pola kemitraan.pdf

Pola-pola Kemitraan

dalam Bisnis Hensi Margaretta, MBA.

11/06/2013 1 Hensi Margaretta,

MBA./Pembiayaan UKM/STIE MDP

Pokok Bahasan • Definisi kemitraan

• Dasar kemitraan

• Kekuatan pendorong kemitraan

• Bentuk-bentuk kemitraan

• Kasus: pola kemitraan

11/06/2013 Hensi Margaretta,

MBA./Pembiayaan UKM/STIE MDP 2

Definisi Kemitraan • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:

o Mitra adalah teman, kawan kerja, pasangan kerja, rekan.

o Kemitraan adalah perihal hubungan atau jalinan kerjasam sebagai mitra.



Definisi Kemitraan • Dr. Muhammad Jafar Hafsah:

o Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakuka oleh dua pihak atau

lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama

dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.

• Ian Linton: o Kemitraan adalah sebuah cara melakukan bisnis di mana pemasok dan

pelanggan berniaga satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis

bersama.



Definisi Kemitraan • Keint L. Fletcher:

o Partnership is the relation which subsists between persons carrying on a

business in common with a view of profit.



Definisi Kemitraan • Menurut UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil,

pasal 1 angka 8: o Kemitraan adalah kerja sama usaha antara usaha kecil dengan usaha

menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan

pengembangan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar dengan

memperlihatkan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan

saling menguntungkan



Definisi Kemitraan • Menurut Peraturan Pemerintah No.44 Tahun 1997

tentang kemitraan, pasal 1 angka 1: o Kemitraan adalah kerja sama usaha antara usaha kecil dengan usaha

menengah dan atau usaha besar dengan memperlihatkan prinsip saling

memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.



Definisi Kemitraan • Kemitraan (partnership) adalah jenis entitas bisnis di

mana mitra (pemilik) saling berbagi keuntungan

atau kerugian bisnis.



Unsur-unsur Kemitraan • Kerjasama usaha

• Antara pengusaha besar atau menengah dengan

pengusaha kecil

• Pembinaan dan pengembangan

• Prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan

saling menguntungkan



Tujuan Kemitraan • Pemberdayaan usaha kecil dilakukan melalui:

o Penumbuhan iklim usaha yang mendukung bagi pengembangan usaha

kecil

o Pembinaan dan pengembangan usaha kecil serta kemitraan usaha



Tujuan Kemitraan • Tujuan dari Aspek Ekonomi:

o Meningkatkan pendapatan usaha kecil dan masyarakat

o Meningkatkan perolehan nilai tembah bagi pelaku kemitraan

o Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat dan usaha

kecil

o Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan, wilayah dan nasional

o Memperluas kesempatan kerja

o Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional



Tujuan Kemitraan • Tujuan dari Aspek Sosial dan Budaya:

o Kemitraan usaha dirancang sebagai bagian dari upaya pemberdayaan

usaha kecil

o Pembinaan dan pembimbingan kepada pengusaha kecil diharapkan

pengusaha kecil dapat tumbuh dan berkembang sebagai komponen

ekonomi yang tangguh dan mandiri.

o Tumbuh berkembangnya kemitraan usaha akan disertai dengan

tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru sehingga dapat merupakan

upaya pemerataan pendapatan sehingga dapat mencegah

kesenjangan sosial



Tujuan Kemitraan • Tujuan dari Aspek Teknologi:

o Kemitraan dapat membantu usaha kecil untuk melaksanakan

pembinaan dan pengembangan terhadap usaha kecil, meliputi

memberikan bimbingan teknologi.



Tujuan Kemitraan • Tujuan dari Aspek Manajemen:

o Peningkatan produktivitas individu yang melaksanakan kerja

o Peningkatan produktivitas organisasi di dalam kerja yang dilaksanakan



Bentuk Dasar Kemitraan • Kemitraan umum, di mana semua mitra mengelola

bisnis dan secara pribadi bertanggung jawab atas

hutangnya.

• Kemitraan terbatas, di mana mitra terbatas untuk

mengelola bisnis dan dengan imbalan terbatas.



Pola-pola Kemitraan • Pola Inti Plasma

o Usaha besar dan usaha menengah bertindak sebagai inti membina dan

mengembangkan usaha kecil sebagai plasma.

o Menurut Pasal 27 UU No.9 Tahun 1995, pola inti plasma adalah “hubungan

kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha

besar sebagai inti membina dan mengembangkan usaha kecil yang

menjadi plasmanya dalam menyediakan lahan, penyediaan sarana

produksi, pemberian bimbingan teknis manajemen usaha dan produksi,

perolehan, penguasaan dan peningkatan teknologi yang diperlukan

bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas usaha”



Pola-pola Kemitraan • Pola Inti Plasma

o Pihak yang terlibat dalam hal ini:

• Pengusaha besar (pemrakarsa)

• Pengusaha kecil (mitra usaha)

• Pemerintah



Pola-pola Kemitraan • Pola Subkontrak

o Menurut Pasal 27 UU No.9 Tahun 1995 bahwa “pola subkontrak adalah

hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau

usaha besar, yang di dalamnya usaha kecil memproduksi komponen

yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar sebagai

bagian dari produksinya.



Pola-pola Kemitraan • Pola Dagang Umum

o Menurut Pasal 27 UU No.9 Tahun 1995, pola dagang umum adalah

“hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau

usaha besar, yang di dalamnya usaha menengah atau usaha besar

memasarkan hasil produksi usaha kecil atau usaha kecil memasok

kebutuhan yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar

mitranya”



Pola-pola Kemitraan • Pola Keagenan

o Menurut Pasal 27 UU No. 9 Tahun 1995, pola keagenan adalah

“hubungan kemitraan, yang di dalamnya usaha kecil diberi hak khusus

untuk memasarkan barang dan jasa usaha menengah atau usaha besar

mitranya”



Pola-pola Kemitraan • Pola Waralaba

• Menurut Pasal 27 UU No.9 Tahun 1995, pola Waralaba adalah

“hubungan kemitraan, yang di dalamnya pemberi waralaba

memberikan hak penggunaan lisensi, merek dagang, dan saluran

distribusi perusahaannya kepada penerima waralaba dengan

disertai bantuan bimbingan manajemen”



Mitra Diam • Mitra diam (silent partner) adalah mitra yang tetap

berbagi dalam keuntungan dan kerugian pada

usaha, tetapi tidak terlibat dalam mengelola usaha

atau keterlibatan mereka dalam usaha tidak

diketahui umum.

• Mitra diam biasanya hanya menyediakan modal.



Studi Kasus • Pola kemitraan Bogasari Sejak 1981 Bogasari telah merintis program kemitraan usaha

dengan usaha kecil dan menengah. Kemitraan dijalin dengan para pengusaha kecil tekstil di Majalaya, Bandung, Jawa Barat dalam pembuatan kain blacu untuk bahan kantong terigu. Kemitraan bidang ini dikembangkan lebih lanjut pada tahun 1992 dengan merangkul para pengusaha kecil konveksi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk penjahitan kantong terigu.

Mulai tahun 1996 sayap kemitraan usaha Bogasari terus

diperluas ke bidang lain yang masih memiliki keterkaitan usaha dengan Bogasari seperti usaha roti, mie dan sapi perah. Jumlah pengusaha kecil dan menengah serta koperasi yang menjalin kemitraan usaha dengan Bogasari mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.



Studi Kasus • Pola kemitraan Bogasari

Pelatihan

▪Pelatihan Tehnis Roti & Mie

▪Pelatihan Managemen

▪Pemagangan Ke Pabrik-Pabrik Pengembangan Usaha

▪Kredit Alat-alat Roti

▪Kredit Mobil Roti

11/06/2013

Hensi Margaretta,


Xtra/Bogasari Flour Mills Backing Cnter.htm





Studi Kasus • Pola kemitraan Bogasari Batuan berupa dana talangan untuk pembelian sapi

perah. Network Pasokan Bahan Baku seperti Terigu, Wheat

Pollard untuk kontinuitas usaha. Konsultasi Usaha

▪ Pemasaran

▪ Produksi

▪ Peluang usaha baru

▪ Permodalan

▪ Bantuan teknis dan SDM



pola kemitraan.pdf

Documents