plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · yang berkaitan dengan sumber daya alam dan...
TRANSCRIPT
i
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Christina Inggriani
NIM: 101134149
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
Skripsi ini ku persembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharma
Dosen pembimbing payung Jigsaw
Kedua Orang Tuaku, Bapak Hari Suprayitno & Ibu Menik
Rukmiyati
Kakakku Roberttus Bellarmino, Flaurentina Sulistyaningrum,
Nicolaus Bellarmino, dan Agnes Yeni.
Kekasihku Ruru Tri Baskoro
Almamterku PGSD USD angkatan 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
Pemenang adalah orang yang pernah jatuh namun sanggup untuk
bangkit kembali dan belajar dari kesalahan masa lalu.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut
bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah
yang menghibur aku.
(Mazmur 23:4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Juni 2014
Penulis
Christina Inggriani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangandi bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Christina Inggriani
Nomor Mahasiswa : 10 1134 149
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW I
Beserta perangkat (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 11 Juni 2014
Yang menyatakan
Christina Inggriani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Inggriani, Christina. (2014). Perbedaan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Atas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I:
Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum diketahuinya perbedaan prestasi
belajar IPS siswa kelas IV sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
prestasi belajar IPS siswa kelas IV sekolah dasar atas penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I pada materi mengenal aktivitas ekonomi
yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental tipe
nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang berjumlah 62 siswa,
dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV A yang berjumlah 31 untuk
kelompok eksperimen dan sampel penelitian kelas IV B yang berjumlah 31 untuk
kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan soal pilihan ganda
sebanyak 20 soal yang valid dan reliabel. Pengujian validitas instrumen
menggunakan korelasi point bisserial dengan signifikansi 0,05 dan r tabel 0,361.
Pengujian reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach yang menghasilkan nilai
koefisiensi 0,909 yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Teknik pengumpulan
data menggunkan soal pretest dan posttest yang diberikan kepada siswa pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis data menggunakan bantuan
program IBM 20 SPSS Statistics for Windows dengan independent sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar
IPS siswa kelas IV sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw I pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional
pada kelompok kontrol. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan
nilai signifikansi sebesar 0.0001 atau < 0.05. Temuan penelitian ini memperkaya
pemahaman tentang bagaimana dan mengapa model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw I memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa.
Kata kunci: prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Inggriani, Christina. (2014).The Differences of IPS (Social Science) Learning
Achievement in 4th
grade Primary School to the Application of Jigsaw type I
Cooperative Learning Model. Minithesis. Yogyakarta: Primary School Teacher
Education Program, Sanata Dharma University.
The background in this study was not yet known the differences of IPS
achievement 4th
grade primary school to the application of Jigsaw type I
cooperative learning model. The purpose of this research is to identify the
difference of IPS learning achievement in 4th
grade Primary School to the
application of Jigsaw type I cooperative learning model on the material economic
activities related to the natural resources and other regional potentials .
The type of this research is quasi experimental with non-equivalent
control group design. The research population are the 4th
grade students of
Tegalrejo 2 Yogyakarta Elementery School, they were 62 students. The samples
of experiment class were 4th
grade students in IVA class with 31 students, while
samples of control class were 4th
grade students in IVB with 31 students too. The
researcher used 20 items multiple choices test as instruments which valid and
reliable. Validity test techniques used Point Biserial Correlation with
signification level 0.05 and r score table is 0.361. Reliability test formula used in
this research was Alpha Cronbach with reliability coefficient 0.909 (included in
high qualification). The data collecting technique was conducted using pretest and
postest questions was given to students of experiment and control groups. Data
analysis was conducted using SPSS 20 for Windows with Independent sample t-
test.
The results showns that there is a difference of students learning
achievement of 4th
grade in application of cooperative learning models type
jigsaw I in experimental group and conventional learning models in control group.
It could be seen from the hypothesis the result that shows the significance in 0.001
or < 0.05. The finding enrich the understanding about how and why cooperatife
learning type jigsaw I gives contribution towards students learning achievment.
Keywords: IPS (Social Sciences) learning achievement, Jigsaw type I
Cooperative Learning Model.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha atas berkat
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbedaan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Atas
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I ”.
Skripsi ini disusun dengan tujuan memenuhi salah satu syarat memperolah
gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan Fakulktas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh bimbingan,
bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara moriil maupun materiil.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J, S.S., B. ST., M. A., Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed. D., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Drs. Y. B. Adimassana, M. A., selaku Dosen Pembimbing I yang bersedia
meluangkan waktu, memberikan bantuan, dukungan, arahan, dorongan dan
kritik dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Rusmawan, S. Pd., M. Pd., Selaku dosen pembimbing II yang bersedia
meluangkan waktu, memberikan arahan, dorongan dan kritik dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Drs. Sukawit, M.A., selaku kepala SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang
telah memberikan izin untuk pelaksanaan penelitian ini.
7. Eni Mulyati, S. Pd., selaku guru kelas IVA yang berkenan memberikan
memberikan masukan serta bantuan waktu yang bermanfaat bagi penulis
dalam melaksanakan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Mugi Rahayu, S.Pd., selaku guru kelas IVB yang berkenan memberikan
memberikan masukan serta bantuan waktu yang bermanfaat bagi penulis
dalam melaksanakan penelitian ini.
9. Siswa dan siswi kelas IVA dan IVB SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
tahun ajaran 2013/2014 yang telah bersedia menjadi subyek penelitian.
10. Seluruh dosen Prodi PGSD yang telah memberikan dukungan dan
bimbingan serta bantuannya selama penulis kuliah.
11. Pak Hermoyo, Bu Tri, Mas Andi, Bang Ipin (Sekretariat PGSD), atas
kerjasamanya dalam melayani selama kuliah dan pembuatan surat ijin
penelitian serta keperluan peneliti yang lainnya.
12. Kedua orang tuaku Bapak Agustinus Hari Suprayitno dan Ibu Stanelia
Menik Rukmiyati yang telah memberikan kasih sayang serta dukungan
secara moriil maupun materiil.
13. Kakakku Roberttus Bellarmino, Florentina Sulistyaningrum, Nicolaus
Bellarmino, dan Agnes Yeni yang selalu memberi dukungan, bantuan dan
semangat setiap saat.
14. Ruru Tri Baskoro sahabat sekaligus kekasihku yang selalu mendukung,
membantuku serta memberikan cinta kasih.
15. Sahabat-sahabatku kelas A PGSD USD angkatan 2010 yang selalu
mendukungku.
16. Teman-teman Payung Jigsaw : Lala, Fajar, Arma, Novem, Iren, Dina, Oca,
Novi, Septi kita telah berjuang bersama.
17. Teman-teman seperjuangan PPL SDN Tegalrejo 2 Yogyakarta : Apri, Zega,
Zulfan, Nopem, Fajar, Tama, Siska yang selalu memberikan keceriaan
disaat penelitian berlangsung.
18. Sahabatku Veronica Daristi Muktiningtyas yang selalu menemaniku
bermain dikala bingung menyelesaikan skripsi ini.
19. Diyah Septiningtyas dan Seni Nurahmawati, sahabat kecilku yang selalu
menghiburku.
20. Seluruh rekan-rekan PGSD USD angkatan 2010 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
21. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
banyak membantuku selama penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 11 Juni 2014
Penulis
Christina Inggriani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
HALAMAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Pembatasan Masalah ................................................................. 6
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 7
1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................ 7
1.5.2.1 Bagi Sekolah ........................................................ 7
1.5.2.2 Bagi Guru ............................................................ 7
1.5.2.3 Bagi Siswa ........................................................... 7
1.5.2.4 Bagi Peneliti ........................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 8
2.1 Kajian Pustaka .......................................................................... 8
2.1.1 Belajar .............................................................................. 8
2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif ...................................... 18
2.1.3 Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................. 33
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 38
2.3 Kerangka Berfikir ..................................................................... 45
2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................... 46
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 47
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................... 47
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 48
3.2.1 Tempat Penelitian ........................................................... 48
3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................. 49
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 49
3.3.1 Populasi Penelitian .......................................................... 49
3.3.2 Sampel penelitian ............................................................ 49
3.4 Variabel Penelitian .................................................................... 50
3.5 Definisi Operasional ................................................................. 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................. 51
3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ......................................... 52
3.7.1 Validitas Instrumen .......................................................... 52
3.7.2 Reliabilitas Instrumen ...................................................... 56
3.8 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 57
3.9 Teknik Analisis Data.................................................................. 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 63
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 63
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan ..................................................... 62
4.1.2 Deskripsi Data .................................................................. 65
4.1.3 Analisis Data Penelitian ................................................... 67
4.1.3.1 Perbedaan Prestasi Belajar IPS Siswa Atas
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I ..... 67
4.2 Rangkuman Hasil Penelitian ..................................................... 76
4.3 Pembahasan .............................................................................. 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 80
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 80
5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................. 81
5.2 Saran ......................................................................................... 81
5.2.1 Bagi Guru ........................................................................ 81
5.2.2 Bagi Peneliti Lain ............................................................ 81
DAFTAR REFERENSI ................................................................... 83
LAMPIRAN ................................................................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Pengambilan Data .............................................................. 49
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Pengumpulan Data ...................................................... 52
Tabel 3.3 Soal Valid ...................................................................................... 54
Tabel 3.4 Penentuan Validitas Item .............................................................. 54
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas ............................................................................... 56
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas .......................................................... 57
Tabel 3.7 Pengumpulan Data Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............... 58
Tabel 3.8 Kriteria nilai effect size .................................................................. 62
Tabel 4.1 Deskripsi Data Prestasi Belajar ..................................................... 66
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen .................... 68
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol ......................... 69
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol .......................... 70
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol ........................ 70
Tabel 4.6 Skor Homogenitas Pretest ............................................................ 72
Tabel 4.7 Hasil Uji Beda Pretest.................................................................... 73
Tabel 4.8 Perbandingan Skor Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol Variabel Prestasi Belajar ................................................... 75
Tabel 4.9 Uji Normalitas ................................................................................ 77
Tabel 4.10 Rangkuman Homogenitas Pretest ............................................... 77
Tabel 4.11 Skor Pretest dan Posttest ............................................................ 77
Tabel 4.12 Rangkuman Perbandingan Skor Pretest ...................................... 77
Tabel 4.13 Rangkuman Perbandingan Skor Posttest ..................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rancangan Kegiatan Jigsaw I ................................................... 36
Gambar 2.2 Literatur Map dari Penelitian yang Terdahulu .......................... 45
Gambar 3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 49
Gambar 3.2 Variabel Penelitian .................................................................... 52
Gambar 4.1 Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen .............. 67
Gambar 4.2 Kurva Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen ............ 68
Gambar 4.3 Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol .................... 69
Gambar 4.4 Kurva Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol ................... 70
Gambar 4.5 Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol .................................................................................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................ 87
Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ...................... 88
Lampiran 3. Silabus ...................................................................................... 89
Lampiran 4. RPP dan Materi .......................................................................... 96
Lampiran 5. Nilai r product - moment .......................................................... 158
Lampiran 6. Instrumen Penelitian ................................................................. 159
Lampiran 7. Deskripsi Data .......................................................................... 163
Lampiran 8.Hasil Analisis Deskriptif ............................................................ 167
Lampiran 9. Hasil Uji Normalitas ................................................................. 168
Lampiran 9. Hasil Uji Homogenitas ............................................................. 168
Lampiran 10. Hasil Uji Pengaruh Perlakuan (Independent t-test) ................. 169
Lampiran 11. Foto – Foto Saat Pembelajaran Berlangsung ......................... 170
Lampiran 12. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ....................... 176
Lampiran 13. Validitas Instrumen Oleh Guru................................................ 178
Lampiran 14. Daftar Riwayat Hidup ............................................................. 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I peneliti akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, serta manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
1.1 Latar Belakang
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:390) diartikan
sebagai penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan di mata
pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
Arikunto (2001:35) mengemukakan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar itu
dilihat dari nilai yang di dapat. Jika nilai yang diperoleh tinggi maka prestasi
belajarnya tinggi begitu juga sebaliknya jika nilainya rendah berarti prestasi
belajarnya juga rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar
mengajar menurut Syah (2002:132-139), yaitu faktor pendekatan belajar. Faktor
pendekatan belajar merupakan segala cara atau strategi yang digunakan oleh
siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi
tertentu.
Proses belajar mengajar menurut Suryosubroto (2002:19) adalah kegiatan
yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai
evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Salah satu komponen dalam proses belajar mengajar
yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah model
pembelajaran. Model pembelajaran yang inovatif merupakan salah satu cara yang
harus guru lakukan untuk mengatasi perbedaan cara belajar siswa sehingga
mampu merangsang minat siswa untuk belajar dan meningkatkan prestasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Model pembelajaran menurut Isjoni (2008:146) adalah strategi yang
digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar siswa,
kemampuan berfikir kritis siswa, keterampilan sosial siswa, dan pencapaian hasil
pembelajaran siswa yang lebih optimal. Salah satu model pembelajaran yang
sering digunakan adalah model pembelajaran pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif menurut Suprijono (2009:54) adalah konsep yang lebih
luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk – bentuk yang lebih
dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Namun tidak semua kerja kelompok
termasuk dalam pembelajaran kooperatif, sebab terdapat lima unsur didalam
pembelajaran kooperatif. Kelima unsur tersebut menurut Lie (2010:31) adalah
saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi antar anggota, serta evaluasi proses kelompok.
Terdapat lima tipe dalam pembelajaran kooperatif menurut Slavin (2005:10–
17) yaitu Student Team – Achievement Division (STAD), Teams Games –
Tournament (TGT), Jigsaw I, Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC), dan Team Accelerated Instruction (TAI). Penelitian ini akan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I dimana ketika pembelajaran
sedang berlangsung siswa dibagi – bagi dalam kelompok. Isjoni (2012:77)
mengungkapkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I mendorong
siswa untuk aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk
mencapai prestasi belajar yang maksimal. Gambaran umum pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I yaitu guru melakukan kegiatan brainstorming untuk
mengaktifkan skemata siswa agar siswa lebih siap dalam menerima pelajaran.
Setelah itu guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bagian. Setelah guru membagikan bahan pelajaran, siswa dibagi dalam kelompok
( kelompok asal ) dimana setiap kelompok berisi empat orang. Bahan pengajaran
pertama diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua
menerima bagian yang kedua, dan seterusnya. Setelah semua siswa memperoleh
bahan pembelajaran, siswa diminta untuk membaca/ mengerjakan bagian mereka
masing – masing. Setelah siswa selesai membaca/ mengerjakan bahan
pembelajaran siswa diminta untuk berpindah berkumpul dengan teman – teman
yang memiliki bahan pembelajaran yang sejenis ( kelompok ahli ). Setelah siswa
selesai membahas topik yang sama didalam kelompok ahli, siswa diminta untuk
kembali kedalam kelompok asal untuk saling berbagi mengenai bahan – bahan
pelajaran yang didapatkannya di dalam kelompok ahli. Setelah masing – masing
anggota menjelaskan apa yang didapatnya guru dapat menguji siswa secara
individu untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran hari itu. (Lie,2010:69).
Lie (2010:69) berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
dapat digunakan dalam berbagai materi, keterampilan berbahasa, dan mata
pelajaran. Hal tersebut dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
cocok untuk semua kelas / tingkatan. Salah satu mata pelajaran yang dapat
dilaksanakan menggunakan model pembelalajaran kooperatif tipe jigsaw I adalah
IPS.
Susanto (2013:139) berpendapat bahwa IPS merupakan perpaduan antara ilmu
sosial dan kehidupan manusia yang di dalamnya mencakup antropologi, ekonomi,
geografi, sejarah, hukum, filsafat, sosiologi, agama, dan psikologi. Tujuan utama
pembelajaran IPS menurut Susanto (2013:145) ialah mengembangkan potensi
peserta didik agar peka terhadap permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
serta dapat mengatasi masalah yang terjadi sehari – hari baik yang menimpa
dirinya maupun yang menimpa masyarakat. Mata pelajaran IPS merupakan mata
pelajaran yang sering dianggap sulit oleh siswa karena didalamnya terdapat materi
yang sangat banyak untuk dihafalkan. Pendidikan IPS harus memperhatikan
kebutuhan anak, sebab menurut Piaget pada masa sekolah dasar, perkembangan
kemampuan intelektual siswa berada pada tahap operasional konkrit, dimana pada
tahap operasional konkrit siswa harus belajar dari hal – hal yang bersifat konkrit
dan berasal dari hal – hal yang ada disekitarnya, sedangkan IPS merupakan mata
pelajaran yang abstrak yang terdiri dari berbagai konsep seperti waktu, perubahan,
akulturasi, demokrasi, permintaan, dan kelangkaan (Susanto,2013:152).
Susanto (2013:153) mengemukakan bahwa model pembelajaran yang dipakai
oleh guru merupakan salah satu pendukung terjadinya proses pembelajaran sesuai
dengan ranah yang ingin dikembangkan, sebab dalam pembelajaran IPS
dikembangkan tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Model
pembelajaran yang digunakan guru harus memudahkan siswa dalam menerima
materi pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang berdampak pada prestasi belajar siswa.
Kenyataannya masih banyak guru yang melakukan pembelajaran dalam
bidang studi IPS dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
(Susanto,1013:155). Guru mengganggap siswa seperti kertas kosong, dimana guru
siap untuk menulis di dalam kertas tersebut. Dengan kata lain, guru menganggap
siswa memiliki otak yang kosong dimana siswa siap untuk menerima segala
pelajaran yang diberikan oleh guru. Kebanyakan siswa bersifat pasif hanya
menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pengetahuannya. Siswa terlihat kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
Banyak siswa yang mengantuk dan tidak memperhatikan penjelasan yang
disampaikan guru. Ketika guru memberikan tugas pun, siswa kurang antusias
dalam mengerjakannya dan seperti kurang mempedulikan hasil yang diperoleh.
Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa minat belajar siswa masih rendah
sehingga mempengaruhi prestasi belajar siswa pula.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I sebagai model pembelajaran
inovatif mampu memberikan sumbangan bagi ketercapaian prestasi belajar siswa,
hal itu terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Bagus Wacika (2013)
yang berjudul pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I terhadap
hasil belajar IPS ditinjau dari sikap sosial dalam pembelajaran IPS pada siswa
kelas V di SD N 4 Panjer.” Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh model
pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap hasil belajar IPS ditinjau dari sikap
sosial dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN 4 Panjer. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian eksperimen. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan sampel total instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil
belajar IPS dan kuesioner sikap sosial. Analisis data menggunakan anakova.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga yaitu model pembelajaran kooperatif
jigsaw I sebagai variabel bebas, sikap sosial sebagai variabel moderator dan hasil
belajar IPS sebagai variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
pertama, terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti model
pembelajaran koperatif jigsaw I dengan siswa yang mengikuti model
pembelajaran konvensional. Kedua, terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara
siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif jigsaw I lebih tinggi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional setelah sikap
sosial dikendalikan. Ketiga, terdapat kontribusi sikap sosial terhadap hasil belajar
IPS siswa baik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif jigsaw I maupun
model pembelajaran konvensional.
Oleh karena itu peneliti sangat tertarik dengan permasalahan di atas, dan
memilih judul “Perbedaan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Atas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I”. Dalam hal ini
peneliti memilih kelas IV sebagai objek penelitian sebab materi pelajaran IPS di
kelas IV cukup banyak dan bersifat hafalan. Selain itu materi di kelas IV berisi
konsep – konsep yang abstrak, sehingga dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I dapat membantu siswa untuk lebih mudah
menerima materi pembelajaran.
1.2 Batasan Masalah
Peneliti membatasi permasalahan pada upaya mencari tahu perbedaan prestasi
belajar IPS siswa kelas IV Sekolah Dasar pada ranah kognitif atas penerapan
model pembelajaran koopetarif tipe jigsaw I pada materi mengenal aktivitas
ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: apakah terdapat perbedaan prestasi
belajar IPS siswa kelas IV sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar IPS
siswa kelas IV sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw I.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
terhadap prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran IPS.
1.5.2 Manfaat praktis
1.5.2.1 Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sekolah untuk menambah
kualitas proses belajar mengajar.
1.5.2.2 Bagi Guru
Memberikan wacana bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran
tipe jigsaw I sesuai dengan materi yang disampaikan.
1.5.2.3 Bagi Siswa
Mempermudah siswa memahami materi IPS tentang mengenal aktivitas
ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
1.5.2.4 Bagi Peneliti
Membuka wawasan baru tentang model pembelajaran yang digunakan
selain model ceramah yang sering digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab II peneliti akan membahas landasan teori yang berisi kajian pustaka,
kajian penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian
pustaka membahas teori-teori yang mendukung terhadap penelitian yang akan
dibahas. Kajian penelitian yang relevan memuat beberapa hasil penelitian
terdahulu yang sesuai dengan topik penelitian. Selanjutnya dirumuskan kerangka
berpikir dan hipotesis yang menjadi dugaan / jawaban sementara dari rumusan
masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Slameto (2010:2) mengemukakan belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan
lingkungannya. Sedangkan Usman (2002:5) mengemukakan bahwa belajar
sebagai proses perubahan tingkah laku pada individu karena interaksi antar
individu dengan individu, maupun antar individu dengan lingkungan. Belajar
menurut Djamarah (2011:13) adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif, dan psikomotor. Siregar (2011:5) berpendapat bahwa belajar adalah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menghasilkan perubahan yang bersigat relatif konstan
Slameto (2010), Usman (2002), Siregar (2011), dan Djamarah (2011)
memiliki persamaan pendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku pada individu karena adanya interaksi dengan lingkungannya.
Namun Usman (2002) dan Djamarah (2011) juga berpendapat bahwa belajar
merupakan interaksi antar individu dengan individu. Djamarah (2011)
menekankan bahwa perubahan tingkah laku dalam belajar tidak hanya
menyangkut masalah kognitif saja, melainkan juga menyangkut aspek afektif dan
psikomotor.
Belajar menurut Suyono (2011:9) adalah aktivitas atau proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,
sikap, dan mengokohkan kepribadian. Sedangkan belajar menurut Hamalik
(2007:27-28) adalah sebuah proses kegiatan yang mementingkan sebuah proses
daripada suatu hasil. Belajar bukan hanya mengingat melainkan juga mengalami.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor, sehingga memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian.
2.1.1.2 Ciri – Ciri Belajar
Terdapat enam ciri – ciri belajar menurut Djamarah (2011:15), ciri belajar
yang pertama adalah perubahan yang terjadi secara sadar. Individu yang belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang – kurangnya individu
merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misal: seorang
anak menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah,
kebiasaannya juga bertambah.
Ciri belajar yang kedua adalah perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
Perubahan ini berlangsung terus menerus dan akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
Misalnya: jika anak sudah bisa membaca, maka ia akan mengalami perubahan
dari tidak bisa membaca menjadi bisa membaca.
Ciri belajar yang ketiga adalah perubahan dalam belajar bersifat positif dan
aktif. Dalam belajar, perubahan – perubahan yang terjadi akan memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari yang sebelumnya. Semakin banyak usaha belajar
yang dilakukan semakin banyak perubahan yang diperoleh. Misalnya: perubahan
tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya.
Ciri belajar yang keempat adalah perubahan dalam belajar bukan bersifat
sementara. Perubahan yang terjadi bersifat menetap atau permanen. Ini berarti
tingkah laku yang terjadi setelah setelah belajar akan bersifat menetap. Misal:
kecakapan anak dalam bermain biola, ketika anak sudah menguasai,
kecakapannya untuk bermain biola tidak akan hilang, melainkan akan terus
dimilikinya bahkan akan terus berkembang.
Ciri belajar yang kelima adalah perubahan dalam belajar bertujuan atau
terarah. Perubahan tingkah laku akan terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar – benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
disadari. Misal: seorang yang sedang belajar mengetik, sebelum belajar ia telah
menetapkan tujuannya untuk apa ia belajar mengetik.
Ciri belajar yang keenam adalah perubahan mencakup seluruh aspek tingkah
laku. Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan seluruh tingkah lakunya. Misal : ketika anak belajar naik
sepeda, perubahan yang paling ampak adalah ketika anak bisa menaiki sepeda
tersebut.
Winataputra (2008:1.8-1.9) mengemukakan terdapat tiga ciri – ciri belajar.
Ciri belajar yang pertama adalah belajar harus memungkinkan terjadinya
perubahan perilaku pada individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek
kognitifnya saja melainkan pada aspek afektif serta aspek psikomotor.
Ciri belajar yang kedua adalah perubahan harus merupakan buah dari
pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu karena adanya
interaksi antara dirinya dengan lingkungan yang terjadi setiap harinya. Interaksi
yang terjadi berupa interaksi fisik dan interaksi psikis. Interaksi fisik merupakan
hubungan sosial yang terjadi dalam masyarakat, sedangkan interaksi psikis
merupakan hubungan batin yang terjadi dalam masyarakat.
Ciri belajar yang ketiga adalah perubahan tersebut relatif menetap. Dalam hal
ini belajar menghasilkan beberapa perubahan pada diri seseorang dalam waktu
yang cukup lama dan cukup permanen. Sehingga perubahan yang terjadi tidak
mudah hilang darinya.
Djamarah (2011) dan Winataputra (2008) memiliki beberapa kesamaan dalam
ciri – ciri belajar. Kedua ahli diatas mengemukakan bahwa ciri – ciri belajar
adalah perubahan relatif menetap dan tidak untuk sementara. Djamarah (2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berpendapat bahwa perubahan yang terjadi bersifat menetap atau permanen, ini
berarti tingkah laku yang terjadi setelah setelah belajar akan bersifat menetap
sedangkan Winataputra (2008) menambahkan bahwa perubahan yang terjadi
tidak akan dengan mudah hilang dari dalam diri. Selain itu Djamarah (2011) dan
Winataputra (2008) juga berpendapat bahwa dalam belajar terjadilah perubahan
tingkah laku, dari yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa. Djamarah (2011)
berpendapat bahwa perubahan tingkah laku terjadi melalui proses pembelajaran,
dan menambahkan bahwa perubahan yang terjadi tidak hanya pada aspek kognitif
saja, melainkan aspek afektif dan juga aspek psikomotor.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ciri – ciri belajar adalah perubahan
tingkah laku pada diri seseorang secara sadar, bersifat fungsional, positif, bukan
bersifat sementara, bertujuan, mencakup seluruh aspek tingkah laku, dan buah
dari pengalaman.
2.1.1.3 Prinsip – Prinsip Belajar
Terdapat tiga prinsip belajar menurut Suprijono (2011:4-5), prinsip yang
pertama adalah perubahan perilaku. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar
memiliki beberapa ciri – ciri, yaitu: sebagai hasil tindakan rasional instrumental,
berkesinambungan dengan perilaku, bermanfaat sebagai bekal hidup, positif,
aktif, permanen, bertujuan, dan mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Prinsip belajar yang kedua adalah belajar merupakan proses. Belajar terjadi
karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Prinsip belajar yang
ketiga merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil
dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Slameto (2010:27-28) mengemukakan empat prinsip belajar. Prinsip yang
pertama adalah berdasarkan prasayarat yang diperlukan untuk belajar. Siswa
harus diusahakan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar agar
menimbulkan minat dan motivasi siswa yang kuat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam belajar siswa perlu berinteraksi dengan lingkungannya agar
siswa dapat tertantang dengan lingkungan dimana ia belajar sehingga dapat
mengembangkan kemampuannya.
Prinsip belajar yang kedua adalah sesuai hakikat belajar. Proses belajar
bersifat berhubungan antara proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan
discovery, maka proses belajar harus berjalan tahap demi tahap sehingga
menimbulkan respon yang diharapkan menurut perkembangannya.
Prinsip belajar yang ketiga adalah sesuai materi / bahan yang harus dipelajari.
Materi yang digunakan oleh siswa dalam belajar haruslah memiliki struktur dan
penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah untuk menangkap
pengertiannya dan dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan tujuan yang
harus dicapainya.
Prinsip belajar yang keempat adalah syarat keberhasilan belajar. Terdapat
beberapa syarat dalam keberhasilan belajar, syarat yang pertaman adalah sarana
belajar yang cukup. Jika sarana belajar cukup, maka siswa dapat belajar dengan
tenang. Syarat yang kedua adalah repitisi. Repetisi merupakan pengulangan
berkali – berkali agar keterampilan siswa semakin mendalam.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh Suprijono (2011) dan
Slameto (2010) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam
belajar, yaitu perubahan tingkah laku, belajar merupakan proses, belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
merupakan bentuk pengalaman, belajar berdasarkan prasayarat, belajar sesuai
hakikat belajar, materi / bahan belajar yang harus dipelajari harus sesuai.
2.1.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Slameto (2010:54-72) menggolongkan faktor – faktor yang mempengaruhi
belajar menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Sedangkan
menurut Syah (2002:132-139) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi belajar
siswa. Faktor – faktor tersebut dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor
internal ( faktor dari dalam diri siswa ), faktor eksternal ( faktor dari luar siswa )
serta faktor pendekatan belajar.
Terdapat beberapa faktor dalam faktor intern menurut Slameto (2010:54-72),
yaitu faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. Sedangkan Syah (2002:132-
139) mengemukakan bahawa terdapat dua aspek yang terdapat dalam faktor
intern yaitu fisiologis aspek dan aspek psikologis.
Terdapat dua faktor yang tergolong dalam faktor jasmaniah yang
mempengaruhi belajar, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Sedangkan tujuh
faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, yaitu
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan. Faktor yang
termasuk dalam faktor kelelahan ialah kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
(Slameto,2010:54-72)
Syah (2002:132-139) mengemukakan bahwa aspek fisiologis merupakan
kondisi umun jasmani dan tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran otot –
otot tubuh dan sendi – sendinya, sehingga dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Sedangkan faktor psikologis
merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pembelajaran. Faktor – faktor rohaniah yang dipandang esensial dalam
mempengaruhi pembelajaran adalah tingkat keccerdasan, sikap siswa, bakat
siswa, minat siswa, serta motivasi siswa.
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar menurut Slameto (2010:54-
72) dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu faktor keluarga, sekola, serta
masyarakat. Sedangkan Syah (2002:132-139) berpendapat bahawa faktor ekternal
yang berpengaruh dalam belajar ialah faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan nonsosial. Faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga,
sekolah, serta masyarakat. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga siswa sendiri. Sedangkan
faktor lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah, rumah tempat tinggal siswa,
alat – alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
Faktor yang ketiga menurut Syah (2002:132-139), yaitu faktor pendekatan
belajar. Faktor pendekatan belajar merupakan segala cara atau strategi yang
digunakan oleh siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses
pembelajaran materi tertentu.
2.1.1.5 Prestasi Belajar
2.1.1.5.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:390) adalah hasil yang
telah dicapai, dilakukan, dan dikerjakan. Sedangkan prestasi belajar itu sendiri
diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan
di mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang
diberikan oleh guru. Sedangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2008:1101) prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan maupun keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang berkembang melalui mata pelajaran tertentu, yang ditunjukkan dengan nilai
tes atau nilai yang diberikan oleh guru.
Sutratinah Tirtonegoro dalam Rika Nanda (2009:34) mengemukakan bahwa
prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar.
Sedangkan Nasution dalam Rika Nanda (2009:34) mengemukakan bahwa
prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Arikunto (2001:35) mengatakan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang diperoleh siswa ataupun hasil yang dicapai siswa setelah siswa
tersebut mengikuti kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh siswa berupa nilai berupa pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh setelah mengikuti aktivitas belajar tertentu. Arikunto (2001:35)
juga mengemukakan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar itu dilihat dari hasil
evaluasi yang didapat atau bisa juga dikatakan dari nilai yang di dapat. Jika nilai
yang diperoleh tinggi maka prestasi belajarnya tinggi begitu juga sebaliknya jika
nilainya rendah berarti prestasi belajarnya juga rendah.
Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa nilai dari
kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu.
2.1.1.5.2 Indikator Prestasi Belajar
Syah (2012:216-218) mengungkapkan bahwa prestasi belajar yang ideal
meliputi tiga ranah dalam prestasi belajar, yaitu ranah kognitif (cipta), afektif
(rasa), serta ranah psikomotor (karsa). Namun pengungkapan ketiga ranah
tersebut sangat sulit, sebab perubahan hasil belajar tak dapat diraba baik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
berdimensi cipta, rasa, maupun karsa. Terdapat enam kemampuan dalam ranah
kognitif yaitu pengamatan, ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis.
Setiap jenis terdiri dari bebrapa indikator yang berbeda – beda sesuai dengan
tingkatannya. Tingkatan dimulai dari jenis yang paling rendah yaitu dari
pengamatan menuju tingkatan brikutnya dan yang paling tinggi yaitu tingkatan
sintesis dimana siswa membuat panduan baru dan utuh. Terdapat beberapa cara
mengevaluasi dalam ranah kognitif yaitu tes lisan, tes tertulis, observasi serta
pemberian tugas.
Ranah afektif mencakup lima hal, yaitu penerimaan,sambutan, apresiasi,
internalisasi, karakterisasi. Sama halnya dengan ranah kognitif, dalam ranah
afektif setiap jenis memiliki indikator yang berbeda – beda sesuai dengan apa
yang akan diukur. Terdapat beberapa cara mengevaluasi dalam ranah afektik
yaitu tes skala sikap, pemberian tugas, observasi, serta tes tertulis.
Ranah psikomotor mencakup dua hal, yaitu keterampilan bergerak dan
bertindak serta kecakapan ekspresi verbal dan non- verbal. Dalam ranag
psikomotor juga terdapat indikator dalam setiap jenisnya tergantung dengan apa
yang akan diukur. Cara mengevaluasi dalam ranah psikomotor dengan
menggunakan observasi, tes tindakan, serta tes lisan.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Syah dapat disimpulkan
bahwa terdapat tiga indikator dalam prestasi belajar, yaitu ranah kognitif, afekif,
dan psikomotor. Ranah kognitif berkaitan dengan pengetahuan, ranah afektif
berkaitan dengan sikap serta ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan.
Setiap ranah memiliki indikator masing – masing pula sesuai dengan apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
akan dinilai. Cara mengevaluasi dalam setiap ranah juga berbeda – beda sesuai
dengan indikator yang ada.
2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.2.1 Definisi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif menurut Sugiyanto (2009:37) adalah pembelajaran
yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Daryanto
(2012:241-242) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif
merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama
dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, dimana
anggota kelompok memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, ras, budaya, serta
suku yang berbeda.
Rusman (2011:202) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah
bentuk pembelajaran dengan siswa belajar dan bekerja dalam kelompok –
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai
enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Proses
pembelajaran yang berlangsung tidak harus belajar dari guru kepada siswa.
Pembelajaran dengan rekan sebaya lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru.
Sugiyanto (2009), Rusman (2011), dan Daryanto (2012) memiliki kesamaan
pendapat bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berfokus
pada kelompok kecil untuk saling bekerjasama dalam belajar. Rusman (2011)
menambahkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif, kelompok – kelompok
kecil terdiri dari empat sampai enam orang yang anggotanya bersifat heterogen.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pembelajaran yang dilaksanakan dengan berkelompok secara kolaboratif untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar.
2.1.2.2 Unsur – Unsur Pembelajaran Kooperatif
Lie (2010:32-34) mengemukakan bahwa terdapat lima unsur penting dalam
belajar kooperatif, yaitu:
Unsur pertama adalah saling ketergantungan yang bersifat positif.
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.
Dalam belajar koopertif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk
mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Siswa akan merasa bahwa
dirinya merupakan bagian dari kelompok yang ikut andil dalam kelompok. Untuk
menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas
sedemikian rupa agar siswa dapat mencapai tujuan.
Unsur yang kedua ialah tanggung jawab perseorangan. Tanggung jawab
perseorangan dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa dalam
mempersiapkan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing – masing
siswa melaksanakan tanggung jawabnya agar tugas selanjutnya dapat
dilaksanakan dalam kelompok, dan siswa tidak dapat hanya sekerdar
“membonceng” pada hasil kerja teman sekelompoknya. Sehingga setiap siswa
akan melakukan yang terbaik untuk kelompoknya.
Unsur ketiga adalah tatap muka. Setiap anggota kelompok perlu diberikan
kesempatan bertemu dan bertatap muka untuk berdiskusi. Dengan melakukan
tatap muka, anggota kelompok dapat menghargai perbedaan, memanfaatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kelebihan, serta mengisi kekurangan sehingga antar anggota kelompok dapat
saling bertukar pendapat.
Unsur keempat adalah komunikasi antaranggota. Sebelum menugaskan siswa
dalam kelompok, pengajar perlulah membekali mereka dengan kemampuan
berkomunikasi sebab tidak semua siswa memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik. Keberhasilan kelompok juga bergantung pada kesediaan para
anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka dalam
mengutarakan pendapat mereka. Belajar kooperatif akan meningkatkan
komunikasi antar anggota. Hal tersebut akan terjadi jika seorang siswa akan
membantu siswa lain demi kesuksesan kelompok. Saling memberikan bantuan
merupakan hal alamiah sebab kegagalan seorang teman dalam kelompok
mempengaruhi kesuksesan kelompok. Interaksi yang terjadi adalah dalam hal
tukar – menukar ide mengenai masalah yang sedang dipeajari bersama.
Unsur kelima evaluasi proses kelompok. Pengajar perlu mengevaluasi proses
kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya siswa dapat bekerja
sama dengan lebih efektif.
Rusman (2011:206-208) mengemukakan bahwa terdapat empat unsur - unsur
pembelajaran koopratif. Unsur yang pertama ialah pembelajaran secara tim.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim. Tim
merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus membuat
setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu utuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Unsur yang kedua adalah didasarkan pada manajemen kooperatif. Manajemen
mempunyai tiga fungsi, fungsi yang pertama manajemen sebagai perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pelaksanaan menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan dan langkah – langkah pembelajaran yang telah ditentukan.
Sedangkan fungsi kedua manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Fungsi ketiga menajemen sebagai
kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan
kriteria keberhasilan baik melalui bentu tes maupun non tes.
Unsur yang ketiga ialah kemauan untuk bekerja sama. Keberhasilan
pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh
karenanya prinsip kebersamaan atau kerjasama dalam kelompok perlu ditekankan
dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerjasama yang baik, pembelajaran
kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
Unsur yang keempat adalah keterampilan bekerja sama. Kemampuan
bekerjasama dipraktikan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara
berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup
berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa unsur dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu pembelajaran secara tim, didasarkan pada
manajemen kooperatif, kemauan untuk bekerja sama, keterampilan bekerja sama,
saling ketergantungan yang bersifat positif, tanggung jawab perseorangan, tatap
muka, komunikasi antaranggota, evaluasi proses kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.1.2.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2011:210) adalah untuk
mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan
ini sangat penting untuk dimiliki didalam masyarakat dimana sebagian besar
antar masyarakat memiliki ketergantuan antar satu sama lain dimana masyarakat
semakin beragam. Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari
materi aja, namun juga mempelajari keterampilan – keterampilan khusus yang
berfungsi untuk melancarkan hubungan, kerja, dan tugas.
Trianto (2009:57-60) berpendapat bahawa tujuan pembelajaran kooperatif
adalah meningkatkan kinerja siswa dalam tugas – tugas akademik, unggul dalam
membantu siswa memahami konsep – konsep yang sulit, serta membantu siswa
menumbuhkan kemampuan berfikir kritis.
Tujuan pembelajaran menurut Majid (2013:175) adalah meningkatkan kinerja
siswa dalam tugas – tugas akademik. Model kooperatif ini memiliki keunggulan
dalam membantu siswa untuk memahami konsep – konsep yang sulit. Agar siswa
dapat menerima teman- temannya yang mempunyai berbbagai perbdeaan latar
belakang. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, berbagai tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya,
amu menjelaskan ide/ pendapat, dan bekerja dakam kelompok.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah
untuk mengajarkan kepada siswa ketrampilan kerjasama untuk meningkatkan
kinerja siswa dan menumbuhkan kemampuan berfikir kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.1.2.4 Macam – Macam Model Pembelajaran Kooperatif
Dalam Metode Student Team Learning (Pembelajaran Tim Siswa) PTS,
Slavin (2005:10–17) menekankan penggunaan tujuan – tujuan tim dan sukses
tim, yang hanya akan dapat dicapai apabila semua anggota tim bisa belajar
mengenai pokok bahasan yang yang telah diajarkan. Oleh sebab itu, dalam
metode PTS tugas – tugas yang diberikan pada siswa bukan melakukan sesuatu
sebagai sebuah tim, tetapi belajar sesuatu sebagai sebuah tim.
Tiga konsep penting bagi semua metode PTS – penghargaan bagi tim,
tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama. Tim akan
mendapatkan penghargaan – penghargaan jika mereka berhasil melampaui
kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Penghargaan tim dan tanggung jawab
individual sangat penting untuk meningkatkan prestasi kemampuan dasar.
Terapat lima macam pembelajaran dalam metode PTS telah dikembangkan
oleh Slavin (2005:11), yaitu Student Team – Achievement Division (STAD),
Teams Games – Tournament (TGT), Jigsaw I, Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC), dan Team Accelerated Instruction (TAI).
STAD menurut Slavin (2005:11) merupakan pembelajaran dimana siswa
dibagi dalam kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari empat orang yang
berbeda – beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya.
Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk
memastikan bahwa semua anggota kelompok telah menguasai pelajaran.
Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri –
sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling membantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Skor kuis para siswa dibandingkan dengan rata – rata pencapaian mereka
sebelumnya, dan kepada masing – masing kelompok akan diberikan poin
berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka
capai sebelumnya. Poin ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim,
dan tim yang berhasil memenuhi kriteria tertentu untuk mendapatkan sertifikat
atau penghargaan lainnya.
TGT menurut Slavin (2005:12) merupakan metode ini menggunakan
pelajaran yang sama yang disampaikan guru dan tim kerja yang sama seperti
STAD, namun menggantikan kuis dengan turnamen mingguan. Siswa
memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan
point bagi timnya. TGT memiliki banyak kesamaan dinamika dengan STAD
tetapi menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan
permainan.
Teman dalam satu tim saling membantu dalam mempersiapkan permainan
dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah – masalah satu
sama lain namun ketika bermain didalam game, teman yang lainnya tidak boleh
membantu. Sama seperti STAD, tim dengan tingkat kinerja tertinggi
mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya.
Langkah pertama menerapkan pelajaran menggunakan jigsaw I menurut
Slavin dalam Paul Eggen (2012:140-143) adalah menunjuk pakar. Menunjuk
pakar merupakan langkah awal dalam menerapakna model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I. Dalam menentukan pakar, guru dapat secara langsung
menunjuk siswa untuk mempelajari topik tertentu atau guru bisa meminta siswa
untuk memilih topik yang ingin mereka pelajari secara mendalam. Langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kedua adalah mengumpulkan informasi. Setelah selesai memilih pakar, siswa
diminta untuk memulai mempelajari topik yang diperolehnya secara mendalam
yang akan membantu siswa ketika mengajarkan topik kepada teman
sekelompoknya.dalam hal ini guru memberikan panduan belajar kepada siswa
untuk dipelajari, namun siswa juga dapat menggunakan sumber – sumber yang
lain dalam mempelajari topik yang mereka peroleh. Langkah selanjutnya adalah
rapat ahli. Setelah siswa mempelajari komponen – komponen topik individual
mereka secara mendalam, rapat ahli diadakan. Ketika melaksanakan rapat ahli,
siswa dapat membandingkan dan menyusun informasi yang telah mereka
kumpulkan. Sehingga, ketika melakukan presentasi kepada teman – temannya,
mereka dapat melakukan sejelas mungkin. Sepaya rapat ahli dapat berjalan secara
maksimal, rapat harus sangat tersetruktur. Misalnya, guru perlu menunjuk
seorang pemimpin yang akan menjadi moderator dan memastikan seluruh
anggota kelompok terlibat aktif. Langkah keempat adalah instruksi rekan
(mengajar teman). Selama instruksi rekan, kelompok pakar kembali kedalam
kelompok mereka dan bergiliran mengajarkan topik mereka kepada kelompok.
Salam tahap ini, siswa diminta untuk bertanggung jawab untuk mendalami semua
materi dalam semua presentasi. Sehingga, siswa didorong untuk mencatat dan
bersiap mengajukan pertanyaan kepada para ahli selama presentasi. Langkah
terakhir dalam pembelajaran jigsaw adalah review dan penutup. Dalam tahap ini
siswa diminta untuk mempresentasikan informasi tentang topk kepada diri
mereka dan satu sama lain. Ketika presentasi mungkin terdapat beberapa hal yang
belum tepat, sehingga gutu bertugas untuk membenarkannya. Sehingga jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
semuanya sudah benar, siswa dan guru dapat bersama –sama menyimpulkan
semua informasi yang diperolehnya.
CIRC menurut Slavin (2005:12) merupakan program komperhensif untuk
mengajarkan membaca dan menulis pada kelas sekolah dasar pada tingkat yang
lebih tinggi. Guru menggunakan bahan bacaan yang berisi soal dan cerita. Para
siswa ditugaskan untuk berpasangan dalam tim mereka untuk belajar dalam
serangkaian kegiatan yang bersifat kognitif, termasuk membacakan cerita satu
sama lain, membuat prediksi akhir mengenai bagaimana akhir dari sebuah cerita
naratif, saling merangkum cerita satu sama lain, menulis tanggapan terhadap
cerita, dan melatih kosa kata. Para siswa di dalam tim juga belajar menguasai
gagasan utama dan kemampuan komperhensif lainnya. Para murid tidak
mengerjakan kuis sampai teman satu timnya menyatakan bahwa mereka sudah
siap.
Penghargaan untuk tim dan sertifikat akan diberikan pada tim berdasarkan
kinerja rata – rata dari semua anggota tim dalam semua kegiatan membaca dan
menulis. Kontribusinya siswa pada timnya didasarkan pada skor kuisnya dan
membuat karangan tertulis secara independen.
Team Accelerated Instruction menurut Slavin (2005:12) sama dengan STAD
dan TGT yang menggunakan kemampuan empat anggota yang berbeda dan
memberi sertifikat untuk tim dengan kinerja terbaik. Yang membedakan hanyalah
metode STAD dan TGT menggunakan pola pengajaran tunggal sedangkan TAI
menggabungkan pembelajaran kooperatif drngan pengajaran individual. Selain
itu, STAD dan TGT dapat diaplikasikan untuk hampir semua pembelajaran
sedangkan TAI dirancang khusus untuk mata pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Secara umum, anggota kelompok bekerja pada unit pelajaran yang berbeda.
Teman satu tim saling memeriksa hasil kerja masing – masing menggunakan
lembar jawaban dan saling membantu dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Unit test yang terakhir akan dilakukan tanpa bantuan teman satu tim, setiap
minggu guru menjumlahkan angka dari tiap unit yang telah diselesaikan semua
anggota tim. Penghargaan tim yang berhasil melampaui kriteria skor yang
didasarkan pada angka tes terakhir yang telah dilakukan, dengan poin ekstra
untuk lembar jawaban yang sempurna dan pekerjaan rumah yang diselesaikan.
Selain beberapa tipe dalam model pembelajaran kooperatif diatas, Trianto
(2009:67-85) menambahkan beberapa tipe dalam model pembelajaran kooperatif
yaitu Investigasi Kelompok (Group Investigation), dan Pendekatan Struktural
yang terdiri dari Think Pair Share (TPS) serta Numbered Head Together (NHT).
Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling
kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Pendekatan dengan metode ini
memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit dari pada pendekatan
yang lebih berpusat pada guru. Dalam investigasi kelompok, kelas adalah sebuah
tempat kreatifitas kooperatif di mana guru dan murid membangun proses
pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai
pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan masing-masing siswa. Kelompok
dijadikan sebagai sarana sosial dalam proses pembelajaran. Rencana kelompok
adalah satu cara untuk mendorong keterlibatan maksimal para siswa.
Dalam mengimplementasi tipe investigasi kelompok, guru membagi kelas
menjadi kelompok – kelompok dengan anggota 5 – 6 siswa yang heterogen.
Kelompok dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban antar anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
atau minat dalam suatu topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk
diselidiki dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih,
dan mempresentasikannya didepan kelas. Berdasarkan hal di atas bahwa
investigasi kelompok berpusat pada siswa dan tugas-tugas yang dikerjakan
merupakan pilihan dari siswa itu sendiri melalui berdasarkan pemilihan berbagai
topik mengenai materi atau pokok bahasan yang akan dipelajari.
Pendekatan struktural menekankan pada penggunaan metode pembelajaran
yang dirancang untuk memperngaruhi pola pikir siswa. Terdapat dua macam
model pembelajaran kooperatif tipe struktural, yaitu Think Pair Share (TPS) dan
Numbered Head Together (NHT).
TPS merupakan model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi interaksi siswa. Model Pembelajaran kooperatif tipe TPS
merupakan model pembelajaran dimana diskusi dilaksanakan dalam kelas secara
keseluruhan dimana siswa memiliki waktu yang lebih banyak untuk berfikir,
menjawab, dan membantu satu sama lain. Dalam model pembelajaran kooperatif
tipe TPS diawali dengan proses berfikir dimana siswa berfikir terlebih dahulu
untuk masalah yang telah disajikan oleh guru, kemudian siswa diminta untuk
berpasangan dan berdiskusi mengenai apa yang telah difikirkan secara mandiri
dan yang terakhir siswa diminta untuk saling berbagi kepada seluruh kelas
setelah tercapai kesepakatan dengan pasangan.
NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
memenuhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadp struktur kelas
tradisional. Pada umumnya, NHT digunakan untuk melibatkan siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
penguatan pemahaman pembelajaran dan mengecek pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran.
2.1.2.5 Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
2.1.2.5.1 Definisi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
Kevin dalam Paul Eggen (2012:137) berpendapat bahwa jigsaw I adalah
strategi pembelajaran dimana siswa individu menjadi pakar tentang sub bagian
satu topik dan mengajarkan subbagian itu kepada orang lain. Sedangkan Paul
Eggen (2012:138) mengemukakan bahwa jigsaw I adalah suatu kegiatan
pembelajaran dimana siswa menjadi pakar mengenai satu bagian tertentu dari
tugas belajar dan menggunakan keahlian mereka untuk mengajari siswa lain.
Slavin (2008:245-246) berpendapat bahwa jigsaw I merupakan metode
pembelajaran yang fleksibel dimana siswa belajar dalam tim, dimana setiap siswa
dalam tim membaca bagian – bagian yang berbeda. Sedangkan Isjoni (2012:77)
mengungkapkan bahwa jigsaw I merupakan metode pembelajaran yang
mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi
pembelajaran untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I adalah metode pembelajaran yang
mendorong siswa aktif dimana siswa belajar dalam tim dan menjadi pakar
mengenai satu bagian tertentu dari tugas belajar dan menggunakan keahlian
mereka untuk mengajari siswa lain.
2.1.2.5.2 Ciri – Ciri Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
Paul Eggen (2012:137) berpendapat bahwa jigsaw I memiliki dua ciri utama.
Ciri yang pertama, jigsaw I dirancang untuk mengajarkan bangunan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sistematis. Bangunan pengetahuan sistematis merupakan satu topik yang
mengkombinasikan fakta, konsep, generalisai, dan hubungan diantara semua itu.
Sedangkan ciri yang kedua jigsaw I mencakup satu elemen bernama spesialisasi
tugas. Dalam hal ini menuntut siswa berbeda memainkan peranan khusus untuk
mencapai tujuan satu kegiatan belajar.
2.1.2.5.3 Kelebihan Jigsaw I
Kevin dalam Paul Eggen (2012:137) berpendapat bahwa kelebihan jigsaw I
terletak pada kekuatan jigsaw I yang menekankan pada interaksi siswa – siswi
yang didorongnya. Sedangkan Paul Eggen (2012:138) berpendapat bahwa jigsaw
I dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi – materi
yang telah tertulis sebelumnya, seperti buku teks siswa. Selain itu jigsaw I dapat
digunakan untuk mendukung strategi – strategi lain, misalnya jigsaw I dapat
digunakan untuk mendukung informasi – informasi latar belakang tentang isu –
isu kontoversial di dalam ilmu sosial.
Lie (2010:69) berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
I dapat digunakan dalam berbagai materi, keterampilan berbahasa, dan mata
pelajaran. Hal tersebut dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
cocok untuk semua kelas / tingkatan.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa kelebihan jigsaw I adalah meningkatkan
pemahaman siswa mengenai materi – materi pembelajaran dengan menekankan
pada interaksi – interaksi antar siswa serta model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw I dapat digunakan untuk semua tingkatan/ kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.1.2.5.4 Langkah – Langkah Jigsaw I
Terdapat beberapa langkah dalam merancang kegiatan jigsaw I menurut Paul
Eggen (2012:138-143)
Gambar 2.1 Rancangan Kegiatan Jigsaw I
Langkah pertama dalam merancang model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw I menurut Paul Eggen (2012:138-140) adalah menentukan tujuan belajar.
Menentukan tujuan belajar merupakan hal yang mendasar dalam pembelajaran,
sebab dengan menentukan tujuan pembelajaran, guru menjadi mengerti apa yang
harus dilakukan ketika pembelajaran agar apa yang telah menjadi tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Langkah kedua yaitu menyiapkan panduan belajar. Ketika siswa menjadi
“pakar atau ahli” tentang suatu topik, siswa memerlukan dukungan dalam bentuk
panduan belajar yag membantu siswa mencari informasi. Buku teks dan internet
merupakan sumber yang memungkinkan untuk digunakan oleh siswa.
Langkah selanjutnya membentuk tim siswa. Tim yang ada harus diatur
sedemikian rupa, dimana siswa dalam satu tim harus bersifat heterogren. Dimana
tim mencakup anak laki – laki dan anak perempuan, anak bermotivasi tiggi dan
rendah, siswa dengan dan tanpa kesulitan belajar, dan anggota – anggota dari
minioritas kultural. Dalam hal ini gurulah yang seharusnya membentuk tim, agar
Merencanakan
Kegiatan Jigsaw I
Menentukan
tujuan belajar
Menyiapkan
panduan studi
Membentuk
tim siswa
Mendukung
presentasi
“para ahli”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tidak mengundang masalah dan perselisihan antar siswa. Ketika berkelompok,
penting bagi siswa untuk membangun rapor.
Langkah selanjutnya adalah medukung presentasi pakar. “Pakar” adalah
siswa yang akan melakukan presentasi di depan teman sekelas mereka. Namun
guru juga harus membantu siswa dalam menjelaskan, sebab mungkin terdapat
siswa yang tidak begitu bisa menjelaskna kepada teman sebaya mereka.
Langkah – langkah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I menurut
Trianto (2009:73-74) yaitu: langkah pertama kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok yang anggotanya terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan karakteristik yang
heterogen. Kemudian materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk
teks yang telah dibagi – bagi dalam beberapa sub bab dan setiap siswa
bertanggung jawab untuk mempelajari suatu sub bab dari materi yang
dipelajarinya.
Langkah selanjutnya para anggota dari beberapa kelompok yang berbeda
memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama
dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan
tersebut dalam kelompok ahli. Selanjutnya para siswa yang berada dalam
kelompok ahli kembali kedalam kelompok semula untuk mengajar anggota lain
mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli. Setelah diadakan
pertemuan dan diskusi dalam kelompok asal, para siswa dievaluasi secara
individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2.1.3 IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
2.1.3.1 Hakekat IPS
Trianto (2010:171-172) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan sosial
merupakan intergrasi dari berbagai cabang ilmu – ilmu sosial, seperti sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya yang dirumuskan atas
dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan.
Sedangkan Numan Sumantri dalam Supardi (2011:182) berpendapat bahwa IPS
merupakan suatu penyederhanaan disiplin ilmu – ilmu sosial, psikologi, filsafat,
ideologi negara dan agama yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan.
IPS merupakan kumpulan dari berbagai disipilin ilmu yang digabung menjadi
satu sehingga memudahkan guru dalam menyampaikannya. Selain itu juga dapat
mempersingkat waktu guru dalam menjelaskannya sebab antar satu bidang ilmu
memiliki kemiripan sehingga sekali menjelaskan dapat mencakup berbagai
bidang ilmu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pemerintah (2006:203) menjelaskan bahwa ilmu
pengetahuan sosial adalah bahan kajian yang merupakan penyerdehanaan
adaptasi, seleksi dan modifikasi dari konsep – konsep dan keterampilan disiplin
ilmu sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, yang diorganisaikan
secara ilmiah dan psikologi untuk tujuan pembelajaran. Dengan menggabungkan
berbagai disiplin ilmu tujuan pembelajaran yang telah direncanakan akan lebih
mudah untuk dicapai.
Sama halnya dengan pendapat Trianto (2010), Numan Sumantri (2011),
Kurikulum Tingkat Satuan Pemerintah (2006) dalam hal ini IPS merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
integrasi dari berbagai disipilin ilmu yang menjadi satu. IPS merupakan
pengembangan potensi kewarganegaraan yang dikoordinasi dalam beberapa
disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum,
filsafat, psikologi, agama, sosiologi. Sedangkan Sumaatmadja memiliki sedikit
perbedaan mengenai hakekat ilmu pengetahuan sosial.
Sumaatmadja (2005:22) ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan proses
pengajaran yang memadukan berbagai pengetahuan sosial. Pelajaran IPS bukan
merupakan pengajaran yang terlepas - lepas yang satu terisolasi dari yang lain.
Pengajaran IPS merupakan sistem pengajaran yang membahas, menyoroti,
menelaah mengkaji gejala atau masalah sosial dari berbagai aspek kehidupan
sosial dalam membahas gejala atau masalah soial. Pengajaran IPS merupakan
pengajaran tim tentang pengetahuan sosial.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan integrasi dari ilmu – ilmu
sosial dengan kewarganegaraan yang dibahas secara sistematis dalam berbagai
disiplin ilmu seperti ilmu sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, ekonomi,
psikologi, hukum, agama, arkeologi. Pengajaran IPS merupakan sistem
pengajaran yang membahas, menyoroti, menelaah mengkaji gejala atau masalah
sosial dari berbagai aspek kehidupan sosial dalam membahas gejala atau masalah
soial.
2.1.3.2 Tujuan Pembelajaran IPS
Trianto (2010:176) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran IPS ialah
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan
segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Tujuan pengajaran IPS menurut Fenton
dalam Hidayati (2002:21) yaitu untuk mempersiapkan anak didik menjadi warga
negara yang baik, mengajar anak didik agar mempunyai kemampuan berfikir dan
dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya. Sedangkan Hidayati (2002:22)
menjelasakan tujuan utama IPS adalah untuk memperkaya dan mengembangkan
kehidupan anak didik dengan mengembangkan kemampuan dalam
lingkungannya dan melatih anak didik untuk menempatkan dirinya dalam
masyarakat yang demokratis, serta menjadikan negaranya sebagai tempat hidup
yang lebih baik.
Trianto (2010), Fenton (2002), Hidayati (2002) memiliki kesamaan pendapat
bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah mengajar anak didik untuk
mengembangkan kemampuannya untuk berjiwa demokratis menjadikan
negaranya sebagai tempat hidup ynag baik.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas tentang tujuan
pembelajaran IPS sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS
yang diterapkan dalam penelitian ini supaya siswa dapat memproleh
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan kepekaan untuk menghadapi hidup beserta
tantangannya. Disamping itu siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal
masyarakat dan lingkungannya.
Tujuan pengajaran IPS di sekolah dasar dapat disimpulkan untuk
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan sosial dan
kewarganegaraan peserta didik agar dapat direfleksikan dalam kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Serta melatih siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mengembangkan daya kreatif dan inovatif siswa serta memberi bekal
pengetahuan dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
2.1.3.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Penelitian ini menggunakan Standar Kompetensi 2, mengenal sumber daya
alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota
dan provinsi. Dengan Kompetensi dasar 2. 1, mengenal aktivitas ekonomi yang
berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.
2.1.3.4 Materi Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV semester genap dengan menggunakan
Standar Kompetensi 2 dan Kompetensi Dasar 1 yaitu mengenal aktitas ekonomi
yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Adapun
materi dari kompetensi dasar tersebut adalah sumber daya alam yang berpotensi
di daerah tempat tinggal, persebaran sumber daya alam, manfaat sumber daya
alam di lingkungan setempat, kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungan
sekitar, pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan ekonomi.
2.1.4 Pembelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperaif
Tipe Jigsaw I
Isjoni (2008:146) mengungkapkan bahwa pembelajaran IPS tidak menarik
sehingga membosankan. Guru kurang mengikutsertakan siswa dalam proses
pembelajaran sehingga siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan yang
diberikan oleh guru, dengan demikian pembelajaran IPS dianggap membosankan
dan kurang dirasakan maknanya oleh siswa dalam kehidupan sehari – hari
sehingga minat siswa untuk belajar IPS menjadi rendah. Selain itu guru IPS juga
tidak mampu menggunakan berbagai model serta metode pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dapat membantu siswa mempermudah memahami berbagai materi dalam mata
pelajaran IPS.
Isjoni (2008:147) mengungkapkan bahwa sebab – sebab kurang meminati dan
termotivasi dalam delajar IPS karena guru menggajar secara monoton dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa hanya diminta untuk
mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru. Isjoni (2008:158)
berpendapat bahwa model pembelajaran konvensional merupakan model
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan sejak dulu telah
digunakan oleh guru sebagai alat komunikasi lisan dalam proses belajar belajar.
Dengan menggunakan model pembelajaran konvensional banyak masalah yang
ditimbulkan ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Sebagai akibat
dari proses pembelajaran yang seperti ini siswa tampak kurang bersemangat
mengikuti pelajaran dan seringkali merasa bosan sebab mereka tidak dirangsang
untuk terlibat secara aktivitas dengan berbagai metode yang semestinya
dilakukan oleh guru, dimana siswa dapat aktif melibatkan diri dalam proses
pembelajaran.
Oleh karena itu ditawarkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I yang
efektif untuk dilaksanakan pada pembelajaran IPS. Isjoni (2008:157) berpendapat
bahwa pembelajaran kooperatif memiliki beberapa keunggulan dibandingan
pembelajaran konvensional. Beberapa keunggulan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw I dilihat dari aspek siswa adalah memberi peluang kepada siswa agar
mengemukakan dan membahas suatu pengalaman yang diperoleh siswa. Selain
itu juga melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berfikir
maupun keterampilan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I mengembangkan pengetahuan,
kemampuan, dan keterampilan belajar yang terbuka dan demokratis. Dalam hal
ini siswa bukan sebagai objek pembelajaran namun berperan sebagai tutor bagi
rekan sebayanya. Dengan belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw I siswa lebih termotivasi untuk belajar sebab dalam belajar siswa
dibantu oleh rekan sebayanya. Dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif akan meningkatkan kemampuan akademik, kemampuan berfikir kritis,
membentukan hubungan persahabatan, menerima berbagai informasi, belajar
menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, serta
membantu siswa dengan menghargai pokok piiran orang lain.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilaukan oleh Sumaryati, dkk. (2013) dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar – Dasar Akuntansi Melalui
Penerapan Model Jigsaw”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas, dimana peneliti ingin melihat apakah dengan menggunakan
model pembelajaran jigsaw prestasi mahasiswa menjadi meningkat. Penelitian ini
dilaksanakan di Prodi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sebelas Maret. Dari
penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dengan
menggunakan model jigsaw, prestasi belajar siswa menjadi meningkat. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil yang diperoleh peneliti dimana dengan
menggunakan metode kooperatf tipe jigsaw keaktifan serta hasil belajar
mahasiswa menjadi meningkat dimana kedua aspek tersebut mempengaruhi
prestasi belajar mahasiswa. Selain itu penulis juga menyarankan kepada dosen
lain yang belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dapat menerapkannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Piasih Ariyanti, dkk. (2013) dengan
judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap
kemampuan Berfikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS
Pada Siswa Kelas IV SD Cipta Dharma Denpasar”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar IPS antara
siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan
siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV
SD Cipta Dharma Denpasar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa
kelas IV SD Cipta Dharma Denpasar, dengan jumlah 178 orang yang tersebar
dalam lima kelas pararel. Karena semua kelas memiliki kemampuan awal yang
relatif sama maka pemilihan sampel bisa dilakukan dengan teknik multistage
random sampling. Data dikumpulkan dengan tes dan dianalisis dengan anava dan
manova. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir
kritis dan prestasi belajar IPS antara siswa yang mengikuti model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional
pada siswa kelas IV SD Cipta Dharma Denpasar.
Penelitian yang dilakukan oleh Mashudi (2013) dengan judul “. Optimalisasi
Pembelajaran IPS Melalui Kooperatif Tipe Jigsaw Pada SD N 24 Pontianak
Tenggara”. Peneliti melaksanakan penelitian ini di SD N 24 Pontianak Tenggara,
dimana dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian
tindakan kelas. Dalam hal ini peneliti ingi melihat apakah dengan menggunakan
model pembelajaran kooperataif tipe jigsaw, pembelajaran IPS di kelas menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
efektif seperti yang diinginkan oleh semua guru. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan 2 kali siklus, dimana dalam setaip siklus hasil belajar siswa
meningakat. Selain itu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw semangat siswa untuk aktif belajar IPS juga meningkat sehingga
pembelajaran dapat berjalan sangat efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran tipe jigsaw dapat berpengaruh positif terhadap
aktivitas belajar siswa, dimana secara berangsur – angsur terjadi peningkatan
aktivitas siswa. Selain itu dengan pembelajaran tipe jigsaw ini siswa menjadi
lebih termotivasi unuk kreatif, berani, bertanggungjawab, saling menghargai satu
sama lain serta bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Desak Nyoman Purwati, dkk. (2013) dengan
judul “ Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar
Ditinjau dari Motivasi Belajar Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD
Saraswati Tabanan.” Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran kooperatif jigsaw dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas IV SD Saraswati Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen semu dengan menggunakan rancangan post test only control group
design, yang melibatkan 84 sampel siswa kelas IV yang diambil secara random.
Data dikumpulkan melalui test. Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw berdampak lebih baik secara signifikan terhadap hasil
belajar IPA dibandingkan dengan hasil belajar dengan model konvensional.
Terjadinya interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi dimana
ditemukan model pembelajaran kooperatif jigsaw lebih sesuai untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dengan motivasi tinggi namun sebaliknya motivasi rendah lebih sesuai
menggunakan model konvensional.
Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Bagus Wacika, dkk. (2013) dengan
judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil
Belajar IPS Ditinjau Dari Sikap Sosial Dalam Pembelajaran IPS Pada Siswa
Kelas V Di SD N 4 Panjer.” Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh
model pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap hasil belajar IPS ditinjau dari
sikap sosial dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN 4 Panjer.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampel total instrumen penelitian yang digunakan
adalah tes hasil belajar IPS dan kuesioner sikap sosial. Analisis data
menggunakan anakova. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga yaitu model
pembelajaran kooperatif jigsaw sebagai variabel bebas, sikap sosial sebagai
variabel moderator dan hasil belajar IPS sebagai variabel terikat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa : pertama, terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa
yang mengikuti model pembelajaran koperatif dengan siswa yang mengikuti
model pembelajaran konvensional. Kedua, terdapat perbedaan hasil belajar IPS
antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif jigsaw lebih tinggi
dari siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional setelah
sikap sosial dikendalikan. Ketiga, terdapat kontribusi sikap sosial terhadap hasil
belajar IPS siswa baik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif jigsaw
maupun model pembelajaran konvensional.
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah (2013) dengan judul “Pengaruh
Metode Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kompetensi Kejuruan di SMK Wongsorejo Gombong”. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian experimen. Pelaksanaannya menggunakan
jenis quasi experimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design.
Subyek penelitian adalah siswa kelas XMA sebagai kelas kontrol (36 siswa) dan
siswa kelas XMC (36 siswa) sebagai kelas eksperimen. Pembelajaran di kelas
eksperimen menggunakan metode cooperative learning model Jigsaw, sedangkan
dalam kegiatan pembelajaran kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling. Data diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa berupa soal
pretest yang diberikan sebelum proses pembelajaran dan posttest yang diberikan
diakhir proses pembelajaran. Pengolahan data menggunakan teknik analisis
deskriptif untuk mengetahui gambaran data yang diperoleh serta analisis
inferensial dengan uji-t. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw
dengan peserta didik kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan di SMK
Wongsorejo Gombong. Terbukti dari hasil pembelajaran pada kelas kontrol yang
diperoleh kurang memuaskan karena nilai rata-rata kelasnya 62,17 di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang bernilai 70. Hasil pembelajaran pada
kelas eksperimen yang diperoleh memuaskan karena nilai rata-rata kelasnya
76,53, di atas KKM yang bernilai 70. Pembelajaran yang menggunakan metode
Jigsaw terbukti efektif pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan di SMK
Wongsorejo Gombong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani, dkk. (2013) dengan judul
“Perbandingan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Metode Ceramah
terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan”.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Penelitian dilakukan di
SMK N 34 Jakarta. Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan random
cluster sampling. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah hasil
belajar siswa berbeda dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw
dengan menggunakan metode ceramah. Dalam menganalisis data, peneliti
menggunakan uji-t. Dalam hal ini metode jigsaw yang digunakan berhasil, dan
terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan yang menggunakan metode
kooperatif tipe jigsaw dengan metode ceramah.
Bertolak dari beberapa penelitian diatas, peneliti melakakukan penelitian
mengenai perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I. Berikut ini literatur map dari
penelitian – penelitian sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 2.2 Literatur Map
Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Ditinjau
dari Motivasi Belajar Pada Pembelajaran
IPA Siswa Kelas IV SD Saraswati
Tabanan yang dilakukan oleh Desak
Nyoman Purwati, dkk. pada tahun 2013.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPS
Ditinjau Dari Sikap Sosial Dalam
Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V Di
SD N 4 Panjer yang dilakukan oleh I Gusti
Bagus Wacika, dkk. pada tahun 2013
Optimalisasi Pembelajaran IPS Melalui
Kooperatif Tipe Jigsaw Pada SD N 24
Pontianak Tenggara yang dilakukan oleh
Mashudi pada tahun 2013.
Pengaruh Metode Pembelajaran Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan di SMK Wongsorejo
Gombong yang dilakukan oleh Nur Azizah
pada tahun 2013.
Perbandingan Metode Kooperatif Tipe
Jigsaw dengan Metode Ceramah terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Kompetensi Kejuruan yang dilakukan
oleh Ramadhani pada tahun 2013.
Peningkatan Prestasi Belajar Mata Kuliah
Dasar – Dasar Akuntansi Melalui
Penerapan Model Jigsaw yang dilakukan
oleh Sumaryati, dkk. pada tahun 2013.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw Terhadap kemampuan Berfikir
Kritis dan Prestasi Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran IPS yanPada Siswa Kelas IV
SD Cipta Dharma Denpasar yang dilakukan
oleh Ni Wayan Piasih Ariyanti, dkk. pada
tahun 2013.
Perbedaan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas
IV Sekolah Dasar Atas Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2.3 Kerangka Berfikir
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang materinya berupa
narasi tertulis yang merupakan integrasi dari berbagai disipin ilmu. Materi IPS
berhubungan dengan hubungan sosial yang didalamnya terdapat konsep – konsep
yang bersifat abstrak yang harus dipahami oleh siswa. Oleh karena itu perlu
adanya solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I, dimana dalam
pembelajaran siswa dituntut untuk berpartisipasi aktif.
Penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran
konvensional, sehingga siswa mengalamai kebosanan dan kesalahan persepsi
makna yang disampaikan oleh guru. Tidak hanya itu saja siswa kurang aktif
dalam proses pembelajaran di kelas, sebab siswa hanya menunggu informasi
materi yang diberikan guru, tanpa diberi kesempatan untuk mengembangkan dan
mencari informasi tersebut, sehingga prestasi belajar yang diperoleh siswa
menjadi kurang maksimal.
Kelompok eksperimen dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I merupakan
model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, dimana
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I dapat mempermudah siswa dalam
memahami materi IPS yang berisi narasi – narasi. Selain itu sumber belajar untuk
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I berupa cerita, dan materi narasi.
Dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I siswa tidak
akan merasa bosan, sebab dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pembelajaran dilakukan dengan berkelompok dan menuntut semua siswa untuk
aktif. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dapat saling bantu membantu, dengan
demikian siswa yang kurang paham terhadap suatu materi dapat dibantu oleh
temannya, sehingga prestasi siswa menjadi lebih baik. Siswa akan lebih perhatian
untuk melakukan segala sesuatunya lebih konsentrasi.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I akan memberikan kontribusi yang lebih baik dalam
mencapai prestasi belajar siswa.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berfikir yang telah disampaikan
diatas, ditarik hipotesis penelitian bahwa ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa
kelas IV sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, uji validitas dan uji
reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data,
dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV
antara kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
I. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode
kuasi eksperimen tipe nonequivalent control group design. Menurut Sugiyono
(2008:79) desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design,
hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara
random.
Creswell (2012:238) mengemukakan bahwa design kuasi eksperimen
dilakukan jika masing - masing partisipan tidak ditugaskan secara acak. Creswell
(2012:242) mengemukakan bahwa dalam tipe nonequivalent control group
design kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara acak.
Peneliti menggunakan kelas yang telah tersedia sebab peneliti tidak berwewenang
untuk mengubah kelas yang sudah ada. Kelompok yang telah tersedia sudah
seimbang, jika peneliti membuat kelompok baru maka akan merusak kealamian
kelas tersebut. Setelah diperoleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui kemampuann awal
siswa. Setelah mendapatkan hasil pretest dari kedua kelompok kemudian
hasilnya dibandingkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesetaraan antara
kedua kelompok. Setelah diberi perlakuan, kemudian diberi posstest.
Desain penelitian eksperimen adalah sebagai berikut:
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiyono,2011:118)
Keterangan:
= Pretest Kelompok Eksperimen
= Posttest Kelompok Eksperimen
= Pretest Kelompok Kontrol
= Postest Kelompok Kontrol
X = Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I
= Menggunakan pembelajaran konvensional
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian yang berjudul perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV
Sekolah Dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang
beralamatkan Jl. Wiratama No. 27 Yogyakarta.
X
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian tentang perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV Sekolah
Dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I,
dilaksanakan pada bulan Januari 2014. Penelitian dilaksanakan pada tahun
pelajaran 2013/3014 di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No. Kelompok Pretest Pertemuan I Pertemuan II Posttest
1. Kelompok
eksperimen
13 Januari
2014
16 Januari
2014
22 Januari
2014
25 Januari
2014
2. Kelompok
kontrol
13 Januari
2014
17 Januari
2013
24 Januari
2014
25 Januari
2014
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2008:80) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IVA dan
IVB Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang berjumlah 62 siswa.
Pertimbangan dilaksanakannya penelitian di sekolah dasar tersebut adalah
ketertarikan peneliti untuk mengetahui prestasi belajar IPS siswa kelas IV
Sekolah Dasar dan kemampuan siswa yang heterogen.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel menurut Sugiyono (2008:81) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini
terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Pemilihan kelompok dalam penelitian ini dengan cara diundi yang disaksikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
oleh guru mitra. Sampel untuk kelompok eksperimen dalam penelitian adalah
siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakata yang berjumlah
31 siswa, sedangkan sampel untuk kelompok kontrol dalam penelitian adalah
siswa kelas IV B Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang berjumlah
31 siswa. Peneliti menggunakan kelas yang telah tersedia sebab peneliti tidak
berwewenang untuk mengubah kelas yang sudah ada karena akan merusak
kealamian kelas tersebut.
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 99) variabel adalah objek penelitian yang
menjadi titik perhatian dalam penelitian. Terdapat dua jenis variabel, variabel
bebas (independen) adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau
pendahulu dari variabel yang lain. Variabel terikat (dependen) adalah variabel
yang diduga sebagi akibat atau dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya.
Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu: variabel bebas dan terikat. Variabel
bebas berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I,
sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar.
Gambar 3.2 Variabel Penelitian
3.5 Definisi Operasional
Memperjelas maksud yang tekandung dalam judul skripsi agar tidak
menyimpang dari maksud peneliti, maka peneliti memberikan definisi oprasional
sebagai berikut :
X
Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsaw I
Y
Prestasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I merupakan pembelajaran yang
dilaksanakan secara berkelompok yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok
ahli, dimana di dalam kelompok asal setiap siswa bertanggung jawab mengenai
materi masing – masing.
Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa
berupa nilai dari kegiatan belajar bidang akademik dalam ranah kognitif di
sekolah pada jangka waktu tertentu.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2008:102) adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur variabel yang diamati. Peneliti telah membuat 40 soal
pilihan ganda, setelah diujikan diperoleh 20 soal yang valid. Pengujian dilakukan
di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta di kelas V.
Berikut ini indikator butir soal yang akan peneliti gunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa melalui pretest maupun posttest buatan peneliti.
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Pengumpulan Data
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber
daya alam dan potensi lain di daerahnya.
Indikator No. Soal
Menjelaskan sumber daya alam yang ada di berbagai
lingkungan.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12
Menjelaskan kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungan. 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19
Menentukan hubungan kegiatan ekonomi dengan sumber
daya alam.
20, 21, 22, 23, 24, 25
Menentukan pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan
ekonomi.
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32,
33, 34
Menjelaskan manfaat dari sumber daya alam. 35, 36, 37, 38, 39, 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.7.1 Penentuan Validitas Instrumen
Suharsimi Arikunto (2005:167) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrumen.
Suatu tes dikatakan valid apabila hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan.
Sugiyono (2008:124) membagi validitas menjadi dua yaitu validitas internal dan
validitas eksternal. Validitas internal terdiri dari validitas konstrak dan validitas
isi sedangkan validitas eksternal disebut juga validitas empiris. Validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal dan validitas eksternal.
Sugiyono (2008:124-125) menyatakan bahwa validitas konstrak disusun
berdasarkan teori yang relevan. Untuk menguji validitas konstrak dapat
digunakan pendapat ahli (experts judgment). Setelah instrumen dikonstruksi
tentang aspek – aspek yang diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli.
Validitas isi menurut Sugiyono (2008:124-126) disusun berdasarkan
rancangan/ program yang telah ada. Instrumen yang harus memiliki validitas isi
adalah instrumen berbentuk test yang mengukur prestasi belajar. Untuk
menyusun instrumen prestasi belajar yang mempunyai validitas isi, maka
instrumen harus disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan.
Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Untuk menguji validitas
isi dapat digunakan pendapat ahli (experts judgment).
Pengujian validitas konstrak dan validitas isi dapat dibantu dengan
menggunakan kisi – kisi instrumen yang berisi indikator – indikator. Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
konstrak dan isi diperoleh dari pendapat para ahli. Experts judgment dilakukan
oleh kepala sekolah dan satu orang guru kelas IV sekolah dasar. Dari hasil
validitas perangkat pembelajaran didapatkan skor 91, 90 dengan kualifikasi
sangat layak. Instrumen validasi dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 173.
Setelah didapat instrumen yang sudah baik, selanjutnya diujikan kepada siswa
kelas V A di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang berjumlah 30
siswa. Setelah diperoleh data, maka dilakukan validitas empiris dengan
menggunakan program SPSS 20.
Validitas empiris dihitung dengan cara membandingkan antara kriteria yang
ada pada instrumen dengan fakta empiris yang ada. Dalam penelitian ini
perhitungan dikonsultasikan dengan tabel product moment pada taraf signifikansi
5%, butir dikatakan valid jika -h > - . Sedangkan secara teknis
proses perhitungan diselesaikan dengan software SPSS 20. Nilai r tabel dalam
penelitian ini adalah 0.361 sebab instrumen yang telah dibuat diujikan kepada 30
siswa.
Penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda dengan jawaban tipe objektif.
Azwar (2012:81-99) mengemukakan bahwa jawaban tipe objektif memiliki
kategori benar atau salah. Skor item untuk jawaban benar adalah 1 dan untuk
jawaban salah adalah 0. Oleh karena itu tes pilihan ganda dengan tipe jawaban
objektif disebut distribusi skor dikotomi (Azwar 2012:155).
“ The point–biserial correlation coefficient (rpb) is used when one variable is
a discrete dichotomy. A point–biserial correlation has to be calculated and this is
simply a Pearson correlation when the dichotomous variable is coded with 0 for
one category and 1 for the other (actually you can use any values and SPSS will
change the lower one to 0 and the higher one to 1 when it does the calculations)”
(Field, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Peneliti menggunakan cara point biserial dalam melakukan penghitungan
validitas soal. Seperti yang telah dikemukakan oleh Field (2005) bahwa point
biserial merupakan bentuk sederhana dari product moment ketika soal berbentuk
dikotomi yang dilambangkan dengan 0 dan 1. Peneliti telah membuat 40 soal
pilihan ganda, setelah diujikan diambil 20 soal yang valid. Perhitungan validitas
menggunakan program SPSS 20 for windows dengan menggunakan point
biserial.
Tabel 3.3 Soal Valid
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber
daya alam dan potensi lain di daerahnya.
Indikator No. Soal
Menjelaskan sumber daya alam yang ada di berbagai
lingkungan.
1, 3, 5, 7, 9, 10, 12
Menjelaskan kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungan. 15, 16, 18, 19
Menentukan hubungan kegiatan ekonomi dengan sumber
daya alam.
22, 24, 25
Menentukan pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan
ekonomi.
26, 29, 31, 34
Menjelaskan manfaat dari sumber daya alam. 37, 40
Berikut tabel yang menunjukkan penentuan validitas item menggunakan
program SPSS 20 for Windows untuk membantu mengetahui item yang valid
dilihat dari perbandingan skor item dengan skor total.
Tabel 3.4 Penentuan Validitas Item
No Item Nilai Korelasi Nilai r Tabel
(n=30, Signifikansi 5 %)
Kesimpulan
1 .409**
0.361
Valid
2 .116 Tidak Valid
3 .488**
Valid
4 .182 Tidak Valid
5 .532**
Valid
6 .347 Tidak Valid
7 .780**
Valid
8 .291 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hasil perhitungan SPSS, pada Pearson-Correlation, item-item yang valid
akan ditunjukkan dengan tanda *. Tanda ini menunjukkan taraf signifikansi item.
Tanda * menunjukkan bahwa item tersebut valid dengan taraf signifikan 95%
dan eror 5%, sedangkan tanda (**) menunjukkan bahwa item tersebut valid
dengan taraf signifikansi 99% dan eror 1%. Valid atau tidaknya item dapat pula
diketahui dengan cara membandingkan nilai Pearson-Correlation dengan r tabel,
jika nilai Pearson-Correlation ≥ r tabel, korelasinya positif atau valid.
No.Item Nilai Korelasi
Nilai r Tabel
(n=30, Signifikansi 5 %)
Kesimpulan
9 .438*
0.361
Valid
10 .398* Valid
11 .068 Tidak Valid
12 .397* Valid
13 .192 Tidak Valid
14 -.127 Tidak Valid
15 .583**
Valid
16 .629**
Valid
17 .158 Tidak Valid
18 .809**
Valid
19 .387* Valid
20 .061 Tidak Valid
21 .198 Tidak Valid
22 .377* Valid
23 .149 Tidak Valid
24 .439**
Valid
25 .691**
Valid
26 .656**
Valid
27 .081 Tidak Valid
28 .° Tidak Valid
29 .470**
Valid
30 .187 Tidak Valid
31 .597**
Valid
32 .093 Tidak Valid
33 .285 Tidak Valid
34 .615**
Valid
35 .081 Tidak Valid
36 .253 Tidak Valid
37 .758**
Valid
38 .176 Tidak Valid
39 .231 Tidak Valid
40 .860**
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3.7.2 Reliabilitas Instrumen
Suharsimi Arikunto (2006:178) mengungkapkan bahwa reliabel artinya dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas tes adalah tes yang walaupun
diberikan berulang-ulang hasilnya tetap sama. Reliabilitas digunakan untuk
mengetahui hasil pengukuran yang diperoleh dari responden sama walaupun
waktu pemberian soal berbeda. Untuk menentukan reliabilitas, hanya
menggunakan soal – soal yang valid yang berjumlah 20 butir soal.
Tabel 3.5 Reliabilitas ( Masidjo,1995:209)
Koefisien Korelasi Kualifikasi
± 0.91 - ± 1.00 Sangat tinggi
± 0.71 - ± 0.90 Tinggi
± 0.41 - ± 0.70 Cukup
± 0.21 - ± 0.40 Rendah
± 0 - ± 0.20 Sangat Rendah
Suatu soal dikatakan reliabel jika hasil yang didapatkannya tepat dan akurat.
Dalam hal ini peneliti mengambil 20 dari 40 item soal dimana 20 item tersebut
merupakan soal yang valid. Surapranata (2009:90) menyatakan bahwa terdapat
tiga metode dalam penentuan reliabititas, yaitu ekuivalen, stabilitas, internal
consistency. Nunnaly dalam Surapranata (2009:113) berpendapat bahwa internal
consistensy didasarkan pada korelasi antara skor jawaban pada setiap butir soal.
Metode ini dapat digunakan pada soal dikotomi seperti pilihan ganda.
Penghitungan reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan bantuan
program SPSS 20 for windows. Nunnaly dalam Surapranata (2009:113)
menyatakan bahwa Cronbach Alpha dapat digunakan untuk mengukur soal yang
berbentuk dikotomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.6 Penghitungan Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.909 20
Tabel diatas menunjukkan hasil uji reliabilitas di Sekolah Dasar Negeri
Tegalrejo 2 Yogyakarta untuk soal pilihan ganda sebesar 0.909. Hasil perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa dari 20 soal memiliki kualifikasi tinggi, sehingga
layak untuk digunakan.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik pretest dan posttest yang diberikan pada
kelompok eksperimen dan kontrol dengan soal yang sama dalam melakukan
pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Pengumpulan Data Kelompok Eksperimen dan Kontrol
No. Kelompok Variabel Data yang
Diperoleh
Pengukuran
Data
Instrumen yang
Digunakan
1. Eksperimen
Prestasi
Belajar
Skor pretest Pretest Soal Objektif (20 soal)
2. Skor posttest Posttest Soal Objektif (20 soal)
3. Kontrol
Skor pretest Pretest Soal Objektif (20 soal)
4. Skor posttest Posttest Soal Objektif (20 soal)
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif
dan statistik inferensial.
3.9.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif Mundir (2013:4) ialah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan fenomena – fenomena yang diteliti berdasarkan data yang telah
terkumpul. Statistik deskriptif tidak menarik sebuah kesimpulan, melainkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
hanya terbatas pada penyajian data yang telah terkumpul dan diolah dalam bentuk
tabel, grafik agar dapat memberi gambaran yang ringkas dan jelas mengenai data
suatu peristiwa. Statistika deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mean, median, serta modus. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan
program komputer SPSS 20 for window.
Kasmadi (2013:5) mengungkapkan bahwa mean adalah nilai rata – rata
perbandingan jumah skor dengan jumlah responden. Modus adalah nilai yang
kerap muncul. Median adalah nilai tengah yang didasarkan pada urutan besarnya
data skor.
3.9.2 Statistik Inferensial
Mundir (2013:5) mengemukakan bahwa statistik inferensial adalah statistik
yang tidak hanya menyajikan data, tetapi menemukan atau menarik sebuah
kesimpulan. Kesimpulan tersebut dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian
yang telah dirumuskan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
bantukan program SPSS 20 for windows yang meliputi beberapa langkah berkut:
3.9.2.1 Uji Prasyarat Analisis
3.9.2.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas menurut Nisfiannoor (2009:91), uji normalitas sebaran
dimaksudkan untuk menguji apakah sampel yang diselidiki terdistribusi secara
normal atau tidak. Pengujian normalitas tersebut dibantu dengan bantuan
komputer seri program statistik SPSS 20 for windows. Data yang diuji adalah data
pretest dan posttest kelas kontrol, serta pretest dan postest kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Peneliti menggunakan teknik Kolmogorof Smirnov dalam melakukan uji
normalitas data. Kolmogorof-Sminov digunakan untuk menentukan distribusi data
yang digunakan untuk peneltian normal atau tidak (Priyatno, 2012).
data berdistribusi normal.
data berdistribusi tidak normal.
Kriteria pengujian normalitas menurut Kasmadi (2013:117) adalah jika harga
sig.>0.05, distribusi data normal. Jika distribusi data normal, teknik statistik
independent yang digunakan adalah Independent t-test. Jika harga sig.<0.05,
distribusi data tidak normal. Jika distribusi data tidak normal, maka jenis statistik
yang digunakan statistik nonparametrik Mann-Whitney.
3.9.2.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas menurut Nisfiannoor (2009:92) menjelaskan untuk
mengetahui apakah varians antara kelompok yang di uji berbeda atau tidak,
variansinya homogen atau heterogen. Data yang diharapkan adalah homogen.
Uji homogenitas dilakukan dengan menganalisis varians data dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui varians
dari nilai pretest apakah sama antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Penghitungan homogenitas dengan bantuan program SPPS 20 for
windows.
varians data homogen
varians data tidak homogen
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut:
Jika harga sig. < 0.05, maka Ha ditolak dan Ho gagal ditolak. Artinya ada
perbedaan varians data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
harga sig. > 0.05, maka Ho ditolak dan Ha gagal ditolak. Artinya tidak ada
perbedaan varians data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3.9.2.1.3 Uji Beda Pretest
Data skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diuji beda
dengan menggunakan independent t-test untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan rata-rata antara skor pretest kelompok eksperimen dan pretest
kelompok kontrol. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
Ha= tidak ada perbedaan rata-rata antara skor pretest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
Ho= ada perbedaan rata-rata antara skor pretest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
Uji beda pretest dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 20 for
Windows. Apabila diperoleh nilai Sig. < 0.05, berarti Ho gagal ditolak dan Ha
ditolak, yaitu ada perbedaan rata-rata antara skor pretest kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol atau dengan kata lain skor pretest kelompok eksperimen
dan pretest kelompok kontrol tidak berada pada titik pijak yang sama. Apabila
diperoleh nilai Sig > 0.05, maka hal ini menunjukkan bahwa Ha gagal ditolak dan
Ho ditolak, yaitu tidak ada perbedaan rata-rata antara skor pretest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol atau dengan kata lain skor pretest kelompok
eksperimen dan pretest kelompok kontrol berada pada titik pijak yang sama.
Apabila pretest kelompok eksperimen dan pretest kelompok kontrol tidak
berbeda atau berada pada titik pijak yang sama, maka pengujian hipotesis
selanjutnya dengan menggunakan independent t-test dari data rata-rata posttest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Apabila pretest kelompok
eksperimen dan pretest kelompok kontrol berbeda atau berada pada titik pijak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
yang tidak sama, maka selanjutnya dilakukan uji selisih, dan dari uji selisih
dilanjtkan dengan pengujian hipotesis menggunakan independent t-test.
Data pretest kelompok eksperimen dan pretest kelompok kontrol dalam
penelitian ini tidak berbeda atau berada pada titik pijak yang sama, maka
selanjutnya dapat digunakan pengujian hipotesis menggunakan independent t-test
dari rata-rata posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3.9.2.2 Uji Hipotesis Penelitian
3.9.2.2.1 Uji Independen T-Test
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan independent t-test antara
kelompok digunakan untuk menguji taraf signifikasi perbedaan rerata dua
kelompok. Tujuan dari independent t-test menurut Priyatno (2010) adalah untuk
mengetahui perbedaan suatu hal yang diukur pada dua kelompok yang berbeda.
Dalam penelitian ini independent t-test antara kelompok digunakan untuk
mengetahui prestasi belajar IPS siswa kelas IVA sebagai kelompok eksperimen
sebanyak 31 siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
dan kelompok kontrol dari kelas IVB sebanyak 31 siswa tidak menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I. Dalam peneltian ini kriteria
pengujian ditetapkan Ha diterima dengan tingkat signifikasi 5%. Ketentuan
diterima atau tidaknya hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
Ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV atas penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
Tidak ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV atas penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji ini antara lain
(Santoso,2010) adalalah sebagai berikut:
Jika harga sig.(2-tailed)<0,05, Ho ditolak dan Ha gagal ditolak. Artinya
terdapat perbedaan antara posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Jika harga sig.(2-tailed)>0,05, maka Ha ditolak dan Ho gagal ditolak. Artinya
tidak terdapat perbedaan antara posttest antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
3.9.2.3 Effect Size
Effect size dihitung menggunakan rumus r= dft
t
2
2
, dengan kriteria nilai
seperti berikut.
Tabel 3.8 Kriteria nilai effect size (Field, 2009:57)
Nilai Kriteria
0.1 – 0.29 Kecil
0.3 – 0.49 Sedang
0.5 - . . . . Besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV akan membahas hasil penelitian dan pembahasan untuk
mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa atas penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw I.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
Penelitian ini mengambil kelas IV A sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV
B sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen maupun kelompok memiliki
jumlah siswa yang sama, yaitu 31 siswa.
Peneliti bertindak sebagai guru dalam penelitian ini, baik dalam kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol. Pembelajaran dalam kelompok
eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajran konvensional.
Pembelajaran pada kedua kelompok berlangsung selama dua kali pertemuan dan
dua jam mata pelajaran dalam setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol membahas materi sumber daya
alam, sedangkan pada pertemuan kedua membahas materi mengenal aktivitas
ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.
Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I berjalan sesuai dengan langkah – langkah
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I. Awalnya guru melakukan apersepsi untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang akan dipelajari, selanjutnya
guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Langkah selanjutnya guru membagi
siswa kedalam lima kelompok asal dimana setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa
yang memiliki kemampuan yang heterogen. Setelah siswa berada dalam
kelompoknya masing – masing siswa dibagikan materi pembelajaran yang telah
dibagi dalam beberapa sub – sub materi. Setiap siswa mendapat sub materi yang
berbeda – beda sesuai dengan warna pada name text masing – masing siswa.
Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan menguasai materi yang
telah diberikan. Selanjutnya siswa diminta untuk berkumpul dalam kelompok ahli
yang memiliki materi yang sama untuk saling bertukar pikiran serta melengkapi
materi yang didapatkannya. Setelah siswa selesai bertukar pikiran dan telah
menguasai materi yang didapatkan siswa diminta untuk kembali pada kelompok
semula utnuk menceritakan dan berbagi tentang materi yang diperoleh ketika
siswa berada dalam kelompok ahli masing – masing. Setelah semua siswa paham
akan materi – materi yang disampaikan oleh teman dalam satu kelompoknya,
siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi secara individual mengenai materi
yang telah dipelajari.
Proses pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan model
pembelajaran konvensional yang biasanya digunakan oleh guru kelas. Awalnya
guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya
siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang dipelajari. Setelah
melakukan tanya jawab guru kemudian menjelaskan materi pembelajaran yang
dipelajari. Jika semua siswa sudah jelas dan sudah tidak ada yang bertanya, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
kemudian meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi secara individual
mengenai materi yang telah dipelajari.
4.1.2 Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
Penelitian ini mengambil data dengan memberikan pretest dan posttest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas IV A merupakan kelompok
eksperimen dengan jumlah 31 siswa dan kelas IV B merupakan kelompok
kontrol dengan jumlah 31 siswa. Pretest dan posttest digunakan untuk
mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa kelas IV atas penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
Signifikansi diukur dengan menggunakan analisis statistik dengan melihat
perbedaan skor pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta
perbedaan skor posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Variabel independen pada penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar. Hipotesis sementara yaitu Ha ada perbedaan prestasi belajar
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Teglarejo 2 Yogyakarta pada mata
pelajaran IPS materi mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber
daya alam dan potensi lain di daerahnya atas penerapan model pembelajarann
kooperatif tipe jigsaw I. Ho tidak ada perbedaan prestasi belajar kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Teglarejo 2 Yogyakarta pada mata pelajaran IPS materi mengenal
aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di
daerahnya atas penerapan model pembelajarann kooperatif tipe jigsaw I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pretest dan
posttest berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal yang diberikan pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum melaksanakan
pembelajaran siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diminta
untuk mengerjakan pretest dan setelah selesai pembelajaran siswa diminta untuk
mengerjakan posttest.
Tabel 4.1 Data Prestasi Belajar
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Pretest Skor Posttest Skor Pretest Skor Posttest
Mean 62,58 77,90 58,06 69,52
Modus 65 75 60 65
Median 65 70 55 70
Skor Tertinggi 85 95 70 85
Skor Terendah 30 60 40 50
KKM 65 65 65 65
Tabel diatas merupakan paparan data prestasi belajar yang memuat mean,
modus, median, skor tertinggi, skor terendah, dan KKM mata pelajaran IPS yang
dihitung mgnggunakan SPSS 20 for Windows. Berdasarkan penghitungan yang
telah dilakukan untuk data pretest kelompok eksperimen diperoleh skor rata – rata
(mean) 62,58, nilai yang sering muncul (modus) 65, nilai tengah (median) 65, skor
tertinggi 85, serta skor terendah 30. Sedangkan penghitungan yang telah
dilakukan untuk data posttest kelompok eksperimen diperoleh skor rata – rata
(mean) 77,90, nilai yang sering muncul (modus) 75, nilai tengah (median) 70, skor
tertinggi 95, serta skor terendah 60.
Penghitungan yang telah dilakukan untuk data pretest kelompok kontrol
diperoleh skor rata – rata (mean) 58,06, nilai yang sering muncul (modus) 60, nilai
tengah (median) 55, skor tertinggi 70, serta skor terendah 40. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
penghitungan yang telah dilakukan untuk data posttest kelompok kontrol
diperoleh skor rata – rata (mean) 77,90, nilai yang sering muncul (modus) 75, nilai
tengah (median) 70, skor tertinggi 95, serta skor terendah 60.
4.1.3 Analisis Data Penelitian
Terdapat dua tahap dalam melakukan analisis data penelitian. Awalnya data
yang telah diperoleh dihitung terlebih dahulu menggunakan uji prasyarat analisis
yang terdiri dari uji normalitas menggunakan kolmogorov – smirnov dan uji
homogenitas menggunakan levene test serta uji beda dari hasil rata-rata pretest
kelompok eksperimen dan kontrol menggunakan independent t-test. Setelah
diperoleh data yang normal dan homogen, kemudian dilakukan uji hipotesis
penelitian menggunakan independent t-test untuk mengetahui perbedaan prestasi
belajar IPS siswa atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
4.1.3.1 Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Atas Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
Data yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan diuji prasyarat analisis yang
meliputi uji normalitas dan uji homogenitas, serts dilakukan uji beda dari rata-rata
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kondisi
awal ada tidaknya perbedaan rata – rata pretest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Uji hipotesis dilakukan setelah dilakukan uji normalitas, uji
homogenitas, serta uji beda rata-rata pretest kelompok eksperimen dan kontrol.
Setelah dilakukan uji hipotesis dan hipotesis terbukti maka selanjutnya dilakukan
perhitungan effect size untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I terhadap prestasi belajar siswa. Signifikansi data dalam
penelitian ini diukur menggunakan analisis statistik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4.1.3.1.1 Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif jigsaw I. Data yang telah diperoleh
diuji normalitas dengan menggunakan kolmogorov – smirnov menggunakan
program SPSS 20 for wondows untuk menentukan jenis uji statistik yang akan
digunakan untuk mengolah data.
Berikut ini adalah kriteria untuk menarik kesimpulan, jika sig. > 0.05 data
terdistribusi normal, maka analisis data menggunakan statistik parametric. Jika
harga sig. < 0.05 data terdistribusi tidak normal maka anaisis data menggunakan
satistik nonparametric.
Tabel 4.2 Data Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen
Aspek Nilai Signifikansi Keterangan
Pretest kelompok eksperimen 0.200* Normal
Gambar 4.1 Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Penghitungan normalitas pretest kelompok eksperimen menggunakan
kolmogorov – smirnov dengan bantuan program SPSS 20 for wondows. Dari
penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi 0.200. Nilai
tersebut > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelompok
eksperimen berdistribusi normal. Hal tersebut juga terlihat dari kurva normalitas
yang terlihat dalam histogram.
Tabel 4.3 Data Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen
Aspek Nilai Signifikansi Keterangan
Posttest kelompok eksperimen 0.133 Normal
Gambar 4.2 Kurva Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen
Penghitungan normalitas posttest kelompok eksperimen menggunakan
kolmogorov – smirnov dengan bantuan program SPSS 20 for wondows. Dari
penghitungan yana telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi 0.133. Nilai
tersebut > 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
eksperimen berdistribusi normal. Hal tersebut juga terlihat dari kurva normalitas
yang terlihat dalam histogram.
Tabel 4.4 Data Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol
Aspek Nilai Signifikansi Keterangan
Pretest kelompok kontrol 0.128 Normal
Gambar 4.3 Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol
Penghitungan normalitas pretest kelompok kontrol menggunakan kolmogorov
– smirnov dengan bantuan program SPSS 20 for wondows. Dari penghitungan
yana telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi 0.128. Nilai tersebut > 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelompok kontrol berdistribusi
normal. Hal tersebut juga terlihat dari kurva normalitas yang terlihat dalam
histogram
Tabel 4.5 Data Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol
Aspek Nilai Signifikansi Keterangan
Posttest kelompok kontrol 0.200* Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.4 Kurva Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol
Penghitungan normalitas pretest kelompok kontrol menggunakan kolmogorov
– smirnov dengan bantuan program SPSS 20 for wondows. Dari penghitungan
yana telah dilakukan diperoleh nilai signifikansi 0.200. Nilai tersebut > 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kelompok kontrol berdistribusi
normal. Hal tersebut juga terlihat dari kurva normalitas yang terlihat dalam
histogram.
4.1.3.1.2 Uji Homogenitas
Analisis data selanjutnya menggunakan uji homogenitas data pretest antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada prestasi belajar siswa. Uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan varians
data pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Cara ini
dilakukan agar dapat mengetahui apakah data yang dianalisis memiliki data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
sama yang digunakan sebagai titik pijak sehingga dapat dibuat perbandingan
dengan mencari perbedaan pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Analisis data dilakukan menggunakan levene test.
Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Kriteria
homogenitas varians yaitu apabila nilai p value sig. > 0.05. hipotesisnya sebagai
berikut.
Ha : varians homogen.
Ho : varians tidak homogen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika harga sig. >
0.05, maka Ha gagal ditolak dan Ho ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara
varians data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat dikatakan
juga bahwa varians data pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol berada pada level sama.
Jika harga sig. < 0.05, maka Ha ditolak dan Ho gagal ditolak. Artinya ada
perbedaan antara varians data pretest kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Dapat dikatakan juga bahwa varians data pretest antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berada pada level yang tidak sama.
Tabel 4.6 Skor Homogenitas Pretest Prestasi Belajar
Hasil Pretest Nilai Signifikansi Keterangan
Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
0.141 Homogen
Tabel diatas menunjukkan harga sig. adalah 0.141 atau > 0,05 maka Ha gagal
ditolak dan Ho ditolak. Artinya tidak ada perbedaan antara varians data pretest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat dikatakan juga skor pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
antara kedua kelompok tersebut berada pada level yang sama, sehingga dapat
digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kedua kelompok tersebut.
4.1.3.1.3 Uji Beda Pretest
Uji beda pretest dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20 for
Windows untuk menguji rata-rata pretest kelompok eksperimen dan kontrol.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha= tidak ada perbedaan rata-rata antara skor pretest kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol
Ho= ada perbedaan rata-rata antara skor pretest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika harga sig. (2-
tailed) < 0.05, maka Ho gagal ditolak dan Ha ditolak. Artinya ada perbedaan rata –
rata antara skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat
dikatakan juga bahwa nilai pretest kelompok eksperimen dan pretest kelompok
kontrol tidak berada pada titik pijak yang sama.
Jika harga sig. (2-tailed) > 0.05, maka Ho ditolak dan Ha gagal ditolak. Artinya
tidak ada perbedaan rata – rata antara skor pretest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dapat dikatakan juga bahwa nilai pretest kelompok
eksperimen dan pretest kelompok kontrol berada pada titik pijak yang sama.
Tabel 4.7. Hasil Uji Beda Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Hasil Pretest Nilai Signifikansi Keterangan
Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
0.108 Berbeda
Dari data diatas diketahui hasil sig. (2-tailed) adalah 0.108 atau > 0.05, maka
Ho gagal ditolak dan Ha ditolak, hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
antara skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol atau dengan kata
lain pretest kelompok eksperimen dan pretest kelompok kontrol berada pada titik
pijak yang sama
4.1.3.1.4 Uji Hipotesis
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan teknik independen t-
test. Skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki
perbedaan jika harga sig. (2-tailed) < 0.05. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Analisis yang telah dilakukan
digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini menerima atau
menolak hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Ha : Ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV atas penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
Ho : Tidak ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV atas
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika harga sig. (2-
tailed) < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha gagal ditolak. Artinya ada perbedaan antara
skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat dikatakan juga
bahwa prestasi belajar siswa mengalami perbedaan atas penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
Jika harga sig. (2-tailed) > 0.05, maka Ho gagal ditolak dan Ha ditolak. Artinya
tidak ada perbedaan antara skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kontrol. Dapat dikatakan juga bahwa prestasi belajar siswa tidak mengalami
perbedaan atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
Tabel 4.8 Perbandingan Skor Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Hasil Posttest Nilai Signifikansi Keterangan
Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
0.001 Berbeda
Dari data diatas diketahui hasil sig. (2-tailed) adalah 0.001 atau < 0.05, maka
Ho ditolak dan Ha gagal ditolak. Artinya ada perbedaan antara skor posttest pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat dikatakan juga bahwa
prestasi belajar siswa mengalami perbedaan atas penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I.
Diagram berikut memperhatikan skor pretest dan posttest baik pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Gambar 4.5 Perbandingan skor pretest dan posttest kelompok eksperimen dan
kontrol
4.1.3.1.5 Hail Penghitungan Effect Size
Perhitungan effect size menggunakan rumus r = dft
t
2
2
r = dft
t
2
2
0
20
40
60
80
100
pretest posttest
eksperimen
kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
r = 60562.3
562.32
2
r = 60687.12
687.12
r = 687.72
687.12
r = 174.0
r = 0.417
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya
effect size adalah 0.41 atau 41%, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I memberikan pengaruh yang sedang,
yaitu sebesar 41 % terhadap pencapaian prestasi belajar IPS siswa kelas IV
sekolah dasar, sisanya dipengaruhi oleh faktor yang lain.
4.2 Rangkuman Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini homogen dan berdistribusi normal.
Hal tersebut terbukti dari hasil uji normalitas yang telah dilakukan bahwa hasil
signifikansi pretest kelompok eksperimen adalah 0.200, signifikansi pretest
kelompok kontrol adalah 0.128, signifikansi posttest kelompok eksperimen
adalah 0.133, signifikansi posttest kelompok kontrol adalah 0.200. Signifikansi
uji normalitas pada data ini > 0.05, sehingga semua data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
Nilai signifikansi uji homogenitas antara pretest kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah 0.141. Signifikansi uji homogenitas pada data ini > 0.05
sehingga data dalam penelitian ini homogen. Setelah mendapatkan data yang
normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji beda dari rata-rata skor pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui apakah kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berada pada titik pijak yang sama atau
berbeda. Nilai signifikansi hasil uji beda adalah 0.108. Signifikansi uji beda
pretest > 0.05 sehingga tidak ada perbedaan rata – rata skor pretest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol adat dengan kata lain skor pretest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berada pada titik pijak yang sama.
Pengujian yang selanjutnya adalah uji hipotesis menggunakan uji Indepedent
t-test. Analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini akan ditampilkan
pada rangkuman analisis data berikut ini:
Tabel 4.9 Uji Normalitas
Aspek Nilai Signifikansi Keterangan
Pretest kelompok eksperimen 0.200 Normal
Posttest kelompok eksperimen 0.133 Normal
Pretest kelompok kontrol 0.128 Normal
Posttest kelompok kontrol 0.200 Normal
Tabel 4.10 Homogenitas Pretest
No. Variabel Nilai Signifikansi Keterangan
1. Prestasi belajar 0.141 Tidak berbeda / homogen
Tabel 4.11 Skor Pretest dan Posttest
No. Variabel Kelompok Rerata Peningkatan
1.
Prestasi
Belajar
Eksperimen Pretest 62,58
24,48 % 2. Posttest 77,90
3. Kontrol
Pretest 58,06 19,72 %
4. Posttest 69,51
Tabel 4.12 Perbandingan Skor Pretest
No. Variabel Hasil Nilai
Signifikansi Keterangan
1. Prestasi
Belajar
Perbandingan pretest
kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol
0.108 Tidak berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.13 Perbandingan Skor Posttest
No. Variabel Hasil Nilai
Signifikansi Keterangan
1. Prestasi
Belajar
Perbandingan posttest
kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol
0.001 Berbeda
4.3 Pembahasan
Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar
antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
dengan kelompok yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw I. Hal tersebut ditunjukkan dari harga sig. (2-tailed) adalah 0.001 atau <
0.05 yang berarti terdapat perbedaan antara hasil posttest kelompok eksperimen
dan hasil posttest kelompok kontrol. Selain itu dapat dilihat dari diagram prestasi
belajar, bahwa terdapat perbedaan skor posttest pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Rata – rata nilai posttest pada kelompok eksperimen lebih tinggi
dibandingakan pada kelompok kontrol. Rata – rata nilai posttest pada kelompok
eksperimen adalah 77, 90 sedangkan rata – rata nilai posttest pada kelompok
kontrol adalah 69, 51. Dalam hal ini pembelajaran IPS pada kelompok
eksperimen dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami perbedaan atas
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
Dalam menganalisis data digunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji beda
pretest, serta uji hipotesis untuk menguji pengaruh perlakuan uji beda posttest.
Cara ini dipilih sebab skor pretest berada pada titik pijak yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Dari data yang telah diperoleh diatas memperkuat pendapat Ni Wayan Piasih
Ariyanti,dkk. (2013) yang menyatakan bahawa model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw I berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Selain itu juga penelitian yang saya lakukan juga mendukung pendapat para
ahli yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Penelitian ini memperkuat pendapat Paul
Eggen (2012:138) bahwa Jigsaw I dapat digunakan untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang materi – materi yang telah tertulis sebelumnya. Selain
itu Jigsaw I dapat digunakan untuk mendukung strategi – strategi lain, misalnya
Jigsaw I dapat digunakan untuk mendukung informasi – informasi latar belakang
tentang isu – isu kontoversial di dalam ilmu sosial. Selain itu memperkuat
pendapat Isjoni (2013:77) mengungkapkan bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw I mendorong siswa untuk aktif dan saling membantu dalam
menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal.
Keberhasilan penelitian ini memperkaya ilmu pengetahuan bahwa prestasi
belajar siswa mengalami perbedaan atas penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V ini akan membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian serta
saran. Bagian kesimpulan berisikan hasil penelitian, keterbatasan penelitian beri
tentang keterbatasan peneliti di dalam melakukan penelitian, saran berisi saran
bagi peneliti dan peneliti selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Tegalrejo 2 Yogyakarta pada mata pelajaran IPS materi mengenal aktivitas
ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Ada perbedaan prestasi belajar IPS antara kelompok yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I dengan kelompok yang tidak
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
Dari tabel 4.8 diketahui harga sig. (2-tailed) adalah 0.001 atau < 0.05, maka
Ho ditolak dan Ha gagal ditolak. Artinya Ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa
kelas IV atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I. Dapat
dikatakan juga bahwa prestasi belajar siswa mengalami perbedaan dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini antara lain:
5.2.1 Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I belum pernah diterapkan di
kelas IV sehingga siswa merasa kebingungan dalam melaksanakan
pembelajaran.
5.2.2 Durasi waktu pelaksanaan pretest dan posttest relatif pendek, serta soal
yang digunakan untuk pretest dan posttest sama sehingga memungkinkan
adanya invaliditas internal.
5.2.3 Peneliti tidak bisa mengontrol secara penuh perbedaan prestasi belajar
siswa secara murni merupakan akibat dari penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I ataukah karena faktor-faktor
lainnya.
5.2.4 Penelitian ini hanya meneliti prestasi belajar pada aspek kognitif saja.
5.3 Saran
5.3.1 Bagi Guru
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw I dapat digunakan sebagai acuan untuk digunakan sebagai model
pembelajaran yang diterapkan disekolah, karena terbukti dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw I dapat menginspirasi guru – guru untuk dapat menerapkan
dalam pembelajaran khususnya pada prestasi belajar siswa.
5.3.2 Bagi Peneliti Lain
Apabila proses pembelajaran diajarkan oleh peneliti sendiri hendaknya
dipersiapkan baik – baik model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dilakukan, dari bahan ajar sampai evaluasi. Apabila proses pembelajaran
dilakukan oleh guru mitra maka perlu didiskusikan terlebih dahulu model
pembelajaran yang akan diajarkan pada saat proses pembelajaran. Hal ini
dilakukan agar guru mitra paham terhadap model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw I. Selain itu agar peneliti selanjutnya juga bisa mengembangkan penelitian
tentang prestasi belajar siswa tidak hanya pada aspek kognitif saja, melainkan
pada aspek afektif maupun psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Managemen Penelitian. Jakarta: Rineke Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineke Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2005. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, John W. 2009. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Daryanto, Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum KTSP Kelas IV SD. Jakarta:
Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Desak Nyoman Purwati, dkk. 2013. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Pada Pembelajaran
IPA Siswa Kelas IV SD Saraswati Tabanan. Jurnal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan
Dasar. 3.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta:PT. Rineka Copta.
Eggen, Paul, Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta:
Indeks.
Field, Andy. 2009. Discovering Statistics Using SPSS: Third Edition. Lomdon:
SAGE Publications.
Hidayati M. 2002. Pendidikan Ilmu Pengetahuan di Sekolah Dasar. Yogyakarta:
FIP. Universitas Negeri Yogyakarta.
I Gusti Bagus Wacika, Nyoman Dantes, I Wayan Lasmawan. 2013. Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPS
Ditinjau Dari Sikap Sosial Dalam Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V
Di SD N 4 Panjer. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Isjoni, Arif. Hj. Ismail. 2008. Model – Model Pembelajaran Mutakhir.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni, Arif. Hj. Ismail. 2012. Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan
Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kasmadi, Nia Siti Sumariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta.
Lie, Anita. 2010. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang – Ruang Kelas.
Jakarta: PT. Gramedia.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mashudi. Optimalisasi Pembelajaran IPS Melalui Kooperatif Tipe Jigsaw Pada
SD N 24 Pontianak Tenggara. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan
Humaniora, 1 (2): 100-106
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Mundir. 2013. Statistik Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nanda, Rika Puspitasari. 2009. Upaya Peningkatan Pestasi Belajar IPA Siswa
Kelas III Melalui Penerapan Metode Guided Inquiry- Discovery.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ni Wayan Piasih Ariyanti, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw Terhadap kemampuan Berfikir Kritis dan Prestasi Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV SD Cipta Dharma
Denpasar. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar. 3 : 2-10
Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistika Modern. Jakarta: Salemba
Humanika.
Nur Azizah. Pengaruh Metode Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata
Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan si SMK Wongsorejo Gombong.
Jurnal Penelitian.
Oemar, Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Ramadhani, Rozi, Andreas Sepriano. Perbandingan Metode Kooperatif Tipe
Jigsaw dengan Metode Ceramah terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Kompetensi Kejuruan.
Rusman. 2011. Model – Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesiomalisme
Guru. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Elex
Komputindo.
Siregar, Evelin, Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Media.
Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.
(Nurulita, Penerjemah ). Bandung: Nusa Media.
Sugiyanto, H. 2009. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma
Pressindo.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Suharso dan Retnoningsih. 2005. KBBI. Semarang: Widya Karya.
Sumaatmadja, Nursid, dkk. 2005. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sumaryati, Sri, Laili Faiza Ulfa. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Kuliah Dasar
– Dasar Akuntansi Melalui Penerapan Model Jigsaw. Jurnal Pedagogia,
13 (1) : 16 - 26
Supardi. 2011. Dasar – Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Surapranata, Sumarma. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Intepretasi
Hasil Tes: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Suyono, Harianto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).Jakarta: Prenada Media Group.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Uzer, Moh. Usman. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Winataputra, Udin. S. 2008. Materi Pokok Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 3
SILABUS PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Program : IV (Empat)
Semester : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 pertemuan)
Standar kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi
Kompetensi dasar : 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya
Indikator Materi
Pokok Pengalaman Belajar
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber/ Bahan Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Kognitif
1. Menjelaskan sumber
Aktivitas
ekonomi
1. Melakukan studi pustaka
tentang sumber daya alam
Kognitif
Tes
Kognitif
Tes tertulis
Kognitif
Terlampir
4x35’ 1. Sarwiyanto., dkk.
(2009). Ayo Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
daya alam yang ada di
berbagai daerah
2. Menyebutkan
persebaran sumber
daya alam
3. Menjelaskan manfaat
sumber daya alam
4. Menjelaskan kegiatan
ekonomi yang terjadi
di lingkungan
5. Menjelaskan
pengaruh keadaan
alam terhadap
kegiatan ekonomi
Afektif
1. Teliti dalam
menyelesaikan tugas
yang diberikan
2. Tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas
yangdiberikan
Psikomotorik
1. Menempel gambar –
gambar sumber daya
dan
sumber
daya
alam
dan persebarannya di dalam
kelompok asal
2. Berdikusi di dalam
kelompok ahli mengenai
sumber daya alam dan
persebarannya
3. Membagikan hasil diskusi
kepada kelompok asal
tentang sumber daya alam
dan persebaranya
4. Melakukan studi pustaka
tentang kegiatan ekonomi
beserta kaitannya dengan
sumber daya alam
5. Berdiskusi di dalam
kelompok ahli tentang
kegiatan ekonomi serta
kaitannya dengan sumber
daya alam.
6. Kembali ke kelompok asal.
7. Syering didalam kelompok
asal.
Afektif
Non tes
Psikomoto
-rik
Non tes
Afektif
Rubrik
pengataman
Psikomotori
k Unjuk
kerja
Afektif
Terlampir
Psikomo-
torik
Terlampir
Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS Kelas 4 SD.
Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
2. Umar, A., dkk.
(2007). IPS Terpadu
untuk Sekolah Dasar
Kelas IV. Jakarta:
enerbit Erlangga.
3. Umar, A., dkk.
(2013). IPS Terpadu
untuk Sekolah Dasar
Kelas IV Mengacu
pada Kurikulum 2013.
Jakarta: Penerbit
Erlangga.
4. Utami, T. D., dkk.
(2009). Ilmu
Pengetahuan Sosial
untuk Sekolah Dasar
Kelas IV. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Yogyakarta, 16 Januari 2014
Mengetahui,
Guru kelas IV Peneliti
Eni Mulyati, S.Pd Christina Inggriani
NIP. 19590130 197912 2 001 NIM. 101134149
Mengesahkan,
Kepala Sekolah
Drs. Sukawit, M. A
NIP. 19640722 198601 1 003
alam.
2. Menyusun puzzle
tentang kegiatan
ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
SILABUS PEMBELAJARAN
KELOMPOK KONTROL
Nama Sekolah : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/Program : IV (Empat)
Semester : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 pertemuan)
Standar kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi
Kompetensi dasar : 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya
Indikator Materi
Pokok Pengalaman Belajar
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber/ Bahan Jenis
Tagihan
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Kognitif
1. Menjelaskan sumber
daya alam yang ada
Aktivitas
ekonomi
dan
1. Siswa diminta untuk
mengamati peta persebaran
sumber daya alam.
Kognitif
Tes
Kognitif
Tes tertulis
Kognitif
Terlampir
4x35’ 5. Sarwiyanto.,
dkk. (2009). Ayo
Belajar Ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
di berbagai daerah.
2. Menyebutkan
persebaran sumber
daya alam
3. Menjelaskan
manfaat sumber
daya alam
4. Menjelaskan
kegiatan ekonomi
yang terjadi di
lingkungan
5. Menjelaskan
pengaruh keadaan
alam terhadap
kegiatan ekonomi
Afektif
1. Teliti dalam
menyelesaikan tugas
yang diberikan
2. Tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas
yangdiberikan
Psikomotorik
1. Menempel gambar –
sumber
daya
alam
2. Melakukan pengamatan
tentang sumber daya alam
yang berpotensi di
daerahnya
3. Siswa diberi lembar kerja
siswa yang dikerjakan
bersama kelompok.
4. Siswa mengerjakan lembar
kerjas siswa bersama
kelompoknya.
5. Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
6. Kelompok lain menanggapi
presentasi yang dilakukan
oleh teman.
7. Siswa menyimak penjelasan
guru tentang pengaruh
kondisi alam terhadap
kegiatan ekonomi. Dan
berbagai mata pencaharian
masyarakat berdasarkan
letak geografisnya. Dengan
menunjukan gambar
Afektif
Non tes
Psikomoto-
rik
Non tes
Afektif
Rubrik
pengataman
Psikomotori
k Unjuk
kerja
Afektif
Terlampir
Psikomo-
torik
Terlampir
Pengetahuan
Sosial IPS KElas
4 SD.
Yogyakarta:
Penerbit
Kanisius.
6. Umar, A., dkk.
(2007). IPS
Terpadu untuk
Sekolah Dasar
Kelas IV. Jakarta:
enerbit Erlangga.
7. Umar, A., dkk.
(2013). IPS
Terpadu untuk
Sekolah Dasar
Kelas IV
Mengacu pada
Kurikulum 2013.
Jakarta: Penerbit
Erlangga.
8. Utami, T. D.,
dkk. (2009). Ilmu
Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
gambar sumber daya
alam.
2. Menyusun puzzle
tentang kegiatan
ekonomi.
ilustrasi mata pencaharian
masyarakat sebelum
kegiatan pembelajaran
dimulai.
8. Siswa menyimak penjelasan
guru, sebagai penguatan
guru menunjuk salah satu
siswa untuk menunjukan
serta menjelaskan kegiatan
ekonomi yang berkaitan
dengan sumber daya
alam melalui tanya jawab
9. Siswa dibagi dalam 5
kelompok.
10. Sertiap kelompok dibagikan
lembar kerja siswa.
11. Guru membimbing siswa
baik secara individu
maupun kelompok dalam
diskusi kelompok.
12. Beberapa kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
Sosial untuk
Sekolah Dasar
Kelas IV. Jakarta:
Penerbit
Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Yogyakarta, 17 Januari 2014
Mengetahui,
Guru kelas IV Peneliti
Mugi Rahayu, S.Pd Christina Inggriani
NIP. 197011252008012005 NIM. 101134149
Mengesahkan,
Kepala Sekolah
Drs. Sukawit, M. A
NIP. 196407221986011003
13. Kelompok lain
mengomentari hasil diskusi
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELOMPOK EKSPERIMEN
Satuan Tingkat Pendidikan : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV (empat) A / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi
lain di daerahnya
C. Indikator
1. Kognitif
1. Menjelaskan sumber daya alam yang ada di berbagai daerah
2. Menyebutkan persebaran sumber daya alam
3. Menjelaskan manfaat sumber daya alam
2. Afektif
1. Teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
2. Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yangdiberikan
3. Psikomotor
1. Menempel gambar – gambar sumber daya alam.
D. Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Kognitif
1. Siswa mampu menjelaskan minimal satu sumber daya alam yang ada di berbagai
daerah melalui diskusi kelompok
2. Siswa mampu menyebutkan minimal dua persebaran sumber daya alam melalui
diskusi kelompok
3. Siswa mampu menjelaskan minimal tiga manfaat dari sumber daya alam melalui
diskusi kelompok
2. Afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
1. Siswa mampu besikap teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
mau membaca soal melalui diskusi kelompok
2. Siswa mampu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
menyelesaikan tugas sebelum waktu habis melalui diskusi kelompok
3. Psikomotor
a. Siswa dapat menempelkan minimal dua gambar persebaran sumber daya alam
melalui diskusi kelompok
E. Materi Pokok
Sumber daya alam
F. Model dan Metode Pembelajaran :
1. Model Pembelajaran : pembelajaran kooperatif.
2. Metode Pembelajaran : jigsaw I
3. Teknik Pembelajaran :diskusi, penugasan dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Keterangan
1. Kegiatan Awal
a. Salam Pembuka
b. Doa Pembukaan
c. Absensi
d. Apersepsi
Persiapan pembelajaran dilakukan dengan mengajak siswa
mengingat-ingat tentang sumber daya alam yang ada di sekitar
sekolah, serta kejadian-kejadian yang berhubungan dengan materi
yang akan dipelajari. Siswa dan guru bertanya jawab seputar materi
secara kontekstual.
e. Motivasi
Siswa diberi tahu manfaat dari belajar sumber daya alam yang ada
di berbagai daerah.
f. Orientasi
Guru mengatakan bahwa hari ini akan belajar tentang sumber daya
alam.
Pertemuan I
(10 menit)
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok asal, setiap kelompok terdiri
dari 6-7 anak.
2. Siswa diberi lembar kerja siswa yang dikerjakan bersama
kelompok asal.
Materi yang dipelajari tentang :
a. macam – macam sumber daya alam berdasarkan
kemampuannya
b. macam – macam sumber daya alam berdasarkan
sumbernya
c. bahan galian
d. hasil pertanian
e. manfaat hasil pertanian, perkebunan, dan hutan
f. manfaat hasil peternakan, hasil laut serta perikanan, dan
hasil tambang
3. Siswa diminta melakukan studi pustaka tentang materi
tersebut.
b. Elaborasi
1. Setiap siswa mendapat sub – sub materi yang berbeda – beda
pada setiap anggota kelompoknya.
2. Siswa diminta untuk berkelompok dengan teman yang
memiliki sub materi yang sama ( kelompok ahli ).
3. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan kelompok ahli.
Pertemuan I
(50 menit)
A1 B1 C1
D1 E1 F1
A3 B3 C3
D3 E3 F3
A2 B2 C2
D2 E2 F2
A4 B4 C4
D4 E4 F4
A1 A2 A3
A4 A5
E1 E2 E3
E4 E5
F1 F2 F3
F4 F5
D1 D2 D3
D4 D5
C1 C2 C3
C4 C5
B1 B2 B3
B4 B5
A5 B5 C5
D5 E5 F5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4. Siswa diminta untuk kembali kepada kelompok asal.
5. Siswa saling mensyeringkan sub – sub materi yang didapat
tentang sumber daya alam.
c. Konfirmasi
1. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
dimengerti.
2. Siswa dan guru secara bersama-sama meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
terhadap materi. ( bisa dilakukan dengan membuat ringkasan
materi yang sederhana).
3. Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran.
2. Salam penutup
3. Doa penutup
Pertemuan I
(10 menit)
H. Penilaian :
1. Kognitif
Jenis : tes
Teknik : tertulis
Instrumen : soal dan kunci jawaban (terlampir)
2. Afektif
Jenis : non tes
Teknik : observasi
Instrumen : skala sikap dan rubrik penilaian (terlampir)
3. Psikomotor
Jenis : non tes
Teknik : kinerja
Instrumen : tugas dan rubrik penilaian (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran :
1. Sumber :
2. Media Pembelajaran :
a. Lembar kerja siswa
b. Gambar sumber daya alam yang ada di berbagai daerah.
Yogyakarta, 16 Januari 2014
Mengetahui,
Guru kelas IV Peneliti
Eni Mulyati, S.Pd Christina Inggriani
NIP. 19590130 197912 2 001 NIM. 101134149
Mengesahkan,
Kepala Sekolah
Drs. Sukawit, M. A
NIP. 19640722 198601 1 003
a. Sarwiyanto., dkk. (2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS KElas 4
SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, halaman 135 – 149.
b. Umar, A., dkk. (2007). IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta:
enerbit Erlangga, halaman 118 – 128.
c. Umar, A., dkk. (2013). IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV Mengacu
pada Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga, halaman 83 – 111.
d. Utami, T. D., dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar Kelas
IV. Jakarta: Penerbit Erlangga, halaman 69 – 82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Kelas/ Semester : IV / 2
Mata Pelajaran Terkait : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 35 (2 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan minimal satu sumber daya alam yang ada di berbagai
daerah melalui diskusi kelompok
2. Siswa dapat menyebutkan minimal dua persebaran sumber daya alam melalui
diskusi kelompok
3. Siswa dapat menjelaskan minimal tiga manfaat dari sumber daya alam melalui
diskusi kelompok
2. Afektif
1. Siswa mampu bersikap teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
mau membaca soal melalui diskusi kelompok
2. Siswa mampu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
menyelesaikan tugas sebelum waktu habis melalui diskusi kelompok
3. Psikomotor
1. Siswa dapat menempel minimal dua gambar persebaran sumber daya alam
melalui diskusi kelompok
B. Petunjuk
1. Tulislah nama, nomor, serta kelas kalian di kolom yang sudah disediakan!
2. Bergabunglah bersama kelompok asal.
C. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 6 – 7 siswa.
2. Pilihlah salah satu anggota kelompokmu sebagai ketua.
Nama :
No. Absen :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
3. Bacalah selama ± 10 menit materi yang sudah kalian dapatkan. INGAT ! hanya
materi ahlimu saja.
a. Ketua kelompok silahkan membagi materi materi yang harus dibaca oleh
teman dalam kelomok asal
b. Setiap siswa membaca materi yang telah diberi kode warna.
Setelah membaca kamu bisa menggaris bawahi bagian yang penting untuk
kamu diskusikan bersama kelompok ahli. Ingat, kalian juga harus memahami
materi yang kalian baca!
A. Sumber Daya Alam dan Persebarannya
Sumber daya alam adalah segala sesuatu dari alam yang memiliki manfaat bagi
manusia. Sumber daya alam berdasarkan kemampuannya untuk diperbaharui dapat
dibedakan menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui. Sedangkan berdasarkan sumbernya, dapat dibedakan
menjadi sumber daya alam hayati dan sumber daya alam nonhayati.
1. Macam – Macam Sumber Daya Alam
a. Berdasarkan Kemampuannya
1) Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang
dapat kita hasilkan kembali setelah kita menggunakannya. Sumber daya alam ini tidak
akan habis jika kita dapat dengan baik dalam mengelolanya. Contohnya: hasil
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, tanah, air, hewan, tumbuhan.
2) Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam
yang tidak dapat kita buat atau produksi kembali setelah habis dimanfaatkan. Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui jumlahnya sangat terbatas. Contohnya :
minyak bumi, gas alam, dan barang – barang tambang lainnya. Jika kita mengambil
minyak bumi disuatu tempat hingga habis, kita harus mencari sumber minyak bumi
yang lainnya. Hal itu karena minyak bumi terbentuk di alam dalam waktu yang sangat
lama. Oleh karena itu kita harus mengelolanya dengan baik dan memanfaatkannya
dengan sebaik – baiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
b. Berdasarkan sumbernya
1) Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk
hidup. Contohnya hutan dan hasil pertanian.
2) Sumber Daya Alam Nonhayati
Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya alam yang berasal dari
benda mati. Contohnya air, bahan galian, tanah.
2. Persebaran Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang kita miliki tersebar diseluruh pelosok tanah air.
Persebaran sumber daya alam tersebut tidak merata. Jumlah maupun jenisnya tidak
tersebar secara merata disetiap daerah. Ada daerah yang memiliki sumber daya alam
yang berlimpah ruah, namun juga ada daerah yang memiliki sumber daya alam hanya
sedikit.
Negara kita terkenal sebagai penghasil barang – barang galian. Minyak bumi,
gas alam, tembaga, dan emas merupakan sebagian dari hasil sumber daya alam kita.
Setelah diolah, barang – barang tambang tersebut dimanfaatkan untuk membiayai
pembangunan. Selain itu negara kita juga memiliki kekayaan hasil bumi dan hasil laut
pula, seperti sayur – sayuran, peternakan, ikan, dll.
a. Bahan Galian
Pada dasarnya bahan galian terbagi menjadi dua, yaitu bahan galian logam dan
bukan logam. Contoh bahan galian logam adalah tembaga, timah, bauksit, bijih besi,
emas, perak, mangan, nikel. Sedangkan contoh bahan galian bukan logam adalah batu
bara, belerang, intan, marmer.
Berikut persebaran beberapa barang tambang ditanah air!
1) Tembaga
Tembaga adalah galian yang mudah dikenali karena berwarna merah
kekuningan, lunak, dan sangat mudah ditempa. Tambang tembaga di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
terdapat di Kompara, Tembagaputra (Irian), Tirtamaya (Jawa Tengah), dan Batu
Hijau (Nusa Tenggara Barat).
2) Emas dan Perak
Emas dan Perak merupaka logam yang sangat bernilai. Oleh karena itu, kedua
logam ini disebut logam mulia. Tambang perak dan emas di Indonesia terletak di
daerah Tembagapura (Irian Jaya), Meulaboh (Daerah Istimewa Aceh).
3) Minyak bumi
Minyak bumi sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari –
hari. Minyak bumi berasal dari sisa hewan yang mati dan terpendam dalam tanah
berjuta – juta tahun lamanya. Penambangan minyak bumi salah satunya terdapat di
Lhokseumawe ( Aceh ).
4) Batu Bara
Ciri khas bahan galian ini adalah warnanya yang cokelat kehitaman. Batu bara
berasal dari sisa tumbuhan yang mati dan terpendam dalam tanah berjuta – juta tahun
lamanya. Tambang batu bara di Indonesia terdapat di Pulau Laut (Kalimantan
Selatan), Umbilin dean Sawah Lunto (Sumatra Barat).
5) Intan
Barang tambang ini sangatlah mahal harganya. Intan merupakan batuan paling
keras. Intan yang sudah dipotong dan diasah dikenal dengan nama berlian. Tempat
penambangan intan terdapat di daerah Martapura ( Kalimantan Selatan ).
6) Marmer
Marmer pada awalnya berasal dari batu kapur, namun karena pengaruh suhu
dan tekanan maka terjadilah perubahan warna dan bentuk. Tambang marmer di
Indonesia terletak di daerah Wajak, Tulung Agung (Jawa Timur), dan Lampung
PETA PERSEBARAN BARANG GALIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
b. Persebaran Hasil Bumi
Indonesia merupakan negara agraris dengan beragam hasil pertanian di
seluruh Indonesia. Hasil pertanian terdiri atas hasil pertanian yang berasal dari
tumbuhan dan pertanian yang berasal dari ikan dan hewan.
1) Hasil Bumi Pertanian yang Berasal dari Tumbuhan
Contoh hasil pertanian yang berasal dari tumbuh – tumbuhan antara lain padi,
jagung, kacang, kedelai, dan sayur – mayur. Contoh persebarannya di Indonesia.
a) Padi
Padi merupakan hasil pertanian yang sangat vital. Padi merupakan makanan
pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Padi banyak terdapat di daerah Pulau
Jawa. Padi termasuk kedalam pertanian basah karena membutuhkan air ketika
menanmnya.
b) Kelapa sawit
Kelapa sawit banyak terdapat didaerah Sumatra dan Kalimantan.
c) Kopi
Kopi banyak terdapat didaerah Sumatra.
2) Hasil Bumi Pertanian yang Berasal dari Hewan
Contoh hasil pertanian yang berasal dari hewan ternak dan ikan. Perikanan di
Indonesia banyak terdapat di Laut utara Jawa, barat Sumatra, dan diantara Pulau
Kalimantan dan Sulawesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
B. Manfaat Sumber Daya Alam
Kekayaan alam yang kita miliki, baik yang dapat diperbaharui maupun yang
tidak dapat diperbaharui sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Kekayaan
alam yang terdapat di bumi Indonesia harus dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya
untuk kepentingan masyarakat Indonesia.
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Tuhan menganugerahi negeri kita sumber daya alam yang melimpah dan beragam.
Akan tetapi sumber daya alam tidak akan kita rasakan hasilnya jika kita tidak bekerja
keras dan kreatif mengolahnya. Oleh karena itu kita harus mengolah dan
memanfaatkannya dengan bijak. Kita tidak boleh menggunakannya secara berlebihan.
Manfaat sumber daya alam bagi masyarakat ada yang dapat dirasakan langsung
dan tidak langsung. Manfaat yang dirasakan secara langsung seperti hasil pertanian
dan perkebunan yang dapat dikonsumsi masyarakat. Manfaat yang dirasakan tidak
langsung seperti hasil pertambangan yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dapat
digunakan.
Sumber daya alam yang kita miliki menghasilkan hasil pertanian, perkebunan,
perikanan, hutan, dan hasil tambang. Sumber daya alam tersebut akan bermanfaat jika
kita dapat mengolahnya dengan baik. Setiap sumber daya alam yang kita miliki
mempunyai manfaat sebagai berikut.
a. Hasil Pertanian
Hasil Pertanian Manfaat
Jagung Makanan pokok dan makanan ternak
Kacang kedelai Bahan baku tahu, tempe, kecap
b. Hasil Perkebunan
Hasil Perkebunan Manfaat
Tebu Bahan baku gula pasir
Rosela (serat) Bahan karung goni
c. Hasil Hutan
Hasil Hutan Manfaat
Rotan Bahan baku mebel
Madu Obat – obatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
d. Hasil Peternakan
Hasil Peternakan Manfaat
Daging ayam, telur Sumber protein hewani
Ulat sutra Bahan baku kain sutra
e. Hasil Laut dan Perikanan
Hasil Laut dan Perikanan Manfaat
Ikan Sumber protein hewani
Rumput laut Obat dan bahan makanan
f. Hasil Tambang
Hasil Tambang Manfaat
Minyak bumi Bahan bakar kendaraan, kompor minyak
Gas alam Bahan bakar kompor gas
Kegiatan 2 (Diskusi dalam kelompok ahli)
1. Bergabunglah dengan kelompok ahli, kelompok ahli adalah kelompok yang memiliki
materi yang sama!
2. Diskusikan materi yang sudah kalian baca dengan kelompok baru (kelompok ahli)!
3. Sampaikan pendapat kalian satu persatu, setiap kelompok menyampaikan
pendapatnya!
Kegiatan 3 (Diskusi dalam kelompok asal)
1. Kembalilah kepada kelompok asalmu!
2. Bagikan informasi yang kalian didapat dari kelompok ahli kepada teman-teman di
kelompok asal!
BUATLAH TEMANMU PANDAI SEPERTI KAMU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kerjakan soal ini di dalam kelompok asal setelah kalian berdiskusi!
1. Tempelkan gambar – gambar yang ada pada kolom yang telah disediakan !
Sumber daya alam yang dapat
diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui
Sumber daya alam hayati Sumber daya alam non hayati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2. Isilah tabel dibawah ini !
No. Nama Barang Tambang Daerah Persebaran Keterangan
3.
a. Hasil Pertanian
Hasil Pertanian Manfaat
Jagung
Kacang kedelai
b. Hasil Perkebunan
Hasil Perkebunan Manfaat
Tebu
Rosela (serat)
c. Hasil Hutan
Hasil Hutan Manfaat
Rotan
Madu
d. Hasil Peternakan
Hasil Peternakan Manfaat
Daging ayam, telur
Ulat sutra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
e. Hasil Laut dan Perikanan
Hasil Laut dan Perikanan Manfaat
Ikan
Rumput laut
f. Hasil Tambang
Hasil Tambang Manfaat
Minyak bumi
Gas alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LEMBAR EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (x) pada A, B, C, atau D!
1. Sumber daya hayati adalah sumber
daya yang berasal dari ...
a. Makhluk hidup
b. Benda mati
c. Tanah
d. Bumi
2. Contoh sumber daya alam yang
dapat diperbaharui adalah ...
a. Minyak bumi
b. Batu bara
c. Gas alam
d. Tanah
3. Contoh sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui adalah ...
a. Tumbuhan
b. Tanah
c. Intan
d. Air
4. Tambang batu bara di Sumatra
Barat terdapat di ...
a. Sawah Lunto dan Pulau Laut
b. Pulau Laut dan Bukit Asam
c. Umbilin dan Sawah Lunto
d. Bukit Asam dan Umbilin
5. Sumber daya alam yang tidak
dihasilkan dari usaha peternakan
adalah ...
a. Minyak
b. Daging
c. Telur
d. Susu
6. Manfaat tebu adalah ....
a. Bahan baku gula jawa
b. Bahan baku gula pasir
c. Bahan baku gula aren
d. Bahan baku gula batu
7. Padi banyak terdapat di Pulau ...
a. Kalimantan
b. Sumatra
c. Jawa
d. Bali
8. Penambangan emas dan perak
banyak terdapat di ....
a. Irian Jaya
b. Maluku
c. Jawa
d. Bali
9. Tahu dan tempe terbuat dari ...
a. Kacang tanah
b. Kacang polong
c. Kacang kedelai
d. Kacang panjang
10. Tanaman kopi banyak terdapat di
.....
a. Irian Jaya
b. Sumatra
c. Jawa
d. Bali
Nama :
No. Absen :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
KUNCI JAWABAN :
1. A
2. D
3. C
4. C
5. A
6. B
7. C
8. A
9. C
10. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LEMBAR PENILAIAN
Penilaian Kognitif
Benar = 1
Salah = 0
10xmaksimumskorJumlah
didapatyangskorJumlahNA
Rubrik Penilaian Afektif
1. Teliti
1 : jawaban banyak yang tidak tepat
2 : beberapa jawaban kurang tepat
3 : sebagaian besar jawaban tepat
Rubrik Penilaian Ketelitian
No Nama Siswa Skor aspek I
Skor individual
total
Skor rata-rata
kelompok
1 2 3
2. Ketepatan waktu
1 : selesai mengerjakan dan mengumpul soal lebih dari waktu yang ditentukan
2 : selesai mengerjakan dan mengumpul soal tepat pada waktu yang telah
ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Rubrik Penilaian Ketepatan waktu
No Nama Siswa
Skor
aspek I
Skor
individual
total
Skor rata-rata
kelompok
1 2
Skor akhir individu = jumlah skor total dari semua aspek
Skor akhir rata-rata kelompok =
Rubrik Penilaian Psikomotor
Indikator : Menempel gambar – gambar sumber daya alam.
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Kerapian
tempelan
Ketepatan
tempelan
Ketepatan
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Keterangan :
Kerapian tempelan
1 : terdapat beberapa bagian tempelan yang kurang rapi
2 : semua bangian yang ditempel tersusun secara rapi
Ketepatan menempel
1 : terdapat beberapa bagian tempelan yang kurang tepat pada bagiannya
2 : semua tempelan gambar tersusun dengan tepat
Ketepatan waktu
1 : mengumpulkan lebih pada waktu yang telah ditentukan
2 : mengumpulkan tepat pada waktu yang telah ditentukan
No Nama Siswa
Skor aspek
I
Skor
individual
total
Skor rata-rata
kelompok
1 2 3
10xmaksimumskorJumlah
didapatyangskorJumlahNA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELOMPOK EKSPERIMEN
Satuan Tingkat Pendidikan : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV (empat)/ 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi
lain di daerahnya
C. Indikator
1. Kognitif
a. Menjelaskan kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungan
b. Menjelaskan pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan ekonomi
2. Afektif
a. Teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
b. Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yangdiberikan
3. Psikomotor
a. Menyusun puzzle tentang kegiatan ekonomi
D. Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Kognitif
a. Siswa dapat menjelaskan minimal dua pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan
ekonomi melalui diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
b. Siswa dapat menjelaskan minimal satu kegiatan ekonomi yang terjadi di
lingkungan melalui diskusi kelompok
2. Afektif
a. Siswa mampu besikap teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
mau membaca soal melalui diskusi kelompok
b. Siswa mampu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
menyelesaikan tugas sebelum waktu habis melalui diskusi kelompok
3. Psikomotor
a. Siswa dapat puzzle dengan tepat melalui diskusi kelompok
E. Materi Pembelajaran
1. Hubungan sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi
F. Model dan Metode Pembelajaran :
1. Model Pembelajaran : pembelajaran kooperatif.
2. Metode Pembelajaran : jigsaw I
3. Teknik Pembelajaran :diskusi, penugasan dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Keterangan
1. Kegiatan Awal
a. Salam Pembuka
b. Doa Pembukaan
c. Absensi
d. Apersepsi
Persiapan pembelajaran dilakukan dengan mengajak siswa
mengingat-ingat tentang kegiatan ekonomi yang ada di sekitar
sekolah, serta kejadian-kejadian yang berhubungan dengan materi
yang akan dipelajari. Siswa dan guru bertanya jawab seputar
materi secara kontekstual.
e. Motivasi
Pertemuan II
(10 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Siswa diberi tahu manfaat dari belajar hubungan sumber daya alam
dengan kegiatan ekonomi.
f. Orientasi
Guru mengatakan bahwa hari ini akan belajar tentang hubungan
sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Siswa dibagi dalam 5 kelompok asal, setiap kelompok terdiri
dari 6-7 anak.
2. Siswa diberi lembar kerja siswa yang dikerjakan bersama
kelompok asal. Materi yang dipelajari tentang (kegiatan
ekonomi, dataran tinggi, dataran rendah, pantai, laut, sungai)
3. Siswa diminta untuk melakukan studi pustaka tentang materi
tersebut.
b. Elaborasi
a. Setiap siswa dibagi sub – sub materi yang berbeda – beda pada
setiap anggotanya.
b. Siswa diminta untuk berkelompok dengan teman yang
memiliki sub materi yang sama ( kelompok ahli ).
c. Siswa diminta untuk berdiskusi dengan kelompok ahli.
d. Siswa diminta untuk kembali kepada kelompok asal.
e. Siswa saling mensyeringkan sub – sub materi yang didapat
tentang kegiatan ekonomi.
Pertemuan II
(50 menit)
A1 B1 C1
D1 E1 F1
A2 B2 C2
D2 E2 F2
A4 B4 C4
D4 E4 F4
A3 B3 C3
D3 E3 F3
A5 B5 C5
D5 E5 F5
A1 A2 A3
A4 A5
B1 B2 B3
B4 B5
C1 C2 C3
C4 C5
D1 D2 D3
D4 D5
E1 E2 E3
E4 E5
F1 F2 F3
F4 F5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
c. Konfirmasi
1. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
dimengerti
2. Siswa dan guru secara bersama-sama meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
terhadap materi. (bisa dilakukan dengan membuat ringkasan
materi yang sederhana).
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran.
b. Salam penutup
c. Doa penutup
Pertemuan II
(10 menit)
H. Penilaian :
1. Kognitif
Jenis : tes
Teknik : tertulis
Instrumen : soal dan kunci jawaban (terlampir)
2. Afektif
Jenis : non tes
Teknik : observasi
Instrumen : skala sikap dan rubrik penilaian (terlampir)
3. Psikomotor
Jenis : non tes
Teknik : kinerja
Instrumen : tugas dan rubrik penilaian (terlampir)
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran :
a. Sumber :
1. Sarwiyanto., dkk. (2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS KElas 4 SD.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius, halaman 135 – 149.
2. Umar, A., dkk. (2007). IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta:
Penerbit Erlangga, halaman 118 – 128.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3. Umar, A., dkk. (2013). IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV Mengacu
pada Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga, halaman 83 – 111.
4. Utami, T. D., dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar Kelas
IV. Jakarta: Penerbit Erlangga, halaman 69 – 82.
b. Media Pembelajaran :
1. Lembar kerja siswa
2. Gambar kegiatan ekonomi, sumber daya alam
3. Puzzle kegiatan ekonomi, sumber daya alam
Yogyakarta, 22 Januari 2014
Mengetahui,
Guru kelas IV Peneliti
Eni Mulyati, S.Pd Christina Inggriani
NIP. 195901301979122001 NIM. 101134149
Mengesahkan,
Kepala Sekolah
Drs. Sukawit, M. A
NIP. 196407221986011003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Satuan Pendidikan : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Kelas/ Semester : IV / 2
Mata Pelajaran Terkait : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 35 (2 JP)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa dapat menjelaskan minimal dua pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan
ekonomi melalui diskusi kelompok
b. Siswa dapat menjelaskan minimal satu kegiatan ekonomi yang terjadi di
lingkungan melalui diskusi kelompok
2. Afektif
a. Teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
b. Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yangdiberikan
3. Psikomotor
a. Menyusun puzzle tentang kegiatan ekonomi
E. Petunjuk
1. Tulislah nama, nomor, serta kelas kalian di kolom yang sudah disediakan!
2. Bergabunglah bersama kelompok asal.
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
4. Buatlah kelompok yang terdiri dari 6 – 7 siswa.
5. Pilihlah salah satu anggota kelompokmu sebagai ketua.
6. Bacalah selama ± 10 menit materi yang sudah kalian dapatkan. INGAT ! hanya
materi ahlimu saja.
Nama :
No. Absen :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
a. Ketua kelompok silahkan membagi materi materi yang harus dibaca oleh
teman dalam kelomok asal
b. Setiap siswa membaca materi yang telah diberi kode warna.
Setelah membaca kamu bisa menggaris bawahi bagian yang penting untuk
kamu diskusikan bersama kelompok ahli. Ingat, kalian juga harus memahami
materi yang kalian baca!
MATERI PERTEMUAN KEDUA
KEGIATAN EKONOMI
A. Pengertian Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi meliputi kegiatan menghasilkan, menyalurkan, dan memakai
suatu barang.
1. Kegiatan Menghasilkan Barang (produksi)
Proses pembuatan suatu barang disebuat kegiatan produksi. Orang atau
perusahaan yang membuat disebut produsen.
2. Kegiatan Menyalurkan Barang (distribusi)
Kegiatan menyalurkan barang – barang produksi dari produsen kepada
konsumen disebut kegiatan distribusi. Orang atau perusahaan yang menyalurkan
disebut distributor.
3. Kegiatan Memakai Barang (konsumsi)
Kegiatan memakai barang – barang disebut kegiatan konsumsi. Orang yang
memakai disebut konsumen.
B. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Kegiatan Ekonomi
1. Pengaruh Keadaan Alam Terhadap Kegiatan Ekonomi
Sumber daya alam dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Jika
daerah itu subur, maka muncul kegiatan pertanian. Jika daerah tersebut tandus maka
cocok dipakai untuk kegiatan industri. Jika daerah memiliki banyak kandungan
mineral dalam tanahnya, maka dapat digunakan untuk pertambangan.
1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
a. Dataran Tinggi
Dataran tinggi merupakan wilayah datar yang memiliki ketinggian lebih dari
400 meter diatas permukaan air laut. Sebagian besar masyarakat dataran tinggi
bekerja sebagai di bidang pertanian dan perkebunan. Daerah dataran tinggi baik
untuk menanam petai, jengkol, durian, kakao, manggis, asam, pisang, kopi, kentang,
dll. Selain itu juga cocok untk tanaman perkebunan seperti teh, kopi, cengkih,
tembakau, karet, kelapa sawit, cokelat. Usaha perkebunan dapat dilakukan oleh
perorangan dan dapat juga dilakukan oleh pemerintah. Usaha perkebunan yang
dilakukan oleh pemerintah dikelola oleh PT Perkebunan dan dengan lahan yang
cukup luas. Usaha perkebunan yang dilakukan oleh perorangan atau masyarakat
umumnya dilakukan di lahan yang tidak terlalu luas dan hasilnya dikonsumsi
sendiri.
b. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah daratan yang datar dengan ketinggian antara 0 – 200
meter diatas permukaan laut. Seperti dataran tinggi, dataran rendah juga dapat
dimanfaatkan untuk pertanian. Tumbuhan yang ditanam di daerah dataran rendah
antara lain cabai, tomat, terung, bayam, kangkung, jagung, melon, dll. Selain dapat
digunakan sebagai pertanian, dataran rendah juga dapat digunakan sebagai industri.
Kegiatan industri dapat dilakukan di rumah atau pabrik. Kegiatan industri yang
dilakukan di rumah disebut industri rumah tangga. Industri rumah tangga biasanya
menggunakan peralatan sederhana. Contoh industri rumah tangga misalnya,
anyaman bambu, anyaman rotan, batik, mebel, konveksi.
Industri yang dilakukan di pabrik biasanya menggunakan mesin modern.
Selain itu, industri di pabrik juga biasanya menghasilkan barang dengan jumlah yang
banyak. Contoh industri pabrik adalah industri semen, industri kendaraan bermotor,
industri elektronik, dll.
2.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
c. Pantai
Pantai dapat digunakan sebagai tempat berwisata, selain itu di daerah pesisir
pantai dapat dibangun pertokoan maupun hotel. Banyak jasa yang dapat ditawarkan
di pantai, seperti layanan transportasi, penyewaan perlengkapan pantai, jasa
penyedia hidangan laut, dll.
Sebagai tempat rekreasi, pesisi juga dapat digunakan sebagai tempat
pertunjukan dan tempat festival. Misalnya pertunjukan kembang api, festival layang
– layang.
d. Sungai
Sungai adalah salah satu kenampakan alam yang sangat penting. Bagi
sebagian orang sungai hanya dipergunakan sumber air untuk kehidupan sehari –
hari. Akan tetapi sungai memiliki fungsi yang jauh lebih penting.
Sungai dapat berfungsi sebagai sumber pengairan untuk pertanian. Sungai
yang dibendung dapat dialirkan ke sawah – sawah sehingga menjadi sarana irigasi.
Selain itu sungai juga berfungsi sebagai jalur transportasi dan angkutan bagi
masyarakat. Sungai juga dapat dimanfaatkan sebagai lokasi pasar terapung.
e. Laut
Salah satu potensi laut adalah perikanan. Potensi perikanan di Indonesia
sangat besar namun belum semua tergali. Kita bisa memanfaatkan hasil laut seperti
mutiara, ikan kerapu, kepiting, udang, dll. Sayangnya, pemanfaatan hasil laut belum
maksimal. Budidaya perikanan kita belum dikelola dengan baik. Ikan hasil
tangkapan nelayan juga masih sedikit, padahal potensi perikanan laut sangat besar
dalam menambah pendapatan negara.
4.
5.
6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Salah satu penyebab sedikitnya ikan hasil tangkapan nelayan adalah karena
mereka masih menggunakan peralatan tradisional untuk menangkap ikan. Oleh
karena itu, penggunaan peralatan modern sangat diperlukan agar potensi hasil laut
yang kita miliki dapat dimanfaatkan sebesar – besarnya.
Di dalam laut juga terdapat tambang, seperti minyak bumi. Usaha
pertambangan dimaksudkan untuk mengambil sumber daya alam yang ada di dalam
perut bumi. Biasanya, proses pengambilan barang – barang tambang itu
menggunakan mesin berat dan modern.
Barang tambang seperti tambang, minyak bumi, dan gas bumi merupakan
hasil tambang andalan. Kita memiliki banyak usaha pertambangan, misalnya
tambang minyak, batubara, bijih besi, dll. Barang – barang tambang disiapkan
menjadi bahan baku industri atau sebagai bahan bakar.
Kita tidak hanya bisa mengambil potensi laut, namun laut bisa digunakan
sebagai objek wisata bahari. Kita bisa menyelam, sehingga menyaksikan keindahan
Laut Indonesia.
Kegiatan 2 (Diskusi dalam kelompok ahli)
1. Bergabunglah dengan kelompok ahli, kelompok ahli adalah kelompok yang memiliki
materi yang sama!
2. Diskusikan materi yang sudah kalian baca dengan kelompok baru (kelompok ahli)!
3. Sampaikan pendapat kalian satu persatu, setiap kelompok menyampaikan
pendapatnya!
Kegiatan 3 (Diskusi dalam kelompok asal)
3. Kembalilah kepada kelompok asalmu!
4. Bagikan informasi yang kalian didapat dari kelompok ahli kepada teman-teman di
kelompok asal
BUATLAH TEMANMU PANDAI SEPERTI KAMU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
1. Susunlah puzzle – puzzle yang telah disediakan!
2. Ceritakan gambar yang ada di puzzle – puzzle tersebut!
Nama anggota kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LEMBAR EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (x) pada A, B, C, atau D!
1. Kegiatan memakai barang
disebut kegiatan ...
a. Produksi
b. Ekonomi
c. Distribusi
d. Konsumsi
2. Orang atau perusahaan yang
menghasilkan suatu barang
disebut ...
a. Distributor
b. Konsumen
c. Ekonomi
d. Produsen
3. Kegiatan menyalurkan barang –
barang produksi dari produsen
kepada konsumen disebut
kegiatan .....
a. Produksi
b. Ekonomi
c. Distribusi
d. Konsumsi
4. Menangkap ikan yang aman
adalah dengan menggunakan ...
a. Bahan peledak
b. Listrik
c. Pukat
d. Jaring
5. Manfaat sungai untuk
masyarakat antara lain ...
a. Untuk membuang sampah
b. Membantu mengairi sawah
c. Tempat membangun rumah
d. Tempat membuang limbah
pabrik
6. Tanaman yang cocok tumbuh di
dataran tinggi adalah ...
a. Tomat
b. Terung
c. Kangkung
d. Tembakau
7. Usaha perkebunan yang
dilakukan oleh pemerintah
dikelola oleh ...
a. Mentri Perkebunan
b. Kantor Perkebunan
c. CV Perkebunan
d. PT Perkebunan
8. Tanaman yang cocok tumbuh di
dataran rendah adalah ...
a. Cengkih
b. Jagung
c. Kopi
d. Teh
9. Contoh industri pabrik adalah ...
a. Industri alat elektronik
b. Industri konveksi
c. Industri mebel
d. Industri batik
10. Tempat yang cocok digunakan
sebagai festival layang – layang
adalah ...
a. Pantai
b. Pegunungan
c. Tengah kota
d. Gedung bertingkat
Nama :
No. Absen :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
KUNCI JAWABAN
1. D
2. D
3. C
4. D
5. B
6. C
7. D
8. B
9. A
10. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LEMBAR PENILAIAN
Penilaian Kognitif
Benar = 1
Salah = 0
Penilaian Akhir kognitif :
10xmaksimumskorJumlah
didapatyangskorJumlahNA
Rubrik Penilaian Afektif
Teliti
1 : jawaban banyak yang tidak tepat
2 : beberapa jawaban kurang tepat
3 : sebagaian besar jawaban tepat
Rubrik Penilaian Ketelitian
No Nama Siswa Skor aspek I
Skor individual
total
Skor rata-rata
kelompok
1 2 3
Ketepatan waktu
1 : selesai mengerjakan dan mengumpul soal lebih dari waktu yang ditentukan
2 : selesai mengerjakan dan mengumpul soal tepat pada waktu yang telah ditentukan
Rubrik Penilaian Ketepatan waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
No Nama Siswa
Skor
aspek I
Skor individual total Skor rata-rata
kelompok
1 2
Skor akhir individu = jumlah skor total dari semua aspek
Skor akhir rata-rata kelompok =
Rubrik Penilaian Psikomotor
Indikator : Menyusun puzzle tentang kegiatan ekonomi
No Aspek yang dinilai Penilaian Skor
1 2
1. Menyusun puzzle
a. Kerapian dalam menyusun puzzle
b. Ketepatan menyusun puzzle
c. Ketepatan waktu
Keterangan :
Kerapian dalam menyusun puzzle
1 : terdapat beberapa bagian puzzle yang kurang rapi
2 : semua bangian puzzle tersusun secara rapi
Ketepatan menyusun puzzle
1 : terdapat beberapa bagian puzzle yang kurang tepat pada bagiannya
2 : semua bangian puzzle tersusun dengan tepat
Ketepatan waktu
1 : mengumpulkan lebih pada waktu yang telah ditentukan
2 : mengumpulkan tepat pada waktu yang telah ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
No Nama Siswa
Skor
aspek I
Skor individual total Skor rata-rata kelompok
1 2
10xmaksimumskorJumlah
didapatyangskorJumlahNA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELOMPOK KONTROL
Satuan Tingkat Pendidikan : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV (empat) B / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi
lain di daerahnya
C. Indikator
1. Kognitif
a. Menjelaskan sumber daya alam yang ada di berbagai daerah
b. Menyebutkan daerah penghasil sumber daya alam
c. Menjelaskan manfaat sumber daya alam
2. Afektif
a. Teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
b. Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
3. Psikomotor
a. Menempel gambar – gambar sumber daya alam.
D. Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Kognitif
a. Siswa dapat menjelaskan minimal tiga sumber daya alam yang ada di berbagai
daerah melalui diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
b. Siswa dapat menyebutkan minimal dua daerah penghasil sumber daya alam
melalui diskusi kelompok
c. Siswa dapat menjelaskan minimal tiga manfaat dari sumber daya alam melalui
diskusi kelompok
2. Afektif
a. Siswa mampu besikap teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
mau membaca soal melalui diskusi kelompok
b. Siswa mampu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
menyelesaikan tugas sebelum waktu habis melalui diskusi kelompok
3. Psikomotor
a. Siswa dapat menempel minimal dua gambar sumber daya alam melalui diskusi
kelompok
E. Materi Pokok
Sumber daya alam
F. Model dan Metode Pembelajaran :
1. Model Pembelajaran : konvensional
2. Teknik Pembelajaran : diskusi, presentasi, penugasan dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Keterangan
1. Kegiatan Awal
a. Salam Pembuka
b. Doa Pembukaan
c. Absensi
d. Apersepsi
Persiapan pembelajaran dilakukan dengan mengajak siswa
menyebutkan sumber daya alam yang ada di sekitar sekolah,serta
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan materi yang akan
Pertemuan I
(10 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
dipelajari. Siswa dan guru bertanya jawab seputar materi secara
konekstual.
e. Motivasi
Siswa diajak melakukan jargon 4B.
f. Orientasi
Guru mengatakan bahwa hari ini akan belajar tentang sumber
daya alam.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi sumber
daya alam.
2. Siswa dibagi dalam 5 kelompok.
b. Elaborasi
3. Siswa diminta untuk mengamati peta persebaran sumber daya
alam.
4. Siswa melakukan pengamatan tentang sumber daya alam yang
berpotensi di bebrapa daerah
5. Siswa diberi lembar kerja siswa yang dikerjakan bersama
kelompok.
6. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya.
7. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
8. Kelompok lain menanggapi presentasi yang dilakukan oleh
teman.
c. Konfirmasi
9. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
dimengerti.
10. Siswa dan guru secara bersama-sama meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
terhadap materi. (bisa dilakukan dengan membuat ringkasan
materi yang sederhana).
Pertemuan I
(50 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
3. Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran.
2. Salam penutup
3. Doa penutup
Pertemuan I
(10 menit)
H. Penilaian :
a. Kognitif
Jenis : tes
Teknik : tertulis
Instrumen : soal dan kunci jawaban (terlampir)
b. Afektif
Jenis : non tes
Teknik : observasi
Instrumen : skala sikap dan rubrik penilaian (terlampir)
c. Psikomotor
Jenis : non tes
Teknik : kinerja
Instrumen : tugas dan rubrik penilaian (terlampir)
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran :
1. Sumber :
a. Sarwiyanto., dkk. (2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS KElas 4 SD.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius, halaman 135 – 149.
b. Umar, A., dkk. (2007). IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta:
Penerbit Erlangga, halaman 118 – 128.
c. Umar, A., dkk. (2013). IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV Mengacu pada
Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga, halaman 83 – 111.
d. Utami, T. D., dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar Kelas IV.
Jakarta: Penerbit Erlangga, halaman 69 – 82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
2. Media Pembelajaran :
c. Lembar kerja siswa
d. Gambar sumber daya alam yang ada di berbagai daerah.
e. Kartu sumber daya alam yang ada di berbagai daerah
Yogyakarta, 17 Januari 2014
Mengetahui,
Guru kelas IV Peneliti
Mugi Rahayu, S.Pd Christina Inggriani
NIP. 197011252008012005 NIM. 101134149
Mengesahkan,
Kepala Sekolah
Drs. Sukawit, M. A
NIP. 196407221986011003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Satuan Pendidikan : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Kelas/ Semester : IV / 2
Mata Pelajaran Terkait : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 35 (2 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa dapat menjelaskan minimal tiga sumber daya alam yang ada di berbagai
daerah melalui diskusi kelompok
b. Siswa dapat menyebutkan minimal dua daerah penghasil sumber daya alam melalui
diskusi kelompok
c. Siswa dapat menjelaskan minimal tiga manfaat dari sumber daya alam melalui
diskusi kelompok
2. Afektif
a. Siswa mampu besikap teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
mau membaca soal melalui diskusi kelompok
b. Siswa mampu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
menyelesaikan tugas sebelum waktu habis melalui diskusi kelompok
3. Psikomotor
a. Siswa dapat menempel minimal 2 gambar sumber daya alam melalui diskusi
kelompok
B. Petunjuk
1. Siswa membuat kelompok yang berjumlah 5-6 orang dalam 1 kelompok
2. Siswa menuliskan nama anggota kelompok
3. Siswa mencari tahu sumber daya alam yang ada di berbagai daerah
4. Siswa mencari tahu persebaran sumber daya alam
Nama Anggota Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
5. Siswa mencari tahu manfaat sumber daya alam
6. Siswa mengerjakan soal – soal yang ada !
C. Soal
a. Tempelkan gambar – gambar yang ada pada kolom yang telah disediakan !
Sumber daya alam yang dapat
diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui
b. Lengkapilah tabel tentang persebaran sumber daya alam galian dibawah ini!
Hasil Tambang Berasal dari
Minyak bumi
Gas alam
Belerang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
c. Lengkapilah tabel tentang manfaat sumber daya alam dibawah ini!
a. Hasil Pertanian
Hasil Pertanian Manfaat
Padi
Jagung
Kacang kedelai
b. Hasil Perkebunan
Hasil Perkebunan Manfaat
Kelapa sawit
Karet
Tebu
c. Hasil Peternakan
Hasil Peternakan Manfaat
Daging sapi, daging ayam
Ulat sutra
Lebah
d. Hasil Laut dan Perikanan
Hasil Laut dan Perikanan Manfaat
Ikan
Rumput laut
Terumbu karang
e. Hasil Hutan
Hasil Huatn Manfaat
Kayu
Rotan
Madu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LEMBAR EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Sumber daya hayati adalah
sumber daya yang berasal dari
...
a. Makhluk hidup
b. Benda mati
c. Tanah
d. Bumi
2. Contoh sumber daya alam
yang dapat diperbaharui adalah
...
a. Minyak bumi
b. Batu bara
c. Gas alam
d. Tanah
3. Contoh sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui
adalah ...
a. Tumbuhan
b. Tanah
c. Intan
d. Air
4. Tambang batu bara di Sumatra
Barat terdapat di ...
a. Sawah Lunto dan Pulau
Laut
b. Pulau Laut dan Bukit
Asam
c. Umbilin dan Sawah Lunto
d. Bukit Asam dan Umbilin
5. Sumber daya alam yang tidak
dihasilkan dari usaha
peternakan adalah ...
a. Minyak
b. Daging
c. Telur
d. Susu
6. Manfaat tebu adalah ....
a. Bahan baku gula jawa
b. Bahan baku gula pasir
c. Bahan baku gula aren
d. Bahan baku gula batu
7. Padi banyak terdapat di Pulau
...
a. Kalimantan
b. Sumatra
c. Jawa
d. Bali
8. Penambangan emas dan perak
banyak terdapat di ....
a. Irian Jaya
b. Maluku
c. Jawa
d. Bali
9. Tahu dan tempe terbuat dari ...
a. Kacang tanah
b. Kacang polong
c. Kacang kedelai
d. Kacang panjang
10. Tanaman kopi banyak terdapat
di .....
a. Irian Jaya
b. Sumatra
c. Jawa
d. Bali
Nama :
Kelas :
No. Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
KUNCI JAWABAN :
1. A
2. D
3. C
4. C
5. A
6. B
7. C
8. A
9. C
10. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LEMBAR PENILAIAN
Penilaian Kognitif
Benar = 1
Salah = 0
Penilaian Akhir kognitif :
10xmaksimumskorJumlah
didapatyangskorJumlahNA
Penilaian Afektif
Teliti
1 : jawaban banyak yang tidak tepat
2 : beberapa jawaban kurang tepat
3 : sebagaian besar jawaban tepat
Rubrik Penilaian Ketelitian
No Nama Siswa Skor aspek I
Skor individual
total
Skor rata-rata
kelompok
1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Ketepatan waktu
1 : selesai mengerjakan dan mengumpul soal lebih dari waktu yang ditentukan
2 : selesai mengerjakan dan mengumpul soal tepat pada waktu yang telah ditentukan
Rubrik Penilaian Ketepatan waktu
No Nama Siswa
Skor aspek
I
Skor
individual
total
Skor rata-rata
kelompok
1 2 3
Skor akhir individu = jumlah skor total dari semua aspek
Skor akhir rata-rata kelompok =
Rubrik Penilaian Psikomotor
Indikator : Menempel gambar – gambar sumber daya alam.
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Kerapian
tempelan
Ketepatan
tempelan
Ketepatan
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Keterangan :
Kerapian tempelan
1 : terdapat beberapa bagian tempelan yang kurang rapi
2 : semua bangian yang ditempel tersusun secara rapi
Ketepatan menempel
1 : terdapat beberapa bagian tempelan yang kurang tepat pada bagiannya
2 : semua tempelan gambar tersusun dengan tepat
Ketepatan waktu
1 : mengumpulkan lebih pada waktu yang telah ditentukan
2 : mengumpulkan tepat pada waktu yang telah ditentukan
No Nama Siswa Skor aspek I
Skor individual
total
Skor rata-rata
kelompok
1 2 3
10xmaksimumskorJumlah
didapatyangskorJumlahNA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELOMPOK KONTROL
Satuan Tingkat Pendidikan : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV (empat) B / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi
lain di daerahnya.
C. Indikator
1. Kognitif
a. Menjelaskan kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungan
b. Menjelaskan pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan ekonomi
2. Afektif
a. Teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
b. Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yangdiberikan
3. Psikomotor
a. Menyusun puzzle tentang kegiatan ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
D. Tujuan Pembelajaran (TP):
1. Kognitif
a. Siswa dapat menjelaskan minimal dua pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan
ekonomi melalui diskusi kelompok
b. Siswa dapat menjelaskan minimal dua kegiatan ekonomi yang terjadi di
lingkungan melalui diskusi kelompok
2. Afektif
a. Siswa mampu teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal mau
membaca soal melalui diskusi kelompok
b. Siswa mampu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
menyelesaikan tugas sebelum waktu habis melalui diskusi kelompok
3. Psikomotor
a. Siswa mampu menyusun puzzle dengan tepat melalui diskusi kelompok
E. Materi Pembelajaran
Hubungan sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi
F. Model dan Metode Pembelajaran :
1. Model Pembelajaran : pembelajaran konvensional
2. Teknik Pembelajaran :diskusi, penugasan dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Keterangan
A. Kegiatan Awal
1. Salam Pembuka
2. Doa Pembukaan
3. Absensi
4. Apersepsi
Persiapan pembelajaran dilakukan dengan mengajak siswa
mengingat-ingat tentang kegiatan ekonomi yang ada di sekitar
sekolah, serta kejadian-kejadian yang berhubungan dengan materi
yang akan dipelajari. Siswa dan guru bertanya jawab seputar materi
Pertemuan II
(10 e
n
i
t
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
secara kontekstual.
5. Motivasi
Siswa diajak untuk melakukan jargon 4B.
6. Orientasi
Guru mengatakan bahwa hari ini akan belajar tentang kegiatan
ekonomi
B. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pengaruh kondisi alam
terhadap kegiatan ekonomi. Dan berbagai mata pencaharian
masyarakat berdasarkan letak geografisnya. Dengan menunjukan
gambar ilustrasi mata pencaharian masyarakat sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
2. Siswa menyimak penjelasan guru, sebagai penguatan guru
menunjuk salah satu siswa untuk menunjukan serta menjelaskan
kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya
alam melalui tanya jawab
b. Elaborasi
3. Siswa dibagi dalam 4 kelompok.
4. Sertiap kelompok dibagikan lembar kerja siswa.
5. Guru membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok
dalam diskusi kelompok.
6. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
7. Kelompok lain mengomentari hasil diskusi kelompok.
c. Konfirmasi
8. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
dimengerti
9. Siswa dan guru secara bersama-sama meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan terhadap
materi. (bisa dilakukan dengan membuat ringkasan materi yang
sederhana).
Pertemuan II
(50 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran.
2. Salam penutup
3. Doa penutup
Pertemuan II
b. )
H. Penilaian :
1. Kognitif
Jenis : tes
Teknik : tertulis
Instrumen : soal dan kunci jawaban (terlampir)
2. Afektif
Jenis : non tes
Teknik : observasi
Instrumen : skala sikap dan rubrik penilaian (terlampir)
3. Psikomotor
Jenis : non tes
Teknik : kinerja
Instrumen : tugas dan rubrik penilaian (terlampir)
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran :
b. Sumber :
a. Sarwiyanto., dkk. (2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS KElas 4 SD.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius, halaman 135 – 149.
b. Umar, A., dkk. (2007). IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta:
enerbit Erlangga, halaman 118 – 128.
c. Umar, A., dkk. (2013). IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV Mengacu
pada Kurikulum 2013. Jakarta: Penerbit Erlangga, halaman 83 – 111.
d. Utami, T. D., dkk. (2009). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar Kelas
IV. Jakarta: Penerbit Erlangga, halaman 69 – 82.
c. Media Pembelajaran :
a. Lembar kerja siswa
b. Gambar kegiatan ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
c. Gambar berbagai sumber daya alam
Yogyakarta, 24 Januari 2014
Mengetahui,
Guru kelas IV Peneliti
Mugi Rahayu, S.Pd Christina Inggriani
NIP. 197011252008012005 NIM. 101134149
Mengesahkan,
Kepala Sekolah
Drs. Sukawit, M. A
NIP. 196407221986011003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Satuan Pendidikan : SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta
Kelas/ Semester : IV / 2
Mata Pelajaran Terkait : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 35 (2 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a. Siswa dapat menjelaskan minimal dua pengaruh keadaan alam terhadap kegiatan
ekonomi melalui diskusi kelompok
b. Siswa dapat menjelaskan minimal dua kegiatan ekonomi yang terjadi di
lingkungan melalui diskusi kelompok
2. Afektif
a. Siswa mampu teliti dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal mau
membaca soal melalui diskusi kelompok
b. Siswa mampu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan minimal
menyelesaikan tugas sebelum waktu habis melalui diskusi kelompok
3. Psikomotor
a. Siswa mampu menyusun puzzle dengan tepat melalui diskusi kelompok
B. Petunjuk
a. Tulislah nama anggota kelompokmu!
b. Isilah setiap pertanyaan yang ada dengan rapi!
Nama Anggota Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
C. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1
1. Siswa membuat kelompok yang berjumlah 6-7 orang dalam 1 kelompok
2. Siswa menuliskan nama anggota kelompok
3. Siswa mencari tahu kegiatan ekonomi yang ada di beerbagai daerah.
4. Siswa mencari tahu hungungan kegiatan ekonomi dengan sumber daya alam
diberbagai daerah.
Kegiatan 2
1. Susunlah puzzle yang kalian dapatkan didalam kelompok!
2. Ceritakan puzzle yang kalian terima pada kolom yang tersedia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
3. Isilah tabel di bawah ini :
Kegiatan ekonomi Keterangan
Dataran rendah
Dataran tinggi
Pantai
Sungai
Laut
Pertambangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LEMBAR EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (x) pada A, B, C, atau D!
1. Kegiatan memakai barang
disebut kegiatan ...
a. Produksi
c. Ekonomi
d. Distribusi
e. Konsumsi
2. Orang atau perusahaan yang
menghasilkan suatu barang
disebut ...
a. Distributor
b. Konsumen
c. Ekonomi
d. Produsen
3. Kegiatan menyalurkan barang –
barang produksi dari produsen
kepada konsumen disebut
kegiatan .....
a. Produksi
b. Ekonomi
c. Distribusi
d. Konsumsi
4. Menangkap ikan yang aman
adalah dengan menggunakan ...
a. Bahan peledak
b. Listrik
c. Pukat
d. Jaring
5. Manfaat sungai untuk
masyarakat antara lain ...
a. Untuk membuang sampah
b. Membantu mengairi sawah
c. Tempat membangun rumah
d. Tempat membuang limbah
pabrik
6. Tanaman yang cocok tumbuh di
dataran tinggi adalah ...
a. Tomat
b. Terung
c. Kangkung
d. Tembakau
7. Usaha perkebunan yang
dilakukan oleh pemerintah
dikelola oleh ...
a. Mentri Perkebunan
b. Kantor Perkebunan
c. CV Perkebunan
d. PT Perkebunan
8. Tanaman yang cocok tumbuh di
dataran rendah adalah ...
a. Cengkih
b. Jagung
c. Kopi
d. Teh
9. Contoh industri pabrik adalah ...
a. Industri alat elektronik
b. Industri konveksi
c. Industri mebel
d. Industri batik
10. Tempat yang cocok digunakan
sebagai festival layang – layang
adalah ...
a. Pantai
b. Pegunungan
c. Tengah kota
d. Gedung bertingkat
Nama :
No. Absen :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
KUNCI JAWABAN
1. D
2. D
3. C
4. D
5. B
6. C
7. D
8. B
9. A
10. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
LEMBAR PENILAIAN
Penilaian Kognitif
Benar = 1
Salah = 0
Penilaian Akhir kognitif :
10xmaksimumskorJumlah
didapatyangskorJumlahNA
Rubrik Penilaian Afektif
Teliti
1 : jawaban banyak yang tidak tepat
2 : beberapa jawaban kurang tepat
3 : sebagaian besar jawaban tepat
Rubrik Penilaian Ketelitian
No Nama Siswa Skor aspek I
Skor individual
total
Skor rata-rata
kelompok
1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Ketepatan waktu
1 : selesai mengerjakan dan mengumpul soal lebih dari waktu yang
ditentukan
2 : selesai mengerjakan dan mengumpul soal tepat pada waktu yang telah
ditentukan
Rubrik Penilaian Ketepatan waktu
No Nama Siswa Skor aspek I
Skor individual
total
Skor rata-rata
kelompok
1 2 3
Skor akhir individu = jumlah skor total dari semua aspek
Skor akhir rata-rata kelompok =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Rubrik Penilaian Psikomotor
Indikator : Menyusun puzzle tentang kegiatan ekonomi
No Aspek yang dinilai Penilaian Skor
1 2
1. Menyusun puzzle
a. Kerapian dalam menyusun puzzle
b. Ketepatan menyusun puzzle
c. Ketepatan waktu
Keterangan :
Kerapian dalam menyusun puzzle
1 : terdapat beberapa bagian puzzle yang kurang rapi
2 : semua bangian puzzle tersusun secara rapi
Ketepatan menyusun puzzle
1 : terdapat beberapa bagian puzzle yang kurang tepat pada bagiannya
2 : semua bangian puzzle tersusun dengan tepat
Ketepatan waktu
1 : mengumpulkan lebih pada waktu yang telah ditentukan
2 : mengumpulkan tepat pada waktu yang telah ditentukan
10xmaksimumskorJumlah
didapatyangskorJumlahNA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 6
Berilah tanda (x) pada jawaban yang paling tepat!
1. Terdapat dua macam sumber daya alam menurut sumbernya, yaitu ....
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam
tidak dapat diperbaharui
b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam
yang dapat habis
c. Sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati
d. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan sumber daya
alam yang bisa habis
2. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah ....
a. Tanah
b. Air
c. Batu bara
d. Hewan
3. Sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia jumlahnya ....
a. Terbatas
b. Cukup
c. Banyak
d. Sedikit
4. Tambang perak dan emas di Indonesia terletak di daerah ....
a. Jawa Tengah
b. Bali
c. Irian Jaya
d. Jawa Barat
5. Tanaman yang cocok di lahan basah adalah ....
a. Padi
b. Ketela
c. Jagung
d. Tebu
6. Penghasil padi terbesar terdapat di Pulau ....
a. Kalimantan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
b. Jawa
c. Sumatra
d. Bali
7. Hasil perkebunan kelapa sawit banyak terdapat di daerah ....
a. Jawa
b. Bali
c. Kalimantan
d. Irian Jaya
8. Kegiatan memakai barang disebut dengan ....
a. Produksi
b. Distribusi
c. Konsumsi
d. Ekonomi
9. Perusahaan atau perseorangan yang menghasilkan suatu barang disebut ....
a. Produsen
b. Distributor
c. Konsumen
d. Ekonomi
10. Dalam kegiatan produksi, orang akan menghasilkan barang dan jasa.
Berikut ini yang termasuk kegiatan produksi adalah ....
a. Membeli sepatu
b. Berdagang sayuran
c. Membuat tempe
d. Mengirim hasil bumi
11. Makan nasi, minum susu, dan memakai sepatu baru termasuk kegiatan
ekonomi jenis ....
a. Produksi
b. Distribusi
c. Menghasilkan
d. Konsumsi
12. Barang tambang andalan Indonesia adalah ....
a. Semen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
b. Minyak bumi
c. Tembaga
d. Biji besi
13. Usaha perkebunan yang dilakukan oleh pemerintah dikelola oleh ....
a. PT Perkebunan
b. CV Perkebunan
c. Kantor Perkebunan
d. Mentri Perkebunan
14. Salah satu contoh hasil pertanian adalah ....
a. Tembakau
b. Teh
c. Jagung
d. Kopi
15. Dataran tinggi Dieng merupakan dataran yang memiliki ketinggian diatas
400 meter. Hal – hal berikut ini merupakan salah satu pengaruh negatif
dataran tinggi Dieng memiliki tinggi diatas 400 meter adalah ....
a. Cocok untuk menanam sayur – mayur
b. Memiliki udara yang sejuk dan segar
c. Sering terjadi longsor
d. Cocok untuk tempat pariwisata
16. Pekerjaan yang sering dilakukan oleh masyarakat di dataran tinggi adalah
..........
a. Pembuat barang kerajinan dari kerang
b. Petani sayur – sayuran
c. Nelayan
d. Jasa pengacara
17. Di Pulau Kalimantan, sungai berfungsi sebagai ....
a. Pengairan untuk pertanian
b. Alat transportasi
c. Saluran irigasi
d. Sumber air
18. Tanaman tembakau cocok ditanam di daerah ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
a. Dataran tinggi
b. Dataran rendah
c. Daerah pantai
d. Daerah rawa
19. Kacang kedelai merupakan bahan pembuat ....
a. Saus sambal
b. Kecap
c. Minyak wijen
d. Minyak goreng
20. Serat rosela merupakan bahan baku pembuat ....
a. Keset
b. Karung goni
c. Tikar
d. Tirai jendela
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 7
Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL NILAI
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80
2 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 13 65
3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 75
4 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 12 60
5 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 50
6 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 9 45
7 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 13 65
8 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 11 55
9 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 12 60
10 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6 30
11 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 85
12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 14 70
13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 13 65
14 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 11 55
15 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 12 60
16 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 13 65
17 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14 70
18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15 75
19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 16 80
20 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 70
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 15 75
22 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 10 55
23 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 8 40
24 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 11 55
25 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 65
26 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 11 55
27 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13 65
28 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16 80
29 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 13 65
30 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 9 45
31 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 12 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL NILAI
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 90
2 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 14 70
3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 17 85
4 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 13 65
5 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 12 60
6 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 14 70
7 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 15 75
8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 17 85
9 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 70
10 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 13 65
11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
12 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16 80
13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 16 80
14 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 15 75
15 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 14 70
16 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15 75
17 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80
18 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85
19 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 95
21 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85
22 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 75
23 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 13 65
24 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85
25 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 16 80
26 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 15 75
27 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14 70
28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
29 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 15 75
30 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 14 70
31 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 17 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Nilai Pretest Kelompok Kontrol
x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL NILAI
1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 9 45
2 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 12 60
3 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 10 50
4 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 14 70
5 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 13 65
6 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 8 40
7 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 14 70
8 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11 55
9 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 13 65
10 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 14 70
11 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 60
12 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 11 55
13 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 12 60
14 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 13 65
15 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 9 45
16 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 14 70
17 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 11 55
18 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 10 50
19 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 13 65
20 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 11 55
21 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 12 60
22 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 11 55
23 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 14 70
24 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 11 55
25 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 13 65
26 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 12 60
27 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 11 55
28 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 13 65
29 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 9 45
30 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 12 60
31 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 8 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Nilai Posttest Kelompok Kontrol
x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL NILAI
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 11 55
2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 75
3 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 13 65
4 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 14 70
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 14 70
6 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 11 55
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 17 85
8 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 13 65
9 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 70
10 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80
11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 15 75
12 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 13 65
13 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 75
14 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 80
15 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 10 50
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17 85
17 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 13 65
18 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 14 70
19 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15 75
20 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 14 70
21 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 13 65
22 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 12 60
23 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15 75
24 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 13 65
25 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 70
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 75
27 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 12 60
28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 16 80
29 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 65
30 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85
31 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 11 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 8
Pretest Eksperimen Posttest Eksperimen
Pretest Kontrol Posttest Kontrol
Statistics
pretestkontrol
N Valid 31
Missing 0
Mean 58.06
Median 60.00
Mode 55
Minimum 40
Maximum 70
Statistics
Posteks
N Valid 31
Missing 0
Mean 77.90
Median 75.00
Mode 70a
Minimum 60
Maximum 95
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Statistics
Preeks
N Valid 31
Missing 0
Mean 62.58
Median 65.00
Mode 65
Minimum 30
Maximum 85
Statistics
Postkontrol
N Valid 31
Missing 0
Mean 69.52
Median 70.00
Mode 65
Minimum 50
Maximum 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 9
Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretest .125 31 .200* .968 31 .460
posttest .139 31 .133 .959 31 .267
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
pretest .140 31 .128 .927 31 .036
posttest .119 31 .200* .959 31 .274
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.231 1 60 .141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 10
Hasil Uji Independen t-test Pretest
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
nilai Equal variances assumed
2,231 ,141 1,631 60 ,108 4,516 2,768 -1,021 10,054
Equal variances not assumed
1,631 54,073 ,109 4,516 2,768 -1,034 10,066
Hasil Uji Independen t-test Posttest
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
nilai Equal variances assumed
,146 ,703 3,562 60 ,001 8,387 2,355 3,677 13,097
Equal variances not assumed
3,562 59,999 ,001 8,387 2,355 3,677 13,097
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 11
Foto Kelompok Eksperimen
Guru menyiapkan pembelajaran Guru melakukan apersepsi
Guru membagi materi pada setiap
kelompok
Guru membagi siswa dalam kelompok
sesuai dengan warna pada nama siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Siswa mempelajari materi dalam
kelompok asal
Siswa mempelajari materi dalam
kelompok ahli
Siswa kembali kedalam kelompok asal
dan mensyeringkan materi yang
didapat dalam kelompok ahli.
Siswa mengerjakan LKS dalam
kelompok asal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa dan guru menyimpulkan
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Foto Kelompok Kontrol
Guru melakukan apersepsi Guru menuliskan materi yang akan
dipelajari
Guru dan siswa melakukan tanya
jawab tentang materi yang akan
dipelajari
Guru menjelaskan dan menuliskan
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Siswa mengerjakan LKS secara
berkelompok
Salah satu kelompok menyampaikan
hasil pekerjaan di depan kelas
Beberapa siswa menambahkan
pendapatnya
Siswa mendengarkan dan mencatat
penjelasan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Guru dan siswa menyimpulkan materi
pelajaran
Siswa mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 14
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Christina Inggriani merupakan anak ketiga dari pasangan Hari Suprayitno
dan Menik Rukmiyati. Lahir di Magelang, 13 November 1992. Pendidikan awal
dimilai di SD Negeri Pirikan pada tahun 1998-2004. Dilajutkan ke jenjang
pendidikan Sekolah Lanjut Tingkat Pertama Negeri 7 Magelang pada tahun 2004
– 2007. Pada tahun 2007 – 2010 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas Negeri 4 Magelang, kemudian menempuh pendidikan di
Universitas Sanata Dharma pada tahun 2010. Selama menempuh pendidikan
penulis telah mengikuti banyak kegiatan, antara lain dokter kecil, OSIS, dan DP.
Penulis juga banyak mengikuti organisasi – organisasi antara lain OMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI