pptx kebijakan copy

17
ANALISIS KEBIJAKAN TENTANG PEMERATAAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) DI MI MA’ARIF CANDRA

Upload: rizkihandayani

Post on 14-Apr-2017

182 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pptx kebijakan   copy

ANALISIS KEBIJAKAN TENTANG PEMERATAAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) DI MI MA’ARIF

CANDRA

Page 2: Pptx kebijakan   copy

Latar BelakangAspek realitas

Meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa satuan pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah keikutsertaan siswa, tetapi masih banyak anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang pendidikan berikutnya.

Penyebab : kesulitan orang tua/keluarga dalam memenuhi kebutuhan lainnya seperti seragam, buku tulis, sepatu, biaya transportasi yang tidak ikut ditanggung oleh dana BOS.

Page 3: Pptx kebijakan   copy

Asapek Idealitas

Kebijakan yang ada di UU Sisdiknas pasal 11 ayat 2 yaitu pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negaranya berusia 7-15 tahun. Dengan demikian maka harus ada strategi maupun kebijakan dari pemerintah agar mampu meminimalisir angka anak putus sekolah

Relevansi ProblematikaBerdasarkan hal diatas maka terjadi kesenjangan dalam

pemerataan BOS antara orang tua siswa ekonomi atas dengan ekonomi bawah. Oleh karena itu, untuk mensinergikan realitas, maka diperlukan dana beasiswa maupun bantuan tambahan bagi siswa dengan kondisi orang tuanya yang tidak mampu membiayai sekolah. Oleh karena itu, diperlukan penelitian kebijakan pendidikan terkait dengan pemerataan bantuan siswa miskin di jenjang SD.

Page 4: Pptx kebijakan   copy

Fokus Bahasan

Aspek produk kebijakan : pada aspek ini fokus bahasan akan diarahkan kepada bidang bentuk kebijakan yang terkait dengan kebijakan pemerintah bidang pembiayaan pendidikan. Adapun substansi fokus bahasannya sebagai berikut :

Produk peraturan Kemenag daerah terkait dengan pengelolaan pembiayaan sekolah khususnya di lingkup SD.

Aneka formulasi kebijakan terkait dengan pembiayaan dan pemerataan biaya sekolah terutama bagi siswa kurang mampu dalam kebijakan Kemenag daerah dan bantuan dana sekolah

Page 5: Pptx kebijakan   copy

Lanjutan

Aspek implementasi dan dampak kebijakan : Pada aspek ini fokus bahasan akan diarahkan terhadap implementasi dan dampak kebijakan yang telah dilaksanakan Kemenag bidang pengelolaan beasiswa/bantuan sisiwa kurang mampu (BSM), khususnya di SD. Adapun substansi fokus bahasan sebagai berikut :

Implementasi kebijakan Kemenag bidang pengelolaan beasiswa yang telah diberikan kepada siswa kurang mampu.

Dampak dari interaksi pengaruh kebijakan Menag dalam pengelolaan BSM sekolah, dalam hal pembiayaan dan pemerataan pemerolehan beasiswa .

Page 6: Pptx kebijakan   copy

Rumusan Masalah

1. Bagaimana produk dan formulasi kebijakan Kementerian Agama di bidang pengelolaan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM)?

2. Bagaimana implementasi dan dampak kebijakan Kementerian Agama dalam memberikan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) kepada siswa?

Page 7: Pptx kebijakan   copy

Kerangka KonseptualLANDASAN KEBIJAKAN• UU NO 20 TAHUN 2003 tentang sistem

pendidikan nasional• PP NO. 19 TAHUN 2005 tentang standar

nasional pendidikan• PP NO 48 TAHUN 2008 tentang

pendanaan pendidikan • SK DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM NO 508

TAHUN 2013 tentang pedoman pelaksanaan Bantuan Siswa miskin tahun 2013

KEBIJAKAN MENAG PUSATBidang Pendidikan

(Pengelolaan Bantuan Siswa Miskin)

•Sistem Kebijakan• Produk Kebijakan

Formulasi Kebijkan

• Implementasi Kebijakan• Dampak KebijakanEvaluasi Kebijakan

MI Ma’arif Candran

Page 8: Pptx kebijakan   copy

Produk Kebijakan

1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas2. PP No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan3. PP No.48 tahun 2003 tentang pendanaan

pendidikan4. SK Dirjen Pendidikan islam No. 508 tahun 2013

tentang pedoman pelaksanaan BSM tahun 2013

Page 9: Pptx kebijakan   copy

Formulasi Kebijakan

1. UU No. 20 tahun 2003 tentang SisdiknasBab I bagian ke empat mengenai Hak dan Kewajiban pemerintah dan Pemerintah daerah.

Pasal 11 ayat (2): pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun.

Bab V mengenai peserta didik pasal 12 ayat 1 bagian: (d) mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

2. PP No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikanBab IX tentang standar pembiayaan pasal 62 yang berisi:a. (ayat 1) Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi,operasi, dan

personalb. (ayat 3) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi biaya

pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan

Page 10: Pptx kebijakan   copy

Lanjutan

3. PP No.48 tahun 2003 tentang pendanaan pendidikan Bab I tentang Pendanaan Pendidikan pada pasal 2 yang berisi:

a. Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

b. Masyarakat sebagaimana yang dimaksud meliputi:1) Penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat.2) Peserta didik, orang tua atau wali.3) Pihak lain yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang mempunyai

perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.4. SK Dirjen Pendidikan islam No. 508 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan

BSM tahun 2013:c. Persyaratan penerima BSM d. Waktu penyaluran dana program BSMe. Mekanisme penyaluran dana program BSM

Page 11: Pptx kebijakan   copy

Implementasi di MI Ma’arif Candran

Bantuan Siswa Miskin

(BSM)

Implementasi Analisis Rekomendasi

Pemberian BSM dari pemerintah melalui Kemenag untuk pemerataan pendidikan dan menurunkan angka anak putus sekolah.

Di tempat observasi kami di MI Ma’arif Candran sudah dilaksanakan penyaluran BSM.

sudah dilaksanakan

-

Page 12: Pptx kebijakan   copy

Persyaratan penerima BSM.

Tidak semua kriteria persyaratan yang tertera di acc saat pemeriksaan berkas di Kemenag terutama untuk Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Untuk persyaratan selain SKTM seperti Kartu Keluarga Miskin, Kartu Raskin, Kartu BSM, mungkin sudah dapat dipastikan kondisi keluarganya/ siswa.Namun, SKTM dapat diindikasikan adanya manipulasi data yang dibutuhkan penyaringan data yang tepat.

Sebaiknya orang tua siswa yang sekiranya masih mampu membiayai sekolah anaknya, tidak perlu mencari SKTM untuk bisa mendapatkan BSM sebagai peluang untuk mendapat dana tambahan. Lebih baik anak dimotivasi agar anak lebih rajin belajar agar nantinya dapat diajukan sebagai penerima beasiswa berprestasi.

Lanjutan

Page 13: Pptx kebijakan   copy

Penyaluran dana anggaran persemester sebesar Rp 180.000,00

biaya untuk aSiswa tidak dapat menerima dana sebesar anggaran yang sudah ditetapkan karena diperlukan dministrasi pihak penyalur (bank) sebesar Rp 50.000,00 – Rp 60.000,00.

Adanya penyaluran dana melalui bank agar terjadi transparasi dalam penyalurannya apabila dana benar-benar sudah berada ditangan siswa yang mendapatkan dana BSM.

Sebaiknya penyaluran dana melalui bank, Kemenag bekerja sama dengan bank yang tidak memerlukan biaya administrasi yang mahal, agar siswa dalam menggunakan dana BSM dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajarnya dengan lengkap.

Lanjutan

Page 14: Pptx kebijakan   copy

Analisis 1. Persyaratan atau kriteria umum siswa penerima BSM.

siswa yang mengajukan persyaratan yang tertera dibeberapa opsi pada SK, tidak semuanya bisa mendapatkan dana BSM. Siswa penerima BSM lebih diutamakan pada siswa yang memiliki kartu BSM. Jadi,dapat dikatakan bahwa persyaratan tersebut mengalami penyempitan kriteria pada siswa yang mengajukan BSM.

2. Dalam SK Dirjen No 508 tahun 2013 Bab III mengenai penyaluran dana.penyaluran dana sebelum sampai kepada siswa , dana tersebut disalurkan melalui bank atau pihak penyalur. Penyaluran BSM menggunakan jasa penyalur bank BRI. pembuatan rekening siswa penerima BSM memerlukan biaya administrasi sekitar Rp 60.000,00 per dana dicairkan.Menurut kami,alangkah baiknya, pemerintah atau Kemenang bekerja sama dengan jasa penyalur yang tidak terlalu banyak memerlukan biaya administrasi.

Page 15: Pptx kebijakan   copy

3. Komplain atau kritikan orang tua siswa yang anaknya tidak mendapatkan dana BSM.beberapa orang tua mendatangi kesekolah untuk menyampaikan keluhan berkaitan dengan realisasi dana BSM. Mereka menganggap, mereka itu masuk dalam kategori penerima dana BSM. Namun sekolah hanya sebagai fasilitator untuk mengajukan siswa penerima dana BSM, tetapi Kemenag daerah atau Provinsi lah yang berwenang menentukannya. Sehingga menurut kami sekolah lebih memotivasi kepada orang tua agar anaknya lebih rajin dalam belajar yang nantinya sekolah dapat merekomendasikan tahun depan untuk mengajukan beasisiwa berprestasi.

Lanjutan

Page 16: Pptx kebijakan   copy

Dari hasil observasi kami, implementasi terhadap pelaksanaan Bantuan Siswa Miskin di MI Ma’arif Candran sudah terrealisasi. Hal ini dapat diketahui dari adanya siswa penerima BSM setiap tahunnya. Kebanyakan siswa yang mengajukan adalah menggunakan SKTM dan Kartu Keluarga Miskin. Namun, untuk siswa yang mengajukan menggunakan SKTM tidak semuanya mendapatkan karena pihak sekolah melakukan penyaringan data terlebih dahulu sebelum diajukan ke kemenag daerah agar siswa yang benar-benar mendapatkan dana BSM adalah siswa yang benar-benar membutuhkan.Proses penyaluran dana dilakukan 2x dalam setahun yaitu periode Januari – Juni dan Juli – Desember.

Kesimpulan

Page 17: Pptx kebijakan   copy

Wassalamu’alaikum Wr. Wb