah dari hasil produksi
pertanian sehingga belum dapat menambah
pendapatan dan keuntungan bagi
produsen/petani
1. Desa giriwoyo memiliki lahan pertanian padi
yang cukup luas
2. Desa giriwoyo memiliki lahan perkebunan
melon dengan kualitas ekspor.
Di Desa Giriwoyo bahan pangan pokok kecuali
beras berasal dari luar desa (impor)
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014
-
4. Konsep dan Implementasi
Tujuan dari pembangunan Desa
Giriwoyo adalah
Terciptanya Desa Giriwoyo sebagai
Desa Agroindustri yang memiliki
ketahanan pangan tingkat nasional
pada tahun 2024
Oleh karena itu konsep agroindustri yang
berbasis Community Development
Based On Integrated Farming System
akan diterapkan di Desa Giriwoyo.
Konsep besar tersebut kemudian
diuraikan kembali menjadi seperti
berikut:
a. Agroindustri
Menurut Gusti Bagus Udayana
agroindustri secara garis besar
dalam digolongkan kedalam empat
jenis, yaitu: agroindustri pengolahan
hasil pertanian, agroindustri yang
memproduksi peralatan dan mesin
pertanian, agroindustri input
pertanian (pupuk, pestisida,
herbisida dan lain-lain) dan
agroindustri jasa sektor pertanian
(supporting services). Agroindustri
yang akan diterapkan di Giriwoyo
adalah Agroindustri pengolahan hasil
pertanian. Jenis agroindustri ini
dipilih karena kondisi Giriwoyo yang
kayan akan produk pertanian namun
belum memiliki nilai tambah.
Agroindustri ini akan terdiri dari
industri hulu dan industri hilir. Industri
hulu yaitu berupa pertanian padi dan
perkebunan melon yang saat ini
sudah ada di Giriwoyo, sedangkan
industri hilir yang akan dibangun
adalah pengolahan padi berupa
penggilingan padi menjadi beras,
pengemasan dan pemberian merk
dagang serta pemasaran. Selain itu
akan dibangun juga industri
pengolahan melon menjadi olahan
makanan berupa keripik melon,
dodol serta sirup dan yoghurt melon
serta pemberian merk dagang dan
pemasarannya.
b. Community Development Based
On Integrated Farming System
Konsep ini merupakan konsep
untuk kerjasama yang
berkesinambungan dalam berbagai
sektor dan sub sektor, serta tidak
dikenal lagi istilah hasil sisa atau
limbah sehingga semua hasil
pertanian dapat diasumsikan sebagai
produk ekonomis. Hasil pertanian
yang berupa melon akan diolah
kembali sebelum dijual menjadi
makanan dan minuman sehingga
memiliki nilai tambah. Selain itu, padi
akan digiling menjadi beras dan
dikemas serta dieri merk agar dapat
meningkatkan harga jual. Semua ini
akan dikelola oleh masyarakat
sendiri melalui koperasi yang ada di
-
masyarakat. Masyarakat akan
diberikan pelatihan-pelatihan. Selain
pelatihan mengenai pertanian dan
pengolahan hasil tani, masyarakat
juga akan diberi pelatihan
manajemen agar dapat mengelola
dengan baik.
c. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk pertanian
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk pertanian akan
dicapai beberapa cara seperti
berikut:
- Peningkatan kuantitas dan
kualitas pertanian akan dilakukan
dengan cara intensifikasi
pertanian
- Mengekspani lahan pertanian
menjadi large scale farming.
- Peningkatan penerapan
teknologi budidaya, panen dan
pasca panen dan pengolahan
- Pengembangan bibit unggul
tanaman pangan
- Pengembangan tanaman pangan
lokal
- Pengendalian OPT
pertanian/perkebunan
- Pembibitan tanaman pangan dan
hortikultura
- Pembinaan mutu dan
pengembangan keamanan
pangan
- Penanganan panen, pasca
panen dan pemasaran hasil
tanaman perkebunan
d. Pemasaran Hasil Pertanian
Dalam melakukan pemasaran
produk pertanian akan dilakukan
beberapa hal seperti berikut:
- Upaya pemerluasan jangkauan
pasar dilakukan dengan
penentuan target lokasi yang
strategis dan konsumen, serta
melakuakan promosi
- Dalam strategi pemasaran
melakukan pendekatan komoditi,
kelembagaan, fungsional,
analistis, SCP (Structure,
Conduct, Perfomence) dan
manajemen.
- Dibentuk satu lembaga yang
mengatur dan mengawasi
pengolahan pertanian dan
distribusi hasil prosuksi.
- Hasil pertanian dikumpulkan
dalam suatu koperasi sehingga
mencegah adanya permainan
harga oleh tengkulak.
- Hasil pengolahan juga
dipasarkan di joglo pusat
pameran agar dapat menarik
perhatian
- Menginovasi hasil produksi
hortikultural dengan agroindustri.
-
Sehingga kualitas dan kuantitas
hasil produksi meningkat.
e. Ketahanan Pangan
Untuk mencapai Desa Giriwoyo
yang berketahanan pangan nasional
harus memaksimalkan lahan
pertanian yang ada. Selain itu,
Halaman warga yang sebagian besar
memiliki luas 10-20m2 dapat
dimanfaatkan sebagai kebun organik
sayur dan buah-buahan, dan lain-lain
untuk kebutuhan diri sendiri.
Pembangunan desa giriwoyo sebagai
desa agroindustri tidak bisa dilakukan dalam
kurun waktu yang singkat. Berikut rencana
pembangunan jangka menengah selama
lima tahun awal:
Tabel 2 Tahapan Pembangunan Desa Agroindustri Giriwoyo
Tahun 1
(Tahap pematangan industri
hulu)
Tahun 2
(Tahap Persiapan industri
hilir)
Tahun 3 sampai 5
(Tahap Pematangan Industri Hilir)
- Penciptaan large scale farming
- Melakukan intensifikasi
pertanian
- Meningkatkan kualitas produk
pertanian
- Penyuluhan dan Pelatihan
kepada warga sekitar dan
petani tentang industri hilir
- Pelatihan kepada warga
dan petani mengenai
manajemen organisasi
dan sumberdaya
- Pembentukan organisasi
berbasis masyarakat
- Pencarian modal
- Pembangunan sarana dan
prasarana
- Pembangunan pabrik-
pabrik serta kantor
- Pengoperasian pabrik
- Pembangunan joglo
pemasaran
- Pemasaran produk
pertanian
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014
-
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014 Gambar 4
Siteplan Agroindustri Giriwoyo
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014 Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014
Gambar 5 Gambar 6 Greenhouse Melon Pabrik
-
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014
Gambar 7 Kantor
5. Kesimpulan
Desa Giriwoyo merupakan salah satu
Desa di Kecamatan Giriwoyo yang unggul
dalam hasil pertanian jenis hortikultural
sehingga memiliki potensi untuk
dikembangkan agroindustri. Tujuan
penelitian ini adalah mengembangkan
kawasan pedesaan dengan mendorong
pemgembangan sektor pertanian dengan
sistem agroindusri berbasis community
development based on integrated farming
system sehingga terciptanya Desa Giriwoyo
yang memiliki ketahanan pangan tingkat
nasional pada tahun 2024. Agroindustri yang
akan dikembangkan di Giriwoyo adalah
agroindustri pengolahan hasil pertanian.
Jenis agroindustri ini dapat membuat produk
pertanian memiliki nilai tambah yang dapat
menguntungkan bagi petani serta produsen.
Pengolahan yang akan diadakan ialah
penggilingan padi menjadi beras serta
pengemasannya, pengolahan melon
menjadi aneka makanan dan minuman.
Giriwoyo sebagai desa agroindustri akan
dicapai dalam kurun waktu 10 tahun dengan
tiga tahap pada tahun pertama. Tahap
pertama ialah pematangan industri hulu,
tahap kedua persiapan industri hilir, serta
tahap ketiga pematangan industri hilir.
6. Daftar Pustaka
Baliwati,Y. F, dkk. 2004. Pengantar Pangan
dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya
European Initiative for Sustainable
Development. A Common Codex for
Integrated Farming.2012.
.
-
Hanani, Nuhfil AR dkk. 2003. Strategi
Pembangunan Pertanian. Jogjakarta:
Lappera Pustaka Utama.
Http://www.pertanian.web.id/. 2013. "Apa Itu
Agroindustri" dalam pertanian.web.id.
Diunduh Minggu, 20 Juli 2014.
PBB.2005. "The Community Capacity
Building Program". Dalam
www.cedresources.nf.net. Diunduh
Minggu, 20 Juli 2014.
Udayana, Gusti Bagus. 2011. Peran
Agroindustri Dalam Pembangunan
Pertanian, dalam Singhadwala . Edisi
44. Februari. hlm. 3-8. Bali.