portofolio medis
TRANSCRIPT
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO Pada hari ini tanggal : telah dipresentasikan portofolio oleh: Nama Peserta : Dengan judul/topik : Nama Pendamping : Nama Wahana: ....…………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………….......No.
Nama Peserta Presentasi No. Tanda Tangan
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
Nama Peserta: dr. Ganda Septianda HB
Nama Wahana: RSUD Arjawinangun
Topik: Anemia Defisiensi Besi
Tanggal (kasus): 24 Juni 2013
Nama Pasien: Ny. Narmi No. RM
Tanggal Presentasi: Nama Pendamping: dr. Nur Cholis
Tempat Presentasi:
Obyektif Presentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Anak, 27 tahun, dalam 4 minggu terakhir sering merasa mudah sakit, demam ringan, berat badan kurang, nafsu makan kurang, muntah-muntah, lemas badanTujuan: mengobati anemia defisiensi besi, edukasi pencegahan anemia defisiensi besi, diagnosis anemia defisiensi besi
Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos Data pasien: Nama: Ny. Narmi Nomor Registrasi: Nama klinik: Telp: Terdaftar sejak: Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis/Gambaran Klinis: Anemia defisiensi besi2. Riwayat Pengobatan: -
3. Riwayat kesehatan/Penyakit: -
4. Riwayat keluarga: anak perempuan terbesar, tidak ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama
5. Riwayat pekerjaan: ibu rumah tangga
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN) : -
7. Lain-lain: (diberi contoh : PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN LABORATORIUM dan TAMBAHAN YANG ADA, sesuai dengan FASILITAS WAHANA) PF : TTV : dalam batas normal Kepala : konjungtiva anemis +/+ , sklera tidak ikterik, rambut berwarna kemerahan dan mudah rontok Thorax : Bentuk & Gerak simetris Jantung : Bunyi Jantung I-II Murni Reguler Paru : Rh -/- Wh-/- Abdomen : datar, lembut, BU meningkat, Nyeri Tekan (-), Turgor kulit kembali cepat Ekstremitas : akral hangat, spoon nail +/+
Lab : Hb 8.8, WBC 3.2, MCV , MCHC , MCH
Daftar Pustaka: (diberi contoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD,VANCOUVER, atau MEDIA ELEKTRONIK) 1. Soegijanto, Soegeng.2005.Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia Jilid 4. Surabaya : Airlangga University Press2. Gandahusada, Srisasi, Prof. dr. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia3. Tinjauan umum askariasis [internet]. c2013 [updated 2013 Jan 1; cited 2013 Jul 2]. Available from http://www.dokterirga.com/tinjauan-umum-askariasis-infeksi-cacing-gelang/Hasil Pembelajaran: 1. Diagnosis Anemia Defisiensi Besi2. Pengobatan Anemia Defisiensi Besi3. Edukasi Pencegahan Anemia Defisiensi Besi
1. Subyektif :
Pasien mengeluh lemas badan, mudah sakit, mudah lelah, merasa demam selama 15 hari, nafsu makan menurun, tidak suka makan
daging, kurang makan sayur-sayuran hijau
2. Obyektif :
Hasil pemeriksaan fisik :
a. Pasien tampak anemis, lemah, ditemukan gejala-gejala anemia defisiensi besi.
b. Hasil laboratorium hipokrom mikrositer
c. Endemisitas anemia defisiensi besi di Indonesia
3. Assessment :
a. Ketika larva cacing Ascaris lumbricoides masuk ke dalam tubuh manusis melalui makanan yang akhirnya masuk ke dalam usus,
maka di dalam usus akan terjadi reaksi inflamasi agar tetap terjadi pertahanan tubuh pada tubuh hospes. Saat terjadi reaksi
inflamai dalam usus maka terjadi peningkatan sekresi cairan dan elektrolit yang akhirnya akan menyebabkan isis rongga dalam
usus meningkat dan ankhirnya BAB cair (diare).
b. Proses perubahan suhu yang terjadi saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh zat toksin yang masuk kedalam tubuh.
Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh. Proses peradangan itu sendiri
sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh.
Proses peradangan diawali dengan masuknya zat toksin (mikroorganisme, yaitu cacing Ascaris lumbricoides) kedalam tubuh kita.
Mikroorganisme (MO) yang masuk kedalam tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin tertentu yang dikenal sebagai pirogen
eksogen. Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan dan mencegahnya dengan memerintahkan tentara
pertahanan tubuh antara lain berupa leukosit, makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya proses
fagositosit ini, tentara-tentara tubuh itu akan mengeluarkan senjata, berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen
(khususnya IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar, selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel
hipotalamus untuk mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat dapat keluar dengan adanya bantuan
enzim fosfolipase A2. Asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu pengeluaran prostaglandin (PGE2).
Pengeluaran prostaglandin dibantu oleh enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin akan mempengaruhi kerja dari
termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya, hipotalamus akan meningkatkan titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal).
Adanya peningkatan titik patokan ini dikarenakan termostat tubuh (hipotalamus) merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah
batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/menggigil. Adanya proses mengigil (pergerakan otot rangka) ini ditujukan untuk
menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak dan terjadilah demam. Pada pasien dijelaskan perlunya memberikan antipiretik
untuk menurunkan demam yang terjadi.
c. Batuk yang terjadi dikarenakan perkembang biakan larva yang melewati bronkus, trakea, laring, dan faring serta esofagus
merangsang resptor batuk yang ada pada saluran napas tersebut merangsang N.Vagus untuk mengalirkan reseptor tersebut ke
medulla oblongata dan akhirnya merangsang nucleus otak, khususnya pusat batuk.
d. Sakit perut dapat dihubungkan karena terjadinya penumpukan cacing dalam usus yang pada dasarnya daur hidup larva dalam usus
akan mengembangbiakan cacing sebanyak 20 sampai 20.000, dan dapat juga terjadi karena sifat Ascaris lumbricoides yang dapat
merusak usus dengan cara memakan protein-protein yang masuk melalui makanan dari hospes sehingga menyebabkan gerakan
peristaltik pada usus berlebihan.
e. Berat badan berkurang terjadi karena hubungan antara anoreksia, BAB cair dan sakit perut. Perlu diedukasikan kepada keluarga
mengenai tumbuh kembang yang ideal bagi pasien.
f. Pada keluarga pasien dijelaskan akan butuhnya pemberian anti-helmint dan diminum oleh seluruh anggota keluarga tiap 3 bulan
sekali untuk memutus rantai penyakit.
4. Plan :Diagnosis: Anemia defisiensi besi, berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium yang khasPengobatan: dilakukan secara komprehensif meliputi pemberian preparat besi selama 6 bulan dan diet makanan yang mengandung zat besi (daging-dagingan, sayur-sayuran hijau).Pendidikan: Edukasi dilakukan terhadap pasien dan keluarga pasien, terutama orangtua pasien untuk mendukung pengobatan anemia dan memberikan nutrisi yang mengandung besi secara cukup.Konsultasi: Keluarga pasien dikonsultasikan kepada Spesialis Gizi Klinik terkait nutrisi zat besi dalam makanan yang harus diberikan.
Kegiatan Periode Hasil yang diharapkanLaboratorium 1 minggu pertama Terjadi retikulosis.
2 – 4 Minggu Perbaikan kadar hemoglobin yang signifikan
6 Bulan Perbaikan kadar cadangan besi dalam tubuh