plasenta previa ppt
DESCRIPTION
Plasenta Previa PptTRANSCRIPT
PLASENTA PREVIAWindi Pertiwi20070310128
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIENNama : Ny. FJenis kelamin : PerempuanUmur : 27 tahunParitas : G2P0A1
Alamat : Brajan Wonokromo Pleret BantulAgama : IslamPekerjaan : Ibu Rumah TanggaHPMt : 20-8-2010HPL :27-5-2011UK : 35-1 minggu Tanggal masuk : 26 Desember2011
Anamnesa
Keluhan UtamaPasien dengan keterangan G2P0A1 mengeluh
perdarahan pervaginam. Perdarahan terjadi sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit dan darah yang keluar berwarna merah segar sebanyak ± 300cc tanpa disertai dengan keluhan lainnya, tidak nyeri pada abdomen. Sebelumnya pasien pernah mengalami hal yang serupa namun perdarahan yang terjadi hanya sedikit, air ketuban belum merembes dan pasien masih merasakan gerakan janin. Riwayat trauma yang mendahului sebelum terjadinya perdarahan disangkal.
Riwayat Obstetri 1. hamil 9 minggu, keguguran, kuretase (+) 2. hamil ini
Status obstetri
Inspeksi : Perut membuncit, membujurPalpasi :
Leopod I : teraba bagian besar, bulat dan lunakLeopod II : Kanan : Teraba bagian yang
memanjang, Kiri: teraba bagian kecil-kecil dari janin, TFU : 33 cm, DJJ 144 x/mnt, His (-)
Leopod III: Teraba bagian bulat, keras, bagian terbawah belum masuk panggul,
teraba 5/5 bagian.Leopod IV: Konvergen
Px penunjang
Pemeriksaan PenunjangLaboratoriumHb : 9,9 gr%AL : 8.4 ribu/ulAT : 256 ribu/ulHMT : 30,9 %Gol. Darah : “A”PPT : 11,4 detikAPTT : 30.3 detikKontrol PPT : 13,9 detikKontrol APTT : 30,1 detikHBsAg : negative
USG Abdomen
Janin tunggal, memanjang, preskep, nampak plasenta menutupi OUI
BPD: 9 ,0cmAC: 30,1 cmFL: 7 cmUS-GA 34w 3dEFW 2287g
DIAGNOSA
Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa Totalis, Sekundigravida, hamil preterm, belum dalam persalinan
PENATALAKSANAAN
Tanggal 26-12-2011 (Hari 1)Terapi ekspektatifObservasi his, djj, dan perdarahanInj. dexamethason 2 x 1 ampulJika perdarahan berlanjut rencana sc
emergency (± 200 cc )Sedia darah WB 2 klaf
Tanggal 27 -12-2011 (hari 2)Ax : masih keluar darah dari jalan lahir, namun
berkurang (flek-flek).pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/70 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21x/mnt, t :
afebris his (-), djj 136 x/mntDx : Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa
Totalis, Sekundigravida, hamil preterm, BDPTx : Terapi ekspektatifObservasi his, djj, dan perdarahanInj. dexamethason 2 x 1 ampulJika perdarahan berlanjut rencana sc emergency (±
200 cc )Sedia darah WB 2 klaf
Tanggal 28 -12-2011 (hari 3)Ax : flek-flek (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/70 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21x/mnt, t :
afebris his (-), djj 142 x/mntDx : Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa
Totalis, Sekundigravida, hamil preterm, BDPTx : Terapi ekspektatifObservasi his, djj, dan perdarahanInj. dexamethason 2 x 1 ampul (stop)Jika perdarahan berlanjut rencana sc emergency (±
200 cc )Sedia darah WB 2 klaf
Tanggal 29 -12-2011 (hari 4)Ax : flek-flek (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/70 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21 x/mnt, t :
afebris his (-), djj 136 x/mntDx : Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa
Totalis, Sekundigravida, hamil preterm, BDPTx : Terapi ekspektatifObservasi his, djj, dan perdarahanJika perdarahan berlanjut rencana sc emergency (±
200 cc )Sedia darah WB 2 klaf
Tanggal 30 -12-2011 (hari 5)Ax : flek-flek (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/70 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21 x/mnt, t :
afebris his (-), djj 142 x/mntDx : Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa
Totalis, Sekundigravida, hamil preterm, BDPTx : Terapi ekspektatifObservasi his, djj, dan perdarahanJika perdarahan berlanjut rencana sc emergency (±
200 cc )Sedia darah WB 2 klaf
Tanggal 31 -12-2011 (hari 6)Ax : flek-flek (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/70 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21 x/mnt, t :
afebris his (-), djj 148 x/mntDx : Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa
Totalis, Sekundigravida, hamil preterm, BDPTx : Terapi ekspektatifObservasi his, djj, dan perdarahanJika perdarahan berlanjut rencana sc emergency (±
200 cc )Sedia darah WB 2 klaf
Tanggal 1 -1-2012 (hari 7)Ax : flek-flek (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/70 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21 x/mnt, t :
afebris his (-), djj 144 x/mntDx : Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa
Totalis, Sekundigravida, hamil preterm, BDPTx : Terapi ekspektatifObservasi his, djj, dan perdarahanJika perdarahan berlanjut rencana sc emergency (±
200 cc )Sedia darah WB 2 klaf
Tanggal 2 -1-201 (hari 8)Ax : flek-flek (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/70 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21 x/mnt, t :
afebris his (-), djj 146 x/mntDx : Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa
Totalis, Sekundigravida, hamil preterm, BDPTx : Terapi ekspektatifObservasi his, djj, dan perdarahanJika perdarahan berlanjut rencana sc emergency (±
200 cc )Sedia darah WB 2 klaf
Tanggal 3 -1-2011 (hari 9)Ax : flek-flek (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).Px : ku baik, sadar, tidak anemis.TD : 110/70 mmHg, N : 82 x /mnt, RR : 21 x/mnt, t :
afebris his (-), djj 134 x/mntDx : Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa
Totalis, Sekundigravida, hamil preterm, BDPTx : Terapi ekspektatifObservasi his, djj, dan perdarahanJika perdarahan berlanjut rencana sc emergency (±
200 cc )Sedia darah WB 2 klaf BLPL
Pembahasan
Pasien didiagnosis Plasenta Previa Totalis berdasarkan dari keluhan pasien dan pemeriksaan fisik serta USG
Didapatkan pula faktor resiko dari pasien yaknI riwayat kuretase
Penanganan yang diambil sudah tepat karena disesuaikan dengan umur kehamilan pasien, jumlah perdarahan, dan keadaan klinis pasien
KESIMPULAN
Penentuan penanganan pada kasus Plasenta Previa tergantung pada beratnya perdarahan, kesejahteraan janin dan umur kehamilan
PLASENTA PREVIA
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Perdarahan antepartum (APH) didefinisikan sebagai perdarahan apapun dari saluran kelamin antara 24 minggu kehamilan hingga awal persalinan
Ada banyak etiologi perdarahan pada kehamilan, tapi yang paling sering terjadi adalah plasenta previa
ETIOLOGI PAP
PLASENTA PREVIA
Plasenta berimplantasi pada tempat abnormal (Segmen Bawah Rahim) sehingga menutup sebagian atau seluruh ostium uteri internal
INSIDENSI
Di Indonesia sekitar 2-7 % resiko menuingkat 2x lipat pada primigravida dengan umur diatas 35 tahun resiko meningkat 1,5 – 2 x dengan riwayat sectio caesar sebelumnya
ETIOLOGI
Belum jelas diketahui
Faktor predisposisi : multiparitas dan umur lanjut (>35 tahun), defek vaskularisasi desidua, cacat/jaringan parut endometrium, plasenta besar
Likelihood of Placenta Previa Persisting to Term by Type, History of Cesarean Delivery, and Gestational Age at Detection
Type of previa
Previous cesarean delivery?
Detection with USG at
15 to 19 weeks
24 to 27 weeks
32 to 35 weeks
Complete No 20 56 90
Complete Yes 41 84 89
Partial No 6 12 39
Partial Yes 7 40 63
Overall 12 49 73
note: With complete previa, the placenta covers the entire cervical os; with partial previa, the inferior placental edge partially covers or reaches the margin of the os.Adapted with permission from Dashe JS, McIntire DD, Ramus RM, Santos-Ramos R, Twickler DM. Persistence of placenta previa according to gestational age at ultrasound detection. Obstet Gynecol 2002;99(5 pt 1):695.
KLASIFIKASI
plasenta previa totalis plasenta previa parcialis plasenta previa marginalis Plasenta letak rendah
KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS
Perdarahan tanpa rasa nyeri.Perdarahan pertama dimulai umur kehamilan 28-30 minggu. Perdarahan pertama hanya sedikit dan mendadak.
perdarahan berulang dengan jumlah perdarahan makin banyak. bagian terendah janin belum masuk panggul dan sering disertai dengan presentasi abnormal
DIAGNOSIS
Anamnesa Pemeriksaan fisik Pemeriksaan dengan alat : inspekulo, USG (Akurasi = 95%)
DIAGNOSIS BANDING
Solusio plasenta Vasa previa Laserasi cervix atau vagina
PENATALAKSANAAN
Terapi ekspektatif Terapi aktif (sc atau pervaginam)
Algorithm for the management of placenta previa. *— Severe bleeding, hemodynamic instability, or nonreassuring fetal heart
tones without improvement after fluid resuscitation.
KOMPLIKASI
Perdarahan yang menyebabkan anemia bahkan dapat terjadi syok plasenta akreta kelahiran prematur dan gawat janin
PROGNOSIS
Kematian maternal 0,2-5% perdarahan, infeksi, emboli udara. Kematian perinatal 7-25%