pr dr. karyanto mei

18
1. Sebutkan diagnosis banding dan gambaran radiologis bayangan semiopak pada lapangan paru ! N O DIAGNOSIS GAMBARAN RADIOOGIS 1. TB Paru Aktif Tampak bercak berawan disertai kavitas pada kedua lapangan paru 2. TB Paru Lama Aktif Tampak bercak berawan disertai kavitas, bintik-bintik kalsifikasi, garis fibrosis ang menebabkan retrak !ilus ke atas ". TB Paru Lama Tenang Tampak bintik-bintik kalsifikasi serta garis fibrosis pada kedua lapangan paru atas #. TB $ilier Terdapat bercak-bercak granuler pada seluru! lapangan kedua paru %. Pneumonia Tampak perselubungan !omogen pada lapangan atas& tenga!&bawa! paru de'tra&sinistra (. Bronkopneumonia Tampak bercak perselubunganpada lapangan bawa!&tenga! paru de'tra&sinistra ). *dema Pulmonal Tampak perselubunganperi!iler bilateral ang memberikan gambaran +bat wings appearance . Abses Paru Tampak kavitas pada lapangan atas&tenga!&bawa! paru de'tra&sinistra dengan dinding tebal, tepi reguler, fluid level /0 . Tumor Paru Tampak perselubungan !omogen ang berbatas tegas pada daera! atas&tenga!&bawa! paru de'tra&sinistra 1 . *fusi Pleura Tampak perselubungan !omogen setinggi 345 ... pada !emit!oraks de'tra&sinistra ang menutupi sinus, diafragma, dan batas 6antung de'tra&sinistra7 cor sulit dinilai 11. Atelektasis Tampak perselubungan !omogen pada lapangan paru de'tra& sinistra7 tampak s!ift trakea dan mediastinum ke ara! lesi dan !iperaerasi pada paru disebela!na7 345 pada !emit!oraks de'tra&sinistra menempit7 diafragma dan batas 6antung de'tra&sinistra sulit dinilai 12. $etastase Tampak gambaran coin lession pada lapang paru de'tra&sinistra . Sebutkan diagnosis banding dan gambaran radiologis bayangan lusen pada lapangan paru ! N O DIAGNOSIS GAMBARAN RADIOOGIS

Upload: meiriyan-susanto

Post on 04-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

nlanajd

TRANSCRIPT

1. Sebutkan diagnosis banding dan gambaran radiologis bayangan semiopak pada lapangan paru !NODIAGNOSISGAMBARAN RADIOLOGIS

1.TB Paru AktifTampak bercak berawan disertai kavitas pada kedua lapangan paru

2.TB Paru Lama AktifTampak bercak berawan disertai kavitas, bintik-bintik kalsifikasi, garis fibrosis yang menyebabkan retraksi hilus ke atas

3. TB Paru Lama TenangTampak bintik-bintik kalsifikasi serta garis fibrosis pada kedua lapangan paru atas

4.TB MilierTerdapat bercak-bercak granuler pada seluruh lapangan kedua paru

5. PneumoniaTampak perselubungan homogen pada lapangan atas/ tengah/bawah paru dextra/sinistra

6. BronkopneumoniaTampak bercak perselubungan pada lapangan bawah/tengah paru dextra/sinistra

7.Edema PulmonalTampak perselubungan perihiler bilateral yang memberikan gambaran bat wings appearance

8.Abses ParuTampak kavitas pada lapangan atas/tengah/bawah paru dextra/sinistra dengan dinding tebal, tepi reguler, air fluid level (+)

9.Tumor ParuTampak perselubungan homogen yang berbatas tegas pada daerah atas/tengah/bawah paru dextra/sinistra

10.Efusi PleuraTampak perselubungan homogen setinggi ICS ... pada hemithoraks dextra/sinistra yang menutupi sinus, diafragma, dan batas jantung dextra/sinistra; cor sulit dinilai

11.AtelektasisTampak perselubungan homogen pada lapangan paru dextra/ sinistra; tampak shift trakea dan mediastinum ke arah lesi dan hiperaerasi pada paru disebelahnya; ICS pada hemithoraks dextra/sinistra menyempit; diafragma dan batas jantung dextra/sinistra sulit dinilai

12. MetastaseTampak gambaran coin lession pada lapang paru dextra/sinistra

2. Sebutkan diagnosis banding dan gambaran radiologis bayangan lusen pada lapangan paru !NODIAGNOSISGAMBARAN RADIOLOGIS

1.BronkiektasisTampak cincin-cincin lusen pada lapangan paru dextra/sinistra yang memberikan gambaran honey comb appearance

2.EmfisemaTampak hiperlusen avaskuler pada dextra/ sinistra/ kedua lapangan paru, cor: pinggang jantung ramping, diafragma letak rendah dan mendatar, costa tampak mendatar, ICS melebar

3. PneumothoraksTampak hiperlusen avaskuler pada lapangan paru dextra/sinistra; adanya gambaran paru dextra / sinistra kolaps dengan bayangan pleura visceralis yang jelas terlihat sesuai gambaran pleural white line, dengan shift mediastinum ke arah berlawanan; adanya fraktur pada costa (tidak selalu ada).

4.Flail ChestTerdapat gambaran fraktur costae yang multiple; terdapat bayangan udara yang terlihat akibat kontusio paru

3. Kelainan-kelainan jantung dan gambaran radiologisnya! Pembesaran atrium kanan: Insufisiensi trikuspid, anomali Eibstein; Pembesaran atrium kiri: Stenosis mitral, insufisiensi mitral, VSD; Pembesaran ventrikel kanan: Stenosis mitral, insufisiensi mitral, ASD, VSD, dan tetralogi of Fallot; Pembesaran ventrikel kiri: Insufisiensi aorta, stenosis aorta;

Figure 1. Anomali Eibstein

Figure 7. Couer en sabot(ToF)Figure 6. Egg on a String(TGA)Figure 4. VSDFigure 5. AVSDFigure 2. PDAFigure 3. ASDFigure 3. PDA

4. Bentuk-bentuk metastase pada gambaran thoraks!

Metastasis paru, dapat tersebar melalui hematogen dan limfogen. Melalui hematogen gambaran radiologi dapat bersifat tunggal(soliter) atau ganda (multiple) dengan bayangan bulat(noduler) berukuran beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter, batsa tegas, dan dapat mengandung bercak kalsifikasi. Gambaran noduler dapat diklasifikasikan menjadi milier, coin lesiion/ cannon ball (Diameter 3-4 cm), atau golf ball (Diameter 4-5 cm). Anak sebar melalui limfogen sering menyebabkan pembesaran kelenjar mediastinum atau menetap pada saluran limfe perbronkial sehingga memberikan gambaran radiologis bronkovaskular kasar atau gambaran densitas tinggi yang halus seperti rambut(rentikuler).

5. Jelaskan kelainan-kelainan yang dapat terjadi pada kolumna vertebralis ! (trauma, infeksi, keganasan, kongenital, degeneratif, dll)NODIAGNOSISGAMBARAN RADIOLOGIS

1.Spondylolisthesis

2.Hernia Nukleus Pulposus

3. Spondilosis

4.Osteoarthritis Spine

5.Skoliosis

6.Fraktur Vertebra

7.Metastase Vertebra

8.Tumor Vertebra

6. Sebutkan organ-organ intra dan retroperitoneal di rongga abdomen dan pelvis !Organ-organ intraperitonal:Organ-organ Retroperitoneal:

a. Gasterb. Colon Transversumc. Appendiksd. Hepare. Duodenum (Pars I)f. Small intestinesg. Rektumh. Colon Sigmoidi. Spleenj. Pankreas (tail)a. Esofagusb. Kelenjar Suprarenalc. Aorta dan IVCd. Pankreas (except tail)e. Duodenum (except pars I)f. Vesika Urinariag. Ureterh. Colon Ascendingi. Colon Descendingj. Ginjalk. Rectum (lower two-third)

7. Kelainan-kelainan yang dapat ditemukan dengan pemeriksaan IVP!

Kelainan-kelainan yang dapat ditemukan dengan pemeriksaan IVP antara lain hidronefrosis, pielonefritis, batu saluran kemih, keganasan,

A B C

D E FGGambar 2. Gambaran radiologis hidronefrosis (A), pielonefritis kronik (B), nefrolitiasis (C), ureterolitiasis (D), vesicolitiasis (E), tumor vesica urinaria (F) dan Benign Hyperplasia Prostat (G).

8. Gambaran kalsifikasi pada foto polos abdomen selain pada traktur urinarius!

Kalsifikasi atau batu intraabdominal adalah hal yang cukup banyak di jumpai. Kalsifikasi dapat dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan morfologinya, yaitu sebagai berikut : 1. Concretions/ KalkulusKalkulus ialah suatu massa inorganik dalam rongga alamiah atau dalam organ. Bentuk dan densitas dapat bervariasi namun di beberapa kasus dapat terlihat patognomonis. Umumnya gambaran bagian luarnya tajam. a. Batu - Urolithiasis- Cholelithiasisb. Kalsifikasi duktus pankreas c. Kalsifikasi nodus d. Phlebolith e. Kalsifikasi granuloma

2. Conduit calcificationYaitu kalsifikasi pada organ yang berupa saluran untuk mengalirkan cairan. a. Aorta abdominalis b. Ductus pancreaticus c. Vas deferens d. Vena-vena besar

3. Cystic calcificationKalsifikasi pada masa kistik, pseudokistik atau aneurisma. Umumnya nampak sebagai kalsifikasi berbentuk kurvalinear. a. Simple serous cysts b. Aneurisma c. Kista Echinococcus d. Haematoma e. 'porcelain' gallbladder f. Mukokel apendiks yang terkalsifikasi

4. Solid Mass calcificationDiverse features which generally show extensive but variable calcification. a. Nodus mesentericusb. Fibroid uteri c. Dermoid ovarium d. Metastases e. Adenoma f. Spleen (Sickle cell disease) Sebagian besar kalsifikasi di foto abdomen tidak memiliki signifikansi klinis: kartilago costae, flebolit vena pelvis, kalsifikasi kelenjar limfe mesenterica, dan kalsifikasi vasculer.

Figure 1. Kalsifikasi kuadran kanan atas (Batu Empedu)Figure 2. Appendicolith ala sacrum dextraFigure 3. Fibroid Uteri

Figure 4. Multiple Kalsifikasi PankreasFigure 5. Gambaran peritonitis mekonium

9. Gambaran CT-Scan pada Trauma Kapitis!

Beberapa gambaran ct scan pada trauma kepala intrakranial:1. FRAKTUR Fraktur pada trauma kepala jenisnya bisa :o Linier non displacemento Depressed ( adanya displacement dari fragment)o Diastatic fractures (fraktur yang melibatkan sutura)2. EPIDURAL HEMATOMAEpidural hematoma adalah kumpulan massa darah akibat robeknya middle meningeal arteri antara skull dan dura di regio temporal , yang sangat kuat hubungannya dengan fraktur linear. Kadang juga terjadi akibat robeknya vena dan tipikalnya terjadi di region posterior fosa atau dekat daerah occipital lobe.

Gambaran Epidural pada CT tampak sebagai bentuk bi convex dan adanya pemisahan jaringan otak dengan skull. Pendarahan akut tampak hyperdens, subakut tampak isodense, kronis tampak hypodens.

3. SUB DURAL HEMATOMASubdural hematoma adalah kumpulan perdarahan vena yang berlokasi antara dura mater dan arachnoid membrane (subdural space). Biasanya terjadi akibat kepala berbenturan dengan benda tak bergerak menyebabkan robeknya vena antara cerebral cortex dan vena dura.

Gambaran subdural pada CT tampak sebagai bentuk bulan sabit mengikuti kontur dari kranium bagian dalam. Pendarahan akut tampak hyperdens, subakut tampak isodense, kronis tampak hypodens.

4. SUB ARACHNOID HEMMORAGESubarachnoid hemmorage (SAH) terjadi karena keluarnya darah ke subarachnoid space, umumnya basal cistens dan jalur cerebral spinal fluid. Penyebab utama SAH ialah trauma, selain itu bisa juga dikarenakan rupturnya saccular (berry) aneurysm dan arteriovenous malformation (AVM).

Gambaran pada CT menunjukkan gambaran hyperdens/perdarahan akut yang ada di subarachnoid space.

10. Pemeriksaan Intravenous Pyelography (IVP)BNO IVP adalah salah satu pemeriksaan radiografi yaitu dengan cara menyuntikkan zat kontras melalui pembuluh darah vena untuk menggambarkan anatomi dari pelvis renalis dan sistem calyses serta seluruh traktus urinarius dengan penyuntikan kontras media positif secara intra vena. Pemeriksaan ini dapat diketahui kemampuan ginjal mengkonsentrasikan bahan kontras tersebut.

Indikasi pemeriksaan BNO IVP: Batu saluran kemih Infeksi ginjal kronis Kelainan kongenital Trauma abdomen Hematuria Disuria Tumor ginjal Check up, oleh karena nyeri pinggang yang lama (flank pain)

Kontra indikasi pemeriksaan BNO IVP: Alergi terhadap media kontras Memiliki kelainan atau penyakit jantung atau hepar lanjut Infeksi akut traktus urinarius Retensi cairan berlebih Multipel myeloma Neonatus Diabetes melitus tidak terkontrol/parah Pasien yang sedang dalam keadaan kolik Gangguan fungsi ginjal dengan ureum >60mg% atau creatinine >2mg%

Persiapan pemeriksaan BNO IVP1) Persiapan pasienTujuan prosedur persiapan pasien adalah untuk membersihkan usus (gastro intestinal) dari udara dan faeces yang dapat mengganggu visualisasi dari foto IVP atau menutupi gambaran ginjal dan saluran-salurannya. Pemeriksaan yang tidak baik terlihat dari bayangan lucent di usus karena udara dan faeces. Sehari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan lunak tanpa serat (seperti bubur kecap) agar makanan mudah dicerna usus sehingga faeces tidak keras. Makan terakhir pukul 19.00 (malam sebelum pemeriksaan) agar tidak ada lagi sisa makanan diusus, selanjutnya puasa sampai pemeriksaan berakhir. Malam hari pukul 21.00, pasien diminta untuk minum laksatif (dulcolax) sebanyak 4 tablet. 8 jam sebelum pemeriksaan dimulai, pasien tidak diperkenankan minum untuk menjaga kadar cairan. Pagi hari sekitar pukul 06.00 (hari pemeriksaan), pasien diminta untuk memasukkan dulcolax supossitoria melalui anus, supaya usus benar-benar bersih dari sisa makanan / faeces. Selama menjalani persiapan, pasien diminta untuk tidak banyak bicara dan tidak merokok supaya tidak ada intestinal gas (gas disaluran pencernaan)2) Persiapan bahan kontras Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan. Bahan kontras yang disuntikkan melalui vena fossa cubiti akan mengalir ke vena capilaris, vena subclavia, kemudian ke vena cava superior. Dari VCS bahan kontras akan masuk ke atrium kanan dari jantung, kemudian ke ventrikel kanan dan mengalir ke arteri pulmo. Kemudian mengalir ke vena pulmo menuju atrium kiri kemudian ventrikel kiri dan mengalir ke aorta, serta terus mengalir menuju aorta desendens kemudian kedalam aorta abdominalis dan masuk kedalam arteri renalis dan mulai memasuki korteks ginjal.

3) Persiapan alatPeralatan Steril: Wings needle No. 21 G (1 buah), spuit 20 cc (2 buah),kapas alcohol Peralatan Tidak Steril: Plester, Marker R/L dan marker waktu, Media kontras Iopamiro ( 40 50 cc), obat-obatan emergency (antisipasi alergi media kontras), baju pasien, tourniquet

Prosedur pemeriksaan 1) Pasien dianamnesa perjalanan klinis dan riwayat alergi, inform consent2) Buat plain photo BNO terlebih dahulu untuk menilai persiapan yang dilakukan pasien, untuk melihat keadaan rongga abdomen khususnya tractus urinaria secara umum.,untuk menentukan faktor eksposi yang tepat untuk pemotretan berikutnya sehingga tidak terjadi pengulangan foto karena kesalahan faktor eksposi.3) Jika hasil foto BNO baik, lanjutkan dengan melakukan skin test dan IV test sebelum dimasukkan bahan kontras melalui vena fossa cubiti4) Sebelum melakukan penyuntikan, pasien ditensi terlebih dahulu.5) Menyuntikkan bahan kontras secara perlahan-lahan dan menginstruksikan pasien untuk tarik nafas dalam lalu keluarkan dari mulut guna meminialkan rasa mual yang mungkin dirasakan pasien6) Membuat foto 5, 15, dan 30 menit post injeksi7) Pasien diminta untuk turun dari meja pemeriksaan untuk buang air kecil (pengosongan blass) kemudian difoto lagi post miksi.8) Foto IVP bisa saja dibuat sampai interval waktu berjam-jam jika kontras belum turun

11. Tanda-tanda udara bebas dalam rongga abdomen!

Pneumoperitoneum merupakan keadaan adanya udara bebas dalam rongga peritoneum. Hal ini bisa disebabkan perforasi organ berongga abdomen akibat trauma tumpul abdomen.

Pada foto polos abdomen atau foto Thorax posisi erect, terdapat gambaran udara (radiolusen) berupa daerah berbentuk bulan sabit (Semilunar Shadow) diantara diafragma kanan dan hepar atau diafragma kiri dan lien. Juga bisa tampak area lusen bentuk oval (perihepatik) di anterior hepar. Pada posisi lateral dekubitus kiri, didapatkan radiolusen antara batas lateral kanan dari hepar dan permukaan peritoneum. Pada posisi lateral dekubitus kanan, tampak Triangular Sign seperti segitiga yang kecil-kecil dan berjumlah banyak karena pada posisi miring udara cenderung bergerak ke atas sehingga udara mengisi ruang-ruang di antara incisura dan dinding abdomen lateral. Pada proyeksi abdomen supine, berbagai gambaran radiologi dapat terlihat yang meliputi Falciform Ligament Signdan Rigler`s Sign.

Proyeksi yang paling baik adalah lateral dekubitus kiri, rujuk gambar 3, dimana udara bebas dapat terlihat antara batas lateral kanan dari hepar dan permukaan peritoneum. Posisi ini dapat digunakan untuk setiap pasien yang sangat kesakitan.

Gambar 3. Posisi Lateral dekunitus kiri.Terdapat udara bebas diantara dinding abdomendengan hepar (panah putih). Ada cairan bebas di rongga peritoneum (panah hitam)

Gambar 4. Gambaran linier (anterior subhepatic space air)

Gambar 5. Foto posterior subhepatic space air (Morrisons pouch, gambaran triangular)

Gambar 6. Foto anterior ke permukaan ventral dari hepar

Tanda peritoneum pada foto polos diklasifikasikan menjadi pneumoperitoneum dalam jumlah kecil dan pneumoperitoneum dalam jumlah besar yang dengan >1000 mL udara bebas. Gambaran pneumoperitoneum dengan udara dalam jumlah besar antara lain: Football Sign, rujuk gambar 7,yang biasanya menggambarkan pengumpulan udara di dalam kantung dalam jumlah besar sehingga udara tampak membungkus seluruh kavum abdomen, mengelilingi ligamen falsiformis sehingga memberi jejak seperti gambaran bola kaki. Gas-Relief Sign, Rigler Sign, dan Double Wall Signyang memvisualisasikan dinding terluar lingkaran usus disebabkan udara di luar lingkaran usus dan udara normal intralumen. Gambar 7. Football sign (kiri) dan Rigler Sign (kanan) Urachus merupakan refleksi peritoneal vestigial yang biasanya tidak terlihat pada foto polos abdomen. Urachus memiliki opasitas yang sama dengan struktur jaringan lunak intraabdomen lainnya, tapi ketika terjadi pneumoperitoneum, udara tampak melapisi urachus. Urachus tampak seperti garis tipis linier di tengah bagian bawah abdomen yang berjalan dari kubah vesika urinaria ke arah kepala. Dasar urachus tampak sedikit lebih tebal daripada apeks. Ligamen umbilical lateral yang mengandung pembuluh darah epigastrik inferior dapat terlihat sebagai huruf V terbalik di daerah pelvis sebagai akibat pneumoperitoneum dalam jumlah banyak. Telltale Triangle Signmenggambarkan daerah segitiga udara diantara 2 lingkaran usus dengan dinding abdomen. Udara skrotal dapat terlihat akibat ekstensi intraskrotal peritoneal (melalui prosesus vaginalis yang paten). Cupola Sign mengacu pada akumulasi udara di bawah tendon sentral diafragma. Gambar 8. Gambaran urachus (kiri) dan Telltale triangle sign (kanan)

Gambar 10. Cupola sign (panah putih) danlesser sac gas sign (panah hitam)

Udara di dalam sakus kecil dapat terlihat, terutama jika perforasi dinding posterior abdomen. Tanda obstruksi usus besar parsial dengan perforasi divertikulum sigmoid dapat terjadi yang berkaitan dengan tanda pneumoperitoneum.