pmw
TRANSCRIPT
BAB I
RINGKASAN
Saat ini, Usaha Kemitraan yang dikenal dengan nama franchise mulai
marak di masyarakat, karena usaha franchise ini merupakan pola usaha yang
dapat menguntungkan tidak hanya satu orang namun banyak orang. Sistem
franchise ini digunakan dalam banyak bidang usaha, misalnya dalam usaha
peternakan unggas. Salah satu usaha ternak unggas yang sangat menguntungkan
dan memiliki prospektif bagus untuk dikembangkan yaitu beternak puyuh. Hal ini
terlihat dari kebutuhan pasar akan telur dan daging puyuh yang selalu meningkat
sedangkan jumlah produksi telur dan daging puyuh masih jauh di bawah
kebutuhan pasar.
Saat ini Peternak di Jawa Barat baru bisa memasok sekitar 20%
permintaan telur puyuh di wilayah Jabotabek, selebihnya pasokan telur puyuh
masih mengharapkan dari peternak dari daerah Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa
Timur. Stok telur puyuh untuk wilayah di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan
dan Sulawesi masih kekurangan dan masih mengharapkan peternak di Jawa yang
baru mampu memasok 50% nya saja.
Dengan pola franchise, akan menjamin keberlanjutan dari usaha peternak
puyuh, karena telur yang dihasilkan akan langsung ada yang menampung, untuk
didistribusikan ke daerah-daerah yang kekurangan telur dan daging puyuh seperti
yang telah disebutkan sebelumnya. Jadi peternak tidak perlu bingung untuk
memikirkan pemasarannya.
Hal-hal lain yang menjadi pertimbangan untuk beternak puyuh adalah
harga beli telur puyuh dari peternak mitra pasti lebih tinggi dari biaya produksinya
sehingga peternak tidak perlu khawatir akan merugi. Selisih ini digunakan untuk
biaya transportasi. Tidak seperti unggas lain, peternak puyuh bisa dilakukan di
lahan yang tidak terlalu luas dan dengan modal yang kecil, kalau beternak 750
ekor ayam dibutuhkan 100 m2, sedangkan 750 ekor puyuh hanya memerlukan 7,5
m2 lahan. Selanjutnya, puyuh merupakan unggas telur terbesar ke dua setelah
ayam ras petelur. Puyuh dapat menghasilkan 250-300 butir/ tahun dan sudah
mulai bertelur di usia 45 hari, sedangkan ayam baru mulai bertelur setelah berusia
1
6 bulan. Puyuh akan terus-menerus bertelur sampai puyuh berusia 18 bulan,
setelah itu puyuh bisa dijual sebagai puyuh pedaging. Dari beberapa alasan
tersebut tentunya akan sangat menguntungkan apabila usaha beternak puyuh ini
dijalankan.
Proses produksi telur dan daging puyuh dilakukan di rumah peternakan
yang telah disediakan. Perusahaan hanya melakukan usaha pembudidayaan puyuh
dari usia 30 hari sampai puyuh sudah tidak produktif lagi. Puyuh yang sudah tidak
produktif (apkir) dijual sebagai puyuh pedaging. Sedangkan kotoraannya dijual
kepada petani-petani setempat untuk pupuk tanaman, sehingga semuanya bisa
termanfaatkan dan menghasilkan keuntungan.
Tahapan-tahapan produksinya diawali dengan mencari mitra kerja,
menentukan skala usaha, menetukan lokasi kandang, menyiapkan kandang dan
perlengkapannya, menyiapkan pakan, vitamin, dan obat-obatan, membeli bibit
puyuh dari peternak mitra, pembudidayaan puyuh, pemanenan telur, dan yang
terakhir pengepulan (pengambilan telur puyuh) oleh peternak mitra.
Tujuan dari didirikannya usaha ini adalah untuk menyuplai kebutuhan
akan telur puyuh dan daging puyuh di daerah Gresik. Perusahaan ini akan
didirikan di lahan persawahan yang ada di desa Mojogede kecamatan
Balongpanggang kabupaten Gresik. Dalam pelaksanaannya, usaha ini akan
dijalankan oleh 3 orang dengan dibantu oleh satu orang yang bertugas sebagai
peternak puyuh. Modal awal yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 4.700.000,-
untuk biaya investasi dan Rp 21.747.000,- untuk biaya operasional sehingga
totalnya adalah Rp 26.447.000,-. Dari modal ini keuntungan yang diperoleh
adalah sebesar Rp 12.880.500,- per 9 bulan atau Rp 1.431.166,- per bulan dan Pay
Back Period (PBP) akan dicapai setelah usaha dijalankan selama 3,28 bulan.
2
BAB II
KOMPETENSI PENGUSUL
Usaha pembuatan kerup ini adalah pioner dalam bisnis peternakan puyuh
yang ada di desa Mojogede, bahkan di kecamatan Balongpanggang. Karena
masyarakat kecamatan Balongpanggang lebih fokus ke dalam bidang
pertaniannya. Usaha ini didirikan oleh Nazarul Achmad Yani, Inzanah, dan
Senanjung Prayoga yang merupakan mahasiswa Progaram Studi Pendidikan Sains
Universitas Negeri Surabaya. Manager umum dari usaha ini adalah Nazarul
Achmad Yani, yang merupakan salah satu pendiri yang bertanggung jawab
terhadap managemen dan keberlanjutan dari usaha ini. Untuk Inzanah bertugas
sebagai manager keuangan yang tugasnya adalah menangani hal-hal yang
berkaitan dengan keuangan perusahaan baik internal maupun eksternal.
Sedangkan untuk Senanjung Prayoga bertugas sebagai manager marketing yang
tugasnya adalah menjalin hubungan dengan pihak peternak mitra, sehingga segala
komunikasi dengan peternak mitra adalah lewat Manager Marketing.
Para pengusul adalah orang-orang yang masih aktif dalam perkuliahan
yang sekarang berada di semester enam. Ketiganya memiliki banyak pengalaman
dalam bidang karya tulis ilmiah. Pada tahun 2009 mendapatkan dana dari Dikti
untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan, pada tahun
2010 mendapatkan dana Dikti untuk PKM-Pengabdian Masyarakat dan PKM-
Penelitian. Salah satu anggota tim PMW ini, yaitu Senanjung Prayoga saat ini
juga sedang menekuni bisnis jamur yang berlokasi di Pacitan yang saat ini dibantu
oleh ayahnya, sehingga sudah ada beberapa pengalaman dalam berbisnis. Selain
itu, masih banyak karya-karya tulis ilmiah yang pernah dibuatnya selama duduk di
bangku kuliah.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dan studi literatur yang telah
dibaca, diketahui bahwa dengan menggunakan sistem franchise pada usaha
peternakan puyuh akan sangat menguntungkan, pelaksana tidak perlu pusing
untuk memasarkan hasil panennya dan adanya jaminan telur akan dibeli di atas
biaya operasionalnya. Selain itu, kebutuhan akan telur dan daging puyuh di Gresik
semakin meningkat, sedangkan jumlah peternak puyuh masih sedikit dan belum
dapat menyuplai semua kebutuhan pasar.
3
BAB III
GAMBARAN UMUM USAHA
A. Nama Perusahan
“PEKSI PERKASA”
B. Bidang Usaha
Peternakan burung puyuh.
C. Alamat Perusahaan
Dusun Mojogede, Desa Mojogede, Kecamatan Balongpanggang,
Kabupaten Gresik.
D. Pendiri Perusahaan
1. Nazarul Achmad yani
2. Senanjung Prayoga
3. Inzanah
E. Badan Usaha
Jenis badan usaha perusahaan ini adalah usaha bersama dimana modal
dimiliki oleh banyak orang dengan satu orang bertindak sebagai penanggung
jawab.
F. Latar Belakang
Saat ini, usaha kemitraan yang dikenal dengan nama franchise mulai
marak di masyarakat, karena usaha franchise ini merupakan pola usaha yang
dapat menguntungkan tidak hanya satu orang namun banyak orang. Dengan
pola kemitraan, suatu usaha tidak akan dimonopoli hanya oleh satu orang atau
perusahaan tertentu, akan tetapi semua pihak yang bermitra dapat
menjalankan dan menikmati usaha tersebut. Karena sistem mitra ini
merupakan sistem usaha kerja yang melibatkan banyak orang, sehingga dapat
menyediakan lapangan kerja bagi orang lain. Pola inilah yang direncanakan
4
untuk diusahakan dalam melaksanakan Program Mahasiswa Wirausaha
(PMW).
Sistem franchise ini digunakan dalam banyak bidang usaha, misalnya
dalam usaha peternakan unggas. Unggas yang paling banyak dibudidayakan
untuk ditenak adalah ayam petelur. Namun, ada juga usaha ternak unggas
yang sangat menguntungkan dan memiliki peluang besar untuk
dikembangkan yaitu beternak puyuh. Karena peternak puyuh yang ada saat
ini belum mampu menyuplai semua kebutuhan pasar terhadap kebutuhan telur
dan daging puyuh. Pola franchise ini akan menjamin keberlanjutan dari usaha
peternak puyuh, karena telur yang dihasilkan akan langsung ada yang
menampung. Jadi peternak tidak perlu pusing untuk memikirkan
pemasarannya.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dan studi literatur yang
telah dibaca, harga beli telur puyuh oleh peternak mitra pasti lebih tinggi dari
biaya produksinya. Biaya produksi untuk 1 butir telur adalah Rp 150,- dan
oleh peternak mitra dibeli dengan harga Rp 180,-, sehingga peternak tidak
perlu khawatir akan merugi.
Tidak seperti unggas lain, peternak puyuh bisa dilakukan di lahan yang
tidak terlalu luas dan dengan modal yang kecil. Perawatan utuk 750 ekor
puyuh hanya membutuhkan waktu 1-2 jam/ hari. Sehingga bisnis ini cocok
juga jika dijadikan bisnis sampingan. Karena waktunya relatif sedikit dan
tidak membutuhkan waktu yang intensif dalam pemeliharaannya. Sehingga
para peternak dapat menjalankan aktifitas kesehariannya dan mereka akan
tetap mendapatkan keuntungan dari pembudidayaan puyuh ini.
Telur puyuh sering dijadikan camilan atau lauk utama. Berbagai
masakan bisa dibuat dari telur puyuh. Seperti sambal kentang telur puyuh,
sate telur puyuh, sup sayur telur puyuh, rendang telur puyuh, dan gulai telur
puyuh. Namun bukan hanya telur puyuh yang banyak disukai masyarakat,
daging puyuh pun juga sering dinikmati masyarakat, hanya saja daging
tersebut selama ini dikenal dengan nama daging dara. Daging ini biasanya
disajikan dalam bentuk digoreng atau dibakar, serta diolah menjadi sambal
puyuh, pecel puyuh goreng, opor dan dendeng.
5
Beberapa alasan yang menjadi bahan pertimbangan untuk melaksanaan
usaha ternak burung puyuh dibandingkan dengan ternak jenis unggas lainnya
adalah untuk memulai beternak puyuh tidak diperlukan modal besar dan
lahan yang luas. Sebagai contoh, beternak ayam dengan populasi sebanyak
750 ekor membutuhkan lahan seluas sekitar 100 m2 sementara itu beternak
puyuh dengan jumlah 750 ekor hanya membutuhkan lahan seluas 7,5 m2.
Ayam dan itik baru mulai bertelur sekitar 6 bulan, sedangkan puyuh
mulai bertelur pada umur 45 hari dan akan terus bertelur selama sekitar 18
bulan. Di antara semua jenis unggas petelur ternyata puyuh termasuk unggas
penghasil telur terbesar ke dua setelah ayam ras petelur. Puyuh dapat
menghasilkan 250-300 butir/ tahun.
Dibandingkan berat badannya yang hanya sekitar 120 gr per ekor puyuh
mampu menghasilkan telur dengan bobot 10 gr per ekor. Bobot tersebut
hamper mencapai 8% dari bobot tubuhnya, padahal ayam hanya mampu
menghasilkan telur dengan bobot 4% dari bobotnya.
Alasan yang lain yaitu harga telur puyuh di pasaran selalu lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya produksi. Harga telur puyuh cenderung naik dari
waktu ke waktu. Sampai saat ini permintaan telur puyuh selalu lebih tinggi
dibandingkan dengan pasokannnya. Dan apabila dibandingkan dengan unggas
lain, puyuh tidak banyak mengidap panyakit. Bahkan jenis vaksin yang
diberikan cukup vaksin ND, Gemboro, dan AL.
Usaha beternak puyuh sangat prospektif, hal ini dapat dilihat dari
kebutuhan pasar yang selalu meningkat sedangkan jumlah produksi telur
puyuh masih jauh di bawah kebutuhan pasar. Sebagai contoh, permintaan
telur untuk wilayah Jabotabek saja mencapai 8 juta butir per minggu. Dari
jumlah tersebut, hanya 2,1 juta butir per minggu saja yang bisa dipenuhi. Jadi,
masih ada 5,9 juta butir per minggu yang belum terpenuhi.
Selain di daerah Jabotabek masih banyak daerah-daerah lain yang
membutuhkan suplai telur puyuh, diantaranya adalah kebutuhan untuk pasar
tradisional untuk daerah Bogor yang sebanyak 480 ribu butir per minggu.
Kebutuhan daerah sekitar Pantura jauh lebih tinggi lagi, yaitu mencapai 600
ribu butir per minggu. Saat ini peternak di Jawa Barat baru bisa memasok
6
sekitar 20% permintaan telur puyuh di wilayah Jabotabek, selebihnya
pasokan telur puyuh masih mengharapkan dari peternak dari daerah Jawa
Tengah, Yogjakarta dan Jawa Timur.
Stok telur puyuh untuk wilayah di luar Jawa seperti Sumatra,
Kalimantan dan Sulawesi masih kekurangan dan masih mengharapkan
peternak di Jawa. Saat ini baru 50% permintaan telur puyuh dari luar Jawa
yang dapat dipenuhi oleh peternak di Jawa. Selain telur, permintaan daging
puyuh juga cukup besar. Misalnya saja di wilayah Jakarta mencapai 4 ribu
ekor per hari. Sementara itu pasokan yang baru dapat dipenuhi hanyak
sebanyak 1.500 ekor per minggu.
Puyuh merupakan unggas yang menghasilkan kotoran dalam jumlah
yang cukup banyak dengan bau yang relatif tidak menyengat jika
dibandingkan dengan unggas lainnya. Salah satu upaya untuk menggalakkan
pertanian terpadu adalah dengan menggunakan kotoran tersebut sebagai
pakan ikan. Kotoran puyuh ini berfungsi untuk merangsang tumbuhnya
plankton-plankton di dalam kolam. Jadi, bukan kotoran-kotorannya yang
dimakan langsung oleh ikan. Dengan demikian, biaya pengeluaran untuk
pembelian pakan pada pembudidayaannya dapat dikurangi.
Kotoran puyuh masih memiliki kandungan protein yang masih tingggi
sehingga juga dapaqt digunakan sebagi pupuk organik pada tanaman. Namun
sebelum diberikan sebagai pupuk, kotoran puyuh sebaiknya diolah atau
difermentasi terlebih dahulu.
Melihat kelebihan dan besarnya peluang dari beternak puyuh, maka
kami berencana untuk menjalankan usaha tersebut dengan mengajukannya
dalam Program Mahasiswa Wirausaha ini.
G. Tujuan
Tujuan dari didirikannya usaha ini adalah untuk menyuplai kebutuhan
akan telur puyuh dan daging puyuh di daerah Gresik dan daerah-daerah
sekitarnya.
7
H. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi : Beternak jujur, professional, dan unggul.
2. Misi : Menyuplai telur dan daging puyuh yang berkualitas, tepat
waktu, dan dalam jumlah yang cukup kepada para mitra
secara rutin
I. Pemodalan
Permodalan yang digunakan dalam usaha ini adalah sebesar Rp Rp
23.915.750,- yang berasal dari dana hibah Program Mahasiswa Wirausaha.
8
BAB IV
ANALISIS SWOT
A. Strength (Kekuatan)
1. Tempat pembudidayaannya strategis karena letaknya di belakang rumah
yang dekat dengan lahan persawahan dan agak jauh dari keramaian. Jadi
lahan ini sangat cocok dengan habitat puyuh yang membutuhkan tempat
yang sepi agar tidak stress, sehingga puyuh dapat menghasilkan telur
dengan optimal.
2. Mudah dalam alur transportasinya, karena tempat pembudidayaannya yang
mudah dijangkau oleh kendaraan.
3. Sudah ada mitra yang akan menampung telur dan daging puyuh yang
dihasilkan untuk selanjutnya didistribusikan kepada konsumen, baik itu
dalam kabupaten maupun luar kabupaten Gresik.
4. Harga jual telur dan daging puyuh yang selalu lebih tinggi dari harga
produksinya.
B. Weaknes (Kelemahan)
1. Karena letaknya di belakang rumah, maka dapat menimbulkan bau akibat
kotoran yang dikeluarkan oleh puyuh.
C. Opportunity (Peluang)
1. Kebutuhan akan telur dan daging puyuh di daerah Gresik relatif besar,
sehingga akan sangat berpeluang apabila usaha peternakan burung puyuh
ini dilakukan, mengingat lokasi yang akan dijadikan tempat
pembudidayaan berada di wilayah Gresik.
2. Peminat olahan makanan dari burung puyuh, baik dari telur maupun
dagingnya semakin bertambah.
3. Usaha seperti ini masih belum banyak di Gresik, karena kebanyakan
masyarakatnya lebih mengembangkan perikanan dan pertanian.
4. Kebutuhan telur dan daging puyuh di daerah lain masih banyak yang
belum terpenuhi, misalnya saja di wilayah Jabodetabek masih kekurangan
9
5,9 juta butir telur per minggu yang belum bisa dipenuhi oleh peternak
lokal, dan wilayah luar Jawa masih memerlukan 50% lagi pasokan telur
dari Jawa.
D. Threath (Ancaman)
Karena puyuh termasuk unggas, maka puyuh bisa tertular wabah flu burung,
akan tetapi resiko tertularnya lebih kecil dibandingkan dengan unggas yang
lain.
10
Manager Umum
Manager Keuangan
Peternak Manager Marketing
BAB V
MANAJEMEN SDM PERUSAHAAN
A. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan usaha ini dibutuhkan beberapa tenaga kerja agar
dapat beroperasi dengan baik. Oleh karena itu manejer atau pemilik Peksi
Perkasa telah menyusun suatu struktur organisasi yang diharapkan dapat
menunjang bisnis yang akan dilaksamakan. Pada Tabel 1 dan Gambar 1
dapat dilihat struktur organisasi dari Peksi Perkasa.
Tabel 1. Jumlah Kebutuhan Personil Peksi Perkasa
Jabatan Jumlah Personil Pendidikan TerakhirManager Umum 1 SMAManager Keuangan 1 SMA Manager Marketing 1 SMAPeternak 1 SMA
Gambar 1. Struktur Organisasi Peksi Perkasa
B. Analisis Jabatan
Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam struktur organisasi,
maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebagai berikut:
1. Nama Jabatan : Manager utama
Hubungan Organisasi : Dengan karyawan
Ringkasan Pekerjaan : Manager utama adalah pengendali dan pembuat
keputusan tertinggi yang menyangkut
keberlanjutan perusahaan. Manager utama di sini
adalah ketua tim PMW.
11
Tugas dan tanggung jawab :
a. Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut
operasional usaha.
b. Melakukan kontrol secara keseluruhan atas operasional Peksi Perkasa.
c. Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau
berkaitan dengan masalah regulasi dan finansial.
d. Bertanggung jawab dalam memajukan usaha.
e. Memegang kunci master seluruh ruangan Peksi Perkasa.
f. Menetapkan standar gaji yang diterima oleh pegawai.
g. Memutuskan pemberhentian dan penerimaan pegawai.
2. Nama Jabatan : Manager keuangan
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada manager utama.
Ringkasan Pekerjaan : Bertugas menangani hal-hal yang berkaitan dengan
keuangan perusahaan baik internal maupun
eksternal. Manager keuangan adalah salah satu
anggota tim PMW.
Tugas dan tanggung jawab :
a. Menyusun anggaran dana usaha.
b. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut keuangan
perusahaan baik operasional sehari-hari ataupun kebutuhan yang
bersifat tidak terjadwal.
c. Mengelola dan menganalisis laporan keuangan harian, mingguan dan
per periode akuntansi.
d. Bertanggung jawab atas seluruh aliran dana dalam perusahaan.
e. Berwenang mengatasi masalah yang berhubungan dengan penggunaan
dana.
f. Menyeleksi burung-burung puyuh yang sudah tidak lagi produktif
untuk dijual sebagai daging puyuh.
3. Nama Jabatan : Manager Marketing
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada Manajer Utama.
12
Ringkasan Pekerjaan : Menjalin hubungan dengan pihak peternak mitra,
sehingga segala komunikasi dengan peternak
mitra adalah lewat Manager Marketing. Manager
marketing tidak lagi perlu mempromosikan hasil
budidaya puyuh ini, karena telur dan daging
puyuhnya sudah ditampung semuanya oleh
peternak mitra.
4. Nama Jabatan : Peternak
Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada manajer utama
Ringkasan Pekerjaan : Berwenang sebagai penanggung jawab terhadap
segala hal tentang mekanisme pembudidayaan
puyuh. Peternak merupakan orang di luar anggota
tim PMW yang diajak bekerja sama dalam
budidaya telur puyuh ini.
Tugas dan tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab dalam pengadaan bibit puyuh
b. Mengadakan dan membuat rumah untuk beternak puyuh.
c. Membuat kandang puyuh.
d. Bertanggungjawab atas pemeliharaan puyuh dari awal sampai akhir,
meliputi pemberian pakan, pembersihan kandang, pengambilan telur
puyuh.
e. Menjaga kesehatan puyuh, yaitu meliputi pemberian vaksin, vitamin
menentukan jenis pakan.
f. Memotong puyuh yang sudah tidak produktif lagi untuk dijual
dagingnya kepada peternak mitra.
C. Spesifikasi Jabatan
Penjelasan dari spesifikasi jabatan untuk masing-masing Personil Peksi
Perkasa akan dijelaskan pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Spesifikasi Personil Peksi Perkasa
No Posisi Kualifikasi Jumlah1. Manajer a. Pendidikan terakhir min SMA 1 orang
13
Utama b. Berusia antara 20-30 tahun.c. Mampu mengkomunikasikan instruksi
pimpinan pada karyawan2. Manajer
Keuangana. Pendidikan terakhir min SMA b. Berusia antara 20-30 tahun. c. Memiliki kemampuan dalam mengelola
keuangan
1 orang
3. Manager Marketing
a. Pendidikan terakhir min SMA b. Berusia antara 20-30 tahun. c. Memiliki kemampuan berkomunikasi
dan bersoaialisasi yang tinggi.
1 orang
4. Peternak a. Pendidikan terakhir min SMAb. Pria c. Memiliki kemampuan dasar dalam
memelihara unggas
1 orang
D. Rencana Pelatihan yang Diperlukan
Rencana pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal
keterampilan dasar dalam beternak puyuh, yang diutamakan untuk
mendapatkan pelatihan dalam pelaksanaan kegiatan pembudidayaan puyuh
adalah peternak. Dalam beternak puyuh ini, jumlah peternaknya hanya ada 1
orang, maka peternak hanya akan diberi pengarahan tentang cara beternak
puyuh serta diberikan buku panduannya saja. Jadi tidak ada pelatihan khusus
dalam pelaksanaan kegiatan ini.
E. Rencana Pembagian Jadwal Kerja
Usaha ini merupakan usaha peternakan, sehingga waktu kerjanya
adalah setiap hari. Jam kerjanya dimulai jam 8 pagi, yaitu peternak mulai
mengambil telur puyuh, membersihkan kotoran dan memberi makan puyuh.
Kegiatan tersebut membutuhkan waktu 1-2 jam untuk 750 ekor puyuh setiap
harinya. Jika diperlukan, dilakukan pengontrolan pada sore dan malam
harinya.
14
BAB VI
MANAJEMEN PEMASARAN
A. Analisa Pasar
1. Segmentasi
Peksi Perkasa diperuntukkan bagi peternak mitra yang berada di
kabupaten Gresik, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat
sekitar peternakan juga bisa membeli telur dan daging puyuh, dengan
catatan jatah telur dan daging untuk petani mitra tercukupi.
2. Targeting
Target konsumen Peksi Perkasa adalah peternak puyuh yang juga
menampung telur dan daging puyuh yang berada di kabupaten Gresik.
3. Positioning
Peksi Perkasa akan menyediakan telur dan daging puyuh bagi para
peternak mitra yang nantinya akan didistribusikan kepada para konsumen.
Daging puyuh yang diperjual belikan ini adalah berupa burung puyuh yang
masih hidup dan sudah tidak produktif lagi dalam menghasilkan telur.
B. Strategi Bauran Pemasaran Barang
1. Product (Produk)
Peksi Perkasa menyediakan dua macam produk, yaitu telur dan daging
puyuh.
2. Price (Harga)
Harga telur dan daging merupakan hasil kesepakatan dengan peternak
mitra. Dari hasil observasi sebelumnya dan observasi sebelumnya harga
telur puyuh adalah Rp 180,-/ butir atau Rp 18.000,-/ kg. Sedangkan untuk
daging puyuh, perusahaan menyediakan dalam bentuk burung puyuh yang
masih hidup dan sudah tidak lagi produktif dengan harga Rp 3.000/ ekor.
3. Promotion (Promosi)
Karena perusahaan yang akan dijalankan ini sudah mempunyai mitra kerja
yang akan menampung hasil panen yang berupa telur puyuh dan daging
puyuh maka dalam pelaksanaannya tidak memerlukan promosi.
15
4. Place (Lokasi)
Lokasi Peksi Perkasa terletak di area persawahan yang bertepat di desa
Balongpanggang kecamatan Balongpanggang kabupaten Gresik. Sawah
ini terletak di sebelah barat perumahan warga. Sebelah barat berbatasan
dengan jalan desa, sebelah selatan berbatasan dengan sungai, sebelah timur
dan utaranya berbatasan dengan sawah warga.
5. Proces (Proses)
Ada sejumlah proses bisnis yang dilaksanakan oleh Peksi Perkasa. Pihak
eksternal yang terlibat dalam proses bisnis di Peksi Perkasa adalah
peternak mitra.
6. Promise
Peksi Perkasa berusaha memberikan telur dan daging puyuh berkualitas,
tepat waktu, dan mampu menyuplai kebutuhan mitra.
7. Profil Pelanggan
Pelanggan dari Peksi Perkasa adalah peternak mitra yang juga sudah
membudidayakan burung puyuh dalam skala yang lebih besar, serta
menampung telur dan daging puyuh dari peternyak yang bermitra
dengannya untuk didistribusikan ke penjual-penjual telur puyuh.
8. Analisis Pesaing
Dalam hal peternakan puyuh, banyaknya peternak puyuh yang lain tidak
begitu berbengaruh karena kebutuhan akan telur dan daging puyuh masih
banyak dan pemasoknya masih sedikit. Akan tetapi pesaingnya adalah dari
peternakan ayam petelur dan daging ayam yang merupakan barang
komplementer.
16
BAB VII
RENCANA PRODUKSI
A. Keunikan Produk
Produk yang dihasilkan dari peternakan ini adalah telur dan daging
puyuh. Dalam pembudidayaannya digunakan bibit yang bermutu, karena bibit
yang bermutu merupakan kunci sukses dalam beternak puyuh. Bibit yang
bermutu telah disediakan dari peternak mitra. Pembibitan dilakukan dengan
mengawinkan burung puyuh dengan cara penyilangan, yaitu burung puyuh
jenis Grand Parent Stock hitam dengan Grand Parent Stock cokelat dan
bukan merupakan perkawinan sedarah sehingga kualitas telur yang dihasilkan
akan lebih unggul. Karena kebanyakan bibit yang dijual di pasaran adalah
berasal dari perkawinan sedarah, sehingga bibit-bibit yang dihasilkan kurang
berkualitas dan memiliki produktivitas yang rendah.
B. Proses Produksi
Proses produksi telur dan daging puyuh dilakukan di rumah peternakan
yang telah disediakan. Perusahaan hanya melakukan usaha pembudidayaan
puyuh dari usia 30 hari sampai puyuh sudah tidak produktif lagi. Usaha ini
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencari mitra kerja, dengan adanya mitra kerja maka peternak tidak perlu
bingung untuk memasarkan telur dan daging puyuh yang dihasilkan.
2. Menentukan skala usaha, skala usaha yang digunakan adalah dalam skala
ratusa (750 ekor burung puyuh).
3. Menetukan lokasi kandang. Lokasi kandang yang dipilih adalah di area
belakang rumah yang dekat dengan lahan persawahan yang agak jauh dari
keramaian. Hal ini bertujuan agar suasana kandangnya lebih tenang
sehingga puyuh tidak stress dan dapat bertelur dengan optimal. Meskipun
jauh dari keramaian, akses transportasinya mudah dijangkau.
4. Menyiapkan kandang dan perlengkapannya, yang meliputi alat pembersih
kandang, tempat minum burung serta perlengkapan-perlengkapan lain
yang dibutuhkan.
17
5. Membeli bibit puyuh. Bibit puyuh diperoleh dari peternak mitra, bibit
puyuh yang digunakan adalah puyuh yang berumur 30 hari.
6. Menyiapkan pakan, vitamin, dan obat-obatan. Pakan, vitamin, dan obat-
obatan ini diperoleh dengan membeli dari peternak mitra.
7. Membeli bibit puyuh dari peternak mitra, bibit puyuh yang dibeli adalah
puyuh yang berumur 30 hari sejumlah 750 ekor.
8. Pembudidayaan puyuh. Dalam pembudidayaannya akan dilakukan
perawatan terhadap puyuh-puyuh ini, baik dari segi pemberian makan,
vaksi, obat maupun kesehatan dan kebersihan kandangnya.
9. Pemanenan telur puyuh. Pemanenan telur sudah dapat dilakukan saat
puyuh mulai bertelur yaitu pada umur 45 hari. Setelah berumur 45 hari,
maka puyuh-puyuh ini akan terus bertelur sampai puyuh-puyuh tersebut
berumur 18 bulan.
10. Pemanenan puyuh pedaging. Puyuh pedaging ini diperoleh dari puyuh
yang sudah apkir (sudah tidak bertelur lagi).
11. Pengepulan oleh peternak mitra. Setelah pemanenan, baik telur maupun
dagingnya maka hasil panen ini langsung dibawa oleh peternak mitra.
Dalam proses pembudidayaannya, selain dilakukan pemanenan telur
dan daging puyuh, pembibitan juga terus dilakukan. Hal ini bertujuan agar
usaha peternakan ini dapat terus berlangsung, dan dapat dikembangkan
menjadi skala yang lebih besar.
C. Jadwal Kegiatan
1. Tempat pelaksanaan program di dusun Mojogede, desa Mojogede,
kecamatan Balongpanggang, kabupaten Gresik.
2. Waktu pelaksanaan selama 9 bulan.
3. Jadwal pelaksanaan program. Jadwal pelaksanaan program yang akan
dijalankan, dijelaskan dalam tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 91. Mencari mitra kerja √
18
No. Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 92. Menetukan skala usaha √
3. Menetukan lokasi kandang √
4. Menyiapkan kandang √
6. Membeli bibit puyuh √
7. Menyiapkan pakan, vitamin, dan obat-obatan
√
8. Pembudidayaan puyuh √ √ √ √ √ √ √ √
9. Pemanenan telur puyuh √ √ √ √ √ √ √ √
10. Pemanenan daging puyuh √ √ √ √ √ √ √ √
11. Pengepulan oleh peternak mitra
√ √ √ √ √ √ √ √
D. Rencana Anggaran dana
Puyuh dapat menghasilkan telur selama 18 bulan, tetapi karena dalam
PMW ini hanya dibatasi 9 bulan, maka usaha ini akan dilaksanakan selama
setengah periode puyuh produktif, yaitu 9 bulan.
1. Asumsi
a. Jumlah puyuh yang dipelihara sebanyak 750 ekor dengan harga puyuh
siap bertelur Rp 8.750,- per ekor.
b. Puyuh dibeli saat berumur 30 hari (pullet).
c. Rata-rata produktifitas bertelur sebesar 80% jumlah telur per hari dari
jumlah puyuh yang dipelihara.
d. Harga kandang Rp 500.000,- dan satu unit kandang bisa diisi dengan
150 ekor puyuh.
e. Masa pakai kandang dan peralatan adalah 5 tahun atau 60 bulan.
f. Harga obat-obatan, vitamin dan vaksin adalah Rp 1.500,- per 750 ekor.
g. Pakan dan vitamin yang diberikan dibeli dari peternak mitra dengan
kebutuhan sebagai berikut :
Pakan Layer = 0,01 kg/ ekor/ hari x 750 ekor x 9 bulan x 30 hari/
bulan
19
= 2.025 kg.
h. Harga jual telur puyuh konsumsi Rp 180,- per butir.
i. Setelah masa sudah tidak produktif (apkir) puyuh dijual sebagai puyuh
pedaging seharga Rp 3.000,- per ekor.
j. Puyuh apkir yang dijual sebesar 75% dari puyuh awal yang dipelihara.
k. Jumlah kotoran yang dihasilkan per hari 6 kg per 750 ekor dengan
harga kotoran Rp 250,- per kg.
l. Peternak bekerja selama maksimal 2 jam/ hari, sehingga honor yang
diberikan untuk peternak sebesar Rp 15.000,-/ hari.
2. Biaya investasi
a. Bangunan kandang utama (7,5 m2) Rp 2.000.000,-
b. Kandang puyuh 5 unit x Rp 500.000,-/ per unit Rp 2.500.000,-
c. Perlengkapan dan peralatan (ember, alat semprot,
selang) Rp 200.000,-
Total biaya investasi Rp 4.700.000,-
3. Biaya operasional
a. Biaya Tetap
1) Penyusutan kandang luar 9 bulan/ 60 bulan x
Rp 2.000.000 Rp 300.000,-
2) Penyusutan kandang 9 bulan/ 60 bulan x
Rp 2.500.000,- Rp 375.000,-
3) Penyusutan peralatan dan perlengkapan
9 bulan/ 60 bulan x Rp 200.000,- Rp 30.000,-
Total biaya tetap Rp 705.000,-
b. Biaya variabel
1) Pembelian puyuh layer 750 ekor x Rp 8.750,- Rp 6.562.500,-
2) Pakan grower selama 2 minggu pertama Rp 700.000,-
3) Pakan layer 2.025 kg x Rp 4.500,- Rp 9.112.500,-
4) Obat-obatan, vitamin dan vaksin
Rp 1.500,- x 9 bulan x 30 hari Rp 405.000,-
5) Listrik dan air Rp 20.000,- x 9 bulan Rp 180.000,-
20
6) Box telur Rp 30.000,-
7) Upah peternak Rp 15.000,- x 9 bulan x 30 hari Rp 4.050.000,-
Total biaya variabel Rp 21.042.000,-
c. Total Biaya Operasional Rp 21.747.000,-
4. Pendapatan
a. Penjualan telur puyuh 80% x 750 ekor x
Rp 200,-/ butir x 9 bulan x 30 hari Rp 32.400.000,-
b. Penjualan kotoran puyuh 6 kg/ hari/ 750 ekor x
9 bulan x 30 hari x Rp 250,-/ kg Rp 540.000,-
c. Penjualan puyuh apkir 75% x 750 ekor x
Rp 3.000,-/ ekor Rp 1.687.500,-
Total Pendapatan Rp 34.627.500,-
Total pendapatan per bulan = Rp 34.627.500,- : 9 bulan
= Rp 3.847.500,-
5. Keuntungan
Keuntungan = Total Pendapatan - Biaya Operasional
= (Rp 34.627.500,-) – (Rp 21.747.000,-)
= Rp 12.880.500,- per 9 bulan atau Rp 1.431.166,- per
bulan
6. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)
R/C Ratio = Total Pendapatan : Biaya Operasional
= Rp 34.627.500,- : Rp 21.747.000,-
= 1,59
Artinya setiap peningkatan biaya sebesar 100 akan menghasilkan
penerimaan sebesar Rp 159,-
7. Pay Back Period (PBP)
Pay Back Period adalah titik balik modal atau titik impas merupakan
perbandingan antara total investasi dengan keuntungan yang diperoleh.
Pay Back Period = (Total Investasi : Keuntungan) x 9 bulan
= (Rp 4.700.000,- : Rp 12.880.500,- ) x 9 bulan
= 3,28 bulan
21
Total Modal = Biaya investasi + biaya operasional
= Rp 4.700.000,- + Rp 27.747.000,-
= Rp 2.6447.000,-
NB:
Kebutuhan pakan puyuh yang dimasukkan ke anggaran dana hanya pada 6,5 bulan
atau 195 hari pertama, karena pada masa itu (setelah 195 hari), sudah didapatkan
pendapatan dari hasil penjualan telur puyuh, sehingga kebutuhan pakannya
menjadi:
0,01 kg x 750 ekor x 195 hari x Rp 4.500,- per kg = Rp 6.581.250,-
Karena pada perhitungan awal dianggarkan Rp 9.112.500,-, maka ada
pengurangan anggaran sebesar:
= (Rp 9.112.500,-) – (Rp 6.581.250,-) = Rp 2.531.250,-
Sehingga total dana yang diperlukan adalah:
= (Rp 26.447.000,-) – (Rp 2.531.250,-)
= Rp 23.915.750,-
22
BAB VIII
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisa aspek lapangan dapat disimpulkan bahwa usaha
beternak burung puyuh memiliki peluang yang cukup besar untuk dijalankan,
melihat kebutuhan akan telur dan daging puyuh yang kian meningkat akan
tetapi penyuplaianya masih sedikit. Dari aspek ekonomi, usaha ini cukup
menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya keuntungan yang diperoleh.
Walaupun terbilang tidak terlalu besar akan tetapi, hasil keuntungan ini dapat
mencukupi pemenuhan kebutuhan penjualan tiap bulannya. Keuntungan dari
hasil penjualan ini berkisar antara Rp 1.431.166,- per bulan. Hasil keuntungan
ini, tidak hanya digunakan untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan penjualan
tiap bulannya, akan tetapi hasil keuntungan ini juga digunakan untuk sedikit
mengembangkan usaha peternakan, yaitu dengan pembelian bibit-bibit baru
dan penambahan unit kandang sehingga keuntungan yang diperoleh bias
menjadi lebih besar.
B. Saran
Saran untuk usaha ini adalah diperlukan penambahan kandang dan
puyuh yang dipelihara guna menambah produk penjualan dan meningkatkan
keuntungan. Dalam pengembangan usaha disarankan untuk memberikan
pakan alternatif yang lebih murah tanpa mengurangi kandungan gizinya,
sehingga dapat mengurangi biaya operasionalnya. Karena pakan yang
digunakan dalam peternakan ini adalah pakan konsentrat yang sudah jadi.
23
DAFTAR ISI
Dirjen Peternakan Departemen Pertanian. 2009. Hasil Pengujian Bahan Pakan
Lokal dan Hijauan Makanan Ternak. Bekasi.
Redaksi Agro Media. 2007. Sukses Beternak Puyuh. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Sugiharto, Edi. 2005. Meningkatkan Keuntungan Peternak Puyuh. Jakarta: Agro
Media Pustaka.
Sofyan, Osfar. 2010. Bahan Seminar Pengenalan Tentang Bahan Pakan Ternak.
Malang: Unibraw.
Wuryadi, Slamet. 2011. Buku Pintar Beternak Dan Bisnis Puyuh. Jakarta: Agro
Media Pustaka.
24
U
Pasar Balong panggang
Pasar Benjeng
Cerme Gresik
Menganti
Surabaya
Lokasi
Lampiran 1.
DENAH LOKASI PETERNAKAN
25
Gambar 2. Denah Lokasi Peternakan
150 cm
200 cm
50 cm
30 cm
26
Gambar 4. Desai Kandang Depan
Gambar 3. Desai Kandang Samping
27
Gambar 5. Desai Rancangan Kandang
28
Gambar 6. Desain Ukuran Kandang
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA KEGIATAN
1. Nama : Nazarul Achmad Yani
2. NIM : 083 654 207
3. Universitas : Universitas Negeri Surabaya
4. Fakultas : Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
5. Jurusan : S1 Pendidikan sains
6. Tempat, tanggal lahir : Madiun, 24 Maret 1990
7. Alamat rumah : RT. 08, RW. 03, Ds. Serah,
Kec. Panceng, Kab. Gresik
8. Alamat e-mail : [email protected]
9. Alamat kost : Jl. Karangrejo VI, no. 109, Surabaya
No. HP. 085283548078
10. Karya ilmiah yang pernah dibuat :
a. Pemanfaatan Kacang hijau sebagai pengganti susu dalam pembuatan
yogurt [2006]
b. Optimalisasi pemulihan terumbukarang dengan transplantasi dan PBM
(Program Berbasis Masyarakat) [2009]
c. Pengaruh perubahan jalur transportasi terhadap perkembangan
Industrialisasi dan masuknya Budaya asing [2009]
d. Inovasi Produk Olahan Buah Maja (Marmelos Jam) Sebagai Peluang
Bisnis [2009]
e. Optimalisasi Penggunaan Lahan Perkebunan dengan Pelatihan Teknik
Penanaman Rosella Bagi Warga Desa Rumpuk Kecamatan Mantup
Kabupaten Lamongan Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pendapatan
Masyarakat [2010].
f. Pemanfaatan Bioflavin Dari Ekstraksi Biji Buah Mahoni (Swietenia
Mahagoni Jacg) Sebagai Biopestisida Untuk Memerangi Hama Tanaman
29
Tembakau Sebagai Upaya Peningkatkan Kesejahteraan Petani Bidang
kegiatan [2010]
g. Pelatihan Pembuatan Alat Peraga IPA Sederhana dari Barang Bekas Bagi
Guru SMP Negeri di Kabupaten Lamongan untuk Menambah Ketrampilan
Guru [2010]
h. Alfakus (Album Fakta Kasus) Sebagai Upaya Mewujudkan Pendidikan
Berkarakter yang Berkualitas dan Terintegritas [2011]
i. Potensi Ekstrak Putri Malu (Mimosa pudica) sebagai Penanggulangan
Insomnia
11. Prestasi ilmiah yang pernah diraih:
a. Juara Harapan 1 KIR Jawa Timur tahun 2006
b. PKMK 2009 didanai DIKTI
c. PKMM 2010 didanai DIKTI
d. PKMP 2010 didanai DIKTI
30
Surabaya, 10 Juni 2011
Nazarul Achmad Yani
NIM. 083 654 207
Lampiran 2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA KEGIATAN
1. Nama : Senanjung Prayoga
2. NIM : 083 654 006
3. Universitas : Universitas Negeri Surabaya
4. Fakultas : Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
5. Jurusan : S1 Pendidikan sains
6. Tempat, tanggal lahir : Pacitan, 06 Agustus 1989
7. Alamat rumah : RT. 04, RW. 04, Dsn. Tanjung.
Ds. Tanjung puro, Kec. Ngadirojo, Kab. Pacitan
8. Alamat e-mail : [email protected]
9. Alamat kost : Jl. Ketintang 1, 24 C. Surabaya
10. No. HP. : 08983940069
11. Karya ilmiah yang pernah dibuat :
a. Budidaya Rumput Laut Dengan metode Jaring Apung [2005]
b. Model Bimbingan Intensif Terhadap Peserta Didik Untuk Mencetak
Generasi Unggulan [2008]
c. Optimalisasi Pelaksanaan Direct Selling Untuk Meminimalisir Angka
Golput Dalam Pemilu 2009. [2009]
d. Teknik Transplantasi Karang Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya
Pemulihan Kembali Terumbu Karang di Kawasan Segitiga Karang. [2009]
e. Job Assurance Programme sebagai alternatif untuk mempertahankan
kesejahteraan karyawan yang terancam PHK akibat beroperasinya
Jembatan Nasional Suramadu. [2009]
f. Inovasi Produk Olahan Buah Maja (Marmelos Jam) Sebagai Peluang
Bisnis. [2009]
g. Analisis Peranan SIM-PKBN dalam Mendukung Penyelenggaran Program
KB dan Kependudukan di Jawa Timur Tahun 2009. [2009]
31
h. Aplikasi SIG untuk Mengidetifikasi Daerah Potensi Rawan Tanah
Longsor (Land Slide) di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.
[2009]
i. Analisis Kesesuaian dan Keefektifan Pengelolaan Lahan di Kawasan
Konservasi Gunung Bromo. [2009]
j. Pengalihan Subsidi Listrik Untuk Pengadaan Alat Penghemat Listrik
Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat.[2009]
k. Agar Perpustakaan Ramai Dikunjungi Laksana Tempat Wisata. [2009]
l. Optimalisasi Pelaksanaan Program Triple Mentoring Dalam
Meningkatkan Kualitas Out Put Perguruan Tinggi Di Indonesia. [2009]
m. Optimalisasi Penggunaan Lahan Perkebunan dengan Pelatihan Teknik
Penanaman Rosella Bagi Warga Desa Rumpuk Kecamatan Mantup
Kabupaten Lamongan Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pendapatan
Masyarakat [2010].
n. Langkah Antisipasi dan Penanggulangan Dampak Perkembangan Budaya
Global Terhadap Keamanan Dalam Negeri [2010]
o. Pelatihan Pembuatan Alat Peraga IPA Sederhana dari Barang Bekas Bagi
Guru SMP Negeri di Kabupaten Lamongan untuk Menambah Ketrampilan
Guru [2010].
p. Penggunaan Pupuk Bokashi Sebagai Sumber Nutrisi Pakan Alami
(Fitoplankton) Pada Budidaya Ikan Nila. [2010]
q. Langkah-Langkah Alternatif Dalam Menanggapi Kontroversi Akibat Di
Sahkannya Uu Ite Di Indonesia [2010].
r. Potensi Kurkumin Dalam Curcuma longa (Kunyit) Sebagai Obat
Antiretroviral (ART) Bagi Pengidap AIDS [2010].
s. Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Pembudidayaan Rosella Sebagai Upaya
Pembangunan Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan [2010].
t. Optimalisasi Peranan Pesantren Di Era Globalisasi Untuk Mewujudkan
Pesantren Sebagai Pusat Pendidikan Muslim [2010].
u. Pengelolaan Sumber Daya Alam Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat
(PSWP-BM) Sebagai Upaya Untuk Mengoptimalkan Pelestarian dan
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Pesisir Indonesia [2010].
32
v. Rancang Bangun Motor Bertenaga Magnet Permanen Sebagai Penggerak
Generator Listrik Bebas Bahan Bakar [2011]
12. Prestasi ilmiah yang pernah diraih :
a. Juara I Lomba Karya Ilmiah Remaja Depdiknas Kabupaten Pacitan tahun
2005.
b. Juara I Lomba Karya Tulis lingkungan HIMAPALA UNESA tahun 2009
c. Juara II MITI Paper Chalange Tingkat Jawa, Bali, Nusa Tenggara tahun
2009
d. Finalis Lomba Karya Tulis keilsaman Tingkat Universitas tahun 2008.
e. Harapan I Lomba Karya Tulis koperasi se-Jawa Timur tahun 2008.
f. Finalis LKTM Lustrum Unesa 2009.
g. PKM-K didanai DIKTI tahun 2009.
h. PKM-M didanai DIKTI tahun 2010.
i. Penelitian didanai DIPA LEMLIT UNESA tahun 2010.
j. Juara Harapan 1 Mawapres Fakultas MIPA UNESA 2011.
33
Surabaya, 10 Juni 2011
Senanjung Prayoga
NIM. 083654006
Lampiran 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANA KEGIATAN
1. Nama : Inzanah
2. NIM : 083 654 026
3. Universitas : Universitas Negeri Surabaya
4. Fakultas : Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
5. Jurusan : S1 Pendidikan sains
6. Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 27 Maret 1990
7. Alamat rumah : RT. 001, RW. 001, Dsn. Rumpuk.
Ds. Rumpuk, Kec. Mantup, Kab. Lamongan
8. Alamat e-mail : [email protected]
9. Alamat kost : Jl. Ketintang gang Masjid, No. 5, Surabaya
10. No. HP. : 085731558379
11. Karya ilmiah yang pernah dibuat :
a. Model Bimbingan Intensif Terhadap Peserta Didik Untuk Mencetak
Generasi Unggulan [2008]
b. Optimalisasi Pelaksanaan Direct Selling Untuk Meminimalisir Angka
Golput Dalam Pemilu 2009. [2009]
c. Teknik Transplantasi Karang Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya
Pemulihan Kembali Terumbu Karang di Kawasan Segitiga Karang. [2009]
d. Job Assurance Programme sebagai alternatif untuk mempertahankan
kesejahteraan karyawan yang terancam PHK akibat beroperasinya
Jembatan Nasional Suramadu. [2009]
e. Inovasi Produk Olahan Buah Maja (Marmelos Jam) Sebagai Peluang
Bisnis. [2009]
f. Analisis Peranan SIM-PKBN dalam Mendukung Penyelenggaran Program
KB dan Kependudukan di Jawa Timur Tahun 2009. [2009]
g. Aplikasi SIG untuk Mengidetifikasi Daerah Potensi Rawan Tanah
Longsor (Land Slide) di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.
[2009]
34
h. Analisis Kesesuaian dan Keefektifan Pengelolaan Lahan di Kawasan
Konservasi Gunung Bromo. [2009]
i. Pengalihan Subsidi Listrik Untuk Pengadaan Alat Penghemat Listrik
Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat. [2009]
j. Agar Perpustakaan Ramai Dikunjungi Laksana Tempat Wisata. [2009]
k. Optimalisasi Pelaksanaan Program Triple Mentoring Dalam
Meningkatkan Kualitas Out Put Perguruan Tinggi Di Indonesia. [2009]
l. Optimalisasi Penggunaan Lahan Perkebunan dengan Pelatihan Teknik
Penanaman Rosella Bagi Warga Desa Rumpuk Kecamatan Mantup
Kabupaten Lamongan Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pendapatan
Masyarakat [2010].
m. Langkah Antisipasi dan Penanggulangan Dampak Perkembangan Budaya
Global Terhadap Keamanan Dalam Negeri [2010]
n. Pelatihan Pembuatan Alat Peraga IPA Sederhana dari Barang Bekas Bagi
Guru SMP Negeri di Kabupaten Lamongan untuk Menambah Ketrampilan
Guru [2010].
o. Penggunaan Pupuk Bokashi Sebagai Sumber Nutrisi Pakan Alami
(Fitoplankton) Pada Budidaya Ikan Nila. [2010]
p. Langkah-Langkah Alternatif Dalam Menanggapi Kontreversi Akibat Di
Sahkannya Uu Ite Di Indonesia [2010].
q. Potensi Kurkumin Dalam Curcuma longa (Kunyit) Sebagai Obat
Antiretroviral (ART) Bagi Pengidap AIDS [2010].
r. Pemanfaatan Lahan Tidur Untuk Pembudidayaan Rosella Sebagai Upaya
Pembangunan Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan [2010].
s. Optimalisasi Peranan Pesantren Di Era Globalisasi Untuk Mewujudkan
Pesantren Sebagai Pusat Pendidikan Muslim [2010].
t. Job Assurance Programme Sebagai Alternatif Untuk Mempertahankan
Kesejahteraan Karyawan Yang Terancam PHK Akibat Beroperasinya
Jembatan Nasional Suramadu [2010].
u. Pengelolaan Sumber Daya Alam Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat
(PSWP-BM) Sebagai Upaya Untuk Mengoptimalkan Pelestarian dan
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Pesisir Indonesia [2010].
35
v. Rancang Bangun Motor Bertenaga Magnet Permanen Sebagai Penggerak
Generator Listrik Bebas Bahan Bakar
12. Prestasi ilmiah yang pernah diraih :
a. Juara I Lomba Karya Tulis lingkungan HIMAPALA UNESA tahun 2009
b. Juara II MITI Paper Chalange Tingkat Jawa, Bali, Nusa Tenggara tahun
2009
c. Finalis Lomba Karya Tulis keilsaman Tingkat Universitas tahun 2008.
d. Harapan I Lomba Karya Tulis koperasi se-Jawa Timur tahun 2008.
e. Finalis LKTM Lustrum Unesa 2009.
f. PKM-K didanai DIKTI tahun 2009.
g. PKM-M didanai DIKTI tahun 2010.
h. Penelitian didanai DIPA LEMLIT UNESA tahun 2010.
i. Juara II Mawapref Fakultas MIPA UNESA 2011.
36
Surabaya, 10 Juni 2011
InzanahNIM. 083 654 026