ppt iufd

20
CASE REPORT INTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD) Intan Asmarita J500100053 Pembimbing : dr. Gede Sri Dhyana, Sp. OG

Upload: iin-muthmainah

Post on 03-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppt iufd

TRANSCRIPT

CASE REPORT INTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD)

CASE REPORTINTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD)Intan AsmaritaJ500100053

Pembimbing :dr. Gede Sri Dhyana, Sp. OGIdentitas pasien

Nama: Ny. THWAlamat: SukoharjoUsia: 33 TahunAgama : IslamPekerjaan: Ibu Rumah TanggaNo RM: 161xxxTanggal masuk RS : 13 September 2014Anamnesis

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis terhadap pasien :

Keluhan utamaPasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut.Riwayat penyakit sekarangHari MRS 13 September 2014 pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Sukoharjo dengan keluhan nyeri perut, perut terasa panas, dan nyeri pinggang. Pasien merupakan kiriman dari dr. A, Sp. OG dengan diagnosis G2P1A0 hamil 19 minggu (USG) dengan IUFD.Paritas

G2P1A0

Anak 1: laki-laki usia 2,5 tahun, BL = 3100 gram, PB = 50 cm, lahir dengan ekstraksi vakum e.c. kala II tidak maju dengan keadaan ibu PEB.

Anak 2: sekarang

HPMT: 02 Maret 2014HPL: 09 Desember 2014UK: 27+6 mingguAnamnesis Sistem

Sistem cerebrospinal : gelisah (+), lemah (+)Sistem respiratorius: Sesak (+), batuk (+)Sistem gastrointestinal : Nyeri perut (+), nafsu makan kurangSistem muskuloskeletal: Badan terasa lemas (+)

Kesan: Terdapat masalah pada sistem cerebrospinal, sistem respiratorius, sistem gastrointestinal, dan sistem musculoskeletal.Resume anamnesisPasien datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan nyeri perut. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal 13 September 2014

Keadaan umum: baik Kesadaran: compos mentisVital Sign:Tekanan darah: 110/80HR: 76x/menitRR: 16x/menitSuhu: 35,5 CStatus GeneralisKepala : dbnLeher : dbnThorax : dbnAbdomen : dbnEkstremitas : dbnStatus obstetric Abdomen : melenting, TFU 17 cm, nyeri tekan perut bagian bawah (+), his (-), denyut jantung janin (DJJ) (-)Genitalia: perdarahan pervaginam (ppv) (-), ketuban belum pecahVaginal toucher : mukosa vagina licin, portio tebal, OUE tertutup, nyeri goyang portio (-), belum ada pembukaanDIAGNOSIS

G2P1A0 hamil 27+6 minggu dengan IUFD.

PENGOBATAN

Mondok, observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital.

Medikamentosa : RL 20 tpmCefotaxim 1gram/8jamFollow UpTanggal 14 Agustus 201406.00S/ nyeri perut (+), pusing (-), mual (-), muntah (-)O/ KU: Cukup VS : T : 120/70mmHg S : 36,7 C N : 78x/menitR : 20x/menit PF : Kepala: CA (-/-) SI (-/-) Leher: PKGB (-) Thorax: SDV (+/+), Rh (-/-), Wz (-/-) BJ I-II Regular, Sesak nafas (-) Abd: Peristaltik (+), supel, nyeri tekan (+)Genit: PPV (+), air ketuban merembes, VT : pembukaan 1 Ektre: Edema (-), akral hangatA/ G2P1A0 hamil 28 minggu dengan IUFDP/ Inf RL 20 tpm, injeksi cefotaxim 1gram/8jam, observasi KU dan VS.18.00T : 110/60 mmHgN : 76x/menit Rr: 16x/menit

Kala I : pembukaan lengkap pukul 17.30Kala II : lahir bayi tunggal dalam keadaan meninggal, jenis kelamin belum tampak, BB = 300 gram, PB = 25 cm dengan maserasi derajat III pukul 17.35Kala III : plasenta lahir lengkap pukul 17.40Kala IV : laserasi perineum (-), ppv (+) normal

A/ P2A0 post partus spontan IUFDP/terapi lanjut, observasi : PPV, KU, dan VS.

Tanggal 15 September 2014S/ pusing (-), mual (-), muntah (-) O/ KU: CukupVS : T : 110/70mmHgS : 37 C N : 80x/menitR : 16x/menitPF : Kepala: CA (-/-) SI (-/-) Leher: PKGB (-) Torax: SDV (+/+), Rh (-/-), Wz (-/-) BJ I-II Regular, Sesak nafas ( - ) Abd: Peristaltik (+), nyeri tekan (-), TFU 3 jari di bawah umbilicus, kontraksi baik Genital : ppv (+) normal, BAK normal, BAB normal Ektre: Edema (-), akral hangatA/ P2A0 post partus spontan IUFD H1P/ terapi lanjut, observasi perdarahan, observasi KU dan vital sign.Tanggal 16 September 2014 S/ pusing (-), mual (-), muntah (-)O/ KU: baikVS : T : 110/60 mmHgS : 36,5 C N : 76x/menitR : 16x/menitPF : Kepala: CA (-/-) SI (-/-) EP Leher: PKGB (-) Torax: SDV (+/+), Rh (-/-), Wz (-/-) BJ I-II Regular, Sesak nafas ( - ) Abd: Peristaltik (+), nyeri tekan (-), TFU 3 jari di bawah umbilicus, kontraksi baik Genital : ppv (+) normal, BAK normal, BAB normal Ektre: Edema (-), akral hangatA/ P2A0 post partus spontan IUFD H1P/ boleh pulang, cefadroxyl tablet/12 jamPemeriksaan LaboratoriumPada pasien ini berat janin hanya 300 gram sesuai usia kehamilan berdasarkan hasil USG yaitu 19 minggu tetapi tidak sesuai dengan usia kehamilan sebenarnya dikarenakan terjadi keterlambatan pertumbuhan janin.Pada pasien ini termasuk pada usia kehamilan sesudah 20 minggu yaitu 27+6 minggu.

DEFINISIPada pasien ini kematian janin tidak dapat dijelaskan. Kesulitan dalam memperkirakan kausa kematian janin karena usianya yang preterm. Tetapi ada beberapa faktor resiko yang berasal dari ibu yaitu riwayat PEB pada kehamilan sebelumnya, kadar gula darah ibu yang meningkat atau lebih dari normal saat kehamilan saat ini, dan ibu yang asupan makanannya kurang sehingga berpengaruh pada asupan makanan untuk janin juga karena diketahui bahwa ibu kurang bernafsu untuk makan selama kehamilan.ETIOLOGIPada pasien ini termasuk ke dalam kematian janin golongan II : kematian sesudah ibu hamil 20-28 minggu.Pada pasien ini diduga IUFD terjadi karena faktor gangguan gizi dimana gizi yang dikonsumsi ibu kurang sehingga berkurang pula gizi yang didapatkan oleh janin sehingga terjadi IUGR, dibuktikan dengan usia kehamilan berdasarkan hasil USG yang tidak sesuai / lebih muda dibandingkan dengan usia kehamilan yang sebenarnya.PATOFISIOLOGIKLASIFIKASIPada pasien ini patologi yang terjadi pada IUFD sudah sampai ke stadium III : terjadi kira-kira 3 minggu setelah janin mati. Badan janin sangat lemas dan hubungan antar tulang sangat longgar. Terdapat edema di bawah kulit.PATOLOGIPada pasien ini dari anamnesis ditemukan : ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, ibu belakangan ini merasa perutnya sering menjadi keras dan merasakan sakit. Dari pemeriksaan fisik ditemukan : pada inspeksi tidak terlihat gerakan-gerakan janin, pada palpasi tinggi fundus uteri lebih rendah dari usia kehamilan yang seharusnya ; tidak teraba gerakan-gerakan janin, pada auskultasi tidak terdengar denyut jantung janin.PENEGAKAN DIAGNOSISPada pasien ini terjadi persalinan normal pervaginam setelah dilakukan observasi dan diinduksi, sehingga tidak perlu dilakukan sectio cesaria.PENATALAKSANAAN