ppt pendidikan demokratis

5
PENDIDIKAN DEMOKRATIS -FENNY-NUR-HANDAYANI-

Upload: fenny-handayani

Post on 15-Apr-2017

1.690 views

Category:

News & Politics


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Pendidikan Demokratis

PENDIDIKAN DEMOKRATIS

-FENNY-NUR-HANDAYANI-

Page 2: Ppt Pendidikan Demokratis

PENGERTIAN DEMOKRASI

• Secara etimologis, demokrasi dari bahasa yunani, yaitu dari kata demos = Rakyat dan kratos = Pemerintahan.

• Demokrasi adlh Gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.

• Pendidikan menurut kamus bahasa Indonesia, Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses atau cara perbuatan mendidik.

PENGERTIAN PENDIDIKAN

Dapat disimpulkan bahwa demokrasi Pendidikan adalah proses perbuatan mendidik yang mengutamakan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua

peserta didik.

Page 3: Ppt Pendidikan Demokratis

Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan Negara dan masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negaranya agar memahami, meghayati, megamalkan dan mengembangkan konsep, prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status dan peran nya dalam masyarakat ( winataputra, 2006 : 12)

Demokrasi tidak diwarisi , tetapi ditangkap dan dicerna melalui proses belajar oleh karena itu untuk memahaminya diperlukan suatu proses pendidikan demokrasi… (Winataputra,2006:19)

Page 4: Ppt Pendidikan Demokratis

BENTUK BENTUK PENDIDIKAN

PENDIDIKAN OTORITER.Pendidik = pihak yang berkuasa & utama. Peserta didik = pihak yang sekunder & objek pendidikan.pendidik berperan aktif dalam proses pendidikan, pendidik mengatur seluruh kegiatan proses pendidikan dan bagi peserta didik.Peserta didik harus patuh kepada pendidik, tidak boleh menentang, & tidak diberi kebebasan dalam proses pembelajaran.Hal yang demikian dapat mematikan potensi siswa yang menyebabkan siswa tidak atau sulit untuk berkembang.

PENDIDIKAN LIBERAL.menekankan pada hak individu dan kebebasan. Peserta didik = subjek yang memegang peranan penting.pendidik = sebagai pendorong untuk mengembangkan bakat dan kreativitasnya.kontrol pendidik sangat kecil dan bisa dikatakan tidak ada.Hal ini mengakibatkan perkembangan siswa yang tingkat kepercayaan dirinya rendah, akan lambat dalam berkembang, dan bagi tingkat percaya dirinya tinggi dapat berkembang dengan pesat. Sehingga, terjadi kekurang seimbangan antara peserta didik.

PENDIDIKAN DEMOCRASYBentuk pendidikan demokratis yaitu bentuk pendidikan yang menempatkan pendidik dan peserta didik dalam keadaan yang seimbang. Pendidik menempatkan diri sebagai pembimbing peserta didik, di lain pihak peserta didik sebagai subjek sekaligus objek.metode pendidikannya mengarah pada metode diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, problem solving, dan berjalan dalam suasana yang . Dengan adanya

bentuk pendidikan ini, perkembangan siswa dapat seimbang atau mendekati seimbang. Sehingga perbedaan hasil dalam proses pembelajarn tidak terlalu signifikan

PENDDIKAN PENDIDIKANLIBERAL

PENDIDIKANOTORITER

PENDIDIKAN DEMOKRATIS

Page 5: Ppt Pendidikan Demokratis

Model proses pendidikan yang terlalu monoton yang menempatkan guru sebagai figur sentral dan peserta didik hanya duduk manis; pasif dalam berekspresi haruslah sesegera mungkin ditinggalkan.

Meminjam istilah dari gagasan Paul Suparno, dkk (Reformasi Pendidikan Sebuah Reformasi), agar mendorong terciptanya pendidikan demokratis-humanistik, ada beberapa hal yang mesti diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Yakni :

(1) Hindari indoktrinasi. Biarkan siswa aktif berbuat, bertanya, bersikap kritis terhadap apa yang dipelajarinya, dan mengungkapkan alternatif pandangannya yang berbeda dengan gurunya.

(2) Hindari paham bahwa hanya ada satu nilai saja yang benar. Guru tidak berpandangan bahwa apa yang disampaikannya adalah paling benar. Seharusnya yang dikembangkan adalah memberi ruang yang cukup lapang akan hadirnya gagasan alternatif dan kreatif terhadap penyelesaian satu persoalan.

(3) Beri anak kebebasan untuk berbicara. Mereka berbicara dalam konteks penyampaian gagasan serta proses membangun dan meneguhkan sebuah pengertian harus diberi ruang seluas-luasnya.

(4) berilah “peluang” bahwa siswa boleh berbuat salah. Kesalahan merupakan bagian penting dalam pemahaman. Guru dan siswa menelusuri bersama di mana telah terjadi kesalahan dan membantu meletakkannya dalam kerangka yang benar.

(5) Kembangkan cara berpikir ilmiah dan rasional dengan cara yang kritis. Dengan ini siswa diarahkan untuk tidak selalu mengiyakan apa yang dia terima, melainkan dapat memahami mengapa harus demikian. Bila unsur-unsur tersebut dalam diaplikasikan, maka yang terjadi adalah hilanglah sudah relasi-monolog dalam media pembelajaran, dan cara pembelajaran yang demokratis-partisipatif-dialogis dapat terlaksana sehingga mampu melahirkan siswa yang memiliki kecakapan matang dan kompetitif, bukan (?)