poew

5
Ensiklopedia Elektronik Indonesia Model Pembelajaran POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi) 08.34 Model/Metode Pembelajaran 6 comments Oleh : Suyati Tanggal terbit: : 1 Juli 2012 Istilah POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi) pertama kali diperkenalkan oleh White and Gunstone, yang artinya prediksi, observasi, eksplanasi. Kemampuan POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi) berarti kemampuan seseorang untuk memprediksi, mengobservasi, dan mengeksplanasi. Berikut masing-masing pengertiannya: 1. Kemampuan memprediksi artinya kemampuan untuk mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi. Kata kerja operasional dalam kemampuan memprediksi yaitu mengantisipasi berdasarkan kecenderungan, pola atau hubungan antar data atau informasi. Indikator yang harus ada yaitu dapat mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati dengan menggunakan pola-pola (hubungan- hubungan) (Widyatiningtyas, 2009:1-2). 2. Kemampuan mengobservasi artinya kemampuan untuk mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan dengan indera. Kata kerja operasional dalam kemampuan mengobservasi yaitu melihat, mendengar, merasa, meraba, membaur, mencicipi, mengecap, menyimak, mengukur, dan membaca. Indikator yang harus ada yaitu menemukan fakta yang relevan dan memadai serta menggunakan sebanyak mungkin indra (Widyatiningtyas, 2009:1- 2).

Upload: singgih-kusuma-dewi

Post on 21-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: POEW

Ensiklopedia Elektronik Indonesia

Model Pembelajaran POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi)08.34  Model/Metode Pembelajaran  6 comments

Oleh                    : Suyati

Tanggal terbit:      : 1 Juli 2012

Istilah POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi)  pertama kali diperkenalkan oleh White

and Gunstone, yang artinya prediksi, observasi, eksplanasi. Kemampuan POE (Prediksi,

Observasi, Eksplanasi) berarti kemampuan seseorang untuk memprediksi, mengobservasi,

dan mengeksplanasi. Berikut masing-masing pengertiannya:

1.        Kemampuan memprediksi artinya kemampuan untuk mengantisipasi atau menyimpulkan

suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas

kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan antar data atau informasi. Kata kerja

operasional dalam kemampuan memprediksi yaitu mengantisipasi berdasarkan

kecenderungan, pola atau hubungan antar data atau informasi. Indikator yang harus ada yaitu

dapat mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati dengan

menggunakan pola-pola (hubungan-hubungan) (Widyatiningtyas, 2009:1-2).

2.      Kemampuan mengobservasi artinya kemampuan untuk mengumpulkan data atau informasi

melalui penerapan dengan indera. Kata kerja operasional dalam kemampuan mengobservasi

yaitu melihat, mendengar, merasa, meraba, membaur, mencicipi, mengecap, menyimak,

mengukur, dan membaca. Indikator yang harus ada yaitu menemukan fakta yang relevan dan

memadai serta menggunakan sebanyak mungkin indra (Widyatiningtyas, 2009:1-2).

3.        Kemampuan mengeksplanasi yaitu kemampuan untuk menjelaskan suatu kejadian secara

terperinci.

/

Menurut White and Gunstone (dalam Sheppard, 2006:34), kemampuan POE (Prediksi,

Observasi, Eksplanasi) dapat menyelidiki gagasan siswa dan cara mereka dalam menerapkan

pengetahuan pada keadaan yang sebenarnya (praktikum), dan untuk menyelidikinya,

diperlukan soal-soal yang dapat menggali ketiga kemampuan ini, yaitu soal-soal prediksi,

observasi, dan eksplanasi atau penjelasan.

Page 2: POEW

Penggunaan soal-soal POE (Prediksi, Observasi, Eksplanasi) ini telah dilaporkan secara

intensif dari beberapa literatur. Misalnya Baird and Mitchell (dalam Kearney and Treagust,

2000:2) dan Palmer (dalam Kearney and Treagust, 2000:2) yang menyatakan bahwa soal-soal

ini digunakan untuk menyelidiki gagasan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, Wood and

Thorley (dalamSheppard, 2006:34) juga menyatakan bahwa banyak penelitian telah

menggunakan soal-soal ini.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Matthew (2000) POE merupakan strategi

pembelajaran untuk menyelidiki pemahaman siswa dengan menggunakan 3 soal. Pertama,

siswa harus memprediksikan hasil suatu kejadian dan harus yakin akan prediksinya,

kemudian mereka harus menggambarkan apa yang mereka lihat dan terakhir mereka harus

merekonsiliasi antara prediksi dan hasil observasi.

Selanjutnya model POE mengalami perkembangan menjadi model   POEW  (Predict, Observe, Explain

and Writing). Untuk penjelasan lebih lanjut dapat di lihat di link berikut: Model pembelajaran   POEW  (klik

untuk selengkapnya)

Sabtu, 27 Juli 2013 11.05

http://share-pangaweruh.blogspot.com/2012/07/model-pembelajaran-poe-prediksi.html

Model pembelajaran POEW (Predict, Observe, Explain and Write)07.58  Model/Metode Pembelajaran  4 comments

Oleh               : Rizky Nur Sholihat

Tanggal terbit  : 4 Desember 2012

1.            Karakteristik

Model POEW dikembangkan dari model pembelajaran Predict-Observe-Explain   ( POE )  dan

strategi pembelajaranThink-Talk-Write (TTW). Model Pembelajaran   POE  pertama kali diperkenalkan oleh

White dan Gunston pada tahun 1992 (Kearney dan David, 2000:2). POE dinyatakan sebagai strategi yang

efisien untuk memperoleh dan meningkatkan konsepsi sains peserta didik. Tiga langkah utama dari model

pembelajaran   POE  antara lain, prediction yaitu membuat dugaan jawaban terhadap suatu

peristiwa. Observation yaitu melakukan penelitian dan mengamati apa yang terjadi. Pertanyaan pokok

dalam observasi adalah apakah prediksinya memang terjadi atau tidak. Explanation yaitu memberi

penjelasan, terutama tentang kesesuaian antara dugaan (prediksi) dengan yang sesungguhnya terjadi.

Page 3: POEW

TTW merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh Huinker dan Laughlin

(1996:82). Tiga langkah utama dari strategi pembelajaran TTW antara lain, think atau berpikir, yaitu

memikirkan kemungkinan jawaban atau metode penyelesaian terhadap suatu permasalahan. Talk atau

berbicara, dalam strategi ini talk lebih diartikan sebagai berdikusi, mengkonstruksi berbagai ide untuk

dikemukakan. Write atau menulis, yaitu melakukan komunikasi secara tertulis, merefleksikan pengetahuan

dan gagasan.

2.         

        2. Langkah-langkah Pembelajaran

Dengan menggabungkan tahapan-tahapan pembelajaran pada model   POE  dan strategi TTW, maka

dapat disusun langkah-langkah pembelajaran model POEW sebagai berikut:

1. Tahap Predict  atau prediksi, yaitu berpikir membuat prediksi jawaban terhadap suatu

permasalahan. Prediksi merupakan langkah penting bagi peserta didik dalam proses menuju

pemahaman. Menurut Samosir (2010:12) tahap predict identik dengan tahap think.

2. Tahap Observe atau mengamati. Tujuan utama dari melakukan pengamatan adalah untuk

membuktikan prediksi yang telah dibuat oleh peserta didik.

3. Tahap Explain atau menjelaskan, memberikan penjelasan terhadap hasil pengamatan yang terjadi

dengan melakukan diskusi. Berdiskusi dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Menurut

Samosir (2010:12) tahap explain identik dengan tahap talk.

4. Tahap Write atau menulis, melakukan komunikasi secara tertulis, merefleksikan pengetahuan dan

gagasan yang dimiliki peserta didik. Menurut Masingila dan Wisniowska (1996:95) menulis dapat

membantu peserta didik untuk mengekspresikan pengetahuan dan gagasan yang tersimpan agar lebih

terlihat dan merefleksikan pengetahuan dan gagasan mereka. Masingila dan Wisniowska (1996:95)

juga menyebutkan bahwa manfaat tulisan peserta didik untuk guru adalah (1) komunikasi langsung

secara tertulis dari seluruh anggota kelas, (2) informasi tentang kesalahan-kesalahan, miskonsepsi,

kebiasaan berpikir, dan keyakinan dari para peserta didik, (3) variansi konsep peserta didik dari ide

yang sama, dan (4) bukti yang nyata dari pencapaian atau prestasi peserta didik. Sedangkan Rivard

(2000:29) mengemukakan “Analytical writing is an important tool for transforming rudimentary ideas

into knowledge that is more coherent and structured” yang artinya adalah penulisan

analitis merupakan alat penting untuk mengubah ide-ide yang belum sempurna menjadi

pengetahuan yang lebih koheren dan terstruktur.

Page 4: POEW

Gambar Ilustrasi

Daftar Pustaka

Huinker, D. dan Laughlin, C. (1996). Talk Your Way into Writing. In P. C. Elliot, and M. J. Kenny

(Eds). Communication in Matematics, K-12 and Beyond. USA: NCTM.

Kearney, Matthew dan David F. Treagust. (2000). An investigation on the classroom use of Prediction-

Observation-Explanation Computer Task Designed to Elicit and Promote Discussion of student’s

conception of Force and Motion.Paper presented at the 2000 National Association for research in science

technical meeting, April 28-31, 2000, New Orleans, LA, USA.

Masingila, J.O dan Wisniowska, E.P (1996). Develoving and Assessing Mathematical Understanding in Calculus

thorough Writing. Dalam P.C Elliot dan M.J Kenny (Eds). Yearbook Communication in Mathematics K-12

and Beyond. Reston VA: The National Council of Teacher of Mathematics.

Rivard L. P. dan Straw, S. P. (2000). The effect of talk and writing on learning science: An exploratory

study. Journal of Science Education, 84 (5),  pp.566-593.

Samosir, Heppy. (2010). Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain-Write (POEW) untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep Kalor dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis PPS UPI Bandung: Tidak

diterbitkan

Sabtu 27 Jul. 13 11.14

http://share-pangaweruh.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-poew-predict-observe.html