ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · lkpj gubernur aceh tahun 2009 i kata pengantar assalamualaikum wr....

313

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia
Page 2: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia Nya

lah kami telah selesai menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur

Aceh tahun 2009. Kewajiban penyampaian ini sesuai dengan pasal 42 ayat (1) huruf f

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, dan pasal 16 dan Pasal

17 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.

Penyampaian LKPJ ini merupakan kewajiban Pemerintah Aceh dalam

menginformasikan implementasi dari Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA) Tahun 2009

sebagai penjabaran dari RPJM Aceh. LKPJ 2009 juga menjadi gambaran realisasi

program/kegiatan kerja pada tahun yang bersangkutan, yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja

Perangkat Aceh (SKPA) dan instansi vertikal di daerah selama tahun 2009, terdiri atas

pelaksanaan urusan wajib, urusan pilihan, dan urusan wajib lainnya.

Maka pada pada kesempatan ini kami atas nama Pemerintah Aceh menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan anggota DPRA

atas kerjasamanya selama ini. Kepada Satuan Kerja Perangkat Aceh, instansi vertikal dan

pemerintah kabupaten/kota se Aceh yang telah memberikan konstribusi, mulai dari tahapan

perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai selesainya penyusunan laporan ini, kami juga

menyampaikan terima kasih. Di samping itu kami juga menyampaikan apresiasi dan

penghargaan kepada seluruh komponen masyarakat Aceh atas dukungan dan partisipasinya

dalam penyelenggaraan Pemerintahan Aceh selama Tahun 2009, sehingga memberi spirit bagi

gubernur dan seluruh jajaran dalam memimpin serta melaksanakan roda pemerintahan.

Kami berharap kiranya laporan ini dapat menjadi katalisator sinergisitas dan

hubungan koherensi antara Gubernur Aceh dengan DPRA dalam pelaksanaan pemerintahan

di daerah. Kita berharap agar ke depan kerjasama senantiasa terbuka ke arah yang lebih baik,

sehingga muncul pula gagasan dan ide baru untuk penyempurnaan tata hubungan kemitraan

antara legislatif dan eksekutif, sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem pemerintahan sesuai

dengan amanat UU Nomor 11 tahun 2006. Hal itu menjadi penting, karena hannya dengan

baiknya hubungan dan kemitraan antara dua lembaga ini, semua program pembangunan

dapat terlaksana dengan baik, yang pada gilirannya tekad kita untuk memperbaiki dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh akan terlaksana dengan baik.

Tentu saja apa kita perbuat tidaklah sempurna sebagaimana yang telah direncanakan,

karena hanya Allah SWT pemilik kesempurnaan itu. Maka, dalam posisi kita sebagai

Page 3: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

ii

makhluk, senantiasalah kita berserah diri kepada Allah SWT, semoga mendapat taufiq dan

hidayah Nya serta manfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Billahi taufiq wal hidayah,

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Banda Aceh, 15 Maret 2010

GUBERNUR ACEH

IRWANDI YUSUF

Page 4: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................

A. DASAR HUKUM ...........................................................................................................

B. GAMBARAN UMUM DAERAH ..................................................................................

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH ...................................................

A. VISI DAN MISI ..............................................................................................................

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH ......................................................

C. PRIORITAS DAERAH ..................................................................................................

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ..............

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH ..............................................................

B. PENGELOLAAN BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH .................................

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH ..............

A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN .............................................................

B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN .........................................................

BAB V PENELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ............................................

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA .............................................................

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN ...........................................................

BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN .....................

A. KERJASAMA ANTAR DAERAH ................................................................................

B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA ................................................

C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH ...............................

D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH ..............................................................................

E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA .......................................

F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS .....................................................................

G. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM ...............

BAB VII PENUTUP ..........................................................................................................

24

7

Page 5: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

1

BAB I

PENDAHULUAN

I. DASAR HUKUM

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh memberikan

kewenangan yang sangat luas kepada Pemerintahan Aceh untuk mengatur dan mengurus

urusan pemerintahan dalam semua sektor publik kecuali urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan pemerintah. Kewenangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh harus

dilaporkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Pasal 42 ayat (1) huruf f

menegaskan salah satu tugas dan wewenang gubernur adalah: “memberikan laporan

keterangan pertanggungjawaban mengenai penyelenggaraan pemerintahan kepada DPRA”.

Penyelenggaraan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban mengenai

penyelenggaraan Pemerintahan dilaksanakan Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah

Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada

Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

kepada Masyarakat. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) disusun berdasarkan

Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA) yang merupakan penjabaran tahunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan berpedoman pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), dan disampaikan kepada DPRD paling

lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Oleh karena itu LKPJ Gubernur Aceh

tahun 2009 ini didasarkan pada RKPA tahun 2009 yang telah ditetapkan dengan Peraturan

Gubernur Aceh Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA)

Tahun 2009.

Dasar hukum penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Gubernur Aceh Tahun 2009 ini adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi

Atjeh dan Perubahan Peraturan Propinsi Sumatera Utara;

2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi

Daerah Istimewa Aceh;

4. Undang-Undang 37 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang Nomor 2 tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas Sabang menjadi Undang-Undang;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan dan

tanggungjawab Keuangan Negara;

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

Page 6: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

2

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan

Daerah;

11. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;

12. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Menengah Tahun 2005-2025;

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001 tentang perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan

Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang

Negara/Daerah;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;

22. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan

Daerah;

23. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah;

24. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

25. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

27. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;

28. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah;

29. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional 2004-2009;

Page 7: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

3

30. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun

2009;

31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

32. Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban

dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan

Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja.

33. Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 4 Tahun 2002 tentang Dana

Perimbangan antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota.

34. Qanun Aceh Nomor 1 tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Aceh.

35. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 21 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 2007-2012;

36. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 36 Tahun 2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Aceh (RKPA) Tahun 2009.

II. GAMBARAN UMUM DAERAH

1. Kondisi Georafis Daerah

Secara Geografis Aceh terletak di ujung barat laut Sumatera, yaitu pada posisi 20–6

0

lintang utara dan 950–98

0 Bujur Timur. Posisi tersebut sangat strategis sebagai pintu

gerbang lalu lintas perdagangan dan kebudayaan yang menghubungkan belahan dunia

timur dan barat. Aceh beribukota Banda Aceh dan memiliki luas wilayah 58.375,63

Km2 (12,26 % dari luas pulau Sumatera), dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah utara dengan Selat Malaka,

- Sebelah selatan dengan Provinsi Sumatera Utara,

- Sebelah barat dengan Samudera Indonesia, dan

- Sebelah timur dengan Selat Malaka.

Sampai dengan Desember 2009 Aceh dibagi atas 18 Kabupaten dan 5 Kota, yang

terdiri dari 276 kecamatan, 755 mukim dan 6408 gampong. Topografi Aceh diketahui

sekitar 47,58 % wilayah merupakan daerah yang bergunung, datar 24,63%, 10,25 %

merupakan wilayah yang berbukit, 10,55% wilayah berombak dan selebihnya wilayah

bergelombang. Keterangan tersebut menurut klasifikasi slope (kelerengan), yaitu < 2%

datar, 2-8% berombak, 8-15 bergelombang, 15-25 % berbukit dan > 25% bergunung.

Adapun luas daratan Aceh menurut penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 1

Luas Daratan Aceh Menurut Penggunaan Lahan

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase 1 2 3 4

1 Perkampungan 117,582 2,01

2 Industri 3,928 0,07

3 Pertambangan 115,049 1,97

Page 8: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

4

4 Persawahan 311,849 5,34

5 Pertanian tanah kering semusim 137,665 2,36

6 Kebun 305,591 5,23

7 Perkebunan

- Perkebunan Besar

- Perkebunan Kecil

691,050

51,461

11,84

0,88

8 Padang

(padang Rumput, alang-alang,

semak)

229,726

3,94

9 Hutan (Lebat,belukar,sejenis) 3,523,925 60,37

10 Perairan Darat

(Kolam air tawar, tambak,

Penggaraman, waduk, danau,

rawa)

204,292

3,50

11 Tanah terbuka (tandus, rusak, land

clearing)

44,439 0,76

12 Lain-lain 101.006 1,73

Jumlah 5.837.563 100

Sumber : Badan Pertanahan Nasional Aceh (2008)

2. Gambaran Umum Demografis

Jumlah penduduk Aceh berdasarkan proyeksi tahun 2009 adalah sebesar 4.678.226

jiwa. Kabupaten/Kota yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Kabupaten

Aceh Utara yaitu 539.344 jiwa dan yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah

Kota Sabang yaitu 36.558 jiwa.

Tingkat kepadatan penduduk di Aceh bervariasi, Kota Banda Aceh memiliki tingkat

kepadatan tertinggi yaitu 3.459 jiwa/km2, sedangkan Kabupaten Gayo Lues memiliki

kepadatan penduduk terendah yaitu 13 jiwa/km2. Secara rinci tingkat kepadatan

penduduk Aceh dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Aceh

No Kabupaten/Kota Luas Wilayah

(Km2) *)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)*)

Kepadatan

(Jiwa/Km)

1 2 3 4 5

1 Simeulue 2.051,48 86.056 40

2 Aceh Singkil 2.597,00 110.653 39

3 Aceh Selatan 3.851,69 207.715 56

4 Aceh Tenggara 4.189,26 184.706 42

5 Aceh Timur 6.040,60 393.792 56

6 Aceh Tengah 4.315,14 192.201 44

7 Aceh Barat 2.927,95 174.415 54

8 Aceh Besar 2.969,00 333.035 105

9 Pidie 2.856,52 427.525 135

Page 9: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

5

10 Bireuen 1.901,22 397.580 189

11 Aceh Utara 3.236,86 539.344 165

12 Aceh Barat Daya 2.334,01 126.477 53

13 Gayo Lues 5.719,57 78.968 13

14 Aceh Tamiang 1.939,72 262.860 125

15 Nagan Raya 3.928,00 144.435 32

16 Aceh Jaya 3.817,00 83.043 22

17 Bener Meriah 1.457,34 124.845 79

18 Pidie Jaya 574,44 142.873 236

19 Banda Aceh 61,36 211.467 3.459

20 Sabang 153 36.558 191

21 Langsa 262,41 173.959 535

22 Lhokseumawe 181,06 172.941 879

23 Sabulussalam 1.011,00 72.778 66

Jumlah 58.375,63 4.678.226 75

Sumber : * Kantor Gubernur Aceh

3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Daerah

Secara geografis, Aceh memiliki posisi letak yang sangat strategis yaitu

dipintu gerbang Selat Malaka yang merupakan jalur lintas perdagangan laut

internasional terpadat kedua di dunia. Posisi Aceh juga sangat dekat dengan

negara Malaysia, Thailand, India, dan negara-negara Timur Tengah. Oleh

karena itu Aceh dari aspek ekonomi memiliki keuntungan komparatif letak,

karena mudah membuka akses perdagangan internasional secara langsung.

Disamping itu, Aceh juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat

potensial dan beragam. Luas areal daratan Aceh adalah 55.390 km2, dengan

panjang garis pantai sekitar 1.660 km serta luas perairan lautnya sekitar 295.370

km2,

terdiri dari perairan teritorial dan perairan kepulauan seluas 56.563 km2

dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 238.807 km2

dengan jumlah pulau sebanyak

180 buah.

Berdasarkan sumber daya alam yang dimilikinya serta tinjauan dukungan

aspek topografi dan agroklimat, ada beberapa sektor yang dapat dijadikan

unggulan diantaranya sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,

pertambangan, dan pariwisata. Saat ini di sektor pertanian dan perkebunan ada

beberapa komoditi yang menjadi unggulan daerah diantaranya padi, kedelai,

kacang tanah, kopi, kakao, nilam, kelapa sawit, kelapa, karet dan pinang. Di sektor

Perikanan komoditi yang menjadi unggulan adalah kerapu, bandeng, Udang,

lobster, dan kelompok ikan pelagis seperti tuna, tongkol, cakalang, kembung,

selar, tenggiri dan layang, Sedangkan di sektor pariwisata, wisata bahari sangat

potensial untuk dikembangkan dimasa yang akan datang, demikian pula di sektor

pertambangan masih banyak jenis-jenis bahan tambang yang belum dieksplorasi

secara optimal.

Page 10: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

6

Perkembangan luas panen areal komoditi pertanian tanaman pangan dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3

Perkembangan Produksi Tanaman Pangan menurut Komoditi Aceh

Tahun 2007–2009

No Komoditi Produksi (Ton)

Perkembangan

2008 – 2009*

2007 2008 2009*)

(%)

1 Padi 1.533.369 1.402.288 1.504.982 7,32

2 Jagung 125.155 112.894 138.151 22,37

3 Kedelai 19.029 43.885 68.720 56,59

4 Kacang Tanah 7.971 6.322 5.210 -17,59

5 Kacang Hijau 3.365 1.777 1.409 -20,71

6 Ubi Kayu 41.558 38.402 51.065 32,97

7 Ubi Jalar 15.188 13.172 12.848 -2,46

Sumber: BPS Aceh Tahun 2009.

* Angka Ramalan III/2009

Sektor perkebunan memiliki luas areal mencapai 200.680 Ha. Kelapa Sawit

masih mendominasi luas areal perkebunan di Aceh, yakni 173.370 Ha yang

diikuti oleh Karet 23.590 Ha, kakao 3.674 Ha, Kemiri 21 Ha serta Kopi 25 Ha.

Produksi berbagai komoditi perkebunan di Aceh, kelapa sawit masih merupakan

yang tertinggi diantara komoditi perkebunan lainnya yaitu sebesar 670.492 ton,

dan produksi minyak sawit sebesar 286.452 ton minyak serta inti sawit sebesar

129.412 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini :

Tabel 4

Rekapitulasi Luas Areal dan Produksi Komoditi Perkebunan Besar Aceh

No. Komoditi Produksi Jumlah

(Ha)

Produksi

(Ton)

Ket TBM TM TR

1 Karet 1.635 20.774 1.181 23.590 7.031

2 kelapa Sawit 31.717 127.677 13.976 173.370 286.452

129.412

Minyak

Inti

3 Kakao 1.569 1.998 107 3.674 1.598

4 Kemiri - 21 - 21 -

7 Kopi - - 25 25 -

Jumlah 34.921 150.470 15.289 200.680 424.493

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh

* (Hasil Validasi Data 02 Juli 2009)

Keterangan:

TBM = Tanaman Belum Menghasilkan

TM = Tanaman Menghasilkan

TR = Tanaman Rusak

Page 11: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

7

Tabel 5

Rekapitulasi Perkembangan Areal dan Produksi Komoditi

Perkebunan Rakyat

No. Komoditi Produksi Jumlah

(Ha)

Produksi

(Ton)

Rata-Rata

Produktivitas

(Kg/Ha)

Jumlah

Petani

(KK) Ket

TBM TM TR

NASIONAL

1 Karet 16.004 70.256 18.517 104.777 61.580 877 87.066

2 Kelapa Dalam

9.075 76.981 15.941 101.996 52.325 680 141.980

3 Kepala Hibryda

53 2.819 888 3.760 2.107 747 7.656

4 Kelapa Sawit 30.770 70.372 12.592 113.734 670.492 9.528 69.924

5 Kopi:

Robusta Arabica

10.847

73.064 27.943 111.855 47.811 654 108.394

6 Kakao 32.283 32.612 5.978 70.873 25.697 788 100.194

7 Cengkeh 2.507 6.820 12.860 22.187 1.949 286 22.885

8 Lada 322 478 174 974 182 381 2.262

9 Jambu Mete - 14 51 65 5 357 310

10 Tebu 4.018 2.381 8 6.407 16.423 6.897 7.746

11 Tembakau 425 404 - 829 215 532 1.361

DAERAH

1 Pala 8.524 7.380 2.325 18.230 4.495 609 24.291

2 Pinang 8.794 25.273 1.917 35.984 14.982 539 65.413

3 Kapuk/ Randu

206 1.940 426 2.571 1.162 599 9.092

4 Kemiri 878 12.311 515 13.704 11.304 918 15.029

5 Sagu 3.066 5.336 1.329 9.730 2.851 534 22.493

6 Aren 377 1.829 292 2.498 740 404 7.563

7 Cassiavera 367 819 62 1.248 671 819 3.262

8 Gambir 35 155 24 214 66 424 311

9 Nilam 1.228 1.943 34 3.205 156 80 9.475

10 Serewangi 2 - - 2 - - 13

11 Jarak 284 2 17 303 20 10.000 422

12 Kunyit 165 590 17 772 2.001 3.395 3.408

13 Jahe 191 227 15 433 2.257 9.942 3.724

Jumlah 130.420 394.007 101.923 626.350 919.490 50.045 714.274

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten/kota

(Hasil Validasi Data 02 Juli 2009) Keterangan:

TBM = Tanaman Belum Menghasilkan

TM = Tanaman Menghasilkan TR = Tanaman Rusak

Page 12: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

8

Disektor perikanan secara keseluruhan pertumbuhan rata-rata produksi

perikanan selama 2004-2008 adalah sebesar 3,99% dengan perincian

pertumbuhan tahunan produksi perikanan tangkap sebesar 5,91% dan perikanan

budidaya sebesar -1,33%. Produksi perikanan tangkap umumnya didominasi oleh

kelompok ikan pelagis seperti tuna, tongkol, kembung, cakalang, selar, tenggiri

dan layang. Kelompok udang dan bandeng memberi sumbangan terbesar dari

subsektor budidaya perikanan.

Tabel 5

Produksi Perikanan di Aceh Tahun 2006-2008

No

Klasifikasi Jumlah Produksi (Ton)

2006 2007 2008*

1. Perikanan Tangkap 124.964,1 129.730,9 112.661,8

2. Perikanan Budidaya 32.265,0 35.665,7 32,264,9

Total 157.229,1 165.396,6 144.926,7

Pertumbuhan (%) 45,57 5,20 -12,38

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, 2008

Angka untuk tahun 2009 belum di keluarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan

b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB (tiga tahun terakhir)

Salah satu indikator ekonomi makro yang dapat mencerminkan

perkembangan ekonomi daerah secara keseluruhan adalah perkembangan

PDRB/pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan pengukuran terhadap kenaikan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) baik dengan migas maupun tanpa migas atas

dasar harga konstan pada tahun 2000, bahwa pertumbuhan ekonomi Aceh selama

tiga tahun terakhir (2007-2009) mengalami penurunan seperti yang terlihat pada

Tabel 6. Pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Aceh mengalami penurunan

sebesar -2,36 persen, tahun 2008 dan 2009 juga mengalami pertumbuhan negatif

yakni masing-masing sebesar -5,27 persen dan -5,58 persen Sedangkan

pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa migas pada tahun 2007 tumbuh sebesar 7,23

persen, pada tahun 2008 tumbuh 1,88 persen, serta tahun 2009 tumbuh sebesar

3,92 persen.

Menurunnya pertumbuhan ekonomi Aceh selama periode tersebut terutama

disebabkan oleh semakin menurunnya secara signifikan lifting migas Aceh

disamping akibat turunnya nilai ekspor Aceh pada tahun 2009 sebagai

konsekwensi turunnya harga beberapa komoditi di pasaran dunia termasuk minyak

dan gas bumi. Sebagaimana diketahui bahwa sampai dengan tahun 2009

kontribusi sektor migas masih dominan terhadap pembentukan PDRB Aceh,

sehingga penurunan volume dan nilai jual produksi dari sektor tersebut memberi

pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh secara

keseluruhan.

Akan tetapi, jika dicermati perkembangan pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa

migas selama tiga tahun terakhir, bahwa pertumbuhan sektor non migas tersebut

tetap mengalami pertumbuhan yang positif walaupun mengalami perlambatan

pada dua tahun terakhir ini. Pada tahun 2008 hampir semua subsektor nonmigas

Page 13: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

9

tumbuh lebih kecil terhadap tahun sebelumnya, termasuk subsektor pertanian yang

memegang peranan terpenting dalam pembentukan PDRB nonmigas Aceh.

Melambatnya pertumbuhan sektor nonmigas pada beberapa lapangan usaha

terutama pada tahun 2008, cenderung disebabkan oleh turunnya harga beberapa

komoditi ekspor seperti produk-produk pertanian. Disamping penyebab yang

disampaikan diatas, rendahnya realisasi anggaran belanja pemerintah pada tahun

2008 ditenggarai ikut memberi andil terhadap lambannya pertumbuhan beberapa

lapangan usaha sektor nonmigas seperti subsektor bangunan, jasa-jasa,

pengangkutan dan komunikasi, serta keuangan dan perbankan yang terkait dengan

kegiatan-kegiatan pembangunan pemerintah. Hal tersebut dapat terjadi karena

belanja pemerintah masih mendominasi pertumbuhan ekonomi di Aceh.

Sedangkan pada tahun 2009 perekonomian Aceh bergerak lebih cepat

dibanding tahun 2008. dari sembilan sektor ekonomi hanya sektor perdagangan,

hotel dan restoran yang tumbuh lebih kecil bila dibandingkan dengan pertumbuhan

tahun sebelumnya. Sebagaimana diketahui bahwa krisis ekonomi global yang

terjadi pada tahun 2009 telah memberi respon negatif terhadap harga beberapa

komoditi ekspor produk pertanian/perkebunan dipasaran dunia, terutama komoditi

dengan negara tujuan ekspor ke Amerika Serikat dan Asia.

Tabel 6

Pertumbuhan Ekonomi Aceh Menurut Sektor 2007-2009

(Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000)

No Sektor

Tahun

2007

(%)

2008*

(%)

2009**

(%)

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,62 0,81 3,09

2 Pertambangan dan Penggalian -21,10 -27,31 -49,24

3 Industri Pengolahan -10,10 -7,73 -6,06

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 23,70 12,73 27,07

5 Kontruksi (Bangunan) 13,93 -0,85 3,16

6 Perdag, Hotel dan Restoran 1,70 4,59 3,28

7 Transport dan Komunikasi 10,95 1,38 4,86

8 Keuangan dan Perbankan 6,02 5,16 9,61

9 Jasa-Jasa 14,30 1,21 4,68

Pertumbuhan Ekonomi dengan Migas -2,36 -5,27 -5,58

Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas 7,23 1,88 3,92

Sumber : Badan Pusat Statistik Aceh

* Angka Sementara

** Angka sangat sementara

Adapun nilai PDRB Aceh atas dasar harga berlaku sebagaimana yang

disajikan pada Tabel 7, bahwa dengan migas pada tahun 2007 adalah sebesar

Rp.71,09 triliun, tahun 2008 sebesar Rp. 73,53 triliun dan tahun 2009 sebesar Rp.

70,76 triliun. Sedangkan nilai PDRB Aceh tanpa migas pada tahun 2007 adalah

sebesar Rp.49,72 triliun, tahun 2008 sebesar Rp. 54,19 triliun, dan tahun 2009

sebesar Rp. 57,55 triliun.

Page 14: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

10

Tabel 7

Perkembangan Nilai PDRB Aceh Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)

Tahun 2000 selama periode 2007-2009

Tahun

Atas Dasar Harga Berlaku

(triliun rupiah)

Atas Dasar Harga Konstan

2000 (triliun rupiah)

Dengan Migas Tanpa Migas Dengan Migas Tanpa Migas

2007 71,09 49,72 35,98 26.02

2008* 73,53 54,19 34,09 32,18

2009** 70,76 57,55 26,51 27,55

Sumber BPS

*Angka sementara

** Angka sangat sementara

Page 15: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

10

BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

A. Visi

Terwujudnya perubahan yang fundamental di Aceh dalam segala sektor kehidupan

masyarakat Aceh dan pemerintahan, yang menjunjung tinggi asas transparansi dan

akuntabilitas bagi terbentuknya suatu pemerintahan Aceh yang bebas dari praktik korupsi

dan penyalahgunaan kekuasaan, sehingga pada tahun 2012 Aceh akan tumbuh menjadi

negeri makmur yang berkeadilan dan adil dalam kemakmuran.

Misi

a. Kepemimpinan yang aspiratif, inovatif, dan intuitif

1) Membangun suatu mekanisme kontrol yang ketat agar para pemimpin formal dari

level tertinggi sampai level yang terendah memperlihatkan keteladanan yang baik,

taat beragama, hidup sederhana, menegakkan keadilan, taat pada hukum, tidak

melakukan KKN dalam bentuk apapun, sehingga memberi contoh keteladanan bagi

masyarakat.

2) Pemimpin harus memiliki sikap inovatif dan intuitif yang tinggi dalam menciptakan

dan melaksanakan kebijakan agar selalu dalam koridor kepentingan rakyat.

Pemimpin dan pejabat negara adalah "Orang Besar", namun kebesarannya bukan

karena dia berpangkat tinggi, kaya raya atau berketurunan bangsawan tetapi karena

dia dengan setia telah menjadi pelayan rakyatnya.

b. Aparatur pemerintah yang bersih, kompeten dan berwibawa, bebas dari korupsi dan

penyalahgunaan kekuasaan

1) Memperbaiki kesejahteraan PNS/pejabat negara sebagai prioritas utama, melalui

pendapatan dan gaji yang layak.

2) Memberikan reward bagi PNS/pejabat negara yang berprestasi dan punishment

(sanksi/hukuman) bagi mereka yang melalaikan tugasnya.

3) Memperbaiki kembali sistem penerimaan PNS dimana akan dilakukan secara lebih

ketat sehigga diperoleh PNS yang berkualitas dan tidak mengandung unsur KKN.

c. Penegakan hukum

1) Pemerintah Aceh akan berusaha sekuat tenaga membantu agar pengadilan dapat

berfungsi sebagaimana mestinya. Walaupun bidang kehakiman menjadi wewenang

Pemerintah Indonesia, Pemerintah Aceh akan berusaha agar pejabat dan PNS yang

berdinas di Aceh dalam bidang penegakan hukum akan mendapat fasilitas yang sama

dengan pejabat dan PNS yang berada di bawah Pemerintah Aceh.

2) Pemerintah Aceh dengan bekerjasama dengan aparat penegak hukum akan

membangun mekanisme agar rakyat pencari keadilan dapat dan berani mengawasi

proses hukum yang terjadi di dalam dan di luar pengadilan dan mengawasi perilaku

para hakim serta aparat penegak hukum lainnya.

d. Pengembangan sumberdaya manusia

1) Pendidikan akan dijadikan sebagai media pemerataan kesempatan untuk berkembang

(mobilitas vertikal) bagi semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat lapisan

bawah.

Page 16: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

11

2) Kualitas dan mutu sekolah di seluruh Aceh akan ditingkatkan baik kualitas fisik

bangunannya maupun kualitas para pendidik terutama administrasinya.

3) Pemerintah Aceh akan memberikan subsidi untuk universitas-universitas atau

perguruan tinggi di Aceh guna meningkatkan mutu sumberdaya manusia dan fasilitas

pendidikan (sarana penunjang).

4) Pemerintah Aceh akan mengusahakan pendidikan gratis minimal bagi murid sekolah

dasar (SD/MI) sampai dengan Sekolah Lanjutan Atas (SLTA/MA) Sekolah akan

dibersihkan dari pungutan yang membebani orang tua siswa.

5) Pemerintah Aceh juga mengupayakan sesuai dengan kemampuan ekonomi

Pemerintah Aceh pembebasan biaya pendidikan bagi semua anak yatim korban

konflik dan korban tsunami sampai tamat Perguruan Tinggi (S1).

6) Pemerintah Aceh akan mengusahakan (sesuai kemampuan pemerintahan Aceh)

pembebasan uang kuliah atau sekurang-kurangnya akan dikembangkan sistem

subsidi yang adil untuk semua program studi S1 yang memenuhi criteria dan

kualifikasi tertentu.

7) Pemerintah Aceh akan meminta kepada institusi-institusi/lembaga pendidikan

pencetak tenaga pendidik untuk meningkatkan standar mutu penerimaan calon tenaga

pendidik dengan menaikkan rating kualifikasi penerimaan mahasiswa baru. Institusi

ini akan mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Aceh.

8) Institusi-institusi pendidikan agama seperti dayah akan mendapat perhatian serius

dari Pemerintah Aceh.

9) Pemerintah Aceh akan memberikan perhatian khusus dalam bentuk program-

program beasiswa secara luas untuk mahasiswa cerdas dan berprestasi untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dan S3 di universitas-universitas

terkemuka di luar negeri.

10) Dalam rangka pemerataan kesempatan pendidikan, Pemerintah Aceh akan

mengembangkan sistem subsidi/beasiswa kepada mereka yang secara ekonomi tidak

mampu namun memiliki keinginan dan kemampuan kecerdasan untuk melanjutkan

pendidikan.

11) Di daerah-daerah tertentu akan dikembangkan sekolah-sekolah kejuruan

(vocational).

12) Sekurang-kurangnya 30% APBD akan digunakan untuk pendidikan.

13) Pemerintah Aceh akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

14) Pemerintah Aceh bertekad akan memberantas penyakit-penyakit menular klasik

seperti Malaria, TBC, DBD, Lepra, dan sebagaimana.

15) Pemerintah Aceh akan memberikan pelayanan medis gratis bagi ibu hamil dan anak.

16) Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak dalam berbagai bidang khususnya

pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum, politik, adat istiadat dan agama.

e. Perekonomian

1) Membangun kembali infrastruktur perekonomian di seluruh Aceh sehingga akhirnya

seluruh teritorial Aceh dapat menjadi satu kesatuan politik dan satu kesatuan

ekonomi.

2) Pemerintah Aceh akan memperlakukan pelaku ekonomi sebagai partner

pembangunan.

3) Pemerintah Aceh akan memberikan perhatian serius pada pengembangan ekonomi

kerakyatan untuk mencapai keadilan di bidang ekonomi.

4) Pemerintah Aceh secara proaktif akan mengidentifikasi semua sumber ekonomi yang

berbiaya tinggi (high cost economy) untuk mengatasi dan mencari jalan keluarnya.

Page 17: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

12

5) Pemerintah Aceh akan mendorong bangkitnya kembali semangat kewirausahaan

rakyat Aceh seperti yang pernah kita saksikan pada periode tahun 1940-an sampai

dengan tahun 1980-an. Pengusaha Aceh harus dapat bangkit kembali menjadi

masyarakat ekonomi yang handal.

6) Perdagangan luar negeri, terutama dengan Malaysia, Singapura, Thailand, India, dan

lain-lain harus kembali digalakkan.

7) Produksi agrobisnis tradisional masyarakat harus memperoleh pasar yang layak,

yaitu dengan membuka pemasaran ke luar negeri.

8) Di setiap kabupaten akan dibangun kebun-kebun percobaan dan percontohan (pilot

project) agar rakyat dapat memperoleh penyuluhan dan dapat memperoleh bibit

unggul sesuai dengan kondisi alam di tempat itu.

9) Para mantan gerilyawan GAM dan korban konflik akan diperhatikan secara serius

untuk memperoleh kehidupan ekonomi yang layak melalui penyediaan modal dan

lapangan kerja yang memadai.

10) Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan

berkesadaran resiko bencana.

11) Keberhasilan transisi dari rehabilitasi dan rekonstruksi dampak tsunami.

f. Politik

1) Pemerintah Aceh akan berusaha sekuat tenaga agar seluruh Rakyat Aceh mendapat

perlakuan yang adil, baik dalam bidang politik dan hukum maupun dalam bidang

ekonomi, dengan memperhatikan potensi dan karakteristik masing-masing.

2) Kepala dan Wakil Kepala Pemerintahan di setiap level harus menjadi satu kesatuan

yang saling mengisi dengan pembagian tugas yang jelas. Sementara Bupati/Walikota

menjadi mandataris rakyat di daerahnya masing-masing.

3) Semua lembaga poilitik, lembaga adat, dan lembaga keagamaan harus menjalankan

kegiatannya berdasarkan fungsi masing-masing dan tidak boleh ada tumpang tindih

dalam hal fungsi dan wewenang.

4) Partai lokal harus menjadi sarana demokrasi yang menciptakan kestabilan politik,

kemandirian, dan kemakmuran bagi Rakyat Aceh.

g. Sumber Daya Alam

1) Penerimaan Pemerintah Aceh yang berasal dari bagi hasil kekayaan alam akan

digunakan secara adil, efisien, dan bertanggungjawab untuk kesejahteraan dan

kemakmuran seluruh Rakyat Aceh.

2) Pemerintah Aceh akan meninjau kembali Hak Pengelolaan Hutan (HPH). Jika

selama ini HPH hanya diberikan kepada pengusaha, maka dimasa mendatang,

Pemerintah Aceh akan menciptakan sistem pengelolaan hutan yang dikelola sendiri

oleh rakyat secara lestari, berkesinambungan dan bertanggung jawab untuk

kepentingah rakyat Aceh sendiri.

3) Pemerintah Aceh akan melarang dan membatasi penebangan hutan yang dilakukan

secara liar, kecuali untuk keperluan domestik rakyat yang dilakukan secara

terkontrol.

4) Pemerintah Aceh akan melakukan eksploitasi dan eksplorasi sumber kekayaan alam

lainnya, terutama pertambangan, dengan mempertimbangkan secara serius

kelestarian ekosistem.

h. Adat Istiadat, Kebudayaan, dan Olahraga

1) Pemerintah Aceh akan memberi perhatian lebih secara seksama dan mendukung

upaya-upaya untuk mengembangan adat istiadat dan budaya Aceh, antara lain

dengan mendorong rakyat untuk menghidupkan kembali pendidikan tatacara sopan-

Page 18: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

13

santun ke-Acehan dalam keluarga serta akan menyelenggarakan secara reguler

festival dan seni Aceh.

2) Pemerintah Aceh akan membangun sarana olahraga dan seni yang merata di seluruh

Aceh dan akan mendukung partisipasi Aceh dalam event olahraga dan seni secara

lokal, nasional, dan internasional.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Strategi pembangunan didasarkan pada kerangka analisis terhadap faktor lingkungan

strategis. Strategi yang demikian perlu dilakukan mengingat faktor strategis lingkungan

akan menentukan keberhasilan pelaksanaan visi dan misi yang ditetapkan. Keberadaan

faktor-faktor lingkungan strategis yang terdiri dari faktor lingkungan internal strategis dan

faktor lingkungan eksternal strategis akan merupakan kerangka dasar mengingat pada

faktor tersebut dapat ditemukan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan.

Analisis faktor lingkungan internal strategis dan faktor eksternal strategis mengisyaratkan

bahwa implementasi strategi yang tepat adalah terwujudnya peningkatan dan optimalisasi

setiap program dan kegiatan.

Strategi yang diterapkan untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Aceh tahun 2007-

2012 adalah :

a. Penguatan pemerintah, politik dan Hukum

b. Pemberdayaan ekonomi, kesempatan kerja dan pengentasan kemiskinan

c. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur investasi

d. Pembangunan pendidikan yang bermutu dan merata

e. Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas

f. Pembangunan agama, sosial dan budaya

g. Penanganan dan pengurangan resiko bencana

Arah kebijakan umum pemerintah Pemerintah Aceh selama jangka waktu 2007-2012

adalah sebagai berikut :

a. Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum

Arah kebijakan pembangunan dibidang pemerintahan, politik, dan hukum adalah

sebagai berikut :

1) Bidang Pemerintahan

Menciptakan aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa, professional dan

Islami;

Menciptakan kinerja aparatur yang baik;

Mereview struktur kelembagaan pemerintah daerah sesuai dengan potensi,

kewenangan dan kebutuhan;

Pembagian job description yang tepat dan terarah sesuai dengan kebutuhan;

Memanfaatkan sarana dan prasarana kerja yang berdaya guna dan berhasil guna;

Melakukan pengaturan yang tegas tentang batas kewenangan antara pemerintah

provinsi dan kabupaten/kota;

Melakukan upaya pro-aktif menfasilitasi penyelesaian masalah tata ruang dan

penataan batas wilayah administrasi bagi kabupaten/kota pemekaran;

Melakukan regulasi tentang pendelegasian kewenangan bupati/walikota kepada

camat, imuem mukim dan geuchik;

Melakukan pemetaan dan pemberian nama-nama pulau kecil dan terluar;

Melakukan toponomi pulau-pulau kecil dan terluar;

Melakukan penetapan batas wilayah administrasi, titik kordinat, dan penguasaan

wilayah secara ekonomi dan sosial budaya;

Page 19: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

14

Melakukan pembenahan struktur kelembagaan diklat;

Meningkatkan kapasitas SDM tenaga pengajar diklat;

Melakukan penyempurnaan materi dan kurikulum diklat;

Merevitalisasi baperjakat dalam penempatan dan penjenjangan karir aparatur;

Meningkatkan kualitas SDM;

Memberikan reward and punishment secara tepat dan tegas.

2) Bidang Politik

Terjaminnya kesatuan dan persatuan bangsa dalam kerangka NKRI;

Melakukan rekruitment kader politik yang bebas, adil dan islami;

Membangun wahana politik yang konstruktif melalui partai lokal;

Menciptakan keputusan politik yang memihak kepada kepentingan masyarakat;

Melaksanakan pendidikan politik yang sehat;

Memberikan penghargaan terhadap perbedaan pendapat dalam politik;

Membangun etika politik melalui rasa saling percaya dan menghargai

(sportifitas) di dalam kelompok masyarakat;

Merevitalisasi fungsi partai politik;

Memberikan motivasi kepada seluruh partai politik.

3) Bidang Hukum

Melakukan pengkajian yang mendalam terhadap pembangunan hukum Aceh;

Menyusun prioritas, arah, dan orientasi pembangunan hukum Aceh;

Melakukan penyusunan Prolega (Program Legislasi Aceh);

Mempercepat prakarsa penyusunan materi hukum sesuai dengan amanah UUPA;

Meningkatkan penguatan kapasitas aparat penegak hukum pada setiap level;

Memberikan dukungan sarana dan prasarana hukum;

Memberikan bantuan hukum dalam kasus prodeo;

Meningkatkan penyuluhan hukum kepada masyarakat;

Melakukan sosialisasi pelbagai macam peraturan perundang-undangan kepada

masyarakat;

Melakukan pemetaan/inventarisir kebijakan daerah kabupaten/kota yang

bertentangan dengan kepentingan umum dan ketentuan perundang-undangan

lebih tinggi;

Memberi arahan terhadap kebijakan daerah kabupaten/kota yang bertentangan

dengan kepentingan umum dan kepentingan lebih tinggi;

Meningkatkan kapasitas aparatur Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

Penyediaan sarana dan prasarana aparatur Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS).

b. Bidang Ekonomi

Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi Pemerintah Aceh 2007–2012 sebagai berikut :

1) Penyediaan lapangan kerja dan peluang usaha yang seluas-luasnya kepada

masyarakat;

2) Peningkatan kemampuan dasar masyarakat miskin untuk meningkatkan pendapatan

melalui langkah perbaikan perluasan jaringan kerja serta informasi pasar;

3) Melibatkan masyarakat miskin dalam keseluruhan proses penanggulangan

kemiskinan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi, bahkan

pada proses pengambilan keputusan.

Page 20: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

15

4) Menggerakkan potensi dan keswadayaan masyarakat melalui community based

development;

5) Usulan kegiatan ekonomi mengacu kepada identifikasi dan permasalahan yang ada

dalam masyarakat;

6) Meningkatkan Kapasitas Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) ;

7) Pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan lebih meningkatkan lagi peranan

institusi kemasyarakatan yang ada di lokasi sasaran melalui penguatan

pendampingan;

8) Revitalisasi pertanian dan perikanan yang difokuskan pada pengembangan komoditi

unggulan dan mendorong pengembangan kluster-kluster industri pengolahan hasil

pertanian dan perikanan;

9) Mendorong investor luar daerah untuk melakukan investasi di Aceh;

10) Meningkatkan lalu lintas perdagangan dan ekspor non migas melalui perluasan

jaringan pasar regional, nasional dan internasional;

11) Meningkatkan peran daerah dalam hubungan kerjasama pertumbuhan ekonomi

antara Indonesia, Malasyia dan Thailand (Indonesia, Malasyia and Thailand Growth

Triangle – IMTGT) dan kerjasama internasional lainnya di bidang ekonomi;

12) Pelayanan satu atap ( one stop service) serta membangun sistim infrastruktur

ekonomi yang handal dan efisien;

13) Meningkatkan dan melindungi aset daerah dan masyarakat dari resiko bencana;

14) Menginventarisasi dan mengoptimalkan penggunaan aset-aset daerah secara

produktif;

15) Menggali sumber-sumber penerimaan baru yang dapat meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah (PAD).

16) Membangun pusat informasi pasar dan akses informasi lainnya terhadap usaha

ekonomi rakyat.

17) Mendorong dan memfasilitasi kelompok masyarakat untuk bermitra dengan berbagai

lembaga ekonomi lokal, nasional maupun internasional

c. Bidang Infrastruktur

Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana Daerah Pemerintah Aceh

2007 – 2012 sebagai berikut :

1) Mengelola penyelenggaraan konservasi sumber daya air demi terjaganya

kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air.

2) Mengelola penyelenggaraan pendayagunaan sumber daya air demi terwujudnya

pemanfaatan sumber daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan kebutuhan

pokok kehidupan masyarakat secara adil.

3) Mengelola penyelenggaraan pengendalian daya rusak air demi terwujudnya rasa

aman masyarakat terhadap daya rusak air.

4) Mengadakan dan mengelola sistem informasi sumber daya air demi terwujudnya

jaringan informasi sumber daya air yang tersebar dan dapat diakses oleh berbagai

pihak yang berkepentingan dalam bidang sumber daya air.

5) Membuka dan meningkatkan aksesibilitas daerah terpencil/terisolir, perbatasan dan

kepulauan dengan menyediakan jaringan jalan/jembatan untuk mendukung kawasan

yang berpotensi dan cepat tumbuh.

6) Meningkatkan pelayanan yang terintegrasi dengan standar minimal MST 10 ton pada

ruas jalan nasional dan provinsi serta MST 8 ton pada ruas-ruas jalan strategis;

7) Pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan ruas-ruas jalan nasional, provinsi, dan

jalan kabupaten/kota, serta jalan strategis lainnya termasuk jalan desa;

Page 21: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

16

8) Mewujudkan pembangunan jalan yang menghubungkan Pantai Barat – Tengah –

Pantai Timur untuk menghilangkan disparitas antar wilayah.

9) Membangun prasarana air minum dan sanitasi baik di perkotaan maupun di pedesan;

10) Melakukan pembinaan tata bangunan dan pemberdayaan jasa konstruksi;

11) Meningkatkan keterpaduan tata ruang provinsi dengan tata ruang kabupaten/kota,

dengan titik berat pada penanganan kawasan-kawasan strategis/prioritas dan kawasan

lintas kabupaten.

12) Membangun kawasan perbatasan dan terisolir dalam rangka peningkatan ekonomi

masyarakat.

13) Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana dan sarana transportasi, pos dan

telekomunikasi yang hancur akibat gempa tektonik dan tsunami.

14) Mengembangkan prasarana dan sarana transportasi, pos dan telekomunikasi.

15) Membangun dan mengembangkan prasarana dan sarana transportasi, pos dan

telekomunikasi di wilayah perbatasan dan terisolir.

16) Mengembangkan sistem transportasi wilayah terpadu, harmonis dan sinergi serta

aparatur yang mandiri.

17) Mengendalikan pencemaran lingkungan melalui pencegahan dan pengendalian

dampak dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

hidup yang berkelanjutan.

18) Menyediakan peralatan dan sumber daya aparatur dalam pengendalian dampak

lingkungan dengan memanfaatkan media massa untuk pelayanan informasi

lingkungan hidup kepada masyarakat.

19) Melakukan optimalisasi bentuk dan kinerja institusi pengelolaan lingkungan serta

peningkatan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan

hidup.

20) Meningkatkan kualitas pelayanan dan administrasi pertanahan serta penyediaan

informasi pertanahan bagi keperluan pembangunan dan investasi.

21) Melaksanakan penataan dan pengendalian penguasaan, penggunaan, pemanfaatan

dan pemilikan tanah serta pengembangan dan penguatan lembaga pertanahan.

22) Menyelesaikan sengketa pertanahan, penyusunan neraca penggunaan tanah,

pemetaan/revisi penatagunaan tanah, konsolidasi tanah, identifikasi dan penegasan

tanah negara serta penertiban administrasi land reform.

23) Melakukan indentifikasi, inventarisasi data dan penyebaran informasi pembangunan

dengan melakukan peningkatan kerjasama pemerintah daerah dengan organisasi,

lembaga pers dan media massa.

24) Meningkatkan sarana dan prasarana penyebarluasan informasi melalui TVRI dan

RRI serta melakukan pengawasan terhadap penyiaran media informasi swasta

25) Membangun dan mengembangkan e-Government Pemerintah Aceh guna

meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Aceh yang

berbasis teknologi komunikasi dan informasi dalam rangka memberikan palayanan

informasi kepada publik secara transparan dan akuntabel.

26) Membangun infrastruktur dan mengembangkan Telematika Daerah dalam rangka

meningkatkan jaringan komunikasi dan informasi untuk akses informasi baik secara

regional, nasional maupun global.

27) Membangun infrastruktur dan mengembangkan Sistem Informasi untuk mendukung

terselenggaranya pemerintahan elektronik (e-Government) Pemerintah Aceh.

Page 22: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

17

28) Membangun infrastuktur dan mengelola database Dinas/Badan/ Lembaga Daerah

dan bank data Pemerintah Aceh.

29) Melakukan pembinaan sumberdaya aparatur Pemerintah Aceh yang memiliki

pengetahuan dan keahlian dalam mengelola teknologi komunikasi dan sistem

informasi.

30) Melakukan pemberdayaan masyarakat dibidang teknologi komunikasi dan sistem

informasi dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dari seluruh

aspek kehidupan masyarakat.

31) Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor

telekomunikasi.

32) Melakukan ”moratorium logging” dilanjutkan dengan penataan kembali sistem

pengusahaan hutan tidak hanya kepada pengusaha tapi juga pengusahaan hutan yang

dikelola masyarakat.

33) Melakukan rehabilitasi hutan dan lahan didalam dan diluar kawasan hutan.

34) Melakukan pengamanan hutan secara intensif melalui pemberantasan pencurian kayu

dan perdagangan kayu illegal serta meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Polisi

Hutan.

35) Mengoptimalkan kelembagaan dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan, dengan

dasar Manajemen Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pemantapan batas kawasan

hutan.

36) Meningkatkan peluang eksploitasi pertambangan skala besar, menengah dan kecil

serta membina, mengawasi dan menertibkan usaha pertambangan yang berpotensi

merusak lingkungan.

37) Meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan dan pengembangan di bidang usaha

pertambangan rakyat

38) Meningkatkan pemahaman masyarakat penambang dan aparatur pemerintah daerah

khususnya dalam aspek peraturan dan perundang-undangan di bidang pertambangan.

39) Menyediakan data potensi sumber-sumber energi baru sebagai energi alternatif dan

potensi pertambangan.

40) Membangun sarana dan prasana sumber-sumber air bawah tanah yang memenuhi

standar kesehatan di kawasan krisis air.

41) Menetapkan arah kebijakan energi daerah.

42) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap distribusi, kualitas dan harga BBM.

43) Menyediakan perangkat hukum di bidang energi, mineral, batubara, panasbumi dan

air bawah tanah.

44) Melakukan penyediaan energi listrik melalui pembangunan pembangkit baik skala

besar maupun kecil terutama untuk pedesaan/kawasan yang tidak terjangkau jaringan

listrik PLN.

45) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kualitas dan harga hasil industri

pertambangan serta pengendalian kualitas dan harga BBM.

46) Membuat perangkat hukum di bidang sumber daya energi/mineral dan air bawah

tanah.

Page 23: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

18

47) Mengembangkan dan meningkatkan promosi dan destinasi wisata serta usaha

pariwisata.

48) Meningkatkan sarana dan prasarana kepariwisataan sumber daya pelaku wisata dan

pembentukan kelompok-kelompok sadar wisata (pokdarwis)

d. Bidang Pendidikan

Arah dan kebijakan umum pembangunan pendidikan jangka menengah Pemerintah

Aceh difokuskan pada empat aspek, yaitu:

1) Pemerataan dan Perluasan Akses

Kebijakan utama dalam rangka pemerataan dan perluasan akses pendidikan kepada

semua lapisan masyarakat adalah :

Memperluas akses memperoleh layanan dan perawatan PAUD untuk anak usia 0

– 6 tahun melalui pendekatan formal dan non formal dengan meningkatkan

partisipasi masyarakat;

Memastikan transisi otomatis dan akses yang merata pendidikan dasar dan

menengah selama 12 tahun dengan menyelenggarakan pendidikan dasar dan

menengah dalam satu atap;

Memposisikan kembali program sekolah kejuruan (vokasional) menjadi pilihan

favorit melalui pendekatan yang berdasarkan permintaan pasar (demand based

approach);

Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan keterampilan

hidup (lifeskills) berbasis sekolah;

Mengintegrasikan konsep pendidikan formal dan non formal kepada dayah

salafiyah dan mendorong ulama dayah untuk memfasilitasi anak-anak usia

sekolah belajar di jalur formal atau non formal;

Meningkatkan akses yang merata ke pendidikan tinggi, sejalan dengan itu

dilakukan rasionalisasi dan konsolidasi kemitraan antara PTN dan PTS baik

dalam hal tata kelola (governance) maupun pembiayaan.

2) Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

Kebijakan utama untuk mendorong peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing

lulusan adalah;

Memanfaatkan fasilitas pendidikan secara lebih efektif dan efisien;

Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui program

pengembangan kapasitas (capacity building) berupa pendidikan dan pelatihan-

pelatihan serta mendistribusikan tenaga pendidik secara lebih merata;

Meningkatkan akses untuk memperoleh bahan–bahan instruksional dan input–

input lainnya untuk tujuan peningkatan mutu lulusan;

Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat, khususnya dunia usaha,

dalam rangka mempersiapkan lulusan yang mandiri, berdaya saing, dan

kompeten;

Mempercepat pemanfaatan media Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT)

untuk mendukung pembelajaran dan memperkecil kesenjangan mutu pendidikan

antar daerah;

Meningkatkan sarana dan prasarana serta dukungan ketenagaan yang

berkualitas pada sekolah dan dayah unggulan;

Memastikan penerapan kurikulum berstandar nasional (sesuai Standar Nasional

Pendidikan) untuk mengantisipasi pesatnya perubahan lingkungan baik yang

berskala nasional, regional, dan global (internasional);

Page 24: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

19

Mengupayakan pembangunan perpustakaan sekolah, dayah, madrasah, dan

perpustakaan umum serta melengkapi koleksi buku dan pelayanan yang berbasis

teknologi informasi;

Meningkatkan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, kurikulum,

manajemen, serta akreditasi dayah melalui workshop, lokakarya, dan pelatihan;

Meningkatkan penelitian kependidikan dalam rangka peningkatan mutu,

relevansi dan daya saing.

3) Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik

Kebijakan utama untuk mendorong peningkatan Tata kelola (governance),

Akuntabilitas dan Pencitraan publik adalah;

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan, dan

pengawasan kinerja lembaga pendidikan melalui pemberdayaan Majelis

Pendidikan dan Komite Sekolah;

Memperkuat manajemen dan tata kelola (governance) sekolah dengan

manajemen berbasis sekolah, termasuk pengelolaan keuangan yang akuntabel;

Meningkatkan dan memperbaiki sistem dan mekanisme serta standar

pemantauan dan evaluasi kinerja yang berorientasi pada hasil;

Meningkatkan upaya pemberantasan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) pada

institusi-institusi pendidikan melalui sistem pengendalian internal, pengawasan

masyarakat, serta pengawasan fungsional dari lembaga terkait;

Mendorong terciptanya transparansi dalam pengelolaan dana pendidikan dengan

mewajibkan institusi pendidikan memberikan informasi dan laporan capaian

kinerja secara terbuka kepada publik;

Mendorong terbentuknya Kopertis dan Badan Akreditasi pendidikan.

4) Penerapan Sistem Pendidikan Bernuansa Islami

Kebijakan-kebijakan utama untuk mempercepat penerapan Sistem Pendidikan

Bernuansa Islami di semua tingkatan sekolah adalah;

Merumuskan dan mendistribusikan standar operasional dan prosedur

pelaksanaan sistem pendidikan berbasis nilai Islami;

Mempercepat tersusunnya kurikulum dan bahan ajar yang bernuansa Islami

untuk setiap jenjang pendidikan;

Meningkatkan kualitas dan kuantitas guru mata pelajaran agama Islam dan

mendistribusikannya secara merata sampai ke daerah-daerah terpencil;

Memprioritaskan pembangunan dan rehabilitasi sarana ibadah, media

pembelajaran yang memadai di setiap sekolah;

Menetapkan suatu sistem monitoring dan evaluasi yang efektif untuk menilai

kinerja institusi pendidikan dalam penerapan sistem pendidikan bernuansa

Islami;

Meningkatkan kemampuan guru mata pelajaran tentang pengintegrasian

wawasan agama ke dalam pembelajaran.

e. Bidang Kesehatan

Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan Pemerintah Aceh 2007 – 2012 sebagai

berikut :

Page 25: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

20

1) Pembangunan dan pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan

pelayanan kesehatan khusus.

2) Menerapkan kebijakan, mekanisme pembiayaan kesehatan yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan penyediaan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

3) Penyediaan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan.

4) Penempatan tenaga kesehatan yang proporsional merata di seluruh kabupaten/kota.

5) Peningkatan dan pemantapan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

6) Pencegahan dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan termasuk kesiap-

siagaan terhadap bencana.

7) Peningkatan pelayanan kesehatan ibu, anak, gizi dan lanjut usia (lansia) serta

kesehatan jiwa.

8) Penyediaan mekanisme pelayanan rujukan.

9) Peningkatan promosi kesehatan dan penyediaan sistem informasi kesehatan berbasis

data teknologi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

10) Penelitian dan kajian masalah kesehatan.

11) Desentralisasi dan dekonsentrasi pembiayaan, perencanaan dan fungsi administrasi di

sektor kesehatan.

12) Melakukan koordinasi dan kerjasama lintas sektor, masyarakat, termasuk lembaga

swadaya masyarakat lokal, nasional dan internasional disetiap upaya pembangunan

kesehatan.

13) Membangun fasilitas pendidikan kesehatan dan kedokteran yang berkualitas dan

memadai.

14) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, berkualitas dengan harga yang

terjangkau.

f. Bidang Agama, Sosial dan Budaya

Arah Kebijakan Pembangunan Agama, Sosial dan Budaya dan Pemerintah Aceh 2007 –

2012 sebagai berikut :

1) Meningkatkan pelayanan keagamaan kepada masyarakat secara optimal.

2) Menyediakan sarana dan prasarana keagamaan yang memadai bagi masyarakat.

3) Meningkatkan pembinaan Imam Mesjid, khatib, Da’i, Guru Pengajian, Pengelola

zakat dan Tahyiz mayat.

4) Meningkatkan kerukunan hidup intern dan antar umat beragama.

5) Meningkatkan pembinaan dan pelayanan kehidupan antar umat beragama.

6) Mengoptimalkan peran ulama dalam setiap pengambilan kebijakan daerah dan

penyelesaian problem keummatan.

7) Memantapkan hubungan dan koordinasi ulama dan umara.

8) Mensosialisasikan program pemerintah dalam segala aspek pembangunan.

9) Penguatan kerjasama dan koordinasi dengan lembaga keagamaan baik nasional dan

internasional.

10) Meningkatkan pembinaan kualitas umat beragama melalui pelatihan dan

pengkaderan ulama terutama bidang rukyah dan hisab bekerjasama dengan badan

islam dunia melalui MPU.

11) Memanfaatkan dan memberdayakan alumni dayah dalam pembangunan di

Pemerintah Aceh.

12) Penambahan jam belajar agama disekolah umum dan perguruan tinggi.

13) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kesadaran masyarakat tentang

Syari’at Islam.

14) Peningkatan bimbingan dan pemantapan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.

Page 26: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

21

15) Mempersiapkan Qanun pelaksanaan Syariat Islam.

16) Peningkatan Sosialisasi pelaksanaan Syariat Islam.

17) Meningkatkan kualitas pengetahuan dan pelaksanaan ibadah umat.

18) Peningkatan Kegiatan Syi’ar Islam.

19) Meningkatkan dan membudayakan Syari’at Islam di kalangan umat.

20) Meningkatkan kemampuan qari dan qariah agar Aceh dapat mencerminkan daerah

pelaksanaan syariat Islam.

21) Melakukan penelitian dan pengamalan terhadap pelaksanaan Syari’at Islam.

22) Meningkatkan peran Da’i dan Dayah di Wilayah Perbatasan.

23) Meningkatkan pelayanan lembaga masyarakat dan penegakan hukum.

24) Menyediakan tenaga pelaksana dan pengawas dalam pelaksanaan Syari’at Islam.

25) Mewujudkan dan mengembangkan sistem pelatihan yang representatif dalam rangka

menghasilkan tenaga pelaksana dan pengawas pelaksanaan Syari’at Islam.

26) Menegakkan supremasi hukum di tengah-tengah masyarakat.

27) Mengoptimalkan fungsi Mahkamah Syar'iyah, Kejaksaan, Kepolisian dan Kanwil

Kehakiman sebagai lembaga yang berkaitan dengan pelaksanaan Syari’at Islam.

28) Meningkatkan peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat dalam pelaksanaan Syari’at

Islam.

29) Mengoptimalkan peran Wilayatul Hisbah dalam pengawasan dan penyidikan

pelanggaran Syari’at Islam.

30) Meningkatkan peran Baital Mal dalam rangka pengelolaan Zakat dan Harta Agama.

31) Meningkatkan dan memeratakan pelayanan sosial yang lebih adil kepada PMKS baik

sistem panti dan luar panti dan Komunitas Adat Terpencil (KAT).

32) Meningkatkan profesionalisme pelayanan sosial baik yang dilakukan oleh

pemerintah maupun masyarakat.

33) Memantapkan manajemen pelayanan sosial.

34) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelayanan sosial;

35) Meningkatkan koordinasi dan kemitraan lintas sektor dan lintas wilayah;

36) Mengidentifikasi sumber-sumber daya sosial;

37) Memperbaiki dan meyempurnakan data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial;

38) Memberdayakan dan Meningkatkan Kesejahteraan Para Penyandang Cacat dan

Komunitas dhu’afa;

39) Mengadakan penelitian tentang kependudukan di Pemerintah Aceh;

40) Mensosialisasi kehidupan harmonis antar warga masyarakat;

41) Mengembangkan sumberdaya ekonomi masyarakat pesisir dan terpencil;

42) Mengembangkan koperasi pedesaan;

43) Melatih kerajinan tangan bagi yang belum terampil di masyarakat pedesaan;

44) Meningkatkan peran perempuan dalam proses politik dan jabatan publik;

45) Memantapkan penentuan Quota 30 % dalam legislatif terhadap perempuan;

46) Memberikan perlindungan hukum terhadap kekerasan dalam rumah tangga;

47) Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam rumah

tangga.

48) Memperkuat kelembagaan dan jaringan Pengarusutamaan Gender (PG) dan anak;

49) Menyediakan data base PG dan anak serta dalam peningkatan kesejahteraan

masyarakat;

50) Pecegahan terjadinya trafiking dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak;

51) Meningkatkan taraf pendidikan dan pelayanan kesehatan untuk mempertinggi

kualitas hidup dan sumber daya kaum perempuan;

52) Meningkatakan partisipasi pemuda dalam pembangunan;

Page 27: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

22

53) Membina potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepoloporan dan kepemimpinan

dalam pembangunan;

54) Memperluas kesempatan pemuda untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan;

55) Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi,

lingkungan hidup, ketahanan, keamanan serta budaya dan agama;

56) Melindungi generasi muda dari bahaya penyalahgunaan NAPZA, minuman keras,

penyebaran HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual lainnya;

57) Mewujudkan keterpaduan program pembinaan kepemudaan;

58) Mengembangkan kebijakan dan manajemen olahraga dalam upaya mewujudkan

penataan sistem dan pengembangan olahraga secara terpadu dan berkelanjutan;

59) Meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat secara luas dan merata demi

kesehatan dan kebugaran jasmani untuk membentuk watak bangsa;

60) Meningkatkan dan memelihara prasarana dan sarana olahraga yang sudah tersedia

untuk mendukung pembinaan olahraga;

61) Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara

sistematis, berjenjang dan berkelanjutan;

62) Membina kewirausahaan melalui kemitraan dalam upaya menggali potensi ekonomi

dengan pengembangan industri olahraga;

63) Mengembangkan sistem penghargaan bagi olahragawan yang berprestasi dan

meningkatkan kesejahteraan atlet, pelatih dan tenaga keolahragaan;

64) Mewujudkan keterpaduan program pembinaan olahraga dan meningkatkan program

pengembangan SDM olahraga;

65) Menambah prasarana dan sarana keolahragaan;

66) Merancang dan melaksanakan program dan kegiatan untuk pengembangan nilai seni

budaya;

67) Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya sebagai upaya untuk

memilah-milah nilai budaya yang kondusif dan serasi dalam menghadapi tantangan

pembangunan bangsa di masa depan;

68) Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dalam

pengembangan budaya aceh sebagai bagian budaya nasional;

69) Membangun kembali apresiasi masyarakat terhadap budaya, seni, bahasa dan sastra

serta peran lembaga adat Aceh;

70) Membangun institusi seni daerah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

71) Mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap upaya pelestarian dan

pemeliharaan situs cagar budaya, benda-benda budaya dan pemugaran benda dan

bangunan bersejarah;

72) Memberdayakan dan mengembangkan lembaga adat;Mengadakan penelitian dan

pengkajian terhadap seni dan budaya;

73) Menumbuhkembangkan media massa baik media cetak, elektronik maupun

tradisional.

g. Bidang Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana

Arah Kebijakan Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana Pemerintah Aceh 2007

– 2012 sebagai berikut :

1) Meminimalkan dampak resiko bencana baik jumlah jiwa maupun materi.

2) Meningkatkan koordinasi berbagai pihak yang terkait baik Lembaga pemerintah,

NGO maupun masyarat dalam penanganan bencana.

3) Memenuhi kebutuhan dasar bagi korban pasca bencana.

4) Memfungsikan kembali sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana.

Page 28: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

23

5) Meningkatkan kemampuan dan kewaspadaan masyarakat dan aparatur pemerintah

dalam upaya mengurangi dampak terhadap resiko bencana.

6) Memulihkan kembali fungsi sosial masyarakat pasca bencana.

7) Meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan masyarakat dalam membantu

penanggulangan bencana.

C. Prioritas Daerah

Prioritas Pembangunan Daerah mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Provinsi Aceh 2007-2012, Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKP

Pemerintah Aceh) tahun 2009 serta Kebijakan Umum APBA Tahun 2009, prioritas

tersebut dirumuskan dengan agenda pembangunan melalui 7 (tujuh) Prioritas

pembangunan antara lain :

1. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Perluasan Kesempatan Kerja dan

Penanggulangan Kemiskinan;

2. Pemeliharaan Infrastruktur Pendukung Investasi dan Sumber Daya Energi;

3. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pemerataan Kesempatan Belajar;

4. Peningkatan Mutu dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan;

5. Pembangunan Syariat Islam, Sosial dan budaya;

6. Penciptaan Pemerintah yang baik dan bersih serta penyehatan birokrasi Pemerintah;

7. Penanganan dan pengurangan resiko bencana.

Page 29: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

24

BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan Keuangan Daerah berdasarkan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 terdiri dari 4 sisi yaitu dari sisi Subyek, Obyek,

Proses dan Tujuan. Dari sisi Subyek keuangan daerah adalah meliputi seluruh obyek yang

dimiliki daerah dan/atau dikuasai pemerintah daerah, perusahaan daerah dan badan lain yang

ada kaitan dengan keuangan daerah. Dari sisi Obyek Keuangan Daerah dapat didefinisikan

sebagai semua hak dan Kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal

juga didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban

Daerah. Dari sisi proses keuangan daerah mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang

berkaitan dengan pengelolaan obyek sebagaimana tersebut diatas dimulai dari perumusan

kebijakan dan pengambilan keputusan hingga pertanggungjawaban. Dari sisi tujuan keuangan

daerah meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan

pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut diatas dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Berdasarkan pendekatan tersebut diatas, dalam keuangan daerah Hak Pemerintah

Aceh meliputi Pendapatan Aceh. Sedangkan kewajiban Pemerintah Aceh terangkum dalam

program dan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan, melindungi, dan memenuhi

kebutuhan rakyatnya dicerminkan dalam Belanja dan pengeluaran Pembiayaan Daerah dalam

APBA yang merupakan Rencana Keuangan Tahunan Pemerintah Aceh sebagai suatu rencana

operasional tahunan.

Dengan demikian APBA berisi pemikiran atau tafsiran yang diharapkan dapat

direalisasikan dalam tahun anggaran yang bersangkutan dan, merupakan hasil pencapaian

Indikator keberhasilan dari yang telah ditetapkan, sehingga dengan demikian juga dapat

disimpulkan bahwa APBA pada hekekatnya merupakan cerminan dari kebijakan yang diambil

oleh Pemerintahan Aceh dan berfungsi sebagai instrumen utama untuk melaksanakan

kebijakan yang diemban secara bersama-sama antara eksekutif dengan legislatif sesuai

dengan fungsi dan kewenangan masing-masing.

A. Pengelolaan Pendapatan Daerah

Keuangan Negara sebagaimana dimaksudkan Pada Pasal 2 UU 17 Tahun 2003,

disebutkan pada poin (g) bahwa “kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri

atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang serta hak-hak lain yang

dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan

negara/perusahaan daerah” dan pada poin (h) menyatakan “kekayaan pihak lain yang

dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau

kepentingan umum”.

Dari Hal tersebut diatas mengandung arti bahwa pemerintah daerah sebagai

pengelola keuangan daerah diberikan mandat untuk mengelola aset-aset daerah, sehingga

aset-aset tersebut dapat menjadi sumber pendapatan bagi daerah. Pendapatan daerah ini

melalui keputusan-keputusan politis yang didasarkan pada preferensi pemilih dibuat skala

prioritas untuk kemudian digunakan untuk membiayai program/kegiatan pemerintah

dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya.

Page 30: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

25

Berdasarkan landasan hukum tersebut diatas Pemerintah Aceh memiliki

seperangkat hak yang secara tegas diamanatkan pada pasal 21 dan 22 UU nomor 32

Tahun 2004. Hak yang dimilikinya adalah :

a. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya;

b. memilih pimpinan daerah;

c. mengelola aparatur daerah;

d. mengelola kekayaan daerah;

e. memungut pajak daerah dan retribusi daerah;

f. mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya

yang berada di daerah;

g. mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan

h. mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Maka kebijakan umum dalam pengelolaan pendapatan daerah dapat digambarkan

sebagai berikut:

1. Intensifikasi Pendapatan Daerah

Perpajakan sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan, ditegaskan

bahwa penerimaan atas penempatan beban kepada rakyat seperti pajak dan lain-lain

tersebut digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat yang merupakan

kebijakan umum pengelolaan anggaran pendapatan daerah. Namun demikian upaya

pemerintah daerah untuk meningkatkan penerimaan daerah dengan cara optimalisasi

pengelolaan pendapatan daerah sesuai dengan aspek legalitas dan karakteristik daerah

diantaranya melalui, peningkatan keterampilan Aparat Pengelola Pendapatan Daerah

agar mendukung tingkat produktifitas yang tinggi, meningkatkan intensitas

hubungan perimbangan keuangan pusat dan daerah secara adil dan proporsional

berdasarkan potensi, otonomi khusus dan pemerataan serta meningkatkan kesadaran

masyarakat untuk memenuhi kewajibannya kepada daerah dengan berbagai kebijakan

yang terkait dengan pengelolaan pendapatan daerah.

Arah dan Strategi terhadap upaya peningkatan Pendapatan Asli Aceh tahun

2009 didasarkan pada beberapa faktor yaitu:

a. Peningkatan pendataan objek dan subjek pajak yang lebih intensif dan akurat.

b. Peningkatan pelayanan kepada wajib pajak, melalui peningkatan prasarana dan

sarana kerja dan pembentukan Kantor SAMSAT baru secara bertahap di setiap

ibukota Kabupaten/Kota. Khususnya pada tahun 2009 ini telah dibuka kantor

SAMSAT baru pada Kabupaten Aceh Jaya serta telah dibangunnya jaringan on-line

pada pelayanan pemungutan pajak aceh kearah pelayanan one stop service yang

lebih sempurna dan telah terpasang di seluruh kantor Samsat di Aceh.

c. Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait (Kepolisian/Ditlantas, Jasa Raharja,

DLLAJ, Pertamina serta Dinas Pertambangan dan Energi).

d. Peningkatan ketrampilan petugas pemungut pajak.

e. Sosialisasi dan peningkatan operasional pemeriksaan lapangan terhadap wajib

pajak.

f. Menggali sumber-sumber pendapatan baru, sesuai dengan peluang dalam Undang-

Undang Pemerintahan Aceh.

Disamping itu beberapa kebijakan umum dan strategi untuk meningkatkan

penerimaan Migas tahun 2009 seperti halnya di tahun 2008 sebagai berikut :

a. Optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas Tim advokasi Migas yang harus bertindak

proaktif terhadap perhitungan bagi hasil pajak dan bukan pajak termasuk ketepatan

Page 31: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

26

dalam penyalurannya. Salah satu langkah pertama yang perlu segera ditempuh

untuk merealisasikan kebijakan ini adalah mempercepat terbentuknya Badan

Pelaksana Pengelolaan Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Aceh serta

melaksanakan ketentuan-ketentuan seperti yang diatur dalam Pasal 160 ayat (1)

sampai dengan ayat (5) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Pemerintahan Aceh.

b. Mempercepat proses pencairan dari Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan

Kabupaten/Kota, dengan membentuk sistem pencairan keuangan yang lebih efisien

dan efektif melalui kesepakatan dan rencana aksi bersama antara pemerintah dan

pemerintah Aceh.

c. Mengatur prosedur dan mekanisme yang adil dan merata terhadap penerimaan dana

otonomi khusus antara antara pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota. Hal ini

dapat ditempuh berpedoman pada Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata

Cara Pengalokasian Dana Tambahan Migas dan Penggunaan Dana Otsus.

2. Target dan Realisasi Pendapatan

Tren realisasi pendapatan secara keseluruhan mengalami fluktuasi setiap

tahunnya, meskipun masih ada beberapa kendala pada jenis-jenis penerimaan Aceh.

Menurut UU Nomor 11 tahun 2006 pasal 179 Penerimaan Aceh bersumber dari PAD,

Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah.

Untuk sumber penerimaan PAD dan lain-lain pendapatan yang sah, masih dibutuhkan

penyesuaian dan pendekatan spesifik dalam penanganannya guna mengoptimalkan

sumber penerimaan ini, sementara untuk dana perimbangan, secara khusus Bagi Hasil

Pajak dan Bukan Pajak, kendala seperti ketidaktersediaan data akurat adalah masalah

utama pada sumber penerimaan ini.

Dalam beberapa tahun ini, Pemerintah Aceh telah menempuh langkah-langkah

yang dapat menjamin peningkatan kinerja Pendapatan Daerah tanpa memberikan

beban yang lebih berat kepada masyarakat. Hal ini harus menjadi komitmen karena

merupakan implementasi dari upaya mewujudkan masyarakat Aceh yang adil dan

sejahtera. Pengelolaan Pendapatan Daerah harus diarahkan pada upaya penggalian

potensi yang dimiliki daerah. Selain berbagai sumber pendapatan yang telah dikelola

selama ini, upaya-upaya yang lebih intensif perlu ditujukan pada berbagai sumber

pendapatan potensial, tentu saja dengan memperhitungkan secara cermat kemampuan

ekonomi masyarakat.

Untuk Tahun Anggaran 2009 Pendapatan Aceh diperkirakan sebesar Rp

6.732.212.000.000,00 terealisasikan hingga berakhirnya tahun 2009 adalah sebesar Rp

6.042.448.625.663,03 atau 89,75%. Rincian target dan realisasi pendapatan tahun

2009 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Target dan Realisasi Pendapatan Aceh

Tahun Anggaran 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

1 Pendapatan Asli Aceh 795.872.000.000,00 743.205.978.025,03 93,38%

2 Dana Perimbangan 2.208.058.000.000,00 1.570.603.947.638,00 71,13%

3 Dana Otonomi Khusus 3.728.282.000.000,00 3.728.282.000.000,00 100,00%

4 Lain-lain Pendapatan Asli yang Sah 0,00 356.700.000,00 `

Jumlah 6.732.212.000.000,00 6.042.448.625.663,03 89,75%

Page 32: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

27

Berdasarkan data pada Tabel Rencana dan Realisasi Pendapatan Aceh Tahun

Anggaran 2009 uraian lebih rincinya berikut ini :

a. Pendapatan Asli Aceh (PAA)

Pendapatan Aceh yang dapat dipacu dan dapat dikendalikan (Controllable) adalah

Pendapatan Asli Aceh. Pendapatan Asli Aceh terdiri atas penerimaan pajak

Aceh, retribusi Aceh, hasil pengelolaan kekayaan Aceh yang dipisahkan dan

hasil penyertaan modal Aceh, zakat dan Lain-lain Pendapatan Asli Aceh Yang Sah.

Untuk memaksimalkan penerimaan tersebut dibutuhkan penggalian potensi

sumber-sumber pendapatan daerah secara optimal berdasarkan kewenangan yang

dimiliki satuan kerja pengelola pendapatan daerah dengan menetapkan target secara

rasional dan terukur dengan melaksanakan beberapa kegiatan yang mampu

mendorong pertumbuhan pendapatan dengan mempedomani peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Rencana dan realisasi Pendapatan Asli Aceh untuk tahun

2009 tergambar dalam tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Pendapatan Asli Aceh

Tahun Anggaran 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

1 Pajak Aceh 476.975.000.000,00 462.151.772.869,00 96,89%

2 Retribusi Aceh 13.264.165.424,00 12.040.362.913,00 90,77%

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Aceh yg

Dipisahkan dan Hasil Penyertaan Modal

Aceh

74.512.000.000,00 75.104.468.183,00 100,80%

4 Zakat 3.000.000.000,00 22.649.354.923,00 754,98%

5 Lain-lain Pendapatan Asli Aceh yang Sah 228.120.834.576,00 171.260.019.137,03 75,07%

Jumlah 795.872.000.000,00 743.205.978.025,03 93,38%

Pajak Aceh

Dalam APBA tahun 2009 pajak Aceh direncanakan sebesar Rp 476.975.000.000,00

dapat direalisasikan sebesar Rp 462.151.772.869,00 atau 96,89%. Pajak dari

kendaraan bermotor merupakan harapan terbesar bagi Pendapatan Asli Aceh,

tercatat lebih dari 61,95% Pendapatan Asli Aceh dalam APBA didominasi oleh jenis

pajak terutama Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor. Rincian rencana dan realisasi dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Rencana dan Realisasi Pendapatan Pajak Aceh Tahun 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %1 2 3 4 5

1 Pajak kendaraan bermotor 145.850.000.000,00 147.822.881.917,00 101,35%

2 Bea balik nama kendaraan

bermotor

193.700.000.000,00 170.153.892.164,00 87,84%

3 Pajak bahan bakar kendaraan

bermotor

130.400.000.000,00 138.630.865.529,00 106,31%

4 Pajak pengambilan dan

pemanfaatan air bawah tanah 25.000.000,00 1.526.190.829,00 6104,76%

5 Pajak pengambilan dan

pemanfaatan air permukaan 7.000.000.000,00 4.017.942.430,00 57,40%

Jumlah 476.975.000.000,00 462.151.772.869,00 96,89%

Page 33: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

28

Dari tabel 3.3 diatas terealisasikan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

sebesar Rp 170.153.892.164,00 atau 87,84% tidak sesuai target dikarenakan adanya

kecendrungan penurunan daya beli masyarakat, dalam kaitannya dengan pembelian

kendaraan bermotor baik baru maupun bekas, selain itu untuk pajak pengambilan

dan pemanfaatan air permukaan sebesar Rp 4.017.942.430,00 atau 57,40% tidak

sesuai target dikarenakan semakin menurunnya volume penggunaan air pada

proyek-proyek vital yang ada di aceh utara selama 5 tahun terakhir ini.

Sedangkan penerimaan pajak pengambilan air bawah tanah yang

direncanakan sebesar Rp 25.000.000,00, realisasinya sebesar Rp 1.526.190.829,00

yang sebagian merupakan pembayaran tunggakan pajak pengambilan dan

pemanfaatan air bawah tanah tahun 2007 dan 2008.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya realisasi pajak Aceh sebesar Rp

464.317.354.502,00 tidak terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan

tahun 2009 yang realisasinya sejumlah Rp 462.151.772.869,00. Namun demikian

terus dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Pengkajian dan evaluasi terhadap sumber-sumber penerimaan Pajak Aceh.

2. Melakukan penilaian kembali nilai jual kendaraan bermotor dengan

menggunakan Pergub Nomor 43 Tahun 2008 tentang Penghitungan Dasar

Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor.

3. Sosialisasi pendapatan daerah, terutama pajak daerah melalui siaran televisi

lokal, radio lokal, surat kabar lokal, baliho, spanduk dan penyebaran leaflet.

4. Pelaksanaan razia kendaraan bermotor untuk meningkatkan kepatuhan wajib

pajak dan pemutasian kendaraan luar daerah.

5. Menata jumlah kendaraan bermotor yang baru dan bekas di Aceh.

Retribusi Aceh

Sejalan dengan upaya Pemerintah Aceh untuk berupaya meningkatkan

penerimaan dari sektor retribusi atas pelayanan publik yang diberikan oleh

masyarakat, maka secara akumulatif selama Tahun Anggaran 2009 retribusi Aceh

dapat direalisasikan sebesar Rp 12.049.362.913,00 atau 90,77% dari yang

direncanakan sebesar Rp 13.264.165.424,00. Rencana dan realisasi retribusi Aceh

tahun 2009 secara keseluruhan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Rencana dan Realisasi Pendapatan Retribusi Aceh Tahun 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %1 2 3 4 5

1 Retribusi Jasa Umum 11.635.965.424,00 9.392.739.434,00 80,72%

2 Retribusi Jasa Usaha 1.588.200.000,00 2.299.170.479,00 144,77%

3 Retribusi Perizinan Tertentu 40.000.000,00 348.453.000,00 871,13%

JUMLAH 13.264.165.424,00 12.040.362.913,00 90,77%

Dari data diatas retribusi jasa umum yang terdiri dari retribusi pelayanan

kesehatan, pelayanan tera/tera ulang, pelayanan pendidikan serta retribusi

penyediaan sarana kantor terealisasi sebesar 80,72% hal ini disebabkan masih kurang

pemahaman masyarakat bahwa charging for service yang diberikan dimaksudkan

untuk pemeliharaan atas sarana maupun prasarana pelayanan agar dapat terpelihara

kelangsungan pelayanan oleh Pemerintah Aceh dikemudian hari. Langkah kebijakan

Pemerintah Aceh salah satunya dengan melakukan peningkatan pengawasan

Page 34: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

29

terhadap pelaksanaan pemungutan dan penyetoran retribusi oleh SKPA terkait ke

Kas Daerah.

Hasil pengelolaan kekayaan Aceh yang dipisahkan dan hasil penyertaan modal

Aceh Realisasi Pendapatan Asli Aceh yang bersumber dari perusahaan milik Aceh dan

hasil pengelolaan keuangan Aceh yang dipisahkan dalam tahun 2009 melebihi target

penerimaan sebesar 0,795% atau realisasinya sebesar Rp 75.104.468.183,00,- dari

rencana yang ditetapkan yang merupakan penerimaan pembagian deviden dari PT.

Bank BPD Aceh.

Tabel 3.5

Rencana dan Realisasi Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Aceh dan Hasil

Penyertaan Modal Aceh Tahun 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

Bagian Laba atas Penyertaan Modal Pada

Perusahaan Milik Aceh /BUMN/Lembaga

Keuangan/ Bank

74.512.000.000,00 75.104.468.183,00 100,80%

1. PT.Bank BPR Mustaqim 12.000.000,00 0,00 0,00%

2. PT.Bank BPD Aceh 74.500.000.000,00 75.104.468.183,00 100,81%

Jumlah 74.512.000.000,00 75.104.468.183,00 100,795%

Zakat

Seperti dapat dilihat pada tabel 3.2 diatas realisasi zakat/infaq sebesar Rp

22.649.354.923,00. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Pemerintahan Aceh, dan pasal 24 ayat 2 Qanun Nomor 10 Tahun 2007 tentang Baitul

Mal serta pasal 4 Bab III Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 60

Tahun 2008 tentang Mekanisme Pengelolaan Zakat, Zakat telah ditetapkan sebagai

salah satu penerimaan PAD. Penerimaan Zakat dalam Tahun Anggaran 2009 sebesar

Rp 3.554.736.230,00 sebagian besar diterima dari pemotongan gaji dan Tunjangan

Tambahan Penghasilan PNS Pemerintah Aceh sebesar 2.5% dan penerimaan Infaq

melalui Kas Daerah sebesar Rp 19.094.618.693,00 yang diterapkan setelah

dikeluarkannya Peraturan Gubernur Nomor 60 Tahun 2008 yang mengatur

pengenaan infaq wajib kepada rekanan yang mendapat pekerjaan dari Pemerintah

Aceh sebesar 0,5% dari nilai pekerjaan diatas Rp 20.000.000,00.

Berdasarkan realisasi penerimaan infaq tahun 2007 sebesar Rp

3.768.310.011,00 dan zakat sebesar Rp 2.796.565.237,00 serta tahun 2008 realisasi

infaq sebesar Rp 14.314.166.205,00 dan penerimaan zakat Rp 3.069.426.924,00, bila

dilihat perkembangannya selama 3 tahun terakhir telah terjadi peningkatan yang

cukup signifikan atas penerimaan zakat/infaq aceh disebabkan karena terus

dilakukannya kegiatan sosialisasi zakat dan infaq serta pemantapan pemahaman

terhadap penerimaan maupun penyaluran zakat oleh Badan Baitul Mal Aceh serta

peningkatan belanja pemerintah aceh selama 3 tahun terakhir sehingga memiliki korelasi positif terhadap penerimaan infaq sehingga penerimaan zakat/infaq

diharapkan semakin meningkat dan pengelolaannya dapat dilakukan sesuai dengan

prinsip syariah.

Page 35: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

30

Lain-lain Pendapatan Asli Aceh yang sah

Sampai dengan berakhirnya TA. 2009 Lain-lain Pendapatan Asli Aceh yang

sah diterima sebesar Rp 171.260.019.137,03 atau 75,07% dari yang ditetapkan

sebesar Rp 228.120.834.576,00. Adapun rinciannya sebagai berikut :

Tabel 3.6

Rencana dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Aceh Yang Sah

Tahun 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

1 Hasil penjualan aset daerah yang

tidak dipisahkan405.000.000,00 191.802.069,05 47,36%

2 Jasa giro 24.081.615.515,00 25.028.577.203,68 103,93%

3 Pendapatan Bunga 169.181.419.061,00 115.051.046.752,00 68,00%

4 Pendapatan Denda atas

keterlambatan pelaksanaan

pekerjaan

0,00 419.229.248,00 -

5 Pendapatan denda pajak 3.500.000.000,00 10.982.938.225,00 313,80%

6 Pendapatan dari pengembalian 10.000.000.000,00 3.537.018.750,00 35,37%

7 Lain-lain pendapatan asli Aceh 20.952.800.000,00 16.049.406.889,30 76,60%

Jumlah 228.120.834.576,00 171.260.019.137,03 75,07%

Realisasi penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Aceh diatas ditentukan oleh

beberapa item yang memberikan sumbangan terbesar yaitu pendapatan bunga, jasa

giro, pendapatan denda pajak, serta lain-lain pendapatan asli Aceh mencapai 82,96%.

Sumber penerimaan dari hasil penjualan aset yang tidak dipisahkan berasal dari

penjualan rumah jabatan/dinas serta hasil pertanian. Untuk pendapatan bunga

memberikan sumbangan terbesar berasal dari bunga deposito dana pendidikan, dana

non pendidikan dan dana cadangan umum hingga mencapai 67,18% dari total

penerimaan, akibat dari fluktuasi tingkat suku bunga simpanan bank pada tahun 2009

maka realisasi dana ini hanya mencapai 68%.

Sedangkan sumber penerimaan dari pendapatan pengembalian berasal dari

dana talangan serta LUEP yang masih rendah disebabkan rendahnya kesadaran dari

masyarakat untuk membayar kembali kepada Pemerintah Aceh sehingga realisasi

pengembalian hanya 35,37%, tindak lanjut dilakukan dengan terus mengupayakan

sosialisasi serta pendekatan secara persuasif untuk mempercepat proses

pengembalian dana tersebut secara tepat waktu selain tetap dilakukan monitoring,

evaluasi dan fasilitasi atas dana tersebut secara berkelanjutan. Untuk lain-lain

pendapatan asli aceh berasal dari sumbangan pihak ketiga.

b. Pendapatan Dana Perimbangan.

Dana Perimbangan pada dasarnya merupakan hak Pemerintah Daerah sebagai

konsekuensi dari revenue sharing policy sehingga sangat bergantung kepada

kebijakan pemerintah. Konsep revenue sharing didasarkan atas pemikiran untuk

pemberdayaan daerah dan prinsip keadilan. Seiring meningkatnya tuntutan

akuntabilitas kinerja pemerintah maka kebijakan revenue sharing harus adil,

demokratis dan transparan.

Pendapatan Dana Perimbangan sangat terkait dengan pelaksanaan

desentralisasi kewenangan dan fiskal yang diserahkan kepada daerah. Komponen

Page 36: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

31

Dana Perimbangan bersumber dari Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak/ SDA,

Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Seperti halnya

tahun 2008 untuk tahun 2009 komponen Dana Alokasi Khusus diarahkan pada

peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur wilayah. Rencana dan

realisasi pendapatan dari dana perimbangan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7

Rencana dan Realisasi Pendapatan Dana Perimbangan Tahun 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

1 Dana Bagi Hasil Pajak 184.902.812.475,00 175.323.122.337,00 94,82%

2 Dana Bagi Hasil Hidrokarbon &

SDA lain148.207.960.525,00 88.595.888.120,00 59,78%

3 Dana Alokasi Umum 509.686.227.000,00 509.686.224.000,00 100,00%

4 Dana Alokasi Khusus 48.189.000.000,00 48.189.000.000,00 100,00%

5 Dana Tambahan Bagi Hasil Migas 1.317.072.000.000,00 748.809.713.181,00 56,85%

Jumlah 2.208.058.000.000,00 1.570.603.947.638,00 71,13%

Dalam Tahun 2009 Realisasi Dana Perimbangan berada dibawah sasarannya

yaitu sebesar Rp. 1.570.603.947.638,00 atau hanya 71,13%. Hal ini antara lain

disebabkan oleh perlambatan kegiatan ekonomi disektor-sektor tertentu seperti

migas, dan perumahan. Hal ini terlihat bahwa penyumbang terbesar Penerimaan

tersebut dominan berasal dari dana Tambahan Bagi Hasil Migas dan Bagi Hasil

Pajak atau sebesar 62,31% dari total penerimaan dana perimbangan. Dana bagi hasil

pajak yang terdiri dari bagi hasil pajak bumi dan bangunan (PBB), bea perolehan hak

atas tanah dan bangunan (BPHTB), PPh pasal 21 dan pajak pasal 25 dan 29 wajib

pajak orang pribadi dalam negeri (WPOPDN).

Penurunan penerimaan Dana Bagi Hasil hidrokarbon & SDA yang terdiri dari

bagi hasil provisi Sumber Daya Hutan, Land rent, pertambangan minyak Bumi, dan

Gas Bumi. terealisasi sebesar 59,78% serta Tambahan Bagi Hasil Migas sebesar

56,85%, hal tersebut terjadi disebabkan karena tambahan dana bagi hasil minyak dan

gas bumi yang di terima oleh Pemerintah Aceh lebih rendah dibandingkan dengan

rencana penerimaan. Dapat dijelaskan bahwa, penyusunan rencana penerimaan

tambahan dana bagi hasil migas tahun 2009 didasarkan pada Peraturan Menteri

Keuangan (PMK) Nomor 217/PMK.07/2007 tentang Penetapan Perkiraan Alokasi

Tambahan Dana Bagi Hasil SDA Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi untuk

Provinsi NAD Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp 1.317.072.000.000. PMK ini kita

pakai mengingat PMK yang mengatur hal yang sama untuk tahun 2009 baru

diterbitkan tanggal 09 Februari 2009 dengan Nomor 16/PMK.07/2009. Dalam PMK

dimaksud perkiraan penerimaan yang bersumber dari tambahan dana bagi hasil

migas ditetapkan Rp 1.009.562.333.000. Kemudian Menteri Keuangan menerbitkan

PMK Nomor 52/PMK.07/2009 yang menetapkan perubahan perkiraan penerimaan

tambahan bagi hasil migas untuk Aceh sebesar Rp 533.712.188.000. Selanjutnya

kembali Menteri Keuangan menerbitkan PMK Nomor 166/PMK.07/2009 sebagai

perubahan kedua yang menetapkan perkiraan penerimaan sebesar Rp

769.453.071.000. Realisasi dana bagi hasil migas tahun 2009 sebesar Rp

748.809.713.181.

Langkah yang telah ditempuh untuk meningkatkan dana perimbangan ini,

khususnya Dana Bagi Hasil Pajak yang sampai saat ini terealisasi hanya 94,82%,

Pemerintah Aceh secara aktif melakukan konsultasi dengan Pemerintah Pusat

Page 37: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

32

melalui Kantor Wilayah Dirjen Pajak Aceh, dalam melakukan sosialisasi terhadap

wajib pajak khususnya PBB, BPHTB yang nantinya merupakan Pendapatan Bagi

Hasil Pajak bagi Pemerintah Aceh.

c. Dana Otonomi Khusus

Berdasarkan Qanun Nomor 2 Tahun 2008 tentang tatacara pengalokasian

tambahan dana bagi hasil migas dan penggunaan dana otonomi khusus dalam Pasal 9

menyatakan “pengelolaan Dana Otonomi Khusus diadminstrasikan pada Pemerintah

Aceh”. Dana ini mulai diterima pertama kali sejak Tahun Anggaran 2008 dan pada

tahun 2009 direalisasikan sebesar Rp 3.728.282.000.000,00 sesuai dengan target

yang direncanakan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 3.590.142.897.000,00

sehingga terjadi peningkatan penerimaan dari dana ini sebesar Rp

138.139.103.000,00 atau 38,38%.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiscal, pemerintah

daerah diharapkan memiliki kemandirian yang lebih besar. Akan tetapi saat ini

banyak masalah yang dihadapi pemerintah daerah terkait dengan upaya

meningkatkan penerimaan daerah, antara lain :

1) Tingginya tingkat kebutuhan daerah (fiscal need) yang tidak seimbang dengan

kapasitas fiscal (fiscal capasity) yang dimiliki daerah.

2) Belum diketahuinya potensi PAD yang mendekati kondisi riil sehingga volume

Pendapatan Asli Aceh dirasa masih sangat kurang.

3) Kualitas layanan Publik yang Belum efektif dan maksimal disebabkan

infrastruktur pelayanan dibeberapa kantor Samsat belum representatif.

4) Sistem Perpajakan Pusat tidak memberikan peluang kepada daerah untuk

memungut pajak lain karena selalu terbentur pada permasalahan pajak ganda atau

tumpang tindih (double taxing)

5) Pemberian kewenangan kepada daerah dalam perpajakan (Tax Assigment) tidak

selalu dapat disesuaikan dengan pemberian kewenangan dalam tanggung jawab

pengeluaran (expenditure assigment) yang artinya, kebutuhan pengeluaran daerah

tidak dapat sepenuhnya dibiayai dari pajak daerah atau Pendapatan Asli Aceh.

6) Masih lemahnya perusahaan milik daerah berupa Badan Usaha Milik Aceh yang

dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan daerah khususnya

Pendapatan Asli Aceh.

7) Jenis retribusi yang tidak efektif diakibatkan oleh karena jenis retribusi tersebut

tidak diikuti oleh penyediaan jasa maupun sarana pelayanan bagi masyarakat.

Fakta menunjukkan bahwa terdapat beberapa jenis retribusi yang ditetapkan

dengan Peraturan Gubernur yang kurang memberikan kontribusi terhadap

Pendapatan Asli Aceh.

b. Solusi yang diterapkan terhadap permasalahan diatas ditanggulangi dengan

melakukan upaya sebagai berikut :

1) Meningkatkan sistem koordinasi dan informasi pendapatan Aceh kepada

Pemerintah dengan memberikan dukungan data yang cepat, tepat dan akurat

sehingga beroleh dana perimbangan yang memadai.

2) Melakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin dan berjenjang mulai dari

tingkat bawah atau wajib pajak dan wajib retribusi.

Page 38: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

33

3) Mengkaji dan mempelajari kemungkinan peningkatan pendapatan melalui

Charging for service (penjualan jasa publik) atau memaksimalkan penerimaan

dari aset Pemerintah Aceh

4) Secara bertahap membangun serta memperbaiki dan melengkapi fasilitas sarana

dan prasarana penunjang peningkatan pengelolaan pendapatan daerah.

5) Melakukan perbaikan administrasi penerimaan pendapatan untuk menjamin agar

semua pendapatan dapat terkumpul dengan baik.

6) Mengoptimalkan penerimaan bagi hasil pajak yang dapat di sharing dengan Aceh

seperti PPh, BPHTB, PBB sehingga bagian bagi hasil pajak daerah akan lebih

tinggi melalui koordinasi dengan instansi terkait.

Memberikan dukungan dana yang lebih memadai dalam upaya intensifikasi

Pendapatan Daerah khususnya pungutan pajak dan retribusi Aceh, berupa

pemberian biaya operasional dan insentif.

B. Pengelolaan belanja dan pembiayaan daerah

1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah

Selama beberapa periode anggaran Pemerintah Aceh telah menerapkan

penganggaran berbasis kinerja (Performance budgeting) yaitu suatu sistem

penganggaran berbasis pada konsep efisiensi, dimana tujuannya adalah untuk

memaksimalkan kuantitas dari keluaran berdasarkan sejumlah masukan yang telah

disediakan sebelumnya. Dari penggunaan anggaran berbasis kinerja maka dapat

disusun program/kegiatan yang lebih berarti dari SKPA sehingga mereka berusaha

untuk menampilkan usahanya dalam mencapai tujuan kegiatan lebih baik lagi

dibandingkan menggunakan penganggaran tradisional. Dalam anggaran berbasis

kinerja ini ditujukan untuk pelayanan standar pemerintah aceh dengan proses

tahapannya yaitu: 1. Kinerja menjadi dasar pelaksanaan kegiatan manajemen

pemerintah 2. Penentuan indikator keberhasilan pemerintah 3. Indikator kinerja

sebagai target pencapaian (ukuran keberhasilan) pemerintah 4. Menterjemahkan

indikator kepada kegiatan operasional untuk mencapai indikator 5. Menentukan biaya

standar untuk melaksanakan kegiatan tersebut

Dalam proses penyusunan anggaran berupa anggaran belanja disusun

berdasarkan pendekatan standar pengeluaran yang telah diterbitkan dalam bentuk buku

Standar Harga Barang dan Jasa TA. 2009 untuk seluruh Aceh sehingga untuk

penganggaran program/kegiatan dialokasikan dana yang dianggap wajar untuk

menjalankan suatu tugas pelayanan jasa publik berupa program/kegiatan kepada

masyarakat.

Berdasarkan berbagai pertimbangan diatas disusunlah kebijakan Pengeluaran

daerah yang terdiri dari Belanja dan Pembiayaan daerah yang merupakan pengeluaran

untuk kegiatan pemerintah dalam rangka melaksanakan kebijakan-kebijakan yang

telah dibuat sebelumnya. Oleh karena itu, pengeluaran daerah selalu akan berbanding

lurus terhadap program/kegiatan pemerintah. Artinya bahwa semakin banyak kegiatan

yang dilakukan oleh pemerintah, pengeluaran akan semakin besar. Terdapat tiga faktor

yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pengeluaran pemerintah, yaitu

peningkatan kebutuhan terhadap layanan pemerintah dari masyarakat, peningkatan

penyediaan layanan pemerintah, serta meningkatnya ketidakefisienan pemerintah

dalam memberikan layanan. Untuk memenuhi ketiga faktor yang memberikan

kontribusi terhadap pertumbuhan pengeluaran pemerintah ini, setiap SKPA dituntut

mempunyai program dan kegiatan yang jelas dengan indikator kinerja yang terukur

sehingga dapat dialokasikan sumber daya, termasuk anggaran sesuai dengan prestasi

Page 39: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

34

yang akan dicapai. Oleh karena itu anggaran yang disetujui DPRA terinci sampai

dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja sebagaimana

diatur dalam UU No. 17 Tahun 2003 pasal 15 ayat (5).

Kemudian lebih rinci lagi selain hal tersebut dalam pasal 167 UU 32 Tahun

2004 ditegaskan, bahwasanya belanja daerah diprioritaskan untuk melindungi dan

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban

daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22. Perlindungan dan peningkatan

kualitas kehidupan masyarakat tersebut diwujudkan dalam bentuk peningkatan

pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial

dan fasilitas umum yang layak, serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Belanja

daerah dimaksud harus pula mempertimbangkan analisis standar belanja, standar

harga, tolok ukur kinerja, dan standar pelayanan minimal yang ditetapkan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam Tahun Anggaran 2009 sama halnya ditahun 2008 Kebijakan Umum

Arah Pembangunan Aceh sebagai acuan dalam pelaksanaan belanja daerah sesuai

dengan kebutuhan riil pembangunan Aceh yaitu:

a) Pembangunan Aceh diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan riil masyarakat,

dilaksanakan secara sungguh-sungguh sesuai komitmen Pemerintahan Aceh.

Pembangunan di bidang ekonomi dilakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

- Berbasis pada sumber daya ekonomi lokal dengan mempertimbangkan

lingkungan setempat (resources and enviromental base)

- Berbasis pada karakter, sistem nilai, dan karakter masyarakat (community base)

- Berbasis pada peningkatan nilai tambah dan pasar yang berkesinambungan

(value added and sustainable market base)

b) Pembangunan Aceh dilaksanakan berkesinambungan pada jalan dan arah yang

benar (on the right track), tidak tambal sulam dalam rangka menyelesaikan

persoalan masyarakat secara menyeluruh dan tuntas.

c) Adanya keterkaitan antar sektor yang saling melengkapi (sinergis), tidak tumpang

tindih melalui pendekatan lintas fungsi (cross functional approach).

d) Pembangunan Aceh dilakukan dengan mengedepankan peran masyarakat secara

nyata. Masyarakat harus menjadi pelaku utama pembangunan dan Pemerintah

berperan sebagai fasilitator, akselerator dan regulator pembangunan.

e) Hasil pembangunan yang akan dicapai membawa kesejahteraan secara nyata bagi

kehidupan masyarakat.

Berdasarkan kelima kebijakan pembangunan Aceh tersebut maka disusunlah

prioritas pembangunan dalam pengalokasian belanja Aceh untuk tahun 2009, sebagai

berikut:

1. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Perluasan Kesempatan Kerja dan

Penanggulangan Kemiskinan

2. Pemeliharaan Infrastruktur Pendukung Investasi dan sumber daya energi

3. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pemerataan Kesempatan Belajar

4. Peningkatan Mutu dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan

5. Pembangunan Syariat Islam, Sosial dan Budaya

6. Penciptaan Pemerintahan yang Baik dan Bersih serta Penyehatan Birokrasi

Pemerintahan

7. Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana

Page 40: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

35

Berpedoman Prioritas Pembangunan Aceh TA.2009 tersebut yang dituangkan

dalam pengeluaran pemerintah aceh maka Sasaran Kerangka Makro Pembangunan

Aceh Tahun Anggaran 2009 sebagaimana tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran

Pendapatan dan Belanja Aceh TA.2009 diharapkan dapat dicapai:

1. Pertumbuhan ekonomi Aceh diperkirakan akan tumbuh positif antara 1,7-2 persen.

2. Tingkat inflasi yang terjadi diperkirakan berkisar antara 5,0-6,0 persen untuk kota

Banda Aceh, dan 3,5-4,0 persen untuk Kota Lhokseumawe.

3. PDRB perkapita diperkirakan akan terus meningkat yang pertumbuhannya lebih

tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk Aceh

2. Rencana dan Realisasi Belanja dan Pembiayaan Aceh Tahun Anggaran 2009

Sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal maka bila ditinjau dari segi

kelompok, maka Belanja Pemerintah Aceh terdiri dari atas belanja tidak langsung dan

belanja langsung. Pada TA. 2009 realisasi Belanja Langsung Rp 2.246.634.504.003,25

dan Belanja Tidak Langsung terealisasi sebesar Rp 5.396.172.147.791,00 dengan total

volume belanja aceh sebesar Rp 7.639.704.890.839,25 . Volume realisasi anggaran

belanja Aceh TA. 2009 ini bertambah besar jika dibandingkan dengan TA. 2008

sejumlah Rp 5.715.623.665.304,00,- maka terjadi peningkatan sebesar

Rp 1.927.182.986.490,25 atau 33,72%.

jumlah Alokasi belanja Aceh tersebut pada dasarnya diarahkan untuk

memberikan dukungan yang optimal terhadap kelancaran jalannya pemerintahan

dan pelayanan administrasi pada setiap Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) baik

pelayanan langsung kepada masyarakat Aceh maupun pelayanan tidak langsung yang

berdampak kepada publik yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Aceh.

Untuk lebih jelas peningkatan belanja Aceh Tahu Anggaran 2009 dapat dilihat

pada tabel 3.8.

Tabel 3.8

Rencana dan Realisasi Belanja 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

1 Belanja Tidak Langsung 2.620.032.938.913,00 2.246.634.504.003,25 85,75%

2 Belanja Langsung 7.171.311.182.691,00 5.396.172.147.791,00 75,25%

Jumlah 9.791.344.121.604,00 7.642.806.651.794,25 78,06%

Realisasi Belanja Tidak Langsung mencapai 85,75%. Sementara Belanja

Langsung realisasinya lebih rendah dari Belanja Tidak Langsung yaitu mencapai

75,25%. Untuk belanja Langsung realisasinya relatif rendah karena menyangkut

dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan dan memerlukan/membutuhkan

waktu pelaksanaannya yang relatif lama. Sedangkan belanja Tidak Langsung

merupakan belanja rutin yang harus dikeluarkan setiap bulan dan tidak memerlukan

waktu pelakasanaannya.

Kebijakan Umum Belanja Aceh dalam APBA TA. 2009 pengalokasiannya

mempertimbangkan pagu definitif untuk setiap program dan kegiatan dilakukan secara

proporsional, sedangkan untuk wilayah yang mempunyai permasalahan khusus dan

memiliki potensi tertentu mendapat alokasi anggaran penyeimbang dalam rangka

mewujudkan keadilan dan pemerataan.

Page 41: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

36

a. Kebijakan Pengelolaan Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung adalah belanja yang mendukung kegiatan

Pemerintahan Aceh yang meliputi gaji pegawai dan tunjangan pegawai yang

dibiayai dari Dana Alokasi Umum. Selain itu belanja tidak langsung juga

merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan

pelaksanaan program/kegiatan baik dalam urusan wajib maupun urusan pilihan

yang meliputi : Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah,

Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil kabupaten/kota, Belanja Bantuan

Keuangan dan Belanja Tidak Terduga. Untuk lebih rinci rencana dan realisasi

belanja tidak langsung tahun 2009 dapat dilihat Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Rencana Dan Realisasi Belanja Tidak Langsung tahun 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %1 2 3 4 5

Belanja Tidak Langsung

1 Belanja Pegawai 834.803.158.805,00 720.793.003.818,25 86,34%

2 Belanja Bunga 0,00%

3 Belanja Subsidi 7.149.183.000,00 6.873.157.248,00 96,14%

4 Belanja Hibah 459.449.224.759,00 432.748.506.260,00 94,19%

5 Belanja Bantuan Sosial 768.631.372.349,00 670.295.982.758,00 87,21%

6Belanja Bagi Hasil kepada

Kab/Kota dan desa400.000.000.000,00 313.843.983.919,00 78,46%

7

Belanja Bantuan Keuangan

Kepada Kab/Kota dan

Desa

100.000.000.000,00 100.000.000.000,00 100,00%

8 Belanja Tidak Terduga 50.000.000.000,00 2.079.870.000,00 4,16%

Jumlah 2.620.032.938.913,00 2.246.634.504.003,25 85,75%

Pada tabel di atas realisasi belanja tidak langsung khususnya untuk belanja

pegawai mencapai 86,34% dari rencana yang ditetapkan, rendahnya realisasi

tersebut disebabkan adanya perencanaan penambahan pegawai baru pada TA. 2009

dengan dilaksanakannya perekrutan CPNS 2009 yang terjadi keterlambatan

sehingga baru dapat dilakukan pada akhir tahun 2009 dan pengumuman

kelulusannya dilakukan pada awal TA. 2010, yang semula direncanakan untuk

penambahan anggaran belanja pegawai bagi CPNS 2009 akibat hal tersebut diatas

maka sisa 13,66% tidak terlaksana untuk direalisasikan.

Subsidi, untuk membantu pembiayaan perusahaan yang menghasilkan

produk/jasa dan hasilnya dapat terjangkau oleh masyarakat. Untuk tahun 2009

diberikan subsidi kepada PT. Indonesia Fery, untuk operasional angkutan

penyeberangan lintas Ulee Lheue-Lamteng dan subsidi kepada PT. Nusantara

Buana Air (NBA) untuk operasional penerbangan perintis rute Medan-Singkil-

Banda Aceh.

Belanja Bunga merupakan belanja yang dianggarkan untuk pembayaran

bunga utang berdasarkan perjanjian pinjaman baik jangka pendek, menengah dan

panjang. Untuk tahun 2009 tidak terdapat hutang/pinjaman oleh karenanya tidak

terdapat penganggaran belanja bunga.

Belanja Hibah, pengeluaran pemerintah aceh kepada kelompok-kelompok

masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi penyelenggaraan pembangunan

Page 42: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

37

daerah dan sifatnya tidak mengikat, antara lain dihibahkan kepada gerakan

Pramuka Kwartir NAD, KONI Aceh, Badko HMI, BKOW, Komite Liga Aceh dan

hibah kepada sejumlah persatuan persepakbolaan.

Bantuan keuangan, untuk memberikan insentif/ disinsentif kepada

pemerintah daerah lainnya dalam rangka kerja sama/ komitmen antar pemerintah

daerah. Kebijakan yang menjadi dasar alokasi bantuan keuangan adalah sebagai

berikut:

Bantuan keuangan kepada kabupaten/kota berupa specific grant umumnya

pada sektor infrastruktur di Kabupaten/kota.

Alokasi bantuan keuangan kabupaten/kota ditranfer ke kabupaten/kota

berdasarkan permohonan dari kabupaten/kota untuk tahun 2009 terdapat 9

buah kabupaten/kota yang menerima bantuan keuangan.

Bantuan sosial, untuk membantu komunitas sosial tertentu dalam rangka

pembangunan modal sosial melalui program Bantuan Keuangan Pemakmue

Gampung (BKPG) dengan nominal bantuan Rp.100 juta/ Gampong diseluruh Aceh,

serta perkuatan permodalan kelompok ekonomi produktif. Khusus Bantuan Sosial

untuk organisasi kemasyarakatan dialokasikan berdasarkan tingkat kepentingan

yang dinilai berdasarkan proposal yang diajukan. Kriteria kegiatan bantuan

kabupaten/ kota serta organisasi kemasyarakatan harus berada dalam koridor

sebagai berikut :

mendukung secara signifikan upaya peningkatan IPM Aceh;

menanggulangi masalah kemiskinan;

menanggulangi masalah pengangguran; serta

meningkatkan upaya pelestarian lingkungan atau mendukung Moratorium

Logging Aceh dan Aceh Green Vision.

Bagi hasil pajak kabupaten/kota, merupakan bagi hasil dari pemerintah

provinsi ke kabupaten/kota yang terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor (PBB-KB) serta bagi hasil pajak pengambilan air bawah tanah dan air

permukaan.

Untuk belanja tidak terduga direalisasikan sebesar 4,16% yang dialokasikan

untuk pembangunan jembatan Bailey yang rusak di Kabupaten Aceh Jaya,

sedangkan untuk pengeluaran untuk penanggulangan bencana alam ditanggulangi

pada Program/kegiatan Biro Istimewa dan Kesejahteraan Sosial.

b. Kebijakan pengelolaan belanja langsung

Belanja langsung disusun dengan pendekatan kinerja yang ingin dicapai

(performance based budgeting). penganggaran belanja langsung pada dasarnya

memuat komponen tugas-tugas pelayanan dan gambaran rencana, capaian–capaian

maupun hasil yang diharapkan dengan adanya alokasi belanja langsung tersebut.

Dalam perencanaan pembangunan Aceh melalui belanja langsung

khususnya dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan daerah

sebagai bentuk implementasi otonomi daerah maka kebijakan umum belanja

langsung diarahkan pada:

1. Belanja Penyelenggaraan Program Pembangunan yang berdampak luas pada

kepentingan publik

2. Belanja Prioritas SKPA yakni untuk membiayai kegiatan sesuai tupoksi dan

urusan pemerintahan

Page 43: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

38

3. Menitikberatkan pada Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang sesuai dengan

Prioritas Pembangunan Daerah

4. Meningkatkan alokasi anggaran pada bidang-bidang yang langsung menyentuh

kepentingan masyarakat.

5. Menjalankan program partisipasi penganggaran untuk isu-isu yang dominan

antara lain: pendidikan, kesehatan, kemiskinan, prasarana dasar, isolasi wilayah

serta lapangan kerja.

6. Membangun Medium Term Expenditure Framework (MTEF) terutama untuk

menyelesaikan program-program yang harus dirampungkan dalam waktu lebih

dari satu tahun anggaran, seperti belanja yang bersifat strategis, dengan nilai

yang besar, dapat dilaksanakan dengan menetapkan belanja multi years yang

pengalokasian dananya disepakati oleh DPRA.

7. Melakukan efisiensi belanja, melalui :

a. Minimalisasi belanja yang tidak dapat dirasakan secara langsung oleh

masyarakat.

b. Analisis manfaat biaya dan tingkat efektivitas setiap program dan pemetaan

profil resiko atas setiap belanja kegiatan beserta perencanaan langkah

antisipasinya.

Pengelolaan belanja langsung menekankan pada penanganan belanja yang

terkait langsung dengan pelaksanaan program/ kegiatan yang dapat diukur capaian

prestasi kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Kelompok belanja langsung ini

terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Untuk

melihat realisasi pengelolaan belanja langsung dari program/kegiatan yang

dilakukan oleh Pemerintah Aceh tahun 2009 tergambar pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10

Rencana dan Realisasi Belanja Langsung Tahun 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

1 Belanja Pegawai 296.562.525.872,00 241.227.973.162,00 81,34%

2 Belanja Barang dan Jasa 1.859.118.446.450,00 1.460.356.162.939,00 78,55%

3 Belanja Modal 5.015.630.210.369,00 3.694.588.011.690,00 73,66%Jumlah 7.171.311.182.691,00 5.396.172.147.791,00 75,25%

Belanja pegawai merupakan pengeluaran yang dipergunakan untuk

mendukung dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan di Aceh,

menargetkan belanja pegawai sebesar Rp 296.562.525.872,00 dan terealisasi

sebesar Rp 241.227.973.162,00 atau 81,34%, adapun belanja ini dialokasikan

sebesar 4,14% dari total keseluruhan belanja langsung.

Belanja barang dan jasa, belanja ini di pergunakan untuk pengeluaran

pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas)

bulan pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan,

yang mencakup belanja pakai habis, bahan/material, jasa kantor, perawatan

kendaraan bermotor, cetak penggandaan, sewa gedung, perlengkapan kantor,

makan dan minum, pakaian dinas beserta atributnya dan perjalanan dinas, belanja

ini menargetkan pengeluaran sebesar Rp 1.859.118.446.450,00 dan terealisasi

sebesar Rp 1.460.356.162.939,00 atau 78,55%, adapun belanja ini dialokasikan

sebesar 25,92% dari total keseluruhan belanja langsung.

Page 44: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

39

Belanja modal merupakan pengeluaran dilakukan dalam rangka

pembelian/pengadaan atau bangunan aset yang tetap terwujud yang mempunyai

nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan

pemerintahan seperti : pembelian bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan

bangunan, jalan, irigasi dan jaringan serta aset tetap lainya. Belanja modal pada

tahun 2009 menargetkan sebesar Rp 5.015.630.210.369,00 dengan realisasi sebesar

Rp 3.694.588.011.690,00 atau 73,66%, adapun belanja ini dialokasikan sebesar

69,94% dari total keseluruhan belanja langsung Aceh.

Selain itu belanja langsung Aceh TA. 2009 dipergunakan juga untuk

membiayai pelaksanaan menurut kategori urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Pemerintah Aceh yang terdiri atas urusan wajib, dan urusan pilihan.

Alokasi belanja langsung pada APBA 2009 menurut urusan pemerintahan dapat

dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11

Rencana dan Realisasi Belanja Langsung Menurut Urusan Pemerintahan

Tahun 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

URUSAN WAJIB 6.343.960.720.060,00 4.793.983.578.411,00 75,57%

Pendidikan 1.290.611.821.633,00 939.516.092.377,00

Kesehatan 468.928.118.421,00 326.630.454.808,00

Pekerjaan Umum 2.863.882.948.837,00 2.281.642.156.666,00

Perencanaan Pembangunan 32.332.008.844,00 12.319.421.461,00

Perhubungan 143.383.391.588,00 112.216.025.459,00

Lingkungan Hidup 21.506.241.692,00 19.210.547.030,00

Pemberdayaan Perempuan 9.110.309.011,00 7.378.877.052,00

Sosial 139.903.219.215,00 116.806.671.346,00

Ketenaga kerjaan 80.467.375.500,00 62.731.131.273,00

penanaman Modal 17.203.787.489,00 13.479.060.612,00

Kebudayaan 51.295.439.000,00 35.668.827.795,00

Pemuda dan Olah raga 94.257.318.598,00 69.270.126.868,00

Kesatuan Bangsa dan Politik

dalam negeri32.596.769.524,00 18.409.093.615,00

Otonomi daerah, Pemerintahan

Umum1.010.621.097.971,00 703.708.193.492,00

Ketahanan Pangan 23.368.375.000,00 17.569.718.400,00

Pemberdayaan masyarakat dan

desa49.382.473.537,00 43.960.853.709,00

Kearsipan 15.110.024.200,00 13.466.326.448,00

URUSAN PILIHAN 827.350.462.631,00 602.188.569.380,00 72,79%

Pertanian 316.874.551.877,00 231.153.955.380,00

Kehutanan 192.422.612.550,00 148.280.862.532,00

Energi dan SD mineral 49.432.157.045,00 40.498.528.092,00

Kelautan dan Perikanan 149.788.288.280,00 90.434.042.134,00

Perindustrian 118.832.852.879,00 91.821.181.242,00

Jumlah 7.171.311.182.691,00 5.396.172.147.791,00 75,25%

Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, sebagai kewajiban daerah dalam

bentuk peningkatan pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, keistimewaan

Aceh, fasilitas sosial, serta fasilitas umum lainnya. Untuk mendukung kebutuhan

tersebut direncanakan anggaran sebesar Rp 7.171.311.182.691,00 dan dapat

direalisasikan sebesar Rp 5.396.172.147.791,00 atau 75,25%. Karena pentingnya

upaya meningkatkan kesejahteraan Aceh maka pengalokasian anggaran belanja

Page 45: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

40

langsung diarahkan kepada urusan wajib sebesar Rp 6.343.960.720.060,00 atau

88,46% sedangkan untuk urusan pilihan 11,54% dari total keseluruhan belanja

langsung.

Alokasi belanja program tahun 2009 didasarkan pada kebijakan khusus

anggaran sebagai berikut: 1) Alokasi belanja ditetapkan berdasarkan indeks

relevansi anggaran dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Aceh

tahun 2009 yang merujuk pada Prioritas dan Plafon Anggaran Aceh Tahun 2009;

dan, 2) Proporsi belanja difokuskan pada target peningkatan Indeks Pembangunan

Manusia Aceh dengan tiga indikator yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli.

Oleh karena kebijakan khusus Pemerintah Aceh diatas maka dilihat dari segi

fungsinya maka dapat terlihat penekanan kebijakan yang lebih diarahkan kepada

fungsi pelayanan publik, perumahan & fasilitas, serta pendidikan seperti tercermin

pada tabel 3.12 berikut :

Tabel 3.12

Rencana dan Realisasi Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan

Menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi Dalam Pengelolaan Keuangan

Negara Tahun Anggaran 2009

No Uraian Rencana (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2 3 4 5

1 Pelayanan Umum 3.203.957.864.363,00 2.543.727.034.937,00 79,39%

Perencanaan Pembangunan 1.334.054.687.511,00 21.710.185.980,00 1,63%

Otonomi daerah, Pemerintahan Umum 3.100.359.635.363,00 2.474.040.643.695,00 79,80%

Ketahanan Pangan 31.392.715.000,00 24.372.740.956,00 77,64%

Kearsipan 25.237.178.000,00 23.603.464.306,00 93,53%

2 Pertahanan 0,00 0,00

3 Ketertiban dan Ketentraman 45.559.255.000,00 30.398.623.517,00 66,72%

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 45.559.255.000,00 30.398.623.517,00 66,72%

4 Ekonomi 1.312.693.645.139,00 1.009.336.109.152,00 76,89%

Perhubungan, Komunikasi, Info&Telematika 165.682.028.000,00 131.843.442.103,00 79,58%

tenaga kerja 104.727.754.000,00 83.007.887.012,00 79,26%

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 0,00 0,00

Penanaman Modal 22.433.962.000,00 17.772.979.658,00 79,22%

Pemberdayaan Masyrakat dan Desa 57.038.492.000,00 51.283.364.152,00 89,91%

Pertanian 375.142.580.139,00 283.080.316.276,00 75,46%

Kehutanan 222.074.485.000,00 175.339.246.897,00 78,96%

Energi dan Sumberdaya Mineral 58.636.774.000,00 49.245.751.767,00 83,98%

Kelautan dan Perikanan 167.271.745.000,00 105.930.638.554,00 63,33%

Perdagangan 0,00 0,00

industri 139.685.825.000,00 111.832.482.733,00 80,06%

Transmigrasi 0,00 0,00

5 Lingkungan Hidup 28.580.565.000,00 25.442.257.859,00 89,02%

Penataan Ruang 0,00 0,00

Lingkungan Hidup 28.580.565.000,00 25.442.257.859,00 89,02%

Pertanahan 0,00 0,00

6 Perumahan dan Fasilitas 2.934.574.143.000,00 2.342.722.979.672,00 79,83%

Pekerjaan Umum 2.934.574.143.000,00 2.342.722.979.672,00 79,83%

Perumahan 0,00 0,00

7 Kesehatan 591.294.548.591,00 442.204.432.168,25 74,79%

Kesehatan 591.294.548.591,00 442.204.432.168,25 74,79%

Keluarga Bencana

8 Parawisata dan Budaya 72.687.569.000,00 54.117.184.345,00 74,45%

Kebudayaan 72.687.569.000,00 54.117.184.345,00 74,45%

Parawisata 0,00 0,00

9 Agama 0,00 0,00

10 Pendidikan 1.434.693.866.511,00 1.052.368.005.792,00 73,35%

Pendidikan 1.334.054.687.511,00 977.208.741.200,00 73,25%

Pemuda dan Olahraga 100.639.179.000,00 75.159.264.592,00 74,68%

11 Perlindungan Sosial 167.302.665.000,00 142.490.024.352,00 85,17%

Kependudukan dan catatan sipil 0,00 0,00

pemberdayaan Perempuan 12.981.636.000,00 11.743.639.945,00 90,46%

Keluarga Sejahtera 0,00 0,00

Sosial 154.321.029.000,00 130.746.384.407,00 84,72%

Jumlah 9.791.344.121.604,00 7.642.806.651.794,25 78,06%

Page 46: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

41

Kebijakan khusus lainnya berkaitan dengan Pelaksanaan program/kegiatan

yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus (otsus) khususnya dalam Tahun

Anggaran ini telah ditetapkan tersendiri pada tanggal 8 April 2009 yang mengatur

lebih rinci pelaksanaan program/kegiatan Otsus dalam bentuk Peraturan Gubernur

Aceh Nomor 48 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Dan

Pertanggungjawaban Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak Dan Gas Bumi dan

Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh, dengan melimpahkan tugas kepada

pemerintah kabupaten/kota untuk mengusulkan Kuasa Pengguna Anggaran/

Barang dari personil Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) untuk

melaksanakan program/kegiatan serta mempertanggungjawabkannya ke

Pemerintah Aceh melalui Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terkait.

Pembiayaan

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan

untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran yang terdiri dari

penerimaan dan pengeluaran pembiayaan. Terjadinya defisit disebabkan lebih

besar belanja daerah dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh antara lain

disebabkan karena adanya kebutuhan pembangunan Aceh yang semakin

meningkat. Dalam hal terjadi defisit dapat didanai dari sumber penerimaan

pembiayaan antara lain sisa lebih pembiayaan tahun lalu, transfer dari dana

cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan dan dari pinjaman

daerah.

Sedangkan jika terjadi surplus dapat digunakan sebagai pengeluaran

pembiayaan antara lain untuk pembiayaan cicilan pokok hutang yang jatuh tempo,

penyertaan modal (investasi daerah) dan transfer kerekening dana cadangan.

Dalam tahun 2009 terjadi surplus anggaran yang disebabkan karena pendapatan

yang diterima lebih besar dari belanja untuk program dan kegiatan yang

direncanakan. Realisasi pembiayaan APBA 2009 terdiri atas penerimaan

pembiayaan yang berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun

2008 sebesar Rp 4.015.380.289.196,89 dan realisasi pengeluaran pembiayaan

sebesar Rp 572.012.384.490,00 sehingga terdapat pembiayaan netto sebesar Rp

3.443.367.904.706,89.

3. Permasalahan dan solusi

Permasalahan yang dihadapi tahun 2009 hampir sama dengan tahun

sebelumnya dalam pengelolaan belanja daerah adalah sebagai berikut:

1. Belum terpadunya proses perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan

dan pengelolaan kekayaan aceh dengan baik dalam sistem informasi pengelolaan

keuangan daerah disebabkan belum jelasnya peran dan fungsi masing-masing

SKPA/Unit kerja atas proses perencanaan penganggaran khususnya antara Bappeda

dan SKPKA.

2. Terbatasnya tenaga teknis pengelola keuangan di masing-masing Satuan Kerja dan

Rendahnya pemahaman aparatur keuangan dalam mengikuti perkembangan

ketentuan aturan yang berlaku di bidang keuangan, serta masih kurangnya akurasi

perencanaan rencana kerja dengan kemampuan setiap SKPA;

3. Terdapat beberapa produk hukum yang sudah tidak memadai lagi untuk

dilaksanakan akibat cepatnya terjadi perubahan (reformasi) atas produk hukum di

tingkat nasional

Page 47: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

42

4. Belum lengkapnya peraturan pelaksanaan tentang pengelolaan keuangan daerah di

lingkungan Pemerintah Aceh;

5. Masih terkendalanya pihak Kuasa Pengguna Anggaran pemerintah Kabupaten/Kota

dalam mengelola kegiatan dari Dana Otsus khususnya dalam memahami tehnis

pengelolaan keuangan Pemerintah Aceh.

Solusi yang dilakukan adalah :

1. Perlu dilakukan kajian untuk menerapkan sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah sehingga proses pengelolaan keuangan dapat dilakukan secara lebih cepat,

effektif dan effisien;

2. Terus menerus untuk Melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi aparatur keuangan

SKPA tentang pengelolaan keuangan daerah sesuai kebutuhan

3. Menginventarisasi produk hukum yang ada untuk dilihat keseusaian dengan

peraturan perundang-undangan yang ada serta pelaksanaannya untuk dibuatkan

produk hukum baru sebagai pelaksanaan peraturan perundang-undangan di tingkat

nasional serta mendorong berbagai pihak agar produk hukum yang baru tersebut

dapat diimplementasikan secara konsistendan berkelanjutansupaya tercipta tertib

hukum dan kepastian hukum

4. Mempersiapkan peraturan pelaksanaan dalam Pengelolaan Keuangan daerah yang

menjadi pedoman baku dalam pengelolaan keuangan daerah sehingga tidak terjadi

multi tafsir antara SKPA dengan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh;

serta Meningkatkan rapat-rapat koordinasi dengan seluruh SKPA dalam rangka

evaluasi dan pengawasan guna mengoptimalkan realisasi program dan kegiatan

yang telah direncanakan;

5. Melakukan sosialisasi serta fasilitasi dalam proses pengelolaan keuangan dana

Otonomi khusus di Kabupaten/Kota.

Page 48: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

43

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007, bahwa ruang lingkup LKPJ

mencakup penyelenggaraan urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum

pemerintahan. Penyelenggaraan urusan desentralisasi memuat penyelenggaraan urusan

wajib dan urusan pilihan, namun sesuai Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 ada

urusan wajib lainnya yang menjadi kewenangan Pemerintah Aceh yaitu pelaksanaan

keistimewaan Aceh.

Berdasarkan kedua ketentuan tersebut, urusan wajib yang telah dilaksanakan oleh

Pemerintah Aceh pada tahun 2009 meliputi 31 bidang urusan yaitu: Pendidikan,

Kesehatan, Lingkungan Hidup, Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perencanaan

Pembangunan, Perumahan, Kepemudaan dan Olahraga, Investasi dan Promosi,

Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, Kependudukan dan Catatan Sipil,

Ketenagakerjaan dan Mobilitas Penduduk, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera,

Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika, Pertanahan, Kesatuan Bangsa dan

Politik dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa, Sosial, Kebudayaan, Statistik, Kearsipan, Perpustakaan, Penyelenggaraan

Kehidupan Beragama dalam Bentuk Pelaksanaan Syariat Islam, Penyelenggaraan

Kehidupan Adat, Penyelenggaraan Pendidikan yang Bermateri Muatan Lokal sesuai

Syariat Islam, Peran Ulama dalam Penetapan Kebijakan Aceh dan Penyelenggaraan dan

Pengelolaan Ibadah Haji.

1. URUSAN PENDIDIKAN

Urusan Pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Badan Pembinaan

Pendidikan Dayah dan Majelis Pendidikan Daerah (MPD).

Dinas Pendidikan

A. Program dan Kegiatan

Urusan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan adalah:

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Program ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dan kesamaan

kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi anak usia 0-6 tahun

sebagai wahana awal dalam mengembangkan kesiapan anak memasuki

jenjang pendidikan dasar melalui rangkaian kegiatan yang menyentuh bidang

kesehatan, gizi, dan perkembangan psikososial yang diwarnai penanaman

nilai-nilai dasar ajaran Islam.

Secara lebih spesifik program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan

mutu pelayanan pendidikan melalui jalur pendidikan formal seperti TK/RA

dan bentuk lain yang sederajat, serta jalur pendidikan non formal seperti

Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain

yang sederajat, jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau

pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

Sejumlah kegiatan yang berada di dalam lingkup program ini adalah:

Page 49: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

44

a) Pembangunan gedung sekolah;

b) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa;

c) Pengadaan mobiler sekolah;

d) Pengadaan perlengkapan sekolah; dan

e) Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajar 9

Tahun)

Program ini meliputi SD, MI, Paket A setara SD atau bentuk lain yang

sederajat dan SMP, MTs, Paket B setara SMP, atau bentuk yang sederajat

dalam rangka memenuhi hak setiap warga negara untuk menyelesaikan

pendidikan dasar sembilan tahun, terutama bagi kelompok kurang beruntung

termasuk pemukim di daerah terpencil dan terpencar, masyarakat miskin, dan

anak berkebutuhan khusus.

Sedangkan kegiatan-kegiatan yang berada di dalam lingkup program ini

adalah:

a) Pembangunan gedung sekolah;

b) Pengadaan buku dan alat tulis siswa;

c) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa;

d) Pengadaan mebeluer sekolah;

e) Pengadaan perlengkapan sekolah;

f) Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah;

g) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik;

h) Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTs;

i) Pembinaan kelembagaan sekolah dan manajemen sekolah dengan

penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) di satuan pendidikan

dasar;

j) Pembinaan minat, bakat dan kreatifitas siswa;

k) Penyediaan beasiswa transisi;

l) Penyelenggaraan akreditasi sekolah dasar;

m) Pembinaan pendidikan berwawasan keunggulan SD/MI; dan

n) Pelatihan guru bahasa Inggris bagi calon guru SD/MI.

3. Program Pendidikan Menengah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan perluasan

pelayanan pendidikan menengah yang bermutu dan terjangkau, baik melalui

jalur pendidikan formal mencakup SMA, MA, SMK atau bentuk lain yang

sederajat, maupun jalur pendidikan non formal seperti Paket C setara SMA.

Kegiatan-kegiatan yang berada di dalam lingkup program ini adalah:

a) Pembangunan gedung sekolah;

b) Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa;

c) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa;

d) Pengadaan mebiler sekolah;

e) Pengadaan perlengkapan sekolah;

f) Rehabilitasi asrama siswa;

g) Rehabilitasi sarana olahraga;

h) Pelatihan kompetensi tenaga pendidik;

i) Pelatihan penyusunan kurikulum; Pembinaan forum masyarakat peduli

pendidikan;

j) Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM);

Page 50: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

45

k) Penyediaan Batuan Operasional Sekolah (BOS) personalia dan non

personalia untuk pendidikan menengah;

l) Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu;

m) Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS);

n) Pengembangan materi belajar dan mengajar dengan menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi;

o) Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri;

p) Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah;

q) Penyelengggaraan akreditasi sekolah menengah; Peningkatan sarana dan

prasarana SMA/MA berwawasan keunggulan;

r) Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dan OSN siswa SMA se Aceh.

4. Program Pendidikan Non Formal

Program ini bertujuan untuk memperluas, memeratakan serta meningkatkan

kualitas pelayanan pendidikan bagi seluruh masyarakat yang tidak/belum

pernah bersekolah, buta aksara, putus sekolah, atau warga masyarakat lainnya

yang kebutuhan pendidikannya tidak terpenuhi melalui jalur pendidikan

formal.

Kegiatan-kegiatan yang berada di dalam lingkup program ini adalah:

a) Pemberdayaan tenaga pendidik non formal;

b) Pemberdayaan tenaga pendidik non formal;

c) Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal;

d) Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan;

e) Pengembangan pendidikan keaksaraan;

f) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup;

g) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal;

h) Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran

pendidikan non formal;

i) Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal.

5. Program Pendidikan Luar Biasa

Program ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dan kesamaan

kesempatan memperoleh layanan pendidikan yang bermutu bagi anak

berkebutuhan khusus sejak usia dini sampai dengan pendidikan menengah

dalam rangka memenuhi hak setiap warga negara untuk memperoleh

pendidikan. Selain melalui lembaga pendidikan luar biasa, layanan

pendidikan khusus juga dikembangkan yaitu melalui layanan terpadu bagi

anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah biasa.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah:

a) Pembangunan gedung sekolah;

b) Pengadaan alat praktek dan peraga siswa;

c) Pengembangan kreatifitas guru TK/SLB.

6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kecukupan jumlah pendidik dan

tenaga kependidikan, meningkatkan kemampuannya, serta dukungan

administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan tehnis

dalam rangka menunjang proses pendidikan dan pembelajaran pada setiap

satuan pendidikan.

Page 51: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

46

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui program ini adalah:

a) Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi;

b) Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG);

c) Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi;

d) Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi

pendidik dan tenaga kependidikan;

e) Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga

kependidikan;

f) Pengembangan sistem penghargaan dan perlindungan terhadap profesi

pendidik.

7. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Program ini bertujuan untuk mendorong berkembangnya minat baca bagi

anggota masyarakat melalui perluasan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan

pembinaan perpustakaan, serta penyediaan bahan bacaan bermutu dan relevan

dengan kebutuhan masyarakat. Program ini juga diarahkan untuk

pengembangan budaya baca, bahasa, sastra Indonesia dan daerah pada

masyarakat termasuk pendidik dan peserta didik guna membangun

masyarakat berpengetahuan, berbudaya, maju dan mandiri.

Kegiatan-kegiatan yang berada di lingkup program ini adalah:

a) Penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan minat baca di

daerah;

b) Pembangunan gedung perpustakaan.

8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program ini mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu: 1) Meningkatkan kapasitas

lembaga di daerah, mengembangkan mekanisme tata kelola, koordinasi, antar

perangkat pemerintahan, mengembangkan kebijakan, melakukan advokasi

dan sosialisasi kebijakan pembangunan pendidikan, serta meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan; 2) Pengembangan

dan penerapan sistem pengawasan pembangunan pendidikan termasuk sistem

tindak lanjut temuan hasil pengawasan terhadap kegiatan pembangunan

pendidikan termasuk pelaksanaan desentralisasi dan otonomi pendidikan; dan

3) Penyempurnaan manajemen pendidikan dengan meningkatkan

desentralisasi dan otonomi pengelolaan kepada satuan pendidikan mengacu

kepada Standar Nasional Pendidikan.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui program ini adalah:

a) Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di bidang

pendidikan;

b) Penerapan sistem dan informasi manajemen pendidikan;

c) Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan lokakarya serta diskusi ilmiah

tentang berbagai isu pendidikan;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;

e) Pembinaan UKS SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK;

f) Supervisi dan pengawasan satuan pendidikan;

g) HUT dan Rakornas PGRI.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan pada Dinas Pendidikan dengan capaian sebagai

berikut:

Page 52: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

47

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Telah dilaksanakan kegiatan pembangunan gedung TK; pengadaan alat

praktek dan peraga siswa; pengadaan mobiler; dan penyelenggaraan

pendidikan anak usia dini.

Hasil yang dicapai melalui program ini adalah pembangunan 204 TK/PAUD

dan TK/SD Satu Atap, pengadaan APE TK sebanyak 115 paket, pengadaan

mebiler 191 ruang, komputer 4 unit, bantuan operasional PAUD 52 lembaga,

dan bantuan guru PAUD 900 orang.

Pencapaian APK/GER Pendidikan Anak Usia Dini bagi anak usia 0-6 tahun

yang berada di bawah binaan lembaga PAUD, POSPAUD, TPQ, Kelompok

Bermain, TK/RA atau sederajat pada tahun 2009 telah mencapai 79,31%,

sedangkan capaian APK/GER Pendidikan Anak Usia Dini bagi anak usia 4-

6 tahun yang berada di TK/RA mencapai 23,34%. Sebaran lembaga TK/RA

belum merata terutama di daerah pedesaan. Di sisi lain, sebagian anak usia 6

tahun tidak ada lagi di TK/RA tetapi sudah masuk ke kelas I SD/MI.

Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya PAUD terus meningkat yang

ditandai dengan semakin tingginya permintaan masyarakat terhadap

pembukaan TK/RA dan lembaga PAUD non formal, serta meningkatnya

jumlah peserta didik di lembaga PAUD. Salah satu indikator peningkatan

partisipasi masyarakat untuk mendukung program ini tergambar dari

kesediaan mereka menyediakan lahan untuk pembangunan TK baru di

berbagai tempat.

Anggaran yang disediakan Rp 59.668.812.571,- realisasi Rp 31.852.973.911

atau 53,38% dan fisik 60%.

2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajar

Dikdas 9 Tahun) Hasil yang dicapai melalui program ini adalah terbangunnya fasilitas USB,

RKB, pagar, pustaka, laboratorium, rumah penjaga sekolah dan infrastruktur

lainnya pada 748 sekolah SD dan SMP se Aceh, pengadaan buku pelajaran

di 23 kab/kota, perlengkapan sekolah 3 kabupaten sebanyak 20 unit, alat

praktek dan mebiler sekolah di 23 kab/kota, pelatihan guru 300 orang,

beasiswa anak yatim 102.396 orang dan anak miskin 11.535 orang,

akreditasi sekolah, serta subsidi untuk sekolah unggul/percontohan.

Pencapaian indikator APM/NER penduduk usia 7-12 tahun di bawah

SD/MI/Paket A tercatat sebesar 95,50% dan APK/GER penduduk usia 13-15

tahun di bawah SMP/MTs/Paket B tercatat sebesar 101,28%. Capaian akses

yang tinggi selama ini masih dapat dipertahankan karena adanya kebijakan

Pemerintah Aceh mendistribusikan beasiswa bagi anak yatim dan anak

miskin dalam jumlah yang sangat siginifikan (meliputi 100.000 anak pada

tahun 2009). Kebijakan ini ternyata cukup efektif menekan angka putus

sekolah akibat tingginya angka kemiskinan.

Persentase jumlah sekolah bertaraf standar internasional terhadap sekolah-

sekolah yang dipersiapkan/dirintis untuk berstandar internasional tingkat

SD/MI tidak berubah yaitu sebesar 20% dan pada tingkat SMP/MTs sebesar

21,74%, karena fokus utama Dinas Pendidikan adalah meningkatkan mutu

sekolah yang ada. Ketersediaan buku teks siswa untuk 3 (tiga) mata

Page 53: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

48

pelajaran yang diuji dalam UASBN (SD) dan UN (SMP) telah mencapai

100%, artinya rasio buku per siswa telah mencapai 1 : 1.

Anggaran yang disediakan Rp 475.834.432.347,- realisasi Rp

355.610.311.823,- atau 74,73% dan fisik 78%.

3. Program Pendidikan Menengah Hasil yang dicapai melalui program ini adalah pembangunan sarana

prasarana 247 paket, pengadaan buku, alat peraga dan mebiler siswa di 23

kab/kota, sarana/prasarana yang telah direhabilitasi untuk memenuhi

persyaratan ruang belajar, terselenggaranya Ujian Nasional dan UASBN di

23 kab/kota, BOMM SMA di 23 Kab/Kota, remedial teaching di semua

sekolah, dan media belajar berbasis ICT. Selain itu juga terlaksana Lomba

Kompetensi Siswa (LKS) SMK dan OSN SMA, akreditasi sekolah

menengah, subsidi sekolah unggul dan kelas akselerasi, pengembangan

fasilitas SMA Modal Bangsa.

Pada jenjang pendidikan menengah SMA/SMK/MA/Paket C tercatat

APK/GER penduduk usia 16-18 tahun sebesar 74,75%. Komposisi jumlah

siswa pendidikan menengah umum (SMA/MA) terhadap jumlah siswa SMK

masih belum proporsional. Saat ini jumlah siswa SMA/MA : SMK di Aceh

baru mencapai angka 80 : 20, sedangkan rata-rata nasional mendekati

perbandingan 60 : 40.

Persentase sekolah bertaraf internasional terhadap sekolah-sekolah yang

dipersiapkan/dirintis untuk berstandar internasional tingkat SMA/MA/SMK

sebesar 19,57%, sementara ketersediaan buku teks untuk mata pelajaran

yang diuji dalam UN SMA/SMK baru sekitar 85%.

Secara mutu dan daya saing pendidikan Aceh masih lemah. Meskipun

dalam berbagai lomba di tingkat nasional dan internasional sebagian anak-

anak Aceh telah meraih prestasi menggembirakan. namun hal ini belum

merupakan gambaran menyeluruh dari prestasi anak didik di Aceh.

Kesenjangan mutu antar sekolah dan antar daerah masih tinggi, baik

disebabkan oleh faktor kurangnya guru mata pelajaran tertentu, distribusi

guru yang tidak merata, rendahnya kualifikasi guru, keterbatasan sarana dan

prasarana, maupun kemampuan manajerial kepala sekolah yang relatif

lemah.

Anggaran yang disediakan Rp 387.580.459.780,- realisasi Rp.

240.874.642.207,- atau 62,15% dan fisik 66%.

4. Program Pendidikan Non Formal Hasil yang dicapai melalui program ini adalah terlatihnya 1150 orang peserta

dan 10 Paket pendidikan keterampilan hidup, terwujudnya model KBU

berbagai cabang untuk 25 kelompok, terselenggaranya Paket A, B dan C

untuk 357 kelompok dan Ujian Nasional Paket A, B dan C di 23

kabupaten/kota, terlatihnya tutor Paket B dan C sebanyak 60 orang,

terlaksananya Jambore PNF di tingkat provinsi dan peringatan HAI,

tersalurnya modul belajar 7.298 set, serta terlaksananya sosialisasi,

pemantauan dan evaluasi kegiatan.

Persentase jumlah penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas di Aceh terus

menurun dari 6,02% pada tahun 2005 menjadi 5,37% pada tahun 2007 dan

Page 54: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

49

5,09% pada tahun 2008. Hal yang terus digalakkan adalah meningkatkan

minat baca di kalangan masyarakat melalui pemberdayaan Taman Bacaan

Masyarakat dan peningkatan peran PKBM dalam mendukung pembelajaran

sepanjang hayat.

Anggaran yang disediakan Rp 25.490.882.397,- realisasi Rp

13.182.560.000,- atau 51,71% dan fisik 56%.

5. Program Pendidikan Luar Biasa Hasil yang dicapai melalui program ini adalah terbangunnya 2 RKB SLB di

Simpang Kiri, tersedianya landscape SLB, rehabilitasi SLB Lhokseumawe,

tersalurnya 32 paket alat olahraga PLB, 32 paket alat praktek PLB, 8 paket

alat kesenian, 8 paket alat keterampilan dan 10 unit mesin Braille. Selain itu

disalurkan biaya operasional PLB, pembinaan gugus PLB, biaya operasional

8 asrama PLB, biaya makan anak asrama 500 orang, pameran siswa PLB di

tingkat provinsi, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan.

Capaian APK/GER penduduk penyandang ketunaan pada tingkat SD/MI

sebesar 14,39%; di tingkat SMP/MTs sebesar 3,44%, dan di tingkat

pendidikan menengah sebesar 1,37%. Pada saat ini telah beroperasi

sebanyak 41 buah lembaga pendidikan luar biasa yang melayani anak

berkebutuhan khusus/penyandang cacat. Melalui kegiatan pengembangan

kreatifitas guru TK/SLB telah dilakukan berbagai lomba kreativitas yang

melibatkan guru dan siswa dari seluruh Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 9.497.084.900,- realisasi Rp 8.446.670.800,-

atau sebesar 88,94% dan fisik 91%.

6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Hasil yang dicapai melalui program ini adalah terlatihnya 200 orang guru,

tersalurnya beasiswa guru 976 orang, beasiswa guru produktif SMK

sebanyak 136 orang, honor guru kontrak 6585 orang, penyelesaian PAK

Guru, pemilihan guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi 286 orang,

biaya operasional KKG Guru, serta berbagai pelatihan guru dan kepala

sekolah yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota. Selain itu juga dibangun

190 rumah dinas guru di semua kabupaten/kota.

Dalam rangka pembinaan guru pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah, pencapaian persentase guru SD/MI yang memenuhi kualifikasi

setara S1/D4 sebesar 33%, guru SMP/MTs sebesar 60% dan guru

SMA/MA/SMK sebesar 83%. Guru yang telah memiliki sertifikasi sebagai

pendidik baru mencapai 20% dan mulai tahun 2010 tunjangan profesi

mereka disalurkan pemerintah melalui DAU masing-masing kabupaten/kota.

Anggaran yang disediakan Rp.74.337.078.612,- realisasi Rp

63.071.135.500,- atau 84,84% dan fisik 90%.

7. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan ini

berjumlah Rp 2.819.891.000,- Karena adanya pemotongan anggaran untuk

dinas pendidikan yang bersumber dari dana migas maka kegiatan ini tidak

dilaksanakan.

8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Hasil yang dicapai melalui program ini adalah:

Page 55: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

50

- Terselenggaranya rapat koordinasi dengan kabupaten/kota sebanyak satu

kali di Lhokseumawe yang melahirkan kesepakatan tentang langkah-

langkah yang ditempuh dan alternatif solusi permasalahan yang

diantisipasi akan terjadi di lapangan selama pelaksanaan APBA 2009.

- Tersedianya laporan secara menyeluruh tentang pelaksanaan kegiatan

tahun 2009 melalui kegiatan monitoring ke 23 kabupaten/kota.

- Tersusunnya rencana kerja anggaran melalui pemantapan sasaran

kegiatan 2009.

- Tersedianya indikator akses, mutu dan relevansi, serta manajemen

pendidikan sebagai basis perumusan kebijakan dan penyusunan rencana

program.

- Tersusunnya buku Statistik Penduduk Usia Sekolah tahun 2007/2008 dan

2008/2009

- Terlatihnya pengawas sekolah sebanyak 200 orang

- Tersedianya informasi pelaksanaan proses belajar mengajar di sejumlah

sekolah pada semua tingkatan/jenjang melalui supervisi/pengawasan

sebanyak 30 orang sebanyak 11 kali kegiatan ke semua kabupaten/kota.

- Tersosialisasinya sejumlah kebijakan Pemerintah Aceh di bidang

pendidikan melalui penyaluran Tabloid Cendikia, binder etalase,

sticker, spanduk, kalender pendidikan dan Qanun Nomor 5 Tahun 2008

dan pelaksanaan talkshow.

- Terlaksananya pemantauan program UKS kabupaten/kota dan

keikutsertaan dalam Jambore Nasional UKS diikuti 8 orang peserta.

- Tersosialisasinya kegiatan anti-narkoba di kalangan guru, peserta didik,

mahasiswa dan generasi muda yang memiliki agar memiliki

kewaspadaan dan perilaku penolakan terhadap narkoba.

- Tersosialisasinya berbagai peraturan dan qanun tentang penyelenggaraan

pendidikan di kalangan masyarakat dan pemangku kepentingan

pendidikan.

- Terlaksananya peringatan Hari Pendidikan Nasional, Hari Pendidikan

Daerah, peringatan hari besar keagamaan serta partisipasi dalam Pekan

Kebudayaan Aceh.

- Tersusunnya Renstra pendidikan 6 kabupaten/kota dilengkapi analisa

kebutuhan BOS dan AKPK masing-masing kabupaten/kota yang

bersangkutan.

Anggaran yang disediakan Rp 12.355.204.260,- realisasi Rp 4.098.850.200,-

atau 33,18% dan fisik 40%. Rendahnya realisasi keuangan dimaksud disebabkan

adanya kebijakan pengurangan APBA yang bersumber dari dana bagi hasil

migas. Pagu anggaran yang terdapat dalam APBA tidak berubah sedangkan

anggaran yang bisa digunakan berkurang sehingga persentase realisasi menjadi

rendah karena dihitung dari pagu bukan dari anggaran yang tersedia.

Realisasi Anggaran

Dinas Pendidikan dialokasikan dana sebesar Rp 1.123.556.193.511,- dengan

realisasi Rp 776.585.241.589,- atau 69,12% dan realisasi fisik yang dicapai fisik

76%.

C. Permasalahan dan Solusi

Adapun permasalahan yang dihadapi adalah :

Page 56: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

51

1. Ketidakmampuan pemerintah kabupaten/kota dalam menyediakan tanah

untuk pertapakan sekolah.

2. Rekanan yang tidak profesional dalam melaksanakan pekerjaan.

3. Sejumlah paket pekerjaan mengalami gagal tender sedangkan waktu yang

tersisa tak mencukupi lagi untuk melakukan tender ulang.

4. Rendahnya mutu sumber daya manusia dalam mendukung program-

program pendidikan.

5. Lambatnya penyampaian data dari kabupaten/kota untuk mendukung

perencanaan dan penganggaran kegiatan.

Beberapa langkah solusi yang telah ditempuh, antara lain adalah:

1. Mendorong pihak rekanan melakukan percepatan penyelesaian pekerjaan.

2. Melakukan pelatihan staf yang difokuskan pada pendataan, perencanaan dan

penganggaran.

3. Mengirim tim asistensi pendataan ke kabupaten/kota.

4. Melakukan kerjasama dengan lembaga donor untuk kegiatan capacity

building.

Badan Pembinaan Pendidikan Dayah

A. Program dan Kegiatan

Urusan pendidikan yang dilaksanakan Badan Pembinaan Pendidikan Dayah

adalah:

1. Program Pendidikan Dayah

a) Kegiatan Pelatihan Pembinaan Kaligrafi;

b) Kegiatan Pembinaan Santri;

c) Kegiatan Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Santri;

d) Kegiatan Penyediaan Kitab/buku Pendidikan Dayah;

e) Kegiatan Penyediaan Dana Operasional Dayah.

2. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Dayah

a) Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Dayah;

b) Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana

Dayah di Kabupaten/Kota (OTSUS);

c) Kegiatan Pembangunan Dayah Bertaraf Internasional.

3. Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan Dayah

Kegiatan ini berupa: Pembinaan Pimpinan Tengku Dayah dan Perekrutan

Tenaga Pendidik.

4. Program Pemberdayaan Santri

a) Kegiatan Pelatihan Komputer Santri Dayah;

b) Kegiatan Pelatihan Lifeskill Santri;

c) Jurnalistik dan Penerbitan Berkala Majalah/Jurnal Dayah;

d) Kegiatan Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler Santri Dayah;

e) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Dayah;

5. Program Pembinaan Manajemen Dayah

a) Kegiatan Pelatihan Manajemen Dayah dan Manajemen Asset Dayah;

b) Kegiatan Pelatihan Usaha Kesehatan Dayah (UKD).

Page 57: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

52

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pendidikan Dayah Kegiatan Pelatihan Pembinaan Kaligrafi

Kegiatan ini telah dilatih 60 orang santri selama 5 hari atau 50 jam pelajaran

yang berasal dari berbagai dayah di kabupaten/ kota. Hasil yang telah

dicapai dari pelatihan tersebut peserta telah mampu dan terampil menulis

huruf-huruf arab yang bernilai seni. Anggaran yang disediakan Rp

138.365.000,- realisasi Rp 129.755.000,- atau 93,78% dan fisik 100 %.

Kegiatan Pembinaan Santri

Kegiatan ini telah dilakukan pembinaan santri ke Bogor sebanyak 10 orang

yang berasal dari Kabupaten Simeulue, bertujuan untuk peningkatan mutu

Sumber Daya Manusia dalam pendidikan dayah. Anggaran yang disediakan

Rp 241.600.000,- realisasi Rp164.050.000,- atau 67.90 % dan fisik 80%.

Kegiatan Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Santri

Kegiatan ini telah dilakukan pengadaan kain sarung untuk Kota Sabang,

Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, genset 12 unit, mesin ketik

60 unit, komputer sebanyak 105 unit, bola volli 500 buah, wireless 106 unit,

pengadaan ini telah disalurkan untuk dayah-dayah/pesantren dalam provinsi

Aceh.

Hasil dari penyediaan barang tersebut telah terjadi peningkatan mutu

sumber daya manusia dalam rangka pengelolaan administrasi manajemen di

pesantren/dayah tersebut. Anggaran yang disediakan Rp 3.937.620.000,-

realisasi Rp 3.566.615.500,- atau (90.58 %) dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan Kitab/buku Pendidikan Dayah

Dilakukan pengadaan kitab/buku sebanyak 20.0370 set/eksemplar/paket

telah disalurkan ke pesantren/dayah di kabupaten/kota. Hasil dari pengadaan

kitab/buku telah menunjang kelancaran dalam proses belajar mengajar di

pesantren/dayah. Anggaran yang disediakan Rp 10.115.156.000,- realisasi

Rp 9.330.821.500,- atau 92.24% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan Dana Operasional Dayah

Kegiatan dana operasional dayah meliputi pembangunan/ pengembangan

pesantren/dayah/rumah guru/RKB/TPA dengan jumlah bantuan sebanyak

77 dayah/pesantren di kabupaten/kota di provinsi Aceh. Pembangunan ini

bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dayah. Anggaran yang

disediakan Rp 9.906.240.000,- realisasi Rp 9.367.930.000,- atau 94.47%

dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Dayah Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Dayah

Kegiatan ini telah dibangun asrama santri, mushalla, pagar, MCK, dapur

umum, riol/sanitasi pada pesantren/dayah yang tersebar di 23

kabupaten/kota. Pada tahun 2009 pesantren/dayah yang mendapat bantuan

prasarana dan sarana tersebut berjumlah 642 dayah, sedang sisanya dibantu

berupa biaya operasional. Besaran bantuan diberikan berdasarkan urutan

tipe atau kondisi kebutuhan pesantren/ dayah berdasarkan hasil verifikasi

lapangan.

Page 58: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

53

Dengan adanya bantuan ini meningkatkan belajar mengajar di

dayah/pesantren. Anggaran yang disediakan Rp 105.451.450.000,- realisasi

Rp 104.757.186.060 atau 99.34% dan fisik 100%.

Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Dayah di

Kabupaten/Kota (OTSUS)

Kegiatan ini telah dibangun asrama santri, RKB, mushalla, pagar, MCK,

dapur umum, riol /sanitasi pada pesantren/ dayah yang tersebar di beberapa

kabupaten kota yaitu: wilayah A meliputi Kabupaten Aceh Barat,

Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat

Daya, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Singkil, Kota

Subulussalam, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah dan

Kabupaten Gayo Lues. Sedang wilayah B meliputi Kota Sabang, Kota

Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie

Jaya, Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireun,

Kabupaten Aceh Timur dan Kota Langsa. Pada Tahun 2009 Pesantren/

Dayah yang mendapat prasarana dan sarana tersebut berjumlah 206 dayah,

besaran bantuan diberikan berdasarkan kebutuhan pesantren/dayah sesuai

hasil verifikasi di lapangan.

Anggaran yang disediakan Rp 50.269.725.440,- realisasi Rp 34.710.933.500

atau 69,05% dan fisik 100%.

Kegiatan Pembangunan Dayah Bertaraf Internasional

Pembangunan dayah bertaraf internasional dibangun di wilayah Kabupaten

Aceh Utara yaitu Dayah Malikullsaleh dengan dana 1 miliar rupiah yang

pelaksanaannya akan dikerjakan secara swakelola. Mengingat belum

jelasnya pembebasan tanah, pembangunan Dayah Malikullsaleh batal

dilakukan pembangunannya. Anggaran yang disediakan Rp 1.055.520.000,-

realisasi Rp 35.755.000 atau 3,99%.

3. Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan Dayah Pembinaan Pimpinan Tengku Dayah dan Perekrutan Tenaga Pendidik

Meliputi pembekalan/pelatihan guru untuk dayah berjumlah 90 orang, yaitu

30 orang tenaga guru matematika, 30 orang tenaga guru Bahasa Inggris, 30

orang tenaga guru Bahasa Arab serta pada kegiatan ini juga dilakukan study

banding ke Mesir yang diikuti oleh 15 orang ulama Aceh dalam rangka

pertemuan dengan Syekh Universitas Al Azhar tentang kurikulum dayah.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dayah.

Anggaran yang disediakan Rp 12.054.816.000,- realisasi Rp

11.363.316.000,- atau 99.02% dan fisik 100%.

4. Program Pemberdayaan Santri Kegiatan Pelatihan Komputer Santri Dayah

Kegiatan ini telah dilaksanakan pelatihan komputer bagi santri dayah yang

pesertanya berjumlah 60 orang selama 4 hari ( 40 jam pelatihan ). Kegiatan

ini bertujuan memberikan ketrampilan kepada para santri. Hasil dari

kegiatan ini para peserta telah mampu mengoperasikan komputer sebagai

tenaga operator.

Anggaran yang disediakan Rp 201.288.000,- realisasi Rp 193.768.000,- atau

96,76 % dan fisik 100%.

Page 59: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

54

Kegiatan Pelatihan Lifeskill Santri, Jurnalistik dan Penerbitan Berkala

Majalah/ Jurnal Dayah

Pelatihan jurnalistik diikuti oleh 60 orang santri selama 5 hari, dengan

dilaksanakan pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan para santri

dalam hal jurnalistik. Anggaran yang disediakan Rp 323.765.000,- dengan

realisasi Rp 309.630.000,- atau 95.63 % dan fisik 100 %.

Kegiatan Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler Santri Dayah

Kegiatan ini meliputi musabaqah, Qiraatil Qutub/Membaca kitab kuning,

penulisan karya ilmiah/penelitian, Pembinaan serta pengembangan

kurikulum dayah. Hasil dari kegiatan ini meningkatkan

ketrampilan/kemampuan santri. Anggaran yang disediakan Rp

589.942.500,- realisasi Rp 249.632.500,- atau 42,31% dan fisik 51,63%.

Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Dayah

Kegiatan ini telah dilaksanakan kegiatan penyusunan pengembangan

kurikulum dayah yang pesertanya berjumlah 20 orang selama 6 kali

pertemuan. Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan suatu kurikulum

dayah yang seragam dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dayah.

Anggaran yang disediakan Rp 283.620.000,- realisasi Rp 52.690.000,- atau

18,58 % dan fisik 30,91%.

5. Program Pembinaan Manajemen Dayah Kegiatan Pelatihan Manajemen Dayah dan Manajemen Aset Dayah

Kegiatan pelatihan manajemen dayah diikuti oleh 80 orang peserta dari

kabupaten/kota selama 5 hari (40 jam) dengan tujuan terciptanya

pemahaman manajemen bagi pengelola dayah. Anggaran yang disediakan

Rp 233.345.000,- realisasi Rp 216.275.000,- atau 92.68 % dan fisik 100%.

Kegiatan Pelatihan Usaha Kesehatan Dayah (UKD)

kegiatan ini telah dilakukan pelatihan yang jumlah pesertanya 80 orang

santri dari kabupaten/kota selama 4 hari dengan jumlah jam pertemuan

sebanyak 32 jam (8 jam/hari). Dari hasil kegiatan ini diharapkan para santri

mengerti pola hidup sehat dalam meningkatkan kesehatan lingkungan

dayah. Anggaran yang disediakan Rp 181.984.000,- realisasi Rp

163.704.000,- atau 89.96 % dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Badan Pembinaan Pendidikan Dayah dialokasikan dana sebesar Rp

206.649.106.000,- realisasi sebesar Rp 184.664.863.776,- atau 89,36% dan fisik

98,59%.

C. Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan Pembinaan Pendidikan Dayah

terdapat beberapa permasalahan antara lain:

- Penundaan beberapa pembangunan fisik dayah di beberapa kabupaten/kota

di Aceh terjadi akibat pengurangan dana di sektor migas.

- Terlambatnya pelelangan pengadaan kitab yang dilaksanakan pada tahun

2009 menyebabkan terlambatnya pengiriman kitab ke dayah-dayah, lagi

pula kitab-kitab tersebut kebanyakan berasal dari negara timur tengah.

Page 60: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

55

- Terkendalanya pembangunan dayah bertaraf internasional yaitu dayah

Malikul Saleh di Kabupaten Aceh Utara, hal ini terjadi akibat belum

selesainya pembebasan tanah.

Solusi yang ditempuh adalah:

- Untuk dayah-dayah yang belum menerima bantuan fisik pada tahun 2009

akan diupayakan kembali bantuan pembangunannya pada anggaran

mendatang.

- Untuk menghindari keterlambatan pengiriman kitab ke dayah-dayah,

pelaksanaan pelelangan pengadaan kitab tersebut akan dilaksanakan pada

awal tahun.

- Melakukan koordinasi secara intensif dengan pemerintah Kabupaten Aceh

Utara mengenai masalah pembebasan tanah pembangunan dayah bertaraf

internasional.

Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah

A. Program dan Kegiatan

Urusan Pendidikan yang dilaksanakan Sekretariat Majelis Pendidikan

Daerah adalah:

1. Program Pendidikan Menengah

Kegiatan ini berupa: Penelitian minat siswa memasuki sekolah kejuruan.

2. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan a) Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga

kependidikan (Penelitian mengenai profil guru Aceh);

b) Workshop Penyusunan Model Kurikulum Tingkat Satuan Kerja (KTSP)

Islami.

3. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Pepustakaan a) Penerbitan jurnal pendidikan (pencerahan);

b) Penyusunan buku pedoman pendidikan bernuansa Islam di sekolah.

4. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan a) Pelaksanaan evaluasi kinerja bidang pendidikan (analisis alokasi dana

pendidikan APBA dan APBA tahun 2008 dan 2009);

b) Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di bidang

pendidikan (sosialisasi Qanun Nomor 5 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan);

c) Pembinaan Dewan Pendidikan;

d) Monitoring dan evaluasi kegiatan implementasi Renstra Pendidikan

Pemerintah Aceh;

e) Dialog interaktif masyarakat tentang pendidikan.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pendidikan Menengah

Penelitian minat siswa memasuki sekolah kejuruan

Telah dilaksanakan kegiatan dalam bentuk penelitian minat siswa memasuki

sekolah kejuruan dengan lokasi kegiatan di seluruh Aceh, penelitian ini

telah menemukan aspek-aspek yang mendorong siswa masuk ke sekolah

Page 61: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

56

kejuruan. Anggaran yang disediakan Rp 140.000.000,- realisasi Rp

127.760.000,- atau 91,26% dan fisik 95,00%.

2. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga

kependidikan (penelitian mengenai profil guru Aceh)

Telah dilaksanakan dalam bentuk menghimpun data, pemetaan pendidik dan

tenaga kependidikan serta melakukan penelitian mengenai profil guru di

Aceh. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya mapping

tenaga pendidik di Aceh sehingga adanya pemerataan tenaga pendidik

sampai ke daerah-daerah terpencil. Anggaran yang disediakan Rp

252.211.000,- realisasi Rp 158.505.000,- atau 62,85% dan fisik 95,00%.

Workshop Penyusunan Model Kurikulum Tingkat Satuan Kerja (KTSP)

Islami

Telah dilaksanakan dalam bentuk workshop dengan menghadirkan tenaga

ahli/instruktur/narasumber yang memiliki kapasitas sesuai dengan dunia

pendidikan. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terciptanya

pedoman/model kurikulum tingkat satuan kerja islami. Anggaran yang

disediakan Rp 130.465.000,- realisasi Rp 127.495.000,- atau 97,72% dan

fisik 95,00%.

3. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Pepustakaan Penerbitan jurnal pendidikan (Pencerahan)

Telah dilaksanakan dalam bentuk jurnal pendidikan dalam 3 (tiga) edisi

terbitan yaitu : Edisi I periode Januari s/d April 2009, Edisi II periode Mei

s/d Agustus 2009 dan Edisi III periode September s/d Desember 2009.

Jurnal pendidikan berisikan hasil penelitian, kajian ilmiah dan gagasan

pengetahuan populer dari para guru, dosen dan para pemerhati pendidikan.

Anggaran yang disediakan Rp 149.250.000- realisasi Rp 146.500.000,- atau

98,16% dan fisik 100%.

Penyusunan buku pedoman pendidikan bernuansa Islam di sekolah

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyusunan buku pedoman yang

dilaksanakan oleh suatu tim yang dipandu oleh beberapa nara sumber. Tiap

tahapan penyusunan dilakukan telaahan dan diskusi dengan pihak-pihak

yang memahami tentang pendidikan Islami. Anggaran yang disediakan Rp

101.922.000,- realisasi Rp 95.874.000,- atau 94.07% dan fisik 95,00%.

4. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Pelaksanaan evaluasi kinerja bidang pendidikan (analisis alokasi dana

pendidikan yang bersumber dari APBA dan APBK tahun 2008 dan 2009)

Telah dilaksanakan dalam bentuk penelitian terhadap pengalokasian dan

pemanfaatan anggaran yang berasal dari APBA dan APBK untuk tahun

2008 dan 2009 pada seluruh kabupaten/kota se-Aceh. Kajian tersebut

dimaksudkan untuk dapat menjelaskan sejauh mana pemerintah provinsi

dan kabupaten/kota berupaya mendukung program penyelenggaraan

pendidikan di Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 214.600.000,- realisasi

Rp 142.956.000,- atau 66,62% dan fisik 85,00%.

Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di bidang

pendidikan (sosialisasi Qanun nomor 5 Tahun 2008 Tentang

Penyelenggaraan Pendidikan)

Page 62: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

57

Telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat peduli

pendidikan ditiap kabupaten/kota. Materinya adalah seluruh perangkat

peraturan perundangan yang telah dikeluarkan pada tingkat nasional dan

Pemerintah Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 226.950.000,- realisasi Rp

223.542.800,- atau 98,50% dan fisik 95,00%.

Pembinaan Dewan Pendidikan

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat kerja daerah. Rapat kerja ini

dimaksudkan untuk menyatukan visi dan misi antara MPD-MPD

kabupaten/kota serta dalam rapat kerja ini pula sebagai kegiatan untuk

menghimpun berbagai persoalan pendidikan di kabupaten/kota. Anggaran

yang disediakan Rp 137.372.000,- realisasi Rp 134.916.000,- atau 98,21%

dan fisik 95,00%.

Monitoring dan evaluasi kegiatan implementasi renstra pendidikan

Telah dilaksanakan sejak renstra pendidikan Aceh diberlakukan pada tahun

2007 hingga saat ini telah berjalan selama hampir 3 tahun. Untuk melihat

sejauh mana implementasi di lapangan, maka perlu dilaksanakan evaluasi di

seluruh wilayah Aceh. Untuk pelaksanaannya, evaluasi dan monitoring

dimaksud digunakan sampel 10 kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan

Rp 164.000.000,- realisasi Rp 148.266.000,- atau 90,41% dan fisik 90%.

Dialog interaktif masyarakat tentang pendidikan

Telah dilaksanakan dalam bentuk 2 kegiatan, pertama melalui media televisi

dalam acara talkshow 1 kali di TVRI stasiun Banda Aceh dan 1 kali di

ACEH TV sedang kegiatan kedua melalui dialog langsung dengan berbagai

elemen masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp 146.872.000,- realisasi

Rp 130.756.000,- atau 89,03% dan fisik 95,00%.

Realisasi Anggaran

Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah (MPD), dialokasikan dana sebesar Rp

3.849.388.000,- realisasi Rp 2.771.908.866,- atau 72,01% dan fisik 95,08%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan:

Sesuai dengan fungsi MPD selaku badan pemikir, pemberi pertimbangan,

penggerak partisipasi masyarakat, pengontrol dan mediator, maka dapat

dikatakan tidak ada permasalahan yang sangat berarti dalam pelaksanaan

kegiatan yang telah disetujui melalui APBA. Permasalahan tidak terserapnya

anggaran tidak langsung disebabkan karena belum dikukuhkannya pejabat

eselon III dan IV pada Sekretariat MPD, dengan demikian dana untuk gaji

beserta tunjangan tidak terserap.

Solusi:

Belum definitifnya pejabat eselon III dan IV sehingga:

- Seluruh kegiatan pelayanan administrasi yang bukan sifatnya strategis dan

kebijakan dibagi secara merata kepada seluruh staf yang diperbantukan pada

Sekretariat MPD.

- Tugas dan fungsi yang sifatnya strategis dan kebijakan, kepala sekretariat

selalu mengadakan musyawarah dengan ketua, wakil ketua dan anggota

MPD, sehingga tugas tersebut dapat didistribusikan ke masing-masing

Page 63: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

58

anggota MPD untuk dilaksanakan. Hasilnya akan dilaporkan kepada ketua

MPD dan kepala sekretariat untuk ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.

2. URUSAN KESEHATAN

Urusan kesehatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Zainoel Abidin, Rumah Sakit Jiwa dan Rumah Sakit Ibu dan Anak.

Dinas Kesehatan

A. Program dan Kegiatan

Urusan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan sebagai berikut:

1. Program Obat dan Pembekalan Kesehatan

a) Pengadaan obat dan pembekalan;

b) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan;

c) Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan;

b) Revitalisasi sistem kesehatan;

c) Peningkatan kesehatan masyarakat;

d) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana;

e) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan;

f) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat;

b) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat;

c) eningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan ini berupa pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga

sadar gizi.

5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kegiatan ini berupa penyuluhan menciptakan lingkungan sehat.

6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

a) Penyemprotan/fogging sarang nyamuk;

b) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;

c) Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik;

d) Peningkatan imunisasi;

e) Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah;

f) Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pencegahan dan

pemberantasan penyakit.

7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

a) Penyusunan standar pelayanan kesehatan;

b) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan;

c) Pengembangan dan updating data standar pelayanan kesehatan;

d) Penyusunan naskah akademis standar pelayanan kesehatan;

e) Penyusunan analisis standar belanja pelayanan kesehatan;

Page 64: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

59

f) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

8. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/puskesmas Pembantu

a) Pembangunan puskesmas;

b) Pembangunan puskesmas pembantu;

c) Pembangunan posyandu;

d) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas;

e) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu;

f) Pengadaan sarana dan prasarana posyandu.

9. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/ Rumah Sakit Mata

a) Pembangunan rumah sakit;

b) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit;

c) Pengadaan ambulance/mobil jenazah;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

10. Program Kemitraan Asuransi Kesehatan a) Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat;

b) Kemitraan Kwalitas dokter dan medical staff.

11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan anak balita.

12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

Kegiatan ini berupa pendidikan dan pelatihan perawatan kesehatan.

13. Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak

Kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan keluarga

kurang mampu.

14. Program Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Tinggi

a) Pengadaan buku;

b) Penyediaan bahan dan alat laboratorium;

c) Penyediaan mobiler ruang kuliah/laboratorium/library;

d) Pembangunan fasilitas pendukung proses belajar mengajar;

e) Pengembangan program studi;

f) Penelitian dosen;

g) Penunjang sekolah kedinasan.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Obat dan Pembekalan Kesehatan

Kegiatan pengadaan obat dan pembekalan kesehatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan obat atau buffer stok di rumah

sakit kabupaten/kota dengan hasil yang dicapai tertanggulanginya

penyediaan obat pada puskesmas sesuai dengan pola pengobatan untuk

PKM. Anggaran yang disediakan Rp 8.147.201.680,- realisasi Rp

7.176.130.328,- atau 88,08% dan fisik 95%.

Kegiatan Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Untuk pemerataan obat, ketepatan dalam distribusi dan penyimpanan obat

pada sarana pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan pelatihan bagi petugas

pengelola obat. Anggaran yang disediakan Rp 357.124.000,- realisasi Rp

297.120.000,- atau 83,08% dan fisik 85%.

Page 65: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

60

Kegiatan Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

Untuk terjaminnya mutu dan penggunaan obat yang rasional dilakukan

pelatihan kepada tenaga pengelola sehingga lebih profesional dalam

penggunaan obat. Anggaran yang disediakan Rp 318.808.000,- realisasi Rp

267.120.300,- atau 83,94% dan fisik 85%.

Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan

Untuk mendukung pelaporan kegiatan pengadaan obat dan pembekalan

kesehatan guna terpantau ketersediaan obat di kabupaten/kota. Hasil yang

dicapai meningkatnya kualitas data dan informasi kesehatan. Anggaran yang

disediakan Rp 78.000.000,- realisasi Rp.71.988.000,- atau 92,29% dan fisik

100%.

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pelayanan kesehatan

masyarakat di puskesemas dan rumah sakit kab/kota berupa pelatihan,

penangulangan kasus gizi, pengadaan obat untuk kab/kota, termasuk

pengobatan massal di daerah sangat terpencil, pemeriksaan Laboratorium,

Radiologi, USG dan pelayanan rawat jalan termasuk peningkatan kualitas

dokter dan paramedis Anggaran yang disediakan untuk pelaksanakan

kegiatan tersebut sejumlah. Anggaran yang disediakan Rp 19.498.207.750,-

realisasi Rp 12.310.509.070,- atau 63,14% dan fisik 70%.

Kegiatan Revitalisasi Sistem Kesehatan

Pemantapan mutu tenaga pengelola alat kalibrasi kesehatan. Anggaran yang

disediakan Rp 2.687.150.000,- realisasi Rp 418.407.400,- atau 15,57% dan

fisik 45%.

Kegiatan Peningkatan kesehatan masyarakat

kegiatan ini dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota se Aceh, guna

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. Dengan hasil

yang dicapai meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Anggaran yang

disediakan Rp 2.528.260.000,- realisasi Rp 969.588.400,- atau 38,35% dan

fisik 40%.

Kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemberian pelayanan kesehatan bagi

pengungsi korban bencana. Hasil dari kegiatan ini tertanggulanginya masalah

kesehatan pengungsi. Anggaran yang disediakan Rp 1.000.000.000,-

realisasi Rp 350.634.400,- atau 35,06% dan fisik 50%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Anggaran yang disediakan untuk pelaksanakan kegiatan tersebut sejumlah

Rp 102.000.000,- dengan realisasi nihil karena tidak dapat dilaksanakan.

Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan

Terpilihnya tenaga kesehatan teladan puskesmas. Anggaran yang disediakan

Rp 239.900.000,- realisasi Rp 229.549.500,- atau 95,69% dan fisik 100%.

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

telah dilaksanakan dalam bentuk pengembangan media promosi dan

informasi tentang kesadaran hidup sehat bagi masyarakat dan telah

disebarkan informasi keseluruh kabupaten/kota dalam bentuk media cetak

Page 66: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

61

dan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Anggaran

yang disediakan Rp 998.450.000,- realisasi Rp 383.301.710,- atau 38,39%

dan fisik 40%. Rendahnya realisasi di akibatkan oleh tidak dilaksanakan

kegiatan Radio spot, Tv spot dan peliputan media cetak yang disebabkan

kekuatiran tidak selesainya pertanggungjawaban keuangan khususnya terkait

dengan proses kontrak pihak ke tiga.

Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan tentang pola hidup sehat

kepada masyarakat di kabupaten/kota, melalui kegiatan ini masyarakat telah

memahami pola hidup sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan.

Anggaran yang disediakan Rp 850.630.000,- realisasi Rp 557.999.0003,-

atau 65,60% dan fisik 75%.

Kegiatan peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembekalan bagi tenaga kesehatan

(penyuluh) di Aceh, untuk meningkatkan pengetahuan tentang program

promosi kesehatan. Anggaran yang disediakan Rp 1.956.688.800,- realisasi

Rp 540.060.875,- atau 27,57% dan fisik 35%. Kegiatan ini adalah kegiatan

pelatihan pengumpulan data PHBS yang di alokasikan ke 23 kab/kota, pada

proses akomodasi dan konsumsinya tidak bisa dikerjakan di kab/kota harus

ke provinsi. Ternyata di provinsi juga tidak dilaksanakan karena tidak

tersedianya lumpsum transport untuk peserta kab/kota

Kegiatan monitoring evaluasi dan pelaporan

Telah dilaksanakan dalam bentuk monitoring ke kabupaten/kota terutama di

sekolah-sekolah di Aceh, dan melakukan evaluasi sebagai pelaporan untuk

meningkatkan mutu PHBS di sekolah-sekolah. Anggaran yang disediakan

Rp 811.150.000,- realisasi Rp 457.069.000,- atau 56,35% dan fisik 60%.

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat di

kabupaten/kota di Aceh, untuk meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap

makanan bergizi. Anggaran yang disediakan Rp 4.549.882.500,- realisasi Rp

3.029.699.000,- atau 66,59% dan fisik 75%.

5. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Kegiatan penyuluhan menciptakan lingkungan sehat

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat di

kabupaten/kota di Aceh, untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

sehingga terciptanya lingkungan hidup yang lebih sehat. Anggaran yang

disediakan Rp 5.725.100.000,- realisasi Rp. 4.805.268.005,- atau 83,93%

dan fisik 100%.

6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kegiatan penyemprotan/fogging sarang nyamuk

Telah dilaksanakan di kabupaten/kota di Aceh, terutama di wilayah yang

terindikasi rawan penyakit menular dan sekitarnya, untuk menekan penularan

penyakit DBD, malaria dan sejenisnya. Anggaran yang disediakan Rp

3.182.022.500. realisasi Rp 2.045.574.500 atau 64,29% dan fisik 70%.

Kegiatan pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

Page 67: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

62

Telah dilaksanakan dalam bentuk quick services untuk pencegahan penyakit

menular di kabupaten/kota di Aceh dalam rangka menurunkan angka

penularan penyakit. Anggaran yang disediakan Rp 1.516.244.600,-. realisasi

Rp 226.038.500 atau 14,91% dan fisik 20%. Rendahnya realisasi ini

disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut

a. Tidak terlaksananya beberapa kegiatan pelatihan seperti peningkatan

mutu microskopis malaria, penemuan dan pengobatan malaria,

manajemen kasus dalam rangka eliminasi malaria, seroserve HIV dan

AIDS dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD yang disebabkan

oleh adanya kekuatiran tidak selesainya pertanggungjawaban keuangan

khususnya terkait dengan proses kontrak pihak ke tiga.

b. Kegiatan Bimbingan teknis ke kab/kota tidak seluruhnya terlaksana

karena adanya berita di harian serambi indonesia yang menyatakan

bahwa dalam program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

sebagian besar berupa perjalanan dinas dan disingalir banyak di salah

gunakan isu ini telah menimbulkan kekuatiran bagi pengelola program

untuk melakukan perjalananan dinas dalam rangka bimbingan teknis

Kegiatan pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelayanan penanganan penyakit yang

penularan bersifat endemik/epidemik, untuk menekan angka penderita

penyakit TB-Paru. Anggaran yang disediakan Rp 148.686.000. realisasi Rp

91.485.000 atau 61,53% dan fisik 70%.

Kegiatan peningkatan imunisasi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelayanan imunisasi di kabupaten/kota,

untuk meminimalisir penyakit pada balita. Anggaran yang disediakan Rp

1.202.720.720.500. realisasi Rp 847.388.000 atau 70,46% dan fisik 75%.

Kegiatan Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah

Telah dilaksanakan dalam bentuk diagnosa dan memberikan imunisasi bagi

jamaah haji di kabupaten/kota, untuk meningkatkan identifikasi penyakit dan

wabah pada para jamaah haji. Anggaran yang disediakan Rp 1.380.008.700

realisasi Rp 537.771.900 atau 38,79% dan fisik 45%. Rendahnya realisasi ini

disebab kan oleh hal-hal Sbb

a. Tidak terlaksanakan kegiatan pertemuan reviuw diseminasi informasi

data laboratorium kesehatan yang disebabkan oleh adanya kekuatiran

tidak selesainya pertanggungjawaban keuangan khususnya terkait dengan

proses kontrak pihak ke tiga

b. Tidak terlaksananya pertemuan konsolidasi pengelolaan kesehatan haji

karena tidak tersedianya lumpsum peserta kab/kota akibat adanya

kesalahan dalan entri pada saat penyusunan anggaran

c. Kegiatan bimbingan teknis ke kab/kota tidak seluruhnya terlaksana

karena adanya berita di harian serambi indonesia yang menyatakan

bahwa dalam program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

sebagian besar berupa perjalanan dinas dan disingalir banyak di salah

gunakan isu ini telah menimbulkan kekuatiran bagi pengelola program

untuk melakyukan perjlananan dinas dalam rangka bimbingan teknis

Kegiatan peningkatan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE)

pencegahan dan pemberantasan penyakit

Page 68: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

63

Telah dilaksanakan dalam bentuk peningkatan koordinasi antara

kabupaten/kota dengan provinsi untuk menjaring informasi tentang penyakit

menular. Melalui kegiatan ini telah menurunkan angka kesakitan akibat

penyakit menular. Anggaran yang disediakan Rp 1.699.339.000,- realisasi

Rp 630.936.600 atau 37,13% dan fisik 50%. Hal ini disebabkan karena

realisasi pwerjalanan dinas dalan rangka bimbingan teknis ke kab/kota k

karena adanya berita di harian serambi indonesia yang menyatakan bahwa

dalam program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular sebagian

besar berupa perjalanan dinas dan disingalir banyak di salah gunakan isu ini

telah menimbulkan kekuatiran bagi pengelola program untuk melakyukan

perjalanan dinas dalam rangka bimbingan teknis

7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Kegiatan penyusunan standar pelayanan kesehatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyusunan standar pelayanan kesehatan

di Aceh. Melalui kegiatan ini telah meningkatnya mutu pengelolaan alat

kesehatan rumah sakit dan tertanggulanginya pengelolaan alat-alat kesehatan

yang lebih baik. Anggaran yang disediakan Rp 261.050.000. realisasi Rp

61.679.600,- atau 23,63% dan fisik 35%.

Kegiatan evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk evaluasi terhadap rumah sakit di Aceh

mengenai implementasi standar pelayanan kesehatan. Hasil yang dicapai,

pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar SPM. Anggaran yang

disediakan Rp 384.090.000,- realisasi Rp 327.113.400.,- atau 85,17% dan

fisik 90%.

Pengembangan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan

Hasil yang dicapai telah tersedianya data yang akurat. Anggaran yang

disediakan Rp 112.980.000,- realisasi Rp 78.618.000,- atau 69,59% dan

fisik 80%.

Kegiatan penyusunan naskah akademis standar pelayanan kesehatan

Telah meningkatnya mutu laboratorium kesehatan. Anggaran yang

disediakan Rp 100.194.000,- realisasi Rp 81.964.300,- atau 80,81% dan

fisik 95%.

Kegiatan penyusunan analisis standar belanja pelayanan kesehatan

Hasil yang dicapai telah meningkatnya standar pelayanan kesehatan berbasis

anggaran. Anggaran yang disediakan Rp 827.350.000,- realisasi Rp

301.201.000,- atau 36,41% dan fisik 40%.

Kegiatan monitoring evaluasi dan pelaporan

Telah dilaksanakan dalam bentuk monitoring dan evaluasi tenaga kesehatan

guna memilih tenaga kesehatan teladan se- Aceh. Anggaran yang disediakan

Rp 409.470.000,- realisasi Rp 317.973.085,- atau 77,65% dan fisik 80%.

8. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/puskesmas Pembantu Kegiatan pembangunan puskesmas

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembangunan puskesmas di

kabupaten/kota, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Anggaran yang disediakan Rp 16.528.391.909,- realisasi Rp

11.699.462.264,- atau 70,78% dan fisik 75%.

Page 69: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

64

Kegiatan pembangunan puskesmas pembantu

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembangunan puskesmas pembantu di

kabupaten/kota, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Anggaran yang disediakan Rp 7.033.869.343,- realisasi Rp. 5.596.815.740,-

atau 79,57% dan fisik 80%.

Kegiatan pembangunan posyandu

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembangunan posyandu di

Kabupaten/Kota, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat

sekitar posyandu. Anggaran yang disediakan Rp 36.228.859.741,- realisasi

Rp 27.022.220.404,- atau 74,59% dan fisik 75%.

Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kesehatan puskesmas

kegiatan ini telah dilaksanakan di kabupaten/kota se Aceh, melalui kegiatan

ini telah meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Anggaran yang

disediakan Rp 7.068.542.960,-. realisasi Rp 5.971.228.000,- atau 84.48%

dan fisik 90%.

Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu

Hasil yang telah dicapai telah lancarnya tugas medis dalam pelayanan di

puskesmas pembantu. Anggaran yang disediakan Rp 1.297.013.200,-.

realisasi Rp 1.190.800.000,- atau 91,81% dan fisik 95%.

Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana posyandu

Telah lancarnya tugas medis dalam pelayanan di posyandu. Anggaran yang

disediakan Rp 5.644.480.504,-. realisasi Rp 3.278.753.028,- atau 58,09%

dan fisik 65%.

9. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/

Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/ Rumah Sakit Mata

Kegiatan pembangunan rumah sakit

Telah dilaksanakan dalam bentuk peningkatan sarana dan prasarana rumah

sakit daerah di kabupaten/kota. Melalui kegiatan ini telah meningkatkan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp

57.430.174.884,- realisasi Rp 28.258.390.510,- atau 49.20% dan fisik 50%

Kegiatan pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat medis pada rumah

sakit di daerah. Hasil yang telah dicapai meningkatnya kelancaran

pelaksanaan tugas medis pelayan rujukan di rumah sakit. Anggaran yang

disediakan Rp 32.044.286.629,- realisasi Rp 18.077.603.026,- atau 56,41%

dan fisik 60%.

Kegiatan pengadaan ambulance/mobil jenazah

kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan. Anggaran yang disediakan untuk

pelaksanaan kegiatan tersebut sejumlah Rp 1.988.000.000,- dengan realisasi

nihil.

Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengawasan terhadap kegiatan pengadaan

sarana dan prasarana rumah sakit. Anggaran yang disediakan Rp

99.600.000,- realisasi Rp 68.264.500,- atau 68,54% dan fisik 75%.

10. Program Kemitraan Asuransi Kesehatan Kegiatan kemitraan asuransi kesehatan masyarakat

Page 70: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

65

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelayanan kesehatan keluarga miskin di

kabupaten/kota. Melalui kegiatan ini telah meningkatkan pelayanan

kesehatan masyarakat miskin. Anggaran yang disediakan Rp

16.246.350.000,- realisasi Rp 1.516.709.800,- atau 9.34% dan fisik 20%

Kemitraan kwalitas dokter dan medical staff

Peningkatan sosialisasi pelayanan berkualitas di 4 rumah sakit regional.

Anggaran yang disediakan Rp. 739.000.000,- realisasi Rp. 107.746.000,-

atau 14.58% dan fisik 25%.

11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Kegiatan penyuluhan kesehatan anak balita

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan kepada para tenaga kesehatan

untuk pelayanan anak balita. Melalui kegiatan ini telah meningkatnya

cakupan dan mutu pelayanan kesehatan anak. Anggaran yang disediakan Rp

3.669.100.000,- realisasi Rp 1.708.465.000,- atau 45.56% dan fisik 55%.

Rendahnya kegiatan ini karena waktu, fasilitatornya terbatas dan kegiatan

ini ada dalam DIPA APBN.

12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

Kegiatan pendidikan dan pelatihan perawatan kesehatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan kepada tenaga

perawat kesehatan untuk meningkatkan cakupan mutu pelayanan kesehatan

bagi usia lanjut (usila). Melalui kegiatan ini telah meningkatkan life

expectation masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp 1.200.000.000,-

realisasi Rp 554.758.850,- atau 46,23% dan fisik 48%. Pelatihan kader

lansia semestinya di kabupaten tetapi DPA dilakukan dialokasi kan di

provinsi, tak mungkin dilakukan karena tidak tersedianya penginapan kader

di provinsi.

13. Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan anak

Kegiatan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan keluarga kurang mampu

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil

dari keluarga kurang mampu. Melalui kegiatan ini telah menurunkan

mortality rate bagi ibu dan bayi. Anggaran yang disediakan Rp

2.764.860.000,- realisasi Rp 558.294.000,- atau 20,19% dan fisik 25%.

Kebutuhan dana untuk kegiatan pelatihan tidak lengkap, kemitraan bidan dan

dukun semestinya dilakukan dikabupaten tetapi didalam DPA lokasinya di

provinsi dan tenaga fasilisatornya tidak ada.

14. Program Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Tinggi

Kegiatan pengadaan buku

Tidak dapat dilaksanakan. Anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan

kegiatan tersebut sejumlah Rp 54.673.055,-dengan realisasi nihil.

Kegiatan peyediaan bahan dan alat laboratorium

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan laboratorium appliances

kepada perguruan tinggi bidang kesehatan untuk praktek mahasiswa.

Melalui kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

mahasiswa dalam menguji sampel di laboratorium. Anggaran yang

disediakan Rp 1.044.975.811,- realisasi Rp 1.014.929.250,- atau 97,12%

dan fisik 100%.

Page 71: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

66

Kegiatan penyediaan mobiler ruang kuliah/laboratorium/library

Telah tersedianya mobiler ruang kuliah laboratorium perpustakaan

Anggaran yang disediakan Rp 82.976.200,- realisasi Rp 82.000.000,- atau

98,82% dan fisik 100%.

Kegiatan pembangunan fasilitas pendukung proses belajar mengajar

Telah dilaksanakan dalam bentuk fasilitasi proses belajar mengajar pada

perguruan tinggi bidang kesehatan. Melalui kegiatan ini telah meningkatkan

proses belajar dan mengajar di perguruan tinggi. Anggaran yang disediakan

Rp 2.692.028.600,- realisasi Rp 2.059.387.000,- atau 76,50% dan fisik 80%.

Kegiatan pengembangan program studi

Telah dilaksanakan untuk pengembangan program studi sesuai dengan

perkembangan teknologi dan kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah.

Melalui kegiatan ini telah meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan

pendidikan tinggi. Anggaran yang disediakan Rp 713.911.300,- realisasi Rp

Rp.713.911.300,- Realisasi Rp. 571.028.200,- atau 79.99% dan fisik 100%.

Kegiatan penelitian dosen

Telah meningkatnya profesionalisme dosen. Anggaran yang disediakan Rp

90.240.000,- realisasi Rp 85.410.500,- atau 94,65% dan fisik 100%.

Kegiatan penunjang sekolah kedinasan

Tersedianya tenaga kesehatan profesionalisme dan institusi Disnaker.

Anggaran yang disediakan Rp 633.405.925,- realisasi Rp 534.953.000,- atau

84.46% dan fisik 85%.

Realisasi Anggaran

Dinas kesehatan dialokasikan dana sebesar Rp 315.274.431.591,- realisasi Rp

196.046.640.122,- atau 62,18% dan fisik 70,00%.

C. Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

terhambat karena tidak ada petunjuk tehnis yang jelas mengenai bentuk

pertanggungjawaban kegiatan tersebut. Juknis dari daerah (Dinas Pengelola

Keuangan dan Kekayaan Daerah)

Kegiatan bimbingan teknis ke kab/kota tidak seluruhnya terlaksana karena

adanya berita di harian serambi indonesia yang menyatakan bahwa dalam

program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular sebagian besar

berupa perjalanan dinas dan disingalir banyak di salah gunakan isu ini telah

menimbulkan kekuatiran bagi pengelola program untuk melakukan

perjalananan dinas dalam rangka bimbingan teknis.

Pelatihan kader lansia semestinya di kabupaten tetapi DPA dilakukan

dialokasi kan di provinsi, tak mungkin dilakukan karena tidak tersedianya

penginapan kader di provinsi

Kebutuhan dana untuk kegiatan pelatihan tidak lengkap, kemitraan bidan

dan dukun semestinya dilakukan dikabupaten tetapi didalam DPA lokasinya

di provinsi dan tenaga fasilisatornya tidak ada.

Kebutuhan dana untuk kegiatan pelatihan tidak lengkap, kemitraan bidan

dan dukun semestinya dilakukan dikabupaten tetapi didalam DPA lokasinya

di provinsi dan tenaga fasilisatornya tidak ada.

Page 72: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

67

Solusinya:

Diharapkan adanya petunjuk tehnis yang jelas mengenai bentuk

pertanggungjawaban kegiatan tersebut pada saat pembahasan anggaran

untuk suatu program, sehingga semua kegiatan yang direncanakan dapat

terlaksana dengan baik.

Agar komponen biaya perjalanan dinas untuk setiap kegiatan dapat

disediakan secukupnya.

Adanya kesilapan (Human error) dalam membuat DPA yang semestinya

dilaksankan di kab/kota ternyata terbuat di provinsi, tahun –tahun

mendatang tidak terjadi lagi.

Kalkulasi kebutuhan dana untuk setiap kegiatan harus dilakukan secara

mendetail sesuai dengan kebutuhan kegiatan dimaksud, sehingga kedepan

tidak terjadi kekurangan dana pada saat kegiatan dilaksanakan.

Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin

A. Program dan Kegiatan

Urusan kesehatan yang dilaksanakan Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin

sebagai berikut:

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan;

b) Penyediaan biaya operasional & pemeliharaan.

2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat;

b) Pengembangan sistem informasi rumah sakit;

c) Peningkatan pelayanan informasi, komunikasi dan kerjasama.

3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kegiatan ini berupa peningkatan surveillance epidemologi dan

penanggulangan wabah.

4. Program Pengadaan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Kegiatan ini berupa pengembangan tipe rumah sakit.

5. Program Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit

a) Pemeliharaan rutin/berkala mobil ambulance/jenazah;

b) Pemeliharaan rutin/berkala sarana rumah sakit;

c) Pemeliharaan rutin/berkala sanitasi & lingkungan rumah sakit.

6. Program Pelayanan Medis

a) Peningkatan pelayanan asuhan keperawatan;

b) Peningkatan pelayanan rehabilitasi medis;

c) Peningkatan pelayanan gigi & mulut;

d) Peningkatan pelayanan haemodialisa;

e) Peningkatan pelayanan gawat darurat;

f) Peningkatan pelayanan bedah sentral (cot);

g) Peningkatan pelayanan perawatan intensif anak;

h) Peningkatan pelayanan perawatan intensif dewasa;

i) Peningkatan pelayanan rawat jantung;

j) Peningkatan pelayanan anesthesi & reanimasi;

k) Peningkatan pelayanan rawat jalan;

Page 73: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

68

l) Peningkatan pelayanan rawat inap.

7. Program Pelayanan Penunjang Medis/Non Medis

a) Peningkatan pelayanan radiologi;

b) Peningkatan pelayanan farmasi;

c) Peningkatan pelayanan gizi;

d) Peningkatan pelayanan pemulasaran jenazah;

e) Peningkatan pelayanan patologi anatomi;

f) Peningkatan pelayanan patologi klinik;

g) Peningkatan pelayanan loundry;

h) Peningkatan pelayanan sentral sterilisasi;

i) Peningkatan pelayanan rekam medis.

8. Program Peningkatan Sumberdaya Kesehatan

a) Peningkatan pelayanan diklat medis/non medis;

b) Penelitian & pengembangan medis dan non medis.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan

Kegitan ini telah dilaksanakan dalam bentuk swakelola untuk pasien yang

tidak memiliki kartu jamkesmas/askessos. Anggaran yang disediakan Rp

4.555.980.000,- realisasi Rp 1.863.092.017,- atau 40.89 % dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan biaya operasional

rumah sakit. Anggaran yang disediakan Rp 7.710.245.000,- realisasi Rp

6.709.663.473,- atau 86,72 % dan fisik 100%.

2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan kesehatan di

rumah sakit. Anggaran yang disediakan Rp 68.440.000,- realisasi Rp

67.939.850,- atau 99,27% dan fisik 96,33%.

Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan kebutuhan keperluan

operasional dan modal pengembangan sistem informasi rumah sakit.

Anggaran yang disediakan Rp 564.445.000,- realisasi Rp 561.271.300,- atau

99,44 % dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Informasi, Komunikasi dan Kerjasama

Telah dilaksanakan dalam bentuk publikasi kegiatan rumah sakit dan

pengadaan komputer. Anggaran yang disediakan Rp 238.750.000,- realisasi

Rp 233.732.250,- atau 97,90% dan fisik 100%.

3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kegiatan Peningkatan Surveillance Epidemologi dan Penanggulangan Wabah Telah dilaksanakan dalam bentuk swakelola untuk membiayai tim

Surveillance. Anggaran yang disediakan Rp 46.800.000,- realisasi Rp

41.400.000,- atau 88,46% dan fisik 100%

4. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kegiatan Pengembangan Tipe Rumah Sakit

Page 74: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

69

Telah dilaksanakan dalam bentuk swakelola bahan operasional dan

honorarium tim persiapam rumah sakit orthopedi dan tim akreditasi.

Anggaran yang disediakan Rp 489.312.250,- realisasi Rp 45.408.000,- atau

9,28% dan fisik 45,67%.

5. Program Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala mobil ambulance/jenazah

Telah dilaksanakan dalam bentuk swakelola untuk operasional ambulance

rumah sakit. Anggaran yang disediakan Rp 310.800.000,- realisasi Rp

275.157.500,- atau 96,03% dan fisik 100%

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Rumah Sakit

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemulihan peralatan instalasi pemeliharaan

sarana rumah sakit dan pengadaan bahan suku cadang alat-alat kesehatan.

Anggaran yang disediakan Rp 211.964.000,- realisasi Rp. 178.173.000,- atau

84,06% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Sanitasi & Lingkungan Rumah Sakit

Telah dilaksanakan dalam bentuk jasa pihak ke III untuk kebersihan

lingkungan rumah sakit dan pengadaan kebutuhan peralatan penunjang

kesehatan lingkungan. Anggaran yang disediakan Rp 5.375.443.900,-

realisasi Rp 4.911.864.516,- atau 91,38% dan fisik 96,67%.

6. Program Pelayanan Medis

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Asuhan Keperawatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan kebutuhan pelayanan asuhan

keperawatan. Anggaran yang disediakan Rp 20.400.000,- realisasi Rp

17.986.345,- atau 88,17% dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Rehabilitasi Medis

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan kebutuhan pelayanan

rehabilitasi medis. Anggaran yang disediakan Rp.110.260.000,- realisasi Rp.

77.900.050,- atau70,65% dan fisik 85,50%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Gigi & Mulut

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan operasional dan bahan

habis pakai untuk pelayanan kasehatan gigi dan mulut. Anggaran yang

disediakan Rp.1.321.706.000,- realisasi Rp. 1.098.991.350,- atau 83,15% dan

fisik 100%

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Haemodialisa

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan operasional untuk

pelayanan peningkatan pelayanan haemodialisis. Anggaran yang disediakan

Rp 1.640.034.700,- realisasi Rp 1.443.304.125,- atau 88,00% dan fisik 91%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Gawat Darurat

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan obat-obatan dan bahan

habis pakai. Anggaran yang disediakan Rp 563.168.960,- realisasi Rp

422.308.125,- atau 74,99% dan fisik 87,50%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Bedah Sentral (COT)

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat kedokteran untuk

pelayanan bedah sentral. Anggaran yang disediakan Rp 8.906.220.000,-

realisasi Rp 8.234.750.400,- atau 92,46% dan fisik 98,00%

Page 75: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

70

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Perawatan Intensif Anak

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat PICU untuk pelayanan

perawatan intensif anak. Anggaran yang disediakan Rp 2.702.895.000,-

realisasi Rp 2.435.149.675,- atau 90.09% dan fisik 98%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Perawatan Intensif Dewasa,

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat ICU untuk pelayanan

perawatan intensif dewasa. Anggaran yang disediakan Rp 2.518.515.000,-

realisasi Rp 2.269.806.700,- atau 90,12% dan fisik 98%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Rawat Jantung

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan habis pakai dan alat-alat

kedokteran cardiologi untuk pelayanan rawat jantung. Anggaran yang

disediakan Rp 142.900.000,- realisasi Rp 130.790.134,- atau 91,53% dan fisik

92,50%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Anesthesi & Reanimasi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan operasional untuk

peningkatan pelayanan anesthesi & reanimasi. Anggaran yang disediakan Rp

855.287.400,- realisasi Rp 843.494.475,- atau 98,62% dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Rawat Jalan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan obat-obatan dan bahan habis

pakai untuk pelayanan rawat jalan. Anggaran yang disediakan

Rp.599.876.600,- realisasi Rp. 491.258.892,- atau 81,89% dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Rawat Inap

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan berupa alat habis pakai dan alat

alat kesehatan untuk pelayanan rawat inap. Anggaran yang disediakan

Rp.16.192.340.520,- realisasi Rp. 14.405.013.727,- atau 88,96% dan fisik

100%.

7. Program Pelayanan Penunjang Medis/Non Medis

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Radiologi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat alat kesehatan dan alat tulis

kantor untuk keperluan administrasi pelayanan radiologi. Anggaran yang

disediakan Rp 41.031.761.800,- realisasi Rp 36.255.220.390,- atau 88,36%

dan fisik 99%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Farmasi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat tulis kantor untuk

keperluan administrasi dan obat-obatan untuk pelayanan farmasi. Anggaran

yang disediakan Rp 1.907.537.800,- realisasi Rp 1.701.185.058,- atau 89,18%

dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Gizi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan makanan pasien.

Anggaran yang disediakan Rp 1.897.773.650,- realisasi Rp 1.397.093.608,-

atau 73,62% dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pemulasaran Jenazah

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan konstruksi bangunan gedung

kantor, tempat tinggal dan fasilitas lainnya. Anggaran yang disediakan Rp

355.600.000,- realisasi Rp 231.857.700,- atau 65,20% dan fisik 83,67%.

Page 76: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

71

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Patologi Anatomi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat laboratorium untuk

pelayanan patologi anatomi. Anggaran yang disediakan Rp 2.320.772.100,-

realisasi Rp 1.999.960.055,- atau 86,18% dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Patologi Klinik

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat laboratorium untuk

pelayanan patologi klinik. Anggaran yang disediakan Rp.957.998.700,-

realisasi Rp. 953.405.450,- atau 99,52% dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Loundry

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan pembersih linen dan alat

tulis kantor untuk pelayanan loundry. Anggaran yang disediakan Rp

272.454.500,- realisasi Rp 227.006.127,- atau 83,32% dan fisik 98%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Sentral Sterilisasi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan kimia dan bahan cetakan

untuk keperluan pelayanan sentral sterilisasi. Anggaran yang disediakan Rp

310.277.900,- realisasi Rp 267.466.314,- atau 86,20% dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Rekam Medis

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan cetak untuk keperluan

pelayanan rekam medis. Anggaran yang disediakan Rp 1.670.495.400,-

realisasi Rp 1.121.153.575,- atau 67,12% dan fisik 75%.

8. Program Peningkatan Sumberdaya Kesehatan

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Diklat Medis/Non Medis

Telah dilaksanakan dalam bentuk swakelola dengan mengadakan pelatihan-

pelatihan. Anggaran yang disediakan Rp 2.150.136.000,- realisasi Rp

1.451.454.100,- atau 67,51% dan fisik 75,50%.

Kegiatan Penelitian & Pengembangan Medis dan Non Medis

Telah dilaksanakan oleh pihak ketiga. Anggaran yang disediakan Rp

595.895.000,- realisasi nihil.

Realisasi Anggaran

Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin dialokasikan dana sebesar Rp

184.431.128.000,- realisasi Rp 162.151.453.018,- atau 87,92% dan fisik 97,91%.

C. Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada RSUD dr. Zainoel Abidin

dijumpai beberapa masalah antara lain:

- Pelayanan kesehatan bagi masyarakat telah diupayakan secara optimal, namun sepanjang 2009 keluhan masyarakat terhadap kinerja pelayanan

rumah sakit masih sering terjadi.

- Dengan adanya otonomi daerah, dana APBN yang dialokasikan semakin

kecil.

- SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya masih terbatas baik dalam kualitas maupun kuantitas.

- Upaya peningkatan SDM masih terbatas dikarenakan tidak ada alokasi dana untuk pengembangan SDM pada tahun 2009 karena seharusnya setiap

pegawai sesuai profesi di rumah sakit dapat menikmati pendidikan,

pelatihan lanjutan untuk pengembangan kualitas dirinya.

Page 77: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

72

- Sistem rekruitmen pegawai masih mengacu pada pengangkatan dari

pemerintah daerah Provinsi Aceh dan pemerintah pusat, informasi

manajemen masih secara konvensional, struktur organisasi kaya struktur miskin fungsi

Adapun solusi adalah

- Dengan adanya bantuan-bantuan dari pihak negara donor, maka masterplan,

visi, misi program dan kegiatan RSUD dr. Zainoel Abidin telah selesai di

susun dan saat ini masih dalam proses pembangunan fisik.

- Mengusulkan program unggulan secara bertahap.

- Mengupayakan rumah sakit menjadi Badan Layanan Umum (BLU)

- Mengupayakan peningkatan anggaran melalui APBA, APBN, NGO dan lain-lain.

- Meningkatkan mutu pelayanan dengan menyusun standar pelayanan sesuai

kemampuan rumah sakit.

- Mengupayakan penyusunan tarif baru berdasarkan unit cost pelayanan sebagai dasar untuk penyusunan tarif baru pelayanan rumah sakit.

Rumah Sakit Jiwa A. Program dan Kegiatan

Urusan kesehatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Penyediaan jasa surat menyurat;

b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

c) Penyediaan jasa administrasi keuangan;

d) Penyediaan jasa kebersihan kantor;

e) Penyediaan alat tulis kantor;

f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

g) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan-undangan;

h) Penyediaan makanan dan minuman;

i) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a) Pengadaan perlengkapan gedung kantor;

b) Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas;

c) Pengadaan peralatan gedung kantor;

d) Pengadaan mebeleur;

e) Pengadaan peralatan studio dan komunikasi;

f) Pengadaan komputer;

g) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

h) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

i) Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur;

j) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor;

k) Pemeliharaan rutin/berkala alat studio dan komunikasi;

l) Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan ini berupa pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan ini berupa pendidikan dan pelatihan teknis

Page 78: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

73

5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kegiatan ini berupa penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

6. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata a) Pembangunan rumah sakit;

b) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit;

c) Pengadaan obat-obatan rumah sakit;

d) Pengadaan mebeleur rumah sakit;

e) Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit (dapur, ruang pasien,

loundry, ruang tunggu, dan lain-lain);

f) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit.

7. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah

Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata Kegiatan ini berupa pemeliharaan rutin/berkala ruang rawat inap rumah sakit

(VVIP/VIP/Kelas I, II dan III).

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan surat menyurat

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan dan

dibutuhkan suatu instansi pemerintah, begitu juga dengan Rumah Sakit Jiwa

Aceh yang melaksanakan proses administrasi disamping memberikan

pelayanan sehingga realisasi menjadi optimal atau 100%. Anggaran yang

disediakan Rp 9.620.000,- realisasi Rp 9.072.500,-atau 94,31% dan fisik

100%.

Penyediaan Jasa Komunikasi, Listrik, Telepon dan Air

Merupakan kebutuhan utama operasional kantor terutama dalam pelayanan

kesehatan yang menggunakan alat-alat medis yang mengunakan jasa tersebut.

Anggaran yang disediakan Rp 526.800.000,- realisasi Rp 407.987.970,- atau

77,45% dan fisik 100%.

Penyediaan jasa kebersihan kantor

Kebersihan sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan sehingga realisasi

fisiknya menjadi optimal 100%, namun karena kegiatan tersebut dilakukan

pelelangan maka dalam realisasi keuangan terdapat sisa tender/lelang

sehingga realisasi keuangan tidak 100%. Anggaran yang disediakan Rp

1.742.366.960,- realisasi Rp 1.704.303.000,- atau 97,82% dan fisik 100%.

Penyediaan jasa administrasi keuangan

Roda organisasi akan berjalan optimal dengan adanya dukungan dana, maka

serapan dana untuk jasa administrasi keuangan juga menjadi 100%.

Anggaran yang disediakan Rp 2.294.400.000,- realisasi Rp 2.161.896.000,-

atau 94,22% dan fisik 100%.

Penyediaan alat tulis kantor

Alat tulis kantor adalah faktor pendukung berjalannya roda organisasi dan

dengan adanya dukungan alat tulis kantor untuk Rumah Sakit Jiwa realisasi

fisik 100% sementara karena kegiatan tersebut dilelang maka ada sisa lelang

dan mengakibatkan realisasi keuangan tidak 100%. Anggaran yang

Page 79: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

74

disediakan Rp 162.519.400,- realisasi Rp 127.079.756,- atau 78,19% dan

fisik 100%.

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Rumah Sakit Jiwa dalam memberikan pelayanan membutuhkan catatan-

catatan yang membutuhkan cetakan dan penggandaan sebagai bukti legal

sehingga realisasinya menjadi optimal. Anggaran yang disediakan Rp

158.198.000,- realisasi Rp 158.079.036,- atau 99,92% dan fisik 100%.

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan anggaran yang disediakan Rp

6.228.000,- realisasi Rp 6.038.000,- atau 96,95% dan fisik 100%.

Penyediaan makanan dan minuman

Kegiatan ini pencapaian fisiknya optimal atau 100%, kegiatan ini dilelang

sehingga realisasi keuangan tidak mencapai 100% karena ini untuk

mendukung kinerja pegawai. Anggaran yang disediakan Rp 1.052.942.000,-

realisasi Rp 820.681.700,- atau 77,94% dan fisik 100%.

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

Koordinasi keluar sangat diperlukan bagi RSJ sebagai sebuah lembaga yang

mendapat bimbingan teknis dari pusat yaitu Departemen Kesehatan.

Anggaran yang disediakan Rp 261.960.000,- realisasi Rp 159.588.400,- atau

60.92% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Perlengkapan gedung kantor tahun 2009 RSJ berhubungan erat dalam

mendukung pelayanan RSJ Aceh. Anggaran yang disediakan Rp

145.195.500,- realisasi Rp 136.350.000,- atau 93,91% dan fisik 100%.

Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas

Hal ini sangat berpengaruh walaupun biayanya tidak banyak karena

pemeliharaan rumah jabatan terutama rumah pegawai yang selalu diperlukan

keberadaannya standby di lokasi RSJ Aceh, sebanyak 38 unit. Anggaran

yang disediakan Rp 750.000,- realisasi Rp 750.000,- atau 100% dan fisik

100%.

Pengadaan peralatan gedung kantor

Hal ini berhubungan erat dengan kenyamanan gedung kantor yang

mendukung kinerja dari pegawai di RSJ Aceh. Anggaran yang disediakan Rp

88.780.700,- realisasi Rp 85.150.000,- atau 95,91% dan fisik 100%.

Pengadaan mebeleur

Meubeleur sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan, namun ada

kegiatan yang belum bisa dilaksanakan karena harga barang tersebut

melebihi pagu anggaran yang telah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur,

sehingga kegiatan tersebut (pengadaan sice) tidak diadakan. Anggaran yang

disediakan Rp 88.890.000,- realisasi Rp 82.920.000,- atau 93,28% dan fisik

93,28%.

Pengadaan peralatan studio dan komunikasi

Alat komunikasi sangat diperlukan di RSJ, baik untuk komunikasi antar

pegawai ataupun menyerap informasi dari luar. Disamping itu juga

Page 80: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

75

diperlukan untuk terapi pasien. Anggaran yang disediakan Rp 128.190.000,-

realisasi Rp 125.900.000,- atau 98,21% dan fisik 100%.

Pengadaan komputer

Pengadaaan komputer sangat dibutuhkan dalam memberikan pelayanan di

era informasi dan teknologi sehingga realisasinya juga optimal. Anggaran

yang disediakan Rp 159.490.000.- realisasi Rp 158.450.000,- atau 99,35%

dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala gedung gedung kantor

Rumah Sakit Jiwa adalah salah satu instansi yang membutuhkan

pemeliharaan yang banyak dan sering karena rusak diakibatkan oleh pasien

yang gadung gelisah disamping masa atau waktu suatu bangunan yang

membutuhkan pemeliharaan sesuai dengan masa pakainya. Anggaran yang

disediakan Rp 516.600.000,- realisasi Rp 447.739.250,- atau 86,67% dan

fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional

Kenderaan sangat optimal penggunaannya antara lain untuk dropping pasien

dan lainnya sehingga perlu pemeliharaan yang optimal. Anggaran yang

disediakan Rp 231.140.000,- realisasi Rp 133.511.340,- atau 57,76% dan

fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala meubeleur

Karena banyak meubeleur yang masih baru sehingga belum membutuhkan

pemeliharaan yang banyak terutama di bagian administrasi. Anggaran yang

disediakan Rp 6.600.000,- realisasi Rp 695.000,- atau 10,53% dan fisik

100%.

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor

Akibat perilaku pasien yang gaduh dan gelisah mengakibatkan banyak

meubeleur yang masih utuh menjadi rusak sehingga memerlukan

pemeliharaan. Anggaran yang disediakan Rp 55.655.000,- realisasi Rp

48.186.000,- atau 86,58% dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala alat studio dan komunikasi

Pemeliharaan rutin berkala alat studio dan komunikasi masih belum begitu

banyak karena alat tersebut masih merupakan pengadaan baru, disamping

belum banyak yang rusak juga masih ada garansi. Anggaran yang disediakan

Rp 9.335.000,- realisasi Rp 5.560.000,- atau 59,56% dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga

Pemeliharaannya masih terbatas karena alat tersebut pengadaannya masih

baru. Anggaran yang disediakan Rp 6.500.000,- realisasi Rp3.375.000,- atau

51,92% dan fisik 100%.

3. Program peningkatan disiplin aparatur Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

Pakaian dinas merupakan kebutuhan dan hak bagi pegawai sehingga

realisasinya terpenuhi sesuai dengan rencana anggaran atau optimal.

Anggaran yang disediakan Rp 215.700.000,- realisasi Rp 176.918.190,- atau

82,02% dan fisik 100%

4. Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Pendidikan dan pelatihan teknis

Page 81: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

76

Beberapa kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis perlu dilaksanakan dalam

rangka operasinal rumah sakit, antara lain sertifikasi tenaga Atro (Ahli Madya

Rontgen) dari Bappeten, namun kegiatan tersebut belum sinkron/sesuai

antara jadwal dan waktu pengesahan anggaran atau pencairan dana sehingga

harus menunggu tahun berikutnya. Anggaran yang disediakan Rp

750.269.000,- realisasi Rp 425.780.072,- atau 56,33% dan fisik 91.25%.

5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan

Telah dilaksanakan secara optimal sesuai dengan alokasi yang sesuai

kebutuhan seperti pengantaran pasien pulang yang sembuh klinis,

penjemputan pasien yang terbatas, dan integrasi yang terbatas, sehingga

realisasi fisik sesuai kebutuhan namun dana yang digunakan belum terpakai

habis atau realisasi keuangan masih terbatas. Anggaran yang disediakan Rp

702.190.000,- realisasi Rp 216.390.000,- atau 30,82% dan fisik 100%.

Perbedaan yang begitu kentara antara realisasi keuangan dan fisik karena

sebagian pasien dijemput oleh keluarganya sehingga tidak perlu biaya

pengantaran.

6. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata

Pembangunan Rumah Sakit

Pembangunan rumah sakit terdiri dari beberapa bangunan gedung mulai dari

gedung bangsal pasca pasung, bangsal fisik, gedung fisiotherapy, gudang

barang serta tanah timbun, termasuk jerjak besi dan pagar keliling. Hanya

satu kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu pembangunan pagar utama sesuai

dengan permasalahan dan solusinya. Pembangunan ini sangat penting untuk

peningkatan pelayanan Rumah Sakit Jiwa. Anggaran yang disediakan Rp

6.692.805.000,- realisasi Rp 5.366.841.930,- atau 80,19% dan fisik 77,50%.

Pengadaan Alat-Alat Kesehatan

Pengadaan alat kesehatan sangat diperlukan dalam rangka peningkatan

pelayanan kesehatan. Kegiatan ini terdiri dari alat-alat kedokteran umum,

alat-alat kedokteran gigi, alat-alat rehabilitasi medis, alat-alat radiology, alat-

alat laboratorium masing-masing 1 paket, alat-alat tersebut merupakan alat

vital yang perlu dimiliki oleh institusi pelayanan kesehatan jiwa. Anggaran

yang disediakan Rp 1.852.149.000,- realisasi Rp 1.208.370.000,- atau

65,24% dan fisik 94,38%.

Pengadaan Obat-obatan Rumah Sakit

Pengadaan obat-obatan merupakan kebutuhan utama rumah sakit dan

merupakan urat nadi pelayanan kesehatan rumah sakit. Anggaran yang

disediakan Rp 2.375.169.320,- realisasi Rp 2.277.135.309,- atau 95,87% dan

fisik 100%.

Pengadaan Mebeluer Rumah Sakit

Pengadaan meubeleur Rumah Sakit Jiwa sangat dibutuhkan untuk membantu

pelayanan kesehatan jiwa. Anggaran yang disediakan Rp 139.649.000,-

realisasi Rp 127.225.000,- atau 91,10% dan fisik 87,50%.

Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit

Kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk pelayanan rumah sakit dan kegiatan ini

dilelang sehingga ada sisa lelang, makanya realisasi keuangan tidak 100%.

Page 82: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

77

Anggaran yang disediakan Rp 2.033.789.000,- realisasi Rp 1.725.601.850,-

atau 84,85% dan fisik 100%.

Pengadaan Bahan-Bahan Logistik Rumah Sakit

Kegiatan ini sangat diperlukan untuk kebutuhan pasien, dan kegiatan ini

dilelang sehingga ada sisa lelang dan realisasi keuangan juga tidak 100%.

Anggaran yang disediakan Rp 4.027.638.250,- realisasi Rp 3.443.412.860,-

atau 85,49% dan fisik 85,49%.

7. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit /Rumah

Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Pemeliharaan rutin berkala ruang rawat inap rumah sakit (VVIP/VIP/Kelas I,

II dan III)

Pemeliharaan rutin berkala ini sangat dibutuhkan seperti kebutuhan alat-alat

listrik, bahan bangunan, dan lain-lain. Karena sebahagian besar kerusakan

disebabkan oleh kondisi pasien yang gaduh gelisah sehingga merusak diri dan

lingkungannya. Anggaran yang disediakan Rp 264.613.000,- realisasi Rp

232.695.500,- atau 87,94% dan fisik 98,75%.

Realisasi Anggaran

Rumah Sakit Jiwa adalah Rp 44.763.448.000,- realisasi Rp 40.165.513.287,-

atau 89,73% dan fisik 98.67%.

C. Permasalahan dan Solusi

Beberapa kegiatan pada tahun 2009 yang tidak dapat dilaksanakan, yaitu:

1. Pendidikan dan pelatihan teknis, disebabkan pada waktu pelaksanaan

kegiatan pelatihan tersebut belum tersedia anggaran atau belum ada

pengesahan DPA 2009;

2. Pengadaan panel dan trafo listrik, disebabkan sudah termasuk dalam paket

pengadaan listrik bawah tanah oleh BRR.

3. Pembangunan pagar utama, pekerjaan ini sudah dibangun dengan dana CHF

Internasional sekaligus pembangunan gedung Training Centre.

4. Belanja bahan baku bangunan (apron untuk industri) dan pengadaan alat-alat

bengkel (sepatu bot anti bentur) serta pengadaan rak handuk. Kegiatan

tersebut mengalami perubahan harga di pasaran dan harga yang ditawarkan

oleh rekanan melampaui pagu;

5. Pengadaan sice dan pengadaan tempat tidur semi fawler, spesifikasi yang di

inginkan tidak sesuai dengan anggaran yang tersedia.

6. Biaya konsultansi perencanaan gedung bangsal eks pasung, tidak

dilaksanakan karena dikhawatirkan terjadi duplikasi kegiatan karena adanya

pemberitahuan dari pihak BRR bahwa untuk biaya konsultansi tersebut telah

dibiayai oleh BRR.

7. Pemeliharaan kulkas dan faximile, tidak dilaksanakan karena alat tersebut

masih baru (pengadaan tahun 2008) belum ada kerusakan yang berarti

disamping itu barang tersebut masih dalam masa garansi.

8. Jurnal manajemen dan administrasi rumah sakit, kegiatan tersebut mengalami

perubahan harga di pasaran dan harga yang ditawarkan oleh rekanan

melampaui pagu;

Solusi:

Page 83: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

78

1. Hal ini masih dapat diatasi dengan baik yaitu dengan membuat time schedule

dalam rangka memaksimalkan penggunaan waktu. Pengontrolan secara ketat

terhadap pekerjaan di lapangan oleh PPTK dan pihak manajemen RSJ serta

mengharuskan sistem kerja shift dan penambahan tenaga kerja oleh pihak

rekanan sehingga diharapkan masalah-masalah yang ada dapat diminimalisir.

2. Pengiriman staf RSJ Aceh untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan tidak

dapat dilaksanakan karena institusi pelaksana pendidikan dan pelatihan telah

melaksanakan kegiatan tersebut pada triwulan pertama tahun 2009.

3. Untuk memenuhi bahan baku apron untuk industri, pihak RSJ masih

mengunakan sumber daya tahun lalu.

Rumah Sakit Ibu dan Anak

A. Program dan Kegiatan

Urusan kesehatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak sebagai

berikut:

1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan ini berupa pemberian tambahan makanan dan vitamin

2. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana/Prasarana Rumah Sakit

a) Pembangunan rumah sakit;

b) Penambahan ruang rawat inap rumah sakit (VVIP, VIP, Kelas I, II dan

III);

c) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit;

d) Pengadaan obat-obatan rumah sakit;

e) Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit;

f) Pengembangan tipe rumah sakit.

3. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

Kegiatan ini berupa pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah

sakit.

4. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Kegiatan ini berupa kemitraan alih tehnologi kedokteran dan kesehatan.

5. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan anak balita.

B. Realiasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan pemberian tambahan makanan dan vitamin

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemberian susu gratis bagi pasien ibu

hamil, bayi dan anak balita dari keluarga tidak mampu. Melalui kegiatan ini

telah terlaksana pengadaan susu bagi ibu hamil, bayi dan anak balita.

Anggaran yang disediakan Rp 83.000.000,- keuangan Rp 82.240.000,- atau

99,08% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Sarana/Prasarana Rumah Sakit

Kegiatan Pembangunan Rumah Sakit

Telah dilaksanakan dalam bentuk penataan dan pengembangan lingkungan

RSIA. Anggaran yang disediakan Rp 725.300.000,- realisasi Rp

539.270.000,- atau 74,35% dan fisik 100%.

Kegiatan Penambahan Ruang Rawat Inap

Page 84: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

79

Telah dilaksanakan dalam bentuk penambahan ruang poliklinik/PICU/NICU,

dan pembangunan gedung rawat inap. Melalui kegiatan ini telah

meningkatnya sarana/prasarana pelayanan kesehatan. Anggaran yang

disediakan Rp 9.690.750.000,- realisasi Rp 9.177.960.750,- atau 94,71% dan

fisik 100%.

Kegiatan Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat kesehatan. Melalui

kegiatan ini telah meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan. Anggaran

yang disediakan Rp 13.591.779.041,- realisasi Rp 12.850.474.300,- atau

94,55% dan fisik 95%.

Kegiatan Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan bahan kimia dan kebutuhan

obat-obat kesehatan. Melalui kegiatan ini telah meningkatkan operasional

pelayanan. Anggaran yang disediakan Rp 1.155.876.499,- realisasi Rp

1.070.404.292,- atau 92,61% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit

Anggaran yang disediakan Rp 1.000.971.500,- realisasi Rp 837.387.880,-

atau 83,66% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengembangan Tipe Rumah Sakit

Anggaran yang disediakan Rp 322.050.000,- realisasi Rp 265.582.500,- atau

82,47% dan fisik 100%.

3. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan alat-alat kesehatan yang

dipergunakan untuk pelayanan pasien. Anggaran yang disediakan Rp

105.750.000,- realisasi Rp 105.590.000,- atau 99,85% dan fisik 100%.

4. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Kegiatan kemitraan alih tehnologi kedokteran dan kesehatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan studi banding pengelolaan rumah

sakit tenaga medis dan instansi terkait ke Rumah Sakit Tabanan.

Anggaran yang disediakan Rp 284.300.000,- realisasi Rp 283.098.000,- atau

99,58% dan fisik 100%.

5. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak

Kegiatan penyuluhan kesehatan anak balita

Telah terlaksananya dalam bentuk cetak brosur layanan kesehatan, pembuatan

iklan layanan publik, penyuluhan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta

lomba bayi/anak balita sehat.

Anggaran yang disediakan Rp 195.000.000,- realisasi Rp 177.861.000,- atau

91,21% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Rumah Sakit Ibu dan Anak dialokasikan dana sebesar Rp 46.825.541.000,-

realisasi sebesar Rp 43.766.166.833,- atau 93,47% dan fisik sebesar 95,64%.

C. Permasalahan dan Solusi

Rumah Sakit Ibu dan Anak menghadapi 2 (dua) permasalahan dalam kegiatan

berikut:

Page 85: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

80

1. Pengadaan incubator transport tidak dapat dilaksanakan karena barang yang

dibutuhkan tidak tersedia di pasar (kosong), sementara untuk melakukan

pemesanan barang harus dipesan (indent) selama 6 bulan, sehingga waktu

untuk pelaksanaan tender tidak mencukupi.

2. Pengadaan AC belum dapat dilaksanakan karena terlambatnya kepastian

penyelesaian gedung untuk tempat pemasangan AC.

Solusi:

1. Untuk tahun 2010 pengadaan incubator transport dapat dilakukan tender pada

awal tahun anggaran, hal ini perlu dilakukan untuk mengefektifkan waktu

pengadaan barang tersebut.

2. Mengingat gedung Rumah Sakit Ibu dan Anak sudah selesai dibangun dan

AC sudah dianggarkan tahun anggaran 2010.

3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

A. Program dan kegiatan

Urusan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh Badan Pengendalian Dampak

Lingkungan sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan jasa surat menyurat;

b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

c) Penyediaan jasa kebersihan kantor;

d) Penyediaan alat tulis kantor;

e) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

f) Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor;

g) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;

h) Penyediaan makanan dan minuman;

i) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah;

j) Penyediaan jasa keamanan kantor;

k) Penyediaan jasa hari-hari besar;

l) Penyediaan jasa pegawai non PNS.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan gedung kantor;

b) Pengadaan peralatan gedung kantor, pengadaan mubeleur;

c) Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional;

d) Pemeliharaan rutin/ berkala paralatan kantor;

e) Pemeliharaan rutin/ berkala alat studio dan Komunikasi;

f) Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a) Pendidikan dan pelatihan formal;

b) Rapat koordinasi teknis (Rakornis) penaatan dan penegakan hukum

lingkungan.

5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Kegiatan ini berupa pengembangan desa model.

Page 86: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

81

6. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

a) Koordinasi penilaian kota sehat/adipura;

b) Pengelolaan B3 dan limbah B3;

c) Pengkajian dampak lingkungan;

d) Koordinasi pengelolan prokasih/super kasih;

e) Pengembangan produksi ramah lingkungan;

f) Evaluasi lingkungan melalui implementasi RKL/RPL, UKL/UPL.

7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

a) Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem;

b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi

SDA;

c) Pengelolaan kawasan ekosistem Leuser;

d) Study kapasitas sumber daya alam terhadap pengaruh lainnya.

8. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Kegiatan ini berupa monitoring, evaluasi dan pelaporan.

9. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup

a) Pengembangan data dan informasi lingkungan;

b) Pekan lingkungan hidup indonesia dalam rangka hari lingkungan hidup;

c) Pengembangan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) laboratorium lingkungan

hidup daerah.

10. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Kegiatan ini berupa pengujian emisi kendaraan bermotor.

11. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

a) Pengawasan dan pengendalian Ruang Terbuka Hijau (RTH);

b) Lomba lingkungan sehat adiwiyata.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan prangko, materai dan

benda pos lainnya serta belanja/pengiriman. Anggaran yang disediakan

Rp 17.780.000,- realisasi Rp 10.455.000,- atau 58,80%.

Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik

Telah dilakukan dalam bentuk belanja telepon, air, listrik, kawat/faximile

dan belanja publikasi.Anggaran yang disediakan Rp 570.492.190,-

realisasi Rp 393.940.189,- atau 69,05%.

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor berupa Jasa Cleaning Service Kantor

Gedung Laboratorium dan BPKL

Anggaran yang disediakan Rp 224.000.000,- realisasi Rp 224.000.000,-

atau 100%.

Penyediaan Alat Tulis Kantor yaitu pengadaan alat tulis kantor

Anggaran yang disediakan Rp 10.007.810,- realisasi Rp 10.003.090,- atau

99,95%.

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Belanja cetak dan penggandaan (fotocopy kantor). Anggaran yang

disediakan Rp 14.124.567,- realisasi Rp 14.106.567,- atau 99,87%.

Page 87: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

82

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat listrik. Anggaran yang

disediakan Rp 9.000.000,- realisasi Rp 9.000.000,- atau 100%.

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Belanja yang dikeluarkan untuk pengadaan suratkabar/majalah. Anggaran

yang disediakan Rp 25.758.000,- realisasi Rp 24.768.550,- atau 96,16%.

Penyediaan Makanan dan Minuman

Belanja makanan dan minuman harian pegawai serta makanan dan minuman

untuk rapat. Anggaran yang disediakan Rp 455.900.000,- realisasi Rp

401.850.000,- atau 88,14%.

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Belanja yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas dalam dan luar daerah.

Anggaran yang disediakan Rp 350.500.000,- realisasi Rp 347.620.000,-

atau 99,18%.

Penyediaan Jasa Keamanan Kantor

Honorarium pegawai honorer/tidak tepat. Anggaran yang disediakan Rp

140.400.000,- realisasi Rp 134.400.000,- atau 95,73%.

Penyediaan Jasa Hari-hari Besar

Belanja jasa kantor lainnya dalam memperingati hari-hari besar dan kegiatan

PKA tahun 2009. Anggaran yang disediakan Rp 156.000.000,- realisasi Rp

140.328.850,- atau 89,95%.

Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS

Belanja yang dikeluarkan untuk honorarium tenaga ahli, instruktur, narasumber

dan pegawai honor/tidak tetap. Anggaran yang disediakan Rp

1.062.000.000,- realisasi Rp 1.062.000.000,- atau 100%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pembangunan Gedung Kantor

Belanja yang dikeluarkan untuk jasa konsultasi perencanaan dan

belanja modal untuk pengadaan kontruksi bangunan gedung/kantor,

tempat tinggal dan fasilitas lainnya yaitu pembuatan gudang bahan

kimia dan pembuatan/pemasangan baliho di sepanjang jalur lintas

barat dan timur Aceh dan pengadaan Station Air Quality Monitoring

System dengan lokasi di Simpang Lima Kota Banda Aceh. Anggaran

yang disediakan Rp 4.151.600.000,- realisasi Rp 3.474.382.000,- atau

83,69%.

Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Belanja bahan kimia untuk laboratorium 1 paket, pengadaan sepeda

untuk tenaga pemantau lapangan sebanyak 20 unit, pengadaan alat

pompa air, komputer, printer, pengadaan penghias ruangan rumah

tangga dan pengadaan alat-alat studio (kamera dan proyektor),

pengadaan alat-alat komunikasi, pengadaan alat uji emisi kendaraan

dan pengadaan peta citra enset 7 sin dan peta topografi Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 840.073.600,- realisasi Rp 767.081.100,-

atau 91,31%.

Pengadaan Meubeleur

Page 88: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

83

Pengadaan perlengkapan kantor. Anggaran yang disediakan untuk

pelaksanakan program dan kegiatan tersebut sejumlah Rp 64.000.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp 63.940.000,- atau 99,91%.

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Perawatan kendaraan bermotor sepeda motor roda dua 5 (lima) unit

dan roda empat 2 (dua) unit. Anggaran yang disediakan Rp 101.000.000,-

realisasi Rp 100.998.000,- atau 100%.

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Paralatan Kantor

Jasa service peralatan dan perlengkapan kantor. Anggaran yang

disediakan Rp 67.881.700,- realisasi Rp 67.516.400,- atau 99,46%.

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Alat Studio dan Komunikasi

Jasa service peralatan dan perlengkapan kantor. Anggaran yang

disediakan Rp 12.100.000,- realisasi Rp 12.009.500,- atau 99,25%.

Rehabilitasi Sedang/ Berat Gedung Kantor

Rehabilitasi pemasangan keramik ruangan keuangan dan lorong kaki

lima, pagar kantor BAPEDAL, pembuatan penutup parit dari besi,

pembuatan pintu pagar dan pemasangan paving block. Anggaran yang

disediakan Rp 333.500.000,- realisasi Rp 287.885.000,- atau 86,32%.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Pengadaan pakaian sipil harian 109 stel dan pakaian Linmas sebanyak

109 stel, pakaian satpam 8 stel dan pakaian kerja untuk tenaga

pemantau lapangan sebanyak 40 stel. Anggaran yang disediakan Rp

141.000.000,- realisasi Rp 131.920.000,- atau 93,56%.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

Pendidikan dan Pelatihan Formal

Kursus/pelatihan tenaga pemantau lapangan, kursus pengolahan

limbah B3, kursus pengolahan sampah, kursus pengelolaan pesisir

berwawasan lingkungan serta kursus pelatihan AMDAL baik didalam

daerah maupun di luar daerah. Anggaran yang disediakan Rp

429.231.885,- realisasi Rp 401.917.385,- atau 93,64%.

Rapat Koordinasi Teknis (RAKORNIS)

Terwujudnya koordinasi teknis pengelolaan lingkungan hidup lintas

sektor kab/kota. Anggaran yang disediakan Rp 65.367.580,- realisasi Rp

60.153.540,- atau 92,02%.

Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan

Tersosialisasi dan tersedianya peraturan hukum lingkungan 23

kab/kota, publikasi pada masyarakat hasil sosialisasi perundangan

lingkungan hidup melalui media massa, penyusunan naskah akademis

kajian qanun pengelolaan lingkungan hidup serta penyediaan tenaga

pemantau lingkungan untuk Kota Banda Aceh berjumlah 20 orang.

Anggaran yang disediakan Rp 679.691.100,- realisasi Rp 549.410.100,-

atau 80,83%.

5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

Pengembangan Desa Model

Page 89: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

84

Adanya desa model dalam pengelolaan lingkungan hidup sebagai pilot

project menuju Program Aceh Clean and Green berlokasi di Desa

Lhong Raya Kota Banda Aceh. Anggaran yang disediakan Rp

871.340.000,- realisasi Rp 802.402.000,- atau 92,09%.

6. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura

Kegiatan pemilihan dan penilaian kota penerima Adipura di Provinsi

Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 123.214.500,- realisasi Rp

121.015.000,- atau 98,21%.

Pengelolaan B3 dan Limbah B3

Pemantauan dan penertiban perusahaan/instansi/jasa yang

menggunakan bahan berbahaya dan beracun (B3) di 10

kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp 100.676.000,- realisasi Rp

85.751.541,- atau 85,18%.

Pengkajian Dampak Lingkungan

Terlaksananya pembinaan tentang tata laksana lisensi Komisi Penilai

AMDAL di 14 kab/kota, tersedianya data-data dokumen lingkungan,

terlaksananya tingkat ketaatan terhadap dokumen lingkungan dan

terkendalinya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Anggaran

yang disediakan Rp 101.584.000,- realisasi Rp 101.584.000,- atau 100%.

Koordinasi Pengelolan Prokasih/Super kasih

Terlaksananya sosialisasi program Prokasih bagi masyarakat bantaran

Sungai Krueng Aceh di Kabupaten Aceh Besar dan Krueng Daroy di

Kota Banda Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 100.000.000,- realisasi

Rp 94.844.300,- atau 94,84%.

Pengembangan Produksi Ramah Lingkungan

Terlaksanya pelatihan dan penanaman Sorgum dan Strowberry lebah

madu serta peternak untuk masyarakat desa di Kuta Malaka Kabupaten

Aceh Besar. Anggaran yang disediakan Rp 1.864.900.000,- realisasi Rp

1.714.286.500,- atau 91,92%.

Evaluasi Lingkungan Melalui Implementasi RKL/RPL, UKL/UPL

Terlaksananya pengawasan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan

lingkungan hidup di 11 Kabupaten/kota, tersedianya data tentang

pelaksanaan RKL/RPL, UKL/UPL dan terkendalinya tingkat

kerusakan lingkungan hidup. Anggaran yang disediakan Rp 98.100.000,-

realisasi Rp 98.100.000,- atau 100%.

7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem yaitu terlaksananya

pembuatan taman keanekaragaman hayati dan penanaman bibit

tanaman khas Singkil seluas 4 Ha di Kabupaten Aceh Singkil.

Anggaran yang disediakan Rp 1.600.500.000,- realisasi Rp 1.449.042.400,-

atau 90,54%.

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Perlindungan dan Konservasi SDA

Terlaksananya pelatihan kepada masyarakat tentang konservasi dan

penanaman bibit tanaman buah dan tanaman kayu serta pemberian

bibit ikan alam ( pilot project kawasan konservasi berbasis ekowisata

Page 90: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

85

dan jasa lingkungan di Kabupaten Pidie). Anggaran yang disediakan Rp

1.719.050.000,- realisasi Rp 1.707.712.300,- atau 99,34%.

Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL)

Terlaksananya pemantauan segmen udara melalui pemotretan udara

dan diperolehnya data dan informasi jelas, akurat dan terbaru

mengenai kondisi wilayah KEL pada umumnya dan wilayah yang

terjadi deforestasi serta memberikan informasi awal untuk segmen

darat dan penegakan hukum serta penyelesaian konflik satwa

pengganggu dengan manusia. Anggaran yang disediakan Rp

1.000.000.000,- realisasi Rp 445.280.000,- atau 44,53%.

Study Kapasitas Sumber Daya Alam Terhadap Pengaruh Lainnya

Terlaksananya Study Kapasitas Aceh dalam penyerapan emisi carbon

serta seminar hasil study di 21 kab/kota. Anggaran yang disediakan Rp

1.650.000.000,- realisasi Rp 1.647.700.000,- atau 99,86%.

8. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Terlaksananya kegiatan terpadu monitoring pengelolaan lingkungan

hidup lintas sektor di 6 kab/kota. Anggaran yang disediakan Rp

288.514.760,- realisasi Rp 283.693.260,- atau 98,33%.

9. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup.

Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

Terlaksananya akses informasi lingkungan hidup kepada masyarakat

berupa sosialisasi melalui media TV (dialog interaktif), feature, siaran

wahana lingkungan melalui media, pemasangan baliho/banner,

sosialisasi melalui radio, penyusunan Buku Status Lingkungan Hidup,

Buletin Lingkungan Clean dan Green, Jurnal Rona Lingkungan Hidup,

brosur/leaflet tentang kampanye lingkungan dan sticker tentang

kampanye lingkungan. Anggaran yang disediakan Rp 576.559.000,-

realisasi Rp 556.791.000,- atau 96,57%.

Pekan Lingkungan Hidup Indonesia Dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup

Terlaksananya hari-hari lingkungan hidup di Provinsi Aceh seperti

peringatan hari bumi tanggal 22 April 2009 di Waduk Keliling,

Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar, peringatan hari

lingkungan hidup sedunia tanggal 5 Juni 2009 dengan melaksanakan

upacara hari lingkungan hidup dan penyerahan tropi penghargaan

Adiwiyata dan pawang hutan terbaik serta pameran Pekan Lingkungan

Hidup (PLI) di Jakarta, Peringatan Hari Ozon International September

2009, peringatan hari habitat dunia tanggal 6 Oktober 2009 serta

peringatan hari keanekaragaman hayati. Anggaran yang disediakan Rp

394.100.000,- realisasi Rp 393.178.400,- atau 99,77%.

Pengembangan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan

Hidup Daerah

Adanya data akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Anggaran yang

disediakan Rp 190.000.000,- realisasi Rp 180.309.500,- atau 94,90%.

10. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor

Page 91: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

86

Terlaksananya pengukuran emisi kendaraan bermotor roda empat di 3

kab/kota (Kota Banda Aceh, Kabupaten Bireuen dan Kota

Lhokseumawe). Anggaran yang disediakan Rp 170.000.000,- realisasi Rp

162.592.158,- atau 95,64%.

11. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Pengawasan dan pengendalian RTH

Terlaksananya inventarisasi data RTH di 7 kab/kota dan pemberian

bantuan pot dan tanaman di 11 kab/kota. Anggaran yang disediakan Rp

68.000.000,- realisasi Rp 65.985.000,- atau 97,04%.

Lomba lingkungan sehat Adi Wiyata

Terlaksananya pemilihan sekolah-sekolah yang peduli dan berbudaya

lingkungan di 23 kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

668.295.000,- realisasi Rp 610.595.000,- atau 91,36%.

Realisasi Anggaran

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah dialokasikan dana sebesar Rp

28.580.565.000,- realisasi Rp 25.450.008.047,- atau 89,05%.

C. Permasalahan dan Solusi Dalam Pelaksanaan Program/Kegiatan dibidang lingkungan hidup

dijumpai beberapa permasalahan antara lain:

1. Lemahnya perhatian dan komitmen dari pemerintah kabupaten/kota dalam

mengembangkan kapasitas institusi lingkungan hidup.

2. Kurangnya SDM di bidang lingkungan hidup

Solusi yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah:

1. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

harus adanya komitmen dan kemauan yang kuat dari pemerintah provinsi dan

kabupaten/kota.

2. Perlu adanya perekrutan staff dari latar belakang pendidikan lingkungan untuk ditempatkan di bidang lingkungan.

4. URUSAN PEKERJAAN UMUM

Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Cipta

Karya dan Dinas Pengairan.

Dinas Bina Marga dan Cipta Karya

A. Program dan Kegiatan

Urusan Pekerjaan Umum yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Cipta

Karya sebagai berikut:

1. Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan

a) Perencanaan pembangunan jalan;

b) Pembangunan jalan;

c) Perencanaan pembangunan jembatan;

d) Pembangunan jembatan;

e) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;

f) Pengawasan teknis pembangunan jalan.

2. Program Pembangunan Saluran Drainase

Page 92: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

87

Kegiatan ini berupa pembangunan saluran drainase/gorong-gorong.

3. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Kegiatan ini berupa rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan.

4. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan

Kegiatan ini berupa rehabilitasi jalan dalam kondisi tanggap darurat.

5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

a) Pengadaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alat berat;

b) Rehabilitasi/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alat

berat.

6. Program Pengembangan Kinerja Pengolaan Air Minum

a) Fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air minum;

b) Pengembangan sistem distribusi air minum;

c) Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana

persampahan.

7. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Kegiatan ini berupa perencanaan pengembangan infrastruktur

8. Program Pemabangunan Infrastruktur Perdesaan

a) Penataan lingkungan permukiman penduduk perdesaan;

b) Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan;

c) Pembangunan sarana dan prasarana gedung;

d) Sosialisasi bidang perkotaan dan permukiman.

9. Program Pengembangan Jasa Konstruksi

Kegiatan ini berupa sosialisasi dan diseminasi peraturan perundang-

undangan jasa konstruksi dan peralatan lainnya yang terkait.

10. Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi

a) Pemberdayaan penyedia jasa konstruksi (orang perseorangan, badan

usaha;

b) Pemberdayaan pengguna jasa konstruksi (instansi pemerintah, orang

perseorangan, badan usaha);

c) Pembinaan jasa konstruksi daerah.

11. Program Pengawasan Jasa Konstruksi

Kegiatan ini berupa pengawasan terhadap ketentuan keteknikan.

12. Program Pengembangan Perumahan

Terdiri dari kegiatan: pengembangan rumah sehat sederhana.

13. Program Perencanaan Tata Ruang

a) Penyusunan draft qanun RTRWP Aceh;

b) Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten /kota; c) Pematangan lahan.

B. Realiasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Kegiatan Perencanaan pembangunan jalan

Page 93: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

88

kegiatan ini telah dilaksanakan dengan bentuk pelaksanaan perencanaan pada

23 kabupaten/kota. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan bentuk

pelaksanaaan perencanaan pada:

Kota Banda Aceh : 2 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 1 Paket

Kabupaten Sabang : 1 Paket

Kabupaten Aceh Utara : 1 Paket

Kota Lhokseumawe : 5 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 1 Paket

Kabupaten Aceh Tamiang : 1 Paket

Kabupaten Simeulue : 2 Paket

Pemerintah Aceh : 48 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 22.471.455.000,- realisasi Rp

16.083.477.129,- atau 71,57% dan fisik 100%.

Kegiatan pembangunan jalan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan lokasi kegiatannya sebagai berikut:

Kota Banda Aceh : 11 Paket, 19.7 km

Kabupaten Aceh Besar : 25 Paket, 44.2 km

Kabupaten Sabang : 4 Paket, 8 km

Kabupaten Pidie : 16 Paket, 51.3 km

Kabupaten Pidie Jaya : 19 Paket, 19.3 km dan 1 Jmbt, 45 m

Kabupaten Bireun : 14 Paket, 35 km

Kabupaten Aceh Utara : 11 Paket, 74 km

Kota Lhokseumawe : 4 Paket, 5.3 km

Kota Langsa : 4 Paket, 4 km

Kabupaten Aceh Timur : 21 Paket, 25.5 km

Kabupaten Aceh Tamiang : 4 Paket, 15.1 km

Kabupaten Aceh Jaya : 9 Paket, 3.5 km

Kabupaten Aceh Barat : 8 Paket, 25.2 km

Kabupaten Simeulue : 15 Paket, 30.4 km

Kabupaten Nagan Raya : 21 Paket, 13 km

Kabupaten Abdya : 9 Paket, 32.9 km

Kabupaten Aceh Selatan : 7 Paket, 22 km

Kabupaten Bener Meriah : 10 Paket, 16.8 km

Kabupaten Gayo Lues : 15 Paket, 65.3 km dan3 Jembatan, 139,2 m

Kabupaten Aceh Tengah : 18 Paket, 44.5 km

Kota Subussalam : 8 Paket, 13.5 km

Kabupaten Aceh Singkil : 7 Paket, 34 km

Kabupaten Aceh Tenggara : 6 Paket, 28.7 km

Hal ini disebabkan adanya beberapa paket pekerjaan yang dilakukan

pemutusan kontrak, karena kontraktor tidak mampu melaksanakan

pekerjaan serta perubahan design, untuk itu diperlukan evaluasi yang lebih

selektif dalam penetapan pemenang. Disamping itu pada program ini

sejumlah paket kegiatan yang bersumber dari dana migas tidak

dilaksanakan karena mengalami pemotongan dana migas, namun tidak

dapat dilaksanakan revisi anggaran (DPA-Perubahan).

Anggaran yang disediakan Rp 897.019.672.500,- realisasi Rp

744.371.884.394,- atau 82,98% dan fisik 86,52%.

Page 94: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

89

Perencanaan Pembangunan Jembatan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan bentuk pelaksanaan perencanaan

pembangunan jembatan:

Kota Banda Aceh : 1 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 3 Paket

Kabupaten Pidie : 1 Paket

Kabupaten Bireuen : 1 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 1 Paket

Kabupaten Aceh Tamiang : 1 Paket

Provinsi Aceh : 26 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 8.112.988.000,- realisasi Rp 7.508.217.100,-

atau 92.55% dan fisik 100%.

Pembangunan Jembatan

kegiatan ini telah dilaksanakan dengan lokasi dan pelaksanaan

pembangunan :

Kabupaten Aceh Besar : 7 Paket, 630 m

Kabupaten Pidie : 3 Paket, 95 m

Kabupaten Bireuen : 6 Paket, 92 m

Kabupaten Aceh Timur : 3 Paket, 99 m

Kabupaten Aceh Jaya : 1 Paket, 90 m

Kabupaten Aceh Barat : 2 Paket, 136 m

Kabupaten Nagan Raya : 2 Paket, 210 m

Kabupaten Abdya : 4 Paket, 310 m

Kabupaten Aceh Singkil : 1 Paket, 10 m

Hal ini disebabkan adanya paket pekerjaan yang dilakukan pemutusan

kontrak, karena kontraktor tidak mampu melaksanakan pekerjaan serta

perubahan desain, untuk itu diperlukan evaluasi yang lebih selektif dalam

penetapan pemenang.

Anggaran yang disediakan Rp 63.800.000.000,- realisasi Rp

55.846.197.515,- atau 87,53% dan fisik 62,14%.

Monitoring, Evaluasi Pelaporan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk monitoring, evaluasi dan

melaporkan setiap kemajuan kerja per bulan dan pertahun dalam kegiatan

pembangunan jalan dan jembatan. Hal ini disebabkan adanya kegiatan yang

tidak terlaksana, karena tidak ada konsultan yang memenuhi syarat dan

waktu sangat terbatas, untuk itu kegiatan tersebut perlu di usulkan kembali

pada tahun berikut.

Anggaran yang disediakan Rp 1.465.092.500,- realisasi Rp 417.679.975,-

atau 28.51% dan fisik 28,51%.

Kegiatan pengawasan teknis jalan dan jembatan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan lokasi dan pelaksanaan

pembangunan:

Kota Banda Aceh : 2 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 3 Paket

Kabupaten Pidie : 2 Paket

Kabupaten Pidie Jaya : 1 Paket

Kabupaten Bireuen : 3 Paket

Page 95: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

90

Kabupaten Aceh Utara : 3 Paket

Kota Lhokseumawe : 1 Paket

Kota Langsa : 2 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 7 Paket

Kabupaten Aceh Tamiang : 1 Paket

Kabupaten Aceh Jaya : 2 Paket

Kabupaten Aceh Barat : 2 Paket

Kabupaten Simeulue : 2 Paket

Kabupaten Nagan Raya : 2 Paket

Kabupaten Abdya : 1 Paket

Kabupaten Aceh Selatan : 2 Paket

Kabupaten Bener Meriah : 1 Paket

Kabupaten Gayo Lues : 3 Paket

Kabupaten Aceh Tengah : 2 Paket

Kota Subulussalam : 1 Paket

Kabupaten Aceh Singkil : 1 Paket

Kabupaten Aceh Tenggara : 1 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 79.362.269.000,- realisasi Rp

67.622.090.216,- atau 85,21% dan fisik 92,10%.

2. Program Pembangunan Saluran Drainase

Kegiatan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Kegiatan pembagunan saluran drainase / gorong – gorong, terdiri dari

kegiatan:

Kota Banda Aceh : 10 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 5 Paket

Kota Sabang : 2 Paket

Kabupaten Pidie : 1 Paket

Kabupaten Pidie Jaya : 3 Paket

Kabupaten Aceh Utara : 4 Paket

Kota Lhokseumawe : 2 Paket

Kota Langsa : 2 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 2 Paket

Kabupaten Aceh Tamiang : 6 Paket

Kabupaten Aceh Barat : 1 Paket

Kabupaten Abdya : 1 Paket

Kabupaten Simeulue : 1 Paket

Kabupaten Nagan Raya : 1 Paket

Kabupaten Aceh Selatan : 1 Paket

Kabupaten Bener Meriah : 1 Paket

Kabupaten Aceh Tengah : 2 Paket

Kota Subulussalam : 1 Paket

Kabupaten Aceh Singkil : 2 Paket

Kabupaten Aceh Tenggara : 2 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 33.612.110.000,- realisasi Rp

18.833.927.200,- atau 56,03% dan fisik 77,66%. Hal ini disebabkan adanya

paket pekerjaan yang dibintang.

3. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

Page 96: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

91

Kegiatan rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan jembatan terdiri dari kegiatan

yang dilaksanakan di:

Kota Banda Aceh : 6 Paket, 5.75 km pemeliharaan jalan

Kabupaten Aceh Besar : 11 Paket, 6.43 km pemeliharaan jalan

Kota Sabang : 2 Paket, 0.19 km pemeliharaan jalan

Kabupaten Pidie : 2 Paket, 3.12 km pemeliharaan jalan

Kabupaten Pidie Jaya : 11 Paket, 1.63 km pemeliharaan jalan

Kabupaten Bireuen : 16 Paket,20.79km pemeliharaan jalan

Kabupaten Aceh Utara : 9 Paket,12.29km pemeliharaan jalan

Kota Lhokseumawe : 4 Paket, 0.20 km pemeliharaan jalan

Kota Langsa : 12 Paket, 7.88 km pemeliharaan jalan

Kabupaten Aceh Timur : 31 Paket, 6.44km pemeliharaan jalan

Kabupaten Aceh Tamiang : 4 Paket,20 km pemeliharaan jalan

Kabupaten Aceh Barat : 9 Paket,18.82km pemeliharaan jalan

Kabupaten Nagan Raya : 7 Paket, 3.25km pemeliharaan jalan

Kabupaten Aceh Selatan : 4 Paket, 7.51km pemeliharaan jalan

1 Paket 63 m pemel jembatan

Kabupaten Aceh Tengah : 6 Paket

Kabupaten Gayo Lues : 6 Paket, 2.70km pemeliharaan jalan

Kota Subulussalam : 5 Paket

Kabupaten Aceh Singkil : 10 Paket, 7.75km pemeliharaan jalan

2 paket, 12 m pemeliharaan jembatan

Kabupaten Aceh Tenggara : 14 Paket, 5.30km pemeliharaan jalan

Jumlah paket dalam pelaksanaan kegiatan ini 172. Hal ini disebabkan

beberapa paket kegiatan yang mengalami perubahan kontrak (adendum)

Anggaran yang disediakan Rp 269.517.807.400,- realisasi Rp

232.672.472.531,- atau 86,33% dan fisik 92.98%.

4. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan

Kegiatan rehabilitasi jalan dalam kondisi tanggap darurat

Kegiatan rehabilitas jalan dan jembatan dalam kondisi tanggap darurat telah

dilaksanakan berupa pelaksanaan kegiatan administrasi, dana yang belum

terealisasi masih bersifat dana cadangan dalam penanganan tanggap darurat

pemeliharaan jalan dan jembatan.

Anggaran yang disediakan Rp 866.776.304,- realisasi Rp 48.746.900,- atau

5,62%.

5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

Kegiatan pengadaan peralatan dan perlengkapan bengkel, alat-alat berat

kegiatan ini berupa pengadaan peralatan dan perlengkapan bengkel dan

pengadaan alat berat dalam mendukung kegiatan kebinamargaan.

Anggaran yang disediakan Rp 3.460.000.000,- realisasi Rp 2.465.849.000,-

atau 71,27% dan fisik 100%.

Rehabilitasi/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel alat-alat berat.

Kegiatan ini berupa pemeliharaan peralatan dan perlengkapan bengkel guna

mendukung kegiatan kebinamargaan.

Anggaran yang disediakan Rp 615.372.000,- realisasi Rp 246.057.500,- atau

39,99%.

6. Program Pengembangan Kinerja Pengolaan Air Minum

Page 97: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

92

Kegiatan fasilitasi pembinaan teknik pengolahan air minum

Kegiatan ini telah dilaksanakan berupa pembinaan teknik pengelolaan air

minum bagi kabupaten/kota dan telah dilaksanakan di Banda Aceh. Hal ini

disebabkan ada penyuluhan yang tidak dilaksanakan karena keterbatasan

waktu serta pagu anggaran tidak mencukupi untuk dilaksanakan sesuai

dengan paket yang telah ditetapkan.

Anggaran yang disediakan Rp 701.877.096,- realisasi Rp 356.796.595,- atau

50,83% dan fisik 50,83%.

Kegiatan pengembangan sistem distribusi air minum, telah dilaksanakan di :

Kota Banda Aceh : 6 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 5 Paket

Kabupaten Pidie : 2 Paket

Kabupaten Bireuen : 8 Paket

Kabupaten Aceh Utara : 3 Paket

Kota Langsa : 2 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 2 Paket

Kabupaten Aceh Tamiang : 4 Paket

Kabupaten Abdya : 2 Paket

Kabupaten Simeulue : 8 Paket

Kabupaten Aceh Selatan : 4 Paket

Kabupaten Aceh Tengah : 3 Paket

Kota Subulussalam : 1 Paket

Kabupaten Aceh Singkil : 2 Paket

Kabupaten Bener Meriah :11 Paket

Kabupaten Gayo Lues :17 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 51.700.439.796,- realisasi Rp

36.048.845.555,- atau 69,73% dan fisik 90,35%.

Kegiatan peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana

persampahan

Kegiatan ini telah dilaksanakan di:

Kota Banda Aceh : 2 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 3 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 2 Paket

Kota Subulussalam : 3 Paket

Kabupaten Bener Meriah : 1 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 10.789.621.900,- realisasi Rp 5.801.887.900,-

atau 53,77% dan fisik 54,54%.

7. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Kegiatan perencanaan pengembangan infrastruktur

kegiatan ini telah dilaksanakan di:

Kota Banda Aceh : 2 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 2 Paket

Kota Sabang : 1 Paket

Kabupaten Pidie : 3 Paket

Kabupaten Pidie Jaya : 1 Paket

Kabupaten Bireuen : 2 Paket

Kota Lhokseumawe : 1 Paket

Page 98: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

93

Kabupaten Aceh Utara : 1 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 3 Paket

Kabupaten Aceh Barat : 1 Paket

Kabupaten Abdya : 1 Paket

Kabupaten Singkil : 2 Paket

Kota Subulussalam : 1 Paket

Kabupaten Simeulue : 1 Paket

Kabupaten Aceh Tengah : 1 Paket

Kabupaten Gayo Lues : 1 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 3.692.295.979,- realisasi Rp 3.342.640.332,-

atau 90,53% dan fisik 100%.

8. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Kegiatan penataan lingkungan permukiman penduduk perdesaan

Kegiatan penataan lingkungan permukiman penduduk perdesaan telah

dilaksanakan di:

Kabupaten Aceh Besar : 5 Paket

Kota Sabang : 1 Paket

Kabupaten Aceh Jaya : 4 Paket

Kabupaten Gayo Lues : 1 Paket

Provinsi Aceh : 3 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 12.525.000.000,- realisasi Rp 7.923.552.700,-

atau 63,26% dan fisik 80,26%.

Kegiatan pembangunan jalan dan jembatan perdesaan

Kegiatan pembangunan jalan dan jembatan perdesaan telah dilaksanakan di:

Kota Banda Aceh : 31 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 62 Paket

Kabupaten Sabang : 11 Paket

Kabupaten Pidie : 3 Paket

Kabupaten Pidie Jaya : 1 Paket

Kabupaten Bireuen : 2 Paket

Kabupaten Aceh Utara : 23 Paket

Kota Lhokseumawe : 11 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 31 Paket

Kabupaten Aceh Tamiang : 2 Paket

Kabupaten Aceh Barat : 4 Paket

Kabupaten Simeulue : 3 Paket

Kabupaten Nagan Raya : 25 Paket

Kabupaten Abdya : 1 Paket

Kabupaten Aceh Selatan : 5 Paket

Kabupaten Bener Meriah : 15 Paket

Kabupaten Gayo Lues : 1 Paket

Kabupaten Aceh Tengah : 13 Paket

Kota Subulussalam : 2 Paket

Kabupaten Aceh Singkil : 37 Paket

Kabupaten Aceh Tenggara : 16 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 130.367.451.000,- realisasi Rp

86.715.155.195,- atau 66,52% dan fisik 77,74%.

Page 99: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

94

Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana gedung

telah dilaksanakan di :

Kota Banda Aceh : 63 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 55 Paket

Kabupaten Sabang : 15 Paket

Kabupaten Pidie : 23 Paket

Kabupaten Pidie Jaya : 7 Paket

Kabupaten Bireuen : 15 Paket

Kabupaten Aceh Utara : 25 Paket

Kota Lhokseumawe : 7 Paket

Kota Langsa : 12 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 8 Paket

Kabupaten Aceh Tamiang : 7 Paket

Kabupaten Aceh Jaya : 9 Paket

Kabupaten Aceh Barat : 29 Paket

Kabupaten Simeulue : 5 Paket

Kabupaten Abdya : 23 Paket

Kabupaten Aceh Selatan : 16 Paket

Kabupaten Gayoe Lues : 3 Paket

Kabupaten Aceh Tengah : 5 Paket

Kota Subulussalam : 3 Paket

Kabupaten Aceh Singkil : 11 Paket

Kabupaten Aceh Tenggara : 4 Paket

Provinsi Aceh : 50 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 319.582.463.500,- realisasi Rp

277.617.107.211,- atau 86,87% dan fisik 91,09%.

Kegiatan sosialisasi bidang perkotaan dan permukiman

kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan.

Anggaran yang disediakan Rp 366.490.024,- dengan realisasi nihil

9. Program Pengembangan Jasa Konstruksi

Kegiatan sosialisasi dan diseminasi peraturan perundang-undangan jasa

konstruksi

Tidak dapat dilaksanakan sosialisasi dan diseminasi peraturan perundang –

undang jasa konstruksi dan peraturan lainnya. Kegiatan sosialisasi dan

diseminasi peraturan perundang – undangan jasa konstruksi tidak dapat

dilaksanakan. Anggaran yang disediakan Rp 366.490.024,- realisasi nihil.

Hal ini disebabkan tidak tersedianya dana untuk narasumber lembaga pusat,

untuk itu perlu disediakan anggaran pusat.

10. Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Pemberdayaan penyedia jasa konstruksi (orang perseorangan, badan usaha

kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan. Anggaran yang disediakan Rp

45.748.424,- dengan realisasi nihil. Hal ini disebabkan tidak tersedianya dana

untuk narasumber lembaga pusat. untuk itu perlu disediakan anggaran pusat.

Pemberdayaan pengguna jasa konstruksi (instansi pemerintah, orang

perseorangan, badan usaha)

Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan. Anggaran yang disediakan Rp

48.212.924,- dengan realisasi nihil. Hal ini disebabkan tidak tersedianya dana

untuk narasumber lembaga pusat. untuk itu perlu disediakan anggaran pusat.

Page 100: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

95

Pembinaan jasa konstruksi daerah

Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan. Anggaran yang disediakan Rp

40.553.454,- realisasi nihil. Hal ini disebabkan tidak tersedianya dana untuk

narasumber lembaga pusat. untuk itu perlu disediakan anggaran pusat.

11. Program Pengawasan Jasa Konstruksi

Kegiatan pengawasan terhadap ketentuan keteknikan

kegiatan ini telah dilaksanakan di:

Kota Banda Aceh : 5 Paket

Kabupaten Aceh Besar : 7 Paket

Kabupaten Sabang : 1 Paket

Kabupaten Pidie : 2 Paket

Kabupaten Pidie Jaya : 1 Paket

Kabupaten Bireuen : 3 Paket

Kabupaten Aceh Utara : 2 Paket

Kabupaten Aceh Timur : 2 Paket

Kabupaten Aceh Tamiang : 1 Paket

Kabupaten Aceh Jaya : 1 Paket

Kabupaten Aceh Barat : 1 Paket

Kabupaten Abdya : 1 Paket

Kabupaten Aceh Selatan : 16 Paket

Kabupaten Aceh Tengah : 1 Paket

Kabupaten Bener Meriah : 1 Paket

Kota Subulussalam : 1 Paket

Kabupaten Aceh Tenggara : 1 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 5.168.260.171,- realisasi Rp 4.793.126.922,-

atau 92.74% dan fisik 97.87%.

12. Program Pengembangan Perumahan

Kegiatan pengembangan rumah sehat sederhana

Kegiatan ini telah dilaksanakan di:

Kota Banda Aceh : 150 Unit rumah

Kabupaten Aceh Besar : 50 Unit rumah

Kabupaten Sabang : 60 Unit rumah

Kabupaten Pidie : 290 Unit rumah

Kabupaten Pidie Jaya : 260 Unit rumah

Kabupaten Bireuen : 260 Unit rumah

Kabupaten Aceh Utara : 315 Unit rumah

Kota Lhokseumawe : 186 Unit rumah

Kota Langsa : 100 Unit rumah

Kabupaten Aceh Timur : 300 Unit rumah

Kabupaten Aceh Tamiang : 125 Unit rumah

Kabupaten Aceh Jaya : 115 Unit rumah

Kabupaten Aceh Barat : 136 Unit rumah

Kabupaten Nagan Raya : 146 Unit rumah

Kabupaten Abdya : 156 Unit rumah

Kabupaten Aceh Selatan : 180 Unit rumah

Kabupaten Bener Meriah : 90 Unit rumah

Kabupaten Gayo Lues : 115 Unit rumah

Kabupaten Aceh Tengah : 150 Unit rumah

Kota Subulussalam : 100 Unit rumah

Page 101: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

96

Kabupaten Aceh Singkil : 124 Unit rumah

Kabupaten Aceh Tenggara : 125 Unit rumah

Hal ini disebabkan ada kegiatan yang tidak dapat dilelang, karena nilai pagu

anggaran tidak mencukupi (kegiatannya terletak di Simeulue)

Anggaran yang disediakan Rp 256.552.540.900,- realisasi Rp

219.384.027.291,- atau 85,51% dan fisik 92,54%.

13. Program Perencanaan Tata Ruang

Kegiatan penyusunan draft qanun RTRWP ACEH

Anggaran yang disediakan Rp 799.927.000,- realisasi Rp 19.000.000,- atau

2,38%. Kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena revisi RTRWP Aceh belum

selesai, untuk itu akan dilaksanakan kembali setelah RTRWP Aceh selesai.

Kegiatan penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota

Telah dilaksankan di:

Kabupaten Aceh Jaya : 1 Paket penyusunan RTRWK

Kabupaten Aceh Singkil : 1 Paket penyusunan RTRWK

Kabupaten Simeulue : 1 Paket penyusunan RTRWK

Kabupaten Bener Meriah : 1 Paket penyusunan RTRWK

Kabupaten Pidie : 1 Paket penyusunan RTRWK

Anggaran yang disediakan Rp 3.959.435.700,- realisasi Rp 2.358.612.875,-

atau 59,57% dan fisik 65,90%.

Kegiatan pematangan lahan

Telah dilaksanakan di:

Kabupaten Aceh Utara : 1 Paket pembangunan jalan agropolitan 3 km

Kabupaten Pidie : 1 Paket pembangunan jalan agropolitan 4 km

Provinsi Aceh : 5 Paket

Anggaran yang disediakan Rp 10.000.000.000,- realisasi Rp 5.703.013.500,-

atau 57,03% dan fisik 69,42%.

Realisasi Anggaran

Dinas Bina Marga dan Cipta Karya dialokasikan dana sebesar Rp

2.239.263.177.000,- realisasi sebesar Rp 1.841.191.230.699 atau 82,22% dan

fisik 90,63%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi adalah :

- Adanya perubahan design untuk beberapa kegiatan dari kabupaten/kota

- Adanya perubahan spesifikasi atas permintaan kabupaten/kota.

- Koordinasi kabupaten/kota dengan provinsi tidak maksimal.

- Adanya paket kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena bersumber dari

dana migas yang mengalami pemotongan pagu anggaran.

- Pengaruh musim hujan atau curah hujan tinggi pada beberapa bulan terakhir

sehingga pelaksanaan proyek dilapangan terhalang pelaksanaannya.

- Terjadinya bencana alam dan banjir pada beberapa kabupaten sehingga

menghambat pekerjaan di lapangan.

- Dibidang penataan ruang belum sepenuhnya terjadi koordinasi antar sektor/

instansi terkait pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota.

Page 102: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

97

Solusi yang diharapkan dan dilaksanakan :

- Koordinasi antara kabupaten / kota dengan provinsi harus ditingkatkan lagi

- Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan besar dapat dilakukan dengan system

multy years.

- Meningkatkan pengawasan dan upaya – upaya percepatan kerja secara lebih

intensif dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi secara maksimal.

Dinas Pengairan

A. Program dan kegiatan

Urusan Pekerjaan Umum yang dilaksanakan oleh Dinas Pengairan sebagai

berikut:

1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan

Jaringan Pengairan lainnya

a) Perencanaan pembangunan jaringan irigasi;

b) Perencanaan pembangunan reservoir;

c) Perencanaan normalisasi saluran sungai;

d) Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi;

e) Optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun;

f) Pemberdayaan petani pemakai air;

g) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;

h) Pembangunan jaringan irigasi;

i) Pengelolaan sumber daya air untuk irigasi (WISMP);

j) Peningkatan pengelolaan sumber daya air wilayah provinsi (WISMP);

k) Peningkatan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai (WISMP).

2. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau

dan Sumber Daya Air lainnya

a) Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya;

b) Pemeliharaan dan rehabilitasi bangunan pengukuran data hidrologi.

3. Program Pengendalian Banjir

a) Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air & badan-badan sungai;

b) Pembangunan prasarana pengaman pantai

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan

Jaringan Pengairan lainnya

Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi

Hasil yang ingin dicapai adalah tersedianya pedoman pelaksanaan konstruksi

bangunan irigasi sebanyak 14 laporan, yang terdiri dari laporan DED (6

laporan), ketersediaan data hasil studi (6 laporan) dan data hasil survey dan

pengukuran jaringan irigasi (2 laporan). Anggaran yang disediakan Rp.

5.904.377.750,- realisasi Rp. 3.348.354.250,- atau 56,71 % dan fisik 99,64%.

Kegiatan perencanaan pembangunan reservoir Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan pedoman pelaksanaan

konstruksi bangunan embung/bendung penyediaan data hasil penyelidikan

Embung Maheng (1 laporan) dan data hasil penyelidikan Geologi, review

Page 103: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

98

design, tes model spill way, Sertifikasi Perencanaan Pengisian dan Operasi,

Perencanaan Water Treatment dan Jaringan Perpipaan serta Perencanaan

Konservasi DAS Waduk Paya Bener (6 laporan). Anggaran yang disediakan

Rp. 2.988.870.000,- realisasi Rp. 2.282.895.000,- atau 76,38 % dan fisik

99,14%.

Kegiatan perencanaan normalisasi saluran sungai

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan pedoman pelaksanaan

konstruksi bangunan pengendali banjir Sungai Krueng Kluet (1 laporan),

DED Muara Krueng Samalanga (1 laporan) dan hasil Perencanaan

Normalisasi Krueng Langsa (1 laporan). Anggaran yang disediakan Rp.

853.000.000,- realisasi Rp. 814.600.000,- atau 95,50 % dan fisik 100,00%.

Kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi

Telah dilaksanakan dalam bentuk operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi

dan kegiatan adalah upaya memperpanjang umur fungsi prasarana dan sarana

Pengairan sesuai yang direncanakan. Anggaran yang disediakan Rp.

8.405.838.000,- realisasi Rp. 8.031.717.288,- atau 95,55 % dan fisik 98,36%.

Kegiatan optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun

Telah dilaksanakan dalam bentuk perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi

dan melalui kegiatan telah meningkatkan fungsi jaringan irigasi sehingga

terpenuhinya pasokan air irigasi untuk sawah di beberapa kabupaten/kota.

Anggaran yang disediakan Rp 162.516.956.350,- realisasi Rp.

66.500.756.795,- atau 40,92 % dan fisik 85,08%. Rendahnya realisasi

keuangan dimaksud disebabkan adanya kebijakan pengurangan APBA yang

bersumber dari dana bagi hasil migas. Pagu anggaran yang terdapat dalam

APBA tidak berubah sedangkan anggaran yang bisa digunakan berkurang

sehingga persentase realisasi menjadi rendah karena dihitung dari pagu

bukan dari anggaran yang tersedia.

Kegiatan pemberdayaan petani pemakai air

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pengelolaan jaringan irigasi dan

hasil yang dicapai adalah meningkatnya kemampuan kelompok P3A dalam

melakukan pengelolaan jaringan irigasi dan mampu melakukan swakelola

jaringan tersier. Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan 16 angkatan yang

pesertanya sebanyak 640 orang di 16 daerah irigasi pada 8 kabupaten.

Anggaran yang disediakan Rp. 3.350.765.700,- realisasi Rp. 3.005.446.340,-

atau 89,69 % dan fisik 89,85%.

Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan

Telah dilaksanakan dalam bentuk monitoring dan pengawasan langsung ke

lapangan dan melalui kegiatan ini telah tersedia informasi mengenai

pelaksanaan kegiatan pengelolaan pengairan. Anggaran yang disediakan Rp.

141.525.600,- realisasi Rp. 124.169.500,- atau 87,74 % dan fisik 95,05%.

Kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembangunan dan rehabilitasi jaringan

irigasi, bangunan utama, dan bangunan pelengkap lainnya. Kegiatan ini

dilaksanakan di 18 kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp.

149.624.465.100,- realisasi Rp. 87.058.332.956,- atau 58,18 % dan fisik

81,97%.

Kegiatan Pengelolaan Pengairan untuk Irigasi (WISMP)

Page 104: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

99

Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena anggaran pendamping yang ada

dalam APBA tidak sesuai dengan nomenklatur APBN dan tidak dilakukan

perubahan dalam APBAP, sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan maka

realisasi fisik dan keuangan 0%.

Kegiatan peningkatan pengelolaan sumber daya air wilayah Provinsi

(WISMP)

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Kampanye Kepedulian Publik

dalam bentuk Sosialisasi UU Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,

Pelatihan Jaminan Mutu, Pengumpulan Data Sungai dan Irigasi serta

kegiatan pelatihan Akuntabilitas Kinerja pada Dinas Pengairan Provinsi.

Anggaran yang disediakan Rp. 48.147.500,- realisasi Rp. 42.335.200,- atau

87,93 % dan fisik 96,26%.

Kegiatan peningkatan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai (WISMP)

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelatihan teknis pekerjaan

pemeliharaan RIM-A, kegiatan Walk-through untuk menyusun daftar

pekerjaan perbaikan/rehabilitasi sungai di wilayah Sungai Krueng

Peusangan, kegiatan lokakarya bagi peningkatan kepedulian anggota DPRD

kabupaten/kota Banda Aceh dan Aceh Besar dan pelaksanaan studi

rasionalisasi hidrologi sungai Krueng Aceh. Anggaran yang disediakan Rp.

375.050.000,- realisasi Rp. 237.701000,- atau 63,38 % dan fisik 65,36%.

2. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau

dan Sumder Daya Air lainnya

Kegiatan pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyedian prasarana penampung air untuk

kebutuhan irigasi dan kebutuhan lain, terutama di daerah yang kesulitan air.

Selain membangun embung baru, kegiatan ini juga merehabilitasi beberapa

embung lama. Kegiatan ini dilaksanakan di 5 kabupaten. Anggaran yang

disediakan Rp. 12.235.800.000,- realisasi Rp. 10.388.875.875,- atau 84.91 %

dan fisik 99.94 %

Kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi bangunan pengukuran data hidrologi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengeboran air tanah, pembangunan

pompanisasi air sungai, pengadaan alat ukur, pemeliharaan dan perbaikan

bangunan dan alat hidrologi serta pengadaan bahan banjiran (kawat

bronjong/pabrikasi dan karung plastik). Anggaran yang disediakan Rp.

4.347.750.000,- realisasi Rp. 3.372.122.875,- atau 77.56 % dan fisik 99.36%.

3. Program Pengendalian Banjir

Kegiatan mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan badan-badan

sungai

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembangunan tanggul/ bangunan

perkuatan tebing sungai, pengerukan muara sungai, normalisasi dan

pembangunan jetty di 22 Kabupaten/Kota. Anggaran yang disediakan Rp.

225.296.791.525,- realisasi Rp. 168.347.661.867,- atau 74.72 % dan fisik

95.30 %.

Kegiatan pembangunan prasarana pengaman pantai

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembangunan pembangunan tanggul

pengaman pantai, pengerukan/normalisasi kuala, talud dan pembangunan

jetty di 14 (empat belas) kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

Page 105: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

100

83.527.545.800,- realisasi Rp 75.562.825.500,- atau 90.46 % dan fisik 99,18

%.

Realisasi Anggaran

Dinas Pengairan dialokasikan dana sebesar Rp 695.310.966.000,- realisasi Rp

458.600.368.855,- atau 65,96% dan fisik 91,47%.

C. Permasalahan dan Solusi

Beberapa hambatan yang dihadapi selama dalam pelaksanaan program dan

kegiatan untuk tahun anggaran 2009 adalah:

- Walaupun DPA-SKPA 2009 sudah disahkan pada awal bulan Maret 2009, tetapi proses perbaikannya masih membutuhkan waktu yang lama, sehingga

menunda proses-proses lainnya;

- Proses kontrak untuk kegiatan yang sumber dana dari BHM baru dimulai

akhir pada bulan Oktober 2009 (karena ada kebijakan dari Menteri Keuangan

tentang pemotongan dana BHM), sehingga waktu pelaksanaan sangat

singkat;

- Untuk kegiatan yang sumber dana dari OTSUS yang dikerjakan kabupaten, masih banyak yang bermasalah, karena kurangnya perencanaan yang matang

pada saat mengusulkan kegiatan (masalah pembebasan tanah, waktu

pelaksanaan bersamaan dengan waktu petani turun ke sawah, perubahan

lokasi kegiatan dan masalah pemesanan sheet pile di Medan);

- Masa pelaksanaan pekerjaan memasuki musim hujan dengan curah hujan tinggi sehingga memperlambat pekerjaan dilapangan (terutama paket dana

BHM)

- Kelangkaan semen;

- Terbatasnya Anggaran untuk setiap paket kegiatan sehingga tidak dapat

menyelesaikan permasalahan secara utuh;

- Tidak semua pegawai mempunyai tingkat profesionalisme yang sesuai dengan bidang dan masih rendahnya motivasi kerja sebagian pegawai.

Solusi-solusi dari permasalahan yang dihadapi adalah :

- Melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan kabupaten/kota;

- Memerintahkan kepada kontraktor agar memacu kegiatan di lapangan

- Penyediaan dana yang memadai untuk pelaksanaan setiap paket kegiatan;

- Perlu adanya dana antisipasi untuk bencana alam;

- Disarankan untuk melaksanakan sistim kontrak Multy Years untuk kegiatan-kegiatan dengan dana yang besar;

- Meningkatkan koordinasi antara unit/organisasi terkait dan meningkatkan kualitas sumber daya aparatur;

- Meningkatkan pengawasan dan kualitas pengawas lapangan pada saat

kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang sedang berlangsung.

5. URUSAN PENATAAN RUANG

Urusan Penataan Ruang telah dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Urusan Perencanaan Pembanguan), Dinas Bina

Marga dan Cipta Karya (Urusan Pekerjaan Umum) dan Sekretariat Daerah (Urusan

Otonomi Daerah). Hal ini dikarenakan anggaran belanja non program dan belanja

program tidak dapat dipisahkan maka disesuaikan dengan urusan yang melekat pada

Page 106: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

101

lembaga daerah tersebut. Begitu juga dengan permasalahan dan solusi telah tersirat

dalam keterangan pelaksanaan program dan kegiatan pada lembaga daerah tersebut.

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

A. Program dan kegiatan

Urusan Perencanaan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pengadaan meubeuler;

b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

c) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor;

d) Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan ini berupa bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-

undangan.

4. Program Pengembangan Data/Informasi

a) Pengumpulan, updating, dan analisis data informasi capaian target

kinerja program dan kegiatan;

b) Koordinasi penelitian dan pengembangan di provinsi serta kerjasama

dengan pihak lain;

c) Pengembangan pusat data dan informasi perencanaan pembangunan

daerah;

d) Penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan;

e) Penyusunan profile BAPPEDA;

f) Evaluasi perencanaan pengembangan kawasan ekonomi terpadu.

5. Program Kerjasama Pembangunan

Kegiatan ini berupa koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah.

6. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan

a) Koordinasi perencanaaan pembangunan strategis dan perbatasan;

b) Koordinasi Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus

(P2DTK) dan KP2DT;

c) Penyusunan buku STRADA dan RAD, PDT Provinsi.

7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

a) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan

kebijakan layanan publik;

b) Penyusunan rancangan RKPA;

c) Penyelenggaraan musrenbang RKPA;

d) Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah;

e) Monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan rencana

pembangunan daerah;

f) Penyusunan Kebijakan Umum APBA (KUA) dan Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara (PPAS);

Page 107: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

102

g) Koordinasi dan sinkronisasi perencanaan program dan kegiatan

pembangunan;

h) Penyusunan, pelatihan dan sosialisasi rencana kerja SKPA;

i) Koordinasi penyusunan program dan kegiatan pembangunan yang

didanai melalui sumber dana Tambahan Dana Bagi Hasil Migas dan

Dana Otonomi Khusus;

j) Koordinasi penyusunan jawaban/penjelasan gubernur.

8. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

a) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi;

b) Pendampingan Economic Development Finance Facility (EDFF);

c) Koordinasi Pengembangan Cluster Ekonomi Daerah (APED).

9. Program Perencanaanan Pembangunan Sosial Budaya

a) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya;

b) Koordinasi perencanaan pembangunan pendidikan;

c) Koordinasi perencanaan pembangunan kesehatan.

10. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam a) Koordinasi dan konsultasi penyusunan rencana program pembangunan

fisik & prasarana;

b) Monitoring dan evaluasi RTRWP provinsi NAD;

c) Koordinasi pengembangan Kuala Idi;

d) Pembinaan perkuatan kelembagaan SDA (pendukung WISMP);

e) Penyusunan rencana aksi daerah penanggulangan bencana.

11. Program Perencanaan Pengembangan dan Pembinaan Syariat Islam a) Koordinasi dan evaluasi perencanaan program-program Syari'at Islam;

b) Koordinasi perencanaan peningkatan kegiatan keagamaan dan syi'ar

Islam.

12. Program Pengembangan Kerjasama dengan Lembaga-lembaga

Internasional a) Koordinasi program kerjasama antara Pemerintah RI dan UNFPA;

b) Koordinasi Program Kerjasama antara Pemerintah RI dan UNICEF

(KHPPIA).

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan Pengadaan meubeuler

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat meubeuler Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah. Melalui kegiatan ini telah terpenuhi

sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana

aparatur. Anggaran yang disediakan Rp 100.000.000,- realisasi Rp

78.750.000,- atau 78,75% dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Telah dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan operasional sarana dan

prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Anggaran yang disediakan Rp 253.000.000,- realisasi Rp 180.964.366,- atau 71.53% dan

fisik 100%. Sisa anggaran kegiatan ini merupakan bagian dari tekad dalam

rangka efesiensi anggaran.

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor

Page 108: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

103

Telah dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan sarana dan prasarana Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah. Anggaran yang disediakan Rp

159.850.000,- realisasi Rp 112.611.400,- atau 70,45% dan fisik 100%. Sisa

anggaran kegiatan ini merupakan bagian dari tekad dalam rangka efesiensi

anggaran.

Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk rehabilitasi gedung Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah. Anggaran yang disediakan Rp 380.500.000,- realisasi

Rp 348.738.900,- atau 91.65% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan Pakaian Dinas Harian dan

Linmas bagi seluruh pegawai di lingkungan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah. Anggaran yang disediakan Rp 109.900.000,- realisasi

Rp 86.051.000,- atau 78.30% dan fisik 100%.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis

implementasi peraturan perundang-undangan kepada aparatur di lingkungan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan seluruh SKPA terkait lainnya.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya kesepahaman dalam

implementasi peraturan perundang-undangan. Anggaran yang disediakan Rp

138.925.000,- realisasi Rp 122.210.000,- atau 87.97% dan fisik 100%.

4. Program Pengembangan Data/Informasi Pengumpulan; updating; dan analisis data informasi capaian target kinerja

program dan kegiatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengumpulan database mengenai

informasi capaian target kinerja program dan kegiatan yang dicapai

kabupaten/kota di Aceh. Untuk tahun 2009, hanya 8 Kabupaten yaitu

Kabupaten Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Nagan

Raya, Aceh Barat Daya, Pidie dan Pidie Jaya yang dilakukan monitoring

oleh Bappeda Aceh, sedangkan kabupaten lain data dikirim melalui email.

Anggaran yang disediakan Rp 93.850.000,- realisasi Rp 81.030.000,- atau

86,34% dan fisik 95,00%.

Koordinasi penelitian dan pengembangan di provinsi serta kerjasama dengan

pihak lain

Telah dilaksanakan koordinasi penelitian dan pengembangan dengan

membentuk Tim Panitia Penilai Jabatan Peneliti (P2JP). Tim ini telah

melakukan koordinasi, inventarisasi serta rapat evaluasi hasil penelitian dan

pengembangan. Anggaran yang disediakan Rp 387.800.200,- realisasi Rp

306.929.700,- atau 79,15% dan fisik 99,47%.

Pengembangan pusat data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan Pemerintah Aceh, karena kegiatan

dimaksud telah dilaksanakan oleh mitra pemerintah yang memiliki tujuan

yang sama dengan penyusunan database yang dilakukan Pemerintah Aceh,

seperti “Aceh Info” oleh UNRCO dan “Laporan Pembangunan Manusia

Page 109: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

104

Aceh 2010” oleh UNDP. Anggaran yang disediakan Rp 15.758.500.000,-

realisasi Rp 696.768.350,- atau 4,42% dan fisik 5,38%.

Penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan

Telah dilaksanakan penelitian untuk mendukung pengembangan perencanaan

pembangunan. Pada kegiatan ini terdapat dua kegiatan penelitian yaitu

Interpretasi kondisi permukaan bearing stratum pada zona geo subsurface

pembangunan infrastruktur kota di Banda Aceh dengan nilai kegiatan Rp

500.000.000,- dan pembuatan data dinamis sebagai informasi pembangunan

di Provinsi Aceh dengan nilai kegiatan Rp 200.000.000,-. Penelitian pertama

tidak dapat dilaksanakan karena tidak tersedianya peralatan laboratorium

mekanika tanah. Peralatan tersebut sangat menentukan kualitas hasil

penelitian, sedangkan kegiatan penelitian kedua bersifat lanjutan daripada

kegiatan pertama sehingga apabila kegiatan pertama tidak dapat dilakukan

maka secara otomatis akan menghambat kegiatan kedua. Anggaran yang

disediakan Rp 950.000.000,- realisasi Rp 244.750.000,- atau 25,76% dan

fisik 35.00%.

Penyusunan profile Bappeda

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengumpulan data dan informasi ke badan,

dinas dan lembaga daerah provinsi dan Bappeda kabupaten/kota melalui

koordinasi dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Adapun hasil dari

kegiatan ini tersedianya informasi tentang profil BAPPEDA Aceh sebagai

institusi perencanaan daerah, agenda kerja, leaflet, kalender, dan iklan TV.

Anggaran yang disediakan Rp 95.000.000,- realisasi Rp 94.600.000,- atau

99,58% dan fisik 100%.

Evaluasi perencanaan pengembangan kawasan ekonomi terpadu

Telah dilaksanakan dalam bentuk koordinasi dengan pengelola Kapet guna

sinkronisasi program/kegiatan perencanaan pengembangan kawasan

ekonomi terpadu. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas

perencanaan ekonomi Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 348.993.200,-

realisasi Rp 149.550.700,- atau 42,85% dan fisik 100%. Dalam pelaksanaan

kegiatan alokasi dana untuk perjalanan dinas tidak maksimal terpakai karena

lokasi Kapet berkedudukan di Banda Aceh dan sekitarnya.

5. Program Kerjasama Pembangunan Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah

Telah dilaksanakan dalam bentuk peningkatan koordinasi kerjasama

pembangunan regional yaitu pertemuan Gubernur se-Wilayah Sumatera

dengan hasil tersusunnya agenda pembangunan Sumatera dalam bentuk

peningkatan kerjasama pembangunan regional secara terpadu. Anggaran

yang disediakan Rp 412.000.000,- realisasi Rp 371.643.000,- atau 90,20%

dan fisik 100%.

6. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan Koordinasi perencanaaan pembangunan strategis dan perbatasan

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi di provinsi dan

kabupaten/kota tentang penyusunan perencanaan pembangunan strategis dan

perbatasan guna sinkronisasi penyusunan rencana percepatan pembangunan

kawasan strategis dan perbatasan. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah

tersusunnya konsep dasar tentang perencanaan pembangunan dan

Page 110: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

105

perbatasan. Anggaran yang disediakan Rp 146.608.200,- realisasi Rp

113.560.200,- atau 77,46% dan fisik 93,90%.

Koordinasi Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

dan KP2D

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi monitoring 20

kabupaten/kota. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya rapat koordinasi

dan monitoring di 20 kabupaten/kota dan rapat koordinasi di Jakarta tentang

program P2DTK. Anggaran yang disediakan Rp 420.000.000,- realisasi Rp

377.534.250,- atau 89,89% dan fisik 100%.

Penyusunan buku Strada dan RAD, PPDT Provinsi

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyusunan buku Strategis Daerah

(Strada), Rencana Aksi Daerah (RAD), dan Program Percepatan Daerah

Tertinggal (PPDT) Aceh dengan sinkronisasi perencanaan pembangunan

Aceh dalam bentuk pengumpulan data di kabupaten/kota. Aksi ini

menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan daerah tertinggal tahun

2008 dan 2009. Anggarannya yang disediakan Rp 96.700.000,- realisasi Rp

79.779.000,- atau 82,50% dan fisik 95,68%.

7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan

kebijakan layanan publik

Telah dilaksanakan dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat dan

mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan

kebijakan layanan publik, kegiatan ini tidak berjalan sesuai dengan

perencanaan. Hal ini dikarenakan petunjuk teknis penyusunan RAD-PK baru

disampaikan oleh BAPPENAS pada akhir Nopember 2009 sehingga tidak

cukup waktu untuk dilaksanakan. Anggaran yang disediakan Rp

185.250.000,- realisasi Rp 8.100.000,- atau 4,37% dan fisik 5,11%.

Penyusunan rancangan RKPA

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengumpulan laporan dari SKPA dalam

perencanaan kerja pemerintah Aceh tahun 2010 yang dibiayai oleh APBN,

APBA, APBK dan sumber dana lainnya untuk memenuhi aspirasi

masyarakat dalam rencana kerja tahunan pemerintah Aceh. Hasil dari

kegiatan ini tersedianya pedoman perencanaan pembangunan Aceh tahun

2010. Anggaran yang disediakan Rp 200.000.000,- realisasi Rp

188.022.950,- atau 94,01% dan fisik 100%.

Penyelenggaraan musrenbang RKPA

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk rapat musyawarah guna

pemenuhan aspirasi masyarakat dalam rencana kerja tahunan pemerintah

Aceh dan sinkronisasi rencana pembangunan pemerintah daerah Tahun

2010. Adapun hasil dari kegiatan ini terlaksananya Musrenbang RKPA

Aceh yang diikuti oleh lembaga pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten

dan kota, LSM, Tokoh masyarakat, institusi yang bergerak dibidang

pembangunan, sosial dan kemasyarakatan, dan lainnya. Diadakan di Banda

Aceh pada bulan April 2009. Anggaran yang disediakan Rp 676.400.000,-

realisasi Rp 640.853.075,- atau 94,74% dan fisik 100%.

Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah

Telah dilaksanakan dalam bentuk menghimpun laporan seluruh SKPA dan

disusun menjadi suatu laporan. Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya

Page 111: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

106

Lakip Pemerintah Aceh tahun 2008. Anggaran yang disediakan Rp

217.100.000,- realisasi Rp 72.959.050,- atau 33,61% dan fisik 98,62%.

Monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan rencana

pembangunan daerah

Telah dilaksanakan dalam bentuk monitoring, evaluasi, pengendalian dan

pelaporan ke SKPA dan kabupaten/kota yang dilaksanakan pada bulan Mei

s.d Juni 2008. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya laporan pelaksanaan

pembangunan daerah. Anggaran yang disediakan Rp 752.730.000,- realisasi

Rp 542.308.575,- atau 72,05% dan fisik 100%.

Penyusunan kebijakan Umum APBA (KUA) dan Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara (PPAS)

Telah dilaksanakan dalam bentuk Sinkronisasi dan Sistematisnya

Penyusunan Program dan Kegiatan APBA yang diberikan oleh SKPA yang

dilaksanakan pada bulan Mei s.d Juli 2009. Hasil dari kegiatan ini Sinkron

dan sistematisnya penyusunan KU dan PPAS APBA Tahun 2010. Anggaran

yang disediakan Rp 239.200.000,- realisasi Rp 237.742.250,- atau 99,39%

dan fisik 100%.

Koordinasi dan sinkronisasi perencanaan program dan kegiatan

pembangunan

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi dan sinkronisasi

perencanaan pembangunan Aceh dengan SKPA dan kementrian lembaga

yang terkait dalam penetapan RAPBA dan RAPBN alokasi Aceh. Hasil

dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah terciptanya sinkronisasi prioritas

program/kegiatan RAPBA dan RAPBN. Anggaran yang disediakan Rp

900.000.000,- realisasi Rp 771.484.575,- atau 85,72% dan fisik 95.00%.

Penyusunan, pelatihan dan sosialisasi rencana kerja SKPA

Tidak dapat dilaksanakan karena adanya kerjasama dengan Bappenas,

Anggaran yang disediakan Rp 249.500.000,- realisasi Rp 14.400.000,- atau

5,77% dan fisik 6.06%

Koordinasi penyusunan program dan kegiatan pembangunan yang didanai

melalui sumber dana Tambahan Dana Bagi Hasil Migas dan Dana Otonomi

Khusus

Telah dilaksanakan dalam bentuk koordinasi dengan SKPA dan

kabupaten/kota dalam menyusun program dan kegiatan pembangunan yang

didanai melalui sumber dana Tambahan Dana Bagi Hasil Migas dan Dana

Otonomi Khusus. Hasil yang dicapai adalah adanya pedoman penyusunan

program dan kegiatan. Anggaran yang disediakan Rp 354.000.000,- realisasi

Rp 293.358.525,- atau 82,87% dan fisik 95.00%.

Koordinasi penyusunan jawaban/penjelasan gubernur

Telah dilaksanakan dalam bentuk penghimpunan pertanyaan DPRA dan

jawaban diselaraskan sesuai dengan tupoksi SKPA masing-masing. Hasil

dari kegiatan tersebut adanya himpunan jawaban yang terkoordinir untuk

menjadi dasar kebijakan dalam penyusunan program yang akan datang.

Anggaran yang disediakan Rp 100.000.000,- realisasi Rp 99.583.300,- atau

99,58% dan fisik 100%.

8. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi

Page 112: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

107

Telah dilaksanakan dalam bentuk koordinasi dengan SKPA dan pemerintah

kabupaten/kota guna sinkronisasi program/kegiatan pembangunan ekonomi

daerah. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas perencanaan

ekonomi Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 400.000.000,- realisasi Rp

386.103.625,- atau 96,53% dan fisik 100%.

Pendampingan Economic Development Finance Facility (EDFF)

Telah dilaksanakan dalam bentuk fasilitasi kerjasama pengembangan sektor

ekonomi rakyat dengan instansi terkait. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini

adalah peningkatan kerjasama pengembangan ekonomi berbasis sektor.

Anggaran yang disediakan Rp 1.500.000.000,- realisasi Rp 1.031.810.000,-

atau 68,79% dan fisik 76,74%.

Koordinasi Pengembangan Cluster Ekonomi Daerah (APED)

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan peningkatan koordinasi

perencanaan pembangunan ekonomi Aceh guna pengembangan kawasan

ekonomi lokal. Anggaran yang disediakan Rp 266.647.400,- realisasi Rp

149.415.250,- atau 56,03% dan fisik 60,36%.

9. Program Perencanaanan Pembangunan Sosial Budaya

Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan koordinasi dengan SKPA dan

pemerintah kabupaten/kota tentang kualitas perencanaan bidang sosial dan

budaya. Hasil dari kegiatan ini meningkatnya koordinasi perencanaan di

bidang sosial budaya. Anggaran yang disediakan Rp 428.787.200,- realisasi

Rp 384.918.700,- atau 89,77% dan fisik 96,94%.

Koordinasi perencanaan pembangunan pendidikan

Anggaran yang disediakan Rp 33.737.600,- realisasi Rp 24.916.600,- atau

73,85% dan fisik 87,55%. Dana tersebut di gunakan untuk perjalanan dinas

dalam dearah dan luar daerah dalam rangka koordinasi pendidikan, ATK,

penggandaan bahan-bahan koordinasi.

Koordinasi perencanaan pembangunan kesehatan

Anggaran yang disediakan Rp 33.737.600,- dengan realisasi Rp 20.337.600,-

atau 60,28% dan fisik 88,44%. Dana tersebut di gunakan untuk perjalanan

dinas dalam dearah dan luar daerah dalam rangka mengikuti pertemuan

Pokjanal DBD Regional Sumbagut VII di Sumatera Barat, ATK, dan

penggandaan bahan-bahan koordinasi.

10. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Koordinasi dan konsultasi penyusunan rencana program pembangunan fisik

& prasarana

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan koordinasi dengan SKPA dan

pemerintah kabupaten/kota tentang penyusunan rencana program

pembangunan fisik dan prasarana, dan koordinasi kegiatan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri perkotaan serta Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan (AMPL) kerjasama Pemerintah Aceh dengan

UNICEF. Hasil dari kegiatan ini tersusunnya program-program

pembangunan yang mengacu kepada Renstra pembangunan Aceh serta

terlaksananya Rakornis Pembangunan AMPL. Anggaran yang disediakan Rp

894.206.000,- dengan realisasi Rp777.940.100,- atau 87,00% dan fisik

90,91%.

Page 113: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

108

Monitoring dan evaluasi RTRWP Provinsi NAD

Telah dilaksanakan dalam bentuk menghimpun laporan pemanfaatan ruang

di kabupaten/kota dalam hal kawasan hutan lindung dan budidaya dalam

rangka penyempurnaan RTRWA yang sedang dalam proses finalisasi naskah

akademis dan Qanun RTRWA 2009-2029. Hasil kegiatan ini adanya

penyempurnaan RTRWA. Anggaran yang disediakan Rp 144.990.000,-

realisasi Rp 84.984.500,- atau 58,61% dan fisik 63,12%.

Koordinasi pengembangan Kuala Idi

Telah dilaksanakan dalam bentuk monitoring dan evaluasi ke pembangunan

pelabuhan terpadu Kuala Idi. Hasil kegiatan ini adalah teridentifikasi

kegiatan yang sudah dan yang akan dilaksanakan baik tahun berjalan

maupun tahun depan dalam rangka percepatan pembangunan Kuala Idi

sebagai pelabuhan perikanan ekspor impor yang direncanakan. Anggaran

yang disediakan Rp 112.000.000,- realisasi Rp72.900.000,- atau 65,09% dan

fisik 87,55%.

Pembinaan perkuatan kelembagaan SDA (pendukung WISMP)

Telah dilaksanakan dalam bentuk koordinasi penyusunan AWP WISMP

Aceh 2010, monitoring dan evaluasi program WISMP Aceh 2009, pelatihan

Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), serta Pembentukan Komisi Irigasi

provinsi. Hasil dari kegiatan ini telah meningkatnya kapasitas kelembagaan

P3A pada Daerah Irigasi (DI) sasaran WISMP dalam pengelolaan irigasi

yang partisipatif. Selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan produksi

pertanian yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani.

Anggaran yang disediakan Rp 437.467.344,- realisasi Rp275.930.800,- atau

63,07% dan fisik 76,59 %.

Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Bencana

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyusunan rencana aksi daerah

penanggulangan bencana. Hasil dari kegiatan ini tersusunnya draft rencana

aksi daerah penanggulangan bencana. Anggaran yang disediakan Rp

67.500.000,- realisasi Rp56.920.000,- atau 84,33% dan fisik 100%.

11. Program Perencanaan Pengembangan dan Pembinaan Syariat Islam Koordinasi dan evaluasi perencanaan program-program Syari'at Islam

Telah dilaksanakan dalam bentuk koordinasi dengan lembaga terkait dan

masyarakat tentang evaluasi perencanaan program-program Syari'at Islam

sehingga terkoordinirnya perencanaan program-program Syari'at Islam. Hasil

dari kegiatan ini adalah adanya pemahaman yang sama tentang mekanisme

perencanaan program-program Syari'at Islam. Anggaran yang disediakan Rp

200.000.000,- realisasi Rp 92.724.00,- atau 46,36% dan fisik 59,69%.

Koordinasi perencanaan peningkatan kegiatan keagamaan dan Syi'ar Islam

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan koordinasi kegiatan keagamaan

dan Syi'ar Islam. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman

keagamaan dan Syi'ar Islam bagi aparatur BAPPEDA. Anggaran yang

disediakan Rp 50.000.000,- realisasi Rp 48.555.000,- atau 97,11% dan fisik

100%

12. Program Pengembangan Kerjasama dengan Lembaga-lembaga

Internasional Koordinasi program kerjasama antara pemerintah RI dan UNFPA

Page 114: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

109

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi dan sinkronisasi program

kerjasama Bappeda ACEH dan UNFPA; Monev ke kab/kota; Koordinasi ke

Jakarta. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah peningkatan program

kerjasama. Anggaran yang disediakan Rp 170.000.000,- realisasi Rp

150.942.850,- atau 88,79% dan fisik 94,94%.

Koordinasi Program Kerjasama antara Pemerintah RI dan UNICEF

(KHPPIA)

Telah terlaksana dalam bentuk rapat koordinasi, pelatihan, review tengah

tahun, dan review akhir tahun dan penyusunan rencana kerja untuk tahun

2010 dalam mensinkronisasikan program kerjasama BAPPEDA Aceh dan

UNICEF. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya kesamaan persepsi kerjasama

dengan UNICEF. Anggaran yang disediakan Rp 103.737.600,- realisasi Rp

97.635.000,- atau 94,12% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dialokasikan anggaran sebesar Rp

46.968.336.000,- realisasi Rp 21.823.891.480,- atau 46,47% dan fisik 73,63%.

C. Permasalahan dan Solusi

Adapun permasalahan dan solusi yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan

kegiatan di Bidang Perencanaan Pembangunan pada tahun 2009 adalah :

- Rendahnya realisasi kegiatan pembinaan penguatan kelembagaan SDA

(pendukung WISMP) karena Pembentukan Komisi Irigasi belum dapat

dilaksanakan sampai tuntas karena waktu yang tidak mencukupi dan kendala

keuangan. Dari 44 daerah irigasi yang dipilih perwakilannya untuk duduk

dalam Komisi Irigasi baru terlaksana pemilihan di 6 daerah irigasi. Kegiatan

Pembentukan Komisi Irigasi ini akan dilanjutkan pada 2010.

- Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan

kebijakan layanan publik tidak maksimal dilaksanakan. Hal ini dikarenakan

petunjuk teknis penyusunan RAD-PK baru disampaikan oleh BAPPENAS

pada akhir Nopember 2009 sehingga tidak cukup waktu untuk dilaksanakan.

- Kegiatan Pendampingan Economi Development Finance Facility (EDFF),

pelaksanaannya belum mencapai target, dikarenakan oleh tenaga paruh

waktu (safeguard expert) tidak dimobilisasi karena sudah disediakan oleh

Konsultan Manajemen.

Solusi terhadap berbagai permasalahan adalah :

- Alokasi anggaran tahun 2010 untuk kegiatan ini akan disesuaikan dengan

rencana kerja project EDFF

- Penggunaan anggaran pada masing-masing pos belanja disesuaikan dengan

kebutuhan.

- Diharapkan untuk tahun 2010 dapat terjalin hubungan yang lebih baik lagi

dengan kab/kota sehingga data yang dibutuhkan lebih tepat waktu

- Pada tahun anggaran 2010 kegiatan ini akan digabung dengan kegiatan

koordinasi perencanaan sosial dan budaya.

7. URUSAN PERUMAHAN

Page 115: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

110

Urusan Perumahan telah dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui Dinas Bina Marga

dan Cipta Karya, Dinas Sosial. Penjelasan lebih rinci mengenai urusan perumahan

dapat dilihat dalam urusan pekerjaan umum dan urusan sosial. Hal ini dikarenakan

anggaran belanja non program dan belanja program tidak dapat dipisahkan maka

disesuaikan dengan urusan yang melekat pada lembaga daerah tersebut. Begitu juga

dengan permasalahan dan solusi telah tersirat dalam keterangan dalam pelaksanaan

program dan kegiatan pada lembaga daerah tersebut.

8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

Dinas Pemuda dan Olahraga

A. Program dan kegiatan

Urusan Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh Dinas Kepemudaan dan

Olahraga sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pengadaan meubeuleur;

b) Pemeliharaan rutin gedung kantor;

c) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas;

d) Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga;

e) Penunjang dan pembinaan kelembagaan.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapan.

3. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Kegiatan ini berupa pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

pemuda.

4. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

a) Pembinaan organisasi kepemudaan;

b) Fasilitasi pekan temu wicara organisasi pemuda;

c) Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi

muda;

d) Pameran prestasi hasil karya pemuda;

e) Pelatihan/pemuda pelaporan pedesaan;

f) Seleksi dan pemberangkatan pertukaran pemuda antar negara;

g) Seleksi dan pemberangkatan pertukaran pemuda antar provinsi;

h) Seleksi dan pemberangkatan peserta kapal pemuda nusantara;

i) Peringatan hari sumpah pemuda tingkat provinsi;

j) Pemilihan dan pelatihan provinsi PASKIBRAKA tingkat nasional dan

provinsi.

5. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

a) Peningkatan mutu organisasi dan tenaga olahraga;

b) Pengembangan perencanaan olahraga terpadu;

c) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan olahraga;

d) Pembinaan manajemen organisasi olahraga.

6. Program Pembinaan dan Permasyarakatan Olahraga

a) Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat;

b) Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah;

c) Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi;

d) Penyelenggaraan kompetisi olahraga;

Page 116: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

111

e) Pemassalan olahraga bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat;

f) Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan

berprestasi;

g) Pembinaan dan pembibitan atlet diklat olahraga SMA Tunas Bangsa

h) Pengelolaan dapur umum SMU plus diklat olahraga;

i) Persiapan atlet (TC) dan pemberangkatan atlet pekan olahraga pelajar

nasional (POPNAS);

j) Olahraga dalam rangka hari keluarga nasional (HARGANAS);

k) Pelaksanaan perlombaan lari 10 km;

l) Pembinaan dan pelatihan olahraga ke luar negeri;

m) Pelaksanaan, turnamen/kompetisi olahraga antar lembaga/instansi

lainnya.

7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

a) Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga;

b) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pengadaan Meubeuleur

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan meubeuleur kantor, anggaran

yang disediakan Rp 11.000.000,- realisasi Rp 9.500.000,- atau 86,36%.

Pemeliharaan Rutin Gedung Kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan gedung kantor, anggaran

yang disediakan Rp 426.500.000,- realisasi Rp 415.937.000,- atau 97,52%.

Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembelian suku cadang roda 4 dan 2

untuk terciptanya kelancaran dan operasional bagi kendaraan dinas

perkantoran. Anggaran yang disediakan Rp 87.500.000,- realisasi Rp

87.355.400,- atau 99,83%.

Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Rumah Tangga

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan rutin/berkala alat rumah

tangga. Anggaran yang disediakan Rp 18.500.000,- realisasi Rp

17.000.000,- atau 91,89%.

Penunjang dan Pembinaan Kelembagaan

Telah dilaksanakan dalam rangka untuk menunjang dan membina

kelembagaan. Anggaran yang disediakan Rp 125.150.000,- realisasi Rp

124.750.000,- atau 99,68%.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan pakaian dinas harian PDH

dan Linmas untuk pegawai. Anggaran yang disediakan Rp 93.450.000,-

realisasi Rp 93.086.000,- atau 99,61%.

3. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemuda

Telah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan pelaksanaan

pembangunan khususnya dibidang kepemudaan dalam Provinsi Aceh.

Page 117: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

112

Anggaran yang disediakan Rp 64.200.000,- realisasi Rp 58.700.000,- atau

91,43%.

4. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

Pembinaan organisasi kepemudaan

Telah dilaksanakan kegiatan pembinaan organisasi terhadap 40 organisasi

kepemudaan. Anggaran yang disediakan Rp 320.700.000,- realisasi Rp

287.380.475,- atau 89,61% dan fisik 100%.

Fasilitasi pekan temu wicara organisasi pemuda

Telah dilaksanakan dengan output untuk terjalinnya hubungan antar

pemuda dalam Provinsi Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 78.619.000,-

realisasi Rp 77.870.000,- atau 99,05%.

Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan generasi muda

Telah dilaksanakan dalam rangkan mensosialisasikan untuk meningkatkan

pengetahuan pemuda tentang bahaya narkoba. Anggaran yang disediakan

Rp 44.300.000,- realisasi Rp 44.300.000,- atau 100%.

Pameran Prestasi Hasil Karya Pemuda

Telah dilaksanakan dalam bentuk pameran hasil karya pemuda-pemudi

Aceh untuk membentuk pemuda berprestasi sebagai pelopor keamanan

lingkungan. Anggaran yang disediakan Rp 37.650.000,- realisasi Rp

37.650.000,- atau 100%.

Pelatihan kepemimpinan dan pemilihan Pemuda Pelopor Pedesaan

Telah dilaksanakan pemilihan satu orang pemuda pelopor pedesaan yang

mewakili delapan kabupaten/kota dan pelatihan 40 pemuda di pedesaan.

Anggaran yang disediakan Rp 75.901.000,- realisasi Rp 75.901.000,- atau

100% dan fisik 100%

Seleksi dan Pemberangkatan Pertukaran Pemuda Antar Negara

Telah dilaksanakan dalam bentuk pertukaran pemuda antar negara

merupakan program nasional dalam rangka menjalin persahabatan dan

saling pengertian antar pemuda dalam aspek kehidupan, memperluas

wawasan dan cakrawala berfikir generasi muda Indonesia baik nasional

maupun internasional, serta meningkatkan patriotisme dan disiplin nasional

para pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Anggaran yang disediakan

Rp 131.720.000,- realisasi Rp 101.320.000,- atau 76,92%.

Seleksi dan Pemberangkatan Pertukaran Pemuda Antar Provinsi

Telah dilaksanakan dalam rangka mengurangi rasa primodialisme

kedaerahan dan mempertebal rasa nasionalisme di kalangan generasi muda

sehingga tidak berdampak negatif terhadap disintegrasi bangsa. Beranjak

dari hal tersebut diatas, demi untuk menjaga eksistensi NKRI ditengah

makin maraknya gerakan-gerakan yang menghendaki terjadinya

perpecahan daerah sudah selayaknya perlu membangun dan meningkatkan

kepedulian pemuda dalam pembangunan bangsa yang memiliki rasa

kebangsaan dan fanatisme yang tinggi. Salah satu diantaranya kegiatan

yang telah dilaksanakan adalah melalui kegiatan pertukaran pemuda antar

Provinsi yang bertujuan menanamkan rasa nasionalisme, memberikan

kesempatan kepada pemuda untuk saling memahami dan melakukan

interaksi sosial antar sesama pemuda, menumbuhkan rasa toleransi dan

kepedulian dikalangan generasi muda dan diharapkan akan mampu

Page 118: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

113

mengaktualisasikan potensi diri sesama pemuda yang tergabung dalam

pertukaran pemuda antar provinsi. Berbagai usaha dan terobosan agar

generasi muda atau sesama generasi muda suatu daerah dapat saling

berinteraksi, berdialog, bekerjasama dalam memecahkan masalah sehingga

dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan persatuan generasi muda

Indonesia. Anggaran yang disediakan Rp 56.728.000,- realisasi Rp

55.928.000,- atau 98,59%.

Seleksi dan pemberangkatan peserta Kapal Pemuda Nusantara

Telah dilaksanakan dalam bentuk seleksi dan pemberangkatan kapal

pemuda nusantara untuk Pemerintah Aceh telah dilaksanakan yang

bertujuan untuk menumbuh kembangkan potensi pemuda dalam bidang

budaya wisata bahari, mengenal gugus kepulauan nusantara dalam

membangkitkan jiwa maritim di kalangan pemuda. Anggaran yang

disediakan Rp 38.800.000,- realisasi Rp 38.800.000,- atau 100%.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Provinsi

Telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan pemuda

terhadap sejarah perjuangan. Anggaran yang disediakan Rp 99.440.000,-

realisasi Rp 99.440.000,- atau 100%.

Pemilihan dan pelatihan provinsi PASKIBRAKA tingkat nasional dan

provinsi

Telah dilaksanakan dalam rangka pemilihan dan pelatihan PASKIBRAKA

nasional ditujukan untuk meningkatkan serta mengembangkan rasa

kesadaran nasional untuk mensyukuri kemerdekaan negara Republik

Indonesia, memupuk semangat kebangsaan, kecintaan tanah air, rasa

memiliki, berbangsa dan negara yang tinggi, mewujudkan kader-kader

patriot pembela bangsa dan negara yang beriman dan bertaqwa, kesadaran

ketahanan nasional, penerus nilai serta cita-cita proklamasi 17 Agustus

1945 dan juga meningkatkan sikap disiplin dan tertib. Anggaran yang

disediakan Rp 1.137.995.500,- realisasi Rp 1.123.949.000,- atau 98,77%.

5. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Peningkatan Mutu Organisasi dan Tenaga Olahraga

Telah dilaksanakan pelatihan kepada para pelatih cabang olahraga karate

dan tinju masing-masing 40 orang. Anggaran yang disediakan Rp

316.258.000,- realisasi Rp 315.858.000,- atau 99,87% dan fisik 100%.

Pengembangan Perencanaan Olahraga Terpadu

Telah dilaksanakan untuk penyelenggaraan Temu Konsultasi Kepemudaan

dan Keolahragaan Perencanaan Terpadu Se-Aceh dalam rangka melakukan

sinkronisasi program dan kegiatan pembinaan pemuda dan olahraga antara

pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan

Rp 101.702.000,- realisasi Rp 101.702.000,- atau 100%.

Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Olahraga

Telah dilaksanakan untuk memberikan pelayanan yang bersifat lintas

bidang dengan tujuan melakukan monitoring dan evaluasi program dan

kegiatan yang sedang dilakukan, sinkronisasi dan pengembangan program

guna meningkatkan pelayanan yang bersifat kedalam dan keluar untuk

memahami dan memperoleh data sebagai pendukung dalam rangka

Page 119: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

114

peningkatan pembinaan, kualitas SDM pemuda dan olahraga. Anggaran

yang disediakan Rp 488.700.000,- realisasi Rp 370.240.000,- atau 75,76%.

Pembinaan Manajemen Organisasi Olahraga

Telah dilaksanakan rapat koordinasi dan sinkronisasi program olahraga

terpadu dalam rangka meningkatkan pembinaan pengurus KONI dan

pengurus cabang olahraga. Anggaran yang disediakan Rp 125.265.000,-

realisasi Rp 124.515.000,- atau 99,40% dan fisik 100%.

6. Program Pembinaan dan Permasyarakatan Olahraga

Pembibitan dan Pembinaan olahragawan berbakat

Telah dilaksanakan pembinaan terhadap atlet-atlet pemula (usia dini)

dalam rangka pemanduan bakat masing-masing bidang olahraga sebanyak

150 orang. Anggaran yang disediakan Rp 899.825.000,- realisasi Rp

817.575.000,- atau 90,86% dan fisik 100%.

Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah

Telah dilaksanakan untuk meningkatkan pembinaan olahraga ditingkat

daerah demi tumbuh dan kembangnya olahraga daerah. Anggaran yang

disediakan Rp 2.459.950.000,- realisasi Rp 2.411.106.000,- atau 98,01%.

Peningkatan Kesegaran Jasmani Dan Rekreasi

Telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dikalangan

masyarakat dan karyawan dalam Provinsi Aceh. Anggaran yang

disediakan Rp 163.069.000,- realisasi Rp 150.955.000,- atau 92,57% dan

fisik 100%.

Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga

Telah dilaksanakan kompetisi 12 cabang olahraga dalam rangka

meningkatkan prestasi olahraga khususnya dikalangan pelajar untuk

menjaring atlet-atlet berbakat yang akan diikut sertakan pada event-event

yang lebih besar. Anggaran yang disediakan Rp 1.190.380.000,- realisasi

Rp 1.134.855.000,- atau 95,34% dan fisik 100%.

Pemassalan Olahraga Bagi Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat

Telah dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi olahraga baik dikalangan

masyarakat, mahasiswa dan pelajar se- Aceh. Anggaran yang disediakan

Rp 254.571.500,- realisasi Rp 243.925.000,- atau 95,82%.

Pemberian Penghargaan Bagi Insan Olahraga yang Berdedikasi dan

Berprestasi

Telah dilaksanakan untuk memberikan penghargaan bagi insan-insan

olahraga dan pembina olahraga yang telah berjasa dalam menyumbang

prestasi bagi Pemerintah Aceh. Anggaran yang disediakan Rp

120.400.000,- realisasi Rp 120.400.000,- atau 100%.

Pembinaan dan Pembibitan Atlet Diklat Olahraga SMA Tunas Bangsa

Telah dilaksanakan dalam upaya percepatan peningkatan prestasi olahraga

Pemerintah Aceh telah melakukan pembinaan olahraga secara berjenjang

melalui sekolah unggul olahraga atau lebih dikenal dengan SMA Tunas

Bangsa. Pembinaan ini diarahkan untuk menciptakan kader-kader atlet

yang handal pada masa yang akan datang dan diharapkan akan mampu

melahirkan atlet-atlet yang berprestasi yang mampu mengharumkan nama

besar daerah di pentas olahraga nasional maupun internasional, melalui

sebuah konsep pembinaan dan pelatihan secara terus-menerus. Adapun

Page 120: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

115

jumlah atlet yang dibina adalah sebanyak 120 orang dari 7 cabang olahraga

binaan meliputi atletik, pencak silat, kempo, sepak bola, karate, teakwondo,

bola volley dan tenis lapangan.

Anggaran yang disediakan Rp 1.537.676.400,- realisasi Rp 1.518.054.500,-

atau 98,72%.

Pengelolaan Dapur Umum SMU Plus Diklat Olahraga

Telah dilaksanakan untuk penyediaan makanan bagi atlet SMU Plus Diklat

olahraga. Anggaran yang disediakan Rp 1.551.450.000,- realisasi Rp

1.512.494.000,- atau 97,49%.

Persiapan Atlet (TC) dan Pemberangkatan Atlet Pekan Olahraga Pelajar

Nasional (POPNAS)

Telah dilaksanakan dalam rangka persiapan atlet (TC) dan Pekan Olahraga

Pelajar Nasional (POPNAS) di Provinsi Yogyakarta. Anggaran yang

disediakan Rp 1.556.795.000,- realisasi Rp 1.457.994.000,- atau 93,65%.

Olahraga Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional (HARGANAS)

Telah dilaksanakan untuk memasyarakatkan olahraga keluarga telah

dilaksanakan lomba sepeda santai untuk keluarga yang dilaksanakan dalam

rangka memeriahkan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) bekerjasama

dengan BKKBN Provinsi Aceh dan di akhir acara kepada para peserta

diadakan lucky draw. Anggaran yang disediakan Rp 51.727.340,- realisasi

Rp 50.727.000,- atau 98,07%.

Pelaksanaan Perlombaan Lari 10 Km

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan olahraga Lari Maraton ini

dilaksanakan dalam rangka peringatan 5 tahun tsunami. Kegiatan ini yang

melibatkan masyarakat, pelajar, mahasiswa serta karyawan/ti pemerintah

dan BUMN. Anggaran yang disediakan Rp 161.870.000,- realisasi Rp

161.870.000,- atau 100%.

Pembinaan Dan Pelatihan Olahraga ke Luar Negeri

Telah dilaksanakan dalam bentuk untuk meningkatkan prestasi olahraga

sepak bola dikalangan pelajar (usia dini) tim U-15 ke Paraguay sebanyak

30 orang. Anggaran yang disediakan Rp 11.815.594.000,- realisasi Rp

11.811.491.500,- atau 99,97%.

Pelaksanaan, Turnamen/Kompetisi Olahraga Antar Lembaga/Instansi

Lainnya

Telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan silaturahmi

antar instansi di lingkungan Provinsi Aceh. Anggaran yang disediakan Rp

181.319.000,- realisasi Rp 176.517.500,- atau 97,35%.

7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olahraga

Dalam rangka peningkatan pembinaan olahraga di kabupaten/kota se Aceh,

Anggaran yang disediakan Rp 65.634.843.470,-. realisasi Rp

41.779.662.150,- atau 63,65% dan fisik 63,65%.

Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Dan Prasarana Olahraga

Telah dilaksanakan dalam rangka mendukung pembinaan olahraga dan

pelaksanaan berbagai event olahraga yang memanfaatkan Stadion Harapan

Bangsa maka perlu dilakukan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga

Page 121: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

116

stadion, sehingga dapat berfungsi secara optimal terhadap pembinaan dan

pelatihan olahraga serta terlaksananya penyelenggaraan event yang bersifat

daerah dan nasional. Anggaran yang disediakan Rp 1.609.700.000,-

realisasi Rp 1.281.244.945,- atau 79,60 %.

Realisasi Anggaran

Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh dialokasikan dana sebesar Rp

100.639.179.000,- realisasi Rp 75.159.264.592,- atau 74,68% dan fisik

74,68%.

C. Permasalahan dan Solusi

Secara keseluruhan pelaksanaan pembinaan kepemudaan dan keolahragaan

telah dapat dilaksanakan dengan baik namun masih terdapat beberapa

hambatan dan permasalahan yang perlu mendapat penanganan lebih serius,

yaitu :

- Lambatnya pengusulan kuasa pengguna anggaran dari kabupaten/kota

- Kegagalan dalam proses tender.

- Rendahnya kualitas SDM pelatih

- Terbatasnya sarana dan prasarana pemuda dan olahraga.

- Rendahnya frekuensi kompetisi di tingkat daerah

- Rendahnya kesejahteraan atlet dan pelatih

- Terbatasnya pelatihan keterampilan pemuda

- Fasilitas prasarana dan sarana belum memadai

- Masih banyaknya fasilitas pembinaan kepemudaan dan keolahragaan yang rusak akibat tsunami belum tertangani.

Solusi yang dilakukan dari beberapa kendala yang dihadapi terhadap

pembinaan kepemudaan dan keolahragaan maka dalam rangka mewujudkan

pemuda yang kreatif, inovatif dan mampu bersaing di pasar global sebagai

berikut:

- Program-program khusus terhadap peningkatan kemandirian pemuda.

- Untuk meningkatkan prestasi olahraga di Aceh telah dilaksanakan

pengembangan kelembagaan keolahragaan diseluruh daerah

kabupaten/kota yaitu dengan cara membentuk Dinas Pemuda dan Olahraga

selaku institusi yang akan menangani pembinaan kepemudaan dan

keolahragaan.

- Peningkatan aktifitas pembinaan olah raga ditingkat pelajar, pembinaan

olahraga junior dan mahasiswa.

- Pembinaan olahraga masyarakat.

- Melaksanakan kompetensi olahraga secara teratur.

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

Badan Investasi dan Promosi

A. Program dan kegiatan

Urusan Penanaman Modal dilaksanakan oleh Badan Investasi dan Promosi

sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pengadaan peralatan gedung kantor;

b) Pengadaan meubeuler;

c) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

Page 122: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

117

d) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor;

e) Pemeliharaan rutin/berkala taman, tempat parkir dan halaman kantor;

f) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

3. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

a) Kegiatan pengembangan potensi unggul daerah;

b) Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi

PMDN/PMA;

c) Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal

dengan instansi pemerintah dan dunia usaha;

d) Pengawasan dan evaluasi kinerja aparatur Badan Penanaman Modal

Daerah;

e) Peningkatan kwalitas SDM guna peningkatan pelayanan investasi;

f) Penyelenggaraan pameran investasi.

4. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Kegiatan ini berupa penyederhanaan prosedur perizinan dan peningkatan

pelayanan penanaman modal.

5. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana

Daerah

a) Kajian potensi sumberdaya yang terkait dengan investasi;

b) Updating website pendukung investasi.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Pengadaan peralatan gedung kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat kantor seperti wireless

amplifer, mesin genset, fotocopy portable, mesin jilid spiral, mesin

penghancur kertas, AC, notebook, printer, monitor LCD proyektor,

UPS/Stabilizer. Anggaran yang disediakan Rp 380.039.300,- realisasi Rp

368.900.000,- atau 97,07% dan fisik 100%.

Pengadaan meubeuler

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan lemari arsip, rak besi arsip,

meja ½ biro/staf, kursi kerja, kursi tamu, podium. Anggaran yang disediakan

Rp 111.700.000,- realisasi Rp 111.700.000,- atau 100% dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembelian suku cadang kendaraan roda 4

sebanyak 5 unit, kendaraan roda 2 sebanyak 4 unit, pembelian bahan bakar

dan pelumas kendaraan roda 4 dan 2 serta pembayaran pajak/STNK

kendaraan tersebut. Anggaran yang disediakan Rp 72.750.000,- realisasi Rp

46.234.140,- atau 63,55% dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengisian tabung pemadam kebakaran,

pengisian tabung gas, service peralatan dan perlengkapan kantor (AC,

komputer dan mesin tik manual), pengadaan konstruksi jaringan air bersih,

Page 123: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

118

pengadaan instalasi listrik dan telepon. Anggaran yang disediakan Rp

179.655.000,- realisasi Rp 178.250.000,- atau 99,22% dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala taman, tempat parkir dan halaman kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan taman perkantoran,

pembelian pot bunga, bunga dan pohon-pohon. Anggaran yang disediakan

Rp 20.000.000,- realisasi Rp 19.934.000,- atau 99,67% dan fisik 100%.

Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk merehab gedung kantor, pagar belakang

kantor, pembuatan turnamen gantung kayu motif Aceh. Anggaran yang

disediakan Rp 128.000.000,- realisasi Rp 127.490.000,- atau 99,60% dan

fisik 100%.

2. Program peningkatan disiplin aparatur

Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan pakaian PDH, Linmas dan

Pakaian Satpam/penjaga malam beserta perlengkapannya. Anggaran yang

disediakan Rp 43.000.000,- realisasi Rp 38.500.000,- atau 89,53% dan fisik

100%.

3. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Pengembangan potensi unggul daerah

Telah dilaksanakan berupa pembuatan buku potensi investasi dalam dua

bahasa, leaflet potensi investasi, booklet potensi unggulan per komoditi

unggulan dalam dua bahasa, cetak banner, dan pengadaan CD promosi.

Anggaran yang disediakan Rp 1.568.625.000- realisasi Rp 1.521.013.800,-

atau 96,96% dan fisik 100%.

Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi

PMDN/PMA

Telah dilaksanakan berupa Raker perencanaan penanaman modal dan rakor

rekonsiliasi data, cetak buku perkembangan investasi PMA/PMDN, buku

profil perusahaan PMA/PMDN serta pengawasan, pemantauan dan

pembinaan proyek investasi baik di lokasi proyek maupun pada kantor pusat

proyek di Jakarta dan Medan. Anggaran yang disediakan Rp 997.300.000,-

realisasi Rp 826.065.450,- atau 82,83% dan fisik 92%.

Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan

instansi pemerintah dan dunia usaha

Telah dilaksanakan berupa sosialisasi perjanjian kerjasama workshop

working group IMT-GT, pertemuan dunia usaha ABF, serta keikutsertaan

forum IMT-GT dalam dan luar daerah. Anggaran yang disediakan Rp

976.390.000,- realisasi Rp 797.332.260,- atau 81,66% dan fisik 92,31%.

Pengawasan dan evaluasi kinerja aparatur Badan Penanaman Modal Daerah

Telah dilaksanakan berupa pengawasan dan evaluasi kinerja aparatur Badan

Investasi dan Promosi, cetak buku analisis jabatan, penguatan kelembagaan

IPMK dan evaluasi kinerja. Anggaran yang disediakan Rp 183.248.000,-

realisasi Rp 104.726.545,- atau 57,15% dan fisik 97,14%. Rendahnya

realisasi keuangan disebabkan efisiensi dalam hal perjalanan dinas,

sementara tujuannya tercapai.

Peningkatan kualitas SDM guna peningkatan pelayanan investasi

Page 124: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

119

Telah dilaksanakan berupa upaya peningkatan dan pengembangan investasi

daerah seperti soskep penanaman modal, sosialisasi SIPID, dan bimbingan

penyuluhan ketentuan pelaksanaan penanaman modal. Anggaran yang

disediakan Rp 484.790.000,- realisasi Rp 365.744.000,- atau 75,44% dan

fisik 98,61%.

Penyelenggaraan pameran investasi

Telah dilaksankan berupa keikutsertaan pada pameran Jakarta Fair, Penang

Fair dan Expo dalam dan luar negeri, pembelian souvenir/cinderamata,

dekorasi ruang permanen display, pembuatan rak sampel produk. Anggaran

yang disediakan Rp 6.487.399.700,- realisasi Rp 4.302.372.168,- atau

66,32% dan fisik 90,92%.

4. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Penyederhanaan prosedur perizinan dan peningkatan pelayanan penanaman

modal

Telah dilaksanakan beberapa kegiatan yang terkait dengan pelayanan

perizinan penanaman modal, penyusunan buku-buku yang terkait dengan

perizinan penanaman modal, keikutsertaan pada rapat/pertemuan dengan

BKPM dan departemen/lembaga teknis di Jakarta serta koordinasi dengan

kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp 1.461.475.000,- realisasi Rp

1.186.460.800,- atau 81,18% dan fisik 90,65%.

5. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana

Daerah

Kajian potensi sumberdaya yang terkait dengan investasi

Telah dilaksanakan berupa bimbingan manajemen perusahaan PMA/PMDN,

penyuluhan penanaman modal, forum kawasan industri, penyusunan studi-

studi dan profil investasi serta koordinasi dan konsultasi dengan BKPM dan

kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp 2.450.407.500,- realisasi Rp

2.194.579.700,- atau 89,20% dan fisik 96,10%.

Updating website pendukung investasi

Telah dilaksanakan dalam bentuk membangun website resmi Badan

Investasi dan Promosi Aceh agar dapat memberikan informasi kepada calon

investor. Anggaran yang disediakan Rp 30.000.000,- realisasi Rp

30.000.000,- atau 100% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Badan Investasi dan Promosi Aceh dialokasikan dana sebesar Rp

22.433.962.000,- realisasi Rp 17.772.979.658,- atau 79,22% dan fisik 98,57%.

C. Permasalahan dan Solusi

Disamping tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh masing-masing kegiatan

di atas, dalam pelaksanaannya masih ditemukan berbagai kendala atau hambatan

yang perlu dievaluasi untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya, yaitu:

- Perizinan yang masih menjadi kewenangan pusat menyebabkan biaya tinggi

bagi calon investor untuk menyelesaikan perizinannya.

- Koordinasi dengan IPMK belum lancar sehingga beberapa program dalam

rangka pengembangan investasi belum terintegrasi secara terpadu.

Beberapa upaya yang telah ditempuh dalam menanggulangi permasalahan di

atas adalah:

Page 125: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

120

- Pembinaan kepada investor diintensifkan pada waktu yang tersisa dengan

memberdayakan segenap aparatur yang ada.

- Qanun penanaman modal saat ini sudah selesai, hanya menungu peraturan

gubernur untuk pelaksanaannya yang diharapkan pada akhir tahun 2010

sudah dapat diimplementasikan.

- Membangun website Badan Investasi dan Promosi Aceh untuk dapat diakses

melalui internet dan penyempurnaan database untuk memudahkan para

investor mendapatkan data yang akurat.

- Mengusulkan rencana rapat kerja/teknis dengan IPMK pada tahun 2010 yang

dihadiri oleh BKPM.

- Melakukan diklat-diklat teknis kepada aparatur terutama dari IPMK untuk

kelancaran pelayanan investasi.

10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Urusan Koperasi dan Usahan Kecil dan Menengah telah dilaksanakan Pemerintah

Aceh melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM. Penjelasan

lebih rinci mengenai urusan koperasi dan usahan kecil dan menengah dapat dilihat

dalam urusan industri. Hal ini dikarenakan anggaran belanja non program dan

belanja program tidak dapat dipisahkan maka disesuaikan dengan urusan yang

melekat pada lembaga daerah tersebut. Begitu juga dengan permasalahan dan solusi

telah tersirat dalam keterangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada

lembaga daerah tersebut.

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil telah dilaksanakan Pemerintah Aceh

melalui Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Aceh. Penjelasan lebih rinci

mengenai urusan kependudukan dan catatan sipil dapat dilihat dalam urusan

otonomi daerah. Hal ini dikarenakan anggaran belanja non program dan belanja

program tidak dapat dipisahkan maka disesuaikan dengan urusan yang melekat pada

lembaga daerah tersebut. Begitu juga dengan permasalahan dan solusi telah tersirat

dalam keterangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada lembaga daerah

tersebut.

12. URUSAN KETENAGAKERJAAN

Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk

A. Program dan kegiatan

Urusan Ketenagakerjaan yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Mobilitas Penduduk Aceh sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

a) Pelatihan aneka kejuruan untuk masyarakat pencari kerja;

b) Pembangunan balai latihan kerja;

c) Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja.

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

a) Penyusunan informasi bursa tenaga kerja;

b) Kerjasama pendidikan dan pelatihan;

c) Pemberian fasilitasi dan mendorong system pendanaan pelatihan berbasis

masyarakat.

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Page 126: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

121

a) Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan

industrial;

b) Fasilitasi penyelesaiaan prosedur pemberian perlindungan hukum dan

jaminan sosial ketenagakerjaan;

c) Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan;

d) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja;

e) Bimtek dan penyuluhan keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

a) Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sector

dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi;

b) Penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi di

kawasan transmigrasi;

c) Pengerahan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk

memenuhi kebutuhan SDM;

d) Pemantapan rancangan program dan informasi pembangunan serta

pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program.

5. Program Transmigrasi Lokal

Kegiatan ini berupa pelatihan transmigrasi lokal.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Pelatihan aneka kejuruan untuk masyarakat pencari

Telah dilaksanakan di 3 BLK kabupaten/kota yaitu Pelatihan Kejuruan

Sepeda Motor 1 angkatan di BLK Bener Meriah dengan jumlah peserta 20

orang, Kejuruan Instalasi Penerangan 1 angkatan di BLK Aceh Barat dengan

jumlah peserta 20 orang serta Kejuruan Instalasi Penerangan 1 angkatan di

BLK Aceh Timur dengan jumlah peserta 20 orang.

Kegiatan pembangunan balai latihan kerja

Telah dilaksanakan dengan realisasi pelaksanaan dalam bentuk kegiatan

pembangunan gedung BLK di 2 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bireuen

dan Kabupaten Simeulue.

Kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan peralatan bagi pencari kerja

melalui 3 BLK kabupaten/kota yaitu: BLK Bireuen (peralatan listrik, genset,

otomotif, mekanik dan aneka kejuruan), BLK Sabang (peralatan teknik

mekanik, otomotif, konstruksi kayu/fiber dan listrik), serta BLK Aceh Besar

(peralatan otomotif, konstuksi kayu/fiber dan komputer).

Anggaran yang disediakan Rp 14.798.900.000,- realisasi Rp

12.506.758.690,- atau 84.51 % dan fisik 97.83%.

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Kegiatan penyusunan informasi bursa tenaga kerja

Telah dilaksanakan dalam bentuk Penyusunan buku Laporan Bulanan

Informasi Pasar Kerja sebanyak 360 buah buku yang dibagikan kepada 23

dinas kabupaten/kota terkait.

Kegiatan kerjasama Pendidikan dan Pelatihan

Page 127: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

122

Telah dilaksanakan dalam bentuk kerja sama dengan Badan Diklat Pusat

dalam kegiatan Pendidikan Calon Petugas Pengantar Kerja untuk 16 orang

peserta dari provinsi dan kabupaten/kota. (Banda Aceh 2 orang,

Subulussalam 1 orang, Pidie Jaya 1 orang, Aceh Jaya 1 orang, Aceh Selatan

1 orang, Simeulue 1 orang, Aceh Besar 1 orang, provinsi 1 orang, Langsa 1

orang, Aceh Barat 1 orang, Nagan Raya 1 orang, Bireuen 1 orang, Pidie 1

orang, Lhokseumawe 1 orang dan Aceh Utara 1 orang). Kegiatan ini

dilaksanakan di Puncak Raya, Bogor selama 2 bulan.

Kegiatan pemberian fasilitasi dan mendorong system pendanaan pelatihan

berbasis masyarakat

Telah dilaksanakan dalam bentuk Program Padat Karya di lokasi Desa Kuala

Makmur Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue dengan kegiatan

Pembukaan Jalan Desa Sepanjang 1.700 M.

Anggaran yang disediakan Rp 1.579.700.000,- realisasi Rp 1.384.624.580,-

atau 87.65% dan fisik 100%.

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Kegiatan fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan

industrial.

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyelesaian kasus perselisihan hubungan

industrial.

Kegiatan fasilitasi penyelesaiaan prosedur pemberian perlindungan hukum

dan jaminan sosial ketenagakerjaan

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyelesaian prosedur pemberian

perlindungan hukum bagi tenaga kerja yang menjadi dasar dalam penetapan

Upah Minimum Provinsi.

Kegiatan sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan

Telah dilaksanakan dalam bentuk Sosialisasi Jamsostek UU Nomor 3 tahun

1992 di perusahaan pada 6 kab/kota.

Kegiatan peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum

terhadap keselamatan dan kesehatan kerja

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengawasan UMP di 40 perusahaan pada

20 kab/kota, Pengawasan kondisi lingkungan pabrik pada 20 perusahaan di

kabupaten/kota serta pengawasan norma ketenagakerjaan pada 300

perusahaan di 20 kab/kota.

Kegiatan bimtek dan penyuluhan keselamatan dan kesehatan kerja

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan sertifikasi operator pesawat

angkat dan angkut sebanyak 2 angkatan, sertifikasi pesawat uap dan bejana

tekan sebanyak 1 angkatan, sertifikasi teknik K3 perancah/scalfholding 2

angkatan, pemeriksaan/pengujian dan sertifikasi peralatan K3 di 10 kab/kota.

Anggaran yang disediakan Rp 4.434.830.000,- realisasi Rp 2.425.712.000,-

atau 54.70% dan fisik 95.23%.

4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Kegiatan peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor

dalam rangka pengembangan wilayah transmigrasi

Page 128: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

123

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembangunan pemukiman transmigran

(rumah) di 5 lokasi kab/kota sebanyak 409 unit rumah untuk transmigran

local (Desa Lae Balno dan Bangun Kabupaten Aceh Singkil 150 unit,

Trumon Aceh Selatan 59 unit, Bukit Cerana Kabupaten Bireuen 100 unit

serta Buloh Kabupaten Pidie Jaya 100 unit).

Kegiatan penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana sosial dan

ekonomi di kawasan transmigrasi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemberian bantuan sarana produksi

pertanian sesuai potensi lahan yang ada dan peningkatan kesejahteraan warga

yang dimukimkan berupa pembinaan sosial budaya, pelayanan kesehatan,

pendidikan, pembinaan mental spiritual, kelembagaan desa serta pemberian

bantuan jaminan hidup beras dan bantuan jadup non beras (Natura).

Kegiatan pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigran

lokal untuk memenuhi kebutuhan daerah

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, pendaftaran dan seleksi bagi

warga yang akan dimukimkan. Melalui kegiatan ini telah terlaksananya

pengerahan dan perpindahan penduduk dalam suatu kawasan potensial sesuai

tata ruang dan kebutuhan daerah.

Kegiatan pemantapan rancangan program dan informasi pembangunan serta

pemantauan dan pengendalian program

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembuatan Survey Identifikasi Calon Areal

(SICA), Re-Design RTSP/RTUPT, Design RTSP/RTUPT, Design Penataan,

serta penyediaan buku dan laporan sebagai potret pelaksanaan pembangunan

transmigrasi ke depan.

Anggaran yang disediakan Rp 4.434.830.000,- realisasi Rp 2.425.712.000,-

atau 54.70% dan fisik 95.23%.

f. Program Transmigrasi Lokal

Kegiatan pelatihan transmigran lokal

Telah dilaksanakan dalam pelatihan ketrampilan bagi warga yang telah

dimukimkan dilokasi transmigrasi.

Anggaran yang disediakan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Rp

191.167.500,- realisasi nihil. Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena

terlambatnya program penempatan proyek.

Realisasi Anggaran

Dinas Tenaga kerja dan Mobilitas Penduduk dialokasikan dana sebesar Rp

104.727.754.000,- realisasi Rp 83.009.676.112,- atau 79,26% dan fisik 92,46%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahannya adalah:

- Kegiatan Pelatihan dan Pendidikan Calon Teknis Pegawai Pengawas

Ketenagakerjaan untuk 30 orang peserta tidak dapat dilaksanakan karena

tidak teragendakannya pada program kerja Pusdiklat pegawai TA 2009,

sehingga tidak dapat dilaksanakan di Kampus Pusdiklat Pegawai Jakarta, &

tidak tersedia dana untuk akomodasi peserta.

Page 129: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

124

- Kegiatan pelatihan calon PPNS untuk 3 orang tidak dapat dilaksanakan

karena tidak adanya peserta yang memenuhi persyaratan. (2 tahun masa kerja

sebagai pegawai pengawas).

- Pengadaan peralatan kejuruan teknik konstruksi kayu dan otomotif untuk

BLK Aceh Besar melalui sumber dana Otsus tidak dapat terealisasi 100 %

karena adanya barang yang harus dipesan di luar nageri, sehingga pihak

rekanan tidak cukup waktu untuk proses pengirimannya.

- Kegiatan Promosi dan Perluasan pasar kerja melalui pameran bursa kerja/job

fair tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya dukungan dari perusahaan-

perusahaan yang ada di Aceh.

- Kegiatan yang bersumber dari dana TDBH Migas tidak dapat dilaksanakan

sesuai dengan surat edaran gubernur.

Solusi yang ditempuh dari permasalahan adalah:

- Memprogramkan kembali program Pelatihan Calon Teknis Pegawai Tenaga

Pengawas pada tahun 2011 serta melakukan koordinasi dengan badan diklat

di pusat.

- Melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota mengenai kegiatan yang tidak

dapat diselesaikan melalui sumber dana Otsus agar dapat dianggarkan

kembali di tahun 2010 melalui anggaran APBK kabupaten/kota masing-

masing.

- Memprogramkan kembali kegiatan-kegiatan yang berasal dari sumber dana

TDBH Migas pada tahun 2010.

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

A. Program dan kegiatan

Urusan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan

dan Penyuluhan sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan gedung kantor

b) Pengadaan peralatan gedung kantor

c) Pengadaan mobiler

2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

a) Pelatihan petani dan pelaku agribisnis;

b) Peda Kontaktani Nelayan Andalan (KTNA).

3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Kegiatan ini berupa Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

tepat guna.

4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Kegiatan ini berupa pembinaan dan bimtek demplot aneka tanaman

perkebunan.

5. Program Peningkatan Kwalitas Kelembagaan

Kegiatan ini berupa peningkatan kelembagaan petani.

6. Program Pengembangan dan Peningkatan Penyuluhan

Kegiatan ini berupa rapat-rapat koordinasi penyuluhan.

Page 130: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

125

7. Program Peningkatan Ketahanan Pangan.

a) Penanganan daerah rawan pangan;

b) Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan;

c) Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat;

d) Pengembangan desa mandiri pangan;

e) Pengembangan lumbung pangan desa;

f) Pengembangan model distribusi pangan yang efisien;

g) Penyuluhan sumber pangan alternatif;

h) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;

i) Pemberdayaan lembaga mandiri dan mengakar di masyarakat (LM3);

j) Pameran ketahanan pangan dan lomba cipta menu tingkat provinsi dan

nasional.

k) Penyusuanan rancangan implementasi program pembangunan ketahanan

pangan;

l) Laborotariunm uji keamanan pangan;

m) Penyuluhan penerapan tekhnologi pertanian/perkebunan.

8. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan

Kegiatan berupa pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pembangunan Gedung Kantor

Telah dilaksanakan dengan membangun 11 unit BPP yang terletak di

Kabupaten Aceh Singkil 3 unit, Aceh Selatan 1 Unit, Subulussalam 3 unit

dan Aceh Timur 2 unit . Untuk rumah kepala BPP 5 unit, yaitu: Aceh

Selatan 1 unit, Subulussalam 2 unit dan Aceh Timur 2 unit. Anggaran yang

disediakan Rp. 7.060.400.000,- realiasasi Rp. 4.801.062.235,- atau 68,00%

dan fisik 95,00%

Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Anggaran yang disediakan Rp. 798.160.000.00,- realisasi Rp716.902.500,-

atau 89,82% dan fisik100%.

Pengadaan Mobiler

Anggaran yang disediakan Rp180.300.000,- realisasi Rp.176.661.000.00,-

atau 97,98% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan petani untuk meningkatkan

kemampuan 300 orang petani dari 10 kabupaten/kota. Anggaran yang

disediakan Rp 213.900.000,- realisasi Rp 199.980.000,- atau 93,49 % dan

fisik 100%.

Kegiatan Pada Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)

Telah dilaksanakan dalam bentuk pertemuan konsolidasi dengan peserta

sebanyak 64 KTNA se Aceh bertujuan saling menukar pengalaman dalam

membagun pertanian di daerah masing-masing, Anggaran yang disediakan

Rp 219.110.000,- realisasi Rp 140.198.800,- atau 63,99 % dan fisik 100%.

3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian tepat guna

Page 131: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

126

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyebaran informasi melalui baliho dan

demontrasi pengolahan pangan lokal kepada petani di 5 kabupaten. Anggaran

yang disediakan Rp 2.563.125.000,- realisasi Rp 2.208.179.100,- atau 86,15

% dan fisik 90%.

4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Kegiatan pembinaan dan bimtek demplot aneka tanaman perkebunan

Telah diLaksanakan melalui pembuatan demontrasi Plot sebanyak 41 unit di

17 kabupaten/kota dengan sasaran komoditas padi, jagung dan kacang tanah.

Anggaran yang disediakan Rp 1.835.150.000,- realisasi Rp 704.227.500,-

atau 38,37 % dan fisik 85%. Rendahnya realisasi keuangan dikarenakan: (1)

adanya efisiensi pelaksanaan; dan (2) tidak terealisasi dana yang bersumber

dari TBH-MIGAS akibat kebijakan pemotongan anggaran TBH-MIGAS

oleh Pemerintah Rp.771.000.000,- . Angka realisasi fisik sebesar 85 %

adalah realisasi fisik kegiatan tanpa realisasi fisik TBH-MIGAS yang tidak

ada dananya lagi.

5. Program Peningkatan Kwalitas Kelembagaan

Kegiatan peningkatan kelembagaan petani

Telah dilaksanakan pembinaan teknis dan manajerial pada kelompok tani

serta penilaian kelompok berprestasi. Anggaran yang disediakan Rp

204.245.000,- realisasi RP 180.515.000,- atau 88,38 % dan fisik 100%.

6. Program Pengembangan dan Peningkatan Penyuluhan

Kegiatan rapat-rapat koordinasi penyuluhan

Telah dilaksanakan rapat-rapat koordinasi penyuluhan pada setiap tingkatan

untuk keterpaduan pelaksanaan penyuluhan di 23 Kabupaten/kota. Anggaran

yang disediakan Rp 1.035.580.000,- realisasi Rp 523.622.500,- atau 50,56 %

dan fisik 80%. Rendahnya realisasi keuangan dikarenakan tidak

terlaksananya rapat-rapat koordinasi penyuluhan di 23 Kabupaten/Kota

7. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

Kegiatan penanganan daerah rawan pangan

Telah dilakukan penyaluran kebutuhan pangan kepada daerah yang

mengalami bencana alam guna meringankan penderitaan 716 KK petani

yang terkena bencana dalam 12 Desa di Aceh Barat Daya, Bireuen, Aceh

Timur, Nagan Raya dan Aceh Barat yang dilanda banjir. Anggaran yang

disediakan Rp 255.530.000,- realisasi Rp 229.454.100,- atau 89,80 % dan

fisik 100%.

Kegiatan pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan

Telah dilaksanakan dengan memfasilitasi dan memotivasi masyarakat agar

mau memanfaatkan perkarangan dengan komoditas pangan untuk

pemenuhan gizi keluarga, melibatkan 10 Kelompok Wanita Tani (KWT) di

15 kabupaten/kota dengan anggota sebanyak 348. Anggaran yang disediakan

Rp 727.685.000,- realisasi Rp 685.079.200,- atau 94,15 % dan realisasi fisik

100%.

Kegiatan pengembangan desa mandiri pangan

Telah dilaksanakan melalui pendampingan dan pembinaan teknis serta

pemberian dana penguatan modal kepada 8 desa di Pidie Jaya, Aceh Jaya,

Aceh Selatan dan Subulussalam dengan melibatkan 304 KK miskin, dengan

Page 132: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

127

jenis usaha yang beragam. Anggaran yang disediakan Rp 1.507.120.000,-

realisasi Rp 1.225.702.486,- atau 81,33 % dan fisik 100%.

Kegiatan pengembangan lumbung pangan desa

Telah dilaksanakan dengan membangun sebanyak 6 unit Lumbung Pangan

Masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya, Nagan Raya dan Aceh Utara di

6 desa dengan jumlah anggota terlibat sebanyak 260 orang. Anggaran yang

disediakan Rp 670.800.000,- realisasi Rp 461.499.000,- atau 68.80 % dan

fisik 100%.

Kegiatan pengembangan model distribusi pangan yang efisien

Telah dilaksanakan melalui penyaluran dana talangan kepada 10 Lembaga

Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) di Kabupaten Aceh Besar, Pidie Jaya,

Abdya, Nagan Raya dan Bireuen. Anggaran yang disediakan Rp

2.104.465.000,- realisasi Rp 2.052.386.600,- atau 97,53 % dan realisasi fisik

I00%.

Kegiatan penyuluhan sumber pangan alternatif

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan alat-alat pengolahan pangan

kepada 5 Kelompok Wanita Tani di 5 kabupaten dengan jumlah anggota

sebanyak 125 KK. Anggaran yang disediakan Rp 151.225.000,- realisasi Rp

104.910.000,- atau 69,37% dan fisik 85%.

Kegiatan monitoring. evaluasi dan pelaporan

Telah dilaksanakan dalam rangka pengendalian dan pengawasan pelaksanaan

kegiatan tahun 2009 dan hasilnya disampaikan dalam bentuk laporan kinerja.

Anggaran yang disediakan Rp 130.650.000,- realisasi Rp 114.007.000,- atau

87,26 % dan fisik I00%.

Kegiatan pemberdayaan lembaga mandiri dan mengakar di masyarakat

(LM3)

Telah dilaksanakan guna meningkatkan peran serta santri dalam mewujudkan

ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan-lahan pesantren dengan

berbagai komoditas pangan pada 5 pesantren di Kabupaten Aceh Timur,

Aceh Tamiang, Subulussalam, Gayo Lues dan Aceh Tenggara dengan

melibatkan 100 orang santri. Anggaran yang disediakan Rp 194.750.000,-

realisasi Rp 185.670.000,- atau 95,34 % dan fisik I00%.

Kegiatan Pameran Ketahanan Pangan dan Lomba Cipta Menu Tk. Provinsi

dan Nasional

Telah dilaksanakan lomba cipta menu yang diikuti 17 kabupaten/kota di

Banda Aceh dan berpartisipasi aktif pada pameran ketahanan pangan pada

acara Hari Pangan Sedunia di Yogyakarta. Anggaran yang disediakan Rp

617.430.000,- realisasi Rp 470.769.200,- atau 76,25 % dan fisik 100%.

Kegiatan penyusunan rancangan implementasi program pembangunan

ketahanan pangan

Telah dilaksanakan dalam bentuk sinkronisasi pelaksanaan kegiatan 2009

dan penyusunan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan dan

penyuluhan kedepan. Dialokasikan dana sebesar Rp 169.660.000,- dengan

realisasi keuangan Rp149.728.000,- atau 88,25 % dan realisasi fisik 100%.

Kegiatan pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemantauan dan analisis harga dan akses

pangan masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp 69.200.000,- realisasi Rp

Page 133: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

128

41.320.000,- atau 59,71% dan fisik 100%. Rendahnya realisasi keuangan

dikarena adanya efisiensi penggunaan anggaran terutama pada makan minum

rapat sebesar Rp. 22.400.000, karena adanya penggabungan rapat koordinasi

akses pangan dengan rapat koordinasi pemantauan harga pangan yang

bersumber dari APBN.

Kegiatan laboratorium uji keamanan pangan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan peralatan laboratorim uji

keamanan pangan untuk UPTB Lab. Keamanan Pangan Aceh. Anggaran

yang disediakan Rp 600.000.000,- realisasi Rp 554.372.000,- atau 92,40 %

dan fisik 100%.

Kegiatan koordinasi kebijakan ketahanan pangan

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat-rapat dengan instansi terkait dan

SKPD kabupaten/kota yang menangani ketahanan pangan untuk

mensinkronkan dan mengkoordinasikan pemantapan ketahanan pangan.

Anggaran yang disediakan Rp 106.600.000,- realisasi Rp 41.716.000,- atau

39,13 % dan fisik 80%. Rendahnya realisasi keuangan dikarenakan efisiensi

pelaksanan yaitu direncanakan rapat sebanyak 4 kali, namun koordinasi

dapat diselesaikan dengan 2 kali rapat disamping honor tim teknis tidak

dapat dibayarkan dikarenakan semua anggota tim teknis merupakan pejabat

eselon III.

8. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan

Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dasar dan pelatihan teknis bagi 360 orang penyuluh dengan rincian pelatihan dasar penyuluh sebanyak 180

orang dan pelatihan teknis agribisnis sebanyak 180 orang tenaga penyuluh

dari kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp 717.500.000,- realisasi

Rp 671.640.000,- atau 93.61% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh dialokasikan anggaran sebesar

Rp 31.392.715.000,- realisasi sebesar Rp 24.372.740.956 atau 77,64%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi adalah:

- Setiap tahun intensitas dan cakupan wilayah yang mengalami bencana banjir/kekeringan terus meningkat, sehingga membutuhkan dana yang

semakin besar.

- Tuggakan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM-LUEP) masih membutuhkan perhatian semua pihak untuk

penyelesaiannya.

- Perkembangan teknologi sangat cepat dan pesat, hal ini membutuhkan kuantitas dan kualitas penyuluh di lapangan karena tenaga penyuluh belum

memadai.

Adapun solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan

program/kegiatan diatas adalah:

- Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan mengelola bencana dan mendorong masyarakat memiliki kemampuan antisipasi bila sewaktu-waktu

timbul kerawanan pangan

Page 134: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

129

- Penyelesaian Dana Talangan Lembagan Usahan Ekonomi Pedesaan (LUEP) akan dijadikan prioritas utama Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

dengan fokus penyelesaian melalui pembinaan dan tindakan tegas.

- Perlu penyediaan sarana kenderaan bagi penyuluh untuk meningkatkan

mobilitas dan luas jangkauan wilayah binaan, sehingga daerah yang selama

ini tidak tersentuh akan terbina secara optimal.

14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

A. Program dan kegiatan

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dilaksanakan

oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai berikut:

1. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak a) Fasilitasi Pengembangan Pusat Terpadu Pemberdayaan Perempuan

(P2TP2);

b) Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak;

c) Pengembangan sistem informasi gender dan anak;

d) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;

e) Penguatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID);

f) Rapat koordinasi Kesejahtaraan dan Perlindungan Anak (KPA);

g) Peningkatan kapasitas penguatan gugus tugas anti traficking.

2. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

a) Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindakan kekerasan;

b) Pelatihan muballighah

3. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesejahteraan Jender dalam

Pembangunan

Kegiatan ini berupa bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam

mengelola usaha.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Kegiatan fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan

Perempuan (P2TP2)

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan keterampilan menjahit baju bagi

Ibu-ibu binaan P2TP2A di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, penyuluhan

syariat Islam, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan

Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002

tentang Perlindungan Anak bagi Masyarakat Desa yang dilaksanakan di Kota

Banda Aceh dan Aceh Besar. Anggaran yang disediakan Rp 215.000.000,-

realisasi Rp 207.738.500,- atau 96,62% dan fisik 100%.

Kegiatan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak,

Telah dilaksanakan dalam bentuk Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda)

Pokjatap Gerakan Sayang Ibu (GSI). Anggaran yang disediakan Rp

235.640.000,- realisasi Rp 196.365.000,- atau 83,33% dan fisik 100%.

Kegiatan pengembangan sistem informasi gender dan anak

Page 135: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

130

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Rakorda Pemberdayaan

Perempuan Se Aceh Tahun 2009. Anggaran yang disediakan Rp

235.640.000,- realisasi Rp 185.493.500,- atau 79,65 % dan fisik 80,50%.

Kegiatan monitoring evaluasi dan pelaporan,

Telah dilaksanakan dalam bentuk beberapa penilaian desa binaan peranan

wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera (P2WKSS). Dialokasikan dana

sebesar Rp 1.190.390.000,- realisasi Rp 1.087.197.500,- atau 91.33 % dan

fisik 100%.

Kegiatan penguatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID)

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan menfasilitasi kegiatan komisi

perlindungan anak Indonesia daerah (KPAID) dengan membentuk pokja-

pokja dalam mengatasi setiap pengaduan dan perlindungan terhadap anak di

Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 1.059.821.140,- realisasi Rp

823.831.498,- atau 77,73%.

Kegiatan rapat koordinasi Kesejahteraan dan Perlindungan Anak (KPA)

Telah dilaksanakan dalam bentuk tes DNA bagi anak korban tsunami yang

berada di luar daerah dan bantuan kepada anak-anak yang direunifikasi

pulang ke daerah. Anggaran yang disediakan Rp 227.320.000,- realisasi

Rp108.688.000,- atau 47,81%.

Kegiatan peningkatan kapasitas penguatan gugus tugas anti traficking,

Telah dilaksanakaan dalam bentuk sosialisasi Rencana Aksi Nasional (RAN)

dan Rencana Aksi Provinsi (RAP) anti traficking serta Undang-Undang

Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (UUPTPPO). Anggaran

yang disediakan Rp 254.000.000,- realisasi Rp 120.982.000,- atau 47,63%.

2. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Kegiatan fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan

Telah dilaksanakan dalam bentuk fasilitasi perlindungan perempuan terhadap

tindak kekerasan sebagaimana pengaduan masyarakat. Anggaran yang

disediakan Rp 464.300.000,- realisasi Rp 367.248.400,- atau 79,09%.

Kegiatan pelatihan muballighah

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pengkaderan da‟iyah-da‟iyah

perempuan. Anggaran yang disediakan Rp 668.050.000,- realisasi Rp

550.575.625,- atau 82,41%.

3. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam

Pembangunan

Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola

usaha,

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan atau bimbingan kerja. Anggaran

yang disediakan Rp 2.121.375.000,- realisasi Rp 1.649.512.000,- atau

77,75%.

Realisasi Anggaran

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dialokasikan dana

sebesar Rp 12.981.636.000,- realisasi sebesar Rp 11.746.489.945,- atau 90,49%.

C. Permasalahan dan Solusi

Secara keseluruhan pelaksanaan program dan kegiatan pada Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tidak ditemui kendala yang

Page 136: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

131

sampai menggangu aktifitas capaian kinerja SKPA ini, namun untuk kebaikan

capaian kinerja pada tahun 2010 diharapkan adanya peningkatan kualitas SDM

yang memadai.

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang laksanakan Pemerintah

Aceh, tidak ada SKPA yang melaksanakan secara khusus akan tetapi program dan

kegiatan tersebut ada melekat pada kegiatan SKPA yang menangani urusan

kesehatan.

16. URUSAN PERHUBUNGAN

Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi, dan Telematika Pemerintah

Aceh

A. Program dan kegiatan

Urusan Perhubungan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi,

Informasi, dan Telematika.sebagai berikut:

1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan a) Kegiatan Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan:

Pada kegiatan berupa penyusunan dokumen perencanaan yang meliputi

dokumen kajian/study, SID dan DED. Disamping itu juga pelaksanaan

Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di bidang perhubungan,

komunikasi, informasi dan telematika se Aceh. Adapun dokumen –

dokumen dimaksud adalah sebagai berikut :

- DED Pelabuhan Rakyat di Desa Dusun Pancang II Desa Gosong

Telaga Barat Kabupaten Aceh Singkil

- Kajian Terpadu Kepelabuhan Aceh

- Kajian Terpadu Kebandaraan Aceh

- Kajian Keselamatan Transportasi Aceh

- Kajian Kelayakan Pembangunan dan Pemanfaatan Menara Bersama

Telekomunikasi

- Kajian Kelayakan Penyediaan Pesawat Terbang Aceh

- Perencanaan Pemanfaatan Fiber Optik Kebutuhan SKPA Aceh

- Kajian Pemanfaatan VOIP untuk Kebutuhan Kabupaten/Kota

- Kajian Penggunanaan Kartu Pinter

- DED Dermaga Pendaratan di Kecamatan Banda Mulya Kabupaten

Aceh Tamiang

- Analisa Dampak Lalu Lintas Pembangunan Terminal Type A di

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat

- DED Pembangunan Inteligent Transport System (ITS) di Kota

Banda Aceh

- Perencanaan Bagan Data dan Data Base Pemerintah Aceh

- SID Pembangunan Pelabuhan Rakyat di Kabupaten Pidie Jaya.

- DED Pembangunan Dermaga Penyeberangan di Kabupaten Aceh

Singkil

- SID Pembangunan AIR Strip di Kecamatan Pulau Banyak

Kabupaten Aceh Sigkil

Page 137: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

132

- Penyusunan Rencana Aksi Komunikasi dan Desiminasi Aceh

- Pembangunan Aplikasi Sistem Data Base Online Penyusunan

Anggaran

- Penyusunan Bisnis Plant Pengelolaan Bandar Udara di Provinsi

NAD

- Penyusunan Bisnis Plant Pengelolaan Pelabuhan di Aceh

- Inventarisasi Sistem ICT BRR yang akan dikelola oleh Infokom atau

Dinas–Dinas

- Aplikasi Portal Publik Termasuk Daftar Event di Seluruh Aceh

- Aplikasi dan Solusi Alih Daya (Outsourcing) Pelayanan Call Center

melalui Seuramoe

- Technical Assistant Pengelolaan Infrastruktur ICT Tahun Kedua di

23 Kabupaten/Kota

- Aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis) dalam Pembuatan Alat

Kelengkapan Jalan

- SID Perencanaan Pelabuhan di Kabupaten Aceh Besar

- DED Pelabuhan Rakyat di Lhoong Kabupaten Aceh Besar

- Perencanaan Jembatan Penyeberangan di Lueng Putu Kabupaten

Pidie Jaya

- Studi Kelayakan Olah Gerak dan Sandar Kapal di Pelabuhan

Penyeberangan Lamteng

- Kajian Dampak Potensial Kebisingan Terhadap Kenyamanan

Kawasan Kereta Api

- Studi Kelayakan Sistem Transportasi Massal di Ibukota Provinsi

NAD

- Kajian Dampak Potensial Kebisingan Terhadap Kenyamanan Bandar

Udara di Provinsi NAD

- Evaluasi Kinerja Operasional Sistem Jembatan Timbang

- Evaluasi Kinerja Jaringan Trayek di Kota Banda Aceh

- Perencanaan Penataan Pedestrian Persimpangan Jalan di Kawasan

Kota Banda Aceh

- Studi Kelayakan Transportasi Air di Kabupaten Aceh Singkil

b) Kegiatan Koordinasi dalam Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan

c) Kegiatan Sosialisasi Kebijakan di Bidang Perhubungan.

Pada kegiatan ini terselenggara 4 sub kegiatan yaitu Event Signal

Hunting ORARI–RAPI, Penyediaan Informasi Meteorologi dan

Geofisika untuk Pelayanan Transportasi dan Masyarakat Luas,

Monitoring Penertiban Frekwensi Radio, Ujian Amatir Radio dan

penyuluhan kegiatan postel.

d) Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Terminal Angkutan Sungai, Danau

dan Penyeberangan, meliputi :

- Pemasangan Penerangan di Kawasan Pelabuhan Ulee Lheue

- Pembangunan Pelabuhan Danau di Tetunyu Danau Laut Tawar

Kabupaten Aceh Tengah (Tahap II)

- Pembangunan Dermaga Ponton Sungai Kabupaten Aceh Tamiang

(Otsus)

- Rekonstruksi Pelabuhan Penyeberangan Lamteng

e) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Page 138: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

133

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap kelayakan

usulan kegiatan dari kabupaten/kota terutama terhadap kesediaan lahan.

Disamping itu juga melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi

terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan di kabupaten/kota.

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan a) Kegiatan Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di

Jalan Raya

b) Kegiatan Penciptaan Pelayanan Cepat, Murah dan Mudah

c) Pengembangan Sarana dan Prasarana Pelayanan Angkutan Umum

d) Fasilitas Perizinan di Bidang Perhubungan

e) Sosialisasi/Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas Angkutan Umum

f) Kegiatan Pemilihan dan Pemberian Penghargaan Supir/Juri Mudi/Awak

Kendaraan Angkutan Umum Teladan

g) Koordinasi dalam Peningkatan Pelayanan Angkutan

h) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

3. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah terciptanya kelancaran dan

ketertiban distribusi barang dan penumpang, tersedianya pelabuhan regional

dan pelabuhan rakyat serta memperlancar komunikasi pemerintah daerah

dan masyarakat. Kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut :

a) Terminal :

- Pembangunan Terminal Mobil Barang di Kabupaten Bireuen

- Pembangunan Terminal Type B di Kabupaten Bener Meriah

- Pembangunan Gedung Terminal di Saree Tahap II (Otsus)

- Pembangunan Gedung Terminal Kabupaten Gayo Lues Tahap II

(Otsus)

- Pembangunan Terminal Type C di Kabupaten Aceh Tamiang

(Otsus)

- Peningkatan Jalan Komplek Terminal Terpadu Kota Langsa (Otsus)

- Pembangunan Terminal Mobil Barang di Kota Lhokseumawe

(Otsus)

- Pembangunan Terminal Mobil Barang di Kota Subulussalam (Otsus)

- Pembangunan Terminal Type C di Samalanga Kabupaten Bireuen

Tahap II

- Pembangunan Terminal Type C di Trumon Kabupaten Aceh Selatan

Tahap II

- Pembangunan Terminal Type C di Perbatasan Lawee Pakam

Kabupaten Aceh Tenggara.

b) Halte Bus, Taxi dan Gedung Terminal

- Pembangunan Halte Bus di Kabupaten Aceh Timur

- Pembangunan Halte Bus di Kabupaten Aceh Tamiang (Otsus)

c) Pembangunan Prasarana Perhubungan Laut

- Pekerjaan Instalasi Listrik di Pelabuhan Regional Kuala Langsa

- Pembangunan Pelabuhan Regional Kuala Langsa Tahap II

(Pengadaan Mobiler)

- Pembangunan Talud Pada Pelabuhan Rakyat Kuala Tari Kabupaten

Pidie

- Pembangunan Pelabuhan Rakyat Laweung Kabupaten Pidie Tahap II

(Penerangan Kawasan Pelabuhan)

Page 139: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

134

- Pembangunan Pelabuhan Rakyat Desa Meulingge Tahap II

- Pembangunan Prsarana Perhubungan Laut Kabupaten Aceh Barat

Daya (MIGAS) Meliputi Pembangunan Sisi Laut Teluk Surin

- Pembangunan Prsarana Perhubungan Laut Dermaga Lhok Kruet –

Pulo Raya Kabupaten Aceh Jaya (OTSUS) meliputi pembangunan

sisi laut tahap II

- Pembangunan Pelabuhan Umum Kuala Idi Kabupaten Aceh Timur

meliputi : Pembangunan Dermaga Tambat Labuh Kapal

- Pembangunan Pelabuhan Rakyat Kuala Raja Kab. Bireun meliputi :

Pembangunan Tanggul dan Perpanjangan Tanggul.

d) Pembangunan Sarana Perhubungan Laut

Pengadaan Transportasi Air Kota Subulussalam (Pengadaan Speed

Boat)

e) Pembangunan Prasarana Perhubungan Udara

- Bandar Udara Aceh Singkil meliputi : Perpanjangan Run Way Tahap

II, menjadi 1.200 M + Overum = 300 M, lanjutan halaman parkir

terminal, access road PKP – PK dan jalan masuk ke rumah dinas.

- Bandar udara Alas Leuser Kuta Cane meliputi : pembuatan saluran

terbuka landasan. pelebaran run way (tahap II) serta saluran terbuka

kiri kanan landasan.

- Bandar udara Blang Pidie meliputi pekerjaan: pembuatan access

road dan parkir di gedung PKP – PK, lanjutan pelapisan permukaan

jalan masuk dan halaman parkir serta pengadaan mobilier terminal

penumpang.

- Bandar Udara T. Cut Ali Tapak Tuan meliputi pekerjaan pembuatan

saluran terbuka landasan (tahap II)

- Bandar Udara Sultan Iskanar Muda meliputi pekerjaan : Taxi way

dan Apron Hanggar (Tahap I) dan Pembangunan Gedung VIP

Bandara Tahap II

- Bandar Udara Blang Keujeren meliputi pekerjaan pemotongan tanah

di ujung run way

- Pengembangan prasarana perhubungan udara yang bersumber dari

dana OTSUS meliputi pekerjaan Pengembangan Bandar Udara

Malikul saleh di Kabupaten Aceh Utara.

f) Pembangunan Prasarana Pos dan Telekomunikasi

Kegiatan ini meliputi beberapa sub kegiatan sebagai berikut :

- Pembangunan fasilitas link interkoneksi sektor perhubungan Aceh

meliputi kabupaten Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Aceh Tamiang,

yaitu: pengadaan alat/perangkat telekomunikasi, pengadaan triangle

tower 42 meter, dan pengadaan box repeater.

- Pembangunan fasilitas dukungan komunikasi yaitu: radio antar

penduduk meliputi 5 kabupaten di Provinsi Aceh yaitu : Kabupaten

Aceh Besar, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Singkil,

Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Tamiang. Selain itu

juga ada kegiatan seperti pengadaan fasilitas dukon amatir,

pengadaan fasilitas jaringan komunikasi berbasis masyarakat,

pengadaan triangle tower 42 meter dan pengadaan box repeater.

- Pengadaan peralatan komunikasi petugas berupa peralatan

komunikasi petugas lapangan (HT).

Page 140: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

135

- Pembangunan menara telekomunikasi di gedung pelayanan terpadu

perhubungan.

- Peningkatan kualitas sinyal komunikasi (Repeater Dishubkomintel

Aceh)

4. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Program ini dengan tujuan adalah terpenuhinya kebutuhan fasilitas

keselamatan lalu lintas pada jalan provinsi dan meningkatkan keselamatan

lalu lintas di jalan raya. Kegiatan dimaksud adalah :

a) Pengadaan rambu-rambu lalu lintas. Kegiatan ini meliputi beberapa titik

lokasi diantaranya adalah :

- Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas jalan Ulee Lheu

– Sp. Rima –Lhoknga

- Pengadaan dan Pemasangan RPPJ type portal di Kota Banda Aceh

- Pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas Kabupaten

Gayo Lues – Kuta Cane

- Pengadaan rambu-rambu di Kota Banda Aceh

b) Pengadaan marka jalan di beberapa lokasi di Provinsi Aceh yaitu:

- Pembuatan marka jalan Takengon – Isak – Gayo Lues

- Pembuatan marka jalan di Samalanga Kabupaten Bireuen

- Pembuatan marka di terminal type Kota Banda Aceh

- Pembuatan marka jalan pada ruas jalan dalam Kota Banda Aceh.

c) Pengadaan pagar pengaman jalan meliputi pengadaan pagar pengaman

jalan (guard rail) pada ruas jalan Kabupaten Bener Meriah sepanjang

200 M

d) Pengadaan dan pemasangan delineator di Kabupaten Aceh Tamiang.

e) Pengadaan trafficlight. Untuk pengadaan trafficlight tahun 2009 ini di

lakukan di beberapa titik lokasi yaitu :

- Pengadaan dan pemasangan trafficlight di Sp. 4 Keude Aru,

Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

- Pengadaan dan pemasangan 2 Unit Warning Light di Kabupaten

Pidie Jaya

- Pengadaan dan pemasangan Warning Light di jalan Taman Sari

(depan TKYKA)

- Pengadaan dan pemasangan 2 unit traffic light + counting down di

Sp. Selat Melaka dan Sp. Polantas Cunda Lhokseumawe

f) Pembangunan jembatan penyeberangan di depan Dayah Jeumala Amal

di lintasan Jalan Banda Aceh - Medan, Lueng Putu Kecamatan Bandar

Baru

g) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan

5. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kenderaan Bermotor

Pada program ini terdapat 2 (dua) kegiatan, dengan tujuan adalah untuk

menurunkan tingkat kefatalan kecelakaan lalu lintas di jalan raya,

terbangunnya balai pengujian kenderaan bermotor serta menurunnya angka

kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Kegiatan dimaksud adalah sebagai

berikut :

a) Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor.

- Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor di Kabupaten

Aceh Besar (Tahap II)

Page 141: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

136

- Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor di Kabupaten

Aceh Tengah (Tahap II)

- Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor di Kabupaten

Aceh Utara (Migas)

- Pengadaaan Alat uji Mekanis Kendaraan Bermotor di Kabupaten

Aceh Utara (Migas)

- Pembangunan Gedung Pengujian Kendaraan Bermotor di Kota

Lhokseumawe (Otsus)

- Pembangunan Gedung Pengujian Kendaraan Bermotor di Kota

Subulussalam (Otsus)

- Pengadaan Alat-alat Pengujian Kendaraan Bermotor di Kota

Lhokseumawe (Otsus)

b) Pelaksanaan Penelitian Kelayakan Kendaraan Bermotor, melalui sub

kegiatan operasional Tim Unit Penelitian Kecelakaan yang bertujuan

melakukan identifikasi dan rekomendasi penyebab kecelakaan lalu

lintas untuk mencegah agar kecelakaan yang sama tidak terulang lagi,

dengan harapan dapat menurunnya angka kecelakaan.

6. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Dalam upaya menyelenggarakan Program Pengembangan Informasi,

Komunikasi dan Media Massa pada tahun 2009 telah dilakukan kegiatan

antara lain :

a) Pembinaan dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Informasi

b) Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

c) Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan dan Komunikasi dan

Informasi

d) Pengadaan Alat Jaringan Komunikasi, meliputi :

- Pengadaan Traffic Management

- Pengadaan Perangkat Backup VSAT, Remote Client 23 Kab/Kota

dan Tool jaringan

- Pengadaan Perangkat File Over/Load Balancing

e) Pengadaan Perangkat Keras SIMDA meliputi Pengadaan Radio HF/FM

(Handy Talky) berupa : Perangakat Radio Link 2,8 GHZ SM +

Asesories dan pengadaan perangkat distribusi 2,4 GHZ.

f) Pengembangan Aplikasi e-Goverment Pemerintah Daerah, adapun

kegiatan ini memerlukan pengadaan-pengadaan software/program

untuk beberapa kegiatan berikut:

- Pembuatan Kartu Pegawai Berbasis Smart Card Tahap II

- Pembangunan Aplikasi Bisnis dan Inventasi Berbasis WEB

- Pembangunan Aplikasi Dokumen Elektronik berbasis WEB

- Pembangunan Aplikasi Yatim Versi WEB

- Pembangunan Aplikasi Yatim Versi Client Server

- Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Surat berbasis WEB

- Sistem Informasi Perhubungan Berbasis WEB

- Pembangunan Aplikasi LKH

- Pembangunan Aplikasi Data Base Pusdatinal

- Pembangunan Sistem Panel WEB Hosting Pemda Aceh

- Pembuatan Modul Tambahan untuk Aplikasi SIMAGUB

- Pembangunan Aplikasi Migrasi WEB dan Mail Hosting Pemda Aceh

- Pembuatan Aplikasi Konten Lokal Berbasis WEB

- Pembuatan Aplikasi Audio/Video Lokal Berbasis WEB

Page 142: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

137

g) Operasional perpustakaan meliputi pengadaan buku-buku kepustakaan.

h) Optimalisasi Peran Media Center Pemerintah Aceh

i) Pengembangan dan Pembinaan Penyiaran Daerah.

7. Program Fasilitas Peningkatan SDM bidang Komunikasi dan

Informasi Dalam upaya menyelenggarakan program dimaksud, telah dilakukan

kegiatan sebagai berikut:

a) Penerapan sistem informasi dan tekhnologi informasi di lingkungan

Pemerintah Daerah

b) Evaluasi sistem informasi, tekhnologi informasi dan SDM di

lingkungan Pemerintah Daerah

c) Bimbingan teknis, workshop dan sosialisasi sistem informasi dan

tekhnologi informasi

d) Workshop sistem informasi dan tekhnologi informasi

e) Sosialisasi sistem informasi dan tekhnologi informasi

f) Penyebarluasan informasi melalui media penyiaran

8. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media Kegiatan ini berupa konsultasi komunitas infokom.

9. Program Pengembangan Data dan Statistik.

Dalam program ini, diarahkan pada 5 (lima) kegiatan prioritas yaitu:

a) Pengelolaan database SKPD dan pengembangan bank data e-

Goverment Pemerintah Daerah

b) Verifikasi, Perekam, Back Up Data e-Goverment dan Penyajian

Informasi e-Goverment

c) Pengelolaan Website

d) Pengelolaan SMS Center Gubernur

e) Pendataan Bencana Alam

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan.

a) Perencanaan Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, dengan

realisasi capaian program sebesar 92,08%. Salah satu kegiatan yang

dilaksanakan yaitu Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) bidang

perhubungan, komunikasi, informasi dan telematika se Aceh yang

dilaksanakan selama 2 (dua) hari di Hotel Hermes Palace Banda Aceh,

dihadiri oleh 87 (delapan puluh tujuh) orang yang terdiri dari Kepala

Dinas, Pejabat yang membidangi perencanaan serta Ketua Dharma

Wanita Dinas/Kantor Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan

Telematika seluruh kabupaten/kota.

b) Koordinasi dalam pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan,

dengan realisasi capaian program sebesar 47,02 %. Dapat kami jelaskan

bahwa kegiatan ini dalam rangka koordinasi mengenai penyelenggaraan

angkutan laut di Aceh dengan Administrator Pelabuhan (Adpel)/ Kantor

Pelabuhan (Kanpel) di kabupaten/kota. Kegiatan ini dapat berjalan

dengan lancar dan mencapai tujuan, namun demikian pada realisasi

keuangan terjadi efisiensi karena kegiatan ini dilaksanakan bersamaan

dengan kegiatan Pembangunan Prasarana dan Sarana Perhubugan Laut.

c) Sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan, dengan realisasi capaian

program sebesar 39,05%. Dapat kami jelaskan bahwa kegiatan ini

Page 143: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

138

bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota ORARI-

RAPI. Pada kegiatan ini terdapat kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan

yaitu event Signal Hunting ORARI-RAPI karena kurangnya waktu yang

tersedia untuk pelaksanaan kegiatan.

d) Peningkatan Pengelolaan Terminal Angkutan Sungai, Danau dan

Penyeberangan , dengan realisasi capaian program sebesar 77,29 %.

e) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, dengan realisasi capaian program

sebesar 28,46 %. Dapat kami jelaskan bahwa kegiatan monitoring ini

dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan, namun demikian pada

realisasi keuangan terjadi efisiensi karena sebagian besar kegiatan

monitoring dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Perencanaan

Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan yaitu identifikasi

usulan program dan kegiatan kabupaten/kota.

Anggaran yang disediakan Rp 21.481.669.000,- realisasi Rp

18.346.583.095,- atau 85,41%.

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan a) Kegiatan pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan

raya, dengan realisasi capaian program sebesar 35,51 %. Dapat kami

jelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk Pembinaan Zero

Overload tahun 2009, sehingga perlu dilaksanakan pembinaan terhadap

perusahaan angkutan barang yang melintas di Aceh. Pelaksanaan

kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan, namun

demikian dari realisasi keuangan terjadi efisiensi karena kegiatan ini

difasilitasi oleh tim kecil.

b) Kegiatan penciptaan pelayanan cepat, tepat, murah, dan mudah, dengan

realisasi capaian program sebesar 63,02%.

c) Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan, dengan

realisasi capaian program sebesar 0%. Dapat kami jelaskan bahwa

kegiatan tersebut bertujuan untuk monitoring pelaksanaan subsidi

angkutan penyeberangan perintis berupa honorarium pengawas lapangan

non PNS. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mencapai

tujuan, namun demikian dari realisasi keuangan terjadi efisiensi, karena

dalam pelaksanaan kegiatan ini Dinas Perhubungan, Komunikasi,

Informasi dan Telematika Aceh bekerjasama dengan Administrator

Pelabuhan (Adpel) dalam mengawasi penyelenggaraan angkutan

penyeberangan perintis sesuai dengan SIB (Surat Izin Berlayar) yang

dikeluarkan.

d) Fasilitasi perijinan di bidang perhubungan, dengan realisasi capaian

program sebesar 61,19%.

e) Sosialisasi/penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan, dengan

realisasi capaian program sebesar 69,34%.

f) Kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan supir/ juru mudi/ awak

kendaraan angkutan umum teladan, dengan realisasi capaian program

sebesar 79,05%.

g) Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan, dengan realisasi

capaian program sebesar 51,32%. Dapat kami jelaskan bahwa kegiatan

ini bertujuan untuk mendukung program Departemen Perhubungan yaitu

Pemilihan Kota Tertib Lalu Lintas Tahun 2009. Pelaksanaan kegiatan ini

berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yaitu dengan masuknya Kota

Banda Aceh pada tahap ketiga atau tahap akhir (penentuan Pemenang),

Page 144: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

139

namun demikian dari realisasi keuangan terjadi efisiensi, karena adanya

perubahan pelaksanaan kegiatan dari Departemen Perhubungan yaitu

tidak adanya pengiriman perwakilan kabupaten/ kota ke Jakarta.

h) Monitoring, evaluasi dan pelaporan, dengan realisasi capaian program

sebesar 84,26 %.

Anggaran yang disediakan Rp 1.484.511.500,- realisasi Rp 879.835.100,-

atau 59,27%.

3. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

a) Pembangunan gedung terminal, dengan realisasi capaian program

sebesar 100%.

b) Pembangunan halte bus, taxi dan gedung terminal, dengan realisasi

capaian program sebesar 100%.

c) Pembangunan prasarana perhubungan laut, dengan realisasi capaian

program sebesar 71,87%.

d) Pembangunan sarana perhubungan laut, dengan realisasi capaian

program sebesar 88,92%.

e) Pembangunan prasarana perhubungan udara, dengan realisasi capaian

program sebesar 73,37%.

f) Pembangunan prasarana pos dan telekomunikasi , dengan realisasi

capaian program sebesar 44,28%. Dapat kami jelaskan bahwa pada

kegiatan ini terdapat pekerjaan yang batal dilaksanakan yaitu

Pembangunan Menara Telekomunikasi di Gedung Pelayanan Terpadu

Perhubungan karena harus melalui proses tender ulang sehingga tidak

mencukupi waktu untuk pelaksanaan.

Anggaran yang disediakan Rp 62.718.535.041,- realisasi Rp

47.766.934.010,- atau 76,16%.

4. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

a) Pengadaan rambu-rambu lalu lintas untuk ruas jalan, dengan realisasi

capaian program sebesar 100 %.

b) Pengadaan marka jalan, dengan realisasi capaian program sebesar 100

%.

c) Pengadaan pagar pengaman jalan, dengan realisasi capaian program

sebesar 100 %.

d) Pengadaan deliniator, dengan realisasi capaian program sebesar 100 %.

e) Pengadaan Traffic Light, dengan realisasi capaian program sebesar 100

%.

f) Pengadaan Jembatan Penyeberangan di Depan Dayah Jeumala Amal di

Lintasan Jalan Banda Aceh – Medan, Leung Putu, Kecamatan Bandara

baru, dengan realisasi capaian program sebesar 100 %.

g) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan pembangunan fasilitas keselamatan

perhubungan darat, dengan realisasi capaian program sebesar 92,65 %.

Anggaran yang disediakan Rp 4.493.015.000,- realisasi Rp 3.749.844.375,-

atau 83,46%.

5. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kenderaan Bermotor

a) Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, dengan realisasi

capaian program sebesar 60,31%.

b) Pelaksanaan penelitian kelaikan kendaraan bermotor melalui sub

kegiatan operasional tim unit penelitian kecelakaan dengan realisasi

Page 145: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

140

capaian program adalah sebesar 10,73%. Dapat kami jelaskan bahwa

kegiatan ini bertujuan untuk pelaksanaan penelitian kecelakaan lalu lintas

di ruas jalan provinsi dan nasional. Berdasarkan Surat Edaran Direktur

Jenderal Perhubungan Darat No.SE.07/A.J.501/DRJD/07 Tanggal 5

Oktober 2007 tentang Penelitian Kecelakaan LLAJ bahwa Penelitian

kecelakaan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi jika Kecelakaan

menyebabkan korban meninggal dunia lebih dari 4 – 7 Orang. Pada tahun

2009 Tim Penelitian Kecelakaan hanya meneliti ke lapangan sebanyak 2

kali dari 10 kali yang dialokasikan, yaitu :

1. Kecelakaan tunggal Bus Anugerah di Seunapet Seulawah Kabupaten

Aceh Besar.

2. Kecelakaan tabrakan antara Bus Pelangi dengan L-300 di Desa

Lampakuk Kabupaten Aceh Besar.

Anggaran yang disediakan Rp 13.986.305.000,- realisasi Rp 8.310.244.600,-

atau 59,42%.

6. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

a) Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi,

dengan realisasi capaian program sebesar 99,03%.

b) Penelitian dan Pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, dengan

realisasi capaian program sebesar 74,80%.

c) Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan informasi,

dengan realisasi capaian program sebesar 97,04%.

d) Monitoring dan evaluasi jaringan komunikasi dan informasi, dengan

realisasi capaian program sebesar 76,90%.

e) Pengadaan alat jaringan komunikasi, dengan realisasi capaian program

sebesar 100%.

f) Pengadaan Perangkat keras SIMDA, dengan realisasi capaian program

sebesar 100%.

g) Pengembangan aplikasi e-Government Pemerintah Daerah, dengan

realisasi capaian program sebesar 100%.

h) Operasional perpustakaan, dengan realisasi capaian program

sebesar 86,21%.

i) Optimalisasi peran Media Center Pemerintah Aceh, dengan realisasi

capaian program sebesar 48,47%. Hal tersebut dapat kami jelaskan

bahwa adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu biaya sewa

Bandwith untuk Seuramo Aceh, karena Gedung Seuramo sedang

direnovasi serta terjadinya efisiensi anggaran perjalanan dinas

pendampingan kegiatan kepala daerah seperti safari ramadhan, yang

hanya dilaksanakan pada sebagian kabupaten/ kota sedangkan anggaran

yang dialokasikan untuk 23 kabupaten/kota.

j) Pengembangan dan pembinaan penyiaran daerah, dengan realisasi

capaian program sebesar 91,41%.

Anggaran yang disediakan Rp 18.939.660.200,- realisasi Rp

17.843.802.685,- atau 94,21%.

7. Program Fasilitas Peningkatan SDM bidang Komunikasi dan

Informasi a) Penerapan sistem informasi dan teknologi informasi di lingkungan

pemerintah daerah, dengan realisasi capaian program sebesar 81,59%.

Page 146: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

141

b) Evaluasi sistem informasi, teknologi informasi dan SDM di lingkungan

pemerintah daerah, dengan realisasi capaian program sebesar 18,93%.

Dapat kami jelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan melakukan evaluasi

terhadap pemanfaatan teknologi informasi di 23 kabupaten/kota.

Pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan,

namun demikian terjadi efisiensi karena kegiatan ini dapat dilaksanakan

bersamaan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi jaringan komunikasi

dan informasi.

c) Bimbingan teknis, workshop dan sosialisasi sistem informasi dan

tekhnologi informasi, dengan realisasi capaian program sebesar 91,79%.

d) Workshop sistem informasi dan tekhnologi informasi, dengan realisasi

capaian program sebesar 95,83%.

e) Sosialisasi sistem informasi dan tekhnologi informasi, dengan realisasi

capaian program sebesar 46,15%. Dapat kami jelaskan bahwa kegiatan

Pelaksanaan Sosialisasi Penggunaan Open Source terpusat di provinsi

dengan peserta dari 23 Kabupaten/Kota. Pelaksanaan kegiatan ini

berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan namun demikian dari

realisasi keuangan terjadi efisiensi karena pelaksanaan sosialisasi

menggunakan teleconference bertempat di Gedung Serbaguna Kantor

Gubernur Aceh, sehingga tidak mendatangkan pembicara dari

Departemen terkait ke Banda Aceh dan tidak menyewa gedung sebagai

tempat acara.

f) Penyebarluasan informasi melalui media penyiaran, dengan realisasi

capaian program sebesar 73,50%.

Anggaran yang disediakan Rp 7.648.783.800,- realisasi Rp 5.615.751.300,-

atau 73,42%.

8. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media Konsultasi komunitas infokom, dengan realisasi capaian program sebesar

96,32 %.

Anggaran yang disediakan Rp 87.597.600,- realisasi Rp 84.373.600,- atau

96,32%.

9. Program Pengembangan Data dan Statistik

a) Kegiatan pengelolaan data base SKPD dan pengembangan bank data

e-Government Pemerintah Aceh, dengan realisasi capaian program

sebesar 87,11%.

b) Kegiatan verifikasi, perekaman, Backup Data dan penyajian informasi

e-Government, dengan realisasi capaian program sebesar 21,57%. Dapat

kami jelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk pelaksanaan entry data

dan verifikasi data anak yatim Provinsi Aceh. Pelaksanaan kegiatan ini

berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan namun demikian dari

realisasi keuangan terjadi efisiensi karena dari segi kuantitas data entry

dan verifikasi kurang dari alokasi dimana data yang ter-entry dan ter-

verifikasi berjumlah 119.079 data, sedangkan yang teralokasi 250.000

data. Selain itu dalam pembiayaan uang lembur petugas entry data juga

terjadi efisiensi karena banyak kegiatan entry dan verifikasi data yang

dilakukan pada jam kerja.

c) Kegiatan pengelolaan website, dengan realisasi capaian program

sebesar 81,51%.

Page 147: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

142

d) Kegiatan pengelolaan SMS Center Gubernur, dengan realisasi capaian

program sebesar 95,37%.

e) Kegiatan pendataan bencana alam, dengan realisasi capaian program

sebesar 55,75%. Dapat kami jelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk

Pelaksanaan Pendataan Kejadian Bencana Alam di Provinsi Aceh

dengan mengumpulkan data dari Satuan Pelaksana (Satlak) di

kabupaten/kota. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan

mencapai tujuan namun demikian dari realisasi keuangan terjadi efisiensi

karena pelaksanaan kegiatan ini memanfaatkan teknologi informasi yang

telah tersedia di provinsi dan kabupaten/kota dengan melakukan

pengiriman data melalui e-mail sehingga tidak diperlukan lagi biaya

honorarium petugas entry data.

Anggaran yang disediakan Rp 1.360.484.000,- realisasi Rp 457.743.000,- atau

33,65% dengan penjelasan realisasi masing-masing kegiatan seperti tersebut

diatas, dimana terjadi efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan sedangkan

tujuan dan sasaran pelaksanaan kegiatan tetap tercapai.

Realisasi Anggaran

Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi, dan Telematika dialokasikan dana

sebesar Rp 165.682.028.000,- realisasi sebesar Rp 131.784.374.866 atau 79.54%

dan fisik 84,14%.

C. Permasalahan dan Solusi

Realisasi fisik program dan kegiatan tahun 2009 sebesar 84,14%, Angka

realisasi tersebut belum maksimal, hal ini menunjukkan masih ada beberapa

kegiatan yang belum mencapai target yang direncanakan, antara lain:

- Adanya beberapa paket proses tender yang harus dilakukan tender ulang.

- Pengadaan tiang pancang beton dan alat pancang untuk dermaga yang harus memenuhi persyaratan teknis tidak tersedia di sekitar lokasi pembangunan,

sehingga harus didatangkan dari luar daerah, yang membutuhkan waktu untuk

mobilisasi ke lokasi kegiatan.

- Lokasi proyek yang terletak di daerah terpencil juga menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan fisik.

- Faktor cuaca (hujan, banjir dan longsor)

- Belum tersedia lahan untuk lokasi pembangunan terutama untuk kegiatan yang bersumber dari Dana Otsus dan TDBH Migas.

- Adanya penyesuaian alokasi dana Migas serta tidak adanya APBA Perubahan, sehingga ada kegiatan yang tidak dapat direalisasikan.

- Adanya kegiatan perencanaan dan pembangunan prasarana yang dilakukan pada tahun yang sama khususnya kegiatan yang bersumber dari dana Otsus

dan TDBH Migas.

Permasalahan tersebut diselesaikan dengan cara, yaitu :

- Meningkatkan kinerja pemantauan dan evaluasi di lapangan.

- Meningkatkan koordinasi rutin dengan pelaksana kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam rangka percepatan pelaksanaan

kegiatan.

- Meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait di kabupaten/kota serta pihak terkait di lokasi pembangunan untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial

yang dapat menghambat proses pembangunan.

Page 148: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

143

- Melaksanakan percepatan pekerjaan dengan menerapkan penggunaan peralatan yang cukup, menerapkan metode pembangunan yang tepat dan

cepat, peningkatan shift kerja siang dan malam, peningkatan jumlah tenaga

kerja, dan meningkatkan kinerja konsultan pengawas di lokasi proyek.

- Melaksanakan tahapan pembangunan sesuai dengan ketersediaan material, sehingga pelaksanaan kegiatannya dapat terus berjalan walaupun terdapat

hambatan pada beberapa sub kegiatan.

17. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Urusan Komunikasi dan Informatika telah dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui

Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika. Penjelasan lebih rinci

mengenai dapat dilihat dalam urusan Perhubungan. Hal ini dikarenakan anggaran

belanja non program dan belanja program tidak dapat dipisahkan maka disesuaikan

dengan urusan yang melekat pada lembaga daerah tersebut. Begitu juga dengan

permasalahan dan solusi telah tersirat dalam keterangan dalam pelaksanaan

program dan kegiatan pada lembaga daerah tersebut.

18. URUSAN PERTANAHAN

Urusan Pertanahan telah dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui Biro Tata

Pemerintahan Sekretariat Daerah Aceh. Penjelasan lebih rinci mengenai dapat

dilihat dalam urusan otonomi daerah. Hal ini dikarenakan anggaran belanja non

program dan belanja program tidak dapat dipisahkan maka disesuaikan dengan

urusan yang melekat pada lembaga daerah tersebut. Begitu juga dengan

permasalahan dan solusi telah tersirat dalam keterangan dalam pelaksanaan

program dan kegiatan pada lembaga daerah tersebut.

19. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan oleh Badan

Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dan Satuan Polisi Pamong

Praja dan Wilayatul Hisbah.

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

A. Program dan kegiatan

Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri yang dilaksanakan oleh

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Kegiatan ini berupa pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan

lingkungan.

2. Program Peningkatan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak

Kriminal

a) Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik

pencegahan kejahatan;

b) Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan

siskamswakarsa di daerah;

c) Pengkajian/analisis perkembangan situasi dan kondisi daerah.

3. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

a) Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama;

Page 149: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

144

b) Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya

bangsa;

c) Sosialisasi pembauran dan kerukunanan umat beragama (FKUB).

4. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

a) Seminar, talkshow, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan;

b) Pemantapan ideologi dan bela negara;

c) Fasilitasi peningkatan pemahaman hak azasi manusia.

5. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan

Keamanan

Kegiatan ini berupa pembentukan satuan keamanan lingkungan di

masyarakat.

6. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)

Kegiatan ini berupa penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan

minuman keras dan narkoba.

7. Program Pendidikan Politik Masyarakat

a) Fasilitasi penyelesaian perselisihan partai politik;

b) Koordinasi forum-forum diskusi politik;

c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;

d) Sosialisasi politik damai Aceh;

e) Sosialisasi kebijakan politik Pemerintah Aceh.

8. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Alam

a) Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam;

b) Pembekalan penanganan keadaan darurat dalam menghadapi bencana.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan

1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan

Rencananya kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk pelatihan

pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan, Anggaran yang

disediakan Rp 10.722.257.855,- realisasi Rp 5.920.000,-. Kegiatan tersebut

100% tidak dilaksanakan karena tiap-tiap kabupaten/kota TA 2009 dalam

APBK mereka telah menganggarkan dana untuk kegiatan tersebut,

sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penggunaan anggaran.

2. Program Peningkatan Kantrantibmas Dan Pencegahan Tindak

Kriminal

Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan

kejahatan

Kegiatan ini terdiri dari: Penyediaan dana honorarium kepada Tim

Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) Aceh. Honorarium kewaspadaan

dini masyarakat (FKDM) serta honorarium Pejabat Teknis Kegiatan

(PPTK) jumlah dana sebesar Rp 102.120.000,- dengan realisasi Rp

40.800.000,-. Rapat Koordinasi Intelijen Daerah se Aceh dengan jumlah

peserta sebanyak 100 (seratus) orang terdiri dari; Ketua Kominda kab/kota,

Kepala Kesbangpol dan Linmas kab/kota, Pasi Intel Kodim, Kasat Intel

Polres dan Kasi Intel Kejati serta melaksanakan rapat-rapat koordinasi

dengan instansi vertikal TNI dan Polri dalam rangka melakukan deteksi

Page 150: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

145

dini, peringatan dini dan cegah dini terhadap perkembangan situasi dan

kondisi daerah. Melaksanakan kerjasama dengan pihak keamanan TNI

Polri dalam rangka pengamanan tamu-tamu VIP dan VVIP yang

berkunjung ke Aceh, jumlah dana sebesar Rp 476.742.000,- realisasinya

Rp 378.815.000,-. Dampak dari kegiatan ini adalah terjalinnya kerja sama

dan tanggungjawab yang solid dengan instansi terkait dalam rangka

menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh. Hasil yang dicapai dalam

kegiatan ini menurunnya tingkatan kejahatan. Tujuan kegiatan ini

menciptakan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat.

Anggaran yang disediakan Rp 1.135.698.735,- realisasi Rp 593.791.170,-

atau 52,28 % dan fisik 100%. Rendahnya realisasi keuangan disebabkan

rencana kunjungan presiden, wakil presiden dan tamu-tamu VVIP lainnya

tidak terjadi sebagaimana yang direncanakan.

Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di

daerah

Kegiatan tersebut dilaksanakan di 2 (dua) kabupaten yaitu Pidie

dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2009 dengan jumlah peserta 60 orang

dan Kabupaten Aceh Barat Daya dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2009

dengan jumlah peserta 60 orang. Unsur peserta dari kegiatan tersebut

berasal dari aparatur pemerintah dan berbagai tokoh masyarakat. Kegiatan

tersebut dilaksanakan dengan lancar tanpa ada kendala.

Anggaran yang disediakan Rp 84.347.475,- realisasi Rp 71.141.675,- atau

84,34 % dan fisik 100 %.

Pengkajian/analisis perkembangan situasi dan kondisi daerah

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk perjalanan dinas ke

kabupaten/kota se Aceh guna memantau situasi dan kondisi daerah

menyangkut politik, pemerintahan, ekonomi dan sosial budaya yang

selanjutnya dikaji dan dianalisis dalam bentuk laporan situasi daerah.

Dampak dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen rekomendasi hasil

pengkajian/analisis perkembangan situasi dan kondisi daerah. Hasil yang

dicapai dalam kegiatan tersebut adalah terciptanya situasi dan kondisi

daerah yang kondusif.

Anggaran yang disediakan Rp 229.616.935,- realisasi Rp 25.500.000,-

atau 11,11% dan fisik 11,11%. Karena terbatasnya kemampuan di bidang

pengkajian dan analisis perkembangan situasi dan kondisi daerah.

3. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam 2 angkatan, dengan jumlah peserta

seluruhnya 120 orang, per angkatan 60 orang, yang berasal dari tokoh

masyarakat, tokoh agama, pemuda, tokoh perempuan dan aparatur Pemda.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Hotel Wahyu Jln. Kutapanjang

Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues dan di Aula Hotel Azizi Tapaktuan

Kabupaten Aceh Selatan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ada

kendala karena mendapat dukungan dari berbagai pihak baik Badan

Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Gayo Lues, Badan Kesbangpol dan

Linmas Kabupaten Aceh Selatan, maupun Pemda Kabupaten Gayo Lues

dan Pemda Kabupaten Aceh Selatan.

Page 151: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

146

Anggaran yang disediakan Rp 194.940.525,- realisasi Rp 154.911.900,-

atau 79,47 % dan fisik 100 %.

Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa

Anggaran yang disediakan Rp 259.567.720,- realisasi Rp 3.360.000,- atau

1,29% dan fisik 17,32%. Rendahnya realisasi keuangan disebabkan

program ini dilaksanakan di kabupaten/kota. Pemerintah kabupaten/kota

tidak siap memfasilitasi kegiatan tersebut dikarenakan adanya kegiatan

lain pada waktu yang bersamaan.

Sosialisasi pembauran dan kerukunanan umat beragama (FKUB)

Kegiatan tersebut telah dilaksanakan dalam 1 angkatan dengan jumlah

peserta 60 orang yang berasal dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh

adat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan yang dilaksanakan di Aula

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara.

Hasil yang dicapai yaitu: (1) Menyatupadukan visi dari segenap unsur

umat beragama, sehingga dapat mewujudkan kerukunan dalam kehidupan

beragama dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa; dan (2)

terciptanya peningkatan pemahaman kerukunan antar umat beragama dan

pembauran bangsa dan terbentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama

(FKUB). Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ada kendala karena

mendapat dukungan dari Pemda Kabupaten Aceh Tenggara dan Badan

Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Aceh Tenggara.

Anggaran yang disediakan Rp 166.219.925,- realisasi Rp 47.080.900,-

atau 28,32% dan fisik 50%. Rendahnya realisasi keuangan karena tidak

dilaksanakannya Rakornas dan Rakorda sebagaimana tahun-tahun

sebelumnya.

4. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Seminar, Talkshow, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan

Hasil yang dicapai yaitu: (1) Menumbuhkan motivasi dikalangan

masyarakat untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan demi

memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia; dan (2)

Memperkokoh rasa nasionalisme dan cinta tanah air bagi siswa/i guna

meredam timbulnya provokasi-provokasi dari orang yang tidak

bertanggungjawab. Dalam pelaksanaan kegiatan seminar, talkshow, diskusi

peningkatan wawasan kebangsaan T.A 2009 dapat dilaksanakan khususnya

pengadaan bendera merah putih dan dialog interaktif melalui TV Aceh

sehingga tidak mengalami kendala apa pun. Dialog Interaktif TVRI tidak

dilaksanakan karena jadwal TVRI yang sangat padat.

Anggaran yang disediakan Rp 285.828.925,- realisasi Rp 209.960.000,-

atau 73,46 % dan fisik 100 %.

Pemantapan ideologi dan bela negara

Telah dilaksanakan dalam 1 angkatan dengan jumlah peserta 60 orang yang

berasal dari tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh

perempuan dan aparatur pemda, dengan lokasi pelaksanaan diadakan di

Ovalroom Bappeda Kab. Pidie Jaya.

Hasil yang dicapai yaitu: terciptanya rasa nasionalisme kehidupan

berbangsa dan bernegara serta peningkatan pemahaman ideologi

kebangsaan demi menyatupadukan visi dan misi dari segenap unsur

Page 152: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

147

masyarakat baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh

perempuan maupun aparatur pemda guna meningkatkan pemahaman

pemantapan ideologi kebangsaan di kalangan masyarakat dan aparatur

Pemda. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ada kendala karena

mendapat dukungan dari Pemda Kabupaten Pidie Jaya dan Badan

Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Pidie Jaya

Anggaran yang disediakan Rp 92.147.135,- realisasi Rp 68.465.000,- atau

74,30 % dan fisik 100 %.

Fasilitasi peningkatan pemahaman hak azasi manusia

kegiatan ini telah dilaksanakan dalam 1 angkatan, dengan jumlah peserta

50 orang, yang berasal dari tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda, tokoh

perempuan dan aparatur Pemda, dengan lokasi pelaksanaan diadakan di

Aula Pemkot Lhokseumawe.

Hasil yang dicapai yaitu: (1) terwujudnya pemahaman Hak Azasi Manusia

serta meningkatnya perlindungan HAM, menyatupadukan visi dari segenap

unsur masyarakat baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh

perempuan maupun aparatur Pemda guna meningkatkan pemahaman Hak

Azasi Manusia dikalangan masyarakat dan aparatur Pemda; dan (2)

Pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pemahaman Hak Azasi

Manusia TA 2009 hanya 1 angkatan dan tidak mengalami hambatan atau

kendala karena adanya dukungan dari Pemkot Lhokseumawe dan Badan

Kesbangpol dan Linmas Kota Lhokseumawe.

Anggaran yang disediakan Rp 117.440.525,- realisasi Rp 60.754.900,-

atau 51,73% dan fisik 100%. Rendahnya realisasi keuangan ini disebabkan

kegiatan koordinasi dengan Dirjen Kesbanpol Depdagri dan instansi terkait

untuk menunjang kegiatan peningkatan pemahaman hak azasi manusia

tidak dapat dilaksanakan.

5. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan

Keamanan

Pembentukan Satuan Keamanan Lingkungan di Masyarakat

Telah dilaksanakan di Dodik Secata Mata Ie selama 19 hari mulai tanggal 7

s/d 25 November 2009 dengan jumlah peserta seluruhnya 100 orang yang

berasal dari universitas se Aceh. Dalam pelaksanaan pelatihan ini tidak ada

kendala yang berarti karena adanya kerja sama yang baik antara semua

pihak penyelenggara.

Anggaran yang disediakan Rp 466.003.170,- realisasi Rp 417.516.506,-

atau 89,60,73 % dan fisik 100 %.

6. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)

Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan minuman keras dan

narkoba

Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Bireuen, Singkil dan Pidie Jaya

dengan jumlah peserta masing-masing kabupaten sebanyak 100 orang yang

terdiri dari unsur siswa SMU/MAN dan SMK se Kabupaten Bireuen,

Singkil dan Pidie Jaya. Dampak dari kegiatan ini adalah meningkatnya

pemahaman terhadap bahaya miras dan narkoba di kalangan generasi

muda. Hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut adalah terhindarnya

pelajar/mahasiswa dari miras dan narkoba.

Page 153: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

148

Anggaran yang disediakan Rp 172.514.925,- realisasi Rp 159.400.925,-

atau 92,40 % dan fisik 100 %.

7. Program Pendidikan Politik Masyarakat

Fasilitasi penyelesaian perselisihan partai politik

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam II angkatan yaitu angkatan I terdiri

dari 3 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Nagan Raya

dan Kabupaten Aceh Jaya yang pelaksanaannya berlangsung pada tanggal

29 s/d 30 Juni 2009 di Kabupaten Aceh Jaya. Angkatan II terdiri dari 3

kabupaten/kota yaitu Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa dan Kabupaten

Aceh Tamiang yang pelaksanaannya berlangsung pada tanggal 2 s/d 3 Juli

2009 di Kabupaten Aceh Timur, dengan jumlah peserta seluruhnya

berjumlah 120 orang. Hasil yang di capai dengan adanya kegiatan tersebut

adalah menurunnya konflik internal partai politik. Dampak dari kegiatan

ini yaitu meningkatnya pemahaman tentang tata cara fasilitasi penyelesaian

perselisihan partai politik dan meningkatnya pelayanan dalam rangka

verifikasi usulan calon PAW.

Anggaran yang disediakan Rp 333.219.725,- realisasi Rp 220.642.575,-

atau 66,22 % dan fisik 100 %.

Koordinasi forum-forum diskusi politik

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam III angkatan yaitu angkatan I

dilaksanakan di Kota Sabang pada tanggal 12 s/d 13 Agustus 2009.

Angkatan II dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 18 s/d 19

Agustus 2009. Angkatan ke III pesertanya berasal dari Kabupaten Aceh

Singkil yang pelaksanaannya di Kota Subulussalam pada tanggal 7 s/d 8

Oktober 2009, dengan jumlah peserta seluruhnya berjumlah 150 orang.

Kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar karena mendapat dukungan

dari semua pihak.

Anggaran yang disediakan Rp 270.485.755,- realisasi Rp 172.568.955,-

atau 63,80 % dan fisik 100 %.

Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah penyusunan database partai

politik, ormas dan LSM, namun belum maksimal karena data yang

dibutuhkan belum diperoleh seluruhnya.

Anggaran yang disediakan Rp 175.458.050,- realisasi Rp 44.981.350,-

atau 25,64% dan fisik 25,64%. Rendahnya realisasi keuangan ini

disebabkan kegiatan penyusunan database tersebut belum selesai.

Sosialisasi politik damai Aceh

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam 3 angkatan yaitu Angkatan I

dilaksanakan di Kabupaten Bireuen pada tanggal 12 Nopember 2009.

Angkatan II dilaksanakan di Kabupaten Aceh Timur pada tanggal 7

Desember 2009 dan angkatan III dilaksanakan di Kabupaten Aceh Jaya

pada tanggal 10 Desember 2009, dengan jumlah peserta seluruhnya

berjumlah 225 orang yang berasal dari para Geuchik, Imuem Mukim dan

tokoh masyarakat. Kegiatan ini dapat dilaksanakan tanpa ada hambatan.

Kegiatan ini hendaknya dilaksanakan pada setiap Kecamatan.

Anggaran yang disediakan Rp 191.729.125,- realisasi Rp 131.611.775,-

atau 68,64 % dan fisik 100 %.

Page 154: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

149

Sosialisasi kebijakan politik Pemerintah Aceh

Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh

Barat dan Simeulue. Dampak dari kegiatan ini terlaksananya kebijakan

politik pemerintahan Aceh. Hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut

adalah terjalinnya sinergisitas kebijakan politik pemerintah Aceh dengan

pemerintah kabupaten/kota. Kegiatan ini bertujuan agar meningkatnya

pemahaman kebijakan politik pemerintah Aceh bagi kabupaten/kota.

Anggaran yang disediakan Rp 150.898.370,- realisasi Rp 115.193.370,-

atau 76,34 % dan fisik 100 %.

8. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Alam

Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam

Kegiatan tersebut telah dilaksanakan di 2 kabupaten yaitu Aceh Tengah

yang berlangsung pada tanggal 15 Agustus 2009 dengan jumlah peserta 60

orang dan di Aceh Utara yang berlangsung pada tanggal 17 Oktober 2009

dengan jumlah peserta 60 orang. Unsur peserta berasal dari aparatur

pemerintah dan tokoh masyarakat. Kegiatan tersebut telah dapat

dilaksanakan dengan lancar tanpa ada kendala karena adanya dukungan

dari berbagai pihak. Anggaran yang disediakan Rp 126.270.920,- realisasi

Rp 106.833.920,- atau 84,61 % dan fisik 100%.

Pembekalan penanganan keadaan darurat dalam menghadapi bencana

Kegiatan tersebut direncanakan dalam 2 angkatan, namun yang dapat

dilaksanakan 1 angkatan saja yaitu di Kota Langsa selama 2 hari yaitu pada

14 s/d 15 Desember 2009 dengan peserta 50 orang, terdiri dari aparatur

pemerintah dan tokoh masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp

106.833.920,- realisasi Rp 57.106.200,- atau 32,51% dan fisik 50%.

Rendahnya realisasi ini karena kegiatan pembekalan di kota lain tidak

dapat dilaksanakan akibat adanya kegiatan tersebut pada waktu bersamaan.

Realisasi Anggaran

Dengan demikian anggaran Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat yang dialokasikan Rp 25.796.458.000,- realisasinya mencapai Rp

12.715.703.027 atau 49,29% dan fisik 88,65%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan di

Bidang Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas adalah:

- Penjadwalan kegiatan pelaksanaan kabupaten/kota bersamaan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh provinsi.

Solusinya adalah:

- Meningkatkan koordinasi secara berkala dengan dinas/instansi terkait dalam rangka efektifitas monitoring perkembangan situasi dan kondisi

daerah.

Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh

A. Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Page 155: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

150

b) Penyediaan jasa administrasi keuangan

c) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

d) Penyediaan Alat Tulis Kantor

e) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

f) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

g) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

h) Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan gedung kantor

b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

c) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

3. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak

Kriminal

a) Monitoring kegiatan polisi pamong praja se-kabupaten/kota

b) Pelaksanaan hari jadi ulang tahun kelembagaan/organisasi

c) Monitoring kegiatan PPNS se-kabupaten/kota

d) Sosialisasi keberadaan satuan polisi pamong praja dan wilayatul hisbah

serta ulama se-kabupaten/kota di Aceh

e) Pembinaan dan koordinasi Wilayatul Hisbah (WH)

f) Peningkatan pelaksanaan penyelenggaraan keamanan pemilu

B. Ralisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

kegiatan ini telah dilaksanakan dengan tujuan tersedianya jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik. Anggaran yang disediakan Rp 127.200.000,-

realisasi Rp 105.379.986,- atau 82,85% dan fisik 82,85%.

Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan tujuan tersedianya pelayanan

administrasi keuangan. Anggaran yang disediakan untuk pelaksanakan

kegiatan tersebut sejumlah Rp 79.000.000,- realisasi Rp 71.500.000,- atau

90,51% dan fisik 90,51%.

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan maksud terpenuhi pelayanan

kebersihan kantor. Anggaran yang disediakan Rp 97.294.224,- realisasi Rp

95.799.624,- atau 98,46% dan fisik 55,23%.

Penyediaan Alat Tulis Kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan bertujuan terlaksananya kegiatan administrasi

perkantoran. Anggaran yang disediakan Rp 134.189.766,- realisasi Rp

121.070.400,- atau 90,22% dan fisik 90,22%.

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk tersedianya peralatan penerangan

listrik kantor. Anggaran yang disediakan Rp 16.80.5000,- realisasi Rp

15.250.000,- atau 90,75% dan fisik 90,75%.

Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan kantor

Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan tersedianya sarana dan prasarana kantor

di Banda Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 259.119.000,- realisasi Rp

251.275.000,- atau 96,97% dan fisik 96,97%.

Page 156: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

151

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

kegiatan ini bertujuan terlaksananya koordinasi dengan kabupaten/kota,

kegiatan dilaksanakan di seluruh Provinsi Aceh. Anggaran yang disediakan

Rp 494.000.000,- realisasi Rp 459.250.000,- atau 92,97% dan fisik 92,97%.

Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk tersedianya sarana dan prasarana

kerja yang memadai, kegiatan ini dilaksanakan di Banda Aceh. Anggaran

yang disediakan Rp 1.513.734.149,- realisasi Rp 1.105.552.000,- atau

73,03% dan fisik 73,03%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pembangunan gedung kantor

dimana kegiatan ini dilaksanakan di Banda Aceh, yang bertujuan untuk

meningkatan sarana kantor dan mesjid. Anggaran yang disediakan Rp

861.760.000,- realisasi Rp 823.300.000,- atau 95,54% dan fisik 95,54%.

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

kegiatan dilaksanakan di Banda Aceh yang bertujuan untuk terpelihara

kendaraan dinas/operasional. Anggaran yang disediakan Rp 49.200.000,-

realisasi Rp 48.051.149,- atau 97,66% dan fisik 97,66%.

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

kegiatan dilaksanakan di Banda Aceh bertujuan untuk terpelihara gedung

kantor. Anggaran yang disediakan Rp 39.000.000,- realisasi Rp 37.750.000,-

atau 96,79% dan fisik 96,79%.

3. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak

Kriminal

Monitoring Kegiatan Polisi Pamong Praja se-Kabupaten/Kota

Dimana kegiatan ini dilaksanakan di Banda Aceh yang bertujuan untuk

Terkoordinasinya kegiatan Satpol PP di kabupaten/kota. Anggaran yang

disediakan Rp 8.567.370.000,- realisasi Rp 8.565.703.500,- atau 99,98% dan

fisik 99,98%.

Pelaksanaan Hari Jadi Ulang Tahun Kelembagaan/Organisasi

Kegiatan dilaksanakan di Banda Aceh bertujuan terciptanya hubungan

koordinasi dengan Satpol PP Kab/kota dan persamaan persepsi dengan

instansi terkait. Anggaran yang disediakan Rp 72.420.000,- realisasi Rp

72.420.000,- atau 100% dan fisik 100%.

Monitoring Kegiatan PPNS se-Kab/Kota

Kegiatan dilaksanakan di Banda Aceh bertujuan untuk memonitoring

kegiatan PPNS di kabupaten/kota dan besarnya realisasi anggaran dalam

kegiatan ini. Anggaran yang disediakan Rp 125.800.000,- realisasi Rp

124.931.500,- atau 99,31% dan fisik 99,31%.

Sosialisasi Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah

serta ulama se-Kab/kota dalam Provinsi Aceh

Kegiatan ini bertujuan untuk terlaksanakan sosialisasi keberadaan Satpol PP

dan WH dengan Ulama se-kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

919.350.000,- realisasi Rp 246.716.000,- atau 26,84% dan fisik 26,84%.

Pembinaan dan Koordinasi Wilayatul Hisbah (WH)

Page 157: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

152

Kegiatan ini bertujuan untuk pelaksanaan pembinaan dan koordinasi

Wilayatul Hisbah di kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

294.659.769,- realisasi Rp 276.940.000,- atau 93,99% dan fisik 93,99%.

Peningkatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Keamanan Pemilu

Kegiatan ini bertujuan untuk terciptanya keamanan dan ketertiban pada acara

Pemilihan Anggota Legislatif pada bulan April 2009 dan Pemilihan Presiden

Republik Indonesia yang dilaksanakan pada bulan September 2009.

Anggaran yang disediakan Rp 150.000.000,- realisasi Rp 149.728.500,- atau

99,82% dan fisik 99,82%.

Realisasi Anggaran

Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh dialokasikan dana

sebesar Rp 19.762.797.000,- realisasi Rp 17.667.962.740,- atau 89,40% dan

fisik Rp 89,40%.

C. Permasalahan dan Solusi

Banyak hambatan yang dihadapi dalam permasalahan program dan kegiatan

pada Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah antara lain sebagai

berikut:

- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur pada dasarnya telah memadai namun untuk peralatan kerja serta sarana transportasi operasional dinas belum

memadai.

- Program Pemeliharaan Ketenteraman Ketertiban dan Pencegahan Tindak Kriminal masih terbatasnya dukungan dari pihak terkait sehingga program

yang dilaksanakan masih terkendala pada tingkat operasional.

- Masih lemahnya aturan qanun yang mengatur tentang penegakan Syariat Islam di Aceh, sehingga tindakan yang diambil oleh Penegak Qanun/Penyidik

terbatas.

- Sumber daya aparatur masih terbatas sehingga pelaksanaan tugas tidak terlaksana sebagaimana mestinya.

Solusinya adalah:

- Perlu peningkatan sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk

kelancaran pelaksanaan tugas.

- Perlunya dukungan dari pimpinan instansi terkait dalam pelaksanaan tugas di

lapangan.

- Revisi Qanun Syariat Islam sangat mendesak dan pengesahan Hukum Acara

Jinayah harus segera dilaksanakan.

- Perlu peningkatan pendidikan dan pelatihan aparatur.

20. URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN.

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian yang dilakukan Pemerintah

Aceh dilaksanakan oleh DPRA, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,

Sekretariat Daerah Aceh, Sekretariat DPRA, Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Kekayaan Aceh, Inspektorat Aceh, Kantor Penghubung Pemerintah Aceh, Badan

Kepegawaian, Pelatihan dan Pendidikan Aceh, Dinas Syariat Islam, Sekretariat

Majelis Permusyawaratan Ulama, Badan Baitul Maal, KIP/KPUD/ Panwaslu Aceh.

Dewan Perwakilan Rakyat Aceh

Page 158: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

153

A. Program dan kegiatan

Program dan kegiatan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh tidak mempunyai program

dan kegiatan, akan tetapi hanya berupa belanja pegawai dalam mendukung

agenda-agenda kegiatan DPRA.

B. Realisasi Program dan Kegiatan

Jumlah dan realisasi anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Aceh adalah Rp

24.334.812.273,- realisasi sebesar Rp 22.746.947.354,- atau 93,47%.

C. Permasalahan dan Solusi

Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) tidak ada permasalahan yang dihadapi

karena hanya mengelola belanja pegawai.

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pemerintah Aceh

A. Program dan kegiatan

Program dan kegiatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pemerintah Aceh

tidak mempunyai program dan kegiatan, akan tetapi hanya berupa belanja

pegawai dalam mendukung agenda-agenda kegiatan kepala daerah.

B. Realisasi Program dan Kegiatan

Jumlah dan realisasi anggaran Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Pemerintah

Aceh adalah Rp 179.555.515.000,- realisasi sebesar Rp 157.286.406.026,- atau

87,60% dan fisik 87,60%

C. Permasalahan dan solusi

Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan program dan kegiatan

sebagai berikut:

a. Terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2009.

b. Banyaknya kendala dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan.

Solusi dari permasalahan tersebut, sebagai berikut :

a. Diharapkan untuk tahun anggaran berikutnya ketepatan pengesahan anggaran

harus sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Penjadwalan kegiatan sudah dipersiapkan sebelum anggaran di sahkan.

Sekretariat Daerah Aceh

Sekretariat Daerah Aceh terdiri dari beberapa biro, yaitu Biro Keistimewaan dan

Kesejahteraan Rakyat, Biro Perekonomian, Biro Organisasi, Biro Administrasi

Pembangunan, Biro Tata Pemerintahan, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat,

serta Biro Umum dan Protokoler.

Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Biro Keistimewaan dan

Kesejahteraan Setda Aceh sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan Jasa Hari-hari Besar;

b) Peningkatan Operasional Pelayanan Kesehatan Aparatur.

2. Program Pergelaran Seni Budaya Daerah

Page 159: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

154

a) Koordinasi dan Monitoring Program Kegiatan Kelembagaan Adat pada

Instansi kab/kota;

b) Pembinaan menasah kab/kota dalam provinsi;

c) Pemberangkatan Kontingen Qasidah Gambus Provinsi ke tingkat

Nasional;

d) Musabaqah Dalail Khairat Tingkat Provinsi;

e) Musabaqah Group Dzikir Maulid Tingkat Provinsi;

f) Pembinaan Penulisan Arab-Melayu Kab/kota dalam Provinsi NAD.

3. Program Peneletian dan Pengembangan Iptek

Kegiatan ini berupa Koordinasi dan Singkronisasi Pembangunan Pendidikan.

4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan

a) Pembinaan Lembaga Penunjang Kegiatan Pendidikan;

b) Pembinaan Lembaga Asrama Mahasiswa

5. Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama

a) Pelaksanaan Musyarawah Mesjid Agung Kab/Kota Dalam Provinsi;

b) Koordinasi dan Pembinaan Lembaga Sarana Keagamaan;

c) Pembinaan Remaja Mesjid Agung Kab/Kota;

d) Pembinaan Imam Hafid pada Mesjid Agung Kab/Kota;

e) Pelaksanaan Musyawarah Mesjid Agung Kab/Kota dalam Provinsi;

f) Rapat Koordinasi Haji se Aceh.

6. Program Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Agama

dan Pembinaan Kerukunan Beragama

a) Kajian Tinggi Keislaman tentang Peribadatan;

b) Koordinasi dan Sinkronisasi Kepasitas Ulama;

c) Palatihan STQ Tingkat Nasional;

d) Palaksanaan MTQ Tingkat Provinsi;

e) Pemberangkatan Kafilah Provinsi ke STQ Tingkat Nasional;

f) Rapat Kerja Daerah LPTQ Provinsi NAD.

7. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama

a) Penunjang Operasional LPTQ Provinsi;

b) Pembinaan Program Beasiswa Khusus (S1,S2,S3) Dalam dan Luar

Negeri;

c) Peningkatan Kualitas Pendidikan Masyarakat Aceh dan Dosen PTS;

d) Pembinaan Institusi PTS dan Penunjang Belajar Mengajar/Beasiswa S-1

PTS.

8. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan ini berupa Monitoring Pelayanan dan Penanggulangan Masalah

Kesehatan

9. Program Pembinaan Anak Telantar

Kegiatan ini berupa koordinasi, monitoring, dan Evaluasi anak yatim, piatu,

yatim piatu dan anak telatar/asuh dalam provinsi Aceh

10. Program Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Non Aparatur

a) Peningkatan Kualitas Kesejahteraan Sosial;

b) Seleksi, Pelatihan dan Pemberian Keterampilan pada peringatan HAN.

11. Program Pemberdayaan Fakir Miskin

Kegiatan ini berupa Koordinasi dan Monitoring pengentasan kemiskinan dan

mitigasi bencana

Page 160: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

155

B. Realisasi Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Hari-hari Besar

Dilaksanakan untuk peningkatan rasa cinta agama dan bangsa dengan hasil

yang diharapkan terlaksananya peringatan hari besar negara dan agama

Islam. Anggaran yang disediakan Rp 912.054.000,- realisasi Rp

678.492.000,- atau 74,39%.

Peningkatan Operasional Pelayanan Kesehatan Aparatur

Dilaksanakan untuk penyediaan sarana kesehatan pegawai Sekretariat

Daerah dengan hasil yang diharapkan peningkatan kinerja pegawai.

Anggaran yang disediakan Rp 650.650.000,- realisasi Rp 538.873.000,- atau

82,82%.

2. Program Pergelaran Seni Budaya Daerah

Koordinasi dan Monitoring Program Kegiatan Kelembagaan Adat pada

Instansi kab/kota.

Kegiatan kelembagaan adat pada instansi kab/kota dilaksanakan untuk

terbinanya masyarakat melalui adat istiadat dengan hasil yang diharapkan

menghasilkan koordinasi kelembagaan adat pada instansi pada kab/kota. Anggaran yang disediakan Rp 174.420.000,- realisasi Rp 116.060.000,- atau

66,54%.

Pembinaan menasah kab/kota dalam provinsi

Dilaksanakan untuk penyaluran bantuan ke meunasah-meunasah dengan

hasil yang diharapkan terlaksananya koordinasi penyaluran bantuan.

Anggaran yang disediakan Rp 103.940.000,- realisasi Rp 100.902.000,- atau

97,08%.

Pemberangkatan Kontingen Qasidah Gambus Provinsi ke tingkat Nasional

Dilaksanakan dalam bentuk pengiriman kontingen Qasidah Gambus wakil

Aceh ke Batam Kepulauan Riau untuk terbinanya masyarakat melalui seni

islami dan hasil yang diharapkan dapat menyiarkan Islam melalui lagu-lagu

gambus. Anggaran yang disediakan Rp 383.875.000,- realisasi Rp

337.573.915,- atau 87,94%.

Musabaqah Dalail Khairat Tingkat Provinsi

Dilaksanakan untuk terbinanya masyarakat melalui seni islami dengan hasil

yang diharapkan dapat menyiarkan musabaqah dalail khairat yang bernafas

islami. Anggaran yang disediakan Rp 576.155.000,- realisasi Rp

406.424.000,- atau 70,54%.

Musabaqah Group Dzikir Maulid Tingkat Provinsi

Dilaksanakan untuk terbinanya masyarakat melalui seni islami dengan hasil

yang diharapkan dapat menyiarkan musabaqah dzikir maulid yang bernafas

islami. Anggaran yang disediakan Rp 556.620.000,- realisasi Rp

420.809.000,- atau 75,60%.

Pembinaan Penulisan Arab-Melayu Kab/kota dalam Provinsi NAD

Dilaksanakan untuk terbinanya masyarakat melalui bahasa Arab-Melayu

dengan hasil yang diharapkan dapat menyiarkan arab melayu yang bernafas

keislaman. Anggaran yang disediakan Rp 208.350.000,- realisasi Rp

157.139.721,- atau 75,42%.

Page 161: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

156

3. Program Peneletian dan Pengembangan Iptek

Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Pendidikan

Dilaksanakan untuk pembinaan pendidikan dan kerjasama pendidikan tinggi

dengan hasil yang diharapkan terlaksananya kegiatan secara efektif.

Anggaran yang disediakan Rp 182.320.000,- realisasi Rp 167.918.400,- atau

92,10%.

4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan

Pembinaan Lembaga Penunjang Kegiatan Pendidikan Dilaksanakan untuk terlaksananya rapat koordinasi PTS dengan hasil yang

diharapkan berhasilnya rapat koordinasi penunjang pendidikan. Anggaran

yang disediakan Rp 252.850.000,- realisasi Rp 232.533.600,- atau 91,97%.

Pembinaan Lembaga Asrama Mahasiswa

Dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas dan mutu SDM dengan hasil yang

diharapkan terciptanya asrama yang layak huni. Anggaran yang disediakan

Rp 60.290.000,- realisasi Rp 59.040.400,- atau 97,93%.

5. Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama

Pelaksanaan Musyarawah Mesjid Agung Kab/Kota Dalam Provinsi

Dilaksanakan untuk terlaksananya bantuan-bantuan keagamaan kepada

masyarakat dengan hasil yang diharapkan peningkatan kualitas sarana

keagamaan. Anggaran yang disediakan Rp 312.660.000,- realisasi Rp

222.459.800,- atau 71,15%.

Koordinasi dan Pembinaan Lembaga Sarana Keagamaan

Dilaksanakan untuk tersalurnya bantuan kepada masyarakat dengan hasil

yang diharapkan peningkatan kualitas sarana keagamaan. Anggaran yang

disediakan Rp 101.700.000,- realisasi Rp 68.758.000,- atau 67,61%.

Pembinaan Remaja Mesjid Agung Kab/Kota

Dilaksanakan untuk pengenalan agama kepada remaja mesjid kab/kota

dengan hasil yang diharapkan menghasilkan kader-kader remaja mesjid yang

handal dan bertaqwa. Anggaran yang disediakan Rp 37.580.000,- realisasi

Rp 4.000.000,- atau 10,64%.

Pembinaan Imam Hafid pada Mesjid Agung Kab/Kota

Dilaksanakan untuk dapat terbinanya imam hafidh di kab/ kota yang

diharapkan menghasilkan imam hafidh di kab/ kota. Anggaran yang

disediakan Rp 1.757.796.000,- realisasi Rp 1.302.478.500,- atau 74,10%.

Pelaksanaan Musyawarah Mesjid Agung Kab/Kota dalam Provinsi

Dilaksanakan untuk Terlaksananya Musyawarah Mesjid Agung Kab/Kota

dengan hasil yang diharapkan dapat Menghasilkan Rumusan Pelaksanaan

Mesjid Agung Kab/Kota. Anggaran yang disediakan Rp 312.660.000,-

realisasi Rp 222.459.800,- atau 71,15%.

Rapat Koordinasi Haji se-Aceh

Dilaksanakan untuk mencari solusi sekitar permasalahan haji dengan hasil

yang diharapkan koordinasi yang baik dengan Departemen Agama.

Anggaran yang disediakan Rp 205.250.000,- realisasi Rp 137.100.000,- atau

66,80%.

6. Program Peningkatan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Agama

dan Pembinaan Kerukunan Beragama

Page 162: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

157

Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kapasitas Ulama

Dilaksanakan untuk terbinanya hubungan ulama dengan umara dengan hasil

yang diharapkan dapat terbinannya hubungan antar ulama dan umara.

Anggaran yang disediakan Rp 73.690.000,- realisasi Rp 58.700.000,- atau

79,66%.

Pelatihan TC STQ Tingkat Nasional

Dilaksanakan untuk dapat tersedianya qori-qoriah yang handal dengan hasil

yang diharapkan peningkatan kemampuan qori-qoriah, hafidh-hafidhah,

mufassir-muffasirah. Anggaran yang disediakan Rp1.159.115.000,- realisasi

Rp 493.390.000,- atau 42,57%.

Pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi

Yang pelaksanaannya di Takengon dengan hasil yang diharapkan dapat

melahirkan qori-qoriah yang handal. Anggaran yang disediakan untuk

pelaksanaan kegiatan tersebut sejumlah Rp 2.710.950.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp 2.672.610.000,- atau 98,59%.

Pemberangkatan Kafilah Provinsi ke STQ Tingkat Nasional,

Hasil yang diharapkan adalah peningkatan kelancaran mengikuti STQ

Tingkat Nasional. Anggaran yang disediakan Rp 1.606.310.000,- realisasi

Rp 901.693.400,- atau 56,13%.

Kajian Tinggi Keislaman Tentang Peribadatan

Hasil yang diharapkan adalah terlaksananya kajian tinggi keislaman.

Anggaran yang disediakan Rp 1.256.200.000,- realisasi Rp 548.500.000,-

atau 43,66%.

Rapat Kerja Daerah LPTQ Provinsi NAD

Hasil yang diharapkan menghasilkan rumusan rapat kerja LPTQ. Anggaran

yang disediakan Rp 608.320.000,- realisasi Rp 175.260.500,- atau 28,81%.

7. Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama

Penunjang Operasional LPTQ Provinsi

Dilaksanakan untuk terlaksananya operasional LPTQ provinsi dengan hasil

yang diharapkan peningkatan program kerja LPTQ. Anggaran yang

disediakan Rp 190.010.000,- realisasi Rp 150.315.000,- atau 79,11%.

Pembinaan Program Beasiswa Khusus (S1,S2,S3) Dalam dan Luar Negeri,

Dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas dan mutu SDM dengan hasil

ketersediaan acuan biaya siswa dan mahasiswa Aceh program khusus S1, S2

dan S3 dalam dan luar negeri dengan hasil yang diharapkan peningkatan

kualitas sarana keagamaan. Anggaran yang disediakan Rp 322.730.000,-

realisasi Rp 294.538.400,- atau 91,26%.

Peningkatan Kualitas Pendidikan Masyarakat Aceh dan Dosen PTS

Dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas dan mutu SDM dengan hasil yang

diharapkan peningkatan prestasi mahasiswa Aceh dan dosen PTS. Anggaran

yang disediakan Rp 121.341.000,- realisasi Rp 72.774.600,- atau 59,98%.

Pembinaan Institusi PTS dan Penunjang Belajar Mengajar/Beasiswa S-1 PTS

Dilaksanakan untuk peningkatan kapasitas dan mutu SDM dengan hasil yang

diharapkan peningkatan ketersediaan dana operasional PTS dan pemenuhan

biaya pendidikan bagi mahasiswa PTS. Anggaran yang disediakan Rp

172.500.000,- realisasi Rp 160.837.600,- atau 93,24%.

Page 163: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

158

8. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Monitoring Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas standar pelayanan kesehatan

dengan hasil yang diharapkan meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp 209.958.000,- realisasi Rp

166.654.029,- atau 79,37%.

9. Program Pembinaan Anak Telantar

Koordinasi, monitoring, dan evaluasi anak yatim, piatu, yatim piatu dan anak

telatar/asuh dalam provinsi Aceh

Dilaksanakan untuk penanganan anak yatim dan anak terlantar dengan hasil

yang diharapkan keakuratan data untuk pembinaan dan pengasuhan anak

yatim. Anggaran yang disediakan Rp 1.674.450.000,- realisasi Rp

1.491.164.500,- atau 89,05%.

10. Program Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Non Aparatur

Peningkatan Kualitas Kesejahteraan Sosial

Dilaksanakan untuk pemberdayaan potensi kesejahteraan sosial masyarakat

dengan hasil yang diharapkan meningkatnya partisipasi masyarakat dan

ORMAS dalam pengembangan potensi kesejahteraan sosial. Anggaran yang

disediakan Rp 1.187.060.000,- realisasi Rp 1.003.388.000,- atau 84,53%.

Seleksi, Pelatihan dan Pemberian Keterampilan pada peringatan HAN

Dilaksanakan untuk efektifitas bakat anak di pentas nasional dengan hasil

yang diharapkan terseleksinya anak yang potensial mewakili daerah.

Anggaran yang disediakan Rp 795.060.000,- realisasi Rp 520.507.500,- atau

65,47%.

11. Program Pemberdayaan Fakir Miskin

Koordinasi dan Monitoring Pengentasan Kemiskinan dan Mitigasi Bencana

Dilaksanakan untuk meningkatnya taraf hidup masyarakat dengan hasil yang

diharapkan untuk mengurangi beban dan meningkatkan pendapatan

masyarakat miskin. Anggaran yang disediakan Rp 162.000.000,- realisasi Rp

520.507.500,- atau 65,47%.

Realisasi Anggaran

Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh dialokasikan dana

sebesar Rp 19.049.624.000,- realisasi Rp 14.103.092.144,- atau 74,03% dan fisik

80,73%.

C. Permasalahan dan Solusi

Dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan terdapat beberapa

masalah/hambatan yang di hadapi antara lain:

- Dengan ditetapkannya struktur organisasi Biro Keistimewaan dan

Kesejahteraan Rakyat dengan Perda yang tersebut diatas maka pelaksanaan

tugas selanjutnya kedepan sangat tergantung kepada aparatur yang diserahi

tanggung jawab, sehingga terciptanya etos kerja serta tercapainya tingkat

efektivitas dan efisiensi dalam rangka menumbuh kembangkan kinerja biro

sebagaimana yang diharapkan.

- Guna meningkatkan pelayanan publik diperlukan sumber daya manusia dan

sarana yang memadai.

Page 164: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

159

- Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat perlu ditingkatkan

koordinasi dan evaluasi dengan instansi pemerintahan terkait serta

pemerintahan di kabupaten/kota.

- Dalam rangka memberikan bantuan perlu di tambah dana keberangkatan

mahasiswa ke luar negeri.

- Penyediaan dana taktis diperlukan untuk mendukung kelancaran biro yang

setiap saat berhubungan dengan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan,

baik wartawan, LSM, fakir miskin, penyandang cacat, serta yang memohon

bantuan kepada gubernur, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara

masyarakat dengan pemerintah daerah disamping menjaga kewibawaan

pemerintah daerah.

Biro Perekonomian Setda Aceh

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Biro Perekonomian Setda Aceh

sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan ini berupa Kegiatan Peningkatan Pengembangan Administrasi dan

Sarana Perekonomian.

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a) Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya dan Potensi

Daerah;

b) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Kerjasama Bidang Investasi;

c) Kegiatan Peningkatan Efektifitas Kerjasama Luar Negeri Bidang

Ekonomi.

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan.

a) Kegiatan Pembinaan Perangkat Kinerja BUMD;

b) Kegiatan Koordinasi Penggunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah.

4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan.

a) Kegiatan Pembinaan Kawasan Perdagangan Bebas;

b) Kegiatan Pembinaan Kawasan Ekonomi Terpadu.

5. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Alam.

Kegiatan ini berupa Kegiatan Koordinasi Pengawasan Pengelolaan DAS

dan Kebijakan Lingkungan Hidup.

6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.

Kegiatan ini berupa Kegiatan Rapat Koordinasi Pengembangan

Perekonomian Daerah.

B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan Peningkatan Pengembangan Administrasi dan Sarana

Perekonomian

Page 165: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

160

kegiatan ini telah dilaksanakan dalam rangka pengawasan penyaluran

RASKIN dan pengendalian harga kebutuhan pokok (sembako). Anggaran

yang disediakan Rp 1.232.684.000,- realisasi Rp 1.092.862.929,- atau

88,66%.

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya dan Potensi Daerah

Telah dilaksanakan dalam rangka pembinaan dan pengawasan distribusi

pupuk bersubsidi serta koordinasi dibidang sumber daya dan potensi daerah.

Anggaran yang disediakan Rp 323.550.000,- realisasi Rp 281.774.500,- atau

87,09%.

Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Kerjasama Bidang Investasi

Kegiatan ini telah dilakukan inventarisasi nasabah dana PER dan pembinaan,

pengawasan dan monitoring PINBUK. Anggaran yang disediakan Rp

750.000.000,- realisasi Rp 515.224.400,- atau 68,70%.

Kegiatan Peningkatan Efektifitas Kerjasama Luar Negeri Bidang Ekonomi

Telah dilaksanakan koordinasi pembinaan pengelolaan Permanent Display

pada Sumatera Promotion Centre dalam rangka peningkatan efektifitas

kerjasama luar negeri bidang ekonomi. Anggaran yang disediakan Rp

1.157.000.000,- realisasi Rp 978.141.700,- atau 84,54%.

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Kegiatan Pembinaan Perangkat Kinerja BUMD

Telah dilaksanakan monitoring dan evaluasi Perusahaan Daerah Bank

Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Mustaqim Sukamakmur, Perusahaan Daerah

Pembangunan Aceh (PDPA) dan Perusahaan Daerah Geunap Mupakat

(PDGM) dalam rangka pembinaan perangkat kinerja Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD). Hasil yang telah dicapai tersedianya buku Pedoman Tata

Kelola BUMD Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 320.400.000,- realisasi

Rp 224.306.260,- atau 70,01%.

Kegiatan Koordinasi Penggunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah

Kegiatan ini telah dilakukan koordinasi, pembinaan dan pemantauan

pelaksanaan KPP Aceh serta evaluasi penyaluran KPP Aceh pada 8

Kabupaten/Kota (Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh

Singkil, Pidie, Aceh Utara dan Simeulue). Anggaran yang disediakan Rp

209.530.000,- realisasi Rp 117.868.000,- atau 56,25%.

4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Kegiatan Pembinaan Kawasan Perdagangan Bebas

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas

pengelolaan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang. Anggaran

yang disediakan Rp 919.670.000,- realisasi Rp 351.152.000,- atau 38,18%.

Kegiatan Pembinaan Kawasan Ekonomi Terpadu

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pembinaan peningkatan potensi

kawasan pengelolaan ekonomi terpadu. Anggaran yang disediakan Rp

1.205.885.000,- realisasi Rp 1.040.324.245,- atau 86,27%.

5. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.

Page 166: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

161

Kegiatan Koordinasi Pengawasan Pengelolaan DAS dan Kebijakan

Lingkungan Hidup

Kegiatan ini telah dilaksanakan monitoring, pemantauan dan pengawasan

DAS pada 2 wilayah DAS yaitu; DAS Peusangan (Kabupaten Aceh Tengah,

Bener Meriah, Bireuen, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe) dan DAS

Krueng Tripa (Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat Daya dan Gayo Lues).

Kegiatan ini juga telah melaksanakan pemantauan Dokumen AMDAL serta

monitoring dan pengawasan penimbunan BBM pada 23 Kabupaten/Kota.

Anggaran yang disediakan Rp 460.800.000,- realisasi Rp 353.452.351,- atau

76,70%.

6. Program Pembinaan dan Pengembanga Aparatur.

Kegiatan Rapat Koordinasi Pengembangan Perekonomian Daerah

Kegiatan ini telah dilaksanakan Rakor sebanyak 2 kali kegiatan di Kabupaten

Aceh Selatan dan Kota Banda Aceh, kegiatan ini bertujuan untuk penyamaan

persepsi, program dan kegiatan pengembangan ekonomi Aceh yang diikuti

oleh 23 kabupaten/kota, masing-masing kabupaten/kota terdiri dari Asisten

II, Bappeda, Dishutbun dan Kabag Ekonomi serta Instansi/NGO terkait di

tingkat provinsi. Anggaran yang disediakan Rp 379.000.000,- realisasi Rp

258.052.500,- atau 68,09%.

Realisasi Anggaran

Biro Perekonomian Setda Aceh dialokasikan dana sebesar Rp 6.958.519.000,-

realisasi sebesar Rp 5.213.158.885,- atau 74,92%.

C. Permasalahan dan solusi

Permasalahan:

Dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, Pemerintah Aceh

belum optimal dalam melaksanakan koordinasi, pembinaan, pemantauan dan

pengawasan serta monitoring dan evaluasi kegiatan dan program yang terkait

dengan pengembangan ekonomi Aceh secara menyeluruh baik di tingkat

kabupaten/kota maupun pusat, disebabkan karena keterbatasan waktu dalam

pengesahan anggaran.

Solusi :

Perlu adanya kebijakan Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan seluruh program

dan kegiatan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Biro Organisasi Setda Aceh

A. Program Dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Setda Aceh

sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a) Pembinaan penataan kelembagaan perangkat daerah kabupaten/kota;

b) Peningkatan kualitas pelayanan publik;

c) Peningkatan kapasitas pengelolaan ketatalaksanaan;

d) Rapat koordinasi pendayagunaan aparatur Negara (RAKORPANDA);

e) Bimbingan teknis analisa jabatan;

f) Pengelolaan perpustakaan satuan kerja.

Page 167: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

162

2. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan

a) Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

b) Pengembangan indikator kinerja instansi pemerintah;

c) Fasilitasi penyiapan dokumen dan pelaksanaan sistem akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah;

d) Penataan kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA);

e) Fasilitasi penyusunan rencana strategis dan rencana kinerja Satuan Kerja

Perangkat Aceh (SKPA);

f) Penyusunan uraian jabatan dan syarat jabatan prangkat Aceh;

g) Evaluasi qanun/pergub kelembagaan perangkat Aceh;

h) Bimbingan teknis pengawasan melekat (Waskat).

3. program Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Aparatur a) Penyusunan pola karir serta diklat teknis struktural dan fungsional;

b) Pemberian penghargaan dan kesejahteraan PNS;

c) Pengelolaan, penataan dosir kepegawaian bagi PNS.

B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan Pembinaan Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah

Kabupaten/Kota

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembinaan kepada 23 pemerintah

kabupaten/kota dalam rangka penyesuaian kelembagaan perangkat daerah

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. Anggaran yang

disediakan Rp 91.300.000,- realisasi Rp 87.278.700,- atau 95,60%.

Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Telah dilaksanakan dalam bentuk penggandaan dokumen penilaian kinerja

pelayanan publik & IKM, peningkatan kompetensi pengelola pelayanan

publik dan acuan penyusunan standar pelayanan publik. Anggaran yang

disediakan Rp 200.000.000,- realisasi Rp 196.073.600,- atau 98,04%.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Ketatalaksanaan

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan acuan pelaksanaan pengelolaan

ketatalaksanaan, dengan indikator keluaran berupa himpunan tata hubungan

kerja instansi pemerintah, himpunan agenda kerja Gubernur Aceh, hasil

evaluasi pelaksanaan pengembangan budaya kerja, pedoman

ketatalaksanaan, dan himpunan program kerja instansi pemerintah. Anggaran

yang disediakan Rp 185.900.000,- realisasi Rp 181.939.900,- atau 97,87%.

Kegiatan Rapat Koordinasi Pendayagunaan Aparatur Negara

(RAKORPANDA)

Telah dilaksanakan dalam bentuk Rapat Forum Koordinasi Pendayagunaan

Aparatur Negara di Daerah (Forkompanda) untuk mencari solusi masalah-

masalah Pendayagunaan Aparatur Negara. Dalam Rapat tersebut hadir yang

menjadi narasumber adalah dari unsur Kementerian Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Anggaran yang disediakan Rp

139.420.000,- realisasi Rp 135.599.800,- atau 97,26%.

Kegiatan Bimbingan Teknis Analisa Jabatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk bimtek analisa beban kerja lingkungan

Pemerintah Aceh sebanyak 50 orang. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini

adalah meningkatnya kompetensi SDM aparatur dalam penyusunan analisa

Page 168: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

163

beban kerja, tersedianya 11 buku uraian tugas jabatan dan dan terlaksananya

asistensi penyusunan analisa jabatan untuk 11 unit kerja.

Anggaran yang disediakan Rp 194.000.000,- realisasi Rp 191.084.800,- atau

98,50%.

Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Satuan Kerja

Telah dilaksanakan dalam bentuk Peningkatan kecepatan/ketepatan waktu

Pelayanan sebesar, peningkatan kompetensi pengelola perpustakaan, hasil

ini merupakan cerminan dari berfungsinya keluaran yang berupa tersusun

dan tersedianya katalog perpustakaan Setda Aceh. Anggaran yang

disediakan Rp 176.150.000,- realisasi Rp 171.745.475,- atau 97,50%.

2. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan

Kegiatan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Telah dilaksanakan dalam bentuk Peningkatan kompetensi SDM aparatur

pelaksana sistem AKIP, Hasil ini merupakan berfungsinya keluaran yang

berupa Jumlah pegawai terbimbing teknis evaluasi dan penyusunan LAKIP

di lingkungan provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 94 Orang. Anggaran

yang disediakan Rp 243.080.500,- realisasi Rp 234.954.100,- atau 96,66%.

Kegiatan Pengembangan Indikator Kinerja Instansi Pemerintah

Telah dilaksanakan untuk memenuhi ketersediaan ukuran penilaian kinerja

perangkat daerah, hasil ini merupakan wujud dari berfungsinya keluaran

yang berupa tersusunnya rumusan indikator kinerja perangkat daerah.

Anggaran yang disediakan Rp 46.840.000,- realisasi Rp 46.065.000,- atau

98,35%.

Kegiatan Fasilitasi Penyiapan Dokumen Dan Pelaksanaan Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Telah dilaksanakan untuk memenuhi ketersediaan dokumen AKIP di

lingkungan pemerintah Provinsi Aceh, hasil ini merupakan keluaran dari

ketersediaan dokumen AKIP di lingkungan Pemerintah Aceh. Anggaran

yang disediakan Rp 181.250.400,- realisasi Rp 179.324.600,- atau 98,94%.

Kegiatan Penataan Kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA)

Telah dilaksanakan hasil yang diharapkan adalah ketersediaan pedoman

penataan kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Aceh lainnya, ini merupakan

cerminan dari berfungsinya keluaran yang berupa ketersediaan pedoman

penataan kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Aceh. Anggaran yang

disediakan Rp 499.367.159,- realisasi Rp 451.538.700,- atau 90,42%.

Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kinerja

Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA)

Telah dilaksanakan untuk peningkatan kompetensi SDM aparatur penyusun

Renstra dan Renja SKPA, keluaran dari kegiatan ini merupakan wujud

pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan Renstra dan Renja SKPA

sebanyak 96 orang. Anggaran yang disediakan Rp 161.520.000,- realisasi

Rp 144.282.200,- atau 89,33%.

Kegiatan Penyusunan Uraian Jabatan dan Syarat Jabatan Perangkat Aceh

Telah dilaksanakan untuk memenuhi ketersediaan pedoman pelaksanaan

tugas perangkat daerah, hasil ini merupakan cerminan dari berfungsinya

keluaran yang berupa tersedianya pedoman syarat jabatan daerah dan uraian

Page 169: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

164

jabatan perangkat daerah. Anggaran yang disediakan Rp 100.000.000,-

realisasi Rp 97.957.700,- atau 97,96%.

Kegiatan Evaluasi Qanun/Pergub Kelembagaan Perangkat Aceh

Telah dilaksanakan dalam rangka penyusunan laporan evaluasi kelembagaan

sekretariat daerah, hasil ini merupakan cerminan dari berfungsinya keluaran

yang berupa terlaksananya evaluasi penataan kelembagaan sekretariat

daerah. Anggaran yang disediakan Rp 95.035.500,- realisasi Rp

90.328.300,- atau 94,95%.

Kegiatan Bimbingan Teknis Pengawasan Melekat (Waskat)

Telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan kompetensi SDM aparatur di

lingkungan Provinsi Aceh, hasil ini merupakan wujud dari berfungsinya

keluaran tersosialisasinya pengawasan melekat di lingkungan Provinsi Aceh

sebanyak 48 orang. Anggaran yang disediakan Rp 79.787.000,- realisasi Rp

79.136.000,- atau 99,18%.

3. Program Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Aparatur Kegiatan Penyusunan Pola Karir serta Diklat Teknis Struktural dan

Fungsional

Telah dilaksanakan dalam rangka efektifitas pelaksanaan tugas, hasil ini

merupakan indikator keluaran yang berupa tersedianya buku formasi PNS

Setda Provinsi Aceh sebanyak 20 buku. Anggaran yang disediakan Rp

250.000.000,- realisasi Rp 243.340.000,- atau 97,34%.

Kegiatan Pemberian Penghargaan dan Kesejahteraan PNS

Telah dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hak-hak pegawai

untuk 32 orang pegawai, hasil ini merupakan cerminan dari berfungsinya

keluaran yang berupa tersalurnya santunan biaya rawat inap dan bantuan

penghargaan satya lencana bagi PNS sebanyak 32 orang. Anggaran yang

disediakan Rp 60.000.000,- realisasi Rp 54.000.000,- atau 90,00%.

Kegiatan Pengelolaan, Penataan Dosir Kepegawaian Bagi PNS

Telah dilaksanakan untuk kelancaran pelaksanaan tugas, hasil ini merupakan

cerminan dari berfungsinya keluaran yang berupa tertatanya arsip

kepegawaian.

Anggaran yang disediakan Rp 50.141.441,- realisasi Rp 48.740.000,- atau

97,21%.

Realisasi Anggaran

Biro Organisasi Setda Aceh dialokasikan dana sebesar Rp 2.753.792.000,-

realisasi sebesar Rp 2.633.298.875,- atau 95,62%.

C. Permasalahan dan Solusi

Untuk mengimplementasikan program dan kegiatan Biro Organisasi yang

direncanakan dalam tahun anggaran 2009, masih terdapat beberapa

permasalahan yang menjadi hambatan dalam pencapaian sasaran antara lain

sebagai berikut :

- Belum ditetapkannya peraturan perundang-undangan mengenai pedoman

pembentukan beberapa lembaga perangkat daerah lainnya, sehingga

penyelesaian beberapa rancangan qanun tidak dapat dilaksanakan pada tahun

2009.

Page 170: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

165

- Peningkatan kemampuan aparatur melalui pelaksanaan kursus, pelatihan dan

bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintah pada tahun

2009 sangat terbatas, sehingga dana kontribusi yang telah dialokasikan tidak

dapat digunakan sesuai rencana.

Solusi

Dari permasalahan dan hambatan sebagaimana tersebut diatas, maka solusi yang

dapat diambil untuk meminimalisir hambatan dan tantangan adalah diharapkan

pemerintah pusat agar secepatnya mengeluarkan regulasi mengenai

pembentukan lembaga perangkat daerah lainnya dan pedoman tata naskah dinas.

Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi

Pembangunan Setda Aceh sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

a) Kegiatan Pembangunan Museum/Monumen/Tugu Bersejarah

b) Kegiatan Pemantauan Permasalahan Realisasi Sarana dan Prasarana Ke

PU-an.

c) Kegiatan Koordinasi Program Rasionalisasi PDAM antar

Kabupaten/Kota.

2. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Kegiatan ini berupa Kegiatan Koordinasi Penyelesaian Pasca Bencana Alam

3. Program Koordinasi dan Pembinaan, Perencanaan, Pemanfaatan serta

Pengendalian Ruang

a) Kegiatan Pengendalian Tertib Pemanfaatan Ruang

b) Kegiatan Koordinasi Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang

Kabupaten/Kota

c) Kegiatan Inventarisasi Kesesuaian RTRWP dengan RTRWK

4. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Ruang

Kegiatan ini berupa Fasilitasi Penyelesaian Lahan untuk Pembangunan

Infrastruktur

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

a) Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Dana Berbantuan

b) Kegiatan Peningkatan Pengendalian Dokumen Anggaran Daerah

6. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan

Kabupaten/Kota

Kegiatan ini berupa Sinkronisasi dan Sinergi Program Pembangunan

Provinsi dengan Kabupaten/Kota.

7. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK

a) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Data

b) Kegiatan Pelaporan dan Evaluasi Data Dana Pembangunan

Kabupaten/Kota

c) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan SKPD

Page 171: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

166

8. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH Kegiatan ini berupa Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

Kegiatan APBN

9. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah a) Koordinasi Pembinaan Pembangunan Kabupaten/Kota

b) Pembinaan Kelembagaan Jasa Konstruksi

B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan

Pekerjaan Umum

1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kegiatan Pembangunan Museum/Monumen/Tugu Bersejarah

Dana tersebut di atas dipergunakan sebagai pendamping dana bantuan APPSI

yang dipergunakan untuk biaya bangunan tugu peringatan tsunami.

Sedangkan hasil yang dicapai adalah pembuatan pagar sepanjang 236 M dan

pembuatan taman 1 (satu) paket. Anggaran yang disediakan Rp

1.374.035.000,- realisasi Rp 1.132.148.050,- atau 82,40 % dan fisik 100%

Penyelesaian Administrasi Masa Transisi Kegiatan BRR menjelang

berakhir tugas di Aceh

Hasil yang dicapai adalah tersedianya dokumentasi peralihan kegiatan

pembangunan yang dilaksanakan oleh BRR kepada Pemerintah Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 152.160.000,- realisasi Rp 44.599.850,- atau

29,31% dan fisik 38,52%.

Kegiatan Pemantauan Permasalahan Realisasi Sarana dan Prasarana Ke PU-

an.

Hasil yang dicapai adalah tersedianya data permasalahan realisasi sarana dan

prasarana kebinamargaan, pengairan dan permukiman. Anggaran yang

disediakan Rp 243.600.000,- realisasi Rp 216.264.900,- atau 88,78% dan

fisik 97,56%.

Kegiatan Koordinasi Program Rasionalisasi PDAM antar Kabupaten/Kota.

Hasil yang dicapai adalah tersedianya acuan dalam pelaksanaan rasionalisasi

PDAM antar Kabupaten/Kota. Anggaran yang disediakan Rp 220.000.000,-

realisasi Rp 147.486.250,- atau 67,04% dan fisik 74,65%.

2) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam. Kegiatan Koordinasi Penyelesaian Pasca Bencana Alam

Hasil yang dicapai adalah tersedianya skala penanganan penyelenggaraan

aksi wilayah bencana. Anggaran yang disediakan Rp 241.800.000,- realisasi

Rp 113.740.000,- atau 47,04% dan fisik 56,02%.

Penataan Ruang

1) Program Koordinasi dan Pembinaan, Perencanaan, Pemanfaatan serta

Pengendalian Ruang

Kegiatan Pengendalian Tertib Pemanfaatan Ruang

Hasil yang telah dicapai adalah terselenggaranya Rapat Forum Kerjasama

Indentifikasi Tertib Pemanfaatan Ruang yang diikuti oleh unsur Sekretariat

Kabupaten/Kota dan Bappeda Kabupaten/Kota dalam rangka terarahnya

Page 172: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

167

tertib pemanfaatan ruang kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

119.110.000,- realisasi Rp 109.985.000,- atau 92,34% dan fisik 100%.

Kegiatan Koordinasi Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Kabupaten/Kota

Hasil yang telah dicapai melalui kegiatan ini adalah tersedianya Himpunan

informasi pemanfaatan ruang kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan

Rp 100.267.000, realisasi Rp 94.087.900,- atau 93,84% dan fisik 100%.

Kegiatan Inventarisasi Kesesuaian RTRWP dengan RTRWK

Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini teridentifikasinya laporan hasil

kesesuaian/ketidaksesuaian RTRWP dengan RTRWP. Anggaran yang

disediakan Rp 83.995.000,- realisasi Rp66.040,550,- atau 78,62 % dan fisik

84,46%.

Pertanahan

1) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Ruang

Fasilitasi Penyelesaian Lahan untuk Pembangunan Infrastruktur

Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini tersedianya data penggunaan lahan.

Anggaran yang disediakan Rp 135.000.000,- realisasi Rp 54.481.850,- atau

40,36%.

OTDA PUM, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian.

1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Dana Berbantuan

Hasil yang dicapai dengan kegiatan ini tersedianya data laporan Kegiatan

Berbantuan. Anggaran yang disediakan Rp126.130.000,- realisasi Rp

102.146.000,- atau 80,98% dan fisik 89,99%.

Kegiatan Peningkatan Pengendalian Dokumen Anggaran Daerah

Hasil yang dicapai dengan kegiatan tersebut adalah terdatanya kegiatan

SKPA dan penyelesaian kegiatan bermasalah. Anggaran yang disediakan

Rp 231.350.000,- realisasi Rp 159.991.000,- atau 69,16% dan fisik 79,16%.

2) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan

Kabupaten/Kota

Kegiatan Sinkronisasi dan Sinergi Program Pembangunan Provinsi dengan

Kabupaten/Kota.

Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini adalah Terselenggaranya Rapat

Koordinasi dengan jajaran Bagian Pembangunan dan Bappeda

Kabupaten/Kota dalam rangka mensinkronkan program pembangunan

Provinsi dengan Kabupaten/Kota. Anggaran yang disediakan Rp

164.230.000,- realisasi Rp 144.959.800,- atau 88,27% dan fisik 98,27%.

Perencanaan Pembangunan

1) Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Data

Page 173: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

168

Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini adalah tersedianya data dan

sekaligus penunjang kegiatan harian Biro. Anggaran yang disediakan Rp

456.270.000,- realisasi Rp 341.940.200,- atau 74,94 % dan fisik 85,38%.

Kegiatan Pelaporan dan Evaluasi Data Dana Pembangunan Kabupaten/Kota

Hasil yang dicapai dengan kegiatan ini adalah terdatanya laporan realisasi

fisik dan keuangan dana pembangunan Kabupaten/Kota dan tersususnnya

Buku Evaluasi Realisasi Data Dana Pembangunan Kabupaten/Kota tahun

2009. Anggaran yang disediakan Rp 84.000.000,- realisasi Rp 82.021.150,-

atau 97,64% dan fisik 100%.

Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan SKPD

Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini adalah tersedianya data laporan

realisasi fisik dan keuangan APBA dan tersusunnya Buku Evaluasi APBA

tahun 2009. Anggaran yang disediakan Rp 99.643.000,- realisasi Rp

63.208.450,- atau 63,43% dan fisik 72,50%.

2) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan APBN

Hasil yang dicapai dengan kegiatan ini adalah tersedianya data

pembangunan dan evaluasi. Anggaran yang disediakan Rp 146.000.000.,-

realisasi Rp 145.001.800,- atau 99,32% dan fisik 100%.

3) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Koordinasi Pembinaan Pembangunan Kabupaten/Kota

Hasil yang dicapai dengan kegiatan ini adalah tersedianya Buku Petunjuk

Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten/Kota dan data program/kegiatan

dana pembangunan kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

150.000.000,- realisasi Rp 146.088.300,- atau 97,39% dan fisik 100%.

Pembinaan Kelembagaan Jasa Konstruksi

Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini adalah terselenggaranya pembinaan

melalui sosialisasi bagi aparat dan masyarakat jasa konstruksi di

Kabupaten/Kota dan tersedianya Buku Jumlah BUJK di Aceh. Anggaran

yang disediakan Rp 146.403.000,- realisasi Rp 88.777.000,- atau 60,64%

dan fisik 69,27%.

Realisasi Anggaran

Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh dialokasikan dana sebesar Rp

4.273.993.000,- realisasi sebesar Rp 3.252.968.050,- atau 76,11% dan fisik

86,20%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahannya antara lain :

- Tidak seluruhnya belanja pegawai dapat terserap sehingga terjadi sisa

anggaran.

- Tidak seluruhnya belanja barang/jasa dapat terserap sehingga terjadi sisa

anggaran, terutama belanja perjalanan dinas.

- Tidak seluruhnya belanja modal dapat dipergunakan karena ada sisa tender

dan rasionalisasi harga OE sehingga menjadi sisa anggaran mati.

Page 174: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

169

Adapun Solusi yang dilaksanakan adalah:

- Dalam membuat perencanaan akan diupayakan agar dapat lebih baik lagi

dengan mempertimbangkan berbagai faktor penentu antara lain waktu

pelaksanaan dan beban kerja yang ada. Hal ini untuk menghindari terjadinya

sisa anggaran seperti yang kami sebutkan di atas.

- Perlu diupayakan perencanaan yang lebih matang untuk menghindari

terjadinya sisa anggaran terhadap ketiga belanja yang kami sebutkan di atas.

Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Biro Tata Pemerintahan Setda

Aceh sebagai berikut:

1. Program Penataan Perundang-Undangan

Kegiatan ini berupa Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kewenangan

Pemerintah yang Bersifat Nasional di Aceh.

2. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah

Kegiatan ini berupa Rapat Koordinasi Unsur Muspida

3. Program Penataan Daerah Otonomi Daerah

a) Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Administrasi antar

Daerah;

b) Koordinasi dan Pemantapan Pemerintahan Daerah dan Kecamatan;

c) Evaluasi Penyelenggaraan Otonomi Daerah pada Pemerintahan

Kabupaten/Kota;

d) Evaluasi dan Monitoring LPPD Kabupaten/Kota.

4. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah

a) Peningkatan pensertifikatan Tanah Milik Masyarakat Miskin;

b) Penyelesaian Konflik dan Sengketa Pertanahan.

5. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan

a) Penyusunan LPPD Gubernur;

b) Penyusunan LKPJ Gubernur;

c) Penataan Kelembagaan dan Aparatur Pemerintahan Mukim;

d) Fasilitasi Pengelolaan Keuangan pemerintahan Gampong;

e) Bimbingan Teknis Penataan Batas Wilayah Gampong.

6. Program Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilu

Kegiatan ini berupa Persiapan Pelaksanaan Pemilu

7. Program peningkatan Kapasitas Kependudukan dan Catatan Sipil

a) Peningkatan Kelembagaan;

b) Peningkatan Kapasitas Kependudukan dan Catatan Sipil;

c) Monitoring Peningkatan Kapasitas Kependudukan dan Catatan Sipil se

Kabupaten/Kota.

8. Program Peningkatan Kelembagaan dan Aparatur

a) Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum;

b) Pembinaan Penyelenggaan Pemerintahan Gapong dan Kelurahan.

Page 175: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

170

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan

1. Program Penataan Perundang-Undangan

Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kewenangan Pemerintah yang

Bersifat Nasional di Aceh.

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk pembahasan RPP Kewenangan

sebanyak 32 bidang urusan sejak tanggal 16 Juli s.d 31 Desember 2009. Dari

32 bidang urusan tersebut masih terdapat 11 bidang urusan yang belum ada

kesepakatan.

2. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah

Rapat Koordinasi Unsur Muspida

Dimana kegiatan ini telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Unsur Muspida Se

Aceh, Rapat koordinasi tersebut dihadiri seluruh unsur Muspida Provinsi dan

Kabupaten/Kota serta seluruh SKPA dan Instansi Vertikal Provinsi. Tujuan

Rakorpimda adalah untuk memantapkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan

simplikasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan

dan pembinaan kemasyarakatan. Adapun hasil kesimpulan dari Rakorpimda

adalah kondisi keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat serta suasana

damai perlu terus dipelihara dan dipertahankan dalam rangka meningkatkan

pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat sekaligus penurunan angka

kemiskinan di Aceh sesuai dengan semangat MoU Helsinki dan Undang-

Undang nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; Menciptakan good

governance dan clean goverment menuju tata kelola pemerintahan yang baik

dan pemerintahan yang bersih, bebas dari praktek korupsi dan penyalahgunaan

kekuasaan harus menjadi perhatian dari seluruh jajaran pemerintahan dalam

rangka menghindari terjadinya ketimpangan dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan, sehingga target dan sasaran

pembangunan dan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam

segala bidang dapat segera dicapai; Penguatan penyelenggaraan pemerintahan

mukim dan pemerintahan gampong harus menjadi perhatian Pemerintah Aceh

dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemerintah Mukim dan Pemerintah

Gampong diharapkan mampu menggerakkan dan mengarahkan masyarakatnya

untuk lebih kreatif, produktif dan mandiri dalam mengelola potensi sumber

daya alam yang ada disekitarnya.

Anggaran yang disediakan Rp 171.163.750,- realisasi Rp 162.996.250,- atau

95,23% dan fisik 97,27%.

3. Program Penataan Daerah Otonomi Daerah

Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Administrasi antar

Daerah

Melalui kegiatan ini telah dihasilkan beberapa kesepakatan antara Pemerintah

Aceh dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang difasilitasi oleh Dirjen

Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, pada tanggal 19 Agustus

2009 dan 01 Oktober 2009, dengan menyepakati pemasangan 80 (delapan

puluh) Pilar Batas Utama (PBU) diperbatasan Aceh-Sumut. Tindaklanjut dari

kesepakatan tersebut, Pemerintah Aceh telah memasang 80 PBU dalam Tahun

2009, dengan perincian sebagai berikut :

- Kabupaten Aceh Tamiang berbatasan dengan Kabupaten Langkat telah

dipasang sebanyak 40 (empat puluh) PBU;

Page 176: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

171

- Kabupaten Aceh Singkil berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah

telah dipasang sebanyak 10 (sepuluh) PBU;

- Kabupaten Aceh Singkil berbatasan dengan Kabupaten Phak-Phak Bharat

telah dipasang sebanyak 20 (dua puluh) PBU;

- Kota Subulussalam berbatasan dengan Kabupaten Phak-Phak Bharat telah

dipasang sebanyak 10 (sepuluh) PBU.

Selain itu, Pemerintah Aceh telah memfasilitasi penyelesaian tapal batas di

kabupaten/kota dalam wilayah Aceh, antara lain melalui rapat yang

dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2009 bertempat di Kantor Gubernur Aceh.

Tindak lanjut dari kesepakatan antara pemerintah kabupaten/kota, Pemerintah

Aceh telah melakukan pemasangan PBU di beberapa daerah, antara lain yaitu :

- Kabupaten Aceh Tamiang dengan Kabupaten Aceh Timur telah dipasang

sebanyak 8 (delapan) PBU;

- Kabupaten Aceh Tamiang dengan Kota Langsa telah dipasang sebanyak 8

(delapan) PBU;

- Kabupaten Aceh Barat dengan Kabupaten Aceh Jaya telah dipasang

sebanyak 8 (delapan) PBU;

- Kabupaten Aceh Singkil dengan Kabupaten Aceh Selatan telah dipasang

sebanyak 8 (delapan) PBU.

Disamping fasilitasi penyelesaian tapal batas, Biro Tata Pemerintahan Setda

Aceh juga telah menyelesaikan pembangunan pintu gerbang perbatasan di

Gampong Lawe Balno Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil yang

berbatasan dengan Kecamatan Maduamas Kabupaten Tapanuli Tengah.

Anggaran yang disediakan Rp 3.120.235.000,- realisasi Rp 3.036.767.600,-

atau 98,22% dan fisik 96,92%.

Koordinasi dan Pemantapan Pemerintahan Daerah dan Kecamatan

Program koordinasi dan pemantapan pemerintah daerah dan kecamatan se

Aceh dilaksanakan dalam rangka menjalankan amanat yang terdapat pada UU

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 11 Tahun

2006 tentang Pemerintahan Aceh dan PP Nomor 19 Tahun 2008 tentang

kecamatan, dan beberapa peraturan perundang-undangan turunan lainnya.

Salah satu bentuk kongkrit dalam pemantapan pemerintahan daerah di

kecamatan se Aceh telah dilaksanakan dalam bentuk Rapat Kerja dengan

peserta seluruh Asisten Pemerintahan Kabupaten/Kota se Aceh dan 276

Camat Se Aceh yang dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

- Memfasilitasi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyelesaikan seluruh

permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan terutama

di tingkat kecamatan.

- Sosialisasi terhadap peraturan perundang-undangan yang terbaru mengenai

kecamatan

- Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan bagi aparat pemerintah

kabupaten/kota dan kecamatan mengenai pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Rapat kerja camat Se Aceh tersebut dilaksanakan pada tanggal 3 s.d 4 Maret

2009. Anggaran yang disediakan untuk pelaksanakan kegiatan tersebut

sejumlah Rp 584.757.000,- dengan realisasi Rp 563.911.000,- atau 96,44% dan

fisik 96,46%.

Evaluasi Penyelenggaraan Otonomi Daerah pada Pemerintahan

Kabupaten/Kota

Page 177: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

172

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk pembinaan serta monitoring dan

evaluasi pelaksanaan otonomi daerah pada kabupaten/kota untuk tahun 2008

dengan ouput berupa buku laporan penyelengaraan otonomi daerah. Anggaran

yang disediakan Rp 446.692.500,- realisasi Rp 437.337.500,- atau 97,31% dan

fisik 99,16%.

Evaluasi dan Monitoring LPPD Kabupaten/Kota

Kegiatan evaluasi dan monitoring LPPD kabupaten/kota dilaksanakan dalam

rangka melaksanakan amanat undang-undang, Peraturan Pemerintah Nomor 6

Tahun 2008 tentang Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Dimana

telah dilaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan

darah kabupaten/kota tahun 2008, dengan hasil kegiatan tesedianya data hasil

evaluasi LPPD Kabupaten/Kota Tahun 2008 dengan perangkingan sementara

dan telah dikirimkan ke Tim Evaluasi Pusat untuk bahan evaluasi secara

Nasional. Anggaran yang disediakan Rp 411.764.000,- realisasi Rp

384.581.800,- atau 93,40% dan fisik 100%.

4. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah

Peningkatan Pensertifikatan Tanah Milik Masyarakat Miskin

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemberian sertifikat tanah untuk masyarakat

miskin sebanyak 1.600 eksemplar yang tersebar di 8 Kabupaten/Kota. Yaitu

Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Gayo Lues Aceh Singkil,

Nagan Raya dan Aceh Jaya. Anggaran yang disediakan Rp 1.106.797.500,-

realisasi Rp 1.105.679.550,- atau 99.90% dan fisik 100%.

Penyelesaian Konflik dan Sengketa Pertanahan

Telah dilaksanakan dalam bentuk fasilitasi pada kabupaten/kota rapat

penyelesaian sengketa antara lain adanya laporan/pengaduan mengenai

sengketa pertanahan yang diterima oleh tim baik dari masyarakat, lembaga

swadaya masyarakat (LSM) dan pemerintah daerah kabupaten/kota se-Aceh ke

Sekretariat Daerah Aceh di tahun 2009. Adapun sengketa pertanahan yang

telah dilakukan upaya penyelesaian oleh tim fasilitasi penyelesaian sengketa

pertanahan Aceh sejak awal tahun 2009 secara proporsional dan profesional

adalah sebagai berikut:

1. Fasilitasi penyelesaian sengketa tanah antara masyarakat Suak Indrapuri

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat dengan pihak TNI-

AD;

2. Fasilitasi penyelesaian sengketa tanah antara masyarakat Ie Jeurneh

Kecamatan Trumon Timur Kabupaten Aceh Barat dengan pihak Polri

(Kompi Brimob);

3. Fasilitasi penyelesaian sengketa pertanahan antara masyarakat Aceh

Singkil dengan pemilik lahan HGU PT. Ubertraco/Nafasindo;

4. Fasilitasi penyelesaian sengketa tanah antara masyarakat Gampong Mane

Kabupaten Pidie dengan pihak TNI-AD;

5. Fasilitasi penyelesaian sengketa tanah antara masyarakat Kabupaten Aceh

Timur dengan badan hukum PT. Bumi Flora.

6. Fasilitasi penyelesaian sengketa tanah antara masyarakat Aceh Tengah

dengan Pemda Kabupaten Aceh Tengah terhadap tanah Hak Pakai No. 1

a.n. Pemda Tk. I D. I. Aceh.

Page 178: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

173

7. Kegiatan penyelesaian status penguasaan tanah Blang Padang dengan

pihak TNI-AD (Kodam Iskandar Muda).

Anggaran yang disediakan Rp 684.915.000,- realisasi Rp 678.868.600,- atau

99,12% dan fisik 99,20%.

5. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan

Penyusunan LPPD Gubernur

Kegiatan ini dilaksanakan berupa penyusunan LPPD Gubernur tahun 2008

yang dilaporkan tahun 2009 beserta suplemen yang sesuai dengan Peraturan

Pemerintah No. 3 Tahun 2007 dan PP Nomor 6 Tahun 2008. Kemudian

melaksanakan sosialisasi PP Nomor 3 Tahun 2007 dan PP Nomor 6 Tahun

2008 bagi kabupaten/kota se Aceh di Banda Aceh. Anggaran yang disediakan

Rp 252.076.000,- realisasi Rp 251.525.500,- atau 99,78% dan fisik 100%.

Penyusunan LKPJ Gubernur

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu menyusun Laporan Wajib Gubernur

sebagaimana yang diamanahkan Undang-Undang untuk memberikan

pertanggungjawaban di depan DPRA atas program dan kegiatan pada tahun

telah berjalan berupa Laporan Keterangan Pertanggungjawab Gubernur Tahun

2008 yang dilaporkan tahun 2009 dan telah dilaporkan oleh Bapak Gubernur

pada bulan Oktober 2009. Laporan ini berupa Buku Laporan dan Narasi

Laporan LKPJ Gubernur. Anggaran yang disediakan Rp 184.434.000,-

realisasi Rp 172.428.750,- atau 93,49% dan fisik 97,69%.

Penataan Kelembagaan dan Aparatur Pemerintahan Mukim

Telah dilakukan rapat kerja pemerintahan mukim, percepatan penyelesaiaan

regulasi yang berkaitan dengan mukim sebagaimana amanah UU Nomor 11

tahun 2006 yaitu penyusunan dan penetapan Qanun Aceh Nomor 03 tahun

2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Imuem Mukim, fasilitasi

proses penyusunan Qanun Kabupaten/Kota tentang pemerintahan mukim dan

fasilitasi proses pemilihan imuem mukim yang demokratis dan pembentukan

alat kelengkapan mukim. Anggaran yang disediakan Rp 429.276.250,-

realisasi Rp 411.536.250,- atau 95,87% dan fisik 100%.

Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Pemerintahan Gampong

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bimtek pengelolaan keuangan

gampong bagi 300 orang aparatur kecamatan dan kabupaten/kota. Tujuan dari

bimtek ini adalah untuk peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan

kecamatan dan kab./kota dalam pembinaan pengelolaan keuangan

pemerintahan gampong secara partisipatif, transparansi dan akuntabel serta

fasilitasi dan koordinasi alokasi dana gampong dari pemerintah kabupaten/kota

kepada pemerintah gampong sesuai dengan ketentuan peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Desa. Anggaran yang disediakan Rp 747.213.000,- realisasi Rp 654.871.200,-

atau 87,64% dan fisik 95,71%.

Bimbingan Teknis Penataan Batas Wilayah Gampong

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiaan bimtek penyelesaian batas gampong

sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Penyelesaian Batas Desa. Bimtek ini diberikan kepada apartur

kabupaten/kota yang terlibat dalam tim penyelesaian batas gampong di

kabupaten/kota, serta memfasilitasi penyelesaian konflik perbatasan antar

Page 179: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

174

gampong yang sampaikan oleh pemerintah kabupaten/kota kepada Pemerintah

Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 252.800.000,- realisasi Rp 218.369.000,-

atau 86,38% dan fisik 90,84%.

6. Program Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilu

Persiapan Pelaksanaan Pemilu

Melalui kegiatan ini telah dapat difasilitasi penyelenggaraan Pemilihan Umum

(Pemilu) Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), antara

lain dalam bentuk dukungan kepada KIP Aceh dan KIP Kabupaten/Kota

selaku Penyelenggara Pemilu di Aceh. Bentuk dukungan yang dilaksanakan

berbentuk rapat koordinasi dan monitoring terhadap dukungan pemerintah

kabupaten/kota dalam kelancaran penyelenggaraan Pemilu di Aceh. Disamping

itu juga Pemerintah Aceh membentuk Tim Koordinasi Dukungan Pemilu 2009

dengan tujuan untuk memberikan dukungan kepada penyelenggara dalam

tahapan penyelenggaraan Pemilu baik legislatif maupun Pilpres dan

melaporkan permasalahan serta perkembangan yang terjadi di lapangan kepada

Tim Koordinasi Dukungan Pemilu di tingkat pusat. Anggaran yang disediakan

Rp 582.541.250,- realisasi Rp 560.261.650,- atau 96,18% dan fisik 98,29%.

7. Program Peningkatan Kapasitas Kependudukan dan Catatan Sipil

Peningkatan Kelembagaan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam rangka mendukung sumber data,

mengingat dengan jumlah penduduk Aceh saat ini yang telah mencapai 4,6 juta

jiwa, Server Data Kependudukan di tiap kabupaten/kota yang merupakan

sumber data untuk berbagai bidang pembangunan mutlak harus dikelola secara

baik dan profesional. Operator data kependudukan di kabupaten/kota yang

merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan tertib administrasi kependudukan

secara langsung harus memiliki kemampuan yang baik dalam pengelolaan

server data kependudukan tersebut. Dalam rangka peningkatan kemampuan

Operator Data Kependudukan Kabupaten/Kota se Aceh tersebut, Biro Tata

Pemerintahan telah melaksanakan Bimtek Operator Data Kependudukan pada

tanggal 3 s/d 5 Juli 2009 di Laboratorium Komputer Unsyiah dengan pemateri

dari Ditjen Adminduk Kementerian Dalam Negeri. Anggaran yang disediakan

Rp 167.150.000,- realisasi Rp 165.426.000,- atau 98,97% dan fisik 100%.

Peningkatan Kapasitas Kependudukan dan Catatan Sipil

kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan para pengambil kebijakan di

bidang Kependudukan dan Catatan Sipil di Kabupaten/Kota, Biro Tata

Pemerintahan Sekretariat Daerah Aceh telah menyelenggarakan Sosialisasi

Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan pada tanggal 4 s/d 5 Juli 2009 di Banda Aceh. Sosialisasi ini

dipandang penting mengingat segala kebijakan tentang Administrasi

Kependudukan yang diambil merupakan Kebijakan yang menyangkut

dokumen kependudukan seseorang, sehingga diharapkan para pengambil

kebijakan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Mengingat pentingnya

pengetahuan tentang pelaksanaan Administrasi Kependudukan, Biro Tata

Pemerintahan telah membagikan buku peraturan tentang Kependudukan

kepada Seluruh Camat di Provinsi Aceh, sehingga diharapkan para Camat

dapat memahami tentang pelaksanaan Administrasi Kependudukan. Selain itu,

Tim Pengelola Data Kependudukan dan Pengembangan Sistem Kependudukan

pada Biro Tata Pemerintahan Aceh telah mampu mengelola Server Data

Page 180: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

175

Kependudukan berskala Provinsi dengan baik yang secara berkala dikirimkan

oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota. Anggaran

yang disediakan Rp 357.655.000,- realisasi Rp 355.587.500,- atau 99,42% dan

fisik 100%.

Monitoring Peningkatan Kapasitas Kependudukan dan Catatan Sipil se

Kabupaten/Kota

Kegiatan ini untuk menginventarisir semua permasalahan yang dihadapi Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten/kota, terutama di bidang

pengambilan kebijakan. Untuk mendukung kegiatan dimaksud Pemerintah

Aceh melalui Biro Tata Pemerintahan telah membentuk Tim Monitoring dan

Evaluasi Kependudukan. Tim ini sangat dibutuhkan mengingat banyaknya

permasalahan yang timbul pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten/Kota, baik menyangkut ketentuan Perundang-Undangan, maupun

kendala teknis. Tim Monitoring dan Evaluasi bidang Kependudukan tersebut

akan mengevaluasi permasalahan sekaligus memberikan solusi sehingga

pelaksanaan Administrasi di Kabupaten/Kota yang bersangkutan dapat terus

berjalan, terutama dalam pelayanan kepada masyarakat. Anggaran yang

disediakan Rp 252.162.500,- realisasi Rp 247.942.500,- atau 98,33% dan fisik

100%.

8. Program Peningkatan Kelembagaan dan Aparatur

Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk: (1) pelatihan Sistem Informasi

Manajemen Pemerintah Aceh (Simapa) sebanyak 2 angkatan dengan peserta

pelatihan terdiri dari tenaga IT kabupaten/kota dan provinsi; (2) pengiriman

peserta untuk mengikuti Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia

(APPSI); (3) membiayai honorarium tenaga kerja profesional (pegawai

honor/kontrak); dan (4) melakukan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan

umum di kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp 899.512.000,-

realisasi Rp 842.168.600,- atau 93,63% dan fisik 96,14%.

Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong dan Kelurahan

Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran pokok yaitu percepatan penyusunan

regulasi yang berkaitan dengan gampong sebagaimana amanah Undang-

Undang Pemerintahan Aceh baik tingkat Pemerintah Aceh maupun Kab./Kota,

proses penyelesaian pengangkatan sekretaris Gampong menjadi Pegawai

Negeri Sipil sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun

2007 tentang Tata Cara Pengangkatan Sekretaris Desa Menjadi PNS,

memfasilitasi proses pemilihan keuchik yang definitif dan pendataan

kelembagaan gampong yang meliputi SDM, Sarana dan Prasarana

pemerintahan gampong. Hasil yang telah diperoleh adalah telah ditetapkannya

Qanun Aceh Nomor 4 tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan Dan

Pemberhentian Keuchik, tersusunnya draft qanun kabupaten/kota tentang

pemerintahan gampong, terlaksananya pergantian keuchik dari penjabat ke

keuchik definitif melalui proses pemilihan yang demokratis, telah terangkatnya

1.716 orang sekretaris gampong menjadi PNS, terlaksananya rapat koordinasi

keuchik se Aceh, terhapusnya 112 kelurahan menjadi gampong di Aceh dan

tersedianya pedoman penyelenggaraan pemerintahan gampong se Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 929.350.940,- realisasi Rp 837.837.700,- atau

90,15% dan fisik 99,11%

Page 181: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

176

Realisasi Anggaran

Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh dialokasikan dana sebesar Rp

11.823.412.000,- realisasi sebesar Rp 11.342.166.450,- atau 95,93% dan fisik

97,77%.

C. Permasalahan dan Solusi

- Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) perlu ditingkatkan lebih baik.

- Secara umum Biro Tata Pemerintahan dalam pelaksanaan program dan

kegiatan tidak menemukan masalah.

Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Setda Aceh

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi yang dilaksanakan oleh Hukum dan Hubungan Masyarakat

Setda Aceh sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a) Pendidikan dan Pelatihan Formal;

b) Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan;

c) Bimbingan Teknis Implementasi Perundang-undangan;

d) Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur;

e) Rapat Koordinasi Teknis (RAKORNIS);

f) Penyusunan dan Penyempurnaan Rancangan Qanun Kelembagaan

Perangkat Daerah dan Lembaga Khusus;

g) Kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Perumusan Kebijakan Kepala

Daerah.

2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

a) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-Undangan;

b) BIMTEK Peningkatan Efektifitas Kerjasama/Kemitraan Aparatur

Kehumasan Dengan Unsur Media Massa;

c) Peningkatan Pelayanan Bantuan Hukum;

d) Pemantapan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum;

e) Evaluasi dan Pengkajian Produk Hukum Kabupaten/Kota.

3. Program Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Aparatur

Kegiatan ini berupa Pelaksanaan Pokja KPK Propinsi.

4. Program Pengembangan Hubungan dengan Pers dan Masyarakat

Kegiatan ini berupa Pembinaan dan Pengembangan Hubungan Dengan Pers

dan Masyarakat.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal

Telah dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknik pendidikan dan

pelatihan formal untuk penyusunan konsep pidato gubernur. Melalui

kegiatan ini telah terpenuhi cara penyusunan konsep pidato yang sesuai dengan azas-azas dan ketentauan yang berlaku. Anggaran yang disediakan

Rp 100.066.000,- realisasi Rp 100.066.000,- atau 100% dan fisik 100%.

Kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan

Page 182: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

177

Telah dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi qanun-qanun provinsi kepada

aparatur pemerintah dan masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp Rp

93.920.000,- realisasi Rp 66.920.000,- atau 71,25% dan fisik 75,25%.

Kegiatan bimbingan teknis implementasi perundang-undangan

Telah dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis implementasi

perundang-undangan untuk menyatukan persepsi antara pemerintah provinsi

dengan Kabag Hukum kabupaten/kota. kegiatan ini telah tersusun peraturan

perundang-undangan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Anggaran

yang disediakan Rp 64.132.000,- realisasi Rp 49.902.000,- atau 77,81% dan

fisik 79,20%.

Kegiatan pembinaan mental dan fisik aparatur

Telah dilaksanakan dalam bentuk inventarisasi penyidik pegawai negeri

sipil di tingkat provinsi. kegiatan ini telah tercipta kemudahan koordinasi

dalam rangka penyelesaian pelanggaran Qanun. Anggaran yang disediakan

Rp 350.330.000,- realisasi Rp 270.118.500,- atau 77,10% dan fisik 80,20%.

Kegiatan rapat koordinasi teknis (Rakornis)

Telah dilaksanakan dalam bentuk pertemuan kehumasan antara pemerintah

provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. kegiatan ini telah menyatukan

persepsi tentang kehumasan di Aceh. Anggaran yang disediakan Rp

176.806.000,- realisasi Rp 154.583.250,- atau 87,43% dan fisik 90,20%.

Kegiatan Penyusunan dan Penyempurnaan Rancangan Qanun Kelembagaan

Perangkat Daerah dan Lembaga Khusus

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyusunan Qanun-Qanun prioritas

sebagai tindak lanjut dari Prolega tahun 2009. kegiatan ini telah terpilih

Qanun-Qanun prioritas sebagai tindak lanjut UUPA. Anggaran yang

disediakan Rp 351.656.000,- realisasi Rp 305.875.400,- atau 86,98% dan

fisik 89,80%.

Kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Perumusan Kebijakan Kepala

Daerah

Telah dilaksanakan dalam bentuk perumusan kebijakan Kepala Daerah

berupa Peraturan Gubernur, Keputusan Gubernur dan Instruksi Gubernur

sesuai dengan ketentuan. Anggaran yang disediakan Rp 57.620.000,-

realisasi Rp 46.620.000,- atau 80,91% dan fisik 80,91%.

2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Kegiatan penyusunan rencana kerja rancangan peraturan perundang-

undangan

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyusunan Qanun-Qanun sebagai tindak

lanjut dari Undang-Undang Pemerintah Aceh dan penyusunan peraturan

Gubernur Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 2.599.000.000,- realisasi Rp

2.138.034.200,- atau 82,26% dan fisik 82,26%.

Kegiatan BIMTEK Peningkatan Efektifitas Kerjasama/Kemitraan Aparatur

Kehumasan Dengan Unsur Media Massa.

Anggaran yang disediakan Rp 42.120.000,- realisasi nihil,-. Kegiatan

tersebut tidak dapat dilaksanakan disebabkan adanya kesibukan pada Biro

Hukum dan Humas.

Page 183: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

178

Kegiatan peningkatan pelayanan bantuan hukum

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyelesaian kasus-kasus gugatan

masyarakat terhadap pemerintah daerah dan penyelesaian berbagai

Memorandum of Undersanding (MoU) pemerintah daerah dengan pihak

ketiga. Anggaran yang disediakan Rp 768.552.000,- realisasi Rp

453.362.000,- atau 58,99% dan fisik 58,99%.

Kegiatan Pemantapan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyebaran informasi peraturan

perundang-undangan kepada masyarakat dan dokumentasi berbagai

peraturan perundang-undangan. Anggaran yang disediakan Rp

321.300.000,- realisasi Rp 310.509.000,- atau 96,64% dan fisik 98,64%.

Kegiatan evaluasi dan pengkajian produk hukum kabupaten/kota

telah dilaksanakan dalam bentuk pengkajian dan evaluasi produk-produk

hukum kabupaten/kota terutama Qanun-Qanun. kegiatan ini telah tersusun

qanun-qanun kabupaten/kota yang sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Anggaran yang disediakan Rp 476.976.000,- realisasi Rp

432.013.300,- atau 90,57% dan fisik 95,00%.

3. Program Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Aparatur

Kegiatan Pokja KPK

Anggaran yang disediakan Rp 29.800.000,- realisasi nihil, disebabkan

karena keterbatasan waktu sehingga pelaksanaan pokja KPK ini tidak dapat

terselenggara.

4. Program Pengembangan Hubungan dengan Pers dan Masyarakat

Kegiatan pembinaan dan pengembangan hubungan dengan pers dan

masyarakat

Telah dilaksanakan dalam bentuk hubungan kerjasama Pemerintah Aceh

dengan pers dalam rangka Penyebarluasan informasi pemerintahan dan

pembangunan. Anggaran yang disediakan Rp 5.057.889.000,- realisasi Rp

4.535.461.425,- atau 89,67% dan fisik 90,00%.

Realisasi Anggaran

Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Setda Aceh dialokasikan anggaran

sebesar Rp 10.626.094.000,- realisasi sebesar Rp 8.996.692.074,- atau 84,67%

dan fisik 85,71%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang timbul antara lain sebagai berikut:

- Pembahasan Rancangan Qanun dalam prolega 2009 tidak dapat di

selesaikan seluruhnya karena keterbatasan waktu dalam pembahasannya.

Solusinya:

- Rancangan qanun prolega 2009 yang belum selesai agar diselesaikan pada

tahun 2010 dan pembahasan rancangan qanun dalam prolega 2010

dilakukan secara optimal dan tepat waktu.

Page 184: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

179

Biro Umum dan Protokol Setda Aceh

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Biro Umum dan Protokol Setda

Aceh sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Kegiatan ini berupa Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah;

b) Penyediaan jasa keamanan kantor;

c) Penyediaan jasa administrasi kantor.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan Gedung Kantor;

b) Pengadaan kendaraan dinas/operasional;

c) Pengadaan peralatan gedung kantor;

d) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.

3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Kegiatan ini berupa pendidikan dan pelatihan formal

4. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan

pembangunan daerah

Kegiatan ini berupa advokasi dan monitoring penggunaan tambahan dana

bagi hasil dan dana otsus

B. Realisasi Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Melalui kegiatan ini telah terselenggaranya kerjasama yang baik antar

lembaga dalam kegiatan perkantoran. Anggaran yang disediakan Rp

1.114.327.000,- realisasi Rp 1.096.160.150,- atau 98,37% dan fisik 98,37%.

Kegiatan Penyediaan jasa keamanan kantor

Melalui kegiatan ini telah terlaksananya tertib keamanan pada Sekretariat

Daerah Aceh Meuligoe dan pada rumah pimpinan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Anggaran yang disediakan Rp 4.000.000.000,- realisasi Rp

3.314.357.000,- atau 82,86% dan fisik 82,86%.

Kegiatan Penyediaan jasa administrasi kantor

Melalui kegiatan ini telah terlaksana administrasi dan public service yang

baik. Anggaran yang disediakan Rp 12.887.615.000,- realisasi Rp

11.327.903.670,- atau 87,90% dan fisik 87,90%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor

Melalui kegiatan ini telah tersedianya sarana dan prasarana tempat

berlangsungnya kegiatan pelayanan administrasi perkantoran termasuk

penjemputan dan fasilitas tamu yang berkunjung ke Aceh. Anggaran yang

disediakan Rp 18.933.754.000,- realisasi Rp 16.668.864.399,- atau 88,04%

dan fisik 88,04%.

Kegiatan Pengadaan kendaraan dinas/operasional

Melalui kegiatan ini telah melancarkan transportasi pelayanan administrasi

perkantoran termasuk penjemputan dan fasilitas tamu yang berkunjung ke

Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 4.908.084.000,- realisasi Rp

4.806.895.000,- atau 97,94% dan fisik 97,94%.

Page 185: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

180

Kegiatan Pengadaan peralatan gedung kantor

melalui kegiatan ini telah melancarkan tugas-tugas dan meningkatkan kinerja

aparatur pemerintah khususnya bidang administrasi perkantoran. Anggaran

yang disediakan Rp 3.230.088.000,- realisasi Rp 3.076.562.000,- atau

95,25% dan fisik 95,25%.

Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Melalui kegiatan ini telah terpenuhi dan terpeliharanya sarana dan prasarana

pada Sekretariat Daerah Aceh. Anggaran yang disediakan Rp

5.374.063.000,- realisasi Rp 4.828.285.320,- atau 89,84% dan fisik 89,84%.

3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal

Melalui kegiatan ini telah tersedianya sumber daya aparatur yang berkualitas

melalui bimbingan teknis dan penataran-penataran yang diselenggarakan

baik tingkat daerah maupun nasional. Anggaran yang disediakan Rp

190.000.000,- realisasi Rp 185,743,000,- atau 97,96% dan fisik 97,96%.

4. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan

pembangunan daerah

Kegiatan Advokasi dan Monitoring Penggunaan Tambahan Dana bagi Hasil

dan dana Otsus

Melalui kegiatan ini telah terjalinnya hubungan yang baik antara pemerintah

kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan pembangunan dan pembinaan

sosial kemasyarakatan lainnya. Anggaran yang disediakan Rp

2.000.000.000,- realisasi Rp 1.080.993.000,- atau 54,05% dan fisik 54,05%.

Realisasi Anggaran

Biro Umum dan Protokol Setda Aceh dialokasikan dana sebesar Rp

52.637.931.000,- realisasi sebesar Rp 46.385.763.539,- atau 88,12% dan fisik

88,12%.

C. Permasalahan dan Solusi

Adapun permasalahannya sebagai berikut:

Tidak ada permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Aceh

A. Program dan kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat;

b) Penyediaan jasa komunikasi;sumber daya air dan listrik;

c) Penyediaan alat tulis kantor;

d) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

e) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan kantor;

f) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;

g) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;

h) Penyediaan makanan dan minuman;

i) Penyediaan jasa keamanan kantor;

j) Penyediaan jasa dokumentasi kantor;

k) Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran;

l) Peningkatan operasional pelayanan kesehatan aparatur.

Page 186: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

181

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan rumah dinas;

b) Pembangunan gedung kantor;

c) Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas;

d) Pengadaan perlengkapan gedung kantor;

e) Pengadaan mebeleur;

f) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

g) Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan;

h) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

i) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor;

j) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan ini berupa Pendidikan dan pelatihan formal.

5. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

a) Rapat-rapat paripurna;

b) Kegiatan reses;

c) kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah;

d) Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD;

e) Sosialisasi peraturan perundang-undangan.

6. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Kegiatan ini berupa Publikasi Peraturan Perundang-Undangan

7. Program Peningkatan Pembinaan, pengembangan dan kesejahteraan

secretariat DPRA.

Kegiatan ini berupa penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan

anggota.

B. Realisasi Program dan kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja perangko, materai,

benda pos lainnya serta belanja paket/pengiriman. Anggaran yang disediakan

Rp 43.500.000,- realisasi Rp 21.841.400,- atau 50,21% dan fisik 50,21%.

Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air dan listrik

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja telepon, listrik, jasa

pengumuman lelang/pemenang lelang, kawat/faksimili/internet, sewa siaran

TV. Anggaran yang disediakan Rp 1.460.047.490,- realisasi Rp

1.195.471.620,- atau 81,88% dan fisik 81,88%.

Penyediaan alat tulis kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja alat tulis kantor.

Anggaran yang disediakan Rp 178.791.950,- realisasi Rp 178.791.950,- atau

100% dan fisik 100%.

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Page 187: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

182

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja dokumentasi, cetak, dan

belanja pengadaan. Anggaran yang disediakan Rp 1.263.675.000,- realisasi

Rp 1.206.599.900,- atau 95,48% dan fisik 95,48%.

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja alat listrik dan

elektronik (lampu pijar, battery kering). Anggaran yang disediakan Rp

75.930.000,- realisasi Rp 75.840.500,- atau 99,88% dan fisik 99,88%.

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja modal pengadaan mesin

tik, belanja modal pengadaan filing cabinet, belanja modal pengadaan printer,

Belanja modal pengadaan kulkas, belanja modal pengadaan kamera digital,

dan belanja modal pengadaan handycam. Anggaran yang disediakan Rp

98.700.000,- realisasi Rp 95.572.000,- atau 96,83% dan fisik 96,83%.

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja surat kabar/majalah.

Anggaran yang disediakan Rp 163.620.000,- realisasi Rp 162.371.500,- atau

99,24% dan fisik 99,24%.

Penyediaan makanan dan minuman

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja makanan dan minuman

harian pegawai, rapat, tamu, serta belanja makanan dan minuman kegiatan

Anggaran yang disediakan Rp 2.205.205.000,- realisasi Rp 2.008.403.000,-

atau 91,08% dan fisik 91,08%.

Penyediaan jasa keamanan kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja jasa kantor lainnya

(jasa pengamanan/pantup/polri). Anggaran yang disediakan Rp

178.800.000,- realisasi Rp 178.600.000,- atau 99,89% dan fisik 99,89%.

Penyediaan jasa dokumentasi kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja jasa publikasi.

Anggaran yang disediakan Rp 808.000.000,- realisasi Rp 808.000.000,- atau

100% dan fisik 100%.

Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk honorarium tim pengadaan

barang dan jasa, tim pemeriksa barang dan jasa, pegawai honorer/tidak tetap,

uang lembur, serta belanja sewa rumah jabatan/rumah dinas. Anggaran yang

disediakan Rp 2.309.514.000,- realisasi Rp 1.937.340.000,- atau 83,89% dan

fisik 83,89%.

Peningkatan operasional pelayanan kesehatan aparatur

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja bahan obat-obatan dan

belanja jasa fogging. Anggaran yang disediakan Rp 204.620.210,- realisasi

Rp 200.952.500,- atau 98,21% dan fisik 98,21%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pembangunan rumah dinas

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja sertifikasi (restribusi

izin mendirikan bangunan), belanja modal pengadaan konstruksi jaringan air

bersih/air minum (jaringan air leding), belanja modal pengadaan instalasi

listrik (pemasangan jaringan listrik), belanja modal pembangunan rumah

Page 188: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

183

dinas DPRA type 150 (Blok-H, I, J), belanja modal penyelesaian akhir

pembangunan rumah dinas DPRA type 150 Blok-C, belanja modal

pembangunan mesjid + tempat wudhu, belanja modal pembangunan rumah

kopel, dan belanja modal pembangunan landscape dan taman rumah dinas

DPRA. Anggaran yang disediakan Rp 14.847.579.163,- realisasi Rp

13.439.925.125,- atau 90,52% dan fisik 90,52%.

Pembangunan gedung kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja modal penambahan

peralatan parkir (pemasangan paving block). Anggaran yang disediakan Rp

11.500.000,- realisasi Rp 11.500.000,- atau 100% dan fisik 100%.

Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja modal pengadaan

peralatan audio visual (TV), alat pompa air, alat pendingin (AC), genset,

tempat tidur, sofa, lemari pakaian, kompor gas, dispenser, kulkas, rak piring,

dan belanja modal pengadaan barang pecah belah. Anggaran yang disediakan

Rp 7.936.975.000,- realisasi Rp 4.085.184.800,- atau 51,47% dan fisik

51,47%.

Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja modal pengadaan

dispenser dan pengadaan cyber pump. Anggaran yang disediakan Rp

105.000.000,- realisasi Rp 97.546.000,- atau 92,90% dan fisik 92,90%.

Pengadaan mebeleur

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja modal pengadaan

almari dan belanja modal pengadaan meja kerja. Anggaran yang disediakan

Rp 9.300.000,- realisasi Rp 8.925.000,- atau 95,97% dan fisik 95,97%.

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja jasa cleaning service

dan belanja jasa pemeliharaan gedung DPRA. Anggaran yang disediakan Rp

996.000.000,- realisasi Rp 794.596.000,- atau 79,78% dan fisik 79,78%.

Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja jasa service mobil

jabatan, penggantian suku cadang mobil jabatan, bahan bakar minyak/gas dan

pelumas mobil jabatan, dan belanja surat tanda nomor kendaraan mobil

jabatan. Anggaran yang disediakan Rp 173.240.000,- realisasi Rp

171.636.500,- atau 99,07% dan fisik 99,07%.

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja jasa service kendaraan

dinas, penggantian suku cadang kendaraan dinas, bahan bakar minyak/gas

dan pelumas kendaraan dinas serta surat tanda nomor kendaraan dinas

Anggaran yang disediakan Rp 1.752.296.000,- realisasi Rp 1.723.240.000,-

atau 98,34% dan fisik 98,34%.

Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja jasa pemeliharaan AC

dan lift. Anggaran yang disediakan Rp 98.000.000,- realisasi Rp 97.772.000,-

atau 99,72% dan fisik 99,72%.

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor

Page 189: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

184

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja bahan bakar

minyak/gas mesin diesel genset dan Belanja jasa service peralatan dan

perlengkapan kantor Anggaran yang disediakan Rp 76.600.000,- realisasi Rp

76,350.500,- atau 99,67% dan fisik 99,67%.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja pakaian sipil harian

(PSH) anggota dewan dan belanja pakaian dinas harian (PDH) karyawan.

Anggaran yang disediakan Rp 1.071.600.000,- realisasi Rp 904.110.000,-

atau 84,37% dan fisik 84,37%.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pendidikan dan pelatihan formal

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja perjalanan dinas luar

daerah dan belanja kursus-kursus singkat/pelatihan. Anggaran yang

disediakan Rp 1.350.000.000,- realisasi Rp 1.293.974.800,- atau 95,85% dan

fisik 95,85%.

5. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Rapat-rapat paripurna

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk honorarium tenaga

ahli/instruktur/narasumber, belanja jasa publikasi dan belanja jasa kantor

lainnya. Anggaran yang disediakan Rp 983.400.000,- realisasi Rp

767.800.000,- atau 78,08% dan fisik 78,08%.

Kegiatan reses

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja perjalanan dinas dalam

daerah. Anggaran yang disediakan Rp 1.053.270.000,- realisasi Rp

602.830.500,- atau 57,23% dan fisik 57,23%.

Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja perjalanan dinas dalam

daerah. Anggaran yang disediakan Rp 2.877.000.000,- realisasi Rp

2.875.733.800,- atau 99,96% dan fisik 99,96%.

Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja perjalanan dinas luar

daerah, perjalanan dinas luar negeri dan Belanja kursus-kursus

singkat/pelatihan. Anggaran yang disediakan Rp 14.343.000.000,- realisasi

Rp 13.961.107.460,- atau 97,34% dan fisik 97,34%.

Sosialisasi peraturan perundang-undangan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja sosialisasi dan advokasi

hukum. Anggaran yang disediakan Rp 400.000.000,- realisasi Rp

397.200.000,- atau 99,30% dan fisik 99,30%.

6. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Publikasi Peraturan Perundang-Undangan

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja publikasi rancangan

peraturan daerah (qanun). Anggaran yang disediakan Rp 390.000.000,-

realisasi Rp 73.181.000,- atau 18,76% dan fisik 18,76%.

7. Program Peningkatan Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan

Sekretariat DPRA.

Page 190: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

185

Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan anggota

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk belanja premi asuransi

kesehatan dan general check up anggota DPRA. Anggaran yang disediakan

Rp 1.035.000.000,- realisasi Rp 1.001.535.000,- atau 96,77% dan fisik

96,77%.

Realisasi Anggaran

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Aceh dialokasikan dana sebesar Rp

70.130.275.000,- realisasi sebesar Rp 61.246.598.821,- atau 87,33% dan fisik

87,33%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahannya adalah:

- Perlu adanya pelatihan/pendidikan untuk meningkatkan Sumber Daya

Manusia (SDM).

- Kurangnya sarana dan prasarana yang belum memadai.

Solusi yang ditempuh adalah: - Meningkatkan kualitas SDM pada Sekretariat DPRA, melalui berbagai

kegiatan, dan pelatihan/pendidikan.

- Berupaya terus meningkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi

tercapainya tujuan/sasaran yang diinginkan.

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan

A. Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat;

b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;

c) Penyediaan Jasa Keberhasilan Kantor;

d) Penyediaan Alat Tulis kantor;

e) Penyediaan Barang Cetakan dan Pengadaan;

f) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan Bangunan Kantor;

g) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;

h) Penyediaan Makanan dan Minuman;

i) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;

j) Penyediaan Jasa Administrasi dan Sewa Kantor.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan Rumah Jabatan;

b) Pembangunan Gedung Kantor;

c) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional;

d) Pengadaan Perlengkapan Gedung kantor;

e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor;

f) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor;

g) Rehabilitasi Sedang/Besar Kendaraan Dinas/Operasional

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkannya

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar;

Page 191: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

186

b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;

c) Penyusunan Standar Satuan Harga

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Kegiatan ini berupa Penyusunan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan

Daerah.

6. Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan

Kabupaten/Kota

a) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah;

b) Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBA;

c) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah;

d) Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran

Pertanggungjawaban;

e) Penyusunan Rancangan peraturan negara tentang pertanggungjawaban

pelaksanaan APBA;

f) Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang penjabaran

pertanggungjawaban;

g) Peningkatan Manajemen Aset/Barang Daerah;

h) Peningkatan Manajemen Investasi Daerah;

i) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah;

j) Rapat Koordinasi Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Aceh;

k) Peningkatan Tata Pelayanan Tata Usaha Keuangan Daerah;

l) Pengurusan Administrasi Belanja Daerah dan Pelaporan;

m) Peningkatan Penataan Arsip Keuangan Daerah;

n) Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBA Kabupaten/Kota;

o) Evaluasi Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBA

Kabupaten/Kota;

p) Asistensi Penyusunan Rancangan Regulasi Pengelolaan Keuangan

Daerah Kab/Kota

7. Program Penataan Penguasaan, Pemilikian Pengunaan dan

Pemanfaatan Tanah

a) Inventarisasi penggunaan lahan dengan dana;

b) Pengadaan Tanah/Lahan Kawasan Main Stadium.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Anggaran yang disediakan Rp153.000.000,- realisasi Rp 119.911.335,- atau

78,37%.

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Anggaran yang disediakan Rp945.840.000,- realisasi Rp 516.482.078,- atau

54,61%.

Penyediaan Jasa Keberhasilan Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 666.000.000,- realisasi Rp282.123.100,- atau

42,36%.

Penyediaan Alat Tulis kantor

Page 192: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

187

Anggaran yang disediakan Rp479.110.492,- realisasi Rp 403.386.790,- atau

84,19%.

Penyediaan Barang Cetakan dan Pengadaan

Anggaran yang disediakan Rp 2.986.842.175,- realisasi Rp1.557.706.305,-

atau 52,15%.

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan Bangunan Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 217.395.080,- realisasi Rp 198.390.220,- atau

91,26%.

Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Anggaran yang disediakan Rp1.483.024.500,- realisasi Rp1.308.482.000,-

atau 88,23%.

Penyediaan Makanan dan Minuman

Anggaran yang disediakan Rp 670.640.000,- realisasi Rp 535.257.000,- atau

79,81%;

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Anggaran yang disediakan Rp 839.300.000,- realisasi Rp 287.703.000,- atau

34,28%.

Penyediaan Jasa Administrasi dan Sewa Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 415.300.000,- realisasi Rp 72.904.649,- atau

17,55%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pembangunan Rumah Jabatan

Anggaran yang disediakan Rp 8.752.675.000,- realisasi Rp 311.967.000,-

atau 3,56%.

Pembangunan Gedung Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 15.125.565.000,- realisasi Rp 527.180.000,-

atau 3,48%.

Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

Anggaran yang disediakan Rp113.337.826.500,- realisasi Rp 72.409.44.000,-

atau 63,89%

Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 996.716.750,- realisasi Rp 383.775.000,- atau

38,50%

Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 555.496.000,- realisasi Rp 383.748.300,- atau

69,08%

Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 3.212.843.000,- realisasi Rp 1.180.545.000,-

atau 36,74%.

Rehabilitasi Sedang/Besar Kendaraan Dinas/Operasional

Anggaran yang disediakan Rp 560.200.000,- realisasi Rp 272.384.426,- atau

48,62%.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkannya

Page 193: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

188

Anggaran yang disediakan Rp 240.450.000,- realisasi Rp 200.470.700,- atau

83,37%.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPA

Anggaran yang disediakan Rp 302.100.000,- realisasi Rp 134.645.000,- atau

44.57%.

Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

Anggaran yang disediakan Rp 525.680.000,- realisasi Rp 346.279.700,- atau

65,87%

Penyusunan Standar Satuan Harga

Anggaran yang disediakan Rp 1.418.042.000,- realisasi Rp 934.645.000,-

atau 65,91%

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Penyusunan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

Anggaran yang disediakan Rp 357.220.250.- realisasi Rp 119.111.712,- atau

33,34%.

6. Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan

Kabupaten/Kota

Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBA

Anggaran yang disediakan Rp 4.994.306.650,- realisasi Rp 1.558.764.000,.-

atau 31,21%.

Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBA

Anggaran yang disediakan Rp 1.700.409.550,- realisasi Rp 826.352.500,-

atau 48,60%.

Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBA

Anggaran yang disediakan Rp 380.996.375,- realisasi Rp 67.696.000,- atau

17,77%.

Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran

Pertanggungjawaban

Anggaran yang disediakan Rp 309.450.000,- realisasi Rp 0,- atau 0%

(kegiatan ini tidak dilaksanakan)

Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBA

Anggaran yang disediakan Rp 1.191.750.962,- realisasi Rp 939.077.825,-

atau 78,80%

Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Penjabaran

Pertanggungjawaban

Anggaran yang disediakan Rp 154.816.000,- realisasi Rp 65.285.000,- atau

42,17%

Peningkatan Manajemen Aset/Barang Daerah

Anggaran yang disediakan Rp 2.062.314.000,- realisasi Rp 442.440.600,-

atau 21,45%

Peningkatan Manajemen Investasi Daerah

Page 194: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

189

Anggaran yang disediakan Rp 986.765.500,- realisasi Rp 409.245.000,- atau

41.47%.

Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah

Anggaran yang disediakan Rp 2.902.690.000.- realisasi Rp 1.929.759.100,-

atau 66,48%.

Rapat Koordinasi Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Aceh dengan

Instansi

Anggaran yang disediakan Rp 76.000.000,- realisasi Rp 0,- atau 0%

(kegiatan ini tidak dilaksanakan)

Peningkatan Tata Pelayanan Tata Usaha Keuangan Daerah

Anggaran yang disediakan Rp 3.853.501.650,- realisasi Rp 1.460.346.200,-

atau 37,90%.

Pengurusan Administrasi Belanja Daerah dan Pelaporan

Anggaran yang disediakan Rp 1.594.322.400,- realisasi Rp 1.260.408.799,-

atau 79,06%.

Peningkatan Penataan Arsip Keuangan Daerah

Anggaran yang disediakan Rp 730.981.995,- realisasi Rp 349.223.000,- atau

47,77%.

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBA Kabupaten/Kota,

Anggaran yang disediakan Rp 985.776.925,- realisasi Rp 794.440.950,- atau

80,59%.

Evaluasi Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBA

Kabupaten/Kota

Anggaran yang disediakan Rp 672.525.225,- realisasi Rp 185.428.800,- atau

27,57%.

Asistensi Penyusunan Rancangan Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten/Kota

Anggaran yang disediakan Rp 330.000.000,- realisasi Rp 226.167.400,- atau

68,54%.

7. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah

Inventarisasi Penggunaan Lahan

Anggaran yang disediakan Rp 351.167.500,- realisasi Rp 22.140.000,- atau

6,30%.

Pengadaan Tanah/Lahan Kawasan Main Stadium

Anggaran yang disediakan Rp 490.899.197.500,- realisasi Rp

352.893.727.269,- atau 71,89%.

Realisasi Anggaran

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh dialokasikan dana sebesar Rp

749.870.236.331,- realisasi Rp 495.552.247.569,- atau 66,09% dan fisik

83,65%.

C. Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur pada

Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Aceh timbul beberapa

permasalahan:

Page 195: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

190

- Terbatasnya jumlah sumber daya manusia pada bidang pelelangan/

pengadaan barang dan jasa menurut Keppres 80 Tahun 2003.

- Kondisi lapangan pada lokasi-lokasi tertentu di Aceh yang masih sangat labil

seperti ada beberapa daerah pelaksanaan proyek yang kondisi geografisnya

sulit, tibanya musim hujan yang extreme pada akhir tahun sehingga

menghambat penyelesaian beberapa kegiatan pembangunan.

Adapun Solusi yang ditempuh adalah:

- Merekrut lebih banyak lagi tenaga untuk tenaga pengelolaan aset serta

dilakukan pengiriman aparatur pengadaan barang dalam mengikuti bimbingan

teknis baik di pusat maupun didaerah serta mendorong untuk dilakukan

sertifikasi bagi para pejabat pelelangan di Aceh;

- Perlu adanya langkah-langkah penyempurnaan dalam sistem dan aturan

pengadaan barang dan jasa dalam bentuk Peraturan Gubernur tentang Sistem

dan Prosedur Pengelolaan Aset Aceh, dengan membentuk tim penyusun

untuk masalah pengadaan barang yang timbul serta kebijakan menanganinya

tanpa mengorbankan prinsip-prinsip tata kelola aset yang baik.

Inspektorat Aceh

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Inspektorat Aceh sebagai

berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan gedung kantor;

b) Pengadaan peralatan gedung kantor;

c) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

d) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

e) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor;

f) Pemeliharaan rutin/berkala mebeluer;

g) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

3. Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Aparatur

Kegiatan ini berupa bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-

undangan

4. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

a) Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala;

b) Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH;

c) Penanganan kasus pada wilayah pemerintahan dibawahnya;

d) Iventarisasi temuan pengawas;

e) Tindak lanjut hasil temuan pengawasan;

f) koordinasi pengawasan yang lebih konprehensif.

5. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur

pengawasan

Kegiatan ini berupa pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas

kinerja

Page 196: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

191

B. Realisasi Program dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pengadaan peralatan gedung kantor

Kegiatan ini tidak dapat direalisasikan karena setelah 2 (dua) kali dilakukan

pelelangan (tender) tidak satu pun rekanan yang memenuhi syarat (gagal

tender). Anggaran yang disediakan Rp 347.600.000,- realisasi Rp

30.200.000,- atau 8,69% dan fisik 8,69%.

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan gedung kantor. Anggaran

yang disediakan Rp 473.814.567,- realisasi Rp 252.554.500,- atau 53,30%

dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembelian suku cadang kendaraan roda 4,

kendaraan roda 2 unit, pembelian bahan bakar dan pelumas kendaraan roda 4

dan 2 serta pembayaran pajak /STNK kendaraan tersebut. Anggaran yang

disediakan Rp 279.220.000,- realisasi Rp 262.348.880,- atau 93,96% dan

fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengisian tabung pemadam kebakaran,

pengisian tabung gas serta perbaikan perlengkapan kantor (komputer, AC).

Anggaran yang disediakan Rp 35.000.000,- realisasi Rp 34.856.200,- atau

99,59% dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala mebeluer

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan lemari, meja setengah biro,

kursi kerja, kursi rapar dan sofa. Anggaran yang disediakan Rp 30.000.000,-

realisasi Rp 29.729.600 ,- atau 99,10% dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan alat-alat kantor seperti mesin

tik, mesin hitung, AC, komputer, notebook, dan printer. Anggaran yang

disediakan Rp 127.670.000,- realisasi Rp 109.798.000,- atau 86,00% dan

fisik 99%.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan pakaian PDH, Linmas dan

Pakaian Satpam/penjaga malam beserta perlengkapannya. Anggaran yang

disediakan Rp 114.400.000,- realisasi Rp 107.120.000,- atau 93,80% dan

fisik 100%.

3. Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Aparatur

Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan bimbingan teknis peraturan

perundang-undangan. Anggaran yang disediakan Rp 609.250.000,- realisasi

Rp 479.230.000,- atau 78,66% dan fisik 100%.

4. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

Page 197: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

192

Telah melakukan pemeriksaan reguler sebanyak 39 SKPA dan 134 SKPD

pada 23 kabupaten/kota dari 173 objek pemeriksaan yang direncanakan

dalam Program Kerja Pengawasan terealisasi 100% serta melakukan

pemeriksaan atas dana Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong (BKPG)

pada 17 Kabupaten/Kota. Anggaran yang disediakan Rp 5.480.961.500,-

realisasi Rp 5.166.591.500,- atau 94,26% dan fisik 100%.

Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH

Kegiatan ini telah dilakukan dalam bentuk:

a. Monitoring pelaksanaan Pemilihan Legislatif Tahun 2009 pada 12

kabupaten/kota.

b. Pemeriksaan untuk menindaklanjuti temuan Pansus DPRA terhadap

proyek SKPA di 23 kabupaten/kota yang telah dilakukan 2 kali dalam

tahun 2009.

c. Pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh Dana

Otonomi Khusus dan Dana Tambahan bagi Hasil Migas pada 16 SKPA.

d. Melakukan monitoring realisasi fisik dan keuangan pada akhir tahun

terhadap 3 SKPA.

e. Melakukan monitoring realisasi fisik kegiatan luncuran tahun 2008 yang

dikerjakan pada tahun 2009 terhadap 7 SKPA.

f. Melakukan pembinaan terhadap 23 Inspektorat Kabupaten/Kota.

g. Melaksanakan pendataan dan pembinaan proses penyelesaian Laporan

Pajak-pajak Pribadi (LP2P) pada 23 kabupaten/kota.

Anggaran yang disediakan Rp 3.213.737.400,- realisasi Rp 5.166.591.500,-

atau 94,26% dan fisik 100%.

Penanganan Kasus pada Wilayah Pemerintahan Dibawahnya

Telah dilakukan pemeriksaan kasus/pengaduan sebanyak 28 kasus pada

Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan 23 kabupaten/kota. Anggaran

yang disediakan Rp 579.250.000,- realisasi Rp 231.111.500,- atau 39,90%

dan fisik 70%.

Inventarisasi Temuan Pengawas

Pemerintah Aceh melalui Inspektorat Aceh telah melakukan Rapat

Pemutakhiran Data Tingkat Daerah yang dilaksanakan di Lhokseumawe

Kabupaten Aceh Utara pada tanggal 22 s/d 25 Juni 2009 (foto dokumentasi

terlampir) serta Rapat Pemutakhiran Data Tingkat Regional yang

dilaksanakan di Manado Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 27 s/d 31 Juli

2009. Anggaran yang disediakan Rp 467.963.000,- realisasi Rp

377.983.200,- atau 80,77% dan fisik 100%.

Tindaklanjut Hasil Temuan Pengawasan

Pemerintah Aceh melalui Inspektorat Aceh telah melakukan

monitoring/pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan Perwakilan BPK –

RI, Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri, Irjen Departmen Teknis

dan Kementerian/Lembaga, dan hasil pemeriksaan Inspektorat Aceh pada

Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan 23 Kabupaten/Kota. Anggaran

yang disediakan Rp 372.625.000,- realisasi Rp 279.017.000,- atau 59,04%

dan fisik 100%.

Koordinasi Pengawasan yang lebih Konprehensif

Page 198: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

193

Pemerintah Aceh Melalui Inspektorat Aceh telah melakukan:

1. Rapat Koordinasi mengidentifikasi Daftar Objek Pemeriksaan pada 23

kabupaten/kota dan pembahasan Program Kerja Pengawasan Tahunan

(PKPT) di Aceh Barat pada tanggal 14 s/d 16 Oktober 2009.

2. Secara berkala melakukan pembinaan pengawasan pada Inspektorat

Kabupaten/Kota.

3. Menghadiri rapat evaluasi dengan Inspektorat Jenderal Departemen

Dalam Negeri di Jakarta dan Rapat koordinasi tingkat Nasional di

Jakarta.

4. Menghadiri Rapat Koordinasi pembahasan Program Kerja Pengawasan

Tahunan bersama Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri dan

Departemen lain serta Kementrian/Lembaga yang dilaksanakan pada

tanggal 23 s/d 25 November 2009 di Jakarta.

Anggaran yang disediakan Rp 349.838.700,- realisasi Rp 160.089.700,- atau

45,76% dan fisik 100%.

5. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan

Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis pemeriksaan tugas

pokok dan fungsi yang dilaksanakan di Banda Aceh dari tanggal 27 s/d 31

Oktober 2009 jumlah peserta 100 orang (37 orang dari Inspektorat Aceh dan

63 orang dari Inspektorat Kabupaten/Kota se Aceh). Bimtek tersebut

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi aparat pengawas

internal pemerintah di lingkunan inspektorat Aceh dan Kabupaten/Kota.

Narasumber bimtek ini pejabat dari Inspektorat Jenderal Departemen dalam

Negeri dan Inspektorat Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 266.550.000,- realisasi Rp 230.915.200,- atau

86,63 % dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Inspektorat Aceh dialokasikan anggaran sebesar Rp 24.416.767.000,- realisasi

sebesar Rp 19.533.733.585,- atau 80,00% dan fisik 90,43%.

C. Permasalahan dan Solusi

Adapun permasalahan yang dihadapi terutama berhubungan dengan kualitas

aparatur dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan serta kurangnya tenaga

pengawas. Dari segi kualitas menyangkut pada pembinaan karir mulai dari

rekruitment, mutasi, kesejahteraan serta reward dan punishment. Di samping itu

permasalahan yang lain yaitu terbatasnya instrumen yang mendukung sikap

intregritas dan independensi aparatur pengawasan. Faktor lain yang masih

menjadi kendala adalah tingkat kedisiplinan aparatur yang masih rendah untuk

melaksanakan tugas-tugas pengawasan. Hal ini terjadi sangat mungkin

dipengaruhi oleh faktor-faktor hubungan emosional (related party transaction)

antara aparatur pengawasan dengan pelaksana kegiatan.

Solusinya:

Setelah mengidentifikasi permasalahan-permasalahan itu, adanya pola

pembinaan karir yang jelas, peningkatan tingkat kesejahteraan dan pemberian

reward bagi yang berprestasi serta punishment bagi yang melanggar serta

penambahan tenaga pemeriksa yang berkualitas merupakan solusi yang mungkin

Page 199: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

194

dapat membantu disamping penyediaan anggaran yang cukup bagi Institusi

Pengawasan. Selain itu, adanya seleksi kembali tenaga pemeriksa/auditor yang

ada sehingga mendapatkan pemeriksa yang profesional, berintegritas tinggi,

bermoral, berwibawa dan berdisiplin. Menjalin kerjasama dengan

akademisi/lembaga teknis serta penyediaan tenaga ahli bidang pengawasan juga

merupakan solusi untuk mendidik aparat pengawas fungsional menjadi yang

lebih baik dan berwawasan.

Kantor Penghubung Pemerintah Aceh

A. Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan jasa surat menyurat;

b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

c) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional;

d) Penyediaan jasa kebersihan kantor;

e) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja;

f) Penyediaan alat tulis kantor;

g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan;

i) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;

j) Penyediaan peralatan rumah tangga;

k) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;

l) Penyediaan makanan dan minuman;

m) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke daerah.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan gedung Mess;

b) Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas;

c) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

d) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional;

e) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor;

f) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

4. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah

Kegiatan ini berupa Peningkatan Pelayanan/ penunjang operasioanal Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah

5. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat di Luar Daerah

Kegiatan ini berupa Fasilitasi pelayanan masyarakat Aceh di Jakarta dan

sekitarnya

6. Program Pagelaran Seni Budaya Daerah

Kegiatan ini berupa Pagelaran seni budaya Aceh

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Anggaran yang disediakan Rp 26.382.363.000,- realisasi Rp 14.692.826.911,-

atau 55,69% dan fisik 59,08%.

Page 200: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

195

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya

Anggaran yang disediakan Rp 26.800.000,- realisasi Rp 26.800.000,- atau

100% dan fisik 100%.

Pelaksanaan pembangunan gedung mess Aceh

Proses pengurusan ijin-ijin belum seluruhnya bisa diselesaikan sampai

berakhirnya tahun anggaran 2009 akibat adanya protes warga di sekitar

lokasi. Pekerjaan juga tidak bisa dilaksanakan pada malam hari sehingga

tidak bisa dipercepat pelaksanaannya.

Anggaran yang disediakan Rp 21.520.071.295,- keuangan Rp

10.922.118.014,- atau 49,25% dan fisik 52,15%.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Telah dilaksanakan dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) melalui Pendidikan dan Pelatihan formal. Anggaran yang

disediakan Rp 45.000.000,- realisasi Rp 44.750.000,- atau 99,44% dan fisik

100%.

4. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah

Telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelayanan operasional

Kepala dan Wakil Kepala Daerah. Anggaran yang disediakan Rp

555.360.000,- realisasi Rp 109.626.650,- atau 19,74%.

5. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat di Luar Daerah

Kegiatan ini bertujuan untuk mengfasilitasi masyarakat Aceh yang berada di

Jakarta. Anggaran yang disediakan Rp 257.800.000,- realisasi Rp

249.444.474,- atau 96,75% dan fisik 100%.

6. Program Pageralan Seni Budaya Daerah

Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan seni dan budaya Aceh baik di

tingkat nasional maupun Internasional. Anggaran yang disediakan Rp

502.500.000,- realisasi Rp 452.500.000,- atau 90,05% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Kantor Penghubung Pemerintah Aceh dialokasikan anggaran sebesar Rp

28.489.827.000,- realisasi Rp 16.593.630.911,- atau 58,24% dan fisik 61,39%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahannya adalah:

- Pengurusan IMB Pembangunan Gedung Mess Aceh memerlukan tahapan

pengurusan ijin yang panjang, dikarenakan adanya pengaduan peserta tender

kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terhadap pelelangan

yang dilakukan. Masyarakat sekitar lokasi pembangunan meminta agar

kegiatan jangan dilakukan di atas jam 20.00 WIB. Hal ini menyebabkan

konsentrasi dalam pelaksanaan pekerjaan tidak fokus.

- Kegiatan Asistensi Gubernur: lebih maksimalkan kegiatan Asistensi Kepala

Daerah oleh Tim yang sudah dibentuk, seperti mendampingi kegiatan kepala

daerah atau wakil baik itu di dalam daerah maupun ke luar daerah. Dan

elakukan rapat-rapat koordinasi tim di kantor Penghubung Pemerintah Aceh.

Page 201: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

196

Solusi:

- Pengaduan peserta tender telah diproses oleh KPPU dan sampai saat ini tidak

ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan dalam proses pelelangan

tersebut.

Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

sebagai berikut:

1. Program Fasilitas Pindah/PurnaTugas PNS

Kegiatan ini berupa Pemindahan Tugas PNS

2. Program Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Aparatur

a) Pembinaan Disiplin PNS;

b) Pemberian Penghargaan dan Kesejateraan PNS;

c) Pelaksanaan DP-3, Cuti, Askes dan Taspen;

d) Pelaksanaan BAPERTARUM bagi PNS;

e) Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian;

f) Pelaksanaan Rekruitment dan Seleksi Calon Praja IPDN;

g) Pelaksanaan Rekruitment, Seleksi dan Pengangkatan CPNSD;

h) Pelaksanaan Ujian Dinas;

i) Penataan Mutasi Jabatan Struktural dan Fungsional;

j) Pembinaan KORPRI Prov.NAD;

k) Pengelolaan, Penataan Dosir Kepegawaian PNS;

l) Pembangunan/Pengembangan Simpeg bagi PNS Daerah;

m) Pembuatan Kartu Elektronik PNS.

3. Program Pendidikan Kedinasan

a) Pendidikan dan Pelatihan Teknis;

b) Pendidikan Penjenjangan Struktural;

c) Peningkatan Ketrampilan dan Profesionalisme.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

a) Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS Daerah;

b) Pendidikan dan Pelatihan Fungsional bagi PNS Daerah.

5. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

a) Penataan Sistem Adm. Kenaikan Pangkat Otomatis PNS;

b) Proses Penanganan Kasus-Kasus Pelanggaran Disiplin PNS;

c) Pemberian Bantuan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas;

d) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

e) Pelaksanaan Pendataan Pejabat Fungsional.

B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan

1. Program Fasilitas Pindah/PurnaTugas PNS

Pemindahan Tugas PNS

Sasaran yang ingin dicapai dari program ini adalah tertatanya penempatan

pegawai. Proses pemindahan tugas PNS dilakukan secara terus menerus dan

berkesinambungan baik mutasi antar Kabupaten/Kota, antar Kabupaten/Kota

ke Provinsi maupun antar Provinsi dengan menggunakan sumber dana dari

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Aceh. Rata-rata jumlah berkas mutasi

yang masuk sebanyak 220 berkas perbulannya, baik tenaga kesehatan, guru

Page 202: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

197

dan tenaga administrasi. Anggaran yang disediakan Rp 46.900.000,-

realisasi Rp 43.889.750,- atau 93,60% dan fisik 100%.

2. Program Pembinaan, Pengembangan dan Kesejahteraan Aparatur

Pembinaan Disiplin PNS

Sasaran dari kegiatan ini adalah pengelolaan kepegawaian di lingkungan

Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kegiatan ini dilaksanakan meliputi:

Sosialisasi dalam rangka pembinaan disiplin dan netralitas PNS dalam

pemilu legislatif dan Capres/Cawapres

Memproses dan mengeluarkan SK Pemberhentian PNS

Rekapitulasi absen dari dinas/badan.

Anggaran yang disediakan Rp 416.470.000,- realisasi Rp 284.750.500,- atau

68,37% dan fisik 71,62%.

Pemberian Penghargaan dan Kesejateraan PNS

Sasaran dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan kesejahteraan PNS.

Pada tanggal 20 Juli 2009 ini telah diberikan bantuan penghargaan SKLS

(30, 20 dan 10 tahun) sebanyak 33 orang PNS yang berasal dari

Dinas/Badan/Lembaga Daerah di lingkungan Pemerintah Aceh dan pada

tanggal 20 September 2009 telah diberikan bantuan pensiun sebanyak 100

orang PNS Pensiun dan santunan kematian suami/istri, anak dan orang

tua/mertua PNS terhadap 143 orang. Anggaran yang disediakan Rp

986.700.000,- realisasi Rp 896.993.750,- atau 90,90% dan fisik 100%.

Pelaksanaan BAPERTARUM bagi PNS

kegiatan Sosialisasi Bapetarum dilaksanakan pada tanggal 9 sampai dengan

10 Juni 2009 dengan menggunakan dana dari anggaran APBA. Kegiatan ini

diikuti oleh 60 orang peserta dari seluruh Kabupaten/Kota se Aceh. Sasaran

dari kegiatan ini adalah adanya pemenuhan hak-hak pegawai. Anggaran

yang disediakan Rp 144.715.000,- realisasi Rp 130.873.000,- atau 90,43%

dan fisik 100%.

Rapat Koordinasi Bidang Kepegawaian

Agar adanya sinkronisasi dalam manajemen kepegawaian dan kediklatan

antara pejabat pengelola kepegawaian dan kediklatan Kabupaten/Kota dan

Provinsi, telah dilaksanakan 3 (tiga) kali rapat koordinasi yang bertempat di

Sultan Hotel Banda Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 660.600.000,-

realisasi Rp 578.599.000,- atau 87,58% dan fisik 100%.

Pelaksanaan Rekruitment dan Seleksi Calon Praja IPDN

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan anggaran APBA sesuai

dengan Surat Menteri Dalam Negeri No.892.1/1344/SJ tanggal 20 April

2009. Anggaran yang disediakan Rp 314.462.000,- realisasi Rp

288.811.930,- atau 91,84% dan fisik 100%.

Pelaksanaan Rekrutmen, Seleksi dan Pengangkatan CPNSD

Melalui kegiatan ini dengan menggunakan anggaran APBA untuk memiliki

kebutuhan PNS sesuai kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan dalam

mempercepat pelayanan kepada masyarakat, pada tanggal 6 Desember 2009

dilakukan ujian seleksi CPNSD yang diikuti oleh 2.074 orang peserta dari

2.669 pelamar yang masuk. Anggaran yang disediakan Rp 492.908.000,-

realisasi Rp 408.535.669,- atau 82,88% dan fisik 100%.

Pelaksanaan Ujian Dinas

Page 203: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

198

Untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat dan penyesuaian ijazah PNS,

pada tanggal 7 Juni 2009 telah dilakukan ujian dinas dengan jumlah peserta

ujian penyesuaian pangkat sebanyak 642 orang, ujian dinas sebanyak 2

orang, UPKP SLTP sebanyak 5 orang, UPKP S2 sebanyak 16 orang, UPKP

D3 sebanyak 27 orang, UPKP SLTA sebanyak 187 orang, UD-II sebanyak

329 orang dan UD-I sebanyak 386 orang. Hasil dari pelakasanaan ujian dinas

ini ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Aceh Nomor Peg. 864/255/2009

tanggal 7 Agustus 2009 tentang Penetapan Kelulusan Peserta Ujian Dinas

Tingkat I dan II serta Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat periode 1

Oktober 2009 di Lingkungan Pemerintah Aceh. Anggaran yang disediakan

Rp 120.358.000,- realisasi Rp 115.018.100,- atau 95,56% dan fisik 100%.

Penataan Mutasi Jabatan Struktural dan Fungsional

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelantikan Pejabat Eselon III dan IV pada

tanggal 3 Juni 2009 di Anjong Mon Mata Banda Aceh. Tujuan dari kegiatan

ini adalah agar adanya penempatan PNS sesuai dengan disiplin ilmu.

Anggaran yang disediakan Rp 164.952.000,- realisasi Rp 136.943.475,- atau

83,02% dan fisik 95,00%.

Pembinaan KORPRI Pemerintah Aceh

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembinaan KORPRI Aceh yang bertujuan

untuk meningkatkan integritas, kreativitas dan produktivitas KORPRI Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 821.551.080,- realisasi Rp 772.529.143,- atau

94,03% dan fisik 100%.

Pengelolaan, Penataan Dosir Kepegawaian PNS

Telah dilakukan penataan berkas arsip kepegawaian Kabupaten/Kota dan

Pemerintah Aceh oleh petugas tenaga tukang/operator/asisten, lembur PNS

dalam rangka penataan dosier PNS, pemindahan lemari arsip dan berkas

arsip dari kantor Satpol PP ke BKPP Aceh, pengumpulan dosier dan DRH ke

Kabupaten/Kota dan konsultasi tentang arsip ke BKN Jakarta, BKN Medan,

Depdagri, Badan Arsip Nasional Jakarta. Anggaran yang disediakan Rp

278.200.000,- realisasi Rp 263.609.800,- atau 94,75% dan fisik 100%.

Pembangunan/Pengembangan Simpeg bagi PNS Daerah

Telah dilakukan dalam bentuk pemeliharaan jaringan LAN BKPP Aceh agar

adanya interkoneksi antar Bidang, penyediaan aplikasi penerimaan CPNS,

Upgrade website BKPP.nad.go.id, Upgrade aplikasi Simpeg untuk 9

Kab/Kota, Pembangunan dan Konversi Database Simpeg untuk 14 Kab/Kota,

Peremajaan dan Update data PNS Pemerintah Aceh dan Kab/Kota serta

adanya buku data pejabat struktural, data DUK PNS gol. IV/a ke atas, buku

rekapitulasi data PNS Pemerintah Aceh dan buku data pendidikan PNS.

Selain itu juga dilakukan instalasi database dan aplikasi Simpeg ke 23

Kabupaten/Kota pada tanggal 10 November sampai dengan 11 Desember

2009 serta pemantapan jaringan SAPK dan konversi database ke BKN

Medan dan Jakarta. Anggaran yang disediakan Rp 403.605.000,- realisasi

Rp 396.658.000,- atau 98,27% dan fisik 100%.

Pembuatan Kartu Elektronik PNS

Telah tersedianya Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE) yang

multifungsi, melalui kegiatan ini telah dilakukan pengambilan foto dan sidak

jari bagi PNS Pemerintah Aceh yang pada tahap pertama belum dilakukan

Page 204: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

199

pemotretan. Anggaran yang disediakan Rp 49.000.000,- realisasi Rp

46.999.600,- atau 95,91% dan fisik 100%.

3. Program Pendidikan Kedinasan

Pendidikan dan Pelatihan Teknis

Sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya SDM Aparatur Pemerintah

Aceh. melalui kegiatan ini telah dilakukan beberapa diklat teknis yang

diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam

rangka meningkatkan kompetensi aparatur Aceh, yaitu: Pelatihan dan Ujian

Nasional Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Diklat

Analisis Kepegawaian Terampil, Diklat Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran SKPD, Diklat Penyusunan Kontrak & Dokumen Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, Diklat TOT Outbond dan Regular English Course

(REC). Anggaran yang disediakan Rp 1.032.909.500,- realisasi Rp

741.832.500,- atau 71,82% dan fisik 100%.

Pendidikan Penjenjangan Struktural

sasaran kegiatan ini sebagai upaya mempersiapkan aparatur yang memiliki

kompetensi untuk menduduki jabatan eselon III dan IV dan telah dilakukan

beberapa diklat kepemimpinan tingkat III dan tingkat IV. Anggaran yang

disediakan Rp 1.606.030.000,- realisasi Rp 1.434.752.600,- atau 89,33% dan

fisik 100%.

Peningkatan Ketrampilan dan Profesionalisme

Sasaran kegiatan ini untuk meningkatkan SDM Aparatur Pemerintah Aceh

dengan mengikutsertakan 51 orang PNS yang berasal dari lingkungan

Pemerintah Aceh untuk mengikuti kursus-kursus singkat, workshop,

pelatihan, bimtek ke luar daerah. Selain itu juga dilakukan upaya pengusulan

akreditasi BKPP Aceh sebagai lembaga diklat. Anggaran yang disediakan

Rp 849.611.799,- realisasi Rp 678.475.500,- atau 79,85% dan fisik 100%.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi Calon PNS Daerah

Telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas pemahaman

aparatur untuk memenuhi persyaratan pengangkatan PNS 100%, serta

dilakukan beberapa diklat prajabatan gol I, II dan III untuk Ex. Honorer.

Anggaran yang disediakan Rp 1.578.666.000,- realisasi Rp 1.340.612.800,-

atau 84,92% dan fisik 100%.

Pendidikan dan Pelatihan Fungsional bagi PNS Daerah

Telah dilaksanakan diklat fungsional sebagai salah satu diklat unggulan

untuk mempersiapkan PNS dalam karier sebagai pejabat fungsional dalam

rangka mengantisipasi efisiensi dan restrukturisasi Pemerintah Daerah.

Anggaran yang disediakan Rp 961.734.000,- realisasi Rp 850.222.000,- atau

88,40% dan fisik 100%.

5. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis PNS

Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari: (1) kenaikan pangkat periode 1 April

2009 dilaksanakan secara terpadu di Banda Aceh, yang terdiri dari

penyelesaian SK pensiun, Kartu Istri, Kartu Suami, Kartu Pegawai, Nota

Persetujuam Penambahan Masa Kerja, Pencatatan Gelar dan SK CPNS

menjadi PNS (100%); (2) kenaikan pangkat periode 1 Oktober 2009 diproses

Page 205: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

200

di Kantor Regional IV BKN Medan yang terdiri dari penyelesaian SK

pensiun, Kartu Istri, Kartu Suami, Kartu Pegawai, Nota Persetujuan

Penambahan Masa Kerja, Pencatatan Gelar dan Nota Persetujuan CPNS

menjadi PNS (100%) yang lebih dari dua tahun; dan (3) khusus untuk

penyelesaian SK Pensiun dan kenaikan pangkat gol/ruang IV/c ke atas proses

dilaksanakan di Badan Kepegawaian Negara dan Sekretariat Kabinet Negara

di Jakarta. Anggaran yang disediakan Rp 946.007.000,- realisasi Rp

823.150.000,- atau 87,01% dan fisik 100%.

Proses Penanganan Kasus-Kasus Pelanggaran Disiplin PNS

Sasaran kegiatan ini untuk penyelesaian masalah kepegawaian, serta

melakukan sosialisasi peraturan perkawinan dan perceraian PNS. Anggaran

yang disediakan Rp 47.400.000,- realisasi Rp 47.400.000,- atau 100% dan

fisik 100%.

Pemberian Bantuan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk pemberian tugas belajar

kepada 148 PNS dan ikatan dinas sebanyak 61 PNS. Dengan tujuan untuk

meningkatkan sumber daya manusia aparatur pemerintah. Anggaran yang

disediakan Rp 6.291.900.000,- realisasi Rp 6.016.657.000,- atau 95,62% dan

fisik 100%.

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Melalui kegiatan ini telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap

pelaksanaan kegiatan BKPP Aceh untuk menyusun laporan pelaksanaan

kegiatan ataupun laporan kinerja tahun 2009. Selain itu juga telah dilakukan

monitoring dan evaluasi ke beberapa Kabupaten/Kota untuk mengetahui

manajemen pelaksanaan kediklatan dan manajemen kepegawaian

kabupaten/Kota. Anggaran yang disediakan Rp 378.528.000,- realisasi Rp

362.878.000,- atau 95,86% dan fisik 95,00%.

Pelaksanaan Pendataan Pejabat Fungsional

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk pembuatan buku rekapitulasi,

buku DUK, buku bezetting dan buku statistik pejabat struktural dan

fungsional Kabupaten/Kota. Pelaksanaan pendataan pejabat struktural pada

23 Kabupaten/Kota dilakukan dari tanggal 14 April sampai dengan 23 Mei

2009. Selain itu juga dilaksanakan penyelesaian singkronisasi data pejabat

struktural, fungsional dan perbaikan. Anggaran yang disediakan Rp

117.860.000,- realisasi Rp 114.806.000,- atau 97,40% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Dinas Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, dialokasikan dana sebesar

Rp 39.929.014.000,- realisasi Rp 36.218.583.722,- atau 90,71% dan fisik

96,72%.

C. Permasalahan dan Solusi

- Adanya pemangkasan jumlah pagu anggaran menyebabkan pelaksanaan

beberapa program dan kegiatan tidak optimal.

- Adanya keterlambatan dalam proses penyelesaian di BKN Pusat sehingga SK

pangkat dan gol IV/c ke atas diterima tidak tepat waktu.

- Masih adanya pejabat struktural yang tidak memenuhi panggilan untuk

mengikuti diklat struktural dengan berbagai alasan.

Page 206: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

201

Solusi :

- Meningkatkan koordinasi antar instansi yang terkait dengan anggaran,

sehingga penetapan pagu anggaran untuk tahun selanjutnya dapat diusahakan

sesuai dengan kebutuhan dan volume kegiatan.

- Meningkatkan koordinasi dengan BKN Pusat sehingga penyelesaian SK

pangkat untuk tahun selanjutnya dapat diselesaikan tepat waktu.

- Pemberian teguran/sanksi yang tegas terhadap pejabat struktural yang tidak

memenuhi panggilan untuk mengikuti diklat struktural.

Dinas Syariat Islam

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Syariat Islam Aceh sebagai

berikut:

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan ini berupa Pendidikan dan Pelatihan Formal

2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Kegiatan ini berupa Penyusunan Rencana Kerja Peraturan Perundang-

undangan

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kegiatan ini berupa Pengadaan Sarana dan Prasarana Peribadatan dan Baitul

Asyi

4. Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama

Kegiatan ini berupa Pembinaan Iman Hafidh pada Mesjid Agung

Kabupaten/Kota dalam Provinsi.

5. Program Pembinaan Syariat Islam

a) Pemasyarakatan dan Penyebaran Informasi Syariat Islam 1 Paket;

b) Rapat Koordinasi Pelaksanaan Syariat Islam;

c) Pembinaan dan Koordinasi Operasional Dai Wilayah Perbatasan dan

Daerah Terpencil;

d) Pelatihan Peningkatan Kapasitas Imum Meunasah dalam Pelaksanaan

Syariat Islam;

e) Pembinaan Gampong Percontohan Bersyariat Islam.

6. Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan

a) Bimbingan Teknis Tenaga Pelatih/Juri Tilawatil Quran;

b) Pembinaan LPPTKA dan Pelatihan Tutor TKA, TPA dan TQA;

c) Penentuan Hisab dan Rukyat.

7. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Peradilan Syariah

a) Penunjang Sarana dan Prasarana Operasional Mahkamah Syar‟iyah;

b) Penyuluhan Qanun Bidang Syariat Islam.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pendidikan dan Pelatihan Formal Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan bimbingan tehnis dan ujian

sertifikasi keahlian pengelolaan barang/jasa pemerintah. Hasilnya tersedia

SDM yang telah memenuhi persyaratan dalam panitia pengadaan barang

Page 207: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

202

dan jasa sebanyak 5 orang. Anggaran yang disediakan Rp 85.000.000,-

realisasi Rp 1.380.000,- atau 1,62% dan fisik 30,00%.

2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

Penyusunan Rencana Kerja Peraturan Perundang-undangan

Telah tersusunnya Rancangan Qanun tentang Imuem Gampong dan

Rancangan Qanun tentang Pendirian Rumah Ibadah. Untuk sosialisasi qanun

dilaksanakan pada 5 kabupaten/kota atau daerah perbatasan yaitu Kabupaten

Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Singkil, Kaupaten Aceh Tenggara, Kabupaten

Bener Meriah dan Kota Subulussalam. Kegiatan penyuluhan qanun Syariat

Islam dilaksanakan di 3 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Aceh Jaya,

Kabupaten Aceh Barat Daya dan Kota Subulussalam. Sedangkan Sosialisasi

ekonomi Islam dilaksanakan di 3 (empat) Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten

Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Barat dan Kota Subulussalam.

Terlaksananya Penyuluhan Agama Islam dan Sosialisasi Qanun Syariat Islam,

sasaran tersampaikannya kepada masyarakat luas rencana kerja pelaksanaan

Syariat Islam serta penerapannya, aspek-aspek yang akan diamalkan dan

cakupannya. Terpahaminya pekerjaan yang akan dilakukan serta manfaat-

manfaatnya, sehingga pelaksanaan Syariat Islam dianggap sebagai upaya

yang menyejukkan.

Anggaran yang disediakan Rp 841.330.000,- realisasi Rp 677.211.500,- atau

80,49% dan fisik 100%.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasana

Pengadaan Sarana dan Prasarana Peribadatan dan Baitul Asyi

Telah dilaksanakan pengadaan dan penyaluran sarana peribadatan mesjid,

meunasah dan TPA dalam Provinsi Aceh, berupa antara lain jam waktu

shalat, sajadah, buku metode iqra‟ dan pengeras suara.

Dalam Program ini ada kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan berupa

pengadaan buku perpustakaan untuk mesjid, TPA dan mushala dalam Kota

Langsa yang bersumber dari TDBH Migas disebabkan kegiatan ini

merupakan wewenang pengguna anggaran pada Dinas Syariat Islam Kota

Langsa. Begitu juga dengan Kegiatan Sarana dan Prasarana Ibadah Untuk

Mesjid Desa Pasi Kecamatan Lhong Aceh Besar yag bersumber dari dana

OTSUS disebabkan kegiatan ini merupakan wewenang pengguna anggaran

pada Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar.

Sedangkan yang bersumber dari dana reguler yaitu kegiatan pengadaan

mukena sebanyak 25.661 lembar, pengadaan jilbab sebanyak 15.000 lembar,

pengadaan kain sarung sebanyak 53.124 lembar, Pengadaan Jilbab Besar

sebanyak 1.500 lembar, Pengadaan Sajadah Biasa sebanyak 3.749 lembar,

pengadaan baju majlis taklim 1.720 stel dan pengadaan pakaian Imuem

Mesjid sebanyak 517 Stel. Hal ini disebabkan oleh bantuan tersebut

diperuntukkan untuk fakir miskin dan kaum dhuafa.

Anggaran yang disediakan Rp 12.573.395.000,- realisasi Rp 4.480.545.454,-

atau 35,64% dan fisik 56,00%.

4. Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama

Pembinaan Iman Hafidh pada Mesjid Agung Kabupaten/Kota dalam Provinsi

Telah dilaksanakan kegiatan Pembinaan Imam Hafidh pada Mesjid Agung

Kabupaten/Kota. Hanya dilaksanakan untuk Kabupaten Aceh Besar.

Page 208: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

203

Anggaran yang disediakan Rp 205.000.000,- realisasi Rp 196.243.000,- atau

95,73% dan fisik 100%.

5. Program Pembinaan Syariat Islam

Pemasyarakatan dan Penyebaran Informasi Syariat Islam

Telah terselenggara Rapat Koordinasi Pelaksanaan Syariat Islam guna

menyamakan persepsi dan pandangan dalam penanganan permasalahan

hukum kawin siri (nikah liar) di tengah masyarakat. Anggaran yang

disediakan Rp 1.972.310.000,- realisasi Rp 1.741.200.000,- atau 88,28% dan

fisik 95,00%.

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Syariat Islam

Peserta rapat koordinasi berjumlah 100 orang terdiri dari mahkamah syariah

provinsi dan kabupaten/kota, Dinas Syariat Islam kabupaten/kota dan kanwil

Depag serta Kandepag kabupaten/kota. Hasil yang telah dicapai nikah sirri

yang populer masyarakat indonesia adalah pernikahan di bawah tangan dan

atau pernikahan yang tidak dicatat oleh pegawai pencatat nikah sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. Sedangkan

perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya

dan kepercayaanya serta harus dicatat menurut Perundang-Undangan yang

berlaku. Perkawinan/pernikahan yang tidak dapat dibuktikan dengan akte

nikah dapat diajukan isbat nikah pada mahkamah syariah setempat, isbat

nikah yang dapat diajukan ke mahkamah Syariah terdiri dari hal-hal

berkenaan dengan:

- Adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian

- Hilangnya akte nikah

- Adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan

- Perkawinan yang dilangsungkan sebelum berlaku Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.

- Perkawinan yang dilaksanakan oleh mereka yang tidak terdapat halangan perkawinan menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 1974.

- Adanya perkawinan yang dilakukan dalam kondisi darurat karena istitusi pencatat perkawinan tidak berfungsi.

Anggaran yang disediakan Rp 319.385.000,- realisasi Rp 210.236.000,- atau

63,01% dan fisik 95,00%.

Pembinaan dan Koordinasi Operasional Dai Wilayah Perbatasan dan Daerah

Terpencil

melalui kegiatan ini diharapkan terlaksananya syiar Islam di wilayah

perbatasan dengan Sumatera Utara dengan menempatkan 100 orang Da‟i di

Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.

Anggaran yang disediakan Rp 6.757.053.000,- realisasi Rp 4.721.228.155,-

atau 69,87% dan fisik 90,00%.

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Imum Meunasah dalam Pelaksanaan Syariat

Islam

Telah dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan dan Pembekalan Petugas Tahjiz

Mayat yang diikuti oleh 200 orang peserta. Output dari kegiatan tersebut

meningkatnya pengetahuan bagi petugas Tahjiz Mayit. Anggaran yang

disediakan Rp 1.010.000.000,- realisasi Rp 984.318.500,- atau 97,46% dan

fisik 100%.

Page 209: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

204

Pembinaan Gampong Percontohan Bersyariat Islam

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembinaan gampong percontohan

bersyariat Islam, dengan tujuan untuk menciptakan gampong berwawasan

Syariat Islam. Anggaran yang disediakan Rp 675.000.000,- realisasi Rp

606.966.258,- atau 89,92% dan fisik 90,00%.

6. Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan

Bimbingan Teknis Tenaga Pelatih/Juri Tilawatil Quran

Telah dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis tenaga pelatih/juri

tilawatil quran sebanyak 50 orang, kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya

penyediaan tenaga pelatih kader peserta MTQ melalui pengajian tilawatil

quran di seluruh pelosok desa dan sebagai upaya penyediaan tenaga dewan

hakim MTQ di tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan, sehingga diharapkan

dalam hal penilaian MTQ memiliki standarisasi yang sama di seluruh Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 226.885.100,- realisasi Rp 202.067.000,- atau

89,06% dan fisik 100%.

Pembinaan LPPTKA dan Pelatihan Tutor TKA, TPA dan TQA

Telah dilaksanakan dalam bentuk Pembinaan LPPTKA dan Pelatihan tutor

TKA, TPA dan TQA sebanyak 699 orang sehingga meningkatnya peran guru

TPA dan Pesantren tentang Pelaksanaan Syariat Islam. Anggaran yang

disediakan Rp 500.000.000,- realisasi Rp 448.890.000,- atau 89,78% dan

fisik 23,80%.

Penentuan Hisab dan Rukyat

Telah dilaksanakan dalam bentuk penentuan hisab dan rukyat dalam tahun

2009 antara lain hisab awal rajab, syakban, ramadhan, syawal dan zulhijjah

1430/1431 H, penentuan hisab almanak hijiriah dan waktu shalat, penentuan

koordinat tempat arah kiblat untuk mesjid se-Aceh. Anggaran yang

disediakan Rp 216.950.000,- realisasi Rp 192.899.314,- atau 88,91% dan

fisik 100%.

7. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Peradilan Syariah

Penunjang Sarana dan Prasarana Operasional Mahkamah Syar‟iyah

Dipihak dinas hanya bersifat bantuan pada kegiatan-kegiatan tertentu

sementara operasional rutin mahkamah syariah ditunjang dengan dana APBN.

Anggaran yang disediakan Rp 936.800.000,- realisasi Rp 776.447.000,- atau

82,88% dan fisik 85,00%.

Penyuluhan Qanun Bidang Syariat Islam

Telah dilaksanakan di 18 kabupaten/kota dalam bentuk penyuluhan qanun

bidang syariat Islam (khamar, maisir dan khalwat). Peserta penyuluhan terdiri

dari unsur perbankan, pengusaha, guru, tokoh masyarakat, pemuda, apatur

gampong, tuha peut, organisasi perempuan, siswa SMU, KUA, dan dewan

pengawas syariat serta intansi terkait. Jumlah peserta setiap kegiatan 100

orang. Hasil yang dicapai bertambahnya wawasan masyarakat gampong

tentang pelaksanaan syariat Islam. Anggaran yang disediakan Rp

648.908.000,- realisasi Rp 446.456.000,- atau 65,18% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Dinas Syariat Islam, dialokasikan dana sebesar Rp 42.309.789.651,- realisasi Rp

26.844.514.752,- atau 63,45% dan fisik 77,79%.

Page 210: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

205

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi antara lain:

- Pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah dikalangan masyarakat belum

sepenuhnya berjalan sebagaimana diharapkan, disebabkan kesiapan tenaga

pelaksana belum terpenuhi dan perangkat-perangkat hukum/qanun belum

lengkap sebagai pedoman dalam menjalankan pelaksanaan syariat Islam

secara kaffah.

- Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh dihadapkan pada permasalahan tidak

adanya model yang dapat ditiru dan dijadikan bahan acuan, sehingga ada

tugas yang melekat pada dinas syariat Islam tidak dapat dilaksanakan secara

optimal. Demikian pula pengetahuan/persepsi masyarakat tentang Syariat

Islam tidak sama terutama dari sudut heterogenitas dan tingkat daya nalar

yang berbeda sehingga perlu waktu untuk menselaraskannya.

Solusinya:

Adapun solusi yang perlu ditempuh untuk dapat terlaksananya Syariat Islam di

Aceh antara lain yaitu perlu perlu adanya aparatur dan perangkat hukum/qanun

yang lengkap dan sempurna, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan

tidak terkendala oleh hukum yang berlaku ditengah-tengah masyarakat.

Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama

A. Program dan Kegiatan

Urusan otonomi daerah yang dilaksanakan oleh Sekretariat MPU Aceh mencakup:

1. Program Pelayanan Adm Perkantoran

a) Penyediaan jasa surat menyurat;

b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

c) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor;

d) Penyediaan jasa kebersihan kantor;

e) Penyediaan alat tulis kantor;

f) Penyediaan barang cetakan dan pengadaan;

g) Penyediaan; komponen instalasi listrik /penerangan bangunan Kantor;

h) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;

i) Penyediaan makanan dan minuman;

j) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah;

k) Penyediaan jasa dan PNS.

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

a) Pembangunan gedung kantor;

b) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

c) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasioanal.

3. Program peningkatan disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan ini berupa Penyusunan dan penyempurnaan Rancangan Qanun Kelembagaan perangkat Daerah dengan lembaga khusus.

5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kegiatan ini berupa Pembuatan ruang perpustakaan dan pengisian buku-buku

perpustakaan

Page 211: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

206

6. Program Peningkatan Sumber Daya dan Para Ulama

a) Pelaksanaan Rapat-Rapat Badan Otonomi;

b) Sidang Dewan Paripurna Ulama;

c) Pengkaderan Ulama, Lokakarya, Ulama dan Umara serta Sarasehan;

d) Rapat koordinasi MPU;

e) Muzakarah masalah keagamaan;

f) Penelitian aliran Sempalan.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan jasa surat menyurat

Anggaran yang disediakan Rp 48.000.000,- realisasi Rp 663.500,- atau 1,38%

dan fisik 100%.

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Anggaran yang disediakan Rp 160.800.000,- realisasi Rp 93.062.713,- atau

57,87% dan fisik 100%.

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

Anggaran yang disediakan Rp 318.000.000,- realisasi Rp 296.250.000,- atau

93,16% dan fisik 100%.

Penyediaan jasa kebersihan kantor

Anggaran yang disediakan Rp 191.868.000,- realisasi Rp 191.100.000,- atau

99,60% dan fisik 100%.

Penyediaan alat tulis kantor

Anggaran yang disediakan Rp 29.348.500,- realisasi Rp 29.348.500,- atau

100% dan fisik 100%.

Penyediaan barang cetakan dan pengadaan

Anggaran yang disediakan Rp 83.500.000,- realisasi Rp 77.788.000,- atau

93,16% dan fisik 100%.

Penyediaan; komponen instalasi listrik/penerangan bangunan Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 90.000.000,- realisasi Rp 89.000.000,- atau

98,89% dan fisik 100%.

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Anggaran yang disediakan Rp 9.075.000,- realisasi Rp 9.075.000,- atau 100%

dan fisik 100%.

Penyediaan makanan dan minuman

Anggaran yang disediakan Rp 171.280.000,- realisasi Rp 100.935.000,- atau

58,93% dan fisik 100%.

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

Anggaran yang disediakan Rp 693.150.000,- realisasi Rp 587.242.500,- atau

84,72% dan fisik 75,00%.

Penyediaan jasa dan PNS

Anggaran yang disediakan Rp 289.000.000,- realisasi Rp 218.936.500,- atau

75,76% dan fisik 50,00%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pembangunan Gedung Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 4.127.392.000,- realisasi Rp 2.512.095.500,-

Page 212: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

207

atau 60,86% dan fisik 100%.

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 508.797.000,- realisasi Rp 409.219.000,- atau

80,43% dan fisik 100%.

Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Anggaran yang disediakan Rp 52.400.000,- realisasi Rp 51.840.000,- atau

98,93% dan fisik 100%.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Anggaran yang disediakan Rp 131.650.000,- realisasi Rp 108.720.000,- atau

82,58% dan fisik 100%.

4. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur

Penyusunan dan Penyempurnaan Rancangan Qanun Kelembagaan Perangkat

Daerah dan Lembaga Khusus

Anggaran yang disediakan Rp 20.950.000,- dengan realisasi nihil (tidak

dilaksanakan)

Bimtek Peningkatan Evektifitas Kerjasama/Kemitraan Aparatur Kehumasan

dengan Unsur Media Massa

Anggaran yang disediakan Rp 93,600.000,- realisasi Rp 93.000.000,- atau

99,36% dan fisik 100%.

5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Pembuatan Ruang Perpustakaan dan Pengisian Buku-buku Perpustakaan

Anggaran yang disediakan Rp 50.000.000,- realisasi Rp 49.921.500,- atau

99,84% dan fisik 100%

6. Program Peningkatan Sumber Daya dan Peran Ulama

Pelaksanaan Rapat Badan Otonom

- Badan Otonom MPU Aceh terdiri dari Badan Kajian Hukum, LP-POM,

dengan Muslimat;

- Badan Kajian Hukum dan Perundang-undangan serta LP-POM tidak

terlaksana dikarenakan sebagian dari anggota menduduki jabatan strategis

pada instansi lain, sehingga pelaksanaan rapat tertunda dan juga ada yang

pindahan tugas ke luar daerah;

- Akibat dari hal tersebut maka realisasi anggaran sangat minim karena

sebagian besar kegiatan tidak terlaksana.

Anggaran yang disediakan Rp 68.192.000,- realisasi Rp 13.770.000,- atau

20,19% dan fisik 40,00%.

Sidang Dewan Paripurna Ulama (DPU)

Anggaran yang disediakan Rp 389.402.000,- realisasi Rp 254.690.900,- atau

65,41% dan fisik 100%.

Pengkaderan Ulama, Lokakarya Ulama dan Umara serta Sarasehan

Anggaran yang disediakan Rp 623.862.500,- realisasi Rp 454.826.500,- atau

72,90% dan fisik 100%.

Rapat Koordinasi MPU

Anggaran yang disediakan Rp 106.323.000,- realisasi Rp 68.470.000,- atau

64,40% dan fisik 100%.

Page 213: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

208

Muzakarah Masalah Keagamaan

Anggaran yang disediakan Rp 108.985.000,- realisasi Rp 48.056.000,- atau

44,09% dan fisik 100%.

Penelitian Aliran Sempalan

- Objek penelitian aliran sempalan di Aceh meliputi :

Aliran Tariqat Qadirun Yahya ( Aliran Kebun Ubi ) di Aceh Tamiang

Aliran Tgk.Harun Mahmud di Simpang Ulim Aceh Timur

Aliran Syam CS di Idi Aceh Timur

Aliran Tgk. Ahmad Silet di Kandang Aceh Utara

Aliran Baihaqri di Labuhan Haji Aceh Selatan

Aliran Ruhul Aceh di Ateuk Lamgura

- Aliran Tarikat Syathariah Qadirun Yahya yang ada di Aceh Tamiang

teryata Aliran tersebut berasal dari Sumatera Utara dan berkembang sampai

ke Sumatera Barat

- Aliran Tgk. Harun Mahmud di Simpang Ulim Aceh Timur juga masih

dalam tahap penelitian lebih lanjut.

- Sedangkan Aliran sesat lainnya juga sedang dalam proses penelitian. Oleh

karena keterbatasan waktu dan rumitnya mendapatkan data yang akurat

serta pusat aliran tersebut tersebar di Pulau Jawa dan provinsi lainnya di

sumatera maka tim peneliti belum memperolah suatu hasil penelitian yang

lengkap dan akurat. Sehingga kami tidak dapat memperoleh hasil

penelitian yang sempurna untuk di jadikan bahan kajian lebih lanjut yang

akan dibahas dalam sidang Paripurna Ulama. Maka dana yang tersedia

dalam kegiatan penelitian tidak dapat terealisasi dengan baik

- Dalam hal membuat peta dakwah hingga tahun 2008 telah terlaksana

pemetaan untuk Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Besar, Aceh

Selatan dan Kota Banda Aceh, sedangkan dalam tahun anggaran 2009 di

laksanakan kegiatan Peta Dakwah untuk daerah Pesisir Utara meliputi

Kabupaten Pidie, Aceh Utara, Bireuen, dan Aceh Timur. Kegiatan ini

tidak terlaksana hingga selesai mengingat keterbatasan waktu dan kendala-

kendala lainnya.

- Untuk penelitian obat –obatan dan makanan yang di percayakan kepada

LP-POM MPU Aceh dari dua kegiatan penelitian dapat terlaksana hanya

satu kegiatan yang dapat dilaksanakan.

Anggaran yang disediakan Rp 500.000.000,- realisasi Rp 97.000.000,- atau

19,40% dan fisik 33,33%.

Penterjemahaan kitab ke dalam Bahasa Indonesia dan buletin MPU

- Penterjemahan kitab berbahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia sedang

dalam pelaksanaan. Untuk teralisasi hasil penterjemahan tersebut

memerlukan waktu yang cukup sehingga kesempurnaannya seperti apa

yang di harapkan.

- Dalam pelaksanaan penterjemahan memerlukan tahap-tahap tertentu,

karena setelah di terjemahkan naskahnya harus di edit oleh orang yang ahli

seterusnya baru di bawa ke percetakan unyuk di gandakan.

Anggaran yang disediakan Rp 98.350.000,- realisasi Rp 15.300.000,- atau

15,56% dan fisik 25,00%.

Page 214: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

209

Realisasi Anggaran

Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama, dialokasikan dana sebesar Rp

16.291.273.000,- realisasi sebesar Rp 10.301.462.308,- atau 63,23% dan fisik

92,47%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi adalah:

- Sebagian jabatan stuktural di Sekretariat MPU sampai saat ini belum terisi.

- Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Sekretariat MPU masih sangat

rendah, sehingga mempengaruhi realisasi program dan kegiatan di lembaga

tersebut.

Solusinya:

- Jabatan struktural di Sekretariat MPU segera diisi agar realisasi program dan

kegiatan pada tahun 2010 dapat berjalan tepat waktu.

- Perlu diadakannya pelatihan-pelatihan bagi staf-staf Sekretariat MPU.

Baitul Mal Aceh

A. Program dan Kegiatan Urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah melalui Baitul Maal Aceh sebagai

berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan ini berupa Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan ini berupa Pendidikan dan Pelatihan Formal.

4. Program Pembinaan Syariat Islam

a) Penyediaan Sarana dan Prasana Pendukung Baitul Mal;

b) Penyaluran Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS);

c) Sosialisasi Kesadaran Zakat.

5. Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan

a) Bimtek Baitul Mal;

b) Rapat Kerja Baitul Mal.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan perlengkapan kantor. Melalui

kegiatan ini telah terpenuhi sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan

sarana dan prasarana aparatur. Anggaran yang disediakan Rp 102.752.204,-

realisasi Rp 91.894.500,- atau 89,43%.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan pakaian harian pegawai. Melalui kegiatan ini telah meningkatkan disiplin aparatur. Anggaran yang disediakan

Rp 33.651.500,- realisasi Rp 33.651.500,- atau 100%.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal

Page 215: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

210

pengiriman staf untuk mengikuti pelatihan dan seminar tentang pengelolaan

zakat dan harta agama lainnya di Aceh maupun luar Aceh. Anggaran yang

disediakan Rp 20.000.000,- realisasi Rp 18.350.000,- atau 91,75%.

4. Program Pembinaan Syariat Islam

Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasana Pendukung Baitul Mal

Telah dilaksanakan dalam bentuk belanja modal dan jasa akuntan publik.

Anggaran yang disediakan Rp 408.717.832,- realisasi Rp 342.650.000,- atau

83,84%.

Kegiatan Penyaluran Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)

Jumlah zakat yang diterima di rekening kas daerah sampai akhir Desember

2009 (haul) sebesar Rp 3.554.736.750,- akan disalurkan kepada asnaf zakat

pada tahun 2010. Sedangkan infaq dan shadaqah yang terkumpul sebesar

Rp 19.094.618.693,-, segera disalurkan setelah peraturan yang mengatur

tentang mekanisme penyalurannya diselesaikan.

Kegiatan Sosialisasi Kesadaran Zakat

Telah dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi kesadaran zakat dan aturan

perundang-undangannya, melalui kegiatan ini telah meningkatnya jumlah

pengumpul zakat. Anggaran yang disediakan Rp 58.400.000,- realisasi Rp

17.400.000,- atau 27,79%.

5. Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan

Kegiatan Bimtek Baitul Maal

Telah dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis Baitul Maal sehingga

melalui kegiatan ini telah meningkatkan kinerja karyawan Amil Baitul Maal.

Anggaran yang disediakan Rp 106.078.725,- realisasi Rp 121.481.015,- atau

87,32%.

Kegiatan Rapat Kerja Baitul Mal

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat kerja Baitul Maal, sehingga melalui

kegiatan ini telah meningkatkan kinerja petugas Baitul Maal provinsi dan

kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp 188.956.700,- realisasi Rp

164.356.500,- atau 86,98%.

Realisasi Anggaran

Baitul Maal Aceh, dialokasikan dana sebesar Rp 7.163.438.000,- realisasi

sebesar Rp 2.078.627.765,- atau 29,02%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program/Kegiatan Tahun 2009,

antara lain;

- Belum adanya mekanisme keuangan yang khusus mengatur tata cara

penyaluran zakat yang merupakan Pendapatan Asli Aceh (PAA) begitu pula

infaq dan shadaqah. Akibatnya sampai saat ini zakat, infaq dan shadaqah

belum bisa disalurkan kepada asnaf zakat sebagaimana mestinya.

- Sekretariat Baitul Maal Aceh telah dilantik pada bulan Februari 2009, namun

sampai akhir tahun 2009 untuk eselonering III dan IV belum dilantik,

sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan lambat karena hanya mengandalkan

tenaga PNS yang hanya beberapa orang saja.

Page 216: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

211

Solusi yang bisa ditempuh adalah:

- Hendaknya ditetapkan mekanisme keuangan khusus tata cara pengumpulan

dan penarikan zakat sebagai PAA, sehingga zakat dapat disalurkan tepat pada

waktunya.

- Hendaknya eselonering III dan IV Baitul Maal Aceh dapat segera dilantik

sehingga dapat mendukung kinerja Baitul Maal Aceh dalam mengelola

anggaran dan kegiatan lainnya.

Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Panitia Pengawas Pemilihan Aceh

(KIP/Panwas)

A. Program dan kegiatan

Program Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilu

Kegiatan ini berupa Kegiatan Persipan Pelaksanaan Pemilu

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan

Program Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilu

Kegiatan Persiapan Pelaksanaan Pemilu, telah dilaksanakan dalam rangka

menyukseskan Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden dan wakil

Presiden di Aceh pada bulan April dan Juli 2009, dengan dana sebesar

Rp. 9.341.211.000,- dan realisasinya Rp. 5.984.045.443 atau 64,06%.

Karena biaya sosialisasi dan publikasi pemilu legislatif dan pilpres dalam bentuk

brosur, leaflet, spanduk, baliho kepada masyarakat, sebagian didanai oleh IFES

(International Foundation for Electoral Systems) USAID (United States Agency

for International Development), UNDP (United Nations Development

Programme) dan APBN, maka terjadi penghematan anggaran APBA Tahun

2009.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan antara lain:

- Pembayaran honorarium tenaga ahli/pakar dan tenaga professional tidak

dapat direalisasikan karena belum ada peraturan/payung hukum untuk

mengangkat tenaga ahli di KIP Aceh pada tahun 2009.

- Premi asuransi untuk anggota KIP Aceh tidak dapat direalisasikan karena

jumlah anggota untuk asuransi tidak mencapai 10 orang, dalam pengajuan

asuransi kesehatan harus memenuhi 10 orang/group, mengingat anggota KIP Aceh hanya 7 orang premi asuransi kesehatan menjadi kendala untuk

dicairkan.

Solusinya Adalah :

Hendaknya pada tahun 2010 jaminan kesahatan untuk anggota KIP Aceh dapat

anggarkan dalam bentuk Biaya Kesehatan Anggota KIP Aceh untuk lebih

memudahkan dalam pencairan keuangan.

21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh

A. Program Dan Kegiatan

Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang dilaksanakan oleh Badan

Pemberdayaan Masyarakat sebagai berikut:

Page 217: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

212

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

a) Kegiatan Koordinasi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat

Guna (TTG);

b) Kegiatan pembinaan dan perencanaan program pemberdayaan

masyarakat;

c) Kegiatan pembinaan sosial budaya masyarakat dan pemberdayaan

kesejahteraan keluarga;

d) Kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pemanfaatan Sumber

Daya Alam (SDA);

e) Kegiatan Operasional dan Pelaksanaan Tekhnis Penyediaan Alokasi

Dana Gampong (ADG).

2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

a) Kegiatan pembinaan dan pengembangan PKK;

b) Kegiatan pelatihan manajemen pemerintahan gampong;

c) Kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga dan masyarakat miskin;

d) Kegiatan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Kemukiman (PEMK);

e) Kegiatan pembinaan unit pengaduan masyarakat dan pemantauan PKBS-

BBM.

3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

a) Kegiatan peningkatan partisipasi masyarakat, pengembangan

kelembagaan dan SDM Gampong/Kelurahan;

b) Kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah mukim dan

gampong/kelurahan.

4. Program Penanggulangan Kemiskinan

a) Kegiatan perencanaan dan pemberdayaan khusus pemukiman baru

masyarakat tertinggal;

b) Kegiatan pemberdayaan usaha ekonomi produktif gampong.

B. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Kegiatan Koordinasi Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna

(TTG):

Gelar TTG se-Aceh VII di Kabupaten Bireuen.

Gelar TTG Se-Aceh VII Tahun 2009 bertujuan untuk:

a. Memperkenalkan berbagai jenis TTG dan produksinya secara visual

kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi

yang cukup untuk menetapkan pilihan.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang

perkembangan dan kemajuan teknologi serta manfaatnya dalam rangka

peningkatan mutu dan kuantitas produksi diberbagai sektor usaha.

c. Meningkatkan jangkauan pemasaran produk unggulan masyarakat dari

lingkup lokal menuju regional, nasional, bahkan internasional.

d. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar instansi Pemerintah

Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, perguruan tinggi, dan

lain sebagainya dalam pengembangan dan penerapan TTG.

Gelar TTG Nasional XI di Pekan Baru Provinsi Riau,

Hasil yang diharapkan dari Gelar TTG Nasional XI Tahun 2009 yaitu:

Page 218: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

213

a. Memberikan informasi mengenai jenis-jenis TTG hasil inovasi

masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan

pengembangan pemerintah maupun swasta, dan lain sebagainya.

b. Meningkatnya jangkauan pemasaran produk unggulan masyarakat dari

lingkup lokal menuju regional, nasional bahkan internasional.

c. Meningkatnya komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

dalam penguatan kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di

daerah termasuk penguatan kelembagaan Pos Pelayanan Teknologi

Pedesaan (Posyantekdes) di Kecamatan dan Warung Teknologi

Pedesaan (Wartekdes).

d. Menyediakan informasi jenis-jenis TTG hasil inovasi masyarakat, dunia

usaha, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan

pemerintah maupun swasta, dan lain sebagainya, sehingga masyarakat

memperoleh informasi yang cukup dalam menetapkan pilihan teknologi

yang dibutuhkannya dan sesuai dengan kegunaan dan kemampuannya.

Sosialisasi Hak Paten Alat-alat TTG, sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta sosialisasi tentang

peraturan-peraturan hukum yang berlaku serta sanksi-sanksi dalam

penerapan Hak Kekayaan Intelektual.

b. Peserta Sosialisasi mengetahui prosedur dan mekanisme penerapan Hak

Kekayaan Intelektual dan masalah-masalah yang dihadapi dalam

pelaksanaan penerapan Hak Kekayaan Intelektual.

c. Peserta Sosialisasi termotivasi untuk menciptakan alat Teknologi Tepat

Guna Terbarukan dibidang produk yang menyangkut disain, proses

produksi serta pemakaian merek sendiri.

Lomba inovasi alat teknologi tepat guna (TTG) terbarukan yaitu berupa

pemberian bantuan uang pembinaan kepada 6 (enam) juara lomba inovasi

alat TTG terbarukan Aceh Tahun 2009. Sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Meningkatnya pemahaman Pemerintah Provinsi Aceh tentang program

pemberdayaan masyarakat melalui pemasyarakatan dan pendayagunaan

TTG dan penguatan kapasitas kelembagaan TTG;

b. Terhimpunnya jenis-jenis alat TTG hail inovasi masyarakat, dunia

usaha, sekolah-perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan

pemerintah dan swasta;

c. Meningkatnya mutu produksi melalui pemanfaatan karya inovasi

teknologi.

Penelitian dan Pengkajian Teknologi Perdesaan di Aceh.

Ruang lingkup penelitian di fokuskan pada kegiatan: Inventarisasi TTG

Tradisional di Aceh dan Penelitian laboratorium untuk menghasilkan alat

TTG yaitu: 1. Desain prototipe mesin pengupas biji melinjo pengumpan

kontinue, 2. Rancang bangun mesin granulator untuk produksi pupuk

organik granul. Sasaran yang ingin dicapai adalah:

a. Melahirkan kesamaan visi, misi dan strategi dalam rangka penerapan

ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengatasi berbagai persoalan

aktual yang berkaitan dengan TTG;

b. Sosialisasi dan diseminasi peralatan TTG melalui demonstrasi dan

pameran TTG di tingkat Aceh;

c. Tersedianya sejumlah hardcopy (buku) dan softcopy (CD) yang

memuat kompilasi TTG berbasis kearifan lokal yang berguna bagi

Page 219: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

214

masyarakat, pelaku usaha, peneliti serta Pemerintah Aceh dalam rangka

penyusunan kebijakan pemanfaatan TTG;

Output/Hasil penelitian dan pengkajian Teknologi Perdesaan berupa:

- Inventarisasi Teknologi Tepat Guna Tradisional di Aceh;

- Desain Prototipe Mesin Pengupas Biji Melinjo Pengumpan Kontinue;

- Rancang Bangun Mesin Granulator untuk Produksi Pupuk Organik

Granul.

Kegiatan Pos Pelayanan Teknologi Perdesaan (POSYANTEKDES)

Binaan Tahun 2009.

Penetapan posyantekdes binaan dalam rangka pengembangan dan

pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) ditingkat Kecamatan.

Tujuan penetapan posyantekdes adalah untuk :

a. Memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat melalui sentuhan

Teknologi Tepat Guna.

b. Memperluas kesempatan kerja, meningkatkan produksi dan pendapatan

masyarakat.

c. Memanfaatkan, mengembangkan dan menyebarluaskan pengunaan alat-

alat yang dihasilkan penemu/inovator TTG serta menerapkan teknologi

yang telah ada guna dikembangkan pada masa mendatang.

d. Meningkatkan kerja sama antar lembaga Pemerintah dan non

Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat.

e. Meningkatkan kelompok-kelompok informasi dalam suatu bentuk

pelayanan informasi Teknologi Tepat Guna.

Anggaran yang disediakan Rp 2.120.835.000,- realisasi Rp

1.782.046.750,- atau 84,02% fisik sebesar 100 %

Kegiatan pembinaan dan perencanaan program pemberdayaan masyarakat.

Diarahkan untuk terlaksananya perencanaan dan pembinaan program

pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan yaitu dengan

tersedianya sarana dan prasarana kerja untuk pemenuhan kegiatan sebagai

berikut:

- Pembuatan RKA T.A 2009

- Laporan Keuangan SKPA

- Dokumen Penelitian Kemiskinan Masyarakat Gampong dalam Perspektif

Budaya

- Dokumen Program Kerja T.A 2009

- Dokumen Laporan Tahunan T.A 2009

- Biaya pengiriman sarana kantor gampong/kelurahan ke 96 lokasi

- Pengadaan 96 unit komputer PC lengkap untuk gampong percontohan

- Pengadaan 96 unit meja komputer untuk gampong percontohan

- Pengadaan 96 unit kursi komputer untuk gampong percontohan.

Anggaran yang disediakan Rp1.718.258.600,- realisasi Rp.1.426.136.750,-

(83,00%) dan fisik 100%

Kegiatan pembinaan sosial budaya masyarakat dan pemberdayaan

kesejahteraan keluarga.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:

a. Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) pada 23 SD/MI/Pesantren

di 23 Kab/Kota dengan jumlah murid 4.483 orang.

Page 220: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

215

b. Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) VI dan Hari Keluarga

Nasional (Harganas) XVI Tingkat Provinsi Aceh yang dilaksanakan di

Gampong Jalan Kemukiman Teupin Batee Kecamatan Idi Rayeuk

Kabupaten Aceh Timur.

c. Rapat Koordinasi Daerah Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan

Terpadu (Rakorda Pokjanal Posyandu) dalam rangka mengetahui

perkembangan Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu

(Rakorda Pokjanal Posyandu), baik di tingkat Provinsi maupun Kab/Kota

dalam melaksanakan program revitalisasi posyandu dan melakukan

advokasi kepada semua sektor dan elemen pemerintahan.

d. Gerakan Program Kesejahteraan Keluarga PKK. Dilaksanakan untuk

memberdayakan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan menuju

keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri,

kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

Anggaran yang disediakan Rp 2.793.758.500,- realisasi Rp

2.575.033.435,- atau 92,17% dan fisik 100%.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pemanfaatan Sumber

Daya Alam (SDA).

Untuk penguatan ekonomi masyarakat dengan menitik beratkan pada

pemanfaatan potensi sumber daya alam, pantai dan pesisir yang berwawasan

lingkungan yaitu :

Pemberian bantuan berupa jambo sira kepada petani garam sebanyak:

a. Type A sebanyak jumlah volume 340 unit dengan dana sebesar

Rp.3.555.380.000,-

b. Type B sebanyak jumlah volume 130 unit dengan dana sebesar

Rp.1.110.200.000,-

c. Type C sebanyak jumlah volume 130 unit dengan dana sebesar

Rp.895.700.000,-

d. Pembangunan Pintu Air jumlah volume 51 unit dengan dana sebesar

Rp.414.536.000,-

e. Pembangunan Tali Air/Parit, jumlah volume 2969 m dengan dana sebesar

Rp 1.054.208.000,-

Rincian bantuan jambo sira yang diberikan kepada petani garam di beberapa

kabupaten adalah sebagai berikut:

- Kabupaten Aceh Timur, Type A (57 unit)

- Kabupaten Aceh Utara, Type A (155 unit)

- Kabupaten Bireuen, Type A (128 unit)

- Kabupaten Pidie, Type B (65 unit)

- Kabupaten Pidie Jaya, Type B (65 unit)

- Kabupaten Pidie Jaya, Type C (70 unit)

- Kabupaten Aceh Utara, Type C (50 unit) - Kabupaten Bireun, Type C (10 unit)

Pelatihan Pengrajin Aren, dalam rangka meningkatkan pendapatan pengrajin

aren di Aceh, dengan rincian kegiatan pelatihan sebagai berikut:

- Kabupaten Aceh Besar sebanyak 40 orang peserta;

- Kabupaten Bener Meriah sebanyak 20 orang peserta;

- Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 20 orang peserta;

Page 221: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

216

- Kabupaten Gayo Lues sebanyak 20 orang peserta.

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Keuchik/Kepala Desa dengan jumlah peserta

pelatihan 500 orang kepala desa se Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 11.073.059.000,- realisasi Rp 8.901.879.625,-

(80,40%) dan fisik 100%.

Operasional dan Pelaksanaan Tekhnis Penyediaan Alokasi Dana Gampong

(ADG)

Penguatan kelembagaan melalui Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan

Ketrampilan kepada 276 orang Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa

(PMD) sebagai Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) pada

tingkat Kecamatan, dan Pelatihan Manajemen Perencanaan Partisipatif

terhadap 1.250 orang Asisten Fasilitator Kecamatan dalam Provinsi Aceh.

Sosialisasi dan koordinasi program BKPG kepada Aparatur Pemerintah

Kab/Kota melalui rapat sosialisasi dalam rangka pelaksanaan program BKPG

yang terintegrasi dengan program PNPM-MP tahun 2009.

Sosialisasi kepada masyarakat secara luas melalui media massa, penerbitan

brosur dan poster-poster yang berhubungan dengan program BKPG dan

pencetakan buku Pedoman Umum tentang Pelaksanaan Bantuan Keuangan

Peumakmu Gampong (Pedum BKPG) tahun 2009.

Anggaran yang disediakan Rp 9.146.996.397,- realisasi Rp 8.267.230.126,-

atau 90,38% dan fisik 100%.

2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Kegiatan pembinaan dan pengembangan PPK

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Unit Pengelola Kegiatan (UPK) sebanyak 60

orang dan Fasilitator Kecamatan (FK) sebanyak 249 orang diseluruh

kecamatan dalam 23 Kab/Kota. Anggaran yang disediakan Rp 953.920.000,-

realisasi Rp 779.204.000,- (81,70%) dan fisik 100%.

Kegiatan pelatihan manajemen pemerintahan gampong

Kegiatan yang telah dilakukan berupa: pelatihan aparatur desa dengan jumlah

peserta sebanyak 470 orang. Kegiatan ini diarahkan untuk meningkatkan

sumber daya manusia (SDM) aparatur pemerintahan gampong sehingga

mempunyai kemampuan dalam hal:

- Memahami pemberdayaan masyarakat dan desa

- Memahami penyelenggaraan pemerintahan gampong

- Memahami pengelolaan lembaga gampong

- Memahami perencanaan partisipatif

- Memahami komunikasi dan dedikasi

- Memahami manajemen konflik

- Memahami evaluasi dan pelaporan

- Terampil menyusun rencana kerja tindak lanjut.

Anggaran yang disediakan Rp 1.030.490.000,- realisasi Rp.968.878.050,-

atau 94,02% dan fisik 100%.

Kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga dan masyarakat miskin

kegiatan ini diarahkan untuk:

a. pelatihan Pemuda Ekonomi Produktif Gampong (PEPG) sebanyak 46

kelompok dari 16 Kabupaten yang dan Setiap kelompok yang telah

Page 222: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

217

mengikuti pelatihan akan menerima Dana Bantuan sebesar Rp

27.500.000,-.

b. Pelatihan/bimbingan teknis pengelola usaha ekonomi gampong/kelurahan

simpan pinjam (UEG/K-SP) dan Masing-masing kelompok akan

memperoleh dana bantuan sebesar Rp 27.000.000,- yang diberikan untuk

23 kelompok di 12 Kabupaten/Kota.

Anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini sejumlah Rp 579.225.000,-

realisasi Rp 421.773.510,- atau 72,81% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Kemukiman (PEMK)

Pelaksanaan PEMK Tahun 2009 dalam rangka Pembinaan dan Monitoring

Program PEMK Tahun Anggaran 2008 dilakukan dibeberapa kemukiman

yaitu: kemukiman Montasik Kec. Montasik Kab. Aceh Besar; Kemukiman

Keulibeut Kec. Pidie Kab. Pidie; Kemukiman Leutueng Kec. Mane Kab.

Pidie; Kemukim: an Tgk. Chiek Di Matang Kec. Samalanga Kab. Bireuen;

Kemukiman Kuta Jeumpa Kec. Jeumpa Kab. Bireuen; Kemukiman

Matangkuli Timu Kec. Pirak Timu Kab. Aceh Utara; Kemukiman Singgah

Mata Kec. Linge Kab. Aceh Tengah; Kemukiman Bunin Kec. Serba Jadi

Kab. Aceh Timur; Kemukiman Teupin Batee Kec. Idi Rayeuk Kab. Aceh

Timur; Kemukiman Lango Kec. Pante Ceuremen Kab. Aceh Barat;

Kemukiman Batu Belayar Kec. Teupah Selatan Kab. Simeulue; Kemukiman

Batu Rundung Kec. Teupah Barat Kab. Simeulue; Kemukiman Lhok Pawoh

Kec. Sawang Kab. Aceh Selatan; Kemukiman Peunaga Kec. Gunung Meriah

Kab. Aceh Singkil; Kemukiman Setia Kec. Suaq Setia Kab. Aceh Barat

Daya; Kemukiman Cinta Maju Kec. Blang Pegayon Kab. Gayo Lues;

Kemukiman Panga Pucok Kec. Panga Kab. Aceh Jaya; Kemukiman Krueng

Neung Kec. Beutong Kab. Nagan Raya; Kemukiman Alur Jambu Kec.

Bandar Pusaka Kab. Aceh Tamiang; Kemukiman Tugu RRI Rimba Raya

Kec. Pintu Rime Gayo Kab. Bener Meriah; Kemukiman Batu-batu Kec.

Sultan Daulat Kab. Subulussalam; Kemukiman Blang Rheu Kec. Ulim Kab.

Pidie Jaya; Kemukiman Ulim Tunong Kec. Ulim Kab. Pidie Jaya.

Anggaran yang disediakan Rp 204.108.240,- realisasi Rp 203.009.200,- atau

99,46% dan fisik 100%.

Kegiatan pembinaan unit pengaduan masyarakat dan pemantauan PKBS-

BBM.

Kegiatan ini diarahkan untuk menampung pengaduan masyarakat terhadap

penyalahgunaan penyaluran bahan bakan minyak, sehingga dapat diambil

langkah-langkah pencegahan dan tindak lanjut terhadap pengaduan

masyarakat didalam penyaluran BBM.

Anggaran yang disediakan Rp 95.100.000,- realisasi Rp 51.274.800 atau

53,92% dan fisik 100%.

3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

Kegiatan peningkatan partisipasi masyarakat, Pengembangan kelembagaan

dan SDM Gampong/Kelurahan.

- Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) dengan jumlah peserta

sebanyak 420 orang (7 angkatan) terdiri dari: tokoh pemuda 1 (satu) orang,

pengurus lembaga kemasyarakatan 1 (satu) orang, pemuka agama 1 (satu)

orang, pemuka masyarakat 1 (satu) orang dan pemuka adat 1 (satu) orang.

Page 223: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

218

- Pelatihan Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Gampong

(P3MG) jumlah peserta sebanyak 240 orang (4 angkatan) terdiri dari :

Unsur Geuchik 1 (satu) orang, Unsur Tuha Peut 2 (dua) orang, Unsur Tuha

Lapan 2 (dua) orang dan Unsur PKK 1 (satu) orang.

Anggaran yang disediakan Rp 1.744.046.000,- realisasi Rp.1.345.708.000,-

atau 77,16% dan fisik 100%.

Kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah mukim dan gampong/ kelurahan,

berupa:

a. Pemberian insentif bagi Imum Mukim sejumlah 755 orang pada

23 Kabupaten/Kota, setiap Imum Mukim diberikan sebesar Rp 400.000,-

per bulan selama 12 bulan, dengan jumlah dana keseluruhannya sebesar

Rp 3.626.000.000,-. Insentif Imum Mukim yang tersalurkan sebanyak 754

orang pada 23 Kabupaten/Kota dengan jumlah dana keseluruhan sebesar

Rp 3.623.600.000,- sisa dana sebesar Rp 2.400.000,-. tersebut disebabkan

1 (satu) orang Imum Mukim tidak menyampaikan Surat Keputusan (SK)

Bupati tentang Pengangkatan Imum Mukim sebagai bahan atau

persyaratan penetapan pembayaran Insentif bagi Imum Mukim.

b. Perlombaan Gampong Tingkat Provinsi Aceh

Perlombaan Gampong Tingkat Provinsi, di alokasikan dana pembinaan

bagi juara perlombaan gampong tingkat provinsi Aceh sebesar Rp

210.000.000,- dengan perincian sebagai berikut:

- Juara Pertama: Gampong Gunung Putih, Kecamatan Teluk Dalam, dan

Kabupaten Simeulue. Bantuan dana pembinaan sebesar Rp 60.000.000,-

- Juara Kedua: Gampong Suka Mulia Upah, Kecamatan Banda Mulia,

dan Kabupaten Aceh Tamiang. Bantuan dana pembinaan sebesar Rp

50.000.000,-.

- Juara Ketiga: Gampong Baro, Kecamatan Langsa Lama dan Kota

Langsa

Bantuan dana pembinaan sebesar Rp 40.000.000,-

- Juara Harapan Pertama: Gampong Geuceu Kayee Jatho, Kecamatan

Banda Raya dan Kota Banda Aceh. Bantuan dana pembinaan sebesar

Rp 30.000.000,-.

- Juara Harapan Kedua: Gampong Jawa, Kecamatan Blang Keujeren dan

Kabupaten Gayo Lues. Bantuan dana pembinaan sebesar

Rp.20.000.000,-.

- Juara Harapan Ketiga: Gampong Suka Makmur, Kecamatan Simpang

Kiri, dan Kabupaten Subulussalam. Bantuan dana pembinaan sebesar

Rp 10.000.000,-

Anggaran yang disediakan untuk pelaksanakan kegiatan tersebut

sejumlah Rp 4.579.176.000,- realisasi Rp 4.563.804.200,- atau 99,66%

dan fisik 100%.

4. Program Penanggulangan Kemiskinan

Kegiatan perencanaan dan pemberdayaan khusus pemukiman baru

masyarakat tertinggal.

Page 224: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

219

Pemberian bantuan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung

penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat

Mukim/Gampong tertinggal melalui sistem kerjasama langsung (Specific

Grant), pelaksanaan dilakukan dengan pola swakelola oleh masyarakat

Gampong dalam membangun dirinya sendiri.

Tujuan dilaksanakan kegiatan adalah:

a. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana

Mukim/Gampong sebagai pusat pemerintahan.

b. Meningkatkan peran serta pemerintahan Mukim dan Gampong dalam

pembangunan.

c. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan

Mukim/Gampong untuk berpartisipasi dalam pembangunan serta dapat

membangun dirinya sendiri.

d. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Gampong.

e. Menumbuh kembangkan swadaya gotong royong masyarakat Gampong.

f. Meningkatkan pendapatan masyarakat Gampong (value income added).

Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

- Pembangunan Kantor Keuchik dan Balai Musyawarah Gampong

Samarkilang Kecamatan Samarkilang Kabupaten Aceh Tengah.

- Pembangunan Kantor Keuchik dan Balai Musyawarah Gampong Lemirah

Togra Kabupaten Gayo Lues.

- Pembangunan Kantor Keuchik dan Balai Musyawarah Gampong Kuning I

Kecamatan Bambul Kabupaten Aceh Tenggara.

- Pembangunan Kantor Keuchik dan Balai Musyawarah Gampong Lokop

Kabupaten Aceh Timur.

- Pembangunan Kantor Keuchik dan Balai Musyawarah Gampong Jambo

Papeun Kecamatan Kluet Kabupaten Aceh Selatan.

- Pembangunan Kantor Keuchik dan Balai Musyawarah Gampong Sabee

Kecamatan Simeuleu Tengah Kabupaten Simeuleu.

Untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat mukim dan

gampong tertinggal, diberikan sarana pendukung atau penunjang sebesar Rp

141.978.000,- dengan realisasi fisik sebesar 100% digunakan untuk

pengadaan kursi kerja, pengadaan meja kerja, pengadaan kursi tamu,

pengadaan mic sound sistem, pengadaan wayerles, dan pengadaan mesin tik.

Anggaran yang disediakan Rp 1.755.913.000,- realisasi Rp 1.729.437.900,-

(98,49%) dan fisik 100%.

Kegiatan pemberdayaan usaha ekonomi produktif gampong (UEPG)

Pemberian modal usaha kepada kepala keluarga miskin Rumah Tangga

Miskin yang produktif di 12 kabupaten dengan jumlah 120 gampong dalam

40 kecamatan. Setiap gampong/kelompok akan memperoleh dana bantuan

sebesar Rp 110.000.000,- yang di berikan kepada 10 orang dari masing-

masing kelompok yang telah mengikuti Pelatihan Teknis yang terdiri dari

perangkat desa, pengurus unit dan penerima manfaat yang diselenggarakan di

Banda Aceh.

Page 225: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

220

Anggaran yang disediakan Rp 2.969.786.000,- realisasi Rp 2.814.690.075,-

93,92% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Badan Pemberdayaan Masyarakat, dialokasikan dana sebesar Rp

57.038.492.000,- realisasi Rp 51.224.270.067,- atau 89,81% dan fisik 98,22%.

C. Permasalahan Dan Solusi

Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat

Aceh adalah sebagai berikut:

- Belum maksimalnya pencairan dan penyaluran Bantuan Keuangan

Peumakmue Gampong (BKPG) akibat kurangnya kapasitas dan sumber daya

manusia (SDM) aparatur gampong pada saat menyusun RPJM, APBG dan

RKPG yang merupakan persyaratan pencairan dana tahap I (pertama) yang

harus dipenuhi oleh gampong yang bersangkutan berdasarkan Peraturan

Gubernur Nomor 25 tahun 2009 Pasal 14, BAB V „Tentang Bantuan

Keuangan Peumakmue Gampong (BKPG).

- Struktur organisasi yang diatur dalam Qanun Nomor 5 Tahun 2007 tentang

struktur organisasi dan Tata Kerja Dinas tidak mendukung visi, misi dan

beban tugas BPM.

- Nomenklatur Badan Pemberdayaan Masyarakat antara Provinsi dengan

Kab/Kota belum seragam;

- Masih adanya penggabungan BPM dengan instansi lainnya di Kab/Kota;

- Kuantitas dan kualitas Pegawai dalam lingkungan BPM yang ada saat ini

belum maksimal, masih ada kualifikasi pendidikan yang belum sesuai untuk

mendukung tugas pokok dan fungsi yang ada.

Solusi yang ditawarkan adalah:

- Perlu adanya peningkatan dan pengembangan kapasitas aparatur

pemerintahan gampong secara terus menerus atau berkelanjutan (continuety),

dimulai dari pelatihan yang sitematis sampai dengan praktek lapangan

sehingga sesui dengan sasaran yang ingin dicapai.

- Untuk tercapainya visi dan misi organisasi serta efektifitas penyelenggaraan

pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan gampong perlu disatukan

kembali ke dalam wadah BPM dan perlu dilakukan revisi Qanun No.5 Tahun

2007 tentang SOTK yang semula adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat

(BPM) menjadi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (BPMG).

- Perlu dilakukan penyeragaman nomenklatur BPM antara provinsi dengan

kabupaten/kota sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

- Untuk efektifitas tugas pokok dan fungsi di bidang Pemberdayaan

Masyarakat agar segera dilakukan pemisahan tugas antara BPM dengan

Instansi yang tergabung kedalamnya.

22. URUSAN SOSIAL

Dinas Sosial

A. Program dan kegiatan

Urusan Sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat;

Page 226: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

221

b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik;

c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional;

d) Penyediaan Alat Tulis Kantor;

e) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

f) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;

g) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan;

h) Penyediaan Bahan Logistik Kantor;

i) Penyediaan makanan dan Minuman;

j) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar daerah dan Penyediaan jasa

Pegawai Non PNS.

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya;

b) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor;

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor;

e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeler.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya;

b) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a) Pendayagunaan para penyandang cacat dan ekstrauma;

b) Bimbingan Teknis Implementasi Perundang-Undangan.

5. Program Peningkatan Kapasitas Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Iktisar Realisasi Kinerja SKPD;

b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun.

6. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil Dan

Pemberdayaan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) a) Fasilitasi Manajeman Usaha Bagi Keluarga Miskin;

b) Pelatihan keterampilan Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;

c) Peningkatan Kemampuan (Capacity Buillding) Petugas Pendamping Fakir

Miskin;

d) Pemberdayaan Keterampilan Berusaha Komunitas Adat Terpencil;

e) Pelatihan Keterampilan Bagi Lanjut Usia;

f) Sosialisasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin;

g) Pelatihan Keterampilan Bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE);

h) Pemberdayaan Keterampilan Bagi Keluarga Rentan;

i) Pembinaan dan Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan Keperintisan dan

Kesetiakawanan Sosial.

7. Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial a) Peningkatan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial bagi PMKS;

b) Penyusunan Kebijakan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial;

c) Koordinasi Perumusan Kebijakan dan Sinkronisasi Pelaksanaan Upaya-

Upaya Penanggulangan Kemiskinan dan Penurunan Kesenjangan;

Page 227: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

222

d) Penanganan Masalah-Masalah Strategis Yang Menyangkut Tanggap Cepat

Darurat dan Kejadian Luar Biasa;

e) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

f) Pendayagunaan Sumber Dana Sosial;

g) Sosialisasi Bahaya Narkoba Berbasis Masyarakat;

h) Pelatihan dan Pembinaan Anak Jalanan, Anak Terlantar, Anak Cacat

Korban Bencana;

i) Pemberdayaan dan Rehabilitasi Penyandang Cacat;

j) Peningkatan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial Bagi Panti;

k) Pemulangan Orang Terlantar;

l) Pemberdayaan Korban Bencana Sosial Daerah Konflik (Reintegrasi)

8. Program Pembinaan Anak Terlantar a) Pengembangan Bakat dan Keterampilan Anak Terlantar;

b) Peningkatan Keterampilan Tenaga Pembinaan Anak Terlantar;

c) Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak.

9. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Trauma Kegiatan ini berupa Pendayagunaan Para Penyandang Cacat dan Eks. Trauma

10. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo a) Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan/Jompo;

b) Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Perasarana Panti Asuhan/Panti

Jompo;

c) Pendidikan dan Pelatihan Cacat Netra;

d) Peningkatan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan/Panti Jompo;

e) Pendidikan dan Pelatihan Bagi Remaja Putus Sekolah;

f) Seleksi Orsos Penerima Bantuan Sosial;

g) Operasi dan Pemeliharaan Sarana Panti Bina Remaja;

h) Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Panti Anak Jalanan.

11. Program pembinaan eks. Penyandang penyakit sosial (eks. Narapidana,

psk, narkoba dan penyakit sosial lainnya) a) Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Eks. Penyandang

Penyakit Sosial;

b) Pemberdayaan Penyandang Penyakit Sosial;

c) Pendidikan dan Keterampilan Berusaha Bagi Gelandangan Pengemis.

12. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial a) Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku-Pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial;

b) Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat;

c) Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial;

d) Fasilitasi kerjasama Usaha Antar Pemda Dengan Organisasi/Lembaga

Sosial Masyarakat;

e) Pelatihan Keterampilan Taruna Penanggulangan Bencana (TAGANA);

f) Pemberdayaan Karang Taruna;

g) Pelatihan Petugas Penyuluh Sosial dan Penyuluhan Sosial Keliling.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Page 228: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

223

merupakan kegiatan pada kantor Dinas Sosial Aceh dalam rangka administrasi

surat menyurat selama tahun 2009. Anggaran yang disediakan Rp 50.700.000,-

realisasi Rp 49.700.000,- atau 98,03% dan fisik 100%.

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik

Anggaran yang disediakan Rp 407.137.160,- realisasi Rp 162.063.517,- atau

39,81% dan fisik 100%.

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

Anggaran yang disediakan Rp 344.736.500,- realisasi Rp 247.400.000,- atau

71,76% dan fisik 100%.

Penyediaan Alat Tulis Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 43.480.425,- realisasi Rp 39.774.400,- atau

91,48% dan fisik 100%.

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Anggaran yang disediakan Rp 71.613.100,- realisasi Rp 60.964.000,- atau

85,13% dan fisik 100%.

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 917.690.000,- realisasi Rp 813.928.100,- atau

88,69% dan fisik 100%.

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan

Anggaran yang disediakan Rp 29.402.000,- realisasi Rp 29.359.000,- atau

99,85% dan fisik 100%.

Penyediaan Bahan Logistik Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 64.530.000,- realisasi nihil. Dana tidak terpakai

karena ada kegiatan sosial kemasyarakatan sudah disandingkan atau

dilaksanakan dengan kegiatan sosial lainnya sehingga dana ini tidak

dilaksanakan

Penyediaan Makanan dan Minuman

Anggaran yang disediakan Rp 38.880.000,- realisasi Rp 38.880.000,- atau

100% dan fisik 100%.

Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar daerah

Anggaran yang disediakan Rp 552.720.000,- realisasi Rp 396.915.000,- atau

71,81% dan fisik 100%.

Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS

merupakan kegiatan pada kantor Dinas Sosial Aceh bagi jasa pegawai kontrak

dan jasa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di setiap

kecamatan. Anggaran yang disediakan Rp 5.298.150.000,- realisasi Rp

5.177.900.000,- atau 97,73% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Anggaran yang disediakan Rp 29.220.000,- realisasi Rp 27.380.000,- atau

93,70% dan fisik 100%.

Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 194.950.000,- realisasi Rp 190.230.000,- atau

97,58% dan fisik 100%.

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

Page 229: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

224

Anggaran yang disediakan Rp 867.706.590,- realisasi Rp 864.961.500,- atau

99,68% dan fisik 100%.

Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

Anggaran yang disediakan Rp 88.000.000,- realisasi Rp 47.275.000,- atau

53,72% dan fisik 100%.

Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeler

Anggaran yang disediakan Rp 15.500.000,- realisasi Rp 8.400.000,- atau

54,19% dan fisik 100%.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Anggaran yang disediakan Rp 121.500.000,- realisasi Rp 93.237.000,- atau

76,74% dan fisik 100%.

Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan

Anggaran yang disediakan Rp 18.000.000,- realisasi Rp 17.982.000,- atau

99,90% dan fisik 100%.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

Kegiatan utama dalam rangka penyusunan draf Qanun kesejahteraan sosial

dengan hasil yang dicapai berupa naskah akademik dan draf Qanun. Anggaran

yang disediakan Rp 406.209.500,- realisasi Rp 102.518.800,- atau 25,24% dan

fisik 50%.

Bimbingan Teknis Implementasi Perundang-Undangan

kegiatan dalam rangka Bimtek peraturan keuangan APBA dan APBN dalam

lingkup internal Dinas Sosial dengan hasil yang dicapai telah tersosialisasi

Peraturan Perundang-undangan tersebut. Anggaran yang disediakan Rp

56.258.500,- realisasi Rp 48.032.000,- atau 85,38% dan fisik 100%.

5. Program Peningkatan Kapasitas Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja Dan Keuangan

Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Iktisar Realisasi Kinerja SKPA

Dilaksanakan dalam bentuk penyusunan laporan-laporan keuangan maupun

laporan. Anggaran yang disediakan Rp 54.460.000,- realisasi Rp 45.987.100,-

atau 84,44% dan fisik 100%.

Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

Merupakan kegiatan khusus untuk menyusun laporan keuangan akhir tahun

DPA SKPA Dinas Sosial. Anggaran yang disediakan Rp 3.869.000,- realisasi

Rp 3.869.000,- atau 100%.

6. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil Dan

Pemberdayaan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Fasilitasi Manajemen Usaha Bagi Keluarga Miskin

Merupakan kegiatan menfasilitasi dan pemberdayaan bagi penyandang

masalah kesejahteraan sosial keluarga miskin. Hasil yang di inginkan adalah

pemberdayaan keluarga miskin kearah yang lebih baik dan sejahtera. Anggaran

yang disediakan Rp 1.7160. 453.000,- realisasi Rp 1.673.326.000,- atau

97,49% dan fisik 100%.

Pelatihan keterampilan Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Page 230: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

225

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan modal keterampilan bagi

PMKS dengan hasil yang dicapai telah memiliki keterampilan untuk berusaha

dalam meningkatkan taraf hidupnya. Anggaran yang disediakan Rp

645.986.000,- realisasi Rp 625.064.200,- atau 96,76% dan fisik 100%.

Peningkatan Kemampuan (Capacity Buillding) Petugas Pendamping Fakir

Miskin

Merupakan kegiatan peningkatan kemampuan para petugas pendamping

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) fakir miskin yang telah dilatih dan

diberikan modal usaha sehingga diperlukan pendampingan agar usaha mereka

berhasil dengan baik. Anggaran yang disediakan Rp 430.272.000,- realisasi Rp

420.280.500,- atau 97,68% dan fisik 100%.

Pemberdayaan Keterampilan Berusaha Komunitas Adat Terpencil

Merupakan kegiatan pemberdayaan KAT berupa pembangunan rumah tinggal,

rumah ibadah, jalan lingkungan serta pemberian jadup dan bibit tanaman usaha

yang dilaksanakan di lokasi Aceh Barat, Nagan Raya, Abdya dan Bener

Meriah. Anggaran yang disediakan Rp 20.433.410.800,- realisasi Rp

11.546.413.900,- atau 56,51% dan fisik 60%.

Pelatihan Keterampilan Bagi Lanjut Usia

kegiatan berupa pelatihan berusaha bagi lanjut usia produktif dan diberikan

modal usaha sesuai dengan kemampuan mereka. Anggaran yang disediakan Rp

888.380.000,- realisasi Rp 852.944.900,- atau 96,01% dan fisik 100%.

Sosialisasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin

Merupakan kegiatan penyebaran informasi tentang upaya dan program yang

dilaksanakan oleh dinas sosial untuk pemberdayaan fakir miskin di Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 67.176.000,- realisasi Rp 59.006.000,- atau

87,84% dan fisik 100%.

Pelatihan Keterampilan Bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)

Merupakan kegiatan pemberdayaan bagi wanita rawan sosial agar terhindar

dari kegiatan yang negatif sehingga bisa memberikan keterampilan dan modal

usaha bagi kehidupan keluarga dan anak-anaknya. Anggaran yang disediakan

Rp 952.352.500,- realisasi Rp 932.260.500,- atau 97,89% dan fisik 100%.

Pemberdayaan Keterampilan Bagi Keluarga Rentan

Kegiatan ini dimaksudkan agar keluarga di Aceh yang rentan dalam

pemenuhan ekonomi keluarga memiliki akses usaha melalui kegiatan

pemberdayaan dan bimbingan dari dinas sosial sehingga keluarga mereka dapat

keluar dari kesulitan ekonomi yang pada akhirnya menjadi keluarga yang

sejahtera. Anggaran yang disediakan Rp 2.403.910.000,- realisasi Rp

2.393.480.250,- atau 99,57% dan fisik 100%.

Pembinaan dan Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan Keperintisan dan

Kesetiakawanan Sosial

Kegiatan ini antara lain peringatan hari pahlawan, ziarah, serta menyantuni

keluarga pahlawan dan perintis kemerdekaan. Anggaran yang disediakan Rp

1.942.378.000,- realisasi Rp 1.937.135.000,- atau 99,73% dan fisik 100%.

7. Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Peningkatan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial bagi PMKS

Page 231: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

226

Merupakan dana otsus dan TDBH yang dilaksanakan di beberapa

kabupaten/kota dengan kegiatan-kegiatan bidang sosial seperti pemberdayaan

penyandang cacat, wanita rawan sosial ekonomi, fakir miskin, anak terlantar,

eks kusta, komunitas adat terpencil, taman makam pahlawan serta penanganan

bencana alam. Sedangkan lokasi kegiatan dilaksanakan di Kabupaten Bireun,

Gayo Lues, Abdya, Singkil dan Aceh Utara Anggaran yang disediakan Rp

14.592.500.000,- realisasi Rp 10.286.147.800,- atau 70,49% dan fisik 75%.

Penyusunan Kebijakan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial

Merupakan kegiatan analisa, seminar dan penjajakan usulan dalam rangka

penyusunan program bidang kesejahteraan di provinsi Aceh agar kebijakan

bidang kesejahteraan sosial tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 806.000.900,- realisasi Rp 486.791.950,-

atau 60,40% dan fisik 100%.

Koordinasi Perumusan Kebijakan dan Sinkronisasi Pelaksanaan Upaya-Upaya

Penanggulangan Kemiskinan dan Penurunan Kesenjangan

Merupakan kegiatan koordinasi pembangunan bidang kesejahteraan sosial

antara Dinas Sosial Provinsi Aceh dengan 23 instansi sosial kabupaten/kota

dengan tujuan terjalinnya koordinasi penyusunan maupun pelaksanaan

pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Aceh sehingga di harapkan

kegiatan pembangunan dapat menurunkan kesenjangan dan angka kemiskinan.

Anggaran yang disediakan Rp 396.875.500,- realisasi Rp 226.663.750,- atau

57,11% dan fisik 100%.

Penanganan Masalah-Masalah Strategis Yang Menyangkut Tanggap Cepat

Darurat dan Kejadian Luar Biasa

Merupakan kegiatan penanggulangan bencana alam dan bencana sosial serta

tanggap darurat dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Anggaran yang

disediakan Rp 24.248.533.565,- realisasi Rp 22.011.606.447,- atau 90,78 dan

fisik 100%.

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Merupakan kegiatan monitoring ke semua kabupaten/kota yang menjadi lokasi

pembangunan kesejahteraan sosial pada tahun 2009 sehingga adanya evaluasi

dan laporan pelaksanaan kegiatan tersebut guna melihat tingkat keberhasilan

setiap kegiatan. Anggaran yang disediakan Rp 311.200.000,- realisasi Rp

232.396.250,- atau 74,68%.

Pendayagunaan Sumber Dana Sosial

Merupakan kegiatan-kegiatan sosialisasi pendayagunaan sumber dana sosial

kepada masyarakat luas, dimana sumber dana sosial tersebut dipergunakan bagi

kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat. Anggaran yang

disediakan Rp 115.008.000,- realisasi Rp 114.744.000,- atau 99,77% dan fisik

100%.

Sosialisasi Bahaya Narkoba Berbasis Masyarakat

Merupakan kegiatan pencegahan bahaya narkoba kepada generasi muda agar

terhindar dari hal-hal negative yang berkaitan dengan narkoba. Anggaran yang

disediakan Rp 32.855.100,- realisasi Rp 32.855.100,- atau 100% dan fisik

100%.

Page 232: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

227

Pelatihan dan Pembinaan Anak Jalanan, Anak Terlantar, Anak Cacat Korban

Bencana

Merupakan kegiatan pembinaan anak-anak jalanan yang selama ini ada di

seputar Banda Aceh dengan mendidik mereka dalam lingkup rumah sejahtera

(panti sosial). Anggaran yang disediakan Rp 941.139.000,- realisasi Rp 941.

798.250,- atau 97,20% dan fisik 100%.

Pemberdayaan dan Rehabilitasi Penyandang Cacat

Merupakan kegiatan pemberdayaan para penyandang cacat di Aceh agar dapat

mandiri dengan keterbatasan yang dimiliki, dengan diberikan skill dan

pengetahuan diharapkan dapat melaksanakan usaha sesuai kemampuan

mereka. Anggaran yang disediakan Rp 818.327.000,- realisasi Rp

812.691.600,- atau 99,31% dan fisik 100%.

Peningkatan Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial bagi Panti

Merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sehingga klien

panti benar-benar dapat terlayani secara maksimal. Anggaran yang disediakan

Rp 2.379.976.500,- realisasi Rp 2.293.121.405,- atau 96,47% dan fisik 100%.

Pemulangan Orang Terlantar

Merupakan kegiatan dalam rangka memulangkan orang-orang yang terlantar di

lokasi yang bukan daerah asal mereka sehingga mereka tidak terlantar,

termasuk orang terlantar (TKI) yang dideportasi dari luar negeri. Anggaran

yang disediakan Rp 120.000.000,- realisasi Rp 120.000.000,- atau 100% dan

fisik 100%.

Pemberdayaan Korban Bencana Sosial Daerah Konflik (Reintegrasi)

Merupakan kegiatan dalam rangka reintegrasi sosial bagi masyarakat yang

terkena korban konflik bersenjata, agar mereka dapat hidup nyaman dan rukun

dalam menjalankan kegiatan kemasyarakatan dalam bingkai NKRI di Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 25.575.000.000,- realisasi Rp 23.779.938.512,-

atau 92,98% dan fisik 100%.

8. Program Pembinaan Anak Terlantar Pengembangan Bakat dan Keterampilan Anak Terlantar

Merupakan kegiatan dalam rangka pengembangan bakat dan keterampilan bagi

anak-anak yang kurang beruntung (terlantar) sehingga dengan kegiatan ini

mereka tidak merasa minder dan memiliki hak yang sama dengan anak-anak

lainnya dalam mengembangkan bakat dan keterampilan yang mereka miliki.

Anggaran yang disediakan Rp 2.300.703.500,- realisasi Rp 2.062.655.485,-

atau 89,65% dan fisik 100%.

Peningkatan Keterampilan Tenaga Pembinaan Anak Terlantar

Merupakan kegiatan peningkatan kapasitas petugas/pengurus Panti Asuhan,

dimana selama ini mereka menjalankan peran penting dalam pembinaan anak-

anak terlantar yang ada di dalam panti-panti asuhan yang ada di Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 333.930.000,- realisasi Rp 114.408.250,- atau

34,26% dan fisik 100%.

Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak

Merupakan suatu kegiatan dalam rangka melakukan pelayanan dan

perlindungan anak Aceh secara luas, dimana dilaksanakan koordinasi-

koordinasi dan memperluas jaringan perlindungan anak baik di tingkat daerah

maupun nasional bahkan dengan lembaga-lembaga LSM. Anggaran yang

Page 233: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

228

disediakan Rp 3.930.816.000,- realisasi Rp 2.851.725.950,- atau 72,55% dan

fisik 100%.

9. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Trauma

Pendayagunaan Para Penyandang Cacat dan Eks. Trauma

Merupakan kegiatan pemberdayaan penyandang cacat dan eks trauma agar

dapat hidup sejahtera seperti masyarakat normal lainnya dengan memberikan

keterampilan dan bantuan usaha. Anggaran yang disediakan Rp

10.442.834.500,- realisasi Rp 9.434.974.000,- atau 90,35% dan fisik 100%.

10. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

Pembangunan Sarana dan Prasarana Panti Asuhan/Jompo

Merupakan kegiatan pembangunan dan pengadaan fasilitas panti-panti sosial

yang ada di Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 1.157.500.000,- realisasi Rp

609.668.300,- atau 52,67% dan fisik 75%.

Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Perasarana Panti Asuhan/Panti Jompo

Anggaran yang disediakan Rp 1.775.028.000,- realisasi Rp 1.706.125.965,-

atau 96,12% dan fisik 100%.

Pendidikan dan Pelatihan Cacat Netra

Merupakan kegiatan dalam rangka pendidikan dan pelatihan bagi penyandang

cacat netra yang ada di Aceh, dengan tujuan agar mereka memiliki

keterampilan untuk berusaha bagi kehidupannya antara lain pelatihan memijat,

membaca huruf braile, menganyam tikar dan keterampilan lainnya. Anggaran

yang disediakan Rp 184.256.000,- realisasi Rp 180.627.000,- atau 98,03%

dan fisik 100%.

Peningkatan Sarana dan prasarana Panti Asuhan/Panti Jompo

Dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi

klien. Anggaran yang disediakan Rp 1.116.618.500,- realisasi Rp

1.042.823.505,- atau 93,39% dan fisik 100%.

Pendidikan dan Pelatihan Bagi Remaja Putus Sekolah

Merupakan kegiatan pendidikan 6 bulan bagi para remaja putus sekolah yang

ada di Aceh dengan materi keterampilan menjahit, border, bengkel, las, atau

montir dengan tujuan agar mereka memiliki keterampilan dan tidak menjadi

remaja yang tidak memiliki harapan. Anggaran yang disediakan Rp

1.230.888.000,- realisasi Rp 1.075.520.600,- atau 87,38% dan fisik 100%.

Seleksi Organisasi Sosial Penerima Bantuan Sosial

Merupakan kegiatan seleksi bagi organisasi sosial yang melaksanakan

kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial untuk mendapatkan bantuan dan arahan

guna meningkatkan kualitas aktivitas kesejahteraan mereka. Anggaran yang

disediakan Rp 104.515.000,- realisasi Rp 103.130.000,- atau 98,67% dan fisik

100%.

Operasi dan Pemeliharaan Sarana Panti Bina Remaja

Merupakan biaya operasional penyelenggaraan panti sosial bina remaja.

Anggaran yang disediakan Rp 758.559.400,- realisasi Rp 678.505.750,- atau

89,45% dan fisik 100%.

Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Panti Anak Jalanan

Merupakan biaya operasional bagi kegiatan pembinaan anak jalanan di Rumoh

Sejahtera Aneuk Nanggroe. Anggaran yang disediakan Rp 2.347.000.000,-

realisasi Rp 2.156.733.935,- atau 91,89% dan fisik 100%.

Page 234: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

229

11. Program pembinaan eks. penyandang penyakit sosial (eks. Narapidana,

PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Eks. Penyandang

Penyakit Sosial

Merupakan kegiatan pemberian pendidikan/pengetahuan dan keterampilan

dalam rangka perubahan perilaku kearah yang lebih baik bagi eks. Narapidana,

eks. Wanita Tuna Susila, eks. Narkoba. Dengan kegiatan ini diharapkan

mereka dapat diterima oleh masyarakat luas. Anggaran yang disediakan Rp

306.108.900,- realisasi Rp 295.984.900,- atau 96,69% dan fisik 100%.

Pemberdayaan Penyandang Penyakit Sosial

Merupakan kegiatan pemberdayaan dalam rangka perubahan kesejahteraan

ekonomi yang lebih baik bagi eks. Narapidana dan eks Wanita Tuna Susila.

Anggaran yang disediakan Rp 288.597.800,- realisasi Rp 280.437.800,- atau

97,17% dan fisik 100%

Pendidikan dan Keterampilan Berusaha Bagi Gelandangan Pengemis

Merupakan kegiatan perubahan perilaku bagi mantan gelandangan dan

pengemis agar menyadari kekeliruan dan kembali menjadi manusia dan

masyarakat yang bermartabat. Dalam kegiatan ini juga diberikan pelatihan

keterampilan agar berguna dalam rangka mereka menjalani profesi yang lebih

baik dan bermartabat. Anggaran yang disediakan Rp 373.107.700,- realisasi

Rp 370.717.700,- atau 99,36% dan fisik 100%.

12. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku-Pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial

Merupakan kegiatan dalam rangka menjalin dan memperluas koordinasi

kepada pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial yang ada di Aceh agar

pembangunan kesejahteraan sosial dapat berjalan secara bersama-sama dan

saling melengkapi serta berkesinambungan. Pelaku-pelaku usaha kesejahteraan

sosial antara lain lembaga sosial masyarakat (LSM), tokoh-tokoh masyarakat,

panti sosial, dan pekerja sosial masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp

464.983.000,- realisasi Rp 192.459.000,- atau 41,39 dan fisik 60%.

Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas sumberdaya

manusia bidang kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat, termasuk Tenaga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di setiap kecamatan.

Dengan peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial di harapkan

pembangunan atau kegiatan kesejahteraan sosial di Aceh bertambah baik.

Anggaran yang disediakan Rp 367.975.000,- realisasi Rp 367.280.000,- atau

99,81% dan fisik 100%.

Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial

Merupakan kegiatan pengembangan model kelembagaan sosial yang ada

menjadi wadah Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PUSPELKESSOS)

yang bertujuan meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial kepada

masyarakat di tingkat desa dan kecamatan di Aceh. Anggaran yang disediakan

Rp 307.403.500,- realisasi Rp 180.665.700,- atau 58,77% dan fisik 100%.

Fasilitasi kerjasama Usaha Antar Pemda Dengan Organisasi/Lembaga Sosial

Masyarakat

Merupakan kegiatan koordinasi bidang kesejahteraan sosial antar Dinas Sosial

dengan organisasi/LSM, dialokasikan anggaran sebesar Rp 36.059.250,-

Page 235: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

230

realisasi nihil, disebabkan kegiatan fasilitasi ini telah di fasilitasi oleh lembaga

sosial/NGO UNICEF dalam rangka koordinasi pelaksanaan bidang

kesejahteraan anak dan keluarga, sehingga dana tersisa merupakan

penghematan kegiatan dan anggaran.

Pelatihan Keterampilan Taruna Penanggulangan Bencana (TAGANA)

Merupakan kegiatan pelatihan peningkatan kualitas Taruna Siaga Bencana

dalam rangka kesiapsiagaan bencana. Hal ini perlu dilakukan karena Aceh

merupakan daerah yang sangat rawan bencana sehingga harus benar-benar

dipersiapkan baik fasilitas maupun SDM yang memang mengerti di bidang

kebencanaan, seperti Taruna Siaga Bencana yang ada di semua kabupaten/kota.

Anggaran yang disediakan Rp 389.776.000,- realisasi Rp 366.256.500,- atau

93,97%.

Pemberdayaan Karang Taruna

Karang Taruna merupakan organisasi kepemudaan yang ada di tingkat desa

dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan bidang kesejahteraan sosial

dalam rangka menghindari para pemuda dalam kegiatan-kegiatan yang tidak

bermanfaat. Anggaran yang disediakan Rp 1.581.560.000,- realisasi Rp

1.570.154.000,- atau 99,28% dan fisik 100%.

Pelatihan Petugas Penyuluh Sosial dan Penyuluhan Sosial Keliling

Merupakan kegiatan peningkatan kapasitas petugas penyuluh sosial keliling

agar mereka memiliki kemampuan yang baik dalam menjalankan tugas

penyuluhan ke daerah-daerah terpencil. Anggaran yang disediakan Rp

615.552.525,- realisasi Rp 584.323.875,- atau 94,93% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Dinas Sosial, dialokasikan dana sebesar Rp 154,321,029,000,- realisasi sebesar

Rp 130.273.660.032,- atau 84,42% dan fisik 93,09%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi:

- Secara umum pelaksanaan kegiatan sumber dana APBA tidak mengalami

kendala yang berarti dengan realisai dana sebesar Rp. 130.273.660.032

(84,42%) dan fisik sebesar 93,09% dari dana keseluruhan sebesar Rp.

154.321.029.000,-. Hanya ada beberapa kendala seperti pada kegiatan

Pemberdayaan Keterampilan Berusaha Komunitas Adat terpencil (KAT)

dimana dari beberapa lokasi yang direncanakan pembangunan perumahan

warga KAT, tiga lokasi yaitu Aceh Jaya, Gayo Lues dan Aceh Tenggara, tidak

dapat diselesaikan karena pihak ketiga/rekanan pemenang tender tidak dapat

melaksanakan pekerjaan sampai waktu yang telah ditetapkan sehingga dana

kegiatan dikembalikan ke negara.

- Sisa dana kegitan Otsus TDBH Migas yang dikelola oleh beberapa

kabupaten/kota tidak semuanya dapat dilaksanakan yaitu di Kabupaten Aceh

Utara, dimana perencanaan kegiatan berupa bantuan barang kepada klien akan

tetapi kenyataannya dibagikan dalam bentuk uang sehingga menyalahi aturan

anggaran APBA dan tidak dapat direvisi.

Solusi yang lakukan adalah:

- Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pemberdayaan KAT,

dan mendorong pihak rekanan untuk dapat melaksanakan kegiatan sesuai

Page 236: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

231

perencanaan. Koordinasi ini terus menerus dilakukan, tetapi pada kenyataannya

pihak rekanan pemenang tender tetap tidak mampu melaksanakan kegiatan

dengan berbagai alasan teknis, sedangkan waktu yang pelaksanaan sangat

terbatas.

- Pemda Aceh Utara melalui instansi sosial kabupaten telah mengajukan revisi

yang semula kegiatan pemberian barang bagi masyarakat menjadi bantuan

keuangan, tetapi proses revisi akan merubah letak dana dari semula Dinas

Sosial Provinsi ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh. Tetapi

proses revisi anggaran tidak dibuka/dilaksanakan karena keterabatasan waktu

sehingga dana tersisa sekitar Rp. 4.306.352.200,- tidak dapat dimanfaatkan.

23. URUSAN KEBUDAYAAN

Urusan kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan

Majelis Adat Aceh (MAA).

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

A. Program dan kegiatan

Urusan Pariwisata yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan jasa surat menyurat;

b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;

c) Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah;

d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan;

e) Penyediaan jasa kebersihan kantor;

f) Penyediaan alat tulis kantor;

g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor;

i) Penyediaan makanan dan minuman;

j) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah;

k) Penyediaan jasa hari-hari besar.

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan Gedung Kantor;

b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;

c) Pemeliharaan Rutin /Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia

a) Pendidikan dan Pelatihan Formal;

b) Penyusunan dan Penyempurnaan Rancangan Qanun Kelembagaan,

Perangkat Daerah dan Lembaga Khusus.

5. Program Pengembangan Nilai Budaya

a) Pelestarian dan Aktualisasi Adat dan Budaya Daerah;

b) Pagelaran, Pameran Seni se-Sumatera (PPSS);

c) Pagelaran dan Pameran Seni Temu Taman Budaya se-Indonesia;

Page 237: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

232

d) Pelatihan upacara adat;

e) Pengumpulan dan ganti rugi koleksi museum;

f) Peringatan hari kesenian daerah dan anugerah seni;

g) Pelatihan Pemberdayaan Lembaga Adat.

6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

a) Pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka termasuk naskah kuno;

b) Penyusunan, pengendalian dan evaluasi program;

c) Pemeliharaan dan rehabilitasi sarana/prasarana Taman Ratu safiatuddin;

d) Registrasi dan pendokumentasian objek peninggalan sejarah dan

purbakala;

e) Pemugaran benda-benda arkeologi, benda cagar budaya peninggalan

sejarah;

f) Lomba bahasa, membaca hikayat, pantun, puisi, cerita rakyat dan

penghargaan karya sastra;

g) Penulisan/penerbitan, kamus dan karya sastra lainnya;

h) Pelatihan Kesenian bagi Guru dan Pelatih Sanggar;

i) Penyediaan bahan bacaan tentang sejarah.

7. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

a) Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah;

b) Penyelenggaraan dialog kebudayaan;

c) Seminar dalam Rangka Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya Lokal dan

Hak Cipta;

d) Pembinaan dan Evaluasi Sanggar-Sanggar kesenian, Pergelaran dan

Festival Tingkat Nasional;

e) Rapat Koordinasi Kebudayaan;

f) Audisi dan Panduan Suara Gita Bahana Nusantara;

g) Festival seni dan pagelaran budaya;

h) Pagelaran budaya daerah pada event dalam dan luar negeri;

i) Partisipasi museum Aceh diluar dan dalam daerah.

8. Program Kerjasama Antar Lembaga

Kegiatan ini berupa Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

9. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

a) Pelaksanaan promosi Pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri;

b) Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu.

10. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

a) Pengembangan Obyek Pariwisata Unggulan;

b) Peningkatan Pembangunan Sarana/Prasarana Pariwisata;

c) Pengembangan Jenis dan paket wisata unggulan;

d) Pelaksanaan koordinasi Pembangunan objek wisata dengan

lembaga/dunia usaha;

e) Pengembangan sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi;

f) Pembuatan Masterplan Pengembangan Kawasan Wisata.

11. Program Pengembangan Kemitraan

a) Pengembangan dan penguatan informasi dan database;

b) Pengembangan SDM di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Bekerjasan

dengan Lembaga lainnya;

c) Pelaksana Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata;

d) Pengembangan SDM dan Profesionalisme Bidang Pariwisata;

Page 238: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

233

e) Peningkatan Peran Serta Masyarakat Daalam Pengembangan Kemitraan

Pariwisata;

f) Pelaksanaan Gebyar Wisata Nusantara.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Kegiatan ini bertujuan untuk kelancaran tugas-tugas rutin kantor yang

berkenaan dengan surat-menyurat, langganan surat kabar/majalah dan biaya

pengiriman/paket. Anggaran yang disediakan Rp 68.480.000,- realisasi Rp

56.684.500,- atau 82,78% dan fisik 100%.

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

kegiatan ini bertujuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kedinasan

dengan penyediaan sarana komunikasi, pembayaran rekening air dan listrik.

Hasilnya adalah lancarnya tugas administrasi perkantoran. Anggaran yang

disediakan Rp 485.400.000,- realisasi Rp 349.843.530,- atau 72,07% dan

fisik 100%.

Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kelancaran dinas dalam

meningkatkan pelayanan keamanan kantor dan barang milik daerah

hasilnya adalah terjaminnya keamanan barang milik daerah.

Anggaran yang disediakan Rp 559.700.000,- realisasi Rp 409.048.000,- atau

73,00% dan fisik 100%.

Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kelancaaran adminitrasi keuangan

tepat waktu, Hasil yang dicapai pengurusan administrasi keuangan tepat pada

waktunya. Anggaran yang disediakan Rp 395.000.000,- realisasi Rp

349.395.000,- atau 88,45% dan fisik 100%.

Penyediaan jasa kebersihan kantor

Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan jasa layanan kebersihan dalam

rangka kenyamanan dan kelancaranan kerja pegawai, hasilnya adalah

kenyamanan dan kebersihan tempat bekerja. Anggaran yang disediakan Rp

576.499.250,- realisasi Rp 83.125.000,- atau 85,07% dan fisik 100%.

Penyediaan alat tulis kantor

kegiatan ini bertujuan untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan alat tulis

kantor guna kelancaran tugas. Hasil nya adalah telah tersedianya administrasi

kantor (ATK) meningkat. Anggaran yang disediakan Rp 180.000.000,-

realisasi Rp 124.903.200,- atau 69,39% dan fisik 100%.

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rutinitas kantor berupa

segala jenis keperluan dalam rangka menggerakkan roda pelayanan kepada

yang berkepentingan. Anggaran yang disediakan Rp 50.006.750,- realisasi

Rp 41.258.500,- atau 82,51% dan fisik 100%.

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas-

tugas kantor, hasilnya adalah kelancaran tugas administrasi perkantoran

Page 239: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

234

meningkat. Anggaran yang disediakan Rp 50.001.000,- realisasi Rp

46.491.900,- atau 92,98% dan fisik 100%.

Penyediaan makanan dan minuman

Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang penyediaan kebutuhan makan dan

minum harian pegawai dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas, kegiatan

rapat-rapat dan memberikan pelayanan kepada tamu, hasilnya adalah

kesejahteraan karyawan/i dan pelayanan masyarakat meningkat.

Anggaran yang disediakan Rp 823.020.000,- realisasi Rp 646.784.500,- atau

78,59% dan fisik 100%.

Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

Kegiatan ini bertujuan untuk dapat mengakomodir seluruh kegiatan rapat

koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dalam rangka menyamakan persepsi

untuk membangun kebudayaan dan Pariwisata, hasilnya adalah

menambahnya referensi dan wawasan bagi para karyawan/i. Anggaran yang

disediakan Rp 200.000.000,- realisasi Rp 187.523.200,- atau 93,76% dan

fisik 100%.

Penyediaan Jasa Hari-Hari Besar

Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semagat perayaan

hari-hari besar Kenegaraan maupun hari besar Islam sebagai wujud

pelestarian budaya, hasilnya adalah terlaksananya hari-hari besar Islam dan

Hari besar Kenegaraan. Anggaran yang disediakan Rp 60.000.000,- realisasi

Rp 37.145.000,- atau 61,91% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor

Tidak dapat dilaksanakan, karena tidak ada rincian atau uraian. Karena itu

kegiatan ini dimasukan kedalam DPA Perubahan. Tetapi karena tidak ada

APBA perubahan maka anggaran yang disediakan Rp 616.750.000,-. tidak

dapat direalisasikan.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

telah dilaksanakan dalam bentuk pembiayaan kebutuhan biaya kenderaan

dinas/operasional dalam rangka mendukung kelancaran tugas-tugas

pelayanan kepada masyarakat dibidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Anggaran yang disediakan Rp 120.000.000,- realisasi Rp 104.373.000,- atau

86,98% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan dan servis perlengkapan kerja

untuk kelancaran tugas Administrasi perkantoran. Anggaran yang disediakan

Rp 67.990.000,- realisasi Rp 61.800.000,- atau 90,90% dan fisik 100%.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan perlengkapan seragam Olah

Raga pegawai, hasilnya keseragaman dalam berolah raga. Anggaran yang

disediakan Rp 103.362.000,- realisasi Rp 102.339.000,- atau 90,01% dan

fisik 100%.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal

Page 240: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

235

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemberian kesempatan kepada para

pegawai untuk meningkatkan kapasitas, menambah wawasan serta

meningkatkan kompetensi melalui diklat-diklat yang berkenaan dengan

kebudayaan dan pariwisata. Anggaran yang disediakan Rp 100.000.000,-

realisasi Rp 56.920.000,- atau 56,92% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyusunan dan Penyempurnaan Rancangan Qanun Kelembagaan,

Kegiatan Perangkat Daerah dan Lembaga Khusus

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyusunan rancangan Qanun

kepariwisataan di Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 60.000.000,-

realisasi Rp 53.240.000,- atau 88,73% dan fisik 100%.

5. Program Pengembangan Nilai Budaya

Kegiatan Pelestarian dan Aktualisasi Adat dan Budaya Daerah

Telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh pada

tanggal 02 s/d 11 Agustus 2009 di Banda Aceh, yang diikuti oleh ; 23

Kab/Kota, 12 Provins se- Indonesia, dan 4 dari luar Negeri ( Malaysia,

Austria, Italia, Jerman) Tujuan dari kegiatan PKA ini adalah melestarikan,

menumbuh kembangkan, mempromosikan keragaman budaya daerah dan

pariwisata di Aceh

Anggaran yang disediakan Rp 7.000.000.000,- realisasi Rp 6.768.710.500,-

atau 96,70% dan fisik 100%.

Kegiatan Pagelaran, Pameran Seni se-Sumatera (PPSS)

telah dilaksanakan pada tanggal 18 s/d 21 Nopember 2009, di Bengkulu

dengan 15 orang artis dan 5 orang official pendukung dari sanggar Cut Nyak

Dhien Banda Aceh. Materi pagelaran seni tari Perang Sabilillah dan tari

Rampoh Tujuan dari kegiatan ini adalah ajang tukar menukar informasi seni

budaya di masing-masing Provinsi se-Sumatera. Anggaran yang disediakan

Rp 134.700.000,- realisasi Rp 132.400.000,-atau 98,28% dan fisik 100%.

Kegiatan pagelaran dan pameran seni temu taman budaya se-Indonesia

telah dilaksanakan pada tanggal 27 s/d 30 Juli 2000 di Taman Budaya

Provinsi Sumatera Barat, dengan melibatkan 15 orang artis pendukung dari

sanggar Meuligoe Kabupaten Aceh Tamiang dan 6 orang official dengan

materi kegiatan adalah Drama tari Elang Ngelekak kegiatan ini untuk dapat

berpartisipasi pegelaran bersama Taman Budaya se-Indonesia (tingkat

Nasional). Anggaran yang disediakan Rp 134.345.000,- realisasi Rp

128.345.000,- atau 95,5% dan fisik 100%.

Kegiatan pelatihan upacara adat

Telah dilaksanakan di Banda Aceh pada tanggal 26 s/d 27 Mai 2009,

diikuti sebanyak 40 orang dari Kab/Kota dan cetak buku 2 sud etnis adat

perkawinan etnis Aceh Selatan dan Aceh Tengah kegiatan ini bertujuan

untuk mengangkat dan menghidupkan kembali jenis adat istiadat yang

pernah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Anggaran yang

disediakan Rp 169.990.400,- realisasi Rp 194.745.400,- atau 98,86% dan

fisik 100%.

Kegiatan pengumpulan dan ganti rugi koleksi museum

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembenahan kembali terhadap koleksi

museum yang dimiliki serta melakukan pengumpulan kembali beberapa

naskah atau benda yang masih berada di berbagai tempat. Anggaran yang

Page 241: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

236

disediakan Rp 900.000.000,- realisasi Rp 153.990.000,- atau 17,11% dan

fisik 100%.

Kegiatan Peringatan Hari Kesenian Daerah dan Anugerah Seni

Telah dilaksanakan pada tanggal 07 Agustus 2008 di Banda Aceh, dengan

peserta para Seniman dan masyarakat Materi Kegiatan adalah Pagelaran

seni dengan alokasi Dana sebesar Rp 251.250.000,- yang bertujuan untuk

menumbuh kembangkan bakat dan minat dibidang seni bagi generasi muda

agar dapat menjaga dan melestarikan seni budaya daerah Aceh. Anggaran

yang disediakan Rp 251.250.000,- realisasi Rp 250.625.000,- atau 99,75%

dan fisik 100%.

Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Lembaga Adat

Telah dilaksanakan dalam bentuk Jelajah Budaya dan Simulasi Penyelesaian

Sengketa Adat. Jelajah Budaya merupakan upaya apresiasi nilai-nilai budaya

lokal yang hidup dan berkembang dimasyarakat Aceh untuk meningkatkan

pemahaman dan apresiasi generasi muda terhadap nilai-nilai budaya lokal.

Simulasi Penyelesaian Sengketa Adat, merupakan upaya fasilitasi Pemangku

Adat (Hari Peukan) dalam memperoleh Informasi, pengetahuan atau

ketrampilan yang dibutuhkan, dan melakukan penguatan terhadap lembaga-

lembaga adat yang ada ditingkat Mukim dan Gampong. Anggaran yang

disediakan Rp 140.000.000,- realisasi Rp 118.910.000,- atau 84,94 % dan

fisik 100%.

6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Kegiatan Pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka termasuk naskah

kuno

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan koleksi benda budaya, buku-

buku perpustakaan dan naskah kuno. Kegiatan ini telah meningkatkan

koleksi benda budaya Aceh, serta terpeliharanya naskah-naskah kuno.

Anggaran yang disediakan Rp 50.000.000,- realisasi Rp 49.352.000,- atau

98,70% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Program

telah dilaksanakan dalam bentuk penyusunan program serta evaluasi

program dan kegiatan yang dilakukan di berbagai tempat dan waktu.

Hasilnya adalah tersedianya acuan kerja dan pelaksanaan monitoring.

Anggaran yang disediakan Rp 303.652.600,- realisasi Rp 285.957.200,- atau

94,17% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sarana/Prasarana Taman Ratu

Safiatuddin

dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan dan rehabilitasi seluruh lokasi

Taman Ratu Safiatuddin yang rusak akibat gempa dan gelombang tsunami

yang sudah pernah diperbaiki tetapi belum sempurna. Hasilnya adalah

terlaksananya pembangunan pagar untuk keamanan komplek dan adanya

sarana ibadah sholat (Musallah). Anggaran yang disediakan Rp

1.760.604.680,- realisasi Rp 1.278.877.040,- atau 72,64% dan fisik 100%.

Kegiatan Registrasi dan Pendokumentasian Objek Peninggalan Sejarah Dan

Purbakala

Telah dilaksanakan dalam bentuk registrasi dan pendokumentasian objek

peninggalan sejarah dan purbakala yang ada di Kab.Aceh Barat. Hasil yang

Page 242: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

237

dicapai Adanya data dan foto dan terpeliharaanya BCB Peninggalan sejarah

dan kepurbakalaan di Kabupaten/Kota. Anggaran yang disediakan Rp

400.000.000,- realisasi Rp 381.420.000,- atau 95,36% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemugaran Benda-Benda Arkeologi, Benda Cagar Budaya

Peninggalan Sejarah

Telah dilaksanakan Kegiatan ini bertujuan untuk rehabilitasi dan penataan

kembali benda-benda cagar budaya Peninggalan sejarah. Hasil yang dicapai

terpugar/terpeliharanya/terawat BCB Peninggalan Sejarah Dan

Kepurbakalaan diantaranya; 1.Pemugaran/penataan lingkungan komplek

Makam TGK. Kreung Kalee didesa siem kec Darussalam A.Besar (Reguler)

2. Pemugaran/penataan lingkungan komplek Makam Tun Sri Lanang di Gp.

Meunasah Lieng Kec. Samalangan Bireun (Reguler), 3. Pemugaran/Penataan

Lingkungan komplek MakamTGK. Kuta Gle di Gampong Batee Iliek Kec.

Samalangan Kab. Bireun, 4. Penataan lingkungan, Pemugaran Makam dan

rumah tradisional TGK. Chik Awee Geutah Ds. Awee Geutah Kec.

Peusangan Bireun, 5. Pemugaran, pembuatan Cungkop Makam, Penataan

lingkungan dan pemugaran makam T. Cut Ali di Kab. Aceh Selatan, 6.

Pemugaran dan penataan lingkungan makam Peninggalan sejarah di Kab.

Aceh Tenggara (Otsus) 7. Pemugaran/penataan lingkungan Makam Hamzah

Fansuri di ds. Obah Kec. Rundeng Kota Subulussalam (Reguler) 8.

Pemugaran,Penataan lingkungan makam TGK. Dipuncak krueng Beuracan

Kec. Meureudu Kab. Pidie Jaya, 9. Penataan lingkungan komplek makam di

Gp. Tungkop Kec. Sungai Mas Kab. Aceh Barat, 10. Penataan lingkungan

dan pemugaran situs BCB kuburan Aulia keramat 44 di Sabang, 11.

Pemugaran makam panglima PenaroKemangan Kec. Mutia Kab. Pidie

(Reguler), 12. Renovasi rumah Cut Meutia dids. Pirak Kec. Matang kuli

Kab. A.Utara, 13. Pemugaran, penataanlingkungan makam raja-raja

Meureudu Kec. Merah Dua Kab. Pidie Jaya (Reguler), 14. Penataan

lingkungan Makam T. Umar Gp. Mugo Kec. Panton Reu Kab. A.Barat, 15.

Penataan lingkungan komplek mesjid Tuha Idrapuri Kab. A. Besar.

Anggaran yang disediakan Rp 3.200.000.000,- realisasi Rp 2.764.019.000,-

atau 86,38 % dan fisik 100%.

Kegiatan Lomba bahasa, membaca hikayat, pantun, puisi, cerita rakyat dan

penghargaan karya sastra

telah dilaksanakan pada tanggal 22 s/d 23 Oktober 2009 di Banda Aceh yang

diikuti oelh 80 orang peserta, dengan bertujuan untuk menggalakkan

kembali penggunaan bahasa aceh, membaca hikayat, pantun, Puisi, Cerita

rakyat yang pernah hidup dan berkembang dimasyarakat Aceh tempo doeloe,

dan Penghargaan Karya Sastra bagi para masyarakat yang berprestasi

dibidang seni. Hasilnya adalah Pelajar dan seniman termotivasi untuk terus

berkarya /apresiasi seni sastra/hikayat/bahasa meningkat. Anggaran yang

disediakan Rp 240.997.500,- realisasi Rp 234.583.200,- atau 97,34% dan

fisik 100%.

Kegiatan Penulisan/penerbitan, kamus dan karya sastra lainnya

Telah dilaksanakan dalam bentuk penerbitan buku-buku berupa kamus

bahasa Aceh dan karya-karya lainnya. Melalui kegiatan ini dapat

menerbitkan buku Sastra Aceh yaitu, Antologi seniman lima cabang seni

Aceh, Riwayat nanggroe Aceh dan Adat; dan kamus Bahasa Aceh-

Page 243: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

238

Indonesia- Inggris. Anggaran yang disediakan Rp 295.700.000,- realisasi Rp

94.409.900,- atau 31,93% dan fisik 55,61%.

Kegiatan Pelatihan Kesenian bagi Guru dan Pelatih Sanggar

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan kepada masyarakat, seniman dan

siswa/mahasiswa untuk memperkenalkan alat musik tradisional Aceh.

Hasilnya adalah adanya seniman dan masyarakat yang skil dan profesional.

Anggaran yang disediakan Rp 150.000.000,- realisasi Rp 113.550.000,- atau

75,70% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan bahan bacaan tentang sejarah

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan berbagai referensi buku bacaan

tentang sejarah bagi masyarakat umum dan generasi muda. Hasilnya adalah

terbitnya 2 (dua) judul buku dari tiga judul buku yang diprogramkan yaitu;

Buku Budaya Aceh dan Buku Aceh Daerah Modal. Anggaran yang

disediakan Rp 439.625.000,- realisasi Rp 248.483.000,- atau 64,71% dan

fisik 95,07%.

7. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Kegiatan Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemberian bantuan kepada sanggar

kesenian berupa alat penunjang latihan kesenian (Alat kesenian tradisional ).

Melalui kegiatan ini telah tumbuh dan berkembangnya sanggar kesenian di

Kab/Kota. Anggaran yang disediakan Rp 124.040.000,- realisasi Rp

123.410.000,- atau 99,49% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyelenggaraan dialog kebudayaan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pertemuan untuk penyamaan persepsi serta

membicarakan hal-hal yang urgent dalam rangka mencari format

pembangunan kebudayaan ke depan. Kegiatan ini telah menghasilkan

masukan dan rekomendasi untuk pengembangan budaya kepada Pemerintah

Daerah. Anggaran yang disediakan Rp 172.726.000,- realisasi Rp

171.449.000,- atau 99,26% dan fisik 100%.

Kegiatan Seminar dalam Rangka Revitalisasi dan Reaktualisasi Budaya

Lokal dan Hak Cipta,

Telah dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi urgensitas pendaftaran hak

kekayaan intelektual, khususnya terkait khasanah seni budaya Aceh,

sehingga; terpatennya Hak Cipta karya seniman dan budayawan. Anggaran

yang disediakan Rp 100.000.000,- realisasi Rp 89.738.000,- atau 89,74%

dan fisik 100%.

Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Sanggar-Sanggar kesenian, Pergelaran

dan Festival Tingkat Nasional

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembinaan terhadap sanggar-sanggar

kesenian serta berpartisipasi pada berbagai kegiatan seni. Kegiatan ini telah

meningkatkan kualitas materi pagelaran/pertunjukan sanggar seni dan

seniman. Anggaran yang disediakan Rp 1.685.000.000,- realisasi Rp

1.112.612.000,- atau 66,03% dan fisik 100%.

Kegiatan Rapat Koordinasi Kebudayaan

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi dengan unsur-unsur

terkait untuk penyelerasan program/kegiatan dan kebijakan antara Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan Kab/Kota. Anggaran yang

Page 244: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

239

disediakan Rp 330.345.220,- realisasi Rp 248.085.920,- atau 75,10% dan

fisik 100%.

Kegiatan Audisi dan Panduan Suara Gita Bahana Nusantara

Telah dilaksanakan dalam bentuk seleksi tim panduan suara Gita Bahana

Nusantara yang mewakili Aceh untuk tampil di istana negara. Anggaran

yang disediakan Rp 244.841.000,- realisasi Rp 243.540.100,- atau 99,47%

dan fisik 100%.

Kegiatan Festival Seni dan Pagelaran Budaya

Telah dilaksanakan dalam bentuk penampilan sanggar seni untuk memupuk

kembali minat dan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya. Anggaran

yang disediakan Rp 167.480.000,- realisasi Rp 161.435.000,- atau 96,39%

dan fisik 100%.

Kegiatan Pagelaran Budaya Daerah pada Event Dalam dan Luar Negeri

Telah dilaksanakan dalam bentuk partisipasi dalam setiap event budaya baik

dalam maupun luar negeri. Hasilnya adalah Peningkatan Pagelaran adat dan

budaya dalam dan luar negeri. Anggaran yang disediakan Rp 250.000.000,-

realisasi Rp 216.400.000,- atau 86,56% dan fisik 100%.

Kegiatan Partisipasi Museum Aceh Diluar dan Dalam Daerah

Telah dilaksanakan dalam bentuk partisipasi dan penyediaan informasi

mengenai museum Aceh ke berbagai daerah. Hasilnya adalah Peningkatan

kualitas pelayanan meseum. Anggaran yang disediakan Rp 278.300.000,-

realisasi Rp 244.577.620,- atau 87,88% dan fisik 100%.

8. Program Kerjasama Antar Lembaga

Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengawasan dan penilaian pelaksanaan

program kegiatan yang telah dilaksanakan. Anggaran yang disediakan Rp

75.000.000,- realisasi Rp 70.089.280,- atau 93% dan fisik 100%.

9. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Kegiatan Pelaksanaan promosi Pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri

Telah dilaksanakan dalam bentuk promosi objek-objek wisata yang sudah

layak untuk dipromosikan ke Tingkat Nasional ataupun ke Internasional.

Hasilnya adalah jumlah kunjungan wisata mangcanegara dan nusantara

meningkat. Anggaran yang disediakan Rp 1.533.098.000,- realisasi Rp

1.509.938.250,- atau 98,48% dan fisik 100%.

Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu

telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan Pemandu Wisata. Hasilnya

adalah Terciptanya pemandi wisata yang kompenten dan prosional.

Anggaran yang disediakan Rp 160.366.000,- realisasi Rp 141.560.000,- atau

88,27% dan fisik 100%.

10. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Kegiatan Pengembangan Obyek Pariwisata Unggulan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengembangan objek-objek wisata yang

sudah layak untuk dipromosikan. Anggaran yang disediakan Rp

776.440.000,- realisasi Rp 730.157.565,- atau 94,04% dan fisik 100%.

Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana/Prasarana Pariwisata

Page 245: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

240

Telah dilaksanakan dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana

kawasan pariwisata di Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 19.398.640.000

realisasi Rp 10.038.817.851,- atau 51,75% dan fisik 50,62%.

Kegiatan Pengembangan Jenis dan paket wisata unggulan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengembangan jenis dan paket-paket

wisata yang unggul di Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 322.000.000,-

realisasi Rp 309.670.000,- atau 96,17% dan fisik 100%.

Kegiatan Pelaksanaan koordinasi Pembangunan objek wisata dengan

lembaga/dunia usaha

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM pengusaha hotel dan

restoran se- Aceh, tetapi tidak dapat dilaksanakan sampai akhir tahun

anggaran. Anggaran yang disediakan untuk pelaksanakan kegiatan tersebut

sejumlah Rp 200.000.000,-

Kegiatan Pengembangan sosialisasi dan penerapan serta pengawasan

standarisasi

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengembangan pengetahuan dan

profesionalisme pengelola hotel dan restoran didalam pelayanan kepada

wisatawan. Anggaran yang disediakan Rp 187.207.000,- realisasi Rp

172.677.000,- atau 92,24% dan fisik 100%.

Kegiatan Pembuatan Masterplan Pengembangan Kawasan Wisata

Telah dilaksanakan dalam bentuk perencanaan untuk menjadi panduan

pengembangan kawasan wisata di 23 kabupaten/kota. Anggaran yang

disediakan Rp 1.842.995.000,- realisasi Rp 1.301.428.400,- atau 70,61% dan

fisik 70,92%.

11. Program Pengembangan Kemitraan.

Kegiatan Pengembangan dan penguatan informasi dan database

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan informasi, data kebudayaan

dan pariwisata kepada masyarakat luas melalui jaringan internet yang dapat

diakses dimanapun. Anggaran yang disediakan Rp 258.600.000,- realisasi

Rp 248.799.440,- atau 96,21% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengembangan SDM di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata

bekerjasama dengan lembaga lainnya

Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi terbentuknya forum komunikasi

antar pelaku industri pariwisata dan budaya, tetapi tidak dapat dilaksanakan

sampai akhir tahun anggaran. Anggaran yang disediakan Rp 150.000.000,-

realisasi nihil.

Kegiatan Pelaksana Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata

Telah dilaksanakan dalam bentuk jalinan kemitraan antara pemerintah

dengan masyarakat untuk meningkatkan kinerja pelaku usaha pariwisata.

Anggaran yang disediakan Rp 46.725.000,- realisasi Rp 41.345.000,- atau

88,49% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengembangan SDM dan Profesionalisme Bidang Pariwisata

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pekerja dibidang jasa biro

perjalanan. Anggaran yang disediakan Rp 165.685.000,- realisasi Rp

129.610.000,,- atau 78,23% dan fisik 100%.

Page 246: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

241

Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan

Kemitraan, telah dilaksanakan dengan membentuk kelompok sadar wisata di

masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp 98.180.000,- realisasi Rp

86.822.000,- atau 88,43% dan fisik 100%.

Kegiatan Pelaksanaan Gebyar Wisata Nusantara

Telah dilaksanakan dalam bentuk seleksi peserta untuk mempromosikan

pakian adat tradisional Aceh di tingkat nasional. Anggaran yang disediakan

Rp 50.000.000,- realisasi Rp 50.000.000,- atau 100% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dialokasikan dana sebesar Rp

68,069.412.000,- realisasi sebesar Rp 50,694.317.196,- atau 74,47% dan fisik

82,40%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program kegiatan adalah

sebagai berikut:

- Sumber daya manusia yang memadai, relevan dan kompetitif yang

diharapkan dapat mencurahkan tenaga dan pikirannya terhadap kemajuan

Kebudayaan dan Pariwisata relatif terbatas disamping juga penetapan

staf/pejabat struktural dengan latar belakang pendidikan serta pengalaman

kerja yang tidak mendukung bidang tugasnya.

- Sebagian besar rekanan (kontraktor) yang melakukan perkerjaan baik fisik

maupun non-fisik tidak mengambil uang muka kerja dan termin, sehingga

realisasi anggaran tidak berjalan sesuai dengan pekerjaan yang telah

dilaksanakan.

- Belum terbinanya dengan baik jalur koordinasi program kegiatan akibat tidak

seragamnya unit kerja yang menangani bidang Kebudayaan dan Pariwisata di

Kabupaten/Kota.

- Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang arti pentingnya

pemeliharaan Bangunan Cagar Budaya (BCB) peninggalan sejarah

kepurbakalaan (rendahnya pemahaman UU RI No. 5 Tahun 1992).

- Kurangnya koordinasi dan persamaan persepsi dalam penyusunan program

kegiatan antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan dinas terkait

kabupaten/kota.

- Kurangnya pemahaman masyarakat di bidang pariwisata (UU RI No. 10

Tahun 2009).

- Belum terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lingkungan objek

wisata, karena banyak objek wisata yang belum ditata dan dikelola dengan

baik.

- Atraksi wisata di Aceh masih sangat sedikit sehingga mempengaruhi jumlah

wisatawan (wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara) untuk

menyaksikan event wisata yang ada di Aceh.

- Sebagian besar Rekanan (kontraktor) tidak mengambil uang muka kerja dan

terment, sehingga realisasi keuangan tidak sesuai dengan realisasi fisik.

Solusi dalam pelaksanaan program kegiatan adalah:

Page 247: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

242

- Perlu adanya peningkatan sumber daya aparatur dengan memberikan

pelatihan-pelatihan teknis bidang kebudayaan dan pariwisata.

- Dianjurkan para Rekanan (kontraktor) mengambil uang muka kerja dan

terment sesuai dengan realisasi fisik yang telah diselesaikan.

- Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai UU RI No. 5 Tahun

1992 tentang BCB Peninggalan sejarah dan kepurbakalaan serta UU RI No.

10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;

- Melakukan penelitian-penelitian dan kajian tentang

pembangunan/pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata di masa

mendatang;

- Adanya penambahan kegiatan event-event wisata dengan sektor lainnya

dengan adanya saling kerja sama misalnya; event kebudayaan/ kesenian,

event permainan rakyat, event olah raga dll;

- Perlu adanya anggaran yang memadai untuk menbangun fasilitas sarana dan

prasarana Kebudayaan dan Pariwisata.

Sekretariat Majelis Adat Aceh

A. Program dan kegiatan

Urusan Kebudayaan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Majelis Adat Aceh

sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

a) Pengadaan Peralatan Gedung/Kantor;

b) Pengadaan Mobeleur;

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;

d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur;

e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

Kegiatan ini berupa Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.

3. Program Pengembangan Nilai Budaya

a) Pelatihan Peradilan Adat;

b) Penerbitan Majalah/ Buku-buku Tentang Adat;

c) Pelatihan Pemberdayaan Kelembagaan Adat.

4. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

a) Rekruitmen Pembacaan Narit Maja/Seumapa;

b) Rapat Kerja Tahunan;

c) Rapat Koordinasi dan evaluasi Pelaksanaan Polisi Masyarakat (POLMAS).

5. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

a) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengembangan

Keanekaragaman Budaya;

b) Dialog/ Sosialisasi Untuk Generasi Muda dan Mahasiswa Mengenai Adat

Istiadat dan Hukum Adat;

c) Pembinaan Putroe Phang Tentang Pelaksanaan Adat Perkawinan.

6. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

Kegiatan ini berupa Pagelaran Seni dalam rangka penyambutan tamu

mancanegara.

Page 248: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

243

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan kegiatan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung/Kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat gedung/kantor Majelis

Adat Aceh. Melalui kegiatan ini telah terpenuhi sarana dan prasarana dalam

rangka peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Anggaran yang

disediakan Rp 23.630.000,- realisasi Rp 23.000.000.- atau 97% dan fisik

100%.

Kegiatan Pengadaan Mobeleur

telah dilaksanakan dalam bentuk pengadaan alat-alat mobeuler Majelis Adat

Aceh. Melalui kegiatan ini telah terpenuhi sarana dan prasarana dalam rangka

peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Anggaran yang disediakan Rp

28.400.000,- realisasi Rp 26.150.000.- atau 92% dan fisik 100%.

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Telah dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan operasional sarana dan

prasarana Majelis Adat Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 26.200.000,-

realisasi Rp .26.198.000.- atau 100 % dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan alat-alat mobeuler Majelis

Adat Aceh. Melalui kegiatan ini telah terpenuhi sarana dan prasarana dalam

rangka peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Anggaran yang

disediakan Rp 1.500.000,- realisasi Rp 850.000,- atau 57 % dan fisik 57%.

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor

Telah dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan sarana dan prasarana Majelis

Adat Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 12.750.000,- realisasi Rp

12.750.000.- atau 100% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan Pakaian Dinas Harian dan

Linmas bagi seluruh pegawai dilingkungan Majelis Adat Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 59.600.000,- realisasi Rp 58.350.000.- atau

98 % dan fisik 100%.

3. Program Pengembangan Nilai Budaya

Kegiatan Pelatihan Peradilan Adat

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan peradilan adat kepada para

Geuchik Gampong/Imum Mukim/Tuha Peut se kab/kota. Anggaran yang

disediakan 160.725.000,- realisasi Rp 135.177.000.- atau 84 % dan fisik

100%.

Kegiatan Penerbitan Majalah/Buku-buku Tentang Adat

Telah dilaksanakan dalam bentuk penerbitan Majalah Jeumala dan buku-buku

tentang adat. Anggaran yang disediakan Rp Rp 325.000.000,- realisasi Rp

212.060.000.- atau 65 % dan fisik 100%.

Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Kelembagaan Adat

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan mengenai Keujruen Blang.

Anggaran yang disediakan Rp 79.085.000,- realisasi Rp 72.497.000.- atau 92

% dan fisik 100%.

Page 249: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

244

4. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Kegiatan Rekruitmen Pembacaan Narit Maja/Seumapa

Telah dilaksanakan dalam bentuk rekruitmen sumber daya manusia dalam

bidang Seumapa/Narit Maja. Anggaran yang disediakan Rp 92.213.000,-

realisasi Rp 69.818.500.- atau 76 % dan fisik 100%.

Kegiatan Rapat Kerja Tahunan

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat kerja untuk membahas program-

program baru untuk periode 2009 s.d. 2014. Anggaran yang disediakan Rp

79.085.000.- realisasi Rp 65.345.000.- atau 83% dan fisik 100%.

Kegiatan Rapat Koordinasi dan evaluasi Pelaksanaan Polisi Masyarakat

(POLMAS)

melalui kegiatan ini telah menghasilkan kerukunan dan keharmonisan dalam

bermasyarakat. Anggaran yang disediakan Rp 42.872.000.- realisasi Rp

37.378.000.- atau 87 % dan fisik 100%.

5. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengembangan

Keanekaragaman Budaya

Telah dilaksanakan pada MAA Perwakilan Provinsi dan MAA Kabupaten

Kota di Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 492.400.000,- realisasi Rp

370,932,100.- atau 75 % dan fisik 75%.

Kegiatan Dialog/ Sosialisasi Untuk Generasi Muda dan Mahasiswa Mengenai

Adat Istiadat dan Hukum Adat

telah dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan dan melalui kegiatan ini telah

menghasilkan 34 orang peserta yang mengerti dan memahami adat istiadat

dan hukum adat Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 79.610.000,- d realisasi

Rp 58.759.500.- atau 74 % dan fisik 100%.

Kegiatan Pembinaan Putroe Phang Tentang Pelaksanaan Adat Perkawinan,

Tatanan Keterampilan dan Sopan Santun

Melalui kegiatan ini telah menghasilkan 40 orang peserta (ibu-ibu) yang

mengerti dan memahami adat istiadat perkawinan dan tatanan sosial dalam

masyarakat. Anggaran yang disediakan Rp 78.585.000,- realisasi Rp

62.994.000.- atau 80 % dan fisik 100%.

6. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

Kegiatan Pagelaran Seni dalam rangka penyambutan tamu mancanegara

Telah dilaksanakan dalam bentuk pertunjukan tarian-tarian dan Adat Budaya

Aceh kepada tamu luar negeri. Anggaran yang disediakan Rp 542.229.000,-

realisasi Rp 320.970.000.- atau 59% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Majelis Adat Aceh (MAA), dialokasikan dana sebesar Rp 4.618.157.000,-

realisasi sebesar Rp 3.432.526.949,- atau 74,33% dan fisik 94,00%.

C. Permasalahan dan Solusi

Disamping tingkat keberhasilan yang telah dicapai pada masing-masing

kegiatan tersebut di atas, masih dijumpai beberapa kendala atau hambatan yang

perlu dievaluasi kembali pelaksanaannya antara lain :

Page 250: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

245

- Masih kurangnya SDM yang tersedia dan masih terbatasnya pegawai pada

Sekretariat MAA, sehingga berdampak pada pelaksanaan kegiatan dan

realisasi anggaran tahun 2009.

- Belum terisinya jabatan eselonering (eselon III/b dan IV/a) pada Sekretariat

MAA sehingga belum efektifnya mekanisme organisasi/ lembaga MAA dan

tidak terealisasi anggaran yang diperuntukkan untuk itu.

- Masih ada elemen masyarakat dan pemerintah belum memahami keberadaan

adat dan adat istiadat sebagai pilar Istimewa yang patut diperhatikan dalam

kebijakan pembangunan Aceh.

- Belum maksimalnya Sosialisasi tentang adat dan adat istiadat kepada

masyarakat dan Instansi Pemerintah, sehingga kurangnya implementasi Adat

dalam kehidupan masyarakat.

Solusi yang telah ditempuh dalam menanggulangi kendala atau hambatan

antara lain :

- Melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap Majelis Adat Aceh (MAA) Kab/

Kota dan Perwakilan mengenai kinerja Adat dan Adat Istiadat sebagai

warisan/ heritage indatu.

- Membina koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait dan pengurus

Majelis Adat Aceh (MAA) Kab/ Kota se-Provinsi Aceh dalam rangka

penegakan Hukum Adat dan pemberdayaan lembaga Adat serta penerapan

Adat Istiadat.

- Melakukan kerjasama dengan media masa dan media elektronik dalam

mensosialisasikan kegiatan Adat dan Adat Istiadat.

- Menggalang unsur Pemuda dan membekali mereka dengan Adat dan Adat

Istiadat agar menjadi generasi penerus bangsa yang memahami Adat dan

Adat Istiadat.

- Melakukan kerjasama dengan LSM untuk melatih fungsionaris Adat Kab/

Kota agar dapat memberdayakan lembaga Adat dan SDM di Kab/ Kota

masing-masing.

- Melakukan kerja sama dengan UNDP pada program Acces to Justice Projec,

untuk melatih tokoh-tokoh Adat di tingkat Gampong tentang Peradilan Adat.

Dalam tahun 2009 sudah dilatih para pemangku Adat sejumlah 1.679

Gampong yang tersebar di 6 (enam) Kab/ Kota dalam Provinsi Aceh.

- Sejak Februari 2009 sudah menetapkan Kepala Sekretariat MAA dan segera

akan mengisi Struktur Organisasinya sesuai dengan Permendagri No. 18

tahun 2009 dan Pergub Aceh No. 36 tahun 2008.

- Disamping itu, tanggal 21 April 2009 telah pula mengukuhkan Pemangku

Adat dan Dewan Pengurus MAA Provinsi masa bakti 2009 – 2013, sesuai

dengan Qanun No. 3 tahun 2004.

- Mengefektifkan pertemuan rutin para pemangku Adat dan rapat-rapat

pengurus lembaga MAA untuk menghasilkan konsep-konsep tentang Adat

dan Adat Istiadat yang bermanfaat bagi pelestarian, pembinaan dan

pengembangan Adat dan Adat Istiadat Aceh.

24. URUSAN STATISTIK

Urusan wajib mengenai Statistik, Pemerintah Aceh telah melaksankannya melalu

Lembaga Daerah yaitu: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Urusan

Perencanaan pembanguan), Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan

Page 251: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

246

Telematika (Urusan Perhubungan). Hal ini dikarenakan anggaran belanja Non

Program dan belanja Program tidak dapat dipisahkan maka disesuaikan dengan

urusan yang melekat pada lembaga daerah tersebut. Begitu juga dengan

permasalahan dan solusi telah tersirat dalam keterangan dalam pelaksanaan program

dan kegiatan pada lembaga daerah tersebut.

25. URUSAN KEARSIPAN

Badan Arsip dan Perpustakaan

A. Program Dan Kegiatan

Urusan Kearsipan yang dilaksanakan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan sebagai

berikut:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan Gedung Kantor;

b) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor;

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;

e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor;

f) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a) Pendidikan dan Pelatihan Formal;

b) Sosialisasi peraturan perundang-undangan;

c) Rapat Koordinasi Tehnis (RAKORNIS);

d) Peningkatan kualitas pelayanan publik;

e) pengelolaan perpustakaan satuan kerja.

4. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Kegiatan ini berupa Apresiasi Kearsipan.

5. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

a) Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah;

b) Survey/Pelacakan dan Ganti Rugi Dokumen/Wawancara Tokoh/Pelaku

Sejarah;

c) Pengolahan Arsip;

d) Pameran Kearsipan;

e) Reproduksi/Alih Media.

6. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan.

Kegiatan ini berupa Pemeliharaan Rutin/Berkala Arsip Daerah.

7. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

Kegiatan ini berupa Bimbingan/Penyuluhan Kearsipan.

8. Program Peningkatan SDM Kearsipan

Kegiatan ini berupa Penilaian Arsiparis.

9. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

a) Pemasyarakatan Minat dan Kebiasaan Membaca untuk Mendorong

Terwujudnya Masyarakat Pembelajar;

b) Pengembangan Minat dan Budaya Baca;

Page 252: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

247

c) Suvervisi, pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan umum, perpustakaan

khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat;

d) Pelaksanaan Koordinasi Pengembangan Perpustakaan;

e) Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat Budaya Baca

di Daerah;

f) Perencanaan dan Penyusunan Program Budaya Baca;

g) Publikasi dan Sosialisasi Minat dan Budaya Baca;

h) Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah;

i) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

j) Pembangunan Gedung Perpustakaan.

B. Realisasi Pelaksanaan Program/Kegiatan

1. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Apresiasi kearsipan

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya apresiasi kearsipan terhadap

32 orang tenaga kearsipan di 16 kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

47,900,000,- realisasi Rp 44.520.000,- atau 95.96 % dan fisik 100%.

2. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip Daerah

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya pendataan dan penataan

dokumen/arsip di lembaga arsip dan perpustakaan di 16 kab/kota. Anggaran

yang disediakan Rp 44,200,000,- realisasi Rp 38.200.000,- atau 85.71 % dan

realisasi fisik 100%.

Survey/Pelacakan dan Ganti Rugi Dokumen/Wawancara Tokoh/Pelaku Sejarah

Wawancara dengan 4 (empat) tokoh pelaku sejarah peristiwa penandatanganan

MoU Helsinki. Anggaran yang disediakan Rp 93,490,000,- realisasi Rp

87.150.000,- atau 95.68 % dan fisik 100%.

Pengolahan Arsip

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya penataan arsip 300 meter lari

(ML). Anggaran yang disediakan Rp 227,060,000,- realisasi Rp 151.220.000,-

atau 66.60 % dan fisik 90.00%.

Pameran Kearsipan

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya pameran kearsipan dan

perpustakaan pada event PKA V. Anggaran yang disediakan Rp76,500,000,-

realisasi Rp 63.353.000,- atau 82,81 % dan fisik 100%.

Reproduksi/Alih Media

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya reproduksi arsip ke dalam

media elektronik. Anggaran yang disediakan Rp 223,260,000,- realisasi Rp

186.830.000,- atau 91,33 % dan fisik 100%.

3. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan

Pemeliharaan Rutin/Berkala Arsip Daerah

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya perawatan dan pemeliharaan

arsip sejumlah 3.000 M2. Anggaran yang disediakan Rp 237,000,000,- realisasi

Rp 218.474.000,- atau 92.18 % dan fisik 100%.

4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

Bimbingan/Penyuluhan Kearsipan

Page 253: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

248

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya bimbingan tehnis dan

penyuluhan kearsipan untuk 32 orang peserta di 16 kabupaten/kota. Anggaran

yang disediakan Rp 69,415,000 ,- realisasi Rp 58.510.000,- atau 91.23 % dan

fisik 100%.

5. Program Peningkatan SDM Kearsipan

Penilaian Arsiparis

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya penilaian arsiparis

berprestasi. Anggaran yang disediakan Rp 138,250,000,- realisasi Rp

100.710.000,- atau 84.28 % dan fisik 100%.

6. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Pemasyarakatan Minat dan Kebiasaan Membaca untuk Mendorong

Terwujudnya Masyarakat Pembelajar

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya lomba minat baca tingkat

provinsi di 16 kabupaten/kota dengan pengadaan buku bernuansa daerah.

Anggaran yang disediakan Rp 2,082,072,000,- realisasi Rp 1.950.038.000,-

atau 74,64 % dan fisik 90%.

Pengembangan Minat dan Budaya Baca

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya penerbitan buku bernuansa

daerah sebanyak 10 judul. Anggaran yang disediakan Rp 1,499,740,000,-

realisasi Rp 1.191.523.500,- atau 84,69 % dan fisik 100%.

Suvervisi, pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan umum, perpustakaan

khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat

Telah dilaksanakan dengan output pembinaan perpustakaan, pendataan

perpustakaan dan penggandaan nomor pokok perpustakaan. Anggaran yang

disediakan Rp 202,320,000,- realisasi Rp 149.987.500,- atau 74.13 % dan fisik

90%.

Pelaksanaan Koordinasi Pengembangan Perpustakaan

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya MUSDA dan RAKER Ikatan

Pustakawan Indonesia (IPI). Anggaran yang disediakan Rp 74,726,000,-

realisasi Rp 68.976.000,- atau 95.98 % dan fisik 100%.

Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat Budaya Baca di

Daerah

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya pengadaan buku perpustakaan

umum, sekolah dan rumah ibadah di 23 kabupaten/kota. Anggaran yang

disediakan Rp 1.174.120.600,- realisasi Rp1,312,324,400,- atau 83.54 % dan

fisik 90%.

Perencanaan dan Penyusunan Program Budaya Baca

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya penyusunan program budaya

baca. Anggaran yang disediakan Rp 174,070,000,- realisasi Rp 128.515.000,-

atau 73.83 % dan fisik 90%.

Publikasi dan Sosialisasi Minat dan Budaya Baca

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya kegiatan pameran buku di

daerah (koleksi deposit dan umum), story telling dan pemilihan raja dan ratu

baca, pameran buku perpustakaan (koleksi deposit dan umum) dan dialog

interaktif di televisi dan radio. Anggaran yang disediakan Rp 300,524,000,-

realisasi Rp 250.820.000,- atau 73,31 % dan fisik 95%.

Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah

Page 254: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

249

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya pengadaan buku perpustakaan

sebanyak 27.020 eksemplar. Anggaran yang disediakan Rp 2,058,102,000,-

realisasi Rp 1.643.547.340,- atau 70.06 % dan fisik 90%.

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi

dan pelaporan di 23 kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

192,920,000,- realisasi Rp 146.065.500,- atau 75.71 % dan fisik 90%.

Pembangunan Gedung Perpustakaan

Telah dilaksanakan dengan output terlaksananya pemasangan papan nama

perpustakaan gampong di 23 kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

961,880,000,- realisasi Rp 818.443.000,- atau 63.86 % dan fisik 90%.

Realisasi Anggaran

Badan Arsip dan Perpustakaan, dialokasikan dana sebesar Rp 25.237.178.000,-

realisasi sebesar Rp 23.235.057.817,- atau 92,07% dan fisik 98,47%.

C. Permasalahan dan Solusi

Adapun Permasalahan yang dihadapi Badan Arsip dan Perpustakaan adalah

sebagai berikut:

- Masih kurangnya pemustaka terhadap minat baca buku bernuansa daerah

karena buku koleksi yang bernuansa daerah terbatas jumlahnya.

- Pelayanan kepada pemustaka sampai saat ini masih secara manual, karena

belum tersedianya dana untuk kegiatan pemasukan data entri otomasi

perpustakaan.

- Akibat keterlambatan proses cetak buku kegiatan penegembangan minat dan

budaya baca oleh pihak rekanan/percetakan dan proses pengolahan pada

bidang pengelolaan khazanah, sehingga distribusian buku sebanyak 59.893

eksamplar ke 23 kabupaten/kota tidak terlaksana sesuai rencana tahun 2009.

- Disebabkan keterlambatan diserahkan draf/konsep judul buku “Biografi

Irwandi Yusuf” kegiatan pengembangan minat dan budaya baca oleh

pengarang kepada pihak Badan Arsip dan Perpustakaan, sehingga buku

tersebut tidak tercetak pada tahun anggaran 2009.

- Pengadaan cetak supplies buku pada tahun anggaran 2009 sebanyak 42.000

set, sedangkan pengadaan/cetak buku sebanyak 59.893 eksamplar maka

terjadi kekurangan supplies tahun 2009 sebanyak 17.893 set.

Untuk menghadapi permasalahan tersebut telah dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

- Perlu meningkatkan pengadaan buku bernuansa daerah.

- Perlu penambahan anggaran untuk pemasukan data entri sebanyak 182.380

eks 1.000 = Rp 182.380.000,-

- Direncanakan pendistribusian buku-buku tersebut pada tahun anggaran 2010

yang akan datang.

- Rencana buku tersebut dicetak pada pada tahun anggaran 2010 yang akan

datang.

- Kekurangan supplies tersebut sebanyak 17.893 set dianggarkan pada tahun

anggaran 2010 yang akan datang.

Page 255: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

250

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

Bertitik Tolak dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007

Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Kepada Masyarakat, maka Urusan Pilihan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah

Daerah Aceh pada Tahun 2009 meliputi beberapa urusan yaitu :

1. Urusan Kelautan dan Perikanan

2. Urusan Pertanian

3. Urusan Kehutanan

4. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

5. Urusan Pariwisata

6. Urusan Industri, Perdagangan, koperasi dan Usaha kecil menengah

Dalam rangka pelaksanaan Urusan Pilihan tersebut di atas, telah dilaksanakan

sejumlah Program dan Kegiatan dengan realisasi pelaksanaan serta permasalahan dan

solusinya sebagai berikut:

1. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Dinas Kelautan dan Perikanan

A. Program dan Kegiatan

Urusan Kelautan dan Perikanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan

Perikanan sebagai berikut:

1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Kegiatan ini berupa Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir

2. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengedalian SK

Kegiatan ini berupa Pengawasan dan Penertiban Illegal Fishing

3. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

a) Pengembangan Bibit Ikan Unggul;

b) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan;

c) Revitalisasi perikanan budidaya di kawasan budidaya air tawar;

d) Revitalisasi perikanan budidaya di kawasan budidaya air payau

4. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

a) Motorisasi Armada Perikanan;

b) Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan

5. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Kegiatan ini berupa Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, PUSJUI

B. Realisasi Pelaksanaan Program/Kegiatan

1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Kegiatan Pembinaan Kelompok Ekonomi Masyarakat Pesisir, anggaran

yang sediakan Rp 60.000.000,- realisasi Rp 60.000.000,- atau 100% dan

fisik 100%.

2. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengedalian SK

Page 256: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

251

Kegiatan Pengawasan dan Penertiban Illegal Fishing

Melalui kegiatan ini telah tersosialisasi pengawasan illegal fishing,

terbinanya kelembagaan Panglima Laout se-Aceh dan tersosialisasinya

perundang-undangan perikanan kepada stakeholders. Anggaran yang Rp

164.320.000,- realisasi Rp 164.120.000,- atau 99,88% dan fisik 99,88%.

3. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul

Meliputi:

- Pengadaan benih calon induk ikan patin BBI Lawe Bekung

- Pembangunan BBI Lawe Bekung lanjutan

- Rehabilitasi saluran perkolaman rakyat Kec. Lawe Semur, Lawe Bulan

dan Darulhasanah

- Pengadaan operasional BBI Lawe Beukung

- Pembangunan BBI Pantai Ceurumen

- Restocking ikan grass carp di Danau Laut Tawar

- Pembangunan BBI Setral Toweren Lanjutan

- Pengadaan opersional BBI sentral Toweren

- Pengadaan benih ikan tawar Ds. Maheng Kec. Indrapuri

- DED pengembangan BBI Jantho

- DED Balai Benih Ikan Terpadu Kec. Blang Kejren

- Pembangunan pasilitas BBI Aih Selah Kec. Pantan Cuaca

- Pembangunan BBI Parung

- Pembangunan BBI Kreung Sabe Lanjutan

- Pembangunan pusat pengembangan budidaya air payau terpadu Ds.

Sinebok Pidie

- Pembangunan BBIP Ds. Alue Bu

- Pembangunan kolam BBI Krueng Batee

- Perencanaan pengembangan BBI Jantho

Anggaran yang sediakan Rp 13.739.900.000,- realisasi Rp 9.831.959.970,-

atau 71,56% dan fisik 71,56%.

Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan

Meliputi:

- pengadaan KJA, perahu jukung, mesin, angroinput benih dan jermal

Kab.simeulue

- Pilot projek KJA fiber glass 2 unit Kab.Simeulue

- Pengadaan operasional BBIP Simeulue

- Pengadaan agroinput budidaya ikan nila Kec. Kluet Selatan dan

Labuhan Haji Ds. Padang Bakau (3 paket) Kab. Aceh Selatan

- Pengadaan Agroinput budidaya ikan lele Ds. Buloh Kec. Trumon Kab.

Aceh Selatan

- Pengadaan Agroinput agroinput ikan mas Kec. Kluet Timur Kab. Aceh

Selatan

- Pembesaran kepiting dalam keramba dalam tambak Ds.Kawe Lege

Kec.Peureulak Kab. Aceh Timur

- Pembesaran ikan kerapu dalam KJA Ds. Kawe Lege Kec. Peureulak

Kab. Aceh Timur

- Budidaya kepiting dalam keramba Ds. Matang Guru Kec. Madat Kab.

Aceh Timur

Page 257: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

252

- Pengadaan agroinput dan peralatan budidaya kolam air tawar

- Pengadaan agroinput kerapu tambak Ds. Teupin Mamplam dan

Ds.Hasan tanjung Kec.Nurussalam Kab. Aceh Timur

- Pemberdayaan dan pembinaan pembudidaya ikan kerapu Kec. Madat

Kab. Aceh Timur

- Pengadaan KJA fiber dan agroinput danau laut tawar Kab. Aceh

Tengah

- Pengadaan agroinput budidaya ikan lele di Ds. Atek Lueng Ie Kec.

Ingin Jaya Kab. Aceh Besar

- Usaha perikanan darat ikan nila dan gurami Ds. Made Deah

kemukiman pekan bilui Kec. Darul Imarah Kab. Aceh Besar

- Pengadaan agroinput bandeng Kab. Aceh Besar

- Pengadaan agroinput budidaya ikan nila Ds. Cot Kec. Darussalam Kab.

Aceh Besar

- Pengadaan mesin pompa air kolam ikan, lengkap instalasi Kec.

Indrapuri Kab. Aceh Besar

- Pengadaan agroinput budidaya ikan mas Kec. Tangse dan Geumpang

Kab. Aceh Pidie

- Pengadaan agroinput budidaya kakap putih di tambak Kec. Kembang

Tanjong Kab. Aceh Pidie

- Pengadaan agroinput udang Ds. Ukee dan Agroinput bandeng Ds.

Palong dan Ds. Kumbang Trueng Campli Kec. Gelumpang Baro Kab.

Aceh Pidie

- Pengadaan agroinput budidaya ikan mas Kab. Bireuen

- Pendederan benih kerapu di tambak Kab. Bireuen

- Pengnadaan pakan ikan Kec. Sp. Mamplam Kab. Bireuen

- Pengadaan agroinput bandeng Ds. Bugak Pujot dan Desa. Tanjong Kec.

Jangka Kab. Bireuen

- Agroinput budidaya ikan nila di Kec. Juli dan Samalanga Kab. Bireuen

- Bantuan agroinput pendederan ikan kerapu di Desa Mon Keulayu Kab.

Bireuen

- Pengadaan benih ikan kerapu,alat tangkap dan boat Kab. Bireuen

- Pembangunan bangsal dan sarana penanganan hasil budidaya Desa

Tanoh Ano kec.Jangka Kab. Bireuen

- Pengadaan operasional BBI Batee Iliek Kab. Bireuen

- Pengadaan agroinput budidaya bandeng Kec. Seuneudon Kab. Aceh

Utara

- Pendederan benih kerapu di tambak Ds. Glp Umpueng Uno Kec. Tanah

Jambo Aye Kab. Aceh Utara

- Pengadaan KJA dan agroinput budidaya kerapu di Kuala Cangkoi Kab.

Aceh Utara

- Pengadaan agroinput budidaya kepiting sangkak/ soka Ds. Tanjong

Dalam Utara Kec. Tanah Jambo Aye Kab. Aceh Utara

- Pengadaan bibit ikan bandeng untuk petambak ikan Kec. Sunuddon dan

Baktia Kab. Aceh Utara

- pengadaan bibit budidaya ikan air tawar untuk tani tambak kec. Tanah

Jambo aye, Senuddon, Baktia Kab. Aceh Utara

- Pengadaan pakan ikan untuk kelompok kerja masyarakat Menasah

Sago Kec. Senuddon Kab. Aceh Utara

Page 258: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

253

- Pengadaan agroinput kolam ikan air tawar 2 kelompok Kab. Aceh

Barat Daya

- Pengadaan agroinput budidaya ikan mas di kolam Kec. Blang Pidie,

Tangan-Tangan dan Kuala Batee Kab. Aceh Barat Daya

- Pengadaan agroinput kec. Tangan-Tangan Kab. Aceh Barat Daya

- Pengembangan budidaya ikan bawal air tawar Kab. Gayo Lues

- Agroinput budidaya ikan mas di Kec.Blang Kejerein, Pantan Cuaca,

Lebun Gelang, Kuta Panjang, Terangon, Tripe Jaya dan Putri Betong

Kab. Gayo Lues

- Pengadaan agroinput budidaya kakap putih di tambak Kab. Aceh

Tamiang

- Pemberdayaan dan pembinaan pembudidaya ikan kerapu kec. Seruwey

Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan agroinput budidaya ikan nila Kab. Aceh Jaya

- Agroinput budidaya ikan nila Kab. Bener Meriah

- Pembangunan kolam ikan air tawar Kab. Bener meriah

- Pembesaran kepiting kolam keramba di tambak Kota Banda Aceh

- Pengadaan KJA di Ds. Alunaga Kec. Syah Kuala Kota Banda Aceh

- Pengadaan KJA dan Agroinput Kota Sabang

- Budidaya kepiting dalam keramba Ds.kuala langsa Kec. Langsa Barat

Kota Langsa

- Budidaya kepiting sangkak Ds. Alue Beurawe Kec. Langsa kota, Kota

Langsa

- Budidaya kerapu Ds. Seriget dan Ds. Bireum Puntung Kec. Langsa

Barat Kota Langsa

- Usaha perikanan darat ikan lele Kampung Jawa Baru Kec. Langsa

Kota, Kota Langsa

- Pengadaan agroinput ikan nila untuk keramba tancap Kota

Lhokseumawe

- Pengadaan benih ikan kerapu untuk KJA Kota Lhokseumawe

- Pengadaan keramba untuk Desa Ujong Blang Kota Lhokseumawe

- Pengadaan budidaya kerapu Kota Lhokseumawe

- Pengadaan agroinput budidaya ikan mas Kota Subulussalam

- Pengadaaan agroinput pembesaran kerapu di tambak Kab. Pidie Jaya

- pengadaan agroinput bandeng Ds. Dayah pangwa Kec. Trieng Gadeng

Kab. Pidie Jaya

- Pengadaan agroinput pendederan kerapu di tambak Kec. Jangka Buya

Kab. Pidie Jaya

- Agroinput budidaya ikan air tawar Kab. Aceh Tengggara

- Agroinput budidaya ikan kerapu Kabupaten Aceh Utara

- Pengadaan nener bandeng sebanyak 1,200,000 ekor Kab. Aceh

Tamiang

- Pengadaan pakan 25.000 kg Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan rumput laut 20.000 kg Kab. Aceh Tamiang

- Pengembangan budidaya kerapu Kab. Aceh Tamiang

- Pengembangan budidaya kakap Kab. Aceh Tamiang

- Pengembangan kepiting sangkak Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan keramba jaring apung lengkap Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan agroinput tambak Kab. Aceh Jaya

- Pengadaan agroinput kolam Kab. Aceh Jaya

Page 259: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

254

- Agroinput pembesaran ikan bandeng Kota Lhokseumawe

- Agroinput pembesaran ikan kerapu Kota Lhokseumawe

- Pengadaan KJA Kota Subulussalam

- Pengadaan sarana produksi perikanan Kota Subulussalam

Anggaran yang sediakan Rp 26.695.590.000,- realisasi Rp 22.122.047.150,-

atau 82,87% dan fisik 82,87%.

Kegiatan Revitalisasi Perikanan Budidaya di Kawasan Budidaya Air Tawar

Melalui:

- Rehab kolam dan agroinput ikan nila Ds. Kedai Runding Kec. Kluet

Selatan Kab. Aceh Selatan

- Pembangunan kolam Kab. Aceh Tengah

- Pembangunan kolam ikan air tawar di Lembah Selawah Kab. Aceh

Besar

- Pembangunan kolam baru kec. Indrapuri dan Jantho Kab. Aceh Besar

- Rehabilitasi kolam ikan dan agroinput Kec. Darussalam, Baitussalam

dan Mesjid Raya Kab. Aceh Besar

- Pembangunan kolam ikan air deras Kab. Gayo Lues

Anggaran yang sediakan Rp 6.649.495.000,- realisasi Rp 2.639.387.000,-

atau 39,69% dan fisik 39,69%. (tidak ada alasan)

Kegiatan Revitalisasi Perikanan Budidaya di Kawasan Budidaya Air Payau

Melalui:

- Rehabilitasi tambak rakyat kec. Lhoong Ds. Cot Birek, Sungkomulat,

dan Kareung Kec. Lhong Kab. Aceh Besar

- Pembangunan tambak rakyat Ds. Sejahtera, dan Lhok Paoh Kec.

Manggeng Kab. Aceh Barat Daya

- Rehabilitasi saluran tambak Kab. Aceh Utara

- Pengadaan jaring apung udang galah Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan pintu air tambak (pipa paralon) Kab. Aceh Tamiang

- Pembangunan/rehabilitasi saluran tambak Kab. Aceh Jaya

Anggaran yang sediakan Rp 7.594.200.000,- realisasi Rp 3.984.271.000,-

atau 52,46% dan fisik 52,46%.

4. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Kegiatan Motorisasi Armada Perikanan

Meliputi:

- Pengadaan mesin 5,5 pk dan jaring ikan Kab. Aceh Singkil

- Bantuan pengadaan alat fish finder bagi nelayan Kec. Singkil Kab.

Aceh Singkil

- Pengadaan rumpon laut Kab. Aceh Singkil

- Pengadaan perahu sampan untuk sungai alas Kab. Aceh Tenggara

- Pengadaan boat motor tempel 40 pk Kab. Aceh Timur

- Pengadaan perahu tanpa mesin Kab. Aceh Tengah

- Pengadaan alat tangkap jaring Kab. Aceh Tengah

- Pengadaan perahu bermesin untuk muge (perairan) Kab. Aceh Tengah

- Pengadaan boat tempel fiber glass Ds. Layeun Kec. Leupung Kab.

Aceh Besar

Page 260: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

255

- Desain boat tempel fiber glass Ds. Layeun Kec. Leupung Kab. Aceh

Besar

- Bantuan alat tangkap untuk kelompok nelayan Ds. Berandeh, Kec.

Mesjid raya Kab. Aceh Besar

- Bantuan alat tangkap nelayan Ds. Mon Singet, Ds Khaju, Kec.

Baitussalam Kab. Aceh Besar

- Bantuan alat tangkap untuk kelompok nelayan ( tirom ) Ds. Payung

Ds. Baet Kec. Baitussalam Kab. Aceh Besar

- Pengadan peralatan pendukung penangkapan ikan Kec. Peukan Bada

Kab. Aceh Besar

- Pengadaan fish finder dan water lamp di Kec. Pulo Aceh dan Mesjid

Raya Kab. Aceh Besar

- Pengadaan rumpon laut dalam di Kec. Mesjid Raya dan Pulo Aceh

Kab. Aceh Besar

- Mesin boat yamaha 40 PK kelompok nelayan Ds. Suny Kec. Lhong

Kab. Aceh Besar

- Pengadaan sarana operasional penangkapan ikan Kab. Aceh Pidie

- Pengadaan boat ikan lengkap mesin dan alat tangkap Kec. Gandapura

Kab. Bireuen

- Pengadaan sarana penangkapan ikan Kec. Jangka Kab. Bireuen

- Penyediaan/pengadaan sarana alat tangkap, boat untuk nelayan tuna

Kec. Peudada Kab. Bireuen

- Penyediaan sarana alat tangkap, boat untuk nelayan tuna Kec. Jeunib

Kab. Bireuen

- Penyediaan sarana alat tangkap boat untuk nelayan tuna Ds. Ujong

Blang Kec. Kauala Kab. Bireuen

- Penyediaan sarana alat tangkap boat untuk nelayan tuna Ds. Batee

Timoh Kec. Jumpa Kab. Bireuen

- Pengadan rumpon laut dangkal di Kec. Muara Batu Kab. Aceh Utara

- Desain boat pukat lengkap Kec. Senuddon Kab. Aceh Utara

- Pengadaan rumpon laut dangkal Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan boat dan mesin Kec. Lamno 3 unit Kab. Aceh Jaya

- Pengadaan boat dan alat tangkap Ds. Lampulo Kota Banda Aceh

- Pengadaan peralatan pendukung penangkapan ikan Kec. Meraxa Kota

Banda Aceh

- pengadaan kapal pukat penangkapan ikan dengan perlengkapan

pendukung Ds. Lampulo Kota Banda Aceh

- Pengadan rumpon laut dalam Kota Sabang

- Pengadaan lampu tenaga surya Ds. Alue Brawe Kec. Langsa Kota Kota

Langsa

- Pengadaan rumpon laut Kuala Langsa Kota Langsa

- Pengadaan rumpon Kota Lhokseumawe

- Pengadaan bubu Kota Subulussalam

- Pengadaan sarana penangkapan ikan Kota Subulussalam

- Pengadaan boat lengkap dan alat tangkap Kec. Ulim dan Muara Dua

Kab. Pidie Jaya

- pengadaan boat lengkap dan alat tangkap Ds. Sago Kec. Trieng Gadeng

Kab. Pidie Jaya

- Pengadaan jaring teri untuk nelayan TPI Kuala Kiran Kec. Jangka Buya

Kab. Pidie Jaya

Page 261: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

256

- Pengadaan rumpon laut dalam Kab. Bireuen

- Pengadan rumpon laut dangkal Kab. Bireuen

- Pengadaan sarana mesin 23 pk Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan mesin 5,5 pk Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan sarana alat tangkap jaring kembung Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan sarana alat tangkap jaring udang Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan alat tangkap jaring malam Kab. Aceh Tamiang

- Pengadaan alat tangkap purse sien mini Kab. Tamiang

- Pengadaan alat tangkap pukat tongkol Kab. Tamiang

- Pengadaan alat tangkap jaring tenggiri Kab. Tamiang

- Pengadaan rumpon Kab. Aceh Tamiang

- pengadaan mesin boat 5,5 pk Kota Langsa

- pengadaan jaring uba Kota Langsa

Anggaran yang sediakan Rp 26.913.590.000,- realisasi Rp 14.194.402.400,-

atau 52,74% dan fisik 52,74%.

Kegiatan Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan

Meliputi:

- Pembangunan fasilitas PPI Sawang Ba"u Kab. Aceh Selatan

- Pembangunann sarana dan prasarana PPP Idi Kab. Aceh Timur

- Pembangunan jetty/ dermaga dan fasilitas pendukung PPI Kuala Bubon

Kab. Aceh Barat

- Pembangunan pabrik es kapasitas 30 ton Kab. Aceh Barat Daya

- DED PPI Kuala Tuha Kab. Nagan Raya

- Rehabilitasi fasilitas PPP Lampulo Kota Banda aceh

- Pembangunan balai nelayan Ds, Rhieng Blang (Neuheun Coh ) Kec.

Mereudu Kab. Pidie Jaya

- Pembangunan pabrik es Kab. Aceh Singkil

- Pembangunan sarana dan prasarana PPI Keude Bakongan Kab. Aceh

Selatan

- Pembangunan sarana dan prasarana PPI Labuhan Haji Lanjutan Kab.

Aceh Selatan

- Pembangunan sarana dan prasarana breakwater PPI Lhok Bengkuang

lanjutan Kab. Aceh Selatan

- Pembangunan tempat pelelangan ikan ( TPI ) Kab. Aceh Tmur

- Pembangunan dermaga tambat laut Kab. Aceh Tamiang

- Pembangunan balai informasi nelayan Kab. Aceh Jaya

- Perluasan dermaga PPI Kab. Aceh Jaya

- Pembangunan TPI Lambeusoi Kab. Aceh Jaya

- Pembangunan gapura PPI Calang Kab. Aceh Jaya

- Pembangunan doking ringah PPI Calang Kab. Aceh Jaya

- Penimbunan PPI Kuala Langsa Kota Langsa

- Pengerasan jalan PPI Kuala Langsa Kota Langsa

- Pembangunan PPI Pusoeng lanjutan Kota Lhokseumawe

Anggaran yang sediakan Rp 58.935.659.000,- realisasi Rp 29.437.136.073,-

atau 49,95% dan fisik 49,95%.

5. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PUSJUI

Melalui:

Page 262: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

257

- Pengadaan sarana pengolahan ikan Kab. Simeulue

- Pengadaan sarana pengolahan ikan Kab. Simeulue

- Pengadaan cool box 100 kg Kab. Aceh Tengah

- Pengadaan ice cruiser Kec. Lambada Lhok Kab. Aceh Besar

- Pengadaan cool box ukuran 200 kg Kec. Ingin Jaya (Desa Gani,

Lambaro dan Blang Bintang) Kab. Aceh Besar

- Pengadaan sarana pendukung untuk pedagang ikan kecamatan Ingin

Jaya Kab. Aceh Besar

- Pengadaan sarana pengolah ikan Kec. Leupung Kab. Aceh Besar

- Pengadaan sarana penunjang pedagang ikan ( muge ) Kab. Pidie

- pengadaan cool box 180 kg Ds. Blang Glumpang Kec. Senuddon Kab.

Aceh Utara

- Pengadaan sarana pengolahan ikan Kec. Manggeng Kab. Aceh Barat

Daya

- Pengadaan sarana pengolah ikan Kab. Aceh Tamiang

- Pembinaan dan bantuan peralatan hasil perikanan Kab. Aceh Jaya

- Pengadaan ice cruiser meicin Kecamatan Suka Jaya Kota Sabang

- Pengadaan sarana pengolahan ikan Kec. Suka Jaya Kota Sabang

- Pengadaan sarana pengolahan ikan dan pemasaran ikan Kota

Lhokseumawe

- Pengadaan bangsal UPI Kab. Singkil

- Pengadaan bangsal UPI Kab. Aceh Besar

- Pengadaan box fiber Kab. Aceh Singkil

- Pengadaan box fiber 100 kg (60 unit) Kota Langsa

- Pengadaan bangsal perawatan jaring (fhisinger) Kota Langsa

Anggaran yang sediakan Rp 4.271.370.000,- realisasi Rp 3.049.748.000,-

atau 71,40% dan fisik 71,40%.

Realisasi Anggaran

Dinas Kelautan dan Perikanan, dialokasikan dana sebesar Rp

167.271.745.000,- realisasi sebesar Rp 105.268.684.074,- atau 62,93% dan

fisik 74,29%.

C. Permasalahan Dan Solusi

Permasalahannya adalah :

- Kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada DKP

Aceh mempunyai kompetensi masih rendah dan masih membutuhkan

peningkatan kualitas baik melalui pendidikan formal maupun non formal.

- Dana migas dan dana otsus untuk pembebasan tanah di kabupaten/kota tidak

dapat dilaksanakan.

- Pada umumnya nelayan Aceh hanya memiliki armada tangkap dan alat

tangkap yang sederhana (bout, jaring dan pancing) dengan jangkauan

operasional penangkapan yang terbatas (daerah pantai) sehingga

produktifitas hasil tangkap relatif rendah.

- Sarana dan prasarana yang ada pada DKP Aceh belum memadai, sehingga

dapat mempengaruhi kinerja aparatur, terutama dalam melayani stakeholder

perikanan dan kelautan yang ada.

Page 263: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

258

- Sebagian besar nelayan memiliki modal usaha yang terbatas sehingga sulit

mendapatkan sarana produksi sesuai dengan kebutuhan karena harga sarana

produksi seperti es dan BBM masih dirasakan tinggi oleh nelayan.

- Belum terbentuknya jaringan pasar untuk memasarkan hasil perikanan ke

luar Aceh serta tidak tersedianya fasilitas pengangkutan (cargo) untuk

transportasi melalui udara, sehingga pengembangan investasi di bidang

perikanan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

- Prasarana untuk mendukung pengembangan budidaya tambak masih belum

optimal antara lain belum tertangani jaringan irigasi tambak untuk

pengembangan budidaya air payau.

Solusinya adalah:

- Perlu dilakukannya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui

bimbingan teknis, pelatihan khusus untuk peningkatan kualitas pendidikan

SDM dan penambahan pegawai yang berkompeten di bidang perikanan,

serta pemberian berprestasi pada lingkup DKP Aceh.

- Untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2010 diharapkan kepada

kabupaten/kota dalam mengalokasikan dana migas dan otsus untuk dapat

menyiapkan data pendukung sebelum kegiatan diusulkan.

- Perlu dilakukan pembinaan dan mendukung para pelaku bisnis bidang

perikanan tangkap, untuk dapat mengembangkan armada yang memiliki

kelengkapan peralatan sehingga mampu menjangkau wilayah ZEE

Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan jumlah hasil tangkapan.

- Perlu peningkatan sarana dan prasarana perikanan, terutama fasilitas

perkantoran, laboratorium dan pelabuhan perikanan, sehingga dapat

mendukung dan mengoptimalkan kinerja aparatur dalam pelayanan terhadap

stakeholders.

- Perlu disediakannya fasilitas pendukung di sentra-sentra produksi untuk

mempersingkat rantai pemasaran, sehingga para nelayan dapat langsung

mengakses sarana produksi dengan harga yang terjangkau.

- Perlu ditingkatkan promosi untuk menarik minat para investor, sehingga

dapat membuka akses pemasaran hasil perikanan dengan harapan

meningkatkan nilai ekspor dan memberikan nilai tambah kepada para

pelaku usaha perikanan.

- Perlu koordinasi lebih lanjut dengan kabupaten/kota dan instansi terkait

yang menangani jaringan irigasi untuk menginventarisasi jaringan irigasi

tambak.

2. URUSAN PERTANIAN

Urusan Pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan

A. Program dan Kegiatan

Urusan Pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan sebagai berikut:

Page 264: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

259

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan jasa surat menyurat;

b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

c) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor;

d) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas;

e) Penyediaan jasa kebersihan kantor;

f) Penyediaan alat tulis kantor;

g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

h) Penyediaan komponen instalasi listrik;

i) penyediaan peralatan rumah tangga;

j) penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;

k) penyediaan makan dan minuman;

l) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

m) penyediaan jasa pegawai non PNS.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a) Pembangunan Gedung Kantor;

b) Pengadaan perlengkapan gedung kantor;

c) Pengadaan Mobiler;

d) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

e) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

f) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor;

g) Pemeliharaan berkala mobiler;

h) Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

a) Pengadaan pakaian dinas serta kelengkapannya;

b) Pengadaan pakaian kerja lapangan.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan ini berupa peningkatan ilmu dan ketrampilan aparatur

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian

Kegiatan ini berupa peningkatan keanekaragaman dan kualitas pangan

sesuai pola pangan harapan

6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian

Kegiatan ini berupa peningkatan keanekaragaman dan kualitas produk

pertanian.

7. Program Peningkatan Penerapan Tekhnologi Pertanian

Kegiatan ini berupa pengadaan dan prasarana teknologi pertanian

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian

Kegiatan ini berupa penyediaan sarana produksi pertanian

9. Program Pendidikan Menengah dan Tinggi

Kegiatan ini berupa pendidikan menengah dan tinggi

B. Realisasi Program dan kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Anggaran yang disediakan Rp 7.450.622.180,-realisasi Rp 6.813.439.939,-

atau 91,45% dan fisik 99,56%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Page 265: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

260

Anggaran yang disediakan Rp 2.878.890.000,- realisasi Rp

2.343.611.200,- atau 81,41% dan fisik 85,50%.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Anggaran yang disediakan Rp 597.150.000,- realisasi Rp 592.256.500,-

atau 99,18% dan fisik 100%.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Merupakan progran dan kegiatan bertujuan untuk meningkatkan ilmu dan

keterampilan aparatur. Anggaran yang disediakan Rp 3.898.500.000,-

realisasi Rp 3.306.157.130,- atau 84.81% dan fisik 91,77 %.

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian

Merupakan program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan

ketersediaan pangan masyarakat melalui peningkatan hasil produksi

pertanian dengan pengendalian OPT dan antisipasi bencana alam. Hasil

yang di capai terjadinya peningkatan hasil produksi pertanian, dengan

outcome kegiatan adanya peningkatan hasil produksi komoditas pertanian

melalui diversifikasi usaha dan berdaya saing untuk menambah income

petani. Anggaran yang disediakan Rp 7.678.889.148,- realisasi Rp

5.045.259.300,- atau 65.70% dan fisik 80,71%.

6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian

Merupakan program dan kegiatan bertujuan meningkatkan pemasaran hasi

produksi Pertanian masyarakat melalui peningkatan keanekaragaman dan

kualitas produk pertanian. Hasil dari kegiatan ini terlaksananya promosi

dan pemasaran hasil produksi pertanian melalui kegiatan event promosi

seperti pameran, adanya peningkatan mutu produk pertanian di daerah dan

menjalin kerjasama berbagai pihak baik petani produsen, pengusaha dan

eksportir dalam pemasaran produk hasil pertanian. Anggaran yang

disediakan Rp 709.550.000,- realisasi Rp 662.715.000,- atau 93,40% dan

fisik 100%.

7. Program Peningkatan Penerapan Tekhnologi Pertanian

Program ini bertujuan untuk menerapkan teknologi tepat guna yang mampu

meningkatkan produktivitas dan nilai tambah usaha olahan pangan serta

usaha pertanian. Hasil yang diperoleh adalah Ketersediaan berbagai alat

dan mesin pertanian, Ketersediaan bangunan/sarana pendukung

kelengkapan alat dan mesin serta fasilitas umum lainnya, Penambahan

jumlah alat dan mesin pertanian di berbagai kabupaten/kota, Ketersediaan

berbagai bangunan pendukung/pelindung bagi alat dan mesin pertanian.

Anggaran yang disediakan Rp 98.653.418.500,- realisasi Rp

66.257.807.950,- atau 67,16% dan fisik 87,17%.

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian

Program ini bertujuan untuk mengembangkan usaha tani di kawasan sentra

produksi melalui diversifikasi usaha dengan komoditas bernilai tinggi dan

berdaya saing untuk peningkatan nilai tambah petani. Hasilnya

Ketersediaan berbagai sarana produksi padi, palawija dan hortikultura,

Ketersediaan bangunan/sarana pendukung, berdirinya berbagai kebun

hortikultura dan kawasan sentra pengembangan padi, palawija, dan

holtikultura di berbagai kabupaten/kota, penambahan jumlah alat dan

mesin pertanian di berbagai kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp

Page 266: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

261

58.409.413.500,- realisasi Rp 39.250.511.515,- atau 67,20% dan fisik

84,27%.

9. Program Pendidikan Menengah

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh selain memiliki 4 (empat) UPTD

juga ada 3 (tiga) sekolah kedinasan yaitu SPP-SPMA Saree, Kutacane dan

Bireuen dan 1 (satu) Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian. Pada prinsipnya

keluaran (Output) yang diharapkan adalah ketersediaan tenaga-tenaga

penyuluh pertanian yang profesional. Hasil (Outcome) yang diharapkan

adalah kelancaran proses belajar mengajar, kenyamanan, ketentraman dan

ketenangan siswa dan guru sehingga akan menghasilkan tenaga yang

profesional dalam bidangnya. Anggaran yang disediakan Rp

11.907.629.139,- realisasi Rp 7.967.276.450,- atau 66,91 % dan fisik

74,95%.

Realisasi Anggaran

Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dialokasikan dana sebesar Rp

234.690.606.139,- Realisasi Sebesar Rp 169.965.754.621,- atau 72,42 % dan

fisik 88,46%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahannya adalah:

- Pengadaan hand sprayer elektrik yang tidak dapat dilaksanakan karena proses tendernya yang tidak ada pembanding dalam penyediaannya.

- Karena keterbatasan waktu banyak kegiatan yang gagal dalam proses tender.

- Jadwal tanam yang tidak sesuai lagi karena pengaruh perubahan waktu. Solusinya adalah:

- Untuk masa yang akan datang setiap pengadaan hand sprayer elektrik harus ada pembanding dalam penyediaannya.

Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan

A. Program dan Kegiatan

Urusan Pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Hewan dan

Peternakan Aceh sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Penyediaan jasa surat menyurat;

b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

c) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor;

d) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional;

e) Penyediaan jasa kebersihan kantor;

f) Penyediaan alat tulis kantor;

g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

h) Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor;

i) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;

j) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;

Penyediaan makanan dan minuman;

k) Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi keluar daerah;

Page 267: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

262

l) Penyediaan jasa administrasi dan sewa kantor.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan ini berupa Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan ini berupa Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan ini berupa Pendidikan dan pelatihan formal

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Kegiatan ini berupa Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD

6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

a) Pendataan masalah peternakan;

b) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak;

c) Penanggulangan kasus flu burung;

d) Diagnosa penyakit hewan dan peningkatan mutu genetik.

7. Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak

a) Pembibitan dan perawatan ternak;

b) Pengembangan agribisnis peternakan;

c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;

d) Pengembangan kawasan ayam ras petelur; Perencanaan pembangunan

peternakan.

8. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

a) Pembangunan Sarana dan Prasarana pasar produksi hasil peternakan;

b) Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah;

c) Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi peternakan

masyarakat;

d) Magang pelaku usaha pengolahan produk peternakan.

9. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

a) Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna;

b) Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat

guna.

B. Realisasi Program dan kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan melalui program ini adalah:

kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa perlatan dan perlengkapan

kantor, penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kenderaan

dinas/operasional untuk 65 unit kenderaan yaitu kenderaan roda 4 sebanyak

16 unit dan roda 2 sebanyak 49 unit, penyediaan jasa kebersihan kantor,

penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan,

penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor,

penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, penyediaan bahan bacaan

dan peraturan perundang-undangan, penyediaan makanan dan minuman

Page 268: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

263

bagi 241 orang pegawai/honorer selama 11 bulan, rapat – rapat koordinasi

dan konsultasi ke luar daerah dan kegiatan penyediaan jasa administrasi dan

sewa kantor. Anggaran yang disediakan Rp 2.468.538.260,- realisasi Rp

2.303.882.501,- atau 93,33% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan melalui program ini adalah

kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional meliputi

biaya untuk penggantian suku cadang, belanja bahan bakar minyak dan

pelumas untuk 65 kenderaan dinas/operasional. Anggaran yang disediakan

Rp 309.600.000,- realisasi Rp 305.063.000,- atau 98,53 % dan fisik 100 %.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan yang telah direalisasikan melalui program ini adalah kegiatan

pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya untuk 229 orang

pegawai/honorer dan 12 orang satpam. Anggaran yang disediakan Rp

110.250.000,- realisasi Rp 93.697.000,- atau 84,99% dan fisik 100%.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan yang telah direalisasikan melalui program ini adalah kegiatan

pendidikan dan pelatihan formal yang dipergunakan untuk belanja

perjalanan dinas luar daerah dalam rangka mengikuti kursus, pelatihan,

sosialisasi dan bimbingan teknis untuk peningkatan kualitas sumber daya

aparatur. Anggaran yang disediakan Rp 105.800.000,- realisasi Rp

105.800.000,- atau 100% dan fisik 100%.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Kegiatan yang telah direalisasikan melalui program ini adalah kegiatan

penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.

Anggaran yang disediakan Rp 50.000.000,- realisasi Rp 43.750.000,- atau

87,50% dan fisik 100%.

6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Kegiatan yang telah direalisasikan melalui program ini adalah:

a. Kegiatan Pendataan Masalah Peternakan

Pada kegiatan ini telah direalisasikan pembuatan peta penyakit ternak dan

peta produksi dan potensi populasi ternak masing-masing 1 paket.

b. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular

Ternak Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini telah dipergunakan

untuk pembangunan/pengadaan sarana dan prasarana pendukung

kegiatan pengamanan ternak, antara lain : pengadaan semen beku 5.300

straw, N2 Cair 3.400 liter, obat ternak besar 7.037 ekor, obat ternak kecil

3.740 ekor, obat ternak unggas 8.900 ekor, pembangunan Puskeswan 10

unit, rehap pondasi pagar puskeswan 120 m, penimbunan halaman

puskeswan 1.207 m3, pembangunan lab/klinik/pos IB 2 unit, pengadaan

alat lab/klinik 7 paket, pengadaan peralatan IB 5 paket, pembangunan

pos IB 2 unit, pengadaan vaksin SE 14.000 dosis, vaksin Brucella 4.500

dosis, vaksin ND 66.200.000 dosis, vaksin Rabies 4.000 dosis,

pengadaan strichnine 3 kg, pengadaan komputer Puskeswan/Pos IB 4

unit, pengadaan hormon 1.000 dosis, peralatan Puskeswan 8 paket,

Page 269: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

264

pembuatan pagar/papan nama pos perbatasan 1 unit dan pelatihan tenaga

vaksinator 135 orang.

Paket pekerjaan yang tidak selesai dilaksanakan pada kegiatan ini adalah

pembangunan pos IB 1 unit di Kab. Aceh Tamiang.

Paket pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan adalah pengadaan obat

ternak besar di Kota Langsa dan pembangunan kandang isolasi di Kab.

Aceh Jaya.

c. Kegiatan Penanggulangan Kasus Flu Burung

Dana yang dialokasikan pada kegiatan ini telah direalisasikan antara lain

untuk mendukung kelancaran operasional LDCC dan PDSR dalam

penanggulangan Flu Burung di Aceh.

d. Kegiatan Diagnosa Penyakit Hewan dan Mutu Genetik

Melalui kegiatan ini antara lain telah direalisasikan untuk bantuan biaya

pemeriksaan specimen, pengadaan peralatan laboratorium/bahan

kimia/antigen/obat-obatan, pengadaan bahan inseminasi buatan untuk

keperluan diagnosa penyakit hewan dan peningkatan mutu genetik ternak

yang dilaksanakan oleh UPTD Laboratorium Diagnostik, IB/TE Dinas

Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 12.798.942.125,- realisasi Rp

10.407.995.274,- atau 81,32 % dan fisik 96,52%.

7. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan pada program ini adalah :

a. Pembibitan dan Perawatan Ternak

Kegiatan ini antara lain difokuskan untuk pengadaan bibit ternak dan

pengembangan kebun rumput.

Realisasi dari kegiatan ini adalah: pengadaan bibit ternak sapi 1.890 ekor,

kerbau 297 ekor, kambing 757 ekor, pullet ayam layer 2.500 ekor, pakan

unggas 30.000 Kg, pengembangan HMT 30 Ha, land clearing lokasi 160

Ha, pengadaan bibit rumput 2.090.000 stek, pengolahan lahan 25 Ha,

pengadaan pupuk 8.950 Kg, pemagaran areal 8.600 m dan pengadaan

traktor besar 1 unit.

b. Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat

Realisasi dari kegiatan pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat

yang telah dilaksanakan pada T.A. 2009 adalah : pengadaan ternak sapi

2.737 ekor, kerbau 409 ekor, kambing 4.355 ekor, pullet 8.900 ekor,

ayam buras 4.800 ekor, pembuatan kandang ayam 1 unit, semen beku

10.000 dosis, Nitrogen cair 5.714 liter, hormon untuk sinkronisasi 1

paket, konsentrat untuk kambing 5.000 kg, konsentrat untuk sapi 8.000

kg, mesin tetas 32 unit, pakan unggas 2.189 Kg dan pengembangan

kebun HMT 5 Ha.

Paket pekerjaan yang tidak terealisasikan pada kegiatan ini adalah

pembangunan kandang ayam 1 unit, pengadaan ayam buras 1.000 ekor

dan pakan unggas 6.842 kg di Kab. Abdya, pengadaan ternak unggas

1.000 ekor di Kab. Aceh Utara dan pelatihan inseminator 1 angkatan (25

orang).

Page 270: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

265

Sedangkan paket pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan adalah

pengadaan bibit ternak kerbau di Kab. Gayo Lues dimana dari 160 ekor

yang direncanakan hanya terealisasi 134 ekor.

c. Pengembangan Agribisnis Peternakan

Pada kegiatan pengembangan agribisnis peternakan, kegiatan difokuskan

pada pengadaan ternak, pengembangan kebun rumput dan pembangunan

kandang ternak.

Realisasi dari kegiatan ini adalah pengadaan sapi 40 ekor, ayam buras

1.100 ekor, pengembangan HMT 129,25 Ha, pembangunan kandang sapi

62 unit, pembangunan kandang kerbau 6 unit, kandang pullet 1 unit,

kandang karantina 2 unit, kandang kambing 1 unit, pembuatan drainase

2.450 m, pembebasan lahan 100 Ha, pengadaan mesin tetas 64 unit,

pemagaran areal 67.378 m, bantuan jadup untuk 100 kepala keluarga,

land clearing 90 Ha, pengadaan pupuk 3.500 Kg, pengolahan lahan 107,9

Ha, pendangiran 5 Ha, pengadaan bibit rumput 348.000 stek, penguatan

modal peternak untuk 10 kelompok, pengadaan chooper 18 unit,

pengadaan timbangan 1.000 kg 1 unit, pembangunan pos jaga 1 unit dan

pengadaan peralatan Pullet 4 paket.

Paket pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan pada kegiatan

pengembangan agribisnis peternakan Tahun Anggaran 2009 adalah

pengembangan HMT seluas 6 Ha di Kabupaten Aceh Tamiang,

pembangunan kandang sapi 100 unit di Kab. Aceh Tengah,

pembangunan kandang ayam buras 200 unit, pemagaran areal 4.000 m,

pengadaan pupuk 5.000 kg , pengolahan lahan seluas 18 Ha, pengadaan

bibit rumput sebanyak 400.000 stek, pengadaan timbangan 10 dan 100

kg, pelatihan petani 200 orang di Kab. Abdya dan pelatihan petani 25

orang di Kabupaten Aceh Jaya. Sedangkan paket pekerjaan yang tidak

selesai dikerjakan adalah pengolahan lahan dari 22 Ha yang direncanakan

di Kabupaten Aceh Jaya hanya terealisasi seluas 12,9 Ha, pembangunan

kandang tatalaksana dan gedung administrasi di Kabupaten Aceh Barat

Daya masing-masing 1 unit.

d. Monotoring, evaluasi dan pelaporan

Melalui kegiatan ini antara lain telah dilaksanakan perjalanan dinas

dalam rangka pembinaan, monitoring dan evaluasi pembangunan

peternakan di seluruh kabupaten/kota se Aceh.

e. Pengembangan Kawasan Ayam Ras Petelur

Dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini difokuskan untuk

pengembangan kawasan ayam ras petelur di Kab. Aceh Besar, Aceh

Timur dan UPTD Agribisnis Ternak Unggas di Saree. Paket pekerjaan

yang telah direalisasikan antara lain untuk pembayaran honor petugas

kandang, penyediaan pullet 95.800 ekor, ayam kamaras 2.200 ekor, ayam

buras 2.200 ekor, pakan pullet 588.000 Kg, kandang pullet 2.700 m, obat

ternak unggas 100.200 ekor, mesin potong rumput 1 unit, kandang

baterai 2.650 set, saluran pembuangan faeces 1.776 m, saluran tersier

pembuangan faeces 150 m dan digester biogas 1 paket.

f. Perencanaan Pembangunan Peternakan

Realisasi dari kegiatan ini antara lain adalah terselenggarakannya Rapat

Koordinasi Perencanaan Pembangunan Peternakan, Otsus dan Migas

Page 271: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

266

tahun 2009 sebanyak 2 tahap, Rakor I diadakan di Kota Banda Aceh dan

Rakor II dilaksanakan di Kota Sabang.

Selain itu melalui kegiatan ini juga telah direalisasikan penyusunan dan

cetak buku Rencana Program Peternakan Tahun 2010, Petunjuk Teknis,

Data Base Peternakan, Renstra, Renja, Laporan Tahunan 2009, Verifikasi

Data Peternakan dan buku Statistik Peternakan.

Anggaran yang disediakan Rp 93.823.497.250,- realisasi Rp

73.564.327.772,- atau 78,41% dan fisik 93,09%.

8. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan pada program ini adalah:

a. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan.

Paket-paket pekerjaan yang telah direalisasikan pada kegiatan ini adalah

pembangunan kantor administrasi dan mess anak kandang 4 unit,

pembebasan lahan 300 m, pengadaan genset 5 unit, pembangunan

jaringan instalasi air 3 paket, sumur bor dan tower air 4 paket, sumur bor

rek dan instalasi air 1 paket, tempat pengolahan limbah 1 unit, pagar

keliling 6.550 m, pemasangan instalasi listrik 2 paket, gudang 12 unit,

pengerasan jalan 2.230 m, instalasi air limbah 50 m, pembangunan RPH

1 unit, gedung pelatihan petani 1 unit, pengadaan sapi 428 ekor, kambing

400 ekor dan pengembangan kebun HMT 7 Ha.

Paket pekerjaan yang tidak terealisasikan pada T.A. 2009 adalah:

pembangunan tempat pengolahan limbah 4 unit dan pembuatan pagar

1.365 m di Kab. Aceh Timur, pembangunan TPU 1 unit di Kab. Aceh

Tamiang, pemasangan instalasi listrik 1 paket di Kab. Bireuen,

pembangunan sumur bor dan tower air 1 paket dan pemasangan instalasi

listrik 1 paket di Kabupaten Aceh Barat Daya.

b. Promosi atas Hasil Produksi peternakan Unggulan Daerah

Dana yang tersedia pada kegiatan ini telah dipergunakan untuk promosi

hasil produksi peternakan dari daerah Aceh untuk dipamerkan pada ajang

Indonesia Agribisnis Expo 2009 yang diadakan di Surabaya, Agro and

Food Expo di Singapore, Hari Pangan Sedunia di Banda Aceh dan

mengikuti Pawai Pembangunan

c. Magang Pelaku Usaha Pengolahan Produk Peternakan

Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pelaku usaha dalam

mengolah produk peternakan, maka pada kegiatan ini sebanyak 8

(delapan) orang pelaku usaha telah mengikuti kegiatan magang di

Yogyakarta.

Anggaran yang disediakan Rp 12.330.111.775,- realisasi Rp

9.643.196.650,- atau 78,21% dan fisik 91,99%.

9. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

Adapun kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam program ini adalah:

a. Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna

Dana yang dialokasikan pada kegiatan ini telah digunakan untuk kegiatan

penyuluhan penerapan teknologi tepat guna di 2 (dua) kabupaten yaitu :

kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, kegiatan sosialisasi pelarangan

Page 272: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

267

pemotongan ternak betina produktif di 3 kabupaten yaitu kabupaten Aceh

Barat, Nagan Raya dan Aceh Barat Daya.

b. Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat

Guna

Fokus dari kegiatan ini adalah menciptakan kader-kader pengusaha

agribisnis peternakan yang dilaksanakan oleh UPTD Inkubator Kader

Peternakan di Saree-Aceh Besar dan pada tahun 2009 telah dididik 40

orang kader pengusaha agribisnis peternakan.

Anggaran yang disediakan Rp 2.693.750.000,- realisasi Rp 2.308.989.150,-

atau 85,72 % dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan, dialokasikan dana sebesar Rp

140.451.974.000,- Realisasi Sebesar Rp 112.851.528.617,- atau 80,35% dan

fisik 94,23%.

C. Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan di SKPA Dinas Kesehatan Hewan

dan Peternakan Aceh, dihadapkan pada beberapa permasalahan yaitu :

- Sejumlah paket pekerjaan yang dibiayai dengan dana TBH – Migas seperti

pengadaan obat-obatan ternak untuk Kab. Aceh Tengah, Aceh Utara dan

Kota Langsa serta pembangunan kandang isolasi di Kab. Aceh Jaya tidak

dapat dilaksanakan karena singkatnya waktu pelaksanaan pekerjaan.

- Paket pekerjaan untuk kegiatan pengembangan ternak unggas di Kab.

Abdya seperti pengadaan vaksin dan obat ternak unggas, pakan ayam buras,

kandang ayam buras, pelatihan petani, tidak dapat dilaksanakan karena

Pemda Abdya menilai kegiatan pengembangan ternak unggas beresiko

tinggi, namun rencana pengalihan ke kegiatan lain tidak diusulkan oleh

pihak Kabupaten.

- Paket pekerjaan pengembangan kebun rumput di Kab. Abdya seperti

pengolahan lahan, pengadaan bibit rumput dan pupuk organik tidak

dilaksanakan karena kondisi lahan tidak memungkinkan untuk dilakukan

pengolahan tanah.

- Pembangunan pagar sekat lokasi pembibitan ternak di Kab. Abdya tidak

dilaksanakan karena gagal penandatanganan kontrak, rekanan tidak

membuat jaminan pelaksana dengan alasan yang tidak rasional.

- Untuk paket pekerjaan pembangunan kandang sapi 100 unit di Kab. Aceh

Tengah tidak sempat dilaksanakan hanya dapat dilakukan tender dan

pelaksanaan perencanaannya saja.

- Pengadaan ternak unggas 1.000 ekor di Kab. Aceh Utara tidak dilaksanakan

karena pada saat itu sedang terjadi kasus flu burung di daerah tersebut.

- Sejumlah paket pekerjaan tidak dilaksanakan karena tidak disyahkan APBA

-P seperti : pembangunan tempat pengolahan limbah dan pembuatan pagar

di Kab. Aceh Timur, Pembangunan TPU dan kebun rumput HMT di Kab.

Aceh Tamiang.

Page 273: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

268

- Pembangunan sumur bor dan tower air di Kab. Abdya tidak dapat

dilaksanakan karena faktor cuaca (hujan), jalan ke lokasi rusak parah dan

pemasangan instalasi listrik tidak dilaksanakan karena sarana dan prasarana

pendukung belum selesai dibangun.

- Pemasangan arus dan instalasi listrik di Kab. Bireuen tidak dilaksanakan

karena dana yang tidak mencukupi.

- Pada kegiatan pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat di Kab.

Abdya, paket pekerjaan pembangunan kandang ayam, pengadaan ayam

buras dan pengadaan pakan unggas tidak dilaksanakan karena adanya

kekisruhan pada saat penetapan kelompok penerima bantuan.

- Sejumlah paket pekerjaan juga tidak dapat diselesaikan karena faktor cuaca

(hujan) yang menyebabkan material sulit diangkut karena jalan ke lokasi

rusak parah seperti : pembangunan Pos IB di Kab. Aceh Tamiang,

pembangunan kandang tata laksana dan gedung administrasi pengelola

kawasan.

- Pengolahan lahan di Kab. Aceh Jaya tidak selesai dilaksanakan karena atas

permintaan kelompok, pengolahan lahan dilakukan secara bertahap namun

waktu pelaksanaan tidak mencukupi lagi.

- Pengadaan pullet dan peralatan/bahan pendukung di Kab. Aceh Utara tidak

selesai dilaksanakan karena pada saat itu sedang terjadi kasus flu burung di

Kab. Aceh Utara.

- Pengadaan ternak kerbau di Kab. Gayo Lues tidak mencapai target karena

banyak ternak kerbau yang mati sehingga rekanan tidak mampu lagi

melanjutkan pekerjaannya.

Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah:

- Menekankan kepada dinas teknis di kabupaten/kota agar dalam

mengusulkan suatu kegiatan/pembangunan fisik harus didukung oleh

perencanaan yang matang dan ketersediaan lokasi/lahan

- Untuk paket pekerjaan berupa bangunan fisik yang membutuhkan waktu

yang panjang untuk melaksanakannya harus terlebih dahulu tersedia DED

dan SID.

- Dana paket pekerjaan yang tidak dilaksanakan atau diselesaikan pada tahun

2009 akan dialokasikan kembali pada tahun anggaran 2010 melalui pagu

masing-masing kabupaten/kota sesuai dengan kesepakatan dan kemampuan

dana.

3. URUSAN KEHUTANAN

Dinas Kehutanan dan Perkebunan

A. Program dan Kegiatan

Urusan kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan

Perkebunan adalah:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat;

b) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;

c) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor;

d) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

Page 274: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

269

e) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan

Kantor;

f) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan;

g) Penyediaan Makanan dan Minuman;

h) Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;

i) Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan Kantor.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana.

a) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Rumah Jabatan;

b) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor;

c) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Kenderaan Dinas/operasional;

d) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Gedung Kantor.

3. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan.

Kegiatan ini berupa pengembangan hasil hutan non-kayu.

4. Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan.

Kegiatan ini berupa Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan

Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

5. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Hutan.

Kegiatan ini berupa Pembinaan PAMHUT Kontrak (Bentara Rimba) dan

Pengamanan Hutan/Operasi Illegal Logging

6. Program Perencanaan Dan Pengembangan Hutan.

Kegiatan ini berupa Pemantapan dan Pengendalian Kawasan Hutan.

7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan

Kegiatan ini berupa Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Unggulan Daerah.

8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.

Kegiatan ini berupa Pengendalian dan Pemantapan Alih Tekhnologi

Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

9. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

a) Pengolahan dan Pemutakhiran Data Statistik serta Penyusunan Profil

Perkebunan;

b) Kegiatan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit;

c) Kegiatan Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat;

d) Kegiatan Pengembangan Usaha Perbenihan, Penyediaan Bibit dan

Pengawasan Peredaran Benih Perkebunan.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Telah dilaksanakan dengan hasil yang dicapai berupa tersedianya alat tulis

kantor untuk kebutuhan administrasi selama setahun. Anggaran yang

disediakan Rp 45.000.000,- realisasi Rp 41.013.000,- atau 91,14% dan fisik

100%.

Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Page 275: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

270

Telah dilaksanakan dengan hasil yang dicapai tersedianya kebutuhan

komunikasi, air dan listrik pada dinas dan UPTD selama 1 tahun.

Anggaran yang disediakan Rp 712.500.000,- realisasi Rp 447.692.881,-

atau 62,83% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

Telah dilaksanakan dengan hasil yang dicapai tersedianya alat tulis kantor

untuk kebutuhan administrasi dinas dan UPTD. Anggaran yang disediakan

Rp 115.000.450,- realisasi Rp 109.317.080,- atau 95,06% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Telah dilaksanakan dengan hasil yang dicapai tersedianya barang cetakan

dan penggandaan untuk administrasi kantor sebanyak 1 paket. Anggaran

yang disediakan Rp 165.052.100,- realisasi Rp 155.361.900,- atau 94,13%

dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan

Kantor

Telah dilaksanakan dengan hasil yang dicapai tersedianya alat listrik dan

electronik dan penerangan kantor sebanyak 1 paket selama 1 tahun.

Anggaran yang disediakan Rp 103.897.000,- realisasi Rp 102.085.500,-

atau 98,26% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan

Telah dilaksanakan dengan hasil yang dicapai tersedianya bahan

bacaan/informasi tentang kehutanan dan perkebunan sebanyak 1 paket.

Anggaran yang disediakan Rp 17.700.000,- realisasi Rp 17.625.000,- atau

99,58% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

Telah dilaksanakan dengan hasil yang dicapai tersedianya biaya makan

dan minum karyawan/karyawati selama 1 tahun. Anggaran yang

disediakan Rp 1.210.880.000,- realisasi Rp 728.390.500,- atau 60,15% dan

fisik 100%.

Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Hasil yang dicapai terlaksananya perjalanan ke luar daerah. Anggaran

yang disediakan untuk pelaksanakan kegiatan tersebut sejumlah Rp

1.202.054.000,- realisasi Rp 1.117.105.210,- atau 92,93% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan Kantor

Telah dilaksanakan dengan hasil yang dicapai terbayarnya honor penjaga

malam dan satpam pada dinas dan UPTD. Anggaran yang disediakan Rp

519.300.000,- realisasi Rp 441.000.000,- atau 84,92% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Rumah Jabatan

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan bangunan gedung kantor

dinas dan UPTD. Anggaran yang disediakan Rp 60.000.000,- realisasi Rp

59.700.000,- atau 99,50 % dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan bangunan gedung kantor

dinas dan UPTD sejumlah 1 paket. Anggaran yang disediakan Rp

1.036.926.000,- realisasi 1.000.788.600,- atau 96,51% dan fisik 100%.

Page 276: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

271

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/operasional

Telah dilaksanakan dalam bentuk belanja bahan bakar minyak/gas dan

pelumas roda 4 roda 2. Anggaran yang disediakan Rp 201.600.000,-

realisasi Rp 197.170.000,- atau 97,80 % dan fisik100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Gedung Kantor, telah

dilaksanakan dalam bentuk Telah terlaksananya service peralatan dan

perlengkapan kantor serta pemeliharaan AC Split. Anggaran yang

disediakan Rp 218.570.000,- realisasi Rp 213.685.762,- atau 97,77 % dan

fisik 100%.

3. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan.

Kegiatan Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu

Kegiatan ini tidak seluruhnya dapat dilaksanakan karena ada sebagian sub

kegiatan termasuk ke dalam APBA-P, sementara APBA tersebut tidak

disahkan. Anggaran yang disediakan Rp 166.406.250,- realisasi Rp

39.600.000,- atau 23,80%. dan fisik 26,44%.

4. Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan.

Kegiatan Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi

Hutan dan Lahan

Telah terlaksananya penanaman Pinus, Mahoni dan Beringin seluas 38 Ha

di Kabupaten Aceh Tengah (Wilayah I), penanaman Pinus, Soga dan

Bambu seluas 75 Ha di Kabupaten Aceh Besar dan Mahoni seluas 12 Ha

di Kabupaten Pidie (Wilayah II). Anggaran yang disediakan Rp

2.609.003.750,- realisasi Rp 1.670.531.200,- atau 64,03% dan fisik 100%.

5. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Hutan.

Kegiatan Pembinaan PAMHUT Kontrak (Bentara Rimba) dan Pengamanan

Hutan/Operasi Illegal Logging

Telah dilaksanakan dengan hasil yang dicapai tersedianya jasa Polhut

kontrak sebanyak 2.000 orang serta terlaksananya operasi pengamanan dan

gangguan terhadap hutan. Anggaran yang disediakan Rp 37.289.849.500,-

realisasi Rp 36.085.425.500,- atau 96,77% dan fisik 99,27%.

6. Program Perencanaan Dan Pengembangan Hutan.

Kegiatan Pemantapan dan Pengendalian Kawasan Hutan

Anggaran yang disediakan Rp 1.000.000.000,- realisasi nihil dengan

realisasi fisik 10%. Karena tidak disahkannya anggaran perubahan APBA

tahun 2009.

7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan

Kegiatan Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan

Daerah

Hasil yang telah dicapai terbangunnya stand pameran dan tersedianya

informasi pasar perkebunan. Anggaran yang disediakan Rp 207.790.000,-

realisasi Rp 201.827.000,- atau 97.13% dan fisik 100%.

8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.

Kegiatan Pengendalian dan Pemantapan Alih Tekhnologi Pengendalian

Hama Terpadu (PHT)

Telah terlaksananya Sekolah Lapang Pengendalian dan Pemantapan Alih

Teknologi PHT pada tanaman Karet di Kabupaten Aceh Timur untuk 50

Page 277: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

272

orang, tanaman Pala di Kabupaten Aceh Selatan untuk 50 orang dan

tanaman Kakao di Kabupaten Pidie, Aceh Jaya dan Nagan Raya masing-

masing 50 orang. Anggaran yang disediakan Rp 945.015.000,- realisasi Rp

935.828.800,- atau 99,03% dan fisik 100%.

9. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

Kegiatan Pengolahan dan Pemutakhiran Data Statistik serta Penyusunan

Profil Perkebunan

Telah terlaksananya pertemuan apresiasi validasi statistik Kehutanan dan

Perkebunan serta tersusunnya angka statistik Kehutanan dan Perkebunan

Tahun 2008. Anggaran yang disediakan Rp 247.044.100,- realisasi Rp

234.473.700,- atau 94,91% dan fisik 100%.

Kegiatan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit

Terlaksananya penanaman inter cropping seluas 850 Ha/948 KK di Kabupaten Bireuen, Aceh Utara, Aceh Jaya, Nagan Raya, Abdya, Aceh

Selatan dan Simeulue;

Terlaksananya penanaman Kelapa Sawit Pola Partial seluas 10 Ha di

Kabupaten Aceh Singkil dan 20 Ha di Kota Subulussalam;

Terlaksananya penyaluran bibit Kelapa Sawit untuk Kelompok Tani

sejumlah 925.000 batang di Kabupaten Aceh Timur, Aceh Jaya, Bireuen,

Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Subulussalam.

Anggaran yang disediakan Rp 16.778.280.000,- realisasi Rp

13.051.445.200,- atau 77,79% dan fisik 86,28%.

Kegiatan Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Rakyat

terlaksananya Sosialisasi Pedoman Penilaian Usaha Perkebunan dan

terlaksananya Pertemuan Koordinasi Program Revitalisasi Perkebunan.

Anggaran yang disediakan Rp 898.814.400,- realisasi Rp 783.361.000,-

atau 87,15% dan fisik 99,27%.

Kegiatan Pengembangan Usaha Perbenihan, Penyediaan Bibit dan

Pengawasan Peredaran Benih Perkebunan

Terbangunnya kebun kakao pola partial di Kabupaten Aceh Tengah seluas 20 Ha/20 KK, Kabupaten Aceh Besar seluas 20 Ha/20 KK dan

Aceh Jaya seluas seluas 20 Ha/39 KK;

Terbangunnya kebun kopi pola partial di Kabupaten Bener Meriah seluas 600 Ha/600 KK dan

Terbangunnya kebun pala pola partial di Kabupaten Abdya seluas 70

Ha/70 KK.

Anggaran yang disediakan Rp 1.019.885.000,- realisasi Rp 795.104.800,-

atau 77,96% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dialokasikan dana sebesar Rp

222.074.485.000,- Realisasi Sebesar Rp 175.355.795.997,- atau 78,96%.

C. Permasalahan dan Solusi.

Permasalahannya adalah:

- Terlambatnya pengesahan APBA mengakibatkan terlambatnya pencairan

dana untuk pelaksanaan program dan kegiatan.

Page 278: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

273

- Sulitnya pengaturan waktu (schedule) dalam menyelesaikan program dan

kegiatan karena waktu yang tersedia hanya 6 bulan.

- Untuk dana dekonsentrasi dan perbantuan pada dasarnya sampai akhir

kegiatan tidak mengalami kendala, hanya saja ketidakjelasan pemanfaatan

dana perjalanan membuat beberapa kegiatan yang harus dibatalkan dan atau

dilanjutkan dengan tanpa menggunakan dana perjalanan.

- Kecilnya realisasi keuangan disebabkan karena adanya kegiatan yang

termasuk ke dalam APBA-P, sementara APBA-P tersebut tidak disahkan.

Solusinya adalah:

- Diharapkan pengesahan anggaran dapat lebih cepat sehingga perencanaan

kegiatan dapat dilakukan lebih cepat.

- Untuk kegiatan dan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang panjang

seyogyanya lebih dahulu ditender (pra tender) untuk mengejar waktu yang

singkat.

- Untuk dana dekonsentrasi yang tidak jelas pemanfaatan dana perjalanan

sebaiknya ada percepatan kejelasan terhadap dana-dana yang ditangguhkan

pihak pelaksana.

- Diharapkan untuk tahun-tahun yang akan datang pengesahan APBD dapat

dilakukan tepat waktu sehingga setiap instansi akan dapat melaksanakan

aktivitas pembinaan publik sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

4. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Dinas Pertambangan dan Energi

A. Program dan Kegiatan

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilaksanakan oleh Dinas

Pertambangan dan Energi adalah :

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

a) Pengadaan Peralatan Rumah Jabaran/Dinas;

b) Pengadaan peralatan gedung kantor;

c) Pengadaan mebeleur;

d) Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas;

e) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

f) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

g) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor;

h) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor;

i) Pemeliharaan rutin/berkala jaringan listrik dan telepon.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

a) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya;

b) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.

3. Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan ini berupa Pendidikan dan Pelatihan Formal.

4. Program Pembinaan dan Pengawasan di Bidang Pertambangan.

a) Monitoring, Evaluasi dan pelaporan;

b) Pengeboran Air Tanah;

c) Pengawasan,an pemanfaatan air tanah dan air permukaan;

d) Penyusunan rancangan qanun tentang pertambangan mineral dan

batubara;

Page 279: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

274

e) Rapat Kerja Teknis;

f) Pengembangan Teknologi Sistem Informasi;

g) Pemetaan sebaran bahan galian bersistem 1 : 250.000;

h) Pengawasan dan Pembinaan Usaha Pertambangan Umum.

5. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

a) Survey Potensi Sumber Energi Alternatif;

b) Pengawasan Teknis Ketenagalistrikan;

c) Pembangunan Listrik Perdesaan;

d) Penyusunan Study Kelayakan Pengembangan/Pembangunan PLTMH.

6. Program Pengembangan Migas

a) Koordinasi Percepatan Terbentuknya PP Migas;

b) Penyusunan Rancangan Qanun Tentang Minyak dan Gas Bumi;

c) Pemantauan dan Inventarisasi Sumur Tua Migas;

d) Pemantauan dan Pengawasan Distribusi BBM.

7. Program Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana

a) Sosialisasi Mitigasi Bencana Alam Geologi untuk Aparatur Pemerintah;

b) Monitoring dan Inventarisasi Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi.

B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan Pengadaan Peralatan Rumah Jabatan/Dinas

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan perabotan rumah dinas :

lemari penyekat 1 unit, kaca rias 1 unit, meja rias 1 unit, tempat tidur lajang

1 unit dan lemari pakaian 1 unit. Anggaran yang disediakan Rp

16.227.000,- realisasi Rp.16.200.000,- atau 99.83% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan peralatan gedung kantor

yang terdiri dari: bahan untuk mesin compresor, mesin air untuk pengairan

masyarakat, TV 2 unit, Loudspeaker 2 unit, Exhost Fan 15 unit, komputer

PC 4 unit, Laptop/NoteBook 2 unit, UPS 5 buah dan PH Meter 1 unit.

Anggaran yang disediakan Rp 286.043.000,- realiasasi Rp 248.265.000,-

atau 86,79% dan fisik 96,50%.

Kegiatan Pengadaan Mebeleur

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan mebeleur kantor yaitu lemari

buffet 1 unit, lemari kolom 3 unit, ranjang 2 tingkat 1 unit, meja lapor

satpam 1 unit, meja komputer 4 unit. Anggaran yang disediakan Rp

27.300.000,- realisasi Rp.26.800.000,- atau 98,17% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan rumah dinas, pemeliharaan

instalasi air minum/plumbing/listrik dan pemeliharaan pintu/teralis jendela

dan plafond. Anggaran yang disediakan Rp 10.000.000,- realisasi

Rp.9.870.000,- atau 98,70% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan saluran pembuangan air

gedung kantor, instalasi air bersih, dekorasi ruang lobby depan gedung

kantor. Anggaran yang disediakan Rp.82.100.000,- realisasi Rp

80.000.000,- atau 97,44% dan fisik 100%.

Page 280: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

275

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Telah dilaksanakan dalam bentuk pekerjaan/jasa operasional dan

pemeliharaan kendaraan dinas, 2 unit kendaraan roda 2 dan 6 unit

kendaraan roda 4. Anggaran yang disediakan Rp 80.000.000,- realisasi Rp

79.993.500,- atau 99,99% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan 34 unit AC gedung kantor.

Anggaran yang disediakan Rp.13.600.000,- realisasi Rp.13.600.000,- atau

100% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor

Telah dilaksanakan dalam bentuk operasional dan pemeliharaan 20 unit

peralatan komputer. Anggaran yang disediakan Rp.30.000.000,- realisasi

Rp 29.835.000,- atau 99,45% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Jaringan Listrik dan Telepon

Telah dilaksanakan dalam bentuk pemeliharaan instalasi listrik dan telepon

gedung kantor. Anggaran yang disediakan Rp 50.000.000,- realisasi Rp

42.564.000,- atau 85,13% dan fisik 100%.

2. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan pakaian dinas untuk

karyawan/karyawati 140 stel pakaian LINMAS. 140 stel pakaian Dinas

Harian (PDH) dan 6 stel pakaian satpam. Anggaran yang disediakan Rp

150.003.000,- realisasi Rp 146.180.000,- atau 97,45% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan pakaian penjaga stand

pameran/PKA V sebanyak 30 stel. Anggaran yang disediakan Rp

9.000.000,- realisasi Rp 8.745.000,- atau 97,17% dan fisik 100%.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal

Telah dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan program pendidikan dan

pelatihan teknis bagi 7 orang PNS untuk menambah pengetahuan.

Anggaran yang disediakan Rp 100.000.000,- realisasi Rp 96.850.000,-

atau 96,85% dan fisik 100%.

4. Program Pembinaan dan Pengawasan di Bidang Pertambangan Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Telah dilaksanakan dalam bentuk monitoring dan evaluasi bagian

pertambangan dan energi serta penyediaan data dan laporan seluruh

kabupaten/kota di Aceh. Anggaran yang disediakan Rp 253.380.000,-

realisasi Rp 250.089.900,- atau 98,70% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengeboran Air Tanah

Telah dilaksanakan dalam bentuk penyediaan sumur bor yang

memproduksikan air bersih sebanyak 54 titik yang tersebar di 13

kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp 11.234.000.000,- realisasi

Rp 8.870.385.100,- atau 78,96% dan fisik 91,83%.

Kegiatan Pengawasan, Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah dan Air

Permukaan

Page 281: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

276

Telah dilaksanakan dalam bentuk pengawasan, pengambilan dan

pemanfaatan air tanah dan air permukaan serta penyediaan data dan

laporan. Anggaran yang disediakan Rp 96.780.000,- realisasi Rp

95.610.000,- atau 98,79% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Usaha Pertambangan Umum

Terlaksananya kegiatan pengawasan dan pembinaan kegiatan

pertambangan, mineral dan batubara yang berwawasan lingkungan, serta

tersedianya data Kuasa Pertambangan (KP), Kontrak Karya (KK) dan

Perjanjian Kuasa Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) di Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 152.200.000,- realisasi Rp 149.118.000,-

atau 97,98% dan fisik 100%.

Kegiatan Penyusunan Rancangan Qanun tentang Pertambangan Mineral

dan Batubara

Tersedianya rancangan qanun tentang Pertambangan, Mineral, Batubara

dan Panas Bumi. Anggaran yang disediakan Rp 60.000.000,- realisasi Rp

60.000.000,- atau 100% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Peralatan Pertambangan

Tersediaya peralatan pertambangan berupa 1 unit mesin potong dan 1 unit

mesin pemoles batuan. Anggaran yang disediakan Rp 89.000.000,-

realisasi Rp 88.800.000,- atau 99,78% dan fisik 100%.

Kegiatan Rapat Kerja Teknis

Telah dilaksanakan dalam bentuk rapat kerja teknis bidang pertambangan

dan energi dengan 23 kabupaten/kota se- Aceh. Anggaran yang disediakan

Rp 50.000.000,- realisasi Rp 49.980.000,- atau 99,96% dan fisik 100%.

Kegiatan Pengembangan Teknologi Sitem Informasi

Terlaksananya program pembuatan aplikasi sistem database dan website di

bidang pertambangan dan energi serta terlaksananya keikutsertaan pada

Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-5. Anggaran yang disediakan Rp

215.000.000,- realisasi Rp 193.863.500,- atau 90,17% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemetaan Sebaran Bahan Galian Bersistem 1 : 250.000.

Tersedianya data potensi mineral/bahan galian di Kabupaten Aceh Tengah

dan Kabupaten Bener Meriah. Anggaran yang disediakan Rp

100.000.000,- realisasi Rp 99.500.000,- atau 99,50% dan fisik 100%.

5. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Kegiatan Survey Potensi Sumber Energi Alternatif

Terpenuhinya honor operator komputer sebanyak 1 orang, sementara

kegiatan survey energi alternatif (energi bio gas) tidak dapat dilaksanakan

karena bahan baku untuk pengembangan energi alternatif tersebut belum

cukup tersedia secara berkesinambungan. Anggaran yang disediakan Rp

217.850.000,- realisasi Rp 14.400.000,- atau 6,61% dan fisik 6,79%.

Kegiatan Pengawasan Teknis Ketenagalistrikan, tersedianya data usaha

ketenagalistrikan dan pembangkit listrik non PLN serta potensi energi

kelistrikan di pedesaan. Anggaran yang disediakan Rp 94.125.000,-

realisasi Rp 93.175.000,- atau 98,99% dan fisik 100%.

Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan, terbangunnya PLTMH 2 unit di

Kabupaten Gayo Lues

Page 282: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

277

Terpasangnya lampu penerangan jalan gampong di 11 kab/kota sebanyak

3000 unit, terlaksananya pengadaan dan pemasangan lampu jalan Aceh

Besar sebanyak 90 titik, terlaksananya Pengadaan dan Pemasangan Lampu

Jalan PLTS Kota Banda Aceh sebanyak 90 titik, terlaksananya Pengadaan

dan Pemasangan PLTS 55 WP di Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa,

Aceh Timur, Bireuen, Aceh Besar, Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan

sebanyak 442 unit (rumah), terlaksananya pengadaan dan pemasangan

lampu PLTS 80 WP di Kabupaten Simeulue dan Pidie Jaya sebanyak 294

unit, terpasangnya listrik untuk keluarga miskin di Kabupaten Aceh Barat

sebanyak 1.395 unit, terlaksananya pengadaan genset sebanyak 1.202 unit

untuk 12 kabupaten/kota di Aceh. Anggaran yang disediakan Rp

33.610.500.000,- realisasi Rp 27.438.119.400,- atau 81,64% dan fisik

91,53%.

Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan/Pembangunan

PLTMH

Tersedinya DED PLTMH untuk Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten

Gayo Lues. Anggaran yang disediakan Rp 515.400.000 realisasi Rp

505.472.000,- atau 98,07% dan fisik 100%.

6. Program Pengembangan Migas

Kegiatan Koordinasi Percepatan Terbentuknya PP Migas

Terlaksananya koordinasi untuk percepatan terbentuknya PP Minyak dan

Gas Bumi Aceh dengan pihak pemerintah pusat. Anggaran yang

disediakan Rp 230.900.000,- realisasi Rp 209.750.000,- atau 90,84% dan

fisik 100%.

Kegiatan Penyusunan Rancangan Qanun tentang Minyak dan Gas Bumi

Tersedianya rancangan qanun tentang Minyak dan Gas Bumi Aceh.

Anggaran yang disediakan Rp 60.000.000,- realisasi Rp 59.860.000,- atau

99,77% dan fisik 100%.

Kegiatan Pemantauan dan Inventarisasi Sumur Tua Migas

Tersedianya data inventarisasi sumur tua minyak dan gas bumi di

Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Tamiang. Anggaran yang

disediakan Rp 37.085.000,- realisasi Rp 36.595.000,- atau 98,68% dan

fisik 100%.

Kegiatan Pemantauan dan Pengawasan Distribusi BBM

Terpenuhinya pemantauan dan pengawasan distribusi BBM sebanyak

8 kabupaten/kota. Anggaran yang disediakan Rp 85.755.000,- realisasi Rp

85.725.000,- atau 99,97% dan fisik 100%.

7. Program Penanganan dan Pengurangan Resiko Bencana

Kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Alam Geologi untuk Aparatur

Pemerintah

Terlaksananya kegiatan sosialisasi mitigasi bencana alam geologi untuk

aparatur pemerintah kabupaten/kota sebanyak 65 peserta. Anggaran yang

disediakan Rp 72.500.000,- realisasi Rp 69.685.000,- atau 96,12% dan

fisik 100%.

Kegiatan Monitoring dan Inventarisasi kawasan Rawan Bencana Alam

Geologi

Page 283: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

278

Tersedianya laporan dan data lokasi kawasan rawan bencana alam geologi,

tanah longsor di 5 Kabupaten/Kota. Anggaran yang disediakan Rp

52.155.000,- realisasi Rp 51.908.500,- atau 99,53% dan fisik 100%.

Realisasi Anggaran

Dinas Pertambangan Dan Energi dengan alokasi dana sebesar Rp

58.636.774.000,- realisasi Rp 49.245.571.767,- atau 83,98 % dan fisik 100%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahannya adalah :

- Survey potensi energi alternatif biogas tidak dapat dilaksanakan karena

sumber bahan baku untuk pengembangan energi alternatif tersebut belum

cukup tersedia. Untuk terealisasinya kegiatan tersebut telah berupaya

melakukan usulan perubahan ke dalam DPA-Perubahan tahun 2009 untuk

kegiatan Pengembangan Energi Panas Bumi Seulawah Agam karena

kegiatan tersebut sangat mendesak dibutuhkan sedangkan anggaran tidak

tersedia dalam DPA-SKPA Dinas Pertambangan dan Energi tahun 2009,

tetapi usulan DPA-Perubahan tersebut tidak dapat dilakukan karena Tim

Anggaran DPR Aceh masa bakti tahun 2004-2009 telah berakhir.

- Pembangunan PLTMH di Kabupaten Bener Meriah tidak dapat

dilaksanakan karena telah 2 (dua) dilakukan pelelangan hanya 1 rekanan

yang mendaftar dan memasukkan penewarannya sehingga pekerjaan

perencanaan pembangunan atau studi kelayakan dalam bentuk Detail

Engineering Design (DED) baru selesai dikerjakan pada awal bulan

Desember 2009.

- Pembangunan 5 titik sumur bor di Kota Subulussalam dan pembangunan 1

unit PLTMH di Kabupaten Aceh Tamiang tidak dapat dilaksanakan karena

dana TBH Migas sampai dengan berakhirnya tahun anggaran tidak dapat

dilaksanakan karena penerimaan Aceh dari sumber penerimaan Migas

terjadi penurunan dan tidak mencapai sasaran, sehingga program dan

kegiatan dari sumber dana TBH Migas ditunda pelaksanaannya.

- Pembangunan 2 titik sumur bor pada kegiatan reguler yang beralokasi di

Kabupaten Bireuen Desa Meunasah Teungoh Kecamatan Pandrah hanya

dapat diselesaikan fisik sebesar 31,92% karena pengeboran telah dilakukan

dengan kedalaman 165 m namun belum dijumpai lapisan aquifer,

sedangkan di Kabupaten Aceh Singkil Desa Ladang Bisik Kuta Baharu

Kecamatan Kuta Baharu hanya dapat diselesaikan fisik sebesar 32,40%

karena saat dilakukan pengeboran terjadi longsor dan stang bor terjepit,

sedangkan waktu pelaksanaan telah berakhir.

Solusinya :

- Pembangunan PLTMH di Kabupaten Bener Meriah perlu dibangun pada

tahun 2010 untuk memenuhi kebutuhan energi listrik karena masyarakat

di wilayah itu sangat membutuhkannya.

- Pembangunan 5(lima) titik sumur bor di Kota Subulussalam yang dananya

bersumber dari TBH Migas Kota Subulussalam perlu dalokasikan kembali

pada tahun 2011 mengingat masyarakat di daerah tersebut sangat

membutuhkan air bersih.

Page 284: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

279

5. URUSAN PARIWISATA

Urusan Pariwisata telah dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata. Penjelasan lebih rinci mengenai urusan pariwisata

dapat lihat dalam urusan kebudayaan. Hal ini dikarenakan anggaran belanja non

program dan belanja program tidak dapat dipisahkan maka disesuaikan dengan

urusan yang melekat pada lembaga daerah tersebut. Begitu juga dengan

permasalahan dan solusi telah tersirat dalam keterangan dalam pelaksanaan

program dan kegiatan pada lembaga daerah tersebut.

6. URUSAN INDUSTRI

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM

A. Program dan Kegiatan

Urusan Industri yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan

Koperasi dan UKM sebagai berikut:

1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Kegiatan ini berupa Fasilitasi Pengembangan Usaha Industri Kecil dan

Menengah.

2. Program Penataan Struktur Industri

Kegiatan ini berupa Rapat Koordinasi Sinkronisasi Program Penataan

Industri.

3. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial

Kegiatan ini berupa Fasilitasi Pembinaan Industri Kecil dan Menengah.

4. Program Perlindungan Konsumen & Pengamanan Perdagangan

a) Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah;

b) Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa;

c) Sasaran yang diharapkan adalah meningkatnya Pengawasan Peredaran

Barang dan Jasa.

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

a) Pengembangan Kluster Produk Ekspor;

b) Peningkatan Kapasitas Lab-Penguji Mutu Barang Ekspor dan Impor;

c) Pembangunan Promosi Perdagangan Internasional.

6. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Kegiatan ini berupa Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk.

7. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

Kegiatan ini berupa Penataan Tempat Berusaha bagi Pedagang Kaki Lima

dan Asongan.

8. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah

a) Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan;

b) Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi/KUD.

9. Program Pengembangan Pendukung Usaha Mikro Kecil dan

Menengah

a) Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk Usaha Kecil Menengah dan Koperasi;

b) Pengembangan Kebijakan dan Program Peningkatan Ekonomi Lokal;

c) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

Page 285: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

280

10. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Kegiatan ini berupa Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program

Pembangunan Koperasi

B. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan.

1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Fasilitasi Pengembangan Usaha Industri Kecil dan Menengah

Output yang dihasilkan terlaksananya kegiatan pembinaan dan koordinasi

terhadap industri kecil, terlaksananya diklat tenun ATBM, terlaksananya

diklat zat warna alam. Anggaran yang disediakan Rp 1.481.800.000,-

realisasi Rp 1.385.257.313,- dan fisik 96.10%.

2. Program Penataan Struktur Industri

Rapat Koordinasi Sinkronisasi Program Penataan Industri

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Rapat Kerja Sinkronisasi Industri Kimia Agro Transportasi dan Aneka

- Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Kebijakan Iklim Investasi

Sektor Industri

- Sosialisasi Peraturan Pemakaian Depot Air Minum dan Kemasan (DAMK)

- Sosialisasi SNI/ISO-9000 bagi Pembina dan Dunia Usaha

- Pembinaan dan Monitoring Garam Beryodium

- Pembangunan Pondok Kerja dan Bantuan Mesin/ Peralatan Pengolahan Pupuk Organik di kabupaten Aceh Besar.

- Pemberian Bantuan Mesin/ Peralatan Pengolahan Kelapa Gongseng

Anggaran yang disediakan Rp 1.373.101.000,- realisasi Rp

1.178.955.000,- dan fisik 94.95%.

3. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial

Fasilitasi Pembinaan Industri Kecil dan Menengah

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Pendidikan dan Pelatihan CEFE

- Pendidikan dan Pelatihan VCO

- Pendidikan dan Pelatihan Anyaman Pandan

- Magang Pengrajin Industri Kecil dan Pangan

- Penyediaan Kemasan Produk bagi Industri Kecil Menengah

- Pendaftaran Merk/HAKI bagi 10 IKM

- Penyediaan Mesin/ Peralatan Sentra Industri Kecil di 23 kabupaten/kota.

- Pembangunan Gedung UPT Kayu, Pengolahan Rotan, Pondok Kerja,

Gedung Dekranasda, Pusat Promosi Barang Kerajinan, Gedung Industri

Bioethanol, Pondok Kerja Garam, Rumah Pompa, Gedung UPL, Pabrik

Tapioka, Pabrik Pengolahan Sagu, UPT Logam, Pondok Kerja Gula

Tebu, Terminal Bahan Baku Rotan, Pondok Industri Jahe, Pondok

Industri Anyaman Pandan, Ketel Nilam, Pengrajin Sepatu, Gula Aren

dan Pondok Kerja Pandai Besi (23 kabupaten/kota).

Anggaran yang disediakan Rp 28.856.815.250,- realisasi Rp

21.502.890.562,- dan fisik 73.71%.

4. Program Perlindungan Konsumen & Pengamanan Perdagangan

Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah

Page 286: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

281

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Pelaksanaan tera ulang di 23 kabupaten/kota

- Pelaksanaan pengawasan dan razia UTTP metrologi

- Penyuluhan kemetrologian.

Anggaran yang disediakan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Rp

1.077.100.000,- realisasi Rp 1.060.180.500,- dan fisik 99.13%.

Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Sosialisasi Perlindungan Konsumen terhadap Anak didik – Guru

- Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa

Anggaran yang disediakan Rp 343.615.240,- realisasi Rp 259.588.500,-

dan fisik 100%.

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Pengembangan Kluster Produk Ekspor

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Sosialisasi Produk Eksport dan Impor

- Forum Komunikasi Dunia Usaha

Anggaran yang disediakan Rp 195.301.000,- realisasi Rp 178.920.800,-

dan fisik 84.94%.

Peningkatan Kapasitas Lab-Penguji Mutu Barang Ekspor dan Impor

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Sosialisasi Peningkatan Mutu Biji Kopi di Kab. Aceh Tengah

- Sosialisasi Peningkatan Mutu Minyak Nilam di Kab. Aceh Jaya

- Monitoring Kualitas Kakao di Kab. Pidie, Bireuen dan Aceh Timur

- Dalam Rangka Pengambilan Sampling Komoditi Kopi (Pidie, Bener

Meriah, dan Aceh Tengah).

Anggaran yang disediakan Rp 671.082.329,- realisasi Rp 616.113.200,-

dan fisik 100%.

Pembangunan Promosi Perdagangan Internasional

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Pameran Promosi Produk Eksport

- Pameran Promosi dan Misi Dagang Kawasan Asia

Anggaran yang disediakan Rp 140.650.000,- realisasi Rp 118.880.000,-

dan fisik 86.90%.

6. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk

Telah dilaksanakan dengan Output sebagai berikut:

- Pasar Rakyat dan Operasi 27 Tempat

- Peninjauan Pasar Hari-Hari Besar

Anggaran yang disediakan Rp 3.056.051.000,- realisasi Rp

2.924.812.000,- dan fisik 100%.

7. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

Page 287: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

282

Kegiatan Penataan Tempat Berusaha bagi Pedagang Kaki Lima dan

Asongan

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Penyediaan Bantuan Sarana Tenda Usaha Mikro Kab. Aceh Tenggara

- Penyediaan Bantuan Tenda Jualan Pasar di Kab. Gayo Lues

- Pembangunan Pasar Tradisional di 23 Kab/Kota

Anggaran yang disediakan Rp 57.886.354.750,- realisasi Rp

40.164.595.848,- dan fisik 67,74%.

8. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah

Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Pendidikan dan Pelatihan Akuntansi Pola Syariah bagi Juru Buku Koperasi

- Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan dan Pengembangan Usaha INKRA

- Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan bagi Industri Rumah Tangga

Anggaran yang disediakan Rp 294.604.000,- realisasi Rp 289.672.500,-

dan fisik 97,69%.

Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi/KUD

Telah dilaksanakan dengan output pendidikan dan pelatihan kewirausahaan

5 angkatan. Anggaran yang disediakan Rp 260.500.000,- realisasi Rp

252.022.500,- dan fisik 100%.

9. Program Pengembangan Pendukung Usaha Mikro Kecil dan

Menengah

Koordinasi Pemanfaatan Fasilitas Pemerintah untuk Usaha Kecil

Menengah dan Koperasi

Telah dilaksanakan dengan Output sebagai berikut:

- Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Dana Bergulir

- Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Perbantuan Usaha Mikro melalui LKM Perbantuan ex. BRR

- Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Perbantuan melalui Perbankan dan Instansi Terkait

- Peningkatan Perbantuan Dana Bagian Laba BUMN (PKBL) bagi

KUKM

- Koordinasi Persiapan Prospek Mandiri

- Temu Usaha KPRI dengan Lembaga Keuangan Bank

- Uji Kompetensi bagi Menejer KSP/USP

- Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Koperasi

- Modal Bergulir Bagi Usaha Mikro di Kota Langsa

- Modal Bergulir Bagi Usaha Mikro di Kab. Aceh Selatan

- Modal Bergulir Bagi Usaha Mikro di Kab. Aceh Jaya

- Modal Bergulir Bagi Usaha Mikro di Kota Sabang

- Modal Bergulir Bagi Usaha Mikro di Kab. Gayo Lues

Anggaran yang disediakan Rp 6.648.076.500,- realisasi Rp

6.504.552.000,- dan fisik 100%.

Page 288: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

283

Pengembangan Kebijakan dan Program Peningkatan Ekonomi Lokal

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Rapat Koordinasi dengan BUMN dan Perbankan

- Pameran Smesco dan Jakarta Fair

- Penyediaan Becak Bermotor di Kab. Aceh Selatan

- Penyediaan Mesin RMU di Kab. Pidie Jaya

- Peralatan Pengolahan Hasil Laut di Aceh Jaya

- Penyediaan Komputer, Kursi Kerja dan Meja Kerja Bagi Koperasi di Kab. Aceh Selatan

- Pembangunan Gudang RMU di Kab. Bireuen

- Pembangunan Gudang RMU di Kab. Aceh Utara

- Pembangunan Gedung Waserda di Kab. Pidie Jaya

Anggaran yang disediakan Rp 2.498.862.500,- realisasi Rp

2.295.120.550,- dan fisik 98,72 %.

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Rapat Koordinasi, Sinkronisasi dan Evaluasi Program INDAGKOP dan UKM

- Rapat Koordinasi, Sinkronisasi dan Evaluasi Kegiatan TBH Migas dan

Otsus

- Koordinasi dan Konsultasi Daerah

Anggaran yang disediakan Rp 1.035.246.960,- realisasi Rp 962.557.000,-

dan fisik 84,93%.

10. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi

Telah dilaksanakan dengan output sebagai berikut:

- Pembekalan Bagi Pembina Koperasi

- Sosialisasi Tupoksi Juru Buku Koperasi

- Pelaksanaan Hari Koperasi ke 62

- Pembekalan Bagi Pendamping Koperasi

- Pelaksanaan Penilaian Koperasi

Anggaran yang disediakan Rp 856.723.000,- realisasi Rp 754.616.000,-

dan fisik 98.47 %.

Realisasi Anggaran

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, dialokasikan dana sebesar

Rp 130.868.658.207,- Realisasi Rp 111.806.382.083,- atau 85,43% dan fisik

96,99%.

C. Permasalahan dan Solusi

Permasalahannya adalah:

- Belum maksimalnya partisipasi pemerintah kabupaten/kota dalam mendukung pelaksanaan perencanaan dan pengawasan program dan kegiatan.

- Kurangnya respon kabupaten/kota sehingga memperlambat pelaksanaan

program dan kegiatan.

Page 289: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

284

- Kondisi cuaca yang kurang baik (hujan, bencana alam banjir dan longsor), sehingga mempengaruhi pasokan material, sehingga menghambat percepatan

pelaksanaan pembangunan di bidang perdagangan (Pasar Tradisional dan

Gedung Pelayanan Masyarakat di Bidang Perdagangan) Industri (Penyediaan

Mesin-Mesin Industri) dan Koperasi (Penyediaan Sarana dan Prasarana bagi

Koperasi).

- Disamping hal tersebut di bidang BPSMB (Balai Pengujian dan Sertifikasi

Mutu Barang) adalah belum terlaksananya assesment oleh Komite Akreditasi

Nasional (KAN), karena sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa

assesment baru dapat dilaksanakan apabila pre-assesment sudah terlaksana.

- Belum tersediannya anggaran yang cukup sehingga pelaksanaan program kegiatan (operasi pasar, pengujian timbangan, pemeriksaan peredaran barang

dan jasa, pengawasan industri kecil menengah, perlindungan konsumen dan

pengawasan usaha/ kelembagaan koperasi dan UKM) belum merata di setiap

Kab/ Kota.

Solusinya:

- Mempercepat pelaksanaan RAPBA sehingga pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan efektif dan efesien.

- Perencanaan dan koordinasi antar instansi perlu ditingkatkan terutama terhadap pemerintah daerah Kab/ Kota.

- Pada tahun 2010 akan ditindaklanjuti dan telah direncanakan bulan Maret tahun 2010 oleh KAN, sehingga diharapkan setelah dilaksanakan akreditasi

maka laboratorium BPSMB Provinsi Aceh dapat melakukan pengujian mutu

barang ekspor dan impor terutama terhadap komoditi ekspor Aceh (biji kopi

dan kakao).

- Penetapan dan pengesahan qanun di bidang industri, perdagangan, koperasi

dan usaha kecil menengah dipandang perlu, guna mendukung pelaksanaan

kebijakan dan merumuskan program dan kegiatan di Aceh.

7. URUSAN PERDAGANGAN

Urusan wajib mengenai Perdagangan, Pemerintah Aceh telah melaksanakannya

melalui Lembaga Daerah yaitu: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah (Urusan Industri). Hal ini dikarenakan anggaran belanja

Non Program dan belanja Program tidak dapat dipisahkan maka disesuaikan

dengan urusan yang melekat pada lembaga daerah tersebut. Begitu juga dengan

permasalahan dan solusi telah tersirat dalam keterangan dalam pelaksanaan

program dan kegiatan pada lembaga daerah tersebut.

8. URUSAN KETRANSMIGRASIAN

Urusan wajib mengenai ketransmigrasian, Pemerintah Aceh telah

melaksanakannya melalui Lembaga Daerah yaitu: Dinas Tenaga Kerja dan

Mobilitas Penduduk (Urusan Ketenagakerjaan). Hal ini dikarenakan anggaran

belanja Non Program dan belanja Program tidak dapat dipisahkan maka

disesuaikan dengan urusan yang melekat pada lembaga daerah tersebut. Begitu

juga dengan permasalahan dan solusi telah tersirat dalam keterangan dalam

pelaksanaan program dan kegiatan pada lembaga daerah tersebut.

Page 290: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

285

BAB V

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

Tugas pembantuan yang diterima pada tahun 2009 untuk Pemerintah Aceh terdiri

atas, Urusan Kesehatan, Lingkungan Hidup, Pekerjaan Umum, Urusan Energi dan

Sumber Daya Mineral, Urusan Kebudayaan, Urusan Pertanian, Urusan Kehutanan.

Total anggaran Tugas Pembantuan yang diterima sebesar Rp 159.256.471.000,-

dengan realisasi sebesar Rp 91.940.926.508,- atau 57,73%.

Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) yang menerima tugas pembantuan adalah

sebagai berikut: Urusan Kesehatan terdiri atas Rumah Sakit Jiwa, urusan lingkungan

hidup yaitu Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, urusan pekerjaan umum yaitu

Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, serta Dinas Pengairan, urusan energi dan sumber

daya mineral yaitu Dinas Pertambangan dan Energi, urusan kebudayaan yaitu Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata, urusan pertanian yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan,

Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan, sedangkan urusan kehutanan yaitu Dinas

Kehutanan dan Perkebunan.

URUSAN KESEHATAN

Rumah Sakit Jiwa Aceh

1. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 1396.0/024-04.4/-/2009 tanggal 31 Desember 2008

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan

Rumah Sakit Jiwa Aceh.

4. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaanya

Program upaya kesehatan perorangan, dilaksanakan untuk memenuhi dan

meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan rujukan, dengan rincian: (1)

pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan keluarga berencana (KB); (2) pembangunan

gedung kesehatan; dan (3) pengadaan alat pengolah data.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN dengan jumlah anggaran Rp 4.000.000.000.- realisasi

Rp 2.482.201.733,- atau 62,06%.

6. Permasalahan dan Solusi

Di antara kegiatan urusan kegiatan, kendala yang terjadi pada pembangunan gedung

kesehatan akibat terlambatnya proses tender. Untuk tahun tahun 2010 prosesnya akan

disegerakan.

URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

1. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 0023.0/043-01.3/I/2009 tanggal 31 Desember 2008

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Page 291: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

286

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Aceh

4. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaannya

Program pengembangan kapasitas pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan

Lingkungan Hidup (LH), dengan kegiatannya peningkatan kapasitas pengelolaan

lingkungan hidup.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN dengan jumlah anggaran Rp 500.000.000.- realisasi

Rp 492.200.000,- atau 98,44%

6. Permasalahan dan Solusi

Tidak terdapat permasalahan/kendala yang berarti dalam pelaksanaan program dan

kegiatan.

URUSAN PEKERJAAN UMUM

Dinas Bina Marga dan Cipta Karya

1. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 2103.0/033-04.0/-/2009 tanggal 31 Desember 2008

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

3. Satuan Kerja Perangkat daerah Yang Melaksanakan

Dinas Bina Marga Cipta Karya Aceh.

4. Program dan kegiatan yang diterima dan pelaksanaanya

Program dan kegiatan rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan meliputi

pemeliharaan rutin dan berkala pada jalan dan provinsi yang dilaksanakan pada

- Kota Banda Aceh : 2 Paket. 1 km berkala, 8 km rutin.

- Kabupaten Aceh Besar : 2 Paket. 1.5 km berkala, 1.2 km rutin

- Kabupaten Nagan Raya : 3 Paket. 5.5 km berkala, 58.7 km rutin

- Kabupaten Aceh Tengah : 2 Paket. 2 km berkala, 61.83 km rutin

- Kabupaten Aceh Tenggara : 2 Paket. 3 km berkala, 26.21 km rutin

- Kabupaten Aceh Barat : 1 Paket. 2 km pemeliharaan berkala

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN dengan jumlah anggaran Rp 59.176.600.000,-

realisasi Rp 58.660.040.920,- atau 99,13% dan fisik 100%.

6. Permasalahan dan Solusi

Secara umum tidak terdapat permasalahan / kendala yang berarti dalam pelaksanaan

program dan kegiatan dimaksud.

Dinas Pengairan

1. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 2016.0/033-06.4/I/2009 tanggal 31 Desember 2008

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan

Dinas Pengairan Aceh.

4. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaanya

Page 292: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

287

Program dan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi ini adalah pekerjaan

operasi rutin dan pemeliharaan berkala di 7 kabupaten, meliputi pembersihan dari

semak belukar, pembuangan/galian sedimen, pemeliharaan rumah dinas pengamat

pengairan, pemeliharaan kantor ranting dan rehabilitasi ringan jaringan irigasi. Selain

untuk kegiatan fisik operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, juga disediakan dana

untuk pengadaan peralatan dan prasarana operasi dan pemeliharaan seperti komputer,

printer, kamera digital dan mesin pemotong rumput.

Pada tahun anggaran 2009 kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi

dilaksanakan pada Daerah Irigasi (D.I.) Krueng Tiro, D.I. Alue Ubay, D.I. Krueng

Pase, D.I. Pante Lhong, D.I. Paya Nie, D.I. Susoh, D.I. Jeuram dan D.I. Datar Diana.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN dengan jumlah anggaran Rp 15.330.900.000,- dengan

realisasi sebesar Rp 11.981.992.255,- atau 78,16% dan realisasi fisik 94,70%.

6. Permasalahan dan Solusi

Dana yang dialokasikan masih kurang dibandingkan dengan banyaknya jumlah daerah

irigasi serta jaringan irigasi yang perlu dilakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan.

Solusinya:

Diperlukan penambahan jumlah dana untuk melaksanakan pemeliharaan dan

perbaikan di tahun mendatang.

URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Dinas Pertambangan dan Energi

1. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 0018.0/020-01.3/I/2009 tanggal 31 Desember 2008.

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik

Indonesia

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan

Dinas Pertambangan dan Energi Aceh

4. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaannya

Program pembinaan dan pengusahaan kegiatan pertambangan dengan rincian kegiatan:

administrasi kegiatan, inventarisasi terhadap pengelolaan KP, SIPD, SIPR dan

pembinaan usaha pertambangan di daerah.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN dengan jumlah Anggaran Rp 1.000.000.000.-

realisasi Rp 921.111.600,- atau 92,11%.

6. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan tidak dijumpai pada pelaksanaan kegiatan di lapangan karena proses

perencanaan anggaran dan pelaksanaannya tepat waktu.

URUSAN KEBUDAYAAN

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

1. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 0054.1/040-04/-/2009 tanggal 31 Desember 2008

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

Page 293: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

288

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

4. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaanya

Program pengembangan pemasaran pariwisata dengan kegiatan: Promosi pariwisata,

pelaksanaan kegiatan dari Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata.

Program pengembangan daya tarik pariwisata daerah dengan kegiatan: (1)

administrasi kegiatan dan (2) pengembangan fasilitas.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN dengan jumlah anggaran Rp 932.500.000,-. Realisasi

Rp 822.119.500,- atau 88,16%.

6. Permasalahan dan Solusi

Permasalahannya adalah:

Curah hujan yang sangat tinggi, angin laut dan gelombang laut yang sangat tinggi

menuju ke lokasi fisik bangunan (Sabang) juga telah berdampak pada mobilisasi tim

teknis dan barang/material bangunan ke lokasi pembangunan.

Solusinya:

Menyarankan kepada rekanan untuk menambah personil pekerja, menambah jam kerja

dan lain-lain yang berhubungan dengan percepatan penyelesaian pekerjaan di

lapangan.

URUSAN PERTANIAN

Dinas Pertanian Tanaman Pangan

1. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 0703.0/018-03.3/I/2009 tanggal 31 Desember 2008

DIPA Nomor : 0703.0/018-04.3/I/2009 tanggal 31 Desember 2008

DIPA Nomor: 0703.0/018-07.3/I/2009 tanggal 31 Desember 2008

DIPA Nomor: 0703.0/018-08.3/I/2009 tanggal 31 Desember 2008

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Hortikultura, Sarana dan Prasarana,

Pengolahan/Pemasaran Hasil dan Dirjen Pengembangan Lahan Departemen Pertanian

Republik Indonesia.

3. Satuan Kerja Perangkat daerah Yang Melaksanakan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh

4. Program dan kegiatan yang diterima dan pelaksanaanya

a) Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Melalui program ini dijalankan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan

usaha peningkatan produksi dan produktivitas beragam komoditi serta

penanggulangan berbagai kendala yang dihadapi. Kegiatan ini antara lain berupa

pemberian bantuan sarana produksi, usaha menciptakan benih yang lebih baik dan

berlabel, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam usaha

peningkatan hasil produksi serta berbagai pengembangan/pembukaan kawasan

menjadi lahan baru, unggulan maupun percontohan.

b) Program Pengembangan Agribisnis Kegiatan yang terangkum adalah kegiatan yang bertujuan pertanian ke arah bisnis

dan modern. Kegiatan yang dijalankan antaranya pengembangan kawasan sentra/

Page 294: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

289

unggulan (menjadi ke arah agroindustri dan agropolitan), sehingga peningkatan

investasi, daya saing dapat tercapai dengan usaha peningkatan sumber daya

manusia dan peningkatan mutu hasil.

c) Program Peningakatan Kesejahteraan Petani

Program dengan berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup

petani. Kegiatan yang dijalankan dapat berupa pelatihan ketrampilan petani atau

induksi terhadap sistem pertanian modern atau terbaru, pembinaan dengan

berbagai bantuan sarana produksi yang telah diberikan.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN dengan jumlah anggaran Rp 73.306.682.000,-

realisasi Rp 11.835.295.200,- atau 16,14% dan fisik 51%.

6. Permasalahan dan Solusi

Pelaporan kegiatan sering mengalami keterlambatan dari kabupaten/kota.

Solusi

Perlunya peningkatan SDM yang ditugaskan di setiap kabupaten/kota agar

penyampaian laporan maupun data-data kegiatan yang wajib untuk disampaikan pada

provinsi maupun pemerintah pusat tidak mengalami kendala/terlambat.

Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan

1. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 1634.0/018-06.4/-/2009 tanggal 31 Desember 2008

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian Republik Indonesia.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan

Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh.

4. Program dan kegiatan yang diterima dan pelaksanaanya

Program Pengembangan Agribisnis, kegiatannya adalah integrasi tanaman ternak,

kompos dan biogás; pengembangan agro industri terpadu.

Program Peningkatan Ketahanan Pangan, kegiatannya adalah penanganan dan

pengendalian wabah virus flu burung pada hewan dan restrukturisasi perunggasan;

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian serta pengembangan

kawasan.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN dengan jumlah anggaran Rp 3.304.300.000,- realisasi

Rp 3.058.719.800,- atau 92,57% dan fisik 95,95%.

6. Permasalahan dan Solusi

Secara umum tidak terdapat permasalahan/kendala yang berarti dalam pelaksanaan

program dan kegiatan – kegiatan yang dibiayai dengan dana APBN tahun 2009.

URUSAN KEHUTANAN

Dinas Kehutanan dan Perkebunan

1. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 1169.0/018-05.4/-/2009 tanggal 31 Desember 2008

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Departemen Pertanian Republik Indonesia

Page 295: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

290

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Melaksanakan

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh

4. Program dan kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaanya

a. Program Pengembangan Agribisnis.

Kegiatannya adalah: peningkatan produksi dan produktivitas mutu produk

perkebunan. Outputnya adalah: terlaksananya pengawasan revitbun (rehabilitasi

dan revitalisasi perkebunan) di Kabupaten Pidie Jaya seluas 500 Ha, Aceh

Timur 1.400 Ha, Aceh Singkil 1.400 Ha, dan Nagan Raya 1.000 Ha.

b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Kegiatannya adalah pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),

penyakit hewan, karantina dan peningkatan keamanan pangan. Outputnya adalah

terlaksananya kegiatan pengendalian hama Brontispa SP Kelapa di Kota

Sabang.

c. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kegiatannya adalah: Penerapan dan pemantapan prinsip good governance,

penyelesaian daerah konflik, bencana alam, daerah tertinggal, pulau terluar dan

perbatasan. Outputnya adalah terlaksananya Kegiatan Pembinaan dan

Pengembangan Kelapa Terpadu dan Peremajaan Kelapa Rakyat di Kota Sabang.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana berasal dari APBN dengan jumlah anggaran Rp 1.705.489.000,-,

realisasi sebesar Rp 1.687.245.500,- atau 98,63%. dan fisik 100%.

6. Permasalahan dan Solusi

Permasalahannya adalah:

- Dana perbantuan pada dasarnya sampai akhir kegiatan tidak mengalami kendala. Hanya saja ketidakjelasan pemanfaatan dana perjalanan membuat beberapa

kegiatan yang harus dibatalkan dan atau dilanjutkan dengan tanpa menggunakan

dana perjalanan.

Solusinya:

- Untuk dana pembantuan yang tidak jelas pemanfaatan dana perjalanan sebaiknya

ada percepatan kejelasan terhadap dana-dana yang ditangguhkan pihak pelaksana.

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN

Pada tahun anggaran 2009 Pemerintah Aceh tidak memberikan tugas pembantuan kepada

pemerintah kabupaten/kota.

Page 296: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

291

BAB VI

PENYELENGGARAAN

TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

Disamping menyelenggarakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

dan tugas pembantuan, Pemerintah Aceh juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

Mencakup kerjasama antar daerah, kerja sama daerah dengan pihak ketiga, koordinasi dengan

instansi vertikal di daerah, pembinaan batas wilayah, pencegahan dan penanggulangan

bencana, pengelolaan kawasan khusus, dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

umum.

A. KERJASAMA ANTAR DAERAH

Kerjasama antar pemerintah daerah merupakan suatu isu yang perlu diperhatikan

pemerintah saat ini, mengingat perannya dalam menentukan ketahanan negara, dan

melihat begitu banyak masalah dan kebutuhan masyarakat di daerah yang harus diatasi

atau dipenuhi dengan melewati batas-batas wilayah administratif. Mengingat peran

strategis yang dimainkan provinsi dalam sistem negara kesatuan, maka peningkatan peran

dan kemampuan provinsi dalam mekanisme kerjasama, harus menjadi agenda penting

pemerintah di masa mendatang.

1. Kebijakan dan Kegiatan

Kebijakan Pemerintah Aceh melalui kerjasama gubernur se-Sumatera telah

menghasilkan kesepakatan pendirian PT. Sumatera Promotion Centre (PT.SPC)

yang berlokasi di Batam, dengan misi utama untuk mempromosi potensi dan

peluang investasi produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor, Usaha Kecil

dan Menengah (UKM), dan tempat tujuan Pariwisata melalui permanent display

di gedung PT. Sumatera Promotion Centre Batam. Sebagai wakil Pemerintah

Aceh, telah ditunjuk Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) dalam

pendirian, pengelolaan modal dan operasional PT. Sumatera Promotion Centre.

Pemerintah Aceh melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan

Kabupaten Aceh Besar dalam rangka pengelolaan sampah.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Pemerintah Aceh telah merealisasikan biaya koordinasi pengelolaan dan

penggantian sample-sample produk pada permanent display sebesar Rp

110.000.000,- biaya pengelolaan permanent display sebesar Rp 250.000.000,-.

Pelaksanaan event-event promosi dan biaya operasional pengelolaan serta biaya

sewa permanent display yang terletak di gedung pusat promosi Sumatera di

Batam.

Pengelolaan sampah secara bersama-sama. Program tersebut mulai dirintis sejak

tahun 2007, dari sekian target yang direncanakan, pada tahun 2009 Pemerintah

Aceh bersama Pemerintah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar telah

menghasilkan beberapa kesepakatan, diantaranya:

- Membentuk sekretariat bersama pengelolaan sampah terpadu yang berkantor

di Sekretariat Daerah Aceh.

Page 297: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

292

- Menetapkan lokasi TPA di Gampong Data Makmur Kecamatan Blang Bintang

Aceh Besar seluas 200 Ha.

- Telah menghasilkan master plan pembangunan infrastruktur TPA.

3. Pemasalahan dan Solusi

- Permasalahan yang dihadapi dari Rapat Koordinasi Gubernur se-Sumatera yang

telah menghasilkan beberapa kesepakatan antara lain pendirian PT. Sumatera

Promotion Centre adalah letak gedung yang jauh dari pusat kantor sehingga

pengunjung ke gedung tersebut masih sepi.

- Dalam kerjasama pengelolaan sampah terpadu permasalahan yang dihadapi

adalah belum maksimalnya pengelola dalam mengadakan pertemuan-pertemuan

dengan pihat terkait.

Solusi

- Agar diupayakan pemindahan PT. Sumatera Promotion Centre ke tempat yang

strategis, hal ini diharapkan dapat menguntungkan bagi masyarakat dalam

memperkenalkan produk unggulan dari Aceh.

- Pengelolaan sampah terpadu ke depan diharapkan dapat lebih meningkatkan pertemuan-pertemuan guna membahas permsalahan yang dihadapi demi

terlaksananya program dengan baik dan lancar.

B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA

1. Kebijakan dan Kegiatan

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembangunan daerah, Pemerintah Aceh telah

melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga non pemerintah baik nasional

maupun internasional.

Dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa, Pemerintah Aceh telah melakukan

kerjasama dengan Norwegian Red Cross.

Dalam bidang peningkatan pendidikan, Pemerintah Aceh telah melaksanakan

kerjasama dengan UNICEF (KHPPIA), USAID (DBE-1), USAID (DBE-2),

Helen Keller International (HKI), AUSAID (SEDIA), Sea Defense Consultant

(SDC), Aceh Disaster Education Forum (ADEF) dan UNFPA.

Dalam bidang ekonomi, Pemerintah Aceh melakukan kerjasama dengan

International Finance Corporation (IFC), antara lain dalam rangka:

- Memfasilitasi pertemuan antara pihak swasta dengan pemerintah dalam rangka

merespon permasalahan dan rekomendasi yang diajukan oleh pihak swasta.

- Membantu Pemerintah Aceh dalam menyusun regulasi atau kebijakan dunia

usaha yang lebih baik.

- Menjadikan wadah bagi dunia usaha/sektor swasta untuk menyampaikan

aspirasi dan persoalan yang dihadapi secara terstruktur, dan berdasarkan skala

prioritas bersama.

- Sebagai forum Pemerintah Aceh untuk mensosialisasi perkembangan

pembangunan atau kebijakan baru kepada pihak swasta & masyarakat luas.

- Membantu Pemerintah untuk menggali permasalahan yang dipandang paling

membutuhkan perhatian guna mengoptimalkan langkah-langkah peningkatan

kegiatan perekonomian.

Page 298: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

293

- Memfasilitasi keterlibatan sektor swasta dalam memudahkan Pemerintah untuk

menerapkan kebijakan perbaikan ekonomi.

Dalam dunia perbankan Pemerintah Aceh telah melakukan kerjasama dengan

Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Aceh, yang bertujuan untuk

memfasilitasi dan menjembatani Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

baik individu maupun kelompok yang berkaitan dengan akses kredit ke lembaga

keuangan perbankan dan lembaga keuangan non bank di Aceh.

Pemerintah Aceh juga melakukan kerjasama dengan UNDP-AGTP dalam rangka:

- Program kegiatan proyek retruksturisasi BUMD-PDPA menjadi BUMA-PT.

sesuai penandatangan LoA Nomor: AGTP/I-6/2009.

- Perumusan kebijakan menuju pertumbuhan ekonomi berkesinambungan di

Aceh.

Dalam bidang penguatan pemerintahan daerah, Pemerintah Aceh melakukan

kerjasama dengan Aceh Local Governance Programme (ALGAP-II) dan Local

Governance Innovations For Communities In Aceh (LOGICA).

Dalam bidang pelayanan kesehatan, Pemerintah Aceh telah bekerjasama dengan

Worlk Health Organization (WHO), GITEC RSHI, Global Fund dan APIH.

Dalam bidang kelautan dan perikanan, Pemerintah Aceh melakukan kerjasama

dengan PT. Yara Aceh Capital dan R&D Management Services Sdn. Bhd.

Dalam bidang pengembangan transportasi udara, Pemerintah Aceh melakukan

kerjasama dengan PT. Transwisata Prima Aviation dan PT. Garuda Indonesia

(Persero).

Dalam bidang pengembangan dan peningkatan produksi pertanian dan peternakan,

Pemerintah Aceh melakukan kerjasama dengan PT. Sumber Alam Sutera.

Dalam bidang pembuatan studi infrastruktur, Pemerintah Aceh melakukan

kerjasama dengan PT. Maju Abadi Grahatama Mulia.

Dalam bidang pembangunan fasilitas training untuk perawat dan bidan,

Pemerintah Aceh melakukan kerjasama dengan Community Habitat Finance

International.

Dalam bidang olah raga (sepak bola), Pemerintah Aceh melakukan kerjasama

dengan La Scuola Di Foot Ball Italiana Sa dan Pemerintah Uruguay.

Dalam bidang kebudayaan, Pemerintah Aceh melakukan kerjasama dengan DMDI

Global Sdn. Bhd.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa, Pemerintah Aceh telah melakukan

kerjasama dengan Norwegian Red Cross yaitu dengan pembangunan gedung

Rumah Sakit Jiwa senilai 18 milyar rupiah; gedung administrasi, loundry, dapur,

IGD, ruang rawat inap, dan gudang. Peningkatan kapasitas SDM magang 40

perawat, dokter dan tenaga tehnis lainnya ke Rumah Sakit Jiwa semarang.

Pemberian beasiswa S2 keperawatan mental untuk satu karyawan Rumah Sakit

Jiwa Aceh di Norwegia. Magang mahasiswa S2 keperawatan mental Norwegia di

RSJ Aceh.

Page 299: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

294

Dalam bidang peningkatan pendidikan telah dilaksanakan kerjasama dengan

UNICEF untuk menangani kegiatan penyelesaian pembangunan (konstruksi)

gedung sekolah yang hancur/rusak akibat gempa dan tsunami, implementasi

pendidikan damai, WASH Programme in School, Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) dan pengembangan gugus SD/MI.

Melalui kerjasama dengan USAID (DBE-1) untuk pengembangan kapasitas

jajaran dinas pendidikan kabupaten/kota dalam penyusunan renstra dinas,

pendataan pendidikan, perhitungan Biaya Operasional Satuan Pendidikan

(BOSP) dan perhitungan Analisis Keuangan Sektor Pendidikan di kabupaten/kota

(AKPK). Sedangkan USAID (DBE-2) memfasilitasi peningkatan mutu

pendidikan melalui pengembangan gugus SD/MI.

Melalui kerjasama dengan Helen Keller International (HKI) telah dilaksanakan

kegiatan sosialisasi dan workshop serta pelatihan pengelolaan pendidikan khusus

yang diikuti aparatur pemerintah kabupaten/kota (Dinas Pendidikan dan

Bappeda), anggota DPRK dan masyarakat yang diwakili komite sekolah.

Pada tahun 2009 telah diluncurkan program kerjasama antara pemerintah Aceh

dengan AUSAID (SEDIA) dalam bidang pengembangan kapasitas (capacity

building) untuk perencanaan dan penganggaran pendidikan.

Melalui kerjasama dengan Sea Defense Consultant (SDC) dan Aceh Disaster

Education Forum (ADEF) telah dihasilkan buku panduan pengintegrasian materi

kebencanaan ke dalam kurikulum SD/MI.

Sasaran yang ingin dicapai melalui kerjasama dengan UNICEF (KHPPIA) dan

UNFPA terjalin sinkronisasi program penanganan masalah anak-anak dan

masalah peningkatan kapasitas perempuan (gender) di Aceh.

Pihak IFC telah memfasilitasi pertemuan antara pihak swasta dengan Pemerintah

dan menginventarisir permasalahan yang dihadapi oleh pihak swasta, serta

rekomendasi pihak swasta terhadap pemerintah, kemudian respons dan follow up

dari pemerintah melalui rapat Aceh Business Forum di Banda Aceh.

Pihak KKMB telah memfasilitasi pinjaman modal usaha, pencairan kredit baik

melalui bank maupun lembaga keuangan bukan bank periode Januari-Desember

2009 adalah sebesar Rp. 17.004.766.000,-. Jumlah proposal yang diajukan

masyarakat sebanyak 1.010. yang terealisasi sejumlah 966 proposal, sedangkan 44

proposal tidak bisa diproses karena tidak memenuhi syarat.

Selain menfasilitasi pinjaman modal, KKMB Aceh saat ini sudah membina

sebanyak 5.186 anggota yang berasal dari 1.535 kelompok, 345 sentra dan 240

desa, yang dilaksanakan pada bulan Januari, Juni dan Agustus 2009. Kegiatan-

kegiatan yang dilakukan adalah:

- Memberi pengetahuan tentang pengelolaan keuangan terhadap modal yang

diberikan.

- Mengarahkan dan memberi informasi kepada kelompok usaha dan UMKM

dalam upaya akses modal diperbankan.

- Sosialisasi program KKMB kepada petugas lembaga keuangan bank maupun

LKM.

- Survey dan mengikuti event nasional.

Page 300: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

295

Kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar Rp. 270.000.000,- sebagai dukungan

dana operasional kepada 60 KKMB tersebut.

Pihak UNDP-AGTP telah menfasilitasi Pemerintah Aceh sebagai berikut:

- Membentuk team restrukturisasi dalam rangka mengkaji PDPA menjadi

BUMA-PT. selama 3 bulan, mulai tanggal 1 Agustus s/d 31 Oktober 2009.

- Terbentuknya rancangan draft qanun tentang Perseroan Terbatas

Pengembangan Investasi Aceh (PT. PIA).

- Rekruitmen calon konsultan. Sekarang dalam tahap konfirmasi kesediaan dari

para calon konsultan untuk melaksanakan tugas-tugas dalam rangka mencapai

pertumbuhan ekonomi Aceh yang berkelanjutan.

Pemerintah Aceh telah melakukan kerjasama dengan Aceh Local Governance

Programme (ALGAP-II) dan Local Governance Innovations For Communities In

Aceh (LOGICA). Sifat kerjasama tersebut dalam bentuk fasilitasi dalam bidang

penguatan pemerintahan. Kerjasama dengan ALGAP-II yaitu dalam bentuk

dukungan penyelesaian dan pembahasan draft Rancangan Peraturan Perundang-

Undangan yang merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun

2006. Hasil yang telah dicapai dari dukungan ALGAP-II yaitu berupa

terfasilitasinya pembahasan draft RPP Migas, RPP Kewenangan Pemerintah yang

bersifat Nasional di Aceh, draft RPP Kerjasama Luar Negeri, dan draft RPP

Pelimpahan Kewenangan Pengelolaan BPKS Sabang.

Kerjasama dengan LOGICA yaitu dalam bentuk penguatan Pemerintahan

Kecamatan dan Pemerintahan Gampong yang bersifat lintas kabupaten/kota. Hasil

yang telah dicapai dalam kerjasama ini meliputi peningkatan dan perbaikan sistim

pelayanan kecamatan (one-stop service) di 23 kecamatan dalam kabupaten Aceh

Besar, 6 kecamatan di kabupaten Aceh Jaya, 12 Kecamatan di Kabupaten Aceh

Barat, 17 Kecamatan di Kabupaten Bireuen, dan 3 Kecamatan di Kabupaten Pidie.

Dalam bidang penguatan pemerintahan gampong LOGICA menfasilitasi

penyusunan rancangan regulasi yaitu Qanun kabupaten/kota dan Peraturan

Bupati/Walikota mengenai pemerintahan Gampong sebagai implementasi dari

Undang-Undang Pemerintahan Aceh serta peningkatan kapasitas aparatur

pemerintahan gampong pada kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh

Selatan, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya,

Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Gayo Lues, dan

Kabupaten Aceh Tenggara.

Kerjasama dengan World Health Organization (WHO) dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untuk memberikan pelayanan

kesehatan baik dalam bentuk pelayanan kesehatan, sarana maupun prasarana

kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes dan unit-unit

pelayanan dasar lainnya. GITEC RSHI juga telah membantu membangun Rumah

Sakit Bireuen, puskesmas, poskesdes pustu di pesisir dan Aceh bagian tengah

(Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen,

Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang) serta

pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan

profesinya masing-masing. Global fund dalam rangka pemberantasan dan

eliminasi malaria di Aceh dengan target pada tahun 2015 Aceh terbebas dari

Page 301: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

296

endemik malaria, APIH dalam rangka mengadakan penelitian tentang analisis

anggaran berdasarkan SPM (Standar Pelayanan Minimal).

Kerjasama dengan PT.Yara Aceh Capital dan R & D Management Services Sdn.

Bhd dalam rangka peningkatan usaha penangkapan ikan laut dalam oleh nelayan

yang difasilitasi Koperasi Aceh Bahari dan untuk dapat mempermudah

pendistribusian hasil tangkapan nelayan untuk dipasarkan baik domestik maupun

luar negeri. MoA kerjasama Nomor 03/PKS/2009, Nomor 02/YARA/III/09, dan

Nomor 02/R&D/3/2009, tanggal 03 Maret 2009, tentang Usaha Penangkapan Ikan

Laut Dalam, Industri Perikanan dan Pengangkutan Hasil Perikanan di Provinsi

NAD.

Kerjasama dengan PT. Transwisata Prima Aviation dan PT. Garuda Indonesia

(Persero) untuk mengembangkan transportasi udara. MoU kerjasama Nomor

29/PKS/2009, Nomor 01/MoU-TWA/VII/2009, Nomor DS/PERJ/MoU/DZ-

3214/2009, tanggal 06 Agustus 2009, tentang Pengembangan Transportasi Udara.

Kerjasama ini bertujuan untuk mendorong agar Perusahaan ACEH FLAG

CARRIER dapat beroperasi. Karena berdasarkan Undang-Undang Penerbangan

Nomor 1 tahun 2009, mengharuskan tersedianya 10 pesawat untuk dapat

diberikan izin perusahaan penerbangan (AOC). Berdasarkan MOU antara

Pemerintah Aceh dengan PT. Transwisata Prima Aviation dan PT. Garuda

Indonesia (Persero) tentang Pengembangan Transportasi Udara, pihak PT.

Transwisata Prima Aviation akan melakukan studi analisis kelayakan dan

membantu penyediaan tenaga teknis dan sumber daya lainnya untuk operasional,

termasuk menyediakan pesawat sebagai feeder. Sedangkan pihak PT. Garuda

Indonesia (Persero) akan menggunakan jasa ACEH FLAG CARRIER sebagai

feeder line (third brand) dalam pelayanan penerbangan nasional. Hingga saat ini

kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi :

1. Rapat koordinasi dengan PT. Transwisata Prima Aviation dan PT. Garuda

Indonesia (Persero).

2. Meninjau pabrik pesawat MA-60 di China.

3. Meninjau pesawat TWA Fokker 28 dan Fokker 100 di Bandara Halim Perdana

Kusuma.

Kerjasama dengan PT. Sumber Alam Sutera untuk mengembangkan dan

meningkatkan produksi pertanian dan peternakan. MoU kerjasama Nomor

28/PKS/2009, Nomor 159/06/MoU-SAS/VII/2009, tanggal 06 Agustus 2009,

tentang Pengembangan dan Peningkatan Produksi Pertanian dan Peternakan.

Kerjasama dengan PT. Maju Abadi Grahatama Mulia untuk pembuatan studi

insfrastruktur. MOU kerjasama Nomor 30/PKS/2009, Nomor 002/MoU/VII/09,

tanggal 06 Agustus 2009, tentang Pembuatan Studi Insfrastruktur.

Kerjasama dengan Community Habitat Finance International dilaksanakan

pendirian fasilitas training untuk perawat dan bidan di lokasi Rumah Sakit Jiwa

Banda Aceh. MoA kerjasama Nomor 440/5799, Nomor

01/CHFInt”I/MoA/VIII/2009, tanggal 20 Agustus 2009, tentang Pendirian

Fasilitas Training untuk Perawat dan Bidan Dilokasi Rumah Sakit Jiwa Banda

Aceh. Menghabiskan biaya 5 milyar rupiah untuk pembangunan gedung training

centre.

Kerjasama dengan Pemerintah Uruguay dan La Scuola Di Foot Ball Italiana Sa

untuk mendidik dan melatih atlet sepak bola Aceh U-16. MOU kerjasama Nomor

Page 302: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

297

24/PKS/2009 tanggal 29 Desember 2009, tentang Pendidikan dan Pelatihan Atlet

Sepak Bola Aceh U-16. Kerjasama dengan Provinsi Jeju Korea Selatan dalam

cabang olahraga taekwondo.

Kerjasama dengan DMDI Global Sdn. Bhd. Terlaksananya promosi komoditi

unggulan Aceh dan pergelaran seni budaya melayu raya International yang

diselenggarakan baik di tingkat domestik maupun di level international.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi antara lain belum adanya komitmen yang kuat dari

pihak ketiga untuk merealisasikan kesepakatan yang telah disepakati bersama.

Adapun kerjasama dengan KKMB Aceh mengalami beberapa permasalahan

antara lain:

- Kurangnya sosialiasi kepada masyarakat tentang keberadaan KKMB Aceh

- Masih ditemukan ketidaksamaan persepsi antara Perbankan & KKMB terhadap

kelayakan (feasible) dan bankable UMKM yang akan difasilitasi ke bank.

Solusi:

Mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Aceh akan mengupayakan pihak-

pihak yang telah membangun komitmen untuk bekerjasama dengan Pemerintah

Aceh guna mewujudkan komitmen-komitmen yang telah disepakati tersebut.

Untuk meningkatkan kemandirian dan profesionalisme KKMB Aceh perlu

ditingkatkan sosialisasi tentang keberadaannya ditengah-tengah masyarakat

maupun aktivitas yang dijalankan sehingga persepsi antara bank, KKMB dan

UMKM dapat disamakan.

C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

1. Kebijakan dan Kegiatan

Dalam rangka penyediaan data dan informasi tentang pembangunan daerah yang

lengkap dan akurat, agar perencanaan dapat terkoordinasi dengan baik, maka

Pemerintah Aceh melakukan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik Aceh.

Sasaran yang ingin dicapai melalui kegiatan ini tersedianya data/informasi

pembangunan dalam bentuk dokumen berupa buku Aceh Dalam Angka, Product

Domestic Regional Bruto (PDRB), Indikator Ekonomi dan Perspektif Ekonomi

Makro dan Sosial, dan Indikator Kesejahteraan Masyarakat.

Dalam rangka pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Pemerintah Aceh

melakukan koordinasi dengan BPKP Aceh sesuai perjanjian kerjasama Nomor:

32/SPK/ROMI/2009 dan MoU -1878/PW.01/VIII/2009 tanggal 3 Agustus 2009

tentang Penyusunan Pedoman Tata Kelola BUMD Aceh. Tujuan kerjasama ini

untuk memberikan pehamaman secara mendalam kepada seluruh pemilik, badan

pengawas/dewan komisaris, jajaran direksi serta karyawan/ti dalam mengelola dan

mendorong terwujudnya BUMD yang memiliki kinerja sehat sehingga dapat

memberikan konstribusi PAD yang memadai, serta mendorong peningkatan

perekonomian daerah.

Dalam rangka penyelesaian sengketa pertanahan dan pensertifikatan tanah bagi

masyarakat miskin, Pemerintah Aceh melakukan koordinasi dengan Badan

Pertanahan Nasional (BPN) Aceh. Tujuannya untuk memfasilitasi penyelesaian

Page 303: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

298

sengketa pertanahan yang diadukan oleh masyarakat, lembaga swadaya

masyarakat (LSM) dan pemerintah daerah kabupaten/kota se-Aceh dan

memfasilitasi pemberian sertifikat gratis kepada masyarakat miskin.

Dalam rangka penyelenggaraan visa on arrival, untuk mendukung kelancaran

kunjungan warga negara asing ke Aceh, baik itu sebagai investor maupun

wisatawan, Pemerintah Aceh melakukan koordinasi dengan lembaga terkait.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Untuk kegiatan pengembangan pusat data dan informasi pembangunan daerah

telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 450.000.000,-. Dana ini digunakan untuk

penerbitan buku “Aceh Dalam Angka” sebesar Rp 175.000.000,-, penerbitan

PDRB triwulan/tahunan, indikator ekonomi dan perspektif ekonomi makro dan

sosial Rp 160.000.000,- dan indikator kesejahteraan masyarakat Rp

115.000.000,-.

Pedoman tata kelola BUMD Aceh disusun dengan tujuan untuk menyediakan

panduan dan referensi dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada BUMD dilingkungan Pemerintah Aceh yang mengacu pada prinsip-prinsip

praktik terbaik (best practice) dalam menjalankan bisnis perusahaan.

Penyelenggaraan visa on arrival bertujuan untuk mendukung kelancaran

kunjungan warga negara asing ke Aceh, baik itu sebagai investor maupun

wisatawan. Dalam mendukung hal tersebut Pemerintah Aceh telah membentuk

tim monitoring berdasarkan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 500/480/ 2009

Tanggal 31 Juli 2009 tentang Pembentukan Tim Monitoring Penuntasan

Penyelesaian Izin Masuk (visa on arrival) dan pelaksanaannya melalui Bandara

Sultan Iskandar Muda. Salah satu tugas tim monitoring yang selama ini telah

dilaksanakan yaitu melakukan koordinasi dengan Departemen terkait di pusat dan

instansi terkait di Aceh. Direncanakan akhir bulan Maret tahun 2010

penyelenggaraan visa on arrival telah dapat dilaksanakan Bandara Sultan Iskandar

Muda.

Melalui koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Aceh telah

terfasilitasinya penyelesaian sengketa pertanahan antara masyarakat dengan TNI-

AD, masyarakat dengan POLRI, masyarakat dengan pemilik lahan HGU, dan

masyarakat dengan pemerintah daerah. Di samping itu juga telah terfasilitasinya

pemberian sertifikat tanah gratis bagi masyarakat miskin sebanyak 1.600

eksemplar.

Dalam rangka menciptakan pemantapan stabilitas politik dan situasi daerah

Pemerintah Aceh melakukan koordinasi dengan Kepolisian Daerah, Kodam

Iskandar Muda, Kejaksaan Tinggi, Poswilbin, Imigrasi, dan Kanwil Hukum.

Dalam rangka meningkatkan daya tarik investor, Pemerintah Aceh melakukan

koordinasi dengan Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Unsyiah dalam

penyusunan buku potensi investasi per kabupaten/kota di Provinsi Aceh dalam

dua bahasa (Indonesia-Inggris).

Dalam rangka peningkatan pelayanan bidang pendidikan Pemerintah Aceh

melakukan koordinasi dengan instansi vertikal di daerah, diantaranya dengan

Universitas Syiah Kuala, IAIN Ar-Raniry dan PTN lainnya dalam pengawasan

pelaksanaan ujian nasional, dan dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Page 304: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

299

(LPMP) dalam hal pendataan guru, sertifikasi guru dan peningkatan kualifikasi

guru setara S1/D4.

Dalam rangka peningkatan pelayananan kesehatan jiwa dan mental, Pemerintah

Aceh melakukan koordinasi dengan instansi vertikal di daerah, diantaranya

dengan Universitas Syiah Kuala (fakultas Kedokteran) dalam rangka peningkatan

SDM, dengan IAIN Ar-Raniry dalam rangka terapi religius dan konseling kepada

pasien RSJ, dengan balai POM dalam rangka pengawasan obat dan makanan RSJ,

dengan Badan Narkotika Provinsi (BNP) dalam rangka penanganan kasus-kasus

narkoba dan dengan Politeknik Tenaga Kesehatan (Poltekes) Aceh dalam rangka

peningkatan SDM.

Dinas Pengairan telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera I

yang berkedudukan di Banda Aceh. Koordinasi tersebut dilaksanakan dalam hal

penyusunan program.

Pemerintah Aceh juga melakukan koordinasi dengan Balai Pengawasan Obat dan

Makanan (BPOM) dalam rangka mengawasi obat dan makanan yang kadaluarsa,

koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam rangka vaksinasi

dan sanitasi jamaah haji, dengan Politehnik Tenaga Kesehatan (Poltekkes) Aceh

dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan.

Dalam bidang pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Aceh telah melakukan koordinasi dengan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), yaitu pelaksanaan penelitian dan pengkajian teknologi perdesaan di Aceh. Output/hasil dari kerjasama tersebut berupa design prototipe mesin pengupas biji melinjo pengumpan kontinue, rancang bangun mesin granulator untuk produksi pupuk organik granul dan inventarisasi teknologi tepat guna (TTG) tradisional di Aceh.

3. Permasalahan dan Solusi

Koordinasi antara Bappeda Aceh dan BPS yang seharusnya menghasilkan 6 (enam)

judul buku, realisasinya hanya dapat dilaksanakan 5 (lima) judul buku. Buku yang

tidak terealisasi adalah profil infrastruktur. Sisa buku yang belum terealisasi akan

dilakukan koordinasi ulang dengan Badan Statistik Aceh.

D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH

1. Kebijakan dan Kegiatan

Pemerintah Aceh telah melakukan kerjasama dengan Provinsi Sumatera Utara dalam

upaya menuntaskan penyelesaian batas antara Aceh dengan Sumatera Utara dan

fasilitasi penegasan batas daerah antar kabupaten/kota dalam wilayah Aceh.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

a. Dengan fasilitasi Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Departemen Dalam

Negeri pada tanggal 19 Agustus 2009 telah diadakan pertemuan antara para

pejabat yang masing-masing mewakili Pemerintah Aceh dan Sumatera Utara,

untuk membahas masalah batas daerah ke dua provinsi bertetangga. Pertemuan ini

turut dihadiri oleh pejabat Direktorat Topografi TNI-AD. Pertemuan pembahasan

batas wilayah ini adalah pertemuan untuk kesekian kalinya, yang pernah

dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Tujuan pada pertemuan tersebut pada

intinya bertujuan untuk mencari titik temu di antara ke dua belah pihak.

Pertemuan serupa juga dilaksanakan lagi pada tanggal 01 Oktober 2009 bertempat

Page 305: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

300

di kantor Gubernur Sumatera Utara. Pada pertemuan kali ini selain dihadiri oleh

para pejabat pada pertemuan terdahulu, masing-masing provinsi juga

mengikutsertakan para pejabat terkait dari masing-masing pemerintah

kabupaten/kota yang berbatasan. Sebagai tindaklanjut dari kesepakatan yang

dicapai pada pertemuan tersebut, Pemerintah Aceh telah memasang Pilar Batas

Utama (PBU) yang berbatasan dengan Sumatera Utara sebanyak 80 buah Pilar

batas, dengan rincian sebagai berikut:

- Kabupaten Aceh Tamiang (Aceh) berbatasan dengan Kabupaten Langkat

(Sumatera Utara) telah dipasang sebanyak 40 (empat puluh) Pilar Batas

Utama (PBU);

- Kabupaten Aceh Singkil (Aceh) berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli

Tengah (Sumatera Utara) telah dipasang sebanyak 10 (sepuluh) Pilar Batas

Utama (PBU);

- Kabupaten Aceh Singkil (Aceh) berbatasan dengan Kabupaten Phak-Phak

Bharat (Sumatera Utara) telah dipasang sebanyak 20 (dua puluh) Pilar Batas

Utama (PBU);

- Kota Subulussalam (Aceh) berbatasan dengan Kabupaten Phak-Phak Bharat

(Sumatera Utara) telah dipasang sebanyak 10 (sepuluh) Pilar Batas Utama

(PBU).

b. Untuk penyelesaian tapal batas di kabupaten/kota dalam wilayah Pemerintah Aceh

tahun 2009, telah dilaksanakan rapat penyelesaian batas pada hari Rabu tanggal

15 Juli 2009 bertempat di Kantor Gubernur Aceh, dan telah ada kesepakatan

dalam penyelesaian batas serta dapat dilakukan pemasangan pilar di

kabupaten/kota antara lain yaitu :

- Kabupaten Aceh Tamiang dengan Kabupaten Aceh Timur telah dipasang

sebanyak 8 (delapan) PBU;

- Kabupaten Aceh Tamiang dengan Kota Langsa telah dipasang sebanyak 8

(delapan) PBU;

- Kabupaten Aceh Barat dengan Kabupaten Aceh Jaya telah dipasang sebanyak

8 (delapan) PBU;

- Kabupaten Aceh Singkil dengan Kabupaten Aceh Selatan telah dipasang

sebanyak 8 (delapan) PBU.

c. Pemerintah Aceh juga telah melakukan pembangunan pintu gerbang perbatasan di

Gampong Lawe Balno Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil (Aceh)

yang berbatasan dengan Kecamatan Maduamas Kabupaten Tapanuli Tengah

(Sumatera Utara). Anggaran yang disediakan Rp 3.120.235.000,- realisasi Rp

3.036.767.600,- atau 98,22% dan fisik 96,92%.

3. Permasalahan dan Solusi

Penyelesaian batas Aceh dengan Sumatera Utara sampai saat ini masih menyisakan

permasalahan yaitu kesepakatan yang dicapai dalam rangka penetapan batas, belum

pada semua titik . masih titik tertentu yang masih perlu dicari titik temu.

Beberapa solusi yang bisa ditempuh dalam rangka penyelesaian batas ini, antara lain

meningkatkan koordinasi antar daerah yang bersengketa/berkonflik.

E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Page 306: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

301

1. Bencana yang Terjadi dan Penanggulangannya

Pada tahun 2009 telah terjadi bencana alam di Aceh sebagai berikut:

- Banjir Bandang Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Bireuen.

- Tanah longsor di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie.

- Banjir Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Jaya dan Kabupaten Nagan Raya.

- Puting Beliung di Kecamatan Meureudu, Ulim, Meurah Dua, Bandar Dua

Kabupaten Pidie Jaya.

Pasca tejadinya bencana alam tersebut, Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial,

Kesehatan, dan Bina Marga Cipta Karya telah memberikan bantuan dan penanganan

dalam bentuk bantuan logistik, obat-obatan, dan alat-alat berat.

2. Status Bencana (Nasional, Regional/Provinsi atau Lokal/Kabupaten/Kota

Bencana alam di Aceh sepanjang tahun 2009 masih berstatus bencana lokal. Dampak

bencana masih sanggup ditanggulangi oleh pemerintah daerah.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran

Dalam rangka pencegahan bencana, melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat, Dinas Pengairan, serta Dinas Kesehatan, telah dialokasikan

dana masing-masing sebesar Rp 301.950.190,- , Rp 308.824.337.330 dan Rp

375.170.000,- .

4. Antisipasi Daerah dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana

a. Pemerintah Aceh melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat Aceh telah melakukan pemantauan dan penyebarluasan informasi

potensi bencana alam. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan di dua kabupaten

yaitu Kabupaten Aceh Tengah yang berlangsung pada tanggal 15 Agustus 2009

dengan jumlah peserta 60 orang dan di Kabupaten Aceh Utara yang berlangsung

pada tanggal 17 Oktober 2009 dengan jumlah peserta 60 orang. Unsur peserta

berasal dari aparatur pemerintah dan tokoh masyarakat. Kegiatan tersebut telah

dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa ada kendala karena adanya dukungan dari

berbagai pihak.

Selain kegiatan di atas, Pemerintah Aceh juga telah melaksanakan pembekalan

penanganan keadaan darurat dalam menghadapi bencana. Kegiatan tersebut

direncanakan dalam dua angkatan, namun yang dapat dilaksanakan hanya satu

angkatan saja yaitu di Kota Langsa selama 2 hari dari tanggal 14 s/d 15 Desember

2009 dengan jumlah peserta seluruhnya 50 orang. Unsur peserta berasal dari

aparatur pemerintah dan tokoh masyarakat.

Dari anggaran yang disediakan sebesar Rp 301.950.190,- dapat direalisasikan

Rp 163.940.120,- atau 54,29 %.

b. Pemerintah Aceh melalui Dinas Pengairan telah melakukan pengendalian banjir

pada daerah tangkapan air dan badan-badan sungai. Kegiatan ini diharapkan dapat

melindungi areal pemukiman dan pertanian dari ancaman bahaya banjir, sehingga

masyarakat merasa aman dan terhindar dari bencana. Target yang diinginkan

adalah terlaksananya pembangunan tanggul/bangunan perkuatan tebing sungai,

pengerukan muara sungai, normalisasi dan pembangunan jetty di 23 (dua puluh

tiga) kabupaten yang terdiri dari 189 paket kegiatan. Pembangunan prasarana

Page 307: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

302

pengaman pantai, kegiatan ini bertujuan melindungi pantai dari abrasi dan

gelombang pasang.

Anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini Rp 308.824.337.330,- dan

realisasinya sebesar Rp 240.861.554.355,- atau 77,99%.

c. Melalui Dinas Kesehatan juga telah dilakukan berbagai upaya untuk menghadapi

kemungkinan bencana, antara lain:

- Melakukan koordinasi dengan jajaran kesehatan di kabupaten/kota untuk

selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan

terjadinya bencana.

- Meminta kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk mengalokasikan dana

penanggulangan bencana dan pembentukan tim penanggulangan bencana

bidang kesehatan. Penempatan tim brigade siaga bencana di beberapa rumah

sakit kabupaten/kota (yang terdiri dari dokter dan paramedis).

- Pelatihan tentang live saving bagi petugas kesehatan kabupaten/kota, antara

lain:

Advance Training for Live Saving (ATLS) bagi dokter

Advance Cardiac Live Saving (ACLS) bagi dokter.

Basic Training for Cardiac Live Saving (BTCLS) bagi paramedis.

Basic Trauma Live Sport (BTLS) bagi paramedis.

Pelatihan management bencana bagi tim penanggulangan bencana di

Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Pelatihan Pemuda Siaga Penanggulangan Bencana (DASIPENA).

Secara bertahap akan dilakukan pemenuhan penanggulangan bencana

bidang kesehatan.

- Membuat surat edaran kepada jajaran kesehatan di kabupaten/kota tentang

berbagai upaya kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana dan

meminta kepada jajaran kesehatan kabupaten/kota untuk selalu membuka situs

internet www.bmg.go.id dan klik pada kolom klimatologi dan kemudian klik

potensi banjir longsor.

Anggaran yang disediakan untuk kegiatan pencegahan bencana pada Dinas

Kesehatan sejumlah Rp 375.170.000,-.

5. Potensi Bencana yang diperkirakan Terjadi

Letak geografis Aceh berada di antara dua samudera, pegunungan, dan lautan,

mempunyai berbagai potensi bencana yang dapat diperkirakan akan terjadi, berupa:

Bencana Alam

a. Banjir

Kerusakan hutan dan lahan kritis sangat berpotensi pada kemungkinan terjadinya

bencana banjir, banjir bandang dan longsor. Potensi bencana banjir dapat terjadi

hampir di seluruh kabupaten/kota di Aceh.

b. Banjir Bandang dan Longsor

Potensi bencana banjir bandang kemungkinan dapat terjadi pada daerah-daerah

yang berada di daratan tinggi, antara lain Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh

Tenggara, Aceh Selatan dan Abdya.

c. Gempa dan Tsunami

Page 308: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

303

Potensi gempa dan tsunami kemungkinan dapat terjadi pada daerah yang berada di

sepanjang pesisir pantai Aceh terutama di daerah Simeulu, Aceh Jaya, Aceh Besar

dan Banda Aceh yang selama ini sering dilanda gempa.

d. Angin Puting Beliung

Angin puting beliung berpotensi terjadi di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh

Barat dan Aceh Utara.

Bencana Karena Ulah Manusia

a. Gagal Teknologi

Bencana gagal teknologi dapat terjadi pada wilayah yang memiliki industri seperti

Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Tamiang serta Aceh Besar.

b. Kerusakan Massal/Konflik Sosial

Bencana kerusuhan massal dapat terjadi pada daerah-daerah dengan disparitas

ekonomi, strata sosial, politik, industri dan rawan konflik seperti Lhokseumawe,

Aceh Utara, Aceh Timur dan Banda Aceh.

F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS

1. Jenis Kawasan Khusus yang Menjadi Kewenangan Daerah

a. Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (BP.KAPET)

Bandar Aceh Darussalam merupakan reposisi KAPET Sabang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 dan 37 Tahun 2000. Perubahan nama

tersebut didasari oleh Surat Menteri Koordinator Perekonomian Republik

Indonesia Nomor S-271/M.Ekon/10/2002 tanggal 21 Oktober 2002 dan

ditindaklanjuti dengan Keputusan Gubernur Aceh Nomor 193/388/2002 tanggal

25 Oktober 2002 tentang Penetapan Wilayah Kerja KAPET Sabang ke daratan

Aceh dan pergantian nama BP. KAPET Sabang menjadi BP. KAPET Bandar

Aceh Darusalam.

b. Badan Pengusahaan Kawasan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS)

merupakan sebuah organisasi usaha yang dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 37 Tahun 2000 menetapkan kawasan Sabang sebagai kawasan

perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang, terletak di ujung bagian barat

Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Letak geografis yang strategis

dimana berada pada jalur pelayaran 2 (dua) benua yaitu Asia dan Eropa yang

memberikan arti penting sebagai lokasi persinggahan kapal kargo, pesiar, super

tanker untuk pengisian bahan bakar dan air bersih.

Kebijakan Pemerintah Aceh dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, menjelaskan bahwa

Pemerintah Pusat memberikan kewenangannya kepada pihak pengelola kawasan

Sabang dalam hal ini Dewan Kawasan Sabang dan BPKS untuk dapat mengatur

hal-hal yang berkaitan dengan fungsi kawasan Sabang.

2. Sumber Anggaran

Badan Pengusahaan Kawasan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) dan Badan

Pengelolaan Kawasan Ekonomi Terpadu (BP. KAPET) Bandar Aceh Darussalam

mempunyai dua sumber anggaran yang terdiri dari APBN dan APBA. Oleh karena

kedua badan pengelola tersebut bukan merupakan Satuan Kerja Perangkat Aceh, maka

Page 309: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

304

dalam rangka penataan kebijakan anggaran yang bersumber dari APBA, ditempatkan

dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Aceh (DPA-SKPA)

Sekretariat Daerah Aceh.

a. BP. KAPET Bandar Aceh Darussalam

- Hasil yang telah dicapai oleh BP. KAPET adalah telah terealisasi pembebasan

lahan untuk kawasan industri KAPET seluas 52 Ha di Kecamatan Mesjid Raya

Kabupaten Aceh Besar.

- Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kota Banda Aceh,

Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie dalam rangka pemutakhiran data

kebutuhan dukungan infrastruktur KAPET.

- Menyusun acuan pelaksanaan pengembangan KAPET sebagai wujud

operasional penataan ruang kawasan strategis nasional.

- Memberikan masukan rekomendasi pada IMT-GT.

- Melakukan promosi baik melalui media cetak, elektronik baik di dalam

maupun di luar negeri guna menarik investor untuk menanamkan investasinya

di wilayah KAPET.

Anggaran yang disediakan untuk Kegiatan Pembinaan Kawasan Ekonomi

Terpadu sejumlah Rp 1.205.885.000,- realisasi Rp 1.040.324.245,- atau 86,28 %.

b. Badan Pengusahaan Kawasan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang

Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka pengembangan kawasan perdagangan

bebas dan pelabuhan bebas Sabang, antara lain yaitu :

- Kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang memiliki prasarana

dan sarana serta fasilitas.

- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi setempat dengan mengoptimalkan

potensi wilayah, baik potensi ekonomi maupun potensi lokasi.

- Tercapainya penyusunan rencana induk pengembangan kawasan yang menjadi

program pendukung pengembangan kawasan Sabang berupa Detail

Engineering Design (DED).

- Percepatan dalam mewujudkan dan menjadikan Sabang sebagai pelabuhan

International Hub Teluk Sabang.

Adapun beberapa perjanjian kerjasama yang telah dilaksanakan Badan

Pengusahaan Kawasan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang pada tahun 2009,

diantaranya adalah:

- MoA BPKS dengan Al-Aidid Petro Corporation Sdn Bhd (APCSB); bidang

Bunker Service (Oil and Gas City in Pulo Aceh), tanggal 9 April 2009 di Hotel

Hermes-Banda Aceh.

- Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) BPKS dengan PT. HD Asia Advisory;

bidang operasional pelabuhan Teluk Sabang, tanggal 14 November 2009,

Hotel Hermes-Banda Aceh.

Anggaran yang disediakan untuk Kegiatan Pembinaan Kawasan Perdagangan

Bebas sejumlah Rp. 919.670.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp

351.152.000,- atau 38,19%.

3. Permasalahan dan solusi

Belum optimalnya peran sektor dalam mendukung pengembangan KAPET karena

belum adanya pemahaman oleh pihak-pihak terkait terhadap keberadaan tugas dan

Page 310: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

305

fungsi KAPET. Ke depan perlu diintensifkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait

dengan pengembangan KAPET.

Tidak terealisasinya seluruh anggaran yang tersedia dikarenakan beberapa kegiatan

sudah tertampung dengan dana APBN.

G. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

1. Gangguan yang terjadi

Kondisi ketentraman dan ketertiban umum secara umum cukup kondusif. Beberapa

hal yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum sebagai berikut:

a. Aksi pengerahan masa yang dilakukan oleh kelompok tertentu yang ingin

menyampaikan aspirasi mereka dengan cara melakukan demontrasi. Dalam

pelaksanaan demontrasi tersebut terkadang terjadi aksi-aksi anarkis yang dapat

merugikan pemerintah, seperti penghancuran sarana/prasarana perkantoran

pemerintah.

b. Pemasangan atribut partai yang melanggar ketertiban dan keamanan umum

c. Pelanggaran terhadap Qanun Syariat Islam.

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani Ketentraman dan Ketertiban

Umum

Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah

3. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

Jumlah pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Dan Wilayatul Hisbah saat ini adalah 538

orang, yang terdiri dari 60 pegawai negeri sipil, 13 honorer, 465 kontrak, dengan

kualifikasi pendidikan S-2 5 orang, S-1 52 orang, D-3 1 orang, SMU 480 orang.

Jumlah pegawai yang memiliki pangkat golongan II 3 orang, golongan III 51 orang

dan golongan IV 6 orang.

4. Sumber dan Jumlah Anggaran

Sumber dana APBA sebesar Rp 19.762.797.000,- realisasi Rp 17.667.962.740,- atau

89,40%.

5. Penanggulangan dan Kendalanya

Terhadap gangguan ketentraman dan ketertiban umum sebagaimana yang tersebut di

atas, Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah telah melakukan penyelesaian

sebagai berikut:

a. Terhadap demonstran yang melakukan aksi anarkisme, Satuan Polisi Pamong Praja

dan Wilayatul Hisbah telah mengerahkan personil untuk melakukan pengamanan

terhadap orang, objek atau sarana/prasarana pemerintah yang kemungkinan akan

menjadi sasaran dari aksi anarkisme tersebut.

b. Melakukan penertiban terhadap bangunan atau tempat usaha yang didirikan diatas

tanah yang telah dibebaskan untuk pembangunan jalan yang terkena ekses tsunami.

c. Menghimbau pengurus partai untuk mencabut atribut partainya yang melanggar

ketertiban dan ketentraman umum.

d. Melakukan pengawasan rutin serta meningkatkan kerjasama dengan perangkat

pemerintah serta perangkat adat di gampong guna meningkatkan pengawasan

terhadap pelaksanaan Qanun Syariat Islam di wilayah masing-masing.

Page 311: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

306

Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian permasalahan tersebut di atas adalah masih

minimnya sarana mobilitas untuk mengangkut personil, terbatasnya dana operasional

untuk pengawasan, dan belum ada tenaga penyidik untuk melakukan penyidikan

terhadap pelanggar qanun.

Dalam penanganan permasalahan ketentraman dan ketertiban umum, Satuan Polisi

Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah kadang kala melibatkan pihak aparat keamanan

dari unsur kepolisian. Keterlibatan aparat keamanan sangat tergantung dari situasi dan

kondisi dari kasus yang dihadapi di lapangan.

6. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan

Dalam penanganan permasalahan ketentraman dan ketertiban umum, Satuan Polisi

Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah kadang kala melibatkan pihak aparat keamanan

dari unsur kepolisian. Keterlibatan aparat keamanan sangat tergantung dari situasi dan

kondisi dari kasus yang dihadapi di lapangan.

Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum juga mengikut sertakan aparat

keamanan dalam kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik Pencegahan Kejahatan. Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan

penyediaan honorarium bulanan Tim Kominda,Tim FKDM, Rapat Koordinasi

Kominda se Aceh dengan peserta berjumlah 100 orang, pengamanan kunjungan RI-1

dan RI-2 serta tamu-tamu VIP lainnya. Untuk kegiatan ini dialokasikan dana sebesar

Rp 1.135.698.735,- dan realisasinya sebesar Rp 593.791.170,- atau 52,28%.

Page 312: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

264

BAB VII

PENUTUP

Berdasarkan ketentuan, Gubernur sebagai kepala daerah berkewajiban

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, serta tugas-tugas lainnya kepada rakyat di

daerahnya. Ini adalah konsekwensi moral dan konstitusional dari mekanisme demokrasi yang

menetapkan gubernur dan wakil gubernur dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan

kepala daerah atau pilkada.

Namun dalam praktiknya sebagai refleksi dari keterwakilan rakyat, Dewan Perwakilan

Rakyat Aceh adalah representatif rakyat Aceh sehingga mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas disampaikan dalam bentuk “Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Gubernur” kepada DPRA.

Kami telah berusaha semaksimal mungkin menyusun LKPJ ini agar dapat

menggambarkan kinerja Guberur beserta jajarannya dalam melaksanakan tugas-tugas

pemerintahan, tugas pembangunan, dan tugas kemasyarakatan agar rakyat melalui DPA dapat

mengetahui secara terang benderang apa yang telah dilaksanakan oleh pemimpinnya.

Pemimpin adalah mata hari, yang tidak hanya memperlihatkan dirinya, tetapi juga

memancarkan sinarnya agar bumi menjadi terang benderang.

Meski demikian, sifat kebaharuan senantiasa melingkungi manusia yang

mengakibatkan berbagai kekurangan dan kesilapan. Maka kami menyadari betul belum

banyak yang bisa dibuat dalam upaya membenah kinerja penyelenggaraan pemerintahan,

karena berbagai persoalan yang timbul dalam perjalanan tugas sehari-hari. Ibarat

berlayar,sambil melaju sambil menantang ombak.. Meskipun demikian, layar terus

dikembangkan, dayung tetap dirangkuh, agar pulau tujuan harus tercapai, yakni terujudnya

tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean

government).

Apa yang telah kami perbuat selama ini adalah batas maksimal dari kemampuan kami

sebagai manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan. Jika ada sedikit keberhasilan yang telah

tergapai dalam tahun 2009 dibanding 2008, maka keberhasilan itu adalah milik bersama,

berkat bantuan semua pihak, termasuk DPRA sebagai mitra Pemerintah Aceh. Kami

mengakui berbagai tantangan selalu menghadang sehingga kita dihadapkan pada pilihan-

pilihan yang berat dan dilematis. Di satu pihak kita perlu beruasaha keras mempercepat

peningkatan kesejahteraan masyarakat, sedangkan di pihak lain ada suatu mekanisme yang

harus dilalui dan ditaati sehingga membutuhkan waktu untuk perencanaan dan

pelaksanaannya.

Kami menyadari benar bahwa apa yang kami lakukan tidak akan berjalan dengan baik

tanpa ada kritik dan saran dari semua pihak, termasuk pihak legislatif sebagai masukan yang

konstrukif, tempat kami bercermin setiap saat dan setiap langkah yang kami tapaki. Kritik dan

saran itu juga dapat dimaknai sebagai keikutsertaan seluruh komponen masayarakat yang

antara lain secara konstitusional diwakili oleh DPRA. Rakyat dengan kedaulatan yang ada

padanya selalu kita harapkan dapat bersama-sama pemerintah membangun tata kehidupan

yang kita jabarkan dalam program-program pembangunan.

Namun kita tak dapat berharap terlalu banyak pada kemamapuan manusia, karena

memiliki berbagai keterbatasa. Tapi dalam keterbatasan itu pulalah maka kita mencoba

berbuat semaksimal mungkin berdasarkan berdasarkan pengalaman dalam kehidupan

Page 313: ppid2.acehprov.go.id 2009.pdf · LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009 i KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seru sekalian alam. Karena dengan karunia

LKPJ GUBERNUR ACEH TAHUN 2009

265

mengelola pemerintahan ke arah yang lebih baik.Orang bijak selalu berkata bahwa

pengalaman adalah guru dan pengalaman adalah cermin tempat kita berkaca. Tapi di atas itu

semua sikap ikhlas dan tulus harus menjadi titik tolak kita dalam bekerja, terutama dalam

upaya meningkatkan kehidupan masyarakat kita, rakyat Aceh yang tercinta.

Pada kesempatan ini pula kepada rakyat Aceh atas nama pribadi maupun keluarga,

kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan

yang diberikan selama ini dalam memimpin negeri ini, kini te;leh memasuki tahun keempat.

Kepada unsur Muspida, dan DPRA, kami menyampaikan ungkapan yang sama atas

kerjasama selama ini yang terjalin secara baik dan koordinatif, demikian juga kepada para

bupati/walikota, sekretaris daerah, kepala dinas/lembaga, perguruan tinggi, pimpinan

BUMN/BUMD dan seluruh staf di jajaran Pemerintah Aceh atas bantuan dan saran dan

mengikuti kepemimpinan kami selama ini dengan segala suka maupun duka.

Semoga yang telah kita perbuat bersama dapat menjadi amal ibadah dan bermanfaat

bagi semua komponen masyarakat sehingga dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan

masyarakat Aceh. Amin.

Hadanallahu Wa Iyyakum Ajma’in.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Banda Aceh, 15 Maret 2010

GUBERNUR ACEH

IRWANDI YUSUF