plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · operating procedure (sop) ..... 78 3. hasil evaluasi...
TRANSCRIPT
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS
Studi Kasus di RS Panti Rini Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Fransiskus Xaverius Lilik Wijayanto
NIM : 082114129
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS
Studi Kasus di RS Panti Rini Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Fransiskus Xaverius Lilik Wijayanto
NIM : 082114129
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
-AMDG- “The man who moved a mountain was the one who began carrying
away small stones.”
(unknown)
Skripsi ini ku persembahkan kepada:
Yesus Kristus Maha Kasih, Universitas Sanata Dharma,
Keluarga Besar Yohannes Yusman, Para pejuang masa depan,
Semua teman dan kerabat yang telah memberikan motivasi dan inspirasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan
judul: EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS (Studi Kasus di RS Panti
Rini Sleman) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 25 Februari 2015 adalah hasil
karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 27 Februari 2015
Yang membuat pernyataan,
Fransiskus Xaverius Lilik Wijayanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Fransiskus Xaverius Lilik Wijayanto
Nomor Mahasiswa : 082114129
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus di RS. Panti Rini Sleman)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 27 Februari 2015
Yang menyatakan,
Fransiskus Xaverius Lilik Wijayanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Yesus Kristus atas limpahan berkat, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EVALUASI SISTEM
PENERIMAAN KAS (Studi Kasus di RS Panti Rini Sleman)”. Penulisan
skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang memberikan bantuan dalam bentuk dorongan, bimbingan, dan nasihat
selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Yesus Kristus yang senantiasa mendampingi penulis.
2. Johanes Eka Priyatma, M.Si., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
3. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Dosen
Pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Nicko Kornelius Putra S.E. dan Firma Sulityowati S.E., M.Si., QIA
yang telah memberikan dorongan dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, yang
telah memberikan ilmu selama penulis menjalani masa studi di
Universitas Sanata Dharma.
6. dr. Y. Wibowo Seorahjo, MMR selaku Direktur RS. Panti Rini Sleman
yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Cicilia Sulistyorini HUD, Yuanita Artha KD, Antonius Didik Haryono,
Dionisius Dimas AW, Jati Kurniawan selaku karyawan RS. Panti Rini
yang selalu bersedia memberikan informasi mengenai topik skripsi ini.
8. Keluarga Besar Yohannes Yusman yang tak henti-hentinya mendukung
dan mendorong dalam bentuk doa, inspirasi, dan motivasi selama
penulis menjalani masa studi di Universitas Sanata Dharma.
9. Keluarga Besar Yusup Harsono yang telah memberikan motivasi dan
inspirasi selama menjalani masa studi di Universitas Sanata Dharma.
10. Paula Ascaryani Effrianto yang tak henti-hentinya memberi dukungan
dalam bentuk doa, inspirasi, dan motivasi selama tahap akhir
penyelesain penulisan ini.
11. Teman-teman dekatku Pandu, Gilang, Diki, Jono, Anggit, Dodi, Jati,
Dimas, Bowo, Yudha, Coco, Brian, Endi, Monik, Dika, Prana, dan
Michel yang telah memberikan dukungan dalam bentuk doa serta
motivasi, inspirasi, dan perjalanan persahabatan selama ini.
12. Rm. Florentius Hartanta, Pr dan Romo Rm. Yohanes Tri Widianto, Pr.
beserta teman-teman OMK Paroki Klepu, Kelompok Koor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Darmoyuwono yang telah memberikan dukungan dalam bentuk doa
serta motivasi, inspirasi, dan perjalanan persahabatan selama ini.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak dapat disebutkan
satu, persatu hingga skripsi ini dapat terselsesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 27 Februari 2015
Fransiskus Xaverius Lilik Wijayanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiv
ABSTRAK ........................................................................................................ xv
ABSTRACT ...................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Batasan Masalah ........................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
F. Sistematika Penulisan ................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 8
A. Pengertian Umum........................................................................... 8
1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi ...................................... 8
2. Instrumen Pembayaran ............................................................. 8
B. Sistem Informasi Akuntansi .......................................................... 9
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ................................... 9
2. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi ....................................... 9
3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi .................................. 10
4. Transaction Processing System (TPS) ..................................... 10
5. Teknik Dokumentasi Sistem .................................................... 12
C. Sistem Penerimaan Kas ................................................................. 13
1. Prosedur .................................................................................. 14
2. Dokumen ................................................................................. 16
3. Catatan Akuntansi ................................................................... 16
4. Pengendalian Internal ............................................................. 17
5. Dokumentasi Sistem Penerimaan Kas .................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 25
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 25
B. Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian ....................................... 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 25
D. Data yang Diperlukan ................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 27
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 28
BAB IV GAMBARAN UMUM RS. PANTI RINI .......................................... 32
A. Sejarah RS. Panti Rini ................................................................... 32
B. Visi, Misi dan Tujuan RS. Panti Rini ............................................ 32
C. Lokasi RS. Panti Rini .................................................................... 33
D. Fasilitas Pelayanan RS. Panti Rini ................................................. 34
E. Struktur Organisasi ....................................................................... 34
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 40
A. Penerapan Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini .................. 40
1. Personal yang Mengoperasikan Sistem .................................. 40
2. Prosedur dan Instruksi ............................................................ 42
3. Data Organisasi dan Proses Bisnisnya .................................... 44
4. Software yang Digunakan ....................................................... 49
5. Infrastruktur Teknologi Informasi .......................................... 51
6. Pengendalian Internal ............................................................. 52
7. Dokumentasi Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini ........ 52
B. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini ...................... 64
1. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Berdasarkan Kajian
Teori Sistem Penerimaan Kas ................................................ 64
2. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Berdasarkan Standart
Operating Procedure (SOP) .................................................. 78
3. Hasil Evaluasi Sistem Penerimaan Kas yang Diterapkan
di RS. Panti Rini ..................................................................... 94
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 100
A. Kesimpulan ................................................................................... 100
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 101
C. Saran .............................................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 105
LAMPIRAN ........................................................................................................ 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Pencatatan Akuntansi yang Diterapkan di Sistem Penerimaan
RS. Panti Rini ............................................................................... 45
Tabel 2.2. Pengendalian Internal yang Diterapkan di Sistem Penerimaan
Kas di RS. Panti Rini ................................................................... 52
Tabel 3.1. Perbandingan Fungsi yang Dilaksanakan Oleh Personal yang
Mengoperasikan Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
dengan Kajian Teori Sistem Penerimaan Kas ............................... 64
Tabel 3.2 Perbandingan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem
Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan
Kajian Teori Sistem Penerimaan Kas ........................................... 66
Tabel 3.3. Perbandingan Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian
Teori Sistem Penerimaan Kas ...................................................... 68
Tabel 3.4. Perbandingan Prosedur yang Terkait dalam Sistem Penerimaan
Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian Teori Sistem
Penerimaan Kas ............................................................................ 69
Tabel 3.5a. Perbandingan Otorisasi Transaksi yang Diterapkan pada
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian Teori
Sistem Penerimaan Kas ................................................................ 71
Tabel 3.5b. Perbandingan Permisahaan Tugas yang Diterapkan pada
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian
Teori Sistem Penerimaan Kas ...................................................... 72
Tabel 3.5c. Perbandingan Supervisi yang Diterapkan pada Sistem
Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian Teori
Sistem Penerimaan Kas ................................................................ 74
Tabel 3.5d. Perbandingan Pencatatan Akuntansi yang Diterapkan pada
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian
Teori Sistem Penerimaan Kas. ..................................................... 74
Tabel 3.5e. Perbandingan Pengendalian Akses yang Diterapkan pada
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian
Teori Sistem Penerimaan Kas. ..................................................... 76
Tabel 3.5f. Perbandingan Verifikasi Independen yang Diterapkan pada
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan
Kajian Teori Sistem Penerimaan Kas ........................................... 78
Tabel 4.1. Perbandingan Fungsi yang Terkait dengan Sistem Penerimaan
Kas di RS. Panti Rini dengan Standart Operating
Procedure (SOP) .......................................................................... 79
Tabel 4.2. Perbandingan Dokumen yang Diterapkan pada Sistem
Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Standart
Operating Procedure (SOP) ......................................................... 81
Tabel 4.3. Perbandingan Catatan Akuntansi yang Diterapkan pada Sistem
Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Standart Operating
Procedure (SOP) .......................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel 4.4. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran
Biaya Rawat Inap di RS. Panti Rini dengan Standart
Operating Procedure (SOP) ......................................................... 84
Tabel 4.5. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran
Uang Muka di RS. Panti Rini dengan Standart Operating
Procedure (SOP) .......................................................................... 89
Tabel 4.6. Perbandingan Prosedur Penyetoran Kas ke Bank di RS. Panti Rini
dengan Standart Operating Procedure (SOP) ............................. 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.0. Kerangka Kerja Sistem Informasi ............................................ 11
Gambar 1.1. Simbol Process Business Maps (PBM) .................................... 12
Gambar 1.2. Simbol Flowchart ..................................................................... 13
Gambar 1.3. DFD of Cash Receipts Procedure ............................................. 23
Gambar 1.4. Flowchart Basic Technology Cash Receipts System ............... 24
Gambar 2.0. Struktur Organisasi RS. Panti Rini ........................................... 35
Gambar 3.0. PBM Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran
Uang Muka ............................................................................... 53
Gambar 3.1. Context Diagram Sistem Penerimaan Kas dari
Pembayaran Uang Muka .......................................................... 54
Gambar 3.2. DFD Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran
Uang Muka ............................................................................... 54
Gambar 3.3. Flowchart Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran
Uang Muka Rawat Inap ............................................................ 55
Gambar 3.4. PBM Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Biaya
Rawat Inap ................................................................................ 56
Gambar 3.5. Context Diagram Sistem Penerimaan Kas dari
Pembayaran Biaya Rawat Inap ................................................. 57
Gambar 3.6. DFD Penerimaan Kas dari dari Pembayaran Biaya
Rawat Inap ................................................................................ 57
Gambar 3.7. Flowchart Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran
Biaya Rawat Inap ...................................................................... 58
Gambar 3.8. PBM Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran
Non Tunai ................................................................................. 61
Gambar 3.9. Context Diagram Penerimaan Kas dari Pembayaran
Non Tunai ................................................................................. 62
Gambar 3.10. DFD Penerimaan Kas dari Pembayaran Non Tunai ................ 62
Gambar 3.11. Flowchart Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran
Non Tunai ................................................................................. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS
(Studi Kasus di Rumah Sakit Panti Rini Sleman)
Fransiskus Xaverius Lilik Wijayanto
NIM: 082114129
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui apakah sistem
penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini sudah sesuai dengan kajian
teori sistem penerimaan kas, dan (2) untuk mengetahui apakah sistem penerimaan
kas yang diterapkan di RS. Panti Rini sudah sesuai dengan Standart Operating
Procedure (SOP) sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini.
Langkah-langkah yang ditempuh untuk pencapaian tujuan penelitian ini
adalah (1) melakukan analisis deskriptif dengan mendeskripsikan dan melakukan
dokumentasi sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini, (2)
membandingkan sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini dengan
kajian teori sistem penerimaan kas, (3) membandingkan sistem penerimaan kas
yang diterapkan di RS. Panti Rini dengan Standart Operating Procedure (SOP).
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem
penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan kajian teori
dan Standart Operating Procedure (SOP) sistem penerimaan kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
EVALUATION OF CASH RECEIPT SYSTEM
(A Case Study at RS. Panti Rini Sleman)
FX. Lilik Wijayanto
NIM: 082114129
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
The objectives of this reasearch are: (1) to justify whether the cash receipt
system applied at RS. Panti Rini has been suitable with the theory of cash receipt
system, and (2) it has been suitable with the Standart Operating Procedure (SOP)
of cash receipt system.
The steps taken to achieve the research objectives were: (1) performing
descriptive analysis by describing and documenting the cash receipt system
applied at RS. Panti Rini, (2) comparing the cash receipt system applied at RS.
Panti Rini with the theory of cash receipts system, and (3) comparing the cash
receipt system applied at RS. Panti Rini with the Standard Operating Procedure
(SOP).
The results of this research inferred that the cash receipt system applied at
RS. Panti Rini has not been suitable with the theory and the Standard Operating
Procedure (SOP) of cash receipt system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan jaman, permintaan masyarakat akan pelayanan
kesehatan semakin meningkat. Sebagai salah satu entitas penyedia layanan
kesehatan, peningkatan permintaan tersebut menjadikan rumah sakit
dihadapkan pada peluang pengembangan bisnis di bidang layanan kesehatan.
Berdasarkan Laporan Market Study (KPMG: 2012) dalam Laporan Tahunan
PT. Siloam International Hospitals Tbk (2013), pertumbuhan ekonomi
Indonesia meningkatkan permintaan akan layanan kesehatan yang berkualitas
dan di Indonesia saat ini hanya terdapat 0,97 tempat tidur per 1.000 penduduk
serta 0,31 dokter per seribu penduduk. Tingginya permintaan pelayanan
kesehatan tersebut tentunya harus diimbangi dengan peningkatan kualitas
layanan kesehatan untuk memenuhi permintaan masyarakat dan untuk
menjaga keberlangsungan sebuah entitas layanan kesehatan. Sedangkan
menurut Tjiptono (2011) kualitas jasa tersebut berkaitan erat dengan
keunggulan layanan dimana keunggulan tersebut dibentuk dari
pengintegrasian empat pilar yang saling berkaitan yaitu kecepatan, ketepatan,
keramahan dan kenyamanan.
Salah satu bentuk keseriusan rumah sakit dalam menyediakan layanan
kesehatan yang berkualitas tersebut ditunjukkan dengan penggunaan sistem
informasi akuntansi untuk memproses transaksi keuangan yang terjadi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
rumah sakit. Penerapan sistem informasi akuntansi di dalam sebuah rumah
sakit berhubungan dengan kualitas jasa yang diberikannya karena menurut
Romney (2014), sistem informasi akuntansi yang didesain dengan baik dapat
menambah nilai organisasi karena akan meningkatkan kualitas dan
mengurangi biaya jasa, meningkatkan efisiensi, membagi pengetahuan,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokan, serta meningkatkan
pengendalian internal. Informasi yang dihasilkan sistem informasi akuntansi
akan menjadi dasar untuk membuat berbagai keputusan yang menyangkut
masa depan rumah sakit, oleh sebab itu infomasi yang dihasilkan harus
berkualitas. Menurut Jogiyanto (1999), kualitas informasi tersebut tergantung
dari tiga hal yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya
(timeliness) dan relevan (relevance).
RS. Panti Rini sebagai entitas penyedia layanan kesehatan yang berada
di bawah entitas induk yaitu Yayasan Panti Rapih merupakan rumah sakit
yang cukup besar di kawasan timur Yogyakarta telah menerapkan sistem
informasi akuntansi untuk menangani pemrosesan penerimaan kas untuk
transaksi rawat inap dari pasien umum. Berdasarkan penelitian awal, aktivitas
penerimaan kas untuk transaksi rawat inap dari pasien umum merupakan
aktivitas dengan kompleksitas terendah dibandingkan dengan transaksi
pembayaran dari jenis pasien rawat inap lainnya.
Rendahnya kompleksitas transaksi penerimaan kas dari pasien rawat
inap umum tersebut seharusnya dapat meningkatkan kualitas layanan di RS.
Panti Rini terhadap transaksi penerimaan kas, akan tetapi yang terjadi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
RS. Panti Rini kerap kali mendapatkan komplain dari pasien akibat lamanya
proses pembayaran. Proses pembayaran di RS. Panti Rini membutuhkan
waktu rata-rata antara 30 menit sampai dengan 45 menit untuk sekali
transaksi dari penginputan biaya rawat inap hingga pasien melakukan
pembayaran kepada kasir. Selain itu, sistem informasi akuntansi yang
diterapkan di RS. Panti Rini dalam menyediakan laporan keuangan juga
mengalami keterlambatan dan hal tersebut kerap kali membuat pihak
manajemen RS. Panti Rini mendapatkan teguran dari pihak Yayasan Panti
Rapih.
Penerapan sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini telah dilengkapi
dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang dijadikan sebagai
pedoman dalam penerapan sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini. Menurut
Hasianna (2013), SOP merupakan standar atau pedoman tertulis yang
digunakan untuk mendorong dan menggerakan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi. Evaluasi secara berkelanjutan atas sistem
penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini diperlukan oleh pihak
manajemen RS. Panti Rini sebagai wujud keseriusan untuk mewujudkan
tujuan RS. Panti Rini dalam menyelenggarakan layanan yang berkualitas bagi
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Apakah sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini
sudah sesuai dengan kajian teori sistem penerimaan kas?
2. Apakah sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini
sudah sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini?
C. Batasan Masalah
Pembahasan dalam penelitian ini hanya akan membahas evaluasi sistem
penerimaan kas untuk transaksi rawat inap dari pasien umum yang diterapkan
di RS. Panti Rini berdasarkan kajian teori sistem penerimaan kas dan Buku
Manual Sistem Akuntansi Keuangan yang dijadikan sebagai Standart
Operating Procedure (SOP) sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah sistem penerimaan kas yang diterapkan
di RS. Panti Rini sudah sesuai dengan kajian teori sistem
penerimaan kas.
2. Untuk mengetahui apakah sistem penerimaan kas yang diterapkan
di RS. Panti Rini sudah sesuai dengan Standart Operating
Procedure (SOP) sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan yaitu:
1. Bagi Manajemen RS. Panti Rini
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
informasi bagi pihak manajemen RS. Panti Rini dalam melakukan
evaluasi sistem informasi akuntansi yang diterapkan di RS. Panti
Rini.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi,
wawasan, dan pengetahuan bagi mahasiswa Universitas Sanata
Dharma dan pihak lain, khususnya bagi mahasiswa yang tertarik
melakukan penelitian dibidang evaluasi sistem informasi akuntansi
di sebuah rumah sakit.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,
pengetahuan, dan kemampuan evaluasi sistem informasi akuntansi,
serta dapat mengembangkan ilmu pengetahuan penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Landasan teori berisikan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
ini. Teori-teori yang digunakan dalam landasan teori meliputi
instrumen pembayaran, sistem informasi akuntansi, dan sistem
penerimaan kas.
Bab III Metode Penelitian
Metode penelitian berisikan jenis penelitian, subyek dan obyek
penelitian, waktu dan lokasi penelitian, data yang diperlukan, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Gambaran umum perusahaan berisi deskripsi mengenai sejarah
singkat RS. Panti Rini; visi, misi, dan tujuan perusahaan; lokasi
perusahaan, fasilitas pelayanan yang diberikan perusahaan; struktur
organisasi perusahaan.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai deskripsi sistem penerimaan kas yang
diterapkan di RS. Panti Rini, evaluasi sistem penerimaan kas yang
diterapkan di RS. Panti Rini berdasarkan kajian teori sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
penerimaan kas dan Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan yang
dijadikan sebagai Standart Operating Procedure (SOP) di RS. Panti
Rini.
Bab VI Penutup
Penutup berisi mengenai kesimpulan dari penelitian ini yang menjadi
jawaban atas pertanyaan pada rumusan masalah, saran penelitian dan
keterbatasan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Umum
1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Gondodiyoto (2007), sistem informasi akuntansi perlu
dievaluasi karena berbagai alasan, diantaranya sebagai berikut:
a. Biasanya membutuhkan dana investasi sangat besar.
b. Sistem tersebut melibatkan hampir seluruh posisi kunci dan bahkan
seluruh anggota organisasi.
c. Faktor resiko, kontrol internal, dan dampak kalau terjadi akan sangat
fital dan kompleks.
d. Alasan lainnya ialah bahwa faktor resiko, kontrol internal, dan
dampak kalau terjadi permasalahan akan sangat vital kompleks.
2. Instrumen Pembayaran
Menurut Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank
Indonesia, instrumen atau alat pembayaran merupakan media yang
digunakan dalam pembayaran. Berikut ini adalah klasifikasi alat
pembayaran, yaitu:
a. Instrumen Pembayaran Tunai
Instrumen pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari
uang kertas dan uang logam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Instrumen Pembayaran Non-Tunai
Instrumen pembayaran non-tunai dapat dibagi atas alat pembayaran
non-tunai menggunakan media kertas (paper based) dan
menggunakan kartu (card-based instrument). Alat pembayaran non-
tunai terdiri dari cek, bilyet giro, kartu kredit, kartu debet, electronic
money (e-money).
B. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Hall (2013), SIA merupakan sekumpulan subsistem yang
memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang secara langsung
mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Menurut Wilkinson (2004:7) sebuah SIA adalah struktur terpadu
dalam sebuah entitas, seperti perusahaan bisnis yang mengelola
sumberdaya fisik dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi
menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari berbagai pengguna.
2. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2014:11-12), manfaat SIA yaitu:
a. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa,
b. Meningkatkan efisiensi,
c. Berbagi pengetahuan,
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
e. Meningkatkan struktur pengendalian internal,
f. Meningkat pengambilan keputusan.
3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney (2014:11), berikut ini adalah komponen yang ada
dalam SIA, yaitu:
a. Orang yang menggunakan sistem,
b. Prosedur dan instruksi,
c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya,
d. Perangkat lunak,
e. Infrastruktur teknologi informasi,
f. Pengendalian internal dan keamanan sistem.
Enam komponen tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi tiga
fungsi bisnis penting sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber
daya, dan personel organisasi.
b. Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat
merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, dan mengevaluasi
aktivitas, sumberdaya, dan personel.
c. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset
dan data organisasi.
4. Transaction Processing System (TPS)
TPS digunakan untuk mengubah peristiwa ekonomi menjadi transaksi
keuangan, mencatat transaksi keuangan menjadi catatan akuntansi (jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dan buku besar), dan mendistribusikan informasi-informasi keuangan
penting ke petugas operasional untuk mendukung kegiatan operasional
mereka. Agar penanganan transaksi yang banyak dapat ditangani secara
efisien, maka transaksi sejenis dikelompokkan bersama menjadi siklus-
siklus transaksi dan setiap siklus tersebut dapat merekam serta memproses
jenis transaksi-transaksi keuangan.
Gambar 1.0 Kerangka Kerja Sistem Informasi
Sumber: Accounting Information Systems 8e
James A. Hall, 2013: 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5. Teknik Dokumentasi Sistem
Menurut Hall (2013:47), pepatah mengatakan bahwa gambar bernilai
ribuan kata dan hal itu sesuai ketika mendokumentasikan sebuah sistem
informasi akuntansi. Pengalaman menunjukkan bahwa gambaran visual
mengenai sistem informasi dapat disampaikan lebih efektif dan efisien
dibandingkan menggunakan kata-kata. Berikut adalah 3 teknik
dokumentasi sistem yaitu:
a. Process Business Maps (PBM)
SIMBOL DIAGRAM PROSES BISNIS
Simbol Keterangan
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan mulai
(input) dan selesai (output) sebuah proses. Input dan
output yang digambarkan mungkin dapat
menunjukkan benda, aktivitas ataupun informasi.
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tugas atau
aktivitas di dalam sebuah proses. Biasanya hanya 1
anak panah saja yang mengarah ke luar (output), akan
tetapi banyak anak panah dapat mengarah ke input.
Simbol ini untuk menggambarkan sebuah keputusan
yang harus dibuat dalam suatu proses bisnis.
Simbol ini digunakan untuk menunjukan arah dari
arus di dalam sebuah proses.
Simbol ini digunakan untuk menghubungkan
putusnya sebuah proses dengan proses selanjutnya.
Gambar 1.1 Simbol Process Business Maps (PBM)
Sumber: Accounting Information Systems: Controls and
Processes 2nd Edition. Turner & Weickgenannt, 2013: 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Flowchart
C. Sistem Penerimaan Kas
Menurut Hall (2013:145), pemrosesan penerimaan kas dalam penjualan
kredit untuk perusahaan dagang meliputi penagihan kas, menyetorkan kas di
bank, dan mencatat peristiwa-peristiwa tersebut dalam akun piutang dagang
Gambar 1.2 Simbol Flowchart
Sumber: Analisis dan Desain Sistem Informasi – Pendekatan
Terstruktur. Jogiyanto, 1999: 796 - 803
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dan kas. Sedangkan dalam penerimaan kas dari pendapatan tunai, pemrosesan
penerimaan kas meliputi penerimaan pembayaran, penyetoran kas ke bank
dan pencatatan dari peristiwa tersebut dalam akun pendapatan dan kas.
1. Prosedur
Berikut ini adalah jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan
kas, yaitu:
a. Prosedur Penerimaan Pembayaran
Bagian penerimaan pembayaran (mail room) menerima pembayaran
dalam bentuk cek dan bukti pembayaran (remittance advices) dari
pelanggan. Selanjutnya cek yang diterima tersebut dicocokan dengan
nilai pembayaran untuk kemudian disahkan. Petugas mail room
selanjutnya menyerahkan cek dan bukti pembayaran kepada petugas
administrasi untuk disahkan dan dicocokan antara jumlah cek dengan
bukti pembayaran. Setelah itu petugas mencatat cek ke dalam form
daftar pembayaran (remittance list) atau daftar kas (cash prelist).
b. Prosedur Pencatatan dan Penyetoran
Petugas penerimaan kas menerima cek dan daftar pembayaran dari
bagian penerimaan pembayaran. Kemudian mencocokan kebenaran dan
kelengkapan antara cek dengan daftar pembayaran, selanjutnya petugas
mencatat penerimaan tunai pada jurnal penerimaan kas. Semua
transaksi penerimaan tunai, termasuk penjualan tunai, penerimaan atas
rekening tunai dan penerimaan tunai lainnya, dicatat pada jurnal
penerimaan kas. Selanjutnya, petugas menyiapkan slip setoran bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
rangkap 3 yang menunjukkan total nilai penerimaan harian dan
menyerahkan cek tersebut beserta salinan dari slip setoran tersebut ke
bank. Secara periodik, petugas penerimaan kas menyiapkan jurnal
voucher dan mengirimkannya ke bagian buku besar.
c. Prosedur Pencatatan Piutang (Update Account Receivables Records)
Bagian piutang menerima bukti pembayaran dan daftar pembayaran
yang selanjutnya melakukan proses posting ke buku pembantu piutang.
Setelah itu daftar pembayaran akan diarsipkan sebagai jejak audit.
Kemudian, petugas departemen piutang meringkas buku pembantu
piutang dan menyerahkan ringkasannya ke bagian buku besar.
d. Prosedur Pencatatan Buku Besar (Update Ledger)
Bagian buku besar menerima voucher jurnal dari bagian penerimaan
kas dan ringkasan rekening dari departemen piutang. Selanjutnya
dilakukan proses posting dari voucher jurnal ke rekening kontrol
piutang dan kas, lalu mencocokkan rekening kontrol piutang dengan
ringkasan buku pembantu piutang dan voucher jurnal.
e. Prosedur Pemeriksaan Penerimaan dan Penyetoran Kas
Kas merupakan liquid asset yang sangat rentan menjadi sasaran
penyalahgunaan oleh sebab itu diperlukan prosedur pengawasan
terhadap sistem penerimaan kas. Prosedur ini dilakukan secara berkala
oleh petugas pengawasan dari departemen pengawasan (atau karyawan
yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan tunai) yang secara
berkala mencocokan penerimaan kas dengan membandingkan salinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
daftar pembayaran, slip setoran bank yang diterima dari bank, serta
voucher jurnal dari bagian penerimaan tunai dan departemen piutang.
2. Dokumen
Berikut ini adalah dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas,
yaitu:
a. Cek (Check)
Cek merupakan salah satu alat pembayaran yang digunakan oleh
nasabah bank. cek diterbitkan oleh bank dari nasabah tersebut.
b. Bukti Pembayaran (Remittance Advices)
Remittance advices merupakan dokumen yang berisikan informasi
rekening yang diperlukan pelanggan untuk keperluan transaksi.
c. Daftar Pembayaran (Remittance List)
Daftar pembayaran atau daftar uang merupakan dokumen yang
digunakan untuk mencatat semua penerimaan kas.
d. Slip setoran bank (Bank Deposit Slip)
Slip setoran bank merupakan dokumen yang digunakan petugas
penerimaan kas untuk menyetorkan kas ke bank yang di dalamnya
berisi informasi mengenai jumlah kas yang diterima dalam satu hari.
e. Ringkasan Rekening (Account Summary)
Ringkasan rekening merupakan dokumen yang berisi ringkasan saldo
termasuk saldo piutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Catatan Akuntansi
Berikut ini adalah catatan akuntansi yang membentuk sistem penerimaan
kas, yaitu:
a. Voucher Jurnal (Journal Voucher)
Voucher jurnal merupakan form yang berisi ringkasan dari jurnal
penerimaan kas yang sebelumnya telah dibuat.
b. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Jurnal penerimaan kas merupakan jurnal khusus yang dibuat untuk
mencatat rincian penerimaan kas dari berbagai sumber.
c. Buku Pembantu Piutang (Account Receivable Subsidiary Legder)
Buku pembantu merupakan kumpulan perincian rekening-rekening
yang ada di dalam buku besar. Buku pembantu piutang berisi informasi
perubahan saldo piutang.
d. Buku Besar (General Ledger)
Buku besar merupakan rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat dalam jurnal sebelum
dijadikan laporan keuangan.
4. Pengendalian Internal
Berikut ini adalah aktivitas pengendalian internal yang digunakan dalam
sistem penerimaan yaitu:
a. Otorisasi Transaksi (Transaction Authorization)
Tujuan dari otorisasi transaksi adalah untuk menjamin bahwa hanya
transaksi yang valid yang diproses. Untuk menunjukkan validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
transaksi yang diproses dalam sistem penerimaan kas, dapat digunakan
daftar pembayaran atau daftar uang. Keberadaan dokumen tersebut
dibuat dengan tujuan untuk memverifikasi kesesuaian jumlah cek dari
pelanggan dan bukti pembayaran, dan untuk menunjukkan transaksi
yang valid.
b. Pemisahan Tugas (Segregation of Duties)
Pemisahan tugas bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada satu
individu atau bagian yang memproses satu transaksi secara keseluruhan.
Banyaknya jumlah karyawan dan jumlah transaksi yang diproses
mempengaruhi pemisahan dilaksanakan, berikut tiga aturan tersebut:
1.) Tugas pengesahan transaksi harus terpisah dari pemroses transaksi.
2.) Tugas pengawasan aktiva harus terpisah dari pencatatan aktiva.
3.) Organisasi harus terstruktur agar tindakan kecurangan memerlukan
kolusi diantara dua atau lebih individu.
c. Supervisi (Supervision)
Beberapa perusahaan harus mengandalkan supervisi sebagai
kompensasi pengendalian karena kurangnya karyawan. Pada sistem
penerimaan kas di beberapa perusahaan, bagian penerimaan dokumen
(pembayaran) merupakan titik rawan dalam pengungkapan kecurangan.
Karyawan yang tidak jujur mungkin akan menggunakan kesempatan
untuk mencuri cek dan mencairkannya, dan menghancurkan bukti
pembayaran untuk mengilangkan bukti transaksi. Akhirnya kecurangan
tersebut terungkap ketika pelanggan komplain setelah ditagih kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
atas barang yang sama dan membuat canceled check untuk
membuktikan bahwa telah terjadi pembayaran. Ketika perusahaan dapat
mendeteksi kecurangan tersebut, kemungkinan pelaku sudah melakukan
kecurangan beberapa kali dan telah meninggalkan perusahaan.
Mendeteksi kejahatan yang telah terjadi hanya merupakan penyelesaian,
dan pencegahaan adalah solusi terbaik. Pencegahan mengakibatkan
pengawasan yang dapat menyediakan kontrol yang efektif.
d. Pencatatan Akuntansi (Accounting Records)
Aktivitas kontrol ini merupakan fitur operasi yang penting dalam sistem
akuntansi yang didesain dengan baik. Hal tersebut disebabkan transaksi
mungkin dapat hilang dari sistem sehingga membutuhkan catatan
akuntansi untuk pengungkapan kesalahan yang telah terjadi.
1.) Penomoran Dokumen Sumber (Prenumbered Documents)
Penomoran pada dokumen sumber secara berurutan dan diberi
nomor tercetak serta menyediakan nomor yang unik untuk setiap
transaksi.
2.) Jurnal Khusus (Special Journals)
Junal khusus dalam siklus pendapatan yaitu jurnal penjualan dan
jurnal penerimaan kas.
3.) Buku Pembantu (Subsidiary Ledgers)
Buku pembantu pada siklus pendapatan yaitu buku pembantu
persediaan dan buku pembantu piutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4.) Buku Besar (General Ledgers)
Akun kontrol buku besar merupakan dasar dari persiapan laporan
keuangan. Transaksi dalam siklus pendapatan berpengaruh pada
beberapa akun yaitu penjualan, persediaan, harga pokok penjualan,
piutang dan kas.
5.) Pengarsipan (Files)
Arsip yang digunakan dalam sistem penerimaan kas yaitu voucher
jurnal. Arsip tersebut merupakan kumpulan dari semua semua
voucher jurnal yang diposting ke buku besar.
e. Pengendalian Akses (Access Control)
Pengendalian akses berperan untuk mencegah dan mendeteksi akses
yang tidak disetujui dan terlarang ke aktiva perusahaan. Aktiva sistem
penerimaan kas adalah kas dan pembatasan akses pada kas meliputi:
1.) Keamanan gudang seperti penggunaan pagar, alarm, dan penjaga
2.) Menyetorkan kas secara harian ke bank
3.) Menggunakan kotak deposit yang aman untuk kas
4.) Mengunci laci kas dan amankan pada bagian penerimaan kas
Informasi juga aset penting yang beresiko. Pengendalian akses terhadap
informasi melibatkan pembatasan akses terhadap dokumen
pengendalian fisik aset yang meliputi dokumen sumber, jurnal, dan
buku besar. Seseorang yang mempunyai akses tidak terbatas untuk
melakukan pencatatan akan berpotensi memanipulasi aset fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perusahaan. Berikut adalah resiko pengendalian dalam siklus
pendapatan, yaitu:
1.) Seseorang yang mempunyai akses pada buku pembantu piutang
dapat menghilangkan akunnnya atau orang lain dari arsip. Dengan
tidak adanya catatan atas akun tersebut, perusahaan tidak akan
mengirimkan laporan pelanggan bulanan.
2.) Akses ke dokumen pesanan pelanggan memungkinkan seseorang
yang tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pengiriman
barang dagangan.
3.) Seseorang yang memproses kas dan jurnal penerimaan kas dapat
mengilangkan form kas perusahaan dan menyesuaikannya dengan
akun kas tersebut untuk melindungi tindakannya.
f. Verifikasi Independen (Independent Verification)
Tujuan dilakukkannya verifikasi yang dilakukan secara independen
adalah untuk meningkatkan dan memverifikasi kebenaran dan
kelengkapan dari prosedur yang dilaksanakan oleh sistem lainnya.
Berikut ini adalah aktivitas pengendalian dalam siklus pendapatan,
yaitu:
1.) Fungsi pengiriman memverifikasi kesesuaian jenis dan jumlah
barang yang dikirim dari gudang. Dokumen pengeluaran
persediaan dan slip pengemasan barang harus dicocokan dahulu
sebelum barang dikirim ke pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.) Fungsi penagihan (billing) mencocokan pesanan penjualan yang
sebenarnya dengan surat jalan (shipping notice) untuk memastikan
bahwa pelanggan hanya ditagih berdasarkan jumlah barang yang
dikirimkan.
3.) Sebelum memposting ke akun kontrol, fungsi buku besar
(akuntansi) mencocokan voucher jurnal dan ringkasan laporan yang
disiapkan oleh fungsi lainnya. Fungsi penagihan meringkas jurnal
penjualan, pengawasan persediaan meringkas perubahan dalam
buku pembantu persediaan, fungsi penerimaan kas meringkas
jurnal penerimaan kas dan fungsi piutang meringkas buku
pembantu piutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5. Dokumentasi Sistem Penerimaan Kas
a. Data Flow Diagram (DFD) Prosedur Penerimaan Kas
Gambar 1.3 DFD of Cash Receipts Procedure
Sumber: Accounting Information Systems 8e James A. Hall, 2013: 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Flowchart Sistem Penerimaan Kas
Gambar 1.4 Flowchart Basic Technology Cash Receipts System
Sumber: Accounting Information Systems 8e James A. Hall, 2013: 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan melakukan penelitian di
RS. Panti Rini Kalasan tentang “Evaluasi Sistem Penerimaan Kas”. Penelitian
studi kasus ini dilakukan terhadap latar belakang dan kondisi di RS. Panti
Rini dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai
subyek atau kejadian yang diteliti. Kesimpulan yang diambil dari penelitian
ini hanya berlaku pada organisasi terkait.
B. Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai
Februari 2013.
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di RS. Panti Rini yang beralamatkan di
Jalan Solo KM 13,2 Kalasan, Sleman.
C. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian
1. Obyek penelitian ini adalah sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini,
sistem penerimaan kas tersebut meliputi:
a. Orang yang menggunakan sistem penerimaan kas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Prosedur dan instruksi yang terkait dengan sistem penerimaan kas,
c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya yang terkait dengan
sistem penerimaan kas,
d. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem penerimaan kas,
e. Infrastruktur teknologi informasi yang digunakan dalam sistem
penerimaan kas,
f. Pengendalian internal dan keamanan sistem yang digunakan dalam
sistem penerimaan kas.
2. Subyek penelitian ini adalah bagian-bagian yang terkait dengan sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini. Bagian-bagian tersebut meliputi:
a. Direktur
b. Bagian Administrasi
c. Bagian Keuangan
d. Bagian Akuntansi
D. Data yang Diperlukan
1. Gambaran umum RS. Panti Rini
Data yang diperlukan mengenai gambaran umum RS. Panti Rini
meliputi:
a. Sejarah umum RS. Panti Rini,
b. Visi, Misi dan Tujuan RS. Panti Rini,
c. Lokasi RS. Panti Rini,
d. Fasilitas dan Pelayanan RS. Panti Rini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
e. Struktur organisasi dan deskripsi jabatan.
2. Standart Operating Procedure (SOP) dalam melaksanakan sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini.
3. Komponen sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan dengan pengamatan
langsung terhadap obyek penelitian untuk mendapatkan data
mengenai komponen dan permasalahan sistem penerimaan kas untuk
rawat inap dari pasien umum yang diterapkan di RS. Panti Rini.
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan dengan tanya jawab
secara langsung dan tidak langsung (via telepon) dengan subyek
penelitian di RS. Panti Rini.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan pengamatan pada dokumen, laporan
transaksi, catatan akuntansi dan Standart Operational Procedure (SOP)
yang berkaitan dengan sistem penerimaan kas untuk pasien rawat inap
umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Langkah-langkah dalam analisis data yang harus ditempuh sebelum
menjawab rumusan masalah pertama dan kedua dalam penelitian ini
yaitu dengan mendeskripsikan komponen-komponen sistem
penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini. Langkah ini
bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai sistem
penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini agar dapat
menjawab rumusan masalah pada penelitian ini. Deskripsi komponen
tersebut meliputi:
a. Personal yang mengoperasikan sistem
Mendeskripsikan bagian-bagian yang mengoperasikan sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini serta mendeskripsikan fungsi
yang dilaksanakan oleh bagian-bagian tersebut.
b. Prosedur dan instruksi
Prosedur-prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas
dideskripsikan secara terinci untuk memperoleh pemahaman yang
lebih jelas mengenai sistem penerimaan kas yang telah diterapkan
di RS. Panti Rini.
c. Data organisasi dan proses bisnis
Mendeskripsikan sumber penerimaan kas rawat inap dari pasien
umum, metode pencatatan akuntansi, dokumen serta catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas di RS.
Panti Rini.
d. Software yang digunakan
Mendeskripsikan perangkat lunak (software) yang digunakan
dalam sistem penerimaan kas.
e. Infrastruktur teknologi informasi
Mendeskripsikan infrastruktur teknologi informasi yang terdapat
dalam sistem penerimaan kas yang meliputi meliputi komputer,
perangkat periferal (tambahan), dan perangkat jaringan
komunikasi.
f. Pengendalian internal
Mendeskripsikan aktivitas pengendalian internal yang digunakan
dalam sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini.
2. Setelah mendeskripsikan sistem penerimaan kas yang diterapkan di
RS. Panti Rini, kemudian langkah berikutnya untuk memudahkan
memahami sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini,
sistem penerimaan kas di dokumentasikan menggunakan Process
Business Maps dan flowchart, Context Diagram beserta Data Flow
Diagram (DFD).
3. Setelah mendeskripsikan sistem penerimaan kas, langkah berikutnya
untuk mengetahui sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti
Rini sudah sesuai dengan kajian teori sistem penerimaan kas, yaitu
dengan membandingkan sistem penerimaan kas yang diterapkan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
RS. Panti Rini dengan komponen-komponen sistem penerimaan kas
yang terdapat pada kajian teori sistem penerimaan kas. Komponen-
komponen sistem penerimaan kas berdasarkan kajian teori sistem
penerimaan kas tersebut meliputi:
a. Fungsi yang terkait dengan sistem penerimaan kas.
b. Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
penerimaan kas.
c. Jaringan prosedur yang terkait dengan sistem penerimaan kas.
d. Aktivitas pengendalian internal yang digunakan dalam sistem
penerimaan kas.
4. Langkah berikutnya untuk mengetahui sistem penerimaan kas yang
diterapkan di RS. Panti Rini sudah sesuai dengan Standart Operating
Procedure (SOP) sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini adalah
dengan membandingkan sistem penerimaan kas yang diterapkan di
RS. Panti Rini dengan Standart Operating Procedure (SOP) sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini. SOP yang digunakan dalam
penerapan sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini adalah “Buku
Manual Sistem Akuntansi Keuangan” untuk RS. Panti Rini yang
disusun oleh Drs. A. Budidarmojo & As. Berikut ini adalah prosedur
yang tertuang dalam SOP yang akan digunakan untuk mengevaluasi
penerapan sistem penerimaan kas dari pasien rawat inap umum di RS.
Panti Rini, yaitu:
a. Prosedur Pasien Rawat Inap Pulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Prosedur Penerimaan Uang Muka / Titipan dari Pasien
c. Prosedur Penyetoran Uang dari Kas ke Bank
5. Langkah terakhir adalah menarik hasil evaluasi sistem penerimaan kas
yang diterapkan di RS. Panti Rini berdasarkan kajian teori sistem
penerimaan kas dan Standart Operating Procedure (SOP). Sistem
penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini sesuai dengan
kajian teori bila terdapat semua komponen sistem penerimaan kas
berikut ini meliputi dokumen, catatan akuntansi, fungsi, prosedur, dan
pengendalian internal. Sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS.
Panti Rini sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) bila
komponen-komponen sistem penerimaan kas yang meliputi fungsi,
dokumen, catatan akuntansi dan pengendalian internal diterapkan
sesuai dengan SOP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM RS. PANTI RINI
A. Sejarah Umum RS. Panti Rini
RS. Panti Rini merupakan klinik bersalin dan poliklinik umum yang
awalnya dikenal dengan nama Rumah Bersalin-Balai Pengobatan Panti Rini
didirikan oleh Romo Hovens. SJ dan Dewan Paroki Kalasan Yogyakarta yang
pada akhirnya diserahkan kepada Yayasan Panti Rapih pada tahun 1967. RS.
Panti Rini dibangun dengan maksud untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kepada semua lapisan dan golongan masyarakat yang membutuhkan,
dengan cara pelayanan professional, dan mengusahakan kesejahteraan bagi
semua yang berkarya di dalamnya dengan semangat Kristiani. RS. Panti Rini
pada tanggal 10 Juni 1993, atas izin dari Departemen Kesehatan dan resmi
berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Pratama Panti Rini.
B. Visi, Misi dan Tujuan RS. Panti Rini
Berdasarkan Lampiran Keputusan Pengurus Yayasan Panti Rapih
Nomor: 35-B/YPR/K/B/VII/2011 Tanggal 1 Juli 2011, visi, misi dan tujuan
RS. Panti Rini yaitu:
1. Visi RS. Panti Rini
Terwujudnya pelayanan kesehatan secara menyeluruh (holistik) yang
optimal sebagai tanggapan atas panggilan untuk meneruskan karya
Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Misi RS. Panti Rini
a. Mengupayakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (holistik)
yang profesional dengan semangat cinta kasih.
b. Memberikan pelayanan kesehatan tanpa membedakan latar
belakang ekonomi, politik, agama, sosial, dan budaya
(Epolagsosbud) serta peduli kepada mereka yang kecil, lemah,
miskin, tersingkir, dan difabel (KLMTD) dan berkesesakan hidup.
c. Mengupayakan kesejahteraan dan kualitas hidup bagi semua.
3. Tujuan RS. Panti Rini
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(holistik).
b. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
c. Mengembangkan budaya kerja berlandaskan nilai-nilai yang
diyakini.
d. Mengembangkan kesejahteraan karyawan sesuai dengan
perkembangan kemampuan rumah sakit.
C. Lokasi Rumah Sakit Panti Rini
Rumah Sakit Panti Rini terletak di Jalan Solo Km. 13,2 Dusun Krajan,
Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
D. Fasilitas Pelayanan di RS. Panti Rini
Fasilitas pelayanan yang disediakan oleh RS. Panti Rini dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, yaitu:
1. Pelayanan 24 jam meliputi unit gawat darurat (UGD), unit farmasi,
unit laboratorium, unit rawat jalan, unit rawat inap, ambulan 118.
2. Pelayanan dan tindakan medis yaitu operasi (bedah) dan persalinan.
3. Pelayanan rawat jalan meliputi poliklinik umum, poliklinik gigi dan
poliklinik spesialis yang terdiri dari kebidanan dan penyakit
kandungan, penyakit dalam, kesehatan anak, bedah umum (tulang,
anak, onkologi), syaraf, mata, THT, kulit dan kelamin.
4. Pelayanan rawat inap meliputi kelas utama, kelas I – III, ruang isolasi,
ruang bayi.
5. Pelayanan penunjang medis: laboratorium, radiologi, CT-Scan, USG,
fisioterapi dan farmasi.
6. Pelayanan kesehatan yang meliputi: general check-up, home care,
pemeriksaan bayi sehat dan imunisasi, penyuluhan kesehatan
masyarakat, pusat informasi diabetes dan dislipidema (PIDD),
konsultasi gizi, pelayanan pramuruki (perawatan dirumah pasien),
pendidikan dan pelatihan pramurukti.
E. Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Yayasan Panti Rapih Nomor 23-
B/YPR/K/B/VIII/2011 yang ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 2011, struktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
organisasi yang digunakan oleh RS. Panti Rini sampai saat ini adalah sebagai
berikut:
Berikut ini adalah pembagian tugas dan wewenang masing-masing
bagian yang terlibat dengan sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini, yaitu:
1. Direktur
Direktur mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
Gambar 2.0 Struktur Organisasi RS. Panti Rini
Sumber: Surat Keputusan Pengurus Yayasan Panti Rapih Nomor 23-B/YPR/K/B/VIII/2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a. Menciptakan kondisi kerja yang harmonis dan aman, nyaman serta
penuh cinta kasih sehingga tumbuh rasa tanggung jawab dan
memiliki terhadap rumah sakit.
b. Mengkaji peraturan/ketetapan kebijakan dari yayasan, gereja dan
pemerintah; struktur, Uraian Tugas dan Wewenang (UTW) dan
Prosedur Tetap (Protap); progam kerja, laporan keuangan APB dan
realisasinya; permasalahan dalam pengelolaan rumah sakit;
kebutuhan dan penggunaan tenaga pelayanan, dan sarana dan
prasarana; perkembangan kebutuhan pelayanan kesehatan dan
kaitannya dengan situasi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat,
bangsa/ negara dan dunia; perkembangan sosial ekonomi dan
perubahan pasar dan tingkat kelemahan.
c. Merencanakan dan menganggarkan tentang pengelolaan dan
pengembangan serta investasi untuk rumah sakit yang meliputi
organisasi dan manajemen, pelayanan, ketenagaan, fasilitas,
keuangan dan akuntansi.
d. Melaksanakan, mengorganisir, mengarahkan/ memotivasi,
membina, mengendalikan, mensupervisi, dan mengevaluasi, serta
menindaklanjuti dan mengembangkan seluruh kegiatan pelayanan
yang berkaitan dengan aktivitas sumber daya baik insani maupun
non insani dalam bidang administrasi/ manajemen dan pelaksanaan
teknis informasi secara keseluruhan dari RS. Panti Rini Kalasan
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
e. Penilaian dan Pelaporan:
1) Penilaian:
Melakukakan evaluasi tentang pelaksanaan dan hasil kerja dari
kegiatan pengelolaan rumah sakit.
2) Pelaporan:
a) Membuat dan menyerahkan laporan pertanggungjawaban
secara berkala maupun insedential baik lisan maupun tertulis
kepada BP yayasan tentang pelaksanaan serta hasil kerja
pengelolaan serta keuangan dan Realisasi APB rumah sakit.
b) Membuat dan menyerahkan laporan kegiatan pelayanan
rumah sakit kepada Departemen Kesehatan sesuai ketentuan
yang berlaku.
2. Kepala Seksi Administrasi
Kepala Seksi Administrasi mempunyai tugas dan wewenang sebagai
berikut:
a. Menciptakan kondisi kerja yang harmonis dan penuh kasih
sehingga tumbuh rasa tanggung jawab dan memiliki, baik dalam
lingkup tanggung jawabnya maupun instansi secara keseluruhan.
b. Mengkaji beberapa peraturan dan permasalahan yang berkaitan
dengan rumah sakit.
c. Merencanakan dan menganggarkan tentang pengelolaan seksi
pelayanan medis dan penunjang medis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
d. Melaksanakan, mengorganisir, memberikan motivasi, membina,
mengendalikan, mensupervisi, mengevaluasi serta mengembangkan
seluruh kegiatan pelayanan.
e. Melakukan evaluasi dan membuat serta menyerahkan laporan
tentang pelaksanaan dan hasil kerja dari seksi administrasi dan
keuangan.
3. Kepala Subseksi Keuangan
Kepala Subseksi Keuangan mempunyai tugas dan wewenang sebagai
berikut:
a. Mengelola keuangan rumah sakit dengan memeriksa dan
mengendalikan realisasi pendapatan dan biaya rumah sakit.
b. Menerima dan mengeluarkan uang melalui kas atau bank
berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
c. Memeriksa, membuat laporan kas harian, dan perhitungan fisik
saldo kas yang disertai dokumen-dokumen atas transaksi yang
terealisasi.
d. Memeriksa dan melakukan penagihan biaya perawatan pengobatan
pasien pada instansi yang menanggung atau melalui askes dengan
syarat administrasi yang telah dilengkapi oleh pasien.
4. Kepala Subseksi Akuntansi
Tugas Kepala Subseksi Akuntansi adalah bertanggung jawab atas
penyajian pelaporan keuangan rumah sakit antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Membukukan laporan harian berdasarkan setoran harian dari buku
saldo dari keuangan.
b. Mengecek bukti transaksi kas masuk dan kas keluar.
c. Mengarsip dan menyimpan semua bukti transaksi keuangan
d. Mencatat semua piutang dan hutang yang timbul.
e. Membuat/menyusun laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penerapan Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
Berikut ini adalah komponen-komponen sistem penerimaan kas untuk
rawat inap dari pasien umum yang diterapkan oleh RS. Panti Rini, yaitu:
1. Personal yang Mengoperasikan Sistem
Berikut ini adalah personal yang mengoperasikan sistem penerimaan
kas di RS. Panti Rini, yaitu:
a. Bagian Keuangan
Bagian keuangan terdiri dari seorang kepala bagian, 2 staff piutang,
dan 8 staff kasir (kassa) yang bekerja selama 6 hari kerja, kecuali
kasir. Staff kasir bekerja berdasarkan jadwal shift, pembagian jadwal
shift tersebut dibagi menjadi 3 kali shift dalam 1 hari dan masing-
masing shift selama 8 jam kerja.
b. Bagian Akuntansi
Bagian akuntansi terdiri dari seorang kepala bagian dan seorang staff
akuntansi yang bekerja selama 6 hari kerja. Bagian akuntansi bertugas
memeriksa semua bukti transaksi yang terjadi hari sebelumnya
kemudian mencatatnya menjadi jurnal untuk memperbaharui buku
besar di program General Ledger (GL). Pemeriksaan transaksi dan
pemeriksaan laporan transaksi dilakukan oleh kepala bagian, dan staff
akuntansi melakukan pengolahan transaksi dan pencatatan transaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Bagian keuangan dan bagian akuntansi seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya menjalankan beberapa fungsi berikut ini, yaitu:
a. Fungsi Kasir
Fungsi kasir dilaksanakan oleh kasir RS. Panti Rini yang bertugas
menginputkan biaya rawat inap melalui program billing rawat inap.
Setelah itu kasir menerima pembayaran uang muka rawat inap dan
pada saat kepulangan pasien menerima pembayaran biaya rawat inap
secara tunai dan non tunai. Semua penerimaan kas dari rawat inap,
rawat jalan dan lain-lain akan disimpan di brangkas setiap akhir shift.
Kemudian kasir melaporkan semua penerimaan kas kepada kepala
bagian keuangan dan bagian akuntansi.
b. Fungsi Kas
Fungsi kas dilakukan oleh kepala bagian keuangan yang bertugas
melakukan pemeriksaan kesesuaian jumlah kas yang terkumpul di
brangkas dengan jumlah kas di laporan, menyetorkan kas ke bank dan
melaporkan penerimaan kas ke bagian akuntansi.
c. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi dilakukan oleh bagian akuntansi yang bertugas
memeriksa kesesuaian transaksi pembayaran rawat inap dengan
laporan penerimaan kas dari petugas kasir dan kepala bagian
keuangan. Setelah itu bagian akuntansi menyiapkan rekap
pertambahan piutang pasien dan rekap pasien lunas menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
program Microsoft Excel. Selanjutnya bagian kasir menyiapkan jurnal
menggunakan program General Ledger (GL).
2. Prosedur dan Instruksi
Berikut ini adalah prosedur dan instruksi kerja yang terkait dengan
sistem penerimaan kas pasien rawat inap di di RS. Panti Rini, yaitu:
a. Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran Uang Muka Rawat Inap
Secara Tunai
Prosedur ini dimulai dari fungsi kasir menerima pembayaran uang
muka pasien rawat inap kemudian menyiapkan BPUM 3 rangkap.
Rangkap pertama diberikan kepada pasien untuk dikembalikan saat
pembayaran kepulangan pasien, rangkap kedua diarsipkan oleh bagian
akuntansi dan ketiga diarsipkan oleh bagian keuangan. Pada akhir
shift, petugas kasir menyiapkan RPUM dan RKPRI mengisi form
LKH K01, BKM K01 dan BKK K01. Semua kas yang terkumpul
selama 3 shift kemudian disimpan di brangkas pada shift malam.
b. Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran Biaya Rawat Inap Secara
Tunai
Kasir menerima pembayaran beserta BPUM jika pasien telah
melakukan pembayaran uang muka sebelumnya. Setelah itu kasir
mencetak KRI 2 rangkap dan mengisi TIP 3 rangkap untuk diberikan
kepada pasien. Setelah shift berakhir, kasir menyiapkan RKPRI, LKH
K01, BKM K01 dan BKK K01 untuk melaporkan penerimaan kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dalam 1 shift dan menyetorkan kas yang terkumpul ke brangkas. Hari
berikutnya, kepala bagian keuangan memeriksa kesesuaian jumlah
yang tertera di dokumen dengan jumlah kas yang disetorkan di
brangkas untuk selanjutnya menyiapkan LKH K02, BKM K02 dan
BKK K02. Selanjutnya kas yang terkumpul disetorkan ke bank yang
datang pada hari Senin, Selasa dan Kamis dengan menggunakan SSB.
Setelah itu kepala bagian keuangan mencatat jumlah kas yang disetor
di BBM. Bagian akuntansi selanjutnya memeriksa kelengkapan
dokumen serta kesesuaian data dari bagian keuangan. Selanjutnya
bagian akuntansi menyiapkan jurnal umum dengan menginputkan
jurnal yang ada di form BKM, BKK dan RKPRI.
c. Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran Secara Non Tunai
Prosedur ini digunakan untuk pembayaran uang muka pada saat
pasien dirawat di RS. Panti Rini maupun pembayaran biaya rawat inap
pada saat pasien pulang. Prosedur ini dimulai dari fungsi kasir
menerima kartu debet / kredit untuk pembayaran uang muka atau
biaya rawat inap kemudian mencetak struk EDC (Electronic Data
Processing) 3 rangkap. Setelah itu kasir menyerahkan struk pertama
ke pasien disertai bukti pembayaran yang berupa BPUM atau KRI.
Kasir akan membuat rekap transaksi EDC dengan membuat REDC
pada saat akhir shift untuk melaporkan pembayaran dengan mesin
EDC. Kepala bagian keuangan akan menerima semua bukti transaksi
EDC pada hari berikutnya dan menyiapkan Bukti Bank Masuk dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Buku Bank. Kemudian BBM tersebut akan diserahkan ke bagian
akuntansi untuk diotorisasi dan di catat ke dalam jurnal umum
menggunakan program GL.
3. Data Organisasi dan Proses Bisnisnya
Berikut ini adalah data organisasi dan proses bisnis yang berkaitan
dengan sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini. Data
organisasi dan proses bisnis tersebut berkaitan dengan beberpa hal
diantaranya meliputi:
a. Sumber Penerimaan Kas Rawat Inap Pasien Umum
Penerimaan kas untuk rawat inap dari pasien umum bersumber dari
pembayaran biaya rawat inap pada saat kepulangan pasien dan
penerimaan pembayaran uang muka dari pasien umum rawat inap.
Kedua sumber penerimaan kas tersebut dilakukan dengan pembayaran
tunai dan non tunai. Pembayaran secara non tunai di RS. Panti Rini
menggunakan kartu kredit atau kartu debet dengan mesin pembayaran
menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capturing).
b. Metode Pencatatan Akuntansi
RS. Panti Rini menggunakan metode berbasis akrual sehingga setiap
transaksi penerimaan kas diakui dalam catatan akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 2.1. Pencatatan Akuntansi yang Diterapkan di Sistem Penerimaan
Kas RS. Panti Rini.
Transaksi Kode
Rekening Jurnal Bukti
Penerimaan kas dari pembayaran tunai
1 Mencatat kas
masuk (K01)
01.02.000
07.21.000
07.11.000
36.51.000
Kas Kecil (D)
Piutang OP Umum (K)
Piutang IPP Umum (K)
Titipan IPT (K)
BKM K01
Kas masuk (K01) terdiri dari beberapa sumber penerimaan kas dalam
1 shift yang ditangani kasir (kassa). Kas Kecil berasal dari total
penerimaan kas di laci kasir, Piutang OP Umum berasal dari piutang
rawat jalan pasien umum, Piutang IPP umum berasal dari
pembayaran biaya rawat inap pasien umum pada saat kepulangan
pasien, Titipan IPT berasal dari pembayaran uang muka.
2 Mencatat kas
keluar (K01)
26.01.000
01.02.000
Ayat Silang (D)
Kas Kecil (K) BKK K01
Kas keluar (K01) merupakan kumpulan kas di laci kasir yang akan
disetor ke brangkas.
3 Mencatat kas
masuk (K02)
01.01.000
26.01.000
Kas (D)
Ayat Silang (K) BKM K02
Kas masuk (K02) merupakan kas dari 3 shift yang disetorkan kasir ke
brangkas yang akan diperiksa kepala bagian keuangan.
4 Mencatat kas
keluar (K02)
26.01.000
01.01.000
Ayat Silang (D)
Kas (K)
BKK K02
Kas keluar (K02) merupakan kas dari 3 shift di brangkas yang akan
disetorkan ke bank oleh kepala bagian keuangan.
5 Mencatat bank
masuk (K01)
02.01.001
26.01.000
Bank BCA (D)
Ayat Silang (K)
BBM K01
(K01–05)
Bank masuk K01 untuk mencatat jumlah kas yang disetorkan kepala
bagian keuangan ke bank. Kode rekening 02.01.001 untuk mencatat
setoran kas ke Bank BCA; 02-02-001: Bank Mandiri; 02-03-001: Bank
BPD; 02-04-001: Bank BRI; 02-05-001: Bank CIMB Niaga.
Penerimaan kas dari pembayaran non tunai
6 Mencatat bank
masuk (K01)
02.01.001
07.21.000
07.11.000
36.51.000
Bank BCA (D)
Piutang OP Umum (K)
Piutang IPP Umum (K)
Titipan IPT (K)
BBM K01
(K01–05)
Bank masuk juga digunakan oleh kepala bagian keuangan untuk
mencatat transaksi pembayaran menggunakan alat pembayaran non
tunai (debit / credit card) yang dilakukan oleh kasir kasir.
Sumber: Hasil olah data dari wawancara dan dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Dokumen
Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem
penerimaan kas di RS. Pantai Rini, yaitu:
1.) Bukti Penerimaan Uang Muka (BPUM)
BPUM merupakan dokumen tertulis yang digunakan kasir
sebagai bukti transaksi pembayaran uang muka rawat inap.
2.) Kwitansi Rawat Inap (KRI)
KRI merupakan output dari program billing yang digunakan
sebagai bukti transaksi pembayaran biaya rawat inap lunas. KRI
berisi informasi mengenai komponen biaya rawat inap yang harus
dibayarkan pasien dan jumlah kurang bayar. Untuk melengkapi
aspek legalitas dokumen pembayaran, maka KRI dibubuhkan
materai Rp 3.000,00 untuk pembayaran Rp 300.000,00 – Rp
1.000.000,00 atau materai Rp 6.000,00 untuk transaksi diatas Rp
1.000.000,00.
3.) Tanda Ijin Pulang (TIP)
TIP merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh petugas
kasir setelah menerima pembayaran rawat inap yang dijadikan
sebagai bukti bahwa pasien telah diijinkan pulang.
4.) Bukti Kas Masuk (BKM) K01
BKM K01 merupakan dokumen tertulis yang disiapkan kasir
untuk melaporkan kas masuk selama 1 shift. BKM K01 juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
digunakan untuk mencatat kas masuk oleh bagian akuntansi untuk
selanjutnya diinputkan ke program GL.
5.) Bukti Kas Masuk (BKM) K02
BKM K02 disiapkan oleh kepala bagian keuangan untuk
melaporkan penerimaan kas di brangkas selama 3 shift. BKM
K02 juga digunakan untuk mencatat kas masuk oleh bagian
akuntansi untuk selanjutnya diinputkan ke program GL.
6.) Bukti Kas Keluar (BKK) K01
BKK K01 disiapkan per shift oleh kasir untuk melaporkan kas
yang disetorkan ke brangkas. BKK K01 juga digunakan bagian
akuntansi untuk mencatat kas yang disetorkan kasir ke brangkas.
7.) BKK K02
BKK K02 disiapkan oleh kepala bagian keuangan untuk
melaporkan jumlah penerimaan kas dari 3 shift yang akan
disetorkan ke bank. BKK K02 digunakan bagian akuntansi untuk
mencatat kas yang disetor ke bank.
8.) Laporan Kas Harian (LKH) K01
LKH K01 merupakan dokumen yang disiapkan kasir untuk
melaporkan rincian penerimaan dan pengeluaran kas yang
disiapkan oleh petugas kasir dan kepala bagian keuangan.
9.) Laporan Kas Harian (LKH) K02
LKH K02 merupakan dokumen yang disiapkan kepala bagian
keuangan untuk melaporkan LKH K01 selama 3 shift.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
10.) Slip Setor Bank (SSB)
SSB merupakan dokumen yang digunakan kepala bagian
keuangan untuk menyetorkan kas ke bank.
11.) Bukti Bank Masuk (BBM)
BBM merupakan yang berisi informasi mengenai kas yang telah
disetorkan kepala bagian keuangan ke bank.
12.) Rekap Pendapatan Uang Muka (RPUM)
RPUM disiapkan per shift kasir dengan menggunakan program
Microsoft Excel untuk melaporkan pembayaran uang muka
berdasarkan BPUM.
13.) Rekap Pendapatan Rawat Inap (RPRI)
RPRI merupakan dokumen yang disiapkan kasir menggunakan
Microsoft Excel untuk melaporkan pendapatan rawat inap dari
pembayaran biaya rawat inap dan uang muka.
14.) Rekap EDC (Electronic Data Processing)
Rekap EDC disiapkan kasir dengan menggunakan program
Microsoft Excel untuk melaporkan transaksi pembayaran
menggunakan debit / credit card.
15.) Rekap Kwitansi Pasien Rawat Inap Harian (RKPRI)
RKPRI disiapkan per shift oleh kasir dengan menggunakan
program Microsoft Excel untuk melaporkan pendapatan dari
pembayaran yang dilakukan oleh pasien rawat inap. Dokumen ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dicetak 2 rangkap, rangkap pertama diarsipkan bagian keuangan
dan rangkap kedua diarsipkan oleh bagian akuntansi.
16.) Buku Harian Kas (BHK)
BHK merupakan catatan internal bagian keuangan mengenai
rincian penerimaan dan pengeluaran kas selama 3 shift. Catatan
ini disiapkan oleh petugas petugas kasir pada shift malam
(terakhir) untuk diarsipkan bagian keuangan.
17.) Buku Bank (BB)
BB merupakan catatan internal bagian keuangan yang disiapkan
kepala bagian keuangan untuk merekam setoran kas kas ke bank.
Data untuk mengisi buku bank didapatkan dari SSB dan BBM.
d. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas yaitu
jurnal voucher dan jurnal umum. Form jurnal voucher terdapat pada
form BKM K01 dan K02, BKK K01 dan K02, BBM, dan terdapat
pada RKPRI untuk pencatatan transaksi yang dilaporkan pada
dokumen tersebut. Jurnal umum disiapkan bagian akuntansi dengan
menggunakan program komputer general ledger setiap hari untuk
transaksi hari sebelumnya.
4. Software yang Digunakan
RS. Panti Rini menggunakan beberapa software pada sistem
penerimaan kas yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
a. Software Billing Rawat Inap
Billing rawat inap digunakan oleh staff kasir untuk mengelola
rekening tagihan pasien rawat inap. Software billing rawat inap di RS.
Panti Rini telah diintegrasikan menggunakan jaringan LAN dengan
beberapa sumber pendapatan yaitu bagian farmasi, laboratorium,
UGD, kamar operasi dan bagian keperawatan sehingga setiap kejadian
yang dilaporkan oleh bagian tersebut pada billing, kasir dapat
memprosesnya untuk di charge ke tagihan rekening pasien. Selain
bagian-bagian yang telah disebutkan di atas, inputan ke billing
dilakukan secara manual berdasarkan laporan tindakan yang dilakukan
oleh bagian keperawatan dan radiologi yang masih offline. Sehingga
software inilah yang setiap hari digunakan kasir untuk memperbaharui
tagihan biaya pasien rawat inap dan penerimaan pembayaran dari
uang muka pada saat masa opname. Sehingga pada saat kepulangan
pasien, software ini memberikan informasi mengenai jumlah yang
harus ditagihkan kepada pasien rawat inap atas pelayanan yang
diterimanya selama opname di RS. Panti Rini. Software ini
menghasilkan output dokumen yaitu kwitansi rawat inap (KRI) yang
berisi ringkasan tagihan biaya rawat inap, jumlah pembayaran uang
muka dan jumlah kurang bayar.
b. Software Microsoft Excel
Software Microsoft Excel digunakan oleh staff kasir untuk merekap
transaksi pembayaran uang muka dan pelunasan biaya rawat inap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Output dari software ini adalah Rekap EDC (REDC), Rekap
Pendapatan Rawat Inap (RPRI), Rekap Kwitansi Rawat Inap (RKPRI)
dan Rekap Pendapatan Uang Muka(RPUM).
c. Software General Ledger
Software general ledger digunakan oleh bagian akuntansi untuk
menginputkan jurnal atas pembayaran pasien rawat inap untuk
dijadikan jurnal umum dan nantinya akan digunakan untuk
memperbaharui buku besar di software general ledger.
5. Infrastruktur Teknologi Informasi
Masing-masing bagian yang terlibat dalam sistem penerimaan kas di
RS. Panti Rini sudah memiliki komputer berikut dengan perangkat
periferalnya (tambahan) yang digunakan untuk penanganan dan pelaporan
transaksi. Komputer-komputer tersebut terhubung menggunakan jaringan
LAN (Large Area Network) dengan bagian-bagian yang mengelola sumber
pendapatan dan bagian pemrosesan transaksi meliputi kasir, bagian
keuangan dan bagian akuntansi. Untuk sistem penerimaan kas rawat inap
sendiri, billing sistem dihubungkan menggunakan jaringan LAN antara
kasir dan bagian akuntansi sehingga bagian akuntansi memperoleh
informasi telah terjadinya penerimaan kas di bagian kasir. Perangkat
komunikasi lainnya yang digunakan yaitu mesin EDC, telepon kabel,
internet yang dipasang di masing-masing bagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
6. Pengendalian Internal
Tabel 2.2. Pengendalian Internal yang Diterapkan di Sistem Penerimaan
Kas di RS. Panti Rini.
Pengendalian Internal pada Penerimaan Kas
Aktivitas Prosedur Pengendalian yang Diterapkan
Pembayaran BPUM dan KRI menggunakan penomoran terurut.
Pelaporan
transaksi
Transaksi pembayaran dilaporkan menggunakan
rekap EDC, rekap kwitansi dan rekap uang muka.
Penerimaan
kas
Penerimaan kas dilaporkan menggunakan BKM K01
& K02, BKK K01 & K02, serta LKH K01 & K02
Penyimpanan
kas
Kasir menyimpan kas sementara di laci kasir,
Menyimpan kas yang terkumpul di dalam brangkas
berpassword,
Kas disimpan di bank dan setiap bulan menerima
rekening koran.
Penyetoran kas
Menggunakan pick up service kas dari bank setiap
hari Senin, Selasa dan Kamis. Bukti penyetoran
menggunakan SSB dan BBM.
Pencatatan kas Pencatatan kas menggunakan voucher jurnal dan
jurnal umum pada program komputer general ledger.
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi
7. Dokumentasi Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
Sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini dalam
pembahasan ini didokumentasikan dalam bentuk Process Business Maps
(PBM), Context Diagram dan Data Flow Diagram (DFD) serta
menggunakan Flowchart Sistem berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 3.0 PBM Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Uang Muka
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
a. Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Uang Muka Pasien Umum Secara Tunai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 3.1 Context Diagram Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Uang Muka
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
Gambar 3.2 DFD Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Uang Muka
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 3.3 Flowchart Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Uang Muka
Rawat Inap
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Biaya Rawat Inap Secara Tunai
Gambar 3.4 PBM Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Biaya Rawat Inap
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran
Biaya Rawat Inap
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
Gambar 3.6 DFD Penerimaan Kas dari dari Pembayaran Biaya Rawat Inap
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 3.7 Flowchart Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran Biaya Rawat Inap
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 3.7 Flowchart Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Biaya Rawat Inap (Lanjutan 1)
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 3.7 Flowchart Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Biaya Rawat Inap (Lanjutan 2)
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c. Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Non Tunai
Gambar 3.8 PBM Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Non Tunai
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 3.9 Context Diagram Penerimaan Kas dari Pembayaran Non Tunai
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
Gambar 3.10 DFD Penerimaan Kas dari Pembayaran Non Tunai
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 3.11 Flowchart Sistem Penerimaan Kas dari Pembayaran Non Tunai
Sumber: Hasil olah data dari wawancara, dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
Berikut ini adalah evaluasi sistem penerimaan kas untuk rawat inap dari
pasien umum di RS. Panti Rini berdasarkan kajian teori sistem penerimaan
kas dan Buku Manual Sistem Penerimaan Kas yang dijadikan sebagai
Standart Operating Procedure (SOP).
1. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Berdasarkan Kajian Teori Sistem
Penerimaan Kas
Berikut ini adalah perbandingan sistem penerimaan kas yang
diterapkan di RS. Panti Rini yang dibandingkan dengan kajian teori
sistem penerimaan kas.
a. Fungsi yang Dilaksanakan Oleh Personal yang Mengoperasikan
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
Tabel 3.1. Perbandingan Fungsi yang Dilaksanakan Oleh Personal
yang Mengoperasikan Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti
Rini dengan Kajian Teori Sistem Penerimaan Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1.
Fungsi
Penerimaan
Pembayaran Ada
Fungsi penerima pembayaran
dilaksanakan kasir.
2. Fungsi
Penerimaan Kas Ada
Fungsi ini dilaksanakan kasir
dan kepala bagian keuangan.
3. Fungsi Pencatatan
Piutang Ada
Fungsi ini dilaksanakan oleh
staff piutang dan kepala
bagian akuntansi.
4. Fungsi Pencatatan
Buku Besar Ada
Fungsi ini dilaksanakan staff
akuntansi.
5. Fungsi
Pengawasan Ada
Fungsi ini dilaksanakan
kepala bagian akuntansi.
Sumber: Hall (2013) dan data diolah dari hasil wawancara dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Semua fungsi yang dilaksanakan oleh personal yang mengoperasikan
sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini telah sesuai dengan kajian
teori sistem penerimaan kas yang disesuaikan dengan kondisi di
lapangan, fungsi-fungsi tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.) Fungsi penerimaan pembayaran dilaksanakan oleh kasir RS. Panti
Rini dengan tugas menangani semua transaksi pembayaran baik
tunai maupun non tunai dari pasien dan melaporkan transaksi
penerimaan kas dengan REDC, RPUM, RPRI, dan RKPRI.
2.) Fungsi penerimaan kas di RS. Panti Rini dilaksanakan oleh salah
satu staff kasir dengan melaporkan penerimaan kas dengan BKM
K01, BKK K01 dan LKH K01 serta mencatat penerimaan kas ke
dalam BHK untuk dokumen internal bagian keuangan, kemudian
menyetorkan penerimaan kas ke brangkas setiap akhir shift.
Setelah itu fungsi penerimaan kas dilaksanakan oleh kepala
bagian keuangan dengan tugas menangani penerimaan kas yang
telah disetorkan ke brangkas untuk kemudian dilakukan
penyetoran kas ke bank. Kemudian kepala bagian keuangan
melaporkan penerimaan kas menggunakan BKM K02, BKK K02,
LKH K02, SSB, dan BBM.
3.) Fungsi pencatatan piutang di RS. Panti Rini dilaksanakan oleh
kepala bagian akuntansi dengan tugas melaporkan Piutang IPP
(Inpatient Pulang / pasien rawat inap pulang) menggunakan
Rekap Piutang IPP Bulanan. Rekap tersebut kemudian diserahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
ke staff akuntansi untuk dibuat jurnal menggunakan program GL
yang selanjutnya diposting ke buku besar umum.
4.) Fungsi pencatatan buku besar (akuntansi) di RS. Panti Rini
dilaksanakan oleh kepala bagian akuntansi dengan tugas memberi
jurnal pada semua laporan penerimaan kas K01 dan K02 untuk
kemudian diserahkan ke staff akuntansi. Kemudian staff
menggunakan laporan penerimaan kas tersebut untuk membuat
jurnal di program GL dan mempostingnya ke buku besar umum.
5.) Fungsi pengawasan di RS. Panti Rini dilaksanakan oleh kepala
bagian akuntansi dengan tugas memeriksa bukti transaksi dan
laporan penerimaan kas dari kasir serta kepala bagian akuntansi.
Akhir bulan kepala bagian akuntansi menerima rekening koran
bulanan yang digunakan untuk memeriksa kesesuaian saldo bank
dengan catatan kas internal di RS. Panti Rini. Fungsi pengawasan
dalam melaksanakan fungsi tidak menggunakan rekonsiliasi bank
karena jika terjadi ketidaksesuaian data saldo bank, maka akan
langsung dijurnal untuk memperbaharui buku besar.
b. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti
Rini
Tabel 3.2. Perbandingan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem
Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian Teori
Sistem Penerimaan Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1. Cek Ada
Alat pembayaran biaya rawat inap
di RS. Panti Rini adalah uang
giral dan kartu debit / kredit. Sumber: Hall (2013) dan data diolah dari hasil wawancara dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.2. Perbandingan dokumen yang digunakan dalam sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini dengan kajian teori
sistem penerimaan kas. (lanjutan)
No. Teori Praktek Keterangan
2.
Bukti
Pembayaran
(Remittance
Advice)
Ada
Bukti pembayaran di RS. Panti
Rini menggunakan KRI, BPUM
dan Struk EDC.
3. Daftar
Pembayaran Ada
Daftar pembayaran tunai di RS.
Panti Rini menggunakan RKPRI ,
RPUM dan REDC. Daftar uang
menggunakan LKH K01 dan
K02.
4. Slip Setoran
Bank Ada
RS. Panti Rini menggunakan SSB
sebagai bukti setoran ke bank.
5. Ringkasan
Rekening Ada
RS. Panti Rini menggunakan
RPRI untuk melaporkan Piutang
IPP.
Sumber: Hall (2013) dan data diolah dari hasil wawancara dan observasi.
Semua dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas di RS.
Panti Rini sesuai dengan kajian teori sistem penerimaan kas,
dokumen-dokumen tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.) Cek di RS. Panti Rini tidak digunakan dalam sistem penerimaan
kas, pembayaran dilakukan secara tunai dan non tunai card base
yaitu kartu debet atau kredit.
2.) Bukti pembayaran (Remittance Advice) tidak digunakan dalam
sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini, dokumen tersebut
digantikan dengan struk EDC, BPUM, dan KRI.
3.) Daftar pembayaran di RS. Panti Rini menggunakan RKPRI ,
RPUM dan REDC sebagai daftar pembayaran dan daftar uang
menggunakan LKH K01 dan K02.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4.) Slip setoran bank di RS. Panti Rini digunakan untuk menyetorkan
kas ke bank.
5.) Ringkasan rekening di RS. Panti Rini menggunakan RPRI untuk
melaporkan piutang IPP.
c. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas RS.
Panti Rini
Tabel 3.3. Perbandingan Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian
Teori Sistem Penerimaan Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1. Jurnal
Penerimaan Kas
Tidak
Ada
RS. Panti Rini tidak
menggunakan jurnal khusus.
2. Voucher Jurnal Ada
RS. Panti Rini menggunakan
form RKPRI, BKM, BKK,
BBM sebagai jurnal voucher.
3. Buku Pembantu
Piutang
Tidak
Ada
RS. Panti Rini tidak
menggunakan buku pembantu
piutang.
4. Buku Besar Ada
Buku besar yang digunakan
di RS. Panti Rini hanya buku
besar umum.
Sumber: Hall (2013) serta hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas di
RS. Panti Rini tidak sesuai dengan kajian teori sistem penerimaan kas
karena terdapat beberapa ketidaksesuaian dalam menyelenggarakan
catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas di RS.
Panti Rini, yaitu:
a. Jurnal penerimaan kas di RS. Panti Rini tidak digunakan dalam
siklus akuntansi, yang digunakan hanya jurnal umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Voucher jurnal digunakan oleh RS. Panti Rini dengan form
voucher yang dijadikan satu dalam sebuah form. Form tersebut
meliputi RKPRI, BKM, BKK, BBM.
c. Buku pembantu piutang tidak digunakan di RS. Panti Rini, karena
bagian akuntansi hanya mencatat transaksi ke dalam jurnal umum
kemudian diposting ke buku besar.
d. Buku besar umum di RS. Panti Rini digunakan untuk mencatat
semua transaksi yang dijurnal.
d. Jaringan Prosedur yang Terkait dengan Sistem Penerimaan Kas RS.
Panti Rini
Tabel 3.4. Perbandingan Prosedur yang Terkait dalam Sistem
Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Kajian Teori
Sistem Penerimaan Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1. Prosedur Penerimaan
Pembayaran Ada
Prosedur ini
dilaksanakan oleh kasir
2. Prosedur Penerimaan
Kas Ada
Prosedur ini
dilaksanakan oleh kasir
dan bagian keuangan
3. Prosedur Pencatatan
Piutang Ada
Prosedur ini
dilaksanakan oleh
bagian akuntansi
4. Prosedur Pencatatan
Kas Ada
Prosedur ini
dilaksanakan oleh
bagian akuntansi
5. Prosedur Pengawasan Ada
Prosedur ini
dilaksanakan oleh
bagian akuntansi
Sumber: Hall (2013) dan hasil wawancara dan observasi.
Semua prosedur berdasarkan kajian teori sistem penerimaan kas sesuai
dengan prosedur terkait dengan sistem penerimaan kas untuk rawat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
inap dari pasien umum yang diterapkan di RS. Panti Rini, prosedur-
prosedur tersebut yaitu:
1.) Prosedur penerimaan pembayaran dilaksanakan oleh kasir RS.
Panti Rini dengan pembayaran secara tunai dan non tunai
menggunakan kartu debet atau kredit kredit. Bukti transaksi yang
digunakan dalam pembayaran tersebut adalah BPUM, Struk EDC,
dan KRI. Daftar pembayaran menggunakan REDC, RPUM, dan
RKPRI dan penerimaan kas dilaporakan menggunakan BKM,
BKK, LKH K01 dan K02.
2.) Prosedur penerimaan kas dilaksanakan oleh kasir dan kepala
bagian keuangan RS. Panti Rini. Kasir RS. Panti Rini
menyetorkan penerimaan kas ke brangkas dengan BKM, BKK,
LKH K01 sebagai bukti penerimaan kas sekaligus sebagai laporan
penerimaan kas. Kepala bagian akuntansi memeriksa jumlah
penerimaan kas di brangkas kemudian dilaporkan menggunakan
BKM K02 dan LKH K02, selanjutnya penyetoran bank dilakukan
dengan bukti transaksi SSB yang dilampiri BKK K02 dan BBM.
3.) Prosedur pencatatan piutang dilaksanakan oleh staff dan kepala
bagian akuntansi. Kepala bagian keuangan pada akhir bulan
melaporkan Piutang IPP menggunakan Rekap Pelunasan Pasien
Umum. Selanjutnya dicatat oleh staff bagian akuntansi ke jurnal
untuk memperbaharui buku besar menggunakan program GL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4.) Prosedur pencatatan kas dilaksanakan oleh staff dan kepala
bagian akuntansi dengan membuat jurnal umum yang nantinya
digunakan untuk memperbaharui buku besar menggunakan
program GL.
5.) Prosedur pengawasan dilaksanakan oleh kepala bagian akuntansi
dengan memeriksan setiap penerimaan kas dengan bukti transaksi
serta laporan penerimaan kas dan rekening koran.
e. Pengendalian Internal yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas
RS. Panti Rini
1.) Otorisasi Transaksi (Transaction Authorization)
Tabel 3.5a. Perbandingan Otorisasi Transaksi yang Diterapkan
pada Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
dengan Kajian Teori Sistem Penerimaan Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1.
Terdapat daftar
pembayaran tunai
untuk melakukan
verifikasi kebenaran
pembayaran dengan
bukti pembayaran.
Tidak
Ada
Daftar pembayaran
menggunakan
RKPRI, RPUM dan
REDC. Daftar uang
menggunakan LKH
K01 dan K02.
Sumber: Hall (2013) dan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.
Otorisasi transaksi sebagai salah satu aktivitas pengendalian
internal yang diterapkan di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan
kajian teori sistem penerimaan kas. Ketidaksesuaian tersebut
berkaitan dengan daftar pembayaran yang digunakan di RS. Panti
Rini yaitu REDC, RPUM, RKPRI dan diantara ketiga daftar
pembayaran tersebut yang diotorisasi oleh kepala bagian
keuangan hanya RKPRI saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2.) Pemisahan Tugas (Segregation of Duties)
Tabel 3.5b. Perbandingan Permisahaan Tugas yang Diterapkan
pada Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
dengan Kajian Teori Sistem Penerimaan Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1. Bagian pemroses transaksi harus terpisah dari pemberi
otorisasi transaksi.
a.
Pemroses
pembayaran terpisah
dari pemberi
otorisasi daftar
pembayaran
Ada
Kasir terpisah dari
kepala bagian
keuangan.
b.
Pemroses setoran kas
terpisah dari pemberi
otorisasi setoran kas Ada
Pemroses setoran
kas dilakukan kepala
bagian keuangan
terpisah dari bagian
akuntansi.
2. Bagian yang bertanggungjawab terhadap aset keuangan
harus terpisah dengan bagian yang mencatat aset.
a.
Bagian yang
bertanggungjawab
terhadap aset
keuangan harus
terpisah dengan
pencatat aset
Ada
Bagian keuangan
terpisah dari bagian
akuntansi.
3. Organisasi harus terstruktur agar tindakan kecurangan
memerlukan kolusi diantara dua atau lebih individu.
a.
Transaksi
penerimaan kas
dilakukan oleh lebih
dari satu fungsi
Ada
Transaksi
penerimaan kas
ditangani oleh fungsi
kasir, fungsi
keuangan, fungsi
akuntansi.
Sumber: Hall (2013) dan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.
Pemisahan tugas sebagai salah satu aktivitas pengendalian dalam
kajian teori sistem penerimaan kas sesuai dengan pemisahan tugas
yang diterapkan dalam sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini.
Kesesuaian tersebut diantaranya sebagai berikut, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a.) Kasir sebagai pemroses pembayaran telah terpisah dengan
kepala bagian keuangan sebagai pemberi otorisasi pada daftar
pembayaran. Begitu juga dengan LKH K01 yang disiapkan
oleh kasir sebagai daftar uang, diotorisasi oleh kepala bagian
kasir. LKH K02 yang disiapkan oleh kepala bagian keuangan
juga diotorisasi oleh bagian lain yaitu bagian akuntansi.
Kepala bagian keuangan juga menjalankan fungsi sebagai
penyetor kas dan telah dipisahkan dengan bagian akuntansi
sebagai pemberi otorisasi setoran kas.
b.) Bagian yang mempunyai wewenang terhadap pengelolaan
aset adalah kepala bagian keuangan telah dipisahkan dengan
bagian akuntansi yang bertugas mencatat aset.
c.) Transaksi penerimaan kas melibatkan kasir sebagai pemroses
transaksi penerimaan kas dengan memproses pembayaran
dan menyetorkan kas ke brangkas serta melaporkan transaksi
menggunakan dokumen K01 ke kepala bagian keuangan dan
bagian akuntansi. Selanjutnya kepala bagian keuangan
bertugas memeriksa jumlah kas yang disetorkan dan
melaporkannya dalam dokumen K02, kemudian bagian
akuntansi yang mencatat transaksi penerimaan kas ke dalam
jurnal umum untuk kemudian diposting buku besar
menggunakan program GL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3.) Supervisi (Supervision)
Tabel 3.5c. Perbandingan Supervisi yang Diterapkan pada
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan
Kajian Teori Sistem Penerimaan Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1.
Terdapat
pengawasan
penerimaan kas
Tidak
Ada
Supervisi dilakukan
kepala bagian keuangan
dan direktur, tetapi tidak
bersifat berkelanjutan.
Sumber: Hall (2013) dan hasil wawancara dan dokumentasi.
Supervisi yang diterapkan dalam sistem penerimaan kas di RS.
Panti Rini tidak sesuai dengan kajian teori. Berdasarkan job
description untuk karyawan RS. Panti Rini, wewenang untuk
melakukan supervisi atas kegiatan pelayanan diberikan kepada
kepala bagian administrasi RS. Panti Rini, akan tetapi hal tersebut
tidak dilakukan.
4.) Pencatatan Akuntansi (Accounting Records)
Tabel 3.5d. Perbandingan Pencatatan Akuntansi yang
Diterapkan pada Sistem Penerimaan Kas di RS.
Panti Rini dengan Kajian Teori Sistem Penerimaan
Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1.
Terdapat penomoran
terurut pada bukti
pembayaran Ada
KRI dan BPUM
menggunakan
stempel merah untuk
menomori dokumen
dan penomoran struk
EDC menggunakan
format tanggal yang
tercetak dari mesin
EDC.
2. Terdapat jurnal
penerimaan kas Tidak
Ada
Bagian akuntansi
hanya menyiapkan
jurnal umum
Sumber: Hall (2013) dan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 3.5d. Perbandingan pencatatan akuntansi yang diterapkan
pada sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini
dengan kajian teori sistem penerimaan kas.
(lanjutan)
No. Teori Praktek Keterangan
3. Terdapat buku
pembantu piutang Tidak
Ada
Bagian akuntansi
hanya melaporkan
piutang pasien
umum menggunakan
rekap pertambahan
piutang pasien
umum setiap bulan.
4. Terdapat akun
kontrol piutang Ada
Bagian akuntansi
menggunakan rekap
pertambahan piutang
pasien umum
sebagai akun kontrol
piutang.
5. Terdapat akun
kontrol kas Ada
Bagian akuntansi
menggunakan rekap
kas bulanan sebagai
akun kontrol kas.
6.
Terdapat voucher
jurnal (kumpulan
dari semua voucher
jurnal yang diposting
ke buku besar)
Ada
Terdapat jurnal
voucher pada setiap
form baik itu untuk
per shift ataupun
harian.
Sumber: Hall (2013) dan hasil wawancara dan observasi.
Pencatatan akuntansi yang terkait dengan sistem penerimaan kas
di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan kajian teori sistem
penerimaan kas yang disebabkan oleh tidak adanya jurnal
penerimaan kas dan buku pembantu piutang. Pencatatan akuntansi
sebagai salah satu aktivitas pengdalian tersebut yaitu:
a.) Bukti transaksi pembayaran yang digunakan dalam sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini, terdapat penomoran terurut
menggunakan stempel merah untuk KRI dan BPUM,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
sedangkan untuk transaksi EDC diurutkan berdasarkan
tanggal transaksi seperti yang tercetak dalam struk EDC.
b.) RS. Panti Rini hanya menggunakan jurnal umum sehingga
jurnal penerimaan kas sebagai catatan akuntansi tidak
digunakan di RS. Panti Rini.
c.) RS. Panti Rini hanya menggunakan buku besar umum,
sehingga tidak terdapat buku pembantu piutang.
d.) Akun kontrol piutang dalam sistem penerimaan kas di RS.
Panti Rini menggunakan Rekap Pertambahan Piutang Pasien
Umum. Sedangkan akun kontrol kas, bagian akuntansi
menggunakan laporan kas bulanan.
e.) Voucher jurnal dalam sistem penerimaan kas di RS. Panti
Rini terdapat pada form BKM K01 dan K02, BKK K01 dan
K02, BBM serta RKPRI.
5.) Pengendalian Akses (Access Control)
Tabel 3.5e. Perbandingan Pengendalian Akses yang Diterapkan
pada Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
dengan Kajian Teori Sistem Penerimaan Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1.
Menyetorkan kas
secara harian ke
bank
Tidak
Ada
Kas disetorkan setiap
hari tertentu oleh kepala
bagian keuangan.
2.
Terdapat
pengendalian
akses ke fisik kas
Tidak
Ada
Pasword brangkas
diketahui oleh semua
staff keuangan.
Sumber: Hall (2013) dan hasil wawancara dan dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pengendalian akses yang diterapkan pada sistem penerimaan kas
di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan kajian teori sistem
penerimaan kas. Pengendalian akses tersebut diantaranya sebagai
berikut, yaitu:
a.) Penyetoran kas ke bank tidak dilaksanakan secara harian
disebabkan oleh kebijakan manajemen di RS. Panti Rini,
penyetoran kas ke bank dilakukan oleh kepala bagian
keuangan dan dilaksanakan hanya pada hari Senin, Selasa dan
hari Kamis. Sedangkan hari Rabu dan Jumat tidak dilakukan
penyetoran karena pada hari tersebut transaksi dengan pihak
bank dilakukan hanya untuk pendanaan pengeluaran
operasional saja.
b.) Kas yang merupakan aset paling mudah untuk digunakan
(dicairkan) sementara disimpan di brangkas ber-password.
Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan RS. Panti
Rini, pengendalian akses ke fisik kas masih lemah karena
password tersebut tidak hanya diketahui oleh kepala bagian
keuangan dan staff kasir saja. Meskipun selama ini hal
tersebut tidak menyebabkan kecurangan (fraud), akan tetapi
hal tersebut tetap saja memunculkan resiko penggunaan kas
secara ilegal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
6.) Verifikasi Independen (Independent Verification)
Tabel 3.5f. Perbandingan Verifikasi Independen yang Diterapkan
pada Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan
Kajian Teori Sistem Penerimaan Kas.
No. Teori Praktek Keterangan
1.
Fungsi akuntansi
mencocokan voucher
jurnal dan ringkasan
laporan yang disiapkan
oleh fungsi lainnya
Ada
Fungsi akuntansi
mencocokan BKM,
BKK, RKPRI
dengan bukti dan
rekap transaksi.
2.
Fungsi penerimaan kas
meringkas jurnal
penerimaan kas
Tidak
Ada
Jurnal penerimaan
kas tidak digunakan
di RS. Panti Rini.
3.
Fungsi piutang
meringkas buku
pembantu piutang.
Tidak
Ada
Fungsi akuntansi
meringkas
pertambahan piutang
menggunakan rekap
pertambahan piutang
pasien umum.
Sumber: Hall (2013) dan hasil wawancara dan dokumentasi.
Verifikasi independen yang diterapkan dalam sistem penerimaan
kas di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan kajian teori sistem
penerimaan kas karena RS. Panti Rini hanya menggunakan jurnal
umum dan buku besar. Hal tersebut mengakibatkan verifikasi
independen hanya dilakukan oleh fungsi akuntansi untuk hanya
dapat dilakukan untuk mencocokan voucher jurnal dengan
ringkasan laporan dari fungsi lainnya.
2. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas di Berdasarkan Standart Operating
Procedure (SOP)
RS. Panti Rini dalam menerapkan sistem informasi akuntansi
khususnya sistem penerimaan kas menggunakan Buku Manual Sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Akuntansi Keuangan yang dijadikannya sebagai pedoman dalam sistem
penerimaan kas atau Standart Operating Procedure (SOP). Dalam SOP
tersebut telah dijelaskan komponen-komponen sistem penerimaan kas
dimana terdapat beberapa fungsi-fungsi yang berkaitan dengan sistem
penerimaan kas, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam
sistem penerimaan kas serta prosedur-prosedur yang berkaitan dengan
sistem penerimaan kas.
Berikut ini adalah perbandingan komponen sistem penerimaan kas
yang terdapat dalam sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini yang
dibandingkan dengan komponen-komponen yang dalam Standart
Operating Procedure (SOP).
a. Fungsi yang Terkait dengan Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
Tabel 4.1. Perbandingan Fungsi yang Terkait dengan Sistem
Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Standart
Operating Procedure (SOP).
No. Fungsi
(SOP) Penerapan Keterangan
1. Fungsi rekening Tidak
Sesuai
Fungsi rekening di RS.
Panti Rini dilakukan
oleh bagian kasir RS.
Panti Rini.
2. Fungsi kasir bank Tidak
Sesuai
Kedua fungsi tersebut
tidak ada di RS. Panti
Rini. 3. Fungsi keuangan
(bank)
4. Fungsi akuntansi Sesuai
Fungsi akuntansi di RS.
Panti Rini dilakukan
oleh bagian akuntansi.
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah
dari hasil wawancara dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem penerimaan kas di RS. Panti
Rini tidak sesuai dengan SOP yang digunakan untuk mengatur sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini.
1.) Fungsi rekening berdasarkan Buku Manual Sistem Akuntansi
Keuangan sebenarnnya telah dipisahkan dengan fungsi penerima
kas baik dari pembayaran biaya rawat inap maupun dari
pembayaran uang muka, akan tetapi pada penerapannya fungsi
rekening dengan fungsi kasir tidak dipisahkan.
2.) Dalam rangka penyelenggaraan penanganan kas yang lebih aman
dan terpercaya, SOP telah mengatur bahwa penanganan kas tidak
lagi dilaksanakan oleh pihak internal RS. Panti Rini akan tetapi
dilakukan oleh pihak bank. Jasa bank tersebut dapat dilakukan
baik dalam bentuk kantor kas ataupun payment point, akan tetapi
dalam penerapan fungsi kasir dan keuangan masih dilakukan oleh
pihak internal RS. Panti Rini.
3.) Fungsi akuntansi dalam sistem penerimaan kas dilaksanakan oleh
bagian akuntansi RS. Panti Rini dengan tugas menyelenggarakan
pencatatan akuntansi atas berbagai transaksi keuangan yang
terjadi di RS. Panti Rini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
b. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti
Rini
Tabel 4.2. Perbandingan Dokumen yang Diterapkan pada Sistem
Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Standart
Operating Procedure (SOP).
No. Dokumen
(SOP) Penerapan Keterangan
1. Kwitansi Sesuai
Kwitansi di RS. Panti Rini
digunakan sebagai bukti
pembayaran (pelunasan)
biaya rawat inap.
2.
Rekap
Kwitansi
Pasien Rawat
Inap (RKPRI)
Sesuai
RKPRI di RS. Panti Rini
digunakan untuk mencatat
kwitansi yang sudah dicetak
oleh petugas kasir dalam 1
shift.
3. Tanda Ijin
Pulang (TIP) Sesuai
TIP di RS. Panti Rini
disiapkan setelah pasien
melunasi biaya rawat inap.
4. Bukti Kas
Keluar (BKK) Sesuai
BKK K01 digunakan kasir
untuk melaporkan kas yang
disetorkan ke brangkas
setiap shift. BKK K02
digunakan kepala bagian
keuangan untuk mencatat
kas terkumpul di brangkas
yang akan disetor ke bank.
5. Bukti Setor
Bank (BSB) Sesuai
Di RS. Panti Rini
dinamakan Slip Setor Bank
(SSB) untuk mencatat
jumlah kas yang disetorkan
ke bank.
6. Rekening
Koran Harian Tidak
Sesuai
Rekening koran diterima
pihak rumah sakit per akhir
bulan.
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah
dari hasil wawancara dokumentasi dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 4.2. Perbandingan dokumen yang diterapkan pada sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini dengan Standart
Operating Procedure (SOP). (Lanjutan)
No. Dokumen
(SOP) Penerapan Keterangan
7. Bukti Bank
Masuk (BBM) Sesuai
BBM di RS. Panti Rini
untuk mencatat jumlah kas
yang telah disetorkan ke
bank.
8. Buku Bank Sesuai
Buku bank di RS. Panti Rini
digunakan kepala bagian
keuangan untuk mencatat
setoran kas ke bank dan
untuk memantau saldo kas
di bank.
9. Laporan Kas
Harian (LKH) Sesuai
Terdapat 2 LKH di RS.
Panti Rini, yaitu LKH
berkode K01 digunakan
oleh petugas kasir untuk
mencatat detail kas yang
diterima setiap shift. LKH
berkode K02 digunakan
Kepala Bagian Keuangan
untuk mencatat detail kas
yang telah disetorkan ke
brangkas
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah
dari hasil wawancara dokumentasi dan observasi.
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas di RS. Panti
Rini tidak sesuai dengan dokumen yang telah diatur dalam SOP.
Ketidaksesuaian tersebut terlihat dari tidak adanya rekening koran
yang diterbitkan harian. Hal tersebut terjadi karena RS. Panti Rini
tidak menggunakan jasa bank dalam bentuk kantor kas ataupun
payment point sehingga laporan atas transaksi EDC hanya dapat
terlihat pada akhir bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan Dalam Sistem Penerimaan Kas di
RS. Panti Rini
Tabel 4.3. Perbandingan Catatan Akuntansi yang Diterapkan pada
Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini dengan Standart
Operating Procedure (SOP).
No.
Catatan
Akuntansi
(SOP)
Penerapan Keterangan
1. Jurnal Umum Sesuai
Jurnal umum disediakan oleh
menggunakan program
komputer General Ledger
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan hasil wawancara,
dokumentasi dan observasi.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas di
RS. Panti Rini sesuai dengan Buku Manual Sistem Akuntansi
Keuangan yang dijadikan sebagai SOP dalam sistem penerimaan kas
yang diterapkan di RS. Panti Rini.
d. Prosedur yang Terkait Dengan Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti
Rini
1.) Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran Biaya Rawat Inap
Berdasarkan Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan yang
dijadikan SOP dalam menerapkan sistem penerimaan kas,
prosedur yang digunakan untuk melakukan evaluasi penerimaan
kas dari pembayaran biaya rawat inap tunai dan non tunai adalah
prosedur pasien rawat inap pulang. Berikut ini adalah
perbandingan prosedur penerimaan kas dari pembayaran rawat
inap yang diterapkan di RS. Panti Rini dengan SOP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 4.4. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran
Biaya Rawat Inap di RS. Panti Rini dengan Standart
Operating Procedure (SOP).
No. Prosedur Pasien Rawat
Inap Pulang (SOP) Penerapan Keterangan
Bagian Rekening
1.
Perawat melaporkan
biaya pasien hari terakhir
ke bagian rekening
Tidak
Sesuai
Laporan tindakan
diterima oleh kasir
RS. Panti Rini.
2.
Bagian rekening input
data biaya rawat hari
terakhir
Tidak
Sesuai
Input dilakukan oleh
kasir RS. Panti Rini.
3.
Konfirmasi ke bagian-
bagian bila ada data yang
belum dilaporkan
Tidak
Sesuai
Konfirmasi dilakukan
kasir RS. Panti Rini.
4. Mencetak kwitansi Tidak
Sesuai
Kwitansi dicetak oleh
kasir RS. Panti Rini
setelah pembayaran.
5.
Menginformasikan
jumlah tagihan ke pasien
dan meminta pasien
membayar ke kasir bank
Tidak
Sesuai
Jumlah tagihan
diinformasikan secara
lisan oleh kasir RS.
Panti Rini
7.
Bagian rekening
membuat Tanda Ijin
Pulang (TIP)
Tidak
Sesuai
TIP diisi oleh kasir
RS. Panti Rini.
8.
Bagian rekening setiap
hari mencetak Rekap
Kwitansi Rawat Inap
Tidak
Sesuai
Kegiatan ini dilakukan
oleh kasir RS. Panti
Rini.
Kasir Bank
6.
Kasir bank menerima
pembayaran dan
mengotorisasi BSB yang
telah diisi oleh pasien
Tidak
Sesuai
Proses pembayaran
dilakukan oleh kasir
RS. Panti Rini. BSB
hanya digunakan
untuk menyetorkan
penerimaan kas ke
bank. Bukti bayar
yaitu KRI dan atau
struk EDC. Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari
hasil wawancara dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 4.4. Perbandingan prosedur penerimaan kas dari pembayaran
biaya rawat inap di RS. Panti Rini dengan Standart
Operating Procedure (SOP). (Lanjutan)
No. Prosedur Pasien Rawat
Inap Pulang (SOP) Penerapan Keterangan
Bagian Keuangan (Bank)
9.
Bagian keuangan
mencocokan BSB
dengan print out
rekening koran harian
dari bank Tidak
Sesuai
Transaksi pembayaran
dilakukan oleh kasir
RS. Panti Rini,
sehingga tidak
terdapat bagian
keuangan dari bank.
10.
Selanjutnya bagian
keuangan membuat bukti
bank masuk (BBM)
11.
Kemudian mencatat
BBM ke dalam buku
bank
Bagian Akuntansi
12.
Mencocokkan kwitansi
dari bagian rekening
dengan BBM dari bagian
keuangan
Tidak
Sesuai
Kwitansi dicocokkan
dengan RKPRI dan
BKM K01 dan K02.
13. Memberi jurnal pada
BBM Sesuai
Bagian akuntansi
memberi jurnal di
BBM
14.
Input BBM ke program
komputer general ledger
(GL) Sesuai
BBM langsung
diinputkan ke program
GL tanpa memberi
jurnal pada BBM.
15.
Setiap hari menerima
RKPRI dari bagian
rekening dan memberi
jurnal pada RKPRI
Sesuai
Setiap hari bagian
akuntansi menerima
RKPRI dan memberi
jurnal pada RKPRI
jika seluruh kwitansi
telah masukkan ke
RKPRI.
16.
Input RKPRI ke program
komputer general ledger
(GL) Sesuai
Input jurnal yang
sudah diisikan di
RKPRI ke program
GL. Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari
hasil wawancara dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Prosedur penerimaan kas dari pembayaran biaya rawat inap tidak
sesuai dengan Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan yang
dijadikan sebagai SOP untuk sistem penerimaan kas yang
diterapkan di RS. Panti Rini. Ketidaksesuaian tersebut meliputi
beberapa hal berikut ini, yaitu:
a.) Prosedur yang dilaksanakan oleh bagian rekening di dalam
sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini dilaksanakan oleh
bagian kasir RS. Panti Rini. Hal tersebut menunjukkan bahwa
belum adanya pemisahan tugas antara bagian rekening
sebagai pemroses tagihan biaya rawat inap terhadap pasien
umum dengan bagian kasir yang menerima pembayaran.
Konsekuensi tidak adanya pemisahan tersebut maka beban
kerja kasir RS. Panti Rini menjadi lebih banyak sehingga
kasir tidak hanyak menerima pembayaran dan melaporkan
penerimaan kas saja akan tetapi karena belum adanya
pemisahan tersebut membuat kasir harus menginputkan
banyak tindakan serta komponen biaya rawat inap lainnya
untuk dinominalkan agar dapat ditagihan ke pasien.
Pemrosesan tagihan terhadap biaya rawat inap pasien tersebut
menjadi lebih lama disebabkan karena banyak tindakan yang
harus diinputkan secara langsung oleh kasir RS. Panti Rini.
Selain itu, kasir juga harus melakukan konfirmasi terhadap
beberapa bagian yang menjadi sumber penerimaan kas karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
biasanya tidak terdapat keterangan atas suatu tindakan.
Program billing sebenarnya mampu untuk diintegrasikan
dengan bagian-bagian yang menjadi sumber pendapatan,
akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan, sehingga masih
terdapat banyak inputan yang harus dilakukan secara
langsung oleh kasir. Hal tersebut memunculkan resiko
kesalahan input atas tindakan yang dilakukan oleh bagian
yang menjadi sumber pendapatan.
b.) Kasir bank seperti yang terlihat dalam SOP, di RS. Panti Rini
masih dilaksanakan oleh kasir RS. Panti Rini. Dalam proses
pembayaran, kasir bank tersebut ada karena terdapat kantor
kas atau payment point yang merupakan salah satu bentuk
jasa sebuah bank di suatu instansi, sedangkan pada saat
penelitian, di RS. Panti Rini belum menggunakan kedua jasa
tersebut. Dampak atas tidak adanya pemisahan tugas antara
penerima pembayaran dengan pembuat tagihan kepada pasien
tersebut adalah beban kerja karyawan yang bertugas terhadap
untuk memproses tagihan pasien maupun pembayaran
menjadi lebih banyak, sehingga proses pembayaran menjadi
lebih lama. Selain dampak tersebut, resiko yang muncul
dalam proses ini adalah penerimaan kas dapat terlalu tinggi
atau terlalu rendah akibat munculnya resiko kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
menginputkan tindakan dalam pemrosesan tagihan biaya
rawat inap.
c.) Bagian keuangan (bank) di RS. Panti Rini tersebut
dilaksanakan oleh kepala bagian keuangan RS. Panti Rini
yang bertugas menerima, melaporkan dan menyetorkan
penerimaan kas. Penyetoran penerimaan kas tersebut
dilakukan setiap hari senin, selasa dan kamis.
d.) Prosedur yang dilakukan oleh bagian akuntansi di RS. Panti
Rini tidak sesuai dengan SOP karena dalam memeriksa
transaksi, kwitansi (KRI) dicocokan dengan RKPRI dan
BKM K01 yang disiapkan oleh kasir RS. Panti Rini dan
BKM K02 yang disiapkan oleh kepala bagian keuangan.
2.) Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran Uang Muka
Berdasarkan Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan yang
dijadikan SOP dalam menerapkan sistem penerimaan kas,
prosedur yang digunakan untuk melakukan evaluasi sistem
penerimaan kas adalah prosedur penerimaan uang muka/titipan
pasien. Berikut ini adalah perbandingan prosedur penerimaan kas
dari pembayaran uang muka yang diterapkan di RS. Panti Rini
dengan SOP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.5. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran
Uang Muka di RS. Panti Rini dengan Standart Operating
Procedure (SOP).
No.
Prosedur
Penerimaan Uang
Muka/Titipan Pasien
(SOP)
Penerapan Keterangan
Bagian Rekening
1.
Menerima order
pembayaran uang
muka dari pasien
Tidak
Sesuai
Bagian rekening yang
juga merangkap sebagai
kasir menerima pasien
yang akan membayar
uang muka.
2.
Membuat BSB
rangkap 4 sebagai
pengantar membayar
ke bank oleh pasien
Tidak
Sesuai
Pembayaran dilakukan
langsung dengan kasir
RS. Panti Rini. Bukti
pembayaran
menggunakan BPUM
dan atau struk EDC.
4.
Input BSB ke
komputer untuk
mengurangi jumlah
yang harus dibayarkan
Tidak
Sesuai
Kasir menggunakan
BPUM sebagai sumber
inputan ke billing rawat
inap.
Kasir Bank
3.
Menerima
pembayaran dari
pasien dan
mendistribusikan BSB
Tidak
Sesuai
Pembayaran dilakukan
langsung dengan kasir
RS. Panti Rini. Bukti
pembayaran
menggunakan BPUM
dan atau struk EDC.
Bagian Keuangan (Bank)
5. Membuat BBM
rangkap 2 Tidak
Sesuai
Bagian keuangan
membuat BBM setelah
kas disetorkan ke bank
dengan BSB sebagai
bukti setor ke bank.
6. Mencatat BBM ke
dalam buku bank Tidak
Sesuai
Dokumen yang
digunakan sebagai
sumber untuk mengisi
buku bank yaitu BBM,
akan tetapi kegiatan ini
dilakukan oleh bagian
keuangan RS. Panti Rini. Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari
hasil wawancara dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 4.5. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran
Uang Muka di RS. Panti Rini dengan Standart Operating
Procedure (SOP). (Lanjutan)
No.
Prosedur
Penerimaan Uang
Muka/Titipan Pasien
(SOP)
Penerapan
Prosedur Keterangan
Bagian Akuntansi
7. Mencocokan BSB
dengan BBM Sesuai
Bagian akuntansi
mencocokan BSB
dengan BBM untuk
memeriksa kesesuaian
jumlah penerimaan kas
yang terdiri dari beberapa
atau banyak transaksi
yang telah disetorkan
oleh bagian keuangan ke
bank.
8. Memberi jurnal di
BBM Sesuai
Bagian akuntansi
memberi jurnal pada
BBM setelah setoran kas
ke bank dilaporkan
bagian keuangan
9. Input BBM ke
program GL Tidak
Sesuai
Langsung input BBM ke
program GL pada saat
menerima kas dari
pembayaran non tunai
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari
hasil wawancara dan observasi.
Prosedur penerimaan kas dari uang muka tidak sesuai dengan
SOP yang digunakan sebagai pedoman prosedur penerimaan uang
muka/titipan pasien di RS. Panti Rini.
a.) Ketidaksesuaian tersebut muncul karena proses yang
dilaksanakan oleh bagian rekening dilakukan oleh kasir RS.
Panti Rini sehingga tidak ada pemisahan tugas antara kedua
fungsi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
b.) Ketidaksesuaian berikutnya yaitu tidak adanya kasir bank
yang melayani pembayaran di RS. Panti Rini. Proses
pembayaran masih dilakukan oleh kasir RS. Panti Rini karena
tidak adanya jasa kantor kas maupun payment point di RS.
Panti Rini pada saat penelitian berlangsung.
c.) Proses yang dilaksanakan oleh bagian keuangan bank masih
dilaksanakan oleh kepala bagian keuangan RS. Panti Rini.
d.) Bagian akuntansi mencocokan BSB dengan BBM setelah
terjadi setoran ke bank dan memberi jurnal pada BBM yang
nominal setorannya telah diisikan oleh kepala bagian
akuntansi. BBM di dalam penerimaan kas dari pembayaran
uang muka langsung inputkan ke program GL hanya untuk
pembayaran non tunai, sedangkan untuk pembayaran secara
tunai maka bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari
pembayaran uang muka menggunakan BKM K01.
3.) Prosedur Penyetoran Uang Dari Kas ke Bank
Berdasarkan Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan yang
dijadikan SOP dalam menerapkan sistem penerimaan kas,
prosedur yang digunakan untuk melakukan evaluasi sistem
penerimaan kas adalah prosedur penyetoran uang dari kas ke
bank. Berikut ini adalah perbandingan prosedur penyetoran kas ke
bank yang diterapkan di RS. Panti Rini dengan SOP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4.6. Perbandingan Prosedur Penyetoran Kas ke Bank di RS. Panti
Rini dengan Standart Operating Procedure (SOP).
No.
Prosedur Penyetoran
Uang Dari Kas
Ke Bank (SOP)
Penerapan Keterangan
Kasir
1. Menyiapkan uang yang
akan disetor ke bank Tidak
Sesuai
Prosedur ini dilakukan
oleh kepala bagian
keuangan dibantu
kasir RS.Panti Rini.
2.
Membuat
Bukti Kas Keluar
(BKK) rangkap 2
Tidak
Sesuai
BKK K02 dibuat oleh
kepala bagian
keuangan.
4.
Setorkan uang ke bank
dan minta petugas
penyetor untuk
menandatangani BKK
Tidak
Sesuai
Kas disetorkan oleh
kepala bagian
keuangan dan BKK.
5. Mencatat BKK ke LKH Tidak
Sesuai
BKK dicatat ke LKH
oleh kepala bagian
keuangan.
6. Menerima BSB dari
petugas penyetor Tidak
Sesuai
BSB rangkap 1 dan 2
diterima kepala bagian
keuangan dari pihak
bank.
7.
Menyerahkan BKK
beserta BSB ke bagian
keuangan dan
mendistribusikan BKK
ke bagian akuntansi
Tidak
Sesuai
BKK dan BSB
arsipkan bagian
keuangan dan
didistribusikan ke
bagian akuntansi.
Bagian Keuangan (Bank)
3. Otorisasi BKK Tidak
Sesuai
Otorisasi dilakukan
kepala bagian
keuangan dan bagian
akuntansi.
8.
Membuat BBM
rangkap 2 sesuai
dengan BSB
Tidak
Sesuai
BBM dibuat sesuai
dengan BSB.
9. Mencatat BBM ke
dalam buku bank Tidak
Sesuai
Bagian keuangan RS.
Panti Rini catat BBM
ke dalam buku bank. Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari
hasil wawancara dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 4.6. Perbandingan prosedur penyetoran kas ke bank di RS. Panti
Rini dengan Standart Operating Procedure (SOP).(Lanjutan)
No.
Prosedur Penyetoran
Uang Dari Kas
ke Bank (SOP)
Penerapan Keterangan
Bagian Keuangan (Bank)
10.
Mendistribusikan BBM
ke bagian akuntansi
dilampiri dengan BSB,
dan ke kasir
Tidak
Sesuai
BBM dan BSB
diarsipkan bagian
keuangan dan
didistribusikan ke
bagian akuntansi RS.
Panti Rini.
Bagian Akuntansi
11. Mencocokan BKK
dengan BBM Sesuai
Bagian akuntansi
mencocokan BKK dan
BBM.
12. Memberi jurnal pada
BKK dan BBM Sesuai
Bagian akuntansi
memberi jurnal pada
BBM
13. Input BKK dan BBM
ke program GL Sesuai
Bagian akuntansi
inputkan BKK dan
BBM ke program GL.
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari
hasil wawancara dan observasi.
Prosedur penyetoran kas ke bank yang diterapkan dalam sistem
penerimaan kas di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan SOP di RS.
Panti Rini. Prosedur yang dilaksanakan oleh kasir dan bagian
keuangan bank seperti dalam Buku Manual Sistem Akuntansi
keuangan yang dijadikan SOP di RS. Panti Rini dilakukan oleh
kepala bagian keuangan RS. Panti Rini. Hal tersebut terjadi
karena pada saat penelitian, RS. Panti Rini tidak menggunakan
jasa bank baik itu kantor kas ataupun payment point sehingga
tidak terdapat prosedur yang dilaksanakan oleh bagian keuangan
bank seperti dalam SOP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
3. Hasil Evaluasi Sistem Penerimaan Kas yang Diterapkan di RS. Panti
Rini
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan dengan membandingkan
sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini dengan kajian
teori sistem penerimaan kas dan Standart Operating Procedure (SOP)
maka dapat diketahui bahwa:
a. Sistem penerimaan kas untuk rawat inap dari pasien umum yang
diterapkan di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan kajian teori sistem
penerimaan kas. Hal tersebut terjadi karena tidak semua komponen
dalam sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini sesuai
dengan kajian teori sistem penerimaan kas. Berikut ini adalah
komponen sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini
berdasarkan kajian teori sistem penerimaan kas, yaitu:
1.) Fungsi yang dilaksanakan oleh personal yang mengoperasikan
sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini sesuai dengan kajian
teori sistem penerimaan kas. Keberadaan semua fungsi tersebut di
RS. Panti Rini mendukung operasional penerimaan kas dalam
memproses transaksi pembayaran, menyetorkan dan melaporkan
penerimaan kas dari pembayaran uang muka dan biaya rawat
inap, mencatat piutang pasien umum, penerimaan kas ke dalam
jurnal umum untuk dipostingkan ke buku besar, dan memberikan
dukungan operasional dalam mengamankan aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2.) Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas di RS.
Panti Rini sesuai dengan kajian teori sistem penerimaan kas.
Keberadaan semua dokumen tersebut di RS. Panti Rini
mendukung operasional penerimaan kas dalam menyediakan alat
pembayaran, bukti pembayaran, daftar pembayaran, slip setoran
untuk penyetoran kas ke bank dan ringkasan rekening untuk
mendukung pencatatan akuntansi.
3.) Catatan yang digunakan dalam sistem penerimaan kas di RS.
Panti Rini tidak sesuai dengan kajian teori sistem penerimaan kas.
Hal tersebut dikarenakan RS. Panti Rini hanya menggunakan
jurnal umum dan buku besar umum mencatat penerimaan kas,
sedangkan jurnal penerimaan kas dan buku pembantu piutang
tidak digunakan.
4.) Prosedur yang terkait dengan sistem penerimaan kas di RS. Panti
Rini sesuai dengan kajian teori sistem penerimaan kas.
Keberadaan semua prosedur berdasarkan kajian teori dalam
sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini mendukung operasional
dengan melakukan prosedur penerimaan pembayaran, prosedur
penerimaan kas, prosedur pencatatan piutang dan kas serta
prosedur pengawasan.
5.) Pengendalian internal yang digunakan dalam sistem penerimaan
kas di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan kajian teori sistem
penerimaan kas. Ketidaksesuaian tersebut disebabkan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
daftar pembayaran yang diotorisasi hanya RKPRI saja sedangkan
RPUM dan REDC tidak diotorisasi. Hal tersebut menyebabkan
resiko terjadinya penggelapan uang sementara atas penerimaan
kas dari pembayaran uang muka sampai dengan pasien rawat inap
pulang. Tidak adanya supervisi atas transaksi penerimaan kas
yang seharusnya dilaksanakan oleh kepala bagian administrasi
yang dapat menimbulkan resiko tidak berjalannya prosedur yang
telah ditetapkan oleh manajemen RS. Panti Rini dan respon yang
lambat atas berbagai permasalahan yang terjadi di bagian
operasional transaksi. Tidak memdainya pengendalian akses atas
kas di brangkas yang ditunjukkan dengan password yang
diketahui oleh pihak diluar kasir dan kepala bagian keuangan
sebagai penanggungjawab atas aset di brangkas. Resiko yang
muncul atas rendahnya pengendalian akses terhadap aset tersebut
adalah muncul peluang untuk menggunakan aset secara ilegal.
Verifikasi independen yang seharusnya dilakukan oleh kepala
bagian keuangan dan kepala bagian akuntansi hanya dilakukan
oleh kepala bagian akuntansi. Hal tersebut menyebabkan beban
kerja bagian akuntansi menjadi lebih banyak dan berakibat
munculnya resiko tidak terdeteksinya kesalahan yang tidak
disengaja oleh pemroses transaksi, serta dapat berakibat
mundurnya waktu penyajian laporan keuangan karena banyaknya
pekerjaan yang harus dilakukan oleh bagian akuntansi..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b. Sistem penerimaan kas untuk rawat inap dari pasien umum yang
diterapkan di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan Standart Operating
Procedure (SOP) sistem penerimaan kas. Hal tersebut terjadi karena
tidak semua komponen dalam sistem penerimaan kas yang diterapkan
di RS. Panti Rini sesuai dengan SOP penerimaan kas. Berikut ini
adalah komponen sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti
Rini berdasarkan SOP sistem penerimaan kas, yaitu:
1.) Fungsi-fungsi yang berkaitan dengan sistem penerimaan kas di
RS. Panti Rini tidak sesuai dengan SOP karena tidak terdapatnya
pemisahan tugas antara fungsi rekening dan fungsi kasir bank,
tidak adanya fungsi kasir bank dan fungsi keuangan (bank) yang
disebabkan karena RS. Panti Rini tidak menggunakan jasa bank
dalam memproses pembayaran rawat inap. Hal tersebut membuat
tanggung jawab kasir menjadi lebih berat karena tugas yang
diberikan kepada kasir lebih banyak dibanding dengan yang telah
diatur dalam SOP dan menyebabkan bertambahnya waktu dalam
pemrosesan pembayaran pasien seperti yang telah disebutkan
sebelumnya di latar belakang masalah. Tidak adanya pemisahan
tugas antara fungsi rekening dan fungsi kasir di atas menyebabkan
verifikasi atas kesesuaian tagihan dengan penerimaan kas berada
di fungsi akuntansi. Selain menyebabkan bertambahnya beban
kerja fungsi akuntansi dalam menyelenggarakan pencatatan
akuntansi, pemeriksaan atas dokumen dari kasir dapat terlewatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Hal terebut berpotensi tidak terdeteksinya kesalahan dalam
dokumen dari kasir baik itu yang disengaja maupun yang tidak
disengaja.
2.) Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas yang
diterapkan di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan SOP karena
rekening koran diterbitkan secara bulanan sehingga dalam
pencatatan penerimaan kas di bank, timbul resiko kesalahan
pencatatan dan saat diterbitkan rekening koran pada akhir bulan
harus disesuaikan kembali.
3.) Catatan akuntansi yang diterapkan di RS. Panti Rini sesuai dengan
SOP dengan keberadaan jurnal umum yang digunakan untuk
mencatat semua transaksi rawat inap.
4.) Prosedur yang berkaitan dengan sistem penerimaan kas yang
diterapkan di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan SOP, ketiga
prosedur yang termuat dalam SOP tersebut yaitu prosedur
penerimaan kas dari pembayaran biaya rawat inap, prosedur
penerimaan kas dari pembayaran uang muka, prosedur penyetoran
uang dari kas ke bank. Ketidaksesuaian dalam penerapan ketiga
prosedur tersebut diantaranya disebabkan tidak adanya pemisahan
tugas antara fungsi rekening dan fungsi kasir bank yang keduanya
masih dilakukan oleh kasir RS. Panti Rini. Sedangkan fungsi
keuangan (bank) juga masih dilaksanakan oleh kepala bagian
keuangan RS. Panti Rini. Ketidaksesuaian tersebut membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
beban kerja kasir menjadi lebih banyak dan menyebabkan lamanya
proses pembayaran yang pada akhirnya mengakibatkan komplain
dari pasien. Pelaporan keuangan pun menjadi terhambat dengan
lamanya proses pembayaran tersebut karena laporan transaksi
yang digunakan untuk sumber inputan jurnal umum menjadi lebih
lama disajikan kepada bagian akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan evaluasi sistem penerimaan kas dari pasien umum rawat
inap yang diterapkan di RS. Panti Rini dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini tidak sesuai
dengan kajian teori sistem penerimaan kas. Hal tersebut terjadi karena
hanya beberapa komponen sistem penerimaan kas yang sesuai dengan
kajian teori, diantaranya meliputi fungsi, dokumen dan prosedur
penerimaan kas. Kesesuaian tersebut memberikan dukungan terhadap
aktivitas operasional penerimaan kas yang terjadi di RS. Panti Rini.
Sedangkan ketidaksesuaian dengan kajian teori terdapat dalam
penerapan catatan akuntansi yang mengakibatkan semakin lamanya
proses pencatatan akuntansi, dan aktivitas pengendalian internal yang
mengakibatkan lemahnya pengendalian internal di RS. Panti Rini
terkait sistem penerimaan kas.
2. Sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini tidak sesuai
dengan Standart Operating Procedure (SOP). Hal tersebut disebabkan
karena komponen sistem penerimaan kas yang diterapkan oleh RS.
Panti Rini tidak semuanya sesuai dengan SOP. Kesesuaian hanya
terdapat pada catatan akuntansi yaitu dengan penggunaan jurnal umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
yang digunakan untuk mencatat semua transaksi di RS. Panti Rini.
Sedangkan ketidaksesuaian yang ada meliputi ketidaksesuaian fungsi
yang disebabkan karena tidak adanya pemisahan fungsi rekening dan
fungsi kasir, kedua fungsi tersebut dilaksanakan oleh kasir rawat inap
RS. Panti Rini. Hal tersebut berdampak pada penambahan beban kerja
yang dilaksanakan oleh kasir RS. Panti Rini dan menyebabkan lamanya
proses pembayaran pasien rawat inap. Ketidaksesuaian fungsi
berikutnya adalah tidak adanya fungsi kasir bank dan fungsi keuangan
bank karena keduanya dilakukan oleh pihak internal RS. Panti Rini.
Ketidaksesuaian dokumen atas penerimaan kas dimana rekening koran
dari bank tidak diterbitkan harian akan tetapi bulanan. Ketidaksesuaian
prosedur penerimaan kas dari pembayaran uang muka, pembayaran
biaya rawat inap dan penyetoran kas ke bank. Sebagian besar dari
komponen sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini
untuk transaksi penerimaan kas dari pasien umum rawat inap tidak
sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) tersebut terjadi
karena SOP telah diatur untuk menggunakan jasa bank baik itu jasa
kantor kas ataupun payment point untuk mengelola penerimaan kas di
RS. Panti Rini.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu evaluasi yang
dilakukan atas pengendalian internal terbatas pada aktivitas pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
fisik, sedangkan evaluasi terhadap aktivitas pengendalian sistem informasi
tidak dapat dilakukan karena penulis tidak memperoleh izin untuk melakukan
observasi secara mendalam terhadap program billing serta program general
ledger. Evaluasi pengendalian internal yang dilakukan penulis terbatas pada
evaluasi atas aktivitas pengendalian fisik berdasarkan kajian teori sistem
penerimaan kas karena penulis tidak memperoleh data yang berkaitan dengan
SOP pengendalian internal di RS. Panti Rini.
C. SARAN
Berdasarkan evaluasi terhadap sistem penerimaan kas yang diterapkan
di RS. Panti Rini, terdapat beberapa saran sebagai berikut, yaitu:
1. Penelitian dalam evaluasi sistem informasi akuntansi selanjutnya dapat
dilakukan dengan memilih pendekatan lainnya. Kemudian pada penelitian
selanjutnya diharapkan penelitian dapat diarahkan ke observasi secara
mendalam terhadap software pelaporan keuangan yang dimiliki bagian
akuntansi RS. Panti Rini. Hal tersebut dapat dilakukan karena pada saat
ini, bagian akuntansi di RS. Panti Rini telah memiliki software baru untuk
menggantikan software general ledger, akan tetapi sampai saat ini belum
dapat digunakan oleh bagian akuntansi karena kurangnya informasi
mengenai software tersebut.
2. Untuk manajemen RS. Panti Rini disarankan:
a. Untuk meningkatkan keunggulan layanan rawat inap salah satunya
dengan memisahkan fungsi rekening dan fungsi kasir yang pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
penelitian ini masih dilakukan oleh satu orang sehingga proses yang
dilakukan menjadi terlalu lama karena banyaknya tindakan yang harus
di inputkan oleh kasir sebagai pemroses rekening customer (pasien).
b. Saat ini, pemrosesan pembayaran menjadi lama karena banyaknya
tindakan yang harus di input oleh fungsi rekening, sehingga selain
memisahkan fungsi kasir dan fungsi rekening, penginputan tindakan
dapat dilakukan oleh bagian keperawatan sehingga nantinya ketika
pasien akan membayar biaya rawat inap, tugas fungsi rekening hanya
memastikan bahwa inputan tindakan yang dilakukan oleh bagian
keperawatan dilakukan dengan benar.
c. Mengalihkan resiko kas dengan cara bekerjasama dengan suatu bank
dalam bentuk jasa kantor kas / payment point agar pengelolaan kas
menjadi lebih aman serta beban kerja karyawan RS. Panti Rini
menjadi lebih ringan. Dengan adanya kantor kas tersebut diharapkan
pihak manajemen RS. Panti Rini semakin mudah dalam memantau
penerimaan kas dan dapat memisahkan fungsi pencatat tagihan biaya
rawat inap (fungsi rekening) dengan fungsi penerima pembayaran
(kasir).
d. Untuk mengurai beban kerja bagian akuntansi, diperlukan
penambahan karyawan 1 orang lagi untuk melaksanakan fungsi
perpajakan.
e. Diperlukan adanya perbaikan pengendalian internal di RS. Panti Rini
mengenai pemisahan tugas antara petugas yang menginputkan biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
ke program billing dan petugas yang menerima pembayaran. Serta
peningkatan pengendalian akses terhadap kas yang disimpan di
brangkas dengan cara mempassword ulang brangkas dan hanya
memberikan akses ke brangkas hanya untuk karyawan yang berhak
menyetorkan pembayaran dan menyetorkan kas ke bank. Melibatkan
kepala bagian administrasi untuk melakukan pemeriksaan transaksi
yang selama ini dilakukan oleh bagian akuntansi.
f. Standart Operating Procedures (SOP) dinilai tidak relevan dengan
kondisi di lapangan pada saat penelitian, sehingga dengan penelitian
ini diharapkan dapat dilakukan review atau evaluasi terhadap SOP
yang diterapkan di RS. Panti Rini untuk kemudian disesuaikan dengan
kondisi di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran, Biro Pengembangan Sistem
Pembayaran Nasional. Instrumen Pembayaran. Dipublikasikan oleh:
www.bi.go.id
Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi: Pendekatan CobIT. Jakarta:
Penerbit Mitra Wacana Media.
Hall, James. A. 2013. Accounting Information System: 8E. United States of
America: South-Western, Cengage Learning.
Hartono, Jogiyanto. 2004. Analisis Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Tersetruktur Terori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis:
Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Marbun, Sara Hasianna. 2013. Peran Gaya Kepemimpinan Terhadap Lingkungan
Pengendalian dalam Struktur dan Pelaksanaan Standart Operating
Procedures (SOP) di Rumah Sakit. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013).
Romney, Marshall. B dan Paul Jhon Steibert. 2014. Sistem Informasi Akuntansi:
Accounting Information System. Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.
Siloams Hospitals. 2013. Laporan Tahunan 2013: PT. Siloam International
Hospitals Tbk. Banten. Dipublikasikan oleh: www.siloamhospitals.com.
Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metode Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tax & Management Consultant Drs Budidarmodjo & Asc. Buku Manual Sistem
Akuntansi Keuangan RS. Panti Rini.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2011. Service, Quality & Satifaction:
Edisi 3. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Turner, Leslie dan Andrea Weickgenannt. 2013. Accounting Information Systems:
Controls and Processes. Second Edition. United States of America: Wiley.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Wardoyo, Aloysius Wasis. 2011. “Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Kendaraan Bermotor: Studi Kasus pada Dealer Yamaha Utama Motor”.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Wilkinson, Joseph W dan Michael J. Cerullo. 2004. Accounting Information
System: Essential, Concept and Application. Fourth Edition. United States
of America: John Wiley & Sons Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
1. Bukti Penitipan Uang Muka (BPUM)
2. Kwitansi Rawat Inap (KRI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. Salinan Tanda Ijin Pulang (TIP)
4. Rekap Pendapatan Uang Muka
5. Rekap Kwitansi Rawat Inap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
6. Laporan Kas Harian (LKH K01)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
7. Laporan Kas Harian (LKH K02)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
8. Bukti Kas Masuk (BKM K01)
9. Bukti Kas Masuk (BKM K02)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
10. Bukti Kas Keluar (BKK K01)
11. Bukti Kas Keluar (BKK K02)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
12. Formulir Setoran / Slip Setoran Bank (FS / SSB)
13. Program Billing Rawat Inap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
14. Jurnal Umum pada Program Komputer General Ledger
15. Form Report Order pada Program Komputer General Ledger
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
16. Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI