portofolio dm

7
Management Pengelolaan Diabetes Mellistus 1. Kendali Glukosa Diet/Gaya Hidup Sehat Latihan jasmani Obat /Insulin 2. Kelainan Komorbid Dislipidemi Hipertensi Obesitas Peny Jantung Koroner Penapisan/Pengelolaan 3. Komplikasi Retinopati Nefropati Neuropati Peny Kardiovaskuler Komplikasi lain Pilar penatalaksanaan DM 1. Edukasi

Upload: rendra-dananjaya

Post on 14-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

yes

TRANSCRIPT

Page 1: Portofolio DM

Management Pengelolaan Diabetes Mellistus

1. Kendali Glukosa

Diet/Gaya Hidup Sehat

Latihan jasmani

Obat /Insulin

2. Kelainan Komorbid

Dislipidemi

Hipertensi

Obesitas

Peny Jantung Koroner

Penapisan/Pengelolaan

3. Komplikasi

Retinopati

Nefropati

Neuropati

Peny Kardiovaskuler

Komplikasi lain

Pilar penatalaksanaan DM

1. Edukasi

Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku telah

terbentuk dengan mapan. Tim kesehatan mendampingi pasien dalam menuju perubahan

perilaku sehat. Untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi

yang komprehensif dan upaya peningkatan motivasi.

2. Terapi gizi medis

Page 2: Portofolio DM

Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan anjuran

makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan

kebutuhan kalori dan zat gizi masingmasing individu. Pada penyandang diabetes perlu

ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah

makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau

insulin.

Kebutuhan kalori

Berat badan 58 kg, tinggi badan 145 cm.

Berat badan ideal = tinggi badan dalam cm – 100

= 145 – 100

= 45 kg

Kebutuhan basal = BB ideal x 25 kalori

= 1.125 kalori

Koreksi atau penyesuaian, Usia diatas 40 tahun (-5%) : -56,25 kalori

Aktivitas sedang (+20%) : +225 kalori

Berat badan gemuk (-20%) : - 225 kalori

Kebutuhan kalori = 1.069 kalori. karbohidrat = 641 kalori, lemak = 213 kalori, protein =

213 kalori

3. Latihan jasmani

Kegiatan jasmani seharihari dan latihan jasmani secara teratur (34 kali seminggu

selama kurang lebih 30 menit), merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan DM tipe 2.

Kegiatan seharihari seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun harus

tetap dilakukan. Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan

berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali

glukosa darah. Latihan jasmani yang di anjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat

aerobik seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang. Latihan jasmani

sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani

Page 3: Portofolio DM

4. Intervensi farmakoogis

Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan jasmani

(gaya hidup sehat).

1) Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5 golongan:

Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonylurea dan glinid

Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan tiazolidindion

Penghambat glukoneogenesis (metformin)

Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa.

DPP-IV inhibitor

2) suntikan

Insulin diperlukan pada keadaan:

Penurunan berat badan yang cepat

Hiperglikemia berat yang disertai ketosis

Ketoasidosis diabetik

Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik

Hiperglikemia dengan asidosis laktat

Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal

Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)

Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan

perencanaan makan

Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO

Page 4: Portofolio DM
Page 5: Portofolio DM

Kelainan komorbid

1. Dyslipidemia

Dislipidemia pada penyandang diabetes lebih meningkatkan risiko timbulnya penyakit

kardiovaskular. Perlu pemeriksaan profil lipid pada saat diagnosis diabetesditegakkan. Pada

pasien dewasa pemeriksaan profil lipid sedikitnya dilakukan setahun sekali dan bila

dianggap perlu dapat dilakukan lebih sering. Sedangkan pada pasien yang pemeriksaan

profil lipid menunjukkan hasil yang baik (LDL<100mg/dL; HDL>50 mg/dL (laki-laki >40

mg/dL, wanita >50 mg/dL); trigliserid <150 mg/dL), pemeriksaan dapat dilakukan tiap 2

tahun sekali.

2. Hipertensi

Indikasi pengobatan bila TD sistolik >130 mmHg dan/atau TD diastolik >80mmHg.

Sasaran (target penurunan) tekanan darah tekanan darah <130/80 mmHg. Bila disertai

proteinuria ≥1gram /24 jam : < 125/75 mmHg. Pengelolaan non-farmakologis: Modifikasi

gaya hidup antara lain: menurunkan berat badan, meningkatkan aktivitas fisik,

Page 6: Portofolio DM

menghentikan merokok dan alkohol, serta mengurangi konsumsi garam. Obat anti

hipertensi yang dapat dipergunakan penghambat ACE, penyekat reseptor angiotensin II,

Antagonis kalsium.

3. Obesitas

Prevalensi obesitas pada DM cukup tinggi, demikian pula kejadian DM dan gangguan

toleransi glukosa pada obesitas cukup sering dijumpai, terutama obesitas sentral secara

bermakna berhubungan dengan sindrom dismetabolik (dislipidemia, hiperglikemia,

hipertensi), yang didasari oleh resistensi insulin.