pola asuh dan ekspektasi buruh pabrik terhadap...

187
POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP PENDIDIKAN ANAK (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun Pelajaran 2016/2017) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh : Shepta Adi Nugraha NIM : 111-13-150 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 03-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP

PENDIDIKAN ANAK (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI di SMA

Islam Sudirman Ambarawa Tahun Pelajaran 2016/2017)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh :

Shepta Adi Nugraha

NIM : 111-13-150

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA 2017

Page 2: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 3: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 4: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 5: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 6: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

MOTTO

الجحزن إن هللا معىب

“ Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.”

(Q.S. AT-TAUBAH, Ayat 40)

Page 7: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang senantiasa memberikan

nasehat, kasih sayang dan jerih payahnya mendidik dari kecil sampai di

bangku kuliah S1 di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendo‟akan yang

terbaik tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama dan

kebahagian anak-anaknya.

2. Enjang Mia Afiati, Oki Surya Danu Arta, dan Melisa Aulia Sari yang telah

memberikan semangat untuk menjalani perkuliahan dengan baik.

3. Keluarga besar Bapak Puji Santoso yang ada di Bawen, dan keluarga besar Ibu

Nanik Agustina yang ada di Klaten, Wonosobo dan Sidoharjo, yang banyak

memberikan limpahan motivasi dan do‟a.

4. Dosen Pembimbing Skripsiku, Ibu Dr.Lilik Sriyanti, M.Si yang selalu

memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama

proses skripsi ini.

5. Keluarga besar PPL SMK Saraswati ( Abidin, Mubin, Masrurah, Kharis, Puji,

Annisa, Nisa‟, Fitri) dan KKN Posko 25 di Desa Bade, Dusun Wates Barat

(Sirril, Dita, Cuci, Tri, Anisa, Nur, Falah, Teguh), yang telah memberikan

semangat baru dalam menjalani dan menempuh gelar sarjana ini.

Page 8: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat

dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud

yang sederhana. Salam sejahtera semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, yang telah menuntun umatnya dari zaman kejahilan menuju

zaman keislman.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih dengan ketulusan hati, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam.

4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh

kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesiakan.

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai

ilmu Pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

6. Bapak Puji Santoso, Ibu Nanik Agustina dan keluargaku yang selalu

memberikan do‟a, semangat, motivasi dan kasih sayang tiada henti.

Page 9: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 10: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

ABSTRAK

Nugraha, Shepta Adi. 2017. Pola Asuh dan Ekspektasi Buruh Pabrik Terhadap

Pendidikan Anak (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman

Ambarawa Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing. Dr. Lilik Sriyanti, M.Si

Kata Kunci: Harapan, Upaya, Pola Asuh, Kendala, Respon Anak.

Tujuan penelitian skripsi ini ada lima hal yaitu : (1) Harapan orang tua

buruh pabrik terhadap anaknya, (2) Upaya yang dilakukan orang tua dalam

mewujudkan harapan, (3) Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga buruh pabrik,

(4) Kendala orang tua dalam mengupayakan harapannya, (5) Respon anak dalam

upaya orang tuanya mewujudkan harapan.

Untuk mencapai tujuan di atas, menggunakan metode kualitatif. Teknik

pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa : (a) Harapan yang dimiliki oleh orang tua yang berprofesi

sebagai buruh pabrik adalah agar anaknya dapat menjalani kehidupan yang

bahagia secara lahir dan batin. Secara lahir yaitu agar anaknya tidak merasakan

bekerja dengan keras, dan orang tua berharap anaknya tidak seperti kehidupan

orang tuanya. Secara batin, yaitu memberikan bekal pada anaknya ilmu

pengetahuan, terutama ilmu agama, agar anaknya dapat menjadi anak yang

berakhlak mulia, dan selalu berada di jalan Allah Swt. (b) Upaya orang tua

sebagai pemimpin bertanggungjawab penuh dalam kebutuhan sehari-hari, juga

kebutuhan rohani keluarga. kebutuhan sehari-hari, orang tua rela bekerja banting

tulang di pabrik, dengan diforsir waktu, tenaga, dan fikiran demi memenuhi

kebutuhan keluarganya. Memenuhi kebutuhan rohani keluarga dengan

memberikan pendidikan pada keluarga tentang pendidikan agama Islam, yaitu

dengan mensekolahkan anaknya di sekolah yang berbasis Islam dengan harapan

anaknya dapat dididik dengan didikan Islam, dikarenakan orang tua tidak banyak

waktu untuk memberikan pendidikan pada anaknya di rumah, karena pekerjaan.

(c) Pola asuh dari orang tua buruh pabrik, yaitu mereka rata-rata menggunakan

pola demokratis, di maksudkan jangan sampai anaknya merasakan tekanan, yang

sama dialami orang tuanya dalam lingkungan pabrik. (d) Kendala yang dimiliki

orang tua yaitu dari orang tua sendiri, yaitu waktu tenaga, dan fikiran yang

terforsir di pabrik. Dari anaknya yang terlampau bebas dan tidak ada figur yang

dicontoh dari orang tua yang menjadikan anak mencari figur dari lingkungan yang

kurang baik, dan terlalu banyak melihat televisi, bermain handphone, dan video

game. (e) Respon anak dari upaya orang tua mewujudkan harapan, yaitu

mendapatkan respon yang positif dari anak. Ada yang ingin melanjutkan kuliah

dengan beasiswa, ada yang ingin bekerja membantu orang tua, dan ada yang ingin

keduanya. Walau berbeda respon akan tetapi tujuan yang sama yaitu kebahagiaan

orang tua.

Page 11: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO .............................................................................. ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v

MOTTO........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

KATAPENGANTAR ................................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang……………………………………………………..1

B. Fokus Penelitian……………………………………………………9

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………..10

D. Kegunaan Penelitian……………………………………………….10

E. Penegasan Istilah…………………………………………………..12

F. Metode Penelitian………………………………………………….22

G. Sistematika Penulisan……………………………………………...28

BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………...30

A. Harapan Orang Tua terhadap Anak…………...…………………...30

B. Upaya Orang Tua dalam Mewujudkan Harapan…………………..35

C. Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak……………………………...40

D. Kendala dalam Mengupayakan Harapan…………………………..48

E. Respon Anak……………………………………………………….51

BAB III HASIL PENELITIAN………………………………………………53

Page 12: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

A. Profil SMA Islam Sudirman Ambarawa…………………………....53

B. Profil Subjek………………………………………………………...61

C. Temuan Penelitian…………………………………………………..70

1. Harapan Orang Tua terhadap Anak……………………………..70

2. Upaya Orang Tua dalam Mewujudkan Harapan………………..80

3. Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak…………………………...84

4. Kendala dalam Mengupayakan Harapan………………………..88

5. Respon Anak…………………………………………………….92

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………..100

A. Harapan Orang Tua terhadap Anak…………………………………100

B. Upaya Orang Tua dalam Mewujudkan Harapan……………………106

C. Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak……………………………….110

D. Kendala dalam Mengupayakan Harapan……………………………113

E. Respon Anak………………………………………………………...117

BAB V PENUTUP……………………………………………………………..120

A. Kesimpulan…………………………………………………………..120

B. Saran………………………………………………………………....123

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP PENULIS

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil SMA Islam Sudirman Ambarawa……………………………54

Tabel 3.2 Jumlah peserta didik, program dan jurusan…………………………55

Table 3.3 Jumlah guru atau kariyawa..………………………………………...58

Table 3.4 kondisi orang tua……………………………………………………59

Table 3.5 penghasilan orang tua……………………………………………….60

Table 3.6 pendidikan orang tua………………………………………………..60

Page 14: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

DAFTAR LAMPIRAN

1. Nota Pembimbing Skripsi

2. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

3. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

4. Lembar Konsultasi

5. Verbatim Wawancara

6. Dokumentasi

Page 15: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah Swt menciptakan manusia dengan keadaan sempurna

dibandingkan dengan makhluk lainnya, sehingga manusia dijadikan di

muka bumi ini sebagai kholifah, yaitu sebagai penjaga dan pemelihara

bumi. Dengan demikian manusia memiliki tanggung jawab yang besar

dalam melestarikan bumi ini. Apa yang dibutuhkan oleh manusia di muka

bumi ini sudah di berikan dan ditundukkan makhluk dibumi ini untuk

manusia, agar manusia bersyukur dan mengemban tanggung jawab dengan

baik.

Hal ini di abadikan dalam Al-Quran surat al-baqarah ayat ke 30 yang

berbunyi

وإذ قبل زبك نهمهئكة إوي جب عم فى األزض خهيفة، قبنىاأججعم فيهب مه يفسد فيهب

{٣٠}.ويسفك اند مبا ووحه وس بحمد وو د نك، قبل إوى أعه مب ال جعهمىن

Artinya : ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “

Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

Mereka berkata: “ Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di

bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan

darah, pdahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “ Sesungguhnya aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui.”

Page 16: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Ayat diatas menunjukkan bahwa apa yang sudah menjadi kehendak

Allah adalah tidak dapat dirubah oleh siapapun, dan Allah Swt maha

mengetahui dibandingkan dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Dengan

demikian manusia haruslah menjaga kepercayaan Allah yang diberikan

padanya, untuk menjadi khalifah di bumi ini dengan sebaik-baiknya. Akan

tetapi manusia yang diciptakan dari sari pati tanah, dengan diciptakan

paling sempurna dari makhluk lainnya, tidak langsung menjadi insan yang

sempurna, melainkan manusia juga butuh belajar, sehingga akan menjadi

manusia yang sempurna dan yang diharapkan oleh Allah Swt, yaitu

menjadi khalifah di muka bumi ini dengan baik dan adil.

Awal manusia dilahirkan dari kandungan bunda, dengan keadaan

lemah, dan hanya bisa menangis, organ-organ dalam tubuhnya belum

berfungsi sepenuhnya sehingga belum bisa melakukan apa-apa. Dengan

hal itu bayi tersebut membutuhkan kasih sayang orang tua. Rasa kasih

sayang dari orang tua itu bisa didapat dalam sebuah keluarga.

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi anak dimana

tanggung jawabnya dipikul oleh orang tua sebagai salah satu unsur utama

pendidikan. Orang tua harus dapat menciptakan situasi pendidikan yang

perbuatan-perbuatan yang mengarah kepada tujuan pendidikan, dengan

memberi contoh teladan disertai dengan fasilitas yang memadai.

Page 17: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Orang tua secara kodrati langsung memikul tenaga sebagai tenaga

pendidik, baik bersifat sebagai pemelihara, sebagai pengasuh, sebagai

pembimbing, sebagai Pembina maupun sebagai guru dan pemimpin

terhadap anak-anaknya (Sadullah, 2014:188). Dengan demikian orang tua

yang dapat menjadikan anaknya sebagai insan yang sempurna, sehingga

akan menjadi khalifah di muka bumi ini dengan tanggung jawab yang

baik.

Peran orang tua yang sangat berpengaruh ini, terkadang tidak

dimengerti oleh mereka, bahkan tidak sedikit orang tua yang

menyepelekan tanggung jawab ini, dengan mentelantarkan anaknya.

Faktor yang mempengaruhi orang tua tidak sepenuhnya mendidik anaknya

dengan baik adalah terutama pada profesi orang tua. Orang tua yang

bekerja dengan keras dengan harapan agar anaknya dapat tercukupi segala

apa yang dibutuhkan, salah satunya adalah orang tua yang berprofesi

sebagai buruh pabrik.

Dunia pabrik adalah industri yang memproduksi suatu barang

dengan jumlah yang banyak, sehingga dapat digambarkan bagaimana

kerasnya bekerja di pabrik. Mereka seperti dipaksa untuk terus bergerak

dan berfikir tanpa berhenti dalam waktu delapan jam kecuali saat istirahat.

Dalam dunia industri kedisiplinan sangat di utamakan karena ibaratkan

waktu adalah uang. Karena produksi mereka gagal atau berhasil bukan

hanya dilihat dari kualitasnya saja akan tetapi waktu pengiriman barang

juga diperhitungkan.

Page 18: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Dengan demikian jika waktu pengiriman terlambat hanya satu

menit saja maka pengiriman itu dianggap gagal, dan mengakibatkan

kerugian bagi pabrik, oleh karena itu banyak buruh pabrik yang diminta

oleh atasannya untuk mengambil jam lembur guna mencapai target yang

diinginkan oleh pabrik. Bahkan tidak sedikit buruh pabrik bekerja sampai

sehari penuh, yaitu berangkat dari jam enam pagi pulang juga jam enam

pagi. Akan tetapi berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan,

terkadang anak dititipkan pada kakek dan neneknya, atau tetangganya, dan

bahkan diserahkan pada pengasuh anak. Hal ini tidaklah baik bagi anak,

dikarenakan dalam perkembangan anak sosok orang tua diharapkan akan

menjadi figur bagi anak tersebut. Jika dalam perkembangan anak tidak

didampingi oleh orang tua maka tidak akan bisa terkontrol dengan baik.

Orang tua dalam mendidik anaknya tidak sepenuhnya dilakukan

dengan baik, dikarenakan pekerjaan yang membebani dan memakan waktu

sehingga tidak ada kesempatan untuk memberikan pendidikan bagi anak.

Waktu libur juga tidak dapat memberikan pendidikan bagi anak dengan

maksimal, terkadang waktu libur digunakan untuk istirahat. Sehingga

kebanyakan anak tumbuh dewasa tanpa ada pendidikan yang terkontrol

dengan baik. Motivasi yang tinggi yang dibutuhkan oleh orang tua dalam

mendidik anaknya agar menjadi insan yang sempurna, disebabkan bahwa

motivasi adalah pendorong bagi setiap individu untuk berperilaku

(Wahyuni, 2009:3).

Page 19: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Faktor lainnya adalah belum mengerti akan pendidikan yang

dibutuhkan oleh anak mendatang, terkadang orang tua bingung dengan apa

yang ingin diberikan pada anaknya. Padahal orang tua adalah dalam

keluarga sebagai pemimpin yang memiliki tanggung jawab besar dalam

membangun keluarga yang baik, seperti pernyataan dari Ahmadi dan

Nuruhbiyati (2001:177) yaitu bahwa orang tua adalah pemimpin keluarga,

maka orang tua bertugas sebagai pendidik, pemelihara, pengasuh,

pembimbing, Pembina, maupun guru bagi anaknya. Sehingga perlu adanya

wawasan yang luas dari orang tua untuk mendidik anak menjadi insan

yang sempurna.

Ketidaktahuan orang tua metode dalam mendidik anak juga

menjadikan anak berbanding terbalik dengan apa yang diinginkan orang

tua. Orang tua yang mendidik anaknya dalam nilai-nilai kebaikan seperti

kejujuran, keberanian, kerja keras, kebersihan dan lain sebagainya, hanya

diajarkan di mulut saja. Sementara nilai-nilai tersebut dalam dunia nyata

kurang diperhatiakan. Sehingga anak akan merasa bahwa orang tuanya

saja tidak bertindak seperti apa yang diajarkan padanya, jadi dia juga tidak

mau menjalankan pendidikan akhlak tersebut.

Faktor-faktor itulah diantaranya yang menjadikan anak tidak

mendapatkan pendidikan yang memadai dari orang tua, padahal anak

dapat diartikan sebagai seseorang yang sedang berkembang. Memiliki

potensi tertentu, dan dengan bantuan pendidikan ia mengembangkan

potensinya tersebut secara optimal (Sadulloh, 2004:135). Dengan

Page 20: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

demikian membutuhkan pembimbing, dan guru untuk mengarahkan anak

tersebut untuk menuju insan yang sempurna. Orang tuanyalah yang selalu

dekat, dan selalu berada di sisinya, yang dapat mendidik anaknya tersebut,

akan tetapi dari faktor diatas menjadi permasalahan yang dihadapi oleh

masyarakat pada umumnya. Dengan demikian pemerintah Indonesia

mendirikan sekolah-sekolah yang terdapat di wilayah seluruh Indonesia.

Yang berguna untuk membantu orang tua dalam mendidik anak, dan

menjadikan anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa yang

dapat dibanggakan.

Pendidikan di bangku sekolah adalah sarana untuk anak mencari

pengetahuan baru dan pembentukan akhlak yang baik, karena dalam

pendidikan di sekolah mengajarkan ilmu yang belum mereka ketahui,

padahal tidak hanya memberi pengetahuan baru, melainkan mendidik

untuk membentuk akhlak anak dengan baik.

Langevedl dalam buku Hasbullah menyatakan : “pendidikan

adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan

kepada anak, tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat

membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran

hidup sehari-hari, dan sebagainya” (Hasbullah, 2009: 2).

Undang-Undang Pemerintah yang membahas tentang pendidikan,

yaitu didalam UU Sisdiknas pasal 3 yang menyebutkan sebagai berikut :

Page 21: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Pendidikan nasional mengembangkan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab (UU RI No.

20, 2005. 108).

Undang-undang tersebut pemerintah Indonesia mewajibkan pada

anak bangsa untuk belajar. Karena berkembangnya negara dilihat dari

tingkat pendidikan pada setiap generasi penerus bangsa, jika generasi

penerus bangsa tidak mengenal pendidikan dibangku sekolah maka negara

tersebut memiliki generasi yang akan membawa kehancuran. Dengan

demikian dalam pendidikan sangatlah diwajibkan bagi generasi muda

penerus bangsa. Sehingga pemerintah mengupayakan semaksimal

mungkin agar para generasi penerus bangsa bisa bersekolah, dengan

mengoptimalkan baik sarana pendidikan maupun administrasi pendidikan.

Mengoptimalkan sarana pendidikan dengan memberikan hal yang

diperlukan sekolah guna menunjang pendidikan yang lebih baik, kemudian

administrasi pendidikan, pemerintah memiliki progam beasiswa untuk

anak yang ingin bersekolah akan tetapi perekonomian keluarga yang

kurang mampu dalam membiayai sekolah. Dengan demikian anak generasi

muda memiliki kesempatan yang luas untuk mengenyam pendidikan di

bangku sekolah.

Page 22: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Sekolah adalah tempat anak belajar (Darajat, 2011: 72) yang dapat

diartikan bahwa sekolah adalah lingkungan formal yang mana terdapat

interaksi antara guru dengan siswa untuk menyalurkan sebuah ilmu

pengetahuan, dan juga pembentukan akhlak anak yang baik. Di sekolah

inilah anak akan dibina dan dididik menjadi anak yang berguna bagi

keluarga, masyarakat, bahkan bangsa. Sehingga anak akan terus di pantau

perkembangan, dan akan terus dijaga motivasinya untuk terus mengikuti

pembelajaran.

Lingkungan sekolah inilah peran guru sebagai orang tua kedua dari

anak didik harus memiliki metode dalam menumbuh kembangkan potensi

yang dimiliki oleh anak didik tersebut. Barizi (2010:142) berpendapat

bahwa guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar atau memberikan

pelajaran di sekolah atau di dalam kelas.

Menurut Nurdin (2002:8) guru adalah seorang yang mempunyai

gagasan yang harus diwujudkan untuk kepentingan anak didik, menunjang

hubungan sebaik-baiknya, dalam rangka menjunjung tinggi,

mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama,

kebudayaan dan keilmuan. Sehingga sekolah akan semaksimal mungkin

untuk menumbuhkan potensi yang dimiliki oleh siswa, dengan

membangun motivasi dan menjaga agar motivasi tetap ada di dalam diri

anak didik.

Page 23: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Kendala dari sekolah adalah jam belajar yang terbatas yaitu anak

belajar di sekolah hanya beberapa jam saja, yang selebihnya sekitar

sepertiga hari mereka dihabiskan di lingkungan dan keluarga. Sehingga

akan kesulitan bagi guru untuk mengawasi dan mendidik anak secara utuh.

Diperlukan kerja sama antara guru dan orang tua murid agar dapat

senantiasa mengoptimalkan pendidikan yang didapat di sekolah.

Berangkat dari latar belakang di atas, penulis berusaha menelaah

pendidikan yang didapat anak untuk memenuhi kriteria insan yang

sempurna. Dengan harapan mampu menjawab permasalahan kekinian

terkait dengan pendidikan anak yang kurang maksimal sehingga

menghasilkan generasi yang degradasi moral. Karenanya penulis tertarik

untuk mengangkat sebuah fokus pembahasan mengenai pendidikan anak

dengan judul “ Pola Asuh dan Ekspektasi Buruh Pabrik Terhadap

Pendidikan Anak (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI di SMA Islam

Sudirman Ambarawa Tahun Ajaran 2016/2017)”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan judul penelitian diatas, maka ada beberapa hal yang

akan diungkapkan oleh penulis, yaitu :

1. Apa harapan orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik terhadap

pendidikan anak?

2. Apa upaya yang dilakukan orang tua yang berprofesi sebagai buruh

pabrik dalam mewujudkan harapan tersebut?

Page 24: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

3. Bagaimana pola asuh orang tua dalam pendidikan anak?

4. Kendala apa yang dihadapi orang tua yang berprofesi sebagai buruh

pabrik dalam mewujudkan harapan tersebut?

5. Bagaimana respon anak sebagai terhadap tindakan orang tua dalam

mengupayakan harapannya?

C. Tujuan Penelitian

Agar memberikan gambaran konkrit serta alasan yang jelas dalam

pelaksanaan penelitian ini maka perlu dirumuskan tujuan yang ingin

dicapai, untuk mengetahui :

1. Harapan orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik sebagai orang

tua terhadap pendidikan anak.

2. Upaya yang dilakukan orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik

dalam mewujudkan harapan tersebut.

3. Pola asuh orang tua dalam pendidikan anak.

4. Kendala yang dihadapi orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik

dalam mewujudkan harapan tersebut.

5. Respon anak terhadap tindakan orang tua dalam mengupayakan

harapannya.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoretis

a. Memberikan informasi yang jelas tentang harapan orang tua

sebagai buruh pabrik sehingga mengupayakan pendidikan anak,

Page 25: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

dengan demikian akan menjadi generasi penerus yang

membanggakan keluarga dan negara.

b. Tulisan ini memberikan gambaran akan pentingnya pendidikan

untuk mencetak generasi penerus bangsa yang baik.

2. Secara Praksis

a. Bagi Lembaga Pendidikan

Sebagai referensi sekolah dalam menjalin hubungan dengan

orang tua, guna memberikan pendidikan yang terbaik untuk siswa,

dan juga sebagai kerangka acuan untuk memberikan yang terbaik

dalam memberikan pendidikan bagi anak, dan untuk menerapkan

pendidikan yang inklusi.

b. Bagi Orang tua

Manfaat penelitian ini dapat dipakai oleh orang tua diantaranya

sebagai berikut :

1) Menjadi pedoman teoretis bagi orang tua untuk menangani

permasalahan pendidikan dari orang tua pada anak.

2) Menjadi pedoman metode orang tua dalam mendidik anak.

c. Bagi Siswa atau Anak

Secara tidak langsung ketika orangtua memahami

perannya, maka siswa atau anak terkena dampak dari tindakan

orangtua menjadi termotivasi untuk belajar.

Page 26: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahamaan dalam penafsiran judul di

atas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis

teliti. Sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini

ada beberapa hal yang perlu diketahui dari istilah dalam judul diatas yaitu:

a. Ekspektasi Buruh Pabrik

Ekspektasi adalah harapan besar yang di bebankan pada

sesuaatu yang di anggap akan mampu membawa dampak yang baik

atau lebih baik (KBBIOnline.com, 2017, Ekspektasi,

Http://Kbbi.web.id/ekspektasi.). Harapan yang dibebankan pada

penelitian ini adalah siswa atau anak yang orang tuanya sebagai buruh

pabrik.

Buruh pabrik adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga

seperti pabrik guna mendapatkan gaji yang berupa uang dengan

batasan waktu yang ditentukan oleh pabrik. Dalam Undang-Undang

Rebublik Indonesia nomor 13 tahun 2003 yang menjelaskan tentang

ketenagakerjaan dalam bab I, pasal 1 yaitu:

Dalam undang undang ini yang dimaksud dengan :

1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan

tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.

2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Page 27: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

3. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima

upah atau imbalan dalam bentuk lain.

4. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan

hukum, atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga

kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

5. Pengusaha adalah :

a. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang

menjalankan suatu perusahaan milik sendiri;

b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang

secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan

miliknya;

c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang

berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar

wilayah Indonesia.

6. Perusahaan adalah :

a. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik

orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan

hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang

mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau

imbalan dalam bentuk lain;

Page 28: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

b. Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai

pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar

upah atau imbalan dalam bentuk lain.

7. Perencanaan tenaga kerja adalah proses penyusunan rencana

ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan

dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program

pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.

8. Informasi ketenagakerjaan adalah gabungan, rangkaian, dan

analisis data yang berbentuk angka yang telah diolah, naskah dan

dokumen yang mempunyai arti, nilai dan makna tertentu mengenai

ketenagakerjaan.

9. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,

memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi

kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat

keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan

kualifikasi jabatan atau pekerjaan.

10. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang

sesuai dengan standar yang ditetapkan.

11. Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang

diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga

pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan

pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih

Page 29: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa di

perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian

tertentu.

12. Pelayanan penempatan tenaga kerja adalah kegiatan untuk

mempertemukan tenaga kerja dengan pemberi kerja, sehingga

tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan

bakat, minat, dan kemampuannya, dan pemberi kerja dapat

memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya.

13. Tenaga kerja asing adalah warga negara asing pemegang visa

dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia.

14. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan

pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat syarat kerja,

hak, dan kewajiban para pihak.

15. Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan

pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur

pekerjaan, upah, dan perintah.

16. Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk

antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa

yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah

yang didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 30: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

17. Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari,

oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar

perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan

bertanggung jawab guna memperjuangkan,

membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh

serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.

18. Lembaga kerja sama bipartit adalah forum komunikasi dan

konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan

industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari

pengusaha dan serikat pekerja/ serikat buruh yang sudah tercatat

instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan atau

unsur pekerja/buruh.

19. Lembaga kerja sama tripartit adalah forum komunikasi, konsultasi

dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang

anggotanya terdiri dari unsur organisasi pengusaha, serikat

pekerja/serikat buruh, dan pemerintah.

20. Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis

oleh pengusaha yang memuat syarat syarat kerja dan tata tertib

perusahaan.

21. Perjanjian kerja bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil

perundingan antara serikat pekerja/serikat buruh atau beberapa

serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada instansi yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha,

Page 31: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang

memuat syarat syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.

22. Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang

mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan

pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh

karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan

kepentingan, dan perselisihan pemutusan hubungan kerja serta

perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu

perusahaan.

23. Mogok kerja adalah tindakan pekerja/buruh yang direncanakan dan

dilaksanakan secara bersama-sama dan/atau oleh serikat

pekerja/serikat buruh untuk menghentikan atau memperlambat

pekerjaan.

24. Penutupan perusahaan (lock out) adalah tindakan pengusaha untuk

menolak pekerja/buruh seluruhnya atau sebagian untuk

menjalankan pekerjaan.

25. Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja

karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan

kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha.

26. Anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 18 (delapan

belas) tahun.

27. Siang hari adalah waktu antara pukul 06.00 sampai dengan pukul

18.00.

Page 32: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

28. 1 (satu) hari adalah waktu selama 24 (dua puluh empat) jam.

29. Seminggu adalah waktu selama 7 (tujuh) hari.

30. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan

dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi

kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan

menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan

perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan

keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan

dilakukan.

31. Kesejahteraan pekerja/buruh adalah suatu pemenuhan kebutuhan

dan/atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di

dalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara langsung atau

tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam

lingkungan kerja yang aman dan sehat.

32. Pengawasan ketenagakerjaan adalah kegiatan mengawasi dan

menegakkan pelaksanaan peraturan perundang undangan di bidang

ketenagakerjaan.

33. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang

ketenagakerjaan. Buruh pabrik tidak serta merta langsung menjadi

buruh pabrik yang tetap, akan tetapi melalui proses yang memakan

waktu untuk mempromosikan ke tingkatan sebagai buruh pabrik

tetap. Untuk menuju ke tahap tersebut, buruh pabrik memulai

dengan buruh pabrik kontrak,

Page 33: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

jika kinerja bagus dan dinamis maka buruh pabrik tersebut akan di

perpanjang kontraknya, dan pada akhirnya akan diangkat menjadi

buruh pabrik tetap. Dalam sistem kerjanya, buruh pabrik

melakukan pekerjaan selama delapan jam, itu belum termasuk

dalam jam lembur, jika barang yang akan di kirim belum selesai

dalam memproduksinya maka pabrik memberi perintah untuk kerja

lembur, bahkan ada sebagian buruh pabrik yang dari jam enam

pagi sampai jam enam pagi lagi masih di pabrik untuk bekerja (UU

No.13, Thn 2003).

Dunia pabrik sangat menuntut kecepatan, ketrampilan dan kerja

yang sempurna, juga menuntut untuk disiplin, terutama disiplin waktu.

Karena dunia pabrik mengibaratkan waktu adalah uang. Jika produksi

barang yang akan dikirim kurang dari satu menit saja maka barang

tersebut tidak akan diterima, dan akan mengakibatkan kerugian bagi

pabrik.

Penelitian ini yang berprofesi sebagai karyawan pabrik adalah

orang tua dari anak kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa. orang

tua merupakan ibu dan bapak, selain ibu yang telah melahirkan ke

dunia ini, ibu dan bapak juga sebagai pengasuh dan pembimbing

anaknya, sehingga orang tua adalah sebagai pendidik pertama untuk

anaknya. Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak adalah

dari orang tua. Karena orang tua adalah guru agama, bahasa, dan sosial

pertama bagi anak (Musbikin, 2009:111).

Page 34: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Jadi ekspektasi buruh pabrik dapat disimpulkan bahwa harapan

yang dimiliki oleh orang tua yang profesinya sebagai buruh pabrik,

harapan itu ditujukan pada anaknya. Harapan orang tua pada anaknya

pasti mengharapkan anaknya tidak seperti orang tuannya yang bekerja

keras demi mencukupi hidupnya, dan berharap anaknya akan menjadi

generasi penerus bangsa, yang menjunjung tinggi martabat orang tua,

Negara, bahkan agama.

b. Pendidikan anak

Pendidikan dalam arti luas adalah usaha manusia untuk

meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang

hayat. Sedangkan dalam arti khusus, pendidikan itu sendiri dapat

dipahami bahwa hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam

membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai

kedewasaannya. Setelah anak menjadi dewasa dengan segala cirinya,

maka pendidikan dianggap selesai. Sedangkan dalam Undang-Undang

RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan

bahwa : pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan Negara.

Page 35: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Dari pengertian-pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan berlangsung seumur hidup, yaitu dari manusia lahir sampai

tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat

mengembangkan diri.

Pendidikan anak, tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan

pemerintah adalah semaksimal mungkin untuk menciptakan

pendidikan yang baik untuk anak. Dengan hal itu maka pendidikan

merupakan keharusan, karena dengan pendidikan manusia akan

memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang (Sadulloh,

2014 : 3).

Anak atau siswa merupakan seseorang yang sedang berkembang,

memiliki potensi tertentu, dan dengan bantuan pendidik ia

mengembangkan potensinya tersebut secara optimal (Sadulloh,

2014:135).

Istilah peserta didik merupakan sebutan bagi semua orang yang

mengikuti pendidikan. Seperti yang dijelaskan dalam UU No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik adalah

anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri

melalui proses pembelajran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan tertentu. Sehingga semua anak berhak dalam pendidikan di

bangku sekolah, terutama anak yang orang tuanya berprofesi sebagai

buruh pabrik.

Page 36: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Jadi pendidikan anak adalah upaya manusia dalam mengupayakan

hidup sejahtera, dengan mengenyam pendidikan pada masa

perkembangan seseorang, yaitu pada masa anak-anak, tanpa

memandang status ekonomi dan fisik seseorang., mereka berhak untuk

mendapatkan pendidikan baik yang normal dan yang berkebutuhan

khusus.

F. Metode Penelitian

Metode merupakan cara dalam melakukan penelitian. Metode juga

bisa dikatakan sebagai alat untuk mengungkap permasalahan yang ada

dalam ruang lingkup penelitian. Metode penelitian memiliki karakteristik

yang berbeda-beda sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih (Maslikhah,

2013:66). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis metode

kualitatif maka mencakup beberapa hal di antaranya:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif

deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Milner adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergabung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan

perselisihannya (Moleong, 2008:4).

Metode kualitatif berupa pengumpulan data yang berupa data yang

bukan berupa angka melainkan berbentuk kata-kata dan mencakup

laporan dan foto-foto.

Page 37: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Jadi penelitian ini berbentuk deskripsi atau gambaran pola asuh dan

harapan orang tua sebagai buruh pabrik untuk mengupayakan anaknya

dalam pendidikan, dengan mengenyam pendidikan di sekolah SMA

Islam Sudirman Ambarawa.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai pengumpul

data sehingga peneliti secara langsung datang dalam objek penelitian,

agar peneliti mendapatkan data secara langsung oleh narasumber

dalam objek yang diteliti, dengan demikian keterlibatan peneliti dalam

mencari data secara langsung dan aktif adalah hal yang mutlak dalam

mencapai keberhasilan dalam penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kab.

Semarang provinsi Jawa Tengah. Adapun geografisnya di jalan Jendral

Sudirman no. 2A. Alasan penulis memilih lokasi SMA Islam Sudirman

Ambarawa karena rata-rata yang bersekolah di SMA Islam Sudirman

Ambarawa orang tuanya berprofesi sebagai buruh pabrik, sehingga

terdapat hal yang menarik untuk diteliti tentang penyebab anak dapat

semangat dalam belajar di sekolah tersebut.

4. Sumber Data

Pada tahap ini, peneliti mencari dan mengumpulkan data yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini

terdapat data primer dan data sekunder.

Page 38: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

a. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan secara

langsung. Kata-kata dan tindakan merupakan data asli dari

lapangan dengan wawancara secara mendalam. Peneliti

menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung

tentang pola asuh dan ekspektasi buruh pabrik terhadap pendidikan

anak (studi kasus pada siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman

Ambarawa). Adapun sumber data langsung penulis didapat dari

orang tua dan anak atau siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa

kelas XI.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersusun dan sudah

dijadikan dalam bentuk dokumen-dokumen. Yaitu sumber bacaan

yang berupa majalah, hasil studi, studi psikologi, dan sebagainya.

Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat

penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan

melalui wawancara langsung dengan orang tua dan anak atau siswa

SMA Islam Sudirman Ambarawa.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sehingga

menitik beratkan pada penalaran yang berdasarkan pada realitas sosial

secara objektif. Dalam hal ini perlunya pengumpulan data yang akurat.

Page 39: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Maka penulis menggunakan beberapa langkah yang berkualitas dengan

metode penelitian tersebut.

a. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam dua orang atau

lebih berhadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang

lain dan mendengar telinga sendiri dari suaranya

(Sukkandarrumidi, 2004:88). Dengan kata lain bahwa wawancara

adalah proses mencari data dari informan secara tatap muka,

sehingga melihat dan dengar dengan mata dan telinganya sendiri.

Adapun teknik ini penulis gunakan untuk mencari data tentang

ekspektasi buruh pabrik terhadap generasi penerus bangsa, upaya

untuk mewujudkan harapan tersebut, kendala yang dihadapi dalam

mewujudkan harapan tersebut, dan respon anak terhadap upaya

orang tua dalam mewujudkan harapannya. Dalam teknik ini

penulis mendapatkan informasi dari wali kelas, wali murid, siswa.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

fariabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

praasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:148). Sifat data ini

tidak terbatas oleh ruang dan waktu sehingga memberi peluang

pada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di

waktu silam. Adapun metode dokumentasi digunakan untuk

memperkuat data yang sudah diperoleh dari lapangan dengan

Page 40: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

mengumpulkan data berupa catatan tertulis dari wali kelas SMA

Islam Sudirman Ambarawa dan rumah dari keluarga anak.

6. Analisis Data

Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif

(moloeng, 2008:10). Artinya dalam pengolahan data dilakukan secara

rasional dengan metode berfikir yang bertolak dari fenomena yang

khusus, konkrit kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif

yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan

berupa angka (Moleong, 2008:11). Prosedur penelitian yang

menghasilkan data yang deskriptif yang bertujuan menggambarkan

data yang diperoleh dari objek penelitian, yang kemudian dilakukan

analisis dengan cara:

a. Mendeskripsikan data dari informan.

b. Memilah-milah data yang sesuai dengan analisis penelitian

kemudian dianalisis oleh penulis.

c. Disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Validitas data merupakan faktor yang penting karena data haruslah

sama dengan apa yang diungkapkan oleh informan,

dan data yang diteliti sama dengan data informan, sehingga harus

melalui pemeriksaan.

Page 41: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Teknik pengujian validitas data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan perpanjang pengamatan,

meningkatkan ketekunan, triangulasi, dan memberchek.

a. Meningkatkan ketekunan

Yaitu dalam melakukan pengamatan dilakukan lebih cermat

dan berkesinambungan.

b. Triangulasi

Yaitu mengumpulkan data yang sejenis dari beberapa

sumber data yang berbeda, dan juga menggali data yang sama

dengan metode yang berbeda.

c. Memberchek

Proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data.

8. Tahap-Tahap Penelitian

a. Tahap sebelum kelapangan

Tahapan ini meliputi kegiatan penentuan fokus yang akan

diteliti, observasi lapangan, dan permohonan izin kepada subjek

yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, dan penyusunan usulan

penelitian.

Page 42: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

b. Tahap pekerjaan lapangan

Tahap ini peneliti mengumpulkan data bahan dari lapangan,

kemudian membuat catatan lapangan yang akan dianalisis pada

data pola asuh dan harapan orang tua terhadap pendidikam anak

atau siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa.

c. Tahap analisis data

Analisis data digunakan untuk memperoleh tema dan pola-pola

yang dideskripsikan, yang data tersebut berasal dari wawancara,

catatan lapangan, observasi, dan dokumentasi dengan anak dan

orang tua.

d. Tahap penulisan laporan

Tahap ini meliputi: kegiatan penyusunan data yang sudah

diperoleh dari rangkaian kegiatan pengumpulan data. Setelah itu

konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk

mendapatkan perbaikan dan saran demi kesempurnaan skripsi yang

kemudian ditindaklanjuti dengan menulis skipsi yang sempurna.

Langkah terakhir melakukan penyusunan kelengkapan persyaratan

untuk ujian skripsi.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penjelasan dan pemahaman terhadap pokok-

pokok permasalahan yang akan dikaji, maka perlu adanya sistematika

penelitian sehingga pembahasan akan lebih sitematis dan runtut.

Page 43: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

BAB I : Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang latar belakang

masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka. Pada bab ini berisi tentang upaya orang

tua sebagai buruh pabrik untuk mewujudkan harapan menjadikan anaknya

sebagai generasi penerus bangsa yang baik.

BAB III : Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi tentang gambaran

umum SMA Islam Sudirman Ambarawa dan hasil penelitian tentang pola

asuh dan harapan orang tua terhadap pendidikan anak (studi kasus pada

SMA Islam Sudirman Ambarawa).

BAB IV : Pembahasan. Pada bab ini berisi tentang bahasan hasil

penelitian mengenai upaya yang dilakukan orang tua untuk menjadikan

anaknya sebagai generasi penerus bangsa yang baik, didapatkan dari

pengumpulan data di lapangan dengan landasan teori yang ada.

BAB V : Penutup. Dalam bab terakhir ini adalah membahas

tentang kesimpulan penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang

diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pendidikan keluarga dan

penutup sebagai kesempurnaan dalam penelitian.

Page 44: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Harapan Orang Tua terhadap Anak

Orang tua adalah ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua

(cerdik, pandai, ahli), orang yang dihormati dan disegani di kampung

(KBBI, 2007:802). Orang tua atau ibu dan ayah memegang peran yang

penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. sejak

seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena

itu ia meniru perangai ibunya dan biasanya, seorang anak lebih cinta

kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Ibu

merupakan orang yang mula-mula dikenal anak, yang mula-mula menjadi

temannya dan yang mula-mula dipercayainya. Apapun yang dilakukan ibu

dapat dimaafkannya, kecuali apabila ia ditinggalkan. Dengan memahami

segala sesuatu yang terkandung di dalam hati anaknya, juga jika anak telah

mulai agak besar, disertai kasih sayang, dapatlah ibu mengambil hati

anaknya selama-lamanya.

Pengaruh ayah terhadap anaknya besar pula. Di mata anaknya ia

seorang yang tertinggi gengsinya dan terpandai di antara orang-orang yang

dikenalnya. Cara ayah itu melakukan pekerjaannya sehari-hari

berpengaruh pada cara pekerjaan anaknya.

Page 45: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

ayah merupakan penolong utama, lebih-lebih bagi anak yang agak besar,

baik laki-laki maupun perempuan, bila ia mau mendekati dan dapat

memahami hati anaknya (Daradjat, 2011:35).

Orang tua atau keluarga adalah lembaga yang pertama dan utama

yang dikenal oleh anak. Hal ini disebabkan, karena kedua orang tuanyalah

orang yang pertama dikenal dan diterimanya pendidikan, bimbingan,

perhatian, dan kasih sayang yang terjalin antara kedua orang tua dengan

anak-anaknya, merupakan basis yang ampuh bagi pertumbuhan dan

perkembangan psikis serta nilai-nilai sosial dan religius diri anak didik

(Ahid, 2010:61). Sehingga orang tua mempunyai peran penting dalam

pendidikan yang didapatkan anak di luar sekolah, dikarenakan orang tua

memiliki kewajiban dalam melindungi keluarganya dari api neraka, yang

Allah berfirman dalam Al-Quran surat at tahriim ayat ke 6 yaitu:

يأيهبانريهاامىىاقىاأوفسك وأههيك وبزا وقىدهبانىب وانحجبزة عهيهب مهئكة غلظ

{٦}شداداليعصىن هللا مبأمسه ويفعهىن مب يؤمسون

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim (66) 6).

Ayat di atas menjelaskan bahwa baik dirinya sendiri, maupun

keluarganya harus dijaga dari api neraka. Dalam menjaga keluarganya,

terutama anaknya dari api neraka, yaitu dengan memberikan pendidikan

yang baik untuk anak,

Page 46: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

selain sekolah anak juga membutuhkan pendidikan dari orang tua, karena

sekolah sifatnya hanya membantu dalam mendidik anak. Karena kunci

pendidikan terletak pada pendidikan agama di sekolah, dan kunci

pendidikan agama di sekolah terletak pada pendidikan agama dalam

rumah tangga. Kunci pendidikan agama dalam rumah tangga itu ialah

mendidik anak menghormati Allah Swt, orang tua, dan guru. Sehingga

faktor utama dalam mencetak generasi muda yang baik yaitu pada tangan

orang tua (Tafsir, 2014:187)

Kasih sayang identik dengan orang tua, sehingga Sadulloh dalam

bukunya Pedagogik (Ilmu Mendidk) menyatakan bahwa dalam hal

pendidikan, kasih sayang harus mendasari semua upaya dalam membawa

anak menuju tujuannya, yaitu kedewasaan. Orang tua sudah seharusnya

menumpahkan kasih sayang terhadap anaknya selama mereka

membimbingnya sampai mencapai dewasa (Sadulloh, 2014:156). Akan

tetapi dalam kasih sayang juga menjaga jangan sampai dirasakan tidak adil

oleh anak-anaknya. Pilih kasih orang tua akan berdampak tidak baik

terhadap perkembangan kejiwaan anak. Anak yang merasa

dikesampingkan akan merasa sakit hati, benci bahkan akan menaruh

dendam bukan saja kepada saudaranya yang di anak emaskan tetapi juga

kepada orang tuanya sendiri. Dan kalau sudah mencapai keadaan seperti

ini mau tidak mau juga orang tua yang direpotkan.

Page 47: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Hasyim mempertegas bahwa pilih kasih orang tua akan

menumbuhkan ketidakpuasan, putus asa, ngambek, pertengkaran, intrik

dan fitnah, perpecahan bahkan sampai kepada durhaka atau melawan

orang tuanya, juga bisa menyebabkan timbul dendam dan permusuhan

antara anak yang satu dengan yang lain.

Dari uraian diatas dapat di ambil garis besarnya, bahwa Islam

memandang semua anak laki-laki dan perempuan adalah sama, oleh sebab

itu tidak dibenarkan adanya pilih kasih terhadap sebagian di antara mereka

(Ahid, 2010: 118).

Harapan yang dari orang tua yaitu agar terlindung dari api neraka

yang telah difirmankan oleh Allah Swt, yaitu dengan mendidik anaknya

menjadi anak yang berguna bagi keluarga, agama, dan Negara sehingga

menjadi generasi penerus bangsa yang akan bermanfaat bagi sesama

manusia. Dengan demikian dalam surat at tahriim tersebut, adalah harapan

orang tua yang harus di upayakan agar mendapatkan kebahagiaan dunia

dan akhirat. Sehingga akan mencapai tujuan pendidikan, salah satunya

adalah tujuan pendidikan yang di sampaikan oleh Ibn Khaldun yang

membagikan tujuan-tujuan pendidikan itu kepada :

1. Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu mengajarkan

syiar-syiar agama menurut al-Quran dan sunnah, sebab dengan jalan

itu potensi iman itu diperkuat, sebagaimana halnya dengan potensi-

potensi lain yang telah mendarah daging maka ia seakan-akan menjadi

fithrah (Khaldun, 1962 : 1239-1240).

Page 48: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

2. Menyiapkan seseorang dari segi akhlak (Khaldun, 1962 : 539).

3. Menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau sosial (Khaldun,

1962 : 422)

4. Menyiapkan seseorang dari segi vokasial atau pekerjaan. Dikatakannya

bahwa mencari dan menegakkan hidupnya mencari pekerjaan,

sebagaimana ditegaskannya pentingnya pekerjaan sepanjang umur

manusia, sedang pengajaran atau pendidikan dianggapnya termasuk di

antara ketrampilan-ketrampilan itu (Khaldun, 1962 :928)

5. Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran, sebab dengan pemikiran

seseorang itu dapat memegang berbagai pekerjaan pertukangan atau

ketrampilan tertentu seperti telah diterangkan di atas (Khaldun, 1962 :

972).

Sehingga jika melihat tujuan yang di sampaikan Ibn Khaldun dapat

diambil pengertian bahwa pendidikan akan membantuk pribadi khalifah

yang baik (Langgung, 2004:55). Dari tujuan diatas dapat diperkuat dengan

firman Allah Swt, dalam Surat Ali-Imran ayat ke-35, termasuk dalam

harapan orang tua terhadap anaknya, yaitu :

زا فح م مىي إوك إذ قبنث امسأت عمسان زة إوي ورزت نك مبفي بطىي محس

ميي انعهي {٣٥}أوث انس

“(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata:"Ya Rabbku, sesungguhnya

aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi

hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah

(nazar) itu daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar

lagi Maha Mengetahui". (Ali „Imran : 35)

Page 49: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

B. Upaya Orang Tua dalam Mewujudkan Harapan

Harapan orang tua yang baik, yaitu sesuai dengan apa yang telah di

firmankan oleh Allah Swt dalam Al-Quran surat at tahriim ayat ke- 6.

Dengan menhindarkan dirinya dan keluarganya dari api neraka, harapan

yang begitu mulia dari orang tua yang tidak menginginkan anaknya susah

di dunia maupun di akhirat. Sehingga dengan harapan tersebut akan

muncul gagasan untuk mengupayakan agar menjadi kenyataan.

Orang tua yang sebagai pemimpin dalam keluarganya harus

bertanggung jawab dalam kepemimpinannya. Dikarenakan setiap manusia

adalah makhluk yang mempunyai tanggung jawab dan kewibawaan.

Setiap manusia mempunyai tanggung jawab terhadap yang lain, terutama

terhadap orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya (Sadulloh,

2014:175). Dengan demikian orang tua bertanggung jawab atas kehidupan

anaknya, yaitu bahagia dunia dan akhirat. Rasa tanggung jawab orang tua

pada anak dengan memberikan ilmu pendidikan yang baik, sehingga anak

akan memiliki bekal untuk menjadi generasi penerus bangsa yang baik.

Pendidikan anak adalah salah satu upaya yang akan mewujudkan

harapan tersebut. Dengan pendidikan anak akan memahami dan

mengetahui baik dan buruk, sehingga dapat menjalankan perbuatan yang

baik dan meninggalkan perbuatan yang buruk.

Page 50: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Hal tersebut sesuai dengan ajaran agama yang mengajarkan untuk

selalu taat pada apa yang sudah diperintahkan Allah, dan meninggalkan

apa yang sudah dilarang oleh Allah. Sehingga orang tua memberikan

kesempatan bagi anaknya untuk mengenyam pendidikan.

Pendidikan adalah seluruh kegiatan yang direncanakan, dengan

materi terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam sistem

pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasar pada tujuan yang telah

ditentukan. Dengan pendidikan secara terjadwal itulah pemerintah

membantu masyarakan Indonesia untuk mendidik anaknya dangan

mendirikan sekolah-sekolah di berbagai wilayah. Keterbatasan

kemampuan (intelektual, biaya, waktu) orang tua menyebabkan ia

mengirim anaknya ke sekolah. orang tua meminta tolong agar sekolah

membantunya mendidik (mendewasakan) anaknya. inilah dasar kerjasama

antara orang tua dan sekolah dalam pendidikan (Tafsir, 2003:128).

Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak, disana memiliki guru

sebagai orang tua kedua yang akan mendidik anak menjadi baik. Mendidik

adalah tugas yang amat luas. Mendidik itu sebagian dilakukan dalam

bentuk mengajar, sebagian dalam bentuk memberikan dorongan, memuji,

menghukum, memberi contoh, membiasakan, dan lain sebagainya (Tafsir,

2014:78).

Harapan pendidikan anak akan sukses juga tergantung pada peran

dan pengaruh guru yang amat besar. Untuk itu guru umumnya

menggunakan alat-alat pendidikan.

Page 51: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Di sini guru membentuk suatu lingkungan yang bersuasana tenang

menggairahkan sehingga memungkinkan keterbukaan hati anak untuk

menerima pengaruh didikan (Daradjat, 2011:64). Setelah hal tersebut

dapat dilakukan oleh guru, kemudian memberikan anak sesuai dengan

konsep dari Ki Hajar Dewantara yaitu “Tut wuri handayani”. Tut wuri

handayani merupakan bagian dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara

yang secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut.

Ing ngarso sung tulodo

Ing madyo mangun karso

Tut wuri handayani

Ing ngarso sung tulodo artinya jika pendidik sedang berada di

“depan” maka hendaklah memberikan contoh teladan yang baik terhadap

anak didiknya. Ing ngarso yaitu di depan; sung yaitu memberi; tulodo

yaitu contoh atau teladan. Ing madyo mangun karso berarti jika pendidik

sedang berada di “tengah-tengah” anak didiknya, hendaklah ia dapat

mendorong kemauan atau kehendak mereka, membangkitkan hasrat

mereka untuk berinisiatif dan bertindak. Ing madyo yaitu di tengah;

mangun yaitu membangun, menimbulkan dorongan; karso yaitu kehendak

atau kemauan. Ditambah dengan tut wuri handayani yang telah diuraikan

terdahulu, maka ketiga-tiganya merupakan satu kesatuan yang utuh

(Purwanto, 2007:63). Akan tetapi dengan batasan waktu belajar dalam

sekolah, pendidikan anak di kembalikan lagi pada orang tua.

Page 52: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Orang tua tidak hanya menyerahkan begitu saja pendidikan

anaknya pada gruru, harus ada kerjasama diantara keduanya sehingga akan

maksimal dalam pendidikan anknya. Anak atau siswa pastilah memiliki

rasa bosan dan malas dalam belajar, disitulah tugas orang tua dalam

membangunkan motivasi anak dengan mengkomunikasikan secara baik.

Dikarenakan komunikasi yang tidak baik akan membuat anak sulit untuk

mengenali dirinya sendiri dan orang lain. kemudian akan muncul

pertanyaan dari anak “ apasih sebenarnya maunya ayah dan ibu?”,

kebingungan ini mengakibatkan tidak tumbuhnya motivasi dalam diri anak

(Musbikin, 2009:122). Dari sinilah orang tua harus pandai-pandai dalam

berkomunikasi dengan anak.

Motivasi dari orang tua adalah salah satu upaya dalam orang tua

mewujudkan harapannya, karena motivasi adalah suatu kegiatan

memberikan dorongan agar anak bersedia dan mau mengerjakan kegiatan

atau perilaku yang diinginkan orang tua (Prayitno, 2004:484). Sehingga

akan mempermudah terwujudnya harapan tersebut. Selain memberikan

motivasi untuk belajar di sekolah, orang tua juga memberikan bimbingan

ke arah kehidupan yang baik, yaitu antara lain :

a. Bimbingan ke arah kehidupan mandiri. Hal ini sesuai dengan

anjuran Nabi, agar kehidupan seseorang tidak menjadi beban

bagi orang lain, demikian pula tangan yang di atas lebih mulia

daripada tangan yang di bawah.

Page 53: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

b. Berkemauan keras untuk bekerja. Hidup dan kehidupan

berdimensi kenikmatan sekaligus perjuangan. Kenikmatan

tidak mungkin dicapai tanpa melalui perjuangan yang tentu saja

membutuhkan kesungguhan dan penuh rintangan.

{٦}إن م انعسس يسسا

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Al-

Quran, Asy-Syarkh/94:6)

c. Menjauhi sikap serakah yang berlebihan sehingga melampui

batas yang telah ditentukan oleh agama.

d. Menumbuhkan sikap selalu ingin maju dalam proses

kehidupan. Islam adalah agama yang dinamis yang

menghendaki agar penganutnya selalu maju dan berkembang.

e. Mengutamakan kualitas daripada kuantitas.

Dari keterangan tersebut diatas, dapat kita ambil pengertian

bahwa pada dasarnya keluarga (orang tua) berkewajiban memberi

pengarahan dan bimbingan kepada anak-anaknya untuk hidup

mandiri, menumbuhkan sikap yang kreatif dan dinamis,

berkemauan keras untuk bekerja, merealisasikan nilai-nilai

spiritual dan material, serta nilai-nilai individual dan sosial (Ahid,

2010:150).

Page 54: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

C. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak

1. Pengertian pola asuh orang tua

Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang

berkepribadian baik, dan akhlak yang terpuji. Orang tua adalah sebagai

pembentuk pribadi yang pertama dan utama dalam kehidupan anak, dan

harus menjadi suri tauladan yang baik bagi anak-anaknya. Pola asuh pada

dasarnya merupakan parental control, yakni bagaimana orang tua

mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-anaknya untuk

melaksanakan tugas-tugas perkembangannya menuju pada proses

pendewasaan.

Dalam mendidik anak, orang tua memiliki berbagai macam bentuk

pola asuh yang bisa dipilih dan digunakan. Tapi sebelum membahas

tentang macam-macam pola asuh orang tua. terlebih dahulu akan

dikemukakan pengertian pola asuh itu sendiri.

Menurut Khon pola asuh merupakan cara orang tua berinteraksi

dengan anak yang meliputi pemberian aturan, hadiah, hukuman,

pemberian perhatian, serta tanggapan orang tua terhadap setiap perilaku

anak. Menurut, Shanti pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua

dan anak. Lebih jelasnya, yaitu bagaimana sikap atau perilaku orang tua

saat berinteraksi dengan anak. Termasuk caranya menerapkan aturan,

mengajarkan nilai, memberikan perhatian dan kasih sayang, serta

menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, sehingga dijadikan contoh

atau panutan bagi anak (Mualifah, 2009: 42-43).

Page 55: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Dari pengertian diatas dapat diambil pengertian tentang pola asuh,

jadi pola asuh adalah suatau keseluruhan interaksi antara orang tua dengan

anak dimana orang tua bermaksud mengadakan interaksi yang baik dengan

anaknya agar dapat menjadi anak yang mandiri, tumbuh dan berkembang

dengan sehat dan optimal serta berakhlakkul karimah (Mansur, 2005:51).

2. Macam-macam pola asuh orang tua

Berbagai macam pola asuh orang tua dalam mendidik anaknya. Dalam

pola asuh terdapat dua perspektif, yaitu Islam dan para ahli, hal itu

akan dipaparkan sebagai berikut :

a. Pola asuh anak dalam perspektif Islam

Dalam syariat Islam sudah diajarkan kewajiban bagi seorang

muslim karena anak merupakan amanat yang harus

dipertanggungjawabkan oleh orang tua, hal ini dipertegas dalam

firman Allah Swt.:

يأيهبانريهاامىىاقىاأوفسك وأههيك وبزا وقىدهبانىب وانحجبزة عهيهب مهئكة

{٦}غلظ شداداليعصىن هللا مبأمسه ويفعهىن مب يؤمسون

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,

yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-

Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan”. (QS. At-Tahrim (66) 6).

Maksud dari ayat tersebut orang tua wajib menjaga

keluarganya dari api neraka dengan cara mengarahkan, mendidik,

dan mengajarkan anak agar terhindar dari siksa api neraka.

Page 56: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Hal ini juga memberikan arahan bagaimana orang tua harus

mampu menerapkan pendidikan yang bisa membuat anak

mempunyai prinsip untuk menjalankan ajaran Islam dengan benar,

sehingga mempu membentuk mereka menjadi anak yang

mempunyai akhlak yang baik, dan menunjukkan kepada mereka

hal-hal yang bermanfaat.

b. Pola asuh dalam perspektif para ahli

1) Pola asuh menurut Papalia dan Olds

a) Pola asuh yang bersifat mendorong dan menghambat

b) Pola asuh yang bersifat mendorong (enabling)

c) Pola asuh yang bersifat menghambat ( Mualifah, 2009:54-

55)

2) Pendeskripsian pola asuh menurut Nasih Ulwah

a) Pola asuh yang bersifat keteladanan

b) Pola asuh yang bersifat nasihat

c) Pola asuh dengan perhatian dan pengawasan.

3) Menurut Hurlock yang dikutip oleh Chabib Toha ada 3 macam

pola asuh yaitu:

a) Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan

cara mengasuh anak-anaknya dengan aturan-aturan yang

ketat.

Page 57: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

b) Pola asuh demokratis

Pola asuh yang ditandai dengan pengakuan orang tua

terhadap kemampuan anak-anaknya dan kemudian diberi

kesempatan untuk tidak selalu bergantung kepada orang

tua.

c) Pola asuh laisses fire

Pola asuh ini dengan cara orang tua mendidik anak secara

bebas, bebas melakukan apa saja yang dikehendakinya

(Mansur, 2005: 354-356).

4) Dariyo mengemukakan pendapat Bumrind, ahli psikologi

perkembangan membagi pola ashu menjadi 3, tatapi Dariyo

menambah satu lagi menjadi 4 yaitu:

a) Pola asuh otoriter

Pola asuh ini menekankan segala aturan orang tua harus

ditaati

b) Pola asuh permisif

Pola asuh ini yakni segala aturan dan ketetapan keluarga

ditangan anak. Apa yang dilakukan anak diperbolehkan

orang tua.

c) Pola asuh demokratis

Pola asuh ini dimana kedudukan antara orang tua anak

sejajar. Suatu keputussan diambil bersama dengan

mempertimbangkan kedua belah pihak.

Page 58: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

d) Pola asuh situasional

Pola asuh ini tidak berdasarkan pola asuh tertentu, tetapi

semua tipe tersebut diterapkan secara luwes atau secara

fleksibel sesuai keadaan atau kondisi.

Dari berbagai macam pola asuh yang dikemukakan diatas. Penulis

hanya akan mengemukakan tiga macam pola asuh saja, yaitu pola asuh

otoriter, demokratis, dan permisif. Hal tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Pola asuh otoriter

pola asuh otoriter adalah cara mengasuh anak yang

dilakukan orang tua dengan menentukan sendiri aturan-aturan dan

batasan-batasan yang mutlak harus ditaati oleh anak tanpa

memperhatikan keinginan dan pendapat serta melihat keadaan

anak. Orang tua yang berkuasa menentukan segala sesuatu untuk

anak, dan anak hanya sebagai objek pelaksana saja. Jika anak

menentang atau membantah, maka orang tua tidak akan segan-

segan memberikan hukuman. Jadi, dalam hal ini kebebasan anak

sangatlah dibatasi. Apa saja yang dilakukan anak haruslah sesuai

dengan keinginan orang tua. Cirri-ciri pola asuh otoriter yaitu:

1) Memperlakukan anak dengan tegas

2) Suka menghukum anak yang dianggap tidak sesuai dengan

keinginan orang tua

3) Kurang memiliki kasih sayang

Page 59: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

4) Kurang simpatik

5) Mudah menyalahkan segala aktivitas anak terutama ketika anak

ingin berlaku kreatif (Mualifah, 2004: 45-46).

Setiap pola asuh orang tua pasti mempunyai dampak yang

berbedabeda, baik itu positif maupun negatif. Menurut Dariyo

(2004: 98) dari segi positifnya, anak yang didik dalam pola asuh

otoriter ini, cenderung akan menjadi disiplin yakni menaati

peraturan. Sedangkan dari sisi negatifnya anak cenderung memiliki

kedisiplinan dan kepatuhan yang semu, karena anak hanya mau

menunjukan kedisiplinan dan kepatuhan dihadapan orang tua saja.

Menurut Baumrind pola asuh otoriter mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

a) Umumnya dianut oleh kelas bawah/pekerja

b) Didominasi oleh hukuman fisik dan kata-kata kasar

c) Menuntut kepatuhan semata

d) Terlalu banyak aturan

e) Sikap acceptance rendah dan kontrol tinggi

f) Orang tua bersikap mengharuskan anak melakukan sesuatu

tanpa kompromi

g) Bersikap kaku dan keras

h) Cenderung emosional dan bersikap menolak.

Sedangkan kelebihan dari pola asuh otoriter adalah sebagai berikut:

a) Anak menjadi disiplin dan teratur

Page 60: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

b) Akan menguntungkan jika orang tua dan pondasi agamanya

kuat (Lestari dan Ngatini, 2010: 6).

2. Pola asuh demokratis

Menurut Baumrind adalah kedudukan antara orang tua dan

anak sejajar, suatu keputusan diambil bersama dengan

mempertimbangkan kedua belah pihak (Dariyo, 2004: 98). Jadi

pola asuh ini memberikan kebebasan kepada anak untuk

mengemukakan pendapat, melakukan apa yang dinginkan, tetapi

dengan tidak melewati batas-batas aturan-aturan yang telah

ditetapkan orang tua. Orang tua juga selalu memberikan bimbingan

dan arahan dengan penuh pengertian terhadap anak, mana yang

boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.

Menurut Diana Baumrind pola asuh demokratis ini mempunyai

beberapa cirri antara lain:

a. Umumnya memprioritaskan pengembangan IQ dan EQ

b. Identik dengan model barat tetapi masih mengindahkan nilai

dan budaya ketimuran

c. Hukuman lebih condong kepada hukuman psiklogis

d. Sikap acceptance dan kontrol seimbang

e. Respon terhadap anak

f. Mendorong anak untuk menanyatakan pendapatnya

g. Segala sesuatu coba dijelaskan.

Page 61: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Kelebihan dari pola asuh demokratis adalah

a. Pendapat anak menjadi tertampung

b. Anak belajar menghargai perbedaan

c. Pikiran anak menjadi optimal

d. Pola hidup anak menjadi dinamis.

Kelemahan dari pola asuh ini adalah :

a. Lebih kompleks, sehingga rawan konflik

b. Jika tidak terkontrol, anak bisa menyalah artikan pola

demokrasi untuk hal-hal yang destruktif (Lestari dan Ngatini,

2010: 8-9).

3. Pola asuh permisif

Menurut Diana Baumrind yakni segala aturan dan

ketetapan keluarga ditangan anak, apa yang dilakukan anak

diperbolehkan oleh orang tua, anak cenderung bertindak semena-

mena (Dariyo,2004: 98).

Menurut Baumrind pola asuh permisif memiliki cirri-ciri sebagai

berikut:

1) Orang tua memberikan kebebasan kepada anak seluas mungkin

2) Anak tidak dituntut untuk belajar bertanggung jawab

3) Anak diberi hak yang sama seperti orang dewasa, dan diberi

kebebasan yang seluas-luasnya untuk mengatur diri sendiri

Page 62: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

4) Orang tua tidak banyak mengatur dan mengontrol, sehingga

anak tidak diberi kesempatan untuk mandiri dan mengatur diri

sendiri dan diberikan kewenangan untuk mengontrol dirinya

sendiri.

Menurut Baumrind ada beberapa cap untuk orang tua,

pertama, orang tua yang sangat menerima namun tidak pernah ada

tuntutan terhadap anaknya, ini disebut indulgent (sangat sabar).

Kedua, tipe orang tua yang sifat penerimaan dan tuntutannya sama

tingginya, maka disebut orang tua otoritatif (pemberi kewenangan).

Ketiga, orang tua yang sangat menuntut perilaku anaknya, ini

disebut orang tua otoriter. Keempat, orang tua tidak pernah

menuntut sama sekali dan tidak menerima anaknya, ini disebut tipe

orang tua yang indifferent (tidak acuh/penelantar) (Mualifah, 2009:

48-49).

D. Kendala dalam Mengupayakan Harapan

Upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam mewujudkan

harapannya menjadikan anaknya sebagai generasi penerus bangsa yang

membangkanan tidaklah semudah membalikan telapak tangan, tetapi

banyak tantangan yang dihadapi dan dalam perjalanan akan bertemu

dengan kendala tersebut. Kendala yang dihadapi orang tua berbagai

macam, terutama dalam kehidupan sehari-hari.

Page 63: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Dimulai dari finansial yang tidak selamanya akan stabil, sehingga

dalam hal ini akan membuat anaknya merasa berat dalam berangkat

sekolah, yaitu misalkan pembayaran bulanan sekolah sering terlambat,

sehingga kartu untuk ujian belum diberikan terlebih dahulu, sehingga anak

akan merasa berat, dan selalu merasa malu jika kartunya sendiri yang

belum diberikan. Dengan hal itu dapat mengurangi motivasi belajar siswa.

Jika hasrat dalam batin siswa tidak dapat diberi kepuasan, tidak dapat

terpenuhi karena suatu rintangan, dan kita merasa sangat kecewa

karenanya, maka hal itu dapat dinamakan frustasi (Purwanto, 2007:112).

Hal tersebut akan merusak harapan orang tua dalam menjadikan anaknya

sebagai generasi penerus yang membanggakan.

Orang tua cenderung memberikan sepenuhnya tanggung jawab

dalam mendidik anak kepada sekolah, padahal sekolah sifatnya hanya

membantu orang tua dalam mendidik anak. Dikarenaka orang tua yang

terlalu menghabiskan waktu untuk bekerja, sehingga tidak ada waktu

untuk mendidik anak. Dengan demikian harapan yang pasti dimiliki orang

tua pada anaknya tidak diupayakan dengan maksimal. Faktor pekerjaan

yang mengikat itulah yang menjadikan kendala dalam upaya orang tua

mewujudkan harapannya.

Dari anaknya juga menjadi kendala yang tidak kecil, karena

dengan upaya semaksimal mungkin orang tua dalam mewujudkan harapan

tersebut juga faktor anaknya sangat mempengaruhi terwujudnya harapan

orang tua.

Page 64: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Anak pada zaman sekarang tidak ada yang tidak mengenal televisi,

tayangan televisi terkadang membuat anak cenderung malas untuk

membuka buku. Kendala ini tidaklah baik karena tayangan televisi

sekarang bersifat komersil dan tidak mendidik seperti itulah yang

dikatakan Musbikin (2009:69) dalam hasil survenya.

Masalah yang terjadi dari dalam diri anak biasanya berkaitan

dengan kondisi anak saat itu yang dijadikan alasan anak untuk tidak

belajar dan hal tersebut menjadi kendala orang tua dalam mewujudkan

harapannya. Dengan tayangan televisi itu juga membuat anak sering

melamun dalam sekolahan sehingga tidak memperhatikan guru saat

memberi pelajaran. Mengantuk dalam kelas juga akibat dari terlalu lama

anak menonton televisi, sehingga akan ketinggalan pelajaran sekolah.

Selain faktor televisi, faktor lingkungan masyarakat juga

mempengaruhi pendidikan anak. Terutama pada lingkungan remaja.

Dalam perkumpulan remaja adalah kesempatan yang baik bagi

perkumpulan untuk mengorganisir dirinya dan menyalurkan segala

kehendak hati, keinginan dan angan-angan sebagai pembuktian bahwa

merekapun patut “mendapat pengakuan masyarakat lingkungannya”.

Melalui perkumpulan tersebut mereka memperoleh pengalaman yang

mematangkan diri mereka. Melalui pengalaman tersebut mereka

menemukan dirinya sendiri, menyadari batas-batas kemampuan dan upaya

yang dapat disumbangkannya. Akan tetapi jika dalam bergaul salah, maka

akan menjadikan anak tersebut salah dalam mencari jati dirinya sendiri,

Page 65: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

sehingga salah persepsi dan akan menimbulkan kerugian pada orang lain

(Daradjat, 2011:70).

E. Respon anak

Pada dasarnya anak mempunyai respon sebagai tanda bahwa ia

telah menangkap suatu atau tindakan yang dilakukan orang tua, baik itu

respon yang baik atau respon yang menolak. Jika membicarakan respon

tidak terlepas dari emosi anak itu sendiri. ketika anak mendapatkan

perintah untuk belajar akan terdapat dua respon yaitu respon menerima

atau menolak belajar.

Jika anak menolak dalam belajar jangan langsung memarahi dan

membentak, karena pengalaman emosional saat kecil akan memberikan

warna terhadap perkembangan anak berikutnya (Sriyanti, 2003:50). Jika

orang tua bereaksi berlebihan terhadap keberhasilan dan kegagalan anak,

maka anak akan merasakan tekanan yang berat untuk berhasil, putus asa

dan takut menghadapi kegagalan.

Tanggapan atau respon anak akan perintah pada anak memiliki

kesiapan untuk melaksanakannya. Seperti kutipan yang diambil Sriyanti

(2003:61), yang ditulis oleh Thorndike mengenai hukum kesiapan sebagai

berikut :

1. Jika seseorang cenderung melakukan tindakan atau bertindak, ternyata

menimbulkan kepuasan, maka ia tidak melakukan tindakan lain.

2. Bila kecenderungan bertindak ada, namun tidak bisa bertindak

menimbulkan ketidak puasan, dan cenderung melakukan tindakan lain.

Page 66: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

3. Ada kecenderungan tidak bertindak, namun dipaksa bertindak, maka

menimbulkan ketidak puasan.

Hukum kesiapan di atas menunjukkan bahwa ketika anak dengan

sepenuh hati melakukan sesuatu akan bermakna dan mendapat kepuasan,

maka tidak akan melakukan tindakan atau kegiatan lain dan sebaliknya.

Pemberian stimulus (motivasi) untuk mendapatkan respon anak harus

dilakukan terus menerus agar anak terbiasa dan menjadi sebuah kebiasaan.

Hal ini didukung oleh teori Guthrie yang menegaskan suatu respon akan

lebih kuat (dan bahkan menjadi kebiasaan), apabila respon tersebut

berhubungan dengan berbagai macam stimulus (Hamzah, 2006:12).

Page 67: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Profil SMA Islam Sudirman Ambarawa

Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Islam Sudirman Ambarawa,

letaknya Jl. Jendral Sudirman No. 2A Ambarawa 50612 Kab. Semarang Jawa

Tengah, Indonesia. Adapun dipilihnya SMA Islam Sudirman Ambarawa sebagai

obyek penelitian adalah karena SMA ini merupakan satu-satunya SMA di bawah

naungan Yayasan Pusat Pendidikan Islam (YAPPIS) di Ambarawa. Selain itu

letak yang strtegis di jalan Raya Semarang-Jogjakarta, membuat orang tua

memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.

SMA Islam Sudirman Ambarawa merupakan lembaga pendidikan tingkat

menengah ke atas dengan cirri khusus Islam, yang didirikan pada 1 Desember

1977 oleh Yayasan Islamic Centre Sudirman GUPPI sebagai yayasan

penyelenggara dengan Izin Operesional Kanwil Depdikbud tanggal 1 april 1978,

Nomor 154/II/S.A/1978, yang kemudian yayasan tersebut pada tanggal 12

februari 2008 berubah nama menjadi Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman

(YAPPIS) Ambarawa dengan nomor data sekolah 154/II/S.A/1978. SMA Islam

Sudirman Ambarawa sudah terakreditasi “A”. Adapun profil SMA Islam

Sudirman Ambarawa yang lebih lanjut sebagai berikut :

Page 68: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Tabel 1

Profil SMA Islam Sudirman Ambarawa

1. Kabupaten : semarang

2. Nomor Urut : 9

3. Nama Sekolah : SMA Islam Sudirman

Ambarawa

4. Tahun didirikan : 1977/1978

5. Luas tanah : 6860 M2

6. Status tanah : Hak milik

7. Kabupaten/ Kota : Kab. Semarang

8. Propinsi : Jawa Tengah

9 Kepala sekolah :

Nama lengkap

Alamat sekolah

Nomor telephone

Fax

E-mail

Website

: Drs. Joko Pujiyanto

Jalan Jendral Sudirman No. 2A

Ambarawa

+6298592479/ 596373/ 595269

Fax. +6298596373

[email protected]

www.smaissuda.sch.id

:

:

:

:

:

10 Status Akreditasi : A

11 Standart Sekolah : Sekolah Kategori Mandiri

(SKM)

12 Visi dan Misi :

Page 69: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

a. Visi

b. Misi

: Terwujudnya Pribadi Islami

yang Berjiwa Pancasila,

Cerdas, Mandiri dan

Berwawasan Global.

1. Membekali peserta didik

yang ketrampilan,

kewirausahaan dam kultur

ilmiah.

2. Membina peserta didik agar

memanfaatkan potensi diri

baik ilmu pengetahuan,

teknologi, senibudaya

maupun iman dan taqwa

dalam persaingan

internasional.

3. Mewujudkan peserta didik

yang Islami yang berjiwa

Pancasila dan mampu

berpikir kritis dan kreatif.

:

13. Jumlah Peserta Didik, Program dan Jurusan :

Tabel 2

No Kelas L P Jumlah Keterangan

1 X MIPA 1 12 26 38

Page 70: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

2 X MIPA 2 14 24 38

3 X MIPA 3 13 25 38

JML MIPA 39 75 114 3

4 X BHS 1 13 25 38

5 X BHS 2 11 27 38

JMlBHS 24 52 76 2

6 X IPS 1 14 26 40

7 X IPS 2 14 26 40

8 X IPS 3 12 27 39

9 X IPS 4 14 26 40

JML IPS 54 105 159 4

JumlahKelas X 117 232 349 9

No Kelas L P Jumlah Keterangan

10 XI MIA 1 13 20 33

11 XI MIA 2 14 20 34

12 XI MIA 3 12 21 33

13 XI MIA 4 12 22 34

Jumlah MIPA 51 83 134 4

14 XI IPS 1 14 18 32

15 XI IPS 2 15 16 31

16 XI IPS 3 15 16 31

17 XI IPS 4 14 17 31

Jumlah IPS 58 67 125 4

18 XI BHS 1 6 22 28

19 XI BHS 2 6 24 30

Jumlah BHS 16 43 59 2

Jumlahkelas XI 121 196 317 10

Page 71: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

20 XII MIPA 1 12 20 32

21 XII MIPA 2 12 19 31

22 XII MIPA 3 12 20 32

23 XII MIPA 4 12 18 30

Jumlah MIPA 48 77 125 4

24 XII IPS 1 10 20 30

25 XII IPS 2 12 18 30

26 XII IPS 3 12 17 29

27 XII IPS 4 12 18 30

Jumlah IPS 46 73 119 4

28 XII BHS 1 6 22 28

29 XII BHS 2 9 21 30

Jumlah BHS 15 43 58 2

Jumlahkelas XII 109 193 302 10

Jumlah Total 347 621 968 29

14. Jumlah Guru/ Karyawan

Tabel 3

No Mapel GT GTT Jumlah Ket.

1 PAI 3 - 3

2 PPKn 2 - 2

3 Bahasa & Sastra Ind 3 1 4

4 Bahasa Inggris 2 2 4

5 Penjas Orkes 1 2 3

6 Matematika 2 2 4

7 Fisika - 2 2

Page 72: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

No Mapel GT GTT Jumlah Ket.

8 Biologi 2 - 2

9 Kimia 2 - 2

10 Ekonomi 3 - 3

11 Geografi - 2 2

12 Sejarah 2 - 2

13 SeniBudaya 1 - 1

14 Bahasa Jepang 1 1 2

15 Bahasa Jawa - 1 1

16 Sosiologi 1 1 2

17 PrakaryadanKewirausahaan 2 - 2

18 BK - 1 1

19 FiqihIbadah 1 - 1

Jumlah 28 15 43

15. Kondisi Orang tua

Table 4

Pekerjaan Jml (%)

Pegawai Negeri 9

TNI/ Polri 8

Karyawan swasta 33

Petani 21

Pedagang swasta 16

Nelayan 7

Lain-lain 6

Page 73: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

a. Penghasilan Orang Tua

Tabel 5

Penghasilan per bulan (Rp) Jumlah (%)

> 201.000-400.000 5

> 401.000-600.000 10

> 601000-1000000 20

1.000.000 18

2.000.000 37

b. Pendidikan Orang tua

Tabel 6

Tingkat pendidikan Jumlah (%)

SD 14

SLTP 49

SLTA 31

PT 6

16. Potensi di lingkungan sekolah yang diharapkan mendukung program

sekolah Peningkatan mutu akademik dan non akademik meliputi:

A. Peningkatan perolehan nilai UN;

B. Pembangunan Prasarana Sekolah :

Page 74: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

1) Menambah satu Laboratorium Keagamaan (PAI) dalam upaya

peningkatan proses pengembangan diri peserta didik;

2) Menambah satu Ruang Kelas Baru dalam upaya peningkatan kegiatan

pembelajaran;

3) Menambah luas gedung aula untuk peningkatan kegiatan olahraga dan

kesenian;

4) Menambah luas gedung perpustakaan untuk penyesuaian rasio jumlah

peserta didik dan buku;

5) Menambah satu sistem sanitasi dan pengairan yang memadai;

6) Rehabilitasi dan renovasi tempat ibadah sekolah untuk penyesuaian

rasio jumlah peserta didik dalam upaya penigkatan IMTAQ;

7) Menambah luas area parkir sekolah yang aman, nyaman, dan

memadai;

8) Membangun kantin sekolah yang memadai dalam upaya pelayan

makanan sehat bagi peserta didik;

C. Dorongan kepada peserta didik agar mau mengikuti seleksi PT Negeri

(SNMPTN, SBMPTN,UMPN, SPAN-PTKIN, PMDK PN, Seleksi

Mandiri PTS)

D. Mengaktifkan kegiatan Pengembangan diri Ekstra Kurikuler Olahraga,

Seni, Marching Band, Pramuka, Pendalaman Agama, Baca Tulis Al-

qur‟an, dan Karya Ilmiah Remaja.

E. Pembinaan spiritual (masjid sebagai sarana peningkatan IMTAQ)

Page 75: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

F. Peningkatan pengelolaan dalam upaya mewujudkan Wawasan Wiyata

Mandala.

B. Profil Subjek

Dalam profil sabjek ini penulis memaparkan biodata dari subjek yang

digunakan dalam penelitian, sehingga akan dapat mengetahui dari biodata tersebut

profesi dari orang tua sebagai buruh pabrik yang anaknya sekolah di SMA Islam

Sudirman Ambarawa, yaitu sebagai berikut :

SMA Islam Sudirman Ambarawa yang memiliki siswa dengan jumlah

keseluruhan adalah 968 siswa ini, penulis mengambil sampel pada kelas XI dan

pada kelas XI MIPA 1, yang dikarenakan rata-rata siswa yang orang tuanya

berprofesi sebagai buruh pabrik terdapat dikelas tersebut, dengan demikian

penulis mengambil 10 siswa sebagai sampel dalam penelitian kali ini, biodata dari

siswa tersebut sebagai berikut :

1. Siswa yang memiliki nama Alina Widyasari ini sekolah di SMA Islam

Sudirman Ambarawa. Dia sekarang sudah kelas XI, yang berada di jurusan

MIPA, yaitu lebih tepatnya dia berada di kelas XI MIPA 1. Alamat tinggal

Alina di Lemahireng, Krajan RT 04/RW 01. Jarak rumah Alina ke sekolah

sekitar 5 kilo meter, dengan demikian Alina berangkat ke sekolah

menggunakan angkutan umum, sebelum naik angkot Alina di antarkan

bapaknya atau saudaranya ke tepi jalan raya, kemudian naik angkot sampai

sekolahan, jika pulang setelah naik angkot sampai ke tepi jalan menuju

rumahnya, kalau tidak ada yang jemput terkadang jalan kaki kalau uang

sakunya kurang untuk naik ojek. Alina adalah anak pertama dari bapak dan

Page 76: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

ibu yang sederhana, saudaranya bernama Dimas Andrian Saputra, ia juga

masih sekolah, Dimas sekolah di SMP 1 Bawen, sekarang kelas VII.

Bapaknya bernama Yuri Yanto, beliau bekerja sebagai buruh pabrik,

sedangkan ibunya yang bernama Sri Hartatik beliau bekerja sebagai buruh

pabrik juga. Alina memiliki rumah yang tidak dekat dengan rumah kakek dan

neneknya, sehingga Alina dan saudaranya belajar untuk mandiri ketika

ditinggal bapak dan ibunya bekerja. Di sekolah, Alina mengikuti

ekstrakulikuler yaitu karate, dalam prestasi baik akademik dan non akademik

Alina belum mendapatkan.

2. Dwika Dewi Pramesti yang beralamat rumah di Katang, Tambakboyo, RT

02/RW 07 ini bersekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Jarak antara

rumah dwika dengan sekolahan berjarak sekitar 1 kilo meter, dengan demikian

Dwika berangkat sekolah dengan jalan kaki. Dwika belajar di SMA Islam

Sudirman Ambarawa. Selama Dwika belajar di sekolah ini belum

mendapatkan prestasi, baik akademik maupun non akademik. Dwika sekarang

sudah kelas XI, di kelas XI MIPA 1. Orang tua Dwika berprofesi sebagai

buruh pabrik, bapak dwika yang bernama Yusuf, beliau bekerja sebagai buruh

pabrik, sedangkan ibu Dwika yang bernama chotijah, beliau juga bekerja

sebagai buruh pabrik.

Dwika memiliki saudara satu yang bernama Aida Pramudia, ia sudah bekerja

yaitu sebagai buruh pabrik. Dwika adalah anak yang ke dua dari keluarga

bapak yusuf. Ia berada dirumah tidak dekat dengan kakek dan neneknya, ia

selalu di jaga dan diasuh oleh kakaknya ketika kedua orang tuanya bekerja,

Page 77: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

sekarang saudaranya membantu orang tuanya, sehingga ia sudah pintar untuk

belajar mandiri dirumah ditinggal orang tuanya dan saudaranya bekerja.

3. Aditya Gilang Hendarmoko siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa. Aditya

adalah anak yang pertama, dan memiliki satu saudara yang bernama Aditya

Fajar Rizky Hendarmoko, ia tidak sekolah. Mereka anak dari keluarga bapak

Sunoko dan ibu Nur Khayati yang bekerja sebagai buruh pabrik. Aditya

sekarang sudah kelas XI di kelas XI MIPA 1, selama sekolah di SMA ini

Aditya belum memiliki prestasi baik yang akademik maupun yang non

akademik, akan tetapi ia aktif di kegiatan ekstrakulikuler basket.

Aditya beralamat di Wujil, Krajan RT 05/RW 01. Jarak antara rumah Aditya

dengan sekolah sekitar 10 kilo meter, sehingga ia berangkat sekolah dengan

menggunakan angkutan umum. Sebelum naik angkutan umum ia jalan sampai

ke tepi jalan raya untuk naik angkutan umum menuju ke sekolahan, ia

terkadang harus berangkat pagi-pagi karena takut jalanan macet, karena

banyak pekerja pabrik di jalan, terkadang tidak dapat tempat duduk diangkot

karena penuh dengan orang-orang pekerja pabrik, hal itu akan menghambat

laju angkot dengan demikian akan telat jika berangkat kesiangan.

4. Novia Dwi. A, yang beralamat di Lendoh, Bedono RT 02/RW 02, Kecamatan

Jambu. Jarak antara rumah ke sekolah sekitar 8 kilo meter, dengan demikian

Novia menggunakan jasa angkutan umum untuk pergi ke sekolah, ia

menggunakan dua angkutan umum untuk sampai ke sekolah, sebelum naik

angkot ia berjalan tidak terlalu jauh, kira-kira 100 meter ke tepi jalan raya.

Page 78: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Novia anak ke dua dari dua bersudara, ia memiliki kakak yang bernama Lini

Puji.A. yang sudah berumah tangga, kakak Novia sebagai ibu rumah tangga.

Mereka berdua merupakan anak dari bapak Kawadi dan ibu Tumirah, bapak

Kaswadi yang berprofesi sebagai buruh pabrik, akan tetapi ibu Tumirah

sebagai Ibu rumah tangga. Sejak kecil Novia hidup bersama kakek dan

neneknya, karena jarak rumah kakek,neneknya dengan rumahnya dekat,

sehingga ia dekat dengan kakek neneknya karena selalu diajak kerumah

kakek, neneknya oleh ibunya yang sebagai ibu rumah tangga. Novia sekolah

di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Sekarang Novia kelas XI, di kelas XI

MIPA 1. Selama bersekolah di SMA ini, Novia belum mendapatkan prestasi,

akan tetapi aktif dalam kegiatan sekolah, yaitu ekstrakulikuler Hasta Karya.

5. Selfi Puji Lestari siswa yang bersekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa

ini beralamat di Tlogo Mayong, Gondoriyo, RT 03/RW05, Kecamatan Jambu,

jarak antara rumah ke sekolah adalah sekitar 15 kilo meter, Selfi berangkat

sekolah menggunakan angkutan umum, sebelum sampai ke jalan raya ia di

antarkan oleh bapaknya di pinggir jalan untuk mencari kendaraan umum.

Angkutan umum yang ia gunakan untuk berangkat sekolah menggunakan dua

angkutan umum, sehingga ia selalu berangkat pagi-pagi agar tidak terlambat

sekolah. Selfi memiliki orang tua yang berprofesi sebagai petani dan buruh

pabrik, memiliki saudara satu, yang bernama Beni Ramdani, sudah bekerja di

salah satu pabrik di semarang. Selfi selalu diajarkan hidup mandiri oleh orang

tuanya, walaupun dekat dengan kakek dan neneknya, ia diajarkan untuk selalu

patuh dan selalu membantu ibunya ke sawah. Mereka berdua adalah anak dari

Page 79: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

bapak Ngadiman dan ibu Marwiyah. Selfi sekarang kelas XI, di kelas XI

MIPA 1. Selfi mengikuti ekstrakulikuler pramuka, ia belum memiliki prestasi

baik akademik maupun non akademik.

6. Alina adalah siswa yang kedua orang tuanya berprofesi sebagai buruh pabrik,

ia bersekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa, sekarang ia sudah kelas XI,

di kelas XI MIPA 1, selama sekolah di SMA ini Alina belum memiliki

prestasi, ekstrakulikuler yang diikutinya ialah karate. Alina beralamat di Jl.

Karimunjawa no 62A, Gedang Anak RT 02/RW 06 Ungaran Timur. Jarak

yang ditempuh untuk pergi ke sekolah adalah sekitar 10 kilo meter, sehingga

berangkat sekolah dengan menggunakan kendaraan umum. Sebelum naik

angkutan umum ia diantarkan bapaknya atau saudaranya ke tepi jalan raya,

lalu naik angkutan umum, ia selalu berangkat pagi-pagi, kira-kira jam enam ia

sudah berangkat karena menghindari para pekerja pabrik berangkat, sehingga

menimbulkan kemacetan. Alina adalah anak ke lima dari enam bersaudara,

saudaranya bernama Farida, Ariyanti, dan Yoyok, yang sudah bekerja,

sedangkan Nurulia dan Adisa masih bersekolah di MTs Al-Uswa. Mereka

adalah anak dari bapak Sapari dan ibu Sumarni, yang berprofesi sebagai buruh

pabrik. Ia tinggal bersama keluarga besarnya, akan tetapi tidak dekat dengan

rumah kakek dan neneknya, sehingga tidak terlalu dekat dengan kakek dan

neneknya. Jika orang tuanya bekerja dan kakak-kakaknya bekerja ia merawat

dan mengawasi adik-adiknya yang masih sekolah di MTs.

Page 80: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

7. Indah Dian Aprilia Antika Marta siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa,

yang sekarang sudah kelas XI, di kelas XI MIPA 1. Ekstrakulikuler yang

diikuti adalah hasta karya dan pramuka,

akan tetapi belum mendapatkan prestasi baik akademik dan non akademik.

Indah anak yang pertama dari dua bersaudara, saudaranya bernama Aurea

Berlian Mahurani, ia masih bersekolah di SD Bregas, kelasV. Mereka berdua

adalah anak dari Alm. Rowandi,dan ibu Marini. Ibu Marini bekerja sebagai

buruh pabrik. Indah beralamat di Watu Gajah, Wringinputih, Kecamatan

Bergas. Jarak yang sekitar 13 kilo meter, Indah menggunakan angkutan umum

untuk berangkat sekolah. Sebelum naik angkutan umum ia jalan kaki menuju

jalan raya. Di rumah ia selalu membantu ibunya setelah bapaknya meninggal

dunia, membantu pekerjaan rumah dan mengasuh adiknya dan mengawasinya.

Rumah yang dekat dengan rumah kakek dan nenek, membuat ibunya nyaman

dan merasa aman jika anaknya ditinggal bekerja di pabrik, karena masih ada

kakek dan neneknya di rumah.

8. Farida Ulfa Anggraeni sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa, ia

sekarang sudah kelas XI MIPA 1. Farida mengikuti ekstrakulikuler hasta

karya. Farida memiliki orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik, dan

petani. Bapaknya bernama Daromi yang berprofesi sebagai buruh pabrik,

sedangkan ibunya yang bernama Siti Rohani sebagai petani. Farida memiliki

kakak yang bernama Nurika yang bekerja sebagai asisten dosen.

Farida yang beralamat di Gelaran RT 03/RW04, Kenteng, Bandungan, jarak

sekitar 10 kilo meter dari sekolahan, sehingga berangkat menggunakan

Page 81: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

kendaraan umum. Sebelum naik anguktan ia berjalan sampai jalan raya lalu

naik angkutan umum, ia menggunakan dua angkutan umum untuk sampai ke

sekolah, terkadang diantarkan sama bapaknya jika terlambat bangun, karena

sulitnya angkutan umum pertama, harus menunggu lama jika sudah siang.

9. Yulia Rahmawati siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa, yang memiliki

orang tua berprofesi sebagai buruh pabrik, ia sekarang kelas XI, di kelas XI

MIPA 1, ekstrakulikuler yang diikuti adalah PMR. Yulia beralamat di

Samban, Sorogenen, RT 04/RW 03. Jarak antara sekolah dengan rumah

sekitar 8 kilo meter, dan Yulia menggunakan motor sebagai transfortasi untuk

berangkat ke sekolah. Orang tuanya memahami jika menggunakan angkutan

umum untuk berangkat sekolah maka anaknya akan kesulitan, karena harus

jalan terlebih dahulu, kemudian menunggu lama angkutan umum pertama,

kemudian baru naik angkutan umum menuju ke sekolah. Bapaknya juga tidak

bisa seterusnya mengantarkan anaknya sampai ke sekolah, sehingga orang

tuanya berusaha membelikan anaknya sepeda motor untuk digunakan anaknya

ke sekolah. Yulia memiliki dua saudara, ia anak yang ke dua, dari tiga

bersaudara. Saudaranya yang pertama bernama Ade Aprilia Utami, kuliah di

IAIN Salatiga, semester enam, yang ke tiga Yudha Styawan, sekolah di SD

Samban 01, kelas VI. Mereka bertiga adalah anak dari bapak Mugito dan ibu

Tri Sulistyani. Rumah yang berdekatan dengan rumah kakek dan neneknya,

memiliki kasih sayang yang cukup dari kakek dan neneknya walaupun

ditinggal oleh orang tuanya bekerja.

Page 82: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

10. Ramaya siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa, sekarang ia kelas XI, di

kelas XI MIPA 1, ekstrakulikuler yang diikuti adalah Voli dan Pramuka. Ia

beralamat di Gembongan Karangjati, RT 14/RW 04, Kelurahan Karangjati,

Kecamatan Bergas. Jarak sekitar 10 kilo meter Ramaya menggunakan

transportasi umum dalam berangkat ke sekolah. Jarak rumahnya sampai ke

jalan raya tidak terlalu jauh hanya 500 meter dari jalan raya, terkadang ia jalan

kaki jika bapaknya tidak bisa mengantarkannya. Hanya butuh satu angkutan

umum untuk sampai ke sekolah.

Lokasi alamat rumah yang termasuk wilayah industri sehingga orang tuanya

berprofesi sebagai buruh pabrik. Ramaya memiliki saudara satu yaitu adiknya

yang bernama Faiq Cahyo Wijanarko masih sekolah di SD. Mereka berdua

anak dari bapak Rajikun dan ibu Sri Maryati. Tempat tinggalnya yang

bersama neneknya, membuat Ramaya merasa nyaman tinggal di rumah,

walaupun kedua orang tuanya sering pulang petang.

Selain biodata dari siswa, penulis juga mendapatkan beberapa biodata dari

orang tua, yang bertujuan untuk menguatkan informasi dari siswa, sehingga

penulis mengambil 3 sampel keluarga siswa. Sehingga aka nada kecocokan

informasi yang didapat penulis.

1. Keluarga dari bapak Daromi ini adalah keluarga yang harmonis, mereka

selalu meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan keluarga,

walaupun waktu sebagai buruh pabrik tidak banyak, dan dihabiskan untuk

kerja di PT. GLORI Ungaran. Keluarga ini beralamat di Gelaran RT 03/RW

04, Kenteng Bandungan. Kondisi keluarga yang hidup sederhana membuat

Page 83: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

semangat orang tuanya untuk memberikan pendidikan pada anaknya dengan

baik, yaitu sampai ke pendidikan tertinggi.

Keluarga bapak Daromi memiliki dua anak, yang pertama sudah lulus,

sebagai sarjana, karena keluarga ini tidak mau membedakan tingkat

pendidikan anaknya, sehingga anak yang kedua juga harus sampai sarjana,

anak yang kedua yaitu Farida Ulfa Anggraeni, ia masih di bangku SMA, di

SMA Islam Sudirman Ambarawa.

2. Keluarga bapak Mugito adalah keluarga besar, yaitu jumlah keluarganya

adalah 5 anggota keluarga, keluarga ini memiliki 3 anak, anak yang pertama

sekolah di IAIN Salatiga, anak yang kedua sekolah di SMA Islam Sudirman

Ambarawa. Sedangkan anak yang ketiga sekolah di SD Samban 01, keluarga

yang sederhana ini bertumpuan pada pabrik, selain gajinya yang tetap, juga

tidak ada pekerjaan lain yang menjamin untuk memberikan fasilitas

pendidikan pada anak-anaknya. walaupun selalu terforsir di PT. Samsam Jaya

Garmen, orang tuanya selalu memberikan kesempatan anaknya untuk

berdiskusi sekeluarga, sehingga dapat terjalin keharmonisan di dalam

keluarga ini. Keluarga bapak Mugito ini beralamat di Samban, Sorogenen,

RT04/RW03, Kecamatan Bawen. Dari lokasi alamat tersebut yang termasuk

dalam kawasan industri, sehingga tidak ada pilihan yang lain untuk bekerja di

pabrik.

3. Ibu Sri Martini bekerja di PT. Moris, keluarga yang sederhana yang

beralamat di Gembangan Karangjati RT 14/RW04, Kelurahan Karangjati,

Kecamatan Bergas ini memiliki keluarga yang harmonis, keluarga ini

Page 84: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

memiliki anak yang bernama Ramaya yang bersekolah di SMA Islam

Sudirman Ambarawa, Ramaya ini sejak SMP selalu berprestasi, hal itulah

yang membuat keluarga ini bangga,

walaupun orang tuanya bekerja di pabrik akan tetapi anaknya dapat

berprestasi, karena orang tuanya salalu memantau setiap perilaku anaknya

sejak kecil, sehingga akan terus terarah pada hal yang baik. Dengan demikian

terbukti bahwa anaknya mendapatkan peringkat di sekolah.

C. Temuan Penelitian

1. Harapan Orang Tua terhadap Pendidikan Anak

Pada umumnya orang tua tidak mau anaknya hidup menderita, sama

seperti orang tuanya, apalagi lebih rendah dari orang tuanya. Semua orang

tua berfikir bahwa biarkan orang tua yang susah payah membiayai

pendidikan anaknya agar anaknya kelak tidak bersusah payah dalam

bekerja dan menjalani kehidupan. Orang tua yang banting tulang bekerja

diforsir baik tenaga maupun fikiran tidak merasa mengeluh, karena orang

tua memiliki motivasi yang tinggi dalam mensejahterakan keluarganya.

Terutama orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik, mereka selalu

ditekan oleh target setiap pekerjaannya, dituntut untuk sempurna dalam

bekerja dan dituntut untuk mencapai target yang diinginkan oleh pabrik.

Pekerja buruh pabrik bekerja tanpa ada waktu luang untuk bersantai,

bahkan jika target belum terpenuhi mereka di beri jam tambahan untuk

bekerja, yang sering disebut dengan jam lembur. Walaupun pekerjaan

Page 85: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

tersebut cukup berat akan tetapi selain hanya bekerja di pabrik saja yang

dapat menstabilkan perekonomian keluarga,

akan tetapi ada dorongan semangat dari orang tua yang berprofesi sebagai

buruh pabrik untuk selalu tegar dan kuat demi kesejahteraan keluarganya.

Faktor orang tua bekerja di pabrik adalah karena tidak ada pilihan lain

untuk mendapatkan penghasilan yang tetap, dan juga tempat tinggal yang

dekat dengan wilayah pabrik,seperti yang diutarakan buruh pabrik berikut

ini:

“kan pada saat itu mau menjadi pegawai negeri kan tidak bisa, dan sulit

terus kesempatannya di pabrik itu”. (L/M/09:10/23/04/2017)

“ya karena selain tidak membutuhkan ijazah yang tinggi, juga gajinya

tetap mas”. (P/SR/11:20/24/04/2017)

“kalau saya bekerja di pabrik itu karena memang lokasi rumah yang dekat

dengan pabrik, jadi bisa pulang kapan saja pas jadwal istirahat”. (L/R/12:30/24/04/2017)

Sehingga ketika mereka pulang dari bekerja, melihat keluarganya

menyambut dan dapat tertawa juga saling berbagi cerita, hal itu menjadi

obat lelah dari orang tua dan keesokan harinya siap untuk bekerja kembali.

Begitu mulia hati orang tua, yang bekerja keras demi kesejahteraan

keluarga, rela dibentak-bentak, ditekan, diforsir dan lain-lain. Dari

pengalaman yang dimiliki oleh orang tuanya tersebut, orang tua tidak

ingin anaknya menderita seperti apa yang sudah di alami olehnya. Dengan

demikian orang tua memiliki harapan untuk anaknya, agar anaknya bisa

hidup bahagia dunia dan juga akhirat.

Page 86: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Surat At-Tahrim ayat ke-6 sudah dapat mewakili bahwa dalam cita-

cita orang tua pastilah menghindarkan anaknya dari api neraka. Yaitu

mengharapkan kebahagian dunia dan akhirat. Selain memberikan

kebutuhan anaknya,

orang tua juga memiliki harapan agar anaknya menjadi generasi penerus

bangsa, keluarga, bahkan agama yang membanggakan. Kebahagian akhirat

pastilah yang diutamakan, dikarenakan jika mengutamakan kehidupan

akhirat maka kahidupan didunia akan mengikuti, dengan demikian akan

mencapai apa yang diperintahkan oleh Allah dalam firmannya, di surat At-

Tahrim ayat enam, dan juga yang menjadi harapan orang tua yaitu selamat

dari api neraka.

Kebahagiaaan di akhirat yaitu orang tua menginginkan anaknya

selalu patuh pada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan

menjalankan hal itu pastilah butuh pendidikan yang dapat membantu

mengembangkan ilmu agama anaknya, dengan demikian orang tuanya

mensekolahkan anaknya ke sekolah yang berbasis Islam, sehingga akan

mendapatkan ilmu agama yang sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan

di kehidupan akhirat nanti.

Orang tua yang siswanya sekolah di SMA Islam Sudirman

Ambarawa pastilah menginginkan anaknya mendapatkan ilmu

pengetahuan umum dan juga agama, sehingga akan selaras dengan apa

yang diharapkan oleh orang tuanya. Orang tuanya mensekolahkan di

Page 87: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

sekolah tersebut agar dapat menjadi anak yang berakhlak baik dan

berwawasan ilmu umum dan agama yang baik. Dilihat dari nama

sekolahnya, yaitu menggunakan kata “ Islam “ pastilah orang tua tanpa ada

keraguan dalam memasukkan anaknya ke sekolah tersebut. Sekolah

tersebut bukan satu-satunya sekolah yang dapat mendidik anaknya dengan

baik, akan tetapi orang tua juga melihat dari segi biaya sekolah, apalagi

orang tua berprofesi buruh pabrik,

yang harus dapat mengatur keuangan sebaik mungkin. Sehingga sekolah

ini memberi jalan orang tua untuk terus mengharapkan yang terbaik

anaknya.

Mengharapkan anaknya bahagia di akhirat, juga orang tua

menginginkan kehidupan di dunia juga baik, yaitu dengan mengharapkan

agar menjadi orang yang berhasil sehingga kehidupannya lebih dari orang

tuanya, baik dari tingkat pendidikan, pekerjaan apalagi penghasilan

sehingga akan memiliki kehidupan yang bahagia, dan masa depan yang

cerah. Dalam orang tua memiliki harapan dapat dibagi berdasarkan

keinginan orang tua dalam membentuk anak baik akhlaknya maupun

keilmuannya, hal ini dapat dibagi sebagai berikut :

a. Pendidikan

Orang tua menginginkan anaknya dapat menimba ilmu agar dapat

menjalani hidup dengan baik, pastilah orang tua menginginkan sekolah

yang dapat membantu pendidikan anak dengan baik. Seperti yang

Page 88: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

disampaikan oleh saudara M, sebagai wali siswa SMA Islam Sudirman

Ambarawa sebagai berikut:

“ya kalau saya mencarikan anak sekolah yang terpenting bisa belajar

ilmu umum dan agama, karena ilmu agama juga penting untuk

membentuk akhlak anak dengan baik.”

Dengan pendapat yang disampaikan bapak M ini dapat diambil

pengertian bahwa tidak hanya orang tua yang berpendidikan tinggi,

akan tetapi orang tua yang hanya lulusan SMP,

juga berfikiran bahwa untuk mensejahterakan anaknya dan

memberikan bekal pada anaknya dengan ilmu agama dan juga ilmu

dunia.

Akan tetapi kondisi perekonomian yang sederhana dari keluarga-

keluarga buruh pabrik maka orang tua mencarikan sekolah dengan

biaya yang sesuai dengan perekonomian buruh pabrik, hal ini

disampaikan oleh ibu SR, sebagai berikut:

“ya kalau mencari sekolahan itu kalau bisa sesuai dengan kondisi

ekonomi, karena saya juga menyekolahkan anak juga semampu saya.”

Dengan hal ini dapat diambil pengertian bahwa orang tua memiliki

keinginan agar anaknya dapat sekolah, akan tetapi semampu orang tua

dalam membiayai anaknya. Dengan demikian orang tua mencari

sekolah dengan biaya yang dapat dijangkau oleh pekerja buruh pabrik.

Mencari sekolahan untuk pendidikan anaknya, mendapatkan

informasi dan pengamatan sendiri dari orang tua, seperti yang

dilakukan pada bapak R,sebagai berikut:

Page 89: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“ saya tahu sekolah SMA Islam Sudirman Ambarawa itu ya dari

tetangga, anaknya itu kok sopan, akhlaknya baik terus saya tanya sama

orang tuanya sekolah dimana, terus biayanya mahal atau tidak, dan

ternyata biaya terjangkau, akan tetapi kualitas pendidikan baik.”

Dengan demikian dapat diambil pengertian bahwa orang tua juga

menginginkan anaknya mendapatkan pendidikan yang baik, walaupun

bukan sekolah yang ternama.

b. Prestasi

Prestasi adalah hasil dari apa yang sudah diupayakan, dengan hasil

yang baik. Prestasi disekolah pada anak dapat berupa prestasi belajar,

baik akademik maupun non akademik. Orang tua mengharapkan agar

anaknya dapat berprestasi, selain membanggakan bagi kedua orang

tua, juga dapat meringankan biaya pendidikan karena dapat biasiswa

berprestasi. Hal ini disampaikan oleh bapak M sebagai berikut:

“ya pastinya orang tua mengharapkan anaknya dapat berprestasi,

karena sekolah memberikan keringanan pada anak yang berprestasi,

sehingga ya dapat meringankan biaya sekolahnya.”

Selain karena biaya yang dapat diringankan, juga orang tua

mengharapkan anak berprestasi supaya dapat melanjutkan perguruan

tinggi dengan tanpa biaya, atau mengikuti bidik misi, dengan demikian

pendidikan anak akan terus berlanjut,hal ini disampaikan oleh ibu SR,

yaitu:

“harapan saya pasti anaknya supaya dapat rengking dan juara di

sekolahan, supaya seperti kakaknya dapat kuliah dengan tanpa biaya,

sehingga dapat meringankan saya,hanya memberi uang saku dan

keperluan sekolahnya.”

Page 90: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Prestasi anak di sekolah akan menjadi kebanggaan bagi orang tua,

karena setiap bertemu dengan teman kerjanya,orang tua selalu ditanya

temannya anaknya sekolah dimana ?, rangking berapa?. Sehingga

orang tua dengan semangat akan memberikan jawaban tentang

anaknya tersebut. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh bapak

R, yaitu:

“ya kalau menurut saya prestasi itu membuat bangga orang tua, saya

sering ditanya teman-teman saya, anak saya sekolah dimana dan

mendapatkan rangking berapa, ya walaupun sekolah bukan sekolah

favorit, tapi jika anak saya dapat prestasi disekolah, ya itu

membanggakan.”

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah harapan

yang disematkan pada anaknya agar dapat membanggakan dan

meringankan orang tua.

c. Akhlak

Orang tua juga mengharapkan agar anaknya berakhlak baik,

dengan demikian orang tua memilihkan pendidikan yang mengajarkan

akhlakyang baik, salah satunya sekolah yang mengajarkan pendidikan

berbasis Islam, dikarenakan pendidikan Islam mempelajari tentang

berbagai hal yang dapat menata dan memperbaiki akhlak dengan baik.

Rata-rata orang tua yakin anaknya disekolahkan di SMA tersebut

karena melihat dan mendengarkan dari orang-orang lain, sehingga

mereka menjadi yakin dan memilih sekolah tersebut sebagai sekolah

anaknya. Demikian halnya yang disampaikan pada narasumber yang

Page 91: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

anaknya sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa,yaitu bapak M,

sebagai berikut:

“ya saya tahu SMA Islam Sudirman Ambarawa, itu karena pertama

melihat siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa kok pakai kerudung,

sopan, menyapa tetangganya, melihat hal itu saya memilih untuk

mendaftarkan anak perempuan saya di SMA itu.”

Pendidikan akhlah dalam Islam dapat menjadikan anak berakhlak

baik dan sesuai dengan tuntunan agama Islam yang baik,

demikian halnya harapan orang tua agar anaknya berakhlak baik, hal

ini sesuai pernyataan yang disampaikan oleh ibu SR, sebagai berikut:

“ya saya menyekolahkan anak saya di SMA Islam Sudirman

Ambarawa, yang pertama pasti karena biaya sekolah yang relatif, dan

sekolahnya itu sekolah ada pendidikan Islamnya, ya saya ingin anak

saya dididik supaya jadi anak yang berakhlak baik.”

Orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik tidak banyak

waktu untuk mendidik anaknya dengan baik, sehingga orang tua hanya

bisa mengawasi dan memantau perkembangan anaknya, sehingga

orang tua memberikan kepercayaan pada sekolah untuk mendidik

anaknya, seperti pernyataan bapak R sebagai berikut:

“Walaupun saya bekerja pagi sampai malam, akan tetapi saya selalu

sempatkan jam istirahat berkomunikasi dengan anak saya, memantau

perkembangan anak saya. Sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa

membuat saya tenang dan yakin dapat mendidik anak saya dengan

baik.”

dengan demikian dapat diambil pengertian dari semua narasumber,

bahwa akhlak yang baik adalah harapan orang tua pada anaknya,

dikarenakan anak yang berakhlak baik akan memberikan kenyamanan

dan ketenangan pada orang tua, biarpun tidak memiliki apa-apa akan

Page 92: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

tetapi jika berakhlak yang baik akan menjadi modal bagi anaknya

untuk sukses dunia dan juga akhlirat.

d. Setelah Lulus

Orang tua mensekolahkan anaknya agar mendapatkan pendidikan

baik ilmu pengetahuan umum, agama, juga pendidikan akhlak dengan

baik, sehingga mendapatkan bekal dari apa yang sudah di jalankan

anak selama di sekolah. Setelah lulus orang tua memiliki harapan juga

pada anaknya, dalam harapan tersebut, orang tua memiliki perbedaan,

ada yang setelah sekolah sampai SMA, disekolahkan sampai

perguruan tinggi, seperti yang disampaikan oleh ibu SR, sebagai

berikut:

“Ya kalau saya sebagai orang tua harus adil, kakaknya saya

sekolahkan sampai perguruan tinggi, adiknya juga harus ke perguruan

tinggi tapi juga semampu saya.”

Ada juga yang hal itu tergantung pada anaknya sendiri, seperti

pada yang disampaikan pada bapak M dan bapak R, mereka

menyatakan sebagai berikut:

“Ya orang tua bisa berusaha dalam mensekolahkan anaknya, akan

tetapi melanjutkan pendidikan itu terserah pada anaknya, kalau

dipaksakan tidak baik.”

e. Hidup Bermasyarakat

Orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik menghabiskan

waktu di pabrik sehingga jarang untuk bersusialisasi dengan tetangga,

hal ini akan berpengaruh pada pendidikan sosialisasi dari anak, karena

orang tua adalah figur yang dicontoh anak. Sebagai figur anak adalah

Page 93: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

pendidikan yang dapat di terima anak dengan cepat, sehingga jika

orang tua kurang bermasyarakat, maka akan mempengaruhi perilaku

anaknya. Dengan demikian anaknya disekolahkan dengan harapan agar

mendapatkan teman dan bertemu dengan orang baru,

agar dapat belajar bersosialisasi dengan baik. Dengan demikian

harapan orang tua agar anaknya dapat bergaul dengan teman-

temannya, dan dapat hidup bermasyarakat. Hal ini disampaikan oleh

bapak M, sebagai berikut:

“saya itu tidak pernah dirumah mas, sehingga masalah bersosialisasi

dengan tetangga kurang, ya jadi kalau anak saya jangan sampai seperti

itu, tidak tahu kabar-kabar dari tetangga. Saya masukkan sekolah,

apalagi sekolah berbasis Islam dengan harapan supaya dapat belajar

bersosialisasi, dan saya suruh untuk ikut kegiatan remaja di dusun.”

Kemudian dapat diperkuat dari pernyataan dari ibu SR, sebagai

berikut:

“ya walaupun jarang dirumah ya saya selalu minta pada anak-anak

untuk srawung (bersosialisasi) dengan tetangga dan masyarakan, saya

suruh untuk mengikuti kegiatan remaja, biar tidak dirumah terus.”

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi orang tua

yang sebagai buruh pabrik, mendapatkan pengalaman bekerja dengan

keras, bekerja di bentak-bentak, tertekan, dan selalu dalam pengawasan

atasan sehingga bekerja seperti diforsir tenaganya, akan tetapi dijalani

demi perekonomian keluarga dan kesejahteraan anaknya mereka rela

bekerja diforsir baik tenaga dan fikirannya demi anak dan keluarganya.

Dengan hal tersebut orang tua berharap jangan sampai anaknya

Page 94: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

mendapatkan pekerjaan seperti mereka, dan berharap hidup anaknya lebih

baik dari pada orang tuanya.

2. Upaya Orang Tua dalam Mewujudkan Harapan

Orang tua yang memiliki harapan untuk anaknya, agar menjadi anak

yang dapat di banggakan oleh keluarga, masyarakat dan agama, hal ini

tidak serta merta hanya sebuah harapan belaka,

akan tetapi ada upaya dari orang tua dalam mewujudkan harapan tersebut.

Harapan orang tua agar anaknya bahagia di kehidupan dunia maupun

akhirat selalu mengupayakan yang terbaik untuk anaknya, yaitu

membekali anaknya dengan pendidikan yang baik, dari kecil selalu

dibimbing dan di didik untuk menjadi anak yang berakhlak baik dan

memiliki wawasan ilmu pengetahuan umum dan agama yang baik. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh ibu SR, yaitu:

“ya usaha saya untuk anak saya memberi bekal pendidikan terhadap anak

itu ya semaksimal ekonomi saya.”

Upaya yang dilakukan orang tua dalam mewujudkan harapan tersebut

yaitu sejak anak kecil sampai dewasa, selalu diberikan pada anaknya,

walaupun orang tuanya tidak memiliki waktu yang banyak untuk

membimbing dan mengawasi perilaku anaknya, dikarenakan sebagian

besar waktu dihabiskan di pabrik. Dengan hal ini dalam mengupayakan

harapan tersebut, orang tua selalu berdo‟a dan ikhtiyar pada Allah, agar

mendapatkan kemudahan dan jalan dalam mewujudkan harapannya.

Page 95: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Mengupayakan harapan tersebut orang tua harus membekali anaknya

ilmu pengetahuan baik yang umum maupun agama dengan baik, dengan

demikian orang tua mendukung dan mendorong anaknya untuk sekolah

sampai pendidikan tertinggi, karena hanya bekal pendidikan yang dapat

diberikan oleh orang tua, sebagai bekal anaknya nanti untuk menjalani

kehidupan. Dengan demikian orang tua mensekolahkan anaknya ke

sekolah yang berbasis agama, selain mendapat ilmu pengetahuan umum,

juga mendapat pengetahuan agama. Hal ini dapat membantu orang tua

dalam mewujudkan harapannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak

M dan bapak R, sebagai berikut:

“Ya yang penting itu ikhtiar dan berdoa, masalahnya kan yang

menentukan kan Allah SWT.”

“Upaya dari orang tua juga tetap ada, dan pasti garis besarnya itu

menyekolahkan atau memantau anak itu sejak dini sehingga tidak

terjerumus pada pergaulan-pergaulan yang kurang jelas itu.”

Seperti halnya orang tua yang siswanya bersekolah di SMA Islam

Sudirman Ambarawa, mereka mendukung dan mendorong anaknya untuk

sekolah di SMA tersebut dengan alasan agar anaknya dididik dengan

didikan Islam, sehingga akan dapat membentuk akhlak anak dengan baik,

juga mendapatkan ilmu dunia dan agama. Walaupun tidak hanya sekolah

SMA Islam Sudirman Ambarawa saja yang dapat mendidik anaknya

dengan baik, bahkan lebih baik lagi, akan tetapi orang tua yang berprofesi

sebagai buruh pabrik, memiliki finansial yang standar, lebih memilih SMA

Islam Sudirman Ambarawa dikarenakan biaya sekolah di SMA ini lebih

Page 96: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

murah dibandingkan sekolah lainnya, dengan demikian orang tua memilih

SMA tersebut. Demikan pendapat dari orang tua wali siswa yang terdapat

di SMA tersebut, yaitu ibu SR sebagaiberikut:

“sekolah ini cukup murah untuk tingkat SMA, jadi ya menurut saya ini

dapat membantu orang tua yang berkeinginan mensekolahkan anaknya

tapi penghasilan yang pas-pasan.”

Orang tua selalu mengupayakan fasilitas pendidikan yang

dibutuhkan oleh anaknya, walaupun dengan cara mencari hutang untuk

membiayai anaknya sekolah, bahkan selama anaknya sekolah, gaji yang

didapatkan langsung habis, untuk melunasi hutang, dan memenuhi

kebutuhan lainnya.

Orang tua selalu berfikir bagaimana caranya agar anaknya dapat sekolah

sampai lulus sekolah, bagaimana pun caranya orang tua selalu

memperjuangkan untuk anaknya. Bapak M menyatakan bahwa:

“kalau saya biarpun tidak punya apa-apa yang penting anaknya bisa

sekolah, harta kan bisa hilang mas, tapi kalau bekal ilmu kan akan dibawa

terus oleh anak.”

Dengan hal tersebut sekolah menyadari akan kesulitan orang tua siswa,

yang terutama berprofesi sebagai buruh pabrik. Sebelum UTS atau UAS,

pastilah terdapat siswa yang belum membayar SPP, sehingga kartu peserta

ujian belum diberikan, hal tersebut orang tua dipanggil ke sekolah untuk

menemui guru wali kelas anaknya, dengan hal ini orang tua dan wali kelas

mengupayakan anaknya untuk mengikuti ujian sekolah ini. Sekolah selalu

memberikan keringanan untuk siswa yang selalu terlambat dalam

Page 97: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

pembayaran SPP, dengan memberikan beasiswa kurang mampu agar

meringankan beban orang tuanya. Bapak R sedikit menceritakan tentang

keterlambatan SPP, sebagai berikut:

“saya pernah mas diundang ke sekolahannya RY, untuk memenuhi

panggilan dari wali kelasnya, disampaikan bahwa belum membayar SPP,

dan tanggungan LKS, dengan demikian kami berbincang, dan saya

meminta waktu untuk membayar SPP, kemudian kartu ujian anak saya

diberikan pada anak saya. Sebulan kemudian saya diberi tahu anak saya

untuk disuruh mencari surat keterangan tidak mampu dari kelurahan,

ternyata anak saya mendapatkan beasiswa kurang mampu yang

direkomendasikan oleh wali kelasnya, saya berterima kasih dengan wali

kelas anak saya tersebut.”

Begitu besar perjuangan yang dilakukan orang tua dalam

mengupayakan pendidikan anaknya, akan tetapi dalam mengupayakan

pendidikan di sekolah, orang tua tidak serta merta melepaskan secara

penuh anaknya untuk dididik sekolah, akan tetapi orang tua juga

mengawasi dan memantau perkembangan anaknya. Dikarenakan tidak

seharian anaknya selalu berada di lingkungan sekolah, paling banyak

berada dilingkungan masyarakat, sehingga orang tua walaupun tidak

memiliki waktu banyak, akan tetapi secara intens memantau anaknya agar

tidak terjerumus pada pergaulan yang kurang jelas.

Kesimpulan dari upaya orang tua dalam mewujudkan harapanya

dapat ditarik kesimpulan bahwa walaupun sudah terforsir tenaga dan

fikiran untuk bekerja, akan tetapi mereka tidak melepas dan selalu

memantau perkembangan anaknya dalam perkembangannya. Sehingga

orang tua terus memberikan nasihat, bimbingan, arahan agar anak dapat

Page 98: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

menjadi apa yang sudah diharapkan oleh orang tua. Sekolah juga

membantu orang tua dalam mendidik anak, akan tetapi orang tua juga

tidak serta merta memberikan anaknya pada sekolah untuk dididik, mereka

terus memantau perkembangannya, baik ilmu pengetahuannya maupun

akhlaknya.

3. Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

Adanya harapan dan upaya yang dilakukan oleh orang tua untuk anaknya,

dengan hal itu membentuklah pola asuh dalam keluarga. Terdapat beberapa

pola asuh yang didefinisikan oleh para ilmuan yaitu :

a. pola asuh otoriter adalah cara mengasuh anak yang dilakukan orang

tua dengan menentukan sendiri aturan-aturan dan batasan-batasan yang

mutlak harus ditaati oleh anak tanpa memperhatikan keinginan dan

pendapat serta melihat keadaan anak.

b. Pola asuh demokratis adalah kedudukan antara orang tua dan anak

sejajar, suatu keputusan diambil bersama dengan mempertimbangkan

kedua belah pihak.

c. Pola asuh permisif yakni segala aturan dan ketetapan keluarga

ditangan anak, apa yang dilakukan anak diperbolehkan oleh orang tua,

anak cenderung bertindak semena-mena.

Dari tiga pola asuh di atas dapat memberikan pengertian dalam

mengartikan pola asuh yang dilakukan oleh keluarga dari buruh pabrik.

Jika dilihat dari pekerjaannya dan faktor keinginan yang besar dari orang

tua dalam mewujudkan harapannya maka akan berfikiran bahwa pola asuh

Page 99: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

yang dilakukan buruh pabrik adalah pola otoriter, karena dalam pabrik

orang tua sudah diforsir tenaga, fikiran bahkan emosi, sehingga akan

melampiaskan pada keluarganya. Akan tetapi hal itu berbanding terbalik

pada kenyataan, mereka meliliki pola asuh yang membuat anaknya tidak

trauma, dan tidak tertekan. Orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik

ternyata kepedulian akan mental anaknya lebih dipentingkan, karena

mereka sudah mengalami tekanan, di bentak-bentak, dan dipaksa,

sehingga hal tersebut tidak ingin anaknya merasakannya.

Orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik saja merasakan hal

yang demikian merasa frustasi dan tertekan, jika tidak ada motivasi yang

kuat dari dirinya dan keluarganya maka tidak akan bertahan bekerja di

pabrik. Dengan demikian orang tua berfikiran bahwa jangan sampai dalam

keluarganya menerapkan sistem yang menekan keluarganya yang

mengakibatkan tekanan bagi anaknya sehingga orang tua yang berprofesi

sebagai buruh pabrik memilih untuk selalu memberikan kesempatan bagi

anaknya untuk berpendapat dalam keluarga, dan di bicarakan bersama

sehingga mengambil keputusan secara bersama.

Orang tua selalu memberikan kesempatan bagi anaknya untuk

menyampaikan pendapat, dan menyampaikan apa yang diinginkan,

sehingga jika hal tersebut mencegah anaknya dari sifat bohong, karena jika

pendapat dan keinginan didiskusikan bersama secara baik,

Page 100: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

maka anak akan merasa nyaman dan tidak takut untuk secara jujur

berbicara apa adanya. Beda bila anak selalu dimarahi, dan dipaksa harus

sesuai dengan apa yang diinginkan orang tuanya. Mereka akan berbohong

untuk menutupi tindakannya yang tidak sesuai dengan orang tuanya. Hal

ini dapat dipahami dari pernyataan tiga orang tua yang berbeda, yang

berprofesi sebagai buruh pabrik sebagai berikut:

“ya sebagai orang tua itu selalu memperhatikan anak, mementingkan

kebutuhan anak, ya cara mengaturnya dengan komunikasi maunya anak

apa selama dalam jalan yang baik, jadi tidak otoriter.”

(L/M/09:10/23/04/2017)

“ya, ada obrolan dengan anak-anak, memberi masukan untuk anak-anak.”

(P/SR/11:20/24/04/2017)

“ ya memberi kebebasan untuk mencari kegiatan di sekolah, yang penting

ya selalu memantau anaknya sejak dini agar tidak terjerumus dalam

pergaulan yang tidak jelas.” (L/R/12:30/24/04/2017)

Orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik memanfaatkan waktu

semaksimal munkin untuk kepentingan keluarganya, sehingga saat jam

istirahat terkadang pulang dan bisa makan siang bersama sambil

membicarakan hal-hal yang terdapat dalam keluarga. Hal ini disampaikan

oleh bapak R, sebagai berikut:

“ nggak ada mas, setiap istirahat mesti pulang nengok keluarga, makan

bareng.”

Sepulang dari kerja meluangkan sedikit waktu sebelum istirahat

untuk berkumpul bersama keluarga untuk membicarakan apa yang

dibutuhkan oleh keluarga terutama anak dalam pendidikan,

menkomunikasikan pada anak apa yang diinginkan dan dibutuhkan selama

Page 101: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

dalam jalan yang baik. Sehingga orang tua selalu memperhatikan anak,

memantau perkembangan pendidikan anak, apakah semakin berkembang

atau semakin menurun, yaitu dilihat dari keseharian anaknya saat bersama

orang tua dan hasil dari pelajaran yang diterima dari sekolah, yaitu berupa

nilai ujian, dan praktek ibadah yang diterapkan dari sekolah. Hal ini sesuai

dari pernnyataan dari ibu SR, sebagai berikut:

“ waktu dapat dibagi karena bekerjanya dua sifh, ya tetap ada mas waktu

bersama keluarga, kalau masuk pagi ya pulang kerja menyempatkan waktu

untuk anak-anak memberi nasihat, kalau malam suka mengingatkan untuk

belajar.”

Walaupun waktu yang tidak banyak dimiliki orang tua yang berprofesi

sebagai buruh pabrik akan tetapi perhatian yang semaksimal mungkin

untuk anaknya agar tidak merasa bahwa anak buruh pabrik kehidupannya

tidak menyenangkan dan selalu tertekan. Dengan demikian dalam hidup

berkeluarga terasa damai dan menyenangkan. Sehingga orang tua dapat

bekerja dengan giat karena termotivasi oleh keluarga yang harmonis, dan

anak merasa nyaman dalam menjalani pendidikan di sekolah sebagai

modal anaknya mendapatkan ilmu secara maksimal. Seperti yang

disampaikan oleh bapak M, sebagai berikut:

“ya pasti ada masalahnya selalu 80 % itu di perusahaan jadi hanya 20 % di

rumah, dan satu hari full, kan dirumah hanya berapa jam.”

Keluarga buruh pabrik walaupun pekerjaan orang tuanya yang penuh

dengan tekanan dan paksaan akan tetapi dalam mensejahterakan

Page 102: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

keluarganya menggunakan pola demokratis, yaitu tidak memaksakan

kehendak orang tua, akan tetapi pendapat dan kemauan anak di

komunikasikan dengan baik, jika hal tersebut bermanfaat dan berguna bagi

anaknya maka akan didukung sepenunya oleh orang tua, jika tidak akan

diarahkan pada hal yang baik. Sehingga anak merasa dimengerti dan

dianggap ada dalam keluarga, dengan demikian tidak ada kebohongan dan

tindakan yang menyusahkan orang tua.

Jadi kesimpulan dari pola asuh orang tua terhadap anak adalah

walaupun orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik yang sebagian

besar waktunya dihabiskan untuk bekerja, akan tetapi tidak melupakan

anaknya dalam hal pendidikan, dan juga selalu gigih berusaha untuk

mewujudkan apa yang sudah menjadi harapan mereka. Walaupun orang

tua bekerja dengan diforsir tenaga, fikiran, bahkan emosinya akan tetapi

dalam mengasuh anaknya tidak otoriter, mereka memberikan kesempatan

pada anaknya untuk mengembangkan diri sendiri, dan dalam pengawasan

dari orang tua.

4. Kendala dalam Mengupayakan Harapan

Harapan orang tua terhadap anak agar anaknya menjadi penerus

bangsa yang dapat membanggakan keluarganya, yaitu dengan menjalani

kehiduan dengan bahagia, dan berharap anaknya tidak bernasib sama

dengan orang tuanya hal tersebut akan terwujud jika ada upaya dari orang

tua. Dalam upaya tersebut timbullah kendala yang dihadapi, baik dari

orang tua sendiri, anaknya, dan juga bisa jadi dari sekolah.

Page 103: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Kendala yang dihadapi dari orang tuanya sendiri, yaitu sebagai

orang tua wajib baginya memberikan nafkah bagi keluarganya, dengan

demikian tana bekerja pastilah tidak akan mendapatkan penghasilan untuk

membiayai kehidupan keluarganya. Dengan demikian orang tua memilih

bekerja yang dapat diandalkan untuk membantu menjalani kehidupan

dengan keluarga, akan tetapi pendidikan yang kurang, bahkan rata-rata

hanya lulus SMA, maka hanya dapat bekerja di lingkungan pabrik

walaupun pekerjaannya selalu diforsir dan ditekan akan tetapi gaji yang

didapat tetap dan sesuai gaji UMR, sehingga dapat membantu

perekonomian keluarga membaik, begitu juga membantu untuk membiayai

sekolah anaknya. Hal ini ibu SR menyatakan sebagai berikut:

“mungkin ya kondisi ekonomi yang menjadi kendala, akan tetapi

semaksimal ekonomi saya menyekolahkan anak.”

Dari pekerjaan orang tuanya yang menyita waktu banyak tersebut,

menjadi salah satu kendala bagi orang tua untuk mewujudkan harapan

pada anaknya, terkadang orang tua hanya pasrah pada sekolah untuk

mendidik anaknya padahal sekolah sifatnya hanya membantu, dan juga

waktu yang tidak banyak berada di sekolah, sehingga guru tidak dapat

mengawasi sepenuhnya siswa. Sehingga terkadang ada perdebatan antara

wali kelas dan orang tua siswa pada saat penerimaan raport. Waktu yang

banyak dilakukan oleh anaknya adalah di lingkungan, dengan demikian

jika tanpa ada pengawasan dari orang tua, sehingga dapat memilih ke jalan

yang tidak diinginkan.hal ini disampaikan oleh bapak M, sebagai berikut:

Page 104: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“ya kendalanya pasti waktu yang dihabiskan di perusahaan, dan tenaga

juga sudah terforsir.”

Rata-rata yang bekerja di pabrik adalah kedua orang tua, sehingga

tidak ada pengawasan yang intens dari orang tua pada anaknya, sehingga

terkadang dititipkan pada kakek dan neneknya. Padahal pendidikan yang

diberikan kakek dan neneknya selalu memanjakan cucunya, sehingga akan

merasa bebas dalam bergaul di lungkungan, dan jika ada kesalahan pasti

akan lari ke kakek dan neneknya jika orang tua memarahinya. Hal tersebut

menjadikan anak berperilaku tidak baik, selalin tidak memiliki figur ayah

dan ibu untuk dijadikan sebagai gambaran untuk kehidupannya, mereka

pasti akan lebih nyaman bila bersama kakek, dan neneknya dibandingkan

bersama kedua orang tuanya hal tersebut akan menjadi kendala bagi

anaknya untuk berkomunikasi terhadap anaknya dan memberikan

pendidikan pada anaknya.

Selain dari faktor orang tuanya, faktor dari anaknya juga menjadi

kendala dalam mewujudkan harapan dari orang tuanya. Terkadang

anaknya sudah diberikan fasilitas pendidikan agar menunjang

pendidikannya agar lebih baik, akan tetapi disalah gunakan oleh anaknya,

seperti misalkan sepeda motor yang diberikan orang tua, yang dengan

susah payah orang tua membelikan agar anaknya tidak selalu terlambat

berangkat sekolah dll, akan tetapi disalah gunakan oleh anaknya dengan

menggunakan sepeda motor tidak pada semestinya. Memberikan fasilitas

yang cukup untuk anaknya adalah kewajiban orang tua dalam memberikan

Page 105: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

perhatian pendidikan pada anaknya, akan tetapi fasilitas seperti sepeda

motor, handpone, dll, membuat anaknya malas akan belajar. Sehingga

akan sia-sia jika anaknya malas akan belajar, dikarenakan segala upaya

yang dilakukan orang tua juga tergantung pada ketekunan anaknya. Hal ini

bapak M berpendapat bahwa:

“sebagian besar terpengaruh pada alat-alat komunikasi, media-media itu

mempengaruhi pola hidup anak.”

Anak yang sekolah dengan giat, dan akatif di kegiatan sekolah hal

tersebut yang di banggakan oleh orang tua dan guru, apalagi dengan nilai

tertinggi. Akan tetapi tidak semua anak yang aktif dalam kegiatan sekolah

juga mampu mengikuti pendidikan formal di sekolah, bahkan rata-rata

siswa yang mengikuti kegiatan non formal sekolah mereka dapat

berprestasi, akan tetapi pendidikan formal tidak dapat berprestasi,

dikarenakan terlalu fokus dan terforsir pada kegiatan non formal, hal

tersebut mengakibatkan terhambatnya mendapatkan ilmu pengetahuan

umum maupun agama dengan baik. Akan tetapi orang tua sebenarnya

mengeluhkan akan kegiatan yang diikuti oleh anaknya, dikarenakan

setelah mengikuti kegiatan tersebut, anaknya pulang sekolah sedah

kelelahan dan mengakibatkan malas belajar, dengan demikian disekolah

anak ketinggalan, di rumah tidak bisa mengejar ketinggalan pelajarannya

dengan belajar sendiri. Akan tetapi hal ini juga tidak bisa diprotes oleh

orang tua, karena termasuk dalam program sekolah. Hal ini dialami oleh

anak dari bapak R, beliau menceritakan sebagai berikut:

Page 106: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“ekstrakulikuler itu ikut kegiatan pramuka, dan anak saya itu selalu

dijadikan panitia jadi tenaga, waktu maupun fikiran itu banyak yang

dicurahkan disitu, jadi kegiatan yang pokok malah terabaikan, itu memang

karena banyak kegiatan yang kurang ada manfaatnya tapi itu tuntutan dari

sekolah juga.”

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa tidak hanya dari faktor orang

tuanya saja yang memiliki kendala dalam mendidik anaknya, akan tetapi

dari faktor anaknya juga yang sudah semakin terpengaruh pada pergaulan

zaman sekarang, yaitu penggunaan media komunikasi, akan tetapi disalah

gunakan, dan juga banyak kegiatan anak dari sekolah yang dapat

memforsir tenaga, fikiran anak, sehingga tidak fokus dalam belajar

disekolah lalu di rumah sudah lelah dan tidak semangat untuk belajar.

5. Respon Anak

Anak selalu diperhatikan dan dipantau perkembangannya dalam

pendidikan di sekolah agar mendapatkan ilmu pengetahuan, baik

pengetahuan umum dan agama. Segala upaya dilakukan orang tua dengan

susah payah memperjuangkan anaknya agar dapat sekolah, dan

mengenyam pendidikan lebih baik dari orang tuanya agar mendapatkan

kehidupan yang tidak seperti orang tuanya, walaupun dengan kondisi

ekonomi yang pas-pasan orang tua terus gali lobang tutup lubang istilah

orang, yaitu mencari hutang ke sana ke mari, dan dilunasi, setelah lunas

cari hutang lagi. Begitu besar perjuangan orang tua dalam mengupayakan

harapannya. Sebagai seorang anak seharusnya memahami mengapa orang

tuanya bekerja begitu keras dan susah payah itu hanya demi anaknya agar

Page 107: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

anaknya tidak seperti orang tuanya. Dengan hal tersebut anak memiliki

respon dari apa yang sudah dilakukan orang tuanya.

Respon anak akan sangat mempengaruhi hasil dari apa yang sudah

diupayakan oleh orang tuanya, dikarenakan tanpa ada kepekaan dari

anaknya maka akan sia-sia dalam orang tuanya mewujudkan harapannya.

Anak yang peka, merasa iba dan kasihan terhadap kerja keras orang

tuanya, mereka merasa bersalah jika mereka tidak dapat memenuhi apa

yang sudah diamanatkan oleh orang tuanya. Sehingga anaknya akan

bersungguh-sungguh dalam mecari ilmu di sekolah. Anak memiliki

pemikiran yang berbeda dalam menanggapi upaya orang tuanya tersebut,

akan tetapi mereka sama dalam keinginannya untuk membuat bahagia

orang tuanya, walaupun tidak bisa membalas apa yang sudah dilakukan

oleh orang tuanya untuk dirinya.

Siswa yang sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa rata-rata

memiliki orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik, pastilah

memiliki motivasi untuk belajar lebih baik dari yang lain. Awal masuk

sekolah dari siswa merasakan rasa senang masuk ke sekolah ini, hal ini

sesuai dengan pernyataan para siswa yang terdapat di kelas MIPA 1, yaitu

rata-rata mereka mengatakan bahwa merasa senang dan tidak ada beban

dalam belajar di SMA ini, karena mereka memahami bahwa mereka

sekolah di sini dapat meringankan orang tua dalam segi biaya, karena di

SMA ini relatif lebih murah dari yang lain, dengan demikian tidak ada

beban dari siswa tentang hal ini, dan banyak sekali teman-teman yang

Page 108: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

sama, yaitu orang tuanya berprofesi sebagai buruh pabrik, sehingga

meresa tidak sendiri menghadapi masalah biaya di sekolah ini, seperti

biaya SPP, dan lain-lain.

Mereka menyatakan bahwa kendala yang dihadapi selama

pembelajaran di SMA ini, mereka merasa mudah melalui masalah dan

kendala karena dalam sekolah sistem yang diterapkan bersifat

kekeluargaan, dengan kata lain bahwa teman-teman sekelas, guru, wali

kelas, dan guru BP, selalu memberikan semangat dan dukungan ketika

terjadi permasalahan. Orang tua juga mendukung sepenuhnya kegiatan

pendidikan yang ada disekolah, apa yang dibutuhkan anaknya diberikan

agar anaknya dapat nyaman dan senang bersekolah di SMA Islam

Sudirman Ambarawa. Hal ini sesuai dengan beberapa pernyataan siswa,

sebagai berikut:

“ya, senang mas, karena berdasarkan keinginan orang tua untuk sekolah di

SMA ini, sehingga tidak ada kendala belajar di sini.”

“Karena memiliki motivasi dari lingkungan sekolah, salah satunya pasti

orang tua.”

“Orang tua memberikan uang saku, dan kebutuhan pelajaran yang

lainnya.”

“Orang tua selalu memberi kata-kata motivasi yang selalu mendukung

kami, yaitu „jadilah anak yang lebih baik dari orang tua‟hal itu menjadi

kata-kata penyemangat dari diri sendiri.”

Dengan demikian dapat diambil pengertian rasa nyaman rasa senang dan

aman dilingkungan sekolah membuat siswa belajar dengan giat, sehingga

mendapatkan semaksimal mungkin ilmu yang disampaikan oleh guru.

Page 109: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Respon anak yang menginginkan untuk segera selesai sekolah

walaupun sampai SMA. Mereka tidak mementingkan nilai bahkan

peringkat, yang terpenting adalah dapat segera lulus dari SMA sehingga

setelah lulus mereka dapat membantu orang tuanya yang meresa kesulitan

dalam mencari penghasilah untuk membiayai keluarganya, dengan hal

tersebut mereka lebih memilih bekerja. Anak yang berfikiran demikian

rata-rata memiliki adik yang juga masih sekolah, mereka lebih mengalah

pada adiknya, biarkan adiknya sekolah sampai tingkat pendidikan tertinggi

sedangkan kakaknya membantu orang tuanya untuk bekerja mencari

penghasilah yang dapat meringankan beban orang tuanya, misalkan

dengan membiayai sekolah adiknya. Hal ini disampaikan oleh lima tiga

siswa yang berada di kelas MIPA 1, sebagai berikut:

“sebenarnya bapak ibu guru menyuruh untuk lanjutkan kuliah mas,tapi

kasihan orang tua cari uang sampai malam untuk biayai sekolah saya dan

adik saya, jadi setelah lulus akan bekerja bantu orang tua.”

Ada juga anak yang berfikiran bahwa ingin belajar dengan giat dan

mendapatkan nilai terbaik untuk melanjutkan pendidikan tertinggi dengan

gratis. Mereka berfikir bahwa pada zaman sekarang jika hanya ijazah

SMA, mereka juga sama saja akan bekerja di pabrik, akan tetapi jika dapat

bersekolah samapai sarjana dapat memiliki pandangan yang luas dalam

bekerja. Dengan demikian anak yang berfikiran untuk sekolah lebih giat

dan akan mendapatkan sekolah tinggi secara gratis akan berusaha

semaksimal mungkin untuk belajar di sekolah. Hal ini sesuai pernyataan

delapan siswa yang terdapat di kelas MIPA 1, sebagai berikut:

Page 110: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“kuliah lah mas, mau cari kerja paling juga di pabrik mas, saya mau cari

beasiswa untuk ke perguruan tinggi, agar meringankan beban orang tua

mas.”

“kalau saya mau kuliah juga sambil kerja mas, selain bantu orang tua

biayai adik sekolah, juga biayai sekolah sendiri, biar orang tua tidak

repot.”

Pandangan yang berbada dari anak dalam membahagiakan orang

tuanya sehingga membuat bangga orang tuanya juga berbeda-beda.

Pemikiran yang berbeda dari anak tersebut, akan tetapi pada dasarnya

memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin melihat orang tuanya tersenyum

bahagia melihat anaknya, sehingga orang tua tidak merasa menyesal

dengan apa yang sudah diupayakannya dengan keras. Mereka tidak ingin

orang tuanya bersedih dengan perilaku yang tidak baik darinya, sehingga

orang tua terbebani dengan hal tersebut dengan demikian motivasi dari

orang tua akan menurun. Anak mengetahui bahwa yang membuat orang

tuanya kuat adalah keluarganya yang harmonis, sehingga anak yang sudah

dididik di sekolah dengan baik mengetahui dengan baik bahwa mereka

tidak akan pernah bisa membalas orang tuanya yang begitu besar

kontribusi padanya akan masa depannya yang cerah. Hanya dapat

membuat orang tuanya tersenyum, hal itu sudah menjadi perilaku terbaik

untuk anaknya.

Orang tua memberikan fasilitas pendidikan bagi anaknya, sehingga

anaknya meresa nyaman dan senang berangkat ke sekolah tanpa ada beban

di sekolah, sehingga mereka dapat fokus belajar di sekolah. Pendidikan

dalam sekolah untuk keberhasilah dalam pembelajaran didorong dari diri

Page 111: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

siswa sendiri, yaitu dari rasa nyaman, aman, dari siswa sehingga ilmu yang

diberikan oleh guru akan diterima dengan mudah oleh siswa.

Siswa yang selalu terlambat dalam pembayaran SPP pastilah merasa

terbebani dan merasa malu di sekolah, karena selalu dipanggil wali kelas

untuk orang tuanya diminta untuk ke sekolah, hal ini membuat sekolah

siswa terganggu. Akan tetapi berbeda dengan siswa yang terdapat di SMA

Islam Sudirman Ambarawa, walaupun mereka selalu diminta orang tuanya

untuk ke sekolah akan tetapi mereka berusaha bahwa anak yang kurang

mampu bukanlah selalu lemah, mereka lemah dalam ekonomi akan tetapi

mereka tidak mau jika lemah juga pada ilmu, sehingga dengan hal tersebut

memicu anak-anak yang perekonomian kurang, yang rata-rata pekerjaan

orang tuanya sebagai buruh pabrik untuk selalu berusaha mendapatkan

nilai terbaik. Hal ini disampaikan oleh siswi bernama A, sebagai berikut:

“kalau pas belum bayar SPP, pertama rasanya pengen tidak sekolah,

berhenti saja, kasihan orang tua setiap tanggal pembayaran SPP selalu

kebingungan, akan tetapi ada dorongan motivasi dari wali kelas, sehingga

berkeinginan untuk melanjutkan sampai lulus, biar pengorbanan orang tua

tidak sia-sia.”

Sekolah mengapresiasi pendidikan dan kedisiplinan siswa tersebut

dengan memberikan keringanan biaya sekolah, sehingga di gratiskan

dalam biaya SPP, dengan demikian siswa semakin giat dan merasa

bersalah jika siswa tersebut membuat ulah di sekolah, dengan demikian

siswa akaan berusaha untuk mengharumkan nama sekolah dengan

beberapa prestasi yang dihasilkan oleh siswa.

Page 112: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Siswa menutupi rasa tidak nyaman mereka pada orang tuanya,

dengan mendapatkan nilai-nilai yang baik, dengan demikian akan menjaga

perasaan orang tuanya agar tidak merasa terbebani dengan melihat

anaknya malu akan kondisi perekonomian mereka. Dengan demikian rata-

rata siswa yang orang tuanya berprofesi sebagai buruh pabrik memiliki

motivasi yang luar biasa bahkan dapat mengalahkan motivasi dari siswa

yang memiliki perekonomian yang cukup. Bahkan peringkat pertama rata-

rata siswa yang orang tuanya berprofesi sebagai buruh pabrik, dengan

demikan siswa di SMA tersebut tidak merasa minder dan malu jika

mereka memiliki keluarga yang perekonomiannya kurang. Hal ini sesuai

pernyataan dari siswa RY, sebagai berikut:

“sebenarnya malu mas kalau SPP nunggak, tapi kalau di sekolah ini jika

disiplin, rapi, mengikuti aturan sekolahan, maka akan direkomendasikan

untuk mendapatkan beasiswa, sehingga akan terus belajar dan berbuat baik

di sekolahan, maka akan direkomendasikan untuk mendapatkan

beasiswa.”

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa respon anak tehadap pola asuh

orang tua sangat merespon dengan baik, dapat dilihat dari sikap mereka,

fasilitas belajar mereka, dan kerapian yang ada pada diri mereka dapat

dilihat bahwa orang tua meperdulikan pendidikan anak, dengan

memberikan fasilitas yang dapat menunjang pendidikan anak lebih baik

lagi. Juga dengan selalu memberikan dorongan agar anak-anaknya selalu

belajar dengan baik di sekolah tersebut, dengan memberikan kata-kata

motivasi dan lain sebagainya.

Page 113: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Sehingga dapat dilihat dari harapan anaknya untuk orang tuanya

yaitu selalu mendorong dirinya untuk terus belajar, dan lulus dengan yang

terbaik,

dengan demikian dapat melanjutkan pendidikan yang lebih baik lagi. Akan

tetapi setelah lulus anak tidak akan bekerja terlebih dahulu, melainkan

melanjutkan perkuliahan dan semangat untuk mencari beasiswa masuk ke

perguruan tinggi agar tidak merasa membebani orang tua.

Page 114: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Harapan Orang Tua terhadap Anak

Anak adalah generasi dari orang tua yang diharapkan menjadi anak

yang dapat membanggakan bagi bangsa, Negara, bahkan agama. Harapan

orang tua pada anak adalah harapan untuk hidup dunia dan akhirat dengan

bahagia. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT, dalam Al-Quran

surat At-Tahrim ayat ke enam, sebagai berikut:

يأيهبانريهاامىىاقىاأوفسك وأههيك وبزا وقىدهبانىب وانحجبزة عهيهب مهئكة غلظ

{٦}شداداليعصىن هللا مبأمسه ويفعهىن مب يؤمسون

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim (66) 6).

Firman Allah di atas dapat diambil pengertian bahwa menjaga diri

dan keluarga dari api neraka berarti bahwa mengharapkan kebahagiaan

dunia maupun akhirat. Untuk mendapatkan hal tersebut dengan pendidikan

yang baik, dari pendidikan umum sampai pendidikan agama. Orang tua

menjadi peran paling penting dalam mendidik anak. Dikarenakan orang

tua adalah lembaga yang pertama dan utama yang dikenal oleh anak.

Page 115: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Hal ini disebabkan, karena kedua orang tuanyalah orang yang pertama

dikenal dan diterimanya pendidikan, bimbingan, perhatian, dan kasih

sayang yang terjalin antara kedua orang tua dengan anak-anaknya,

merupakan basis yang ampuh bagi pertumbuhan dan perkembangan psikis

serta nilai-nilai sosial dan relegius diri anak didik (Ahid, 2010:61).

Dengan peran yang penting itulah timbul harapan-harapan dari orang

tua untuk anaknya, terutama orang tua yang berprofesi sebagai buruh

pabrik, walaupun waktu yang kurang untuk keluarga, orang tua yang

berprofesi sebagai buruh pabrik tidak menginginkan jika anaknya hidup

tidak bahagia didunia maupun diakhirat. Meraka sudah merasakan

kehidupan di dunia yang kurang baik di lingkungan pabrik yang kurang

baik untuk kehidupan. Banyak persaingan, individualisme, berbicara

kasar, tekanan dari pabrik, kesulitan dalam beribadah karena terpengaruh

lingkungan teman dan tempat ibadah yang tidak memadai, dan waktu yang

dihabiskan untuk bekerja di pabrik.

Hal ini akan membentuk perilaku yang tidak baik bagi setiap

manusia, akan tetapi begitu mulia orang tua yang berprofesi sebagai buruh

pabrik, walaupun mereka selalu dalam lingkungan pabrik akan tetapi

untuk pendidikan anaknya, mereka tidak pernah mencontohkan hal-hal

yang tidak baik agar harapan satu-satunya dari keluarga untuk merubah

keluarganya menjadi generasi yang membanggakan bagi bangsa, Negara

dan agama.

Page 116: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Hal ini sesuai dengan orang tua buruh pabrik yang anaknya sekolah di

SMA Islam Sudirman Ambarawa, yaitu mengharapkan anaknya agar tidak

seperti orang tuanya, agar supaya hidup layak dan bahagia, dengan

mengharapkan:

a. Pendidikan

Orang tua buruh pabrik berharap pendidikan anaknya adalah

pendidikan yang bertolak ukur pada agama Islam, karena menurut

mereka dengan sekolah di SMA yang berbasis Islam maka anaknya

akan mendapatkan dua ilmu sekaligus, yaitu ilmu umum dan agama.

Hal lain adalah bahwa pendidikan di SMA ini lebih murah, dan sesuai

dengan kondisi keluarga buruh pabrik, walaupun terkadang

menunggak SPP, akan tetapi diberikan keringanan jangka waktu

ataupun beasiswa. Orang tua tidak serta merta memilih sekolah

tersebut tanpa ada alasan yang pasti, orang tua juga melihat dan

mencari informasi tentang sekolah ini, walaupun sudah kelelahan

dalam bekerja, orang tua sempatkan untuk mencarikan sekolah yang

baik untuk anaknya. Orang tua memilih di sekolah ini rata-rata mereka

melihat siswa-siswa yang sekolah di SMA tersebut begitu baik

akhlaknya, rapi, dan Islami, sehingga tidak berfikir dua kali orang tua

mensekolahkan di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Hal ini

berkesuaian dengan penyampaian pada M yaitu :

“ya kalau saya mencarikan anak sekolah yang terpenting bisa belajar

ilmu umum dan agama, karena ilmu agama juga penting untuk

membentuk akhlak anak dengan baik.”

Page 117: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

b. Prestasi

Orang tua akan senang bila anaknya dapat berprestasi dalam

pendidikan, mereka akan merasa bangga pada anaknya, karena di

sekolah ini jika ada anak berprestasi pasti mendapatkan beasiswa dari

sekolah, dengan hal ini orang tua senang karena bisa meringankan

beban dari orang tua. Orang tua juga bangga jika teman-temannya

menanyakan anaknya, pasti dengan bangga menjawabnya. Itulah

harapan orang tua dalam berprestasi, selain membuat bangga

sekolahan juga keluarga. Hal ini sesuai apa yang disampaikan oleh ibu

SR yaitu:

“harapan saya pasti anaknya supaya dapat rengking dan juara di

sekolahan, supaya seperti kakaknya dapat kuliah dengan tanpa biaya,

sehingga dapat meringankan saya,hanya memberi uang saku dan

keperluan sekolahnya.”

c. Akhlak

Orang tua berharap tidak hanya memiliki anak yang cerdas dalam

belajar akan tetapi memiliki akhlak yang baik, sehingga akan menjadi

pribadi yang disenangi oleh orang lain, akan tetapi dengan

keterbatasan waktu ini, orang tua mengharapkan sekolah dapat

mendidik anaknya dengan baik, terutama pada segi akhlak karena

sekolah ini memiliki pendidikan berbasis pada Islam. Hal ini

dibuktikan oleh bapak M dalam percakapannya sebagai berikut :

“ya saya tahu SMA Islam Sudirman Ambarawa, itu karena pertama

melihat siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa kok pakai kerudung,

sopan, menyapa tetangganya, melihat hal itu saya memilih untuk

mendaftarkan anak perempuan saya di SMA itu.”

d. Setelah Lulus

Page 118: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Orang tua mengharapkan setelah lulus anaknya dapat memilih

kehidupannya dengan baik, mau melanjutkan sekolah atau bekerja,

dikarenakan SMA adalah gerbang awal untuk menjalani kehidupan

yang akaan dijalani anaknya, dengan perbekalan yang diberikan oleh

orang tua dan sekolah dapat membantu anak tersebut memilih dengan

bijak kehidupan selanjutnya. Orang tua tidak memaksakan kehendak

dari anaknya sendiri. Hal ini disampaikan oleh bapak R :

“Ya orang tua bisa berusaha dalam mensekolahkan anaknya, akan

tetapi melanjutkan pendidikan itu terserah pada anaknya, kalau

dipaksakan tidak baik.”

e. Hidup bermasyarakat

Selain berharap tentang ilmu pendidikan, akhlak, dan memutuskan

menjalani kehidupan setelah lulus, orang tua juga berharap anaknya

dapat bersosialisasi pada masyarakat, dapat membaur bersama

masyarakat karena hal yang terpenting adalah kehidupan bersosialisasi.

Manusia membutuhkan manusia yang lainnya, sehingga tidak mungkin

jika dapat hidup tanpa orang lain, karena kita saling membutuhkan.

Dengan demikian walaupun orang tua jarang bersosialisasi dengan

tetangga karena pekerjaan, orang tua berharap anaknya dapat

menggantikan orang tuanya, dalam kegiatan masyarakat. Hal ini di

sampaikan oleh bapak M :

“Saya masukkan sekolah, apalagi sekolah berbasis Islam dengan

harapan supaya dapat belajar bersosialisasi, dan saya suruh untuk ikut

kegiatan remaja di dusun.”

Page 119: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibn Khaldun yang membagi

tujuan-tujuan pendidikan itu kepada:

6. Mempersiapkan seseorang dari segi keagamaan yaitu mengajarkan

syiar-syiar agama menurut al-Quran dan sunnah, sebab dengan jalan

itu potensi iman itu diperkuat, sebagaimana halnya dengan potensi-

potensi lain yang telah mendarah daging maka ia seakan-akan menjadi

fithrah (Khaldun, 1962 : 1239-1240).

7. Menyiapkan seseorang dari segi akhlak (Khaldun, 1962 : 539).

8. Menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau sosial (Khaldun,

1962 : 422)

9. Menyiapkan seseorang dari segi vokasial atau pekerjaan. Dikatakannya

bahwa mencari dan menegakkan hidupnya mencari pekerjaan,

sebagaimana ditegaskannya pentingnya pekerjaan sepanjang umur

manusia, sedang pengajaran atau pendidikan dianggapnya termasuk di

antara ketrampilan-ketrampilan itu (Khaldun, 1962 :928)

10. Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran, sebab dengan pemikiran

seseorang itu dapat memegang berbagai pekerjaan pertukangan atau

ketrampilan tertentu seperti telah diterangkan di atas (Khaldun, 1962 :

972).

Sehingga jika melihat tujuan yang di sampaikan Ibn Khaldun dapat

diambil pengertian bahwa pendidikan akan membentuk pribadi khalifah

yang baik (Langgung, 2004:55).

Page 120: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

B. Upaya Orang Tua dalam Mewujudkan Harapan

Harapan orang tua akan terwujud jika ada upaya nyata dari orang tua

untuk mewujudkannya. Jika orang tua menginginkan anaknya memiliki

pengetahuan dan perilaku yang baik maka anak tersebut disekolahkan,

dengan disekolahkan anak akan memiliki kesempatan belajar untuk masa

depan yang cerah. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk

anaknya, baik dari pengetahuannya maupun akhlaknya. Akan tetapi

terbatasnya waktu orang tua dalam mendidik anaknya, dengan demikian

orang tua mensekolahkan anaknya di sekolah yang orang tua yakini bisa

mendidik anaknya dengan baik.

Ekonomi menjadi hal yang utama dalam masa depan pendidikan anaknya,

jika biaya tidak bisa menjangkau berarti anaknya tidak bisa melanjutkan

sekolah, akan tetapi perjuangan besar dilakukan oleh orang tua yang

berprofesi sebagai buruh pabrik dalam mendapatkan penghasilan untuk

biaya sekolah begitu besar, mereka rela diforsir tenaga, fikiran dan

waktunya untuk bekerja.

Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan oleh Sadulloh, bahwa

Orang tua yang sebagai pemimpin dalam keluarganya harus bertanggung

jawab dalam kepemimpinannya. Dikarenakan setiap manusia adalah

makhluk yang mempunyai tanggung jawab dan kewibawaan.

Setiap manusia mempunyai tanggung jawab terhadap yang lain, terutama

terhadap orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya (Sadulloh,

2014:175). Sadulloh menjelaskan bahwa orang tua bertanggung jawab atas

Page 121: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

kepemimpinannya, sehingga apa yang dilakukan oleh orang tua yang

berprofesi sebagai buruh pabrik tersebut merupakan bentuk tanggung

jawab dari mereka terhadap anaknya.

Selain bekerja begitu keras yang dilakukan oleh orang tua, ketaatan

pada Allah SWT tidak akan hilang dari diri mereka, walaupun banyak

cobaan yang dialami keluarga buruh pabrik semakin menguatkan iman

mereka kepada Allah SWT, karena tidak ada pertolongan selain

pertolongan dari Allah, sehingga apapun yang mereka rencanakan akan

menerima keputusan yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan demikian

orang tua selalu menjaga dirinya dari api neraka, hal ini sesuai pada firman

Allah SWT, pada (QS. At-Tahrim ayat ke 6.

يأيهبانريهاامىىاقىاأوفسك وأههيك وبزا وقىدهبانىب وانحجبزة عهيهب مهئكة غلظ

{٦}شداداليعصىن هللا مبأمسه ويفعهىن مب يؤمسون

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim (66) 6).

Oleh karena orang tua menjaga dirinya dari api neraka, maka orang

tua tidak menginginkan anaknya terjerumus pada api neraka,

yaitu mensekolahkan anaknya pada pendidikan yang dapat mendidik

anaknya dengan baik, dan memantau pergaulan anaknya sejak dini

sehingga tidak terjerumus pada pergaulan yang tidak baik. Hal ini

disampaikan oleh bapak M yaitu :

Page 122: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“Upaya dari orang tua juga tetap ada, dan pasti garis besarnya itu

menyekolahkan atau memantau anak itu sejak dini sehingga tidak

terjerumus pada pergaulan-pergaulan yang kurang jelas itu.”

Orang tua dalam mewujudkan harapannya memberikan bimbingan kea

rah yang baik. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ahid,yaitu

tentang bimbingan orang tua ke arah kehidupan yang baik, sebagai

berikut:

f. Bimbingan ke arah kehidupan mandiri. Hal ini sesuai dengan anjuran

Nabi, agar kehidupan seseorang tidak menjadi beban bagi orang lain,

demikian pula tangan yang di atas lebih mulia daripada tangan yang di

bawah.

g. Berkemauan keras untuk bekerja. Hidup dan kehidupan berdimensi

kenikmatan sekaligus perjuangan. Kenikmatan tidak mungkin dicapai

tanpa melalui perjuangan yang tentu saja membutuhkan kesungguhan

dan penuh rintangan.

{٦}إن م انعسس يسسا

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Al-Quran,

Asy-Syarkh/94:6)

h. Menjauhi sikap serakah yang berlebihan sehingga melampui batas

yang telah ditentukan oleh agama.

i. Menumbuhkan sikap selalu ingin maju dalam proses kehidupan. Islam

adalah agama yang dinamis yang menghendaki agar penganutnya

selalu maju dan berkembang.

j. Mengutamakan kualitas daripada kuantitas.

Page 123: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Dari keterangan tersebut diatas, dapat kita ambil pengertian bahwa

pada dasarnya keluarga (orang tua) berkewajiban memberi pengarahan dan

bimbingan kepada anak-anaknya untuk hidup mandiri, menumbuhkan

sikap yang kreatif dan dinamis, berkemauan keras untuk bekerja,

merealisasikan nilai-nilai spiritual dan material, serta nilai-nilai individual

dan sosial (Ahid, 2010:150).

Orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik, selalu

menghabiskan waktu untuk bekerja, sehingga orang tua sangat terbantu

dengan adanya sekolah-sekolah di sekitar daerah mereka,

karena beban tanggung jawab yang besar untuk anaknya, sehingga

bertanggung jawab atas pendidikannya, sehingga mensekolahkan anaknya

di sekolah yang baik.

Walaupun harus hutang dimana-mana, sehingga waktu gaji

diterima langsung habis, hal itu diperuntukkan oleh anaknya agar dapat

sekolah dengan layak dan baik, karena bekal yang diberkan orang tua

berupa ilmu tidak akan habis dibandingkan dengan bekal harta.

Dengan demikian orang tua bekerja sama dengan sekolah agar untuk

membentuk anak dengan akhlak yang baik. Hal ini sesuai dengan yang

disampaikan oleh Tafsir yaitu bahwa keterbatasan kemampuan

(intelektual, biaya, waktu) orang tua menyebabkan ia mengirim anaknya

ke sekolah. Orang tua meminta tolong agar sekolah membantunya

mendidik (mendewasakan) anaknya, inilah dasar kerjasama antara orang

tua dan sekolah dalam pendidikan (Tafsir, 2003:128).

Page 124: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

C. Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak

Harapan dan upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam

membahagiakan anaknya, dan membekali anaknya untuk bahagia dalam

kehidupannya mendatang baik dunia maupun akhirat membentuklah pola

asuh yang dilakukan orang tua dalam mendidik anaknya di keluarga. Pola

asuh orang tua terbentuk berdasarkan pada sifat orang tua, dan terkadang

terbentuk berdasarkan apa yang sudah dialami oleh orang tua, rata-rata

orang tua yang dulu diasuh dengan perilaku yang keras, maka akan

mendidik anaknya dengan keras, juga dapat berasal dari keseharian orang

tua di lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang kurang baik akan merubah

perilaku yang kurang baik, sehingga akan mendidik dengan yang kurang

baik terhadap anaknya.

Buruh pabrik adalah salah satu contoh lingkungan pekerjaan yang

keras, dapat dilihat dari pola keseharian orang pekerja pabrik, yang dari

pagi sampai malam terus bekerja, diforsir tenaganya, tidak hanya waktu

dan tenaga yang diforsir, banyak perkataan yang kurang baik yang

terdapat di lingkungan pabrik, terkadang berbicara kasar, dan perilaku

yang kurang baik dalam lingkungan tersebut, hal ini akan mempengaruhi

perilaku keseharian para pekerja pabrik. Dengan demikian terkadang

perilaku ini terbawa di keluarga, sehingga akan membentuk pola asuh dari

orang tua yang keras, yang dapat disebut dengan pola asuh otoriter, akan

tetapi tidak semua buruh pabrik terpengaruh pada perilaku di lingkungan

pabrik, walaupun lingkungan pabrik yang keras, dan perilaku yang kurang

Page 125: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

baik akan tetapi jika sudah di dalam keluarga, meraka tidak menginginkan

anaknya mendapatkan perilaku yang sudah dialami oleh orang tua, hal

itulah orang tua sering memberi nasihat pada anaknya untuk tidak masuk

ke lingkungan pabrik.

Lingkungan pabrik yang keras yang dialami oleh orang tua

membuat mereka berfikir jangan sampai anaknya masuk ke dunia pabrik

yang keras. Dengan hal tersebut orang tua memberikan pendidikan dan

pengawasan yang membuat anak tidak tertekan seperti halnya di dalam

lingkungan pabrik. Dengan memberikan kesempatan bagi anaknya untuk

menyampaikan pendapat dan apa yang diinginkannya, maka keluarga

mendiskusikan dan membicarakan, sehingga akan menghasilkan

keputusan yang adil bagi anak.

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Shanti yaitu pola

asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak. Lebih jelasnya,

yaitu bagaimana sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi dengan

anak. Termasuk caranya menerapkan aturan, mengajarkan nilai,

memberikan perhatian dan kasih sayang, serta menunjukkan sikap dan

perilaku yang baik, sehingga dijadikan contoh atau panutan bagi anak

(Mualifah, 2009: 42-43).

Orang tua siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa yang berprofesi

sebagai buruh pabrik ini, memberikan kasih sayangnya pada anaknya tidak

dengan bentuk otoriter, dikarenakan mereka memberikan kebebasan untuk

anaknya berfikir dan menyampaikan pendapat, sehingga anak merasa

Page 126: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

bahwa orang tua adalah pilihan yang tepat untuk diajak berdiskusi. Akan

tetapi tidak semua keinginan anak harus disetujui, di dalam diskusi

tersebut orang tua memberikan pengertian pada anaknya, jika itu baik

maka orang tua memberikan persetujuan dan dukungan, jika hal itu tidak

baik untuk anaknya maka diberikan pengertian yang baik agar anaknya

mengerti. Hal ini sesuai apa yang disampaikan oleh bapak M :

“ya sebagai orang tua itu selalu memperhatikan anak, mementingkan

kebutuhan anak, ya cara mengaturnya dengan komunikasi maunya anak

apa selama dalam jalan yang baik, jadi tidak otoriter.”

(L/M/09:10/23/04/2017)

Walaupun waktu yang dimiliki orang tua dalam mendidik anak

kurang akan tetapi mereka berusaha untuk memberikan waktu untuk

berkumpul dan berbincang-bincang dengan anak-anaknya. Pola asuh yang

dilakukan oleh orang tua siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa yang

berprofesi sebagai buruh pabrik yaitu pola asuh demokratis yang menurut

Baumrind adalah kedudukan antara orang tua dan anak sejajar, suatu

keputusan diambil bersama dengan mempertimbangkan kedua belah pihak

(Dariyo, 2004:98).

Menurut Diana Baumrind pola asuh demokratis ini mempunyai beberapa

cirri antara lain:

h. Umumnya memprioritaskan pengembangan IQ dan EQ

i. Identik dengan model barat tetapi masih mengindahkan nilai dan

budaya ketimuran

j. Hukuman lebih condong kepada hukuman psiklogis

Page 127: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

k. Sikap acceptance dan kontrol seimbang

l. Respon terhadap anak

m. Mendorong anak untuk menanyatakan pendapatnya

n. Segala sesuatu coba dijelaskan.

D. Kendala dalam Mengupayakan Harapan

Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang pastilah terdapat

kendala yang menghambat pekerjaannya, tinggal bagaimana caranya untuk

menyikapi dan menyelesaikan kendala tersebut. Sebagaimana halnya

dengan orang tua yang memiliki anak, ia memiliki harapan besar pada

anaknya sehingga orang tuanya mengupayakan harapannya tersebut, dari

perjalanan dalam mengupayakan harapan tersebut pastilah terdapat

beberapa kendala untuk menghambat kesuksesan pencapaian harapan. Hal

ini dialami oleh semua orang tua, dengan kendala yang berbeda-beda,

terutama pada orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik.

SMA Islam Sudirman Ambarawa memiliki siswa yang rata-rata

pekerjaan orang tuanya sebagai buruh pabrik.

Kendala yang dimiliki oleh orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik

dalam mengupayakan harapan untuk anaknya bisa dari orang tua sendiri,

anak, dan juga lingkungan sekolah dan masyarakat.

Hambatan dari orang tua, bisa berasal dari kondisi perekonomian

keluarga. Hal ini disampaikan oleh ibu SR:

“mungkin ya kondisi ekonomi yang menjadi kendala, akan tetapi

semaksimal ekonomi saya menyekolahkan anak.”

Page 128: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Orang tua adalah pemimpin dalam keluarga sehingga akan bertanggung

jawab dalam kesejahteraan keluarganya baik jasmani maupun rohani,

dalam mencapai kesejahteraan jasmani orang tua mencari nafkah untuk

menghidupi keluarganya, akan tetapi tidak semua orang tua dapat bekerja

dengan layak dan mendapatkan gaji yang baik dikarenakan faktor

ketrampilan dan faktor pendidikan yang membuat orang tua kesulitan

dalam mencari nafkah yang baik. Dengan adanya pabrik disekitar wilayah

mereka memberikan kesempatan bagi orang tua untuk mendapatkan gaji

yang tetap, dengan demikian dapat membantu perekonomian keluarga.

Bekerja di dalam perusahaan yang selalu ditekan dan dimanfaatkan

tenaga, fikiran dan waktunya untuk membuat barang produksi pabrik

sesuai target yang diinginkan oleh pabrik. Hal inilah yang menjadi

hambatan pertama dari orang tua dalam mengupayakan harapannya.

Waktu yang dihabiskan oleh orang tua di dalam lingkungan pabrik, dari

pagi sampai malam sudah terforsir tenaga dan fikirannya sehingga akan

kesulitan bagi anak untuk berbincang bersama dengan orang tuanya. Hal

ini juga dikeluhkan oleh bapak R yaitu :

“ya kendalanya pasti waktu yang dihabiskan di perusahaan, dan tenaga

juga sudah terforsir.”

Hal inilah terkadang orang tua menyerahkan anaknya dari kecil oleh kakek

dan neneknya dan setelah waktu sekolah rata-rata juga dipasrahkan oleh

sekolahnya tanpa adanya pantauan dari orang tua tentang kegiatan dalam

Page 129: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

sekolah, dengan demikian jika anaknya kurang dari harapannya ,ereka

protes pada sekolah tanpa mengetahui sebabnya.

Hasil gaji dari pabrik juga belum tentu mencukupi perekonomian

keluarga, sehingga kendala dari orang tua juga pada finansial keluarga,

sehingga rata-rata orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik mencari

sekolah yang dapat menjangkau perekonomian keluarganya, sehingga

anaknya dapat melanjutkan sekolah. SMA Islam Sudirman Ambarawa

memiliki siswa yang rata-rata profesi orang tua sebagai buruh pabrik,

dikarenakan sekolah ini yang relatif murah untuk sekolah swasta.Waktu

orang tua yang tidak banyak untuk anaknya karena dihabiskan di

lingkungan pabrik, setelah pulang sudah terkuras tenaga dan fikirannya.

Ketika pulang anaknya bergaul dengan lingkungan yang salah, anaknya

dinasehati.

Hal itulah yang membuat anak terkadang merasa frustasi karena

tidak tahu harus belajar dari siapa, karena orang tua tidak pernah di rumah

sehingga akan mencari figur di lingkungan. Dengan hal tersebut membuat

anaknya berkurang dalam motivasi belajar di sekolah. Hal ini sesuai

dengan yang disampaikan oleh Purwanto yaitu Jika hasrat dalam batin

siswa tidak dapat diberi kepuasan, tidak dapat terpenuhi karena suatu

rintangan, dan kita merasa sangat kecewa karenanya, maka hal itu dapat

dinamakan frustasi (Purwanto, 2007:112).

Kurangnya motivasi belajar dari orang tua pada anaknya menjadikan

kendala yang dapat menghambat upaya orang tua dalam mencapai

Page 130: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

harapannya. Terkadang anak salah mengartikan motivasi orang tua,

sehingga mereka mengira bahwa motivasi dari orang tua adalah bentuk

perintah atau tekanan yang membuat anak merasa tidak nyaman dan

tertekan dalam belajar, dengan demikian anak akan mencari hiburan untuk

melepaskan kepenatan selama di sekolah. Hiburan yang anak-anak cari

biasanya adalah media elektronik, seperti handphone, televise, dan video

game. Hal tersebut jika terlalu berlebihan akan mengakibatkan kecanduan

pada hal tersebut yang membuat anak malas dalam belajar, dan terkadang

mereka rela bolos sekolah hanya ingin bermain video game. Faktor

kemalasan tersebut juga disampaikan oleh Musbikin yaitu Anak pada

zaman sekarang tidak ada yang tidak mengenal televisi, tayangan televise

terkadang membuat anak cenderung malas untuk membuka buku. Hal ini

juga dirasakan pada keluarga bapak M :

“sebagian besar terpengaruh pada alat-alat komunikasi, media-media itu

mempengaruhi pola hidup anak.”

Kendala ini tidaklah baik karena tayangan televisi sekarang bersifat

komersil dan tidak mendidik. (2009:69) dalam hasil survenya. Hal ini jika

tidak dipantau oleh orang tuanya bukan tidak mungkin anaknya akan

masuk pada pergaulan yang tidak baik, karena anak belum mengetahui dan

memilih mana yang baik dan buruk untuk dirinya, sehingga hanya

mengikuti teman-temannya yang belum tahu baik atau buruknya, dan

akibat dari pergaulan yang tidak baik disampaikan oleh Daradjat bahwa

akan menjadikan anak tersebut salah dalam mencari jati diri, sehingga

Page 131: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

salah persepsi dan akan menimbulkan kerugian pada orang lain (Daradjat,

2011:70).

E. Respon Anak

Tanggung jawab orang tua dalam kepemimpinan keluarganya

menimbulkan perilaku orang tua dalam memberikan keperluan keluarga

secara lahir dan batin. Orang tua memberikan keperluan secara lahir pada

anak-anaknya dengan memberikan sarana untuk kehidupan anaknya,

keperluan batinnya dengan mendidik anaknya dengan didikan yang baik.

Berbagai upaya dilakukan orang tua dalam memenuhi kebutuhan jasmani

dan rohani keluarga, agar generasi orang tua dapat menjadi generasi yang

membanggakan agama, keluarga, dan Negara. Dengan adanya upaya orang

tua, anak memiliki respon yang berbeda-beda pada setiap anak.

Orang tua buruh pabrik yang tidak dapat memberikan waktu yang

banyak dalam mendidik anaknya, sehingga orang tua mensekolahkan

anaknya. Sarana belajar diberikan oleh orang tua semampunya agar anak

nyaman dalam belajar, sehingga akan giat dalam belajar. Hal-hal yang

diberikan oleh orang tua akan menimbulkan respon pada anaknya, rata-

rata pada siswa SMA Islam Sudirman Ambarawa yang orang tuanya

berprofesi sebagai buruh pabrik memiliki respon yang positif pada apa

yang diberikan orang tuanya. Mereka diberikan fasilitas belajar, seperti

uang saku, sarana belajar, dan keperluan yang lainnya. Selain itu orang tua

mendukung dan memberikan motivasi secara lisan maupun perbuatan

yang membuat anaknya termotivasi untuk belajar.

Page 132: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Walaupun berbeda dalam menanggapi upaya orang tua, akan tetapi

tujuan yang sama pada anak dalam membahagiakan orang tua, ada yang

berkeinginan segera lulus sekolah lalu bekerja untuk membentu orang tua,

ada yang segera lulus bekerja sambil kuliah, ada juga yang segera lulus

lalu kuliah dengan mencari beasiswa, agar tidak membebani orang tua.

Dari respon anak diatas menandakan bahwa upaya yang dilakukan orang

tuanya tidak membebani dan tidak memberatkan anak dalam menjalani

pendidikan di sekolah, akan tetapi merasa termotivasi untuk memberikan

yang terbaik pada orang tuanya. Sehingga anak akan merasa terbawa

motivasi dari orang tua dengan senang, sebagai berikut :

“Orang tua selalu memberi kata-kata motivasi yang selalu mendukung

kami, yaitu „jadilah anak yang lebih baik dari orang tua‟hal itu menjadi

kata-kata penyemangat dari diri sendiri.”

Sehingga jika dapat dilihat dari hukum kesiapan yang ditulis oleh

Thorndike dalam kutipan yang diambil Sriyanti (2003:61) sebagai berikut:

4. Jika seseorang cenderung melakukan tindakan atau bertindak, ternyata

menimbulkan kepuasan, maka ia tidak melakukan tindakan lain.

5. Bila kecenderungan bertindak ada, namun tidak bisa bertindak

menimbulkan ketidak puasan, dan cenderung melakukan tindakan lain.

6. Ada kecenderungan tidak bertindak, namun dipaksa bertindak, maka

menimbulkan ketidak puasan.

Dari hukum kesiapan diatas, respon anak yang terdapat di SMA

Islam Sudirman Ambarawa memiliki hukum kesiapan yang pertama,

karena mereka dalam melakukan pembelajaran tanpa ada beban dari

Page 133: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

keluarga, akan tetapi merasa nyaman dan termotivasi dalam menjalani

pendidikan di sekolah, maka akan berangkat sekolah dengan giat dan

belajar dengan baik. Dengan respon anak yang positif, akan mereka

lakukan dan tidak akan membolos sekolah dan malas belajar karena

melihat orang tuanya senang dan bangga jika anaknya berkeinginan untuk

giat belajar, apalagi memiliki cita-cita setelah lulus untuk membantu orang

tuannya, hal itu akan menjadi pemicu semangat anak dalam giat belajar.

Page 134: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian serta analisa peneliti mengenai Pola

Asuh dan Ekspektasi Buruh Pabrik terhadap Pendidikan Anak Studi Kasus

pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun Ajaran

2015/2016, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Orang tua sebagai pemimpin di dalam keluarga, memiliki peranan

penting dalam kehidupan keluarganya, baik secara lahir dan batin.

Secara lahir orang tua berupaya untuk bekerja mendapatkan uang agar

dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya, sedangkan secara

batin keluarganya diajak pada petunjuk Allah yang lurus, agar

terhindar dari siksaan yang pedih, yaitu api neraka. Orang tua banting

tulang di lingkungan pabrik, tenaga, waktu, dan fikiran diforsir tidak

pernah mengeluh dan tidak mudah putus asa dalam menjalaninya,

karena terdapat motivasi besar untuk membahagiakan keluarganya.

Dengan kerja yang keras, orang tua memiliki pengalaman bekerja

keras di dalam lingkungan pabrik dengan hal tersebut orang tua

memiliki harapan agar anaknya dapat lebih baik dari orang tua dalam

kehidupannya, sehingga orang tua juga membekali ilmu untuk

Page 135: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

anaknya, agar harapan yang dimiliki orang tua dapat tercapai pada

anak.

2. Setiap orang tua memiliki harapan yang baik untuk anaknya, adanya

harapan tersebut akan terwujud jika orang tua tersebut melakukan

upaya untuk mewujudkan harapannya. Jika harapan orang tua agar

anaknya dapat bahagia di kehidupan dunia dan akhirat maka orang tua

harus membekali anaknya dengan ilmu, baik ilmu pengetahuan umum

maupun pengetahuan agama. Upaya yang dilakukan oleh orang tua

yaitu dengan memberikan pendidika dirumah, dan juga mensekolahkan

di sekolah yang dapat membantu mendidik anaknya. Segala keperluan

sekolah diberikan orang tua pada anaknya, agar anaknya dapat belajar

dengan nyaman dan senang, karena jika siswa sudah merasakan

kesenangan dan kenyamanan maka akan fokus pada pembelajaran.

3. Dalam upaya orang tua mewujudkan harapan dengan pendidikan dan

pengawasan di rumah, hal tersebut akan membentuk pola asuh yang

dilakukan oleh orang tua pada anaknya, di lingkungan pabrik yang

keras, baik perilakunya maupun sistem kerjanya membuat

pembentukan perilaku yang keras dan kasar pula, akan tetapi tidak

semua orang tua membawa perilaku tidak baik dari pabrik ke dalam

keluarga, dikarenakan harapan besar orang tua agar anaknya tidak

merasakan kerasnya kehidupan di lingkungan pabrik, dengan hal

tersebut rata-rata orang tua yang bekerja sebagai buruh pabrik

Page 136: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

memiliki pola asuh yang demokratis, sehingga tidak ada tekanan dan

ancaman dari orang tua pada anaknya.

Dengan demikian anak tidak akan merasa tertekan, akan tetapi

memiliki keberanian dalam berargumen dalam keluarga. Dengan pola

asuh demokratis keluarga selalu mendiskusikan apa yang diinginkan

olehnya, jika baik maka didukung dan diawasi, jika tidak baik maka

diarahkan ke hal yang baik untuk anaknya.

4. Setiap upaya seseorang dalam mewujudkan harapan pastilah ada

kendala, begitu juga pada orang tua dalam mengupayakan harapan

pastilah terdapat kendala. Kendala yang dimiliki oleh orang tua

terutama orang tua yang berprofesi sebagai buruh pabrik yaitu pada

diri orang tua sendiri, dari anaknya, dan dari sekolah. Dari orang tua

yang berprofesi sebagai buruh pabrik yaitu pada waktu untuk bertemu

pada keluarganya, dikarenakan waktu dihabiskan untiuk bekerja di

pabrik dan juga tenaga dan fikiran terforsir sehingga menjadikan

kendala dalam mengupayakan harapan orang tua, kemudian anak akan

merasa tidak ada figure dalam hidupnya, sehingga ia mencari figure di

lingkungan masyarakat yang belum tahu baik dan buruknya, dan

mencari hiburan yang terlalu berlebihan yaitu pada alat elektronik

seperti handphone, televisi, video game, dan lain-lain. Sehingga akan

kecanduan dengan hal tersebut, dengan hal tersebut akan membuat

anak malas dalam belajar dan sekolah. Terutama sekolah yang terlalu

Page 137: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

memberikan kegiatan pada anaknya pada ekstrakulikuler, sehingga

tidak fokus pada pembelajaran di sekolah.

5. Segala upaya yang dilakukan, dan sebisa mungkin melewati kendala

yang dihadapi untuk mewujudkan harapan pada anaknya, pastilah

menimbulkan respon pada anak. Siswa SMA Islam Sudirman

Ambarawa yang orang tuanya berprofesi sebagai buruh pabrik

memiliki respon yang berbeda-beda, akan tetapi dalam satu tujuan,

yaitu agar orang tuanya bangga dan bahagia melihat anaknya.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan penelitian di atas maka saran

ditujukan pada :

1. Kepada orang tua siswa kelas XI MIPA 1 SMA Islam Sudirman

Ambarawa bahwa :

a. Mencari rezeki hukumnya wajib, namun memberikan perhatian

dan motivasi kepada anak adalah hal yang sangat mendasar agar

anak dapat mencapai prestasi belajar lebih baik.

b. Peran orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar harus

diwujudkan secara kongkrit, seperti memberikan perhatian dan

pengawasan pada anak dalam belajar.

2. Kepada guru

Keberhasilan seorang guru lebih ditentukan profesionalisme guru,

karena seorang guru adalah sebagai orang tua pengganti di sekolah,

Page 138: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

sehingga tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja pada

siswa akan tetapi pembentukan akhlak yang baik,

agar dapat membantu orang tua dalam mendidik anak, dengan

membekali ilmu pengatahuan umum dan agama, dan pembentukan

akhlak dengan baik.

3. Kepada sekolah

Sebagai lembaga Pendidikan Islam supaya lebih meningkatkan

kegiatan-kegiatan keislaman serta menambah sarana prasanara

pendidikan Islam, terutama menambah jam belajar keIslaman,

sehingga akan mendidik anak padapembalajaran secara Islam.

Page 139: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Nuruhbiyati.2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Barizi, Ahmad.2010. Menjadi Guru Unggul. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Daradjat, Zakiyah.2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grofindo Persada.

Maslikhah. 2013. Melejitnya Kemahiran Menulis Karya Ilmiah bagi Mahasiswa.

Yogyakarta: Trustmedia.

Moloeng, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Musbikin, Imam. 2009. Mengapa Anakku Malas Belajar. Yogyakarta: Diva Press.

Nurdin, Syafruddin. 2003. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta:

Ciputat Press.

Sadullah, Uyoh. 2014. PEDAGOGIK (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta, CU.

Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.

Wahyuni, Esa Nur. 2009. Motivasi dalam Pembelajaran. Malang: Uin Malang Press.

Http://Kbbi.web.id/ekspektasi. Diakses pada 1/04/2017 pukul 18:51.

Page 140: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Hasan langgulung, 2004, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan

Pendidikan, Jakarta :PT Pustaka Al husna Baru.

Umiarso dan Haris Fathoni Makmur, 2010 Pendidikan Islam dan Krisis Moralisme

Masyarakat Modern, Jogjakarta : IRCISOD.

Zakiah Daradjat, dkk, 2011, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, PT Bumi Aksara.

Ngalim Porwanto, 2007 Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung, PT Remaja

Rosdakarya.

Ahmad tafsir, 2003, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung, PT Remaja

Rosdakarya.

Nur ahid, 2010, Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mualufah 2009. Psycho Islamic Smart Parenting. Yogyakarta : Diva Press.

Mansur, 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Dariyo, Agoes, 2004, Psikologi Perkembangan Remaja, bogor : Ghalia Indonesia.

Lestari S, dan Ngatini, 2010, Pendidikan Islam Kontekstual, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sriyanti, lilik, 2003 Psikologi Pendidikan, salatiga : STAIN Salatiga Press.

Hamzah, 2011, Teori Motivasi Belajar dan Pengukurannya. Cet. Ke-7. Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Page 141: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 142: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 143: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

DAFTAR NILAI SKK

NAMA : Shepta Adi Nugraha

NIM : 111-13-150

PA : Mufiq, S.Ag., M.Phil.

JURUSAN : Pendidikan Agama Islam

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai

1. Orientasi Pengenalan Akademik

dan Kemahasiswaan (OPAK)

oleh DEMA STAIN Salatiga.

“Renkonstruksi Paradigma

Mahasiswa yang Cerdas,Peka dan

Peduli.”

26-27

Agustus 2013

Peserta

3

2. Orientasi Pengenalan Akademik

dan Kemahasiswaan (OPAK)

oleh HMJ Tarbiyah STAIN

Salatiga. “Menjunjung Tinggi

Nilai-Nilai Kearifan Lokal

sebagai Identitas Pendidikan

Indonesia.”

29 Agustus

2013

Peserta

3

3. Library User Education

(Pendidikan Pemakai

Perpustakaan) oleh UPT

Perpustakan STAIN Salatiga

16 September

2013

Peserta

2

4. “Training Pembuatan Makalah”

diselenggarakan oleh Lembaga

Dakwah Kampus(LDK) Darul

Amal STAIN Salatiga

18 September

2013

Peserta

2

5. Participant in “ English

Friendship Camp 2013” CEC

STAIN Salatiga.

28-29

September

2013

Peserta

2

6. Seminar Nasional Bahasa Arab

“Inovasi pembelajaran bahasa:

„upaya menjaga eksistensi dan

masa depan pembelajaran bahasa

arab‟.” Oleh ITTAQO STAIN

SALATIGA.

9 Oktober

2013

Peserta

8

7. Musabaqah Tilawatil Quran

(MTQ) Mahasiswa V “ MTQ

Sahana Apresiasi untuk Mencetak

23 Oktober

2013

Peserta 2

Page 144: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Insan Qur‟ani” oleh JQH STAIN.

8. Workshop Entrepreneurship “

Menanam nilai-nilai jiwa

kewirausahaan mahasiswa yang

keratif dan inovatif” oleh KSEI

dan SSC STAIN Salatiga.

22 Agustus

2014

Peserta

2

9. Seminar Nasional “ Peran

mahasiswa dalam mengawal

masa depan Indonesia pasca

pilpres 2014”

29 September

2014

Peserta

8

10. Seminar Nasional Bahasa Arab

Ittaqo “ Implementasi Kurikulum

2013 pada Mapel Bahasa Arab

Tingkat Dasar, dan Tingkat

Menengah dalam Upaya

Menjawab tantangan Pengajaran

Bahasa Arab” oleh ITTAQO

STAIN SALATIGA.

4 November

2014

Panitia

8

11. Gebyar Seni Qur‟aniyy (GSQ)

Umum ke –VI Se-Jawa Tengah

“Aktualisasi Makna dan Syi‟ar

Qur‟a, sebagai Sumber Inspirasi”

oleh JQH AL-FURQON STAIN

SALATIGA.

5 November

2014

Peserta

2

12. Seminar Nasional

Entrepreneurship, oleh Gerakan

Pramuka Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandi Gugus Depan

Kota Salatiga.

16 November

2014

Peserta

8

13. Workshop Nasional “Sukses

akademik, sukses bakat dan hidup

bermartabat dengan karya” oleh

HMPS PAI STAIN SALATIGA.

16

Desember

2014

Peserta 8

14. Seminar Nasional “Kesehatan

Islami “ kegiatan wisata hati kota

salatiga dan ORMAS,GEMAS

dalam acara “ pelantikan

pengurus masa bakti 2015-2020

dan halal bi halal tahun 2015

ORMAS, GEMAS 2015.

10 Agustus

2015

Peserta 8

15. Masta dan Seminar Nasional 12 September Peserta 8

Page 145: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“Membumikan gerakan

mahasiswa berilmu amaliyah,

amalan ilmiah”. Oleh IMM Kota

Salatiga.

2015

16. “Bedah Buku dengan Judul Muda

7 Warna” oleh HMJ PAI IAIN

Salatiga.

23 September

2015

Peserta 2

Siap “ مسب ب ة انغة انعس بية .17

Melangkah dan Berkarya dengan

Bahasa Arab” ITTAQO IAIN

SALATIGA

26 Oktober

2015

Peserta 2

18. Seminar Nasional DEMA FTIK

“Peningkatan Profesionalisme

Guru Sebagai dalam

Pembelajaran di Era Globalisasi.”

IAIN SALATIGA.

23 November

2015

Peserta 8

Page 146: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 147: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 148: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 149: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 150: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 151: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang
Page 152: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek : Alina Widyasari

Alamat :Lemahireng Krajan RT 04/RW01

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim keterangan

1. Siswa P/AW/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“ya mas, senang.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ mendukung mas, karena di

sekolah ini biayanya murah.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“tidak ada mas, karena teman-

temannya, guru, dan wali kelas

baik semua mas, jadi nyaman di

sekolah.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ motivasi dari keluarga, teman,

dan guru, juga wali kelas kalau di

sekolah.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Page 153: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

dengan profesi orang tua anda?”

Jawaban:

“tidak ada mas, karena banyak

teman-teman juga sama seperti

saya.”

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“ya terkadang orang tua bilang

jangan seperti orang tuanya, yang

hanya kerja di pabrik.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“ya mas, seperti uang saku dan

alat-alat belajar yang lain yang

saya butuhkan pasti di beri mas.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ pernah mas, kalau pas belum

bayar SPP, pertama rasanya

pengen tidak sekolah, berhenti

saja, kasihan orang tua setiap

tanggal pembayaran selalu

kebingungan, akan tetapi ada

dorongan motivasi dari wali siswa,

sehingga berkeinginan untuk

melanjutkan sampai lulus, biar

pengorbanan orang tua tidak sia-

sia.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah

Respon anak

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Page 154: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

lulus SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus insyaallah bekerja

mas, bantu orang tua biayai adik

sekolah.”

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 155: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Dwika Dewi Pramesti

Alamat :Katang , RT02/RW01, Tambakboyo

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim keterangan

1. Siswa P/DD/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“ya mas.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ mendukung mas, karena orang

tua ingin saya bisa mengaji.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“kendala belajar belum ada mas,

karena gurunya baik-baik,

sehingga nyaman di kelas.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ motivasi dari keluarga, terutama

dari orang tua.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

dengan profesi orang tua anda?”

Jawaban:

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Respon anak

Page 156: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“tidak ada mas, saya malah bangga

memiliki orang tua seperti orang

tua saya .”

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“orang tua bilang sekolah yang

rajin, biar sukses mendatang, gitu

mas.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“iya mas, selalu ditanya kurangnya

apa dalam belajar di SMA ini

mas.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ belum pernah mas, karena saya

mendapat beasiswa kurang

mampu.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah

lulus SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus saya diminta orang

tua untuk kuliah mas, jadi ya saya

mau mas.”

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 157: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Novia Dwi. A.

Alamat :Lendoh, Bedono RT 02/RW 02, KEC Jambu

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim keterangan

1. Siswa P/ND/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“ya, pasti mas.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ selalu mendukung, sampai

mengantar pendaftaran mas.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“tidak ada mas.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ teman-teman, keluarga, dan para

guru.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

dengan profesi orang tua anda?”

Jawaban:

“waktu SMP iya mas, tapi setelah

di SMA, malah bangga mas

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Respon anak

Page 158: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

memiliki orang tua yang berprofesi

sebagai buruh pabrik .”

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“jangan seperti orang tua,yang

hanya bekerja di pabrik.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“selalu memberikan apa yang saya

butuhkan untuk sekolah, seperti

sragam, buku, uang saku dan lain-

lain.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ belum pernah mas.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah

lulus SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus saya lanjutkan

untuk kuliah.”

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 159: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Aditya Gilang Hendarmoko

Alamat :Wujil, Krajan RT 05/RW01

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim keterangan

1. Siswa L/AG/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“senang mas.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ mendukung mas, karena

inisekolah Islam.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“tidak ada mas.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ teman-teman, keluarga, dan para

guru.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

dengan profesi orang tua anda?”

Jawaban:

“tidak ada mas .”

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Respon anak

Page 160: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“rajin belajar, biar sukses

kedepan.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“selalu memeriksa apa yang

kurang dari sekolah saya mas.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ belum pernah mas.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah

lulus SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus saya lanjutkan

untuk kuliah.”

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 161: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Selfi Puji Lestar

Alamat :Tlogo Mayong, Gondoriyo RT 03/RW 05, KEC. Jambu

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim Keterangan

1. Siswa P/SP/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“senang banyak teman-teman yang

baik.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ mendukung mas, karena rata-rata

di wilayah saya sekolah di SMA

ini.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“tidak ada mas.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ keluarga, teman, dan wali kelas.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

dengan profesi orang tua anda?”

Jawaban:

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Respon anak

Page 162: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“tidak ada mas .”

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“belajar yang serius, jangan

malas.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“memberikan fasilitas belajar

untuk keperluan saya di sekolah.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ belum pernah mas.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah lulus

SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus saya lanjutkan untuk

kuliah.”

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 163: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Alina

Alamat :Jl. Karimunjawa, No 62A, Gedang Anak RT 02/RW 06, Ungaran

Timur

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim Keterangan

1. Siswa P/A/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“senang mas, bisa kenal teman

daerah ambarawa.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ mendukung mas, karena hanya

sekolah iniyang masih buka

pendaftaran saat itu.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“tidak ada mas.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ orang tua.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

dengan profesi orang tua anda?”

Jawaban:

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Page 164: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“tidak ada mas .”

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“biar orang tua susah, tapi jangan

anaknya.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“selalu memberikan yang saya

butuhkan untuk sekolah.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ belum pernah mas.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah lulus

SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus saya lanjutkan untuk

kuliah, tapi kalau bisa sambil kerja

bantu orang tua, biaya kuliah

sendiri.”

Respon anak

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 165: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Indah Dian Aprilia Antika Marta

Alamat : Desa Watu Gajah, Dusun Wringin Putih, Kec Bergas.

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim Keterangan

1. Siswa P/ID/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“ya senang mas, awalnya kelihatan

jauh untuk berangkat sekolah, tapi

setelah memiliki teman, jadi

semangat.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ awalnya orang tua ingin di negeri

mas, tapi tidak diterima, jadi ya di

antarkan ke sekolah ini karena

masih buka pendaftaran.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“tidak ada mas.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ orang tua, keluarga.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Respon anak

Page 166: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

dengan profesi orang tua anda?”

Jawaban:

“tidak ada mas .”

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“jangan malas belajar.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“kebutuhan sekolah selalu

terpenuhi mas.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ belum pernah mas.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah lulus

SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus saya bekerja untuk

bantu orang tua,juga masih ada

adik yang masih sekolah, tapi kalau

ada waktu ya berharap bisa

kuliah.”

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 167: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Farida Ulfa Anggraeni

Alamat : Gelaran, RT 03/RW 04, Kenteng Bandungan

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim keterangan

1. Siswa P/FU/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“ya senang mas, walau jauh tapi

senang bisa sekolah di SMA ini.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ mendukung mas, karena biaya

yang murah.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“tidak ada mas.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ orang tua, teman-teman, dan

guru.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

dengan profesi orang tua anda?”

Jawaban:

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Respon anak

Page 168: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“tidak ada mas .”

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“jangan seperti orang tua, yang

bekerja keras untuk mencukupi

kehidupan.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“semua yang saya butuhkan

terpenuhi mas, tapi ya tidak

langsung dikasih, ada waktu untuk

memberikan, misal buku, dan alat

belajar lainnya.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ belum pernah mas.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah lulus

SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus saya akan bekerja

sambil kuliah, kalau

diperbolehkan.”

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 169: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Yulia Rahmawati

Alamat : Dusun Sorogenen, Desa Samban RT04/RW03, KEC Bawen

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim keterangan

1. Siswa P/YR/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“ya senang mas, karena dulu kakak

saya juga sekolah di sana.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ mendukung mas, karena saudara-

saudara saya juga sekolah di SMA

ini.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“tidak ada mas.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ orang tua, teman-teman, dan

guru.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

dengan profesi orang tua anda?”

Jawaban:

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Respon anak

Page 170: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

“tidak ada mas .”

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“jangan seperti orang tua, yang

bekerja keras untuk mencukupi

kehidupan.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“ya mas,seperti uang saku, fasilitas

belajar, dan lain-lain.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ belum pernah mas.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah

lulus SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus saya akan

melanjutkan kuliah seperti kakak

saya.”

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 171: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Ramaya

Alamat : Gembongan, Karangjati, RT 14/RW 04, Kelurahan Karangjati, KEC.

Bergas

Tanggal wawancara :20, April, 2017

No subjek Kode Verbatim Keterangan

1. Siswa P/RY/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah anda senang bersekolah

di sekolah ini?”

Jawaban:

“ya senang mas, walaupun jauh

tapi banyak teman yang sekolah di

SMA ini.”

Pertanyaan:

“apakah orang tua mendukung

anda sekolah disini?”

Jawaban:

“ mendukung mas, yang pasti

biaya murah.”

Pertanyaan:

“apakah ada kendala belajar di

sekolah ini?”

Jawaban:

“tidak ada mas.”

Pertanyaan:

“siapa yang memotivasi anda

dalam belajar di sekolah ini?”

Jawaban:

“ orang tua, teman-teman, dan

guru.”

Pertanyaan:

“apakah ada beban tersendiri

dengan profesi orang tua anda?”

Respon anak

tentang

dukungan orang

tua.

Page 172: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Jawaban:

“tidak ada mas .”

Pertanyaan:

“Apa kata-kata motivasi yang

selalu diberikan oleh orang tua?”

Jawaban:

“belajar dengan baik itu tugasmu.”

Pertanyaan:

“ apakah orang tua memberikan

apa yang dibutuhkan oleh anda

dalam pendidikan di sekolah?”

Jawaban:

“ya mas,seperti uang saku, fasilitas

belajar, dan lain-lain.”

Pertanyaan:

“Apakah pernah terlambat dalam

biaya SPP?”

Jawaban:

“ pernah mas,sebenarnya malu mas

kalau SPP nunggak, tapi kalau di

sekolah ini jika disiplin, rapi, dan

mengikuti peraturan di sekolah,

maka akan direkomendasikan

untuk mendapatkan beasiswa.

Sehingga akan terus belajar dan

berbuat baik di sekolah, maka akan

direkomendasikan untuk

mendapatkan beasiswa.”

Pertanyaan:

“ apakah rencana anda setelah

lulus SMA?”

Jawaban:

“ setelah lulus saya akan

melanjutkan kuliah sambil

bekerja.”

Respon anak

tentang profesi

orang tua.

Respon anak

tentang

tanggung jawab

orang tua dalam

pendidikan anak

Respon anak

tentang biaya

sekolah.

Respon anak

tentang masa

depan mereka.

Page 173: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Siti Rohani

Alamat : Gelaran, RT 03/RW 04, Kenteng Bandungan

Tanggal wawancara :24, April, 2017

No subjek Kode Verbatim Keterangan

1. Orang tua P/SR/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah bapak/ibu berprofesi

sebagai buruh pabrik?”

Jawaban:

“ya mas di PT. GLORI.”

Pertanyaan:

“hal apa yang mendasari bapak/ibu

memilih bekerja sebagai buruh

pabrik?”

Jawaban:

“ ya karena selain tidak

membutuhkan ijazah yang tinggi,

juga gajinya tetap mas.”

Pertanyaan:

“apa yang diharapkan bapak/ibu

terhadap anak tentang

pendidikannya?”

Jawaban:

“ya kalau mencari sekolah itu

kalau bisa sesuai dengan kondisi

ekonomi, karena saya juga

mensekolahkan anak juga

semampu saya.”

Pertanyaan:

“apa yang diharapkan bapak/ibu

terhadap anak tentang

prestasinya?”

Jawaban:

“ harapan saya pasti anaknya

supaya dapat rengking dan juara di

Tentang profesi

orang tua

Tentang harapan

orang tua

Page 174: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

sekolah, supaya seperti kakaknya

dapat kuliah dengan tanpa biaya,

sehingga dapat meringankan saya,

hanya memberi uang saku dan

keperluan sekolahnya.”

Pertanyaan:

“apa yang diharapkan bapak/ibu

terhadap anak tentang akhlaknya?”

Jawaban:

“ya, saya mensekolahkan anak

saya di SMA Islam Sudirman

Ambarawa, yang pertama pasti

karena biaya sekolah yang relatif,

dan sekolahnya itu sekolah ada

pendidikan Islamnya, ya saya

inginanak saya dididik supaya jadi

anak yang berakhlak baik.”

Pertanyaan:

“apa harapan bapak/ibu pada anak

setelah mereka lulus?”

Jawaban:

“ya kalau saya sebagai orang tua

harus adil, kakaknya saya

sekolahkan sampai perguruan

tinggi, adiknya juga harus ke

perguruan tinggi tapi juga

semampu saya.”

Pertanyaan:

“ apa harapan bapak/ibu kepada

anak tentang kehidupan

bermasyarakat anaknya?”

Jawaban:

“ya walaupun jarang di rumah ya

saya selalu minta pada anak-anak

untuk srawung(bersosialisasi)

dengan tetangga dan masyarakat,

saya suruh untuk mengikuti

kegiatan remaja, biar tidak di

rumah terus.”

Page 175: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Pertanyaan:

“Apa upaya yang dilakukan

bapak/ibu dalam mewujudkan

harapan tersebut?”

Jawaban:

“ ya usaha saya untuk anak saya

memberi bekal pendidikan

terhadap anak itu ya semaksimal

ekonomi saya.”

Pertanyaan:

“apa pendapat bapak/ibu terhadap

sekolah SMA Islam Sudirman

Ambarawa?”

Jawaban:

“ sekolah ini cukup murah untuk

tingkat SMA, jadi ya menurut saya

ini dapat membantu orang tua yang

berkeinginan mensekolahkan

anaknya tapi penghasilan yang pas-

pasan.”

Pertanyan:

“bagaimana pola asuh yang

dilakukan oleh bapak/ibu dalam

mendidik anak?”

Jawaban:

“ya ada obrolan dengan anak-anak,

memberi masukan untuk anak-

anak. Waktu dapat sibagi karena

bekerjanya dua sifh, ya tetap ada

mas waktu bersama keluarga, kalau

masuk pagi ya pulang kerja

menyempatkan waktu untuk anak-

anak memberi nasihat, kalau

malam suka mengingatkan untuk

belajar.”

Pertanyaan:

“kendala apa yang dihadapi

bapak/ibu dalam mewujudkan

Tentang upaya

orang tua dalam

mewujudkan

harapan

Tentang pola

asuh orang tua

pada anak

Page 176: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

harapan tersebut?”

Jawaban:

“mungkin ya kondisi ekonomi

yang menjadi kendala, akan tetapi

semaksimal ekonomi saya

mensekolahkan anak.”

Tentang kendala

dalam

mengupayakan

harapan orang

tua

Page 177: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Mugito

Alamat : Dusun Sorogenen, Desa Samban RT04/RW03, KEC Bawen

Tanggal wawancara :23, April, 2017

No subjek Kode Verbatim Keterangan

1. Orang tua L/M/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah bapak/ibu berprofesi

sebagai buruh pabrik?”

Jawaban:

“ya mas di PT. SAM-SAM JAYA

GARMEN.”

Pertanyaan:

“hal apa yang mendasari bapak/ibu

memilih bekerja sebagai buruh

pabrik?”

Jawaban:

“ kan pada saat itu mau menjadi

pegawai negeri kan tidak bisa, dan

sulit terus kesempatannya di pabrik

itu.”

Pertanyaan:

“apa yang diharapkan bapak/ibu

terhadap anak tentang

pendidikannya?”

Jawaban:

“ ya kalau saya mencarikan anak

sekolah yang terpenting bisa

belajar ilmu umum dan agama,

karena ilmu agama juga penting

untuk membentuk akhlak anak

dengan baik.”

Pertanyaan:

“apa yang diharapkan bapak/ibu

terhadap anak tentang

prestasinya?”

Tentang profesi

orang tua

Tentang harapan

orang tua pada

anak

Page 178: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Jawaban:

“ ya pastinya orang tua

mengharapkan anaknya dapat

berprestasi, karena sekolah

memberikan keringanan pada anak

yang berprestasi, sehingga ya dapat

meringankan biaya sekolahnya.”

Pertanyaan:

“apa yang diharapkan bapak/ibu

terhadap anak tentang akhlaknya?”

Jawaban:

“ya saya tahu SMA Islam

Sudirman Ambarawa, itu karena

pertama melihat siswa SMA Islam

Sudirman Ambarawa kok pakai

kerudung, sopan, menyapa

tetangganya, melihat hal itu saya

memilih untuk mendaftarkan anak

perempuan saya di SMA itu.”

Pertanyaan:

“apa harapan bapak/ibu pada anak

setelah mereka lulus?”

Jawaban:

“ Ya orang tua bisa berusaha dalam

mensekolahkan anaknya, akan

tetapi melanjutkan pendidikan itu

terserah pada anaknya, kalau

dipaksakan tidak baik.”

Pertanyaan:

“ apa harapan bapak/ibu kepada

anak tentang kehidupan

bermasyarakat anaknya?”

Jawaban:

“saya itu tidak pernah dirumah

mas, sehingga masalah

bersosialisasi dengan tetangga

kurang, ya jadi kalau anak saya

jangan sampai seperti itu, tidak

tahu kabar-kabar dari tetangga.

Page 179: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Saya masukkan sekolah, apalagi

sekolah berbasis Islam dengan

harapan supaya dapat belajar

bersosialisasi, dan saya suruh

untuk ikut kegiatan remaja di

dusun.”

Pertanyaan:

“Apa upaya yang dilakukan

bapak/ibu dalam mewujudkan

harapan tersebut?”

Jawaban:

“ ya yang penting itu ikhtiar dan

berdoa, masalahnya kan yang

menentukan kan Allah SWT.”

“kalau saya biarpun tidak punya

apa-apa yang penting anaknya bisa

sekolah, harta kan bisa hilang mas,

tapi kalau bekal ilmu kan akan

dibawa terus oleh anak”

Pertanyan:

“bagaimana pola asuh yang

dilakukan oleh bapak/ibu dalam

mendidik anak?”

Jawaban:

“ ya sebagai orang tua itu selalu

memperhatikan anak,

mementingkan kebutuhan anak, ya

cara mengaturnya dengan

komunikasi maunya anak apa

selama dalam jalan yang baik, jadi

tidak otoriter .”

Pertanyaan:

“kendala apa yang dihadapi

bapak/ibu dalam mewujudkan

harapan tersebut?”

Jawaban:

“ ya pasti ada masalahnya selalu 80

% itu di perusahaan jadi hanya 20

% di rumah, dan satu hari full, kan

Upaya orang tua

mewujudkan

harapannya

Page 180: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

dirumah hanya berapa jam .”

“ ya kendalanya pasti waktu yang

dihabiskan di perusahaan, dan

tenaga juga sudah terforsir.”

Pola asuh orang

tua pada anak

Kendala orang

tua

mengupayakan

harapannya

Page 181: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Verbatim Wawancara

Nama subjek :Rojikun

Alamat : Gembongan, Karangjati, RT 14/RW 04, Kelurahan Karangjati, KEC.

Bergas

Tanggal wawancara :24, April, 2017

No subjek Kode Verbatim Keterangan

1. Orang tua L/R/20/04/2017 Pertanyaan:

“Apakah bapak/ibu berprofesi

sebagai buruh pabrik?”

Jawaban:

“ya mas di PT. MORIS.”

Pertanyaan:

“hal apa yang mendasari bapak/ibu

memilih bekerja sebagai buruh

pabrik?”

Jawaban:

“ kalau saya bekerja di pabrik itu

karena memang lokasi rumah yang

dekat dengan pabrik, jadi bisa

pulang kapan saja pas jadwal

istirahat .”

Pertanyaan:

“apa yang diharapkan bapak/ibu

terhadap anak tentang

pendidikannya?”

Jawaban:

“ saya tahu sekolah SMA Islam

Sudirman Ambarawa itu ya dari

tetangga, anaknya itu kok sopan,

akhlaknya baik terus saya tanya

sama orang tuanya sekolah dimana,

terus biayanya mahal atau tidak,

dan ternyata biaya terjangkau, akan

tetapi kualitas pendidikan baik.”

Pertanyaan:

“apa yang diharapkan bapak/ibu

Profesi orang

tua

Harapan orang

tua pada anak

Page 182: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

terhadap anak tentang

prestasinya?”

Jawaban:

“ ya kalau menurut saya prestasi itu

membuat bangga orang tua, saya

sering ditanya teman-teman saya,

anak saya sekolah dimana dan

mendapatkan rangking berapa, ya

walaupun sekolah bukan sekolah

favorit, tapi jika anak saya dapat

prestasi disekolah, ya itu

membanggakan.”

Pertanyaan:

“apa yang diharapkan bapak/ibu

terhadap anak tentang akhlaknya?”

Jawaban:

“Walaupun saya bekerja pagi

sampai malam, akan tetapi saya

selalu sempatkan jam istirahat

berkomunikasi dengan anak saya,

memantau perkembangan anak

saya. Sekolah di SMA Islam

Sudirman Ambarawa membuat

saya tenang dan yakin dapat

mendidik anak saya dengan baik.”

Pertanyaan:

“apa harapan bapak/ibu pada anak

setelah mereka lulus?”

Jawaban:

“ Ya orang tua bisa berusaha

dalam mensekolahkan anaknya,

akan tetapi melanjutkan pendidikan

itu terserah pada anaknya, kalau

dipaksakan tidak baik .”

Pertanyaan:

“Apa upaya yang dilakukan

bapak/ibu dalam mewujudkan

harapan tersebut?”

Page 183: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Jawaban:

“ upaya dari orang tua juga tetap

ada, dan pasti garis besarnya itu

menyekolahkan atau memantau

anak itu sejak dini sehingga tidak

terjerumus pada pergaulan-

pergaulan yang kurang jelas itu .”

“saya pernah mas diundang ke

sekolahannya RY, untuk

memenuhi panggilan dari wali

kelasnya, disampaikan bahwa

belum membayar SPP, dan

tanggungan LKS, dengan demikian

kami berbincang, dan saya

meminta waktu untuk membayar

SPP, kemudian kartu ujian anak

saya diberikan pada anak saya.

Sebulan kemudian saya diberi tahu

anak saya untuk disuruh mencari

surat keterangan tidak mampu dari

kelurahan, ternyata anak saya

mendapatkan beasiswa kurang

mampu yang direkomendasikan

oleh wali kelasnya, saya berterima

kasih dengan wali kelas anak saya

tersebut.”

Pertanyan:

“bagaimana pola asuh yang

dilakukan oleh bapak/ibu dalam

mendidik anak?”

Jawaban:

“ ya memberi kebebasan untuk

mencari kegiatan di sekolah, yang

penting ya selalu memantau

anaknya sejak dini agar tidak

terjerumus dalam pergaulan yang

tidak jelas.”

Pertanyaan:

“kendala apa yang dihadapi

bapak/ibu dalam mewujudkan

harapan tersebut?”

Upaya orang tua

mewujudkan

harapan

terhadap anak

Page 184: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

Jawaban:

ekstrakulikuler itu ikut kegiatan

pramuka, dan anak saya itu selalu

dijadikan panitia jadi tenaga, waktu

maupun fikiran itu banyak yang

dicurahkan disitu, jadi kegiatan

yang pokok malah terabaikan, itu

memang karena banyak kegiatan

yang kurang ada manfaatnya tapi

itu tuntutan dari sekolah juga.”

Pola asuh orang

tua terhadap

anak

Kendala orang

tua terhadap

harapan pada

anak

Page 185: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

DOKUMENTASI

(wawancara dengan bapak Mugito) (wawancara dengan bapak Rajikun)

(Masjid SMA Islam Sudirman Ambarawa) (Ruang BK)

Page 186: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

(LAB. Fisika) (LAB.Kimia)

(LAB. TIK) (Lapangan Olah Raga)

(Ruang Kelas MIPA 1) (Ruang Kelas MIPA 1)

Page 187: POLA ASUH DAN EKSPEKTASI BURUH PABRIK TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1940/1/skripsi.pdf · 2017. 11. 20. · 1. Bapak Puji Santoso dan Ibu Nanik Agustina yang

(gedung ruang kelas) (gedung ruang kelas)

(Suasana Sekolah saat UTS) (Suasana Siswa sedang Belajar)