ppt b

Upload: affan-zulkarnain

Post on 05-Mar-2016

227 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jj

TRANSCRIPT

Keracunan Pada Anak

Pembimbing : dr. Elfahmi Sp.THT.KL Oleh:Wempi Augia

OTITIS MEDIA EFUSIANATOMI TELINGA TENGAH

MEMBRAN TIMPANI

DEFINISI Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.Epidemiologi Di Amerika Serikat, diperkirakan 75% anak mengalami setidaknya satu episode otitis media sebelum usia tiga tahun dan hampir setengah dari mereka mengalaminya tiga kali atau lebih. (4)Di Inggris, setidaknya 25% anak mengalami minimal satu episode sebelum usia 10 tahun. Di negara tersebut otitis media paling sering terjadi pada usia 3-6 tahun.(4)Etiologi Penyebabnya dapat berupa kelainan kongenital, akibat infeksi atau alergi, atau dapat dapat juga disebabkan akibat blokade tuba (misalnya pada adenoid dan barotrauma)KLASIFIKASIPada dasarnya otitis media serosa dapat dibagi atas 2 jenis:Otitis media serosa akut:Adalah keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba. Pada otitis media serosa akut, sekret terjadi secara tiba-tiba di telinga tengah dengan disertai rasa nyeri pada telinga.Otitis media serosa kronis:Pada keadaan kronis, sekret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada telinga yang berlangsung lama.

PATOFISIOLOGI

Manifestasi Klinis1.Otitis Media Serosa AkutGejala yang menonjol pada otitis media serosa akut biasanya pendengaran berkurang. Selain itu pasien juga dapat mengeluh rasa tersumbat pada telinga atau suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda, pada telinga yang sakit (diplacusis binauralis). Kadang-kadang terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi kepala berubah. Rasa sedikit nyeri di dalam telinga dapat terjadi pada saat awal tuba terganggu, yang menyebabkan timbul tekanan negatif pada telinga tengah. Tapi setelah sekret terbentuk, tekanan negatif ini perlahan-lahan menghilang. Rasa nyeri dalam telinga tidak pernah ada bila penyebab timbulnya sekret ada virus atau alergi. Tinitus, vertigo, atau pusing kadang-kadang ada dalam bentuk yang ringan. Pada otoskopi tampak membrana timpani retraksi. Kadang-kadang tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam cavum timpani. Tuli konduktif dapat dibuktikan dengan garpu tala.2. Otitis Media Serosa KronikPerasaan tuli pada otitis media serosa kronik lebih menonjol (40-45 dB), oleh karena adanya sekret kental atau glue ear. Pada anak-anak yang berumur 5-8 tahun keadaan ini sering diketahui secara kebetulan waktu dilakukan pemeriksaan THT atau dilakukan uji pendengaran. (2)Pada otoskopi terlihat membran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan atau keabu-abuan.diagnosisOleh karena itu diperlukan anamnesa yang lengkap dan teliti mengenai keluhan yang dirasakan dan riwayat penyakit pasien, misalnya :Telinga seperti tertutup/ rasa penuh?Tinitus frekuensi rendah?Pendengaran berkurang, diplakusis?Nyeri ?Riwayat alergi?Riwayat infeksi saluran napas atas?Dari anamnesa, selanjutnya bisa dilakukan pemeriksaan fisik untuk memperkuat diagnosa kerja. Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain :Nyeri tarik ?Nyeri tekan tragus ?Inspeksi kondisi liang telinga luarpem.pennunjangOtoscopeMemperlihatkan: Membran timpani yang retraksi (tertarik ke dalam), dan opaque yang ditandai dengan hilangnya refleks cahaya Warna membran timpani bisa merah muda cerah hingga biru gelap. Processus brevis maleus terlihat sangat menonjol dan Processus longus tertarik medial dari membran timpani. Adanya level udara-cairan (air fluid level)2. Pneumatic otoscopePemeriksaan ini dilakukan untuk menilai respon gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara. 3. Pemeriksaan TubaUntuk menilai ada tidaknya oklusi tuba, bisa dilakukan pemeriksaan tuba misalnya dengan manuver Valsava, pulitzer balik.4. Tes Pendengaran dengan Garpu TalaPada otitis media didapatkan gambaran tuli konduktif

5. Pure tone AudiometryTuli konduktif umumnya berkisar antara derajat ringan hingga sedang.

Diagnosis banding

TATALAKSANA Non bedahTerapi medikamentosa dapat berupa decongestan, anti histamin, antibiotik, perasat valsavaDekongestan dapat diberikan melalui tetes hidung, atau kombinasi anti histamin dengan dekongestan oral

18bedahBeberapa pilihan untuk tatalaksana bedah antara lain: 1.miringitomi, 2. pemasangan tuba timpanostomi,

3.adenoidektomi.

KOMPLIKASI Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada otitis media efusi :Kurangnya pendengaranOtitis media akutPROGNOSISSecara umum, prognosis pasien dengan otitis media efusi tergolong baik. Kebanyakan kasus sembuh sendiri tanpa intervensiPencegahan Beberapa tindakan pencegahan yang dapat mengurangi prevalensi otitis media efusi: menghindari rokok atau asap rokok, memperpanjang ASI ekslusif, pada pasien anak disarankan tidak sering ke tempat ramai berisiko (contoh: day care center, tempat ramai lain dengan banyak penderita ISPA, dll)KESIMPULANOtitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Secara mudah, otitis media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif (=otitis media serosa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media efusi/OME, otitis media mucoid).Otitis media serosa, lebih dikenal sebagai cairan dalam telinga tengah (Middie Ear Effusion), adalah kondisi yang paling sering menyebabkan hilangnya pendengaran pada anak. Adanya cairan di telinga tengah tanpa dengan membran timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi disebut juga sebagai otitis media dengan efusi. Apabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa dan apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid (glue ear).Pada dasarnya otitis media serosa dapat dibagi atas dua jenis yaitu otitis media serosa akut dan otitis media serosa kronis. Otitis media serosa akut adalah keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba. Batasan antara otitis media serosa akut dan kronis hanya pada cara terbentuknya sekret. Kebanyakan pasien dengan otitis media efusi, tidak membutuhkan terapi, terutama jika gangguan pendengarannya ringan, oleh karena resolusi spontan sering terjadi. Tatalaksana otitis media efusi secara medikamentosa dapat berupa decongestan, anti histamin, antibiotik, perasat valsava (bila tidak ada tanda-tanda infeksi jalan napas atas), dan hiposensitisasi alergi. Keputusan untuk melakukan intervensi bedah tidak hanya berdasarkan lamanya penyakit, namun perlu turut dipertimbangkan derajat gangguan dan frekuensi parahnya gangguan pendahulu. Beberapa pilihan untuk tatalaksana bedah antara lain: miringitomi, pemasangan tuba timpanostomi, adenoidektomi.

Terima Kasih