ppt keamanan pangan bab 1 klmpk 1 2 d4

45
KEAMANAN PANGAN KELOMPOK 1 Atiya Nuraini Devi Hennalini Masfur Khairi Muthia Fadila Naira Aulia Nia Anggelina Rahmalia Herwindani

Upload: oliviana-malik

Post on 04-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pmm

TRANSCRIPT

  • KEAMANAN PANGANKELOMPOK 1Atiya NurainiDevi HennaliniMasfur KhairiMuthia FadilaNaira AuliaNia Anggelina Rahmalia Herwindani

  • LATAR BELAKANGMasfur Khairi

  • Keamanan pangan food safety merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara berkembang termasuk indonesia. Hal ini biasanya disebabkan adanya kontaminasi kuman penyakit dan kontaminasi kimia serta berbagai bahan beracun di dalam makanan yang dikonsumsi.Masyarakat perlu mendapat perlindungan yang cukup terhadap keamanan bahan pangan yang dikonsumsi dengan meningkatkan mutu dan kesehatan pangan dalam negeri dan juga dapat meningkatkan citra yang positif bagi perdagangan internasional.

  • DEFINISI KEAMANAN PANGAN

  • Keamanan makanan sendiri didefinisikan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

  • ASPEK KEAMANAN PANGANDevi Hennalini

  • Kebijaksanaan pangan sebagai bagian dari kebijaksanaan nasional meliputi berbagai aspek sebagai berikut :Aspek terjaminnya penyediaan pangan secara nasional food availability, khususnya melalui produksi komoditi pangan di dalam negeri dan impor apabila diperlukan.Aspek terjaminnya ketahanan pangan food security yang mampu mengatasi gejolak ketidakpastian faktor alam maupun pengaruh dari luar negeri serta menjamin kestabilan harga yang wajar bagi kepentingan produsen dan konsumen.

  • Aspek terjaminnya akses rumah tangga terhadap kebutuhan pangan food accesibility sesuai dengan daya beli, sehingga terjamin keamanan pangan pada tingkat rumah tangga. untuk itu pangan harus tersedia secara merata di seluruh pelosok tanah air dengan harga yang terjangkau.Aspek terjaminnya mutu makanan dengan gizi seimbang food quality, melalui diversifikasi baik di bidang produksi, pengolahan maupun distribusinya sampai ke masyarakat.Tercapainya penyediaan pangan yang aman food safety bagi masyarakat yang terhindar dari bahan-bahan yang merugikan kesehatan.

  • MASALAH KEAMANAN PANGAN

  • Tingkat produksiBelum diterapkannya Good Agricultural Practices (GAP) oleh petani secara benar. Penggunaan antibiotik pengawet yang berlebihan. Tidak jarang bukan makanan yang kita makan rasa obatPenggunaan hormon pertumbuhan yang berlebihan.

  • Tingkat pengolahanKondisi higiene dan sanitasi pabrik pengolahan yang memprihatinkan merupakan penyebab timbulnya masalah keamanan pangan.Penggunaan bahan tambahan yang tidak tepat, terutama pada industri rumah tanggaPenggunaan bahan baku yang mutunya diragukan.

  • Tingkat distribusi dan penyajianKondisi higiene dan sanitasi alat angkut dan tempat yang tidak baik merupakan penyebab timbulnya masalah keamanan pangan. Misalnya:Kemasan yang rusak akibat pengangkutan, sehingga terjadi kontaminasiTerlalu lama tersimpan dalam kontainerPenyajian makanan yang terbuka dan banyak serangga/ lalat.

  • SUMBER PENCEMARAN KIMIA PADA MAKANANRahmalia Winda

  • SUMBER PENCEMARAN FISIK PADA MAKANAN

  • Potongan kalengPotongan gelas/kacaPotongan ranting/kayuPotongan plastikRambut, kuku, perhiasanBatu/ kerikil

  • SUMBER PENCEMARAN ORGANISME PADA MAKANAN

  • Pencemaran oleh mikroorganisme yang biasanya terdapat pada:Alat makanManusiaHewanAirUdara tercemarSampah, debu dan kotoranMakanan

  • PERSYARATAN KESEHATAN TENAGA/KARYAWAN PENGOLAH MAKANAN

  • Berbadan sehatTidak mengidap penyakit kulit dan penyakit menular, seperti tifus, kolera, disentri tbc, hepatitisOrang yang baru sembuh dari penyakit menular perlu hati-hati karena masih membawa kuman penyakit didalam tubuhnya (terutama kotorannya)Untuk karyawan jasa boga/katering, harus memiliki buku pemeriksaan kesehatan yang baku

  • PERSYARATAN HIGIENE PEKERJA PENGOLAH MAKANAN

  • Memakai topi untuk mencegah pencemaran dari rambutMemakai pakaian kerja/apron untuk mencegah pencemaran dari pakaianTidak banyak berbicara dan makan/minum untuk mencegah pencemaran dari mulut Memakai sarung tangan untuk mencegah pencemaran dari tangan Memeriksa kesehatan secara teratur

  • PERILAKU PETUGAS PENGOLAH MAKANAN

  • Tidak merokokTidak makan/mengunyak selama kegiatan pengolahanTidak memakai perhiasan terutama cicin bermataSelalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar mandiMemakai pakaian kerja yang bersihTidak meludah disembarang tempat

  • KRITERIA KUALITAS PANGANNia Anggelina

  • Aspek :KeamananNutrisiTambahanPembungkus

  • Kriteria :Kandungan bakteri patogen, logam berat, pestisida, racun makananKalori, lemak, protein, serat, natrium, mineral dan vitaminKemurnian bahan, ukuran, kenampakan, rasa, dan kemudahan penyajianBahan, sistem pelabelan, dan info lain

  • Hal yang harus di perhatikan dalam membeli makanan dan produk :KomposisiIsi nettoNama dan alamat pabrik/importirNomor pendaftaranTanggal kadaluwarsaPetunjuk cara penyimpananPetunjuk cara penggunaanNilai gizi

  • TUJUAN KEAMANAN PANGANNaira Aulia

  • Tujuan Keamanan Pangan

    Tujuan keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.Pangan yang aman, bermutu, serta bergizi tinggi penting perannya bagi pertumbuhan, pemeliharaan, dan peningkatan derajat kesehatan serta peningkatan kecerdasan masyarakat. (Cahyadi dalam Nasution, 2009)

  • Salah satu sasaran pengembangan di bidang pangan adalah terjaminnya pangan yang dicirikan oleh terbebasnya masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan.Hal ini secara jelas menunjukkan upaya untuk melindungi masyarakat dari pangan yang tidak memenuhi standar dan persyaratan kesehatan.

  • Sasaran program keamanan pangan adalah:

    Menghindarkan masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan, yang tercermin dari meningkatnya pengetahuan dan kesadaran produsen terhadap mutu dan keamanan pangan;Memantapkan kelembagaan pangan, yang antara lain dicerminkan oleh adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur keamanan pangan; danMeningkatkan jumlah industri pangan yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • Gambaran keadaan keamanan pangan selama tiga tahun terakhir secara umum:

    Masih ditemukan beredarnya produk pangan yang tidak memenuhi persyaratanMasih banyak dijumpai kasus keracunan makananMasih rendahnya tanggung jawab dan kesadaran produsen serta distributor tentang keamanan pangan yang diproduksi/ diperdagangkannyaMasih kurangnya kepedulian dan pengetahuan konsumen terhadap keamanan pangan.

  • Kriteria Keamanan PanganAthiyah Nuriaini

  • kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki.Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness).

  • Adapun menurut Widyakarya Pangan dan Gizi, masalah keamanan pangan menyangkut empat kriteria: aman dari kontaminasi bahan kimia berbahaya, aman dari kontaminasi mikro- organisme, aman secara kaidah agama (halal), dan aman secara komposisi gizi (wholeness)

  • JEJARING KEAMANAN PANGANMuthia Fadhila

  • Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT) adalah program nasional yang terdiri dari semua stakeholder kunci yang terlibat dalam keamanan pangan dari lahan pertanian sampai siap dikonsumsi.SKPT merupakan sistem yang mengkombinasikan keahlian dan pengalaman dari pemerintah, industri, akademisi dan konsumen secara sinergis dalam menghadapi tantangan-tantangan baru yang mempengaruhi keamanan pangan.

  • Model SKPT dibentuk untuk mencapai harmonisasi program keamanan pangan dan laboratorium yang berstandar internasional. Model ini berdasarkan pada pedoman yang dikeluarkan WHO Guidelines for Strengthening a National Food Safety Programme.

  • Jejaring tersebut mampu memperbaiki komunikasi antar stakeholder, membagi pengetahuan dan meningkatkan keamanan pangan di tingkat lokal, regional, dan nasional. Tiga program yang terdiri dari program Food Watch, Piagam Bintang, dan Respon Cepat, dikembangkan untuk menyinergiskan dan memfokuskan aktivitas keamanan pangan dan mengimplementasikan kebijakan pada tingkat nasional.

  • PENANGGULANGANNia Anggelina

  • Peraturan Perundang-Undangan.Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 Pasal 80 ayat (4) Barang siapa yang sengaja mengedarkan makanan/ minuman yang tidak memenuhi persyaratan dan membahayakan kesehatan manusia dikategorikan tindak pidana paling lama 15 tahun atau denda paling banyak 300 juta.

  • Tenaga Manusia.Pekerja yang memanen, menyembelih, menyimpan, mengangkut, mengolah dan mempersiapkan makanan sering menyebabkan terjadinya kontaminasi, sehingga pemeliharaan kesehatan pekerja mutlak diperlukan. Data epidemiologis menunjukan bahwa 5% dari letusan penyakit yang dilaporkan di Inggris dan Wales; 10% di New Spouth Wales Australia; dan 20% di Amerika, disebabkan bahan pangan terkontaminasi langsung oleh pekerja yang menangani makanan.

  • Fasilitas dan Kelembagaannya.Keterlibatan 3 komponen antara pemerintah, produsen dan konsumen dalam suatu wadah pengawasan makanan sangat diperlukan, sehingga kasus keracunan makanan dapat dicegah sedini mungkin.