ppt _kelompok hampir11

55
Gambaran Umum RSU Kabupaten Tangerang Pemilik : Pemda Kabupaten Tangerang Lokasi : Jl. Jendral Ahmad Yani No.09 Kabupaten Tangerang Sifat RS : Rumah Sakit Rujukan puskesmas dan RS yang ada di kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Jakarta Barat dan Kabupaten Lampung. Status : BLUD ( Badan Layanan Umum Daerah) Tipe RS : Rumah Sakit Tipe B Non-Pendidikan UU No. 44 tahun 2009 : • TIPE B : rumah sakit yg mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis & subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan di setiap ibukota propinsi yg menampung pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten. • Non Pendidikan : rumah sakit yang tidak memiliki program pelatihan residensi dan tidak ada afiliasi

Upload: deprama-sutikti

Post on 01-Jan-2016

179 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ppt _kelompok Hampir11

Gambaran UmumRSU Kabupaten Tangerang

Pemilik : Pemda Kabupaten Tangerang

Lokasi : Jl. Jendral Ahmad Yani No.09 Kabupaten Tangerang

Sifat RS : Rumah Sakit Rujukan puskesmas dan RS yang ada di

kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Jakarta Barat dan

Kabupaten Lampung.

Status : BLUD ( Badan Layanan Umum Daerah)

Tipe RS : Rumah Sakit Tipe B Non-PendidikanUU No. 44 tahun 2009 :• TIPE B : rumah sakit yg mampu memberikan pelayanan

kedokteran spesialis & subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan di setiap ibukota propinsi yg menampung pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten.

• Non Pendidikan : rumah sakit yang tidak memiliki program pelatihan residensi dan tidak ada afiliasi rumah sakit dengan universitas.

Page 2: ppt _kelompok Hampir11

Sejarah RSU Kabupaten Tangerang

Didirikan tahun 1928 (RS Tipe D)

5 Mei 1965 ditetapkan menjadi hari jadi RSU Kabupaten tangerang

Menjalin kerjasama antara Pemda Tangerang dengan RSCM/FKUI (Tahun 1970-1971)

RS Tipe C (Tahun 1974-1975)

Page 3: ppt _kelompok Hampir11

Tahun 1993 tipe RS untuk RSU Kab. Tangerang ditingkatkan dari kelas C menjadi kelas B non pendidikan

Tahun 1996 menjadi unit Swadana Daerah

1 Januari 2006 Menjadi RS PPK-BLU

April 2008, Berdasarkan Keputusan Bupati Tangerang No.445/Kep.113-HUK/2008menjadi RS BLUD

Januari 2012 Lulus Akreditas RS untuk 16 Bidang Pelayanan.

Page 4: ppt _kelompok Hampir11

VISI

MISI 1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Semua

Aspek Pelayanan Kesehatan Individu2. Membangun Sistem Manajemen Rumah Sakit

yang Efektif dan Efisien

Menjadi Rumah Sakit Rujukan yang Bermutu dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat Tangerang

Page 5: ppt _kelompok Hampir11

MOTTO"BERTEMU KASIH’’

BersihTertibBermutuKasih Sayang

Page 6: ppt _kelompok Hampir11

STRUKTUR ORGANISASI RSU KABUPATEN TANGERANG

DIREKTUR

WADIR PELAYANAN

BIDANGPELAYANAN

MEDIK

BIDANGPELAYANAN

KEPERAWATAN

SEKSI CATATAN MEDIK & PELAPORAN

SEKSISARANA YAN

MEDIK

SEKSIKETENAGAAN

KEPERAWATAN

SEKSIYAN ASUHAN

KEPERAWATAN

WADIR PELAYANAN PENUNJANG

BIDANG PELAYANAN JANG MEDIK

BIDANGPELAYANANJANG NON

MEDIK

SEKSI DIKLAT DAN

LITBANG

SEKSI SARANA

PENUNJANG MEDIK

SEKSIRUMAH TANGGA

DAN KAMTIB

SEKSI SARANAPENUNJANG NON MEDIK

WADIR ADMINISTRASI &

KEUANGAN

BAGIANKEUANGAN

DAN AKUNTANSI

BAGIANSEKRETARIAT

SUB BAGIANAKUNTANSI

DAN VERIFIKASI

SUB BAGIANPERBENDAHAR

A-AN

SUB BAGIANKEPEGAWAIAN

SUB BAGIANTATA USAHA

SUB BAGIANANGG. & MOB.

DANA

SUB BAGIANPENYUSUNAN

PROG& EVALUASI

DEWAN PENGAWAS

SATUAN PENGAWAS INTERN (SPI)

KOMITE KLINIK RS

KMF KPF

INSTALASI

INST…….

INSTALASI

INSTALASI FARMASI

INSTALASI STERILISASI

INSTALASI SMF

Page 7: ppt _kelompok Hampir11

Instalasi Gawat Darurat 24 Jam Rawat Jalan dgn 27 Pelayanan Spesialistik & 5 Sub Spesialistik Rawat Inap dgn jumlah 436 TT Medical Chek Up dan Pemeriksaan Kesehatan Kamar Bedah dgn 11 kamar operasi Kamar Bersalin dgn 22 buah tempat tidur Hemodialisa dgn jumlah TT dan alat 18 unit Thalasemia dan Hemofilia dgn jumlah 10 TT Ruang Isolasi Flu Burung 4TT, Klinik Bougenville Pelayanan Penunjang Medis (Lab, Ro, Farmasi, CT-Scan, PA, USG,

EEG, EKG, ESWL,Treadmill, Spirometri , Bronkoskopi, Bonedensitometri, Catheterisasi jantung)

Penunjang Lainnya (Ambulans, Kereta Jenazah, dll)

FASILITAS PELAYANANRSU KABUPATEN TANGERANG

Page 8: ppt _kelompok Hampir11

STRUKTUR ORGANISASI IFRSRSU KABUPATEN

TANGERANGDIREKTUR

BIDANG PELAYANAN PENUNJANG MEDIK

KORDINATOR SUMBER

DAYA

TATA USAHA (TU) )

WAKIL DIREKTUR PELAYANAN PENUNJANG

KEPALA INSTALASI FARMASI

KORDINATOR PELAYANAN

PERBEKALAN PENGEMBANGAN

PELAYANAN RESEP

PELAYANAN FARMASI KLINIK

Page 9: ppt _kelompok Hampir11

SUMBER DAYA MANUSIARSU KABUPATEN TANGERANG

SDM IFRS

SDM Jumlah

Apoteker 12 + 1 orang (sedang mengambil profesi apoteker)

Asisten Apoteker

24 orang

Kasir 11 orang

Pekarya 4 orang

Administrasi 3 orang

Total 55 orang

Page 10: ppt _kelompok Hampir11

PELAYANAN IFRSRSU KABUPATEN

TANGERANG

IFRS

RJ/POLI

IGD

NUSA INDAH

ANYELIR

IKW

OKD

OKB

Page 11: ppt _kelompok Hampir11

PANITIA FARMASI & TERAPI (PFT)

RSU KABUPATEN TANGERANGPanitia Farmasi dan Terapi RSU Kabupaten

Tangerang bertanggung jawab kepada Direktur RSU Kabupaten Tangerang dengan masa kerja Komite selama 3 (tiga) tahun.

Tugas pokok yaitu membantu Direktur Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dalam pengelolaan obat-obatan

Terdiri dari dokter, apoteker dan perawat

Page 12: ppt _kelompok Hampir11

Fungsi PFT di Rumah Sakit Umum Tangerang adalah :• Menyusun formularium RS, mengevaluasi dan merevisi

sesuai usulan KMF• Menyusun dan mengusulkan kebutuhan tambahan

obat dan alkes habis pakai untuk keperluan life saving dan untuk kebutuhan tambahan untuk peserta ASKES alat kesehatan habis pakai

• Mengawasi dan membantu kelancaran pelaksanaan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat dan alkes habis pakai

Fungsi PFT

Page 13: ppt _kelompok Hampir11

Lanjutan,,,

• Mengawasi pelaksanaan pengobatan yang rasional, penggunaan obat generik, serta penggunaan obat-obatan sesuai ketentuan untuk pasien peserta ASKES dan JAMKESMAS

• Membuat analisa dan evaluasi pengelolaan obat-obatan dan alat kesehatan habis pakai dalam bentuk laporan tahunan

• Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai penugasan dari Direktur

Page 14: ppt _kelompok Hampir11

• Dokumen yang berisi kumpulan produk obat

yang dipilih PFT disertai informasi tambahan penting tentang penggunaan obat tersebut, yang terus menerus direvisi berdasarkan data konsumtif dan data morbiditas serta pertimbangan klinik staf medik di rumah sakit.

• Direvisi tiap 3 tahun sekali

Pengertian

• Perawatan pasien tergantung pada keefektifan penggunaan obat

• Keragaman obat yang tersedia.

Latar Belakang

• Disusun untuk digunakan sebagai acuan bagi rumah sakit untuk menjamin ketersediaan obat, serta menjamin kerasionalan penggunaan obat yang aman, bermanfaat dan bermutu bagi masyarakat.

Tujuan Umum

Formularium

Page 15: ppt _kelompok Hampir11

Kriterian Pemilihan Obat Formularium

1. Mengutamakan penggunaan obat generik2. Jumlah obat dengan nama generik yang sama mengikuti

rasio sebagai berikut : 1 (satu) obat generik; 1 (satu) obat original; dan 5 (lima) obat me too.

3. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan penderita

4. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas.5. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan6. Mengutamakan dalam hal kepatuhan dan penerimaan

oleh pasien7. Memiliki ratio manfaat biaya (benefit-cost ratio) tertinggi

berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung

Page 16: ppt _kelompok Hampir11

Lanjutan,,,

9. Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi yang serupa, pilihan dijatuhkan pada :

• Obat yang sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah

• Obat dengan sifat farmakokinetik yang diketahui paling menguntungkan

• Obat yang stabilitasnya lebih baik• Mudah diperoleh• Obat yang telah dikenal

Page 17: ppt _kelompok Hampir11

• Obat hanya bermanfaat bagi pasien dalam bentuk kombinasi tetap.

• Kombinasi tetap harus menunjukkan khasiat dan keamanan yang lebih tinggi daripada masing-masing komponen

• Perbandingan dosis komponen kombinasi tetap merupakan perbandingan yang tepat untuk sebagian besar pasien yang memerlukan kombinasi tersebut

• Kombinasi tetap harus meningkatkan rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio)

• Untuk antibiotika kombinasi tetap, harus dapat mencegah atau mengurangi terjadinya resistensi dan efek merugikan lainnya.

Kriterian Obat Yang Menjadi Kombinasi Tetap

Page 18: ppt _kelompok Hampir11

KRITERIA PENGHAPUSAN OBAT

• Obat-obat yang jarang digunakan (slow moving).

• Death stock : waktu 3 bulan untuk dihabiskan/kurangi, jika tidak dihapuskan

• Dalam proses penarikan oleh pemerintah/BPOM

Page 19: ppt _kelompok Hampir11

PENGELOLAAN OBAT INSTALASI FARMASI

RSU KABUPATEN TANGERANG

Management support:¨Organization¨ Information

management¨ Human resources

Procurement

Selection

Distribution

Use

Page 20: ppt _kelompok Hampir11

SELEKSI

• Dilakukan berdasarkan usulan dari SMF

• Menteri Kesehatan RI No. 1197/Menkes/SK/X/2004, PFT adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara staf medik dengan staf farmasi dalam proses seleksi.

• Seleksi obat di RSU Tangerang berdasarkan kebutuhan obat terkait prevalensi penggunaan obat tertinggi di daerah Tangerang dan sekitarnya, dengan tetap mempertimbangkan (Efektif, Aman, Rasional, Murah, dan Bermutu)

• Mengacu kepada pedoman terapi dan rasionalisasi obat serta mengacu pada Formularium yang telah direvisi, DPHO Askes, dan formularium obat jamkesmas 2008, serta SK Obat Generik pedoman pengadaan obat yang digunakan bersama-sama sebagai pedoman pengadaan obat dan alkes.

Page 21: ppt _kelompok Hampir11

TUJUAN SELEKSI

• Meningkatkan penggunaan terapi obat yang rasional,

• Meningkatkan ketepatan suatu obat dalam pengobatan seorang pasien,

• Meningkatkan ketepatan dosis dan bentuk sediaan untuk seorang pasien,

• Ketersediaan terapi obat yang diseleksi,• Meminimalkan efek dan tindakan yang merugikan,• Menghindari interaksi dengan terapi lain, misal

dengan makanan, uji laboratorium dan faktor lingkungan.

Page 22: ppt _kelompok Hampir11

PERENCANAAN & PENGADAAN

Page 23: ppt _kelompok Hampir11

PERENCANAAN

• Perencanaan adalah proses pemilihan jenis, jumlah, harga perbekalan farmasi sesuai kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan dengan menggunakan metode yang sesuai.

Page 24: ppt _kelompok Hampir11

Rencana Bisnis Anggaran

(RBA)

berdasarkan pada data konsumsi dan perubahan pola peresepan

Metode kombinasi

METODE PERENCANAAN RSU TANGERANG

• Tahap untuk menyesuaikan kebutuhan, pengadaan perbekalan dengan dana

yang tersedia.

Page 25: ppt _kelompok Hampir11

indikator-indikator yang diperhatikan

antara lain :Persentase kesesuaian

antara pembelian dengan perencanaan awal tahunan.

Persentase dana pembelian dengan perencanaan

anggaran

Persentase kesesuaian perencanaan terhadap

formularium

PERENCANAAN

Page 26: ppt _kelompok Hampir11

PROCUREMENT

PENGADAANPer Pres No 54 th 2010 ttg pengadaan barang/jasa

pemerintah :a.Penunjukan langsung ke PBF, bila nilai

pengadaan < 50 juta.b. Pemilihan langsung, nilai pengadaan

antara 50-100 juta. c. Tender, nilai pengadaan > 100 juta

RSU Kabupaten Tangerang :• Periode pengadaan perbekalan farmasi di RSU Tangerang

secara umum setiap 1-2 minggu (tergantung distributor).

Page 27: ppt _kelompok Hampir11

METODE PENGADAAN RSU TANGERANG

• Pembelian : Penunjukan langsung → obat dan alkes secara rutin ke PBF dengan

maksimal sekali pengadaan ditetapkan maksimal Rp 200.000.000

• Produksi → untuk membantu dan memperlancar permintaan barang.

apabila tidak tersedia dipasaran, kemasan lebih kecil dan dosis yang

tersedia dipasaran tidak sesuai kebutuhan, seperti antiseptik tangan (Hands

Rub) yang lebih murah dan dibutuhkan dalam jumlah banyak.

• Dropping → berasal dari sumbangan Kementerian Kesehatan (obat HIV)

dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang berupa obat vaksin

Page 28: ppt _kelompok Hampir11

Panitia Penerimaan & Pemeriksaan

Barang

DepoUser (dokter)

Pasien

Barang DatangGudang

(SPPB) Surat

Permohonan Permintaan

Barang

(BPB)Bon

Permohonan Biaya

Direktur

ULP membuat SPPH dan membuat

berita acaraPembuatan SPK dan SP (Surat Pesanan) ke PBF oleh ULP

Kepala Instalasi Farmasi

Kepala Bidang Pelayanan

Penunjang Medis

Kepala Bagian Keuangan

ALUR PENGADAANPenunjukkan

langsung

Page 29: ppt _kelompok Hampir11

Penyimpanan

Penggolongan penyimpanan di dasarkan pada :

• suhu dan kestabilannya • Jenis sediaan obat dan alat kesehatan• Golongan narkotika dan obat keras

tertentu • Resiko terhadap terjadinya kebakaran

Bahan atau obat yang mudah terbakar

Page 30: ppt _kelompok Hampir11

Distribusi

Distribusi obat dilakukan secara desentralisasi, dimana dilakukan distribusi obat dari gudang ke depo-depo kemudian melalui depo didistribusikan ke pasien, Sistem distribusi obat dari depo ke pasien yang dilaksanakan di RSU Kabupaten Tangerang, yaitu:

• Sistem Unit Dose Dispensing (UDD)• Sistem One Daily Dose (ODD)• Sistem individual prescribing (IP)• Sistem persediaan ruangan (floor stock)

Page 31: ppt _kelompok Hampir11

PELAYANAN IFRSRSU KABUPATEN TANGERANG

• Rawat Jalan• Nusa Indah• IGD• Anyelir• OK Depan• OK Belakang

Page 32: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT RAWAT JALANPasien Umum, PT Dan Jamsostek

Pasien membawa resep beserta kelengkapan jamsostek ke rawat

jalan

Pasien Umum Pasien PT Pasien Jamsostek

Pasien menyerahkan resep kepada petugas kasir (umum)/ petugas administrasi (PT & Jamsostek)

Pasien umum melakukan pembayaran dan petugas kasir

membuat kwitansi

Entri data oleh petugas administrasi untuk pasien PT &

Jamsostek

Pasien membawa resep ke depo rawat jalan

Pasien melakukan acc resep ke kasir Rawat

Inap

Pasien membawa resep yang sudah di-acc ke

depo obat rawat jalan

Pasien mengambil nomor antrian dan nomor ditulis pada resep

Obat diserahkan ke pasien disertai KIE oleh Apoteker

Penyiapan obat dan peracikan

Pengecekan akhir (Resep – Obat) oleh Apoteker

Pasien mendapat resep dari dokter di poliklinik

Page 33: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT RAWAT JALANPASIEN ASKES

Pasien mendapat resep dari dokter di poliklinik

Pasien mengambil nomor antrian dan nomor ditulis pada resep

Pasien menyerahkan resep disertai kelengkapan berkas Askes di loket Askes

Verifikasi resep oleh petugas Askes

Entri data oleh petugas administrasi

Penyiapan obat dan peracikan

Pengecekan akhir (Resep – Obat) oleh Apoteker

Obat diserahkan ke pasien disertai KIE oleh apoteker

Page 34: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT RAWAT JALAN PASIEN JAMKESMAS

Pasien mendapat resep dari dokter di poliklinik

Pasien mengambil nomor antrian dan nomor ditulis pada resep

Pasien menyerahkan resep disertai kelengkapan berkas Jamkesmas

Entri data oleh petugas administrasi

Penyiapan obat dan peracikan

Pengecekan akhir (Resep – Obat) oleh Apoteker

Obat diserahkan ke pasien disertai KIE dan PIO oleh Apoteker

Page 35: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN RESEP INSTALASI GAWAT DARURAT

PASIEN UMUM, PT, DAN JAMSOSTEK

Pasien mendapat resep dari dokter di poliklinik

Pasien umum

Pasien membawa resep ke depo obat

IGD

Pasien menyerahkan resep kepada petugas

kasir

Pasien melakukan pembayaran dan petugas kasir membuat kwitansi

Pasien PT

Pasien melakukan acc resep ke kasir Rawat Inap

Pasien membawa resep yang sudah di-acc ke depo obat

IGD

Pasien Jamsostek

Pasien membawa resep beserta kelengkapan berkas Jamsostek

ke depo obat IGD

Entri data oleh petugas administrasi

Penyiapan obat dan peracikan

Pengecekan akhir (Resep – Obat) oleh AA

Obat diserahkan ke pasien disertai KIE

Page 36: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT IGDPASIEN ASKES

Pasien mendapat resep dari dokter

Pasien membawa resep ke Depo IGD

Pasien menyerahkan resep disertai kelengkapan berkas ASKES

Entri data oleh petugas administrasi

Penyiapan obat dan Alkes

Pengecekan akhir (Resep – Obat) oleh AA

Obat diserahkan ke pasien disertai dengan KIE

Page 37: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT IGDPasien Jamkesmas & Tidak Mampu

Pasien mendapat resep

Pasien menyerahkan resep disertai kelengkapan

berkas Jamkesmas

Petugas mengecek berkas SKTM dan

tanda tangan dokter

Pasien Jamkesmas Pasien Tidak Mampu

Obat diserahkan ke pasien disertai KIE

Entri data oleh petugas administrasi

Penyiapan obat dan Alkes

Pengecekan akhir (Resep – Obat) oleh AA

Page 38: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT NUSA INDAHPasien Umum, PT Dan Jamsostek

Pasien Umum Pasien Jamsostek

Petugas kasir membuat kwitansi tagihan obat

Pasien melakukan acc resep ke kasir Rawat

Inap

Pasien melampirkan rujukan dari PT & acc dari kasir rawat inap

Pasien melampirkan resep dan kelengkapan berkas

JamsostekKwitansi tagihan obat

diserahkan kepada pasien

Pasien melakukan pembayaran

Entri data oleh petugas administrasi

Apoteker menulis Etiket

AA menyiapkan obat

VISITE (Dokter, Apoteker, Perawat) di Ruang Rawat Inap

Apoteker menulis obat di lembar Kartu Instruksi Obat

Pasien mengambil obat di depo obat Nusa Indah

Pasien menyerahkan obat yang diterima ke perawat di ruang Rawat Inap

Dokter menulis obat di Lembar khusus dalam status pasien

Pasien PT

Page 39: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT NUSA INDAHPasien Jamkesmas

VISITE

(Dokter, Apoteker, Perawat) di Ruang Rawat Inap

Obat diserahkan ke perawat di ruang rawat inap

Dokter menulis obat di Lembar khusus dalam status pasien

Apoteker menulis obat di lembar KIO

AA menyiapkan obat

Petugas Farmasi mengantarkan obat ke ruang rawat inap

Apoteker melakukan skrining dan menulis etiket

Page 40: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN RESEP RAWAT INAPPasien Askes

VISITE (Dokter, Apoteker, Perawat) di Ruang Rawat Inap

Dokter menulis resep

Resep diberikan kepada pasien

Pasien membawa resep ke depo obat rawat jalan

Pasien mengambil nomor antrian dan ditulis pada resep

Pasien menyerahkan resep disertai kelengkapan berkas Askes di depo Rawat Jalan

Verifikasi resep oleh petugas Askes

Entri data oleh petugas administrasi Askes

Skrining resep oleh Apoteker

Pasien menyerahkan obat yang diterima ke perawat di ruang Rawat Inap

Penyiapan dan peracikan obat

Skrining akhir (resep – obat) oleh (Apoteker)

Obat diserahkan ke pasien disertai KIE

Page 41: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT ANYELIRPasien Askes

Pasien membawa resep ke Depo Anyelir

Pasien mendapat resep dari dokter

Pasien menyerahkan resep disertai kelengkapan berkas ASKES

Penyiapan obat dan Alkes

Entri data oleh petugas administrasi

Obat diserahkan ke pasien disertai dengan KIE

Pengecekan akhir (Resep – Obat) oleh AA

Page 42: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT ANYELIR

Pasien Umum, PT Dan Jamsostek

Pasien mendapat resep dari dokter

Pasien Umum Pasien PT Pasien Jamsostek

Pasien membawa resep ke Depo Anyelir

Pasien melakukan acc resep ke kasir

Rawat Inap

Pasien membawa resep yang sudah

di-acc ke Depo Anyelir

Pasien membawa resep beserta kelengkapan berkas Jamsostek ke

Depo Anyelir

Obat diserahkan ke pasien disertai KIE

Penyiapan obat dan peracikan

Pengcekan akhir (Resep – Obat) oleh AA

Pasien menyerahkan resep kepada petugas

kasir

Pasien melakukan pembayaran dan

petugas kasir membuat kwitansi Entri data oleh petugas administrasi

Page 43: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN DEPO OBAT ANYELIRPASIEN JAMPERSAL

Pasien mendapat resep dari dokter

Obat diserahkan ke pasien disertai dengan KIE

Pasien menyerahkan resep disertai kelengkapan berkas Jampersal

Penyiapan obat dan Alkes

Pengecekan akhir (Resep – Obat) oleh AA

Pasien membawa resep ke Depo Anyelir

Entri data oleh petugas administrasi

Page 44: ppt _kelompok Hampir11

ALUR PELAYANAN RESEP DI KAMAR OPERASI

Pasien yang akan dioperasi

Tindakan medis

Perawat mencatat formulir pemakaian alkes dan obat

Petugas depo merinci penggunaan obat dan alkes

Rincian diserahkan ke petugas administrasi OK

Tagihan diberikan setelah pasien akan pulang

Page 45: ppt _kelompok Hampir11

PELAYANAN FARMASI KLINIS IFRSRSU KABUPATEN TANGERANG

Managemen Rumah Sakit

Farmasi Klinis

-Mengelola perbekalan farmasi di rumah sakit,

-Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan

-Menjaga dan terus menerus meningkatkan mutu sumber daya

manusia atau tenaga farmasi

-Mewujudkan perilaku sehat

-Mengidentifikasi masalah obat

-Menyelesaikan DRP-Pusat informasi obat

Pelayanan farmasi klinis yang sudah berjalan di RSU Kab. Tangerang saat ini meliputi safe handling cytotoxic, visite, pelayanan informasi obat (PIO), konseling pada pasien, dan pemantauan terapi obat (PTO)

Page 46: ppt _kelompok Hampir11

HANDLING CYTOTOXIC

Safe Handling Cytotoxic atau penanganan obat-obat sitotoksik (obat kemoterapi) di RSU Kab. Tangerang mulai dilaksanakan pada bulan April 2007 dengan Prosedur Standar Operasional yang disetujui oleh Kepala Instalasi Farmasi dan disahkan oleh Direktur RSU Kab

Prosedur Standar Operasional Safe Handling Cytotoxic di RSU Kab. Tangerang meliputi :

-Standar Prosedur Pemeriksaan Laboratorium untuk pekerja Handling Cytotoxic -Standar Prosedur Kebersihan Ruang Pencampuran Sitotoksik-Standar Prosedur Kebersihan Clean Room-Standar prosedur permintaan pencampuran obat sitotoksik-Standar prosedur persiapan pencampuran obat sitotoksik-Standar prosedur pencampuran obat sitotoksik

PPT DEPRA\Alur kemoterapi.docx

Page 47: ppt _kelompok Hampir11

VISITE PASIEN

Visite pasien dilakukan oleh apoteker bersama tenaga kesehatan lain (dokter) yang bertujuan:• Memantau perkembangan kesehatan

pasien • Memantau drug related problems

yang terjadi pada terapi pengobatan pasien

• Mendengar keluhan pasien secara langsung,

• Melihat kondisi fisik pasien dan memantau penggunaan obat

Page 48: ppt _kelompok Hampir11

Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien

Tujuan• Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan

dilingkungan rumah sakit• Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan yang

berhubungan dengan obat, terutama bagi Panitia/Komite Farmasi dan Terapi• Meningkatkan profesionalisme apoteker• Menunjang terapi obat yang rasionalKegiatan :Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien dan staf medikMenjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui telepon maupun tatap mukaMenjawab pertanyaan seputar informasi obat, mendukung kegiatan Tim Farmasi dan Terapi dalam menyusun dan merevisi formulariumBersama dengan PKMRS melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap

Page 49: ppt _kelompok Hampir11

KONSELING

Konseling dilakukan di depo farmasi rawat jalan maupun rawat

inap• Tujuan: Mengetahui dan memonitor tentang penyakit yang

diderita dan pengobatan pasien Membantu pemilihan obat Membantu menyelesaikan masalah pasien mengenai

pengobatan Memberikan pemahaman yg benar mengenai obat

kepada pasien & nakes lain mengenai nama obat, tujuan, jadwal, cara penggunaan, ES, dan tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan, dan penggunaan obat-obat lainnya.

• Apoteker mendokumentasikan hasil konseling pada Lembar Konseling. Di rawat inap dikumpulkan min. 18 lembar/bulan.

Page 50: ppt _kelompok Hampir11

• Surat Keputusan Bupati Kabupaten Tangerang No.81

tahun 2004 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Rumah

Sakit Umum, maka Instalasi Sterilisasi Sentral berubah

menjadi Instalasi Sterilisasi dan Laundry.

• Instalasi Laundry berada pada gedung yang terpisah

dan bekerjasama dengan pihak penyedia layanan

Laundry eksternal RSU Kab. Tangerang

• Instalasi CSSD memiliki kontribusi besar dalam usaha

Pencegahan

dan Pengedalian Infeksi (PPI) di RSU Kab. Tangerang.

INSTALASI STERILISASIRSU KABUPATEN TANGERANG

Page 51: ppt _kelompok Hampir11

Urusan Administrasi

Penanggung jawab Laundry

Penanggung jawab Sterilisasi

Staf penerimaan Linen Kotor

Staf Pelayanan

Linen bersih dan

Distribusi

Staf Peneliharaan

Sarana Prasarana

Staf Pelayanan Sterilisasi

Direktur

Wakil Direktur Pelayanan Penunjang

Kepala Instalasi Sterilisasi dan Laundry

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI STERILISASI

RSU KABUPATEN TANGERANG

Page 52: ppt _kelompok Hampir11

Penyediaan dan

produksi kasa dan

kapas steril

Sterilisasi barang titipan

Proses sterilisasi

barang single-use

dan re-use

PELAYANAN CSSD

Pelayanan

CSSD

Page 53: ppt _kelompok Hampir11

Pengemasan dan Pelabelan• Plastic pouces → instrumen ruang kelas I dan II• Kemasan pembungkus berupa kertas perkamen dan

Pemberian label berupa autoclave tape pada paket alat• Kain pembungkus (doek) → instrumen ruang kamar operasi

dan kelas IIIProses Sterilisasi

Menggunakan 2 alat sterilisasi, yaitu autoklaf dengan metode pre vacum (sering) dan gravity (jarang)Baru saja mendapatkan alat sterilisasi suhu rendah (Plasma), namun belum siap dioperasikan.• Alat tahan pemanasan tinggi (stainless steel) → 134oC

memakai autoclave selama 45 menit• Alat tidak tahan pemanasan tinggi (linen, kasa, sarung

tangan) → 121oC memakai autoclave selama 45 menit

KEGIATAN CSSD

Page 54: ppt _kelompok Hampir11

Bahan plastik → dicuci dengan larutan sidek (desinfektan) di ruang masing-masing.Ada 3 macam indikator:

a. Mekanik → berhubungan dg mesin, ditandai matinya lampu pada mesin sterilisasi saat mesin telah mencapai suhu 121oC.

b. Kimia, Internal → indikator berbentuk tip yg dimasukkan ke dlm paket alat

Eksternal → autoclave tapeBowie-Dick → awal operasional pada alat

sterilisasi setiap haric. Biologi → dengan bakteri Termofilus species yg tahan

pada suhu 121oC , dilakukan seminggu sekaliPenyimpanan dan pendistribusian

Disimpan di ruang penyimpanan steril dengan suhu ± 18-22˚Cdengan lampu UV.

KEGIATAN CSSD

Page 55: ppt _kelompok Hampir11

1. Farmasis di Rumah Sakit khususnya Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang memiliki fungsi dan peranan penting baik dalam aspek manajerial maupun aspek klinis.

2. Secara fungsional tugas utama apoteker di IFRS RSU Kabupaten Tangerang adalah berkomunikasi dengan dokter-perawat-pasien dan keluarga pasien, memberikan informasi yang jelas tentang petunjuk pemakaian obat, menginformasikan stok obat perhari, serta mempertanggungjawabkan pemakaian psikotropika dan narkotika.

3. Peran Farmasis di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dalam aspek manajerial terutama menyangkut pelaksanaan “Drug Management Cycle”.

4. Pelayanan farmasi di RSU Kabupaten Tangerang pada aspek klinis (Pharmaceutical Care) meliputi: handling citotoxic, pelayanan informasi obat (PIO), visite, pemantauan terapi obat (PTO), dan konseling.

Kesimpulan