slidorganisasi 2009

91
1 ILMU ORGANISASI ILMU ORGANISASI ILMU ORGANISASI ILMU ORGANISASI DDA 301 DDA 301 SEMESTER SEMESTER GENAP GENAP PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI PEND. ADMINISTRASI PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN PERKANTORAN

Upload: lailashiva

Post on 09-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori organisasi

TRANSCRIPT

Page 1: slidOrganisasi 2009

11

ILMU ORGANISASIILMU ORGANISASI

ILMU ORGANISASIILMU ORGANISASIDDA 301DDA 301

SEMESTER SEMESTER GENAPGENAPPROGRAM STUDI PROGRAM STUDI

PEND. ADMINISTRASI PEND. ADMINISTRASI PERKANTORANPERKANTORAN

Page 2: slidOrganisasi 2009

2

Konsep Dasar Organisasi

Secara etimologis: Organum (Latin); organon (Yunani) berarti alat, anggota, bagian, atau badan.

Tiga macam pendapat ttg organisasi: kumpulan orang proses pembagian kerja sistem kerja sama

Page 3: slidOrganisasi 2009

3

UNSUR DASAR ORGANISASI

Sekelompok orang Kerjasama Tujuan

Page 4: slidOrganisasi 2009

4

Pengertian Organisasi

Sistem saling pengaruh antar orang dalam satu kelompok dalam rangka mencapai tujuan tertentu

Sistem yang mengkoordinasikan orang- orang, pekerjaan-pekerjaan, teknologi, dan praktik-praktik manajemen untuk mencapai tujuan.

Page 5: slidOrganisasi 2009

5

Organisasi Organisasi sebagaisebagai SistemSistem

Sistem:Sistem:Sekumpulan elemen yang Sekumpulan elemen yang saling saling berinteraksi dalam berinteraksi dalam suatu kesatuan yang utuh suatu kesatuan yang utuh & & secarasecara simultan berproses ke simultan berproses ke arah tercapainya tujuan arah tercapainya tujuan tertentutertentu

A

B C

SISTEM

Page 6: slidOrganisasi 2009

6

ORGANISASI DLM KONTEKS SISTEM

KONTEKS

INPUT-RAW-INSTR.

PROSES

OUTPUT

O U T C O M E

LINGKUNGAN

LINGKUNGAN

Page 7: slidOrganisasi 2009

7

Tipe Sistem

S. tertutup: sistem yang ‘tidak’ merespon segala sesuatu di luar dirinya sendiri

S. terbuka: sistem yang dalam melaksanakan kegiatannya merespon pengaruh luar (lingkungan)

Organisasi = sistem terbuka

Page 8: slidOrganisasi 2009

8

Organisasi Sebagai Sistem

Bertujuan menciptakan nilai tambah dengan memperhatikan keseimbangan terhadap kondisi lingkungan.

Page 9: slidOrganisasi 2009

9

Teori OrganisasiTeori Organisasi

Teori KlasikTeori KlasikTeori Neo klasikTeori Neo klasikTeori ModernTeori Modern

Page 10: slidOrganisasi 2009

10

TEORI KLASIKTEORI KLASIK

Teori klasik berkembang dalam tiga jalur:, Teori klasik berkembang dalam tiga jalur:, birokrasibirokrasi manajemen ilmiah manajemen ilmiah (scientific (scientific

management)management) teori administratifteori administratif

Birokrasi dicirikan oleh antara lain: Birokrasi dicirikan oleh antara lain: aturan yang tegas, impersonal, aturan yang tegas, impersonal, objektivitasobjektivitas dan dan kedisiplinan yang tinggi. kedisiplinan yang tinggi.

Page 11: slidOrganisasi 2009

11

TEORI KLASIKTEORI KLASIK

Manajemen ilmiah (F.W. Taylor): Manajemen ilmiah (F.W. Taylor): konsep yang meletakkan prinsip ilmiah konsep yang meletakkan prinsip ilmiah (yang diperoleh melalui penelitian) (yang diperoleh melalui penelitian) sebagai acuan dalam menjalankan sebagai acuan dalam menjalankan kerjasama kerjasama

Teori administratif Teori administratif mengkaji keefektifan mengkaji keefektifan kepemimpinan kepemimpinan menghasilkan menghasilkan sejumlah prinsip yang dikenal dengan sejumlah prinsip yang dikenal dengan prinsip manajemen yaitu: prinsip manajemen yaitu: planning, planning, organizing, staffing, directing, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgetingcoordinating, reporting, budgeting..

Page 12: slidOrganisasi 2009

SCIENTIFIC MANAGEMENT

• FW Taylor memperkenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah (Principles of Scientific Management ) yang membahas konsep pengaturan tata kerja di perusahaan.

• Mengubah sikap antara pimpinan vs bawahan.

• Menerapkan metode kerja baku yang paling efisien (time and motion study); serta pemberian insentif (reward) bagi karyawan berprestasi.

12

TEORI KLASIKTEORI KLASIK

Page 13: slidOrganisasi 2009

Teori Klasik

Pendekatan ini mendapat kritik karena para pekerja diperlakukan layaknya mesin dengan pekerjaan yang sangat mekanistik.

Pekerjaan yang sangat mekanistik mengakibatkan pendekatan ini kemudian disebut pendekatan mekanik.

13

Page 14: slidOrganisasi 2009

14

Teori Neo klasikTeori Neo klasik Pendekatan ini muncul sebagai Pendekatan ini muncul sebagai

kesimpulan dari serangkaian percobaan kesimpulan dari serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo.yang dilakukan oleh Elton Mayo.

Percobaan tersebut mempelajari Percobaan tersebut mempelajari pengaruh kondisi fisik ruangan tempat pengaruh kondisi fisik ruangan tempat bekerja dengan prestasi kerja. bekerja dengan prestasi kerja.

Secara tidak sengaja, percobaan ini Secara tidak sengaja, percobaan ini menunjukkan bahwamenunjukkan bahwa faktor ikatan faktor ikatan sosial memiliki pengaruh terhadap sosial memiliki pengaruh terhadap prestasi kerjaprestasi kerja..

Page 15: slidOrganisasi 2009

15

Percobaan ini melahirkan pendekatan neo Percobaan ini melahirkan pendekatan neo klasik; karena memperhatikan aspek hubungan klasik; karena memperhatikan aspek hubungan antar manusia dalam organisasi, maka antar manusia dalam organisasi, maka pendekatan ini kemudian dikenal sebagai pendekatan ini kemudian dikenal sebagai pendekatan hubungan kemanusiaan (pendekatan hubungan kemanusiaan (human human relationrelation). ).

Fokus pada aspek kemanusian berakibat pada Fokus pada aspek kemanusian berakibat pada kurang diperhatikannya aspek lain dari kurang diperhatikannya aspek lain dari organisasi sehingga hal ini menjadi kelemahan organisasi sehingga hal ini menjadi kelemahan dari pendekatan ini.dari pendekatan ini.

Teori Neo klasikTeori Neo klasik

Page 16: slidOrganisasi 2009

16

Teori Modern Pendekatan ini mampu menyatukan

keseluruhan pandangan dalam analisis organisasi. Diawali dengan penelitian yang dilakukan oleh Woodward (1950) di Inggris.

Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kelompok teknologi dengan karakteristik yang bisa jadi berbeda dengan perusahaan lain. Adaptasi terhadap lingkungan juga menjadi faktor dalam keberhasilan organisasi.

Page 17: slidOrganisasi 2009

1717

Perbedaan Perbedaan TeoriTeori modern dengan pendekatan modern dengan pendekatan lain:lain:organisasi merupakan sistem terbuka yang organisasi merupakan sistem terbuka yang

dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya dan sebaliknyadan sebaliknya

keterbukaan dan ketergantungan terhadap keterbukaan dan ketergantungan terhadap lingkungan menyebabkan bentuk organisasi lingkungan menyebabkan bentuk organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan harus disesuaikan dengan lingkungan organisasi tersebutorganisasi tersebut

Ketergantungan pada lingkungan menyebabkan Ketergantungan pada lingkungan menyebabkan pendekatan modern sering disebut sebagai pendekatan modern sering disebut sebagai pendekatan ketergantungan (pendekatan ketergantungan (contingencycontingency).).

Teori ModernTeori Modern

Page 18: slidOrganisasi 2009

1818

Segala sesuatu yang mencakup keseluruhan Segala sesuatu yang mencakup keseluruhan elemen yang terdapat di luar batas-batas elemen yang terdapat di luar batas-batas

suatu organisasi, yang mempunyai potensi suatu organisasi, yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi sebagian ataupun untuk mempengaruhi sebagian ataupun

organisasi secara keseluruhanorganisasi secara keseluruhan

LingkunganLingkungan

Page 19: slidOrganisasi 2009

1919

Segmen-Segmen Segmen-Segmen LingkunganLingkungan

A.A. Industri; Industri; B.B. Bahan baku; Bahan baku; C.C. Tenaga Kerja; Tenaga Kerja; D.D. Keuangan; Keuangan; E.E. Pasar; Pasar; F.F. Teknologi; Teknologi; G.G. Kondisi Ekonomi; Kondisi Ekonomi; H.H. Pemerintah; Pemerintah; I.I. Kebudayaan; Kebudayaan;

I

H

G

F E

D

C

B

ORGANISASI

A

Page 20: slidOrganisasi 2009

20

Pengaruh lingkungan terhadap Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalis melalui organisasi dapat dianalis melalui dimensi kompleksitas dan stabilitasnya. dimensi kompleksitas dan stabilitasnya.

Kedua dimensi ini menentukan besarnya Kedua dimensi ini menentukan besarnya tingkat ketidakpastian lingkungan yang tingkat ketidakpastian lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasiharus dihadapi oleh organisasi

LingkunganLingkungan

Page 21: slidOrganisasi 2009

21

Kompleksitas Lingkungan (keragaman)Kompleksitas Lingkungan (keragaman)

Heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen Heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasisuatu organisasi

Stabilitas LingkunganStabilitas Lingkungan

Kecepatan perubahan yang terjadi pada elemen-Kecepatan perubahan yang terjadi pada elemen-elemen lingkunganelemen lingkungan

Ketidakpastian Lingkungan (Ketidakpastian Lingkungan (UncertaintyUncertainty))

Keadaan dimana pimpinan organisasi tidak Keadaan dimana pimpinan organisasi tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingkunganlingkungan

LingkunganLingkungan

Page 22: slidOrganisasi 2009

22

Ketidakpastian Lingkungan (Uncertainty)

KETIDAKPASTIANRENDAH

KETIDAKPASTIANAGAK TINGGI

Stabil

StabilitasLingkungan

Elemen lingkungan:1. jumlahnya sedikit2. tidak berubah/berubah

secara perlahan

Elemen lingkungan:1. jumlahnya besar2. tidak berubah/berubah

secara perlahan

Labil

KETIDAKPASTIANAGAK TINGGI

KETIDAKPASTIANTINGGI

Elemen lingkungan:1. jumlahnya sedikit2. Selalu mengalami

perubahan

Elemen lingkungan:1. jumlahnya besar2. Selalu mengalami

perubahan

Sederhana Kompleks Kompleksitas Lingkungan

Page 23: slidOrganisasi 2009

23

1. Ketergantungan Sumber2. Struktur Organisasi3. Elemen-elemen Perbatasan

(Boundary spanning)4. Diferensiasi dan Integrasi5. Karakteristik Struktur Internal Organisasi6. Perencanaan dan Peramalan Masa Depan

(Forecasting)

Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi

Page 24: slidOrganisasi 2009

24

Strategi Pengendalian Lingkungan

Mengusahakan terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen terpenting dari lingkungannya

Membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa menguntungkan bagi organisasi

Page 25: slidOrganisasi 2009

25

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah peta atau skema atau kerangka kerjasama yang menggam-barkan keseluruhan unit kerja, kegiatan serta proses yang terjadi dalam suatu organisasi

DIREKTUR

KEPALA DIVISI

KEPALA DIVISI

KEPALA DIVISI

Page 26: slidOrganisasi 2009

26

Komponen Dasar Struktur Organisasi

Pembagian Tugas-tugas Pada Suatu Organisasi

Hubungan Pelaporan Resmi (Hirarki, Rentang Kendali)

Pengelompokan Individu Menjadi Bagian-bagian Dalam Organisasi Secara Keseluruhan

Sistem Hubungan Dalam Organisasi (Komunikasi, Koordinasi, Dan Pengintegrasian Kegiatan, Secara Vertikal Maupun Horizontal)

Page 27: slidOrganisasi 2009

27

Bentuk Struktur Organisasi

Struktur Fungsional Struktur Produk Struktur Campuran (Hibrida) Struktur Matriks

Page 28: slidOrganisasi 2009

28

Struktur FungsionalStruktur organisasi mengelompokkan unit-unit yang memiliki fungsi sama dalam satu bagian. Struktur ini menuntut adanya keahlian fungsional, efisiensi dan mutu pekerjaan yang baik. Tugas menjadi lebih terfokus dan tidak ada keharusan untuk berkoordinasi dengan bagian lain.

PIMPINAN

Bag. Penelitian dan

Pengembangan (PP)

Bagian Produksi

(PR)

Bagian Keuangan

(KU)

Bagian Pemasaran

(PM)

Page 29: slidOrganisasi 2009

29

Struktur ProdukStruktur organisasi yang mengelompokkan unit-unit menurut jenis produknya. Struktur produk pengelompokkannya juga bisa didasarkan atas jenis layanan, pasar, konsumen, dll.

PIMPINAN

Produk 1 Produk 2 Produk 3

PPP PR KU PM PPP PR KU PM PPP PR KU PM

Page 30: slidOrganisasi 2009

30

Struktur Campuran (Hibrida)

Struktur yang mengkombinasikan dua struktur dasar organisasi dengan memperhatikan:

– fungsi-fungsi yang menuntut efisiensi ekonomis dan spesialisasi teknis dikuasai organisasi pusat (sentralisasi).

– fungsi-fungsi yang memiliki peran penting bagi setiap produk dimiliki secara lengkap oleh setiap unit organisasi dan terdesentralisasikan.

Page 31: slidOrganisasi 2009

31

ModelModel Struktur Campuran Struktur Campuran

(Hibrida)(Hibrida)Kantor Pusat

PP KU Bag. Personalia

Produk 1 Produk 2

Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag. Pemasaran

Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag. Pemasaran

Page 32: slidOrganisasi 2009

32

Struktur MatriksStruktur MatriksStruktur matriks memadukan keunggulan dari Struktur matriks memadukan keunggulan dari masing-masing struktur untuk menghasilkan masing-masing struktur untuk menghasilkan struktur organisasi yang mampu dengan cepat struktur organisasi yang mampu dengan cepat melakukan penyesuaian. Struktur matriks paling melakukan penyesuaian. Struktur matriks paling sesuai digunakan pada kondisi sebagai berikut:sesuai digunakan pada kondisi sebagai berikut:

kebutuhan yang besar terhadap struktur kebutuhan yang besar terhadap struktur fungsional maupun produk yang selalu berubahfungsional maupun produk yang selalu berubah

lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh ketidakpastian dan seringkali berubah.ketidakpastian dan seringkali berubah.

Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi secara efisienorganisasi secara efisien

Page 33: slidOrganisasi 2009

33

ModelStruktur Matriks

Pimpinan Organisasi

Pimpinan Produk

Pemasaran Produksi Pemasaran Pimpinan Fungsional

Produk 1

Produk 2

Produk 3

Page 34: slidOrganisasi 2009

34

Keefektifan OrganisasiKeefektifan Organisasi

Tingkat keberhasilan sebuah Tingkat keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai organisasi dalam mencapai berbagai kriteria keberhasilan, a.l. berbagai kriteria keberhasilan, a.l. ketercapaian tujuan atau ketercapaian tujuan atau sasarannya, kemampuan sasarannya, kemampuan memuaskan memuaskan memuaskan memuaskan stakeholder, dan menjaga stakeholder, dan menjaga sustainabilitas organisasi. sustainabilitas organisasi.

Page 35: slidOrganisasi 2009

35

Model Pengukuran Efektivitas Model Pengukuran Efektivitas OrganisasiOrganisasi

Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4 Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4 model pengukuran efektivitas organisasi:model pengukuran efektivitas organisasi: Model Tujuan RasionalModel Tujuan Rasional Model Hubungan ManusiaModel Hubungan Manusia Model Sistem TerbukaModel Sistem Terbuka Model Proses InternalModel Proses Internal

Page 36: slidOrganisasi 2009

36

Model Tujuan RasionalModel Tujuan Rasional Sebagian besar teori organisasi klasik termasuk dalam model

ini. Max Weber tentang birokrasi (organisasi yang besar)

merupakan alat bagi pencapaian tujuan masyarakat melalui tindakan yang diatur secara rasional.

Henry Fayol, F. W. Taylor, Gulick dan Urwick yang mengatakan bahwa organisasi harus disusun untuk mencapai tujuan-tujuan dari pemilik/penguasa yang berada di luar organisasi yang bersangkutan

Para sarjana yang tergabung dalam model ini menganggap efektivitas organisasi sebagai pencapaian tujuan sehingga seberapa jauh keberhasilan mencapai tujuan atau sasarannya menjadi ukuran efektivitas suatu organisasi.

Page 37: slidOrganisasi 2009

37

Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan tujuan-tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan tujuan-tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan produktivitasproduktivitas

Kesimpulan model ini sangat menekankan pada Kesimpulan model ini sangat menekankan pada perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan produktivitas. produktivitas.

Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi. organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi. Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya, Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya, karena kenyataan sebagian besar organisasi mempunyai karena kenyataan sebagian besar organisasi mempunyai tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling bertentangan.tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling bertentangan.

Model Tujuan RasionalModel Tujuan Rasional

Page 38: slidOrganisasi 2009

38

Model Hubungan Model Hubungan ManusiaManusia

Pendekatan ini menggunakan perilaku dan Pendekatan ini menggunakan perilaku dan ciri-ciri sikap tertentu dari individu dan ciri-ciri sikap tertentu dari individu dan kelompok kecil sebagai indikator keefektifan kelompok kecil sebagai indikator keefektifan organisasi.organisasi.

Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya pada aspek sosial dan emosional anggota pada aspek sosial dan emosional anggota organisasi, pentingnya peranan kelompok organisasi, pentingnya peranan kelompok kerja yang kecil, norma pekerjaan, dan pola kerja yang kecil, norma pekerjaan, dan pola perilaku informal. perilaku informal.

Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral dalam membangun motivasi pekerja agar dalam membangun motivasi pekerja agar selalu menunjukkan prestasi kerjanya. selalu menunjukkan prestasi kerjanya.

Page 39: slidOrganisasi 2009

39

Model ini menekankan pada moril karyawan, Model ini menekankan pada moril karyawan, kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model ini adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja ini adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan aspek manusia justru dianggap kelemahan dari aspek manusia justru dianggap kelemahan dari pendekatan ini karena tidak memperhatikan pendekatan ini karena tidak memperhatikan organisasi secara keseluruhan (makro). organisasi secara keseluruhan (makro). Disamping itu sedikitnya bukti empiris teori hubungan manusia itu sedikitnya bukti empiris teori hubungan manusia yang mengemukakan bahwa moril serta kepuasan yang mengemukakan bahwa moril serta kepuasan pegawai sebagai faktor yang mempengaruhi pegawai sebagai faktor yang mempengaruhi produktivitas individu maupun organisasiproduktivitas individu maupun organisasi

Model Hubungan Model Hubungan ManusiaManusia

Page 40: slidOrganisasi 2009

40

Model Sistem TerbukaModel Sistem Terbuka

Model ini didasarkan pada asumsi bahwa Model ini didasarkan pada asumsi bahwa organisasi tergantung pada pertukaran antara organisasi tergantung pada pertukaran antara “pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh “pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh organisasi tersebut dengan lingkungannya organisasi tersebut dengan lingkungannya agar bisa bertahan (agar bisa bertahan (survivalsurvival))

Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus hidup organisasi meliputi proses transaksi hidup organisasi meliputi proses transaksi dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan kemampuan untuk bertahan hidup suatu kemampuan untuk bertahan hidup suatu organisasi bergantung kepada rasio yang baik organisasi bergantung kepada rasio yang baik ((favorablefavorable) antara input dan output (efisien). ) antara input dan output (efisien).

Page 41: slidOrganisasi 2009

41

Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi (diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan (diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan lingkungan lingkungan

Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih dan lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih komprehensif daripada model-model yang lain, sebab komprehensif daripada model-model yang lain, sebab organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis dalam kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan dalam kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan model ini karena pendekatan yang komprehensif model ini karena pendekatan yang komprehensif dianggap sulit untuk diwujudkan dalam studi yang dianggap sulit untuk diwujudkan dalam studi yang sesungguhnya karena kompleksnya model dan sesungguhnya karena kompleksnya model dan hubungan antar elemen organisasi. Konsep kecocokan hubungan antar elemen organisasi. Konsep kecocokan antara organisasi dengan lingkungan masih antara organisasi dengan lingkungan masih dipertanyakan karena asumsi bahwa organisasi dipertanyakan karena asumsi bahwa organisasi dianggap reakrif semata-mata dalam hubungannya dianggap reakrif semata-mata dalam hubungannya dengan lingkungandengan lingkungan

Model Sistem TerbukaModel Sistem Terbuka

Page 42: slidOrganisasi 2009

42

Model Proses InternalModel Proses Internal Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui

persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi. penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinyamenerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya

Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama, penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama, mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-tugas yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua tugas yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua meningkatnya kapasitas untuk memproses informasi dengan meningkatnya kapasitas untuk memproses informasi dengan mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan hubungan-hubungan lateral.hubungan-hubungan lateral.

Page 43: slidOrganisasi 2009

43

Model ini memusatkan perhatiannya pada proses Model ini memusatkan perhatiannya pada proses pengolahan informasi dan pembuatan keputusan pengolahan informasi dan pembuatan keputusan dalam organisasi. Kekuatan model ini karena dalam organisasi. Kekuatan model ini karena mengevaluasi efektivitas organisasi berdasarkan mengevaluasi efektivitas organisasi berdasarkan proses dari pada mengevaluasi berdasarkan proses dari pada mengevaluasi berdasarkan tujuan akhir. Sedangkan kelemahannya terletak tujuan akhir. Sedangkan kelemahannya terletak pada kesulitan dalam mengidentifikasikan, pada kesulitan dalam mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan proses-proses internal mengukur dan melaporkan proses-proses internal organisasi. Penekanan pada proses internal organisasi. Penekanan pada proses internal mungkin bisa menjurus pada penggantian tujuan mungkin bisa menjurus pada penggantian tujuan dengan cara (alat), tetapi tidak bisa keluar dari dengan cara (alat), tetapi tidak bisa keluar dari kesulitan dalam memilih kriteria keberhasilan, kesulitan dalam memilih kriteria keberhasilan, apakah tujuan akhir yang diinginkan atau proses apakah tujuan akhir yang diinginkan atau proses yang diinginkan.yang diinginkan.

Model Proses InternalModel Proses Internal

Page 44: slidOrganisasi 2009

44

CONTOH RIIL KECONTOH RIIL KEEFEKTIFEFEKTIFAN AN ORGANISASI ORGANISASI SEKOLAHSEKOLAH

1.1. PBM PBM berlangsung berlangsung ddenenggaan keefektifan n keefektifan tinggitinggi

2.2. Kepemimpinan yang kuatKepemimpinan yang kuat

3.3. Lingkungsan sekolah aman dan tertibLingkungsan sekolah aman dan tertib

4.4. Pengelolaan tenPengelolaan tenaga pendiaga pendidik efektifdik efektif

5.5. MMemiliki budaya mutuemiliki budaya mutu

6.6. MMemiliki team work yg kompak, emiliki team work yg kompak, cerdas, dan dinamiscerdas, dan dinamis

7.7. Memiliki kewenangan (kemandirian)Memiliki kewenangan (kemandirian)))

Page 45: slidOrganisasi 2009

45

8. 8. PPartisipasi yang tinggi dari warga artisipasi yang tinggi dari warga sekolah & sekolah &

masyarakatmasyarakat9. Sekolah memiliki keterbukaan 9. Sekolah memiliki keterbukaan

manajemenmanajemen10. Sekolah memiliki kemauan utk berubah10. Sekolah memiliki kemauan utk berubah11. Sekolah mengevaluasi & memperbaiki 11. Sekolah mengevaluasi & memperbaiki

diridiri secara berkelanjutansecara berkelanjutan12. 12. Sekolah Sekolah responsif & antisipatif terhadapresponsif & antisipatif terhadap kebutuhankebutuhan

SEKOLAH EFEKTIFSEKOLAH EFEKTIF

Page 46: slidOrganisasi 2009

46

13. 13. Sekolah memiliki Sekolah memiliki sistem sistem komkomunikasi unikasi ygyg

baikbaik

14. Sekolah memiliki tingkat 14. Sekolah memiliki tingkat akuntabilitas tinggiakuntabilitas tinggi

15.15. Manajemen lingkungan hidup Manajemen lingkungan hidup sekolahsekolah

bagusbagus

16. Memiliki kemampuan menjaga16. Memiliki kemampuan menjaga

sustainabilitas.sustainabilitas.

SEKOLAH EFEKTIFSEKOLAH EFEKTIF

Page 47: slidOrganisasi 2009

47

FLEXIBILITY

OPEN SYSTEM MODEL

HUMAN RELATION MODEL

Means: Flexibility; readiness

Ends: Growth; resource acquisition

Ends: Human resource development

Means: Cohesion; morale

EXTERNALINTERNAL

Ends: Productivity; efficiency

Means: Planning; goal setting

Means: Information management; communication

Ends: Stability; control

CONTROLINTERNAL PROCESS MODEL

RATIONAL GOAL MODEL

Kerangka Nilai-Nilai Yang Berpengaruh(competing values framework/CVF)

Page 48: slidOrganisasi 2009

48

4 Tahapan Siklus 4 Tahapan Siklus Kehidupan OrganisasiKehidupan Organisasi

EntrepreneurialEntrepreneurial (Wirausaha) (Wirausaha)penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber daya/pertumbuhan. Indikatornya: inovasi, kreativitas, dan daya/pertumbuhan. Indikatornya: inovasi, kreativitas, dan mobilisasi sumber dayamobilisasi sumber daya

Collectivity Collectivity (Kolektivitas)(Kolektivitas)penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti moril pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. moril pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. Indikatornya: komunikasi dan struktur informal, rasa Indikatornya: komunikasi dan struktur informal, rasa kekeluargaan dan kerjasama antar organisasi, komitmen kekeluargaan dan kerjasama antar organisasi, komitmen yang tinggi dan kepribadian pimpinanyang tinggi dan kepribadian pimpinan

Page 49: slidOrganisasi 2009

49

Formalization And ControlFormalization And Control (Formalisasi Dan (Formalisasi Dan Kontrol)Kontrol)penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan rasional seperti produktivitas, efisiensi, perencanaan, rasional seperti produktivitas, efisiensi, perencanaan, penetapan tujuan, manajemen informasi dan penetapan tujuan, manajemen informasi dan komunikasi. Indikatornya; efisiensi produksi, peraturan komunikasi. Indikatornya; efisiensi produksi, peraturan dan prosedur, dan trend yang konservatifdan prosedur, dan trend yang konservatif

Elaboration Of Structure Elaboration Of Structure (Pengayaan Struktur)(Pengayaan Struktur)penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama sehubungan dengan peningkatan vitalitas organisasi, sehubungan dengan peningkatan vitalitas organisasi, keseimbangan antara diferensiasi and integrasi. keseimbangan antara diferensiasi and integrasi. Indikatornya: struktur yang terdesentralisasiIndikatornya: struktur yang terdesentralisasi

4 Tahapan Siklus 4 Tahapan Siklus Kehidupan OrganisasiKehidupan Organisasi

Page 50: slidOrganisasi 2009

50

Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip OrganisasiOrganisasi

11. . Perumusan Visi, Misi dan Tujuan dengan Perumusan Visi, Misi dan Tujuan dengan JelasJelasTujuan adalah kebutuhan manusia jasmani Tujuan adalah kebutuhan manusia jasmani maupun rokhani yang diusahakan untuk maupun rokhani yang diusahakan untuk mencapai denganmencapai dengan kerjasama sekelompok orang. kerjasama sekelompok orang. Tujuan yang dirumuskan dengan jelas menjadi Tujuan yang dirumuskan dengan jelas menjadi pedoman bagi haluan organisasi, pemilihan pedoman bagi haluan organisasi, pemilihan bentuk organisasi, pembentukan struktur, bentuk organisasi, pembentukan struktur, penentuan macam pekerjaan yang akan penentuan macam pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan pejabat.dilakukan, kebutuhan pejabat.

2. Departemenisasi2. DepartemenisasiAktivitas untuk menyusun satuan-satuan Aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja atau organisasi yang akan diserahi bidang kerja atau fungsi tertentu.fungsi tertentu.

Page 51: slidOrganisasi 2009

51

3. Pembagian Kerja3. Pembagian KerjaRincian serta pengelompokan Rincian serta pengelompokan aktivitas-aktivitas/tugas-tugas yang semacam atau aktivitas-aktivitas/tugas-tugas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pejabat tertentu. oleh seorang pejabat tertentu.

4. Koordinasi4. KoordinasiKeselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau Keselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau keselarasan tugas antar pejabat.keselarasan tugas antar pejabat.

5. Pelimpahan Wewenang5. Pelimpahan WewenangHak seorang pejabat untuk mengambil tindakan Hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya dapat dilaksanakan dengan baik.dapat dilaksanakan dengan baik.

Asas-Asas OrganisasiAsas-Asas Organisasi

Page 52: slidOrganisasi 2009

5252

6. Rentangan Kontrol (Span of Control)Jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu.

7. Jenjang Organisasi (Hirarki)Tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu.

8. Kesatuan Perintah (Unity of Command)Tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat atasan tertentu.

Asas-Asas OrganisasiAsas-Asas Organisasi

Page 53: slidOrganisasi 2009

5353

9. FleksibilitasKemampuan organisasi untuk melakukan perubahan sebagai penyesuaian tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan.

10. BerkelangsunganKemampuan organisasi untuk mempertahankan aktivitas operasinya secara terus-menerus.

11. KeseimbanganSatuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya

Asas-Asas OrganisasiAsas-Asas Organisasi

Page 54: slidOrganisasi 2009

54

PERILAKU INDIVIDU PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASIDALAM ORGANISASI

Model Perilaku pada tingkat Individu

Individu Efektivitas Individu(Kinerja)

Kepuasan Kerja

Desain Kerja

MotivasiNilai

Persepsi

Sifat

Page 55: slidOrganisasi 2009

55

PERSEPSIPERSEPSI

Proses seleksi, organisasi, dan interpretasi Proses seleksi, organisasi, dan interpretasi rangsangan yang berasal dari lingkungan.rangsangan yang berasal dari lingkungan.

Persepsi berasal dari pengalaman masa Persepsi berasal dari pengalaman masa lalu individu terhadap obyek tertentu, lalu individu terhadap obyek tertentu, manusia atau benda-benda di sekitarnya manusia atau benda-benda di sekitarnya sehingga pengalaman tiap individu sehingga pengalaman tiap individu beragam dan sangat bervariasi terhadap beragam dan sangat bervariasi terhadap satu rangsangan.satu rangsangan.

Page 56: slidOrganisasi 2009

56

Proses PersepsiProses Persepsia. Stereotyping Penggolongan individu menggunakan label atau kerangka Penggolongan individu menggunakan label atau kerangka

evaluasi yang dipelajari pada masa lalu.evaluasi yang dipelajari pada masa lalu.b. Efek Halo Mirip stereotyping tapi berasal dari satu informasi yang Mirip stereotyping tapi berasal dari satu informasi yang

bersifat umum.bersifat umum.c. Proyeksi Pengenalan karakteristik yang dimiliki, diterima atau Pengenalan karakteristik yang dimiliki, diterima atau

ditolak, oleh orang lain.ditolak, oleh orang lain.d. Harapan (Expectancy) Kondisi mental yang memberikan jaminan kepada individu Kondisi mental yang memberikan jaminan kepada individu

untuk menemukan apa yang sedang dicari atau diusahakan.untuk menemukan apa yang sedang dicari atau diusahakan.e. Attribution Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari perilaku Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari perilaku

individu lain.individu lain.

Page 57: slidOrganisasi 2009

57

SIFATSIFAT

Aturan-aturan tentang perasaan, pikiran Aturan-aturan tentang perasaan, pikiran dan predisposisi seseorang untuk dan predisposisi seseorang untuk menghadapi aspek-aspek yang dimiliki menghadapi aspek-aspek yang dimiliki oleh lingkungannyaoleh lingkungannya

Sifat dapat dipertimbangkan sebagai jalan Sifat dapat dipertimbangkan sebagai jalan berpikir, berperasaan dan bertingkah berpikir, berperasaan dan bertingkah laku. Dan hal ini cenderung menetap dan laku. Dan hal ini cenderung menetap dan menjadi karakter pada diri seseorang menjadi karakter pada diri seseorang

Page 58: slidOrganisasi 2009

58

Prinsip-Prinsip Dasar Prinsip-Prinsip Dasar Sikap Manusia  Sikap Manusia 

Manusia berbeda perilakunya, karena Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak samakemampuannya tidak sama

Manusia mempunyai kebutuhan yang berbedaManusia mempunyai kebutuhan yang berbeda Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat

pilihan bagaimana bertindakpilihan bagaimana bertindak Seseorang memahami lingkungan dalam Seseorang memahami lingkungan dalam

hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannyakebutuhannya

Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang (afeksi)atau tidak senang (afeksi)

Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang seseorang

Page 59: slidOrganisasi 2009

59

Komponen-Komponen Komponen-Komponen SikapSikap

Kognitif : pikiran, ide dan kepercayaan Kognitif : pikiran, ide dan kepercayaan yang yang dimiliki oleh seseorangdimiliki oleh seseorang Afektif : perasaan seseorangAfektif : perasaan seseorang Tingkah laku : kecenderungan untuk Tingkah laku : kecenderungan untuk bertindak bertindak sesuai dengan sifat yang sesuai dengan sifat yang dimilikidimiliki

Semakin komplek komponen kognitif Semakin komplek komponen kognitif yang membangun konsep diri, semakin yang membangun konsep diri, semakin sulit untuk terjadi perubahan sifat. sulit untuk terjadi perubahan sifat.

Page 60: slidOrganisasi 2009

60

Fungsi SifatFungsi Sifat

Penyesuaian (Adjustive/Utilitarian)Penyesuaian (Adjustive/Utilitarian) Pertahanan Diri (Ego-defensive)Pertahanan Diri (Ego-defensive) Penilaian (Value-expressive)Penilaian (Value-expressive) Pengetahuan (Knowledge-Pengetahuan (Knowledge-

Expressive) Expressive)

Page 61: slidOrganisasi 2009

61

NILAINILAI

Tujuan akhir yang diharapkan atau suatu kondisi Tujuan akhir yang diharapkan atau suatu kondisi yang diharapkan muncul melebihi yang lain.yang diharapkan muncul melebihi yang lain.

Nilai berhubungan dengan sifat karena menjadi Nilai berhubungan dengan sifat karena menjadi dasar munculnya sifat. Nilai memiliki fokus yang dasar munculnya sifat. Nilai memiliki fokus yang lebih umum dan tahan terhadan perubahan lebih umum dan tahan terhadan perubahan dibandingkan dengan sifat. Terinternalisasinya dibandingkan dengan sifat. Terinternalisasinya nilai menjadikannya, sadar atau tidak sadar, nilai menjadikannya, sadar atau tidak sadar, standar atau kriteria pengembangan dan standar atau kriteria pengembangan dan pemeliharaan sifat yang relevan dengan obyek pemeliharaan sifat yang relevan dengan obyek maupun situasi yang dihadapi.maupun situasi yang dihadapi.

Page 62: slidOrganisasi 2009

62

MOTIVASIMOTIVASI

Motivasi secara umum adalah proses yang melibatkan Motivasi secara umum adalah proses yang melibatkan tiga variable: tiga variable: a. Perkuatan (energizing)a. Perkuatan (energizing)Alasan yang mengarisbawahi perilaku, bentuknya Alasan yang mengarisbawahi perilaku, bentuknya adalah kebutuhan ataupun keinginan. adalah kebutuhan ataupun keinginan. b. Perilaku (Tindakan)b. Perilaku (Tindakan)Perilaku mencapai tujuan didampingi dengan upaya-Perilaku mencapai tujuan didampingi dengan upaya-upaya dalam diri individu dan lingkungan yang sesuai upaya dalam diri individu dan lingkungan yang sesuai dengan perilaku tersebut.dengan perilaku tersebut.c. Tujuan (Insentif)c. Tujuan (Insentif)Pencapaian tujuan akan memberikan dua hasil yang Pencapaian tujuan akan memberikan dua hasil yang berbeda; 1) kepuasan karena sudah terpenuhi, 2) berbeda; 1) kepuasan karena sudah terpenuhi, 2) keinginan atau kebutuhan untuk memperoleh lebih keinginan atau kebutuhan untuk memperoleh lebih banyakbanyak

Page 63: slidOrganisasi 2009

63

Teori MotivasiTeori Motivasi

1. Teori Hirarkhi Kebutuhan (Abraham 1. Teori Hirarkhi Kebutuhan (Abraham Maslow)Maslow)

2. Teori motivasi Herzberg2. Teori motivasi Herzberg

3. Teori motivasi Alderfer (3. Teori motivasi Alderfer (ERG TheoryERG Theory))

4. Teori Motivasi Prestasi McCleland4. Teori Motivasi Prestasi McCleland

5. Teori X dan Teori Y (Douglas McGregor)5. Teori X dan Teori Y (Douglas McGregor)

Page 64: slidOrganisasi 2009

64

Teori Hirarkhi Kebutuhan Teori Hirarkhi Kebutuhan (Abraham Maslow)(Abraham Maslow)

Kebutuhan FisikKebutuhan Fisik Kebutuhan Keamanan dan Kebutuhan Keamanan dan

KeselamatanKeselamatan Kebutuhan SosialKebutuhan Sosial Kebutuhan PenghargaanKebutuhan Penghargaan Kebutuhan Aktualisasi DiriKebutuhan Aktualisasi Diri

Page 65: slidOrganisasi 2009

65

Teori motivasi HerzbergTeori motivasi Herzberg

Dalam teori ini, kepuasan kerja selalu Dalam teori ini, kepuasan kerja selalu dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan (dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan (job job contentcontent) atau faktor motivator, dan ketidakpuasan ) atau faktor motivator, dan ketidakpuasan kerja berhubungan dengan aspek-aspek di sekitar kerja berhubungan dengan aspek-aspek di sekitar yang berhubungan dengan pekerjaan (yang berhubungan dengan pekerjaan (job contextjob context) ) atau faktor hygiene. Faktor-faktor ini disebut atau faktor hygiene. Faktor-faktor ini disebut Dua Dua Faktor Teori Motivasi dari HerzbergFaktor Teori Motivasi dari Herzberg..

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor motivator Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor motivator dan factor hygiene tidak berpengaruh. Untuk dan factor hygiene tidak berpengaruh. Untuk meningkatkan produktivitas pegawai, manajemen meningkatkan produktivitas pegawai, manajemen harus memperhatikan faktor motivator harus memperhatikan faktor motivator (keberhasilan, penghargaan, tanggung jawab). (keberhasilan, penghargaan, tanggung jawab).

Page 66: slidOrganisasi 2009

66

Teori motivasi Alderfer Teori motivasi Alderfer ((ERG TheoryERG Theory))

Ada tiga kelompok inti dari kebutuhan :Ada tiga kelompok inti dari kebutuhan : Kebutuhan akan keberadaan (Kebutuhan akan keberadaan (existenceexistence)) Kebutuhan berhubungan/interaksi Kebutuhan berhubungan/interaksi

((relatednessrelatedness)) Kebutuhan untuk berkembang (Kebutuhan untuk berkembang (growth growth

needneed))

Kebutuhan bersifat tidak bertingkat tapi Kebutuhan bersifat tidak bertingkat tapi bersifat kontinum, jadi kebutuha bias bersifat kontinum, jadi kebutuha bias muncul secara bersama-sama.muncul secara bersama-sama.

Page 67: slidOrganisasi 2009

67

Teori Motivasi Prestasi Teori Motivasi Prestasi (David McCleland)(David McCleland)

David McCleland mengemukakan bahwa pada David McCleland mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia bisa berprestasi di atas dasarnya manusia bisa berprestasi di atas kemampuan orang lain.kemampuan orang lain.Ada tiga kebutuhan manusia:Ada tiga kebutuhan manusia:

kebutuhan untuk berprestasikebutuhan untuk berprestasi kebutuhan untuk berafiliasikebutuhan untuk berafiliasi kebutuhan untuk kekuasaankebutuhan untuk kekuasaan

Karakteristik orang yang berprestasi tinggi, antara Karakteristik orang yang berprestasi tinggi, antara lain:lain:Suka mengambil resiko yang moderat (Suka mengambil resiko yang moderat (moderate moderate riskrisk), memerlukan umpan balik yang segera, ), memerlukan umpan balik yang segera, memperhitungkan keberhasilan, menyatu dengan memperhitungkan keberhasilan, menyatu dengan tugastugas

Page 68: slidOrganisasi 2009

68

Teori X dan Teori Y Teori X dan Teori Y (Douglas McGregor)(Douglas McGregor)

Teori ini berdasarkan asumsi-asumsi atas Teori ini berdasarkan asumsi-asumsi atas sifat-sifat manusia:sifat-sifat manusia: Teori X ; sebagian besar orang lebih suka Teori X ; sebagian besar orang lebih suka diperintah, tidak bertanggung jawab, dan diperintah, tidak bertanggung jawab, dan menginginkan keamanan atas segalanyamenginginkan keamanan atas segalanya Teori Y ; orang-orang pada hakekatnya Teori Y ; orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak malas dan dapat dipercaya, kebalikan dari teori X.kebalikan dari teori X.

Page 69: slidOrganisasi 2009

69

Untuk mengetahui keefektifan individu, Untuk mengetahui keefektifan individu, hal yang paling penting adalah dengan hal yang paling penting adalah dengan mengembangkan filsafat hidup bagi mengembangkan filsafat hidup bagi para pegawai, yang secara khusus para pegawai, yang secara khusus menampilkan kepercayaan-kepercayaan, menampilkan kepercayaan-kepercayaan, ide-ide, prinsip-prinsip dan pandangan-ide-ide, prinsip-prinsip dan pandangan-pandangan dasar yang dilakukan oleh pandangan dasar yang dilakukan oleh manajemen dengan penghargaan dalam manajemen dengan penghargaan dalam memperlakukan dan mengorganisasikan memperlakukan dan mengorganisasikan pegawai dalam bekerja.pegawai dalam bekerja.

KEEFEKTIFAN INDIVIDUKEEFEKTIFAN INDIVIDU

Page 70: slidOrganisasi 2009

70

Pendekatan Untuk Pendekatan Untuk Meningkatkan Efisiensi Meningkatkan Efisiensi

IndividuIndividu

1.1. Pendekatan Manajemen Ilmiah Pendekatan Manajemen Ilmiah ((Scientific Management ApproachScientific Management Approach) ) dikemukakan oleh F. W. Taylordikemukakan oleh F. W. Taylor

2.2. Pendekatan Hubungan Kemanusiaan Pendekatan Hubungan Kemanusiaan ((Human Relations ApproachHuman Relations Approach) hasil ) hasil penelitian Hawthornepenelitian Hawthorne

Page 71: slidOrganisasi 2009

71

KEPUASAN KERJAKEPUASAN KERJA

Kepuasan kerja adalah komponen moral. Moral Kepuasan kerja adalah komponen moral. Moral adalah sebuah sifat dari kepuasan dengan hasrat adalah sebuah sifat dari kepuasan dengan hasrat untuk melanjutkan dan keinginan untuk untuk melanjutkan dan keinginan untuk berjuang mencapai tujuan kelompok dalam berjuang mencapai tujuan kelompok dalam organisasi. organisasi.

Dua pendekatan dalam kepuasan kerjaDua pendekatan dalam kepuasan kerja

1. Kepuasan kerja akan menghasilkan kinerja 1. Kepuasan kerja akan menghasilkan kinerja yang baik yang baik

2. Kinerja akan menghasilkan kepuasan kerja2. Kinerja akan menghasilkan kepuasan kerja

Page 72: slidOrganisasi 2009

72

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Faktor Latar BelakangPerilaku yang diperlukanPerilaku yang muncul

Perilaku Kelompok Kerja

Produktivitas KepuasanPengembangan Individu Kekuasaan

TujuanNilai

Sistem PribadiKonsep DiriKebutuhan dan Orientasi

Perilaku Antar Individu

Perilaku Antar Kelompok

Model Perilaku pada tingkat Kelompok

Page 73: slidOrganisasi 2009

73

Sistem Pribadi IndividuSistem Pribadi Individu

Tujuan dan kebutuhanTujuan dan kebutuhan

Asumsi-asumsi dan kepercayaan-Asumsi-asumsi dan kepercayaan-kepercayaankepercayaan

KompetensiKompetensi

NilaiNilai

Page 74: slidOrganisasi 2009

74

Kebutuhan Antar Individu

1. Inklusi: kebutuhan akan interaksi dan asosiasi

2. Kontrol: kebutuhan akan kontrol dan kekuasaan

3. Afeksi: kebutuhan akan cinta dan perasaan

Page 75: slidOrganisasi 2009

75

Bentuk-Bentuk Bentuk-Bentuk KelompokKelompok

1. Kelompok Primer1. Kelompok Primer

2. Kelompok Formal dan Informal2. Kelompok Formal dan Informal

3. Kelompok Terbuka dan 3. Kelompok Terbuka dan TertutupTertutup

4. Kelompok Referensi4. Kelompok Referensi

Page 76: slidOrganisasi 2009

76

KohesivitasKohesivitas

Kekuatan yang menarik anggota ke Kekuatan yang menarik anggota ke dalam kelompokdalam kelompok

Kohesivitas ditentukan oleh kondisi-Kohesivitas ditentukan oleh kondisi-kondisi:kondisi:1. persamaan nilai dan tujuan1. persamaan nilai dan tujuan2. keberhasilan dalam mencapai tujuan2. keberhasilan dalam mencapai tujuan3. tingginya status kelompok3. tingginya status kelompok4. kesepakatan atas perbedaan4. kesepakatan atas perbedaan5. norma-norma yang memadai5. norma-norma yang memadai

Page 77: slidOrganisasi 2009

77

Perilaku Antar KelompokPerilaku Antar Kelompok Perilaku antar kelompok dalam bentuk interaksi muncul Perilaku antar kelompok dalam bentuk interaksi muncul karena adanya ketergantungan antar kelompok. karena adanya ketergantungan antar kelompok. Keberhasilan interaksi antar kelompok sangat ditentukan Keberhasilan interaksi antar kelompok sangat ditentukan oleh stabilitas yang dimiliki oleh masing-masing kelompok. oleh stabilitas yang dimiliki oleh masing-masing kelompok.

Stabilitas suatu kelompok akan membangun kekuatan Stabilitas suatu kelompok akan membangun kekuatan kelompok sehingga bisa menimbulkan ketergantungan kelompok sehingga bisa menimbulkan ketergantungan kelompok lain. Dengan demikian kekuasaan bisa muncul kelompok lain. Dengan demikian kekuasaan bisa muncul pada suatu kelompok atas kelompok lain. Kekuasaan pada suatu kelompok atas kelompok lain. Kekuasaan bermanfaat terutama untuk:bermanfaat terutama untuk:a. Menyerap ketidakpastiana. Menyerap ketidakpastianb. Mencari alternatif atau subtistusib. Mencari alternatif atau subtistusic. Sentralisasic. Sentralisasi

Page 78: slidOrganisasi 2009

78

PERILAKU PADA TINGKAT PERILAKU PADA TINGKAT ORGANISASIORGANISASI

PengembanganKeorganisasian

Lingkungan DalamLingkungan Luar

ManajemenPerubahan

Manajemen Konflik

Iklim dan KeefektifanKeorganisasian

KepemimpinanKomunikasi

Model Perilaku pada Tingkat Organisasi

Page 79: slidOrganisasi 2009

79

KepemimpinanKepemimpinan

Kepemimpinan memiliki peran sentral tingkat Kepemimpinan memiliki peran sentral tingkat ini. Kepemimpinan adalah proses ini. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas individu maupun mempengaruhi aktivitas individu maupun kelompok dalam usaha mencapai tujuan kelompok dalam usaha mencapai tujuan organisasi dalalam situasi tertentu.organisasi dalalam situasi tertentu.

Lingkup kepemimpinan dalam organisasiLingkup kepemimpinan dalam organisasi1. Wewenang (1. Wewenang (AuthorityAuthority))Hak untuk memberikan bantuan khusus kepada Hak untuk memberikan bantuan khusus kepada orang lain untuk menyelesaikan tugasnya.orang lain untuk menyelesaikan tugasnya.2. Kekuasaan (2. Kekuasaan (PowerPower))Kemampuan seseorang untuk memerintahkan Kemampuan seseorang untuk memerintahkan orang lain melaksanakan suatu tugas tertentu. orang lain melaksanakan suatu tugas tertentu.

Page 80: slidOrganisasi 2009

80

Sumber-sumber Sumber-sumber KekuasaanKekuasaan

Kekuasaan paksaanKekuasaan paksaan Kekuasaan legitimasiKekuasaan legitimasi Kekuasaan keahlianKekuasaan keahlian Kekuasaan penghargaanKekuasaan penghargaan Kekuasaan referensiKekuasaan referensi Kekuasaan InformasiKekuasaan Informasi Kekuasaan hubunganKekuasaan hubungan

Page 81: slidOrganisasi 2009

81

Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan

1. Gaya kepemimpinan berorientasi 1. Gaya kepemimpinan berorientasi pada pegawai dan produksipada pegawai dan produksi

2. Gaya kepemimpinan tertutup 2. Gaya kepemimpinan tertutup

3. Gaya kepemimpinan demokratis3. Gaya kepemimpinan demokratis

4. Gaya kepemimpinan struktural 4. Gaya kepemimpinan struktural

5. Gaya Kepemimpinan Campuran 5. Gaya Kepemimpinan Campuran (sintesa)(sintesa)

Page 82: slidOrganisasi 2009

82

KOMUNIKASIKOMUNIKASI

proses pertukaran informasi diantara proses pertukaran informasi diantara dua orang atau lebih. dua orang atau lebih.

Penerima

Umpan balik

Ide Pengkodean

Pesan Tindakan

Saluran pengirimanPengirim

Interpretasi

Page 83: slidOrganisasi 2009

83

Adaptasi OrganisasiAdaptasi Organisasiterhadap Perubahan terhadap Perubahan

LingkunganLingkungan1. Penyesuaian struktur1. Penyesuaian struktur

adaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk adaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasimeningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi

2. Sistem Manajemen2. Sistem Manajemenperubahan organisasi secara internal memerlukan perubahan organisasi secara internal memerlukan penyesuaian dalam sistem manajemen.penyesuaian dalam sistem manajemen.

3. Subsistem yang adaptif3. Subsistem yang adaptifsistem organisasi harus memiliki misi untuk sistem organisasi harus memiliki misi untuk melakukan perubahan dan merekomendasikannya melakukan perubahan dan merekomendasikannya pada manajemen.pada manajemen.

4. Perlindungan terhadap teknologi organisasi4. Perlindungan terhadap teknologi organisasiorganisasi harus mampu untuk selalu mengadopsi organisasi harus mampu untuk selalu mengadopsi teknik-teknik baru yang ada di linkungannya. teknik-teknik baru yang ada di linkungannya.

Page 84: slidOrganisasi 2009

84

Model PerubahanModel Perubahan(Kurt Lewin)(Kurt Lewin)

1. Pencairan (1. Pencairan (unfreezingunfreezing))tindakan ini bertujuan memotivasi dan membuat tindakan ini bertujuan memotivasi dan membuat individu siap untuk melakukan perubahanindividu siap untuk melakukan perubahan

2. Perubahan2. PerubahanPerpindahan antara kondisi awal ke kondisi Perpindahan antara kondisi awal ke kondisi akhir yang diharapkan. Perkembangan terjadi akhir yang diharapkan. Perkembangan terjadi pada nilai,sifat, dan perilaku. Kondisi akhir yang pada nilai,sifat, dan perilaku. Kondisi akhir yang diharapkan adalah adanya internalisasi atas diharapkan adalah adanya internalisasi atas perubahan pada kondisi baru tersebut.perubahan pada kondisi baru tersebut.

3. Pembekuan (3. Pembekuan (refreezingrefreezing) ) Tahap ini dilaksanakan ketiak perubahan yang Tahap ini dilaksanakan ketiak perubahan yang terjadi telah secara permanen ada dalam diri terjadi telah secara permanen ada dalam diri individu.individu.

Page 85: slidOrganisasi 2009

85

Tahap-Tahap Tahap-Tahap Manajemen PerubahanManajemen Perubahan

1. Identifikasi perilaku1. Identifikasi perilaku

2. Mengukur perilaku2. Mengukur perilaku

3. Melakukan analisa fungsional3. Melakukan analisa fungsional

4. Mengembangkan strategi 4. Mengembangkan strategi intervensi intervensi

5. Evaluasi peningkatan kinerja5. Evaluasi peningkatan kinerja

Page 86: slidOrganisasi 2009

86

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN ORGANISASIORGANISASI

Sebuah rencana jangka panjang yang berusaha Sebuah rencana jangka panjang yang berusaha untuk meningkatkan keefektifan organisasi dan untuk meningkatkan keefektifan organisasi dan kemampuannya untuk beradaptasi dan berubah kemampuannya untuk beradaptasi dan berubah melalui penerapan pengetahuan dan teknik-melalui penerapan pengetahuan dan teknik-teknik ilmu perilaku. teknik ilmu perilaku.

Asumsi asumsi dalam pengembangan Asumsi asumsi dalam pengembangan organisasi adalah asumsi tentang individu, organisasi adalah asumsi tentang individu, asumsi tentang individu dalam kelompok dan asumsi tentang individu dalam kelompok dan asumsi tentang individu dalam sistem asumsi tentang individu dalam sistem organisasi. Ketiganya memiliki kesamaan dalam organisasi. Ketiganya memiliki kesamaan dalam upaya untuk mengembangkan kemampuan upaya untuk mengembangkan kemampuan pada kondidi yan lebih baik.pada kondidi yan lebih baik.

Page 87: slidOrganisasi 2009

87

Tahapan dalam Program Tahapan dalam Program Pengembangan OrganisasiPengembangan Organisasi

Tahap 1: Kesadaran adanya Masalah – Tahap 1: Kesadaran adanya Masalah – Kebutuhan untuk berubahKebutuhan untuk berubah

Tahap 2: Pemasukan agen PerubahanTahap 2: Pemasukan agen Perubahan Tahap 3: DiagnosaTahap 3: Diagnosa Tahap 4: Rencana Aksi (Tindakan)Tahap 4: Rencana Aksi (Tindakan) Tahap 5: Implementasi (pelaksanaan)Tahap 5: Implementasi (pelaksanaan) Tahap 6: Penyelesaian ProgramTahap 6: Penyelesaian Program

Page 88: slidOrganisasi 2009

88

MANAJEMEN KONFLIKMANAJEMEN KONFLIK Kondisi-kondisi Anteseden

Persepsi ttg Konflik Konflik yang terjadi

Perilaku yang Muncul

Resolusi konflik/tekananutk penyelesaian konflik

resolusi yang disepakati

Page 89: slidOrganisasi 2009

89

IKLIM ORGANISASIIKLIM ORGANISASI

Kualitas daya tahan organisasi thd Kualitas daya tahan organisasi thd kondisi lingkungankondisi lingkungan

dialami anggota organisasidialami anggota organisasi mempengaruhi perilaku individu yang mempengaruhi perilaku individu yang

ada didalamnyaada didalamnya menggambarkan seperangkat karakter menggambarkan seperangkat karakter

dan efek yang menyertainyadan efek yang menyertainya keterkaitan antar bagian dalam keterkaitan antar bagian dalam

organisasiorganisasi

Page 90: slidOrganisasi 2009

90

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

Kasim, Azhar, 1993, Kasim, Azhar, 1993, Pengukuran Efektivitas Dalam Pengukuran Efektivitas Dalam OrganisasiOrganisasi, FE-UI, Jakarta, FE-UI, Jakarta

Lubis, S. B. Hari, dan Huseini, Martani, 1987, Lubis, S. B. Hari, dan Huseini, Martani, 1987, Teori Teori Organisasi (suatu pendekatan makro)Organisasi (suatu pendekatan makro),, PAU-UI, Jakarta PAU-UI, Jakarta

Milton, Charles R., 1981, Milton, Charles R., 1981, Human Bevaior in Human Bevaior in Organizations (Three Levels of Behavior)Organizations (Three Levels of Behavior),, Prentice- Prentice-Hall, Englewood Cliffs, N. JHall, Englewood Cliffs, N. J

Sutarto, 1995, Sutarto, 1995, Dasar-Dasar OrganisasiDasar-Dasar Organisasi, Gadjah Mada , Gadjah Mada University Press, YogyakartaUniversity Press, Yogyakarta

Thoha, Miftah, 1994, Thoha, Miftah, 1994, Perilaku Organisasi: Konsep dan Perilaku Organisasi: Konsep dan AplikasinyaAplikasinya, Rajawali, Jakarta , Rajawali, Jakarta

Umstot, Denis D., 1984, Umstot, Denis D., 1984, Understanding Organizational Understanding Organizational Behavior (Concepts and Applications)Behavior (Concepts and Applications),, West Publishing West Publishing Co, MinnesotaCo, Minnesota

Page 91: slidOrganisasi 2009

91

SekianSekian