documentpr

3
Diagnosis Banding Anak yang datang dengan Sesak DIAGNOSIS GEJALA YANG DITEMUKAN Pneumonia Batuk dengan napas cepat dan demam Terjadi dalam beberapa hari dan semakin berat Pada auskultasi terdengar ronki (crackles) Bronkiolitis Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun Hiperinflasi dinding dada Ekspirasi memanjang Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai Kurang/tidak ada respons dengan bronkodilator Asma Riwayat mengi (wheezing) berulang Ekspirasi memanjang Terdengar mengi atau suara napas menurun Membaik dengan pemberian bronkodilator Aspirasi Benda asing Riwayat tiba-tiba tersedak (mendadak) Stridor atau distres pernapasan (kesulitan bernapas) tiba-tiba Wheeze atau suara pernapasan menurun (sebagian/menyeluruh) Croup Batuk menggonggong Suara parau/serak Berhubungan dengan infeksi saluran napas atas Sumber: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Komplikasi Pneumonia Effusi pleura Pada pneumonia, infeksi parenkim paru akan menyebabkan aktivasi makrofag alveolar yang akan mengeluarkan sitokin inflamasi yang merangsang peningkatan permeabilitas vaskular. Permeabilitas vaskular yang meningkat menyebabkan cairan kaya protein keluar dari vaskular menuju interstitial sehingga dapat menyebabkan effusi pleura eksudat.

Upload: tubagus-siswadi-wijaksana

Post on 03-Feb-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ggg

TRANSCRIPT

Page 1: DocumentPR

Diagnosis Banding Anak yang datang dengan Sesak

DIAGNOSIS GEJALA YANG DITEMUKAN

Pneumonia Batuk dengan napas cepat dan demam

Terjadi dalam beberapa hari dan semakin berat

Pada auskultasi terdengar ronki (crackles)

Bronkiolitis Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun

Hiperinflasi dinding dada

Ekspirasi memanjang

Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai

Kurang/tidak ada respons dengan bronkodilator

Asma Riwayat mengi (wheezing) berulang

Ekspirasi memanjang

Terdengar mengi atau suara napas menurun

Membaik dengan pemberian bronkodilator

Aspirasi Benda

asing

Riwayat tiba-tiba tersedak (mendadak)

Stridor atau distres pernapasan (kesulitan bernapas) tiba-tiba

Wheeze atau suara pernapasan menurun (sebagian/menyeluruh)

Croup Batuk menggonggong

Suara parau/serak

Berhubungan dengan infeksi saluran napas atas

Sumber: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit

Komplikasi Pneumonia

Effusi pleura

Pada pneumonia, infeksi parenkim paru akan menyebabkan aktivasi makrofag alveolar yang

akan mengeluarkan sitokin inflamasi yang merangsang peningkatan permeabilitas vaskular.

Permeabilitas vaskular yang meningkat menyebabkan cairan kaya protein keluar dari

vaskular menuju interstitial sehingga dapat menyebabkan effusi pleura eksudat.

Empiema

Page 2: DocumentPR

Empiema adalah akumulasi pus dan jaringan nekrotik di rongga pleura. Empiema dapat

terjadi apabila infeksi di parenkim paru menyebar hingga ke rongga pleura. Curiga ke arah ini

apabila terdapat demam persisten, ditemukan tanda klinis dan gambaran foto dada yang

mendukung.

Bila masif terdapat tanda pendorongan organ intratorakal.

Pekak pada perkusi.

Gambaran foto dada menunjukkan adanya cairan pada satu atau kedua sisi dada.

Jika terdapat empiema, demam menetap meskipun sedang diberi antibiotik dan cairan

pleura menjadi keruh atau purulen.

Abses paru

Abses paru adalah nekrosis jaringan pulmoner dan pembentukan kavitas yang berisi debris

nekrotik atau cairan yang disebabkan infeksi bakteri.

 Pneumothoraks

Pada necrotizing pneumonia dapat terjadi ruptur pleura visceral yang menyebabkan udara

terakumulasi di rongga pleura (pneumothoraks) sehingga pleura kehilangan tekanan

negatifnya. Hal ini mengakibatkan elastisitas paru terganggu dan paru dapat kolaps.

Lain-lain

Gagal nafas adalah ketidakmampuan untuk melaksanakan fungsi fundamental

pernafasan yaitu untuk membawa oksigen ke darah dan untuk mengeliminasi

karbondioksida.

Bakteremia dan sepsis dengan infeksi pada organ tubuh lain.

Sumber: Complications of pneumonia – Mayo Clinic, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak

di Rumah Sakit, Pneumonia – American Lung Association, Robbins and Cotran – Dasar

Patologis Penyakit

Jadwal Pemberian Vaksin Pneumococcus

Page 3: DocumentPR

Vaksin pneumokokus dapat diberikan pada umur 2,4,6, 12 -15 bulan. Pada umur 7 – 12

bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan, pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun

keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur > 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis

terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.

Sumber: Jadwal Imunisasi Anak umur 0 – 18 tahun – Rekomendasi IDAI 2011

Kemoprofilaksis terhadap Keluarga yang ada Kontak HiB

Tujuan dari kemoprofilaksis adalah untuk mencegah anak yang rentan dari memperoleh HiB

dari kontak dengan menghilangkan kolonisasi dalam kontak yang dekat. Profilaksis

rifampisin diindikasikan untuk semua anggota kelompok yang ada riwayat kontak, termasuk

pasien, jika satu atau lebih anak-anak yang berusia kurang 48 bulan tidak diimunisasi

lengkap.

Untuk kemoprofilaksis, anak-anak harus diberikan rifampisin oral (Dosis: Usia 0-1

bulan adalah 10 mg/kg/dosis; Usia di atas 1 bulan, 20mg/kg/dosis, tidak melebihi

600mg/dosis), sekali setiap hari selama 4 hari berturut-turut. Dosis dewasa adalah 600 mg

sekali sehari

Sumber: Haemophilus influenzae in Red Book: 2012 Report of the Committee on Infectious

Diseases