plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · pdf filepasien stroke di instalasi rawat inap...

125
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Meita Krismayanti NIM : 028114141 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vandien

Post on 05-Mar-2018

265 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN

PASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI

RAPIH YOGYAKARTA TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Meita Krismayanti

NIM : 028114141

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena atas berkat dan perlindunganNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems dalam Pengobatan Pasien Stroke

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005” sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata satu di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dorongan, motivasi, saran, maupun bantuan finansial sampai

terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada :

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas farmasi dan dosen penguji

yang telah yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian ini dan meluangkan waktu untuk menguji, memberikan kritik dan

saran demi kesempurnaan skripsi ini

2. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes selaku dosen penguji, atas saran dan kritik

yang telah diberikan demi terselesaikannya skripsi ini sebagai suatu karya

ilmiah.

3. Imono Argo Donatus, S.U., Apt (Alm.) selaku dosen pembimbing atas waktu,

kesabaran, nasihat dan semangat dalam proses penyusunan skripsi.

4. Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah sabar

membimbing, memberi saran dan kritik, dorongan dan motivasi selama

penulisan skripsi ini.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

5. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberi

kesempatan untuk melakukan penelitian dan mengambil data yang diperlukan.

6. Bapak Ibu di Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

yang telah membantu kelancaran pengambilan data penelitian ini.

7. Dra.A.M.Wara Kusharwanti, M.Si., Apt dan mbak Vina yang telah membantu

survey data pasien dan masukan yang sangat membantu dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Bapak dan mamaku tercinta atas doa, dukungan, cinta, bantuan finansial dan

semangat untuk pengerjaan skripsi ini.

9. Adik-adikku yang manis yang selalu mendukungku agar tetap semangat

menyelesaikan skripsi.

10. Sahabat-sahabatku tersayang Re dan Odel yang selalu bersamaku dalam suka

dan duka, trima kasih buat semua hal yang udah kita jalani.

11. Teman dan sahabatku Neea, Windut, Nopek dan Heyi, makasih buat waktu

dan pengalaman yang sudah diberikan.

12. Fransiskus Wijakongko, S.Farm, Apt., terima kasih untuk waktu, dukungan,

cinta dan kesetiaannya menemani dan mendengarkanku dalam setiap

kesempatan terutama selama penyusunan skripsi ini.

13. Keluarga besar Bapak Yok Wawan Sugeng yang bersedia menjadikanku

keluarga, trimakasih buat semangat dan nasehatnya.

14. Teman-teman kelas C khususnya kelompok F (Puri-J, Fretty-W, Mbakyu

Wira, Fifi, Ciput, Sindu, Vero, Cik San, Ncus, Arya, Tessa, Ratih, Inong,

Niek) yang telah menemaniku selama kuliah dan praktikum.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

15. Rosa-ocha, dan Ika yang telah berkenan meminjamkan buku dalam

penyusunan skripsi ini hingga selesai.

16. Astu, Wenny, Cecil, Rina, Astri teman seperjuangan di Rekam Medik Rumah

Sakit Panti Rapih, trima kasih atas kerjasamanya.

17. Yereh dan Mbak Dhany kecil yang udah memberi masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

18. Teman-teman di Butik Day or Night Kak Pipit, Mbak Dini, Mbak Sinta,

Dewi, Tya dan Miqu, trima kasih atas pengertiannya.

19. Semua temanku di farmasi, STBK dan kost yang telah memberikan dorongan

dan bantuan hingga terselesaikannya skripsi ini.

20. Semua orang di masa laluku dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan

satu persatu di sini, baik secara langsung maupun tidak langsung telah banyak

membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... ix

DAFTAR ISI......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xviii

INTISARI.............................................................................................................. xix

ABSTRACT ............................................................................................................ xx

BAB I. PENGANTAR.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................................ 1

1. Perumusan masalah..................................................................................... 3

2. Keaslian penelitian ...................................................................................... 4

3. Manfaat penelitian....................................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 6

A. Drug Related Problems .................................................................................... 6

B. Stroke ............................................................................................................... 7

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

1. Definisi........................................................................................................ 7

2. Klasifikasi ................................................................................................... 8

3. Penyebab ..................................................................................................... 9

4. Epidemiologi ............................................................................................... 9

5. Patofisiologi ................................................................................................ 10

6. Faktor resiko ............................................................................................... 12

7. Gambaran klinis .......................................................................................... 13

8. Diagnosis..................................................................................................... 13

9. Penatalaksanaan terapi ................................................................................ 15

a. Tujuan terapi .......................................................................................... 15

b. Sasaran terapi ......................................................................................... 15

c. Strategi terapi ......................................................................................... 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 27

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................... 27

B. Definisi Operasional......................................................................................... 27

C. Subjek Penelitian............................................................................................. 28

D. Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian ........................................................... 28

E. Jalannya Penelitian ........................................................................................... 29

1. Persiapan ..................................................................................................... 29

2. Pengumpulan data ....................................................................................... 29

3. Analisis data ................................................................................................ 30

4. Pembahasan .................................................................................................. 31

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

F. Kesulitan ........................................................................................................... 31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 32

A. Karakteristik Pasien Stroke .............................................................................. 32

B. Pemeriksaan CT Scan Kepala........................................................................... 34

C. Pola Pengobatan Stroke .................................................................................... 34

1. Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna ............................................ 36

2. Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler............. 37

3. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan ................................... 39

4. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ................................................ 40

5. Obat yang bekerja sebagai analgesik ......................................................... 41

6. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi ........................................ 42

7. Obat-obat hormonal ................................................................................... 43

8. Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah .......................................... 44

9. Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi ......................................... 45

10. Obat lain-lain (antidotum parasetamol, antitetanus) ................................. 46

D. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) ........................................................ 47

1. DRP Butuh obat (need for aditional drug therapy) ................................... 48

2. DRP Tidak butuh obat (unnecessary drug therapy) .................................. 49

3. DRP Obat salah (wrong drug) ................................................................... 50

4. DRP Dosis kurang (dosage too low) .......................................................... 51

5. DRP Dosis berlebih (dosage too high) ...................................................... 52

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

6. DRP Efek samping obat (Adverse drug reaction) dan adanya interaksi

obat (drug interaction) ...............................................................................

54

E. Outcome Pasien Stroke ................................................................................... 62

F. Rangkuman Pembahasan ................................................................................ 63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 65

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 65

B. Saran................................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

LAMPIRAN.......................................................................................................... 71

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 106

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I. Perbedaan stroke hemoragi dan iskemik (Junaidi, 2004)........... 9 Tabel II.

Penyebab stroke (Rice, 2002; Fagan and Hess, 2005)............... 9

Tabel III.

Faktor resiko stroke (Goldstein, Adams, Alberts, Appel, Brass, Bushnell, et al., 2006; Fagan and Hess, 2005)................ 12

Tabel IV.

Penanganan hipertensi pada stroke iskemik akut (EUSI, 2003)........................................................................... 19

Tabel V.

Insulin regular dengan cara skala luncur (Kelompok Studi Serebrovaskuler dan Neurogeriatri Perdossi, 2000)................. 20

Tabel VI.

Pilihan obat yang digunakan pada terapi lipid dan lipoprotein menurut Anonim (20005f).......................................................... 22

Tabel VII.

Indikasi dan kontraindikasi penggunaan tPA secara intravena pada stroke iskemik akut (Fagan and Hess, 2005) .................. 23

Tabel VIII.

Distribusi penggunaan obat-obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 .................................................................................................. 35

Tabel IX.

Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran cerna yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 .................................................................................................. 36

Tabel X.

Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem kardiovaskuler yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 .................................................................................................. 38

Tabel XI.

Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran pernafasan yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 .................................................................................................. 39

Tabel XII.

Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saraf pusat yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ............................... 40

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Tabel XIII. Golongan, kelompok dan jenis obat analgesik yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ......................................... 41

Tabel XIV.

Golongan, kelompok dan jenis obat untuk pengobatan infeksi yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ................................................................................................. 42

Tabel XV.

Golongan, kelompok dan jenis obat hormonal yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ........................................

43

Tabel XVI.

Golongan, kelompok dan jenis obat yang mempengaruhi gizi dan darah yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 .................................................................................................. 44

Tabel XVII.

Golongan, kelompok dan jenis obat untuk penyakit otot skelet dan sendi yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ................................................................................................. 45

Tabel XVIII

Golongan,kelompok dan jenis obat lain-lain yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ................................................ 46

Tabel XIX.

Hasil analisis DRPs yang terjadi dalam pengobatan stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 .................................................................................................. 47

Tabel XX

Butuh obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ........................................................... 48

Tabel XXI

Tidak butuh obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ................................................. 49

Tabel XXII

Obat salah pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ........................................................... 50

Tabel XXIII

Dosis kurang pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ................................................. 51

Tabel XXIV

Dosis berlebih pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ............................................... 52

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Tabel XXV

Efek samping obat dan adanya interaksi obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ..................................................................................................

54

Tabel XXVI

Evaluasi DRPs kasus 5 (obat salah, tidak butuh obat, dan interaksi obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005.................................................. 56

Tabel XXVII

Evaluasi DRPs kasus 19 (dosis berlebih dan butuh obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ......................................................................................... 57

TabelXXVIII

Evaluasi DRPs kasus 20 (dosis kurang dan butuh obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ......................................................................................... 58

Tabel XXIX.

Evaluasi DRPs kasus 22 (dosis kurang dan interaksi obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ............................................................................... 59

Tabel XXX

Evaluasi DRPs kasus 39 (dosis berlebih, interaksi obat, obat salah, tidak butuh obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ......................................... 60

Tabel XXXI

Evaluasi DRPs kasus 53 (efek samping obat, butuh obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ............................................................................... 61

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Persentase pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelompok umur ................................................................................................. 32

Gambar 2.

Persentase pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan jenis kelamin ............... 33

Gambar 3.

Persentase pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan jenis stroke .…………. 33

Gambar 4.

Pemeriksaan fisik utama CT Scan kepala pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 ................................................................................................. 34

Gambar 5.

Outcome pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005........................................................... 62

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data pasien stroke tahun 2005 …...……………………….. 71

Lampiran 2. Catatan perkembangan kasus 56, 19, 20, 22, 39 dan 53 ……………………………………………………………... 99

Lampiran 3.

Surat izin penelitian ……………………………………….. 105

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

INTISARI

Stroke merupakan penyebab kematian ke-3 di dunia dan penyebab kematian ke-1 di Indonesia. Di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih (RSPR) Yogyakarta tahun 2005 stroke menempati urutan ke-4 dalam diagnosa sepuluh besar penyakit di rumah sakit tersebut. Stroke akan mempengaruhi fungsi normal tubuh sehingga terapi pada pasien akan menggunakan lebih dari 2 macam obat sekaligus. Kondisi ini yang menyebabkan terjadinya drug related problems (DRPs). Adanya DRPs yang terjadi dalam pengobatan akan merugikan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian DRPs pada terapi pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif dengan menggunakan data rekam medik pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005. Drug related problems dievaluasi dengan melihat pengobatan pada pasien stroke dibandingkan dengan Standar Pelayanan Medis Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 1998, European Stroke Initiative (EUSI) Recommendations for stroke management-update 2003, National Cinical Guidelines for Stroke tahun 2004.

Hasil penelitian yang didapat yaitu persentase kasus laki-laki sebesar 63% dan wanita sebesar 37%, umur 55-64 tahun dan 65-74 tahun yang paling banyak terjadi kasus stroke 31%, kejadian stroke iskemik sebesar 91% dan stroke hemoragi sebesar 9%, obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler 100%; obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan sebesar 23,94%; obat yang bekerja pada sistem saraf pusat sebesar 25,35%; obat yang bekerja sebagai analgesik sebesar 35,21%; obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi sebesar 49,30%; obat-obat hormonal sebesar 16,90%; obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah sebesar 87,32%; obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi sebesar 12,68%; dan obat lain-lain (antidotum parasetamol, antitetanus) sebesar 2,82%. Drug related problems yang terjadi dalam pengobatan stroke adalah butuh obat (26 kasus), tidak butuh obat (19 kasus), obat salah (3 kasus), dosis kurang (4 kasus), dosis berlebih (10 kasus), adanya efek samping obat dan interaksi obat ( 7kasus). Kata kunci: drug related problems (drps), stroke.

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

ABSTRACT

Stroke is placed on third rank of the cause of death in the world and on the first rank in Indonesia. In 2005, the hospitalized unit of Panti Rapih Hospital Yogyakarta placed stroke on the fourth rank of big ten disease diagnose in that hospital. Stroke will affect normal function of humen body so patient’s theraphy will use two or more medicine at the time. This kind of condition is the one that cause drug related problems (DRPs). Drug related problems are problems that most frequently appear in a therapy. The existance of DRPs in a medication can terrible effect on patients. The purpose of this research is to evaluate DRPs which happened in stroke therapy in the hospitalized unit of Panti Rapih Hospital Yogyakarta in 2005.

This research is a non experimental research with descriptive evaluative research design which has retrospective characteristic by looking at the medical record of Panti Rapih Hospital Yogyakarta in 2005. The occurred DRPs are evaluated by looking at the treatment of stroke compared with Standard of medical service of Panti Rapih Hospital Yogyakarta in 1998, European Stroke Initiative (EUSI) Recommendations for stroke management-update in 2003 and National Cinical Guidelines for Stroke in 2004.

The result of this research that percentage of stroke patient 63% are man and 37% are woman, ischemic stroke are 91% and hemoragic stroke are 9%. Patients who used head CT scan was 89%. Class of medicine therapy often used is 36,62% for digestive tract; 100% for cardiovascular system; 23,94% for respiratory tract; 25,35% for central nervous system; 35,21% for analgesics; 49,30% for infection; 16,90% for hormone 87,32% for nutrition and blood; 12,68% for skleletal and neuromuscular, and 2,82% for the others. Drug related problems which happen in medication of stroke are need for additional drug therapy (26 cases), unnecessary drug therapy (19 cases), wrong drug (3 cases), dossage too low (4 cases), dossage too high (10 cases), adverse drug reaction and drug interaction (7 cases).

Keyword: drug related problems (drps), stroke

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Stroke merupakan kedaruratan medis akibat kerusakan neurologik

karena adanya gangguan akut aliran darah otak akibat terjadinya penyumbatan

atau terjadinya perdarahan pada stroke hemoragi (Wibowo dan Gofir, 2001).

Diperkirakan 1 dari 3 orang akan mengalami stroke dan 1 dari 7 orang akan

meninggal karena stroke (Junaidi, 2004).

Stroke adalah penyebab kematian ketiga di USA, selain penyakit

kardiovaskular dan kanker. Pada pertengahan abad ke-20 stroke terjadi lebih dari

700.000 individu per tahun dan menyebabkan kematian 15.000 orang

(Fagan dan Hess, 2005). Secara umum, angka kejadian (prevalensi) stroke

hemoragi antara 15-30% dan stroke iskemik 70-85%. Secara khusus, untuk

negara-negara berkembang atau Asia angka kejadian stroke hemoragi sekitar 30%

dan iskemik sebesar 70% (Junaidi, 2004).

Di Indonesia, diperkirakan setiap tahunnya 500.000 penduduk terkena

stroke, dan sekitar 25% atau 125.000 orang meninggal dan sisanya mengalami

cacat berat atau ringan (Yayasan Stroke Indonesia, 2006). Selanjutnya, Yayasan

Stroke Indonesia (Yastroki) juga menyebutkan stroke menempati urutan pertama

sebagai penyebab kematian di rumah sakit. Menurut unit pencatatan medik

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 1 Januari-31 Desember 2005,

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

2

kasus stroke yang terjadi sebanyak 238 kasus dan menempati urutan ke- 4 dalam

diagnosis 10 besar penyakit di Rumah Sakit Panti Rapih pada periode tersebut.

Risiko stroke akan meningkat pada penduduk usia lanjut. Penyakit

stroke paling banyak diderita oleh orang dengan umur berkisar antara 55-65 tahun

dan merupakan penyebab umum dari kecacatan dan kematian pada penduduk

yang berusia pertengahan dan usia tua tersebut (Anonim, 2005a). Dengan

meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia, maka diperkirakan angka kejadian

stroke akan meningkat pula, sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi angka

kematian dan kecacatan dengan penanganan setiap kasus stroke primer dan stroke

sekunder. Upaya tersebut adalah dengan mengendalikan faktor risiko stroke

(Haryono, 2002).

Penelitian mengenai drug related problems (DRPs) dalam pengobatan

pasien stroke dilakukan karena pengobatan kuratif stroke membutuhkan

kecermatan dan ketepatan pemberian obat. Pemberian obat dalam pengobatan

pasien stroke merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan terapi selain

ketepatan diagnosis. Selain itu, pengobatan stroke juga memerlukan perawatan

jangka panjang yang lebih bagi mereka yang menderita cacat berat sehingga

sebagian besar pasien stroke menjalani pengobatan di instalasi rawat inap.

Anonim (1995) menyebutkan DRPs terjadi kira-kira sepertiga bagian yang

berkaitan dengan pasien rawat inap. Adanya DRPs yang terjadi dalam pengobatan

akan merugikan pasien. Drug related problems mengakibatkan penurunan kualitas

hidup pasien, meningkatkan biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh pasien, serta

meningkatkan rata-rata angka kematian pada pasien (Nguyen, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

3

Salah satu contoh akibat yang ditemui adalah peningkatan biaya

pengobatan. Peningkatan biaya akibat DRPs merupakan permasalahan utama di

USA padahal 50% kasus DRPs dapat dicegah (Nguyen, 2000). Menurut Rice

(2002), stroke merupakan penyakit dengan biaya paling mahal di USA. Biaya

pengobatan stroke di rumah sakit diperkirakan sekitar $ 3,6 milyar pada tahun

1998 dan $ 49,4 milyar pada tahun 2000. Untuk mengatasi DRPs tersebut

dibutuhkan peran seorang farmasis. Dengan peningkatan jumlah farmasi klinik di

rumah sakit maka kualitas hidup pasien akan meningkat dan biaya perawatan

kesehatan menurun pada instalasi rawat inap. Pada penelitian yang sama juga

disebutkan oleh Nguyen (2000) farmasi di rumah sakit lebih sering tidak tepat

dalam dispensing obat bila dibandingkan dengan farmasi di apotek. Oleh karena

itu, penelitian DRPs dalam pengobatan pasien stroke dilakukan di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta yang memiliki jumlah pasien stroke dalam jumlah besar

sehingga memiliki kemungkinan besar terjadinya DRPs.

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

a. seperti apa karakteristik pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan umur, jenis kelamin dan jenis

stroke?

b. berapa persentase pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta tahun 2005 yang melakukan pemeriksaan CT Scan kepala?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

4

c. seperti apa pola pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit

Panti Rapih tahun 2005?

d. apakah ada drug related problems yang meliputi:

1) butuh obat (need for additional drug therapy)?

2) tidak butuh obat (unnecessary drug therapy)?

3) obat salah (wrong drug)?

4) dosis kurang (dosage too low)?

5) dosis berlebih (dosage too high)?

6) reaksi efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat drug

interaction)?

e. seperti apa outcome pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta tahun 2005?

2. Keaslian penelitian

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2005 belum pernah

dilakukan. Penelitian-penelitian tentang stroke yang pernah dilakukan adalah Pola

Pengobatan Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Tahun 1999

(Kristanto, 2001) dan Kajian Medication Error Pada Kasus Stroke di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta Tahun 2004 (Mutmainah, 2005). Perbedaan dengan

penelitian ini adalah dilakukan evaluasi DRPs terhadap pengobatan pasien stroke

di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005. Jika

terdapat DRPs dalam pengobatan, maka peneliti akan memberikan rekomendasi

dalam mencegah terjadinya DRPs.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

5

3. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. manfaat praktis: dapat memberi informasi dan referensi untuk bahan

pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, dan

b. manfaat teoritis: dapat menjadi salah satu sumber informasi tentang drug

related problems pada pengobatan stroke.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pasien

stroke, pemeriksaan CT scan kepala, pola pengobatan pasien dalam pengobatan

stroke, mengevaluasi adanya DRPs yang meliputi adanya butuh obat, tidak butuh

obat, obat salah, dosis berlebih, dosis kurang, reaksi efek samping dan interaksi

obat, dan mendeskripsikan outcome pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Drug related problems

Drug related problems terjadi kira-kira sepertiga bagian pada pasien

yang menjalani rawat inap dan mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien,

meningkatkan biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh pasien, serta

meningkatkan rata-rata angka kematian pada pasien dengan usia 55-65 tahun

(Anonim, 1995; Nguyen, 2000; Anonim 2005a). Masalah- masalah dalam kajian

DRPs menurut Cipolle, Strand dan Morley (1998) antara lain:

1. butuh obat (need for additional drug therapy), jika kondisi baru yang

membutuhkan obat, kondisi kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi obat,

kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi yang mempunyai

risiko kejadian efek samping dan membutuhkan obat untuk pencegahannya.

2. tidak butuh obat (unnecessary drug therapy), jika obat yang diberikan tidak

sesuai dengan indikasi pada saat itu, pemakaian obat kombinasi yang

seharusnya tidak diperlukan, dan meminum obat dengan tujuan untuk

mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan.

3. obat salah (wrong drug), jika obat yang diberikan kepada pasien tidak efektif

(kurang sesuai dengan indikasinya), obat tersebut efektif tetapi tidak

ekonomis, pasien mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat yang

diberikan mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan, dan

antibiotika yang sudah resisten terhadap infeksi pasien.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

7

4. pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage too low),

jika dosis obat tersebut terlalu rendah untuk memberikan efek, dan interval

dosis tidak cukup.

5. pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high), jika dosis obat

terlalu tinggi untuk memberikan efek.

6. munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse drug

reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction), jika ada alergi, ada

faktor risiko, ada interaksi dengan obat lain, dan hasil laboratorium berubah

akibat penggunaan obat.

7. ketidaktaatan pasien pada penggunaan obat yang diresepkan (uncompliance),

jika pasien tidak menerima regimen obat yang tepat, terjadi medication error

(peresepan, penyerahan obat dan monitoring pasien), ketidaktaatan pasien,

pasien tidak membeli obat yang disarankan karena mahal, pasien tidak

menggunakan obat karena ketidaktahuan cara pemakaian obat, pasien tidak

menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan produk obat yang

dianjurkan.

B. Stroke

1. Definisi

Stroke merupakan kedaruratan medis akibat kerusakan neurologik

karena adanya gangguan akut aliran darah otak akibat terjadinya oklusi

(penyumbatan) atau terjadinya perdarahan pada stroke hemoragik

(Wibowo dan Gofir, 2001). Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

8

fokal maupun global akut dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang

terkena yang sebelumnya tanpa peringatan dapat sembuh dengan cacat atau

kematian akibat gangguan aliran darah ke otak karena perdarahan ataupun non

perdarahan (Junaidi, 2004).

2. Klasifikasi

Stroke diklasifikasikan menjadi 2 yaitu iskemik dan hemoragi

(Fagan dan Hess, 2005). Berdasarkan perjalanan klinisnya stroke iskemik

dikelompokkan menjadi:

a. trancient ischemic attack (TIA), serangan stroke sementara yang berlangsung

kurang dari 24 jam,

b. reversible ischemic neurologic deficit (RIND) yaitu gejala neurologis yang

akan menghilang antara > 24 jam sampai dengan 21 hari,

c. progressing stroke atau stroke in evaluation yaitu kelumpuhan atau defisit

neurologik yang berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai yang

berat,

d. completed stroke yaitu kelainan neurologis yang sudah menetap dan tidak

berkembang lagi (Junaidi, 2004).

Berdasarkan lokasi perdarahan diotak stroke hemoragi dibedakan

menjadi 2 yaitu intracerebral hemorrhage (perdarahan intraserebral), jika terjadi

perdarahan pada pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan otak sehingga,

terjadi hematom. Subarachnoid hemorrhage (perdarahan subarakhnoid), jika

darah arteri dari sistem pembuluh darah masuk ke dalam rongga subarakhnoid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

9

(Fagan dan Hess, 2005). Menurut Junaidi (2004) perbedaan stroke iskemik dan

hemoragi seperti yang tersaji pada tabel I.

Tabel I. Perbedaan stroke hemoragi dan stroke iskemik (Junaidi, 2004) Stroke hemoragi Stroke iskemik

Pemeriksaan Intraserebral Subarakhnoid Trombosis Emboli Umur 40-60 tahun Tak tentu 50-70 tahun Semua umur Onset Aktivitas Aktivitas Bangun tidur Tak tentu Terjadinya gejala Cepat Cepat Bertahap Cepat Gejala penyerta TIA Sakit kepala Muntah Kejang Vertigo

-

++ ++ ++ -

-

++++ ++++ ++++

-

+ - - -

+/-

+ - - -

+/- Pemeriksaan fisik Kesadaran Kaku kuduk Kelumpuhan Aphasia CT scan

Coma

+/- Hemiplegi

- Hipoden ++++

Somnolen

++++ Hemiparesis +/-

- Normal/hiperden

Normal

- Hemiplegi

++/- Hipoden setelah

4 -7 hari

Normal

- Hemiplegi

++/- Hipoden setelah

4-7 hari Faktor resiko Hipertensi DM Hiperlipidemia

maligna

- -

+/- - -

+/- ++ ++

- - -

3. Penyebab

Stroke disebabkan oleh beberapa faktor. Secara ringkas penyebab stroke

disajikan pada tabel II.

Tabel II. Penyebab stroke (Rice, 2002;Fagan dan Hess, 2005) Jenis stroke Penyebab

Stroke iskemik 1). Penyakit pembuluh darah besar (emboli pada arteri)

2). Emboli pada arteri ke jantung 3). Penyakit pembuluh darah kecil (infark lakuner) 4). Penyebab yang jarang terjadi, misalnya infark

vena, vaskulopathi, penggunaan obat, migrain, dan lain-lain.

Stroke hemoragi 1). Intraserebral primer 2). Hemoragi subarakhnoid

4. Epidemiologi

Stroke merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas ketiga di USA.

Setiap tahunnya diperkirakan kejadian stroke ± 700.000 orang dan 150.000 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

10

diantaranya meninggal karena stroke (Fagan and Hess, 2005). Angka kejadian

stroke hemoragi 15-30% dan stroke iskemik 70-85%. Tetapi, untuk negara-negara

berkembang atau Asia angka kejadian stroke perdarahan sekitar 30% dan iskemik

70% terdiri dari trombosis serebri 60%, emboli serebri 5% dan lain-lain 30%

(Junaidi, 2004). Meskipun angka kejadian stroke hemoragi lebih rendah daripada

stroke iskemik tetapi tingkat kematian akibat stroke hemoragi 2 – 6 kali lebih

tinggi (Fagan dan Hess, 2005).

4. Patofisiologi

Patofisiologi stroke dibedakan menurut jenis stroke, yaitu stroke iskemik

dan stroke hemoragik

a. Stroke iskemik

Nilai normal cerebral blood flow adalah 50 – 60 ml/100 g/menit dengan

rata-rata tekanan darah arteri 50 – 150 mmHg. Pembuluh darah akan melebar dan

menyempit dengan adanya perubahan tekanan darah yang disebut cerebral

autoregulation (Fagan dan Hess, 2005). Batas atas tekanan darah sistemik yang

masih dapat ditanggulangi adalah 220/110-120 mmHg (Haryono, 2005).

Adanya trombosis, emboli atau ateroma akan menghambat aliran darah

ke otak atau cerebral blood flow. Cerebral Blood Flow (CBF) akan turun menjadi

<20 ml/100 g/menit yang akan menyebabkan keadaan iskemik. Iskemik akan

menyebabkan neuron tidak mendapat suplai yang cukup terhadap kebutuhan O2

untuk dapat menjalankan fungsinya. Keadaan ini menyebabkan metabolisme

dalam keadaan anaerob yang menghasilkan energi dalam jumlah yang kecil

(2 mol ATP). Kekurangan energi akan menyebabkan depolarisasi membran sel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

11

dimana Na+ masuk dan K+ keluar secara berlebihan. Depolarisasi akan

menyebabkan influks Ca2+ yang berlebihan di dalam sel. Influks Ca2+ yang

berlebihan akan menyebabkan aktivasi fosfolipase A2 yang menimbulkan

gangguan fungsi mitokondria sebagai pernapasan sel, meningkatkan nitric oxide

synthase (NOS) yang berefek neurotoksik. Gangguan fungsi mitokondria dan efek

toksik NOS berakibat terjadinya oxidative stress. Oxidative sress dan aktivasi

fosfolipase A2 akan menyebabkan kematian neuron. Neuron yang mati ini akan

direspon oleh jaringan dengan cara menghasilkan NOS kembali sehingga akan

menyebabkan lebih banyak lagi neuron yang mati yang disebut infark

(Junaidi, 2004).

Selain proses diatas, patofisiologi stroke juga dimulai dengan adanya

sumbatan aliran darah tetapi akan direspon oleh tubuh melalui peningkatan

tekanan darah supaya terjadi reperfusi (Junaidi, 2004). Reperfusi justru akan

menyebabkan edema dan kemungkinan perdarahan di otak (Haryono, 2002).

b. Stroke hemoragi.

Stroke hemoragi (perdarahan) disebabkan oleh perdarahan pada arteri

serebral. Darah yang keluar dari pembuluh arteri masuk ke jaringan otak

parenkima sehingga terjadi hematom. Hematom menyebabkan tekanan tinggi

intrakranial. Keadaan ini terjadi pada perdarahan intrakranial atau intraserebral.

Tekanan tinggi intrakranial (TTIK) menyebabkan terjadinya hipertensi. Semakin

tinggi tekanan intrakranial maka semakin parah hipertensi yang terjadi. Oleh

karena itu, pada stroke perdarahan intraserebral biasanya disertai hipertensi

maligna. Jika darah dari sistem pembuluh darah masuk ke rongga subarakhnoid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

12

terjadi perdarahan subarakhnoid sekunder. Jika sumber perdarahan berasal dari

rongga subarakhnoid maka terjadi perdarahan subarakhnoid primer

(Junaidi, 2004; Fagan dan Hess, 2005).

5. Faktor resiko

Faktor resiko stroke adalah kondisi yang membuat seseorang rentan

terhadap serangan stroke. Adanya faktor resiko juga dapat memperparah

terjadinya stroke ulang maupun stroke awal. Faktor resiko stroke dibagi menjadi

2 golongan besar yaitu faktor resiko tunggal dan faktor resiko ganda. Faktor

resiko tunggal dibedakan menjadi faktor yang dapat dikontrol (modifiable risk

factors) dan faktor yang tidak dapat dikontrol (non modifiable risk factors). Faktor

resiko tersebut tersaji pada tabel III.

Tabel III. Faktor resiko stroke (Goldstein, Adams, Alberts, Appel, Brass, Bushnell, et al., 2006; Fagan dan Hess, 2005)

Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol

Umur Ras Jenis kelamin Berat lahir Riwayat penyakit keluarga

Faktor resiko tunggal

Faktor resiko yang dapat dikontrol

Hipertensi Penyakit jantung TIA Diabetes Hiperkolesterolemia Merokok Atrial fibrilation Stenosis karotid asimptomatis Sickle cell disease Faktor gaya hidup Kontrasepsi oral dan obat

lainnya Homosistein Infeksi virus dan bakteri Penyakit subklinik

Faktor resiko ganda Profil Framingham Tekanan darah sistolik Serum kolesterol Gangguan toleran glukosa Merokok Hipertrofi ventrikel kiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

13

6. Gambaran klinis

Secara umum gambaran klinis yang sering dijumpai pada penderita

stroke akut adalah sebagai berikut :

a. hemiparesis yaitu pasien akan mengalami kelemahan pada salah satu bagian

tubuh,

b. aphasia yaitu tidak dapat berbicara,

c. hemianopsia yaitu penglihatan terganggu yaitu penglihatan gelap atau ganda

sesaat,

d. vertigo yaitu pusing yang menetap dan terjatuh (Fagan dan Hess, 2005)

7. Diagnosis

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan

hasil pemeriksaan fisik. Perjalanan penyakit yang dimaksud adalah riwayat

penyakit pasien sedangkan pemeriksaan fisik berfungsi untuk membantu

menentukan lokasi kerusakan otak. Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain

tersebut di bawah ini.

a. Pemeriksaan neurologis, meliputi :

1) glasgow coma scale (GCS),

2) respon pupil,

3) denyut nadi,

4) tekanan darah,

5) frekuensi pernapasan, dan

6) suhu (Junaidi, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

14

b. Pemeriksaan rutin, meliputi :

1) jumlah sel darah total (full blood count): hemoglobin, hematokrit, eritrosit,

lekosit, hitung jenis

2) trombosit, waktu perdarahan dan waktu pembekuan, laju endap darah

3) glukosa darah sewaktu, puasa, 2 jam setelah makan, kolesterol total, HDL,

LDL, trigliserida

4) urea, protein darah, asam urat, kreatinin, fungsi hati, urin lengkap

5) elektrolit (bila perlu)

6) foto thorax

7) tes serologik untuk sifilis, AIDS, TBC, autoimun, dan lain-lain (Junaidi,

2004; Anonim, 2005a).

c. Computerized Tomography scanning (CT scan), merupakan tehnik

pemeriksaan yang utama untuk deteksi proses patologis di otak secara langsung.

CT scan mampu membedakan stroke iskemik dan stroke perdarahan dan dapat

menilai letak, besar, luas dari area infark setelah 24 jam (Anonim, 2005a;

Fagan dan Hess, 2005).

d. Angiografi, dilakukan pada pembuluh darah diotak yang mengalami ruptur

jika perdarahan yang terjadi berasal dari aneurisme dan malformation pembuluh

arteriovenous (Anonim, 2005c).

e. Magnetic Resonance Imaging (MRI), dapat memperlihatkan area iskemik atau

mendiagnosa stroke iskemik lebih dini (Junaidi, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

15

f. Electro cardiography (ECG), harus dibuat pada saat pasien datang dan perlu

dilakukan pada semua pasien yang dicurigai mengalami stroke embolik

(Anonim, 2005b; Anonim, 2005c; Junaidi, 2004).

9. Penatalaksanaan terapi

Penatalaksanaan terapi pada stroke akut dapat dilihat sebagai berikut.

a. Tujuan terapi

Tujuan terapi stroke akut adalah untuk mengurangi kerusakan neurologis

secara terus menerus, mengurangi mortalitas dan kecacatan dalam waktu yang

lama; mencegah komplikasi sekunder pada imobilitas dan disfungsi neurologis;

mencegah kekambuhan stroke atau stroke ulang (Fagan dan Hess, 2005).

b. Sasaran terapi

Sasaran terapi pada stroke akut difokuskan pada pernapasan dan fungsi

jantung serta secara cepat mengetahui kerusakan akibat iskemik maupun hemoragi

berdasarkan CT scan kepala. Gangguan sel otak dibatasi oleh periode waktu

berkisar antara 3-6 jam yang disebut golden periode atau golden hours

(Pepe, 2005; Thiruvananthapuram, 2006). Periode waktu ini bervariasi tergantung

kondisi, usia, gizi dan beratnya penyakit penderita. Daerah yang menjadi target

utama berbagai terapi stroke adalah daerah penumbra iskemik. Terapi

farmakologis yang dapat memberikan hasil optimal apabila stroke iskemik

diobati sebelum golden periode dengan kombinasi neuroproteksi dan trombolitik.

Pengobatan yang tidak melebihi golden periode akan memberikan outcome yang

menguntungkan pasien ((Wibowo dan Gofir, 2001; Junaidi, 2004; Pepe, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

16

Selain itu, perlu diperhatikan peningkatan tekanan darah mencapai

220/120 mmHg, aortic dissection, infark miokard akut, edema pulmo dan

hipertensive encephalopathy. Pada pasien dengan stroke hemoragi dilakukan

bedah dengan endovaskuler atau kranioktomi. Pada fase hiperakut kurangi

komplikasi dan gunakan strategi pencegahan yang sesuai (Fagan dan Hess, 2005;

Wibowo dan Gofir, 2001).

c. Strategi terapi

Strategi terapi pada stroke akut meliputi terapi farmakologis dan terapi

non farmakologis.

1) Terapi non farmakologis

Terapi non farmakologis pada pasien stroke akut dibedakan berdasarkan

jenis strokenya yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragi.

a) Stroke iskemik

Adanya edema iskemik menyebabkan infark meluas dan meningkatkan

tekanan darah. Pembedahan pada pasien stroke iskemik dapat meningkatkan hasil

terapi (EUSI, 2003) selain rehabilitasi yang cepat seperti adanya unit stroke sangat

efektif sebagai tahap akhir untuk mengurangi stroke iskemik. Pencegahan

sekunder yang juga efektif adalah carotid endarterectomy pada bagian yang luka

dan stenotic carotid artery. Resiko kambuhnya stroke dapat dikurangi hingga

mencapai 48% bila dibandingkan dengan terapi farmakologis dengan penggunaan

aspirin 325 mg per hari. Hal ini diduga karena sekitar 70-90% pasien stroke

mengalami stenosis pada arteri interna karotid ipsilateral. Tetapi penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

17

masih kontroversial dan perlu metode yang optimal dalam penanganan pasien

stroke (Fagan dan Hess, 2005).

b) Stroke hemoragi

Indikasi bedah dilakukan hanya pada perdarahan serebelum dengan

volume >50 cc, hidrosefalus akut akibat perdarahan intraventrikel atau hematoma

serebelum yang besar dan perdarahan subarakhnoid karena ruptur aneurisma

Berry (jarang terjadi). Tindakan bedah yang dilakukan, misalnya hemicraniectomy

dan cerebral angioplasty (Junaidi, 2004). Pembedahan pada pasien dengan

subarakhnoid dilakukan dengan menjepit atau membuang pembuluh darah yang

abnormal untuk mengurangi ruptur intracranial aneurysm (AVM) dan

menurunkan mortalitas dengan mengurangi kemungkinan perdarahan kembali

(rebleeding). Pada pasien stroke hemoragi intraserebral prosedur pembedahan

belum diuji dengan percobaan klinik. Hal yang paling sering dilakukan pada

pasien ini adalah memasukkan extraventriculair drain (EVD) dan memantau

tekanan intrakranial sedangkan pembedahan masih kontroversial kecuali sebagai

pilihan terakhir pada situasi darurat. Beberapa Guidelines sudah menyarankan

terapi bedah ini tetapi masih menemui kendala akibat kurangnya dilakukan

percobaan yang mendukung.

2) Terapi farmakologis

Secara garis besar terapi farmakologis pada pasien stroke juga dibahas

berdasarkan jenis strokenya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

18

a) Stroke iskemik

Terapi umum pada stroke iskemik adalah terapi pada penyakit

komplikasi yang merupakan faktor resiko terjadinya stroke dan terapi untuk

menstabilkan keadaan pasien.

(1) Penyakit sistemik, yaitu dengan deteksi dan terapi lebih dini penyakit sistemik

seperti infark miokard, fibrilasi atrial, diabetes melitus dan gangguan fungsi ginjal

akan sangat bermanfaat untuk mencegah komplikasi penyakit lain waktu

melakukan pengobatan stroke (Junaidi, 2004).

(2) Jalan nafas, oksigenasi dan fungsi jantung.

Masalah jalan nafas umumnya terjadi pada pasien dengan stroke

perdarahan. Bagi pasien stroke iskemik, jalan nafas biasanya lebih stabil kecuali

pada infark batang otak atau kejang yang berulang. Oksigenasi dilakukan dengan

memberikan oksigen 1 – 2 liter/menit melalui hidung sampai ada analisis gas

darah kemudian disesuaikan dengan target Pa O2 diatas 80 mmHg sampai

100 mmHg. Selain tindakan jalan nafas dan oksigenasi maka tindakan selanjutnya

yang penting juga adalah mempertahankan curah jantung untuk pengaturan

sirkulasi darah. Bantuan sirkulasi harus diusahakan euvolemik karena ± sepertiga

penderita stroke menderita dehidrasi. Adanya dehidrasi akan meningkatkan

viskositas darah sehinga tekanan darah meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut

maka diberikan cairan salin 10-15 ml/kg secara bolus kecuali bila ada

kontraindikasi (misal, udem dan payah jantung). Selain itu dapat juga diberikan

NaCl 0,9 %, RL (ringer laktat) atau Maltosa 10 % dan larutan yang mengandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

19

NaCl, KCl, CaCl2, Na-laktat dan maltosa dengan maksimum batas cairan

1500 cc/hari (Junaidi, 2004).

(3) Hipertensi

Tekanan darah naik sewaktu terjadi serangan stroke iskemik dan dapat

bertahan sampai beberapa hari. Kenaikan tekanan darah dibutuhkan untuk

mempertahankan aliran darah otak setelah serangan stroke dan akan turun

perlahan-lahan dengan sendirinya tanpa pengobatan pada hari ke 3-7. Namun

demikian tekanan darah mencapai 220/120 mmHg perlu diterapi. Menurut EUSI

(2003) penanganan hipertensi pada stroke iskemik akut disajikan pada tabel IV.

Tabel IV. Penanganan hipertensi pada stroke iskemik akut (EUSI, 2003) TD Sistolik 180-220 mmHg dan atau TD diastolik 105-140 mmHg

Tidak perlu penanganan

TD Sistolik >220 mmHg dan atau TD diastolik 120-140 mmHg pada pengukuran berulang

Kaptopril 6,25-12,5 mg secara po/im Labetalol 5 – 20 mg secara iv Urapidil 10-50 mg secara iv, dilanjutkan 4-8 mg/jam secara iv Klonidin 0,15-0,3 mg secara iv atau sc Dihidralazin 5 mg secara iv ditambah Metoprolol 10 mg

TD Diastolik > 140 mmHg Nitrogliserin 5 mg secara iv dilanjutkan 1-4 mg/jam secara iv Sodium nitroprusid 1-2 mg

* TD : Tekanan darah * Hindari penggunaan Labetalol pada pasien asma, gagal jantung, bradikardi. * Pada pasien dengan kondisi tidak stabil dan fluktuasi tekanan darah yang sangat cepat, dapat digunakan urapidil/labetalol dan arterenol.

(4) Diabetes melitus

Sebagian besar penderita stroke juga menderita diabetes melitus. Pada

diabetes melitus terjadi hiperglikemia. Hiperglikemi terjadi pada 2-3 hari pertama

stroke. Hiperglikemi dapat memperluas area infark karena terbentuknya asam

laktat dari penguraian glukosa secara anaerob sehingga diperlukan pemberian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

20

terapi insulin (Junaidi, 2004). Tetapi, penggunaan insulin yang berlebihan akan

menyebabkan keadaan hipoglikemi yang akan menimbulkan gejala neurologis dan

menyerupai stroke (Adams, et al., 2003). Menurut Kelompok Studi

Serebrovaskuler dan Neurogeriatri Perdossi (2000) penanganan hiperglikemi

dapat diatasi dengan insulin seperti disajikan dalam Tabel V.

Tabel V. Insulin regular dengan cara skala luncur (Kelompok Studi Serebrovaskuler dan Neurogeriatri Perdossi, 2000) Glukosa (mg/dL) Insulin tiap 6 jam subkutan/sebelum makan

<80 80-150 150-200 201-250 251-300 301-350 351-400

>400

Tidak diberikan insulin Tidak diberikan insulin

2 unit 4 unit 6 unit 8 unit 10 unit 12 unit

(5) Jantung

Stroke iskemik dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi jantung,

bersama-sama dengan perubahan gambaran EKG, aritmia jantung, kadang-

kadang dapat menaikkan kadar enzim jantung. Dalam penangananannya

direkomendasikan digitalisasi jantung apabila betul-betul ada tanda payah jantung

(EUSI, 2003).

(6) Kejang

Kejang biasanya terjadi dalam 2 minggu onset stroke yang biasanya

disebut dengan early seizure atau kejang dini. Insidennya antara 2,5-5,7%. Untuk

mengatasi kejang dapat diberikan injeksi diazepam (0,2-0,3 mg/kgBB) atau obat

lain yang sejenis. Bila kejang belum berhenti, berikan dilantin secara intravena

dengan dosis bolus awal 18 mg/kg BB dengan kecepatan pemberian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

21

<50 mg/menit atau secara oral 2-3 x 100 mg/hari dan selama pemberian perlu

monitoring jantung. Apabila masih belum terkontrol perlu diberikan anastesi

golongan barbiturat (Junaidi, 2004).

(7) Demam

Peningkatan suhu tubuh akan menyebabkan outcome yang buruk pada

pasien stroke. Suatu studi meta analisis menyebutkan demam setelah onset stroke

akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas sehingga harus diberikan antipiretik

antara lain parasetamol (evidence based level 1) (Adams, et al, 2003). Menurut

Lacy, et al. (2003), dosis parasetamol yang dianjurkan sebagai antipiretik adalah

0,5-1 g tiap 4-6 jam, maksimal 4 g per hari dengan cara pemberian secara oral.

Selain itu, pasien juga dapat diterapi dengan kompres air hangat jika peningkatan

suhu tidak terlalu tinggi.

(8) Hiperlipidemia

Peningkatan lipid di dalam darah merupakan faktor resiko terjadinya

stroke iskemik. Pada pasien stroke dengan komplikasi jantung koroner diberikan

terapi statin (Solenski, 2004). Penelitian lain juga menyebutkan antihiperlipidemik

yang paling banyak dianjurkan adalah simvastatin 40 mg pada pasien stroke

iskemik dengan kolesterol total lebih dari 3,5 mmol/L (Evidence based medicine

Level I) (ISWP, 2004). Demikian pula seperti yang dianjurkan oleh Anonim

(2005f) dan Genest (2006) golongan statin merupakan pilihan pertama

penanganan hiperlipidemia. Tetapi, statin bukan satu-satunya antihiperlipidemik

yang digunakan dalam pengobatan pasien hiperlipid. Menurut Anonim (2005f)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

22

pilihan obat yang secara umum dapat digunakan pada terapi lipid dan lipoprotein

dengan komplikasi stroke maupun non komplikasi disajikan pada tabel VI.

Tabel VI. Pilihan Obat yang Digunakan pada Terapi Lipid dan Lipoprotein Anonim (2005f) Golongan

obat Jenis Obat Mekanisme Aksi

Efek pada Lipid

Efek pada Lipoprotein

Kontra- indikasi

Bile Acid Resin (resin penukar anion)

Choles tyramin, colestipol, colesevelam

↑ katabolisme LDL ↓ absorpsi kolesterol

↓ kolesterol ↓ LDL 15-30%, ↑ HDL 5-15%, trigliserida tidak berubah atau naik

Disbetalipoprotein, trigliserida>400mg/dl

Niacin atau asam nikotinat

Niacin ↓ sintesis LDL dan VLDL

↓ trigliserida dan kolesterol

↓LDL 5-25%, ↑ HDL 15-35% ↓trigliserida 20-50%

Penyakit hati kronik, gout berat

Fibrat atau turunan Asam fibrat

Gemfibrozil, Fenofibrat, Klofibrat

↑ VLDL kliren ↓VLDL kliren

↓ trigliserida dan kolesterol

↓LDL 5-20%, ↓HDL 10-20% ↓trigliserida 20-50%

Penyakit hati dan ginjal berat

Statin Lovastatin, Pravastatin, Simvastatin, Fluvastatin, Atorvastatin, Rosuvastatin

↑ LDL katabolisme; menghambat sintesis LDL

↓ kolesterol ↓LDL 28-55% ↑ HDL 5-15% ↓Trigliserida 7-30%

Penyakit hati kronik atau aktif

2-Azetidinon Ezetimibe Menghambat absorpsi kolesterol yang melintasi batas intestinal

↓ kolesterol ↓LDL 15-20% ↑ HDL 1-4% ↓Trigliserida 5-10%

Dikombinsi dengan statin, penyakit hati aktif atau kronik

Menurut Junaidi (2004) terapi khusus pada stroke iskemik adalah

reperfusi dan neuroproteksi.

(1). Reperfusi, yaitu mengembalikan aliran darah ke otak secara adekuat sehingga

perfusi meningkat, obat-obat yang dapat diberikan antara lain :

(a) Thrombolytic agent

Menurut Fagan and Hess (2005) indikasi dan kontraindikasi penggunaan

trombolitik disajikan pada Tabel VII. Termasuk dalam kelas terapi ini diantaranya

tPA (tissue plasminogen activator) dan urokinase. Salah satu contoh tPA adalah

alteplase yang diberikan dalam waktu kurang dari 3 jam setelah onset dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

23

dosis 0,9 mg/kg BB (maksimum 90 mg) melalui infus lebih dari 60 menit dimana

10 % dari dosis total diberikan sebagai dosis inisial secara bolus iv

selama 1 menit. Pemberian yang terlambat (lebih dari 3 jam setelah onset atau bila

waktu onsetnya tidak bisa dipercaya) tidak dianjurkan karena risiko komplikasi

trombolitik. Setelah penggunaan alteplase, dalam waktu 24 jam pasien tidak boleh

diberikan antiplatelet atau antikoagulan (Anonim, 2004).

Tabel VII. Indikasi dan kontraindikasi penggunaan tPA secara intravena pada stroke iskemik akut (Fagan and Hess, 2005)

Indikasi Kontraindikasi 1). Pasien berumur 18 tahun

atau lebih 2). Hasil diagnosis menderita

stroke iskemik yang disebabkan defisit neurologik

3). Onset terjadinya simptom kurang dari 180 menit sebelum pengobatan dimulai

1). Didahului perdarahan intrakranial 2). Secara klinik menunjukkan perdarahan subarakhnoid

walaupun secara CT scan normal 3). Punya riwayat perdarahan intrakranial, malformasi

arteriovenosus atau aneurisma 4). Penggunaan heparin dalam 48 jam sebelumnya 5). Jumlah pletelet kurang dari 100.000/mm3 6). Bukan stroke atau cedera kepala berat 3 bulan

sebelumnya 7). Defisit neurologik terpisah dan ringan seperti ataksia,

hanya kehilangan sensoris, disartri, atau kelemahan minimal

8). Mengalami operasi besar dalam 14 hari sebelumnya 9). Tekanan darah sistolik (sistolic blood presure) > 185

mmHg atau tekanan diastolik (diastole blood presure) > 110 mmHg,

10). Sedang menggunakan antikoagulan oral, waktu protrombin > 15 detik, atau INR (International Normalized Ratio) waktu protrombin < 1,7

11). Kadar gula darah < 50 mg/dL 12). Terjadi kejang pada onset stroke 13). Sedang menderita infark miokard 14). Terjadi perdarahan gastrointestinal atau uriner dalam

21 hari sebelumnya

(b) Inhibitor platelet

Obat ini merupakan pilihan utama dalam penanganan stroke iskemik.

Inhibitor pletelet mencegah terbentuknya trombus karena penggumpalan

trombosit darah. Beberapa contoh obat ini adalah pertama asam asetil salisilat

(asetosal) atau aspirin dengan dosis 325 -1300 mg/hari. Penggunaan aspirin segera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

24

setelah onset stroke dianjurkan dengan dosis 300 mg. Aspirin Mengurangi

iskemik dengan cara menghambat prostaglandin sehingga menurunkan sintesis

tromboksan A2 yang berefek sebagai vasokonstriktor (ISWP, 2004;

Fagan dan Hess, 2005).

Kedua, tiklopidin dengan dosis 2 x 250 mg sehari. Tiklopidin dapat

digunakan sebagai alternatif bagi pasien yang tidak dapat mentoleransi aspirin

atau pada individu yang tidak efektif jika menggunakan aspirin. Tiklopidin

memiliki efek samping yang sangat mengganggu seperti keluhan gastrointestinal,

penekanan sumsum tulang, diare, perdarahan, gatal dan peningkatan kolesterol

serum. Pada lebih dari 2% individu terjadi neutropeni yang bersifat reversibel

dalam waktu 3 minggu sampai 3 bulan sejak pengobatan dimulai (Junaidi, 2004;

Rambe, 2004; Fagan dan Hess, 2005).

Ketiga, pentoksifilin dengan dosis 200 mg dalam 500 cc cairan infus/hari

selama fase akut, lalu dilanjutkan 2-3 x 400 mg peroral/hari (Junaidi, 2004).

Keempat, klopidogrel dengan dosis 75 mg sehari. Pada penggunaan klopidogrel

tidak terjadi neutropenia seperti pada tiklopidin. klopidogrel lebih efektif daripada

aspirin untuk penggunaan jangka panjang (EUSI, 2003). Kelima, kombinasi

50 mg aspirin dan dipiridamol extended released 400 mg dapat menjadi pilihan

pertama dalam pengobatan stroke untuk mencegah toleransi aspirin pada pasien

(EUSI, 2003). Penggunaan kombinasi ini lebih efektif (37,0%) daripada aspirin

(18,1%) dan dipiridamol extended released sebagai monoterapi (Christoph, 2005).

Antiplatelet lainnya adalah cilostazol, merupakan antiplatelet yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

25

untuk mengobati gejala iskemik misalnya ulkus, nyeri, sensasi dingin yang

disebabkan oklusi arteri kronik (Anonim, 2004; Anonim, 2005e).

(c) Antikoagulan

Penggunaan antikoagulan pada stroke akut bertujuan untuk mencegah

perluasan trombus yang menyebabkan bertambahnya defisit neurologik, serta

untuk mencegah kambuhnya episode serebrovaskular.

Beberapa contoh antikoagulan adalah heparin dan warfarin. Heparin

dengan dosis yang rendah berfungsi sebagai profilaksis setelah operasi

tromboemboli. Dosis yang dianjurkan pada Whole Blood Clotting Time (WBCT)

adalah 2,5-3 kali hasil kontrol yang diberikan melalui infus intravena. Tetapi,

heparin dapat menyebabkan hemoragik karena heparin akan berkombinasi dengan

antitrombin III (ATIII) menyebabkan inaktivasi faktor X yang menghambat

perubahan protrombin menjadi trombin (Anonim, 2004).

Warfarin sebaiknya diberikan overlap dengan heparin selama 4-5 hari

sampai tercapai target International Normalized Ratio (INR) 2,0-3,0. Hal ini

karena efek warfarin delayed selama 3-6 hari (Anonim, 2004).

(2). Neuroproteksi, yaitu penggunaan obat-obat yang berfungsi melindungi otak,

obat-obat yang dapat diberikan antara lain antagonis kalsium (misalnya:

nimodipin) yang bekerja dengan menghambat influks kalsium yang berlebihan ke

dalam neuron, inhibitor trombosit atau inhibitor platelet (misalnya tiklopidin,

cilostazol, indobufen dan dipiridamol), Nootropik (misalnya: pirasetam,

nisergolin, dan co-dergokrin mesilat), cerebral activator (misalnya: sitikolin)

yang diberikan selama fase akut tiap 8 jam 250 mg intravena (Junaidi, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

26

b) Stroke hemoragi

Terapi umum kedaruratan stroke hemoragi sama dengan terapi umum

pada stroke iskemik. Untuk mengatasi nyeri pada stroke iskemik maupun stroke

hemoragi diberikan analgesik non opioid. Jika nyeri berat dapat diberikan

analgesik opioid seperti morfin secara intravena. Tetapi perlu diperhatikan pada

stroke perdarahan subarakhnoid tidak boleh diberikan petidin untuk mengatasi

nyeri karena dapat mendepresi pernapasan dan menyebabkan hipoksia serebral.

Selain itu, pemberian antikoagulan dan antitrombotik yang merupakan terapi

utama pada stroke iskemik tidak dapat dilakukan pada stroke hemoragi

(Anonim, 2005a; Wibowo dan Gofir, 2001; Junaidi, 2004).

Terapi khusus pada stroke hemoragi meliputi :

(1) Antifibrinolitik

Obat ini digunakan sebagai pencegahan kemungkinan komplikasi setelah

pembedahan. Obat yang digunakan adalah aminocaproic acid 5 g dan diikuti

dengan infus konstan 1-1,5 g/jam, atau dengan asam traneksamat. Obat-obat

tersebut menghambat aktivasi plasminogen oleh plasmin sehingga menstabilkan

jendalan fibrin (Wibowo dan Gofir, 2001).

(2) Obat untuk mencegah vasopasmus

Obat yang digunakan adalah obat antagonis selektif untuk sintesis

tromboksan A2. Selain itu, juga digunakan nimodipin dan nikardipin. Keduanya

berfungsi sebagai profilaksis untuk mencegah spasme dan terbukti bermanfaat

selama pengobatan akut perdarahan subarakhnoid. Penggunaan obat ini untuk

pengobatan perdarahan intraserebral tidak dianjurkan (Wibowo dan Gofir, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi drug related problems pada pengobatan

pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun

2005 merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif

evaluatif yang bersifat retrospektif. Penelitian ini termasuk penelitian non

eksperimental karena tidak ada perlakuan pada subyek penelitian. Rancangan

penelitian deskriptif evaluatif karena penelitian hanya bertujuan melakukan

eksplorasi deskriptif terhadap fenomena kesehatan yang terjadi kemudian

mengevaluasi data dari rekam medik. Penelitian ini menggunakan data secara

retrospektif dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu, yaitu pada

lembar rekam medis pasien stroke dengan komplikasi maupun non komplikasi di

instalasi rawat inap RSPR tahun 2005.

B. Definisi operasional

1. Pasien dalam penelitian ini adalah pasien stroke dengan komplikasi dan non

komplikasi di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta pada tahun 2005.

2. Tipe drug related problems dalam penelitian ini adalah:

a. butuh obat (need for additional drug therapy),

b. tidak butuh obat (unnecessary drug therapy),

c. obat salah (wrong drug),

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

28

d. pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage too low),

e. pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high),

f. munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse

drug reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction).

3. Pola pengobatan adalah terapi farmakologis yang digunakan dalam terapi

pasien stroke selama berada di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun

2005.

4. Outcome adalah hasil/dampak terapi dari pasien stroke setelah menjalani rawat

inap di Rumah Sakit Panti Rapih.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan adalah pasien stroke komplikasi dan

non komplikasi yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih pada tahun

2005.

D. Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medik (medical

record) pasien stroke dengan komplikasi maupun non komplikasi tahun 2005

yang diambil berdasarkan data komputer di bagian rekam medik Rumah Sakit

Panti Rapih. Lokasi penelitian yaitu di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

yang terletak di Jalan Cik Ditiro No.30 Yogyakarta 55223.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

29

E. Jalannya penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini dibagi dalam 4 tahap, yaitu :

1. Persiapan

Dimulai dengan survey jumlah pasien stroke yang ada di instalasi rawat

inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005 di bagian rekam medik.

Dari hasil survey diperoleh jumlah pasien stroke dengan komplikasi maupun non

komplikasi sebanyak 255 data pasien. Setelah dilakukan pengecekan nomor

rekam medis, ditemukan ada 5 pasang nomor rekam medis dengan nama pasien

yang sama sehingga diperoleh 245 data. Dari 245 data, sebanyak 7 rekam medis

tidak dapat digunakan karena pasien menjalani rawat inap tahun 2004 sedangkan

tahun 2005 sebagai pasien rawat jalan. Penelitian ini menganalisis data pada

pasien di instalasi rawat inap sehingga 7 rekam medis tersebut tidak digunakan.

Oleh karena itu diperoleh jumlah data pasien stroke tahun 2005 sebanyak

238 data.

2. Pengumpulan data

Tahap ini adalah tahap pengumpulan data dari sampel pasien stroke

dengan komplikasi dan non komplikasi yang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih

tahun 2005. Adapun data yang dikumpulkan terdiri atas: identitas pasien,

diagnosis, riwayat penyakit, riwayat obat, riwayat alergi, riwayat penyakit

keluarga, pemeriksaan fisik, catatan perkembangan pasien serta terapi yang

diberikan. Data yang dikumpulkan sebanyak 71 data yang diambil secara non

random dari daftar pasien stroke pada bagian rekam medik. Teknik pengambilan

sampel penelitian ini merupakan non random (non probability sampling) tipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

30

convenience sampling. Pengambilan sampel dengan cara ini karena hanya rekam

medik tertentu saja yang tersedia untuk diteliti.

Jumlah sampel yang diambil diperhitungkan berdasarkan rumus:

N n = 1 + N(e)2

Dimana, n = jumlah sampel yang diambil,

N = banyaknya populasi (238 orang),

e = persen kesalahan sebesar 10% (Notoadmojo, 2002)

sehingga, 238 n = = 70,41 = 71 1 + 238(0,1)2

Jadi, sampel yang diambil sebanyak 71 sampel.

3. Analisis data

Data dianalisis dengan mengelompokkan obat yang digunakan dalam

pengobatan stroke berdasarkan kelas terapi obat, mengelompokkan pasien

berdasarkan umur, jenis kelamin, jenis stroke yang terjadi, pemeriksaan CT scan

kepala, dan melihat outcome pasien.

Evaluasi DRPs yang terjadi dalam pengobatan stroke dilakukan

berdasarkan standar pengobatan stroke, yaitu menggunakan:

a. Standar Pelayanan Medis Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 1998,

b. European Stroke Initiative (EUSI) Recommendations for stroke management-

update 2003,

c. National Cinical Guidelines for Stroke tahun 2004.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

31

Kemudian dihitung jumlah kasus yang terjadi DRPs dan dikelompokkan

berdasarkan jenis DRPs dan dihitung persentasenya. Ketidakpatuhan pasien dalam

menggunakan obat tidak dapat diamati, karena penelitian ini bersifat retrospektif.

4. Pembahasan kasus

Kasus yang didapat dibahas dengan metode SOAP (Subjective,

Objective, Assessment, Plan) berdasarkan standar pengobatan stroke dan pustaka

yang sesuai. Sebanyak 6 kasus diambil sebagai contoh evaluasi DRPs yang

mewakili ke-6 tipe DRPs yang terjadi dalam pengobatan stroke pada penelitian

ini.

F. Kesulitan

Penelitian retrospektif mempunyai banyak kelemahan bila dibandingkan

penelitian prospektif. Pada penelitian retrospektif, peneliti tidak dapat mengamati

perkembangan kondisi pasien yang sebenarnya berkaitan dengan analisis tipe

DRPs, yaitu tentang terjadinya efek samping obat, interaksi obat, dan kepatuhan

terapi. Selain itu peneliti juga mengalami kesulitan dalam membaca catatan terapi

dengan penulisan yang kurang jelas, penggunaan bahasa daerah dalam penulisan

keluhan pasien dalam catatan perkembangan, bahkan ada beberapa rekam medis

tidak mencantumkan keluhan pasien dan terjadi kesalahan penulisan nama

dagang, dosis, dan kekuatan obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pasien Stroke

Karakteristik pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti

Rapih (RSPR) Yogyakarta pada tahun 2005 dapat dilihat berdasarkan kelompok

umur, jenis kelamin dan jenis stroke yang disajikan pada gambar 1, gambar 2 dan

gambar 3. Berdasarkan data yang diperoleh pada tempat penelitian, pasien stroke

berusia antara 35 hingga 90 tahun dan mulai meningkat pada kelompok usia 55

tahun. Hal ini tidak jauh berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Fagan dan

Hess dalam Dipiro, et al (2005) bahwa prevalensi stroke akan meningkat setelah

umur 55 tahun.

Persentase pasien stroke berdasarkan kelompok umur

6%

16%

31% 31%

10%7%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

Kelompok umur

Pers

enta

se

kelo

mpo

k um

ur 35-44 tahun

45-54 tahun

55-64 tahun

65-74 tahun

75-84 tahun

85-94 tahun

Gambar 1. Persentase pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelompok umur

Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi stroke pada pria sebesar 63% dan

wanita sebesar 37% yang disajikan pada gambar 2. Hal ini sesuai dengan

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

33

American Heart Association pada tahun 2006 yang menyebutkan prevalensi

stroke pada pria 1,25 kali lebih besar dibandingkan wanita.

Persentase pasien stroke berdasarkan jenis kelamin

63%

37%

Laki-laki Perempuan

Gambar 2. Persentase pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan jenis kelamin

Jenis stroke yang dialami oleh pasien stroke adalah hemoragi sebesar 9%

dan iskemik sebesar 91% seperti tersaji pada gambar 3. Hasil penelitian ini

mendekati pernyataan Junaidi (2004) yang menyebutkan bahwa di negara-negara

berkembang atau Asia prevalensi stroke hemoragi sekitar 30 % dan iskemik 70 %.

Dengan kata lain prevalensi stroke hemoragi lebih kecil daripada stroke iskemik.

Persentase pasien stroke berdasarkan jenis stroke

92%

8%

Stroke hemoragi Stroke iskemik

Gambar 3. Persentase pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005 berdasarkan jenis stroke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

34

B. Pemeriksaan Fisik CT Scan Kepala

CT scan kepala merupakan merupakan tehnik pemeriksaan fisik yang

utama untuk deteksi proses patologis di otak secara langsung sehingga dapat

membedakan stroke hemoragi dan stroke iskemik. Sebesar 89% pasien melakukan

CT scan kepala. Akan tetapi, karena alasan ekonomis sebanyak 11% tidak

melakukan CT scan kepala. Apabila tidak dilakukan CT scan kepala, penentuan

jenis stroke dengan melihat gambaran klinis stroke seperti pada tabel I.

Pemeriksaan fisik CT scan kepala pada pasien stroke tersaji pada gambar 4.

Pemeriksaan CT scan kepala pada pasien stroke

89%

11%

Melakukan CT scan kepala tidak melakukan CT scan kepala

Gambar 4. Pemeriksaan fisik CT scan kepala pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005.

C. Pola Pengobatan Stroke

Stroke akan mempengaruhi fungsi normal tubuh sehingga terapi pada

stroke menggunakan berbagai macam obat yang berfungsi untuk mengatasi faktor

risiko stroke, gejala yang muncul dan rehabilitasi setelah onset stroke. Pola

pengobatan pada pasien stroke merupakan gambaran pengobatan yang diberikan

pada pasien stroke yang meliputi kelompok obat, golongan obat, dan jenis obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

35

disajikan dalam bentuk tabel yang disertai penjelasan. Gambaran secara umum

distribusi penggunaan obat-obat pada pasien stroke di RSPR Yogyakarta tahun

2005 menurut kelas terapinya disajikan pada tabel VIII.

Tabel VIII. Distribusi penggunaan obat-obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelas terapi obat

No Kelas terapi obat Jumlah kasus Persentase (%)

1 Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna 26 36,62 2 Obat yang digunakan untuk penyakit

pada sistem kardiovaskuler 71 100*

3 Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan

17 23,94

4 Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat 18 25,35 5 Obat yang bekerja sebagai analgesik 25 35,21 6 Obat yang digunakan untuk pengobatan

infeksi 35 49,30

7 Obat-obat hormonal 12 16,90 8 Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan

darah 62 87,32**

9 Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi

9 12,68

10 Obat lain-lain (antidotum parasetamol, antitetanus)

2 2,82

Pada tabel diatas terlihat bahwa berdasarkan kelas terapi, obat yang

paling banyak penggunaannya adalah obat yang digunakan untuk penyakit pada

sistem kardiovaskuler. Penggunaan obat pada kelas terapi ini karena subjek

penelitian ini adalah pasien stroke yang masuk dalam penggolongan penyakit

kardiovaskuler. Penggunaan obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah

menempati urutan kedua terbanyak karena hal yang menjadi perhatian pertama

pada pasien stroke adalah sirkulasi. Bantuan sirkulasi harus diusahakan

euvolemik karena ± sepertiga penderita stroke menderita dehidrasi. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

36

itu, untuk mengatasi dehidrasi sangat diperlukan penggunaan obat yang

mempengaruhi gizi dan darah, misalnya cairan dan elektrolit parenteral.

Secara lebih terperinci kelompok, golongan obat dan jenis obat yang

digunakan pada pasien stroke diuraikan sebagai berikut.

1. Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna

Tabel IX. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran cerna yang digunakan pada pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus Prosentase (%)

Antasida

Aluminium hidroksida

5 7,04

Antagonis reseptor -H2 Ranitidin 10 14,08**

Penghambat pompa proton

Omeprazol

4 5,63

Sukralfat 3 4,23

1 Antitukak

Khelator dan senyawa kompleks teprenon 3 4,23

Na-pikosulfat 1 3,38 Pencahar pembentuk massa Bisakodil 11 15,49*

Pelunak tinja Paraffin cair 1 1,41

2 Pencahar

Pencahar osmotik Laktulosa 1 1,41 Amilase 1 1,41 Enzim pencernaan Asam amino 1 1,41

3 Obat gangguan sekresi pencernaan Obat lain gangguan

pencernaan Kurkumin 1 1,41

Obat saluran pencernaan yang digunakan adalah antitukak, pencahar dan

obat gangguan sekresi pencernaan. Golongan obat yang paling banyak digunakan

adalah pencahar dengan jenis obat bisakodil sebesar 15,49%. Pencahar banyak

digunakan karena pasien stroke juga sering mengalami keluhan susah buang air

besar, hal ini dikarenakan pasien stroke tidak banyak melakukan aktivitas, lebih

banyak berbaring ditempat tidur sehingga gerak peristaltik usus juga lambat. Obat

pencahar digunakan untuk memudahkan pengeluaran tinja.

Golongan lain yang juga banyak digunakan oleh pasien adalah

antitukak. Hal tersebut diindikasikan untuk mengatasi nyeri pada lambung yang

menjadi keluhan pasien saat menjalani rawat inap. Golongan antitukak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

37

banyak digunakan pada pasien adalah antagonis reseptor-H2. Antagonis

reseptor-H2 dapat meringankan gejala yang muncul pada penyakit dispepsia tukak

maupun bukan tukak, serta penyakit refluks gastroesofagitis sehingga mengatasi

keluhan nyeri perut serta mual dan rasa tidak nyaman pada perut.

2. Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler

Penggunaan obat sistem kardiovaskular memiliki peranan penting dalam

pengobatan pasien stroke. Penggunaannya paling tinggi dalam penelitian ini

terutama golongan obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah dan obat

untuk gangguan sirkulasi darah. Hal ini karena stroke merupakan penyakit yang

berhubungan dengan sirkulasi darah khususnya sirkulasi darah di otak. Dalam

patofisiologi stroke adanya embolus, trombus dan perdarahan merupakan faktor

penyebab terjadinya stroke. Jika ketiga hal tersebut dapat diatasi maka akan

memberikan hasil terapi yang baik yang ditandai dengan tingginya angka

kesembuhan pasien. Pengatasannya adalah dengan menggunakan obat

mempengaruhi sistem koagulasi darah seperti cilostazol dan obat untuk gangguan

sirkulasi darah seperti pirasetam. Mekanisme aksi cilostazol adalah menghambat

posfodiesterase III sehingga CAMP meningkat. Peningkatan CAMP akan

menyebabkan penghambatan agregasi trombosit (platelet) dan vasodilatasi.

Penghambatan platelet ini mencegah terbentuknya trombus yang lebih banyak

lagi. Sedangkan, mekanisme aksi pirasetam adalah berikatan pada kepala polar

dari fosfolipid untuk menormalisir fungsi membran.

Selain itu juga digunakan obat golongan antihipertensi. Antihipertensi

digunakan dengan pemantauan tekanan darah setiap harinya. Penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

38

antihipertensi pada pasien stroke yang sebelumnya sudah menderita hipertensi

target tekanan darah sistolik adalah 180 mmHg dan diastolik 100-105 mmHg,

sedangkan yang sebelumnya bukan penderita hipertensi target tekanan darah

sistoliknya adalah 160-180 mmHg dan diastolik 90-100 mmHg (EUSI, 2003).

Tabel X. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem kardiovaskuler yang digunakan pada pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus Prosentase (%)

Simvastatin 7 9,86 Atorvastatin 6 8,45

Statin

Fluvastatin 2 2,82 Gemfibrozil 1 1,41 Bezafibrat 1 1,41

Klofibrat

Fenofibrat 2 1,41

1 Antihiperlipidemik

Ezetimibe Ezetimibe 1 1,41 Kaptopril 9 12,68 ACEI Ramipril 3 4,23 Doksazosin 1 1,41 Alfa blocker Prazosin hidroklorida

1 1,41

Antagonis reseptor angiotensin II

Valsartan 17 23,94

Metildopa 1 1,41

2 Antihipertensi

Antihipertensi yang bekerja sentral Klonidin

hidroklorida 9 12,68

Amlodipin besilat 9 12,68 Nifedipin 7 9,86 Diltiazem hidroklorida

7 9,86

Antagonis kalsium

Nimodipin 5 7,04 Beta blocker Bisoprolol 1 1,41 Karvedilol 1 1,41

3 Antiangina

Nitrat Isosorbid dinitrat 5 7,04 Diuretik kuat Furosemid 9 12,68

Hidroklortiazid 3 4,23 Thiazid Indapamid 1 1,41

4 Diuretik

Diuretik osmotik Manitol 2 2,82 Dipiridamol 2 2,82 Asetosal 3 4,23 Cilostazol 36 50,70**

Klopidogrel 8 11,27

Antiplatelet

Kombinasi dipiridamol dan asetosal

1 1,41

Asam traneksamat 6 8,45

5 Obat yang mempengaruhi sistem koagulasi darah

Hemostatik dan antifibrinolitik Karbazokrom

natrium sulfonat 1 1,41

Nisergolin 17 23,94 Flunarisin 8 11,27 Pirasetam 65 91,55*

Mekobalamin 12 16,90

Vasodilator perifer

Piritinol 14 19,72

6

Obat untuk gangguan sirkulasi darah

Vasodilator serebral Co-degokrin mesilat 13 18,31 Aritmia supraventrikel dan ventrikel

Amiodaron hidroklorida

7 9,86 7 Antiaritmia

Aritmia ventrikel Fenitoin natrium 2 2,82 8 Inotropik positif Glikosida jantung Digoksin 1 1,41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

39

Selanjutnya EUSI juga menyebutkan bahwa target penurunan tekanan darah

hanya 10-20% dari tekanan darah sebelumnya. Salah satu penggunaan obat yang

menjadi perhatian adalah penggunaan nifedipin secara sublingual. Menurut EUSI

(2003), penggunaan nifedipin secara sub lingual tidak dianjurkan karena adanya

resiko penurunan tekanan darah yang sangat tajam. Hal ini karena nifedipin sangat

cepat diabsorbsi dan akan mengendap di dalam darah (Adams, et al, 2003).

Penurunan tekanan darah yang tajam tidak diinginkan dalam pengobatan stroke

karena akan menyebabkan tekanan perfusi tidak cukup adekuat.

3. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan

Tabel XI. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran pernafasan yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus

Prosentase (%)

Setirizin hidroklorida

1 1,41 Antihistamin non sedatif Loratadin 3 4,22

1 Antihistamin

Antihistamin sedatif

Feniramin maleat

1 1,41

2 Mukolitik Bromheksin 14 19,72 3 Antitusif dan

ekspektoran Ekspektoran dan obat bentuk demulsent

Difenhidramin 2 2,82

Kortikosteroid inhalasi

Deksametason 1 1,41 4 Kortikosteroid

Kortikosteroid topikal

Hidrokortison 1 1,41

Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan yang paling banyak

digunakan adalah golongan mukolitik sebesar 19,72%. Penggunaan obat ini

karena pasien mengeluh sesak nafas dan ditemukan adanya mukus. Keluhan ini

diberikan terapi karena akan mengganggu jalan nafas. Gangguan jalan nafas pada

pasien stroke akan menyebabkan keadaan hipoksia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

40

4. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat

Tabel XII. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saraf pusat yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus Prosentase (%)

Hipnotik Estazolam 3 4,22 Ansiolitik Diazepam 3 4,22

1 Psikofarmaka

Antidepresan Alprazolam 1 1,41 Kleboprida maleat 1 1,41 Antihistamin Sinarizin 1 1,41 Domperidon 2 2,82 Metoklopramid dan

domperidon Metoklopramid hidroklorida

7 9,86

2 Obat untuk mual dan vertigo

Obat lain untuk penyakit meniere’s

Betahistin hidroklorida

1 1,41

Pengobatan epilepsi Gabapentin 2 2,82 3 Antiepilepsi Asetilkolin inhibitor Donepezil

hidroklorida 12 16,90

4 Neurodegeneratif Rivastigmin 1 1,41

Golongan obat psikofarmaka digunakan untuk mengatasi kondisi

neuropati atau rasa nyeri yang timbul. Kelompok antiemetik digunakan untuk

mengatasi keluhan muntah pasien dengan menekan sistem saraf pusat. Gejala

muntah yang timbul pada pasien mungkin karena peningkatan tekanan intrakranial

atau gangguan saluran cerna. Keluhan gangguan mual muntah ini juga mungkin

karena efek samping obat hipolipidemik yang dikonsumsi pasien, sebab sebagian

obat hipolipidemik mempunyai efek samping tersebut. Selain itu, penggunaan

antibiotik golongan sefalosporin juga akan menyebabkan gangguan saluran cerna,

mual dan muntah. Antiepilepsi digunakan pada pasien untuk mengurangi dan

mencegah keparahan neuropati yang terjadi. Antiepilepsi seperti donepezil

hidroklorida mempunyai mekanisme aksi dengan menghambat asetilkolin

sehingga tidak terjadi keadaan depolarisasi karena depolarisasi akan memicu

terjadinya infark.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

41

5. Obat yang bekerja sebagai analgesik

Tabel XIII. Golongan, kelompok dan jenis obat analgesik yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus Prosentase (%)

Ketorolak trometamol

2 2,82

Dipiron kombinasi dengan psikoleptik

4 5,63

Dipiron 1 1,41 Asam mefenamat 7 9,86 Parasetamol 11 15,39

Analgesik non opioid

Asetosal 3 4,23

1 Analgesik

Analgesik opioid Tramadol hidroklorida

1 1,41

2 Antimigren Terapi pada serangan migren akut

Ergotamin tartrat 1 1,41

Parasetamol merupakan analgesik non opioid yang juga digunakan

sebagai antipiretik. Pada penelitian ini parasetamol adalah jenis obat yang paling

banyak diberikan yakni sebesar 15,39%. Penggunaan antipiretik pada pasien

stroke karena stroke juga disertai demam (hipertermi) yang ditandai dengan

peningkatan suhu tubuh mencapai 37,50C setelah 48 jam onset stroke. Keadaan

hipertermi pada pasien stroke akan meningkatkan ukuran infark pada pasien

stroke iskemik sehingga perlu ditangani secara cepat. Menurut

Adams, et al., (2003), hipertermi diatasi dengan pemberian antipiretik. Dosis yang

diberikan adalah 500 mg hingga 4 kali sehari bila perlu. Penggunaan bila perlu

dimaksudkan hanya pada saat suhu tubuh naik jika suhu tubuh pasien kembali

normal penggunaan antipiretik dihentikan. Penggunaan parasetamol yang

melebihi dosis yang dianjurkan dalam jangka waktu yang lama dapat

menyebabkan kerusakan hati sehingga penggunaannya perlu dikontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

42

6. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi

Tabel XIV. Golongan, kelompok dan jenis obat untuk pengobatan infeksi yang digunakan dalam pengobatan stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus Prosentase (%)

Amoksisilin 11 2,82 Penisilin Amoksisilin-asam klavulanat

1 1,41

Seftizoksim 1 1,41 Sefradin 1 1,41 Sefadroksil 1 1,41 Seftriakson 16 22,54 Sefaklor 1 1,41

Sefalosporin

sefotiam 1 1,41 Levofloksasin 5 7,04 Kuinolon Siprofloksasin 5 7,04

Aminoglikosida Gentamisin 1 1,41

1

Antibiotik

Kombinasi Sulbaktam + ampisilin

2 2,82

2 Antiprotozoa Metronidazol Metronidazol 2 2,82 Ketokonazol 1 1,41 Imidazol Tiokonazol 1 1,41

3 Antijamur

Triazol Flukonazol 2 2,82

Penggunaan obat untuk mengatasi infeksi yang paling banyak digunakan

adalah antibiotik sefalosporin sebesar 22,54%. Golongan sefalosporin yang

digunakan adalah sefalosporin generasi ketiga. Golongan ini banyak diberikan

karena sebagian besar bakteri masih sensitif. Penggunaan antibiotik pada pasien

stroke kemungkinan untuk mengobati infeksi yang terdiagnosa saat masuk atau

untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial yang diperoleh saat di rumah sakit.

Secara umum penanda terjadinya infeksi antara lain jika terjadi

peningkatan leukosit dan ditemukannya bakteri pada kultur urin. Pada pasien

stroke, karena adanya gangguan aliran darah di otak akan mengakibatkan aktivasi

leukosit sehingga jumlah leukosit dalam darah akan meningkat. Peningkatan

leukosit pada pasien stroke merupakan mekanisme hemostasis tubuh akibat

terjadinya ischemic brain injury. Penggunaan antibiotik hanya berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

43

peningkatan leukosit harus dihindarkan untuk mencegah terjadinya resistensi

bakteri. Penggunaan antibiotik dianjurkan jika ditemukan bakteri pada kultur urin

dan secara klinis ditemukan tanda-tanda pneumonia pada pasien stroke. Hal ini

dilakukan karena bakteri pneumonia merupakan salah satu komplikasi yang paling

sering terjadi pada pasien stroke (EUSI, 2003). Pada penelitian ini ditemukan 12

kasus pasien stroke yang juga menderita bronkitis kronis berdasarkan hasil foto

thorax.

7. Obat-obat hormonal

Tabel XV. Golongan, kelompok dan jenis obat hormonal yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus Prosentase (%)

Glimepirid 1 1,41 Glipizid 2 2,82

Sulfonilurea

Glibenklamid 1 1,41

1 Antidiabetik oral

Biguanid Metformin hidroklorida

2 2,82

Insulin Insulin kerja singkat

6 8,45 2 Antidiabetik parenteral

Meglitinid Repaglinid 2 2,82

Obat hormonal yang digunakan dalam penelitian ini adalah golongan

antidiabetik oral dan parenteral. Insulin kerja singkat yang merupakan golongan

antidiabetik parenteral paling banyak digunakan untuk mencukupi kebutuhan

insulin tubuh sesuai dengan kebutuhan. Hal ini karena insulin kerja singkat hanya

memiliki lama kerja 8 jam sehingga setelah 8 jam, kadar insulin akan berkurang

dan dapat menyeimbangkan kadar glukosa darah secepatnya. Selain itu, insulin

kerja singkat onsetnya cepat yaitu 0,5 jam dan kadar puncak 1-3 jam

(Anonim, 2000b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

44

Penggunaan antidiabetik pada pasien stroke karena sebagian besar

penderita stroke juga menderita diabetes melitus. Pada diabetes melitus terjadi

hiperglikemia. Hiperglikemi terjadi pada 2-3 hari pertama stroke. Hiperglikemi

dapat memperluas area infark karena terbentuknya asam laktat dari penguraian

glukosa secara anaerob sehingga diperlukan pemberian terapi insulin

(Junaidi, 2004).

8. Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah Tabel XVI. Golongan, kelompok dan jenis obat yang mempengaruhi gizi dan darah yang

digunakan dalam pengobatan stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus Prosentase (%)

Ion Ca, K, Na, Cl; laktat; asetat

58 81,69*1 Cairan dan elektrolit parenteral

Pemberian secara intravena

Glukosa; maltosa

11 15,49

Sitikolina 30 42,25**2 Koenzim dan metabolitrikum Plasma dan

pengganti plasma Larutan konsentrat 25%

1 1,41

3 Mineral Seng 2 2,82 Vitamin K 3 4,23 Vitamin C 1 1,41 Vitamin B1 1 1,41

4 Vitamin

Kombinasi Vitamin (B6, B1, B12)

16 22,54***

Obat yang mempengaruhi sistem gizi dan darah yang digunakan meliputi

cairan dan elektrolit parenteral, koenzim dan metabolitrikum, mineral dan

vitamin. Pada penanganan pertama pasien stroke perlu diperhatikan keseimbangan

cairan dan elektrolit untuk menghindari terjadinya dehidrasi yang akan

meningkatkan viskositas darah. Dengan penambahan cairan isotonik fungsi

jantung dan perfusi otak akan meningkat sehingga cerebral blood flow ke otak

akan meningkat. Penggunaan cairan hipotonik tidak dianjurkan karena dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

45

meningkatkan resiko udem di otak. Pada penelitian ini terdapat 1 kasus pasien

mendapat NaCl 0,45% (kasus 28) yang merupakan cairan hipotonik.

Penggunaan sitikolin dalam penelitian ini menempati urutan kedua

terbanyak dalam kelas terapi obat yang mempengaruhi sistem gizi dan darah

sebesar 42,25%. Sitikolina ini juga sering disebut sebagai cerebral activator

karena mempunyai efek neuroprotektif ganda pada cassade iskemik dengan cara

stabilisasi membran neuronal dan menghambat pembentukan radikal bebas.

Penggunaan vitamin pada pasien stroke berhubungan dengan kadar

homosistein dalam darah. Homosistein merupakan salah satu faktor risiko stroke

yang apabila kadarnya didalam darah tinggi maka risiko stroke akan meningkat.

Kadar homosistein yang tinggi akan bersifat aterogenik dan protrombus. Kadar

homosistein dalam darah ditentukan oleh asam amino esensial metionin yang

dihasilkan oleh faktor genetik dan konsumsi vitamin B6, B12 dan asam folat.

Dengan konsumsi vitamin dan asam folat tersebut akan mengurangi kadar

homosistein dalam darah. Tetapi, pengaruh senyawa ini masih diteliti.

9. Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi Tabel XVII. Golongan, kelompok dan jenis obat untuk penyakit skelet dan sendi yang

digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus

Prosentase (%)

Na-diklofenak 1 1,41 Ketoprofen 1 1,41

Antiinflamasi non steroid

Meloksikam 1 1,41

1 Obat untuk penyakit rematik dan gout Antigout Alopurinol 11 15,49

2 Obat yang digunakan dalam gangguan neuromuskular

Pelemas otot Eperison HCl 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

46

Obat otot skelet dan sendi digunakan karena sebagian pasien mengeluh

nyeri otot, pegal-pegal pada extremitas maupun badan. Pemberian obat ini untuk

mengatasi keluhan tersebut. Selain itu, untuk mengatasi salah satu faktor risiko

stroke. Obat otot skelet dan sendi yang paling banyak digunakan adalah jenis

alopurinol sebesar 15,49%. Alopurinol bekerja dengan menghambat xantin

oksidase, enzim yang mengubah hipoxantin menjadi xantin yang selanjutnya

menjadi asam urat. Asam urat merupakan hasil metabolisme purin yang dapat

menyebabkan terbentuknya plak aterosklerosis dan mungkin akan menyebabkan

pembentukan trombus. Sehingga penggunaan alopurinol dapat mengurangi

terbentuknya trombus yang merupakan penyebab stroke iskemik.

10. Obat lain-lain (antidotum parasetamol, vaksin tetanus)

Tabel XVIII. Kelompok, golongan dan jenis obat lain-lain yang digunakan dalam pengobatan pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus

Prosentase (%)

1 Antidotum analgesik non opioid

Antidotum parasetamol

Metionin 1 1,41

2 Vaksin Vaksin tetanus Anti tetanus serum (ATS)

1 1,41

Obat lain-lain yang digunakan adalah metionin dan ATS sebesar 2,82 %.

Metionin digunakan sebagai antidotum parasetamol untuk kasus stroke yang juga

disertai keracunan parasetamol (kasus 58) yang ditandai dengan peningkatan

SGPT dan SGOT pasien. Anti tetanus serum digunakan untuk mengatasi tetanus

yang dialami oleh pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

47

D. Evaluasi Drugs Related Problems (DRPs)

Pengobatan dalam penyakit dianggap berhasil bila tercapai efek terapetik

dengan efek samping yang seminimal mungkin. Pemberian obat merupakan salah

satu faktor penentu keberhasilan terapi selain ketepatan diagnosis. Pemberian obat

yang dimaksud adalah pengobatan secara rasional yang meliputi ketepatan dosis,

ketepatan indikasi, aturan pemberian dan ketaatan pasien. Evaluasi kerasionalan

pengobatan pada kasus stroke lebih difokuskan pada masalah dalam pemberian

obat yang potensial muncul DRPs. Adapun hasil analisis adanya DRPs disajikan

pada tabel XIX.

Tabel XIX. Hasil analisis DRPs yang terjadi dalam pengobatan stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

Tipe DRPs Jumlah kasus terjadi DRPs Butuh obat 26 kasus Tidak butuh obat 19 kasus Obat salah 3 kasus Dosis kurang 4 kasus Dosis berlebih 10 kasus Munculnya efek samping dan interaksi obat 7 kasus

Dari hasil analisis 71 kasus ditemukan 22 kasus diantaranya tidak terjadi

DRPs dan 49 kasus lainnya terjadi DRPs yang terkait dengan pengobatan pasien

stroke. Dalam 1 kasus umumnya terdapat 2 atau lebih DRPs. Drug related

problems yang terjadi pada tiap kasus yang disebutkan pada kolom jumlah dan

nomor kasus berlaku sama. Drug related problems tersebut dirangkum dalam

bentuk tabel yang memuat jumlah dan nomor kasus yang terjadi DRPs, problem,

penilaian dan rekomendasi tiap tipe DRPs. Rangkuman evaluasi DRPs dalam

pengobatan stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 tersaji di

bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

48

1. DRP Butuh Obat (need for additional drug therapy)

Tabel XX. Butuh obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Jumlah dan Nomor kasus

Problem Penilaian Rekomendasi

1 (14) 4, 19, 23, 25, 26, 29, 42, 43, 46, 49, 51, 53, 63, 66

Pasien butuh antihiperlipidemik

Terjadi peningkatan kolesterol total, LDL dan trigliserida serta penurunan HDL tetapi pasien tidak mendapat obat.

Berikan antihiperlipidemik misalnya, statin atau statin yang dikombinasikan dengan fenofibrat sebagai terapi pilihan pertama. Sesuaikan dengan rekomendasi Anonim (2005f)*.

2 (11) 9, 11, 14, 17, 23, 26, 28, 47, 48, 50, 51

Pasien butuh antigout

Pasien menderita gout akut yang ditandai peningkatan asam urat.

Berikan antigout seperti alopurinol dengan dosis awal untuk geriatri adalah 100 mg per hari setelah itu dosis dapat ditingkatkan sampai 300 mg per hari hingga tercapai kadar asam urat normal (EUSI, 2003).

3 (3) 20, 29,33

Pasien butuh obat antidiabetik

Pasien menderita DM yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemik)sehingga perlu diterapi dengan antidiabetik

Berikan antidiabetik oral misalnya, metformin hidroklorida dengan dosis awal 500 mg 3 kali sehari atau 850 mg 2 kali sehari. Dosis maksimal 3 g per hari (ADA, 2005)

4 (6) 5, 25, 36, 42, 47, 51

Pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

Pasien menderita gagal ginjal berat diberikan pirasetam yang kontraindikasi pada pasien tersebut.

Monitor fungsi ginjal. Jika fungsi ginjal semakin memburuk, hentikan penggunaan pirasetam. Berikan nisergolin yang dapat digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal

Ket: * Anonim (2005f) membagi pilihan obat berdasarkan peningkatan koleterol total, LDL, trigliserida dan penurunan HDL dalam darah sehingga pilihan obat untuk setiap kasus disesuaikan dengan peningkatan dan penurunan jenis lipid tersebut. Pembagian ini dapat dilihat pada tabel VI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

49

2. DRP Tidak Butuh Obat (unnecessary drug therapy)

Tabel XXI. Tidak butuh obat pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Jumlah dan Nomor kasus

Problem Penilaian Rekomendasi

1 (4) 1, 49, 54, 69

Pasien tidak perlu menggunakan ko-dergokrin mesilat

Pasien stroke tidak dianjurkan menggunakan ko-dergokrin mesilat karena akan menyebabkan pasien mengalami hiperglikemi yang akan memperparah stroke iskemik (Evidence based medicine level III,EUSI 2003, SPM RSPR, 1998)

Sebaiknya hentikan penggunaan ko-dergokrin mesilat (Lacy, et al., 2003)

2 (5) 2, 5, 8, 10, 55

Pasien tidak perlu menggunakan furosemid

Pada pasien stroke yang punya riwayat stroke dan hipertensi target tekanan darahnya (TD) disesuaikan menurut EUSI (2003). Pada kasus-kasus ini TD pasien dibawah target yang direkomendasikan sehingga tidak perlu furosemid

Sebaiknya hentikan penggunaan furosemid karena kemungkinan akan menyebabkan pasien mengalami hipokalemia

3* (4) 3, 13, 43, 55

Pasien tidak perlu menggunakan Nifedipin sub lingual

Nifedipin kemungkinan akan menyebabkan pasien mengalami penurunan tekanan darah yang drastis.

Sebaiknya hentikan penggunaan nifedipin secara sublingual.

4 (1) 9

Pasien tidak perlu menggunakan alprazolam

Alprazolam adalah antiansietas. Pasien stroke tidak dianjurkan menggunakan antiansietas (NCGS, 2004)

Sebaiknya hentikan penggunaan alprazolam

5 (4) 24, 34, 39, 50, 59, 67

Pasien tidak perlu menggunakan antihipertensi

Pasien menggunakan antihipertensi dengan tekanan darah pasien masih dalam batas normal berdasarkan EUSI (2003).

Monitoring tekanan darah pasien. Sebaiknya hentikan penggunaan antihipertensi.

Ket: * tekanan darah pasien dapat dilihat pada bagian lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

50

3. DRP Obat salah (Wrong drug)

Tabel XXII. Obat salah pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Jumlah dan Nomor kasus

Problem Penilaian Rekomendasi

1 (1) 20,53

Pasien menggunakan 2 jenis antiplatelet yang berbeda secara bersamaan

Kombinasi keduanya kurang efektif dan ada kemungkinan terjadinya efek samping obat antara lain perdarahan

Pilih salah satu jenis antipletelet. Lakukan pengecekan waktu perdarahan dan lama pembekuan darah.

2 (1) 47

Penggunaan antihiperlipid dengan golongan yang sama yaitu golongan statin

Pasien menggunakan atorvastatin bersamaan dengan penggunaan simvastatin. Kombinasi keduanya tidak efektif dan meningkatkan biaya pengobatan

Pilih salah satu jenis antihiperlipid.

Pada kasus 20 pasien menggunakan dipiridamol sebagai antiplatelet.

Pemilihan antiplatelet yang sesuai pada penanganan stroke akan mengurangi

keparahan stroke. Antiplatelet yang menjadi pilihan adalah asetosal, kombinasi

asetosal dan dipiridamol lepas lambat, dipiridamol, dan klopidogrel. Antiplatelet

yang dianjurkan sebagai pilihan utama pada awal pengobatan adalah aspirin atau

kombinasi aspirin dan dipiridamol. Untuk penggunaan jangka panjang dianjurkan

menggunakan klopidogrel. Jika pasien toleransi terhadap asetosal dan klopidogrel

dapat digunakan dipiridamol lepas lambat 200 mg 2 x 1 (EUSI, 2003).

Penggunaan kombinasi silostazol dengan dipiridamol atau klopidogrel

kemungkinan akan menyebabkan perdarahan. Tetapi, kemungkinan ini masih

perlu dibuktikan dengan pengecekan waktu perdarahan dan lama pembekuan

darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

51

4. DRP Dosis kurang (dosage too low)

Tabel XXIII. Dosis kurang pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Jumlah dan Nomor

kasus

Problem Penilaian Rekomendasi

1 (1) 20,22

Dosis dipiridamol kurang

Pasien diberikan dipiridamol sebagai antiplatelet dengan dosis 2 x 50 mg sehari. Dosis yang diberikan ini kurang

Berikan dipiridamol dengan dosis 150-400 mg/hari (AHFS, 2003) atau 200 mg 2 x 1 (EUSI, 2003)

2 (1) 34

Dosis fenofibrat kurang

Pasien diberikan fenofibrat untuk mengatasi hiperkolesterolemia dengan dosis 1 x 100 mg/hari. Dosis yang diberikan ini kurang.

Berikan fenofibrat dengan dosis 3 x 100 mg atau 1 x 300 mg/hari (Anonim, 2005e)

3 (1) 39

Dosis gabapentin kurang

Pasien diberikan gabapentin untuk mengatasi nyeri dengan dosis 300 mg 2 x 1 selama 9 hari

Perlu pengaturan dosis untuk pemberian gabapentin: Hari 1: 300 mg 1 x 1 Hari 2: 300 mg 2 x 1 Hari 3: 300 mg 3 x 1 Kemudian ditingkatkan sampai dengan maksimum 1200 mg/hari terbagi dalam 3 dosis (Anonim, 2005e)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

52

5. DRP Dosis berlebih (dosage too high)

Tabel XXIV. Dosis berlebih pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

No Jumlah dan Nomor kasus

DRP Penilaian Rekomendasi

1 (1) 10

Dosis tolterodin tartrat terlalu tinggi

Tolterodin tartrat diberikan untuk mengatasi ISK dengan dosis 2 mg 2 x 1 tablet. Dosis ini terlalu tinggi.

Berikan tolterodin tartrat 2 mg 2 x ½ tablet (AHFS, 2005)

2 (2) 19,65

Dosis insulin terlalu tinggi

Pasien diberikan insulin dengan dosis terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan pemberian insulin dengan skala luncur menurut Kelompok Studi Serebrovaskuler dan Neurogeriatri Perdossi (2000)

Berikan insulin 2Unit/ 6 jam pada 24/07 dilanjutkan 6Unit/6 jam pada 27/07 (kasus 19) dan 2 Unit/ 6 jam pada 22/007-30/07 (kasus 65)

3 (1) 27

Dosis ketoprofen terlalu tinggi

Ketoprofen diberikan untuk mengatasi nyeri muskuloskletal. Dosis yang diberikan terlalu tinggi yaitu 3 x 1 ampul/hari

Berikan ketoprofen dengan dosis 1 x 1 ampul/hari atau 2 x 1 ampul/hari dalam dosis terbagi.

4 (1) 38

Dosis rivastigmin terlalu tinggi

Rivastigmin digunakan sebagai obat penyakit neurodegeneratif. Dosis yang diberikan adalah dosis maintenance yaitu 2 x 3 mg/hari. Dosis ini terlalu tinggi

Berikan rivastigmin dengan dosis awal 1,5 mg 2 x 1. Jika pasien toleransi kurang dari 2 minggu naikkan sampai 3 mg 3 x 1. Peningkatan dosis secara bertahap 4,5-6 mg per hari dapat dipertimbangkan setelah 2 minggu terapi. Dosis maintenance 1,5 – 6 mg 2 x 1 maksimal 6 mg 2 x 1 (AHFS, 2005; Lacy, et al., 2003)

5 (4) 15,56,59,60

Dosis antihipertensi terlalu tinggi

Dosis antihipertensi seperti amlodipin, karvedilol, kandesartan sileksetil, dan klonidin, terlalu tinggi

Berikan antihipertensi dengan dosis yang sesuai.

6 (1) 64

Dosis asam traneksamat terlalu tinggi

Asam traneksamat diberikan dengan dosis 4 x 50 mg/hari atau setara dengan 4 ampul sehari. Dosis ini terlalu tinggi

Berikan asam traneksamat dengan dosis 1-2 ampul 5 ml/hari (Anonim, 2005e)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

53

Penggunaan antihipertensi dengan dosis yang terlalu tinggi terjadi pada

4 kasus. Antihipertensi yang digunakan adalah amlodipin pada kasus 15,

karvedilol pada kasus 56, kandesartan pada kasus 59 dan klonidin pada kasus 60.

Amlodipin diberikan dengan dosis 10 mg per hari. Menurut AHFS (2005) pada

geriatri dosis amlodipin dimulai dengan 2,5 mg 1 kali sehari kemudian dilanjutkan

maksimal 10 mg per hari. Dosis karvedilol yang digunakan pada kasus 56 adalah

1 x 25 mg per hari. Dosis ini terlalu tinggi untuk pasien geriatri. Seharusnya dosis

awal adalah 12,5 mg pada hari pertama dilanjutkan 1 x 25 mg per hari. Bila tidak

memadai dapat diberikan 1 tablet 2 kali sehari setelah hari ke-14 maksimum

50 mg 1-2 kali sehari (Anonim, 2000b; Anonim, 2005e). Dosis kandesartan yang

digunakan pada pasien kasus 59 adalah 8 mg per hari. Menurut Anonim (2004),

dosis awal kandesartan adalah 4 mg per hari kemudian dapat dilanjutkan sampai

16 mg per hari. Dosis klonidin yang digunakan pada pasien kasus 60 adalah

3 x 0,075 mg per hari. Menurut Anonim (2005e), dosis awal Klonidina adalah

0,075 – 0,15 mg per hari kemudian dapat ditingkatkan setelah 2 – 4 minggu pada

hipertensi berat menjadi 0,3 mg 3 kali sehari.

Pemberian dosis yang terlalu tinggi pada penggunaan antihipertensi akan

menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis sehingga dianjurkan target

penurunan tekanan darah pada pasien stroke adalah 10-20% dari tekanan darah

semula. Jika pasien perlu diberikan terapi kombinasi antihipertensi, turunkan

dosis obat untuk mencegah terjadinya efek samping dari antihipertensi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

54

6. DRP Efek samping obat (adverse drug reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction)

Tabel XXV. Efek samping obat dan adanya interaksi obat pada pasien stroke di instalasi

rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005 No Jumlah dan

Nomor kasus Problem Penilaian Rekomendasi

1 (2) 29,37

Penggunaan kombinasi antidiabetika

Kombinasi antidiabetika glimepirid–repaglinid dan insulin–glipizid menimbulkan efek yang merugikan yaitu keadaan hipoglikemi.

Monitor kadar glukosa darah pasien. Berikan kombinasi antidiabetika yang potensial tidak menimbulkan hipoglikemi.

2 (1) 24

Penggunaan furosemid dan gentamisin sulfat secara bersamaan

Gentamisin sulfat digunakan untuk mengatasi infeksi mata pada pasien stroke yang juga menderita hipertensi dan menggunakan furosemid. Diuretik kuat akan menambah ototoksisitas gentamisin sulfat.

Atur waktu pemberian.

3 (1) 39

Penggunaan ranitidin dan gabapentin

Penggunaan ranitidin dan gabapentin secara bersamaan akan menyebabkan absorbsi gabapentin terganggu (Anonim, 2000b)

Atur waktu pemberian. Gunakan ranitidin 2 jam sebelum makan atau 1 jam sesudah makan, kemudian 1 jam selanjutnya setelah penggunaan ranitidin gunakan gabapentin.

4 (1) 5

Penggunaan furosemid dan insulin secara bersamaan

Penggunaan furosemid yang merupakan diuretik kuat bersamaan dengan insulin akan menyebabkan pasien mengalami hipoglikemi (EUSI, 2003)

Atur waktu pemberian jika pasien tetap diberikan furosemid.

5 (1) 54

Penggunaan bisoprolol dan amiodaron secara bersamaan

Penggunaan amiodaron yang merupakan antiangina bersamaan dengan bisoprolol yang merupakan antiangina golongan beta blocker meningkatkan resiko bradikardi, blok arteriovenous, depresi miokardium.

Hentikan penggunaan bisoprolol. Ganti dengan nifedipin tablet sustained released 15 mg/hari (Adams, et al.,2003).

6 (1) 22

Penggunaan OMZ bersamaan dengan sukralfat

Pasien menerima terapi sukralfat dan omeprazol secara bersamaan untuk mengatasi ulkus. Penggunaan kombinasi keduanya kurang efektif. Sukralfat dapat menurunkan absorbsi omeprazol.

Atur waktu pemberian. omeprazol digunakan 2 jam sebelum sukralfat. Pada pasien geriatrik gunakan Omeprazol secara iv, 2 jam kemudian setelah penggunaan sukralfat lanjutkan dengan penggunaan sukralfat secara oral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

55

Penggunaan kombinasi antidiabetika yang potensial menimbulkan

interaksi obat yang merugikan terjadi sebanyak 2 kasus. Pada kasus 29 diberikan

terapi kombinasi glimepirid dan repaglinid. Efek glimepirid akan meningkat jika

ditambah repaglinid sehingga pasien akan mengalami keadaan hipoglikemi.

Menurut ADA (2005) pada pasien hiperglikemi dapat diberikan glimepirid

kombinasi dengan metformin yang lebih efektif untuk mengatasi hiperglikemi dan

tidak menyebabkan keadaan hipoglikemi. Pada kasus 37 diberikan terapi

kombinasi insulin dan glipizid. Adanya glipizid akan menurunkan dosis insulin

sampai 50% dan akan menurunkan sensitisasi insulin. Untuk mengatasi hal ini

sebaiknya pasien cukup diberikan insulin. Interaksi yang terjadi pada kedua kasus

ini dengan penggunaan terapi kombinasi antidiabetika akan menyebabkan

keadaan hipoglikemi. Keadaan hipoglikemi ini akan menimbulkan gejala

neurologis dan menyerupai stroke sehingga sulit dipastikan apakah pasien stroke

pada kedua kasus ini sudah tertangani (Adams, et al., 2003). Interaksi yang

terjadi tidak dapat diamati karena setelah penggunaan kombinasi antidiabetika ini

tidak dilakukan pengecekan kadar glukosa darah pasien untuk memastikan

terjadinya hipoglikemi.

Pembahasan DRPs dibahas secara mendetail pada tiap kasus dengan

menganalisa terapi yang dilakukan pada pasien dan melihat perkembangan pasien

selama di instalasi rawat inap dan data laboratorium yang dicantumkan dalam

lembar rekam medis. Contoh pembahasan DRPs dalam pengobatan stroke

disajikan sebanyak 6 kasus yang mewakili masing-masing tipe DRPs yang terjadi

dalam penelitian ini. Kasus tersebut disajikan secara lengkap sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

56

Tabel XXVI. Evaluasi DRPs kasus 5 (obat salah, tidak butuh obat, interaksi obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE No. RM: 49.23.55 Usia/ Jenis kelamin : 49 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 20 September 2005 Tanggal keluar : 22 September 2005 Keadaan pulang : Meninggal Riwayat penyakit : Diabetes Melitus, Hipertensi Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Stroke iskemik Diagnosa Keluar : Stroke hemiplegi kanan

Keluhan masuk Selama 3 hari pasien buang air kecil tidak lancar dan sesak napas. Pasien juga mengeluh kaki dan tangan sebelah kanan terasa lemas sudah 15 hari. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan selama rentang waktu tersebut. Terapi stroke: pirasetam 12 g (20/09), pirasetam 4 x 3 g (20/09-21/09), sitikolin 2 x 250 mg (21/09) furosemid 2 x 2 ampul (20/09-21/09). Pasien juga diberikan regular insulin 3 x 4 Ukarena pasien juga pasien rawat jalan penyakit DM dan menggunakan insulin secara rutin.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium (20/09)

SGPT: 82,1 U/L H SGOT: 91,2 U/L H Ureum: 111 mg/dl H Kreatinin: 2,1 mg/dl H Asam urat: 12,3 mg/dl H Kolesterol total:145 mg/dl HDL: 38 mg/dl L LDL: 90 mg/dl Trigliserida :86 mg/dl Hemoglobin:12,3 G% H Leukosit:13,3 x 103 U/L H Eritrosit: 4,36 x 103 U/L L Trombosit: 253 x 103 U/L

Gas darah (21/09) Suhu: 39,09 FIO2: 0,36 mmHg pH: 7,32 mmHg L PCO2: 41,0 mmHg L PO2: 76,0 mmHg L HCO3 A: 20,2 Meq/L L HCO3 S:20,6 Meq/L L O2 saturasi: 88,0% L BE: -4,6 Meq/L L TCO221,3 mmol/L L Indeks eritrosit (20/09)

MCV:85,3 fL MCH: 38,2 pg MCHC:33,1 g/dl

RDW – CV: 16,0

SGOT: 0,0-38,0 U/L SGPT: 0,0-41,0 U/L Ureum: 10-50mg/dl Kreatinin: 0,7-1,2 mg/dl Asam urat:3,4-7,0 mg/dl Kolesterol total : <200 mg/dl HDL: >40mg/dl LDL: <150mg/dl Trigliserida : <150mg/dl Hemoglobin:12,0-16,5 G% Leukosit:4,0-11,0 x 103U/L Eritrosit:4,5-6,5 x103U/L Trombosit:: 150-540 x103U/L

Gas darah pH : 7,350-7,450 mmHg PCO2 : 35,0-45,0 mmHg PO2: 80-95 mmHg HCO3 A: 22-26 Meq/L HCO3 S: 22-26 Meq/L O2 saturasi: 96-97% BE: -2,5-2,5 mEq/L TCO2: 23,0-27,0 mmol/L Indeks eritrosit

MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 g/dl

RDW – CV: 11,6-14,8

CT-Scan kepala (20/09) Kesan: Stroke iskemik dengan infarct multiple pada corona radiata kiri Foto Thorax (20/09) Kesan: Cor; cardiomegali, Pulmo; suspek bronkhitis Tekanan darah: 102/61 – 150/100 mmHg (20/09), 120/70-140/80 mmHg (21/09) ASSESSMENT

1. Pasien mengalami gangguan ginjal berat diberikan pirasetam. DRP yang terjadi :obat salah 2. Pasien dengan riwayat stroke tekanan darah 150/100 mmHg diberikan furosemid. DRP yang terjadi: tidak butuh obat

3. Pasien menggunakan furosemid bersamaan dengan insulin secara bersamaan pada tanggal 20/09; insulin diberikan pada pukul 8,14,20 dan furosemid diberikan pada pukul 8,18.

DRP yang terjadi: interaksi obat PLAN

1. Pada pasien dengan gangguan ginjal perlu diperhatikan pemilihan obat. Pada kasus ini dianjurkan untuk mengganti pirasetam dengan nisergolin karena pasien mengalami gangguan ginjal berat. Dosis yang digunakan adalah 2 x sehari 2-4 mg secara im atau infus 4-8 mg tiap dosis dalam larutan garam fisiologis dilanjutkan dengan tablet 30-60 mg/hari dibagi dalam 2-3 dosis dengan interval teratur (Junaidi, 2004)

2. Sebaiknya tidak perlu diberikan furosemid karena pasien punya riwayat penyakit stroke. Target tekanan darah pada pasien yang punya riwayat hipertensi dan stroke adalah 180/100-105 mmHg (EUSI, 2003). Tekanan darah pasien ini pada pengamatan selama 2 hari paling tinggi adalah 150/100 mmHg. Penggunaan furosemid justru akan menyebabkan pasien mengalami hipokalemia.

3. Jika pasien tetap diberikan furosemid maka perlu pengaturan waktu pemberian. Penggunaan kedua jenis obat ini secara bersamaan kemungkinan akan menyebabkan pasien mengalami hiperglikemi. Keadaan hiperglikemi akan memperluas area infark (EUSI, 2003). Tetapi meluasnya infark pada kasus ini tidak dapat dideteksi karena tidak dilakukan CT scan lebih lanjut.

Keterangan : H (high); tinggi, L (Low); rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

57

Tabel XXVII. Evaluasi DRPs kasus 19 (Dosis berlebih,butuh obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE Keluhan masuk Pasien tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri. Sebelumnya, pasien mengeluh lemas pada badan sebelah kiri. Hasil pemeriksaan fisik saat masuk rumah sakit, pasien merasa sesak nafas saat inspirasi, palpitasi, pusing, kulit pucat, lecet pada siku kanan, kaku pada leher dan penglihatan kabur. Pasien dalam keadaan Compos mentis (sadar). Pada tanggal 24/07 pasien didiagnosa menderita tetanus yan ditandai dengan kejang. Terapi stroke dan komplikasi (DM, hipertensi, tetanus)

No. RM: 48.44.97 Usia/Jenis Kelamin : 63 tahun/laki-laki Tanggal masuk: 23 Juli 2005 Tanggal keluar: 01 Agustus 2005 Keadaan pulang : Atas permintaan sendiri (APS) Riwayat penyakit: Penyakit jantung (4 bulan yang lalu), Penyakit paru (6 bulan yang lalu) Riwayat obat: Injeksi cholinar sebanyak 1 ampul iv Riwayat alergi: Alergi daging kambing dan ikan air tawar Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk: Obs.Hipertensi, Diabetes Melitus, Hemiparese sinistra Diagnosa keluar: Stroke

pirasetam 4 x 3 g vaksin tetanus 20 U/6 jam amlodipin 1 x 5 mg Regular Insulin 3 x 6 U Regular Insulin 3 x 8 U diazepam 10 mg 1ampul fenitoin natrium 100 mg 1 x 1 kapsul Maltosa, NaCl

23/09 23/09-30/09 25/09-26/09 23/09-31/09 23/09-26/09 25/09,29/09 25/09-28/09

24/09-31/09

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium (23/07)

SGPT: 17,5 U/L SGOT: 12,9 U/L Ureum: 27,0 mg/dl Kreatinin: 0,9 mg/dl Kolesterol total: 208 mg/dlH Trigliserida : 172 mg/dl H Hemoglobin: 14 G% Leukosit: 9,42 x 103 U/L Eritrosit: 4,68 x 103 U/L Trombosit: 345 x 103 U/L (29/07) Hemoglobin: 11,9 G% L Eritrosit: 3,97 x 103 U/L L

Kadar glukosa darah Puasa: 191 mg/dl H (24/07), 267 mg/dl H (27/07) , pp: 220 mg/dl H (24/07), 207 mg/dl H (27/07) sewaktu: 76 mg/dl(23/07) Indeks eritrosit (23/07)

MCV:82,7 fL MCH: 29,9 pg MCHC:36,2 g/dl H

(29/07) MCV:84,60 fL MCH: 30,30 pg MCHC:35,40 g/dl

SGOT: 0,0-38,0 U/L SGPT: 0,0-41,0 U/L Ureum: 10-50mg/dl Kreatinin: 0,7-1,2 mg/dl Kolesterol total: <200 mg/dl Trigliserida : <150mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 G% Leukosit: 4,0-11,0 x 103U/L Eritrosit: 4,5-6,5 x103U/L Trombosit: 150-540 x103U/L

Kadar glukosa darah Puasa: 70-110 mg/dl Post prandial (pp): 100-140 mg/dl Sewaktu: 70-100 mg/dl Indeks eritrosit

MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 g/dl

CT-Scan kepala (23/07) Kesan : secara CT-Scan masih dalam batas normal. Tak tampak SOP/infark/hematoma. Foto thorax (23/07) Kesan: Cor; tak membesar, Pulmo; tak tampak infiltrat/ dalam batas normal ASSESSMENT

1. Dosis yang digunakan pada pasien kasus ini terlalu tinggi. Kadar glukosa darah (KGD) puasa pasien adalah 191mg/dl pada tanggal 24/07 diberikan insulin 3 x 6U dan dilanjutkan dengan 3 x 8U pada tanggal 27/07 dengan KGD puasa 267 mg/dl. Pasien diberikan insulin 3 x 6 U dan dilanjutkan dengan insulin 3 x 8 U. DRP yang terjadi: Dosis berlebih.

2. Peningkatan kolesterol total dan trigliserida tetapi pasien tidak diberikan terapi. DRP yang terjadi: butuh obat

PLAN 1. Sebaiknya diberikan insulin dengan skala luncur menurut Kelompok Studi Serebrovaskuler dan

Neurogeriatri Perdossi (2000).Insulin yang sebaiknya diberikan adalah 2U/6 jam secara sub kutan atau sebelum makan dilanjutkan dengan insulin 6U/6 jam secara subkutan atau sebelum makan.

2. Berikan terapi fenofibrat karena fenofibrat mempunyai potensi yang kuat menurunkan trigliserida.

Keterangan : H (high); tinggi, L (Low); rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

58

Tabel XXVIII. Evaluasi DRPs kasus 20 (Dosis kurang, butuh obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE Keluhan masuk Pasien jatuh di kamar mandi, tidak bisa bicara, batuk dan extremitas kiri lemah. Pasien dalam keadaan compos mentis aphasia. Terapi stroke:

No. RM: 48.48.46 Usia/Jenis Kelamin : 80 tahun/Laki-laki Tanggal masuk: 25 Juli 2005 Tanggal keluar: 26 juli 2005 Keadaan pulang: Atas Permintaan Sendiri (APS) Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk: Obstruksi stroke infark cerebri Diagnosa keluar: Stroke iskemi

silostazol 2 x 50 mg pirasetam 12g 1 x 1 pirasetam 4 x 3 g dipiridamol 2 x 50 mg cairan elektrolit

25/07-26/07 25/07

25/07-26/07 25/07 25/07

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium (25/07)

SGPT: 26,20 U/L SGOT: 31,20 U/L Ureum: 41 mg/dl Kreatinin: 0,90 mg/dl Asam urat: 5,90 mg/dl Kolesterol total: 122 mg/dl Trigliserida : 50 mg/dl Hemoglobin: 12,70 G% L Eritrosit: 4,20 x 103 U/L L Trombosit: 141 x 103 U/L L

Kadar glukosa darah (25/07) Puasa:134 mg/dl H pp: 132 mg/dl

Indeks eritrosit (25/07) MCV:90 fL MCH: 30,20 pg MCHC:33,40 g/dl

SGOT: 0,0-38,0 U/L SGPT: 0,0-41,0 U/L Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,7-1,2 mg/dlAsam urat: 3,4-7,0 mg/dl Kolesterol total: <200 mg/dl Trigliserida : <150mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 G% Leukosit: 4,0-11,0 x 103U/L Eritrosit: 4,5-6,5 x103U/L Trombosit: 150-540 x103U/L

Kadar glukosa darah Puasa: 70-110 mg/dl Post prandial (pp): 100-140 mg/dl Sewaktu: 70-100 mg/dl Indeks eritrosit

MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 g/dl

CT scan kepala (25/07) kesan: infarct akut daerah lobus parietal kiri belakang. Suspect infarct lama pada lobus occipital kanan. ASSESSMENT

1. Dipiridamol diberikan dengan dosis 2 x 50 mg sehari. Dosis yang digunakan pada pasien kasus ini kurang. DRP yang terjadi : Dosis kurang

2. Pasien mengalami peningkatan kadar glukosa darah puasa. DRP yang terjadi : butuh obat PLAN

1. Dipiridamol lepas lambat diberikan dengan dosis 150-400 mg (AHFS, 2003) atau 200 mg 2 kali sehari (EUSI, 2003).

2. Berikan antidiabetik oral Keterangan : H (high); tinggi, L (Low); rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

59

Tabel XXIX. Evaluasi DRPs kasus 22 (dosis kurang, interaksi obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE Keluhan masuk Pasien kejang-kejang, napas berbunyi, keluarga mengatakan mulut pasien tidak bisa dibuka. Hasil pemeriksaan fisik saat masuk rumah sakit; tekanan darah 133/92 mmHg, denyut nadi 84 kali/menit, suhu tubuh 380C, pernapasan 28 kali/menit. Pasien dalam keadaan somnolent.

Terapi stroke

No. RM: 33.79.16 Usia/Jenis Kelamin : 53 tahun/Perempuan Tanggal masuk: 20 November 2005 Tanggal keluar: 02 Desember 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit: Stroke (Agustus 2005) Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk: Stroke iskemik Diagnosa keluar: Stroke iskemik

sitikolin 2 x 500 mg omeprazol 1 x 1 iv omeprazol 2 x 1 kapsul sukralfat 3 x 1 sendok teh pirasetam 12 g pirasetam 4 x 3 g pirasetam 3 x 1200 mg dipiridamol 2 x 50 mg isosorbid dinitrat 3 x 5 mg amiodaron 3 x ½ tablet digoksin 1 x ½ tablet cairan elektrolit

21/11-02/12 21/11-28/11 21/11-02/12 21/11-27/11

21/11 28/11-02/12 29/11-02/12 28/11-02/11 21/11-02/12 29/11-02/12 21/11-02/12 21/11-02/12

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium (20/11)

SGPT: 22,5 U/L SGOT: 21,8 U/L Ureum: 14 mg/dl Kreatinin: 0,60 mg/dl Asam urat: 4,10 mg/dl Kolesterol total: 224 mg/dlH HDL: 63 mg/dl LDL: 142 mg/dl Trigliserida : 138 mg/dl Hemoglobin: 14,60 G% Leukosit: 11,40 x 103 U/L H Eritrosit: 5,11 x 103 U/L Trombosit: 339 x 103 U/L

Elektrolit (20/11) Kalium: 3,70 mmol/L Natrium: 141 mmol/L Klorida: 102 mmol/L Kalsium: 9,90 mmol/L

Indeks eritrosit (20/11) MCV:83,20 fL MCH: 28,60 pg MCHC:34,40 g/dl RDW-CV: 14,20

SGOT: 0,0-38,0 U/L SGPT: 0,0-41,0 U/L Ureum: 10-50mg/dl Kreatinin: 0,7-1,2 mg/dl Asam urat: 3,4-7,0 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 G% Leukosit: 4,0-11,0 x 103U/L Eritrosit: 4,5-6,5 x103U/L Trombosit: 150-54x103U/L

Elektrolit Kalium: 3,5-5,1mmol/L Natrium: 136-145 mmol/L Klorida: 197-111 mmol/L Kalsium: 8,2-9,6 mmol/L

Indeks eritrositMCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 g/dl

RDW-CV: 11,6-14,8 Kolesterol total: <200 mg/dl HDL: >40 mg/dl LDL: <150 mg/dl Trigliserida : <150mg/dl

CT scan kepala (20/11) Kesan: infarct luas (lama) pada lobus fronto-temporo-parietal kiri. ASSESSMENT 1. Pasien menerima terapi sukralfat dan omeprazol secara bersamaan untuk mengatasi ulkus yaitu omeprazol pada pukul 08.00 untuk pemberian iv dan 08.00 dan 20.00 WIB untuk pemberian oral sedangkan sukralfat pada pukul 08.00,12.00 dan 20.00 WIB. Penggunaan kombinasi keduanya kurang efektif. Sukralfat dapat menurunkan absorbsi omeprazol. DRP yang terjadi: interaksi obat

1. Dipiridamol diberikan dengan dosis 2 x 50 mg sehari. Dosis yang digunakan pada pasien kasus ini kurang. DRP yang terjadi : Dosis kurang

PLAN 1. Atur waktu pemberian. omeprazol digunakan 2 jam sebelum sukralfat. Selain itu, untuk

kenyamanan pada pasien geriatri dianjurkan gunakan omeprazol secara iv, 2 jam kemudian lanjutkan dengan penggunaan sukralfat secara per oral (bentuk sediaan sirup). Tetapi perlu diperhatikan jika waktu pemberian sukralfat berubah usahakan agar tidak bersamaan dengan digoksin karena sukralfat akan menurunkan kadar digoksin dalam darah.

2. Dipiridamol lepas lambat diberikan dengan dosis 150-400 mg (AHFS, 2003) atau 200 mg 2 kali sehari (EUSI, 2003).

Keterangan : H (high); tinggi, L (Low); rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

60

Tabel XXX. Evaluasi DRPs kasus 39 (Dosis berlebih, interaksi obat, obat salah, tidak butuh obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE Terapi stroke No. RM: 20.32.78

Usia/Jenis Kelamin : 67 tahun/Laki-laki Tanggal masuk: 07 Februari 2005 Tanggal keluar: 16 Februari 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit: Stroke (Agustus 2004) Riwayat obat: parasetamol dan vitamin Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk : Stroke hemoragi Diagnosa keluar: Stroke hemoragi, Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Keluhan masuk Mual dan muntah tiap malam, pusing. Setelah ke dokter pasien mendapat obat (parasetamol dan vitamin) pusing berkurang tetapi tidak bisa tidur. Kemarin, pasien merasa pusing lagi, mual, muntah, tidak ada nafsu makan dan badan terasa sakit. Pasien dalam keadaan Compos mentis.

sitikolin 2 x 250 mg sertralin 1 x 1 tablet gabapentin 300 mg 2 x 1 amlodipin 1 x 1 levofloksasin 1 x 500 mg flukonazol 1 x tablet dipiron 1 ampul ceftazidin 2 x 1 g asam traneksamat (2 ampul) 4 x 500 mg ranitidin 2 x 1 ampul Nimodipin 2,5 cc/jam Nimodipin 3 x 1 tablet pirasetam 12 g 2 x 1 Amoksisilin 3 x 500 mg Extra flunarizin 1 tablet Cairan elektrolit

07/02-13/02 14/02-15/02 07/02-15/02 07/02-16/02 14/02-16/02 14/02-16/02

09/02 09/02-13/02 09/02-13/02

09/02-13/02 07/02-12/02 13/02-15/02 07/02-09/02 07/02-08/02

07/02 07/02-14/02

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium (07/02)

SGPT: 14,40 U/L SGOT: 14,40 U/L Ureum: 29 mg/dl Kreatinin: 0,90 mg/dl Asam urat: 2,80 mg/dl L Kolesterol total: 201 mg/dlH HDL: 40 mg/dl L LDL: 140 mg/dl Trigliserida : 74 mg/dl Hemoglobin: 12,80 G% Leukosit: 14,38 x 103 U/L H Eritrosit: 4,61 x 103 U/L Trombosit: 323 x 103 U/L

Indeks eritrosit (07/02) MCV:83,50 fL MCH: 27,80 pg MCHC:32,20 g/dl

Urinalisa (09/02) Sel epitel: squamous:+, transisional: 0, polygonal: 0.

leukosit: 1-3/lap, eritrosit:0-1/lap, protein/ albumin: +/-, lekosit esterase: NEG Bakteri/jamur: ++/-

Urinalisa (14/02)Sel epitel:

squamous:+, transisional: 0, polygonal: 0.

leukosit: 10-20/lap, eritrosit:2-3/lap, protein/ albumin: +/-, lekosit esterase: 500 bakteri/jamur: +++/+

SGOT: 0,0-38,0 U/L SGPT: 0,0-41,0 U/L Ureum: 10-50mg/dl Kreatinin: 0,7-1,2 mg/dl Asam urat: 3,4-7,0 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 G% Leukosit: 4,0-11,0 x 103U/L Eritrosit: 4,5-6,5 x103U/L Trombosit: 150-54x103U/L Indeks eritrosit

MCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 g/dl

Kolesterol total: <200 mg/dl HDL: >40 mg/dl LDL: <150 mg/dl Trigliserida : <150mg/dl Urinalisa Sel epitel: squamous:0, transisional: 0, polygonal: 0.

leukosit: 0-6/lap, eritrosit:0-1/lap, protein/ albumin: +/-,

lekosit esterase: NEG bakteri/jamur: -/-

CT scan kepala (07/02).Kesan: Intracerebral hematoma regio temporo oksipitalo parietal kanan. Foto thorax (07/02).Kesan: Cor; cardiomegally ringan. Aorta elongatio. Pulmo; dalam batas normal. Tak tampak infiltrat. Dari hasil urin dilakukan uji sensitivitas terhadap bakteri Gram negatif : Pseudomonas aeruginosa (14/02) Bakteri resisten terhadap : amokxicilin, amikacin, ampicilin, cepepime, cefoperazone sulbactam, cefotoxime, cefpirome, ceftazidime, cepuroxime, ciprofloxacin, clindamycin, cotrimoxazole, eritromycin, gatifloxacin, gentamicin, imipenem, kanamycin, lincomycin, meropenenm, nalidixic acid, netilmicin, streptomycin, telcoplanin. Tekanan darah berkisar antara 110/70 – 160/90 mmHg selama pasien menjalani rawat inap. ASSESSMENT

1. Pasien mendapat gabapentin dengan dosis tinggi yaitu 300 mg 2 kali sehari. DRP yang terjadi: dosis berlebih

2. Pasien diberikan ranitidin dan gabapentin secara bersamaan. Absorbsi gabapentin akan terganggu sehingga onset obat akan lama. DRP yang terjadi: interaksi obat

3. Pasien diberikan amlodipin padahal TD pasien dibawah target yang direkomendasikan EUSI (2003). DRP yang terjadi: Tidak butuh obat

PLAN 1. Lakukan pengaturan dosis. 2. Atur waktu pemberian ranitidin dan gabapentin. 3. Monitoring tekanan darah pasien. Sebaiknya pemberian amlodipin dihentikan.

Keterangan : H (high); tinggi, L (Low); rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

61

Tabel XXXI. Evaluasi DRPs kasus 53 (efek samping obat, butuh obat) pada pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE Penatalaksanaan stroke No.RM: 38.31.28

Usia/Jenis Kelamin: 63 tahun/Perempuan Tanggal masuk: 23 Mei 2005 Tanggal keluar: 31 Mei 2005 Keadaan pulang: membaik Riwayat penyakit: Hipertensi (2004) Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Penisilin Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Diagnosa masuk : Stroke, hipertensi Diagnosa keluar : Stroke

Keluhan masuk Pasien merasa pusing, tidak bisa berjalan, lemas dan nyeri pada kaki kiri. Tekanan darah: 240/140 mmHg, denyut nadi: 82 kali/menit, suhu tubuh: 370C, Pasien sudah menopouse

sitikolin 2 x 250 mg silostazol 100 mg 1 x 1 klopidogrel 75 mg 1 x 1 diltiazem hidroklorida 500 mg + NaCl 50 cc kaptopril 2 x 25 mg kaptopril 3 x 25 mg asam mefenamat 250 mg klonidin HCl 3 x 75 mcg nifedipin 1 x 1 glukosa

23/05-27/05 23/05-31/05 23/05-31/05 23/05-27/05

26/05

27/05-31/05 27/05-28/05 28/05-31/05 27/05-29/05 23/05-31/05

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium (23/05)

SGPT: 22,5 U/L SGOT: 21,8 U/L Ureum: 33 mg/dl Kreatinin: 0,80 mg/dl Asam urat: 6,40 mg/dl Kolesterol total: 248 mg/dlH LDL: 183 mg/dl H Trigliserida : 197 mg/dl H Hemoglobin: 13,50 G% Leukosit: 8,69 x 103 U/L Eritrosit: 4,70 x 103 U/L Trombosit:251 x 103 U/L

Elektrolit (23/05) Kalium: 3,90 mmol/L Natrium: 139 mmol/L

Indeks eritrosit (23/05) MCV:85,70 fL MCH: 28,70 pg MCHC:33,50 g/dl

SGOT: 0,0-38,0 U/L SGPT: 0,0-41,0 U/L Ureum: 10-50mg/dl Kreatinin: 0,7-1,2 mg/dl Asam urat: Hemoglobin: 12,0-16,5 G% Leukosit: 4,0-11,0 x 103U/L Eritrosit: 4,5-6,5 x103U/L Trombosit: 150-54x103U/L

Elektrolit Kalium: 3,5-5,1 mmol/L Natrium: 136-141 mmol/L

Indeks eritrositMCV:80,0-96,0 fL MCH: 27,0-31,0 pg MCHC: 32,0-36,0 g/dl

Kolesterol total: <200 mg/dl LDL: <150 mg/dl Trigliserida : <150mg/dl

Urinalisa (09/14) Sel epitel: (squamous:+, transisional: 0, polygonal: 0). leukosit: 0/lap, eritrosit:0/lap, protein/ albumin: +/-, lekosit esterase: NEG bakteri/jamur: +/-

Urinalisa Sel epitel:

(squamous: 0, transisional: 0, polygonal: 0). leukosit:0/lap, eritrosit: 0/lap, protein/ albumin: +/-, lekosit esterase: NEG bakteri/jamur: -/-

CT scan kepala (23/05) Kesan: lacunar infarct cerebri parietalis posterior dextra. Ischemic parietalis sinistra anterior. Dilatasi ventricularis lateralis ringan Foto thorax (23/05) Kesan: Cor; konfigurasi ke arah hipertrofi ventrikel kiri. Pulmo; normal Tekanan darah pada hari pertama 240/140 mmHg dan berkisar antara 130/80 – 212/84 mmHg selama pasien menjalani rawat inap.

ASSESSMENT 1. Pasien menggunakan kombinasi 3 jenis antihipertensi dengan golongan yang berbeda-beda pada hari yang

sama (kaptopril, klonidin HCl dan nifedipin). Penggunaan kombinasi ini kurang efektif karena akan menyebabkan peningkatan biaya pengobatan selain kemungkinan terjadinya hipotensi secara drastis.

DRP yang terjadi: efek samping obat 2. Pasien menggunakan silostazol bersamaan dengan klopidogrel. Kombinasi ini kurang efektif karena

kemungkinan terjadi neutropeni, diare dan perdarahan (Solenski, 2004). DRP yang terjadi: efek samping obat

3. Pasien mengalami peningkatan kadar lipid dalam darah. Kadar Kolesterol total (248 mg/dl), LDL (183 mg/dl), trigliserida (197 mg/dl) tetapi tidak diberikan terapi. DRP yang terjadi: butuh obat PLAN

1. Gunakan 2 jenis antihipertensi. Selain itu, pada pasien kasus ini dapat juga diberikan labetalol 5 – 20 mg secara iv. Bila tekanan darah tidak turun dapat dikombinasikan dengan kaptopril 6,25-12,5 mg secara po/im (EUSI, 2003).

2. Gunakan klopidogrel untuk mengurangi kemungkinan terjadinya efek samping obat. Selain itu, klopidogrel lebih efektif untuk penggunaan jangka panjang (EUSI, 2003).

3. Gunakan antihiperlipid golongan asam nikotinat atau golongan statin yang berfungsi menurunkan LDL dan trigliserida (Anonim, 2005f)

Keterangan : H (high); tinggi, L (Low); rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

62

E. Outcome pasien stroke

Outcome pasien stroke

79%

18%3%

Membaik Pulang Paksa Meninggal

Gambar 5. Outcome pasien stroke di instalasi rawat inap RSPR Yogyakarta tahun 2005.

Outcome pasien stroke (tanpa membedakan jenis stroke) yang meninggal

sebesar 3% seperti disajikan pada gambar 1. Jumlah ini lebih kecil bila

dibandingkan dengan pernyataan Yastroki (2006) yang menyebutkan bahwa

sekitar 25% pasien stroke meninggal. Perbedaan angka yang sangat besar tersebut

mungkin disebabkan karena jenis stroke pada penelitian ini yang paling banyak

adalah stroke iskemik. Stroke iskemik menyebabkan resiko kematian yang lebih

kecil daripada stroke hemoragi (Anonim, 2005b). Selain itu, kemungkinan

tertanganinya pasien secara cepat (kurang dari 3 jam atau tidak lebih dari 48 jam)

dan ketepatan diagnosis awal juga memegang peranan penting dalam outcome

pasien. Pada penelitian ini hal tersebut tidak dapat diamati karena penelitian yang

bersifat retrospektif. Outcome pasien membaik juga tidak dapat diketahui apakah

pasien membaik dengan cacat atau tidak karena dalam rekam medis tidak

dicantumkan kondisi akhir pasien saat pulang dari rumah sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

63

F. Rangkuman pembahasan

Pada penelitian ini ada 71 kasus stroke dengan komplikasi maupun non

komplikasi. Karakteristik pasien stroke di RSPR Yogyakarta tahun 2005

digambarkan sebagai berikut; pasien stroke berusia antara 35 hingga 90 tahun dan

mulai meningkat pada kelompok usia di atas 55 tahun. Prevalensi stroke pada pria

sebesar 63% dan wanita sebesar 37%. Jenis stroke yang dialami oleh pasien stroke

adalah hemoragi sebesar 9% dan iskemik sebesar 91%. Pasien yang melakukan

CT scan kepala sebesar 89% dan 11% tidak melakukan CT scan kepala karena

alasan ekonomis. Outcome pasien stroke (tanpa membedakan jenis stroke) yang

meninggal sebesar 3%, membaik sebesar 79% dan pulang paksa sebesar 18%.

Persentase distribusi kelas terapi obat pasien stroke di RSPR Yogyakarta

tahun 2005 adalah obat yang bekerja pada sistem saluran cerna sebesar 36,62%,

obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler 100%, obat yang

bekerja pada sistem saluran pernafasan sebesar 23,94%, obat yang bekerja pada

sistem saraf pusat sebesar 25,35%, obat yang bekerja sebagai analgesik sebesar

35,21%, obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi sebesar 49,30%, obat-

obat hormonal sebesar 16,90%, obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah

sebesar 87,32%, obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi sebesar 12,68%,

dan obat lain-lain (antidotum parasetamol, antitetanus) sebesar 2,82%. Terapi obat

yang paling sering diberikan adalah obat pada sistem kardiovaskuler dan obat

yang mempengaruhi gizi dan darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

64

Dalam penelitian ini, kasus yang tidak ada DRP sebanyak 22 kasus dan

sebanyak 49 kasus terjadi DRPs. Dalam 1 kasus umumnya ada 2 atau lebih DRP

yang ditemukan. Drug related problems yang terjadi pada tiap kasus yang

disebutkan pada kolom jumlah dan nomor kasus berlaku sama. Drug related

problems tersebut dirangkum dalam bentuk tabel yang memuat jumlah dan nomor

kasus yang terjadi DRPs, problem, penilaian dan rekomendasi tiap tipe DRPs.

Dari 49 kasus yang terjadi DRPs disajikan 6 kasus yang mewakili masing-masing

tipe DRPs yang terjadi dalam penelitian. Dari hasil evaluasi DRP ditemukan 26

kasus butuh obat, 19 kasus tidak butuh obat, 3 kasus obat salah, 4 kasus dosis

kurang, 10 kasus dosis berlebih dan 7 kasus munculnya efek samping dan

interaksi obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta tahun 2005, laki-laki sebesar 63% dan wanita sebesar 37%; umur

55-64 tahun dan 65-74 tahun yang paling banyak terjadi kasus stroke sebesar

31%; stroke iskemik sebesar 91% dan stroke hemoragi sebesar 9%.

2. Pemeriksaan fisik CT scan kepala hanya dilakukan oleh 89% pasien.

3. Persentase distribusi kelas terapi obat pasien stroke di instalasi rawat inap

RSPR Yogyakarta tahun 2005 adalah obat yang bekerja pada sistem saluran

cerna sebesar 36,62%, obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem

kardiovaskuler 100%, obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan

sebesar 23,94%, obat yang bekerja pada sistem saraf pusat sebesar 25,35%,

obat yang bekerja sebagai analgesik sebesar 35,21%, obat yang digunakan

untuk pengobatan infeksi sebesar 49,30%, obat-obat hormonal sebesar 16,90%,

obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah sebesar 87,32%, obat-obat untuk

penyakit otot skelet dan sendi sebesar 12,68%, dan obat lain-lain (antidotum

parasetamol, antitetanus) sebesar 2,82%.

4. Pada pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2005

terjadi drug related problems, yaitu:

a. butuh obat sebanyak 26 kasus

b. tidak butuh obat sebanyak 19 kasus

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

66

c. obat salah sebanyak 3 kasus

d. dosis kurang sebanyak 4 kasus

e. dosis berlebih sebanyak 10 kasus

f. efek samping obat dan adanya interaksi obat sebanyak 7 kasus

5. Outcome pasien stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta tahun 2005 adalah membaik sebanyak 77%, pulang atas

permintaan sendiri (APS) sebanyak 20% dan meninggal sebanyak 3%.

B. Saran

1. Untuk RSPR Yogyakarta perlu dilakukan:

a. up-date standar pelayanan medis stroke iskemik dan hemoragi yang

berpedoman pada stroke’s guidelines yang berlaku secara global, dan

b. pengadaan unit stroke sehingga pelayanan stroke dapat dilakukan secara

cepat dan dapat menekan angka mortalitas dan morbiditas akibat stroke

2. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan:

a. penelitian drug related problems pada stroke iskemik atau hemoragi secara

prospektif pada tahap kepatuhan pasien, efek samping obat dan interaksi

obat, dan

b. penelitian drug related problems di rumah sakit lain yang memiliki unit

stroke dengan jumlah yang lebih banyak sehingga dapat membandingkan

outcome pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

67

DAFTAR PUSTAKA

Adams, H.P., Adams, R.J., Broot, T., Delzoppo, G.J., Furlan, A., Goldstein,L.B.,

et al., 2005, Guidelines for the Early management of Patient With Ischemic Stroke: a scientific statement from the Stroke Council of the American Stroke Association (ASA), 36 (4): 916.2005, Stroke.

AHFS, 2003, Drug Handbook, 2nd ed, American Society of Health System

Pharmacists, Bethesda, Maryland, Lippincott Wiliam and Wilkins. AHFS, 2005, Drug Information 2005, American Society of Health System

Pharmacists, Bethesda, Maryland, Lippincott Wiliam and Wilkins. American Diabetes Association (ADA), 2005, Standards of Medical Care in

Diabetes, dari http://care.diabetesjournals.org/cgi/content/full/28/suppl., diakses pada 26 Maret 2006.

Anonim, 1995, Clinical Pharmacology, bab 6 dalam The Merck Manual of

Geriatrics, http://www.merck.com/mrkshared/mmg/front/contrib.jsp, diakses pada 5 September 2006

Anonim, 1998, Standar Pelayanan Medis Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

(SPM RSPR), Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Anonim, 2000a, Therapeutic Guidelines: Antibiotic, Version 11, Therapeutic

Guidelines Limited, Victoria. Anonim, 2000b, Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), Direktorat

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2004, Drug Fact and Comparisons 2004, 58th edition, Fact and

Comparisons St.Louis missouri, USA. Anonim, 2005a, Hemoragic Stroke: The Case For Athletic Helmets;

Understanding Hemorragic Stroke, http://www.strokecenter.org, diakses pada 13 November 2005.

Anonim, 2005b, Stroke, http://en.wikipedia.org/wiki/Stroke, diakses pada 13

November 2005. Anonim, 2005c, Stroke, http://www.Medicastore.com, diakses pada 13 November

2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

68

Anonim, 2005d, Hemoragic Stroke: The Case For Athletic Helmets; Understanding Ischemic Stroke, http://www.strokecenter.org , diakses pada tanggal 13 November 2005.

Anonim, 2005e, MIMS Annual Indonesia 2005/2006, Medimedia Asia pte, Ltd,

Singapura. Anonim, 2005f, The National Cholesterol Education Program Adult Treatment

Panel III (NCEP ATP III23) LDL-C Goals and Cutpoints for TLC* and Drug Therapy, http://www.zocor.com/simvastatin/zocor/hcp/coronary__heart__ disease_toolbox/ncep__guidlines/ncep_guidelines.jsp. Diakses 10 Juni 2006.

Anonim, 2006, Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO), Volume 41, Ikatan

Sarjana Farmasi, Jakarta. Braunwald E., Anthony S.F., Dennis L.K., Stephen L.H., Dan l.l., and Larry J.,

2001, Principles of Internal Medicine, Harisson’s 15th edition, McGraw-Hill Companies, Inc., New York.

British Medical Association and the Royal Pharmaceutical Society of Great

Britain, 2003, British National Formulary, 49th Edition, British Medical Association and the Royal Pharmaceutical Society of Great Briatain, London.

Brown, C.H., 2004, Overview of Drug Interaction,

http://www.uspharmacist.com/old_format.asp?url=newlook/files/feat/mar00drug_interactions.html , diakses pada 12 April 2006.

Chandrosoma, P., dan Taylor, C.R., 1995, A Lange Medical Book: Concise

Pathology, 2nd edition, Prentice-Hall international, inc., USA. Christoph, D.H., 2005, Future Medicine: Modified released dipyridamole

combined with aspirin for the secondary prevention stroke prevention, http://www.future medicine.com/doi/abs/10.2217/1745509x.1.1.19, diakses pada 15 Juli 2006.

Cipolle, R.J., Strand L.M., and Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care

Practice, McGraw-Hill Companies, Inc., New York. Dale, D.C., and Federman, D.D., 2003, Scientific American Medicine, 2003

edition, Volume 2, Web MD.Inc. Newyork. Fagan, S.C., and Hess, D.C., dalam Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Matzke, B.R.,

Wells, B.G., dan Posey, M.L., 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 3rd edition, Appleton and Lange Stampord Conecticut, USA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

69

Genest, J., and Pedersen, T.R., 2006, Prevention of Cardiovascular Ischemic

Events,http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/circulationaha;107/15/205, diakses pada 15 Juli 2006.

Goldstein, LB., Adams, R., Alberts, M.J., Appel, L.J., Brass, L.M., Bushnell,

C.D., et al., 2006, A Guidelines from American Hearth Association/American Stroke Association, Circulation, 2006;113:e873-e923.

Primary Prevention of Ischemic Stroke. Haryono, T., 2002, Hipertensi dan Stroke, Tinjauan pustaka SMF Ilmu penyakit

saraf RSUD, http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus-1.htm, diakses pada 5 September 2006

Herfindal, E.T., and Dick, R.G., 2000, Textbook of Therapeutics Drug and

Disease Mangement, Lippincott Williams and Wilkins, Philapdelphia. Intercollegiate Stroke Working Party (ISWP), 2004, National Clinical Guidelines

for Stroke, 2nd edition, Royal College of Physicians, London. Junaidi, I., 2004, Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke, PT

Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, Jakarta. Kelompok Studi Serebrovaskuler dan Neurogeriatri Perdossi: Guidelines Stroke

2000, Perdossi, Jakarta. Kothari, R., Saurbeck, L., Jauch, E., Broderick, J., Brott, T., Khoury, J., et al.,

1997, Patients Awareness of Stroke Signs, Symptomps, and Risk Factors, Stroke, http://stroke.ahajournals.org/cgi/content/full/28/10/1871, diakses pada 26 Juni 2006

Lawrence, M.T., Stephen, J.P., dan Maxine, A.A.S., 2002, Current Medical:

Diagnosis and Treatment 2002, Adult Ambulatory and Inpatient Management, A Lange Medical Book, McGraw Hill, USA.

Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., dan Lance, L.L., 2003, Drug

Information Handbook, 11th edition, AphA. Lexi-Comp’s. Mutmainah, N., 2005, Kajian Medication Error pada Kasus Stroke di RS PKU

Muhammadiyah Surakarta Tahun 2004, Tesis, Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Nguyen, L., 2000, An Overview of The Evaluation of Clinical Pharmacy Services,

Pharmacy Intern University of New Mexico, College of Pharmacy, http://www.nm-pharmacy.com/student_articles 4.html, diakses pada 26 Juni 2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

70

Notoadmojo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, edisi 2, Rineka Cipta,

Jakarta. Papadakis, M.A., Stephen J., 2005, Current Consult Medicine 2005, International

edition, Lange Medical Books, Mc Graw-hill. Companies.inc. USA.

Pepe, P.E., 2005, The Initial Links in the Chain of Recovery for Brain Attack: Access, Prehospital Care, Notification, and Transport, National Institute of Neurological Disorders and Stroke National Institutes of Health Bethesda, http://www.ninds.nih.gov/news_and_events/proceedings/stroke_proceedings/pepeover.htm, diakses pada 4 Januari 2007.

Rambe, A.S., 2004, Obat-obat Penyakit Serebrovaskular, Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran USU/Rumah Sakit Umum P H.Adam Malik, http://www.library.usu.ac.id/download/fk/penysaraf.aldy4.pdf, diakses pada 4 Agustus 2006.

Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., dan Moore, P.K., 2003, Pharmacology: Haemostasis and Trombosis, 314-329, Churchill Livingstone, London.

Rice, T.L., 2002, Stroke and Subarachnoid Hemorrhage, Jobson publication,

http://www.uspharmacist.com, diakses pada tanggal 26 Juni 2006. Solenski, N.J., 2004, Transient Ischemic Attack: Part II. Treatment, American

Family Physician, http://www.bfp.org/afp/20040401/1681.html, diakses pada 15 Juli 2006.

The European Stroke Initiative (EUSI) Executive Committee and the EUSI

Writting Committee, 2003, European Stroke Initiative Recommendations for Stroke Management-Update 2003, Cerebrovasc. Dis., diakses pada 15 Juli 2006.

Thiruvananthapuram, 2006, Create Awareness on Stroke Management, Online

edition of India's National Newspaper, 27 Juni 2006, http://www.medindia.net/news/view_news_main.asp?x=6954, diakses pada 4 Januari 2007.

Wibowo, S., dan Gofir, A., 2001, Farmakoterapi Dalam Neurologi,

Salemba Medika, Jakarta. Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), 2003, Stroke Urutan Ketiga Penyakit

Mematikan, http://www.Yastroki.or.id/stroke.htm, diakses pada 15 Juli 2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Lampiran 1 DATA PASIEN STROKE TAHUN 2005

No. Kasus

Data pasien Diagnosis Keluhan masuk Obat yang diberikan Lama pemberian Outcome Pasien*

01 No. RM: 06.68.59 Usia/JK: 69th/L Masuk: 28/08 Keluar:07/09 R.penyakit: DM,stroke,asam urat R. obat: pletaal, nevramin R. alergi: - R.penyakit keluarga: Hipertensi, jantung (saudara kandung) Hasil laboratorium (28/08) Cr:14H, Asam urat: 8,2H Trigliserida: 152H, Hb:12,2L Lek:13,7H, Erit:4,45L, Hem:38,5L, Mon:12,2H, MCHC:31,7L CT scan kepala &Foto thorax(28/08): Infark cerebri regio parietal dan regio oksipital kiri.Tak tampak SOP/ hematoma. Cor; Cardiomegali. Pulmo; suspek bronkhitis

Masuk: Stroke ulang II Keluar: Stroke Iskemik,HT, Dislipidemia.

Pulang dari jalan-jalan kaki terasa berat, tangan kanan lemas, pasien tidak dapat bicara, anggota gerak sebelah kanan tidak bisa digerakkan (parese), batuk selama 5 hari. TD: 200/100 mmHg, nadi: 72 kali/menit, suhu: 36,8oC, pernapasan: 20 kali/menit. GCS: CM

Nicholin 2 x 1 ampul Zantac 2 x 1 ampul Neurotam 2 x 1200 mg Pletaal 2 x 50 mg Ergotika 3 x 1 mg Neuramin 3 x 1 Blopress 16 mg 1 x 1 Zyloric 300 mg 1 x 1 Bisolvon 2 x 1 Ampul Semax drop 4 x 6 tetes Mucohexin 3 x 10 cc Infus Asering

28/08-03/09 29/08-05/09 28/08-07/09 28/08-07/09 28/08-07/09 28/08-07/09 29/08-31/08 29/08-07/09 30/08-05/09 30/08-07/09 06/09-07/09 28/08-07/09

Membaik

02 No.RM: 32.63.16 Usia/JK: 90th/L Masuk: 01/01 Keluar: 17/01 R.penyakit: ginjal, hernia, stroke R.obat: - R.alergi: rebusan jamu R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium CT scan kepala (01/01): infark cerebri luas Foto thorax (03/01): cor ; kesan membesar, apeks jantung membesar kekiri, pinggang jantung mendatar, aorta normal. Pulmo ; kesuraman pada kedua parahiler-parakardial, simetris, sinus pada bagian costophrenicus, diafragma suram.

Masuk : Hernia serotoli dextra pada penderita stroke Keluar: Stroke iskemik (Infark), hipertensi, IHD

2 hr yg lalu pasien kesakitan karena adanya benjolan di skrotum. Adanya kelemahan VES stroke, tidak bisa bicara dengan jelas. TD 160/83 mmHg, nadi 92 kali/menit, suhu 360C, pernapasan 22 kali/menit, penglihatan kabur.GCS: CM

Nicholin 2 x 250 mg Neuramin 3 x 1 Neurotam 200 mg 2 x 1 Blopres 1 x 8 mg Pletaal 2 x 50 mg Cordoron 200 mg 2 x 1 tablet Cordaron 3 x 1 tablet Amoxan (campur sirup) 3 x 500 mg Dulcolax Lasix 1 x 1 Dexacap 12,5 mg 2 x ½ Infus Asering RL 250

01/01-10/01 01/01-01/17 01/01-17/01

01/01 01/01-17/01

01/01,08/01-17/01

02/01-07/01 02/01-17/01

03/01-06/01 07/01-10/01 01/01-15/01

01/01

Membaik

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

03 No. RM: 49.33.10 Usia/ JK: 51 th/P Masuk: 27/09 Keluar: 28/09 R.penyakit: stroke,perdarahan gusi R.obat: Sinsei (Cina) R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (27/09)Hb: 17,0H, Lek:17,5H, erit: 7,61H, hem: 52,1H, Tromb: 563H, Limf: 10,4L, MCV: 68,5 L, MCH: 23,3L, RDW-CV: 21,7H, protrombine time: 19,5H, APTT:35,4H. CT scan kepala: - Foto thorax: Cor; cardiomegalia konfigurasi ke arah ASHD. Pulmo; bronchitis kronis

Masuk: Hipertensi, leukositosis, stroke ulang Keluar: Stroke ulang (iskemik), hipertensi

Perdarahan gusi, extremitas lemas. Tekanan darah: 168/101, denyut nadi: 110kali/menit, suhu tubuh: 36oC, pernapasan: 22 kali/menit. GCS: CM

Bactezyn 2 x 3 tetes Bactezyn 2 x 375 mg Neurotam 3 x 1200 mg Herbeser SR 90 1 x 1 Vitamin K 2 x 1 ampul Adalat 5 mg (sublingual)

27/09 28/09

27/09-28/09 27/09-28/09 27/09-28/09

27/09

APS

04 No.RM: 49.03.15 Usia/JK: 60 th/L Masuk: 05/09 Keluar: 17/09 R.penyakit: jantung R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: DM,hipertensi (saudara kandung) Hasil laboratorium (05/09): SGOT: 22,6H, koles.total: 231H, HDL: 28L, LDL: 175H, Trigliserida: 250H.(09/09): hb: 10,7L, hem: 30,6L, MCV: 66,5L, MCHC: 23,3L.(06/09)KGD puasa: 152H, pp: 251H.(15/09): KGD puasa: 115H, pp: 227H CT scan kepala & foto thorax (05/09): Stroke iskemik dengan lacunar infarct pada kapsula interna, sinistra crus posterior. Cor dan pulmo dalam batas normal, tak tampak gambaran infiltrat.

Masuk: Stroke, DM Keluar: Stroke iskemik, hipertensi, DM

5 September 2005 pagi hari, kaki dan tangan kaku. Jalan diseret, kaki kanan kesemutan, pasien jatuh. Jika buang air kecil kadang terasa sakit. TD 180/100, nadi 71 kali/menit, BB 42 kg, TB 138 cm2. GCS: CM

Nicholin 2 x 250 mg Pletaal 100 mg 1 x 1 tablet Plavix 1 x 1 tablet Tanakan 3 x 1 tablet Hydergin fas 1 x 1 tablet Prexum 1 x 1 tablet Extra insulin RI 84 Catapres 75 mg 2 x 1 Glucotrol 5 mg 1 x 1 Norvask 1x 1 Mucohexin 3 x 1 Reskuin 500 mg 1 x 1 Diohex 2 x 500 mg

05/09-11/09 05/09-17/09

05/09-17/09 05/09-17/09 05/09-17/09

05/09-17/09

05/09 05/09-17/09 05/09-17/09 08/09-16/09 09/09-17/09 10/09-17/09 15/09-17/09

Membaik

05 No.RM: 49.23.55 Usia/Jk: 49 th/L Masuk: 20/09 Keluar: 22/09 R.penyakit: DM, hipertensi R.obat: tidak diketahui R.alergi: tidak diketahui R.penyakit keluarga: tidak diketahui Hasil laboratorium (20/09) SGPT: 82,1H, SGOT:91,2H, Ur: 111H, Cr:2,1H,

Masuk: Stroke iskemik Keluar: Stroke hemiplegi kanan

Selama 3 hari pasien buang air kecil tidak lancar dan sesak napas. Pasien juga mengeluh kaki dan tangan sebelah kanan terasa lemas sudah 15 hari. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan selama rentang waktu tersebut. TD:

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Ceftriaxon 2 x 1 g Brainact 2 x 250 mg RI 3 x 4U Injeksi lasix 2 x 2 ampul Bisolvon 2 x 1 ampul

20/09 20/09-21/09

21/09 21/09

20/09-21/09 20/09-21/09

Meninggal

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Asam urat:12,3H, HDL:38L.Hb: 12,3L,lek:13,3H, erit:4,36L,hem: 37,2L. (21/09) pH:7,32L, pCO2:41,0L,pO2:76L, HCO3A: 20,2L, HCO3S: 20,6L, ), O2saturasi: 88L, BE:-4,6L,TCO2:: 21,3L. CT scan kepala: stroke iskemik dengan infarct multiple pada corona radiata kiri. Foto thorax:Cor;cardiomegali, Pulmo; suspek bronkhitis.

102/61 mmHg, Nadi: 75 kali/menit. GCS: CM

06 No.RM: 49.13.14 Usia/JK: 62 th/L Masuk: 13/09 Keluar: 19/09 R. penyakit: 1965 tabrakan, lutut patah. 1992 jatuh dari ketinggian 3 m. R. obat: - R.alergi: - R. penyakit keluarga: hipertensi(saudara kandung dan ayah) Hasil laboratorium (13/09) Asam urat: 9,5H, koles.total: 263H, HDL:38L, LDL: 236H, trigliserida: 167H. CT scan kepala & foto thorax Infark sub akut pada lobus temporo parietal kiri. Cor dan pulmo dalam batas normal, tidak tampak gambaran infiltrat atau proses spesifik

Masuk: Stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Sulit bicara, tengkuk terasa kaku& tebal. Pasien rawat jalan di Muntilan, ± 2 mgg yang lalu jika menulis tangan gemetar & tulisan tidak beraturan periksa ke RS muntilan, dokter tidak bilang apa-apa, tapi keadaan pasien tidak nyaman. Lalu pasien pijat badan 3 kali ke dukun batu giok. Setelah pijat pasien pusing, mata merah, badan tidak enak lalu di bawa ke RSPR. Suhu 36,8 0C, TD 150/90,nadi 80 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, pendengaran berkurang, sulit berkonsentrasi & pusing. GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Simvastatin 1 x 10 mg Sermion 3 x 1 tablet Pletaal 2 x 50 mg Alopurinol 3 x 100 Dulcolax (suppositoria) Neurotam 0,12 g 3 x 1

13/09 13/09-16/09 14/09-17/09 14/09-19/09 13/09-18/09 13/09-19/09

16/09 18/09-19/09

Membaik

07 No. RM: 48.94.66 Usia/JK: 69 th/L Masuk: 29/08 Keluar: 06/09 R.penyakit: - R. obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (06/09) KGD puasa: 152H, pp: 251H.(15/09) KGD puasa: 115H, pp: 227H CT scan kepala & foto torax (29/09) Awal atrofi cerebri lacunar infark regio ganglia basalis kiri tidak tampakSOP/hematoma. Cor tidak membesar. Pulmo

Masuk: Stroke Keluar: Stroke iskemik

Pusing, extremitas kiri lemas sejak kemarin, dan bicara agak sulit (pelo). TD:140/90, Nadi: 88 kali/menit, Suhu: 36,50C, pernapasan: 18 kali/menit. GCS: CM

Pletal 100 mg 1 x 1 Encephabol forte 1 x 1 Hydergin fas 1 x 1 Tremenza 3 x 1 Elovess 2 x 1 Nicholin 2 x 25 mg Injeksi methylcobalt 1 ampul/hari secara iv Cetalgin 1 x 1 tablet Sistenol 1 x 1 tablet Infus Asering

29/08-05/09 29/08-05/09 29/08-05/09 01/09-05/09

05/09 29/08-03/09

31/08 31/08 30/08 30/08

30/08-03/09

APS

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

tidak tampak infiltrat, kedua hilis masih normal. Diafragma dan sinus kanan-kiri masih jelas.

08 No.RM: 48.87.41 Usia/JK: 65 th/P Masuk: 24/08 Keluar: 01/09 R.penyakit: - R.obat: - R. alergi: - R. penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (24/08) SGOT: 24,8H, lek: 11,5H, tromb: 558H CT scan kepala & foto thorax Curiga adanya infark cerebri di lobus perietalis dekstra, oedema cerebri ringan, dan atrophi cerebri. Pulmo dalam batas normal. Ukuran dan bentuk cor normal. Sistema tulang yang tervisualisasi intak.

Masuk: Stroke hemispere sinistra Keluar: Stroke iskemik

Sering terasa capek, nyeri pada kaki, kulit dan selaput lendir kering, dan parese pada extremitas kiri. TD: 135/80, nadi: 78 kali/menit, Suhu: 36,50C, pernapasan: 18 kali/menit GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Pletaal 2 x 50 mg Encephabol f. 2 x 1 g Elovess 2 x 1 g Methylcobal 1 ampul/hari Neurotam 0,12 g 2 x 1 Methylcobalt 500 mg 2 x 1 tablet Sanmol 3 x 1 tablet Fluimuicyl 3x 1 kapsul Lasix ½ x 1 Offtazidime 2 x 1 g Infus Asering

24/08 24/08-28/08 24/08-30/08 24/08-30/08 24/08-30/08 24/08-29/08 29/08-30/08 29/08-30/08

30/08-02/09 30/08-02/09 29/08-02/09 29/08-02/09 24/08-28/08

Membaik

09 No.RM: 49.01.57 Usia/JK: 65 th/L Masuk: 04/09 Keluar: 11/09 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: hipertensi (istri) Hasil laboratorium (06/09) asam urat: 6,2H, PO2: 286H, HCO3A: 29,2H, HCO3 S: 27,9H, TCO2: 30,5H(04/09): Lek: 12,2H. CT scan kepala & foto thorax(06/09) Brain scan masih tampak normal, tidak tampak gambaran infiltrat atau proses spesifik. Cor dan pulmo dalam batas normal, tidak tampak gambaran infiltrat/ hematom.

Masuk: Stroke Keluar: DM, Stroke

Nyeri pada lutut, penurunan kesadaran, dan kejang – kejang. TD: 128/79, nadi: 100 kali/menit, suhu: 36,30C, pernapasan: 20 kali/menit GCS: somnolen

Nicholin 2 x 250 mg Hydergin fas 1 x 1 tablet Encephabol forte 1x 1 tablet Parenteral 1 bungkus/mlm Amoxan 3 x 500 mg Exelon 3 mg 2 x 1 Xanax 0,25 g 1 x 1 Infus Ringer Laktat (RL) + Cedocard 20 tetes/ menit Diit DM 1700 kal Diit Sonde 1500 kal

04/09-08/09 04/09-11/09 04/09-11/09

04/09-11/09 04/09-11/09 06/09-11/09 10/09-11/09 04/09-09/09

06/09-09/09

04/09-05/09

Membaik

10 No.RM: 48.77.01 Usia/JK: 74 th/L Masuk: 16/08 Keluar: 02/09 R.penyakit: - R.obat: - R. alergi: - R.penyakit keluarga: hipertensi (saudara kandung) Hasil laboratorium (16/08) Ur: 68H, Cr: 1,6H, Asam urat: 8,6H, koles.total: 231H,Lek:

Masuk: Stroke Keluar: Stroke (iskemik) yang disertai peningkatan asam urat

15/08 pasien menderita diare. 16/08, tangan dan kaki terasa lemas, pusing dan pendengaran berkurang. TD:130/80, nadi: 92 kali/menit, suhu: 37,60C, pernapasan: 20 kali/menit. GCS: CM

Detrusitol 2 x 1 Lasix 2 x 1 tablet Lasix 1 ampul/8 jam Citaz 2 x 50 mg Allupurinol 1 x 100 Ezetrol 1 x 1 Levofloxacin Reskuin 1 x 500 mg Lasal eksp. 3 x 1Cth Enzplex 2 x 1

16/08-31/08 16/08-23/08 29/08-01/09 24/08-01/09 23/08-02/09 23/08-02/09 23/08-02/09 16/08-22/08 23/08-02/09 27/08-01/09

Membaik

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

12,36H, Eosinofil: 1,4H CT scan kepala & foto thorax: -

11 No.RM: 49.14.13 Usia/JK: 62 th/L Masuk: 13/09 Keluar: 20/09 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (13/09) Asam urat: 6,0H CT scan kepala & foto thorax Infarct cerebri parietalis posterior sinistra, suspect Focal oedema parietalis posterior dextra Cor; Cardiomegalia konfigurasi kearah ASHD Pulmo; oedema pulmonum ringan

Masuk: Obshore obstruktif Keluar: Stroke non hemoragi (iskemik), hipertensi

Jam 05.00 WIB tiba-tiba merasa lemas, anggota gerak kiri lemas dan sukar digerakkan, pasien pelo. TD: 133/64, nadi: 92 kali/menit, suhu: 37,60C pernapasan: 20 kali/menit. GCS:CM

Nicholin 2 x 250 mg Rantin 2 x 1 ampul Neurotam 2 x 1200 mg Pletaal 2 x 50 g Blopres 8 mg 1 x 1 Asering Diit Tim RG

13/09-19/09 13/09-19/09 14/09-20/09 14/09-20/09 14/09-20/09 13/09-18/09 14/09-20/09

Membaik

12 No. RM: 49.03.92 Usia/JK: 60 th/P Masuk: 06/09 Keluar: 15/09 R.penyakit: - R.obat: - R. alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (06/09) Na: 148H, Ur: 52H, asam urat: 6,5H, Koles.total: 334H, lek: 12,5H CT scan kepala & foto thorax Multiple infarct pada capsula externa kanan, Corona radiata kanan- kiri, infarct lama pada ganglia basal kiri dan corona radiata kiri. Cor; Cardiomegali ringan. Pulmo; tidak tampak infiltrat

Masuk: Stroke ulang hemiparese sinister Keluar: Stroke non hemoragi (iskemik), hepatitis

2 hari yang lalu tidak mau makan dan tidak bisa bicara. Pasien juga menderita ambien. Pada pukul 8. 30 pasien tidak sadarkan diri. TD: 231/142, Nadi: 92 kali/menit, Suhu: 37,60C, pernapasan: 20 kali/menit GCS: Soporus

Injeksi Nicholin 2 x 1 ampul secara i.v Pletaal 1 x 100 mg Encephabol f 1 x 1 Blopres 16 mg 1 x 1 Crestor 1 x 1 OMZ 1 x 1 ampul Inpepsa 3 x 10 cc Ciprofloxacin 2 x 500 mg Captopril 3 x 12,5 mg Captopril 3 x 25 mg Fordensia 1 x 1 Parasetamol 1 x 1 tablet HCT 1 x 12,5 mg Asering Diit 1500 kal Sonde Mucohexin syrup

06/09-15/09

07/09-15/09 06/09-15/09 06/09-15/09 07/09-15/09 08/09-15/09 07/09-15/09 09/09-12/09 08/09-09/09 10/09-15/09 08/09-15/09 09/09-12/09 12/09-15/09 06/09-14/09 09/09-15/09

13/09

Membaik

13 No.RM: 45.76.19 Usia/JK: 66 th/L Masuk: 17/11 Keluar: 05/12 R.penyakit: Stroke tahun 2004, limpa dan ginjal tidak pacu, pasien juga punya riwayat DM R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: -

Masuk: Low back pain, contusio lumbal Keluar: Stroke iskemik

Lemas, pinggang sakit, batuk dan penglihatan kabur.TD: 215/115,suhu: 37,80C. GCS: CM

Tramal 50 mg 2 x 1 Myonal 3 x 1 Catapres 75 mg 4 x 1 Triatec 5 mg 1 x ½ tablet Adalat 5 mg SL Adalat 1 x 1 Adalat 10 mg 3 x 1 Ceftriaxon 1 x 1 g Plantacid 3 x 10 cc

17/11-23/11 17/11-05/12 17/11-05/12 17/11-04/12 17/11-21/11 24/11-29/11 30/11-04/12 17/11-03/12 18/11-05/12

Membaik

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Hasil laboratorium (21/11) Ur: 167H, Cr: 9,2H, Hb: 7,9L, Lek: 17,2H, Hem: 25,3L, Lim:2,9L, (29/11): KGD pp:142H CT scan kepala & foto thorax Lesi hipodens di bawah ganglia kanan dengan perifokal oedema ringan disekitarnya. Cor ; Cardiomegaly ringan. Pulmo; Bronkho pneumonia dekstra

Primperan 2 x 1 ampul Brain act 2 x 1 ampul Brain act 2 x 250 mg ½ tablet Citaz 50 mg 2 x 1 tablet Bisolvon 2 x 1 ampul Cipoxim 500 mg 2 x ½ tablet Cardura 1 x 2 mg Fordesia 1 x 1 tablet Mucohexin 2 x 5 cc Dopamet 3 x 1

19/11-05/12 19/11-24/12 25/11-30/11 19/11-02/12 20/11-25/12 20/11-05/12 23/11-05/12 23/11-05/12 26/11-05/12

24/11 14 No.RM: 32.88.37

Usia/JK: 83 th/L Masuk: 04/09 Keluar: 07/09 R.penyakit: stroke R. obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (04/09) Na: 154H, Cl: 116H, SGOT: 25,3H, Ur: 56H, Cr: 1,2H, Asam urat: 7,0H, Lim: 9,2L, MCHC: 31,0L, MCV: 97,4H, lama perdarahan 1’15’’ menit, lama pembekuan: 3’7’’ CT scan kepala &foto thorax Intra cerebral hematoma regio corona dibanding foto lama tak tampak perbaikan. Cor ; cardiomegaly ringan, aorta elongatio. Pulmo; suspect bronkhitis. Tak tampak infiltrat

Masuk: Obs.cough pada pasien post stroke Keluar: Stroke lama

batuk ± 1 minggu, panas selama 3 hari, extremitas kanan tidak bisa digerakkan, dan tidak bisa buang air besar selama 3 hari. TD: 160/100, Nadi: 100 kali/menit, suhu: - ,pernapasan: - GCS: CM

Norvask 5 mg 1 x 1 Mucohexin 3 x 1 K/P Sanmol Becombian F 3 x 10 cc Ceftriaxon 1 x 2 g Neurotam 800 mg 1 x 1 Aricept 1 x 1 K/P Dulcolax (suppositoria) RL kaen 3 B 20 tetes/menit

04/09-07/09 04/09-07/09

05/09-07/09 05/07-07/09 05/09-07/09 05/09-07/09

05/09 04/09-05/09

Membaik

15 No.RM: 38.56.68 Usia/JK: 50 th/P Masuk: 17/09 Keluar: 23/09 R.penyakit: usus buntu R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: hipertensi (ibu dan saudara kandung) Hasil laboratorium CT scan kepala (17/09): Lacuner infarct regio corona radiata kanan. Tak tampak SOP/hematoma. (21/09): Infarct cerebri corona radiata dextra, lacunar infarct cerebri gyrus inferior lobus frontalis sinistra dibandingkan dengan foto terdahulu gambaran menetap (status quo ante) Foto thorax(17/09): Cor; cardiomegali ringan Pulmo; tidak tampak infiltrat.

Masuk: Obs. Hipertensi dengan hemiparese sinister Keluar: Stroke lacunar infarct, hipertensi

Extremitas kiri lemas, berat, dan kesemutan. Tetapi pasien tidak pusing. TD: 170/110, Nadi: 80 kali/menit, Suhu: 37,00C, pernapasan: 20 kali/menit. GCS: CM

Nicholin 2 x 250 mg Pletaal 2 x 50 Neurotam 2 x 1200 mg Blopres 16 mg 1 x 1 tablet Nevramin 3 x 1 tablet Primpran 1 ampul Asam mefenamat (tablet) 3 x 500 mg Norvask 1 x 10 mg Captopril 3 x 25 mg Prexum 4 mg 1 x 1

17/09-21/09 17/09-23/09 17/09-23/09 17/09-23/09 17/09-23/09

18/09 18/09-23/09

18/09-23/09 22/09-23/09

21/09

Membaik

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

16 No.RM: 20.25.50 Usia/JK: 60 th/P Masuk: 10/09 Keluar: 17/09 R.penyakit: hipertensi, stroke R.obat: Tanapres 10 mg, Norvask 5 mg, Lipitor dan allopurinol. R. alergi: - R. penyakit keluarga: - Hasil laboratorium(10/09) Cr: 1,1H, Ur: 7,7H, Koles.total: 229H, LDL: 156H. CT scan kepala & foto thorax: Lacunar infarct regio nucleus caudatus kanan. Tidak tampak SOP/ hematoma. Cor; cardiomegali. Pulmones; tidak tampak infiltrat. (13/09): KGD puasa 123H

Masuk: Hemiparese extremitas sinister, hipertensi Keluar: Stroke iskemik

Extremitas kiri lemas, perut mulas dan kepala pusing. TD: 180/90, Nadi: 84 kali/menit, Suhu: 36,00C, pernapasan: - GCS: CM

Neurotam 0,12 g 3 x 1 Neurotam 4 x 3 g Tensivask 5 mg 1 x 1 Allopurinol 3 x 100 mg Pletaal 2 x 50 mg Sermion x 30 mg Simvastatin 1x 10 mg Methylcobalt 1 x 1 mpul Methylcobalt (tablet) 3 x 500 mg Dulcolax (Suppositoria) Claritin 1 x 1

15/09-17/09 11/09-14/09 10/09-14/09 10/09-15/09 11/09-15/09 10/09-16/09

16/09 11/09-14/09 15-09-17/09

15/09

15/09-17/09

Membaik

17 No.RM: 49.39.70 Usia/JK: 62 th/L Masuk: 02/10 Keluar: 14/10 Hasil laboratorium (02/10) Asam urat: 9,1H CT scan kepla & foto thorax: Stroke hemoragi dengan ICH pada basal ganglia kiri. Cor; cardiomegali ringan. Pulmo dalam batas normal.

Masuk: Obs. Pre stroke pada pasien hipertensi Keluar: Stroke hemoragik

Pasien capek, punggung gatal dan extremitas kanan lemas. TD: 197/106, Nadi: 60 kali/menit, Suhu: 36,50C, pernapasan: 28 kali/menit. GCS: CM

Kalnex 4 x 500 (2 ampul) Rantin 2 x 1 ampul Nimotop 2,5 cc/jam s/d 4 vial Sermion 3 x 1 Hydergin Fast 1 x 1 Tanakan 3 x 1 Nimotop 3 x 1 tablet Asering

02/09-06/09 02/09-06/09 02/09-05/09 03/09-14/09 03/09-14/09 03/09-14/09 06/09-14/09 02/09-06/09

Membaik

18 No.RM: 49.31.31 Usia/JK: 57 th/L Masuk: 26/09 Keluar: 02/10 R.penyakit: hipertensi R. obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (26/09) Asam urat: 9,0H, HDL: 41H, LDL: 165H, Trigliserida: 213H CT scan kepala &Foto thorax: infark cerebri regio corona radiata kanan. Cor; tak membesar. Pulmo; tak tampak infiltrat/masih dalam batas normal

Masuk: Stroke hemiparese sinister Keluar: Stroke non hemoragi komplikasi hipertensi

Extremitas kiri lemas sejak semalam, pusing dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. TD: 141/83, Nadi: -, suhu: -, pernapasan: - GCS: CM

Nicholin 2 x 250 mg Ergotica 3 x 1 mg Neurotam 2 x 1200 mg Neuromin 3 x 1 tablet Plavix 1 x 1 tablet Bezalip 200 mg 1 x 1 tablet Zyloric 300 mg 1 x 1 Supositoria Dulcolax Sanmol

26/09-30/09 26/09-02/10 26/09-02/10 26/09-02/10 27/09-02/10 27/09-01/10 27/09-02/10

29/09 29/09

Membaik

19 No.RM: 48.44.97 Usia/JK: 63/L Masuk: 23/07 Keluar: 01/08

Masuk: Obs. Hipertansi, DM, stroke dengan hemiparese sinister

Pasien merasa lemas pada badan sebelah kiri, sejak hari kamis. Semalam,pasien tiba-tiba

Neurotam 1200 mg Neurotam 4 x 3 g ATS 20 unit/6 jam Tensivask 1 x 5 mg

23/09 23/09-30/09 25/09-26/09 23/09-31/09

APS

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

R.penyakit: penyakit jantung dan paru R.obat: injeksi cholinar 1 ampul secara iv R.alergi: alergi daging kambing & ikan air tawar R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (23/09): Koles.total:208H, Trigliserida: 172H, Hem: 38,7L, MCHC: 36,2H. CT scan kepala & foto thorax: secara CT-Scan masih dalam batas normal. Tak tampak SOP/infark/hematoma. Cor; tak membesar. Pulmo; tak tampak infiltrat/ dalam batas normal. (24/09): KGD puasa: 191H,pp: 220H. (27/09): KGD puasa: 267H, pp: 207H. (29/09); Hb: 11,9L, Erit: 3,97L, Hem: 33,6L.

jatuh dan tidak sadarkan diri. Pada pemeriksaan fisik, pasien sesak nafas pada saat inspirasi, palpitasi, pusing, kuli pucat, lecet pada siku kanan, kaku pada leher dan penglihatan kabur

Insulin RI 3 x 6 U Insulin RI 3 x 8 U Ceftriaxon 2 x 1 g Infus metrofusin 3 x 500 mg Penmox i.m. 2 x 1 juta unit Valium 10 mg 1 ampul(ekstra) Primperan 2 x 1 ampul Dilantin 100 mg 1 x 1 kapsul Ketoconazole micoral 1 x 1 Navtos/Martos 10 NaCl 500 Diit DM 1700 cal Sonde

23/09-26/09 27/09-31/09 23/09-24/09 24/09-31/09 24/09-30/09 25/09,29/09 25/09-31/09 25/09-28/09 26/09-31/09 24/09-31/09 24/09-2/09

23/09-29/09 30/09-31/09

20 No.RM: 48.48.46 Usia/JK: 80 th/L Masuk: 25/07 Keluar: 26/07 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (25/07) SGOT: 31,2H, Asam urat:5,9H,Hb: 12,7L, Erit:4,20L, Hem: 38,0L, Tromb: 141L. (26/070 KGD puasa: 134H.CT scan kepala (25/07) kesan: infarct akut daerah lobus parietal kiri belakang. Suspect infarct lama pada lobus occipital kanan foto thorax: -

Masu; Obs. Strokeinfark cerebri Keluar: Stroke iskemik

Pasien jatuh di kamar mandi, tidak bisa bicara, batuk dan extremitas kanan lemah. TD:130/80, Nadi: 92 kali/menit, Suhu: -, pernapasan: - GCS: CM aphasia

Pletaal 2 x 50 mg Neurotam 12g 1 x 1 Neurotam 4 x 3 g Persantin 2 x 50 mg Asering Sonde 1500 cal

25/07-26/07 25/07

25/07-26/07 25/07 25/07

25/0-26/07

APS

21 No.RM: 45.46.02 Usia/JK: 69 th/L Masuk: 12/07 Keluar: 21/07 R.penyakit: Jantung koroner, Glaukoma, Dislipidemia komplikasi apondiolosis cervical, stroke R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: Penyakit jantung (ibu) Hasil laboratorium (12/07) Asam urat: 6,8H, Koles.total: 201H, Trigliserida: 185H. CT scan kepala: infarct kecil pada corona radiata kiri. Foto thorax: -

Masuk: Stroke Keluar: Stroke iskemik

Post opname dari Rumah Sakit Bethesda.Satu minggu setelah opname pasien merasa kepala berat dan pusing, tangan kiri kaku, mulut kaku dan sulit mengunyah. Pasien sudah menggunakan cervical cateter sejak Juni 2005. Pada pemeriksaan fisik diketahui pasien sesak nafas pada saat inspirasi. TD: 170/100 mmHg, Nadi: 86 kali/menit, Suhu:

Nicholin 2 x 250 mg Plavix 1 x 1 Pletaal 100 mg 1 x 1 Ariceft 1 x 1 Tanakan 3 x 1 Lipitor 10 mg 1 x 1 Allovel 1 x 1 K/p Mefinal 500 mg Semax drop 4 x 2 tetes Dulcolax 1 tube Asering Diit lunak

12/07-17/07 13/07-21/07 13/07-21/07 13/07-21/07 13/07-21/07 13/07-21/07 14/07-21/07 12/07-18/07 13/07-21/07 13/07-14/07 12/07-16/07 12/07-20/07

Membaik

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

36,30C, Pernapasan: 22 kali/menit. GCS: CM

22 No.RM: 33.79.16 Usia/JK: 53 th/P Masuk:20/11 Keluar:02/12 R.penyakit: stroke(Agustus 2005) R.obat:tidak diketahui R.alergi: tidak diketahui R.penyakit eluarga:tidak diketahui Hasil laboratorium (20/11) Ca:9,90H, koles.total:224 H, lek:11,4H, sel epitel squamous:+, transisional:+, poligonal:+, protein/albumin:+2, CT scan kepala: infarct luas (lama) pada lobius fronto temporo parietal kiri.

Masuk: Stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Pasien kejang-kejang, napas berbunyi, keluarga mengatakan mulut pasien tidak bisa dibuka. Hasil pemeriksaan fisik saat masuk rumah sakit; tekanan darah: 133/92 mmHg, nadi: 84 kali/menit, suhu: 380C, pernapasan: 28 kali/menit. GCS: somnolent

Brainact 2 x 500 mg OMZ 1 x 1 iv OMZ 2 x 1 kapsul Inpepsa 3 x 1 sendok teh Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Neurotam 3 x 1200 mg Persantin 2 x 50 mg Cordaron 3 x ½ tablet Cedocard 3 x 5 mg Lanoxin 1 x ½ tablet Sonde 1500 cal Asering

21/11-02/12 21/11-28/11 21/11-02/12 21/11-27/11

21/11 28/11-02/12 29/11-02/12 28/11-02/11 29/11-02/12 21/11-02/12 21/11-02/12 21/11-02/12

22/1123/11,26/11, 30/11-02/12

Membaik

23 No.RM: 48.33.86 Usia/JK: 70 th/L Masuk: 13/07 Keluar: 18/07 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium(13/07) Cr: 1,0H, Asam urat: 6,4H, Koles.total: 272H, LDL: 188H, Trigliserida: 150H CT scan kepala & foto thorax: Iskemik (awal intark) cerebri

regio ganglia basalis dan corona radiata kanan. Tak tampak SOP/hematoma. Cor; tak membesar. Pulmo; tak tampak infiltrat/dalam batas normal

Masuk: Stroke hemiparese sinister Keluar: Stroke non hemoragi

Bicara pelo, bangun tidur tiba-tiba extremitas kiri terasa lemas. TD: 182/71, Nadi: 69 kali/menit, Suhu: 37,00C, pernapasan: - GCS: CM aphasia

Nicholin 2 x 250 mg Neurotam 1200 mg 2 x 1 Nevramin 2 x 1 Ergotika 1 mg 3 x 1 Blopres 16 mg 1 x 1 Pletaal 2 x 50 mg Semax 4 x 6 tetes Asering 20-30 tetes/menit Diit Sonde (1300 RG) Makanan saring

13/07-18/07 13/07-18/07 13/07-18/07 13/07-18/07 13/07-18/07 14/07-18/07 14/07-18/07 13/07-17/07 13/07-16/07 17/07-18/07

APS

24 No.RM: 34.11.66 Usia/JK: 73 th/P Masuk: 14/08 Keluar: 07/09 R.penyakit: stroke hemoragik R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (14/08) Na: 155H, Cr: 1,5H, asam urat: 8,1H, lek: 21,28H,

Masuk: Stroke dengan hematemesis Keluar: Stroke non hemoragik

Stroke non hemoragik komplikasi hiperurisemia tanda inflamatory artritis & tophaceus disease Pasien home care dengan penyakit stroke. Pada tanggal 14/08 pasien muntah 2 kali dan batuk-batuk, sesak napas, panas, udem pada tangan kiri.

Ceftriaxon 2 x 1 g Zantac 2 x 1 ampul Nicholin 2 x 250 mg Inpepsa 3 x 100 ml Sanmol 500 mg Zyloric 300 mg 1 x 1 Nevramin 3 x 1 Cendositrol 4 x 1 tetes Exelon 1 x 3 mg Blopres 1 x 16 mg

14/08-27/08 14/08-06/09 14/08-29/08 14/08-04/09

15/08 15/08-06/09 15/08-07/09 15/08-07/09 16/08-07/09 16/08-05/09

Membaik

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

MCV: 97,7H, MCHC: 30,9L, CT scan kepala : awal cortical cerebri. Tak tampak hematoma. Foto thorax : cor; tak membesar, pulmo; tak tampak infiltrat. Skoliosis torakalis. (17/08) protein: =2, lekosit esterase: 75, bakteri:++. (19/08) Hb: 11,6L, Lek: 11,19H, hem: 36,8L,tromb: 136L, MCV: 97,9H, erit: 3,76L. (20/08) USG ginjal: secara USG organ intrabdomen masih dalam batas normal. Gambaran anatomi ginjal masih tampak normal. (06/09) Hb: 11,1L, Lek: 11,5L, erit: 3,57L, hem: 34,7L, MCV: 97,2H, MCH: 31,1H

Pasien menggunakan kateter. TD: 130/70 mmHg, Suhu: 38,80C, Nadi: - , pernapasan: 32 kali/menit GCS: Somnolent

Capoten 3 x 12, 5 mg Klonidin 3 x 75 mg Garamycin 2 x 40 mg

17/08 18/08-07/09 18/08-29/08

25 No.RM: 05.97.03 Usia/JK: 48 th/L Masuk: 22/03 Keluar: 30/03 R.penyakit: hipertensi, penyakit jantung dan ginjal (1995), Vesikoliterupsi, missable angina pektoris+hipertensi (2002) R. obat: - R.alergi: - R.peyakit keluarga: penyakit jantung dan hipertensi (ibu) Hasil laboratorium (22/03) Cr: 1,6H, Asam urat: 10,8H, koles.total: 203H, HDL: 36L, Lek: 11,74H. CT scan kepala: Tumor cerebelli dextra (astrocytoma). Infarct cerebelli dextra. Dilatasi sistem ventriculair ringan. (24/03): Suspect cortical infarct lama (diameter 1 cm) pada cerrebelum kanan. Foto thorax: Cor ; cardiomegali konfigurasi kearah LVH. Pulmo ; normal

Masuk: Stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Pasien pusing, lemas, extremitas kiri terasa lemas, bicara agak pelo. Pasien batuk, pernapasan perut, penglihatan kabur, dan keringat banyak. Pasien juga punya kebiasaan merokok. TD: 230/140 mmHg, Nadi: 92 kali/menit, Suhu: 36,60C, pernapasan: - GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Pletaal 2 x 50 mg Blopres 1 x 16 mg Herbeser CD 1 x 100 mg Aspilet 2 x 80 Primperan (injeksi) Catapres 4 x 150 mg Esilgan 2 mg Zyloric 300 mg 1 x 1 Comsikla 3 x 500 mg Sanadryl 3 x 5 cc K/P Sanmol Dulcolac (supositoria) Laxoberon 10 tablet Piracetam 3 x 1200 mg Asering RG

22/03 23/03-28/03 22/03-30/03 22/03-30/03 22/03-30/03 22/03-30/03

22/03 23/03-30/03

22/03 23/03-30/03 23/03-30/03 24/03-30/03

24/03 27/03

27/03-29/03 28/03-30/03 22/03-27/03 22/03-26/03

Membaik

26 No.RM: 01.06.36 Usia/JK: 60 th/L Masuk: 07/04 Keluar: 15/04 R.penyakit: operasi prostat (1997) R.obat: - R.alergi: obat antalgin jika diminum badan terasa gatal R. penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (07/04) Asam urat: 7,0H, Koles.total: 208H, HDL: 38L, Trigliserida: 200H,Erit: 4,45L. CT scan kepala & foto thorax: Masih dalam batas normal tak tampak hematoma /infiltrat/SOP pada intracerebral/intracerebellar/batang otak. Cor; tak membesar. Pulmo; tak tampak infiltrat, hanya tampak corakan-corakan

Masuk: Curiga stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

06/04 pasien merasa pusing setelah bangun tidur siang, minum bodrex 1 tablet. Besok paginya kambuh lagi, pusing dan lemas seperti mau jatuh, tangan kiri lemah dan tengkuk sakit. Pasien mengatakan belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. TD: 150/90mmHg, Nadi: 80 kali/menit, Suhu: 36,60C, pernapasan: - GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Sermion 3 x 1 Pletaal 3 x 50 Elovess 3 x 1 Methycobalt 1 ampul/2 hari (intramuskular) Piracetam 3 x 12 g Asering Diit lunak

07/04 08/04-15/04 08/04-15/04 08/04-15/04

08/04,10/04,12/04

13/04-15/04 07/04-12/04 07/04-15/04

Membaik

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

halus intraklavikular kanan. 27 No.RM:47.19.75

Usia/JK: 62 th/L Masuk:14/04 Keluar: 06/05 R.penyakit: hipertensi (2004) R.obat: - R. alergi: dingin , debu dan seafood R.penyakit keluarga: DM (orangtua) Hasil laboratorium (21/04) KGD puasa: 141H, lek: 11,9H, lama perdarahan: 15 menit 3 detik, APTT: 32, 5 detik, CT scan kepala: intracerebral hematoma dan subarakhnoid hematoma regio temporo perietal kiri. Fraktur kranium os. temporol kiri. (21/04) CT scan kepala : masih tampak intracerebral hematoma pada temporo parietal kiri, ukuran sekitar 5 x 3,7 cm dibanding CT scan lama dan densitas serta ukurannya relatif masih sama. Masih tampak periferal edema dan mass effect, bintik-bintik kalsifikasi bertambah.

Masuk: Hipertensi parese extremitas dextra Keluar: Stroke iskemik

Tekanan darah 150/90 mmHg, akhir-akhir ini merasa pusing tidak periksa ke dokter hanya minum obat pusing, pusing akan berkurang. Tanggal 14 April 2005 bangun tidur extremitas kanan lemas.Hasil pemeriksaan fisik : kulit kering, parese extremitas kanan, penglihatan kabur.

Pre trepanasi Amoxan 3 x 1 g Alinamin F 2 x 1 ampul Kalnex 3 x 2 ampul Profenid 3 x 1 ampul Vitamin K 1 x 1 Primperan 3 x 1 ampul Zantac 2 x 1 ampul Sanadryl exp. 3 x 10 cc Blopres 1 x 16 mg Ryzen 1 x 1 Extra dulcollac 1 tube Norvask 5 mg 1 x 1 Alinamin 2 x 1 ampul Sonde 1700 cal Asering Post trepanasi Rochepin 1 x 1 Zantac 1 x 50 mg Phenytoin 3 x 100 mg Kalnex 3 x 500 mg Toradol 2 x 30 mg Vitamin C 2 x 400 mg Adona Ac 2 x 50 mg Herbeser 10 mg +NaCl 48 cc Bisolvon 3 x 10 cc Herbeser CD 200 mg 1 x 1 tablet Norvask 5 mg 1 x 1 tablet/malam Medikonsef 2 x 500 mg Voltaren R 1 x 1 tablet Clast 3 x 1 tablet Ginkon 3 x 1 tablet Diit Sonde 1700 cal Asering Diit Saring Diit lunak Potacol

14/04-21/04 14/04-21/04 14/04-21/04 14/04-21/04 14/04-18/04,

21/04 14/04

14/04-21/04 14/04-21/04 15/04-21/04 16/04-20/04 19/04-20/04

19/04 21/04

14/04-21/04 14/04-21/04

23/04-28/04 23/04-28/04 23/04-06/05 23/04-28/04 23/04-27/04 23/04-27/04 23/04-27/04

27/04-06/05 27/04-06/05 27/04-06/05 27/04-05/05 27/04-05/05 28/04-05/05 28/04-06/05 28/04-06/05 23/04-27/05 23/04-27/05 27/04-28/04 30/04-05/04 24/04-27/04

Membaik

28 No.RM: 14.99.00 Usia/JK: 73 th/L Masuk: 15/04

Masuk: Stroke ulang (III), hipertensi,

Tadi pagi tiba-tiba tidak bisa jalan dan bicara, emosi naik dan pasien

Neurotam 2x 12 g Nicholin 2 x 250 mg Amoxycilin 3 x 500

15/04-21/04 15/04-21/04 16/04-21/04

Membaik

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Keluar: 21/04 R.penyakit: Stroke (1991 & 2004) R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (15/04) Asam urat: 7,1H, Koles.total: 31L, Hb: 12,8L, Lek: 11,7H, Erit: 4,12L, Hem: 37,5L, MCHC: 31,1H.CT scan kepala: -, Foto thorax: Cor; tampak membesar. Pulmo; tak tampak infiltrate

hipoglikemia Keluar: Stroke ulang, hipertensi

marah-marah. TD: 150/100 mmHg, Nadi: 88 kali/menit, Suhu: 36,50C, pernapasan: 24 kali/menit. GCS: CM aphasia

Blopres 1 x 8 mg Exelon 1 x 1 Valium 5 mg Injeksi Dextrosa 40 %

16/04-21/04 17/04-21/04

15/04 15/04-19/04

29 No.RM: 19/44/98 Usia/JK: 62 th/P Masuk: 21/04 Keluar: 29/04 R.penyakit: DM (2004-sekarang) R.obat: Clonidine, Nefedipine, Amaryl R.alergi: - R.penyakit keluarga: Hipertensi, DM (ibu) Hasil laboratorium K: 3,3L, Koles.total: 212H,Lek: 126H, Hem: 47,8L, KGD puasa: 321H,pp: 330H.(28/04) KGD puasa: 124H, pp: 169H CT scan kepala & foto thorax (21/04) Brain scan masih tampak normal, tak tampak gambaran infarct/hematom. Cor; Cardiomegally ringan, aorta elongatio. Pulmo; dalam batas normal, tak tampak infiltrat.

Masuk: Stroke, hipertensi, DM Keluar: Stroke iskemik komplikasi hipertensi dan DM

Pada pukul 23.00 tiba-tiba extremitas kiri terasa tebal, pusing, kaku pada pipi. TD:170/90 mmHg, Nadi: 88 kali/meni, Suhu: 37,40C, pernapasan: - GCS: CM

Neurotam 12 g 2 x 1 Nevramin 3 x 1 Ergotika 1 mg 3 x 1 Amaryl 1 x 4 mg Triatec 1 x 10 mg Novonorm 3 x 1 Longcef 2 x 500 mg Nicholin 2 x 250 mg Glucopage 2 x 1 Glucopage 500 mg 3 x 1 Salep Hidrokortison 1 g Bedak Trosyd Martos DM 1700 cal RI

21/04-29/04 21/04-29/04 21/04-29/04 21/04-29/04 21/04-29/04 21/04-29/04 21/04-29/04 21/04-26/04

24/04 25/04-29/04 25/04-28/04 21/04-29/04

28/04

APS

30 No.RM: 47.70.91 Usia/JK: 54 th/L Masuk: 23/05 Keluar: 29/05 R.penyakit: - R.obat: Fepiran 4 x 3 g, brainact 2 x 1, fatin 1 x 1 , aspilet 3 x 1, plavix 1 x 1, norvask 1 x 1, amoxan 3 x 500 mg, parasetamol 3 x 1. R.alergi: - R.penyakit keluarga: stroke (ayah) Hasil laboratorium (23/05): SGPT: 105,7H, SGOT: 68,8H,Tromb:103L, Limf: 9,5L, KGD sewaktu: 156H. CT scan kepala: Infarct cerebri nucleus caudatus sinistra dan lacunar. Infarct cerebri frontoparietale sinistra. USG upper & lowerabdomen: USG abdomen dalam batas normal. (28/05):SGPT: 70H, SGOT: 41,1H

Masuk: Stroke Keluar: Stroke

Opname di RSUD sleman sejak 15/05/2005: lemas pada extremitas kiri. 20/05/2005: demam, mual, muntah & pusing. Pasien juga tidak bisa BAB sejak 3 hari yang lalu. Penglihatan kabur ± 2,5 kanan & kiri, kulit lembab, BB: 64 kg, TB: 165 cm2, TD: 130/90 mmHg, Suhu:37,40C Nadi: 88 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit. Pasien merokok sejak 1976 sebanyak 3 bungkus/hari.

Neurotam 4 x 3 g Pletaal 2 x 50 mg Encephabol F 3 x 1 Methycobalt 1 ampul/2hari (intravena) Methycobalt 3 x 500 mg R/ Eloves Tensivask 1 x 5 mg K/P Sanmol 1 tablet Sanmol 3 x 1 Kenalog Zalt Becombian F 2 x 1 tablet Lesicol 3 x 1 tablet Asering

23/05-27/05 24/05-28/05 24/05-28/05 24/05,26/05

27/05-28/05 24/05-28/05 25/05-28/05

25/05 26/05-28/05

28/05 27/05-28/05 27/05-28/05 23/05-26/05

Membaik

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

31 No.RM: 45.97.84 Usia/JK: 84 th/L Masuk: 11/01 Keluar: 26/01 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: DM (istri) Hasil laboratorium (11/01): Cr: 1,2H, Asam urat: 7,3H, KGD sewaktu: 136H, CT scan kepala & foto thorax: Hidrosefalus ringan. Lacunar infarct region corona radiate/subcortical parietal kanan. Cor:cardiomegally (suspek LVH ringan). Pulmo: tak tampak infiltrate. (15/01): Echocardiography: LVH konsentrik dengan disfungsi. Diastolik sesuai HHD. MI mild cc MVP PML. (16/01): Cl: 112H.(18/01): Cl: 115H,Hb: 11,4L, Hem: 34,5L. (23/01); KGD pp: 89L.

Masuk: Febris, stroke, hipertensi Keluar: Post stroke, hipertensi

Bangun tidur pasien mau BAK, tidak bisa jalan, tangan kiri nyeri dan kesesmutan. Pasien belum pernah sakit & diopname. TD: 120/70 mmHg, Nadi: 72 kali/menit, Suhu: 36,00C. GCS: CM

Pre repair hernia s Nicholin 2 x 250 mg Blopres 16 ampul 1 x 1 Neurotam 12 g 2 x 1 Amoxan 500 mg 3 x 1 K/P Sanmol 3 x 1 Nevramin 3 x 1 Pletaal 2 x 50 mg K/P New Diatab 3 x 1 tablet Extra Catapres 150 mg Catapres 3 x 75 mg Asering Post repair hernia s Neurotam 12 g 2 x 1 Pletaal 2 x 50 mg Ceftriaxon 1 x 1 g (injeksi) Rantin 2 x 1 ampul Toradol 2 x 1 ampul Nicholin 2 x 250 mg (injeksi) Zegase 1 x 1 g Blopres 1 x 16 mg Neuromin 3 x 1 Cordaron 2 x 200 mg Catapres 3 x 0,15 mg Ceradolan 3 x 200 mg Analsix 3 x 1 RD

11/01-18/01 11/01-12/01, 15/01-18/01 11/01-18/01 11/01-18/01 11/01-15/01 11/01-18/01 12/01-18/01 12/01-15/01

17/01

17/01-18/01 11/01-18/01

21/01-24/01 21/01-26/01 21/01-22/01 21/01-22/01 21/01 21/01-22-01 21/01-22/01 21/01-26/01 21/01-26/01 21/01-26/01 21/01-26/01 23/01-26/01 22/01-23/01 21/01-23/01

Membaik

32 No.RM: 48.44.05 Usia/JK: 65 th/P Masuk: 21/07 Keluar: 30/07 R.penyakit: hipertensi, stroke I, stroke II (1995), stroke III (Mei 2005) R.obat: - R.alergi: alergi ikan air laut R.penyakit keluarga: DM (saudara kandung), hipertensi (Ibu) Hasil laboratorium (21/07) K: 3,0L, SGOT: 35,5H,Asam urat: 8,2H, Koles.total: 221H, HDL: 23L, Trigliserida: 553H, Hem: 35,6L, MCV: 79,5L CT scan kepala & foto thorax: -

Masuk: Obs.post stroke Keluar: Stroke iskemik

Mulai kemarin bicara tidak karuan, kalau malam teriak-teriak. Sejak hari minggu pasien gelisah tidak bisa tidur. Hasil pemeriksaan fisik : Pusing, pernapasan dada. Pasien sudah menopouse, kulit lembab, mudah bingung dan paralise pada kiri, sklera merah, dan pendengaran berkurang. TD: 150/90, Nadi:

Piracetam 3 x 1250 mg Lipira 1 x 600 mg Zloric 1 x 300 mg Esilgan1 x 2 mg K/P Esilgan 1 x 2 mg Zoloof 1 x 5 mg Aspar K 3 x 5 mg Aricept 1 x 1 Adalat 10 mg Tensivask 1 x 5 mg Tensivask 1 x 10 mg Adalat 5 mg (sub kutan) Triatec 1 x 2,5mg

21/07-30/07 21/07-29/07 21/07-30/07 21/07-25/07

26/07 22/07-30/07 21/07-30/07 21/07-30/07

23/07 25/07

26/07-30/07 26/07

27/07-28/07

APS

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

(26/07) KGD puasa: 130H, pp: 155H. 60 kali/menit, Suhu: 36,50C. GCS: CM

Tanapres 1 x 5 mg Natrilix 1 x 1 Asering

30/07 29/07

21/07-26/07 33 No.RM: 17.03.93

Usia/JK: 65 th/P Masuk: 15/01 Keluar: 27/01 R.penyakit: DM komplikasi dislipidemia (07/06/2000), hipertensi komplikasi DM (04/06/2001) R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (15/01): Koles.total: 444H, LDL: 303H, Trigliserida: 663H, KGD puasa: 186H,pp: 175H, CT scan kepala: Brain scan masih tampak normal. Tak tampak infarct/hematom. Foto thorax: Cor; tak membesar, aorta elongatio. Pulmo; dalam batas normal, tak tampak gambaran infiltrat/proses spesifik.

Masuk: Parese extremitas kiri susp.stroke komplikasi DM dan hipertensi Keluar: Stroke

Pasien sulit bicara, extremitas kiri kesemutan, lemas, pusing. Pasien juga sering merasa sedih & gelisah. Pasien minum obat secara rutin karena pasien adalah penderita hipertensi (lupa nama obatnya). Hasil pemeriksaan fisik : TD: 150/90 mmHg, Nadi: 88 kali/menit, suhu: 36,70C. Kulit pucat, selaput lendir lembab. Pasien sudah menopouse. GCS: CM

Glibenklamid 1 x ½ tablet Nicholin 2 x 250 mg Plavix 1 x 1 Neurotam 2 x 12 g Nevramin 3 x 1 tablet Lypantil 200 mg 1 x 1 Extra mefinal 500 mg Unalium 5 mg 1 x 1 tablet Methylcobal 3 x 500 mg Mertigo 3 x 1 tablet Neurontin 2 x 1 Mefinal 3 x 250 mg Asering 20 tetes/menit Diit DM 1700 cal

15/01-27/01 15/01-21/01 15/01-27/01 15/01-27/01 15/01-27/01 15/01-26/01

16/01 16/01-27/01 22/01-27/01 24/01-27/01 18/01-27/01 18/01-27/01 15/01-22/01 15/01-27/01

Membaik

34 No.RM: 39.79.59 Usia/JK: 67 th/L Masuk: 13/06 Keluar: 18/06 R,penyakit: hipertensi (2004), DM (2001-sekarang) R.obat: kaptopril R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (13/06): HDL: 25L, Trigliserida: 255H, CT scan kepala: infarct sub akut pada corona radiata kiri. Foto thorax: Cor; cardiomegally ringan. Pulmo; dalam batas normal, tak tampak infiltrat. (14/06): KGD puasa: 126H.(17/06) KGD puasa: 117H, pp: 151H

Masuk: CVD (stroke awal), hipertensi, DM Keluar: Stroke non hemoragik, hipertensi, DM

09/06 pasien cek KGD di RS Santa Maria hasilnya 212 mg/dl, 3 hari kemudian ke RS Santa Maria lagi tetapi tidak ada perubahan. Pasien mengeluh pusing. Hasil pemeriksaan fisik : BB: 80 kg, TB: 166 cm, suhu: 36,60C, nadi: 84, TD: 150/100 mmHg. GCS:CM

Nicholin 2 x 250 mg Neurotam 12 g 2 x 1 tablet Ergotika 1 mg 3 x 1 tablet Nevramin 3 x 1 tablet Pletaal 50 mg 2 x 1 tablet Hypercol 1 x 100 mg Cedocard 3 x 5 mg Triatec Asering

13/06-17/01 13/06-18/06 13/06-18/06 13/06-18/06 13/06-18/06 14/06-18/06 14/06-18/06 17/06-18/06 13/06-16/06

35 No. RM: 45.00.58 Usia/JK: 88 th/L Masuk: 27/05 Keluar: 04/06 R.penyakit: Anemia, hipertensi R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (27/05) Hb: 11,4L, Hem: 34,4L, KGD sewaktu: 126H, CT scan

Masuk: Obs. Stroke hemiparese dextra Keluar: Stroke iskemik

Pada 27/06 pasien bangun tidur jatuh dari tempat tidur, posisi miring kanan. Waktu jatuh pasien dalam keadaan sadar. Pasien lemas & pelo. Hasil pemeriksaan fisik : BAB cair, sering gunakan kateter, parese extremitas kanan, dan penglihatan

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Methycobal im1 ampul/2 hari Pletaal 2 x 50 mg Encephabol F 3 x 1 Elovess 3 x 1 Tensivask 1 x 5 mg Piracetam 3 x 1200 mg Methycobal 3 x 500 mg

27/05 27/05-01/06 28/05, 30/05,

01/06 28/05-04/06 28/05-04/06 28/05-04/06 28/05-01/06 02/06-04/06 02/05-04/06

Membaik

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

kepala:multiple lacunar infarct pada ganglia basal kanan-kiri, talamus kiri. Foto thorax: Cor; cardiomegally,pulmo; suspek bronkitis kronis.

kabur. TD: 140/80 mmHg, Nadi: 120 kali/menit.

Tensivask 1 x 10 mg Dextrosa 5% Asering 20 tetes/menit

02/05-04/06 27/05

28/05-01/06 36 No.RM: 29.21.16

Usia/JK: 85 th/P Masuk: 24/06 Keluar: 03/07 R.penyakit: hipertensi R.obat: adalat R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (24/06): Cr: 1,0H, koles.total: 324H, LDL: 237H,Hem: 35,3H, MCH: 31,3H,CT scan kepala: infarct cerebri (lacunar) putamen dextra, Foto thorax:cor; konfigurasi ke arah hipertensi ventrikel kiri, Pulmo; belum tampak tanda-tanda edema pulmonum.

Masuk: Stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Pasien sehabis mandi pagi mengeluh extremitas kiri lemas bila digerakkan. TD: 160/90 mmHg, Nadi: 88 kali/menit, suhu: 37,00C. GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Tensivask 1 x 5 mg Simvastatin 1 x 10 mg Sermion 3 x 5 mg Methycobalt Lipitor 1 x 1 Piracetam 3 x 12g Captopril 2 x 25 mg Asering Diit DM 1700 cal Diit lunak

24/06 25/06-29/06 25/06-03/07 25/06-28/6

25/06-03/07 25/06, 27/06,

29/06 28/06-02/07 29/06-02/07 02/07-03/07 24/06-29/07 26/06-03/07 24/06-25/06

37 No.RM: 44.66.40 Usia/JK: 65 th/L Masuk: 05/12 Keluar: 20/12 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (05/12): Na: 135L, Ca total: 9,8H, HDL: 34L, LDL: 239H, Trigliserida:282H, kristal urine: bakteri penuh, glukosa/reduksi:++,protein/albumin:+/-, keton:++,sel epitel squamous: +, CT scan kepala: Infarct cerebri occipitalis et thalamus dextra tanda kearah atrophy cerebri. Foto thorax: Cor; cardiomegalia, konfigurasi kearah LVH. Pulmo; tak tampak kelainan, belum tampak tanda-tanda decompesata.

Masuk: DM Keluar: Stroke komplikasi DM

Bicara pelo & badan terasa lemas. TD: 140/90 mmHg, Nadi: 58 kali/menit, suhu: 36,00C GCS: CM

Citaz 2 x 50 mg Encephabol F 2 x 1 Tanakan 3 x 1 Laxadin 3 x 10 cc K/P Dulcolax 1 tube Glucatrol 5 mg 1 x 1 Brain act (injeksi) 2 x 1 ampul Insulin Asam mefenamat 500 mg Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 Diit DM 1700 cal Asering

05/12-20/12 06/12-20/12 06/12-20/12 10/12-12/12

10/12,13/12-14/12 15/12-20/12 05/12-09/12 08/12-09/12, 14/12-16/12

11/12 15/12-20/12 05/12-20/12 05/12-09/12

Membaik

38 No. RM: 11.73.32 Usia/JK: 77 th/ P Masuk: 11/02 Keluar: 15/02 R.penyakit: - R.obat: sanmol R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (11/02)

Masuk: Stroke komplikasi ISPA Keluar: Stroke

Dua hari yang lalu batuk, muntah 1 kali. 11 Desember 2005 sesak napas, pasien aphasia, &menggunakan kateter No. 18, NGT no 16. TD: 100/60 mmHg, Nadi: 80 kali/menit, Suhu: 37,50C, pernapasan:

Ceftriaxon (injeksi) Aspar K 3 x 1 Lesichol 3 x 1 K/P Sanmol Mucohexin 3 x 10 cc Becombian F 3 x 10 cc Cefizox 1 x 1 g (injeksi) Exelon 3 mg 2 x 1 tablet Encephabol F 1 x 1

11/02 12/02-15/02 12/02-15/02 12/02-15/02 12/02-15/02 12/02-15/02 12/02,14/02 12/02-14/02 12/02-15/02

Membaik

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

K: 2,2L, Na: 123L, Hb:11,0L.Lek: 15,3H, Erit: 3,64L, Net: 93,7H, lim: 1,4L,Foto thorax: Cor; cardiomegally ke arah ASHD. Pulmo; Bronchopneumonia dextra ringan. Elevasi hemidiafragma dextra. CT scan kepala: -

24 kali/menit GCS: CM

Tanakan 3 x 1 tablet Inhalasi tiap 12 jam Asering Kaen 3B 20-30 tetes/menit Diit Sonde

12/02-15/02 11/02-15/02 11/02-12/02 12/02-13/02 14/02-15/02

39 No.RM: 20.32.78 Usia/JK: 67 th/L Masuk: 07/02 Keluar: 16/02 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R. penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (07/02): Asam urat: 2,8L, koles.total: 201H, HDL: 40L,Hb: 12,8L, Lek: 14,38H, Hem: 38,5L, Limf: 8,9L, KGD sewaktu: 109H, CT scan kepala: Intracerebral hematoma regio temporo oksipitalo parietal kanan. Cor; cardiomegally ringan. Aorta elongatio. Pulmo; dalam batas normal. Tak tampak infiltrat. Dari hasil urin dilakukan uji sensitivitas pada 1 gram negative batang ; Pseudomonas aeruginosa. Resisten terhadap : amokxicilin, amikacin, ampicilin, cepepime, cefoperazone sulbactam, cefotoxime, cefpirome, ceftazidime, cepuroxime, ciprofloxacin, clindamycin, cotrimoxazole, eritromycin, gatifloxacin, gentamicin, imipenem, kanamycin, lincomycin, meropenenm, nalidixic acid, netilmicin, streptomycin, telcoplanin.

Masuk: Vertigo Keluar: Stroke hemoragik, Infeksi saluran kelamin (ISK)

Sejak hari jumat mual &muntah tiap malam, pusing, kemudian pasien ke dokter. Obat yang di peroleh vitamin dan parasetamol. Pasien tidak bisa tidur tetapi pusing &sakit kepala berkurang. 07/02 merasa pusing lagi, sakit, mual, tidak mau makan &muntah. TD: 140/100 mmHg, Nadi: 80 kali/menit, suhu: 37,50C, pernapasan: 24 kali/menit. GCS: CM

Nicholin 2 x 250 mg Zoloft 1 x 1 tablet Neurontin 300 mg 2 x 1 Tensivask 1 x 1 K/P Sanmol Reskuin 1 x 500 mg Diflukan 1 x tablet Vometa 2 x 1 Extra Novalgin 1 ampul Ceftazidin 2 x 1 g Kalnex (2 ampul) 4 x 500 mg Rantin 2 x 1 ampul Nimotop 2,5 cc/jam Nimotop 3 x 1 tablet Neurotam 12 g 2 x 1 Amoxan 3 x 500 mg Extra unalium 1 tablet Asering 20 tetes/menit

07/02-13/02 14/02-15/02 07/02-15/02 07/02-16/02 07/02-08/02 14/02-16/02 14/02-16/02 07/02-13/02

09/02 09/02-13/02 09/02-13/02 09/02-13/02 07/02-12/02 13/02-15/02 07/02-09/02 07/02-08/02

07/02 07/02-14/02

Membaik

40 No.RM: 48.58.85 Usia/JK: 65 th/ L Masuk: 04/08 Keluar: 18/08 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (04/08) Lek: 13,10H, CT scan kepala: intraserebral hematom di lobus parietal sinistra. Edema cerebri. Foto thorax: Cor: cardiomegally (RVH). Pulmo: dalam batas normal.

Masuk: Stroke komplikasi hipertensi Keluar: Stroke

Jam 14.30 tiba-tiba pasien tidak bisa bicara, lemas & keluar keringat dingin. Pasien diperiksakan ke dokter dan di beri obat. Mulai jam 00.00 pasien kejang dan sesak napas. Pasien di bawa ke RSPR. Hasil pemeriksaan fisik: TD: 190/110, Nadi: 80 kali/menit, Suhu: 36,10C, pernapasan: 20 kali/menit, parese kanan, kornea keruh, BAK dengan kateter& punya kebiasaan

Nicholin 2 x 250 mg Kalnex 4 x 500 mg Manitol 4 x 125 unit Nimotop Valium 10 mg 1 x 1 Sermion 3 x 1 Klonidin HCl 0,15 mg 2 x 1 Rantin 2 x 1 ampul Pan enteral 1 x 1 ml Dilantin 1 x 100 mg Dilantin 2 x 100 mg Nimotop 3 x 1 tablet Amoxan 3 x 500 mg Fordesia 1 x 1 RD

04/08 04/08-14/08

04/08 04/08

04/08-18/08 04/08-18/08 04/08-18/08 04/08-14/08 05/08-08/08 06/08-07/08 08/08-18/08 08/08-18/08 07/08-18/08 12/08-18/08 04/08-15/08

Membaik

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

merokok 1 bgks/hari GCS: Somnolent

Diit sonde 1500 cal Saring

04/08-09/0 11/08-18/08

41 No.RM: 48.45.23 Usia/JK: 75 th/L Masuk: 22/07 Keluar: 26/07 R.penyakit: Hipertensi R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (22/07) Asam urat: 7,9H, HDL: 39L,Lek: 13,2H, CT scan kepala: -,CT scan oropharynx: Nasopharynx – oropharynx dalam batas normal, tak tampak mass. Foto thorax: Cor tidak membesar

Masuk: Obs. Bronchiectasis stroke lama Keluar: Stroke iskemik

Pasien dengan stroke lama, banyak lendir dari tenggorokan tetapi tidak bisa keluar. Hasil pemeriksaan fisik : trismus 3 jari, paralise pada extremitas kiri, nafas bunyi, kornea keruh, konjunctiva pucat, kulit pucat dan kering, turgor. TD: 180/90 mmHg, Nadi: 84 kali/menit, suhu: 38,00C GCS: CM aphasia

Methycobalt 1 ampul/hari Ceftriaxone 2 x 1 g Neurotam 4 x 3 g Extra xyllo : bella (1:1) Bisolvon 2 x 1 ampul RL 30 tetes/menit

22/07-26/07 22/07-26/07 22/07-26/07

22/07 25/07-26/07 22/07-25/07

APS

42 No. RM: 17.23.11 Usia/JK: 62 th/P Masuk: 14/05 Keluar: 20/05 R.penyakit: - R.obat: - R. alergi; penisilin R.penyakit keluarga: DM (ayah dan saudara kandung) Hasil laboratorium (17/05) : Cr; 5,1L, Koles.total: 205H, LDL: 152H. CT scan kepala: Atrofi cerebri. Curiga stroke iskemik regio ganglia basalis kiri & regio hemisfer cerebelli kanan kiri bagian medial. Foto thorax: Cor: tidak membesar. Pulmo: tidak tampak infiltrat/masih dalam batas normal.

Masuk: Stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Tangan kiri kesemutan menjalar ke muka, kaki kanan bila ditekuk sakit. Nyeri otot/tulang kanan. Pasien sudah menopouse. TD: 160/90 mmHg, Nadi: 88 kali/menit, suhu: 37,10C.

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Pletaal 2 x 50 mg Sermion 3 x 1 Elovess 3 x 1 Methycobalt 1 ampul/2hari Piracetam 3 x 1200 mg Analsix 1 x 1 tablet Methycobalt 3 x 500 mg Asering

14/05 15/05-18/05 14/05-20/05 14/05-20/05 16/05-20/05 16/05, 18/05 19/05-20/05

16/05 19/05-20/05 14/05-18/05

Membaik

43 No.RM: 47.79.57 Usia/JK: 60 th/ L Masuk: 22/05 Keluar: 25/05 R.penyakit: - R.obat: R.laergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (22/05) Asam urat: 8,6H, Trigliserida: 387H, CT scan kepala: Brain scan masih tampak normal, tak tampak gambaran infarct/hematom. Foto thorax:Cor: suspect cardiomegally ringan. Pulmo: dalam batas normal, tak tampak infiltrat.

Masuk: TIA Keluar: Stroke iskemik

Jam 10.30 saat tidur pasien merasa kesemutan pada tangan & kaki, kelu, lemas, pusing & pingsan. TD: 190/110. Nadi: 78 kali/menit, Suhu: 36,00C. GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Extra nifedipin 10 mg (SL) Simvastatin 1 x 10 mg Tensivask 1 x 5 mg Pletaal 2 x 50 mg Sermion 3 x 1 tablet Lasix 1 ampul/12 jam Ceftriaxon 2 x 1 g Asering Diit RG III

22/05 22/05-24/05

22/05 23/05-24/05 23/05-25/05 23/05-25/05 23/05-25/05 22/05-24/05 24/05-25/05 22/05-24/05 22/05-24/05

APS

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

44 No.RM: 46.98.50 Usia/JK: 56/L Masuk: 26/03 Keluar: 07/04 R.penyakit: hipertensi, usus buntu R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (26/03)Asam urat: 8,5L, Koles.total: 225H, Trigliserida: 153H, Sedimen urine: bakteri dan jamur: +, CT scan kepala: cortical infarctcerebri parietalis posterior sinistra. Foto thorax: Cor: cardiomegally, konfigurasi ke arah hipertrofi ventrikel kiri. Pulmo: belum tampak gambaran edema pulmo.

Masuk: Stroke Keluar: Stroke non hemoragik

Pasien tidak bisa berbicara (pelo) & pusing. TD: 218/122 mmHg, Nadi: 71 kali/menit GCS: CM aphasia

Cedocard 3 x 5 mg Concor 1 x 5 mg Neurotam 4 x 3 g Neurotam 3 x 12 g OMZ 20 mg 1 x 1 Sermion 3 x 1 Zyloric 1 x 300 mg Herbesser 10 mg 1 x 1 Trombo aspilet 1 x 1 Plavix 1 x 1 Lipitor 10 mg 1 x 1 Cordaron 200 mg 2 x 1 Cordaron 2 x ½ Cyproxin 2 x 500 mg Mefinal 2 x 500 mg Asering RD Diit saring

26/03-07/04 26/03-07/04 26/03-31/03 01/04-07/04 26/03,28/03 27/03-07/04 28/03-07/04 28/03-07/04 28/03-07/04 28/03-07/04 29/03-06/04 30/03-02/04 01/03-07/04 01/03-07/04 04/04-07/04

28/03 26/03-28/03 27/03-28/03

Membaik

45 No.RM: 47.54.56 Usia/JK: 63 th/P Masuk: 11/05 Keluar: 23/05 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: ikan air tawar R.penyakit keluarga: hipertensi (saudara kandung) Hasil laboratorium (11/05) Trigliserida: 262H, urinalisa lekosit esterase: 500, pH; 5,5 CT scan kepala: masih dalam batas normal, belum tampak gambaran infarct cerebri/cerebelli tapi regio corona radiata kanan lebih hipodens yang kurang khas. (14/05) KGD puasa: 144H, pp: 163H.(22/05) KGD puasa: 150H, pp: 301H.

Masuk: - Keluar: Stroke iskemik

Pasien post opname. TD: 160/90 mmHg, Nadi: 80 kali/menit, Suhu: 37,00C, pernapasan: 27 kali/menit. Pasien sudah menopouse. GCS: CM

Neurotam 3 g Neurotam 4 x 3 g Pletaal 2 x 50 mg Sermion 3 x 1 Elovess 3 x 1 Simvastatin 10 mg Purubex 3 x 1 tablet Ceftriaxon Amoxicilin Piracetam 3 x 12 mg Tensivask 1 x 5 mg Novonorm Asering Diit lunak Diit DM 1700 Kal Paramin

11/05 11/05-16/05 12/05-23/05 12/05-23/05 12/05-23/05 12/05-22/05 13/05-19/05

12/05 13/05-18/05 16/05-23/05 17/05-23/05 20/05-23/05 11/05-18/05 11/05-19/05 20/05-23/05 13/05-17/05

APS

46 No.RM: 42.62.07 Usia/JK: 35 th/P Masuk: 16/05 Keluar: 21/05 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: hipertensi , penyakit jantung (ayah)

Masuk: Stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Tengkuk sakit & terasa tebal, extremitas kiri sukar digerakkan & lemas. Pasien adalah ibu menyusui. TD: 110/80, Nadi: 84 kali/menit, suhu: 36,60C.

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Pletaal 2 x 50 mg Sermion 3 x 1 Elovess 3 x 1 Piracetam 3 x 12 mg Movicox 1 x 15 mg Cetalgin 1 tablet

16/05 17/05

17/05-21/05 17/05-21/05 17/05-21/05 18/05-19/05 19/05-21/05

18/05

Membaik

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Hasil laboratorium (16/05) Trigliserida: 243H, CT scan kepala: secara CT scan masih dalam batas normal, Foto thorax: Pulmo dan thorax dalam batas normal.

GCS: CM Asering Diit nasi

16/05-17/05 18/05-21/05

47 No.RM: 46.99.51 Usia/JK:70 th/P Masuk: 29/03 Keluar: 06/04 R.penyakit: troke (1970) R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: hepatitis (suami) Hasil laboratorium (29/03)Asam urat: 9,0H, Koles.total: 260H, LDL: 191H, Trigliserida: 175H,CT scan kepala: lacunar infarct pada basal ganglia kanan. Foto thorax: Cor dan pulmo dalam batas normal. Tak tampak gambaran infiltarat/proses spesifik

Masuk: Stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Extremitas kri sakit, TB: 157 cm, BB: 67 kg, TD: 170/110 mmHg. GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Simvastatin 10 mg Pletaal 2 x 50 mg Sermion 3 x 1 Purubex 50 mg 3 x 1 Lipitor 10 mg 1 x 1 Amoxycilin 3 x 500 mg Bisolvon 3 x 1 Piracetam 3 x 12 mg Belaphen 5 mg 3 x 1 Asering

29/03 30/03-02/04 29/03-05/04 29/03-05/04 29/03-05/04 30/03-05/04 01/04-05/04 02/04-05/04 04/04-06/04 03/04-06/04 02/04-06/04 29/03-02/04

Membaik

48 No.RM: 47.54.19 Usia/JK: 70 th/P Masuk: 05/07 Keluar: 07/07 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium 05/03) Asam urat: 8,8H, Trigliserida: 153H,KGD pp: 141H, urinalisa;lekosit esterase:500, bakteri: + CT scan kepala: infarct cerebri regio ganglia basalis & corona radiata kanan. (10/03) Foto thorax: Cor: cardiomegally.Pulmo: Bronkitis

Masuk: Stroke ulang Keluar: Stroke iskemik

Mulut terasa bert, pelo. TD: 130/80 mmHg, Nadi: 112 kali/menit, Suhu: 37,40C. GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Aspar K Sermion 3 x 1 Simvastatin 10 mg Ceftriaxon 3 x 1 Methycobalt 1 ampul/2 hari Asering Sonde

05/07 06/07-07/07 06/07-07/07 06/07-07/07 06/07-07/07 06/07-07/07

06/07 05/07-06/07 05/07-06/07

APS

49 No.RM: 47.71.49 Usia/JK: 50 th/P Masuk: 23/05 Keluar: 14/06 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (23/05)Koles.total: 223H, Trigliserida: 241H, Jantung CKMB: 13,0, CT scan kepala: lacunar infarct cerebri fronto parietalis

MAsuk: Stroke hemiparese kanan Keluar: Stroke non hemoragik

Kedua kaki kesemutan, tangan lemas & tidak bisa berbicara. TD: 200/140 mmHg. GCS: CM aphasia

Nicholin 2 x 250 mg Neurotam 2 x 12 g Nevramin 3 x 1 Ergotika 1 mg 3 x 1 Pletaal 2 x 50 mg Semax Ceradolan 2 x 200 mg Aspilet 1 x 1 Amoxycilin 3 x 500 mg Toradol 30 mg 1 x 1 Klindamisin 3 x 300 mg

23/05-03/06 24/05-07/06 24/05-14/06 24/05-07/06 24/05-07/06 26/05-05/06 07/06-14/06 07/05-14/06 07/05-13/06 07/06-08/06 11/06-14/06

Membaik

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

sinistra. Foto thorax: Cor: konfigurasi ke arah hipertrofi ventrikel kiri.Pulmo; bronkitis ringan. Elevasi hemidiafragma dextra.

Asering 23/05-02/06 Diit lunak 23/05-26/05,

06/06-13/06 RG 27/05-05/06

Masuk: 50 No.RM: 47.43.35 Pasien bila melihat kabur & jalan terasa mau jatuh. TD: 160/90, Nadi: 96 kali/menit, Suhu: 36,5

Tensivask 1 x 5 mg 25/10-31/10 Membaik Usia/JK: 68 th/L Stroke iskemik Pletaal 100 mg 2 x 1 25/10-31/10

Keluar: Masuk: 25/10 Sermion 30 mg 2 x 1 25/10-31/10 0C,

pernapasan: 20 kali/menit. Pasien merokok sjak beruur 20 tahun sebanyak 1 bngks/hari.

Keluar: 31/10 Stroke iskemik Neurotam 12 g (bolus lambat) 25/10 R.penyakit: hipertensi, stroke (Mei 2005) Neurotam 4 x 3 g 26/10-29/10 R.obat: pletaal 50 mg, tensivask 10 mg, sermion Catapres 3 x 75 mcg 29/10-31/10 R.alergi: - Asering 25/10-29/10 R.penyakit keluarga: - Diit lunak 25/10-29/10

GCS: CM Hasil laboratorium (25/10) Cr: 1,4H, Asam urat: 7,1H, LDL: 155H,KGD sewaktu:140H, CT scan kepala: infark cerebri regio corona radiata kanan. Tidak tampak SOP/hematoma. Awal atrofi cerebri. Foto thorax:Cor: tak membesar.Pulmo: dalam batas normal.Tak tampak gambaran infiltrat.

51 No.RM: 37.36.32 Usia/JK: 73 th/L Masuk: 28/05 Keluar: 02/06 R.penyakit: operasi katarak (1977), stroke (1980), opname diare (2003), stroke ulang (2003) R.obat: - R.alergi: - R.panyakit keluarga: - Hasil laboratorium (28/05) Cr; 1,6H, Asam urat: 9,9H, Trigliserida; 233H, KGD sewaktu: 124H, CT scan kepala: awal atrofi cerebri. Masih tampak bercak lacunar infark region corona radiata kanan. Foto thorax;Cor: tak membesar.Pulmo: tak tampak infiltrate/dalam batas normal

Masuk; Stroke pada tungkai kiri Kleuar: Stroke non hemoragik komplikasi hipertensi

Penglihatan kabur & kaki kiri kesemutan. TD: 150/80 mmHg, Nadi 76 kali/menit, suhu: 36,00C, BB: 50 kg, TB: 154 cm GCS: CM

Neurotam 12 g Nevramin 3 x1 Blopres 16 mg 1 x 1 Nicholin 2 x 250 mg secara iv Plavix 75 mg 1 x 1 Asering

28/05-02/06 28/05-02/06 28/05-02/06 28/05-31/05 29/05-02/06 28/05-31/05

Membaik

52 No.RM: 46.10.85 Usia/JK: 43 th/L Masuk: 21/01 Keluar: 23/01 R.penyakit: Stroke R.obat: Asering, Neurotam, Nicholin R.alergi: - R.panyakit keluarga: -

Masuk: Susp.stroke Keluar: Stroke iskemik

Extremitas kiri lemas & bicara pelo. TD: 170/110 mmHg, Nadi: 80 kali/menit, Suhu: 36,50C. GCS: CM

Neurotam 4 x 3 Aprovel 1 x 150 mg Captopril 2 x 25 Encephabol F 3 x 1 Lasix 2 x 1 Nicholi 2 x 2 ampul 500 mg Asering

21/01 21/01-23/01 21/01-23/01 21/01-23/01 21/01-22/01 21/01-23/01 21/01-22/01

APS (pindah RS)

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Hasil laboratorium (21/01) Ur: 89H, Cr: 5,1H, Hb: 11,2L, Erit: 3,76L, hem: 33,5L, CT scan: secara CT scan masih dalam batas normal. Foto thorax: Cor: tak membesar.Pulmo: tak tampak infiltrat/dalam batas normal.

53 No.RM; 38.31.28 Usia/JK: 63th/P Masuk: 23/05 Keluar:31/05 R.penyakit: hipertensi (2004) R.obat;tidak diketahui R.alergi:penisilin R.penyakit keluarga: tidak diketahui Hasil laboratorium(23/05) Koles.total:248H, LDL:183H, trigliserida:197H, sel epitel squamous:+, bakteri:+, CT scan kepala: lacunar infarct cerebri parietalis podterior dextra. Ischemic parietalis sinistra anterior. Dilatasi ventriculair lateralis ringan. Foto thorax:Cor:konfigurasi ke arah hipertrofi ventrikel kiri, pulmo; normal.

Masuk: Stroke komplikasi hipertensi Keluar: stroke

Pasien merasa pusing, tidak bisa berjalan, lemas dan nyeri pada kaki kiri. Tekanan darah: 240/140 mmHg, nadi: 82 kali/menit, suhu : 370C, Pasien sudah menopouse. GCS: CM

Nicholin 2 x 250 mg Pletaal 100 mg 1 x 1 Plavix 75 mg 1 x 1 Herbesser 500 mg + NaCl 50 cc Vometa1 tablet Plantacid 10 cc Avill 25 mg 2 x 1 Capoten 2 x 25 mg Capoten 3 x 25 mg Mefinal 250 mg Catapres 3 x 75 mcg Adalat oros 1 x 1 Dulcolax RD

23/05-27/05 23/05-31/05 23/05-31/05 23/05-27/05

24/05 24/05

25/05-29/05 26/05

27/05-31/05 27/05-28/05 28/05-31/05 27/05-29/05

27/05 23/05-31/05

Membaik

54 No.RM: 28.89.31 Usia/JK: 90 th/L Masuk: 01/06 Keluar: 07/06 R.penyakit: nyeri otot (1985) R.obat: - R.alergi: - R.panyakit keluarga: - Hasil laboratorium (01/06) jantung,;CKMB: 32,0H, LDH: 209,7H, CT scan kepala: infarct cerebri cortex lobuss parietalis posterior dextra. Atrophy cerebri. Foto thorax:Cor: cardiomegally. Konfigurasi kea rah ASHD. Pulmo: belum tampak edema paru.

Masuk: Stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Saat bangun tidur, sendi terasa kaku & nyeri otot pada extremitas. TD: 180/100 mmHg, Nadi; 84 kali/menit, suhu: 36,10C, pernapasan: 23 kali/menit.

Cedocard 3 x 5 mg Citaz 50 mg 2x 1 tablet Brainact iv Farmasal 2 x 100 mg Concor 1 x ½ tablet Cordarone 3 x ½ tablet Enerbol 3 x 1 tablet Ergotika 4,5 mg 1 x 1 Lactulac 15 cc RD Diit lunak

01/06-07/06 01/06-06/06 01/06-07/06 02/06-07/06 02/06-07/06 02/06-03/06 02/06-06/06 02/06-07/06 03/06-04/06 02/06-05/06 02/06-07/06

Membaik

55 No.RM:47.86.85 Usia/JK: 79th/L Masuk:06/06 Keluar:11/06 R.penyakit:operasi hernia R.obat:tidak diketahui R.alergi:tidak diketahui

Masuk: Stroke + hernia Keluar: Stroke hemoragi

Pasien tiba-tiba sempoyongan, tidak bisa bicara & lemas. Pasien jatuh di lantai tetapi masih dalam keadaan sadar. TD: 220/130 mmHg, nadi: 84 kali/menit, suhu:

Adalat 10 mg SL Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Tensivask 1 x 5 mg Lasix 2 x 1 ampul Manitol 20% 4 x 125 cc Nimotop 2,5 cc/hari

06/06 06/06

06/06-11/06 06/06-11/06 06/06-11/06 06/06-11/06

06/06-11/0607/06-

Meninggal

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

R.penyakit keluarga: tidak diketahui Hasil laboratorium (06/06) CT scan kepala:stroke hemoragi dengan ICH 3,7 x 2,6 pada daerah putamen kiri. Foto torax: cor:tak memebsar, pulmo:tak tampak infiltrat/dalam batas normal. (11/06) Ur:100L, Cr: 2,3H Sel epitel squamous:+, poligonal:+, transisional: +, lekosit:10-12/lap, eritrosit: 30-50/lap Protein/albumin:+2, lekosit estrase:500, bakteri:+

36,40C, pernapasan: 32 kali/menit.

Sanmol OMZ 1 x 1 ampul + Dioplos NaCl 100 cc Ceftriaxon 2 x 1 g Dopamin 250 cc

11/06 07/06-11/06

10/06-11/06

11/06

56 No.RM: 24.49.06 Usia/JK: 51 th/L Masuk: 06/06 Keluar: 16/06 R.penyakit: opname hipertensi (mei 2004), opname stroke (2003) R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: hipertensi (Ayah) Hasil laboratorium Normal. CT scan kepala & foto thorax: -

Masuk: Stroke, vertigo Keluar: Stroke, vertigo, altrom cyste

Pasien mengeluh pusing berat, lemas, kalu jalan terasa mau jatuh. TD: 150/90, nadi: 76 kali/menit, suhu: 36,50C, TB: 173 cm, BB: 80 kg. GCS: CM

Unalium 2 x 5 mg Dilbloc 1 x 25 mg Lincocin 2 x 500 mg Mefinal 3 x 500 mg Clonidine 2 x 0,15 mg Diit RG

07/06-12/06 07/06-12/06 09/06-12/06 10/06-14/06 09/06-16/06 06/06-15/06

Membaik

57 No.RM: 47.92.68 Usia/JK: 41 th/P Masuk: 10/06 Keluar: 16/06 R.penyakit: operasi usus buntu (1990), operasi keloid (1995,1997,1999). R.obat: neurobion 500 mg R.alergi: udang R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (10/06) Cl: 114H, SGPT: 38,5H, SGOT: 36,0H, Asam urat: 5,8H, trigliserida: 158H, CT scan kepala: brain scan masih normal.Tak tampak gambarn infarct/hematom. Foto thorax: Cor: tak membesar.Pulmo: tak tampak infiltarat/dalam batas normal.

Masuk: Curiga stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Selam 2 minggu terakhir pasien merasa lemas, berkunang-kunang, extremitas kiri lemas tetapi bisa jalan & jika bicar sakit. Pada 10/06/2005 dada berdebar-debar, lemas & pusing. TD: 140/80 mmHg, nadi: 92 kali/menit, suhu: 370C, pernapasan: 26 kali/menit. GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Pletaal 2 x 50 mg Sermion 3 x 1 Elovess Methycobalt Tensivask 5 mg 1 x 1 Analsix 3 x 1 Piracetam 3 x 1200 mg Asering

10/06 11/06-14/06 10/06-16/06 11/06-16/06 10/06-16/06 11/06-16/06 12/06-16/06 12/06-15/06 15/06-16/06 10/06-15/06

Membaik

58 No.RM: 20.03.33 Usia/JK: 76 th/L Masuk: 14/06 Keluar: 19/06 R.penyakit: hipotensi R.obat: - R.alergi: udang R.penyakit keluarga: penyakit jantung (saudara kandung)

Masuk: Hemiparese dextra. Curiga stroke iskemik Keluar: Stroke iskemik

Sudah 1 bulan bicara agak sulit, jalan sempoyongan & extremitas kanan lemas. TD: 110/70 mmHg, nadi: 84 kali/menit, suhu: 36,40C, pernapasan: 20 kali/menit, TB: 160 cm, BB: 48 kg.

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Ceftriaxon 2 x 1 g Pletaal 2 x 50 mg Sermion 3 x 1 Methioson 3 x 1 tablet Curcuma 2 x 1 Sanmol 3 x 1 tablet

14/06 15/06-19/06 14/06-15/06 14/06-19/06 14/06-19/06 14/06-19/06 17/06-19/06 16/06-19/06

Membaik

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Hasil laboratorium (14/08) SGPT: 46,6H, SGOT: 47,3H, Lek: 19,66H, Mon: 13,7H, CT scan kepala: atrophy cerebri ringan. Tak tampak gambaran infiltara/hematom. Foto thorax:Cor; tak membesar. Aorta elongatio. Pulmo: gambaran bulat dengan infeksi abcess .

Reskuin 1 x 500 mg Ceftazidime 2 x 1 g Metronidazole 3 x 500 mg iv Dulcolax Palntacid Asering Diit lunak

16/06-29/06 17/06-19/06 17/06-19/06

18/06 19/06

14/06-18/06 14/06-19/06

59 No.RM: 06.98.62Usia/JK: 51 th/P Masuk; 30/01 Keluar: 05/02 R.penyakit; hipertensi R.oabat: - R.alergi: udang & ayam R.penyakit keluarga: hipertensi (ayah) Hasil laboratorium (30/01) Kimia & hematologi: Normal. CT scan kepala & foto thorax: -

Masuk: stroke Keluar: Stroke iskemik

Malam hari tiba- tiba tidak sadar bicara , pelo & sukar menelan. TD: 140/90 mmHg, nadi: 80 kali/menit, suhu: 36,00C. GCS: CM

Farmasal 1 x 100 mg Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Piracetam 3 x 12 g Encephabol F 3 x 1 Tensivask 1 x 5 mg Blopres 1 x 8 mg Asering Diit lunak

30/01-04/02 30/01

30/01-04/02 30/01-31/01 30/01-05/02 31/01-05/02 30/01-04/02 30/01-04/02 30/01-04/02

Membaik

60 No.RM: 46.19.77 Usia/JK: 64 th/L Masuk: 28/01 Keluar: 02/02 R.penyakit: hipertensi R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (28/01) Kimia & hematologi: Normal. CT scan kepala: lacunar infarct cerebri region subcortical parietal kiri. Tak tampak SOP/hematoma intracerebral/intracerebellar. Foto thorax: Cor: dalam batas normal. Aorta elongation. Pulmo: dalam batas normal. Tak tampak gambaran infiltrat/proses spesifik.

Masuk: Obs. CVD, hipertensi stage II Keluar: Stroke iskemik

Mulai pagi stelah jalan-jaln pasien tidak bisa bicar (pelo). TD: 200/110 mmHg, nadi: 80 kali/menit. GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Lasix 2 x 1 ampul secara iv Farmasal 1 x 100 mg Encephabol F 3 x 1 tablet Catapres 3 x 0,075 mg Asering Diit lunak

28/01-02/02 28/01-02/02 28/01-02/02 28/01-02/02 28/01-02/02 28/01-02/02 28/01-01/02 28/01-01/02

Membaik

61 No. RM: 12.54.12 Usia/JK: 71 th/P Masuk: 05/02 Keluar: 23/02 R.penyakit: hipertensi R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (05/02) trigliserida: 171H, Basofil: 5,1H, CT scan kepala:

Masuk: Obs.stroke Keluar: Stroke

Pusing, pelo, tangan & kaki kanan lemas, pasien jatuh di rumah. TD: 185/106 mmHg, nadi; 96 kali/menit, suhu: 37,50C. GCS: CM aphasia

Nicholin 2 x 250 mg Plavix 75 mg 1 x 1 Encephabol 1 x 1 Aspilet 100 mg 1 x 1 Plantacid 10 cc 3 x 1 Ginkon 3 x 1 Exelon 1,5 mg 2 x 1 Kaen 3B Diit sonde Dextrosa 5%

05/02-10/02 07/02-23/02 07/02-23/02 07/02-23/02

06/02 08/02-23/02 09/02-23/02 05/02-0/02

05/02-22/02 05/02

Membaik

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

infarct daerah corona radiata kiri. Foto thorax: Cor & pulmo dalam batas normal. Aorta elongatio. Tak tampak gambaran infiltarat/proses spesifik. (14/02) urinalisa; lekosit esterase: 500, nitrit:+, prot/alb:+/- sedimen urin; sel epitel squamous,poligonal: +, lekosit: 30-50 (banyak & bergerombol), eritrosit: 10-20, bakteri: ++

62 No.RM: 46.30.70 Usia/JK: 61 th/L Masuk: 05/02 Keluar: 08/02 R.penyakit: - R.obat: piracetam, ceftazidime, manitol 125 mg/6jam, ranitidine, kalnex R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (06/02) SGPT: 44,0H, SGOT: 141,7H, Ur: 74H Hb: 12,9L, Lek: 12,9H, Erit:4,16L,Hem:38,7L, CT scan kepala: Lacunar infarct cerebri temporalis sinistra. Tanda awal atrophy cerebri. Foto thorax: Cor: cardiomegalia konfigurasi ke arah LVH.Pulmo: peribronkitis. Belum tampak tanda-tanda decompensata.

Msuk: Stroke, hipertensi Keluar: Stroke iskemik

Sejak 03/02 opname di RSUD Magelang. Pada saat tidur pasien dibangunkan tapi tidak bereaksi & pasien tidak bisa berbicara. Batuk berdahak, lecet pada bakrum, pakai O2

2 liter/menit. TD: 160/100 mmHg, nadi: 76 kali/menit, suhu: 37,20C, pernapasan: 22 kali/menit. GCS: Somnolent

Pan enteral 1 bungkus Brainact 2 x 1 ampul Citaz 2 x 50 mg Encephabol F 200 mg 1 x 1 Hydergin Fas 4,5 mg 1 x 1 Cravit 250 mg 2 x 1 Asering RD Diit sonde 1500 kal

06/02 06/02-08/02 06/02-08/02 06/02-08/02 06/02-08/02 06/02-08/02

05/02 06/02-07/02 05/02-07/02

APS

63 No.RM: 46.35.02 Usia/JK: 78 th/P Masuk: 09/02 Keluar:17/02 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: daun melinjo, telur R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (09/02) Trigliserida: 193H, Hb: 10,2L, Eosinofil: 21,1H, CT scan kepala: lacunar infarct region ganglia basalis kiri. Foto thorax:Cor: tak membesar.Pulmo: tak tampak infiltrat. (15/02) Urinalisa; urobilinogen: +, lekosit esterase: 250, sediment urin; sel epitel squamous:+, bakteri:+, lekosit: 2-4, eritrosit: 0-2.

Masuk: Obs. Stroke obstruktif Keluar: Stroke non hemoragik

Pada 08/02 bangun tidur pasien merasa pusing, badan gemetar, extremitas kiri lemas, jari tangan kanan-kiri gatal, sesak nafas saat inspirasi. TD: 170/100 mmHg, Nadi: 77 kali/menit, BB: 45 kg, TB: 155 cm. GCS: CM

Encephabol F 3 x 1 Pletaal 3 x 1 Salofalk 3 x 1 Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Claritin 10 mg 1 x 1 Piracetam 3 x 1200 mg Asering Diit lunak

10/02-16/02 09/02-16/02 10/02-16/02

09/02 10/02-14/02 10/02-16/02 15/02-16/02 10/02-16/02 09/02-16/02 09/02-12/02

Membaik

64 No.RM: 28.24.84 Usia/JK: 58 th/L Masuk: 09/02 Keluar: 21/02 R.penyakit: -

Masuk: Stroke Keluar: Stroke hemoragik

3 hari yang lalu kaki kiri tidak bisa digerakkan. Pasien jatuh, bicara pelo, pusing & hidung tersumbat. Pasien pernah

Kalnex 4 x 50 mg Zantac 2 x 1 ampul Hydergin F 1 x 1 Elovess 2 x 1 tablet Nimotop 2,5 cc/jam

09/02-14/02 09/02-11/02 09/02-21/02 09/02-12/02 09/02-12/02

Membaik

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: paru (istri) Hasil laboratorium (09/02) SGPT: 52,9H, SGOT: 56,0H, Asam urat: 8,0H, MCH: 32,0H. CT scan kepala: intracerebral hematoma capsula interna pada posterior dextra. Foto thorax:Cor: konfigurasi ke arah hipertrofi ventricullum sinistrum.Pulmo: peribronchial infiltrate non spesifik.

merokok. TD: 140/90 mmHg, nadi: 88 kali/menit. Suhu: 36,30C, pernapasan: 22 kali/menit, TB: 165 cm, BB: 71 kg.

Nimotop 3 x 1 Zyloric 300 mg 1 x ½ tablet Rhinos SR 5 mg 2 x 1 kapsul Plantacid 3 x 10 cc (100 ml suspensi) Asering Diit lunak

14/02-21/02 10/02-21/02 10/02-16/02 19/02-21/02

09/02-13/02 09/02-21/02

65 No.RM: 46.27.41 Usia/JK: 77 th/L Masuk: 22/07 Keluar: 02/08 R.penyakit: DM komplikasi hipertensi (1981, 1989), Stroke komplikasi DM (Februari 2005) R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (22/07) Cr: 2,1H, koles.total: 248H, HDL: 39L, LDL: 169H,Erit: 4,41L, CT scan kepala: Curiga adanya infarct cerebri di paraventrikuler et basal ganglia dextra. Atropi cerebri. Foto thorax: ukuran & bentuk cor dalam bats normal. Pulmo dalam batas normal. Sistema tulang yang tervisualisasi intak. (24/07) Cr: 1,9H, KGD puasa: 181H, pp: 162H. (27/07): KGD puasa: 143H,pp: 164H. (30/07) KGD puasa: 109, pp: 159H.Urinalisa; pH; 7,5H, protein:++, lekosit esterase: 500, Glukosa/reduksi:+/-, sedimen urin; sel epitel squamous, poligonal:+, lekosit:20-30, eritrosit:penuh, bakteri:++.(01/08) Urinalisis;pH: 8,0H, protein:++, lekosit esterase: 25, Sedimen urin; lekosit: 1-2, eritrosit:20-30, sel epitel, squamous:+.

Masuk: Stroke ulang komplikasi DM Keluar: Stroke iskemik

Pasien tidak bisa bicara dan menelan. TD: 200/120 mmHg, Nadi: 80 kali/menit, suhu: 36,10C, pernapasan: 22 kali/menit. GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Neurotam 3 x 12 g Methycobalt secara im Methycobalt 3 x 500 mg Pletaal 2 x50 mg Sermion 3 x 1 tablet Insulin RI 3 x 6 U Insulin RI 3 x 4 U Aprovel 1 x 150 mg DMP 3 x 1 tablet Aricept 5 mg 1 x 1 Ceftriaxon 2 g Esilgan 2 mg Glucotrol XL 1 x 5 mg Cefspan 2 x 100 mg Mucohexin 3 x 1 Asering Sonde DM 1700 cal

22/07 22/07-30/07 31/07-02/08 24/07-30/07 31/07-01/08 22/07-28/07 22/07-02/08 23/07-27/07 27/07-30/08 23/07-02/08 24/07-02/08 26/07-01/08 26/07-01/08

27/07 28/07-01/08

01/08 29/07-01/08 22/07-01/08 23/07-02/08

Membaik

66 No.RM: 46.55.77 Usia/JK: 88 th/L Masuk: 24/02 Keluar: 02/03 R.penyakit: Liver (1975), batu ginjal (1980), empedu (1997), hipertensi (2003). R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: hipertensi (saudara kandung) Hasil laboratorium (24/02)

Masuk: Vertigo, hipertensi Keluar: Infark cerebri, hipertensi

Pasien merasa pusing, mau jatuh, pandangan kabur, berkunang-kunang, mual & muntah. Pasien punya riwayat hipertensi tapi tidak teratur minum obat. TD: 190/100 mmHg, Nadi: 98 kali/menit.

Stugeron 25 mg 3 x 1 Nevramin 2 x 1 Blopres 16 mg 1 x 1 Neurotam 1200 mg 2 x 1 Primperan 1 ampul Aggrenox 1 x 1 kapsul HCT 1 x 25 mg Asering Diit lunak

24/02-02/03 24/02-01/03 24/02-02/03 24/02-02/03

24/02 25/02-01/03 25/02-02/03 24/02-27/02 24/02-01/03

Membaik

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Koles.total: 226H, Netrofil: 89,6H, Limf: 7,1L,CT scan kepala: curiga adanya infarct cerbri di para ventrikuler ventrikel lateralis kanan-kiri. Atrofi cerebri. Foto thorax: Cardiomegally (RVH), elevasi diafragma kanan, curiga adanya proses di infradiafragmatika kanan. Pulmo dalam batas normal.

67 No.RM: 48.58.41 Usia/JK: 56 th/L Masuk: 02/08 Keluar: 12/08 R.penyakit: Stroke (November 2004) R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (02/08) Asam urat: 8,5H, Koles.total: 274H, HDL: 37L, LDL: 155H, Trigliserida: 326H, KGD sewaktu: 106H, CT scan kepala: multiple infarct (lama) pada radiata kanan-kiri & pada lobus frontalis kiri.Foto thorax: Cor & pulmo dalam batas normal.Tak tampak gambaran infiltrate/proses spesifik.

Masuk: Stroke Keluar: Stroke iskemik

Pasien merasa kaki kiri lemas dan berat. TD: 160/100 mmHg, Nadi: 84 kali/menit, suhu: 36,00C, pernapasan: 38 kali/menit. GCS: CM

Neurotam 12 g Neurotam 4 x 3 g Neurotam 3 x 1200 mg Praxiparine 2 x 0,4 ( sc pada dinding perut) Zyloric 1 x 300 mg Lipitor 1 x 10 mg Pletaal 2 x 50 mg Claritin 1 x 1 tablet Tensivask 1 x 5 mg Asering Diit lunak

02/08 02/08-08/08 09/08-12/08 02/08-07/08 02/08-12/08 02/08-12/08 02/08-12/08 02/08-12/08 09/08-12/08 05/08-12/08 02/08-08/08 02/08-12/08

Membaik

68 NO.RM: 46.02.59 Usia/JK: 54 th/L Masuk: 06/08 Keluar: 07/08 R.penyakit: - R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (06/08) SGPT: 105,3H, SGOT: 255,1H, Gama GT: 771,0H, Cr:1,6H, Asam urat: 11,9H, HDL: 13L, Trigliserida:302H, Hb: 12,8L, Erit: 3,52L, Hem: 37,3L, Tromb: 77L, MCV:106,0H, MCH: 36,4H, Foto thorax: cor & pulmo masih dalam batas normal. Tak tampak gambaran infiltrat/proses spesifik. USG abdomen: hepatomegally non spesifik, tak tampak nodul. CT scan: -

Masuk: Obs.febris Keluar: Stroke hemoragik

Pasien tiba-tiba jatuh. Sebelumnya pasien mengeluh badan sakit semua dan panas selama 1 minggu. TD: 160/90mmHg, Suhhu: 37,60C, Nadi: 104 kali/menit. GCS: CM

Hyperchol 1 x 300 mg Allopurinol 3 x 100 mg Vitamin K 1 x 1 ampul im Rantin 2 x 1 ampul Kalnex 2 x 1 ampul iv Nicholin 2 x 250 mg iv

07/08 07/08

06/08-07/08 06/08-07/08 06/08-07/08 06/08-07/08

Meninggal

69 No. RM: 48.70.27 Usia/JK: 65 th/ L Masuk: 10/08 Keluar: 18/08 R.penyakit: -

Masuk: Stroke Keluar: Stroke

Pada 09/08 pagi, pasien bangun tidur & ke kamar mandi jatuh dengan posisi duduk tetapi kepala tidak terbentur, pelo, extremitas

Brainact 2 x 1 ampul Citaz 50 mg 3 x 1 Citaz 2 x 50 mg Enerbol 3 x 1 Ergotika 4,5 mg 1 x 1

10/08-15/08 10/08-15/08 16/08-18/08 10/08-07/08 10/08-16/08

Membaik

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

R.obat: - R.alergi: - R.penyakit keluarga: - Hasil laboratorium (10/08) Hb: 12,8L, erit: 4,48L, Hem: 39,3L, CT scan kepala: infarct cerebri temporo parietalis dextra multiple dan parietalis sinistra. Foto thorax: Cor: cardiomegalia, konfigurasi ke arah LVH. Pulmo: tak tampak kelainan. Belum tampak tanda-tanda decompensata.

kiri lemas, sore hari dibawa ke RSUD Sleman hanya 1 hari kemudian dipendahkan ke RSPR. TB: 169 cm, BB:60 kg, TD: 150/100 mmHg, Nadi: 88 kali/menit, Suhu: 37,0 0C, pernapasan: 20 kali/menit. Pasien punya kebiasaan merokok 1 bgks/hari. GCS: CM

Fordesia 1 x 1 Dulcolax (suppositoria) RL Diit sonde 1500 cal Diit lunak

10/08-18/08 14/08

10/08-14/08 10/08-16/08 17/08-18/08

70 No.RM: 12.22.04 Usia/JK: 55 th/L Masuk: 05/12 Keluar: 09/12 R.penyakit:- R.obat:- R.alergi:- R.penyakit keluarga:- Hasil laboratorium (05/12)Koles.total: 208H, Trigliserida: 159H, Eosinofil: 9,6H, (06/12) KGD puasa:193H, pp:200H. CT scan kepala: lacunar infark region corona radiate kanan. Tak tampak SOP/hematoma. Foto thorax: cor; curiga membesar ringan, pulmo; dalam batas normal. tidak tampak gambaran infiltrate/edema paru. MRI Lumbal: masih dalam batas normal. tak tampak kelainan corpus vertebra, corpus medularis.

Masuk: Hipertensi dengan paraplegia kiri inferior Keluar: Stroke iskemik

Bagun tidur pasien mengeluh extremitas lemah dan kesemutan. TB: 160 cm, BB: 60 kg, TD: 160/110 mmHg, suhu: 370C. GCS:CM

Tensivask 5 g 1 x 1 Glibenklamid 2 x 1 Piracetam 3 x 1200 mg Brain act 2 x 500 mg Sanadryl 3 x 10 cc Esilgan 1 tablet/malam

05/12-09/12 06/12-09/12 06/12-09/12 05/12-09/12 07/12-09/12 0/12-09/12

Membaik

71 No.RM: 18.78.48 Usia/JK: 42 th/ P Masuk: 02/05 Keluar:10/05 R.penyakit: DM, hipertensi tetapi tidak rutin kontrol R.obat: catapres, daonil ½ tablet/hari secara rutin untuk DM R.alergi: - R.penyakit keluarga: hipertensi, DM (Ibu) Hasil laboratorium (02/05)Cr: 1,5H, Asam urat: 6,3H, Koles.total: 253H, LDL: 195H, KGD sewaktu:246H,Hb: 11,4L. CT scan kepala: infarct cerebri putamen sinistra. Lacunar infarct cerebri periventriculair parietalis dextra. Foto thorax: Cor;

Masuk: Stroke komplikasi hipertensi Keluar: Stroke, hipertensi, dislipidemia, IHD

Pada 02/05 pagi saat jalan kaki kiri tiba-tiba sakit dari lutut ke bawah & merasa kesemutan. Pasien belum menopouse, TD: 200/100 mmHg, Nadi: 88 kali/menit, Suhu: 36,00C GCS: CM

Herbesser 3 x 30 mg Glucotrol 1 x 5 mg Blopres 16 mg 1 x 1 Hydergin fas 1 x 1 Pletaal 1 x 100 mg Adalat oros 1 x 1 Lipitor 10 mg 1 x 1 Semax 4 x 2 guttae Blopres plus 14 mg 1 x 1 Nicholin 2 x 250 mg Asering Martos 10 Diit lunak

02/05-10/05 03/05-10/05 04/05-10/05 09/05-10/05 02/05-10/05 02/05-10/05 02/05-10/05 02/05-09/05 02/05-03/05 02/05-06/05 02/05-03/05 03/05-06/05 02/05-03/05

Membaik

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

normal. Pulmo: bronchitis. Tak tampak tanda-tanda KP aktif. (03/05) KGD pp: 302H (06/05) KGD puasa: 116H, pp: 145H (08/05) KGD puasa: 93, pp: 183H.

Diit DM 1500 cal RL

04/05-10/05 05/05-06/05

Keterangan: - JK: Jenis Kelamin,BB:berat badan, KGD: kadar gula darah, TD: tekanan darah, Cr:kreatinin, Erit:eritrosit, Tromb: trombosit, Hb:hemoglobin, Hem:hematokrit, Lek:lekosit, Ur: ureum,

Mon:monosit, Lim:limfosit, koles.total:kolesterol total, H:high (tinggi), L:low (rendah), R.:riwayat - Hasil laboratorium pasien yang meliputi kimia, hematologi dan urinalisa yang dicantumkan hanya yang mengalami peningkatan (H) dan penurunan (L) sedangkan data normal tidak dicantumkan. - Nilai normal data laboratorium : SGOT: 0,0-38,0 U/L, SGPT: 0,0-41,0 U/L, Ureum: 10-50mg/dl, Kreatinin: 0,7-1,2 mg/dl, Asam urat: 3,4-7,0 mg/dl, Kolesterol total: <200 mg/dl, HDL:

>40 mg/dl, LDL:<150 mg/dl, Trigliserida : <150mg/dl, Hemoglobin:12,0-16,5 G%, Leukosit: 4,0-11,0 x 103U/L, Eritrosit: 4,5-6,5 x103U/L, Trombosit:150-540 x103U/L, Eosinofil: 0,0-9,5%, Basofil: 0,0-2,5%, Neutrofil: 35,0-88,7, Limfosit: 12,0-44,0%, Monosit: 0,0-11,2%. Kadar glukosa darah Puasa: 70-110 mg/dl, Post prandial (pp):100-140 mg/dl, Sewaktu: 70-100 mg/dl, Indeks eritrosit, MCV:80,0-96,0 fL, MCH: 27,0-31,0 pg, MCHC: 32,0-36,0 g/dl.RDW-CV:11,6-14,8 Elektrolit Kalium: 3,5-5,1mmol/L, Natrium: 136-145 mmol/L, Klorida: 197-111 mmol/L, Kalsium: 8,2-9,6 mmol/L. Urinalisa Sel epitel:squamous:0, transisional: 0, polygonal: 0. Leukosit: 0-6/lap, eritrosit:0-1/lap, protein/ albumin: +/-, lekosit esterase: NEG, bakteri/jamur: -/-

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

Lampiran 2. Catatan perkembangan kasus 5,19, 20, 22, 39, dan 53 KASUS 5

Ket: GCS: Glasgow Coma Scale, Som: somnolent, Sop: soporus, CM: compos mentis

Tgl GCS Jam Tekanan Darah

(mmHg)

Nadi (kali/menit)

Suhu (0C)

Pernapasan (kali/menit)

Keterangan

11.30 102/61 76 14.00 130/90 68 36,2 68 18.00 150/100 62 21.00 110/90 72 52

20/

09 CM

24.00 130/110 100 52

Pelo, sesak napas, batuk dan gunakan O2 3 liter/menit

05.00 120/100 140 37,6 60 07.00 120/80 130 32 10.00 120/70 34 12.00 125 38,2 41 14.00 38,2 36 15.00 140/80 18.00 130/70 121 52 21.00 121/78 77 39 44

badan pasien dingin mengeluh perut kembung RI 3 X 4 (injeksi sub kutan) Mendapat saturasi O2 98 %

21/ 09

CM

Som 24.00 134/77 124 39 Pasien lemas 01.00 120 34 22/

09 Som

02.00 64 32 66

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

KASUS 19 Tgl GCS Jam Tekanan Darah (mmHg) Nadi (kali/menit) Suhu (0C) Pernapasan (kali/menit) Keterangan

08.15 170/120 87 37,3 21 12.00 170/100 14.00 100 36,0 18.00 170/90

Pasien diberi injeksi Neurotam dan Tensivask 23/ 07

CM

21.00 160/100 24 Pasien mengeluh muka terasa kaku 05.00 170/100 82 37,4 24 Pasien mengeluh mulut terasa kaku, bagian bawah perut terasa sakit 24/

07 CM

12.00 190/100 94 37,6 30 Diberi saturasi o2.. Diagnosis dokter: tetanus

05.00 160/90 84 37,2 28 12.00 180/90 97 37,0 Pasien kejang sebanyak 7 kali

25/ 07

CM

24.00 160/80 80 28 Pasien kejang sebanyak 4 kali, Pasien trismus 05.00 160/90 88 37,6 26 12.00 150/90 96 37,6 20

18.00 170/100 98 37,0 Pasien keluar keringat

26/ 07

CM

21.00 180/100 94 36,8 05.00 140/80 99 37,0 27

/07 CM

12.00 190/90 24 05.00 160/90 100 37,5 20

12.00 170/100 37,4 32 Pasien mengalami hipersaliva, mulut tidak bisa dibuka, leher dan perut kaku

21.00 140/80 120 38,1 36 Pasien kejang

28/ 07

CM

24.00 170/100 90 37,4 32 Pasien diberi saturasi O2 96 % 05.00 150/90 98 37,6 18.00 160/100 99 38,2 30 21.00 190/80 92 38,2

29/ 07

CM

24.00 170/100 90 37,4 05.00 150/90 96 38,0

09.00 Pasien kejang selama ± 1 jam dan keringat berlebih. 12.00 170/100 90 37,2 30 14.00 150/90 108 37,7 36 21.00 170/90 110 38,2 32

30/ 07

CM

24.00 180/80 104 38,2 20 Pasien dapat mengeluarkan suara tetapi tidak jelas 05.00 160/100 100 38,0 30 18.00 170/90 100 37,4

31/07

CM

24.00 160/90

05.00 170/90 100 38,9 28 Pasien keringat dingin dan sering batuk 07.00 150/80 15.00 200/110

Pasien diberi saturasi O2 95 % 01/08

CM

16.00 210/120 24 Pasien disuction 3 kali secara spontan terjadi hipersaliva

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

KASUS 20 Tgl GCS Jam Tekanan Darah

(mmHg) Nadi (per menit) Suhu (0C) Pernapasan (kali/menit) Keterangan

07.00 130/80 92 07.30 144/90 64 36 11.00 150/90 14.00 130/80 88 36 20 21.00 110/80 80 37,8 24

25/ 07

CM aphasia

24.00 130/90 80

05.00 120/70 07.00 130/80 77 36,4 19

26/ 07

Som

12.00 120/60 64 37,3 21

KASUS 22

Tgl GCS Jam Tekanan Darah (mmHg) Nadi (kali/menit)

Suhu (0C) Pernapasan(kali/menit) Keterangan

20/ 11

Som 22.30 127/103 76 36,7 28 Slym produktif, kejang pada tangan kiri, gelisah

05.00 135/96 97 37,5 28 07.00 133/92 84 36 20

Sop

17.00 125/75 80 37,6 28

21/ 11

Som 24.00 135/85 108 38,6 28

Nadi tidak teratur

05.00 121/84 107 38,7 11.30 134/84 107 38,7 36 21.00 107/74 85 37,2

22/ 11

Som

24.00 110/74 84

02.00 122/87 86 12.00 120/80 82 36,6

23/ 11

Som

17.00 130/80 80 36

07.00 120/90 88 36,8 24/ 11

Som 17.30

180/60

11.30 110/70 88 36,9 20 25/ 11

Som 16.00 110/80 21

Pasien kadang-kadang batuk

05.00 130/70 22 07.00 140/80 80 37,2

26/ 11

CM

12.00 110/80 80 37,2

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

14.00 60 36,8 24 16.30 130/70 20 07.00 130/90 80 37,1 24 14.00 140/90 84 37,5 24

27/ 11

CM

21.00 140/90 60 26

05.00 120/80 72 36 22 08.00 130/80 68 36,9 28 14.00 84 36,5

28/ 11

CM

21.00 130/90 24

05.00 130/80 24 08.00 130/90 90 37,5 11.00 140/80 30 14.00 88 37 17.30 110/70 90 36,7 36

29/ 11

CM

21.00 120/90 24

05.00 130/90 24 07.00 130/90 64 37 24

30/ 11

CM

16.30 120/80 98 36,8

Napas sudah teratur

05.00 110/70 07.00 120/80 60

36,7 24 14.00 60

01/

37,7 11

CM

17.00 110/66

07.00 120/80 86 36,9 07.00 11.00 120/70 14.00 80 37

02/ 11

CM

17.00 130/70 88 20

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

KASUS 39 Tgl GCS Jam Tekanan Darah

(mmHg) Nadi

(per menit) Suhu (0C) Pernapasan (kali/menit) Keterangan

06.45 140/100 80 37,5 12.00 150/90 70 36,2

07/02 CM

18.00 150/90 80 24

Pasien mual dan muntah

05.00 160/90 82 36,7 12.00 140/90 78 38 18.00 125/80 76 38,6

08/ 02

CM

24.00 120/80

05.00 140/90 88 37,5 12.00 130/89 56 38 18.00 120/70 60 37,8

09/ 02

CM

21.00 120/80 64 37,5

Amoxan dihentikan karena pasien resisten Pasien mengeluh pusing berat

05.00 120/75 62 36 20 10/ 02

CM 12.00 140/80 54 37,2

05.00 115/80 56 36 12.00 110/70 50 37 18.00 115/80 76 36,3

11/ 02

CM

24.00 140/100 16

05.00 130/90 90 36,8 12.00 130/80 74 36,5

12/ 02

CM

24.00 120/80

05.00 130/70 90 36,8 13/02 CM 12.00 140/80 74 36,5

05.00 130/90 76 36,7 20 12.00 130/90 84 37,0

14/02 CM

18.00 130/90 64 37,5 20

05.00 130/80 74 37,7 15/02 CM 12.00 150/80

16/02 CM 12.00 130/90

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

KASUS 53 0Tgl GCS Jam Tekanan Darah Nadi Suhu ( C) Pernapasan Keterangan

(per menit) (k menit)

22.30 240/140 82 37 Diberikan herbesser infus kemudian bolus 10 mg sampai tensi 180/100 mmHg

23/ CM 05

24.00 206/110 05.00 194/86 69 37,5 06.30 200/102 72

24/ CM

13.00 195/103 73 05

Pasien mual dan muntah 20.00 176/106

01.00 151/67 61 11.00 185/84

25/ CM

18.00 208/94 05

14.00 190/76 84 37,4 24.00 182/92 80 05.00 169/70 115 36 12.00 177/75 78

27/ CM

18.00 150/80 68 36,6

Pasien mengeluh pusing dan extremitas masih terasa nyeri 05

Pasien tidak bisa BAB 21.00 212/84

02.30 191/83 99 05.00 199/93 98 37,7

28/ CM

12.00 157/88 88 37,3 05

24.00 130/80 80 22 05.00 130/80 80 36 18.00 140/100 20

29/ CM Badan dan rambut gatal 05

21.00 150/90 76 05.00 165/100 80 36 30/ CM

05 12.00 150/100 80 37,1 31/ CM 05.00 160/100 80 36,7 05

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  · PDF filePASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI ... KATA PENGANTAR ... Surat izin penelitian

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI