FA KU LTA S P E R I KA N A N D A N I L M U K E L A U TA N

U N I V E R S I TA S PA D J A J A R A N2 0 1 4

Ekologi Perairan

Penyusun

Doni Arindy 230110130067Rahmat Aji 230110130068Raka Setiawan 230110130118Erik Riksa 230110130119Fadhil 230110130120

Pendahuluan

Dalam pengertian luasekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik atau interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Kualitas perairan memberikan dampak pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan makhluk-makhluk yang hidup di air. Air tawar khususnya danau RawaPening yang menjadi objek penelitian kami merupakan lingkungan hidup untuk hewan dan tumbuh-tumbuhan tingkat rendah, untuk itu air terlebih dahulu harus merupakan lingkungan hidup yang baik renik yang mampu berasimilasi. (Asmawi,1986)

Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh pengaruh nitrat dan phospat terhadap eceng gondok yang berada di Danau Rawa Pening.

Bagaimana pengaruh eceng gondok terhadap kualitas air di Danau Rawa Pening.

Bagaimana pengaruh plankton terhadap kualitas air di Danau Rawa Pening.

1. Pengaruh Nitrat dan Phospat terhadap eceng gondok

Nitrat dan phospat adalah bahan organik yang memiliki nutrient yang tinggi sehingga mempengaruhi kecepatan pertumbuhan eceng gondok.

Akibat negatif Dari Eceng Gondok

Akibat negatif yang dapat di timbulkan oleh eceng gondok ialah :

Meningkatkan evapo transpirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun tanaman), karena daunnya yang lebar dan pertumbuhannya yang cepat.

Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan turunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air.

Eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan

Dampak Positif dari eceng gondok

Dampak Positif yang didapatkan dari eceng gondok adalah dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan, kompos/humus, pupuk organik, kertas seni dan biogas.

Tindakan pengendalian eceng gondok

Beberapa tindakan pengendalian eceng gondok yang pernah dilakukan adalah : Menggunakan herbisida Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung

dari lingkungan perairan Menggunakan hewan sebagai pemakan eceng gondok

antara lain ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan yang memakan akar eceng gondok seperti yang pernah dilakukan di Danau Kerinci

2. Dampak kualitas air yang di sebabkan oleh banyaknya eceng gondok

Di Danau Rawa Pening komunitas eceng gondok sangatlah banyak sehingga ekosistem perairan tidak stabil dikarenakan eceng gondok dapat menghambat proses fotosintesis fitoplankton sebagai penyedia oksigen, kemudian apabila eceng gondok mati otomatis turun kebawah dan menjadi sedimentasi sehingga berujung ke pendangkalan danau.

Salah satu solusi untuk pengendalian eceng gondok adalah bangunan klante beton Bangunan klante permanen terbuat dari konstruksi

portal beton setinggi 3,80 m dari dasar rawa yang dibangun menyeberangi Rawa Pening sepanjang 330 m. Struktur portal ini terdiri atas plat lantai, balok ring, kolom, sloof dan tiang pancang persegi

Bangunan klante berfungsi sebagai screen/filter/saringan yang mampu menahan laju gulma tapi bersifat lolos air.

Posisi klante permanen ini menyesuaikan arah klante bambu yang sudah ada karena berdasarkan pengalaman masyarakat setempat sudah dianggap efektif menahan laju eceng gondok ke Kanal Tuntang

Keberadaan Plankton di Danau Rawa Pening

Dari hasil penelitian ditemukan 77 spesies plankton, terdiri atas kelompok hytoplankton 65 spesies dan zooplankton 12 spesies. Spesies phytoplankton yang ditemukan selama penelitian terdiri dari Kelas Chlorophyceae 22 spesies, Kelas Bacillaryophyceae 38 spesies, dua spesies dari Kelas Cyanophyceae, dua spesies dari Kelas Euglenophyceae dan satu spesies Kelas Chrysophyceae. Dari 12 spesies yang diketemukan pada kelompok zooplankton, sepuluh (10) spesies diantaranya merupakan kelompok Rotifera.Sedangkan kelompok Copepoda dan Sarcomastigophora masing-masing hanya ditemukan satu spesies.

Berdasarkan grafik tersebut dapat diasumsikan bahwa keanekaragaman jenis plankton pada inlet dan outlet danau

Rawa Pening termasuk sedang.

3. Pengaruh Plankton terhadap kualitas air.

Plankton merupakan indikator yang sangat penting dalam menentukan kualitas air.

Dari dalam penelitian tersebut telah di ketahui bahwa plankton di Danau Rawa pening adalah sedang. Salah satu faktor yang menyebabkan densitas plankton pada stasiun menjadi rendah adalah rendahnya nilai kecerahan. Kecerahan menunjukkan banyak sedikitnya intensitas cahaya matahari yang masuk pada suatu badan air. Menurut Payne (1986), kepadatan populasi plankton dapat menurun secara tiba-tiba. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan densitas tersebut adalah faktor fisik seperti rendahnya intensitas cahaya yang masuk dan faktor kimia, misalnya kurangnya nutrien atau akumulasi bahan yang bersifat racun.

Terima Kasih