politisasi birokrasi dan pemilihan umum di indonesia
DESCRIPTION
Politisasi Birokrasi dan Pemilihan Umum di IndonesiaTRANSCRIPT
Politisasi Birokrasi dan Pemilihan Umum di Indonesia
Ward Berenschot, KITLV Leiden
Politisasi BirokrasiBirokrasi yang dipolitisisasi adalah birokrasi dimana politikus dapat memanipuasi pengimplementasian peraturan dan kebijakan demi keuntungan pribadi mereka sendiri.
Tiga dimensi Politisasi Birokrasi:
• Netralitas PNS yang dikompromikan: mendukung calon kampanye pemilihan
• Promosi Politik: promosi PNS didasarkan pada kesetiaan dibandingkan kecakapan mereka
• Implementasi yang dipolitisasi: politikus dapat memanipulasi implementasi aturan demi kepentingan pribadi.
Survei Ahli di 37 Kab/Kota di 16 Propinsi
• Dilaksanakan di 37 kabupaten dan kota di 16 provinsi, dengan bantuan pihak UGM dan LIPI. Jika memungkinkan dipilih 1 kota dan 2 kabupaten per provinsi.
• Di tiap daerah,14 ahli diwawancarai: wartawan, akademisi, aktivis LSM dan anggota tim ses. Totalnya: 533 wawancara
• Proyek penelitian mengenai Clientelisme Politik - Antara lain ahli ditanyai seberapa umum ketiga dimensi kontrol politik terhadap birokrasi ini
• Bergabung dengan ethnographic fieldwork mengenai kinerja Tim Sukses
Survei Ahli
Kesan vs Kenyataan
„If men define situations as real, they are real in their
consequences”
W.I. Thomas
"Jika orang mendefinisikan situasi sebagai hal yang nyata, konsekuensinya nyata"
PNS sering mendukung calon
Q: „Dari semua pegawai
negeri eselon 2 dan 3 di kapupaten [prov] Anda berapa banyak yang mendukung kampanye seorang kandidat selama pemilihan bupati [gubernur]?”
Asal Bapak Senang ?Q: „Dalam realitas sekarang, sifat yang mana
yang lebih penting bagi pegawai pemerintah daerah untuk menaikkan rangking dalam birokrasi, kapabilitas menjalani tugas atau kesetiaan bagi politikus terpilih?”
Promosi PNSQ: Berapa besar persentase dari para PNS eselon 2 dan 3 mendapatkan promosijabatan karena mendukungseorang kandidat selama pemilihan umum?
Memberikan Kontrak PemerintahQ: Dari semua kontrak besar
yang diberikan oleh pemerintah daerah, berapa persentasenyayang diberikan kepada perusahaan atau pengusaha yang telah mendukung (…) politisi
yang terpilih?
Campur Tangan Semakin Intensif
Q: Dibanding dengan pertama pemilihan umum langsung sekitar tahun 2005, apakah para politisi sekarang ini melakukan upaya yang sama, lebih besar, atau lebih kecil untuk menyediakan proyek pemerintah kepada pendukung kampanye?
Sulit Menegakkan Peraturan
Q: „Ketika seorang
penyumbang dana meminta bantuan untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan komersial (IMB) di daerah yang dinyatakan sebagai lahan pertanian saja, seberapa mungkinkah bahwa bupati [gub] akan memberi izinnya?”
Tingkat Politisasi Birokrasi di Indonesia
Dampak politisasi birokrasi
• Menggarisbawahi kepercayaan warga negara terhadap pemerintah karena mereka merasa hukum dan perundang-undangan tidak diimplementasikan secara merata
• Mengurangi kualitas kinerja PNS: PNS merasa kepatuhan terhadap politikus lebih penting dibandingkan dengan keefisienannya menjalankan tugas.
• Mengurangi keefektifan pemerintah: sumber daya negara sebagian digunakan untuk membayar hutang kampanye incumben
• Mengurangi akuntabilitas: Memberi incumben keuntungan besar selama pemilihan
Dampak: Incumben Sering Menang
Kesimpulan
• Pemilihan langsung memberi politikus insentif untuk mengkontrol birokrasi untuk menghadiahi pendukung mereka dengan kontrak, lisensi, pekerjaan, dan lain-lain.
• Kontrol politikus terhadap promosi birokrasi membuat PNS sulit menahan campur tangan mereka dan menegakkan undang-undang.
Rekomendasi
Memperbarui hubungan Politik - Birokrasi:
• Merubah ‘Incentive Structure’ dihadapi oleh PNS, contohnya:
• Pentingnya upaya saat ini (misal UU5/2014) dengan penghargaan yang lebih baik bagi PNS yang terbukti cakap
• Hentikan ‘rolling pejabat’: limit the freedom of bupati/gov to
transfer civil servants after elections.
• Budaya: Use training to spread awareness importance of bureaucratic autonomy and the need to refuse political interference
• Reformasi Birokrasi juga memerlukan Reformasi Pemilihan: mengurangi biaya pemilihan dan sekaligus mengkuatkan akuntabilitas