pola-pola pengembangan psikologi islami
DESCRIPTION
PERTEMUAN KE-5. REFERENSI : Bastaman, H.D. 2004. Integrasi Psikologi dengan Islam. Menuju Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nashori, F. 2002. Agenda Psikologi Islami , Yogyakarta : Pustaka Pelajar. POLA-POLA PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
REFERENSI :1. Bastaman, H.D. 2004. Integrasi Psikologi dengan Islam.
Menuju Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.2. Nashori, F. 2002. Agenda Psikologi Islami, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
PERTEMUAN KE-5
ENAM POLA “ISLAMISASI SAINS” DENGAN PSIKOLOGI SEBAGAI ILUSTRASI (Bastaman, 1995)
1. Similarisasi
2. Paralelisasi
3. Komplementasi
4. Komparasi
5. Induktivikasi
6. Verifikasi
Similarisasi
Menyamakan konsep-konsep sains dengan konsep yang berasal dari agama, meski belum tentu sama
Mengakibatkan biasnya sains dan direduksinya agama ke taraf sains
Contoh : ○ Nafs al-amarah, al-lawwamah, al-muthmainnah
disamakan dengan id, ego, dan super ego ○ Qalbu disamakan dengan super ego
Paralelisasi/ Ayatisasi Menganggap paralel konsep yang berasal dari Al
Qur’an dengan konsep yang berasal dari sains, karena kemiripan konotasinya tanpa menyamakan (mengidentikkan) keduanya
Sering digunakan sebagai penjelasan ilmiah (scientific explanation) atas kebenaran ayat Al Qur’an dalam rangka menyebarkan syi’ar Islam kepada kelompok masyarakat tertentu
Misal :Menganggap perang dunia ketiga dengan kiamatMenjelaskan perjalanan isra’ dan mi’raj paralel dengan
perjalanan ke luar angkasa dg rumus S = v.t (jarak = kecepatan x waktu), faktor kecepatannya = tak terhingga
Komplementasi Sains dan agama saling mengisi, saling
memperkuat, tetapi tetap mempertahankan eksistensi masing-masing
Terjadi saling mengabsahkan/justifikasi antara sains dengan agama
Contoh :Manfaat puasa ramadhan untuk kesehatan,
dijelaskan dengan prinsip dietaryKebijakan keluarga berencana didukung oleh
ayat dalam al Qur’an dan hadist nabi
QS. An Nisaa‘ : 9 Dan hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Komparasi
Membandingkan konsep/teori sains dengan konsep/wawasan agama mengenai gejala yang sama.
Contoh :Teori motivasi dari psikologi dibandingkan
dengan konsep motivasi yang dijabarkan dari ayat-ayat Al Qur’an
Induktivikasi Asumsi-asumsi dasar dari teori ilmiah yang
didukung oleh temuan empirik dilanjutkan pemikirannya secara teoritis abstrak ke arah pemikiran metafisik/gaib, kemudian dihubungkan dengan prinsip agama dan Al Qur’an mengenai hal tersebut
Contoh :Keteraturan dan keseimbangan yang sangat
menakjubkan di dalam alam semesta ini menyimpulkan adanya hukum Maha Besar yang mengatur
Verifikasi Mengungkapkan hasil-hasil penelitian ilmiah
yang menunjang dan membuktikan kebenaran Al Qur’an dan Al Hadist
Contoh :Penelitian tentang potensi madu sebagai obat
yang dihubungkan dengan Q.S. An Nahl ayat 69, dan H.R Ibnu Majah,”Lazimkanlah memakai dua macam obat, yaitu Al Qur’an dan madu”
Penelitian tentang efek pengalaman dzikrullah terhadap ketenangan perasaan, sesuai dengan Q.S. Ar-Ra’ad ayat 28
EMPAT POLA PENGKAJIAN PSIKOLOGI ISLAMI (Nashori, 2002)
1. Menjelaskan ajaran Islam, masalah umat Islam menggunakan konsep psikologi (Psikologi menjelaskan Islam)
2. Membandingkan konsep tentang manusia berdasarkan kajian psikologi dan Islam (Perbandingan Psikologi dengan Islam)
3. Memberikan perspektif Islam terhadap konsep psikologi (Penilaian Islam terhadap Psikologi)
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manusia yang dasarnya diangkat dari perspektf Islam (Membangun konsep psikologi berdasarkan Islam)