tdasdugas gua

Upload: alrinal-oktafiandi

Post on 10-Mar-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

adasdasdasd

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMasalah Kesehatan adalah suatu masalah yang saling berkaitan dengan masalah- masalah diluar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan kesehatan individu dan kesehatan masyarakat. Hendrik L. Blum menyatakan ada empat faktor yang mempengaruhi status kesehatan, yaitu :Lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik / keturunan, yang selain berpengaruh langsung kepada kesehatan juga saling berpengaruh satu sama lainnya ( Notoadmodjo, 2003 ).Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya. Upaya membangun manusia seutuhnya harus dimulai sejak dini yakni sejak manusia masih berada dalam kandungan hingga usia balita, yang di tujukan untuk melindungi anak dari ancaman kesakitan dan kematian sehingga pada hakikatnya dapat meningkatkan derajat kesehatan ( Departemen Kesehatan RI, 2008 ).World Health Organization ( WHO ) memperkirakan lebih dari 500.000 dari 50 juta kasus Demam Berdarah Dengue memerlukan perawatan di Rumah Sakit, lebih dari 40% penduduk dunia di daerah endemis Demam Berdarah Dengue. WHO juga menambahkan pada musim penghujan selain banjir penyakit Demam Berdarah Dengue juga menjadi ancaman terjadinya kepanikan pada masyarakat ( Kantor Regional Kesehatan Dunia ). Di Asia Tenggara memperkirakan bahwa setiap tahun terdapat sekitar 59 100 juta kasus Dengue dan tidak kurang dari 500.000 kasus Demam Berdarah Dengue yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit dalam kurun waktu 10 25 tahun ini. Demam Berdarah Dengue merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian anak di Asia Tenggara ( Rampengan, 2006 ).Di Indonesia jumlah penderita Demam Berdarah Dengue pada tahun 2006 tercatat 11.730 orang penderita dengan jumlah kematian 1.152 orang (9, 82 %). Sedangkan pada tahun 2007 tercatat 8.019 orang dengan jumlah kematian 144 orang (1, 80 %). ( Departemen Kesehatan RI, 2008 ).Menurut catatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat kasus DBD di Sumatera Barat sebanyak 286 kasus (0, 01 %) pada bulan Januari dan 156 ( %) kasus pada awal pertengahan bulan Februari 2006.Menurut Subdin P2P Dinkes Kota Padang pada tahun 2006 angka penderita DBD sebanyak 1.477 dan yang meninggal sebanyak 2 orang (0,13 %). Sedangkan pada tahun 2007 jumlah penderita mencapai 1.971 orang dan yang meninggal sebanyak 14 orang (0,71 %).Dari data diatas terlihat masih banyaknya kasus DBD berikut akibat-akibatnya yang harus segera ditangani maka penulis tertarik mengangkat Asuhan Keperawatan Dengan Demam Berdarah Dengue.

1.2 Tujuan Penulisan1.2.1 Tujuan umumMemberikan gambaran kepada masyarakat tentang penyakit DHF serta agar dapat diaplikasikan asuhan keperawatan pada penderita DHF.1.2.2 Tujuan KhususDiharapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan DHF, kelompok akan dapat :a. Memberikan gambaran tentang pengkajian asuhan keperawatan pada penderita DHFb. Memberikan gambaran tentang diagnose keperawatan yang akan muncul jika seorang menderita DHF.c. Memberikan gambaran tentang intervensi keperawatan pada penderita DHFd. Memberikan gambaran tentang implementasi keperawatan pada penderita DHFe. Memberikan gambaran tentang evaluasi keperawatan pada penderita DHFf. Memberikan gambaran tentang dokumentasi keperawatan pada penderita DHF setelah melakukan pengevaluasian dari semua tindakan.

1.3 Manfaat Penulisan 1.3.1Manfaat bagi mahasiswaMeningkatkan pengetahuan dan memperoleh pengalaman dalam melakukan asuhan keperawatan.1.3.2Manfaat bagi institusi pendidikanLaporan makalah ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur sejauh mana upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga.1.4 Sistematika PenulisanPenyusunan makalah ini terdiri dari tiga bab yang disusun dengan urutan :Bab 1 PendahuluanTerdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, dan Sistematika PenulisanBab 2Tinjauan PustakaTerdiri dari Pengertian, Etiologi, Patofisiologi.Bab 3PenutupTerdiri dari uraian asuhan keperawatan yang berisi kesimpulan atas materi yang telah diolah .

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Dengue Hemorrhagic Fever2.1.1 PengertianDHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan beberapa nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar secara efidemik. (Sir,Patrick manson,2001).Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (Suriadi & Yuliani, 2001). Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae,dengan genusnya adalah flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Selama ini secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda, tergantung dari serotipe virus Dengue. (Saroso, 2007)

2.1.2 EtiologiDHF disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Di Indonesia, virus tersebut sampai saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe virus dengue yang termasuk dalam grup B dari arthropedi borne viruses ( Arbovirus ), yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi oleh salah satu serotype menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotype bersangkutan, tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipr lain. Virus dengue ini terutama ditularkan melalui vector nyamuk aedes aegypti. Nyamuk aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa spesies lain kurang berperan. Jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh Indonesia kecuali di ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut. Perkembangan hidup nyamuk Aedes Aegypti dari telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari. Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta memilih dari manusia untuk memotong telurnya. Sedangkan nyamuk jantan tidak dapat menghisap darah, melainkan hidup Dari sari bunga tumbuh-tumbuhan. Umur nyamuk Aedes Aegypti betina sekitar 2 minggu. ( Hadinegoro, 1999 )

Gambar 1.1 Nyamuk Aedes Aegepty2.1.3 PatofisiologiVirus dengue masuk pertama kali ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk, terinfeksi oleh virus dengue untuk pertama kalinya atau mendapat infeksi berulang virus dengue lainnya. Saat virus masuk kedalam peredaran darah melalui gigitan nyamuk, terjadi infeksi virus dengue yang akan merangsang endotoxin,selanjutnya merangsang zat pyrogen dan endogen, mengakibatkan interleukin 1, menggeser set point dari titik normal, sehingga terjadi menggigil, demam, dan terjadi hipertermia mendadak. Dari hipertermi akan meningkatkan stress, merangsang keluarnya histamine, menyebabkan peningkatan HCI, mengiritasi lambung, terjadi mual dan penurunan nafsu makan, masukan yang tidak adekuat sehingga menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yaitu kurang dari kebutuhan tubuh.

2.1.4 Pemeriksaan penunjangA. DarahPada demam dengue terdapat leucopenia pada hari ke 2 atau ke 3 pada DBD dijumpai trombositopenia dan hemokonsentrasiB. Air SeniMungkin ditemukan albuminuria ringan

2.1.5 Tanda dan gejalaa. Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari ( tanpa sebab jelas )b. Manifestasi pendarahan, paling tidak terdapat uji tourniquet positif dan adanya salah satu bentuk pendarahan yang lain, misalnya : ptekiae, ekimosis, epistaksis, pendarahan gusi, melena atau hematemesisc. pembesaran hatid. mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, dan konstipasie. Nyeri ulu hati karena adanya pendarahan di lambung, nyeri otot, nyeri tulang sendi.f. Syok yang ditandai nadi lemah dan cepat disertai dengan tekanan nadi yang menurun ( 20 mmHg atau kurang ), tekanan darah yang menurun ( tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang ), dan kulit yang teraba dingin dan lembab, terutama pada ujung hidung, jari dan kaki. Penderita gelisah serta timbul sianosis di sekitar mulut.

Gambar 1.2 Gejala Demam Berdarah2.1.6 Penatalaksanaan Bila klien diduga atau sudah didiagnosa medis DHF, maka hal yang harus dilakukan adalah :a. Tirah baringb. Beri makanan yang lunak. Apabila belum ada nafsu makan dianjurkan untuk minum banyak 1, - 2 liter dalam 24 jam ( susu, air, dengan gula atau sirup ). Atau air tawar yang ditambahkan dengan garam saja.c. Medikamentosa yang bersifat simtomatis. Hiperpireksia dapat diberikan kompres es di kepala, ketiak dan inguinal. Antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminoferen, eukinin, atau dipiron. Hindari pemberian asetol karena bahaya pendarahan.d. Pemberian cairan intravena pada anak tanpa renjatan dilakukan bila anak terus menerus muntah, sehingga tidak mungkin diberi makanan peroral atau didapatkan nilai hematokrit yang terus meningkat ( >40vol% ). Jumlah cairan yang diberikan tergantung dari derajat dehidrasi dan kehilangan elektrolit, dianjurkan cairan glukosa 5 % dalam 1/3 larutan NaCl 0,9% dengan jumlah tetesan 16 x/ menit.

2.1.7 PrognosisMenurut catatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat kasus DBD di Sumatera Barat sebanyak 286 kasus (0, 01 %) pada bulan Januari dan 156 ( %) kasus pada awal pertengahan bulan Februari 2006. Kasus DBD di Sumatera Barat sebanyak 286 kasus (0, 01 %) pada bulan Januari dan 156 ( %) kasus pada awal pertengahan bulan Februari 2006. Menurut Subdin P2P Dinkes Kota Padang pada tahun 2006 angka penderita DBD sebanyak 1.477 dan yang meninggal sebanyak 2 orang (0,13 %). Sedangkan pada tahun 2007 jumlah penderita mencapai 1.971 orang dan yang meninggal sebanyak 14 orang (0,71 %).Sedangkan di Indonesia, Dengan jumlah kematian sekitar 1.317 orang tahun 2010, Indonesia menduduki urutan tertinggi kasus demam berdarah dengue di ASEAN. Untuk itu, Indonesia bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dalam membasmi penyakit DBD. Berdasarkan data P2B2, jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2010 ada 150.000 kasus.

2.1.8 PencegahanPencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :a. Lingkungan Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk, pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat pengembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia.b. BiologisPengendalian biologis dengan menggunakan ikan pemakan jentik ( ikan cupang )c. KimiawiPengendalian kimiawi antara lain :1) Pengasapan/fogging berguna untyk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.2) Memberikan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

2.1.9 WOCVirus Dengue

Viremia

Permebilitas kapiler meningkatDepresiSum sum tulangHepatomegaliHiperthermi

MuntahAnoreksiaPermebilitas kapiler meningkatManifestasi perdarahan

MK: Resti Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan

MK: Resti Kekurangan volume cairan kebutuhanKehilangan plasma

Efusi pleura AscitesHemokonsntrasiMK: Resiko terjadi perdarahanHipovolemia

MK : Resiko syok hipovolemia

Syok

Kematian

( Sumber : Doenges, Marilynn E. 2000 )

2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan2.2.1 PengkajianPengkajian adalah langkah awal dan dasar bagi seorang perawat dalam melakukan pendekatan secara sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat diketahui kebutuhan klien tersebut. Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu menentukan status kesehatan dan pola pertahanan klien serta memudahkan dalam perumusan diagnosa keperawatan. ( Doenges : 2000 ).Tahap pengkajian adalah sebagai berikut :a. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan klien dengan cara wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik melalui keluarga, orang terdekat, masyarakat, maupun rekam medic.b. Identitas klien dan keluarga, terdiri dari :1) Nama klien, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, agama.2) Nama ayah, umur, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat.3) Nama ibu, umur, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat.4) Tanggal anak masuk rumah sakit, diagnose medis, dan segala sumber informasi yang diperoleh.c. Keluhan utama, yaitu alas an yang paling menonjol pada pasien dengan DHF untuk datang ke rumah sakitd. Riwayat kesehatan1) Riwayat penyakit sekarangDitemukan adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil dengan kesadaran kompos mentis. Turunnya panas terjadi antara hari ke 3 dan ke 7 dan keadaan anak semakin lemah. Kadang disertai keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual, diare/konstipasi, sakit kepala, nyeri otot, serta adanya manifestasi pendarahan pada kulit2) Riwayat penyakit yang pernah dideritaPenyakit apa saja yang pernah diderita klien, apa pernah mengalami serangan ulang DHF.3) Pemeriksaan fisik, terdiri dari :Inspeksi, adalah pengamatan secara seksama terhadap status kesehatan klien ( inspeksi adanya lesi pada kulit ). Perkusi, adalah pemeriksaan fisik dengan jalan mengetukkan jari tengah ke jari tengah lainnya untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu organ tubuh. Palpasi, adalah jenis pemeriksaan fisik dengan meraba klien. Auskultasi, adalah dengan cara mendengarkan menggunakan stetoskop ( auskultasi dinding abdomen untuk mengetahu bising usus )e. Riwayat imunisasiApabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan akan timbulnya komplikasi dapat dihindarif. Riwayat giziStatus gii anak yang menderita DHF dapat bervariasi. Semua anak dengan status gizi baik maupun buruk dapat beresiko, apabila terdapat factor predisposisinya. Anak yang menderita DHF sering mengalami keluhan mual, muntah, dan nafsu makan menurun. Apabila kondisi ini berlanjut dan tidak disertai dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak dapat mengalami penurunan berat badan sehingga status gizinya menjadi kurang.g. Pola kebiasaan1) Nutrisi dan metabolism : frekuensi, jenis, pantangan, nafsu makan berkurang, dan nafsu makan menurun.2) Eliminasi alvi ( buang air besar ). Kadang-kadang anak mengalami diare/konstipasi. Sementara DHF pada grade III-IV bisa terjadi melena.3) Eliminasi urine perlu dikaji apakah sering buang air kecil, sedikit/banyak, sakit/tidak. Pada DHF grade IV sering terjadi hematuria4) Tidur dan istirahat. Anak sering mengalami kurang tidur karena mengalami sakit/nyeri otot dan persendian sehingga kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya kurang.5) Kebersihan. Upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan cenderung kurang terutama untuk membersihkan tempat sarang nyamuk.h. Pemeriksaan laboratoriumPada pemeriksaan darah klien DHF akan dijumpai :1) Hb dan PCV meningkat ( 20%)2) Trambositopenia (100.000/ml)3) Leukopenia4) Ig.D. dengue positif5) Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan : hipoproteinemia, hipokloremia, dan hiponatremia.6) Urium dan Ph darah mungkin meningkat7) Asidosis metabolic : Pco2