potensi dan pengembangan obyek wisata alam gua tembus di

30
ii Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di kabupaten wonogiri LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Disusun Oleh : Nanik Dwi Ambarwati C.9405031 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

Upload: doankhanh

Post on 23-Jan-2017

253 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

ii

Potensi dan pengembangan

Obyek wisata alam gua tembus

di kabupaten wonogiri

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya

pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Disusun Oleh :

Nanik Dwi Ambarwati

C.9405031

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2008

Page 2: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Laporan Tugas Akhir : POTENSI DAN PENGEMBANGAN

OBYEK WISATA ALAM GUA TEMBUS

DI KABUPATEN WONOGIRI

Nama Mahasiswa : Nanik Dwi Ambarwati

NIM : C. 9405031

MENYETUJUI

Disetujui pada Tanggal : Disetujui pada Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Soedarmono, SU Dra. Isnaini W.W, M.Pd NIP. 130 818 783 NIP. 131 472 204

Page 3: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Judul Laporan Tugas Akhir : POTENSI DAN PENGEMBANGAN

OBYEK WISATA ALAM GUA TEMBUS

DI KABUPATEN WONOGIRI

Nama Mahasiswa : Nanik Dwi Ambarwati

NIM : C. 9405031

Tanggal Ujian : 23 Juli 2008

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR

D III USAHA PERJALANAN WSATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI

RUPA.

Drs. Tunjung W.S, MSi Ketua (……………………)

Susanto Sekretaris (……………………)

Drs. Soedarmono, SU (……………………) Penguji Utama Dra. Isnaini W.W, M.Pd (……………………) Penguji Pembantu

Dekan,

Drs. Sudarno, MA NIP. 131 472 202

Page 4: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

v

MOTTO

v Pengalaman menjadi salah satu kunci utama menuju keberhasilan

( Sumber : Nanik )

v Hal yang indah adalah hidup diantara orang-orang yang kita sayangi

( Sumber : Nanik )

v Masalah hidup menjadikan kedewasaan dalam hidup

( Sumber : Nanik )

Page 5: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis ini untuk :

1. Papa dan mamaku tercinta.

2. Kakaku tersayang, wawan serta keluarga

besarku

3. Orang-orang yang selalu memberikan

semangat untukku

4. Almamaterku yang kubanggakan

Page 6: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat

diselesaikan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Ahli Madya.

Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak

mendapatkan bantuan serta bimbingan dan saran serta kritik terhadap Laporan

Tugas Akhir ini. Untuk itu atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Drs. Soedarno, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan

kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Drs. Suharyana, M.Pd, selaku Ketua Program Diploma III Usaha

Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberi petunjuk dan saran-saran serta pengarahan yang sangat

berharga sehingga selesainya penulisan Tugas Akhir ini.

3. Drs. Soedarmono, S.U, selaku Pembimbing II yang telah memberikan

waktu dan bimbingannya.

4. Dra. Isnaini W.W, M.Pd, selaku Pembimbing I atas segala waktu,

bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan.

5. Bpk. Giyono selaku Pengelola Obyek Wisata Gua Tembus yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan memberikan segala

informasi yang dibutuhkan.

6. Segenap Staff Bapedda bagian Kepala Sub Bidang Pengembangan

Kawasan, serta selaku Staff Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

Wonogiri yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan

memberikan informasi yang dibutuhkan.

7. Segenap Dosen Pengajar Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmunya.

Page 7: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

viii

8. Seluruh Staff Diploma III Usaha Perjalanan Wisata dan Staff Lab Tour

atas segala bantuannya.

9. Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa restu, kasih sayang,

perhatian, kesempatan, dan segala dukungan yang sangat berarti.

10. Karyawan dan karyawati Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri yang

telah membantu penelitian selama PPI dan memberikan ijin dalam

proses pencarian data untuk menyusun laporan.

11. Buat Andi Pratama terima kasih atas do’a dan cinta yang telah diberikan.

12. Buat sahabatku Nendras, Atik, Ina, Riezky, Indah, Nopi, Rizka,

Nyoman, Afin, Nasriyah yang telah memberikan dukungan dan bantuan

dengan sepenuh hati.

13. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu terima kasih

atas bantuan dan semangatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih

banyak kekurangan. Untuk itu, penulis memohon saran dan kritik dari semua

pembaca guna menambah wawasan pengetahuan dan bermanfaat bagi semua

pembaca dan bagi perkembangan pariwisata selanjutnya.

Surakarta, Juli 2008

Penulis

Page 8: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

ix

ABSTRAK

NANIK DWI AMBARWATI. C9405031. 2008. Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Alam Gua Tembus Di Kabupaten Wonogiri. Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulisan laporan ini mempunyai beberapa rumusan masalah antara lain, Apa latar belakang dan syarat dijadikannya Gua Tembus sebagai Obyek Wisata Kota Wonogiri? Potensi apa yang dapat memungkinkan untuk dikembangkan di Gua Tembus? dan kendala apa yang dihadapi dalam pengembangan Gua Tembus dan bagaimana usaha pengembangannya, sedangkan tujuan dari penulis Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sejarah Obyek Wisata Alam Gua Tembus, mengetahui potensi yang dapat memungkinkan untuk dikembangkan di Obyek Wisata Alam Gua Tembus, serta untuk mengetahui Pengembangan yang dilakukan dalam rangka menarik minat wisatawan untuk datang mengunjungi Obyek Wisata Alam Gua Tembus.

Adapun beberapa manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah secara teoretis atau untuk meningkatkan pengetahuan pembaca pada umumnya tentang Gua Tembus dan secara praktis sebagai upaya pengenalan Obyek Wisata Alam Gua Tembus kepada pembaca dan usaha dalam menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara, menambah pengalaman penulis lewat penelitian yang dilakukan dan penulis mempelajari teori umum tentang Gua, Laporan Tugas Akhir ini menggunakan Metodologi Penelitian dengan Teknik Pengumpulan Data dengan cara observasi ke obyek wisata Gua Tembus, dilanjutkan wawancara dengan beberapa informan serta mencari dokumen berupa arsip-arsip atau laporan tertulis mengenai obyek wisata tersebut.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa obyek dan daya tarik wisata Gua Tembus mempunyai potensi dan daya tarik tersendiri, oleh karena itu pengelola telah membuat beberapa program-program untuk mengembangkan Obyek Wisata Gua Tembus yakni berupa program jangka pendek dan program jangka panjang, sehingga dapat disimpulkan bahwa obyek dan daya tarik wisata Gua Tembus memiliki potensi yang sangat besar, yang dalam pengembangannya diperlukan peran serta dari masyarakat dan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas.

Page 9: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN.......................................................... iii

HALAMAN MOTTO................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

ABSTRAK.................................................................................................... viii

DAFTAR ISI................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

E. Kajian Pustaka....................................................................... 5

F. Metodologi Penelitian ........................................................... 8

G. Sistematika Penulisan Laporan ............................................. 10

BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KOTA WONOGIRI

A. Gambaran umum tentang Kawasan Karst di Wonogiri ........ 12

B. Kebijaksanaan Dalam Pengelolaan Kawasan Karst.............. 13

C. Potensi Obyek Wisata Kota Wonogiri .................................. 22

Page 10: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xi

D. Lokasi Gua disekitar Gua Tembus........................................ 25

BAB III STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA GUA TEMBUS

SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA DI KOTA WONOGIRI

A. Latar Belakang dan Sejarah Gua Tembus sebagai Obyek

Wisata di Kota Wonogiri ...................................................... 31

B. Kesenian Tradisional yang diunggulkan di Desa Gebangharjo 33

C. Alasan Gua Tembus dijadikan sebagai obyek wisata ........... 35

D. Potensi dan Daya Tarik Obyek Wisata Gua Tembus............ 37

E. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengembangkan Obyek

Wisata Gua Tembus .............................................................. 49

F. Kendala-Kendala yang dihadapi pihak pengelola dan

pengembangan potensi obyek wisata alam Gua Tembus...... 51

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 53

B. Saran...................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 Peta Wisata Kota Wonogiri ……………………………. 57

Lampiran 02 Peta Desa Gebangharjo ………………………………… 58

Lampiran 03 Foto Papan Penunjuk arah ke Gua Tembus ……………. 59

Lampiaran 04 Foto Penunjuk Arah Museum Kawasan Karst …………. 59

Lampiran 05 Foto Papan Nama Gua …………………………………. 60

Lampiran 06 Foto Loket Masuk Obyek Wisata Gua Tembus ……….. 60

Lampiran 07 Foto Gambar Kamar Mandi …………………………… 61

Lampiran 08 Foto Mulut Gua Tembus ……………………………… 61

Lampiran 09 Foto Dalam Gua Tembus ……………………………… 62

Lampiran 10 Foto Belakang Gua Tembus ………………………….. 62

Lampiran 11 Foto Gazebo …………………………………………… 63

Lampiran 12 Foto Parkir Area ……………………………………….. 64

Lampiran 13 Surat Ijin penelitian dari KESBANGLINMAS ………... 65

Lampiran 14 Surat ijin penelitian dari BAPPEDA Wonogiri ………... 66

Lampiran 15 Daftar Nama Informan ………………………………… 67

Lampiran 16 Data Jumlah Pengunjung ……………………………… 68

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kekayaan alam Indonesia dan keanekaragaman budaya menjadi daya

tarik bagi wisatawan manca negara, maka pemerintah dengan segala upaya

xi

Page 12: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xiii

berusaha untuk menggali potensi tersebut menjadi sumber daya bagi

kepariwisataan Indonesia.

Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam untuk

dikembangkan menjadi obyek wisata yang menarik. Sebagian sumber daya

alam tersebut telah dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi beberapa obyek

wisata yang menarik. Daya tarik utama wisatawan yang berkunjung ke

Indonesia adalah keindahan alam dan kekayaan seni budayanya, maka dari itu

potensi yang menarik itu perlu dikembangkan seoptimal mungkin. Alam

Indonesia sesungguhnya yang menyediakan obyek pariwisata luas dan

menarik bagi wisatawan yang ingin menikmatinya.

Pracimantoro Kabupaten Wonogiri adalah salah satu kabupaten yang

mempunyai letak yang strategis. Di Kabupaten Wonogiri beranekaragam

obyek wisata yang menarik yang dapat dikunjungi. Obyek wisata alam yang

terletak di kabupaten ini antara lain : pantai, gua, mata air, serta peninggalan-

peninggalan atau petilasan.

Waduk Gajah Mungkur merupakan salah satu obyek wisata alam yang

diunggulkan oleh Pemerintah daerah setempat dalam rangka menarik minat

wisatawan untuk datang berkunjung ke obyek wisata yang ada di

Pracimantoro Kabupaten Wonogiri, Pemerintah daerah setempat bekerja sama

dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri dalam pengembangan dan

pengelolaan obyek-obyek wisata yang ada.

Aneka obyek yang memiliki daya tarik wisata mencakup berbagai jenis

fenomena alam dan budaya yang dihasilkan oleh manusia. Dalam rangka

1

Page 13: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xiv

pengembangan obyek wisata, Kabupaten Wonogiri telah menciptakan obyek-

obyek Geowisata yang menarik dan mempesona. Secara umum, Geowisata

adalah suatu jenis wisata yang menitikberatkan pada tujuan wisata alam bagi

wisatawan yang dikemas secara khusus.

Gua Tembus terletak di desa Mudal Kelurahan Gebangharjo

Kabupaten Wonogiri, yang pertama kali dikembangkan oleh Presiden

Soeharto sekitar tahun 1970. Bupati Wonogiri mempunyai rencana untuk

mengembangkan dan meresmikan obyek wisata Gua tembus di Kabupaten

Wonogiri karena Bupati Wonogiri mempunyai keyakinan bahwa Gua Tembus

dapat berkembang. Gua Tembus mempunyai daya tarik tersendiri yang

membedakan dengan gua-gua lainnya.

Gua Tembus ini oleh Bupati Wonogiri direncanakan pengembangan

tahun 2007 tetapi belum ada keputusan atau ijin dari Bupati untuk mengelola

obyek wisata Gua Tembus, sehingga tahun 2008 ini baru memulai proses

pengembangan lebih lanjut yaitu dengan di renovasi kembali Gua Tembus,

agar wisatawan lebih tertarik dan dapat dinikmati Gua Tembus tersebut

dengan sepuasnya.

Berdasarkan pemahaman, permasalahan tersebut, maka tertarik untuk

mengambil judul “Obyek Wisata Alam Gua Tembus” yang merupakan salah

satu potensi yang perlu dikembangkan di Kabupaten Wonogiri.

B. Perumusan Masalah

Page 14: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xv

Berdasarkan dari latar belakang permasalahan diatas, maka perumusan

permasalahan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah berdirinya obyek wisata Gua Tembus?

2. Potensi apa saja yang dapat untuk dikembangkan di obyek wisata alam

Gua Tembus?

3. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengembangan Gua Tembus dan

usaha pengembangan Gua Tembus?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh jawaban atas masalah yang

telah dirumuskan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya obyek wisata alam Gua Tembus.

2. Untuk mengetahui potensi yang dapat memungkinkan untuk

dikembangkan di obyek wisata alam Gua Tembus

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pengembangan Gua

Tembus dan usahanya.

Page 15: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xvi

D. Manfaat Penelitian

Hasil laporan ini diharapkan nantinya dapat memberikan manfaat antara lain

sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi

pertumbuhan dan perkembangan dunia kepariwisataan Indonesia pada

umumnya dan semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak

langsung mempunyai kaitannya dengan obyek wisata yang diteliti.

2. Manfaat Umum

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

dan semua masyarakat pada umumnya. Sehingga nantinya dapat

menghasilkan hal-hal baru yang berguna bagi perkembangan

kepariwisataan Indonesia yang akhirnya dapat menambah pendapatan

devisa Negara .

3. Manfaat Khusus

Penulis dapat mengetahui dan mencoba menuliskan secara langsung teori

yang diperoleh dari meja kuliah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

sehingga data-data yang diperoleh dari penelitian tersebut dapat disusun

sebagai laporan Tugas Akhir guna memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Ahli Madya di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 16: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xvii

E. Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Kata pariwisata berasa dari bahasa Sansekerta, yaitu “Pari” yang

berarti berkeliling dan “Wisata” yang berarti perjalanan atau bepergian.

Jadi pariwisata dapat diartikan suatu perjalanan keliling yang dilakukan

secara berulang-ulang dengan mengunjungi satu tempat ke tempat lain.

Menurut UU Kepariwisataan No.9 Tahun 1990, Pariwisata adalah

kegiatan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang dilakukan

sementara waktu secara sukarela untuk menikmati obyek dan saya tarik

wisata dengan maksud tidak mencari nafkah.

Menurut Oka A. Yoeti, Pariwisata adalah suatu perjalanan yang

dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari satu tempat

ke tempat lain dengan maksud untuk menikmati perjalanan bukan untuk

mencari nafkah ditempat yang dikunjunginya.

Potensi pariwisata adalah suatu tempat yang mempunyai daya tarik

bagi wisatawan, misalnya pemandangan alam, peninggalan sejarah, seni

budaya. Daya tarik ini harus dikelola sebaik-baiknya bahkan wajib

ditingkatkan. (H.Khodyat dan Ramaini,1992:86)

Potensi pariwisata adalah merupakan segala hal dan keadaan yang

nyata dapat diraba, yang dianggap, diatur dan disediakan sedemikian rupa

sehingga dapat bermanfaat atau dimanfaatkan atau diwujudkan sebagai

kemampuan, faktor dan unsur yang diperlukan atau menentukan bagi

Page 17: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xviii

usaha dan pengembangan kepariwisataan, baik itu berupa suasana,

kejadian benda maupun layanan jasa-jasa (RS. Damardjati, 2001:128).

Samsuridjal D da Kaelany HD, menyatakan bahwa berhasilnya suatu

tempat untuk berkembang menjadi daerah tujuan wisata sangat dibantu

beberapa faktor atraksi, aksesbilitas, amenitas, aktivitas. (Samsuridjal D da

Kaelany HD.1997:20)

2. Pengertian Obyek Wisata Alam

a. Obyek Wisata Alam

Obyek wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya bersumber

pada keindahan alam dan kekayaan alam.

Obyek wisata alam meliputi panorama keindaan alam yang

menakjubkan seperti lembah, gunung, air terjun, pantai, cuaca, udara,

flora, fauna, matahari terbit, matahari tenggelam dan lain-lain.

b. Obyek Wisata Budaya

Obyek wisata budaya dalah obyek wisata yang bentuk dan wujudnya

berupa monumental hasil peradaban manusia dimasa lampau, maupun

atraksi atau kegiatan budaya manusia.

3. Teori Umum Gua

Gua atau disebut “goa” merupakan suatu ruangan bentukan

alamiah dibawah tanah baik yang berdiri sendiri maupun saling terhubung

dengan ruangan-ruangan lainnya yang bisa dilalui oleh manusia.

Page 18: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xix

Gua dapat terbentuk melalui beberapa proses. Proses

pembentukkan gua memerlukan waktu yang lama bahkan sampai ribuan

tahun. Adapun proses pembentukan gua adalah :

a. Tahap awal, air tanah mengalir melalui bidang rekahan pada lapisan

batu gamping menuju ke sungai permukaan.

b. Sungai permukaan lama-lama menggerus dasar sungai dan mulai

membentuk jalur gua horizontal.

c. Setelah semakin dalam tergerus, aliran air tanah akan mencari jalur gua

horizontal yang baru dan langit-langit atas dua tersebut aklan runtuh

dan bertemu sistem gua horizontal.

Gua yang terdapat di Indonesia yang dikenal oleh masyarakat luas adalah :

a. Gua-gua Vulkanik

Gua-gua vulkanik di wilayah yang sebagian besar tersusun oleh batuan

yang berasal dari gunung api. Gua-gua Vulkanik ini pada umumnya

berupa lorong-lorong yang dulunya merupakan jalan aktivitas magma

yang gagal ketika menuju permukaan.

b. Gua-gua Kapur

Gua-gua kapur ini dapat ditemukan di wilayah yang sebagian besar

tersusun oleh batu kapur/batu gamping. Gua kapur ini terbentuk akibat

dari aktivitas air purba, selain itu gua kapur juga dapat terbentuk ketika

suatu tempat lokasi gua masih berada di zona phreatik atau berada di

Page 19: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xx

bawah level air tanah maupun dapat terbentuk setelah lokasinya berada

diatas level air tanah. (Zona Vadose)

F. Metodologi penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Sesuai dengan materi yang akan dibahas dalam penelitian ini,maka penulis

mencari data-data yang diperlukan dalam menyusun karya tulis ilmiah,

antara lain :

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian yang gunakan adalah obyek wisata alam

Gua Tembus terletak di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro,

Kabupaten Wonogiri pada bulan April-Juni 2008.

2. Obyek Penelitian

Objek penelitian adalah objek wisata alam Gua Tembus di

Pracimantoro Kabupaten Wonogiri.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik :

a. Observasi :

Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan

untuk melakukan pengukuran. Observasi yang dilaksanakan pada

bulan April – Juni 2008.

Page 20: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxi

Observasi dilakukan dengan cara mengunjungi langsung tempat

atau lokasi obyek wisata tersebut dan mengamatinya serta mencatat .

b. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara atau pengumpul data

dari responden, dan jawaban dari responden tersebut kemudian dicatat

atau direkam.

Dalam pelaksanaan wawancara ini jenis wawancara yang

dilakukan adalah wawancara bebas dengan menggunakan kisi-kisi

sebagai interview guide sehingga data yang diperoleh dapat

melengkapi hasil dan tujuan penelitian.

c. Dokumen

Studi dokumen adalah metode pengumpulan yang ditujukan

untuk memperoleh data secara langsung dari tempat penelitian

meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, dokumenter, data yang relevan untuk penelitian

(Ruduwan, 2004 : 105).

Pengumpulan data dengan melakukan pencatatan, pengambilan

gambar dan memanfaatkan data yang mempunyai hubungan dengan

topic penulisan. Data yang digunakan adalah : foto obyek, petunjuk

pariwisata pracimantoro, brosur, peta yang diberikan oleh pengelola

obyek wisata Gua Tembus.

Page 21: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxii

3. Tehnik Analisis Data

Dalam menganalisa data yang telah diperoleh, penulis menggunakan

metode analisis deskriptif, karena data-data yang didapatkan penulis

berupa data yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang berusaha

mendeskrifsikan / mengambarkan / melukiskan fenomena / hubungan

antar – fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat.

Penulis kemudian memilih data yang paling akurat agar kebenaran dapat

dipertanggungjawabkan secara maksimal. Kemudian data-data yang telah

diperoleh tersebut digabungkan sebagai bahan penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I : Membahas pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian

pustaka, sistematika penulisan, dan metodologi

Bab II

: Pada bab ini dibahas mengenai gambaran umum kepariwisataan

Kabupaten Wonogiri berisi tentang sejarah, keadaan geografis

dan potensi yang dimiliki Kabupaten Wonogiri.

Bab III : Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan

masalah berisi sejarah obyek wisata alam Gua Tembus potensi

yang dimiliki oleh obyek wisata alam Gua Tembus, pola

pengembangan yang dilakukan dalam rangka menarik minat

wisatawan untuk datang mengunjungi obyek wisata alam Gua

Page 22: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxiii

Tembus dan kendala-kendala yang dihadapi.

Bab IV : Merupakan bab terakhir berisi penutup, dan di dalam penutup ini

akan diuraikan kesimpulan dari uraian-uraian yang telah dibahas

dalam bab-bab sebelumnya, serta menguraikan saran-saran yang

bermanfaat bagi pengembangan obyek wisata alam Gua Tembus.

BAB II

GAMBARAN UMUM KAWASAN KARST

A. Gambaran Umum Kepariwisataan

Berdasarkan hasil kegiatan

Zonasi Kawasan Karst,

Kabupaten Wonogiri memiliki

wilayah karst seluas 338,74 km2

atau 18,6 % dari luas Kabupaten

Wonogiri, yang tersebar di 5

(lima) Kecamatan, yaitu Pracimantoro, Eromoko, Giritontro, Giriwoyo dan

Paranggupito. Kawasan Karst Wonogiri merupakan bagian dari Kawasan

Karst Pegunungan Sewu yang membentang di tiga kabupaten, yaitu

Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan.

Kawasan Karst Kabupaten Wonogiri terdiri dari Kawasan Karst

berkembang baik seluas 239,77 km2 atau 13,2 % dari luas Kabupaten

Wonogiri dan Kawasan Berkembang Sedang seluas 98,97 km2 atau 5,4 %

dari luas Kabupaten Wonogiri. Selain itu juga terdapat batuan kapur non karst.

Page 23: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxiv

Kawasan Karst berkembang baik menempati lokasi di 5 (lima)

kecamatan, yaitu seluruh wilayah Kecamatan Paranggupito, sebagian

wilayah Kecamatan Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo dan Eromoko.

Sedangkan Kawasan Karst berkembang sedang menempati lokasi di sebagian

wilayah Kecamatan Eromoko, Pracimantoro, Giritontro dan Giriwoyo.

Sehingga secara keseluruhan Kawasan Karst menempati bagian selatan

wilayah Kabupaten Wonogiri.

Secara fisik, Kawasan Karst dapat dilihat berdasarkan ciri bentukan

alam berupa barisan perbukitan berbentuk kerucut (yang mencapai ribuan),

terdapat lembah diantara perbukitan, gua, luweng (gua vertikal), telaga dan

dibeberapa tempat muncul aliran sungai bawah tanah. Kawasan Karst

merupakan salah satu sisi penting yang mewakili keanekaragaman bumi

(geodiversity) karena wilayah tersebut memiliki kandungan unsur hayati dan

nirhayati yang bernilai tinggi. Karena begitu besarnya arti Kawasan Karst,

maka pada acara Asia Fasific Forum on Karst Ecosystem and Word Heritage

tahun 2001, Karst Gunung Sewu sebagai salah satu nominator World

Heritage (warisan dunia).

B. Kebijaksanaan Dalam Pengeloaan Kawasan Karts

Potensi yang terdapat di Kawasan Karst merupakan modal yang sangat

besar bagi pembangunan daerah. Tujuan utama pembangunan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka kebijakan yang diambil harus

melalui kajian yang matang, sehinga jangan sampai dengan alasan

Page 24: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxv

pembangunan mengakibatkan hilangnya fungsi sebuah ekosistem, mengingat

Kawasan Karst merupakan kawasan yang sangat rentan terhadap perubahan

lingkungan akibat berbagai peruntukan, maka kebijakan yang dilaksanakan di

kawasan ini harus lebih berhati-hati bahkan harus lebih ketat dibanding di

kawasan lain, karena kesalahan kebijakan berakibat fatal berupa kerusakan

alam yang tentunya akan banyak menghilangkan potensi yang ada, sehingga

akan sangat merugikan bagi kelangsungan hidup generasi yang akan datang.

Oleh sebab itu keselarasan antara pemanfaatan dan kelestarian harus di jaga.

Penetapan Kawasan Karst Gunung Sewu dan Gombong Selatan

sebagai kawasan Eco Karst yang pencanangannya langsung dilakukan oleh

Presiden RI Bapak SUSILO BAMBANG YUDHOYONO pada tanggal 6

Desember 2004, atau empat bulan setelah pelaksanaan Seminar Nasional

Pengelolaan Kawasan Karst yang dilaksanakan di Kabupaten Wonogiri,

menjadi momentum untuk memberikan sentuhan kebijakan yang lebih dalam

pengelolaan Kawasan Karst.

Dinas/Instansi terkait secara terpadu telah melaksanakan berbagai

Program dan kegiatan di Kawasan Karst, yang dimulai dengan kebijakan

penataan Kawasan Karst. Internalisasi tata ruang Kawasan Karst kedalam tata

ruang wilayah menjadi kata kunci pengakuan atas keberadaan kawasan.

Sehingga mau tidak mau harus dipedomani dalam menentukan mana kegiatan

yang bisa dilakukan di kawasan karst dan yang tidak boleh dilakukan.

Selanjutnya beberapa Dinas mulai melakukan reorientasi Program dan

Page 25: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxvi

Kegiatan, dengan memberikan porsi kebijakan yang semakin banyak

menyentuh Kawasan Karst.

Bentuk dari kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten

Wonogiri dalam pengelolaan Kawasan Karst, adalah dengan menentukan

Program dan kegiatan dalam rangka pengelolaan Kawasan Karst, yang

meliputi upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan pokok di Kawasan

Karst, yaitu kekeringan yang melanda setiap tahun di daerah karst, kemudian

menjaga atau mengembalikan fungsi lahan kawasan karst dan upaya-upaya

untuk menciptakan diversifikasi kegiatan usaha masyarakat, sehingga

ketergantungan pada ekploitasi alam berkurang.

Strategi yang ditempuh dalam pengelolaan kawasan karst Kabupaten

Wonogiri adalah dengan pengelolaan karst berbasis masyarakat, sehingga

segala upaya-upaya pengelolaan karst yang dilakukan menjadikan masyarakat

sebagai pelaku utama (subyek) pengelola Kawasan Karst, tidak hanya pada

tahapan ekonomisnya, tetapi juga pada tahap pelestariannya. Kunci

keberhasilan dari upaya pengelolaan Kawasan Karst adalah datang dari

masyarakat sendiri. Bagaimana mereka mau dan mampu untuk berperan aktif

dalam pengelolaan, sehingga kata kunci dari upaya pengelolaan Kawasan

Karst adalah pemberdayaan masyarakat.

Semua kegiatan di atas diawali sosialisasi tentang arti Kawasan Karst

dan tata cara pengelolaannya kepada semua komponen yang ada di Kabupaten

Wonogiri, baik Pemerintah, LSM, pemerhati maupun masyarakat, sehingga

ada pemahaman yang sama bagaimana harus menjaga dan mengelola

Page 26: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxvii

Kawasan Karst,dan bagaimana Dinas/Instansi teknis terkait mampu

menjabarkan dalam bentuk kegiatan pengelolaan yang konkrit.

Dalam pengelolaan Kawasan Karst Kabupaten Wonogiri, selalu

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Memberikan kemungkinan kepada kelangsungan hidup dengan jalan

melestarikan fungsi kemampuan ekosistem yang mendukung, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

2. Memanfaatkan sumber daya alam dengan tepat.

3. Memberikan kesempatan pada sektor atau kegiatan yang lain untuk

berkembang bersama.

4. Meningkatkan dan melestarikan kemamuan dan fungsi ekosistem dalam

memanfaatkan sumberdaya alam dan melindungi, serta mendukung

perikehidupan secara terus menerus.

5. Menggunakan prosedur dan tata cara dan kemampuan dan fungsi

ekosistem untuk mendukung perikehidupan, baik masa kini maupun masa

yang akan datang.

Adapun Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya

pemberdayaan masyarakat Kawasan Karst Kabupaten Wonogiri adalah :

1. Upaya untuk mengatasi masalah kekeringan yang muncul setiap tahun di

Kawasan Karst :

a. Optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber air yang telah ada.

Page 27: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxviii

b. Melakukan pencarian atau penelusuran sumber air baru untuk

menambah kapasitas air yang telah ada.

c. Pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana air bersih, seperti

perpipaan, PAH, hidran umum.

Kerja sama pemanfaatan air dengan kabupaten tetangga yang memiliki

potensial air yang berlebih (Sumber Serapan untuk masyarakat

Pracimantoro)

d. Pelestarian mata air dan telaga .

2. Upaya untuk menjaga dan mengembalikan fungsi kawasan yang telah

mengalami penurunan atau kerusakan :

a. Reboisasi utamanya pada puncak-puncak bukit yang gundul, untuk

pengendalian erosi dan memperbaiki kondisi hidrologi Kawasan Karst.

b. Revegetasi

c. Pembinaan usaha pertambangan berwawasan lingkungan.

d. Reklamasi lahan bekas pertambangan.

e. Pengembangan budidaya hayati melalui budidaya pertanian untuk

mendapatkan nilai hayati dan nilai ekonomis yang tinggi, melalui :

· Pengembangan tanaman mangga

· Pengembangan tanaman jeruk dan sawo

· Pengembangan tanaman kelapa

· Pengembangan tanaman melinjo

Page 28: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxix

· Pengembangan Wana Farma (Kunir, Jahe, Kencur, Cabe jamu)

· Pengembangan tanaman Jarak

· Intensifikasi lahan, dengan tanaman tumpangsari di lahan karst

3. Upaya menciptakan diversifikasi kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga

tidak tergantung pada pertanian dan pertambangan yang cenderung

ekploitataif adalah melalui beberapa kegiatan :

a. Peningkatan ketrampilan masyarakat melalui berbagai program dan

kegiatan pelatihan dan magang industri kecil/industri rumah tangga

bagi masyarakat yang tinggal di Kawasan Karst.

b. Pemberian bantuan berupa pinjaman lunak kepada kelompok-

kelompok usaha ekonomi produktif masyarakat di Kawasan Karst.

c. Pemberian bantuan modal bibit ternak kepada kelompok tani ternak

yang tinggal di kawasan karst, berupa sapi, kambing, domba dan

kelinci.

d. Peningkatan sarana dan prasaran penangkapan ikan dan udang di

pantai selatan Kabupaten Wonogiri, melalui :

- Pembangunan tempat pendaratan ikan

- Pengadaan bantuan perahu

- Pembangunan Tempat Pelelangan ikan

- Pengadaan air bersih bagi kegiatan usaha perikanan

e. Pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat desa nelayan melalui

Program P3EMDN yang mancakup kegiatan bina manusia, bina usaha

dan bina lingkungan.

Page 29: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxx

f. Pengembangan potensi wisata karst sebagai obyek wisata alam,

melalui :

- Penataan Gua Putri Kencono di Kecamatan Pracimantoro

- Pengembangan pantai Nampu dan pantai Sembukan di Kecamatan

Paranggupito. Khusus untuk pantai Sembukan telah ditetapkan

sebagai Obyek Wisata Spiritual

- Pengembangan hasil kerajinan batu mulia di Kecamatan Giriwoyo

Rencana kedepan dalam pemberdayaan masyarakat karst adalah

akan tetap melanjutkan kegiatan yang telah dilakukan, maupun penentuan

program dan kegiatan baru. Adapun rencana tersebut adalah :

1. Upaya mengatasi kekeringan :

a. Melakukan kajian pengembangan sumber air dari sungai bawah

tanah yang ada di Kawasan Karst.

b. Memperbaiki dan mengembalikan fungsi telaga dan mata air yang

telah mengalami kerusakan.

c. Mencegah kesalahan dalam pengelolaan telaga dan mata air, supaya

terhindar dari kerusakan.

Page 30: Potensi dan pengembangan Obyek wisata alam gua tembus di

xxxi