presentasi antropometri

19
ANTROPOMETRI Roudhotul Jannah Kalista P. 41612010019 Tri Desi Rahayu Warfahmi 41612010041 Renanda Ulfa 41612010049

Upload: renanda-ulfa

Post on 29-Sep-2015

339 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

PRESENTASI ANTROPOMETRI

TRANSCRIPT

ANTROPOMETRI

ANTROPOMETRIANTROPOMETRIIlmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap individu atau kelompok.Ukuran tubuh manusia bervariasi berdasarkan umur, jenis kelamin, suku bangsa, bahkan kelompok pekerjaanInteraksi antara ruang dengan manusia secara dimensional dapat menimbulkan dampak antropometris, yaitu kesesuaian dimensi-dimensi ruang terhadap dimensi tubuh manusiasecara luas akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia.Tujuan penggunaan antropometri pemakai ;untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja,meningkatkan performansi kerja dan meminimasi potensi kecelakaan kerja ( Mustafa,Pulat, Industrial ergonomics case studies, 1992)Data antropometri digunakan untuk ;Perancangan areal kerja Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas ( tools) dan sebagainya. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian , kursi, meja, komputer dan lain-lain. Perancangan lingkungan kerja fisik. PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI PADA PENDISAINANLILIANA Y.P*, SUHARYO WIDAGDO*, AHMAD ABTOKHI***Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan NuklirBadan Pengawas Tenaga Nuklir-BAPETENSecara garis besar faktor yang mempengaruhi manusia dapat dibagi dua, yaitu faktor individual dan faktor situasional.Faktor individual berasal dari diri orang itu sendiri misalnya usia, pendidikan, motivasi, pengalaman.Faktor situasional berasal dari luar diri pekerja misalnya. tata letak ruang kerja, kondisi mesin, kondisi pekerjaan, karakteristik lingkungan.Berbeda dengan faktor-faktor individual, faktor-faktor situasional ini dapat diubah untuk memberikan pengaruh pada keberhasilan kerja.Interaksi Manusia Dengan ProdukTeknologiTujuan pendekatan antropometri dalam perancangan alat dan perlengkapan adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan sistem kerja (man-machine system). Sisi buruk yang dimunculkan suatu produk diakibatkan oleh tidak manusiawinya desain produk itu karena terkadang para pendisain terlalu berorientasi pada kuantitas, berkorban sekecil-kecilnya dengan mengharapkan hasil sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas. Pemilihan desain terlalu diukur pada murah yang berkonotasi pada penghematan biaya daripada produktifitas dan efektifitas desain tadi pada peningkatan taraf hidup manusia Disinilah letak pentingnya Antropometri karena kenyamanan atau ketidaknyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian alat dengan ukuran manusia.Antropometri dan PeralatanKenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri, pusing. Jadi semua peralatan harus didesain sesuai antropometri pengguna.Antropometri Dalam Sistem Manusia-MesinSejalan dengan munculnya kesadaran akan arti pentingnya faktor manusia, para pendisain reaktor maupun instalasi-instalasi lainnya mengikutsertakan antropometri dalam desain stasiun kerjanya serta peralatan pendukungnya. Tujuan utama penyertaan antropometri ini adalah untuk memperkecil beban kerja operator sehingga keamanan dan keselamatan instalasi itu dapat dipertinggi lagi. Persoalan yang muncul berkaitan dengan desain peralatan adalah berkaitan dengan antropometri orang Indonesia adalah kompatibilitasnya dengan antropometri tenaga kerja Indonesia. Permasalahan ini timbul karena semuanya itu didesain bukan oleh orang Indonesia dan tidak berdasarkan pada data antropometri tenaga kerja Indonesia, meskipun pada akhirnya hasil rancangan tersebut akan dioperasikan oleh orang Indonesia. Karena itu perlu dilakukan pengukuran data antropometri orang Indonesia untuk menjawab permasalahan yang timbul.Antropometri Posisi Berdiri1. Tinggi badan2. Tinggi bahu3. Tinggi pinggul4. Tinggi siku5. Depa6. Panjang lengan

Antropometri Posisi Duduk1. Tinggi lutut2. Lipat lutut punggung3. Tinggi duduk4. Lipat lutut telapak kaki5. Panjang lengan bawah dan lengan

Antropometri kepalaAntropometri kepala1. Jarak antara vertek dgn dagu (A)lubang hidung (E)11. Jarak antara vertex dengan daun telingabawah (K)2. Jarak antara mata dengan dagu (B)12. Lingkar kepala membujur (L)3. Jarak antara hidung dengan dagu (C)13. Lingkar kepala melintang (M)4. Jarak antara mulut dengan dagu (D)14. Lebar kepala (N)5. Jarak antara ujung hidung dengan lekukan15. Jarak antara kedua mata (O)6. Jarak antara ujung hidung dgn kepala belakang (F)16. Jarak antara kedua pipi (P)7. Jarak antarai dengan belakang kepala (G)17. Jarak antara kedua lubang hidung (Q)8. Jarak antara vertex dengan lekukan18. Jarak antara kedua persendian rahangbawah (R)9. Jarak antara vertex dgn daun telinga atas (I)19. Jarak antara kedua daun telinga (S)10. Jarak antara vertex dgn lubang telinga (J)20. Jarak antara cuping hidung (T)

Antropometri tangan1. Panjang tangan (A)2. Panjang telapak tangan (B)3. Lebar tangan sampai ibu jari (C)4. Lebar tangan sampai matakarpal (D)5. Ketebalan tangan sampai matakarpal (E)6. Lingkar tangan sampai telunjuk (F)7. Lingkar tangan sampai ibu jari (G)

Antropometri kaki1. Panjang kaki (A)2. Lebar kaki (B)3. Jarak antara tumit dengan telapak kaki yang lebar (C)4. Lebar tumit (D)5. Lingkar telapak kaki (D)6. Lingkar kaki membujur (E)

Data antropometri merupakan dataukuran dimensi tubuh manusia. Dataantropometri sangat berguna dalamperancangan suatu produk dengan tujuanmencari keserasian produk dengan manusiayang menggunakannya. Dengan demikian tidakhanya memberi kepuasan pada penggunaproduk saja, tetapi juga pada pembuat produk.Untuk mendisain produk secaraergonomis yang digunakan dalam kehidupansehari-hari atau mendesain produk yang adapada lingkungan haruslah disesuaikan denganantropometri manusia yang ada di lingkunganitu sebab bila tidak sesuai maka akanmenimbulkan berbagai dampak negatip yangakan terjadi baik dalam waktu jangka pendekmaupun jangka panjang.Pengaplikasian ergonomi ke dalamdesain tidaklah mudah dalam pengertianseringkali implementasi ergonomimempengaruhi harga jual produk Namundemikian, ini bukanlah suatu excuse untuk tidakmemperhaikan faktor ergonomi.Untuk mendesain peralatan secaraergonomis yang digunakan dalam kehidupansehari-hari atau mendesain peralatan yang adapada lingkungan harus disesuaikan denganmanusia di lingkungan tersebut. Apabila tidakergonomis akan menimbulkan berbagai dampak negatif pada penggunanya.Antropometri, Volume dan Massa Segmen Tubuh Laki-Laki Etnik JawaTujuan khusus dari penelitian ini adalah menentukan antropometri panjang segmen tubuh, volume, kerapatan (density) dan massa (mass) segmen tubuh dari orang laki-laki etnik Jawa Indonesia usia 20-30 tahun. Metoda pencelupan (immersion) digunakan untuk mengukur volume segmen tubuh dengan pertimbangan biaya pengukuran rendah, ketersediaan, desain percobaan mudah, dan perhitungan yang sederhana berkaitan dengan volume, kerapatan dan massa segmen tubuh. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai database untuk desain ergonomis dan untuk aplikasi model biomekanik.Pengukuran antropometriPengukuran antropometri dari beberapa panjang segmen tubuh mengacu pada pengukuran yang dilakukan oleh Drillis dan Contini dengan subyek orang Amerika (Chaffin dan Andersson, 1999) seperti Gambar 2. Hasil dari pengukuran panjang segmen tubuh ini dihitung proporsinya terhadap tinggi badan, kemudian dibandingkan dengan hasil yang diperoleh Drillis dan Contini.Pengukuran volume segmen tubuhEnam segmen tubuh yang diukur yaitu paha, betis, kaki, lengan atas, lengan bawah, tangan.

Karakteristik subyek penelitian yaitu laki-laki etnik Jawa usia 20- 30 tahun. Hasil pengukuran antropometri panjang segmen tubuh dapat dihitung proporsinya terhadap tinggi badan, kemudian dibandingkan dengan hasil yang diperoleh Drillis dan Contini. Volume tiap segmen tubuh diukur menggunakan bak ukur dengan metode pencelupan.Antropometri laki-laki etnik Jawa Indonesia mempunyai tinggi duduk atau segmen tubuh bagian bawah (lower extremity segment) lebih panjang dan segmen tubuh bagian atas (upper extremity segment) lebih pendek dibandingkan dengan orang laki-laki Amerika.Proporsi rata-rata volume segmen tubuh terhadap berat badan, untuk segmen tangan, lengan bawah, lengan atas, kaki, betis, paha dan badan berturut-turut adalah 0,56%, 1,43%, 2,32%, 1,35%, 3,90%, 9,57% dan 48,65%.Kerapatan segmen tubuh yang diperoleh lebih besar jika dibandingkan dengan hasil dari Dempster, Chandler dkk, dan Park, dkk. Massa segmen tubuh berkaitan dengan dimensi panjang dan volume segmen tubuh.Rancang Bangun Meja Tata Cara Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja Erik Ferdian Raymundus Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Kesesuaian hubungan antara antropometri pekerja dengan alat yang digunakan sangat berpengaruh pada sikap kerja, tingkat kelelahan, kemampuan kerja dan produktivitas kerja. Setelah melakukan pengamatan, penyebaran kuisioner kebutuhan pengguna, kuisioner kepuasan terhadap meja lama, analisa kebutuhan pengguna, analisa kebutuhan teknik, perhitungan antropometri dimensi tubuh, dan analisa keseluruhan, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Hasil pengamatan dan penyebaran kuisioner dapat disimpulkan bahwa meja lama kurang ergonomis karena terdapat beberapa keluhan dari responden seperti meja yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, tidak ada tempat penyimpanan parts benda kerja, penerangan yang kurang ketika merakit benda kerja dan ukuran lebar meja yang tidak sesuai sehingga menyebabkan pengguna atau praktikan susah dalam menjangkau parts-parts benda kerja. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan perancangan meja tata cara kerja yang baru untuk mendukung proses praktikum pengukuran waktu kerja. 2. Penggunaan metode QFD (Quality Function Deployment) dalam proses perancangan meja tata cara kerja sangat dibutuhkan untuk mengetahui tingkat prioritas atribut kebutuhan teknik yang akan dimasukan dalam perancangan. Kebutuhan teknik berdasarkan urutan prioritas dari yang pertama sampai yang terakhir adalah bentuk meja, variasi bentuk meja, ukuran meja, bentuk tata letak fitur, variasi fitur tambahan, ukuran box, bentuk box, bentuk pijakan kaki, ukuran tempat meletakan handycam, bentuk tempat meletakan handycam, ukuran tempat meletakan lampu, variasi tambahan bahan meja, jenis bahan meja, ukuran laci atau lemari kecil, bentuk laci atau lemari kecil, ukuran roda, warna meja. 3. Penggunaan data antropometri dimensi tubuh mahasiswa sangat dibutuhkan karena akan menjadi dasar atau acuan dalam penentuan ukuran yang diaplikasikan pada perancangan meja tata cara kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh mahasiswa. Data antropometri dimensi tubuh mahasiswa yang digunakan dalam perancangan ada 10 yaitu tinggi siku duduk, tinggi lutut duduk, rentangan tangan, jangkauan tangan ke depan, lebar tangan, pangkal ke tangan, tinggi jangkauan tangan ke atas duduk, tinggi mata duduk, lebar bahu, panjang jari tengah. 4. Menghasilkan sebuah meja tata cara kerja yang sesuai dengan rancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Meja ini ditujukan untuk membantu proses praktikum pengukuran waktu kerja.SUMBER1324-4144-1-PB.pdfpros_013845.pdf17-liliana-antropometri-hal-183-189.pdf