laporan tahunan 2009 2009 annual report good, …

168
LAPORAN TAHUNAN 2009 2009 ANNUAL REPORT GOOD, GREEN, and GROWING

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TAHUNAN 2009 2009 ANNUAL REPORT

GOOD,GREEN, andGROWING

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

Sekilas tentang Sampoerna Agro 2 Sampoerna Agro in Brief

Sejarah Perusahaan 6 Company Milestones

Visi dan Misi 9 Vision and Mission

Ikhtisar Keuangan 10 Financial Highlights

Informasi untuk Pemegang Saham 12 Information for Our Shareholders

Ikhtisar Kegiatan Penting 2009 14 2009 Event Highlights

Penghargaan dan Sertifikasi 2009 16 2009 Awards and Certifications

Struktur Kelompok Usaha Sampoerna Agro 17 Sampoerna Agro Group Structure

Laporan Dewan Komisaris 20 Board of Commissioners’ Report

Laporan Direksi 26 Board of Directors’ Report

Tata Kelola Perusahaan 38 Corporate Governance

Laporan Komite Audit PT Sampoerna Agro Tbk 52 Audit Committee Report of PT Sampoerna Agro Tbk

Sumber Daya Manusia 56 Human Resources

Pengelolaan Risiko 60 Risk Management

Laporan Kesinambungan 66 Sustainability Report

Kebijakan Lingkungan 70 Environmental Policy

Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 72 Work Safety and Health Policy

Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) 74 Corporate Social Responsibility (CSR) Policy

Pembahasan dan Analisis Manajemen 80 Management Discussion and Analysis

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi 89 BOC and BOD Letter of Statement

Laporan Keuangan Konsolidasi 91 Consolidated Financial Statements

Laporan Auditor Independen 94 Independent Auditors Report

Data Perusahaan 156 Corporate Data

Profil Dewan Komisaris 158 BOC Profile

Profil Direksi 160 BOD Profile

Struktur Organisasi Sampoerna Agro 162 Sampoerna Agro Organizational Structure

Daftar Alamat Perusahaan 163 List of Office Addresses

Lembaga dan Profesi Penunjang 164 Supporting Professionals and Institutions

BAIK, HIJAU, DAN BERKEMBANGGOOD, GREEN, AND GROWING

Sampoerna Agro melaksanakan Good Agricultural Practices (GAPs) yang memastikan pengelolaan usaha perkebunan secara benar dan bertanggungjawab, mulai dari pembukaan lahan hingga pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pengolahan. Semua ini membuat bisnis perkebunan Sampoerna Agro menjadi baik dan bermanfaat: Mengupayakan produktifitas pada sumber daya lahan, menciptakan lapangan kerja serta menggalang komunitas dalam peningkatan kesejahteraan.

Diantara beberapa kegiatan yang bersahabat dengan lingkungan, Sampoerna Agro melakukan pengendalian hama tanaman secara hayati dan mengubah sampah organik menjadi pupuk. Selain itu, upaya Perseroan untuk mematuhi standar RSPO maupun pelestarian lingkungan lainnya menjadikan Sampoerna Agro sebagai perusahaan hijau dalam arti yang seluas-luasnya.

Sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang relatif masih muda dengan sebagian besar produktifitas kedepannya, serta didukung oleh sumber daya penelitian dan pengembangan (R&D) yang kuat, Sampoerna Agro merupakan perusahaan yang berkembang di salah satu sektor agroindustri yang paling menarik di dunia saat ini.

Sampoerna Agro undertakes Good Agricultural Practices (GAPs) that ensure proper and responsible management of its plantation activities from land clearing to nursery, planting, cultivating, harvesting and milling. This makes the plantation business of Sampoerna Agro good and wholesome: Bringing productivity to land resources, providing job opportunities and engaging communities in social development.

Among other environmentally-friendly practices, Sampoerna Agro uses natural bilogical control agents, and converts organic wastes into fertilizers. Also, Its efforts to comply with RSPO and other environmental conservation standards make Sampoerna Agro a green company in every sense of the word.

As a relatively young oil palm plantation with most of its productivity ahead, supported by strong R&D resources, Sampoerna Agro is a growing company in one of the most attractive and profitable agroindustrial sectors in the world, today.

LAPORAN TAHUNAN 2009 1

SEKILAS TENTANG SAMPOERNA AGROSAMPOERNA AGRO IN BRIEF

Penanaman pertama di dalam Kelompok Usaha Sampoerna

Agro dilakukan oleh PT Aek Tarum pada tahun 1989, yang diikuti

dengan pendirian PT Sampoerna Agro Tbk (sebelumnya bernama

PT Selapan Jaya) di tahun 1993 untuk menjalankan perkebunan

kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan.

Saat ini, PT Sampoerna Agro Tbk bersama-sama dengan anak-

anak perusahaannya (“Sampoerna Agro” atau “Perseroan”)

adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit dan inti sawit di

Indonesia. Perseroan juga merupakan satu dari sedikit produsen

kecambah kelapa sawit yang menerima izin dari Menteri Pertanian

Republik Indonesia untuk memproduksi dan menjual kecambah

kelapa sawit kepada pihak ketiga.

Pada tanggal 31 Desember 2009, kebun inti dan plasma

Perseroan yang berada di wilayah Sumatera sebesar 57.547

ha tanaman menghasilkan dan 17.196 ha tanaman belum

menghasilkan. Sedangkan perkebunan Perseroan di wilayah

Kalimantan termasuk kebun dengan pola kemitraan, terdiri dari

sekitar 12.604 ha tanaman menghasilkan dan 7.320 ha tanaman

belum menghasilkan.

Dalam kata lain, Perseroan mengelola kebun inti sekitar 50.768

ha sementara kebun plasma dan kemitraan kira-kira 43.898 ha.

Perseroan memiliki sekitar 112.481 ha Hak Guna Usaha dan

109.363 ha izin lokasi untuk dikembangkan.

Perseroan memiliki lima Pabrik Kelapa Sawit (PKS), empat

diantaranya berlokasi di Sumatera dan satu berada di Kalimantan.

PKS di Sumatera memiliki kapasitas produksi 320 ton tandan

buah segar (TBS) per jam, sedangkan PKS di Kalimantan memiliki

kapasitas produksi 75 ton TBS per jam. Satu PKS tambahan

berkapasitas 60 ton TBS per jam yang berlokasi di Sumatera akan

memulai operasi pada paruh pertama tahun 2010.

Salah satu anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Binasawit

Makmur (BSM) merupakan produsen dan penjual kecambah

dengan enam varietas benih unggul kelapa sawit yang

mendapatkan ijin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia

Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Sampoerna Strategic,

Perseroan memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan

agribisnis terdepan yang bertanggung jawab di Indonesia dengan

strategi pertumbuhan yang pesat.

First field planting within the Sampoerna Agro Group was

done by PT Aek Tarum back in 1989 followed by the

establishment of PT Sampoerna Agro Tbk (previously named

as PT Selapan Jaya) in 1993 to operate oil palm plantations in

South Sumatra region.

Currently, PT Sampoerna Agro Tbk together with its subsidiary

companies (“Sampoerna Agro” or “the Company”) are one of

the leading producers of palm oil and palm kernel in Indonesia.

The Company is also one of the few oil palm seed producers

in Indonesia that receive license from the Minister of Agriculture

of the Republic of Indonesia to produce and sell oil palm seeds

to third parties.

As of 31 December 2009, both nucleus and plasma estates

under the Company guidance in Sumatra region covers an

area of about 57,547 hectares of matured palms and 17,196

hectares of immatured palms. Whereas its Kalimantan estates

including the ones under partnership (kemitraan) scheme,

consists of approximately 12,604 hectares of matured palms,

and 7,320 hectares of immatured palms.

In other words, the Company manages nucleus estates

totalling about 50,768 hectares while plasma and kemitraan

estates about 43,898 hectares. The Company holds

approximately 112,481 hectares of Landrights and 109,363

hectares of location permits for land cultivation.

The Company has five Palm Oil Mills (POMs), of which four

are situated in Sumatra and one in Kalimantan. The POMs in

Sumatra have a total capacity to produce 320 tons of fresh

fruit bunches (“FFB”) per hour, whereas the POM in Kalimantan

has a capacity to produce 75 tons of FFB per hour. There is

one more POM having a capacity of 60 tons of FFB per hour

located in Sumatra that is scheduled to start operations in the

first half of 2010.

One of the Company’s subsidiaries, PT Binasawit Makmur

(BSM) produces and sells six varieties of high quality oil

palm seeds that are licensed by the Indonesian Minister of

Agriculture.

As an integral part of the Sampoerna Strategic Group,

the Company has a vision to become one of the leading

agribusiness companies that is accountable in Indonesia with

its rapid growth strategy.

ANNUAL REPORT 20092

Sampoerna Agro memiliki salah satu fasilitas penelitian dan pengembangan benih sawit yang terbaik di Indonesia, yang juga merupakan modal utama pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dalam jangka panjang

Samperna Agro has one of the best research and development facility for seed development in Indonesia, which is also the key in growing the Company sustainably

2004 Peluncuran lima varietas unggul kelapa

sawit dari PT Binasawit Makmur yaitu

DxP Sriwijaya 1 sampai 5 oleh Presiden

Indonesia Ibu Megawati Soekarnoputri,

dan secara bersamaan meresmikan

Pabrik Kelapa Sawit Telaga Hikmah.

Indonesia’s President H.E. Mrs. Megawati

Soekarnoputri launched five variants of

PT Binasawit Makmur’s oil palm seed:

DxP Sriwijaya 1 to 5, and inaugurated

Telaga Hikmah POM concurrently.Telaga

Hikmah Palm Oil Mill.

2005 PT Binasawit Makmur mendapat

sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem

Produksi Kecambah Kelapa Sawit

DxP Sriwijaya.

PT Aek Tarum, anak perusahaan

Perseroan, menerima sertifikasi ISO 9001

dan ISO 14001.

PT Binasawit Makmur received ISO 9001

certification for its DxP Sriwijaya oil palm

germinated seed production system.

The subsidiary of the Company, PT

Aek Tarum, received ISO 9001 and ISO

14001 certification.

1976 Pendirian PT Aek Tarum, perusahaan

pertama dalam Kelompok Usaha

Sampoerna Agro.

The establishment of PT Aek Tarum, the

first company within the Sampoerna Agro

Group.

1992 PT Sungai Rangit didirikan untuk

mengelola lahan kelapa sawit di propinsi

Kalimantan Tengah.

PT Sungai Rangit was established to

operate oil palm plantation in Central

Kalimantan province.

1993 PT Selapan Jaya (sekarang bernama PT

Sampoerna Agro Tbk) didirikan untuk

mengelola lahan kelapa sawit di propinsi

Sumatera Selatan.

PT Selapan Jaya (now PT Sampoerna

Agro Tbk) was incorporated to operate oil

palm plantations in South Sumatra.

1994 PT Binasawit Makmur mendapat Ijin

Pemasukan Bibit Tanaman Sawit (DxD,

TxP dan DxP) dari Costa Rica.

PT Binasawit Makmur received approval

permit to import seeds (type DxD, TxP

and DxP) from Costa Rica.

1996 Operasi perdana PKS pertama di

Belida yang memiliki kapasitas 60 ton

TBS per jam.

First CPO mill, in Belida with processing

capacity of 60 tonnes of FFB per hour

commenced commercial operation.

1998

Penanaman pertama di wilayah

Kalimantan oleh PT Sungai Rangit.

First field planting in Kalimantan region by

PT Sungai Rangit.

1989 Penanaman pertama di wilayah Sumatera

oleh PT Aek Tarum.

First field planting in Sumatra region by

PT Aek Tarum.

SEJARAH PERUSAHAANCOMPANY MILESTONES

ANNUAL REPORT 20096

2006 Kelompok Usaha Sampoerna

Strategic mengakuisisi PT Sungai

Rangit.

Sampoerna Strategic Group

acquired PT Sungai Rangit.

2007Perseroan terdaftar sebagai anggota

Roundtable on Sustainable Palm Oil

(RSPO).

Kelompok Usaha Sampoerna Strategic

mengakuisisi PT Selapan Jaya dan

merubah namanya menjadi PT

Sampoerna Agro Tbk.

Perseroan meluncurkan varietas unggul

kelapa sawit baru, DxP Sriwijaya 6.

Perseroan tercatat sebagai perusahaan

publik di Bursa Efek Indonesia dengan

kode SGRO.

The Company was registered as a member

of the Roundtable on Sustainable Palm Oil

(RSPO).

Sampoerna Strategic Group acquired PT

Selapan Jaya and changed its name to PT

Sampoerna Agro Tbk.

The Company launched DxP Sriwijaya 6, a

new high quality oil palm variant.

The Company was registered as a publicly-

listed company in Indonesia Stock Exchange

with ticker code SGRO.

2008PT Sungai Rangit melakukan penambahan

kapasitas PKSnya di Kalimantan dari 45 ton TBS

per jam menjadi 75 ton TBS per jam.

Penerimaan enam sertifikat “Hak Perlindungan

Varietas Tanaman” dari Departemen Pertanian

Republik Indonesia kepada BSM untuk enam

varietas kecambah yang dikembangkan dengan

nama DxP Sriwijaya.

Peresmian Gedung Seed Processing Unit (SPU)

dengan teknologi pengecambahan berstandar

internasional.

PT Sungai Rangit increased its POM capacity in

Kalimantan by an additional 45 ton of FFB per

hour to total 75 tonnes of FFB per Hour.

BSM received six “Plant Variant Copyright

Protection” certificates from the Department of

Agriculture of the Republic of Indonesia for its six

germinated seeds variants developed under the

name DxP Sriwijaya.

Official opening of a new Seed Processing Unit

(SPU) building possesing germination technology

matching international standards.

LAPORAN TAHUNAN 2009 7

8 Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Sampoerna Agro TbkANNUAL REPORT 20098

MENJADI SALAH SATU PERUSAHAAN TERDEPAN YANG BERTANGGUNG JAWAB DI SEKTOR AGRIBISNIS DI INDONESIA.

• MENGEMBANGKANTIMMANAJEMEN PROFESIONAL YANG BERINTEGRITAS TINGGI DAN DIDUKUNG OLEH SUMBER DAYA MANUSIA YANG TERAMPIL DAN TERMOTIVASI.

• MENCARIDANMENGEMBANGKANPELUANG PERTUMBUHAN YANG MENGUNTUNGKAN DI BISNIS INTI KAMI DENGAN TETAP MENJAGA PENGELUARANBIAYASECARAKETAT.

• TERUSBERUSAHAMENCAPAIKESEMPURNAAN MELALUI INOVASI, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN.

• IKUTBERPARTISIPASIDALAMPENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT SEKITAR PERKEBUNAN.

• MENJAGADANMEMPROMOSIKANSTANDAR LINGKUNGAN HIDUP YANG BERLAKU DALAM SEGALA ASPEK PENGEMBANGAN, PRODUKSI DAN PENGOLAHAN.

• TO DEVELOP A PROFESSIONAL MANAGEMENT TEAM OF THE HIGHEST INTEGRITY SUPPORTED BY SKILLED AND MOTIVATED HUMAN RESOURCES.

• TO SEARCH AND DEVELOP PROFITABLE GROWTH OPPORTUNITIES WITHIN OUR CORE BUSINESS BY KEEPING TIGHT CONTROL ON COSTS.

• TO CONTINUOUSLY STRIVING FOR EXCELLENCE THROUGH INNOVATION, RESEARCH AND DEVELOPMENT.

• TO PARTICIPATE IN ENHANCING LIFE QUALITY OF LOCAL COMMUNITIES SURROUNDING OUR PLANTATION ESTATES.

• TO MAINTAIN AND PROMOTE PREVAILING ENVIRONMENTAL STANDARDS IN ALL ASPECTS OF DEVELOPMENT, PRODUCTION, AND PROCESSING.

MISIMISSION

VISIVISION

TO BECOME ONE OF THE LEADING AGRIBUSINESS COMPANIES THAT IS ACCOUNTABLE IN INDONESIA

LAPORAN TAHUNAN 2009 9

(dalam jutaan rupiah) kecuali disebutkan lain. (in million rupiah) unless otherwise stated.

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

URAIAN 2009 2008 2007 2006 2005 DESCRIPTION

Penjualan 1.815.557 2.288.143 1.598.931 977.295 625.696 Sales

Laba Kotor 599.427 773.790 494.436 248.731 167.541 Gross Profit

Laba Usaha 460.037 611.456 404.400 192.124 120.728 Operating Profit

Laba Bersih 281.766 439.516 215.083 112.671 61.310 Net Income

Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak dan Penyusutan (EBITDA)

548.214 697.038 485.667 235.589 162.131Income Before Interest,

Tax and Depreciation (EBITDA)

Laba per Saham Earnings per Share

Jumlah Saham Beredar (ribuan) 1.890.000 1.890.000 1.890.000 571.460 517.660Outstanding Shares

(thousand)

Laba Bersih per Saham(jumlah penuh)

151 236 129 79 43Earnings per Share

(full amount)

Posisi Keuangan Financial Position

Modal Kerja Bersih 379.893 449.585 567.848 (8.917) (15.529) Net Working Capital

Aset Lancar 615.542 803.629 942.310 103.346 127.812 Current Assets

Tanaman Perkebunan dan Aset Tetap 1.397.365 1.220.265 1.021.903 445.318 465.111 Plantation Assets & Fixed Assets

Jumlah Aset 2.261.798 2.156.164 2.088.002 615.444 655.144 Total Assets

Jumlah Kewajiban Lancar 235.648 354.044 374.462 112.263 143.341 Total Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 474.967 577.988 595.034 203.670 356.430 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 1.765.581 1.552.964 1.471.240 408.247 296.069 Total Shareholders’ Equity

Rasio Keuangan Financial Ratio

Rasio Laba Bersihterhadap Jumlah Aset

12,5% 20,4% 10,3% 18,3% 9,4% Return on Assets

Rasio Laba Bersihterhadap Jumlah Ekuitas

16,0% 28,3% 14,6% 27,6% 20,7% Return on Equity

Rasio Lancar 261,2% 227% 251,6% 92,1% 89,2% Current Ratio

Rasio Kewajiban Berbungaterhadap Ekuitas

13,8% 14,0% 14,7% 27,8% 86,1% Debt to Equity Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Aset 21,0% 26,8% 28,5% 33,1% 54,4% Liability to Asset Ratio

Informasi Keuangan Lainnya Other Financial Information

Pertumbuhan Penjualan -20,7% 43,1% 63,3% 56,2% -27,7% Sales Growth

Margin Laba Kotor 33,0% 33,8% 30,9% 25,5% 26,8% Gross Margin

Margin Laba Usaha 25,3% 26,7% 25,3% 19,7% 19,3% Operating Margin

Margin Laba Bersih 15,5% 19,2% 13,5% 11,5% 9,8% Net Margin

Margin EBITDA 30,2% 30,5% 30,4% 24,1% 25,9% EBITDA Margin

ANNUAL REPORT 200910

Laba BersihGross Profit

05 06 07 08 09

61.3

10 112.

671

215.

083

439.

516

281.

766

Jumlah AktivaTotal Assets

05 06 07 08 09

655.

144

615.

444

2.08

8.00

2

2.15

6.16

4

2.26

1.79

8

Penjualan BersihNet Sales

05 06 07 08 09

625.

696

977.

295

1.59

8.93

1

2.28

8.14

3

1.81

5.55

7

Modal Kerja BersihNet Working Capital

05 06 07 08 09

-15.

525

-8.9

17

567.

848

449.

585

379.

893

LAPORAN TAHUNAN 2009 11

A. Dividend PolicyAs mentioned in the Company’s prospectus circular during its

initial public offering, cash dividend payout ratio will be in the

range of 5% to 30% of the annual consolidated net profit.

Nevertheless, the dividend amount will depend on the

recommendation of the BOD in Annual or Extraordinary General

Meetings of Shareholders and the following factors:

• result of operations, cash flow and financial condition;

• future prospects;

• other factors deemed relevant by the Company’s

shareholders including the controlling shareholders; and

• cash dividend payment from its subsidiary companies to the

Company.

When the Company gives out cash dividends to its

shareholders, the Company also intends to make a cash

contribution of up to 2% of the Company’s net profit to Putera

Sampoerna Foundation (www.sampoernafoundation.org), a

non-profit organization dedicated to improving the quality of

and access to education in Indonesia.

A. Kebijakan DividenSeperti telah dijelaskan dalam Prospektus Penawaran Umum

Perdana Perseroan, rasio pembagian dividen tunai berkisar 5%

sampai dengan 30% dari laba bersih konsolidasi tahunan.

Walaupun demikian, jumlah dividen akan tergantung pada

rekomendasi Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang

diselenggarakan untuk itu dan beberapa faktor, sebagai berikut:

• hasil usaha, arus kas, dan kondisi keuangan;

• prospek di masa mendatang;

• faktor lain yang dipertimbangkan oleh pemegang saham

Perseroan, termasuk pemegang saham pengendali; dan

• pembayaran dividen tunai kas Anak Perusahaan kepada

Perseroan.

Pada saat Perseroan membayar dividen secara tunai kepada

para pemegang saham, Perseroan juga merencanakan untuk

memberikan kontribusi tunai sebanyak-banyaknya 2% dari laba

bersih Perseroan kepada Putera Sampoerna Foundation (www.

sampoernafoundation.org), yang merupakan organisasi nirlaba

yang memiliki dedikasi untuk meningkatkan kualitas dan akses

untuk pendidikan di Indonesia.

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAMINFORMATION FOR OUR SHAREHOLDERS

PeriodePeriod

TertinggiHighest

(Rp/Saham)

TerendahLowest

(Rp/Saham)

PenutupanClosing

(Rp/Saham)

Volume PerdaganganTrading Volume

(Lembar Saham)

2009

Kuartal 1 Quarter 1 1.380 1.120 1.120 249.562.000

Kuartal 2 Quarter 2 1.830 1.350 1.640 42.463.000

Kuartal 3 Quarter 3 2.200 1.560 2.050 447.132.000

Kuartal 4 Quarter 4 2.775 1.950 2.700 369.519.500

2008

Kuartal 1 Quarter 1 4.850 3.300 3.750 1.077.242.000

Kuartal 2 Quarter 2 4.175 3.050 3.825 347.070.500

Kuartal 3 Quarter 3 3.825 1.620 1.690 343.976.500

Kuartal 4 Quarter 4 1.420 910 1.190 404.855.000

Tanggal PenetapanResolution Date

Jumlah Dividen (Rp Juta)Total Dividend (in Million Rupiah)

Dividen per Lembar SahamDividend per Share

14 Maret 2008 March 14, 2008 238.140 126

27 Juni 2008 June 27, 2008 39.690 21

18 Juni 2009 June 18, 2009 170.100 90

ANNUAL REPORT 200912

TanggalDate

Pencatatan pada Bursa Efek IndonesiaListing on the Indonesia Stock Exchange

Jumlah Saham (per lembar)Number of Shares (per share)

11-13 Juni 2008 Masa Penawaran Umum Perdana IPO Period 461.350.000

18 Juni 2008 Tanggal Pencatatan Saham IPO Listing Date 1.890.000.000

Kronologi Pencatatan Saham

NoNo

NamaName

StatusStatus

Jumlah lembar saham Number of shares

%Kepemilikan%Ownership

1 Sampoerna Agri Resources Pte Ltd Foreign Institution 1.267.217.500 67,05%

2 PT AIA FINL - UL Equity Local Institution 43.318.000 2,29%

3 PT Nitiagro Lestari Local Institution 33.458.000 1,77%

4 PT Taspen Local Institution 28.282.500 1,50%

5 PT Prudential Life Assurance Local Institution 27.557.500 1,46%

6 Citibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-AABF Foreign Institution 24.401.000 1,29%

7 FORTIS EKUITAS Local Institution 21.143.500 1,12%

8 Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus Local Institution 13.500.000 0,71%

9 TRIM KAPITAL Local Institution 11.102.500 0,59%

10 AVRIST - LINK AGRESSIVE (EQ) IDR FUND Local Institution 10.868.000 0,58%

11 Publik Lainnya 409.151.500 21,64%

TOTAL 1.890.000.000 100,00%

Jan 09 Mar 09 Mei 09 Jun 09 Sep 09 Nov 09 Des 09

SGRO Stock Performance throughout 2009Kinerja Saham SGRO sepanjang tahun 2009

Mill

ion

s

80

50

25

0

3,000

2,000

1,000

0

LAPORAN TAHUNAN 2009 13

IKHTISAR KEGIATAN PENTING 20092009 EVENT HIGHLIGHTS

18 Feb – training ISO 9001:2008 di wilayah

Sumatera yang merupakan ISO 9001 versi

terbaru.

19-21 Feb – training OHSAS 18001:2007 di

wilayah Sumatera.

15 Mei – peresmian Kernel Crushing Plant (KCP)

berkapasitas 150 ton/hari yang berlokasi di

Sumatera.

May 15 - Inauguration of a Kernel Crushing Plant

with 150 ton/day capacity located in Sumatra.

10 Jan – resmi ditandangani kesepakatan

bersama yang bernama Perjanjian Kerja Bersama

(PKB) antara 6 PT di Sumatera dengan serikat

pekerjanya.

Jan 10 - Officially signed Colletive Labour

Agreement among six companies in Sumatra and

its labour unions.

9 Feb – Self Assesment terhadap Prinsip dan

Kriteria RSPO di kebun dan Pabrik Kelapa Sawit

di Sumatera.

17 Feb – sebagai salah satu upaya CSR

Perseroan, Putera Sampoerna Foundation

tandantangan perjanjian kerja sama dengan

Bupati OKI dalam bidang peningkatan

pendidikan.

Feb 9 - Conducted Self Assessment on RSPO

Principles and Criteria in an oil palm estate and

mill in Sumatra.

Feb 17 - As part of its CSR program, Putera

Sampoerna Foundation signed a cooperation

agreement with OKI Regent in the field of

education improvement.

Feb 18 - Carried out ISO 9001:2008 training in

Sumatra area, using the latest ISO 9001 version.

Feb 19-21 - Provided OHSAS 18001:2007

training in Sumatra region.

ANNUAL REPORT 200914

IKHTISAR KEGIATAN PENTING 20092009 EVENT HIGHLIGHTS

3 Des – Sampoerna Agro berpartisipasi dalam

acara BEI berjudul Investor Summit dengan

melakukan Paparan Publik kepada masyarakat.

Dec 3 - Sampoerna Agro Participated in an

investor summit held by IDX through a public

expose.

18 Jun – Sampoerna Agro menyelenggarakan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

(RUPST).

Jun 18 - Sampoerna Agro held its Annual

General Meeting of Shareholders (AGM).

29-30 Jul – Workshop Best Management Practice

(BMP). Setelah ini, PT. Sampoerna Agro mulai

merencanakan dan mengimplementasikan BMP

di kebun wilayah Sumatera.

Jul 29-30 - Best Management Practice (BMP)

Workshop. After which, Sampoerna Agro began

planning and implementing BMP in Sumatra

region estates.

13-15 Agu – Pelatihan Petani Tentang

Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit

Berkelanjutan untuk KUD Bina Sejahtera dan

KUD Surya Adi merupakan kerjasama antara

RSPO Indonesia Liason Office (RILO), Direktorat

Jenderal Perkebunan, WWF, dan Sampoerna

Agro untuk petani plasma Indonesia.

Aug 13-15 - Training on the development of

sustainable oil palm plantation for Bina Sejahtera

and Surya Adi cooperatives was a joint event

held by RSPO Indonesia Liaison Office (RILO),

Directorate of Plantation, WWF and Sampoerna

Agro for plasma farmers in Indonesia.

LAPORAN TAHUNAN 2009 15

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI 20092009 AWARDS AND CERTIFICATIONS

28 Jan - Menerima penghargaan

pembina tenaga kerja perempuan

terbaik tingkat kabupaten oleh

Bupati OKI, Sumatera Selatan.

Jan 28 - Awarded on best female

worker coaching at regency level by

OKI Regent, South Sumatra.

19 Mei - Menerima penghargaan

PROPER peringkat biru dalam

bidang lingkungan dari Gubernur

Sumatera Selatan.

May 19 - Received the PROPER

blue rate award in the field of

environment from the Governor of

South Sumatra.

23 Jul - Menerima penghargaan

sebagai “Best Listed Company

in Agriculture sector” oleh Bisnis

Indonesia.

Jul 23 - Awarded as “Best Listed

Company in Agriculture sector” by

Bisnis Indonesia.

9 Des - Sampoerna Agro sebagai

nominasi dari “Investasi Asing

Terbaik tahun 2009 Award” oleh

Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM).

9 Dec – Sampoerna Agro was a

nominee of “Best Foreign Invest-

ment in 2009 Award” by Capital

Investment Coordinating Board

(BKPM).

14 Mar – Sampoerna Agro

menerima penghargaan dari

Agrinex sebagai sponsor.

Mar 14 - Sampoerna Agro accepted

the appreciation from Agrinex as

the sponsor.

12 Des - Sebuah anak perusahaan

menerima “Best Perkebunan

Plasma” dari Departemen Pertanian

Indonesia.

12 Dec - A company subsidiary re-

ceived “Best Plasma Estates” from

Ministry of Agriculture of Indonesia

ANNUAL REPORT 200916

STRUKTUR KELOMPOK USAHA SAMPOERNA AGROSAMPOERNA AGRO GROUP STRUCTURE

32,95%67,05%

Sampoerna Agri Resources Others < 5%

Sampoerna Agro

Mutiara Bunda Jaya 99,38%

Gunung Tua Abadi 99,86%

Binasawit Makmur 99,00%

Sawit Selatan 99,69%

Tania Binatama 99,67%

Selatanjaya Permai 99,91%

Sungai Menang 99,91%

Telaga Hikmah 99,45%

Aek Tarum 99,00%

Palma Agro* 100,00%

Sungai Rangit 95,00%

Usaha Agro Indonesia 99,99%

Pertiwi Lenggara Agromas 99,99%

Sampoerna Bio Fuels 99,99%

*) Palma Agro telah dibubarkan pada tanggal 2 Oktober 2009

Palma Agro was dissolved on October 2, 2009

Sumatera Kalimantan

& Jakarta

Lanang Agro Bersatu 99,90%

LAPORAN TAHUNAN 2009 17

Sampoerna Agro memiliki akar budaya dan tradisi yang dalam terbentuk selama puluhan tahun, melalui Kelompok Usaha Sampoerna, yang memberikan keseimbangan bagi perkembangan usahanya baik saat ini maupun di masa depan

Sampoerna Agro has a deeply rooted tradition an culture built over many decades, through Sampoerna Group, that provide the balance to its business developments today as well as tommorow

Dear Shareholders,

You may recall that in 2008 we experienced the phenomenal

rise of CPO price in MDEX, Malaysian Market to an

unprecedented level of more than MYR4,200 per tonne,

which then declined to about MYR1,400 in November 2008

and closed at about MYR1,630 by year-end. Although CPO

price began to recover in 2009, it was a relatively gradual

process which closed at about MYR2,590 by year-end. In

general average CPO price in 2009 was about MYR2,261, or

about 21% lower than the previous year.

To many, it was by all accounts a challenging situation for

the palm oil industry at large. Consequently, Sampoerna

Agro took consolidatory measures at the start of the year

to prepare for what we expect to be a very challenging

year – especially with falling commodity prices and a global

economic recession looming large.

However, as events unfolded in the following months, we

have every reason to be thankful for the outcome of our

business in 2009. There were several developments that

worked in our favour.

Firstly, the Indonesian economy was largely spared from

the worst effects of the global financial crisis and ensuing

recession. While many economies around the world suffered

negative growth in 2009, Indonesia’s GDP grew moderately.

Meanwhile, the Indonesian Rupiah appreciated against the

US dollar, prime interest rate declined markedly, and inflation

rate fell to its lowest level in a decade.

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

Anda mungkin ingat bahwa pada tahun 2008 kita mengalami

suatu kenaikan harga CPO yang sangat luar biasa di Pasar MDEX,

Malaysia mencapai lebih dari MYR4.200 per ton, yang kemudian

merosot hingga sekitar MYR1.400 di bulan November 2008 dan

ditutup di sekitar MYR1.630 di akhir tahun. Kendati harga CPO

mulai pulih kembali pada tahun 2009, prosesnya relatif bertahap

dan berakhir pada kisaran MYR2.590 di akhir tahun. Secara umum

harga rata-rata CPO untuk tahun 2009 adalah sekitar MYR2.261,

atau sekitar 21% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Bagi banyak orang, saat itu bagaimanapun juga merupakan

situasi yang penuh tantangan bagi industri kelapa sawit secara

umum. Konsekuensinya, Sampoerna Agro mengambil langkah-

langkah konsolidasi di awal tahun guna mempersiapkan diri

untuk menghadapi apa yang kami perkirakan sebagai tahun

dengan tantangan besar – terutama dengan jatuhnya harga-

harga komoditas dan semakin merapatnya bayangan suatu resesi

ekonomi global.

Kendati demikian, dari hasil perkembangan di bulan-bulan

berikutnya, kami merasa patut bersyukur atas hasil usaha kami

di tahun 2009. Beberapa perkembangan yang terjadi justru

menguntungkan kami.

Pertama, perekonomian Indonesia secara umum terselamatkan

dari imbas terburuk krisis keuangan global dan resesi yang

membuntutinya tersebut. Sementara perekonomian di sebagian

besar dunia mengalami perkembangan negatif pada tahun 2009,

PDB Indonesia justru tumbuh secara moderat. Sementara itu,

Rupiah menguat terhadap Dolar AS, tarif dasar suku bunga turun

secara signifikan, dan laju inflasi turun ke tingkat terendah dalam

satu dekade ini.

LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT

Pada tahun 2009, Sampoerna Agro mengalami kemajuan signifikan dalam upayanya mengintegrasikan perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawitnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Hal ini dilakukan beriringan dengan upaya untuk tetap mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas di tengah kondisi tahun 2009 yang penuh tantangan.

In 2009, Sampoerna Agro achieved significant progress in the integration of its palm oil plantation companies operating in Sumatra and Kalimantan regions. This was done on top of maintaining growth and profitability despite the challenging conditions of 2009.

ANNUAL REPORT 200920

MICHAELSAMPOERNA

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Michael SampoernaKomisaris UtamaPresident Commissioner

Kedua, meskipun terjadi resesi ekonomi global pada tahun

2009, pasar domestik Indonesia tetap kuat sepanjang tahun itu.

Bahkan kontributor utama dalam pertumbuhan PDB pada tahun

2009 terkait erat dengan tingkat konsumsi domestik yang tinggi

termasuk tingkat konsumsi domestik minyak sawit mentahnya

yang seakan anti-resesi.

Terakhir namun tak kalah penting, kita diberkati dengan cuaca

yang relatif baik sepanjang tahun 2009. Ada beberapa saat curah

hujan memang lebih tinggi dari biasanya di perkebunan kami

di Sumatera Selatan sepanjang triwulan pertama, tetapi pada

umumnya cuaca kondusif untuk penanaman kelapa sawit.

Kondisi-kondisi ini memungkinkan Sampoerna Agro untuk

tetap pada tujuannya dan berfokus pada sasaran-sasaran

pengembangan jangka panjangnya yang berkelanjutan. Laba

bersih tahunan kami turun dari Rp439,5 milyar pada tahun 2008

ke Rp281,8 milyar pada tahun 2009 sebagai akibat dari harga

rata-rata penjualan produk kelapa sawit yang lebih rendah.

Meskipun demikian, hasil operasi kami sejalan dengan anggaran

Perusahaan untuk tahun 2009, yang disusun secara konservatif

mengingat kondisi yang berlaku pada akhir tahun 2008. Penilaian

konservatif kami atas kondisi pasar tahun 2009 terbukti tepat,

walaupun tentunya kami senang dengan pulihnya pasar yang lebih

cepat dari perkiraan.

Dewan Komisaris menilai kinerja Manajemen sudah lebih dari

cukup pada tahun 2009 mengingat kondisi penuh tantangan

yang terjadi saat itu, dan kami percaya atas kepemimpinan dan

pengelolaan mereka atas Perusahaan.

Baik, Hijau dan Berkembang Sampoerna Agro akan tetap berfokus guna mencapai

pertumbuhan jangka panjang yang stabil dan berkelanjutan.

Pengintegrasian yang lebih luas dari kelima perkebunan

kelapa sawit kami telah memberikan pijakan lebih kokoh untuk

pemanfaatan aset dan sumber daya kami secara lebih optimal,

sebagaimana terlihat dari produktivitas kami yang meningkat pada

dua tahun terakhir.

Di samping pengintegrasian dalam skala yang lebih luas,

kami juga terus mendapat manfaat dari salah satu struktur

perkebunan plasma yang paling efektif di Indonesia. Saat ini kami

bekerjasama dengan lebih dari 20.000 petani plasma dengan

tetap juga melibatkan masyarakat luas dalam program-program

pembangunan berkelanjutan yang menangani berbagai kebutuhan

sosial, ekonomi dan pendidikan mereka. Di tambah lagi, kami

sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikasi RSPO untuk

salah satu perkebunan kelapa sawit kami, yang kemudian akan

kami ulangi prosesnya guna mendapat sertifikasi serupa untuk

perkebunan kami lainnya dalam waktu dekat.

Secondly, despite the global economic recession in 2009,

Indonesia’s domestic market remained robust throughout.

In fact a major contributor to its GDP growth in 2009 was

attributed to high domestic consumption that includes a

resilient domestic consumption of crude palm oil.

Last but not least, we were blessed with relatively good

weather in 2009. There was a brief moment of higher than

normal rainfall that occurred in our South Sumatra estates

during the first quarter but in general, the weather was largely

conducive for palm cultivation.

These conditions enabled Sampoerna Agro to remain on track

and focused on sustainable, long-term development goals. Our

net profit declined year-on-year from Rp439.5 billion in 2008 to

Rp281.8 billion in 2009 as a result of lower average selling price

of palm products. Nonetheless, our results of operations were

in line with the Company’s budget for 2009, which was drawn

conservatively due to prevailing conditions at year-end 2008.

Our conservative assessments of market conditions for 2009

had proved correct, although we were obviously pleased that

the market rebounded much sooner than expected.

The Board of Commissioners deems the performance of

Management in 2009 to be more than adequate in light of the

challenging conditions, and we express our confidence in their

leadership and management of the Company.

Good, Green and Growing Sampoerna Agro remains focused on achieving stable

and sustainable growth over the long term. The increased

integration of our five operating oil palm estates has given us a

stronger platform by which to utilize our assets and resources

more optimally as can be seen from our growing productivity in

the last couple of years.

In addition to greater integration, we continue to benefit

from one of the most effective plasma farming structures in

Indonesia. Currently we work closely with more than 20,000

plasma farmers while also engaging the broader communities in

sustainable development programs that address various social,

economical and educational needs of these communities. On

top of that, we are making the effort to have one of our oil

palm plantations RSPO certified, from which we will be able

to replicate the process to our other plantations for similar

certifications in the near future.

ANNUAL REPORT 200922

23

Kemajuan yang membesarkan hati yang dicapai di hampir

segala aspek usaha kami di tahun 2009 mendorong kami untuk

memilih tema “Baik, Hijau dan Berkembang” untuk laporan

tahunan 2009 kami. Kami meyakini bahwa usaha kami ‘baik ’ dan

menguntungkan bagi banyak pemangku kepentingan; bahwa

kami sepenuhnya sesuai dan sejalan dengan gerakan ‘hijau’

yang menyentuh persoalan perubahan iklim global; dan yang

lebih penting lagi, kami siap ‘bekembang’ baik dalam jangkauan

maupun skala dari perusahaan agro-industri kami di dalam dan di

luar usaha perkebunan kelapa sawit.

Kami mengukir sebuah tonggak sejarah pada tahun 2009 saat

memulai pekerjaan uji tuntas guna memperoleh perkebunan

sagu seluas 21.620 hektar di Riau. Langkah tersebut merupakan

bagian dari strategi jangka panjang Sampoerna Agro untuk

berkembang menjadi produsen terintegrasi karbohidrat,

protein dan minyak sayur, turunan dari berbagai produk agro-

industri. Kami yakin bahwa, pada akhirnya, sebuah usaha yang

terdiversifikasi penuh di dalam sektor agro-industri menawarkan

kesempatan terbaik untuk terciptanya nilai tambah berjangka

panjang di suatu negara seperti Indonesia, dengan tanah luas

yang cocok untuk ditanami, iklim ideal, populasi yang besar dan

ekonomi yang sedang berkembang.

Maju dengan Bijaksana dan Bertanggung-jawab Sekalipun kemajuan yang kami alami membesarkan hati, kami

tetap berakar pada nilai-nilai kelompok usaha Sampoerna yang

sudah teruji dan terbukti. Lebih dari segalanya, Kelompok Usaha

ini menghargai amanah yang diberikan dan hubungan yang

terjalin antara Sampoerna dan para pemangku kepentingannya.

Satu-satunya cara supaya kami dapat menjaga amanah para

pemangku kepentingan adalah dengan menjalankan usaha kami

dengan bijaksana dan bertanggung-jawab. Di Sampoerna Agro,

kami memastikan hal ini antara lain melalui tata kelola perusahaan

yang baik (Good Corporate Governance), sistem pengendalian

yang memadai, praktik-praktik manajemen risiko dan audit yang

setepat-tepatnya, dan yang terakhir namun tak kalah penting,

pengawasan manajemen oleh Dewan Komisaris.

Sejak laporan tahunan kami yang terakhir, kami terus memperkuat

struktur tata kelola perusahaan khususnya dalam hal pengawasan

internal maupun eksternal. Contohnya kami telah meningkatkan

peran Komite Audit.

Dalam hal itu, Bapak Arief T Surowidjojo sebagai Komisaris

Independen Perusahaan yang juga menjabat sebagai Ketua

Komite Audit, ialah seorang pengacara dan pembela kesetaraan

hak dan lingkungan terkemuka di Indonesia. Bapak Surowidjojo

juga diberi kepercayaan untuk mengawasi pengembangan

berkesinambungan dari kebijakan-kebijakan tata kelola perusahaan

dan implementasinya di Sampoerna Agro.

The encouraging progress that was achieved in virtually every

aspect of our business in 2009 has prompted us to select

the theme of our 2009 annual report: “Good, Green and

Growing.” We believe that our business is ‘good’ and beneficial

for many stakeholders; that we are also fully attuned and in

line with the ‘green’ movement that addresses global climate

change; and that more importantly, we are set to ‘growing’ the

scope and scale of our agro-industrial enterprise in and beyond

oil palm estates.

A milestone was marked in 2009 as we began due diligence

work to acquire a 21,620 hectare sago plantation in Riau.

The move is part of Sampoerna Agro’s long-term strategy to

grow into an integrated producer of carbohydrate, protein

and vegetable oil derivatives from a variety of agro-industrial

products. We believe that, ultimately, a fully diversified business

in the agro-industry sector offers the best long-term value

creation opportunity in a country such as Indonesia, with

its vast arable lands, ideal climate, large population and

growing economy.

Progressing Prudently and Responsibly Notwithstanding our encouraging progress, we remain rooted

to the well-tested and proven values of the Sampoerna

business group. More than anything else, the Group values the

trust and relationship that exist between Sampoerna and its

stakeholders. The only way that we can hold on to the trust of

our stakeholders is to undertake our business prudently and

responsibly. At Sampoerna Agro, we ensure this among

other things through good corporate governance, adequate

checks and balances, rigorous risk management and audit

practices, and last but not least, management oversight by the

Board of Commissioners.

Since our last annual report, we have continued to strengthen

our corporate governance structure particularly in the area of

internal and external control. For instance, we have enhanced

the roles of the Audit Committee.

In that regard, Mr. Arief T. Surowidjojo as an Independent

Commissioner of the Company, in addition to serving as

Chairman of the Audit Committee, is an attorney-at-law and

a leading advocate on equal opportunity and environmental

issues in Indonesia. Mr Surowidjojo has also been entrusted to

oversee the continuing development of corporate governance

policies and their implementation within Sampoerna Agro.

LAPORAN TAHUNAN 2009 23

Dengan demikian, sebagai tambahan dari tugas-tugas beliau di

Komite Audit, beliau bertemu secara berkala dengan para anggota

dewan – Direktur dan Komisaris – untuk membahas kebijakan tata

kelola dan implementasinya.

Perubahan dalam Jajaran Dewan Tidak ada perubahan yang terjadi di dalam komposisi Dewan

Komisaris maupun Direksi sepanjang tahun 2009.

Dewan Komisaris terus mendukung langkah-langkah yang

diambil oleh Manajemen dalam menakhodai Perseroan melewati

masa-masa sulit di tahun 2009 dan dalam memetakan dengan

cermat arah Perusahaan untuk tahun 2010. Kami menghargai

semua upaya yang telah dilakukan oleh semua lini Manajemen

selama tahun terakhir ini dalam memberikan yang terbaik bagi

Perusahaan.

Kami menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya

untuk amanah dan dukungan yang telah diberikan oleh seluruh

pemangku kepentingan, dan kami mengharapkan untuk tetap

bekerjasama erat dengan para pemangku kepentingan mengingat

kami terus berupaya mengukir prestasi agar kekuatan kami

diperhitungkan di dalam sektor agro-industri Indonesia yang

tumbuh pesat.

Thus, in addition to his duties with the Audit Committee,

he meets regularly with board members – Directors and

Commissioners – to discuss governance policies and

implementation.

ChangestotheBoardThere were no changes to the composition of the Board of

Commissioners as well as the Board of Directors in 2009.

The Board of Commissioners continues to support the

initiatives taken by Management in steering the Company

through tough times in 2009, and as it continues to chart its

course carefully in 2010. We appreciate all the efforts put in by

all levels of Management during this past year in delivering the

very best for the Company.

We remain grateful for the trust and support of our

stakeholders, and we look forward to working closely with

these stakeholders as we continue to make our mark as a force

to be reckoned with in the burgeoning agro-industrial sector of

Indonesia.

MICHAELSAMPOERNAKomisaris UtamaPresident Commissioner

ANNUAL REPORT 200924

Dewan Komisaris mendukung penuh program yang

dijalankan oleh Manajemen Perseroan, baik sebelum krisis

finansial global, maupun saat menghadapi kondisi pasar

yang penuh tantangan.

The Board of Commissioners fully supports the initiatives

taken by the Management of the Company both prior

to the global financial crisis and in the face of changing

market conditions.

LAPORAN TAHUNAN 2009 25

Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,

Besarnya perbedaan antara harga rata-rata CPO di 2009

dibanding 2008 membuat hampir tidak mungkin bagi Sampoerna

Agro untuk menjadikan pencapaian di tahun 2008 sebagai acuan

kinerja operasional untuk tahun 2009.

Total pendapatan konsolidasi dari penjualan kecambah, CPO dan

produk lain di tahun 2009 mencapai Rp1.815,6 miliar, turun 21%

dari Rp2.288,1 miliar di tahun 2008. Penurunan tersebut terutama

disebabkan karena terjadinya penurunan secara signifikan harga

jual rata-rata CPO karena melambatnya ekonomi global, dan juga

karena menurunnya volume penjualan CPO.

Laba kami di tahun berjalan juga lebih rendah daripada tahun

2008, terutama disebabkan karena menurunnya pendapatan

konsolidasi yang menyebabkan penurunan marjin. Sampoerna

Agro mendapatkan laba bersih sebesar Rp281,8 miliar di tahun

2009, dibandingkan Rp439,5 miliar di tahun 2008. Hal ini

mencerminkan laba-per-saham sebesar Rp151 di 2009 sedangkan

di 2008 sebesar Rp236. Laba Bersih terhadap Jumlah Aset

mencapai 12,5% di 2009, sedangkan di 2008 20,4%, sedangkan

Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas mencapai 16,0%, adapun di

tahun 2008 sebesar 28,3%.

Sudah menjadi suatu kenyataan bahwa jatuhnya pasar CPO

di tahun 2009 telah mengakibatkan penurunan signifikan atas

hasil operasional kami pada tahun tersebut – terutama jika

dibandingkan dengan tahun 2008, yang merupakan tahun yang

benar-benar secara finansial menguntungkan, tidak hanya bagi

industri kelapa sawit tetapi juga bagi komoditas lainnya.

Bagaimanapun juga, dengan kondisi bahwa harga CPO sebagai

faktor tunggal yang paling memberikan pengaruh terhadap

menurunnya tingkat laba di tahun 2009, sangat sulit, jika tidak

mungkin, membandingkan kinerja keuangan kami di tahun 2009

LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT

Dear Stakeholders,

The huge disparity between the average prices of CPO in 2009

and 2008 made it almost impossible for Sampoerna Agro to

benchmark its 2009 operating results with those of 2008.

Total consolidated revenues from the sales of our seed, CPO

and other products amounted to 1,815.6 billion in 2009, a

decline of 21% from Rp2,288.1 billion in 2008. The decline was

primarily due to the significantly lower average selling price of

CPO following the global economic slowdown, as well as from

lower CPO sales volume.

Our profitability for the year under review was also lower than

that of 2008, mainly resulting from lower consolidated revenues

causing reduced margins. Sampoerna Agro achieved a net

profit of Rp281.8 billion 2009, compared to Rp439.5 billion in

2008. This translated into an earnings-per-share of Rp151 in

2009 versus Rp236 in 2008. Return on assets was 12.5% in

2009 against 20.4% in 2008, while return on equity was 16.0%

in comparison with 28.3% in 2008.

It is readily apparent that the generally bearish market for CPO

in 2009 has had a significant bearing on our operating results

for that year – especially when compared with our results for

2008, which was truly a financially rewarding year not only for

the palm oil industry but for many other commodities as well.

However, with CPO price being the single most contributing

factor to lower profitability in 2009, it may well be that the

extraordinary condition of 2008 made it challenging, if not

impossible, to compare our financial performance in 2009

Tahun 2009 merupakan masa penuh tantangan untuk industri kelapa sawit pada umumnya, terutama ketika dibanding dengan tahun 2008 yang luar biasa dimana harga rata-rata CPO yang diperdagangkan di MDEX Malaysia menyentuh rekor tertinggi mencapai MYR2.864 per ton. Pada tahun 2009 harga rata-rata CPO mencapai MYR2.261 per ton.

The year 2009 was a challenging one for the palm oil industry in general, especially coming on the back of a stellar year in 2008 in which the average price for CPO traded in MDEX Malaysia had reached a record high of MYR2,864 per tonne. In 2009, the average price for CPO was MYR2,261 per tonne.

ANNUAL REPORT 200926

EKADHARMAJANTO KASIH

Direktur UtamaPresident Director

Ekadharmajanto KasihDirektur UtamaPresident Director

dengan tahun 2008. Maka untuk memperoleh perspektif yang

lebih baik terhadap kinerja kami di tahun 2009, akan menjadi lebih

bijak jika kita mengeluarkan faktor harga luar biasa di 2008 tadi,

dan membandingkan kinerja keuangan kami di 2009 dengan 2007

dimana harga CPO rata-rata mencapai sekitar MYR2.475 yang

masih 9,5% lebih tinggi dari harga rata-rata di 2009.

Dari perbandingan ini, jumlah penjualan kami tumbuh sebesar 13%

sedangkan laba bersih naik sebesar 31%. Pertumbuhan rata-rata

tersebut konsisten dengan pertumbuhan rata-rata tahunan dari

penjualan dan laba yang telah kami nikmati sejak 2005 – kecuali

tahun 2008, yang merupakan tahun yang luar biasa.

Lebih penting lagi, jika kita memasukkan faktor membaiknya

kembali harga CPO yang cenderung terus meningkat sejak turun

di akhir tahun 2008, kami dapat berharap bahwa Sampoerna Agro

akan mampu memelihara tingkat pertumbuhan yang konsisten di

tahun 2010.

Menurunnya Hasil di 2009 Sejalan dengan industriMenurut Malaysian Palm Oil Board (MPOB), jumlah produksi CPO

di 2009 mencapai rata-rata 17,57 juta ton, turun sekitar 0,9% dari

tahun sebelumnya. Seiring dengan Malaysia, produksi Tandan

Buah Segar (TBS) Perseroan menurun dari 1,23 juta ton di 2008

menjadi 1,20 juta ton di 2009. Penurunan tersebut berdampak

pada turunnya produksi CPO sebesar 0,5% dari tahun 2008 yang

mencapai 265,47 ribu metrik ton menjadi 264,16 ribu metrik ton di

2009.

Selanjutnya, produksi kecambah kami juga menurun sebagai

akibat dari menurunnya permintaan karena ketidakpastian yang

disebabkan oleh melambatnya ekonomi global yang diikuti

pengetatan kredit oleh perbankan nasional. Bagaimanapun,

karena kecambah kami dibuat atas pesanan (made-to-order) dan

kami telah mengantisipasi bahwa 2009 akan menjadi tahun yang

sangat menantang, kami telah mengurangi target produksi kami

yang mencerminkan kondisi yang berlaku. Sebagai hasilnya, hasil

produksi kami sesuai dengan target produksi yang ditetapkan.

Lebih penting lagi, kami mampu mengintegrasikan dengan lebih

baik diantara berbagai lini operasi dari R&D hingga pembibitan,

penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pemprosesan dan

penjualan. Efisiensi biaya yang diperoleh dari integrasi tersebut,

telah membantu menutup beberapa kerugian pendapatan

atas menurunnya penjualan. Kami berharap bahwa selagi kami

membangun integrasi kami lebih lanjut, kami dapat memanfaatkan

produktivitas lebih baik dan pertumbuhan sejalan dengan kondisi

pasar yang membaik.

versus 2008. Thus in order to have a better perspective of our

performance in 2009, It would be more illustrative if we were to

take out the extraordinary price factor of 2008, and compared

our financial results in 2009 with those of 2007 whose

average CPO price was about MYR2,475, still 9.5% higher than

2009 average.

From this comparison, our total revenue increased by 13%

while net income rose by 31%. These growth rates are

consistent with the annual growth rates of our sales and

profitability that we have enjoyed since 2005 - with the

exception of 2008, which was a spike year.

More importantly, if we factor in the continued recovery of the

CPO price that has been on an increasing trend versus its lows

at year-end 2008, we can reasonably expect that Sampoerna

Agro will be able to sustain a consistent level of growth in 2010.

Lower Output in 2009 in-line with industryAccording to Malaysian Palm Oil Board (MPOB), its total CPO

production in 2009 amounted to approximately 17.57 million

tones, a decline of about 0.9% over the previous year. In

line with Malaysia, our production of Fresh Fruit Bunch (FFB)

declined from 1.23 million tonnes in 2008 to 1.20 million tonnes

in 2009. This reduction affected our CPO output which fell

0.5% year-on-year from 265.47 thousand metric tonnes in

2008 to 264.16 thousand metric tonnes in 2009.

Additionally, production of our germinated seeds also suffered

as a result of falling demand due to uncertainties caused

by the global economic slowdown followed by considerably

tightened credit market among banks nationally. However,

since our germinated seeds are made-to-order and we had

anticipated that 2009 would be an extremely challenging year,

we had scaled down our production target to reflect prevailing

conditions. As a result, our production output was at par with

the production target.

More importantly, we were able to harness greater integration

among our various operations from R&D to seedling, planting,

cultivating, harvesting, milling and selling. The cost efficiency

that was generated from this integration had helped offset

some of the loss of revenues from falling sales. We expect that

as we build our integration further, we will be able to harness

greater productivity and growth along with improving

market conditions.

ANNUAL REPORT 200928

Tetap Siap untuk Pertumbuhan Jangka PanjangSampoerna Agro berada pada jalur yang benar dalam upayanya

untuk menjadi perusahaan agribisnis terkemuka yang menjaga

kepercayaan para pemangku kepentingannya dengan cara yang

bertanggung jawab dan akuntabel. Mengingat kondisi di tahun

2009 tidak kondusif bagi pertumbuhan maupun ekspansi bisnis

kelapa sawit kami, kami memperkecil belanja modal kami untuk

pengembangan penanaman kelapa sawit dengan penuh hati-hati,

dan lebih berfokus untuk memperkuat aset yang ada termasuk

bisnis kecambah kami di Sumatera, dan lebih dari 90.000

hektar perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera dan

Kalimantan, dari total area sekitar 200.000 hektar.

Kami percaya bahwa integrasi terus menerus dalam operasi

tersebut, ditambah dengan kemajuan R&D kami dalam

pengembangan bibit unggul dan dalam praktik-praktik

lingkungan-bersahabat Good Agricultural Practices, memberikan

landasan yang ideal bagi Sampoerna Agro untuk tumbuh dan

berevolusi menjadi perusahaan berbasis sumber daya agro

terintegrasi dengan CPO sebagai produk utama, dan juga

kemampuan di masa depan untuk menghasilkan produk-produk

hilir bernilai tambah.

CPO tersebut, selain minyak sawit mentah merupakan masa

depan Sampoerna Agro. Pengalaman kami dengan harga minyak

sawit mentah yang harganya bergejolak di 2008 dan 2009

mengingatkan akan risiko perkebunan dengan tanaman tunggal.

Kami percaya bahwa, walaupun kelapa sawit sendiri memiliki

potensi pertumbuhan yang kuat untuk jangka panjang, Sampoerna

Agro akan berada dalam posisi yang lebih kuat seandainya kita

memiliki perpaduan seimbang dari hard crop dan cash crop. Jenis

tanaman yang akan dipertimbangkan dapat dikategorikan sebagai

CPO Crops (“Carbohydrate, Protein and Oil Crops”).

Atas dasar pemikiran tersebut, kami berinisiatif melakukan suatu

proses uji tuntas untuk mengakuisisi secara strategis perkebunan

sagu di tahun 2009. Perkebunan seluas 21,620 hektar tersebut

yang berlokasi di Kepulauan Meranti, Riau, adalah perkebunan

sagu murni dengan beberapa area yang akan menghasilkan di

tahun 2009. Pohon sagu pada umumnya mencapai 10 tahun

untuk matang. Kaya akan karbohidrat, sagu merupakan produk

makanan pokok yang dikonsumsi di beberapa daerah di Indonesia

sebagai pengganti beras. Proses akuisisi tersebut akan selesai di

pertengahan pertama tahun 2010. Inisiatif ini menandai langkah

konkrit pertama Sampoerna Agro menuju pembangunan portofolio

perkebunan industri agro yang terdiversifikasi.

Still Poised for Long-term Growth Sampoerna Agro remains on track in its quest to become a

leading agribusiness company that engages its stakeholders

in a responsible and accountable manner. While conditions in

2009 were not conducive for growth or expansion of our palm

oil business, we scaled down our capital expenditure on new

oil palm plantation development prudently, and instead focused

our attention on strengthening or improving existing assets that

include our seed business in Sumatra, and more than 90,000

hectares of oil palm estates located in Sumatra and Kalimantan,

out of a total land area of some 200,000 hectares.

We believe that our continuing integration of these operations,

in addition to our advanced R&D in superior seed development

and in environmentally-friendly Good Agricultural Practices,

provide the ideal platform for Sampoerna Agro to grow and

evolve into a highly integrated agro resource based company

with CPO as its mainstay product, as well as a future ability to

generate value-added downstream products.

These CPO other than crude palm oil constitute the long-

term future of Sampoerna Agro. Our experience with the high

volatility of crude palm oil price in 2008 and 2009 underscores

the risk of a single-crop plantation. We believe that, although

palm oil in and of itself has strong long-term growth potential,

Sampoerna Agro will be in an even stronger position if we were

to have a more balanced mix of hard crop and cash crop. The

type of crops that would be considered could be categorized

as CPO Crops (“Carbohydrate, Protein and Oil Crops”).

With that in mind, we had initiated an intensive due diligence

process for a strategic acquisition of a Sago plantation estate

in 2009. The 21,620 hectare estate, situated in Kepulauan

Meranti, Riau, is a pure Sago estate with some area that

came into maturity in 2009. Sago palms generally takes about

10 years to mature. Rich in carbohydrates, Sago is a staple

food product that is consumed in some parts of Indonesia

as a substitute for rice. The acquisition process should be

completed within the first half of 2010. This initiative marks

Sampoerna Agro’s first concrete step towards building a

diversified agro-industrial estate portfolio.

LAPORAN TAHUNAN 2009 29

Hasil Segmen Bisnis UtamaHingga akhir tahun 2009, bisnis kami dibagi menjadi tiga segmen

utama, yaitu (i) produksi kecambah dan kegiatan R&D, (ii)

perkebunan kelapa sawit di Sumatera, dan (iii) perkebuanan kelapa

sawit di Kalimantan.

Kegiatan Pembibitan dan R&DKemampuan pembibitan kecambah dan R&D yang maju dapat

meningkatkan daya saing suatu perkebunan dimana ketersediaan

bibit unggul secara signifikan meningkatkan kemampuan daya

hidup tanaman, tingkat produksi yang lebih tinggi yang pada

gilirannya meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang.

Kegiatan pembibitan dan R&D kami dilakukan oleh PT Binasawit

Makmur(BSM), dimana sejak 1994 telah berevolusi menjadi

pusat agronomi R&D dengan cakupan luas dan menjadi satu

diantara delapan produsen kecambah kelapa sawit di Indonesia.

Memanfaatkan jaringan yang luas diantara pusat-pusat pembibitan

kelapa sawit internasional, BSM memiliki kumpulan bibit induk

yang memungkinkan volume produksinya untuk berkembang

dengan pesat selama bertahun-tahun.

Di tahun 2009, produksi kecambah BSM berkurang hampir

74% bibit dari tahun sebelumnya. Penurunan produksi di 2009

merefleksikan penurunan ekspansi kelapa sawit yang terjadi

di industri dalam tahun tersebut. Walaupun terjadi penurunan

dalam volume penjualan, harga penjualan rata-rata bagi enam

varietas kecambah BSM di tahun 2009 dapat meningkat hampir

29% mencapai Rp6.700 per kecambah dibanding Rp5.200 per

kecambah di tahun 2008.

BSM mengelola lebih dari 540 hektar kebun bibit di Sumatra

Selatan, yang memungkinkannya untuk menghasilkan bibit

dengan produktivitas tinggi dengan harga premium di pasar. Hal

ini membuat BSM memberikan kontribusi signifikan terhadap

pendapatan dan laba Sampoerna Agro, selain itu, memberikan

dukungan R&D penting yang mendorong kesinambungan bisnis

kelapa sawit dan juga perkembangan agro-industri kami kedepan.

Perkebunan Sumatera Bersama dengan perkebunan plasma dibawah bimbingan kami,

perkebunan kelapa sawit kami di Sumatera Selatan memiliki luas

kira-kira 75.000 hektar, yang terdiri dari beberapa perkebunan

menghasilkan dalam tahap puncak produksi. Perkebunan tersebut

dikelola oleh PT Samporna Agro Tbk. dan empat anak perusahaan

operasional lainnya, yaitu PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT

Mutiara Bunda Jaya dan PT Gunung Tua Abadi.

Rata-rata, pohon-pohon matang kelapa sawit umumnya dapat

dipanen dari umur 4 sampai 25 tahun, dimana pada periode

antara delapan sampai sembilan belas tahun merupakan masa-

masa yang paling produktif. Perkebunan Sumatera kami memiliki

umur rata-rata 11 tahun.

Results by Main Business Segments As of year-end 2009, our business is divided into three main

segments. They are (i) the germinated seed production and

R&D activities, (ii) the Sumatra oil palm estates, and (iii) the

Kalimantan oil palm estates.

Seed and R&D ActivitiesAn advanced seed-germination and R&D capabilities can

greatly increase the competitiveness of a plantation whereby

the availability of superior seeds significantly increases plant

survivability, produces greater yields, and thereby enhances

long-term productivity. Our seed and R&D activities are

undertaken by PT Binasawit Makmur(BSM), which since 1994

has evolved to become a broad-based agronomics R&D center

and one of the eight producers of oil palm seeds in Indonesia.

Owing to its extensive network among international palm seed

breeding centers, BSM has a broad range of parental stock

that has enabled it to grow its production volume rapidly over

the years.

In 2009, BSM produced approximately 74% less seeds than

the previous year. The production drop in 2009 was a reflection

of the overall decline of oil palm expansion happening in the

industry during the year. Despite the drop in sales volume,

the average selling price for BSM six seed varieties in 2009

managed to increase by approximately 29% to Rp6,700 per

seed compared to Rp5,200 per seed in 2008.

BSM manages more than 540 hectares of seed garden in

South Sumatra, enabling it to produce the high-yielding palm

seeds that command premium prices in the market. This

has enabled BSM to make a significant contribution to the

Sampoerna Agro’s revenues as well as profitability, in addition

to providing critical R&D support that drives our sustainable

palm business as well as agro-industry development forward.

Sumatra EstatesTogether with plasma estates under our guidance, our

oil palm estates in South Sumatra extend over an area of

approximately 75,000 hectares, which constitute some of our

most established and mature estates at their peak production

phase. These estates are managed by PT Sampoerna Agro

Tbk. and four other operating subsidiary companies, namely PT

Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya and PT

Gunung Tua Abadi.

On average, typical mature oil palm trees are harvestable from

the ages of 4-to-25 years, in which the period between eight

and nineteen years of age constitute the most productive years.

Our Sumatra estates have an average of 11 years.

ANNUAL REPORT 200930

Dari jumlah lahan kami di Sumatra Selatan yang lebih dari 150.000

hektar, kira-kira 75.000 hektar merupakan area tertanam kelapa

sawit, 180 hektar perkebunan karet, sedangkan sisanya sekitar

70.000 hektar merupakan lahan cadangan yang termasuk area

untuk tujuan spesifik seperti kebun bibit, pemeliharaan dan area

pelestarian lingkungan.

Keunggulan utama perkebunan kelapa sawit kami di Sumatera

Selatan adalah lokasinya yang berdampingan antara satu

dengan lainnya. Tidak satu perkebunanpun yang terletak lebih

jauh dari satu jam perjalanan dengan truk ke pabrik kelapa

sawit yang terletak di tengah-tengah kelompok perkebunan.

Hal ini menjadikannya ideal untuk pemanenan dan transportasi

TBS ke pabrik, gudang dan distribusi pupuk, serta berbagai

kegiatan logistik lainnya. Selain itu, kami memiliki satu lagi pabrik

kelapa sawit yang berlokasi strategis di area ini yang akan mulai

beroperasi di awal tahun 2010.

Dengan infrastruktur yang mapan dan tanaman kelapa sawit

pada puncak kematangan, perkebunan Sumatera Selatan kami

menghasilkan sekitar 84% dari jumlah produksi TBS Sampoerna

Agro di tahun 2009. Jumlah produksi TBS dari perkebunan

Sumatera Selatan mencapai sekitar 1,01 juta ton,sedangkan

jumlah produksi CPO mencapai sekitar 222 ribu ton. Hasil tersebut

masih lebih rendah dari tahun 2008, yang mencapai sekitar 1,08

juta ton TBS dan 233 ribu ton CPO. Rendemen minyak rata-rata

dan rendemen kernel rata-rata mencapai masing-masing 22,0%

dan 5,2%, di 2009, dibandingkan 21,6% dan 5,8% di 2008.

Perkebunan Kalimantan Perkebunan Sampoerna Agro di Kalimantan Tengah terutama

terdiri dari perkebunan-perkebunan yang sebelumnya terabaikan

dan telah diperbaiki dan direhabilitasi kembali, selain dari

beberapa pengembangan perkebunan kelapa sawit lainnya yang

telah dilakukan sejak tahun 2006. Hingga akhir tahun 2009,

PT Sungai Rangit secara aktif mengelola hampir 12.500 hektar

perkebunan kelapa sawit yang sudah menghasilkan. Sedangkan

dua anak perusahaan lainnya masih dalam tahap pengembangan

perkebunan kelapa sawit, termasuk pekerjaan awal dalam

pengembangan beberapa area pembibitan kelapa sawit, dan

7.000 hektar yang baru ditanam dan belum akan menghasilkan

hingga dua atau tiga tahun mendatang.

Jika operasional di Sumatera difokuskan pada penanganan

masalah pengintegrasian diantara lima anak perusahaan yang

beroperasi; masalah utama untuk operasional di Kalimantan adalah

meningkatkan tingkat kualitas dan produktivitas perkebunan

supaya sesuai target dengan standar praktik terbaik setelah

bertahun-tahun terabaikan dan beroperasi dibawah target.

Of our total land area that exceeded 150,000 hectares in South

Sumatra, approximately 75,000 hectares are planted oil palm

estates, 180 hectares are rubber estates, while the remaining

70,000 hectares are held as land bank that includes areas

for specific purposes such as seed gardens, nurseries and

environmental preservation areas.

A major feature of our oil palm estates in South Sumatra is their

contiguous location with one another. No single estate is further

away than a one-hour drive by truck to our four palm oil mills

that are located in the center of the estate clusters. This makes

it ideal for harvesting and transporting FFB to mills, storage and

distribution of fertilizers, as well as for various other logistical

activities. Additionally, we have one more strategically located

palm oil mill in the area to start operations in early 2010.

With well-established infrastructure and peak maturing palms,

our South Sumatra estates accounted for approximately

84% of Sampoerna’s total FFB production in 2009. Total FFB

production from our Sumatra estates reached approximately

1.01 million tonnes, while total production of CPO amounted to

approximately 222 thousand tonnes. Again, these outputs were

lower than those of 2008, which registered 1.08 million tonnes

of FFB and 233 thousand tonnes of CPO. Oil extraction rates

and kernel extraction rates were 22.0% and 5.2%, respectively,

in 2009, compared to 21.6% and 5.8% in 2008.

Kalimantan EstatesSampoerna Agro’s oil palm estates in Central Kalimantan

comprise mainly of previously neglected estates that have

been revived and rehabilitated, in addition to several new oil

palm estate developments that have been in progress since

2006. As at year-end 2009, PT Sungai Rangit actively managed

approximately 12,500 hectares of mature oil palm estates.

While two other subsidiaries were still in the stage of developing

oil palm estates, including initial works on the development of

some palm seedlings and nursery areas, and a further 7,000

hectares of recently planted areas that are not expected to

begin yielding for another two or three years.

While operations in Sumatra mainly deal with integrative issues

between and among the five operating subsidiaries; the main

issue for our Kalimantan operations is on bringing up the level

of quality and productivity of the producing estates at par with

best-practice standards after years of neglect and sub-

par operations

LAPORAN TAHUNAN 2009 31

Selain dari profil kematangan usia, upaya-upaya pemeliharaan ini

telah memberikan hasil yang nyata selama ini. Jumlah produksi

TBS dari perkebunan Kalimantan Tengah mencapai 193.276 ton

di 2009, dibanding 150.950 ton di 2008. Hasil panen per hektar

di Kalimantan terus meningkat dengan signifikan karena upaya

perbaikan yang terus menerus dilakukan. Hasil panen tersebut

telah meningkat dari tahun-ke-tahun dengan tingkat rata-rata 6,4

ton per hektar di 2005, 8,7 ton di 2006 hingga 10,1 ton di 2007,

12,3 ton di 2008, dan 15,3 ton di 2009.

Peningkatan kapasitas pabrik kelapa sawit di Sungai Rangit yang

dilakukan belum lama ini, yang selama ini dapat memproses

75 ton TBS per jam juga berperan penting dalam menaikkan

kapasitas produksi CPO dan rendemen di 2009. Konstruksi

fasilitas jetty baru dan tangki penyimpanan CPO 2.000 ton di

lokasi ini yang telah selesai di tahun 2009, memberikan fasilitas

infrastruktur perkebunan terhadap standar praktik terbaik.

Terus Fokus Pada Masyarakat, Kelestarian dan Tata Kelola PerusahaanKami terus menempatkan perhatian utama dalam membantu

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kami

hidup dan bekerja, dan juga memelihara alam yang menopang

pertumbuhan dan perkembangan kami terus ke masa depan.

Secara persentase, perkebunan Sumatra Selatan kami merupakan

pembina perkebunan plasma terbesar diantara perusahaan

terbuka yang ada di Indonesia, sedangkan operasional kami di

Kalimantan Tengah menjalankan beberapa program sosial dan

lingkungan terbaik di industri hingga kini.

Pengembangan perkebunan baru mengikuti pedoman yang ketat

dalam keamanan dan konservasi lingkungan. Porsi yang cukup

banyak dari cadangan lahan kami dijaga dalam kondisi yang murni

untuk menjaga keanekaragaman hayati. Area penyimpanan air

teridentifikasi dan terpelihara sebagaimana mestinya untuk tujuan

tersebut – guna penampungan dan pemeliharaan air secara

alamiah tanpa meningkatkan risiko bencana banjir dan juga

menjaga tanah sekitar agar cukup lembab dan bertahan. Tanpa

perlu dikatakan lagi, kami melakukan praktik zero-burning untuk

pembukaan lahan, dan menggunakan agen-agen biologis yang

aman untuk mengatasi hama.

Sampoerna Agro telah memperoleh sertifikasi ISO dalam

manajemen lingkungan untuk hampir semua perkebunannya

dan telah memulai upayanya untuk memperoleh sertifikasi RSPO

sebagai bagian dari rencana besar kami untuk melaksanakan

praktik-praktik terbaik dalam operasi perkebunan kelapa sawit

berkelanjutan dan bersahabat dengan lingkungan.

In addition to maturing age profile, these upkeeping efforts have

produced tangible results so far. Total FFB production out of

Central Kalimantan estates reached 193,276 tonnes in 2009,

compared to 150,950 tonnes in 2008. Yield per hectare in

Kalimantan continued to improve significantly as our upkeeping

efforts continued. These yields have improved year-on-year

from an average of 6.4 tonnes per hectare in 2005, 8.7 tonnes

per hectare in 2006 to 10.1 tonnes in 2007, 12.3 tonnes in

2008, and 15.3 tonnes in 2009.

The recent upgrade of the palm oil mill at Sungai Rangit, which

has since been able to process 75-tonne of FFB per hour was

also instrumental in bringing up both CPO production capacity

and OER in 2009. The construction of a new jetty facility and an

on-site 2,000-tonne CPO storage tank was also completed in

2009, bringing the estate’s infrastructure facilities towards best-

practice standards.

ContinuedFocusonCommunity,ConservationandCorporateGovernanceWe continue to place a strong emphasis on helping and

increasing the welfare of the communities in which we live and

work, as well preserving the nature that sustains our growth

and development well into the future. Percentage wise, our

South Sumatra estates maintain the largest plasma-farming

establishment of any publicly listed companies in Indonesia,

while our Central Kalimantan operations undertake some of the

best social and environmental programmes in the industry to

date.

New plantation developments follow strict guidelines on

environmental safety and conservation. A considerable portion

of our land banks are kept in their pristine condition in order

to retain bio-diversity. Water retention areas are identified and

kept as is for just such a purpose – to catch and retain water

naturally without increasing the risks of harmful floods as well

as keeping the surrounding soil sufficiently moist and arable.

Needless to say, we practice zero-burning for land clearing, and

use safety-recommended biological agents for pest control.

Sampoerna Agro has achieved ISO certifications on

environmental management for most of its estates and has

begun putting effort whose goal is to obtain RSPO certification

as part of our grand plan to have best-practice management

in sustainable and environmentally-friendly oil palm estate

operations.

ANNUAL REPORT 200932

Baik fokus kesejahteraan masyarakat maupun lingkungan kami

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Tata Kelola

Perusahaan yang baik yang kami implementasikan secara ketat

di seluruh grup, karena kami membangun kepercayaan dan

itikad baik diantara pemangku kepentingan utama, sambil kami

juga memastikan kesinambungan usaha jangka panjang bagi

Sampoerna Agro.

Sejak tahun 2008, Perusahaan telah memperoleh manfaat

dari adanya komite pengawas, terutama Komite Audit, Komite

Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajemen Risiko, dan Komite

Investasi dan Belanja Modal. Sejak terbentuknya, komite-komite

tersebut telah membantu Dewan Komisaris dalam memberikan

pendapat ahli dan saran yang bernilai dalam menimbang dampak

strategis atas keputusan penting dan aksi-aksi korporasi yang

dilakukan Perusahaan.

Departemen Audit Internal kami bekerja dibawah supervisi

Komite Audit, menjadi pertahanan yang mendukung upaya

terus menerus dari Perusahaan untuk memelihara tata kelola

perusahaan yang baik.

Pelatihan dan Pengembangan BerkelanjutanSelain memberikan penekanan yang kuat dalam kegiatan R&D,

Sampoerna Agro juga serius dalam pengembangan sumber daya

manusianya melalui program-program pendidikan dan pelatihan.

Jika pada tahun 2008, Sampoerna Agro menjalani lebih dari

700 jam pelatihan melibatkan 403 personel di berbagai bidang

keahlian, hal ini meluas di tahun 2009 ke 1.098 jam pelatihan

untuk 538 personel dalam berbagai bidang aplikasi yang sama.

Kami percaya bahwa dibutuhkan organisasi pembelajar untuk

sukses di bisnis perkebunan modern saat ini yang dipacu oleh

pengetahuan, riset dan ilmu pengetahuan yang bermutu.

Pandangan Dalam Waktu Dekat: Kebangkitan Setelah Masa-masa Sulit Harga CPO yang diperdagangkan di pasar spot MDEX yang

mencapai puncaknya pada bulan Maret 2008 hingga hampir

MYR4.203 per metrik ton (pmt), jatuh hingga hampir MYR1.404

pmt di akhir tahun 2008, secara perlahan-lahan telah naik hingga

MYR2.590 pmt di penutupan tahun.

Gejolak harga tersebut merugikan setiap bisnis, atau investasi-

investasi besar. Itulah sebabnya mengapa kami tidak melakukan

investasi, maupun mengembangkan bisnis kami secara signifikan

di tahun 2009.

Both our community welfare and environmental focus is an

integral part of Good Corporate Governance that we implement

rigorously across the Group, as we build trust and goodwill

among our key stakeholders, while also ensuring long-term

sustainability for Sampoerna Agro.

Since 2008, the Company has benefited from the services

of oversight committees, namely the Audit Committee,

the Nomination and Remuneration Committee, the Risk

Management Committee, and the Capital Expenditure and

Investment Committee. Since their formation, these committees

have helped the Board of Commissioners form expert opinions

and provide valuable advice for Management in weighing the

strategic implications of important decisions and corporate

actions.

Our Internal Audit Department, working under the supervision

of the Audit Committee, remains the bulwark of behind the

Company’s continuous efforts to maintain good governance.

ContinuousTrainingandDevelopmentIn addition to placing a strong emphasis on R&D activities,

Sampoerna Agro is serious about developing its human

resources through continuous learning and training

programmes. If in 2008, Sampoerna Agro undertook than 700

hours of training involving 403 personnel in a diverse range of

expertise areas, this was expanded further in 2009 to 1,098

hours of training for 538 personnel in an equally diverse field of

applications.

We believe that it takes a learning organization to succeed

in the modern-day plantation businesses that are driven by

knowledge, research and scientific par-excellence.

Near-term Outlook: The Rise After the Fall

The price of CPO traded in MDEX spot market peaked in

March 2008 at approximately MYR4,203 per metric ton, fell

to approximately MYR1,404 pmt by year-end 2008, have

gradually risen to close the year at MYR2,590 per metric tonne.

Such price volatility is detrimental to any business, or any major

investment. That is why we neither invested in, nor grew, our

business to any significant degree in 2009.

LAPORAN TAHUNAN 2009 33

Bagaimanapun, kami percaya masa-masa penuh gejolak dari

harga CPO telah berlalu, dan pasar telah kembali menyesuaikan

ke arah titik keseimbangan baru, sehingga tidak ada lagi alasan

untuk percaya bahwa gejolak harga akan terjadi lagi, atau dengan

kata lain, harga CPO akan kembali menurun lagi secara signifikan

dalam waktu dekat.

Permintaan akan CPO sebagai bahan baku untuk pembuatan

minyak makan, sabun, kosmetika dan sebagai bahan untuk

produk-produk konsumen tidak akan berubah; melainkan

akan terus berlanjut dan berkembang mengingat jumlah

penduduk dunia terus bertambah dan teknologi menemukan

cara penggunaan yang lebih praktis untuk kelapa sawit. Oleh

karenanya, harga CPO harus terus meningkat dengan stabil dalam

waktu lama, sepanjang hal tersebut dipacu oleh pasokan dan

permintaan nyata.

Kami juga percaya penuh terhadap pasar CPO dalam jangka

pendek, karena kami sedang menikmati pergerakan ke arah yang

lebih baik – sebuah titik balik tren kenaikan harga yang stabil di

2010, setelah pergerakan menurun dari 2008 ke 2009. Kami

percaya bahwa kondisi pasar di 2010 akan meningkatkan tingkat

laba Sampoerna Agro dan menjaga pertumbuhan kami.

Akhirnya, dengan senang hati saya melaporkan bahwa tidak

terdapat perubahan dalam komposisi Direksi Perseroan di tahun

2009, dan oleh karenanya, manajemen tetap akan meneruskan

kebijakan yang didesain untuk membawa kami melangkah lebih

jauh lagi dan lebih dekat dengan sasaran kami.

Atas nama rekan Direksi, kami ingin menyampaikan penghargaan

kami kepada para pemegang saham dan konsumen kami,

Kementerian Pertanian, pemerintah pusat dan daerah, dan

otoritas lainnya. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada

rekan bisnis, karyawan dan terpenting, kepada semua anggota

masyarakat yang terus menerus mendukung Samporna Agro

dalam masa-masa baik maupun penuh tantangan.

Terima kasih atas semua dukungan dan kepercayaan yang

diberikan.

However, we believe that most of the volatility has been taken

out of the recent CPO price trends, and as markets have

readjusted to new equilibriums, there is no reason to believe

that high volatility will return to the market, or that, indeed, the

price of CPO will turn South significantly any time soon.

The underlying demand for CPO as raw material for edible

oils, soaps, cosmetics and a host of other consumable goods

should not change; rather it should continue to grow as

world population grows and technology finds other practical

applications for palm oil. Hence, the price of CPO should

steadily increase over the long-term, as long as they are driven

by real supply and demand.

We are also highly confident in the near-term outlook of the

CPO market, as we enjoy the swing of the pendulum in the

other direction - a return of steadily rising price trend in 2010,

following the downward movement from 2008 to 2009. We

believe that market outlook for 2010 will boost Sampoerna

Agro profitability and sustain our growth.

Finally, I am pleased to report that there were no changes to the

composition of the Board of Directors of the Company in 2009,

and therefore, Management is set on a policy continuity that is

designed to bring us further and closer to our goals.

On behalf of my fellow Directors, we would like to express our

appreciation to our shareholders and customers, the Ministry

of Agriculture, the central and provincial governments, and

other authorities. We also extend our gratitude to our business

partners, employees and not least of all, to all members of our

communities who continue to support Sampoerna Agro in good

as well as challenging times.

Thank you for all of your support and trust.

EKADHARMAJANTO KASIH

Direktur UtamaPresident Director

ANNUAL REPORT 200934

Selain mengutamakan kegiatan penelitian dan

pengembangan, Perseroan juga memprioritaskan

pelatihan sumber daya manusia yang

berkesinambungan.

Besides putting strong emphasis on its R&D activities,

the Company also focuses on continous development of

its human resources.

LAPORAN TAHUNAN 2009 35

Pohon sawit rata-rata memiliki usia produktif sekitar 22 tahun mulai dari usia ke 4. Hingga akhir tahun 2009, Perseroan memiliki serta membina lahan produktif dan non produktif masing-masing seluas 70.151 ha dan 24.515 ha

Oil palms in average has a productive life span of 22 years starting from age 4. Till year end 2009, the Company has 70,151 ha of productive areas and 24,515 ha non productive areas that it manages and offers guidance on

Pohon sawit rata-rata memiliki usia produktif sekitar 22 tahun mulai dari usia ke 4. Hingga akhir tahun 2009, Perseroan memiliki serta membina lahan produktif dan non produktif masing-masing seluas 70.151 ha dan 24.515 ha

Oil palms in average has a productive life span of 22 years starting from age 4. Till year end 2009, the Company has 70,151 ha of productive areas and 24,515 ha non productive areas that it manages and offers guidance on

TATA KELOLA PERUSAHAANCORPORATE GOVERNANCE

The principles of Good Corporate Governance (GCG)

which includes transparency, accountability, responsibility,

independency, and fairness are implemented throughout the

Company daily operations.

The Company assures that those principles guiding it’s daily

operations are in line with the Company’s values which

includes professionalism, efficiency, innovation, and careness.

The Company understands that these aspects are crucial

to the business survivability and are able to enhance

shareholder value.

Every member of the Company’s Board of Commissioners

(BOC) and Directors (BOD) are fully aware of their responsibility

to set an example in implementing GCG on the Company’s

surroundings. This awareness and commitment are fully

supported by the major shareholders within the Sampoerna

Strategic Group who are reputed for it’s GCG implementation

among its subsidiary companies.

The BOD constantly ensure that the Company comply with

Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, Law No.

8 of 1995 on the Capital Market, the Company’s Articles

of Association, Capital Market and Financial Institution

Supervisory Board (Bapepam-LK) regulations, Indonesia Stock

Exchange (IDX) regulations, as well as other prevailing rules

and regulations associated with the Company’s business line.

Additionally, the Company also complies with the General

Guidelines for GCG in Indonesia.

GCGStructureImportant factors in the implementation of the Company’s

GCG is that each shareholder of the Company through General

Meetings of Shareholders (GMS), BOD, and BOC hold different

yet crucial roles and responsibilities.

A. GMS

Shareholders control the Company through GMS. Shareholders

who possess legal voting rights can attend and exercise their

voting rights in GMS. Those shareholders who are unable to

attend GMS can appoint nominees to vote on their behalf

through written power of attorney.

Sampoerna Agro had administered one Annual General

Meeting of Shareholders (AGM) throughout 2009. AGM was

held on June 18, 2009 and decided on the following matters:

1. Approved the Company’s annual report and ratified its

financial statements for the financial year 2008. The financial

statements were audited by a registered public accounting

Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)

meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi

dan kesetaraan tertanam dalam kegiatan sehari-hari Perseroan.

Perseroan meyakini pelaksanaan kegiatan sehari-hari berdasarkan

prinsip-prinsip tersebut sejalan dengan nilai-nilai Perseroan, yaitu

profesional, efisien, inovatif, dan peduli. Perseroan memahami

hal-hal ini sangat penting artinya bagi keberlangsungan usaha dan

meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.

Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan

sepenuhya menyadari tanggung jawabnya untuk menjadi teladan

dalam penerapan GCG di lingkungan Perseroan. Kesadaran dan

komitmen ini mendapatkan dukungan penuh dari pemegang

saham mayoritas yang tergabung dalam Kelompok Usaha

Sampoerna Strategic yang telah dikenal sangat baik dalam

penerapan GCG di anak-anak perusahaannya.

Direksi senantiasa memastikan Perseroan mematuhi Undang-

Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-

undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Anggaran

Dasar Perseroan, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Peraturan Bursa Efek

Indonesia (BEI), serta undang-undang dan peraturan lainnya yang

berlaku dan berkaitan dengan lingkup usaha Perseroan. Selain

itu Perseroan juga mengacu pada Pedoman Umum GCG di

Indonesia.

StrukturGCGUnsur-unsur penting dalam penerapan GCG Perseroan adalah

para pemegang saham, melalui Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing memiliki

peran dan tanggung jawab yang berbeda.

A. RUPS

Pemegang saham mengendalikan Perseroan melalui RUPS.

Pemegang saham yang memiliki hak suara yang sah berhak

menghadiri dan menggunakan hak suaranya dalam RUPS.

Pemegang saham yang tidak dapat menghadiri RUPS dapat

menunjuk perwakilannya dengan surat kuasa tertulis.

Sepanjang tahun 2009, Perseroan telah menyelenggarakan satu

kali RUPS Tahunan (RUPST). RUPST diselenggarakan pada

tanggal 18 Juni 2009 dan memutuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Menyetujui Laporan Tahunan serta pengesahan Laporan

Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2008 yang telah

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko

ANNUAL REPORT 200938

& Sandjaja. Direksi Perseroan telah memaparkan kinerja

operasional dan keuangan Perseroan dalam Tahun Buku

2008, serta memberikan laporan mengenai penggunaan

dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) yang

dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2007.

2. Menyetujui alokasi penggunaan laba bersih Perseroan.

Perseroan mencatat laba bersih dalam tahun buku

2008 sebesar Rp439,5 miliar, atau naik sebesar 104%

dibandingkan dengan dengan laba bersih yang diperoleh

dalam tahun buku 2007, yakni sebesar Rp215,1 miliar. Laba

bersih per saham yang dibukukan dalam tahun buku 2008

adalah sebesar Rp236, lebih tinggi dari tahun 2007 sebesar

Rp129 per saham.

Atas laba bersih yang diperoleh dalam tahun buku 2008

sebesar Rp439.516.256.000 (empat ratus tiga puluh

sembilan miliar lima ratus enam belas juta dua ratus lima

puluh enam ribu rupiah), telah disetujui oleh RUPST untuk

dialokasikan sebagai berikut:

• Sebesar Rp6.000.000.000 (enam miliar rupiah) ditetapkan

sebagai cadangan umum;

• Sebesar Rp170.100.000.000 (seratus tujuh puluh miliar

seratus juta rupiah) akan dibagikan sebagai dividen tunai

dengan dividen per saham sebesar Rp90 (sembilan puluh

rupiah);

• Sebesar Rp8.700.000.000 (delapan miliar tujuh ratus

juta rupiah) akan disumbangkan kepada Yayasan Putera

Sampoerna untuk membantu meningkatkan akses dan

kualitas pendidikan di Indonesia;

• Sisanya dibukukan sebagai saldo laba (retained earnings)

untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan dan

anak-anak perusahaan Perseroan.

3. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan

untuk menunjuk dan menetapkan Kantor Akuntan

Publik yang memenuhi syarat untuk mengaudit Laporan

Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2009 dengan

mempertimbangan masukan dari manajemen serta Komite

Audit.

4. Di samping itu, dalam agenda keempat RUPST, Dewan

Komisaris juga diberi wewenang untuk menetapkan

paket remunerasi bagi anggota Direksi untuk tahun

buku 2009 dengan mempertimbangkan masukan dari

Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan. Adapun

remunerasi untuk Dewan Komisaris untuk tahun buku 2009

telah ditetapkan oleh RUPST setinggi-tingginya sebesar

Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) gross per bulan.

firm: Purwantono, Sarwoko & Sandjaja. The Directors of

the Company have reported its operational and financial

performance in 2008 as well as reviewed the use of

proceeds collected through the Company’s initial public

offering in 2007.

2. Approved to allocation of the Company’s earnings.

Earnings recorded for financial year 2008 amounted

to Rp439.5 billion, 104% higher than 2007 figure of

Rp215.1 billion. Earnings per share grew from Rp129 per

share in 2007 to Rp236 per share in 2008.

The allocation of the Company’s recorded earnings

amounting to Rp439,516,256,000 (four hundred thirty

nine billion five hundred sixteen million two hundred fifty

six thousand rupiah) is as follows:

• Rp6,000,000,000 (six billion rupiah) to be set aside

for mandatory reserve;

• Rp170,100,000,000 (one hundred seventy billion

one hundred million rupiah) to be distributed as cash

dividend, so dividend per share will be Rp90 (ninety

rupiah);

• Rp8,700,000,000 (eight billion seven hundred

million rupiah) to be donated to Putera Sampoerna

Foundation to promote accessibility and quality

education in Indonesia;

• The remaining amount to be added into retained

earnings in order to support future business

expansions for the Company and its subsidiaries.

3. AGM had also authorized BOC to appoint a registered

public accounting firm that meets the standards stated

to audit the Company’s financial statements for financial

year 2009. In doing so, BOC is to consider inputs from

the Management as well as the Audit Committee.

4. It was then followed by the fourth agenda, BOC has

to decide on the remuneration package for BOD

for the year 2009. In doing so, BOC is to consider

inputs supplied by the Remuneration and Nomination

Committee. Additionally, BOC remuneration package

for the year 2009 amounting to a maximum of

Rp300,000,000 (three hundred million rupiah) gross per

month had also been approved by this AGM.

ANNUAL REPORT 200940

B. Dewan Komisaris

Sampai dengan akhir tahun 2009, Dewan Komisaris Perseroan

terdiri dari lima orang. Dua dari anggota Dewan Komisaris adalah

Komisaris Independen. Jumlah ini sesuai dengan ketentuan jumlah

Komisaris Independen seperti ditetapkan dalam Surat Edaran

Bapepam No. SE-03/PM/2000 dan Peraturan BEJ No. I-A, yang

menetapkan paling sedikit 30% komposisi Dewan Komisaris

adalah Komisaris Independen.

Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisSesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Dewan Komisaris

adalah mengawasi kebijakan dan tindakan Direksi Perseroan

agar sejalan dengan Anggaran Dasar Perseroan, peraturan yang

berlaku, dan nilai-nilai GCG. Dewan Komisaris juga berwenang

untuk memberikan nasihat kepada Direksi apabila diperlukan.

Agar Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas secara efektif,

Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite

Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajemen Risiko, Komite

Belanja Modal dan Investasi. Peran, fungsi, dan kegiatan setiap

komite sepanjang tahun turut dilaporkan pada pembahasan ini.

B.BoardofCommissioners(BOC)

As per end of 2009, the BOC is comprised of five members.

Two of the members are Independent Commissioners. This is in

accordance with the regulation on the number of Independent

Commissioners as stated by Bapepam Circular Letter No. SE-

03/PM/2000 and the IDX Regulation No. I-A, that determined at

least 30% of BOC should be Independent Commissioners.

BOCScopeofWorkandResponsibilities

In accordance with the Company’s Articles of Association, the

main task of BOC is to oversee the policies and actions taken

by the Company’s BOD so as to ensure that they are in line

with the Company’s Articles of Association, prevailing rules and

regulations, and GCG values. The BOC is also authorized to

give advices to BOD when needed.

To ensure that the BOC can perform its tasks effectively, they

have formed Audit Committee, Nomination and Remuneration

Committee, Risk Management Committee, and Capital

Expenditure and Investment Committee as well. The role,

function, and activities of the each committee throughout the

year are duly reported in this assessment.

LAPORAN TAHUNAN 2009 41

Dewan Komisaris Perseroan beranggotakan:

1. Michael Sampoerna

(Komisaris Utama)

Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai Komisaris

Utama, juga mempunyai tugas sebagai Ketua Komite Belanja

Modal dan Investasi.

2. Sugiarta Gandasaputra

(Komisaris)

Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai anggota

Dewan Komisaris, juga mempunyai tugas sebagai Ketua

Komite Manajemen Risiko.

3. Mak Ping On

(Komisaris)

Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai anggota

Dewan Komisaris, juga mempunyai tugas sebagai Ketua

Komite Nominasi dan Remunerasi.

4. Phang Cheow Hock

(Komisaris Independen)

Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai anggota

Dewan Komisaris, juga mempunyai tugas sebagai Komisaris

Independen.

5. Arief Tarunakarya Surowidjojo

(Komisaris Independen)

Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai anggota

Dewan Komisaris, juga mempunyai tugas sebagai Komisaris

Independen, dan Ketua Komite Audit.

Remunerasi Dewan KomisarisSebagaimana telah disetujui oleh RUPST dan sesuai dengan

kebijakan remunerasi Perseroan, para anggota Dewan Komisaris

memperoleh remunerasi yang besarnya bersifat wajar dan

kompetitif berdasarkan survei remunerasi terhadap perusahaan

sejenis dengan skala yang sama.

The Company’s BOC comprise of:

1. Michael Sampoerna

(President Commissioner)

In addition to his task and responsibilities as the President

Commissioner, he is also the Chairman of Capital

Expenditure and Investment Committee.

2. Sugiarta Gandasaputra

(Commissioner)

In addition to his task and responsibilities as a member

of the BOC, he is also the Chairman of Risk Management

Committee.

3. Mak Ping On

(Commissioner)

In addition to his task and responsibities as a member

of the BOC, he is also the Chairman of Nomination and

Remuneration Committee.

4. Phang Cheow Hock

(Independent Commissioner)

In addition to his task and responsibilities as a member of

the BOC, he is also an Independent Commissioner.

5. Arief Tarunakarya Surowidjojo

(Independent Commissioner)

In addition to his task and responsibilities as a member of

the BOC, he is also an Independent Commissioner and

Chairman of the Audit Committee.

BOCRemunerationAs approved by the AGM, and in line with the Company’s

remuneration policy, members of the BOC receive a

remuneration that is deemed reasonable and competitive based

on a remuneration survey conducted on similar companies in

terms of type and scale.

Total Paket Remunerasi (Rp) Total Remuneration Package (Rp)

2009 2008

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

1.200.000.000 720.000.000

Rapat Dewan KomisarisBerdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, rapat Dewan

Komisaris dapat diadakan setiap waktu jika dianggap perlu oleh

seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau apabila diminta

secara tertulis oleh seorang anggota Direksi atau lebih atau satu

pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10

(satu persepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak

suara yang sah.

BOCMeetingBased on the Company’s Articles of Association, BOC

meetings can be performed anytime when deemed necessary

by one or more BOC member or, upon submission of a written

request from one or more Directors or shareholders that

collectively represent 1/10 (one tenth) of the total number of

shareholders that possess legal voting rights.

ANNUAL REPORT 200942

NoNo

TanggalDate

Agenda RapatMeeting Agenda

KehadiranAttendance

1 4 Maret 2009March 4, 2009

- Persetujuan atas diversifikasi usaha melalui PT Sampoerna Bio Fuels (anak perusahaan)- Approval of its businness diversification through PT Sampoerna Bio Fuels (a subsidiary)

100%

2 27 April 2009April 7, 2009

- Persetujuan atas tanggal, tempat, dan agenda RUPST untuk Tahun Buku 2008- Approval of the date, place and agenda of the AGM for the Fiscal Year 2008

100%

3 7 Agustus 2009August 7, 2009

- Persetujuan atas pinjaman sebesar Rp300 milyar oleh PT Sungai Rangit (anak perusahaan) dari Bank Mandiri- Approval of the loan amounting to Rp300 billion by the PT River Rangit (subsidiary) of Bank Mandiri

100%

4 16 November 2009November 16, 2009

- Persetujuan atas Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) Perseroan- Approval of the Company’s Internal Audit Charter (Internal Audit Charter)

100%

5 8 Desember 2009December 8, 2009

- Persetujuan atas pengangkatan Kepala Departemen Audit Internal- Approval of the appointment of the Head of Internal Audit Department

100%

Rapat-rapat Dewan Komisaris sah dan berhak mengambil

keputusan yang mengikat hanya jika dihadiri oleh lebih dari ½

(satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Di dalam

rapat, setiap anggota Dewan Komisaris memiliki satu hak suara

dan satu suara tambahan untuk anggota Dewan Komisaris yang

diwakilinya (proxy vote). Pada tahun 2009, Dewan Komisaris

menyelenggarakan lima kali rapat.

Selain secara formal, Dewan Komisaris juga melakukan beberapa

kali pertemuan informal dengan Direksi untuk memastikan bahwa

Perseroan telah dikelola dengan baik oleh Direksi.

BOC Meetings are deemed legitimate and entitled to make

legally binding decisions only if more than ½ (one half) of BOC

members. During the meetings, every member of the BOC are

entitled to one vote and one proxy vote derived from another

BOC member that it is being represented. The BOC performed

five meetings in 2008

In addition to these formal meetings, the BOC also engage a

number of informal meetings with the Directors to ensure that

the BOD are managing the Company properly.

Komite-komite di bawah Dewan Komisaris

Komite AuditKeberadaan Komite Audit diharapkan dapat meningkatkan

penerapan GCG dalam operasional maupun ekspansi Perseroan.

Tugas dan tanggung jawab utama Komite Audit adalah antara lain

meliputi:

• mengkaji laporan keuangan dan informasi finansial lainnya

yang disajikan untuk pemegang saham, publik, dan otoritas

pasar modal;

• mengkaji kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku;

• mengkaji dan memonitor sistem pengendalian internal

Perseroan; dan

• mengkaji proses dan hasil audit yang dilakukan oleh auditor

independen.

Komite Audit menelaah laporan keuangan konsolidasi setiap

kuartal dan tahunan untuk memberi kepastian kepada Dewan

Komisaris bahwa laporan keuangan konsolidasi Perseroan telah

disiapkan sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) di Indonesia dan semua informasi telah dilaporkan

seluruhnya dan secara akurat sebelum laporan diterbitkan.

TheCommitteesunderBOC

AuditCommitteeThe presence of Audit Committee is expected to enhance

the implementation of GCG practices within the Company

operations and expansions.

The main tasks and responsibilities of Audit Committee includes

the following:

• to review the financial statement and other financial

information prepared for shareholders, the public, and the

capital market authorities;

• to review compliance towards prevailing rules and

regulations;

• review and monitor the Company’s internal control system;

and

• to review the process and audited results made by

independent auditor.

Audit Committee assessed the consolidated financial

statements on a quarterly as well as yearly basis to assure

the BOC that the Company consolidated financial statements

were prepared in accordance with Indonesian Statements of

Financial Accounting Standards and that all information are

both complete and accurate prior to the report’s publication.

LAPORAN TAHUNAN 2009 43

Penelaahan ini juga membantu mengindentifikasi dan memberi

solusi terhadap masalah-masalah potensial kepada Direksi

sebelum penerbitan laporan keuangan konsolidasi.

Berdasarkan rekomendasi Komite Audit, Dewan Komisaris

menyetujui penerbitan laporan keuangan konsolidasi. Komite

Audit juga menelaah kinerja Akuntan Publik yang melakukan audit

laporan keuangan konsolidasi tahun sebelumnya.

Komite Audit dibawah Dewan Komisaris terdiri dari tiga anggota:

(i) Arief Tarunakarya Surowidjojo, Komisaris Independen dan Ketua;

(ii) Amien Subekti; dan (iii) Tjandra Bachtiar. Dua anggota terakhir

berasal dari eksternal Perseroan.

Profil Arief T. Surowidjojo disajikan pada halaman 159 laporan

tahunan ini.

Amien Subekti

Warga Negara Indonesia lahir tahun 1970. Menjabat sebagai

anggota Komite Audit sejak November 2007. Saat ini juga

menjabat sebagai Deputi bidang keuangan dan perencanaan

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh dan Nias. Sebelumnya

menjabat sebagai eksekutif pada CSA Strategic Advisory (2001-

2005) dan auditor BPKP Direktorat Pengawasan Minyak dan

Gas. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari

University of Melbourne, Australia.

Tjandra Bachtiar

Warga Negara Indonesia lahir tahun 1949. Menjabat sebagai

anggota Komite Audit sejak November 2007. Saat ini juga

menjabat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pengembangan Bisnis

dan Sekretaris Perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. Memperoleh

gelar Master of Business Administration dari University of Southern

California, Los Angeles, Amerika Serikat.

Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah menyelenggarakan

lima kali rapat. Laporan kegiatan Komite Audit untuk tahun 2008

disajikan pada halaman 53 laporan tahunan ini.

Komite lainnyaKomite Nominasi dan Remunerasi yang dibentuk sejak bulan

Maret 2008, dipimpin oleh Mak Ping On, Komisaris Perseroan.

Adapun tugas dan tanggung jawab utama Komite Nominasi dan

Remunerasi adalah sebagai berikut:

• mengkaji kebijakan sumber daya manusia yang ditetapkan

oleh Direksi;

This assessment also helped identify and provide solutions on

potential issues with the BOD prior to their publication.

Based on the recommendations made by Audit Committee,

the BOC approves on the consolidated financial statement

publication. Audit Committee also assesses Public Accountant

performance on the audited consolidated financial statements

for the previous year.

Audit Committee that is under the BOC, is comprised of three

members: (i) Arief Tarunakarya Surowidjojo, Independent

Commissioner and Chairman; (ii) Amien Subekti; and (iii) Tjandra

Bachtiar. The last two members were externally recruited.

Profile on Arief T. Surowidjojo is presented on page 159 of this

annual report.

Amien Subekti

Indonesian citizen, born in 1970, and has served as a member

of the Audit Committee since November 2007. He is currently

the Deputy of Finance and Planning at the Reconstruction and

Rehabilitation Agency for Aceh and Nias. He had previously

served as an executive at CSA Strategic Advisory (2001-2005)

and as an auditor at Directorate of Oil and Gas Supervisory

Board (BPKP). He has a Master of Business Administration

degree from the University of Melbourne, Australia.

Tjandra Bachtiar

Indonesian citizen, born in 1949, and has served as a

member of the Audit Committee since November 2007. He is

currently a lecturer in School of Economics at the University of

Indonesia. He had previously served as the Head of Business

Development and Corporate Secretary of PT HM Sampoerna

Tbk. He has a Master of Business Administration degree from

the University of Southern California, Los Angeles, USA.

The Audit Committee have conducted five meetings in 2009.

A report on the Audit Committees activities throughout 2009 is

presented on page 53 of this annual report.

The other committeesNomination and Remuneration Committee which was

established since March 2008, led by Mak Ping On, the

Commissioner of the Company. The main duties and

responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee

are as follows:

• to review human resource policy set up by BOD;

ANNUAL REPORT 200944

• menyiapkan prosedur nominasi dan kriteria seleksi untuk

anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan eksekutif Perseroan; dan

• merumuskan sistem penilaian dan memberikan rekomendasi

mengenai jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta

besarnya remunerasi yang diterima.

Komite Manajemen Risiko yang dibentuk sejak bulan Maret

2008. Komite ini dipimpin oleh Sugiarta Gandasaputra, Komisaris

Perseroan. Tugas dan tanggung jawab utama Komite Manajemen

Risiko adalah sebagai berikut:

• melakukan penilaian berkala dan memberikan rekomendasi

mengenai jenis dan cakupan asuransi Perseroan; dan

• melakukan penilaian berkala mengenai risiko-risiko yang

dihadapi Perseroan dan merumuskan langkah-langkah

penanganan risiko.

Komite Belanja Modal dan Investasi dibentuk sejak bulan Maret

2008. Komite ini dipimpin oleh Michael Sampoerna, Komisaris

Utama Perseroan. Tugas dan tanggung jawab utama Komite

Belanja Modal dan Investasi adalah sebagai berikut:

• menyusun kebijakan investasi dan belanja modal Perseroan;

dan

• mengkaji rencana investasi dan belanja modal; dan

memberikan rekomendasi mengenai sumber dana dan

investasi dan belanja modal yang akan dilakukan termasuk

risiko-risiko investasi.

C.Direksi

Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan

keputusan pemegang saham melalui RUPS. Sampai dengan akhir

tahun 2009, Direksi Perseroan terdiri dari lima orang Direktur,

dengan jabatan fungsional masing-masing sebagai Direktur Utama,

Chief Operating Officer, Managing Director Sumatera, Managing

Director Kalimantan, dan Direktur Keuangan/CFO.

Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab DireksiSesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi memiliki tanggung

jawab untuk mengelola dan menjalankan pengurusan Perseroan

untuk kepentingan Perseroan untuk mencapai maksud dan tujuan

Perseroan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,

setiap anggota Direksi harus berpedoman pada Anggaran Dasar,

keputusan RUPS, keputusan dan arahan Dewan Komisaris, hasil

rapat Direksi, ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta

nilai-nilai dan prinsip-prinsip GCG dengan selalu mengedepankan

kepentingan Perseroan.

• to prepare nomination procedures and selection criteria for

BOC, BOD, and executives of the Company; and

• to formulate a system of assessment and provide

recommendations in respect to the number of members for

BOC and BOD, and their remuneration amount.

Risk Management Committee which was established since

March 2008. Sugiarta Gandasaputra, a Commissioner of the

Company, is the Chairman of this Committee. The main tasks

and responsibilities of the Risk Management Committee are as

follows:

• to conduct periodical assessments and provide

recommendations with respect to the type and coverage of

the Company insurance; and

• to conduct periodical assessments with respect to

nature of risks faced by the Company and formulate their

mitigating factors.

Capital Expenditure and Investment Committee which was

established since March 2008. Michael Sampoerna, the

President Commissioner of the Company is the Chairman of

this Committee. The main tasks and responsibilities of the

Capital Expenditure and Investment Committee are as follows:

• to formulate the Company investment policy and capital

expenditure (capex); and

• to review investment and capex plans, and provide

recommendations with respect to the capex and

investment to be spent and sources of funds including the

risks of the investment.

C.BoardofDirectors(BOD)

BOD members are appointed and terminated through

decisions made by shareholders in AGM. Until end of 2009, the

Company BOD is comprised of five Directors, holding different

functions individually as President Director, Chief Operating

Officer, Managing Director for Sumatra, Managing Director for

Kalimantan, and the Finance Director/CFO.

BOD Scope of Work and ResponsibilitiesIn a accordance with the Company Article of Association, BOD

is responsible to manage and carry out supervision in the best

interest of the Company as well as to achieve its objective

and purpose. In carrying out his duties, every BOD member

must follow strict guidelines set forth by the Company Articles

of Association, decisions made in GMS, instructions and

guidances from BOC, BOD meetings outcomes, prevailing rules

and regulations as well as GCG values and principles while

always prioritizing the best interest of the Company.

LAPORAN TAHUNAN 2009 45

Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Setiap Anggota Direksi

1. Direktur Utama

Bertanggung jawab atas keseluruhan operasional Perseroan

dan memastikan profitabilitas Perseroan.

2. Chief Operating Officer

Bertanggung jawab untuk membantu Direktur Utama dalam

kegiatan operasional sehari-hari Perseroan dan memastikan

Perseroan menjalankan usahanya dengan baik serta mencapai

tingkat keuntungan yang telah direncanakan sebelumnya.

3. Direktur Pengelola Sumatera

Bertanggung jawab atas operasional Perseroan sehari-hari

di wilayah Sumatera dan produktivitas dari perkebunan dan

pabrik kelapa sawit di wilayah tersebut serta memastikan

bahwa hasil panen dan tingkat rendemen tinggi dengan tetap

menjaga biaya agar tetap rendah.

4. Direktur Pengelola Kalimantan

Bertanggung jawab atas operasional Perseroan sehari-hari

di wilayah Kalimantan dan produktivitas dari perkebunan dan

pabrik kelapa sawit di wilayah tersebut serta memastikan

bahwa hasil panen dan tingkat rendemen tinggi dengan tetap

menjaga biaya agar tetap rendah.

5. Direktur Keuangan/CFO

Bertanggung jawab untuk mengelola dana dan arus kas,

membuat kebijakan-kebijakan keuangan, melakukan

konsolidasi atas laporan keuangan serta memperbaiki sistem

pelaporan keuangan.

Remunerasi DireksiSetiap anggota Direksi memperoleh imbalan berupa gaji,

tunjangan, fasilitas, dan bonus. Bonus kepada Direksi dibayarkan

setiap bulan Februari atau Maret setiap tahunnya. Struktur

dan besarnya remunerasi Direksi untuk tahun 2009 ditetapkan

oleh Dewan Komisaris yang memperoleh mandat dari RUPST

sebelumnya. Besarnya remunerasi yang diberikan kepada

anggota Direksi bersifat wajar dan kompetitif sesuai dengan survei

remunerasi yang dilakukan terhadap perusahaan sejenis dengan

skala yang sama.

Every BOD member Scope of Work and Responsibilities

1. President Director

Responsible for the overall operations and to ensure

profitability of the Company.

2. Chief Operating Officer

To assist President Director in the Company daily

operations, to ensure the Company runs properly, and the

targeted bottom line is achieved.

3. Managing Director for Sumatra

Responsible for the Company daily operations in Sumatra

region along with the productivity of the palm oil plantations

and factory in the region. He is also responsible for ensuring

that yield and extraction rate are high while keeping

costs low.

4. Managing Director for Kalimantan

Responsible for the Company daily operations in

Kalimantan region along with the productivity of the palm oil

plantations and factory in the region. He is also responsible

for ensuring that yield and extraction rate are high while

keeping costs low.

5. Finance Director /CFO

Responsible for managing funds and cashflow, to formulate

financial policies, to consolidate the financial statements as

well as to improve financial reporting system.

The Directors RemunerationEvery BOD member receives remuneration in the form of

a salary, benefits, facilities, and bonuses. Bonus is paid

either on February or March annually. Structure and amount

of remuneration for BOD has been approved by BOC and

mandated by the previous AGM. The amount of remuneration

is deemed fair and competitive based on a remuneration survey

carried out on similar companies in terms of type and scale.

Total Paket Remunerasi (Rp) Total Remuneration Package (Rp)

2009 2008

DireksiBoard of Directors

16.483.308.922 10.944.320.184

BOD MeetingsBOD Meetings can be administered at anytime deemed

necessary by one or more BOD members or upon the written

request of one member or more BOC members or upon

Rapat DireksiRapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang

perlu oleh seorang anggota Direksi atau lebih atau atas permintaan

tertulis dari seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih atau

ANNUAL REPORT 200946

atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham -atau lebih yang

bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah.

Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang

mengikat hanya apabila lebih dari 1/2(satu perdua) dari jumlah

anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.

the written request of 1 (one) shareholder or more which

collectively represents 1/10 (one tenth) of the Company’s total

shares that possess legal voting rights.

BOD Meetings are deemed legitimate and entitled to make

legally binding decisions only if at least 1/2(one half) of BOD

members are either present or represented in the meeting.

NoNo

TanggalDate

Agenda RapatMeeting Agenda

KehadiranAttendance

1 6 Februari 2009February 6, 2009

- Pembahasan mengenai diversifikasi usaha- Persetujuan atas pengembangan lahan konsesi- Discussion of business diversification- Approval of land development concessions

100%

2 17 Februari 2009February 17, 2009

- Pembahasan mengenai struktur organisasi baru- Pembahasan mengenai penjualan kembali treasury shares- Pengkajian kinerja operasional Perseroan- Discussion about the new organizational structure- Discussion on resale of treasury shares- Assessment of the operational performance of the Company

80%

3 24 April 2009April 24, 2009

- Pembahasan kondisi finansial Perseroan- Pengkajian aspek kinerja operasional Perseroan di kwartal pertama tahun 2009- Pembahasan mengenai tanggal, tempat, dan agenda RUPST untuk tahun buku 2008- Pembahasan mengenai pemanfaatan konsesi lahan- Discussion on the financial condition of the Company- Assessment of the performance aspects of our operations in the first quarter of 2009- Discussion about the date, place and agenda of AGM for year 2008- Discussion about the use of land concessions

100%

4 25 Mei 2009May 25, 2009

- Persetujuan atas pinjaman kredit modal kerja oleh PT Sampoerna Agro Tbk. sebesar Rp100 milyar dari Bank Mandiri

- Approval of working capital loans by PT Sampoerna Agro Tbk. Rp100 billion from Bank Mandiri

100%

5 23 Juni 2009June 23, 2009

- Pembahasan mengenai penawaran akuisisi kebun yang diterima Perseroan- Penyusunan masterplan pengembangan usaha Perseroan- Discussion on bids received by the Company acquired plantations- Preparation of the masterplan development of Company business

100%

6 30 Juli 2009July 30, 2009

- Pengkajian aspek operasional Perseroan di semester pertama tahun 2009- Pengkajian atas kondisi finansial Perseroan serta merancang arus kas untuk kedepannya- Pembahasan mengenai aspek lingkungan- Pembahasan strategi SDM- Assessment of the operational aspects of the Company in the first half of 2009- Assessment of its financial condition and cash flows for future design- Discussion on environmental aspects- Discussion on HR strategy

100%

7 7 September 2009September 7, 2009

- Pembahasan mengenai rencana kerja dan anggaran tahun 2010- Penyusunan rencana pengembangan usaha- Persetujuan atas strategi aspek lingkungan- Persetujuan atas paket remunerasi SDM- Discussion of work plan and budget 2010- Preparation of business development plan- Approval of the environmental aspects of the strategy- Approval of the remuneration package of human resources

100%

Pada tahun 2009, Direksi menyelenggarakan rapat antara lain

untuk membahas situasi pasar, kinerja penjualan dan hal-hal lain

yang berkaitan dengan operasional dan bisnis Perseroan.

In 2009, the BOD administered meetings which, among others,

were aimed at discussing current market conditions, sales

performance and other aspects relating to the Company’s

operations and business.

LAPORAN TAHUNAN 2009 47

D. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Selain rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan juga

menyadari pentingnya rapat gabungan Dewan Komisaris

dan Direksi. Tujuan rapat ini adalah agar Dewan Komisaris

mendapatkan gambaran jelas dan dapat memantau langsung

perkembangan Perseroan terkini dan anak-anak perusahaannya,

serta memberi masukan jika dibutuhkan.

Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan rapat gabungan

setiap saat jika dianggap perlu oleh anggota Dewan Komisaris

atau Direksi. Rapat ini dihadiri oleh seluruh anggota Dewan

Komisaris dan Direksi Perseroan, dan Direktur Utama anak-anak

perusahaan apabila dianggap perlu. Rapat ini dianggap sah dan

keputusan yang diambilnya mengikat secara hukum jika dihadiri

oleh paling sedikit lebih dari 50% dari jumlah keseluruhan anggota

Dewan Komisaris dan Direksi.

Pada tahun 2009, Dewan Komisaris dan Direksi

menyelenggarakan lima kali Rapat Gabungan.

D.JointMeetingoftheBOCandBOD

Apart from BOC Meetings and the BOD Meetings as previously

mentioned, the Company also fully realizes on the importance

of engaging joint meetings between the BOC and BOD. The

meetings objectives are to ensure the BOC has a clear picture,

and to be able to directly monitor on latest developments

of the Company and its subsidiaries, as well as provide

recommendations if required.

The BOC and BOD administered joint meetings anytime when

deemed necessary by members of the BOC and BOD. These

Meetings are attended by all of the Company’s BOC and

BOD as well as the subsidiaries President Directors if deemed

necessary. The meetings are deemed legal and can make

legally binding decisions if it is attended at least by over 50% of

the total members of the BOC and Directors.

In 2009, the BOC and BOD administered five joint meetings.

NoNo

TanggalDate

Agenda RapatMeeting Agenda

KehadiranAttendance

1 24 Maret 2009March 24, 2009

- Persetujuan atas struktur organisasi yang baru- Persetujuan atas penjualan kembali treasury shares- Pembahasan mengenai pinjaman modal kerja dari Bank- Pembahasan mengenai aspek Tata Kelola Perusahaan- Approval of the new organizational structure- Approval of the resale of treasury shares- Discussion on working capital loans from Banks- Discussion on Corporate Governance

80%

2 29 Mei 2009May 29, 2009

- Persetujuan atas pemanfaatan konsesi lahan- Pengkajian aspek kinerja operasional Perseroan- Pemberian paparan singkat oleh Direksi atas pengembangan usaha yang sudah direncanakan- Approval of the utilization of land concessions- Assessment of the performance aspects of our operations- Giving a brief exposure of the Directors on the business development planned

80%

3 1 Oktober 2009October 1, 2009

- Penyusunan rencana pengembangan usaha- Preparation of business development plan

80%

4 3 November 2009November 3, 2009

- Pembahasan mengenai konsesi lahan yang dimiliki- Persetujuan atas materi Public Expose- Pembahasan mengenai pengembangan usaha baru- Penyusunan strategi SDM- Pembahasan mengenai rencana kerja dan anggaran tahun 2010- Discussion about the concession of land owned- Approval of materials Public Expose- Discussion of new business development- Preparation of HR strategy- Discussion of work plan and budget 2010

80%

5 8 Desember 2009December 8, 2009

- Persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2010- Approval of Work Plan and Budget Year 2010

100%

ANNUAL REPORT 200948

E. Unit-unit Penunjang

Departemen Audit InternalAudit Internal adalah sebuah penilaian untuk memberikan

keyakinan yang obyektif (assurance) dan kegiatan konsultasi

yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi dan

nilai tambah bagi perusahaan. Penilaian tersebut dilakukan

melalui evaluasi secara sistematik untuk meningkatkan tingkat

efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola

perusahaan.

Berdasarkan kedudukan dan struktur organisasinya, Audit Internal

dipimpin oleh seorang Kepala Departemen Audit Internal, yang

bertanggung jawab kepada Direktur Utama atau Chief Executive

Officer(CEO). Kepala Audit Internal secara langsung diangkat dan

diberhentikan oleh CEO atas persetujuan Dewan Komisaris. Dalam

melaksanakan fungsi tugas dan tanggung jawabnya, Kepala Audit

Internal dibantu oleh para Auditor.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Departemen

Audit Internal memiliki wewenang untuk dapat mengakses seluruh

informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas

dan fungsinya, termasuk informasi pihak ketiga yang mempunyai

hubungan bisnis dengan Perusahaan. Sepanjang tugasnya,

Departemen Audit Internal melakukan komunikasi secara langsung

dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit serta

anggota dari Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.

Untuk itu Departemen Audit Internal mengadakan rapat secara

berkala dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit

serta mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan auditor

eksternal.

Sekretaris PerusahaanTugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan

Perseroan adalah:

• sebagai penghubung antara Perseroan dengan lembaga

regulator pasar modal, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal-

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia

(BEI) sebagai tempat Perseroan mencatatkan sahamnya;

• menyampaikan informasi penting mengenai kegiatan

Perseroan kepada publik, regulator pasar modal, dan pihak-

pihak yang berkepentingan;

• memberikan masukan kepada Direksi agar tindakan-tindakan

yang dilakukan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar

Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• mengkoordinasikan rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi,

rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, serta RUPS;

dan

• melakukan kajian atas dokumen-dokumen Perseroan dari

aspek legal.

E. Supporting Units

Internal Audit DepartmentInternal audit is the appraisal process in order to provide

objective assurance as well as consultation activities to

improve the operating ability and value added of the Company.

The appraIsal process is undertaken through a systematic

evaluation to improve the effectiveness of risk management,

control and corporate governance process.

Based on its position and organizational structure, the Internal

Audit chaired by Head of Internal Audit Department, whom is

responsible to the Director or Chief Executive Officer (CEO).

Head of Internal Audit positions are directly appointed and

dismissed by the CEO with the approval of the Board of

Commissioners. In conducting its duties and responsibilities,

Head of Internal Audit was assisted by the Auditors.

In order to perform its duties and responsibilities, Internal

Audit Department has the authority to access all relevant

information about the Company in relation to its duties and

functions, including third parties information that is in line with

the Company’s business performance. Throughout its duties,

Internal Audit Department communicate directly with the

Board of Directors, Board of Commissioners and/or the Audit

Committee and a member of the Board of Directors, Board of

Commissioners and/or the Audit Committee. For that purposes,

the Internal Audit Department meet regularly with the Board of

Directors, Board of Commissioners and the Audit Committee

and to coordinate activities with the external auditors’ activities.

CorporateSecretaryThe tasks and responsibilities of the Company’s Corporate

Secretary are as follows:

• to act as liaison between the Company and the capital

market regulatory boards , the Capital Market Regulatory

Boards: Bapepam, Financial Board, and IDX where the

Company shares are registered;

• to convey pertinent information on the Company operations

to the public, the capital market regulatory boards, and

other related parties;

• to provide suggestions to the BOD so as to ensure that

the actions taken comply with the Company’s Articles of

Association and prevailing rules and regulations;

• to coordinate the BOC/BOD Meetings, BOC/BOD Joint

Meetings, as well as GMS; and

• to assess company documents from legal perspective.

LAPORAN TAHUNAN 2009 49

Untuk menjalankan fungsinya, Sekretaris Perusahaan bekerjasama

dengan Divisi Hukum dan Divisi Hubungan Investor.

Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah Eris Ariaman, mulai

menjabat sejak 22 Juni 2009. Warga Negara Indonesia, saat

ini beliau juga menjabat sebagai Kepala Legal & Compliance

Sampoerna Agro sejak tahun 2009. Jabatan sebelumnya

diantaranya adalah: Manajer Legal & Compliance Sampoerna Agro

(2008-2009), Counsel PT HM Sampoerna Tbk. (2002-2008), dan

Counsel Philip Morris (Malaysia) Sdn Bhd (2007). Memperolehb

gelar Magister Hukum dalam Hukum Bisnis (MH) dari Universitas

Padjadjaran, Bandung pada tahun 2006, dan gelar Sarjana Hukum

dari Universitas Indonesia pada tahun 2001.

Menyadari pentingnya prinsip-prinsip GCG, terutama akuntabilitas

dan transparansi, Sekretaris Perusahaan melakukan kegiatan

keterbukaan informasi dan memastikan bahwa penyebaran

informasi dilakukan secara akurat, jelas, tepat waktu, dan

selengkap mungkin untuk memelihara dan meningkatkan

integritas pasar dan kepercayaan para pemangku kepentingan.

Sepanjang tahun 2009, Sekretaris Perusahaan bekerjasama

dengan Hubungan Investor telah melakukan berbagai kegiatan

keterbukaan informasi, termasuk publikasi bulanan buletin

Perseroan, siaran pers, pertemuan analis/investor dan dan

paparan publik.

In performing its function, Corporate Secretary works with

Legal and Investor Relations Division.

The Corporate Secretary of the Company is Eris Ariaman,

appointed on 22 June 2009. An Indonesian Citizen, curently he

is also positioned as Head of Legal & Compliance Sampoerna

Agro since 2009. His previous positions include: Legal &

Compliance Manager of Sampoerna Agro (2008-2009),

Counsel of PT HM Sampoerna Tbk. (2002-2008), and Counsel

of Philip Morris (Malaysia) Sdn Bhd (2007). Obtained his Master

of Law in Business Law (MH) from Universitas Padjadjaran,

Bandung in 2006, and his Bachelor of Law from Universitas

Indonesia in 2001.

Realizing on the importance of GCG principles, particularly

those of accountability and transparency, the Corporate

Secretary shares company information openly and ensures

that the distribution of company information are carried out

accurately, clearly, timely, and completely so as to maintain as

well as enhance integrity of the capital market and stakeholder

trust. In 2009, the Corporate Secretary together with Investor

Relations have carried out a number of activities to share

company information openly which includes publication of

newsletters, press releases, analyst/investor gatherings and

public expose.

ANNUAL REPORT 200950

Untuk informasi Perseroan lainnya dapat diakses melalui situs

www.sampoernaagro.com dimana di dalamnya terdapat laporan

keuangan konsolidasi per kuartal, laporan tahunan, serta

pengumuman penting lainnya.

Selain itu, informasi Perseroan dapat diperoleh melalui kontak

langsung dengan Sekretaris Perusahaan atau Hubungan Investor

yang beralamat di Sampoerna Strategic Square, North Tower

Lt. 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, telp. +62

21 5771711, fax.: +62 21 5771712, dan e-mail: eris.ariaman@

sampoernaagro.com dan [email protected].

F. Kepemilikan Saham

Sampai dengan 31 Desember 2009, tidak ada anggota Dewan

Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perseroan.

G. Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi

Pada tahun 2009, Dewan Komisaris dan Direksi berpartisipasi

dalam konferensi-konferensi nasional guna untuk mengetahui

informasi sekitar industri dan usaha kelapa sawit yang terkini.

H. Perkara Penting

Sepanjang tahun 2009, tidak ada perkara atau tuntutan hukum

yang penting yang bersifat material terhadap Perseroan yang

dapat mempengaruhi hasil usaha atau kondisi keuangan

Perseroan.

I Auditor Independen

Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2009 diaudit oleh Kantor

Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja. Penunjukkan

auditor independen ini telah dilakukan sesuai prosedur dengan

memperhatikan independensi dan kualifikasi auditor independen

yang dibutuhkan Perseroan.

More detailed information on the Company such as

consolidated quarterly financial statements, annual reports,

other relevant information could be accessed through the

Company website at www.sampoernaagro.com.

Additionally, company information can be obtained by directly

contacting the Corporate Secretary or Investor Relations

at Sampoerna Strategic Square, North Tower, 28th Floor,

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, phone. +62 21

5771711, fax.: +62 21 5771712, and e-mail: eris.ariaman@

sampoernaagro.com and investor.relations@sampoernaagro.

com.

F. Shareholding

As of December 31, 2009, none of the BOC and BOD own

shares of the Company.

G.TrainingProgramtoEnhanceCompetencyoftheBOCandBOD

In 2009, the BOC and BOD participated in national conferences

to gain access to the latest information on the palm oil industry

and business.

H. Important Events

There were no pertinent legal issues or law suits faced by the

Company throughout 2009 which could adversely affect the

Company’s business or financial condition.

I. Independent Auditor

The Public Accounting Firm of Purwantono, Sarwoko &

Sandjaja, audited the Company’s Financial Statement for

FY 2009. The appointment of this independent auditor was

made in accordance with procedure which emphasized on

independency and qualification of the independent auditor

required by the Company.

LAPORAN TAHUNAN 2009 51

PT SAMPOERNA AGRO Tbk.

No: 098/SA/III/10/RO/CD

Jakarta, March 30, 2010

To:

The Board of Commissioners of

PT Sampoerna Agro Tbk.

In 2009, the Audit Committee has carried out its duties and

responsibilities according to the prevailing regulations and

Audit Committee Charter. Activities performed by the Com-

mittee include five meeting sessions, internal discussions,

electronic communication, and work visits together with the

Company Management. The purpose of these activities is to

help the Board of Commissioners in carrying out its duties

and responsibilities to supervise policies taken by the Board

of Directors in running the Company as well as to give advice

to them in accordance with the Audit Committee scope of

work.

Activities undertaken by the Committee in 2009 include ana-

lyzed and discussed and advised the Management in regards

to the Company’s accounting procedure and policy, as well as

quarterly and audited annual financial statements, examined

work plans and programs of the Internal Audit Department

for the financial year of 2009 in addition to reviewing its

progress regularly, reviewed Internal Audit Charter draft, as

well as met with legal officers of the Company mainly to

discuss its development and compliance with prevailing regu-

lations relating to its business operations and its activities as

a listed company.

Based on the above mentioned activities, the Audit Commit-

tee view that:

The consolidated financial statements of the Company 1.

and its subsidiaries for the financial year of 2009 have

been prepared in compliance with the Indonesian

Accounting Principles (PSAK) and fairly presented opera-

tional and financial performance of the Company and

its subsidiaries;

AuditCommitteeReportofPT Sampoerna Agro Tbk

Sumatera : Jln. Basuki Rahmat No. 788, Palembang 30127, Sumatera Selatan, Indonesia Tel. +62-711 813388 Fax. +62-711 811585Kalimantan : Jln. Pra Kusumayudha No. 10 Pangkalan Bun 74115, Kalimantan Tengah, Indonesia Tel/Fax +62-532 21571

Jakarta : Sampoerna Strategic Square, Tower A, 24th Floor, Jln. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, IndonesiaTel +62-21 5770886, 5771711 Fax +62-21 5770015, 5771712

No: 098/SA/III/10/RO/CD

Jakarta, 30 Maret 2010

Kepada Yth.:

Dewan Komisaris

PT Sampoerna Agro Tbk.

Di tahun 2009, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan yang berlaku dan

Piagam Komite Audit. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan Komite

Audit antara lain terdiri dari sejumlah rapat dengan Manajemen

Perseroan (sebanyak lima kali), diskusi internal, komunikasi

elektronik dan kunjungan kerja yang dilaksanakan dengan tujuan

untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tugas dan

tanggung jawabnya untuk melakukan pengawasan atas kebijakan

Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat

kepada Direksi, sesuai dengan ruang lingkup kerja Komite Audit.

Hal-hal yang telah dilakukan oleh Komite Audit antara lain adalah

menelaah dan mendiskusikan serta memberi masukan kepada

Manajemen perihal kebijakan dan prosedur akuntansi Perseroan,

laporan keuangan interim dan laporan keuangan tahunan yang

diaudit untuk tahun buku 2009, mengkaji program dan rencana

kerja Departemen Audit Internal untuk tahun buku 2009 dan

melakukan penelaahan atas kemajuan pelaksanaannya secara

regular, mengkaji rancangan Piagam Audit Internal dan bertemu

dengan pejabat bagian hukum Perseroan utamanya untuk

membicarakan perkembangan dan kepatuhan Perseroan terhadap

berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

kegiatan usaha dan operasi Perseroan dan aktivitas Perseroan

sebagai perusahaan terbuka.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Komite Audit berpendapat

bahwa:

Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan anak-anak 1.

perusahaannya untuk tahun buku 2009 telah dibuat dengan

memenuhi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) Indonesia dan menyajikan secara wajar hasil kinerja

operasional dan keuangan Perseroan dan anak-anak

perusahaannya;

Laporan Komite Audit PT Sampoerna Agro Tbk

ANNUAL REPORT 200952

PT SAMPOERNA AGRO Tbk.

Arief T. SurowidjojoKetua Chairman

Komite Audit/The Audit Commitee

Sumatera : Jln. Basuki Rahmat No. 788, Palembang 30127, Sumatera Selatan, Indonesia Tel. +62-711 813388 Fax. +62-711 811585Kalimantan : Jln. Pra Kusumayudha No. 10 Pangkalan Bun 74115, Kalimantan Tengah, Indonesia Tel/Fax +62-532 21571

Jakarta : Sampoerna Strategic Square, Tower A, 24th Floor, Jln. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, IndonesiaTel +62-21 5770886, 5771711 Fax +62-21 5770015, 5771712

Tembusan/Cc:

Anggota Komite Audit/1. Members of the Audit Committee

Direksi/2. The Board of Directors

Perseroan telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh 2.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(Bapepam & LK) dan Bursa Efek Indonesia dalam

penyampaian Laporan Keuangannya;

Manajemen Perseroan telah mengambil langkah-langkah dan 3.

tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja

operasional dan keuangan Perseroan;

Manajemen Perseroan telah mengambil langkah-langkah dan 4.

tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang

berkaitan dengan kegiatan usaha dan operasi Perseroan dan

aktivitas Perseroan sebagai perusahaan terbuka;

Manajemen Perseroan telah melakukan upaya-upaya 5.

yang diperlukan untuk memelihara kestabilan Perseroan

dalam melewati krisis ekonomi global dan meminimalisasi

dampaknya terhadap kinerja operasional dan keuangan

Perseroan.

The Company has complied with the requirements of 2.

the BAPEPAM & LK and Indonesia Stock Exchange in the

submission of its Financial Reports;

Company Management has taken necessary steps and 3.

actions in improving its financial and operational perfor-

mances;

Company Management has taken necessary steps and 4.

actions to comply with the prevailing Indonesian laws and

regulations relating to its business operations and its activi-

ties as a listed company;

Company Management has put in efforts required to 5.

maintain stability in going through the global economic

crisis and minimized its impacts on the Company perfor-

mance in terms of operationally as well as financially.

LAPORAN TAHUNAN 2009 53

Perkebunan sawit merupakan industri padat karya, yang menjadikan sumber daya manusia sebagai modal utama Perseroan. Pada tahun 2009 perseroan mempekerjakan hampir 10.200 orang termasuk pekerja kontrak, selain menjalin kerjasama dengan lebih dari 20.000 petani plasma

Palm plantation is a labour-intensive industry, in which human resouce makes up the key asset of the Company. In 2009, the Company employed closed to 10,200 personels including contract workers, in addition to cooperating with more than 20,000 smallholders

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES

Sektor agrobisnis merupakan sektor yang menyediakan

kesempatan kerja yang besar, mencapai hingga puluhan ribu

karyawan dan pekerja. Hal tersebut juga berlaku bagi sebuah

perusahaan agribisnis seperti Sampoerna Agro dengan 13 anak

perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Sumatera

dan Kalimantan.

Hal ini menjadikan pengelolaan dan pengembangan sumber daya

manusia sebagai pekerjaan penting dan strategis di Sampoerna

Agro. Oleh karenanya, Perseroan menyediakan berbagai program

seperti pelatihan dan pendidikan untuk para karyawan terlatih yang

bekerja dalam bidang pembibitan sampai penanaman, pemanenan

dan pengolahan; program pelatihan manajemen bagi karyawan

baru lulusan sekolah; program pengembangan eksekutif sebagai

bagian dari perkembangan karier mereka di Perseroan; insentif

untuk para manajer dan keluarganya yang ditempatkan di daerah

terpencil; dan perjanjian kerja bersama dengan serikat pekerja

yang merupakan bagian yang berlaku di lingkungan pekerjaan dan

operasi Perseroan.

Mengingat kebanyakan pekerja yang terlibat dalam penanaman

dan pemanenan perkebunan kelapa sawit berasal dari masyarakat

setempat yang merupakan petani plasma dan pekerja lepas,

maka kebanyakan kegiatan Perseroan yang berhubungan dengan

manajemen sumber daya manusia, juga melibatkan hubungan dan

keterikatan dengan masyarakat setempat.

Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia di Sampoerna

Agro berjalan saling bahu-membahu dengan program Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan, dan dipandang sebagai faktor kunci

untuk bisnis perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dalam jangka

panjang.

Dikarenakan alasan-alasan tersebut, Perseroan memahami

pentingnya mengembangkan dan menjaga hubungan industrial

yang baik dan harmonis dengan karyawan, pekerja dan masyarakat

setempat.

Jauh sebelum masuknya Kelompok Usaha Sampoerna Strategic,

Perseroan telah memiliki program-program hubungan karyawan

dan pekerja yang berjalan efektif. Kehadiran Sampoerna telah

memperkuat hubungan tersebut lebih jauh lagi.

Sampoerna Agro saat ini mendukung penuh aspirasi pekerja

untuk membentuk serikat pekerja di dalam Perseroan dan anak

perusahaan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Selain dari serikat pekerjanya sendiri yang telah terdaftar di Kantor

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir di

Sumatera Selatan (Disnakertrans OKI) pada tanggal 29 April 2008,

serikat pekerja lainnya di anak perusahaan juga telah dibentuk.

The agribusiness sector is one that provides large employment

opportunities numbering in the tens of thousands of employees

and workers. Such is the case for a typical agribusiness

company such as Sampoerna Agro with currently 13 oil palm

plantations subsidiaries operating in Sumatra and Kalimantan.

This makes the management and development of human

resources a key and strategic undertaking at Sampoerna Agro.

Hence, the Company provides programs such as training

and education for skilled personnel working in the fields from

nurseries to planting, harvesting and milling; management

trainee programs for newly recruited fresh graduates; executive

development programs as part of their career growth with the

Company; incentives accorded to managers and their families

for tours of duties in far-away remote places; and collective

working agreements with labor unions that are part and parcel

of the Company’s operating and working environment.

Since most of the workers who are engaged in cultivating

and harvesting its oil palm estates come from surrounding

communities made up of plasma farmers as well as locally hired

hands, much of the Company’s activities relating to human

resources management also involve community relations and

engagements.

Hence, human resources management at Sampoerna Agro

goes hand-in-hand with Corporate Social Responsibility

programs, and is considered as a key factor to a sustainable oil

palm plantation business over the long term.

For those reasons, the Company understands the

importance of developing and maintaining good and

harmonious industrial relations with employees, workers and

surrounding communities.

Long before the arrival of the Sampoerna Strategic Business

Group into the Company, it has had an effective employee and

worker relations program in place. The arrival of Sampoerna

has since strengthened these relations further.

Sampoerna Agro today fully supports the aspirations of its

workers to form labor unions within the Company and its

subsidiaries that are in accordance with the prevailing laws

and regulations. Apart from its own labor union, that was

registered with the Labor and Transmigration Office of Ogan

Komering Ilir Regency in South Sumatra (Disnakertrans OKI)

on April 29, 2008, other labor unions in subsidiary companies

ANNUAL REPORT 200956

Serikat Pekerja PT Gunung Tua Abadi dibentuk oleh para pekerja

PT Gunung Tua Abadi dan telah dicatat di Disnakertrans OKI pada

tanggal 7 Mei 2007. Kemudian para pekerja PT Aek Tarum telah

pula membentuk Serikat Pekerja PT Aek Tarum, para pekerja

PT Mutiara Bunda Jaya membentuk Serikat Pekerja PT Mutiara

Bunda Jaya, para pekerja PT Telaga Hikmah membentuk Serikat

Pekerja PT Telaga Hikmah dan para pekerja PT Binasawit Makmur

membentuk Serikat Pekerja PT Binasawit Makmur, yang seluruhnya

telah dicatat di Disnakertrans OKI pada tanggal 29 April 2008.

Adapun Serikat Pekerja PT Binasawit Makmur untuk para pekerja

yang berlokasi di Seed Processing Unit Palembang dicatat di Dinas

Tenaga Kerja Kota Palembang pada tanggal 4 Juni 2008.

Dengan dibentuknya serikat-serikat pekerja tersebut, kemudian

Perseroan membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB/Collective

Labor Agreement) dengan para perwakilan dari masing-masing

serikat pekerja. PKB telah didaftarkan di Kantor Departeman

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Selatan pada tanggal 31

Desember 2008.

Selama tahun 2009, Sampoerna Agro terus memelihara hubungan

terbaik dengan karyawan dan pekerja, sesuai dengan peraturan

pemerintah mengenai upah dan juga perlakuan adil dan merata

terhadap para karyawan dan pekerjanya, dan menciptakan saluran

komunikasi terbuka antara Perseroan dengan karyawannya.

Selama tahun 2009, tidak terjadi masalah ketenagakerjaan di

Sampoerna Agro.

Profil KaryawanSampai dengan 31 Desember 2009, Sampoerna Agro dan anak

perusahaan mempekerjakan sebanyak 10.194 orang, termasuk

pekerja kontrak dan pekerja lepas. Jumlah ini 1.971 orang lebih

banyak dari tahun lalu.

Dalam Sampoerna Agro sendiri, Perseroan memiliki 4.826

karyawan hingga akhir tahun 2009, meningkat sebesar 3.779 orang

dibanding tahun 2008.

Berikut ini adalah tabel mengenai profil karyawan Perseroan di akhir

tahun 2009.

had also been formed.The PT Gunung Tua Abadi Labor Union

was formed by its workers and registered with Disnakertrans

OKI on May 7, 2007. Subsequently, workers at PT Aek Tarum

formed the PT Aek Tarum Labor Union, workers at PT Mutiara

Bunda Jaya formed the PT Mutiara Bunda Jaya Labor Union,

workers at PT Telaga Hikmah formed the PT Telaga Hikmah

Labor Union, and workers at PT Binasawit Makmur formed the

PT Binasawit Makmur Labor Union; all of which were registered

with Disnakertrans OKI on April 29, 2008. Whereas the labor

union for workers at PT Binasawit Makmur’s seed processing

unit in Palembang was registered with the Labor Office in

Palembang on June 4, 2008.

With the formation of these labor unions, the Company

subsequently secured the Collective Labor Agreement (CLA)

between Sampoerna Agro and the representatives of respective

labor unions. The CLA was registered in the South Sumatra

Department of Labor and Transmigration Office on December

31, 2008.

Throughout 2009, Sampoerna Agro continued to maintain

excellent relations with employees and workers, comply with

government regulations on wages as well as fair and equal

treatment among employees and workers, and create open

communication channels between the Company and its

employees. There were no labor related disputes at Sampoerna

Agro in 2009.

Employee Profile As at year-end 2009, Sampoerna Agro and its subsidiaries

employed a total of 10,194 people, including contract workers

and hired hands. This was 1,971 more people than the figure of

a year ago.

Within Sampoerna Agro itself, the Company had a total of

4,826 personnel as at year-end 2009, up from 3,779 in 2008.

The following table presents a profile of the Company’s

employees as at year-end 2009.

GolonganSumatera

Sumatra

Kalimantan

Kalimantan

Jakarta

Jakarta

Jumlah

TotalGrade

Staf 205 63 54 322 Staff

Pegawai Bulanan 886 72 5 963 Monthly Employee

Karyawan Harian Tetap 1.318 2.223 - 3.541 Permanent Daily Employee

Jumlah Karyawan Tetap 2.409 2.358 59 4.826 Total Permanent Employee’s

Jumlah Karyawan Sementara 5.329 39 - 5.368 Total Non Permanent

Jumlah Keseluruhan 7.738 2.397 59 10.194 Grand Total

ANNUAL REPORT 200958

GolonganPendidikan

Education

Sumatera

Sumatra

Kalimantan

Kalimantan

Jakarta

Jakarta

Jumlah

TotalGrade

StafSD/Elementary

School1 - - - Staff

SMP/High

School64 23 1 88

D3/Diploma 8 3 4 15

S1/Bachelor 128 37 42 207

S2/Master 4 - 6 10

S3/Doctor - - 1 1

Jumlah Staf 205 63 54 322 Total Staff

Pegawai BulananPekerja Terlatih

Skilled Labor886 72 5 63 Monthly Employee

Karyawan Harian TetapPekerjaTerlatih

Skilled Labor1.318 2.223 - 3.541 Permanent Daily Employee

Jumlah Karyawan Tetap 2.409 2.358 59 4.826 Total Permanent

Pengembangan dan Pelatihan Sepanjang tahun 2009, program pelatihan dan pengembangan

Perseroan fokus untuk mendukung operasi kelompok Perusahaan.

Rekrutmen lulusan baru terus dilakukan dalam berbagai tahap

untuk memenuhi kebutuhan kelompok perusahaan di operasi

perkebunan dan pabrik. Rekrutmen tersebut dilakukan melalui

kerjasama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi terkemuka

di Indonesia. Para lulusan baru menjalani enam bulan pelatihan

perkenalan tentang praktik-praktik terbaik di bidang manajemen

perkebunan dan pabrik, lalu mereka ditempatkan di masing-masing

pos di seluruh wilayah operasi kelompok usaha di Sumatera dan

Kalimantan.

Bagi staf manajemen yang lebih senior, program pengembangan

termasuk partisipasi dalam seminar dan konferensi tingkat tinggi

mengenai praktik dan prakarsa-prakarsa global di industri kelapa

sawit, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kelas pelatihan

manajemen juga dilakukan, yang berfokus pada implementasi

sistem pengendalian mutu.

Kesejahteraan KaryawanSampoerna Agro berkomitmen untuk menciptakan lingkungan

bekerja yang kondusif termasuk pengembangan berkesinambungan

terhadap kesejahteraan karyawan dan keluarganya.

Di tahun 2009, Perseroan telah menyelesaikan standarisasi

kompensasi diantara operasi dan unit bisnis kelompok perusahaan.

Untuk tujuan tersebut, struktur organisasi didefinisikan kembali

untuk mencerminkan keseragaman di seluruh unit bisnis

yang berbeda; peninjauan ulang dan restrukturiasi peringkat

karyawan; sedangkan mengenai kebijakan gaji, bonus dan cuti

disinkronisasikan diantara semua unit bisnis.

Bagi para karyawan yang tinggal dan bekerja di daerah terpencil,

Perseroan menyediakan kemudahan untuk berbagai kegiatan

sosial seperti fasilitas medis, kesehatan, sekolah untuk anak-anak,

transportasi,akomodasi dan pangan.

Training and Development Throughout 2009, the Company’s training and development

programs were focused on supporting the operations of

the Group.

Recruitments of fresh graduates were carried out in several

batches to meet the Group’s need in both estates and mills

operations. These recruitments were undertaken in cooperation

with leading universities in Indonesia. The newly recruits

undergo six months of induction training in best-practice

management of estates and mills, and subsequently stationed

in their respective posts throughout the Group’s operations in

Sumatra and Kalimantan.

For more senior management staff, development programs

included participation in high level seminars and conferences

on global palm oil initiatives and practices, both in Indonesia

and overseas. Management classroom trainings were also

undertaken, focusing on the implementation of quality

management system.

Employee WelfareSampoerna Agro is committed to creating a conducive working

environment that includes the continuing improvement of the

welfare of employees and their families.

In 2009, the Company completed the standardization of

compensation among the Group’s regional operations and

business units. For this purpose, the organization structure

was redefined to reflect uniformity across different business

units; employees grading level reviewed and restructured; while

policies on salaries, bonuses and leaves were synchronized

among the business units.

For workers living and working in remote areas, the Company

provided the amenities for various social facilities such as

medical and healthcare facilities, schooling for children,

transportation, accommodation and board.

LAPORAN TAHUNAN 2009 59

PENGELOLAAN RISIKORISK MANAGEMENT

Perseroan menyadari bahwa seiring dengan perkembangan

Perseroan, kinerja operasional dan keuangan Perseroan rentan

terhadap berbagai risiko. Praktik pengelolaan risiko yang

berlandaskan pada prinsip kehati-hatian semakin diperlukan untuk

menjamin pertumbuhan usaha yang sehat dan berkelanjutan.

Perseroan melakukan klasifikasi risiko-risiko yang mungkin

dihadapi dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalkan

dampak risiko-risiko tersebut, sebagai berikut:

1. Risiko Operasionala. Kondisi Cuaca

Seperti umumnya usaha agroindustri, faktor cuaca berpengaruh

signifikan terhadap keberlangsungan usaha Perseroan. Hasil

operasional Perseroan dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang

buruk dan makin sulit diprediksi belakangan ini.

Untuk meminimalkan dampak dari kondisi cuaca yang buruk,

Perseroan akan lebih meningkatkan kapasitas pabrik kelapa

sawit untuk menghadapi lonjakan hasil panen. Perseroan juga

berusaha menyempurnakan praktik-praktik agronomis yang dapat

meminimalkan dampak negatif dari kondisi cuaca yang buruk.

b. Pejabat dan Manajemen Senior

Perseroan saat ini dikelola oleh sejumlah pejabat dan manajemen

senior, dimana mereka telah memiliki pengalaman yang panjang,

baik di kelompok usaha Perseroan maupun di bidang industri

kelapa sawit. Oleh karena itu, kehilangan pejabat senior tentunya

dapat berdampak pada perkembangan usaha Perseroan.

Perseroan yakin bahwa kelanjutan pertumbuhan dan kesuksesan

usaha Perseroan sangat bergantung pada kemampuan Perseroan

untuk mempertahankan karyawan yang cakap, berkualitas dan

berpengalaman.

Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan telah merekrut tenaga-

tenaga profesional yang ditempatkan di setiap lapisan manajemen

sebagai persiapan untuk program regenerasi dan suksesi di

Perseroan. Selain itu, Perseroan juga telah meraih sertifikasi

ISO 9001:2000. Dalam waktu dekat ini, operasional Kelompok

Usaha Sampoerna Agro di wilayah Kalimantan juga akan segera

mengajukan sertifikasi ISO 9001:2000.

c. Program Plasma

Jika dibandingkan dengan perkebunan inti atau kemitraan,

Perseroan memiliki kendali yang kurang atas kebun plasma.

Meskipun hingga kini tidak ada konflik dengan petani plasma yang

berdampak buruk terhadap operasional Perseroan, tidak menutup

kemungkinan bahwa hal tersebut dapat terjadi di masa yang akan

datang.

The Company understands that, in line with the Company’s

growth, its operational and financial performance are

susceptible to various risks. Therefore, risk management

practices that are based on prudent principle have increasingly

become a necesity so as to ensure a healthy and sustainable

growth. The Company has identified the risks that it is

susceptible to and formulated steps that would need to be

taken in order to minimize the impact posed by these risks;

which is as follows:

1. Operational Risksa. Climatic Conditions

In a typical agroindustrial business, weather conditions can be

a significant factor impacting the Company business viability.

It’s business operations can be seriously affected by severe

weather conditions, which have recently become increasingly

difficult to predict.

To minimize the full impact of severe weather condition, the

Company will boost its palm oil mill capacity in response

to surges in harvests. The Company also will research best

agronomic practices which can minimize the negative impact

brought about by the severe weather condition.

b. Officials and Senior Management

At present times, the Company are managed by a number

of officials and senior management personnels that possess

extensive experience both within the Business Group and the

oil palm industry. As a result, the loss of these senior officials

can likely affect the Company’s business growth. The Company

understands that continued growth and success of its business

greatly depends upon its ability to retain skilled, competent and

experienced professionals.

To mitigate these risks, the Company recruits professionals

places them in every layer of management as part of its

regeneration and succession program. In addition to this,

the Company has also received ISO 9001:2000 certification.

Sampoerna Agro Business Group’s Kalimantan operations also

intends to apply for ISO 9001:2000 certification in the near

future.

c. Plasma Program

In contrast to nucleus or partnership plantations, the Company

has less control over plasma plantations. Inspite of the fact that

the Company has had no history of conflicts with the plasma

farmers that severely impacts operations, the risks for such

conflicts to arise in future exists.

ANNUAL REPORT 200960

Untuk menghindari terjadinya resiko tersebut, Perseroan selalu

menjaga dan meningkatkan tata kelola usaha yang baik dengan

para petani plasma dan selalu memperlakukan petani plasma

sebagai mitra usaha. Para petani plasma menghargai usaha

Perseroan tersebut dengan menunjukkan loyalitas mereka yang

kemudian memberikan kontribusi kepada keuntungan Perseroan.

d. Risiko yang Berkaitan dengan Ekspansi

Berikut ini adalah risiko-risiko yang akan dihadapi Perseroan dalam

menyelesaikan proyek-proyek ekspansinya:

• Perseroan mungkin tidak dapat meningkatkan status ijin

lokasi yang dimiliki menjadi Hak Guna Usaha, sehingga tidak

dapat menggunakan seluruh lahan tersebut untuk ekspansi

perkebunan. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan selalu

berusaha untuk memperoleh ijin lokasi dan Hak Guna Usaha

baru sebagai lahan cadangan;

• Perseroan mungkin tidak dapat mencapai kesepakatan

mengenai jumlah kompensasi biaya pembebasan tanah yang

harus dibayarkan kepada pemilik atau penggarap tanah. Untuk

meminimalkan masalah ini Perseroan melakukan koordinasi

dengan pemerintah setempat dan sosialisasi yang lebih intensif

kepada masyarakat mengenai dampak positif dari keberadaan

perkebunan Perseroan di wilayah tersebut;

• Perseroan mungkin tidak dapat menyelesaikan proyek- proyek

ekspansi perkebunan dan pabrik pengolahan tepat pada

waktunya atau sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan telah memiliki

kebijakan untuk hanya menunjuk kontraktor yang bereputasi

To mitigate the occurrence of such risks, the Company

constantly ensures and intensifies the implementation of good

corporate governance practices with the plasma farmers and

constantly treats the plasma farmers as business partners. The

plasma farmers, in return, appreciate the Company’s efforts

by showing their loyalty through their contributions to the

Company’s profitability.

d. Expansion-Related Risks

The following are risks that the Company is likely to encounter

in the course of completing its expansion projects:

• The Company may not be able to convert the status from

location permit to landrights (Hak Guna Usaha/HGU). As

a result, expansion cannot take place in all of those land

under location permit. To mitigate this risk, the Company

constantly strives to secure new land permits and HGU as

land reserves;

• The Company may not reach to an agreement on the

compensation amount to be paid to the land owners or

settlers needed for development. To minimize this problem,

the Company coordinates with the local authorities and

do a more intensive talks to the public with respect to the

positive impact the Company’s plantation will have on

the area;

• The Company may not be able to complete plantation

and mill expansion projects on time or within the targeted

budget. To minimize impact from such risks, the Company

has formulated policy to only appoint reputable and highly

experienced contractors as opposed to appoint contractors

LAPORAN TAHUNAN 2009 61

baik dan berpengalaman tinggi, dan bukan hanya menunjuk

kontraktor yang didasarkan pada harga termurah. Perseroan

juga meminimalkan risiko ini dengan meminta jaminan

penyelesaian tertulis dari kontraktor yang dituangkan dalam

perjanjian kerjasama dengan kontraktor;

• Perseroan mungkin tidak dapat mempekerjakan para pekerja

ahli dalam jumlah yang cukup dapat mendukung usaha

ekspansi ini. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan

merekrut dan melatih sarjana-sarjana baru untuk ditempatkan

di perkebunan serta pabrik pengolahan yang baru. Perseroan

juga menawarkan remunerasi yang kompetitif dan jenjang karir

yang jelas untuk menjaga serta menarik minat mereka yang

memiliki keahlian dan keterampilan tinggi; dan

• Situasi dan permasalahan yang tak terduga, seperti cuaca

buruk mungkin dapat mengganggu fokus manajemen dan

memperlambat proses ekspansi. Untuk mengantipisasi hal ini,

Perseroan selalu merencanakan suatu proyek dengan jadwal

yang wajar dengan mempertimbangkan adanya risiko-risiko

tersebut.

2. Risiko Keuangana. Fluktuasi Harga Minyak Kelapa Sawit dan Inti Sawit

Sebagian besar hasil produksi minyak kelapa sawit dan inti

sawit Perseroan dijual di pasar Indonesia. Meskipun Perseroan

melakukan penjualan minyak kelapa sawit dan inti sawit di

Indonesia dalam mata uang Rupiah, harga minyak sawit dan inti

sawit pada umumnya dipengaruhi oleh harga pasar internasional

yang bersifat fluktuatif.

Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan membuat asumsi harga

secara konservatif dalam rencana keuangan, sehingga turunnya

harga tidak akan membahayakan kapabilitas ekspansi Perseroan.

b. Pajak Ekspor

Pajak ekspor yang lebih tinggi atas ekspor minyak kelapa

sawit mengakibatkan sebagian produsen minyak kelapa sawit

mengalihkan jumlah yang diekspor ke pasar domestik. Hal ini

menyebabkan adanya koreksi terhadap harga di pasar domestik.

Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan tetap mengoptimalkan

penjualan produk Perseroan ke pasar domestik, terutama ke

pabrik pengolahan di sekitar kebun Perseroan di wilayah Sumatera

yang menawarkan harga beli yang lebih tinggi karena adanya

penghematan ongkos transportasi.

c. Naiknya Harga Bahan Baku

Bahan baku utama yang dibutuhkan untuk pengelolaan

perkebunan kelapa sawit terdiri dari pupuk dan bahan kimia

lainnya yang digunakan untuk pembukaan lahan dan pengendalian

ilalang, sebagian besar dari bahan baku tersebut harus diimpor.

on the basis of price. The Company also minimizes the

impact from these risks by securing written completion

guarantees from the contractors in the form of a joint

agreements;

• The Company may not be able to sufficiently employ

adequate skilled labors to support its business expansion.

To mitigate such a risk from occuring, the Company

recruits and trains fresh university graduates to be posted

in new plantation estates and mills. The Company also

offers competitive remuneration and a clear career path to

maintain as well as attract highly skilled and knowledgable

workers; and

• Unforseen situations and problems, such as bad weather

which may distract management’s focus and delay

expansion process. To anticipate this, the Company

constantly plans its projects realistically by taking into

account these potential risks.

2. Financial Risks a. Fluctuation in Palm Kernel and CPO Prices

A substantial amount of the Company’s CPO and palm kernel

production are sold to the Indonesian market. Inspite of the fact

that the Company sells its CPO and palm kernel in Indonesian

Rupiah currency, the price of CPO and palm kernel are

generally influenced by international market prices that volatile

in nature.

To minimize the impact from this risk, the Company use

conservative price assumption in its financial budget, so falling

prices will not jeopardize the Company’s expansion capabilities.

b. Export Tax

High export taxes imposed on CPO has caused some CPO

producers to divert exported volume to the domestic market.

As a result, there will be correction in domestic market prices.

To minimize the impact from this risk, the Company continues

to sell its products from Sumatra region in domestic market,

particularly those nearby mills located in surrounding areas

which could afford higher purchase prices due to the

substantial savings in transportation costs.

c. Raw Materials Price Increase

The main raw materials required for managing oil palm estates

include fertilizer and other chemicals used for land clearing and

weed control. A substantial amount of these raw materials have

to be imported. The Company predicts demand for these raw

ANNUAL REPORT 200962

Perseroan memperkirakan kebutuhan bahan baku akan terus

meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah perkebunan

kelapa sawit dan kecenderungan peningkatan harga minyak,

yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan harga bahan

baku tersebut.

Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan menandatangani kontrak

pembelian bahan baku tersebut untuk satu tahun penuh.

3. Risiko Politik dan HukumBerbagai kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah,

baik pusat maupun daerah, dapat mempengaruhi usaha

Perseroan, termasuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah,

pemekaran wilayah, peraturan perpajakan, dan kebijakan kurs.

Selain itu, sengketa atau tuntutan hukum terhadap Perseroan

merupakan risiko yang mungkin saja dihadapi oleh Perseroan.

Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan senantiasa berupaya

mengurangi risiko ini melalui pengendalian internal yang

efektif serta kepatuhan Perseroan terhadap seluruh peraturan

perundang-undangan, kebijakan Pemerintah serta kontrak-kontrak

yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain.

4. Risiko Sosial dan LingkunganSelain isu lingkungan hidup, seperti deforestasi dan jejak

karbon, aktivis lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat

kerap menuding perkebunan kelapa sawit sebagai industri yang

memperlakukan tenaga kerjanya dengan tidak layak, termasuk

mengeksploitasi tenaga kerja wanita dan pekerja anak di bawah

umur.

Untuk meminimalkan risiko ini, tata usaha yang Perseroan

lakukan telah sesuai dengan prosedur dan regulasi lingkungan

yang berlaku di Indonesia. Sebagai wujud kepedulian terhadap

lingkungan, Perseroan menjadi anggota RSPO dan meraih ISO

14001:2004. Dalam waktu dekat ini, operasional Kelompok Usaha

Sampoerna Agro di wilayah Kalimantan juga akan segera menjadi

anggota RSPO dan mengajukan ISO 14001:2004.

Sementara untuk hubungan industrial, khususnya dengan

para pekerja perkebunan, Perseroan mendukung keberadaan

serikat-serikat pekerja yang bersifat independen yang dibuat

oleh dan untuk kepentingan karyawan Perseroan dan anak-anak

perusahaan Perseroan.

materials will continue to increase in line with growing numbers

of plantation estates and increasing oil price that will eventually

cause price increase of these raw materials.

To minimize the impact from such risks, the Company secure

one-year contracts for those raw materials.

3. Political and Legal Risks A number of policies or actions taken by either the central or

regional government can affect the Company’s business. This

includes elections of regional leaders, regional area expansion,

tax regulations, and foreign currency policy. In addition to this,

legal disputes or lawsuits made against the Company are risks

that the Company is also susceptible.

To minimize the impact from such risks, the Company

constantly tries to avoid these risks through effective internal

control as well as corporate compliance to all prevailing rules

and regulations, Government policies as well as contracts

made by the Company with other parties.

4. Social and Environmental Risks

In addition to environmental issues, such as deforestation and

carbon footprint, environmental activists and non-governmental

organizations often accuse oil palm plantations as an industry

that exploits its workers, including the exploitation of women

and underaged children for labor.

To minimize the impact from such risks, the Company’s

corporate governance practices are in accordance with

prevailing environmental procedures and regulations in

Indonesia. As part of its concern towards the Environment,

the Company became a member of the RSPO and secured

ISO 14001:2004 certification. Sampoerna Agro Business

Group’s operations in Kalimantan also intends to secure RSPO

membership and ISO 14001:2004 certification in the

near future.

While on industrial relations aspect, particularly with its

plantation workers, the Company supports the presence

of independent labor unions that are created by, and in the

interest of the workers of the Company and its subsidiaries.

LAPORAN TAHUNAN 2009 63

Sampoerna Agro mempersiapkan setiap tahap pengembangan sawit secara hati-hati. Prosesnya dimulai dari sekitar 6 juta benih sawit yang diproduksi tahun 2009, Perseroan telah menyediakan bibit unggul agar tumbuh menjadi pohon sawit yang lebih sehat dan produktif

Sampoerna Agro prepares every stage of palm development cautiously. The process begins from the approximately 6 million of germinated seeds produced in 2009, the Company has supplied top planting material to ensure a more healthy and productive palm

Sampoerna Agro mempersiapkan setiap tahap pengembangan sawit secara hati-hati. Prosesnya dimulai dari sekitar 6 juta benih sawit yang diproduksi tahun 2009, Perseroan telah menyediakan bibit unggul agar tumbuh menjadi pohon sawit yang lebih sehat dan produktif

Sampoerna Agro prepares every stage of palm development cautiously. The process begins from the approximately 6 million of germinated seeds produced in 2009, the Company has supplied top planting material to ensure a more healthy and productive palm

LAPORAN KESINAMBUNGANSUSTAINABILITY REPORT

Visi Sampoerna Agro adalah menjadi salah satu perusahaan

terdepan yang bertanggung jawab atas semua kegiatannya di

sektor agribisnis di Indonesia. Akuntabilitas tersebut meliputi

semua aspek operasional, termasuk yang berhubungan dengan

perlindungan dan pelestarian lingkungan. Visi tersebut diperkuat

lebih jauh lagi dengan salah satu pernyataan misi Perseroan,

yaitu “Menjaga dan mempromosikan standar lingkungan hidup

yang baku dalam segala aspek pengembangan, produksi dan

pengolahan”.

Filosofi utama Sampoerna Agro dalam aspek keberlanjutan adalah

untuk meraih pertumbuhan dan keberlanjutan yang seimbang dan

harmonis. Untuk meraih hal tersebut, Perseroan berfokus pada

empat dasar landasan: People, Planet, Product dan Profit.

PeopleSehubungan dengan manusia, Sampoerna Agro berupaya untuk

meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat yang

bersentuhan dengan operasi bisnis kami. Mereka termasuk

karyawan dan pekerja, petani plasma atau kelompok petani

plasma, dan masyarakat di dalam dan sekitar perkebunan dan

lokasi pabrik kami.

Sebagai contoh, Sampoerna Agro membantu petani plasma

setempat untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan

teknis mereka dalam kegiatan pertanian pada tingkat praktik

terbaik industri. Hal ini dilakukan melalui bimbingan dan pelatihan

agronomi profesional seperti membuat pupuk kompon sendiri,

penggunaan dosis yang efektif dan solusi untuk pengendalian

hama, dan juga metode pemanenan dan lain sebagainya.

The vision of Sampoerna Agro is to become one of the

leading agribusiness companies in Indonesia that is

accountable for all of its activities. This accountability covers

all aspects of operations, including those that relate to

environmental protection and conservation. Such a vision

is strengthened further by one of the Company’s mission

statements, which is “to maintain and promote the existing

environment in all aspects of the Company’s development,

production, and processing”.

The main philosophy of Sampoerna Agro on sustainability is to

achieve both growth and sustainability in perfect balance and

harmony”. To achieve this, the Company focuses on four basic

fundamentals: People, Planet, Product and Profit.

PeopleWith respect to people, Sampoerna Agro strives to improve

the quality of life of the people and communities that come

into contact with our business operations. They include our

employees and workers, our plasma farmers or smallholder

entities, and the communities within and around our plantation

and mill sites.

For instance, Sampoerna Agro helps local smallholders

to develop their capabilities and technical know-how on

agricultural activities at industry best-practice level. This is

done through professional agronomy advisories and trainings

in critical activities such as making home-made compound

fertilizers, the use of effective dosage and solution for pest

control, as well as harvesting method et cetera.

ANNUAL REPORT 200966

At present, Sampoerna Agro supports more than 20,000

smallholders in Sumatra and Kalimantan. Additionally, in

cooperation with the Putera Sampoerna Foundation (SF), the

Company seeks to empower its communities with greater

access to public schools and educational quality that have

been upgraded through the SF programs.

PlanetSampoerna Agro commits itself to the preservation of Earth,

among other things by being an active member of RSPO since

January 2007. We are engaged in a number of the active RSPO

working group units responsible for helping oil palm industry

proponents attain the RSPO principles and criteria in Indonesia.

In addition to the RSPO, most of the Company’s subsidiaries

have received the ISO 14001 Certification by adapting rigorous

environmental management systems and standards.

One example of this is our environmentally friendly pest control

initiatives. Whenever possible, we refrain from using chemical

pesticides, and instead resort to natural agents such as

barn owls to control rat population, the planting of Mucuna

Bracteata (MB) to avoid soil erosions, and planting of other

beneficial plants such as Turnera subulata and Turnera ulmifolia

to attract natural bug predators, and promote natural viruses as

pesticides without being harmful to humans or the environment.

ProductDue to its unique properties, palm oil can be used and

prepared without the need for hydrogenization, which produces

trans fatty acids that are harmful to health, being one of the

key factors leading to cardiovascular problems, strokes, and

other debilitating diseases. Thus, in addition to being more

beneficial for consumption, palm oil can be produced under

environmentally friendly regimen.

In addition to this, palm oil has higher productivity rates in

terms of yield-per-hectare compared to other vegetable oil

sources such as soya beans, sunflowers et cetera. Additionally,

Sampoerna Agro is also committed to further increase its

productivity through R&D initiatives on its own as well as in

cooperation with world-leading palm oil research institutions.

Currently, Sampoerna Agro has enjoyed the fruits of its R&D

efforts by producing hybrid DxP Sriwijaya seeds with superior

traits such as higher yield productivity and higher tolerance level

against potential diseases.

ProfitAll told, the Company must also be profitable and provide

adequate returns on its investments and those of its

shareholders. The main objective, however, is how to achieve

profitability and grow in harmony alongside the needs of the

previous “P” fundamentals. One way to ensure this is to see to

it that Sampoerna Agro upholds the highest standards of good

corporate governance principles that espouse transparency,

Saat ini, Sampoerna Agro mendukung lebih dari 20.000 petani

plasma di Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, melalui kerjasama

dengan Yayasan Putera Sampoerna (SF), Perseroan berupaya

untuk memberdayakan masyarakat dengan akses yang lebih

besar ke sekolah umum dan kualitas pendidikan telah ditingkatkan

melalui program-program SF.

PlanetSampoerna Agro berkomitmen untuk melestarikan Bumi, salah

satu diantaranya adalah dengan secara aktif menjadi anggota

RSPO sejak bulan Januari 2007. Kami terlibat aktif dalam

beberapa unit kelompok kerja RSPO yang bertanggung jawab

dalam membantu dukungan industri kelapa sawit untuk meraih

prinsip dan kriteria RSPO di Indonesia. Selain dari RSPO,

kebanyakan anak perusahaan Perseroan telah memperoleh

sertifikasi ISO 14001 dengan mengadopsi standar-standar sistem

manajemen lingkungan secara tepat.

Satu contoh adalah prakarsa kami dalam pengendalian hama

yang bersahabat dengan lingkungan. Sedapat mungkin kami

menghindari penggunaan pestisida kimia, dan lebih memilih

menggunakan agen alami seperti sejenis burung hantu untuk

mengendali populasi tikus, penanaman Mucuna Bracteata

(MB) untuk menghindari erosi tanah, dan penanaman tanaman

bermanfaat lain seperti Turnera subulata dan Turnera ulmifolia

untuk menarik predator kumbang alami, dan memakai virus alami

seperti pestisida yang tidak berbahaya bagi manusia maupun

lingkungan.

ProductMinyak sawit memiliki kandungan yang unik. Minyak sawit dapat

digunakan dan dipakai tanpa melalui proses hidrogenisasi yang

menghasilkan asam lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan

karena merupakan salah satu penyebab masalah jantung,

stroke, dan penyakit berbahaya lainnya. Maka, disamping lebih

bermanfaat untuk dikonsumsi, minyak sawit juga dapat diproduksi

dengan cara yang ramah lingkungan.

Lebih dari itu, minyak sawit memiliki tingkat produktivitas yang

tinggi dalam hal hasil-per-hektar dibanding sumber minyak

nabati lainnya seperti kacang kedelai, bunga matahari dan lain

sebagainya. Selain itu, Sampoerna Agro juga berkomitmen untuk

lebih meningkatkan produktivitasnya melalui inisiatif Riset dan

Pengembangan sendiri maupun dengan bekerjasama dengan

berbagai institusi riset minyak sawit terkemuka dunia. Saat ini,

Sampoerna Agro telah menikmati hasil upaya R&D-nya dengan

memproduksi benih hibrida DxP Sriwijaya berciri superior seperti

hasil produktivitas lebih tinggi dan tingkat toleransi lebih tinggi

terhadap potensi penyakit.

ProfitSebagaimana diketahui, Perseroan harus menghasilkan laba dan

memberikan keuntungan yang memadai terhadap investasinya

dan investasi pemegang sahamnya. Tujuan utamanya adalah

bagaimana meraih keuntungan dan tumbuh dengan harmonis

berjalan beriringan dengan fundamental “P” yang sebelumnya

disebut diatas. Satu cara untuk memastikannya adalah melihat

bahwa Sampoerna Agro menegakkan standar-standar tertinggi

LAPORAN TAHUNAN 2009 67

No. Year System implementation Description Location

1 2004 ISO 9001:2000 Quality Management System PT Binasawit Makmur, Sumatera

2 2006ISO 9001:2000 Quality Management System

PT Aek Tarum, SumateraISO 14001:2004 Environment Management System

3 2006ISO 9001:2000 Quality Management System

All company operations in SumateraISO 14001:2004 Environment Management System

4 2007 Joined RSPO - -

5 2009 ISO 9001:2008Quality Management System.

A revised version of ISO 9001:2000All company operations

6 2010 GMP +B2 Kernel Crushing Plant PT Mutiara Bunda Jaya

7 in progress OHSAS 18001:2007 Health and Safety Management System PT Binasawit Makmur, Sumatera

accountability, responsibility, independency and fairness in

order to meet sustainable long-term shareholder value growth.

Good Agronomy and Manufacturing PracticesSampoerna Agro is highly committed in developing oil palm

estates that are sustainable through the deployment of

international best practice standards in agronomy, highly

productive and environmentally-friendly palm oil processing, as

well as community engagement.

In these efforts, the Company has taken and continues to take

wide ranging initiatives in the propagation of sustainable oil

palm estates by complying with international standardization

programs such as ISO certification, good manufacturing

practices (GMP) and the Roundtable for Sustainable Palm Oil

(RSPO) principles and criteria.

The following table highlights Sampoerna Agro’s participation

and achievement in various programs that attest to the

Company’s integrated systems of management, quality control,

health and safety, and environmental protection.

prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang mendukung

keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan

keadilan untuk mencapai nilai pertumbuhan berkelanjutan jangka

panjang pemegang sahamnya.

Praktik Agronomi dan Pengolahan Produk yang Baik Sampoerna Agro memiliki komitmen yang tinggi dalam

mengembangkan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dengan

menerapkan standar praktik internasional terbaik dalam agronomi,

produktivitas tinggi dan proses pengolahan kelapa sawit yang

ramah lingkungan, dan juga pengikutsertaan masyarakat.

Dalam upaya-upaya tersebut, Perseroan telah dan akan terus

mengambil sejumlah inisiatif dalam penyebarluasan perkebunan

kelapa sawit berkelanjutan yang memenuhi program standar

internasional seperti sertifikasi ISO, praktik manufaktur yang baik

(GMP) serta prinsip dan kriteria Roundtable for Sustainable Palm

Oil (RSPO).

Berikut ini adalah daftar ikhtisar partisipasi dan pencapaian

Sampoerna Agro dalam berbagai program yang membuktikan

sistem terpadu Perseroan dalam manajemen, pengendalian mutu,

kesehatan dan keselamatan, dan perlindungan lingkungan.

Manajemen PerkebunanSehubungan dengan masalah pemanasan global, pelestarian dan

perlindungan lingkungan, dan juga kegiatan penanaman dalam

pembukaan lahan, Perseroan secara ketat menerapkan sistem

pembukaan lahan tanpa membakar yang tidak menghasilkan

emisi CO2. Lebih dari itu, Perseroan berupaya untuk membatasi

pembukaan daerah High Conservation Value (HCV) yang

berpotensi untuk menjadi tempat pelestarian seperti daerah

di pinggir sungai, atau daerah yang memiliki nilai budaya bagi

masyarakat setempat.

Mengenai praktik pengendalian hama dan penyakit, Perseroan

menerapkan sistem pengendalian hama terpadu. Sistem tersebut

telah menurunkan penggunaan pestisida dan insektisida kimia

dengan memilih metode biologis. Beberapa contoh praktik

pengendalian hama biologis adalah sebagai berilkut:

Plantation ManagementWith regards to issues on global warming, conservation and

environmental protection, as well as planting activities in land

bank development, the Company strictly implemented the zero

burning effect system without the production of CO2 emissions.

In addition, the Company tries to refrain from opening up

High Conservation Value (HCV) areas having potential to be

a conservation spot such as areas along riverbanks, or areas

having cultural values to the community.

In relation to pest and disease control practices, the Company

implemented an integrated pest control system. The system

had reduced the use of chemical pesticides and insecticides by

opting biological methods. Several examples of biological pest

control practices are described below:

ANNUAL REPORT 200968

• The use of micro organisms such as fungi, bacteria or virus,

an example is the use of virus to control caterpillars like ulat

api), and beetles like Oryctes rhinoceros.

• The use of natural opposition elements, for example, the

release of Tyto alba, a type of barn owl, and other natural

predators to control rat population.

• The planting of beneficial weeds aimed to create a

conducive environment to natural opposition elements. For

example is the use of Cassia cobanensis as food supply to

caterpillars (ulat kantong), Antigonon leptopus as predator

to caterpillars (ulat api).

• The planting of cover crops aimed to reduce the growth of

weeds while helping to fertilize the soil. For example is the

planting of Mucuna bracteata (MB).

Environmental issues are potential to appear as a result to

plantation activities. To ensure that environment risks are

reduced without sacrificing productivity, the Company carried

out Best Management Practice (BMP) in Kalimantan dan

Sumatra region. The main principles of BMP is to apply the best

method on plantation, as all activities were aimed to ensure

optimum growth of oil palm plantation and to reduce negative

environmental effects. BMPs were focused on management

improvement to achieve economic, environmental and

agronomical efficieny to increase agricultural production.

Palm Oil Mill waste management programOn waste management, the Company used the 3R principle:

reduce, reuse and recycle. Crude Palm Oil management

process in mills (POM) produced solid wastes and liquid

wastes. Solid wastes include empty fruit bunches (EFB),

mesocap fibres and kernel shells. On the process, fruit shell

and mesocap fibre wastes are used as fuel material to boilers

whose function is to generate electricity. As to liquid wastes

and EFB, are later applied to the estates as organic fertilizers to

enrich the soil or as a covering tool to increase moisture level in

the soil as well as to prevent soil erosion.

The Company had increased its composting facility to

process empty fresh bunches to become organic fertilizers

with production capacity of 100 tonnes of compost per day.

The compost is distributed to the surrounding estates as a

substitute to inorganic fertilizers. Aside from containing certain

soil characteristics, the EFB composts also influenced the

availability of agents in the hydrolysis process and solvency of

soil characteristic. Humus in composts could neutralize poison

of several micro elements by reducing its usage. Composts

could also produce a type of adhesive element to stabilize

certain aggregates.

In addition to the formation of composts, EFB were also applied

directly as mulch to maintain soil humidity and reduce the loss

of water from evaporation. Moreover, EFB were also used

as food source or as growth media to Trichoderma spp and

Metharhizium anisopliae. As Trichoderma spp could act as a

biological control agent on fungi infection Ganoderma, and

Metharhizum anisopliae for Oryctes control.

• Pengendalian hama dengan menggunakan agen hayati

(mikroorganisme berupa jamur, bakteri atau virus), contohnya

penggunaan virus untuk mengendalikan ulat api, pengendalian

kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros).

• Pengendalian hama dengan menggunakan musuh alami,

contohnya pengenalan Tyto alba, sejenis burung hantu, dan

predator alami lainnya untuk mengendalikan hama tikus.

• Penanaman beneficial weeds bertujuan untuk menciptakan

lingkungan yang sesuai bagi musuh alami. Contohnya Cassia

cobanensis sebagai penyedia makanan bagi parasitoid ulat

kantong, Antigonon leptopus sebagai inang predator ulat api.

• Penanaman cover crop bertujuan untuk menekan

pertumbuhan gulma dan membantu menyuburkan tanah.

Contohnya penanaman Mucuna bracteata di areal rendahan.

Aktivitas perkebunan berpotensi untuk menimbulkan masalah-

masalah lingkungan. Untuk memastikan risiko-risiko terhadap

lingkungan diperkecil tanpa mengorbankan produktivitas,

Perseroan menerapkan Best Management Practices (BMPs) di

daerah Kalimantan dan Sumatera. Prinsip utama dari BMP di

sini adalah penerapan metode terbaik pada perkebunan dimana

seluruh aktivitasnya diarahkan untuk memastikan pertumbuhan

tanaman kelapa sawit menjadi optimum dan memperkecil

efek-efek kurang baik terhadap lingkungan. BMPs berfokus

kepada manajemen perbaikan untuk mencapai efisiensi ekonomi,

lingkungan dan agronomi di dalam peningkatan produksi

pertanian.

Program pengelolaan limbah Pabrik Kelapa SawitDalam pengelolaan limbah, Perseroan menggunakan prinsip 3R

yaitu reduce, reuse dan recycle. Proses pengolahan minyak sawit

di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menghasilkan limbah berupa limbah

padat dan limbah cair. Limbah padat berupa tandan kosong

kelapa sawit (TKKS), serat mesocarp, dan cangkang kernel.

Dalam pengelolaannya limbah cangkang dan serat mesocarp

digunakan sebagai sumber bahan bakar boiler yang digunakan

untuk pembangkit listrik sedangkan limbah cair dan TKKS

diaplikasikan ke lahan sebagai pupuk organik untuk menambah

unsur hara tanah dan mengurangi kehilangan air tanah serta

mencegah erosi tanah.

Perseroan telah melakukan peningkatan fasilitas pengkomposan

TKKS untuk dijadikan pupuk organik dengan kapasitas

100 ton kompos/hari. Kompos tersebut diaplikasikan ke

kebun di sekitarnya sebagai pengganti pupuk anorganik.

Selain mengandung unsur hara tertentu, kompos TKKS juga

mempengaruhi ketersediaaan unsur hara melalui ketersediaan air,

oksigen, dan asam-asam organik terlarut yang merupakan agen

dalam proses hidrolisa dan pelarutan unsur hara. Humus dalam

kompos dapat menetralkan sifat racun dari beberapa unsur mikro

dengan mengurangi pengambilannya. Kompos juga menghasilkan

bahan sejenis perekat untuk menstabilkan agregat tertentu.

Selain dalam bentuk kompos TKKS juga diaplikasikan langsung

ke lahan sebagai mulsa untuk menjaga kelembaban tanah dan

mengurangi kehilangan air tanah dari evaporasi. Selain itu aplikasi

TKKS ke lahan dapat juga menjadi sumber makanan atau media

tumbuh Trichoderma spp dan Metharhizium anisopliae dimana

Trichoderma spp dapat menjadi agen pengendali biologis terhadap

infeksi jamur Ganoderma, dan Metharhizium anisopliae untuk

mengendalikan serangan Oryctes.

LAPORAN TAHUNAN 2009 69

KEBIJAKAN LINGKUNGANENVIRONMENTAL POLICY

Sertifikasi RSPO Sejak tahun 2007, Sampoerna Agro telah bergabung dengan

prakarsa RSPO untuk memenuhi prinsip dan kriteria RSPO (RSPO

P&C) untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan. Forum

RSPO berisikan para sumber dan ahli dari seluruh pemangku

kepentingan industri kelapa sawit termasuk organisasi pemerintah

dan lembaga swadaya masyarakat yang berkecimpung di industri

kelapa sawit, dan mengkombinasikan sumber-sumber tersebut

untuk memformulasikan kebijakan dan standar praktik terbaik

industri untuk mencapai perkembanganan yang berkelanjutan.

RSPO PC menetapkan standar-standar berikut ini yang harus

menjadi pegangan dalam pengoperasian perkebunan kelapa

sawit: (i) komitmen terhadap transparansi, (ii) kepatuhan atas

hukum dan peraturan yang berlaku, (iii) komitmen terhadap

kelayakan ekonomi dan keuangan jangka panjang, (iv)

penggunaan praktik-praktik terbaik dan tepat oleh perkebunan

dan pabrik kelapa sawit, (v) tanggung jawab lingkungan dan

konservasi kekayaan alam dan keanekaragaman hayati, (vi)

pertimbangan yang bertanggung jawab terhadap karyawan,

individu dan komunitas yang terpengaruh oleh perkebunan dan

pabrik kelapa sawit, (vii) pengembangan perkebunan baru yang

bertanggung jawab, dan (viii) komitmen untuk perbaikan terus

menerus dalam beberapa daerah kegiatan utama.

Hingga akhir tahun 2009, Sampoerna Agro telah mengarah ke

persiapan proses sertifikasi RSPO untuk salah satu perkebunan

dan pabriknya, dan nanti setelah disertifikasi, akan digunakan

sebagai model untuk yang lainnya. Berikut ini beberapa pokok

pembahasan dari beberapa prakarsa yang dilakukan Sampoerna

Agro di tahun 2009 menuju sertifikasi RSPO.

Pada bulan Februari-April 2009, Perseroan melakukan penilaian

terhadap diri sendiri atas RSPO P&C dan identifikasi daerah HCV

(High Conservation Value) dalam unit operasinya di Sumatera

termasuk perkebunan yang dalam tahap pengembangan maupun

yang sudah matang.

Pada tanggal 18 Juni 2009, Perseroan meninjau hasil penilaian

diri tersebut, dan identifikasi HCV, dan berdasarkan tinjauan

tersebut, telah memutuskan bahwa PT Aek Tarum sebagai

kandidat yang paling memungkinkan untuk memperoleh RSPO

P&C dalam waktu dekat.

Terkait dengan perkembangan tersebut, Sampoerna Agro

juga telah menjalankan program pelatihan petani plasma

“Mengembangkan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan”.

Pelatihan ini ditujukan untuk memperkenalkan dan menyebarkan

informasi mengenai RSPO P&C kepada para petani plasma

Sampoerna Agro. Terkait hal itu, Sampoerna Agro ditunjuk

RSPOCertificationSince 2007, Sampoerna Agro has joined the RSPO initiatives

in order to meet RSPO principles and criteria (RSPO P&C) for

sustainable palm oil development. The RSPO forum brings

together expertise and resources from industry stakeholders,

including governments and non-governmental organizations

associated with the palm oil industry, and combines these

resources to formulate policies and best-practice standards for

the industry to achieve sustainable development.

The RSPO PC set forth the standards by which oil palm estates

should operate as follows: (i) commitment to transparency,

(ii) compliance with prevailing laws and regulation, (iii)

commitment to long-term economic and financial viability,

(iv) use of appropriate best practices by growers and millers,

(v) environmental responsibility and conservation of natural

resources and biodiversity, (vi) responsible consideration of

employees and of individuals and communities affected by

growers and mills, (vii) responsible developments of new

plantings, and (viii) commitment to continuous improvement in

key areas of activities.

As of year-end 2009, Sampoerna Agro has geared towards the

preparation to RSPO Certification process on one of its estates

and one of its mills, and upon certification, will use the model

for the rest. The following discussion highlights some of the

initiatives taken by Sampoerna Agro in 2009 towards RSPO

Certification.

In February-April 2009, the Company undertook the Self

Assessment on RSPO P&C and pre identification of HCV (High

Conservation Value) areas within its operating units in Sumatra

that include developing as well as matured plantation estates.

On June 18, 2009, the Company reviewed the results of this

Self Assessment, and HCV identification, and based on this

review, decided on PT Aek Tarum as the most likely candidate

to achieve the RSPO P&C at the earliest date possible.

In a related development, Sampoerna Agro also initiated the

Smallholders Training program called “Developing Sustainable

Palm Oil Plantation Estates”. This training is aimed to introduce

and disseminate information on RSPO P&C to Sampoerna

Agro’s Smallholders. Relating to this, Sampoerna Agro was

appointed as an Indonesian RSPO Smallholder Task Force

ANNUAL REPORT 200970

sebagai Relawan Gugus Tugas Petani Plasma RSPO Indonesia

mewakili perusahaan perkebunan di Sumatera Selatan dan juga

menjadi lokasi pelatihan untuk pengembangan perkebunan kelapa

sawit berkelanjutan sesuai dengan RSPO P&C bagi para petani

plasma.

Di samping berkomunikasi dengan petani plasma, Perseroan juga

aktif dalam berbagai forum nasional terkait dengan pengembangan

RSPO di Indonesia. Hal ini termasuk forum yang membahas

penerapan RSPO P&C di Indonesia, dan memformulasikan

pedoman mekanisme kompensasi HCV untuk pengembangan

perkebunan kelapa sawit.

Di bagian R&D, Sampoerna Agro melakukan riset terkait

untuk pengembangan dan implementasi RSPO P&C dengan

menerapkan praktik agronomi terbaik, termasuk:

• Riset dalam mengembangkan studi hama, penyakit dan

pengelolaan rumput liar mengunakan agen biologis seperti

Mucuna bracteata, Mucuna cochinchinensis, Calopogonium

caeruleum, Cassia tora, Cassia cobanensis, Antigonon

leptopus, dan Bahia grass.

• Riset terhadap penggunaan produk sampingan contohnya

TKKS untuk perkebunan berkelanjutan seperti (i) penggunaan

TKKS dan penyebaran berbagai jenis pupuk untuk penyuburan

tanah, (ii) penggunaan limbah cair untuk aplikasi tanah, (iii)

keefektifan Sour Humik dan Mikoriza arbukula dalam tahap

pembibitan kelapa sawit, (iv) penggunaan kompos TKKS dan

mikoriza untuk memperbaiki humus dalam pembajakan bibit.

• Kerjasama dengan Balai Agroklimat dan Hidrologi Bogor,

Sampoerna Agro melakukan survey awal dalam penggunaan

irigasi dan pengelolaan air untuk meningkatkan produksi

kelapa sawit di perkebunannya.

Dalam penggunaan kompos sebagai pupuk, Perseroan terus

meningkatkan kapasitas produksi kompos diatas 100 ton per

hari. Hingga bulan September 2009, Sampoerna Agro telah

mengaplikasikan lebih dari 14.000 ton kompos di perkebunan

Mesuji dan Surya Adi. Sistem pengomposan baru saat ini dalam

pengembangan di pabrik kelapa sawit Gunung Tua Abadi dengan

kapasitas produksi sampai 60 ton per hari.

Dalam pembukaan lahan, Sampoerna Agro memiliki komitemen

penuh untuk membuat sebuah peta kesesuaian lahan berdasarkan

studi evaluasi lahan terhadap daerah yang akan dikembangkan

dalam bentuk unit peta tanah. Di bulan Juni 2009, Sampoerna

Agro melakukan survey, observasi dan pengukuran tanah sebelum

membuat peta evaluasi tanah bagi pembukaan lahan di daerah

Sumatera. Hal ini diikuti dengan pengukuran tanah untuk membuat

unit peta tanah di bulan Agustus 2009, dengan bekerjasama

dengan Departemen Kehutanan di Palembang, Sumatera Selatan.

Volunteer representing South Sumatra plantation companies

as well as be the training site for development of sustainable oil

palm in accordance to RSPO P&C for smallholders.

Aside from communicating with smallholders, the Company

was also active in various national forums in connection with

the development of RSPO in Indonesia. This includes forums

that discuss implementation of the RSPO P&C in Indonesia,

and the formulation of guidelines on HCV compensation

mechanism for developing palm oil estates.

In the field of R&D, Sampoerna Agro undertook related

research for the development and implementation of the RSPO

P&C by employing agronomy best practices, including:

• Research on developing study on pest, disease and weed

control using biological agents such as Mucuna bracteata,

Mucuna cochinchinensis, Calopogonium caeruleum, Cassia

tora, Cassia cobanensis, Antigonon leptopus, and Bahia

grass.

• Research on utilizing bi-products such as EFB for

sustainable plantation such as (i) the utilization of EFB

(Empty Fruit Bunch) and distribution of various fertilizer

doses in land application (ii) utilization of liquid waste to

land application, (iii) effectiveness of Sour Humik and

Mikoriza arbukula in oil palm seedlings stage, (iv) use of

EFB compost and mikoriza to repair soil characteristics in

cultivation of seedlings.

• In cooperation with Bogor Agroclimate and Hydrology

Office, Sampoerna Agro did a pre-initial survey on for the

use of irrigation and water management to increase palm

production in oil palm plantations.

In the use of compost as fertilizers, the Company continued

to increase its compost production capacity above 100 tons

per day. By September 2009, Sampoerna Agro had applied

more than 14,000 tons of compost to its Mesuji and Surya

Adi Estates. A new composting system is currently under

development at the Gunung Tua Abadi palm oil mill with

production capacity of up to 60 tons/day.

In land bank development, Sampoerna Agro is fully committed

to make a land suitability map based on land evaluation study

on areas that will be developed in the form of Soil Map Unit.

In June 2009, Sampoerna Agro surveyed, observed and

measured our field before making Land Evaluation Map for land

bank at Sumatra Region. This was followed by measurement of

the land to make soil map unit in August 2009 in cooperation

with the Forestry Departement in Palembang, South Sumatra.

LAPORAN TAHUNAN 2009 71

KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAWORK SAFETY AND HEALTH POLICY

Sebagai perusahaan yang bersifat padat karya, Perseroan

berkomitmen untuk mengedepankan prinsip-prinsip

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan dalam setiap

kegiatan operasi. Bagi Perseroan, prinsip-prinsip K3 bukan

hanya sebuah bentuk tanggung jawab, namun juga sebuah

budaya yang harus dilestarikan oleh seluruh pihak, terutama

para karyawan, baik di kantor pusat, maupun di wilayah

perkebunan Sumatera dan Kalimantan.

Sebagai bagian dari pelaksanaan K3, Perseroan telah

mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sesuai ketentuan

peraturan yang berlaku.

Di dalam kegiatan operasional sehari-hari khususnya di pabrik

Perseroan atau di tempat-tempat kerja dimana terdapat bahan

kimia berbahaya, Perseroan menerapkan standar keselamatan

kerja yang tinggi yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan

atau pihak ketiga yang berada di lokasi tersebut, antara lain

kewajiban untuk memakai helm pengaman, masker, sepatu

kerja dan peralatan pengaman lainnya bagi mereka yang

berada di lokasi tersebut.

Di samping itu, Perseroan menyediakan fasilitas dan sarana

kesehatan untuk karyawan antara lain berupa klinik kesehatan

dan layanan dokter di lokasi kebun dan pabrik, penyiagaan

mobil ambulance di lokasi-lokasi yang tingkat kerawanannya

tinggi, kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan di

rumah sakit yang telah bekerjasama dengan Perseroan serta

pemberian pelatihan yang memadai bagi tenaga paramedis

untuk menangani kecelakaan kerja secara tepat dan cermat.

Kepedulian Perseroan terhadap aspek keselamatan dan

kesehatan kerja ini tidak hanya terwujud dalam bentuk

penyediaan sarana dan fasilitas saja, tetapi juga mencakup

pembangunan kesadaran akan arti pentingnya memelihara

keselamatan dan kesehatan kerja untuk dimiliki secara

merata oleh seluruh karyawan. Untuk itu, Perseroan telah

mensosialisasikan penerapan sistem manajemen kesehatan

dan keselamatan kerja (OHSAS) di lingkungan Perseroan.

As a labor-intensive company, the Company is committed

to implement the principles of employee work safety and

heatlh in every of its operational activities. For the Company,

the principles of work safety and health is not merely a

responsibility but a culture that needs to be disseminated to all

parties, particularly workers in its head office as well as in its

Sumatra and Kalimantan estates.

In its effort to implement work safety and health, the Company

has included all of its employees in the Employee Social

Security (Jaminan Sosial Tenaga Kerja or Jamsostek) program

in accordance with prevailing regulations.

In its daily operational activities, especially in its mills or

work areas with the presence of dangerous chemicals, the

Company implements high work safety standards that must

be stringently followed by all employees or any person that

is within these areas such as, requirement to wear safety

helmets, masks, working shoes and other safety equipment

while being in these areas.

In addition to this, the Company provides health facilities for its

employees in the form of medical clinics and doctors situated

in its estates and mills, ambulances within high-risk areas,

access to medical assistance in hospitals approved by the

Company as well as provide adequate training for paramedics

to provide adequate trainings for its medics to handle work

accidents accurately and thoroughly.

This corporate awareness towards work safety and health is

not limited to providing infrastructure and facilities but also in

developing awareness on the importance of maintaining work

safety and health throughout its employees. For this purpose,

the Company actively communicated and disseminated

the implementation of work safety and health management

system (OHSAS) in its neighbourhood.

ANNUAL REPORT 200972

KEBIJAKAN TANGGUNG JAWAB SOSIALPERUSAHAAN(CSR)CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) POLICY

In line with the development of the business world, CSR

activities have become part of a company’s strategy to maintain

sustainability. Properly implementing CSR principles will help

enhance the Company’s reputation and instill a positive image.

The Company’s CSR activities are implemented by individual

units and coordinated by its Corporate Affairs Department. The

Company concentrated its routine CSR activities in and around

its plantation estates with the aim to improve basic amenities,

health, humanitarian, religious, and public facilities.

On top of the routine CSR activities being performed in and

around its plantation estates, Sampoerna Agro also seek the

help of Putera Sampoerna Foundation (SF) on improving the

quality and availability of education in Indonesia which is in line

with SF goals.

In cooperation with SF, the Company’s CSR activities involving

education center upon three key areas, namely (i) upgrade

teacher’s skills and knowledge to improve teaching quality, (ii)

enhance leadership and managerial skills of school principals,

and (iii) and rehabilitate school buildings that need renovations.

Last year, Sampoerna Agro donated Rp8,700,000,000

(eight billion seven hundred million rupiah) to fund the joint

cooperation program.

A groundbreaking ceremony was held on February 17, 2009,

in which the Company facilitated an agreement between SF

and the Regent of Ogan Komering Ilir, South Sumatra, to

undertake a program of quality improvement for 90 teachers

and 14 principals within the school system of the Regency. In

addition to this quality improvement, the program also included

improving the infrastructure quality of two public elementary

school buildings, namely SDN2 Sumbu Sari and SDN1

Maribaya of South Sumatra. After the completion of these

renovations, a total of 584 students will soon be able to utilize

more school facilities as well as a safer building structure to do

their daily schooling activities.

Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis, kegiatan CSR

telah menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memelihara

keberlanjutan (sustainability). Menerapkan prinsip-prinsip CSR

dengan tepat akan meningkatkan reputasi serta menanamkan

citra positif terhadap perusahaan.

Kegiatan CSR Perseroan diterapkan oleh masing-masing

unit dan dikoordinasikan oleh Departemen Corporate Affairs.

Perseroan memusatkan kegiatan rutin CSR-nya di dalam dan di

lingkungan area perkebunan dengan tujuan untuk memperbaiki

fasilitas-fasilitas dasar, kesehatan, kemanusiaan, tempat ibadah,

dan fasilitas umum.

Di atas kegiatan rutin CSR yang selalu dilaksanakan di dalam

dan di lingkungan area perkebunan, Sampoerna Agro juga

meminta bantuan dari Putera Sampoerna Foundation (SF) dalam

meningkatkan kualitas dan ketersediaan pendidikan di Indonesia

yang sejalan dengan tujuan-tujuan SF.

Dengan bekerjasama bersama SF, kegiatan CSR Perseroan

melibatkan pusat pendidikan dalam tiga bidang utama, yaitu

(i) meningkatkan keahlian dan pengetahuan para guru untuk

meningkatkan kualitas mengajar, (ii) meningkatkan nilai keahlian

kepemimpinan dan manajerial para Kepala Sekolah, dan (iii) dan

merehabilitasi gedung-gedung sekolah yang perlu direnovasi.

Tahun lalu, perseroan telah mendonasikan Rp8.700.000.000

(delapan milyar tujuh ratus juta rupiah) untuk mendukung

program kerjasama tersebut.

Sebuah upacara peletakan batu pertama telah dilakukan pada

tanggal 17 Februari 2009, dimana Perseroan memfasilitasi suatu

perjanjian kerjasama antara SF dan Bupati Ogan Komering Ilir,

Sumatera Selatan, untuk menjalankan program peningkatan

kualitas 90 guru dan 14 Kepala Sekolah dalam sistem sekolah

Kabupaten tersebut. Selain peningkatan kualitas guru dan

kepala sekolah, program tersebut juga mencakup peningkatan

kualitas infrastruktur dua gedung sekolah dasar, yaitu SDN2

Sumbu Sari dan SDN1 Maribaya, Sumatera Selatan. Setelah

renovasi-renovasi tersebut selesai, sejumlah 584 murid akan

langsung dapat menggunakan lebih banyak lagi fasilitas sekolah

dan juga struktur gedung sekolah lebih aman untuk kegiatan

sekolah sehari-hari mereka.

ANNUAL REPORT 200974

Following the success on the first joint cooperation with SF,

the Company started another similar program in Kalimantan

in year-end 2009, in which a total of 75 teachers and school

principals will take improvement training programs, and three

public elementary schools will be renovated.

Additionally, Sampoerna Agro also provided scholarships to 11

outstanding students from the OKI and Sukamara regencies

in Sumatra and Kalimantan, respectively, to enroll in a special

High School named Sampoerna Academy which is located in

South Sumatra,

Operated under the auspices of SF, the Sampoerna Academy

High School employs national as well as international

standards, combining the international curriculum of IGCSE

from Cambridge University and the national curriculum KTSP

mandated by the Indonesian Ministry of Education. Some

lectures are provided in English and the students receive a high

school educational format that prepares them for enrollment to

leading universities anywhere in the world including Indonesia.

In addition to educational issues, the Company also

focuses in community aspect by involving smallholders as

partners. Currently, approximately half of the Company’s

Setelah suksesnya kerjasama pertama dengan SF, Perseroan

memulai program serupa lainnya di Kalimantan pada akhir tahun

2009, dimana sebanyak 75 guru dan Kepala Sekolah akan

mengikuti program pelatihan peningkatan kualitas, dan tiga sekolah

dasar negeri akan direnovasi.

Disamping itu, Sampoerna Agro juga memberikan beasiswa

kepada 11 murid yang berprestasi dari Kabupaten OKI dan

Sukamara masing-masing di Sumatera dan Kalimantan, untuk

memasuki Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) khusus bernama

Sampoerna Academy yang berlokasi di Sumatera Selatan.

Sampoerna Academy yang dioperasikan oleh SF

menerapkan strandar-standar nasional maupun internasional,

mengkombinasikan kurikulim internasional IGCSE dari Cambridge

University dan kurikulum nasional KTSP yang diwajibkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional RI. Beberapa pelajaran diberikan

dalam bahasa Inggris dan para murid mendapat format pendidikan

SLTA yang mempersiapkan mereka untuk dapat memasuki

universitas terkemuka dimanapun di dunia termasuk di Indonesia.

Selain bidang pendidikan, Perseroan juga fokus pada masyarakat

setempat dengan melibatkan para petani plasma sebagai mitra.

Saat ini sekitar setengah lahan perkebunan Perseroan berada

ANNUAL REPORT 200976

plantation estates are under the plasma scheme, of

which approximately 90% of total plasma loan made by

the established estates have been fully paid for through

government banks. Hence, the community actively

participates and obtain decent profit margin from the oil

palm plantation business. In August 2009, the Company

cooperated with RSPO Liaison Office, the Directorate

General of Plantation and the WWF to hold trainings for

smallholders in Sumatra region themed “Development of

Sustainable Oil Palm Plantation”.

The Company also carried out many community welfare

programs such as co-engaging in local environmental

conservation projects, providing free health services to

its workers and their families, as well as helping the local

communities to develop basic necessities which include

religious buildings, public sanitary and road facilities.

Starting early 2009, in cooperation with Sampoerna

Foundation, the Company began carrying out quality

improvement assessments and trainings for school

teachers and principals surrounding the Company’s estates

in Sumatra area.

With regards to land bank development, the Company

employs the Free Prior Informed Consent (FPIC) principles

in carrying out its compensation procedure to the local

communities. Some of the steps taken are as follows:

• Acknowledging the local community rights to agree or

disagree on the Company’s plans to develop oil palm

plantation within their local community areas.

• Respecting decision making process of the local

communities as well as chosen representatives that

was decided among themselves.

• Disseminating information regarding the Company

plans to develop oil palm plantation in the area and

negotiating with community’s interest at heart to obtain

a collective agreement.

dalam skema plasma, dimana sekitar 90% jumlah pinjaman

plasma kepada bank-bank pemerintah oleh kebun-kebun

yang sudah menghasilkan telah berhasil dilunasi. Dengan

demikian, masyarakat secara aktif berpartisipasi dan mendapat

marjin keuntungan yang baik dari bisnis perkebunan kelapa

sawit Perseroan. Pada bulan Agustus 2009, Perseroan

bekerjasama dengan Kantor Perwakilan RSPO, Direktorat

Jenderal Perkebunan dan WWF untuk menyelenggarakan

pelatihan bagi petani plasma di daerah Sumatera dengan tema

“Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit yang berkelanjutan”.

Perseroan juga melakukan sejumlah kegiatan program

kesejahteraan masyarakat seperti keikutsertaan dalam proyek-

proyek pelestarian lingkungan lokal, memberikan layanan

kesehatan gratis bagi para pekerja dan keluarganya, dan

membantu masyarakat setempat dalam mengembangkan

kebutuhan utama termasuk gedung peribadatan, fasilitas

kebersihan dan jalan umum. Pada awal 2009, bekerjasama

dengan SF, Perseroan mulai melakukan penilaian untuk

perbaikan kualitas dan pelatihan bagi para guru dan Kepala

Sekolah di sekitar perkebunan Perseroan di Sumatera.

Sehubungan dengan pembukaan lahan perkebunan, Perseroan

menerapkan prinsip Free Prior Informed Consent (FPIC) dalam

melaksanakan prosedur ganti rugi bagi masyarakat setempat.

Beberapa tahap yang ditempuh adalah sebagai berikut:

• mengakui hak masyarakat adat untuk mengatakan YA atau

TIDAK terhadap rencana pembangunan perkebunan kelapa

sawit yang akan akan berlangsung dalam wilayah adat

mereka

• menghormati sistem pengambilan keputusan dalam

komunitas masyarakat adat dan penentuan perwakilan

yang mereka lakukan sendiri

• melakukan sosialisasi mengenai rencana pembangunan

perkebunan kelapa sawit di wilayah mereka dan

bermusyawarah dengan masyarakat adat untuk

mendapatkan kesepakatan bersama.

LAPORAN TAHUNAN 2009 77

Produksi TBS Sampoerna Agro di perkebunan Kalimantan meningkat secara konsisten dari 6,4 ton/Ha di tahun 2005 menjadi 8,7 ton pada tahun 2006, 10,1 ton tahun 2007, 12,3 ton tahun 2008 dan 15,3 ton tahun 2009

Sampoerna Agro’s production of FFB in its Kalimantan estates has increased consistenly from 6.4 tons/Ha in 2005 to 8.7 tons in 2006, 10.1 tons in 2007, 12.3 tons in 2008 and 15.3 tons in 2009

Produksi TBS Sampoerna Agro di perkebunan Kalimantan meningkat secara konsisten dari 6,4 ton/Ha di tahun 2005 menjadi 8,7 ton pada tahun 2006, 10,1 ton tahun 2007, 12,3 ton tahun 2008 dan 15,3 ton tahun 2009

Sampoerna Agro’s production of FFB in its Kalimantan estates has increased consistenly from 6.4 tons/Ha in 2005 to 8.7 tons in 2006, 10.1 tons in 2007, 12.3 tons in 2008 and 15.3 tons in 2009

2008

2009

2007

22,9

58

IntiSawit(dalamjutaRupiah)Palm Kernel (in millions of Rupiah)

16,7

23

Sumatera Kalimantan

141,

349

226,

317

128,

552

27,4

00

MinyakSawit(dalamjutaRupiah)CPO (in millions of Rupiah)

Sumatera Kalimantan

1,23

3,49

2 1,35

9,10

3

1,69

4,29

7

150,

716

238,

376

251,

515

Tinjauan

Minyak Sawit dan Inti SawitKontribusi terbesar terhadap penjualan Perseroan berasal dari

minyak sawit dan inti sawit masing-masing sebesar 89% dan 8%

dari total nilai penjualan pada tahun 2009.

Tabel berikut ini merupakan penjualan produk minyak kelapa sawit

dan inti sawit Perseroan di Sumatera dan Kalimantan selama tahun

yang bersangkutan:

Overview

CPOandPKThe biggest contributors to Sampoerna Agro sales were from

CPO and PK amounting to 89% and 8% of total sales in 2009,

respectively.

The following table contains sales of CPO and PK from the

Company’s Sumatra and Kalimantan regions for the years

indicated below:

PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Luar Indonesia/Outside IndonesiaIndonesia/Indonesia

PENJUALAN CPO BERDASARKAN WILAYAHCPO sales per region (in millions of Rupiah)

Jumlah Penjualan CPO Rp1,38 triliunTotal CPO Sales Rp1.38 trillion

1.319.828 (95%)

64.380 (5%)

2007

Jumlah Penjualan CPO Rp1,93 triliunTotal Sales CPO Rp1.93 trillion

2008

167.475 (9%)

1.765.198 (91%)

Jumlah Penjualan CPO Rp1,61 triliunTotal Sales CPO Rp1.61 trillion

2009

174.813 (11%)

1.435.805 (89%)

Tabel berikut ini merupakan penjualan minyak sawit Perseroan

kepada konsumen dalam dan luar negeri selama periode:

The following contains CPO sales to customers within and

outside of Indonesia for the periods indicated below:

ANNUAL REPORT 200980

Umumnya, penjualan domestik dilakukan menggunakan harga

spot dan negosiasi cara penyerahan dilakukan pada saat

penjualan. Dalam praktik yang lazim dilakukan untuk penjualan

spot di Indonesia, pembeli membayar minyak sawit dan inti sawit

dalam waktu satu sampai dua hari setelah menandatangani

kontrak penjualan dan pengiriman dilakukan setelah pembayaran

diterima. Perseroan melakukan negosiasi cara pengiriman untuk

masing-masing kontrak.

Pada tahun 2008 dan 2009, Perseroan melakukan penjualan

kepada pelanggan diantaranya PT Sinar Alam Permai dan PT

Asianagro Agung Jaya.

Kecambah SawitProduksi kecambah Perseroan, melalui PT Binasawit Makmur,

memiliki kapasitas untuk memproses sekitar 40 juta benih per

tahun. Enam varietas kecambah yang dihasilkan Perseroan diberi

nama DxP Sriwijaya dan telah memperoleh sertifikasi Perlindungan

Varietas Tanaman (PVT) dari Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Kecambah Perseroan dijual seluruhnya ke pasar domestik.

Konsumen kecambah yang dihasilkan Perseroan diantaranya

Astro Agro Lestari, Indofood Group, Mustika Sembuluh,

Musim Mas dan Korindo. Sejak tahun 2004, Perseroan telah

mendistribusikan kecambah ke berbagai wilayah di Indonesia,

yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Perseroan juga

memberikan akses yang sama untuk perolehan kecambah untuk

perkebunan rakyat.

Volume penjualan kecambah di tahun 2009 sekitar 5,9 juta benih

yang bernilai sebesar Rp39,5 miliar.

Usaha Perseroan dalam menghasilkan kecambah yang

memberikan imbal hasil yang tinggi didukung dengan adanya riset

yang berkualitas, tim penjualan yang fokus, dan layanan purna jual

untuk membantu peningkatan kualitas perkebunan konsumen.

Perseroan juga memberikan pelatihan teknologi pembibitan dan

praktik agronomi bagi para penanam baru. Tim pengembangan

dan penelitian dan pelayanan agronomi Perseroan secara aktif

mempromosikan penggunaan kecambah berkualitas melalui

kegiatan presentasi di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini

Perseroan mendapat kehormatan menjabat sebagai Ketua di acara

Forum of the Indonesian Oil Palm Seeds Producers.

KaretPerseroan, melalui PT Aek Tarum, menjual hasil produksi karetnya

ke pabrik pengolahan karet ataupun pembeli lainnya dalam

In general, domestic sales were based on spot rates and

delivery terms were negotiated at the time of the sale. In the

common practice of spot trading in Indonesia, CPO and PK

buyers will settle the payment in one or two days time after

signing the sales contract which is then followed by delivery

after receipt of payment. The Company negotiates delivery

terms on a contract-by-contract basis.

In 2009 and 2008, the Company’s customers were, among

others, PT Sinar Alam Permai and PT Asianagro Agung Jaya.

Germinated Oil Palm SeedsThrough PT Binasawit Makmur, the Company has processing

capacity of approximately 40 million seeds per year. Six of

the germinated seed variants produced by the Company

called DxP Sriwijaya have obtained Plant Variety Protection

(PVP) certification from the Indonesian Ministry of Agriculture.

These germinated seeds were sold in domestic market to

customers such as Astra Agro Lestari, Indofood Group,

Mustika Sembuluh, Musim Mas and Korindo. The company

had distributed the germinated seeds to various regions

in Indonesia since 2004. These regions included Sumatra,

Kalimantan, Sulawesi and Papua. The Company also provided

equal access of its germinated oil palm seeds to smallholders

as well.

In 2009, total sales volume reached 5.9 millions seeds with a

total value of Rp39.5 billion.

In producing these high yielding seeds, the Company is

supported by high quality R&D, attentive sales team, and

after-sales service whose aim is to help increase the quality of

its customers’ plantation estates. The Company also provides

trainings on nursery farming and agronomy practices for

beginners. The Company’s R&D and agronomy service teams

are actively promoting on the use of quality seeds through

roadshow presentations in various regions of Indonesia. At

present, the Company is honored to be elected as Chairperson

of the Indonesian Oil Palm Seeds Producers Forum.

Slab RubberThrough PT Aek Tarum, the Company sold its rubber to crumb

rubber factories and other buyers in the form of rubber slabs.

LAPORAN TAHUNAN 2009 81

PRODUKSI INTI SAWIT (Ton)PK Production (Tons)

5.84

0

Sumatera Kalimantan

7.90

0

9.78

0

45.6

88

62.7

22

52.5

92

PRODUKSI KARET (Ton)Rubber Production (Tons)

480

20082007 2009

483 408

PRODUKSI KECAMBAH (Ribuan Butir)Germinated Seeds (Thousand Seeds)

15.056

2007 2008 2009

22.735

5.894

PRODUKSI TBS (Ton)FFB Production (Tons)

124.

349

1.05

6.71

1

Sumatera

1.07

9.56

8

1.01

1.09

8

Kalimantan

150.

950

193.

276

PRODUKSI (Ton/ha)Yield (Tons/ha)

10.1

19.3

Sumatera

19.6

17.6

Kalimantan

12.3 15

.3

PRODUKSI MINYAK SAWIT (Ton)CPO Production (Tons)

Sumatera Kalimantan

233.

438

222.

033

222.

066

23.8

41

32.0

30

42.1

29

2008

2009

2007

bentuk slab. Produksi karet Perseroan dijual seluruhnya ke pasar

domestik. Harga penjualan ditentukan berdasarkan referensi dari

harga pasar domestik dan internasional dan berdasarkan negosiasi

dengan pelanggan.

Kinerja OperasionalBerikut ini adalah hasil produksi Perseroan di wilayah Sumatera

dan Kalimantan untuk tahun yang bersangkutan:

The rubber was sold in domestic market. The sales price was

determined by referencing to the applicable domestic and

international markets as well as based on negotiation with

customer.

Operational PerformanceThe following was Sampoerna Agro operational results from its

Sumatra and Kalimantan regions for the years indicated bellow:

ProduksiTandanBuahSegar(TBS)Hasil panen TBS dari wilayah Sumatera menurun dari 19,6 ton

per hektar pada tahun 2008 menjadi 17,6 ton per hektar pada

tahun 2009. Sebaliknya, hasil panen tandan buah segar di wilayah

Kalimantan mengalami kenaikan, yaitu dari 12,3 ton per hektar

pada tahun 2008 menjadi 15,3 ton per hektar di tahun 2009.

FreshFruitBunches(FFB)productionFFB yield from the Sumatra region had decreased from 19.6

tons per hectare in 2008 to 17,6 tons per hectare in 2009 while

FFB yield from the Kalimantan region had increased from 12.3

tons per hectare in 2008 to 15,3 tons per hectare in 2009.

ANNUAL REPORT 200982

Penurunan produktifitas di wilayah Sumatera disebabkan antara

lain oleh hasil panen rendah dari sebagian perkebunan yang

baru memasuki masa panen dan gejolak cuaca yang terjadi

sebelumnya. Sedangkan peningkatan produktifitas TBS di

wilayah Kalimantan disebabkan oleh upaya pemeliharaan yang

intensif serta bertambahnya tingkat kematangan pohon-pohon di

perkebunan tersebut.

Produksi minyak sawitProduksi minyak sawit pada tahun 2009 sedikit menurun

sebesar 0,5% menjadi 264.162 ton dibandingkan 265.468 ton

pada tahun 2008.

Tingkat rendemen minyak sawit di wilayah Sumatera meningkat

dari 21,6% pada tahun 2008 menjadi 22,0% pada tahun 2009.

Tingkat rendemen minyak sawit di wilayah Kalimantan meningkat

dari 21,2% di tahun 2008 menjadi 21,8% di tahun 2009.

Peningkatan rendemen ini terutama dikarenakan kualitas TBS yang

lebih baik.

Produksi inti sawitProduksi inti sawit mengalami penurunan sebesar 11,7% menjadi

62.372 ton di tahun 2009 dibandingkan 70.622 ton di tahun 2008,

disebabkan oleh tingginya persediaan biji inti sawit di akhir tahun

2007 dimana persediaan biji inti sawit tersebut diolah di tahun

2008. Hal ini juga menyebabkan tingkat rendemen inti sawit di

wilayah Sumatera menurun dari 5,8% pada tahun 2008 menjadi

5,2% pada tahun 2009. Tingkat rendemen inti sawit di wilayah

Kalimantan sedikit menurun dari 5,2% di tahun 2008 menjadi 5,1%

di tahun 2009.

Produk-produk inti sawitPada bulan Juli 2009, Perusahaan membuka pabrik pengolahan

inti sawit dengan kapasitas pengolahan 150 ton inti sawit per hari.

Dengan adanya pabrik baru ini, Perseroan memproduksi produk

baru yaitu minyak inti sawit dan ampas inti sawit di tahun 2009

sebesar 4.335 ton.

Kecambah sawitProduksi kecambah menurun sebesar 74% dari 22,7 juta benih

di tahun 2008 menjadi 5,9 juta benih di tahun 2009. Penurunan

ini disebabkan oleh kebijakan Perseroan yang memutuskan untuk

mengurangi volume produksi karena menurunnya permintaan

pasar atas kecambah dalam periode ini.

KaretProduksi karet Perseroan pada tahun 2009 sebesar 408 ton, turun

15% dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 483 ton.

The reduction of FFB yield in Sumatra region was caused by

factors such as low yields produced by those areas that just

became matured and climate volatility happening previously.

On the other hand, the production improvement in Kalimantan

region was mainly due to intensive upkeeping efforts combined

with the maturing of palms in the region.

CrudePalmOil(CPO)productionCPO production slightly decreased by 0.5% from 265,468 ton

in 2008 to 264,162 ton in.

Oil Extraction Rates (OER) in the Sumatra region increased from

21.6% in 2008 to 22.0% in 2009. Kalimantan region’s OER

also improved from 21.2% in 2008 to 21.8% in 2009.

This improvement was brought about by improved FFB quality.

PalmKernel(PK)productionPK production decreased by 11.7% from 70,622 tons in

2008 to 62,372 tons in 2009, caused by high inventory of

unprocessed nuts carried over from 2007 which was then

processed in 2008. This was also the reason for the decrease

in Kernel Extraction Rates (KER) in Sumatra from 5.8% in 2008

to 5.2% in 2009. KER in Kalimantan region slightly decreased

from 5.2% in 2008 to 5.1% in 2009.

Palm kernel productsIn July 2009, the Company opened a kernel crushing plant

with processing capacity of 150 ton of PK per day. This new

crushing plant produced Palm Kernel Oil (PKO) and Palm

Kernel Expellers (PKE). The combined ouput of these products

in 2009 totalled 4,335 ton.

Germinated oil palm seedsGerminated seeds production decreased by 74% from 22.7

million seeds in 2008 to 5.9 million seeds in 2009. This was

due to Management’s decision to reduce production which was

the result of decreased market demand for germinated seeds

during this period.

Slab rubberRubber production in 2009 is 408 tons, 15% lower than the

previous year’s figure of 483 tons.

LAPORAN TAHUNAN 2009 83

Kinerja Keuangan Financial Performance

2009

2008

2007

HARGA JUAL RATA-RATA (Rp/kg)Average Selling Price (Rp/kg)

PENDAPATAN (Rp miliar)Sales (Rp billion)

Min

yak

Saw

itC

PO

Inti

Saw

it PK

Kec

amb

ahG

erm

inat

ed S

eeds

151,

5

253,

7

158,

1

1.93

2,7

1.61

0,6

1.38

4,2

95,5

39,5

48,1

PenjualanPenjualan produk Perseroan mengalami penurunan sebesar 21%

dari Rp2.288,1 miliar di tahun 2008 menjadi Rp1.815,6 miliar di

tahun 2009. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan

pada volume penjualan produk kelapa sawit dan kecambah, serta

harga penjualan rata-rata produk kelapa sawit yang lebih rendah.

Penjualan di pasar domestik berkisar 91% dan 89% dari jumlah

penjualan masing-masing di tahun 2008 dan 2009.

Penjualan produk kelapa sawit menurun 19% menjadi Rp1.762

miliar di tahun 2009 dibandingkan Rp2.186 miliar pada tahun 2008

yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan minyak sawit

sebesar 8,3% menjadi 263.458 ton di tahun 2009 dibandingkan

287.152 ton pada tahun 2008. Harga jual rata-rata minyak sawit

juga menurun 9,2% dibandingkan dengan tahun 2008.

Penjualan kecambah menurun 59% dari Rp95,5 miliar di tahun

2008 menjadi Rp39,5 miliar di tahun 2009, terutama disebabkan

oleh penurunan volume penjualan kecambah dari 18,4 juta di

tahun 2008 menjadi 5,9 juta di tahun 2008, namun sebagian

dikompensasi dengan peningkatan harga jual kecambah sebesar

29%. Volume penjualan ini menurun seiring dengan menurunnya

permintaan pasar atas kecambah.

Penjualan karet menurun 46% dari Rp6,2 miliar di tahun 2008

menjadi Rp3,4 miliar di tahun 2009, terutama disebabkan oleh

SalesThe Company’s sales decreased by 21% from Rp2,288.1

billion in 2008 to Rp1,815.6 billion in 2009. This decrease

was mainly due to lower sales volume of palm products and

germinated seeds, as well as lower average selling price of oil

palm products.

Domestic sales made up approximately 91% and 89% of total

sales in 2008 and 2009, respectively.

Sales from palm products decreased by 19% from Rp2,186

billion in 2008 to Rp1,762 billion in 2009 mainly caused by

8.3% lower CPO sales volume from 287,152 tons in 2008 to

263,458 tons in 2009. Average selling price of CPO was also

9.2% lower than the previous year’s figure.

Germinated seeds sales decreased by 59% from Rp95.5 billion

in 2008 to Rp39.5 billion in 2009 mainly caused by lower sales

volume from 18.4 million germinated seeds in 2008 to 5.9

million germinated seeds in 2009, but partly compensated by

29% higher selling price. The lower sales volume was due to

reduced demand for germinated seeds in the industry.

Slab rubber sales decreased by 46% from Rp6.2 billion in 2008

to Rp3.4 billion in 2009, primarily due to 36% lower average

VOLUME PENJUALAN (ton, kecuali kecambah dalam juta butir)

Sales Volume (tonnes, except germinated seeds in million seeds)

Min

yak

Saw

itC

PO

Inti

Saw

it PK

Kec

amb

ahG

erm

inat

ed S

eeds

287.

153

219.

928

263.

458

18,4

5,9

13,7

57.9

56

71.1

95

49.8

43

6.73

0

6.11

3

2.61

4

3.56

4

3.17

1

5.18

2

6.70

5

3.51

16.29

4M

inya

k Sa

wit

CPO

Inti

Saw

it PK

Kec

amb

ahG

erm

inat

ed S

eeds

ANNUAL REPORT 200984

penurunan harga jual rata-rata sebesar 36% dari Rp12.908/kg di

tahun 2008 menjadi Rp8.308/kg di tahun 2009. Volume penjualan

karet mengalami penurunan sebesar 16% dari 483 ton di tahun

2008 menjadi 408 ton di tahun 2009.

Beban Pokok PenjualanBeban pokok penjualan Perseroan pada tahun 2009 terdiri dari

beban pemeliharaan kebun, panen, pembelian buah plasma,

alokasi beban tidak langsung, pengolahan, penyusutan dan

amortisasi, dan pergerakan persediaan. Beban pokok penjualan

menurun sebesar 20% dari Rp1.512 miliar di tahun 2008

menjadi Rp1,216 miliar di tahun 2009, sejalan dengan penurunan

penjualan.

Laba KotorLaba kotor menurun sebesar 29% dari Rp776 miliar di tahun 2008

menjadi Rp599 miliar di tahun 2009. Marjin laba kotor menurun

dari 33,8% di tahun 2008 menjadi 33,0% di tahun 2009, terutama

disebabkan oleh penurunan volume penjualan dan harga jual rata-

rata produk kelapa sawit.

Beban UsahaBeban usaha menurun sebesar 15% dari Rp164 miliar ditahun

2008 menjadi Rp139 miliar di tahun 2009. Penurunan ini terutama

disebabkan oleh penurunan beban pemasaran yaitu pajak

ekspor. Persentase beban usaha terhadap total penjualan bersih

mengalami sedikit kenaikan dari 7,1% di tahun 2008 menjadi

7,7% di tahun 2009.

Laba Usaha Laba usaha menurun sebesar 25% dari Rp611 miliar di tahun

2008 menjadi Rp460 miliar di tahun 2009. Persentase laba usaha

terhadap total penjualan bersih mengalami penurunan dari 26,7%

di tahun 2008 menjadi 25,3% di tahun 2009.

Penghasilan/Beban Lain-lainPenghasilan lain-lain menurun dari Rp20 miliar di tahun 2008

menjadi beban lain-lain sebesar Rp51 miliar di tahun 2009,

terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga dan

kenaikan rugi selisih kurs serta beban lain-lain.

Pendapatan bunga menurun dari Rp42 miliar di tahun 2008

menjadi Rp24 miliar di tahun 2009 disebabkan oleh penurunan

pendapatan bunga deposito.

Rugi selisih kurs meningkat dari Rp8 miliar di tahun 2008

menjadi Rp20 miliar di tahun 2009 dikarenakan membaiknya nilai

tukar Rupiah terhadap Dollar AS atas piutang konsolidasi dalam

Dollar AS.

selling prices from Rp12,908/kg in 2008 to Rp8,308/kg in

2009. Sales volume also decreased by 16% from 483 tons in

2008 to 408 tons in 2009.

CostofSalesCost of sales in 2009 consists of estate upkeep and cultivation,

harvesting, plasma FFB purchase, allocation of indirect costs,

processing, depreciation and amortization, and inventory

movement. Costs of sales decreased by 20% from Rp1,512

billion in 2008 to Rp1,216 billion in 2009, which was in line with

decreased in sales.

Gross ProfitGross profit decreased by 29% from Rp776 billion in 2008 to

Rp599 billion in 2009. Gross margin slightly increased

from 33.8% in 2008 to 33,0% in 2009, mainly due to lower

sales volume and average selling price of CPO, PK and

germinated seeds.

Operating ExpensesOperating expenses decreased by 15% from Rp164 billion in

2008 to Rp139 billion in 2009, mainly due to lower marketing

expenses such as export tax. As a percentage of total net

sales, operating expenses increased slightly from 7.1% in 2008

to 7.7% in 2009.

Operating IncomeOperating income decreased by 25% from Rp611 billion in

2008 to Rp460 billion in 2009. As a percentage of total net

sales, operating income decreased from 26.7% in 2008 to

25.3% in 2009.

Other Income/ExpensesIn 2008, the Company recorded other income in the amount

of Rp20 billion which became other expenses amounting to

Rp51 billion in 2009. This was mainly due to lower interest

income compounded with foreign exchange loss as well as

other expenses.

Interest income decreased from Rp42 billion in 2008 to Rp24

billion in 2009 due to lower interest from time deposits.

Loss on foreign exchange increased from Rp8 billion in 2008

to Rp20 billion in 2009 due to strengthening of Rupiah against

US Dollar on the Company’s consolidated receivables based in

US Dollar.

LAPORAN TAHUNAN 2009 85

Beban lain-lain di tahun 2009 sebagian besar berasal dari beban

lain-lain sehubungan dengan pengembangan usaha biofuels dan

sumbangan ke Yayasan Putera Sampoerna.

Pajak PenghasilanBeban pajak penghasilan menurun sebagai akibat dari penurunan

laba di tahun 2009 menjadi sebesar Rp123 miliar atau turun 34%

dari Rp186 miliar di tahun 2008.

Laba BersihLaba bersih menurun 36% dari Rp440 miliar di tahun 2008

menjadi Rp282 miliar di tahun 2009.

Neraca

Piutang UsahaPada tanggal 31 Desember 2009, piutang usaha mengalami

peningkatan sebesar 411% menjadi Rp16 miliar dari Rp3 miliar

pada 31 Desember 2008 yang merupakan akibat dari peningkatan

penjualan di akhir tahun 2009. Seluruh piutang usaha telah tertagih

dalam waktu 30 hari.

Jumlah Aktiva Jumlah aktiva Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar

Rp2.262 milliar, meningkat sebesar 5% dibandingkan dengan

jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp2.156

miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva

tidak lancar dari Rp1.353 miliar di tahun 2008 menjadi Rp1.646

miliar di tahun 2009, yang disebabkan oleh :

• peningkatan tanaman perkebunan dari Rp734 miliar di

tahun 2009 menjadi Rp807 miliar di tahun 2008 dikarenakan

penanaman baru di tahun 2009;

• peningkatan aset tetap dari Rp486 miliar di tahun 2008

menjadi Rp591 miliar di tahun 2009 dikarenakan konstruksi

satu pabrik baru pengolahan inti sawit di PT Mutiara Bunda

Jaya dan satu pabrik baru pengolahan kelapa sawit di PT

Gunung Tua Abadi yang masing-masing beroperasi di bulan

Juli 2009 dan Februari 2010;

• peningkatan taksiran tagihan pajak restitusi dari Rp14 miliar

di tahun 2008 menjadi Rp64 miliar di tahun 2009 dikarenakan

kelebihan pembayaran pajak penghasilan; dan

• uang muka investasi sebesar Rp49 miliar di tahun 2009 untuk

pengambilalihan 75,5% saham PT National Sago Prima.

Jumlah Kewajiban Jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami

penurunan menjadi Rp475 milliar atau sebesar 18% dibandingkan

dengan jumlah kewajiban per tanggal 31 Desember 2008 sebesar

Rp578 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan

hutang usaha – pihak ketiga.

Other expenses in 2009 was mainly caused by expenses

related with biofuel business development and donation to

Putera Sampoerna Foundation.

CorporateincometaxCorporate income tax expense decreasedm which was effected

by decreased in income in 2009 to become Rp123 billion or

34% lower than Rp186 billion in 2008.

Net IncomeNet income decreased by 36% from Rp440 billion in 2008 to

Rp282 billion in 2009.

Balance Sheets

Trade ReceivablesAs at December 31, 2009, trade receivables increased

by 411% to Rp16 billion as compared to Rp3 billion as at

December 31, 2008, reflecting an increase in sales at end of

2009. All trade receivables were fully collectible in 30 days.

Total AssetsAs of December 31, 2009, there was a 5% increase of total

assets from Rp2,156 billion in December 31, 2008 to Rp2,262

billion. This increase was mainly due to higher non-current

assets from Rp1,353 billion in 2008 to Rp1,646 billion in 2009,

caused by:

• increase in plantation assets from Rp734 billion in 2008 to

Rp807 billion in 2009 contributed by new plantings in 2009;

• increase in fixed assets from Rp486 billion in 2008 to

Rp591 billion in 2009 due to construction of one new kernel

crushing plant (KCP) in PT Mutiara Bunda Jaya and one

new palm oil mill (POM) in PT Gunung Tua Abadi, which

commissioned the operations in July 2009 and February

2010, respectively;

• increased in estimated tax refund claims from Rp14 billion

in 2008 to Rp64 billion in 2009 due to overpayments of

income taxes; and

• advance for investment amounting to Rp49 billion in 2009

for acquisition of 75.5% ownership in PT National Sago

Prima.

Total LiabilitiesTotal liabilities as of December 31, 2009 amounted to Rp475

billion, or 18% lower than Rp578 billion per December 31,

2008. This decrease was mainly due to lower trade payables –

third parties.

ANNUAL REPORT 200986

EkuitasPada tanggal 31 Desember 2009, jumlah ekuitas sebesar Rp1.766

miliar, mengalami kenaikan sebesar 14% dibandingkan dengan

ekuitas pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp1.553 miliar.

Kenaikan ini disebabkan oleh penjualan modal saham yang

dibeli kembali dab laba bersih di tahun 2009 dimana sebagian

terkompensasi dengan adanya pembagian dividen dari saldo laba

tahun 2008 sebesar Rp170.1 miliar.

Likuiditas dan SolvabilitasRasio lancar meningkat dari 227% per tanggal 31 Desember

2008 menjadi 261% per tanggal 31 Desember 2009 terutama

disebabkan oleh penurunan hutang usaha. Rasio kewajiban

konsolidasi terhadap aktiva konsolidasi mengalami penurunan dari

27% per tanggal 31 Desember 2008 menjadi 21% per tanggal 31

Desember 2009. Neraca keuangan Perusahaan tetap kuat dan

mampu memenuhi kewajiban Perusahaan di tahun 2010.

Struktur modal Perusahaan terdiri atas komponen hutang dan

ekuitas. Komponen hutang terdiri atas hutang jangka panjang

dengan suku bunga pasar. Komponen ekuitas terdiri dari

modal saham dan saldo laba. Pada tahun 2009, struktur modal

Perusahaan terdiri dari hutang berbunga sebesar Rp244 miliar

dan ekuitas sebesar Rp1.766 miliar. Rasio kewajiban berbunga

konsolidasi terhadap ekuitas mengalami sedikit penurunan dari

14,0% per tanggal 31 Desember 2008 menjadi 13,8% per tanggal

31 Desember 2009 yang mencerminkan penambahan ekuitas.

Jumlah hutang per tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp244

miliar merupakan pinjaman jangka panjang dari Bank Mandiri untuk

Sungai Rangit. Pinjaman ini memiliki batasan-batasan, antara lain

batasan pada Sungai Rangit dalam mengadakan penambahan

hutang. Pinjaman ini digunakan untuk membayar kembali pinjaman

sebelumnya dan untuk membiayai kebun di Sungai Rangit.

Belanja ModalBerikut adalah belanja modal untuk tahun yang bersangkutan:

Shareholders’ equityAs of December 31, 2009, shareholders’ equity was Rp1,766

billion, 14% higher than previous year figure of Rp1,553 billion.

This increase was mainly due to resale of treasury stock and

net income in 2009, partly compensated with dividend payment

from retained earnings per December 31, 2008 amounting to

Rp170,1 billion.

Liquidity and SolvabilityCurrent ratio increased from 227% per December 31, 2008

to 261% per December 31, 2009, caused by lower trade

payables. The ratio of consolidated liabilities to consolidated

assets improved from 27% per December 31, 2008 to 21% per

December 31, 2009. The balance sheet remained strong and

capable of servicing the Company commitments in year 2010.

The Company’s capital structure comprises of liabilities and

equity. Liabilities consist of long-term loan with market interest

rates. Equity consists of capital stock and retained earnings.

In 2009, the Company’s capital structure comprised of Rp244

billion of interest bearing loan and an equity of Rp1,766 billion.

Consolidated debt to equity ratio improved slightly from 14.0%

per December 31, 2008 to 13.8% per December 31, 2009

reflecting the increasing equity.

As of December 31 2009, total debt was Rp244 billion

consisting of long-term loans of Sungai Rangit from Bank

Mandiri. The loan contained restrictive loan covenants,

including a limitation on Sungai Rangit’s ability to incur

additional financial loan. The loan was used for previous loan

repayment and expansion in Sungai Rangit.

CapitalexpenditureCapital expenditure for years indicated bellow are as follow:

Aset TetapFixed Assets

Penambahan uang muka perkebunan plasmaAdditions to advances for plasma and plantations

Penambahan tanaman perkebunan dan bibitanAdditions to immature plantation assets and nursery

Jumlah Belanja Modal Rp152,23 miliarTotal Capex Rp152.23 billion

Jumlah Belanja Modal Rp309,87 miliarTotal Capex Rp309.87 billion

Jumlah Belanja Modal Rp293,68 miliarTotal Capex Rp293.68 billion

54%

36%

11%

2009

48%

47%

2007

5%

35%

64%

1%

2008

LAPORAN TAHUNAN 2009 87

In 2009, the Company did not establish material commitments

related to the investment in capital goods.

Previously disclosed extraordinary financial information

As of April 6, 2009, the Company re-sold 75,567,500 shares,

or equivalent to 4% of total issued and paid-up capital, for a

total selling price of Rp99.7 billion.

RestructuringThe Company agreed for an internal restructuring and

liquidation of Palma Agro Limited, a subsidiary, such that since

March 27, 2009, the Company directly own 95% shares in

Sungai Rangit, previously a subsidiary of Palma Agro.

On October 2, 2009, Palma Agro’s legal liquidation process

was completed with the dissolution of Palma Agro in

accordance with the laws of the Republic of Seychelles.

Subsequent eventsOn February 9, 2010, Sampoerna Bio Fuels, a Subsidiary,

signed the Acquisition Agreement with the controlling

shareholders of PT National Sago Prima (National Sago Prima)

in connection with the following planned transactions:

• Acquisition of 75.5% ownership interest in National Sago

Prima amounting to US$6,484,211;

• Injecting additional capital to National Sago Prima

amounting to Rp55,124,500 (equivalent to US$5,802,578)

to increase the ownership interest of Sampoerna Bio Fuels

in National Sago Prima to become 91.85%.

Pada tahun 2009, Perusahaan tidak mengadakan ikatan yang

material untuk investasi barang modal.

Informasi keuangan luar biasa yang telah dilaporkan

Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan telah menjual kembali

seluruh modal saham yang dibeli kembali sebanyak 75.567.500

saham, setara dengan 4% dari modal saham ditempatkan dan

disetor penuh, dengan jumlah penjualan sebesar Rp99,7 miliar

RestrukturisasiPerusahaan melakukan restrukturisasi internal dengan melikuidasi

Palma Agro Limited, anak perusahaan, sehingga sejak tanggal 27

Maret 2009, Perusahaan memiliki 95% kepemilikan saham secara

langsung pada Sungai Rangit yang sebelumnya adalah anak

perusahaan Palma Agro.

Pada tanggal 2 Oktober 2009, proses likuidasi Palma Agro

secara formal telah diselesaikan dengan bubarnya Palma Agro

berdasarkan hukum negara Republik Seychelles.

Peristiwa setelah tanggal neracaPada tanggal 9 Februari 2010, Sampoerna Bio Fuels, Anak

perusahaan menandatangani Perjanjian Akuisisi dengan para

pemegang saham dan pengendali PT National Sago Prima

(National Sago Prima) untuk melakukan transaksi sebagai berikut:

• Mengambil alih 75,5% saham National Sago Prima sebesar

US$6.484.211;

• Melakukan tambahan penyetoran modal atas National Sago

Prima sebesar Rp55.124.500 (setara dengan US$5.802.578),

yang akan meningkatkan kepemilikan Sampoerna Bio Fuels

dalam National Sago Prima menjadi 91,85%.

ANNUAL REPORT 200988

SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBOC AND BOD LETTER OF STATEMENT

Laporan tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang

terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Sampoerna

Agro Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi

dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tandatangannya

masing-masing dibawah ini.

Annual repport and the accompanying financial statements

and related financial information, are the responsibility of the

management of PT Sampoerna Agro Tbk. and have been

approved by members of the Board of Directors and the Board

of Commissioners whose signatures appear bellow.

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Yasin Chandra

DirekturDirector

Michael Sampoerna

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Sugiarta Gandasaputra

KomisarisCommissioner

Mak Ping On

KomisarisCommissioner

Phang Cheow Hock

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Arief Tarunakarya Surowidjojo

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Ekadharmajanto Kasih

Direktur UtamaPresident Director

Jaffesjah Chandra

DirekturDirector

Chang Poh Sang

DirekturDirector

Sie Eddy Kurniawan

DirekturDirector

LAPORAN TAHUNAN 2009 89

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

ANNUAL REPORT 200990

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIBeserta Laporan Auditor Independen

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN

CONSOLIDATEDFINANCIALSTATEMENTSWith Independent Auditors’ Report

Years Ended

December 31, 2009 and 2008

PT SAMPOERNA AGRO TBK

AND SUBSIDIARIES

LAPORAN TAHUNAN 2009 91

PT SAMPOERNA AGRO Tbk

And Subsidiaries

Consolidated Financial Statement

With Independent Auditors’ Report

Years Ended

December 31, 2009 and 2008

PT SAMPOERNA AGRO Tbk

dan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasi

Beserta Laporan Auditor Independen

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-

tanggal 31 Desember 2009 and 2008

Laporan Auditor Independen

Neraca Konsolidasi

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

Laporan Arus Kas Konsolidasi

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi

Independent Auditors’ Report

Consolidated Balance Sheets

Consolidated Statements of Income

Consolidated Statements of Changes in Equity

Consolidated Statements of Cash Flows

Notes to the Consolidated Financial Statements

94-95

97-98

99

100-101

102-103

104-154

Daftar Isi Table of Contents

ANNUAL REPORT 200992

PT SAMPOERNA AGRO Tbk.

menyatakan bahwa:1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian

perusahaan;2. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan

prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia;3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian perusahaan telah dimuat secara

lengkap dan benar; b. Laporan keuangan konsolidasian perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta

material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian interen dalam perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Ekadharmajanto Kasih Alamat kantor : Jl. Basuki Rahmat No. 778 Palembang 30127, Sumatera Selatan Telepon : 0711-813388 Jabatan : Direktur Utama

2. Nama : Sie Eddy Kurniawan Alamat kantor : Jl. Basuki Rahmat No. 778 Palembang 30127, Sumatera Selatan Telepon : 0711-813388 Jabatan : Direktur

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas

Laporan Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2009 PT Sampoerna Agro Tbk dan Anak Perusahaan

Sumatera : Jln. Basuki Rahmat No. 788, Palembang 30127, Sumatera Selatan, Indonesia Tel. +62-711 813388 Fax. +62-711 811585Kalimantan : Jln. Pra Kusumayudha No. 10 Pangkalan Bun 74115, Kalimantan Tengah, Indonesia Tel/Fax +62-532 21571

Jakarta : Sampoerna Strategic Square, Tower A, 24th Floor, Jln. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, IndonesiaTel +62-21 5770886, 5771711 Fax +62-21 5770015, 5771712

Jakarta, 12 Maret 2010

Ekadharmajanto Kasih

Direktur Utama

Sie Eddy Kurniawan

Direktur

LAPORAN TAHUNAN 2009 93

ANNUAL REPORT 200994

LAPORAN TAHUNAN 2009 95

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

ANNUAL REPORT 200996

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

1

PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2009 Notes 2008

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 387.316.222 2d,3 642.678.093 Cash and cash equivalents Piutang usaha - pihak ketiga 16.202.785 4 3.169.453 Trade receivables - third parties Piutang lain-lain Other receivables Pihak hubungan istimewa 13.943.546 2p,21a 20.780.912 Related party Pihak ketiga 54.184.155 2s,25c,31 6.684.109 Third parties Persediaan - bersih 135.859.266 2e,5 120.305.891 Inventories - net Pajak Pertambahan Nilai - Masukan 3.997.955 4.484.476 Value Added Tax - In Biaya dibayar di muka, uang muka Prepayments, advances and dan aset lancar lainnya 4.037.810 5.525.763 other current assets

JUMLAH ASET LANCAR 615.541.739 803.628.697 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan - bersih 9.292.220 2l,11e 6.434.043 Deferred tax assets - net Uang muka (pembiayaan bank) proyek Advances (bank financing) perkebunan Plasma - bersih 66.616.556 2h,6,25a 38.579.032 for Plasma plantations - net Tanaman perkebunan 2f,13 Plantation assets Tanaman menghasilkan Mature plantations (net of (setelah dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortization of Rp219.113.352 tahun 2009 dan Rp219,113,352 in 2009 and Rp177.658.646 tahun 2008) 450.611.542 7a 477.704.536 Rp177,658,646 in 2008) Tanaman belum menghasilkan 355.850.727 7b 256.664.173 Immature plantations Aset tetap Fixed assets (net of (setelah dikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciation dan penurunan nilai aset tetap and impairment of fixed assets of Rp351.375.470 tahun 2009 dan Rp351,375,470 in 2009 and Rp313.932.201 tahun 2008) 590.903.118 2g,8,13 485.896.360 Rp313,932,201 in 2008) Beban tangguhan hak atas tanah Deferred landright cost (setelah dikurangi akumulasi amortisasi (net of accumulated amortization Rp2.920.691 tahun 2009 dan of Rp2,920,691 in 2009 and Rp2.362.689 tahun 2008) 28.207.708 2j 25.750.170 Rp2,362,689 in 2008) Goodwill 3.707.240 2b 5.560.715 Goodwill Beban ditangguhkan Deferred charges (setelah dikurangi akumulasi amortisasi (net of accumulated amortization Rp207.464 tahun 2009 dan of Rp207,464 in 2009 and Rp750.000 tahun 2008) 2.792.536 2k 2.250.000 Rp750,000 in 2008) Bibitan 18.934.880 2i 28.202.152 Nursery Simpanan jaminan 5.285.000 3,25a 10.547.500 Guarantee deposits Taksiran tagihan pajak penghasilan 63.584.641 11c 13.756.870 Estimated claims for tax refund Uang muka investasi 48.731.583 31 - Advance for investment Aset tidak lancar lainnya 1.738.749 1.189.765 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.646.256.500 1.352.535.316 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 2.261.798.239 2.156.164.013 TOTAL ASSETS

LAPORAN TAHUNAN 2009 97

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

2

PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2009 Notes 2008

LIABILITIES AND KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang usaha - pihak ketiga 109.923.475 9 202.137.810 Trade payables - third parties Uang muka penjualan 32.819.370 10 19.822.511 Sales advances Hutang pajak 38.820.273 11a 107.260.520 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 18.449.518 12 16.527.433 Accrued expenses Hutang lain-lain Other payables Pihak hubungan istimewa 10.635.843 2p,21b 6.187.600 Related parties Hutang bank jatuh tempo Current maturity of dalam satu tahun 25.000.000 13 2.108.333 bank loan

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 235.648.479 354.044.207 TOTAL CURRENT LIABILITIES

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LONG-TERM LIABILITIES Hutang bank - setelah dikurangi bagian jatuh tempo Bank loan - net of current dalam satu tahun 219.000.000 13 214.891.667 maturity Provision for employees’ service Penyisihan imbalan kerja karyawan 14.335.818 2m,14 8.009.248 entitlements Kewajiban pajak tangguhan - bersih 5.982.788 2l,11e 1.043.329 Deferred tax liabilities - net

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LONG-TERM TIDAK LANCAR 239.318.606 223.944.244 LIABILITIES

JUMLAH KEWAJIBAN 474.967.085 577.988.451 TOTAL LIABILITIES

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 21.250.563 2b,22a 25.211.910 ASSETS OF SUBSIDIARIES

EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham Share capital Modal dasar - 5.500.000.000 saham Authorized - 5,500,000,000 shares nilai nominal Rp200 (nilai penuh) at par value per share of Rp200 per saham (full amount) Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.890.000.000 saham Issued and fully paid - pada tahun 2009 dan 1,890,000,000 shares in 2009 1.814.432.500 saham pada and 1,814,432,500 shares tahun 2008 378.000.000 15 378.000.000 in 2008 Tambahan modal disetor 952.757.463 15,16 931.582.638 Additional paid-in capital Modal saham yang dibeli kembali Treasury stock (75.567.500 saham) - 2n,15 (78.574.275) (75,567,500 shares) Difference arising from Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions among entitas sepengendali (271.526.534) 2b,27 (275.971.501) entities under common control Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference due to changes Anak perusahaan 403.752 2b - in Subsidiaries’ equity Selisih kurs karena penjabaran Exchange difference due to laporan keuangan - 2a 3.647.088 financial statement translations Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 19.994.710 13.994.710 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 685.951.200 580.284.992 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS BERSIH 1.765.580.591 1.552.963.652 NET SHAREHOLDERS’ EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 2.261.798.239 2.156.164.013 SHAREHOLDERS’ EQUITY

ANNUAL REPORT 200998

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

3

PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2009 Notes 2008

PENJUALAN 1.815.557.167 2o,17 2.288.143.121 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 1.216.130.626 2o,18,29 1.512.477.229 COST OF SALES

LABA KOTOR 599.426.541 775.665.892 GROSS MARGIN BEBAN USAHA 139.389.407 2o,19,29 164.209.981 OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 460.037.134 611.455.911 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2o OTHER INCOME (EXPENSES) Pendapatan bunga 23.476.461 20 42.002.249 Interest income Interest expenses and other Beban bunga dan keuangan lainnya (27.899.226) (24.465.833) financing charges Rugi selisih kurs - bersih (20.277.486) 2c (7.630.477) Loss on foreign exchange - net Amortisasi goodwill (1.853.571) 2b (1.853.571) Goodwill amortization Laba (rugi) penjualan aset tetap (1.029.590) 2g,8 1.671.141 Gain (loss) on sale of fixed assets Lain-lain - bersih (23.095.348) 10.582.385 Others - net

Penghasilan (beban) lain-lain - bersih (50.678.760) 20.305.894 Other income (expenses) - net

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE CORPORATE PAJAK PENGHASILAN BADAN 409.358.374 631.761.805 INCOME TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK CORPORATE INCOME PENGHASILAN BADAN 2l,11b TAX EXPENSE Tahun berjalan (121.053.273) (182.862.039) Current Tangguhan (2.081.282) (2.931.340) Deferred

JUMLAH BEBAN PAJAK TOTAL CORPORATE PENGHASILAN BADAN (123.134.555) (185.793.379) INCOME TAX EXPENSE

LABA SEBELUM HAK MINORITAS INCOME BEFORE MINORITY ATAS LABA BERSIH INTERESTS IN NET INCOME ANAK PERUSAHAAN 286.223.819 445.968.426 OF SUBSIDIARIES HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTERESTS IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN (4.457.611) 2b,22b (6.452.170) INCOME OF SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 281.766.208 439.516.256 NET INCOME

LABA BERSIH PER BASIC NET EARNINGS SAHAM DASAR (nilai penuh) 151 2r 236 PER SHARE (full amount)

LAPORAN TAHUNAN 2009 99

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i ter

lam

pir m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i sec

ara

kese

luru

han.

The

acco

mpa

nyin

g no

tes

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

.

4

PT S

AMPO

ERN

A AG

RO

TB

K

DAN

AN

AK P

ERU

SAH

AAN

LA

POR

AN P

ERU

BAH

AN E

KU

ITAS

KO

NSO

LID

ASI

Tahu

n ya

ng B

erak

hir p

ada

Tang

gal-t

angg

al

31 D

esem

ber 2

009

dan

2008

(D

isaj

ikan

dal

am ri

buan

Rup

iah,

ke

cual

i din

yata

kan

lain

)

PT

SA

MPO

ERN

A A

GR

O T

BK

A

ND

SU

BSI

DIA

RIE

S C

ON

SOLI

DA

TED

STA

TEM

ENTS

OF

CH

AN

GES

IN S

HA

REH

OLD

ERS’

EQ

UIT

Y Ye

ars

Ende

d

Dec

embe

r 31,

200

9 an

d 20

08

(Exp

ress

ed in

thou

sand

s of

Rup

iah,

un

less

oth

erw

ise

stat

ed)

Selis

ih n

ilai

tran

saks

i

Se

lisih

res

truk

turis

asi

kur

s ka

rena

en

titas

p

enja

bara

n

s

epen

gend

ali/

lapo

ran

M

odal

sah

am

M

odal

D

iffer

ence

Selis

ih

ke

uang

an/

di

tem

patk

an

Tam

baha

n

saha

m

aris

ing

from

peni

laia

n

Ex

chan

ge

Sa

ldo

laba

/Ret

aine

d ea

rnin

gs

dan

dise

tor

mod

al

yang

re

stru

ctur

ing

kem

bali

diffe

renc

e

pe

nuh/

di

seto

r/

di

beli

tr

ansa

ctio

ns

as

et te

tap/

due

to

Te

lah

B

elum

Issu

ed a

nd

Add

ition

al

k

emba

li/

am

ong

Fixe

d as

set

fin

anci

al

di

tent

ukan

dite

ntuk

an

Cat

atan

/

fully

pai

d

pa

id-in

Tre

asur

y

ent

ities

und

er

rev

alua

tion

st

atem

ent

pen

ggun

aann

ya/ p

engg

unaa

nnya

/

Ber

sih/

Not

es

shar

e ca

pita

l

ca

pita

l

st

ock

co

mm

on c

ontr

ol

incr

emen

t t

rans

latio

ns

A

ppro

pria

ted

Una

ppro

pria

ted

N

et

Bal

ance

as

of

Sald

o ta

ngga

l 1 J

anua

ri 20

08

378.

000.

000

93

1.58

2.63

8

-

(275

.971

.501

) 75

.746

73

5.06

6

-

436.

817.

700

1.47

1.23

9.64

9

Janu

ary

1, 2

008

Mod

al s

aham

yan

g di

beli

kem

bali

15

-

- (7

8.57

4.27

5)

-

-

-

-

-

(78.

574.

275)

Tr

easu

ry s

tock

Rev

ersa

l of f

ixed

ass

et

Pem

balik

an s

elis

ih p

enila

ian

kem

bali

reva

luat

ion

incr

emen

t

aset

teta

p ak

ibat

pen

erap

an

due

to a

dopt

ion

of P

SA

K

PS

AK

No.

16

(Rev

isi 2

007)

8

-

-

-

-

(75.

746)

-

-

75

.746

-

No.

16

(Rev

isio

n 20

07)

Sel

isih

kur

s ka

rena

E

xcha

nge

diffe

renc

e du

e to

penj

abar

an la

pora

n

fin

anci

al s

tate

men

t

ke

uang

an

2a

-

-

-

-

- 2.

912.

022

-

-

2.

912.

022

tra

nsla

tions

A

ppro

pria

tion

to

Pen

yisi

han

cada

ngan

waj

ib

23

-

-

-

-

- -

13

.994

.710

(1

3.99

4.71

0)

-

stat

utor

y re

serv

e

Don

atio

n al

loca

ted

S

umba

ngan

yan

g di

salu

rkan

kep

ada

for P

uter

a S

ampo

erna

Yaya

san

Put

era

Sam

poer

na

21b

-

-

-

-

- -

-

(4

.300

.000

) (4

.300

.000

) Fo

unda

tion

Pem

bagi

an d

ivid

en

24

-

-

-

-

- -

-

(2

77.8

30.0

00)

(277

.830

.000

) D

ivid

end

dist

ribut

ion

Laba

ber

sih

tahu

n 20

08

-

-

-

-

-

-

-

439.

516.

256

43

9.51

6.25

6

Net

inco

me

for 2

008

Bal

ance

as

of

Sald

o ta

ngga

l 31

Des

embe

r 200

8

37

8.00

0.00

0

931.

582.

638

(78.

574.

275)

(275

.971

.501

) -

3.64

7.08

8

13.9

94.7

10

580.

284.

992

1.55

2.96

3.65

2

Dec

embe

r 31,

200

8

ANNUAL REPORT 2009100

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i ter

lam

pir m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i sec

ara

kese

luru

han.

The

acco

mpa

nyin

g no

tes

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

.

5

PT S

AMPO

ERN

A AG

RO

TB

K

DAN

AN

AK P

ERU

SAH

AAN

LA

POR

AN P

ERU

BAH

AN E

KU

ITAS

KO

NSO

LID

ASI (

lanj

utan

) Ta

hun

yang

Ber

akhi

r pad

a Ta

ngga

l-tan

ggal

31

Des

embe

r 200

9 da

n 20

08

(Dis

ajik

an d

alam

ribu

an R

upia

h,

kecu

ali d

inya

taka

n la

in)

PT

SA

MPO

ERN

A A

GR

O T

BK

A

ND

SU

BSI

DIA

RIE

S C

ON

SOLI

DA

TED

STA

TEM

ENTS

OF

CH

AN

GES

IN S

HA

REH

OLD

ERS’

EQ

UIT

Y (c

ontin

ued)

Ye

ars

Ende

d D

ecem

ber 3

1, 2

009

and

2008

(E

xpre

ssed

in th

ousa

nds

of R

upia

h,

unle

ss o

ther

wis

e st

ated

)

Selis

ih n

ilai

tran

saks

i

Se

lisih

res

truk

turis

asi

Se

lisih

k

urs

kare

na

entit

as

tr

ansa

ksi

pen

jaba

ran

sep

enge

ndal

i/

per

ubah

an

la

pora

n

Mod

al s

aham

Mod

al

Diff

eren

ce

ek

uita

s A

nak

keu

anga

n/

di

tem

patk

an

Tam

baha

n

saha

m

aris

ing

from

peru

saha

an/

Exc

hang

e

Sald

o la

ba/R

etai

ned

earn

ings

da

n di

seto

r

m

odal

ya

ng

rest

ruct

urin

g

D

iffer

ence

diffe

renc

e

pe

nuh/

di

seto

r/

di

beli

tr

ansa

ctio

ns

du

e to

due

to

Te

lah

B

elum

Issu

ed a

nd

Add

ition

al

k

emba

li/

am

ong

chan

ges

in

fin

anci

al

di

tent

ukan

dite

ntuk

an

Cat

atan

/

fully

pai

d

pa

id-in

Tre

asur

y

ent

ities

und

er

Sub

sidi

arie

s’

sta

tem

ent

pen

ggun

aann

ya/ p

engg

unaa

nnya

/

Ber

sih/

Not

es

shar

e ca

pita

l

ca

pita

l

st

ock

co

mm

on c

ontr

ol

equi

ty

tra

nsla

tions

App

ropr

iate

d U

napp

ropr

iate

d

Net

B

alan

ce a

s of

Sa

ldo

tang

gal

1 Ja

nuar

i 200

9

37

8.00

0.00

0

931.

582.

638

(78.

574.

275)

(275

.971

.501

) -

3.64

7.08

8

13.9

94.7

10

580.

284.

992

1.55

2.96

3.65

2

Janu

ary

1, 2

009

P

enju

alan

mod

al s

aham

yan

g

di

beli

kem

bali

15

-

21.1

74.8

25

78.

574.

275

-

-

-

-

-

99.7

49.1

00

Res

ale

of tr

easu

ry s

tock

A

djus

tmen

t on

diffe

renc

e

aris

ing

from

rest

ruct

urin

g

Pen

yesu

aian

sel

isih

nila

i tra

nsak

si

trans

actio

ns

re

stru

ktur

isas

i ent

itas

am

ong

entit

ies

unde

r

sepe

ngen

dali

akib

at li

kuid

asi

com

mon

con

trol d

ue to

A

nak

peru

saha

an

27

-

-

-

4.67

6.45

7

- -

-

-

4.

676.

457

liqui

datio

n of

Sub

sidi

ary

P

enuk

aran

seb

agia

n E

xcha

ngea

ble

Par

tial c

onve

rsio

n of

the

Lo

an d

enga

n sa

ham

di

Exc

hang

eabl

e Lo

an in

to

S

unga

i Ran

git

27

-

-

-

(231

.490

)

- -

-

-

(2

31.4

90)

shar

es in

Sun

gai R

angi

t

Sel

isih

tran

saks

i per

ubah

an e

kuita

s

D

iffer

ence

due

to c

hang

es

A

nak

peru

saha

an

-

-

-

-

40

3.75

2 -

-

-

40

3.75

2

in S

ubsi

diar

ies’

equ

ity

R

ever

sal o

f exc

hang

e

diffe

renc

e du

e to

P

emba

likan

sel

isih

kur

s ka

rena

liq

uida

tion

of P

alm

a

likui

dasi

Pal

ma

Agr

o 2a

-

-

-

-

- (3

.647

.088

)

-

-

(3.6

47.0

88)

A

gro

App

ropr

iatio

n fo

r P

enyi

siha

n ca

dang

an w

ajib

23

-

-

-

-

-

-

6.00

0.00

0

(6.0

00.0

00)

-

stat

utor

y re

serv

es

Pem

bagi

an d

ivid

en

24

-

-

-

-

- -

-

(1

70.1

00.0

00)

(170

.100

.000

) D

ivid

end

dist

ribut

ion

Laba

ber

sih

tahu

n 20

09

-

-

-

-

-

-

-

281.

766.

208

28

1.76

6.20

8

Net

inco

me

for 2

009

Bal

ance

as

of

Sald

o ta

ngga

l 31

Des

embe

r 200

9

37

8.00

0.00

0

952.

757.

463

-

(2

71.5

26.5

34)

40

3.75

2 -

19

.994

.710

68

5.95

1.20

0 1.

765.

580.

591

D

ecem

ber 3

1, 2

009

LAPORAN TAHUNAN 2009 101

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

6

PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2009 Notes 2008

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 2.288.106.648 2.301.235.736 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok, Cash paid to suppliers, employees, karyawan, beban usaha operating expenses dan lain-lain (1.871.889.046) (1.507.164.690) and others

Kas yang diperoleh dari operasi 416.217.602 794.071.046 Cash generated from operations Pembayaran pajak penghasilan badan - bersih (232.167.014) (159.448.658) Corporate income tax paid - net

Kas bersih yang diperoleh Net cash provided by operating dari aktivitas operasi 184.050.588 634.622.388 activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penerimaan pendapatan bunga 25.198.501 41.307.634 Interest income received Penerimaan dana konversi Plasma Proceeds for Plasma conversion dari bank 1.771.791 6 27.322.101 fund from bank Hasil penjualan aset tetap 527.627 8 2.541.260 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan aset tetap (158.233.304) 8 (108.024.938) Acquisitions of fixed assets Pinjaman kepada pihak ketiga dan Loan made to third party and uang muka investasi (110.703.600) 31 - advance for investment Penambahan tanaman belum Additions to immature menghasilkan dan bibitan (104.280.994) (198.099.233) plantation assets and nursery Penambahan uang muka untuk Additions to advances for perkebunan Plasma (31.168.149) 6 (3.748.131) Plasma plantations Kenaikan beban tangguhan hak atas Increase in deferred tanah (3.015.540) (2.664.412) landright cost Penerimaan pembayaran uang muka Payments received from Plasma Plasma - 6 876.880 participants

Kas bersih yang digunakan Net cash used in investing untuk aktivitas investasi (379.903.668) (240.488.839) activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Perolehan hutang bank 570.000.000 - Proceeds from bank loan Hasil penjualan (pembayaran untuk) Proceed from resale (purchase) modal saham yang dibeli kembali 99.749.100 15 (78.574.275) of treasury stock Pencairan simpanan jaminan 5.262.500 5.700.000 Refund of guarantee deposits Additional capital contribution Penerimaan modal saham Anak at Subsidiary made by minority perusahaan dari minoritas 11.788 - interests Pembayaran hutang bank (543.000.000) - Payment of bank loan Pembayaran dividen kepada pemegang saham (170.100.000) 24 (277.830.000) Dividends paid to shareholders Pembayaran biaya bunga (29.217.788) (24.092.500) Interest expense paid Pembayaran dividen oleh Anak Dividends paid by Subsidiaries perusahaan kepada hak minoritas (3.500.000) (2.968.515) to minority interests Penurunan saldo antar Decrease in perusahaan 11.285.609 167.621.601 intercompany balances

Kas bersih yang digunakan Net cash used in financing untuk aktivitas pendanaan (59.508.791) (210.143.689) activities

ANNUAL REPORT 2009102

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

7

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)

Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2009 Notes 2008 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS (255.361.871) 183.989.860 CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 642.678.093 458.688.233 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 387.316.222 3 642.678.093 AT END OF YEAR

LAPORAN TAHUNAN 2009 103

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

8

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”) adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Tina Chandra Gerung, S.H., No. 8 tanggal 7 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 tanggal 4 Februari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, Tambahan No. 4842 tanggal 29 Juli 1994.

PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”) is a limited liability company established in Indonesia on June 7, 1993, based on Notarial Deed No. 8 of Tina Chandra Gerung, S.H. under the name of PT Selapan Jaya. The Articles of Association were approved by the Ministry of Justice under letter No. C2-1840.HT.01.01.TH.94 dated February 4, 1994, and published in the State Gazette No. 60, Supplement No. 4842 dated July 29, 1994.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 tanggal 27 Juni 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-76222.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008.

The Company’s Articles of Association has been amended from time to time.The latest amendment under Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 dated June 27, 2008 concerning the amendment to the Articles of Association of the Company in compliance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the Company. The amendment Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights under Letter No. AHU-76222.AH.01.02.Tahun 2008 dated October 21, 2008.

Perusahaan dan Anak perusahaan bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Disamping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu juga mengembangkan perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani plasma.

The Company and Subsidiaries are engaged in the oil palm and rubber plantations, palm oil mill, kernel crushing plant, germinated seeds production and others, that are located in South Sumatera, West Kalimantan and Central Kalimantan. In addition to the development of its own plantations, the Company and certain Subsidiaries have been developing plasma plantations and managing cooperative with local smallholders.

Sertifikat Hak Guna Usaha yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah 56.497 hektar tanaman Inti yang akan jatuh tempo pada beberapa tanggal mulai tahun 2037 sampai dengan tahun 2097.

The landright certificate (“Hak Guna Usaha”) currently owned by the Company and Subsidiaries for an area representing 56,497 hectares of Inti plantations will expire in various dates in 2037 up to 2097.

Pada tanggal 31 Desember 2009, luas areal dalam bentuk izin lokasi dan hak guna usaha yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah seluas 178.770,5 hektar. Pabrik pengolahan Perusahaan dan Anak perusahaan berkapasitas produksi 395 ton tandan buah segar per jam dan 150 ton inti sawit per hari (tidak diaudit).

On December 31, 2009, the Company and Subsidiaries’ own location permits and landrights covering a total area of 178,770.5 hectares. Milling capacity of Company and Subsidiaries is 395 tonnes of fresh fruit bunches per hour and 150 tonnes of palm kernel per day (unaudited).

ANNUAL REPORT 2009104

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s Establishment (continued)

Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.

The Company commenced its commercial operations in November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares

Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) untuk melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya (“IPO”) berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-2707/BL/2007. Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

On June 7, 2007, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) to execute Initial Public Offering (“IPO”) based on the BAPEPAM-LK’s letter No. S-2707/BL/ 2007. On June 18, 2007, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).

c. Anak Perusahaan c. Subsidiaries

Pada tanggal 12 Januari 2009, Perusahaan melakukan penempatan modal sejumlah Rp10.939.050 yang mencerminkan kepemilikan 99,9% sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru, PT Sampoerna Bio Fuels. Pada tanggal 5 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Perusahaan.

On January 12, 2009, the Company has subscribed share capital amounting to Rp10,939,050 representing 99.9% ownership in connection with the establishment of a new company, PT Sampoerna Bio Fuels. On February 5, 2009, the subscribed amount has been fully paid by the Company.

Pada tanggal 17 Desember 2008, PT Usaha Agro Indonesia dan PT Pertiwi Lenggara Agromas, Anak perusahaan melakukan penempatan modal masing-masing sejumlah Rp990.000 dan Rp10.000 yang mencerminkan kepemilikan 99% dan 1% sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru PT Lanang Agro Bersatu. Pada tanggal 9 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Anak perusahaan.

On December 17, 2008, PT Usaha Agro Indonesia and PT Pertiwi Lenggara Agromas, Subsidiaries, have subscribed share capital amounting to Rp990,000 and Rp10,000, representing 99% and 1% ownership in connection with the establishment of a new company, PT Lanang Agro Bersatu. On February 9, 2009, the subscribed amounts have been fully paid by the Subsidiaries.

LAPORAN TAHUNAN 2009 105

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

Investasi Perusahaan pada Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The Company’s investment in Subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008, consists of the following:

Jumlah Aset Mulai Sebelum Eliminasi Beroperasi Persentase (dalam Jutaan)/ Secara Kepemilikan/ Total Assets Komersial/ Percentage Before Elimination Kegiatan Usaha/ Commencement of Ownership Interest (in Million) Nama Anak Perusahaan/ Domisili/ Nature of Business of Commercial Name of Subsidiaries Domicile Activities Operations 2009 2008 2009 2008 Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ PT Telaga Hikmah Oil palm plantations (“Telaga Hikmah”) Palembang and palm oil mill 1998 99,45% 99,45% 313.275 286.283 Perkebunan kelapa sawit, karet dan pabrik kelapa sawit/ PT Aek Tarum Oil palm, rubber plantations (“Aek Tarum”) Palembang and palm oil mill 1992 99,00% 99,00% 152.400 176.538 Perkebunan dan pabrik PT Gunung Tua Abadi kelapa sawit/ (“Gunung Tua Oil palm plantations Abadi”) Palembang and palm oil mill 1999 99,86% 99,86% 181.708 164.929

Perkebunan dan pabrik PT Mutiara Bunda Jaya kelapa sawit dan inti sawit/ (“Mutiara Bunda Oil palm plantations, palm oil Jaya”) Palembang mill and kernel crushing plant 2001 99,38% 99,01% 256.707 198.337 Perkebunan dan produksi benih kelapa sawit/ Oil palm plantations PT Binasawit Makmur and germinated seed (“Binasawit Makmur”) Palembang production 1999 99,00% 99,00% 68.156 99.220 PT Sawit Selatan Perkebunan kelapa sawit/ (“Sawit Selatan”)* Palembang Oil palm plantations - 99,69% 99,69% 21.676 23.598 PT Sungai Menang Perkebunan kelapa sawit/ (“Sungai Menang”)* Palembang Oil palm plantations - 99,91% 99,91% 2.131 2.149 PT Tania Binatama Perkebunan kelapa sawit/ (“Tania Binatama”)* Palembang Oil palm plantations - 99,67% 99,50% 1.507 1.143 PT Selatan Jaya Permai (“Selatan Jaya Perkebunan kelapa sawit/ Permai”)* Palembang Oil palm plantations - 99,91% 99,85% 2.119 1.236 PT Usaha Agro Indonesia (“Usaha Agro Perkebunan kelapa sawit/ Indonesia”)* Kalimantan Oil palm plantations - 99,99% 99,99% 140.954 63.490 PT Pertiwi Lenggara Agromas (“Pertiwi Lenggara Perkebunan kelapa sawit/ Agromas”)* Kalimantan Oil palm plantations - 99,99% 99,99% 10.314 11.314 Perusahaan holding dan Republik/ jasa manajemen/ Palma Agro Limited, Republic Holding company and (“Palma Agro”)*** Seychelles management services - - 100,00% - 664.776 Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ PT Sungai Rangit Oil palm plantations (“Sungai Rangit”)** Kalimantan and palm oil mill 1997 95,00% 93,60% 636.752 632.822 Konsultasi bisnis dan PT Sampoerna Bio Fuels manajemen biofuel/ (“Sampoerna Bio Business consultation and Fuels”)* Jakarta management in biofuel - 99,99% - 102.561 - PT Lanang Agro Bersatu (“Lanang Agro Perkebunan kelapa sawit/ Bersatu”)**** Jakarta Oil palm plantations - 99,90% - 803 -

*) Perusahaan masih dalam tahap pengembangan **) Pada tahun 2008, Sungai Rangit dimiliki secara

langsung oleh Palma Agro ***) Pada tahun 2009, Palma Agro telah dilikuidasi dan

dibubarkan ****) Dimiliki 99% dan 1% oleh Usaha Agro Indonesia dan

Pertiwi Lenggara Agromas dan masih dalam tahap pengembangan

*) Company still in development stage **) In 2008, Sungai Rangit was owned directly by Palma

Agro ***) In 2009, Palma Agro was liquidated and disolved

****) Owned 99% and 1% by Usaha Agro Indonesia and Pertiwi Lenggara Agromas, respectively and still in development stage

ANNUAL REPORT 2009106

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Anak Perusahaan (lanjutan) c. Subsidiaries (continued)

Pada tanggal 4 Juni 2008, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan restrukturisasi internal dengan melikuidasi Palma Agro Limited, Anak perusahaan, sehingga Perusahaan akan memiliki kepemilikan saham secara langsung pada Sungai Rangit, Anak perusahaan Palma Agro, sebesar 93,6% dan Exchangeable Loan yang dapat ditukarkan dengan 6,4% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit yang saat ini dimiliki oleh PT Sampoerna Bio Energi (Sampoerna Bio Energi), pihak hubungan istimewa.

On June 4, 2008, the Company’s Directors and Board of Commissioners agreed for an internal restructuring and liquidation of Palma Agro Limited, a Subsidiary, such that the Company will directly own 93.6% shares in Sungai Rangit, a Subsidiary of Palma Agro and Exchangeable Loan which can be converted with 6.4% shares ownership in Sungai Rangit currently held by PT Sampoerna Bio Energi (Sampoerna Bio Energi), a related party.

Sebagai bagian dari tahapan proses likuidasi Palma Agro, pada tanggal 27 Maret 2009, Palma Agro telah mengalihkan saham yang dimilikinya di Sungai Rangit yang mewakili 93,6% saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit kepada Perusahaan, sebagai akibat dari pembubaran dan likuidasi Palma Agro.

As part of the Palma Agro’s liquidation process, on March 27, 2009, Palma Agro transferred its ownership in Sungai Rangit, representing 93.6% shares of Sungai Rangit, to the Company, as a result of liquidation of Palma Agro.

Setelah dialihkannya piutang Exchangeable Loan oleh Palma Agro kepada Perusahaan, pada tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan dan Sampoerna Bio Energi telah menyetujui penukaran sebagian Exchangeable Loan sebesar US$413.961 dengan 1,4% saham Sungai Rangit yang dimiliki oleh Sampoerna Bio Energi. Sehingga sejak tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan secara langsung memiliki 95% saham Sungai Rangit.

Subsequent to the transfer of the Exchangeable Loan from Palma Agro to the Company, on March 27, 2009, the Company and Sampoerna Bio Energi agreed to convert part of the Exchangeable Loan amounting to US$413,961 into 1.4% shares in Sungai Rangit which owned by Sampoerna Bio Energi. Thus, since March 27, 2009, the Company directly owned 95% shares in Sungai Rangit.

Pada tanggal 2 Oktober 2009, proses likuidasi Palma Agro secara formal telah diselesaikan dengan bubarnya Palma Agro berdasarkan hukum negara Republik Seychelles.

On October 2, 2009, Palma Agro’s legal liquidation process was completed with the dissolution of Palma Agro in accordance with the laws of the Republic of Seychelles.

Perusahaan dan Anak perusahaan untuk selanjutnya disingkat menjadi “Grup”.

The Company and Subsidiaries are collectively referred herein as the “Group”.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Boards of Commissioners, Directors, and Employees

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Michael Sampoerna : President Commissioner Komisaris : Mak Ping On : Commissioner Komisaris : Sugiarta Gandasaputra : Commissioner Komisaris Independen : Phang Cheow Hock : Independent Commissioner Komisaris Independen : Arief Tarunakarya Surowidjojo : Independent Commissioner

LAPORAN TAHUNAN 2009 107

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

e. Boards of Commissioners, Directors, and Employees (continued)

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of December 31, 2009 and 2008 are as follows: (continued)

Direksi Directors Direktur Utama : Ekadharmajanto Kasih : President Director Direktur : Yasin Chandra : Director Direktur : Jaffesjah Chandra : Director Direktur : Chang Poh Sang : Director Direktur : Sie Eddy Kurniawan : Director

Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The members of the Audit Committee as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:

Ketua/Chairman - Arief Tarunakarya Surowidjojo Anggota/Member - Amien Subekti Anggota/Member - Tjandra Bachtiar

Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5.

The establishment of the Company’s Audit Committee has complied with BAPEPAM-LK Rule No.IX.I.5.

Kompensasi bersih yang dibayarkan kepada

komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp17.683.309 pada tahun 2009.

The net amounts of compensation paid to the Company’s commissioners and directors totaled to Rp17,683,309 in 2009.

Kompensasi bersih yang dibayarkan kepada

komisaris dan direksi Perusahaan, termasuk pembayaran pensiun adalah sebesar Rp31.903.526 pada tahun 2008.

The net amounts of compensation paid to the Company’s commissioners and directors including the retirement benefits totaled to Rp31,903,526 in 2008.

Grup mempunyai 4.949 dan 3.779 karyawan

tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (tidak diaudit).

As of December 31, 2009 and 2008, the Group had 4,949 and 3,779 permanent employees, respectively (unaudited).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasi yang digunakan oleh Grup disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

The accounting and reporting policies adopted by the Group conform to generally accepted accounting principles in Indonesia. The significant accounting principles applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements are as follows:

ANNUAL REPORT 2009108

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyajian laporan keuangan

konsolidasi a. Basis of preparation of consolidated

financial statements

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) bagi emiten atau perusahaan publik.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting and practices generally accepted in Indonesia, which include Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Regulations and Guidelines on Financial Statements Presentation set out by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) for public - listed companies.

Laporan keuangan konsolidasi disajikan

dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

The consolidated financial statements, presented in thousands of Rupiah unless otherwise stated, have been prepared on accrual basis using historical costs concept, except for inventories that are valued at the lower of cost or net realizable values.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan

informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas untuk aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).

The consolidated statements of cash flows present cash and cash equivalents receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flow from operating activities are presented using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, kecuali untuk Palma Agro, yang menggunakan Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”) sebagai mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya secara efektif sejak 1 Januari 2007. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan Palma Agro tahun 2008 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar berikut:

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is in Rupiah, except for Palma Agro, which has adopted the US Dollar as its functional, reporting and recording currency since January 1, 2007. For consolidation purposes, the accounts of the 2008’ Palma Agro are translated into Rupiah amounts on the following basis:

- Akun-akun neraca: Kurs tengah yang berlaku pada tanggal transaksi bank terakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

- Balance sheet accounts: Prevailing rate of exchange at the last banking day as of December 31, 2008.

- Akun-akun laba-rugi: Kurs rata-rata dari

kurs tengah bulanan yang berlaku sepanjang tahun 2008.

- Income statement accounts: The average of the monthly middle rates of exchange prevailing during the year of 2008.

Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi.

Differences arising from translation of balance sheet and income statements accounts are presented as “Exchange Difference due to Financial Statements Translations” in the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheet.

LAPORAN TAHUNAN 2009 109

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Basis of consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi

laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap terjadi jika Perusahaan memiliki hak suara lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung pada Anak perusahaan atau jika Perusahaan mampu mengendalikan kebijakan operasional dan keuangan pada Anak perusahaan atau pengendalian untuk menentukan dewan direksi pada Anak perusahaan.

The consolidated financial statements include the Company’s financial statements and all Subsidiaries' financial statements that are controlled by the Company. Control is presumed to exist where more than 50%, directly or indirectly of a Subsidiary's voting power, is controlled by the Company or where the Company is able to govern the financial and operating policies of a Subsidiary or control the removal or appointment of a majority of a Subsidiary's board of directors.

Transaksi dan saldo antar perusahaan yang

signifikan seperti laba (rugi) belum terealisasi dieliminasi untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai suatu entitas yang terpisah.

Significant inter-company balances and transactions, including unrealized profit (loss), have been eliminated to present the financial position and results of operations of the Company and Subsidiaries as a single economic entity.

Kepemilikan pemegang saham minoritas atas

ekuitas Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi.

The proportionate share of the minority shareholders in the equity of the Subsidiaries is presented in “Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets.

Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang

saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali dalam kasus yang jarang terjadi dimana terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.

When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority shareholders’ interest in the Subsidiaries’ equity, the excess is charged against the majority shareholders’ interest, except in rare cases when minority shareholders have a binding obligation to make good on such losses. Subsequent profits earned by Subsidiaries under such circumtances that are applicable to the minority interest shall be allocated to the majority interest to the extent minority losses have been previously absorbed.

Selisih lebih antara biaya perolehan dan

bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang dapat diidentifikasikan dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) tahun.

The excess of the investment cost and the Company’s proportionate share in the underlying fair values of the acquired subsidiary’s identifiable net assets is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over five (5) years.

ANNUAL REPORT 2009110

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Basis of consolidation (continued)

Akuisisi antara Perusahaan di dalam Grup

dilaporkan sebagai restrukturisasi Perusahaan dalam entitas sepengendali (seperti metode penyatuan kepentingan) dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berada dibawah manajemen dan kepemilikan yang sama sehingga, transaksi tersebut tidak mengakibatkan perubahan substansi kepemilikan atas aset, kewajiban dan aset lainnya yang direstrukturisasi.

Acquisition among companies within the Group is reported as restructuring transaction among Companies under common control (and accounted for similar to a pooling of interest) considering that the said Companies are being under the same management and ownership and, therefore, the transaction does not result to a change in economic substance of ownership of assets, liabilities or other ownership instruments that are exchanged.

Selisih antara harga pengalihan yang dibayar

Perusahaan dalam akuisisi Anak Perusahaan dengan nilai aset bersih Anak perusahan yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas. Selisih yang berasal dari akuisisi saham Anak perusahaan direalisasikan ke akun yang sesuai berdasarkan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha” pada saat pihak yang bertransaksi tidak lagi berada dalam pengendalian yang sama.

The difference between the par value of issued share capital or cash payment made (transfer price) by the Company to acquire the Subsidiaries with the Company’s interests in the net assets of such Subsidiaries, as carried in the books of the seller is recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”, a component of shareholders’ equity. The difference arising from restructuring transactions of entities under common control resulting from past acquisition of Subisidiaries is realized to the related accounts in accordance with PSAK No. 22, “Accounting for Business Combination” when the transacting parties are no longer under common control.

Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasi.

The Company’s portion of equity transactions of subsidiaries is presented as “Difference due to Changes in Subsidiaries’ Equity” under the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheets.

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing c. Foreign currency transactions and

balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions.

Pada tanggal neraca, seluruh aset dan

kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

As of the balance sheet dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the exchange rates on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in the current year’s consolidated statement of income.

LAPORAN TAHUNAN 2009 111

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang

asing (lanjutan) c. Foreign currency transactions and

balances (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:

The exchange rates used as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:

2009 2008

1 Euro/Rupiah (nilai penuh) 13.510 15.432 1 Euro/Rupiah (full amount) 1 Dolar AS/Rupiah (nilai penuh) 9.400 10.950 1 US Dollar/Rupiah (full amount)

1 Franc Swiss/Rupiah (nilai penuh) 9.087 10.349 1 Swiss Franc/Rupiah (full amount) 1 Ringgit Malaysia/Rupiah (nilai penuh) 2.747 3.153 1 Malaysia Ringgit/Rupiah (full amount) 1 Yen/Rupiah (nilai penuh) 102 121 1 Yen/Rupiah (full amount)

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang dari tiga (3) bulan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities within three (3) months or less and not pledged as collateral and are not restricted.

e. Persediaan e. Inventories

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Grup

menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Grup.

Effective January 1, 2009, the Group applied PSAK No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes PSAK No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Group’s consolidated financial statements.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang

lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang yang meliputi seluruh biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisinya saat ini.

Cost is based on the weighted average cost method and comprises all costs of purchase, costs of conversion and appropriate overheads incurred in bringing the inventory to its present location and condition.

Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah

taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated cost necessary to make the sale.

Grup menentukan penyisihan atas keusangan

persediaan berdasarkan peninjauan atas status masing-masing persediaan pada akhir tahun.

The Group determines allowance for inventory obsolescence based on a review of the status of individual inventories at the end of the year.

ANNUAL REPORT 2009112

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Tanaman perkebunan f. Plantation assets

Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi

tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.

Plantation assets are classified as immature plantations and mature plantations.

Tanaman belum menghasilkan Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet milik Grup (perkebunan Inti) termasuk alokasi biaya tidak langsung, yang meliputi biaya umum dan administrasi untuk pengembangan tanaman belum menghasilkan, serta biaya bunga sehubungan dengan kredit yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dikapitalisasi sampai produksi komersial telah dicapai. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke tanaman menghasilkan sejak produksi komersial dimulai.

Immature plantations All costs relating to the development of the oil palm and rubber plantations for the Group’s own operations (Inti plantations) together with a portion of indirect overheads, including general and administrative expenses incurred in relation to immature plantations are capitalized until commercial production is achieved. These costs will be transferred to mature plantations starting from the commencement of commercial production.

Tanaman menghasilkan

Tanaman kelapa sawit dinyatakan sudah menghasilkan setelah empat (4) tahun masa tanam dan tanaman karet dianggap sudah menghasilkan setelah lima (5) sampai enam (6) tahun masa tanam. Jangka waktu untuk menjadi tanaman menghasilkan tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman dan penilaian manajemen.

Mature plantations Oil palm plantations are considered mature four (4) years after planting and rubber plantations are considered mature five (5) to six (6) years after planting. Actual time to maturity is dependent upon vegetative growth and is assessed by management.

Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya

perolehan, kecuali untuk tanaman menghasilkan tertentu yang nilainya ditetapkan sesuai hasil penilaian kembali dan dikurangi amortisasi.

Mature plantations are stated at cost, except for certain mature plantations which are stated at revalued amounts, less accumulated amortization.

Tanaman menghasilkan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun terhitung sejak produksi komersial dimulai.

Mature plantations are amortized over the estimated twenty (20) years starting from the commencement of commercial production.

Tanaman kemitraan diamortisasi selama sebelas (11) tahun sejak tanaman dinyatakan sudah menghasilkan di Sungai Rangit.

Partnership plantation will be amortized eleven (11) years since the plantation is considered mature in Sungai Rangit.

LAPORAN TAHUNAN 2009 113

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset tetap g. Fixed assets

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup

menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Grup telah melakukan penilaian kembali aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai penilaian kembali aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke Saldo Laba pada tahun 2008 (Catatan 8).

Effective January 1, 2008, the Group applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. The Group had previously revalued its fixed assets before the application of PSAK No. 16 (Revised 2007) and has chosen the cost model, thus, the revalued amount of fixed assets is considered as deemed cost and the cost is the value at the time PSAK No. 16 (Revised 2007) is applied. All the balance of revaluation increment in fixed assets that still exists at the first time application of PSAK No. 16 (Revised 2007) as presented in equity section of the consolidated balance sheet have been reclassified to Retained Earnings in 2008 (Note 8).

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya

perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Fixed assets is stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of income as incurred.

Penyusutan dihitung dari bulan aset tersebut

digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is calculated from the month the assets are placed in service on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan 20 Buildings Prasarana 20 Infrastructures Mesin dan peralatan 8-12 Machinery and equipments Tangki penyimpanan 16 Storage tanks Kendaraan dan alat-alat berat 4-8 Vehicles and heavy equipments Perlengkapan kantor 4-8 Office equipments

ANNUAL REPORT 2009114

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset tetap (lanjutan) g. Fixed assets (continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated statement of income in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,

umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

Aset dalam penyelesaian meliputi akumulasi biaya material dan biaya lain yang berkaitan dengan aset dalam penyelesaian sampai aset tersebut selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya ini dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap pada saat selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress represents the accumulated cost of materials and other costs related to the asset under construction. When the asset is complete and ready for its intended use, these costs are transferred to the relevant accounts.

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset

tetap akan dikaji ulang setiap terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak dapat sepenuhnya dipulihkan. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s consolidated statement of income.

h. Uang muka (pembiayaan bank) proyek

perkebunan Plasma h. Advances (bank financing) for Plasma

plantations

Perkebunan Plasma merupakan bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Grup dapat memperoleh hak guna usaha untuk membangun kebun Inti apabila bersedia membangun areal perkebunan rakyat. Sebagai pihak Inti, Grup berkewajiban untuk melatih dan mengawasi petani dan membeli hasil produksi tandan buah segar (“TBS”) milik petani Plasma dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia.

Plasma plantations is an Indonesian Government policy to develop the plantations on mutual agreement with smallholders or cooperatives. Group (referred to as “Inti”) can acquire landrights to develop plantations only if they develop plantations for smallholders (Plasma participants) in addition to their own plantations. Inti are required to assist and supervise smallholders in technical matters relating to the plantation and to purchase the fresh fruit bunches (“FFB”) produced by Plasma plantations at prices determined by the Indonesian Government.

LAPORAN TAHUNAN 2009 115

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Uang muka (pembiayaan bank) proyek

perkebunan Plasma (lanjutan) h. Advances (bank financing) for Plasma

plantations (continued)

Perkebunan plasma akan diserahkan kepada petani pada saat perkebunan mulai menghasilkan dengan harga konversi yang ditetapkan oleh Pemerintah dan harga konversi tersebut dapat lebih rendah dari nilai bukunya. Oleh karena itu, Grup menetapkan penyisihan rugi konversi yang diestimasi berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap selisih antara nilai tercatat dengan nilai konversi.

Once developed, the Plasma plantations are transferred to the smallholders at a conversion rate determined by the Government, in which case and where the conversion price might be lower than the carrying value of the Plasma plantation transferred by the Inti. In this regard, the Group, being Inti’s under this Government program, determine the allowance for loss on conversion based on a periodic review of the estimated difference between the carrying value of the Plasma plantation and the conversion value.

Uang muka perkebunan Plasma meliputi akumulasi biaya (termasuk biaya pinjaman dan biaya tidak langsung) untuk membangun areal Plasma setelah dikurangi terutama dengan kredit investasi yang diperoleh dari bank.

Advances for Plasma plantations represent the accumulated costs incurred (including borrowing costs and indirect overhead costs) to develop the Plasma areas. These accumulated costs are presented net of among others, the investment credit obtained from the bank.

Pengembangan perkebunan Plasma dilakukan di atas lahan yang dialokasikan untuk perkebunan plasma dan telah disetujui oleh Pemerintah. Pengembangan tersebut didanai melalui kredit investasi dari bank yang disalurkan kepada Perusahaan dan Anak perusahaan atau ditalangi sementara oleh Perusahaan dan Anak perusahaan. Setelah perkebunan Plasma menghasilkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Pemerintah dan siap untuk dikonversi atau diserahterimakan ke petani Plasma senilai harga konversi yang ditetapkan Pemerintah, biaya investasi pembangunan kebun Plasma, termasuk talangan sementara dan kredit investasi dari bank yang terkait turut ditagihkan ke petani. Selisih antara nilai tercatat perkebunan Plasma dan nilai kredit investasi yang dialihkan diakui sebagai laba atau rugi dan dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Plasma plantation was developed on land allocated for Plasma plantation, which was approved by the Government. Development of the Plasma plantation was financed by Plasma plantation investment credit from the bank, which fund was given directly to the Company and Subsidiaries, or being self-funded. When a Plasma plantation is matured and meet certain criteria required by the Government and ready to be transferred or turned-over to the Plasma participants (farmers) at conversion value set by the Government, Plasma plantation development cost, including advances, and the corresponding investment credit from the bank is also transferred to the farmers. The difference between the carrying value of the Plasma plantation and the related investment credit transferred is recognized as gain or loss and is reflected in current year’s consolidated statement of income.

ANNUAL REPORT 2009116

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Bibitan i. Nursery

Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman belum menghasilkan” pada saat siap ditanam.

Cost incurred in the preparation of the nursery, purchase of seedlings and their maintenance are stated at cost. The accumulated cost are transferred to “Immature plantations” account at the time of planting.

j. Beban tangguhan hak atas tanah j. Deferred landright cost

Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan

perolehan atau perpanjangan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) dicatat sebagai “Beban tangguhan hak atas tanah” yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Costs incurred in relation to obtain or renewal landrights in the form of “Hak Guna Usaha” (HGU) and “Hak Guna Bangunan” (HGB) are recorded as “Deferred landright cost”, which are amortized on a straight-line basis over the term of the related landrights or their economic lives, whichever period is shorter.

k. Beban ditangguhkan k. Deferred charges

Biaya yang timbul untuk mendapatkan

pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban ditangguhkan” yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu, yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya-biaya terkait hutang bank tersebut dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Fees incurred in obtaining long-term loan facilities are deferred as part of “Deferred charges”, which are amortized on a straight-line basis over the term of the related facilities. If the Company is considered to be effectively in a technical or payment default position, which result in has the consequences that the principal amount of the debt together with the accrued interest will becoming due and payable, the related deferred long-term bank loan administration costs are charged to current year’s operations.

l. Pajak penghasilan badan l. Corporate income tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan

taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, to the extent that realization of such benefits is probable.

LAPORAN TAHUNAN 2009 117

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Pajak penghasilan badan (lanjutan) l. Corporate income tax (continued)

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to shareholders’ equity.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan

diakui pada saat penetapan pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.

m. Imbalan kerja karyawan m. Employees’ service entitlements

Grup telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” untuk mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan untuk mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

The Group has applied PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employees’ Benefits” to recognize employees’ benefits liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). This statement requires the Company to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employees’ benefits, termination benefits and equity compensation benefits. The calculation of liability of employees’ benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.

Selanjutnya, biaya jasa lalu karena penerapan program imbalan pasti atau perubahan pada kewajiban imbalan dari program yang telah ada diamortisasi selama periode sampai imbalan yang bersangkutan menjadi hak pekerja (vested).

Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

ANNUAL REPORT 2009118

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Modal saham yang dibeli kembali n. Treasury stock

Modal saham yang dibeli kembali, yang

direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang dibeli kembali di masa yang akan datang atas nilai perolehan atau sebaliknya, diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham.

Treasury stock, which is intended to be re-issued and/or re-sold in the future, is stated at acquisition cost and shown as deduction from capital stock under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets. The excess of proceeds from future re-sale of treasury stock over the related acquisition cost or vice-versa was accounted for as an addition to or deduction from additional paid-in capital.

o. Pengakuan pendapatan dan beban o. Revenue and expense recognition

Pendapatan diakui pada saat semua risiko

signifikan dan kepemilikan dari barang telah beralih kepada pembeli, umumnya pada saat pengiriman barang sesuai persyaratan penjualan. Jika persyaratan diatas tidak terpenuhi, penerimaan pembayaran dari pembeli dicatat sebagai uang muka yang diterima sampai semua syarat untuk pengakuan pendapatan terpenuhi.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Revenue is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to the buyer, usually on delivery of goods in accordance with the terms of the sales. If any of the above conditions is not met, the payments received from the buyer are recorded as deposits received until all of the criteria for revenue recognition are met.

Expenses are recognized when these are incurred (accrual basis).

p. Transaksi dengan pihak hubungan

istimewa p. Transactions with related parties

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa seperti dinyatakan dalam PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan harga dan persyaratan normal sebagaimana dengan pihak ketiga maupun tidak, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

The Group have transactions with entities which are regarded as having a special relationship as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosure”. Significant transactions with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with non-related parties are disclosed in the notes to consolidated financial statements.

LAPORAN TAHUNAN 2009 119

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Informasi segmen q. Segment information

Informasi segmen Perusahaan dan Anak

perusahaan disajikan berdasarkan bisnis segmen, yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja dan menentukan alokasi sumber daya berdasarkan informasi segmen dari minyak kelapa sawit, inti sawit dan produk lainnya, dan segmen geografis menurut lokasi aset utama (tanaman perkebunan). Informasi segmen ini menjadi pertimbangan manajemen untuk mengetahui efek yang signifikan terhadap tingkat risiko dan pengembalian Grup.

The segment information of the Company and Subsidiaries is presented based on business segments, since the financial information used by the management in evaluating the performance and determining the allocation of resources is based on the segment information relating to crude palm oil, palm kernel and other by-products, and geographical segment information on the basis of location of major assets (plantations). These segments are considered by management to have significant effects on the Group’s risks and rates of return.

r. Laba bersih per saham r. Net earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan

membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan saham yang dibeli kembali mulai tanggal 15 Oktober 2008 dan telah dijual kembali pada tanggal 6 April 2009. Rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar 1.870.223.382 saham dan 1.863.702.199 saham. Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi dilusi atas laba per saham, sehingga tidak terdapat laba bersih per saham dilusian.

Basic net earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average with the number of shares outstanding during the year, after considering share buybacks starting on October 15, 2008 and shares that had been resold on April 6, 2009. Weighted average number of outstanding shares in 2009 and 2008 are 1,870,223,382 shares and 1,863,702,199 shares, respectively. The Company does not have securities with potential dilutive effects. Therefore, fully diluted earnings per share is not computed.

s. Instrumen Derivatif s. Derivative instrument

Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif

melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dimaksudkan untuk tujuan spekulatif.

Every derivative instrument (including embedded derivatives) is recorded in the consolidated balance sheet as either asset or liability as measured at the fair value of each contract. Changes in derivative fair value are recognized in current earnings unless specific hedges allow derivative’s gains and losses to offset the related results on the hedged item in the consolidated statement of income. An entity must formally document, designate and assess the effectiveness of transactions that meet hedge accounting. The Company and Subsidiaries’ derivative instruments are not designated for speculative purposes.

ANNUAL REPORT 2009120

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Derivatif (lanjutan) s. Derivative instrument (continued)

Instrumen derivatif Perusahaan dan Anak

perusahaan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai berdasarkan ketentuan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktivitas Lindung Nilai”, oleh karena itu perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui segera dalam laporan rugi laba konsolidasi.

The Company and Subsidiaries’ derivative instruments do not qualify for hedge accounting under the specific rules in PSAK No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, and, therefore the changes in the fair value of any derivative instruments are recognized immediately in the consolidated statements of income.

t. Penggunaan estimasi t. Use of estimates

Penyajian laporan keuangan konsolidasi

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, realisasi sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin akan didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2009 2008

Kas 979.709 902.994 Cash on hand

Bank Cash in banks Dalam Rupiah In Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 105.481.327 62.446.953 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.206.981 4.857.933 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.558.845 1.140.978 (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 688.135 1.016.670 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank 537.814 - Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk - 34.306.172 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 9.749.562 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) 346.665 803.456 Others (each below Rp500 million) Dalam Dolar AS In US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 71.422.946 5.456.636 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk - 2.037.253 PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) 93.800 822.320 Others (each below Rp500 million)

Sub-jumlah 182.336.513 122.637.933 Sub-total

LAPORAN TAHUNAN 2009 121

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

26

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2009 2008

Deposito berjangka Time deposits Dalam Rupiah In Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 204.000.000 97.500.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 184.200.000 (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 111.500.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 34.000.000 (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 27.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk - 23.008.438 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk - 20.000.000 PT Bank Permata Tbk Dalam Dolar AS In US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 21.900.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (dibawah Rp500 juta) - 28.728 Others (below Rp500 million)

Sub-jumlah 204.000.000 519.137.166 Sub-total

Jumlah 387.316.222 642.678.093 Total

Suku bunga tahunan deposito berjangka untuk

tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: The annual interest rates on time deposits in 2009

and 2008 were as follows: 2009 2008

Rupiah 5,60% - 14,00% 7,75% - 14,00% Rupiah Dolar AS 2,50% - 4,00% 7,25% - 8,50% US Dollar

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya,

yang dicatat sebagai “Simpanan Jaminan” pada neraca konsolidasi tahun 2009 dan 2008 (Catatan 25a), merupakan dana kas yang ditempatkan untuk menjamin pelunasan hutang petani Plasma sebagai berikut:

The restricted time deposits, which were recorded under “Guarantee Deposits” in the 2009 and 2008 consolidated balance sheets (Note 25a), mainly consist of cash placed to guarantee Plasma farmer’s loan which were as follows:

2009 2008

Telaga Hikmah 5.285.000 6.563.500 Telaga Hikmah Mutiara Bunda Jaya - 3.984.000 Mutiara Bunda Jaya

Jumlah 5.285.000 10.547.500 Total

4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 4. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES

2009 2008

Dalam Dolar AS In US Dollar AAA Oil & Fats Pte. Ltd. 15.934.555 - AAA Oil & Fats Pte. Ltd.

Dalam Rupiah In Rupiah PT Tunas Baru Lampung - 2.395.500 PT Tunas Baru Lampung PT Megasurya Mas - 701.825 PT Megasurya Mas Lain-lain (masing-masing dibawah Rp250 juta) 268.230 72.128 Others (each below Rp250 million)

Jumlah 16.202.785 3.169.453 Total

ANNUAL REPORT 2009122

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

27

4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) 4. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES (continued)

Seluruh piutang usaha akan jatuh tempo dalam

waktu 30 hari. All trade receivables will be due in 30 days.

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang

usaha dapat tertagih dan tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu atas saldo piutang usaha.

Management believes that all trade receivables are fully collectible, and no provision for doubtful accounts is necessary.

5. PERSEDIAAN 5. INVENTORIES

2009 2008

Bahan, suku cadang dan Materials, spare parts and perlengkapan perawatan 77.856.556 75.138.244 maintenance supplies Produk kelapa sawit 45.799.920 35.662.698 Oil palm products Kecambah 9.736.391 8.930.112 Germinated seeds Produk inti sawit 2.071.206 - Palm kernel products Tandan buah segar 279.092 540.388 Fresh fruit bunches Karet 116.101 68.284 Rubber slabs and clumps

Jumlah 135.859.266 120.339.726 Total Dikurangi: penyisihan persediaan usang - 33.835 Less : provision for inventories obsolesence

Bersih 135.859.266 120.305.891 Net

Pada tanggal 31 Desember 2009, Grup mengasuransikan persediaannya terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp320.788.257 dimana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan (2008: Rp326.988.249).

As of December 31, 2009, Group coverred all inventories by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies with insurance coverage totalling Rp320,788,257 which in management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risk (2008: Rp326,988,249).

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh

persediaan dapat digunakan dan tidak diperlukan penyisihan persediaan usang pada tanggal pada tanggal 31 Desember 2009.

Management believes that all inventories can be used and no provision for inventory obsolesence is necessary as of December 31, 2009.

6. UANG MUKA (PEMBIAYAAN BANK) PROYEK

PERKEBUNAN PLASMA 6. ADVANCES (BANK FINANCING) FOR PLASMA

PLANTATIONS 2009 2008

Uang muka perkebunan Plasma Advances for Plasma plantations Saldo awal 45.263.189 55.586.872 Beginning balance Penambahan Additions Biaya pengembangan 31.168.149 3.748.131 Development cost Pengurangan Deductions Pengalihan kepemilikan kepada Transfer of Plasma plantations to Plasma petani Plasma melalui konversi (5.513.473) (13.194.934) participants through conversion Penerimaan pembayaran Receipt of payment from Plasma

pinjaman dari petani Plasma - (876.880) participants

Saldo akhir 70.917.865 45.263.189 Ending balance

LAPORAN TAHUNAN 2009 123

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

28

6. UANG MUKA (PEMBIAYAAN BANK) PROYEK PERKEBUNAN PLASMA (lanjutan)

6. ADVANCES (BANK FINANCING) FOR PLASMA PLANTATIONS (continued)

2009 2008

Pembiayaan bank Bank financing Saldo awal 6.684.157 - Beginning balance Penambahan Additions Penerimaan dana konversi Plasma Proceed from Plasma conversion fund dari bank 1.771.791 27.322.101 from bank Pengurangan Deductions Nilai konversi (4.154.639) (20.637.944) Conversion value

Saldo akhir 4.301.309 6.684.157 Ending balance

Bersih 66.616.556 38.579.032 Net Uang muka perkebunan Plasma Advances for Plasma plantations

Mutiara Bunda Jaya dan Telaga Hikmah mengembangkan masing-masing 2.018 hektar dan 3.128 hektar perkebunan kelapa sawit Plasma di sekitar lahan perkebunan Inti.

Mutiara Bunda Jaya and Telaga Hikmah developed 2,018 hectares and 3,128 hectares, respectively of Plasma oil palm plantations in the vicinity of the Inti plantation area.

Pembiayaan Bank Bank Financing PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(“BRI”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(“BRI”) Telaga Hikmah Telaga Hikmah

Pada tahun 2009 dan 2008, BRI memberikan pinjaman Plasma sebesar dan Rp1.771.791 dan Rp27.322.101.

In 2009 and 2008, BRI agreed to grant the Plasma loan amounting to Rp1,771,791 and Rp27,322,101, respectively.

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Telaga Hikmah bertindak sebagai penjamin (“avalist”) sampai seluruh kewajiban petani Plasma kepada BRI dilunasi (Catatan 25a).

In accordance with the loan agreement, Telaga Hikmah acts as a guarantor (“avalist”) until all Plasma’s liabilities to BRI are fully repaid (Note 25a).

7. TANAMAN PERKEBUNAN 7. PLANTATION ASSETS Tanaman perkebunan dibedakan menjadi

tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan.

Plantation assets are classified as mature and immature plantations.

a. Tanaman menghasilkan a. Mature plantations

2009 2009

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance Additions Deduction Balance

Nilai perolehan Cost Tanaman sawit 654.340.622 14.361.712 - 668.702.334 Oil palm plantations Tanaman karet 1.022.560 - - 1.022.560 Rubber plantations

Jumlah 655.363.182 14.361.712 - 669.724.894 Total

ANNUAL REPORT 2009124

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

29

7. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 7. PLANTATION ASSETS (continued)

a. Tanaman menghasilkan (lanjutan) a. Mature plantations (continued)

2009 (lanjutan) 2009 (continued) Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance Additions Deduction Balance

Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Tanaman sawit 177.249.622 41.403.578 - 218.653.200 Oil palm plantations Tanaman karet 409.024 51.128 - 460.152 Rubber plantations

Jumlah 177.658.646 41.454.706 - 219.113.352 Total

Nilai buku bersih 477.704.536 450.611.542 Net book value

2008 2008

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance Additions Deduction Balance

Nilai perolehan Cost Tanaman sawit 593.024.849 61.315.773 - 654.340.622 Oil palm plantations Tanaman karet 1.022.560 - - 1.022.560 Rubber plantations

Jumlah 594.047.409 61.315.773 - 655.363.182 Total

Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Tanaman sawit 131.958.958 45.290.664 - 177.249.622 Oil palm plantations Tanaman karet 357.896 51.128 - 409.024 Rubber plantations

Jumlah 132.316.854 45.341.792 - 177.658.646 Total

Nilai buku bersih 461.730.555 477.704.536 Net book value

Sungai Rangit memiliki tanaman kemitraan dengan nilai tercatat sebesar Rp36.002.359 dan Rp43.144.028 (1.809 hektar) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 25b).

Sungai Rangit has partnership plantation with carrying value of Rp36,002,359 and Rp43,144,028 (1,809 hectares) as of December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 25b).

Rincian tanaman menghasilkan menurut lokasi operasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Details mature plantations based on the Company’s operation location as follows:

2009 2008 (dalam hektar)/(in hectares)

Sumatera 18.635 17.559 Sumatera Kalimantan 12.604 12.279 Kalimantan Jumlah 31.239 29.838 Total

LAPORAN TAHUNAN 2009 125

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

30

7. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 7. PLANTATION ASSETS (continued)

b. Tanaman belum menghasilkan b. Immature plantations

Tanaman belum menghasilkan merupakan akumulasi biaya yang terjadi di Grup sehubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet (perkebunan Inti), seperti pembersihan lahan, penanaman, pemupukan dan kegiatan-kegiatan pemeliharaan lainnya sampai lahan perkebunan kelapa sawit dan karet tersebut sudah menghasilkan (Catatan 2f).

The immature plantations represent the accumulated costs incurred relating to the development of the Group’s oil palm and rubber plantations (Inti plantations) such as land clearing, planting, fertilizing, and other maintenance activities until the oil palm and rubber areas are considered mature (Note 2f).

Mutasi tanaman belum menghasilkan adalah

sebagai berikut: The movement of immature plantations is as

follows:

2009 2008

Saldo awal 256.664.173 141.565.902 Beginning balance Biaya pengembangan dan bibitan 113.548.266 176.414.044 Development costs and nursery Dialihkan ke tanaman menghasilkan Transferred to mature plantations (Catatan 7a) (14.361.712) (61.315.773) (Note 7a)

Saldo akhir 355.850.727 256.664.173 Ending balance

Rincian tanaman belum menghasilkan menurut lokasi operasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Details of immature plantations based on the Company’s location of operations are as follows:

2009 2008 (dalam hektar)/(in hectares)

Sumatera 15.299 11.568 Sumatera Kalimantan 7.320 7.162 Kalimantan Jumlah 22.619 18.730 Total

Tanaman perkebunan tertentu Grup digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 13).

Certain Group’s plantation assets are pledged as collateral for bank loan facilities (Note 13).

ANNUAL REPORT 2009126

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

31

8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS

2009 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance

Nilai tercatat: Cost: Tanah 71.715.382 10.159.294 236.440 - 81.638.236 Land Bangunan 150.334.699 3.415.430 395.538 7.464.586 160.819.177 Buildings Prasarana 40.673.062 3.016.696 - 1.494.321 45.184.079 Infrastructures Mesin dan peralatan 356.278.506 2.147.485 2.631.693 33.227.572 389.021.870 Machinery and equipments Tangki penyimpanan 10.793.810 282.537 237.000 - 10.839.347 Storage tanks Kendaraan dan alat-alat berat 103.274.737 1.584.934 12.248.365 1.665.975 94.277.281 Vehicles and heavy equipments Peralatan kantor 17.925.793 1.894.483 34.241 4.842.715 24.628.750 Office equipments Aset dalam penyelesaian 48.832.572 135.732.445 - (48.695.169) 135.869.848 Construction in progress

Jumlah 799.828.561 158.233.304 15.783.277 - 942.278.588 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Bangunan 43.123.965 7.839.708 65.205 - 50.898.468 Buildings Prasarana 11.472.227 2.160.589 - - 13.632.816 Infrastructures Mesin dan peralatan 177.486.249 27.643.241 2.391.791 - 202.737.699 Machinery and equipments Tangki penyimpanan 7.875.325 379.366 95.781 - 8.158.910 Storage tanks Kendaraan dan alat-alat berat 57.870.215 9.835.198 11.643.229 - 56.062.184 Vehicles and heavy equipments Peralatan kantor 8.662.043 3.811.227 30.054 - 12.443.216 Office equipments

Jumlah 306.490.024 51.669.329 14.226.060 - 343.933.293 Total

Nilai buku 493.338.537 598.345.295 Book value

Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment aset tetap 7.442.177 - - - 7.442.177 of fixed assets

Nilai buku bersih 485.896.360 590.903.118 Net book value

2008

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance

Nilai tercatat: Cost: Tanah 61.034.606 10.680.776 - - 71.715.382 Land Bangunan 137.518.834 2.284.467 76.997 10.608.395 150.334.699 Buildings Prasarana 36.481.873 233.443 - 3.957.746 40.673.062 Infrastructures Mesin dan peralatan 311.617.805 1.755.221 273.521 43.179.001 356.278.506 Machinery and equipments Tangki penyimpanan 10.775.824 - 525 18.511 10.793.810 Storage tanks Kendaraan dan alat-alat berat 83.145.003 17.178.162 2.607.159 5.558.731 103.274.737 Vehicles and heavy equipments Peralatan kantor 15.110.567 1.628.223 1.769.755 2.956.758 17.925.793 Office equipments Aset dalam penyelesaian 40.847.068 74.264.646 - (66.279.142) 48.832.572 Construction in progress

Jumlah 696.531.580 108.024.938 4.727.957 - 799.828.561 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Bangunan 35.875.061 7.281.520 32.616 - 43.123.965 Buildings Prasarana 9.537.638 1.934.589 - - 11.472.227 Infrastructures Mesin dan peralatan 159.029.782 18.708.448 251.981 - 177.486.249 Machinery and equipments Tangki penyimpanan 7.456.984 418.798 457 - 7.875.325 Storage tanks Kendaraan dan alat-alat berat 50.204.980 9.474.229 1.808.994 - 57.870.215 Vehicles and heavy equipments Peralatan kantor 8.378.382 2.047.451 1.763.790 - 8.662.043 Office equipments

Jumlah 270.482.827 39.865.035 3.857.838 - 306.490.024 Total

Nilai buku 426.048.753 493.338.537 Book value

Penyisihan penurunan nilai Allowance for impairment aset tetap 7.442.177 - - - 7.442.177 of fixed assets

Nilai buku bersih 418.606.576 485.896.360 Net book value

LAPORAN TAHUNAN 2009 127

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

32

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. FIXED ASSETS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2009, rincian

persentase penyelesaian dan estimasi waktu penyelesaian untuk aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009, the details of percentage of completion and estimated time of completion were as follows:

Persentase penyelesaian/ Biaya/ Estimasi Percentage of Carrying waktu penyelesaian/ completion value Estimated time of completion Sumatera Selatan South Sumatera Bangunan 90% 30.709.956 Maret/March 2010 Buildings Prasarana 80% 8.660.658 Februari/February 2010 Infrastructures Mesin dan peralatan 95% 85.124.421 Maret/March 2010 Machineries and equipments Tangki penyimpanan 80% 1.880.547 Maret/March 2010 Storage tanks Kendaraan dan alat-alat berat 80% 557.409 Februari/February 2010 Vehicles and heavy equipments Peralatan kantor 90% 2.900.602 Januari/January 2010 Office equipments Kalimantan Kalimantan Bangunan 85% 1.935.595 Maret/March 2010 Buildings Mesin dan peralatan 85% 4.100.660 Maret/March 2010 Machineries and equipments

135.869.848

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset dengan rincian sebagai berikut:

Deductions in fixed assets represent the sales and disposal of fixed assets with details as follows:

2009 2008

Nilai buku bersih 1.557.217 870.119 Net book value Hasil penjualan 527.627 2.541.260 Proceeds

Laba (rugi) penjualan aset tetap (1.029.590) 1.671.141 Gain (loss) on sale of fixed assets Penyusutan aset tetap dan amortisasi tanaman

menghasilkan pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets and amortization of mature plantations in 2009 and 2008 were as follows:

2009 2008

Penyusutan aset tetap 51.669.329 39.865.035 Depreciation of fixed assets Amortisasi tanaman menghasilkan Amortization of mature plantations (Catatan 7a) 41.454.706 45.341.792 (Note 7a)

Jumlah 93.124.035 85.206.827 Total

Beban penyusutan aset tetap dan amortisasi tanaman menghasilkan dibebankan ke akun-akun berikut ini:

Depreciation of fixed assets and amortization of mature plantations were charged to the following accounts:

2009 2008

Beban pokok penjualan 85.892.249 83.570.105 Cost of sales Tanaman belum menghasilkan - Immature plantation - biaya pengembangan 5.505.194 - development cost Beban usaha 1.726.592 1.636.722 Operating expenses

Jumlah 93.124.035 85.206.827 Total

ANNUAL REPORT 2009128

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

33

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. FIXED ASSETS (continued) Pada tahun 2009, sebagian biaya penyusutan atas

aset yang digunakan untuk pengembangan tanaman belum menghasilkan dikapitalisasi mengikuti praktik industri sejenis.

In 2009, part of the depreciation expense of the certain assets which used in relation to development of immature plantations are capitalized followed the related industry.

Aset tetap tertentu Grup digunakan sebagai

jaminan atas pinjaman bank (Catatan 13). Certain Group’s fixed assets are pledged as

collateral for bank loans facilities (Note 13).

Pada tanggal 31 Desember 2009, Grup mengasuransikan bangunan, mesin, alat-alat berat, kendaraan dan peralatan kantor atas risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp833.981.121 dan US$1.947.000 (2008: Rp794.532.584 dan US$1.567.850) dimana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko aset tetap tersebut.

As of December 31, 2009, Group coverred buildings, machineries, heavy equipments, vehicles and office equipment by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies with insurance coverage totaling of Rp833,981,121 and US$1,947,000 (2008: Rp794,532,584 and US$1,567,850), which in the management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risk.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2g atas

laporan keuangan konsolidasi, Grup telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp75.746 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 ke saldo laba pada tahun 2008.

As discussed in Note 2g to the consolidated financial statements, the Group have chosen the cost model as the accounting policy for the measurement of its fixed assets in accordance with PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, and reclassified all of the balance of revaluation increment in fixed assets amounting to Rp75,746 as presented in equity section of the 2007 consolidated balance sheet to retained earnings in 2008.

9. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 9. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES

2009 2008

Petani - dalam Rupiah 53.523.753 68.025.492 Farmers - in Rupiah Pemasok Suppliers Dalam Rupiah 50.448.171 25.857.364 In Rupiah Dalam Dolar AS 2.469.160 99.338.294 In US Dollar Dalam Ringgit Malaysia 305.346 - In Malaysia Ringgit Dalam Franc Swiss - 13.349 In Swiss Franc Dalam Euro - 46.717 In Euro Dalam Yen - 4.888 In Yen Kontraktor Contractors Dalam Rupiah 3.177.045 6.763.427 In Rupiah Dalam Ringgit Malaysia - 2.088.279 In Malaysia Ringgit

Jumlah 109.923.475 202.137.810 Total

LAPORAN TAHUNAN 2009 129

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

34

9. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) 9. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES (continued)

Hutang usaha pada petani merupakan hutang atas pembelian tandan buah segar (TBS) dari para petani Plasma, sedangkan hutang usaha pada pemasok sebagian besar merupakan hutang atas pembelian bahan perawatan, termasuk pupuk dan suku cadang.

Trade payables to farmers represent payables for purchases of fresh fruit bunches (FFB) from Plasma farmers, while trade payables to suppliers mostly represent payables from purchases of maintenance materials, including the fertilizers and spare parts.

Rincian hutang usaha - pihak ketiga berdasarkan

pemasok adalah sebagai berikut: Details of trade payables - third parties based on

supplier are as follows:

2009 2008

Petani 53.523.753 68.025.492 Farmers PT Taiko Persada Indoprima 22.008.044 - PT Taiko Persada Indoprima PT Sasco Indonesia 6.497.226 - PT Sasco Indonesia PT Pupuk Hi Kay 3.920.674 99.259.822 PT Pupuk Hi Kay PT Multigreen Indonesia 1.870.054 2.638.977 PT Multigreen Indonesia PT Putra Rajawali Banjaran - 13.074.953 PT Putra Rajawali Banjaran Lain-lain 22.103.724 19.138.566 Others

Jumlah 109.923.475 202.137.810 Total

Analisa umur hutang dagang adalah sebagai berikut:

An aging analysis of trade payables is as follows:

2009 2008

Jatuh tempo 1 - 30 hari 104.023.569 170.208.372 Due within 1 - 30 days Jatuh tempo 31 - 90 hari 5.899.906 26.830.640 Due between 31 - 90 days Jatuh tempo > 90 hari - 5.098.798 Due after 90 days

Jumlah 109.923.475 202.137.810 Total 10. UANG MUKA PENJUALAN 10. SALES ADVANCES Uang muka penjualan merupakan uang muka yang

diterima dari pelanggan sehubungan dengan penjualan minyak kelapa sawit, inti sawit dan kecambah.

Sales advances represent advances received from customers in relation to sales of crude palm oil, palm kernel and germinated seeds.

11. PERPAJAKAN 11. TAXATION

a. Hutang pajak a. Taxes payable 2009 2008 Pajak penghasilan - pasal 21 1.296.134 992.326 Income tax - article 21 Pajak penghasilan - pasal 23/26 2.113.420 5.301.524 Income tax - article 23/26 Pajak penghasilan - pasal 4(2) 850 8.643 Income tax - article 4(2) Pajak penghasilan - pasal 25 12.193.753 8.780.084 Income tax - article 25 Pajak penghasilan - pasal 26 646.763 - Income tax - article 26 Pajak penghasilan - pasal 29 16.661.054 81.360.693 Income tax - article 29 Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran 5.908.299 10.817.250 Value Added Tax - Out

Jumlah 38.820.273 107.260.520 Total

ANNUAL REPORT 2009130

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

35

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)

b. Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan badan

b. Components of corporate income tax expense (benefit)

2009 2008

Tahun berjalan Current Perusahaan 11.376.901 6.107.202 The Company Anak perusahaan 109.676.372 176.754.837 Subsidiaries

Sub-jumlah 121.053.273 182.862.039 Sub-total

Tangguhan Deferred Perusahaan 496.080 6.355.969 The Company

Anak perusahaan 1.585.202 (3.424.629) Subsidiaries

Sub-jumlah 2.081.282 2.931.340 Sub-total

Jumlah 123.134.555 185.793.379 Total c. Pajak penghasilan badan c. Corporate income tax

Rekonsiliasi antara laba konsolidasi sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran laba kena pajak Perusahaan tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the consolidated income before corporate income tax expense as shown in the consolidated statements of income and the current estimated taxable income of the Company is as follows:

2009 2008

Laba konsolidasi sebelum beban Consolidated income before pajak penghasilan badan 409.358.374 631.761.805 corporate income tax expense Laba Anak perusahaan sebelum Income of Subsidiaries before beban pajak penghasilan badan (360.702.455) (576.352.244) corporate income tax expense

Laba Perusahaan sebelum beban Income before corporate income tax pajak penghasilan badan 48.655.919 55.409.561 expense for the Company

Beda tetap Permanent differences Pendapatan bunga yang Interest income dikenakan pajak final (10.075.745) (27.812.841) already subjected to final tax Biaya yang tidak dapat dikurangkan 4.217.746 14.921.657 Non-deductible expenses

Jumlah beda tetap (5.857.999) (12.891.184) Total permanent differences

Beda temporer Temporary differences Penyusutan (1.398.870) (6.480.584) Depreciation Biaya masih harus dibayar (748.307) 475.167 Accrued expense Tanaman belum menghasilkan (536.634) - Immature plantations Provision for employees’ service Penyisihan imbalan kerja karyawan 517.680 724.738 entitlements

Jumlah beda waktu (2.166.131) (5.280.679) Total temporary differences

Jumlah 40.631.789 37.237.698 Total Kompensasi dengan rugi pajak - (16.822.023) Compensation with tax loss

Taksiran laba kena pajak 40.631.789 20.415.675 Estimated taxable income

LAPORAN TAHUNAN 2009 131

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

36

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued) c. Pajak penghasilan badan (lanjutan) c. Corporate income tax (continued)

Rekonsiliasi antara laba konsolidasi sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran laba kena pajak Perusahaan tahun berjalan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The reconciliation between the consolidated income before corporate income tax expense as shown in the consolidated statements of income and the current estimated taxable income of the Company is as follows: (continued)

2009 2008

Perusahaan The Company Taksiran laba kena pajak 40.631.789 20.415.675 Estimated taxable income Beban pajak penghasilan - tahun berjalan 11.376.901 6.107.202 Income tax expense - current Dikurangi: pajak penghasilan dibayar dimuka 7.173.594 6.106.907 Less: prepayment of income taxes

Taksiran hutang pajak penghasilan 4.203.307 295 Estimated income tax payable

Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated income tax payable Perusahaan 4.203.307 295 The Company Anak perusahaan 12.457.747 81.360.398 Subsidiaries

Jumlah 16.661.054 81.360.693 Total

Taksiran tagihan pajak penghasilan Estimated claims for tax refund Perusahaan 29.193.456 5.363.553 The Company Anak perusahaan 34.391.185 8.393.317 Subsidiaries

Jumlah 63.584.641 13.756.870 Total

Taksiran tagihan pajak penghasilan merupakan kelebihan pembayaran pajak, yang menurut pendapat manajemen Grup dapat diperoleh kembali.

Estimated claims for tax refund represent claims for overpayments of income taxes which the Group’s management believes can be recovered.

Pada tahun 2009, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas berbagai jenis pajak untuk tahun pajak 2007 sejumlah Rp79.932.682. Manajemen Perusahaan tidak setuju dengan ketetapan-ketetapan pajak tersebut dan telah mengajukan surat permohonan keberatan atas ketetapan-ketetapan pajak tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, permohonan keberatan tersebut masih dalam proses Direktorat Jenderal Pajak.

In 2009, the Company received tax assessment letters and tax collection letters for underpayment of various taxes for fiscal year 2007 totalling Rp79,932,682. Management disagreed with these assessments and filed objection letters to the Directorate General of Taxation. Up to the date of consolidated financial statements, the Company has not yet received any response from the Directorate General of Taxation.

ANNUAL REPORT 2009132

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

37

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)

d. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasi sebelum beban pajak penghasilan badan dengan beban pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

d. The reconciliation between corporate income tax expense as computed with the marginal tax rates from consolidated income before corporate income tax expense and corporate income tax expense as shown in the consolidated statements of income is as follows:

2009 2008

Laba konsolidasi sebelum beban Consolidated income before pajak penghasilan badan 409.358.374 631.761.805 corporate income tax expense Laba Anak perusahaan sebelum Income of Subsidiaries before beban pajak penghasilan badan (360.702.455) (576.352.244) corporate income tax expense

Laba Perusahaan sebelum beban Income before corporate income tax pajak penghasilan badan 48.655.919 55.409.561 expense for the Company

Taksiran beban pajak dengan tarif Estimated tax expense based on yang berlaku 13.623.657 16.622.868 prevailing tax rate Perbedaan tetap bersih dengan Net permanent differences menggunakan tarif pajak maksimum (1.640.240) (3.867.355) at the maximum marginal tax rate Perbedaan tarif perhitungan beban pajak penghasilan - (17.500) Effect on income taxed at statutory rates Dampak perubahan tarif pajak (110.436) (274.841) Effect of changes in tax rate

Beban pajak penghasilan badan Corporate income tax expense Perusahaan 11.872.981 12.463.172 The Company Anak perusahaan 111.261.574 173.330.207 Subsidiaries

Beban pajak penghasilan badan 123.134.555 185.793.379 Corporate income tax expense

Pada September 2008, Undang-undang No. 7

Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp110.436 dan Rp274.841 sebagai bagian dari beban pajak penghasilan badan – tangguhan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a progressive tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the effect of the changes in tax rates which amounted to Rp110,436 and Rp274,841, respectively, as part of corporate income tax expense - deferred in the consolidated statement of income for the years ended December 31, 2009 and 2008.

LAPORAN TAHUNAN 2009 133

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

38

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued) e. Aset (kewajiban) pajak tangguhan e. Deferred tax assets (liabilities)

2009 2008

Aset pajak tangguhan Deffered tax assets Bibitan 5.195.902 5.030.102 Nursery Penyisihan imbalan Provision for employees’ kerja karyawan 2.634.252 1.645.693 service entitlements Aset tetap 2.002.469 (668.029) Fixed assets Biaya masih harus dibayar 40.662 251.002 Accrued expense Tanaman belum menghasilkan (581.065) 165.800 Immature plantations Provision for inventories Penyisihan persediaan usang - 9.475 obsolesence

Aset pajak tangguhan - bersih 9.292.220 6.434.043 Deferred tax assets - net Kewajiban pajak tangguhan Deffered tax liabilities

Penyisihan imbalan Provision for employees’ kerja karyawan 949.702 360.172 service entitlements

Biaya masih harus dibayar 513.995 - Accrued expense Tanaman belum menghasilkan (3.328.037) - Immature plantations

Aset tetap (4.118.448) (1.403.501) Fixed assets

Kewajiban pajak tangguhan - bersih (5.982.788) (1.043.329) Deferred tax liabilities - net

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak

tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya. Management believes that the deferred tax

assets can be fully realized.

12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES 2009 2008

Beban karyawan 9.987.390 8.096.068 Employee expenses Jasa tenaga ahli 2.116.013 2.070.000 Professional fees Bunga 622.771 1.941.333 Interest Lain-lain 5.723.344 4.420.032 Others

Jumlah 18.449.518 16.527.433 Total

ANNUAL REPORT 2009134

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

39

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 13. LONG-TERM BANK LOAN 2009 2008

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 244.000.000 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk - 217.000.000 PT Bank Central Asia Tbk

Dikurangi: bagian jatuh tempo dalam satu tahun (25.000.000) (2.108.333) Less: current portion

Bagian jangka panjang 219.000.000 214.891.667 Long-term portion

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

Pada tanggal 21 Agustus 2009, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit investasi dari Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

On August 21, 2009, Sungai Rangit obtained investment loan facilities from Mandiri, with the following details:

a. Fasilitas maksimal Rp215.000.000, digunakan

untuk membayar hutang dari fasilitas kredit di BCA, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun lima (5) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit.

a. Facility at the maximum credit amount of Rp215,000,000, to be used to repay the investment credit from BCA. The facility is repayable in five (5) years and five (5) months, starting from the loan agreement date.

b. Fasilitas maksimal Rp85.000.000, digunakan

untuk membiayai kebun dan pengeluaran modal serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun enam (6) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit.

b. Facility at the maximum credit amount of Rp85,000,000, to be used to expand the plantation activities and capital expenditure, which is repayable in eight (8) years and six (6) months, starting from the loan agreement date.

Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 12% per tahun yang dapat ditinjau kembali secara periodik. Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik dan mesin milik Sungai Rangit (Catatan 7b dan 8).

The above facilities bear interest at 12% per annum which will be reviewed periodically. The facilities are collateralized by landrights and buildings, including plantation, buildings and machineries of Sungai Rangit (Notes 7b and 8).

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta, mengubah anggaran dasar Perusahaan dan melakukan likuidasi, merger atau pengambilalihan, dan mengubah susunan pemegang saham perusahaan Sungai Rangit, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Sungai Rangit untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2009, Sungai Rangit telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit such as, among others, obtaining new loan or give borrowing, enter into new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets, change the Articles of Association, enter into a liquidation, merger or acquisition, change in the composition of Sungai Rangit’s shareholders, file bankruptcy, and pay interest to shareholder or affiliate companies. The loan required Sungai Rangit to fulfill certain financial ratio as mentioned in the agreements. As of December 31, 2009, Sungai Rangit has fulfilled these financial ratio as mentioned in the agreement.

LAPORAN TAHUNAN 2009 135

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

40

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 13. LONG-TERM BANK LOAN (continued) PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) Pada tanggal 15 November 2006, Sungai Rangit

mendapat fasilitas kredit investasi dari BCA dengan rincian sebagai berikut:

On November 15, 2006, Sungai Rangit obtained investment loan facilities from BCA, with the following details:

a. Fasilitas maksimal Rp180.000.000, digunakan

untuk membayar hutang konversi, yang akan dilunasi dalam enam (6) tahun setelah dua (2) tahun masa tenggang terhitung sejak tanggal penarikan pertama.

a. Facility at the maximum of Rp180,000,000, to be used to repay the convertible loan, which is repayable in six (6) years after two (2) years grace period, starting from the initial withdrawal.

b. Fasilitas maksimal Rp95.000.000 atau setara dalam Dolar AS, digunakan untuk pengembangan aktivitas penanaman dan program rehabilitasi pabrik dan kebun kelapa sawit, yang akan dilunasi dalam enam (6) tahun setelah dua (2) tahun masa tenggang terhitung sejak tanggal penarikan pertama.

b. Facility at the maximum of Rp95,000,000 or its equivalent amount in US Dollar, to be used to expand the plantation activities and for rehabilitation program for palm oil mill and plantation, which is repayable in six (6) years after two (2) years grace period, starting from the initial withdrawal.

c. Fasilitas maksimal Rp25.000.000 atau setara dalam Dolar AS, digunakan untuk pengembangan aktivitas penanaman dan program rehabilitasi pabrik dan kebun kelapa sawit yang dapat ditarik mulai tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan 30 Juni 2008. Fasilitas ini akan dilunasi dalam enam (6) tahun setelah satu (1) tahun masa tenggang sejak tanggal penarikan pertama.

c. Facility at the maximum of Rp25,000,000 or its equivalent amount in US Dollar, to be used to expand the plantation activities and for rehabilitation program for palm oil mill and plantation, which can be withdrawn within January 1, 2008 to June 30, 2008. This facility is repayable in six (6) years after one (1) year grace period, starting from the initial withdrawal.

Tingkat bunga untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah sebesar tingkat bunga peminjaman utama (“prime lending rate”) bank dikurangi 2% per tahun, sedangkan untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS adalah tingkat bunga SIBOR satu (1) bulan ditambah 1,5% per tahun. Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan, lahan untuk penanaman baru, pabrik kelapa sawit milik Sungai Rangit (Catatan 8) dan Letter of Undertaking dari PT Sampoerna Bio Energi.

The above facilities bear interest at the bank’s prime lending rate minus 2% per annum for Rupiah withdrawal and at one (1) month SIBOR plus 1.5% per annum for US Dollar withdrawal. The facilities were collateralized by landrights and buildings, new plantation area, and palm oil mill of Sungai Rangit (Note 8) and secured by the Letter of Undertaking from PT Sampoerna Bio Energi.

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, bertindak sebagai penjamin, mengubah bidang usaha dan melakukan likuidasi, merger atau pengambilalihan, melakukan investasi baru dan mengubah susunan pemegang saham Sungai Rangit (kecuali jika mayoritas kepemilikan saham masih dimiliki oleh Grup Sampoerna). Pada tanggal 31 Desember 2008, Sungai Rangit telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit, among others, obtain of new lending or give borrowing, provide guarantee, change in business, to enter into a liquidation, merger or acquisition, enter into new investment, and change in the composition of Sungai Rangit’s shareholders (except if the majority shareholders is still owned by Sampoerna Group). As of December 31, 2008, Sungai Rangit has fulfilled the certain financial ratio as mentioned in the agreement.

Pada tanggal 11 September 2009, Sungai Rangit telah melunasi pinjaman tersebut.

On September 11, 2009, Sungai Rangit has fully repaid the loan.

ANNUAL REPORT 2009136

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

41

14. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

14. PROVISION FOR EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENTS

Grup mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuaris tersebut adalah sebagai berikut:

The Group recorded the provision for employees’ service entitlements based on the calculation performed by an independent actuary, using the “Projected Unit Credit” method, with the following primary assumptions were as follows:

2009 2008

Tingkat diskonto 10% 13% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 9% 10% Progressive salary rate Tingkat kematian TMI-99 TMI-99 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun 55 tahun Retirement age

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam

laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

Employees’ benefit expense recognized in consolidated statements of income was as follows:

2009 2008

Perusahaan The Company Biaya jasa kini 402.232 681.330 Current service cost Biaya bunga 135.580 29.143 Interest expense Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih (3.652) 14.265 Net actuarial loss (gain)

Jumlah 534.160 724.738 Total Anak perusahaan 5.792.410 3.856.175 Subsidiaries

Beban imbalan kerja karyawan 6.326.570 4.580.913 Employee benefit expense Kewajiban imbalan kerja karyawan di neraca

konsolidasi adalah sebagai berikut: The amounts of liabilities for employees’ benefit in

the consolidated balance sheets were as follows: 2009 2008

Perusahaan The Company Nilai kini kewajiban yang tidak didanai 1.129.726 1.042.922 Present value of unfunded obligation Laba aktuarial yang belum diakui 302.041 - Unrecognized actuarial gain Biaya jasa lalu yang belum diakui - (128.835) Unrecognized past service cost

Jumlah 1.431.767 914.087 Total Anak perusahaan 12.904.051 7.095.161 Subsidiaries

Kewajiban bersih 14.335.818 8.009.248 Net liabilities

Mutasi penyisihan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

The movement in the provision for employees’ service entitlements was as follows:

2009 2008

Saldo awal 8.009.248 3.428.335 Beginning balance Beban tahun berjalan yang diakui 6.326.570 4.580.913 Expense recognized in the current year

Saldo akhir 14.335.818 8.009.248 Ending balance

LAPORAN TAHUNAN 2009 137

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

42

15. MODAL SAHAM 15. SHARE CAPITAL Komposisi kepemilikan saham Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The share capital ownership of the Company as of December 31, 2009 and 2008 was as follows:

Persentase Modal ditempatkan dan Jumlah saham/ Kepemilikan/ disetor penuh (Rupiah)/ Number of Percentage of Issued and paid up capital shares ownership (Rupiah)

Pemegang saham 2009 2008 2009 2008 2009 2008 Shareholders

Sampoerna Agri Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. 1.267.217.500 1.267.217.500 67,05% 69,84% 253.443.500 253.443.500 Resources Pte. Ltd. Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan Public (each below dibawah 5%) 622.782.500 547.215.000 32,95% 30,16% 124.556.500 109.443.000 5% ownership)

Jumlah 1.890.000.000 1.814.432.500 100,00% 100,00% 378.000.000 362.886.500 Total Modal saham yang dibeli kembali - 75.567.500 - - - 15.113.500 Treasury stock

Jumlah 1.890.000.000 1.890.000.000 100,00% 100,00% 378.000.000 378.000.000 Total

Pada tanggal 4 Juli 2008, Sampoerna Agri

Resources Pte. Ltd. telah menjual saham miliknya sebesar 90.000.000 lembar saham kepada masyarakat.

On July 4, 2008, Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. has sold its shares amounting to 90,000,000 shares to public.

Pada tanggal 11 Oktober 2008, Perusahaan

memutuskan untuk membeli kembali saham berdasarkan ketentuan Peraturan BAPEPAM-LK No. XI.B.3, sebagaimana yang disampaikan oleh Perusahaan kepada otoritas pasar modal. Pembelian kembali saham ini akan dilaksanakan dalam waktu tiga (3) bulan, mulai tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009.

On October 11, 2008 the Company decided to buyback its shares based on BAPEPAM-LK Regulation No. XI.B.3, as notified by the Company to the capital market authority. The share buyback program would be exercised within three (3) months, starting from October 13, 2008 until January 12, 2009.

Selama tahun 2008, Perusahaan telah membeli

kembali sebanyak 75.567.500 saham, setara dengan 4%, dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan jumlah pembelian sebesar Rp78.574.275. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham yang Dibeli Kembali” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi.

During 2008, the Company has repurchased 75,567,500 shares, equivalent to 4%, of total issued and paid-up capital, with total purchase price of Rp78,574,275. The said repurchased shares are accounted for and presented as “Treasury Stock” under Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheet.

Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan telah

menjual kembali seluruh modal saham yang dibeli kembali sebanyak 75.567.500 saham, setara dengan 4% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan jumlah penjualan sebesar Rp99.749.100. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang dibeli kembali atas nilai perolehan sebesar Rp21.174.825, dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”.

As of April 6, 2009, the Company re-sold 75,567,500 shares, or equivalent to 4% of total issued and paid-up capital, for a total selling price of Rp99,749,100. The excess of proceeds from the re-sale of the treasury stock over the related acquisition cost amounting to Rp21,174,825 is accounted for as an addition to “Additional Paid-in Capital”.

ANNUAL REPORT 2009138

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

43

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Akun ini pada tanggal 31 Desember 2008

merupakan agio saham yang dikurangi biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum saham perdana. Pada tahun 2009, akun ini juga mencakup selisih antara nilai perolehan dari saham yang diperoleh kembali dengan penerimaan dari penjualannya. Perincian akun ini adalah sebagai berikut:

This account as of December 31, 2008 consists of additional paid-in capital deducted with expenses related to initial public offering. In 2009, this account also included the difference between total acquisition cost of treasury stock and proceeds from re-sale. The details of this account are as follows:

2009 2008

Agio saham 987.289.000 987.289.000 Paid-in capital Biaya emisi saham (55.706.362) (55.706.362) Initial public offering charges

Selisih antara nilai perolehan dari 75.567.500 saham yang diperoleh Difference between total acquisition cost kembali dengan penerimaan dari of 75,567,500 treasury stocks and penjualannya (Catatan 15) 21.174.825 - proceeds from re-sale (Note 15) Jumlah 952.757.463 931.582.638 Total

17. PENJUALAN 17. SALES Penjualan bersih konsolidasi berdasarkan jenis

produk adalah sebagai berikut: Consolidated net sales by products were as

follows: 2009 2008

Produk kelapa sawit 1.762.128.232 2.186.390.532 Oil palm products Kecambah 39.519.352 95.513.698 Germinated seeds Produk inti sawit 10.520.185 - Palm kernel products Karet 3.389.398 6.238.891 Rubber

Jumlah 1.815.557.167 2.288.143.121 Total

Pada tahun 2009 dan 2008, penjualan Grup kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi adalah sebagai berikut:

In 2009 and 2008, the Group’s sales to customer that exceeds 10% of total consolidated sales were as follows:

Jumlah/ Persentase dari jumlah penjualan/ Total Percentage of total sales 2009 2008 2009 2008

PT Sinar Alam Permai 547.283.606 560.330.040 30,14% 24,49% PT Sinar Alam Permai PT Asianagro Agung Jaya - 388.731.990 - 16,99% PT Asianagro Agung Jaya

Jumlah 547.283.606 949.062.030 30,14% 41,48% Total

LAPORAN TAHUNAN 2009 139

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

44

18. BEBAN POKOK PENJUALAN

18. COST OF SALES

Beban pokok penjualan konsolidasi adalah sebagai berikut:

Consolidated cost of sales were as follows:

2009 2008

Beban pemeliharaan 143.186.274 160.906.178 Upkeep costs Beban panen 59.099.863 51.492.733 Harvesting costs Alokasi beban tidak langsung 25.691.474 25.143.831 Allocation of indirect costs Beban penyusutan dan amortisasi 56.657.444 62.304.753 Depreciation and amortization

Beban produksi TBS 284.635.055 299.847.495 FFB production cost Biaya kontribusi kemitraan 4.244.454 3.672.276 Partnership contribution expense Saldo awal TBS 540.388 1.060.812 Beginning balance of FFB Pembelian TBS - pihak ketiga 864.448.872 999.727.179 FFB purchase - third parties

TBS tersedia 1.153.868.769 1.304.307.762 FFB available Saldo akhir TBS (279.092) (540.388) Ending balance of FFB

Pemakaian TBS untuk produksi 1.153.589.677 1.303.767.374 FFB consumed for production Pemakaian TBS untuk produksi FFB consumed for production minyak kelapa sawit dan inti sawit (1.150.650.737) (1.300.380.763) CPO and PK Pemakaian TBS untuk produksi FFB consumed for production kecambah (2.938.940) (3.386.611) germinated seeds

Beban pokok penjualan - TBS - - Cost of sales - FFB

Pemakaian TBS untuk produksi FFB consumed for production minyak kelapa sawit dan inti sawit 1.150.650.737 1.300.380.763 CPO and PK

Beban pengolahan Manufacturing cost of Minyak kelapa sawit dan inti sawit 32.940.524 39.257.313 CPO and PK Alokasi beban tak langsung 34.663.750 27.392.394 Allocation of indirect costs

Beban pokok produksi 1.218.255.011 1.367.030.470 Costs of goods manufactured Pemakaian inti sawit untuk produksi PK consumed for production

produk inti sawit (9.659.539) - PK products Barang jadi Finished goods

Saldo awal minyak kelapa sawit Beginning balance of dan inti sawit 35.662.698 176.099.382 CPO and PK Saldo akhir minyak kelapa sawit Ending balance of dan inti sawit (45.799.920) (35.662.698) CPO and PK

Beban pokok penjualan - minyak Cost of sales - kelapa sawit dan inti sawit 1.198.458.250 1.507.467.154 CPO and PK

FFB consumed for production - Pemakaian TBS untuk produksi - kecambah 2.938.940 3.386.611 germinated seeds Beban pokok produksi kecambah 5.358.281 4.200.618 Manufacturing cost of germinated seeds

Barang dalam proses Work in process Beginning balance of germinated Saldo awal kecambah 8.930.112 4.692.404 seeds Ending balance of germinated Saldo akhir kecambah (9.736.391) (8.930.112) seeds

Beban pokok penjualan - kecambah 7.490.942 3.349.521 Cost of sales - germinated seeds

Beban pokok penjualan - karet 1.446.994 1.660.554 Cost of sales - rubber

Beban pokok penjualan - produk Cost of sales - inti sawit 8.734.440 - palm kernel products

Beban pokok penjualan 1.216.130.626 1.512.477.229 Cost of sales

ANNUAL REPORT 2009140

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

45

18. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 18. COST OF SALES (continued) Tidak ada pembelian kepada satu pemasok yang

melebihi 10% dari jumlah pembelian konsolidasi selama tahun 2009 dan 2008.

There is no purchase from one supplier which exceeds 10% of total consolidated purchases during 2009 and 2008.

19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES

Beban usaha konsolidasi adalah sebagai berikut: Consolidated operating expenses were as follows:

2009 2008

Salaries, wages and employees’ Gaji, upah dan kompensasi karyawan 86.243.173 80.528.931 compensation Pemasaran 13.458.506 27.755.845 Marketing Jasa tenaga ahli 8.965.990 6.470.687 Professional fees Perjalanan dinas 8.214.958 6.658.197 Traveling and transportation Lisensi, pajak dan perizinan 5.720.597 9.937.223 Licenses, tax and permits Sewa (Catatan 21c) 3.267.064 1.571.169 Rental (Note 21c) Penelitian dan pengembangan 3.176.872 1.876.391 Research and development Komunikasi 2.494.064 1.471.967 Communication Penyusutan dan amortisasi 2.171.408 2.030.587 Depreciation and amortization Pajak ekspor - 20.194.732 Export tax Lain-lain 5.676.775 5.714.252 Others

Jumlah 139.389.407 164.209.981 Total 20. PENDAPATAN BUNGA 20. INTEREST INCOME Pendapatan bunga konsolidasi adalah sebagai

berikut: Consolidated interest income were as follows:

2009 2008

Deposito berjangka 21.253.881 37.546.074 Time deposit Giro 2.222.580 3.269.892 Current accounts Lain-lain - 1.186.283 Others

Jumlah 23.476.461 42.002.249 Total

LAPORAN TAHUNAN 2009 141

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

46

21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA

21. RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS

a. Saldo piutang lain-lain dengan pihak

hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. The balance of other receivables from a

related party are as follows:

2009 2008

PT Sampoerna Bio Energi 13.943.546 20.780.912 PT Sampoerna Bio Energi

Persentase terhadap jumlah aset konsolidasi 0,62% 0,96% Percentage to consolidated total asset

Perusahaan mempunyai Exchangeable Loan kepada Sampoerna Bio Energi yang memberikan hak kepada Perusahaan untuk mengambil alih semua saham Sampoerna Bio Energi yang mencerminkan kepemilikan sebesar 5% (2008: 6,4%) pada Sungai Rangit (2008: Palma Agro) (Catatan 1c). Exchangeable Loan ini dicatat sebagai bagian dari “Piutang lain-lain” pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

The Company has outstanding Exchangeable loan to Sampoerna Bio Energi, which entitles the Company to obtain all Sampoerna Bio Energi’s shares, which represented 5% (2008: 6.4%) share ownership in Sungai Rangit (2008: Palma Agro) (Note 1c). This Exchangeable loan was presented as part of “Other receivables” in the consolidated balance sheets as of December 31, 2009 and 2008.

b. Saldo hutang lain-lain dengan pihak hubungan

istimewa adalah sebagai berikut: b. The balance of other payables to related

parties are as follows:

2009 2008

PT Selapan Permai Lestari 6.100.000 6.100.000 PT Selapan Permai Lestari Yayasan Putera Sampoerna 4.284.695 - Putera Sampoerna Foundation Lain-lain 251.148 87.600 Others

Jumlah 10.635.843 6.187.600 Total Persentase terhadap jumlah hutang konsolidasi 2,24% 1,07% Percentage to consolidated total liabilities

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui pemberian sumbangan bagi perbaikan pendidikan nasional yang akan disalurkan melalui program di Yayasan Putera Sampoerna (PSF) sebesar Rp4.300.000 atau 2% dari laba bersih tahun 2007. PSF didirikan pada tanggal 1 Maret 2001, dan bergerak dalam bidang pendidikan dan riset melalui pemberian beasiswa dan program-program sejenisnya.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 27, 2008, the shareholders approved a donation amounting to Rp4,300,000 or 2% of the 2007 net income to improve national education which will be channelled through educational programs of Putera Sampoerna Foundation (PSF). PSF was established on March 1, 2001, and engaged in, among others, education and research support through scholarships and other related programs.

ANNUAL REPORT 2009142

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

47

21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

21. RELATED PARTIES BALANCES AND TRANSACTIONS (continued)

b. Saldo hutang lain-lain dengan pihak hubungan

istimewa adalah sebagai berikut: (lanjutan) b. The balance of other payables to related

parties are as follows: (continued)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui pemberian sumbangan bagi perbaikan pendidikan nasional yang akan disalurkan melalui program di PSF sebesar Rp8.700.000 atau 2% dari laba bersih tahun 2008.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 18, 2009, the shareholders approved a donation amounting to Rp8,700,000 or 2% from the 2008 net income to improve national education which will be channelled through educational programs of PSF.

Pembayaran ke PSF akan dilakukan secara periodik sesuai dengan progres penyaluran sumbangan serta program tersebut oleh PSF kepada penerima program.

Payment to PSF will be made periodically in accordance with the progress of donation and program from PSF to the recepients of the program.

c. Transaksi usaha dengan pihak hubungan

istimewa adalah sebagai berikut: c. Significant operating transactions with related

parties are as follow: 2009 2008

Sewa gedung Building rental PT Buana Sakti 1.395.099 964.942 PT Buana Sakti

Persentase terhadap jumlah Percentage to consolidated beban usaha konsolidasi 1,00% 0,59% operating expenses

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan PT Buana Sakti, pihak hubungan istimewa, untuk menyewa ruang kantor dengan periode sewa dimulai pada tanggal 1 Agustus 2007 dan telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, perpanjangan periode sewa masih dalam proses.

The Company entered into a rental agreement with PT Buana Sakti, a related party, to rent office for period started from August 1, 2007 and has been expired on December 31, 2009. Up to date of the consolidated financial statements, the extention for the rental period is still in process.

Pihak-pihak di atas merupakan pihak hubungan istimewa bagi Perusahaan dan/atau Anak perusahaan berdasarkan kesamaan dalam kepemilikan dan/atau manajemen.

The above mentioned entities were considered related parties to the Company and/or its Subsidiaries in view of common ownership and/or management.

LAPORAN TAHUNAN 2009 143

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

48

22. HAK MINORITAS 22. MINORITY INTERESTS

a. Hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Minority interests in net assets of Subsidiaries were as follows:

2009 2008

Sungai Rangit 16.213.471 20.538.922 Sungai Rangit Telaga Hikmah 1.604.068 1.274.248 Telaga Hikmah Mutiara Bunda Jaya 1.338.124 1.448.668 Mutiara Bunda Jaya Aek Tarum 1.270.403 1.104.487 Aek Tarum Binasawit Makmur 574.333 658.104 Binasawit Makmur Gunung Tua Abadi 238.376 187.481 Gunung Tua Abadi Sampoerna Bio Fuels 11.788 - Sampoerna Bio Fuels

Jumlah 21.250.563 25.211.910 Total

b. Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

b. Minority interests in net income of Subsidiaries are as follows:

2009 2008

Sungai Rangit 2.701.542 3.589.534 Sungai Rangit Aek Tarum 915.916 1.092.956 Aek Tarum Telaga Hikmah 329.819 597.434 Telaga Hikmah Mutiara Bunda Jaya 293.209 332.314 Mutiara Bunda Jaya Binasawit Makmur 166.229 793.729 Binasawit Makmur Gunung Tua Abadi 50.896 46.203 Gunung Tua Abadi

Jumlah 4.457.611 6.452.170 Total 23. CADANGAN WAJIB 23. STATUTORY RESERVE

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 14 Maret 2008, Perusahaan telah membentuk penyisihan untuk cadangan wajib sebesar Rp10.994.710. Cadangan ini dibuat sesuai dengan Undang-undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas yang diberlakukan sejak bulan Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan paling sedikit sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut.

Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting dated March 14, 2008, the Company has set up a statutory reserve amounting Rp10,994,710. The statutory reserve is in accordance with Indonesian Corporate Law No. 40/2007 introduced in August 2007 which requires the companies in Indonesia to set up a reserve reaching to a minimum 20% of the Company’s issued share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2008, para pemegang saham kembali menyetujui untuk meningkatkan cadangan wajib sebesar Rp3.000.000 yang diambil dari laba ditahan.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 27, 2008, the shareholders approved to appropriate Rp3,000,000 of its retained earnings as statutory reserve.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, para pemegang saham kembali menyetujui untuk meningkatkan cadangan wajib sebesar Rp6.000.000 yang diambil dari laba ditahan.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 18, 2009, the shareholders approved to appropriate Rp6,000,000 of its retained earnings as statutory reserve.

ANNUAL REPORT 2009144

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

49

24. DIVIDEN 24. DIVIDENDS

2009 2009

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, dividen yang dibagikan dari saldo laba per 31 Desember 2008 adalah Rp90 (jumlah penuh) per saham sehingga jumlah dividen adalah Rp170.100.000, yang telah dibayar pada tanggal 29 Juli 2009.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 18, 2009, dividend distribution in respect of retained earnings per December 31, 2008 was Rp90 (full amount) per share amounting to a total dividend of Rp170,100,000, which was paid on July 29, 2009.

2008 2008

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Maret 2008, dividen yang dibagikan dari saldo laba per 31 Desember 2006 adalah Rp126 (jumlah penuh) per saham sehingga jumlah dividen adalah Rp238.140.000.

Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting dated March 14, 2008, dividends to be distributed in respect of retained earnings per December 31, 2006 was approved to be Rp126 (full amount) per share amounting to a total dividend of Rp238,140,000.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2008, dividen yang dibagikan dari saldo laba per 31 Desember 2007 adalah Rp21 (jumlah penuh) per saham sehingga jumlah dividen adalah Rp39.690.000.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 27, 2008, dividend distribution in respect of retained earnings per December 31, 2007 was Rp21 (full amount) per share amounting to a total dividend of Rp39,690,000.

25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN

KONTINJENSI PENTING 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS

AND CONTINGENCIES

a. Sesuai perjanjian dengan BRI, Mutiara Bunda Jaya dan Telaga Hikmah diminta untuk bertindak sebagai penjamin hutang plasma sampai seluruh hutang plasma dilunasi. Setelah pengalihan kebun Plasma kepada petani Plasma dilakukan, maka jaminan hutang petani Plasma sehubungan dengan perjanjian hutang Mutiara Bunda Jaya dan Telaga Hikmah dengan BRI adalah berupa sertifikat tanah yang bersangkutan. Pembayaran pinjaman Plasma tersebut dilakukan dengan cara memotong hasil yang diterima petani atas penjualan TBS yang diproduksi dari lahan petani Plasma. Mutiara Bunda Jaya dan Telaga Hikmah akan membeli semua TBS hasil produksi Plasma sampai seluruh hutang Plasma terbayar.

a. Under the loan agreement with BRI, Mutiara Bunda Jaya and Telaga Hikmah is required to act as guarantor for the Plasma loans until the Plasma loans is repaid in full. After all the Plasma areas are converted and turned over to smallholders, the collateral for the Plasma loan under the Mutiara Bunda Jaya’s and Telaga Hikmah’s loan agreements with BRI shall be the related landright certificates of the Plasma participants. Repayments are to be made out of a portion of the proceeds from the sale of FFB produced from the farmers’ Plasma areas. Mutiara Bunda Jaya and Telaga Hikmah are required to purchase all Plasma FFB production until all of the Plasma loans have been settled.

Pada tahun 2009, Telaga Hikmah memberikan jaminan deposito kepada BRI senilai Rp5.285.000 untuk menjamin hutang petani Plasma kepada BRI (Catatan 3).

In 2009, Telaga Hikmah placed deposit to BRI amounting to Rp5,285,000, to guarantee the outstanding loans of their Plasma participants to BRI (Note 3).

LAPORAN TAHUNAN 2009 145

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

50

25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009, sisa hutang 133 petani Plasma adalah sebesar Rp1.512.282 untuk Mutiara Bunda Jaya dan 393 petani Plasma adalah sebesar Rp8.107.620 untuk Telaga Hikmah.

As of December 31, 2009, total the amount of Plasma loan that must be settled by 133 Plasma farmers for Mutiara Bunda Jaya amounted to Rp1,512,282 and 393 Plasma farmers for Telaga Hikmah amounted to Rp8,107,620.

b. Sungai Rangit memiliki perjanjian dengan petani setempat untuk mengembangkan Tanaman Kemitraan yang didanai oleh Sungai Rangit (Catatan 7a). Semua biaya yang timbul sampai dengan tanaman telah menghasilkan dikapitalisasi. Selama sebelas tahun sejak tanaman telah menghasilkan, Sungai Rangit berkewajiban untuk mengelola tanaman tersebut, membeli hasil panen dengan harga yang telah disepakati dan 15% dari hasil penjualan dikontribusikan kepada petani sedangkan sisanya dikembalikan kepada Sungai Rangit untuk biaya pengelolaan. Tanaman kemitraan akan diserahkan kepada petani setempat setelah tahun kesebelas sejak tanaman dinyatakan sudah menghasilkan.

b. Sungai Rangit has an agreement to develop Partnership Plantation (“Tanaman Kemitraan”) with local farmers whereas financed by Sungai Rangit (Note 7a). All the development cost which incurred until the plantation is matured will be capitalized. For eleven years since the plantation is mature, Sungai Rangit has an obligation to manage the plantation, to buy the harvest with agreed purchase price and 15% of sales proceeds are contributed to farmers while the rest is returned to Sungai Rangit for maintenance cost. Partnership plantation will be transferred to farmers after the eleventh year since the plantation is considered mature.

c. Untuk menghindari dampak dari fluktuasi nilai

tukar mata uang yang mungkin terjadi dalam operasional Perusahaan, pada tahun 2009, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak forward jangka pendek mata uang Dolar AS ke Rupiah dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Laba yang belum terealisasi terkait dengan transaksi kontrak forward tersebut per 31 Desember 2009 sebesar Rp348.862 dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga” dalam neraca konsolidasi tahun 2009.

c. To manage the adverse effects of the exchange rate fluctuations on the Company’s operation, in 2009, the Company entered into several short term US Dollar to Rupiah currency forward contracts with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The unrealized gain from the aforementioned forward contract transactions as of December 31, 2009 amounted to Rp348,862 and is presented as part of “Other Receivables - Third Parties” in 2009 consolidated balance sheet.

ANNUAL REPORT 2009146

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

51

25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

d. Pada tanggal 29 Mei 2009, Perusahaan

mengadakan perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah Rp100.000.000. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah dua belas (12) bulan dan akan berakhir pada 28 Mei 2010. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga 12% per tahun, yang akan ditinjau secara periodik.

d. On May 29, 2009, the Company entered into an agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for a working capital loan facility amounting to Rp100,000,000. The term of the loan is for twelve (12) months period and will due on May 28, 2010. The loan bears interest rate at 12% per annum, which will be reviewed periodically.

Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta Perusahaan, mengubah anggaran dasar Perusahaan dan melakukan likuidasi, merger atau mengambil alih, dan mengubah susunan pemegang saham Perusahaan, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian.

The loan contains certain restrictions on the Company, such as, among others, obtaining of new loan or give borrowing, enter into new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets, change the Article of Association, enter into a merger or acquisition, change in the composition of Company’s shareholders, file bankruptcy, and pay interest to shareholder or affiliate companies. The loan required the Company to fulfill the financial ratio as mentioned in the agreements.

Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak ada fasilitas yang digunakan.

As of December 31, 2009, there was no facility drawdown.

26. INFORMASI SEGMEN 26. SEGMENT INFORMATION

Informasi segmen primer Rincian segmen bisnis Grup adalah sebagai berikut:

Primary segment information Details of business segment of the Group are as follows:

Produk kelapa sawit/ Oil palm Lain-lain/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 2009 product Others Total Elimination Consolidated 2009

Penjualan 2.170.918.475 42.908.750 2.213.827.225 (398.270.058) 1.815.557.167 Sales

Beban pokok penjualan (1.591.935.056) (8.937.936) (1.600.872.992) 384.742.366 (1.216.130.626) Cost of sales

Hasil segmen 578.983.419 33.970.814 612.954.233 (13.527.692) 599.426.541 Segment result

Beban usaha yang belum dialokasikan (139.389.407) Unallocated operating expense

Laba usaha 460.037.134 Operating income Pendapatan bunga 23.476.461 Interest income Interest expense and other Beban bunga dan keuangan lainnya (27.899.226) financing charges Rugi selisih kurs - bersih (20.277.486) Loss on foreign exchange - net Amortisasi goodwill (1.853.571) Goodwill amortization Rugi penjualan aset tetap (1.029.590) Loss on sale of fixed assets Lain-lain - bersih (23.095.348) Others - net Jumlah beban pajak Total corporate income tax penghasilan badan (123.134.555) expenses Hak minoritas atas laba bersih Minority interest in net Anak perusahaan (4.457.611) income of Subsidiaries

Laba bersih 281.766.208 Net income

LAPORAN TAHUNAN 2009 147

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

52

26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 26. SEGMENT INFORMATION (continued)

Informasi segmen primer (lanjutan) Rincian segmen bisnis Grup adalah sebagai berikut:

Primary segment information (continued) Details of business segment of the Group are as follows:

Produk kelapa sawit/ Oil palm Lain-lain/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 2009 product Others Total Elimination Consolidated 2009

Aset segmen 3.230.778.997 171.395.310 3.402.174.307 (1.140.376.068) 2.261.798.239 Segment assets Hutang segmen 463.117.289 11.550.763 474.668.052 299.033 474.967.085 Segment liabilities Informasi lainnya: Other information:

Pengeluaran modal 291.813.923 2.533.263 294.347.186 (664.739) 293.682.447 Capital expenditure

Produk kelapa sawit/ Oil palm Lain-lain/ Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 2008 product Others Total Elimination Consolidated 2008

Penjualan 2.660.544.161 125.547.589 2.786.091.750 (497.948.629) 2.288.143.121 Sales

Beban pokok penjualan (1.970.440.895) (16.509.227) (1.986.950.122) 474.472.893 (1.512.477.229) Cost of sales

Hasil segmen 690.103.266 109.038.362 799.141.628 (23.475.736) 775.665.892 Segment result

Beban usaha yang belum dialokasikan (164.209.981) Unallocated operating expense

Laba usaha 611.455.911 Operating income Pendapatan bunga 42.002.249 Interest income Laba penjualan aset tetap 1.671.141 Gain on sale of fixed assets Interest expense and other Beban bunga dan keuangan lainnya (24.465.833) financing charges Rugi selisih kurs - bersih (7.630.477) Loss on foreign exchange - net Amortisasi goodwill (1.853.571) Goodwill amortization Lain-lain - bersih 10.582.385 Others - net Jumlah beban pajak Total corporate income tax penghasilan badan (185.793.379) expenses Hak minoritas atas laba bersih Minority interest in net Anak perusahaan (6.452.170) income of Subsidiaries

Laba bersih 439.516.256 Net income

Aset segmen 3.204.360.587 99.895.481 3.304.256.068 (1.148.092.055) 2.156.164.013 Segment assets Hutang segmen 546.060.435 33.403.334 579.463.769 (1.475.318) 577.988.451 Segment liabilities Informasi lainnya: Other information:

Pengeluaran modal 266.571.479 43.300.823 309.872.302 - 309.872.302 Capital expenditure

Informasi segmen sekunder Rincian segmen Grup berdasarkan geografi adalah sebagai berikut:

Secondary segment information Details of geographical segment of the Group are as follows:

Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 2009 Sumatera Kalimantan Total Elimination Consolidated 2009

Penjualan 1.939.353.886 274.473.339 2.213.827.225 (398.270.058) 1.815.557.167 Sales Aset segmen 2.613.351.642 788.822.665 3.402.174.307 (1.140.376.068) 2.261.798.239 Segment assets Pengeluaran modal 234.520.580 59.826.606 294.347.186 (664.739) 293.682.447 Capital expenditure

Jumlah/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 2008 Sumatera Kalimantan Total Elimination Consolidated 2008

Penjualan 2.520.315.992 265.775.758 2.786.091.750 (497.948.629) 2.288.143.121 Sales Aset segmen 2.332.026.706 972.229.362 3.304.256.068 (1.148.092.055) 2.156.164.013 Segment assets Pengeluaran modal 138.527.647 171.344.655 309.872.302 - 309.872.302 Capital expenditure

ANNUAL REPORT 2009148

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

53

27. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

27. DIFFERENCE ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berasal dari akuisisi Perusahaan atas 100% kepemilikan pada Palma Agro yang sebelumnya dimiliki oleh entitas-entitas sepengendali.

Difference arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control as of December 31, 2009 and 2008 is arising from the Company’s acquisition on 100% ownership interest in Palma Agro from entities under common control.

Pada tanggal 27 Maret 2009, Palma Agro telah mengalihkan saham yang dimilikinya di Sungai Rangit, yang mewakili 93,6% saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit, ke Perusahaan, sebagai akibat dari likuidasi Palma Agro (Catatan 1c). Selisih antara nilai yang dialihkan dengan kepemilikan Perusahaan atas aset bersih dari Sungai Rangit mengurangi nilai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp4.676.457 yang disajikan sebagai komponen ekuitas pada neraca konsolidasi.

On March 27, 2009, Palma Agro has transferred its ownership in Sungai Rangit, representing 93.6% shares of Sungai Rangit, to the Company, as a result of liquidation of Palma Agro (Note 1c).The difference between the transferred amount and the Company’s interest in the net assets of Sungai Rangit deducted the amount of “Difference arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control” by Rp4,676,457, under shareholders’ equity in consolidated balance sheets.

Pada tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan

menukarkan sebagian Exchangeable Loan sebesar US$413.961 untuk 1,4% saham yang dimiliki oleh Sampoerna Bio Energi di Sungai Rangit (Catatan 1c). Selisih sebesar Rp231.490 antara nilai Exchangeable Loan yang ditukarkan oleh Perusahaan sebesar Rp4.758.482 dengan kepemilikan Perusahaan atas aset bersih dari Sungai Rangit sebesar Rp4.526.992 dibukukan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen ekuitas pada neraca konsolidasi.

On March 27, 2009, the Company converted part of the Exchangeable Loan amounting US$413,961 into 1.4% shares in Sungai Rangit owned by Sampoerna Bio Energi (Note 1c). The difference amounting to Rp231,490 between the value of Exchangeable Loan converted by the Company of Rp4,758,482 and the Company’s interest in the net assets of Sungai Rangit of Rp4,526,992 was recognised as “Difference arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”, under shareholders’ equity in consolidated balance sheets.

28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM

MATA UANG ASING 28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

2009 2008

Mata Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent Foreign Equivalent Currency in Rp Currency in Rp

Aset Assets Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Dalam Dolar AS US$ 7.608.164 71.516.746 US$ 759 8.316.209 In US Dollar Piutang usaha - Trade receivables - pihak ketiga third parties Dalam Dolar AS US$ 1.695.165 15.934.555 - - In US Dollar Piutang lain-lain Trade receivables - pihak ketiga third parties Dalam Dolar AS US$ 4.015.789 37.748.417 - - In US Dollar

Jumlah 125.199.718 8.316.209 Total

LAPORAN TAHUNAN 2009 149

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

54

28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

2009 2008

Mata Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Uang Asing/ Ekuivalen/ Foreign Equivalent Foreign Equivalent Currency in Rp Currency in Rp

Kewajiban Liabilities Hutang usaha- Trade payables- pihak ketiga third parties Dalam Dolar AS US$ 262.677 2.469.160 US$ 9.071.990 99.338.294 In US Dollar Dalam Ringgit Malaysia RM 111.156 305.346 RM 662.315 2.088.279 In Malaysia Ringgit Dalam Euro - - EUR 3.027 46.717 In Euro Dalam Franc Swiss - - CHF 1.290 13.349 In Swiss Franc Dalam Jepang Yen - - JP¥ 40.397 4.888 In Yen Uang muka penjualan Sales advances Dalam Dolar AS US$ 1.445.400 13.586.760 - - In US Dollar

Jumlah 16.361.266 101.491.527 Total

Aset/(Kewajiban) Net monetary Moneter Bersih 108.838.452 (93.175.318) Asset/(Liabilities)

Jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal laporan akuntan independen digunakan untuk menyajikan kembali aset dan kewajiban dalam mata uang asing Grup, aset bersih dalam mata uang asing akan turun sebesar Rp1.651.045.

If the foreign exchange rates prevailing at the date of the independent auditors’ report been used to restate the Group’s foreign currency denominated assets and liabilities, the net foreign currency denominated asset would have decreased by about Rp1,651,045.

29. REKLASIFIKASI AKUN 29. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan keuangan

konsolidasi tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 dengan rincian sebagai berikut:

Certain accounts in 2008 of consolidated financial statements have been reclassified to conform with the 2009 consolidated financial statements with the detail as follows:

Disajikan Sebelumnya/ Disajikan As Previously Reklasifikasi/ Kembali/ Reported Reclassification As Reclassified

Beban pokok penjualan Cost of sales Manufacturing cost of germinated Beban pokok produksi kecambah 6.077.009 (1.876.391) 4.200.618 seeds Beban usaha Operating expense Penelitian dan pengembangan - 1.876.391 1.876.391 Research and development

ANNUAL REPORT 2009150

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

55

30. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:

Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s consolidated financial statements but not yet effective are summarized below:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:

Effective on or after January 1, 2010:

PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.

PSAK 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs” Prescribes for the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset.

PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.

PSAK 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” Contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed.

PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.

PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” Establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan

Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

LAPORAN TAHUNAN 2009 151

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

56

30. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2011: (lanjutan) Effective on or after January 1, 2011:

(continued)

PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”

Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements”

Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”

Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments”

Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”

Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in Associates”

Shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.

PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.

ANNUAL REPORT 2009152

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

57

30. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

30. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2011: (continued)

PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”

Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi yang digunakan untuk provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar

yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations” Aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.

Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum

menentukan dampak dari perubahan dan penerapan standar baru yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.

The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new standards on its consolidated financial statements.

31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 31. SUBSEQUENT EVENT

Pada tanggal 9 Februari 2010, Sampoerna Bio Fuels, Anak perusahaan menandatangani Perjanjian Akuisisi dengan para pemegang saham dan pengendali PT National Sago Prima (National Sago Prima) untuk melakukan transaksi sebagai berikut:

On February 9, 2010, Sampoerna Bio Fuels, a Subsidiary, signed the Acquisition Agreement with the controlling shareholders of PT National Sago Prima (National Sago Prima) in connection with the following planned transactions:

Mengambil alih 75,5% saham National Sago Prima sebesar US$6.484.211;

Melakukan tambahan penyetoran modal atas National Sago Prima sebesar Rp55.124.500 (setara dengan US$5.802.578), yang akan meningkatkan kepemilikan Sampoerna Bio Fuels dalam National Sago Prima menjadi 91,85%.

Acquisition of 75.5% ownership interest in National Sago Prima amounting to US$6,484,211;

Injecting additional capital to National Sago Prima amounting to Rp55,124,500 (equivalent to US$5,802,578) to increase the ownership interest of Sampoerna Bio Fuels in National Sago Prima to become 91.85%.

LAPORAN TAHUNAN 2009 153

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT SAMPOERNA AGRO TBK

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

58

31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)

31. SUBSEQUENT EVENT (continued)

Sehubungan dengan rencana akuisisi tersebut

diatas, pada bulan Februari 2009, Sampoerna Bio Fuels telah memberikan pinjaman sebesar US$9.200.000 kepada PT Siak Raya Timber (Siak Raya Timber) sebagai pemegang saham National Sago Prima saat ini.

In relation to the aforementioned plan acquisition, in February 2009, Sampoerna Bio Fuels gave a loan of US$9,200,000 to PT Siak Raya Timber (Siak Raya Timber), the shareholder of National Sago Prima.

Sesuai dengan Perjanjian Akuisisi, sebagai bagian

dari pengambilalihan 75,5% saham National Sago Prima di atas, Sampoerna Bio Fuels akan mengkonversi sebagian dari saldo piutang dari Siak Raya Timber tersebut di atas, yaitu sebesar US$5.184.211 (setara dengan Rp48.731.583) menjadi penyertaan modal pada National Sago Prima. Dengan demikian sejumlah tersebut telah dicatat sebagai “Uang Muka Investasi” pada laporan neraca konsolidasi tahun 2009. Sedangkan sisa piutang sebesar US$4.015.789 (setara dengan Rp37.748.417) pada tanggal 31 Desember 2009 dicatat sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga” yang akan dibayar setelah seluruh kondisi dan persyaratan dalam Perjanjian Akuisisi antara Sampoerna Bio Fuels dan National Sago Prima tersebut dipenuhi.

Based on the Acquisition Agreement, as a part of the take over 75.5% ownership interest in National Sago Prima, Sampoerna Bio Fuels will convert a part of the outstanding receivables from Siak Raya Timber amounting to US$5,184,211 (equivalent to Rp48,731,583) to become Sampoerna Bio Fuels’s investment in National Sago Prima. In this regard, the portion of the receivable from National Sago Prima is presented as “Advance for Investment” in the 2009 consolidated balance sheet while the remaining portion of US$4,015,789 (equivalent to Rp37,748,417) on December 31, 2009 is presented as a part of “Other Receivables - Third Parties” which will be paid after all conditions and requirements in the Acquisition Agreement between Sampoerna Bio Fuels and National Sago Prima have been fulfilled.

32. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASI 32. PREPARATION AND COMPLETION OF THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab

terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 12 Maret 2010.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 12, 2010.

ANNUAL REPORT 2009154

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

LAPORAN TAHUNAN 2009 155

DATA PERUSAHAANCORPORATE DATA

Perkembangan industri sawit di masa depan memiliki peluang pertumbuhan yang luar biasa antara lain melalui pengembangan industri oleo kimia, termasuk pemanfaatan minyak sawit sebagai sumber daya energi alternatif yang terbarui

The future growth of the palm industry holds great promises among other things from the development of the oleochemicals industry, including the use of palm oil as an alternative energy resource that is renewable

PROFIL DEWAN KOMISARISBOC PROFILE

1. Michael SampoernaKomisaris Utama

Lahir pada tahun 1978. Michael Sampoerna menjabat

sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2007. Saat ini beliau

juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Sampoerna

Telekomunikasi Indonesia, Direktur Samko Timber Ltd.,

Direktur Sampoerna Strategic, dan Direktur PT Sampoerna

Bio Energi. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur

Utama PT HM Sampoerna Tbk. di tahun 2001 sampai

dengan tahun 2005.

Beliau mengecap pendidikan di the London School of

Economics, Inggris.

2. Sugiarta GandasaputraKomisaris

Lahir pada tahun 1943. Sugiarta Gandasaputra menjabat

sebagai Komisaris sejak 2007. Sebelumnya beliau berkarir

di PT HM Sampoerna Tbk. sejak 1999 dan pernah menjabat

sebagai Direktur.

Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut

Teknologi Bandung di tahun 1969.

3. Mak Ping OnKomisaris

Lahir pada tahun 1953. Mak Ping On menjabat sebagai

Komisaris sejak tahun 2008. Saat ini, beliau juga menjabat

sebagai Global Head of Organizations Engineering & SDM PT

Sampoerna Strategic. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai

Direktur dan Senior Vice President di beberapa perusahaan

di bawah kelompok usaha General Electric di tahun 1990

sampai dengan tahun 2008, serta Direktur dan Manager

Coca Cola wilayah Pasifik Tengah di tahun 1990 sampai

dengan tahun 1994.

Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Pemasaran dari

Chartered Institute of Marketing, Inggris di tahun 1988.

PresidentCommissioner

Born in 1978. Michael Sampoerna was appointed as the

President Commissioner since 2007. Currently, he also serve

as President Director of PT Sampoerna Telekomunikasi

Indonesia, Director of Samko Timber Ltd., Director of

Sampoerna Strategic and Director of PT Sampoerna Bio

Energi. Previously, he served as the President Director of PT

HM Sampoerna Tbk. from 2001 to 2005.

He studied in the London School of Economics, United

Kingdom.

Commissioner

Born in 1943. Sugiarta Gandasaputra was appointed as

Commissioner since 2007. Previously, he worked in PT HM

Sampoerna Tbk. since 1999 which included being a Director.

He received Bachelor degree in Chemical Engineering from

Institut Teknologi Bandung in 1969.

Commissioner

Born in 1953. Mak Ping On was appointed as Commissioner

since 2008. Currently, he also serve as a Global Head of

Organizations Engineering & HR of PT Sampoerna Strategic.

Previously, he served as Director and Senior Vice President

in a number of companies under General Electric Group from

1994 to 2008, and as a Director and Manager of Coca Cola

Central Pacific from 1990 to 1994.

He received a degree in Marketing from Chartered Institute of

Marketing of UK in 1988.

ANNUAL REPORT 2009158

52 1 43

4. Phang Cheow Hock Komisaris Independen

Lahir pada tahun 1932. Phang Cheow Hock menjabat sebagai

Komisaris Independen sejak tahun 2007. Saat ini, beliau juga

menjabat sebagai Komisaris Independen PT HM Sampoerna

Tbk sejak tahun 2001.

Beliau meraih gelar Sarjana dari University of Cambridge

(Overseas School Certificate) di tahun 1950.

5. Arief Tarunakarya SurowidjojoKomisaris Independen

Lahir pada tahun 1953. Arief T. Surowidjojo menjabat sebagai

Komisaris Independen sejak tahun 2007. Saat ini, beliau

adalah pendiri serta senior partner di Kantor Konsultan Hukum

Lubis Ganie Surowidjojo, dan sejak tahun 1990, beliau adalah

Dosen Kehormatan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Beliau meraih gelar Master di bidang Hukum (LL.M) dari

School of Law, University of Washington, Seattle, USA.

IndependentCommissioner

Born in 1932. Phang Cheow Hock was appointed as

Independent Commissioner since 2007. Currently, he also

served as Independent Commissioner of PT HM Sampoerna

Tbk since 2001.

He received Bacherlor degree (Overseas School Certificate)

from University of Cambridge in 1950.

IndependentCommissioner

Born in 1953. Arief T. Surowidjojo was appointed as an

Independent Commissioner since 2007. Currently, he is the

founder and senior partner of Lubis Ganie Surowidjojo Law

Firm and since 1990, he is a Distinguished Lecturer of Faculty

of Law of Universitas Indonesia.

He received Master degree in Law (LL.M) from School of Law,

University of Washington, Seattle, USA.

LAPORAN TAHUNAN 2009 159

1. Ekadharmajanto KasihDirektur Utama

Lahir pada tahun 1951. Ekadharmajanto Kasih menjabat

sebagai Direktur Utama sejak tahun 2008. Saat ini, beliau juga

menjabat sebagai Direktur Samko Timber Ltd dan Komisaris

Independen PT HM Sampoerna Tbk. Sebelumnya, beliau

menjabat sebagai Komisaris Perseroan di tahun 2007 sampai

dengan tahun 2008 dan sejak tahun 1990, beliau berkarir di

PT HM Sampoerna Tbk dan pernah menjabat berbagai posisi

termasuk Komisaris, Chief Financial Officer, Direktur, dan

Financial Controller.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Indonesia di tahun 1975.

2. Jaffesjah Chandra Direktur

Lahir pada tahun 1964. Jaffesjah Chandra menjabat sebagai

Chief Operating Officer sejak tahun 2008. Saat ini, beliau

juga menjabat sebagai Direktur Utama di sejumlah anak

perusahaan Perseroan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai

Managing Director wilayah Sumatera di tahun 2007 sampai

dengan tahun 2008 dan berkarir di Sampoerna International

Pte. Ltd., salah satu anak perusahaan PT HM Sampoerna

Tbk., dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2006 dan

menjabat berbagai posisi termasuk Kepala Operasi untuk

Wilayah Asia Tenggara, Country Manager untuk Malaysia dan

Myanmar, serta menjadi Brand Manager.

Beliau mengecap pendidikan dalam gelar Master Eksekutif di

bidang Bisnis Internasional di IPMI/Monash di tahun 1998.

3. Sie Eddy KurniawanDirektur

Lahir pada tahun 1971. Sie Eddy Kurniawan menjabat sebagai

Direktur Keuangan sejak tahun 2007. Saat ini, beliau juga

menjabat sebagai Direktur di beberapa anak perusahaan

Perseroan. Sebelum bergabung dengan Kelompok Usaha

Sampoerna Strategic di tahun 2005, beliau berkarir sebagai

penasehat keuangan di PricewaterhouseCoopers, Jakarta di

tahun 1996 sampai dengan tahun 2005 dan auditor keuangan

di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co. di tahun 1994

sampai dengan tahun 1996.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas

Katolik Parahyangan, Bandung.

President Director

Born in 1951. Ekadharmajanto Kasih was appointed as

the President Director since 2008. Currently, he also serve

as the Director of Samko Timber Ltd. and an Independent

Commissioner of PT HM Sampoerna Tbk. Previously, he

served as the Commissioner of Sampoerna Agro from 2007 to

2008. Since 1990, he worked in PT HM Sampoerna Tbk. and

held various positions included Commissioner, Chief Financial

Officer, Director and Financial Controller.

He received Bachelor degree in Economics from Universitas

Indonesia in 1975.

Director

Born in 1964. Jaffesjah Chandra was appointed as the

Chief Operating Officer since 2008. Currently, he also serve

as the President Directors in a number of the Company’s

subsidiaries. Previously, he served as the Managing Director of

Sumatra region from 2007 to 2008 and worked at Sampoerna

International Pte. Ltd., a subsidiary of PT HM Sampoerna

Tbk., from 1995 to 2006 holding positions included Head of

South East Asia Operations, Country Manager of Malaysia and

Myanmar, and Brand Manager.

He studied for an Executive Master degree in International

Business from IPMI/Monash in 1998.

Director

Born in 1971. Sie Eddy Kurniawan was appointed as Finance

Director since 2007. Currently, he also serve as Director

of a number of the Company subsidiaries. Prior to joining

Sampoerna Strategic Group in 2005, he served as a financial

advisor at PricewaterhouseCoopers, Jakarta from 1996 to

2005 and as an auditor at Public Accounting Firm Prasetio

Utomo & Co. from 1994 to 1996.

He received Bachelor degree in Accounting from Universitas

Katolik Parahyangan, Bandung.

PROFIL DIREKSIBOD PROFILE

ANNUAL REPORT 2009160

4. Chang Poh SangDirektur

Lahir pada tahun 1951. Chang Poh Sang menjabat sebagai

Direktur Pengelola Kalimantan sejak tahun 2007. Beliau

memiliki pengalaman yang luas di industri perkebunan

kelapa sawit selama lebih dari 30 tahun. Sebelumnya, beliau

menjabat sebagai Direktur Perkebunan Kelompok Usaha

Kencana, dan General Manager Perkebunan Kelompok Usaha

Dutapalma Nusantara. Beliau juga membantu pengembangan

perkebunan kelapa sawit untuk Oriental Holding Bhd di Pulau

Bangka. Sebelum bekerja di Indonesia, beliau berkarir di

Plantation Agencies Sdn Bhd selama 5 tahun dan di Kuala

Lumpur Kepong Bhd. selama 18 tahun.

Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration di

bidang Manajemen dari University of Honolulu, Hawaii.

5. Yasin ChandraDirektur

Lahir pada tahun 1963. Yasin Chandra menjabat sebagai

Direktur Pengelola Sumatera sejak tahun 2008. Saat ini, beliau

juga menjabat sebagai Direktur Utama di beberapa anak

perusahaan Perseroan. Sebelumnya, beliau telah menjadi

anggota Direksi Perseroan sejak tahun 2001, Direktur PT

Tania Selatan di tahun 1994 sampai dengan tahun 2001, dan

Direktur PT Umada di tahun 1992 sampai dengan tahun 1994.

Beliau memperoleh gelar Master in Computer Science dari

Universitaet Fridericiana zu Karlsruhe, Jerman.

Director

Born in 1951. Chang Poh Sang was appointed as the

Managing Director of Kalimantan since 2007. He has

extensive experience in palm oil industry for more than

30 years. Previously, he served as a Plantation Director

for Kencana Group and Plantation General Manager for

Dutapalma Nusantara Group. He also helped to develop oil

palm plantations for Oriental Holding Bhd in Bangka Island.

Prior to working in Indonesia, he worked for Plantation

Agencies Sdn Bhd for 5 years and Kuala Lumpur Kepong

Bhd. for 18 years.

He received Master degree in Management from University of

Honolulu, Hawaii.

Director

Born in 1963. Yasin Chandra was appointed as the Managing

Director of Sumatra since 2007. Currently, he also serve as the

President Director in a number of the Company’s subsidiaries.

Previously, he was a member of the Board of Directors of the

Company since 2001, Director of PT Tania Selatan from 1994

to 2001, and Director of PT Umada from 1992 to 1994.

He received Master degree in Computer Science from

Universitaet Fridericiana zu Karlsruhe, Germany.

135 24

LAPORAN TAHUNAN 2009 161

Head ofGoverment Relations

Head of Public

& Community

Relations

Head of Investor

Relations

Corporate

Secretary

Head of Legal/

Compliance

Assistant to

Corporate

Affairs Director

Head of Information Technology

Head of

Treasury

Head of Tax

Head of

Accounting

Budget & Tax

Head ofManagement

& Organization Development

Head of

Compensation

& Benefit

Corporate Affairs

Director

Head of Business

Development

Finance & Accounting

Director

Head of Internal Audit

Head of Human

Resources

Commercial Director

R & D Director

Managing

Director

(Cash Corp)

Managing

Director

(Sago)

Managing

Director

(Sumatra)

Managing

Director

(Kalimantan)

Head of

Engineering

Chief Operating

Officer

STRUKTUR ORGANISASI SAMPOERNA AGROSAMPOERNA AGRO ORGANIzATIONAL STRUCTURE

President Director

ANNUAL REPORT 2009162

DAFTAR ALAMAT PERUSAHAANLIST OF OFFICE ADDRESSES

PT Sampoerna Agro, Tbk

Sumatera SelatanJl. Basuki Rahmat 788,

Palembang 30127

Tel: +62 711 813388

Fax: +62 711 811585,

813188

Kalimantan TengahJl. Malijo No.21 RT 09/ RW03

Madurejo, Arut Selatan

Kotawaringin Barat

Tel: +62 532 24264

PT Sawit Selatan

PT Tania Binatama

PT Selatanjaya Permai

PT Sungai Menang

PT Telaga Hikmah

PT Aek Tarum

PT Mutiara Bunda Jaya

PT Gunung Tua Abadi

PT Binasawit MakmurJl. Basuki Rahmat 788

RT 15 RW 04, Talang Aman,

Kemuning, Palembang

PT Sungai RangitJl. Malijo No.21 RT 09/ RW03

Madurejo, Arut Selatan

Kotawaringin Barat

Tel: +62 532 24264

PT Pertiwi Lenggara Agromas

PT Sampoerna Bio Fuels

PT Usaha Agro Indonesia

PT Lanang Agro BersatuSampoerna Strategic Square

North Tower, 28/30th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45

Jakarta 12930

Palma Agro LimitedSecond Floor, Capital City,

Independence Avenue,

PO Box 1312

Victoria Mahe - Seychelles

JakartaSampoerna Strategic Square

North Tower, 28th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45

Jakarta 12930, Indonesia

Tel: +62 21 5771711

Fax: +62 21 5771712

LAPORAN TAHUNAN 2009 163

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANGSUPPORTING PROFESSIONALS AND INSTITUTIONS

Biro Administrasi Efek

Share RegistrarPT Datindo Entrycom

Wisma Diners Club Anex, Lt. 12

Jl. Jend. Sudirman Kav 34-35 (BAE)

Tel.: +62-21-5709009

Fax.: +62-21-5708914

Auditor Independen

Independent AuditorPurwantono, Sarwoko & Sandjaja

Jakarta Stock Exchange Building

Tower II, Lt. 7

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190

Tel.: +62-21-52895000

Fax.: +62-21-52894100

Notaris

NotaryKantor Notaris Sutjipto, SH

Menara Sudirman Lt. 18

Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190

Tel.: +62-21-5204778

Fax.: +62-21-5204779

ANNUAL REPORT 2009164

Sekilas tentang Sampoerna Agro 2 Sampoerna Agro in Brief

Sejarah Perusahaan 6 Company Milestones

Visi dan Misi 9 Vision and Mission

Ikhtisar Keuangan 10 Financial Highlights

Informasi untuk Pemegang Saham 12 Information for Our Shareholders

Ikhtisar Kegiatan Penting 2009 14 2009 Event Highlights

Penghargaan dan Sertifikasi 2009 16 2009 Awards and Certifications

Struktur Kelompok Usaha Sampoerna Agro 17 Sampoerna Agro Group Structure

Laporan Dewan Komisaris 20 Board of Commissioners’ Report

Laporan Direksi 26 Board of Directors’ Report

Tata Kelola Perusahaan 38 Corporate Governance

Laporan Komite Audit PT Sampoerna Agro Tbk 52 Audit Committee Report of PT Sampoerna Agro Tbk

Sumber Daya Manusia 56 Human Resources

Pengelolaan Risiko 60 Risk Management

Laporan Kesinambungan 66 Sustainability Report

Kebijakan Lingkungan 70 Environmental Policy

Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 72 Work Safety and Health Policy

Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) 74 Corporate Social Responsibility (CSR) Policy

Pembahasan dan Analisis Manajemen 80 Management Discussion and Analysis

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi 89 BOC and BOD Letter of Statement

Laporan Keuangan Konsolidasi 91 Consolidated Financial Statements

Laporan Auditor Independen 94 Independent Auditors Report

Data Perusahaan 156 Corporate Data

Profil Dewan Komisaris 158 BOC Profile

Profil Direksi 160 BOD Profile

Struktur Organisasi Sampoerna Agro 162 Sampoerna Agro Organizational Structure

Daftar Alamat Perusahaan 163 List of Office Addresses

Lembaga dan Profesi Penunjang 164 Supporting Professionals and Institutions

LAPORAN TAHUNAN 2009 ANNUAL REPORT

Max

imar

k

Sumatera SelatanJl. Basuki Rahmat 788,

Palembang 30127

Tel: +62 711 813388

Fax: +62 711 811585,

813188

Kalimantan TengahJl. Malijo No.21 RT 09/ RW03

Madurejo, Arut Selatan

Kotawaringin Barat

Tel: +62 532 24264

JakartaSampoerna Strategic Square

North Tower, 28th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45

Jakarta 12930, Indonesia

Tel: +62 21 5771711

Fax: +62 21 5771712

www.sampoernaagro.com