ppt kti
DESCRIPTION
dcaxTRANSCRIPT
MANFAAT PENAMBAHAN PROBIOTIK LACTO-B PADA TERAPI STANDAR DIARE AKUT BAGI BALITA DENGAN DIARE AKUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DASAN AGUNG MATARAM
IRSANDI RIZKI F09.06.0012
BAB IPENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Diare merupakan penyebab kematian utama
anak-anak di seluruh dunia
Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
meningkatnya frekuensi buang air besar lebih dari
tiga kali sehari disertai adanya perubahan bentuk
dan konsistensi tinja penderita (Harianto, 2004).
Tatalaksana terpenting pada kasus diare akut adalah
pemberian rehidrasi oral (Oral Rehydration Solution,
ORS).
Studi-studi terakhir ini menunjukkan penggunaan
probiotik, terutama Lactobabacillus GG, berguna
dalam hal mempersingkat durasi diare akut
(Altermann E et al. 2005 ).
Badan POM RI (2005) telah menerbitkan Peraturan
Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.52.0685 tentang
Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional
dan telah ditetapkan komponen yang terkait dengan
saluran pencernaan adalah serat pangan dan
probiotik
Penyakit nomor 2 terbanyak di PKM Dasan Agung
P2M 6,72% dari target yang seharusnya yaitu 100%
dan masuk dalam kategori tidak mencapai target
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan
masalah yang didapatkan adalah “Apakah probiotik
lacto-b bermanfaat untuk pengobatan diare pada
anak di wilayah kerja Puskesmas Dasan Agung
Mataram.?”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DIARE
Diare adalah buang air besar (defekasi) lebih dari 3
kali sehari dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat),
ETIOLOGI
Secara garis besar Enteral Parenteral Makanan
Dapat terjadi karena intoleransi laktosa, lingkungan, serta berat lamanya diare dipengaruhi oleh status gizi
(Simadibrata dan Daldiyono, 2006).
PATOGENESIS
Host dan Agent
Diare karena Bakteri Non-Invasif (Enterotoksigenik). Seperti ETEC, V. Cholerae Eltor, C. Perfringens yang akan
mengeluarkan toksin meningkatkan kerja nikotinamid adenin dinukleotid pada dinding sel usus dan mempengaruhi siklik AMP
Diare karena Bakteri/Parasit Invasif (Enterovasif). Seperti EIEC, salmonela, shigela, yersinia, C. Perfringens
tipe C yang menyebabkan kersusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi.
MANIFESTASI KLINIS
Muntah Dehidrasi Asidosis metabolik
KOMPLIKASI
Dehidrasi Renjatan hipovolemik. Hipokalemia Hipoglikemia Intoleransi laktosa sekunder Kejang Malnutrisi energi protein
PENGOBATAN
Dasar Pengobatan Diare Manajemen cairan dan elektrolit. Dietetik Obat-obatan.
Terapi A, B, dan C
PROBIOTIK
Kata probiotik berasal dari bahasa Yunani “biotikos” yang artinya “untuk kehidupan oleh Elie Metchnikoff (1908)
Probiotik adalah bakteri hidup yang bila diberikan atau dikonsumsi dalam jumlah cukup, dapat memberikan efek menguntungkan bagi tubuh yaitu dengan menciptakan keseimbangan flora usus, sehingga dapat mencegah dan mengobati kondisi patologis usus
(Firmansyah A. 2001)
MIKROORGANISME
Beranggota Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Streptococcus
Merupakan organisme anaerob dan menghasilkan asam laktat.
Hidup pada pH 2 – 4, tidak mengakibatkan hal yang negatif pada tubuh, umumnya tidak membentuk spora, saccharolytic,, tidak mengganggu ekosistem tubuh, hidup dan tumbuh di dalam usus
JUMLAH BAKTERI PROBIOTIK DALAM TUBUH
Dalam kolon sekitar 106-108 koloni/ml dan terbanyak terdapat di dalam kolon
Didominasi oleh Bacteriodes dan Bifidobacterium dan kolon yang sehat harus mengandung probiotik (bakteri bersahabat) minimal 85% untuk mencegah kolonisasi mikroba buruk seperti E. Coli dan salmonella
Sedangkan Lactobacillus dan Streptococcus mendominasi sebagai mikroflora di duodenum, jejunum, serta ileum.
EFEK PROBIOTIK PADA DIARE
Perubahan pH intralumen Produksi Substansi Bersifat Antimikroba Kompetisi nutrien Kompetisi Adhesi Pada Reseptor Enterosit Efek Imunomodulasi Perbaikan Permeabilitas Usus
oProbiotik
DOSIS PROBIOTIK
Natural Health Products Directorate of Canada saat ini telah merekomendasikan dosis penggunaan probiotik sebesar 5 milyar (5X109) CFU per hari
Penggunaan dosis terapeutik bervariasi, berkisar antara 106-109 sebagai dosis efektif minimum
LACTO-B
Merupakan probiotik atau bakteri baik Komposisi dari Lacto-B itu sendiri adalah per sachet
mengandung 1 x 109 CFU/ g yang terdiri dari Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, Streptococcus thermophillus), vit C 10 mg, vit B1 0.5 mg, vit B2 0.5 mg, vit B6 0.5 mg, niacin 2 mg, protein 0.02 g, fat 0.1 g. Energy: 3.4 cal.
KERANGKA KONSEP
21
Lama Penyembuhan
Frekuensi BAB
Probiotik
Lacto-B
Variabel Independent Variabel dependent
HIPOTESA
Ho: Tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimental atau kasus maupun kelompok kontrol baik dalam frekuensi BAB maupun lama penyembuhan di Puskesmas Dasan Agung Mataram
Ha: Ada perbedaan antara kelompok
eksperimental atau kasus maupun kelompok kontrol baik dalam frekuensi BAB maupun lama penyembuhan di Puskesmas Dasan Agung Mataram
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain PenelitianPenelitian ini akan dilakukan dengan cara double blind. Pada percobaan ini terdapat dua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimental atau kasus dan kelompok kontrol.
Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Agung. Pada tanggal 1 April – 31 Mei 2013
24
POPULASI DAN SAMPEL
Balita 0-5 tahun yang menderita diare akut yang
berobat ke Puskesmas Dasan Agung Mataram
Sistem Random sampling
Rumus Sastroasmoro (Zα +Zβ)2 X SD2
n = 2 X D2
(0.05 +0.80)2 X 0.252
n = 2 X = 24,75 0.22
Dengan jumlah sampel 25, dan dipertimbangkan adanya drop out 10% jadi jumlah sampel 30 orang tiap kelompok.
KRITERIA SAMPEL
Kriteria Inklusi Orang tua dari anak yang sedang menderita diare bersedia
menandatangani informed consent. Anak yang menderita diare berumur 0-5 tahun yang menjalani
pengobatan di Puskesmas Dasan Agung Mataram.
Kriteria eksklusi Diare yang disertai dengan komplikasi seperti; pneumonia,
kejang dengan kesadarah menurun, perdarahan dan lain-lain selama pengobatan.
Orang tua dari anak yang sedang menderita diare tetapi tidak bersedia menandatangani informed consent.
Pasien yang tidak bersedia lagi mengikuti kegiatan penelitian.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen dalam penelitian ini adalah Kuesioner.
ANALISIS DATA
Pada penelitian ini data yang didapatkan diolah dengan bantuan program SPSS. Digunakan uji statistik dengan Mann-Whitney Test.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kontrol KasusTotal Nilai P
Sig. (2-tailed)
(n) (%) (n) (%)
(n)
(%)
Laki-laki 16 53 18 60 34
56
0,602Perempuan 14 47 12 40
26
44
Jumlah 30 100 30 10060 100
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur
Umur
Kontrol Kasus Total Nilai PSig. (2-tailed)
(n) (%) (n) (%)(n) (%)
0-6 bln 0 0 2 6 2 4
0,269
7-12 bln 10 32 7 24 17 28
13-18 bln 6 20 8 26 14 23
19-24 bln 1 4 4 14 5 8
25-30 bln 6 20 3 10 9 15
31-36 bln 0 0 1 4 1 2
37-42 bln 5 16 1 4 6 10
43-48 bln 1 4 2 6 3 5
49-54 bln 1 4 2 6 3 5
55-60 bln 0 0 0 0 0 0
Jumlah 30 100 30 100 60 100
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status Gizi
Status Gizi Kontrol Kasus Total
(n) (%) (n) (%) (n) (%)
Gizi Baik 30 100 30 100 60 100
Gizi Kurang 0 0 0 0 0 0
Gizi Buruk 0 0 0 0 0 0
Jumlah 30 100 30 100 60 100
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Gambaran Klinis Saat Menjalani Pengobatan
Gambaran Klinis Kontrol Kasus Nilai PSig. (2-tailed)(n) (%) (n) (%)
Demam 26 87 21 70
Muntah 17 57 11 37
Kejang 1 3 1 3
Diare Tanpa Dehidrasi
11 37 12 40
0,791Diare Dengan
Dehidrasi Ringan - Sedang
19 63 18 60
Diare Dengan Dehidrasi Berat
0 0 0 0
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat Kontrol Kasus
(n) (%) (n) (%)
Anak Makan Sendiri 11 36,6 8 26,6
Anak Mencuci Tangan Sebelum Makan 11 36.6 7 23,3
Anak Mencuci Tangan Dengan Sabun 1 3 0 0
Anak Disuapi Tangan 14 46,6 16 53,3
Ibu Mencuci Tangan Sebelum Menyuapi 14 46,6 16 53,3
Ibu Mencuci Tangan Dengan Sabun
Sebelum Menyuapi
1 3 6 20
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Riwayat Makan dan Minum
Riwayat Makan dan Minum Kontrol Kasus
(n) (%) (n) (%)
Usia < 6 bulan Memberikan ASI 0 0 2 6,6
Selama 6 bulan ASI Eksklusif 19 63,3 22 73,3
Usia > 6 bulan Masih diberi ASI ditambah susu formula
21 70 19 63,3
Minum susu formula (semua anak) 23 76,6 26 86,6
Air Mineral sebagai Pembuatan Susu Formula
14 46,6 15 50
Air Dimasak sebagai Pembuatan Susu Formula
16 53,4 15 50
Botol dan Dot Dicuci dengan Sabun 17 56,6 13 43,3
Air PAM sebagai Sumber Mencuci 11 36,6 17 56,6
Frekuensi BAB Pada Hasil Pengolahan Data SPSS menggunakan Mann Whitney Test
Ranks
Kelompok N Mean RankSum of Ranks
Frekuensi Kontrol 30 30.50 1215.00
Kasus 30 18.50 615.00
Total60
Test Statisticsa
Frekuensi
Mann-Whitney U 150.000
Wilcoxon W 615.000
Z -4.450
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Kelompok
Tabel Rata-rata Frekuensi BAB
KeteranganFrekuensi Rata-rata
Kontrol KasusHari-1 5,8 5,3Hari-2 4,4 2,8Hari-3 3,7 1,5Hari-4 2,7 1,3Hari-5 1,8 1,1Hari-6 1,3 1,0Hari-7 1,0 -Total 3,0 1,8
Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-4 Hari-5 Hari-6 Hari-70
1
2
3
4
5
6
7
KontrolKasus
Lama Penyembuhan Pada Hasil Pengolahan Data SPSS menggunakan Mann Whitney Test
Ranks
Kelompok NMean Rank
Sum of Ranks
Lama_Penyembuhan Kontrol30 41.15 1234.50
Kasus30 20.85 595.50
Total60
Test Statisticsa
Lama_PenyembuhanMann-Whitney U 130.500
Wilcoxon W 595.500
Z -4.884
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Kelompok
BAB VPENUTUP
Kesimpulan Terdapat perbedaan yang bermakna antara
kelompok kontrol maupun kelompok kasus dalam hal frekuensi diare.
Terdapat perbedaan yang bermakna dalam hal lama penyembuhan yang lebih singkat pada kelompok yang mendapatkan probiotik Lacto-B dari pada kelompok kontrol.
Saran Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah
satu dasar untuk meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya pemberian Lacto-B pada anak yang menderita diare akut baik langsung dimasyarakat maupun program dari Puskesmas Dasan Agung Mataram
Diharapkan adanya penelitian lanjutan untuk melihat efek samping jangka pendek maupun jangka panjang dari pemberian Lacto-B kepada anak diare akut.
TERIMA KASIH