portofolio plasenta previa sanda
DESCRIPTION
internshipTRANSCRIPT
OGBERKAS PORTOFOLIO
Nama Peserta: Sanda Adhita G, dr.
Nama Wahana: RSUD Majalengka
Topik:KasusMedik (Plasenta Previa)
Tanggal (kasus) : 14 Mei 2015
Nama Pasien : Ny. DS No. RM : 231060
Tanggal Presentasi : 29 mei 2015 Nama Pendamping :
H. Ade Zulkarnaen, dr.
Dini Azora, dr. MARS
Kepala SMF OBSGYN:
Wing Wiryawan, dr. SpOG
M. Yovianus Susilo SpOG
Tempat Presentasi : Ruang Aula RSUD Majalengka
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi :
Seorang wanita G3P2A0 datang dengan keluhan sejak 2 jam sebelum
masuk rumah sakit pasien mengeluh keluar darah segar dari jalan lahir yang
terjadi secara tiba-tiba setelah pasien buang air kecil. Darah yang keluar
berwarna merah segar, encer, dan banyak sehingga pasien menghabiskan 2
pembalut.
Keluhan tidak disertai dengan nyeri perut dan mulas-mulas yang diikuti keluarnya
lender dari jalan lahir. Keluhan tidak disertai keluarnya air yang tidak dapat
ditahan dari jalan lahir. Keluhan tidak didahului adanya trauma atau benturan
pada perut pasien. Karena keluhan tersebut pasien dirujuk oleh dr. W, SpOG ke
RSUD Majalengka untuk dirawat di bangsal kebidanan dan direncanakan untuk
operasi sectio caesarea.
Keluhan ini merupakan yang kedua kalinya dirasakan pasien selama
kehamilannya. Keluhan pertama dirasakan saat usia kehamilan 6 bulan berupa
bercak-bercak darah tanpa disertai nyeri dalam jumlah sedikit. Pada saat itu
1
pasien memeriksakan dirinya ke dr. W, SpOG dan dilakukan pemeriksaan USG.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, pasien diberitahu bahwa ari-ari pasien berada di
bawah rahin dan menghalangi jalan lahir.
Pasien hamil untuk yang ketiga kalinya dan merasa hamil 9 bulan. Pasien
rutin memeriksakan kandungannya ke bidan sampai usia kehamilan sekarang.
Dari hasil pemeriksaan fisik ketika pasien datang ke IGD didapatkan
keadaan umum compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, edema tungkai -/-
(ekstremitas bawah), leopold IV didapatkan kepala bayi masih belum turun, dan
inspekulo didapat perdarahan dari ostium uteri eksternum. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium pada saat pasien datang didapatkan data sebagai berikut:
Hb : 10,8 g%
Leukosit : 12.300/mm3
Eritrosit : 3,9jt/mm3
HT : 32%
Trombosit : 226.000/mm3
Tujuan :
Mendiagnosis Plasenta previa dan mengetahui terapi yang tepat.
Menilai prognosis penyakit.
Bahan bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data pasien : Nama : Ny. DS No. register : 231060
Nama RS :
RSUD Majalengka
Telp : - Terdaftar sejak :
Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/ gambaran klinis:
Pasien didiagnosis plasenta previa berdasarkan keluhan perdarahan dari
jalan lahir sejak 2 jam SMRS yang tidak disertai rasa nyeri. Ditunjang dengan hasil
pemeriksaan fisik yaitu dari hasil pemeriksaan leopold IV kepala bayi belum turun
dan inspekulo didapatkan darah keluar dari ostium uteri eksternum. Berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang mengarah ke diagnosis plasenta
2
previa totalis.
2. Riwayat pengobatan:
Pasien sebelumnya ke dr. SpOG, tetapi langsung dirujuk ke UGD RSUD
Majalengka
3. Riwayat kesehatan/ penyakit:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
4. Riwayat keluarga:
Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami keluhan yang sama.
5. Riwayat Pekerjaan:
Ibu rumah tangga
6. Lain-lain :-
Daftar Pustaka:
1. Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In:
Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Edisi IV. Jakarta. Bina Pustaka. 2008
2. Tanto C, Kayika IPG. Perdarahan pada kehamilan tua. In: Tanto C, Liwang F,
Hanifati S. Kapita selekta kedokteran. Edisi IV. Jakarta. Media Aesculapius. 2014
3. Joy S, Smith CV. Plasenta previa.
http://emedicine.medscape.com/article/262063-overview
4. Marshall NE, Fu R, Guise JM. Impact of multiple cesarean deliveries on
maternal morbidity: a systematic review. Am J Obstet Gynecol. Sep
2011;205(3):262.e1-8
5. Wexler P, Gottesfeld KR. Early diagnosis of placenta previa. Obstet Gynecol.
Aug 1979;54(2):231-4.
Hasil Pembelajaran:
1. Membuat diagnosis plasenta previa
2. Mengetahui prinsip tatalaksana kegawatan pada plasenta previa
3. Edukasi tentang perjalanan penyakit dan prognosis penyakit pada pasien.
3
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif
Berdasarkan anamnesis, pasien mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir sejak 2
jam SMRS. Darah yang keluar berupa darah merah segar. Pasien menyangkal adanya
nyeri perut, mulas-mulas yang bertambah tidak ada. Keluar lendir dan cairan yang
tidak bisa ditahan dari jalan lahir tidak ada. Gerak anak masih dirasakan ibu.
2. Objektif
Hasil dari Anamnesis dan pemeriksaan fisik mendukung diagnosis plasenta
previa totalis Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan:
Anamnesis
- Keluar darah dari jalan lahir
- Darah berwarna merah segar
- Tidak ada nyeri
Pemeriksaan fisik
- Abdomen : nyeri tekan (-), defans muscular (-)
- Leopold IV : kepala bayi belum turun
- Inspekulo : darah keluar dari ostium uteri eksternum
3. Assessment (Penalaran Klinis)
Berdasarkan hasil pemeriksaan, data-data mendukung kedalam diagnosa
plasenta previa. Bila ditemukan perdarahan jalan lahir pada usia kehamilan lebih dari
20 minggu, darah berwarna merah segar dan tidak disertai nyeri. Pada plasenta
previa perdarahan dapat terjadi berulang, dan biasanya terjadi pada trimester 3.
Perdarahan tersebut terjadi akibat terbentuknya segmen bawah rahim sehingga
sebagian dari plasenta yang berimplantasi di dekat ostium uteri internum mengalami
laserasi. Plasenta previa jarang sekali mengakibatkan perdarahan hebat, kecuali jika
ada sinus besar yang mengalami laserasi. Untuk menegakan diagnosis plasenta
previa harus dilakukan pemeriksaan dalam di atas meja operasi, karena dapat
menyebabkan perdarahan. USG transvaginal maupun transabdominal juga dapat
menjadi pilihan untuk menegakan diagnosis pasti.
4
Diagnosis: plasenta previa totalis
Pengobatan:
1. Penanganan Umum
- Pasang infus RL
- ukur keseimbangan cairan jangan sampai overload
- Pasang urin cateter
- Tanda vital, djj
- Transfuse bila Hb <10g%
2. Pertimbangan persalinan/terminasi kehamilan
pada ibu dengan plasenta previa totalis, persalinan harus dilakukan
melalui bedah sesar
Pendidikan:
Harus ditekan kan pada pasien dan keluarganya bahwa kondisi pasien merupakan
kondisi gawat darurat yang dapat mengancam jiwa sehingga perlu mendapatkan
penanganan segera.
Konsultasi: Pasien dikonsultasikan kepada dokter spesialis obsgyn.
Follow up
darah rutin
golongan darah ABO, Rh, dan uji pencocokan silang
USG
5
BAB I
ILUSTRASI KASUS
Identitas PasienNama : Ny. DS
No. CM : 231060
Usia : 31 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Tarikolot
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Tanggal masuk : 14 Mei 2015
Tanggal Periksa : 14 Mei 2015
AnamnesisKeluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir.
Anamnesis KhususSejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh keluar darah
segar dari jalan lahir yang terjadi secara tiba-tiba setelah pasien buang air kecil.
Darah yang keluar berwarna merah segar, encer, dan banyak sehingga pasien
menghabiskan 2 pembalut.
Keluhan tidak disertai dengan nyeri perut dan mulas-mulas yang diikuti keluarnya
lender dari jalan lahir. Keluhan tidak disertai keluarnya air yang tidak dapat ditahan
dari jalan lahir. Keluhan tidak didahului adanya trauma atau benturan pada perut
pasien. Karena keluhan tersebut pasien dirujuk oleh dr. W, SpOG ke RSUD
Majalengka untuk dirawat di bangsal kebidanan dan direncanakan untuk operasi
sectio caesarea.
Keluhan ini merupakan yang kedua kalinya dirasakan pasien selama
kehamilannya. Keluhan pertama dirasakan saat usia kehamilan 6 bulan berupa
bercak-bercak darah tanpa disertai nyeri dalam jumlah sedikit. Pada saat itu pasien
memeriksakan dirinya ke dr. W, SpOG dan dilakukan pemeriksaan USG. Dari hasil
6
pemeriksaan tersebut, pasien diberitahu bahwa ari-ari pasien berada di bawah rahin
dan menghalangi jalan lahir.
Pasien hamil untuk yang ketiga kalinya dan merasa hamil 9 bulan. Pasien
rutin memeriksakan kandungannya ke bidan sampai usia kehamilan sekarang.
Anamnesis Tambahan-riwayat jantung berdebar-debar, mudah lelah saat beraktivitas disertai sesak
napas, riwayat nyeri dada serta bengkak pada kedua kaki tidak ada.
-riwayat tekanan darah tinggi tidak ada
-riwayat kencing manis tidak ada, riwayat kending manis di keluarga tidak ada.
-riwayat pernah operasi di daerah perut tidak ada.
-riwayat alergi obat-obatan dan makanan tidak ada.
-riwayat sesak napas disertai bunyi mengi tidak ada.
-riwayat ayan tidak ada,.
-riwayat dilakukan kuret tidak ada.
Riwayat Kehamilan Sekarang-Usia ibu hamil : 31 tahun
-HPHT : 16 Agustus 2014
-Taksiran persalinan : 23 Mei 2015
-Usia kehamilan : 39 minggu
-Perdarahan jalan lahir : ada
-Keputihan : tidak ada
-Mual & muntah : tidak ada
-Masalah pada kehamilan sekarang : perdarahan jalan lahir
-Pemakaian obat-obatan : tidak ada
Riwayat Haid-Siklus : 28 hari
-Lamanya : 6-7 hari
-Banyaknya : biasa
-Dismenorrhea : tidak ada
Antenatal Care-Ibu periksa hamil pertama kali usia kehamilan 2 bulan ke bidan.
7
-Ibu rutin periksa kehamilan sebanyak 8 kali sampai usia kehamilan sekarang ke
bidan.
-Ibu periksa hamil dan USG ke dokter kebidanan pada usia kehamilan 6 bulan.
-Imunisasi TT dilakukan 2 kali pada usia kehamilan 2 bulan dan 3 bulan di bidan.
Riwayat ObstetriG3P1A0
1. Laki-laki 8 tahun, berat badan dan panjang badan lahir lupa, persalinan normal.
2. Laki-laki 5 tahun, berat badan lahir 3100gr, panjang badan lahir lupa, persalinan
normal.
3. Kehamilan sekarang
Riwayat KBPasien menggunakan KB suntik 3 bulan.
Pemeriksaan FisikStatus Generalis-Keadaan umum : tampak sakit sedang
-Kesadaran : compos mentis
-Tanda vital : TD :110/70 mmHg Nadi :84x/menit Respirasi :20x/menit
Suhu :36,7 C
-BB sebelum hamil : 54kg
-BB saat ini : 62kg
-Kepala : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
-Leher : JVP tidak meningkat
-Thorax : suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Bunyi jantung I & II murni reguler
-Abdomen : cembung gravidarum, BU (+)
-Ekstremitas : edema pretibial -/-
Status ObstetrikusPemeriksaan Luar-Inspeksi
Mammae : hiperpigmentasi areola +/+, papilla mamae menonjol +/+
8
Abdomen : cembung gravidarum, linea nigra (+), striae gravidarum (+), bekas
luka operasi (-)
-Palpasi
Leopold I : TFU 33cm, pada fundus uteri teraba benjolan bulat, lunak, tidak
melenting
Leopold II : teraba bagian rata dan memanjang di sebelah kanan perut ibu dan
bagian kecil di sebelah kiri perut ibu
Leopold III : bagian terendah teraba bagianyang keras, bulat homogen,
melenting.
Leopold IV : konvergen
-Auskultasi
DJJ (+) 136x/menit dengan frekuensi 11-12-11
-Inspekulo
Dinding vagina : peradangan (-), pembengkakan (-)
Lumen vagina : varises (-), benjolan (-), darah (+), bekuan darah (+)
Forniks : laserasi (-), cavum douglas tidak menonjol
Serviks : darah (+) dari ostium uteri eksternum
-Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan
Diagnosis Banding1. G3P2A0 gravida 39 minggu+perdarahan antepartum ec suspek plasenta previa
totalis+janin hidup intrauterine presentasi kepala
2. G3P2A0 gravida 39 minggu+perdarahan antepartum ec suspek solusio
plasenta+janin hidup intrauterine presentasi kepala
Diagnosis KerjaG3P2A0 gravida 39 minggu+perdarahan antepartum ec suspek plasenta previa
totalis+janin hidup intrauterine presentasi kepala
9
Usul Pemeriksaan1. Darah rutin
Hb : 10,8 g%
Leukosit : 12.300/mm3
Eritrosit : 3,9jt/mm3
HT : 32%
Trombosit : 226.000/mm3
2. USG transabdominal
3. Pemeriksaan dalam di meja operasi
Penatalaksanaan1. Rawat inap
2. Observasi tanda vital
3. Observasi DJJ
4. Persiapan operasi
5. IVFD RL 20 tpm makrodrip
6. SC cito
PrognosisQuo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PLASENTA PREVIA
DefinisiPlasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
Rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.
Klasifikasi1. Plasenta previa totalis adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri
internum.
2. Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri
eksternum.
3. Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir
ostium uteri internum.
4. Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
Rahim sehingga tepi bawahnya berada pada jarak 2 cm dari ostium uteri internum.
11
InsidenPlasenta previa lebih banyak terjadi pada kehamilan dengan parita tinggi
dan pada usia di atas 30 tahun. Kejadian ini juga lebih sering terjai pada kehamilan
ganda daripada kehamilan tunggal.
EtiologiPenyebab pasti dari plasenta previa belum diketahui secara pasti, tetapi ada
beberapa hal yang telah diketahui menjadi factor risiko dari terjadinya plasenta
previa, antara lain paritas tinggi, usia lanjut, cacat pada rahim akibat bedah sesar,
kerokan, maupun miomektomi.
PatofisiologiPada usia kehamilan lanjut, umumnya trimester ketiga akan mulai terbentuk
segmen bawah rahim. Pembentukan segmen bawah rahim akan menyebabkan
pelepasan dari tapak plasenta. Dengan melebarnya isthmus uteri menjadi segmen
bawah rahim, maka plasenta yang berimplantasi di situ akan mengalami laserasi
akibat pelepasan desidua sebagai tapak plasenta. Demikian pula saan serviks
12
mendatar dan membuka, akan ada tapak plasenta yang terlepas. Laserasi tersebut
yang akan menyebabkan perdarahan.
Gambaran Klinis1. Perdarahan jalan lahir pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu
2. Tidak disertai nyeri
3. Perdarahan bisa terjadi lebih dari satu kali selama kehamilan
4. Perdarahan bisa sedikit hingga banyak seperti solusio plasenta
5. Bagian terbawah janin masih tinggi
6. Perut tidak tegang
DiagnosisDiagnosis ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam di atas meja
operasi, dengan persiapan untuk melakukan bedah sesar. Selain itu diagnosis juga
dapat ditegakan dengan melakukan pemeriksaan USG transvaginal.
Penanganan1. Rawat inap
Seluruh pasien dengan keluhan perdarahan antepartum harus dirawatkan.
Pasien diistirahatkan tirah baring dan dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Bila
keadaan umum pasien baik, tidak shock dan tidak memerlukan transfuse (Hb>10g
%) serta perdarahan berhenti maka pasien dapat dipulangkan.
2. Perbaiki keadaan umum
Apabila terjadi perdarahan hingga terjadi shock, maka dilakukan
penanganan shock terlebih dahulu hingga keadaan umum pasien dan janin
membaik. Perdarahan umumnya sedikit dan akan berhenti sendiri. Perdarahan
dapat terjadi banyak pada pasien yang aterm.
3. Transfusi
Transfuse dilakukan pada pasien dengan kadar Hb <10g%. Pasien dapat
diberikan transfuse whole blood maupun packed red cell tergantung hasil lab yang
didapat.
4. Terminasi kehamilan
Terminasi kehamilan pada kasus plasenta previa dapat dilakukan secara
pervaginam maupun bedah sesar. Pada plasenta letak rendah dan marginalis,
persalinan dapat dilakukan secara pervaginam. Apabila letak plasenta partialis dan
13
totalis maka harus dilakukan bedah sesar. Pada pasien dengan plasenta previa
banyak disertai kelainan letak, sehingga untuk terminasi kehamilan harus dengan
bedah sesar.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan. In: Prawirohardjo
S. Ilmu kebidanan. Edisi IV. Jakarta. Bina Pustaka. 2008
2. Tanto C, Kayika IPG. Perdarahan pada kehamilan tua. In: Tanto C, Liwang F,
Hanifati S. Kapita selekta kedokteran. Edisi IV. Jakarta. Media Aesculapius. 2014
3. Joy S, Smith CV. Plasenta previa. http://emedicine.medscape.com/article/262063-
overview
4. Marshall NE, Fu R, Guise JM. Impact of multiple cesarean deliveries on maternal
morbidity: a systematic review. Am J Obstet Gynecol. Sep 2011;205(3):262.e1-8
5. Wexler P, Gottesfeld KR. Early diagnosis of placenta previa. Obstet Gynecol. Aug
1979;54(2):231-4.
15