plagiat merupakan tindakan tidak terpujirepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · uji coba...

149
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT KELAS III SD MELALUI MEDIA KOMIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Ayu Ratna Kumalasari NIM: 131134223 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN

PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT KELAS

III SD MELALUI MEDIA KOMIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ayu Ratna Kumalasari

NIM: 131134223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN

PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT KELAS

III SD MELALUI MEDIA KOMIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ayu Ratna Kumalasari

NIM: 131134223

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Allah SWT atas segala anugerah dan Rahmat yang telah diberikan selama

proses penyusunan skripsi.

2. Kedua dosen pembimbing Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum dan Maria

Agustina Amelia, S.Si., M.Pd yang selalu mendukung dan membimbing

dalam penyusunan skripsi.

3. Ibu, Bapak dan adik yang selalu memberi semangat, doa, perhatian dan

kasih sayang.

4. Teman seperjuangan kolaboratif skripsi (Anna Juta, Laras, Carissa) yang

selalu memberi motivasi dan semangat.

5. Teman kos mawar, Lilis dan Ririn yang selalu menemani selama di kos.

6. Sahabat-sahabat, Skolastika Teri, Lyta, Windi, Indri, Duta, Desy yang

selalu mendengarkan curahan hati.

7. Teman kelas “Gayeng” yang selalu menghibur dan memberikan kenangan

yang tidak pernah terlupakan selama perkuliahan.

8. Segala pihak yang mendukung dan membantu dalam setiap proses

penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa diucapkan satu per

satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

v

MOTTO

“Kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan kita belajar

untuk kebenaran abadi”

-Chiang Kai Shek-

“Man Jadda Wajada”

Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 2 Juni 2017

Peneliti

(Ayu Ratna Kumalasari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ayu Ratna Kumalasari

Nomor Mahasiswi : 131134223

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika

Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Kelas III SD melalui Media

Komik.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 2 Juni 2017

Yang menyatakan

(Ayu Ratna Kumalasari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARAN

TEMATIK MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

BILANGAN BULAT KELAS III SD MELALUI MEDIA KOMIK

Ayu Ratna Kumalasari

Universitas Sanata Dharma

2017

Potensi penelitian ini adalah pembelajaran tematik Matematika dan Bahasa

Indonesia di kelas 3, tema 3, subtema 3. Materi Matematika membahas tentang

perkalian dan pembagian bilangan bulat, sedangkan materi Bahasa Indonesia

berkaitan dengan membaca tentang “perubahan musim”. Dari hasil kuesioner

yang dibagikan kepada 25 peserta didik kelas 3, peneliti mendapatkan data: 80%

peserta didik mengalami kesulitan memahami bilangan bulat dan perkalian serta

68% sulit memahami pembagian. Peneliti terdorong mengembangkan bacaan

berupa komik tentang perubahan musim yang berisi konsep bilangan bulat,

perkalian dan pembagian. Media komik tersebut dapat menjadi bagian dari

prototipe RPP tematik yang peneliti kembangkan. Tujuan penelitian ini 1)

menjelaskan prosedur pengembangan, 2) mendeskripsikan kualitas prototipe.

Prototipe disusun dengan menggunakan 7 langkah penelitian Borg dan

Gall, yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4)

validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk dan 7) revisi produk. Validasi

prototipe dilakukan oleh 3 validator, skor rata-rata yang didapat adalah 3.55 (dari

rentang 1-4) artinya sangat baik, sehingga prototipe layak diujicobakan setelah

direvisi.

Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14

peserta didik. RPP tematik yang diujicobakan adalah materi bilangan bulat yang

menggunakan media komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim

Kemarau”. Dari hasil evaluasi, 100% peserta didik mendapat nilai 100 untuk

materi bilangan bulat. Dari hasil refleksi, 86% peserta didik menulis bahwa media

komik membantu mereka memahami konsep bilangan bulat.

Kata kunci: rancangan pembelajaran, Matematika, bilangan bulat,

perkalian, pembagian, Bahasa Indonesia, membaca, komik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

ix

ABSTRACT

PROTOTYPE DEVELOPMENT OF MATHEMATICS THEMATIC

LEARNING DESIGN IN MULTIPLICATION AND DIVISION OF

INTEGERS FOR THE THIRD GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL

THROUGH COMICS MEDIA

Ayu Ratna Kumalasari

Universitas Sanata Dharma

2017

The potential of this research is Mathematical thematic learning and

Indonesian language in third grade, topic 3, subtheme 3. Math subjects explain

about multipication and division of integers, then Indonesian language is reading

about “season change”. The result of quesioner is shared to 25 grade 3 learner,

researcher get data: 80% learner is difficult to study about integers and

multipication with 68% learner is difficult in division. Researchers are encouraged

to develop comic readings about seasonal changes that contain the concept of

round, multiplication and division. This comic medium could be part of the

thematic RPP prototype that the researchers developed. Research which aims to 1)

explain the development procedure, 2) describes the quality of prototype.

There were seven steps applied throughout according to Borg and Gall,

including: 1) the potentiality and problems, 2) data collction, 3) product design, 4)

design validation, 5) design revision, 6) product testing and 7) desaign product.

Validation do with 3 validator with average score 3.55 (from range 1-4) means

very good so, prototype feasible tested after being revised.

The experiment was conducted by researcher at SD N Tegalrejo 2 class 3B

to 14 learners. Themed RPP is a matter of integers using comic media “Let’s

know the integers through the summer”. From the results of the evaluation, 100%

of learners received a value of 100 for the matter of integers. From the results of

reflection, 86% of the students wrote that the comic media helped them

understand the concept of integers.

Keywords: learning design, Mathematic, integers, multiplication, division,

Indonesian language, reading, comic.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmatnya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi

Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat Kelas III SD melalui Media Komik.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyampaikan perhargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai. Pada kesempatan ini,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., dosen pembimbing I yang telah

memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, waktu, pikiran dan tenaga

untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

5. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd., dosen pembimbing 2 yang telah

memberikan kritik, saran, semangat, waktu, pikiran dan tenaga untuk

membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

6. Seluruh dosen dan staf-karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang

telah memberikan pelayanan prima selama perkuliahan.

7. Kepala sekolah, guru, dan peserta didik SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta

yang sudah mengizinkan peneliti mengambil data analisis prapenelitian

dan uji coba prototipe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

xi

8. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Muhammad Bayu Tejo Sampurno,

S.Pd., M.A., dan Eni Mulyati, S.Pd., sebagai validator prototipe.

9. Kedua orang tua, Bapak Eko Ratmono dan Ibu Marga Retno Sari Y.M.

yang selalu memberikan semangat, doa, perhatian dan kasih sayang.

10. Segala pihak yang mendukung dan membantu dalam setiap proses

penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa diucapkan satu per

satu.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan

keterbatasan. Peneliti berharap semoga hasil penelitian ini dapat

memberikan inspirasi kepada para guru tentang pentingnya memiliki

kreatifitas dalam penyusunan RPP.

Yogyakarta, 2 Juni 2017

(Ayu Ratna Kumalasari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. vii

ABSTRAK..... ...................................................................................................... viii

ABSTRACT..... ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

E. Definisi Operasional..................................................................................... 5

F. Spesifikasi Produk ........................................................................................ 6

BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................... 8

A. Landasan Teoritis ......................................................................................... 8

1. Kurikulum 2013 ..................................................................................... 8

a. Pengertian Kurikulum 2013 ............................................................. 8

b. Kekhasan Kurikulum 2013 ............................................................... 9

1) Pendidikan Karakter ................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

xiii

2) Pembelajaran Tematik .............................................................. 10

a) Ciri Khas Pembelajaran Tematik ....................................... 10

b) Manfaat Pembelajaran Tematik ......................................... 11

c) Karakteristik Pembelajaran Tematik .................................. 11

3) Pembelajaran Saintifik ............................................................. 12

2. Pembelajaran Tematik Kelas III SD .................................................... 14

a. Matematika ..................................................................................... 15

1) Bilangan Bulat .......................................................................... 16

2) Perkalian ................................................................................... 17

3) Pembagian ................................................................................ 18

b. Bahasa Indonesia ............................................................................ 19

1) Membaca .................................................................................. 20

2) Perubahan Musim .................................................................... 20

a) Musim pada Iklim Tropis ................................................ 21

b) Musim pada Iklim Subtropis ............................................ 22

c) Perilaku Hewan yang dapat menunjukkan Perubahan

Cuaca ................................................................................ 22

c. Seni Rupa........................................................................................ 23

1) Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar .................................. 24

3. Media Pembelajaran ............................................................................. 26

a. Pengertian Media Pembelajaran ..................................................... 26

b. Komik ............................................................................................. 27

c. Kelebihan Gambar sebagai Visualisasi Seni Rupa dalam Komik .. 28

4. Minat Belajar ........................................................................................ 29

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ...................................... 31

b. Indikator Minat Belajar .................................................................. 32

1) Rasa Senang ............................................................................ 32

2) Perhatian .................................................................................. 33

5. Kecerdasan Majemuk ........................................................................... 33

a. Logis Matematis ............................................................................. 34

b. Verbal Linguistik ............................................................................ 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

xiv

6. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Kelas Bawah ................................ 36

7. Tugas Perkembangan Masa Anak ........................................................ 38

a. Tugas Perkembangan Pribadi-Sosial ............................................. 38

b. Tugas Perkembangan Belajar ......................................................... 39

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 39

C. Kerangka Berfikir....................................................................................... 43

D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 43

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 44

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 44

B. Setting Penelitian ........................................................................................ 46

1. Tempat Penelitian ................................................................................ 42

2. Subjek Penelitian ................................................................................. 47

3. Objek Penelitian .................................................................................. 47

4. Waktu Penelitian ................................................................................. 47

C. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 47

1. Potensi dan Masalah ............................................................................ 49

2. Pengumpulan Data .............................................................................. 49

3. Desain Produk ..................................................................................... 49

4. Validasi Desain ................................................................................... 49

5. Revisi Produk ...................................................................................... 50

6. Uji Coba Produk .................................................................................. 50

7. Revisi Produk ...................................................................................... 50

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 50

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 52

1. Instrumen Pedoman Wawancara ......................................................... 52

2. Instrumen Prapenelitian untuk Peserta didik ....................................... 53

3. Instrumen Validasi Produk .................................................................. 56

4. Instrumen Uji Coba Prototipe berupa refleksi..................................... 59

5. Instrumen Soal Tes .............................................................................. 60

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 61

1. Data Kualitatif ..................................................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

xv

2. Data Kuantitatif ................................................................................... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 63

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 63

1. Langkah-langkah Pengembangan ....................................................... 63

a. Potensi dan Masalah ....................................................................... 63

b. Pengumpulan Data.......................................................................... 64

c. Desain Produk ................................................................................ 66

d. Validasi Desain ............................................................................... 75

e. Revisi Produk ................................................................................. 79

f. Uji Coba Produk ............................................................................. 83

g. Revisi Produk ................................................................................. 85

2. Deskripsi Kualitas Prototipe ................................................................ 86

B. Pembahasan ................................................................................................ 89

C. Kelebihan dan Kekurangan Prototipe ........................................................ 93

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ............................... 94

A. Kesimpulan ................................................................................................ 94

B. Keterbatasan ............................................................................................... 94

C. Saran ........................................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 96

LAMPIRAN ........................................................................................................ 99

BIOGRAFI PENELITI ........................................................................................ 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Skema Penelitian yang Relevan ............................................................ 42

Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode Reaserch and Development ........................ 45

Bagan 3.2 Modifikasi langkah-langkah Metode Reaserch and Development ....... 47

Bagan 3.3 Prosedur Pengembangan Prototipe ....................................................... 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pertanyaan Wawancara Tidak Terstruktur ............................................. 52

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Prapenelitian untuk Peserta Didik .......................... 53

Tabel 3.3 Instrumen Prapenelitian untuk Peserta Didik......................................... 55

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Validator..................................................................... 57

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Refleksi .................................................................. 59

Tabel 3.6 Instrumen Uji Coba Prototipe berupa Refleksi untuk Peserta Didik ..... 59

Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Tes ................................................................................... 60

Tabel 3.8 Tabel Klasifikasi Skor Skala Empat ..................................................... 62

Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Prapenelitian untuk Peserta Didik . 64

Tabel 4.2 Hasil Validasi Desain ............................................................................. 75

Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Soal Evaluasi Peserta Didik ..................................... 87

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Refleksi Peserta Didik ............................................. 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Desain awal Cover Prototipe .............................................................. 66

Gambar 4.2 Cover Komik Matematika Bilangan Bulat ........................................ 67

Gambar 4.3 Pengenalan Tokoh .............................................................................. 67

Gambar 4.4 Halaman 1 Komik Matematika Bilangan Bulat ................................. 68

Gambar 4.5 Halaman 2 Komik Matematika Bilangan Bulat ................................. 69

Gambar 4.6 Halaman 3 Komik Matematika Bilangan Bulat ................................. 69

Gambar 4.7 Cover Komik Matematika Perkalian ................................................. 70

Gambar 4.8 Pengenalan Tokoh ............................................................................. 70

Gambar 4.9 Halaman 1 Komik Matematika Perkalian ......................................... 71

Gambar 4.10.Halaman 2 Komik Matematika Perkalian ....................................... 71

Gambar 4.11 Halaman 3 Komik Matematika Perkalian ....................................... 72

Gambar 4.12 Cover Komik Matematika Pembagian ............................................ 72

Gambar 4.13 Pengenalan Tokoh ............................................................................ 73

Gambar 4.14 Halaman 1 Komik Matematika Pembagian ..................................... 74

Gambar 4.15 Halaman 2 Komik Matematika Pembagian .................................... 74

Gambar 4.16 Halaman 3 Komik Matematika Pembagian ..................................... 75

Gambar 4.17 Perubahan Desain Prototipe sebelum dan sesudah direvisi ............. 79

Gambar 4.18 Perubahan Cover Komik Bilangan Bulat ........................................ 80

Gambar 4.19 Perubahan Pengenalan Tokoh ......................................................... 80

Gambar 4.20 Perubahan Halaman 1 Komik Bilangan Bulat ................................ 81

Gambar 4.21 Perubahan Halaman 2 Komik Bilangan Bulat ................................. 82

Gambar 4.22 Perubahan Halaman 3 Komik Bilangan Bulat ................................ 82

Gambar 4.23 Peneliti Memperlihatkan Komik Bilangan Bulat di LCD ................ 84

Gambar 4.24 Peserta Didik Membaca Komik ....................................................... 84

Gambar 4.25 Peserta Didik mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik ................ 84

Gambar 4.26 Perubahan halaman 2 sebelum dan setelah direvisi ......................... 85

Gambar 4.27 Perubahan halaman 3 sebelum dan setelah direvisi ......................... 85

Gambar 4.28 Lembar Soal Evaluasi Peserta Didik ................................................ 86

Gambar 4.29 Lembar Refleksi Peserta Didik ........................................................ 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian.......................................................................... 100

Lampiran 2 Surat Izin Uji Coba Prototipe ........................................................... 101

Lampiran 3. Hasil Analisis Data Kuesioner Prapenelitian untuk Peserta Didik .. 102

Lampiran 4. Hasil Validator Ahli Matematika .................................................... 104

Lampiran 5. Hasil Validator Ahli Seni Rupa ....................................................... 111

Lampiran 6. Hasil Validator Wali Kelas III SD ................................................... 116

Lampiran 7. Hasil Analisis Instrumen Uji Coba Prototipe Berupa LKS ............. 121

Lampiran 8. Hasil Analisis Instrumen Uji Coba Prototipe Berupa Refleksi ....... 122

Lampiran 9. Hasil Data Kuesioner Prapenelitian Peserta Didik .......................... 123

Lampiran 10. Hasil LKS Peserta Didik ............................................................... 126

Lampiran 11. Hasil Refeksi Peserta Didik ........................................................... 127

Lampiran 12. Dokumentasi Uji Coba Prototipe ................................................... 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi prototipe yang

diharapkan, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah sistem pendidikan berhubungan dengan kurikulum pendidikan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

belajar mengajar (UU No. 20 tahun 2003 dalam Fadlillah, 2014: 15). Indonesia

pada tahun 2013/2014 telah menetapkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 merupakan bagian dari stategi meningkatkan capaian

pendidikan. Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan

keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan

pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003

sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35, yaitu kompetensi lulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan

dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati (Majid,

2014: 27). Sehingga, kurikulum penting untuk diterapkan sebagai tujuan

pembelajaran yang baik.

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran tematik

integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran

yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke

dalam berbagai tema (Majid, 2014: 107). Salah satu mata pelajaran yang

terintegrasi dalam Kurikulum 2013 kelas III adalah Matematika dan Bahasa

Indonesia. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada

Sekolah Dasar (SD). Pengenalan konsep Matematika harus diajarkan sejak dini

kepada peserta didik terutama di Sekolah Dasar terutama konsep berhitung seperti

penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Maka dari itu, Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

2

merupakan mata pelajaran yang harus dipahami peserta didik terutama di kelas

bawah (kelas 1, 2 dan 3).

Mata pelajaran Matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar terutama

pada kelas III bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan

berhitung, menumbuhkan kemampuan peserta didik yang dapat diahligunakan dan

membentuk sikap logis, kritis, cermat serta disiplin (Hudojo, 2003: 123). Salah

satu materi pada mata pelajaran Matematika adalah perkalian dan pembagian

bilangan bulat. Dalam Kurikulum 2013, materi perkalian dan pembagian terdapat

pada Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 3 Perubahan Musim, Pembelajaran 1,

3 dan 5. Perkalian merupakan operasi penjumlahan yang diulang-ulang

sedangkan pembagian adalah pengurangan berulang (Fajar, 2009: 10). Bilangan

bulat terdiri dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli (Purnomo, 2014: 32).

Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4 dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli

adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya. Operasi perhitungan tentang perkalian dan

pembagian bilangan bulat termasuk dalam aritmatika dasar, sehingga peserta didik

terutama pada kelas bawah Sekolah Dasar harus memahami konsep perkalian dan

pembagian bilangan bulat karena sebagai dasar memahami materi Matematika

yang lain, seperti pecahan, bangun ruang dan lain-lain. Materi Bahasa Indonesia

yang berkaitan dengan membaca tentang “perubahan musim”. Supaya dapat

menarik minat peserta didik untuk membaca, peneliti mengembangkan media

gambar yang mendukung materi tentang perubahan musim.

Pada bulan September 2016, peneliti melakukan wawancara tidak

terstruktur kepada 4 guru kelas III di empat Sekolah Dasar yang berbeda yaitu SD

N Tegalrejo 2, SD Kanisius Kotabaru, SD Sarikarya dan SD Kintelan.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, empat guru menyatakan bahwa materi

perkalian dan pembagian masih sulit dipahami oleh peserta didik. Salah satu guru

kelas III B di SD Negeri Tegalrejo 2 menyatakan bahwa kelas III berjumlah 25

peserta didik, beberapa peserta didik mampu memahami konsep perkalian dan

pembagian bilangan bulat, namun masih ada yang belum memahami konsep

perkalian dan pembagian. Sekitar 6 peserta didik mendapatkan nilai di atas

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), namun 19 peserta didik masih mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

3

nilai di bawah KKM. KKM pada mata pelajaran Matematika di kelas III ini

adalah 65. Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil nilai peserta didik pada soal

latihan mengenai materi perkalian dan pembagian bilangan bulat.

Guru kelas IIIB SD Negeri Tegalrejo 2 mengatakan bahwa dalam

melaksanakan pembelajaran Matematika jarang menggunakan media terutama

materi perkalian dan pembagian bilangan bulat. Penggunaan media pembelajaran

mempunyai manfaat untuk menunjang pembelajaran menjadi lebih baik, sehingga

minat belajar peserta didik dapat tumbuh karena terciptanya rasa senang terhadap

pelajaran tersebut. Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat adalah suatu

rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara

diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

tersebut, semakin besar minat.

Salah satu cara untuk menumbuhkan minat peserta didik adalah dengan

media pembelajaran. Sukiman (2012: 29) menjelaskan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

Pada bulan September 2016, peneliti melakukan penyebaran kuesioner

kepada 25 peserta didik kelas III di SD Negeri Tegalrejo 2. Peneliti mendapatkan

data: (1) 80% peserta didik mengalami kesulitan perkalian bilangan bulat, (2) 68%

peserta didik mengalami kesulitan pembagian bilangan bulat, dan wawancara

dengan wali kelas IIIB di SD Negeri Tegalrejo 2 menyatakan bahwa belum

pernah menggunakan media gambar dalam pembelajaran.

Gambar yang peneliti kembangkan berbentuk komik. Komik merupakan

suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita

dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk

memberikan hiburan kepada para pembaca (Sudjana dan Rivai, 2009: 64). Dalam

komik terdapat gambar dan juga dialog singkat yang akan menuntun pembaca

mengikuti alur cerita. Komik juga dikaitkan dengan pelajaran Matematika materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

4

perkalian dan pembagian bilangan bulat. Sehingga, pembelajaran akan lebih

menyenangkan.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti sebagai calon guru SD terdorong

untuk mengembangkan prototipe rancangan pembelajaran Matematika untuk

membantu peserta didik memahami perkalian dan pembagian bilangan bulat dan

untuk menginspirasi guru tentang pentingnya memiliki kreatifitas dalam

penyusunan RPP. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “Pengembangan

Prototipe Rancangan Pembelajaran Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan

Bulat melalui Media Komik untuk Kelas III SD”. Prototipe rancangan

pembelajaran ini, dikembangkan berdasarkan pada Kurikulum 2013 dengan

mengkolaborasikan dua mata pelajaran sebagai materi yaitu pelajaran Matematika

dan Bahasa Indonesia. Peneliti mengembangkan prototipe rancangan

pembelajaran komik sebagai media karena komik termasuk dalam hasil karya seni

rupa dan pelajaran seni telah diafirmasi menjadi bagian dari mata pelajaran yang

diajarkan pada peserta didik dalam Kurikulum 2013. Peneliti memilih komik

sebagai media pembelajaran karena komik mempunyai keunggulan salah satunya

adalah karakter belajar visual yang baik melalui kombinasi teks cerita singkat dan

gambar. Sehingga peserta didik akan tertarik belajar dengan memahami gambar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD?

2. Bagaimana kualitas prototipe rancangan pembelajaran materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut.

1. Menjelaskan prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran

materi perkalian dan pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

5

2. Mendeskripsikan kualitas prototipe rancangan pembelajaran materi perkalian

dan pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak

sebagai berikut:

1. Peneliti

a. Mengembangkan kreativitas dengan media pembelajaran Matematika

untuk menumbuhkan minat peserta didik.

b. Hasil penelitian berupa prototipe rancangan pembelajaran dapat digunakan

pada saat peneliti telah menjadi guru.

2. Guru

Mendapatkan inspirasi tentang media pembelajaran Matematika terintegrasi

dengan bahasa Indonesia dan menjadikannya sebagai referensi dalam

melakukan pembelajaran Matematika dengan menggunakan media.

3. Peserta didik

a. Menumbuhkan minat siswa terhadap Matematika dengan media

pembelajaran

b. Memberikan pengalaman baru dalam mengerjakan mata pelajaran

Matematika menggunakan media pembelajaran.

E. Definisi Operasional

1. Matematika

Matematika adalah sebuah bidang tentang logika mengenai bentuk,

susunan dan konsep-konsep yang berhubungan dengan kegiatan berhitung.

2. Bilangan bulat

Bilangan bulat terdiri dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli.

Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4 dan seterusnya dan lawan dari bilangan

asli adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

6

3. Perkalian

Perkalian adalah penjumlahan berulang bilangan kedua sebanyak bilangan

pertama atau A x B maka B dijumlahkan sebanyak A. Perkalian disimbolkan

dengan tanda silang (x).

4. Pembagian

Pembagian adalah pengurangan berulang oleh angka yang sama hingga

nilainya nol atau habis. Pembagian disimbolkan dengan titik dua (:).

5. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawakan pesan

dari pengirim ke penerima untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran secara

efektif.

6. Komik

Komik adalah suatu cerita yang digambarkan dalam bentuk kartun yang

memiliki sifat sederhana dalam penyajiannya dan memuat pesan untuk

pembacanya.

F. Spesifikasi Produk

1. Prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat melaui media komik ini dirancang sesuai

Kurikulum 2013 kelas 3 SD Tema 3 “Perubahan di Alam”, subtema 3

“Perubahan Musim”, untuk pembelajaran 1, 3 dan 5: Matematika dan bahasa

Indonesia.

2. Cover prototipe berjudul “Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika

materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat melalui Media Komik untuk

Kelas III SD”. Didalamnya terdapat kata pengantar, pendahuluan, daftar isi,

isi prototipe, kepustakaan dan biografi penulis.

3. Isi prototipe dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian 1 adalah teori, bagian 2

adalah komik dan bagian 3 adalah RPP.

4. Bagian 1: Teori bilangan bulat, perkalian dan pembagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

7

5. Bagian 2: Komik yang terbagi menjadi 3 yaitu a. “Ayo Mengenal Bilangan

Bulat melalui Musim Kemarau”, b. “Ayo Mengenal Perkalian melalui Empat

Musim” dan c. “Ayo Mengenal Pembagian melalui Tingkah Laku Hewan”.

6. Komik mencakup pengetahuan dari dua mata pelajaran yang telah

dikolaborasikan yaitu materi perkalian dan pembagian bilangan bulat untuk

Matematika dan membaca untuk Bahasa Indonesia.

7. Bagian 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas III tema 3 subtema

3 pembelajaran 1.

8. Prototipe dicetak dalam ukuran booklet.

9. Prototipe pada bagian komik diisi dengan frame gambar berwarna dan

menggunakan font Comic Sans Ms.

10. Gambar dalam prototipe merupakan gambar ilustrasi karya penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

8

BAB II

KAJIAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan membahas Landasan Teoritis, Penelitian yang

Relevan, dan Kerangka Berfikir. Ketiga hal tersebut akan diuraikan sebagai

berikut.

A. Landasan Teoritis

Landasan teoritis merupakan sebuah acuan yang digunakan peneliti dalam

membuat prototipe rancangan pembelajaran.

1. Kurikulum 2013

a. Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian

pendidikan. Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan

antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan

(knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana

tersurat dalam penjelasan pasal 35, yaitu kompetensi lulusan merupakan

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan

keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati (Majid, 2014:

27).

Kurniasih dan Sani (2014: 21) mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 lebih

ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,

keterampilan, dan pengetahuan. Hal ini juga diperkuat oleh Mulyasa (2013: 66)

yang mengungkapkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari

kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah dicobakan pada tahun 2004.

KBK dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan bagi

pengembangan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap)

dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan. Dari pendapat para ahli tersebut

mengenai Kurikulum 2013, dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013

menekankan pada peningkatan kompetensi berbasis sikap, keterampilan dan

pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

9

b. Kekhasan Kurikulum 2013

1) Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada

pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu,

dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan

pendidikan. Melalui implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi

sekaligus berbasis karakter, dengan pendekaran tematik dan kontekstual

diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan

pengetahuannya dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari

(Mulyasa, 2013:7).

Kurniasih dan Sani (2016: 257) menjelaskan bahwa pendidikan karakter

memiliki makna lebih tinggi daripada pendidikan moral karena bukan sekedar

mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan

karakter menanamkan kebiasan (habituation) tentang yang baik sehingga peserta

didik menjadi paham, mampu merasakan, dan mau melakukan hal baik. Akbar

(2016: 63) mengatakan bahwa untuk menciptakan pembelajaran yang aktif agar

pembelajaran karakter dapat dioptimalkan, perlu memperhatikan tujuan kegiatan

pembelajaran, pengalaman belajar sendiri oleh peserta didik, penggunaan model

pembelajaran aktif yang berorientasi pada pendidikan karakter, pembelajaran yang

bermakna, pencakupan seluruh kecakapan hidup peserta didik, sumber atau media

pembelajaran konkret, penilaian yang autentik dan penggunaan prinsip

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Prinsip

PAKEM ditujukan agar pembelajaran oleh peserta didik menjadi kreatif, invensi

dan inovasi serta suasana pembelajaran menyenangkan.

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter

dalam Kurikulum 2013 juga memiliki tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan

mutu proses dan hasil pendidikan pendidikan yang nantinya akan diarahkan pada

penanaman ahlak dan kebiasaan yang baik sehingga peserta didik memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

10

tingkah laku yang baik pula serta didukung penggunaan prinsip Pembelajaran

Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).

2) Pembelajaran Tematik

Majid (2014: 107) mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik

merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi

dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Tema merupakan alat atau

wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada peserta didik secara utuh.

Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum

dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa peserta didik

dan membuat pembelajaran lebih bermakna.

Daryanto (2014: 3) juga menjelaskan bahwa pembelajaran tematik

diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna

kepada peserta didik. Hal ini diungkapkan hal serupa dengan Poerwadarminta

(dalam Majid, 2014: 80) bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran

terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema

adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat dipahami bahwa

pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran dengan

mengkolaborasikan beberapa mata pelajaran dengan menghubungkan materi atau

topik yang satu dengan yang lain sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

a) Ciri Khas Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki arti penting dalam keterlibatan peserta

didik dalam proses belajar secara aktif sehingga peserta didik memperoleh

pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai

pengetahuan yang dipelajarinya serta menekankan penerapan konsep belajar.

Berikut merupakan ciri khas dari pembelajaran tematik, Daryanto (2014 4):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

11

1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan anak usia Sekolah Dasar.

2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik

bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.

3. Membantu mengembangkan keterampilan berfikir peserta didik.

4. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama,

toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

b) Manfaat Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki manfaat tersendiri, berikut merupakan manfaat

dari pembelajaran tematik, Daryanto (2014: 4):

1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi

mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat

dikurangi bahkan dihilangkan.

2. Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab

isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan

akhir.

3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian

mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep

akan semakin baik dan meningkat.

c) Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di Sekolah Dasar, menurut Daryanto

(2014: 5) pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai

berikut:

1. Berpusat pada peserta didik

Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student centered), hal ini

sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa

sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

12

yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan

aktivitas belajar.

2. Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada

peserta didik (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa

dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami

hal-hal yang lebih abstrak.

3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak

begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang

paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik.

4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran

dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, peserta didik mampu

memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk

membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi

dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan

bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan

mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah

dan siswa berada.

6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

7. Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya

sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

8. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

3) Pembelajaran Saintifik

Majid dan Rochman (2014: 4) mengungkapkan bahwa dalam saintis kegiatan

pembelajaran dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/

mengumpulkan data, mengasosiasi/ menalar, dan mengomunikasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

13

a) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan

konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses

mengamati fakta atau fenomena menyangkup mencari informasi, melihat,

mendengar, membaca, dan atau menyimak (Majid dan Rochman, 2014: 4).

Kegiatan mengamati dalam prototipe rancangan pembelajaran dapat dilakukan

peserta didik pada saat melihat media pembelajaran, sesuai dengan perintah dari

guru atau pengguna prototipe.

b) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun

pengetahuan peserta didik dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan

teori, hingga berfikir metakognitif. Tujuannya agar peserta didik memiliki

kemampuan berfikir tingkat tinggi secara kritis, logis, dan sistematis. Proses

menanya dilakukan melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok serta diskusi

kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan

ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah

(Majid dan Rochman, 2014: 4). Kegiatan menanya dalam prototipe rancangan

pembelajaran dapat dilakukan setelah peserta didik selesai menggunakan media

pembelajaran, guru dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta

didik.

c) Kegiatan mencoba/mengumpulkan data bermanfaat untuk meningkatkan

keingintahuan peserta didik untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip

dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreativitas, dan keterampilan

prosedural. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan

kegiatan, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data/informasi.

Pemanfaatan sumber belajar termasuk teknologi informasi dan komunikasi sangat

disarankan dalam kegiatan ini (Majid dan Rochman, 2014: 4). Kegiatan mencoba

dalam prototipe rancangan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara

membagikan LKS kepada peserta didik, kemudian peserta didik akan

mengerjakan LKS tersebut.

d) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan

bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan

hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

14

situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga peserta didik melakukan

aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori,

menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar

kerjadiskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi

memungkinkan peserta didik berpikir kritis tingkat tinggi hingga berpikir

metakognitif (Majid dan Rochman, 2014: 5). Kegiatan mengasosiasi dalam

prototipe rancangan pembelajaran dalam pemilih salah satu aktivitas yang

direkayasa oleh guru antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat

kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan

lembar kerjadiskusi atau praktik. Guru dapat menyesuaikan aktivitas yang akan

dilakukan dengan RPP yang sudah dibuat.

e) Kegiatan mengkomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil

konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram atau grafik.

Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mampu mengkomunikasikan

pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi peserta didik melalui

prestasi, membuat laporan, dan/atau unjuk kerja (Majid dan Rochman, 2014: 5).

Kegiatan mengkomunikasikan dalam prototipe rancangan pembelajaran dapat

dilakukan dengan menyuruh peserta didik untuk menjelaskan hasil kerjanya atas

kegiatan yang sudah dilakukan, misalnya mengerjakan LKS kepada guru dan

teman-temannya di kelas.

2. Pembelajaran Tematik Kelas III SD

Dari kekhasan Kurikulum 2013 terdapat pembelajaran tematik yang

diajarkan di jenjang pendidikan SD sampai SMA dan salah satunya adalah SD.

Hendrifiana (2015: 5) mengungkapkan bahwa pada jenjang pendidikan SD

terdapat kelas I hingga VI dan yang akan difokuskan pada penelitian ini adalah

kelas III. Tema yang terdapat di kelas III ada 6 tema dan peneliti memilih materi

yang terdapat perkalian dan pembagian bilangan bulat maka tema yang dipilih

adalah tema 3 perubahan di alam, sub tema 3 perubahan musim. Mata pelajaran

yang terkait adalah Matematika materi bilangan bulat, perkalian dan pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

15

dan Bahasa Indonesia tentang membaca serta seni rupa terkait dengan media

pembelajaran.

a. Matematika

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sudah dikenalkan pada

anak sejak dini terlebih pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Matematika dasar

yang diajarkan pada anak usia dini adalah mengenal angka. Ini adalah tahapan

yang paling utama bagi anak untuk perkembangan pembelajaran Matematika

selanjutnya. Pelajaran Matematika ini, akan mengembangkan kemampuan

mengolah angka atau berhitung pada anak.

Haryono (2014: 6) mengemukakan bahwa Matematika merupakan bagian

dari ilmu pengetahuan yang sifatnya pasti (eksakta) yang digunakan sebagai

pengetahuan dalam proses belajar proses belajar. Definisi Matematika menurut

Johnson dan Rising (dalam Runtukahu dan Selpius, 2014: 28) adalah bahasa

simbol tentang berbagai gagasan dengan menggunakan istilah-istilah yang

didefinisikan secara cermat, jelas dan akurat. Matematika dikatakan akurat karena

perhitungannya yang bersifat matematis dan pasti. Berbeda dengan Johnson, Reys

(dalam Runtukahu dan Selpius, 2014: 29) beranggapan bahwa Matematika adalah

studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir dengan strategi organisasi, analisis

dan sintetis, seni, bahasa dan alat untuk memecahkan masalah-masalah abstrak

dan praktis.

Definisi Matematika yang begitu beragam dan luas membuat pengertian

Matematika masih terkesan abstrak. Karena banyaknya ilmu-ilmu terapan

Matematika yang kian berkembang, Matematika kurang dapat didefinisikan

menjadi satu kesatuan yang pasti. Seorang ahli Matematika Bishop (dalam

Runtukahu dan Selpius, 2014: 29) mengelompokkan kegiatan Matematika secara

umum menjadi enam kegiatan yaitu menghitung, menempatkan (locating),

mengukur, mendesain, bermain dan menjelaskan. Kegiatan-kegiatan tersebutlah

yang menjadi dasar bagaimana Matematika itu diterapkan dalam pembelajaran.

Matematika selalu memiliki simbol untuk menyatakan sesuatu secara

ringkas. Fungsi simbol Matematika ini adalah sebagai komunikasi, merekam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

16

pengetahuan, menunjukkan struktur, menjelaskan, mengingatkan kembali dan

sebagai pengertian (Runtukahu dan Selpius, 2014: 32). Kalimat Matematika dapat

diungkapkan secara lisan maupun tertulis. Matematika yang dituliskan melalui

simbol sebagai ringkasan dari penjelasan secara lisan. Itulah sebabnya simbol

digunakan sebagai penunjuk verbal. Simbol yang dipahami secara tertulis, mampu

mempermudah otak untuk merekam, mengingat sehingga apa yang sudah

dipelajari dapat dibaca kembali. Dengan mencatat, anak mampu mengingat

pembelajaran secara terstruktur pada apa yang telah dipelajarinya selama ini.

Matematika dikatakan juga memiliki fungsi seni. Matematika memiliki

karakteristik keindahan, keteraturan dan keterurutan (Reys dalam Runtukahu dan

Selpius, 2014: 40). Matematika tidak hanya diterapkan pada keterampilan

matematiknya saja, tetapi harus juga dikembangkan pada keteraturan dan

keindahannya. Matematika yang banyak menggunakan simbol, membuat garis,

titik, siku atau bentuk geometri lain juga harus memperhatikan kerapian. Kerapian

dalam penulisan ini akan berdampak baik bagi pembaca. Ketika tulisan rapi dan

tertata, maka niat untuk belajar akan bertambah, sedangkan penulisan yang kurang

rapi dapat membuat ketidakfokusan belajar sehingga apa yang dibaca tidak begitu

jelas. Oleh karena itu, perlu adanya keteraturan dalam membuat simbol

Matematika agar dapat dinikmati dari segi keindahannya.

Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Matematika

adalah sebuah bidang tentang logika mengenai bentuk, susunan dan konsep-

konsep yang berhubungan dengan kegiatan berhitung. Matematika di kelas III SD

salah satunya mengajarkan materi perkalian dan pembagian bilangan bulat.

Sebelum memasuki konsep perkalian dan pembagian, peserta didik harus

memahami terlebih dahulu konsep bilangan bulat, sehingga dapat paham lebih

lanjut tentang perkalian dan pembagian.

1) Bilangan Bulat

Bilangan digunakan untuk menyatakan jumlah. Bilangan ini terbagi

menjadi beberapa bagian salah satunya adalah bilangan bulat. Bilangan bulat

adalah bilangan yang digunakan untuk menghitung sesuatu yang utuh, seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

17

orang, motor, dan lain sebagainya. Bilangan bulat terdiri dari bilangan asli, nol

dan lawan bilangan asli (Purnomo, 2014: 32). Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4

dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya.

Supriadi (2013: 100) mengungkapkan bahwa bilangan bulat terdiri dari

bilangan asli, bukan bilangan asli dan nol. Contoh bilangan bulat adalah -4, -3, -2,

-1, 0, 1, 2, 3, 4. Surya (2015: 1) menjelaskan hal yang yang sama bahwa bilangan

bulat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bilangan bilangan asli yang dimulai dari

1,2,3,4,5 dan seterusnya, lawan bilangan asli yang dimulai dari -1. -2, -3, -4 dan

seterusnya serta nol (0).

Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat terdiri

dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli. Bilangan asli dimulai dari 1, 2, 3, 4

dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli adalah -1, -2, -3, -4 dan seterusnya.

2. Perkalian

Perkalian diajarkan pada siswa kelas III Sekolah Dasar. Penanaman

konsep pada perkalian penting untuk siswa untuk dapat mengerti dasar perkalian.

Perkalian disimbolkan dengan tanda silang (x) yang dibaca kali. Perkalian

merupakan operasi penjumlahan yang diulang-ulang (Fajar, 2009: 10).

Penjumlahan berulang yang maksudkan adalah menjumlah ulang bilangan yang

kedua sebanyak bilangan pertama atau A x B maka B dijumlahkan sebanyak A.

Contohnya: 2 x 3 = 3 + 3. Bilangan pertama adalah 2 dan bilangan kedua adalah 3

maka, 3 dijumlahkan sebanyak 2 kali. Contoh lainnya, ada 2 keranjang yang

masing-masing keranjang berisi 3 mangga. Maka cara menghitungnya adalah 3 +

3 hasilnya 6 dan bentuk perkaliannya adalah 2 x 3 = 6.

Suesilowati (2011: 35) menyatakan bahwa perkalian sebagai penjumlahan

berulang. contoh: ada 4 keranjang yang masing-masing terdapat 3 kue sehingga,

ditulis dalam bentuk penjumlahan berulang sebagai: 3 + 3 + 3 + 3 = 12 dan bentuk

perkaliannya sebagai: 4 x 3 = 12.

Rukniyah (2007: 29) juga mengukapkan pendapat yang sama tentang

perkalian adalah penjumlahan yang berulang-ulang. misalnya: 3 x 1 = 3 adalah 1

+ 1 + 1 = 3. 1 yang dijumlahkan sebanyak 3 kali merupakan penjumlahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

18

berulang. Perkalian memiliki sifat pertukaran tempat, artinya jika angka yang

sama ditukar tempat atau posisinya maka hasilnya akan tetap sama. contoh: 2 x 3

= 3 x 2 = 6. Perkalian mempunyai ciri khusus jika dikalikan dengan angka 1 dan

0. Pada angka satu (1) hasil perkalian adalah tetap dengan angka yang dikalikan.

Misal: 5 x 1 = 5. Pada angka nol (0) setiap angka yang dikalikan nol hasilnya

adalah nol. Berapa pun besar angka yang dikalikan nol hasilnya adalah nol.

Berapa pun besar itu jika dikalikan dengan angka nol maka hasilnya tetap nol.

Misal: 5 x 0 = 0; 500 x 0 = 0 (Rukniyah, 2007: 30).

Dapat disimpulkan bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang

bilangan kedua sebanyak bilangan pertama atau A x B maka B dijumlahkan

sebanyak A. Perkalian disimbolkan dengan tanda silang (x).

3. Pembagian

Pembagian diajarkan pula pada siswa kelas III Sekolah Dasar. Pembagian

disimbolkan dengan titik dua (:). Jika perkalian adalah penjumlahan berulang,

maka pembagian adalah pengurangan berulang (Fajar. 2009: 88). Contohnya: 6 : 3

= 6 – 3 – 3 sisanya nol. 6 dikurangi 3 sebanyak 2 kali, maka 6 : 3 = 2.

Amin dan Zaini (2006: 46) menyatakan bahwa pembagian dapat

dinyatakan sebagai pengurangan berulang. Contoh: 12 : 4, maka 12 akan

dikurangi 4 sampai hasilnya nol. Ditulis 12 – 4 – 4 – 4 = 0, bentuk pengurangan

tersebut adalah pengurangan berulang. Pengurangan dengan 4 dilakukan sebanyak

3 kali. Jadi, 12 : 4 = 3.

Rukniyah (2007: 35) juga mengungkapkan pendapat yang sama tentang

pembagian sebagai pengurangan berulang oleh angka yang sama hingga nilainya

nol atau habis. Misalnya: 9 : 3 adalah 9 - 3 – 3 - 3 = 0. Sama seperti pada

perkalian, pembagian pun mempunyai sifat yang sama yaitu apabila dibagi

dengan angka satu (1) maka nilainya akan tetap sama. Misal: 5 : 1 maka hasilnya

akan tetap lima (5). Begitu pula dengan angka nol (0) jika dibagikan dengan

angka berapa pun hasilnya akan tetap nol, misalnya 5 : 0 = 0. Namun, pada

pembagian letak angka yang dibagi sangat berpengaruh pada hasilnya misal 6 : 3

= 2 berbeda hasilnya jika 3 : 6 = 0,5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

19

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembagian adalah pengurangan berulang

oleh angka yang sama hingga nilainya nol atau habis. Pembagian disimbolkan

dengan titik dua (:).

b. Bahasa Indonesia

Menurut Suwarno (2012: 1) bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu

yang dalam perkembangan berikutnya mendapat serapan dari bahasa-bahasa

daerah dan bahasa asing. Bahasa daerah atau bahasa asing yang menjadi bahasa

Indonesia diproses melalui beragam penyeleksian dengan melihat unsur

fonetis/fonologis (kesesuaian bunyi) dan morfologis (kesesuaian bentuk kata) di

dalamnya. Bahasa Indonesia telah dijadikan bahasa yang sah digunakan oleh

bangsa indonesia, namun di setiap daerah, masyaraknya menggunakan bahasa

masing-masing untuk berkomunikasi, seperti yang di jelaskan dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Bab XV, Pasal 36, dinyatakan bahwa bahasa Indonesia

adalah bahasa negara, dan bahasa daerah yang dipakai sebagai alat perhubungan

dan dipelihara oleh masyarakat pemakainya, dipelihara juga oleh negara sebagai

bagian kebudayaan nasional yang hidup (Badudu, 1980: 7).

Bahasa Indonesia menjadi pendidikan yang paling utama dalam

pendidikan di Indonesia, seperti yang diterangkan oleh Abidin (2012: 6) bahwa

bahasa indonesia memiliki peran yang sangat penting bukan hanya untuk

membina keterampilan komunikasi melainkan juga untuk kepentingan

penguasaan ilmu pengetahuan. Hal tersebut diperkuat oleh Winarti dkk. (1997: 1)

yang menyebutkan bahwa bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar

untuk semua jenis jenjang pendidikan.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa

Indonesia adalah bahasa sah bangsa indonesia atau bahasa utama bagi bangsa

Indonesia. Bahasa Indonesia sangat menjadi pendidikan yang paling penting

dalam pendidikan di Indonesia, karena bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa

pengantar untuk semua jenis jenjang pendidikan di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

20

1) Membaca

Abidin (2012: 148) menjelaskan bahwa membaca adalah mereaksi, yaitu

memberikan reaksi karena dalam membaca seseorang terlebih dahulu

melaksanakan pengamatan terhadap huruf sebagai representasi bunyi ujaran

ataupun tanda penulisan lainnya. Abidin (2012: 150) menjelaskan bahwa

membaca dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi yang

terkandung dalam teks bacaan untuk memperoleh pemahaman atas bacaan

tersebut. Ditinjau dari teori yang dipakai sebagai landasannya membaca pada

prinsipnya dapat didefinisikan dari dua segi yakni sebagai proses dan membaca

sebagai hasil. Membaca sebagai proses pada dasarnya adalah kegiatan yang

dilakukan untuk mendapatlan arti dari kata-kata tertulis. Proses membaca sendiri

meliputi proses visual, perseptual dan, konseptual. Membaca sebagai hasil dapat

didefinisikan sebagai pemahaman atas simbol-simbol bahasa tulis yang dipelajari

seseorang.

Sependapat dengan pengertian tersebut, maka Abidin (2012: 155)

mengartikan pembelajaran membaca sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan

peserta didik untuk mencapai keterampilan membaca di bawah arahan,

bimbingan, dan motivasi guru. Pembelajaran membaca bukan semata-mata

dilakukan agar peserta didik mampu membaca melainkan sebuah proses yang

melibatkan seluruh aktivitas visual dan kognisi peserta didik dalam memahami,

mengkritisi, dan bahkan memproduksi sebuah bacaan.

Dari pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca

adalah proses untuk mendapatkan informasi dari suatu teks untuk mendapatkan

pemahaman dan mengkritisi atas bacaan tersebut. Mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang terkait dalam Kurikulum 2013 salah satunya adalah Kompetensi

Dasar membaca teks bacaan materi perubahan musim.

2) Perubahan Musim

Perubahan musim terjadi ketika perputaran bumi mengelilingi matahari

dengan kemiringan sekitar 23,5º terhadap garis vertikal (Woodward, 2006: 18).

Bumi selalu bergerak seperti itu, akibatnya pada bulan Juni, Kutub Utara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

21

mendekati matahari dan pada bulan Desember menjauhi matahari. Artinya, pada

bulan Juni belahan bumi Utara menerima panas lebih banyak daripada belahan

bumi Selatan kemudian setelah enam bulan akan bergantian.

Musim adalah salah satu pembagian utama tahun berdasarkan bentuk iklim

yang luas. Perubahan musim terjadi ketika bumi mengelilingi matahari dan bumi

berputar miring pada porosnya (Erminawati, 2008: 38). Posisi kemiringan bumi

dan gaya putar bumi menyebabkan variasi musim (Howel, 2003: 66). Dipadukan

dengan variasi orbit bumi, iklim panas dan dingin bumi mencapai keseimbangan.

Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan musim

merupakan perubahan alami karena posisi kemiringan bumi dan revolusi bumi

atau disebut sebagai gerakan bumi mengelilingi matahari.

a) Musim pada Iklim Tropis

Daerah beriklim tropis memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim

kemarau. Lama waktu siang dan malam sama yakni 12 jam (Kusuma, 2015: 89).

Tumbuhan yang hidup di wilayah beriklim tropis sangat beragam. Diantaranya

adalah buah-buahan yaitu pepaya, nanas, mangga, pisang, rambutan dan tomat.

Hewan seperti orang utan, badak bercula satu dan macan tutul banyak terdapat di

wilayah ini. Negara-negara yang termasuk dalam wilayah tropis antara lain

Malaysia, Singapura dan Hongkong.

Tropis merupakan salah satu iklim yang terletak di Garis Balik Utara 23º

27º LU dan Garis Balik Selatan terletak pada 23º 27º LS (Howel, 2003: 25).

Karakteristiknya terjadi dua musim yaitu musim kemarau atau panas dan musim

hujan. Musim kemarau terjadi pada bulan April sampai bulan Oktober, sedangkan

musim hujan terjadi sebaliknya yaitu pada bulan Oktober sampai bulan April.

Musim hujan di daerah iklim tropis merupakan daerah yang mendapatkan

intensitas sinar matahari maksimal bergeser dari arah Utara ke Selatan sepanjang

tahun (Woodward, 2006: 19). Hal ini menyebabkan terjadinya badai tropis di

Utara dan Selatan serta menimbulkan musim hujan dan musim kemarau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

22

Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa musim pada iklim

tropis meliputi musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan

Oktober sampai April, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai

Oktober.

b) Musim pada Iklim Subtropis

Jenis musim pada iklim subtropis, dibagi menjadi 4 musim dan masing-masing

terjadi selama 3 bulan (Erminawati, 2008: 40). 4 musim tersebut adalah musim

dingin atau musim salju, dimana suhu sangat dingin pada musim ini. musim ini

berlangsung selama bulan Desember sampai Maret pada belahan Utara bumi.

Kedua, musim gugur dimana pepohonan mulai mengugurkan daun terjadi pada

bulan September sampai Desember. Ketiga adalah musim semi dimana musim ini

menjadi peralihan dari musim dingin ke panas dan terjadi pada bulan Maret

hingga Juni. Musim keempat adalah musim panas yang terjadi pada bulan Juni

sampai September.

Kusuma (2015: 89) menjelaskan bahwa daerah beriklim subtropis

memiliki empat musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim

dingin. Negara-negara yang termasuk dalam wilayah subtropis antara lain Jepang,

Korea, Amerika Serikat dan sebagian wilayah Cina. Howel (2003: 27)

mengungkapkan hal yang sama bahwa iklim subtropis memiliki empat musim

yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin atau salju. Iklim

ini disebut juga sebagai iklim sedang yang berarti udara dapat terasa hangat, sejuk

atau dingin.

Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa iklim

subtropis memiliki empat musim. Empat musim tersebut yaitu, musim panas,

musim gugur, musim semi dan musim dingin yang berlangsung dengan periode

masing-masing 3 bulan.

c) Perilaku Hewan yang dapat menunjukkan Perubahan Cuaca

` Perubahan musim tidak hanya dirasakan oleh manusia saja, tetapi dapat

juga dirasakan oleh hewan. Hewan memiliki kepekaan dan insting tersendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

23

terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya. Salah satu hewan yang peka

terhadap perubahan cuaca adalah sapi perah. Sapi perah sangat peka terhadap

perubahan iklim mikro terutama suhu dan kelembaban udara (Yani, 2007: 19).

Ketika sapi sedang terlihat gelisah dengan menggoyangkan ekornya, bisa jadi

salah satu tanda akan adanya perubahan cuaca seperti mendung atau hujan.

Kodok dapat menunjukkan perubahan cuaca. Ketika musim hujan

berlangsung, tanah dan udara menjadi lebih lembab. Begitu pula dengan kodok

yang peka terhadap perubahan tersebut. Kodok akan keluar dari sarangnya dan

mulia mengeluarkan suara. Suara kodok yang nyaring dan keras, menandakan

bahwa perubahan cuaca sedang terjadi yaitu dari musim kemarau ke musim hujan

(Rahman, 2009: 2). Fanggidae (2014: 30) menyatakan bahwa penanda musim

hujan akan ditandai dengan suarau burung Toltiu yang keras sambil berterbangan

dengan ketinggian yang rendah.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa

hewan yang peka terhadap perubahan cuaca. Hal ini dapat dilihat melalui tingkah

laku yang ditunjukkan oleh hewan.

c. Seni Rupa

Seni rupa diartikan sebagai aktivitas yang penciptaannya memerlukan

koordinasi mata dan tangan karena seni rupa dapat dilihat, diraba dan juga

dirasakan (Kamaril, 1999: 1.20). Dengan menggunakan kordinasi mata dan

tangan, maka keterampilan dasar yang diperoleh siswa adalah latihan motorik

halus. Dalam konsepnya, seni memiliki berbagai macam aspek atau sering disebut

sebagai matra substansial seni. Matra terbagi menjadi beberapa bagian yaitu,

matra pengetahuan, matra apresiasi, matra keterampilan dan matra kreativitas.

Bidang seni kreativitas dan keterampilan berpadu bersama dalam suatu karya.

Seperti dikatakan bahwa seni rupa memadukan gerak mata dan tangan, akan sama

dengan keterampilan mengolah tubuh hingga mampu menciptakan gerakan-

gerakan yang indah. Itu adalah hal yang yang diolah dalam matra keterampilan.

Kemampuan keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan senso-motorik

seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

24

Dalam berkarya, kegiatan seni rupa dapat menimbulkan kegembiraan.

Kegembiraan anak akan nampak dan terlihat disebabkan oleh keaktifan atau

kesempatan bergerak, bereksperimen, berlomba dan berkomunikasi. Dapat pula

dilihat betapa senangnya anak-anak berkarya melalui seni rupa, mereka akan

bergerak-gerak dengan sadar atau tidak, mencoba-coba sesuatu yang diinginkan

dan mereka selalu berlomba untuk menyelesaikan karyanya sesuai dengan

gagasan masing-masing. Apabila anak berhasil berkarya, dengan spontan ia akan

menunjukkan perasaan senangnya dengan berteriak dan bergerak. Demikian

sesuai yang disampaikan Muharam dan Sundaryati (1992: 4) bahwa seni rupa

adalah rasa keindahan, rasa keharuan yang melengkapi kesejahteraan hidup yang

dinyatakan melalui pikiran menjadi bentuk yang dapat disalurkan dan dimiliki

oleh setiap orang. Ketika seseorang meluapkan rasa emosionalnya pada sebuah

bidang gambar untuk menggambarkan isi hati atau pemikirannya, di situlah fungsi

seni rupa sebagai penghilang tekanan jiwa akibat kegagalan ataupun

ketidakpuasan seseorang. Sehingga, seni dikatakan menjadi sebuah wadah yang

baik karena hasil karya yang terbentuk juga dapatdinikmati melalui panca indera.

Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa seni rupa

merupakan sebuah hasil karya seni yang dibuat oleh manusia. Hal ini

menggunakan indera manusia untuk menggambarkan pemikiran, ungkapan

perasaan melalui sebuah gambar.

1) Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar

Sekolah Dasar atau SD merupakan jenjang pendidikan dasar yang akan

ditempuh oleh anak di awal usia ketika menginjak 6 tahun. SD menjadi tempat

bagi anak untuk mengembangkan diri dan juga talenta yang dimilikinya. Tidak

hanya itu, Ssekolah Dasar juga diharapkan mampu membentuk perilaku siswa

menjadi lebih baik dengan cara berpikir dan menyelesaikan masalah sehingga

terbentuklah pribadi anak. Pendidikan sangat penting dalam membentuk

kepribadian seorang anak.

Metode-metode dalam pendidikan pun kian berkembang, salah satunya

adanya metode pendidikan seni seperti, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

25

sebagainya. Disebut pendidikan melalui seni, sebab tujuannya adalah untuk

mengusahakan pendidikan anak seutuhnya dengan seni sebagai wahana. Dalam

buku “Proses Kreasi-Gambar Anak-Proses Belajar” karya Tabrani (2014: 6)

pendidikan melalui seni rupa mempersiapkan anak untuk menghayati, membuat

dan menangkap pesan rupa baik melalui imajinasinya sendiri maupun melalui

karya gambarnya.

Pendidikan seni rupa anak penting bukan hanya untuk pembinaan,

pertumbuhan dan perkembangan anak yang seimbang, tetapi juga karena setiap

anak memiliki kesenangan untuk menggambar meskipun tidak memiliki bakat

tersebut. Dalam buku yang sama karya Tabrani (2014: 6), dicantumkan sebuah

skema perkembangan bahasa seni rupa gambar anak dan hasilnya menyatakan

bahwa anak usia 2 sampai sekitar 13 tahun mempunyai perkembangan tahap

menggambar yang makin kompleks. Dikatakan, apabila pembinaan bahasa rupa

gambar pada anak ini berhasil, anak yang berbakat menggambar akan menjadi

calon senirupawan bahkan yang tidak memiliki bakat pun akan tetap suka

menggambar dan tidak takut untuk melukiskan sebuah gambar sedangkan jika

pembinaan gagal, anak tidak suka menggambar bahkan menyatakan dirinya tidak

bisa menggambar.

Kamaril (1999: 1.41) juga mengungkapkan tentang tujuan pendidikan seni

di sekolah dasar adalah mengembangkan keterampilan berkarya serta

menumbuhkembangkan cita rasa keindahan dan kemampuan menghargai seni.

Selain itu, pendidikan seni juga memiliki manfaat yaitu, mengolah keterampilan

berpikir anak. Keterampilan berpikir tersebut meliputi berpikir kreatif, inovatif

dan kritis yang diolah melalui cara belajar yang seimbang.

Konsep dasar pendidikan seni di SD diajukan oleh pakar pendidikan seni

bernama Herbert Read dan Lowenfeld serta Brittain, konsep tersebut adalah

Education Through Arts atau dalam bahasa Indonesia pendidikan melalui seni

(Tabrani, 2014). Konsep ini diterapkan karena melalui pendidikan seni

kemampuan-kemampuan anak untuk belajar dapat dikembangkan yang meliputi

fisik, cerap (perspektual), pikir, emosional, cipta dan estetika. Dengan demikian,

munculnya seni selalu mengikuti perkembangan fisik anak yang disertai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

26

bertambahnya kemampuan anak dalam menerima masukan, mengolah kesadaran,

mencurahkan perasaan, kemampuan mencipta, kemampuan anak mengolah

kesadaran sosial dan mengolah kepekaan perasaan akan nilai-nilai keindahan

(Tabrani, 2014: 9). Kemampuan dasar fisik yang dapat diolah melalui aktivitas

seni adalah motorik kasar dan halus, serta koordinasi dari berbagai motorik kasar

dan halus tersebut dengan indera-indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan

juga perabaan.

Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep

pendidikan seni di SD berorientasi pada perkembangan kemampuan anak serta

kebutuhan-kebutuhannya. Kemampuan dan kebutuhan tersebut diolah melalui

kemahirannya berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam pendidikan seni.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Sukiman (2012: 29) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

Sukiman juga mengungkapkan bahwa proses pendidikan/ pembelajaran

identik dengan sebuah proses komunikasi. Dalam proses komunikasi terdapat

komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, yaitu sumber pesan, pesan,

penerima pesan, media, dan umpan balik. Sumber pesan yaitu sesuatu (orang)

yang menyampaikan pesan. Pesan adalah isi didikan/ isi ajaran yang tertuang

dalam kurikulum yang dituangkan ke dalam simbol-simbol tertentu (encoding).

Penerima pesan adalah peserta didik dengan menafsirkan simbol-simbol tersebut

sehingga dipahami sebagai pesan (incoding).

Kustandi dan Bambang (2011: 8) mengungkapkan bahwa media

pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan

berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

27

mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Media

pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar

mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus

dapat memilihnya dengan cermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat.

Secara sederhana media pembelajaran menurut Anitah (2010: 5) bila

segala sesuatu yang dapat membawakan pesan untuk suatu tujuan pembelajaran.

Segala sesutu dalam hal ini adalah media yang dapat artikan sebagai setiap orang,

bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan

pebelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan

pengertian itu, maka guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan adalah media.

Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan. Informasi ini

mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet, film, mikrofilm, dan

sebagainya. Semua itu adalah media pembelajaran karena memuat informasi yang

dapat dikomunikasikan kepada pebelajar.

Menurut pendapat para ahli tersebut, maka media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang dapat membawakan pesan dari pengirim ke penerima untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran secara efektif. Media pembelajaran juga

sebagai sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar.

b. Komik

Definisi komik menurut Sudjana dan Rivai (1990: 64) adalah suatu bentuk

kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan

yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

kepada para pembaca. Perwatakan dalam komik harus dikenal agar kekuatan

dalam komik sendiri dapat dihayati. Komik memusatkan perhatian di sekitar

pembacanya. Cerita-cerita mengenai diri pribadi sehingaa pembaca dapat segera

mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan serta tindakan dari perwatakan

tokoh utamanya. Cerita dalam komik ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi

dengan aksi, bahkan dalam lembaran surat kabar dan buku-buku, komik dibuat

lebih hidup, serta diolah dengan pemakaian warna-warna utama secara bebas.

Munadi (2010: 100) mengungkapkan hal yang sama tentang komik

mempunyai sifat sederhana dalam penyajiannya dan memiliki unsur urutan cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

28

yang memuat pesan besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna,

terlebih lagi dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Dengan adanya

perpaduan antara bahasa verbal dan nonverbal ini, mempercepat pembaca paham

terhadap isi pesan yang dimaksud, karena pembaca terbantu untuk tetap fokus dan

tetap dalam jalurnya. Dari pendapat ahli di tersebut, dapat disimpulkan bahwa

komik adalah suatu cerita yang digambarkan dalam bentuk kartun yang memiliki

sifat sederhana dalam penyajiannya dan memuat pesan untuk pembacanya.

c. Kelebihan Gambar sebagai Visualisasi Seni Rupa dalam Komik

Gambar menjadi alat visual penting dan mudah sekali didapatkan. Gambar

membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung di

dalamnya dengan jelas daripada hanya sekedar diungkapkan dengan kata-kata

yang ditulis ataupun diucapkan. Gambar menjadi media untuk belajar yang dapat

digunakan dalam jangka panjang dengan efektif.

Kelebihan gambar yang dikemukakan oleh Suleiman (1981: 29)

mengungkapkan bahwa:

1. Gambar mudah diperoleh dan mudah digunakan.

2. Penggunaan gambar merupakan hal yang wajar dalam proses belajar

tanpa memberi kesan “show” seperti penggunaan slaid atau film.

3. Koleksi gambar dapat terus diperbesar.

4. Gambar mudah diatur dan dapat disesuaikan dengan pelajaran atau

ukuran yang diinginkan.

Karena kemudahannya, gambar dijadikan sebagai media yang sampai

sekarang masih sering digunakan sebagai media pendidikan. Pengajar bisa

membuatnya secara manual, menemukan di internet, atau menggunting dari

majalah, koran dan lain sebagainya.

Selain itu, gambar juga merupakan curahan hari dan pikiran manusia yang

diungkapkan melalui gambar. Gambar yang indah serta warna yang menarik

menjadi perhatian tersendiri bagi penikmat seni atau bahkan orang biasa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

29

melihatnya. Sandiman (1986: 29) mengungkapkan pendapat mengenai kelebihan

gambat yaitu:

1. Sifatnya konkret karena gambar lebih realistis menunjukkan pokok

masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

3. Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4. Dapat memperjelas suatu masalah.

5. Murah, mudah didapat dan digunakan.

Hamalik (1982: 81) juga mengungkapkan kelebihan yaitu:

1. Gambar memiliki sifat konkret.

2. Gambar mengatasi batas waktu dan ruang.

3. Gambar mengatasi kekurangan daya mampu panca indera manusia.

4. Dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang salah.

5. Gambar mudah didapat dan murah.

6. Mudah digunakan oleh individu maupun kelompok.

Penggunaan gambar dapat mengolah panca indera penglihatan untuk

memahami suatu gambar dan mampu diterjemahkan oleh otak menjadi sebuah

ungkapan. Pada umumnya peserta didik lebih mudah memahami gambar dari

pada kalimat atau ucapan yang panjang dan peserta didik menyukai keindahan dan

senang membuat bentuk-bentuk yang merupakan unsur dalam sebuah gambar.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa kelebihan

gambar sebagai media adalah gambar memiliki sifat konkret yang mudah didapat,

mudah digunakan dan dapat memperjelas suatu kondisi berdasar pada sebuah

gambar.

4. Minat Belajar

Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

tersebut, semakin besar minat. Slameto juga menjelaskan bahwa suatu minat dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

30

diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih

menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula melalui partisipasi dalam

suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung

untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tertentu. Minat

tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian, minat terhadap sesuatu

dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan

minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan

menyongkong belajar selanjutnya.

Djamarah (2011: 166) mengungkapkan pengertian minat adalah

kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan

aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Dengan kata lain, minat adalah

suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada

yang menyuruh. Djamarah beranggapan bahwa suatu minat dibawa sejak lahir

adalah sesuatu yang keliru. Minat merupakan perasaan yang didapat karena

berhubungan dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat

mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat

baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung

mendukung aktivitas belajar berikutnya.

Secara sederhana minat menurut Baharuddin dan Esa (2015:29) adalah

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu. Minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi, disebabkan

ketergantungan terhadap berbagai faktor internal lainnya seperti pemusatan

perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Namun lepas dari

kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena

memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika seseorang tidak

memiliki minat belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar.

Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik

lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran

yang akan dipelajarinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

31

Menurut pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat

adalah suatu rasa ketertarikan dan kecenderungan yang tinggi terhadap suatu hal

atau aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

Minat seseorang dapat ditandai dengan adanya unsur senang, perhatian,

ketertarikan dan motivasi. Berdasarkan pada unsur minat yang telah dikemukakan

oleh para ahli, peneliti mengambil indikator minat yang akan diteliti adalah rasa

senang yaitu ditandai dengan adanya semangat atau tidak mengeluh saat belajar

dan perhatian yang ditandai dengan menyimak atau memperhatikan penjelasan

guru.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat peserta didik

dalam belajar, menurut Suyono dan Hariyanto (2015: 180), ada faktor internal

maupun faktor eksternal yang berpengaruh terhadap peserta didik.

Faktor internal meliputi kesehatan, bakat dan inteligensia, peserta didik

yang sehat jasmani dan rohaninya akan terdorong untuk belajar dengan baik.

Kesehatan jasmani yang terganggu, misalnya karena flu yang menyebabkan

demam akan berpengaruh terhadap daya tahan dan konsntrasi belajar atau

mengganggu minat dan perhatian terhadap pembelajaran. Dalam hubungan ini

peserta didik yang kecewa terhadap orang tuanya, gagal dalam pertemanan atau

bahkan hubungan asmara akan cenderung menurun semangat dan gairah

belajarnya, minat dan perhatiannya terhadap pembelajaran juga jauh berkurang

(Suyono dan Hariyanto, 2015: 180).

Faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah lngkungan keluarga.

Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama bagi anak. Faktor

eksternal lain adalah sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan alami

disekitar anak (Suyono dan Hariyanto, 2015: 180).

Media komik dalam penelitian merupakan faktor eksternal karena

membantu peserta didik untuk tertarik belajar sehingga dapat memudahkan dalam

memahami pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

32

b. Indikator Minat Belajar

Pada dasarnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan

melalui aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan minatnya. Slameto

(2010: 180) suatu minat diekspresikan melalui kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan terus-menerus disertai rasa senang, dapat pula dimanifestasikan

melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Sependapat dengan Slameto, Susanto

(2013: 66) mengungkapkan bahwa minat merupakan sesuatu yang sangat penting,

karena dengan adanya minat seseorang dapat memusatkan perhatian pada

seseorang, benda dan lain-lain. Sedangkan menurut Rohani (2014: 170) minat

ditunjukkan melalui kemauan dan usaha peserta didik dalam mencapai kebutuhan

belajarnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator

minat terdiri dari: (1) rasa senang, (2) perhatian atau memusatkan perhatian, (3)

kemauan untuk berkembang, dan (4) partisipasi. Penelitian yang dilakukan

menggunakan dua indikator dari empat indikator sebagai acuan untuk mengetahui

minat peserta didik yaitu rasa senang dan perhatian.

1) Rasa Senang

Minat dapat diartikan sebagai rasa lebih suka atau senang dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto,

2010: 180). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka diketahui bahwa rasa senang

menjadi salah satu indikator terbentuknya minat. Rasa lebih suka atau senang

dapat timbul akibat adanya rangsangan. Rangsangan inilah yang dapat diperoleh

melalui sesuatu yang menjadi kesukaan atau ketertarikan peserta didik.

Menurut Djamarah (2011: 166), seseorang yang berminat terhadap suatu

aktivitas akan memperhatikan minat tersebut secara konsisten dengan rasa senang.

Rasa senang dapat datang karena suatu kegemaran yang dimiliki oleh seseorang.

Hal itu muncul dari dalam diri peserta didik dan memberikan dorongan untuk

melakukan sessuatu (Baharuddin dan Esa, 2015: 28).

Berdasarkan pernyataan para ahli, dapat disimpulkan bahwa rasa senang

merupakan salah satu faktor timbulnya minat. Rasa senang muncul akibat adanya

ketertarikan atau kegemaran terhadap sesuatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

33

2. Perhatian

Slameto (2010: 105) menyatakan bahwa perhatian adalah kegiatan yang

dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang

dapat dari lingkungannya yaitu dengan mengarahkan indera atau sistem

persepsinya untuk menerima informasi tentang sesuatu. Perhatian seseorang akan

tertuju atau mengarah pada hal-hal yang sifatnya baru, hal yang berlawanan

dengan pengalaman yang baru saja diperolehnya atau pengalaman yang didapat

selama hidupnya. Dalam Slameto juga mengungkapkan bahwa salah satu menarik

perhatian peserta didik adalah dengan memberikan warna dan bentuk. Warna dan

bentuk yang setara dengan gambar akan memberi ingatan yang kuat pada peserta

didik dan menarik perhatian karena gambar lebih indah untuk dipandang daripada

hanya sekedar untaian kata. Perhatian mempunyai peran penting dalam kegiatan

belajar mengajar. Tanpa adanya perhatian terutama dari peserta didik, tidak akan

mungkin terjadi proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 42).

Dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah salah

satu faktor terbentuknya minat yang dapat timbul akibat adanya rangsangan dan

berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses pembelajaran.

5. Kecerdasan Majemuk

Teori kecerdasan majemuk atau dalam bahasa Inggris adalah Multiple

Intelegences pertama kali digagas oleh seorang pakar psikologi dan profesor

pendidikan di Hardvard University yaitu Howard Garner. Awalnya pada tahun

1983, Gardner mengemukakan bahwa ada tujuh kecerdasan majemuk yang

dimiliki setiap anak yaitu, kecerdasan linguistik (berkaitan dengan bahasa),

kecerdasan logis-matematis (berkaitan dengan nalar logika dan Matematika),

kecerdasan spasial (berkaitan dengan ruang dan gambar), kecerdasan musikal

(berkaitan dengan musik, irama dan bunyi/suara), kecerdasan badani-kinestetik

(berkaitan dengan badan dan gerak tubuh), kecerdasan interpersonal (berkaitan

dengan hubungan antarpribadi, sosial) dan terakhir kecerdasan intrapersonal

(berkaitan dengan hal-hal yang sangat mempribadi) (Jasmine, 2012: 14).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

34

Intelegensi dipandang sebagai suatu kemampuan. Sebuah kemampuan

dapat disebut intelegensi jika menunjukkan kemahiran dan keterampilan

seseorang untuk menyelesaikan permasalahan dan kesulitan yang ditemukan dan

dapat menciptakan produk atau pengembangan pengetahuan lain (Ula, 2013: 83).

Berbagai macam jenis kecerdasan majemuk tersebut diketahui berdasarkan

adanya sebuah penelitian, penelitian tersebut meneliti tentang intelegensi yang

dimiliki dan dapat dikembangkan pada setiap manusia. Penelitian yang dilakukan

terus menerus tersebut telah menghasilkan penemuan bahwa setiap manusia

memiliki intelegensi atau kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki tidak hanya satu

tetapi beberapa jenis kecerdasan yang dapat tumbuh dan dikembangkan (Yaumi

dan Nurdin, 2013: 11-23). Berdasar perkembangan pada penelitian yang

dilakukan oleh Howard Gardner (dalam Yaumi dan Nurdin, 2013), dijelaskan

bahwa tujuh kecerdasan majemuk tersebut bertambah dua menjadi sembilan yaitu,

kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logis-matematik, kecerdasan visual-

spasial, kecerdasan jasmaniah-kinestetik, kecerdasan berirama-musik, kecerdasan

intrapersonal, kecerdasan naturalistik dan kecerdasan ekstensial-spiritual.

Kecerdasan majemuk saat ini telah banyak sekali dikembangkan diberbagai

lembaga pendidikan untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang mampu

mengasah dan mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki siswa.

Dapat disimpulkan dari pendapat para ahli bahwa kecerdasan majemuk

adalah sebuah kecerdasan akan kemampuan yang dimiliki siswa sebelum dan

sesudah ia belajar tentang suatu pengetahuan yang berdasar pada masing-masing

karakteristik dan minat siswa.

b. Kecerdasan Logis Matematik

Kecerdasan logis matematik adalah kemampuan yang berkenaan dengan

rangkaian alasan, mengenal pola-pola dan aturan. Kecerdasan ini merujuk pada

kemampuan untuk mengeksplorasi pola-pola, kategori-kategori dan hubungan

dengan memanipulasi objek atau simbol untuk melakukan percobaan dengan cara

yang terkontrol dan teratur Kezar (dalam Yaumi dan Nurdin, 2013: 14).

Kecerdasan Matematika disebut juga kecerdasan logis dan penalaran karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

35

merupakan dasar dalam memecahkan masalah dengan memahami prinsip-prinsip

yang mendasari sistem kausal atau dapat dimanipulasi bilangan, kuantitas, dan

operasi.

Kecerdasan logis matematik meliputi keterampilan berhitung dan berpikir

logis serta keterampilan pemecahan masalah. Di samping itu, yang termasuk

dalam kecerdasan logis matematik adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi,

prinsip sebab akibat, kategorisasi dan perhitungan, manipulasi angka, kuantitas,

dan operasi Matematika (Ula, 2013: 89). Gardner (dalam Ula, 2013: 90)

mengemukakan pendapat bahwa kecerdasan logis matematik adalah kemampuan

yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif. Ciri-

ciri orang yang kecerdasan logis matematiknya menonjol antara lain memiliki

kemampuan yang mumpuni dalam penalaran, mengurutkan, berfikir dalam pola

sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola

numerik dan bahkan biasanya, pandangan hidupnya bersifat rasional.

Jasmine (2007: 19) berpendapat bahwa kecerdasan logis matematis

berhubungan dengan kemampuan ilmiah. Inilah kecerdasan yang dikaji dan

didokumentasikan oleh Piaget, yakni jenis kecerdasan yang sering dicirikan

sebagai pemikiran kritis dan digunakan sebagai bagian dari metode ilmiah.

Dari ketiga pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa kecerdasan logis

matematis adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka

dengan baik dan atau kemahiran dalam menggunakan penalaran atau logika

dengan benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada hubungan logis, hubungan

sebab akibat, dan logika-logika lainnya.

c. Verbal-Linguistik

Kecerdasan verbal-linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan

bahasa, termasuk bahasa ibu dan bahasa-bahasa asing, untuk mengekspresikan

apa yang ada di dalam pikiran dan memahami orang lain Baum (dalam Yaumi dan

Nurdin, 2013: 13). Kecerdasan lingustik disebut juga kecerdasan verbal karena

mencakup kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis, serta

kemampuan untuk menguasai bahasa asing Mc Kenzie (dalam Yaumi dan Nurdin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

36

2013: 13). Seorang anak yang memliliki kecerdasan bahasa yang tinggi akan

mampu menceritakan cerita dan adegan lelucon, menulis lebih baik dari rata-rata

anak yang lain yang memiliki usia yang sama, menyukai baca buku, menghargai

sajak, dan permainan kata-kata, suka mendengar cerita tanpa membaca buku,

mengomunikasikan, pikiran, perasaan, dan ide-ide dengan baik, mendengarkan

dan merespon bunyi-bunyi, irama, warna, berbagai kata lisan Lane (dalam Yaumi

dan Nurdin, 2013: 13).

Gardner (dalam Ula, 2013: 88) menyatakan bahwa kecerdasan linguistik

adalah kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata dengan efektif,

baik secara oral maupun tertulis. Kecerdasan linguistik berhubungan erat dengan

keterampilan orang dalam menguasai bahasa tulisan dan lisan. Komponen lain

dari kecerdasan linguistik adalah memori lisan (verbal memory). Gardner

menjelaskan bahwa, “kemampuan untuk mengngat informasi seperti daftar-daftar

lisan yang panjang merupakan bentuk lain dari kecerdasan bahasa”. Oleh karena

kekuatan memori lisan maka mengingat dan mengulangi kata-kata yang panjang

menjadi mudah bagi orang dengan kecerdasan bahasa yang menonjol.

Maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik adalah kemampuan

seseorang dalam menggunakan bahasa dengan baik dan mengolah kata secara

efektif.

6. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Kelas Bawah

Sekolah Dasar atau disingkat SD adalah jenjang pertama anak akan belajar

bagaimana mengubah sikap dan perilakunya menjadi lebih matang dibandingkan

sewaktu masih berada di Taman Kanak-kanak. Masa untuk menjalani sekolah di

SD adalah selama enam tahun. Selama itu, seorang anak akan belajar bagaimana

bersaing untuk mendapatkan pelatihan keterampilan, juga ilmu untuk masa

depannya kelak.

Masa usia Sekolah Dasar sebagai masa kanak-kanak akhir berlangsung

dari usia sekitar enam tahun hingga kira-kira sebelas sampai tigabelas tahun. Pada

masa ini, anak telah mengalami perkembangan-perkembangan yang membantu

anak untuk dapat menerima bahan yang diajarkan oleh guru. Anak juga sudah siap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

37

untuk menjelajahi lingkungannya dan mencari tahu apa yang diinginkan untuk

diketahui. Masa di Sekolah Dasar ini dibagi menjadi dua fase yaitu yang pertama

masa kelas rendah (bawah) dengan rentang umur 6-10 tahun yang termasuk kelas

1,2 dan 3, kedua masa kelas tinggi (atas) berkisar anatara umur 10-13 tahun yang

term asuk kelas 4,5 dan 6 (Djamarah, 2011: 124).

Djamarah (2011: 125) mengungkapkan beberapa sifat khas anak pada fase

awal atau masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar mempunyai ciri-ciri: adanya

korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani

dengan prestasi sekolah, adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-

peraturan permainan yang tradisional, adanya kecenderungan memuji sendiri,

suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain, kalau tidak dapat

menyelesaikan soal, maka soal dianggap tidak penting, terakhir pada masa ini,

anak mengkehendaki nilai atau angka rapornya baik tanpa mengingat prestasinya.

Ciri-ciri khas tersebut berdampak pada perkembangan intelektualnya. Dalam

perkembangan intelektual ini, di awali ketika anak sudah mampu berpikir secara

logis mengenai sebab akibat di lingkungan sekitarnya. Ketika anak sudah mampu

berpikir, maka anak akan tahu dan mengingat jawaban atas pengalamannya

tersebut mengenai hal-hal logis. Berkembangnya ingatan anak ini disebabkan oleh

fungsi panca indera mata yaitu pengamatan yang sudah mampu menerima kesan-

kesan dan dengan dibantu oleh perhatiannya mampu mengadakan pencaman

terhadap kesan-kesan yang diterimanya berdasar pengamatan (Dalyono dalam

Djamarah, 2011: 126).

Sutirna (2013: 31) mengungkapkan tahap perkembangan aspek didaktis

anak Sekolah Dasar (SD) yang berada di usia 7-12 tahun adalah dimana anak

memperoleh pendidikan dasar guna melanjutkan ke pendidikan menengah

pertama. Itu sebabnya bahwa Sekolah Dasar menjadi tiang penting demi

perkembangan anak yang diolah untuk mengembangkan kepribadian masing-

masing individu. Perkembangan setiap individu tersebut akan membawa dampak

terhadap kematangan individu itu sendiri dan setiap kematangan individu selalu

berbeda waktunya. Kematangan tersebut dapat mencakup berbagai macam bentuk

seperti kematangan jasmani atau fisik, kematangan sosial, kematangan emosional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

38

serta kematangan cara berpikir dan bersikap. Husdarta dan Kusmaedi (2010: 52)

mengatakan bahwa pada tahap anak besar (Fase Late Chilhood) atau pada masa

Sekolah Dasar, terjadi perkembangan koordinasi tangan dan mata lebih baik. Hal

ini menyebabkan anak umur 8-9 tahun yang setara dengan anak SD kelas 3-4 SD

akan mudah belajar dengan benda konkret yang mudah ditangkap oleh panca

indera mata dan peraba. Dengan begitu, anak mampu membuat konsep lebih

konkret daripada hanya sekedar membayangkan.

Piaget (dalam Dahar, 1989: 152) juga mengemukakan pendapatnya

mengenai perkembangan intelektual pada anak Sekolah Dasar yang dibagi

menjadi 4 tingkatan yaitu tahap sensori motor (0-2 tahun), pra-operasional (2-7

tahun), operasional konkret (7-11 tahun) dan operasi formal (11 tahun ke atas).

Anak usia kelas tiga SD termasuk ke dalam tahap operasional konkret dan sudah

mampu mengembangkan pikiran secara rasional. Artinya bahwa anak sudah

mampu memiliki operasi-operasi logis dalam mengambil keputusan. Salah satu

faktor yang menunjang pekermbangan intelektual ini adalah kedewasaan yaitu

perkembangan sistem saraf sentral, otak perkembangan kognitif serta koordinasi

motorik. Pengalaman fisik yang diterima anak sewaktu duduk di bangku Sekolah

Dasar juga mempengaruhi perkembangan anak. Melalui pengalaman fisik secara

konkret, anak mampu mengembangkan pikirannya sehingga kemampuan berpikir

menjadi lebih kompleks.

Kesimpulan mengenai karakteristik anak didik Sekolah Dasar kelas bawah

menurut para ahli adalah bahwa anak Sekolah Dasar tingkat rendah yaitu kelas 1,

2 dan 3 koordinasi panca indera mata dan tangan meningkat lebih baik, sehingga

mampu mengembangkan pikiran lebih rasional melalui pengamatan sesuatu yang

konkret sehingga ia akan mampu berpikir secara logis.

7. Tugas Perkembangan Masa Anak

a. Tugas Perkembangan Pribadi-Sosial

Salah satu tugas perkembangan masa anak yang penting adalah

memperoleh latihan dan pengalaman pendahuluan yang dibutuhkan untuk menjadi

seorang yang lebih matang kedepannya (Husdarta dan Kusmaedi, 2010: 118).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

39

Dasar untuk sosialisasi diletakkan dengan meningkatkan hubungan antara anak

dengan teman sebayanya. Manfaat yang diperoleh peserta didik dengan

diberikannya kesempatan untuk berhubungan sosial akan sangat dipengaruhi oleh

tingkat kematangan hubungan sosial sebelumnya. Pola sosial yang terbentuk

adalah meniru, kerja sama, simpati, empati, dukungan sosial, berbagi pengalaman

dan perilaku yang akrab suatu benda atau orang lain.

b. Tugas Perkembangan Belajar

Pada masa peserta didik yang berusia 6-12 tahun, dunianya lebih banyak

dihabiskan sekolah atau lingkungan sekitar. Dengan begitu, peserta didik akan

lebih belajar dari luar. Beberapa tugas perkembangan belajar yang harus dikuasai

oleh peserta didik adalah belajar keterampilan fisik, belajar pengembangan sikap,

belajar berkawan dengan teman sebaya, belajar melakukan peranan sosial sebagai

laki-laki atau perempuan, belajar menguasai intelektual dasar, pengembangan

konsep-konsep untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, pengembangan

moral, pengembangan sikap terhadap lembaga atau kelompok sosial lainnya dan

memiliki kemerdekaan pribadi yaitu dengan memilih ataupun merencanakan

kegiatan yang baik dilakukan (Hartinah, 2011: 46).

B. Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian yang

sudah dilakukan sebelumnya dan relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti. Penelitian yang pertama berjudul “Peningkatan Minat Belajar

Matematika Materi Perkalian dan Pembagian Metode Dictate (DMP) Siswa Kelas

III SDN Banjarsari 01” yang ditulis oleh Roh Herni (2015). Penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan minat belajar Matematika materi perkalian dan

pembagian melalui metode dictate (DMP) pada siswa kelas III SDN Banjarsari 01

Tahun 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

menggunakan subjek siswa kelas III di SDN Banjarsari 01. Metode pembelajaran

yang digunakan adalah metode dictate (DMP). Dictate merupakan suatu cara

mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

40

siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Dengan metode dictate

(DMP), pembelajaran Matematika pada materi Perkalian dan Pembagian peserta

didik dapat berlatih menghafal dan mengulang kembali proses perekalian dan

pembagian. Yang nantinya dengan penerapan metode dictate (DMP) 1) siswa

lebih paham melalui latihan berulang-ulang, 2) siswa siap menggunakan

keterampilannya karena sudah dibiasakan. Sehingga minat belajar siswa dalam

pembelajaran Matematika dapat termotivasi dengan baik.

Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan

antara siswa dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru sebagai pengajar,

sedangkan siswa sebagai individu yang belajar. Hasil penelitian ini adalah

meningkatkan minat belajar siswa pelajaran Matematika materi perkalian dan

pembagian, yaitu dengan metode dictate proses pembelajaran akan semakin aktif

dan termotivasi untuk mencapai tujuan belajar siswa yang akhirnya minat belajar

dapat tercapai.

Penelitian yang kedua berjudul “Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran

Matematika untuk Siswa Kelas III SD Materi Perkalian Berbasis Metode

Montessori” yang ditulis oleh Vincentia Orisa Ratih Prastiwi (2016). Penelitian

ini berawal dari penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran belum

dimanfaatkan secara maksimal dan sebagian besar guru Sekolah Dasar masih

menggunakan metode ceramah sehingga peran guru lebih aktif daripada siswa.

Pemilihan metode pembelajaran harus tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa

dan salah satu metode yang sesuai adalah metode Montessori. Metode Montessori

merupakan salah satu metode yang membuat siswa aktif, mandiri, dan reflektif

dalam proses pembelajara. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan alat

peraga papan perkalian dan 2) mengembangkan fungsi alat peraga papan

perkalian yang berkualitas sesuai dengan metode Montessori.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

Development). Penelitian ini menggunakan subjek peserta didik kelas III di SD

Kanisius Kenalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga papan

perkalian Montessori memiliki lima ciri yaitu: 1) menarik, 2) bergradasi, 3) dapat

digunakan siswa secara mandiri, 4) memiliki pengendali kesalahan, dan 5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

41

kontekstual. Kualitas alat peraga ditunjukkan dari hasil validasi oleh alat peraga

yang memperoleh skor 3,74 dalam kategori “sangat baik”. Hasil dari uji coba

terbatas skor pre-test memperoleh rata-rata 49, sedangkan post-test memperoleh

rata-rata 91,3. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa

setelah menggunakan alat peraga. Sehingga dapat dikatakan bahwa alat peraga

papan perkalian Matematika Montessori layak digunakan untuk proses

pembelajaran di kelas.

Penelitian ketiga berjudul “Pengembangan Media Komik Untuk

Pembelajaran Bahasa Jawa Di Kelas III SD Negeri Tegalpanggung” yang ditulis

oleh Sri Puji Mulyani (2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

media komik yang layak untuk pembelajaran Bahasa Jawa materi menulis

karangan deskripsi di kelas III SD Negeri Tegalpanggung. Jenis penelitian ini

adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian

menggunakan subjek siswa kelas III di SD Negeri Tegalpanggung. Teknik yang

digunakan dalam penelitian adalah penyebaran angket kuesioner prapenelitian.

Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Teknik analisis yang

digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan

bahwa produk pengembangan media komik pembelajaran Bahasa Jawa

mendapatkan rata-rata 3,72 yang berarti termasuk dalam kategori “baik” dan layak

untuk uji coba di lapangan.

Relevansi dari ketiga penelitian di atas adalah pada penelitian penelitian 1,

penelitian 2 dan penelitian 3 yang berkaitan tentang siswa kelas III SD. Penelitian

penelitian 1 melakukan penelitian yang sama dengan penelitian 2 berhubungan

dengan mata pelajaran Matematika, namun yang membedakan adalah penelitian

penelitian 1 mata pelajaran perkalian dan pembagian sedangkan penelitian

penelitian 2 hanya mata pelajaran perkalian serta pada penelitian 1 menekankan

minat belajar dan penggunaan metode dictate (DMP) sedangkan penelitian 2

menekankan pada alat peraga pembelajaran dan penggunaan metode Montessori.

Relevansi antara penelitian 2 dan 3 adalah jenis penelitian yang sama yaitu R&D.

Penelitian 3 mengembangkan media komik untuk pembelajaran bahasa Jawa. Dari

relevansi ketiga penelitian di atas, maka kebaruan dalam penelitian adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

42

Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat menggunakan media

komik untuk kelas III SD dengan menggunakan prototipe rancangan

pembelajaran. Peneliti berharap agar prototipe komik Matematika yang

dikembangkan oleh peneliti dapat membantu mempermudah peserta didik dalam

mempelajari Matematika terutama materi perkalian dan pembagian bilangan bulat.

Ketiga penelitian yang relevan tersebut, dapat digambarkan ke dalam sebuah

bagan atau skema. Skema tersebut dimaksudkan untuk memberi gambaran

mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

P

Penelitian yang dilakukan

Bagan 2.1 Skema Penelitian yang Relevan

Penelitian 3

Mulyani

(2015)

“Pengembangan

Media Komik untuk

Pembelajaran Bahasa

Jawa di Kelas III SD

Negeri

Tegalpanggung”

Penelitian 1

Herni

(2015)

Penelitian 2

Orisa

(2016)

“Peningkatan Minat Belajar

Matematika Materi Perkalian

dan Pembagian Metode

Dictate (DMP) Siswa Kelas

III SDN Banjarsari 01 Tahun

2014/2015”

“Pengembangan Alat

Peraga Pembelajaran

Matematika untuk Siswa

Kelas III SD Materi

Perkalian Berbasis Metode

Montessori”

“Peningkatan Minat Belajar

Matematika Materi Perkalian

dan Pembagian Metode

Dictate (DMP) Siswa Kelas

III SDN Banjarsari 01 Tahun

2014/2015”

Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Perkalian dan

Pembagian Bilangan Bulat Melalui Media Komik untuk Kelas III SD

Ayu Ratna Kumalasari

(2017)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

43

C. Kerangka Berpikir

Penelitian dan pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik

melalui komik Matematika ini digunakan sebagai media belajar untuk menerapi

kesulitan belajar Matematika pada materi perkalian dan pembagian bilangan bulat.

Prototipe rancangan pembelajaran yang peneliti kembangkan, berawal dari adanya

penelitian sebelumnya dimana Matematika materi perkalian dan pembagian dapat

meningkatkan minat belajar peserta didik dan pembelajaran Matematika untuk

kelas III SD materi perkalian dapat mengembangkan alat peraga serta

pembelajaran Bahasa Jawa dapat mengembangkan media komik.

Masalah yang muncul pada peserta didik kelas III adalah masih kesulitannya

mereka memahami Matematika terutama perkalian dan pembagian bilangan bulat

dan media belajar yang jarang digunakan di SD dalam pembelajaran Matematika.

Hal ini memberi inspirasi pada peneliti untuk mengembangkan “Prototipe

Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi Perkalian dan Pembagian

Bilangan Bulat melalui Media Komik untuk Kelas III SD”. Adapun prototipe

yang peneliti kembangkan adalah untuk peserta didik kelas III SD, dengan

mengambil mata pelajaran Matematika tema 3 Perubahan di Alam, subtema 3

Perubahan Musim yang terintegrasi dengan Bahasa Indonesia.

Prototipe rancangan pembelajaran terdiri dari 3 bagian yaitu, bagian 1 berisi

teori, bagian 2 terdiri dari komik pembelajaran 1, pembelajaran 3 dan

pembelajaran 5, serta RPP pembelajaran 1. Media dalam prototipe rancangan

pembelajaran, peneliti kembangkan dalam bentuk komik dengan tujuan

menciptakan dan mengembangkan media pembelajaran yang kreatif dan

menyenangkan untuk dibaca oleh peserta didik. Prototipe rancangan pembelajaran

ini juga membantu peserta didik dalam memahami Matematika materi perkalian

dan pembagian bilangan bulat melalui media komik.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD?

2. Bagaimana kualitas prototipe rancangan pembelajaran materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

44

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai Jenis Penelitian, Setting

Penelitian, Prosedur Pengembangan, Uji Coba Prototipe, Instrumen Penelitian,

Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang

biasa dikenal dengan R&D. Sugiyono (2012: 297) mengungkapkan bahwa metode

penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and

Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. R&D juga dapat

diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu

produk baru atau menyempurnakan produk yang ada dan dapat

dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2011: 164). Penelitian R&D lebih

menekankan pengembangan model-model proses, bahan, dan sarana yang berawal

dari adanya kebutuhan akan sebuah produk untuk memecahkan suatu

permasalahan. Pada penelitian ini, peneliti akan mengembangkan prototipe berupa

pengembangan prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian

dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III Sekolah

Dasar. Produk ini akan dikembangkan menggunakan motode penelitian Research

and Development (R&D).

Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2012:298) menjelaskan bahwa penelitian

dan pengembangan terdiri dari 10 langkah, diantaranya (1) potensi dan masalah,

(2) pengumpulan data, (3) desai produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6)

uji coba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan

(10) produksi masal. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut

Borg dan Gall ditunjukkan pada bagian berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

45

Bagan 3.1: Langkah-langkah Metode Research and Development Borg&Gall

(dalam Sugiyono, 2012:298)

1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini didasari dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah

segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah

(Sugiyono, 2012: 298). Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan

dengan kenyataan terjadi.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi

yang berhubungan dengan penelitian yang akan digunakan sebagai

perencanaan produk tertentu dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan.

3. Desain Produk

Desain produk diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat

digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Selain itu,

produk perlu disertai dengan mekanisme penggunaan, cara kerja, serta

kelebihan dan kekurangan.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses yang digunakan untuk menilai produk

apakah produk tersebut efektif atau tidak. Pada kegiatan ini menghadirkan

Potensi dan

Masalah

Pengumpu-

lan Data

Desain

Produk

Validasi

Desain

Revisi

Desain

Uji Coba

Produk

Revisi

Produk

Uji Coba

Pemakaian

Revisi

Produk

Produksi

Masal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

46

pakar atau tenaga ahli yang berpengalaman dalam bidangnya untuk menilai

desain produk yang dibuat.

5. Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi desain maka akan terlihat kekurangan dan

kelemahan, kemudian untuk memperbaiki kekurangan dan kekurangan

tersebut peneliti melakukan perbaikan desain produk yang telah divalidasi

sebelumnya.

6. Uji Coba Produk

Produk yang telah diperbaiki kemudian dilakukan uji coba produk.

Pengujian produk ini memerlukan eksperimen untuk membandingkan keadaan

sebelum dan sesudah digunakan. Eksperimen ini dapat digunakan untuk

membandingkan dua kelompok yaitu kelompok yang menggunakan sistem

baru dan sistem lama.

7. Revisi Produk

Revisi produk ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan produk yang

dikembangkan.

8. Uji Coba Pemakaian

Produk diujicobakan secara lebih luas agar dapat diketahui kembali

apakah dalam pemakaiannya masih terdapat kekurangan, sehingga produk

tersebut dapat dipebaiki kembali.

9. Revisi Produk

Revisi produk masih perlu dilakukan agar mengetahui apakah masih

terdapat kelemahan dan kekurangan setelah dilakukan uji coba pada kelompok

yang lebih luas.

10. Produksi Masal

Produksi masal dapat dibuat apabila produk tersebut sudah efektif dan

layak untuk diedarkan jika sudah tidak ada perbaikan dalam beberapa kali

pengujian.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

47

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IIIB SD Negeri Tegalrejo

2 Yogyakarta. Keseluruhan subjek uji coba prototipe berjumlah 14 peserta

didik yang terdiri dari 8 perempuan dan 6 laki-laki.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah prototipe rancangan pembelajaran Tematik

Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media

komik untuk kelas III SD.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan delapan bulan terhitung mulai dari bulan Juni

2016 sampai Februari 2017.

C. Prosedur Pengembangan

Berdasarkan langkah-langkah yang dikembangkan oleh Borg dan Gall

(dalam Sugiyono, 2012: 298), dalam membuat pengembangan prototipe

rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan

bulat melalui media komik untuk Kelas III SD, peneliti memodifikasi

beberapa langkah yang dilakukan sampai pada langkah ketujuh yaitu revisi

produk. Hal ini dikarenakan tujuh tahap tersebut sudah mencakup keseluruhan

tahap dalam pengembangan prototipe rancangan pembelajaran. Selain itu,

adanya keterbatasan waktu dan biaya menjadi alasan peneliti melakukan

modifikasi langkah pengembangan Borg dan Gall. Berikut adalah langkah-

langkah yang akan dilakukan oleh peneliti yang dijabarkan dalam tahapan-

tahapan berikut ini.

Bagan 3.2 Modifikasi langkah-langkah metode Research and Development

(R&D)

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

Data

Validasi

Desain

Uji Coba

Produk Revisi

Desain

Desain

Produk

Revisi

Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

48

Bagan 3.3: Prosedur Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran

Tematik Matematika Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat

melalui Media Komik untuk Kelas III SD

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas III SD

Tahap I

Potensi dan

Masalah

Wawancara tidak terstruktur.

Pembagian lembar kuesioner prapenelitian

Tahap II

Pengumpulan

data

Mengkaji KD dan mengembangkan indikator mengenai

perkalian dan pembagian bilangan bulat serta pelajaran yang

terintegrasi pada Kurikulum 2013 tema 3 subtema 3 kelas III

Menyusun RPP pembelajaran 1.

Membuat tokoh komik dan sketsa gambar serta dialog

percakapan.

Konsultasi dan revisi.

Pembuatan kata pengantar, pendahuluan, daftar isi,

kepustakaan dan tentang penulis.

Tahap III

Desain

Produk

Prototipe divalidasi oleh dosen Matematika, seni rupa dan

guru kelas III SD.

Tahap IV

Validasi

Desain

Perbaikan prototipe sesuai saran validator.

Uji coba produk pada peserta didik kelas III SD

Tahap V

Revisi Desain

Tahap VI

Uji Coba Produk

Potensi: (1) pembelajaran tematik Matematika dan Bahasa

Indonesia di kelas 3, tema 3, subtema 3, (2) Materi

Matematika membahas tentang perkalian dan pembagian

bilangan bulat, sedangkan materi Bahasa Indonesia berkaitan

dengan membaca tentang “perubahan musim”.

Masalah: (1) 80% peserta didik mengalami kesulitan

memahami bilangan bulat dan perkalian, (2) 68% peserta

didik mengalami kesulitan memahami pembagian.

Tahap VII

Revisi Produk

Revisi produk sesuai saran dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

49

1. Potensi dan Masalah

Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah mengidentifikasi masalah

yang ada di SD Negeri Tegalrejo 2. Peneliti menemukan potensi masalah melalui

wawancara kepada wali kelas IIIB setelah melakukan pembelajaran Matematika

materi perkalian dan pembagian bilangan bulat. Untuk memperkuat potensi

masalah yang ada peneliti melakukan pengumpulan informasi lebih lanjut.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan lembar

kuesioner yang telah dibagikan kepada 25 peserta didik kelas III di SD Negeri

Tegalrejo 2. Lembar kuesioner analisis kebutuhan berisi 24 pernyataan berkaitan

dengan kesulitan Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat dan

media pembelajaran. Lembar kuesioner digunakan sebagai salah satu cara untuk

mengetahui bentuk perencanaan media pembelajaran yang akan dibuat sehingga

prototipe yang dihasilkan dapat membantu mengembangkan minat peserta didik

mempelajari Matematika terutama perkalian dan pembagian bilangan bulat.

3. Desain Produk

Pada tahap ini, peneliti mempelajari kurikulum 2013 tema 3 perubahan di

alam subtema 3 perubahan musim kelas III SD karena prototipe yang dibuat

mengimplementasikan kurikulum 2013 yang berhubungan dengan Matematika

materi perkalian dan pembagian bilangan bulat serta Bahasa Indonesia. Setelah

itu, peneliti menyusun RPP pembelajaran 1 tentang materi bilangan bulat dan

membuat tokoh komik serta sketsa gambar lalu dialog percakapan.

4. Validasi Desain

Prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat melalui komik divalidasi oleh dosen Matematika, dosen

seni rupa dan guru kelas III. Validasi prototipe bertujuan untuk mendapatkan

kritik dan saran serta penilaian prototipe yang dikembangkan dari dosen dan guru.

Melalui kritik dan saran maka peneliti dapat menentukan kelebihan dan

kekurangan dari prototipe yang dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

50

5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari dosen

Matematika, dosen seni rupa dan guru kelas III. Hasil kritik dan saran dari dosen

dan guru menjadi landasan bagi peneliti dalam memperbaiki kekurangan dari

prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan pembagian

bilangan bulat melalui komik menjadi lebih baik dan mudah dipahami oleh

peserta didik kelas III.

6. Uji Coba Produk

Produk yang sudah divalidasi kemudian diujicobakan kepada peserta

didik kelas IIIB SD Negeri Tegalrejo 2. Implementasi produk ini bertujuan untuk

meyakinkan peneliti bahwa produk yang telah dibuat efektif dan layak untuk

digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

7. Revisi Produk

Produk yang sudah diujicobakan kepada peserta didik kelas IIIB SD

Negeri Tegalrejo 2 kemudian direvisi kembali sesuai saran dari dosen.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam

penelitian karena teknik pengumpulan data ini merupakan strategi atau cara yang

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan seperti bahan-

bahan, keterangan, kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya (Widoyoko,

2015: 33).

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ada tiga macam yaitu

wawancara tidak terstruktur, angket berupa kuesioner pra penelitian dan penilaian

diri berupa refleksi dan terakhir adalah tes.

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan

antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai dengan

tujuan memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti (Widoyoko, 2015:

40). Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang langsung dari

sumbernya tentang berbagai gejala sosial, baik yang terpendam maupun tampak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

51

Wawancara merupakan alat yang sangat baik untuk mengetahui tanggapan,

pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, serta proyeksi seseorang terhadap masa

depannya. Wawancara digunakan bila jumlah responden relatif sedikit.

Wawancara dalam penelitian ini adalah jenis wawancara tidak terstruktur

(Unstructured Interview). Wawancara tidak terstruktur atau terbuka merupakan

wawancara bebas, yaitu pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya

(Widoyoko, 2015: 44).

2. Angket

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat respon sesuai dengan permintaan penggunanya

(Widoyoko, 2015: 33). Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur atau

apa yang bisa diharapkan dari responden.

Jenis angket menurut Widoyoko (2015: 36) dibagi menjadi dua yaitu: 1)

jenis angket dipandang dari cara menjawab yaitu angket terbuka dan angket

tertutup. Angket terbuka merupakan angket yang bisa dijawab secara bebas oleh

responden sedangkan angket tertutup merupakan angket yang jumlah item dan

alternatif jawaban maupun responnya sudah ditentukan sehingga responden

tinggal memilih pilihan jawaban. 2) jenis angket dipandang dari jawaban yang

diberikan yaitu: angket langsung dan tidak langsung. Angket langsung adalah

angket dimana responden memberi respon tentang keadaan dirinya sendiri

sedangkan angket tidak langsung adalah responden memberi respon tentang

keadaan orang lain. Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner jenis

angket tertutup dan angket langsung, angket tertutup ini berupa kuesioner pra

penelitian yang digunakan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik dan

keinginan terhadap dikembangkannya media belajar berupa komik. Angket

langsung berupa refleksi yang diisi oleh peserta didik setelah pembelajaran

menggunakan komik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

52

3. Tes

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk

mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek yang dapat berupa

keterampilan, pengetahuan, bakat dan minat per individu maupun kelompok

(Widoyoko, 2015: 50). Pengukuran tes pada penelitian ini adalah tes prestasi. Tes

prestasi merupakan tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian maupun

kompetensi seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes prestasi pada penelitian

ini mengacu pada penguasaan materi bilangan bulat yang telah dipelajari

menggunakan RPP dan komik pembelajaran 1. Tes pada penelitian ini dapat

dilihat pada Lembar Kerja Siswa yang berisi 5 soal bilangan bulat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran

(Widoyoko, 2015: 51). Berikut instrumen penelitian yang digunakan pada

penelitian ini:

1. Instrumen Pedoman Wawancara

Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur yang

bersumber pada wali kelas IIIB SD N Tegalrejo 2. Wawancara ini bertujuan untuk

mengetahui kesulitan belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika dan

pengalaman penggunaan media pembelajaran. Berikut tabel wawancara tidak

terstruktur pada penelitian ini:

Tabel 3.1 Pertanyaan Wawancara Tidak Terstruktur

No Pertanyaan

1. Apakah terdapat materi pada pelajaran Matematika yang masih sulit dipahami oleh

peserta didik?

2. Berapa jumlah peserta didik yang mencapai dan tidak mencapai KKM?

3. Berapa KMM pada mata pelajaran Matematika?

4. Apakah Ibu pernah menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran pada mata

pelajaran Matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

53

2. Instrumen prapenelitian untuk peserta didik

Peneliti menyusun instrumen prapenelitian untuk peserta didik bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar pemahaman peserta didik terhadap materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat serta minat peserta didik dalam

pembelajaran Matematika menggunakan media komik. Penyusunan kisi-kisi

diawali dengan menentukan tiga aspek, yaitu (1) mengenai Matematika materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat, (2) minat berupa rasa senang dan

perhatian peserta didik dan (3) mengenai media komik.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Prapenelitian untuk Peserta didik

No Aspek Indikator Pernyataan

1. Perkalian dan

pembagian

bilangan bulat

Perkalian dan pembagian

bilangan bulat

1. Saya menyukai pelajaran

Matematika

2. Saya mengalami kesulitan pada

mata pelajaran Matematika

3. Saya mengalami kesulitan untuk

menentukan bilangan bulat

4. Saya mengalami kesulitan untuk

menentukan perkalian

5. Saya mengalami kesulitan untuk

menentukan pembagian

6. Saya mendapat nilai di atas

KKM pada materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat

2 Minat - Senang: tidak mengeluh

atau bersemangat saat

mengerjakan tugas

- Perhatian: menyimak atau

memperhatikan

penjelasan

7. Saya mengeluh saat

mengerjakan soal tentang

perkalian dan pembagian

bilangan bulat

8. Saya bersemangat mengerjakan

soal tentang perkalian dan

pembagian bilangan bulat

9. Saya menyimak penjelasan guru

tentang perkalian dan pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

54

bilangan bulat

10. Saya memperhatikan saat guru

menjelaskan mengenai perkalian

dan pembagian bilangan bulat

11. Saya ingin mempelajari

perkalian dan pembagian

bilangan bulat dengan sungguh-

sungguh

12. Saya memiliki inisiatif untuk

belajar perkalian dan pembagian

bilangan bulat

13. Tidak ada pemaksaan bagi saya

untuk belajar perkalian dan

pembagian bilangan bulat

14. Saya tertarik untuk belajar

perkalian dan pembagian

bilangan bulat

15. Saya terdorong untuk

mempelajari soal-soal perkalian

dan pembagian bilangan bulat

16. Saya merasa senang

mengerjakan soal perkalian dan

pembagian bilangan bulat

17. Saya memiliki kesadaran untuk

mengerjakan soal-soal tentang

perkalian dan pembagian untuk

menambah pemahaman

3 Komik - Cerita: berisi alur cerita

yang membantu

pembaca untuk

memahami isi cerita

- Gambar: mewakili isi

cerita

18. Saya menyukai buku

bergambar/komik

19. Buku bergambar/komik

membuat saya tertarik untuk

membaca

20. Saya lebih senang belajar dengan

banyak gambar

21. Saya lebih senang belajar dengan

banyak tulisan

22. Saya menginginkan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

55

cerita tentang perkalian dan

pembagian bilangan bulat

23. Saya menginginkan adanya

gambar tentang perkalian dan

pembagian bilangan bulat

24. Saya menginginkan adanya buku

cerita bergambar yaitu komik

Setelah menentukan tiga aspek, peneliti mengembangkan 24 pernyataan

dan diberi pilihan “ya” dan “tidak” sehingga menjadi kuesioner prapenelitian yang

mudah dipahami oleh peserta didik. Bentuk instrumen prapenelitian untuk peserta

didik dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Instrumen Prapenelitian untuk Peserta didik

NO PERNYATAAN Ya Tidak

1 Saya menyukai pelajaran Matematika

2 Saya mengalami kesulitan pada mata pelajaran Matematika

3 Saya mengalami kesulitan untuk menentukan bilangan bulat

4 Saya mengalami kesulitan untuk menentukan perkalian

5 Saya mengalami kesulitan untuk menentukan pembagian

6 Saya mendapat nilai di atas KKM pada materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat

7 Saya mengeluh saat mengerjakan soal tentang perkalian dan

pembagian bilangan bulat

8 Saya bersemangat mengerjakan soal tentang perkalian dan

pembagian bilangan bulat

9 Saya menyimak penjelasan guru tentang perkalian dan

pembagian bilangan bulat

10 Saya memperhatikan saat guru menjelaskan mengenai perkalian

dan pembagian bilangan bulat

11

Saya ingin mempelajari perkalian dan pembagian bilangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

56

bulat dengan sungguh-sungguh

12 Saya memiliki inisiatif untuk belajar perkalian dan pembagian

bilangan bulat

13 Tidak ada pemaksaan bagi saya untuk belajar perkalian dan

pembagian bilangan bulat

14 Saya tertarik untuk belajar perkalian dan pembagian bilangan

bulat

15 Saya terdorong untuk mempelajari soal-soal perkalian dan

pembagian bilangan bulat

16 Saya merasa senang mengerjakan soal perkalian dan pembagian

bilangan bulat

17 Saya saya memiliki kesadaran untuk mengerjakan soal-soal

tentang perkalian dan pembagian untuk menambah pemahaman

18 Saya menyukai buku bergambar/ komik

19 Buku bergambar/ komik membuat saya tertarik untuk membaca

20 Saya lebih senang belajar dengan banyak gambar

21 Saya lebih senang belajar dengan banyak tulisan

22 Saya menginginkan adanya cerita tentang perkalian dan

pembagian bilangan bulat

23 Saya menginginkan adanya gambar tentang perkalian dan

pembagian bilangan bulat

24 Saya menginginkan adanya buku cerita bergambar yaitu komik

3. Instrumen Validasi Produk

Peneliti menyusun instrumen validasi prototipe yang akan digunakan

oleh dosen (validator) untuk menilai kualitas prototipe rancangan pembelajaran

materi perkalian dan pembagian bilangan bulat untuk kelas III SD. Instrumen

validasi terdiri dari empat aspek, yaitu (1) sistematika penyajian buku, (2) Isi

prototipe, (3) bahasa, (4) pemilihan media dan sumber pembelajaran. Keempat

aspek tersebut dikembangkan menjadi sepuluh pernyataan yang penilaiannya

dengan cara menuliskan nilai/skor pada kolom skor dan memberikan kritik serta

saran pada kolom saran. Kriteria penilaian ada 4 skor, yaitu 4=sangat baik,

3=baik, 2=cukup, dan 1=kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

57

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Validator

NO Komponen yang dinilai Skor

Komentar 1 2 3 4

SISTEMATIKA PENYAJIAN BUKU

1 Judul komik sesuai dengan isi dari

prototipe yang dikembangkan

2. Kata pengantar dalam prototipe

menjelaskan tentang tujuan dan

manfaat komik

3 Pendahuluan menjelaskan tentang isi

prototipe

4 Daftar isi menunjukkan informasi

yang ada dalam prototipe yang

dikembangkan

5 Isi prototipe memuat:

Bagian 1 berisi RPP yang sesuai

dengan Tema 3 Subtema 3

pembelajaran 1 dan komik berjudul

“Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau”

6 Isi prototipe memuat:

Bagian 2 berisi RPP yang sesuai

dengan Tema 3 Subtema 3

pembelajaran 3 dan komik berjudul

“Ayo Mengenal Perkalian melalui

Empat Musim”

7 Isi prototipe memuat:

Bagian 3 berisi RPP yang sesuai

dengan Tema 3 Subtema 3

pembelajaran 5 dan komik berjudul

“Ayo Mengenal Pembagian melalui

Tingkah Laku Hewan”

8 Kepustakaan sesuai dengan sumber

yang digunakan sebagai referensi

dalam prototipe

9 Gambar dan dialog sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

58

komik yang dikembangkan

ISI PROTOTIPE

1 Bagian 1 berisi tentang RPP dan

komik “Ayo Mengenal Bilangan

Bulat melalui Musim Kemarau” yang

sesuai dengan Tema 3 Perubahan di

Alam, Subtema 3 Perubahan Musim,

Pembelajaran 1

2 Bagian 2 berisi tentang RPP dan

komik “Ayo Mengenal Perkalian

melalui Empat Musim” yang sesuai

dengan Tema 3 Perubahan di Alam,

Subtema 3 Perubahan Musim,

Pembelajaran 3

3 Bagian 3 berisi tentang RPP dan

komik “Ayo Mengenal Pembagian

melalui Tingkah Laku Hewan” yang

sesuai dengan Tema 3 Perubahan di

Alam, Subtema 3 Perubahan Musim,

Pembelajaran 5

4 Materi pembelajaran dan komik

tentang bilangan bulat jelas dan

mudah dipahami

5 Materi pembelajaran dan komik

tentang perkalian jelas dan mudah

dipahami

6 Materi pembelajaran dan komik

tentang pembagian jelas dan mudah

dipahami

BAHASA

1 Bahasa sesuai dengan kaidah

penulisan yang baik dan benar

2 Susunan kalimat dapat dipahami oleh

guru maupun peserta didik

PEMILIHAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1 Kesesuaian media komik dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

59

tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian media komik dengan

materi pembelajaran

3 Komponen dalam pengembangan

media komik lengkap (KI, KD,

Indikator, Tujuan)

4. Instrumen Uji Coba Prototipe berupa Refleksi

Peneliti menyusun instrumen uji coba prototipe berupa refleksi untuk

peserta didik. Instrumen uji coba prototipe diisi oleh peserta didik kelas III

Sekolah Dasar setelah menggunakan prototipe komik tentang bilangan bulat.

Penyusunan refleksi dibuat berdasarkan kisi-kisi yang disusun dalam tiga aspek

yang terdapat pada instrumen kuesioner pra penelitian, yaitu: 1) Bilangan bulat, 2)

Minat dan 3) Komik. Peneliti mengembangkan enam pernyataan yang diberi

alternatif jawaban “ya” dan “tidak” untuk diisi peserta didik kelas III. Berikut

instrumen uji coba prototipe berupa refleksi untuk peserta didik.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Refleksi

No Aspek Indikator Nomer Pernyataan

1 Perkalian dan

pembagian

bilangan bulat

Bilangan bulat 3, 5

2 Minat a. Senang: tidak mengeluh atau

bersemangat saat mengerjakan tugas

b. Perhatian: menyimak atau

memperhatikan penjelasan

1, 2, 4

3 Komik a. Cerita: berisi alur cerita yang membantu

pembaca untuk memahami isi cerita

b. Gambar: mewakili isi cerita

6

Tabel 3.6 Instrumen Uji Coba Prototipe Berupa Refleksi untuk Peserta didik

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya menyukai gambar yang terdapat pada komik

Matematika “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui

Musim Kemarau”

2. Saya tertarik membaca komik Matematika “Ayo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

60

Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau”

3. Saya memahami konsep bilangan bulat melalui komik

Matematika “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui

Musim Kemarau”

4. Saya bersemangat mengerjakan soal materi bilangan

bulat dengan membaca komik Matematika “Ayo

Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau”

5 Saya dapat mengerjakan soal materi bilangan bulat

dengan membaca komik Matematika “Ayo Mengenal

Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau”

6. Saya menyukai media pembelajaran komik untuk

memahami konsep Matematika

5. Instrumen Soal Tes

Instrumen soal tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes latihan

pada RPP pembelajaran 1 mengenai bilangan bulat. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan komuk sebagai media

pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman peserta didik yang dilihat pada

peningkatan nilai. Tes pada Lembar Kerja Siswa ini berisikan 5 soal Matematika

yang terkait dengan operasi hitung bilangan bulat. Berikut kisi-kisi soal tes:

Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Tes

KD Indikator Materi Bentuk Soal Nomer

Soal

4.2 Merumuskan dengan

kalimat sendiri, membuat

model Matematika, dan

memilih strategi yang

efektif dalam

memecahkan masalah

nyata sehari-hari yang

berkaitan dengan

penjumlahan,

pengurangan, perkalian,

pembagian bilangan bulat,

waktu, panjang, berat

benda, dan uang, serta

memeriksa kebenaran

jawabannya.

4.2.1 Menuliskan

bilangan bulat

melalui tugas

individu dengan

tepat.

Bilangan bulat Tes tertulis 1, 2, 3, 4

dan 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

61

F. Teknik Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dengan

penjelasan sebagai berikut.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa komentar pada validasi prototipe yang dikemukakan

oleh dosen Matematika, dosen seni rupa dan guru kelas III. Jumlah item pada

lembar validasi prototipe tersebut adalah duapuluh item. Data dianalisis sebagai

pedoman untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan prototipe yang

diujicobakan. Selain itu, data kualitatif lainnya adalah dari refleksi peserta didik

setelah menggunakan prototipe media pembelajaran komik Matematika bilangan

bulat. Data dianalisis sebagai pedoman untuk mengetahui pemahaman peserta

didik setelah menggunakan prototipe.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif pada penelitian ini berupa skor penilaian dari hasil validasi

prototipe oleh dosen Matematika, dosen seni rupa dan guru kelas III dan hasil

pengerjaan lembar kerja yang dilakukan oleh peserta didik. Data dianalisis sebagai

dasar dari kuesioner diubah menjadi data interval. Skala yang peneliti susun

dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan

tingkatan. Skala penilaian terhadap pengembangan prototipe adalah sangat baik

(4), baik (3), tidak baik (2), dan sangat tidak baik (1). Pilihan respon skala empat

mempunyai variabilitas respon lebih baik atau lebih lengkap dibandingkan skala

tiga dan skala lima. Selain itu, tidak ada peluang untuk responden bersikap

netral/cukup/ragu-ragu sehingga memaksa responden untuk menentukan nilai

terhadap pernyataan dalam instrumen (Widoyoko, 2015:104). Penyusunan tabel

klasifikasi menggunakan aturan yang sama dengan dasar jumlah responden, yaitu

dicari skor tertinggi, skor terendah, jumlah kelas, dan jarak interval.

Skor tertinggi = 4

Skor terendah = 1

Jumlah kelas = 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

62

Jarak interval = (4-1)/4 = 0,75

Tabel 3.8 Tabel Klasifikasi Skor Skala Empat

Rentang Skor Jawaban Klasifikasi

3.25 s/d 4 Sangat Baik

2.5 s/d 3.25 Baik

1.75 s/d 2.5 Cukup

1.0 s/d 1.75 Kurang

Hasil dari perhitungan skor validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor

perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data

kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang telah tertera pada tabel klasifikasi

skor skala empat.

Skor validasi prototipe apabila klasifikasinya sangat baik, maka prototipe

yang akan diujicobakan sangat layak untuk diteliti, apabila skor validasi prototipe

dengan klasifikasi baik, maka prototipe yang akan diujicobakan layak untuk

diteliti dan menerima saran dan kritik dari validator. Skor validasi prototipe

apabila klasifikasinya cukup, maka prototipe akan diperbaiki kembali sesuai saran

dan kritik dari validator sebelum diujicobakan sedangkan jika skor validasi

prototipe mendapatkan klasifikasi kurang, prototipe harus membuat ulang dan

kembali divalidasi oleh validator sebelum diujicobakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang berisi

tentang: (1) langkah-langkah pengembangan prototipe rancangan pembelajaran

tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media

komik untuk kelas III SD, (2) deskripsi kualitas prototipe rancangan pembelajaran

tematik Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media

komik untuk kelas III SD. Pembahasan dari hasil berkaitan dengan hasil penelitian

dan pengembangan diuraikan sebagai berikut.

A. Hasil Penelitian

1. Langkah-langkah Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran

Tematik Matematika materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat

melalui Media Komik untuk Kelas III SD

Prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat melalui media komik disusun berdasarkan tujuh

tahapan dari 10 langkah penelitian Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298).

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Potensi dan Masalah

Potensi yang peneliti lihat dalam penelitian ini adalah pembelajaran tematik

Matematika dan Bahasa Indonesia di kelas 3, tema 3, subtema 3. Materi

Matematika membahas tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat,

sedangkan materi Bahasa Indonesia berkaitan dengan membaca tentang

“perubahan musim”.

Masalah yang peneliti dapatkan melalui data kuesioner kepada 25 peserta didik

bahwa 80% peserta didik mengalami kesulitan memahami bilangan bulat dan

perkalian, 68% peserta didik mengalami kesulitan memahami pembagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

64

b. Pengumpulan Data

Pada bulan September 2016, peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur

kepada 4 guru kelas III di empat Sekolah Dasar yang berbeda. Berdasarkan hasil

wawancara tersebut, empat guru menyatakan bahwa materi perkalian dan

pembagian masih sulit dipahami oleh peserta didik. Salah satu guru kelas III B di

SD Negeri Tegalrejo 2 menyatakan bahwa kelas III yang berjumlah 25 peserta

didik, beberapa peserta didik mampu memahami konsep perkalian dan pembagian

bilangan bulat, namun masih ada yang belum memahami konsep perkalian dan

pembagian. Sekitar 6 peserta didik mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM), namun 19 peserta didik masih mendapat nilai di bawah KKM.

KKM pada mata pelajaran Matematika di kelas III ini adalah 65. Data tersebut

diperoleh berdasarkan hasil nilai peserta didik pada soal latihan mengenai materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat. Guru kelas III B SD Negeri Tegalrejo 2

mengatakan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran Matematika belum pernah

menggunakan media gambar terutama materi perkalian dan pembagian bilangan

bulat. Pada bulan September 2016, peneliti melakukan penyebaran kuesioner

kepada 25 peserta didik kelas IIIB di SD Negeri Tegalrejo 2. Berikut merupakan

rekapitulasi data kuesioner prapenelitian untuk peserta didik yang disajikan dalam

bentuk tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Prapenelitian untuk

Peserta didik

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Peserta didik menyukai pelajaran Matematika 2 (8%) 23 (92%)

2 Peserta didik mengalami kesulitan pada mata

pelajaran Matematika

15 (60%) 10 (40%)

3 Peserta didik mengalami kesulitan belajar

bilangan bulat

20 (80%) 5 (20%)

4 Peserta didik mengalami kesulitan belajar

perkalian

20 (80%) 5 (20%)

5 Peserta didik mengalami kesulitan belajar 17 (68%) 8 (32%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

65

pembagian

6 Peserta didik mendapat nilai di atas KKM pada

materi perkalian dan pembagian bilangan bulat

5 (20%) 20 (80%)

7 Peserta didik mengeluh saat mengerjakan soal

tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat

19 (76%) 6 (24%)

8 Peserta didik bersemangat mengerjakan soal

tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat

4 (16%) 21 (84%)

9 Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang

perkalian dan pembagian bilangan bulat

1 (4%) 24 (96%)

10

Peserta didik memperhatikan saat guru

menjelaskan mengenai perkalian dan pembagian

bilangan bulat

3 (12%) 22 (88%)

11

Peserta didik ingin mempelajari perkalian dan

pembagian bilangan bulat dengan sungguh-

sungguh

23 (92%) 2 (8%)

12 Peserta didik memiliki inisiatif untuk belajar

perkalian dan pembagian bilangan bulat

5 (20%) 20 (80%)

13 Tidak ada pemaksaan bagi peserta didik untuk

belajar perkalian dan pembagian bilangan bulat

16 (64%) 9 (36%)

14 Peserta didik tertarik untuk belajar perkalian dan

pembagian bilangan bulat

2 (8%) 23 (92%)

15 Peserta didik terdorong untuk mempelajari soal-

soal perkalian dan pembagian bilangan bulat

14 (56%) 11 (44%)

16 Peserta didik merasa senang mengerjakan soal

perkalian dan pembagian bilangan bulat

5 (20%) 20 (80%)

17

Peserta didik memiliki kesadaran untuk

mengerjakan soal-soal tentang perkalian dan

pembagian untuk menambah pemahaman

6 (24%) 19 (76%)

18 Peserta didik menyukai buku bergambar/ komik 20 (80%) 5 (20%)

19 Buku bergambar/ komik membuat peserta didik

tertarik untuk membaca

19 (76%) 6 (24%)

20 Peserta didik lebih senang belajar dengan banyak

gambar

18 (72%) 7 (28%)

21 Peserta didik lebih senang belajar dengan banyak

tulisan

9 (36%) 16 (64%)

22 Peserta didik menginginkan adanya cerita tentang 20 (80%) 5 (20%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

66

perkalian dan pembagian bilangan bulat

23 Peserta didik menginginkan adanya gambar

tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat

22 (88%) 3 (12%)

24 Peserta didik menginginkan adanya buku cerita

bergambar yaitu komik

19 (76%) 6 (24%)

Berdasarkan hasil presentase data kuesioner prapenelitian peserta didik

keas IIIB SD N Tegalrejo 2 di atas, peneliti mendapatkan 80% peserta didik

mengalami kesulitan bilangan bulat, (2) 80% peserta didik kesulitan perkalian, (3)

68% peserta didik kesulitan pembagian. Data tersebut menjadi acuan bagi peneliti

untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam menyusun prototipe

rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan pembagian bilangan

bulat melalui media komik untuk kelas III SD. Prototipe ini diharapkan dapat

membantu peserta didik dalam belajar Matematika materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat.

c. Desain Produk

1. Desain prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat melalui media komik untuk kelas

III SD.

Gambar 4.1 Desain Awal Cover Prototipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

67

2. Desain komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau”

a. Cover komik

Tulisan dalam cover menggunakan tulisan tangan dan pewarna

menggunakan pensi warna, warna yang dipilih adalah warna orange

yang melambangkan warna daun berguguran dalam musim kemarau.

Pada bawah judul terdapat anak kecil sebagai salah satu tokoh komik.

Gambar 4.2 Desain Awal Cover komik Matematika bilangan bulat

b. Pengenalan tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

68

c. Isi komik

Komik digambar secara manual menggunakan pensil dan

ditebalkan dengan drawing pen, dialog dalam komik menggunakan

photoshop sehingga tulisan dapat jelas terlihat serta pewarnaan dalam

komik menggunakan pensil warna. Tokoh dalam komik adalah Yana

berusia 8 tahun dan Lyta sebagai Ibu Yana. Cerita diawali dari Yana

dan Lyta sedang berjalan-jalan di taman karena sedang musim

kemarau. Dari musim kemarau, Yana dan ibunya mempelajari tentang

bilangan bulat melalui buah tomat.

Gambar 4.4 Halaman 1 komik Matematika bilangan bulat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

69

Gambar 4.5 Halaman 2 komik Matematika bilangan bulat

Gambar 4.6 Halaman 3 komik Matematika bilangan bulat

3. Desain komik “Ayo Mengenal Perkalian melalui Empat Musim”

a. Cover komik

Tulisan dalam cover komik ditulis dengan tangan dan pewarnaan

menggunakan pensil warna, warna yang digunakan adalah warna biru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

70

dan terdapat simbol-simbol perkalian serta terdapat gambar anak kecil

sebagai salah satu tokoh komik dibagian bawah.

Gambar4.7 cover komik Matematika perkalian

b. Pengenalan tokoh

Gambar 4.8 Pengenalan tokoh

c. Isi komik

Komik digambar secara manual menggunakan pensil dan

ditebalkan dengan drawing pen, dialog dalam komik menggunakan

photoshop sehingga tulisan dapat jelas terlihat serta pewarnaan dalam

komik menggunakan pensil warna. Tokoh dalam komik adalah Yana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

71

berusia 8 tahun dan Ibu Yana yaitu Lyta. Cerita diawali dari Yana dan

Ibunya sedang menonton tv acara drama korea dengan setting tempat

saat musim salju. Ibu Yana yaitu Lyta menjelaskan tentang empat

musim yang dikaitkan dengan perkalian.

Gambar 4.9 Halaman 1 komik Matematika perkalian

Gambar 4.10 Halaman 2 komik Matematika perkalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

72

Gambar 4.11 Halaman 3 komik Matematika perkalian

3. Desain Komik “Ayo Mengenal Pembagian melalui Tingkah Laku Hewan”

a. Cover komik

Tulisan dalam cover komik ditulis dengan tangan dan pewarnaan

menggunakan pensil warna serta gambar cover adalah suasana taman

dipenuhi bunga yang dikelilingi kupu-kupu.

Gambar 4.12 cover komik Matematika pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

73

b. Pengenalan tokoh

Gambar 4.13 Pengenalan tokoh

c. Isi komik

Komik digambar secara manual menggunakan pensil dan

ditebalkan dengan drawing pen, dialog dalam komik menggunakan

photoshop sehingga tulisan dapat jelas terlihat serta pewarnaan dalam

komik menggunakan pensil warna. Tokoh dalam komik adalah Yana

berusia 8 tahun dan Ibu Yana yaitu Lyta. Cerita diawali dari Yana

sedang melihat tingkah laku kupu-kupu yang mengitari bunga karena

musim panas dan Ibu Yana menjelaskan pembagian melalui tingkah

laku hewan yaitu kupu-kupu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

74

Gambar 4.14 Halaman 1 komik Matematika pembagian

Gambar 4.15 Halaman 2 komik Matematika pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

75

Gambar 4.16 Halaman 3 komik Matematika pembagian

d. Validasi Desain

Validasi produk dilakukan oleh 3 validator yaitu, validator 1 adalah dosen

Matematika, validator 2 adalah dosen seni rupa dan validator 3 adalah guru kelas

3. Berikut ini hasil validasi prototipe oleh 3 validator.

Tabel 4.2 Hasil Validasi Desain

No Komponen yang dinilai Skor (1-4)

Validator 1 Validator 2 Validator 3

SISTEMATIKA PENYAJIAN BUKU

1

Judul komik sesuai dengan isi

dari prototipe yang

dikembangkan

4

Komentar: -

3

Komentar:

-

3

Komentar:

Perhatikan jarak

pengetikan

2.

Kata pengantar dalam

prototipe menjelaskan tentang

tujuan dan manfaat komik

3

Komentar:

Kata

“kehadirat”

dipisah menjadi

“ke hadirat”

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

3 Pendahuluan menjelaskan

4

3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

76

tentang isi prototipe Komentar:

Peletakan

penulisan RPP

yaitu “Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP)”

Komentar:

-

Komentar:

-

4

Daftar isi menunjukkan

informasi yang ada dalam

prototipe yang dikembangkan

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

5 Isi prototipe memuat:

Bagian 1 berisi RPP yang

sesuai dengan Tema 3

Subtema 3 pembelajaran 1 dan

komik berjudul “Ayo

Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau”

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

6 Isi prototipe memuat:

Bagian 2 berisi RPP yang

sesuai dengan Tema 3

Subtema 3 pembelajaran 3 dan

komik berjudul “Ayo

Mengenal Perkalian melalui

Empat Musim”

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

7 Isi prototipe memuat:

Bagian 3 berisi RPP yang

sesuai dengan Tema 3

Subtema 3 pembelajaran 5 dan

komik berjudul “Ayo

Mengenal Pembagian melalui

Tingkah Laku Hewan”

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

8 Kepustakaan sesuai dengan

sumber yang digunakan

sebagai referensi dalam

prototipe

3

Komentar:

-

3

Komentar:

-

4

Komentar:

-

9

Gambar dan dialog sesuai

dengan komik yang

dikembangkan

3

Komentar:

Pada gambar

terdapat 5 buah

tomat

sedangkan pada

dialog 6 buah

tomat

2

Komentar:

Pewarnaan

gambar

diperjelas, Pada

gambar terdapat

5 buah tomat

sedangkan pada

dialog 6 buah

tomat, masih

ada coretan

pensil yang

terlihat, kata-

kata pada dialog

harus jelas

4

Komentar:

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

77

ISI PROTOTIPE

1

Bagian 1 berisi tentang RPP

dan komik “Ayo Mengenal

Bilangan Bulat melalui Musim

Kemarau” yang sesuai dengan

Tema 3 Perubahan di Alam,

Subtema 3 Perubahan Musim,

Pembelajaran 1

4

Komentar:

Penulisan pada

lembar kerja

peserta didik

ditambah

“kumpulan

bilangan”, huruf

pada dialog

harus konsisten,

pewarnaan

kurang jelas,

konsep kurang

penjelasan

4

Komentar:huruf

pada dialog

harus konsisten,

komik diberi

halaman

4

Komentar:

-

2 Bagian 2 berisi tentang RPP

dan komik “Ayo Mengenal

Perkalian melalui Empat

Musim” yang sesuai dengan

Tema 3 Perubahan di Alam,

Subtema 3 Perubahan Musim,

Pembelajaran 3

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

3

Bagian 3 berisi tentang RPP

dan komik “Ayo Mengenal

Pembagian melalui Tingkah

Laku Hewan” yang sesuai

dengan Tema 3 Perubahan di

Alam, Subtema 3 Perubahan

Musim, Pembelajaran 5

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

4

Komentar:

-

4

Materi pembelajaran dan

komik tentang bilangan bulat

jelas dan mudah dipahami

3

Komentar:

-

3

Komentar:

-

4

Komentar:

-

5

Materi pembelajaran dan

komik tentang perkalian jelas

dan mudah dipahami

3

Komentar:

-

2

Komentar:

-

4

Komentar:

-

6

Materi pembelajaran dan

komik tentang pembagian

jelas dan mudah dipahami

3

Komentar:

-

2

Komentar:

-

4

Komentar:

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

78

BAHASA

1

Bahasa sesuai dengan kaidah

penulisan yang baik dan benar

3

Komentar:

-

3

Komentar:

Perhatikan lagi

bahasanya

3

Komentar:

Pengetikan jarak

diperhatikan

2

Susunan kalimat dapat

dipahami oleh guru maupun

peserta didik

3

Komentar:

-

2

Komentar:

susunan kalimat

pada komik

diperhatikan

3

Komentar:

-

PEMILIHAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1

Kesesuaian media komik

dengan tujuan pembelajaran

3

Komentar:

-

3

Komentar:

-

4

Komentar:

-

2

Kesesuaian media komik

dengan materi pembelajaran

3

Komentar:

-

3

Komentar:

-

4

Komentar:

-

3

Komponen dalam

pengembangan media komik

lengkap (KI, KD, Indikator,

Tujuan)

3

Komentar:

-

4

Komentar:

-

4

Komentar:-

Total Skor 72 64 77

Nilai 72:20=

3.6

64:20=

3.2

77:20=

3.85

Total 10.65

Rata-rata 3.55

Hasil validasi prototipe dari ketiga validator adalah 3.55 (sangat baik). Hal

ini dapat dilihat pada tabel 3.8 berdasarkan tabel klasifikasi bahwa rentang skor

3,25 s/d 4 menyatakan sangat baik sehingga prototipe yang dikembangkan peneliti

layak untuk diujicobakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

79

e. Revisi Produk

Peneliti melakukan revisi komik sesuai saran validator. Berikut adalah

gambar hasil dari bagian komik yang telah direvisi. Pada bagian cover prototipe,

perubahan judul dari “Prototipe Media Pembelajaran Matematika tentang

Bilangan Bulat, Perkalian dan Pembagian melalui Perubahan Musim” menjadi

“Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Perkalian dan Pembagian

Bilangan Bulat melalui Media Komik untuk Kelas III SD”. Peneliti juga

melakukan perbaikan pada penggunaan warna menjadi lebih kuat dan ukuran

huruf.

Gambar 4.17 Perubahan desain prototipe sebelum dan sesudah direvisi

Pada Cover komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim

Kemarau”, peneliti melakukan perbaikan sesuai saran validator yaitu pewarnaan

dipertebal dan penambahan kata “oleh” pada bagian kanan bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

80

Gambar 4.18 Perubahan cover komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui

Musim Kemarau” sebelum dan setelah direvisi

Bagian tokoh dalam komik, peneliti melakukan perbaikan dengan

mengubahnya menjadi pengenalan tokoh, pewarnaan dipertebal serta penjelasan

tokoh menggunakan huruf kapital semua.

Gambar 4.19 Perubahan pengenalan tokoh sebelum dan setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

81

Peneliti melakukan perbaikan komik halaman 1, 2, 3 dalam komik “Ayo

Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau” pada bagian dialog menjadi

huruf kapital semua dan mengubah huruf menjadi Comic San MS. Perubahan

dialog juga peneliti lakukan sesuai saran validator dan memberikan penomoran.

Gambar 4.20 Perubahan halaman 1 komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau” sebelum dan setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

82

Gambar 4.21 Perubahan halaman 2 komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau” sebelum dan setelah direvisi

Gambar 4.22 Perubahan halaman 3 komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau” sebelum dan setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

83

f. Uji Coba Produk

Uji coba prototipe dilakukan oleh peneliti satu kali di SD Negeri Tegalrejo

2 Yogyakarta diikuti 14 peserta didik.

1. Uji Coba Produk di SD Negeri Tegalrejo 2

Uji coba prototipe dilakukan pada tanggal 10 Februari 2017 di SD Negeri

Tegalrejo 2 Yogyakarta. Uji coba prototipe diikuti oleh 14 peserta didik kelas III

B. 2 hari sebelum uji coba, peneliti sudah berdiskusi dengan guru kelas III B yaitu

Ibu Eni Mulyati tentang prosedur uji coba di kelasnya, peneliti hanya melakukan

uji coba kepada 10-15 peserta didik sedangkan jumlah peserta didik di kelas III B

ada 25 peserta didik dan wali kelas III B memberikan saran 14 peserta didik yang

dipilih langsung untuk melakukan uji coba prototipe di kelas III B sedangkan 11

peserta didik lainnya berada di perpustakaan. Kegiatan berlangsung selama 1 jam,

mulai pukul 09.00 WIB-10.00 WIB. Kegiatan diawali dengan tanya-jawab tentang

bilangan bulat dan sebagian besar peserta didik dari 14 peserta didik masih ragu

saat menjawab. Peneliti juga bertanya apakah ada yang menyukai komik dan

hampir semua peserta didik menyukainya. Adapun koleksi komik yang dimiliki

peserta didik seperti ada yang mempunyai komik Doraemon dan anime Jepang,

namun tidak ada peserta didik yang pernah membaca komik beredukasi.

Peserta didik mengamati komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui

Musim Kemarau” di LCD didampingi oleh peneliti dan peserta didik diberi

kesempatan untuk bertanya mengenai isi dari komik tersebut. Peneliti

mengenalkan konsep bilangan bulat pada peserta didik di papan tulis dan bertanya

kepada beberapa peserta didik untuk lebih memahami konsep bilangan bulat.

Setelah peserta didik paham, mereka diberikan lembar kerja peserta didik yang

didampingi oleh peneliti saat proses mengerjakan. Ada 2 peserta didik yang masih

belum paham dan peneliti mengajarkan secara perlahan setiap individunya.

Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan, mereka mempresentasikan

hasilnya di depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

84

Kegiatan ditutup dengan menyimpulkan kegiatan belajar yang telah

dilaksanakan dan peserta didik menuliskan refleksi didampingi oleh peneliti serta

doa penutup yang diwakilkan salah satu peserta didik.

Gambar 4.23 Peneliti memperlihatkan komik bilangan bulat di LCD

Gambar 4.24. Peserta didik membaca komik

Gambar 4.25 Peserta didik mengerjakan lembar kerja peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

85

g. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan setelah uji coba produk dan saran oleh

dosen. Pada halaman 2 dan 3 komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau” perubahan terdapat pada definisi bilangan bulat

dari bilangan positif, nol dan bilangan negatif menjadi bilangan asli, nol

dan lawan bilangan asli.

Gambar 4.26 Perubahan halaman 2 sebelum dan setelah direvisi

Gambar 4.27 Perubahan halaman 3 sebelum dan setelah direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

86

2. Deskripsi Kualitas Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika

melalui Media Komik untuk Kelas III SD dapat Memabntu Peserta

Didik dalam Memahami Materi Bilangan Bulat.

Kualitas prototipe peneliti dapatkan berdasarkan hasil mengerjakan soal

evaluasi berupa Lembar Kerja Peserta Didik. Hasil dari kegiatan evaluasi

menunjukkan bahwa 100% peserta didik mendapatkan nilai 100 (14 peserta

didik).

Deskripsi kualitas prototipe media pembelajaran komik Matematika “Ayo

Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau” peneliti dapatkan setelah

mengolah kuesioner berupa refleksi yang dibagikan kepada 14 peserta didik kelas

III SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Berikut hasil rekapitulasi refleksi peserta

didik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk dari penelitian yang

dikembangkan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi bilangan

bulat.

Gambar 4.28 Lembar Soal Evaluasi Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

87

Berikut adalah tabel rekapitulasi hasil soal evaluasi 14 peserta didik.

Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Soal Evaluasi Peserta Didik

No Nama Nomer Soal Nilai

1 2 3 4 5

1 A 5 5 5 9 11 100

2 B 5 5 5 9 11 100

3 C 5 5 5 9 11 100

4 D 5 5 5 9 11 100

5 E 5 5 5 9 11 100

6 F 5 5 5 9 11 100

7 G 5 5 5 9 11 100

8 H 5 5 5 9 11 100

9 I 5 5 5 9 11 100

10 J 5 5 5 9 11 100

11 K 5 5 5 9 11 100

12 L 5 5 5 9 11 100

13 M 5 5 5 9 11 100

14 N 5 5 5 9 11 100

Jumlah Nilai 100 14 100%

Selain mengerjakan soal evaluasi, peserta didik juga mengerjakan lembar

refleksi mengenai pembelajaran Matematika materi bilangan bulat dengan media

komik agar semakin memperkuat data bahwa peserta didik benar-benar

memahami materi bilangan bulat.

Gambar 4.29 Lembar Refleksi Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

88

Berikut adalah tabel rekapitulasi refleksi 14 peserta didik.

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Refleksi Peserta didik

No Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1. Saya menyukai gambar yang

terdapat pada komik Matematika

“Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau”

12 (86%) 2 (14%)

2. Saya tertarik membaca komik

Matematika “Ayo Mengenal

Bilangan Bulat melalui Musim

Kemarau”

12 (86%) 2 (14%)

3. Saya memahami konsep bilangan

bulat melalui komik Matematika

“Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau”

12 (86%) 2 (14%)

4. Saya bersemangat mengerjakan

soal materi bilangan bulat dengan

membaca komik Matematika

“Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau”

12 (86%) 2 (14%)

5. Saya dapat mengerjakan soal

materi bilangan bulat dengan

membaca komik Matematika

“Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau”

12 (86%) 2 (14%)

6. Saya menyukai media

pembelajaran komik untuk

memahami konsep Matematika

12 (86%) 2 (14%)

Dilihat dari tabel hasil rekapitulasi tersebut, 86% peserta didik menulis

bahwa media komik membantu mereka memahami konsep bilangan bulat melalui

komik Matematika “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau”,

Berdasarkan data tersebut, prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika

materi perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik

membantu peserta didik terhadap pemahaman konsep bilangan bulat melalui

media pembelajaran komik sehingga bersemangat mengerjakan soal materi

bilangan bulat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

89

B. Pembahasan

Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika

Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat melalui Media Komik untuk

Kelas III SD dikembangkan berdasarkan kesulitan peserta didik memahami

konsep perkalian dan pembagian bilangan bulat pada mata pelajaran Matematika.

Validasi prototipe dilakukan oleh 3 validator, skor rata-rata yang didapat

adalah 3.55 (dari rentang 1-4) artinya sangat baik, sehingga prototipe layak

diujicobakan setelah direvisi. Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N

Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP tematik yang diujicobakan adalah

materi bilangan bulat yang menggunakan media komik “Ayo Mengenal Bilangan

Bulat melalui Musim Kemarau”. Dari hasil evaluasi, 100% peserta didik

mendapat nilai 100 untuk materi bilangan bulat. Dari hasil refleksi, 86% peserta

didik menulis bahwa media komik membantu mereka memahami konsep bilangan

bulat.

Peneliti menyusun prototipe sehingga dapat membantu peserta didik

memahami materi perkalian dan pembagian bilangan bulat karena prototipe

tersebut disusun dengan memperhatikan:

1. Prototipe berisi tematik Matematika dan Bahasa Indonesia

Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika berupa komik

dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013 dengan model pembelajaran terpadu

yang menggunakan pendekatan tematik yang menggabungkan beberapa mata

pelajaran dengan ciri khas kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan

pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik. Manfaat

pembelajaran tematik agar peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan

yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau

alat, bukan tujuan akhir serta karakteristik pembelajaran tematik yang berpusat

pada peserta didik. Penggabungan mata pelajaran dalam prototipe ini adalah

mengintegrasikan pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.

Prototipe dikembangkan sesuai dengan tema 3,perubahan di alam subtema 3

perubahan musim dan pembelajaran 1, 3 serta 5 yang terdapat materi bilangan

bulat, perkalian dan pembagian. Pada pelajaran Matematika ditekankan konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

90

bilangan bulat, perkalian dan pembagian. Konsep perkalian dan pembagian

bilangan bulat penting untuk dipahami oleh peserta didik supaya mudah

mempelajari perkalian dan pembagian bilangan bulat ke tahap lebih lanjut.

Bilangan bulat terdiri dari bilangan asli, nol dan lawan bilangan asli. Bilangan asli

dimulai dari 1, 2, 3, 4 dan seterusnya dan lawan dari bilangan asli adalah -1, -2, -

3, -4 dan seterusnya. Perkalian adalah penjumlahan berulang bilangan kedua

sebanyak bilangan pertama atau A x B maka B dijumlahkan sebanyak A.

Perkalian disimbolkan dengan tanda silang (x). Pembagian adalah pengurangan

berulang oleh angka yang sama hingga nilainya nol atau habis. Pembagian

disimbolkan dengan titik dua (:). Pengenalan konsep perkalian dan pembagian

bilangan bulat dalam prototipe ini dibuat dengan menggunakan media komik agar

mudah dipahami oleh peserta didik.

Pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan materi membaca teks perubahan

musim. Perubahan musim adalah perubahan alami yang terjadi akibat posisi

kemiringan bumi dan revolusi bumi atau gerakan bumi mengelilingi matahari.

Cerita tentang teks bacaan perubahan musim telah dimodifikasi agar dapat

direlevankan dengan pembelajaran Matematika. Sehingga komik bagian 1

menceritakan tentang perubahan musim pada musim kemarau, komik bagian 2

menceritakan tentang perubahan empat musim dan komik 3 menceritakan tentang

perubahan musim melalui tingkah laku hewan.

Prototipe ini juga menggunakan pendekatan scientific. Pendekatan

scientific adalah pendekatan yang diterapkan pada pembelajaran dengan maksud

untuk memberikan pemahaman kepada para peserta didik dalam mengenal dan

memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, yaitu mengamati,

menanya, mengasosiasikan/ menalar, mencoba/ mengumpulkan data, dan

mengomunikasikan. Kegiatan mengamati ketika peserta didik melihat komik

“Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau” di LCD didampingi

oleh peneliti. Kegiatan menanya ketika peserta didik diberi kesempatan untuk

bertanya mengenai isi dari komik tersebut lalu kegiatan menalar ketika peneliti

mengenalkan konsep bilangan bulat pada peserta didik di papan tulis dan bertanya

kepada beberapa peserta didik untuk lebih memahami konsep bilangan bulat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

91

Kegiatan mencoba ketika peserta didik diberikan lembar kerja peserta didik yang

didampingi oleh peneliti saat proses mengerjakan. Ada 2 peserta didik yang masih

belum paham dan peneliti mengajarkan secara perlahan setiap individunya.

Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan, kegiatan mengomunikasikan

adalah peserta didik mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Dalam

pembelajaran, media yang digunakan adalah komik yang dapat membantu peserta

didik minat untuk membaca serta belajar bilangan bulat, perkalian dan pembagian.

2. Prototipe memuat komik yang menarik minat untuk membaca dan

belajar bilangan bulat, perkalian dan pembagian

Prototipe rancangan pembelajaran tematik ini memuat 3 komik yaitu, komik

bilangan bulat, perkalian dan pembagian yang telah disesuaikan dengan mata

pelajaran Bahasa Indonesia yaitu membaca. Komik adalah suatu cerita yang

digambarkan dalam bentuk kartun yang memiliki sifat sederhana dalam

penyajiannya dan memuat pesan untuk pembaca. Prototipe melalui media komik,

terdapat gambar dan dialog singkat untuk mempermudah peserta didik memahami

cerita terutama untuk mengenalkan konsep bilangan bulat, perkalian dan

pembagian.

Komik memiliki kelebihan sebagai visualisasi yang baik yaitu membuat

orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan

jelas daripada hanya sekedar diungkapkan dengan kata-kata yang ditulis ataupun

diucapkan. Komik menjadi media untuk belajar yang dapat digunakan dalam

jangka panjang dengan efektif. Kelebihan gambar dalam komik adalah gambar

mudah diperoleh dan mudah digunakan serta sifatnya yang konkret karena lebih

realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

Karena kelebihannya, gambar dijadikan sebagai media yang sampai sekarang

masih sering digunakan sebagai media pendidikan.

Penggunaan gambar dalam komik dapat mengolah panca indera penglihatan

untuk memahami suatu gambar dan mampu diterjemahkan oleh otak menjadi

sebuah ungkapan. Pada umumnya peserta didik lebih mudah memahami gambar

dari pada kalimat atau ucapan yang panjang dan peserta didik menyukai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

92

keindahan dan senang membuat bentuk-bentuk yang merupakan unsur dalam

sebuah gambar. Hal ini dapat membantu guru dalam pembelajaran Matematika

materi perkalian dan pembagian bilangan bulat menggunakan media komik untuk

peserta didik memahami perkalian dan pembagian bilangan bulat.

Media komik dapat menarik minat peserta didik untuk membaca.

Membaca merupakan proses untuk mendapatkan informasi dari suatu teks untuk

mendapatkan pemahaman dan mengkritisi atas bacaan tersebut, teks bacaan dari

prototipe ini adalah perubahan musim pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Peserta didik membaca komik sekaligus dapat belajar bilangan bulat, perkalian

dan pembagian sehingga kecerdasan logis matematis dan verbal linguistik dapat

berkembang.

3. Prototipe membantu peserta didik mengembangkan kecerdasan logis

matematis dan verbal linguistik

Kecerdasan logis matematis adalah kecerdasan yang melibatkan

keterampilan mengolah angka dengan baik dan atau kemahiran dalam

menggunakan penalaran atau logika dengan benar. Dalam prototipe, terdapat

lembar peserta didik yang ditujukan untuk melatih kecerdasan matematis logis

peserta didik yaitu dengan melakukan kegiatan berhitung yang bersangkutan

dengan bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat pada hasil data lembar kerja peserta

didik menghitung konsep bilangan bulat bahwa 100% peserta didik mendapatkan

nilai 100.

Kecerdasan verbal linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan dan

mengolah kata-kata dengan efektif baik secara tertulis maupun lisan. Dengan

membaca, peserta didik dapat menambah perbendaharaan kosa kata melalui

percakapan singkat yang ada pada komik. Kecerdasan verbal linguistik diperoleh

peserta didik dari kegiatan membaca komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat

melalui Musim Kemarau”.

Pada masa peserta didik yang berusia 6-12 tahun, dunianya lebih banyak

dihabiskan sekolah atau lingkungan sekitar. Dengan begitu, peserta didik akan

lebih belajar dari luar. Beberapa tugas perkembangan belajar yang harus dikuasai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

93

oleh peserta didik adalah belajar menguasai intelektual dasar dan pengembangan

konsep-konsep dasar. Hal ini dapat dilihat pada hasil refleksi prototipe rancangan

pembelajaran menyatakan bahwa 86% peserta didik semakin paham konsep

bilangan bulat. Sehingga, prototipe pada penelitian ini dapat membantu peserta

didik untuk memahami konsep bilangan bulat melalui media komik. Peserta didik

mampu melaksanakan tugasnya di sekolah dan perkembangan belajarnya lebih

lanjut.

C. Kelebihan dan kekurangan prototipe

Melalui validasi dan uji coba prototipe, peneliti mendapatkan kritik dan

saran tentang prototipe media pembelajaran komik Matematika yang

dikembangkan. Data tersebut membantu peneliti untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan prototipe. Berikut ini akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan

prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik.

1. Kelebihan prototipe

Kelebihan dari prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik yang

dikembangkan memiliki kelebihan sebagai berikut:

a. Mengintegrasikan pembelajaran Matematika dengan Bahasa Indonesia.

b. Prototipe berisi 3 bagian, yaitu bagian 1 adalah teori perkalian dan

pembagian bilangan bulat, bagian 2 adalah komik dan bagian 3 adalah RPP

pembelajaran 1.

c. Bagi guru yang memiliki kemampuan menggambar, dapat membantu

peserta didik mengembangkan kecerdasan logis matematis dan verbal

linguistik.

2. Kekurangan prototipe

a. Pembelajaran Matematika dengan menggunakan media komik hanya

mampu diajarkan oleh guru yang dapat menggambar komik.

b. Bagi peserta didik yang senang membaca komik dapat dengan mudah

menyerap proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

94

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang kesimpulan dari keseluruhan

penelitian, keterbatasan pada penelitian, dan saran.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat peneliti uraikan dari keseluruhan penelitian

adalah:

1. Prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran matematika materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik

mengadopsi tujuh langkah-langkah pengembangan Borg dan Gall yaitu: 1)

potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi

desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk.

2. Kualitas prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi perkalian dan

pembagian bilangan bulat kelas III SD melalui media komik divalidasi oleh 3

validator, skor rata-rata yang didapat adalah 3.55 (dari rentang 1-4) artinya

sangat baik, sehingga prototipe layak diujicobakan setelah direvisi. Uji coba

terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

tematik yang diujicobakan adalah materi bilangan bulat yang menggunakan

media komik “Ayo Mengenal Bilangan Bulat melalui Musim Kemarau”. Dari

hasil evaluasi, 100% peserta didik mendapat nilai 100 untuk materi bilangan

bulat. Dari hasil refleksi, 86% peserta didik menulis bahwa media komik

membantu mereka memahami konsep bilangan bulat.

B. Keterbatasan

Beberapa keterbatasan pada penelitian ini, antara lain:

1. Prototipe ini hanya mengintegrasikan mata pelajaran Matematika materi

perkalian dan pembagian bilangan bulat dan bahasa Indonesia dengan

Kompetensi Dasar membaca teks bacaan perubahan musim yang seharusnya

memuat SBDP materi lagu dengan alat musik ritmis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

95

2. Prototipe belum dapat disosialisasikan kepada guru-guru kelas III SD.

C. Saran

Berikut ini merupakan beberapa saran yang peneliti tuangkan untuk penelitian

yang selanjutnya.

1. Peneliti lain sebaiknya mengembangkan RPP yang mengintegrasikan

pembelajaran tematik.

2. Peneliti lain sebaiknya melakukan uji coba lebih dari 1 SD.

3. Peneliti lain sebaiknya mensosialisasikan kepada guru kelas III SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

96

DAFTAR PUSTAKA

Abd, Kadir dan Hanun Asrohah. 2014. Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Refika Aditama.

Akbar, Sa’dun., dkk. 2016. Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah

Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,

Progresif, dan Kontekstual: Landasan, dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif / TKI). Jakarta:

Prenadamedia Group.

Amin, Siti M dan Zaini Sani M dan. 2006. Matematika SD di Sekitar Kita.

Jakarta: Erlangga.

Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Badudu, Yus. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: CV Pustaka

Prima.

Baharuddin dan Esa Nur. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Bandung: PT Gelora Aksara

Pratama.

Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).

Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Erminawati. 2008. Ensiklopedia Peserta Didik: Ilmu Pengetahuan Alamku “Seri

Bumi”. Jakarta: Rizky Grafis.

Fadlillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs, dan SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Fajar, Auliya. 2009. Jarimatic: Perkalian dan Pembagian. Jakarta: PT. Buku

Kita.

Fanggidae, Silvia. 2014. Nelayan dan Petani Membaca Cuaca dan Musim.

Kupang: Proyek Indonesia Climate Trust Fund (ICCTF).

Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

Hartinah, Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama.

Haryono, Didi. 2014. Filsafat Matematika: Suatu Tinjauan Epistemologi dan

Filosifis. Bandung: Alfabeta.

Hendrifiana, Yusfina. Dkk. 2015. Perubahan di Alam: Tema 3 Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas III. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal 89-96.

Hendrifiana, Yusfina. Dkk. 2015. Perubahan di Alam: Tema 3 Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Buku Peserta didik SD/MI Kelas III. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal 127-139.

Hermana, Dodo & Lela Fony Sulistyowati. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan

Alam: kelas VI SD edisi revisi. Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

97

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21: kunci sukses implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Howel, Laura. 2003. Iklim dan Cuaca yang Berubah. Yogyakarta: Erlangga.

Husdarta dan Kusmaedi. 2012. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik.

Bandung: Alfabeta.

Jasmine, Julia. 2012. Panduan Praktis Mengajar Berbasis Multiple Intelligences.

Bandung: Nuansa.

Kamaril, Cut., dkk. 1999. Pendidikan Seni Rupa / Kerajinan Tangan. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep &

Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan

Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kusuma, Sari Dewi., dkk. 2015. Tema Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

Buku Peserta Didik SD/MI Kelas 3: Perubahan di Alam. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Majid, Abdul dan Chaerul Rochman. 2014. Pendekatan Ilmiah dalam

Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muharam, E dan Sundaryati. 1992. Pendidikan Kesenian II Seni Rupa. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan TInggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Impelementasi Kurikulum 2013. Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset.

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Purnomo, Yoppy Wahyu. 2014. Serial Matematika untuk PGSD Bilangan Cacah

dan Bulat: Sebuah Tinjauan Konsep dan Instruksional dalam

Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Putra, R. Masri Sareb. 2008. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: PT

Indeks.

Rahman, Luthfia Nuraini. 2009. Pemanasan Global dan Dampaknya pada Amfibi

di Dunia. Bandung: Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan

Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB.

Rohani, Ahmad. 2014. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rukniyah, Nia. 2007. Mengenal Perhitungan. Jakarta: PT Bina Sarana Pustaka.

Runtukahu, Tombokan dan Selpius Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika

Dasar bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sandiman, Arief S., Dkk. 1986. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan

dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta. Edisi Revisi.

Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. 1990. Media Pengajaran (Penggunaan dan

Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

98

Suesilowati. 2011. Perkalian itu Asyik dan Menyenangkan. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukiman, 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani.

Sukmadinata, N.S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rodakarya.

Suleiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio Visual untuk Pengajaran,

Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.

Supriadi, Dadi. 2013. Matrik: Menjadikan Matematika Lebih Mudah dan

Menyenangkan. Bandung: Nuansa.

Surya, Yohanes., dkk. 2015. Teori Bilangan. Tangerang: PT Kandel.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana.

Sutirna. 2013. Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik. Yogyakarta: CV.

Andi Offset.

Suwarno, Dadan. 2012. Cerdas Berbahasa Indonesia: Berbahasa dengan

Pemahaman dan Pendalaman. Tangerang: Jelajah Nusa.

Suyono dan Hariyanto. 2015. Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Tabrani, H. Primadi. 2014. Proses Kreasi Gambar Anak. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Ula, Shimatul. 2013. Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan melalui

Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk. Yogyakarta: Ar-ruzz

Media.

Widoyoko, Eko Putro. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winarti, Sri. Dkk. 1997. Pemakaian Bahasa Indonesia. Jakarta: Proyek

Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Woodward, John. 2006. Cuaca. Yogyakarta: Erlangga.

Yani, Ahmad. 2007. Analisis dan Simulasi Distribusi Suhu Udara pada Kandang

Sapi Perah Menggunakan Comutational Fluid Dynamic (CFD).

Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian.

Yaumi, Muhammad dan Nurdin Ibrahim. 2013. Pembelajaran Berbasis

Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences). Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

99

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

100

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

101

Lampiran 2 Surat Izin Uji Coba Prototipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

102

Lampiran 3 Hasil Analisis Data Kuesioner Prapenelitian untuk Peserta Didik

No Nama Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk

1. A

2. B

3. C

4. D

5. E

6. F

7. G

8. H

9. I

10. J

11. K

12. L

13. M

14. N

15. O

16. P

17. Q

18. R

19. S

20. T

21 U

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

103

22. V

23. W

24. X

25. Y

Jumlah 2 23 15 10 20 5 17 8 6 19 5 20 19 6 4 21 1 24 3 22

% 8% 92% 60% 40% 80

%

20

%

68

%

32% 24

%

76% 20

%

80% 76

%

24

%

16

%

84

%

4% 96

%

12

%

88

%

No Nama Pernyataan

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk ya tdk

1. A

2. B

3. C

4. D

5. E

6. F

7. G

8. H

9. I

10. J

11. K

12. L

13. M

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

104

14. N

15. O

16. P

17. Q

18. R

19. S

20. T

21. U

22. V

23. W

24. X

25. Y

Jumlah 23 2 5 20 16 9 2 23 14 11 5 20 6 19 20 5 19 6 18 7

% 92% 8% 20

%

80% 64

%

36

%

8% 92% 56

%

44% 20

%

80% 24

%

76

%

80

%

20

%

76

%

24

%

72

%

28

%

No Nama Pernyataan

21 22 23 24

ya tdk ya tdk ya tdk ya Tdk

1. A

2. B

3. C

4. D

5. E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

105

6. F

7. G

8. H

9. I

10. J

11. K

12. L

13. M

14. N

15. O

16. P

17. Q

18. R

19. S

20. T

21. U

22. V

23. W

24. X

25. Y

Jumlah 9 16 20 5 22 3 19 6

% 36% 64% 80

%

20% 88

%

12

%

76

%

24%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

106

Lampiran 4. Hasil Validator Ahli Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

111

Lampiran 5. Hasil Validator Ahli Seni Rupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

116

Lampiran 6. Hasil Validator Wali Kelas III SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

121

Lampiran 7. Hasil Analisis Instrumen Uji Coba Prototipe Berupa LKS

No Nama Nomer Soal Nilai

1 2 3 4 5

1 A 5 5 5 9 11 100

2 B 5 5 5 9 11 100

3 C 5 5 5 9 11 100

4 D 5 5 5 9 11 100

5 E 5 5 5 9 11 100

6 F 5 5 5 9 11 100

7 G 5 5 5 9 11 100

8 H 5 5 5 9 11 100

9 I 5 5 5 9 11 100

10 J 5 5 5 9 11 100

11 K 5 5 5 9 11 100

12 L 5 5 5 9 11 100

13 M 5 5 5 9 11 100

14 N 5 5 5 9 11 100

Jumlah Nilai

100 14 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

122

Lampiran 8. Hasil Analisis Instrumen Uji Coba Prototipe Berupa Refleksi

No Nama Nomer Soal

1 2 3 4 5

1 A 1 1 1 1 1

2 B 1 1 1 1 1

3 C 1 1 1 1 1

4 D 1 1 1 1 1

5 E 1 1 1 1 1

6 F 1 1 1 1 1

7 G 1 1 1 1 1

8 H 1 1 1 1 1

9 I 1 1 1 1 1

10 J 1 1 1 1 1

11 K 1 1 1 1 1

12 L 1 1 1 1 1

13 M 0 0 0 0 0

14 N 0 0 0 0 0

Jumlah 12 12 12 12 12

Keterangan:

1 = Jawaban “Ya”

2= Jawaban “Tidak”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

123

Lampiran 9. Hasil Data Kuesioner Prapenelitian Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

126

Lampiran 10. Hasil LKS Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

127

Lampiran 11. Hasil Refeksi Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

128

Lampiran 12. Dokumentasi Uji Coba Prototipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/11399/1/131134223_full.pdf · Uji coba terbatas dilakukan di kelas 3B SD N Tegalrejo 2, diikuti 14 peserta didik. RPP

129

BIOGRAFI PENELITI

Penulis bernama lengkap Ayu Ratna Kumalasari yang

dilahirkan di Temanggung pada tanggal 21 September

1995 dari bapak yang bernama Eko Ratmono dan ibu yang

bernama Marga Retno Sari Yayuk Mulyati. Penulis

merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Karsawinaya Cimahi

pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikannya di

SMP Negeri 4 Temanggung dan tamat pada tahun 2010, melanjutkan

pendidikannya di SMA Negeri 1 Pringsurat dan lulus pada tahun 2013, mulai

pada tahun 2013 sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar

sebagai mahasiswa Program S1 PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI