plagiat merupakan tindakan tidak terpuji ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_full.pdfstudi...

124
i HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA SMA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi kasus: Siswa – siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh LINDA WAHYUTININGRUM NIM: 011334049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

i

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI DAN KONDISI

SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA SMA UNTUK

MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi kasus: Siswa – siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh

LINDA WAHYUTININGRUM

NIM: 011334049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Tulis yang mungkin sangat jauh dari smpurna ini sebagai buah tanganku akan kupersembahkan dengan setulus hatiku

Teruntuk :

Mother Marry & Jesus Chryste yang selalu Melindungiku

Keluargaku Simbah Ponco (Alm), Simbah Putri, Mbak Ika, Mas Joko dan Bulek Sumi. Terima kasih atas Kasih Sayang dan Pengorbanannya, Aku Selalu Sayang Kalian.

Orang Yang Sangat Spesial dalam hidupku : Sodik Lukmawan, Terima kasih atas motivasinya sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini dan menemani aku dalam suka maupun duka, Kamu Semangatku.

Teman-temanku : dik Lya terima kasih leptopnya, teman-temanku PAK ’01 ( Cecep, Dewi, Iswan) Akhirnya

kita bisa lulus, teman-teman kerjaku ( Mas Ronald, Mbak Ling, Mas Agung, Mbak Yanti, Mbak Tika ) Terima kasih atas dukungannya..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Agustus 2009

Penulis

Linda Wahyutiningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

vi

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA SMA

UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI.

Studi kasus : SMA NEGERI 01 SAMIGALUH, Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta.

LINDA WAHYUTININGRUM

UNUVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif

antara : (1) prestasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) motivasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 01 SAMIGALUH pada bulan Mei 2007. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 01 SAMIGALUH kelas XII. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data untuk permasalahan pertama, kedua dan ketiga menggunakan analisa regresi berganda.

Hasil penelitian bahwa: (1) ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (t hitung = 4,192 > t tabel = 2,002); (2) ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (t hitung = 5,660 > t tabel = 2,002) ; (3) ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (t hitung = 4,149 > t tabel = 2,002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

vii

ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING ACHIEVEMENT, LEARNING

MOTIVATION AND SOCIAL ECONOMIC CONDITIONS OF THE PARENTS AND THE INTEREST OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

TO CONTINUE THEIR STUDIES INTO HIGHER EDUCATION A Case Study : 01 Samigaluh Senior High School, Tanjung, Ngargosari

Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. LINDA WAHYUTININGRUM

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2009

This study aims to determine whether there is a positive relationship between: (1) learning achievement and the interest of high school students to pursue higher education studies; (2) learning motivation and the interest of higher education studies to pursue higher educations studies; (3) socio – economic conditions of parents and the interest of high school students to pursue higher education studies. This research was carried out in 01 Samigaluh Senior High School in May 2007. This population of this study was all students of the twelfth class of 01 Senior High School in Samigaluh. Data collection techniques were questionnaires, documentation and interviews. Data analysis technique was multiple regression analysis. The result of the research shows that: (1) there is a positive relationship between learning interest achievement and the interest of high school students to pursue higher education studies (t calculated = 4.192> t table = 2.002); (2) there is a positive relationship between learning motivation and the interest of high school students to continue to higher education studies(t calculated = 5.660> t table = 2.002; (3) there is a positive relationship between learning motivation and the interest of high school students to pursue higher education studies (3) there is a positive relationship between learning motivation and the interest of high school students to pursue higher education studies ( t calculated = 4.149> t table = 2.2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Linda Wahyutiningrum

Nomor Mahasiswa : 011334049

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Hubungan antara prestasi belajar, motivasi dan kondisi sosial ekonomi orang tua

dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 Desember 2009 Yang menyatakan

Linda Wahyutiningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Bunda Maria dan Tuhan Yesus

Kristus yang selalu mencurahkan karunia-Nya selama ini dari awal kuliah sampai

masa akhir studi saya, hingga saya dapat menyelesaikan skripsi sebagai wujud

pertanggungjawaban saya selama kuliah ini dengan baik. Saya sangat berbahagia

akhirnya dapat menyelesaikan studi saya di Universitas Sanata Dharna Yogyakarta

ini sesuai harapan dan cita-cita. Semua usaha yang saya lakukan ini tidak akan

berhasil dengan baik tanpa orang-orang di sekitar saya yang saya membantu. Maka

saya ucapkan banyak terima kasih tulus dari dalam hati saya, teruntuk mereka semua.

Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Drs. T.

Sarkim.,M.Ed.,Ph.D., yang telah memberikan ijin dan memberikan kesempatan

kepada saya untuk melaksanakan studi dan menimba ilmu dengan baik di Universitas

Sanata Dharma ini.

Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Bapak Laurentius

Saptono, S.Pd., M.Si. yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada

saya selama saya kuliah dia Universitas Sanata Dharma ini.

Dosen Pemmbimbing I, Bapak Drs. Bambang Purnomo. S.E., M.Si. yang

telah membimbing dan mengarahkan saya selama penulisan dan penyelesaian skripsi

ini.

Dosen Penguji Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., yang telah menguji

saya dalam pendadaran dan memberikan pengarahan dan masukan bagi skripsi saya.

Dosen Penguji Bapak Agustinus. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. yang telah

menguji saya dalam pendadaran dan memberikan pengarahan dan masukan bagi

skripsi saya.

Dosen Penguji Bapak Yohanes Harsoyo, S,Pd., M.Si. yang telah menguji saya

dalam pendadaran dan memberikan pengarahan dan masukan bagi skripsi saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

ix

Dosen- dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya jurusan

pendidikan ekonomi akuntansi yang telah memberikan ilmu-ilmunya kepada saya

yang sangat saya perlukan di kemudian hari.

Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam saya

kuliah, sekertariat yang membantu urusan administrasi kuliah saya, dan petugas

perpustakaan yang ,membantu dan memfasilitasi buku-buku yang sangat saya

perlukan selama kuliah sampai menyelesaikan tugas akhir.

Kepala Sekolah Bapak Drs. Marsudi Raharjo yang telah memberikan ijin

kepada saya untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih

atas bantuannya baik moral maupun material yang sangat bermanfaat.

Sekripsi ini tentu masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang

sifatnya membangun senantiasa saya harapkan demi kesempurnaan dan akhirnya

dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan .

Akhirnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang

mungkin saya lakukan dalam penyusunan skripsi ini.

Yogyakarta, 15 Agustus 2009

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………… iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………………. v

ABSTRAK……………………………………………………………………….. vi

ABSTRACK …………………………………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. x

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………… 1

B. Batasan Masalah……………………………………………………… 6

C. Rumusan Masalah …………………………………………………… 6

D. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 6

E. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar……………………………………………………….. 8

B. Motivasi Belajar……………………………………………………… 18

C. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua…………………………………. 24

D. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ……………………... 31

E. Perguruan Tinggi ……………………………………………………. 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

xi

F. Sekolah Menengah Atas……………………………………………… 35

G. Hubungan Antara Prestasi Belajar Siswa dengan Minat Melanjutkan

Studi ke Perguruan Tinggi…………………………………………. 37

H. Hubungan Antara Motivasi dengan Minat Melanjutkan Studi ke

Perguruan Tinggi …………………………………………………… 39

I. Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Minat

Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi …………………………… 40

J. Hipotesis …………………………………………………………… 41

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………………………… 42

B. Waktu dan Tempat Penelitian………………………………………… 42

C. Populasi dan Sampel………………………………………………….. 42

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya……………………………… 44

E. Data yang di Perlukan………………………………………………… 48

F. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………… 48

G. Pengujian Instrumen Data ……………………………………………. 49

H. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 53

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Sekolah……………………………………………………….. 58

B. Visi dan Misi………………………………………………………….. 59

C. Kurikulum Sekolah…………………………………………………… 59

D. Sumber Daya Sekolah………………………………………………… 60

E. Siswa………………………………………………………………….. 63

F. Kondisi Fisik dan Fasilitas……………………………………………. 65

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Penelitian…………………………………………………… 67

B. Uji Prasyarat………………………………………………………….. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

xii

1. Uji Normalitas …………………………………………………… 70

2. Uji Linieritas……………………………………………………… 71

C. Hasil Analisis Hipotesis……………………………………………… 72

D. Pembahasan………………………………………………………….. 74

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………… 83

B. Saran-saran…………………………………………………………… 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

xiii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 ValiditasVariabel Motivasi……………………………………… 50

Tabel 3.2 Validitas Instrumen Minat Melanjutkan Studi………………….. 51

Tabel 3.3 Visi Realibilitas Instrumen……………………………………… 53

Tabel 4.1 Jumlah Guru SMAN I Samigaluh………………………………. 61

Tabel 4.2 Jumlah Karyawan………………………………………………. 63

Tabel 5.1 Kategorisasi dan Kecenderungan Subyek Pada Variabel

Prestasi Belajar…………………………………………………. 67

Tabel 5.2 Kategorisasi dan Kecenderungan Subyek Pada Variabel

Motivasi………………………………………………………… 68

Tabel 5.3 Kategorisasi dan Kecenderungan Subyek Pada Variabel

Minat Siswa Melanjutkan Studi……………………………….. 68

Tabel 5.4 Kategorisasi dan Kecenderungan Subyek Pada Variabel

Kondisi Sosial Budaya………………………………………… 69

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas……………………………………………. 70

Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas……………………………………………… 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner………………………………………………… 86

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas…………………………….. 92

Lampiran 3 Uji Normalitas……………………………………………. 94

Lampiran 4 Uji Linieritas……………………………………………… 95

Lampiran 5 Uji Regresi ………………………………………………. 97

Lampiran 6 Kategori Kecenderungan Variabel……………………… 101

Lampiran 7 Data Induk Penelitian…………………………………… 103

Lampiran 8 Daftar Tabel…………………………………………….. 111

Lampiran 9 Surat Keterangan………………………………………… 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu negara yang maju tidak akan lepas dari sumber daya manusia

yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan

meningkatan kualitas generasi muda yang ditempuh melalui pendidikan.

Dengan generasi muda yang berkualitas maka bangsa Indonesia mampu

bersaing dengan negara lain yang lebih maju.

Dalam Dictionary of Psycology (1972) pendidikan diartikan sebagai

“The institutional procedurs which are empolyed in accomplishing the

development of knowledge, habits, attitudes, etc. usually the term is

applied to formal institution”

Jadi, pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan

yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dan

menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Menurut

Poerbakawatja dan Harap (1981) pendidikan adalah usaha yang secara sengaja

dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke

kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tangung jawab moril

dari segala perbuatannya, orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau

orang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk

mendidik, misalnya guru sekolah, lingkungan masyarakat,pemuka agama atau

kiai dalam lingkungan keagamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

2

Soerjono Soekanto (1982:335) juga mengatakan bahwa pendidikan nilai

tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-

hal yang baru dan juga bagaimana berpikir secara ilmiah.

Pendidikan juga dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang

lebih baik dikemudian hari dan dengan pendidikan yang tinggi diharapkan

akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, maka banyak orang tua yang

tidak ragu-ragu untuk mengeluarkan biaya yang banyak. Namun bagi keluarga

yang kurang mampu biaya pendidikan yang tinggi menjadi kendala, mereka

terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih

tinggi, karena keterbatasan dana.

Ketika siswa tamat dari SMA maka mereka dihadapkan pada dua pilihan

yaitu melanjutkan sekolah atau bekerja. Bagi keluarga yang mampu akan

menganjurkan anaknya untuk melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi,

namun bagi keluarga yang kurang mampu mereka menganjurkan anaknya

untuk bekerja, sehingga memperoleh penghasilan yang dapat menambah

pendapatan keluarga. Siswa kelas XII SMAN I SAMIGALUH yang

merupakan subyek penelitian penulis, kondisi sosial ekonomi orang tua dapat

dilihat dari penampilan mereka. Siswa dari keluarga mampu penampilannya

lebih mewah, dibandingkan dengan siswa dari keluarga yang kurang mampu.

Begitu juga dengan alat transportasi yang mereka gunakan untuk pergi ke

sekolah juga dapat menunjukkan bahwa siswa tersebut dari keluarga mampu

atau kurang mampu. Di SMAN I SAMIGALUH siswanya lebih banyak yang

menggunakan alat transportasi bus dibandingkan dengan yang menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

3

sepeda motor. Tidak hanya masalah biaya pendidikan yang tinggi dan

pendapatan orang tua yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan

sekolah ke Perguruan Tinggi, tetapi tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas

yang dimiliki keluarga juga mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Orang tua yang pendidikannya rendah, berpendapat

bahwa sekolah tinggi-tinggi tidak ada manfaatnya, yang penting bekerja dan

mendapatkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya,

sehingga anaknya dilarang untuk melanjutkan studinya. Sebaliknya orang tua

yang berpendidikan tinggi lebih berpikir kalau anaknya berpendidikan tinggi

maka akan mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Seorang siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi diharapkan

tidak hanya bermodal uang yang banyak, tetapi juga harus mempunyai

prestasi yang baik. Prestasi tersebut terlihat pada nilai raport siswa, apabila

nilai raport siswa diatas nilai rata-rata yang ditentukan sekolah maka dapat

dikatakan bahwa siswa tersebut berprestasi. Prestasi juga terlihat pada

keikutsertaan siswa dalam perlombaan-perlombaan, di SMAN I

SAMIGALUH siswanya banyak yang mengikuti perlombaan, misalnya saja

perlombaan olahraga, cerdas-cermat yang dapat dilihat dari piala-piala yang

terdapat di ruang guru. Prestasi belajar mempengaruhi minat siswa untuk

melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, karena prestasi dapat dijadikan

kekuatan apakah siswa tersebut mampu atau tidak untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi. Misalnya saja ada siswa yang diterima di perguruan tinggi

tanpa melalui tes seleksi, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

4

mempunyai prestasi yang tinggi selama di sekolah. Prestasi juga merupakan

tujuan utama didalam kegiatan belajar mengajar dilingkup sekolah, dengan

demikian dapat dikatakan bahwa dengan prestasi yang baik akan membuat

siswa tidak ragu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Motivasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi. Misalnya saja siswa kelas dua belas (XII)

SMA memiliki harapan untuk dapat diterima sebagai mahasiswa jurusan

Pendidikan Akuntansi di salah satu perguruan tinggi, maka ia akan terdorong

untuk belajar lebih rajin agar dapat diterima. Fenomena yang menunjukkan

bahwa siswa kelas XII SMAN I SAMIGALUH termotivasi untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi bisa dilihat pada waktu jam istirahat yang

dimanfaatkan untuk membaca buku pelajaran atau Koran di perpustakaan.

Ada juga Siswa yang mengikuti bimbingan belajar diluar sekolah. Motivasi

siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga terlihat pada waktu

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, mereka memperhatikan guru

dengan seksama pada waktu guru sedang menjelaskan materi pelajaran.

Banyak juga siswa yang mempunyai buku panduan pelajaran dan mereka juga

jarang bolos sekolah. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu

agar tujuannya dapat tercapai. Motivasi merupakan suatu keadaan yang

kompleks (a compleks state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri

individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan

tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (A.S. Makmun, 2002:37).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

5

Menurut Yuliana Triwahyu Sejati (1996) dalam penelitiannya yang

berjudul “hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar

siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi” mengatakan

bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa

dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, yang artinya

semakin tinggi prestasi belajar siswa, semakin tinggi minat melanjutkan studi

ke perguruan tinggi, atau sebaliknya semakin rendah prestasi belajar siswa,

semakin rendah minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hubungan

positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi dapat terjadi karena siswa yang berprestasi

belajarnya tinggi dengan didukung motivasi dan semangat yang tinggi,

cenderung memiliki aspirasi pendidikan yang tinggi, sehingga mereka lebih

berminat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, karena dengan masuk

ke perguruan tinggi dengan bekal prestasi yang sudah baik akan lebih mudah

dalam menyesuaikan proses pembelajaran di perguruan tinggi. Berdasarkan

uraian di atas maka peneliti mengambil judul “HUBUNGAN ANTARA

PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI

ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA SMA UNTUK MELANJUTKAN

STUDI KE PERGURUAN TINGGI”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

6

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah mengenai

hubungan antara prestasi belajar, motivasi dan kondisi sosial ekonomi orang

tua dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa SMA

untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi ?

2. Apakah ada hubungan antara motivasi dengan minat siswa SMAuntuk

melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi ?

3. Apakah ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan

minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi ?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara prestasi belajar

dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara motivasi dengan

minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara kondisi sosial

ekonomi orang tua dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke

Perguruan Tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Sebagai gambaran untuk menentukan sikap dan tindakan setelah lulus dari

SMA

2. Bagi Sekolah yang bersangkutan

Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan yang berhubungan

dengan studi lanjut siswa.

3. Bagi penulis

Untuk menambah pengalaman dan dapat menerapkan teori dan praktik

yang telah didapat dibangku kuliah pada keadaan sebenarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Untuk menjelaskan mengenai prestasi belajar akan lebih baik bila

terlebih dahulu dijelaskan pengertian tentang belajar. Selanjutnya

pengertian belajar dihubungkan dengan prestasi belajar, sehingga dapat

diperoleh pengertian prestasi belajar secara lengkap.

Belajar suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap (W.S.

Winkel, 1983:149).

Menurut Wittig (1981) dalam bukunya psychologi of learning

mendefinisikan belajar sebagai “any relatively permanent change in

organism’s behavioral reportaire that accurs as a resulf of eksperience”

(belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala

macam/ keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil

pengalaman).

Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya

educational psychology : the teaching learning process, berpendapat

bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku)

yang berlangsung secara progesif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

9

Belajar secara umum dapat didefinisikan sebagai kegiatan dan

merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan

jenis dan jenjang pendidikan.

Prestasi menurut W.S Winkel merupakan bukti usaha yang dicapai

(W.S Winkel, 1989:324). Jadi prestasi belajar berhubungan dengan

seberapa jauh penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang

ditunjukkan dengan nilai hasil evaluasi atau test.

Prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang

dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 1988:3). Bagi seseorang prestasi

belajar dalam tingkat dan jenis tertentu akan memberikan kepuasan dalam

hidupnya.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, prestasi belajar diukur

dengan menggunakan evaluasi. Prestasi belajar berfungsi sebagai indikator

kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dicapai siswa, lambang

pemuasan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi pendidikan

dengan asumsi prestasi belajar dapat mendorong siswa memperoleh ilmu

pengetahuan, indikator intern dan ekstern dalam institusi pendidikan, dan

indikator daya serap anak didik (Dimyati Mahmud, 1990:46).

2. Arti penting belajar

Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap

usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada

pendidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan

dan makna yang terkandung dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

10

E.L Thorndike meramalkan, jika kemampuan belajar umat manusia

dikurangi setengahnya saja maka peradapan yang ada sekarang tak akan

berguna bagi generasi mendatang. Belajar juga memainkan peranan

penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia

(bangsa) di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat diantara bangsa-

bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

a. Faktor internal (factor dari dalam siswa), yakni kondisi/keadaan

jasmani dan rohani siswa.

1) Aspek fisiologis

Aspek fisiologis ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

keadaan tonus jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi

jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera. Keadaan

tonus jasmani pada umumnya dapat dikatakan melatar belakangi

aktivitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain

pengaruhnya dengan keadaan yang kurang segar; keadaan yang

lelah akan lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah. Baiknya

fungsi panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu

berlangsung dengan baik.

2) Aspek psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dalam kualitas perolehan pembelajaran

siswa. Faktor-faktor rohaniah pada umumnya, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

11

- Inteligensi siswa

Inteligensi siswa pada umumnya dapat diartikan sebagai

kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat

(Reber, 1988).

- Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (respons

tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,

barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

- Bakat siswa

Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan

datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988).

- Minat siswa

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

- Motivasi siswa

Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah

laku secara terarah (Gleitman, 1986; Reber, 1988).

Arder N. Frandsen mengatakan bahwa hal yang mendorong

seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

12

Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang

lebih luas;

Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan

keinginan untuk selalu maju;

Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati orang tua, guru,

dan teman-teman;

Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu

dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan

kompetisi;

Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila

menguasai pelajaran;

Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada

belajar. (Frandsen, 1961, p.216).

Maslow (menurut Frandsen, 1961, p. 234) mengemukakan motif-

motif untuk belajar itu ialah :

Adanya kebutuhan fisik;

Adanya kebutuhan rasa aman, bebas dari kekhawatiran;

Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam

hubungan dengan orang lain;

Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari

masyarakat;

Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau

mengetengahkan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

13

b. Faktor eksternal (factor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa

Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni :

1) Lingkungan social, lingkungan social sekolah seperti para guru,

para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat

mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Yang termasuk

lingkungan social siswa adalah masyarakat dan tetangga juga

teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.

Lingkungan social yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan

belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.

2) Lingkungan nonsosial, faktor-faktor yang termasuk lingkungan

nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat

tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan

cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini

dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Mengenai waktu yang disenangi untuk belajar (study time

preference) seperti pagi atau sore hari, seorang ahli bernama J.

Bigger (1980) berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih

efektif daripada belajar pada waktu-waktu lainnya.

c. Faktor pendekatan belajar

Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang

direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau

mencapai tujuan belajar tertentu (Lawson, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

14

4. Evaluasi prestasi belajar

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

Pelaksanaan evaluasi cenderung bersifat kuantitatif; lantaran penggunaan

simbol angka atau skor untuk menentukan kualitas kinerja akademik siswa

dianggap sangat nisbi.

Menurut Muhibbin Syah, tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa

dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.

b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam

kelompok kelasnya.

c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.

d. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan

kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya)

untuk keperluan belajar.

e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar

yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar (PBM).

Di samping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi-fungsi

sebagai berikut :

a. Fungsi administrasi untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku

raport.

b. Fungsi promosi untuk menetapkan kelulusan atau kenaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

15

c. Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan

merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan).

d. Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan

bimbingan dan penyuluhan (BP).

5. Indikator prestasi belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil ideal meliputi segenap ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

siswa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa

sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar

indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis

prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.

6. Faktor-faktor yang meningkatkan prestasi belajar

Menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi prestasi belajar, adalah :

a) Faktor lingkungan, faktor lingkungan sebenarnya sangat besar

peranannya dalam mempengaruhi perkembangan dan kegiatan belajar

seorang anak. Bila lingkungan tempat anak bergaul terdiri dari orang-

orang yang rajin belajar, maka dengan sendirinya anakpun akan

terpengaruh pula, sehingga si anak akan bergiat pula belajar dalam

mengejar prestasi yang baik.

b) Faktor kesehatan, faktor kesehatan memegang peranan yang penting.

Sebab seorang anak yang selalu sakit-sakitan, tidak akan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

16

mengikuti pelajaran yang baik, sehingga hasil yang akan dicapainya

pun tidak akan menggembirakan.

c) Adanya cita-cita yang terpatri dalam jiwa seorang anak, maka anak itu

pun akan mengetahui untuk apa sebenarnya ia belajar. Sehingga

walaupun untuk itu selalu mengalami kesulitan, halangan dan berbagai

macam rintangan, ia tidak akan pernah mundur dalam perjuangannya.

Rintangan yang menghambat prestasi belajar anak diantaranya, adalah:

a) Adanya perasaan gelisah

Ketika seorang anak belajar, haruslah diusahakan hal-hal yang ada di

sekelilingnya dapat memberikan bantuan kepada ketekunannya

belajar. Salah satu cara yang paling efektif untuk menimbulkan

ketenangan dan menghindarkan kegelisahan ini, adalah dengan

membiasakan anak untuk sering membaca dalam hati. Karena dengan

membaca dalam hati maka seorang anak akan lebih terpimpin untuk

mendisiplin dirinya sendiri, untuk menarik butir-butir yang penting

dari pelajaran yang dibacanya itu sendiri.

b) Takut untuk memulai

Seorang anak harus dilatih untuk memiliki kemauan yang kuat dalam

belajar, sehingga untuk itu anak tidak perlu lagi dikomando setiap saat

untuk belajar. Untuk memperkuat jiwa dalam belajar ini, maka ada

baiknya bila sebelumnya telah diadakan persiapan-persiapan yang

dianggap perlu dan dapat menunjang keberhasilan belajar itu sendiri.

Hendaklah pekerjaan belajar itu dimulai dengan kesungguhan hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

17

Karena hanya dengan kesungguhan-kesungguhan suatu pekerjaan

belajar itu akan dapat membawa orang-orang yang berkepentingan

kepada hasil belajar yang baik dan memuaskan.

c) Belajar yang tidak berencana

Apapun yang dikerjakan dalam kehidupan ini hendaklah didahului

dengan rencana yang matang, karena sesuatu pekerjaan yang

dikerjakan tanpa rencana, berarti suatu usaha yang sifatnya untung-

untungan belaka. Dengan belajar yang berencana, maka kita akan

mengetahui mana yang seharusnya didahulukan dan mana pula yang

dapat dilakukan belakangan. Lagi pula dengan belajar yang berencana,

maka pikiranpun akan lebih tenang dalam belajar, karena sudah

mengetahui bagian mana atau bidang studi mana yang seharusnya

dipelajari sekarang dan mana yang akan dipelajari nanti.

d) Tidak memiliki ketabahan dan keuletan

Seorang anak yang pemalas dan memiliki semangat yang lemah, tidak

akan mampu untuk mengatasi rintangan-rintangan yang dihadapinya

dalam kehidupan belajarnya. Ia akan beranggapan bahwa rintangan-

rintangan yang ditemuinya itu adalah merupakan palu yang memvonis

dirinya untuk berhenti belajar.

e) Tidak memiliki kepercayaan yang teguh akan kemampuan diri sendiri.

Dalam belajar diperlukan adanya kepercayaan yang teguh akan

kemampuan diri sendiri. Dengan adanya kepercayaan yang teguh akan

kemampuan diri sendiri yang bersarang dan bersemayam dalam diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

18

seorang anak, maka anak akan memiliki pendirian yang teguh. Dengan

adanya kepercayaan yang teguh akan kemampuan diri sendiri, maka

seorang anak, tidak akan mudah menyerah kalah bila umpamanya

pada suatu ketika ia tidak memperoleh nilai yang menggembirakan.

Seorang anak yang memiliki kepercayaan akan kemampuan diri

sendiri dapat menempatkan dirinya pada posisi yang sesuai.

B. Motivasi

1. Pengertian motivasi

Motivasi dapat diartikan sebagai faktor yang mendorong orang

untuk bertindak dengan cara tertentu. Motivasi juga dipandang sebagai

dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia,

termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan

yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap

dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989, Siagian, 1989; Schein,

1991; Biggs & Telfer, 1987).

Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan anggota,

organisasi mau dan rela untuk mengarahkan kemampuan dalam bentuk

keahlian dan keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan

berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan berbagai sasaran

organisasi yang telah ditentukan sebelumnya (Sondang P. Siagian,

1989:128).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

19

Menurut Hoy dan Miskel dalam bukunya Educational

administration (1982:137) mengemukakan bahwa “motivasi dapat

didefinisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-

dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan ketegangan

(tension states), atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan

menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan ke arah pencapaian tujuan-

tujuan personal”.

Menurut Barelson dan Steiner mendefinisikan motivasi sebagai

(J. Ravianto, 1985:109) :

“all those inner striving conditions variously describe as whises,

desires, needs, drives and the like”

jadi motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental

manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan

(moves) dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai

kebutuhan yang memberikan kepuasan atau mengurangi

ketidakseimbangan.

Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan

interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi

pada diri seseorang. Motivasi sebagai psikologis timbul diakibatkan oleh

faktor di dalam diri seseorang yang disebut sebagai faktor ekstrinsik

(Wahjosumidjo, 1987:174).

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

20

a. Kebutuhan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa tidak seimbangan antara

apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Maslow membagi kebutuhan

menjadi lima tingkat, yaitu (i) kebutuhan fisiologis, (ii) kebutuhan

akan perasaan aman, (iii) kebutuhan sosial, (iv) kebutuhan akan

penghargaan diri, dan (v) kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan

fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti pangan,

sandang, dan perumahan. Kebutuhan akan rasa aman berkenaan

dengan keamanan yang bersifat fisik dan psikologis. Kebutuhan sosial

berkenaan dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati

diri yang khas, berkesempatan maju, merasa diikutsertakan, dan

pemilikan harga diri. Kebutuhan untuk aktualisasi diri berkenaan

dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu sesuai dengan

kemampuan.

b. Dorongan

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan

dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan

mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian

tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan

inti motivasi. Menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk

memenuhi motivasi. Hull menekankan dorongan sebagai motivasi

penggerak utama perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

21

c. Tujuan

Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan

tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Tujuan

merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis, tujuan

merupakan titik akhir “sementara” pencapaian kebutuhan. Jika tujuan

tercapai, maka kebutuhan terpenuhi “sementara”. Jika kebutuhan

terpenuhi, maka orang menjadi puas, dan dorongan mental untuk

berbuat “terhenti sementara”.

2. Arti Penting Motivasi

Para ahli berpendapat bahwa motivasi perilaku manusia berasal dari

kekuatan mental umum, insting, dorongan, kebutuhan, proses kognitif,

dan interaksi. Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan

bekerja. Belajar menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain.

Motivasi belajar dan motivasi bekerja merupakan penggerak kemajuan

masyarakat.

Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut : (i)

Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir, (ii)

Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan

dengan teman sebaya; (iii) Mengarahkan kegiatan belajar; (iv)

Membesarkan semangat belajar; (v) Menyadarkan tentang adanya

perjalanan belajar dan kemudian (di sela-selanya adalah istirahat atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

22

bermain) yang berkesinambungan; individu dilatih untuk menggunakan

kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.

Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka suatu pekerjaan dalam hal

ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik. Motivasi belajar juga

penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman

tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu

sebagai berikut : (i) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara

semangat siswa untuk belajar sampai berhasil. (ii) Mengetahui dan

memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-macam. (iii)

Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara

bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator instruktur,

teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. (iv) Memberi

peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis.

Motivasi adalah salah satu prasyarat yang sangat penting dalam

belajar. Dalam kata Latin, kata motivum menunjuk pada alasan

tertentu.mengapa sesuatu itu bergerak. Kata bahasa Inggris motivatiom

berasal dari kata motivum. Istilah “motivasi” mempunyai arti sedikit bagi

motivasi itu sendiri.

Motivasi mempunyai intensitas dan arah (direction). Gege Berliner

(1984) menyamakan motivasi seperit mesin (intensitas) dan kemudi

(direction) sebuah mobil. Intensitas dari motivasi yang digunakan untuk

satu kegiatan mungkin tergantung pada besarnya intensitas itu dari pada

besarnya direction (Kelly dan Thibout, 1959).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

23

3. Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk

menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil

atau mencapai tujuan tertentu. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau

yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu

dilakukan.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non

intelaktual. Peranannya adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa

senang dan semangat untuk belajar. Oleh karena itu motivasi balajar

sangat penting dalam peningkatan hasil belajar. Dalam kepustakaan

pendidikan, motivasi sering disebut sebagai variabel yang banyak

menentukan hasil belajar. Motivasi yang ada pada diri setiap orang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut ( Sardiman AM, 1986:82-83):

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu

yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin ( tidak cepat puas

dengan prestasi yang dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.

d. Lebih senang bekerja mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

24

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin ( hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya ( kalau sudah yakin akan

sesuatu).

g. Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Ciri-ciri motivasi selain diatas juka dikemukakan oleh Abin Syamsudin

(2002:40) yang diidentifikasikan menjadi indikator yaitu:

a. Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam mennghadapi

rintangan dan kesulitan.

b. Tingkat kualifikasi prestasi.

c. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan ( like or dislike; positif atau

negatif)

C. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

Kata kondisi dapat diartikan sebagai keadaan. Kondisi seseorang

berpengaruh pada apa yang akan di cita-citanya. Seseorang tersebut akan

melihat kondisinya sebelum ia memutuskan sesuatu. Dalam hal ini kondisi

orang tua yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke

Perguruan Tinggi. Kata sosial dapat diartikan sebagai masyarakat atau

kehidupan masyarakat. Penulis sendiri mengartikan sosial sebagai hubungan

antar individu yang satu dengan yang lain. Manusia sebagai makhluk sosial

yang tidak dapat hidup sendiri tetapi membutuhkan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

25

Kata ekonomi terbentuk dari dua kata dalam bahasa asing (Yunani),

yaitu “oikos” yang berarti rumah tangga, dan “nomos” yang berarti aturan,

tata, ilmu. Jadi arti kata aslinya adalah : aturan atau pedoman untuk mengatur

rumah tangga. Ekonomi juga dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang

mempelajari cara-cara manusia memutuskan untuk mengalokasikan sumber-

sumber dana yang terbatas antara berbagai alternatif kemungkinan untuk

memenuhi kebutuhan manusia.

Yang dimaksud orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab

dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari

lazim disebut dengan ayah–ibu. Lingkungan pertama yang berhubungan

dengan anak adalah orang tua atau keluarga. Suasana keluarga yang positif

bagi motivasi dan keberhasilan studi adalah keadaan yang menyebabkan anak

merasa dirinya aman atau damai bila berada di tengah keluarga.

Dari pengertian-pengertian di atas penulis membaca untuk

menguraikan tentang apa yang dimaksud dengan kondisi sosial ekonomi.

Banyak sekali masalah yang timbul di lingkungan keluarga yang berlatar

belakang kondisi sosial ekonomi. Apabila kondisi sosial ekonomi orang tua

baik atau cukup maka akan dapat memperlancar perkembangan dan

pendidikan anak. Hal ini dapat dilihat apabila suatu keluarga dengan kondisi

sosial ekonomi yang baik, maka fasilitas belajar anak akan tercukupi sehingga

dapat memperlancar belajarnya. Akan tetapi suatu keluarga dengan kondisi

sosial ekonomi yang baik belum tentu menjamin perkembangan dan

pendidikan anak. Misalnya saja mereka tidak pernah memperhatikan si anak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

26

maka anak akan melakukan hal-hal yang negatif. Kondisi sosial ekonomi

orang tua meliputi :

1. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Dalam Tap MPR No. IV/MPR/1973 dikatakan bahwa pendidikan

pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan, di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur

hidup.

Menurut Drs. RBS. Fudyartanta menyatakan bahwa pendidikan

adalah proses membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan,

cara berfikir, kecakapan dan perasaan atau sikap mental (Drs. RBS.

Fudyartanta, 1977 hal. 23).

Pendidikan tidak hanya untuk anak-anak tapi juga untuk kaum

remaja dan orang-orang dewasa. Jadi setiap orang dapat memperoleh

pendidikan tanpa memandang kaya–miskin, tua-muda dan derajat

seseorang. Bentuk-bentuk pendidikan menurut Philip H. Coombs dalam

bukunya Prof. Zahara Indris, M.A yang berjudul “Dasar-dasar Pendidikan”

mengklasifikasikan pendidikan ke dalam tiga bagian, yaitu :

1) Pendidikan Informal

Adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman

sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar. Pada umumnya tidak teratur

dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti di

dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar atau di dalam

pengalaman sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

27

2) Pendidikan Formal

Adalah pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, mempunyai

jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang berlangsung

dari TK sampai Perguruan Tinggi.

3) Pendidikan Non Formal

Adalah sesuatu bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan

sengaja, tertib, teratur, dan berencana di luar kegiatan persekolahan.

Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu

keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut

ayah-ibu. Tingkat pendidikan orang tua dimaksudkan sebagai tingkat

pendidikan formal yang berhasil dicapai oleh orang tua. Tingkat

pendidikan formal yang dicapai akan mempengaruhi kehidupan seseorang,

yaitu berpengaruh pada penguasaan pengetahuan, pekerjaan dan status

sosial dalam masyarakat. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh pada

semangat anak untuk belajar, misalnya orang tua yang mengenyam

pendidikan tinggi maka ia akan selalu mendorong anak untuk belajar

dengan rajin sehingga menjadi orang yang berguna, orang tua yang

berpendidikan tinggi akan lebih mudah membimbing dan membantu anak

dalam belajar.

Sedang bagi orang tua yang berpendidikan rendah tidak akan

menghiraukan akan pendidikan anak dan sulit untuk membimbing dan

membantu anak belajar karena kemampuan dan pengetahuannya terbatas.

Orang tua yang berpendidikan tinggi akan bersikap positif terhadap dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

28

pendidikan, selalu mendorong anak untuk belajar rajin, dan berusaha

menyediakan fasilitas yang mendukung anak untuk belajar rajin, dan

berusaha menyediakan fasilitas yang mendukung anak untuk belajar rajin,

dan berusaha menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan belajar

mengajar anak, sehingga anak akan berprestasi maksimal.

2. Tingkat Pendapatan Orang Tua

a. Pengertian Pendapatan

Pengertian pendapatan sangat erat dengan penghasilan, banyak

yang menyamakan kedua pengertian tersebut. San. S Hutabarat (1978:

92). Membedakan pengertian pendapat dan penghasilan sebagai

berikut:

1) Penghasilan adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha

tertentu, misalnya bagi yang diperoleh dari bekerja.

2) Pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu

tertentu, misalnya bunga simpanan di bank.

Penulis tidak membedakan arti atau pengertian antara pendapatan dan

penghasilan, keduanya mempunyai pengertian yang sama yaitu segala

bentuk balas-karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas-jasa atas

sumbangan seseorang terhadap proses produksi.

b. Bentuk Pendapatan

Menurut Biro Pusat Statistik ( Mulyanto Surmadi, dan Hans

Dieter Ever, 1982 : 92) pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga

bentuk :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

29

1) Pendapatan Berupa Uang

Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang

yang sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas

jasa atau kontraprestasi. Sumber- sumber yang utama adalah gaji

dan upah serta lain-lain balas jasa serupa dari majikan,

pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas,

pendapatan dari penjualan barang dipelihara di halaman rumah,

hasil investasi, serta keuntungan sosial.

2) Pendapatan Berupa Bunga

Pendapatan berupa bunga adalah segala penghasilan yang sifatnya

regular dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan

diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan jasa yang

diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi

atau disertai transaksi uang secara cuma-cuma, penerimaan barang

dan jasa dengan harga subsidi dari majikan merupakan pendapatan

berupa uang.

3) Pendapatan Lain-lain

Pendapatan lain-lain adalah segala penerimaan yang bersifat

transfer dan redistribusi yang biasanya membawa perubahan

dalam keuangan rumah tangga. Orang tua bekerja keras untuk

mendapatkan penghasilan agar dapat memenuhi kebutuhannya

yang semakin lama semakin banyak. Penghasilan keluarga dapat

bersumber pada :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

30

a) Usaha sendiri ( Wiraswasta)

Misalnya berdagang, mengerjakan sawah, menjalankan

perusahaan sendiri.

b) Bekerja pada orang lain

Misalnya bekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai

atau karyawan ( baik swasta ataupun pemerintah).

c) Hasil dari milik

Misalnya mempunyai sawah disewakan, punya rumah

disewakan, punya uang dipinjamkan dengan bunga.

Selain penghasilan (balas karya dan hasil milik), masih ada

penerimaan atau uang masuk lain, misalnya berupa :

1) Uang pensiunan, bagi mereka yang sudah lanjut usia dan dulu

bekerja pada pemerintahan atau instansi lain.

2) Sumabangan atau hadiah, misalnya sokongan dari saudara atau

famili, warisan dari orang tua, hadiah dan tabungan.

3) Pinjaman atau hutang, ini merupakan uang masuk tetapi pada

saat akan dilunasi atau dikembalikan harus tepat waktu.

Pendapatan atau penghasilan yang diterima oleh keluarga

dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup diantaranya

makan, rekreasi dan pendidikan. Besarnya jumlah pengeluaran

keluarga menurut Drs. T. Gilarsa tergantung dari berbagai hal

antara lain :

a) Besarnya jumlah penghasilan yang masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

31

b) Besarnya keluarga

c) Tingkat harga kebutuhan-kebutuhan hidup

d) Taraf pendidikan keluarga dan status sosialnya

e) Lingkuan social dan ekonomi keluarga

f) Kebijaksanaan dalam mengelola dan mengendalikan

keuangan keluarga.

D. Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

1. Pengertian Minat

Ada beberapa pengertian minat, yaitu :

a. Menurut Parasibu dan Simandjuntak (1986 : 10) minat adalah gejala

kejiwaan yang berhubungan dengan sikap subyek terhadap obyek.

b. Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian

terhadap suatu obyek yang disertai dengan adanya kecenderungan

untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek tersebut (Bimo W, 1977 :

38).

c. Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk

merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu. (WS. Winkel, 1987 : 30)

d. Minat adalah kecenderungan seseorang bahwa obyek, seseorang,

sesuatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan

dirinya (Whinterington, 1988 ; 124)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

32

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-

bidang studi tertentu. Minat merupakan faktor psikologis yang dapat

menentukan suatu pilihan seseorang. Selain itu minat merupakan salah

satu faktor psikologis yang sangat penting untuk suatu keberhasilan

seseorang. Seseorang yang mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan disertai

minat pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada

mereka yang tidak berminat.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke Perguruan

Tinggi.

Menurut Giartama minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu

(Giatama, 1990 : 6).

a. Minat secara intrinsik

Merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa

pengaruh dari luar. Timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi

belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.

b. Minat secara ekstrinsik

Merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu.

Timbul karena latar belakang sosial ekonomi, minat orang tua dan

teman sebaya.

Menurut Enggers Dorter dalam Pasaribu (1986) minat dapat

dibedakan dalam tiga tingkatan yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

33

d) Minat biasa dalam hal hanya ada hubungan dangkal dengan obyek

pengetahuan.

e) Ikut serta adalah minat yang tidak terbatas pada pengetahuan

intelektual, tetapi ingin ikut menangkap maksud, ikut merasakan arti

sesuatu. Tingkatan minat itu terdapat pada bahan pelajaran kultural

(bahasa, sejarah, kebudayaan).

f) Menyerahkan diri adalah tingkatan minat yang tertinggi, dimana

subyek diterima seluruhnya oleh obyek yang dikenal dan dihargainya,

terhadap moral dan agama.

Berdasarkan beberapa pengertian minat di atas dapat diuraikan

bahwa minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA

kelas XII dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarahkan siswa

untuk memilih Perguruan Tinggi setelah tamat sekolah SMA yang ditandai

dengan adanya perasaan tertarik dan perasaan bahwa Perguruan Tinggi

tersebut dapat memenuhi kebutuhannya.

E. Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perguruan Tinggi

Banyak siswa lulusan SMA / SMK ingin melanjutkan studi ke

Perguruan Tinggi. Mereka berusaha mencari informasi mengenai

Perguruan Tinggi yang mereka inginkan, mengenai kualitas, jurusan atau

bidang studi serta syarat-syarat untuk masuk ke Perguruan Tinggi tersebut.

Pengertian dari Perguruan Tinggi sendiri yaitu sebuah lembaga yang pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

34

tingkat setinggi-tingginya memberi sumbangan dari sumber-sumber yang

ada pada masyarakat (Soegandar Poerbakawatha, 1982 : 7).

Menurut Margareth B. Fisher dan Jeanne L. Nable (1960) yang

dikutip oleh Tauziduhu (1988 : 10) mengatakan bahwa Perguruan Tinggi

adalah masyarakat terpelajar, Perguruan Tinggi adalah pola proses

interaksi belajar mengajar sehari-hari yang terorganisasikan secara khusus

sebagai bagian atau komponen sistem belajar mengajar secara keseluruhan

di dalam masyarakat.

2. Tujuan Perguruan Tinggi

a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi

ataupun kesenian.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan

teknologi dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya

untuk peningkatan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya

budaya nasional.

3. Jenis-jenis Perguruan Tinggi

Dilihat dari bentuknya Perguruan Tinggi di Indonesia yang dikenal

dibedakan menjadi :

1) Universitas, yaitu pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

dalam berbagai macam bidang keahlian, misalnya : bidang kedokteran,

bidang ekonomi, sastra, sosial, jiwa dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

35

2) Sekolah Tinggi, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan

pendidikan untuk satu macam keahlian khusus dan tidak terdapat

bermacam-macam fakultas.

3) Akademi, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

satu keahlian khusus saja dalam waktu yang relatif singkat.

4) Institut, yaitu Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

untuk mendapatkan keahlian dalam satu bidang saja, misalnya : bidang

pertanian, bidang pendidikan,bidang teknik,atau bidang seni dan lain-

lain. Ilmu yang dipelajari pada institut ini dapat bermacam-macam

yang terdapat di berbagai fakultas atau jurusan, namun semuanya

diarahkan untuk satu keahlian saja.

F. Sekolah Menengah Atas

1) Pengertian SMA

Menurut Depdikbud (1948 : 34) Sekolah Menengah Atas merupakan

satuan pendidikan menengah yang terutama menyiapkan siswa untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, dalam hal ini

adalah melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Maka siswa SMA diharapkan

benar-benar mempunyai kemampuan dan minat untuk menguasai atau

memahami pelajaran yang diajarkan di SMA sehingga dapat melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2) Tujuan SMA

Tujuan pendidikan SMA yang tercantum dalam kurikulum 1984, ialah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

36

a) Mendidik para siswa untuk menjadi manusia pembangunan,

sebagai warga negara Indonesia yang berpedoman pada Pancasila dan

UUD 1945,

b) Memberi bekal kemampuan yang diperlakukan siswa yang akan

melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, terutama di Universitas

dan institut.

c) Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa yang akan

melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi, akademik, politeknik,

program diploma atau program lainnya yang setingkat.

d) Memberi bekal kemajuan bagi siswa yang akan terjun ke dunia

kerja, setelah menyelesaikan pendidikannya.

Tujuan mendidikan menengah umum menurut peraturan pemerintah (PP)

No. 29 tahun 1990, pasal 2 ayat (1) adalah :

1) Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada

jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian,

2) Meningkatkan kemampuan siswa sebagian anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya

dan alam sekitarnya.

Tujuan pendidikan SMA lebih ditegaskan dalam pasal 3 ayat 2 PP No. 29

tahun 1990, yaitu tujuan SMA adalah terutama menyiapkan siswa untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.

3) Kurikulum SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

37

Kurikulum 1994 merupakan kurikulum hasil penyesuaian

kurikulum 1984, karena kurikulum 1984 masih banyak kesalahan-

kesalahan, maka kurikulum 1984 perlu disempurnakan. Penyederhanaan

kurikulum dilakukan pada jumlah mata pelajaran, jumlah pokok bahasan,

bahasa yang sederhana (mudah dimengerti guru) dan istilah baku (sesuai

dengan peraturan perundang-undangan) dan format GBPP.

Yang dimaksud kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (UUSPN

Pasal 1 butir 9 / UURI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional). Isi kurikulum SMA mengandung sejumlah bahan kajian untuk

mencapai tujuan sekolah menengah atas dalam rangka upaya pencapaian

tujuan pendidikan nasional, isi kurikulum harus memiliki kebermaknaan

sehingga peserta didik dapat mengembangkan kehidupannya sebagian

pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia.

G. Hubungan antara Prestasi Belajar Siswa dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi

prestasi belajar secara umum dapat diartikan sebagai suatu hasil yang

dicapai. Prestasi belajar siswa nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-

nilai yang tercermin dalam raport. Siswa yang prestasi belajarnya tinggi

kemungkinan besar akan lebih mudah dalam meraih cita-citanya. Banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

38

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa,yaitu faktor dari dalam dan

faktor dari luar.

Prestasi belajar siswa dapat digunakan sebagai alat seleksi penerimaan

siswa baru ditingkat sekolah menengah atau di perguruan tinggi. Setiap siswa

pasti menginginkan dapat sekolah ke perguruan tinggi dan yang berkualitas,

namun untuk mencapainya tidaklah mudah. Mempunyai uang yang cukup

belum tentu menjamin anak dapat melanjutkan sekolahnya kalau tidak ada

keinginan atau kesungguhan dalam belajar, hal ini dapat mempengaruhi

prestasi belajarnya.

Siswa yang berprestasi tinggi cenderung mempunyai minat untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi di bandingkan dengan siswa yang

berprestasi rendah yang cenderung tidak mempunyai minat untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Siswa yang berprestasi rendah akan lebih memilih

untuk bekerja, mereka berpikir buat apa melanjutkan studi ke perguruan tinggi

hanya akan menambah beban mereka.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang

mempunyai prestasi belajar tinggi dapat dipastikan dia mempunyai tujuan

yang jelas untuk melanjutkan studinya, dan mempunyai minat untuk

melanjutkan sudinya ke perguruan tinggi. Bagi siswa yang berprestai rendah

dapat pula mempunyai tujuan untuk melanjutkan studinya, akan tetapi kalau

tidak didorong kesungguhan untuk melanjutkan studinya maka akan lebih

memilih untuk bekerja. Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

39

hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa untuk melanjutkan studi

ke perguruan tinggi.

H. Hubungan antara Motivasi dengan Minat Melanjutkan Studi ke

Perguruan Tinggi

Motivasi merupakan suatu dorongan untuk melakukan sesuatu. Siswa

akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila ia mempunyai motivasi. Begitu

pula dengan siswa yang akan melanjutkan studinya, ia tidak hanya

memerlukan kemampuan untuk prestasi belajar yang baik akan tetapi juga

harus mempunyai keinginan atau motivasi dari dalam dirinya. Banyak faktor

yang mempengaruhi motivasi yaitu dari luar (eksternal) dan dari dalam

(internal). Dalam hal melanjutkan studi ke perguruan tinggi, motivasi sangat

besar pengaruhnya. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi maka mempunyai

minat yang tinggi pula untuk melanjutkan studinya, sedangkan siswa yang

tidak mempunyai motivasi maka ia juga tidak akan mempunyai minat untuk

melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.

Siswa yang mempunyai motivasi tinggi walaupun tidak berprestasi

baik, ia akan berusaha keras untuk melanjutkan studinya. Bagi siswa yang

mempunyai prestasi belajar yang baik dan masuk ke perguruan tinggi tetapi

tidak ada motivasi, maka masuk ke perguruan tinggi hanya karena gengsi atau

paksaan dari orang tua tidak dari kenginan sendiri, dan ini akan menjadi

beban bagi dirinya. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan kalau ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

40

hubungan antara motivasi dengan minat untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi

1. Hubungan antara Kondisi Sosial Skonomi Orang Tua dengan Minat

Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Kondisi dapat diartikan sebagai keadaan. Kondisi seseorang dapat

berpengaruh pada apa yang akan dicita-citakan. Sosial disini diartikan sebagai

hubungan antar individu yang satu dengan individu yang lain. Orang tua

adalah setiap orang tua yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau

rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari lazim disebut dengan ayah-

ibu. Kondisi sosial ekonomi orang tua meliputi tingkat pendidikan orang tua,

tingkat pendapatan orang tua. Kondisi sosial ekonomi orang tua sangat

berpengaruh dengan pendidikan anak. Bagi keluarga yang miskin pendidikan

merupakan suatu beban, karena kesulitan finansial, yang akhirnya demi alasan

membantu orang tua, anak-anak terpaksa sudah harus masuk pasar kerja yang

keras kompetisinya sebelum kedewasaan psikologi-sosialnya dan fisiknya

belum memungkinkan untuk itu.

Anak yang berasal dari keluarga yang kondisi sosial ekonominya baik

dari segi keuangannya mencukupi atau lebih, maka akan berpeluang besar

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Orang tua yang berpendidikan tinggi

akan mengarahkan anaknya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi,

karena mereka beranggapan dengan sekolah yang tinggi maka akan lebih

mudah dalam mencari pekerjaan. Namun bagi keluarga yang pas-pasan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

41

kurang akan lebih mengarahkan anaknya untuk bekerja, maka dalam diri

anakpun tidak ada minat untuk melanjutkan studinya karena adanya

keterbatasan dana. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

HIPOTESIS

1. Ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa

SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2. Ada hubungan positif antara motivasi dengan minat siswa SMA untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3. Ada hubungan positif antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan

minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

42

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan penulis gunakan

meliputi:

1. Deskriptif

Suatu penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan maksud dan

keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya bersifat sekedar

mengungkapkan fakta (Consuelo, 1993:71).

2. Studi kasus

Penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas, maka

kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti

(Consuelo, 1993:73).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian lapangan dilakukan pada bulan mei tahun 2007

2. Tempat penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMAN 1 Samigaluh

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

43

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test,

atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

tertentu di dalam suatu penelitian (Hadan Nawawi, 1983:141). Populasi

juga diartikan seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang

dan waktu yang kita tentukan. Dalam penelitian ini, sebagai populasi

adalah siswa-siswi kelas XII SMA Negeri I Samigaluh.

2. Sampel penelitian

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi

yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian. Artinya sampel

yaitu sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Untuk

menentukan besar kecilnya sampel, sebenarnya tidak ada ketepatan yang

mutlak. Sebagai pertimbangan Suharsimi Arikunto (1998:120)

menyatakan sebagai berikut :

1. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya,

sehingga perhitungan merupakan penelitian populasi.

2. Selanjutnya bila jumlah subyeknya besar dapat diambil 10 % - 15 %

atau 20 % - 25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah 60 siswa, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

44

diambil dari dua kelas yaitu kelas XII IPA dan XII IPS. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling

(sampel acak sederhana), dimana setiap anggota populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel penelitian

Variabel adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh

pengeksperimen dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi (Sanapiah

Faisal; 1982) variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh

pengekspresimen dimanipulasikan di dalam rangka untuk

menenangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.

Di dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah :

1) Prestasi belajar

2) Motivasi

3) Kondisi sosial ekonomi orang tua

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah kondisi atau karakteristik yang berubah, atau

muncul atau yang tidak muncul ketika pengeksperimen

mengintroduksi, merubah, atau mengganti variabel bebas. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa SMA untuk

melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

45

2. Pengukuran variabel

Setiap variabel penelitian yang akan di analisis perlu diukur dengan

cara pengukuran masing-masing variabel. Kuesioner yang digunakan

berbentuk pernyataan dan pertanyaan tertulis dimana responden hanya

memilih jawaban yang telah tersedia dan kuesioner ini dibagikan kepada

siswa.

a. Prestasi belajar

Untuk variabel ini diberi klasifikasi dengan menggunakan PAP II

(Masidjo, 1995).

No Nilai / Skor Keterangan

1 8,1 – 10 Baik Sekali

2 6,6 – 8,0 Baik

3 5,6 – 6,5 Cukup

4 4,6 – 5,5 Kurang

5 0 – 4,5 Gagal

b. Motivasi belajar

Ada dua kategori yang digunakan yaitu pernyataan positif dan

pernyataan negatif yang dinilai dengan pilihan selalu, sering, kadang-

kadang dan tidak pernah. Pembagian pernyataan menjadi dua kategori

ini karena pada dasarnya sikap seseorang terhadap obyek tertentu tediri

dari sikap mendukung (positif), sikap menolak (negatif), dan sikap

netral. Penulis mengharap responden mempunyai sikap mendukung

atau menolak, oleh karena itu jawaban netral dihilangkan. Adapun skor

yang digunakan dalam menilai pertanyaan tersebut adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

46

Skala Pengukuran

Alternatif jawaban selalu sering Kadang kadang Tidak pernah

Pernyataan positif 4 3 2 1

Pernyataan negatif 1 2 3 4

Kisi-kisi kuesioner

Indikator Pernyataan positif (nomor item dalam

kuesioner)

Pernyataan negatif (nomor

item dalam kuesioner)

Kemauan belajar 1,2,3,4,5

Hasrat untuk berprestasi 6,7,8,9,10

Usaha untuk meningkatkan prestasi 11,12 13

Usaha untuk menghindarkan diri dari kegagalan 14,15,16

Hasrat untuk memelihara atau meningkatkan

kualitas belajar

17,20 18,19

c. Kondisi sosial ekonomi orang tua

1. Tingkat pendidikan orang tua

Tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang

tua siswa dalam hal ini pendidikan dikelompokkan dan diberi skor

sebagai berikut:

Lulus SD skor 1

Lulus SMP 2

Lulus SMU / sederajat 3

Akademi / Sarjana Muda 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

47

2. Pendapatan orang tua

Pendapatan orang tua yaitu seluruh penghasilan yang diterima dari

pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan selama satu bulan.

Dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut:

Indikator Skor

- Dibawah Rp 300.000 1

- Antara Rp 301.000 – Rp 600.000 2

- Antara Rp 601.000 – Rp 900.000 3

- Diatas Rp 901.000 4

d. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Pengukuran variable ini sama dengan pengukuran variable motivasi

belajar. Ada dua kategori yang digunakan yaitu pernyataan positif dan

pernyataan negatif yang dinilai dengan pilihan sangat setuju, setuju,

tidak setuju, sangat tidak setuju. Salah satu contohnya adalah sebagai

berikut:

1. Saya merasa senang kuliah di perguruan tinggi karena akan

mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

2. Saya tidak tertarik kuliah di perguruan tinggi karena tidak ada biaya ?

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

48

E. Data Yang Diperlukan

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah siswa-siswi kelas III

yang meliputi sebagai berikut:

a. Data responden yang berhubungan dengan identitas responden.

b. Data responden tentang kondisi sosial ekonomi keluarga orang tua

yang meliputi tingkat pendidikan, tingkat penghasilan.

c. Data responden tentang prestasi belajar.

d. Data responden tentang motivasi belajar.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang mengumpulkannya dilakukan oleh pihak

lain dalam hal ini data tersebut peneliti peroleh dari data yang sudah ada di

SMA, yang meliputi data tentang :

a. Kelembagaan sekolah

b. Sejarah berdirinya sekolah

c. Jumlah guru dan karyawan

d. Jumlah siswa

e. Fasilitasyang dimiliki sekolah

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan sejumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

49

daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan

keadaan responden sebenarnya.

2. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data yang berupa tanya jawab

langsung dengan guru dan karyawan maupun siswa untuk memperoleh

data sekunder.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan/

dokumen yang ada di SMA.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas Instrumen

Validitas instrumen adalah sejauh mana sebuah alat ukur dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pembuatan

alat ukur tersebut. Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat

mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat ( Suharsimi

Arikunto, 1998: 160)

Kevalidan atau kesahihan alat ukur akan diuji dengan

menggunakan perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson

dengan rumus sebagai berikut : ( Suharsimi Arikunto, 1997 : 146).

rxy =

2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

N = jumlah populasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

50

Y = total dari skor seluruh item

X = total dari setiap item

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi selanjutnya dilakukan analisis

item untuk mendapatkan informasi indeks daya diskriminasi item berdasarkan

corrected item-total correlation dan reliabilitas instrumen berdasarkan formula

alpha (Cronbach).

Validitas ditentukan oleh besarnya koefisien korelasi antara skor

indikator dengan skor total variabel yang bersangkutan. Bila hasil koefisien

indikator rhitung sama dengan atau lebih besar rtabel (0,2002) untuk df = n -1 =

60 – 1 = 59) maka indikator dikatakan valid dan indikator tersebut dapat

dipergunakan untuk analisa berikutnya.

a. Variabel Motivasi

Tabel 3.1 Validitas Variabel Motivasi

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Motivasi

1 0,470 0,254 Valid 2 0,559 0,254 Valid 3 0,509 0,254 Valid 4 0,468 0,254 Valid 5 0,364 0,254 Valid 6 0,538 0,254 Valid 7 0,444 0,254 Valid 8 0,542 0,254 Valid 9 0,545 0,254 Valid 10 0,491 0,254 Valid 11 0,521 0,254 Valid 12 0,478 0,254 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

51

Tabel 3.1 Validitas Variabel Motivasi

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Motivasi

13 0,436 0,254 Valid 14 0,590 0,254 Valid 15 0,442 0,254 Valid 16 0,571 0,254 Valid 17 0,509 0,254 Valid 18 0,470 0,254 Valid 19 0,429 0,254 Valid 20 0,317 0,254 Valid

Sumber: Lampiran 2 Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan hasil analisis di ketahuai variabel motivasi yang

diungkat dengan 20 item pernyataan, menunjukkan bahwa keseluruhan 20

aitem tersebut adalah valid atau sahih, dan hasil corrected item-total

corellation berkisar (r-hitung) antara 0,317 sampai 0,590 (lampiran 2)

lebih besar dari r-tabel: 0,2002

b. Variabel Minat Melanjutkan Studi

Tabel 3.2 Validitas Instrumen Minat Melanjutkan Studi

Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

Minat Melajutkan Studi

1 0,589 0,254 Valid 2 0,644 0,254 Valid 3 0,692 0,254 Valid 4 0,556 0,254 Valid 5 0,376 0,254 Valid 6 0,693 0,254 Valid 7 0,571 0,254 Valid 8 0,709 0,254 Valid 9 0,362 0,254 Valid 10 0,573 0,254 Valid 11 0,411 0,254 Valid 12 0,610 0,254 Valid

Sumber: Lampiran 2 Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

52

Berdasarkan hasil analisis di ketahuai variabel minat melanjutkan

studi yang diungkat dengan 12 item pernyataan, menunjukkan bahwa

keseluruhan 12 item tersebut adalah valid atau sahih, dengan hasil

corrected item-total corellation berkisar (r-hitung) antara 0,362 sampai

0,709 lebih besar dari r-tabel: 0,2002

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berarti tetap, mantap, dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena istrumen tersebut sudah baik ( Suharsimi Arikunto, 1991 : 42).

Karena skor instrument tersebut merupakan rentangan antara skor 1-4,

maka peneliti mengambil langkah pintas yakni dengan menggunakan

Rumus Alpha Cronbach yang digunakan untuk mencari reliabilitas

instrument yang skornya bukan 1 atau 0. cara mencari reliabilitas untuk

keseluruhan item menurut Alpha Cronbach adalah sebagai berikut (

Suharsimi Arikunto,1997: 171):

R11 =

1

2

2

11

b

k

k

Keterangan :

R11 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2 = jumlah varians butir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

53

12 = varians total

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran dapat dipercaya. Kuesioner dinyatakan reliabel jika harga Alpha

hitung ≥ 0,60 (paling tidak mencapai 0,60).

Tabel 3.3 Uji Reliabiltas Instrumen

Variabel Alpha hit. Alpha batas Keterangan Motivasi 0,878 0,6 Reliabel Minat Melajutkan Studi

0,874 0,6 Reliabel

Sumber: Lampiran 2 Uji Instrumen Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen dapat diketahui bahwa

masing-masing variabel yang diuji memiliki Alpha hitung lebih besar dari

Alpha pembanding (0,6), dengan demikian instrumen yang digunakan dalam

penelitian dinyatakan reliabel, serta dapat dilakukan analisis lebih lanjut.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Tujuan melakukan uji normalitas adalah agar kesimpulan yang

ditarik tidak menyimpang dari yang seharusnya. Uji normalitas data

digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan

dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui

apakah kondisi masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak

dilakukan uji normalitas dengan menggunakan rumus Kolmogorov –

Smirnov sebagai berikut :

D = Maximum [Fo (x) – Sn (x)]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

54

Keterangan

D = deviasi atau penyimpangan

F0 (x) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis

Sn (x) = distribusi frekuensi yang diobservasi

( Imam Ghozali, 2002 : 36)

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat. Uji linieritas regresi

dilakukan dengan analisis varian dengan menggunakan rumus F.

Adapun rumus yang digunakan untuk mencari F adalah sebagai berikut

( Imam Gozali, 2002 : 36).

Freg = res

reg

RK

RK

Keterangan :

F reg = harga bilangan F untuk garis regresi

RK reg = rata kuadrat garis regresi

RK res = rata kuadrat residu

Kriteria pengujian linieritas yaitu jika nilai Fhitung lebih besar dari

nilai Ftabel pada taraf signifikan 5 % maka hubungan variabel bebas

terhadap variabel terikat bersifat linier.

2. Analisis Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

55

Untuk menganalisis hipotesis 1,2, dan 3 menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Perumusan Hipotesis

1) Ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa SMA

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2) Ada hubungan antara motivasi dengan minat siswa SMA untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3) Ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat

siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

b. Langkah Pengujian Hipotesis

1) Menyusun Hipotesis

Ho : r = 0 berarti tidak ada hubungan antara X dan Y

Hal ini dapat dijelaskan bahwa tidak ada hubungan antara variable-

variabel bebas dengan variabel terikat.

Ha : r ≠ 0 berarti ada hubungan antara X dan Y

Hal ini dapat dijelaskan bahwa ada hubungan antara variabel-

variabel bebas dengan variabel terikat.

2) Menggunakan Uji Statistic

Untuk menjawab permasalahan pada hipotesis 1,2 dan 3 yaitu

hubungan antara prestasi belajar (x1) dengan minat siswa SMA untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y), motivasi belajar (x2)

dengan minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi, dan kondisi sosial ekonomi orang tua ( x3) dengan minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

56

siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, maka

penulis menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan 3

predictor dengan rumus sebagai berikut ( Moh. Nazir, 1988 : 540) :

R2 = 2

321

y

yxcyxbyxa

Keterangan :

R2 = koefisien korelasi antara variable y dengan x1, x2, dan x3

A = koefisien variabel x1

B = koefisien variabel x2

C = koefisien variabel x3

∑ x 1 y = jumlah hasil kali antara x1 dengan y

∑ x 2 y = jumlah hasil kali antara x2 dengan y

∑ x 3 y = jumlah hasil kali antara x3 dengan y

Y 2 = jumlah kuadrat y

Setelah nilai r diketahui, kemudian diuji signifikan dengan rumus

statistic uji F sebagai berikut :

F gRe = 2

2

1

1

Rm

mNR

Keterangan :

F gRe = harga F garis regresi

N = cacah kasus

n = cacah variable bebas

R = koefisien korelasi antara variable terikat dengan variable

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

57

bebas

Dari hasil table analisis regresi ganda dapat diperoleh sumbangan

relative dan sumbangan efektif masing-masing variable bebas

terhadap variable terikat, dimana nanti dapat diketahui berapa

sumbangan efektif variable bebas terhadap variable terikat,

formulanya adalah :

SR % = %100Re

11 xJK

yxa

g

Keterangan :

SR % = sumbangan relative dari suatu variable

A = koefisien variable bebas

∑xy = jumlah produk variable bebas (x) dengan variable terikat

(Y)

JK gRe = jumlah kuadrat regresi

SE % =SR%xR 2

Keterangan :

SE% = sumbangan efektif dari suatu variable bebas

SR% = Sumbangan relative dari suatu variable bebas

R 2 = koefisien determinasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

58

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Sekolah

SMA Negeri I Samigaluh dibuka pada tahun ajaran 1985/ 1986,

sebagai SMA Negeri ke-6 di Kabupaten Kulon Progo. Pada tahun ajaran itu

SMA Negeri Samigaluh untuk pertama kalinya menerima siswa kelas I.

pelaksanaan kegiatan belajar mengajarnya masih di titipkan di SMA Negeri

Kalibawang.

Gedung SMA Negeri Samigaluh mulai ditempati pada tanggal 14 juli

1986. Pada tanggal 14 juli 1986 SMA Negeri Samigaluh telah memasuki

tahun kedua, sehingga para siswanya terdiri dari kelas I dan kelas II. Masing-

masing kelas memiliki dua rombongan belajar.

Sebagian besar guru yang mengajar pada tahun ajaran tersebut di atas

berasal dari SMA Negeri Kalibawang. Sejak masih di titipkan di SMA Negeri

Kalibawang, SMA Negeri Samigaluh telah memiliki dua orang guru tetap

yaitu Ibu Dra. Anik Setyaningsih dan Ibu Dra. Fatimah. Kemudian

ditempatkan guru-guru pengangkatan baru dan pindahan / mutasi. Manajemen

dan administrasinya juga masih dirangkap oleh kepala SMA Kalibawang

waktu itu itu Bapak Sukardal. Sedang pelaksana hariannya dijabat oleh Bapak

Sukardi, B.A.

Kepemimpinan Bapak Sukardi, B.A., yang low profile, mendasari

terbentuknya ciri khas SMA Negeri Samigaluh. Ciri khas yang masih dapat

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

59

dirasakan sampai saat ini di antaranya kesejahteraan guru dan karyawan

senantiasa diprioritaskan, serta semangat pelayanannya yang tinggi,

memperhatikan kedisiplinan dan hal-hal yang kecil.

B. Visi dan Misi Sekolah

Visi SMA I Samigaluh :

Terdidik menggunakan akal dan hati nurani dalam menghadapi kehidupan

yang berwawasan keimanan dan kebangsaan.

Misi SMA I Samigaluh :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berorientasi ke depan.

2. Menambahkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajran

agama yang dipeluknya dan budaya bangsanya sehingga menjadi manusia

yang beriman dan berbudi pekerti

C. Kurikulum Sekolah

Kurikulum adalah seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan

mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang digunakan di SMA

I Samigaluh adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang didasarkan

pada kurikulum 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan suatu

desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi

tertentu, yang terdiri atas Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

60

dan Materi Pembelajaran. Sistem pengajaran yang digunakan adalah sistem

semesteran, yaitu semester genap ( 6 bulan ) dan semester ganjil ( 6 bulan ).

D. Sumber Daya Sekolah

1. Kepala Sekolah

Pada bulan April 1987 SMA Negeri Samigaluh memeproleh Kepala

Sekolah yang definitive, yaitu Bapak Blasius Suprijadi dari Yogyakarta, yang

sebelumnya adalah guru pada SMA Negeri Argomulyo, Bantul. Karena beliau

berasal dari SMA Negeri Argomulyo, sebuah SMA yang telah mapan, maka

selama kepemimpinan beliau, pola pengelolaannya berkiblat ke SMA Negeri

Argomulyo. Bapak Blasius Suprijadi memimpin SMA Negeri Samigaluh

hingga dua periode dan berakhir pada bulan februari 1996 saat beliau

memasuki masa purna tugas.

Sejak Bapak Blasius Suprijadi memasuki masa purna tugas, sejak

bulan februari 1996 kepemimpinan SMA Negeri Samigaluh dirangkap oleh

kepala SMA kalibawang, Bapak Sunardi, B.A., sebagai YMT kepala Sekolah.

Sedangkan PLH Kepala Sekolah dipegang oleh Bapak Drs. Kukuh Pranoto.

Hal ini berlangsung sampai dengan awal tahun ajaran baru tahun ajaran 1996 /

1997.

Kemudian kendali kepemimpinan SMU Negeri 1 Samigaluh dipegang

oleh Bapak Drs. Sadjiran Agus Prijanto dari Srikayangan, Sentolo, yang

sebelumnya adalah guru di SMA Negeri Temon. Beliau memimpin SMU

Negeri Samigaluh sampai dengan bulan februari tahun 2000 ketika beliau

dipromosikan menjadi pengawas sekolah untuk kabupaten Kulon Progo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

61

Sejak bulan Maret tahun 2000 kepemimpinan SMU Negeri 1

Samigaluh dijabat oleh Bapak Drs. Marsudi Raharjo, dari Kemiri, Wijimulyo,

Nanggulan, yang sebelumnya adalah guru di SMU Negeri 1 Kalibawang.

Kepemimpinan Bapak Drs. Marsudi Raharjo di sini berakhir pada tanggal 18

september 2002, bertepatan dengan tanggal serah terima jabatan kepala

sekolah kepada penggantinya Bapak Drs. Slamet Sudarisman. Bapak Drs.

Marsudi Raharjo sejak tanggal 16 sepember 2002 menjadi kepala SMU

Negeri 1 Sentolo.

2. Guru

Untuk tahun-tahun terakhir ini SMU Negeri Samigaluh memiliki 4

orang guru putra daerah Samigaluh. Namun sebagian besar guru SMU Negeri

1 Samigaluh sejak berdiri sampai dengan sekarang mempunyai

kecenderungan berasal dari luar wilayah Samigaluh. Karena sebagian besar

guru adalah guru lajon, maka muncul kecenderungan lain yaitu SMU Negeri 1

Samigaluh dijadikan semacam batu loncatan untuk mutasi ke sekolah-sekolah

yang lebih meng-“kota”.

Dari tahun ke tahun sekolah ini disamping memiliki guru tetap, tetapi

masih harus ditambah dengan guru tidak tetap. Jumlah guru di sini memang

selalu kurang.

Tabel 4.1

Jumlah Guru SMAN I Samigaluh

Nama Guru Bidang Studi Nama Guru Bidang Studi

Y. PRANYOTO, S.Pd. Bahasa Indonesia

Drs. R. CATUR HATMOKO Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

62

Drs. P. SLAMET BUDI S.

Bahasa Inggris SRIYATI TRIHARTINI, S.Pd. Matematika

Drs. DJUMIRIN Sejarah

Drs. SURADIMAN PA. Islam

Drs. SUNARYO MARTINUS

Bimbingan Konseling

Dra. ASIH PARAMAYATI Geografi

Drs. KUKUH PRANOTO

Bimbingan Konseling

CAMAYANTI ROOM, S.Pd. B. Inggris

Dra. WARDANI SIH W.

Matematika

SUPARJI, S.E Ekonomi/Akunt

Drs. SURIPTA Pendidikan Seni

SURJANA, Drs

PPKn

Drs. SISWANTO Sejarah RETNA SUNDARI

R., Dra Sosiologi

GUNATA, S.Pd. Kimia

ANA SUPRIHATIN, S.Pd.

PA. Katholik

Drs. FELIXIANUS SUBIYARTA

Ekonomi/AkuntansiRETNO KUNING D. P., S.Pd.

Sejarah

AKHID JAMHARIR, S.Pd.

Biologi M. M. RUBINAH PA. Katholik

WARYANTO, S.Pd. Fisika SUKARSIH

PA. Kristen

ANDI NURCAHYO H., S.Pd. Bhs. Indonesia

3. Karyawan

Sebagian besar karyawan tata usaha saat ini, 5 orang, merupakan putra

daerah samigaluh. Sebagian kecil berasal dari tempat yang lebih jauh. Seperti

jumlah guru, jumlah karyawan dari tahun ke tahun selalu kurang. Setiap tahun

masih harus ditambah dengan beberapa karyawan tidak tetap, rata-rata 4

orang per tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

63

Tabel 4.2

Jumlah Karyawan SMAN I Samigaluh

No Nama

1 PRIYANI ASTUTI

2 A M B Y A H

3 ENDANG WAHYU TRIYANI

4 M U D I Y A N A

5 AGUS MARTONO

6 IKA NURHIDAYANTI

7 SUWALDI

8 BAKIN

9 SLAMET

E. Siswa

Sejak berdiri sampai dengan tahun pelajaran 1988 / 1989 masing-

masing kelas hanya terdiri 2 kelas pararel. Sejak tahun pelajaran 1989 /1990

sekolah ini menerima kelas satu dengan 3 kelas pararel. Meskipun setiap kelas

terdiri atas 3 kelas pararel, jumlah siswa untuk setiap kelasnya tidak mencapai

120 orang siswa. Bila dibuat rata-rata per tahun setiap kelas terdiri dari 85

siswa.

Siswa-siswa yang masuk ke sekolah ini memiliki NEM rata-rata

rendah. Mereka memilih sekolah ini setelah mereka tidak diterima di sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

64

lain yang rata-rata NEM-nya lebih baik dari sekolah ini. Bahkan siswa asli

Samigaluh yang memiliki NEM baik, memilih masuk ke sekolah lain.

Daerah asal siswa sangat beragam. Sebagian besar berasal dari putra

daerah Samigaluh. Sebagian berasal dari perbatasan DIY-Jawa Tengah,

seperti Borobudur, Salaman, Banyuasin, Loano dan Pucungroto. Beberapa

berasal dari daerah dataran rendah di timur seperti, Dekso, Kalibawang,

Nanggulan, Niten, Wetan Progo. Juga beberapa berasal dari kota Yogyakarta,

kabupaten lain, bahkan propinsi lain.

Di antara sekian siswa ada kecenderungan bahwa SMU Negeri 1

Samigaluh dijadikan batu loncatan. Umumnya mereka tidak diterima

disekolah yang mereka inginkan, kemudian masuk sekolah ini. Setelah sekitar

6 bulan atau satu tahun mereka mengajukan pindah ke sekolah yang semula

mereka tidak diterima. Sekolah tujuan pindah ada yang di Yogyakarta,

Sleman, Wates, Sentolo maupun Kalibawang.

Kenakalan para siswa dari tahun ke tahun bervariasi. Namun akhir-

akhir ini tingkat kenalakan siswa relative kecil dibandingkan pada tahun-

tahun awal, juga dibandingkan dengan sekolah-sekolah sejenis. Hal ini

kemungkinan karena jumlah siswa yang berasal dari Wetan Progo relatif

sedikit.

NEM keluaran SMU Negeri 1 Samigaluh relatif lebih baik

dibandingkan dengan NEM masukan. Bahkan rata-rata NEM sekolah ini

beberapa tahun terakhir lebih baik dari sekolah negeri sekitar yang sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

65

Alumni SMU Negeri 1 Samigaluh sebagian besar tidak melanjutkan

kuliah. Sebagian besar dari mereka langsung bekerja. Sebagian kecil

melanjutkan kuliah baik ke pergururan tinggi negeri, maupun swasta.

Keberadaan alumni tidak terdeteksi secara baik.

F. Kondisi Fisik dan Fasilitas

Sehubungan dengan kondisi tanah yang labil, gedung sekolah selalu

mengalami masalah. Masalah tersebut dapat berupa lantai amblas, dinding

retak atau bahkan hampir ambruk.namun dengan perhatian pemerintah

maupun kepedulian anggota BP3 masalah pergedungan belakangan ini dapat

diatasi. Namun demikian masih terdapat kekurangan, seperti tidak ada ruang

khusus untuk komputer dan kamar kecil yang memadai, baik jumlah maupun

mutunya.

Fasilitas perpustakaan relatif baik dibanding sekolah sejenis. Setiap

tahun koleksi buku-bukunya bertambah. Tambahan buku ini disamping

berasal dari pemerintah, juga berasal dari siswa kelas III yang baru lulus.

Agar judul buku sesuai dengan kebutuhan, sumbangan buku ini diujudkan

uang. Sumbangan uang ini kemudian oleh tim belanja perpustakaan dibelikan

buku sesuai dengan kebutuhan.

Sampai saat ini sekolah ini baru memiliki 4 unit komputer. Sedangkan

printer ada empat buah, namun yang dapat dipakai hanya 1. jumlah komputer

maupun printer yang ada di bandingkan dengan kebutuhan ternyata sangat

kurang. Dua komputer untuk kebutuhan kantor dan dua lainnya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

66

tambahan ketrampilan siswa. Belakangan ini bantuan komputer maupun

printer dari pemerintah tidak ada. Belakangan ini dengan bantuan anggota BP,

sekolah menambah 1 komputer dan 1 printer.

Lapangan olahraga dengan kondisi yang minimal telah tersedia.

Halaman upacara yang telah di keraskan dapat di pakai sebagai tempat senam,

bulutangkis bahkan rencananya untuk bola basket. Di bagian bawah juga telah

tersedia lapangan berumput. Lapangan ini hasil rintisan Bapak Blasius

Suprijadi, yang disempurnakan oleh para pendahulunya. Lapangan ini cukup

rata namun kurang luas untuk bermain sepak bola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

67

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Gambaran umum mengenai data penelitian secara singkat digambarkan

dengan fungsi-fungsi statistik, maka data tentang variabel prestasi belajar,

motivasi, dan minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai berikut:.

1. Variabel Prestasi Belajar

Tabel 5.1 Kategorisasi dan Kecenderungan Subjek pada

Variabel Prestasi Belajar

Interval Kategori Frekuensi Persentase

8,1 – 10 Sangat tinggi 0 0%

6,6 – 8,0 Tinggi 53 88,4%

5,6 – 6,5 Cukup 5 8,3%

4,6 – 5,5 Rendah 2 3,3%

0 – 4,5 Sangat rendah 0 0%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas subjek

(88,4%) memiliki prestasi belajar yang tinggi, atau menunjukkan prestasi

belajar siswa dalam kategori tinggi sebanyak 53 orang (88,4%), prestasi

belajar siswa dalam kategori yang cukup sebanyak 5 orang (8,3%), dan

prestasi belajar siswa yang rendah sebanyak 2 orang (3,3%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  68

2. Variabel Motivasi

Tabel 5.2 Kategorisasi dan Kecenderungan Subjek pada Variabel Motivasi

Interval Kategori Frekuensi Persentase

> 68 Sangat tinggi 9 15,0%

60 – 67 Tinggi 22 36,7%

54 – 59 Cukup 16 26,6%

47 – 53 Rendah 9 15,0%

< 47 Sangat rendah 4 6,7%

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang memiliki

motivasi yang sangat tinggi sebanyak 9 orang (15%), yang memiliki motivasi

tinggi sebanyak 22 orang (36,7%), siswa yang memiliki motivasi cukup tinggi

sebanyak 16 orang (26,6%), dan yang memiliki motivasi rendah sebanyak 9

orang (15%), serta siswa yang memiliki motivasi yang sangat rendah sebanyak

4 orang (6,7%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa

terkategorikan tinggi.

3. Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi

Tabel 5.3 Kategorisasi dan Kecenderungan Subjek pada Variabel Minat

Interval Kategori Frekuensi Persentase

> 41 Sangat tinggi 0 0,0%

36 – 40 Tinggi 24 40%

32 – 35 Cukup 9 15%

28 – 31 Rendah 11 18,3%

< 28 Sangat rendah 16 26,7%

Jumlah 60 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  69

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang memiliki

minat melanjutkan studi yang sangat tinggi sebanyak 0 orang (0%), yang

memiliki minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang tinggi sebanyak

24 orang (40%), siswa yang memiliki minat melanjutkan studi cukup tinggi

sebanyak 9 orang (15%), dan yang memiliki minat melanjutkan studi yang

rendah sebanyak 11 orang (18,3%), serta siswa yang memiliki minat

melanjutkan studi yang sangat rendah sebanyak 16 orang (26,7%), dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa minat siswa melanjutkan studi

keperguruan tinggi dalam kategori yang tinggi.

4. Variabel Kondisi Sosial Ekonomi Orang tua

Tabel 5.4 Kategorisasi dan Kecenderungan Subjek pada Variabel Kondisi Sosial

Ekonomi Orang tua

Kategori Frekuensi

Baik sekali 0

Baik 15

Cukup 27

Kurang 18

Jumlah 60

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan mayoritas subjek memiliki

kondisi sosial ekonomi orang tua yang cukup, atau menunjukkan kondisi

sosial ekonomi orang tua siswa dalam katagori baik sebanyak 15 orang,

kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang cukup sebanyak 27 orang,

kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang kurang sebanyak 18 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  70

B. Uji Prasyarat

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analsis

regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik terhadap model

regresi yang digunakan meliputi uji normalitas, linearitas.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas sebaran bertujuan untuk melihat normal atau

tidaknya distribusi sebaran skor subjek pada suatu variabel yang dianalisis.

Kaidah uji signifikansi yang digunakan adalah jika p> 0,05, maka tidak

ada perbedaan antara sebaran skor sampel penelitian dan populasinya

(sebarannya dikatakan normal). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas

Variabel KS – Z Sig. Sig.batas Keterangan

X1 Prestasi Belajar 1.259 0,071 > 0.05 Normal

X2 Motivasi 0,899 0,394 > 0.05 Normal

X3 Kondisi Sosial Ekonomi 1,276 0,074 > 0,05 Normal

Y Minat Melanjutkan Studi 0,937 0,344 > 0,05 Normal

Sumber: Lampiran 3 tentang Uji Asumsi

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test, diperoleh hasil sebaran skor prestasi

belajar dengan nilai KS-Z= 1.259 dengan p=0,071 (p>0,05) yang berarti

memiliki sebaran normal, sebaran skor motivasi dengan nilai KS-Z= 0,899

dengan p= 0,394 (p>0,05) yang berarti memiliki sebaran normal, kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  71

sosial ekonomi orang tua dengan nilai KS-Z= 1,276 dengan p= 0,074

(p>0,05) yang berarti memiliki sebaran normal dan minat melanjutkan

studi dengan nilai KS-Z= 0,937 dengan p= 0,344 (p>0,05). Hasil ini

menunjukkan bahwa skor keempat variabel tersebut mempunyai sebaran

normal, karena p lebih besar dari pada 0,05 artinya tidak ada perbedaan

antara sebaran skor sampel penelitian dan populasinya.

2. Uji Linearitas

Uji Linieritas dilakukan untuk memastikan bahwa antara variabel

bebas dengan variabel tergantung dalam penelitian ini dapat ditarik garis

lurus yang menunjukkan hubungan yang linier antara kedua variabel

tersebut. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel

tergantung maka dilakukan pengujian linieritas untuk menguji linearitas

antara variabel prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi, antara

motivasi minat melanjutkan studi, dan antara variabel kondisi sosial

ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi. Kaidah yang

digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas

dengan variabel tergantung adalah jika Flin > Ftabel maka hubungan

dinyatakan linier, dan jika Flin < Ftabel maka hubungannya tidak linier.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  72

Tabel 5.6 Hasil Uji Linearitas

Variabel Sig. Flin Ftabel Keterangan

X1 Prestasi Belajar * Y Minat

Melanjutkan Studi

0,00 16,630 > 2,769 Linear

X2 Motivasi * Y Minat

Melanjutkan Studi

0,000 93,926 > 2,769 Linier

X3 Kondisi Sosial Ekonomi *

Y Minat Melanjutkan Studi

0,000 34,343 > 2,769 Linier

Sumber: Lampiran 3 tentang Uji Asumsi

Hasil uji linieritas hubungan antara variabel prestasi belajar dengan

variabel minat melanjutkan studi menunjukkan Flin = 16,630 > Ftabel=

2,769 dengan p= 0,000 < 0,05, hubungan antara variabel motivasi dengan

variabel minat melanjutkan studi menunjukkan Flin = 93,926 > Ftabel=

2,769 dengan p= 0,000 < 0,05, begitu juga dengan hasil uji variabel

kondisi sosial ekonomi orang tua dengan variabel minat melanjutkan studi

menunjukkan Flin = 34,343 dengan p= 0,000 < 0,05. Hasil ini

menunjukkan bahwa ada hubungan linier membentuk garis lurus antara

prestasi belajar, motivasi, serta kondisi sosial ekonomi orang tua dengan

minat melanjutkan studi.

C. Hasil Analisis Hipotesis

Analisis data untuk menguji hipotesis hubungan antara prestasi belajar,

motivasi, dan kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan

studi menggunakan analisis regresi berganda tiga variabel dan hasil analisis

menunjukkan koefisien korelasi = 0,773. Koefisien determinasi (R2) sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  73

0,597 artinya secara simultan prestasi belajar, motivasi, dan kondisi sosial

ekonomi orang tua memberikan sumbangan efektif ebesar 59,7% terhadap

minat melanjutkan studi. Semakin baik prestasi belajar, dan semakin besar

motivasi yang dimiliki, serta ditunjang dengan kondisi sosial ekonomi orang

tua yang baik maka semakin tingi pula minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi, demikian juga sebaliknya.

1. Hipotesis Pertama

Hasil analisis uji hipotesis pertama yaitu hubungan antara prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi menunjukkan koefisien korelasi =

0,538, dengan (p) = 0,000 (p<0,01), hasil ini membuktikan ada hubungan

yang signifikan antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan

studi ke perguruan tinggi, artinya semakin baik prestasi belajar maka akan

memberikan kontribusi yang baik kepada minat siswa melajutkan studi,

demikian juga sebaliknya. Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis

pertama diterima.

2. Hipotesis Kedua

Hasil analisis uji hipotesis kedua yaitu hubungan antara motivasi

dengan minat siswa melanjutkan studi menunjukkan koefisien korelasi =

0,636 dengan (p) = 0,000 (p<0,01). Hal ini menandakan ada hubungan

yang signifikan antara motivasi dengan minat melanjutkan stud, artinya

Semakin tinggi motivasi siswa, maka semakin tinggi pula minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi, demikian juga sebaliknya. Hasil

analisis menunjukkan bahwa hipotesis kedua diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  74

3. Hipotesis Ketiga

Hasil analisis uji hipotesis ketiga yaitu hubungan antara kondisi

sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi menunjukkan koefisien korelasi = 0,594, dengan (p) =

0,000 (p<0,01). hasil tersebut membuktikan ada hubungan yang signifikan

antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi

siswa, artinya Semakin baik kondisi sosial ekonomi orang tua siswa,

maka akan semakin tingggi minat siswa melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

D. Pembahasan

1. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan

studi ke perguruan tinggi.

Hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar r = 0,538

dengan p =0,000 (p<0,01) yang berarti semakin baik prestasi belajar siswa

maka minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga akan semakin

tinggi. Maka dapat dikatakan ada hubungan positif antara prestasi belajar

dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hubungan antara

prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Berdasarkan data deskripsi tentang prestasi belajar diperoleh hasil

sebagai berikut untuk kritera baik sebanyak 53 responden, kriteria cukup

sebanyak 5 responden, dan kriteria kurang baik sebanyak 2 responden. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar prestasi siswa adalah tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  75

Sedangkan diskripsi data tentang minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

diperoleh hasil sebagai berikut : untuk kriteri tinggi sebanyak 24 responden,

kriteria cukup tinggi sebanyak 9 responden dan yang memiliki minat

melanjutkan studi yang rendah sebanyak 11 orang, serta siswa yang memiliki

minat melanjutkan studi yang sangat rendah sebanyak 16 responden, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi dalam katagori tinggi.

Diskripsi data tentang prestasi belajar menunjukkan sebagian besar

adalah tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa prestasi belajar sangat

dipengaruhi oleh adanya persepsi siswa terhadap pengajaran dan dukungan

sosial, persepsi siswa berarti pemahaman siswa terhadap pengajaran melalui

proses belajar mengajar dalam mencapai pemahaman dalam proses edukatif

sehingga tercapai tujuan dari belajar dan dukungan sosial merupakan bantuan

dari orang lain baik itu dari keluarga maupun dari lingkungan sekitarnya yang

meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental

dan dukungan informasi, sehingga individu akan memperoleh pengakuan atau

penghargaan dari orang lain atas kemampuan dan keahlian yang dimiliki

(Johnson and Johnson, dalam Rochyati, 2000).

Prestasi belajar siswa yang tinggi juga nampak dalam semangat yang

kuat yang dimiliki siswa dengan mencurahkan seluruh perhatian pada kegiatan

belajar mengajar, siswa yang selalu melihat kembali apa yang di peroleh dan

menggunakan hasil refleksi untuk meningkatkan prestasi belajarnya,siswa

selalu berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar dan secara aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  76

mengikuti perlombaan-perlombaan yang mendukung kegiatan belajar

mengajar. Sikap tersebut di harapkan dapat menghasilkan suatu perubahan

pada siswa sehingga siswa tidak akan ragu untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Deskripsi data tentang minat siswa untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar

siswa dalam bidang studi tertentu. Minat merupakan faktor psikologi yang

dapat menentukan suatu pilihan seseorang. Seseorang yang mengerjakan

sesuatu pekerjaan dengan disertai minat pada umumnya akan memperoleh

hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat. Minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi di pengaruhi juga oleh factor secara

intrinsik dan ekstrinsik.

2. Hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan

ke perguruan tinggi.

Hubungan antara motivasi dengan minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi memiliki koefisien korelasi sebesar r = 0,636 dengan p

=0,000 (p<0,01) yang berarti semakin tinggi motivasi siswa, maka minat

siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan semakin tinggi. Hal

ini membuktikan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi akan cenderung

memiliki kecenderungan untuk melanjutkan studi.

Berdasarkan diskripsi data tentang motivasi belajar diperoleh hasil

sebagai berikut : untuk criteria sangat tinggi sebanyak 9 responden, criteria

tinggi sebanyak 22 responden, criteria cukup tinggi sebanyak 16 responden,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  77

criteria rendah sebanyak 9 responden dan criteria yang sangat rendah

sebanyak 4 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar

motivasi belajar siswa adalah tinggi.

Deskripsi data tentang minat siswa untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi diperoleh hasil sebagai berikut : untuk criteria sangat tinggi

sebanyak 0 responden, criteria tinggi sebanyak 24 responden, criteria cukup

sebanyak 9 responden, criteria rendah sebanyak 11 responden dan criteria

yang sangat rendah sebanyak 16 responden. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa sebagian besar minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi

adalah tinggi.

Deskripsi data tentang motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa

sebagian besar adalah tinggi. Motivasi merupakan suatu dorongan untuk

melakukan sesuatu. Siswa akan belajar sungguh-sungguh apabila ia

mempunyai motivasi begitu pula dengan siswa yang akan melanjutkan

studinya, ia tidak hanya memerlukan kemampuan prestasi belajar yang baik

akan tetapi juga harus mempunyai keinginan atau motivasi dari dalam dirinya.

Motivasi belajar yang tinggi nampak dari siswa yang memiliki kemauan dan

semangat yang tinggi dalam menghadapi kesulitan dalam belajar, selalu

menyiapkan bahan yang diajarkan guru sebelum kegiatan belajar mengajar

berlangsung, keinginan menguasai serta memahami materi pelajaran, siswa

selalu aktif dalam diskusi yang diadakan pada waktu kegiatan belajar, dan

memiliki keinginan yang tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  78

Deskripsi data tentang minat siswa untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar

siswa dalam bidang studi tertentu. Minat merupakan faktor psikologi yang

dapat menentukan suatu pilihan seseorang. Seseorang yang mengerjakan

sesuatu pekerjaan dengan disertai minat pada umumnya akan memperoleh

hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat. Minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi di pengaruhi juga oleh factor secara

intrinsik dan ekstrinsik.

3. Hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat

siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa

melanjutkan studi ke pergururan tinggi memiliki koefisien korelasi sebesar r =

0,594 dengan p =0,000 (p<0,01) yang berarti semakin baik kondisi sosial

ekonomi orang tua, maka minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi akan semakin tinggi, jadi ada hubungan positif antara kondisi social

ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Hal ini membuktikan bahwa siswa yang berasal dari keluarga yang memiliki

kondisi ekonomi yang baik dari segi keuangan atau finansial akan memiliki

peluang yang lebih besar.

Berdasarkan deskripsi data tentang kondisi sosial ekonomi orang tua

diperoleh hasil dari berikut : untuk criteria baik sebanyak 15 responden, untuk

criteria cukup baik sebanyak 26 responden dan untuk criteria tidak baik 19

responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kondisi social

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  79

ekonomi orang tua cukup baik. Sedangkan deskripsi data tentang minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi diperoleh hasil sebagai berikut : untuk

criteria sangat tinggi sebesar 0 responden, untuk criteria tinggi sebanyak 24

responden, untuk criteria cukup sebanyak 9 responden, untuk criteria rendah

sebanyak 11 responden dan untuk criteria sangat rendah sebanyak 16

responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar minat siswa

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah tinggi.

Deskripsi data tentang kondisi sosial ekonomi orang tua

terkategorikan tinggi, hal ini nampak pada penghasilan orang tua, kondisi

social ekonomi orang tua sangat mempengaruhi ke pendidikan anak, bagi

keluarga yang miskin pendidikan merupakan suatu beban, karena kesulitan

financial yang akhirnya demi alasan membantu orang tua, anak-anak terpaksa

sudah harus masuk pasar kerja yang keras kompetisinya sebelum kedewasaan

psikologi sosialnya dan fisiknya belum memungkinkan untuk itu. Anak yang

berasal dari keluarga yang kondisi social ekonominya dari segi keuangannya

mencukupi atau lebih, maka akan berpeluang tinggi atau besar untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Deskripsi data tentang minat siswa untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar

siswa dalam bidang studi tertentu. Minat merupakan faktor psikologi yang

dapat menentukan suatu pilihan seseorang. Seseorang yang mengerjakan

sesuatu pekerjaan dengan disertai minat pada umumnya akan memperoleh

hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat. Minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

  80

melanjutkan studi ke perguruan tinggi di pengaruhi juga oleh factor secara

intrinsik dan ekstrinsik.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

81

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka

dapat disimpulkan

1. Ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan

studi ke perguruan tinggi, artinya semakin baik prestasi belajar maka semakin

baik minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan

dengan koefisien korelasi sebesar r = 0,538 dengan p =0,000 (p<0,01).

2. Ada hubungan positif antara motivasi terhadap minat siswa melanjutkan studi

ke perguruan tinggi, artinya semakin tinggi motivasi siswa dalam menempuh

pendidikan yang lebih tinggi, maka semakin tinggi minat siswa untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien

korelasi sebesar r = 0,636 dengan p = 0,000 (p<0,01).

3. Ada hubungan positif antara kondisi sosial ekonomi oprang tua dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tingi, artinya semakin baik kondisi sosial

ekonomi orang tua maka semakin tinggi minat siswa untuk melanjutkan studi

ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar r =

0,594 dengan p = 0,000 (p<0,01).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

82

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis perlu memberikan beberapa

saran diantaranya:

1. Saran Teoritik

Bagi dunia pendidikan, penulis menyarankan perlunya penelitian-

penelitian baru yang mampu mengungkap faktor-faktor yang mungkin dapat

menjelaskan dan berhubungan dengan mina siswa melanjtukan studi ke perguruan

tinggi antara lain seperti sikap, persepsi, serta faktor ekstrinsik meliputi pengaruh

teman, minat atau keinginan orang tua sikap, persepsi, serta faktor ekstrinsik

meliputi pengaruh teman, sekolah, dan masyarakat, sehingga memberikan hasil

yang lebih generalisasi.

2. Saran Praktis

a. Bagi sekolah disarankan untuk lebih meningkatkan perhatian, dan

memberikan dukungan kepada siswa untuk terus berusaha mencapai tujuan

yang diinginkan dan tidak membeda-bedakan diantara siswa. Minat siswa

yang telah terbentuk untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tingi

sebaiknya diperhatikan dan diberikan suautu pembelajaran yang lebih

sehingga siswa memliki integritas dan siap untuk berkompetisi atau bersaing

dengan siswa lain dari sekolah yang berbeda.

b. Bagi peserta didik disarankan untuk dapat lebih fokus terhadap bahan yang

dipelajarinya dan lebih memperhatikan materi yang sedang dipelajari, dan

memiliki motivasi untuk dapat melanjtukan studi yang lebih tinggi, tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

83

harus memperhatikan kondisi ekonomi orang tua, karena dengan terciptanya

motivasi dalam diri segala kemungkinan untuk mencpaai tujaun akan mudah

terapai, dengan katra lain tamnpa adanya motivasi tujuan yang diinginkan

sulit tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

86

KUESIONER

A. Petunjuk

1. Isilah pertanyaan sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya.

2. Untuk pertanyaan yang berbentuk pilihan, anda dapat menjawab dengan

membuat tanda silang (x) pada alternatif jawaban.

3. Untuk pertanyaan yang berbentuk isian, maka anda dapat menuliskan

jawaban pada tempat yang telah disediakan.

4. Khusus untuk pertanyaan fasilitas yang dimiliki keluarga, jawablah dengan

memberi tanda √ (punya) atau − (tidak punya).

B. Identitas Siswa

Nama =……………..

Kelas/ No =……………..

C. Prestasi Belajar Siswa

Rata- rata nilai rapor semester ini………..

D. Motivasi Belajar

1. Apakah anda akan aktif dengan penuh perhatian mengikuti pelajaran

selama pelajaran berlangsung ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

2. Apakah anda mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat pelajaran

berlangsung ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

3. Apakah anda datang ke sekolah tepat waktu ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

87

4. Apabila diadakan suatu kegiatan, misalnya diskusi, apakah anda selalu

mengikuti kegiatan tersebut ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

5. Apabila diadakan diskusi, apakah anda mengeluarkan pendapat ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

6. Apabila guru meninggalkan kelas, apakah anda tetap belajar ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

7. Apakah dalam kegiatan belajar di dalam kelas sering diadakan kerja

kelompok ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

8. Apakah anda merasa bosan bila diberikan pekerjaan rumah oleh guru ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

9. Apakah anda berusaha mengerjakan PR walaupun sulit ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

10. Apakah anda selalu memperbaiki kekurangan-kekurangan dari tugas yang

anda kerjakan ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

11. Apakah anda memiliki jadwal yang teratur ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

12. Apabila memiliki jadwal belajar, apakah anda menepati jadwal tersebut ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

13. Apabila anda tidak mempunyai jadwal belajar, apakah anda juga belajar

setiap hari di rumah ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

88

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

14. Apakah anda mengejakan tugas yang diberikan oleh guru ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

15. Apakah anda membaca materi pelajaran sebelum pelajaran dimulai ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

16. Apabila anda menghadapi ulangan umum, apakah anda selalu

mempersiapkan diri jauh hari sebelumnya ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

17. Apabila anda memperoleh nilai yang kurang dalam ujian, apakah anda

berusaha memperbaikinya ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

18. Apabila anda tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,

apakah anda bertanya kepada guru ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

19. Apabila anda tidak puas dengan penjelasan guru pada waktu pelajaran,

apakah anda berusaha mencari penjelasan yang lebih mendalam pada

waktu pelajaran berikutnya ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

20. Untuk setiap pelajaran, apakah anda tertarik untuk mengikutinya dengan

baik ?

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

89

E. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

Pendidikan dan Penghasilan Orang Tua.

1. Pendidikan / ijazah terakhir orang tua……….

2. Penghasilan pokok orang tua setiap bulan :

a. kurang dari Rp300.000

b. antara Rp 301.000 – Rp 600.000

c. antara Rp 601.000 – Rp 900.000

d. diatas Rp 901.000

F. Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

1. Saya merasa senang kuliah di perguruan tinggi karena akan mendapatkan

kesempatan kerja yang lebih baik.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

2. Saya merasa senang apabila diajak teman-teman membicarakan masalah

perguruan tinggi.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

3. Sesuai cita-cita anda setelah lulus dari SMA anda tertarik melanjutkan

studi ke perguruan tinggi.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

4. Lulusan perguruan tinggi banyak yang menganggur sehingga saya tidak

tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

90

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

5. Saya tidak tertarik kuliah di perguruan tinggi karena tidak ada biaya.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

6. Kuliah di perguruan tinggi sesuai dengan keinginan saya.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

7. kemampuan saya sangat mendukung untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

8. Lulusan dari perguruan tinggi mempunyai peluang yang lebih besar untuk

memperoleh kedudukan yang lebih baik di lapangan pekerjaan sehingga

saya terdorong untuk melanjutkan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

9. Dunia kerja saat ini tidak membutuhkan pengetahuan yang tinggi tetapi

cukup menguasai suatu ketrampilan sehingga saya tidak terdorong untuk

meneruskan studi ke perguruan tinggi.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

91

10. Ilmu yang saya miliki saat ini sangat sedikit sehingga saya merasa perlu

untuk meneruskan studi ke perguruan tinggi.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

11. Jika guru membicarakan masalah perguruan tinggi saya kurang

memperhatikan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

12. Apabila orang tua menganjurkan agar anda melanjutkan studi ke

perguruan tinggi setelah tamat SMA nanti, menurut anda.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

92

Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Motivasi Siswa

Reliability

Case Processing Summary

60 100.0

0 .0

60 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.878 20

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

55.5333 63.745 .470 .873

56.6667 62.734 .559 .870

55.3833 62.817 .509 .872

55.4833 63.271 .468 .873

56.0833 63.942 .364 .876

56.3833 62.512 .538 .871

56.2833 63.223 .444 .874

56.1667 60.073 .542 .871

55.8667 61.372 .545 .870

55.7000 62.281 .491 .872

56.2667 60.165 .521 .872

56.1500 62.570 .478 .873

56.2667 63.724 .436 .874

55.9167 62.078 .590 .869

56.4000 62.447 .442 .874

55.7833 60.851 .571 .869

55.3167 63.339 .509 .872

55.5333 63.745 .470 .873

56.4333 63.301 .429 .874

55.8000 64.502 .317 .878

M_1

M_2

M_3

M_4

M_5

M_6

M_7

M_8

M_9

M_10

M_11

M_12

M_13

M_14

M_15

M_16

M_17

M_18

M_19

M_20

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

93

2. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Reliability

Case Processing Summary

60 100.0

0 .0

60 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.874 12

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

33.4833 21.779 .589 .863

33.6667 21.582 .644 .859

33.6500 21.079 .692 .856

33.9833 22.288 .556 .865

34.0333 22.677 .376 .877

33.6000 21.464 .693 .857

33.8833 22.105 .571 .864

33.6833 20.423 .709 .854

34.1667 23.124 .362 .876

33.7000 21.468 .573 .864

33.9167 23.773 .411 .872

33.4000 21.736 .610 .861

MS_1

MS_2

MS_3

MS_4

MS_5

MS_6

MS_7

MS_8

MS_9

MS_10

MS_11

MS_12

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

94

Lampiran 3. Uji Normalitas

Descriptive Statistics

60 7.1100 .45611 5.40 8.00

60 57.7500 9.02844 36.00 79.00

60 1.9500 .74618 1.00 3.00

60 36.7000 5.16277 24.00 47.00

X1 Prestasi Belajar Siswa

X2 Motivasi

X3 Kondisi SosialoEkonomi

Y Minat Melanjutkan Studi

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

60 60 60 60

7.1100 57.7500 1.9500 36.7000

.45611 9.02844 .74618 5.16277

.205 .116 .227 .121

.138 .064 .223 .061

-.205 -.116 -.227 -.121

1.259 .899 1.276 .937

.071 .394 .074 .344

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

X1 PrestasiBelajar Siswa X2 Motivasi

X3 KondisiSosialo

Ekonomi

Y MinatMelanjutkan

Studi

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

95

Lampiran 4. Uji Linearitas a. Y Minat Melanjutkan Studi * X1 Prestasi Belajar Siswa

ANOVA Table

607.785 354.466 253.318 916.549 1524.333

16 1 15 43 59

37.987 354.466 16.888 21.315

1.782 16.630 .792

.067 .000 .679

Sum ofSquares

df

Mean Square

F

Sig.

(Combined) Linearity Deviation from Linearity

Between Groups

Within Groups Total

Y Minat Melanjutkan Studi * X1 Prestasi Belajar Siswa

Measures of Association

.482 .233 .631 .399Y Minat MelanjutkanStudi * X1 PrestasiBelajar Siswa

R R Squared Eta Eta Squared

b. Y Minat Melanjutkan Studi * X2 Motivasi

ANOVA Table

1265.167 760.699 504.467 259.167 1524.333

27 1 26 32 59

46.858 760.699 19.403 8.099

5.786 93.926 2.396

.000 .000 .010

Sum ofSquares

df

Mean Square

F

Sig.

(Combined) Linearity Deviation from Linearity

Between Groups

Within Groups Total

Y Minat Melanjutkan Studi * X2 Motivasi

Measures of Association

.706 .499 .911 .830Y Minat MelanjutkanStudi * X2 Motivasi

R R Squared Eta Eta Squared

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

96

c. Y Minat Melanjutkan Studi * X3 Kondisi Sosial Ekonomi

Report

Y Minat Melanjutkan Studi

33.8333 18 5.30538

35.5185 27 3.51229

42.2667 15 2.96327

36.7000 60 5.16277

X3 KondisiTidak Baik

Cukup Baik

Baik

Total

Mean N Std. Deviation

ANOVA Table

650.426 555.617 94.809 922.174 1572.600

2 1 1 57 59

325.213 555.617 94.809 16.178

20.102 34.343 5.860

.000 .000 .019

Sum ofSquares

df

Mean Square

F

Sig.

(Combined) Linearity Deviation from Linearity

Between Groups

Within Groups Total

Y Minat Melanjutkan Studi * X3 Kondisi Sosialo Ekonomi

Measures of Association

.594 .353 .643 .414Y Minat MelanjutkanStudi * X3 KondisiSosialo Ekonomi

R R Squared Eta Eta Squared

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

97

Lampiran 5. Uji Regresi Kategori Kecenderungan Variabel (Analsis Regresi Berganda dengan 3 Variabel). Regression

Descriptive Statistics

36.7000 5.16277 60

7.1100 .45611 60

57.7500 9.02844 60

1.9500 .74618 60

Y Minat Melanjutkan Studi

X1 Prestasi Belajar Siswa

X2 Motivasi

X3 Kondisi SosialoEkonomi

Mean Std. Deviation N

Correlations

1.000 .538 .636 .594

.538 1.000 .581 .255

.636 .581 1.000 .343

.594 .255 .343 1.000

. .000 .000 .000

.000 . .000 .024

.000 .000 . .004

.000 .024 .004 .

60 60 60 60

60 60 60 60

60 60 60 60

60 60 60 60

Y Minat Melanjutkan Studi

X1 Prestasi Belajar Siswa

X2 Motivasi

X3 Kondisi SosialoEkonomi

Y Minat Melanjutkan Studi

X1 Prestasi Belajar Siswa

X2 Motivasi

X3 Kondisi SosialoEkonomi

Y Minat Melanjutkan Studi

X1 Prestasi Belajar Siswa

X2 Motivasi

X3 Kondisi SosialoEkonomi

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Y MinatMelanjutkan

StudiX1 Prestasi

Belajar Siswa X2 Motivasi

X3 KondisiSosialoEkonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

98

Variables Entered/Removedb

X1PrestasiBelajarSiswa

a. Enter

X2 Motivasia

. Enter

X3 KondisiSosialoEkonomi

a . Enter

Model1

2

3

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Y Minat Melanjutkan Studib.

Model Summary

.538 a .290 .277 4.38846 .290 23.657 1 58 .000

.669 b .448 .428 3.90376 .158 16.297 1 57 .000

.773 c .597 .575 3.36437 .149 20.742 1 56 .000

Model1

2

3

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statistics

Variable: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswaa.

Variable: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasib.

Variable: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasi, X3 Kondisi Sosialo Ekonomi c.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

99

Contribution Summary

48.56% 29.00%

26.46% 15.80%

24.98% 14.92%

100% 59,7%

X1 Prestasi Belajar

X2 Motivasi

X3 Kondisi Sosial Ekonomi

Total

Relative Effective

Contribution

ANOVAd

455.601 1 455.601 23.657 .000 a

1116.999 58 19.259

1572.600 59

703.958 2 351.979 23.097 .000 b

868.642 57 15.239

1572.600 59

938.737 3 312.912 27.645 .000 c

633.863 56 11.319

1572.600 59

Regression

Residual

Total Regression

Residual

Total Regression

Residual

Total

Model1

2

3

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Variabel: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswaa.

Variabel: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasib.

Variabel: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasi, X3 Kondisi SosialEkonomi

c.

Dependent Variable: Y Minat Melanjutkan Studid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

100

Coefficientsa

-6.618 8.924 -.742 .461

6.093 1.253 .538 4.864 .000

.087 8.110 .011 .992

2.882 1.369 .255 2.105 .040

.279 .069 .488 4.037 .000

1.340 6.995 .192 .849

2.485 1.183 .220 2.100 .040

.210 .062 .367 3.414 .001

2.854 .627 .412 4.554 .000

(Constant)

X1 Prestasi Belajar Siswa

(Constant)

X1 Prestasi Belajar Siswa

X2 Motivasi

(Constant)

X1 Prestasi Belajar Siswa

X2 Motivasi

X3 Kondisi SosialoEkonomi

Model1

2

3

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Y Minat Melanjutkan Studia.

Excluded Variablesc

.488 a 4.037 .000 .472 .662

.489a

5.113 .000 .561 .935

.412b

4.554 .000 .520 .878

X2 Motivasi

X3 KondisiSosialo Ekonomi

X3 KondisiSosialo Ekonomi

Model1

2

Beta In t Sig.Partial

Correlation Tolerance

CollinearityStatistics

Variabel in the Model: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswaa.

Variabel in the Model: (Constant), X1 Prestasi Belajar Siswa, X2 Motivasib.

Dependent Variable: Y Minat Melanjutkan Studic.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

101

Lampiran 6. Kategori Kecenderungan

Penelitian acuan patokan (PAP) dipergunakan untuk menetukan katogoeri

kecenderungan variabel. Artinya PAP adalah penilaian yang membandingkan

suatu hasil dengna suatu patokan yang lebih didahulu ditetapkan sebelumnya.

penguasaan kopentensi minimal yang merupakan passing score atau batas

kelulusan adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai. Hal ini dikarenakan

nilai 56 adalah nilai yang anggap merupakan batas manual yang paling rendah.

Menurut pengkategorian prestasi siswa yang diungkap oleh Masidjo, 1995) yaitu:

Tingkat penguasaan kopentensi Kategori kecenerungan variabel

8,1 – 10 atau 81% - 100% Sangat tinggi

6,6 – 8 atau 66% - 80% Tinggi

5,6 – 6,5 atau 56% - 65% Cukup tinggi

4,6 – 5,5 atau 46% - 55% Rendah

0 – 4,6 atau 0% - 46% Sangat rendah

Maka kategori kecenderungan variabel motivasi, dan minat melanjutkan

studi dengan cara sebagai berikut:

Skor = Nilai terendah yang mungkin di capai + persentase (nilai tertinggi – nilai

terendah)

Berdasarkan kriteria dan cara perhitungan di atas, maka kategori kecenderungan

dari masing-masing varaibel:

A. Motivasi Belajar

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 20 x 4 = 80

Skor terendah yang mungkin dicapai 20 x 1 = 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

102

Perhitungan:

Sangat Tinggi : 20 + 81% (80 – 20) = 68,8 dibulatkan menjadi 68

Tinggi : 20 + 66% (80-20) = 59,7 dibulatkan menjadi 60

Cukup : 20 + 56% (80-20) = 53,6 dibulatkan menjadi 54

Rendah : 20 + 45% (80-20) = 47 dibulatkan menjadi 47

Sangat rendah : < 47

Penilaian motivasi:

Interval Kategori > 68 Sangat tinggi

60 – 67 Tinggi 54 – 59 Cukup 47 – 53 Rendah

< 47 Sangat rendah

B. Minat Melanjutkan Studi

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 12 x 4 = 48

Skor terendah yang mungkin dicapai 12 x 1 = 12

Perhitungan:

Sangat Tinggi : 12 + 81% (48 – 12) = 42,16 dibulatkan menjadi 41

Tinggi : 12 + 66% (48 – 12) = 35,76 dibulatkan menjadi 36

Cukup : 12 + 56% (48 – 12) = 32,16 dibulatkan menjadi 32

Rendah : 12 + 45% (48 – 12) = 28,2 dibulatkan menjadi 28

Sangat rendah : < 28

Penilaian motivasi:

Interval Kategori > 41 Sangat tinggi

36 – 40 Tinggi 32 – 35 Cukup 28 – 31 Rendah

< 28 Sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

Data Penelitian

1. Variabel MotivasiNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah1 4 2 4 4 2 2 3 1 3 2 1 2 3 2 3 4 4 4 3 3 562 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 703 3 2 4 4 3 2 3 2 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 4 604 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 505 4 2 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 586 4 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 587 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 658 4 2 4 4 2 3 2 2 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 2 3 619 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 6310 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 4 3 2 4 5411 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7912 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 2 2 6413 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 6214 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 6615 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 4 4 3 3 2 5816 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 5417 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 3 2 2 4 4 3 4 6418 3 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 6419 4 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4 4 3 4 5820 4 2 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 6721 4 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 6622 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 6623 4 2 4 4 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 4 4 2 4 5624 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3625 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 5326 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 5527 4 3 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 7028 3 1 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 1 3 5829 3 2 2 4 3 2 2 4 3 4 4 3 2 3 2 3 4 3 2 2 5730 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 1 3 2 3 1 3 4 3 2 2 4731 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 5232 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 7633 4 2 4 4 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 2 3 5834 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 6035 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 6236 2 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 6037 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4 2 4 6538 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 3 4 2 4 5439 3 1 3 3 1 1 1 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 1 4 4540 4 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 4 4 3 3 5341 4 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 3 5542 3 4 3 3 4 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 4 4 3 4 2 5943 4 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 5544 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 4945 4 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 3 5346 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 7047 4 2 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 2 3 6348 2 1 2 4 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 4 2 1 2 4549 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

Data Penelitian

1. Variabel MotivasiNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah50 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 6951 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4952 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 6353 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4 6554 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 5555 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 5056 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 7257 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 3 5958 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3759 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 3 6060 3 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 4 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

2. Minat Siswa Melanjutkan Studi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah1 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 362 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 243 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 294 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 385 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 256 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 397 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 388 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 339 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 40

10 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 2 3 3611 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2512 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4213 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3214 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3515 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2616 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3417 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3818 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2419 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3620 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2421 2 3 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3922 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3723 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2524 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2625 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3126 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3127 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2528 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3529 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3730 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3631 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2832 4 4 4 4 3 2 4 2 3 2 3 2 3733 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3634 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3935 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4036 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 4 4 3737 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3938 3 3 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2639 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2840 4 3 2 3 2 2 4 3 1 4 3 4 3541 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3742 3 2 1 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2643 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3944 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2445 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3246 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

2. Minat Siswa Melanjutkan Studi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah47 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4048 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2849 1 3 2 3 1 2 3 1 2 2 3 2 2550 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3551 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2452 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3853 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3754 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3455 2 2 2 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2856 4 4 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2557 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3058 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3059 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3960 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 1 4 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

3. Prestasi Belajar Siswa

No Nilai Raport Siswa1 7.202 7.303 7.204 6.505 7.306 7.307 7.508 8.009 7.10

10 6.6011 7.2012 7.4013 7.3014 7.5015 7.1016 6.8017 6.9018 7.2019 6.4020 7.3021 7.4022 7.3023 7.6024 5.4025 7.1026 7.0027 7.4028 7.6029 7.2030 6.9031 6.0032 7.2033 7.1034 6.8035 7.1036 6.5037 7.1038 7.0039 7.5040 7.2041 7.1042 6.7043 6.8044 6.5045 7.2046 6.90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

3. Prestasi Belajar Siswa

No Nilai Raport Siswa47 7.0048 6.8049 7.1050 7.4051 5.5052 6.8053 7.3054 7.1055 6.6056 7.5057 7.1058 6.7059 7.0060 7.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

4. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

No. Pendidikan Pendapatan Jumlah1 3 2 52 3 1 43 2 1 34 2 2 45 3 2 56 3 3 67 3 3 68 3 2 59 3 3 610 3 2 511 4 4 812 1 2 313 2 2 414 2 1 315 4 4 816 3 2 517 3 2 518 4 4 819 3 2 520 3 2 521 3 2 522 3 3 623 4 4 824 3 2 525 3 2 526 3 2 527 3 3 628 3 2 529 3 3 630 3 3 631 2 2 432 3 2 533 1 1 234 2 2 435 3 3 636 2 2 437 2 2 438 3 3 639 3 2 540 3 3 641 3 3 642 3 3 643 4 4 844 2 2 445 2 2 446 2 2 447 3 3 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

4. Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua48 1 1 249 4 4 850 3 2 551 2 2 452 3 3 653 2 2 454 2 2 455 2 2 456 2 2 457 2 2 458 3 2 559 2 2 460 3 2 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ...repository.usd.ac.id/7545/2/011334049_Full.pdfStudi kasus: Siswa siswi SMAN I SAMIGALUH Tanjung, Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002. Telpn. (0274) 513301. 515352 Fax. 56283

Nomor :

Lamp :

Hal : Permohonan Ijin Penelitian

Kepada Yth

Bapak Kepala Sekolah

SMUN I SAMIGALUH

Di tempat

Dengan hormat,

Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami,

Nama : Linda Wahyutiningrum

No. Mhs : 011334049

Program Studi : Pendidikan Akuntansi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Sosial

Semester : IV

Untuk melaksanakan penelitian dlam rangka persiapan penyusunan Skripsi/ Makalah,

dengan ketentuan sebagai berikut:

Lokasi : SMUN I SAMIGALUH

Waktu :

Topik/ Judul : Hubungan Antara Prestasi Belajar, Motivasi Dan Kondisi Sosial

Ekonomi Orang tua Dengan Minat Siswa SMA Untuk Melanjutkan

Studi Ke Perguruan Tinggi

Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.

Yogyakarta,

Dekan,

u.b. Ketua Jurusan

( )

NIP/NPP

Tembusan Yth:

1. …………..

2. Dekan FKIP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI