polimer.docx

5
POLIMER polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA. Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’ dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang. Gambar : Polimer Klasifikasi polimer Berdasarkan sumbernya : Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut Polimer sintetis : 1. Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

Upload: lukmanul-hakim

Post on 28-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLIMER.docx

POLIMER

polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon),   ada   juga   banyak   polimer inorganik.   Contoh   terkenal   dari   polimer adalah plastik dan DNA.

Polimer didefinisikan sebagai  substansi  yang terdiri  dari  molekul-molekul  yang menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern baru  mulai   berkembang   pada  masa   revolusi   industri.   Di   akhir   1830-an,   Charles  Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan.  Adalah  diperkenalkannya   vinyl,   neoprene,   polystyrene,   dan  nilon  pada tahun   1930-an   yang  memulai   ‘ledakan’   dalam  penelitian   polimer   yang  masih   berlangsung sampai sekarang.

Gambar : Polimer

Klasifikasi polimer

Berdasarkan sumbernya :

Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

Polimer sintetis :

1. Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

2. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

3. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

Page 2: POLIMER.docx

Klasifikasi polimer berdasarkan gaya intermokuler :

Elastomer

Serat

Termoplastik (polimer plastik)

termoset

Elastomer 

Elastomer  ialah sejenis polimer yang bersifat kenyal atau kelikatkenyalan, iaitu suatu sifat yang ciri   bagi getah.   Ia   boleh   diubahkan   bentuknya   dan   boleh   ditarik   hingga   berganda-ganda panjangnya,   tetapi   balik   kepada   bentuk   asal   pula.   Seperti   gentian   juga,   ia   mengandungi molekul-molekul yang panjang dan halus, dan menjadi teratur apabila ditarik. Tetapi selepas dilepaskan,   ia  berbalik  kepada  susunan rawak,  tidak  seperti gentian yang  bakal   teratur.   Ini adalah   kerana   daya   intermolekul   dalam  elastomer   adalah   lemah.   Amnya,   elastomer   tidak mengandungi   kumpulan-kumpulan   berkutub   yang   membolehkan   pembentukkan   ikatan hidrogen.   Ia   juga   tidak   terdiri   dari   rantai-rantai   yang   boleh  wujud   dengan   teratur   untuk membentukkan daya Van der Waals. Walau bagaimanapun, elastomer berantai panjang harus mengandungi   sebilangan   kecil   kaitan   silang   yang   cukup   untuk  menahan   rantai-rantai   itu daripada   ‘tergelincir’,   tetapi   tidak   terlalu   banyak   sehinggakan   rantai-rantai   itu   tidak   boleh berbalik kepada keadaan rawak.

Gambar : Ilustrasi Elastomer

Page 3: POLIMER.docx

Elastomer mengacu   kepada   materi   yang   tersusun   atas molekul berukuran   panjang, atau polimer, yang mampu kembali ke bentuk yang semula setelah ditarik dan direntangkan ke ukuran yang relatif panjang dibandingkan dengan ukuran awalnya. Oleh karena itu, elastomer juga merupakan singkatan dari "elastic polymer" (polimer elastis). Pada kondisi normal, molekul materi  elastomer  membentuk  semacam pilinan. Kemudian   jika  direntangkan,   lilitan  molekul terbentang,   menjadi   lurus,   dan   memanjang   kearah   gaya   diberikan.[2] Ketika   elastomer dilepaskan, secara spontan, molekul akan kembali  ke bentuk asalnya,  yaitu untaian molekul yang terpilin dan terlilit. 

Elastomer yang sejarah penggunaannya paling panjang adalah poli-isoprena. Polimer tersebut merupakan   materi   penyusun   dari karet alami,   yang   dipanen   dari   getah   berbagai   pohon, biasanya merupakan pohon karet Hevea. Karet alami masih merupakan polimer industri yang penting,   akan   tetapi   saat   ini   polimer   tersebut   bersaing   dengan   polimer sintetik,   seperti karet stirena-butadiena dan butadiena.[2] Karet  elastomer   tersebut  merupakan  bahan   sintetik yang berbahan dasarminyak bumi.[2]

Karet alam

Karet alam mempunyai  sifat daya elastisitas dan daya  lentur yang baik,  plastis, tidak mudah panas, dan tidak mudah retak. Berbagai jenis karet alam yaitu:

1. Bahan olah karet

yaitu bahan mentah yang digunakan untuk pengolahan di  pabrik.  Terdiri  dari   lateks kebun, lembar  angin,   lapisan   (slab)  tipis,   gumpalan   (lump)   segar.   Semuanya  berasal   langsung  dari pohon karet atau telah mengalami proses pengolahan yang minimal oleh penyadap.

2. Karet alam konvensional

yaitu karet yang telah diolah dari bahan lateks alami. Secara garis besar terdiri atas 2 golongan yaitu lembaran (sheet) dan lembaran tebal (crepe). Dalam Green book yang di terbitkan oleh International Rubber Quality and Packing Conference (IRQPC) ada beberapa jenis:

Ribbed smoked sheet (RSS)

White creep dan pale creep

Estate Brown Crepe

Compo Crepe

Thin Brown Crepe Remills

Thick Blanket Crepe Amber

Plat Bark Crepe

Pure Smoked Blanket Crepe

Off Crepe

Page 4: POLIMER.docx

3. Lateks pekat

Biasanya merupakan bahan untuk pembuatan barang yang tipis dan bermutu tinggi.

4. Karet bongkah

Berasal dari Karet remah yang di keringkan dan di kilang menjadi bandela - bandela dengan ukuran yang di tentukan.

5. Karet spesifikasi teknis (Crumb Rubber)

Merupakan   Karet   yang   dibuat   secara   khusus.   Sehingga   mutu   teknisnya   terjamin   yang penetapannya di daarkan pada sifat - sifat teknis. Karet ini di kemas dalam bongkah - bongkah kecil dengan berat dan ukuran seragam.

6. Karet ban (Tyre Rubber)

Merupakam karet setengah jadi,  sehingga bisa langsung di gunakan oleh konsumen, seperti untuk membuat Ban.

7. Karet reklaim (Reclaimed Rubber)

Adalah  karet  yang  di Daur  ulang dari  karet  bekas,   seperti  bekas   roda   -   roda  karet  berjalan pabrik,  bekas Ban mobil.  Karet  ini  di  usahakan pertama kali  pada tahun 1848 olehAlexander Parkes. Kelebihan karet reklim adalah: daya lekatnya bagus, kokoh, awet dan tahan lama, relatif lebih tahan terhadap bensin dan minyak pelumas di bandingkan dengan karet alam yang baru di buat. Tetapi kekurangannya adalah: kurang kenyal, dan kurang tahan gesekan.

Karet Sintetis

1. Karet sintetis untuk kegunaan umum: SBR (Styrene Butadiene Rubber), BR (Butadiene Rubber) atau PR (Polybutadiene Rubber), IR (Isoprene Rubber).

2. Karet sintetis untuk kegunaan khusus, seperti karet yang memiliki ketahanan terhadap minyak,  oksidasi,  panas atau suhu tinggi,  dan kedap gas.  Diantaranya  IIR   (Isobutene Isoprene Rubber),  NBR (Nytrite Butadine Rubber),  CR (Chloroprene Rubber),  dan EPR (Etylene Propylene Rubber).

Manfaat karet sintetis 

Disebabkan  kelebihannya  dibandingkan  karet   alam,   seperti   tahan  minyak,   karet   ini   banyak digunakan   untuk   pembuatan   pipa   karet   untuk  minyak   dan   bensin,   seal,   gasket.   Karet   CR mempunyai kelebihan tahan api, untuk pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gasket, sabuk/ban   berjalan.   Jenis   IR   yang   tahan   gas   digunakan   untuk   campuran pembuatan ban kendaraan   bermotor,   pembalut kabel   listrik,   serta   pelapis tangki penyimpan minyak atau lemak.