PEMERIKSAAN PADA KORBAN TENGGELAM

Pembimbing : dr. Nily Sulistyorini, Sp. F

Kelompok UWK I

Definisi

Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi berupa korban terbenam dalam cairan dan cairan tersebut terhisap masuk ke jalan napas sampe alveoli paru-paru.

Klasifikasi Tenggelam (Drowning)

Primary Drowning

Dry drowning

Wet drowning

Cardiac arrest

Vagal refleks

Sirkulasikolla

ps

Air tawar

Air garam

Ventricular fibrilasi

Pulmonary

oedema

Secondary

Drowning

Pulmonary oedema

Asidosis

Pneumonitis

Mekanisme tenggelam Beberapa korban begitu berhubungan dengan air yang dingin terutama leher atau jatuh secara horizontal, ia mengalami vagal refleks.Korban saat menghirup air, air yang masuk ke larynx menyebabkan laryngeal spasme. Korban pada saat masuk ke dalam air, ia berusaha untuk menggapai permukaan sehingga menjadi panik dan menghisap air, batuk dan berusaha untuk ekspirasi.

Mekanisme tenggelam di air tawarAir tawar diserap cepat dan

jumlah besar sehingga terjadi hemodilusi yang hebat

mengakibatkan hemolisisHiperkalemia, hiponatremia,

anoxia miocardHemodilusi meningkatkan cairan dalam

pembuluh darah sehingga terjadi penurunan sistol dan mengakibatkan

fibrilasi ventrikel

Terjadi anoxia cerebri

Mekanisme tengelam di air asin

Terjadi hemokonsentrasi sehingga cairan dari pembuluh darah masuk ke paru dan mengakibatkan odema paru

Hematokrit meningkat, hipernatremia

Peningkatan visikositas darah menyebabkan payah jantung

Pemeriksaan pada korban tenggelam

1. Pemeriksaan Luar• Lebam mayat biasanya sianotik, bila air

dingin maka lebam mayat warna pink.• Cutis anserine pada lengan, paha, dan

bahu.• Buih putih yang keluar dari hidung dan

mulut.

• Cadaveric spasme, tangan menggenggam batu kali, rumput, dan dahan.

• Washer woman’s hands, taampak keriput pada kulit tangan dan kaki.

• Kadang-kadang terdapat luka robek pada tubuh.

2. Pemeriksaan Dalam• Jalan nafas berisi buih, kadang

ditemukan lumpur, pasir, rumput air, diatome dan lain – lain.

• Pleura dapat berwarna kemerahan dan terdapat bintik – bintik perdarahan yang terjadi karena adanya kompressi terhadap septum inter-alveoler atau oleh karena terjadinya fase konvulsi akibat kekurangan oksigen.

• Paru – paru membesar, mengalami kongesti dan mempunyai gambaran seperti marmer sehingga jantung kanan dan vena – vena besar dilatasi.

• Banyak cairan dalam lambung.• Perdarahan telinga bagian tengah

(dapat ditemukan pada kasus asphyxia lain).

3. Pemeriksaan Khususa. Percobaan Getah Paru (Longsap proof)• Dicari benda-benda asing dalam getah paru

yang diambil pada daerah subpleura, antara lain :pasir, lumpur, telur cacing, tanaman air, dll ( percobaan getah paru positif).

• Syarat melakukan percobaan getah paru yaitu paru – paru harus belum membusuk.

• Syarat sediaan getah paru : Eritrosit dalam sediaan harus sedikit jumlahnya.

• Gambaran dibawah mikroskop :• Pasir berbentuk Kristal, persegi, hitam.

Pasir lebih besar dari pada eritosit• Lumpur amorf. Lumpur lebih besar dari

pada pasir.

• Bila test getah paru positif dan ditemukan sebab kematian lain, maka kemungkinannya adalah :

Mungkin meninggalnya karena tenggelam Mungkin meninggal karena sebab lain

tersebut Mungkin sebab kematian bersaing

Bila test getah paru negative, maka kemungkinannya adalah : Mungkin korban sudah mati, lalu

dimasukan kedalam air. (harus ditemukan sebab kematian lain)

Mungkin korban tenggelam dalam air yang jernih

Mungkin korban mati karena vagal refleks atau spasme larynx

b. Pemeriksaan Darah Secara Kimia (Gettler test)

Pemeriksaan ini harus dilakukan secepatnya karena pada post mortem kadar elektrolit (Cl, Na, K, Mg) dalam darah akan mengalami perubahan.

c. Destruction Test & Analisa Isi Lambung Adanya anggapan bahwa bila orang

masih hidup pada waktu tenggelam, maka akan terjadi aspirasi, dan karena terjadi force of respiration terjadi kerusakan bronchioli/ bronchus sehingga terdapat jalan dari diatome untuk masuk kedalam tubuh. Tidak ditemukannya diatome, tidak dapat menyingkirkan bahwa kematian korban karena tenggelam.

Tabel 3. Spesies diatom yang sering ditemukan berdasarkan sampel organ

No Organ tubuh Spesies diatom yang sering ditemukan

1. Paru Achnanthes minutissima, Cyclotella cyclopuncta, Fragilaria brevistriata, Navicula

etc.

2. Sumsum tulang Stephanodicus parvus, Navicula, Diatoma and fragments of Synedra ulna.

3. Hepar Achnanthes minutissima, Cocconeis placentula, Fragilaria ulna var. acus, Navicula

lanceolata etc.

4. Ginjal Achnanthes biasolettiana, N. seminulum etc.

5. Usus halus Achnanthes minutissima, Cyclotella cyclopuncta, Gomphonema minutum etc.

6. Duodenum Asterionella Formosa, Cyclotella comensis, Gomphonema pumilum and Nitzscia

pura etc.

d. Pemeriksaan Histopatologi Jaringan Paru Mungkin ditemukan bintik – bintik

perdarahan sekitar brochioli yang disebut “ Paltauf Spot”.

Dapat juga terjadi pada asphyxia oleh karena penutupan jalan nafas secara mekanis yang lain.

Ada tanda – tanda emphysema yang akut dengan pecahnya banyak alveoli.

e. Menentukan Berat Jenis Plasma (BJ Plasma)

Pada semua kasus tenggelam akan terjadi BJ Plasma jantung kiri < jantung kanan.

Kesimpulan Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi

berupa korban terbenam dalam cairan dan cairan tersebut terhisap masuk ke jalan napas sampe alveoli paru-paru.

Pada umumya tenggelam merupakan kasus kecelakaan, baik secara langsung maupun karena ada faktor-faktor lain seperti korban dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat, atau bisa saja dikarenakan akibat dari suatu peristiwa pembunuhan.

Insiden kematian akibat tenggelam cukup tinggi, setiap tahun sekitar 150.000 kematian dilaporkan diseluruh dunia akibat tenggelam, dengan kejadian tahunan mungkin lebih dekat ke 500.000.

Terdapat bermacam-macam klasifikasi tenggelam baik primary maupun secondary .Macam-macam klasifikasi ini membedakan penyebab kematian dari korban tenggelam.

Untuk menentukan kematian secara pasti korban tenggelam perlu dilakukannya pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang. Masing-masing pemeriksaan dapat menunjukkan tanda-tanda kematian akibat tenggelam yang berbeda.

TERIMAKASIH