plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - … · tabel iv. interpretasi uji hipotesis...

118
KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL TERHADAP KADAR Hs-CRP DALAM DARAH PADA WANITA DEWASA DI DESA KEPUHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Grace Shelia Pramitha Putri NIM : 128114097 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dangnhu

Post on 31-Aug-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL TERHADAP KADAR Hs-CRP DALAM

DARAH PADA WANITA DEWASA DI DESA KEPUHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Grace Shelia Pramitha Putri

NIM : 128114097

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

i

KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL TERHADAP KADAR Hs-CRP DALAM

DARAH PADA WANITA DEWASA DI DESA KEPUHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Grace Shelia Pramitha Putri

NIM : 128114097

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

"PENDIDIKAN MERUPAKAN SENJATA PALING AMPUH YANG BISA KAMU

GUNAKAN UNTUK MERUBAH DUNIA" (NELSON MANDELA)

“BUKAN KECERDASAN SAJA YANG MEMBAWA SUKSES, TAPI JUGA HASRAT

UNTUK SUKSES, KOMITMEN UNTUK BEKERJA KERAS, DAN KEBERANIAN

UNTUK PERCAYA AKAN DIRIMU SENDIRI.” (JAMIE WINSHIP)

KUPERSEMBAHKAN KARYA INI UNTUK : Tuhan Yesus Kristus

Bapak , Ibu, dan Adik

Seluruh sahabat, teman-teman, adik-adikku,

Serta Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

"PENDIDIKAN MERUPAKAN SENJATA PALING AMPUH YANG BISA KAMU

GUNAKAN UNTUK MERUBAH DUNIA" (NELSON MANDELA)

“BUKAN KECERDASAN SAJA YANG MEMBAWA SUKSES, TAPI JUGA HASRAT

UNTUK SUKSES, KOMITMEN UNTUK BEKERJA KERAS, DAN KEBERANIAN

UNTUK PERCAYA AKAN DIRIMU SENDIRI.” (JAMIE WINSHIP)

KUPERSEMBAHKAN KARYA INI UNTUK : Tuhan Yesus Kristus

Bapak , Ibu, dan Adik

Seluruh sahabat, teman-teman, adik-adikku,

Serta Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

v

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas

berkat, bimbingan, perlindungan dan penyertaan-Nya yang berkelimpahan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi Lingkar

Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Kadar Hs-CRP dalam

Darah pada Wanita Dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman,

Yogyakarta.” untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Farmasi (S.Farm.) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan,

bimbingan, pengarahan, dukungan, dan semangat dari berbagai pihak. Penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Rasa

terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK., selaku dosen pembimbing yang selalu

memberi perhatian dan masukan yang berguna bagi peneliti selama proses

penulisan skripsi ini. Terima kasih atas seluruh waktu dan kesabaran

yang telah diberikan untuk membimbing dan mendampingi penulis dari

awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm., M.Sc., Apt., dan Ibu Aris Widayati,

M.Si., M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan

bimbingan dan masukan selama proses penulisan skripsi ini.

3. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama

perkuliahan dan membantu dalam pengerjaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

vi

4. Ketua Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Universitas

Gadah Mada Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan

penelitian.

5. Kepala Desa Kepuharjo yang bersedia memberikan izin untuk bisa

melaksanakan penelitian di Desa Kepuharjo,Kecamatan Cangkringan,

Yogyakarta

6. Seluruh warga, responden penelitian, dan pihak-pihak lain yang bersedia

meluangkan waktu dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian

ini.

7. Laboratorium Pramita yang telah membantu penulis dalam analisis darah.

8. Bapak, Ibu, dan Adik yang telah membantu penulis baik secara materiil

dan imateriil, serta doa, perhatian, dan kasih sayang yang tak

berkesudahan dari awal proses penyusunan skripsi ini hingga akhir. Cinta

kalian menjadi kekuatan dan semangat bagiku untuk menyelesaikan studi

ini.

9. Teman-teman tim “Skripsi Payungan” : Firmina Maria Septima E.U.,

Novena Adi Y., Rivena Meidina, Kristi Natalia, Risanuri M., Giovani

Anggasta F., Siti Sisca A.G., Patrisia Yosepha J., Lucia Ida A.K., Maria

Magdalena L., Prisca Nadya V.D., Monica Tri I., Angela Priskalina F.

10. Teman-teman dan sahabat-sahabatku di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma dari seluruh angkatan, terutama angkatan 2012, kelas

FSM C 2012 dan FKK B 2012, terutama Rivena Meidina, Adis Pranaya

Yakin, Megarista Afriana Putri, Margareta Novi Wijayanti, Medaliana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

vii

Hartini, atas kebersamaan, motivasi, dukungan, doa, cerita-cerita, gosip

fakta dan keceriaannya selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Waktu, bimbingan,

dan dukungan kalian sangat berarti dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini

masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, penulis terbuka

terhadap kritik dan saran yang membangun dan dapat menjadi pembelajaran bagi

penulis sehingga dapat menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap skripsi ini

dapat berguna dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 20 November 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………................... ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………….................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………................... iv

HALAMAN PRAKATA…………………………………………………….. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………….

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..........................................

HALAMAN PUBLIKASI.................................................................................

viii

ix

x

DAFTAR ISI………………………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xiv

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xvi

INTISARI…………………………………………………………………… xviii

ABSTRACT……………………………………………………….................. xix

BAB I. PENGANTAR………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang……………………………………………………… 1

1. Rumusan Masalah……………………………………………….. 4

2. Keaslian Penelitian……………………………………………… 5

3. Manfaat Penelitian………………………………………………. 10

B. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 10

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA………………………………. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

xii

A. Antropometri……………………………………………… 11

1. Lingkar pinggang………………………………………. 11

2. Rasio lingkar pinggang panggul……………………….. 13

B. Obesitas…………………………………………………… 15

C. High Sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP)…………… 16

D. Penyakit Kardiovaskular…………………………………. 21

E. Landasan Teori…………………………………………… 21

F. Hipotesis………………………………………………….. 22

BAB III. METODE PENELITIAN………………………………… 23

A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………….. 23

B. Variabel Penelitian……………………………………….. 24

1. Variabel bebas………………………………………… 24

2. Variabel tergantung…………………………………… 24

3. Variabel pengacau…………………………………….. 24

C. Definisi Operasional……………………………………... 24

D. Responden Penelitian……………………………………. 26

E. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………… 27

F. Ruang Lingkup Penelitian………………………………. 28

G. Teknik Sampling………………………………………… 29

H. Instrumen Penelitian…………………………………….. 30

I. Tata Cara Penelitian……………………………………... 30

1. Observasi awal……………………………………………… 30

2. Permohonan izin dan kerjasama……………………………. 31

3. Permohonan informed consent dan leaflet………………….. 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

xiii

4. Pencarian responden………………………………………... 32

5. Validitas dan reliabilitas insrumen penelitian ……………… 33

6. Pengukuran antropometri dan pengambilan darah…………. 34

7. Analisis sampel darah responden…………………………… 35

8. Pembagian hasil pemeriksaan………………………………. 35

9. Pengolahan data…………………………………………….. 35

J. Analisis Data……………………………………………………. 35

K. Kesulitan Penelitian…………………………………………….. 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………… 39

A. Profil dan Karakteristik Responden…………………………….. 39

1. Usia………………………………………………………… 40

2. Lingkar pinggang………………………………………….. 41

3. Rasio lingkar pinggang panggul…………………………… 42

4. Kadar hs-CRP dalam darah………………………………… 44

B. Perbedaan Kadar hs-CRP antara Obesitas Sentral dan Tanpa

Obesitas Sentral…………………………………………………

46

C. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Kadar hs-CRP dalam Darah……………….……..........

49

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 55

A. Kesimpulan……………………………………………………….. 55

B. Saran……………………………………………………………… 55

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 57

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 62

BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Keaslian Penelitian…………………………………………………. 5

Tabel II. Nilai Lingkar Pinggang Ideal Orang Asia………………………… 12

Tabel III. Ukuran Rasio Lingkar Pinggang Panggul Ideal………………….. 14

Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37

Tabel V. Profil Karakteristik Responden…………………………………… 39

Tabel VI. Jumlah Responden berdasarkan Lingkar Pinggang…………….. 42

Tabel VII. Jumlah Responden Berdasarkan RLPP………………………… 43

Tabel VIII. Jumlah Responden Berdasarkan Kadar hs-CRP………………. 45

Tabel IX. Perbedaan Kadar hs-CRP antara Obesitas Sentral dan Tanpa

Obesitas Sentral………………………………................................

46

Tabel X. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Kadar hs-CRP dalam Darah……………………………...

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pengukuran Lingkar Pinggang………………………………….. 13

Gambar 2. Cara Mengukur Rasio Lingkar Pinggang Panggul……………… 14

Gambar 3. Skema Pencarian Responden……………………………………. 27

Gambar 4. Skema Pembagian Kajian Penelitian Payung…………………… 28

Gambar 5. Sebaran data usia responden……………………………………. 40

Gambar 6. Sebaran data lingkar pinggang responden………………………. 41

Gambar 7. Sebaran data rasio lingkar pinggang panggul…………………… 43

Gambar 8. Sebaran data kadar hs-CRP……………………………………... 44

Gambar 9. Sebaran data perbandingan lingkar pinggang obese dan tanpa

obese terhadap kadar hs-CRP…………………………..............

46

Gambar 10. Sebaran data perbandigan antara dua RLPP terhadap kadar hs-

CRP…………………………………………….........................

47

Gambar 11. Diagram sebaran korelasi antara lingkar pinggang terhadap

kadar hs-CRP…………………………………………………..

50

Gambar 12. Diagram sebaran korelasi antara rasio lingkar pinggang

panggul terhadap kadar hs-CRP………………………………..

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance………………………………………… 63

Lampiran 2. Surat Izin Bappeda……………….…………………................... 64

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian di Kecamatan Cangkringan………………. 65

Lampiran 4. Sertifikat Validasi Instrumen Balai Metrologi (Hal. 1)................ 66

Lampiran 5. Sertifikat Validasi Instrumen Balai Metrologi (Hal. 2)................ 67

Lampiran 6. Lembar Leaflet Tampak Depan………………………………… 68

Lampiran 7. Lembar Leaflet Tampak Belakang……………………………... 68

Lampiran 8. Lembar Informed Consent …………………………...………… 69

Lampiran 9. Lembar Pedoman Wawancara………………………………….. 70

Lampiran 10. Form Pemeriksaan Antropometri……………………………... 71

Lampiran 11. Lembar Hasil Pengukuran Kadar hs-CRP…………………….. 72

Lampiran 12. Foto Pelaksanaan Penelitian ……………………...................... 73

Lampiran 13. Uji Deskriptif dan Normalitas Usia Responden………………. 77

Lampiran 14. Uji Deskriptif dan Normalitas Lingkar Pinggang ..…………… 79

Lampiran 15. Uji Deskriptif dan Normalitas Rasio Lingkar Pinggang

Panggul…………………………………………………………

Lampiran 16. Uji Deskriptif dan Normalitas Kadar hs-CRP dalam Darah

(mg/L)..........................................................................................

81

83

Lampiran 17. Uji Normalitas Komparatif Kadar hs-CRP pada Lingkar

Pinggang Obese dan Non Obese……………………………….

85

Lampiran 18. Uji Normalitas Komparatif Kadar hs-CRP pada Rasio Lingkar

Pinggang Panggul ≥085 dan <0,85………….……………………………….

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

xvii

Lampiran 19. Uji Komparatif Mann-Whitney antara Kadar hs-CRP dengan

LP obese dan tanpa obese………………………………………

89

Lampiran 20. Uji Komparatif Mann-Whitney Kadar hs-CRP pada Rasio

Lingkar Pinggang Panggul ≥085 dan <0,85……………………

90

Lampiran 21. Uji Korelasi Spearman antara Lingkar Pinggang terhadap

Kadar hs-CRP…………………………………………………..

91

Lampiran 22. Uji Korelasi Pearson antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul

dan Kadar hs-CRP……………………………………………...

92

Lampiran 23. Hasil Olahan Perhitungan Statistika dari CE&BU……………. 93

Lampiran 24. Pengukuran Reliabilitas Alat (CV)……………………………. 94

Lampiran 25. SOP Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul………………………………………………

Lampiran 26. Surat Keterangan Lisensi Statistika CE&BU.............................

95

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

xviii

INTISARI

Obesitas sentral adalah faktor risiko dari penyakit kardiovaskular. Obesitas sentral merupakan salah satu penyebab abnormalitas kadar lipid dalam darah, atau sering disebut dengan dislipidemia. Kadar high sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) dalam darah berfungsi sebagai penanda inflamasi sistemik pada penyakit kardiovaskular. Metode antropometri adalah metode yang menunjukkan obesitas sentral yang dapat dipakai sebagai metode sederhana, mudah, dan cepat yang dapat menunjukkan status nutrisi dan kesehatan seseorang terutama terhadap adanya risiko penyakit kardiovaskular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kolerasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar hs-CRP dalam darah pada wanita dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintang/cross sectional. Pemilihan responden dilakukan secara non random sampling dengan jenis purposive sampling. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran kadar hs-CRP. Analisis data dengan uji komparatif yaitu uji Mann-Whitney. Analisis korelasi menggunakan uji korelasi Pearson dan Spearman. Taraf kepercayaan yang digunakan 95%.

Hasil penelitian yang didapat adalah terdapat korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar hs-CRP dalam darah (r=0,356 ; p=0,013) dan terdapat korelasi positif tidak bermakna antara rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar hs-CRP dalam darah (r=0,107 ; p=0,471).

Kata kunci : lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, obesitas sentral, hs-CRP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

xix

ABSTRACT

Central obesity or abdominal obesity is a risk factor of cardiovascular disease. Central obesity is one of the causes of abnormality levels in the blood lipid often referred to dyslipidemia. Levels of high sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) in the blood serves as a marker of systemic inflammation in cardiovascular disease. Anthropometric is a method that indicates central obesity which can be used as a simple, easy, and fast method which can indicate the nutritional status and health of a person, especially against the risk of cardiovascular disease. The aim of this study was to determine the correlation of waist circumference and waist-to-hip ratio for hs-CRP levels in the blood of adult women in Kepuharjo village, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

This research is an observational analytic study with cross sectional study design. The selection of respondent is a non random sampling with purposive sampling with the measurement of hs-CRP levels. Data analysis with comparative test is the Mann-Whitney test. Correlation analysis used Pearson and Spearman correlation test. The confidence level used is 95%.

The research result obtained is that the correlation between waist circumferences with hs-CRP levels in the blood (r = 0.356; p =0.013) is significant and the correlation between the wasit to-hip ratio with hs-CRP levels in the blood (r = 0.107 ; p = 0.471) is not significant. Key point : waist circumference, waist to-hip ratio, central obesity, hs-CRP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2014, lebih

dari 1,9 miliar orang dewasa, 18 tahun dan lebih tua, kelebihan berat badan

(overweight) dan dari jumlah tersebut menunjukkan lebih dari 600 juta orang

mengalami obesitas. Populasi di dunia saat ini, ada sekitar 13% dari populasi

(11% pria dan 15% wanita) yang mengalami obesitas pada tahun 2014.

Prevalensi obesitas di seluruh dunia meningkat dua kali lipat antara tahun 1980

dan 2014 (WHO, 2015). Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di

Indonesia, prevalensi penduduk wanita dewasa obesitas pada tahun 2013

sebanyak 32,9 persen, lebih tinggi dari tahun 2007 (14,8%) dan tahun 2010

(7,8%).

Sindrom metabolik merupakan sekumpulan faktor-faktor risiko yang

terdiri dari peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida, peningkatan tekanan

darah, peningkatan kadar glukosa darah dan obesitas sentral. Kejadian sindrom

metabolik diperkirakan sekitar 20-25% dari populasi penduduk dewasa di dunia.

Individu dengan sindrom metabolik mempunyai risiko dua kali terjadinya

penyakit kardiovaskular dan stroke dibandingkan dengan individu tanpa sindrom

metabolik (IDF, 2006 ; Grundy, 2004).

Di negara-negara berkembang, prevalensi sindrom metabolik juga

meningkat. Beberapa studi yang melaporkan prevalensi sindrom metabolik

adalah sebagai berikut; di Filipina (19%), Malaysia (24,2%), India (28,8%), Turki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

2

(33,4%), Brazil (25,4%), Iran (33,7%) and Venezuela (31,2%) (Yu, Guo, Yang,

Zheng, Sun, 2014 ; Misra and Khurana, 2008).

Di negara China, penyakit kardiovaskular menyebabkan peningkatan

angka morbiditas dan mortalitas kira-kira sebesar 41% kematian per tahun,

dan peningkatan angka kematian karena penyakit kardiovaskular lebih besar

kejadiannya pada penduduk pedesaan dibandingkan perkotaan (Hu, et al., 2012).

Kegemukan atau obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak

abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Obesitas

memiliki hubungan yang erat dengan tingginya kejadian penyakit kardiovaskular,

diabetes mellitus, dan penyakit degeneratif. Obesitas dapat meningkatkan kadar

trigliserida yang buruk untuk kesehatan jantung dan menurunkan kadar HDL yang

bersifat kardioprotektif (WHO, 2015).

Metode pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul

merupakan salah satu metode pengukuran antropometri yang menunjukkan status

kegemukan, terutama obesitas sentral. Pengukuran ini dapat mengukur distribusi

lemak dalam tubuh khususnya di perut sehingga berkaitan dengan risiko

terjadinya penyakit kardiovaskular (Indra, 2006). Menurut International Diabetes

Federation Metabolic Syndrome (IDF) (2006) kriteria obesitas sentral untuk laki-

laki dengan lingkar pinggang ≥ 90 cm atau perempuan dengan lingkar pinggang ≥

80 cm dinyatakan sebagai obesitas sentral.

Penyakit kardiovaskular adalah istilah umum yang menggambarkan

penyakit jantung atau pembuluh darah. Aliran darah ke jantung, otak atau badan

dapat berkurang sebagai akibat dari bekuan darah atau oleh penumpukan deposit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

3

lemak di dalam arteri yang menyebabkan arteri mengeras dan sempit

(aterosklerosis). Penyakit kardiovaskular merupakan masalah kesehatan besar

pada 10 tahun terakhir. Pada tahun 2011, ada hampir 160.000 kematian akibat

CVD. Sekitar 74.000 kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner

(NHS, 2015).

Pada orang yang mengalami obesitas dapat diperiksa high sensitive-C

reactive protein yang merupakan prediktor risiko penyakit diabetes mellitus tipe

2, sindrom metabolik, dan penyakit kardiovaskular. Hs-CRP adalah penanda

inflamasi yang mencirikan proses aterosklerotik, sindrom metabolik dikaitkan

dengan resistensi insulin dan inflamasi sistemik. Gangguan ini dapat timbul sejak

usia dini pada orang yang obesitas (Santos, 2005).

C-reactive protein (CRP) adalah suatu protein yang dihasilkan oleh hati,

terutama saat terjadi infeksi atau inflamasi di dalam tubuh. Pemeriksaan CRP juga

telah dikembangkan menjadi high-sensitivity CRP sehingga dapat digunakan

untuk memprediksi terjadinya penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung

koroner dan stroke di masa depan (Santos, 2005).

Pemeriksaan kadar hs-CRP pada individu tampak sehat sangat prediktif

untuk melihat kejadian dan risiko masa depan penyakit kardiovaskular. Kadar hs-

CRP sebagai pencegahan primer dalam mendeteksi risiko pada individu yang

belum diketahui mempunyai masalah kesehatan (Ridker, 2003).

Oleh karena itu, pada penelitian ini akan melihat korelasi lingkar pinggang

dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar hs-CRP dalam darah pada

wanita dewasa dimana pemeriksaan kadar hs-CRP ini merupakan indikator untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

4

memprediksi penyakit kardiovaskular. Penelitian ini dilakukan pada wanita

dewasa, belum mengalami menopause, sedang puasa, dan pada rentang usia 40-60

tahun yang merupakan rentang usia produktif berisiko tinggi mengalami penyakit

degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, dan penyakit

kardiovaskular lainnya, maka dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu

membantu masyarakat responden wanita dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan

Cangkringan, Sleman, Yogyakarta yang mengalami obesitas sentral untuk

mewaspadai kemungkinan ada penyakit kardiovaskular berdasarkan kadar hs-

CRP.

1. Rumusan Masalah

Apakah ada korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dan

rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar hs-CRP dalam darah pada wanita

dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta?

2. Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil pencarian informasi terkait penelitian mengenai obesitas

sentral, lingkar pinggang, dan kadar hs-CRP yang pernah dilakukan sebelumnya,

penelitian - penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

5

Tabel I. Keaslian Penelitian

Judul Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan

Central Obesity as A Major Determinant of Increased High-Sensitivity C-Reactive Protein in Metabolic Syndrome (Santos, 2005).

Abdominal Adiposity Is Associated With Elevated C-Reactive Protein Independent of BMI in Healthy Nonobese People (Lapice, 2009).

Hasil penelitian ini adalah kadar rata-rata hs-CRP lebih tinggi ketika ada indikasi sindrom metabolik ( 2.34 vs 1.36 ,P<0.001). Kenaikan kadar CRP lebih signifikan pada obesitas sentral (2.45 vs 1.24, P<0.001), tekanan darah tinggi (1.76 vs 1.12, P<0.001),dan hipertrigliseridemia (2.17vs1.32,P<0.001). Hasil penelitian ini adalah kadar hs-CRP lebih tinggi signifikan pada responden dengan obesitas sentral lingkar pinggang (96.4 ± 6.0 vs. 83.3 ± 6.7 cm, P<0.01) dan rasio lingkar pinggang-panggul (1.07 ± 0.08 vs. 0.85 ± 0.05, P<0.001) dibandingkan dengan responden kontrol. Dibandingkan dengan responden kontrol, responden dengan obesitas sentral mempunyai risiko tinggi penyakit kardiovaskular dengan kadar hs-CRP yang signifikan (1.96 ± 2.60 vs. 1.53 ± 1.74 mg/dl, P<0.01).

Meneliti mengenai faktor resiko seperti metabolik sindrom; obesitas sentral, lingkar pinggang (LP) terhadap kadar hs-CRP dalam darah

Meneliti hubungan obesitas sentral dengan risiko CVD dengan kadar hs-CRP

1. Responden yang digunakan pria dan wanita perkotaan, pada penelitian ini wanita dewasa pedesaan

2. Uji statistika yang digunakan uji prevalensi, penelitian ini uji korelasi

1. Merupakan

penelitian case control

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

6

Hubungan Asupan Lemak dengan Kadar Hs-CRP Serum pada Mahasiswa Obes dan Tidak Obes di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado (Aprilianti, Kawengian, dan Bolang, 2013). Obesitas dan Hs-CRP pada Remaja Mahasiswa Baru di Universitas Hasanuddin (Harun, Hadju, dan Taslim, 2012).

Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUD Kabupaten Sukoharjo (Sunarti dan Maryani, 2013).

Hasil uji statistik Spearman didapatkan nilai koefisien korelasi (r) pada obesitas sebesar 0,01 dan nilai p=0,94 >α=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa antara asupan lemak dengan kadar hs-CRP pada mahasiswa obes memiliki hubungan positif yang lemah tetapi tidak bermakna. Hasil uji bivariat memperlihatkan bahwa IMT (p=0,002), lingkar pinggang (p=0,001), persen lemak tubuh (p=0,002) memiliki hubungan positif yang bermakna dengan peningkatan kadar hs-CRP. Berdasarkan uji chi-square diperoleh hasil hubungan rasio lingkar pinggang dan pinggul dengan PJK dengan nilai RP =1.760; CI 95% =1,115 < RP < 2.778 dan p-value =0,007. Hubungan tekanan darah dengan kejadian PJK dengan nilai RP = 1.533; CI 95% = 1,041 < RP < 2.256 dan p-value = 0,022 sedangkan hubungan kadar gula darah dengan PJK dengan nilai RP = 1,148; CI

Meneliti korelasi obesitas dengan kadar hs-CRP

Meneliti hubungan obesitas dengan kadar hs-CRP

Meneliti hubungan lingkar pinggang (LP) dan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) terhadap penyakit PJK

1. Responden yang diteliti merupakan mahasiswa (usia 18 tahun)

2. Berhubungan dengan pola makan dan asupan lemak responden

1. Responden

yang diteliti merupakan mahasiswa (remaja)

2. Uji statistika yang digunakan chi-square yang merupakan uji perbandingan

1. Tidak

menggunakan variabel hs-CRP

2. Uji perbandingan menggunakan uji chi-square

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

7

Association of Very Highly Elevated C-Reactive Protein Concentration with Cardiovascular Events and All-Cause Mortality (Hamer, Chida, and Stamatakis, 2010). The relationship between body fat and C-reactive protein in middle-aged Korean population (Lim, Jang, Lee, Kimm, Park, Cho, et al., 2006).

95% = 0,779 < RP < 1.691 dan p-value = 0,317. Berdasarkan analisis multivariat dengan regresi logistik didapatkan hasil terdapat hubungan rasio lingkar pinggang pinggul dengan PJK dengan nilai p-value 0,028. Tidak ada hubungan antara tekanan darah dan kadar gula darah dengan nilai p-value 0,083 dan 0,782. Peningkatan signifikan pada kadar hs-CRP berkaitan dengan kejadian penyakit kardiovaskular,Frammingham risk score (FRS), BMI, obesitas sentral, dan pengobatan hormon (hazard ratio 2.40, 95% CI 1.51–3.81) Korelasi antara lingkar pinggang terhadap kadar hs-CRP dalam darah pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria (wanita r=0,206; pria r=0,146, p<0,001). Korelasi rasio lingkar pinggang dan panggul pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita (wanita r=0,144; pria r= 0,152, p<0,001).

Meneliti hubungan kadar hs-CRP dengan kejadian penyakit kardiovaskular

Meneliti obesitas terhadap kadar hs-CRP

1. Menggunaka

n uji hazard ratio

1. Pengukuran

indikasi obesitas dan faktor biokimia pada penelitian jurnal ini dilihat semua korelasinya dengan hs-CRP (massa lemak, presentase lemak, BMI, suprailiac

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

8

Perbedaan Kadar hs-CRP pada Mahasiswa Obesitas dan Non Obesitas Universitas Lampung Tahun 2013 (Revitasari, Basuki, dan Tjiptaningrum, 2013). Analysis of the Relationship of Leptin, High-Sensitivity C-Reactive Protein, Adiponectin, Insulin, and Uric Acid to Meatabolic Syndrome in Lean, Overweight, and Obese Young Females (Abdullahh, Hasan, dan Raigangar, 2009).

Carotid Intima Media Thickness and High Sensitivity C-reactive Protein as Markers of Cardiovascular Risk in a Malaysian Population (Chua, Kilung, Ong, Fong, Yew,

Hasil dari penelitian tersebut yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kadar hs-CRP (p=0,000) dengan besarnya kekuatan hubungan yang termasuk dalam kategori kuat (0,624) Terdapat korelasi positif antara kadar hs-CRP dengan lingkar pinggang pada kelompok obesitas (r=0,48 dan p < 0,05). Terdapat korelasi positif namun lemah antara kadar hs-CRP dengan lingkar pinggang/obesitas sentral (p=0,263 dan r=0,003).

Meneliti hubungan obesitas dengan kadar hs-CRP Meneliti hubungan obesitas dengan kadar hs-CRP

Meneliti hubungan obesitas dengan kadar hs-CRP dan kejadian penyakit kardiovaskular

skinfold thickness, LDL, HDL, dan Trigliserida)

1. Variabel yang digunakan adalah BMI dan status gizi

1. Variabel yang

diteliti tidak hanya lingkar pinggang

2. Data yang dihasilkan terdistribusi normal

3. Responden yang digunakan berkisar usia 18-30 tahun (mahasiswa)

1. Data kadar hs-

CRP di log-transform agar terdistribusi normal

2. Variabel yang diukur tidak hanya lingkar pinggang dan kadar hs-CRP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

9

Khiew, et al., 2014). Association of Inflammation with Metabolic Syndrome among Low-Income Rural Kazakh and Uyghur Adults in Far Western China (Yan, Ma, Ding, Guo, Zhang, Mu, et al., 2015). Anthropometric measurements of general and central obesity and the prediction of cardiovascular disease risk in women : a cross-sectional study (Goh, Dhaliwal, Welborn, Lee, Della, 2014). High-Sensitivity C-Reactive Protein and Cardiovascular Disease (Yousuf, 2013).

Prevalensi kadar hs-CRP dengan metabolik sindrom lebih tinggi daripada yang non metabolik sindrom (p<0,05) Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul memiliki efek yang besar terhadap risiko penyakit kardiovaskular daripada BMI. Kadar hs-CRP berhubungan dengan kenaikan risiko penyakit kardiovaskular, seperti CHD (RR: 1,68; 95% CI: 1,59-1,78) dan stroke iskemik (RR:1,46; 95% CI:1,32-1,61).

Meneliti hubungan obesitas dengan kadar hs-CRP Meneliti hubungan antropometri dengan kejadian penyakit kardiovaskular Meneliti hubungan penyakit kardiovaskular dengan kadar hs-CRP

1. Variabel yang diukur tidak hanya kadar hs-CRP

1. Variabel yang diukur adalah Frammingham Score

1. Menggunakan uji ratio rate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

10

3. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi dan menambah wawasan pengetahuan mengenai korelasi

pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul

terhadap kadar hs-CRP dalam darah yang merupakan penanda inflamasi

sehingga dapat sebagai prediktor awal terjadinya penyakit kardiovaskular

pada responden wanita dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan

Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

2. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

metode dalam menentukan obesitas sentral bagi segala lapisan

masyarakat dan dalam mendeteksi kadar hs-CRP sebagai penanda

penyakit kardiovaskular.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya korelasi

antara pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap

kadar hs-CRP dalam darah pada wanita dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan

Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

11

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Antropometri

Antropometri adalah ilmu yang secara khusus mempelajari tentang

pengukuran tubuh manusia yang meliputi massa tulang, otot, dan jaringan adiposa

(lemak). Pengukuran antropometri contohnya seperti Body Mass Index, lingkar

tubuh (lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul), dan skinfold

thickness guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran tiap individu ataupun

kelompok dan lain sebagainya. Pengukuran jaringan adiposa sangat penting

karena individu yang memiliki nilai jaringan adiposa yang tinggi dapat

meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus tipe 2,

penyakit kardiovaskular, dan lain sebagainya. Pengukuran antropometri

merupakan salah satu cara yang paling sederhana yang dapat dilakukan untuk

menilai obesitas (Indriati, 2010; Sunarti dan Maryani, 2013).

Pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat badan dan tinggi

badan, tekanan darah sistolik dan diastolik, denyut nadi lingkar perut dan

pinggang, lingkar lengan atas, dan gigi permanen (Riskesdas, 2007).

1. Lingkar Pinggang. Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul

telah digunakan untuk menentukan obesitas sentral. Pengukuran lingkar

pinggang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas sentral.

Jenis obesitas ini sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit

kardiovaskular dan diabetes mellitus. Meskipun relatif mudah untuk

mengukur lingkar pinggang dan lingkar pinggang panggul, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

12

pengukuran tersebut harus diukur oleh orang yang terlatih. Penyimpanan

lemak subkutan di daerah perut, dapat berpengaruh dalam peningkatan

pengukuran lingkar pinggang. Perubahan lingkar pinggang karena usia

dikarenakan adanya perubahan dalam kolom vertebral dan truncal

posture. Pengukuran lingkar pinggang dapat diambil dengan tiga

pendekatan pengukuran sesuai definisi International Society for

Advancement Kinanthropometry (ISAK) yaitu diukur pada perut dengan

titik terdekat antara tulang rusuk bawah dan di atas tulang panggul

kemudian di ukur melingkar. (Dolan, Hansen, Fisher, 2012; Marfell, et

al., 2006).

Tabel II. Nilai Lingkar Pinggang Ideal Orang Asia (IDF Metabolic Syndrome, 2006)

Jenis Kelamin Lingkar Pinggang Laki-laki <90 cm

Perempuan <80 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

13

Gambar 1. Pengukuran Lingkar Pinggang

(Riskesdas, 2007)

2. Rasio Lingkar Pinggang Panggul. Rasio lingkar pinggang panggul

merupakan metode untuk membedakan lemak tubuh bagian perut bawah

dan pada bagian perut atas atau pinggang. Bila lemak banyak terdapat di

bagian bawah disebut obesitas gynoid yang banyak terjadi pada wanita,

sebaliknya bila lemak lebih banyak terdapat di bagian perut abdomen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

14

maka disebut obesitas android dan lebih banyak terjadi pada laki-laki.

Lemak tubuh yang diukur dengan rasio lingkar pinggang panggul adalah

lemak subkutan dan viseral. Simpanan lemak subkutan banyak terdapat

di bagian panggul (Gibson, 2005).

Tabel III. Ukuran Rasio Lingkar Pinggang Panggul Ideal (WHO, 2008)

Jenis Kelamin Ukuran RLPP Ideal Laki-laki < 0,90

Perempuan < 0,85

Gambar 2. Cara Mengukur Rasio Lingkar Pinggang Panggul (Lyn, 2009)

Pada apple shape akumulasi lemak berada pada daerah abdominal

dan pear shape distribusi lemak dikonsentrasi pada daerah panggul dan

paha. Lingkar pinggang menunjukkan penanda yang lebih baik untuk

lemak abdominal dan korelasi yang lebih kuat dengan faktor risiko

penyakit kardivaskular dibandingkan dengan rasio lingkar pinggang-

panggul (Morris, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

15

B. Obesitas

Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun

dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi

perluasan ke dalam jaringan organnya, ketidakseimbangan antara tinggi dan berat

badan akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan

yang melampaui ukuran ideal. Terjadinya obesitas lebih ditentukan oleh pola

hidup yang tidak sehat seperti terlalu banyaknya makan, terlalu sedikitnya

aktivitas atau latihan fisik. Pengukuran obesitas yang paling mudah biasa

menggunakan Body Mass Index (BMI) dan lingkar pinggang. Obesitas dapat

meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, dan penyakit

penyerta lainnya (Bagchi and Preuss, 2013).

Obesitas sentral adalah suatu keadaan dimana adanya akumulasi lemak

secara intraabdominal dan subkutan di daerah abdomen (perut). Keadaan ini

sering diasosiasikan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan pengukuran

lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul, memiliki korelasi positif

terhadap adanya obesitas sentral (Kopelman, Caterson, and Dietz, 2009)

Obesitas sentral dipengaruhi oleh dua macam lemak yaitu lemak viseral

dan lemak subkutan. Lemak viseral merupakan penyebab utama penyakit kronis.

Jaringan adipose viseral melepaskan lebih banyak asam lemak ke dalam darah

daripada jaringan lemak lainnya. Hal ini kemudian mempengaruhi profil lemak di

dalam darah. Lemak subkutan hanya berada di bawah permukaan kulit pada

daerah abdomen, paha, panggul, dan kaki (Sizer and Whitney, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

16

C. High Sensitivity C-Reactive Protein (Hs-CRP)

High sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) adalah kadar dalam

kuantitas kecil yang diukur dengan metode yang sangat sensitif. C-reactive

protein dulunya hanya dikenal sebagai salah satu komponen dari protein fase akut,

namun sekarang dimanfaatkan sebagai penanda inflamasi sistemik yang sensitif

untuk memprediksi keadaan kejadian vaskular (Lawrence, 2005).

Peningkatan pemeriksaan CRP baik pemeriksaan hs-CRP maupun CRP

menyebabkan laboratorium menggunakan kedua pemeriksaan ini untuk

mendapatkan gambaran risiko penyakit kardiovaskular. Metode pemeriksaan CRP

seringkali tidak bermanfaat karena dengan metode ini tidak dapat mendeteksi

kadar CRP di bawah 3 mg/L. Metode pemeriksaan imunologi seperti aglutinasi

dapat mengukur CRP pada kadar 5-20 mg/L, sementara aterosklerosis merupakan

kondisi inflamasi subklinik kronik dengan kadar CRP tidak setinggi pada infeksi

atau inflamasi lain. Pengukuran CRP standar cukup baik untuk mengidentifikasi

inflamasi umumnya dalam tubuh, tetapi tidak cukup sensitif mendeteksi inflamasi

tingkat rendah yang berhubungan dengan risiko penyakit jantung. Pemeriksan

CRP yang sangat sensitif dikembangkan untuk dapat mendeteksi CRP pada kadar

sangat rendah, yaitu antara 0,5-10,0 mg/L, sehingga pemeriksaan ini disebut high

sensitivity C-reactive protein atau hs-CRP (Deron, 2004 ; Indrati, 2015).

Hs-CRP merupakan suatu biomarker untuk mengetahui adanya inflamasi

pembuluh darah. CRP merupakan komponen penting dari sistem kekebalan tubuh

yang membentuk kompleks jika terjadi infeksi. Hubungan antara konsentrasi hs-

CRP dengan penyakit kardiovaskular adalah adanya korelasi yang kuat dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

17

faktor risiko seperti genetik, gaya hidup, merokok, obesitas, BMI, sindrom

metabolik, diabetes mellitus, hipertensi, usia, jenis kelamin, hiperkolesterolemia

dan penanda inflamasi (Yousuf, et al., 2013).

C-reactive protein adalah suatu protein fase akut yang disintesis secara

khusus oleh hati di bawah kontrol IL-6. C-reactive protein yang disekresikan ke

dalam aterosklerosis dapat mengaktivasi sel-sel endotelial lokal dan menginduksi

protrombotik dan juga meningkatkan adesif dari leukosit-leukosit pada

endotelium (Kumar, Abbas, Fausto, and Aster, 2010).

Pemeriksaan kadar hs-CRP pada individu tampak sehat sangat prediktif

untuk melihat kejadian dan risiko masa depan penyakit kardiovaskular. Kadar hs-

CRP sebagai pencegahan primer dalam mendeteksi risiko pada individu yang

belum diketahui mempunyai masalah kesehatan. Pengukuran kolesterol dan hs-

CRP dapat memprediksi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, namun analis

tidak dapat memprediksi tingkat hs-CRP atas dasar tingkat kolesterol (dan

sebaiknya) karena masing-masing tes darah ini memiliki komponen berbeda dari

proses suatu penyakit. Hs-CRP merupakan prediktor kuat untuk penyakit jantung

dan stroke daripada kolesterol LDL. Pemeriksaan kadar hs-CRP dan LDL dengan

level tinggi menunjukkan bahwa individu memiliki risiko yang tinggi. Risiko

kejadian rendah, jika kedua kadar hs-CRP dan LDL pada level rendah, namun

individu dikatakan memiliki risiko tinggi jika kadar hs-CRP lebih tinggi dan kadar

LDL rendah dibandingkan dengan individu dengan kadar hs-CRP lebih rendah

dan kadar LDL tinggi. Tanpa evaluasi kadar CRP, individu tersebut akan

terlewatkan jika dokter mereka mengandalkan skrining kolesterol saja. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

18

penting untuk mengenali bahwa tinggi kadar kolesterol LDL tetap menjadi faktor

risiko kritis dan bahwa penurunan kolesterol LDL secara agresif adalah tujuan

dasar pencegahan penyakit kardiovaskular. Dengan demikian, rekomendasi

praktik baru-baru ini, pengukuran tingkat kolesterol dan CRP dilakukan bersama-

sama dan untuk memberikan intervensi perubahan gaya hidup untuk mencegah

risiko yang lebih tinggi (Ridker, 2003).

Pengukuran CRP merupakan pengukuran yang memiliki ketangguhan

paling baik dibandingkan dengan penanda inflamasi lainnya, karena tidak

terpengaruh oleh makanan, mempunyai waktu paruh yang panjang dibandingkan

penanda yang lain, seperti IL-6 (Packard and Libby, 2008).

Komponen metabolik sindrom seperti obesitas sentral, peningkatan

trigliserida, penurunan kolesterol HDL, hipertensi dan peningkatan kadar glukosa

darah mempunyai korelasi dengan peningkatan kadar hs-CRP dan berkontribusi

dalam memprediksi risiko penyakit pada orang yang mengalami sindrom

metabolik (Packard and Libby, 2008).

Jaringan adiposa dibagi menjadi dua yaitu jaringan adiposa sentral dan

jaringan adiposa perifer. Jaringan adiposa sentral (abdomen) mempunyai risiko

menimbulkan penyakit kardiovaskular lebih tinggi daripada jaringan adiposa

perifer (subkutan). Penghilangan lemak subkutan tidak menurunkan sensitifitas

insulin, tidak mengubah konsentrasi CRP dalam plasma, IL-6, TNF alfa, insulin,

dan konsentrasi lipid secara bermakna, sedangkan pengurangan lemak abdominal

berhubungan dengan peningkatan sensitifitas insulin, kolesterol HDL, dan

penurunan trigliserida dan tekanan darah (Fantuzzi and Mazzone, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

19

Distribusi jaringan adiposa mempengaruhi pengukuran terhadap penyakit

makrovaskular. Jaringan adiposa perifer memberikan efek antiaterogenik pada

wanita. Lemak sentral berhubungan dengan kekakuan carotid dan femoral arteri.

Penelitian lain menunjukkan bahwa ketebalan carotid intima atau media

meningkat pada wanita yang mengalami obesitas. Jaringan adiposa abdominal

juga menghasilkan beberapa faktor yang berperan dalam penyakit kardiovaskular,

seperti IL-6, IL-8, MCP-1, vascular endhothelial growth factor, dan plasminogen

activator inhibitor 1 dalam kadar yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan

adiposa subkutan (Fantuzzi and Mazzone, 2007).

Aterosklerosis adalah penyakit inflamasi. High sensitivity C-reactive

protein digunakan untuk memprediksikan kejadian serangan jantung sesudah

penumpukan kolesterol dalam dinding arteri, pengerasan menjadi plak dan

akhirnya mengganggu aliran darah, sehingga jantung tidak mendapat suplai

oksigen yang cukup dan akhirnya memicu serangan jantung. (Deron, 2004).

Plak kolesterol memblok arteri dan menjadi besar dalam dinding

arteri, sistem imun tubuh merespon dengan mengirim sel-sel darah putih untuk

menyerang plak yang terakumulasi dalam arteri. Semua aktifitas sel-sel imun

memberikan sinyal ke hati untuk memproduksi CRP untuk menyerang plak

(Deron, 2004).

Sel-sel imun masuk ke dalam arteri dan kemudian terjadi inflamasi,

proses ini dengan tidak sengaja membuat plak semakin buruk dalam

dinding arteri, dan plak semakin tidak stabil. Penyerangan oleh sistem imun

membuat plak menjadi pecah, dan terekspos material dalam sirkulasi darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

20

Sekali ekspos darah, material ini dengan cepat menyebabkan formasi plak.

Pasien yang sudah diketahui memiliki aterosklerosis, kenaikan kadar CRP

dapat mengindikasikan pertumbuhan plak menjadi tidak stabil (Deron, 2004).

Jaringan adiposa mensekresikan sitokin seperti tumor nekrosis faktor

(TNF), IL-6, IL-1, dan IL-18, chemokines, dan hormon-hormon steroid.

Meningkatnya sekresi sitokin dan chemokines oleh jaringan adiposa pada

penderita obesitas menimbulkan inflamasi sub klinik kronik (asimptomatik) yang

ditandai dengan tingginya kadar CRP (Kumar, Abbas, Fausto, and Aster, 2010).

Konsentrasi IL-6 di dalam plasma adalah proporsional terhadap masa

lemak, jaringan lemak merupakan sumber yang sangat penting dari sitokin. Pada

orang obesitas terjadi peningkatan sel lemak dengan demikian akan menginduksi

ekspresi produksi IL-6 pada sel lemak. Jaringan lemak viseral melepaskan 2-

3 kali lebih banyak IL-6 dari pada jaringan lemak subkutan. Isolat sel lemak

viseral juga mengeluarkan lebih banyak IL-6 dari pada cadangan lemak subkutan

yang akan mempengaruhi sintesis protein CRP oleh hati. Saluran dari jaringan

lemak viseral mengalir secara langsung ke dalam hati (Indra, 2006).

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan American Heart

Association (AHA) merekomendasikan interpretasi nilai hs-CRP sebagai <1 mg/L

mempunyai risiko rendah, 1-3 mg/L mempunyai risiko sedang, dan >3

mg/L mempunyai risiko tinggi. Nilai >10 mg/L, jika dilakukan pengukuran

ulang dan tetap tidak dapat dijelaskan tingginya kadar hs-CRP ini, uji-uji

lain seharusnya dipertimbangkan untuk mengeksklusikan karena penyebab

inflamasi tidak berhubungan dengan jantung (non kardiovaskular). Rekomendasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

21

guideline bahwa pengukuran CRP dilakukan pada orang-orang yang secara

jelas tidak berada dalam kondisi inflamasi atau infeksi dan hasilnya

diinterpretasikan dalam mg/L (Ridker, 2003).

D. Penyakit Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular adalah istilah umum yang menggambarkan

penyakit jantung atau pembuluh darah (NHS, 2015), yang termasuk kedalam

penyakit kardiovaskular adalah coronary heart, cerebrovascular disease,

peripheral arterial disease, rheumatic heart disease, congenital heart disease,

deep vein thrombosis dan pulmonary embolism (WHO, 2015).

Penyebab dari munculnya penyakit ini adalah ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan jantung akan darah teroksigenasi yang disebabkan adanya

atherosklerosis kronis. Aterosklerosis adalah suatu keadaan dimana menebalnya

lumen pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan lipid, sehingga aliran

darah yang menyuplai oksigen ke jantung menjadi terhambat (Kumar, Abbas,

Fausto, and Aster, 2010).

E. Landasan Teori

Pengukuran antropometri merupakan ilmu yang secara khusus

mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia yang paling sederhana dan

mudah dilakukan untuk menilai obesitas (Sunarti dan Maryani, 2013). Obesitas

sentral adalah suatu keadaan dimana adanya akumulasi lemak secara

intraabdominal dan subkutan di daerah abdomen (perut). Keadaan ini sering

diasosiasikan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan pengukuran lingkar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

22

pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul, memiliki korelasi positif terhadap

adanya obesitas sentral (Kopelman, 2009). CRP merupakan suatu biomarker

untuk mengetahui adanya inflamasi pembuluh darah. CRP merupakan komponen

penting dari sistem kekebalan tubuh yang membentuk kompleks jika terjadi

infeksi dan penanda inflamasi sistemik yang sensitif untuk memprediksi keadaan

kejadian vaskular (Deron, 2004). High sensitivity C-reactive protein (hs-CRP)

merupakan salah satu penanda inflamasi yang penting pada penyakit

kardiovaskular yang digunakan sebagai alat yang potensial untuk memprediksikan

risiko penyakit kardiovaskular. High sensitivity C-reactive protein adalah

biomarker dalam kuantitas yang kecil yang diukur dengan metode yang sangat

sensitif sebagai prediktor dini penyakit kardiovaskular (Ridker, 2003). Penelitian

Lim, et al. (2006) menunjukkan bahwa ada korelasi bermakna antara lingkar

pinggang terhadap kadar hs-CRP dalam darah pada 5162 responden wanita

dengan rentang usia 40-69 tahun (r=0,206 ; p <0,001).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa obesitas sentral menjadi faktor risiko

terjadinya penyakit kardiovaskular dan kadar hs-CRP dapat menjadi penanda

penyakit kardiovaskular.

F. Hipotesis

Terdapat korelasi positif yang bermakna antara antara lingkar pinggang

dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar hs-CRP dalam darah pada

wanita dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik

dengan rancangan potong lintang atau cross sectional. Penelitian observasional

analitik digunakan untuk melihat perbedaan antara faktor risiko dengan faktor

efek. Rancangan penelitian potong lintang atau cross sectional yaitu variabel

sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur

atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan), artinya

penelitian terhadap responden dilakukan satu kali saja tanpa adanya tindak lanjut

atau pengulangan pengukuran. Pengumpulan data untuk penelitian ini, baik untuk

variabel risiko atau sebab maupun variabel akibat dilakukan secara bersama-sama

atau sekaligus. Rancangan penelitian ini dipilih sebab cocok untuk penelitian

klinis, baik deskriptif maupun analitik (Saryono, 2011; Notoatmodjo, 2010).

Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai korelasi antara lingkar

pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul dengan kadar hs-CRP dalam darah

pada wanita dewasa. Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul

merupakan faktor risiko, sedangkan hs-CRP merupakan faktor efek. Penelitian

terhadap responden penelitian dilakukan satu kali saja tanpa tindak lanjut atau

pengulangan pengukuran.

Langkah-langkah penelitian cross sectional adalah mengidentifikasi

variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor risiko dan faktor

efek, menetapkan responden penelitian atau populasi dan sampel, melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

24

observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor risiko dan

efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan

data), dan melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proporsi antar

kelompok-kelompok hasil observasi (pengukuran) (Notoatmodjo, 2010).

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : ukuran lingkar pinggang (cm) dan rasio lingkar

pinggang panggul

2. Variabel tergantung : kadar hs-CRP dalam darah (mg/L)

3. Variabel pengacau

a. Terkendali : usia, jenis kelamin, dan keadaan puasa

b. Tidak terkendali : gaya hidup atau lifestyle, aktivitas responden,

dan keadaan patologis.

C. Definisi Operasional

1. Responden penelitian adalah wanita dewasa sehat pada umur 40-60 tahun

di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, yang

bersedia ikut dalam penelitian serta telah memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi yang telah ditetapkan

2. Karakteristik penelitian meliputi pengukuran antropometri dan hasil

pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri yaitu pengukuran

lingkar pinggang, lingkar panggul, dan rasio lingkar pinggang panggul.

Hasil pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan kadar hs-CRP dalam

darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

25

3. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada bagian antara tulang rusuk

paling bawah dan titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul, lalu

diukur secara horizontal mengelilingi abdomen. Pita pengukur harus

menempel pada kulit, namun tidak sampai menekan. Hasil pengukuran

dinyatakan dalam centimeter (cm).

4. Pengukuran lingkar panggul dapat dilakukan pada bagian terbesar

panggul mengitari bagian terluar pantat. Hasil pengukuran dinyatakan

dalam centimeter (cm).

5. Pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul dilakukan dengan membagi

nilai lingkar pinggang dengan nilai lingkar panggul.

6. Obesitas sentral adalah suatu keadaan dimana adanya akumulasi lemak

intraabdominal dan subkutan di daerah abdomen (perut). Obesitas sentral

diasosiasikan dengan risiko penyakit kardiovaskular.

7. High sensitivity C-reactive protein atau hs-CRP merupakan suatu

biomarker inflamasi sistemik yang sensitif untuk memprediksi keadaan

kejadian vaskular dan sebagai gambaran risiko terjadinya penyakit

kardiovaskular.

8. Kadar hs-CRP diperoleh dari hasil pemeriksaan di Laboratorium Pramita

di Jalan Cik Ditiro Yogyakarta yang dinyatakan dalam mg/L atau mg/dl

9. Standar yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:

a. Kriteria lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul menurut

World Health Organization (2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

26

b. Kriteria Hs-CRP menurut Centers for Disease Control and Prevention

(CDC) dan American Heart Association (2015) merekomendasikan

interpretasi nilai hs-CRP sebagai berikut : < 1 mg/L atau 0,1 mg/dl

mempunyai risiko rendah, 1-3 mg/L atau 0,1-0,3 mg/dl mempunyai

risiko sedang, dan >3 mg/L atau 0,3 mg/dl mempunyai risiko tinggi

terkena penyakit kardiovaskular.

D. Responden Penelitian

Responden penelitian yaitu masyarakat pedesaan wanita dewasa sehat di

Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah responden penelitian diperoleh dengan

mengetahui data jumlah keseluruhan warga wanita di desa Kepuharjo. Desa

Kepuharjo terdiri dari pedukuhan Kepuh, Kaliadem, Pagerjurang, Batur, Kopeng,

Petung dan Manggong. Pedukuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pedukuhan Kepuh, Pagerjurang, Kaliadem, Petung dan Batur. Pedukuhan

Manggong dan Kopeng tidak diikutsertakan dalam pengambilan data penelitian

ini, dikarenakan responden dari pedukuhan tersebut sudah digunakan untuk

melakukan validasi kuisioner. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah masyarakat

Kepuharjo, Cangkringan, Yogyakarta, wanita dewasa sehat berumur antara 40–60

tahun, tidak ada riwayat penyakit kardiometabolik, tidak dalam keadaan oedem,

tidak mengkonsumsi obat-obatan terkait kardiometabolik, bersedia untuk berpuasa

selama 10–12 jam dan bersedia menandatangani informed consent. Kriteria

eksklusi yang ditetapkan adalah responden tidak hadir saat pengambilan data,

responden sedang sakit, hasil pemeriksaan responden tidak lengkap,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

27

mengkonsumsi obat-obatan penurun kadar lipid dan kadar glukosa, menopause

dan memiliki kadar hs-CRP yang sangat tinggi yaitu >10 mg/L.

Gambar 3. Skema Pencarian Responden

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Pengambilan data responden dilakukan sebanyak 3 kali dengan perincian

waktu penelitian sebagai berikut :

1. Tanggal 30 Mei 2015 di Balai Desa Kepuharjo, pukul 09.00-13.00

2. Tanggal 18 Juni 2015 di Balai Desa Kepuharjo, pukul 14.00-16.00

3. Tanggal 19 Juni 2015 di Gedung Serba Guna Huntap Pagerjurang,

pukul 14.00-16.00

Jumlah penduduk Desa Kepuharjo : 2.209 penduduk

Dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan tidak masuk dalam

kriteria eksklusi : 120 responden

100 responden yang bersedia menandatangani informed consent

50 responden wanita yang menandatangi informed consent

dan bersedia hadir

48 responden wanita

20 responden tidak hadir dan tidak bersedia menandatangani informed consent

2 responden memiliki kadar hs-CRP >10 mg/L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

28

F. Ruang Lingkup

Penelitian ini termasuk dalam penelitian payung yang berjudul “Korelasi

Antropometri dan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Masyarakat

Pedesaan” dan telah memperoleh izin dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada. Penelitian payung ini bertujuan untuk memperoleh

korelasi pengukuran antropometri yang paling baik untuk mendeteksi penyakit

kardiovaskular khususnya pada masyarakat pedesaan. Penelitian ini dilakukan

secara berkelompok dengan jumlah anggota 10 orang dengan kajian yang

berbeda-beda. Pada penelitian kali ini, peneliti hanya mengkaji korelasi

lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar hs-CRP

dalam darah pada wanita dewasa sehat di Desa Kepuharjo, Cangkringan,

Sleman, Yogyakarta. Kajian yang diteliti dalam penelitian payung ini tergambar

dalam bagan berikut :

Body Mass Index (BMI)

Pria HbA1c

Wanita

HbA1c

Lipoprotein (a)

Hs-CRP

Body Fat Percentage (BFP)

Pria HbA1c

Wanita

HbA1c

Lipoprotein (a)

Hs-CRP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

29

Gambar 4. Skema Pembagian Kajian Penelitian Payung

G. Teknik Sampling

Teknik sampling pada penelitian ini adalah teknik non-random sampling

dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel secara non-random atau

bukan secara acak merupakan pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas

kemungkinan yang dapat diperhitungan, tetapi semata-mata dan hanya

berdasarkan segi-segi kepraktisan belaka. Purposive sampling yaitu pengambilan

sampel dilakukan atas pertimbangan yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan

identifikasi karakteristik populasi yaitu ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah

diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010).

Pengambilan sampel secara non-random dengan jenis purposive

sampling karena responden yang digunakan pada penelitian ini hanya yang

memenuhi kriteria inklusi penelitian, sehingga tidak semua responden memiliki

kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai responden penelitian. Pada

penelitian korelasi, sampel yang digunakan minimal 30 sampel tiap kelompok

(Lodico, 2010). Oleh karena itu , pada penelitian ini, ditetapkan bahwa sampel

yang dibutuhkan minimal 30 responden yaitu pada penelitian jumlah responden

wanita yang diteliti sebanyak 50 responden.

Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio

Lingkar Pinggang Panggul (RLPP)

Pria HbA1c

Wanita

HbA1c

Lipoprotein (a)

Hs-CRP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

30

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah pita pengukur atau meteran

merk Butterfly® untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul responden

penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah dikalibrasi di

Badan Metrologi di Jalan Sisingamangaraja No. 21, Yogyakarta. Instrumen

pengukur kadar hs-CRP di laboratorium Pramita adalah merk Architect CI8200

dan dengan metode pengukuran Imunoturbidimetri. Instrumen lain yang

digunakan adalah leafleat dan informed consent.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal. Pada observasi awal ini dilakukan pencarian informasi

mengenai jumlah penduduk total dan jumlah penduduk di tiap-tiap desa

di Cangkringan, Yogyakarta serta pencarian tempat pedukuhan yang

tepat untuk dilakukan penelitian. Observasi pada awalnya dilakukan di

Kantor Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta untuk menentukan

desa mana yang bersedia untuk dilakukannya penelitian ini. Desa yang

dipilih peneliti untuk dilakukannya penelitian yaitu Desa Kepuharjo,

alasannya pertimbangan letak dan kondisi geografisnya mewakili

masyarakat pedesaan dan desa Kepuharjo bisa diajak kerjasama untuk

dilakukannya penelitian ini. Penduduk desa Kepuharjo sebagian besar

bekerja sebagai petani. Tahap selanjutnya mencari responden yang sesuai

kriteria inklusi yaitu yang berusia 40-60 tahun di Balai Desa Kepuharjo.

Pencarian ini dibantu oleh perangkat desa di Balai Desa Kepuharjo dan

akhirnya peneliti mendapat responden yang sesuai dengan kriteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

31

Peneliti juga melakukan observasi laboratorium untuk menganalisis

sampel darah responden. Peneliti melakukan observasi berbagai

laboratoium klinik di Yogyakarta. Laboratorium Pramita dipilih dengan

alasan sudah terakreditasi, biaya analisis yang relatif murah, serta hasil

yang didapat juga relatif cepat.

2. Permohonan izin dan kerjasama. Permohonan izin untuk melakukan

penelitian ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

untuk memperoleh ethical clearance. Hal ini bertujuan untuk memenuhi

etika penelitian menggunakan sampel darah dan hasil penelitian dapat

dipublikasikan. Surat ethical clearance dikeluarkan oleh Komisi Etik

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

Gadjah Mada pada tanggal 18 Mei 2015 dengan nomor surat

KE/FK/502/EC (Lampiran 1). Permohonan izin kedua ditujukan kepada

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di kantor Bappeda

Kabupaten Sleman yang bertujuan untuk memperoleh izin melakukan

penelitian di Kecamatan Cangkringan. Permohonan izin selanjutnya yaitu

memohon izin dari Kantor Kecamatan Cangkringan. Kepala Bappeda

memberikan izin pada tanggal 28 April 2015 dengan nomor surat izin

070/Bappeda/1799/2015 (Lampiran 2). Camat Cangkringan memberikan

izin pada tanggal 5 Mei 2015 dengan nomor surat izin 070/334

(Lampiran 3). Permohonan kerjasama untuk pengambilan dan analisis

darah, diajukan ke bagian Laboratorium Pramita di Jalan Cik Ditiro No.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

32

17 Yogyakarta. Permohonan kerjasama juga ditujukan kepada responden

penelitian dengan menggunakan informed consent.

3. Permohonan informed consent dan leaflet. Pembuatan leaflet bertujuan

membantu responden dalam memahami gambaran mengenai penelitian

ini. Konten dari leaflet ini antara lain berisi tujuan penelitian, manfaat

penelitian yang diterima responden, pengukuran antropometri meliputi

pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul-panggul, body fat

percentage, dan body mass index, serta pemeriksaan laboratorium yang

meliputi, profil lipid, yaitu HbA1c, Lipoprotein A dan hs-CRP. Lembar

leaflet terlampir pada Lampiran 6 dan 7. Informed consent ditujukan

sebagai bukti kesediaan calon responden untuk dapat mengikuti

penelitian ini. Pembuatan informed consent ini sesuai dengan standar

yang dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Lembar

informed consent terlampir pada Lampiran 8.

4. Pencarian responden. Pencarian responden dilakukan setelah mendapat

izin penelitian dari Bappeda Kabupaten Sleman. Izin tersebut diteruskan

ke Kantor Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta untuk meminta

informasi mengenai desa, padukuhan, RW, dan RT. Penduduk di Desa

Kepuharjo ada 2.209 penduduk di Desa Kepuharjo, Cangkringan,

Sleman, Yogyakarta, kemudian mendapat 120 responden dengan cara

door to door yang masuk kriteria inklusi, lalu setelah didapat responden

yang dibutuhkan, calon responden kemudian diberi informasi mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

33

tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, dan diingatkan untuk berpuasa

selama 10-12 jam. Selanjutnya, jika calon responden dapat ditemui,

maka calon responden diberi penjelasan mengenai penelitian ini

secara umum, tujuan penelitian dan manfaat yang didapat dari

penelitian ini, dan dijelaskan juga mengenai kriteria inklusi dan

eksklusi yang telah ditetapkan. Pada tahap ini, beberapa calon

responden menolak mengikuti penelitian ini dikarenakan beberapa

alasan, seperti sudah menopause, takut terhadap jarum suntik, atau

menolak untuk berpuasa selama 10-12 jam. Calon responden yang

bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan diberikan informed

consent, yang selanjutnya diisi dan ditandatangani oleh responden

sebagai bukti kesediaannya untuk mengikuti penelitian ini dari awal

sampai akhir.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Validitas merupakan suatu

indeks yang menunjukkan ketepatan pengukuran alat ukur sesuai dengan

yang diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau diandalkan (Notoadmodjo, 2010). Instrumen

pengukur kadar hs-CRP adalah instrumen pengukur merk Architect

CI8200 di laboratorium Pramita Yogyakarta dan instrumen pengukur

lingkar pinggang dan lingkar panggul dan diuji validitas dan

reliabilitasnya adalah pita pengukur merk Butterfly®. Instrumen atau alat

penelitian dikatakan valid jika menunjukkan pengukuran yang

sebenarnya sesuai dengan yang diukur. Pengujian validitas alat pita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

34

pengukur ini dilakukan di Balai Metrologi Yogyakarta. Hasil pengujian

validitas instrumen menunjukkan bahwa alat yang digunakan valid

ditunjukkan pada skala ukuran pada instrumen/alat yang sudah tepat dan

sesuai dengan skala yang ditunjukkan. Lembar pengujian instrumen

penelitian terlampir pada Lampiran 4 dan 5. Instrumen dikatakan reliable

jika CV ≤ 5% (Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011). Alat

yang digunakan untuk pengukuran antropometri di kalibrasi di Balai

Metrologi Yogyakarta.

6. Pengukuran antropometri dan pengambilan darah. Parameter yang diukur

oleh peneliti adalah lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang

panggul, sedangkan pengambilan darah responden penelitian untuk

pengukuran nilai hs-CRP dalam darah yang dilakukan oleh tenaga ahli

dari Laboratorium Pramita Yogyakarta.

Pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada titik tengah antara tulang

rusuk paling bawah dan pangkal paha atau panggul, sedangkan untuk

lingkar panggul dilakukan pada bagian terbesar dari panggul mengitari

bagian terluar bagian pantat. Pita pengukur yang dilingkarkan pada tubuh

responden, tidak boleh terlalu ketat, menekan pada kulit, dan membuat

responden tidak nyaman. Kemudian posisi pita pengukur paralel terhadap

lantai, posisi responden berdiri tegak, tangan di samping, dan kaku rapat

satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

35

7. Analisis sampel darah responden. Sampel darah responden yang telah

diambil, dibawa ke Laboratorium Pramita Jalan Cik Ditiro No. 17,

Yogyakarta untuk dianalisis kadar hs-CRP.

8. Pembagian hasil pemeriksaan. Hasil analisis darah langsung diberikan

kepada responden setelah peneliti mendapatkan hasil analisis darah dari

Laboratorium Pramita Yogyakarta. Peneliti dan dosen pembimbing juga

membantu menjelas mengenai hasil analisis darah responden disertai

penjelasan mengenai terapi non farmakologi jika ada hasil yang tidak

normal dan responden bisa bertanya jika ada hal yang masih kurang jelas.

9. Pengolahan data. Data diolah awalnya dengan menyusun data yang

sejenis, kemudian digolongkan ke dalam kategori yang sudah ditetapkan,

dan melakukan analisis data menggunakan SPSS.

J. Analisis Data

Program statistik yang digunakan adalah SPSS versi 17 dan lisensi

olahan uji statistika dari Clinical Epidemiology dan Biostatistics Unit (CE&BU)

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan program

statistika SPSS versi 22. Data diolah secara statistik dengan taraf keperayaan

95%. Uji normalitas data dilakukan untuk melihat distribusi normal data dengan

menggunakan uji Shapiro-Wilk, jika sampel ≤ 50 responden. Data yang didapat

dikatakan normal atau tidak dilihat dari nilai sig (p). Suatu data yang memiliki

distribusi normal jika nilai p >0,05. Uji distribusi normal, kemudian dilakukan uji

komparatif tidak berpasangan 2 kelompok, yaitu jika tidak memenuhi syarat

distribusi normal, maka digunakan uji Mann-Whitney (uji nonparametrik). Uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

36

korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Pearson dan Spearman. Uji korelasi

yang digunakan adalah Pearson bila salah satu variabel berdistribusi normal. Jika

sebaran data tidak normal, gunakan uji korelasi Spearman (Dahlan, 2015).

Koefisien determinasi atau koefisien regresi ditunjukkan dengan nilai R2,

digunakan untuk menunjukkan seberapa besar lingkar pinggang dapat menjadi

prediktor penyakit kardiovaskular yang ditunjukkan dengan pengukuran hs-CRP.

Menurut Gravetter and Wallnau (2009) R2 dengan nilai 0,01 berarti memiliki efek

yang kecil, nilai 0,09 memiliki efek yang sedang, dan nilai 0,25 memiliki efek

yang tinggi.

Pertama yang dilakukan adalah analisis karakteristik dan deskripsi data.

Data yang dianalisis meliputi usia, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang

panggul dan kadar hs-CRP dalam darah. Data tersebut dianalisis dengan

menghitung rata-rata (mean), nilai tengah (median), simpangan deviasi (SD), nilai

minimum dan nilai maksimum. Uji nomalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-

Wilk karena jumlah data yang didapat ≤ 50 responden.

Analisis selanjutnya adalah analisis uji komparatif untuk melihat

perbedaan kadar hs-CRP dalam darah pada kelompok obesitas sentral dan tanpa

obesitas sentral. Uji ini dilakukan pengelompokkan data hs-CRP berdasarkan nilai

lingkar pinggang ≥80 cm (obesitas sentral) dan lingkar pinggang <80 cm (tanpa

obesitas sentral). Data selanjutnya diuji normalitasnya, sehingga didapat data

tidak terdistribusi normal, sehingga uji komparatif yang digunakan adalah uji

Mann-Whitney.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

37

Analisis terakhir adalah uji korelasi antara lingkar pinggang dan rasio

lingkar pinggang panggul terhadap kadar hs-CRP dalam darah. Data yang

didapatkan tidak terdistribusi normal untuk variabel lingkar pinggang dan kadar

hs-CRP, sehingga uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Spearman,

sedangkan untuk variabel data RLPP berdistribusi normal dan kadar hs-CRP tidak

berdistribusi normal dapat digunakan uji korelasi Pearson.

Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif (Dahlan, 2015)

No Parameter Nilai Interpretasi

1 Kekuatan korelasi

secara statistik

0,0 - <0,2 sangat lemah

0,2 - <0,4 lemah

0,4 - <0,6 sedang

0,6 - <0,8 kuat

0,8 - 1,00 sangat kuat

2 Arah korelasi

Positif semakin tinggi variabel A semakin tinggi variabel B

Negatif semakin tinggi variabel A semakin rendah variabel B

3 Nilai p Nilai p >0,05 korelasi tidak bermakna

Nilai p <0,05 korelasi bermakna

K. Kesulitan Penelitian

Kesulitan penelitian ini adalah responden yang telah bersedia

bekerjasama dalam penelitian ini tidak hadir pada saat pengambilan darah

pada waktu yang ditetapkan oleh peneliti sebelumnya sehingga penelitian ini

perlu melakukan penelitian sampai 3 kali sampai responden yang diinginkan

tercapai.

Responden tidak berpuasa pada saat pengambilan darah padahal telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

38

diinformasikan pada saat penawaran kerjasama penelitian bahwa hal tersebut

dapat mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak menggambarkan kondisi

yang sebenarnya, sehingga responden yang tidak puasa dieksklusi.

Status kesehatan yang dialami oleh responden. Pentingnya status

kesehatan akan sangat mempengaruhi hasil analisis, responden yang sedang

mengalami infeksi, inflamasi, demam, atau sudah memiliki penyakit degeneratif

masuk dalam kriteria ekslusi sehingga perlu wawancara yang lebih mendalam dan

detail untuk mengetahui status kesehatan dari responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan kepada 50 responden wanita dewasa di Desa

Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta yang memenuhi

kriteria penelitian dengan rentang usia 40-60 tahun. Ada 2 responden yang di

eksklusi karena kadar hs-CRP pada 2 responden tersebut >10 mg/L. Analisis

deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan mengetahui karakteristik data

yang diperoleh. Profil karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi usia,

lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang panggul, dan kadar hs-CRP dalam darah

seperti yang ditunjukkan pada tabel V. Uji normalitas data yang diperoleh

menggunakan Shapiro-Wilk dikarenakan jumlah responden penelitian ≤50

(Dahlan, 2013).

Tabel V. Profil Karakteristik Responden

Karakteristik Wanita (n=48)

p Median (Min-Maks)

Usia (tahun) 45 (40-53) 0,016

Lingkar pinggang (cm) 80 (64-109) 0,050

Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (cm)

0,839 ± 0,060 0,051*

hs-CRP (mg/L) 2,80 (1,20-6,40) 0,001

hs-CRP pada obesitas sentral 3,35 (1,40-6,40) 0,039

hs-CRP tanpa obesitas sentral 2,40 (1,20-5,50) 0,029

hs-CRP pada RLPP ≥ 0,85 2,80 (1,40-6,40) 0,020

hs-CRP pada RLPP < 0,85 2,50 (1,20-5,80) 0,047

* Nilai signifikansi >0,05 berarti data terdistribusi normal (mean ± SD )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

40

1. Usia

Responden dalam penelitian ini dengan rentang usia 40-60 tahun. Usia

terendah adalah 40 tahun dan usia tertinggi adalah 53 tahun. Data usia responden

diuji normalitasnya dengan metode Shapiro-Wilk pada taraf kepercayaan 95%.

Hasil uji normalitas menghasilkan signifikansi sebesar 0,016 yang berarti data

usia responden p <0,05 sehingga dapat usia responden tidak terdistribusi normal.

Gambar 5. Sebaran data usia responden

Usia dengan rentang 40-60 tahun pada wanita karena pada usia tersebut

masih mengalami menstruasi atau belum mengalami menopause. Menurut

Santrock (2004) merupakan kategori usia dewasa pertengahan. Pada kategori usia

dewasa pertengahan ini merupakan usia yang rentan mengalami penyakit

degenatif (Santrock, 2004). Menurut penelitian Motamed (2015) yang melibatkan

3199 responden dengan range umur 40-80 tahun merupakan usia yang rentan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

41

lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular, sehingga pengukuran antropometri

dan hs-CRP dapat digunakan untuk memprediksi risiko penyakit kardiovaskular

sebaga tindakan pencegahan terhadap kejadian serangan jantung dan stroke

(Ridker, 2003).

2. Lingkar pinggang

Responden yang ikut dalam penelitian ini adalah baik yang mengalami

obesitas sentral maupun yang tidak mengalami obesitas sentral. Hasil analisis

statistik deskriptif uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dengan taraf

kepercayaan 95% pada data lingkar pinggang menunjukkan signifikansi <0,05

sehingga data lingkar pinggang pada responden tidak terdistribusi normal. Median

atau nilai tengah untuk data lingkar pinggang adalah 80 cm dan lingkar pinggang

terendah adalah 64 cm dan lingkar pinggang tertinggi adalah 109 cm.

Gambar 6. Sebaran data lingkar pinggang responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

42

Tabel VI. Jumlah Responden Berdasarkan Lingkar Pinggang

Lingkar pinggang (cm) Jumlah responden

≥ 80 26

< 80 22

Menurut IDF Metabolic Syndrome 2006, lingkar pinggang pada wanita

dewasa yang memiliki resiko sindrom metabolik adalah ≥ 80 cm. Pengukuran

lingkar pinggang merupakan salah satu metode antropometri yang paling

sederhana dan cukup akurat dalam memprediksi obesitas sentral. Obesitas

sentral, berkorelasi positif terhadap risiko penyakit seperti penyakit

kardiovaskular (Santos, 2005). Dari data tabel VI dapat dilihat bahwa responden

yang memiliki lingkar pinggang normal atau kurang dari 80 cm ada 22 orang,

sedangkan responden yang mengalami obesitas sentral sebanyak 26 orang.

3. Rasio lingkar pinggang panggul

Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) merupakan hasil perbandingan

antara lingkar pinggang dan lingkar panggul responden. Hasil analisis statistik

deskriptif uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan

95% pada data RLPP menunjukkan signifikansi >0,05 sehingga data RLPP pada

responden terdistribusi normal. Mean atau rata-rata untuk data RLPP adalah 0,839

dengan standar devasi 0,06.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

43

Gambar 7. Sebaran data rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP)

Tabel VII. Jumlah Responden Berdasarkan RLPP

RLPP (cm) Jumlah responden

≥ 0,850 19

< 0,850 29

Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) digunakan untuk menunjukkan

penyebaran jaringan adiposa pada bagian intraabdominal dan subkutan. Semakin

besar nilai RLPP semakin besar pula jaringan adiposa intraabdominal, sehingga

mempunyai kemungkinan lebih besar menyebabkan sindrom metabolik (Fox,

2007). Ukuran RLPP yang normal menurut WHO (2008) yaitu <0,850; sedangkan

jika memiliki RLPP ≥0,850 terjadi peningkatan risiko sindrom metabolik. Dari

tabel VII dapat dilihat bahwa responden yang memiliki RLPP lebih dari sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

44

dengan 0,850 sebanyak 19 responden, sedangkan yang memiliki RLPP normal

sebanyak 29 responden.

Pengukuran RLPP adalah salah satu teknik pengukuran yang

berfokus pada distribusi lemak pada tubuh. Timbunan lemak pada pinggang dan

perut lebih berasosiasi dengan tingginya risiko penyakit dan kematian, jika

dibandingkan dengan timbunan lemak di paha, panggul, dan pantat (Floyd,

2007).

4. Kadar hs-CRP dalam darah

Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan data kadar hs-CRP tidak

berdistribusi normal dengan nilai signifikansi <0,05. Median atau nilai tengah

untuk data kadar hs-CRP adalah 2,80 mg/L dan kadar hs-CRP terendah adalah 1,20

mg/L an kadar hs-CRP tertinggi adalah 6,4 mg/L.

Gambar 8. Sebaran data kadar hs-CRP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

45

Tabel VIII. Jumlah Responden Berdasarkan Kadar hs-CRP

Kadar hs-CRP (mg/L) Jumlah responden Keterangan

< 1,0 0 risiko rendah

1,0 - 3,0 25 risiko sedang

>3,0 23 risiko tinggi

Kadar hs-CRP dalam penelitian ini memiliki rata-rata 3,05 mg/L. Rerata

kadar hs-CRP yang didapat termasuk dalam kategori yang berisiko sedang.

Berdasarkan tabel VIII, tidak ada responden yang mempunyai risiko rendah

mengalami penyakit kardiovaskular, sedangkan 25 responden mempunyai risiko

sedang mengalami penyakit kardiovaskular dan 23 responden mempunyai risiko

tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Pada penelitian ini responden yang

mempunyai kadar hs-CRP >10 mg/L dieksklusi. Menurut Ridker (2003), jika

kadar hs-CRP dalam darah sangat tinggi (>10 mg/L) sudah mengalami infeksi

sistemik, infeksi akut, dan luka, sehingga perlu adanya pengecekan ulang 2-3

minggu setelah dilakukannya tes pada responden yang memiliki kadar hs-CRP >10

mg/L untuk memastikan kondisi infeksi yang diderita. Pada penelitian ini

responden yang mengalami demam, infeksi, dan inflamasi ketika wawancara

dieksklusi, karena hasil pengukuran tidak dapat dipertimbangkan didalam penyakit

kardiovaskular karena dengan adanya infeksi maupun inflamasi dapat

meningkatkan kadar hs-CRP dalam darah berkali-kali lipat (Kumar, et al., 2010).

Menurut Yousuf dan Mohanty (2013) hs-CRP merupakan penanda

inflamasi sistemik yang sensitif dan merupakan penanda prediktif yang sangat kuat

untuk risiko penyakit kardiovaskular yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

46

B. Perbedaan Kadar Hs-CRP Antara Obesitas Sentral dan Tanpa Obesitas

Sentral

Responden dikelompokkan menjadi kelompok obesitas sentral (lingkar

pinggang ≥80 cm) dan tanpa obesitas sentral (lingkar pinggang <80 cm),

kemudian dilakukan uji statistik komparatif untuk mengetahui terdapat perbedaan

bermakna kadar hs-CRP antara kelompok obesitas sentral dan tanpa obesitas

sentral. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel IX.

Tabel IX. Perbedaan Kadar Hs-CRP antara Obesitas Sentral dan Tanpa Obesitas Sentral

LP<80 cm (n=22)

LP≥80 cm (n=26)

p RLPP<0,85

(n=29) RLPP ≥0,85

(n=19)

p

Hs-CRP (mg/L)

2,40 (1,20-5,50)

3,35 (1,40-6,40) 0,073*

2,50

(1,20-5,80)

2,80

(1,40-6,40)

0,627* *Perbedaan tidak berbeda bermakna p>0,05 ( median (min-maks) )

Gambar 9. Sebaran data perbandingan lingkar pinggang obese dan tanpa obese terhadap kadar hs-CRP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

47

Gambar 10. Sebaran data perbandingan antara RLPP terhadap kadar hs-

CRP

Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa kelompok obesitas sentral

mempunyai kadar hs-CRP cenderung lebih tinggi dibandingkan kelompok tanpa

obesitas sentral, namun perbedaanya tidak bermakna (p>0,05). Hasil tabel IX

menunjukkan bahwa responden yang memiliki lingkar pinggang ≥80 cm atau

yang memiliki kategori obesitas sentral memiliki risiko tinggi menderita penyakit

kardiovaskular (median = 3,35), meskipun perbedaan secara statistika tidak

bermakna. Hasil penelitian dari Lapice (2009), menyatakan bahwa terdapat

perbandingan rata-rata hs-CRP yang bermakna antara responden yang mengalami

obesitas sentral dengan responden yang tidak mengalami obesitas sentral

(p=0,04). Menurut Santos (2005), kenaikan kadar hs-CRP lebih signifikan pada

obesitas sentral (p<0,001).

Responden dikelompokkan berdasarkan rasio lingkar pinggang panggul

(RLPP) dengan pembagian RLPP ≥0,85 diindikasikan obesitas sentral dan RLPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

48

<0,85 diindikasikan tanpa obesitas sentral. Lalu dilakukan uji statistik komparatif

untuk mengetahui terdapat perbedaan bermakna kadar hs-CRP terhadap kelompok

RLPP.

Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa kelompok RLPP ≥0,85 dan

RLPP <0,85 mempunyai kadar hs-CRP dalam kategori yang memiliki risiko

sedang, sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar hs-CRP

terhadap rasio lingkar pinggang panggul (p=0,627).

Lingkar pinggang merupakan pengukuran yang lebih baik daripada rasio

lingkar pinggang panggul, karena dapat dilihat dari hasil perbandingan pada tabel

IX, lingkar pinggang dapat membedakan kadar hs-CRP yang mempunyai risiko

tinggi pada kategori obesitas sentral, sedangkan untuk perbandingan RLPP tidak

dapat dibedakan, meskipun kedua perbandingan tersebut secara statistika tidak

signifikan.

Obesitas sentral berhubungan dengan penanda inflamasi termasuk

diantaranya hs-CRP, TNF-alfa, dan IL-6. Pada individu obesitas mempunyai

akumulasi jaringan adiposa atau kelebihan adiposit. Adiposit-adiposit ini

mensekresikan IL-6 yang dapat menginduksi produksi CRP oleh hati.

Peningkatan lingkar pinggang merupakan perubahan fenotipik yang lebih besar

yang memberikan gambaran tentang lemak seseorang. Mekanisme peningkatan

kadar hs-CRP dalam darah pada obesitas sentral melalui peningkatan produksi IL-

6 pada seseorang dengan lemak pada visceral yang tinggi. Produksi IL-6 yang

tinggi dapat menginduksi peningkatan produksi CRP dari hati (Lawrence, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

49

Pada tabel IX dapat dilihat bahwa responden yang memiliki lingkar pinggang ≥ 80

cm memiliki risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Pengukuran RLPP adalah salah satu teknik pengukuran yang

berfokus pada distribusi lemak pada tubuh. Timbunan lemak pada pinggang dan

perut lebih berasosiasi dengan tingginya risiko penyakit kardiovaskular dan

kematian, jika dibandingkan dengan timbunan lemak di paha, panggul, dan

pantat (Floyd, 2007). Pada tabel IX dapat dilihat bahwa perbandingan RLPP

terhadap kadar hs-CRP tidak memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga

lingkar pinggang merupakan teknik pengukuran yang lebih baik dibandingkan

RLPP karena lingkar pinggang berfokus pada obesitas sentral yang memiliki

pengaruh besar terhadap terjadinya penyakit kardiovaskular.

C. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

Terhadap Kadar Hs-CRP dalam Darah

Uji korelasi lingkar pinggang terhadap kadar hs-CRP dalam darah

menggunakan uji korelasi Spearman karena data lingkar pinggang dan data hs-

CRP tidak terdistribusi normal. Hasil korelasi ditunjukkan pada tabel X.

Uji korelasi rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar hs-CRP dalam

darah menggunakan uji korelasi Pearson karena data rasio lingkar pinggang

panggul terdistribusi normal dan data hs-CRP tidak terdistribusi normal. Jika ada

salah satu data yang terdistribusi normal, dapat digunakan uji korelasi Pearson

(Dahlan, 2015). Hasil korelasi ditunjukkan pada tabel X.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

50

Tabel X. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul Terhadap Kadar Hs-CRP dalam Darah

Koefisien Korelasi

(r)

Koefisien Determinasi

(R2)

Signifikansi (p)

Lingkar Pinggang

(cm)

0,356

0,177

0,013*

Rasio Lingkar Pinggang Panggul

0,107

0,011

0,471

*Korelasi bermakna (p<0,05)

Gambar 11. Diagram sebaran korelasi antara lingkar pinggang terhadap

kadar hs-CRP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

51

Gambar 12. Diagram sebaran korelasi antara rasio lingkar pinggang

panggul terhadap kadar hs-CRP

Tabel X menunjukkan bahwa secara statistik terdapat korelasi positif

yang bermakna antara lingkar pinggang (LP) terhadap kadar hs-CRP dalam darah

dengan kekuatan korelasi lemah yaitu nilai r = 0,356 dan nilai p = 0,013. Pada

penelitian ini didapatkan nilai R2 sebesar 0,177 yang berarti bahwa 17,7% data hs-

CRP yang terpengaruh oleh ukuran lingkar pinggang, sedangkan 82,3% lainnya

terpengaruh oleh faktor lain.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif lemah bermakna

antara lingkar pinggang dengan kadar hs-CRP, sehingga pengukuran lingkar

pinggang dapat dipakai sebagai salah satu metode untuk prediktor awal terhadap

adanya penyakit kardiovaskular. Meningkatnya lingkar pinggang dihubungkan

dengan tingginya kadar hs-CRP. Korelasi ini sesuai dengan hipotesis bahwa

lemak abdominal dapat menginduksi produksi CRP dari hati dan dapat

menyebabkan penyakit kardiovaskular (Yousuf, et al., 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

52

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan.

Penelitian Lim, et al. (2006) menunjukkan bahwa ada korelasi bermakna antara

lingkar pinggang terhadap kadar hs-CRP dalam darah pada 5162 responden

wanita dengan rentang usia 40-69 tahun (r=0,206 ; p <0,001). Penelitian dari

Revitasari, dkk. (2013) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara

kadar hs-CRP pada responden yang obesitas pada 63 responden wanita pada

rentang usia remaja dewasa (mahasiswa). Penelitian dari Abdullah, et al. (2009)

menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kadar hs-CRP dengan lingkar

pinggang pada kelompok obesitas (r=0,48 ; p <0,05) pada responden dengan usia

berkisar 18-30 tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa hs-CRP sebagai penanda

inflamasi, yang dihasilkan dari hati untuk menghasilkan sitokin dari jaringan

adiposa untuk menuju sirkulasi yang dapat meningkatkan penyakit kardiovaskular

pada kelompok obesitas. Pada penelitian Chua, et al. (2014) menunjukkan bahwa

terdapat korelasi positif namun lemah antara kadar hs-CRP dengan obesitas

sentral pada populasi Malaysia dengan usia berkisar 18-69 tahun (p=0,263 ; r =

0,003). Pada penelitian Faam, et al. (2014) menunjukkan bahwa ada korelasi

positif namun lemah kadar hs-CRP terhadap lingkar pinggang (p=0,175 ; r =

0,014) pada 220 responden wanita dan 132 responden pria pada usia >19 tahun

pada populasi Tehranian. Huffman, et al. (2010) menemukan bahwa terdapat

korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang dan ln hs-CRP (r=0,406 ;

p=0,001) pada 116 wanita tanpa diabetes. Snodgrass, et al. (2007) juga

menemukan bahwa terdapat korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang

dengan log hs-CRP ( r=0,487 ; p <0,001) pada 84 wanita dengan rerata usia 32,3 ±

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

53

11,4 tahun. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Hayuningtyas (2011) juga

menemukan bahwa terdapat korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang

dengan kadar hs-CRP (r=0,655 ; p< 0,001) pada 46 responden wanita berusia 30-

50 tahun pada karyawati Universitas Sanata Dharma. Hasil yang diperoleh dalam

penelitian ini mendukung hasil-hasil penelitian sebelumnya bahwa terdapat

korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar hs-CRP dalam

darah.

Hasil analisis data penelititan yang terlihat pada tabel X menunjukkan

bahwa secara statistik terdapat korelasi positif yang tidak bermakna antara rasio

lingkar pinggang panggul dengan kadar hs-CRP dalam darah dengan kekuatan

korelasi lemah yaitu nilai r = 0,107 dan nilai p = 0,471. Pada penelitian ini

didapatkan nilai r2 sebesar 0,011 yang berarti hanya 1,1% data hs-CRP yang

terpengaruh oleh rasio lingkar pinggang panggul, sedangkan 98,9% lainnya

terpengaruh oleh faktor lain.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Arumalla

dan Kathyaini (2011) yang menyatakan bahwa terdapat korelasi positif tidak

bermakna antara rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) terhadap kadar hs-CRP

dalam darah (r=0,128 ; p =0,205) pada 122 pria dan 78 wanita dengan rentang

usia 20-50 tahun. Mahajan, et al. (2009) juga menemukan hasil bahwa terdapat

korelasi positif tidak bermakna antara RLPP dengan kadar hs-CRP (r= 0,130 ;

p>0,01) pada 985 orang. Faam, et al. (2014) juga menemukan hasil bahwa

terdapat korelasi positif sangat lemah dan tidak bermakna antara RLPP dengan

kadar hs-CRP dalam darah (r=0,004 ; p=0,959) pada 132 pria dan 220 wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

54

dengan usia lebih dari 19 tahun. Penelitian serupa juga dilakukan oleh

Hayuningtyas (2011) juga menemukan bahwa terdapat korelasi positif tidak

bermakna antara rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar hs-CRP (r=0,134 ;

p=0,375) pada 46 responden wanita berusia 30-50 tahun pada karyawati

Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini menemukan korelasi positif tidak bermakna antara RLPP

terhadap kadar hs-CRP dapat disebabkan karena RLPP akan menyamarkan

komposisi jaringan adiposa sentral (abdominal) dengan peningkatan lingkar

panggul dan dapat dipengaruhi oleh kesalahan pengukuran lingkar pinggang dan

lingkar panggul (Lee, Song, and Sung, 2008).

Lingkar pinggang menunjukkan tanda lebih baik untuk lemak abdominal

dan memiliki hubungan lebih kuat dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular

dibandingkan dengan rasio lingkar pinggang panggul (Morris, 2010). Pernyataan

tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian ini yang menunjukkan terdapat korelasi

positif yang bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar hs-CRP dalam darah

dibandingkan dengan antara rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar hs-CRP

terdapat korelasi positif namun tidak bermakna.

Beberapa kelemahan dari penelitian ini adalah kurangnya penggalian

informasi yaitu ketika wawancara dengan responden terhadap kondisi yang

dialami pada saat penelitian, faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular serta

penyakit penyerta lainnya yang menyebabkan kadar hs-CRP sangat tinggi,

penggunaan rancangan cross-sectional sehingga tidak ada tindak lanjut atau

follow-up dan tidak dapat menggambarkan perjalanan penyakit secara akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Terdapat korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang terhadap

kadar hs-CRP dalam darah dengan kekuatan korelasi lemah (r=0,356; p=0,013),

serta korelasi positif tidak bermakna antara rasio lingkar pinggang panggul

terhadap kadar hs-CRP dalam darah dengan kekuatan korelasi lemah (r=0,107;

p=0,471) pada wanita dewasa di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman,

Yogyakarta.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan penelitian

ini, antara lain :

1. Penelitian berikutnya sebaiknya dilakukan penggalian informasi lebih

mendalam sebelum pengambilan data tentang riwayat kesehatan pasien,

terutama tentang adanya infeksi, peradangan, maupun luka untuk

meminimalkan eksklusi data.

2. Jika ada kadar hs-CRP >10 mg/L, dilakukan eksklusi data karena sudah

tidak bisa sebagai prediktor penyakit kardiovaskular dan sebaiknya

dilakukan pemeriksaan kembali 2-3 minggu pasca penelitian.

3. Responden penelitian dapat dilakukan pada usia produktif (30-40 tahun)

untuk mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular lebih dini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

56

4. Penelitian selanjutnya, perlu dilakukan pemberian edukasi lebih lanjut

setelah didapatkan hasil data komparatif dan korelasi, supaya masyarakat

dapat menjalani pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya penyakit

degeneratif seperti penyakit kardiovaskular.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

57

DAFTAR PUSTAKA Abdullah, A.R., Hasan, H.A., and Raigangar, V.L., 2009, Analysis of the

Relationship of Leptin, High-Sensitivity C-Reactive Protein, Adiponectin, Insulin, and Uric Acid to Metabolic Syndrome in Lean, Overweight, and Obese Young Females, Metabolic Syndrome and Related Disorders, 7 (1), 17-22.

Aprilianti, F., Kawengian, S.E.S., dan Bolang, A.S.L., 2013, Hubungan Asupan

Lemak dengan Kadar Hs-CRP Serum pada Mahasiswa Obes dan Tidak Obes di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Jurnal e-Biomedik, 1(1), 252-259.

Arumalla, V.K., dan Kathyaini, R., 2011, Serum High Sensitivity C-Reactive

Protein (hs-CRP) in Different Grades of Obesity, Research Journal of Pharmaceutical, Biological, and Chemical Science, 2 (4), 1041-1046.

Bagchi, D. and Preuss, H., 2013, Obesity : Pathophysiology, and Prevention,

CRC Press, United Stated States of America, p.4. Chua, S.K., Kilung, A., Ong, T.K., Fong, A.Y.Y., Yew, K.L, Khiew, N.Z.,

Hanim, M.A., et al., 2014, Carotid Intima Media Thickness and High Sensitivity C-Reactive Protein as Markers of Cardiovaskular Risk in a Malaysian Population, Med J Malaysia, 69 (4), 166-173.

Dahlan, M.S., 2013, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi Kelima,

Salemba Medika, Jakarta, hal. 24, 46, 53. Dahlan, M.S., 2015, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi Keenam,

Salemba Medika, Jakarta, hal. 224. Departemen Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Bakti Husada, Jakarta,

258-260. Deron, S.J., 2004, C-Reactive Protein : Everything You Need to Know About CRP

and Why It’s More Important Than Cholesterol to Your Health, McGrawHill, New York, pp. 2,6, 15-16.

Direktorat Bina Penunjang Medik, 2011, Uji Fungsi Alat Kimia Klinis dan

Hematologi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 2. Dolan, C. M., Hansen, M., and Fisher, K., 2012, Anthropometry and Mortality in

Older Women: Potential Survival Benefit of Overweight and Obesity, Springer, New York Dordrecht Heidelberg, p. 1451.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

58

Faam, B., Zarkesh, M., Daneshpour, M.S., Azizi, F., and Hedayati, M., 2014, The Association Between Inflammatory Markers and Obesity-Related Factors in Tehranian Adults : Tehran lipid and glucose study, Iranian Journal of Basic Medical Sciences, 17, 577-582.

Fantuzzi, G. and Mazzone, T., 2007, Adipose Tissue and Atherosclerosis :

Exploring the Connection, Arterioscler Thromb Vasc Biol, 27, 996-1003. Floyd, P., Mimms, S., and Yelding, C., 2007, Personal Health : Perspective and

Lifestyles, 4th Edition, Cengage Learning, Philadelphia, p. 337. Fox, C.S., Massaro, J.M., Hoffmann, U., Pou, K.M., Maurovich, P., Liu, et al.,

2007, Abdominal Visceral and Subcutaneous Adipose Tissue Compartments : Association with Metabolic Risk Factors in the Framingham Heart Study, Circulation, 116, 39-48.

Gravetter, F.J. and Wallnau, L.B., 2009, Statistics for the Behavioral Sciences,

Cengage, USA, p. 295. Gibson, R.S., 2005, Principle of Nutritional Assessment, 2nd Edition, Oxford

University Press, New York, pp. 261-262. Goh, Dhaliwal, Welborn, Lee, Della, 2014, Anthropometric measurements of

general and central obesity and the prediction of cardiovascular disease risk in women : a cross-sectional study, BMJ Open, 4, 1-9.

Grundy, S.M., 2004, Obesity, Metabolic Syndrome, and Cardiovascular Disease,

The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 89, 2595-2600. Hamer, M., Chida, Y., and Stamatakis, E., 2010, Association of Very Highly

Elevated C-Reactive Protein Concentration with Cardiovascular Events and All-Cause Mortality, Clinical Chemistry, 56 (1), 132-135.

Hu, S.S., Kong, L.Z., Gao, R.L., Zhu, M.L., Wang, W., et al., 2012, Outline of

The Report on Cardiovascular Disease in China, Biomed Environment Science, 25, 251-256.

Indra, 2006, Adiposit, Obesitas dan Masalah Kesehatan Global di Era Millenium,

Edisi 1, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Surabaya, hal. 23, 31-34.

Indrati, 2015, Peranan High Sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP) pada

Penyakit Jantung Koroner, Current Biomarker in Acute Coronary Syndrome, 2-6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

59

Indriati, E., 2010, Antropometri: Untuk Kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan Olahraga, Citra Aji Parama, Yogyakarta, hal. 1, 84.

International Diabetes Federation, 2006, The IDF Consensus Worldwide

Definition of Metabolic Syndrome, Metabolic Syndrome, 4,11,19. Kopelman, P.G., Caterson, I.D., and Dietz, W.H., 2009, Clinical Obesity in Adults

and Childrean, 3rd Edition, John Wiley Sons, New Jersey, pp. 215-216. Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., and Aster, J.C., 2010, Robbins and Cotran

Pathologic Basis of Disease, 8th Edition, Saunders Elsevier, Philadelphia, p. 498, 545.

Lapice, E., Maione, S., Patti, L., Cipriano, P., Rivellese, A.A., Riccardi, G., et al.,

2009, Abdominal Adiposity Is Associated With Elevated C-Reactive Protein Independent of BMI in Healthy Nonobese People, Cardiovascular and Metabolic Risk, Diabetes Care, 32, 1734-1736.

Lawrence, G., 2005, Sindrom Metabolik Merupakan Manifestasi dari Keadaan

Inflamasi, J Med Nus., 26 (1), 53-54. Lee, K., Song, Y.M., and Sung, J., 2008, Which Obesity Indicators are Better

Predictor of Metabolic Risk? : Healthy Twin Study, Obesity, 16, 834-840.

Lim, S., Jang, H.C., Lee, H.K., Kimm., K.C., Park, C., and Cho, N.H., 2006, The

Relationship Between Body Fat and C-reactive protein in Middle-Aged Korean Population, Atherosclerosis, 184, 171-177.

Lodico, M.G., Spaulding, D.T., and Voegtle, K.H, 2010, Methods in Educational

Research : From Theory to Practice, John Wiley & Sons, San Francisco, p. 227.

Lyn, S., 2009, Waist-to-Hip Ratio, Another Way to Measure Health,

http://www.prlog.org/10220168-waist-to-hip-ratio.jpg, diakses tanggal 10 September 2015.

Mahajan, A., Tabassum, R., Chavali, S., Dwivedi, O. P., Bharadwaj, M., Tandon,

N., et al., 2009, High Sensitivity C-Reactive Protein Levels and Type 2 Diabetes in Urban North Indians, J Clin Endocrinol Metab, 94, 2122-2127.

Marfell-Jones, M., Ods, T., Stewart, A., Carter, L., 2006, International standards

for anthropometric assessment, National Library of Australia, Australia, p.63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

60

Misra, A. and Khurana, L., 2008, Obesity and The Metabolic Syndrome in Developing Countries, J.Clinendocrinol Metabolism, 93 (1), 59530.

Morris, J.C., 2010, Dietitian’s Guide to Assessment and Documentation, Jones

and Bartlett Publishers, Canada, pp. 86. Motamed, N., Perumal, D., Fhea M., Zamani, Ashrafi, H., Haghjoo, M., et al.,

2015, Conicity Index and Waist-to-Hip Ratio Are Superior Obesity Indices in Predicting 10 Year Cardiovascular Risk Among Men and Women, Clinical Cardiology, 38 (9), 527-534.

NHS, 2015, High Cholesterol,

http://www.nhs.uk/conditions/cholesterol/Pages/Introduction.aspx, diakses tanggal 18 Maret 2015.

Notoadmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,

hal. 37. Packard, R.R.S. and Libby, P., 2008, Inflammation in Atherosklerosis : From

Vascular Biology to Biomarker Discovery and Risk Prediction, Clinical Chemistry, 54(1), 24-38.

Revitasari, D., Basuki, W., dan Tjiptaningrum, A., 2013, Perbedaan Kadar hs-

CRP Pada Mahasiswa Obesitas dan Non Obesitas Universitas Lampung Tahun 2013, Tesis, 54, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Lampung.

Ridker, P.M., 2003, C-Reactive Protein : A Simple Test to Help Predict Risk of

Heart Attack and Stroke, Cardiology Patient Page: Circulation, (108), 81-85.

Santos, A.C., Lopes, C., Guimaraes, J.T., and Barros, H., 2005, Central Obesity

As a Major Determinant of Increased High-sensitivity C-Reactive Protein in Metabolic Syndrome, International Journal of Obesity, (29), 1452-1456.

Santrock, J.W., 2004, Life-Span Development, 9th Edition, McGraw-Hill, New

York, p. 56. Saryono, 2011, Metodologi Penelitian Kesehatan : Penuntun Praktis Bagi

Pemula, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta, hal. 49.

Sizer, F. and Whitney, E., 2013, Nutrition : Concepts and Controversies, 13th

Edition, Cengage Learning, Connecticut, p. 337.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

61

Snodgrass, J.J., Leonard, W.R., Tarskaia, L.A., McDade, T.W., Sorensen, M. V., Alekseev, V., et al., 2007, Anthropometric Correlates to C-Reactive Protein among Indigenous Siberian, J Physiol Anthropol, 26, 241-246.

Sunarti dan Maryani, E., 2013, Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUD Kabupaten Sukoharjo, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 16 (1),73–82.

World Health Organization, 2008, Waist Circumference and Waist-Hip Ratio:

Report of a WHO Expert Consultation, WHO Document Production Services, Geneva, p. 894.

World Health Organization, 2015, Obesity, http://www.who.int/topics/obesity/en/,

diakses tanggal 13 Maret 2015.

Yan, Ma, Ding, Guo, Zhang, Mu, et al., 2015, Association of Inflammation with Metabolic Syndrome among Low-Income Rural Kazakh and Uyghur Adults in Far Western China¸ Mediator of Inflammation, Vol. 2015, 1-7.

Yousuf, O., Mohanty, B.D., Martin, S.S., Joshi, P.H., Blaha, M.J., Nasir, K., et

al., 2013, High-Sensitivity C-Reactive Protein and Cardiovascular Disease, Journal of the American College of Cardiology, Vol. 62, No. 5: 397–408.

Yu, S., Guo, X., Yang, H., Zheng, L., and Sun, Y., 2014, An Update on The

Prevalence of Metabolic Syndrome and Its Associated Factors in Rural Northeast China, BMC Public Health, 14(877), 1-9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

62

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

63

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

64

Lampiran 2. Surat Izin Bappeda untuk Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

65

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian di Kecamatan Cangkringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

66

Lampiran 4. Sertifikat Hasil Validasi Instrumen oleh Balai Metrologi (Halaman 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

67

Lampiran 5. Sertifikat Hasil Validasi Instrumen oleh Balai Metrologi (Halaman 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

68

Lampiran 6. Lembar Leaflet Tampak Depan

Lampiran 7. Lembar Leaflet Tampak Belakang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

69

Lampiran 8. Lembar Informed Consent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

70

Lampiran 9. Lembar Pedoman Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

71

Lampiran 10. Form Pemeriksaan Antropometri Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

72

Lampiran 11. Lembar Hasil Pengukuran Kadar hs-CRP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

73

Lampiran 12. Foto Pelaksanaan Penelitian

Tanggal 10 Mei 2015

Pendataan warga Desa Kepuharjo Tanggal 12 Mei 2015 Tanggal 29 Mei 2015

Pendataan warga dari rumah ke rumah Persiapan pengambilan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

74

Pengambilan Data Hari I (Tanggal 30 Mei 2015)

Penandatanganan Inform Consent Pengecekan Tekanan Darah

Pengukuran Berat Badan Pengukuran Tinggi Badan

Pengukuran LP-RLPP Pengukuran Body Fat Percentage (tricep)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

75

Pengambilan Darah Pembagian makanan dan uang transport Pengambilan Data Hari II (18 Juni 2015)

Penandatanganan Inform Consent Pengecekan Tekanan Darah

Pengukuran LP-RLPP Pengambilan Darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

76

Pengukuran Berat Badan Pengukuran Tinggi Badan

Pembagian Souvenir dan Uang Transport

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

77

Lampiran 13. Uji Deskriptif dan Normalitas Usia Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

79

Lampiran 14. Uji Deskriptif dan Normalitas Lingkar Pinggang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

81

Lampiran 15. Uji Deskriptif dan Normalitas Rasio Lingkar Pinggang Panggul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

83

Lampiran 16. Uji Deskriptif dan Normalitas Kadar hs-CRP dalam Darah (mg/L)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

85

Lampiran 17. Uji Normalitas Komparatif Kadar hs-CRP pada Lingkar Pinggang Obese dan Non Obese

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

87

Lampiran 18. Uji Normalitas Komparatif Kadar hs-CRP pada Rasio Lingkar Pinggang ≥0,85 dan <0,85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

89

Lampiran 19. Uji Komparatif Mann-Whitney antara Kadar hs-CRP dengan LP obese dan tanpa obese

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

90

Lampiran 20. Uji Komparatif Mann-Whitney Kadar hs-CRP pada Rasio Lingkar Pinggang ≥0,85 dan <0,85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

91

Lampiran 21. Uji Korelasi Spearman antara Lingkar Pinggang terhadap Kadar hs-CRP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

92

Lampiran 22. Uji Korelasi Pearson antara Rasio Lingkar Pinggang Panggul dan Kadar hs-CRP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

93

Lampiran 23. Hasil Olahan Perhitungan Statistika dari CE&BU

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

LINGKAR PINGGANG(LP) (cm) .140 48 .020 .952 48 .050 LINGKAR PANGGUL (cm) .137 48 .024 .973 48 .338 RASIO LINGKAR PINGGANG-PANGGUL (RLPP)

.096 48 .200* .953 48 .051

hs-CRP (mg/l) .127 48 .053 .908 48 .001

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Correlations

LINGKAR

PINGGANG(LP) (cm)

LINGKAR PANGGUL

(cm)

RASIO LINGKAR

PINGGANG-PANGGUL

(RLPP) hs-CRP (mg/l)

Spearman's rho LINGKAR PINGGANG(LP) (cm) r 1.000 .882** .783** .356*

p-value . .000 .000 .013

N 48 48 48 48

LINGKAR PANGGUL (cm) r .882** 1.000 .434** .458**

p-value .000 . .002 .001

N 48 48 48 48

RASIO LINGKAR PINGGANG-PANGGUL (RLPP)

r .783** .434** 1.000 .097

p-value .000 .002 . .513

N 48 48 48 48

hs-CRP (mg/l) r .356* .458** .097 1.000

p-value .013 .001 .513 .

N 48 48 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

94

Lampiran 24. Pengukuran Reliabilitas Alat (CV)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

95

Lampiran 25. SOP Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang

Panggul

Langkah-langkah pengukuran lingkar pinggang menurut Riskesdas

(2007) :

1. Responden diminta dengan cara yang santun untuk membuka

pakaian bagian atas atau menyingkapkan pakaian bagian atas dan

raba tulang rusuk terakhir responden untuk menetapkan titik

pengukuran

2. Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah

3. Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul

4. Tetapkan titik tengah di antara titik tulang rusuk terakhir titik

ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul, kemudian minta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

96

responden untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal

(ekspirasi normal)

5. Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai dari titik tengah

kemudian sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut

kembali menuju titik tengah di awal pengukuran

6. Apabila responden mempunyai perut yang gendut ke bawah,

pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir

pada titik tengah tersebut lagi.

7. Pita pengukur tidak boleh melipat

Langkah-langkah pengukuran lingkar panggul menurut Riskesdas

(2007):

1. Responden diminta berdiri tegap

2. Palpasi dan tetapkan daerah trochanter mayor pada tulang

paha

3. Lingkarkan pita ukur tanpa melakukan penekanan

4. Posisikan pita ukur pada lingkar maksimum dari pantat

Rasio Lingkar Pinggang Panggul : Pembagian antara Lingkar

Pinggang (cm) / Lingkar Panggul (cm)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

97

Lampiran 26. Surat Keterangan Lisensi Statistika CE&BU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV. Interpretasi Uji Hipotesis Korelatif………………………………. 37 ... Metode antropometri adalah metode yang

98

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Grace Shelia Pramitha Putri,

lahir di Ambon tanggal 1 Juli 1994 dan merupakan

anak pertama dari dua bersaudara pasangan RM.

Supramono dan Ani Rientarti Nugrahaningsih.

Pendidikan penulis dimulai dari TK Bhayangkari

Masohi (1998-1999), kemudian pindah di TK Pertiwi

V Karangmojo (1999-2000), kemudian dilanjutkan ke SD Kanisius II Wonosari

(2000-2006), SMP Negeri 1 Wonosari (2006-2009), dan SMA Stella Duce 1

Yogyakarta (2009-2012). Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan ke

jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Selama menjalani perkuliahan, penulis aktif dalam kepanitiaan,

seperti TITRASI (Tiga Hari Temu Akrab Farmasi), PAIFEST 2013 (Paingan

Festival 2013), dan KPU BEMF dan DPMF 2013. Tahun 2014 penulis mengikuti

organisasi Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) sebagai anggota

Pengabdian Masyarakat periode 2014/2015. Selama menjalani perkuliahan,

penulis juga aktif sebagai asisten praktikum untuk Praktikum Botani Farmasi pada

tahun 2013, Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia pada tahun 2014, dan

Praktikum Biokimia pada tahun 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI