plagiat merupakan tindakan tidak terpuji ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_full.pdfstudi...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI DAN KONDISI
SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA SMA UNTUK
MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Studi kasus: Siswa – siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh
LINDA WAHYUTININGRUM
NIM: 011334049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Tulis yang mungkin sangat jauh dari smpurna ini sebagai buah tanganku akan kupersembahkan dengan setulus hatiku
Teruntuk :
Mother Marry & Jesus Chryste yang selalu Melindungiku
Keluargaku Simbah Ponco (Alm), Simbah Putri, Mbak Ika, Mas Joko dan Bulek Sumi. Terima kasih atas Kasih Sayang dan Pengorbanannya, Aku Selalu Sayang Kalian.
Orang Yang Sangat Spesial dalam hidupku : Sodik Lukmawan, Terima kasih atas motivasinya sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini dan menemani aku dalam suka maupun duka, Kamu Semangatku.
Teman-temanku : dik Lya terima kasih leptopnya, teman-temanku PAK ’01 ( Cecep, Dewi, Iswan) Akhirnya
kita bisa lulus, teman-teman kerjaku ( Mas Ronald, Mbak Ling, Mas Agung, Mbak Yanti, Mbak Tika ) Terima kasih atas dukungannya..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Agustus 2009
Penulis
Linda Wahyutiningrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA SMA
UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI.
Studi kasus : SMA NEGERI 01 SAMIGALUH, Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta.
LINDA WAHYUTININGRUM
UNUVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif
antara : (1) prestasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) motivasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 01 SAMIGALUH pada bulan Mei 2007. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 01 SAMIGALUH kelas XII. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data untuk permasalahan pertama, kedua dan ketiga menggunakan analisa regresi berganda.
Hasil penelitian bahwa: (1) ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (t hitung = 4,192 > t tabel = 2,002); (2) ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (t hitung = 5,660 > t tabel = 2,002) ; (3) ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (t hitung = 4,149 > t tabel = 2,002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING ACHIEVEMENT, LEARNING
MOTIVATION AND SOCIAL ECONOMIC CONDITIONS OF THE PARENTS AND THE INTEREST OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
TO CONTINUE THEIR STUDIES INTO HIGHER EDUCATION A Case Study : 01 Samigaluh Senior High School, Tanjung, Ngargosari
Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. LINDA WAHYUTININGRUM
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
2009
This study aims to determine whether there is a positive relationship between: (1) learning achievement and the interest of high school students to pursue higher education studies; (2) learning motivation and the interest of higher education studies to pursue higher educations studies; (3) socio – economic conditions of parents and the interest of high school students to pursue higher education studies. This research was carried out in 01 Samigaluh Senior High School in May 2007. This population of this study was all students of the twelfth class of 01 Senior High School in Samigaluh. Data collection techniques were questionnaires, documentation and interviews. Data analysis technique was multiple regression analysis. The result of the research shows that: (1) there is a positive relationship between learning interest achievement and the interest of high school students to pursue higher education studies (t calculated = 4.192> t table = 2.002); (2) there is a positive relationship between learning motivation and the interest of high school students to continue to higher education studies(t calculated = 5.660> t table = 2.002; (3) there is a positive relationship between learning motivation and the interest of high school students to pursue higher education studies (3) there is a positive relationship between learning motivation and the interest of high school students to pursue higher education studies ( t calculated = 4.149> t table = 2.2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Linda Wahyutiningrum
Nomor Mahasiswa : 011334049
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Hubungan antara prestasi belajar, motivasi dan kondisi sosial ekonomi orang tua
dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 Desember 2009 Yang menyatakan
Linda Wahyutiningrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Bunda Maria dan Tuhan Yesus
Kristus yang selalu mencurahkan karunia-Nya selama ini dari awal kuliah sampai
masa akhir studi saya, hingga saya dapat menyelesaikan skripsi sebagai wujud
pertanggungjawaban saya selama kuliah ini dengan baik. Saya sangat berbahagia
akhirnya dapat menyelesaikan studi saya di Universitas Sanata Dharna Yogyakarta
ini sesuai harapan dan cita-cita. Semua usaha yang saya lakukan ini tidak akan
berhasil dengan baik tanpa orang-orang di sekitar saya yang saya membantu. Maka
saya ucapkan banyak terima kasih tulus dari dalam hati saya, teruntuk mereka semua.
Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Drs. T.
Sarkim.,M.Ed.,Ph.D., yang telah memberikan ijin dan memberikan kesempatan
kepada saya untuk melaksanakan studi dan menimba ilmu dengan baik di Universitas
Sanata Dharma ini.
Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Bapak Laurentius
Saptono, S.Pd., M.Si. yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada
saya selama saya kuliah dia Universitas Sanata Dharma ini.
Dosen Pemmbimbing I, Bapak Drs. Bambang Purnomo. S.E., M.Si. yang
telah membimbing dan mengarahkan saya selama penulisan dan penyelesaian skripsi
ini.
Dosen Penguji Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., yang telah menguji
saya dalam pendadaran dan memberikan pengarahan dan masukan bagi skripsi saya.
Dosen Penguji Bapak Agustinus. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. yang telah
menguji saya dalam pendadaran dan memberikan pengarahan dan masukan bagi
skripsi saya.
Dosen Penguji Bapak Yohanes Harsoyo, S,Pd., M.Si. yang telah menguji saya
dalam pendadaran dan memberikan pengarahan dan masukan bagi skripsi saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Dosen- dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya jurusan
pendidikan ekonomi akuntansi yang telah memberikan ilmu-ilmunya kepada saya
yang sangat saya perlukan di kemudian hari.
Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam saya
kuliah, sekertariat yang membantu urusan administrasi kuliah saya, dan petugas
perpustakaan yang ,membantu dan memfasilitasi buku-buku yang sangat saya
perlukan selama kuliah sampai menyelesaikan tugas akhir.
Kepala Sekolah Bapak Drs. Marsudi Raharjo yang telah memberikan ijin
kepada saya untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih
atas bantuannya baik moral maupun material yang sangat bermanfaat.
Sekripsi ini tentu masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun senantiasa saya harapkan demi kesempurnaan dan akhirnya
dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan .
Akhirnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang
mungkin saya lakukan dalam penyusunan skripsi ini.
Yogyakarta, 15 Agustus 2009
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………… iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………………. v
ABSTRAK……………………………………………………………………….. vi
ABSTRACK …………………………………………………………………….. vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………… 1
B. Batasan Masalah……………………………………………………… 6
C. Rumusan Masalah …………………………………………………… 6
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 6
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar……………………………………………………….. 8
B. Motivasi Belajar……………………………………………………… 18
C. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua…………………………………. 24
D. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ……………………... 31
E. Perguruan Tinggi ……………………………………………………. 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
F. Sekolah Menengah Atas……………………………………………… 35
G. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi…………………………………………. 37
H. Hubungan Antara Motivasi dengan Minat Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi …………………………………………………… 39
I. Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Minat
Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi …………………………… 40
J. Hipotesis …………………………………………………………… 41
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian………………………………………………………… 42
B. Waktu dan Tempat Penelitian………………………………………… 42
C. Populasi dan Sampel………………………………………………….. 42
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya……………………………… 44
E. Data yang di Perlukan………………………………………………… 48
F. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………… 48
G. Pengujian Instrumen Data ……………………………………………. 49
H. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 53
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Sekolah……………………………………………………….. 58
B. Visi dan Misi………………………………………………………….. 59
C. Kurikulum Sekolah…………………………………………………… 59
D. Sumber Daya Sekolah………………………………………………… 60
E. Siswa………………………………………………………………….. 63
F. Kondisi Fisik dan Fasilitas……………………………………………. 65
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Penelitian…………………………………………………… 67
B. Uji Prasyarat………………………………………………………….. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1. Uji Normalitas …………………………………………………… 70
2. Uji Linieritas……………………………………………………… 71
C. Hasil Analisis Hipotesis……………………………………………… 72
D. Pembahasan………………………………………………………….. 74
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 83
B. Saran-saran…………………………………………………………… 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 ValiditasVariabel Motivasi……………………………………… 50
Tabel 3.2 Validitas Instrumen Minat Melanjutkan Studi………………….. 51
Tabel 3.3 Visi Realibilitas Instrumen……………………………………… 53
Tabel 4.1 Jumlah Guru SMAN I Samigaluh………………………………. 61
Tabel 4.2 Jumlah Karyawan………………………………………………. 63
Tabel 5.1 Kategorisasi dan Kecenderungan Subyek Pada Variabel
Prestasi Belajar…………………………………………………. 67
Tabel 5.2 Kategorisasi dan Kecenderungan Subyek Pada Variabel
Motivasi………………………………………………………… 68
Tabel 5.3 Kategorisasi dan Kecenderungan Subyek Pada Variabel
Minat Siswa Melanjutkan Studi……………………………….. 68
Tabel 5.4 Kategorisasi dan Kecenderungan Subyek Pada Variabel
Kondisi Sosial Budaya………………………………………… 69
Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas……………………………………………. 70
Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas……………………………………………… 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner………………………………………………… 86
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas…………………………….. 92
Lampiran 3 Uji Normalitas……………………………………………. 94
Lampiran 4 Uji Linieritas……………………………………………… 95
Lampiran 5 Uji Regresi ………………………………………………. 97
Lampiran 6 Kategori Kecenderungan Variabel……………………… 101
Lampiran 7 Data Induk Penelitian…………………………………… 103
Lampiran 8 Daftar Tabel…………………………………………….. 111
Lampiran 9 Surat Keterangan………………………………………… 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu negara yang maju tidak akan lepas dari sumber daya manusia
yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan
meningkatan kualitas generasi muda yang ditempuh melalui pendidikan.
Dengan generasi muda yang berkualitas maka bangsa Indonesia mampu
bersaing dengan negara lain yang lebih maju.
Dalam Dictionary of Psycology (1972) pendidikan diartikan sebagai
“The institutional procedurs which are empolyed in accomplishing the
development of knowledge, habits, attitudes, etc. usually the term is
applied to formal institution”
Jadi, pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan
yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dan
menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Menurut
Poerbakawatja dan Harap (1981) pendidikan adalah usaha yang secara sengaja
dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke
kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tangung jawab moril
dari segala perbuatannya, orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau
orang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk
mendidik, misalnya guru sekolah, lingkungan masyarakat,pemuka agama atau
kiai dalam lingkungan keagamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Soerjono Soekanto (1982:335) juga mengatakan bahwa pendidikan nilai
tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-
hal yang baru dan juga bagaimana berpikir secara ilmiah.
Pendidikan juga dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang
lebih baik dikemudian hari dan dengan pendidikan yang tinggi diharapkan
akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, maka banyak orang tua yang
tidak ragu-ragu untuk mengeluarkan biaya yang banyak. Namun bagi keluarga
yang kurang mampu biaya pendidikan yang tinggi menjadi kendala, mereka
terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi, karena keterbatasan dana.
Ketika siswa tamat dari SMA maka mereka dihadapkan pada dua pilihan
yaitu melanjutkan sekolah atau bekerja. Bagi keluarga yang mampu akan
menganjurkan anaknya untuk melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi,
namun bagi keluarga yang kurang mampu mereka menganjurkan anaknya
untuk bekerja, sehingga memperoleh penghasilan yang dapat menambah
pendapatan keluarga. Siswa kelas XII SMAN I SAMIGALUH yang
merupakan subyek penelitian penulis, kondisi sosial ekonomi orang tua dapat
dilihat dari penampilan mereka. Siswa dari keluarga mampu penampilannya
lebih mewah, dibandingkan dengan siswa dari keluarga yang kurang mampu.
Begitu juga dengan alat transportasi yang mereka gunakan untuk pergi ke
sekolah juga dapat menunjukkan bahwa siswa tersebut dari keluarga mampu
atau kurang mampu. Di SMAN I SAMIGALUH siswanya lebih banyak yang
menggunakan alat transportasi bus dibandingkan dengan yang menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sepeda motor. Tidak hanya masalah biaya pendidikan yang tinggi dan
pendapatan orang tua yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan
sekolah ke Perguruan Tinggi, tetapi tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas
yang dimiliki keluarga juga mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Orang tua yang pendidikannya rendah, berpendapat
bahwa sekolah tinggi-tinggi tidak ada manfaatnya, yang penting bekerja dan
mendapatkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya,
sehingga anaknya dilarang untuk melanjutkan studinya. Sebaliknya orang tua
yang berpendidikan tinggi lebih berpikir kalau anaknya berpendidikan tinggi
maka akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Seorang siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi diharapkan
tidak hanya bermodal uang yang banyak, tetapi juga harus mempunyai
prestasi yang baik. Prestasi tersebut terlihat pada nilai raport siswa, apabila
nilai raport siswa diatas nilai rata-rata yang ditentukan sekolah maka dapat
dikatakan bahwa siswa tersebut berprestasi. Prestasi juga terlihat pada
keikutsertaan siswa dalam perlombaan-perlombaan, di SMAN I
SAMIGALUH siswanya banyak yang mengikuti perlombaan, misalnya saja
perlombaan olahraga, cerdas-cermat yang dapat dilihat dari piala-piala yang
terdapat di ruang guru. Prestasi belajar mempengaruhi minat siswa untuk
melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, karena prestasi dapat dijadikan
kekuatan apakah siswa tersebut mampu atau tidak untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi. Misalnya saja ada siswa yang diterima di perguruan tinggi
tanpa melalui tes seleksi, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mempunyai prestasi yang tinggi selama di sekolah. Prestasi juga merupakan
tujuan utama didalam kegiatan belajar mengajar dilingkup sekolah, dengan
demikian dapat dikatakan bahwa dengan prestasi yang baik akan membuat
siswa tidak ragu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Motivasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi. Misalnya saja siswa kelas dua belas (XII)
SMA memiliki harapan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa jurusan
Pendidikan Akuntansi di salah satu perguruan tinggi, maka ia akan terdorong
untuk belajar lebih rajin agar dapat diterima. Fenomena yang menunjukkan
bahwa siswa kelas XII SMAN I SAMIGALUH termotivasi untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi bisa dilihat pada waktu jam istirahat yang
dimanfaatkan untuk membaca buku pelajaran atau Koran di perpustakaan.
Ada juga Siswa yang mengikuti bimbingan belajar diluar sekolah. Motivasi
siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga terlihat pada waktu
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, mereka memperhatikan guru
dengan seksama pada waktu guru sedang menjelaskan materi pelajaran.
Banyak juga siswa yang mempunyai buku panduan pelajaran dan mereka juga
jarang bolos sekolah. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu
agar tujuannya dapat tercapai. Motivasi merupakan suatu keadaan yang
kompleks (a compleks state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri
individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan
tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (A.S. Makmun, 2002:37).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Menurut Yuliana Triwahyu Sejati (1996) dalam penelitiannya yang
berjudul “hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar
siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi” mengatakan
bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa
dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, yang artinya
semakin tinggi prestasi belajar siswa, semakin tinggi minat melanjutkan studi
ke perguruan tinggi, atau sebaliknya semakin rendah prestasi belajar siswa,
semakin rendah minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hubungan
positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi dapat terjadi karena siswa yang berprestasi
belajarnya tinggi dengan didukung motivasi dan semangat yang tinggi,
cenderung memiliki aspirasi pendidikan yang tinggi, sehingga mereka lebih
berminat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, karena dengan masuk
ke perguruan tinggi dengan bekal prestasi yang sudah baik akan lebih mudah
dalam menyesuaikan proses pembelajaran di perguruan tinggi. Berdasarkan
uraian di atas maka peneliti mengambil judul “HUBUNGAN ANTARA
PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI
ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA SMA UNTUK MELANJUTKAN
STUDI KE PERGURUAN TINGGI”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah mengenai
hubungan antara prestasi belajar, motivasi dan kondisi sosial ekonomi orang
tua dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa SMA
untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi ?
2. Apakah ada hubungan antara motivasi dengan minat siswa SMAuntuk
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi ?
3. Apakah ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan
minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara prestasi belajar
dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara motivasi dengan
minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara kondisi sosial
ekonomi orang tua dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke
Perguruan Tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Sebagai gambaran untuk menentukan sikap dan tindakan setelah lulus dari
SMA
2. Bagi Sekolah yang bersangkutan
Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan yang berhubungan
dengan studi lanjut siswa.
3. Bagi penulis
Untuk menambah pengalaman dan dapat menerapkan teori dan praktik
yang telah didapat dibangku kuliah pada keadaan sebenarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Untuk menjelaskan mengenai prestasi belajar akan lebih baik bila
terlebih dahulu dijelaskan pengertian tentang belajar. Selanjutnya
pengertian belajar dihubungkan dengan prestasi belajar, sehingga dapat
diperoleh pengertian prestasi belajar secara lengkap.
Belajar suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap (W.S.
Winkel, 1983:149).
Menurut Wittig (1981) dalam bukunya psychologi of learning
mendefinisikan belajar sebagai “any relatively permanent change in
organism’s behavioral reportaire that accurs as a resulf of eksperience”
(belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam/ keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengalaman).
Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya
educational psychology : the teaching learning process, berpendapat
bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku)
yang berlangsung secara progesif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Belajar secara umum dapat didefinisikan sebagai kegiatan dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan
jenis dan jenjang pendidikan.
Prestasi menurut W.S Winkel merupakan bukti usaha yang dicapai
(W.S Winkel, 1989:324). Jadi prestasi belajar berhubungan dengan
seberapa jauh penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang
ditunjukkan dengan nilai hasil evaluasi atau test.
Prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang
dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 1988:3). Bagi seseorang prestasi
belajar dalam tingkat dan jenis tertentu akan memberikan kepuasan dalam
hidupnya.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, prestasi belajar diukur
dengan menggunakan evaluasi. Prestasi belajar berfungsi sebagai indikator
kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dicapai siswa, lambang
pemuasan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi pendidikan
dengan asumsi prestasi belajar dapat mendorong siswa memperoleh ilmu
pengetahuan, indikator intern dan ekstern dalam institusi pendidikan, dan
indikator daya serap anak didik (Dimyati Mahmud, 1990:46).
2. Arti penting belajar
Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap
usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada
pendidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan
dan makna yang terkandung dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
E.L Thorndike meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia
dikurangi setengahnya saja maka peradapan yang ada sekarang tak akan
berguna bagi generasi mendatang. Belajar juga memainkan peranan
penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia
(bangsa) di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat diantara bangsa-
bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
a. Faktor internal (factor dari dalam siswa), yakni kondisi/keadaan
jasmani dan rohani siswa.
1) Aspek fisiologis
Aspek fisiologis ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
keadaan tonus jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi
jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera. Keadaan
tonus jasmani pada umumnya dapat dikatakan melatar belakangi
aktivitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain
pengaruhnya dengan keadaan yang kurang segar; keadaan yang
lelah akan lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah. Baiknya
fungsi panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu
berlangsung dengan baik.
2) Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dalam kualitas perolehan pembelajaran
siswa. Faktor-faktor rohaniah pada umumnya, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
- Inteligensi siswa
Inteligensi siswa pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat
(Reber, 1988).
- Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (respons
tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,
barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
- Bakat siswa
Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988).
- Minat siswa
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
- Motivasi siswa
Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah
laku secara terarah (Gleitman, 1986; Reber, 1988).
Arder N. Frandsen mengatakan bahwa hal yang mendorong
seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang
lebih luas;
Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan
keinginan untuk selalu maju;
Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati orang tua, guru,
dan teman-teman;
Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu
dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan
kompetisi;
Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila
menguasai pelajaran;
Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada
belajar. (Frandsen, 1961, p.216).
Maslow (menurut Frandsen, 1961, p. 234) mengemukakan motif-
motif untuk belajar itu ialah :
Adanya kebutuhan fisik;
Adanya kebutuhan rasa aman, bebas dari kekhawatiran;
Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam
hubungan dengan orang lain;
Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari
masyarakat;
Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau
mengetengahkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Faktor eksternal (factor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa
Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni :
1) Lingkungan social, lingkungan social sekolah seperti para guru,
para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Yang termasuk
lingkungan social siswa adalah masyarakat dan tetangga juga
teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.
Lingkungan social yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.
2) Lingkungan nonsosial, faktor-faktor yang termasuk lingkungan
nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat
tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini
dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Mengenai waktu yang disenangi untuk belajar (study time
preference) seperti pagi atau sore hari, seorang ahli bernama J.
Bigger (1980) berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih
efektif daripada belajar pada waktu-waktu lainnya.
c. Faktor pendekatan belajar
Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang
direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau
mencapai tujuan belajar tertentu (Lawson, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Evaluasi prestasi belajar
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.
Pelaksanaan evaluasi cenderung bersifat kuantitatif; lantaran penggunaan
simbol angka atau skor untuk menentukan kualitas kinerja akademik siswa
dianggap sangat nisbi.
Menurut Muhibbin Syah, tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa
dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam
kelompok kelasnya.
c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
d. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan
kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya)
untuk keperluan belajar.
e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar
yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar (PBM).
Di samping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut :
a. Fungsi administrasi untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku
raport.
b. Fungsi promosi untuk menetapkan kelulusan atau kenaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan
merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan).
d. Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan
bimbingan dan penyuluhan (BP).
5. Indikator prestasi belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa
sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar
indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis
prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
6. Faktor-faktor yang meningkatkan prestasi belajar
Menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar, adalah :
a) Faktor lingkungan, faktor lingkungan sebenarnya sangat besar
peranannya dalam mempengaruhi perkembangan dan kegiatan belajar
seorang anak. Bila lingkungan tempat anak bergaul terdiri dari orang-
orang yang rajin belajar, maka dengan sendirinya anakpun akan
terpengaruh pula, sehingga si anak akan bergiat pula belajar dalam
mengejar prestasi yang baik.
b) Faktor kesehatan, faktor kesehatan memegang peranan yang penting.
Sebab seorang anak yang selalu sakit-sakitan, tidak akan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengikuti pelajaran yang baik, sehingga hasil yang akan dicapainya
pun tidak akan menggembirakan.
c) Adanya cita-cita yang terpatri dalam jiwa seorang anak, maka anak itu
pun akan mengetahui untuk apa sebenarnya ia belajar. Sehingga
walaupun untuk itu selalu mengalami kesulitan, halangan dan berbagai
macam rintangan, ia tidak akan pernah mundur dalam perjuangannya.
Rintangan yang menghambat prestasi belajar anak diantaranya, adalah:
a) Adanya perasaan gelisah
Ketika seorang anak belajar, haruslah diusahakan hal-hal yang ada di
sekelilingnya dapat memberikan bantuan kepada ketekunannya
belajar. Salah satu cara yang paling efektif untuk menimbulkan
ketenangan dan menghindarkan kegelisahan ini, adalah dengan
membiasakan anak untuk sering membaca dalam hati. Karena dengan
membaca dalam hati maka seorang anak akan lebih terpimpin untuk
mendisiplin dirinya sendiri, untuk menarik butir-butir yang penting
dari pelajaran yang dibacanya itu sendiri.
b) Takut untuk memulai
Seorang anak harus dilatih untuk memiliki kemauan yang kuat dalam
belajar, sehingga untuk itu anak tidak perlu lagi dikomando setiap saat
untuk belajar. Untuk memperkuat jiwa dalam belajar ini, maka ada
baiknya bila sebelumnya telah diadakan persiapan-persiapan yang
dianggap perlu dan dapat menunjang keberhasilan belajar itu sendiri.
Hendaklah pekerjaan belajar itu dimulai dengan kesungguhan hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Karena hanya dengan kesungguhan-kesungguhan suatu pekerjaan
belajar itu akan dapat membawa orang-orang yang berkepentingan
kepada hasil belajar yang baik dan memuaskan.
c) Belajar yang tidak berencana
Apapun yang dikerjakan dalam kehidupan ini hendaklah didahului
dengan rencana yang matang, karena sesuatu pekerjaan yang
dikerjakan tanpa rencana, berarti suatu usaha yang sifatnya untung-
untungan belaka. Dengan belajar yang berencana, maka kita akan
mengetahui mana yang seharusnya didahulukan dan mana pula yang
dapat dilakukan belakangan. Lagi pula dengan belajar yang berencana,
maka pikiranpun akan lebih tenang dalam belajar, karena sudah
mengetahui bagian mana atau bidang studi mana yang seharusnya
dipelajari sekarang dan mana yang akan dipelajari nanti.
d) Tidak memiliki ketabahan dan keuletan
Seorang anak yang pemalas dan memiliki semangat yang lemah, tidak
akan mampu untuk mengatasi rintangan-rintangan yang dihadapinya
dalam kehidupan belajarnya. Ia akan beranggapan bahwa rintangan-
rintangan yang ditemuinya itu adalah merupakan palu yang memvonis
dirinya untuk berhenti belajar.
e) Tidak memiliki kepercayaan yang teguh akan kemampuan diri sendiri.
Dalam belajar diperlukan adanya kepercayaan yang teguh akan
kemampuan diri sendiri. Dengan adanya kepercayaan yang teguh akan
kemampuan diri sendiri yang bersarang dan bersemayam dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
seorang anak, maka anak akan memiliki pendirian yang teguh. Dengan
adanya kepercayaan yang teguh akan kemampuan diri sendiri, maka
seorang anak, tidak akan mudah menyerah kalah bila umpamanya
pada suatu ketika ia tidak memperoleh nilai yang menggembirakan.
Seorang anak yang memiliki kepercayaan akan kemampuan diri
sendiri dapat menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai.
B. Motivasi
1. Pengertian motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai faktor yang mendorong orang
untuk bertindak dengan cara tertentu. Motivasi juga dipandang sebagai
dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia,
termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan
yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap
dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989, Siagian, 1989; Schein,
1991; Biggs & Telfer, 1987).
Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan anggota,
organisasi mau dan rela untuk mengarahkan kemampuan dalam bentuk
keahlian dan keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan
berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan berbagai sasaran
organisasi yang telah ditentukan sebelumnya (Sondang P. Siagian,
1989:128).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menurut Hoy dan Miskel dalam bukunya Educational
administration (1982:137) mengemukakan bahwa “motivasi dapat
didefinisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-
dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan ketegangan
(tension states), atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan
menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan ke arah pencapaian tujuan-
tujuan personal”.
Menurut Barelson dan Steiner mendefinisikan motivasi sebagai
(J. Ravianto, 1985:109) :
“all those inner striving conditions variously describe as whises,
desires, needs, drives and the like”
jadi motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental
manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan
(moves) dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai
kebutuhan yang memberikan kepuasan atau mengurangi
ketidakseimbangan.
Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan
interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi
pada diri seseorang. Motivasi sebagai psikologis timbul diakibatkan oleh
faktor di dalam diri seseorang yang disebut sebagai faktor ekstrinsik
(Wahjosumidjo, 1987:174).
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Kebutuhan
Kebutuhan terjadi bila individu merasa tidak seimbangan antara
apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Maslow membagi kebutuhan
menjadi lima tingkat, yaitu (i) kebutuhan fisiologis, (ii) kebutuhan
akan perasaan aman, (iii) kebutuhan sosial, (iv) kebutuhan akan
penghargaan diri, dan (v) kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan
fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti pangan,
sandang, dan perumahan. Kebutuhan akan rasa aman berkenaan
dengan keamanan yang bersifat fisik dan psikologis. Kebutuhan sosial
berkenaan dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati
diri yang khas, berkesempatan maju, merasa diikutsertakan, dan
pemilikan harga diri. Kebutuhan untuk aktualisasi diri berkenaan
dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu sesuai dengan
kemampuan.
b. Dorongan
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan
mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian
tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan
inti motivasi. Menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk
memenuhi motivasi. Hull menekankan dorongan sebagai motivasi
penggerak utama perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Tujuan
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan
tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Tujuan
merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis, tujuan
merupakan titik akhir “sementara” pencapaian kebutuhan. Jika tujuan
tercapai, maka kebutuhan terpenuhi “sementara”. Jika kebutuhan
terpenuhi, maka orang menjadi puas, dan dorongan mental untuk
berbuat “terhenti sementara”.
2. Arti Penting Motivasi
Para ahli berpendapat bahwa motivasi perilaku manusia berasal dari
kekuatan mental umum, insting, dorongan, kebutuhan, proses kognitif,
dan interaksi. Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan
bekerja. Belajar menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain.
Motivasi belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan
masyarakat.
Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut : (i)
Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir, (ii)
Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan
dengan teman sebaya; (iii) Mengarahkan kegiatan belajar; (iv)
Membesarkan semangat belajar; (v) Menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar dan kemudian (di sela-selanya adalah istirahat atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bermain) yang berkesinambungan; individu dilatih untuk menggunakan
kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.
Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka suatu pekerjaan dalam hal
ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik. Motivasi belajar juga
penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman
tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu
sebagai berikut : (i) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara
semangat siswa untuk belajar sampai berhasil. (ii) Mengetahui dan
memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-macam. (iii)
Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator instruktur,
teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. (iv) Memberi
peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis.
Motivasi adalah salah satu prasyarat yang sangat penting dalam
belajar. Dalam kata Latin, kata motivum menunjuk pada alasan
tertentu.mengapa sesuatu itu bergerak. Kata bahasa Inggris motivatiom
berasal dari kata motivum. Istilah “motivasi” mempunyai arti sedikit bagi
motivasi itu sendiri.
Motivasi mempunyai intensitas dan arah (direction). Gege Berliner
(1984) menyamakan motivasi seperit mesin (intensitas) dan kemudi
(direction) sebuah mobil. Intensitas dari motivasi yang digunakan untuk
satu kegiatan mungkin tergantung pada besarnya intensitas itu dari pada
besarnya direction (Kelly dan Thibout, 1959).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk
menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau mencapai tujuan tertentu. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau
yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu
dilakukan.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelaktual. Peranannya adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar. Oleh karena itu motivasi balajar
sangat penting dalam peningkatan hasil belajar. Dalam kepustakaan
pendidikan, motivasi sering disebut sebagai variabel yang banyak
menentukan hasil belajar. Motivasi yang ada pada diri setiap orang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut ( Sardiman AM, 1986:82-83):
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin ( tidak cepat puas
dengan prestasi yang dicapainya).
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin ( hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
f. Dapat mempertahankan pendapatnya ( kalau sudah yakin akan
sesuatu).
g. Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Ciri-ciri motivasi selain diatas juka dikemukakan oleh Abin Syamsudin
(2002:40) yang diidentifikasikan menjadi indikator yaitu:
a. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam mennghadapi
rintangan dan kesulitan.
b. Tingkat kualifikasi prestasi.
c. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan ( like or dislike; positif atau
negatif)
C. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Kata kondisi dapat diartikan sebagai keadaan. Kondisi seseorang
berpengaruh pada apa yang akan di cita-citanya. Seseorang tersebut akan
melihat kondisinya sebelum ia memutuskan sesuatu. Dalam hal ini kondisi
orang tua yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke
Perguruan Tinggi. Kata sosial dapat diartikan sebagai masyarakat atau
kehidupan masyarakat. Penulis sendiri mengartikan sosial sebagai hubungan
antar individu yang satu dengan yang lain. Manusia sebagai makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri tetapi membutuhkan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kata ekonomi terbentuk dari dua kata dalam bahasa asing (Yunani),
yaitu “oikos” yang berarti rumah tangga, dan “nomos” yang berarti aturan,
tata, ilmu. Jadi arti kata aslinya adalah : aturan atau pedoman untuk mengatur
rumah tangga. Ekonomi juga dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari cara-cara manusia memutuskan untuk mengalokasikan sumber-
sumber dana yang terbatas antara berbagai alternatif kemungkinan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Yang dimaksud orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab
dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari
lazim disebut dengan ayah–ibu. Lingkungan pertama yang berhubungan
dengan anak adalah orang tua atau keluarga. Suasana keluarga yang positif
bagi motivasi dan keberhasilan studi adalah keadaan yang menyebabkan anak
merasa dirinya aman atau damai bila berada di tengah keluarga.
Dari pengertian-pengertian di atas penulis membaca untuk
menguraikan tentang apa yang dimaksud dengan kondisi sosial ekonomi.
Banyak sekali masalah yang timbul di lingkungan keluarga yang berlatar
belakang kondisi sosial ekonomi. Apabila kondisi sosial ekonomi orang tua
baik atau cukup maka akan dapat memperlancar perkembangan dan
pendidikan anak. Hal ini dapat dilihat apabila suatu keluarga dengan kondisi
sosial ekonomi yang baik, maka fasilitas belajar anak akan tercukupi sehingga
dapat memperlancar belajarnya. Akan tetapi suatu keluarga dengan kondisi
sosial ekonomi yang baik belum tentu menjamin perkembangan dan
pendidikan anak. Misalnya saja mereka tidak pernah memperhatikan si anak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
maka anak akan melakukan hal-hal yang negatif. Kondisi sosial ekonomi
orang tua meliputi :
1. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Dalam Tap MPR No. IV/MPR/1973 dikatakan bahwa pendidikan
pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan, di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup.
Menurut Drs. RBS. Fudyartanta menyatakan bahwa pendidikan
adalah proses membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan,
cara berfikir, kecakapan dan perasaan atau sikap mental (Drs. RBS.
Fudyartanta, 1977 hal. 23).
Pendidikan tidak hanya untuk anak-anak tapi juga untuk kaum
remaja dan orang-orang dewasa. Jadi setiap orang dapat memperoleh
pendidikan tanpa memandang kaya–miskin, tua-muda dan derajat
seseorang. Bentuk-bentuk pendidikan menurut Philip H. Coombs dalam
bukunya Prof. Zahara Indris, M.A yang berjudul “Dasar-dasar Pendidikan”
mengklasifikasikan pendidikan ke dalam tiga bagian, yaitu :
1) Pendidikan Informal
Adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman
sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar. Pada umumnya tidak teratur
dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti di
dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar atau di dalam
pengalaman sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2) Pendidikan Formal
Adalah pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, mempunyai
jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang berlangsung
dari TK sampai Perguruan Tinggi.
3) Pendidikan Non Formal
Adalah sesuatu bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan
sengaja, tertib, teratur, dan berencana di luar kegiatan persekolahan.
Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu
keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut
ayah-ibu. Tingkat pendidikan orang tua dimaksudkan sebagai tingkat
pendidikan formal yang berhasil dicapai oleh orang tua. Tingkat
pendidikan formal yang dicapai akan mempengaruhi kehidupan seseorang,
yaitu berpengaruh pada penguasaan pengetahuan, pekerjaan dan status
sosial dalam masyarakat. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh pada
semangat anak untuk belajar, misalnya orang tua yang mengenyam
pendidikan tinggi maka ia akan selalu mendorong anak untuk belajar
dengan rajin sehingga menjadi orang yang berguna, orang tua yang
berpendidikan tinggi akan lebih mudah membimbing dan membantu anak
dalam belajar.
Sedang bagi orang tua yang berpendidikan rendah tidak akan
menghiraukan akan pendidikan anak dan sulit untuk membimbing dan
membantu anak belajar karena kemampuan dan pengetahuannya terbatas.
Orang tua yang berpendidikan tinggi akan bersikap positif terhadap dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pendidikan, selalu mendorong anak untuk belajar rajin, dan berusaha
menyediakan fasilitas yang mendukung anak untuk belajar rajin, dan
berusaha menyediakan fasilitas yang mendukung anak untuk belajar rajin,
dan berusaha menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar
mengajar anak, sehingga anak akan berprestasi maksimal.
2. Tingkat Pendapatan Orang Tua
a. Pengertian Pendapatan
Pengertian pendapatan sangat erat dengan penghasilan, banyak
yang menyamakan kedua pengertian tersebut. San. S Hutabarat (1978:
92). Membedakan pengertian pendapat dan penghasilan sebagai
berikut:
1) Penghasilan adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha
tertentu, misalnya bagi yang diperoleh dari bekerja.
2) Pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu
tertentu, misalnya bunga simpanan di bank.
Penulis tidak membedakan arti atau pengertian antara pendapatan dan
penghasilan, keduanya mempunyai pengertian yang sama yaitu segala
bentuk balas-karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas-jasa atas
sumbangan seseorang terhadap proses produksi.
b. Bentuk Pendapatan
Menurut Biro Pusat Statistik ( Mulyanto Surmadi, dan Hans
Dieter Ever, 1982 : 92) pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga
bentuk :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1) Pendapatan Berupa Uang
Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang
yang sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas
jasa atau kontraprestasi. Sumber- sumber yang utama adalah gaji
dan upah serta lain-lain balas jasa serupa dari majikan,
pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas,
pendapatan dari penjualan barang dipelihara di halaman rumah,
hasil investasi, serta keuntungan sosial.
2) Pendapatan Berupa Bunga
Pendapatan berupa bunga adalah segala penghasilan yang sifatnya
regular dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan
diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan jasa yang
diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi
atau disertai transaksi uang secara cuma-cuma, penerimaan barang
dan jasa dengan harga subsidi dari majikan merupakan pendapatan
berupa uang.
3) Pendapatan Lain-lain
Pendapatan lain-lain adalah segala penerimaan yang bersifat
transfer dan redistribusi yang biasanya membawa perubahan
dalam keuangan rumah tangga. Orang tua bekerja keras untuk
mendapatkan penghasilan agar dapat memenuhi kebutuhannya
yang semakin lama semakin banyak. Penghasilan keluarga dapat
bersumber pada :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a) Usaha sendiri ( Wiraswasta)
Misalnya berdagang, mengerjakan sawah, menjalankan
perusahaan sendiri.
b) Bekerja pada orang lain
Misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai
atau karyawan ( baik swasta ataupun pemerintah).
c) Hasil dari milik
Misalnya mempunyai sawah disewakan, punya rumah
disewakan, punya uang dipinjamkan dengan bunga.
Selain penghasilan (balas karya dan hasil milik), masih ada
penerimaan atau uang masuk lain, misalnya berupa :
1) Uang pensiunan, bagi mereka yang sudah lanjut usia dan dulu
bekerja pada pemerintahan atau instansi lain.
2) Sumabangan atau hadiah, misalnya sokongan dari saudara atau
famili, warisan dari orang tua, hadiah dan tabungan.
3) Pinjaman atau hutang, ini merupakan uang masuk tetapi pada
saat akan dilunasi atau dikembalikan harus tepat waktu.
Pendapatan atau penghasilan yang diterima oleh keluarga
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup diantaranya
makan, rekreasi dan pendidikan. Besarnya jumlah pengeluaran
keluarga menurut Drs. T. Gilarsa tergantung dari berbagai hal
antara lain :
a) Besarnya jumlah penghasilan yang masuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b) Besarnya keluarga
c) Tingkat harga kebutuhan-kebutuhan hidup
d) Taraf pendidikan keluarga dan status sosialnya
e) Lingkuan social dan ekonomi keluarga
f) Kebijaksanaan dalam mengelola dan mengendalikan
keuangan keluarga.
D. Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi
1. Pengertian Minat
Ada beberapa pengertian minat, yaitu :
a. Menurut Parasibu dan Simandjuntak (1986 : 10) minat adalah gejala
kejiwaan yang berhubungan dengan sikap subyek terhadap obyek.
b. Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian
terhadap suatu obyek yang disertai dengan adanya kecenderungan
untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek tersebut (Bimo W, 1977 :
38).
c. Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu. (WS. Winkel, 1987 : 30)
d. Minat adalah kecenderungan seseorang bahwa obyek, seseorang,
sesuatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan
dirinya (Whinterington, 1988 ; 124)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-
bidang studi tertentu. Minat merupakan faktor psikologis yang dapat
menentukan suatu pilihan seseorang. Selain itu minat merupakan salah
satu faktor psikologis yang sangat penting untuk suatu keberhasilan
seseorang. Seseorang yang mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan disertai
minat pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada
mereka yang tidak berminat.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke Perguruan
Tinggi.
Menurut Giartama minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu
(Giatama, 1990 : 6).
a. Minat secara intrinsik
Merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa
pengaruh dari luar. Timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi
belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.
b. Minat secara ekstrinsik
Merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu.
Timbul karena latar belakang sosial ekonomi, minat orang tua dan
teman sebaya.
Menurut Enggers Dorter dalam Pasaribu (1986) minat dapat
dibedakan dalam tiga tingkatan yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
d) Minat biasa dalam hal hanya ada hubungan dangkal dengan obyek
pengetahuan.
e) Ikut serta adalah minat yang tidak terbatas pada pengetahuan
intelektual, tetapi ingin ikut menangkap maksud, ikut merasakan arti
sesuatu. Tingkatan minat itu terdapat pada bahan pelajaran kultural
(bahasa, sejarah, kebudayaan).
f) Menyerahkan diri adalah tingkatan minat yang tertinggi, dimana
subyek diterima seluruhnya oleh obyek yang dikenal dan dihargainya,
terhadap moral dan agama.
Berdasarkan beberapa pengertian minat di atas dapat diuraikan
bahwa minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA
kelas XII dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarahkan siswa
untuk memilih Perguruan Tinggi setelah tamat sekolah SMA yang ditandai
dengan adanya perasaan tertarik dan perasaan bahwa Perguruan Tinggi
tersebut dapat memenuhi kebutuhannya.
E. Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perguruan Tinggi
Banyak siswa lulusan SMA / SMK ingin melanjutkan studi ke
Perguruan Tinggi. Mereka berusaha mencari informasi mengenai
Perguruan Tinggi yang mereka inginkan, mengenai kualitas, jurusan atau
bidang studi serta syarat-syarat untuk masuk ke Perguruan Tinggi tersebut.
Pengertian dari Perguruan Tinggi sendiri yaitu sebuah lembaga yang pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tingkat setinggi-tingginya memberi sumbangan dari sumber-sumber yang
ada pada masyarakat (Soegandar Poerbakawatha, 1982 : 7).
Menurut Margareth B. Fisher dan Jeanne L. Nable (1960) yang
dikutip oleh Tauziduhu (1988 : 10) mengatakan bahwa Perguruan Tinggi
adalah masyarakat terpelajar, Perguruan Tinggi adalah pola proses
interaksi belajar mengajar sehari-hari yang terorganisasikan secara khusus
sebagai bagian atau komponen sistem belajar mengajar secara keseluruhan
di dalam masyarakat.
2. Tujuan Perguruan Tinggi
a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi
ataupun kesenian.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya
untuk peningkatan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
budaya nasional.
3. Jenis-jenis Perguruan Tinggi
Dilihat dari bentuknya Perguruan Tinggi di Indonesia yang dikenal
dibedakan menjadi :
1) Universitas, yaitu pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
dalam berbagai macam bidang keahlian, misalnya : bidang kedokteran,
bidang ekonomi, sastra, sosial, jiwa dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2) Sekolah Tinggi, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan untuk satu macam keahlian khusus dan tidak terdapat
bermacam-macam fakultas.
3) Akademi, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
satu keahlian khusus saja dalam waktu yang relatif singkat.
4) Institut, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
untuk mendapatkan keahlian dalam satu bidang saja, misalnya : bidang
pertanian, bidang pendidikan,bidang teknik,atau bidang seni dan lain-
lain. Ilmu yang dipelajari pada institut ini dapat bermacam-macam
yang terdapat di berbagai fakultas atau jurusan, namun semuanya
diarahkan untuk satu keahlian saja.
F. Sekolah Menengah Atas
1) Pengertian SMA
Menurut Depdikbud (1948 : 34) Sekolah Menengah Atas merupakan
satuan pendidikan menengah yang terutama menyiapkan siswa untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, dalam hal ini
adalah melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Maka siswa SMA diharapkan
benar-benar mempunyai kemampuan dan minat untuk menguasai atau
memahami pelajaran yang diajarkan di SMA sehingga dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2) Tujuan SMA
Tujuan pendidikan SMA yang tercantum dalam kurikulum 1984, ialah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a) Mendidik para siswa untuk menjadi manusia pembangunan,
sebagai warga negara Indonesia yang berpedoman pada Pancasila dan
UUD 1945,
b) Memberi bekal kemampuan yang diperlakukan siswa yang akan
melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, terutama di Universitas
dan institut.
c) Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa yang akan
melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi, akademik, politeknik,
program diploma atau program lainnya yang setingkat.
d) Memberi bekal kemajuan bagi siswa yang akan terjun ke dunia
kerja, setelah menyelesaikan pendidikannya.
Tujuan mendidikan menengah umum menurut peraturan pemerintah (PP)
No. 29 tahun 1990, pasal 2 ayat (1) adalah :
1) Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian,
2) Meningkatkan kemampuan siswa sebagian anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya
dan alam sekitarnya.
Tujuan pendidikan SMA lebih ditegaskan dalam pasal 3 ayat 2 PP No. 29
tahun 1990, yaitu tujuan SMA adalah terutama menyiapkan siswa untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.
3) Kurikulum SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Kurikulum 1994 merupakan kurikulum hasil penyesuaian
kurikulum 1984, karena kurikulum 1984 masih banyak kesalahan-
kesalahan, maka kurikulum 1984 perlu disempurnakan. Penyederhanaan
kurikulum dilakukan pada jumlah mata pelajaran, jumlah pokok bahasan,
bahasa yang sederhana (mudah dimengerti guru) dan istilah baku (sesuai
dengan peraturan perundang-undangan) dan format GBPP.
Yang dimaksud kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (UUSPN
Pasal 1 butir 9 / UURI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional). Isi kurikulum SMA mengandung sejumlah bahan kajian untuk
mencapai tujuan sekolah menengah atas dalam rangka upaya pencapaian
tujuan pendidikan nasional, isi kurikulum harus memiliki kebermaknaan
sehingga peserta didik dapat mengembangkan kehidupannya sebagian
pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia.
G. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dengan minat melanjutkan
studi ke perguruan tinggi
prestasi belajar secara umum dapat diartikan sebagai suatu hasil yang
dicapai. Prestasi belajar siswa nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-
nilai yang tercermin dalam raport. Siswa yang prestasi belajarnya tinggi
kemungkinan besar akan lebih mudah dalam meraih cita-citanya. Banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa,yaitu faktor dari dalam dan
faktor dari luar.
Prestasi belajar siswa dapat digunakan sebagai alat seleksi penerimaan
siswa baru ditingkat sekolah menengah atau di perguruan tinggi. Setiap siswa
pasti menginginkan dapat sekolah ke perguruan tinggi dan yang berkualitas,
namun untuk mencapainya tidaklah mudah. Mempunyai uang yang cukup
belum tentu menjamin anak dapat melanjutkan sekolahnya kalau tidak ada
keinginan atau kesungguhan dalam belajar, hal ini dapat mempengaruhi
prestasi belajarnya.
Siswa yang berprestasi tinggi cenderung mempunyai minat untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi di bandingkan dengan siswa yang
berprestasi rendah yang cenderung tidak mempunyai minat untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Siswa yang berprestasi rendah akan lebih memilih
untuk bekerja, mereka berpikir buat apa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
hanya akan menambah beban mereka.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang
mempunyai prestasi belajar tinggi dapat dipastikan dia mempunyai tujuan
yang jelas untuk melanjutkan studinya, dan mempunyai minat untuk
melanjutkan sudinya ke perguruan tinggi. Bagi siswa yang berprestai rendah
dapat pula mempunyai tujuan untuk melanjutkan studinya, akan tetapi kalau
tidak didorong kesungguhan untuk melanjutkan studinya maka akan lebih
memilih untuk bekerja. Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi
ke perguruan tinggi.
H. Hubungan antara Motivasi dengan Minat Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi
Motivasi merupakan suatu dorongan untuk melakukan sesuatu. Siswa
akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila ia mempunyai motivasi. Begitu
pula dengan siswa yang akan melanjutkan studinya, ia tidak hanya
memerlukan kemampuan untuk prestasi belajar yang baik akan tetapi juga
harus mempunyai keinginan atau motivasi dari dalam dirinya. Banyak faktor
yang mempengaruhi motivasi yaitu dari luar (eksternal) dan dari dalam
(internal). Dalam hal melanjutkan studi ke perguruan tinggi, motivasi sangat
besar pengaruhnya. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi maka mempunyai
minat yang tinggi pula untuk melanjutkan studinya, sedangkan siswa yang
tidak mempunyai motivasi maka ia juga tidak akan mempunyai minat untuk
melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
Siswa yang mempunyai motivasi tinggi walaupun tidak berprestasi
baik, ia akan berusaha keras untuk melanjutkan studinya. Bagi siswa yang
mempunyai prestasi belajar yang baik dan masuk ke perguruan tinggi tetapi
tidak ada motivasi, maka masuk ke perguruan tinggi hanya karena gengsi atau
paksaan dari orang tua tidak dari kenginan sendiri, dan ini akan menjadi
beban bagi dirinya. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan kalau ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
hubungan antara motivasi dengan minat untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi
1. Hubungan antara Kondisi Sosial Skonomi Orang Tua dengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Kondisi dapat diartikan sebagai keadaan. Kondisi seseorang dapat
berpengaruh pada apa yang akan dicita-citakan. Sosial disini diartikan sebagai
hubungan antar individu yang satu dengan individu yang lain. Orang tua
adalah setiap orang tua yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau
rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari lazim disebut dengan ayah-
ibu. Kondisi sosial ekonomi orang tua meliputi tingkat pendidikan orang tua,
tingkat pendapatan orang tua. Kondisi sosial ekonomi orang tua sangat
berpengaruh dengan pendidikan anak. Bagi keluarga yang miskin pendidikan
merupakan suatu beban, karena kesulitan finansial, yang akhirnya demi alasan
membantu orang tua, anak-anak terpaksa sudah harus masuk pasar kerja yang
keras kompetisinya sebelum kedewasaan psikologi-sosialnya dan fisiknya
belum memungkinkan untuk itu.
Anak yang berasal dari keluarga yang kondisi sosial ekonominya baik
dari segi keuangannya mencukupi atau lebih, maka akan berpeluang besar
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Orang tua yang berpendidikan tinggi
akan mengarahkan anaknya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi,
karena mereka beranggapan dengan sekolah yang tinggi maka akan lebih
mudah dalam mencari pekerjaan. Namun bagi keluarga yang pas-pasan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kurang akan lebih mengarahkan anaknya untuk bekerja, maka dalam diri
anakpun tidak ada minat untuk melanjutkan studinya karena adanya
keterbatasan dana. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
HIPOTESIS
1. Ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa
SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
2. Ada hubungan positif antara motivasi dengan minat siswa SMA untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3. Ada hubungan positif antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan
minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan penulis gunakan
meliputi:
1. Deskriptif
Suatu penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan maksud dan
keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya bersifat sekedar
mengungkapkan fakta (Consuelo, 1993:71).
2. Studi kasus
Penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas, maka
kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti
(Consuelo, 1993:73).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian lapangan dilakukan pada bulan mei tahun 2007
2. Tempat penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMAN 1 Samigaluh
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test,
atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu di dalam suatu penelitian (Hadan Nawawi, 1983:141). Populasi
juga diartikan seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
dan waktu yang kita tentukan. Dalam penelitian ini, sebagai populasi
adalah siswa-siswi kelas XII SMA Negeri I Samigaluh.
2. Sampel penelitian
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi
yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian. Artinya sampel
yaitu sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Untuk
menentukan besar kecilnya sampel, sebenarnya tidak ada ketepatan yang
mutlak. Sebagai pertimbangan Suharsimi Arikunto (1998:120)
menyatakan sebagai berikut :
1. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya,
sehingga perhitungan merupakan penelitian populasi.
2. Selanjutnya bila jumlah subyeknya besar dapat diambil 10 % - 15 %
atau 20 % - 25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah 60 siswa, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
diambil dari dua kelas yaitu kelas XII IPA dan XII IPS. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling
(sampel acak sederhana), dimana setiap anggota populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel penelitian
Variabel adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh
pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi (Sanapiah
Faisal; 1982) variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh
pengekspresimen dimanipulasikan di dalam rangka untuk
menenangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.
Di dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah :
1) Prestasi belajar
2) Motivasi
3) Kondisi sosial ekonomi orang tua
b. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah kondisi atau karakteristik yang berubah, atau
muncul atau yang tidak muncul ketika pengeksperimen
mengintroduksi, merubah, atau mengganti variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa SMA untuk
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Pengukuran variabel
Setiap variabel penelitian yang akan di analisis perlu diukur dengan
cara pengukuran masing-masing variabel. Kuesioner yang digunakan
berbentuk pernyataan dan pertanyaan tertulis dimana responden hanya
memilih jawaban yang telah tersedia dan kuesioner ini dibagikan kepada
siswa.
a. Prestasi belajar
Untuk variabel ini diberi klasifikasi dengan menggunakan PAP II
(Masidjo, 1995).
No Nilai / Skor Keterangan
1 8,1 – 10 Baik Sekali
2 6,6 – 8,0 Baik
3 5,6 – 6,5 Cukup
4 4,6 – 5,5 Kurang
5 0 – 4,5 Gagal
b. Motivasi belajar
Ada dua kategori yang digunakan yaitu pernyataan positif dan
pernyataan negatif yang dinilai dengan pilihan selalu, sering, kadang-
kadang dan tidak pernah. Pembagian pernyataan menjadi dua kategori
ini karena pada dasarnya sikap seseorang terhadap obyek tertentu tediri
dari sikap mendukung (positif), sikap menolak (negatif), dan sikap
netral. Penulis mengharap responden mempunyai sikap mendukung
atau menolak, oleh karena itu jawaban netral dihilangkan. Adapun skor
yang digunakan dalam menilai pertanyaan tersebut adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Skala Pengukuran
Alternatif jawaban selalu sering Kadang kadang Tidak pernah
Pernyataan positif 4 3 2 1
Pernyataan negatif 1 2 3 4
Kisi-kisi kuesioner
Indikator Pernyataan positif (nomor item dalam
kuesioner)
Pernyataan negatif (nomor
item dalam kuesioner)
Kemauan belajar 1,2,3,4,5
Hasrat untuk berprestasi 6,7,8,9,10
Usaha untuk meningkatkan prestasi 11,12 13
Usaha untuk menghindarkan diri dari kegagalan 14,15,16
Hasrat untuk memelihara atau meningkatkan
kualitas belajar
17,20 18,19
c. Kondisi sosial ekonomi orang tua
1. Tingkat pendidikan orang tua
Tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang
tua siswa dalam hal ini pendidikan dikelompokkan dan diberi skor
sebagai berikut:
Lulus SD skor 1
Lulus SMP 2
Lulus SMU / sederajat 3
Akademi / Sarjana Muda 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Pendapatan orang tua
Pendapatan orang tua yaitu seluruh penghasilan yang diterima dari
pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan selama satu bulan.
Dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut:
Indikator Skor
- Dibawah Rp 300.000 1
- Antara Rp 301.000 – Rp 600.000 2
- Antara Rp 601.000 – Rp 900.000 3
- Diatas Rp 901.000 4
d. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Pengukuran variable ini sama dengan pengukuran variable motivasi
belajar. Ada dua kategori yang digunakan yaitu pernyataan positif dan
pernyataan negatif yang dinilai dengan pilihan sangat setuju, setuju,
tidak setuju, sangat tidak setuju. Salah satu contohnya adalah sebagai
berikut:
1. Saya merasa senang kuliah di perguruan tinggi karena akan
mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
2. Saya tidak tertarik kuliah di perguruan tinggi karena tidak ada biaya ?
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
E. Data Yang Diperlukan
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah siswa-siswi kelas III
yang meliputi sebagai berikut:
a. Data responden yang berhubungan dengan identitas responden.
b. Data responden tentang kondisi sosial ekonomi keluarga orang tua
yang meliputi tingkat pendidikan, tingkat penghasilan.
c. Data responden tentang prestasi belajar.
d. Data responden tentang motivasi belajar.
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang mengumpulkannya dilakukan oleh pihak
lain dalam hal ini data tersebut peneliti peroleh dari data yang sudah ada di
SMA, yang meliputi data tentang :
a. Kelembagaan sekolah
b. Sejarah berdirinya sekolah
c. Jumlah guru dan karyawan
d. Jumlah siswa
e. Fasilitasyang dimiliki sekolah
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan
keadaan responden sebenarnya.
2. Wawancara
Wawancara yaitu metode pengumpulan data yang berupa tanya jawab
langsung dengan guru dan karyawan maupun siswa untuk memperoleh
data sekunder.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan/
dokumen yang ada di SMA.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas Instrumen
Validitas instrumen adalah sejauh mana sebuah alat ukur dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pembuatan
alat ukur tersebut. Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat
mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat ( Suharsimi
Arikunto, 1998: 160)
Kevalidan atau kesahihan alat ukur akan diuji dengan
menggunakan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson
dengan rumus sebagai berikut : ( Suharsimi Arikunto, 1997 : 146).
rxy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan :
N = jumlah populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Y = total dari skor seluruh item
X = total dari setiap item
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi selanjutnya dilakukan analisis
item untuk mendapatkan informasi indeks daya diskriminasi item berdasarkan
corrected item-total correlation dan reliabilitas instrumen berdasarkan formula
alpha (Cronbach).
Validitas ditentukan oleh besarnya koefisien korelasi antara skor
indikator dengan skor total variabel yang bersangkutan. Bila hasil koefisien
indikator rhitung sama dengan atau lebih besar rtabel (0,2002) untuk df = n -1 =
60 – 1 = 59) maka indikator dikatakan valid dan indikator tersebut dapat
dipergunakan untuk analisa berikutnya.
a. Variabel Motivasi
Tabel 3.1 Validitas Variabel Motivasi
Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan
Motivasi
1 0,470 0,254 Valid 2 0,559 0,254 Valid 3 0,509 0,254 Valid 4 0,468 0,254 Valid 5 0,364 0,254 Valid 6 0,538 0,254 Valid 7 0,444 0,254 Valid 8 0,542 0,254 Valid 9 0,545 0,254 Valid 10 0,491 0,254 Valid 11 0,521 0,254 Valid 12 0,478 0,254 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.1 Validitas Variabel Motivasi
Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan
Motivasi
13 0,436 0,254 Valid 14 0,590 0,254 Valid 15 0,442 0,254 Valid 16 0,571 0,254 Valid 17 0,509 0,254 Valid 18 0,470 0,254 Valid 19 0,429 0,254 Valid 20 0,317 0,254 Valid
Sumber: Lampiran 2 Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan hasil analisis di ketahuai variabel motivasi yang
diungkat dengan 20 item pernyataan, menunjukkan bahwa keseluruhan 20
aitem tersebut adalah valid atau sahih, dan hasil corrected item-total
corellation berkisar (r-hitung) antara 0,317 sampai 0,590 (lampiran 2)
lebih besar dari r-tabel: 0,2002
b. Variabel Minat Melanjutkan Studi
Tabel 3.2 Validitas Instrumen Minat Melanjutkan Studi
Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan
Minat Melajutkan Studi
1 0,589 0,254 Valid 2 0,644 0,254 Valid 3 0,692 0,254 Valid 4 0,556 0,254 Valid 5 0,376 0,254 Valid 6 0,693 0,254 Valid 7 0,571 0,254 Valid 8 0,709 0,254 Valid 9 0,362 0,254 Valid 10 0,573 0,254 Valid 11 0,411 0,254 Valid 12 0,610 0,254 Valid
Sumber: Lampiran 2 Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan hasil analisis di ketahuai variabel minat melanjutkan
studi yang diungkat dengan 12 item pernyataan, menunjukkan bahwa
keseluruhan 12 item tersebut adalah valid atau sahih, dengan hasil
corrected item-total corellation berkisar (r-hitung) antara 0,362 sampai
0,709 lebih besar dari r-tabel: 0,2002
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berarti tetap, mantap, dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena istrumen tersebut sudah baik ( Suharsimi Arikunto, 1991 : 42).
Karena skor instrument tersebut merupakan rentangan antara skor 1-4,
maka peneliti mengambil langkah pintas yakni dengan menggunakan
Rumus Alpha Cronbach yang digunakan untuk mencari reliabilitas
instrument yang skornya bukan 1 atau 0. cara mencari reliabilitas untuk
keseluruhan item menurut Alpha Cronbach adalah sebagai berikut (
Suharsimi Arikunto,1997: 171):
R11 =
1
2
2
11
b
k
k
Keterangan :
R11 = reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b2 = jumlah varians butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
12 = varians total
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran dapat dipercaya. Kuesioner dinyatakan reliabel jika harga Alpha
hitung ≥ 0,60 (paling tidak mencapai 0,60).
Tabel 3.3 Uji Reliabiltas Instrumen
Variabel Alpha hit. Alpha batas Keterangan Motivasi 0,878 0,6 Reliabel Minat Melajutkan Studi
0,874 0,6 Reliabel
Sumber: Lampiran 2 Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen dapat diketahui bahwa
masing-masing variabel yang diuji memiliki Alpha hitung lebih besar dari
Alpha pembanding (0,6), dengan demikian instrumen yang digunakan dalam
penelitian dinyatakan reliabel, serta dapat dilakukan analisis lebih lanjut.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Tujuan melakukan uji normalitas adalah agar kesimpulan yang
ditarik tidak menyimpang dari yang seharusnya. Uji normalitas data
digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan
dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui
apakah kondisi masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak
dilakukan uji normalitas dengan menggunakan rumus Kolmogorov –
Smirnov sebagai berikut :
D = Maximum [Fo (x) – Sn (x)]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Keterangan
D = deviasi atau penyimpangan
F0 (x) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
Sn (x) = distribusi frekuensi yang diobservasi
( Imam Ghozali, 2002 : 36)
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat. Uji linieritas regresi
dilakukan dengan analisis varian dengan menggunakan rumus F.
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari F adalah sebagai berikut
( Imam Gozali, 2002 : 36).
Freg = res
reg
RK
RK
Keterangan :
F reg = harga bilangan F untuk garis regresi
RK reg = rata kuadrat garis regresi
RK res = rata kuadrat residu
Kriteria pengujian linieritas yaitu jika nilai Fhitung lebih besar dari
nilai Ftabel pada taraf signifikan 5 % maka hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat bersifat linier.
2. Analisis Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Untuk menganalisis hipotesis 1,2, dan 3 menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Perumusan Hipotesis
1) Ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa SMA
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
2) Ada hubungan antara motivasi dengan minat siswa SMA untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
3) Ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat
siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Langkah Pengujian Hipotesis
1) Menyusun Hipotesis
Ho : r = 0 berarti tidak ada hubungan antara X dan Y
Hal ini dapat dijelaskan bahwa tidak ada hubungan antara variable-
variabel bebas dengan variabel terikat.
Ha : r ≠ 0 berarti ada hubungan antara X dan Y
Hal ini dapat dijelaskan bahwa ada hubungan antara variabel-
variabel bebas dengan variabel terikat.
2) Menggunakan Uji Statistic
Untuk menjawab permasalahan pada hipotesis 1,2 dan 3 yaitu
hubungan antara prestasi belajar (x1) dengan minat siswa SMA untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y), motivasi belajar (x2)
dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, dan kondisi sosial ekonomi orang tua ( x3) dengan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, maka
penulis menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan 3
predictor dengan rumus sebagai berikut ( Moh. Nazir, 1988 : 540) :
R2 = 2
321
y
yxcyxbyxa
Keterangan :
R2 = koefisien korelasi antara variable y dengan x1, x2, dan x3
A = koefisien variabel x1
B = koefisien variabel x2
C = koefisien variabel x3
∑ x 1 y = jumlah hasil kali antara x1 dengan y
∑ x 2 y = jumlah hasil kali antara x2 dengan y
∑ x 3 y = jumlah hasil kali antara x3 dengan y
Y 2 = jumlah kuadrat y
Setelah nilai r diketahui, kemudian diuji signifikan dengan rumus
statistic uji F sebagai berikut :
F gRe = 2
2
1
1
Rm
mNR
Keterangan :
F gRe = harga F garis regresi
N = cacah kasus
n = cacah variable bebas
R = koefisien korelasi antara variable terikat dengan variable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
bebas
Dari hasil table analisis regresi ganda dapat diperoleh sumbangan
relative dan sumbangan efektif masing-masing variable bebas
terhadap variable terikat, dimana nanti dapat diketahui berapa
sumbangan efektif variable bebas terhadap variable terikat,
formulanya adalah :
SR % = %100Re
11 xJK
yxa
g
Keterangan :
SR % = sumbangan relative dari suatu variable
A = koefisien variable bebas
∑xy = jumlah produk variable bebas (x) dengan variable terikat
(Y)
JK gRe = jumlah kuadrat regresi
SE % =SR%xR 2
Keterangan :
SE% = sumbangan efektif dari suatu variable bebas
SR% = Sumbangan relative dari suatu variable bebas
R 2 = koefisien determinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Sekolah
SMA Negeri I Samigaluh dibuka pada tahun ajaran 1985/ 1986,
sebagai SMA Negeri ke-6 di Kabupaten Kulon Progo. Pada tahun ajaran itu
SMA Negeri Samigaluh untuk pertama kalinya menerima siswa kelas I.
pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya masih di titipkan di SMA Negeri
Kalibawang.
Gedung SMA Negeri Samigaluh mulai ditempati pada tanggal 14 juli
1986. Pada tanggal 14 juli 1986 SMA Negeri Samigaluh telah memasuki
tahun kedua, sehingga para siswanya terdiri dari kelas I dan kelas II. Masing-
masing kelas memiliki dua rombongan belajar.
Sebagian besar guru yang mengajar pada tahun ajaran tersebut di atas
berasal dari SMA Negeri Kalibawang. Sejak masih di titipkan di SMA Negeri
Kalibawang, SMA Negeri Samigaluh telah memiliki dua orang guru tetap
yaitu Ibu Dra. Anik Setyaningsih dan Ibu Dra. Fatimah. Kemudian
ditempatkan guru-guru pengangkatan baru dan pindahan / mutasi. Manajemen
dan administrasinya juga masih dirangkap oleh kepala SMA Kalibawang
waktu itu itu Bapak Sukardal. Sedang pelaksana hariannya dijabat oleh Bapak
Sukardi, B.A.
Kepemimpinan Bapak Sukardi, B.A., yang low profile, mendasari
terbentuknya ciri khas SMA Negeri Samigaluh. Ciri khas yang masih dapat
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dirasakan sampai saat ini di antaranya kesejahteraan guru dan karyawan
senantiasa diprioritaskan, serta semangat pelayanannya yang tinggi,
memperhatikan kedisiplinan dan hal-hal yang kecil.
B. Visi dan Misi Sekolah
Visi SMA I Samigaluh :
Terdidik menggunakan akal dan hati nurani dalam menghadapi kehidupan
yang berwawasan keimanan dan kebangsaan.
Misi SMA I Samigaluh :
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berorientasi ke depan.
2. Menambahkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajran
agama yang dipeluknya dan budaya bangsanya sehingga menjadi manusia
yang beriman dan berbudi pekerti
C. Kurikulum Sekolah
Kurikulum adalah seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang digunakan di SMA
I Samigaluh adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang didasarkan
pada kurikulum 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan suatu
desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi
tertentu, yang terdiri atas Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dan Materi Pembelajaran. Sistem pengajaran yang digunakan adalah sistem
semesteran, yaitu semester genap ( 6 bulan ) dan semester ganjil ( 6 bulan ).
D. Sumber Daya Sekolah
1. Kepala Sekolah
Pada bulan April 1987 SMA Negeri Samigaluh memeproleh Kepala
Sekolah yang definitive, yaitu Bapak Blasius Suprijadi dari Yogyakarta, yang
sebelumnya adalah guru pada SMA Negeri Argomulyo, Bantul. Karena beliau
berasal dari SMA Negeri Argomulyo, sebuah SMA yang telah mapan, maka
selama kepemimpinan beliau, pola pengelolaannya berkiblat ke SMA Negeri
Argomulyo. Bapak Blasius Suprijadi memimpin SMA Negeri Samigaluh
hingga dua periode dan berakhir pada bulan februari 1996 saat beliau
memasuki masa purna tugas.
Sejak Bapak Blasius Suprijadi memasuki masa purna tugas, sejak
bulan februari 1996 kepemimpinan SMA Negeri Samigaluh dirangkap oleh
kepala SMA kalibawang, Bapak Sunardi, B.A., sebagai YMT kepala Sekolah.
Sedangkan PLH Kepala Sekolah dipegang oleh Bapak Drs. Kukuh Pranoto.
Hal ini berlangsung sampai dengan awal tahun ajaran baru tahun ajaran 1996 /
1997.
Kemudian kendali kepemimpinan SMU Negeri 1 Samigaluh dipegang
oleh Bapak Drs. Sadjiran Agus Prijanto dari Srikayangan, Sentolo, yang
sebelumnya adalah guru di SMA Negeri Temon. Beliau memimpin SMU
Negeri Samigaluh sampai dengan bulan februari tahun 2000 ketika beliau
dipromosikan menjadi pengawas sekolah untuk kabupaten Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Sejak bulan Maret tahun 2000 kepemimpinan SMU Negeri 1
Samigaluh dijabat oleh Bapak Drs. Marsudi Raharjo, dari Kemiri, Wijimulyo,
Nanggulan, yang sebelumnya adalah guru di SMU Negeri 1 Kalibawang.
Kepemimpinan Bapak Drs. Marsudi Raharjo di sini berakhir pada tanggal 18
september 2002, bertepatan dengan tanggal serah terima jabatan kepala
sekolah kepada penggantinya Bapak Drs. Slamet Sudarisman. Bapak Drs.
Marsudi Raharjo sejak tanggal 16 sepember 2002 menjadi kepala SMU
Negeri 1 Sentolo.
2. Guru
Untuk tahun-tahun terakhir ini SMU Negeri Samigaluh memiliki 4
orang guru putra daerah Samigaluh. Namun sebagian besar guru SMU Negeri
1 Samigaluh sejak berdiri sampai dengan sekarang mempunyai
kecenderungan berasal dari luar wilayah Samigaluh. Karena sebagian besar
guru adalah guru lajon, maka muncul kecenderungan lain yaitu SMU Negeri 1
Samigaluh dijadikan semacam batu loncatan untuk mutasi ke sekolah-sekolah
yang lebih meng-“kota”.
Dari tahun ke tahun sekolah ini disamping memiliki guru tetap, tetapi
masih harus ditambah dengan guru tidak tetap. Jumlah guru di sini memang
selalu kurang.
Tabel 4.1
Jumlah Guru SMAN I Samigaluh
Nama Guru Bidang Studi Nama Guru Bidang Studi
Y. PRANYOTO, S.Pd. Bahasa Indonesia
Drs. R. CATUR HATMOKO Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Drs. P. SLAMET BUDI S.
Bahasa Inggris SRIYATI TRIHARTINI, S.Pd. Matematika
Drs. DJUMIRIN Sejarah
Drs. SURADIMAN PA. Islam
Drs. SUNARYO MARTINUS
Bimbingan Konseling
Dra. ASIH PARAMAYATI Geografi
Drs. KUKUH PRANOTO
Bimbingan Konseling
CAMAYANTI ROOM, S.Pd. B. Inggris
Dra. WARDANI SIH W.
Matematika
SUPARJI, S.E Ekonomi/Akunt
Drs. SURIPTA Pendidikan Seni
SURJANA, Drs
PPKn
Drs. SISWANTO Sejarah RETNA SUNDARI
R., Dra Sosiologi
GUNATA, S.Pd. Kimia
ANA SUPRIHATIN, S.Pd.
PA. Katholik
Drs. FELIXIANUS SUBIYARTA
Ekonomi/AkuntansiRETNO KUNING D. P., S.Pd.
Sejarah
AKHID JAMHARIR, S.Pd.
Biologi M. M. RUBINAH PA. Katholik
WARYANTO, S.Pd. Fisika SUKARSIH
PA. Kristen
ANDI NURCAHYO H., S.Pd. Bhs. Indonesia
3. Karyawan
Sebagian besar karyawan tata usaha saat ini, 5 orang, merupakan putra
daerah samigaluh. Sebagian kecil berasal dari tempat yang lebih jauh. Seperti
jumlah guru, jumlah karyawan dari tahun ke tahun selalu kurang. Setiap tahun
masih harus ditambah dengan beberapa karyawan tidak tetap, rata-rata 4
orang per tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.2
Jumlah Karyawan SMAN I Samigaluh
No Nama
1 PRIYANI ASTUTI
2 A M B Y A H
3 ENDANG WAHYU TRIYANI
4 M U D I Y A N A
5 AGUS MARTONO
6 IKA NURHIDAYANTI
7 SUWALDI
8 BAKIN
9 SLAMET
E. Siswa
Sejak berdiri sampai dengan tahun pelajaran 1988 / 1989 masing-
masing kelas hanya terdiri 2 kelas pararel. Sejak tahun pelajaran 1989 /1990
sekolah ini menerima kelas satu dengan 3 kelas pararel. Meskipun setiap kelas
terdiri atas 3 kelas pararel, jumlah siswa untuk setiap kelasnya tidak mencapai
120 orang siswa. Bila dibuat rata-rata per tahun setiap kelas terdiri dari 85
siswa.
Siswa-siswa yang masuk ke sekolah ini memiliki NEM rata-rata
rendah. Mereka memilih sekolah ini setelah mereka tidak diterima di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
lain yang rata-rata NEM-nya lebih baik dari sekolah ini. Bahkan siswa asli
Samigaluh yang memiliki NEM baik, memilih masuk ke sekolah lain.
Daerah asal siswa sangat beragam. Sebagian besar berasal dari putra
daerah Samigaluh. Sebagian berasal dari perbatasan DIY-Jawa Tengah,
seperti Borobudur, Salaman, Banyuasin, Loano dan Pucungroto. Beberapa
berasal dari daerah dataran rendah di timur seperti, Dekso, Kalibawang,
Nanggulan, Niten, Wetan Progo. Juga beberapa berasal dari kota Yogyakarta,
kabupaten lain, bahkan propinsi lain.
Di antara sekian siswa ada kecenderungan bahwa SMU Negeri 1
Samigaluh dijadikan batu loncatan. Umumnya mereka tidak diterima
disekolah yang mereka inginkan, kemudian masuk sekolah ini. Setelah sekitar
6 bulan atau satu tahun mereka mengajukan pindah ke sekolah yang semula
mereka tidak diterima. Sekolah tujuan pindah ada yang di Yogyakarta,
Sleman, Wates, Sentolo maupun Kalibawang.
Kenakalan para siswa dari tahun ke tahun bervariasi. Namun akhir-
akhir ini tingkat kenalakan siswa relative kecil dibandingkan pada tahun-
tahun awal, juga dibandingkan dengan sekolah-sekolah sejenis. Hal ini
kemungkinan karena jumlah siswa yang berasal dari Wetan Progo relatif
sedikit.
NEM keluaran SMU Negeri 1 Samigaluh relatif lebih baik
dibandingkan dengan NEM masukan. Bahkan rata-rata NEM sekolah ini
beberapa tahun terakhir lebih baik dari sekolah negeri sekitar yang sejenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Alumni SMU Negeri 1 Samigaluh sebagian besar tidak melanjutkan
kuliah. Sebagian besar dari mereka langsung bekerja. Sebagian kecil
melanjutkan kuliah baik ke pergururan tinggi negeri, maupun swasta.
Keberadaan alumni tidak terdeteksi secara baik.
F. Kondisi Fisik dan Fasilitas
Sehubungan dengan kondisi tanah yang labil, gedung sekolah selalu
mengalami masalah. Masalah tersebut dapat berupa lantai amblas, dinding
retak atau bahkan hampir ambruk.namun dengan perhatian pemerintah
maupun kepedulian anggota BP3 masalah pergedungan belakangan ini dapat
diatasi. Namun demikian masih terdapat kekurangan, seperti tidak ada ruang
khusus untuk komputer dan kamar kecil yang memadai, baik jumlah maupun
mutunya.
Fasilitas perpustakaan relatif baik dibanding sekolah sejenis. Setiap
tahun koleksi buku-bukunya bertambah. Tambahan buku ini disamping
berasal dari pemerintah, juga berasal dari siswa kelas III yang baru lulus.
Agar judul buku sesuai dengan kebutuhan, sumbangan buku ini diujudkan
uang. Sumbangan uang ini kemudian oleh tim belanja perpustakaan dibelikan
buku sesuai dengan kebutuhan.
Sampai saat ini sekolah ini baru memiliki 4 unit komputer. Sedangkan
printer ada empat buah, namun yang dapat dipakai hanya 1. jumlah komputer
maupun printer yang ada di bandingkan dengan kebutuhan ternyata sangat
kurang. Dua komputer untuk kebutuhan kantor dan dua lainnya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tambahan ketrampilan siswa. Belakangan ini bantuan komputer maupun
printer dari pemerintah tidak ada. Belakangan ini dengan bantuan anggota BP,
sekolah menambah 1 komputer dan 1 printer.
Lapangan olahraga dengan kondisi yang minimal telah tersedia.
Halaman upacara yang telah di keraskan dapat di pakai sebagai tempat senam,
bulutangkis bahkan rencananya untuk bola basket. Di bagian bawah juga telah
tersedia lapangan berumput. Lapangan ini hasil rintisan Bapak Blasius
Suprijadi, yang disempurnakan oleh para pendahulunya. Lapangan ini cukup
rata namun kurang luas untuk bermain sepak bola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Gambaran umum mengenai data penelitian secara singkat digambarkan
dengan fungsi-fungsi statistik, maka data tentang variabel prestasi belajar,
motivasi, dan minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai berikut:.
1. Variabel Prestasi Belajar
Tabel 5.1 Kategorisasi dan Kecenderungan Subjek pada
Variabel Prestasi Belajar
Interval Kategori Frekuensi Persentase
8,1 – 10 Sangat tinggi 0 0%
6,6 – 8,0 Tinggi 53 88,4%
5,6 – 6,5 Cukup 5 8,3%
4,6 – 5,5 Rendah 2 3,3%
0 – 4,5 Sangat rendah 0 0%
Jumlah 60 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas subjek
(88,4%) memiliki prestasi belajar yang tinggi, atau menunjukkan prestasi
belajar siswa dalam kategori tinggi sebanyak 53 orang (88,4%), prestasi
belajar siswa dalam kategori yang cukup sebanyak 5 orang (8,3%), dan
prestasi belajar siswa yang rendah sebanyak 2 orang (3,3%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Variabel Motivasi
Tabel 5.2 Kategorisasi dan Kecenderungan Subjek pada Variabel Motivasi
Interval Kategori Frekuensi Persentase
> 68 Sangat tinggi 9 15,0%
60 – 67 Tinggi 22 36,7%
54 – 59 Cukup 16 26,6%
47 – 53 Rendah 9 15,0%
< 47 Sangat rendah 4 6,7%
Jumlah 60 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
motivasi yang sangat tinggi sebanyak 9 orang (15%), yang memiliki motivasi
tinggi sebanyak 22 orang (36,7%), siswa yang memiliki motivasi cukup tinggi
sebanyak 16 orang (26,6%), dan yang memiliki motivasi rendah sebanyak 9
orang (15%), serta siswa yang memiliki motivasi yang sangat rendah sebanyak
4 orang (6,7%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa
terkategorikan tinggi.
3. Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi
Tabel 5.3 Kategorisasi dan Kecenderungan Subjek pada Variabel Minat
Interval Kategori Frekuensi Persentase
> 41 Sangat tinggi 0 0,0%
36 – 40 Tinggi 24 40%
32 – 35 Cukup 9 15%
28 – 31 Rendah 11 18,3%
< 28 Sangat rendah 16 26,7%
Jumlah 60 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
minat melanjutkan studi yang sangat tinggi sebanyak 0 orang (0%), yang
memiliki minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang tinggi sebanyak
24 orang (40%), siswa yang memiliki minat melanjutkan studi cukup tinggi
sebanyak 9 orang (15%), dan yang memiliki minat melanjutkan studi yang
rendah sebanyak 11 orang (18,3%), serta siswa yang memiliki minat
melanjutkan studi yang sangat rendah sebanyak 16 orang (26,7%), dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa minat siswa melanjutkan studi
keperguruan tinggi dalam kategori yang tinggi.
4. Variabel Kondisi Sosial Ekonomi Orang tua
Tabel 5.4 Kategorisasi dan Kecenderungan Subjek pada Variabel Kondisi Sosial
Ekonomi Orang tua
Kategori Frekuensi
Baik sekali 0
Baik 15
Cukup 27
Kurang 18
Jumlah 60
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan mayoritas subjek memiliki
kondisi sosial ekonomi orang tua yang cukup, atau menunjukkan kondisi
sosial ekonomi orang tua siswa dalam katagori baik sebanyak 15 orang,
kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang cukup sebanyak 27 orang,
kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang kurang sebanyak 18 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Uji Prasyarat
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analsis
regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik terhadap model
regresi yang digunakan meliputi uji normalitas, linearitas.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas sebaran bertujuan untuk melihat normal atau
tidaknya distribusi sebaran skor subjek pada suatu variabel yang dianalisis.
Kaidah uji signifikansi yang digunakan adalah jika p> 0,05, maka tidak
ada perbedaan antara sebaran skor sampel penelitian dan populasinya
(sebarannya dikatakan normal). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas
Variabel KS – Z Sig. Sig.batas Keterangan
X1 Prestasi Belajar 1.259 0,071 > 0.05 Normal
X2 Motivasi 0,899 0,394 > 0.05 Normal
X3 Kondisi Sosial Ekonomi 1,276 0,074 > 0,05 Normal
Y Minat Melanjutkan Studi 0,937 0,344 > 0,05 Normal
Sumber: Lampiran 3 tentang Uji Asumsi
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test, diperoleh hasil sebaran skor prestasi
belajar dengan nilai KS-Z= 1.259 dengan p=0,071 (p>0,05) yang berarti
memiliki sebaran normal, sebaran skor motivasi dengan nilai KS-Z= 0,899
dengan p= 0,394 (p>0,05) yang berarti memiliki sebaran normal, kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
sosial ekonomi orang tua dengan nilai KS-Z= 1,276 dengan p= 0,074
(p>0,05) yang berarti memiliki sebaran normal dan minat melanjutkan
studi dengan nilai KS-Z= 0,937 dengan p= 0,344 (p>0,05). Hasil ini
menunjukkan bahwa skor keempat variabel tersebut mempunyai sebaran
normal, karena p lebih besar dari pada 0,05 artinya tidak ada perbedaan
antara sebaran skor sampel penelitian dan populasinya.
2. Uji Linearitas
Uji Linieritas dilakukan untuk memastikan bahwa antara variabel
bebas dengan variabel tergantung dalam penelitian ini dapat ditarik garis
lurus yang menunjukkan hubungan yang linier antara kedua variabel
tersebut. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel
tergantung maka dilakukan pengujian linieritas untuk menguji linearitas
antara variabel prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi, antara
motivasi minat melanjutkan studi, dan antara variabel kondisi sosial
ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi. Kaidah yang
digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas
dengan variabel tergantung adalah jika Flin > Ftabel maka hubungan
dinyatakan linier, dan jika Flin < Ftabel maka hubungannya tidak linier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.6 Hasil Uji Linearitas
Variabel Sig. Flin Ftabel Keterangan
X1 Prestasi Belajar * Y Minat
Melanjutkan Studi
0,00 16,630 > 2,769 Linear
X2 Motivasi * Y Minat
Melanjutkan Studi
0,000 93,926 > 2,769 Linier
X3 Kondisi Sosial Ekonomi *
Y Minat Melanjutkan Studi
0,000 34,343 > 2,769 Linier
Sumber: Lampiran 3 tentang Uji Asumsi
Hasil uji linieritas hubungan antara variabel prestasi belajar dengan
variabel minat melanjutkan studi menunjukkan Flin = 16,630 > Ftabel=
2,769 dengan p= 0,000 < 0,05, hubungan antara variabel motivasi dengan
variabel minat melanjutkan studi menunjukkan Flin = 93,926 > Ftabel=
2,769 dengan p= 0,000 < 0,05, begitu juga dengan hasil uji variabel
kondisi sosial ekonomi orang tua dengan variabel minat melanjutkan studi
menunjukkan Flin = 34,343 dengan p= 0,000 < 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa ada hubungan linier membentuk garis lurus antara
prestasi belajar, motivasi, serta kondisi sosial ekonomi orang tua dengan
minat melanjutkan studi.
C. Hasil Analisis Hipotesis
Analisis data untuk menguji hipotesis hubungan antara prestasi belajar,
motivasi, dan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan
studi menggunakan analisis regresi berganda tiga variabel dan hasil analisis
menunjukkan koefisien korelasi = 0,773. Koefisien determinasi (R2) sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
0,597 artinya secara simultan prestasi belajar, motivasi, dan kondisi sosial
ekonomi orang tua memberikan sumbangan efektif ebesar 59,7% terhadap
minat melanjutkan studi. Semakin baik prestasi belajar, dan semakin besar
motivasi yang dimiliki, serta ditunjang dengan kondisi sosial ekonomi orang
tua yang baik maka semakin tingi pula minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, demikian juga sebaliknya.
1. Hipotesis Pertama
Hasil analisis uji hipotesis pertama yaitu hubungan antara prestasi
belajar dengan minat melanjutkan studi menunjukkan koefisien korelasi =
0,538, dengan (p) = 0,000 (p<0,01), hasil ini membuktikan ada hubungan
yang signifikan antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi, artinya semakin baik prestasi belajar maka akan
memberikan kontribusi yang baik kepada minat siswa melajutkan studi,
demikian juga sebaliknya. Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis
pertama diterima.
2. Hipotesis Kedua
Hasil analisis uji hipotesis kedua yaitu hubungan antara motivasi
dengan minat siswa melanjutkan studi menunjukkan koefisien korelasi =
0,636 dengan (p) = 0,000 (p<0,01). Hal ini menandakan ada hubungan
yang signifikan antara motivasi dengan minat melanjutkan stud, artinya
Semakin tinggi motivasi siswa, maka semakin tinggi pula minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi, demikian juga sebaliknya. Hasil
analisis menunjukkan bahwa hipotesis kedua diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Hipotesis Ketiga
Hasil analisis uji hipotesis ketiga yaitu hubungan antara kondisi
sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi menunjukkan koefisien korelasi = 0,594, dengan (p) =
0,000 (p<0,01). hasil tersebut membuktikan ada hubungan yang signifikan
antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi
siswa, artinya Semakin baik kondisi sosial ekonomi orang tua siswa,
maka akan semakin tingggi minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
D. Pembahasan
1. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
Hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar r = 0,538
dengan p =0,000 (p<0,01) yang berarti semakin baik prestasi belajar siswa
maka minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga akan semakin
tinggi. Maka dapat dikatakan ada hubungan positif antara prestasi belajar
dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hubungan antara
prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Berdasarkan data deskripsi tentang prestasi belajar diperoleh hasil
sebagai berikut untuk kritera baik sebanyak 53 responden, kriteria cukup
sebanyak 5 responden, dan kriteria kurang baik sebanyak 2 responden. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar prestasi siswa adalah tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Sedangkan diskripsi data tentang minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
diperoleh hasil sebagai berikut : untuk kriteri tinggi sebanyak 24 responden,
kriteria cukup tinggi sebanyak 9 responden dan yang memiliki minat
melanjutkan studi yang rendah sebanyak 11 orang, serta siswa yang memiliki
minat melanjutkan studi yang sangat rendah sebanyak 16 responden, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi dalam katagori tinggi.
Diskripsi data tentang prestasi belajar menunjukkan sebagian besar
adalah tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa prestasi belajar sangat
dipengaruhi oleh adanya persepsi siswa terhadap pengajaran dan dukungan
sosial, persepsi siswa berarti pemahaman siswa terhadap pengajaran melalui
proses belajar mengajar dalam mencapai pemahaman dalam proses edukatif
sehingga tercapai tujuan dari belajar dan dukungan sosial merupakan bantuan
dari orang lain baik itu dari keluarga maupun dari lingkungan sekitarnya yang
meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental
dan dukungan informasi, sehingga individu akan memperoleh pengakuan atau
penghargaan dari orang lain atas kemampuan dan keahlian yang dimiliki
(Johnson and Johnson, dalam Rochyati, 2000).
Prestasi belajar siswa yang tinggi juga nampak dalam semangat yang
kuat yang dimiliki siswa dengan mencurahkan seluruh perhatian pada kegiatan
belajar mengajar, siswa yang selalu melihat kembali apa yang di peroleh dan
menggunakan hasil refleksi untuk meningkatkan prestasi belajarnya,siswa
selalu berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar dan secara aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mengikuti perlombaan-perlombaan yang mendukung kegiatan belajar
mengajar. Sikap tersebut di harapkan dapat menghasilkan suatu perubahan
pada siswa sehingga siswa tidak akan ragu untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
Deskripsi data tentang minat siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa dalam bidang studi tertentu. Minat merupakan faktor psikologi yang
dapat menentukan suatu pilihan seseorang. Seseorang yang mengerjakan
sesuatu pekerjaan dengan disertai minat pada umumnya akan memperoleh
hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat. Minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi di pengaruhi juga oleh factor secara
intrinsik dan ekstrinsik.
2. Hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan
ke perguruan tinggi.
Hubungan antara motivasi dengan minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi memiliki koefisien korelasi sebesar r = 0,636 dengan p
=0,000 (p<0,01) yang berarti semakin tinggi motivasi siswa, maka minat
siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan semakin tinggi. Hal
ini membuktikan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi akan cenderung
memiliki kecenderungan untuk melanjutkan studi.
Berdasarkan diskripsi data tentang motivasi belajar diperoleh hasil
sebagai berikut : untuk criteria sangat tinggi sebanyak 9 responden, criteria
tinggi sebanyak 22 responden, criteria cukup tinggi sebanyak 16 responden,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
criteria rendah sebanyak 9 responden dan criteria yang sangat rendah
sebanyak 4 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
motivasi belajar siswa adalah tinggi.
Deskripsi data tentang minat siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi diperoleh hasil sebagai berikut : untuk criteria sangat tinggi
sebanyak 0 responden, criteria tinggi sebanyak 24 responden, criteria cukup
sebanyak 9 responden, criteria rendah sebanyak 11 responden dan criteria
yang sangat rendah sebanyak 16 responden. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
adalah tinggi.
Deskripsi data tentang motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa
sebagian besar adalah tinggi. Motivasi merupakan suatu dorongan untuk
melakukan sesuatu. Siswa akan belajar sungguh-sungguh apabila ia
mempunyai motivasi begitu pula dengan siswa yang akan melanjutkan
studinya, ia tidak hanya memerlukan kemampuan prestasi belajar yang baik
akan tetapi juga harus mempunyai keinginan atau motivasi dari dalam dirinya.
Motivasi belajar yang tinggi nampak dari siswa yang memiliki kemauan dan
semangat yang tinggi dalam menghadapi kesulitan dalam belajar, selalu
menyiapkan bahan yang diajarkan guru sebelum kegiatan belajar mengajar
berlangsung, keinginan menguasai serta memahami materi pelajaran, siswa
selalu aktif dalam diskusi yang diadakan pada waktu kegiatan belajar, dan
memiliki keinginan yang tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Deskripsi data tentang minat siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa dalam bidang studi tertentu. Minat merupakan faktor psikologi yang
dapat menentukan suatu pilihan seseorang. Seseorang yang mengerjakan
sesuatu pekerjaan dengan disertai minat pada umumnya akan memperoleh
hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat. Minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi di pengaruhi juga oleh factor secara
intrinsik dan ekstrinsik.
3. Hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat
siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa
melanjutkan studi ke pergururan tinggi memiliki koefisien korelasi sebesar r =
0,594 dengan p =0,000 (p<0,01) yang berarti semakin baik kondisi sosial
ekonomi orang tua, maka minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi akan semakin tinggi, jadi ada hubungan positif antara kondisi social
ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Hal ini membuktikan bahwa siswa yang berasal dari keluarga yang memiliki
kondisi ekonomi yang baik dari segi keuangan atau finansial akan memiliki
peluang yang lebih besar.
Berdasarkan deskripsi data tentang kondisi sosial ekonomi orang tua
diperoleh hasil dari berikut : untuk criteria baik sebanyak 15 responden, untuk
criteria cukup baik sebanyak 26 responden dan untuk criteria tidak baik 19
responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kondisi social
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
ekonomi orang tua cukup baik. Sedangkan deskripsi data tentang minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi diperoleh hasil sebagai berikut : untuk
criteria sangat tinggi sebesar 0 responden, untuk criteria tinggi sebanyak 24
responden, untuk criteria cukup sebanyak 9 responden, untuk criteria rendah
sebanyak 11 responden dan untuk criteria sangat rendah sebanyak 16
responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar minat siswa
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah tinggi.
Deskripsi data tentang kondisi sosial ekonomi orang tua
terkategorikan tinggi, hal ini nampak pada penghasilan orang tua, kondisi
social ekonomi orang tua sangat mempengaruhi ke pendidikan anak, bagi
keluarga yang miskin pendidikan merupakan suatu beban, karena kesulitan
financial yang akhirnya demi alasan membantu orang tua, anak-anak terpaksa
sudah harus masuk pasar kerja yang keras kompetisinya sebelum kedewasaan
psikologi sosialnya dan fisiknya belum memungkinkan untuk itu. Anak yang
berasal dari keluarga yang kondisi social ekonominya dari segi keuangannya
mencukupi atau lebih, maka akan berpeluang tinggi atau besar untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Deskripsi data tentang minat siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa dalam bidang studi tertentu. Minat merupakan faktor psikologi yang
dapat menentukan suatu pilihan seseorang. Seseorang yang mengerjakan
sesuatu pekerjaan dengan disertai minat pada umumnya akan memperoleh
hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat. Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
melanjutkan studi ke perguruan tinggi di pengaruhi juga oleh factor secara
intrinsik dan ekstrinsik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka
dapat disimpulkan
1. Ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi, artinya semakin baik prestasi belajar maka semakin
baik minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan
dengan koefisien korelasi sebesar r = 0,538 dengan p =0,000 (p<0,01).
2. Ada hubungan positif antara motivasi terhadap minat siswa melanjutkan studi
ke perguruan tinggi, artinya semakin tinggi motivasi siswa dalam menempuh
pendidikan yang lebih tinggi, maka semakin tinggi minat siswa untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien
korelasi sebesar r = 0,636 dengan p = 0,000 (p<0,01).
3. Ada hubungan positif antara kondisi sosial ekonomi oprang tua dengan minat
melanjutkan studi ke perguruan tingi, artinya semakin baik kondisi sosial
ekonomi orang tua maka semakin tinggi minat siswa untuk melanjutkan studi
ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar r =
0,594 dengan p = 0,000 (p<0,01).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis perlu memberikan beberapa
saran diantaranya:
1. Saran Teoritik
Bagi dunia pendidikan, penulis menyarankan perlunya penelitian-
penelitian baru yang mampu mengungkap faktor-faktor yang mungkin dapat
menjelaskan dan berhubungan dengan mina siswa melanjtukan studi ke perguruan
tinggi antara lain seperti sikap, persepsi, serta faktor ekstrinsik meliputi pengaruh
teman, minat atau keinginan orang tua sikap, persepsi, serta faktor ekstrinsik
meliputi pengaruh teman, sekolah, dan masyarakat, sehingga memberikan hasil
yang lebih generalisasi.
2. Saran Praktis
a. Bagi sekolah disarankan untuk lebih meningkatkan perhatian, dan
memberikan dukungan kepada siswa untuk terus berusaha mencapai tujuan
yang diinginkan dan tidak membeda-bedakan diantara siswa. Minat siswa
yang telah terbentuk untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tingi
sebaiknya diperhatikan dan diberikan suautu pembelajaran yang lebih
sehingga siswa memliki integritas dan siap untuk berkompetisi atau bersaing
dengan siswa lain dari sekolah yang berbeda.
b. Bagi peserta didik disarankan untuk dapat lebih fokus terhadap bahan yang
dipelajarinya dan lebih memperhatikan materi yang sedang dipelajari, dan
memiliki motivasi untuk dapat melanjtukan studi yang lebih tinggi, tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
harus memperhatikan kondisi ekonomi orang tua, karena dengan terciptanya
motivasi dalam diri segala kemungkinan untuk mencpaai tujaun akan mudah
terapai, dengan katra lain tamnpa adanya motivasi tujuan yang diinginkan
sulit tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
KUESIONER
A. Petunjuk
1. Isilah pertanyaan sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya.
2. Untuk pertanyaan yang berbentuk pilihan, anda dapat menjawab dengan
membuat tanda silang (x) pada alternatif jawaban.
3. Untuk pertanyaan yang berbentuk isian, maka anda dapat menuliskan
jawaban pada tempat yang telah disediakan.
4. Khusus untuk pertanyaan fasilitas yang dimiliki keluarga, jawablah dengan
memberi tanda √ (punya) atau − (tidak punya).
B. Identitas Siswa
Nama =……………..
Kelas/ No =……………..
C. Prestasi Belajar Siswa
Rata- rata nilai rapor semester ini………..
D. Motivasi Belajar
1. Apakah anda akan aktif dengan penuh perhatian mengikuti pelajaran
selama pelajaran berlangsung ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
2. Apakah anda mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat pelajaran
berlangsung ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
3. Apakah anda datang ke sekolah tepat waktu ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4. Apabila diadakan suatu kegiatan, misalnya diskusi, apakah anda selalu
mengikuti kegiatan tersebut ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
5. Apabila diadakan diskusi, apakah anda mengeluarkan pendapat ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
6. Apabila guru meninggalkan kelas, apakah anda tetap belajar ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
7. Apakah dalam kegiatan belajar di dalam kelas sering diadakan kerja
kelompok ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
8. Apakah anda merasa bosan bila diberikan pekerjaan rumah oleh guru ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
9. Apakah anda berusaha mengerjakan PR walaupun sulit ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
10. Apakah anda selalu memperbaiki kekurangan-kekurangan dari tugas yang
anda kerjakan ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
11. Apakah anda memiliki jadwal yang teratur ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
12. Apabila memiliki jadwal belajar, apakah anda menepati jadwal tersebut ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
13. Apabila anda tidak mempunyai jadwal belajar, apakah anda juga belajar
setiap hari di rumah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
14. Apakah anda mengejakan tugas yang diberikan oleh guru ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
15. Apakah anda membaca materi pelajaran sebelum pelajaran dimulai ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
16. Apabila anda menghadapi ulangan umum, apakah anda selalu
mempersiapkan diri jauh hari sebelumnya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
17. Apabila anda memperoleh nilai yang kurang dalam ujian, apakah anda
berusaha memperbaikinya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
18. Apabila anda tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
apakah anda bertanya kepada guru ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
19. Apabila anda tidak puas dengan penjelasan guru pada waktu pelajaran,
apakah anda berusaha mencari penjelasan yang lebih mendalam pada
waktu pelajaran berikutnya ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
20. Untuk setiap pelajaran, apakah anda tertarik untuk mengikutinya dengan
baik ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
E. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
Pendidikan dan Penghasilan Orang Tua.
1. Pendidikan / ijazah terakhir orang tua……….
2. Penghasilan pokok orang tua setiap bulan :
a. kurang dari Rp300.000
b. antara Rp 301.000 – Rp 600.000
c. antara Rp 601.000 – Rp 900.000
d. diatas Rp 901.000
F. Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi
1. Saya merasa senang kuliah di perguruan tinggi karena akan mendapatkan
kesempatan kerja yang lebih baik.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
2. Saya merasa senang apabila diajak teman-teman membicarakan masalah
perguruan tinggi.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
3. Sesuai cita-cita anda setelah lulus dari SMA anda tertarik melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
4. Lulusan perguruan tinggi banyak yang menganggur sehingga saya tidak
tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
5. Saya tidak tertarik kuliah di perguruan tinggi karena tidak ada biaya.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
6. Kuliah di perguruan tinggi sesuai dengan keinginan saya.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
7. kemampuan saya sangat mendukung untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
8. Lulusan dari perguruan tinggi mempunyai peluang yang lebih besar untuk
memperoleh kedudukan yang lebih baik di lapangan pekerjaan sehingga
saya terdorong untuk melanjutkan.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
9. Dunia kerja saat ini tidak membutuhkan pengetahuan yang tinggi tetapi
cukup menguasai suatu ketrampilan sehingga saya tidak terdorong untuk
meneruskan studi ke perguruan tinggi.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
10. Ilmu yang saya miliki saat ini sangat sedikit sehingga saya merasa perlu
untuk meneruskan studi ke perguruan tinggi.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
11. Jika guru membicarakan masalah perguruan tinggi saya kurang
memperhatikan.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
12. Apabila orang tua menganjurkan agar anda melanjutkan studi ke
perguruan tinggi setelah tamat SMA nanti, menurut anda.
a. Sangat setuju c. Tidak setuju
b. Setuju d. Sangat tidak setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Motivasi Siswa
Reliability
Case Processing Summary
60 100.0
0 .0
60 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.878 20
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
55.5333 63.745 .470 .873
56.6667 62.734 .559 .870
55.3833 62.817 .509 .872
55.4833 63.271 .468 .873
56.0833 63.942 .364 .876
56.3833 62.512 .538 .871
56.2833 63.223 .444 .874
56.1667 60.073 .542 .871
55.8667 61.372 .545 .870
55.7000 62.281 .491 .872
56.2667 60.165 .521 .872
56.1500 62.570 .478 .873
56.2667 63.724 .436 .874
55.9167 62.078 .590 .869
56.4000 62.447 .442 .874
55.7833 60.851 .571 .869
55.3167 63.339 .509 .872
55.5333 63.745 .470 .873
56.4333 63.301 .429 .874
55.8000 64.502 .317 .878
M_1
M_2
M_3
M_4
M_5
M_6
M_7
M_8
M_9
M_10
M_11
M_12
M_13
M_14
M_15
M_16
M_17
M_18
M_19
M_20
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Reliability
Case Processing Summary
60 100.0
0 .0
60 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.874 12
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
33.4833 21.779 .589 .863
33.6667 21.582 .644 .859
33.6500 21.079 .692 .856
33.9833 22.288 .556 .865
34.0333 22.677 .376 .877
33.6000 21.464 .693 .857
33.8833 22.105 .571 .864
33.6833 20.423 .709 .854
34.1667 23.124 .362 .876
33.7000 21.468 .573 .864
33.9167 23.773 .411 .872
33.4000 21.736 .610 .861
MS_1
MS_2
MS_3
MS_4
MS_5
MS_6
MS_7
MS_8
MS_9
MS_10
MS_11
MS_12
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 3. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
60 7.1100 .45611 5.40 8.00
60 57.7500 9.02844 36.00 79.00
60 1.9500 .74618 1.00 3.00
60 36.7000 5.16277 24.00 47.00
X1 Prestasi Belajar Siswa
X2 Motivasi
X3 Kondisi SosialoEkonomi
Y Minat Melanjutkan Studi
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
60 60 60 60
7.1100 57.7500 1.9500 36.7000
.45611 9.02844 .74618 5.16277
.205 .116 .227 .121
.138 .064 .223 .061
-.205 -.116 -.227 -.121
1.259 .899 1.276 .937
.071 .394 .074 .344
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
X1 PrestasiBelajar Siswa X2 Motivasi
X3 KondisiSosialo
Ekonomi
Y MinatMelanjutkan
Studi
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 4. Uji Linearitas a. Y Minat Melanjutkan Studi * X1 Prestasi Belajar Siswa
ANOVA Table
607.785 354.466 253.318 916.549 1524.333
16 1 15 43 59
37.987 354.466 16.888 21.315
1.782 16.630 .792
.067 .000 .679
Sum ofSquares
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Between Groups
Within Groups Total
Y Minat Melanjutkan Studi * X1 Prestasi Belajar Siswa
Measures of Association
.482 .233 .631 .399Y Minat MelanjutkanStudi * X1 PrestasiBelajar Siswa
R R Squared Eta Eta Squared
b. Y Minat Melanjutkan Studi * X2 Motivasi
ANOVA Table
1265.167 760.699 504.467 259.167 1524.333
27 1 26 32 59
46.858 760.699 19.403 8.099
5.786 93.926 2.396
.000 .000 .010
Sum ofSquares
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Between Groups
Within Groups Total
Y Minat Melanjutkan Studi * X2 Motivasi
Measures of Association
.706 .499 .911 .830Y Minat MelanjutkanStudi * X2 Motivasi
R R Squared Eta Eta Squared
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
c. Y Minat Melanjutkan Studi * X3 Kondisi Sosial Ekonomi
Report
Y Minat Melanjutkan Studi
33.8333 18 5.30538
35.5185 27 3.51229
42.2667 15 2.96327
36.7000 60 5.16277
X3 KondisiTidak Baik
Cukup Baik
Baik
Total
Mean N Std. Deviation
ANOVA Table
650.426 555.617 94.809 922.174 1572.600
2 1 1 57 59
325.213 555.617 94.809 16.178
20.102 34.343 5.860
.000 .000 .019
Sum ofSquares
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Between Groups
Within Groups Total
Y Minat Melanjutkan Studi * X3 Kondisi Sosialo Ekonomi
Measures of Association
.594 .353 .643 .414Y Minat MelanjutkanStudi * X3 KondisiSosialo Ekonomi
R R Squared Eta Eta Squared
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 5. Uji Regresi Kategori Kecenderungan Variabel (Analsis Regresi Berganda dengan 3 Variabel). Regression
Descriptive Statistics
36.7000 5.16277 60
7.1100 .45611 60
57.7500 9.02844 60
1.9500 .74618 60
Y Minat Melanjutkan Studi
X1 Prestasi Belajar Siswa
X2 Motivasi
X3 Kondisi SosialoEkonomi
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .538 .636 .594
.538 1.000 .581 .255
.636 .581 1.000 .343
.594 .255 .343 1.000
. .000 .000 .000
.000 . .000 .024
.000 .000 . .004
.000 .024 .004 .
60 60 60 60
60 60 60 60
60 60 60 60
60 60 60 60
Y Minat Melanjutkan Studi
X1 Prestasi Belajar Siswa
X2 Motivasi
X3 Kondisi SosialoEkonomi
Y Minat Melanjutkan Studi
X1 Prestasi Belajar Siswa
X2 Motivasi
X3 Kondisi SosialoEkonomi
Y Minat Melanjutkan Studi
X1 Prestasi Belajar Siswa
X2 Motivasi
X3 Kondisi SosialoEkonomi
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y MinatMelanjutkan
StudiX1 Prestasi
Belajar Siswa X2 Motivasi
X3 KondisiSosialoEkonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Variables Entered/Removedb
X1PrestasiBelajarSiswa
a. Enter
X2 Motivasia
. Enter
X3 KondisiSosialoEkonomi
a . Enter
Model1
2
3
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y Minat Melanjutkan Studib.
Model Summary
.538 a .290 .277 4.38846 .290 23.657 1 58 .000
.669 b .448 .428 3.90376 .158 16.297 1 57 .000
.773 c .597 .575 3.36437 .149 20.742 1 56 .000
Model1
2
3
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics
Variable: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswaa.
Variable: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasib.
Variable: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasi, X3 Kondisi Sosialo Ekonomi c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Contribution Summary
48.56% 29.00%
26.46% 15.80%
24.98% 14.92%
100% 59,7%
X1 Prestasi Belajar
X2 Motivasi
X3 Kondisi Sosial Ekonomi
Total
Relative Effective
Contribution
ANOVAd
455.601 1 455.601 23.657 .000 a
1116.999 58 19.259
1572.600 59
703.958 2 351.979 23.097 .000 b
868.642 57 15.239
1572.600 59
938.737 3 312.912 27.645 .000 c
633.863 56 11.319
1572.600 59
Regression
Residual
Total Regression
Residual
Total Regression
Residual
Total
Model1
2
3
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Variabel: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswaa.
Variabel: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasib.
Variabel: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasi, X3 Kondisi SosialEkonomi
c.
Dependent Variable: Y Minat Melanjutkan Studid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Coefficientsa
-6.618 8.924 -.742 .461
6.093 1.253 .538 4.864 .000
.087 8.110 .011 .992
2.882 1.369 .255 2.105 .040
.279 .069 .488 4.037 .000
1.340 6.995 .192 .849
2.485 1.183 .220 2.100 .040
.210 .062 .367 3.414 .001
2.854 .627 .412 4.554 .000
(Constant)
X1 Prestasi Belajar Siswa
(Constant)
X1 Prestasi Belajar Siswa
X2 Motivasi
(Constant)
X1 Prestasi Belajar Siswa
X2 Motivasi
X3 Kondisi SosialoEkonomi
Model1
2
3
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y Minat Melanjutkan Studia.
Excluded Variablesc
.488 a 4.037 .000 .472 .662
.489a
5.113 .000 .561 .935
.412b
4.554 .000 .520 .878
X2 Motivasi
X3 KondisiSosialo Ekonomi
X3 KondisiSosialo Ekonomi
Model1
2
Beta In t Sig.Partial
Correlation Tolerance
CollinearityStatistics
Variabel in the Model: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswaa.
Variabel in the Model: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasib.
Dependent Variable: Y Minat Melanjutkan Studic.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 6. Kategori Kecenderungan
Penelitian acuan patokan (PAP) dipergunakan untuk menetukan katogoeri
kecenderungan variabel. Artinya PAP adalah penilaian yang membandingkan
suatu hasil dengna suatu patokan yang lebih didahulu ditetapkan sebelumnya.
penguasaan kopentensi minimal yang merupakan passing score atau batas
kelulusan adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai. Hal ini dikarenakan
nilai 56 adalah nilai yang anggap merupakan batas manual yang paling rendah.
Menurut pengkategorian prestasi siswa yang diungkap oleh Masidjo, 1995) yaitu:
Tingkat penguasaan kopentensi Kategori kecenerungan variabel
8,1 – 10 atau 81% - 100% Sangat tinggi
6,6 – 8 atau 66% - 80% Tinggi
5,6 – 6,5 atau 56% - 65% Cukup tinggi
4,6 – 5,5 atau 46% - 55% Rendah
0 – 4,6 atau 0% - 46% Sangat rendah
Maka kategori kecenderungan variabel motivasi, dan minat melanjutkan
studi dengan cara sebagai berikut:
Skor = Nilai terendah yang mungkin di capai + persentase (nilai tertinggi – nilai
terendah)
Berdasarkan kriteria dan cara perhitungan di atas, maka kategori kecenderungan
dari masing-masing varaibel:
A. Motivasi Belajar
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 20 x 4 = 80
Skor terendah yang mungkin dicapai 20 x 1 = 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Perhitungan:
Sangat Tinggi : 20 + 81% (80 – 20) = 68,8 dibulatkan menjadi 68
Tinggi : 20 + 66% (80-20) = 59,7 dibulatkan menjadi 60
Cukup : 20 + 56% (80-20) = 53,6 dibulatkan menjadi 54
Rendah : 20 + 45% (80-20) = 47 dibulatkan menjadi 47
Sangat rendah : < 47
Penilaian motivasi:
Interval Kategori > 68 Sangat tinggi
60 – 67 Tinggi 54 – 59 Cukup 47 – 53 Rendah
< 47 Sangat rendah
B. Minat Melanjutkan Studi
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 12 x 4 = 48
Skor terendah yang mungkin dicapai 12 x 1 = 12
Perhitungan:
Sangat Tinggi : 12 + 81% (48 – 12) = 42,16 dibulatkan menjadi 41
Tinggi : 12 + 66% (48 – 12) = 35,76 dibulatkan menjadi 36
Cukup : 12 + 56% (48 – 12) = 32,16 dibulatkan menjadi 32
Rendah : 12 + 45% (48 – 12) = 28,2 dibulatkan menjadi 28
Sangat rendah : < 28
Penilaian motivasi:
Interval Kategori > 41 Sangat tinggi
36 – 40 Tinggi 32 – 35 Cukup 28 – 31 Rendah
< 28 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Penelitian
1. Variabel MotivasiNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah1 4 2 4 4 2 2 3 1 3 2 1 2 3 2 3 4 4 4 3 3 562 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 703 3 2 4 4 3 2 3 2 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 4 604 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 505 4 2 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 586 4 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 587 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 658 4 2 4 4 2 3 2 2 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 2 3 619 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 6310 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 4 3 2 4 5411 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7912 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 2 2 6413 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 6214 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 6615 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 4 4 3 3 2 5816 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 5417 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 3 2 2 4 4 3 4 6418 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 6419 4 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4 4 3 4 5820 4 2 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 6721 4 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 6622 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 6623 4 2 4 4 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 4 4 2 4 5624 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3625 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 5326 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 5527 4 3 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 7028 3 1 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 1 3 5829 3 2 2 4 3 2 2 4 3 4 4 3 2 3 2 3 4 3 2 2 5730 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 1 3 2 3 1 3 4 3 2 2 4731 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 5232 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 7633 4 2 4 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 2 3 5834 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 6035 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 6236 2 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 6037 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4 2 4 6538 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 3 4 2 4 5439 3 1 3 3 1 1 1 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 1 4 4540 4 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 4 4 3 3 5341 4 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 3 5542 3 4 3 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 4 4 3 4 2 5943 4 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 5544 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 4945 4 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 3 5346 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 7047 4 2 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 6348 2 1 2 4 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 4 2 1 2 4549 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Penelitian
1. Variabel MotivasiNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah50 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 6951 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4952 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 6353 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4 6554 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 5555 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 5056 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 7257 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 3 5958 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3759 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 3 6060 3 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 4 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Minat Siswa Melanjutkan Studi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah1 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 362 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 243 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 294 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 385 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 256 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 397 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 388 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 339 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 40
10 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 2 3 3611 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2512 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4213 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3214 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3515 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2616 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3417 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3818 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2419 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3620 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2421 2 3 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3922 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3723 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2524 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2625 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3126 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3127 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2528 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3529 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3730 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3631 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2832 4 4 4 4 3 2 4 2 3 2 3 2 3733 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3634 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3935 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4036 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 4 4 3737 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3938 3 3 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2639 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2840 4 3 2 3 2 2 4 3 1 4 3 4 3541 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3742 3 2 1 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2643 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3944 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2445 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3246 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Minat Siswa Melanjutkan Studi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah47 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4048 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2849 1 3 2 3 1 2 3 1 2 2 3 2 2550 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3551 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2452 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3853 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3754 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3455 2 2 2 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2856 4 4 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2557 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3058 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3059 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3960 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 1 4 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Prestasi Belajar Siswa
No Nilai Raport Siswa1 7.202 7.303 7.204 6.505 7.306 7.307 7.508 8.009 7.10
10 6.6011 7.2012 7.4013 7.3014 7.5015 7.1016 6.8017 6.9018 7.2019 6.4020 7.3021 7.4022 7.3023 7.6024 5.4025 7.1026 7.0027 7.4028 7.6029 7.2030 6.9031 6.0032 7.2033 7.1034 6.8035 7.1036 6.5037 7.1038 7.0039 7.5040 7.2041 7.1042 6.7043 6.8044 6.5045 7.2046 6.90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Prestasi Belajar Siswa
No Nilai Raport Siswa47 7.0048 6.8049 7.1050 7.4051 5.5052 6.8053 7.3054 7.1055 6.6056 7.5057 7.1058 6.7059 7.0060 7.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua
No. Pendidikan Pendapatan Jumlah1 3 2 52 3 1 43 2 1 34 2 2 45 3 2 56 3 3 67 3 3 68 3 2 59 3 3 610 3 2 511 4 4 812 1 2 313 2 2 414 2 1 315 4 4 816 3 2 517 3 2 518 4 4 819 3 2 520 3 2 521 3 2 522 3 3 623 4 4 824 3 2 525 3 2 526 3 2 527 3 3 628 3 2 529 3 3 630 3 3 631 2 2 432 3 2 533 1 1 234 2 2 435 3 3 636 2 2 437 2 2 438 3 3 639 3 2 540 3 3 641 3 3 642 3 3 643 4 4 844 2 2 445 2 2 446 2 2 447 3 3 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua48 1 1 249 4 4 850 3 2 551 2 2 452 3 3 653 2 2 454 2 2 455 2 2 456 2 2 457 2 2 458 3 2 559 2 2 460 3 2 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002. Telpn. (0274) 513301. 515352 Fax. 56283
Nomor :
Lamp :
Hal : Permohonan Ijin Penelitian
Kepada Yth
Bapak Kepala Sekolah
SMUN I SAMIGALUH
Di tempat
Dengan hormat,
Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami,
Nama : Linda Wahyutiningrum
No. Mhs : 011334049
Program Studi : Pendidikan Akuntansi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Sosial
Semester : IV
Untuk melaksanakan penelitian dlam rangka persiapan penyusunan Skripsi/ Makalah,
dengan ketentuan sebagai berikut:
Lokasi : SMUN I SAMIGALUH
Waktu :
Topik/ Judul : Hubungan Antara Prestasi Belajar, Motivasi Dan Kondisi Sosial
Ekonomi Orang tua Dengan Minat Siswa SMA Untuk Melanjutkan
Studi Ke Perguruan Tinggi
Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta,
Dekan,
u.b. Ketua Jurusan
( )
NIP/NPP
Tembusan Yth:
1. …………..
2. Dekan FKIP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI