kelayakan proyek. klmpk 2

30
Administrasi Program & Proyek Kesehatan “KELAYAKAN PROYEK” Disusun oleh: Kelompok 2 Suryani Anggun P 25010110120022 Ariani Dwi Fatmawati 25010110120048 Jafar Arifin 25010110120064 Dewi Sartika 25010110120127 Puri Nur Mahmudah 25010110120177 Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat 1

Upload: anissa-rahmawati

Post on 23-Nov-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Administrasi Program & Proyek KesehatanKELAYAKAN PROYEK

Disusun oleh:Kelompok 2Suryani Anggun P25010110120022Ariani Dwi Fatmawati25010110120048Jafar Arifin25010110120064Dewi Sartika25010110120127Puri Nur Mahmudah25010110120177

Bagian Administrasi dan Kebijakan KesehatanFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Diponegoro2013

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut Schwalbe, Proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Sedangkan menurut Gray dan Larson, Proyek merupakan sesuatu yang kompleks, tidak rutin, usaha yang tepat waktu yag dibatasi oleh time, budget, resources dan performance specification yang didesai untuk kebutukan costumer. Bidang kesehatan juga mempunyai beberapa proyek yang harus dijalankan, tetapi tidak semua proyek dapat dijalankan. Anggaran APBN untuk sektor kesehatan sangat kecil, hal ini menjadi salah satu faktor penghambat terlaksananya proyek kesehatan.Proyek kesehatan yang akan dilaksanakan harus melalui tahap uji kelayakan proyek. Studi kelayakan proyek merupakan suatu studi untuk menilai apakah proyek yang akan dikerjakan di masa yang akan datang. Jika memenuhi kriteria standar kelayakan proyek, maka proyek dapat dilanjutkan, tetapi jika tidak sesuai kelayakan proyek, maka proyek tidak dapat dilanjutkan. Secara umum aspek-aspek yang akan dikaji dalam studi kelayakan meliputi aspek hukum, social ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, manajemen dan aspek keuangan.Proyek yang telah berjalan akan berdampak pada lingkungan di mana proyek tersebut dijalankan. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain: dampak terhadap alam, lingkungan pemukiman, sosial dan budaya. Selain dampak negatif, proyek juga mempunyai dampak positif, misalnya membuka lapangan kerja untuk masyarakat, sarana desiminasi informasi dan manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat, contohnya proyek imunisasi, proyek pembangunan rumah sakit, proyek pengadaan air bersih dan lain-lain.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang tersebut, dapat dibuat beberapa rumusan masalah, yaitu:1. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan proyek?2. Apa tujuan dilakukan studi kelayakan proyek?3. Aspek apa saja yang dikaji dalam studi kelayakan proyek?4. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya proyek?

C. Tujuan1. Mengetahui definisi dari studi kelayakan proyek2. Mengetahui tujuan dilakukan studi kelayakan proyek, sebelum proyek dilaksanakan3. Menjelaskan proses yang dilakukan dalamstudi kelayakan proyek4. Menganalisis dampak yang terjadi ketika proyek dijalankan.

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pengertian Kelayakan ProyekStudi kelayakan merupakan proses hibrida (proses percampuran dua atau lebih unsur yang dapat menghasilkan unsur baru yang lebih baik sifatnya). Kegiatan teknis yang dilakukan pada studi kelayakan mencakup analisis lingkungan dan situasi bisnis serta sistem saat ini, klarifikasi masalah bisnis dan masalah teknis spesifik yang diharapkan akan dapat diselesaikan dengan adanya proyek, spesifikasi tingkat tinggi atas potensi solusi bisnis dan solusi sistem, serta perkiraan platform teknologi alternatif yang dapat dipakai di dalam proyek tersebut. (Thomset, 2006)Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi, baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan dijalankan disebut studi kelayak proyek. Studi kelayakan juga digunakan untuk memperkecil tingkat risiko kerugian dan memastikan bahwa investasi yang akan dilakukan memang menguntungkan. (Subagyo, 2007)

Gambar 1. Persetujuan ProyekSecara umum, tujuan penyusunan studi kelayakan adalah mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:1. Apakah produk yang akan ditawarkan marketable atau tidak?2. Dari sisi produksi, apakah secara teknis dapat dilakukan dan sustainnable?3. Dari sudut pandang manajemen, apakah bisnis tersebut efektif dan efisien?4. Ditinjau dari sisi hukum, apakah termasuk usaha yang legal atau ilegal?5. Dari sisi keuangan, apakah bisnis tersebut profitable atau tidak?Jika jawabannya adalah marketable, sustainable, efektif dan efisien, legal dan profitable, berarti proyek tersebut layak untuk dibiayai/diberi kredit/didirikan/dan atau disetujui. (Subagyo, 2007)Proyek berhubungan dengan investasi dan mempunyai periode waktu tertentu. Studi kelayakan bila diletakkan pada objek pendirian sebuah usaha baru disebut studi kelayakan proyek. Jika objeknya adalah pengembangan usaha (berarti usaha sudah berjalan), namun direncanakan ada pengembangan, studi kelayakannya disebut studi kelayakan bisnis. (Subagyo, 2007)

Gambar 2. Proses pengusulan proyekManajemen proyek menuntut dilakukannya sejumlah usaha sebelum proyek tersebut resmi dilaksanakan. Pengusulan proyek menjadi penyaringan pertama. Proses tersebut mencakup analisis singkat mengenai potensi ruang lingkup, tujuan, manfaat, biaya dan risiko proyek. Jika proyek yang potensial tersebut dapat melewati tahap penyaringan pertama, proses studi kelayakan yang lebih formal akan dilakukan. (Thomset, 2006)Ketidaklayakan pada aspek produksi, manajemen dan keuangan masih dapat diperbaiki, misalnya lokasi yang tidak tepat dapat direlokasi ke daerah yang menguntungkan, keterbatasan SDM di daerah proyek dapat dicarikan dari daerah lain, kekuranagan modal kerja dapat dicarikan pinjaman atau tingkat suku bunga yang tinggi masih dapat dicarikan alternatif sumber pembiayaannya dengan bunga lunak. Namun, jika aspek pasar, pemasaran dan hukum tidak layak, dapat dipastikan proyek tersebut gagal. (Subagyo, 2007).

2. Kelayakan ProyekStudi kelayakan proyek merupakan suatu studi untuk menilai apakah proyek yang akan dikerjakan di masa yang akan datang. Penilaian disini tidak lain adalah untuk memberikan rekomendasi apakah sebaiknya proyek yang bersangkutan yang lagi dinilai layak untuk dikerjakan ataukan sebaiknya ditunda dulu pengerjaannya. Mengingat kondisi di masa mendatang akan penuh ketidakpastian, maka studi yang dilakukan tentunya meliputi dan mencakup berbagai aspek dan membutuhkan pertimbanganpertimbangan tertentu untuk memutuskannya. Ini menunjukkan bahwa dalam melakukan studi kelayakan harus dan akan melibatkan tim gabungan dari berbagai pakar dan ahli sesuai dengan bidangnya masing-masing seperti ekonomi, hukum, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.Kalau proyek yang akan dilakukan merupakan proyek investasi yang berorientasi laba atau profit, maka studi kelayakan proyek yang dimaksud adalah studi atau penelitian dalam rangka untuk menilai layak tidaknya proyek investasi yang bersangkutan untuk dilakukan dengan berhasil dan menguntungkan secara ekonomis. Sementara itu jika proyek yang dilakukan itu tidak berorientasi laba seperti proyek investasi untuk lembaga-lembaga social maka studi kelayakan proyek yang dilakukan adalah studi tentang layak tidaknya proyek tersebut dikerjakan dan dilaksanakan tanpa mempertimbangkan keuntungan secara ekonomis. Secara umum aspek-aspek yang akan dikaji dalam studi kelayakan meliputi aspek hukum, social ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, manajemen dan aspek keuangan.Aspek teknis dan teknologi berkaitan dengan pemilihan lokasi proyek, pemilihan jenis mesin atau peralatan lain sesuai dengan kapasitas produksi yang akan digunakan termasuk dengan layoutnya dan pemilihan teknologi yang sesuai. aspek social budaya berklaitan dengan mencakup pengaruh proyek terhadap pendapatan nasional, penambahan dan pemerataan kesempatan kerja, dampak pergeseran hidup masyarakat setempat. 2.1 Aspek Teknis Aspek teknis dalam studi kelayakan dimaksudkan untuk memberikan batasan garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek. Aspek teknis besar pengaruhnya terhadap perkiraan biaya dan jadwal, karena akan memberikan batasan-batasan lingkup proyek secara kuantitatif. Pada studi kelayakan aspek ini masih dalam bentuk konseptual. Baru nanti ditahap-tahap berikutnya dilanjutkan dan dikembangkan menjadi design dan enginering terinci dan menjadi cetak biru proyek yang akan dibangun.Aspek teknis dan teknologi Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi,lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai. Mempertimbangkan aspek teknis dalam menilai usaha sangatlah penting, karena aspek-aspek lain dari analisis usaha akan dapat berjalan apabila analisis secara teknis telah dilakukan. Kerangka kerja rencana usaha harus dibuat dengan jelas agaraspek teknisnya dapat dianalisis secara tepat.Aspek teknis dalam studi kelayakan usaha setidaknya mampu menjawab beberapa contoh pertanyaan di bawah ini :1. Apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan?1. Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal?1. Apakah luas produksi ini akan meminimumkan biaya produksi rata-rata, ataukah akan 1. memaksimumkan laba? Jadi, mempertimbangkan secara simultan faktor permintaan.1. Bagaimana fasilitasi untuk ekspansi nantinya? Tentang lokasi, luas tanah, pengaturan fasilitas produksi, dan sebagainya.1. Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat? Umumnya terdapat beberapa alternatif proses produksi untuk menghasilkan produk yang sama. Sebagai misal, semen bisa dibuat dengan proses basah ataupun proses kering, soda bisa dibuat dengan metode electrolysis atau metode kimia.1. Apakahmesin-mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat? Faktor yang diperhatikan adalah tentang umur ekonomis dan fasilitas pelayanan kalau terjadi kerusakan mesin-mesin tersebut,1. Apakah perlengkapan-perlengkapan tambahan dan pekerjaan-pekerjan teknis tambahan telah dilakukan? Faktor-faktor seperti material handling, suplay bahan pembantu, kontrol kualitas,dan sebagainya perlu diperhatikan pula.1. Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah produksi?1. Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas fasilitas produksi cukup baik?1. Bagaimana dengan pemilihan lokasi dan siteproduksi?1. Apakah skedul kerja telah dibuat dengan cukup realitis?1. Apakah teknologi yang akan dipergunakan bisa diterima dari pandangan sosial?Dalam pemilihan teknologi yang akan dipergunakan sebaiknya tidak dipergunakan teknologi yang sudah usang, atau teknologi yang masih dicoba-coba. Pertama akan mengakibatkan perusahaan nantinya sulit untuk bersaing, sedangkan yang kedua bisa mengakibatkan kesulitan dalam perawatan fasilitas.2.2 Aspek Lingkungan SosialBerkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut:12. Dari sisi budayaMengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.12. Dari sudut ekonomiApakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangiincome per capitapanduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.12. Dan dari segi sosialApakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.Keberadaan usaha yang baru akan memberi pengaruh terhadap lingkungan baik positif maupun negatif. Pengaruh positif biasanya terjadi pada lingkungan sosial-ekonomi karena adanya penyerapan tenaga kerja lokal. Dalam studi kelayakan kajian terhadap aspek lingkungan tidak mendetil, baru sampai pada tahap pendugaan dampak usaha terhadap lingkungan. Kajian yang lebih mendetil mengenai lingkungan dilakukan pada kajian lain yaitu upaya pemantauan lingkungan (UPL) dan upaya pengelolaan lingkungan (UKL) yang diperlukan untuk menentukan lokasi usaha sebelumfeasibility studydan kegiatan usaha setelah feasibility study, serta analisis mengenai dampaklingkungan (AMDAL). Kedua kajian tersebut didasarkan atas hasi studi kelayakan (feasibility study) selesai. Jadi UPL-UKL dan AMDAL dilakukan setelah studi kelayakan usahanya ada/ selesai.Variabel-variabel lingkungan akan dibahas pada bab berikutnya dalam buku ini, namun setidaknya kajian terhadap aspek lingkungan harus mampu mengungkan beberapa contoh pertanyaan berikut ini:1. Bagaimana sikap dan persepsi masyarakat setempat (tokoh, pemuka agama, dan aparat pemerintah) terhadap keberadaan usaha yang direncanakan ?2. Berapa orang tenaga kerja setempat yang akan direkrut?3. Berapa besar limbah cair dan limbah padat yang akan dihasilkan oleh usaha peternakan yang direncanakan?4. Sampai radius berapa meter bau yang ditimbulkan limbah tersebut.5. Seberapa jauh limbah tersebut mencemari air ?6. Bagaimana instalasi pengolahan limbah (IPAL) yang sesuai dan berapa besar kapasitasnya?7. Apakah limbah yang telah diproses akan dimanfaatkan dan atau dibuang ke mana limbah yang telah diproses tersebut ?Isu lingkungan yang semakin ramai dan fenomena terusik/ terdesaknya beberapa lokasi usaha oleh pemukiman menyebabkan kesinambungan (sustainability) usaha terancam. Dengan demikian aspek lingkungan merupakan faktor yang perlu mendapat perhatian dalam sebuah studi kelayakan usaha

2.3 Aspek Sosial dan EkonomiAspek ekonomi dan sosial biasanya dikaji dalam studi kelayakan yang memfokuskan pada analisis ekonomi. Umumnya digunakan dalam proyek-proyek yang direncanakan oleh pemerintah atau proyek-proyek besar. Beberapa hal yang harus dikaji dalam aspek sosial ekonomi ini adalah :1. Pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan penghasilan negara.2. Pegaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan diperoleh.3. Penambahan kesempatan kerja4. Pemerataan kesempatan kerja.5. Bagaimana pengaruh proyek tersebut terhadap industri lain?Sebagai supply bahan bagi industri lain, dan pasar bagi hasil industri lain.6. Aspek yang bersifat sosial: menjadi semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik, dll.Aspek sosial ini merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat, tetapi sulit dikuantifikasikan yang disepakati secara bersama. Tetapi manfaat dan pengorbanan tersebut dirasakan ada.Sebenarnya kesemua aspek tersebut perlu dipelajari, tetapi tergantung pada besar kecilnya dana yang tertanam pada investasi/proyek tersebut, maka banyak sedikitnya aspek yang perlu dipelajari dan kedalaman studi tersebut mungkin berbeda. Untuk proyek-proyek besar, semua aspek tersebut perlu dipelajari secara mendalam, tetapi untuk proyek-proyek yang kecil mungkin tidak semua aspek perlu diteliti. Umumnya aspek sosial ekonomi tidak begitu diperhatikan bagi proyek-proyek kecil.3. Dampak Lingkungan ProyekDampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang disebabkan oleh suatu kegiatan. Kegiatan dapat terjadi oleh proses alami atau dilakukan oleh manusia. Sedangkan dampak yang terjadi dapat bersifat positif maupun negatif terhadap lingkungan.3.1 Pendugaan DampakMerupakan bagian kegiatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang paling sulit. Berbagai metode yang telah ditemukan belum dapat menjawab semua masalah dampak lingkungan, hal ini disebabkan oleh beraneka ragamnya masalah serta sifatnya yang dinamis. Sifat dinamis dapat ditelusuri dari fakta-fakta yang terjadi, seperti akibat dari dampak terhadap komponen lingkungan tertentu dalam jangka panjang yang mungkin mengakibatkan dampak baru terhadap lingkungan selanjutnya. Dalam kaitannya dengan proyek maka proses pendugaan dampak lingkungan meliputi:a. pendugaan keadaan lingkungan tanpa (sebelum) proyek (Ra)b. pendugaan keadaan lingkungan pada waktu ada proyek, baik pada masa pembangunan maupun operasi unit hasil proyek (Kp)c. dampak yang ingin diduga adalah selisih Kp terhadap Ra

3.2 Kelompok berkepentinganLingkungan hidup menyangkut kehidupan masyarakat yang sangat luas, sehingga proses mengidentifikasi dampak penting lengkap melibatkan 3 kelompok yang berkepentingan, yaitu:a. PemrakarsaMerupakan pihak yang mempunyai inisiatif mengajukan rencana kegiatan atau proyek. Dapat sebagai perseorangan atau badan, dan dapat juga sebagai pemilik proyek atau (pihak lain) konsultan yang diserahi mengerjakan analisis mengenai dampak lingungan. Sewajarnya pemrakarsa adalah pihak yang pertama-tama memiliki perkiraan atau pengetahuan teknis mengenai jenis dan lingkup kegiatan yang akan dikerjakan serta identifikasi limbah yang akan dihasilkan oleh operasi hasil proyek yang dibangun.b. Instansi yang bertanggung jawabDi Indonesia instansi yang bertanggung jawab adalah instansi pemerintah yang memiliki wewenang memberi keputusan atau persetujuan pelaksanaan rencana kegiatan. Untuk menialai dokumen AMDAL dibentuk komisi pusat dan daerah dengan tugas-tugas antara lain, menetapkan kerangka acuan untuk pembuatan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan), menilai ANDAL, menilai RKL dan RPL. Agar dapat melaksanakan pekerjaan itu, anggota tim yang dibentuk instansi tersebut harus menguasai peraturan perundang-undangan, PP, GBHN, kebijakan pemerintah, prosedur, kondisi sosial ekonomi dan lain-lain yang erat kaitannya dengan lingkungan.c. MasyarakatMasyarakat yang berkepentingan khususnya mereka yang akan terkena dampak dan mereka yang menaruh kepedulian terhadap lingkungan pada umumnya. Dapat terdiri dari lingkungan perorangan, atau organisasi, pemikir, pakar, pemikir informal, dan lain-lain. Karena sebagai pihak yang akan merasakan langsung dampak yang akan tibul maka masukan dari masyarakat perlu didengarkan dan diperhatikan. Bahkan sering kali haus diciptakan kondisi yang mendorong partisipasi masyarakat sehingga memahami apa yang akan terjadi dan siap menghadapinya. Dimasyarakat juga terdapat pakar-pakar dan ahli lingkungan yang dapat dihubungi dan dimintai masukan bagi maksud dan identifikasi dan lingkup analisis. Dengan menyaring dan menganalisis masukan-masukan saran akan menambah informasi yang diperlukan dalam menyusun lingkup analisis.3.3 Dampak lingkungan proyek ekonomi makroDi negara yang sedang membangun seperti Indonesia, kegiatan ekonomi semula bertumpu pada sektor agraria dengan cara bertani yang tradisional, relatif tidak banyak kegiatan berdampak negatif terhadap lingkungan. Kehadiran teknologi dengan aktifitas komponennya sedikit banyak berinteraksi dengan lingkungan. Industriasi merupakan langkah yang harus ditempuh yang perlu diperhatikan adalah dampak interaksi tersebut bila terjadi dampak negatif di upayakan untuk menanggulanginya sambil mendorong terjadinya dampak positif.

Dampak Lingkungan ProyekMasa pembangunan fisik proyekMasa operasi/produksi unit hasil proyekPembebasan tanah/lahanDesain engineering dan konstruksiSosial budayabiologisekonomiFisika KimiaPencemaranEnergi-kebisingan-panasLimbahudaracairpadat

Gambar 3. Sistematika dampak lingkungan proyek E-MK

3.4 Masa pembangunan fisik proyekPada masa pembangunan fisik proyek, kegiatan-kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan dilihat ditabel:Tabel 1. Jenis kegiatan dan potensi dampak terhadap lingkungan selama pembangunan proyek dan unit beroperasi.DAMPAK LINGKUNGAN PROYEK

DampakTerhadapLingkunganJenis Kegiatan

Pembebasan Tanah dan Menyiapkan LahanEnginering DanKonstruksiOperasi/Produksi

abcdefghijk

SOSIAL BUDAYA

-Demografioo

-Nilai budaya00

-Peningalan sejarah0

-Keresahan sosial00

-Keserasian lingkungan0

EKONOMI

-Struktur ekonomi00

-Lapangan Kerja000

-Mata pencariaan000

-Pendapatan00

PENCEMARAN AIR

-Kekeruhan0000

-Konsentrasi bahan Kimia00

-Suhu00

-BOD00

-COD00

PENCEMARAN UDARA

-Kebisingan0

-Suhu00

-Kelembaban0

-Partikel000

-Bahan kimia00

LAIN-LAIN

-Flora00o

-Fauna000

-Erosi Tanah000

Keterangan:PEMBEBASAN TANAH DAN MENYIAPKAN LAHANa. Pemindahan pendudukb. Pemukiman kembali (resettlement)c. Pembukaaan areal , penebangan hutan dan lain-laind. Pembuatan Prasarana sementaraENGINEERING & KONTRUKSIe. Desain engineeringf. Pembuatan saluran dan pondasig. Membangun gedung dan memasang peralatanh. Membangun pelabuahan ( Pengerukan tiang pancang dan lain-lain)OPRASI PRODUKSIi. Proses pengolahanj. Kebocorank. Pengepakan dan trasportasi

3.5 Faktor-faktor lingkungan yang diduga akan terkena dampak:3.5.1 Kualitas Udaraa. Sumber tidak bergerakUntuk menentukan prakiraan besarnya risiko terhadap masyarakatpopulation at riskdari sebaran emisi gas atau partikel yang keluar dari cerobong pabrik, dipakai modelGauss. Dengan modelGauss, dapat diketahui prakiraan kadar gas atau partikel di udara ambien dengan jarak tertentu dari cerobong pabrik.b. Sumber bergerakUntuk menentukan prakiraan besarnya risiko terhadap masyarakatpopulation at riskdari sebaran pencemaran emisi yang berasal dari kegiatan transportasi dipakai dengan modelSutton. Dengan modelSutton, dapat diketahui prakiraan kadar gas atau partikel di udara ambien dengan jarak tertentu dari knalpot atau pusat transportasi.3.5.2 KebisinganPrakiraan untuk kebisingan dapat diukur memakai model tertentu dengan menggunakan data yang berasal dari sumber bergerak dan sumber tidak bergerak.3.5.3 Kualitas airPencemaran badan air dan prakiraan pengaruhnya bagi kesehatan manusia, dibedakan atas sumber pencemaran yang merusak(degradable)dan yang kurang merusak(non degradable).a. Sumber pencemar yang merusak(degradable)Sifat racunnya mengganggu secara langsung. Pendekatan untuk prakiraan luasnya persebaran dampak dipakai modelGulerdanDobbins, yaitu:Biological oxigen Demand(BOD) danDisolved Oxygen (DO).b. Sumber pencemar yang kurang merusak(non degradable)Mempunyai sifat organik dan an-organik. Prakiraan persebaran dampak dalam badan air, ditentukan oleh faktor sifat dan lama waktu akumulatif, sifat non-degradatif serta hidrodinamika badan air.

3.5.4 Perubahan habitat, vektor dan agenPrakiraan dampak yang disebabkan oleh perubahan habitat, perkembangan vektor, dan macam parasit atau mikroba (sebagai agen penyakit) sulit ditunjukkan dengan model. Dengan demikian prakiraan dapat didasarkan pada fenomena perubahan sebagai berikut :a. Terjadinya perubahan habitatb. Memungkinkan timbulnya vektorc. Memungkinkan interaksi agen penyakitd. Adanya sumber penyakit menular.Proyek kesehatan seperti pembangunan Rumah Sakit baik Rumah Sakit Umum maupun Rumah Sakit Spesialistik mempunyai dampak karena bisa menjadi Sumber pencemar diantaranya sisa operasi dan buangan limbah terinfeksi yang dapat menularkan penyakit melalui kuman parasit atau vektor. Kegiatan lainnya seperti laboratorium klinik, mikrobiologi kesehatan, industri farmasi, industri makanan kesehatan dan alat-alat kesehatan.Untuk mencegah dampak proyek1. Melakukan perlindungan kesehatan masyarakat1. Mencegah kerusakan lingkungan ataupun dampak kumulatifny sebagai akibat adanya kegiatan proyek1. Menghindari konflik sesame angota masyarakat dan memperkuat keterkaitansosial sesame maupun diantara komunitas masyrakat adat1. Memastikan bahawa desain setiap kegiatan menjamin bahawa masyarakat adat memperoleh manfaat social dan ekonomi yang sesuai dengan niali-nilai budaya setempat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai hak asasi manusia , yang memasukan gender serta nilai-nilai dan kepentingan antar generasi1. Memastikan bhwa setiap kegiatan proyek mendapat dukungan dari komunitas masyrakat adat yang bersangkutan melalui proses konsultasi sebelum kegiatan dilakukan1. Memastikan tidak akan terajdi konflik atu ketidak pastian hokum pada saat implementasi proyek ataupun setelah itu. Oleh karena itu dalam kegiatan proyek perllu dilakuakan proses konsultasi yang teransparan , partisipasi serta dokumentasi yang benar dan terbuka

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan1. Studi kelayakan adalah proses hibrida yang merupakan proses percampuran dua atau lebih unsur yang dapat menghasilkan unsur baru yang lebih baik sifatnya. Studi kelayakan digunakan untuk memperkecil risiko kerugian dan memastikan bahwa investasi yang akan dilakukan memang menguntungkan.2. Aspek teknis kelayakan proyek dimaksudkan untuk memberikan batasan garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek. Aspek teknis dan teknologi berkaitan dengan pemilihan lokasi proyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out dan pemilihan teknologi yang sesuai.3. Aspek lingkungan sosial kelayakan proyek. Keberadaan proyek akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan baik positif maupun negatif dari sudut budaya, ekonomi dan sosial.4. Dampak lingkungan proyekPendugaan dampak dengan AMDAL dan ANDAL. Kelompok yang berkepentingan mempengaruhi proyek adalah pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab dan masyarakat. Dampak lingkungan proyek ekonomi makro saat masa pembangunan fisik dan masa operasi/ produk unit hasil proyek.

B. SaranSebelum mengadakan proyek sebaiknya pemrakarsa proyek terlebih dahulu memper-timbangkan dampak positif dan negatif diadakannya proyek tersebut. Menganalsisi apakah proyek tersebut harus diadakan. Memperhitungkan keadaan lingkungan jika tanpa ada proyek, saat ada proyek (masa pembangunan) dan saat hasil proyek telah ada. Pemrakarsa proyek turut andil dalam mempertimbangkan lingkungan disekitar proyek, baik kehidupan masyarakat maupun ekosistem alam.DAFTAR PUSTAKA

Hasan,Bachtiar. 2012. Studi Kelayakan Proyek. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/195512041981031-BACHTIAR_HASAN/STUDI_KELAYAKAN_PROYEK_pak_bahtiar.pdf(online). Diunduh pada 13 April 2013Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek. Jakarta: ErlanggaSubagyo, Ahmad. 2007. Studi Kelayakan. Jakarta: GramediaSuratman , M.Si. 2011. Buku Studi Kelayakan Proyek. http://id.shvoong.com/business-management/2177885-pengertian-dan-aspek-aspek-dalam/(online). Diunduh pada 13 April 2013.Thomset, Rob.2006.Radical Project Management.Jakarta: Penerbit Erlangga

20