pola pemboran

8
Dibuat Oleh : Ahmad Khairul (100 701 12 133) Prodi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Unisba

Upload: ahmad-khairul

Post on 26-Dec-2015

97 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

JANGAN LANGSUNG DI COPAS !!!!

TRANSCRIPT

Page 1: Pola Pemboran

Dibuat Oleh :

Ahmad Khairul (100 701 12 133)

Prodi Teknik Pertambangan

Fakultas Teknik

Unisba

Page 2: Pola Pemboran

BAB II

LANDASAN TEORI

POLA PEMBORAN

Dalam tambang terbuka salah satu cara atau metode yang digunakan

untuk menambang bahan galian yang diinginkan maka cara yang dilakukan

selain dengan menggunakan alat berat adalah dengan cara peledakan. Dalam

peledakan juga banyak hal yang harus diperhatikan misalnya pola pemboran,

untuk lubang peledakan pola peledakan, bahan peledak, peralatan peledakan,

dll.

Pola pemboran ini pun memiliki perbedaan dalam pemakaian nya.

Perbedaan itu terletak pada fungsi nya, yaitu untuk metode tambang bawah

tanah maka harus menggunakan pola Wedge cut atau V- cut, angled cut ,Center

cut ,Fan Cut, dan Burn cut. Dimana dari setiap pola ini akan memiliki perbedaan

baik itu dalam model atau dalam nya lubang. Dan untuk metode tambang

terbuka maka pola pemboran yang digunakan adalah zig-zag (staggered

pattern), persegi panjang (rectangular system), dan bujur sangkar (square

pattern). Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemboran untuk

peledakan, antara lain : arah pemboran, geometri peledakan, pola pemboran,

dan jam efektif alat bor.

2.1 Pola Pemboran

Pola pemboran adalah suatu pola atau bentuk dalam melakukan

pemboran dimana pola tersebut berfungsi untuk mengatur dan menempatkan

letak lubang bor secara sistematis. Dalam setiap metode pertambangan akan

memiliki pola pemboran yang berbeda. Dimana dalam tambang terbuka (surface

mining) ada 3 pola pemboran yang dikenal, yaitu pola persegi panjang

(rectangular system), pola zig-zag (staggered pattern), dan pola bujur sangkar

(square pattern). Dimana setiap pola ini memiliki keuntungan dan kerugian

masing-masing.

Page 3: Pola Pemboran

2.2 Pola Pemboran Pada Metode Tambang Terbuka (Surface

Mining)

Seperti yang telah dijelaskan diatas pada tambang terbuka (Surface

Mining) memiliki perbedaan pola dengan tambang bawah tanah (underground

mining). Perbedaan ini disebabkan karena dalam segi front kerja antara tambang

terbuka dan tambang bawah tanah pasti akan berbeda. Adapun pola-pola

tersebut antara lain :

2.2.1 Pola Zig-Zag (Staggered Pattern)

Susunan dari pola zig zag ini adalah antara lubang bor dibuat zig zag

yang berasal dari pola persegi panjang maupun bujur sangkar.

Sumber: http.pola_pemboran_untuk_peledakan_12, Google 2014

Gambar 2.1 Pola Zig-Zag

Adapun keuntungan dan kerugian dari pola ini adalah sebagai berikut :

Keuntungan :

1. Karena dalam satu baris lubang ledak tanda delay yang digunakan relatif

sama maka delay yang digunakan pada pola ini tidak terlalu banyak.

2. Pada pola ini dapat memberikan suatu keseimbangan tekanan yang baik,

sehingga volume batuan yang tak terkena getaran pengaruh penyebaran

energi bahan peledak relatif lebih kecil.

Kerugian :

1. Dalam menempatkan alat bor pada titik yang akan dibor diperlukan sedikit

waktu yang lebih lama, hal ini karena lubang bor yang akan dibuat tidak

sejajar dengan baris yang berlainan dan ukuran burden tidak sama dengan

ukuran spacing.

Page 4: Pola Pemboran

2. Batuan hasil peledakan (flying rock) akan menyebar ke segala arah karena

peledakannya serentak pada baris yang sama dan kemudian beruntun pada

baris berikutnya.

2.2.2 Pola Persegi Panjang (Rectangular System)

Pola persegi panjang adalah pola dengan jarak spasi dalam satu baris

lebih besar dibandingkan dengan burden.

Sumber: http.pola_pemboran_untuk_peledakan_12, Google 2014

Gambar 2.2 Pola Persegi Panjang

2.2.3 Pola Bujur Sangkar (Square Pattern)

Pola bujur sangkar adalah pola dengan jarak burden dan spasi sama.

Sumber: http.pola_pemboran_untuk_peledakan_12, Google 2014

Gambar 2.3 Pola Bujur Sangkar

Adapun keuntungan dan kerugian dari pola ini adalah sebagai berikut :

Keuntungan:

Page 5: Pola Pemboran

1. Pada baris yang sama dan baris yang berbeda dibuat sejajar dengan lubang

yang akan dibor sehingga waktu yang dipergunakan untuk menempatkan alat

bor lebih cepat. Untuk menentukan lubang yang akan dibor lebih mudah

karena ukuran burden relatif sama dengan ukuran spasing.

2. Pengaturan waktu tunda (delay) peledakan pada pola ini adalah berbentuk V,

sehingga hasil peledakannya terkumpul pada tempat tertentu.

Kerugian:

1. Memungkinkan terjadinya bongkahan (boulder) pada batuan hasil peledakan

karena volume batuan yang tidak terkena pengaruh penyebaran energi bahan

peledak lebih banyak.

2. Dalam segi waktu apabila, makin banyak lubang ledak yang dibuat maka

akan makin banyak pula nomor delay.

2.3 Arah Pemboran

Dalam melakukan pemboran selain mengetahui pola nya juga harus

mengetahui bagaimana arah dari pemboran. Karena hal ini juga akan

mempengaruhi terhadap hasil ledakan dan pasti akan berpengaruh pada

material yang akan diproduksi. Tedapat 2 arah pemboran yaitu arah lubag tegak

dan miring. Hampir sama dengan pola pemboran, arah pemboran juga memiliki

kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Arah penjajaran lubang bor pada jenjang harus sejajar untuk memastikan

keseragaman dan kesamaan burden yang diinginkan dan spasi dalam geometri

peledakan. Pada bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan yang

besar karena lubang tembak yang dibuat tegak, sehingga menimbulkan tonjolan

pada lantai jenjang, hal ini dikarenakan gelombang tekan sebagian akan

dipantulkan pada bidang bebas dan sebagian lagi akan diteruskan pada bagian

bawah lantai jenjang. Sedangkan dalam pemakaian lubang tembak miring akan

membentuk bidang bebas yang lebih luas, sehingga akan mempermudah proses

pecahnya batuan karena gelombang tekan yang dipantulkan lebih besar dan

gelombang tekan yang diteruskan pada lantai jenjang yang lebih kecil. Adapun

penjelasan lebih rinci dari 2 arah pemboran tersebut adalah :

2.3.1 Arah Lubang Bor Tegak

Peledakan apabila dilakukan dengan arah lubang bor seperti ini, maka

bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan yang lumayan besar.

Page 6: Pola Pemboran

Dimana gelombang tersebut akan dipantulkan ke arah bidang bebas dan

sebagian lagi akan di teruskan ke bagian bawah lantai jenjang. Adapun

keuntungan dan kerugian dari arah lubang tegak ini adalah :

Keuntungan :

1. Kurangnya gesekan yang timbul dari dinding lubang bor terhadap batang bor

maka kecepatan penetrasi alat bor akan lebih cepat

2. Kedalaman lubang bor vertikal lebih pendek dari pada lubang bor miring hal

ini karena pada ketinggian jenjang yang sama, sehingga waktu pemboran

yang dipergunakan lebih cepat.

3. Untuk menempatkan alat pada titik atau posisi batuan yang akan dibor tidak

memerlukan ketelitian yang cermat sehingga waktu untuk melakukan

pengecekan lebih cepat.

4. Pelemparan batuan (flying rock) hasil peledakan lebih dekat.

Kerugian :

1. Kemungkinan terjadi tonjolan pada lantai jenjang

2. Rentan terjadi kelongsoran pada jenjang

3. Kemungkinan adanya bongkahan yang besar

Sumber: http.arah_pemboran_untuk_peledakan_12, Google 2014

Gambar 2.4 Pola Lubang Tegak

Page 7: Pola Pemboran

2.3.2 Arah Lubang Bor Miring

Seperti hal nya arah pemboran lubang lurus, lubang miring juga memiliki

kerugian dan keuntungan, antara lain :

Keuntungan :

1. Meminimalisir bahaya longsor pada jenjang

2. Memperbaiki fragmentasi batuan

3. Permukaan yang dihasilkan dari peledakan relatif lebih rata

Kerugian :

1. Kemungkinan terjadinya pelemparan batuan (flying rock) yang jauh.

2. Kedalaman lubang bor yang dibuat lebih panjang dari pada lubang bor vertikal

karena pada ketinggian jenjang yang sama, sehingga membutuhkan waktu

pemboran yang lebih lama.

3. Membutuhkan waktu manuver yang lumayan lama karena membutuhkan

ketelitian yang cermat untuk menempatkan alat bor pada titik atau posisi

dengan kemiringan tertentu.

Sumber: http.arah_pemboran_untuk_peledakan_12, Google 2014

Gambar 2.5 Pola Lubang Bor Miring

Page 8: Pola Pemboran

Terdapat nya urutan peledak berarti terdapat jeda waktu ledakan yang

disebut dengan waktu tunda (delay time). Secara umum pola peledakan

menandakan urutan ledakan dari sejumlah lubang ledak yang telah dibuat.

Disamping itu keuntungan yang diperoleh dari adanya waktu tunda pada saat

peledakan, antara lain :

1. Dapat mengarahkan lemparan fragmentasi atau butir batuan

2. Mengurangi batu terbang (flying rock)

3. Dapat memperbaiki ukuran fragmentasi batuan hasil ledakan

4. Mengurangi getaran