ppondok pesantrenondok pesantren aas ... -...

40
EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 ISSN 2086-8804 Drs. H. ASYARI NUR, SH, MM DITENGAH KELUASAN SEMESTA, SAYA HANYA SIAPA PP AS-SALAM NAGA BERALIH BERTEKAD MENJADI PESANTREN UNGGUL 2018 Klik......................http://riau.kemenag.go.id MAJALAH BULANAN R A M A H , A M A N A H & T E G A S WASPADAI WASPADAI NARKOBA NARKOBA PERBAIKI PERBAIKI ETOS KERJA ETOS KERJA PONDOK PESANTREN PONDOK PESANTREN AS-SALAM NAGA BERALIH AS-SALAM NAGA BERALIH Bertekad Menjadi Bertekad Menjadi Pesantren Unggul Pesantren Unggul Termaju di Sumatera Termaju di Sumatera Tahun 2018 Tahun 2018

Upload: hoangque

Post on 27-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013ISSN 2086-8804

Drs. H. ASYARI NUR, SH, MMDITENGAH KELUASANSEMESTA, SAYA HANYA SIAPA

PP AS-SALAM NAGA BERALIHBERTEKAD MENJADIPESANTREN UNGGUL 2018

Klik......................http://riau.kemenag.go.id

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

WASPADAI WASPADAI NARKOBANARKOBAPERBAIKIPERBAIKI

ETOS KERJAETOS KERJA

PONDOK PESANTRENPONDOK PESANTRENAS-SALAM NAGA BERALIHAS-SALAM NAGA BERALIH

Bertekad MenjadiBertekad MenjadiPesantren UnggulPesantren Unggul

Termaju di SumateraTermaju di SumateraTahun 2018Tahun 2018

Page 2: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

Lampiran KeputusanKepala Kantor WilayahKementerian AgamaProvinsi RiauNomor 379 Tahun 2012Tentang Tim PenyusunanMajalah DINAMIS

Penanggung Jawab: H. M. Saman, S. Sos., M.Si Redaktur: H. Mansyur, S.Ag, Griven H. Putera, M.Ag, Ahmad Zakir, S.Ag, Musdhalifah, S.Sos, Novam Scorpiantrien, S.Sos Penyunting/Editor: H. Sobri, S.Ag, Osti Sirait, A.Md, H. Syarianto, S.Pd.I, Joni Sudiana, S.Pd, F. Angga Agusta, SKom Desain Grafi s dan Fotografer: Mawaddah Awaliyah, S.H.I, Erdiansyah, S.Sos.I, Afneti, BA, Busra Saputra, Khairul Anwar Sekretariat: Syahrial, Surya Buwono, SEAlamat Redaksi: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau cq. Hukmas dan KUB Jl. Jendral Sudirman No. 235 Pekanbaru 28017 Telepon: (0761) 24224 Fax: (0761) 24224 E-mail: [email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh naskah yang telah masuk ke meja Redaksi menjadi hak penuh Redaksi.

Sekapur Sirih

Humas Kini

02 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar. Apalagi di era globalisasi di mana modernitas mempen-garuhi hampir seluruh aspek kehidupan, dan interaksi antar sesama di segala kalan-gan dan lingkungan tidak bisa dihindarkan. Kenyataan ini sesuai dengan pemahaman bahwa manusia adalah “zoon politicon” tidak bisa terlepas dari manusia lainnya.

Hakekat dasar dari humas tetap meru-pakan penghubung atau jembatan dari satu pihak yang diwakili oleh humas itu sendiri dengan pihak lain di dalam suatu tatanan sosial masyarakat.

Ada satu perbedaan paradigma humas masa lampau dan humas di masa kini. Har-word L Childs sebagaimana dikutip buku Executive Public Relations menulis satu hal menonjol dari perubahan antara humas dulu dan kini. Perbedaan tersebut terletak pada fungsi humas secara sempit yakni, di masa lampau humas atau seorang yang menjalankan tugas sebagai seorang humas lebih merupakan juru bicara dari pihak yang diwakilinya. Keberpihakan tersebut bersifat mutlak. Dalam artian seorang humas bahkan harus menjadi “pembela” dari pihak yang diwakilinya. Tidak jarang seorang humas harus “memelintir” kenyataan dalam suatu informasi yang harus disampaikan agar lebih mencerminkan adanya suatu kebenaran pada pihak yang terwakili.

Humas masa kini lebih mementingkan adanya komunikasi dua arah. Berbeda dengan humas di masa lampau yang berkomunikasi satu arah, saat ini seorang humas juga membuka diri untuk menerima masukan dan saran, berdiskusi untuk men-capai pemahaman yang optimal terhadap suatu permasalahan. Sehingga Humas sekarang bukan lagi sebagai “penyambung lidah” namun lebih merupakan “penghubu-

ng ide, kebijakan” sehingga keberadaan humas mampu membawa perubahan kepa-da organisasi atau institusi yang diwakilinya ke arah perbaikan melalui konseling yang disampaikan oleh humas itu sendiri.

Saat ini peran humas di institusi-in-stitusi pemerintahan tidak bisa dipandang sebelah mata. Seiring dengan tuntutan reformasi termasuk reformasi di bidang birokrasi, pemerintah wajib menyeleng-garakan aktifi tasnya dengan memenuhi kriteria asas-asas pemerintahan yang baik. “Transparancy” menjadi salah satu ukuran dari suatu penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat berhak mengetahui informasi apapun dari pembuat dan pelaku kebijakan.

Mengutip defi nisi humas oleh Joice J Gordon yang diintisarikan dalam buku Ef-fective Public Relation1) humas seharusnya memiliki fungsi dan peran mempertahan-kan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik. Gordon merangkum tugas-tugas seorang humas pemerintah sebagai berikut:

Pertama, memberi informasi konstit-uen tentang aktivitas agen pemerintah. Kedua, memastikan kerjasama aktif dalam program pemerintah; voting, curbside recycling, dan juga kepatuhan kepada program aturan-kewajiban menggunakan sabuk pengaman, aturan dilarang merokok. Ketiga, mendorong warga mendukung kebijakan dan program yang ditetapkan; sensus, program pengawasan keamanan lingkungan, kampanye penyadaran akan kesehatan personal, bantuan untuk upaya pertolongan bencana. Keempat, melayani sebagai advokat publik untuk administrator pemerintah; menyampaikan opini publik kepada pembuat keputusan, mengelola isu publik didalam organisasi serta mening-katkan aksesibilitas publik ke pejabat

administrasi. Kelima, mengelola informasi internal; menyiapkan newsletter organisasi, pengumuman elektronik, dan isi dari dari situs internet organisasi untuk karyawan. Keenam, memfasilitasi hubungan me-dia-menjaga hubungan dengan pers lokal; bertugas sebagai saluran untuk semua pertanyaan media; memberitahu pers tentang organisasi dan praktiknya serta kebijakannya. Ketujuh, membangun komu-nitas dan bangsa; menggunakan kampa-nye kesehatan publik dengan dukungan pemerintah dan program keamanan publik lainnya serta mempromosikan berbagai program sosial dan pembangunan.

Humas di pemerintahan dengan de-mikian menjadi pemberi informan kepada masyarakat sekaligus penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini bisa dipahami karena pemerintah adalah agen dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat memberikan haknya untuk diwakilkan ke-pada orang-orang pemerintahan agar bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Maka suatu kewajaran apabila pemerintah harus tetap terhubung dengan masyarakat dan setiap aspeknya menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Humas menjadi palang pintu bagi hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan publik atau masyarakat.*

Page 3: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Dapur Redaksi indeks

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 03

SEKAPUR SIRIH ..................... 02

INDEKS ................................... 03

BEDAH BUKU .......................... 04

LIPUTAN KHUSUS ................... 05

INFO KANWIL ......................... 08

ARTIKEL ................................. 11

TOKOH ................................... 16

GALERY FOTO ........................ 20

PONDOK PESANTREN ............ 22

LAPORAN UTAMA .................. 24

ORMAS ................................... 26

INFO SEHAT ........................... 27

PRODUK HUKUM .................... 28

KALAM ................................... 31

LINTAS KEMENAG ................. 32

KEMENAG SE-RIAU ................ 39

POTRET .................................. 40

LAPORAN UTAMALINTAS KEMENAG

MematangkanProgram Kerja

Alhamdulillah masih diberikan kesempatan di bulan ke tiga tahun 2013 ini untuk tetap berkar-ya dan berkreasi dalam menyampaikan segala

bentuk informasi yang ada di Kementerian Agama Riau.

Bulan Maret 2013 merupakan awal sejarah bagi Kankemenag Kep. Meranti karena Kepala Kantor Kemenag Kab. Kep. Meranti untuk pertama kalinya dilantik oleh Kakanwil Kemenag Riau. Adapun beliau yang menjabat pertama kali menjadi Kakankemenag Kab. Kep. Meranti adalah Drs Miskam MA.

Diharapkan dengan dilantiknya Drs Miskam MA dapat membawa kinerja yang positif untuk mendukung kemajuan kinerja Kementerian Agama Riau. Walaupun Kankemenag Meranti merupakan Kemenag baru dan masih diusia yang sangat muda bukan berarti tidak bisa membawa prestasi yang gemilang. Maka ditahun 2013 inilah titik awal dari perjalanan panjang yang akan ditempuh oleh Kankemenag Meranti.

Tidak hanya itu, tetapi Bulan maret 2013 seakan menjadi bulan pemanasan bagi Kementerian Agama Riau untuk mematangkan program kerja yang akan dilaksanakan selama setahun ini beserta rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan datang.

Walaupun anggaran masih jalan ditempat, “warm-ing up” harus terus dilakukan agar saat bintang itu sudah bersedia turun maka pelaksanaan program pun akan semakin matang, terncana, dengan realisasi yang baik.

Bulan Maret 2013 juga persiapan diri terhadap ke-datangan pemeriksan rutin yaitu BPK dan Itjen keme-nag. Seperti biasa mereka akan memeriksa anggaran yang sudah dilaksanakan pada tahun 2012, maka dari itu bersiaplah diri dengan segala laporan dan berkas yang sudah sipa untuk diperiksa sehingga pada hari H nya nanti tidak akan kerepotan lagi. (*)

Page 4: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Bedah Buku

04 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Bagaimana sejarah asal usul dan perkembangan kesultan-an Riau-Lingga, struktur dan

birokrasi kerajaan, kontrol wilayah dan hubungan sultan dengan rakyat sebe-lum dan sesudah sultan menandatan-gani kontrak-kontrak politik dengan Belanda? Sebagai sebuah kerajaan yang mendasarkan adat budayanya pada nilai Islam, bagaimana sistem birokrasi dan praktek hukum (hukum positif) di kesultanan Riau-Lingga sebelum dan sesudah Belanda datang? Bagaimana corak budaya materi yang ditinggalkan para sultan di kerajaan Riau-Lingga?

Tiga pertanyaan pokok itulah yang hendak diuraikan dan dijawab buku Sejarah Kesultanan Riau-Lingga dalam Persfektif Hukum dan Budaya ini.

Sekilas SejarahProses pembentukan kesultanan

Melayu Riau-Lingga dapat ditelusuri mulai pada kejatuhan Sriwijaya yang kemudian berdirinya Kerajaan Tu-masik, Singapura. Dari Tumasik ke Kesultanan Malaka, dan kemudian mencapai puncak jaya menjadi Im-perium Malaka. Penaklukan Malaka oleh Portugis merupakan awal dari perpindahan kesultanan Melayu dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya dari Malaka ke Johor, dari Johor ke Riau, dan Penyengat serta Daik.

Kesultanan Riau-Lingga merupa-kan sebuah kerajaan Maritim yang sebagian besar wilayahnya adalah lau-tan yang ditaburi 2.408 pulau, menjadi gerbang termuka yang berhadapan langsung dengan Malaysia dan Sin-gapura. Laut menyatukan satu pulau

Menelisik Riau-Lingga

Judul : Sejarah Kesultanan Riau-Lingga dalam Persfektif Hukum dan BudayaPenulis : Dr. Erwiza Erman (Ed.)Tebal : xxi + 224 halamanPenerbit : Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Tahun : 2012

kesultanan yang berpindah dari Riau, Penyengat dan Daik antara sultan dan yang dipertuan muda. Dua kekuatan politik ini kemudian dihapuskan pada tahun 1884, di mana hanya sultan saja yang berkuasa dan berkedudukan di Penyengat.

Penduduk Kerajaan Riau-Lingga ini bersifat heterogen. Selain melayu yang berasal dari Semenanjung Melaya, Kalim-antan Barat, Bangka dan daerah Melayu lainnya, di sini juga dihuni oleh bangsa Eropa dan timur asing seperti Arab, Cina dan Keling. Di samping pemeluk Islam yang mayoritas, penduduknya menga-nut pula berbagai agama seperti Budha, Khonghucu dan animisme.

Dalam perkembangannya, kesul-tanan Riau-Lingga mengalami pasang surut pasca terjadinya perjanjian politik pada 1784 dan perjanjian berikutnya. Penurunan kedaulatan itu dimulai sejak sultan harus menerima Belanda sebagai ‘patron’ baru berakhir sampai kesultanan Riau-Lingga dihapuskan pada tahun 1913. Walaupun kedaula-tan dan kekuasaan sultan secara resmi berkurang akan tetapi tidak berarti para sultan tidak melakukan manufer selama itu. Salah-satu manufernya adalah politik pembiaran dalam tata kelola pemerintahan di bidang per-tahanan keamanan. Misalnya seperti tidak mengibarkan bendera Belanda, pura-pura dalam menumpas bajak laut, tidak serius dan tidak patuh pada kon-trak perjanjian yang telah disepakati dengan Belanda dengan alasan tidak mengerti dengan isi perjanjian yang tertulis di lembaran traktat, dan lain-lain. (griven h. putera)

dengan pulau-pulau lainnya. Laut pula yang menjadi alat komunikasi penting yang menghubungkan penduduk antar pulau, menyatukan realitas politik budaya kerajaan Melayu antara Riau-Lingga, Johor dan Pahang sebagai sebuah entitas sampai akhirnya dipi-sahkan lewat traktat London 17 Maret 1824 antara Belanda dengan Inggris.

Penamaan Riau-Lingga atau Ling-ga Riau tidaklah terjadi begitu saja. Ia merupakan konstruksi dari sebuah realitas politik yang membagi dan memusatkan sebuah kekuatan politik

Page 5: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Liputan Khusus

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 05

KeunikanKeunikanMesjid RayaMesjid RayaLanggamLanggamTERLETAK DI BIBIR PANTAI,TERLETAK DI BIBIR PANTAI,BERHALAMAN AIR,BERHALAMAN AIR,KUBAH KUNING KEEMASANKUBAH KUNING KEEMASAN

Dari pantauan di seberang kampung, mesjid Melayu yang dibangun di awal abad ke-19 ini sangat unik dan mencengangkan karena berdiri pas di bibir tebing yang berair deras. Tempat tegak mesjid yang dikenal dengan nama Pematang Terhentak ke Tebing ini menjadi tumpuan air yang mengalir laju dari hulu. Pe-mandangan ini memberi kesan elok dan eksotis, bahwa mesjid Nurul Islam ini seolah berhalaman air, dan menaranya yang kuning keemasan, tinggi mencacak tajam seolah hendak menyundak langit seolah menjadi pigura alam Langgam.

Page 6: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Liputan Khusus

06 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

jid ini merupakan mesjid tertua di Kelurahan Langgam. Kenapa bangu-nan mesjid ini tetap bertahan sampai kini di tepi bantaran sungai, karena letaknya sangat strategis, yaitu bera-da di tengah kampung Langgam dan tak jauh pula dari pasar Langgam dahulunya.

Menurut Haji Bakar lagi, semasa Kecamatan Langgam masuk dalam wilayah Kabupaten Kampar, pihak Pemerintah Kabupaten Kampar pernah merasa enggan memberi bantuan kepada mesjid ini karena dinilai mubazir. “Dahulu Pemerin-

tah Kabupaten (Kampar), kalau tak salah semasa dipimpin HR Subrantas masih berpikir-pikir untuk mengu-lurkan bantuan kepada mesjid ini karena dinilai mubazir, sebab tanah ini bakal runtuh. Tapi alhamdulillah mesjid ini sampai kini masih ada,” kata pensiunan pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Langgam ini tersenyum.

Pada awal dibangun, konon luas mesjid ini hanya 8X9 meter persegi. Bertiang dan terbuat dari kayu. Kira-kira pada tahun 1920-an, luas mesjid menjadi 13 X 13 meter persegi. Pada

Memang, Mesjid Nurul Islam Langgam meru-pakan mesjid unik. Sa-lah-satu keunikan mesjid

ini karena, pertama terletak pas di bibir tebing. Secara logika, mesjid ini sudah lama terjun ke dalam air karena tanah di kiri-kanannya sudah runtuh. Akan tetapi karena kuasa Allah Swt. bangunan yang sudah berdiri sejak kira-kira tahun 1910 ini masih tegak berdegam bahkan bisa dibilang megah sampai hari ini.

Menurut Haji Abu Bakar yang didampingi Ust. Fadli Rahman, mes-

Page 7: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 07

tahun 1974, setelah dirasa tak muat lagi karena bertambahnya jumlah jemaah, maka dilakukan pemugaran besar-besaran dan dibangun beton. Luasnya pun menjadi 25 X 30 meter persegi.

Konon, pada tahun 1974 tersebut, terjadi beberapa hal yang cukup mencengangkan dan mengun-dang decak tanya Ketika keinginan pemugaran dilaksanakan, air sungai tiba-tiba surut. Di seberang mesjid ini tiba-tiba timbul pula batu kerikil. Me-lihat itu, masyarakat Langgam pun mulai bergotong-royong mengam-bil batu kerikil yang terjumun di seberang mesjid tersebut.

Syahdan, setelah mesjid selesai direnovasi, batu yang dahulunya ter-dapat di seberang mesjid itu pun hi-

lang sempena naiknya air. Sepertinya batu tersebut sengaja didatangkan Allah Swt. buat mesjid ini, “ kata Haji Bakar yang juga diaminkan Drs. H. Zulkifl i, Kepala Kantor Kementeri-an Agama (Kemenag) Kabupaten Pelalawan. Selain itu, di hulu mesjid ini yang dahulunya merukan teluk berair dalam yang dikenal Bernama Teluk Ongeh Biso, tiba-tiba didatangi lumpur yang seolah menjadi pulau. Sepertinya, pulau lumpur yang baru muncul tersebut menjadi pagar bagi tebing mesjid ini.

Pada tahun 2010, Mesjid Nurul Is-

lam mengalami pemugaran kembali. Mesjid ini semakin dibangun megah dan gagah. Satu menara kuning tajam seperti hendak menggugah awan, dua kubah kuning tampak bagai tempurung emas yang sedang telungkup menambah indahnya pesona Langgam. Temboknya dicat warna putih yang dibingkai dengan warna hitam yang memberi kesan kokoh dan gagah tapi sederhana.

Bila dilihat dari jembatan yang melintang di hilir Kampung Lang-gam, kehadiran mesjid yang be-rukuran 25 X 30 meter persegi ini sungguh menambah cantik dan moleknya negeri yang dikenal Onah Tanjung Bungo ini. Selain menjadi anasir memperindah alam Langgam nan permai, mesjid ini juga seper-

tinya menjadi gerbang pertemuan dua sungai, yaitu Kampar Kiri dan Kampar Kanan.

Dari Pekanbaru menuju loka-si mesjid ini bisa dicapai dengan kendaraan yang menghabiskan wak-tu kira 2 (dua) jam. Sedangkan dari Pangkalan Kerinci hanya kira-kira 20 (dua puluh) menit saja.

Jika ada azam, karena unik dan letaknya yang strategis serta mudah dijangkau, mesjid ini sanggam nian dijadikan salah-satu objek wisata religi di kabupaten Pelalawan. Selain itu juga, mesjid ini sepertinya men-jadi satu tanda nyata dari kekuasaan dan keperkasaan Allah Swt. karena tak runtuh-rebah walau berdiri tepi jurang Batang Kampar sejak kira-kira satu abad sudah. Wallahu a’lam. (*)

Page 8: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Info Kanwil

08 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

DINAMIS-Anggota Dewan Per-wakilan Daerah (DPD) RI Asal Riau, Drs H Abdul Gafar Usman MSi, melakukan pertemuan di Kanwil Kemenag Riau terkait tentang pelaksanaan UU Pen-erimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Menyangkut Biaya Nikah, Rabu (20/3) di Aula Kantor Ke-menag Riau.

Kakanwil Lantik Kakankemenag Kepulauan MerantiDINAMIS-Setelah sem-

pat mengalami beberapa kali penundaan, akhirnya Rabu (27/3) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Ag-ama Provinsi Riau Drs H Tarmizi Tohor MA, melan-tik Kepala Kantor Kemenag Kepulauan Meranti Drs H Miskam MA, yang sebel-umnya menjabat sebagai Kasi Pendidikan Madrasah pada Kankemenag Kota Pekanbaru.

Pelantikan Kakanke-menag Kepulauan Mer-anti tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor: B.II/3/0929 ter-tanggal 7 Maret 2013. Dima-na Drs Miskam MA diapan-dang cakap dan memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Kepala Kantor Ke-menag Kabupaten Meranti.

Kakanwil Kemenag Riau dalam sambutann-ya menyebutkan, tugas Kakankemenag Meranti cukup berat. Walaupun Kabupaten Kepulauan Me-ranti merupakan kabupaten

termuda dan baru terpecah dari Bengkalis, namun mas-yarakatnya sangat hetero-gen. Apalagi letak daerah yang cukup strategis dan berdekatan langsung den-gan beberapa Negara luar, seperti Singapura dan Ma-laysia.

Untuk sementara, Kan-tor Kemenag Kepulauan Meranti akan menempati kantor yang telah disedia-kan oleh Pemda Kepulauan Meranti, termasuk sara-na dan prasarana kantor. Sedangkan untuk angga-

ran dan biaya operasional kantor untuk sementara masih disubsidi oleh Kan-wil Kemenag Riau, sambil menunggu revisi anggaran tahun 2013.

Lebih lanjut Tarmi-zi mengharapkan, agar Kakankemenag yang baru dilantik dapat menjalan-kan tugas dan fungsinya di daerah yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis.

“Saya sangat berharap Kakankemenag yang baru dilantik dapat membawa

kehidupan masyarakat Kepulauan Meranti lebih, khususnya dalam hal ke-rukunan hidup umat be-ragama. Apalagi Miskam merupakan putra daerah, yang sudah banyak tahu tentang kondisi kehidupan beragama di daerah terse-but,” ungkapnya.

S e l a i n m e l a n t i k Kakankemenag Kepulauan Meranti, pada kesempatan tersebut Kakanwil juga melantik beberapa orang pejabat, diantaranya Drs H Rialis MPd sebagai Kasi Pendidikan Madrasah Ke-menag Pekanbaru, H Mu-hammad Nazar SAg sebagai Kasi Pendidikan Agama Islam pada PAUD Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Riau, Ilyas M Ag Kasi Kesiswaan dan Drs H Afrialsah Lubis M Pd sebagai Kasi Kelembagaan dan Sistem Informasi Ma-drasa pada Bidang Pen-didikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau. (mus)

DPD RIDPD RIPerwakilan RiauPerwakilan RiauBahas UU PNBPBahas UU PNBPMenyangkutMenyangkutBiaya NikahBiaya Nikah “Kita dari DPD RI saat ini turun ke

33 provinsi se Indonesia dalam rangka sharing langsung dengan masyarakat terkait rencana penggeratisan Biaya Pencatatan Nikah, karena sampai saat ini soal biaya pencatatan nikah gratis masih menimbulkan pro kontra. Dan hasil dari pertemuan ke Provinsi terse-but akan kita jadikan input di pusat sebagai pendukung dalam mengambil keputusan,” jelas Abdul Gafar.

Sementara itu Kakanwil Keme-nag Riau Drs H Tarmizi Tohor MA menyebutkan, soal Biaya Nikah

Gratis memang masih perlu dijelas-kan lebih lanjut. Karena nikah tidak dipungut biaya alias gratis di Kantor Urusan Agama (KUA) saat ini ten-gah menjadi isu dalam masyarakat. Padahal ketentuan baku tentang hal tersebut belum ada.

Ia mengakui, Kementerian Ag-ama (Kemenag) RI memang sudah menyampaikan usulannya ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI seperti yang diinformasikan beberapa waktu lalu, namun hal tersebut belum disah-kan. (mus)

Page 9: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 09

Kakanwil: Tokoh AgamaKakanwil: Tokoh AgamaBerperan Sukseskan Program KKBerperan Sukseskan Program KKBB

DINAMIS- Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) tidak akan berjalan tanpa peran serta dari segenap elemen masyar-akat, khususnya tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Ka-rena itu kepada mereka dititipkan program KKB agar pesan pemban-gunan kependudukan dan KB selalu bergema dari kota hingga ke desa.

Demikian ditegaskan Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Tarmizi Tohor MA, saat memberikan

sambutan sekaligus membuka acara Pelatihan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Bagi Tokoh Agama se Provinsi Riau di Aula Kantor BKKBN Provinsi Riau, Rabu (3/4).

Menurutnya, jumlah penduduk di Indonesia pada tahun ini diperkirakan sekitar 250 juta jiwa, meskipun berkat program KB yang dikembangkan sejak tahun 1970-an angka kelahiran bisa ditekan sebesar 100 juta jiwa, namun laju pertumbuhan penduduk masih tergolong tinggi sementara luas bumi tidak akan bertambah. Jumlah pen-duduk yang semakin banyak tentu perlu berbagai macam kebutuhan da-lam hidupnya, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder, dan itu menjadikan persoalan tersendiri dalam pembangunan kependudukan.

Pemerintah dengan segala upaya berusaha mengatasi hal tersebut, sa-

lah satu yang dilakukan pemerintah adalah menekan laju pertumbuhan penduduk dengan menggalakkan kembali program KB.

Peran tokoh agama dalam program KKB terutama dalam penyiapan kelu-arga menuju keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah tidaklah bisa dipungkiri. Tokoh agama teru-tama KUA punya arti penting dalam program KKB karena mereka selalu berhubungan secara langsung dengan calon pasangan pengantin sebelum melakukan pernikahan.

“Untuk itu sangat tepat jika kepala KUA hadir ditempat ini dalam rangka mengikuti pelatihan Program KKB karena besar harapan kami, program ini dapat bapak dan ibu sampaikan kepada masyarakat luas khususnya calon pengantin,” tegas Tarmizi.

Program KKB tidak akan berjalan tanpa peran serta dari segenap elemen masyarakat, serta tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Karena itu kepada mereka dititipkan program KKB agar pesan pembangunan kepen-dudukan dan KB selalu bergema dari kota hingga ke desa.

Tokoh agama mempunyai beber-apa peran yang begitu central dan menentukan dalam menggerakkan masyarakat. Peran tersebut, pertama; bahwa tokoh agama mempunyai peran sebagai penyuluh masyarakat dimana tokoh agama memberi jalan

penerangan bagi masyarakat agar bisa berkehidupan yang lebih baik, dan ini sesuaui dengan tujuan BKKBN yaitu menjadikan keluarga Indonesia bahagia dan sejahtera. Dengan peran ini dapat memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat dengan gagasan- gagasan yang luhur dan mulia yang tersirat dan tersurat dalam setiap kesempatan yang ada.

Kedua; sebagai pemimpin, tokoh agama mempunyai peran untuk bisa menjadi panutan dan teladan kepada masyarakat sehingga masyarakat tergerak untuk mengikuti arahan serta ajakan agar masyarakat mengikuti dan memahami program KKB.

Ketiga: sebagai fasilitator, tokoh agama diharapkan dapat menjembat-ani perubahan dan memberikan infor-masi yang terbaru mengenai program KKB. Keempat; sebagai motivator, dimana tokoh agama bisa berperan membangkitkan masyarakat untuk mengikuti program KKB sehingga masyarakat bisa berperan aktif dan bukan hanya pasif dalam mengikuti program KKB.

“Kami yakin dan percaya jika pro-gram KKB dititipkan kepada tokoh agama yang dalam kesempatan ini diwakili oleh dari KUA maka program kependudukan dan KB Insyaallah akan terus berjalan dan berkembang,” ujar Kakanwil. (mus)

Page 10: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

10 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Umat Hindu Riau Lakukan Melasti

Info Kanwil

Kakanwil Kemenag Riau Tinjau Pelaksanaan UANBNDINAMIS-Untuk melihat kelancaran pelaksanaan UANBN (Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional) tahun 2013, Kepala Kanwil Kemen-terian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Tarmizi Tohor MA dan Drs H Mahyuddin MA Kepala Bidang Pendidikan Madra-sah Kanwil Kemenag Riau lakukan peninjauan ke sejumlah Madrasah Ibtidaiyyah Negeri (MIN) di Kota Pekanbaru pada Senin, (25/3).

temuan di ruang majelis guru, Kakan-wil dan rombongan sekilas meninjau pelaksanaan UANBN dari luar ruan-gan ujian, kemudian berkeliling meli-hat keadaan sekolah tersebut.

“Ini kita lakukan dalam rangka meninjau dari dekat proses pelaksan-aan UANBN pada madrasah Ibtidai-yah kita, apakah berjalan lancar atau tidak. Dari pantauan di lapangan, pros-esi ujian tampaknya berjalan lancar tanpa hambatan dan kendala apapun.

Bahkan pengawasnya pun memakai sistem silang,” kata Tarmizi.

Sementara itu Mahyuddin ber-harap semoga peserta UANBN yang berlangsung mulai tanggal 25 – 27 Ma-ret tahun ini bisa lulus seratus persen.

“Lulus seratus persen ini hendak-nya menjadi modal berarti pula untuk menghadapi ujian nasional nanti,” harap Mahyuddin yang didampingi Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Drs H Elwizar. (ghp)

Sekolah yang dikunjungi tersebut adalah Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pekanbaru dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Pekanbaru.

Di MIN 1, rombongan Kanwil diterima oleh kepala madrasah Drs. Marzai dan Drs H Edward S Umar MA Kepala Kemenag Pekanbaru serta beberapa majelis guru dan pejabat ke-menag Kota Pekanbaru. Sedangkan di MIN 3, kafi lah Kemenag Riau disam-but oleh Maryani, SPdI, kepala MIN 3 Pekanbaru dan majelis guru yang may-oritas terdiri dari kaum perempuan.

Di MIN 3, usai melakukan per-

DINAMIS- Dalam rangka men-yambut Hari Raya Nyepi tahun Saka 1935, umat Hindu melakukan serang-kaian ibadah/ritual sebelum jatuhnya Hari Raya Nyepi tersebut pada Selasa 13 Maret 2013.

Adapun rangkaian ibadah dalam rangka menyambut Nyepi menurut panitia, Nengah Sujati SAg, yang did-ampingi Kawit SAg disela acara Mel-asti yang bertempat di Danau Buatan, Rumbai, Pekanbaru menyampaikan bahwa dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi tahun ini mengadakan beberapa rangkaian acara ritual, sep-erti acara Melasti, Tawur Geni dengan mengarak ogoh-ogoh di sekitar Pure (Rumah Ibadah Umat Hindu) dan se-lanjutnya melaksanakan Nyepi.

Nengah Sujati yang menjabat Pembimas Hindu Kemenag Riau ini menjelaskan prosesi Melasti dalam ajaran Agama Hindu mempunyai makna yang sangat dalam, Melasti tu-juannya adalah untuk membersihkan alam lingkungan serta manusia dari

pengaruh jahat dengan melakukan suatu upacara pemujaan kepada tuhan.

Pelaksanaan Melasti ini adalah untuk memanjatkan doa/mantera dan pujian kepada Tuhan yang di-pandu oleh beberapa orang Pandita atau Pemangku, dipandu oleh 6 orang Pandita, diantaranya I Wayan Sutama dan Nyoman Suprapta dalam rangka membersihkan Alam lingkungan dan manusia dari gangguan berbagai ke-jahatan dan juga doa/mantera untuk keselamatan bagi manusia.

Bapak Pandita membaca doa atau mantera puji-pujian yang di sertai

dengan sesajian yang telah disiapkan dalam persembahyangan, akan tetapi adakalanya mantera yang diucapkan oleh Pendita/Pemangku hanya mere-ka yang mengerti sebagai seorang Pandita yang berhubungan langsung dengan para Dewa.

Tapi adakalanya mantera atau doa tertentu yang harus di ikuti oleh para jemaat/peserta Melasti, tujuan doa/mantera tersebut adalah ungkapan teri-ma kasih kepada Tuhan atas suksesnya penjagaan alam semesta serta mendoa-kan keselamatan, hal tersebut sudah ada tuntunannya dalam Agama Hindu. (az)

Page 11: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Artikel

Buku Agama Islam SebagaiHadiah Buat Juru Dakwah

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 11

Menurut jadwal Prof Dr H Syukur Hassan akan menyampaikan cer-amah di mesjid “A” yang kira-kira akan dihadiri 2.000 jemaah. Karena itu, sejak dini, ia sudah memper-siapkan materi, agar ceramah nanti bisa menyentuh hati jemaah. Ia tidak mau, jemaah jadi bingung hanya karena ada masalah ceramah yang ruwet.

Sebagai referensi, ia perlu suatu buku tentang bahasa khutbah yang baik dan benar. Dengan

buku itu, khutbah diharapkan akan lebih efektif/efi sien. Tapi sayang, hingga menjelang khutbah, belum ditemukan, meskipun sudah mencari ke beberapa toko buku.

Rupanya itu tercium oleh Irwan, kemenakan, yang kebetulan meng-etahui beberapa alamat toko buku

yang khusus atau banyak menjual BAI. Dengan diam-diam, Irwan mencari buku itu hingga ditemukan. Lalu dibungkus dengan kertas kado dengan maksud, akan diberikan sebagai hadiah.

Betapa gembira Bapak Syukur Hassan menerima hadiah yang spon-tan itu, meskipun jika dinilai dari harga, ya ... sekitar Rp. 1.250. Dengan itu, ia tambah optimis, khutbah yang disampaikan nanti akan berlangsung efektif dan efi sien.

Coba direnungkan contoh ini ! Berapa nilai dampak positif yang dihasilkan dari tiap bentuk hadiah tersebut? Besar, bukan? Dengan BAI yang harga murah, ia dapat meny-usun bahan syiar Islam yang lebih mudah dan lebih cepat.

Ada beberapa alasan yang mem-buat “Buku Agama Islam” (BAI) sulit diperoleh. Di antaranya : tiada tahu tempat menjualnya, tiada waktu buat mencarinya, jauh dari tempat menju-alnya, tiada uang buat membelinya dan sangat sedikit saat mencetaknya. Ini bisa dialami oleh semua kalangan, termasuk juru dakwah, kaya atau miskin.

Jadi cukup logis jika BAI dipop-ulerkan, diapresiasikan atau dimas-yarakatkan dalam hadiah. Soalnya dari tahun ke tahun frekwensi hadiah memperlihatkan grafi k yang makin meningkat dan makin bervariasi. Sedangkan hadiah BAI buat juru dakwah, berarti bisa meringankan-kan syiar agama Islam.

Hadiah dengan BAI bisa dilaku-kan siapa saja. Yang penting dilaku-kan dengan perhitungan terhadap si pemberi (sesuai dengan kemampuan) dan si penerima (sesuai dengan kebutuhan).

Kini perkembangan BAI di Indonesia sangat kuat : koleksi, essay, maupun terjemahan. Sebagian anggota “Ikatan Penerbit Indonesia” (IKAPI) sedikit- banyak menerbitkan BAI. Jadi sangat disayangkan jika kondisi ini tidak dijadikan momen-

tum buat meningkatkan syiar Islam, khususnya melalui hadiah.

Kita tidak perlu jenuh mencari BAI buat hadiah. Tiap langkah kaki kita bisa perhitungan ibadan dari Allah, asal dilakukan dengan ikhlas.

Agar lebih gamblang, coba diper-hatikan contoh lain pengandaian berikut ini. Semoga bisa dijadikan contoh, inspirasi atau pedoman.

Aswim mengirim paket BAI buat para juru dakwah dengan pertimban-gan : a) di sana tiada tempat menjual BAI. b) mesjid di sana kesulitan BAI. c) rasa taqwa penduduk di sana dikhawatirkan jadi erosi.

Menurut Abdullah, Ilmar mem-punyai bakat jadi juru dakwah. Ini mengingat keaktifannya dan kera-jinannya pidato di beberapa tempat dengan retorika yang bagus dan khas, meskipun masih dalam tingkat kelurahan.

Namun sayang, pikir Abdullah. Wawasan Ilmar tentang ajaran Islam hanya itu ke itu saja. Mungkin saja akan membuat jemaah jenuh, meski-pun ia selalu semangat.

Selidik-selidik, akhirnya bisa dimaklumi. Kurang fasilitas, sep-erti BAI, ternyata kendala pokok. Maklumlah, Ilmar hidup dalam kondisi yang serba pas, karena ia hanya sebagai tukang sapu di pabrik. Sedangkan ia sangat ingin jadi juru dakwah.

Karena itu, ia mengirim paket BAI. Ini dengan harapan, semoga bobot Ilmar sebagai juru dakwah meningkat hingga kelak mampu jadi stabilisator iman/taqwa di lingkun-gan di mana ia tinggal. Selain itu, jadi stabilisator rohani keluarganya, san-aknya dan familinya, agar terus iman dan taqwa terhadap Allah, yaitu dengan mengajak pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.

Karena itu, kita jangan ragu bim-bang atau risih dalam memberi hadi-ah dengan BAI kepada juru dakwah. Ingat ! Berjuang fi sabilillah banyak cara. Di antaranya dengan memikir-kan kepentingan mereka yang jadi juru dakwah, termasuk dalam bentuk BAI. (*)

PENULIS: NASRULLAH IDRIS

Page 12: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

12 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Artikel

Patung-Patung LatahOLEH: GRIVEN H PUTERAOrang-orang di Riau ini semakin

hari semakin latah. Terutama orang Pekanbaru. Untuk menunjukkan citra diri, mereka buat simbol-sim-bol berupa patung-patung, yang katanya itu merupakan identitas Melayu. Dan celakanya, mereka tak mengerti benar apa makna hakiki dari simbol yang dibuat itu karena pemahaman tersebut diperoleh hanya secara sambil-lalu dari cer-amah atau tulisan para budayawan Melayu.

Nilai Melayu yang dangkal yang mereka perdapat melalui acara seremonial

main-main yang di interpretasi sese-dap-sedap perutnya tersebut, mereka upayakan untuk meninggikan citra Melayu yang selama ini diperjuang-kan kaum intelektual Melayu secara sungguh-sungguh itu malah meren-dahkan Melayu itu sendiri.

Hari ini orang Riau, terutama para pembuat kebijakan yang tinggal di Pekanbaru sibuk membuat patung, katanya itu bernama monumen. Saya

tak tahu apa beda monumen dengan patung. Setahu

saya, munumen dibuat untuk mengingat sesuatu yang maha penting, dan men-yampaikan sejum-lah pesan supaya

sesuatu yang penting itu

bisa diambil pelajaran

yang

juga penting bagi kelangsungan gen-erasi mereka di kemudian hari.

Kini patung-patung berserak di Pekanbaru, mulai patung songket, patung tepak, patung ikan, patung zapin, mungkin patung bahasa, dan entah apa lagi. Dan yang paling menyengat dan hangat dibincangkan orang hari ini adalah tentang patung zapin yang menelan duit rakyat ham-pir 5 milyar.

Sebelum membahas patung zapin itu, saya hendak memposisikan kem-bali patung pesawat itu bagi saya semasa kecil dahulu. Saat saya belum bersekolah dasar, ayah dan ibu mem-bawa saya ke Pekanbaru, mengun-jungi sanak-keluarga. Ketika sampai di jalan Sudirman, tepatnya di depan Kantor Gubernur itu, mata saya tak berkedip melihat pesawat. Dan itulah pertamakali saya melihat bentuk pesawat dari dekat. Pikiran saya langsung menerawang; bagaimana rasanya naik pesawat itu ya? Sia-pa saja yang boleh naik pesawat? Sehubungan bertambahnya umur dan bacaan saya, maka yakinlah saya bahwa orang berilmu dan berduitlah yang bisa naik pesawat, yang bisa dengan enjoy mengendarai awan di langit. Dan sejak itulah saya makin giat sekolah, biar bisa naik pesawat, bisa terbang ke mana-mana, bisa menikmati indahnya alam ciptaan

Tuhan Azza Wajalla ini.Sebuah monumen sekali

lagi, bukan hanya pengingat masa lampau tapi pem-

beri kompas untuk jalan panjang di masa depan.

Menukar tugu pesawat dengan patung orang

menari zapin adalah sebuah kecerobo-

han dalam me-

maknai nilai Melayu yang sesung-guhnya. Alasannya jelas; orang bisa saja memandang dan berpikir seolah makhluk Melayu Riau itu identik dengan main-main, lekat dengan seni-menyeni, tari-menari, joget berjoget, dendang berdendang, puisi mempuisi, berhubung erat dengan sesuatu yang sifatnya hayal-meng-hayal karena kemampuan intelektual mereka dipertanyakan.

Artinya, patung-patung yang dib-uat sekarang itu menjadi refresentasi dari budaya malas yang selama ini selalu didengungkan orang yang kurang suka kepada Melayu. Seolah, orang Melayu tidak perlu pandai buat pesawat terbang, dan bisa terbang melanglang buana ke negara manapun dengan kemampuan iptek dan imtaq-nya yang juga terbilang. Orang Melayu seolah hanya pandai membuat, bermain layang-layang dan menaja festival layang-layang, gasing dan sebagainya.

Orang Melayu seolah terbuai den-gan masa lalu, dan tak punya masa depan, sehingga simbol-simbol yang berserak itu hanya benda-benda yang ada di masa lampau, yang sebagiann-ya memang sudah punah di negeri ini, contoh kecilnya ikan selais. Di mana orang bisa mendapatkan ikan itu di kota ini sekarang? Kalaupun ada, paling-paling dibawa dari sun-gai Kampar, dan itupun kala banjir tiba. Dan saya khawatir, sebagian orang yang membuat patung ikan itu pun ada yang tak tahu bentuk ikan selais itu sebenarnya. Karena, ketika kami menjadi juri pada sayembara logo dan maskot POPNAS XI Riau yang lalu, ada yang menyebut ikan tongkol yang dibuat peserta ikan se-lais. Saya terpontang-panting ketawa.

Dan tentang patung selais yang tersergam di depan kantor Walikota itu saja, Pakcik saya yang datang dari Kandis bertanya heran kepada saya, “Apakah ikan selais di Pekanbaru ini berwarna kuning emas, Ven?” Saya

Page 13: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 13

lagi-lagi tertawa terbakah-bakah. Pertanyaan itu tak saya jawab, tapi dalam hati saya katakan, “Mereka itu latah, Pak! Tak tahu pura-pura tahu! Sebab, kalau orang sudah menjabat seolah-olah semua yang ada di dunia ini dia tahu. Dan tak perlu bertanya lagi kepada ahlinya.”

Kembali ke patung zapin! Saya hendak bertanya kepada penggagas dan pembuat ide itu. Nilai apa yang dibawa patung itu? Nilai meleng-gang-lenggok? Maaf, memperton-tonkan aurat di depan orang ramai? Atau kita anggap seni tari zapin itu berasal dari Riau ini? Kalau yang terakhir tadi alasannya, hmm, jauh sebelum orang Riau daratan ini men-genal zapin, orang Kepulauan Riau sana sudah mempraktekkan budaya itu dalam masyarakat sehari-hari.

Bahkan Umar Amin Husin, orang Riau yang pernah menjadi atase ke-budayaan di Mesir menyebut bahwa tari zapin di Kepulauan Riau itu cikal bakal tari modern di Indonesia. Atau paling tidak, sebelum orang Pekanbaru mengenal budaya itu, orang Siak pun sudah lama sekali melakukannya. Lalu apa alasann-ya? Apa pesannya? Lagipula perlu diingat, katanya Melayu itu identik dengan Islam. Islam mana yang membolehkan orang memperbanyak patung? Walau masih terjadi ikhtilaf di kalangan ulama tentang boleh atau tidaknya buat-membuat patung, tapi kenapa orang-orang di pemerintahan

Riau ini mau terlibat pada sesuatu yang berbau syubhat itu? Mana lem-baga MUI, mana lembaga keagamaan Islam yang lainnya? Mana lembaga adat? Kenapa tuan-tuan diam sahaja?

Kini tugu pesawat dipindahkan, saya menangkap sinyal lain, ini menyiratkan seolah orang Melayu buta dan tak bisa menghasilkan teknologi, tak boleh menikmati high technology, padahal pemerintah Riau alpa, sudah berapa banyak anak Me-layu Riau ini yang sekejap lagi bakal jadi insinyur teknologi di luar negeri, yang kini sedang hidup-mati berse-kolah di Turki, di Jerman, di Inggeris dan negara-negara besar lainnya?

Pernahkah Pemerintah Provinsi Riau memberi bantuan beasiswa buat mereka? Saya yakin, jangankan menyalurkan bantuan beasiswa buat mereka, mendata mereka pun belum pernah dilakukan. Bahkan, ada seorang anak negeri yang kini belajar technology tinggi di Turki ternyata lahir dan dibesarkan oleh seorang ayah yang menjadi pensiunan golon-gan satu. Sudah hampir lima tahun tak bisa balik ke Riau karena tak ada ongkos pulang! Hui, pedih. Sungguh zalim kita rupanya. Yang mendapat beasiswa dari duit Riau hari ini ma-lah para pejabat yang menyapu duit beasiswa itu demi mengejar pangkat dan jabatan supaya bertenang-lenang

sesudah masa pensiun; bukan buat anak bangsa, buat anak negeri yang bersungguh-sungguh menimba pengetahuan demi kegemilangan Riau di masa depan.

Tuan dan puan pembuat kebija-kan, sadarlah. Daripada membuat patung-patung yang minim guna itu, lebih baik serahkan uang itu kepada anak muda yang mau belajar serius di universitas-universitas bergengsi di luar negeri. Kalau itu dilakukan, tuan-tuan pun akan menjadi monu-men ingatan orang-orang cerdas di hari depan. Kalau hanya membuat patung-patung proyek itu saja yang bisa dilakukan, maka tuan-tuan akan menjadi buah cibir kekesalan anak cucu di kemudian hari. Bila budaya patung-mematung ini terus berlan-jut, dan tak ada tempat di negeri ini kecuali patung-patung yang berserak di kota ini, maka dikhawatirkan, para kita pun nantinya bakal mem-buat patung diri sendiri sebelum betul-betul menjadi patung karena dipanggil Yang Kuasa. Ya, mungkin patung-patung kita itu akan bernasib seperti patung Saddam Husein yang dikapak rakyatnya setelah ia terjun-gkal dari kekuasaan. Akh, semoga janganlah. Wallahu ‘alam.

*** Pegawai Subbag Informasi & Humas Kanwil Kemenag Riau

Page 14: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

ya kegiatan keagamaan termasuk pelaksanaan pemungutan zakat dan pendayagunaannya.

Bertitik tolak pada Pasal 29 dan Pasal 34 UUD 1945, maka membina dan mengembangkan serta menga-tur mekanisme pelaksanaannya den-gan baik adalah merupakan bagian dari kegiatan pembangunan bermas-yarakat dan bernegara menuju ter-ciptanya tujuan yang di idam-idam-kan yaitu masyarakat yang adil dan makmur dalam bidang material dan spiritual karena terciptnya sistem ekonomi dan sosial yang diridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Pelaksanaan pemungutan zakat secara formal oleh Pemerintah Republik Indonesia di dasarkan kepada Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Menteri Agama Republik In-donesia Nomor 29 Tahun 1991 dan Nomor 47 Tahun 1991 tentang Pem-binaan Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (selanjutnya disingkat dengan Bazis) merupakan lembaga swadaya masyarakat mengelola penerimaan, pengumpulan, penya-luran harta zakat secara berdayagu-na dan berhasil guna.

Pada masa Pemerintahan Presiden Baharuddin Jusuf Habibie dengan persetujuan Dewan Perwak-ilan Rakyat (DPR) telah dihasilkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat. Pada Pasal 1 ayat(1) disebutkan bah-wa Pengelolaan zakat merupakan kegiatan perencanaan, pengorgan-isasian dan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat.

Pengertian itu kemudian diper-tegas lagi dalam keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2003. Dalam Pasal 1 ayat(1) disebutkan bahwa yang di-maksud dengan Badan Amil Zakat adalah organisasi Pengelolaan zakat yang dibentuk oleh Pemerintah terdiri dari unsur masyarakat dan

ya kegiat

Artikel

14 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Pengelolaan ZakatPengelolaan ZakatOleh Badan Amil ZakatOleh Badan Amil Zakat

Sejak datangnya Islam ke tanah air Indonesia ini, zakat telah menjadi salah satu sumber kepentingan pengembangan agama Islam da-lam perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan Belanda. Zakat terutama sekali digunakan bagian Fiisabilillah sebagai sum-ber dana perjuangan. Ketika satu persatu wilayah tanah air Indone-sia di kuasai oleh Belanda pemer-intahan Kolonial mengeluarkan satu kebijakan mengenai zakat, isinya untuk mencegah terjadinya penyelewengan (korupsi) uang zakat oleh penghulu atau pengurus yang bekerja melaksanakan ad-ministrasi kekuasaan Pemerintah Belanda. Untuk melemahkan dana kekuatan rakyat yang bersumber dari zakat itu, Pemerintah Hindia Belanda melarang semua pegawai pemerintah dan priyai pribumi untuk membantu pelaksanaan zakat. Larangan itu dituangkan dalam Bijblad No. 6200 tanggal 25 Februari 1905.

Setelah Indonesia merdeka mak-in hari makin besar harapan umat Islam di Indonesia agar

pelaksanaan pemungutan zakat dapat dilakukan dengan sebaik-bai-knya. Harapan ini disampaikan dalam berbagai kesempatan oleh para pemimpin Islam, seperti dalam pidato Presiden Soeharto pada tahun 1968 di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ja-karta, menghimbau kepada umat Islam untuk mengamalkan ibadah zakat secara konkrit, pengumpulan zakat secara besar-besaran sehingga hasilnya dapat diarahkan untuk tujuan yang lebih terarah sesuai dengan tuntunan agama, sehingga langsung maupun tidak langsung akan menunjang pembangunan.

Kendatipun Negara Indonesia tidak didasarkan pada ajaran suatu agama, namun falsafah Negara kita dan pasal-pasal dalam undang-Un-dang Dasar Republik Indonesia mendorong pejabat-pejabat Negara untuk membantu berkembangn-

pemerintah setempat dengan tugas mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama.

Baik Ketentuan dalam UU No.38 Tahun 1999 maupun dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, sama-sa-ma bertujuan untuk menjalankan dan melaksanakan Perintah Allah SWT yang termuat dalam al-Quran Surat at-Taubah ayat (60) dan (103).

Dengan telah dibentuknya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 kemudi-an pada tahun 2011 direvisi lagi menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, diharapkan pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat (BAZ) dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan dan fungsi zakat itu sendiri. Tetapi kenyataannya dari hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan beberapa orang Pengurus Badan Amil Zakat dan data yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian, pengelolaan zakat secara kelembagaan belum tersosialisasi-kan di tengah-tengah masyarakat Provinsi Riau khususnya dan mas-yarakat Indonesia pada umumnya sebagaimana yang diharapkan oleh Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999. Yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011.

Secara umum ada semacam kesalahan persepsi di kalangan masyarakat Islam dalam mema-hami dan mengamati pengelolaan dan pendistribusian zakat, yaitu oleh karena zakat termasuk masa-lah ibadah, maka pengelolaan dan pendistribusiannya bisa dilakukan secara individual. Padahal kalau dimengerti, munculnya pendapat bahwa zakat itu tertumpu kepada orang yang wajib zakat mengeluar-kan secara individual disebabkan oleh kondisi masyarakat Islam pada waktu dulu yang sedang mengalami krisis kepemimpinan. Selanjutnya Djamal Doa salah seorang anggota

OLEH: ASRIL, SHI, MH

Page 15: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 15

DPR RI berpendapat dalam kon-teks ini ulama mengkhawatirkan jika pengelolaan zakat diserahkan kepada pemerintah atau lembaga yang dibentuk pemerintah secara langsung, besar kemungkinan dana zakat akan diselewengkan oleh mereka dan tidak dimanfaatkan secara optimal untuk mengatasi problem sosial seperti kemiskinan dan pengangguran.

Pada masa penjajahan dan setelah kemerdekaan Republik Indonesia, pengelolaan zakat hanya ditangani oleh amil dalam penger-tian orang perorangan (fi gur ulama) tidak dalam bentuk organisasi seperti dicontohkan pada zaman Rasulullah SAW. Pemikiran seperti ini dikembangkan oleh Pemerintah Hindia Belanda karena pada waktu itu mereka tahu betul bahwa apabila zakat benar-benar dikelola secara profesional dengan sistem organis-asi dan administrasi yang baik akan dapat menghimpun dana yang san-gat besar di kemudian hari dan hal ini merupakan potensi umat/bangsa Indonesia sebagai modal perjuan-gannya dalam melawan pemerintah Hindia Belanda.

Setelah Masa Penjajahan (masa transisi) pemikiran semacam itulah yang dipahami sehingga membudaya dikalan-gan umat di mana amil tidak dikenal, zakat dilaksanakan secara individual, langsung kepada mustahik atau melalui para ulama, kiyai, ustazd sehingga zakat kurang fungsional dan potensial. Lembaga zakat hanya dikenal di masjid-mas-jid (lembaga pendidikan yang bersifat tradisional) karena dibentuk dan melaksanakan fungsinya hanya pada bulan suci Ramadhan saja menjelang Hari Raya Idil Fitri dan bersifat Pasif.

Para Ulama terdahulu memili-ki penafsiran yang berbeda an-tara yang satu dengan yang lain dalam menuliskan isi bukunya masing-masing, terlebih lagi kitab-kitab/buku-buku fi qih yang mereka tulis itu kebanyakan merupakan karya individual, sehingga keten-tuan-ketentuan lainnya menjadi sangat beragam. Dalam memahami

isi buku tersebut banyak kalangan masyarakat Islam yang berbeda pe-mahaman dalam menerima isi kitab fi qih dari ulama terdahulu.

Selain belum berdayaguna sistem pengeluaran zakat tersebut, pandangan tentang harta kekayaan yang wajib dizakatkan dari sebagian umat Islam masih bersifat tradision-al. Pada umumnya masyarakat menganggap bahwa zakat hanya wajib ditunaikan dari harta keka-yaan berupa onta, sapi, kambing, gandum, emas, atau perak dan harta temuan (rikaz). Selain dari itu terdapat pula kebiasaan masyar-akat yang bersifat lokal yang tidak sejalan dengan hakikat dan tujuan zakat. Kebiasaan masyarakat itu adalah para pembayar zakat atau penunai zakat yang menyerahkan zakatnya secara sendiri-sendiri langsung kepada yang berhak men-erimanya tanpa melalui amil zakat.

Faktor Munculnya Persep-si Negatif masyarakat terhadap Pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat adalah(1) Kurangnya Pema-haman Masyarakat terhadap BAZ. Setelah keluarnya Peraturan Pemer-

intah Hindia Belanda yang melarang semua pegawai pemerintah, ulama dan priyai pribumi ikut serta mem-bantu pelaksanaan zakat larangan itu dituangkan dalam Bijblad No-mor 6200 tanggal 25 Februari 2009. masyarakat dalam menyalurkan zakatnya langsung kepada mustahiq yang disukai dengan kata lain dia sendiri sebagai muzaki (wajib zakat) dan dia sendiri sebagai amilnya.

Faktor lain (2). Kurangnya Sosialisasi Kepada Masyarakat,(3). Kurang Kepercayaan terhadap pengurus Badan Amil Zakat,. (4). Pengaruh Tradisi Lama. Salah satu tradisi lama yang sulit dihilangkan lebih suka dan senang menyalurkan zakatnya kepada mustahiq (yang

berhak menerima zakat) yang mere-ka sukai dan kepada keluarga yang terdekat. Kebiasaan lama tersebut sangat sulit dirobah.(5). Kurangn-ya Perhatian Pemerintah Daerah Setempat, (6). Belum Mempunyai Sanksi) dan (7). Kecenderungan Sebagian dari Sifat Manusia. Bukan rahasia lagi bahwa salah satu sifat manusia adalah watak kikir yang melekat pada dirinya. Dalam Alquran Surat Isra’ ayat 100 Allah SWT telah berfi rman: “ Dan Ingatlah

bahwa manusia itu ada yang bersifat kikir”.

Sedangkan usaha yang akan dilakukan menga-tasi munculnya persepsi negative adalah (1). Men-ingkatkan Pemahaman Masyarakat terhadap Badan Amil Zakat (BAZ) dapat dilakukan pada setiap acara Peringatan Hari Besar Islam.(2) Pada pertemuan Infor-mal, Pada waktu Khutbah

Jumat dan ceramah agama lainnya. (3). Meningkatkan Sosialisasi Badan Amil Zakat, dapat dilakukan lewat media komunikasi masa, melalui musyawarah desa, lewat pengu-muman dan dapat di masukkan ke dalam Kurikulum Sekolah atau Madrasah.(4). Harus Lebih transpar-an kepada masyarakat.(5) Harus ada perhatian dari Umara dan Ulama. (6). Membentuk pengurus yang baru atau mengganti pengurus yang tidak aktif.(7). Harus ada Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Zakat dan yang ke (8). Harus ada mem-punyai sanksi. Semoga terwujud (amiin).

*** Dosen FASI UIN SUSKA RIAU

Faktor Munculnya Persepsi Negatif masyarakat terhadap Pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat adalah(1) Kurangnya Pemahaman Masyarakat terhadap BAZ.

Setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Hindia Belanda yang melarang semua pegawai pemerintah, ulama dan priyai pribumi ikut serta membantu pelaksanaan zakat

larangan itu dituangkan dalam Bijblad Nomor 6200 tanggal 25 Februari 2009. masyarakat dalam menyalur-kan zakatnya langsung kepada mustahiq yang disukai

dengan kata lain dia sendiri sebagai muzaki (wajib zakat) dan dia sendiri sebagai amilnya.

Page 16: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

16 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Inilah Dunia!Saya lahir di Rantau Kopar, di tepi sungai Rangau, Rokan pada 14 Mei 1956. Walaupun lahir di Rantau Kopar, akan tetapi saya besar di Desa Petani (Desa Belading), Man-dau, Duri.

Di Desa Petani (Be-lading), kel-

uarga saya hidup berladang padi

dan berkebun getah. Saat

berumur lima ta-

hun, saya sudah ikut ayah ber-dak-wah,

mengunjungi kampung-kampung Sakai. Kami pergi kadang naik sepe-da, dan tak jarang pula berjalan kaki. Kalau sudah penat berjalan, saya pun dijulang (ditaruh di atas bahu) ayah.

Dan, saat mengikuti ayah berdakwah itu, saya sudah pandai melantunkan azan. Bagi penduduk setempat, ternyata kehadiran saya mendatangkan daya tarik tersendiri bagi mereka. Mereka ingin menden-gar anak tuan guru yang masih beru-mur lima tahun mengumandangkan azan. Dan sepertinya, karena kepan-daian saya azan tersebut menambah simpatik orang-orang Sakai untuk memeluk dan menikmati indahnya agama Islam.

Sehabis ayah memberi pengajian, dan akan pulang ke rumah, kami pun dibekali penduduk setempat beras ladang yang dimasukkan dalam sumpik (tempat beras dari meng-kuang pandan yang dianyam). Di dalam sumpik tersebut, selain berisi beras cerai (beras biasa) dan beras pulut, terkadang diselipkan pula telur ayam denak (ayam hutan) dan sesekali dibekali pula ayam denak itu sendiri. Saya sangat suka telur ayam denak tersebut. Oleh karena itulah, maka saya mengikuti ayah kemana pun ia pergi berdakwah. Saya tak perduli pada alam sekitar yang saat itu di kiri kanan jalan yang kami tem-puh ditumbuhi semak belukar dan pohonan lebat yang dihuni aneka fl ora dan fauna yang amat banyak.

Di dalam hutan, waktu itu tum-buh aneka pohon berbuah lezat, sep-erti durian hutan, cempedak hutan, manggis hutan, salak hutan, redan, tampui, berangan dan lain-lain. Sampai saat ini, tekak saya masih ingat betapa lezatnya buah-buah itu. Kini, ingin sekali rasanya mencicipi buah-buahan itu lagi. Tapi kemana hendak dicari?

Di Tengah KeluasanDi Tengah KeluasanSemesta Ilahi,Semesta Ilahi,Saya Hanya Siapa?Saya Hanya Siapa?

SEKILAS JALAN HIDUP H ASYARI NUR

Page 17: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Tokoh

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 17

Saat itu, tak sekali dua, saya dan ayah bertembung, berpapasan den-gan gajah. Tapi waktu itu gajah tidak seperti sekarang, mereka tidak men-gusik kami dan kebun penduduk. Saat itu, bahkan saya sangat suka berjalan di tengah rimba belantara karena di samping sejuk dan damai, saya pun dihibur kicau burung dan pekik-pingkau binatang rimba tiada henti. Kicau burung dan pekik bina-tang rimba yang sambung-menyam-bung itu menjadi musik tersendiri bagi saya.

Pernah suatu ketika, saya mendengar suara burung hiruk-pi-kuk di balik semak yang kami lalui. “Burung apa yang berbunyi itu, Yah?” Tanya saya penasaran.

Ayah terdiam sejenak. Saya lihat ia sedang berpikir. Kemudian ia

tatap wajah saya. Roman muka ayah teduh sekali. “Itu namanya burung wak-wak,” jawabnya kemudian. “Bu-rung itu sedang memanggil waknya. Ia ditinggal waknya dalam hutan karena ia nakal. Oleh sebab itu, kamu jangan nakal ya…”

Kini, setiap kali saya melewati tempat itu, tanpa sadar airmata saya mengalir. Saya tak bisa melupakan ayah. Rasanya baru kemarin saja ayah mengucapkan itu pada saya.

Apa Arti Sebuah Nama?Apalah arti sebuah nama? Tanya

William Shakespear dalam Romeo and Juliet, sebuah novel Inggris yang menghebohkan masa lalu itu.

Bagi saya, nama itu penting. Nabi Adam AS pun di-fi t and profer test, diuji kelayakan dan kepatutan oleh

Tuhan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi dengan meminta disebutkan nama-nama di depan makhluk langit, seperti Iblis dan Malaikat. Konon, semua makhluk langit tercengang dan terk-agum-kagum mendengar kepetahan Nabi Adam AS. menjawab pertan-yaan Tuhan tersebut, setelah sebel-umnya sebagian mereka meragukan keputusan Tuhan untuk mengangkat Adam AS. yang tercipta dari tanah menjadi ‘rab-al’alamien’.

Karena mampu menyebutkan nama-nama dengan fasih, lalu oleh Tuhan, Nabi Adam AS. layak dan patut menjadi khalifah atau pemimp-in alam semesta sebagai wakil-Nya di muka bumi ini.

Alhamdulillah, ayahanda mem-beri nama saya tidak sembarangan seperti kebanyakan orang kampung kami, orang Melayu yang lain kala itu. Misalnya dalam kebiasaan sebagian orang Melayu, kalau anak lahir musim menaju ikan tapah, maka anaknya yang lahir itu pun akan diberi nama Tapah. Kalau lahir musim menugal padi, lalu anak yang lahir bernama Tugal. Atau kalau lahir musim berbalak kayu, maka anak itu diberi nama Balak.

Tidak! Ayah saya sudah tidak seperti orang kampung kami yang kebanyakan itu. Ia memberi nama saya Asy’ari. Nama yang menyimpan banyak pristiwa, banyak makna dan banyak impian serta harapan.

Siapakah Asy’ari itu?Ia adalah tokoh sentral bidang

ilmu tauhid dalam golongan Ahlus-sunah wal jamaah. Ia dikenal dengan nama Abu Musa Al-Asy’ari. Di an-tara kitab karangan beliau yang terk-enal adalah Al-Husun al- Hamidiyah. Sebuah kitab tauhid yang menjadi buku wajib dipelajari pada beberapa pesantren di Indonesia. Lalu apa hubungannya dengan nama saya?

Konon, malam sebelum saya la-hir, ayah saya, Tuan Syekh Muham-mad Nur mimpi bertemu dengan Imam Asy’ari. Karenanya, saya pun diberi nama yang sama dengan nama imam besar dalam mazhab ahlussun-nah wal jamaah itu. Ayah yang mana yang tak ingin anaknya menjadi he-bat, apalagi sejumawa Imam Asy’ari yang pengaruhnya telah melampaui benua-benua, bahkan hampir di seluruh dunia Islam itu?

Page 18: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Tokoh

18 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Kembali ke Tanah KelahiranUmur tujuh tahun, atas anjuran

kakek, Tuan Syekh Abdurrahman, ayah membawa kami kembali pu-lang ke Rantau Kopar, tepi Sungai Rangau. Kakek mengharapkan ayah mengajari masyarakat Rantau Kopar dan sekitarnya mengaji Alquran dan tarekat Naqsyabandiyah dengan ikhlas.

Di kampung tempat saya lahir inilah saya mulai mengenal aksara dan angka untuk menulis, berhitung dan membaca huruf latin. Saya mulai masuk Sekolah Dasar di SD 007 Rantau Kopar tahun 1962 dan selesai tahun 1969.

Semasa kecil, saya ingat benar kalau Sungai Rangau; salah-satu dari empat sungai besar di Riau itu berair jernih dan mengandung banyak jenis ikan. Di salah-satu anak sungai Ran-gau waktu itu, kalau kami ingin ber-enang mesti pakai baju. Seandainya bertelanjang dada, maka badan kami akan teruk digigit ikan. Dan jika menjenguk atau membangkit lukah (sejenis alat penangkap ikan yang terbuat dari bambu), kami harus pelan-pelan menarik dan menggole-knya ke pinggir sungai. Kalau lukah diangkat langsung ke dalam sampan, bisa-bisa ia akan berkecai karena banyaknya ikan yang terperangkap di dalamnya. Ikan itu macam-macam jenisnya, mulai toman, jalai, haruan, tapah, rubuk, selais, tuakang, juara, patin, puyu-puyu, tempalo, selincah, baung, selusubatang, limbat, pantau, bada, sepat, mengkaik, lulung, tebin-galan, wajang, udang, dan lain-lain.

Saat itu, di pinggiran sungai Rangau hingga ke daratnya tegak mencancang aneka pokok kayu yang tak terbilang jenisnya, mu-lai kulim, punak, meranti, rengas, belanti, sungkai, pulai, mentangor, kuras, tembusu, kelakap, modang, gaharu, kemeyan, suntai, cempedak air, resak, keranji, kempas, dan lain sebagainya. Selain mengandung berbagai ragam jeni kayu-kayan, hutan Rangau ketika itu menyimpan pula aneka jenis rotan, seperti rotan saga, rotan danan, rotan getah dan lain-lain.

Bila matahari mulai merangkak naik dari belakang hutan, suara murai dan kicau burung-burung lain mulai terdengar hingar-bingar. Di langit, burung elang, enggang

dan kekik berpasang-pasangan pun terbang melayang melintasi awan. Sambil mencebur di sungai, saya amat senang mengintip burung-bu-rung langit yang ceria menyambut datangnya pagi itu.

Saat petang membayang senja. Kala langit mulai kemerahan, saya kembali mandi di sungai Rangau. Sebelum naik ke rumah dan menuju mesjid untuk Shalat Maghrib dan mengaji, kebiasaan saya mengintip burung berpasangan dan bergerom-

bolan yang melenggang di tengah langit merah kembali terulang. Hati saya sungguh damai rasanya men-yaksikan makhluk-makhluk indah yang akan pulang ke sarang itu.

Begitulah yang saya jalani selama di Rantau Kopar. Masa kecil yang tak pernah saya lupakan. Masa-masa indah yang tentu saja hanya tinggal kenangan.

Titisan Darah Kaum Sufi Saya sungguh beruntung! Sung-

Page 19: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 19

guh besar anugerah Allah Swt. pada saya.

Ayah dan ibu saya dilahirkan dari keturunan orang-orang mulia, yaitu para tuan guru tarekat Naqsyabandi-yah yang mengabdikan diri seumur hidup mereka untuk menyelamatkan umat manusia dari alam gelap-gulita ke dunia Islam nan terang-cemerlang di sepanjang sungai Rokan, Riau.

Ayah saya bernama Syekh Mu-hammad Nur yang merupakan anak ketiga dari Tuan Syekh Abdurrah-man. Tuan Syekh Abdurrahman ini adalah anak dari Haji Muhammad Saleh, Panglima Harimau Rokan, Hulubalang Kerajaan Tambusai. Se-mentara ibu saya bernama Nurmah. Beliau merupakan anak pertama Tuan Syekh Sulaiman.

Syahdan, Syekh Abdurrahman, kakek saya yang disebut-sebut orang sebagai alim keramat itu mendapat amanah dari gurunya, Syekh Mu-hammad Daud bin Abdul Wahab Ro-kan di Langkat untuk mengislamkan orang-orang Sakaidan Bonai (suku terbelakang) di Duri, Riau. Konon, ayah saya pun ikut pula mendampin-gi kakek ‘mengislamkan’ orang-orang Sakai tersebut, mulai dari Desa Ulak Patian, Ulak Kemahang, Balai Raja, Tengganau, Air Hitam, Pinggir, Duri Tiga Belas hingga Balai Pungut, dan lain-lain.

Konon, selain Tuan Syekh Ab-durrahman, Tuan Syekh Sulaiman yang merupakan ayah dari ibu saya juga pembawa ajaran Islam di daerah kampung Sakai tersebut. Jadi, setelah Kalifah Ibrahim, Tuan Syekh Abdur-rahman dan Tuan Syekh Sulaiman

merupakan dua orang ulama sufi yang membawa ajaran Islam di daer-ah Sakai.

Hampir semua masyarakat yang berdiam-tinggal di pinggir sepanjang sungai Rokan, mulai dari Pasir Penga-raian hingga ke Tanah Putih meru-pakan murid dari kakek saya, Tuan Syekh Abdurrahman. Dan hampir seluruh penghulu dan musyid tarekat Naqsyabandiyah di setiap kampung tersebut merupakan keluarga besar Tuan Syekh Abdurrahman. Alhasil, saya pun hampir dikenal di sepan-jang bantaran sungai Rokan tersebut. Apalagi, setelah ayah meninggal dun-ia, saya pun diangkat menjadi peng-ganti beliau untuk memimpin suluk.

Mulai Berenang di Lautan Sufi

Saya mulai menerima bi’ah tarekat Naqsyabandiyah dari Tuan Syekh Haji Muhammad Nur (sang ayah) pada tahun 1978. Sejak itu pun, saya mulai berkali-kali berkhalwat atau bersuluk selama 10 (sepuluh) hari.

Saat berkhalwat di Rantau Ben-

uang Sakti, di dekat Danau Runda, tempat kelahiran Syekh Abdul Wahab Rokan, saya pun diamanahkan Tuan Guru untuk mengamalkan maqom tahlil (satu tingkatan amal dalam ajaran Tarekat Naqsyabandiyah).

Pada tahun 1998, setahun setelah ayahanda Tuan Syekh Haji Muham-mad Nur meninggal dunia, saya pun mengikuti riyadhoh, berupa suluk se-lama 40 (empat puluh) hari di bawah bimbingan Tuan Syekh Haji Tajuddin bin Syekh Muhammad Daud dari Babussalam. Dan alhamdulillah pada saat itu, saya pun diangkat menjadi ‘khalifah’, sekaligus menjadi mursyid (tuan guru) menggantikan ayahanda Syekh Haji Muhammad Nur, yang membawahi sebanyak lebih kurang 61 (enam puluh satu) buah rumah khalwat sampai hari ini.

Dan sampai saat ini, saya pun dipercaya menjadi penghubung tarekat jamaah Tuan Syekh Mu-hammad Daud/Tuan Syekh Haji Tajuddin pada beberapa wilayah di provinsi Riau. (griven h. putera)

Page 20: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Galery Foto

PelantikanKepala Kemenag Meranti &Pejabat Eselon IV

20 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

1

1

1

1

11

Page 21: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 21

PENYERAHAN SK HONORERKANWIL KEMENAG RIAU

Page 22: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Pondok Pesantren

22 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

PP AS-SALAM NAGA BERALIH, KAMPAR, RIAU

Bertekad Menjadi Pesantren UnggulBertekad Menjadi Pesantren UnggulTermaju di Sumatera Tahun 2018Termaju di Sumatera Tahun 2018Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan berbasis agama yang ke-beradaannya merupakan lembaga pendidikan awal di Indonesia, jauh sebelum Indonesia merdeka pondok pesantren sudah berkiprah mencetak generasi agamis yang membentuk karakter insan bertaqwa, bahkan para pejuang kemerdekaan menurut sejarah banyak yang berasal dari kalangan pesantren, pesantren merupakan wahana pendidikan yang sangat berjasa mencetak para tokoh-tokoh dan ulama-ulama yang berkarakter dan berakhlakul karimah.

Pada awalnya pesantren banyak di kenal berada di pulau Jawa, akan tetapi sesungguhnya pada masa kolonial dan masa sebelum kemerdekaan

RI pesantren telah banyak tumbuh di luar pulau Jawa, seperti di Sumatera Barat yang terkenal dengan

Ponpes Candung/Parabek, ada Ponpes Thawalib Padang Panjang dan lain sebagainya yang sudah banyak melahirkan ulama dan cendikiawan muslim pada masa itu, di Riau juga dikenal adanya Ponpes yang sudah lama berdiri seperti Ponpes Dharun Nahdha Tawalib Bangkinang, Ponpes Darussalam Batu Bersurat dan PP MTI Tanjung Berulak yang sampai saat ini masih eksis penyelenggaraan pen-didikannya (Sumber Kabid Pontren Kanwil Kemenag Riau, 2013).

Dengan kondisi moral anak bangsa akhir-akhir ini yang mengalami degradasi moral, sehingga melahirkan generasi-generasi kurang beretika yang melangkahi nilai-nilai moral luhur yang tertanam dalam masyarakat sebelumnya, suatu kondisi yang sungguh memprihatinkan, sehingga para tokoh dan pemerintah prihatin dengan kondisi tersebut dan berusaha mengkaji dan memformat ulang sistem pendidikan yang mengarah kepada pendidikan karakter menanamkan budi pekerti dan akhlak mulia seperti diberitakan media elektronik baru-baru ini. Kalau mau jujur, format pendidikan karakter yang die-lu-elukan oleh pemerintah saat ini untuk menciptakan generasi handal yang berakhlak mulia sudah ada di pola dan proses pembelajaran keagamaan yang ada di Madrasah dan Pondok Pesantren.

Perkembangan dan kemajuan dunia yang memasuki era globalisasi pada saat ini, sangat banyak faktor yang mempengaruhi pola hidup, pola bersosialisasi, pola pendidikan, prilaku dan lain sebagainya yang bisa membawa pengaruh negatif terhadap kehidupan masyarakat, maka dalam rangka mengantisipasi hal tersebut diperlukan kader-kader ulama yang handal dan menguasai ilmu agama secara utuh untuk mencegah dan menghambat kerusakan moral lebis luas.

Oleh dasar itulah salah satu lembaga pen-didikan berbasis agama Pondok Pesantren As-Salam Naga Beralih yang terletak di Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau merasa berkewajiban untuk berperan serta

menciptakan generasi Islami yang berakhlakul karimah melalui perpaduan antara pendidikan moderen dan klasik berupa pembiasaan santri berbahasa Arab dan Inggr is , pendalaman pemahaman dan kajian Kitab Kuning sebagai Kitab yang menjadi ciri khas Pondok Pesantren serta program Tahfidzul Qur’an, disamping itu di PP As-Salam para santri juga di tunjang dengan pengembangan diri dan pengembangan bakat sesuai minat dan bakat mereka.

Hal ini dijelaskan Ust M Amin SAg MPd, Pimp-inan PP As-Salam ketika tim Dinamis berkunjung ke PP Assalam mendampingi Kabid Pontren dan Pendidikan Keagamaan Kanwil Kemenag.Riau beberapa waktu yang lalu.

Ust M Amin memaparkan bahwa perjalanan penyelenggaraan PP As-Salam Naga Beralih berlandaskan kepada Visi yang sudah dirumuskan oleh pengelola yaitu“ Terwujudnya Pendidikan Islam yang Melahirkan Ulama’ yang Tafaqquh Fiddin yang Mengintegrasikan IMTAQ dan IPTEK”, dengan menjalankan Misi sebagai berikut: 1. Membangun budaya Madrasah yang membe-

lajarkan dan mendorong semangat keunggulan Kitab Kuning (klasik) dan Kontemporer

2. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasil-kan lulusan yang mampu menguasai ilmu-ilmu alat untuk menggali nash-nash syar’i (Al-Qur’an dan Hadist)

3. Melaksanakan program pembelajaran terpadu antara kurikulum pondok pesantren dengan kurikulum Kementerian Agama dan Kemen-terian Pendidikan Nasional secara efektif dan efisien.

4. Mengupayakan penyelenggaraan pendidikan dengan tiga bahasa (Bahasa arab, Inggris dan Indonesia) yang berbasis Informations Commu-nications and Technology (ICT).

5. Membimbing dan mengembangkan potensi diri santri secara oftimal dan seimbang dalam intele-ktual, emosional, dan spiritual (berilmu, beriman, beramal sholeh dan berakhlak mulia)

6. Menciptakan dan memelihara lingkungan yang sehat, kondusif dan harmonis.

7. Meningkatkan profesionalisme penyelenggara pendidikan.

PP As-Salam mempunyai beberapa jenjang pendidikan yaitu; Madrasah Tsanawiyah ( Putra/putri ), Madrasah Aliyah (Putra/putri), kelas khusus menghafal Al-Qur’an 30 Juz dan pemahaman Kitab Kuning (Salafi yah).

Saat ini telah mendidik lebih kurang 523 santri putra dan puteri. Semua jenjang tersebut para santri di asuh dan dididik oleh tenaga pendidik yang berkompeten di bidangnya yang perekrutannya sesuai dengan latar belakang belakang pendidikan sebagaimana yang diharapkan dan semestinya

Page 23: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

• Juara III MQK Tk.Wustho putera Bid.Fiqih se-Kab.Kampar Tahun 2012

• Juara III MQK Tk.Wustho putera Bid.Akhlak se-Kab.Kampar Tahun 2012

• Juara I Mading Putera Se-Prov.Riau Tahun 2012• Juara II Puisi Musicalisasi puteri se-Prov.Riau

Tahun 2013• Juara III Mnading putera dan puteri se-Prov.Riau

Tahun 2013• Dan Lain-lain

Prestasi yang telah diraih oleh para santri dalam berbagai ajang tersebut merupakan bukti kesung-guhan dan kerja keras para Ustazd/dzah memacu potensi dan prestasi santri berdasarkan bakat-bakat yang mereka miliki dan ini merupakan landasan untuk menjadikan PP As-Salam menjadi pondok pesantren unggul dan terdepan di Sumatera pada tahun 2018

Wujud kesungguhan peningkatan mutu pendidi-kan, keahlian dan pengembangan diri kedepan, saat

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 23

sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ampu dan diamanatkan.

Para tenaga pendidik dan pengasuh yang men-gajar di as-Salam merupakan tamatan dari pondok pesantren ternama dari Pulau Jawa dan Sumatera yang sudah dikenal masyarakat (Gontor, Ngabar, Tebu Ireng, Thawalib Padang Panjang, Dharun Nahdha Tawalib Bangkinang, dll) dan juga sarjana S1/S2 tamatan dari dalam dan luar negeri berjumlah 46 orang ditambah dengan tenaga administrasi (TU dan Satpam serta pembantu lainnya) sebanyak 18 orang dengan total jumlah pendidik, TU, Satpam sebanyak 64 orang.

Semenjak berdiri sampai saat ini PP As-Salam Naga Beralih sudah memiliki beberapa fasilitas pelayanan terhadap santri yang di bangun oleh pendiri dan bantuan dari pemerintah (Kanwil Keme-nag Riau 2 RKB) yaitu; Ruang Kelas sebanyak 17 RKB, Asrama putra dan putri 10 ruang pada lokasi yang berbeda, perpustakaan 1 unit, gedung podok pembelajaran putra dan putri yang berbeda lokasi, Masjid dan Musholla berbeda lokasi, labor Komputer lengkap dengan jaringan internet, lapangan olah raga (sepak bola, futsal, volly ball, badminton, sepak takraw, tenis meja dan lain-lain.

Poskestren (petugas 24 jam dari tenaga ahli kesehatan), Koperasi, kamar MCK, Kantin, Dapur Umum dan Keamanan 24 jam (satpam dan pagar elektric) yang terletak pada areal seluas 2,5 Ha

milik pendiri yang telah diserahkan kepada Yayasan pengelola Ponpes.

Pendiri yang merupakan pengusaha dua bersaudara asli putera Naga Beralih Air Tiris yang peduli dengan pengembangan agama dan dakwah Islam ini berencana akan mengadakan “kebun kelapa sawit” sebagai penunjang dan membantu kelancaran biaya operasional PP As-Salam kedepan agar PP As-Salam bisa mandiri dan konsentrasi mencetak para ulama yang mampu mengemban tugas dakwah atau pencerah ummat dan penegak kalimat La Ilahaillallah kepada umat seluruh alam.

Meskipun baru berusia empat tahun, para santri PP As-Salam sudah banyak mengukir prestasi dan mengharumkan nama almamater mereka baik di tingkat Kabupaten Kampar maupun Provinsi Riau.

Hal ini bisa diraih berkat kerja sama yang baik antara unsur yang ada di dalam, terutama kesungguhan santri dalam menimba ilmu dan membekali diri untuk berbuat yang terbaik di tambah kerja keras/kesungguhan para ustadz dan ustadzah yang mencurahkan segala kemampuan mereka dalam mendidik dan mengasuh santri, serta dukungan maksimal dari unsur pimpinan pondok dan yayasan yang menghasilkan beberapa prestasi membanggakan.

Adapun beberapa prestasi yang pernah di raih oleh para santri adalah:• Juara I pidato B.Indonesia putri Tk.SMP/MTs Se-

Prov.Riau Tahun 2011• Juara III pidato B.Indonesia putra Tk.SMP/MTs

se-Prov.Riau 2011• Juara II MQK Tk.Ula Bid.Fiqih se-Prov Riau Tahun 2011• Juara III MQK Tk.Ula Bid.Akhlak se-Prov. Riau

Tahun 2011• Juara I Lomba Mading Tk.SMP/MTs se-Prov.Riau

tahun 2011• Juara III Musikalisasi Puisi Tk.SMP/MTs se-Prov.

Riau Tahun 2012• Juara I Tenis Meja Puteri PORSENI Tk.SMP/MTs

se Kab.Kampar Tahun 2011• Juara II Tenis Meja Putera PORSENI Tk.SMP/MTs

se Kab.Kampar Tahun 2011• Juara III Hacking Perkemahan GUDEP 663-664

Tahun 2011• Juara III Pospeda cabang Bulu Tangkis Ganda

Puteri se-Prov.Riau 2012• Juara I MQK Tk.Ula putera bid.akhlak se-Kab.

Kampar Tahun 2012• Juara II MQK tk.wustho putera bid.Nahwu se-Kab.

Kampar tahun 2012• Juara III MQK Tk.Ula puteri Bid.Nahwu se-Kab

Kampar Tahun 2012• Juara III MQK Tk.Wustho putera Bid.Tafsir se-Kab.

Kampar Tahun 2012

ini telah dikirim 5 orang santri Aliyah beserta 3 orang ustadz/guru untuk mengikuti pendidikan dan pembe-lajaran penguasaan dan penguatan bahasa selama 6 bulan di perkampungan Inggris di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Di sisi lain, sebagai salah satu pondok pesant-ren, As-Salam merupakan madrasah yang memiliki asrama (boarding school), kesehariannya dalam pembelajaran dan pendidikan bagi para santri di wajibkan tinggal di asrama baik putera maupun puteri.

Untuk membangun soft skill para santri sehingga memiliki ATTITUDE (Appreciative, Though, Team work, Integrity, Time Management, Usefulnes, and Endless Learning), PP As-Salam menyediakan sarana Ekstra Kurikuler sebagai berikut :• Kursus Komputer• Marawis, Rebana, Hadroh, Nasyid, Sholawatan• Drama, Puisi dan Kaligrafi • Bela Diri ( Khusus tingkat Aliyah )• Qiro’atl Qutub• Latihan bidang Dakwah (Muhadhoroh) tiga

Bahasa• Bidang Olah Raga ( Futsal, bola kaki, volly ball,

badminton, tenis meja dan bola basket)• Tadribut Tadris• Seni Tilawah Al-Qur’an, Syarhil Qur’an• PMR, Pramuka, KIR, MC• English Club dan Arabic Club• Science Club

Page 24: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Laporan Utama

24 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

DINAMIS-Kabag Tata Usaha Keme-nag HM Saman SSos MSi didampin-gi pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau Alfi an membuka secara resmi Penyuluhan/ Advoka-si Implementasi Inpres Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan dan Peredaran Gelap Narkoba.

Saman dalam sambutannya mengatakan, pengenalan dan penyuluhan advokasi Imple-

mentasi Inpres Nomor 12 Tahun 2011 tentang Narkoba yang dilakukan oleh BNN Riau sangat berguna bagi pejabat dan karyawan di lingkungan Kanwil Kemenag Riau. Karena, pere-daran Narkoba saat ini sudah sangat menghantui berbagai kalangan.

“Untuk itu, peserta penyuluhan yang hadir, baik dari pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Riau, Kepala Madrasah, maupun para pegawai hendaknya benar-benar memanfaatkan peluang ini untuk mendapatkan informasi tentang narkoba sebanyak- banyaknya, baik dari sisi pencegahan maupun dari sisi hukum,” harap Saman.

Sementara itu dari BNN Provinsi Riau Alfi an menyebutkan, tujuan dari penyuluhan Advokasi Imple-mentasi Inpres Nomor 12 Tahun 2011

WASPADAI WASPADAI NARKOBANARKOBAPERBAIKIPERBAIKI

ETOS KERJAETOS KERJA

PENYULUHAN BNNDI KEMENAG RIAU

dalam rangka meningkatkan produk-tifi tas dan etos kerja tanpa narkoba.

Karena saat ini narkoba tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan penjahat, tapi juga telah banyak

dikonsumsi oleh pejabat, khususnya jenis shabu- shabu.

“Tidak tertutup kemungkinan kita yang ada disini juga telah susupi narkoba tanpa kita sadari, baik secara

Page 25: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 25

godaan maupun secara paksa. Jadi ini harus kita waspadai,” terangnya.

Menurut Alfi an, Visi dai Inpres tahun 2011 adalah Bersama Mewu-judkan Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015 dengan Misi Melakukan pencegahan dan pemberantasan pen-yalahgunaan dan peredaran gelap narkoba secara komprehensif dan sinergis.

“Sasaran strategisnya berupaya menjadikan para pekerja memili-ki pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Dan DKPD baik daerah maupun vertical ter-masuk Kementerian masuk dalam rencana aksi, misalnya melalui penyuluhan-penyuluhan dalam rangka meningkatkan kesadaran sikap menolak terhadap Narkoba,” tegas Alfi an.

Selain penjelasan tentang In-pres No 12 Tagun 2012, Alfi an juga memaparkan tentang ketentuan pidana UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, diantaranya pasal 128 tentang orang tua/wali pecan-du yang belum cukup umur yang sengaja tidak melaporkan maka bisa dikenakan pidana 6 bulan kurungan atau dengan minimal Rp1 juta.

“Dalam UU Nomor 35/ 2009 ini telah dijelaskan ketentuan pidana secara rinci tentang pemilik, penge-dar, pemakai, terapi dan rehabilitasi dan lain sebagainya. Jadi kita semua berperan dalam penanggulangan atau pencegahan narkoba ini,” pung-kasnya. (mus)

Page 26: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Ormas

26 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Pemuda Muhammadiyah Kunjungi Kanwil Kemenag Riau

Riau Juara II Lomba Pidato Guru TK Aisyiyah Tingkat Nasional 2013

DINAMIS-Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Riau mengunjungi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin-si Riau dalam rangka silaturrahim, sinergisasi program PWPM dengan Kanwil Kemenag Riau serta mohon dukungan moral kepada Kanwil Kemenag Riau karena pada Okto-ber 2013 Riau akan menjadi tuan rumah Tanwir Pemuda Muhammadi-yah Nasional.

val dan lomba-lomba yang bermanfaat untuk pemuda,” kata Kakanwil yang didampingi Kabid Penaiszawa, Kasi Infomasi dan humas serta berapa pegawai kanwil Menag Riau.

Pada kesempatan itu, Tarmizi juga berharap PWPM, Kemenag dan FKUB bisa bekerjasama dalam rangka memantapkan kerukunan umat beragama di Riau.

“Dialog-dialog lintas agama, mulai dari masyarakat umum hingga mahasiswa perlu kita taja terus menerus,” ujar kakanwil.

“Selain itu, karena khawatir narkoba masuk madrasah dan pesantren, saya harap pemuda Muhammadiyah, Kemenag dan Direktur Narko-ba Polda Riau bisa bekerjasama memberantas

hal tersebut. Selain itu, saya harap pemuda muhammadiyah dan ormas pemuda Islam lainnya bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat agar jangan sampai bertikai yang mengakibatkan perpecahan akibat perbedaan aliran dan pemahaman,” harap kakanwil.

Jhon Hendri Hassan mewakili ketua PWPM mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kemenag Riau yang telah bersedia menyambut kedatangan pengurus PWPM.

“Ke depan, semoga apa yang dibicarakan ini bisa terealisasi. Dan hendaknya pertemuan ini bukan menjadi pertemuan pertama dan terakhir kalinya,” kata Jhon Hendri yang juga anggota DPRD Kabupaten Pelalawan ini. (ghp)

Hadir pada kesempatan itu, sejumlah pejabat teras PWPM Riau, seperti Jhon Hendri Hasan, Anwar Siregar, Apandi dan lain-lain.

Pada kesempatan itu, Kepala Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MA berharap PWPM ikut mem-bantu menyukseskan beberapa program Kanwil Kemenag Riau tahun ini, seperti Riau Magrib Men-gaji, Pendirian MAN Insan Cendikia, Embarkasi Haji, Pengelolaan Zakat yang Profesional serta Pemantapan Kerukunan Umat Beragama di Riau.

“Saya harap PWPM ini bisa bersinergitas dengan BKPRMI, dan organisasi kepemu-daan Islam lainnya. Kalau bisa, organisasi kepemudaan Islam berkumpul sekali setahun mengadakan sejumlah kegiatan, seperti festi-

DINAMIS-Utusan Ikatan Guru Taman Kanak- Kanak Bustanul Athfal Aisyiyah Provinsi Riau, Tengku Asmaroni SPd, berhasil meraih juara II pada Lomba Pidato Porseni Tingkat Nasional Ikatan Guru Bustanul Athafl Aisyiyah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) 8 Maret 2013 lalu.

Prestasi tersebut berhasil di ukir setelah ber-saing ketat dengan peserta dari 27 Provinsi se In-donesia yang turus meramaikan kegiatan tersebut.

“Ini merupakan prestasi yang mengejut-kan, karena banyak peserta yang juga tampil luar biasa, khususnya peserta dari pulau Jawa,” jelas Tengku Asmaroni saat bertan-dang di ruang kerja Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Tarmizi Tohor MA.

Sebelumnya pada tahun 2011. perem-puan yang keseharian menjabat sebagai Kepala TK Aisyiyah 2 Sukajadi Pekanbaru ini juga mengukir prestasi pada pemilihan Kepala TK Teladan tingkat Nasional.

Terhadap prestasi yang telah diraih oleh utusan Riau tersebut disambut baik oleh Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Tarmizi Tohor

MA dengan sepenuhnya akan memberi-kan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan, khususnya yang dalaksanakan oleh TK.

“Ini membuktikan bahwa TK Islami di Riau sudah banyak memberikan sumbangan prestasi khususnya dalam membangun generasi penerus yang tidak hanya dibidang pengetahuan umum tapi juga dengan bekal

ilmu keagamaan. Jadi sangat tepat untuk pendidikan awal anak.

Untuk itu, Kakanwil meminta agar Asmaroni yang telah berprestasi baik tingkat provinsi mau-pun nasional hendaknya dapat mengembang-kan pengetahuan dan kemampuannya kepada anak didik atau guru-guru lain, sehingga lahir generasi yang baru yang juga mampu berkiprah di daerah, maupun nasional. (mus)

Prestasi

Page 27: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Info Sehat

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 27

OlahragaOlahragayang Paling Cocokyang Paling CocokBuat Ibu HamilBuat Ibu HamilHamil…Hamil…Hamil… pasti akan menjadi momen yang paling mem-bahagiakan bagi seorang peremp-uan. Akan tetapi, momen ini kadang jadi sangat menyebalkan disaat harus mengalami morning sickness, nyeri punggung, kelelahan, men-gantuk, kaki bengkak, dan keluhan lainnya. Hal inilah yang biasanya dijadikan alasan bagi perempuan hamil untuk bermalas-malasan.

Perempuan yang sedang hamil masih bisa berolahraga untuk tetap menjaga kebugaran tu-

buhnya dan hasil survey juga menun-jukkan bahwa dengan berolahraga tidak hanya menyehatkan sang ibu tetapi janin yang sedang dikandung.

Ini dia lima latihan terbaik dan aman bagi si ibu hamil:

1. Prenatal Yoga Yoga perlu dilakukan oleh para

wanita yang berencana untuk segera hamil karena latihan ini sangat membantu mereka mengh-adapi masa kehamilan hingga per-salinan, termasuk periode pasca persalinan. Sebab yoga menekan-kan pada latihan pernapasan dalam yang banyak digunakan selama proses persalinan.

“Jadi jika Anda rutin berlatih yoga selama masa kehamilan, maka Anda akan merasakan kemuda-han saat melahirkan dan juga ketika memasuki masa pemuli-han,” tutur Desi Bartlett, pencipta

“Prenatal Yoga” dan “Yoga for Beginners.”

Namun pastikan hindari berbaring di atas perut, melakukan gera-kan-gerakan cepat, sit-up, mena-han napas dan berbaring telentang setelah memasuki minggu ke-20.

“Ketika menentukan tempat un-tuk berlatih yoga, pilih saja kelom-pok kecil dan seorang instruktur yang telah melakukan pelatihan prenatal yoga minimal selama 100 jam,” saran Anne Martens, pendiri “Bella Bellies”, sebuah program kebugaran khusus untuk wanita hamil.

2. Jalan Kaki Tak peduli jalan jauh atau hanya

mengelilingi taman, jalan kaki meningkatkan sirkulasi darah, merenggangkan otot dan mem-pertahankan/menambah daya tahan tubuh. Olahraga ringan ini juga berdampak terhadap pikiran dan dapat membantu para calon ibu menghadapi stres pra-persal-inan.

3. Berenang Disamping menyegarkan, bere-

nang menghilangkan berbagai tekanan yang dirasakan sendi-sen-di tubuh, memberi ketahanan serta membantu mengendalikan tekanan darah.

Pastikan saja Anda masuk ke da-lam kolam secara perlahan-lahan karena melompat ke kolam dapat

menyebabkan air masuk ke dalam kanal vagina. Dan karena bayi Anda tidak dapat mengontrol suhu di dalam rahim, pastikan juga air yang ada di kolam renang tidaklah terlalu panas.

4. Dansa Berlatih dansa klasik seperti Salsa,

Zumba dan balet bukan saja untuk iseng, tapi juga baik untuk sirkulasi darah dan pergerakan, termasuk memperkuat otot, teru-tama pada tubuh bagian bawah.

“Tapi hindari terlalu banyak membungkuk ke depan dan sedikit longgarkan sendi Anda agar tidak merenggangkan ligamen secara berlebihan,” kata Marten. Bisa juga dengan meman-faatkan jasa instruktur dansa yang berpengalaman melatih wanita hamil.

5. Latihan Ketahanan Berdasarkan sebuah studi dari

Michigan State University, wanita yang lakukan latihan ketahanan tiga kali seminggu, masing-masing selama 20-30 menit berisiko lebih kecil untuk mengalami diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, serta penambahan berat badan.

Lagipula latihan ketahanan dapat membantu menjaga otot dan tulang agar tetap kuat, termasuk meningkatkan daya tahan Anda. Ini penting di masa kehamilan dan persalinan atau setelahnya dimana Anda harus menggen-dong bayi siang dan malam.Namun hindari mengangkat

beban melebihi kemampuan karena ini akan merenggangkan seluruh sendi di tubuh. Saat melakukannya, jangan tahan nafas Anda juga jika tak ingin tercipta tekanan di dalam perut yang dapat melemahkan otot core (otot perut, punggung dan di sekitar pinggul). Kalau dibiarkan, ini akan menyebabkan hernia, penurunan kadar oksigen dalam darah, menaik-kan tekanan darah, hingga membuat ketuban pecah, meski hal ini jarang terjadi.

“Dan karena kenaikan proges-terone menghalangi jaringan otot berkontraksi dan terkoneksi seperti sebelumnya, mungkin Anda memang ingin menggunakan beban yang lebih ringan dari biasanya,” saran Martens. (health.detik.com)

Page 28: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

28 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Produk Hukum

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIANOMOR 13 TAHUN 2012

TENTANGORGANISASI DAN TATA KERJA

INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

Pasal 27Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang

penyelenggaraan haji dan umrah;b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendaft-

aran, dokumen, akomodasi, transportasi, perlengkapan haji, pengelolaan keuangan haji, dan pembinaan jemaah haji dan umrah serta pengelolaan sistem informasi haji dan umrah;

c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah.

Pasal 28Susunan Organisasi Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah terdiri atas:a. Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji;b. Seksi Pembinaan Haji dan Umrah;c. Seksi Akomodasi, Transportasi, dan Perlengkapan Haji;d. Seksi Pengelolaan Keuangan Haji;e. Seksi Sistem Informasi Haji; danf. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 29(1) Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 28 huruf a mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendaftaran dan dokumen haji.

(2) Seksi Pembinaan Haji dan Umrah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pembinaan haji dan umrah.

(3) Seksi Akomodasi, Transportasi, dan Perlengkapan Haji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf c mempunyai tugas melakukan penyia-pan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang akomodasi, transportasi, dan perlengkapan haji.

(4) Seksi Pengelolaan Keuangan Haji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf d mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan keuangan haji.

(5) Seksi Sistem Informasi Haji sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf e mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan sistem informasi haji dan umrah.

Pasal 30Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1 huruf f mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang urusan agama Islam dan pembinaan syariah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Pasal 31Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang urusan

agama Islam dan pembinaan syariah;b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kepenghuluan,

pemberdayaan kantor urusan agama dan keluarga sakinah, pemberdayaan

masjid, produk halal, hisab rukyat, dan pembinaan syariah, serta pengelolaan sistem informasi urusan agama Islam dan pembinaan syariah; dan

c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang urusan agama Islam dan pembinaan syariah.

Pasal 32Susunan Organisasi Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah terdiri atas:a. Seksi Kepenghuluan;b. Seksi Pemberdayaan Kantor Urusan Agama;c. Seksi Kemasjidan;d. Seksi Produk Halal, Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Urusan

Agama Islam; dane. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 33(1) Seksi Kepenghuluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf a

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang kepenghuluan.

(2) Seksi Pemberdayaan Kantor Urusan Agama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan kantor urusan agama.

(3) Seksi Kemasjidan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf c mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang kemasjidan.

(4) Seksi Produk Halal, Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Urusan Agama Islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 huruf d mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan penyiapan pembinaan di bidang produk halal, hisab rukyat, dan pembinaan syariah, serta pengelolaan sistem informasi urusan agama Islam.

Pasal 34Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf g mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang pen-erangan agama Islam, zakat, dan wakaf berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Pasal 35Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang

penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf;b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang penerangan

dan penyuluhan agama Islam, kemitraan umat dan publikasi dakwah, hari besar Islam, seni budaya Islam, musabaqah al- Quran dan al-Hadits, zakat, dan wakaf, serta pengelolaan sistem informasi penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf; dan

c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf.

Pasal 36Susunan Organisasi Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf terdiri atas:

LANJUTAN...

Page 29: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 29

a. Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam;b. Seksi Kemitraan Umat Islam, Publikasi Dakwah, dan Hari Besar Islam;c. Seksi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Quran dan

Al-Hadits;d. Seksi Pemberdayaan Zakat;e. Seksi Pemberdayaan Wakaf; danf. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 37(1) Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 36 huruf a mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang penerangan dan penyuluhan agama Islam.

(2) Seksi Kemitraan Umat Islam, Publikasi Dakwah dan Hari Besar Islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf b mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang kemitraan umat Islam, publikasi dakwah dan hari besar Islam.

(3) Seksi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah al-Quran dan al-Hadits sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf c mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengembangan seni budaya Islam, musabaqah al-Quran dan al-Hadits.

(4) Seksi Pemberdayaan Zakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf d mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan zakat.

(5) Seksi Pemberdayaan Wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf e mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan wakaf dan pengelolaan sistem informasi penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf.

Pasal 38Pembimbing Masyarakat Kristen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf h mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembi-naan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Kristen berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Pasal 39Pembimbing Masyarakat Katolik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembi-naan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Katolik berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Pasal 40Pembimbing Masyarakat Hindu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf j mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembi-naan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Hindu berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Pasal 41Pembimbing Masyarakat Buddha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf k mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembi-naan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Buddha berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Pasal 42(1) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Se-

latan, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, Kota Banda Aceh, dan Kota Sabang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a sampai dengan huruf h terdiri atas:a. Subbagian Tata Usaha;b. Seksi Pendidikan Madrasah;c. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren;d. Seksi Pendidikan Agama Islam;e. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah;f. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam;

g. Penyelenggara Syariah; danh. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf i terdiri atas:a. Subbagian Tata Usaha;b. Seksi Pendidikan Madrasah;c. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren;d. Seksi Pendidikan Agama Islam;e. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah;f. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam;g. Penyelenggara Syariah;h. Penyelenggara Katolik; dani. Kelompok Jabatan Fungsional.

(3) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tenggara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf j terdiri atas:a. Subbagian Tata Usaha;b. Seksi Pendidikan Madrasah;c. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren;d. Seksi Pendidikan Agama Islam;e. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah;f. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam;g. Penyelenggara Syariah;h. Penyelenggara Kristen;i. Penyelenggara Katolik; danj. Kelompok Jabatan Fungsional.

(4) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Simeulue sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf k sampai dengan huruf m terdiri atas:a. Subbagian Tata Usaha;b. Seksi Pendidikan Madrasah;c. Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam;d. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah;e. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam;f. Penyelenggara Syariah; dang. Kelompok Jabatan Fungsional.

(5) Susunan Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Pidie Jaya, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, dan Kota Subulussalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf n sampai dengan huruf w terdiri atas:a. Subbagian Tata Usaha;b. Seksi Pendidikan Islam;c. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah;d. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam;e. Penyelenggara Syariah; danf. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 43(1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mempunyai

tugas melakukan koordinasi perumusan kebijakan teknis dan perencanaan, pelaksanaan pelayanan dan pembinaan administrasi, keuangan dan barang milik negara di lingkungan Kantor Kementerian Agama.

(2) Seksi Pendidikan Islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mem-punyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan madrasah, pendidikan agama Islam, dan pendidikan keagamaan Islam.

(3) Seksi Pendidikan Madrasah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mempunyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang RA, MI, MTs, MA, dan MAK.

(4) Seksi Pendidikan Agama Islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mempunyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan agama Islam pada PAUD, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB/SMK.

(5) Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mempunyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan agama Islam dan pendidikan keagamaan Islam.

(6) Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mempunyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan

Page 30: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

30 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Produk Hukumteknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren.

(7) Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mempunyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang penyeleng-garaan haji dan umrah.

(8) Seksi Bimbingan Masyarakat Islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mempunyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang bimbingan masyarakat Islam.

Pasal 44(1) Penyelenggara Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mem-

punyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang pembinaan syariah.

(2) Penyelenggara Kristen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mem-punyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang bimbingan masyarakat Kristen.

(3) Penyelenggara Katolik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 mempu-nyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang bimbingan masyarakat Katolik.

Bagian KeduaKantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

Pasal 45(1) Susunan Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Utara terdiri atas:a. Bagian Tata Usaha;b. Bidang Pendidikan Madrasah;c. Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam;d. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah;e. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah;f. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf;g. Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen;h. Pembimbing Masyarakat Katolik;i. Pembimbing Masyarakat Hindu;j. Pembimbing Masyarakat Buddha; dank. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Selain organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara membawahi Kantor Ke-menterian Agama:a. Kabupaten Simalungun;b. Kabupaten Labuhanbatu;c. Kabupaten Langkat;d. Kabupaten Mandailing Natal;e. Kabupaten Asahan;f. Kabupaten Deli Serdang;g. Kota Pematang Siantar;h. Kota Sibolga;i. Kabupaten Tapanuli Selatan;j. Kota Medan;k. Kabupaten Dairi;l. Kabupaten Karo;m. Kabupaten Nias;n. Kabupaten Tapanuli Tengah;o. Kabupaten Tapanuli Utara;p. Kota Binjai;q. Kota Padang Sidempuan;r. Kota Tanjung Balai;s. Kabupaten Padang Lawas;t. Kota Tebing Tinggi;u. Kabupaten Padang Lawas Utara;v. Kabupaten Toba Samosir;w. Kabupaten Batu Bara;x. Kabupaten Serdang Bedagai;y. Kabupaten Pakpak Bharat;z. Kabupaten Humbang Hasundutan;aa. Kabupaten Nias Selatan; danbb. Kabupaten Samosir.

Pasal 46

Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1) huruf a mempunyai tugas melakukan koordinasi perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan pelayanan dan pembinaan administrasi keuangan dan barang milik negara di lingkungan kantor wilayah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Pasal 47Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:a. koordinasi penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta

laporan;b. pelaksanaan urusan keuangan;c. penyusunan organisasi dan tata laksana;d. pengelolaan urusan kepegawaian;e. penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;f. pelaksanaan bimbingan kerukunan umat beragama;g. pelaksanaan informasi dan hubungan masyarakat; danh. pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, dan

pengelolaan barang milik/kekayaan negara pada Kantor Wilayah Kemen-terian Agama.

Pasal 48Susunan Organisasi Bagian Tata Usaha terdiri atas:a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;b. Subbagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kepegawaian;c. Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama;d. Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat;e. Subbagian Umum; danf. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 49(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 48 huruf a mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koor-dinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan laporan, serta pelaksanaan urusan keuangan.

(2) Subbagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf b mempunyai tugas melakukan penyia-pan bahan penyusunan organisasi dan tata laksana serta pengelolaan urusan kepegawaian.

(3) Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama sebagaimana di-maksud dalam Pasal 48 huruf c mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum, dan pelaksanaan urusan kerukunan umat beragama serta pelayanan masyarakat Khonghucu.

(4) Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf d mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan urusan pengelolaan informasi dan hubungan masyarakat.

(5) Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf e mempu-nyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, dan pemeliharan serta pengelolaan barang milik/kekayaan negara.

Pasal 50Bidang Pendidikan Madrasah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1) huruf b mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan madrasah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Pasal 51Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bidang Pendidikan Madrasah menyelenggarakan fungsi:a. penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang

pendidikan madrasah;b. pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kurikulum,

dan evaluasi, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan potensi siswa, kelembagaan, kerja sama, dan pengelo-laan sistem informasi pendidikan madrasah; dan

c. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan madrasah.

BERSAMBUNG

Page 31: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 31

Kalam

GRIVEN H. PUTERA

EmpatTerkadang, bila datang seman-

gatnya, Pak Jupen ceramah hingga Subuh. Dan anehnya, masyarakat tak ada yang tertidur. Mereka tak mau beringsut dari tempat duduk.

Kian malam, ceramah Pak Jupen kian mengasyikkan. Dan ketika ingin berhenti, malah jemaah meminta supaya dilanjutkan terus. Melihat re-spon jemaah begitu, Pak Jupen makin bersemangat. Ia seolah-olah mesin yang berbahan bakar solar—makin lama makin kuat dan tahan. Dan semakin lama semakin banyak saja bahan ajar Pak Jupen, dan ceritanya semakin melenakan.

Bagi orang kampung sini, ke-hadiran Pak Jupen bagaikan mem-bawa kebahagiaan baru, menjinjing harapan baru, mengangkut hiburan malam yang amat menyenangkan.

Banyak sekali cara Pak Jupen menyampaikan pesan Tuhan di kampung ini. Tingkah kocaknya itu membuat orang kampung sini bagai kedatangan tukang sulap. Atau bagai seorang pemain sandiwara tunggal yang amat mengagumkan.

Andai ia ada saat ini, mungkin akan ada puluhan partai politik akan mengincarnya untuk jadi juru kampanye. Tapi jika memang ada yang memintanya, kata ayah, Pak Jupen akan menolak. Ia tak akan mau diperbudak bangsa hipokrit seperti sekarang. Ia tak akan tergoda popu-laritas sesaat. Pak Jupen menyampai-kan pesan moral dan agama bukan untuk mencari bagi sesuatu yang fana. Di samping memang kegema-ran berbual, konon ia berkeliling masuk-keluar kampung sebagai bentuk syukur atas nikmat yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.

Syahdan, kalau menginap beberapa hari di kampung, ia akan ikut main bulutangkis bersama para pemuda sehabis salat Isya. Kebetulan lapangan

Lelaki PembawaKain Kafanbadminton terletak di pekarangan mes-jid. Maka ia akan ikut main badminton diterangi lampu strongkeng.

Walaupun usia tak bisa lagi disebut muda namun kepiawaiannya memukul bulu ayam belum tertand-ingi sebagian pemuda di sini. Kalau ia bermain double atau ganda, Pak Jupen selalu berpasangan dengan Pak Guru.

Bila mereka main, maka pinggir lapangan penuh sesak penonton. Konon Pak Jupen dan Pak Guru ber-main dengan teknik dan gaya di luar yang biasa dilakukan orang-orang sini. Smesh backhandnya hampir sama kuat dengan smesh biasa. Ka-dang-kadang smesh lawan diambiln-ya di bawah selangkangan.

Tak perduli masih muda, seten-gah baya—semua akan dilibas Pa-kJupen dan Pak Guru. Kalau lawan agak bagus, maka mereka bermain agak hati-hati. Jika lawannya sedikit agak lemah, Pak Jupen dan Pak Guru pun mengendurkan permainan tanpa diketahui oleh lawannya atau penon-ton. Akibatnya, sang lawan makin penasaran dengan Pak Jupen dan Pak Guru. Para lawan setiap pekan menunggu kedatangan Pak Jupen. Mereka ingin membalas kekalahan dan berharap bisa terbalas. Tapi ten-tu saja tak pernah terbalas.

Akibat kedatangan Pak Jupen di kampung sini maka banyak kebiasaan jelek pemuda sedikit hilang. Yang biasanya mencuri ayam, menurunkan kelapa tengah malam, dan terkadang manjat rumah, ngintip perempuan tidur pun sudah mulai berkurang. Mereka terfokus kadang-kadang di lapangan badminton atau ke mesjid melihat ceramah Pak Jupen.

Bagi kaum ibu, kedatangan Pak Jupen dinanti-nanti, karena selain in-gin mendengar ceramahnya di mes-jid, juga minta obat ini dan itu bagi dirinya dan anak-anak serta suami. Anak nakal, suami pemarah, mereka minta sembahyang hajat pada Pak Jupen. Bagi yang masih gadis—tidak sedikit pula minta sembahyang Adam pada Pak Jupen supaya lekas

menemukan jodoh. Dengan izin Al-lah, banyak juga yang berhasil.

Selain minta obat, janda-janda dan para gadis atau pun dara kampung banyak juga yang berminat jadi istri Pak Jupen. Akan tetapi sampai saat ini tak ada yang sanggup mengutarakan isi hati secara terang-terangan kepada Pak Jupen. Mereka menyimpan rasa itu rapat-rapat dalam hati. Mereka selalu menyimpan harapan dan im-pian kalau suatu saat Pak Jupen akan mempunyai perasaan sama dengan yang mereka rasakan. Mereka sudah siap untuk hidup dimadu. Dalam hati mereka berharap jika suatu saat Pak Jupen tak ada lagi, maka akan ada Pak Jupen baru di kampung ini—yaitu anak Pak Jupen, anak mereka sendiri. Bukankah air perabung akan jatuh ke penutuhan juga?

Akan tetapi harapan cuma tinggal harapan. Ternyata Pak Jupen tak pernah berpikir ke situ walaupun ia tahu perasaan perempuan-peremp-uan itu. Alasannya, selain menjaga kesetiaan kepada istri di kampung, ia juga tidak mau menyakiti perasaan mereka—perempuan-perempuan itu apabila tidak terpilih jadi istri kedua Pak Jupen. Tentu yang tak terpilih semakin akan kecewa, dan bisa-bisa tak datang lagi ke mesjid.

Semenjak kedatangan Pak Ju-pen, para dukun kampung tak lagi menjadi satu-satunya tempat orang berobat. Melihat itu, para dukun mulai resah. Mereka merasa tersaingi bahkan terkalahkan oleh Pak Jupen.

Beberapa orang dukun seperti Long Jantan, Tuk Panglimo dan lainnya sudah beberapa kali mem-bicarakan sepak terjang Pak Jupen secara rahasia. Menyiapkan strategi apa yang dibuat untuk memudarkan pengaruh Pak Jupen di kampung itu.

Apabila mereka dengar mas-yarakat memuji Pak Jupen, maka dengan nada mengejek mereka selalu berkata, siapa sebenarnya Pak Jupen itu? Buya atau dukun? “Jangan-jan-gan dukun beranak juga,” kata mere-ka senyum sinis.

Bersambung

Page 32: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Lintas Kemenag

32 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Meranti

DINAMIS-Sebagai Kemenag termu-da di Provinsi Riau, Kantor Kemen-terian Agama Kabupaten Kepu-lauan Meranti sangat memerlukan kelengkapan infrastruktur SDM dan fasilitas kantor sebagai dukungan operasional perkantoran. Kantor Kementerian Agama Kepulauan Me-ranti ditetapkan berdasarkan Pera-turan Menteri Agama (PMA) No. 20 Tahun 2012 tertanggal 22 Novem-ber 2012 tentang Penetapan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau karena sebelumnya Kab. Kepulauan Meranti termasuk dalam wilayah Kankemenag Kab. Bengkalis.

PD IPHI KEPULAUAN MERANTI DIKUKUHKANDINAMIS-Ketua PW IPHI Provinsi Riau Drs

H Asyari Nur SH MM mengukuhkan Pengurus Daerah IPHI Kep. Meranti melalui SK DPP IPHI nomor 3.235/Skep/PP-IPHI/XII/2012, Selasa (26/2) di Masjid Agung Darul Ulum Selat Pan-jang Kabupaten Kep. Meranti.

Acara dihadiri oleh anggota DPRD Meranti, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Riau Drs H Tarmizi MA dan segenap pengurus Wilayah IPHI Riau, MUI, Instansi terkait dan Tokoh Masyarakat Kab. Kepulauan Meranti.

Pada kegiatan ini juga dihadiri oleh BA-ZNAS Provinsi Riau dan pimpinan Bank Syariah

Mandiri sekaligus menyerahkan zakat Produktif kepada mustad’afin guna memberdayakan usaha kecil.

Dalam arahannya, Ketua PW IPHI Riau Asyari Nur menyampaikan bahwa IPHI adalah organisasi kebajikan dan sebagai ladang amal pelestarian kemabruran haji. Banyak yang bisa kita perbuat dalam organisasi ini untuk mening-katkan kesejahteraan umat dan pencerahan pemahaman agama.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi MA menyampaikan, pemerintah selalu melakukan pembinaan masyarakat khususnya

bidang Haji dan Zakat. Sehingga dengan kegiatan ini program-program itu mengakar sampai ke tingkat bawah.

Ketua PD IPHI Kepulauan Meranti Drs H Masrul Kasmy MSi dalam arahannya sekaligus sebagai wakil Bupati menjelaskan beberapa program strategis dalam pengelolaan Zakat dan pelestarian Haji. Para Haji yang ada diyakini adalah orang-orang yang mampu meningkatkan kesejahteraan umat melalui program wajib zakat melalui perda tentang zakat. Acara ini diakhiri dengan tausiyah Maulid Nabi dari Ustad kondang H Abdul Somad Lc MA dari Pekanbaru. (zul)

Sebagai Satker BaruSebagai Satker BaruKemenag Meranti Butuh Kemenag Meranti Butuh SDM dan AnggaranSDM dan Anggaran

jelas Kakanwil usai pelantikan 30 pejabat eselon IV dilingkungan Kanwil Kemenag Riau (28/12).

Adapun biaya operasional penyelengga-raan Kemenag Meranti sebagai awal kegiatan disubsidi terlebih dalulu dari Kanwil Kemenag Riau sejumlah 60 juta rupiah dan mobil oper-asional 1 unit sebelum adanya DIPA defenitif Kemenag Meranti dan posisi Kepala Kemenag pada saat ini masih menunggu keputusan dari Menteri Agama Republik Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Kasubbag TU Keme-nag Meranti Efendi SAg MM, menyampaikan bahwa yang dibutuhkan pada saat ini adalah pegawai yang membantu pekerjaan sehari-hari (SDM) dan anggaran biaya penyelenggaraan perkantoran.

“Sebagai satker yang baru kita sangat

mengharapkan secepatnya Kemenag RI memenuhi kebutuhan perkantoran kita dan mengesahkan pendanaan (DIPA) Kemenag Meranti, karena dengan adanya kedua hal tersebut maka kita akan lebih bisa melakukan pelayanan terhadap masyarakat dalam rangka mewujudkan pencapaian pembangunan di bidang keagamaan sesuai dengan tupoksi kita di Kementerian Agama”, pinta Efendi.

Ia juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabu-paten Meranti telah juga membantu menyediakan sarana dan peralatan kantor dan meubelernya, bahkan dana untuk penyelenggaraan pendidikan dengan mengirim siswa ke Pare Kediri untuk belajar Bahasa Inggris sudah dianggarkan oleh pihak Pemerintah Daerah Meranti. (az)

Penetapan Kankemenag ini lebih muda usianya dibandingkan dengan penetapan peme-karan dari Kab. Bengkalis yaitu pada tanggal 19 Desember 2008 dengan dasar hukum berdirinya adalah Undang-undang nomor 12 tahun 2009, tanggal 16 Januari 2009.

Berdasarkan PMA tersebut, Kakanwil Ke-menag Riau Drs H Tarmizi MA, melantik 5 orang pejabat eselon IV di lingkungan Kankemenag Kepulauan Meranti yaitu Kasubbag TU Efendi SAg MM, Kasi Pendidikan Islam Hasbullah SAg, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Drs H Sulaiman, Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Jasmail SAg dan Metawati SAg sebagai Penyelenggara Budha Kemenag Meranti.

“Jumlah pejabat eselon IV tersebut ber-dasarkan tipologi kantor kemenag Meranti,”

Page 33: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 33

Dumai

DINAMIS–Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Riau Drs H Aziz MA beserta rombongan melaku-kan peninjauan ke Kemenag Kota Dumai khususnya pada seksi haji dan umrah, sekaligus mengadakan pertemuan dengan Kakankemenag Kota Dumai Drs H Darawi MA, Kasu-bbag TU, Kasi Haji, Ka. KUA se Kota Dumai beserta staf kemenag Kota Dumai, Selasa (5/3) di ruang kerja Kemenag Kota Dumai.

KAKANKEMENAG KUKUHKANFKGPAI TK DAN PAUD KOTA DUMAI

DINAMIS-Kepala Kemenag kota Dumai Drs H Darawi MA melaksanakan pengukuhan Jajaran Kepengurusan Forum Komunikasi Guru Pendidi-kan Agama Islam (FKGPAI) TK dan PAUD periode 2012 – 2017, Sabtu (23/2) di Gedung STT Dumai Kelurahan Bukit Batrem Kecamatan Dumai Timur.

Kakankemenag Kota Dumai Drs H Darawi MA, mengatakan melalui wadah ini ia berharap kedepan terjadi perubahan menuju perbaikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

Lebih lanjut Kakankemenag mengatakan ada beberapa hal yang harus ditingkatkan bagi guru PAI khususnya Guru PAI TK dan PAUD dengan adanya forum ini yaitu Kinerja guru PAI semakin baik atau bagus, proses pendidikan yang berjalan semakin Islami, program pendidi-kan TK dan PAUD harus diupayakan bernuansa Islami, terus melakukan kordinasi komunikasi dengan Kementerian Agama dan Dinas Pen-didikan serta melakukan kerjasama dengan FKGPAI Provinsi dan KAB/Kota Lainnya.

Jajaran pengurus FKGPAI TK dan PAUD se Kota Dumai yang dilantik yaitu Ketua Asnidar AMd, Wakil Ketua Saniah SPd, Sekretaris Wirda Ningsih dan Bendahara Dra Yerniwilis.

Ketua FKGPAI TK dan PAUD Asnidar ber-harap pemerintah dapat bersinergi dalam pengem-bangan ilmu Agama, karena kemajuan pendidikan tidak bisa dilepaskan dari dukungan pemerintah. Hadir pada acara tersebut Pengawas pendidikan Islam Ali Santoso SPd I, Guru PAI TK dan PAUD se Kota Dumai dan FKG PAI Kab. Kampar. (harmi)

Tim Kanwil Kemenag Riau Sosialisai

Kabid Haji adakan Pembinaan Kabid Haji adakan Pembinaan Pelaksanaan Haji di DumaiPelaksanaan Haji di Dumai

Kakankemenag menyampaikan bahwa pelaksanaan haji di Kota Dumai untuk tahun 2012 berjalan dengan baik karena dukungan semua pihak baik dari Pemeritah Kota Dumai, pegawai kemenag, Ka. KUA juga masyarakat kota Dumai.

Kakankemenag Darawi meninta kepada Kabid Haji untuk memberikan arahan kepada pegawai kemenag dan Ka KUA dalam pelak-sanaan haji tahun ini, agar pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

Kabid Haji Drs H Aziz MA mengatakan

pelaksanaan haji merupakan program na-sional yang harus didukung semua pihak dalam pelaksanaannya. Untuk itu ia meminta kegiatan haji harus dilaksanakan sebagai bekal persiapan bagi jamaah untuk beribadah seperti manasik haji baik tingkat kecamatan maupun kota.

Kabid menjelaskan juga bahwa untuk tahun 2013 ini direncanakan kloter 1 berangkat bulan September. Sedangkan Calon Jamaah Haji (CJH) akan ada pengelompokan jamaah usia lanjut yang diperioritaskan usia diatas 80.

Ia juga menambahkan bahwa KUA sebagai

ujung tombak kemenag harus berperan aktif da-lam pelaksanaan haji di tingkat kecamatan dan melaporkan kegiatan baik secara lisan maupun tulisan ke Kepala Kantor Kemenag.

Ia meminta kepada KUA untuk menyam-paikan kepada jamaah travel-travel yang mendapatkan pengesahan dari pemerintah untuk melaksanakan haji khusus dan umrah agar jamaah tidak tertipu. Travel yang mendapat izin tersebut yaitu Muhibbah (Pekanbaru), Sella (Pekanbaru) dan pandu Kencana Mulia Pandu di Pekanbaru yang merupakan izin cabang dari Jakarta. (harmi)

dan Monitoring Penggunaan BOSDINAMIS-Seksi Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan Kanwil Kemenag Riau adakan Sosialisasi dan Monitoring Penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Senin (8/3) Jam 09.00 di Aula Kementerian Agama Kota Dumai.

Hadir pada acara tersebut Kakankemenag Kota Dumai Drs H Darawi MA, Kasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kanwil Kemenag Riau dan Staf Drs H Eka Purba, Temmy Moradila SKom, Kasi Pendis Kemenag Kota Dumai Drs H Syafwan, dan Kepala-kepala sekolah Madrasah Aliyah, Tsanawiyan serta Ibtidaiyah Swasta dan Negeri se Kota Dumai.

Kakankemenag Kota Dumai Drs H Darawi MA dalam sambutannya mengata-

kan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mengunakan anggaran APBN. Setiap pengunaannya harus dilaporkan dan dibuat pertanggungjawabannya.

Lebih lanjut Kakankemenag menyam-paikan bahwa data-data yang diajukan untuk mendapakan BOS haruslah sesuai dengan realita yang ada, jangan ada data yang fi ktif. Jika terjadi data yang tidak sesuai atau dia-da-adakaan maka yang bertanggungjawab tetap pada madrasah yang bersngkutan.

Kakankemenag meminta kepada penanggu-ngjawab pengunaan dana BOS untuk membuat SPJnya dan tertip administrasi sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah ditetapkan. (harmi)

Page 34: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Lintas Kemenag

34 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Indragiri Hilir

Kakanwil Kemenag Riau Silaturahim dengan KKM se Inhil

Kakankemenag Inhil Bantu Peralatan Olahraga MTs Al Huda

KEMENAG INHIL SERAHKANBANTUAN UNTUK KORBAN KEBAKARAN

DINAMIS-Kepala Kantor Kemenag Indragiri Hilir H Azhari didampingi Kasubbag TU H Burhanuddin HS, Kasi Haji dan Umrah H Harun, Kepala Urusan Umum Muhammad Shaleh, Humas H Herianto dan Pengawas Madrasah Indra Gunawan menyerahkan bantuan pada korban kebakaran di parit sebelas Tembilahan Hulu, Selasa (5/3) di sekitar lokasi ke-bakaran tersebut.

Bantuan tersebut berupa uang dan barang yang diterima langsung oleh Ketua RT setempat dan akan disalurkan kepada yang kena musibah kebakaran di tempat tersebut.

Acara penyerahan bantuan tersebut dilakukan den-gan tujuan untuk meringankan beban bagi saudara-sau-dara yang terkena musibah kebakaran.

Lokasi kebakaran kebetulan berada di tepi sungai Indragiri Hilir tepatnya di jl. Kampungbaru II dan Jl. Kampungbaru III Tembilahan Hulu parit sebelas dengan puluhan rumah musnah dilalap jago merah. (yar)

DINAMIS-Kepala Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MA, melaku-kan kunjungan kerja dalam rangka silaturahim dengan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) se kabupaten Indragiri Hilir, Kamis (28/2) bertem-pat di Aula Gedung Abdurrahman Siddiq STAI Auliaurrasyidin Tembila-han Hulu.

Acara ini dimulai sekitar pukul 8.30 WIB di ikuti rombongan Kakanwil Kemenag Riau, juga seluruh Kepala Madrasah MI, MTs dan MA se Kabupaten Inhil yang tergabung dalam KKM, juga dihadiri Ka KUA Sekab Inhil, Pokjawas dan pegawai PNS maupun Non PNS di lingkungan Kemenag Kab Inhil serta bebera papejabat STAI Auliaurrasyidin Tembialhan Hulu.

Kakanwil dalam arahannya menyampaikan bahwa Kementerian Agama mempunyai peran yang sangat strategis dalam rangka mem-bangun, membina terus menerus kehidupan masyarakat Riau yang heterogen, memper-

baiki prilaku melalui lembaga pendidikan yang berupa madrasah sehingga dapat membangun karakter bangsa.

Selain itu beliau juga menyampaikan tiga kiat agar berhasil dalam tugas, antara lain

bekerjakeras dalama arti bersungguh-sungguh, bekerja dengan ikhlas dalam arti bukan tidak di gaji, akan tetapi dibayar sesuai dengan pekerjaannya dan selalu bersikap dengan berprasangka baik terhadap orang lain. (yar)

DINAMIS-Kepala Kemenag Indragiri Hilir H Azhari, menyerahkan bantuan peralatan olahraga berupa Bola Voly dan jarring kepada Kepala MTs Al- Huda Concong Tengah, Senin (4/2) bertempat diruang kerjanya. MI, MTs dan MA di desa ini berada dalam satu yayasan dan dalam satu tempat/lokasi.

Penyerahan peralatan olahraga tersebut disaksikan oleh Kasubbag TU H Burhanud-din HS. Dimana peralatan olahraga yang diserahkan tersebut berasal dari dana pribadi Kakankemenag Inhil.

Ia mengatakan, bantuan peralatan o lahraga yang diber ikan kepada MTs

Al Huda dalam rangka memenuhi janji Kakankemenag saat berkunjung ke MA Ittifaqul Ikhwan Desa Concong Tengah beberapa waktu lalu.

“Peralatan ini untuk menunjang kegiatan olahraga di madrasah yang ada di desa con-cong tengah,” demikian kata Azhari. (yar)

Page 35: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 35

Kampar

11 Pengurus FKG PAI di Kukuhkan

KAKANKEMENAG KAMPAR HADIRIPERESMIAN MASJID RAYA TAPUNG HULU

DINAMIS-Kepala Kemenag Kampar Drs H Fairus MA menghadiri acara peresmian Masjid Raya Kecamatan Tapung Hulu, Jum’at (8/3). Aca-ra peresmian Masjid Raya Kecamatan Tapung Hulu ini, diresmikan Bupati Kampar H Jefry Noer.

Hadir dalam acara tersebut, seluruh Kepala Dinas, Wakil Ketua DPRD Kampar Hj Eva Yuliana, Seluruh Camat, Imam Besar Masjid Islamic Kampar Dr H Dasman Yahya Lc MA, Kasi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag Kampar Drs H Syarizal Aziz dan seluruh para undangan yang hadir.

Acara peresmian Masjid Raya Kecamatan Tapung Hulu tersebut, ditandai dengan acara pemukulan beduk dan membuka selubung pa-pan nama. Dalam pemukulan beduk, Jefri Noer memukul beduk yang pertama, dan dilanjutkan oleh Fairus serta Dasman.

Setelah acara pemukulan beduk, dilanjut-kan dengan membuka selubung papan nama yang tertera didalamnya tulisan Masjid Raya Kec. Tapung Hulu.

Sementara itu, dalam melaksanakan Sholat Jum’at yang perdana di Masjid Raya Kecamatan Tapung Hulu, yang bertindak sebagai Khotib Bu-pati Kampar H Jefri Noer, sebagai Imam Kakanke-menag Kampar Drs H Fairus MA dan Mu’azin Kasi Bimas Islam Drs H Syafrizal Aziz. Setelah melaksanakan sholat Jum’at, dilanjutkan dengan makan bajambau atau makan bersama. (ags)

ANTRIAN JCH KAMPAR SUDAH MENCAPAI TAHUN 2024

DINAMIS-Minat Masyarakat Kampar untuk menunaikan Ibadah Haji cukup besar, hal ini ditandai dengan antrian Jema’ah Calon Haji Kampar hingga saat ini sudah mencapai tahun 2024. Demikian dikatakan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kampar H Dirhamsyah SAg dalam amanatnya saat menjadi Pembina Upacara senin pagi (4/3) dihalaman Kantor Kemenag Kampar.

Dirhamsyah mengatakan, dengan ban-yaknya minat masyarakat Kampar untuk menunaikan Ibadah Haji, diharapkan kepada seluruh keluarga, sanak saudara yang ingin menunaikan Ibadah Haji untuk segera mendaft-ar. Karena kalau ditunggu-tunggu untuk mendaftar, tentunya akan lama pula menunggu antrian untuk menunaikan ibadah Haji.

Lebih lanjut Dirhamsyah mengatakan, jum-lah masyarakat Kampar yang mendaftar untuk menunaikan ibadah Haji setiap harinya rata-rata mencapai 10 orang. Sedangkan untuk Jumlah Jema’ah Calon Haji tahun 2013 mengalami ke-naikan dari tahun lalu yakni berjumlah 684 orang.

“Jumlah JCH yang mendaftar setiap hari rata-rata 10 orang. untuk tahun 2013 ini, jumlah kuota JCH Kabupaten Kampar Alhamdulillah naik menjadi 684 orang”, ujarnya. (ags)

Kakankemenag Buka Pelatihan dan Pengembangan Kurikulum RA

DINAMIS-Untuk meningkatkan Sum-ber Daya Manusia yang berkualitas dalam program penyelenggaraan Raudhatul Atfal (RA) yang cerdas, baik dari segi intelektual, emosi-anal dan religius yang berbasis Aga-ma Islam, Kepala Kemenag Agama Kampar Drs H Fairus MA di dampin-gi Kasi Pendidikan Madrasah Drs Muhammad Yamin, rabu (6/3) membuka sekaligus memberikan pengarahan dalam acara Pelatihan dan pengembangan Kurikulum RA se Kab. Kampar di aula Lantai II Kantor Kemenag Kampar.

menjadi salah satu alasan untuk mempersiapkan anak-anak usia dini menjadi anak yang siap tumbuh menjadi remaja sampai dewasa sebagai manusia yang tangguh dan cerdas serta bertaqwa kepada Allah SWT.

Lebih lanjut Fairus Mengatakan, Dengan diterbitkanya Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang salah satu pasalnya mengamanahkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini harus dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah.

Raudhatul Athfal (RA) ini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak-anak usia dini, yang dilakukan melalui pemberian rang-sangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan (perkembangan) jasmani kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan ke tahap berikutnya.

Oleh karena itu Fairus Berharap, melalui Pelatihan dan pengembangan Kurikulum RA ini, kiranya para guru Raudhatul Atfal dapat termotivasi untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide-idenya ketika mengajar.

“Saya berharap, dengan diadakannya Pelatihan dan pengembangan Kurikulum RA ini, mudah-mudahan para guru-guru Raudhatul Atfal dapat termotivasi untuk lebih kreatif dan inovatif lagi dalam mengembangkan ide-idenya ketika mengajar”, ujarnya. (ags)

Dalam arahannya Fairus mengatakan, Pen-didikan anak pada usia dini sangat menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM), oleh karena itu semua lapisan masyarakat, khususnya di. Kampar sudah semestinya peduli terhadap perkembangan dan proses pertumbuhan anak-anak usia dini mulai dari usia 0 sampai 8 tahun.

Melihat perkembangan dan kemajuan zaman yang serba canggih serta pesatnya teknologi informasi

DINAMIS-Kepala Kemenag Kampar Drs H Fairus MA mengukuhkan 11 orang pengurus Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam (FKG PAI) PAUD, senin (4/3) di aula lantai II Kemenag Kampar.

Hal ini Berdasarkan keputusan Kepala Ke-menag Kampar Nomor Kd.05.10/6/PP.00.11/142 2012 tentang pembentukan pengurus Forum Ko-munikasi Guru Pendidikan Agama Islam (FKG PAI) PAUD tingkat Kab. Kampar periode 2012-2016.

11 Pengurus yang dikukuhkan Fairus yakni Agusnafi da SPd AUD jabatan Ketua, Dra Misnah jabatan Wakil Ketua, Bustami MPd jabatan Se-kretaris, Rinawati SAg jabatan Bendahara, dan Farida SS jabatan Bidang Seksi Perencanaan dan Pelaksana Program.

Selanjutnya Citra Ayu SS jabatan Bidang Seksi Organisasi, Jumita Karmila SPd AUD jabatan Bidang Seksi Humas, Norulita jabatan Bidang Seksi Dakwah, Diana Sari SPd jabatan Bidang Seksi Sosial, Nuraini jabatan Bidang

Seksi Kesiswaan dan Salmitri Ama PdTK dengan jabatan Bidang Seksi Rohani Islam.

Dalam arahannya Fairus mengatakan, Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam meru-pakan wadah kegiatan profesional bagi Guru PAI pada PAUD di tingkat Kabupaten yang terdiri dari sejumlah Guru PAI dari sejumlah PAUD.

Dalam melaksanakan tugas, Fairus mekankan agar selalu berpedoman kepada surat edaran bersa-ma Dirjen Binbaga Islam Depag dan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini tentang pedoman pelaksanaan Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam (FKG PAI).

Lebih lanjut Fairus menekankan kepada seluruh pengurus Forum Komunikasi Guru Pen-didikan Agama Islam yang baru di kukuhkan, untuk bersatu padu, menjaga kekompakan dan bekerja secara maksimal sehingga apa yang kita diharap-kan bersama bisa terwujud, dan mudah-mudahan FKG PAI dari tahun ketahun membawa purubahan yang signifi kan ke arah perbaikan. (ags)

Page 36: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

36 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Lintas Kemenag Kuansing

Kakanwil Berikan Pembinaan di Kemenag Kuansing

Kunker Kakanwil ke Inuman dan Cirenti Kuansing

DINAMIS- Kepala Kemenag Riau Drs H Tarmizi, MA memberikan pembi-naan kepada seluruh pejabat dan Staf Kemenag Kuantan Singingi, Senin, 18 Maret 2013 di Halaman Kantor Kemenag.

Zakat Dr H M Fakhri MAg, dan beberapa orang staf lainnya.

Sedangkan Di kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi yang hadir Kepala Kankemenag Kuansing H Yulisman Ya’cub SAg, Kasubbag TU H Armadis SAg, Kasi Bimas Islam H Bakhtiar SAg MH, Kasi Madrasah Drs Alfi ani, Kasi Pais Masrul Hakim MPdI dan Penyelenggara Syari’ah Jepriadi SAg serta seluruh Karyawan dan Staf Kantor Kemenag Kuantan Singingi.

Dalam Pembinaan tersebut Kakanwil men-yampaikan untuk menjaga nama baik Instansi

Kementerian Agama dengan melihatkan jati diri kita sebagai abdi Negara Kantor kementerian Agama di tengah masyarakat.

“Jangan sekali-kali kita melakukan kesalahan dan perbuatan yang buruk, karena sedikit saja kita melakukan kesalahan atau perbuatan yang kurang baik maka masyarakat akan mengatakan kementerian kita tidak becus, karna itu tingkatkan prestasi kinerja kita kalau perlu lebih baik dari instansi lain dan jadilah pegawai yang taat pera-turan dan menjadi pegawai yang disiplin”, tegas Kakanwil. (afan)

Dalam pembinaan ini hadir juga beberapa pejabat di Kanwil Kementerian Agama Riau yaitu, Kabid Madrasah Drs H Mahyudin MA, Kasubag Ortala dan Kepegawaian Drs Efrion Efni MAg, Kasi Sertifi kasi Drs H EkaPurba, Kasi Pemberdayaan

DINAMIS- Kepala Kemenag Riau Drs H Tarmizi MA yang didampingi Kabid Pendidikan Madrasah, Kakankemenag Kuansing beserta pejabat eselon IV Kemenag Kuansing disambut hangat tokoh masyarakat Kecamatan Inuman dan Kecamatan Cerenti beserta camat kedua kecamatan, Senin (18/3) bertempat di MTs Ulil Albab Kecamatan Inuman.

Pertemuan tersebut dihadiri unsur Muspika kedua kecamatan seperti Kapolsek Danramil, UPTD Dinas Pendidikan, UPTD Dinas Kesehatan dan Ninik Mamak pimpinan adat kedua kecamatan.

Camat Inuman Mastur SE menyampaikan kondisi masyarakat kecamatan Inuman yang berkenaan dengan bidang pembangunan keag-amaan. Di daerah Inuman telah berdiri lembaga pendidikan agama mulai dari MI, MTs dan MA namun semuanya masih berstatus swasta, antu-sias dan animo masyarakat Inuman dan Cerenti untuk menyekolahkan anak mereka ke madrasah cukup tinggi, namun sangat disayangkan belum ada madrasah di Inuman baik MI, MTs maupun MA yang berstatus negeri.

Ia menambahkan, prestasi keagamaan di Inuman sangat membanggakan, tahun 2010 Kecamatan Inuman memperoleh Juara Umum MTQ tingkat Kabupaten Kuantan Singingi, para utusan adalah siswa Madrasah termasuk siswa MTs Ulil Albab.

Ia bersama masyarakat berharap agar Kakan-wil Kemeneg Riau bisa membantu penegerian Madrasah yang ada di masing-masing kecamatan.

“Masalah kelengkapan lokasi insya Allah akan kami persiapkan, madrasah negeri sangat kami butuhkan pak, karena pendidikan madrasah inilah yang akan memandu anak generasi kita berbudi pekerti dan berakhlakul karimah”, harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kakanwil Kemenag Riau menyambut baik keinginan masyarakat terse-but dan akan membantu tersedianya madrasah negeri di Inuman dan Cerenti, namun Kakanwil men-yampaikan bahwa proses penegerian madrasah sangatlah panjang tidak seperti penegerian sekolah, kalau sekolah hanya cukup pada Dinas dan kepala daerah, kalau penegerian madrasah sampai kepada persetujuan Menpan dan tidak cukup di Kemenag.

Selanjutnya Kakanwil menyampaikan bahwa tujuan kunjungannya ke Kecamatan Inuman dan

Kecamatan Cirenti adalah untuk melihat secara langsung pelaksanaan program keagamaan di tengah masyarakat.

“Saya ingin melihat langsung kondisi keber-agamaan dan ketersediaan sarana ibadah serta potensi kerukunan, disamping itu saya juga men-sosialisasikan beberapa program strategis Kanwil Kemenag Riau yang berkenaan dengan pelayanan kepada masyarakat”, ujar Kakanwil.

Kakanwil juga menjelaskan bahwa Program Maghrib Mengaji sudah di Perdakan oleh Pemprov Riau, tujuannya adalah agar masyarakat Riau kembali menghidupkan tradisi lama yang sudah hampir punah untuk melakukan mengaji di Masjid/Mushallah setelah Shalat Maghrib menjelang Isya.

Kegiatan magrib mengaji ini dapat meng-hindari anak-anak dari pengaruh teknologi yang salah guna yang bisa membuat generasi Islam lalai dan lupa terhadap pedoman dan panduan hidupnya yaitu Al-qur’an dan Hadis Nabi, dengan menghidupkan tradisi maghrib mengaji ini dihara-pkan para generasi penerus bangsa dan agama dapat membentengi diri dari pengaruh yang bisa merusak akhlak dan moral mereka.

Disamping itu, Kanwil Kemenag Riau juga

memiliki program peningkatan mutu madrasah dengan pembangunan MAN Insan Cendikia yang terletak di Perawang, Kab. Siak, MAN IC di Indonesia baru ada di 3 yaitu MAN IC Serpong Banten, MAN IC Gorontalo dan pada saat ini sudah dibangun di Jambi MAN IC Jambi dan pada tahun ini di Provinsi Riau.

Program strategis lainnya yaitu akan mem-bangun Embarkasi Haji di Provinsi Riau yaitu di Pekanbaru, dengan terbangunnya Embarkasi Haji ini diharapkan para Jamaah Calon Haji Provinsi Riau tidak perlu lagi ke Batam untuk menuju Arab Saudi cukup dari Pekanbaru untuk mengurangi biaya domestik yang lumayan banyak.

Selanjutnya program pemberdayaan zakat pada saat ini juga merupakan program prioritas dalam rangka mengurangi kemiskinan, potensi zakat di Provinsi Riau cukup menjanjikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat lemah. Den-gan demikian masyarakat agar menyalurkan ZIS kepada yang berhak menerimanya melalui lembaga amil yang bertanggung jawab, jika hal ini kita lakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan maka manfaatnya akan sangat besar bagi kaum dhu’afa. (az)

Page 37: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

Rokan Hulu

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 37

Kakankemenag Terpilih Menjadi Ketua LPTQ Rohul

MTQ Bangun Purba Paling Meriah, Rambah Hilir Juara Umum

DINAMIS- Kakankemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, terpilih menjadi Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Tingkat Provinsi Riau menggantikan Bisman B SSI MM, se-bagaimana ditetapkan dalam Kepu-tusan Bupati Rohul Nomor Kpts.400/Setda/110/2013 tentang Penetapan Pengurus LPTQ Kab Rohul.

Penetapan tersebut bersamaan dengan pen-etapan pengurus secara lengkap, yang meliputi Wakil Ketua I Drs H Zulkifl i Syarif MPdI, Wakil Ketua II HA Rahman Jailani SAg, Wakil Ketua III H Fathanalia Putra SSos MSi, Sekretaris H Rusli SAg, Sekretaris I H Anizar SAg, Sekretaris II Sopian Hadi SHum, Sekretaris III Damrah SSos,

Bendahara Devi Noviyanti SE, Wakil Bendahara Yuhendra SE.

Kepengurusan LPTQ dibantu oleh Ketua Bi-dang Pembinaan dan Pelatihan Drs H Syahruddin MSy beserta 10 orang anggota, Ketua Bidang Perhakiman H Ahadin dibantu 10 orang anggota, dan Ketua Bidang Informasi dan Humas Irwandi SSos dibantu 10 orang anggota.

Bupati Rohul Drs H Achmad MSi mengharap-kan agar pengurus LPTQ Kab Rohul yang baru ini dapat melaksanakan tugas-tugas LPTQ dengan baik dan sungguh-sungguh, yakni menyeleng-garakan pembinaan dan pelatihan pada bidang tilawah, pemahaman, penghayatan, dan penga-malan isi kandungan Alqur’an untuk masyarakat Islam Kab Rohul.

H Achmad juga mengamanatkan secara khusus untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada qari’-qari’ah, hafi zh/ah, Khaththath/ah, yang

menjadi utusan Kab Rohul mengikuti MTQ XXXII Prov Riau 2013 di Rokan Hulu. “Saya berharap kafi lah Rohul dapat mengukir prestasi terbaik dalam MTQ Prov Riau 2013 dimana Rokan Hulu sebagai tuan rumah,” tegas Achmad yang menyatakan diri maju menuju Riau I tahun 2013 ini.

Ahmad Supardi Hasibuan selaku Ketua Harian menyatakan akan bekerja keras bersama dengan pengurus LPTQ lainnya mengemban tugas yang diamanahkan oleh Bupati Rohul ini. Dirinya akan segera melakukan konsolidasi pen-gurus, menetapkan langkah-langkah taktis dan strategis, serta jadwal pembinaan dan pelatihan untuk mencapai target tersebut.

“Saya yakin dan percaya, berkat kerjasama dan keuletan serta tekad membara pengurus lainnya, harapan Bupati Rohul dimaksud, insya Allah dapat diwujudkan,” tegas Ahmad Supardi yang juga Kakan Kemenag Rohul ini. (ash)

DINAMIS-Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XIII Tingkat Kabu-paten Rokan Hulu, yang dimulai 26 Februari s/d 2 Maret 2013, usai sudah dilaksanakan dan telah ditu-tup secara resmi oleh Wakil Bupati Rohul, Ir H Hafi th Syukri MM, Sabtu (2/3) pukul 20.00 WIB, bertempat di lapangan Pemuda Desa Tangun Kec Bangun Purba.

Hadir dalam upacara penutupan tersebut Kakankemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, Ketua MUI Drs H Hasbi Abduh MAg, beberapa anggota DPRD Rohul, Asisten II H Syaiful Bahri SSos MSi, para Kepala Badan/Dinas/Kantor di lingkungan Pemkab Rohul, DANRA-MIL Rambah, Kapolsek Rambah, Camat se Rohul, Kepala KUA se Rohul, dan 6000 umat Islam Bangun Purba dan sekitarnya.

Wakil Bupati dalam sambutan pengarahannya menyatakan, bahwa selama 13 kali perhelatan MTQ Ting-kat Kabupaten di Rokan Hulu, MTQ di Kec Bangun Purba adalah yang paling meriah, semarak, dan paling banyak dikunjungi oleh masyarakat, ditambah dengan banyaknya stand para pedagang, yang secara khusus datang berjualan di arena MTQ.

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepa-da Camat dan Masyarakat Bangun Purba yang telah dapat melak-sanakan event MTQ ini dengan sangat meriah dan masyarakat telah dapat menghadiri setiap perlombaan cabang MTQ dengan penuh antu-sias,” tegas Hafi th Syukri.

Hafi th Syukuri lebih lanjut men-

yatakan, hasil kejuaraan MTQ tahun ini mengalami kejutan cukup besar, biasanya dimenangi oleh Kec Ram-bah, apalagi telah meraih piala tetap pada tahun lalu. Namun berdasar-kan hasil kejuaraan, sesuai yang dibacakan oleh Ketua Dewan Hakim yang juga Kakankemenag Rohul, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, keluar sebagai Juara Umum adalah kafi lah Kec Rambah Hilir. Sedangkan juara Umum II adalah kafi lah Kec Tambusai Utara dan dis-usul sebagai juara umum III adalah kafi lah Kec Bonai Darussalam.

Kafilah Rambah Hilir meraih total nilai 34 dengan meraih 5 juara I, 2 juara II, dan 3 juara III. Tambusai Utara meraih total nilai 33 dengan meraih 3 juara I, 5 juara II, 3 juara III. Sedangkan Bonai Darussalam meraih total nilai 32 dengan meraih, 5 juara I, 2 juara II, dan 1 juara III. Pada pusaran tiga besar ini terjadi

persaingan sangat ketat, tegas Kakan Kemenag Rohul.

Kakankemenag Rohul men-yatakan bahwa Qiblat MTQ tahun ini mengalami pergeseran, yang semula Kec Rambah dan saat ini beralih ke Kec Rambah Hilir, disusul Tambusai Utara, lalu kemudian Kec Bonai Darussalam.

“Harapan kita kedepan terjadi persaingan positif dalam kerangka fastabiqul khairat menuju masyar-akat Rokan Hulu Gemar mengaji dan menghafal Alqur’an,” tegasnya.

Untuk itu, Ahmad Supardi Hasibuan mengharapkan agar suksesnya pelaksanaan MTQ ini, harus dibarengi dengan melekatnya Alqur’an bagi umat Islam. Bila hal ini dapat dilakukan, berarti umat Islam telah dapat memetik hikmah terbesar dari MTQ itu sendiri.

Untuk itu pula beliau berharap agar umat Islam Bangun Purba

dan Rokan Hulu, setelah selesain-ya pelaksanaan MTQ ini, dapat menjadikan start awal dimulainya 6 gerakan penting terkait dengan Alqur’an.

Pertama, Gerakan belajar baca tulis huruf Alqur’an, dengan menghidupkan kembali pengajian tradisional di rumah-rumah ustaz/ah setiap malam, khususnya antara magrib dengan isya.

Kedua, gerakan membaca Alqur’an, baik di masjid maupun di rumah-rumah setiap umat Islam. Ketiga, gerakan menghafal Alqur’an. Keempat, gerakan memahami isi kandungan Alqur’an. Kelima, ger-akan mengamalkan Alqur’an. Dan Keenam, gerakan mengajarkan Alqur’an.

Jika hal ini dapat dilakukan, itu berarti bahwa umat Islam Bangun Purba dan Rokan Hulu, telah dapat memetik hikmah penting dan ter-besar dari pelaksanaan MTQ yang menelan tenaga, pikiran, dan biaya yang cukup besar itu, tegasnya.

Ketika ditanya tentang siapa tuan rumah MTQ XIV Kab Rohul tahun 2014, Kakan Kemenag men-yatakan bahwa sesuai giliran adalah Bonai Darussalam atau Pendalian IV Koto, namun hal ini akan dilaporkan kepada Bupati Rohul Drs H Achmad MSi, sebab ada wacana pasca MTQ Provinsi Riau di Rohul Tahun 2013, MTQ Kab Rohul dilaksanakan di purna MTQ Provinsi Riau di kom-pleks Masjid Agung Madani Islamic Centre Pasir Pengaraian. Putusan akhir tetap ada pada pak Bupati, tegas Ahmad Supardi. (ash)

Page 38: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

38 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Lintas Kemenag Siak

Bupati dan Kemenag Riau Buka MTQ Siak ke XIII

Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Riau Lakukan Pembinaan di SiakDINAMIS- Dalam rangka meningkatkan

pelayanan haji khususnya bagi jamaah di Ka-bupaten Siak Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Riau Drs HM Aziz MA MM melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Siak dengan di dampingi Kepala Seksi Pen-daftaran dan Dokumen H Defi zon SKom dan Kepala Seksi Pembinaan Jamaah dan Petugas Drs H Asril serta Hj Musalamah dan H Murdani.

Kunjungan kerja ini merupakan bentuk pembinaan kepada Petugas Haji Kantor Kemenag Siak dan para KUA Kecamatan se Kabupaten Siak yang memiliki jamaah dan yang melakukan pembinaan para Calon jamaah nantinya di tingkat kecamatan. Dihadiri oleh 14 Kepala KUA se Kabupaten Siak serta Staff pengelola Siskohat online Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Haji Kemenag Siak.

Dalam arahannya Drs HM Aziz MA MM didampingi Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Haji Kantor Kementerian Agama kabupaten Siak H Muhyaruddin menyampaikan bahwa pelayanan penyelenggaran Ibadah Haji diharapkan dilak-sanakan sesuai Standar Operasioan Prosedur sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Agama RI Nomor 14 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler.

Dalam peraturan tersebut sudah jelas ta-hapan-tahapan yang dilalui dalam memberikan pelayanan penyelenggaraan Ibadah Haji meliputi Syarat dan Prosuder Pendaftaran Haji, Kuota haji, Bimbingan Ibadah Haji, PPIH, Petugas yang menyertai Jemaah, Pelayanan Dokumen dan Identitas Haji, Pelayanan Transportasi Jemaah Haji, Pelayanan Akomodasi dan Konsumsi Haji, Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Jemaah

Haji, Perlindungan Jemaah dan Petugas Haji dan Koordinasi Penyelenggara Ibadah Haji.

Selajutnya Aziz beserta rombongan berk-esempatan meninjau Ruangan Siskohat online Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Haji Kemenag Siak. Beliau berpesan dan menga-jak kerjasama semua pihak agar pelayanan penyelenggaraan Haji semakin meningkat dan memberikan kepuasan bagi jemaah.

“Jadikan semangat kita memberikan pelayanan sebagai Ibadah. Untuk petugas haji khususnya operator siskohat kabid meng-himbau untuk merawat peralatan siskohat yang ada, selain itu operator siskohat juga diminta mentransferkan ilmunya kepada rekan kerjanya, sehingga jika ada petugas haji yang berhalangan hadir tidak mengganggu proses pendaftara,” ujarnya. (andi)

DINAMIS- Pelaksanaan MTQ XIII Kabupaten Siak digelar dan resmi dibuka langsung oleh Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi bertempat di Desa Bunga Raya, Kecamatan Bun-ga Raya, dengan diikuti kontingen dari seluruh Kecamatan di Kabupat-en Siak.

Acara MTQ dibuka dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Dra H Rahma-wati MAg sebagai Qariah Internasional

undangan dari Jakarta. Turut hadir dalam kesempatan tersebut

Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi, segenap jajaran muspida, Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi MA,Kepala Kemenag Siak H Muhklis SHI, Anggota DPRD Kabupaten Siak, Para Tokoh Tapak Tilas Pejuang dari Riau serta undangan dari Tokoh Agama, Pengurus MUI, Pengurus LPTQ dan tokoh masyarakat lainnya.

Dalam laporan Panitia yang disampaikan oleh Dicky Syofyan, SSTP selaku Camat Bunga Raya menyampaikan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran MTQ Kabupaten Siak di Kecamatan Bunga Raya.

Kemudian Dicky Syofyan SSTP men-yampaikan tema yang diambil dalam MTQ kecamatan Siak kali ini adalah dengan MTQ ke XIII Kabupaten Siak tahun 2013 kita gali potensi minat dan bakat menuju generasi qur’ani yang unggul, cerdas, agamis dan berakhlakul karimah, cabang-cabang yang diperlombakan meliputi Tilawah Qur’an, Hifzil Qur’an, Tafsir Qur’an, Khattil Qur’an, Syahril Qur’an, Fahmil Qur’an,M2IQ serta Albarzanji dan Marhaban.

Dalam kesempatan ini Kepala Kemenag Riau menjelaskan tentang dukungan Kementerian

Agama khususnya Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau mensukseskan peraturan Gubenur Riau nomor 35 Tahun 2012 tentang Gera-kan Masyarakat Maghrib Mengaji di Provinsi Riau,.

Kakanwil juga menjelaskan bahwa seka-rang yang sedang digesa adalah pembangunan MAN Insan Cendikia di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak yang nantinya menjadi suatu kebanggan bagi Provinsi Riau khususnya Kabupaten Siak.

Program penting ini terwujud berkat ker-jasama dari Pemerintah Daerah Kabupaten Siak dan Masyarakat Kabupaten Siak, sudah tentu Kementerian Agama melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau siap men-dukung program ini.

Ini sejalan dengan cita-cita kita bersama mewujudkan masyarakat yang Agamis serta termasuk melalui pelaksanaan MTQ saat ini yang kali ini cukup meriah bahkan bisa diband-ingkan setara dengan pelaksanaan MTQ Ting-kat Provinsi Riau” Ujar beliau penuh semangat.

Bupati Siak dalam sambutannya mengata-kan bahwa pelaksanaan MTQ ini sangat pent-ing, tidak hanya sekedar perlombaan saja, tetapi juga menjadi pundi penegakan syariat Islam.

“Al-quran merupakan pedoman hidup bagi kita, tidak hanya membacanya namun kita juga perlu memaknai isinya. Dengan pelaksanaan MTQ ini,” ucapnya.

Selain itu dengan pelaksanaan MTQ XIII ini juga dapat menjadi ajang persiapan kontingen siak nantinya menghadapi MTQ Provinsi yang diagendakan dilaksanakan di Kabupaten Rohul.”

Acara dilanjutkan dengan penyerahan piala bergilir MTQ Kabupaten Siak dari Camat Siak selaku Pemenang MTQ tahun sebelumnya kepada Bupati Siak dan selanjutnya diserah-kan kepada Camat Bunga Raya selaku Ketua Panitia MTQ XIII Kabupaten Siak. Dan seremoni Pembukaan di tutup dengan penampilan kreatif-itas dari pemuda-pemudi Kabupaten Siak tanpa Pesta Kembang Api sesuai nasehat dari Alim Ulama Kabupaten Siak. (andi)

Page 39: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013 39

Page 40: PPONDOK PESANTRENONDOK PESANTREN AAS ... - riau…riau.kemenag.go.id/file/file/MAJALAHDINAMIS/oigc1384155910.pdf“Humas” adalah satu kata yang cukup banyak dikenal dan didengar

40 EDISI 87 TAHUN VIII MARET 2013

Potret