poster (1)

7
PENDAHULUAN Mengingat bahaya dan keganasan rabies terhadap kesehatan dan ketentraman hidup masyarakat, maka usaha pengendalian penyakit berupa pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan perlu dilaksanakan seintensif mungkin. Untuk melaksanakan hal tersebut perlu adanya pedoman umum bagi para petugas Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian dan Departemen Dalam Negeri. Sehubungan dengan adanya penyakit ini pemerintah mengeluarkan suatu peraturan khusus pada tahun 1926 yang disebut ordonansi rabies (Hondsholheid Ordonantie, Staatsblad No. 451, 1926) dan peraiuran pelaksananya yaitu (staatsblad No. 452, 1926) yang bertujuan mencegah perluasan rabies. Selanjutnya ordonansi tersebut mengalami perubahan-perubahan atau penambahan yang disesuaikan dengan perkembangan pada waktu itu. Namun demikian rabies terus berjangkit sampai sekarang malah ada tendensi semakin meningkat dan meluas

Upload: bulan-nabila

Post on 22-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

poster

TRANSCRIPT

Slide 1

PENDAHULUANMengingat bahaya dan keganasan rabies terhadap kesehatan dan ketentraman hidup masyarakat, maka usaha pengendalian penyakit berupa pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan perlu dilaksanakan seintensif mungkin. Untuk melaksanakan hal tersebut perlu adanya pedoman umum bagi para petugas Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian dan Departemen Dalam Negeri.

Sehubungan dengan adanya penyakit ini pemerintah mengeluarkan suatu peraturan khusus pada tahun 1926 yang disebut ordonansi rabies (Hondsholheid Ordonantie, Staatsblad No. 451, 1926) dan peraiuran pelaksananya yaitu (staatsblad No. 452, 1926) yang bertujuan mencegah perluasan rabies.Selanjutnya ordonansi tersebut mengalami perubahan-perubahan atau penambahan yang disesuaikan dengan perkembangan pada waktu itu. Namun demikian rabies terus berjangkit sampai sekarang malah ada tendensi semakin meningkat dan meluasRabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies, penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusiaRabies disebabkan oleh virus Rabies yang masuk ke keluaraga Rhabdoviridae dan genus Lysavirus. Penyakit rabies terutama ditularkan melalui gigitan binatang. Kuman yang terdapat dalam air liur binatang ini akan masuk ke aliran darah dan menginfeksi tubuh manusia. Binatang yang sering menderita rabies adalah anjing, kucing, kelelawar dan kera. Selain lewat gigitan, rabies juga dapat ditularkan melalui mata, hidung, mulut dan luka yang terkontaminasi oleh ir liur binatang yang terjangkit rabies. Penularan lewat cara ini sangat jarang terjadi, umumnya penularan melali gigitan. DEFINISIMEKANISMEdalam otot lurik di situs luka. Virus dapat mereplikasi dalam sel otot selama berjam-jam atau minggu, atau dapat bermigrasi segera ke sistem saraf melalui ujung saraf sensorik tak bermyelin di lokasi inokulasi.Migrasi ke sistem saraf melalui neuron sensoris atau motoris terdekat di ganglion di dasar tulang belakang atau ke sumsum tulang belakang itu sendiri. Sesampai di sana, virus terus mereplikasi. (Hal ini kemudian dapat dibawa kembali ke situs luka atau sampai ke otak melalui sistem saraf pusat.) Transportasi aksonal ke SSP adalah pada tingkat 3 mm per jam. Hal ini dimungkinkan karena, bahwa virus ini juga bergerak di sel-sel, dan bukan hanya di antara batang saraf.Di otak, virus menginfeksi neuron di hampir semua daerah otak, di mana ia terus replikasi. Penularan virus saraf dari pinggiran tubuh ke otak disebut "centripetal virus spread." Reseptor Kemungkinan untuk virus adalah: reseptor asetilkolin, gangliosides, dan fosfolipid.Dalam transmisi aerosol, virus memasuki tubuh melalui epitel hidung dan selanjutnya diangkut ke olfactory bulb. Diperkirakan bahwa virus bereplikasi dalam neuron dariolfactory bulbsebelum menyebar ke neuron lain di otak.Setelah virus rabies menginfeksi otak, dapat terus menyebar ke seluruh tubuh melalui jalur saraf eferen. Pada tahap ini, virus dapat ditemukan dalam kelenjar ludah, selera, rongga hidung, air mata, kulit, kelenjar adrenal, pankreas, ginjal, otot jantung, lemak coklat, folikel rambut, retina, dan kornea. (Virus belum pernah terdeteksi dalam darah atau sel darah.) TRANSMISITransmisi Penyakit Rabies

Semua spesies mamalia yang rentan terhadap infeksi virus rabies, tetapi hanya beberapa spesies penting sebagai reservoir untuk penyakit ini. Di Amerika Serikat, strain berbeda dari virus rabies yang telah diidentifikasi dalam rakun, sigung, rubah, dan coyote. Beberapa spesies kelelawar pemakan serangga juga reservoir untuk strain dari virus rabies.Penularan virus rabies biasanya dimulai ketika air liur yang terinfeksi dari sebuah host dilewatkan dengan hewan terinfeksi. Modus yang paling umum penularan virus rabies melalui gigitan dan virus yang mengandung air liur dari inang terinfeksi. Meskipun transmisi telah jarang didokumentasikan melalui rute lain seperti kontaminasi selaput lendir (misalnya, mata, hidung, mulut), transmisi aerosol, dan transplantasi kornea dan organ.

TransmisiVirus Rabies :1.Musangdigigit oleh hewan rabies.2. Virus rabies memasuki rakun melalui air liur yang terinfeksi.3. Virus rabies menyebar melalui saraf ke sumsum tulang belakang dan otak.4. Virus dalam tubuh incubates rakun untuk apporximately 3-12 minggu.Musangtidak memiliki tanda tanda sakit selama waktu ini.5. Ketika mencapai otak, virus berkembang biak dengan cepat, lolos ke kelenjar ludah, dan rakun mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit.6. Hewan yang terinfeksi biasanya mati dalam waktu 7 hari menjadi sakit.

PENATALAKSANAAN1. Terhadap luka resiko rendah diberi Vaksin Anti Rabies (VAR) saja. Yang termasuk luka yang tidak berbahaya adalah jilatan pada kulit luka, garukan atau lecet (erosi, ekskoriasi), luka kecil disekitar tangan, badan dan kaki. 2. Terhadap luka resiko tinggi, selain VAR juga diberi SAR. Yang termasuk luka berbahaya adalah jilatan/luka pada mukosa, luka diatas daerah bahu (muka, kepala, leher), luka pada jari tangan/kaki, genetalia, luka yang lebar/dalam dan luka yang banyak (multipel). 3. Untuk kontak (dengan air liur atau saliva hewan tersangka/hewan rabies atau penderita rabies), tetapi tidak ada luka, kontak tak langsung, tidak ada kontak, maka tidak perlu diberikan pengobatan VAR maupun SAR. 4. Sedangkan apabila kontak dengan air liur pada kulit luka yang tidak berbahaya, maka diberikan VAR atau diberikan kombinasi VAR dan SAR apabila kontak dengan air liur pada luka berbahaya. VAKSIN DAN SERUMVaksin PVRV ( Purufied Vero Rabies Vaccine) terdiri dari vaksin kering dalam vial dan pelarut sebanyak 0,5 ml dalam syringe.

2. Suckling Mice Brain Vaccine (SMBV) mempunyai kemasan yang terdiri dari dos berisi 7 vial @ 1 dosis dan 7 ampul pelarut @ 2 ml dan Dos berisi 5 ampul @ 1 dosis intra kutan dan 5 ampul pelarut @ 0,4 ml.1. Serumheterolog( Kuda ), mempunyai kemasan bentuk vial 20 ml ( 1ml=100 IU). Cara pemberian ;disuntikkan secara infiltrasi disekitar luka sebanyak mungkin, sisanya disuntikkan intramuscular. Dosis 40 Iu/KgBB diberikan bersamaan dengan pemberian VAR harike 0, dengan melakukan skin test terlebih dahulu.2.Serumhomolog, mempunyai kemasan bentuk vial 2 ml ( 1 ml= 150 IU). Cara pemberian disuntikkan secara infiltrasi disekitar luka sebanyak mungkin, sisanya disuntikkan intra muscular. Dosis 20 Iu/kgBB diberikan bersamaan dengan pemberian VAR harike 0, dengan sebelumnya dilakukan skin test.VAKSINSERUM6PENCEGAHANHindari Gigitan anjingKandangkan anjing dan lindungi anak-anak dari resiko tergigit anjing.

2. Pertolongan pertama pada Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR)a. Cuci luka dengan sabun/deterjen menggunakan air mengalir selama 10-15 menit.b. Berikan desinfektan atau antiseptik.c. Segera berobat ke puskesmas/rabies centeratau sarana kesehatan lainnya untuk mendapatkan pertolongan dan pengobatan.

3. Pemeliharaan kesehatan anjing andaPeriksakan dengan rutin ke dokter hewan dan vaksinasi.