plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · smp tersebut baik diawali dengan...

265
i KETERLAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI (Studi Evaluatif Keterlaksanaan dan Hambatan-hambatan Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: St. Saturninus Adven Yora Dinata NIM: 111114060 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vuongdang

Post on 08-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

i

KETERLAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN

PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI (Studi Evaluatif Keterlaksanaan dan Hambatan-hambatan Pendidikan Karakter

Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:

St. Saturninus Adven Yora Dinata

NIM: 111114060

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Seorang pelajar bertanya kepada saya,”Mau jadi apa kak kelak?”, jawab saya,”Ingin menjadi

orang baik dek ”. Menjadi orang baik adalah visi hidup saya, baik dalam berbuat baik,

baik dalam kematangan pribadi, baik menjalin relasi, baik dalam mengambil keputusan, baik

dalam pilihan cita, cinta, dan karir, serta baik dalam memperjuangkan segala sesuatu yang

ingin saya capai”

Suatu waktu, dalam sebuah kegiatan pelatihanGnC-M seorang mahasiswa menuliskan pesan

kepada saya, “Supel adalah dirimu, cerdas dan humanis adalah bentuk kepribadianmu, setia

kawan itulah caramu menunjukan kesetiaanmu, berwibawa dan berjiwa seorang pemimpin

yang baik adalah wujud nyata matang kepribadianmu”

Dan terakhir, saya yakin dan percaya bahwa ketika Tuhan menempatkan saya di awal

perjalanan ini, Dia jugalah yang akan menuntun saya hingga ke akhirnya. Saya yakin bahwa

Dia tidak akan membawa saya sejauh ini hanya untuk kegagalan”

Karya ini saya persembahkan kepada:

Sang Pembuat Karya Terbesar dalam hidup saya, Tuhan Yesus

Tempat terindah saat bersandar dalam segala hal, Ibu saya Ceacilian Satirah

Adik saya Epy Vanny Yori Yudis Tiara

Supporter yang tak jemu memberikan semangat, keluarga besar saya

“Pengagum Rahasia” dan Anugerah Terindah, Fransisca Ratna Widiasih

Kawan-kawan seperjuangan 2011 yang membuat hidupku semakin bewarna

Dan semua orang yang ikut dalam karya hidup saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

vii

ABSTRAK

KETERLAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN

PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI

(Studi Evaluatif Keterlaksanaan dan Hambatan-hambatan Pendidikan

Karakter Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2014/2015)

St. Saturninus Adven Yora Dinata

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2015

Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP saat ini belum menunjukan hasil yang

memuaskan. Sebagian besar guru masih memusatkan perhatian pada tataran kognitif,

sedangkan muatan nilai-nilai karakter yang diintegrasikan pada berbagai mata pelajaran

sifatnya hanya “tempelan” semata. Tidak hanya itu, sebagian guru mata pelajaran yang

memiliki peranan dalam pendidikan karakter memiliki keterbatasan kemampuan

mendeskripsikan, mengaktualisasikan, dan mensosialisasikan tugas ini. Oleh karena itu,

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih komprehensif mengenai

keterlaksanaan dan hambatan-hamabatan pendidikan karakter terintegrasi, khususnya di

SMP.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Tempat penelitian

adalah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Sumber data dalam penelitian ini adalah

wakil kepala sekolah, dan guru mata pelajaran. Metode pengumpulan data yang

digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokomentasi, dan angket. Teknik analisis

data kualitatif adalah dengan mencari dan menyusun data yang diperoleh secara

sistematis, mereduksi, melakukan coding, dan membuat perbandingan antardata. Analisis

data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke bagian-bagian yang

lebih kecil, melakukan sintesa, menyususun ke dalam pola, memilah dan mempelajari,

serta membuat kesimpulan data penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan beberapa hal mengenai

keterlaksanaan dan hambatan-hamabatan pendidikan karakter terintegrasi di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, yaitu: 1) perencanaan pendidikan karakter terintegrasi di

SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian

pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan mulai dari tahap perkenalan,

pelaksanaan, dan evaluasi melalui silabus, RPP, dan bahan ajar, 3) pelaksanaan

pendidikan karakter terintegrasi juga dilakukan pada manajemen sekolah, pembelajaran

di kelas, dan kegiatan pengembangan diri, 4) kesesuaian pelaksanaan pendidikan karakter

dengan silabus dan RPP belum berjalan secara optimal, 5) ada beberapa hambatan

pelaksanaan pendidikan karakter, yaitu sistem penilaian yang dirasa masih sulit, tenaga

dan waktu mengajar yang semakin tinggi, terbatasnya buku ajar, dan tuntutan kurikulum

yang tinggi.

Kata Kunci: Karakter, Pendidikan Karakter, Keterlaksanaan Pendidikan Karakter,

Hambatan-hambatan Pendidikan Karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

viii

ABSTRACT

IMPLEMENTATION AND CONSTRAINTS

CHARACTER EDUCATION INTEGRATED

(The Evaluative Study of Implementation and Constraints Character Education

Integrated In Pangudi Luhur 1 Junior High School, Yogyakarta

Academic Year 2014/2015)

St. Saturninus Adven Yora Dinata

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2015

Implementation of character education in junior high school has yet to show

satisfactory results. Most teachers are still focused on the cognitive level, while charge

character values that are integrated on a variety of subjects it is only "patch" alone. Not

only that, some teachers of subjects who had a role in character education has limited

competence to describe, actualize, and disseminating this task. Therefore, the purpose of

this study was to determine more comprehensively about the feasibility and constraints

integrated character education, especialy in junior high school.

This type of research is qualitative research. The place of this research is Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta junior high school. Source of data in this study is the principal and

teachers. Data collection methods used were interviews, observation, documentation

study, and questionnaires. Qualitative data analysis technique is to find and collate data

obtained systematically, reducing, coding, and make comparisons each of the data. Data

analysis was performed by organizing the data, describe the parts into smaller, synthesize,

compiled into a pattern, sorting and learn, and make conclusions of research data.

Based on the results of the study, the researchers conclude several things about

the feasibility and constraints integrated character education in Pangudi Luhur 1

Yogyakarta junior high school, namely: 1) planning the integrated character education in

school is good begins with the preparation of RKS and RKAS, 2) the integration of

character education in learning is done starting from the introduction, implementation,

and evaluation through the syllabus, lesson plans and teaching materials, 3)

implementation of the integrated character education was also carried out on school

management, classroom learning and self-development activities, 4) the suitability of the

implementation of character education in the syllabus and RPP has not run optimally, 5)

there are some obstacles implementation of character education, which is a rating system

that it is still difficult, effort and time that the higher teaching, lack of textbooks, and the

high demands of the curriculum.

Keywords: Character, Character Education, Immplementation Education Character,

Character Education Constraints

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas segala berkat dan karya mengagumkan yang diperbuat dalam penyelesaian

tugas akhir skripsi ini. Sebuah karya ilmiah yang memberikan pengalaman baru

dan berharga bagi penulis untuk terus berkarya dan mengembangkan ilmu

pengetahuan, khususnya dalam pendampingan karakter bangsa, mencerdaskan,

dan memanusiakan manusia.

Karya ilmiah ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan

Konseling, Jurusan Ilmu Pendididkan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak akan terlaksana dengan

baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi

penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling sekaligus dosen pembimbing penulisan skripsi, yang

merupakan salah satu dosen hebat, penuh kesabaran, senantiasa

memberikan semangat, dan menjadi sumber inspirasi bagi penulis.

2. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling yang senantiasa membantu, memberikan

arahan yang positif, dan memberikan semangat tersendiri kepada

penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

x

3. Br. Yoseph Anton Utamiyadi, FIC. S.s. selaku Kepala Sekolah SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang berkenan menerima dan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di

sekolah.

4. Bapak/ibu guru SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, yang telah bersedia

menyediakan waktu menjadi responden di sela-sela kesibukan sebagai

seorang guru dan berkenan memberikan informasi sebagai data yang

mendukung penelitian ini.

5. Bapak/ibu dosen dan karyawan Program Studi Bimbingan dan

Konseling yang senantiasa mendukung, penuh kesabaran, memberikan

semangat, dan membagikan ilmunya dalam penyelesaian penelitian ini.

6. Ibu Ceacilia Satirah dan EpyVanny Yori Yudis Tiara, keluarga penulis

yang senantiasa menjadi kekuatan terbesar dan memberikan dukungan

serta motivasi lahir dan batin.

7. Keluarga Bpk Joni Ong dan Ibu Frensisca, atas segala dukungan dan

kebaikan, dan kepercayaan yang diberikan selalu kepada penulis

hingga saat ini.

8. Fransisca Ratna Widiasih, yang senatiasa memberikan semangat yang

besar, menemani, mendampingi, dan menjadi partner dalam berbagi

banyak hal, terkhusus dalam penyelesaian laporan skripsi.

9. Keluarga besar penulis, yang selalu menjadi sumber kekuatan dan

motivasi untuk mewujudkan segala cita-cita dan harapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSTUJUAN PUBLIKASI .......................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 5

C. Fokus Penelitian ...................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10

G. Batasan Istilah .......................................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP

1. Pengertian Karakter ......................................................................... 13

2. Pengertian Pendidikan Karakter ...................................................... 15

3. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter di SMP ...................... 17

4. Dasar Hukum Pembinaan Pendidikan Karakter ............................... 18

5. Nilai-nilai Karakter untuk SMP ...................................................... 19

6. Urgenitas Pendidikan Karakter di SMP .......................................... 23

7. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ................................................ 25

8. Kebutuhan Pengembangan Pendidikan Karakter di SMP ............... 26

9. Tujuan Pendidikan Karakter di SMP .............................................. 27

B. Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP

1. Pendidikan Karakter Secara Terpadu di SMP ................................. 29

2. Langkah Pendidikan Karakter di SMP ............................................ 33

3. Perencanaan Pembelajaran Terintegrasi Pendidikan Karakter

di SMP .............................................................................................. 38

4. Kegiatan Pengembangan Diri Terintegrasi Pendidikan Karakter .... 45

5. Prinsip Pembelajaran Pendidikan Karakter di SMP.......................... 65

6. Pendekatan Experiential Learning ................................................... 72

7. Hambatan-hambatan Pendidikan Karakter Terintegrasi .................. 74

C. Konsep Kurikulum 2013, Manajemen dan Proses Manajemen

1. Konsep Pengembangan Kurikulum 2013 ......................................... 75

2. Manajemen dan Proses Manajemen ................................................. 76

D. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................................. 80

E. Kerangka Pikir ...................................................................................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

xiv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 88

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 89

C. Subyek Penelitian ................................................................................ 91

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 91

1. Wawancara .................................................................................... 91

2. Observasi ....................................................................................... 94

3. Dokumentasi ................................................................................. 100

4. Angket .......................................................................................... 100

5. Alat perekam ................................................................................. 101

E. Keabsahan Data .................................................................................... 101

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 102

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Terkait Pendidikan

Karakter .......................................................................................................... 107

1. Letak dan Keadaan Geografis .......................................................... 108

2. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya ............................................ 108

3. Visi dan Misi .................................................................................... 113

4. Struktur Organisasi .......................................................................... 114

5. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa .............................................. 116

6. Sarana dan Prasarana ........................................................................ 117

7. Kurikulum ........................................................................................ 119

B. Perencanaan Integrasi Pendidikan Karakter SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta ..................................................................................................... 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

xv

C. Pelaksanaan Integrasi Pendidikan Karakter SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta ..................................................................................................... 132

1. Pengintegrasian dalam Pembelajaran .............................................. 133

2. Pengintegrasian dalam Muatan Lokal .............................................. 139

3. Pengintegrasian melalui Kegiatan Pengembangan Diri ................... 140

4. Pengintegrasian dalam Seluruh Aktivitas Pembiasaan di Sekolah 145

D. Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Terintegrasi ........................ 154

E. Teknik dan Instrumen Penilaian Pendidik Karakter ............................... 157

F. Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Pendidikan Karakter Terintegrasi di

SMP Pangudi Luhur 1Yogyakarta ............................................................. 16O

G. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP

Pangudi Luhur 1Yogyakarta ..................................................................... 167

H. Usaha-usaha Sekolah untuk Mengatasi Pelaksanaan Pendidikan

Karakter ........................................................................................................ 170

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 173

B. Saran-saran ............................................................................................. 179

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian Pendidikan Karakter ............................................. 90

Tabel 2. Subyek Wawancara dan Angket Penelitian ...................................... 91

Tabel 3. Panduan Wawancara Terstruktur ..................................................... 92

Tabel 4. Panduan Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter dalam Mata

Pelajaran dan Pembelajaran ............................................................. 95

Tabel 5. Panduan Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter Melalui

Kegiatan Pengembangan Diri .......................................................... 95

Tabel 6 Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter Melalui Kegiatan

Rutin ............................................................................................... 96

Tabel 7. Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter Melalui Kegiatan

Spontan ............................................................................................. 97

Tabel 8. Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter Melalui Kegiatan

Keteladanan ...................................................................................... 98

Tabel 9. Panduan Penilaian Keberhasilan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Evaluasi dan Monitoring ................................................... 99

Tabel 10. Panduan Penilaian Keberhasilan Sarana dan Prasarana Penunjang

Pelaksanaan Pendidikan Karakter ................................................... 99

Tabel 11. Interpretasi Hasil Wawancara Perencanaan Pendidikan Karakter . 122

Tabel 12. Interpretasi Hasil Wawancara Pengertian Pendidikan Karakter ... 123

Tabel 13. Interpretasi Hasil Wawancara Perencanaan Silabus, RPP, dan Bahan

Ajar ............................................................................................... 124

Tabel 14. Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

xvii

Kelas .............................................................................................. 134

Tabel 15. Interpretasi Hasil Wawancara Kesesuaian Pelaksanaan Pendidikan

Karakter ......................................................................................... 135

Tabel 16. Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter dalam Mata

Pelajaran dan Pembelajaran .......................................................... 136

Tabel 17. Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam

Kegiatan Pengembangan Diri ..................................................... 141

Tabel 18. Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Pendidikan Karakter Melalui

Kegiatan Pengembangan Diri ....................................................... 143

Tabel 19. Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Rutin .............. 146

Tabel 20. Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Spontan .......... 150

Tabel 21. Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Keteladanan ... 152

Tabel 22. Interpretasi Hasil Wawancara Metode Ajar Guru ........................ 156

Tabel 23. Interpretasi Hasil Wawancara Pengukuran Keterlaksanaan Pendidikan

Karakter ........................................................................................ 159

Tabel 24. Interpretasi Hasil Wawancara Indikasi Perubahan Karakter ........ 160

Tabel 25. Interpretasi Hasil Wawancara Hambatan Pendidikan Karakter .... 168

Tabel 26. Interpretasi Hasil Wawancara Solusi Pendidikan Karakter .......... 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Mendikbud Anies untuk Guru ........................................... 184

Lampiran 2. Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter ............ 187

Lampiran 3. Panduan Observasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter ................ 194

Lampiran 4. Angket Pelaksanaan Pendidikan Karekter ................................... 201

Lampiran 5. Verbatim Pelaksanaan Pendidikan Karakter ............................... 205

Lampiran 6. Interpretasi Hasil Wawancara Antarguru .................................... 215

Lampiran 7. Analisis Butir Aspek Wawancara ................................................ 223

Lampiran 8. Hasil Observasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter ...................... 231

Lampiran 9. Analisis Hasil Angket Pelaksanaan Pendidikan Karakter ............ 241

Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta ............ 242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

xix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Model Pembelajaran Kontekstual Guru ........................................ 154

Diagram 2. Teknik Instrumen Penilaian Guru ................................................. 157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, fokus

penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan

istilah. Ketujuh sub-bagian tersebut merupakan bagian-bagian dari pendahuluan

yang menggambarkan sebuah penelitian yang bersifat komprehensif. Masing-

masing sub-bagian akan dijabarkan secara singkat, padat, dan jelas.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk karakter serta peradaban yang bermanfaat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sejalan dengan tuntutan Pasal 3

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(SPN). Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, saleh, sabar, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah. Sekolah menjadi

lembaga formal yang menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk

membimbing, mendidik, melatih, dan mengembangkan kemampuan peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

2

didik dalam mencapai tujuan pendidikan. Sekolah menjadi tempat

berlangsungnya pendidikan karakter, dimana peserta didik belajar dan

berkembang menjadi pribadi yang memiliki nilai-nilai karakter positif.

Dalam perkembangan pendidikan Indonesia, pendidikan karakter

hilang dari kurikulum sekolah dan digantikan oleh mata pelajaran lainnya,

seperti PPKn, budi pekerti, dan yang tetap ada dari dulu yaitu pendidikan

agama. Beberapa mata pelajaran tersebut memuat nilai-nilai karakter, namun

fokus utamanya adalah pengenalan nilai-nilai secara kognitif semata.

Meskipun sampai ke penghayatan nilai-nilai secara afektif, namun tidak dalam

pengaplikasiannya.

Krisis karakter dan nilai bangsa saat ini terkait erat dengan semakin

tidak adanya harmoni di dalam sekolah. Banyak sekolah mengalami

disorientasi. Fokus pembelajaran sekolah berhenti pada tataran kognitif, tanpa

mengindahkan nilai-nilai karakter dan perkembangan pada potensi peserta

didik.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter di sekolah

khususnya SMP, baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-

nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam

kehidupan sehari-hari (Suyanto, 2011). Perlu dilakukan evaluasi komprehensif

tentang keterlaksanaan dan hambatan-hambatan pendidikan karakter yang

telah berlangsung dengan sistem terintegrasi di SMP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

3

Melihat permasalahan yang dialami remaja dalam praktik pendidikan

di SMP, tampaknya perlu adanya pendampingan dan perhatian serius.

Meskipun ada jam mata pelajaran agama, hal itu hanyalah sebagai

pengetahuan bukan untuk diamalkan dengan baik. Padahal pendidikan

karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan secara kognitif,

penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengalaman nilai secara

nyata.

Hal tersebut terkait dengan karakteristik perkembangan peserta didik

di usia SMP yang merupakan masa yang rentan bagi remaja. Usia remaja

merupakan masa peralihan. Masa yang sulit dan banyak masalah terjadi di

dalamnya, masa dimana remaja mencari jati dirinya. Remaja akan melakukan

berbagai macam bentuk pemberontakan dan mencari kesenangan sesuai yang

diinginkan.

Pada tahun 2013, kementrian pendidikan memberlakukan kurikulum

baru yaitu kurikulum 2013. Muatan dalam kurikulum ini nampaknya lebih

komprehensif, mengharuskan setiap mata pelajaran memuat nilai-nilai

karakter yang mengarah pada tindakan nyata peserta didik. Guru perlu

menggunakan pendekatan experiential learning, sehingga peserta didik

memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajarannya di kelas, dan

akhirnya menjadi karakter yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui kurikulum 2013 diharapkan perkembangan sistem pendidikan

di bangsa ini semakin baik dan mengembalikan nilai-nilai karakter yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

4

hilang. Namun nampaknya harapan ini belum terlaksana dengan baik. Hampir

setiap pergantian menteri, kurikulum pun ikut berganti. Namun pergantian ini

tidak menunjukkan perubahan yang signifikan bagi pendidikan di Indonesia,

khususnya di SMP.

Diberlakukannya kurikulum baru 2013 yang kembali mengarahkan

sistem pendidikan pada pengembangan nilai karakter peserta didik,

nampaknya perlu perjuangan yang keras. Sekolah perlu mengintegrasikan nilai

karakter pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Guru perlu

menyusun sedemikian rupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

memuat nilai karakter melalui pendekatan experiential learning. Nampaknya

semua ini masih sulit dalam pengaplikasiannya. Guru masih mengalami

kesulitan dalam memberikan penilaian para peserta didik. Nilai-nilai karakter

yang terdapat di RPP hanya sekedar menjadi paparan belaka dan sulit

diintegrasikan dalam proses pembelajaran.

Hal ini juga dialami oleh tenaga pembimbing sekolah. Guru BK

mengalami banyak kesulitan mengimplementasikan muatan karakter di

sekolah. Padahal, peran guru BK terkait penanaman nilai karakter ke peserta

didik sangat besar. Guru BK mengalami kesulitan dalam penyusunan

perencanaan Satuan Layanan Bimbingan (SLB). Layanan bimbingan klasikal

di kelas pun belum dapat digunakan secara efektif. Guru BK masih

menggunakan pendekatan lama, yang memaksakan anak untuk menyerap

informasi melalui nasihat-nasihat, ceramah, dan hukuman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

5

Dari berbagai permasalahan yang timbul dengan diberlakukannya

sistem baru ini, maka perlu dikaji lebih mendalam mengenai keterlaksanaan

dan hambatan-hambatan pendidikan karakter terintegrasi di SMP. Hal ini

penting dilakukan untuk memperbaiki pendidikan karakter di sekolah.

B. Identifikasi Masalah

Pendidikan karakter, saat ini dan untuk beberapa tahun ke depan akan

booming. Itu tidak lepas dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta “Revolusi Mental” yang baru-

baru ini disampaikan oleh Presiden baru terpilih sebagai upaya perbaikan

sistem pendidikan dan karakater generasi muda. Pemerintah berusaha mencari

solusi dari situasi dan kondisi bangsa saat ini, seperti tawuran antarpelajar,

putus sekolah, praktik-praktik korupsi, kekerasan orang tua terhadap anak,

perilaku bullying, membolos, kabur saat pelajaran berlangsung, geng motor,

bahkan penyimpangan-penyimpangan seksualitas yang dilakukan oleh pelajar

SMP. Hal semacam ini nampaknya masih marak mewarnai sistem pendidikan

bangsa ini, dan ini hanya sebagian kecil cerminan moralitas dan karakter

generasi muda yang rapuh.

Mochtar Buchori (2007) menegaskan,

“Masalah character building masih merupakan suatu isu besar,

bahkan amat besar. Semua kebobrokan yang kita rasakan kini lahir dari

tidak adanya watak yang cukup kokoh pada diri kita bersama. Watak

bangsa rapuh dan watak manusia Indonesia mudah goyah. Saya kira

jumlah orang yang jujur masih cukup banyak di Indonesia, tetapi

mereka tidak berdaya menghadapi kelompok kecil manusia Indonesia

yang korup, yang mempunyai kekuasaan atau membonceng pada

kekuasaan. Ungkapan character building kini sudah klise kosong,

nyaris tidak bermakna. Diucapkan para politisi, birokrat pendidikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

6

pemimpin organisasi pendidikan, ungkapan ini tidak meninggalkan

bekas apa-apa”. (http://www.kompas.co.id/)

Mochtar Buchori (2007) melanjutkan,

“Jadi apa yang salah dengan pendidikan karakter kita? Banyak sekali!

“Pendidikan watak” diformulasikan menjadi pelajaran agama,

pelajaran kewarganegaraan, atau pelajaran budi pekerti, yang program

utamanya ialah pengenalan nilai-nilai secara kognitif semata. Paling-

paling mendalam sedikit sampai ke penghayatan nilai secara afektif.

Padahal pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke

pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan

akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata”.

Pelaksaanaan pendidikan karakter di SMP saat ini belum

menunjukkan hasil yang memuaskan. Selain hanya berhenti dalam tataran

kognitif, muatan nilai-nilai karakter yang diintegrasikan ke berbagai mata

pelajaran sifatnya hanya “tempelan” semata. Nilai-nilai karakter sekedar di

tulis di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tanpa menampakkan

konkritisasinya dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya, sebagian

besar guru mata pelajaran yang memiliki peranan dalam pendidikan karakter

memiliki keterbatasan kemampuan mendeskripsikan, mengaktualisasikan, dan

mensosialisasikan tugas ini. Kesulitan-kesulitan seperti ini tentu menjadi

masalah tersendiri dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.

Pada sisi lain, kehadiran dan peran Guru BK yang secara khusus

dibekali keterampilan menginternalisasikan nilai-nilai karakter, kurang

menunjukkan keterlibatan yang besar. Hal ini nampak pada sebagian besar

SMP yang belum mendapatkan jam layanan klasikal. Guru BK mengalami

kesulitan untuk bertemu secara langsung dengan peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

7

C. Fokus Penelitian

Melihat berbagai bentuk permasalahan yang ditampilkan pada latar

belakang dan identifikasi masalah diatas, menjadi penting bahwa sistem

pendidikan karakter perlu terus-menerus dikaji secara lebih mendalam,

khususnya dalam penerapan kurikulum 2013. Oleh karena itu, penelitian ini

memfokuskan kajian evaluatif pada keterlaksanaan dan hambatan-hambatan

pendidikan karakter terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Sebuah

studi evaluasi mengenai kebijakan pelaksanaan pendidikan karakter

terintegrasi yang diberlakukan oleh pemerintah untuk SMP.

D. Rumusan Masalah

Masalah utama yang diharapkan terpecahkan melalui penelitian ini,

diformulasikan secara spesifik menjadi beberapa pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum keadaan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

terkait dengan pendidikan karakter terintegrasi?

2. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter terntegrasi di SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta?

3. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi di SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta?

4. Bagaimana pelaksanaan pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam mata

pelajaran dan pembelajaran di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

8

5. Bagaimana pelaksanaan pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam

manajemen sekolah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

6. Bagaimana pelaksanaan pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam muatan

lokal di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

7. Bagaimana pelaksanaan pengintegrasian nilai-nilai karakter melalui

kegiatan pengembangan diri di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

8. Bagaimana pelaksanaan supervisi, monitoring, dan evaluasi keberhasilan

pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

9. Metode pembelajaran apa sajakah yang digunakan para guru dalam

pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

10. Teknik dan instrumen penilaian apa sajakah yang digunkan para guru

dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta?

11. Faktor apa sajakah yang menghambat pelaksanaan pendidikan karakter

pada kurikulum 2013 di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?

12. Usaha-usaha apa sajakah yang dilakukan sekolah untuk mengatasi

hambatan-hambatan pelaksanaan pendidikan karakter?

E. Tujuan Penelitian

Berikut ini merupakan beberapa tujuan yang didasarkan pada masalah

yang ingin peneliti pecahkan, yaitu:

1. Memperoleh gambaran umum keadaan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

terkait dengan pendidikan karakter terintegrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

9

2. Mengetahui perencanaan pendidikan karakter terintegrasi di SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta.

3. Diperolehnya data kualitatif mengenai pelaksanaan pendidikan karakter

terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

4. Diperolehnya data kualitatif mengenai pelaksanaan pengintegrasian nilai-

nilai karakter dalam mata pelajaran dan pembelajaran di SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta.

5. Diperolehnya data kualitatif mengenai pelaksanaan pengintegrasian nilai-

nilai karakter dalam manajemen sekolah di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

6. Diperolehnya data kualitatif mengenai pelaksanaan pengintegrasian nilai-

nilai karakter dalam muatan lokal di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

7. Diperolehnya data kualitatif mengenai pelaksanaan pengintegrasian nilai-

nilai karakter melalui kegiatan pengembangan diri di SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta.

8. Mengetahui pelaksanaan supervisi, monitoring, dan evaluasi keberhasilan

pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

9. Mengetahui metode-metode pembelajaran yang digunakan para guru

dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

10. Mengetahui teknik dan instrumen penilaian yang digunkan para guru

dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

10

11. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pendidikan

karakter pada kurikulum 2013 di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

12. Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan sekolah untuk mengatasi

hambatan-hambatan pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan, khususnya

dalam bidang penerapan bimbingan dan konseling terkait peran guru BK

dalam pelaksanaan pendidikan karakter, sehingga dapat dijadikan sebagai

bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada

ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi dan

bahan evaluatif untuk membenahi atau menata ulang kebijakan

pelaksanaan pendidikan karakter secara komprehensif, terpadu, dan

tepat sasaran.

b. Bagi guru pendidik karakter (Guru BK dan guru mata pelajaran) di

SMP, hasil penelitian ini dapat menjadi pemahaman baru dan refleksi

mendalam bagi sekolah, agar seluruh anggota sekolah dapat

mengaplikasikan pendidikan karakter secara tepat dan berdaya guna

mencerdaskan peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

11

c. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

membantu menumbuhkan kerja sama kemitraan profesional kolaborasi

semua guru dalam mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi

program pendidikan karakter yang reintegrasi dengan pembelajaran.

d. Bagi lembaga pendidikan konselor sekolah, prosedur dan hasil

penelitian pengembangan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

alternatif untuk mengembangkan konsep bimbingan dan konseling

karakter, pengembangan kurikulum program studi BK, kajian

pendidikan karakter, dan terapan ilmu bimbingan dan konseling dalam

optimalisasi pendidikan karakter di sekolah, khususnya di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

e. Bagi Penulis

1) Penulis memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru mengenai

pelaksanaan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan

klasikal kolaborasi dengan model pembelajaran kontekstual,

mengkaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari di

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

2) Sebagai calon guru BK, penulis mendapat pengalaman dan

keterampilan baru untuk semakin peka melihat dan mengkaji

permasalahan konkrit yang sedang terjadi di sekitar dan mampu

mengembangkan secara ilmiah di kemudian hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

12

3) Penulis mendapat kesempatan pembelajaran dan mengalami

praktik langsung melakukan prosedur penelitian dan

pengembangan secara ilmiah.

G. Batasan Istilah

1. Karakter

Karakter dalam penelitian ini merupakan nilai-nilai perilaku manusia

yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama

manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran,

sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma

agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

2. Pendidikan karakter

Pendidikan karakter yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu

sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang

meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan

tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan

Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan

sehingga menjadi pribadi yang utuh dan berdaya guna.

3. Pendidikan Karakter Terintegrasi

Pendidikan karakter terintegrasi yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah penanaman nilai-nilai karakter dalam tiga hal pokok, yaitu

kegiatan pembelajaran siswa, manajemen sekolah, dan kegiatan

pengembangan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

13

4. Keterlaksanaan Pendidikan Karakter

Keterlaksanaan pendidikan karakter yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah sistem pelaksanaan penanaman nilai-nilai karakter kepada

seluruh warga sekolah melalui kegiatan pembelajaran siswa,

manajemen sekolah, dan kegiatan pengembangan diri siswa.

5. Hambatan-hambatan Pendidikan Karakter Terintegrasi

Hambatan-hambatan pendidikan karakter terintegrasi yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah hambatan-hambatan yang dialami oleh para

pelaku pendidik karakter di sekola, yaitu kepala sekolah dan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan kajian teori, kajian penelitian yang relevan, dan

kerangka pikir. Ketiga sub-bagian tersebut merupakan bagian-bagian dari kajian

pustaka yang berisikan teori-teori pendukung dan penelitan relevan yang

diperoleh dari berbagai sumber dan jurnal ilmah. Setiap pengertian dan

penjabaran didasarkan pada pemahaman logis, ilmiah, dan dapat dipertanggung-

jawabkan. Masing-masing sub-bagian akan dijabarkan secara singkat, padat, dan

komprehensif. Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing sub-bagian.

A. Hakikat Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP

1. Pengertian Karakter

Menurut Thomas Lickona (1992:22), karakter merupakan sifat

alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral. Sifat alami itu

dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik,

jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain, dan karakter mulia

lainnya. Pengertian yang dikemukakan Lickona ini, mirip dengan apa

yang diungkapkan oleh Aristoteles, bahwa karakter itu erat kaitannya

dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus dilakukan.

Menurut Suyanto (2010), karakter adalah cara berfikir dan

berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja

sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

14

keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan

yang dibuatnya.

Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (dalam Suyanto, 2010),

karakter adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku,

personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Berkarakter adalah

berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Individu

yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha

melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya,

sesama, lingkungan, bangsa dan negara, serta dunia internasional pada

umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan

disertai dengan kesadaran, emosi, dan motivasinya (perasaannya).

Menurut Kemendiknas (2010), karakter adalah watak, tabiat,

akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi

berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai

landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Karakter

ini akan menjadikan seseorang memiliki kekhasan yang berbeda dengan

yang lainnya.

Dari berbagai definisi yang diuraikan di atas, karakter merupakan

sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral; cara

berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup

dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan

negara; dan merupakan sebuah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

15

pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak, tabiat,

akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi

berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai

landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Beberapa

definisi sebagaimana diuraikan memang memiliki sudut pandang yang

berbeda pula. Meski demikian, dari berbagai definisi itu terdapat

kesamaan bahwa karakter itu mengenai sesuatu yang ada dalam diri

seseorang yang menyebabkan orang tersebut disifati.

2. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Thomas Lickona (1992), pendidikan karakter

merupakan pendidikan yang menekankan tiga hal dalam mendidik, yaitu

knowing, loving, and acting the good. Menurutnya keberhasilan

pendidikan karakter dimulai dengan pemahaman karakter yang baik,

mencintainya, dan pelaksanaan atau peneladanan atas karakter baik itu.

Menurut Suyanto (2010), Pendidikan karakter adalah pendidikan

budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive),

perasaan (feeling), dan tindakan (action). Tanpa ketiga aspek ini, maka

pendidikan karakter tidak akan efektif.

Menurut Kemendiknas (2010), pendidikan karakter adalah

pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada

peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai

karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

16

dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius,

nasionalis, produktif, dan kreatif.

Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendiknas

(2010), secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam

diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia

(kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi

sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan

berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks

totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dapat

dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional), Olah Pikir

(Intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and

kinesthetic development), dan Olah Rasa Karsa (Affective and Creativity

development) yang secara diagramatik dapat di gambarkan sebagai

berikut.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa

pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan

dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku

OLAH PIKIR Cerdas

OLAH HATI Jujur

Bertanggung Jawab

OLAH RAGA (KINESTETIK) Bersih, Sehat,

Menarik

OLAH RASA DAN KARSA

Peduli dan Kreatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

17

peserta didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangasaan yang terwujud

dalam pikiran, sikap, perasaaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

3. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter di SMP

Suyanto (2010; 9), menegaskan bahwa keberhasilan program

pendidikan karakter dapat diketahui terutama melalui pencapaian butir-

butir Standar Kompetensi Lulusan oleh peserta didik yang meliputi

sebagai berikut: (1) Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai

dengan tahap perkembangan remaja; (2) Memahami kekurangan dan

kelebihan diri sendiri; (3) Menunjukkan sikap percaya diri; (4) Mematuhi

aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas; (5)

Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup nasional; (6) Mencari dan menerapkan informasi

dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan

kreatif; (7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan

inovatif; (8) Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai

dengan potensi yang dimilikinya; (9) Menunjukkan kemampuan

menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari; (10)

Mendeskripsikan gejala alam dan sosial; (11) Memanfaatkan lingkungan

secara bertanggung jawab; (12) Menerapkan nilai-nilai kebersamaan

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi

terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia; (13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

18

Menghargai karya seni dan budaya nasional; (14) Menghargai tugas

pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya; (15) Menerapkan

hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan

baik; (16) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun; (17)

Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat; (18) Menunjukkan

kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana; (19)

Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis

dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana; (20) Menguasai

pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah; (21)

Memiliki jiwa kewirausahaan.

Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter

adalah terbentuknya budaya sekolah. Budaya sekolah yang dimaksud yaitu

perilaku keseharian, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang

dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah

yang harus berlandaskan pada nilai-nilai tersebut.

4. Dasar Hukum Pembinaan Pendidikan Karakter

Suyanto (2010; 10), menunjukkan bahwa dasar hukum dalam

pembinaan pendidikan karakter antara lain: (1) Undang-Undang Dasar

1945 Amandemen; (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional; (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan; (4) Peraturan Pemerintah

Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

19

Pendidikan; (5) Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan

Kesiswaan; (6) Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

(7) Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi

Lulusan; (8) Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional 2010-2014;

(9) Renstra Kemendiknas Tahun 2010-2014; (10) Renstra Direktorat

Pembinaan SMP Tahun 2010 – 2014.

5. Nilai-nilai Karakter untuk SMP

Pada tingkat SMP dipilih 20 nilai karakter utama yang disarikan

dari butir-butir SKL SMP (Permendiknas no. 23 tahun 2006)

dan SK/KD (Permendiknas no. 22 tahun 2006). Berikut ini adalah daftar

20 nilai utama yang dimaksud dan diskripsi singkatnya.

a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (religius). Pikiran,

perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu

berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan ajaran agamanya.

b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri

1) Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai

orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,

dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.

2) Bertanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

20

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan

budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

3) Bergaya hidup sehat

Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam

menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan

buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

4) Disiplin

Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan.

5) Kerja keras

Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar

atau pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.

6) Percaya diri

Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan

tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

7) Berjiwa wirausaha

Sikap dan perilaku mandiri dan pandai atau berbakat mengenali

produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi

untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur

permodalan operasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

21

8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika

untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa

yang telah dimiliki.

9) Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain

dalam menyelesaikan tugas-tugas.

10) Ingin tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan

didengar.

11) Cinta ilmu

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap

pengetahuan.

c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama

1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi

milik atau hak diri sendiri dan orang lain serta tugas atau

kewajiban diri sendiri serta orang lain.

2) Patuh pada aturan-aturan sosial

Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan

masyarakat dan kepentingan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

22

3) Menghargai karya dan prestasi orang lain

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan

menghormati keberhasilan orang lain.

4) Santun

Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun

tata perilakunya ke semua orang.

5) Demokratis

Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan

kewajiban dirinya dan orang lain.

d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya

untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu

ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

e. Nilai kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

23

1) Nasionalis

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan,

kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

2) Menghargai keberagaman

Sikap memberikan respek atau hormat terhadap berbagai macam

hal, baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan

agama.

6. Urgenitas Pendidikan Karakter di SMP

Trend global yang menyeruak di penghujung abad 20 dan perlu

disikapi oleh kalangan pendidik adalah menguatnya isu atau gerakan

demokratisasi, hak asasi manusia, kesadaran ekologi, pluralisme agama

dan budaya, globalisasi dan pasar bebas, serta ancaman bahaya-bahaya

pola pikir-sikap-tindak, liberalistik-kapitalistik-materialistik, dan

konsumtif-hedonistik yang mendikte kehidupan bermasyarakat (Waras

Kamdi, 2005). Sementara itu, pada awal abad 21 ini muncul kesadaran

reflektif berbagai pihak untuk melakukan koreksi terhadap kesalahan-

kesalahan dalam dunia pendidikan. Munculnya kesadaran ini telah

menandai babak baru kebangkitan pendidikan yang lebih manusiawi dan

berkarakter. Pendidikan karakter menjadi sebuah kebutuhan dan pilihan

untuk mengantarkan bangsa ini ke arah kehidupan yang nyaman dan

lebih tenteram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

24

Saat ini pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional

tengah menggalakkan kembali pembangunan karakter bangsa. Undang-

undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

Pasal 3, sejatinya telah mengamanatkan bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa (Suyanto, 2010). Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab (UU No.20, 2003). Berdasarkan

fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap

jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus

diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut.

Pengembangan manusia sebagaimana diamanatkan dalam tujuan

pendidikan nasional tersebut menunjuk pada pembentukan karakter

peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan

santun, menghargai nilai-nilai kemanusiaan, dan mampu berinteraksi

dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University

Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan

seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan

kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan

mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

25

kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan

sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia

bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill

daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan

karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.

7. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter

Suyanto (2010; 23), menegaskan bahwa pendidikan karakter harus

didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: (1) Mempromosikan

nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter; (2) Mengidentifikasi karakter

secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku;

(3) Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk

membangun karakter; (4) Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki

kepedulian; (5) Memberi kesempatan kpeada peserta didik untuk

menunjukkan perilaku yang baik; (6) Memiliki cakupan terhadap

kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta

didik, membangun karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses;

(7) Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik; (8)

Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi

tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang

sama; (9) Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas

dalam membangun inisiatif pendidikan karakter; (10) Memfungsikan

keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

26

karakter; (11) Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai

guru-guru karakter, dan manifestasi

8. Kebutuhan Pengembangan Pendidikan Karakter di SMP

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17 Ayat (3) menyebutkan bahwa

pendidikan dasar, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan

membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang (a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa; (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (b) berilmu,

cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; (c) sehat, mandiri, dan percaya diri; (d)

toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggungjawab. Berdasarkan hal

tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan di setiap jenjang, termasuk SMP

sangat berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik.

Menyadari pentingnya karakter, dewasa ini banyak pihak

menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan

karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan

pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan

remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal, premanisme,

tindak kekerasan, penipuan, pencurian, dan berbagai kasus dekadensi

moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah

sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga

pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda

diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

27

kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dan kualitas

pendidikan karakter.

9. Tujuan Pendidikan Karakter di SMP

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu

penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada

pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara

utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui

pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMP mampu secara

mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan

menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak

mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari (Suyanto, 2010).

Jika dicermati secara jeli, terdapat tautan yang saling mutual

antara tujuan-tujuan pendidikan karakter dengan tujuan-tujuan pelayanan

bimbingan (dan konseling) di sekolah. Mengingat bimbingan merupakan

bagian integral dalam pendidikan, maka tujuan pelaksanaan bimbingan

merupakan bagian tak terpisahkan dari tujuan pendidikan tingkat

nasional maupun tujuan pendidikan dasar (SD dan SMP). Tujuan

pelayanan bimbingan dan konseling berfokus pada pengembangan nilai-

nilai kehidupan (karakter) peserta didik sebagai pribadi, sekurang-

kurangnya mencakup upaya untuk: (1) memperkuat dasar keimanan dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) membiasakan diri untuk

berperilaku yang baik, (3) memberikan pengetahuan dan keterampilan

dasar, (4) memelihara kesehatan jasmani dan rohani, (5) menanamkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

28

kesadaran berbudaya belajar dan melatih kemampuan untuk terampil

belajar, dan (6) membentuk kepribadian yang mantap dan mandiri

(Suyanto, 2010).

Pengembangan sebagai anggota masyarakat mencakup upaya

untuk: (1) memperkuat kesadaran hidup beragama dan toleransi

keberagamaan dalam masyarakat, (2) menumbuhkan rasa tanggung

jawab dalam lingkungan hidup, dan (3) memberikan pengetahuan dan

keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam

kehidupan bermasyarakat. Pengembangan sebagai warga negara

mencakup upaya untuk: (1) mengembangkan perhatian dan pengetahuan

menyangkut hak dan kewajiban sebagai warga negara RI, (2)

menanamkan rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan

negara, (3) memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang

diperlukan untuk berperan serta dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Pengembangan sebagai umat manusia mencakup upaya untuk:

(1) meningkatkan harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat,

(2) meningkatkan kesadaran tentang HAM, (3) memberi pengertian

tentang ketertiban dunia, (4) meningkatkan kesadaran tentang pentingnya

persahabatan antarbangsa, dan (5) mempersiapkan peserta didik untuk

menguasai isi kurikulum (Ahman, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

29

B. Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP

1. Pendidikan Karakter Secara Terpadu di SMP

Suyanto (2010; 24) menegaskan bahwa pendidikan karakter secara

terpadu di SMP dilaksanakan melalui proses pembelajaran, manajemen

sekolah, dan kegiatan pembinaan kesiswaan. Berikut merupakan uraian

dari tiga hal tersebut.

a) Pendidikan karakter secara terpadu dalam pembelajaran

Pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran

adalah pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan

pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam

tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran,

baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua

mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk

menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang

ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal,

menyadari/peduli, dan menginternalisasikan nilai-nilai dan

menjadikannya perilaku.

Dalam struktur kurikulum SMP, pada dasarnya setiap mata

pelajaran memuat mater-materi yang berkaitan dengan karakter.

Secara subtantif, setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang terkait

langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu

pendidikan Agama dan pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

30

mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara

langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf tertentu

menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai.

Integrasi pendidikan karakter pada mata mata-mata pelajaran di SMP

mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-

hari melalui proses pembelajaran dari tahapan perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian.

b) Pendidikan karakter secara terpadu melalui manajemen sekolah

Menurut H. Koontz & O’Donnel (Suyanto, 2010), manajemen

berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui

dan dengan orang lain. Hampior senada dengan pendapat Siregar 1987

(dalam Panduan Pendidikan Karakter di SMP, 2010), menyatakan

bahwa manajemen adalah proses yang membeda-bedakan atas

perencanaan, pengorganisasian, penggerkan pelaksanaan dan

pengendalian, dengan memanfaatkan ilmu dan seni, agar tujuan yang

telah ditetapkan dapat tercapai. Manajemen juga didefinisikan sebagai

sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama dan bekerja sama

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam manajemen terkandung pengertian pemanfaatan

sumberdaya untuk tercapainya tujuan. Sumberdaya adalah unsur-

unsur dalam mnajemen, yaitu manusia (man), bahan (materials),

mesin/peralatan (machines), metode/cara kerja (methods), modal uang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

31

(money), informasi (information). Sumberdaya bersifat terbatas,

sehingga tugas manajer adalah mengelola keterbatasan sumber daya

secara efesien dan efektif agar tujuan tercapai.

Proses manajemen adalah proses yang berlangsung terus

menerus, dimulai dari membuat perencanaan dan pembuatan

keputusan (planning), mengorganisasikan sumberdaya yang dimiliki

(organizing), menerapkan kepemimpinan untuk menggerakan

sumberdaya (actuating), melaksanakan pengendalian (controlling).

Proses diatas sering disebut POAC (Planning, Organizing, Actuating,

Controlling). Dalam konteks dunia pendidikan yang dimaksud dengan

manajemen pendidikan/sekolah adalah suatu proses perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan dalam upaya untuk

menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan

pendidikan itu sendiri.

Sebagai suatu sistem pendidikan, maka dalam pendidikan

karakter juga terdiri dari unsur-unsur pendidikan yang selanjutnya

akan dikelola melalui bidang-bidang perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian. Unsur-unsur pendidikan karakter yang akan

dikendalikan tersebut antara lain meliputi: (a) nilai-nilai karakter

kompetensi lulusan, (b) muatan kurikulum nilai-nilai karkakter, (c)

nilai-nilai karakter dalam pembelajaran, (d) nilai-nilai karakter

pendidik dan tenaga kependidikan, (e) nilai-nilai karakter pembinaan

kepesertadidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

32

Beberapa contoh bentuk kegiatan pendidikan karakter yang

terpadu dengan manajemen sekolah antara lain: (a) pelanggaran tata

tertib yang berimplikasi pada pengurangan nilai dan

hukuman/pembinaan, (b) penyedian tempat-tempat pembuangan

sampah, (c) penyelenggaraan katin kejujuran, (d) penyediaan kotak

saran, (e) penyediaan sarana ibadah dan pelaksanaan ibadah, (f) jabat

tangan setiap pagi saat siswa memasuki gerbang sekolah, dan bentuk-

bentuk kegiatan lainnya.

c) Pendidikan karakter secara terpadu melalui kegiatan pembinaan

kesiswaan

Kegiatan pembinaan kesiswaan adalah kegiatan pendidikan di

luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu

pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,

dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidikan dan atau tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.

Visi kegitan pembinaan kesiswaan adalah berkembangnya

potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian

dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri,

keluarga, dan masyarakat. Misi kegiatan pembinaan kesiswaan adalah

(1) menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta

didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka; (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

33

menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta

didik mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan

atau kelompok.

Fungsi kegiatan pembinaan kesiswaan meliputi:

a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan pembinaan kesiswaan untuk

mengembangkan kemampuan dan kreatifitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat, dan minat mereka.

b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan pembinaan siswa untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial

peserta didik.

c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan pembinaan siswa untuk

mengembangkan suasana rileks, menggembirrakan dan

menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses

perkembangan.

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan pembinaan siswa untuk

mengembangkankesiapan karir peserta didik.

2. Langkah Pendidikan Karakter di SMP

Berikut merupakan langkah-langkah dalam pendidikan karakter di

SMP, meliputi perencanaan, implementasi, evaluasi, dan tindak lanjut.

a. Perencanaan

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap penyusunan

rancangan, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

34

1) Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat

merealisasikan pendidika karakter, yaitu nilai-nilai/perilaku yang

perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan

sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter peserta

didik direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (a)

terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran, (b) terpadu

dengan pembelajaran pada manajemen sekolah, (c) terpadu

melalui kegiatan pembinaan kesiswaan.

2) Mengembangkan materi pendidkan karakter untuk setiap jenis

kegiatan di sekolah.

3) Mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di

sekolah (tujuan, materi, fasilitas, jadwal, pengajar/fasilitator,

pendektatan pelaksanaan, evaluasi).

4) Menyediakan fasilitas pendukung pelaksanaan program

pendidikan karakter di sekolah.

Perencanaan kegiatan program pendidikan karakter di sekolah

mengacu pada jenis-jenis kegiatan, yang setidaknya memuat unsur-

unsur tujuan, sasaran kegiatan, substansi kegiatan, pelaksanaan

kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, mekanisme pelaksanaan,

keorganisasian, waktu dan tempat, serta fasilitas pendukung.

b. Implementasi

1) Pembentukan karakter yang terpadu dengan pembelajaran pada

semua mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

35

Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai, norma,

iman dan ketaqwaab, dll) diimplementasikan dalam pembelajaran

mata pelajaran-mata pelajaran yang terkait, seperti Agama, PKn,

IPS, IPA, Penjas Orkes, dan lain-lainnya. Hal ini dimulai dengan

pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara nyata

oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

2) Pembnentukan karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah

Berbagai hal yang terkait dengan karakter (nilai-nilai, norma,

iman dan ketaqwaan, dll) diimplementasikan dalam aktivitas

manajemen sekolah, seperti pengelolaan siswa, regulasi/peraturan

sekolah, perpustakaan, pembelajaran, penilaian, dan informasi,

serta pengelolaan lainnya.

3) Pembentukan karakter yang terpadu dengan kegiatan pembinaan

kesiswaan.

Beberapa kegiatan pembinaan kesiswaan yang memuat

pembentukan karakter antara lain:

1. Olah raga (spak bola, bola voli, bulu tangkis, tenis meja,

futsal, dll),

2. Keagamaan (baca tulis Al Qur’an, kajian hadis, ibadah,

kebaktian, perayaan ekaristi/misa, dll),

3. Seni budaya (menari, menyanyi, melukis, teater, dll),

4. KIR,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

36

5. Kepramukaan,

6. Latihan Dasar Kepemimpinan Peserta Didik (LDKS),

7. Palang Merah Remaja (PMR),

8. Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRA)

9. Kesehatan, dan lain-lainnya.

c. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring merupakan serangkaian kegiatan untuk memantau

proses pelaksanaan program pembinaan pendidikan karakter. Fokus

kegiatan monitoring adalah pada kesesuaian proses pelaksanaan

program pendidikan karakter berdasarkan tahapan atau prosedur yang

telah ditetapkan. Evaluasi cenderung untuk mengetahui sejauhmana

efektifitas program pendidikan karakter berdasarkan pencapaian

tujuan yang telah ditentukan. Hasil monitoring digunakan sebagai

umpan balik untuk menyempurnakan proses pelaksanaan program

pendidikan karakter.

Monitoring dan evaluasi secara umum bertujuan untuk

mengembangkan dan meningkatkan kualitas program pembinaan

pendidikan karakter sesuai dengan perencanaan yamg telah

ditetapkan. Lebnih lanjut secara rinci tujuan monitoring dan evaluasi

pembentukan karakter adalah sebagai berikut:

1) Melakukan pengamatan dan pembimbingan secara lansung

keterlaksanaan program pendidikan karakter di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

37

2) Memperoleh gambaran mutu pendidikan karakter di sekolah

secara umum.

3) Melihat kendala-kendala yang terjadi dalam pelakanaan program

dan mengidentifikasi masalah yang ada, dan selanjutnya mencari

solusi yang komprehensif agar program pendidikan karakter

dapat tercapai.

4) Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan di

lapangan untuk menyusun rekomendasi terkait perbaikan

pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan.

5) Memberikan masukan kepada pihak yang memerlukan untuk

bahan pembinaan dan peningkatan kualitas program pembentukan

karakter.

6) Mengetahui tingkat keberhasilan implementasi program

pembinaan pendidikan karakter di sekolah.

d. Tindak lanjut

Hasil monitoring dan evalusi dari implementasi program

pembinaan pendidikan karakter digunakan sebagai acuan untuk

menyempurnakan program, mekanisme pelaksanaan, dukungan

fasilitas, sumber daya manusia, dan manajemen sekalah yang terkait

dengan implementasi program.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

38

3. Perencanaan Pembelajaran Terntegrasi Pendidikan Karakter di

SMP

Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun. Baik silabus,

RPP, dan bahan ajar dirancang agar muatan maupun kegiatan

pembelajarannya memfasilitasi/berwawasan pendidikan karakter. Cara

yang mudah untuk membuat silabus, RPP, dan bahan ajar yang

berwawasan pendidikan karakter adalah dengan mengadaptasi silabus,

RPP, dan bahan ajar yang telah dibuat/ada dengan

menambahkan/mengadaptasi kegiatan pembelajaran yang bersifat

memfasilitasi dikenalnya nilai-nilai, disadarinya pentingnya nilai-nilai, dan

diinternalisasinya nilai-nilai.

Berikut adalah contoh model silabus, RPP, dan bahan ajar yang

telah mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalamnya.

a. Silabus

Silabus dikembangkan dengan rujukan utama Standar Isi

(Permendiknas nomor 22 tahun 2006). Silabus memuat SK, KD,

materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, penilaian, alokasi

waktu, dan sumber belajar yang dirumuskan di dalam silabus pada

dasarnya ditujukan untuk memfasilitasi peserta didik menguasai

SK/KD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

39

Agar juga memfasilitasi terjadinya pembelajaran yang

membantu peserta didik mengembangkan karakter, setidak-tidaknya

perlu dilakukan perubahan pada tiga komponen silabus berikut: (1)

penambahan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada

kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter, (2)

penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada

indikator yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal

karakter, (3) penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian

sehingga ada teknik penilaian yang dapat mengembangkan dan/atau

mengukur perkembangan karakter.

Penambahan dan/atau adaptasi kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian, dan teknik penilaian harus memperhatikan

kesesuaiannya dengan SK dan KD yang harus dicapai oleh peserta

didik. Kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, dan teknik

penilaian yang ditambahkan dan/atau hasil modifikasi tersebut harus

bersifat lebih memperkuat pencapaian SK dan KD tetapi sekaligus

mengembangkan karakter.

b. RPP

RPP disusun berdasarkan silabus yang telah dikembangkan

oleh sekolah. RPP secara umum tersusun atas SK, KD, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-

langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Seperti yang

terumuskan pada silabus, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

40

metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber

belajar, dan penilaian yang dikembangkan di dalam RPP pada

dasarnya dipilih untuk menciptakan proses pembelajaran untuk

mencapai SK dan KD. Oleh karena itu, agar RPP memberi petunjuk

pada guru dalam menciptakan pembelajaran yang berwawasan pada

pengembangan karakter, RPP tersebut perlu diadaptasi.

Seperti pada adaptasi terhadap silabus, adaptasi yang dimaksud

antara lain meliputi: (1) Penambahan dan/atau modifikasi kegiatan

pembelajaran sehingga ada kegiatan pembelajaran yang

mengembangkan karakter, (2) Penambahan dan/atau modifikasi

indikator pencapaian sehingga ada indikator yang terkait dengan

pencapaian peserta didik dalam hal karakter, (3) Penambahan

dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian

yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan

karakter.

c. Bahan/buku ajar

Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang

paling berpengaruh terhadap apa yang sesungguhnya terjadi pada

proses pembelajaran. Banyak guru yang mengajar dengan semata-

mata mengikuti urutan penyajian dan kegiatan-kegiatan

pembelajaran (task) yang telah dirancang oleh penulis buku ajar,

tanpa melakukan adaptasi yang berarti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

41

Melalui program Buku Sekolah Elektronik atau buku murah,

dewasa ini pemerintah telah membeli hak cipta sejumlah buku ajar

dari hampir semua mata pelajaran yang telah memenuhi kelayakan

pemakaian berdasarkan penilaian BSNP dari para penulis/penerbit.

Guru wajib menggunakan buku-buku tersebut dalam proses

pembelajaran. Untuk membantu sekolah mengadakan buku-buku

tersebut, pemerintah telah memberikan dana buku teks kepada

sekolah melalui dana BOS.

Walaupun buku-buku tersebut telah memenuhi sejumlah

kriteria kelayakan - yaitu kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan

grafika – bahan-bahan ajar tersebut masih belum secara memadai

mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya. Apabila guru

sekedar mengikuti atau melaksanakan pembelajaran dengan

berpatokan pada kegiatan-kegiatan pembelajaran pada buku-buku

tersebut, pendidikan karakter secara memadai belum berjalan. Oleh

karena itu, sejalan dengan apa yang telah dirancang pada silabus dan

RPP yang berwawasan pendidikan karakter, bahan ajar perlu

diadaptasi. Adaptasi yang paling mungkin dilaksanakan oleh guru

adalah dengan cara menambah kegiatan pembelajaran yang sekaligus

dapat mengembangkan karakter. Cara lainnya adalah dengan

mengadaptasi atau mengubah kegiatan belajar pada buku ajar yang

dipakai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

42

Sebuah kegiatan belajar (task), baik secara eksplisit atau

implisit terbentuk atas enam komponen. Komponen-komponen yang

dimaksud adalah: (1) tujuan, (2) input, (3) aktivitas, (4) pengaturan

(setting), (5) peran guru, (6) peran peserta didik.Dengan demikian,

perubahan/adaptasi kegiatan belajar yang dimaksud menyangkut

perubahan pada komponen-komponen tersebut.

Secara umum, kegiatan belajar yang potensial dapat

mengembangkan karakter peserta didik memenuhi prinsip-prinsip

atau kriteria berikut.

1) Tujuan

Dalam hal tujuan, kegiatan belajar yang menanamkan nilai

adalah apabila tujuan kegiatan tersebut tidak hanya berorientasi

pada pengetahuan, tetapi juga sikap. Oleh karenanya, guru perlu

menambah orientasi tujuan setiap atau sejumlah kegiatan belajar

dengan pencapaian sikap atau nilai tertentu, misalnya kejujuran,

rasa percaya diri, kerja keras, saling menghargai, dan sebagainya.

2) Input

Input dapat didefinisikan sebagai bahan/rujukan sebagai titik

tolak dilaksanakannya aktivitas belajar oleh peserta didik. Input

tersebut dapat berupa teks lisan maupun tertulis, grafik, diagram,

gambar, model, charta, benda sesungguhnya, film, dan

sebagainya. Input yang dapat memperkenalkan nilai-nilai adalah

yang tidak hanya menyajikan materi/pengetahuan, tetapi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

43

juga menguraikan nilai-nilai yang terkait dengan

materi/pengetahuan tersebut.

3) Aktivitas

Aktivitas belajar adalah apa yang dilakukan oleh peserta didik

(bersama dan/atau tanpa guru) dengan input belajar untuk

mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar yang dapat membantu

peserta didik menginternalisasi nilai-nilai adalah aktivitas-

aktivitas yang antara lain mendorong terjadinya autonomous

learning dan bersifat learner-centered. Pembelajaran yang

memfasilitasi autonomous learning dan berpusat pada siswa

secara otomatis akan membantu siswa memperoleh banyak nilai.

Contoh-contoh aktivitas belajar yang memiliki sifat-sifat

demikian antara lain diskusi, eksperimen, pengamatan/observasi,

debat, presentasi oleh siswa, dan mengerjakan proyek.

4) Pengaturan (Setting)

Pengaturan (setting) pembelajaran berkaitan dengan kapan dan di

mana kegiatan dilaksanakan, berapa lama, apakah secara

individu, berpasangan, atau dalam kelompok. Masing-masing

setting berimplikasi terhadap nilai-nilai yang terdidik. Setting

waktu penyelesaian tugas yang pendek (sedikit), misalnya akan

menjadikan peserta didik terbiasa kerja dengan cepat sehingga

menghargai waktu dengan baik. Sementara itu kerja kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

44

dapat menjadikan siswa memperoleh kemampuan bekerjasama,

saling menghargai, dan lain-lain.

5) Peran guru

Peran guru dalam kegiatan belajar pada buku ajar biasanya

tidak dinyatakan secara eksplisit. Pernyataan eksplisit peran guru

pada umumnya ditulis pada buku petunjuk guru. Karena

cenderung dinyatakan secara implisit, guru perlu melakukan

inferensi terhadap peran guru pada kebanyakan kegiatan

pembelajaran apabila buku guru tidak tersedia.

Peran guru yang memfasilitasi diinternalisasinya nilai-nilai

oleh siswa antara lain guru sebagai fasilitator, motivator,

partisipan, dan pemberi umpan balik. Mengutip ajaran Ki Hajar

Dewantara, guru yang dengan efektif dan efisien

mengembangkan karakter siswa adalah mereka yang ing ngarsa

sung tuladha (di depan guru berperan sebagai teladan/memberi

contoh), ing madya mangun karsa (di tengah-tengah peserta didik

guru membangun prakarsa dan bekerja sama dengan mereka), tut

wuri handayani (di belakang guru memberi daya semangat dan

dorongan bagi peserta didik).

6) Peran peserta didik

Seperti halnya dengan peran guru dalam kegiatan belajar

pada buku ajar, peran siswa biasanya tidak dinyatakan secara

eksplisit juga. Pernyataan eksplisit peran siswa pada umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

45

ditulis pada buku petunjuk guru. Karena cenderung dinyatakan

secara implisit, guru perlu melakukan inferensi terhadap peran

siswa pada kebanyakan kegiatan pembelajaran.

Agar peserta didik terfasilitasi dalam mengenal, menjadi

peduli, dan menginternalisasi karakter, peserta didik harus diberi

peran aktif dalam pembelajaran. Peran-peran tersebut antara lain

sebagai partisipan diskusi, pelaku eksperimen, penyaji hasil-

hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek, dsb.

4. Kegiatan Pengembangan Diri Terintegrasi Pendidikan Karakter

Kegiatan pembinaan kesiswaan merupakan bagian dari proses

pendidikan karakter di sekolah dan peningkatan mutu pendidikan.

Kegiatan pembinaan kesiswaan dirancang dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan di sekolah yang memperkuat penguasaan kompetensi dan

memperkaya pengalaman belajar peserta didik dengan tetap membentuk

nilai-nilai yang sesuai dengan karakter bangsa.

Dengan demikian, pembinaan kesiswaan di SMP perlu didukung

oleh sumber daya yang relevan dengan situasi dan kondisi sekolah serta

perkembangan peserta didik. Artinya, pembinaan kesiswaan dalam rangka

membentuk karakter akan sangat bergantung kepada faktor-faktor seperti:

(a) pemahaman pendidik terhadap kondisi obyektif peserta didik; (b)

tingkat penguasaan kompetensi pendidik; (c) tujuan yang akan dicapai; (d)

proses pelaksanaan yang direncanakan; (e) materi kegiatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

46

dikembangkan; dan (f) dukungan kelembagaan sekolah, baik berupa

tenaga, dana, maupun sarana/prasarana pembinaan karakter.

Bagian berikut akan mendiskusikan implementasi pendidikan

karakter melalui pembinaan kesiswaan dengan berbagai kegiatan yang

dapat dilaksanakan oleh sekolah.

a. Pembinaan Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa

Manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa dan berakhlak mulia sebagai karsa sila pertama Pancasila tidak

dapat terwujud secara tiba-tiba. Manusia yang beriman, bertakwa dan

berakhlak mulia akan terbentuk melalui proses kehidupan, terutama

melalui proses pendidikan, khususnya kehidupan beragama dan

pendidikan agama. Proses pendidikan ini terjadi dan berlangsung

seumur hidup baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di

masyarakat.

Melalui proses pendidikan, setiap warga negara Indonesia

dibina dan ditingkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Tuhan

Yang Maha Esa serta akhlak mulianya. Dengan demikian,

meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan berakhlak mulia, sebagai

salah satu unsur tujuan pendidikan nasional mempunyai makna dalam

pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang kita dambakan.

Upaya pendidikan dalam rangka pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya, memberikan makna perlunya pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

47

seluruh dimensi aspek kepribadian secara serasi, selaras, dan

seimbang. Konsep manusia seutuhnya harus dipandang memiliki

unsur jasad, akal, dan kalbu serta aspek kehidupannya sebagai

makhluk individu, sosial, susila, dan agama. Kesemuanya harus

berada dalam kesatuan integralistik yang bulat. Pendidikan agama

perlu diarahkan untuk mengembangkan iman, akhlak, hati nurani,

budi pekerti serta aspek kecerdasan dan keterampilan sehingga

terwujud keseimbangan. Dengan demikian, pendidikan agama secara

langsung akan mampu memberikan kontribusi terhadap seluruh

dimensi perkembangan manusia.

Tujuan dari pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa adalah: 1) Memberikan pengetahuan,

pemahaman, dan pengalaman melaksanakan pembiasaan keimanan

dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan

sehari-hari, 2) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah

SWT, serta berakhlak mulia, 3) Menanamkan akhlak mulia kepada

peserta didik melalui kegiatan pembiasaan positif, 4) Mengamalkan

nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah,

di rumah maupun di masyarakat.

Contoh Kegiatan Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Permendiknas Nomor 39 Tahun

2008 adalah: 1) Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan

agama masing-masing, 2) Memperingati hari hari besar keagamaan ,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

48

3) Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama, 4.

Membina toleransi kehidupan antar umat beragama, 5) Mengadakan

kegiatan lomba yang bernuansa kegamaan, 6) Mengembangkan dan

memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah. Adapun nilai

karakter yang dibentuk dengan berbagai contoh kegiatan di atas

adalah nilai “religius‟ (misalnya iman, takwa, tawakkal, sabar,

ikhlas).

b. Masa Orientasi Siswa (MOS)

Hari-hari pertama masuk sekolah merupakan bagian dari

hari efektif belajar yang perlu diarahkan dan diisi kegiatan yang

bermanfaat, namun tetap dalam suasana gembira dan

menyenangkan serta bernilai positif bagi segenap warga sekolah.

Kegiatan hari-hari pertama masuk sekolah ini diberi nama

Masa Orientasi Siswa (MOS). MOS merupakan serangkaian

kegiatan pertama masuk sekolah pada setiap awal tahun pelajaran

baru yang berlangsung selama 3 hari. Penyelenggaraan MOS di

setiap wilayah, dapat direncanakan dan diatur sesuai dengan

kondisi dan situasi sekolah masing-masing.

Fungsi Masa Orientasi Siswa untuk Sekolah Menengah

Pertama adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan siswa sebagai

warga sekolah yang baik melalui pengenalan sekolah dan

lingkungannya, serta peraturan yang berlaku di sekolah.

Selanjutnya diharapkan siswa dapat bersikap dan bertingkah laku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

49

sesuai dengan nilai-nilai luhur dan dapat melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dengan baik, 2) Meningkatkan pemahaman dan

partisipasi siswa dalam mendukung terwujudnya sekolah sebagai

lingkungan pendidikan, yakni sebagai tempat proses pembudayaan

kehidupan, meningkatkan dan melaksanakan prinsip-prinsip 7 K

(Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan,

Kerindangan dan Keselamatan/Kesehatan), sehingga memiliki rasa

bangga dan senang menjaga nama baik sekolahnya.

Tujuan umum kegiatan Masa Orientasi Siswa adalah agar

para siswa baru lebih mengenal kehidupan lingkungan sekolah,

dapat segera menyatu dengan warga sekolah, mengetahui hak dan

kewajiban sebagai warga sekolah, sehingga siswa lebih cepat

beradaptasi dengan kegiatan belajar mengajar, serta mampu

berperan aktif dan bertanggung jawab dalam kehidupan di sekolah.

Secara khusus tujuan kegiatan MOS yaitu sebagai berikut:

1) Membantu siswa baru mengenal lingkungan sekolah secara

mendalam dan lebih dekat, sehingga tercipta suasana edukatif dan

kondusif; 2) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa

tentang tatakrama dan tata tertib yang berlaku di sekolah,

khususnya pengertian, ruang lingkup tatakrama serta pentingnya

menghargai dan menghormati sesama manusia sebagai makhluk

pribadi dan makhluk sosial; 3) Agar siswa mengenal, memahami

dan melaksanakan program studi di sekolah, khususnya cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

50

belajar yang baik, matrikulasi (bridging course), dapat

memanfaatkan perpustakaan dan laboratorium, serta mampu

menyusun dan melaksanakan program belajar atau jadwal belajar;

4) Menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan yang demokratis;

dan 5) Memotivasi siswa baru agar merasa bangga dan merasa

memiliki terhadap sekolahnya sehingga tumbuh rasa tanggung

jawab untuk menjaga, merawat serta menjaga nama baik sekolah.

Contoh-contoh kegiatan yang dilaksanakan selama MOS

diantaranya: 1) pertemuan perkenalan dengan kepala sekolah, guru,

pegawai, pengurus OSIS; 2) pengenalan dan observasi terhadap

sarana dan prasarana sekolah; 3) pengenalan terhadap sistem

pembelajaran dan pembinaan kesiswaan di sekolah; 4) pengenalan

terhadap kalender akademik sekolah; 5) Pengenalan terhadap

peraturan dan tata tertib sekolah; 6) unjuk keberanian siswa baru

dalam bidang sains, olah raga, seni dan bahasa;

Adapun nilai-nilai karakter yang dapat dibina melalui

kegiatan Masa Orientasi Siswa diantaranya adalah percaya diri,

patuh pada aturan-aturan sosial, disiplin, bertanggungjawab, cinta

ilmu, santun, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.

c. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah satu-satunya

organisasi siswa yang ada di sekolah. OSIS di suatu sekolah tidak

mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

51

dan tidak menjadi bagian/alat dari organisasi lain yang ada di luar

sekolah.

OSIS sebagai suatu sistem merupakan tempat siswa

bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. OSIS juga sebagai

kumpulan siswa yang mengadakan koordinasi dalam upaya

menciptakan suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

Sebagai salah satu upaya pembinaan kesiswaan, OSIS

berperan sebagai wadah, penggerak/motivator, dan bersifat

preventif.

1) Sebagai Wadah

Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah

kegiatan siswa di sekolah. Oleh sebab itu, OSIS dalam

mewujudkan fungsinya sebagai wadah harus melakukan upaya-

upaya bersama dengan kegiatan lain, misalnya dalam kegiatan

latihan kepemimpinan siswa. Tanpa saling bekerjasama dengan

kegiatan lain, peranan OSIS sebagai wadah kegiatan kesiswaan

tidak akan berlangsung.

2) Sebagai penggerak/motivator

Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya

keinginan, semangat para siswa untuk berbuat, dan pendorong

kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS menjadi

penggerak apabila para pembina dan pengurus mampu

membawa OSIS selalu memenuhi kebutuhan yang diharapkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

52

yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap

ancaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang

terpenting memberikan kepuasan kepada anggota.

3) Peranan yang bersifat preventif

Peran OSIS secara internal dapat menggerakkan sumber daya

yang ada, secara eksternal mampu beradaptasi dengan

lingkungan, seperti: menyelesaikan persoalan perilaku

menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara

preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala

ancaman yang datang dari dalam maupun luar. Peranan

preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai

pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa

manfaat sebagai berikut: 1) Meningkatkan kesadaran berbangsa,

bernegara dan cinta tanah air, 2) Meningkatkan kepribadian dan

budi pekerti luhur, 3) Meningkatkan kemampuan berorganisasi,

pendidikan politik dan kepemimpinan, 4) Meningkatkan

keterampilan, kemandirian dan percaya diri, 5) Menghargai dan

menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan

kreasi seni.

Beberapa contoh kegiatan pembinaan kesiswaan yang

disebutkan dalam Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 yang dapat

dilaksanakan OSIS bagi peserta didik SMP diantaranya adalah: 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

53

Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS

sesuai dengan tugasnya masing-masing, 2) Melaksanakan gotong

royong dan kerja bakti (bakti sosial), 3) Mengadakan lomba mata

pelajaran/program keahlian, 4) Menyelenggarakan kegiatan

ilmiah, 5) Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel

yang bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), 6)

Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke

tempat-tempat sumber belajar, 7) Melaksanakan latihan

kepemimpinan siswa, 8) Melaksanakan kegiatan kelompok belajar,

diskusi, debat dan pidato, 9) Melaksanakan penghijauan dan

perindangan lingkungan sekolah, 10) Meningkatkan kreativitas dan

ketrampilan dalam menciptakan suatu barang menjadi lebih

berguna, 11) Meningkatkan kreativitas dan ketrampilan di bidang

barang dan jasa, 12) Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit

produksi, 13) Melaksanakan praktek kerja nyata

(PKN)/pengalaman kerja lapangan (PKL)/ praktek kerja industri

(Prakerim), 14) Meningkatakan kemampuan ketrampilan siswa

melalui sertifikasi kompetensi siswa berkebutuhan khusus.

Dengan berbagai contoh kegiatan di atas, beberapa nilai

karakter yang dapat dikembangkan antara lain adalah percaya diri,

kerjasama, kreatif dan inovatif, mandiri, bertanggungjawab,

disiplin, demokratis, berjiwa wirausaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

54

d. Penegakan Tatakrama dan Tata Tertib Kehidupan Akademik dan

Sosial Sekolah

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan merupakan

small community, suatu masyarakat dalam skala kecil, sehingga

gagasan untuk mewujudkan masyarakat madani perlu diwujudkan

dalam tata kehidupan sekolah. Salah satu di antaranya melalui

pendidikan budi pekerti yang dilakukan (in-action), bukan semata-

mata yang dipersepsi. Oleh karena itu, setiap sekolah harus

memikirkan cara-cara mewujudkan pendidikan budi pekerti agar

peserta didik betul-betul dapat mempraktikkan norma dan/atau

nilai yang sesuai dengan agama dan budaya bangsa Indonesia.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah

menyusun tatakrama dan tata kehidupan sosial sekolah yang

merupakan acuan norma yang harus dibuat dan dilaksanakan oleh

setiap sekolah. Acuan ini bukan hanya mencakup tata tertib

sekolah sebagaimana yang berlaku seperti sekarang ini, tetapi

meliputi semua aspek tata kehidupan sosial sekolah yang mengatur

tata hubungan antara siswa-siswi, siswa-guru, guru-guru, kepala

sekolah-siswa/guru/pegawai sekolah, dan warga sekolah-

masyarakat.

Tujuan kegiatan penegakan tatakrama dan tata tertib

kehidupan akademik dan sosial sekolah adalah untuk memberikan

rambu-rambu kepada sekolah dalam: 1) Memahami dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

55

pemikiran pentingnya pendidikan budi pekerti in-action dalam

praktik kehidupan sekolah untuk membentuk akhlak dan

kepribadian siswa melalui penciptaan iklim dan kultur; 2)

Memahami acuan nilai dan norma serta aspek-aspek yang perlu

dikembangkan dalam menyusun tatakrama dan tata tertib sekolah

bagi siswa, tata kehidupan akademik dan sosial sekolah bagi kepala

sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta tata hubungan

sekolah dengan orangtua dan masyarakat pada umumnya; 4)

Menyusun tatakrama dan tata tertib kehidupan akademik dan sosial

sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma agama, nilai

kultur dan sosial kemasyarakatan setempat, serta nilai-nilai yang

mendukung terwujudnya sistem pembelajaran yang efektif di

sekolah; dan 5) Melaksanakan tatakrama dan tata tertib kehidupan

akademik dan sosial sekolah secara tepat dengan

mengorganisasikan semua potensi sumber daya yang tersedia

untuk membudayakan akhlak mulia dan budi pekerti luhur,

memonitor dan mengevaluasi secara berkesinambungan, dan

memanfaatkan hasilnya untuk kenaikan kelas dan ketamatan

belajar siswa.

Beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan sekolah dalam

rangka menegakkan tatakrama dan tata tertib kehidupan akademik

dan sosial sekolah antara lain: 1) Melaksanakan tata tertib dan

kultur sekolah, 2) Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

56

tatakrama pergaulan, 3) Menumbuhkembangkan sikap hormat dan

menghargai warga sekolah. Diantara nilai-nilai karakter yang dapat

dibina melalui kegiatan-kegiatan di atas adalah disiplin, santun,

jujur, sadar akan hak dan kewajiban orang lain, peduli sosial dan

lingkungan.

e. Kepramukaan

Kepramukaan merupakan proses pendidikan di luar

lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk

kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis

yang dilakukan di alam terbuka yang sasaran akhirnya adalah

untuk pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.

Kegiatan pendidikan kepramukaan dilaksanakan melalui

Gugus depan Gerakan Pramuka yang berpangkalan di sekolah dan

merupakan upaya pembinaan melalui proses kegiatan belajar dan

mengajar di sekolah. Melalui pendidikan kepramukaan ini dapat

dilakukan pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila,

pendidikan pendahuluan bela negara, kepribadian dan budi pekerti

luhur, berorganisasi, pendidikan kewiraswastaan, kesegaran

jasmani dan daya kreasi, persepsi, apresiasi dan kreasi seni,

tenggang rasa dan kerjasama.

Tujuan pembinaan kegiatan pembinaan kesiswaan di

bidang kepramukaan di sekolah adalah untuk menunjang kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

57

belajar mengajar, khususnya dalam pembentukan watak dan

kepribadian siswa.

Diantara kegiatan pendidikan karakter yang dapat

dilaksanakan melalui kegiatan kepramukaan ini adalah: 1)

Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap

sesame, 2) Melaksanakan kegiatan 7 K (Keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan,

3) Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah,

4) Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan,

dang semangat perjuangan para pahlawan, 5) Melaksanakan

kegiatan bela negara, 6) Menjaga dan menhormati simbol-simbol

dan lambang-lambang negara.Nilai-nilai karakter yang dapat

dibina melalui kegiatan-kegiatan di atas adalah demokratis,

percaya diri, patuh pada aturan-aturan sosial, menghargai

keberagaman, mandiri, bekerja keras, disiplin, bertanggung jawab.

f. Upacara Bendera

Upacara bendera di sekolah adalah kegiatan pengibaran/

penurunan bendera kebangsaan Republik Indonesia Sang Merah

Putih, dilaksanakan pada saat-saat tertentu atau saat yang telah

ditentukan, yang dihadiri oleh siswa, aparat sekolah, serta

diselenggarakan secara tertib dan khidmat di sekolah.

Kegiatan upacara bendera merupakan salah satu upaya

pendidikan yang dapat mencakup pencapaian berbagai tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

58

pendidikan. Sikap disiplin, kesegaran jasmani dan rohani,

keterampilan gerak, keterampilan memimpin dan pengembangan

sifat bersedia dipimpin adalah merupakan hal-hal yang dapat

diperoleh melalui kegiatan upacara bendera. Melalui upacara

bendera diharapkan dapat mempertebal semangat kebangsaan,

cinta tanah air, patriotisme dan idealisme serta meningkatkan peran

serta siswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dilihat dari berbagai manfaat dilaksanakannya upacara

bendera bagi pencapaian tujuan pendidikan, maka upacara bendera

perlu diselenggarakan dengan sebaik-baiknya di sekolah-sekolah,

serta dibina secara terus-menerus agar terselenggara secara

sempurna. Maksud dilaksanakannya upacara bendera di sekolah

adalah untuk mengusahakan pencapaian tujuan pendidikan

nasional dan memantapkan sekolah sebagai wiyatamandala.

Sedangkan tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan upacara

bendera di sekolah yaitu: 1) Membiasakan bersikap tertib dan

disiplin, 2) Membiasakan berpenampilan rapi, 3) Meningkatkan

kemampuan memimpin, 4) Membiasakan kesediaan dipimpin, 5)

Membina kekompakan dan kerjasama, 6) Mempertebal rasa

semangat kebangsaan.

Diantara kegiatan pendidikan karakter yang dapat

dilaksanakan melalui kegiatan upacara bendera adalah: 1)

Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan /hari sabtu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

59

serta hari – hari besar nasional, 2) Menyayikan lagu–lagu nasional

(Mars dan Hymne), 3) Mengheningkan cipta dan mendoakan para

pahlawan yang telah meninggal dunia, 4) Mendengarkan riwayat

singkat para pahlawan. Nilai-nilai karakter yang dapat dibina

melalui kegiatan-kegiatan di atas adalah nasionalis dan disiplin.

g. Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan wadah dan

program yang sangat efisien untuk meningkatkan kemampuan

hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik (siswa) sedini

mungkin. UKS dilakukan secara terpadu oleh empat Departemen

terkait beserta seluruh jajarannya, baik di pusat maupun di daerah.

Adapun landasan pelaksanaan UKS adalah Surat Keputusan

Bersama (SKB) 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan Nasional,

Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.

Usaha membina, mengembangkan, dan meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik

dilaksanakan melalui program pendidikan di sekolah/madrasah

dengan berbagai kegiatan intrakurikuler dan kegiatan pembinaan

kesiswaan, serta melalui usaha-usaha lain di luar sekolah yang

dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan

masyarakat.

Tujuan umum dilaksanakannya UKS adalah untuk

meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

60

dengan cara meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta

derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang

sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan

yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia

Indonesia seutuhnya.

Secara khusus, UKS ditujukan untuk memupuk kebiasaan

hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang

di dalamnya mencakup: 1) Memiliki pengetahuan, sikap dan

keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta peserta

didik berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan; 2)

Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial; dan 3) Memiliki

daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk

penyalahgunaan narkotika, obat-obatan dan bahan berbahaya,

alkohol (minuman keras), rokok, dan sebagainya.

Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tiga Program Pokok

Usaha Kesehatan Sekolah (disebut Trias UKS), yang meliputi: (1)

Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan; (2) Penyelenggaraan

Pelayanan Kesehatan; dan (3) Pembinaan Lingkungan Kehidupan

Sekolah Sehat.

Kegiatan pendidikan karakter yang dapat dilaksanakan

melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah ini diantaranya adalah:

1) Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, 2) Melaksanakan

pencegahan penggunaan minuman keras, merokok, dan penyebaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

61

HIV AIDS, 3) Memberikan informasi tentang pendidikan seks

pada usia remaja, 4) Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja,

5) Melaksanakan hidup aktif, 6) Melakukan diversifikasi pangan,

7.)Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah. Adapun nilai-

nilai karakter yang dapat dibina melalui kegiatan-kegiatan di atas

adalah bergaya hidup sehat serta peduli sosial dan lingkungan.

h. Palang Merah Remaja (PMR)

Jiwa dan semangat kemanusiaan perlu ditanamkan sedini

mungkin kepada anak-anak khususnya siswa. Pembinaan dan

pengembangannya juga perlu secara terus menerus dilakukan agar

mereka siap siaga setiap waktu untuk membaktikan diri bagi tugas-

tugas kemanusiaan sebagai wujud rasa tanggung jawab.

Pembinaan dan pengembangan jiwa dan semangat

kemanusiaan di kalangan siswa dapat dilakukan melalui

pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan. Palang Merah

Remaja (PMR), yang merupakan bagian dari Palang Merah

Indonesia (PMI) merupakan salah satu wadah untuk melakukan

pembinaan dan pengembangan kepalangmerahan kepada siswa,

karena PMR mendidik siswa menjadi manusia yang

berperikemanusiaan dan mempersiapkan kader PMI yang baik dan

mampu membantu melaksanakan tugas kepalangmerahan.

Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan di bidang kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

62

dan saga bencana, mempromosikan 7 (tujuh) prinsip Palang

Merah/Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan

kapasitas organisasi PMI.

Mengingat pembinaan PMR terfokus pada pembangunan

karakter, maka standarisasi pelatihan untuk PMR terdapat 7 (tujuh)

materi yang harus dikuasai anggota PMR, yaitu: Gerakan

Kepalangmerahan, Kepemimpinan, Pertolongan Pertama, Sanitasi

dan Kesehatan, Kesehatan Remaja, Kesiapsiagaan Bencana, dan

Donor Darah. Nilai-nilai karakter yang dapat dibina melalui

kegiatan-kegiatan di atas adalah peduli sosial dan lingkungan,

bergaya hidup sehat, disiplin, mandiri.

i. Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Pencegahan penyalagunaan Narkoba (narkotika,

psikotropika, dan bahan-bahan adiktif lainya) di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) pada dasarnya merupakan upaya sadar

penciptaan sistem lingkungan pendidikan yang kondusif dalam

bentuk pembelajaran, pembimbingan, dan atau pelatihan yang

membekali pemahaman, pengalaman, keterampilan, dan kontrol

diri pada setiap siswa untuk mencapai mutu kehidupan yang sehat.

Dengan kata lain, pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba

di SMP adalah upaya yang sistematik dan sistemik dalam rangka

menjadikan sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang sehat

guna peningkatan mutu sumberdaya manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

63

Dalam lingkungan pendidikan yang sehat, para siswa

diharapkan terfasilitasi perkembangan dirinya secara optimal

sehingga menjadi manusia yang produktif serta mampu

menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Tujuan pedidikan pencegahan penyalahgunaan Narkoba di

lingkungan SMP, secara umum adalah untuk mengembangkan

kemampuan warga sekolah dalam berperilaku sehat. Selain itu

pendidikan juga bertujuan memfasilitasi penyaluran energi

psikofisik para siswa secara terencana dan terpadu dalam

keseluruhan program pedidikan di sekolah.

Secara khusus, pendidikan pencegahan penyalahgunaan

narkoba di SMP ditujukan agar para siswa: 1) Memahami tentang

penyalahgunaan narkoba; 2) Mempunyai sikap yang positif dalam

mengembangkan pola perilaku dan hidup yang sehat; dan 3)

Memiliki keterampilan mengelola dan mengontrol diri yang

konstruktif dalam menghindari tantangan penyalahgunaan

Narkoba.

Kegiatan pendidikan karakter yang dapat dilaksanakan

dalam rangka pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika

dan zat adiktif ini diantaranya adalah: 1) Melaksanakan seminar

tentang pencegahan penyalahgunaan Narkoba; 2) Memutar film-

film dokumenter tentang bahaya dan akibat buruh dari

penyalahgunaan Narkoba; 3) Melakukan kunjungan ke panti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

64

rehabilitasi Narkoba. Adapun nilai-nilai karakter yang dapat dibina

melalui kegiatan-kegiatan di atas adalah bergaya hidup sehat, patuh

pada aturan-aturan social.

j. Pembinaan Bakat dan Minat

Sebagian peserta didik di SMP adalah anak-anak yang

mempunyai bakat dan minat yang luar biasa akan tetapi belum

diketahui potensinya itu oleh sekolah. Mereka tidak diketahui

bakat dan minatnya secara dini dan optimal karena tidak ada

wahana yang dapat digunakan untuk memunculkan bakat dan

minat itu di sekolah. Oleh karena itu, salah satu tugas yang dapat

dilakukan sekolah mencari dan memupuk para peserta didik yang

mempunyai bakat dan minat di bidang tertentu untuk dapat

berkembang secara optimal sehingga menjadi aset yang dapat

dibanggakan oleh sekolah dan bahkan oleh negara dan bangsa.

Pembinaan bakat dan minat peserta didik diharapkan dapat

juga mendidik karakter peserta didik sehingga dapat menjadi

manusia yang utuh. Kegiatan yang dapat dilaksanakan sekolah

dalam rangka membina bakat dan minat peserta didik adalah di

bidang sains, olah raga, seni dan bahasa, seperti: 1) mendesain dan

memproduksi media pembelajaran, 2) mengadakan pameran karya

inovatif dan hasil penelitian, 3) mengoptimalkan pemanfaatan

perpustakaan sekolah, 4) membentuk klub sains, seni dan olahraga,

5) menyelenggarakan festival dan lomba seni, 6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

65

menyelenggarakan festival/lomba, sastra dan budaya, 7)

meningkatkan daya cipta sastra, 8) meningkatkan apresiasi budaya,

9) memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran,

10) menjadikan tik sebagai wahana kreativitas dan inovasi, 11)

melaksanakan lomba debat dan pidato, 12) melaksanakan lomba

menulis dan korespondensi, 13) melaksanakan kegiatan English

day, 14) melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa Inggris,

15) melaksanakan lomba scrabble.

Kegiatan dan kompetisi di bidang sains dapat membina

karakter cinta ilmu, ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan

inovatif, menghargai karya dan prestasi orang lain. Kegiatan dan

kompetisi di bidang olahraga diharapkan dapat membina karakter

bergaya hidup sehat, disiplin, kerjasama, menghargai karya dan

prestasi orang lain, percaya diri. Kegiatan dan kompetisi di bidang

seni adalah untuk membina karakter menghargai karya dan prestasi

orang lain, menghargai keberagaman, nasionalis, percaya diri.

Sedangkan kegiatan dan kompetisi di bidang bahasa dapat

mendidik siswa untuk mempunyai karakter santun, menghargai

karya dan prestasi orang lain, menghargai keberagaman, nasionalis.

5. Prinsip Pembelajaran Pendidikan Karakter di SMP

Pada dasarnya pembelajaran merupakan konsep pembelajaran yang

membantu guru dalam mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan

nyata, dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

66

pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan mereka. Pembelajaran

kontekstual menerapkan sejumlah prinsip belajar. Prinsip-prinsip tersebut

secara singkat dijelaskan berikut ini. (Suyanto, 2010;39)

a. Konstruktivisme (Constructivism)

Konstrukstivisme adalah teori belajar yang menyatakan bahwa

orang menyusun atau membangun pemahaman mereka dari

pengalaman-pengalaman baru berdasarkan pengetahuan awal dan

kepercayaan mereka. Seorang guru perlu mempelajari budaya,

pengalaman hidup dan pengetahuan, kemudian menyusun pengalaman

belajar yang memberi siswa kesempatan baru untuk memperdalam

pengetahuan tersebut.

Pemahaman konsep yang mendalam dikembangkan melalui

pengalaman-pengalaman belajar autentik dan bermakna yang mana

guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mendorong aktivitas

berpikirnya. Pembelajaran hendaknya dikemas menjadi proses

„mengkonstruksi‟ bukan „menerima‟ pengetahuan. Dalam proses

pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui

keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa menjadi pusat

kegiatan, bukan guru. Pembelajaran dirancang dalam bentuk siswa

bekerja, praktik mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, menulis

karangan, mendemonstrasikan, menciptakan gagasan, dan sebagainya.

Tugas guru dalam pembelajaran konstruktivis adalah

memfasilitasi proses pembelajaran dengan: (1) Menjadikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

67

pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, (2) memberi

kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, (3)

menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam

belajar. Penerapan teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran

dapat mengembangkan berbagai karakter, antara lain berfikir kritis

dan logis, mandiri, cinta ilmu, rasa ingin tahu, menghargai orang lain,

bertanggung jawab, dan percaya diri.

b. Bertanya (Questioning)

Penggunaan pertanyaan untuk menuntun berpikir siswa lebih

baik daripada sekedar memberi siswa informasi untuk memperdalam

pemahaman siswa. Siswa belajar mengajukan pertanyaan tentang

fenomena, belajar bagaimana menyusun pertanyaan yang dapat diuji,

dan belajar untuk saling bertanya tentang bukti, interpretasi, dan

penjelasan. Pertanyaan digunakan guru untuk mendorong,

membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.

Dalam pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya

berguna untuk: (1) menggali informasi, baik teknis maupun akademis,

(b) mengecek pemahaman siswa, (c) membangkitkan respon siswa,

(d) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, (e) mengetahui hal-

hal yang sudah diketahui siswa, (f) memfokuskan perhatian siswa

pada sesuatu yang dikehendaki guru, dan (g) menyegarkan kembali

pengetahuan siswa. Pembelajaran yang menggunakan pertanyaan-

pertanyaan untuk menuntun siswa mencapai tujuan belajar dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

68

mengembangkan berbagai karakter, antara lain berfikir kritis dan

logis, rasa ingin tahu, menghargai pendapat orang lain, santun, dan

percaya diri.

c. Inkuiri (Inquiry)

Inkuiri adalah proses perpindahan dari pengamatan menjadi

pemahaman, yang diawali dengan pengamatan dari pertanyaan yang

muncul. Jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut didapat melalui

siklus menyusun dugaan, menyusun hipotesis, mengembangkan cara

pengujian hipotesis, membuat pengamatan lebih jauh, dan menyusun

teori serta konsep yang berdasar pada data dan pengetahuan.

Di dalam pembelajaran berdasarkan inkuiri, siswa belajar

menggunakan keterampilan berpikir kritis saat mereka berdiskusi dan

menganalisis bukti, mengevaluasi ide dan proposisi, merefleksi

validitas data, memproses, membuat kesimpulan. Kemudian

menentukan bagaimana mempresentasikan dan menjelaskan

penemuannya, dan menghubungkan ide-ide atau teori untuk

mendapatkan konsep.

Langkah-langkah kegiatan inkuiri: (a) merumuskan masalah

(dalam mata pelajaran apapun, (b) mengamati atau melakukan

observasi, (c) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan,

gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lain, (d) mengkomunikasikan

atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau

yang lain. Pembelajaran yang menerapkan prinsip inkuiri dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

69

mengembangkan berbagai karakter, antara lain berfikir kritis, logis,

kreatif, dan inovatif, rasa ingin tahu, menghargai pendapat orang lain,

santun, jujur, dan tanggung jawab.

d. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Masyarakat belajar adalah sekelompok siswa yang terikat

dalam kegiatan belajar agar terjadi proses belajar lebih dalam. Semua

siswa harus mempunyai kesempatan untuk bicara dan berbagi ide,

mendengarkan ide siswa lain dengan cermat, dan bekerjasama untuk

membangun pengetahuan dengan teman di dalam kelompoknya.

Konsep ini didasarkan pada ide bahwa belajar secara bersama lebih

baik daripada belajar secara individual.

Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada proses komunikasi

dua arah. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar

memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan

sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman

belajarnya. Kegiatan saling belajar ini bisa terjadi jika tidak ada pihak

yang dominan dalam komunikasi, tidak ada pihak yang merasa segan

untuk bertanya, tidak ada pihak yang menganggap paling tahu. Semua

pihak mau saling mendengarkan.

Praktik masyarakat belajar terwujud dalam: (a) pembentukan

kelompok kecil, (b) pembentukan kelompok besar (c) mendatangkan

„ahli‟ ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, petani, polisi, dan

lainnya), (d) bekerja dengan kelas sederajat, (e) bekerja kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

70

dengan kelas di atasnya, dan (f) bekerja dengan masyarakat.

Penerapan prinsip masyarakat belajar di dalam proses pembelajaran

dapat mengembangkan berbagai karakter, antara lain kerjasama,

menghargai pendapat orang lain, santun, demokratis, patuh pada turan

sosial, dan tanggung jawab.

e. Pemodelan (Modeling)

Pemodelan adalah proses penampilan suatu contoh agar orang

lain berpikir, bekerja, dan belajar. Pemodelan tidak jarang

memerlukan siswa untuk berpikir dengan mengeluarkan suara keras

dan mendemonstrasikan apa yang akan dikerjakan siswa. Pada saat

pembelajaran, sering guru memodelkan bagaimana agar siswa belajar.

Guru menunjukkan bagaimana melakukan sesuatu untuk mempelajari

sesuatu yang baru. Guru bukan satu-satunya model. Model dapat

dirancang dengan melibatkan siswa.

Contoh praktik pemodelan di kelas: (a) Guru olah raga

memberi contoh berenang gaya kupu-kupu di hadapan siswa, (b) Guru

PKn mendatangkan seorang veteran kemerdekaan ke kelas, lalu siswa

diminta bertanya jawab dengan tokoh tersebut, (c) Guru Geografi

menunjukkan peta jadi yang dapat digunakan sebagai contoh siswa

dalam merancang peta daerahnya, (d) Guru Biologi

mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan. Pemodelan

dalam pembelajaran antara lain dapat menumbuhkan rasa ingin tahu,

menghargai orang lain, dan rasa percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

71

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi memungkinkan cara berpikir tentang apa yang telah

siswa pelajari dan untuk membantu siswa menggambarkan makna

personal siswa sendiri. Di dalam refleksi, siswa menelaah suatu

kejadian, kegiatan, dan pengalaman serta berpikir tentang apa yang

siswa pelajari, bagaimana merasakan, dan bagaimana siswa

menggunakan pengetahuan baru tersebut. Refleksi dapat ditulis di

dalam jurnal, bisa terjadi melalui diskusi, atau merupakan kegiatan

kreatif seperti menulis puisi atau membuat karya seni.

Realisasi refleksi dapat diterapkan, misalnya pada akhir

pembelajaran guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan

refleksi. Hal ini dapat berupa: (a) pernyataan langsung tentang apa-apa

yang diperoleh siswa hari ini, (b) catatan atau jurnal di buku siswa, (c)

kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari ini, (d) diskusi, (e)

hasil karya. Refleksi dalam pembelajaran antara lain dapat

menumbuhkan kemampuan berfikir logis dan kritis, mengetahui

kelebihan dan kekurangan diri sendiri, dan menghargai pendapat

orang lain.

g. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Penilaian autentik sesungguhnya adalah suatu istilah yang

diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif.

Berbagai metode tersebut memungkinkan siswa dapat

mendemonstrasikan kemampuannya untuk menyelesaikan tugas-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

72

tugas, memecahkan masalah, atau mengekspresikan pengetahuannya

dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam

dunia nyata di luar lingkungan sekolah. Berbagai simulasi tersebut

semestinya dapat mengekspresikan prestasi (performance) yang

ditemui di dalam praktek dunia nyata seperti tempat kerja.

Penilaian autentik seharusnya dapat menjelaskan bagaimana

siswa menyelesaikan masalah dan dimungkinkan memiliki lebih dari

satu solusi yang benar. Strategi penilaian yang cocok dengan kriteria

yang dimaksudkan adalah suatu kombinasi dari beberapa teknik

penilaian. Penilaian autentik dalam pembelajaran dapat

mengembangkan berbagai karakter antara lain kejujuran, tanggung

jawab, menghargai karya dan prestasi orang lain, kedisiplinan, dan

cinta ilmu.

6. Pendekatan Experiential Learning

Berbeda dengan kegiatan instruksional (pembelajaran) yang pada

umumnya menekankan prosedur didaktis, implementasi pendidikan

karakter melalui layanan bimbingan kelompok/ klasikal lebih

menekankan penggunaan pendekatan experiential learning, semisal

teknik dinamika kelompok (group dynamic) atau cara-cara kegiatan

kelompok lainnya (Barus; 2008). Penanaman nilai-nilai karakter melalui

kegiatan bimbingan klasikal dengan teknik dinamika kelompok dapat

menumbuhkan kekuatan yang berpengaruh positif bagi para peserta

kegiatan kelompok tersebut, seperti: perasaan aman, harapan memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

73

sesuatu yang berguna, keterbukaan, saling menaruh perhatian, saling

pengertian, saling menerima, kejujuran, empati, dan terarah pada tujuan.

Daya terapeutik yang dikandung dalam kekuatan-kekuatan dinamika

kelompok tersebut dapat menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri

sendiri, dalam sikap, dan perilaku.

Cartwright (Winkel & Hastuti, 2004:549) menunjukkan beberapa

implikasi dari dinamika kelompok yang diterapkan dalam layanan

bimbingan atau konseling kelompok terhadap kerjasama antar peserta

dalam kelompok yang berusaha menghasilkan berbagai perubahan dalam

pribadi para anggota, yaitu rasa keterikatan yang kuat terhadap kelompok;

daya tarik terhadap kegiatan kelompok bagi masing-masing anggota;

relevansi dari sikap, pandangan, dan perilaku yang akan diubah bagi

semua anggota kelompok; penghargaan dari anggota yang satu terhadap

yang lain, sehingga semua sumbangan pikiran dan perasaan diakui dan

diterima; kesepakatan bersama mengenai tuntutan untuk berubah diri dan

ke arah mana perubahan itu harus diusahakan.

Prayitno, dkk (1998:90) menegaskan bahwa penyelenggaraan

layanan bimbingan atau konseling kelompok yang berkualitas melalui

penerapan kegiatan dinamika kelompok yang efektif ditandai dengan

hadirnya suasana kejiwaan yang sehat di antara peserta layanan,

meningkatnya spontanitas, lahirnya perasaan positif (seperti senang,

gembira, rileks, nikmat, puas, bangga), meningkatkan minat atau gairah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

74

untuk lebih terlibat dalam proses kegiatan, memungkinkan terjadinya

katarsis, serta meningkatnya pengetahuan dan keterampilan sosial.

7. Hambatan-hambatan Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP

Kurniasih (2014:138-140) menjelaskan bahwa keterlaksanaan

pendidikan karakter terintegrasi di sekolah masih memiliki hambatan-

hambatan. Hambatan-hambatan yang dimaksud berasal dari berbagai

aspek yang saling berkaitan. Beberapa aspek tersebut adalah tenaga

pendidik, manajemen, pembelajaran, penilaian, pendanaan, tanggapan atau

umpan balik dari masyarakat, sarana dan prasarana, serta kegiatan

ekstrakurikuler.

Beberapa hambatan-hambatan diantaranya adalah sebagai berikut:

(1) timbulnya kecemasan khususnya guru yang mata pelajarannya dihapus

(KKPI, IPA, Kewirausahaan) terancam sertifikasinya dicabut; (2) sebagian

besar guru masih terbiasa mengajar secara konvensional; (3) penguasaan

teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran masih terbatas;

(4) guru yang mengajar tidak sesuai dengan kompetensi akademik; (5)

guru tidak tertantang/tidak siap dengan perubahan; (6) kurangnya

kemampuan guru dalam proses penilaian sikap, keterampilan, dan

pengetahuan secara holistic; (7) kreatifitas guru berkurang da nada

kemungkinan terjadi ketidaksesuaian antara teks buku dengan kebutuhan

pembelajaran; (8) kreatifitas dalaam pengembangan silabus berkurang; (9)

tingkat keaktifan dan motivasi siswa belum merata; (10) sekolah tidak

mandiri dalam menyikapi kurikulum; (11) KBM saat ini pada umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

75

masih konvensional; (12) pembelajaran masih berpusat pada kognitif; (13)

penilaian membutuhkan perangkat portofolio yang lengkap dan waktu

pengamatan; (13) belum semua guru memahami system penilaian sikap

dan keterampilan; (14) beban kerja guru semakin bertambah; (15)

kebutuhan dana menjadi lebih besar dan tinggi; (16) kurangnya sarana dan

prasarana yang mendukung; (17) ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler,

terkhusus pramuka yang menjadi beban da nada unsur keterpaksaan.

C. Konsep Kurikulum 2013, Manajemen dan Proses Manajemen

1. Konsep Pengembangan Kurikulum 2013

Konsep kurikulum 2013 berkembang sejalan dengan

perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan

aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Pada dasarnya konsep

kurikulum baru 2013 sebenarnya dapat dianggap tidak membawa sesuatu

yang baru. Konsep kurikulum baru ini di nilai sudah pernah muncul

dalam kurikulum dulu yang pernah digunakan.

Ada tiga konsep tentang kurikulum 2013, yaitu:

a. Kurikulum sebagai suatu substansi

Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana kegiatan berlajar bagi

murid-murid sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin

dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

76

dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan

bahan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi.

b. Kurikulum 2013 sebagai suatu sistem

Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan,

sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem

kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja

bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan,

mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem

kurikulum adalah tersusunya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem

kurikulum adalah bagaiman memelihara kurikulum agar tetap

dinamis.

c. Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum

Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan

dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah

mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.

Mereka yang mendalami bidang kurikulum, mempelajari konsep-

konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan

berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-

hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi

kurikulum.

Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan observasi,

bertanya (wawancara), bernalar, dan mengkomunikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

77

(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui

setelah menerima materi pembelajaran.

Konsep kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif, afektif,

psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling

melengkapi. Kurikulum baru tersebut akan diterapkan untuk seluruh

lapisan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah

Atas maupun Kejuruan. Untuk semua mata pelajaran siswa sudah tidak

lagi banyak menghafal, tetapi lebih bayak kurikulum berbasis sains. Pada

intinya orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya

kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan

pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan

menyenangkan.

2. Manajemen dan Proses Manajemen

Proses manajemen adalah kegiatan dasar yang berhubungan secara

integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu

proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan

proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara

ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari

pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen. Newman, 1951

menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan organisasi diperlukan proses dasar

manajerial yang baik. Manajeman yang baik meliputi beberapa tahapan

yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, yakni planning,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

78

organizing, staffing, dan directing. Jadi, manajemen merupakan sebuah

proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan

pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan

efesien.

Proses manajemen adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan

untuk mencapai tujuan. Proses manajemen yang baik ditentukan dengan

proses perencanaan yang baik. Perencanaan merupakan proses pemilihan

informasi dan pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa yang akan

datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Newman, 1951

menyebutkan beberapa hal yang penting dilakukan dalam perencanaan

yang baik. Beberapa hal tersebut adalah identify the need (identifikasi

kebutuhan/penetapan tujuan), analysis of the situatio (merumuskan

keadaan saat ini), review of alternatives (identifikasi pendukung dan

penghambat), dan course of action (mengembangkan rangkaian tindakan

untuk mencapai tujuan.

Proses manajemen selanjutnya ialah pengorganisasian. Hal dasar

yang tidak boleh dilupakan dalam proses pengorganisasian adalah

pembagian pekerjaan dan membangun hubungan antar individu.

Pengorganisasian menghasilkan struktur organisasi dengan unsur

pembagian kerja, pemberian tanggung jawab, peran anggota organisasi,

efektivitas anggota organisasi, keuntungan dan kerugian, lingkungan

tempat pelaksanaaan kerja, dan keterkaitan antara anggota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

79

Proses manajemen selanjutnya adalah staffing. Pemilihan,

pengembangan, penugasan, dan retensi kompetensi pegawai adalah aspek

utama dalam administrasi sekolah. Oleh karena itu, beberapa hal penting

yang perlu dilakukan dalam pembentukan anggota organisasi adalah

menentukan kebutuhan, penyeleksian dan status, pengembangan setiap

personil, dan membangun semangat kerja. Prinsip staffing adalah

penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan kemapuannya pada bidang

dan waktu yang tepat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa staffing merupakan

proses manajemen yang berkenaan dengan pengerahan (recruitment),

penempatan, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja dalam organisasi.

Proses manajemen selanjutnya adalah directing. Directing

merupakan proses memobilisasi sumber-sumber daya yang dimiliki oleh

organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana yang

dibuat. Beberapa hal yang penting dalam directing adalah

wewenang/otoritas, komunikasi, dan koordinasi.dalam koordinasi ada hal-

hal yang perlu diperhatikan yaitu rentan kendali (span of control), hirarki

organisasi, dan adanya kesatuan komando.

Selain empat tahapan manajemen di atas, ada beberapa hal juga

yang penting dan perlu diperhatikan dalam proses manajemen, yaitu

supervising dan pengendalian. Supervising merupakan interaksi langsung

antara individu-individu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja

kerja serta tujuan organisasi tersebut. Sedangkan, pengendalian adalah

proses penetapan apa yang hendak dicapai, yaitu proses evaluasi kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

80

dan jika diperlukan dilakukan perbaikan sesuai dengan rencana yang

ditetapkan.

D. Kajian Penelitian yang Relevan

Selama 6 (enam) tahun berturut-turut, dengan bantuan dana PHB dari

DP2M Dikti, Gendon Barus telah mengembangkan Model Prosedur

Pengembangan dan Implementasi Program BK di SD (2008-2010) dan

Model Evaluasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SD (2010-2012).

Hasil-hasil penelitian telah dipublikasikan pada jurnal terakreditasi Widya

Dharma (dalam 3 edisi terbitan) dan Jurnal PEP PPs UNY, serta Jurnal

Penelitian LPPM USD (2 edisi terbitan).

Buku Kumpulan Modul Pengembangan Diri Sarana Implementasi

Layanan Bimbingan dan Konseling Nuansa Karakter di SD (2011) ISBN 978-

979-1088-62-6 Penerbit USD, merupakan produk konkrit hasil penelitian

tersebut yang sudah tersebar secara nasional, di dalamnya para guru kelas di

tataran SD telah dipandu untuk mengaktualkan penyajian pendidikan karakter

secara efektif dan menarik karena dilengkapi dengan film-film video klip

penanaman karakter sehingga mudah dicerna oleh peserta didik. Buku

tersebut memuat kurikulum pendidikan karakter di SD yang terurai dalam 27

topik nilai-nilai karakter, seperti: peduli terhadap sesama, berani minta maaf,

mempunyai banyak teman, bersih diri dan lingkungan, ksatria mengakui

kesalahan, beriman: sayang orangtua, cerdas memanajeman waktu, rajin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

81

berdoa, aku berharga, belajar hidup hemat, disiplin belajar, taat peraturan,

belajar bertanggung jawab, senang membantu orangtua, dan lain-lain.

Penelitian Stategi Nasional (Stranas, 2014), yang dilakukan oleh

beberapa dosen bimbingan dan konseling USD, yaitu Dr. Gendon Barus,

M.Si, Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si, A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psikolog,

M.A., dan Juster Donal Sinaga, M.Pd., dengan judul “Pengembangan Model

Pendidikan Karakter di SMP Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal

Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learnin”. Beberpa point

kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Terdapat keragaman cara/strategi dan perbedaan variasi saluran dalam

implementasi pendidikan karakter pada SMP satu dengan SMP lainnya.

Dalam kasus penelitian terbatas ini, variasi gagasan dan strategi aksi yang

ditempuh sekolah-sekolah swasta nasional dalam implementasi pendidikan

karakter lebih kaya dan beragam dibanding apa yang dikerjakan sekolah-

sekolah negeri.

2. Beberapa hambatan yang teridentifikasi dalam implementasi pendidikan

karakter di SMP pada 5 (lima) kota di Indonesia adalah (1) Pedoman

Pendidikan Karakter dari Pemerintah c.q. Direktorat Pembinaan SMP

(2010) tidak operasional; (2) Penanaman nilai karakter yang diintegrasikan

melalui pembelajaran masih bersifat sekedar tempelan di RPP, indah

dalam perencanaan tetapi miskin dalam aksi, para guru mengaku sulit

menerapkannya, tidak tahu cara/strategi yang tepat dalam penyampaian

nilai karakter yang dicantumkan dalam RPP kecuali sekedar memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

82

nasehat-nasehat dan diceramahkan sambil memberi pesan-pesan moral

(berhenti pada tataran pengenalan kognitif); (3) Tidak tersedia alat dan

cara evaluasi untuk mengukur ketercapaian karakter; dan (4) Komitmen

dan konsistensi para guru dalam menjaga gawang karakter tidak selalu

sama, cenderung rapuh; dan belum tercipta kolaborasi yang baik antara

para guru dan konselor/guru BK dalam implementasi pendidikan karakter.

3. Dilihat dari hasilnya, implementasi pendidikan karaketer terintegrasi di

SMP, efektivitasnya belum menggembirakan. Temuan evaluatif secara

empirik menunjukkan bahwa 36,4% dari 653 siswa SMP di 5 kota yang

diteliti masih berada pada kategori kurang baik dan beberapa di antaranya

buruk dalam capaian skor karakternya. Hanya 12,3% dari 653 siswa

tersebut yang masuk pada kategori baik dengan capaian skor ≥ 7 pada

skala stannine.

4. Teridentifikasi 25 dari 50 butir pernyataan nilai karakter (dari skala

pengukuran hasil pendidikan karakter) yang capaian skornya kurang baik

dan 5 butir diantaranya bahkan dalam kategori buruk. Jiwa kewirausahaan,

kemandirian, rasa ingin tahu, patuh pada peraturan sosial, dan menghargai

karya/prestasi orang lain teridentifikasi sebagai 5 nilai karakter yang

capaiannya masih buruk, baik pada siswa kelas VII maupun pada siswa

kelas VIII.

5. Terdapat kecenderungan bahwa capaian skor hasil pendidikan karakter

lebih baik pada siswa kelas VII dibanding pada siswa kelas VIII, baik pada

rata-rata capaian skor maupun pada banyaknya ragam nilai karakter. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

83

kelas VII hampir dua kali lebih banyak dari siswa kelas VIII yang

mencapai skor karakter pada kategori baik, sebaliknya siswa kelas VIII

dua kali lebih banyak jumlahnya dari siswa kelas VII yang capaian

skornya terpuruk pada kategori kurang baik dan buruk.

6. Ditemukan 23 topik nilai karakter yang dibutuhkan oleh siswa, guru, dan

orangtua dengan peringkat skala prioritas 1-23. Topik kebutuhan nilai

karakter dengan peringkat lima tertinggi adalah (1) Lebih rajin

mengamalkan ajaran agama yang dianut; (2) Menghargai keberagaman;

(3) Meningkatkan rasa percaya diri (4) Memahami kekurangan dan

kelebihan diri; dan (5) Berperilaku hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan

memanfaatkan waktu luang dengan baik.

7. Berdasarkan kajian konseptual dan hasil-hasil empiris preliminary study,

telah dirancang desain hipotetik Model Pendidikan Karakter di SMP

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential Learning yang dituangkan/disusun dalam draft Modul

Pendidikan Karakter di SMP Jilid 1, 2, dan 3 yang dilengkapi dengan

seluruh perangkat model dan siap diujikembangkan dan divalidasi melalui

implementasi terbatas pada tahapan penelitian tahun II (2015).

Dari beberapa kajian teori yang relevan di atas, peneliti semakin

tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Swasta lain di Yogyakarta.

Mengingat bahwa pengembangan diri dan penanaman nilai-nilai karakter

merupakan suatu pembiasaan yang berkelanjutan, maka diperlukan suatu

model pendidikan karakter dengan strategi penyajian yang efektif, menarik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

84

dan praktis dilakukan pada tataran sekolah menengah, khususnya SMP. Untuk

itulah penelitian ini sangat strategis dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

85

E. Kerangka Pikir

20 Nilai Karakter di SMP

PENDIDIKAN KARAKTER

KURIKULUM

SMP

Diintegrasikan

Pembelajaran

Diimplementasikan

Diaplikasikan

Manajemen Sekolah Pengembangan Diri

Perencanaan

Pelaksanaan

Evaluasi

Perencanaan

Pelaksanaan

Evaluasi

Perencanaan

Pelaksanaan

Evaluasi

Tindak lanjut Tindak lanjut Tindak lanjut

Silabus, RPP, Bahan/buku ajar

(tujuan, input, aktivitas,

pengaturan,

Pendahuluan, Inti (eksplorasi,

kolaborasi, konfirmasi),

penutup

RKS dan RAKS

RKS dan RAKS

Pramuka, OSIS, PMR/UKS, MOS, Upacara Bendera, Seni Budaya, Festival Sekolah

Peningkatan Pengetahuan dan

Pemahaman, Penumbuhan, dan Perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

86

Melihat kerangka pikir di atas, semakin dipahami bahwa untuk mencapai

20 nilai karakter yang di design pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan adalah perlu kerja sama yang kuat antar pemerintah dan pelaku

pendidikan karakter. Pelaku pendidikan karakter yang dimaksud adalah para guru

mata pelajaran dan pembimbing di sekolah, termasuk di dalamnya adalah guru

BK. Semua pelaku pendidikan karakter akan bekerja sama menginternalisasikan

nilai-nilai karakter kepada para siswa.

Pendidikan karakter menjadi inti sebagai sebuah titik acuan pelaksanaan

pembelajaran di sekolah. Pendidikan karakter kemudian diintegrasikan pada

konsep kurikulum, termasuk di SMP. Konsep pendidikan karakter dituangkan

pada pada tiga hal pokok, yaitu pendidikan terintegrasi pada mata pelajaran dan

pembelajaran, terintegrasi pada manajemen sekolah, dan terintegrasi pada

kegiatan pengembangan diri.

Pada setiap hal pokok yang terintegrasi pendidikan karakter masing-

masing memiliki tahapan proses, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan

tindak lanjut. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan terintegrasi pada mata

pelajaran dan pembelajaran, dilaksanakan dalam bentuk penyusunan silabus, RPP,

dan pembuatan bahan/buku ajar (tujuan, input, aktivitas, pengaturan, peran),

sedangkan pada peroses pembelajaran terdapat tiga proses, yaitu pendahuluan, inti

(eksplorasi, kolaborasi, konfirmasi), penutup.

Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan terintegrasi pada manajemen

sekolah, dilaksanakan dalam bentuk peningkatan pengetahuan dan pemahaman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

87

penumbuhan, dan perilaku. Sedangkan dalam perencanaan dilakukan dalam

bentuk penyususnan Rancangan Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rancangan

Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS).

Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan terintegrasi pada kegiatan

pengembangan diri dilakukan dalam bentuk kegiatan, pramuka, OSIS, PMR/UKS,

MOS, upacara bendera, seni budaya, dan festival fekolah. Sedangkan dalam

perencanaan dilakukan dalam bentuk penyusunan Rancangan Kegiatan Sekolah

(RKS) dan Rancangan Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS). Ketiga hal pokok

tersebut dilakukan terarah pada nilai-nilai karakter yang terdapat dalam panduan

pendidikan karakter di SMP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

88

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek

dan obyek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, keabsahan data,

dan teknik analisis data. Kenam sub-bagian tersebut merupakan bagian-bagian

dari motede yang digunakan dalam penelitian ini. Masing-masing sub-bagian

dijabarkan secara singkat, padat, dan jelas. Berikut merupakan penjabaran dari

masing-masing sub-bagian.

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan sumber data, jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini

adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang

pengumpulan datanya berada di lapangan. Penelitian ini dilakukan di salah

satu SMP swasta katolik, yaitu SMP Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian ini

bersifat deskriptif kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan atau melukiskan subyek penelitian pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu pendekatan

penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Metode kualitatif digunakan untuk

mendapatkan data yang mendalam dan mengandung makna (Sugiyono,

2010:15).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

89

Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan.

Pertama, penyesuaian metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan

dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung

hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka

dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh

bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Lexy J. Moleong, 2004).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Berangkat dari penelitian yang sebelumnya dilakukan peneliti bersama

salah satu dosen yang melakukan Penelitian Strategi Nasional dengan judul

“Pengembangan Model Pendidikan Karakter di SMP Berbasis Layanan

Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning”,

peneliti menjadi tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Swasta Katolik

yang ada di Yogyakarta. Penelitian sebelumnya dilakukan di salah satu SMP

Negeri di Surakarta, oleh karena itu melalui penelitian di SMP Swasta dapat

diperoleh data pembanding antara keduanya. Sebelum melakukan penelitian,

peneliti sudah memberikan surat kerja sama tertulis, sebagai bukti kesepakatan

dan mitra ketersediaan sekolah menjadi tempat dilakukanya penelitian.

Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. SMP ini

menjadi salah satu SMP swasta katolik yang sudah menerapkan kurikulum

2013 berbasis pendidikan karakter, sehingga tepat digunakan sebagai tempat

penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

90

Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan, bulan Juli-Agustus dan

bulan Oktober-November. Bulan pertama, peneliti melakukan observasi dan

pengumpulan dokumen-dokumen dan arsip-arsip yang mendukung sumber

data. Pada 30 hari efektif ini, peneliti terjun langsung ke sekolah sebagai

mahasiswa PPL BK sekaligus sebagai peneliti yang melakukan penelitian.

Segala informasi dan data pendukung diperoleh pada saat peneliti bertemu,

mengobservasi, dan berdinamika langsung di sekolah. Bulan kedua digunakan

sebagai usaha yang dilakukan peneliti untuk melihat viliditas hasil yang

diperoleh melalui triangulasi teknik dan sumber. Berikut merupakan jadwal

yang ditentukan peneliti selama melakukan penelitian.

Tabel 1.

Jadwal Penelitian Pendidikan Karakter

NO TANGGAL

PERTEMUAN

KETERANGAN TEMPAT

1. Senin, 7 Juli 2014 Persiapan lembar observasi dan

wawancara

Kampus

Paingan USD

2. Senin, 14 Juli

2014

Penyerahan Mahasiswa PPL ke SMP

Pangudi Luhur bersama salah satu

dosen pembimbing PPL

SMP PL

Yogyakarta

3. Senin, 14 Juli – 28

Agustus 2014

Observasi lapangan dan pengumpulan

dokumen-dokumen serta arsip-arsip

pendukung.

SMP PL

Yogyakarta

4. Senin, 1

September – 31

Oktober 2014

Menganalisis hasil observasi lapangan

dokumen-dokumen serta arsip-arsip

pendukung.

Kampus

Paingan USD

5. Jumat 17 – Sabtu

18 Oktober 2014

Triangulasi teknik dan sumber

sebagai uji validitas.

Kampus

Paingan USD

6. 15 November

2014

Wawancara terstruktur dengan wakil

kepala sekolah, guru BK, Guru

Matematika, Guru Bahasa Inggris,

dan Guru Bahasa Indonesia.

SMP PL

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

91

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah anggota sekolah, diantaranya

kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan guru BK SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta. Beberapa subyek tersebut dipilih sebagai perwakilan anggota

sekolah yang menerapkan pendidikan karakter, sehingga informasi yang

didapatkan bersifat menyeluruh. Selain informasi yang diperoleh melalui

wawancara kepada beberapa guru, informasi juga diperoleh melalui angket

yang diberikan kepada 32 guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Berikut

adalah daftar jumlah subyek penelitian yang menjadi sumber informasi.

Tabel 2.

Subyek Wawancara dan Angket Penelitian

No. Subyek Jumlah Keterangan

1. Kepala Sekolah 1

2. Guru Mata

Pelajaran

3 Guru Bhs. Inggris, guru Matematika,

dan guru Bahasa Indonesia.

3. Guru BK 1

4. Semua guru 32 Diberikan melalui angket

Selain subyek penelitian yang terdapat dalam tabel, sumber data juga

diperoleh melalui dua hal. Pertama, observasi terhadap proses pembelajaran

dan bimbingan di kelas. Kedua, dokumen-dokumen dan arsip-arsip di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang mendukung sumber data utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

92

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg, dalam Sugiyono, 2010: 317).

Jenis pertanyaan yang digunakan oleh peneliti dalam proses wawancara

adalah pertanyaan terstruktur. Wawancara ditujukan kepada kepala

sekolah, guru BK, dan guru mata pelajaran. Berikut ini adalah panduan

wawancara terstruktur yang diaplikasikan pada subyek.

Tabel 3.

Panduan Wawancara Terstruktur

Kepala Sekolah/Wakasek

PERENCANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

No. Pertanyaan

1 Bagaimana tanggapan ibu/bapak dengan polemik pemberhentian

kurikulum 2013 oleh Annis Baswedan ini bu?

2 Bagaimana sekolah merancang perencanaan pembelajaran,

kurikulum, dan kegiatan pengembangan diri yang terintegrasi

dengan pendidikan karakter?

3 Langkah-langkah apa yang dilakukan sekolah untuk merancang

pendidikan karakter tersebut?

4 Apakah sekolah melakukan pengembangan dan penyususnan

Rencana Kerja Sekolah (RKS) untuk jangka menengah/panjang

dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)?

5 Apakah sekolah mengikuti peraturan pemerintah dalam

merancang pendidikan karakter ataukah sekolah berinisiatif

merancang pendidikan karakter berdasarkan visi misi sekolah?

6 Apakah sekolah pernah membaca peraturan direktorat pembinaan

SMP tahun 2010 mengenai pendidikan karakter dalam

merancang pendidikan karakter di sekolah ini?

7 Bagaimana bentuk-bentuk pembelajaran direncanakan yang

memuat pendidikan karakter saat di kelas/sekolah?(Metode dan

pendekatan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

93

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

1 Apa yang dipahami sekolah mengenai pendidikan karakter?

2 Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter dalam

pembelajaran, kegiatan pengembangan diri, dan manajemen

sekolah

3 Karakter-karakter siswa apa saja yang dibentuk oleh sekolah?

4 Bagaimana pengintegrasian dalam muatan lokal?

5 Bagaimana pengintegrasian dalam kegiatan pengembangan diri?

EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER

1 Bagaimana sekolah melihat/mengukur keberhasilan pendidikan

karakter?

2 Apakah kepala sekolah memonitoring dan melakukan supervisi

kepada sitiap guru?

HAMBATAN DAN SOLUSI

1 Hambatan apa saja yang ditemukan sekolah dalam menerapkan

pendidikan karakter?

2 Solusi seperti apa yang diambil oleh sekolah setelah sekolah

mengetahui hambatan-hambatan keterlaksanaan pendidikan

karakter?

Guru Bimbingan dan Konseling

PERENCANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

No. Pertanyaan

1 Bagaimana tanggapan ibu/bapak dengan polemik pemberhentian

kurikulum 2013 oleh Annis Baswedan ini bu?

1 Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai pendidikan karakter?

2 Bagaimana ibu merencanakan pelaksanaan pendidikan karakter?

3 Bagaimanakah guru BK memadukan materi pendidikan karakter

dengan bimbingan klasikal?

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

1 Bagaimana cara atau metode yang digunakan oleh guru BK

dalam menyampaikan pendidikan karakter kepada siswa?

2 Bagaimana mekanisme kolaborasi guru BK dan guru Mapel

untuk melaksanakan pendidikan karakter

3 Apakah pendidikan karakter di sekolah sesuai dengan kebutuhan

anak?

4 Apakah guru BK memberikan bimbingan klasikal secara rutin

(minimal satu minggu satu kali) di setiap tingkat kelas?

EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER

1 Bagaimanakah Bapak/Ibu mengukur atau mengetahui perubahan-

perubahan karakter baik yang terjadi dalam diri siswa?

2 Hal apa yang mengindikasikan bahwa pendidikan karakter di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

94

sekolah ini berhasil

HAMBATAN DAN SOLUSI

1 Hambatan apa yang dialami oleh guru BK dalam menerapkan

atau mengimplementasikan pendidikan karakter?

2 Solusi seperti apa yang diambil oleh guru BK setelah mengetahui

hambatan-hambatan penerapan pendidikan karakter?

Guru Mata Pelajaran

PERENCANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

NO Pertanyaan

1 Bagaimana tanggapan ibu/bapak dengan polemik pemberhentian

kurikulum 2013 oleh Annis Baswedan ini bu?

2 Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai pendidikan karakter?

3 Bagaimana ibu/bapak merencanakan pendidikan karakter dalam

pembelajaran?

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

1 Bagaimana ibu/bapak melaksanakan dan memadukan pendidikan

karakter di kelas?

2 Bagaimana kesesuaian antara rencana dalam RPP dengan

pelaksanaan di kelas?

3 Metode apa yang digunakan ibu/bapak dalam menyampaikan

pendidikan karakter kepada siswa?

EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER

1 Bagaimanakah ibu/bapak mengukur atau mengetahui perubahan-

perubahan karakter pada diri siswa?

2 Hal apa yang mengindikasikan bahwa pendidikan karakter di

kelas berhasil? (bentuk perubahan)

HAMBATAN DAN SOLUSI

1 Kesulitan apa yang dihadapi oleh ibu/bapak dalam menerapkan

pendidikan karakter melalui pembelajaran di kelas?

2 Solusi seperti apa yang diambil ibu/bapak setelah mengetahui

hambatan-hambatan penerapan pendidikan karakter melalui

pembelajaran di kelas?

2. Observasi

Observasi adalah salah satu cara mengumpulkan data dengan

mengamati perilaku subjek secara langsung. Melalui observasi peneliti

belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut (Marshall,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

95

dalam Sugiyono 2010:310). Peneliti melakukan observasi saat pertama

kali datang ke sekolah dan selama proses penggalian data yang dilakukan

bersama subyek di sekolah.

Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan untuk

mengetahui gambaran umum sekolah, meliputi geografis, sarana dan

prasarana, kegiatan ekstrakurikuler, serta pelaksanaan integrasi pendidikan

karakter dalam proses pembelajaran dan bimbingan pada semua mata

pelajaran dan kegiatan pengembangan diri oleh guru BK. Berikut ini

adalah panduan observasi pelaksanaan pengintegrasian pendidikan

karakter dalam pembelajaran, kegiatan pengembangan diri, dan kegiatan

rutin, spontan, serta kegiatan keteladanan.

Tabel 4.

Panduan Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter dalam

Mata Pelajaran dan Pembelajaran

Pelaksanaan

Pembelajaran

Hasil Observasi Terhadap

Aktivitas di Kelas

Nilai Karakter

A. PENDAHULUAN

B. INTI

1. Eksplorasi

2. Elaborasi

3. Konfiramsi

C. PENUTUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

96

Tabel 5.

Panduan Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Kegiatan Pengembangan Diri

No. Kegiatan

Pengembangan Diri Nilai-nilai yang

ditanamkan Strategi

A. Bimbingan dan

Konseling

B. Kegiaran

Ekstrakurikuler

1. Kepramukaan

2. UKS dan PMR

3. OSIS

4. Olahraga

5. Kerohanian

6. Seni budaya

7. Festifval

sekolah

Tabel 6.

Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Kegiatan Rutin

No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius

2. Kejujuran

3. Bertanggung Jawab

4. Hidup Sehat

5. Kedisiplinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

97

6. Nilai Diri

a. Kerja Keras

b. Percaya Diri

c. Berjiwa Wirausaha

d. Berpikir Logis,

Kritis, Kreatif, dan

Inovatif

e. Mandiri

f. Ingin Tahu

g. Cinta Ilmu

7. Nilai Sosial

a. Sadar akan hak dan

kewajiban diri dan

orang lain

b. Patuh pada aturan-

aturan sosial

c. Menghargai karya

dan prestasi orang

lain

d. Santun

e. Demokrasi

8. Peduli Lingkungan

9. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai

Keberagaman)

Tabel 7.

Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Kegiatan Spontan No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius

2. Kejujuran

3. Bertanggung Jawab

4. Hidup Sehat

5. Kedisiplinan

6. Nilai Diri

a. Kerja Keras

b. Percaya Diri

c. Berjiwa Wirausaha

d. Berpikir Logis, Kritis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

98

Kreatif, dan Inovatif

e. Mandiri

f. Ingin Tahu

g. Cinta Ilmu

7. Nilai Sosial

a. Sadar akan hak dan

kewajiban diri dan

orang lain

b. Patuh pada aturan-

aturan sosial

c. Menghargai karya dan

prestasi orang lain

d. Santun

e. Demokrasi

8. Peduli Lingkungan

9. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai Keberagaman)

Tabel 8.

Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Kegiatan Keteladanan No

Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius

2. Kedisiplinan

3. Peduli Lingkungan

4. Nilai Sosial

5. Kejujuran

6. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai Keberagaman)

Tabel 9.

Panduan Penilaian Keberhasilan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Evaluasi dan Monitoring

No

Penilaian Keberhasilan

Evaluasi dan Monitoring

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

dan Hasil Observasi

1. Perilaku Kepala Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

99

2. Perilaku Guru BK dan

Guru Mata Pelajaran

3. Perilaku Karyawan/Staf TU

4. Perilaku Peserta Didik

5. Sarana dan Prasarana

6. Situsi Sekolah

Tabel 10.

Panduan Penilaian Keberhasilan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelaksanaan

Pendidikan Karakter

No. Jenis Jumlah Baik Rusak

Ringan Sedang Berat I Ruang Belajar

1 Ruang Teori / Kelas Reguler /

Kelas RSBI / Billingual

2 Ruang Perpustakaan

3 Ruang Bahasa

4 Ruang Lab. IPA

5 Ruang Multimedia

6 Lab. Komputer, TI dan K

7 Ruang Kesenian

8 Ruang Ketrampilan

9 Ruang Sanggar MGMP

II Ruang Kantor

1 Ruang Kepala Sekolah

2 Ruang Wakasek

3 Ruang Guru

4 Ruang Tata Usaha

5 Ruang Meeting

6 Ruang BK

III Ruang Penunjang

1 Gudang umum

Gudang buku

2 Aula

3 Ruang Doa/Ibadah

4 GOR

5 Ruang Dapur

6 KM / WC Guru

7 KM / WC Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

100

8 Ruang UKS

9 Ruang PMR / Pramuka

10 Ruang OSIS

11 Ruang Olah Raga Karate

12 Ruang Alat Olah Raga

13 Ruang Riso/Elektronik

14 Ruang Studio music

15 Ruang Pompa / Menara

16 Bangsal Kendaraan

17 Rumah Penjaga

18 Pos Jaga

19 Selaras / Teras / Tangga

20 Kantin

IV Lapangan Olah raga

1 Sepak bola

2 Voli

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu suatu metode penelitian yang mencari

data mengenai hal-hal atau variable yang berupa tulisan, gambar, karya-

karya monumental dari seseorang, foto, catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Sugiyono,

2013). Metode ini digunakan untuk menghimpun data-data yang bersifat

dokumenter, misalnya data tentang jumlah siswa, guru dan kayawan,

struktur organisasi, sarana dan prasarana, letak dan geografis sekolah, serta

pelaksanaan mata pelajaran-mata pelajaran dan kegiatan pengembangan

diri di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta.

4. Angket (Koesioner)

Koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

101

kepada responden untuk dijawabnya. Koesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu apa yang bisa diharapkan

dari responden. Tipe pertanyaan dalam koesioner/angket ini adalah terbuka

dan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan

responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu

hal. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyan yang mengharapkan

jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu

alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia (Sugiyono

2010: 201).

5. Alat Perekam

Peneliti menggunakan alat perekam untuk merekam semua

percakapan atau informasi yang diperoleh selama melakukan wawancara.

Tujuan peneliti menggunakan alat perekam supaya memudahkan peneliti

mengumpulkan informasi yang diperoleh selama proses penelitian. Selain

itu untuk memperoleh tanda bukti berupa informasi hasil rekaman subyek

yang bersifat asli dan benar adanya. Penggunaan alat perekam diberikan

atas dasar kesepakatan peneliti dengan subjek.

E. Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi untuk melihat validitas

penelitian. Sugiyono (2010: 330) menyatakan bahwa ada dua jenis triangulasi

yaitu, triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk

mendapatkan data dari sumber yang sama. Sedangkan triangulasi sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

102

untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang

sama. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda (Patton, dalam Moleong, 2009: 330-331).

Penelitian ini menggunakan dua jenis triangualasi, yaitu triangulasi

teknik dan sumber. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam,

observasi partisipatif, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara

serempak sebagai triangulasi teknik, sedangkan dalam triangulasi sumber,

peneliti menggunakan perbandingan tiga sumber yang berbeda, yaitu kepala

sekolah, guru, dan dokumentasi.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bogdan, dalam Sugiyono 2013), adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami dan ditemuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis

data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilah mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat keseimpulan yang dapat

diceritakan kepada orang lain.

Peneliti melakukan analisis data melalui tiga teknik dan instrumen

pengumpulan data yang berbeda. Tiga teknik dan instrumen yang dimaksud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

103

adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Masing-masing teknik

diberlakukan analisis yang berbeda.

Teknik pengumpulan data pertama dilakukan dengan wawancara.

Hasil wawancara yang diperoleh peneliti kemudian dibuat verbatim. Verbatim

adalah percakapan wawancara dengan cara menuliskan jawaban dari setiap

pertanyaan yang diajukan pada subjek saat proses wawancara. Selanjutnya

peneliti menentukan coding untuk masing-masing jawaban berdasarkan aspek

dari daftar pertanyaan yang berupa kode. Pemberian kode yang dilakukan oleh

peneliti hanya dimengerti oleh peneliti saja.

Teknik pengumpulan data kedua yang dilakukan peneliti adalah

observasi. Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung peneliti

terhadap subyek dan obyek penelitian. Subyek penelitian yang dimaksud

adalah kepala sekolah, guru BK, guru mata pelajaran, dan siswa, sedangkan

obyek penelitian adalah semua fasilitas dan sarana-prasarana berupa gedung

sekolah, ruang kelas, halaman sekolah, perlengkapan guru dan siswa dalam

pembelajaran, dan lain sebagainya. Semua informasi penting yang diperoleh

kemudian di tulis sebagai data hasil pengamatan secara langsung.

Teknik pengumpulan data ketiga yang dilakukan peneliti adalah

dokumentasi. Hasil dokumentasi berupa gambar/foto, arsip-arsip sekolah,

dokumetasi-dokementasi yang mendukung sumber data. Hasil penelitian dari

wawancara dan observasi, akan lebih kredibel/dapat dipercaya apabila

didukung oleh data-data tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

104

Berikut merupakan langkah-langkah yang diambil peneliti dalam

menganalis data.

1. Reduksi data

Mereduki data berarti merangkum, memilah hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2013). Dengan demikian data

yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Reduksi data dilakukan dengan menggunakan komputer, yang kemudian

akan diberikan kode-kode (coding) pada aspek-aspek tertentu.

2. Model data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data.

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian, bagan, hubungan antar

kategori, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin

mudah dipahami. Bentuk yang paling sering digunakan untuk menyajikan

data adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2013).

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penggambaran yang

utuh dari obyek yang utuh untuk konfigurasi yang utuh dari obyek

penelitian. Proses pengambilan kesimpulan ini merupakan proses

pengambilan inti dari penelitian yang kemudian disajikan dalam bentuk

pernyataan kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

105

Penulis menggunakan trianggulasi dengan cara membandingkan

informasi yang diperoleh dari beberapa sumber sehingga diperoleh data

yang absah. Dalam hal ini, penulis memakai dua langkah, yaitu

membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara

(triangulasi teknik) dan membandingkan keadaan perspektif seseorang

dalam berbagai pendapat dan pandangan orang lain (triangulasi sumber).

Hal ini mempertimbangkan bahwa kedua langkah tersebut lebih praktis

dan bersifat obyektif. Dalam melakukan analisis data diatas menggunakan

pola berfikir yang bersifat induktif, yaitu metode berpikir yang berangkat

dari fakta-fakta/peristiwa-peristiwa khusus yang kemudian akan ditarik

generalisasi yang memiliki sifat umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

107

BAB IV

ANALISIS DAN HASIL

A. Gambaran Umum SMP Pangudi Luhur Yogyakarta Terkait Pendidikan

Karakter

1. Letak dan Keadaan Geografis

SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta berada di Jalan Timoho

II/29, Desa/Kelurahan Mujamuju, Kecamatan Umbulharjo, Kota

Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dekat Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga. Sekolah ini terletak di daerah perumahan

dan tidak ramai orang. Meski demikian disisi timur barat sekolah

berbatasan dengan persawahan.

Di sekolah ini banyak ditanam berbagai macam pohon dan

tanaman hias. Sebagian besar pohon berada di tengah halaman

sekolah. Pohon besar yang menjulang tinggi menambah kerindangan

dan hawa sejuk meski siang hari. Terdapat juga tanaman hias yang

beraneka ragam jenis dan warna, tersebar di setiap sisi sekolah.

Keadaan ini memperindah bagi setiap orang yang masuk dan

memandang, atau sekedar menikmati suasananya. Ada juga taman

sekolah yang didesain dengan aliran air yang terus mengalir. Aliran air

terus berputar dalam satu kolam yang di dalamnya terdapat bermacam-

macam ikan, seperti ikan koi, ikan nila, dan ikan lele.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

108

Letak dan keadaan geografis SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta ini sangat baik dan strategis. Sehingga hal ini sangat

mendukung dalam pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi.

2. Sejarah berdiri dan Perkembangannya

Berdirinya SMP Pangudi Luhur Yogyakarta tidak lepas dari

datangnya para Biarawan Bruder FIC di Yogyakarta pada tanggal 20

September 1920. Mereka datang dan bertempat tinggal di sebelah

selatan Benteng Vreden Berg (sekarang Jl. Panembahan Senopati 18).

Kedatangan 5 (lima) Biarawan Bruder FIC dari Belanda tersebut

bertujuan untuk berkarya dalam bidang pendidikan bagi orang

Indonesia. Disebutkan dalam buku sejarah (Donum Desursum):

“.....Dewan Umum (red: Pimpinan Pusat di Belanda) sudah setuju

dengan berdirinya MULO (red: sekarang SMP) di Kidulloji, dengan

syarat bahwa anak-anak Jawa diterima dahulu dan anak-anak Belanda

atau......” Mula-mula para Bruder FIC mendirikan HIS ( Hollands

Indische School/Sekolah Belanda Hindia, sekarang SD).

Sebagai konsekuensi logis dari pendirian HIS maka para

Bruder FIC mendirikan sekolah lanjutannya yang waktu itu disebut

MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs-Pengajaran Rendah Lebih

Luas). Ditulis dalam buku sejarah: “Sesudah liburan besar tahun 1923

MULO itu dimulai dengan 25 murid. Ruang kelas masih ada.” Inilah

awal mula adanya SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

109

Mula-mula Pastor Serikat Yesus (SY) telah mendirikan

“Perkumpulan Kanisius” (sekarang Yayasan Kanisius) yang mengelola

sekolah-sekolah Katolik di Yogyakarta. HIS dan MULO para Bruder

FIC pun bergabung dalam Yayasan Kanisius. Tetapi tanggung jawab

untuk urusan persekolahan semuanya diserahkan kepada para Bruder

FIC, bahkan kepemimpinan Percetakan Kanisius pun juga diserahkan

kepada Bruder FIC.

Pada tahun 1925 karena perkembangan, maka MULO harus

mencari tempat baru, yaitu di Gondomanan. Namun dalam perjalanan

sejarah semakin dirasakan akan kebutuhan untuk memiliki tempat

sendiri. Sejarah menulis: “..... sudah jelas MULO membutuhkan

gedung sendiri. Maka perlu membangun lagi, lebih-lebih karena dalam

bulan Maret 1926 MULO Bruderan disamakan dengan MULO

Pemerintah, sehingga ijazahnya akan memberi wewenang yang sama.”

Maka, pada tahun 1927 dibangunlah gedung MULO diantara Bruderan

dan HIS (sekarang SD Pangudi Luhur). Bangunan itu amat kuat,

berlantai dua dan terdiri dari 8 (delapan) ruang kelas dan 2 (dua) ruang

khusus. Bangunan itu sekarang digunakan untuk SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta

“Januari 1928 MULO menempati gedungnya sendiri; 2

Pebruari diadakan Pemberkatan Liturgis. Perlu dicatat bahwa 3

Februari diadakan pembukaan resmi. Betapa pentingnya MULO

Bruderan dibuktikan dengan jelas sekali karena tamu agung yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

110

menghadiri upacara pembukaan. Paduka Yang Mulia Sri Sultan

Abdurahman Hamengkubuwana VIII sendiri datang. Di samping tamu

yang mulia itu maka tamu dari pihak Belanda tidak begitu penting:

residen, asisten-asisten dan Tuan Inspektur MULO.

Sampai Perang Dunia II, MULO Kidulloji menjadi sekolah

kebanggaan masyarakat Katolik di Yogyakarta. Bahkan pada zaman

krisis, ketika pemerintah merasa perlu membatasi penerimaan murid

baru, Yogyakarta masih dapat mempertahankan dua kelas satu. Tahun

1936 bahkan diputuskan untuk melengkapi MULO dengan asrama.”

Pada masa penjajahan Jepang kekuasaan Belanda runtuh.

Sekolah-sekolah misi ditutup dan gedung-gedung mengalami

kerusakan. Para Bruder Belanda diinternir/ditahan di beberapa kota.

Tinggal dua orang Bruder tinggal di bekas asrama MULO. “Bulan

Maret 1942 segala macam sekolah Eropa dibubarkan.... MULO itu

hilang, karena sekolah Menengah Katolik tidak diperbolehkan.

Kemudian tentara Jepang mengambil alih semua bangunan....”

Pada tahun 1945 tentara Nippon mulai lunak dalam

tindakannya. Hal ini memberi peluang untuk mencari lagi MULO yang

hilang. Gedung-gedung yang dahulu diambil alih Jepang dalam bulan

Juli 1945 bisa didapatkan kembali, walau ruang-ruang kelas menjadi

kosong. “Terlebih dahulu gedung MULO dibersihkannya enam ruang,

di bawah ditentukan untuk Sekolah Rakyat sempurna, dan di ruang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

111

atas untuk Sekolah Menengah....” “Akhirnya pada akhir bulan Oktober

sekolah dapat dibuka lagi. Beberapa guru masih takut karena kampung

mereka belum cukup aman...”

“Apa yang dipertahankan pada semasa perang mulai

berkembang lagi dalam tahun 1949, .....” MULO yang telah berganti

nama menjadi SMP Putera Kidulloji, menjadi kebanggaan pendirinya,

Br. Mario. SMP Putera Kidulloji menjadi terkenal, terbesar, terbaik

yang dipegang pihak Misi di Yogyakarta waktu itu. Karena waktu itu

di kompleks SMP mulai didirikan SGA, maka timbulah ketegangan-

ketegangan. Oleh karena itu pada tahun 1954 Kongregasi Bruder FIC

membeli tanah di daerah Baciro yang saat ini menjadi tempat

berdomisilinya SMP Pangudi Luhur 1.

SMP Pangudi Luhur masih di bawah Yayasan Kanisius

walaupun secara internal pengelolaannya oleh para Bruder FIC. Pada

tahun 1954 para Bruder FIC mendirikan Yayasan Pangudi Luhur untuk

mengurusi sekolah-sekolah yang dikelolanya. Maka pada tanggal 1

Agustus 1955 penyelenggaraan SMP Pangudi Luhur diserahkan

kepada Yayasan Pangudi Luhur. Mulai saat itulah SMP ini memiliki

nama SMP PANGUDI LUHUR. Dalam perkembangan sekitar tahun

enampuluhan SMP Pangudi Luhur membuka “kelas jauh” bertempat di

sekitar Gereja Katolik Baciro. Kelas jauh tersebut pengelolaannya

dipimpin oleh seorang Suster. Namun karena Dinas Pendidikan

mencabut surat ijin pelaksanaan kelas jauh, maka tanggal 1 Juli 1983

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

112

SMP Pangudi Luhur menjadi SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Pangudi

Luhur 2. SMP Pangudi Luhur 1 sebagai sekolah yang dikelola oleh

Yayasan Pangudi Luhur (para Bruder FIC) dan SMP Pangudi Luhur 2

dikelola oleh yayasan milik Para Suster Santo Dominicus. Secara

internal SMP Pangudi Luhur 1 dan SMP Pangudi Luhur 2 berdiri

sendiri bersama dengan yayasan masing-masing.

Mulai tahun 1980 Yayasan Pangudi Luhur mulai mendirikan

bangunan untuk SMP. Tahun 1982 gedung sudah mulai ditempati

walaupun pembangunan belum selesai. Setelah semua pekerjaan

pembangunan selesai maka pada tanggal 6 Agustus 1983 gedung itu

diresmikan untuk SMP PANGUDI LUHUR 1, hingga sekarang.

Berkaitan dengan Prestasi, siswa SMP Pangudi Luhur 1

memiliki banyak prestasi. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya

piala, trofi dan piagam penghargaan yang diperoleh. Ada sekitar 5

(lima) almari untuk trofi dan piagam serta 1 (satu) rak untuk berbagai

piagam penghargaan. Karena begitu tingginya prestasi maka suatu saat

pernah terjadi SMP Pangudi Luhur 1 tidak diperbolehkan mengikuti

perlombaan/pertandingan karena jika SMP Pangudi Luhur 1 turun

lapangan SMP lainnya tidak jadi mengikutinya, karena sudah pasti

kalah. Karena itu SMP Pangudi Luhur 1 hanya boleh mengikuti

eksebisi atau “kejuaraan nol.” Sampai saat ini berbagai lomba dan

pertandingan masih diikuti dan setiap kali piangam maupun trofi

diperolehnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

113

Melihat latar belakang berdiri dan sejarah SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta di atas disimpulkan bahwa proses dan dinamika

perkembangan sekolah ini adalah baik. Sekolah memiliki banyak

prestasi dalam berbagai bidang. Para pendiri dan pemimpin sekolah

yang terus berganti memiliki kompetensi yang sesuai dengan

kemampuannya mengelola sekolah. Melihat perkembangan sejarah

sekolah ini, tentu memberikan dampak yang baik dalam sistem

perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi yang

lebih berkualitas di sekolah ini.

3. Visi dan Misi

Berikut merupakan visi dan misi SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta yang juga termuat dalam kurikulum KTSP 2006 dan

Kurikulum 2013, visi SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta adalah “Pusat

berkembangnya pribadi beriman, berkualitas, berbudi pekerti luhur,

humanis dan peduli lingkungan”.

Visi ini didukung dengan misi SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta, yaitu, “Mendidik peserta didik menjadi manusia yang: (a)

Memiliki nilai-nilai religius berdasarkan iman kristiani; (b) Memiliki

pribadi berwawasan luas, berintelektualitas, dan menguasai IPTEK; (c)

Memiliki pribadi beriman yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan

dan kehidupan; (d) Memiliki pribadi luhur dan humanis dalam hidup

sehari-hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

114

Visi dan misi SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta ini tertulis

dengan baik. Visi dan misi ini menjadi tonggak dan pedoman sekolah

dalam melaksanakan pendidikan karakter kepada peserta didik.

Melalui visi dan empat hal pokok misi sekolah di atas, tentu semakin

mendukung terlaksananya pendidikan karakter terintegrasi di sekolah

ini.

4. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi menggambarkan sebuah organisasi yang

memiliki kemampuan secara independen untuk mengatur dirinya

sendiri, mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok. Struktur

organisasi dibentuk dan diputuskan oleh organisasi itu sendiri

berdasarkan situasi, kondisi dan kebutuhan organisasi untuk mencapai

tujuan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

115

Dalam fungsi pengorganisasian di sekolah, kepala sekolah

mengalokasikan keseluruhan sumber daya sekolah sesuai dengan

rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi

tertentu. Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai desain

organisasi. Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan

dengan struktur organisasi. Struktur organisasi pada dasarnya

merupakan desain organisasi dimana seorang kepala sekolah

melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait

dengan pembagian kerja serta sumber daya yang dimiliki organisasi,

serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dokoordinasikan dan

dikomunikasikan.

Struktur Organisasi SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta,

dipimping oleh seorang kepala sekolah. Kepala sekolah dengan

otoritas dan tanggung jawab yang dimiliki membawahi bagian

kurikulum, tata usaha, dan bagian kesiswaan. Masing-masing bagian

memiliki peran, tugas, dan tanggung jawabnya masing-masing sesuai

dengan kurikulum yang telah dibuat sekolah. Dalam hal ini, guru juga

memiliki peran, tugas, dan tanggung jawabnya masing-masing,

dimana semua proses kegiatan ditujukan pada peserta didik.

Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa segala hal dalam komando dan koordinasi yang

dilakukan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta mendukung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

116

terlaksananya perndidikan karakter terintegrasi. Semua aktivitas yang

dilakukan oleh sekolah terarah menjadi satu hal, yaitu peserta didik.

5. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa

Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan adalah 42 orang.

Satu orang sebagai kepala sekolah, 23 orang sebagai guru tetap

yayasan, 8 orang sebagai guru tidak tetap, 5 orang sebagai tenaga

administrasi/perpustakaan tetap, 2 orang sebagai tenaga pelaksana

tetap, 2 orang sebagai tenaga pelaksana tidak tetap, dan 2 orang

sebagai satpam.

Jenjang pendidikan dan status kepala sekolah, guru, dan

karyawan, yaitu satu orang lulusan S2, 31 orang lulusan S1, 3 guru

lulusan D3, dan 7 orang lulusan SMA. Jadi, total keseluruhan adalah

42 orang, 32 orang berstatus sebagai guru dan 10 orang berstatus

sebagai karyawan. Dari 42 tenaga pendidik dan kependidikan, 19

orang adalah berjenis kelamin laki-laki dan 22 orang adalah berjenis

kelamin perempuan.

Jumlah peserta didik kelas VII adalah 246 orang, dengan

rincian 120 siswa laki-laki dan 126 siswi perempuan. Jumlah peserta

didik kelas VIII adalah 256 orang, dengan rincian 142 siswa laki-laki

dan 114 siswi perempuan. Jumlah siswa kelas IX adalah 242 orang,

dengan rincian 126 siswa laki-laki dan 116 siswi perempuan. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

117

demikian total jumlah peserta didik tahun ajaran 2014-2015 di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta adalah 744 orang.

Keadaan guru, karyawan, dan siswa di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta adalah tercukupi. Tersedianya guru dan tenaga

kependidikan yang memadai ini semakin mendukung terlaksananya

pendidikan karakter terintegrasi di sekolah ini.

6. Sarana dan Prasarana

Kondisi sarana dan prasarana di sekolah ini cukup memadai.

Status pemilikan sekolah ini adalah “hak milik”. Keliling tanah

seluruhnya adalah 635 m dengan luas tanah 24.259 m2. Perincinian

penggunaan tanah, adalah 5.666 m2

untuk bangunan, 4.483 m2 untuk

halaman/taman, 2.428 m2 untuk lapangan olah raga, 2.261 m

2 untuk

kebun, 960 m2 untuk sawah, dan 8.461 m

2 digunakan untuk keperluan

lain-lain. Kondisi sarana dan prasarana di atas tampak bersih, teratur,

rapi, dan nyaman.

Jumlah buku dan alat pendidikan menurut mata pelajaran di

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta adalah cukup memadai. Beberapa

mata pelajaran, seperti PKn, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra

Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani, Matematika, IPA

Terpadu, IPS Terpadu, Seni Budaya, Bahasa Jawa, TIK, Akuntasi, dan

Bimbingan dan Konseling, memiliki buku yang digunakan sebagai

buku pegangan guru, buku siswa, dan buku penunjang. Beberapa mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

118

pelajaran, seperti Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani, dan Matematika

sudah memiliki media dan alat yang digunakan untuk praktik.

Perlengkapan sekolah di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

adalah cukup memadai. Perincian setiap perlengkapan adalah sebagai

berikut, komputer TU/guru/pepustakaan/laboratorium berjumlah 16

buah, 2 mesin ketik, 3 mesin scaner, 1 mesin riso, 6 printer, 14 lemari,

4 lemari arsip, 16 rak buku, 36 meja guru/TU, 36 kursi guru/TU, 355

meja siswa, 708 kursi siswa, dan 6 laptop. Semua perlengkapan

sekolah di atas tampak dalam keadaan baik.

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta memiliki 23 jenis ruang dan

luas yang berbeda. Perincian masing-masing ruang adalah sebagai

berikut, 15 ruang teori/kelas (945 m2), 1 Laboratorium Biologi (87

m2), 1 Laboratorium Fisika (87 m

2), 1 Laboratorium Bahasa (63 m

2),

1 Ruang Perpustakaan (99 m2), 1 Laboratorium Komputer (81 m

2), 1

Ruang Kepala Sekolah (32 m2), 1 Ruang Wakasek (21 m

2), 1 Ruang

Guru (81 m2), 1 Ruang TU (49 m

2), Ruang Tamu, 3 Kamar Mandi

Guru (18 m2), 1 Ruang BK (42 m

2), 1 Ruang Keterampilan (63 m

2), 1

Ruang OSIS (21 m2), 2 Ruang UKS (42 m

2), Koprasi, 1 Gudang (63

m2), 1 Ruang Ibadah (112 m

2), 10 Ruang Serbaguna (125 m

2), 10

Kamar Mandi Siswa (125 m2), 3 Ruang Penjaga Sekolah (95 m

2), dan

1 Studio Musik (28 m2). Semua ruang yang ada di sekolah ini tampak

bersih, rapi, dan nyaman. Rata-rata penggunaan laboratorium tiap

minggu adalah berbeda. Laboratorium Biologi adalah 10 kali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

119

penggunaan setiap minggu, Lab. Fisika adalah 10 kali penggunaan

setiap minggu, Laboratorium Bahasa adalah 30 kali penggunaan setiap

minggu, dan Laboraotium Komputer adalah 30 kali penggunaan setiap

minggu.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana

dan prasarana yang tersedia di sekolah adalah memenuhi dan dalam

keadaan baik. Tersedianya sarana dan prasarana ini semakin

mendukung dalam pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi di

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

7. Kurikulum

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta menggunakan dua

kurikulum sekolah, yaitu Kurikulum 2013 dan Kurikulum KTSP 2006.

Kurikulum 2013 untuk kelas VII dan VIII, sedangkan kurikulum

KTSP 2006 untuk kelas IX. Keduanya dikembangkan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu

itu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta

didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan

dan potensi yang ada di daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

120

Tujuan penyusunan kurikulum SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta yang dikembangkan dengan ciri-ciri tujuan satuan

pendidikan sesuai visi, dapat di ukur dan terjangkau. Kurikulum SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dikembangkan mengacau pada Standar

Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standat Penilaian, dan Standar

Proses dengan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang

disusun oleh BSNP serta memperhatikan pertimbangan Komite

Sekolah.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh sekolah sendiri. Kurikulum SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta terdiri dari tujuan pendidikan, struktur, dan muatan

kurikulum SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, kalender pendidikan,

dan pedoman umum pengembangan silabus dan RPP.

Pemberkasan dan pengarsipan dokumen kurikulum terlaksana

dengan baik. Tersedianya kurikulum yang baik ini semakin membantu

dan meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter

terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

121

B. Perencanaan Pendidikan Karakter Terntegrasi di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta

Perencanaan pendidikan karakter terintegrasi dilaksanakan melalui

perencanaan program dan kegiatan sekolah, yang kemudian dilakukan

melalui pengembangan dan penyususnan Rencana Kerja Sekolah (RKS)

untuk jangka menengah/panjang dan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS) untuk jangka pendek dan tahunan. Dalam upaya pendidikan

karakter, sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta bersama-sama dengan

pemangku kepentingan (stake holder), menyusun RKS dan RKAS ini melalui

berbagai proses yang dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter.

Pemahaman tersebut di dukung dengan beberapa pernyataan dari guru di

SMP Pangudi Luhur 1 sebagai berikut.

Tabel 11.

Interpretasi Hasil Wawancara Perencanaan Pendidikan Karakter

PERENC

ANAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru

B.Ing

Guru Bhs.

Indonesia

Wakaesek/Guru

Matematika Kesimpulan

Perencanaan

Pendidikan

Karakter

- Ya bagaimana

ya. Yang jelas

kalau untuk

penerapan

kurikulum di

SMP ini ya tetap

jalan. Baik itu

kurikulum 2013

maupun KTSP

2006. Untuk

kelas 7 dan 8

sudah

menggunakan

K13, sedangkan

kelas 9 masih

menggunakan

KTSP. Kelas 7

dan 8 kan

memang karena

sudah berjalan

- Ya, tentu sebelum

melaksanakan proses

pembelajaran maupun

kegiatan sekolah, kami

memulai dengan

perencanaan ya.

Perencanaan yang kami

lakukan pertama adalah

dengan mengembangkan

dan menyusun Rencana

Kerja Sekolah dan

Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah.

Biasanya berkaitan

dengan itu, sekolah

melibatkan banyak pihak

ya, seperti yayasan,

kepala sekolah, guru,

orang tua.

Perencanann

pendidikan karakter

di sekolah:

1. Perencanaan

didahului dengan

mengembangkan

dan menyusun

RKS dan RKAS.

2. Penyusunan

perencanaan

melibatkan

yayasan, kepala

sekolah, guru, dan

orang tua.

3. Sekolah

menggunakan dua

kurikulum, yaitu

Kurikulum 2013

(kelas 7 dan 8), dan

Kurikulum KTSP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

122

3 semester ya,

artinya

kurikulum ini

akan tetap

diberlakukan di

sekolah ini.

(A2. PerPK.

G.Bind

- Dalam perencanaan ini

juga menghasilkan

kalender akedemik ya,

biasanya kami

menggabungkan agenda

kegiatan yang ada dari

yayasan Pangudi Luhur

dan juga kegiatan intern

sekolah.

- Ya seperti yang sudah

saya bilang di awal tadi.

Sekolah kami

menggunakan dua

kurikulum. Untuk kelas

VII dan VII

menggunakan kurikulum

2013, sedangkan kelas

IX menggunakan

kurikulum KTSP 2006.

Ya nanti bisa dilihat

sendiri di buku yang

sudah saya berikan tadi

mengenai kurikulum ya,

disitu sudah ada kok.

(A2. PerPK. G.Mat)

2006 (kelas IX)

4. Sekolah memiliki

kalender akedemik

yang merupakan

gabungan agenda

kegiatan yayasan

dan sekolah.

Berdasarkan interpretasi hasil wawancara pelaksanaan perencanaan

pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada tabel di atas,

dapat disimpulkan bahwa: 1) Perencanaan didahului dengan mengembangkan

dan menyusun RKS dan RKAS. 2 Penyusunan perencanaan melibatkan

yayasan, kepala sekolah, guru, dan orang tua. 3) Sekolah menggunakan dua

kurikulum, yaitu Kurikulum 2013 (kelas 7 dan 8), dan Kurikulum KTSP 2006

(kelas IX). 4) Sekolah memiliki kalender akedemik yang merupakan

gabungan agenda kegiatan yayasan dan sekolah.

Selain itu, beberapa guru memiliki pendapatnya masing-masing

tentang pengertian pendidikan karakter. Berikut merupakan interpretasi hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

123

wawancara guru tentang pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

Tabel 12.

Interpretasi Hasil Wawancara Pengertian Pendidikan Karakter

PERENCA

NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia

Wakasek/Guru

Matematika Kesimpulan

Pengertian

Pendidikan

Karakter

Pendidikan karakter

ya. Ya kalau saya

simpel aja ya.

Pendidikan karakter

adalah proses

pembiasaan

berdasarkan nilai-

nilai positif yang

diberikan kepada

siswa. Sudah cukup,

titik.

(A1.PK.G.Bing)

Menurut saya

pendidikan

karakter adalah

pendidikan yang

diberikan kepada

peserta didik

berdasarkan

pada nilai-nilai

karakter yang

ada di sekolah.

(A1.PK.G.Bind)

Pendidikan

karakter

adalah upaya-

upaya yang

dilakukan oleh

guru kepada

siswa untuk

menanamkan

nilai-nilai

karakter. (A1.PK.G.Mat)

Pendidikan

karakter adalah

proses/upaya-

upaya

pembiasaan yang

dilakukan oleh

guru untuk

menanamkan

nilai-nilai

karakter (nilai-

nilai positif) yang

ada dan

direncanakan

sekolah kepada

peserta didik.

Tabel di atas menjabarkan tentang pendapat beberapa guru tentang

pendidikan karakter. Berdasarkan tiga pendapat tersebut, disimpulkan bahwa

pendidikan karakter adalah proses/upaya-upaya pembiasaan yang dilakukan

oleh guru untuk menanamkan nilai-nilai karakter (nilai-nilai positif) yang ada

dan direncanakan sekolah kepada peserta didik.

Integrasi pendidikan karakter juga di lakukan di dalam pembelajaran.

Pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan mulai

dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berikut adalah hasil

interpretasi hasil wawancara tentang perencanaan silabus, RPP, dan bahan

ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

124

Tabel 13.

Interpretasi Hasil Wawancara Perencanaan Silabus, RPP, dan Bahan Ajar

PERENCA

NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia

Wakasek/Guru

Matematika Kesimpulan

Perencanaan

Silabus, RPP,

dan Bahan Ajar

Ya gimana ya,

memang karena

tuntutan

administrasi yang

harus dibuat RPP

dan silabus itu

tetap memang

harus dibuat. Ga

mungkin kan, kita

mengawang-

awang rencana

kegiatan yang

akan dilakukan

selama satu tahun

dalam waktu yang

terbatas.

(A3.PerSil.PK.

G.Bing)

Untuk

pembuatan RPP

dan silabus,

memang tidak

semua membuat

lembar baru

lagi ya. Artinya,

kami para guru

mengembangka

n dari RPP dan

silabus yang

sudah ada

sebelumnya ya.

Kemudian, kami

melakukan

penyesuaian

dengan format

yang ditetapkan

pada K13 itu.

(A3.PerSil.PK.

G.Bind)

- Iya, ya itu dalam

format

pembelajaran dan

evaluasi yang ada

di silabus dan RPP

kan sudah ada.

- Ya, menurut saya,

saya selalu

berusaha

semaksimal

mungkin melakukan

kegiatan sesuai

dengan RPP dan

silabus yang sudah

saya buat. Meski

terkadang saya

mengalami

kesulitan. Ya saya

selalu berusaha

semaksimal

mungkin

menyesuaikan

dengan RPP.

(A3.PerSil.PK.

G.Mat)

Perencanaan Silabus,

RPP, dan Bahan Ajar:

1. Sebelum

pelaksanaan proses

pembelajaran di

kelas guru

membuat dan

menyususn

Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar.

2. Penyususnan

Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar juga

untuk memenuhi

tuntutan

administrasi

sekolah.

3. Penyususnan

Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar dibuat

dan disusun

dengan

mengembangkan

dan melakukan

penyesuaian dari

yang sebelumnya.

Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun oleh guru. Baik

silabus, RPP, dan bahan ajar dirancang agar muatan maupun kegiatan

pembelajarannya memfasilitasi/berwawasan pendidikan kakrakter. Dari

interpretasi hasil wawancara guru di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1)

Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran di kelas guru membuat dan

menyususn Silabus, RPP, dan Bahan Ajar. 2) Penyusunan Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar juga untuk memenuhi tuntutan administrasi sekolah. 3)

Penyususnan Silabus, RPP, dan Bahan Ajar dibuat dan disusun dengan

mengembangkan dan melakukan penyesuaian dari yang sebelumnya. Ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

125

simpulan tersebut sejalan dengan panduan pendidikan karakter di SMP oleh

Kemendikbud, 2010.

Beberapa hal yang telah dijelaskan di atas merupakan hasil

interpretasi melalui metode wawancara. Berikut akan disajikan hasil

interpretasi melalui observasi dan studi dokomentasi.

Berdasarkan hasil observasi dan studi dokumentsi, perencanaan

pelaksanaan pendidikan karakter juga direalisasikan dalam seluruh kegiatan

di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Adapun pelaksanaan perencanaan yang

dilakukan adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut.

1. Memilih dan menentukan nilai-nilai yang diprioritaskan untuk

dikembangkan berdasarkan hasil analisis konteks dengan

mempertimbangkan ketersediaan sarana dan kondisi yang ada.

2. Kepala sekolah melakukan sosialisasi ke semua warga sekolah (pendidik,

tenaga kependidikan, peserta didik, komite sekolah, dan orang tua peserta

didik) agar pembentukan karakter melalui nilai-nilai yang diprioritaskan.

3. Merevisi kurikulum (Kurikulum KTSP 2006 dan Kurikulum 2013) yang

telah dimiliki dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter

yang menjadi prioritas di sekolah tersebut.

4. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan silabus dan RPP yang

telah diintegrasikan nilai-nilai pembentukan karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

126

5. Melakukan pembiasaan dalam bentuk perilaku dan kegiatan yang

mencerminkan dari nilai-nilai pendidikan karakter yang menjadi prioritas

dari SMP Pangudu Luhur 1 Yogyakarta.

6. Menyusun Dokumen Kurikulum

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar sekolah dapat menyusun dokumen

kurikulm KTSP 2006 dan kurikulum 2013 yang mengintegrasikan nilai-

nilai karakter, agar setiap komponen yang dikembangkan di dalam

kurikulum memiliki koridor yang jelas, dan agar setiap komponen yang

ada dalam kurikulum memiliki persepsi yang sama dengan sinergi dalam

mewujudkan visi, misi, dan tujuan masing-masing satuan pendidikan,

sehingga pelaksanaan kurikulum 2013 dapat tercapai dengan baik.

Berikut merupakan tahapan pengembangan dokumen kurikulum di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

a. Penyusunan Dokumen Kurikulum KTSP 2006

Penyusunan dokumen kurikulum KTSP 2006 termuat dalam

lima bab yang juga disertai dengan lampiran-lampiran pendukung.

Lima bab tersebut adalah pendahuluan, tujuan pendidikan, struktur

dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, dan pedoman umum

pengembangan silabus dan RPP.

Bab pendahuluan berisikan enam sub penjabaran. Sub

penjabaran tersebut adalah latar belakang, pengertian-pengertian

kurikulum, dasar/landasan pengembangan kurikulum SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta, tujuan penyusunan, prinsip pengembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

127

kurikulum, dan acuan operasional penyusunan kurikulum tingkat

satuan pendidikan.

Bab tujuan pendidikan berisikan dua sub penjabaran. Dua sub

penjabaran tersebut adalah tujuan pendidikan dan visi, misi, dan

tujuan SMP Pangudi Luhur 1 Sint Joseph Yogyakarta.

Bab struktur dan muatan kurikulum berisikan tiga sub

penjabaran, yaitu kerangka dasar dan struktur kurikulum, muatan

kurikulum, dan standar kompetensi lulusan. Pada sub pertama

berisikan dua hal pokok, yaitu kelompok mata pelajaran dan struktur

kurikulum. Sub muatan kurikulum berisikan hal berikut, mata

pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan

beban belajar, ketuntasan belajar, penilaian-kenaikan kelas-

kelulusan-dan mutasi, pendidikan kecakapan hidup, keunggulan

lokal dan global, pendidikan budaya, karakter bangsa dan

kewirausahaan. Sub ketiga berisikan tiga hal sebagai berikut, standar

kompetensi lulusan satuan pendidikan, standar kompetensi kelompok

mata pelajaran, standar kompetensi lulusan mata pelajaran.

Bab kalender pendidikan berisikan dua sub penjabaran. Dua

sub penjabaran tersebut adalah alokasi waktu dan penetapan

kalender pendidikan.

Bab pedoman umum pengembangan silabus dan RPP terdiri

dari dua sub penjabaran. Dua sub penjabaran pertama adalah silabus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

128

yang di dalamnya berisi pengertian silabus, landasan silabus, prinsip

pengembangan silabus, unit waktu silabus, komponen silabus,

pengembangan silabus, dan langkah-langkah pengembangan silabus.

Sub penjabaran kedua adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang terdiri dari pengertian RPP, landasan RPP, prinsip-

prinsip penyusunan RPP, komponen RPP, dan langkah

pengembangan RPP.

Selain lima bab yang telah dijelaskan diatas, ada bebarapa

lampiran yang dicantumkan dalam penyusunan dokumen kurikulum

KTSP 2006. Lampiran-lampiran tersebut adalah SK Kepala SMP

Pangudi Luhur 1 Sint Joseph tentang Tim Penyusun Kurikulum,

kalender pendidikan tahun 2014/2015, contoh silabus, contoh model

RPP, program pengembangan diri, KKM mata pelajaran, model

laporan hasil belajar, dan rekomendasi pengawas.

b. Menyusun Dokumen Kurikulum 2013

Penyusunan dokumen kurikulum 2013 termuat dalam lima

bab yang juga disertai dengan lampiran-lampiran pendukung. Lima

bab tersebut adalah pendahuluan, struktur dan muatan kurikulum,

pengembangan proses pembelajran-penilaian-dan layanan bimbingan

dan konseling, kalender pendidikan, dan pedoman umum

pengembangan silabus dan RPP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

129

Bab pendahuluan berisikan empat sub penjabaran, yaitu latar

belakang, kerangka dasar kurikulum, prinsip-prinsip pengembangan

dan pengelolaan kurikulum, visi-misi-dan tujuan pendidikan sekolah.

Sub bab kerangka dasar kurikulum berisikan landasan filosofis,

landasan teoritis, dan landasan yuridis. Sub bab ke dua berisikan dua

hal pokok, yaitu punyusunan kurikulum dan pengelolaan kurikulum.

Sab bab ke tiga berisikan visi, misi, dan tujuan pendidikan SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Bab struktur dan muatan kurikulum satuan pendidikan

berisikan empat sub penjabaran, yaitu struktur kurikulum, muatan

kurikulum sekolah, pengaturan beban belajar, dan pendidikan

karakter bangsa dan berbasis budaya. Sub bab struktur kurikulum

berisikan tiga hal pokok, yaitu standar kompetensi lulusan,

kompetensi inti, dan mata pelajaran. Sub bab muatan kurikulum

sekolah terdiri atas muatan kurikulum tingkat nasional, muatan

kurikulum tingkat daerah, muatan kekhasan sekolah, dan

ekstrakurikuler. Sub bab ke tiga terdiri dari definisi beban belajar,

sistem pengaturan beban belajar, beban belajar tambahan. Sub bab

ke empat terdiri dari pendidikan karakter bangsa, pendidikan etika

lalu lintas, pendidikan berbasis budaya, dan pendidikan berbasis

kekhasan sekolah.

Bab tiga berisikan enam sub penjabaran. Sub penjabaran

adalah konsep dan strategi, silabus dan RPP, proses pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

130

pedoman pelaksanaan penilaian, pengembangan layanan bimbingan

dan konseling, dan kenaikan kelas-kelulusan-dan mutasi siswa. Sub

bab pertama terdiri dari dua hal, yaitu pandangan tentang

pembelajaran dan pembelajaran langsung dan tidak langsung. Sub

bab kedua berisikan silabus, hakikat RPP, prinsip-prinsip

pengembangan RPP, komponen dan sistematika RPP, dan langkah-

langkah pengembangan RPP. Sub bab ketiga terdiri dari kegiatan

pendahulauan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Sub bab keempat

terdiri dari pengertian penilaian, prinsip dan pendekatan penilaian,

kriteria ketuntasan minimal, ruang lingkup, teknik, dan instrumen

penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, serta pelaksanaan dan

pelaporan penilaian. Sub bab kelima terdiri dari konsep layanan

bimbingan dan konseling, komponen layanan bimbingan dan

konseling, strategi layanan bimbingan dan konseling. Sub bab

keenam terdiri dari kenaikan kelas, kelulusan, dan mutasi siswa.

Bab empat tentang kalender akademik terdiri dari dua sub

penjabaran. Dua sub penjabaran tersebut adalah alokasi waktu dan

penetapan kalender akademik. Sedangkan bab lima berisikan

pedoman umum pengembangan silabus dan RPP.

Di akhir, terdapat lampiran-lampiran pendukung. Lampiran-

lampiran tersebut adalah SK tim pengembangan kurikulum, kalender

akademik satuan pendidikan tahun berjalan, contoh RPP satuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

131

pendidikan, contoh kegiatan ekstrakurikuler, KKM sekolah tahun

berjalan, dan rekomendasi pengawas.

Nilai-nilai pendidikan karakter terintegrasi di seluruh mata

pelajaran dan termasuk muatan lokal sesuai dengan kekhasannya. Di

dalam silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

nilai-nilai pendidikan karakter tercantum di dalam kegiatan

pembelajaran. Sedangkan di dalam pengembangan diri pendidikan

karakter diimplementasikan dalam program bimbingan konseling

dan ekstrakurikuler. Program ekstrakurikuler dilakukan melalui

beberapa kegiatan seperti kepramukaan, UKS, olahraga, kerohanian,

seni budaya, dan kepemimpinan.

Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun. Silabus,

RPP, dan bahan ajar dirancang agar muatan maupun kegiatannnya

memfasilitasi/berwawasan pendidikan karakter. Cara yang

digunakan untuk membuat silabus, RPP, dan bahan ajar yang

berwawasan pendidikan karakter adalah dengan mengadaptasi

silabus, RPP, dan bahan ajar yang telah dibuat/ada dengan

menambah/mengadaptasi kegiatan pembelajaran yang bersifat

memfasilitasi nilai-nilai karakter. Melalui kedua penyusunan dua

dokumen kurikulum sekolah, semakin mendukung pelaksanaan

pendidikan karakter terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

132

C. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta

Untuk mengimplementasikan pendidikan karakter terintegrasi di

sekolah, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Berikut

merupakan beberapa hal yang dilakukan SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkompeten: (1) perencanaan

penerimaan guru dan staf sesuai dengan kebutuhan sekolah, (2)

mengorganisasikan kegiatan guru dan staf sesuai dengan bidang kerja

masing-masing, (3) memberikan pengarahan kepada guru dan staf agar

bekerjasama untuk tercapainya tujuan, (4) melakukan pengawasan terhadap

pekerjaan para guru dan staf agar mereka bekerja sesuai dengan aturan-aturan

yang sudah ditetapkan bersama, (5) meningkatkan profesionalisme para guru

dan staf, baik teknis maupun non-teknis, melaksanakan pembinaan karir dan

kesejahteraan, serta menerapkan sistem penghargaan dan hukuman.

Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta juga dilakukan secara terpadu melalui tiga jalur, yaitu:

1. Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran dan Pembelajaran

Pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam mata pelajaran

adalah pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya

nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku

peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang

berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

133

Pada dasarnya kegiatan pembelajaran di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi

(materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik

mengenal, menyadari/peduli, dan mengintegrasikan nilai-nilai dan

menjadikannya perilaku sehari-hari. Nilai-nilai sudah mulai terintegrasi

pada semua mata pelajaran, terutama pengembangan nilai peduli

lingkungan, sopan santun, kejujuran, kerjasama, sehat, religious, dan

disiplin.

Pemahaman di atas diperkuat dengan beberapa simpulan melalui

metode-metode penelitian. Berikut merupakan interpretasi hasil

wawancara tentang pelaksanaan pendidikan karakter di dalam

pembelajaran.

Tabel 14.

Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Kelas

PELAKSA

NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia Wakasek/G

uru Mtk Kesimpulan

Pelaksanaan

PK di

kelas/pembela

jaran

- Contohnya, nilai

menghargai.

Pokoknya saya

selalu

membiasakan diri

kepada siswa-siswa

saya,”kalau ada

yang berbicara

yang lain

mendengarkan,

kalau ibu sedang

berbicara ya yang

lain mesti

mendengarkan,

nanti ada

giliriannya bagi

siswa untuk

berbicara,

bertanya, atau

menyampaikan

sesuatu”. Itu

menurut saya.

- Penanaman nilai-

nilai karakter itu

saya lakukan melalui

pembiasaan mas.

Siswa selalu saya

biasakan untuk tertib

dan tanggung jawab.

Meskipun di awal-

awal memang susah

ya, anak maunya

sendiri. Tapi kalau

sudah diingatkan

berkali-kali anak

menjadi sadar dan

tau dengan

sendirinya.

- Misalnya, seorang

anak yang di dapati

datang terlambat.

Saya selalu

beruasaha untuk

Ya, untuk

kegiatan

ekstrakuriku

ler kami ada

22 kegiatan,

dan untuk

pelaksanaan

ya sendiri

pun, sejauh

ini yang

saya

cermati

banyak

siswa yang

mengikuti

kegiatan itu

dengan

baik.

Misalnya,

baru-baru

ini kamu

telah

Pelaksanaan

Pendidikan Karakter

di Kelas:

1. Guru membiasakan

diri kepada siswa

untuk menghargai

orang lain,

berpendapat,

bertanya, dan mau

mendengarkan.

2. Membiasakan dan

menamkan sikap

disiplin, tanggung

jawab, tertib,

datang tepat waktu,

dan tidak keluar

kelas saat

pelajaran.

3. Bagi siswa yang

dirasa guru kelas

mengalami

masalah, akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

134

- Ada lagi misalnya

mengenai

kedisiplinan,

”pokoknya setelah

pergantian mata

pelajaran, saya

membiasakan diri

kepada siswa untuk

datang tepat waktu

dan tidak ada yang

keluar ruangan”,

itu sih yang selalu

saya tanamkan.

(B1.PelPK.

G.Ing)

mengingatka,

biasanya sampai tiga

kali kalau memang

tetap mengulangi

biasanya langsung

saya rujuk ke guru

BK.

- Contoh lai, misalnya

nilaikarakter

tanggung jawab. Saat

anak diberikan tugas

atau PR yang mesti

dikerjakan di rumah,

ehh malah tidak

dikerjakan dan tidak

di kumpul. Nah itu

biasanya kalau awal-

awal saya ingtkan,

tapi kalau sudah

menjadi kebiasaan ya

langsung saya rujuk

ke guru BK.

(B1.PelPK. G.Ind)

mengadaka

n kegiatan

LDKS untuk

merancang

dan

membakali

siswa

membaut

proposal,

menyusun

anggaran.

Ya seperti

itu.

(B1.PelPK.

G.Mat)

segera di rujuk ke

guru BK, misalnya,

berulang kali tidak

mengerjakan PR

atau terlambat

sekolah meski

sudah mendapat

peringatan dan

teguran.

Berdasarkan interpretasi hasil wawancara tentang pelaksanaan

pendidikan karakter dalam pembelajaran di atas, disimpulkan bahwa: 1)

Guru membiasakan diri kepada siswa untuk menghargai orang lain,

berpendapat, bertanya, dan mau mendengarkan. 2) Membiasakan dan

menamkan sikap disiplin, tanggung jawab, tertib, datang tepat waktu, dan

tidak keluar kelas saat pelajaran. 3) Bagi siswa yang dirasa guru kelas

mengalami masalah, akan segera di rujuk ke guru BK, misalnya, berulang

kali tidak mengerjakan PR atau terlambat sekolah meski sudah mendapat

peringatan dan teguran.

Pelaksanaan pendidikan karakter, selain dapat dilihat dalam

kegiatan pembelajaran di atas, penting bagi guru untuk melakukan

penyesuaian dengan silabus, RPP, dan bahan ajar. Berikut merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

135

interpretasi hasil wawancara guru tentang kesesuaian pelaksanaan

pendidikan karakter dengan silabus, RPP, dan bahan ajar.

Tabel 15.

Interpretasi Hasil Wawancara Kesesuaian Pelaksanaan Pendidikan Karakter

PELAKSA

NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs.

Inggris

Guru Bhs.

Indonesia

Guru

Matematika Kesimpulan

Kesesuaian

Silabus, RPP

dengan

Pelaksanaan

Lalu tentu

dalam

pelaksanaannya

ya memang,

tidak selalu

sama dengan

RPP ataupun

silabus. Sifat

dari RPP,

silabus, dan

bahan ajar

disini adalah

mengembangka

n dari yang

sudah ada dulu

ya.

(B3.KesPK.

G.Ing)

Ya tentu, tapi

terkadang

memang tidak

selalu sama ya

mas.

Maksudnya,

saya selalu

berusaha

semaksimal

mungkin untuk

menyesuaikan

dengan RPP

dan silabus

yang saya

buat.

(B3.KesPK.

G.Ind)

Lalu ya

memang, apa

yang tertera di

RPP dan silabus

tidak selalu

sama “plek”

juga dilakukan

di kelas. Ya

gimana ya,

secara pribadi

saya sebagai

guru

matematika,

terkadang

mengalami

kesulitan dalam

hal ini.

(B3.KesPK.

G.Mat)

Kesesuaian RPP dan

Silabus terhadap

pelaksanaan di kelas

tidak selalu

dilakukan sama

persis oleh guru.

Namun, para guru

berusaha semaksimal

mungkin

menyesuaikan dan

mengembangkan

dengan RPP dan

Silabus yang dibuat,

tanpa menghilangkan

kesulitan yang

dihadapi.

Berdasarkan interpretasi hasli wawancara di atas, disimpulkan

bahwa kesesuaian pelaksanaan pendidikan karakter dengan RPP dan

silabus terhadap pelaksanaan di kelas tidak selalu dilakukan sama persis

oleh guru. Namun, para guru berusaha semaksimal mungkin

menyesuaikan dan mengembangkan dengan RPP dan silabus yang dibuat,

tanpa menghilangkan kesulitan yang dihadapi.

Selain hasil wawancara di atas, pelaksanaan kegiatan pembelajaran

juga dilaksanakan melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu pendahuluan, inti,

dan penutup. Masing-masing tahapan di dasarkan pada nilai-nilai karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

136

yang ditargetkan melalui sikap dan perilaku yang dapat diamati. Berikut

merupakan hasil hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pengintegrasian

nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran dan pembelajaran.

Tabel 16.

Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

dalam Mata Pelajaran dan Pembelajaran

Pelaksanaan

Pembelajaran

Hasil Observasi terhadap aktivitas di kelas Nilai Karakter

PENDAHULUAN a. Guru datang tepat waktu sebelum

memulai pelajaran di kelas.

b. Guru mengucapkan salam dengan

ramah kepada siswa ketika memasuki

ruang kelas.

c. Berdoa sebelum membuka pelajaran.

d. Mengecek kehadiran siswa.

e. Mendoakan siswa yang tidak hadir

karena sakit atau karena halangan

lainnya.

f. Memastikan bahwa setiap siswa

datang tepat waktu.

g. Menegur siswa yang datang terlambat

dengan sopan.

h. Mengaitkan materi/kompetensi yang

akan dipelajari dengan karakter.

i. Dengan merujuk pada silabus, RPP,

dan bahan ajar, guru menyampaikan

butir karakter yang hendak

dikembangkan.

Disiplin

Peduli, santun

Religius

Disiplin

Religius, peduli

Disiplin

Disiplin, santun,

peduli

Kreatif, tanggung

jawab

Kreatif, tanggung

jawab

INTI

Eksplorasi

1. Melibatkan peserta didik mencari

informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang dipelajari dari

berbagai sumber

2. Menggunakan berbagai pendekatan

pembelajaran, seperti acctive learning,

eksperiential learning, dan belajar

alam.

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan media.

4. Melibatkan peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran,

seperti memberi kesempatan bertanya

dan menyampaikan pendapat..

5. Memfasilitasi peserta didik melakukan

percobaan di laboratorium, halam

sekolah, dan lapangan.

6. Membiasakan peserta didik membaca

dan menulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang bermakna.

Mandiri, berfikir

logis, kreatif,

kerjasama

Kreatif, kerjasama

Kerjasama, saling

menghargai, peduli

lingkungan

Rasa percaya diri,

mandiri

Mandiri, kerjasama,

kerja keras

Cinta ilmu, kreatif,

logis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

137

Elaborasi

Konfiramsi

7. Memfasilitasi peserta didik memlalui

pemberian tugas, diskusi, dan bertanya

untuk memunculkan gagasan baru,

baik secara lisan maupun tulisan.

8. Memberi kesempatan untuk berfikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa takut.

9. Menfasilitasi peserta didik dalam

pembelajaran koorperatif dan

kolaboratif.

10. Memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar.

11. Memfasilitasi peserta didikl membuat

laporan eksplorasi yang dilakukan baik

lisan maupun tulisan, secara individual

maupun kelompok.

12. Memfasilitasi peserta didik untuk

menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok.

13. Memfasilitasi peserta didik melakukan

pameran, turnamen, festifal, serta

produk yang dihasilkan.

14. Memfasilitasi peserta didik melakukan

kegiatan yang menumbuhkan

kebanggan dan rasa percaya diri

peserta didik.

15. Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tertulis,

isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik.

16. Memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

17. Memfasilitasi peserta didik untuk

memperoleh pengalaman belajar yang

telah dilakukan.

18. Memberi kesempatan peserta didik

menjawab pertanyaan yang diberikan

guru.

19. Memfasilitasi peserta didik untuk

menjawab pertanyaan siswa yang

menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa baku dan benar.

20. Membantu menyelesaikan masalah

siswa.

21. Memberi acuan agar peserta didk

dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi lebih jauh.

22. Memberi motivasi kepada peserta didik

yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif.

Kreatif, percaya

diri, kritis, saling

menghargai, santun

Kreatif, percaya

diri, kritis

Kerjasama, saling

menghargai,

tanggung jawab

Jujur, disipli, kerja

keras, menghargai

Jujur, bertang

jawab, percaya diri,

saling menghargai,

mandiri, kerjasama

Percaya diri, saling

menghargai, kerja

sama

Percaya diri, saling

menghargai,

mandiri, kerjasama

Percaya diri, saling

menghargai,

mandiri, kerjasama

Saling menghargai,

percaya diri,

santun, kritis, logis

Percaya diri,

santun, kritis, logis

Memahami

kelebihan dan

kekurangan diri

sendiri

Peduli, santun

Percaya diri

Peduli

Kritis

Peduli, percaya diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

138

PENUTUP

23. Guru bersama-sama dengan peserta

didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran.

24. Guru melakukan penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram.

25. Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

26. Guru merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas,

baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik.

27. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Mandiri, kerjasama,

kritis, logis

Jujur, mengetahui

kelebihan dan

kekurangan

Menghargai,

percaya diri,

santun, logis, kritis

Peduli, tanggung

jawab, kerja sama

Tanggung jawab,

peduli

Dari hasil pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas dilakukan

dengan tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup. Masing-masing kegiatan memiliki aktivitas-aktivitas

pendidikan karakter yang di dasarkan pada nilai-nilai karakter. Misalnya,

guru mengajak berdoa sebelum memulai pelajaran, mengecek daftar hadir,

menegur siswa yang datang terlambat, memberikan kesempatan untuk

bertanya dan menyampaikan pendapat, memberikan motivasi, memberikan

umpan balik, merencanakan kegiatan pertemuan selanjutnya, dan

menutup kegiatan pembelajaran dengan doa, merupakan aktivitas-aktivitas

pembelajaran yang di dasarkan pada nilai-nilai karakter religius, disiplin,

tanggung jawab, peduli, menghargai, dan kerja keras.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

139

2. Pengintegrasian dalam Muatan Lokal

Nilai-nilai dijabarkan pada mata pelajaran, termasuk mata pelajaran

muatan lokal. Muatan lokal yang diterapkan adalah Bahasa Jawa dan

akuntansi yang merupakan ciri khas budaya dan harus dikembangkan serta

dipertahankan. Sekolah diharapakan memiliki ciri khas yang dapat

dibanggakan dan berbasis pada kearifan lokal serta ikut membentuk

karakter para peserta didik agar tidak terjerumus pada westernisasi yang

hanya bangga pada hasil budaya negara lain tetapi justru melupakan akar

budaya nasionalnya sendiri. Disamping latar belakang tersebut penerapan

muatan lokal berupa Bahasa Jawa, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta juga

mengacu para peraturan daerah kota Yogyakarta No. 5 Tahun 2008

tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan.

Mata pelajaran akuntansi, khusus diberikan kepada kelas IX. Mata

pelajaran ini merupakan keterampilan perlu diberikan kepada perserta

didik agar peserta didik dapat mengembangakan kecakapan hidup (life

skills) yang meliputi keterampilan dalam akurasi. Mata pelajaran akuntasi

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a)

mampu mengembangkan pengetahuan dalam mata pelajaran akuntasi, b)

memiliki rasa estetika, apresiasi tehadap kemampuan yanbg dimiliki

secara optimal, dan memiliki sikap professional dan kewirausahaan.

Kedua muatan lokal ini sudah mengintegrasi pada nilai-nilai

karakter yang ditargetkan, terutama nilai peduli lingkungan, kejujuran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

140

sopan santun, dan disiplin. Nilai-nilai tersebut dituangkan ke dalam

indikator dan kegiatan pembelajaran pada silabus dan RPP.

3. Pengintegrasian melalui Kegiatan Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan yang

dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut dilaksanakan

di dalam dan/atau di luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas

pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai

atau aturan-aturan agama serta norma-norma sosial baik lokal, nasional,

maupun global untuk membentuk pribadi yang utuh. Dengan kata lain,

kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar jam

pelajaran yang ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didk,

sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui

kegiatan yang secara khusus dilakukan oleh pendidik dan atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

141

Berikut merupakan hasil wawancara guru tentang kegiatan

pengembangan diri di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Tabel 17.

Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter

dalam Kegiatan Pengembangan Diri

PELAKSA

NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia

Wakasek/G

uru Mtk Kesimpulan

Pelaksanaan

PK pada

kegiatan

pengemban

gan diri

- Ya, dalam kegiatan OSIS

tentu saya selalu

menekankan kedisiplinan,

kejujuran, menghargai

orang lain, dan tanggung

jawab.

- Seperti yang terjadi terjadi

baru-baru ini dalam

latihan koor

mempersiapkan misa.

Sebelumnya saya sudah

menginformasikan bahwa

teks lagu boleh dibawa

pulang untuk dipelajari,

tapi jangan lupa dibawa

saati latihan lagi. Apa yang

terjadi, saat latihan malah

banyak yang tidak

membawa teks, nah ini kan

sudah salah satu bentuk

nilai tanggung jawab

sebetulnya. Akhirnya

mereka menjadi tahu, dan

harapannya untuk latihan-

latihan selanjutnya tidak

diulang lagi.

- Ya sama, seperti dalam

mempersiapkan acara class

meeting di tanggal 15

Desember ini. Sebelumnya

memang sudah

dipersiapkan, misalnya

dengan pelatihan untuk

siswa LDKS. Disan saya

sebagai salah satu

pemateri yang

mengajarkan kepada siswa

bagaimana membuat

proposal, terus bagaiman

menyusun anggaran, yang

dalam hal ini diberikan

oelh guru yang

berkompeten mengenai

bidang akuntansi ya.

(B2.PelPK. G.Ing)

Misalnya,

seorang anak

yang di dapati

datang

terlambat. Saya

selalu

beruasaha

untuk

mengingatka,

biasanya

sampai tiga kali

kalau memang

tetap

mengulangi

biasanya

langsung saya

rujuk ke guru

BK.

Contoh lai,

misalnya

nilaikarakter

tanggung

jawab. Saat

anak diberikan

tugas atau PR

yang mesti

dikerjakan di

rumah, ehh

malah tidak

dikerjakan dan

tidak di kumpul.

Nah itu

biasanya kalau

awal-awal saya

ingtkan, tapi

kalau sudah

menjadi

kebiasaan ya

langsung saya

rujuk ke guru

BK.

(B2.PelPK.

G.Ind)

Ya, untuk

kegiatan

ekstrakuriku

ler kami ada

22 kegiatan,

dan untuk

pelaksanaan

ya sendiri

pun, sejauh

ini yang

saya

cermati

banyak

siswa yang

mengikuti

kegiatan itu

dengan

baik.

Misalnya,

baru-baru

ini kamu

telah

mengadaka

n kegiatan

LDKS untuk

merancang

dan

membakali

siswa

membaut

proposal,

menyusun

anggaran.

Ya seperti

itu.

(B2.PelPK.

G.Mat)

Pelaksanaan

Pendidikan Karakter

di Pengembangan

Diri:

1. Menekankan sikap

disiplin,

menghargai, jujur,

dan

bertanggungjawab

dalam kegiatan

OSIS.

2. Mengadakan

latihan

koor/paduan suara

rutin setiap

minggu, selain

untuk mengasah

skill dalam

bernyanyi dan

bermusik juga

menanamkan sikap

tanggung jawab

dan disiplin.

3. Mengadakan

kegiatan LDKS,

dan mengenalkan

cara membuat

proposal, anggaran,

dan laporan

pertanggungjawaba

n.

4. Bagi siswa yang

dirasa guru kelas

mengalami

masalah, akan

segera di rujuk ke

guru BK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

142

Berdasarkan interpretasi hasil wawancara guru tentang kegiatan

pengembangan diri di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1) Menekankan

sikap disiplin, menghargai, jujur, dan bertanggung jawab dalam kegiatan

OSIS. 2) Mengadakan latihan koor/paduan suara rutin setiap minggu,

selain untuk mengasah skill dalam bernyanyi dan bermusik juga

menanamkan sikap tanggung jawab dan disiplin. 3) Mengadakan kegiatan

LDKS, dan mengenalkan cara membuat proposal, anggaran, dan laporan

pertanggungjawaban. 4) Bagi siswa yang dirasa guru kelas mengalami

masalah, akan segera di rujuk ke guru BK.

Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor/guru

BK, guru, atau tenaga kependidikan dapat dilakukan dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan

antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan

masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan

karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti yang tercantum

dalam struktur kurikulum SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta di atas. Pada

umumnya, program tersebut dilaksanakan satu kali dalam seminggu dan

dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai sesuai dengan jadwal yang telah

diatur.

Kegiatan pengembangan diri terbagi menjadi dua kegiatan, yaitu

kegiatan wajib dan kegiatan pilihan. Kegiatan wajib diberikan kepada

kelas VII dan VIII, yaitu pramuka dan Bahasa Inggris. Sedangkan kegiatan

pilihan adalah olimpiade MIPA dan IPS, jurnalistik, English club, PMR,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

143

seni tari krasi baru/dance, paduan suara, orchestra, basket, taekwondo,

Bulutangkis, Internet, Band, karate, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang,

Cheerleader, Futsal, KIR, tonti, gamelan, dan sepak bola.

Selain untuk mengembangkan bakat, minat, kemampuan, dan

kreatifitas peserta didik, setiap kegiatan pengembangan diri juga di

dasarkan pada nilai-nilai karakter yang ditargetkan oleh sekolah. Berikut

merupakan kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta:

Tabel 18.

Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Pendidikan Karakter

Melalui Kegiatan Pengembangan Diri

No.

Kegiatan

Pengembangan

Diri

Nilai-nilai yang

ditanamkan Strategi

A. Bimbingan dan

Konseling

1. Kemandirian

2. Percaya diri

3. Kerja sama

4. Demokratis

5. Sopan santon

6. Berfikir kreatif

7. Sopan santun

8. Kejujuran

9. Kedisiplinan

10. Peduli

11. Komunikatif

12. Kebersihan (diri dan

lingkungan)

1 Bimbingan Klasikal

2 Konseling Individual

3 Bimbingan Karier

4 Perencanaan individual

melalui angket peminatan

5 Perencanaan Individual

6 Experiential learning

7 Dinamika kelompok

B. Kegiaran

Ekstrakurikuler

Kepramukaan

1. Demokratis

2. Disiplin

3. Kerja sama

4. Peduli sosial dan

lingkungan

5. Rasa kebangsaan

6. Toleransi

7. Cinta damai

8. Kerja keras

1 Latihan terprogram setiap

hari Jumat

2 Latihan kepemimpinan

3 Penegakan disiplin dan tata

tertib

4 Berorganisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

144

UKS dan PMR

1 Peduli sosial

2 Toleransi

3 Disiplin

4 Komunikatif

Latihan terprogram

OSIS 1 Tanggung Jawab

2 Keberanian

3 Tekun

4 Sportivitas

5 Mandiri

6 Demokratis

7 Cinta damai

8 Peduli lingkungan

9 Cinta tanah air

10 Keteladanan

11 Kesabaran

12 Pantang menyerah

13 Kerja sama

14 Kreatif dan inovtif

15 Disiplin

16 Kejujuran

17 Kerja keras

18 Kepedulian sosial

1 Latihan terprogram

2 Latihan kepemimpinan

3 Penegakan disiplin dan tata

tertib

4 Mengadakan MOS

5 Pentas seni budaya

6 berorganisasi

Olahraga 1. Sportifitas

2. Menghargai prestasi

3. Kerja keras

4. Cinta damai

5. Disiplin jujur

6. Kepedulian

1 Latihan terprogram futsal,

bulu tangkis, basket, tekwondo

2. Mengikuti kompetsi internal

dan eksternal

Kerohanian 1. Religious

2. Rasa kebangsaan

3. Cinta tanah air

1 .Peringatan hari sekolah dan

hari besar agama

2. Paduan suara/koor

6. Kegiatan keagamaan

7. Perayaan ekaristi/misa

Seni budaya 1. Disiplin

2. Jujur

3. Peduli budaya

4. Peduli sosial

5. Cinta tanah air

6. Semangat kebangsaan

1. Latihan rutin

2. Mengikuti vocal group

3. Mengikuti les musik dan

piano

4. Berkompetisi internal dan

eksternal

5. Pagelaran seni

Festifval

sekolah

1. Kreatifitas

2. Kerja sama

3. Tanggung jawab

4. Kepemimpinan

5. Cinta budaya

1. Pagelaran seni dan music

2. Perlombaan internal sekolah

3. Peringatan hari besar

nasional/agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

145

Berdasarkan hasil observasi pada tabel di atas, beberapa kegiatan

pengembangan diri yang dikembangkan adalah layanan bimbingan dan

konseling, pramuka, PMR/UKS, OSIS, olahraga, kerohanian, seni budaya,

dan festival sekolah. Masing-masing kegiatan selalu didasarkan pada nilai-

nilai karakter yang kemudian dilakukan melalui strategi yang berbeda

pula. Misalnya, nilai sopan santun dan kerjasama dalam bimbingan

konseling dilakukan melalui strategi layanan bimbingan klasikal,

sedangkan nilai sportifitas dan kerohanian dalam kegiatan olahraga dan

kerohanian, dilakukan dengan starategi latihan rutin satu kali dalam satu

minggu.

4. Pengintegrasian dalam Seluruh Aktivitas Pembiasaan di Sekolah

Pendidikan karakter juga dilakukan melalui pembiasaan rutin,

spontan, dan keteladanan. Berikut merupakan penerapan pendidikan

karakter secara terperinci:

1) Pembiasaan Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, meliputi

upacara bendera, senam, doa bersama (doa pagi, angelus/doa siang,

dan doa pulang), ketertiban, kesehatan diri.

2) Pembiasaan Spontan, yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian

khusus, meliputi pembentukan perilaku memberi senyum, salam, sapa,

membuang sampah pada tempatnya, budaya antri, sopan santun,

mengatasi silang pendapat (pertengkaran), saling mengingatkan ketika

melihat pelanggaran tata tertib sekolah, kunjungan rumah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

146

pengumpulan uang bagi teman yang sedang sakit atau mengalami

musibah, kesetiakawanan sosial, dan kepedulian antar siswa.

3) Pembiasaan Keteladanan, dalam bentuk perilaku sehari-hari di

sekolah, meliputi berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin

membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, dan datang

tepat waktu.

Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta juga dilakukan melalui aktivitas sebagai berikut:

Tabel 19.

Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Rutin

No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius 1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan

dipimpin oleh siswa sendiri secara terjadwal dan

bergiliran melalui speaker di ruang wakasek yang

diperdengarkan di setiap kelas, menggunakan buku

panduan dan kesesuian pada bacaan kitab suci pada

hari tersebut.

2. Setiap pukul 12.00 WIB, selalu ada doa Angelus

(Malaikat Tuhan) yang dilakukan oleh siswa sendiri

secara terjadwal dan bergiliran melalui speaker di

ruang wakasek yang diperdengarkan di setiap kelas.

3. Setiap awal, akhir, dan pergantian jam pelajaran,

siswa memberi salam kepada guru.

4. Melakukan perayaan ekaristi pada hari-hari besar

sekolah atau memperingati hari raya sesuai dengan

jadwal yang sudah ditentukan.

5. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik

untuk melakukan ibadah (perayaan ekaristi,

pembinaan penerimaan sakramen krisma, dan

persiapan paduan suara untuk perayaan ekaristi).

6. Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan

sesudah kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara

dan bertindak dengan memperhatikan sopan dantun.

7. Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih,

maaf, permisi, dan tolong.

8. Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan

orang lain.

9. Mementi izin untuk menggunakan barang orang lain.

10. Menghargai barang milik orang lain, dengan tidak

mencuri dan pembiasaan mengembalikan barang

yang bukan miliknya di loker penyediaan barang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

147

yang hilang.

2. Kejujuran 1. Menyediakan tempat temuan barang hilang di

sekolah.

2. Transparansi laporan keuangan sekolah kepada

guru dan pihak berkepentingan.

3. Menyediakan kotak saran dan pengaduan

4. Larangan mencontek saat ujian

3. Bertanggung Jawab 1. Mengerjakan PR yang diberikan guru kepada siswa

dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah.

2. Siap sedia menerima risiko dan sanksi ketika

melakukan pelanggaran tata tertib sekolah, dan

berani memperbaikinya.

3. Berani meminta maaf kepada orang lain saat

berbuat salah

4. Mengembalikan barang yang dipinjam dari sekolah

atau orang lain dan mengembalikannya pada tempat

semula.

4. Hidup Sehat 1. Membiasakan diri dengan membawa bekal dari

rumah dan memakannya saat jam istirahat

2. Mencuci tangan dengan air bersih saat sebelum dan

sesudah melakukan aktivitas/kegiatan yang membuat

tangan kotor.

3. Berpakaian rapi dan bersih sesuai dengan tata tertib

yang berlaku di sekolah.

4. Menggunakan sepatu dan kaos kaki yang bersih dan

sudah dicuci.

5. Mandi dan menyampo rambut seusai pelajaran

olahraga

6. Membiasakan minum air yang cukup dan membawa

bekal air dari rumah.

7. Disediakan kantin sekolah yang sehat dan bersih,

dan melarang jajan di luar sekolah.

5. Kedisiplinan 1. Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta

didik, baik di kantor guru maupun di dalam kelas.

2. Pukul 07.00 WIB, semua siswa harus sudah berada

di sekolah dengan toleransi 15 menit. Siswa pulang

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

3. Waktu sekolah mulai pukul 07.00 WIB

a. Hari Senin sampai dengan Kamis berakhir

pukul 13.05 WIB

b. Hari Jumat berakhir pukul 10.50 WIB

c. Hari Sabtu berakhir pukul 12.25 WIB

4. Siswa diharapkan 147apid 15 menit sebelum bel

masuk.

5. Siswa yang terlambat 147apid wajib minta izin

masuk kelas kepada Guru Piket/Wali Kelas/Guru

BK. Setiap hari keterlambatan diberi sanksi

menuliskan refleksi 1 halaman folio dengan

menggunakan bahasa Indonesia, 2 kali terlambat

menulis dengan bahasa Jawa 2 halaman, 3 kali

terlambat menulis 3 halaman folio dengan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

148

Inggris Setelah 3 (tiga) kali terlambat atau

melakukan pelanggaran terhadap tata tertib ini,

orang tua/wali dipanggil ke sekolah untuk

pembinaan siswa dan siswa tersebut mendapat

sanksi kebersihan lingkungan.

6. Bel panjang tiga kali (3X): tanda awal dan akhir

sekolah, awal dan akhir istirahat, bel pendek dua

kali (2X) : tanda pergantian jam pelajaran.

7. Para siswa wajib mengenakan pakaian seragam

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, 148apid an

bersih.

8. Panjang celana untuk putra 5 cm di atas lutut dan

untuk putri panjang rok 5 cm di bawah lutut.

9. Pada saat mengikuti pelajaran Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan, siswa wajib memakai

seragam olah raga dari sekolah, sepatu dan kaos

kaki menyesuaikan dengan hari dimana kelas

tersebut berolahraga.

10. Pegawai tata usaha harus datang tepat waktu seperti

yang tercantum pada peraturan.

11. Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada

surat pemberitahuan ke sekolah.

12. Kerapian dan kebersihan pakaian, dicek setiap hari

oleh seluruh guru, diawali oleh guru jam pertama.

Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta

merapikannya dan diberitahu cara berpakaian yang

rapi (kriteria rapi dapat dilihat di peraturan sekolah,

seperti baju dimasukan, atribut lengkap,

menggunakan kaos kaki, dan sepatu yang

ditentukan).

13. Kerapian rambut, dicek setiap hari oleh setiap guru,

panjang ukuran rambut tidak boleh kena telinga dan

krah baju (laki-laki). Apabila menemukan siswa yang

rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang

ditetapkan, maka diminta untuk mencukur rambut

dan diberi waktu tenggan tiga hari, sekirannya

masih membandel maka rambut siswa yang

bersangkutan akan dipotong oleh guru/petugas yang

ditunjuk oleh sekolah.

14. Guru dan pegawai sekolah berpakaian rapi dan

bersih.

15. Siswa dan setiap anggota sekolah dibiasakan

mengambil sampah dan membuangnya pada tempat

yang sudah disediakan.

16. Meminjam dan mengembalikan sendiri buku

perpustakaan pada petugas perpustakaan.

6. Nilai Diri

a. Kerja Keras

b. Percaya Diri

c. Berjiwa

Wirausaha

d. Berpikir

Logis, Kritis,

Kreatif, dan

1. Belajar dan berusaha sebaik-baiknya saat mendapat

tugas dari guru.

Berusaha keras mengatasi berbagai hambatan guna

menyelesaikan tugas yang diberikan.

2. Berani maju dan tampil di depan kelas menceritakan

gagasan dan pemikiran siswa saat pelajaran di kelas

maupun kegiatan-kegiatan sekolah.

3. Berani berjualan di sekolah yang kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

149

Inovatif

e. Mandiri

f. Ingin Tahu

g. Cinta Ilmu

ditawarkan kepada teman dan para guru, guna

membantu orang tua dan mendapat keuntungan.

4. Berani menyampaikan pendapat, gagasan, ide, dan

pemikiran secara kritis kepada guru saat pelajaran

di kelas maupun di luar kelas.

5. Siswa memiliki sikap dan perilaku tidak tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-

tugasnya.

6. Siswa memiliki sikap dan tindakan yang selalu

berupaya untuk mengetahui lebih dalam dan meluas

dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

7. Nilai Sosial

a. Sadar akan

hak dan

kewajiban diri

dan orang lain

b. Patuh pada

aturan-aturan

sosial

c. Menghargai

karya dan

prestasi orang

lain

d. Santu

e. Demokrasi

1. Mengumpulakan sembako yang berisikan beras,

sabun, pasta gigi, minyak, dll, kepada siswa baru

yang kemudian akan disumbangkan kepada pihak

yang membutuhkan.

2. Mengumpulakn sumbangan setiap hari jumat melalui

kolekte mingguan, yang kemudian akan

disumbangkan pada yang membutuhkan.

3. Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu,

seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ada anggota

sekolah yang mengalami musibah/kematian.

4. Mengunjungi teman yang sakit.

8. Peduli Lingkungan 1. Membiasakan anak untuk membuang sampah pada

tempatnya.

2. Petugas kebersihan sekolah membersihkan sampah

pada pagi hari dan membuangnya pada tempat

pembuangan akhir SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

3. Guru melaksanakan piket secara berkelompok untuk

melihat kebersihan lingkungan.

4. Mengambil samapah yang berserakan.

5. Piket kelas silakukan oleh siswa secara berkelompok

setelah pulang sekolah sesuai daftar piket.

6. Siswa secara individu menata bangku dann kursi

setiap hari supaya terlihat rapi.

7. Siswa menata bangku danb kursi secara individu

setelah pulang sekolah.

8. Tidak mencoret tembok atau bangku/kursi/fasilitas

sekolah. Bagi yang mencoret diberi sanksi

membersihkan atau mengecet ulang.

9. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai

Keberagaman)

1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar

2. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara

bendera dan peringatan hari-hari nasional

3. Memajang foto presidan dan wakil presiden serta

lambang negara.

4. Memajang foto-foto pahlawan

5. Menggunakan produk dalam negeri.

6. Siswa dengan yakin menyilangkan tangan kanan di

dada saat menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

150

7. Menampilkan pentas seni budaya pada kegiatan-

kegiatan tertentu, seperti saat MOS sebagai wujud

menghargai keberagaman yang ada pada peserta

didik.

Tabel 20.

Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Spontan

No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius 1. Mengingatkan peserta didik yang tidak

melaksanakan ibadah/tidak mengikuti perayaan

ekaristi saat memperingati hari0hari besar sekolah.

2. Menegur dan mengingatkan petugas doa sebelum

memulai pelajaran, doa angelus, dan doa sebelum

pulang sekolah.

3. Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam.

4. Miminta maaf jika melakukan kesalahan.

2. Kejujuran 1. Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian.

2. Memperingatkan siswa yang mencontoh PR

temannya.

3. Menegur dan memperingtakan siswa yang tidak

membayar barang yang diambil di kantin kejujuran.

4. Memberikan alasan yang benar saat siswa terlambat

datang ke sekolah kepada guru BK.

5. Meminta izin kepada guru mata pelajaran saat

merasa tidak enak badan, dan datang meminta obat

kepada guru BK kemudian istirahat di ruang UKS.

3. Bertanggung Jawab 1. Mengerjakan PR yang diberikan guru kepada siswa

dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah.

2. Berani meminta maaf kepada orang lain saat

berbuat salah

3. Mengembalikan barang yang dipinjam dari sekolah

atau orang lain dan mengembalikannya pada tempat

semula.

4. Hidup Sehat 1. Menggunakan masker penutup hidung saat merasa

sedang sakit flu, agar tidak menulur pada teman-

temannya.

2. Mencuci tangan dengan air bersih saat sebelum dan

sesudah melakukan aktivitas/kegiatan yang membuat

tangan kotor.

3. Memperingatkan siswa yang tidak mandi dan

menyampo rambut seusai pelajaran olahraga

4. Memperingatkan siswa yang tidak mencuci sepatu

dan kaos kaki sehingga mengeluarkan bau tidak

sedap.

5. Kedisiplinan 1. Memperingatkan siswa yang tidak dengan segera

mengembalikan buku perpustakaan tepat waktu pada

petugas perpustakaan.

2. Memperingatkan siswa yang berpakaian tidak rapi,

rambut panjang, dan tidak memakai atribut seperti

pada peraturan yang sudah ditetpkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

151

3. Menegur dan memperingatkan siswa yang tidak

menggunakan atribut saat melakukan upacara hari

senin.

4. Memberikan sanksi langsung kepada siswa yang

didapati datang terlambat lebih dari tiga kali.

5. Melerai pertengkaran yang terjadi di sekolah.

6. Menegur dan memperingatkan siswa yang tidak

mengerjakan PR.

6. a. Nilai Diri

b. Kerja Keras\

c. Percaya Diri

d. Berjiwa

Wirausaha

e. Berpikir Logis,

Kritis, Kreatif,

dan Inovatif

f. Mandiri

g. Ingin Tahu

h. Cinta Ilmu

1. Berani maju dan tampil di depan kelas saat diminta

segera maju ke depan kelas.

2. Meminjamkan barang yang dimiliki kepada teman di

kelas.

3. Berani dengan segera menyampaikan pendapat,

gagasan, ide, dan pemikiran secara kritis kepada

guru saat pelajaran di kelas maupun di luar kelas.

4. Segera datang ke perpustakaan saat diminta mencari

tugas di perpustakaan secara spontan.

5. Segera mengacungkan tangan saat tidak mengerti

mater yang disampaikan oleh guru.

6. Segera melapor kepada guru saat mendapati siswa

yang sedang sakit.

7. Nilai Sosial

a. Sadar akan hak

dan kewajiban

diri dan orang

lain

b. Patuh pada

aturan-aturan

sosial

c. Menghargai

karya dan

prestasi orang

lain

d. Santun

e. Demokrasi

1. Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu,

seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ada anggota

sekolah yang mengalami musibah/kematian.

2. Mengunjungi teman yang sakit.

3. Mengucapkan selamat kepada siswa yang

mendapatkan prestasi.

4. Melayat apabila ada orangtua/wali murid yang

meninggal dunia.

5. Mengucapkan salam saat berpapasan dengan guru

dan orang yang lebih tua.

6. Menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur dengan

semangat dan gembira saat upacara bendera.

7. Membantu guru yang mengalami kesulitan saat

membawa media ke kelas

8. Peduli Lingkungan 1. Siswa merapikan meja tempat duduk guru dengan

segera sebelum pergantian jam pelajaran.

2. Siswa segera membuang sampah di tempat sampah

dan segera mengambil sampah yang berserakan.

3. Siswa segera melakukan piket kelas setelah pulang

sekolah sesuai daftar piket.

4. Siswa segera menata bangku dan kursi secara

individu setelah pulang sekolah.

5. Siswa segera membantu guru menyiapkan media,

seperi viewer, LCD, dan menutup hordeng saat akan

memulai pelajaran.

9. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai

Keberagaman)

1. Siswa mengucapkan terima kasih saat pelajaran

telah usai kepada guru.

2. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara

bendera dan peringatan hari-hari nasional dengan

semangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

152

3. Siswa dengan yakin menyilangkan tangan kanan di

dada saat menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur.

4. Guru menghargai keberagaman budaya, agama,

etnis, dan suku peserta didik.

Tabel 21.

Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Keteladanan

No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius 1. Guru ikut berdoa bersama peserta didik sebelum

dan sesudah jam pelajaran.

2. Semua guru dan tenaga kependidikan mengikuti

perayaan ekaristi/misa bersama sesuai dengan

jadwal yang sudah ditentukan.

3. Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika

berdoa, maka guru memberi contoh dengan berdoa

secara khusuk.

4. Saat guru memberi contoh berdoa, guru

menggunakan bahasa indonesia yang baik dan

mudah dimengerti oleh siswa.

2. Kedisiplinan 1. Pukul 07.00 WIB, semua guru harus sudah berada di

sekolah, dan terkhusus bagi guru piket harus datang

lebih awal guna menyambut siswa di dekat gerbang

masuk sekolah.

2. Pegawai tata usaha harus datang dan pulang tepat

waktu seperti yang sudah ada dalam tata tertib

karyawan.

3. Guru memberi contoh mengambil sampah yang

berserekan dan membuang sampah pada tempat

yang sudah disediakan.

4. Guru memberikan contoh berbicara yang santon dan

sopan.

5. Guru pun harus memberikan contoh mengucapkan

terima kasih.

6. Minta maaf

7. Memberi penghargaan dan ucapan selamat kepada

siswa yang berprestasi

8. Menghargai pendapat siswa yang mengungkapkan

ide dan gagasannya.

3. Peduli Lingkungan 1. Guru memberi contoh mengambil sampah yang

berserekan dan membuang sampah pada tempat

yang sudah disediakan.

2. Guru dan tenaga kependidikan sekolah kerja bakti

membersihkan lingkungan sekolah bersamaan

dengan siswa.

3. Menanam pohon dan tanaman hias sehingga

lingkungan sekolahan tampak bersih dan nyaman.

4. Sekolah membuat taman sekolah dengan tempat

duduk di sekitarnya sehingga tampak lebih asri dan

nyaman.

4. Nilai Sosial 1. Guru dan tenaga kependidikan mengumpulkan

sumbangan pada momen tertentu, seperti gempa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

153

bumi, kebakaran, banjir, ada anggota sekolah yang

mengalami musibah/kematian.

2. Guru dan tenaga kependidikan ikut mengunjungi

teman yang sakit.

3. Guru mengucapkan selamat kepada siswa yang

mendapatkan prestasi.

4. Guru ikut melayat apabila ada orangtua/wali murid

yang meninggal dunia.

5. Guru menyapa dan mengucapkan salam saat

berpapasan dengan guru dan orang yang lebih tua.

6. Guru memberikan contoh kepada siswa dengan

membantu siswa yang mengalami kesulitan

memahami materi pembelajaran dengan empatik dan

kesabaran.

5. Kejujuran 1. Guru memberikan penilaian secara obyektif kepada

semua siswa

2. Guru menepati janji yang dibuat kepada siswa baik

saat pelajaran di kelas maupun di luar kelas.

6. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai

Keberagaman)

1. Siswa mengucapkan terima kasih saat pelajaran

telah usai kepada guru.

2. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara

bendera dan peringatan hari-hari nasional dengan

semangat.

3. Guru tidak membeda-bedakan setiap peserta didik

yang memiliki latar belakang budaya, agama, dan

suku yang beranekaragam.

Selain dalam kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan yang di

dasarkan pada muatan lokal, dan kegiatan pengembangan diri, penanaman

nilai karakter juga dilakukan dalam kegiatan pembiasaan. Kegiatan

pembiasaan yang dimaksud adalah kegiatan pembiasaan rutin, pembiasaan

spontan, dan pembiasaan keteladanan. Ketiga kegiatan pembiasaan ini

didasarkan pada nilai-nilai karakter yang diaplikasikan dalam aktivitas-

aktivitas keseharian di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

154

D. Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Terintegrasi

Berikut akan disajikan hasil pengolahan data dari angket penelitian

yang diberikan kepada guru-guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

melalui diagram lingkaran.

Diagram 1. Model Pembelajaran Guru

Diagram lingkaran diatas menggambarkan tentang model

pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik. Dari 23 guru

(jumlah responden) yang mengisi angket penelitian, masing-masing guru

memiliki metode-metode khusus untuk menginternalisasikan nilai-nilai

karakter dalam proses pembelajaran. Diagram tersebut menggambarkan

bahwa 19 guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta menggunakan penilaian

autentik, inkuiri, dan bertanya, 11 guru menggunakan konstruktivisme, 15

guru menggunakan acctive learning, 16 guru menggunakan modelling dan

11

19

19

19 15

16

16

6 14

Konstruktivisme

Bertanya

Inkuiri

Penilaian Autentik

Active Learning

Modeling

Refleksi

Masyarakat Belajar

Experiential Learning

Jumlah Responden: 23

Diagram Model Pembelajaran Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

155

refleksi, 6 guru menggunakan masyarakat belajar, dan 14 guru menggunakan

experiential learning sebagai metode dan pendekatan dalam pembelajaran.

Dari olahan data melalui angket yang diberikan dapat disimpulkan

bahwa para pendidik/guru-guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sudah

menggunakan model pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan

di Kemendiknas, 2010. Dalam hal ini, setiap guru memiliki kekhasanya

masing-masing dalam pengimplementasian model pembelajaran yang

diharapkan.

Interpretasi hasil wawancara pelaksanaan metode di atas, juga

didukung dengan interpretasi hasil wawancara metode mengajar guru.

Interpretasi hasil wawancara metode ajar guru di rangkum dalam tabel

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

156

Tabel 22.

Interpretasi Hasil Wawancara Metode Ajar Guru

PELAKS

A NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia

Guru

Matematika Kesimpulan

Metode

Ajar - Metode

pembelajaran yang

saya lakukan adalah

dengan

pembelajaran

kontekstual. Saya

berusaha

mengkaitkan materi

pembelajaran

dengan kehidupan

sehari-hari.

Misalnya greeting,

mengucapkan salam

good morning, good

night. Saya selalu

berusaha

mengkaitkan dengan

pengalaman

keseharian siswa.

- Iya, tentu seperti

PBL, inkuiri,

bertanya, tetapi

seperti experiential

learning,

konstruktivisme, dan

acctive learning

pernah denger ya,

tapi saya tidak tau.

Mungkin saya

menggunakan

metode itu, tapi tidak

tau apa yang

dimaksud dengan hal

itu ya.

(B4.MetPK. G.Ing)

Kalau untuk

metode, memang

saya lebih banyak

memberikan

kata/kata

ya/ceramah.

Memang tuntutan

K13 itu mestinya

anak dibisakan

aktif, mencari,

menemukan, dan

mempelajari

sendiri bahan

yang diberikan,

sedangkan guru

sebagai pembantu

apabila anak

mengalami

kesulitan. Tapi

faktanya, ya anak

mengalami

kesulitan tu.

Terkadang

dengan diberikan

banyak

informasi/cerama

h saja anak masih

tidak mengerti.

(B4.MetPK.

G.Ind)

Metode yang

saya gunakan

adalah dengan

menggunakan

pendekatan

kontekstual,

yaitu

mengaplikasika

n penggunaan

matematika

dalam

kehidupan

sehari-hari,

yang kemudian

saya arahkan

dalam

pembelajaran

matematika

murni/formalny

a. Kalau untuk

metode yang

saya gunakan

adalah ya

bertanya itu

jelas, inkuiri,

kerja kelompok,

PBL.

(B4.MetPK.

G.Mat)

Metode

pembelajaran

yang dilakukan

oleh para guru

adalah dengan

menggunakan

model

kontekstual, yaitu

mengkaitkan

materi-materi

pembelajaran di

sekolah dengan

kehidupan nyata

sehari-hari.

Beberapa metode

tersebut adalah

experiential

learning,

konstruktivisme,

acctive learning,

bertanya,

ceramah, inkuiri,

dan kerja

kelompok.

Dari interpretasi hasil wawancara di atas, disimpulkan bahwa metode

pembelajaran yang dilakukan oleh para guru adalah dengan menggunakan

model kontekstual, yaitu mengkaitkan materi-materi pembelajaran di sekolah

dengan kehidupan nyata sehari-hari. Beberapa metode tersebut adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

157

experiential learning, konstruktivisme, acctive learning, bertanya, ceramah,

inkuiri, dan kerja kelompok.

E. Teknik dan instrumen Penilaian Pendidik Karakter

Berikut akan disajikan hasil pengolahan data dari angket penelitian

yang diberikan kepada guru-guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

melalui diagram lingkaran.

Diagram 2. Teknik Instrumen Penilaian Guru

Diagram lingkaran di atas menggambarkan tentang teknik

instrumen yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik. Dari 23 guru

(jumlah responden) yang mengisi angket penelitian, masing-masing guru

menggunakan teknik instrumen yang berbeda untuk melihat dan

mengukur capaian hasil belajar dan perkembangan peserta didik dalam

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

22

18

20

21 19

12

9

20

21

Tes Tertulis

Tes Lisan

Tes Kinerja

Penugasan Ind & Kel

Observasi

Pen. Portofolio

Jurnal

Penilalian Diri

Penilaian Antarteman

TEKNIK ISTRUMEN PENILAIAN GURU

Jumlah Responden: 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

158

Diagram teknik instrumen penilaian guru di atas menjelaskan

bahwa 22 guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta menggunakan tes

tertulis, 18 guru menggunakan tes lisan, 20 guru menggunakan tes kinerja

dan penilaian diri, 21 guru menggunakan penugasan individu-kelompok

dan penilaian antarteman, 19 guru menggunakan observasi, 12 guru

menggunakan penilaian portofolio, dan 9 guru menggunakan jurnal

sebagai instrumen untuk melihat hasil belajar peserta didik.

Dari olahan data melalui angket yang diberikan dapat disimpulkan

bahwa para pendidik/guru-guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

sudah menggunakan teknik instrumen tertentu untuk melihat dan

mengukur capaian hasil belajar di sekolah pada aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Dengan kata lain, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta telah

menggunakan teknik istrumen sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di

Kemendiknas, 2010. Dalam hal ini, setiap guru memiliki kekhasanya

masing-masing dalam pengimplementasian teknik instrumen penilaian

kepada peserta didik di sekolah.

Selain dari hasil perolehan data angket di atas, cara mengukur atau

melihat perubahan perilaku peserta didik dilakukan dengan wawancara.

Wawancara yang diajukan kepada beberapa guru menjadi sumber

informasi yang mendukung hasil-hasil metode pengukuran lainnya.

Berikut merupakan interpretasi hasil wawancara pengukuran

keterlaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

159

Tabel 23.

Interpretasi Hasil Wawancara Pengukuran Keterlaksanaan Pendidikan Karakter

EVALUAS

I

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia

Guru

Matematika Kesimpulan

Cara

mengukur/

melihat

Perubahan

- Saya biasanya

dengan melihat,

mencermati, dan

melakukan

observasi dari

hari kehari ya.

- Selain itu saya

juga melakukan

angket penilaian,

dari situ saya

bisa melihat

bagaimana

tingkat

pemahaman dan

perilaku siswa

setiap harinya di

kelas.

- Penilain antar

teman pun saya

lakukan, dan hal

itu semakin

menambah

informasi saya

mengenai

karakter masing-

masing siswa.

Begitu mas...

(C1.EvaPK. G.Ing)

- Untuk mengukur

atau melihat

perubahan

perilaku pada

siswa saya sering

menggunakan

pengamatan ya.

Melalui

pengamatan saya

benar-benar bisa

mencermati

secara langsung

perubahan sikap

dan perilaku para

siswa.

- Selain itu, saya

juga

memberlakukan

sistem remidi.

Remidi ini saya

berikan kepada

siswa yang

skornya tidak

memenui nilai

KKM.

(C1.EvaPK. G.Ind)

Ya bagaimana

ya, biasanya

saya bisa

melihat hal itu

dengan

pengamatan

ya. Bagaimana

siswa ini

bersikap dan

berperilaku

setiap harinya.

Kemudian

untuk dengan

memberikan

tugas, baik

pribdi atau

kelompok, itu

sudah pasti

saya berikan.

(C1.EvaPK.

G.Mat)

Para guru

menggunakan

beberapa cara

untuk mengukur

dan melihat

perubahan peserta

didik, yaitu

melakukan

observasi,

pemberian angket,

penilaian antar

teman, remedi,

pemberian tugas

pribadi/kelompok.

Melalui beberapa

cara diatas guru

dapat melihat dan

mengetahui

langsung tingkat

pemahan, perilaku,

dan perubahan

pada setiap siswa.

Melalui sistem

remidi, siswa dapat

memperbaiki nilai

yang belum

mencapai standar

KKM.

Berdasarkan tabel interpretasi hasil pengukuran keterlaksanaan

pendidikan karakter, disimpulkan bahwa para guru menggunakan beberapa

cara untuk mengukur dan melihat perubahan peserta didik, yaitu melakukan

observasi, pemberian angket, penilaian antar teman, remedi, pemberian tugas

pribadi/kelompok. Dengan demkian, kesimpulan ini semakin memperkuat

perolehan data yang berasal dari penyebaran angket kepada guru. Melalui

beberapa cara di atas guru dapat melihat dan mengetahui langsung tingkat

pemahaman, perilaku, dan perubahan pada setiap siswa. Melalui sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

160

remidi, siswa juga dapat memperbaiki nilai yang belum mencapai standar

KKM.

F. Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi Keberhasilan Pendidikan Karakter

di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter tentu tidak akan lepas

dari berbagai pihak yang mendukung dan berkolaborasi, baik pemerintah,

kepala sekolah, para guru, tenaga kependidikan, siswa, bahkan orang tua itu

sendiri. Namun keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter juga dapat

dilihat melalui indikasi perubahan perilaku pada diri siswa. Dalam hal ini,

melalui wawancara yang diberikan kepada beberapa guru, semakin

memperkuat data terkait indikasi-indikasi perubahan perilaku pada siswa.

Berikut merupakan hasil interpretasi wawancara mengenai indikasi

perubahan karakter pada peseta didik di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

Tabel 24.

Interpretasi Hasil Wawancara Indikasi Perubahan Karakter

EVAL

UASI

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs.

Inggris Guru Bhs. Indonesia

Guru

Mtk Kesimpulan

Indikasi

Perubah

an

Hal itu

nampak

sekali kok,

mana siswa

yang mau

belajar

dengan

serius dan

mana siswa

yang perlu

mendapat

pendamping

an lebih.

(C2.IndPK.

G.Ing)

Penanaman nilai-nilai

karakter itu saya lakukan

melalui pembiasaan mas.

Siswa selalu saya

biasakan untuk tertib dan

tanggung jawab.

Meskipun di awal-awal

memang susah ya, anak

maunya sendiri. Tapi

kalau sudah diingatkan

berkali-kali anak

menjadi sadar dan tau

dengan sendirinya.

(C2.IndPK. G.Ind)

- Beberapa indikasi perubahan sikap

dan perilaku melalui pendidikan

karakter sudah dirasakan oleh

beberapa guru. Melalui pengamatan

yang dilakukan, guru dapat

mengetahui siswa yang mau belajar

serius dan siswa yang perlu

mendapat pendampingan lebih

tinggi. Anak yang mendapat

pendampingan dan perhatian

melalui pembiasaan yang dilakukan

oleh guru, siswa menjadi sadar dan

tau dengan sendirinya hal baik yang

perlu dilakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

161

Dari hasil interpretasi wawancara di atas, disimpulkan bahwa beberapa

indikasi perubahan sikap dan perilaku melalui pendidikan karakter sudah

dirasakan oleh beberapa guru. Melalui pengamatan yang dilakukan, guru dapat

mengetahui siswa yang mau belajar serius dan siswa yang perlu mendapat

pendampingan lebih tinggi. Anak yang mendapat pendampingan dan perhatian

melalui pembiasaan yang dilakukan oleh guru, siswa menjadi sadar dan tau

dengan sendirinya hal baik yang perlu dilakukannya. Dengan kata lain,

pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi di SMP Pangudi Luhur berjalan

dengan baik.

Supervisi dan monitoring tidak bisa dipisahkan, yaitu sama-sama

memberikan solusi ketika ada permasalahan di lapangan. Keuntungan atau tujuan

khusus supervisi adalah untuk memberikan solusi, sedangkan monitoring untuk

mengetahui perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan. Untuk tujuan

tertentu, supervisi, monitoring, dan evaluasi dapat dilaksanakan secara bersama-

sama. Dalam hal ini, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta mengembangkan

berbagai macam instrumen sesuai dengan tujuan supervisi dan monitoring, baik

yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah maupun pemeriksaan melalui Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta. Sekolah, melalui Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta telah memeriksakan dokumen KTSP dengan menggunakan instrumen

pemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah madya, memberikan

pertimbangan bahwa kurikulum SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran

2014/2015 dapat direkomendasikan tanpa syarat, dengan alasan semua unsur

KTSP terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

162

Berikut merupakan langkah-langkah yang ditempuh SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta yang dilakukan secara mandiri dalam menempuh supervisi dan

monitoring pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah: (1)

Pengembangan instrumen oleh masing-masing guru mata pelajaran, baik dalam

pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan tertentu. (2) Sekolah melakukan evaluasi

dalam rapat bersama kepala sekolah dan semua guru. (3) Verivikasi dan

klasrifikasi oleh petugas supervisi dan monitoring. (4) Melaksanakan observasi

lapangan tentang pelaksanaan pendidikan karakter. (5) Mendiskusikan temuan

dan permasalahan di lapangan. (6) Memberikan jalan keluar atau mengatasi

permasalahan yang ditemukan. Kegiatan supervisi dan monitoring tersebut

dilakukan oleh internal sekolah, seperti kepala sekolah atau penanggungjawab

kegiatan, dan dari pihak luar sekolah, seperti instansi yang terkait (pemerintah

daerah, pemerintah, komite sekolah), dan orang tua peserta didik.

Berikut merupakan hasil evaluasi dan monitoring penilaian keberhasilan

yang dilakukan sekolah dalam mengintegrasikan pendidikan karakter di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta:

1. Sikap dan Perilaku

a. Kepala Sekolah: 1) Hadir pagi pukul 06.30 WIB dan langsung

melakukan fungsi pengawasan dengan mengawasi kehadiran siswa

maupun guru dan staf. 2) Memberikan senyum, salam, dan sapa baik

kepada para guru maupun siswa yang hadir ke sekolah. 3)

Mengerjakan tugas-tugas manajerial. 4) Melakukan breafing sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

163

memulai aktivitas pembelajaran di kelas. 5) Mengkoordinir para wakil

yang membidanginya.

b. Guru Mata Pelajaran dan Guru BK: 1) Semua guru yang mengajar jam

pertama sudah siap pada pukul 06.45 WIB. 2) Guru piket telah siap

pukul 06.30 WIB menyambut kedatangan siswa di dekat gerbang

masuk ke sekolah. 3) Semua guru memberikan senyum, salam, dan

sapa baik kepada guru yang lain maupun siswa yang hadir ke sekolah.

4) Semua guru bersama kepala sekolah melakukan breafing di ruang

rapat guru sebelum melakukan aktivitas pembelajaran. 5) Guru segera

mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan materi yang telah

dipersiapkan dalam silabus dan RPP. 6) Guru piket setiap hari ada

empat orang.

c. Karyawan/ Staf TU: 1) Penggajian: penggajian payroll pegawai (aktif),

gaji pegawai (pensiun), setoran PNS dan pesiunan. 2) Urusan

kepegawaian: buku induk pegawai, pengarsipan data pegawai,

pengajuan pegawai: capeg, gaji berkala, kenaikan pangkat, papan data

pegawai, biodata pegawai, konsumsi pegawai. 3) Membantu

pelaksanaan tugas rekan kerja, tugas isidental lainnya. 4) Resepsionis:

menerima telepon, konsumsi tamu (menggunakan uang YPL)

Konsusmsi rapat/pertemuan sekolah

d. Bendahara sekolah: 1) Mengelola website sekolah Pangudi Luhur. 2)

Permohonan gaji, operasional bulanan ke YPL Perwakilan. 3)

Menerima slip setoran uang dan rekap keuangan YPL (UPP, GOR,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

164

US, Komp, LKS, BKS) dari petugas penerima keuangan sekolah. 4)

Buku Kas Umum. 5) Urusan ke bank keuangan sekolah dan BOS. 6)

Membantu pelaksanaan tugas rekan kerja, tugas isidental lainnya. 7)

Inventarisasi dan belanja ATK, dll sepengetahuan KepSek.

e. Peserta Didik: 1) Sebelum mulai pelajaran diadakan doa pagi bersama

langsung oleh siswa di ruang wakil sekolah menggunakan speaker

yang kemudian diperdengarkan ke setiap kelas. 2) Ketika sampai di

pintu gerbang siswa bertemu dengan guru/petugas piket/kepala sekolah

bersalaman, cium tangan, dan mengucapkan salam. 3) Para siswa

mengenakan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

rapi dan bersih. 4) Panjang celana untuk putra 5 cm di atas lutut dan

untuk putri panjang rok 5 cm di bawah lutut. 5) Pada saat mengikuti

pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, siswa memakai

seragam olah raga dari sekolah, sepatu dan kaos kaki menyesuaikan

dengan hari dimana kelas tersebut berolahraga. 6) Sebelum pelajaran

dan setelah selesai berdoa seluruh siswa mengucapkan salam pada

guru yang ada di kelas. 7) Siswa menempati tempat duduk sesuai

dengan denah kelas yang telah ditentukan wali kelas, kecuali ada hal-

hal tertentu atau khusus. 8) Perpindahan tempat duduk tanpa izin Wali

kelas/Guru tidak dibenarkan. 9) Siswa dilarang membawa dan

menggunakan HP saat pelajaran, kecuali digunakan untuk kegiatan

pembelajaran. HP harus dimasukkan ke dalam loker atau dititipkan di

kantor Tata Usaha sejak jam pertama sampai jam terakhir. 10) Upacara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

165

bendera secara rutin dilaksanakan sesuai dengan yang dijadwalkan

oleh sekolah. 11) Selain upacara bendera rutin, sekolah juga

melaksanakan upacara bendera peringatan hari besar nasional. 12)

Seragam pada saat upacara bendera sesuai dengan penggunaan

seragam yang telah ditentukan pada tata tertib siswa dengan

menggunakan topi SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. 13) Sepeda

diparkir di tempat yang telah ditentukan dan dikunci.

2. Sarana dan Prasarana

a) Terdapat ruang kepala sekolah, ruang wakasek, ruang guru, ruang TU,

ruang meeting, ruang BK, masing-masing satu ruangan dan semua

dalam keadaan baik dan terawat.

b) Ruang teori/kelas reguler ada 18 kelas dan dalam keadaan baik.

c) Ada satu ruang perpustakaan dalam keadaan baik dan memiliki

banyak buku yang menunjung pembelajaran siswa.

d) Terdapat dua ruang bahasa dalam keadaan baik.

e) Terdapat dua laboratorium IPA dalam keadaan baik.

f) Terdapat satu ruang multimedia dalam keadaan baik.

g) Ada satu ruang laboratorium komputer dalam keadaan baik.

h) Terdapat ruang kesenian yang berisikan empat gitar, dua keyboard,

satu jinbe, satu piano dalam keadaan baik.

i) Terdapat ruang penunjang, seperti satu gudang umum, satu gudang

buku, satu aula, satu ruang doa/ibadah, satu ruang dapur, satu kamar

mandi/WC siswa, tiga kamar mandi/WC guru, dua ruang UKS, satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

166

ruang PMR/Pramuka, satu ruang OSIS, satu ruang olah raga karate,

satu GOR, satu ruang alat olah raga, satu ruang riso/elektronik, satu

ruang studio musik, tiga bangsal kendaraan, dua rumah penjaga, dua

pos jaga, satu selara/teras/tangga, dan 14 kantin sekolah, semua dalam

keadaan baik dan terawat.

j) Terdapat satu lapangan sepak bola dengan ukuran 80 x 25 m dan dua

lapangan voli dengan ukuran 18 x 9 m, serta lapangan basket yang

juga sering digunakan sebagai lapangan badminton, semua dalam

keadaan baik dan terawat.

3. Situasi sekolah

a) Kebersihan terawat oleh putugas dan keterlibatan siswa secara

langsung.

b) Ruang belajar, seperti ruang reguler, perpustakaan, ruang bahasa, lab.

IPA dan komputer, ruang multimedia, dan ruang kesenian semua

dalam keadaan bersih dan rapi.

c) Ruang kantor, seperti ruang kepala sekolah, ruang wakasek, ruang

guru, ruang TU, ruang meeting, dan ruang BK, semua dalam keadaan

rapi dan bersih.

d) Ruang penunjang, seperti gudang umum, gudang buku, aula, ruang

doa/ibadah, ruang riso/elektronik, raung dapur, KM/WC siswa dan

guru, ruang UKS, ruang PMR/Pramuka, ruang OSIS, ruang olah raga

karate, ruang alat olah raga, ruang studio musik, bangsal kendaraan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

167

rumah penjaga, pos jaga, selaras/teras/tangga, dan kantin, semua

dalam keadaan rapi dan bersih.

e) Lapangan olahraga, seperti lapangan sepak bola, lapangan futsal yng

digabung dengan lapangan basket dan badminton, dan lapangan voli,

semua tampak baik dan terawat.

f) Halaman parkir motor dan mobil bersih dan penataan kendaraan rapi.

g) Halaman sekolah terlihat hijau, dengan taman tanaman hias beserta

pohon yang dirawat dengan baik dan bersih.

G. Faktor Penghambat Pelaksanaan Integrasi Pendidikan Karakter di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Pada dasarnya pelaksanaan pendidikan karakter selalu diintegrasikan

dalam berbagai aktivitas di sekolah. Beberapa aktivitas yang dimaksud

adalah, aktifitas pembelajaran di kelas, kegiatan pengembangan diri, dan

perencanaan manajemen sekolahnya. Selain ketiga aktivitas di atas,

pelaksanaan pendidikan karakter juga terintegrasi dalam setiap kurikulum

yang diberlakukan sekolah.

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, saat ini masih menggunakan dua

kurikulum yang berbeda. Kelas VII dan VIII menggunakan kurikulum 2013,

sedangkan kelas IX masih menggunakan kurikulum 2006 KTSP. Berdasarkan

konsep dan perubahan yang terjadi pada kurikulum yang bersifat

pengembangan ini, tentu berdampak bagi para pendidik dan tenaga

kependidikan. Banyak guru, bahkan sekolah-sekolah yang merasa kesulitan

untuk mengimplementasikan pendidikan karakter pada kurrikulum 2013,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

168

khususnya dalam perubahan-perubahan yang dirasa semakin banyak di

dalamnya.

Berikut merupakan interpretasi hasil wawancara yang diberikan

kepada beberapa guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, terkait hambatan

pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.

Tabel 25.

Interpretasi Hasil Wawancara Hambatan Pendidikan Karakter HAMBA

TAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia Guru Mtk Kesimpulan

Hambatan

Pelaksana

an PK

1. Ya tentu ada,

terutama di

format penilaian

ya. Ya karena

selain dituntut

melakukan

penilaian secara

kognitif, tapi juga

kita harus bisa

melihat

bagaimana sikap

dan keterampilan

siswa ya, dalam

hal ini segi

psikomotoriknya.

2. Selain itu, saya

merasa bahwa

ketika harus

menghadapi satu

kelas untuk bisa

disiplin,

menghargai

orang lain,

tanggung jawab,

tapi hal ini tidak

dilakukan oleh

guru lain ya sulit

juga ya. Jadi

memang perlu

ada keseragaman

antar guru, meski

tanpa

menghilangkan

kompetensi setiap

guru tidak sama

ya.

3. Oya, pengadaan

buku-buku juga,

ini mungkin

menjadi

perhatian ya.

1. Hambatan-hambatan

yang saya alami itu

berkaitan dengan

materi ya, itu yang

pertama. Materi di

K13 itu, terkadang

terjadi

ketidaksamaan ya.

Misalnya di bab 1

mengenai pengertian

itu seperti ini, tapi di

bab 2 pengertiannya

lalu menjadi berbeda.

2. Pemahmannya juga

cukup rumit. Saya

merasa bahwa kalau

di KTSP malah jelas

ya.

3. Iya, lalu masalah

waktu. Waktu juga

sekarang menjadi

lama ya. Menjadi

penambahan jam,

sehingga saya perlu

menambah waktu dan

tenaga saya untuk

mengajar.

4. Nah, apalagi untuk

penilaian ya, format

penilaian yang

menuntut guru

menilai dari berbagai

segi, kognitif, afektif,

dan psikomotoriknya/

ketermpilannya, jadi

itu terkadang

semakin membebani

jadwal mengajar

guru.

1. Ya kalau

hambatan

tentu ada

ya.

Misalnya,

di

kurikulum

K13 ini kan

banyak

sekali

format-

format baru

gitu ya.

Terkadang

yang sulit

adalah

pengadmini

strasiannya

atau

pengarsipa

nnya.

Banyak

sekali yang

harus

dipersiapka

n.

2. Apalagi

dengan

lembar

penilaianny

a, itu cukup

banyak dan

benar-

benar

menyita

waktu dan

tenaga ya.

(D1.HamP

K. G.Mat)

Beberapa hambatan

yang dirasakan oleh

guru dalam pelaksanaan

pendidikan karakter

adalah sebagai berikut:

1. Format penilaian

(kognitif, afektif,

dan psikomotorik)

yang dirasa masih

banyak yang

menyita waktu dan

tenaga sehingga

dirasa menggangu

jam mengajar guru.

2. Sulitnya melakukan

pengarsipan dan

pengadministrasian

dikarenakan

banyaknya format-

format baru di K13.

3. Beberapa

definisi/pengertian

dalam buku/bahan

ajar terkadang tidak

sama antara bab

satu dengan yang

lainnya.

4. Beberapa guru

mengalami

kesulitan untuk

memahami materi

pembelajaran,

khususnya pada

materi di K13.

5. Dengan

penambahan jam

pelajaran di

sekolah, beberapa

guru perlu

menambah waktu

dan tenaga

mengajar yang

ekstra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

169

4. Ya, kalau saya si

“monggo”, mau

diberhentikan

atau mau di

evaluasi dulu

selama satu

tahun, kemudian

diberlakukan di

sekolah-sekolah.

Tapi kalau secara

pribadi saya

setuju ya kalau

memang harus

diberhentikan

atau di evaluasi

terlebih dahulu.

Karena ya

memang,

kurikulum yang

baru ini banyak

sekali

tuntutannya.

(D1.HamPK.

G.Ing)

5. Oya mas, buku-buku

pegangan guru

mapun siswa juga

sepertinya masih

kurang ya.

6. Ya, kalau kita lihat di

RPP dan silabus

memang muatan

untuk nilai-nilai

karakternya lebih

banyak di K13.

Namun, ya itu format

yang begitu banyak

membuat guru ekstra

keras untuk

menyusun RPP dan

Silabus, termasuk

memasukan nilai-

nilai karakter,

metode, dan

penilaiannya.

(D1.HamPK. G.Ind)

6. Kompetensi guru

(kemampuan dalam

memperlakukan

dan menghadapi

kelas) yang

berbeda, sehingga

guru mengalami

kesulitan dalam

menghadapi kelas

ribut dan sulit

diatur.

7. Format baru yang

begitu banyak

membuat guru

ekstra keras dalam

menyusun RPP,

silabus, dan muatan

karakter-metode di

dalamnya.

Dari interpretasi hasil wawancara di atas, disimpulkan bahwa

pelakanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta,

mengalami beberapa hamabatan. Beberapa hambatan yang dirasakan oleh

guru dalam pelaksanaan pendidikan karakter adalah sebagai berikut: 1)

Format penilaian (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang dirasa masih

banyak yang menyita waktu dan tenaga sehingga dirasa menggangu jam

mengajar guru. 2) Sulitnya melakukan pengarsipan dan

pengadministrasian dikarenakan banyaknya format-format baru di K13. 3)

Beberapa definisi/pengertian dalam buku/bahan ajar terkadang tidak sama

antara bab satu dengan yang lainnya.4) Beberapa guru mengalami

kesulitan untuk memahami materi pembelajaran, khususnya pada materi di

K13. 5) Dengan penambahan jam pelajaran di sekolah, beberapa guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

170

perlu menambah waktu dan tenaga mengajar yang ekstra. 6) Kompetensi

guru (kemampuan dalam memperlakukan dan menghadapi kelas) yang

berbeda, sehingga guru mengalami kesulitan dalam menghadapi kelas

ribut dan sulit diatur.7) Format baru yang begitu banyak membuat guru

ekstra keras dalam menyusun RPP, silabus, dan muatan karakter-metode

di dalamnya.

H. Usaha-usaha Sekolah untuk Mengatasi Pelaksanaan Pendidikan

Karakter

Dari beberapa hambatan-hamatan pelaksanaan pendidikan karakter

di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, sekolah telah memiliki strategi-

strategi khusus untuk mengatasinya. Berikut merupakan interpretasi hasil

wawancara terkait solusi yang dilakukan sekolah untuk mengatasi

hambatan-hambatan pelaksanaan pendidikan karakter.

Tabel 26.

Interpretasi Hasil Wawancara Solusi Pendidikan Karakter Pelaksana Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs.

Inggris

Guru Bhs.

Indonesia Guru Matematika Kesimpulan

Solusi

guru dan

Sekolah

1. Kalau saya

solusi untuk

menangani

hambatan-

hambatan

pembelajara

n diatas ya

saya tetap

dengan

pembiasaan

yang sering

saya

lakukan,

dengan cara

dan metode

seperti yang

- Kalau dari

saya, ya

mau

bagaimana

pun saya

selalu

berusaha

semaksimal

mungkin

untuk tetap

menyampai

akan

materi

yang mesti

diketahu

siswa ya.

1. Ya, menurut saya,

saya selalu berusaha

semaksimal mungkin

melakukan kegiatan

sesuai dengan RPP

dan silabus yang

sudah saya buat.

Meski terkadang

saya mengalami

kesulitan. Ya saya

selalu berusaha

semaksimal mungkin

menyesuaikan

dengan RPP.

2. Ya kalau untuk

Solusi yang dilakukan

oleh sekolah dan guru

dalam pelaksanaan

pendidikan karakter

adalah sebagai berikut:

1. Sekolah

mengadakan

sosialisasi dan

workshop terkait

perubahan

kurikulum baru

K13.

2. Sekolah melakukan

pelatihan dan diklat

yang diberikan

kepada seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

171

sudah saya

jelaskan di

atas.

2. Kalau dari

sekolah,

sebenarnya

sudah ada

sosialisasi

dan

workshop

ya. Saya

sudah satu

bulan lebih

mengikuti

diklat

mengenai

K13 ini.

Tapi ya,

dalam

pelaksanaan

nya memang

sulit.

(D2.SoPK.

G.Ing)

- Kalau dari

sekolah,

sebenarnya

sekolah

sudah

melakukan

sosialisasi

terkait

perubahan

K.13 ini.

Saya juga

mengikuti

diklat

bersama

guru-guru

lain.

(D2.SoPK.

G.Ind)

sekolah, kami selalu

mendatangkan pihak

dari luar yang

berkompeten dalam

bidangnya, guna

memberikan

pembekalan dan

pemahaman

mengenai format

penilaian ini. Kami

sudah mengundang

sebanyak 3 kali

pihak dari luar untuk

belajar.

3. Selain itu seperti

workshop dan

sosialisasi juga

sudah dilakukan.

Tapi ya mau

bagaimana, mungkin

guru belum terbiasa

dan menyesuaikan

dengan perubahan

kurikulum kali ya.

Tapi kalau sudah

terbiasa, mungkin ini

bisa teratasi.

(D2.SoPK. G.Mat)

guru.

3. Sekolah

mendatangkan

pihak luar sekolah

yang memiliki

kompetensi dalam

memberikan

pembekalan

mengenai

pemahaman format

penilaian.

4. Guru melakukan

pembiasaan diri

semaksimal

mungkin dengan

metode dan format-

format yang telah

ditetapkan.

5. Dalam proses

pembelajaran guru

berusaha

semaksimal

mungkin

menyampaikan

materi ajar sesuai

dengan silabus dan

RPP yang dibuat.

(D2.SoPK. Kes)

Dari interpretasi hasil wawancara di atas, disimpulkan bahwa

terdapat dua solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan-

hamabatan di atas, yaitu solusi dari masing-masing guru dan solusi yang

dilakukan oleh sekolah. Solusi yang dilakukan oleh sekolah dan guru

dalam pelaksanaan pendidikan karakter adalah sebagai berikut: 1) Sekolah

mengadakan sosialisasi dan workshop terkait perubahan kurikulum baru

K13. 2) Sekolah melakukan pelatihan dan diklat yang diberikan kepada

seluruh guru. 3) Sekolah mendatangkan pihak luar sekolah yang memiliki

kompetensi dalam memberikan pembekalan mengenai pemahaman format

penilaian. 4) Guru melakukan pembiasaan diri semaksimal mungkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

172

dengan metode dan format-format yang telah ditetapkan. 5) Dalam proses

pembelajaran guru berusaha semaksimal mungkin menyampaikan materi

ajar sesuai dengan silabus dan RPP yang dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

173

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah

dilakukan tentang pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1

Yogayakarta, dapat disimpulkan dalam beberapa hal sebagai berikut:

1. Perencanaan pendidikan karakter terintegrasi dilaksanakan melalui

perencanaan program dan kegiatan sekolah, yang kemudian dilakukan

melalui pengembangan dan penyususnan Rencana Kerja Sekolah (RKS)

untuk jangka menengah/panjang dan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS) untuk jangka pendek dan tahunan. Berikut merupakan

beberapa hal yang dilakukan sekolah dalam pelaksanaan perencanaan

pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta: 1)

Perencanaan didahului dengan mengembangkan dan menyusun RKS dan

RKAS. 2 Penyusunan perencanaan melibatkan yayasan, kepala sekolah,

guru, dan orang tua. 3) Sekolah menggunakan dua kurikulum, yaitu

Kurikulum 2013 (kelas 7 dan 8), dan Kurikulum KTSP 2006 (kelas IX).

4) Sekolah memiliki kalender akedemik yang merupakan gabungan

agenda kegiatan yayasan dan sekolah.

2. Pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berikut adalah

hasil interpretasi hasil wawancara tentang perencanaan silabus, RPP, dan

bahan ajar: 1) Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran di kelas guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

174

membuat dan menyususn Silabus, RPP, dan Bahan Ajar. 2) Penyusunan

Silabus, RPP, dan Bahan Ajar juga untuk memenuhi tuntutan administrasi

sekolah. 3) Penyususnan Silabus, RPP, dan Bahan Ajar dibuat dan

disusun dengan mengembangkan dan melakukan penyesuaian dari yang

sebelumnya. Ketiga simpulan tersebut sejalan dengan panduan pendidikan

karakter di SMP oleh Kemendikbud, 2010. Pada tahap ini silabus, RPP,

dan bahan ajar disusun oleh guru. Baik silabus, RPP, dan bahan ajar

dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya

memfasilitasi/berwawasan pendidikan kakrakter.

3. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta dilakukan dengan cara pengintegrasian dalam manajemen

sekolah, kegiatan pembelajaran di kelas, dan kegiatan pengembangan diri.

4. Pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran di kelas

dapat dilihat baik dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi dan monitoring pembelajaran, seta tindak lanjut

pembelajaran.

5. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran juga dilaksanakan melalui tiga

tahapan kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Masing-masing

tahapan di dasarkan pada nilai-nilai karakter yang ditargetkan melalui

sikap dan perilaku yang dapat diamati. Masing-masing kegiatan memiliki

aktivitas-aktivitas pendidikan karakter yang di dasarkan pada nilai-nilai

karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

175

6. Kesesuaian pelaksanaan pendidikan karakter dengan RPP dan silabus

terhadap pelaksanaan di kelas tidak selalu dilakukan sama persis oleh

guru. Namun, para guru berusaha semaksimal mungkin menyesuaikan

dan mengembangkan dengan RPP dan silabus yang dibuat, tanpa

menghilangkan kesulitan yang dihadapi.

7. Pelaksanaan pendidikan karakter juga dilakukan dalam muatan lokal.

Muatan lokal yang diterapkan adalah Bahasa Jawa dan akuntansi yang

merupakan ciri khas budaya dan harus dikembangkan serta dipertahankan.

8. Pelaksanaan pendidikan karakter juga dilakukan dalam kegiatan

pengembangan diri. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam dan/atau di

luar lingkungan sekolah dalam rangka memperluas pengetahuan,

meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai atau aturan-

aturan agama serta norma-norma sosial baik lokal, nasional, maupun

global untuk membentuk pribadi yang utuh. Beberapa hal mengeni

kegiatan pengembangan diri: 1) Menekankan sikap disiplin, menghargai,

jujur, dan bertanggung jawab dalam kegiatan OSIS. 2) Mengadakan

latihan koor/paduan suara rutin setiap minggu, selain untuk mengasah

skill dalam bernyanyi dan bermusik juga menanamkan sikap tanggung

jawab dan disiplin. 3) Mengadakan kegiatan LDKS, dan mengenalkan

cara membuat proposal, anggaran, dan laporan pertanggungjawaban. 4)

Bagi siswa yang dirasa guru kelas mengalami masalah, akan segera di

rujuk ke guru BK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

176

9. Metode pembelajaran yang dilakukan adalah dengan mengkaitkan materi-

materi pembelajaran di sekolah dengan kehidupan nyata sehari-hari. Dari

23 guru (jumlah responden) yang mengisi angket penelitian, masing-

masing guru memiliki metode-metode khusus untuk menginternalisasikan

nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran. Diagram tersebut

menggambarkan bahwa 19 guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

menggunakan penilaian autentik, inkuiri, dan bertanya, 11 guru

menggunakan konstruktivisme, 15 guru menggunakan acctive learning,

16 guru menggunakan modelling dan refleksi, 6 guru menggunakan

masyarakat belajar, dan 14 guru menggunakan experiential learning

sebagai metode dan pendekatan dalam pembelajaran. Hal tersebut

mennjukan bahwa para pendidik/guru-guru di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta sudah menggunakan model pembelajaran kontekstual sesuai

dengan peraturan yang ditetapkan di Kemendiknas, 2010.

10. Beberapa teknik instrumen penilaian juga dilakukan oleh guru. Dari

diagram teknik instrumen penilaian guru dijelaskan bahwa 22 guru di

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta menggunakan tes tertulis, 18 guru

menggunakan tes lisan, 20 guru menggunakan tes kinerja dan penilaian

diri, 21 guru menggunakan penugasan individu-kelompok dan penilaian

antarteman, 19 guru menggunakan observasi, 12 guru menggunakan

penilaian portofolio, dan 9 guru menggunakan jurnal sebagai instrumen

untuk melihat hasil belajar peserta didik. Dalam hal ini, setiap guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

177

memiliki kekhasanya masing-masing dalam pengimplementasian teknik

instrumen penilaian kepada peserta didik di sekolah.

11. SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta mengembangkan berbagai macam

instrumen sesuai dengan tujuan supervisi dan monitoring, baik yang

dilakukan secara mandiri oleh sekolah maupun pemeriksaan melalui

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

12. Langkah-langkah yang ditempuh SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang

dilakukan secara mandiri dalam menempuh supervisi dan monitoring

pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah: (1) Pengembangan

instrumen oleh masing-masing guru mata pelajaran, baik dalam

pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan tertentu. (2) Sekolah melakukan

evaluasi dalam rapat bersama kepala sekolah dan semua guru. (3)

Verivikasi dan klasifikasi oleh petugas supervisi dan monitoring. (4)

Melaksanakan observasi lapangan tentang pelaksanaan pendidikan

karakter. (5) Mendiskusikan temuan dan permasalahan di lapangan. (6)

Memberikan jalan keluar atau mengatasi permasalahan yang ditemukan.

Kegiatan supervisi dan monitoring tersebut dilakukan oleh internal

sekolah, seperti kepala sekolah atau penanggungjawab kegiatan, dan dari

pihak luar sekolah, seperti instansi yang terkait (pemerintah daerah,

pemerintah, komite sekolah), dan orang tua peserta didik.

13. Pelaskanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta,

mengalami beberapa hambatan. Beberapa hambatan yang dirasakan oleh

guru dalam pelaksanaan pendidikan karakter adalah sebagai berikut: 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

178

Format penilaian (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang dirasa masih

banyak yang menyita waktu dan tenaga sehingga dirasa menggangu jam

mengajar guru. 2) Sulitnya melakukan pengarsipan dan

pengadministrasian dikarenakan banyaknya format-format baru di K13. 3)

Beberapa definisi/pengertian dalam buku/bahan ajar terkadang tidak sama

antara bab satu dengan yang lainnya.4) Beberapa guru mengalami

kesulitan untuk memahami materi pembelajaran, khususnya pada materi

di K13. 5) Dengan penambahan jam pelajaran di sekolah, beberapa guru

perlu menambah waktu dan tenaga mengajar yang ekstra. 6) Kompetensi

guru (kemampuan dalam memperlakukan dan menghadapi kelas) yang

berbeda, sehingga guru mengalami kesulitan dalam menghadapi kelas

ribut dan sulit diatur.7) Format baru yang begitu banyak membuat guru

ekstra keras dalam menyusun RPP, silabus, dan muatan karakter-metode

di dalamnya.

14. Dari beberapa hambatan-hamatan pelaksanaan pendidikan karakter di

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, sekolah telah memiliki strategi-

strategi khusus untuk mengatasinya. Terdapat dua solusi yang dapat

dilakukan untuk mengatasi hambatan-hamabatan di atas, yaitu solusi dari

masing-masing guru dan solusi yang dilakukan oleh sekolah. Solusi yang

dilakukan oleh sekolah dan guru dalam pelaksanaan pendidikan karakter

adalah sebagai berikut: 1) Sekolah mengadakan sosialisasi dan workshop

terkait perubahan kurikulum baru K13. 2) Sekolah melakukan pelatihan

dan diklat yang diberikan kepada seluruh guru. 3) Sekolah mendatangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

179

pihak luar sekolah yang memiliki kompetensi dalam memberikan

pembekalan mengenai pemahaman format penilaian. 4) Guru melakukan

pembiasaan diri semaksimal mungkin dengan metode dan format-format

yang telah ditetapkan. 5) Dalam proses pembelajaran guru berusaha

semaksimal mungkin menyampaikan materi ajar sesuai dengan silabus

dan RPP yang dibuat

B. Saran-saran

1. Bagi guru, hendaknya proses pembelajaran harus lebih ditingkatkan, agar

tujuan dari pendidikan setiap mata pelajaran dan pengintegrasian nilai-

nilai karakter dapat semakin optimal, bukan hanya menyentuh dalam

tataran kognitif semata, tetapi juga aspek afektif, dan psikomotorik siswa

yang lebih mendalam.

2. Bagi sekolah, hendaknya tetap menjaga dan senantiasa menciptakan

lingkungan kekatolikan yang khas dengan budaya yang terus menjadi

pembiasaan bagi siswa, sehingga dapat semakin meningkatkan

kepribadian siswa yang didasarkan pada spiritualitas nilai-nilai karakter

yang ingin ditanamkan.

3. Bagi orang tua, harus senantiasa memiliki kesadaran akan pentingnya

kerjasama yang baik antara orang tua dan sekolah, menunjukan sikap

yang baik dan berakhlak mulia, sehingga semua dapat terarah pada

pengembangan sikap dan perilaku yang didasarkan pada nilai-nilai

karakter yang akan dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

180

4. Bagi peserta didik, hendaknya dapat melaksanakan dan mengamalkan

akhlak yang mulia dalam kehidupannya dan menjauhi penyimpangan

moral melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah,

setiap harinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

181

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (1998). Bimbingan Perkembangan: Model Bimbingan dan Konseling di

Sekolah Dasar. Disertasi (tidak diterbitkan). Bandung: Program

Pacasarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Barus, G. (2008). Model Prosedur Pengembangan dan Implementasi Program

Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Widya Dharma, Majalah

Ilmiah Kependidikan. 19 (1), 37-61, Okt. 2008.

Barus, G. (2010). Pengembangan Model Evaluasi Pelayanan Bimbingan dan

Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian, 14 (1), 135-160, Nov

2010.

Barus, G. (2011a). Pengembangan Instrumen Asesmen Kebutuhan Perkembangan

Peserta Didik sebagai Sarana Penyusunan Kurikulum BK di Sekolah.

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan PPs UNY. 15 (1). 75-90, Juni

2011.

Barus & Sri Hastuti. (2011). Kumpulan Modul Pengembangan Diri. Yogyakarta:

Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Fathurrohman, H. Pupuh., AA, Suryana., Fatriany, Fenny. (2013). Pengembangan

Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Gybers, N.C. & Henderson, P. (2000). Developing and Managing Your School

Guidance Program (3rd

ed.). Alexandria, VA: American Counseling

Association.

Hatch & Stefflre. (1959). Administrative of Guidance Services. Englewood Cliffs,

N.: Prentice Hall, Inc.

Hermino, Agustinus. (2014). Manajemen Kurikulum Berbasis Karakter Konsep,

Pendekatan, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Moleong, Lexy.2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Buku Induk Pembangunan Karakter.

Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Desain Induk Pendidikan Karakter.

Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan

Karakter (Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan).

Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan

Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

182

Kesuma, Dharma., Triatna, Cepi., & Permana, H. Johar. (2011). Pendidikan

Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Penerbit PT

Remaja Rosdakarya.

Lickona, Thomas. (1991). Educating ffor Character - How Our Scools Can Teach

Respect and Responsibility. Terjemahan Juma Abdu Wamaungo. 2012.

Jakarta: Bumi Aksara.

Kurinasih, Imas & Berlin Sani. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan

Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Mochtar Buchori. (2007). “Character Building” dan Pendidikan Kita.

htp://paramadina.Word- press.com/2007/03/04/character-building-dan-pendidikan- kita/ diundung 20 Mei 2012.

Mulyasa, H.E.2001. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Muro, J.J. & Kottman, T. (1995). Guidance and Counseling in the Elementary

and Middle School, a Practical Approach. Madison: Brown &

Benchmark.

Myrick, R.D. (1989). Developmental Guidance: Practical Consideration.

Elementary School Guidance and Counseling, 24 (1), 14-20, Oct 1989.

Newman, William H. (1951). Administrative Action – The Techniques of

Organization and Management. Englewood Cliffs, N.: Prentice Hall, Inc.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar

Isi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar

Proses

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar

Penilaian Pendidikan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Standar

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum

Suyanto. (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.

Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Ditjenmandikdasmen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

183

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Waras Kamdi. (2005). Paradigma Baru Pendidikan Indonesia.

http://www.kompas.com/ kompas-cetak/04/10/26/opini/1349396.htm.

Wibowo, Agus. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Wibowo, Agus. (2012). Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter

Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wibowo, Agus. (2012). Pendidikan Karakter – Strategi Membangun Karakter

bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Winkel, W.S., & M.M. Sri Hastuti. (2012). Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2014/04/27/perihal-keunggulan-dan-

kelemahan-kurikulum-2013/

http://news.liputan6.com/read/2138923/surat-mendikbud-anies-untuk-ibu-dan-

bapak-guru

http://news.okezone.com/read/2014/11/08/65/1062782/kelebihan-kekurangan-

kurikulum-2013

http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/19/12564532/Ini.Kelemahan-

kelemahan.Kurikulum.2013

http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/27/pandangan-tentang-kurikulum-2013-

596170.html

http://wijayalabs.com/2013/07/12/kelebihan-dan-kekurangan-diklat-

implementasi-kurikulum-2013/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

184

Lampiran 1. Surat Mendikbud Anies untuk Guru

Surat untuk Ibu dan Bapak Guru

Dari Mendikbud Anies Baswedan

Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati dan muliakan,

Semoga Ibu dan Bapak Guru dalam keadaan sehat, bahagia, dan penuh semangat

saat surat ini menemui Ibu dan Bapak sekalian. Seiring dengan peringatan Hari

Guru ini, atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi kepada Ibu dan

Bapak Guru semua yang telah mengemban tugas mulia serta mengabdi dengan

hati dan sepenuh hati. Izinkan saya dengan rendah hati menyampaikan rasa

hormat, rasa terima kasih, dan rasa bangga atas pengabdian Ibu dan Bapak

sekalian.

Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan.

Ibu dan Bapak Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-

anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak Guru

telah mewakili kita semua menyiapkan masa depan Indonesia. Mewakili seluruh

bangsa hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan

fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih

baik untuk anak-anak kita. Saya ingin menggarisbawahi bahwa persiapan masa

depan bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.

Saya menyadari masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada Guru yang

belum ditunaikan dengan tuntas. Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum

menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Guru memiliki peran yang amat

mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru

hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa

ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru.

Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan

menunaikan secara tuntas semua kewajibannya bagi guru. Pekerjaan rumah

pemerintah, di semua level masih banyak, mulai dari masalah status

kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan

guru harus dituntaskan.

Meskipun demikian, di balik semua permasalahan yang ada, pendidikan harus

tetap berjalan dengan baik. Di pundak Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

ada wajah masa depan kita. Setiap hari Ibu dan Bapak Guru menemui wajah

masa depan Indonesia, dan di ruang-ruang kelas itulah anak-anak bersiap bukan

saja untuk menyongsong tetapi juga untuk memenangkan masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

185

Hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut

perhatian, tugas-tugas Guru yang menumpuk, masih banyak ruang kelas yang tak

memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu

bersahabat.

Ibu dan bapak guru yang saya hormati.

Teruslah hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak

bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati.

Kita semua sadar bahwa pendidikan adalah ikhtiar fundamental dan kunci untuk

kita dapat memajukan bangsa. Potensi besar di Republik ini akan dapat

dikembangkan jika manusianya terkembangkan dan terbangunkan. Kualitas

manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah salah satu unsur

paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia.

Pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk melihat pendidikan bukan

semata-mata urusan negara, urusan pemerintah. Tanpa mengurangi peran

negara, karena negara masih harus menyelesaikan tanggung-jawab yang belum

tuntas dan meningkatkan kinerjanya, saya mengajak semua warga bangsa

Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Ya, secara konstitusional mendidik adalah tanggung jawab negara, tetapi secara

moral mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik.

Saya mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk membantu sekolah, guru,

madrasah, balai belajar, dan taman belajar. Kita terlibat untuk mendorong

kemajuan pendidikan. Untuk itu pula, kepada Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga

Kependidikan mari kita bukakan pintu lebar-lebar. Kita mengajak dan memberi

ruang kepada masyarakat untuk ikut terlibat, memikirkan, dan berbuat untuk

kemajuan dunia pendidikan kita.

Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,

Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu.

Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan

rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia.

Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan

anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan

anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan

di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya.

Bayangkan Ibu dan Bapak Guru yang terhormat, kelak anak-anak kita akan hidup

di era baru. Mereka hidup di era yang korupsi sudah dianggap sebagai sesuatu

yang basi, sesuatu yang bukan lagi kelaziman, dan tidak semata-mata dipandang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

186

sebagai persoalan pelanggaran hukum, tetapi lebih dari itu korupsi menyangkut

persoalan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pada suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid itu telah dewasa dan

berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa bertutur, "Saya belajar jujur,

dan belajar integritas dari Guru". Seraya, nama Ibu/Bapak Guru disebut.

Ibu dan Bapak Guru mungkin saja tidak mendengar langsung ucapan-ucapan itu,

tetapi yakinlah bahwa melalui anak didik yang meneladani Ibu/Bapak Guru itulah

aliran pahala untuk Ibu dan Bapak tidak akan pernah berhenti. Pahala yang

tiada henti-hentinya melalui anak-anak didik yang menjadi manusia berkarakter

mulia, yang menjalani hidup dengan kejujuran dan berintegritas.

Karakter memang tidak cukup diajarkan melalui lisan dan tulisan. Karakter

diajarkan melalui teladan. Oleh karena itu, Ibu dan Bapak Guru yang saya

muliakan, jadilah figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan

lingkungannya.

Akhirnya, kepada seluruh Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, saya

sampaikan apresiasi. Sekali lagi, atas nama pemerintah, saya sampaikan terima

kasih. Ikhtiar mulia ini harus kita teruskan.

Suatu saat kelak, Ibu dan Bapak Guru dapat melakukan refleksi atas apa yang

sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesia sedang mengubah

wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif,

dan lebih cerah, Ibu dan Bapak Guru memegang peran penting. Kelak Ibu dan

Bapak dapat berkata, "Saya di sana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut

mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut

berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan

membanggakan."

Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat menginspirasi, dan Selamat Hari

Guru.

Salam hangat,

Anies Baswedan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

187

Lampiran 2. Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter

PEDOMAN WAWANCARA

PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER INTEGRATIF

KETERLAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENDIDIKAN

KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

Nama Responden :

Nama Sekolah :

Hari/Tanggal wawancara :

Pewawancara :

Pertanyaan kepada Kepala Sekolah

PERENCANAAN

No. Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana tanggapan

ibu/bapak dengan polemik

pemberhentian kurikulum

2013 oleh Annis Baswedan ini

bu?

2 Bagaimana sekolah merancang

perencanaan pembelajaran,

kurikulum, dan kegiatan

pengembangan diri yang

terintegrasi dengan pendidikan

karakter?

3 Langkah-langkah apa yang

dilakukan sekolah untuk

merancang pendidikan

karakter tersebut?

4 Apakah sekolah melakukan

pengembangan dan

penyususnan Rencana Kerja

Sekolah (RKS) untuk jangka

menengah/panjang dan

Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS)?

5 Apakah sekolah mengikuti

peraturan pemerintah dalam

merancang pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

188

karakter ataukah sekolah

berinisiatif merancang

pendidikan karakter

berdasarkan visi misi sekolah?

6 Apakah sekolah pernah

membaca peraturan direktorat

pembinaan SMP tahun 2010

mengenai pendidikan karakter

dalam merancang pendidikan

karakter di sekolah ini?

7 Bagaimana bentuk-bentuk

pembelajaran direncanakan

yang memuat pendidikan

karakter saat di kelas/sekolah?

(Metode dan pendekatan)

PELAKSANAAN

1 Apa yang dipahami sekolah

mengenai pendidikan karakter?

2 Bagaimana pelaksanaan

pendidikan karakter dalam

pembelajaran, kegiatan

pengembangan diri, dan

manajemen sekolah

3 Karakter-karakter siswa apa

saja yang dibentuk oleh

sekolah?

4 Bagaimana pengintegrasian

dalam muatan lokal?

5 Bagaimana pengintegrasian

dalam kegiatan pengembangan

diri?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

189

EVALUASI

1 Bagaimana sekolah

melihat/mengukur

keberhasilan pendidikan

karakter?

2 Apakah kepala sekolah

memonitoring dan melakukan

supervisi kepada sitiap guru?

HAMBATAN DAN SOLUSI

1 Hambatan apa saja yang

ditemukan sekolah dalam

menerapkan pendidikan

karakter?

2 Solusi seperti apa yang

diambil oleh sekolah setelah

sekolah mengetahui

hambatan-hambatan

keterlaksanaan pendidikan

karakter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

190

PEDOMAN WAWANCARA

PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER INTEGRATIF

KETERLAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENDIDIKAN

KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

Nama Responden :

Nama Sekolah :

Hari/Tanggal wawancara :

Pewawancara :

Pertanyaan kepada Guru BK

PERENCANAAN

No. Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana tanggapan

ibu/bapak dengan polemik

pemberhentian kurikulum

2013 oleh Annis Baswedan

ini bu?

1 Apa yang Bapak/Ibu pahami

mengenai pendidikan

karakter?

2 Bagaimana ibu merencanakan

pelaksanaan pendidikan

karakter?

3 Bagaimanakah guru BK

memadukan materi

pendidikan karakter dengan

bimbingan klasikal?

PELAKSANAAN

1 Bagaimana cara atau metode

yang digunakan oleh guru BK

dalam menyampaikan

pendidikan karakter kepada

siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

191

2 Bagaimana mekanisme

kolaborasi guru BK dan guru

Mapel untuk melaksanakan

pendidikan karakter

3 Apakah pendidikan karakter di

sekolah sesuai dengan

kebutuhan anak?

4 Apakah guru BK memberikan

bimbingan klasikal secara rutin

(minimal satu minggu satu

kali) di setiap tingkat kelas?

EVALUASI

1 Bagaimanakah Bapak/Ibu

mengukur atau mengetahui

perubahan-perubahan karakter

baik yang terjadi dalam diri

siswa?

2 Hal apa yang mengindikasikan

bahwa pendidikan karakter di

sekolah ini berhasil

HAMBATAN DAN SOLUSI

1 Hambatan apa yang dialami

oleh guru BK dalam

menerapkan atau

mengimplementasikan

pendidikan karakter?

2 Solusi seperti apa yang diambil

oleh guru BK setelah

mengetahui hambatan-

hambatan penerapan

pendidikan karakter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

192

PEDOMAN WAWANCARA

PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER INTEGRATIF

KETERLAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENDIDIKAN

KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

Nama Responden :

Nama Sekolah :

Hari/Tanggal wawancara :

Pewawancara :

Pertanyaan kepada Guru Mata Pelajaran

PERENCANAAN

NO Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana tanggapan

ibu/bapak dengan

polemik pemberhentian

kurikulum 2013 oleh

Annis Baswedan ini bu?

2 Apa yang Bapak/Ibu

pahami mengenai

pendidikan karakter?

3 Bagaimana ibu/bapak

merencanakan

pendidikan karakter

dalam pembelajaran?

PELAKSANAAN

1 Bagaimana ibu/bapak

melaksanakan dan

memadukan pendidikan

karakter di kelas?

2 Bagaimana kesesuaian

antara rencana dalam

RPP dengan

pelaksanaan di kelas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

193

3 Metode apa yang

digunakan ibu/bapak

dalam menyampaikan

pendidikan karakter

kepada siswa?

EVALUASI

1 Bagaimanakah

ibu/bapak mengukur

atau mengetahui

perubahan-perubahan

karakter pada diri siswa?

2 Hal apa yang

mengindikasikan bahwa

pendidikan karakter di

kelas berhasil? (bentuk

perubahan)

HAMBATAN DAN SOLUSI

1 Kesulitan apa yang

dihadapi oleh ibu/bapak

dalam menerapkan

pendidikan karakter

melalui pembelajaran di

kelas?

2 Solusi seperti apa yang

diambil ibu/bapak

setelah mengetahui

hambatan-hambatan

penerapan pendidikan

karakter melalui

pembelajaran di kelas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

194

Lampiran 3. Panduan Observasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Panduan Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter dalam

Mata Pelajaran dan Pembelajaran

Pelaksanaan

Pembelajaran

Hasil Observasi Terhadap

Aktivitas di Kelas

Nilai Karakter

D. PENDAHULUAN

E. INTI

Eksplorasi

Elaborasi

Konfiramsi

F. PENUTUP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

195

Panduan Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Kegiatan Pengembangan Diri

No. Kegiatan

Pengembangan Diri Nilai-nilai yang

ditanamkan Strategi

A. Bimbingan dan

Konseling

B. Kegiaran

Ekstrakurikuler

Kepramukaan

UKS dan PMR

OSIS

Olahraga

Kerohanian

Seni budaya

Festifval

sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

196

Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Kegiatan Rutin

No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius

2. Kejujuran

3. Bertanggung Jawab

4. Hidup Sehat

5. Kedisiplinan

6. Nilai Diri

1 Kerja Keras

2 Percaya Diri

3 Berjiwa Wirausaha

4 Berpikir Logis,

Kritis, Kreatif, dan

Inovatif

5 Mandiri

6 Ingin Tahu

7 Cinta Ilmu

7. Nilai Sosial

1 Sadar akan hak dan

kewajiban diri dan

orang lain

2 Patuh pada aturan-

aturan sosial

3 Menghargai karya

dan prestasi orang

lain

4 Santun

5 Demokrasi

8. Peduli Lingkungan

9. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai

Keberagaman)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

197

Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Kegiatan Spontan No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius

2. Kejujuran

3. Bertanggung Jawab

4. Hidup Sehat

5. Kedisiplinan

6. Nilai Diri

1. Kerja Keras

2. Percaya Diri

3. Berjiwa Wirausaha

4. Berpikir Logis, Kritis,

Kreatif, dan Inovatif

5. Mandiri

6. Ingin Tahu

7. Cinta Ilmu

7. Nilai Sosial

1. Sadar akan hak dan

kewajiban diri dan

orang lain

2. Patuh pada aturan-

aturan sosial

3. Menghargai karya dan

prestasi orang lain

4. Santun

5. Demokrasi

8. Peduli Lingkungan

9. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai Keberagaman)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

198

Panduan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Kegiatan Keteladanan No

Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius

2. Kedisiplinan

3. Peduli Lingkungan

4. Nilai Sosial

5. Kejujuran

6. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai Keberagaman)

Panduan Penilaian Keberhasilan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

Melalui Evaluasi dan Monitoring

No

Penilaian Keberhasilan

Evaluasi dan Monitoring

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

dan Hasil Observasi

1. Perilaku Kepala Sekolah

2. Perilaku Guru BK dan

Guru Mata Pelajaran

3. Perilaku Karyawan/Staf TU

4. Perilaku Peserta Didik

5. Sarana dan Prasarana

6. Situsi Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

199

Panduan Penilaian Keberhasilan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelaksanaan

Pendidikan Karakter

No. Jenis Jumlah Baik Rusak

Ringan Sedang Berat I Ruang Belajar

1 Ruang Teori / Kelas Reguler /

Kelas RSBI / Billingual

2 Ruang Perpustakaan

3 Ruang Bahasa

4 Ruang Lab. IPA

5 Ruang Multimedia

6 Lab. Komputer, TI dan K

7 Ruang Kesenian

8 Ruang Ketrampilan

9 Ruang Sanggar MGMP

II Ruang Kantor

1 Ruang Kepala Sekolah

2 Ruang Wakasek

3 Ruang Guru

4 Ruang Tata Usaha

5 Ruang Meeting

6 Ruang BK

III Ruang Penunjang

1 Gudang umum

Gudang buku

2 Aula

3 Ruang Doa/Ibadah

4 GOR

5 Ruang Dapur

6 KM / WC Guru

7 KM / WC Siswa

8 Ruang UKS

9 Ruang PMR / Pramuka

10 Ruang OSIS

11 Ruang Olah Raga Karate

12 Ruang Alat Olah Raga

13 Ruang Riso/Elektronik

14 Ruang Studio musik

15 Ruang Pompa / Menara

16 Bangsal Kendaraan

17 Rumah Penjaga

18 Pos Jaga

19 Selaras / Teras / Tangga

20 Kantin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

200

IV Lapangan Olah raga

1 Sepak bola

2 Voli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

201

Lampiran 4. Angket Pelaksanaan Pendidikan Karekter

A. Pengantar

Bapak/ibu guru yang saya hormati, perkenankanlah saya dari

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta meminta kesediaan bapak/ibu untuk

sejenak mengisi angket berikut ini. Masukan-masukan yang bapak/ibu

berikan secara jujur, obyektif, dan apa adanya akan sangat berguna bagi kami

untuk membantu memperoleh data terkait keterlaksanaan dan hambatan-

hambatan pendidikan karakter di SMP, khususnya di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta. Sumbangan bapak/ibu sangat besar manfaatnya bagi perbaikan

pelaksanaan pendidikan karakter sekolah-sekolah SMP di Indonesia. Oleh

sebab itu, mohon kesediaan bapak-ibu untuk mengisi angket terlampir secara

serius dan sejujur-jujurnya. Kami menjamin kerahasiaan data. Oleh sebab itu,

bapak-ibu tidak perlu khawatir dan tidak perlu menuliskan identitas. Selain

kepada bapak/ibu, peneliti juga akan melakukan observasi dan analisis

dokumen-dokumen agar mendapatkan data yang menyeluruh tentang

pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Untuk semua

bantuan dan keikhlasan bapak/ibu, kami mengucapkan banyak terima kasih.

Yogyakarta, November 2014

Peneliti Universitas Sanata Dharma

B. Petunjuk Pengisian:

Untuk menjawab pertanyaan/pernyataan pada angket ini, berilah tanda

centang ( ) pada kolom yang tersedia untuk setiap pertanyaan/pernyataan

sesuai dengan sikap dan hati nurani bapak/ibu guru sekalian. Tanda centang

bisa diberikan satu saja maupun lebih dari satu pada setiap nomornya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

202

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DI DALAM PEMBELAJARAN

1. Prinsip/metode pembelajaran kontekstual apa saja yang bapak/ibu guru

gunakan dalam pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi di dalam

proses pembelajaran?

( ) Konstruktivisme

( ) Bertanya ( ) Modeling

( ) Inkuiri ( ) Refleksi

( ) Penilaian Autentik ( ) Masyarakt Belajar

( ) Active Learning ( ) Experiential Learnig

( )

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Apakah perencanaan pembelajaran menggunakan silabus, RPP, dan

bahan ajar?

( ) YA

( ) TIDAK

3. Apakah di dalam silabus atau RPP, tercantum nilai-nilai karakter?

( ) YA

( ) TIDAK

4. Teknik instrument penilaian apa saja yang bapak/ibu guru gunakan dalam

pelaksanaan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran?

( ) Tes Tertulis (pilihan ganda, benar-salah, pilihan singkat, uraian,

menjodohkan

( ) Tes Lisan (daftar Pertanyaan)

( ) Tes Kinerja (tes tulis keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, tes

uji petik

kerja)

( ) Penugasan individu atau kelompok (pekerjaan rumah)

( ) Observasi (lembar observasi)

( ) Penilaian portofolio (lembar penilaian portofolio)

( ) Jurnal (buku catatan jurnal)

( ) Penilaian Diri (kuesioner)

( ) Penilaian antarteman

( )

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

5. Bentuk tindak lanjut pembelajaran apa yang bapak/ibu guru gunakan?

( ) PR kelompok

( ) PR pribadi

( ) Mencari materi di buku/sumber internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

203

( ) Membuat karya ilmiah siswa

( )

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DI DALAM MANAJEMEN

SEKOLAH

1. Apakah sekolah melakukan pengembangan dan penyusunan Rencana

Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS)?

( ) YA

( ) TIDAK

2. Bagaimana bentuk peningkatan pemahan nilai-nilai karakter terintegrasi

dalam manajemen sekolah?

( ) Penugasan dari sekolah untuk melakukan penelitian dan penulisan

karya ilmiah

( ) Penggunaan perangkat instrument nilai-nilai karakter

( ) Mengadakan seminar/workshop

( ) Sekolah memiliki panduan, tata tertib, dan refrensi tentang

pendidikan karakter

( ) Sekolah melakukan evaluasi dan monitoring

( )

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Bagaimana bentuk penumbuhan kesadaran nilai-nilai karakter terintegrasi

dalam manajemen sekolah?

( ) Mengadakan retret/rekoleksi

( ) Kunjungan ke tempat-tempat khusus, panti asuhan, penampungan

anak, dan lembaga- lembaga lain.

( ) Latihan kepemimpinan

( ) Kegiatan outbond

( )

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………...

4. Apakah sekolah melakukan implementasi keterpaduan dalam Manajemen

Berbasis Sekolah (MSB)?

( ) Mandiri

( ) Bermitra/bekerjasama

( ) Partisipatif

( ) Terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

204

( ) Akuntabel

5. Apakah sekolah melakukan langkah-langkah dalam supervisi dan

monitoring?

( ) Pengembangan instrument

( ) Evaluasi diri oleh sekolah

( ) Verifikasi dan klarifikasi oleh petugas supervisi dan monitoring

( ) Melakukan observasi lapangan tentang pelaksanaan pendidikan

karakter

( ) Mendiskusikan temuan dan permasalahan lapangan

( ) Memberikan jalan keluar/mengatasi masalah

6. Hambatan-hambatan apa sajakah yang di alami bapak/ibu guru dalam

pelaksanaan pendidikan karakter?

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

7. Bentuk usaha-usaha apa sajakah yang sudah dilakukan untuk mengatasi

hambatan-hambatan tersebut?

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

( ) ………………………………………………………………………

**Terimakasih**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

205

Lampiran 5. Verbatim Pelaksanaan Pendidikan Karakter

VERBATIM WAWANCARA

PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER INTEGRATIF

KETERLAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENDIDIKAN

KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

Nama Responden :

Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Hari/Tanggal wawancara : Selasa, 9 Desember 2014

Pewawancara : St. Saturninus Adven Yora Dinata

Wakasek dan Guru Matematika

Peneliti dan

Wakasek

Keterangan

Peneliti Baik bu, terimakasih sebelumnya telah bersedia menyempatkan

waktu diantara kesibukan sekolah untuk memberikan informasi

mengenai penelitian yang sedang saya lakukan, terkait

“Keterlaksanaan dan Hambatan-hambatan Pendidikan Karakter

Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta”. Pertama,

saya ingin meminta tanggapan ibu dengan polemik

pemberhentian kurikulum 2013 oleh Annis Baswedan ini bu?

Wakasek Ya baik. Menurut saya secara pribadi, ya silahkan kalau

memang pemberlakukan K13 akan di evaluasi lagi. Yang jelas

untuk PL1 karena memang sudah berjalan tiga semeseter, tentu

akan tetap menggunakan K13, terkecuali untuk kelas IX, itu

masih menggunakan KTSP 2006.

Peneliti Hmm... baik, berati menggunakan dua kurikulum ya bu.

Wakasek Ya, benar. Kami menggunakan 2 kurikulum untuk 2014-2015

ini.

Peneliti Baik bu, kalau untuk sekolah sendiri, bagaimana sekolah

merancang perencanaan pembelajaran, kurikulum dan kegiatan-

kegiatan sekolah yang mesti terintegrasikan nilai-nilai karakter?

Wakasek Ya, tentu sebelum melaksanakan proses pembelajaran maupun

kegiatan sekolah, kami memulai dengan perencanaan ya.

Perencanaan yang kamu lakukan pertama adalah dengan

mengembangkan dan menyusun Rencana Kerja Sekolah dan

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah. Biasanya berkaitan

dengan itu, sekolah melibatkan banyak pihak ya, seperti

yayasan, kepala sekolah, guru, orang tua. Dalam perencanaan ini

juga menghasilkan kalender akedemik ya, biasanya kami

menggabungkan agenda kegiatan yang ada dari yayasan Pangudi

Luhur dan juga kegiatan intern sekolah.

Peneliti Ohh, berarti memang sudah melibatkan banyak pihak ya bu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

206

Lalu untuk penanaman nilai-nilai karakter itu sendiri bagaimana

bu?

Wakasek Iya, ya itu dalam format pembelajaran dan evaluasi yang ada di

silabus dan RPP kan sudah ada. Nilai apa yang hendak

diberikan/ditanamkan kepada siswa dalam pembelajaran. Itu

sudah ada formatnya. Lalu ya memang, apa yang tertera di RPP

dan silabus tidak selalu sama “plek” juga dilakukan di kelas. Ya

gimana ya, secara pribadi saya sebagai guru matematika,

terkadang mengalami kesulitan dalam hal ini.

Peneliti Ohh, ibu ini merangkap jabatan ya bu, selain wakil kepala

sekolah dan bidang kurikulum, juga mengajar sebgai guru

Matematika.

Wakasek Iya benar.

Peneliti Baik, kalau pendidikan karakter itu sendiri apa menurut ibu?

Wakasek Menurut saya pendidikan karakter adalah upaya-upaya yang

dilakukan oleh guru kepada siswa untuk menanamkan nilai-nilai

karakter.

Peneliti Ohh, ya.. ya...

Lalu untuk kurikulum itu sendiri bagaiman penyusunannya bu?

Wakasek Ya seperti yang sudah saya bilang di awal tadi. Sekolah kami

menggunakan dua kurikulum. Untuk kelas VII dan VII

menggunakan kurikulum 2013, sedangkan kelas IX

menggunakan kurikulum KTSP 2006. Ya nanti bisa dilihat

sendiri di buku yang sudah saya berikan tadi mengenai

kurikulum ya, disitu sudah ada kok.

Peneliti Hmm.. baik bu terima kasih. Kalau untuk kegiatan

pengembangan diri sendiri bagaimana bu?

Wakasek Kegiatan pengembangan diri seperti ekstrakurikulur begitu

maksudnya?

Peneliti Iya, bisa..

Wakasek Ya, untuk kegiatan ekstrakurikuler kami ada 22 kegiatan, dan

untuk pelaksanaanya sendiri pun, sejauh ini yang saya cermati

banyak siswa yang mengikuti kegiatan itu dengan baik.

Misalnya, baru-baru ini kamu telah mengadakan kegiatan LDKS

untuk merancang dan membakali siswa membaut proposal,

menyusun anggaran. Ya seperti itu.

Peneliti Baik bu, terima kasih. Terlepas dari kegiatan pengembangan diri

ni bu. Sebagai guru matematika apakah nilai-nilai karakter yang

tertuang di RPP dan silabus sudah terlaksana dengan baik?

Sebenarnya tadi ini sudah di ungkapkan di atas ya bu ya.

Wakasek Ya, menurut saya, saya selalu berusaha semaksimal mungkin

melakukan kegiatan sesuai dengan RPP dan silabus yang sudah

saya buat. Meski terkadang saya mengalami kesulitan. Ya saya

selalu berusaha semaksimal mungkin menyesuaikan dengan

RPP.

Peneliti Baik bu, kalau untuk metode yang ibu gunakan bagaimana bu, di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

207

kelas?

Wakasek Metode yang saya gunakan adalah dengan menggunakan

pendekatan kontekstual, yaitu mengaplikasikan penggunaan

matematika dalam kehidupan sehari-hari, yang kemudian saya

arahkan dalam pembelajaran matematika murni/formalnya.

Kalau untuk metode yang saya gunakan adalah ya bertanya itu

jelas, inkuiri, kerja kelompok, PBL.

Peneliti Baik bu, lalu untuk melihat atau mengukur terjadi atau tidaknya

perubahan sikap atau perilaku siswa itu sendiri bagaimana bu?

Wakasek Ya bagaimana ya, biasanya saya bisa melihat hal itu dengan

pengamatan ya. Bagaimana siswa ini bersikap dan berperilaku

setiap harinya. Kemudian untuk dengan memberikan tugas, baik

probdi atau kelompok, itu sudah pasti saya berikan.

Peneliti Baik bu, sebenarnya ada hambatan-hambatan tidak si bu dalam

penerapan pendidikan karakter ini?

Wakasek Ya kalau hambatan tentu ada ya. Misalnya, di kurikulum K13 ini

kan banyak sekali format-format baru gitu ya. Terkadang yang

sulit adalah pengadministrasiannya atau pengarsipannya. Banyak

sekali yang harus dipersiapkan. Apalagi dengan lembar

penilaiannya, itu cukup banyak dan benar-benar menyita waktu

dan tenaga ya.

Peneliti Hmm.. berarti lebih pada pengadministrasian dan penilaian

untuk kognitif, afektif, dan psikomotorik nya begitu ya bu.

Wakasek Iya seperti itu.

Peneliti Lalu solusi apa yang dialkukan sekolah untuk mengatasi

hambata-hambatan itu tadi bu?

Wakasek Ya kalau untuk sekolah, kami selalu mendatangkan pihak dari

luar yang berkompeten dalam bidangnya, guna memberikan

pembekalan dan pemahaman mengenai format penilaian ini.

Kami sudah mengundang sebanyak 3 kali pihak dari luar untuk

belajar. Selain itu seperti workshop dan sosialisasi juga sudah

dilakukan. Tapi ya mau bagaimana, mungkin guru belum

terbiasa dan menyesuaikan dengan perubahan kurikulum kali ya.

Tapi kalau sudah terbiasa, mungkin ini bisa teratasi.

Peneliti Ya ya.. baik bu.. terima kasih banyak bu sekali lagi, mau

memberikan inforamsi yang sangat berguna ini.

Wakasek Ya sama-sama mas. Mudah-mudahan menjawab apa yang

dimaksudkan ya.. hahaa... Nanti kalau sudah selesai saya tak

membacanya. Sukses ya...

Peneliti Baik bu, terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

208

VERBATIM WAWANCARA

PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER INTEGRATIF

KETERLAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENDIDIKAN

KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

Nama Responden :

Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Hari/Tanggal wawancara : Selasa, 9 Desember 2014

Pewawancara : St. Saturninus Adven Yora Dinata

Guru Bahasa Inggris

Peneliti dan

Wakasek

Keterangan

Peneliti Baik bu kita mulai saja ya bu. Tapi terima kasih sebelumnya

telah bersedia menyempatkan waktu diantara kesibukan sekolah

untuk memberikan informasi mengenai penelitian yang sedang

saya lakukan, terkait “Keterlaksanaan dan Hambatan-hambatan

Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta”. Pertama, saya ingin meminta tanggapan ibu

dengan polemik pemberhentian kurikulum 2013 oleh Annis

Baswedan ini bu?

Guru Ya, kalau saya si “monggo”, mau diberhentikan atau mau di

evaluasi dulu selama satu tahun, kemudian diberlakukan di

sekolah-sekolah. Tapi kalau secara pribadi saya setuju ya kalau

memang harus diberhentikan atau di evaluasi terlebih dahulu.

Karena ya memang, kurikulum yang baru ini banyak sekali

tuntutannya.

Peneliti Ohh, begitu ya bu. Tadi saya membaca dokumen kurikulum,

dan saya melihat bahwa yang menjadi lampiran silabus dan RPP

adalah mata pelajaran Bahasa Inggris. Bagaimana perencanaan

pembelajaran yang dilakukan ibu ini?

Guru Ya gimana ya, memang karena tuntutan administrasi yang harus

dibuat RPP dan silabus itu tetap memang harus dibuat. Ga

mungkin kan, kita mengawang-awang rencana kegiatan yang

akan dilakukan selama satu tahun dalam waktu yang terbatas.

Lalu tentu dalam pelaksanaannya ya memang, tidak selalu sama

dengan RPP ataupun silabus. Sifat dari RPP, silabus, dan bahan

ajar disini adalah mengembangkan dari yang sudah ada dulu ya.

Peneliti Hmm.. begitu ya bu, berarti tidak selalu sama dengan apa yang

sudah tertera di RPP atau silabus ini ya bu.

Guru Iya seperti itu.

Peneliti Lalu menurut ibu, apa itu pendidikan karakter ya bu?

Guru Pendidikan karakter ya. Ya kalau saya simpel aja ya. Pendidikan

karakter adalah proses pembiasaan berdasarkan nilai-nilai positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

209

yang diberikan kepada siswa. Sudah cukup, titik.

Peneliti Hmm..

Guru Contohnya, nilai menghargai. Pokoknya saya selalu

membiasakan diri kepada siswa-siswa saya,”kalau ada yang

berbicara yang lain mendengarka, kalau ibu sedang berbicara ya

yang lain mesti mendengarkanb, nanti ada giliriannya bagi siswa

untuk berbicara, bertanya, atau menyampaikan sesuatu”. Itu

menurut saya. Ada lagi misalnya mengenai

kedisiplinan,”pokoknya setelah pergantian mata pelajaran, saya

membiasakan diri kepada siswa untuk datang tepat waktu dan

tidak ada yang keluar ruangan”, itu sih yang selalu saya

tanamkan.

Peneliti Begitu ya bu. Baik. Ibu juga selain sebagai guru Bahasa Inggris,

ibu juga mendapat kepercayaan mendampingi OSIS dan paduan

suara. Lalu apakah nilai-nilai karakter seperti yang ibu jelaskan

tadi sama diberlakukan kepada mereka bu?

Guru Ya, tentu saya selalu menekankan kedisiplinan, kejujuran,

menghargai orang lain, dan tanggung jawab. Seperti yang terjadi

terjadi baru-baru ini dalam latihan koor mempersiapkan misa.

Sebelumnya saya sudah menginformasikan bahwa teks lagu

boleh dibawa pulang untuk dipelajari, tapi jangan lupa dibawa

saati latihan lagi. Apa yang terjadi, saat latihan malah banyak

yang tidak membawa teks, nah ini kan sudah salah satu bentuk

nilai tanggung jawab sebetulnya. Akhirnya mereka menjadi tahu,

dan harapannya untuk latihan-latihan selanjutnya tidak diulang

lagi.

Peneliti Baik bu, kalau di dalam OSIS sendiri bagaimana bu?

Guru Ya sama, seperti dalam mempersiapkan acara class meeting di

tanggal 15 Desember ini. Sebelumnya memang sudah

dipersiapkan, misalnya dengan pelatihan untuk siswa LDKS.

Disan saya sebagai salah satu pemateri yang mengajarkan

kepada siswa bagaimana membuat proposal, terus bagaiman

menyusun anggaran, yang dalam hal ini diberikan oelh guru

yang berkompeten mengenai bidang akuntansi ya.

Peneliti Baik bu, sekarang kembali lagi ke pembelajaran Bahasa Inggris,

bagaimana pelaksanaan pendidikan yang ibu lakukan di kelas?

Guru Ya, kembali ke pemahan semula yang saya berikan ya, bahwa

pendidikan karakter adalah proses pembiasaan dengan dasar

penanaman nilai-nilai positif yang diberikan kepada siswa. Jadi

saya selalu menekankan pada nilai-nilai yang saya berikan tadi,

seperti kejujuran, kedisiplinan, penghargaan, sopan santun, dan

tanggung jawab.

Peneliti Baik, lalu bagaimana ibu melihat atau mengukur bahwa terjadi

perubahan sikap dan perilaku pada siswa ini bu?

Guru Saya biasanya dengan melihat, mencermati, dan melakukan

observasi dari hari kehari ya. Hal itu nampak sekali kok, mana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

210

siswa yang mau belajar dengan serius dan mana siswa yang

perlu mendapat pendampingan lebih. Selain itu saya juga

melakukan angket penilaian, darisitu saya bisa melihat

bagaimana tingkat pemahaman dan perilaku siswa setiap harinya

di kelas. Penilain antar teman pun saya lakukan, dan hal itu

semakin menambah informasi saya mengenai karakter masing-

masing siswa. Begitu mas...

Peneliti Baik bu, terima kasih. Lalu metode seperti apa yang biasanya ibu

lakukan untuk menerapkan pendidikan karakter ini?

Guru Metode pembelajaran yang saya lakukan adalah dengan

pembelajaran kontekstual. Saya berusaha mengkaitkan materi

pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya greeting,

mengucapkan salam good morning, good night. Saya selalu

berusaha mengkaitkan dengan pengalaman keseharian siswa.

Peneliti Baik bu, kalau metode seperti PBL, inkuiri, bertanya,

experiential learning, konstruktivisme, acctive learning?

Guru Iya, tentu seperti PBL, inkuiri, bertanya, tetapi seperti

experiential learning, konstruktivisme, dan acctive learning

pernah denger ya, tapi saya tidak tau. Mungkin saya

menggunakan metode itu, tapi tidak tau apa yang dimaksud

dengan hal itu ya.

Peneliti Hmm... ya ya bu.

Baik bu, kalau untuk hambatan-hambatan itu sendiri sebenarnya

ada ga si bu dalam penerapan pendidika karakter ini?

Guru Ya tentu ada, terutama di format penilaian ya. Ya karena selain

dituntut melakukan penilaian secara kognitif, tapi juga kita harus

bisa melihat bagaimana sikap dan keterampilan siswa ya, dalam

hal ini segi psikomotoriknya. Selain itu, saya merasa bahwa

ketika harus menghadapi satu kelas untuk bisa disiplin,

menghargai orang lain, tanggung jawab, tapi hal ini tidak

dilakukan oleh guru lain ya sulit juga ya. Jadi memang perlu ada

keseragaman antar guru, meski tanpa menghilangkan

kompetensi setiap guru tidak sama ya. Oya, pengadaan buku-

buku juga, ini mungkin menjadi perhatian ya.

Peneliti Hmm.. baik bu. Lalu dari hambatan-hambatan itu bagaimana

solusi yang dilakukan guru atau sekolah?

Guru Kalau saya solusi untuk menangani hambatan-hambatan

pembelajaran diatas ya saya tetap dengan pembiasaan yang

sering saya lakukan, dengan cara dan metode seperti yang sudah

saya jelaskan di atas. Kalau dari sekolah, sebenarnya sudah ada

sosialisasi dan workshop ya. Saya sudah satu bulan lebih

mengikuti diklat mengenai K13 ini. Tapi ya, dalam

pelaksanaannya memang sulit.

Peneliti Sebenarnya, sudah ada sosialisasi dan workshop itu ya bu, tapi

memang masih suli dalam pelaksanaannya.

Guru Ya benar seperti itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

211

Peneliti Baiklah kalau begitu bu, terima kasih banyak untuk kesediaan

waktu dan informasi yang telah diberikan kepada saya. Hal ini

pasti sangat membantu dalam penyelesaian skripsi saya.

Guru Ya sama-sama. Semoga menjawab pertanyaan yang ingin digali

ya mas.

Peneliti Ya bu, terima kasih banyak sekali lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

212

VERBATIM WAWANCARA

PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER INTEGRATIF

KETERLAKSANAAN DAN HAMBATAN-HAMBATAN PENDIDIKAN

KARAKTER TERINTEGRASI DI SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

Nama Responden :

Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Hari/Tanggal wawancara : Selasa, 9 Desember 2014

Pewawancara : St. Saturninus Adven Yora Dinata

Guru Bahasa Indonesia

Peneliti dan

Wakasek

Keterangan

Peneliti Terima kasih sebelumnya ibu, telah menyempatkan waktu

diantara kesibukan sekolah untuk memberikan informasi

mengenai penelitian yang sedang saya lakukan, terkait

“Keterlaksanaan dan Hambatan-hambatan Pendidikan Karakter

Terintegrasi di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta”. Pertama,

saya ingin meminta tanggapan ibu dengan polemik

pemberhentian kurikulum 2013 oleh Annis Baswedan ini bu?

Guru Ya bagaimana ya. Yang jelas kalau untuk penerapan kurikulum

di SMP ini ya tetap jalan. Baik itu kurikulum 2013 maupun

KTSP 2006. Untuk kelas 7 dan 8 sudah menggunakan K13,

sedangkan kelas 9 masih menggunakan KTSP. Kelas 7 dan 8 kan

memang karena sudah berjalan 3 semester ya, artinya kurikulum

ini akan tetap diberlakukan di sekolah ini.

Peneliti Jadi menggunakan dua kurikulum begitu ya bu?

Guru Iya betul.

Peneliti Kalau untuk muatan karakternya sendiri, itu bagaimana bu?

Guru Ya, kalau kita lihat di RPP dan silabus memang muatan untuk

nilai-nilai karakternya lebih banyak di K13. Namun, ya itu

format yang begitu banyak membuat guru ekstra keras untuk

menyusun RPP dan Silabus, termasuk memasukan nilai-nilai

karakter, metode, dan penilaiannya.

Peneliti Berarti di K13 ini memang dituntut penanaman karakter yang

lebih banyak ya bu. Lalu bagaimana dengan perencanaan

pembuatan RPP dan Silabus itu bu?

Guru Untuk pembuatan RPP dan silabus, memang tidak semua

membuat lembar baru lagi ya. Artinya, kami para guru

mengembangkan dari RPP dan silabus yang sudah ada

sebelumnya ya. Kemudian, kami melakukan penyesuaian dengan

format yang ditetapkan pada K13 itu.

Peneliti Nilai-nilai karakter apa saja yang ada di RPP dan silabus itu bu?

Guru Ya banyak ya mas, kerjasama, tanggung-jawab, kejujuran, sopan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

213

santun, disiplin,...

Peneliti Lalu apakah dalam pelaksanaan di dalam pembelajaran kelas ibu

menggunakan RPP dan silabus itu?

Guru Ya tentu, tapi terkadang memang tidak selalu sama ya mas.

Maksudnya, saya selalu berusaha semaksimal mungkin untuk

menyesuaikan dengan RPP dan silabus yang saya buat.

Peneliti Pendidikan karakter itu sendiri menurut ibu apa si?

Guru Menurut saya pendidikan karakter adalah pendidikan yang

diberikan kepada peserta didik berdasarkan pada nilai-nilai

karakter yang ada di sekolah.

Peneliti Hmm.. baik baik.. lalu bagaimana dengan pengintegrasian nilai-

nilai karakter tersebut dalam pembelajaran mata pelajaran yang

ibu ampu?

Guru Penanaman nilai-nilai karakter itu saya lakukan melalui

pembiasaan mas. Siswa selalu saya biasakan untuk tertib dan

tanggung jawab. Meskipun di awal-awal memang susah ya, anak

maunya sendiri. Tapi kalau sudah diingatkan berkali-kali anak

menjadi sadar dan tau dengan sendirinya. Misalnya, seorang

anak yang di dapati datang terlambat. Saya selalu beruasaha

untuk mengingatkan, biasanya sampai tiga kali kalau memang

tetap mengulangi biasanya langsung saya rujuk ke guru BK.

Contoh lai, misalnya nilaikarakter tanggung jawab. Saat anak

diberikan tugas atau PR yang mesti dikerjakan di rumah, ehh

malah tidak dikerjakan dan tidak di kumpul. Nah itu biasanya

kalau awal-awal saya ingtkan, tapi kalau sudah menjadi

kebiasaan ya langsung saya rujuk ke guru BK.

Peneliti Baik bu, kembali lagi ke pembelajaran tadi bu. Metode apa yang

ibu gunakan di kelas?

Guru Kalau untuk metode, memang saya lebih banyak memberikan

kata/kata ya/ceramah. Memang tuntutan K13 itu mestinya anak

dibisakan aktif, mencari, menemukan, dan mempelajari sendiri

bahan yang diberikan, sedangkan guru sebagai pembantu apabila

anak mengalami kesulitan. Tapi faktanya, ya anak mengalami

kesulitan tu. Terkadang dengan diberikan banyak

informasi/ceramah saja anak masih tidak mengerti.

Peneliti Lalu bagaimana ibu melihat atau mengukur, terjadi atau tidaknya

perubahan pada diri siswa?

Guru Untuk mengukur atau melihat perubahan perilaku pada siswa

saya sering menggunakan pengamatan ya. Melalui pengamatan

saya benar-benar bisa mencermati secara langsung perubahan

sikap dan perilaku para siswa. Selain itu, saya juga

memberlakukan sistem renidi. Remidi ini saya berikan kepada

siswa yang skornya tidak memenui nilai KKM.

Peneliti Baik bu, terima kasih. Berkaitan dengan penerapan pendidikan

karakter yang memang menjadi tuntutan pendidikan ni bu, ada

tidak si bu hambatan-hambatan yang ibu alami?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

214

Guru Hambatan-hambatan yang saya alami itu berkaitan dengan

materi ya, itu yang pertama. Materi di K13 itu, terkadang terjadi

ketidaksamaan ya. Misalnya di bab 1 mengenai pengertian itu

seperti ini, tapi di bab 2 pengertiannya lalu menjadi berbeda.

Pemahmannya juga cukup rumit. Saya merasa bahwa kalau di

KTSP malah jelas ya.

Peneliti Begitu ya bu..

Guru Iya, lalu masalah waktu. Waktu juga sekarang menjadi lama ya.

Menjadi penambahan jam, sehingga saya perlu menambah waktu

dan tenaga saya untuk mengajar.

Peneliti Lalu untuk penilaian sendiri bagaimana bu?

Guru Nah, apalagi untuk penilaian ya, format penilaian yang menuntut

guru menilai dari berbagai segi, kognitif, afektif, dan

psikomotoriknya/ketermpilannya, jadi itu terkadang semakin

membebani jadwal mengajar guru. Oya mas, buku-buku

pegangan guru mapun siswa juga sepertinya masih kurang ya.

Peneliti Lalu sejauh ini, solusi apa yang ibu lakukan atau hal apa yang

dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut,

bu?

Guru Kalau dari saya, ya mau bagaimana pun saya selalu berusaha

semaksimal mungkin untuk tetap menyampaiakan materi yang

mesti diketahu siswa ya. Kalau dari sekolah, sebenarnya sekolah

sudah melakukan sosialisasi terkait perubhan k13 ini. Saya juga

mengikuti diklat bersama guru-guru lain.

Peneliti Itu dari pemerintah atau swasta bu?

Guru Dari swasta ya, dan tentu dari pihak yang lebih tau tentang hal

ini.

Peneliti Wahh... baik bu, terima kasih banyak untuk informasinya bu,

saya rasa sudah cukup.

Guru Ohh sudah ya, baiklah kalau begitu selamat dan mudah-mudah

hasilnya baik, terus bisa cepet-cepet lulus. Mau lanjut studi kan.

Peneliti Iya bu, begitu rencananya. Terima kasih banyak sekali lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

215

Lampiran 6. Interpretasi Hasil Wawancara Antarguru

Interpretasi Hasil Wawancara Guru

Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter

No Pelaksana Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia Guru Matematika Kesimpulan

A

PERENCANAAN

1. Pengertian

Pendidikan

Karakter

2. Perencanaan

Pendidikan

Karakter

Pendidikan karakter ya. Ya

kalau saya simpel aja ya.

Pendidikan karakter adalah

proses pembiasaan

berdasarkan nilai-nilai positif

yang diberikan kepada siswa.

Sudah cukup, titik.

(A1.PK.G.Bing)

-

Menurut saya pendidikan

karakter adalah pendidikan

yang diberikan kepada peserta

didik berdasarkan pada nilai-

nilai karakter yang ada di

sekolah.

(A1.PK.G.Bind)

- Ya bagaimana ya. Yang jelas

kalau untuk penerapan

kurikulum di SMP ini ya

tetap jalan. Baik itu

kurikulum 2013 maupun

KTSP 2006. Untuk kelas 7

dan 8 sudah menggunakan

K13, sedangkan kelas 9

masih menggunakan KTSP.

Kelas 7 dan 8 kan memang

karena sudah berjalan 3

semester ya, artinya

kurikulum ini akan tetap

diberlakukan di sekolah ini.

(A2. PerPK. G.Bind)

Pendidikan karakter adalah

upaya-upaya yang dilakukan oleh

guru kepada siswa untuk

menanamkan nilai-nilai karakter.

(A1.PK.G.Mat)

- Ya, tentu sebelum

melaksanakan proses

pembelajaran maupun kegiatan

sekolah, kami memulai dengan

perencanaan ya. Perencanaan

yang kami lakukan pertama

adalah dengan

mengembangkan dan menyusun

Rencana Kerja Sekolah dan

Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah. Biasanya

berkaitan dengan itu, sekolah

melibatkan banyak pihak ya,

seperti yayasan, kepala

sekolah, guru, orang tua.

- Dalam perencanaan ini juga

menghasilkan kalender

akedemik ya, biasanya kami

menggabungkan agenda

Pendidikan karakter adalah

proses/upaya-upaya pembiasaan

yang dilakukan oleh guru untuk

menanamkan nilai-nilai karakter

(nilai-nilai positif) yang ada dan

direncanakan sekolah kepada

peserta didik.

Perencanann pendidikan karakter

di sekolah:

5. Perencanaan didahului dengan

mengembangkan dan

menyusun RKS dan RKAS.

6. Penyusunan perencanaan

melibatkan yayasan, kepala

sekolah, guru, dan orang tua.

7. Sekolah menggunakan dua

kurikulum, yaitu Kurikulum

2013 (kelas 7 dan 8), dan

Kurikulum KTSP 2006 (kelas

IX)

8. Sekolah memiliki kalender

akedemik yang merupakan

gabungan agenda kegiatan

yayasan dan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

216

kegiatan yang ada dari

yayasan Pangudi Luhur dan

juga kegiatan intern sekolah.

- Ya seperti yang sudah saya

bilang di awal tadi. Sekolah

kami menggunakan dua

kurikulum. Untuk kelas VII dan

VII menggunakan kurikulum

2013, sedangkan kelas IX

menggunakan kurikulum KTSP

2006. Ya nanti bisa dilihat

sendiri di buku yang sudah

saya berikan tadi mengenai

kurikulum ya, disitu sudah ada

kok.

(A2. PerPK. G.Mat)

- Iya, ya itu dalam format

pembelajaran dan evaluasi

yang ada di silabus dan RPP

kan sudah ada.

- Ya, menurut saya, saya selalu

berusaha semaksimal mungkin

melakukan kegiatan sesuai

dengan RPP dan silabus yang

sudah saya buat. Meski

terkadang saya mengalami

kesulitan. Ya saya selalu

berusaha semaksimal mungkin

menyesuaikan dengan RPP.

(A3.PerSil.PK. G.Mat)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

217

B.

3. Perencanaan

Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar

PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan PK

di kelas dan

kegiatan

pengembangan

diri

Ya gimana ya, memang karena

tuntutan administrasi yang

harus dibuat RPP dan silabus

itu tetap memang harus dibuat.

Ga mungkin kan, kita

mengawang-awang rencana

kegiatan yang akan dilakukan

selama satu tahun dalam waktu

yang terbatas.

(A3.PerSil.PK. G.Bing)

- Contohnya, nilai

menghargai. Pokoknya saya

selalu membiasakan diri

kepada siswa-siswa

saya,”kalau ada yang

berbicara yang lain

mendengarkan, kalau ibu

sedang berbicara ya yang

lain mesti mendengarkan,

nanti ada giliriannya bagi

siswa untuk berbicara,

bertanya, atau

menyampaikan sesuatu”. Itu

menurut saya.

- Ada lagi misalnya mengenai

kedisiplinan, ”pokoknya

setelah pergantian mata

pelajaran, saya membiasakan

diri kepada siswa untuk

datang tepat waktu dan tidak

Untuk pembuatan RPP dan

silabus, memang tidak semua

membuat lembar baru lagi ya.

Artinya, kami para guru

mengembangkan dari RPP dan

silabus yang sudah ada

sebelumnya ya. Kemudian, kami

melakukan penyesuaian dengan

format yang ditetapkan pada

K13 itu.

(A3.PerSil.PK. G.Bind)

- Penanaman nilai-nilai

karakter itu saya lakukan

melalui pembiasaan mas.

Siswa selalu saya biasakan

untuk tertib dan tanggung

jawab. Meskipun di awal-

awal memang susah ya, anak

maunya sendiri. Tapi kalau

sudah diingatkan berkali-kali

anak menjadi sadar dan tau

dengan sendirinya.

- Misalnya, seorang anak yang

di dapati datang terlambat.

Saya selalu beruasaha untuk

mengingatkan, biasanya

sampai tiga kali kalau

memang tetap mengulangi

biasanya langsung saya rujuk

ke guru BK.

- Contoh lai, misalnya

- Ya, untuk kegiatan

ekstrakurikuler kami ada 22

kegiatan, dan untuk

pelaksanaanya sendiri pun,

sejauh ini yang saya cermati

banyak siswa yang mengikuti

kegiatan itu dengan baik.

Misalnya, baru-baru ini kamu

telah mengadakan kegiatan

LDKS untuk merancang dan

membakali siswa membaut

proposal, menyusun anggaran.

Ya seperti itu.

(B1.PelPK. G.Mat)

Perencanaan Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar:

1. Sebelum pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas guru

membuat dan menyususn

Silabus, RPP, dan Bahan Ajar.

2. Penyususnan Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar juga untuk

memenuhi tuntutan

administrasi sekolah.

3. Penyususnan Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar dibuat dan disusun

dengan mengembangkan dan

melakukan penyesuaian dari

yang sebelumnya.

Pelaksanaan Pendidikan Karakter

di Kelas:

1. Guru membiasakan diri kepada

siswa untuk menghargai orang

lain, berpendapat, bertanya, dan

mau mendengarkan.

2. Membiasakan dan menamkan

sikap disiplin, tanggung jawab,

tertib, datang tepat waktu, dan

tidak keluar kelas saat

pelajaran.

3. Bagi siswa yang dirasa guru

kelas mengalami masalah, akan

segera di rujuk ke guru BK,

misalnya, berulang kali tidak

mengerjakan PR atau terlambat

sekolah meski sudah mendapat

peringatan dan teguran.

4. Menekankan sikap disiplin,

menghargai, jujur, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

218

ada yang keluar ruangan”,

itu sih yang selalu saya

tanamkan.

- (pelakasanaan dalam

kegiatan OSIS) Ya, tentu saya

selalu menekankan

kedisiplinan, kejujuran,

menghargai orang lain, dan

tanggung jawab. Seperti yang

terjadi terjadi baru-baru ini

dalam latihan koor

mempersiapkan misa.

Sebelumnya saya sudah

menginformasikan bahwa

teks lagu boleh dibawa

pulang untuk dipelajari, tapi

jangan lupa dibawa saati

latihan lagi. Apa yang

terjadi, saat latihan malah

banyak yang tidak membawa

teks, nah ini kan sudah salah

satu bentuk nilai tanggung

jawab sebetulnya. Akhirnya

mereka menjadi tahu, dan

harapannya untuk latihan-

latihan selanjutnya tidak

diulang lagi.

- Ya sama, seperti dalam

mempersiapkan acara class

meeting di tanggal 15

Desember ini. Sebelumnya

memang sudah dipersiapkan,

misalnya dengan pelatihan

untuk siswa LDKS. Disan

saya sebagai salah satu

pemateri yang mengajarkan

kepada siswa bagaimana

membuat proposal, terus

nilaikarakter tanggung

jawab. Saat anak diberikan

tugas atau PR yang mesti

dikerjakan di rumah, ehh

malah tidak dikerjakan dan

tidak di kumpul. Nah itu

biasanya kalau awal-awal

saya ingtkan, tapi kalau

sudah menjadi kebiasaan ya

langsung saya rujuk ke guru

BK.

(B1.PelPK. G.Ind)

bertanggungjawab dalam

kegiatan OSIS.

5. Mengadakan latihan

koor/paduan suara rutin setiap

minggu, selain untuk mengasah

skill dalam bernyanyi dan

bermusik juga menanamkan

sikap tanggung jawab dan

disiplin.

6. Mengadakan kegiatan LDKS,

dan mengenalkan cara

membuat proposal, anggaran,

dan laporan

pertanggungjawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

219

2. Kesesuaian

Silabus, RPP

dengan

Pelaksanaan

3. Metode Ajar

bagaiman menyusun

anggaran, yang dalam hal ini

diberikan oelh guru yang

berkompeten mengenai

bidang akuntansi ya.

(B1.PelPK. G.Ing)

Lalu tentu dalam

pelaksanaannya ya memang,

tidak selalu sama dengan RPP

ataupun silabus. Sifat dari RPP,

silabus, dan bahan ajar disini

adalah mengembangkan dari

yang sudah ada dulu ya.

(B2.KesPK. G.Ing)

- Metode pembelajaran yang saya

lakukan adalah dengan pembelajaran kontekstual. Saya

berusaha mengkaitkan materi

pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya greeting,

mengucapkan salam good

morning, good night. Saya selalu berusaha mengkaitkan dengan

pengalaman keseharian siswa.

- Iya, tentu seperti PBL, inkuiri,

bertanya, tetapi seperti experiential learning,

konstruktivisme, dan acctive learning pernah denger ya, tapi

saya tidak tau. Mungkin saya

menggunakan metode itu, tapi tidak tau apa yang dimaksud

dengan hal itu ya.

(B3.MetPK. G.Ing)

Ya tentu, tapi terkadang

memang tidak selalu sama ya

mas. Maksudnya, saya selalu

berusaha semaksimal mungkin

untuk menyesuaikan dengan

RPP dan silabus yang saya

buat.

(B2.KesPK. G.Ind)

Kalau untuk metode, memang

saya lebih banyak memberikan

kata/kata ya/ceramah. Memang

tuntutan K13 itu mestinya anak

dibisakan aktif, mencari,

menemukan, dan mempelajari

sendiri bahan yang diberikan,

sedangkan guru sebagai

pembantu apabila anak

mengalami kesulitan. Tapi

faktanya, ya anak mengalami

kesulitan tu. Terkadang dengan

diberikan banyak

informasi/ceramah saja anak

masih tidak mengerti.

(B3.MetPK. G.Ind)

Lalu ya memang, apa yang

tertera di RPP dan silabus tidak

selalu sama “plek” juga

dilakukan di kelas. Ya gimana ya,

secara pribadi saya sebagai guru

matematika, terkadang

mengalami kesulitan dalam hal

ini.

(B2.KesPK. G.Mat)

Metode yang saya gunakan

adalah dengan menggunakan

pendekatan kontekstual, yaitu

mengaplikasikan penggunaan

matematika dalam kehidupan

sehari-hari, yang kemudian saya

arahkan dalam pembelajaran

matematika murni/formalnya.

Kalau untuk metode yang saya

gunakan adalah ya bertanya itu

jelas, inkuiri, kerja kelompok,

PBL.

(B3.MetPK. G.Mat)

Kesesuaian RPP dan Silabus

terhadap pelaksanaan di kelas

tidak selalu dilakukan sama persis

oleh guru. Namun, para guru

berusaha semaksimal mungkin

menyesuaikan dan

mengembangkan dengan RPP dan

Silabus yang dibuat, tanpa

menghilangkan kesulitan yang

dihadapi.

Metode pembelajaran yang

dilakukan oleh par guru adalah

dengan menggunakan model

kontekstual, yaitu mengkaitkan

materi-materi pembelajaran di

sekolah dengan kehidupan nyata

sehari-hari. Beberapa metode

tersebut adalah experiential

learning, konstruktivisme, acctive

learning, bertanya, ceramah,

inkuiri, dan kerja kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

220

C EVALUASI

1. Cara

mengukur/meli

hat Perubahan

2. Indikasi

Perubahan

- Saya biasanya dengan

melihat, mencermati, dan

melakukan observasi dari

hari kehari ya.

- Selain itu saya juga

melakukan angket penilaian,

darisitu saya bisa melihat

bagaimana tingkat

pemahaman dan perilaku

siswa setiap harinya di kelas.

- Penilain antar teman pun

saya lakukan, dan hal itu

semakin menambah informasi

saya mengenai karakter

masing-masing siswa. Begitu

mas...

(C1.EvaPK. G.Ing)

Hal itu nampak sekali kok,

mana siswa yang mau belajar

dengan serius dan mana siswa

yang perlu mendapat

pendampingan lebih.

(C2.IndPK. G.Ing)

- Untuk mengukur atau melihat

perubahan perilaku pada

siswa saya sering

menggunakan pengamatan

ya. Melalui pengamatan saya

benar-benar bisa mencermati

secara langsung perubahan

sikap dan perilaku para

siswa.

- Selain itu, saya juga

memberlakukan sistem

remidi. Remidi ini saya

berikan kepada siswa yang

skornya tidak memenui nilai

KKM.

(C1.EvaPK. G.Ind)

Penanaman nilai-nilai karakter

itu saya lakukan melalui

pembiasaan mas. Siswa selalu

saya biasakan untuk tertib dan

tanggung jawab. Meskipun di

awal-awal memang susah ya,

anak maunya sendiri. Tapi

kalau sudah diingatkan berkali-

kali anak menjadi sadar dan tau

dengan sendirinya.

(C2.IndPK. G.Ind)

Ya bagaimana ya, biasanya saya

bisa melihat hal itu dengan

pengamatan ya. Bagaimana siswa

ini bersikap dan berperilaku

setiap harinya. Kemudian untuk

dengan memberikan tugas, baik

pribdi atau kelompok, itu sudah

pasti saya berikan.

(C1.EvaPK. G.Mat)

-

Para guru menggunakan beberapa

cara untuk mengukur dan melihat

perubahan peserta didik, yaitu

melakukan observasi, pemberian

angket, penilaian antar teman,

remedi, pemberian tugas

pribadi/kelompok. Melalui

beberapa cara diatas guru dapat

melihat dan mengetahui langsung

tingkat pemahan, perilaku, dan

perubahan pada setiap siswa.

Melalui sistem remidi, siswa

dapat memperbaiki nilai yang

belum mencapai nilai KKM.

Beberapa indikasi perubahan

sikap dan perilaku melalui

pendidikan karakter sudah

dirasakan oleh beberapa guru.

Melalui pengamatan yang

dilakukan, guru dapat mengetahui

siswa yang mau belajar serius dan

siswa yang perlu mendapat

pendampingan lebih tinggi. Anak

yang mendapat pendampingan

dan perhatian melalui pembiasaan

yang dilakukan oleh guru, siswa

menjadi sadar dan tau dengan

sendirinya hal baik yang perlu

dilakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

221

D HAMBATAN DAN

SOLUSI

1. Hambatan

Pelaksanaan PK

- Ya tentu ada, terutama di

format penilaian ya. Ya

karena selain dituntut

melakukan penilaian secara

kognitif, tapi juga kita harus

bisa melihat bagaimana

sikap dan keterampilan siswa

ya, dalam hal ini segi

psikomotoriknya.

- Selain itu, saya merasa

bahwa ketika harus

menghadapi satu kelas untuk

bisa disiplin, menghargai

orang lain, tanggung jawab,

tapi hal ini tidak dilakukan

oleh guru lain ya sulit juga

ya. Jadi memang perlu ada

keseragaman antar guru,

meski tanpa menghilangkan

kompetensi setiap guru tidak

sama ya.

- Oya, pengadaan buku-buku

juga, ini mungkin menjadi

perhatian ya.

- Ya, kalau saya si “monggo”,

mau diberhentikan atau mau

di evaluasi dulu selama satu

tahun, kemudian

diberlakukan di sekolah-

sekolah. Tapi kalau secara

pribadi saya setuju ya kalau

memang harus diberhentikan

atau di evaluasi terlebih

dahulu. Karena ya memang,

kurikulum yang baru ini

banyak sekali tuntutannya.

(D1.HamPK. G.Ing)

- Hambatan-hambatan yang

saya alami itu berkaitan

dengan materi ya, itu yang

pertama. Materi di K13 itu,

terkadang terjadi

ketidaksamaan ya. Misalnya

di bab 1 mengenai pengertian

itu seperti ini, tapi di bab 2

pengertiannya lalu menjadi

berbeda.

- Pemahmannya juga cukup

rumit. Saya merasa bahwa

kalau di KTSP malah jelas

ya.

- Iya, lalu masalah waktu.

Waktu juga sekarang menjadi

lama ya. Menjadi

penambahan jam, sehingga

saya perlu menambah waktu

dan tenaga saya untuk

mengajar.

- Nah, apalagi untuk penilaian

ya, format penilaian yang

menuntut guru menilai dari

berbagai segi, kognitif,

afektif, dan psikomotoriknya/

ketermpilannya, jadi itu

terkadang semakin

membebani jadwal mengajar

guru.

- Oya mas, buku-buku

pegangan guru mapun siswa

juga sepertinya masih kurang

ya.

- Ya, kalau kita lihat di RPP

dan silabus memang muatan

untuk nilai-nilai karakternya

- Ya kalau hambatan tentu ada

ya. Misalnya, di kurikulum K13

ini kan banyak sekali format-

format baru gitu ya. Terkadang

yang sulit adalah

pengadministrasiannya atau

pengarsipannya. Banyak sekali

yang harus dipersiapkan.

- Apalagi dengan lembar

penilaiannya, itu cukup banyak

dan benar-benar menyita

waktu dan tenaga ya.

(D1.HamPK. G.Mat)

Beberapa hambatan yang

dirasakan oleh guru dalam

pelaksanaan pendidikan karakter

adalah sebagai berikut:

1. Format penilaian (kognitif,

afektif, dan psikomotorik)

yang dirasa masih banyak

yang menyita waktu dan

tenaga sehingga dirasa

menggangu jam mengajar

guru.

2. Sulitnya melakukan

pengarsipan dan

pengadministrasian

dikarenakan banyaknya

format-format baru di K13.

3. Beberapa definisi/pengertian

dalam buku/bahan ajar

terkadang tidak sama antara

bab satu dengan yang

lainnya.Beberapa guru

mengalami kesulitan untuk

memahami materi

pembelajaran, khususnya

pada materi di K13.

8. Dengan penambahan jam

pelajaran di sekolah,

beberapa guru perlu

menambah waktu dan tenaga

mengajar yang ekstra.

9. Kompetensi guru

(kemampuan dalam

memperlakukan dan

menghadapi kelas) yang

berbeda, sehingga guru

mengalami kesulitan dalam

menghadapi kelas ribut dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

222

2. Solusi guru dan

Sekolah

- Kalau saya solusi untuk

menangani hambatan-

hambatan pembelajaran

diatas ya saya tetap dengan

pembiasaan yang sering saya

lakukan, dengan cara dan

metode seperti yang sudah

saya jelaskan di atas.

- Kalau dari sekolah,

sebenarnya sudah ada

sosialisasi dan workshop ya.

Saya sudah satu bulan lebih

mengikuti diklat mengenai

K13 ini. Tapi ya, dalam

pelaksanaannya memang

sulit.

(D2.SoPK. G.Ing)

lebih banyak di K13. Namun,

ya itu format yang begitu

banyak membuat guru ekstra

keras untuk menyusun RPP

dan Silabus, termasuk

memasukan nilai-nilai

karakter, metode, dan

penilaiannya.

(D1.HamPK. G.Ind)

- Kalau dari saya, ya mau

bagaimana pun saya selalu

berusaha semaksimal

mungkin untuk tetap

menyampaiakan materi yang

mesti diketahu siswa ya.

- Kalau dari sekolah,

sebenarnya sekolah sudah

melakukan sosialisasi terkait

perubhan k13 ini. Saya juga

mengikuti diklat bersama

guru-guru lain.

(D2.SoPK. G.Ind)

- Ya, menurut saya, saya selalu

berusaha semaksimal mungkin

melakukan kegiatan sesuai

dengan RPP dan silabus yang sudah saya buat. Meski

terkadang saya mengalami

kesulitan. Ya saya selalu berusaha semaksimal mungkin

menyesuaikan dengan RPP.

- Ya kalau untuk sekolah, kami

selalu mendatangkan pihak dari luar yang berkompeten dalam

bidangnya, guna memberikan

pembekalan dan pemahaman mengenai format penilaian ini.

Kami sudah mengundang

sebanyak 3 kali pihak dari luar untuk belajar.

- Selain itu seperti workshop dan

sosialisasi juga sudah dilakukan.

Tapi ya mau bagaimana, mungkin guru belum terbiasa

dan menyesuaikan dengan perubahan kurikulum kali ya.

Tapi kalau sudah terbiasa,

mungkin ini bisa teratasi.

(D2.SoPK. G.Mat)

sulit diatur.

10. Format baru yang begitu

banyak membuat guru ekstra

keras dalam menyusun RPP,

silabus, dan muatan karakter-

metode di dalamnya.

Solusi yang dilakukan oleh

sekolah dan guru dalam

pelaksanaan pendidikan karakter

adalah sebagai berikut:

1. Sekolah mengadakan

sosialisasi dan workshop terkait

perubahan kurikulum baru

K13.

2. Sekolah melakukan pelatihan

dan diklat yang diberikan

kepada seluruh guru.

3. Sekolah mendatangkan pihak

luar sekolah yang memiliki

kompetensi dalam memberikan

pembekalan mengenai

pemahaman format penilaian.

4. Guru melakukan pembiasaan

diri semaksimal mungkin

dengan metode dan format-

format yang telah ditetapkan.

5. Dalam proses pembelajaran

guru berusaha semaksimal

mungkin menyampaikan materi

ajar sesuai dengan silabus dan

RPP yang dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

223

Lampiran 7. Analisis Butir Aspek Wawancara

Interpretasi Hasil Wawancara Pengertian Pendidikan Karakter

Interpretasi Hasil Wawancara Perencanaan Pendidikan Karakter

PERENCANAAN Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru

B.Ing

Guru Bhs.

Indonesia Guru Matematika Kesimpulan

Perencanaan

Pendidikan

Karakter

- Ya bagaimana ya.

Yang jelas kalau

untuk penerapan

kurikulum di SMP

ini ya tetap jalan.

Baik itu kurikulum

2013 maupun

KTSP 2006. Untuk

kelas 7 dan 8

sudah

menggunakan K13,

sedangkan kelas 9

masih

menggunakan

KTSP. Kelas 7 dan

8 kan memang

karena sudah

berjalan 3 semester

ya, artinya

kurikulum ini akan

tetap diberlakukan

di sekolah ini.

(A2. PerPK.

G.Bind

- Ya, tentu sebelum

melaksanakan proses

pembelajaran maupun

kegiatan sekolah, kami

memulai dengan

perencanaan ya.

Perencanaan yang

kami lakukan pertama

adalah dengan

mengembangkan dan

menyusun Rencana

Kerja Sekolah dan

Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah.

Biasanya berkaitan

dengan itu, sekolah

melibatkan banyak

pihak ya, seperti

yayasan, kepala

sekolah, guru, orang

tua.

- Dalam perencanaan

ini juga menghasilkan

kalender akedemik ya,

Perencanann

pendidikan karakter

di sekolah:

1. Perencanaan

didahului dengan

mengembangkan

dan menyusun

RKS dan RKAS.

2. Penyusunan

perencanaan

melibatkan

yayasan, kepala

sekolah, guru,

dan orang tua.

3. Sekolah

menggunakan

dua kurikulum,

yaitu Kurikulum

2013 (kelas 7 dan

8), dan

Kurikulum KTSP

2006 (kelas IX)

4. Sekolah memiliki

kalender

akedemik yang

PERENCA

NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia

Guru

Matematika Kesimpulan

Pengertian

Pendidikan

Karakter

Pendidikan

karakter ya. Ya

kalau saya simpel

aja ya.

Pendidikan

karakter adalah

proses

pembiasaan

berdasarkan

nilai-nilai positif

yang diberikan

kepada siswa.

Sudah cukup,

titik.

(A1.PK.G.Bing)

Menurut saya

pendidikan

karakter adalah

pendidikan yang

diberikan kepada

peserta didik

berdasarkan pada

nilai-nilai

karakter yang ada

di sekolah.

(A1.PK.G.Bind)

Pendidikan

karakter adalah

upaya-upaya

yang dilakukan

oleh guru

kepada siswa

untuk

menanamkan

nilai-nilai

karakter.

(A1.PK.G.Mat)

Pendidikan

karakter adalah

proses/upaya-

upaya

pembiasaan yang

dilakukan oleh

guru untuk

menanamkan

nilai-nilai

karakter (nilai-

nilai positif) yang

ada dan

direncanakan

sekolah kepada

peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

224

biasanya kami

menggabungkan

agenda kegiatan yang

ada dari yayasan

Pangudi Luhur dan

juga kegiatan intern

sekolah.

- Ya seperti yang sudah

saya bilang di awal

tadi. Sekolah kami

menggunakan dua

kurikulum. Untuk kelas

VII dan VII

menggunakan

kurikulum 2013,

sedangkan kelas IX

menggunakan

kurikulum KTSP 2006.

Ya nanti bisa dilihat

sendiri di buku yang

sudah saya berikan

tadi mengenai

kurikulum ya, disitu

sudah ada kok.

(A2. PerPK. G.Mat)

merupakan

gabungan agenda

kegiatan yayasan

dan sekolah.

Interpretasi Hasil Wawancara Perencanaan Silabus, RPP, dan Bahan Ajar

PERENCANAA

N

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia Guru Matematika Kesimpulan

Perencanaan

Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar

Ya gimana ya,

memang karena

tuntutan

administrasi yang

harus dibuat RPP

dan silabus itu

tetap memang

harus dibuat. Ga

mungkin kan, kita

mengawang-

awang rencana

kegiatan yang

akan dilakukan

selama satu tahun

dalam waktu yang

terbatas.

(A3.PerSil.PK.

G.Bing)

Untuk

pembuatan RPP

dan silabus,

memang tidak

semua membuat

lembar baru lagi

ya. Artinya,

kami para guru

mengembangka

n dari RPP dan

silabus yang

sudah ada

sebelumnya ya.

Kemudian, kami

melakukan

penyesuaian

dengan format

yang ditetapkan

pada K13 itu.

(A3.PerSil.PK.

G.Bind)

Iya, ya itu dalam

format pembelajaran

dan evaluasi yang ada

di silabus dan RPP

kan sudah ada.

Ya, menurut saya,

saya selalu berusaha

semaksimal mungkin

melakukan kegiatan

sesuai dengan RPP

dan silabus yang

sudah saya buat.

Meski terkadang saya

mengalami kesulitan.

Ya saya selalu

berusaha semaksimal

mungkin

menyesuaikan dengan

RPP.

(A3.PerSil.PK.

G.Mat)

Perencanaan Silabus,

RPP, dan Bahan Ajar:

4. Sebelum

pelaksanaan proses

pembelajaran di

kelas guru

membuat dan

menyususn

Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar.

5. Penyususnan

Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar juga

untuk memenuhi

tuntutan

administrasi

sekolah.

6. Penyususnan

Silabus, RPP, dan

Bahan Ajar dibuat

dan disusun

dengan

mengembangkan

dan melakukan

penyesuaian dari

yang sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

225

Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Kelas

PELAKSA NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia Wakasek/G

uru Mtk Kesimpulan

Pelaksanaan PK di

kelas/pembelajaran - Contohnya, nilai

menghargai.

Pokoknya saya

selalu

membiasakan diri

kepada siswa-siswa

saya,”kalau ada

yang berbicara

yang lain

mendengarkan,

kalau ibu sedang

berbicara ya yang

lain mesti

mendengarkan,

nanti ada

giliriannya bagi

siswa untuk

berbicara,

bertanya, atau

menyampaikan

sesuatu”. Itu

menurut saya.

- Ada lagi misalnya

mengenai

kedisiplinan,

”pokoknya setelah

pergantian mata

pelajaran, saya

membiasakan diri

kepada siswa untuk

datang tepat waktu

dan tidak ada yang

keluar ruangan”,

itu sih yang selalu

saya tanamkan.

(B1.PpPK.

G.Ing)

- Penanaman nilai-

nilai karakter itu

saya lakukan melalui

pembiasaan mas.

Siswa selalu saya

biasakan untuk tertib

dan tanggung jawab.

Meskipun di awal-

awal memang susah

ya, anak maunya

sendiri. Tapi kalau

sudah diingatkan

berkali-kali anak

menjadi sadar dan

tau dengan

sendirinya.

- Misalnya, seorang

anak yang di dapati

datang terlambat.

Saya selalu

beruasaha untuk

mengingatka,

biasanya sampai tiga

kali kalau memang

tetap mengulangi

biasanya langsung

saya rujuk ke guru

BK.

- Contoh lai, misalnya

nilaikarakter

tanggung jawab. Saat

anak diberikan tugas

atau PR yang mesti

dikerjakan di rumah,

ehh malah tidak

dikerjakan dan tidak

di kumpul. Nah itu

biasanya kalau awal-

awal saya ingtkan,

tapi kalau sudah

menjadi kebiasaan ya

langsung saya rujuk

ke guru BK.

(B1.PpPK. G.Ind)

Ya, untuk

kegiatan

ekstrakuriku

ler kami ada

22 kegiatan,

dan untuk

pelaksanaan

ya sendiri

pun, sejauh

ini yang

saya

cermati

banyak

siswa yang

mengikuti

kegiatan itu

dengan

baik.

Misalnya,

baru-baru

ini kamu

telah

mengadaka

n kegiatan

LDKS untuk

merancang

dan

membakali

siswa

membaut

proposal,

menyusun

anggaran.

Ya seperti

itu.

(B1.PpPK.

G.Mat)

Pelaksanaan

Pendidikan Karakter

di Kelas:

1. Guru membiasakan

diri kepada siswa

untuk menghargai

orang lain,

berpendapat,

bertanya, dan mau

mendengarkan.

2. Membiasakan dan

menamkan sikap

disiplin, tanggung

jawab, tertib,

datang tepat waktu,

dan tidak keluar

kelas saat

pelajaran.

3. Bagi siswa yang

dirasa guru kelas

mengalami

masalah, akan

segera di rujuk ke

guru BK, misalnya,

berulang kali tidak

mengerjakan PR

atau terlambat

sekolah meski

sudah mendapat

peringatan dan

teguran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

226

Tabel 16.

Interpretasi Hasil Wawancara Pelaksanaan Pendidikan Karakter

dalam Kegiatan Pengembangan Diri

PELAKSA NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia

Wakasek/G

uru Mtk Kesimpulan

Pelaksanaan PK

pada kegiatan

pengembangan diri

- Ya, dalam kegiatan OSIS

tentu saya selalu

menekankan kedisiplinan,

kejujuran, menghargai

orang lain, dan tanggung

jawab.

- Seperti yang terjadi

terjadi baru-baru ini

dalam latihan koor

mempersiapkan misa.

Sebelumnya saya sudah

menginformasikan bahwa

teks lagu boleh dibawa

pulang untuk dipelajari,

tapi jangan lupa dibawa

saati latihan lagi. Apa

yang terjadi, saat latihan

malah banyak yang tidak

membawa teks, nah ini

kan sudah salah satu

bentuk nilai tanggung

jawab sebetulnya.

Akhirnya mereka menjadi

tahu, dan harapannya

untuk latihan-latihan

selanjutnya tidak diulang

lagi.

- Ya sama, seperti dalam

mempersiapkan acara

class meeting di tanggal

15 Desember ini.

Sebelumnya memang

sudah dipersiapkan,

misalnya dengan

pelatihan untuk siswa

LDKS. Disan saya

sebagai salah satu

pemateri yang

mengajarkan kepada

siswa bagaimana

membuat proposal, terus

bagaiman menyusun

anggaran, yang dalam

hal ini diberikan oelh

guru yang berkompeten

mengenai bidang

akuntansi ya.

(B2.PdPK. G.Ing)

Misalnya,

seorang anak

yang di dapati

datang

terlambat. Saya

selalu

beruasaha

untuk

mengingatka,

biasanya

sampai tiga kali

kalau memang

tetap

mengulangi

biasanya

langsung saya

rujuk ke guru

BK.

Contoh lai,

misalnya

nilaikarakter

tanggung

jawab. Saat

anak diberikan

tugas atau PR

yang mesti

dikerjakan di

rumah, ehh

malah tidak

dikerjakan dan

tidak di kumpul.

Nah itu

biasanya kalau

awal-awal saya

ingtkan, tapi

kalau sudah

menjadi

kebiasaan ya

langsung saya

rujuk ke guru

BK.

(B2.PdPK.

G.Ind)

Ya, untuk

kegiatan

ekstrakuriku

ler kami ada

22 kegiatan,

dan untuk

pelaksanaan

ya sendiri

pun, sejauh

ini yang

saya

cermati

banyak

siswa yang

mengikuti

kegiatan itu

dengan

baik.

Misalnya,

baru-baru

ini kamu

telah

mengadaka

n kegiatan

LDKS untuk

merancang

dan

membakali

siswa

membaut

proposal,

menyusun

anggaran.

Ya seperti

itu.

(B2.PdlPK.

G.Mat)

Pelaksanaan

Pendidikan Karakter

di Pengembangan

Diri:

1. Menekankan sikap

disiplin,

menghargai, jujur,

dan

bertanggungjawab

dalam kegiatan

OSIS.

2. Mengadakan

latihan

koor/paduan suara

rutin setiap

minggu, selain

untuk mengasah

skill dalam

bernyanyi dan

bermusik juga

menanamkan sikap

tanggung jawab

dan disiplin.

3. Mengadakan

kegiatan LDKS,

dan mengenalkan

cara membuat

proposal, anggaran,

dan laporan

pertanggungjawaba

n.

4. Bagi siswa yang

dirasa guru kelas

mengalami

masalah, akan

segera di rujuk ke

guru BK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

227

Interpretasi Hasil Wawancara Kesesuaian Pelaksanaan Pendidikan Karakter

PELAKSA

NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia Guru Matematika Kesimpulan

Kesesuaian

Silabus, RPP

dengan

Pelaksanaan

Lalu tentu dalam

pelaksanaannya ya

memang, tidak selalu

sama dengan RPP

ataupun silabus. Sifat

dari RPP, silabus,

dan bahan ajar disini

adalah

mengembangkan dari

yang sudah ada dulu

ya.

(B3.KesPK. G.Ing)

Ya tentu, tapi

terkadang

memang tidak

selalu sama ya

mas.

Maksudnya,

saya selalu

berusaha

semaksimal

mungkin untuk

menyesuaikan

dengan RPP

dan silabus

yang saya buat.

(B3.KesPK.

G.Ind)

Lalu ya memang,

apa yang tertera

di RPP dan

silabus tidak

selalu sama

“plek” juga

dilakukan di

kelas. Ya gimana

ya, secara pribadi

saya sebagai guru

matematika,

terkadang

mengalami

kesulitan dalam

hal ini.

(B3.KesPK.

G.Mat)

Kesesuaian RPP dan

Silabus terhadap

pelaksanaan di kelas

tidak selalu dilakukan

sama persis oleh guru.

Namun, para guru

berusaha semaksimal

mungkin menyesuaikan

dan mengembangkan

dengan RPP dan

Silabus yang dibuat,

tanpa menghilangkan

kesulitan yang

dihadapi.

Interpretasi Hasil Wawancara Metode Ajar Guru PELAKSA

NAAN

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia Guru Matematika Kesimpulan

Metode

Ajar - Metode pembelajaran

yang saya lakukan

adalah dengan

pembelajaran

kontekstual. Saya

berusaha mengkaitkan

materi pembelajaran

dengan kehidupan

sehari-hari.

- Misalnya greeting,

mengucapkan salam

good morning, good

night. Saya selalu

berusaha mengkaitkan

dengan pengalaman

keseharian siswa.

- Iya, tentu seperti PBL,

inkuiri, bertanya, tetapi

seperti experiential

learning,

konstruktivisme, dan

acctive learning pernah

denger ya, tapi saya

tidak tau. Mungkin

saya menggunakan

metode itu, tapi tidak

tau apa yang dimaksud

dengan hal itu ya.

(B4.MetPK. G.Ing)

Kalau untuk

metode, memang

saya lebih banyak

memberikan

kata/kata

ya/ceramah.

Memang tuntutan

K13 itu mestinya

anak dibisakan

aktif, mencari,

menemukan, dan

mempelajari sendiri

bahan yang

diberikan,

sedangkan guru

sebagai pembantu

apabila anak

mengalami

kesulitan. Tapi

faktanya, ya anak

mengalami

kesulitan tu.

Terkadang dengan

diberikan banyak

informasi/ceramah

saja anak masih

tidak mengerti.

(B4.MetPK. G.Ind)

Metode yang

saya gunakan

adalah dengan

menggunakan

pendekatan

kontekstual, yaitu

mengaplikasikan

penggunaan

matematika

dalam kehidupan

sehari-hari, yang

kemudian saya

arahkan dalam

pembelajaran

matematika

murni/formalnya.

Kalau untuk

metode yang saya

gunakan adalah

ya bertanya itu

jelas, inkuiri,

kerja kelompok,

PBL.

(B4.MetPK.

G.Mat)

Metode

pembelajaran yang

dilakukan oleh par

guru adalah dengan

menggunakan

model kontekstual,

yaitu mengkaitkan

materi-materi

pembelajaran di

sekolah dengan

kehidupan nyata

sehari-hari.

Beberapa metode

tersebut adalah

experiential

learning,

konstruktivisme,

acctive learning,

bertanya, ceramah,

inkuiri, dan kerja

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

228

Interpretasi Hasil Wawancara Pengukuran Keterlaksanaan Pendidikan Karakter

EVALUASI

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs.

Indonesia

Guru

Matematika Kesimpulan

Cara

mengukur/

melihat

Perubahan

- Saya biasanya

dengan melihat,

mencermati, dan

melakukan

observasi dari

hari kehari ya.

- Selain itu saya

juga melakukan

angket penilaian,

darisitu saya bisa

melihat

bagaimana

tingkat

pemahaman dan

perilaku siswa

setiap harinya di

kelas.

- Penilain antar

teman pun saya

lakukan, dan hal

itu semakin

menambah

informasi saya

mengenai

karakter masing-

masing siswa.

Begitu mas...

(C1.EvaPK. G.Ing)

- Untuk mengukur

atau melihat

perubahan

perilaku pada

siswa saya sering

menggunakan

pengamatan ya.

Melalui

pengamatan saya

benar-benar bisa

mencermati

secara langsung

perubahan sikap

dan perilaku para

siswa.

- Selain itu, saya

juga

memberlakukan

sistem remidi.

Remidi ini saya

berikan kepada

siswa yang

skornya tidak

memenui nilai

KKM.

(C1.EvaPK. G.Ind)

Ya bagaimana

ya, biasanya

saya bisa

melihat hal itu

dengan

pengamatan

ya. Bagaimana

siswa ini

bersikap dan

berperilaku

setiap harinya.

Kemudian

untuk dengan

memberikan

tugas, baik

pribdi atau

kelompok, itu

sudah pasti

saya berikan.

(C1.EvaPK.

G.Mat)

Para guru

menggunakan

beberapa cara

untuk mengukur

dan melihat

perubahan peserta

didik, yaitu

melakukan

observasi,

pemberian angket,

penilaian antar

teman, remedi,

pemberian tugas

pribadi/kelompok.

Melalui beberapa

cara diatas guru

dapat melihat dan

mengetahui

langsung tingkat

pemahan, perilaku,

dan perubahan

pada setiap siswa.

Melalui sistem

remidi, siswa dapat

memperbaiki nilai

yang belum

mencapai nilai

KKM.

Interpretasi Hasil Wawancara Indikasi Perubahan Karakter

EVALUASI Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia Guru Mtk Kesimpulan

Indikasi

Perubahan

Hal itu nampak

sekali kok, mana

siswa yang mau

belajar dengan

serius dan mana

siswa yang perlu

mendapat

pendampingan

lebih.

(C2.IndPK.

G.Ing)

Penanaman nilai-nilai

karakter itu saya

lakukan melalui

pembiasaan mas.

Siswa selalu saya

biasakan untuk tertib

dan tanggung jawab.

Meskipun di awal-

awal memang susah

ya, anak maunya

sendiri. Tapi kalau

sudah diingatkan

berkali-kali anak

menjadi sadar dan tau

dengan sendirinya.

(C2.IndPK. G.Ind)

- Beberapa indikasi perubahan

sikap dan perilaku melalui

pendidikan karakter sudah

dirasakan oleh beberapa guru.

Melalui pengamatan yang

dilakukan, guru dapat

mengetahui siswa yang mau

belajar serius dan siswa yang

perlu mendapat

pendampingan lebih tinggi.

Anak yang mendapat

pendampingan dan perhatian

melalui pembiasaan yang

dilakukan oleh guru, siswa

menjadi sadar dan tau dengan

sendirinya hal baik yang perlu

dilakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

229

Interpretasi Hasil Wawancara Hambatan Pendidikan Karakter

HAMBATAN Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs. Inggris Guru Bhs. Indonesia Guru

Matematika Kesimpulan

Hambatan

Pelaksanaa

n PK

- Ya tentu ada,

terutama di format

penilaian ya. Ya

karena selain dituntut

melakukan penilaian

secara kognitif, tapi

juga kita harus bisa

melihat bagaimana

sikap dan

keterampilan siswa

ya, dalam hal ini segi

psikomotoriknya.

- Selain itu, saya

merasa bahwa ketika

harus menghadapi

satu kelas untuk bisa

disiplin, menghargai

orang lain, tanggung

jawab, tapi hal ini

tidak dilakukan oleh

guru lain ya sulit

juga ya. Jadi memang

perlu ada

keseragaman antar

guru, meski tanpa

menghilangkan

kompetensi setiap

guru tidak sama ya.

- Oya, pengadaan

buku-buku juga, ini

mungkin menjadi

perhatian ya.

- Ya, kalau saya si

“monggo”, mau

diberhentikan atau

mau di evaluasi dulu

selama satu tahun,

kemudian

diberlakukan di

sekolah-sekolah. Tapi

kalau secara pribadi

saya setuju ya kalau

memang harus

diberhentikan atau di

evaluasi terlebih

dahulu. Karena ya

memang, kurikulum

yang baru ini banyak

sekali tuntutannya.

(D1.HamPK. G.Ing)

- Hambatan-hambatan yang

saya alami itu berkaitan

dengan materi ya, itu yang

pertama. Materi di K13 itu,

terkadang terjadi

ketidaksamaan ya.

Misalnya di bab 1

mengenai pengertian itu

seperti ini, tapi di bab 2

pengertiannya lalu menjadi

berbeda.

- Pemahmannya juga cukup

rumit. Saya merasa bahwa

kalau di KTSP malah jelas

ya.

- Iya, lalu masalah waktu.

Waktu juga sekarang

menjadi lama ya. Menjadi

penambahan jam, sehingga

saya perlu menambah

waktu dan tenaga saya

untuk mengajar.

- Nah, apalagi untuk

penilaian ya, format

penilaian yang menuntut

guru menilai dari berbagai

segi, kognitif, afektif, dan

psikomotoriknya/

ketermpilannya, jadi itu

terkadang semakin

membebani jadwal

mengajar guru.

- Oya mas, buku-buku

pegangan guru mapun

siswa juga sepertinya

masih kurang ya.

- Ya, kalau kita lihat di RPP

dan silabus memang

muatan untuk nilai-nilai

karakternya lebih banyak

di K13. Namun, ya itu

format yang begitu banyak

membuat guru ekstra keras

untuk menyusun RPP dan

Silabus, termasuk

memasukan nilai-nilai

karakter, metode, dan

penilaiannya.

(D1.HamPK. G.Ind)

- Ya kalau

hambatan

tentu ada

ya.

Misalnya,

di

kurikulum

K13 ini kan

banyak

sekali

format-

format baru

gitu ya.

Terkadang

yang sulit

adalah

pengadmini

strasiannya

atau

pengarsipa

nnya.

Banyak

sekali yang

harus

dipersiapka

n.

- Apalagi

dengan

lembar

penilaianny

a, itu cukup

banyak dan

benar-

benar

menyita

waktu dan

tenaga ya.

(D1.HamP

K. G.Mat)

Beberapa hambatan yang

dirasakan oleh guru dalam

pelaksanaan pendidikan

karakter adalah sebagai

berikut:

1. Format penilaian

(kognitif, afektif, dan

psikomotorik) yang dirasa

masih banyak yang

menyita waktu dan tenaga

sehingga dirasa

menggangu jam mengajar

guru.

2. Sulitnya melakukan

pengarsipan dan

pengadministrasian

dikarenakan banyaknya

format-format baru di

K13.

3. Beberapa

definisi/pengertian dalam

buku/bahan ajar

terkadang tidak sama

antara bab satu dengan

yang lainnya.

4. Beberapa guru

mengalami kesulitan

untuk memahami materi

pembelajaran, khususnya

pada materi di K13.

5. Dengan penambahan jam

pelajaran di sekolah,

beberapa guru perlu

menambah waktu dan

tenaga mengajar yang

ekstra.

6. Kompetensi guru

(kemampuan dalam

memperlakukan dan

menghadapi kelas) yang

berbeda, sehingga guru

mengalami kesulitan

dalam menghadapi kelas

ribut dan sulit diatur.

7. Format baru yang begitu

banyak membuat guru

ekstra keras dalam

menyusun RPP, silabus,

dan muatan karakter-

metode di dalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

230

Interpretasi Hasil Wawancara Solusi Pendidikan Karakter Pelaksana Pendidikan Karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Guru Bhs.

Inggris

Guru Bhs.

Indonesia Guru Matematika Kesimpulan

Solusi

guru dan

Sekolah

- Kalau saya

solusi untuk

menangani

hambatan-

hambatan

pembelajaran

diatas ya saya

tetap dengan

pembiasaan

yang sering

saya lakukan,

dengan cara

dan metode

seperti yang

sudah saya

jelaskan di

atas.

- Kalau dari

sekolah,

sebenarnya

sudah ada

sosialisasi

dan workshop

ya. Saya

sudah satu

bulan lebih

mengikuti

diklat

mengenai K13

ini. Tapi ya,

dalam

pelaksanaann

ya memang

sulit.

(D2.SoPK.

G.Ing)

- Kalau dari

saya, ya mau

bagaimana

pun saya

selalu

berusaha

semaksimal

mungkin

untuk tetap

menyampaia

kan materi

yang mesti

diketahu

siswa ya.

- Kalau dari

sekolah,

sebenarnya

sekolah

sudah

melakukan

sosialisasi

terkait

perubhan

k13 ini. Saya

juga

mengikuti

diklat

bersama

guru-guru

lain.

(D2.SoPK.

G.Ind)

- Ya, menurut saya,

saya selalu berusaha

semaksimal mungkin

melakukan kegiatan

sesuai dengan RPP

dan silabus yang

sudah saya buat.

Meski terkadang saya

mengalami kesulitan.

Ya saya selalu

berusaha semaksimal

mungkin

menyesuaikan dengan

RPP.

- Ya kalau untuk

sekolah, kami selalu

mendatangkan pihak

dari luar yang

berkompeten dalam

bidangnya, guna

memberikan

pembekalan dan

pemahaman mengenai

format penilaian ini.

Kami sudah

mengundang

sebanyak 3 kali pihak

dari luar untuk

belajar.

- Selain itu seperti

workshop dan

sosialisasi juga sudah

dilakukan. Tapi ya

mau bagaimana,

mungkin guru belum

terbiasa dan

menyesuaikan dengan

perubahan kurikulum

kali ya. Tapi kalau

sudah terbiasa,

mungkin ini bisa

teratasi.

(D2.SoPK. G.Mat)

Solusi yang dilakukan

oleh sekolah dan guru

dalam pelaksanaan

pendidikan karakter

adalah sebagai

berikut:

1. Sekolah

mengadakan

sosialisasi dan

workshop terkait

perubahan

kurikulum baru

K13.

2. Sekolah melakukan

pelatihan dan diklat

yang diberikan

kepada seluruh

guru.

3. Sekolah

mendatangkan

pihak luar sekolah

yang memiliki

kompetensi dalam

memberikan

pembekalan

mengenai

pemahaman format

penilaian.

4. Guru melakukan

pembiasaan diri

semaksimal

mungkin dengan

metode dan format-

format yang telah

ditetapkan.

5. Dalam proses

pembelajaran guru

berusaha

semaksimal

mungkin

menyampaikan

materi ajar sesuai

dengan silabus dan

RPP yang dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

231

Lampiran 8. Hasil Observasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Nilai-nilai Karakter dalam Mata Pelajaran dan

Pembelajaran Pelaksanaan

Pembelajaran

Hasil Observasi terhadap aktivitas di kelas Nilai Karakter

PENDAHULUAN 1. Guru datang tepat waktu sebelum

memulai pelajaran di kelas.

2. Guru mengucapkan salam dengan

ramah kepada siswa ketika memasuki

ruang kelas.

3. Berdoa sebelum membuka pelajaran.

4. Mengecek kehadiran siswa.

5. Mendoakan siswa yang tidak hadir

karena sakit atau karena halangan

lainnya.

6. Memastikan bahwa setiap siswa datang

tepat waktu.

7. Menegur siswa yang datang terlambat

dengan sopan.

8. Mengaitkan materi/kompetensi yang

akan dipelajari dengan karakter.

9. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan

bahan ajar, guru menyampaikan butir

karakter yang hendak dikembangkan.

Disiplin

Peduli, santun

Religius

Disiplin

Religius, peduli

Disiplin

Disiplin, santun, peduli

Kreatif, tanggung jawab

Kreatif, tanggung jawab

INTI

Eksplorasi

Elaborasi

1. Melibatkan peserta didik mencari

informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang dipelajari dari

berbagai sumber.

2. Menggunakan berbagai pendekatan

pembelajaran, seperti acctive learning,

eksperiential learning, dan belajar

alam.

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi

antarpeserta didik serta peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan media.

4. Melibatkan peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan pembelajaran,

seperti memberi kesempatan bertanya

dan menyampaikan pendapat..

5. Memfasilitasi peserta didik melakukan

percobaan di laboratorium, halam

sekolah, dan lapangan.

6. Membiasakan peserta didik membaca

dan menulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang bermakna.

7. Memfasilitasi peserta didik memlalui

pemberian tugas, diskusi, dan bertanya

untuk memunculkan gagasan baru, baik

secara lisan maupun tulisan.

8. Memberi kesempatan untuk berfikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa takut.

9. Menfasilitasi peserta didik dalam

pembelajaran koorperatif dan

kolaboratif.

Mandiri, berfikir logis,

kreatif, kerjasama

Kreatif, kerjasama

Kerjasama, saling

menghargai, peduli

lingkungan

Rasa percaya diri,

mandiri

Mandiri, kerjasama,

kerja keras

Cinta ilmu, kreatif, logis

Kreatif, percaya diri,

kritis, saling

menghargai, santun

Kreatif, percaya diri,

kritis

Kerjasama, saling

menghargai, tanggung

jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

232

Konfiramsi

10. Memfasilitasi peserta didik

berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar.

11. Memfasilitasi peserta didikl membuat

laporan eksplorasi yang dilakukan baik

lisan maupun tulisan, secara individual

maupun kelompok.

12. Memfasilitasi peserta didik untuk

menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok.

13. Memfasilitasi peserta didik melakukan

pameran, turnamen, festifal, serta

produk yang dihasilkan.

14. Memfasilitasi peserta didik melakukan

kegiatan yang menumbuhkan

kebanggan dan rasa percaya diri peserta

didik.

15. Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tertulis,

isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik.

16. Memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

17. Memfasilitasi peserta didik untuk

memperoleh pengalaman belajar yang

telah dilakukan.

18. Memberi kesempatan peserta didik

menjawab pertanyaan yang diberikan

guru.

19. Memfasilitasi peserta didik untuk

menjawab pertanyaan siswa yang

menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa baku dan benar.

20. Membantu menyelesaikan masalah

siswa.

21. Memberi acuan agar peserta didk dapat

melakukan pengecekan hasil eksplorasi

lebih jauh.

22. Memberi motivasi kepada peserta didik

yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif.

Jujur, disipli, kerja

keras, menghargai

Jujur, bertang jawab,

percaya diri, saling

menghargai, mandiri,

kerjasama

Percaya diri, saling

menghargai, kerja sama

Percaya diri, saling

menghargai, mandiri,

kerjasama

Percaya diri, saling

menghargai, mandiri,

kerjasama

PENUTUP

1. Guru bersama-sama dengan peserta

didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran.

2. Guru melakukan penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram.

3. Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil pembelajaran.

4. Guru merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas,

baik tugas individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar peserta

didik.

5. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

233

Hasil Pelaksanaan Pengintegrasian Pendidikan Karakter

Melalui Kegiatan Pengembangan Diri

No. Kegiatan

Pengembangan Diri Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi

A. Bimbingan dan

Konseling

1. Kemandirian

2. Percaya diri

3. Kerja sama

4. Demokratis

5. Sopan santon

6. Berfikir kreatif

7. Sopan santun

8. Kejujuran

9. Kedisiplinan

10. Peduli

11. Komunikatif

1. Bimbingan Klasikal

2. Konseling Individual

3. Bimbingan Karier

4. Perencanaan individual

melalui angket

peminatan

5. Perencanaan

Individual

6. Experiential learning

7. Dinamika kelompok

B. Kegiaran

Ekstrakurikuler

Kepramukaan

1 Demokratis

2 Disiplin

3 Kerja sama

4 Peduli sosial dan

lingkungan

5 Rasa kebangsaan

6 Toleransi

7 Cinta damai

8 Kerja keras

1. Latihan terprogram

setiap hari Jumat

2. Latihan kepemimpinan

3. Penegakan disiplin dan

tata tertib

4. berorganisasi

UKS dan PMR

1. Peduli sosial

2. Toleransi

3. Disiplin

4. Komunikatif

Latihan terprogram

OSIS 1 Tanggung Jawab

2 Keberanian

3 Tekun

4 Sportivitas

5 Mandiri

6 Demokratis

7 Cinta damai

8 Peduli lingkungan

9 Cinta tanah air

10 Keteladanan

11 Kesabaran

12 Pantang menyerah

13 Kerja sama

14 Kreatif dan inovtif

15 Disiplin

16 Kejujuran

17 Kerja keras

18 Kepedulian sosial

1. Latihan terprogram

2. Latihan kepemimpinan

3. Penegakan disiplin dan

tata tertib

4. Mengadakan MOS

5. Pentas seni budaya

6. berorganisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

234

8. Olahraga 1. Sportifitas

2. Menghargai prestasi

3. Kerja keras

4. Cinta damai

5. Disiplin jujur

6. Kepedulian

1. Latihan terprogram

futsal, bulu tangkis,

basket, tekwondo

2. Mengikuti kompetsi

internal dan eksternal

9. Kerohanian 1. Religious

2. Rasa kebangsaan

3. Cinta tanah air

1. Peringatan hari

sekolah dan hari besar

agama

2. Paduan suara/koor

3. Kegiatan keagamaan

4. Perayaan ekaristi/misa

10. Seni budaya 1 Disiplin

2 Jujur

3 Peduli budaya

4 Peduli sosial

5 Cinta tanah air

6 Semangat kebangsaan

1 Latihan rutin

2 Mengikuti vocal group

3 Mengikuti les musik

dan piano

4 Berkompetisi internal

dan eksternal

5 Pagelaran seni

11. Festifval

sekolah

1. Kreatifitas

2. Kerja sama

3. Tanggung jawab

4. Kepemimpinan

5. Cinta budaya

1. Pagelaran seni dan

musik

2. Perlombaan internal

sekolah

3. Peringatan hari besar

nasional/agama

Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Rutin

No Nilai-nilai Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius 1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin

oleh siswa sendiri secara terjadwal dan bergiliran

melalui speaker di ruang wakasek yang diperdengarkan

di setiap kelas, menggunakan buku panduan dan

kesesuian pada bacaan kitab suci pada hari tersebut.

2. Setiap pukul 12.00 WIB, selalu ada doa Angelus

(Malaikat Tuhan) yang dilakukan oleh siswa sendiri

secara terjadwal dan bergiliran melalui speaker di ruang

wakasek yang diperdengarkan di setiap kelas.

3. Setiap awal, akhir, dan pergantian jam pelajaran, siswa

memberi salam kepada guru.

4. Melakukan perayaan ekaristi pada hari-hari besar

sekolah atau memperingati hari raya sesuai dengan

jadwal yang sudah ditentukan.

5. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik

untuk melakukan ibadah (perayaan ekaristi, pembinaan

penerimaan sakramen krisma, dan persiapan paduan

suara untuk perayaan ekaristi).

6. Anak diminta mengucapkan salam sebelum dan sesudah

kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak

dengan memperhatikan sopan dantun.

7. Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih,

maaf, permisi, dan tolong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

235

8. Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang

lain.

9. Mementi izin untuk menggunakan barang orang lain.

10. Menghargai barang milik orang lain, dengan tidak

mencuri dan pembiasaan mengembalikan barang yang

bukan miliknya di loker penyediaan barang yang hilang.

2. Kejujuran 1. Menyediakan tempat temuan barang hilang di sekolah.

2. Transparansi laporan keuangan sekolah kepada guru dan

pihak berkepentingan.

3. Menyediakan kotak saran dan pengaduan

4. Larangan mencontek saat ujian

3. Bertanggung

Jawab

1 Mengerjakan PR yang diberikan guru kepada siswa

dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah.

2 Siap sedia menerima risiko dan sanksi ketika melakukan

pelanggaran tata tertib sekolah, dan berani

memperbaikinya.

3 Berani meminta maaf kepada orang lain saat berbuat

salah

4 Mengembalikan barang yang dipinjam dari sekolah atau

orang lain dan mengembalikannya pada tempat semula.

4. Hidup Sehat 1 Membiasakan diri dengan membawa bekal dari rumah

dan memakannya saat jam istirahat

2 Mencuci tangan dengan air bersih saat sebelum dan

sesudah melakukan aktivitas/kegiatan yang membuat

tangan kotor.

3 Berpakaian rapi dan bersih sesuai dengan tata tertib yang

berlaku di sekolah.

4 Menggunakan sepatu dan kaos kaki yang bersih dan

sudah dicuci.

5 Mandi dan menyampo rambut seusai pelajaran olahraga

6 Membiasakan minum air yang cukup dan membawa

bekal air dari rumah.

7 Disediakan kantin sekolah yang sehat dan bersih, dan

melarang jajan di luar sekolah.

5. Kedisiplinan 1. Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik,

baik di kantor guru maupun di dalam kelas.

2. Pukul 07.00 WIB, semua siswa harus sudah berada di

sekolah dengan toleransi 15 menit. Siswa pulang sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan.

3. Waktu sekolah mulai pukul 07.00 WIB

a. Hari Senin sampai dengan Kamis berakhir pukul 13.05

WIB

b. Hari Jumat berakhir pukul 10.50 WIB

c. Hari Sabtu berakhir pukul 12.25 WIB

4. Siswa diharapkan 235apid 15 menit sebelum bel masuk.

5. Siswa yang terlambat 235apid wajib minta izin masuk

kelas kepada Guru Piket/Wali Kelas/Guru BK. Setiap

hari keterlambatan diberi sanksi menuliskan refleksi 1

halaman folio dengan menggunakan bahasa Indonesia, 2

kali terlambat menulis dengan bahasa Jawa 2 halaman, 3

kali terlambat menulis 3 halaman folio dengan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

236

Inggris Setelah 3 (tiga) kali terlambat atau melakukan

pelanggaran terhadap tata tertib ini, orang tua/wali

dipanggil ke sekolah untuk pembinaan siswa dan siswa

tersebut mendapat sanksi kebersihan lingkungan.

6. Bel panjang tiga kali (3X): tanda awal dan akhir sekolah,

awal dan akhir istirahat, bel pendek dua kali (2X) : tanda

pergantian jam pelajaran.

7. Para siswa wajib mengenakan pakaian seragam sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, 236apid an bersih.

8. Panjang celana untuk putra 5 cm di atas lutut dan untuk

putri panjang rok 5 cm di bawah lutut.

9. Pada saat mengikuti pelajaran Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan, siswa wajib memakai seragam

olah raga dari sekolah, sepatu dan kaos kaki

menyesuaikan dengan hari dimana kelas tersebut

berolahraga.

10. Pegawai tata usaha harus datang tepat waktu seperti

yang tercantum pada peraturan.

11. Bila berhalangan hadir ke sekolah, maka harus ada surat

pemberitahuan ke sekolah.

12. Kerapian dan kebersihan pakaian, dicek setiap hari oleh

seluruh guru, diawali oleh guru jam pertama. Siswa yang

tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan

diberitahu cara berpakaian yang rapi (kriteria rapi dapat

dilihat di peraturan sekolah, seperti baju dimasukan,

atribut lengkap, menggunakan kaos kaki, dan sepatu

yang ditentukan).

13. Kerapian rambut, dicek setiap hari oleh setiap guru,

panjang ukuran rambut tidak boleh kena telinga dan krah

baju (laki-laki). Apabila menemukan siswa yang

rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan,

maka diminta untuk mencukur rambut dan diberi waktu

tenggan tiga hari, sekirannya masih membandel maka

rambut siswa yang bersangkutan akan dipotong oleh

guru/petugas yang ditunjuk oleh sekolah.

14. Guru dan pegawai sekolah berpakaian rapi dan bersih.

15. Siswa dan setiap anggota sekolah dibiasakan mengambil

sampah dan membuangnya pada tempat yang sudah

disediakan.

16. Meminjam dan mengembalikan sendiri buku

perpustakaan pada petugas perpustakaan.

6. Nilai Diri

1. Kerja Keras

2. Percaya Diri

3. Berjiwa

Wirausaha

4. Berpikir Logis,

Kritis, Kreatif,

dan Inovatif

5. Mandiri

6. Ingin Tahu

7. Cinta Ilmu

1. Belajar dan berusaha sebaik-baiknya saat mendapat

tugas dari guru.

2. Berusaha keras mengatasi berbagai hambatan guna

menyelesaikan tugas yang diberikan.

3. Berani maju dan tampil di depan kelas menceritakan

gagasan dan pemikiran siswa saat pelajaran di kelas

maupun kegiatan-kegiatan sekolah.

4. Berani berjualan di sekolah yang kemudian ditawarkan

kepada teman dan para guru, guna membantu orang tua

dan mendapat keuntungan.

5. Berani menyampaikan pendapat, gagasan, ide, dan

pemikiran secara kritis kepada guru saat pelajaran di

kelas maupun di luar kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

237

6. Siswa memiliki sikap dan perilaku tidak tergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

7. Siswa memiliki sikap dan tindakan yang selalu berupaya

untuk mengetahui lebih dalam dan meluas dari apa yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

7. 1 Nilai Sosial

2 Sadar akan

hak dan

kewajiban diri

dan orang lain

3 Patuh pada

aturan-aturan

sosial

4 Menghargai

karya dan

prestasi orang

lain

5 Santun

6 Demokrasi

1 Mengumpulakan sembako yang berisikan beras, sabun,

pasta gigi, minyak, dll, kepada siswa baru yang

kemudian akan disumbangkan kepada pihak yang

membutuhkan.

2 Mengumpulakn sumbangan setiap hari jumat melalui

kolekte mingguan, yang kemudian akan disumbangkan

pada yang membutuhkan.

3 Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu,

seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ada anggota

sekolah yang mengalami musibah/kematian.

4 Mengunjungi teman yang sakit.

8. Peduli

Lingkungan

1. Membiasakan anak untuk membuang sampah pada

tempatnya.

2. Petugas kebersihan sekolah membersihkan sampah pada

pagi hari dan membuangnya pada tempat pembuangan

akhir SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

3. Guru melaksanakan piket secara berkelompok untuk

melihat kebersihan lingkungan.

4. Mengambil samapah yang berserakan.

5. Piket kelas silakukan oleh siswa secara berkelompok

setelah pulang sekolah sesuai daftar piket.

6. Siswa secara individu menata bangku dann kursi setiap

hari supaya terlihat rapi.

7. Siswa menata bangku danb kursi secara individu setelah

pulang sekolah.

8. Tidak mencoret tembok atau bangku/kursi/fasilitas

sekolah. Bagi yang mencoret diberi sanksi

membersihkan atau mengecet ulang.

9. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai

Keberagaman)

1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

2. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera

dan peringatan hari-hari nasional

3. Memajang foto presidan dan wakil presiden serta

lambang negara.

4. Memajang foto-foto pahlawan

5. Menggunakan produk dalam negeri.

6. Siswa dengan yakin menyilangkan tangan kanan di dada

saat menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur.

7. Menampilkan pentas seni budaya pada kegiatan-

kegiatan tertentu, seperti saat MOS sebagai wujud

menghargai keberagaman yang ada pada peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

238

Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Spontan

No Nilai-nilai

Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius 1 Mengingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan

ibadah/tidak mengikuti perayaan ekaristi saat

memperingati hari0hari besar sekolah.

2 Menegur dan mengingatkan petugas doa sebelum

memulai pelajaran, doa angelus, dan doa sebelum

pulang sekolah.

3 Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam.

4 Miminta maaf jika melakukan kesalahan.

2. Kejujuran 5 Memperingatkan siswa yang mencontek saat ujian.

6 Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya.

7 Menegur dan memperingtakan siswa yang tidak

membayar barang yang diambil di kantin kejujuran.

8 Memberikan alasan yang benar saat siswa terlambat

datang ke sekolah kepada guru BK.

9 Meminta izin kepada guru mata pelajaran saat merasa

tidak enak badan, dan datang meminta obat kepada guru

BK kemudian istirahat di ruang UKS.

3. Bertanggung

Jawab

1. Mengerjakan PR yang diberikan guru kepada siswa

dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah.

2. Berani meminta maaf kepada orang lain saat berbuat

salah

3. Mengembalikan barang yang dipinjam dari sekolah atau

orang lain dan mengembalikannya pada tempat semula.

4. Hidup Sehat 1. Menggunakan masker penutup hidung saat merasa

sedang sakit flu, agar tidak menulur pada teman-

temannya.

2. Mencuci tangan dengan air bersih saat sebelum dan

sesudah melakukan aktivitas/kegiatan yang membuat

tangan kotor.

3. Memperingatkan siswa yang tidak mandi dan

menyampo rambut seusai pelajaran olahraga

4. Memperingatkan siswa yang tidak mencuci sepatu dan

kaos kaki sehingga mengeluarkan bau tidak sedap.

5. Kedisiplinan 1. Memperingatkan siswa yang tidak dengan segera

mengembalikan buku perpustakaan tepat waktu pada

petugas perpustakaan.

2. Memperingatkan siswa yang berpakaian tidak rapi,

rambut panjang, dan tidak memakai atribut seperti pada

peraturan yang sudah ditetpkan.

3. Menegur dan memperingatkan siswa yang tidak

menggunakan atribut saat melakukan upacara hari senin.

4. Memberikan sanksi langsung kepada siswa yang

didapati datang terlambat lebih dari tiga kali.

5. Melerai pertengkaran yang terjadi di sekolah.

6. Menegur dan memperingatkan siswa yang tidak

mengerjakan PR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

239

6. 1. Nilai Diri

2. Kerja Keras

3. Percaya Diri

4. Berjiwa

Wirausaha

5. Berpikir

Logis, Kritis,

Kreatif, dan

Inovatif

6. Mandiri

7. Ingin Tahu

8. Cinta Ilmu

1. Berani maju dan tampil di depan kelas saat diminta

segera maju ke depan kelas.

2. Meminjamkan barang yang dimiliki kepada teman di

kelas.

3. Berani dengan segera menyampaikan pendapat, gagasan,

ide, dan pemikiran secara kritis kepada guru saat

pelajaran di kelas maupun di luar kelas.

4. Segera datang ke perpustakaan saat diminta mencari

tugas di perpustakaan secara spontan.

5. Segera mengacungkan tangan saat tidak mengerti mater

yang disampaikan oleh guru.

6. Segera melapor kepada guru saat mendapati siswa yang

sedang sakit.

7. 1 Nilai Sosial

2 Sadar akan

hak dan

kewajiban diri

dan orang lain

3 Patuh pada

aturan-aturan

sosial

4 Menghargai

karya dan

prestasi orang

lain

5 Santun

6 Demokrasi

1. Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu,

seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ada anggota

sekolah yang mengalami musibah/kematian.

2. Mengunjungi teman yang sakit.

3. Mengucapkan selamat kepada siswa yang mendapatkan

prestasi.

4. Melayat apabila ada orangtua/wali murid yang

meninggal dunia.

5. Mengucapkan salam saat berpapasan dengan guru dan

orang yang lebih tua.

6. Menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur dengan

semangat dan gembira saat upacara bendera.

7. Membantu guru yang mengalami kesulitan saat

membawa media ke kelas

8. Peduli

Lingkungan

1. Siswa merapikan meja tempat duduk guru dengan segera

sebelum pergantian jam pelajaran.

2. Siswa segera membuang sampah di tempat sampah dan

segera mengambil sampah yang berserakan.

3. Siswa segera melakukan piket kelas setelah pulang

sekolah sesuai daftar piket.

4. Siswa segera menata bangku dan kursi secara individu

setelah pulang sekolah.

5. Siswa segera membantu guru menyiapkan media, seperi

viewer, LCD, dan menutup hordeng saat akan memulai

pelajaran.

9. Nilai

Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai

Keberagaman)

1 Siswa mengucapkan terima kasih saat pelajaran telah

usai kepada guru.

2 Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera

dan peringatan hari-hari nasional dengan semangat.

3 Siswa dengan yakin menyilangkan tangan kanan di dada

saat menyanyikan lagu mars Pangudi Luhur.

4 Guru menghargai keberagaman budaya, agama, etnis,

dan suku peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

240

Pengintegrasian Nilai Karakter Melalui Kegiatan Keteladanan

No Nilai-nilai

Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius 1. Guru ikut berdoa bersama peserta didik sebelum dan

sesudah jam pelajaran.

2. Semua guru dan tenaga kependidikan mengikuti

perayaan ekaristi/misa bersama sesuai dengan jadwal

yang sudah ditentukan.

3. Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika

berdoa, maka guru memberi contoh dengan berdoa

secara khusuk.

4. Saat guru memberi contoh berdoa, guru menggunakan

bahasa indonesia yang baik dan mudah dimengerti oleh

siswa.

2. Kedisiplinan 1. Pukul 07.00 WIB, semua guru harus sudah berada di

sekolah, dan terkhusus bagi guru piket harus datang

lebih awal guna menyambut siswa di dekat gerbang

masuk sekolah.

2. Pegawai tata usaha harus datang dan pulang tepat waktu

seperti yang sudah ada dalam tata tertib karyawan.

3. Guru memberi contoh mengambil sampah yang

berserekan dan membuang sampah pada tempat yang

sudah disediakan.

4. Guru memberikan contoh berbicara yang santon dan

sopan.

5. Guru pun harus memberikan contoh mengucapkan

terima kasih.

6. Minta maaf

7. Memberi penghargaan dan ucapan selamat kepada siswa

yang berprestasi

8. Menghargai pendapat siswa yang mengungkapkan ide

dan gagasannya.

3. Peduli

Lingkungan

1 Guru memberi contoh mengambil sampah yang

berserekan dan membuang sampah pada tempat yang

sudah disediakan.

2 Guru dan tenaga kependidikan sekolah kerja bakti

membersihkan lingkungan sekolah bersamaan dengan

siswa.

3 Menanam pohon dan tanaman hias sehingga lingkungan

sekolahan tampak bersih dan nyaman.

4 Sekolah membuat taman sekolah dengan tempat duduk

di sekitarnya sehingga tampak lebih asri dan nyaman.

4. Nilai Sosial 1. Guru dan tenaga kependidikan mengumpulkan

sumbangan pada momen tertentu, seperti gempa bumi,

kebakaran, banjir, ada anggota sekolah yang mengalami

musibah/kematian.

2. Guru dan tenaga kependidikan ikut mengunjungi teman

yang sakit.

3. Guru mengucapkan selamat kepada siswa yang

mendapatkan prestasi.

4. Guru ikut melayat apabila ada orangtua/wali murid yang

meninggal dunia.

5. Guru menyapa dan mengucapkan salam saat berpapasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

241

dengan guru dan orang yang lebih tua.

6. Guru memberikan contoh kepada siswa dengan

membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami

materi pembelajaran dengan empatik dan kesabaran.

5. Kejujuran 1. Guru memberikan penilaian secara obyektif kepada

semua siswa

2. Guru menepati janji yang dibuat kepada siswa baik saat

pelajaran di kelas maupun di luar kelas.

6. Nilai Kebangsaan

(Nasionalis dan

Menghargai

Keberagaman)

1 Siswa mengucapkan terima kasih saat pelajaran telah usai

kepada guru.

2 Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan

peringatan hari-hari nasional dengan semangat.

3 Guru tidak membeda-bedakan setiap peserta didik yang

memiliki latar belakang budaya, agama, dan suku yang

beranekaragam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

242

Lampiran 9. Analisis Hasil Angket Pelaksanaan Pendidikan Karakter

TEKNIK ISTRUMENT PENILAIAN GURU

METODE PEMBELAJARAN GURU

No Tes Tertulis Tes Lisan Tes Kinerja Penugasan Ind & Kel Observasi Pen. Portofolio

Jurnal Penilalian Diri

Penilaian Antarteman

1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 1 1 1

12 1 1 1 1 1 1

13 1 1 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1 1

18 1 1 1 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

243

20 1 1 1 1 1 1 1

21 1 1 1 1 1 1

22 1 1 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 1 1

22 18 20 21 19 12 9 20 21

22

18

20

21 19

12

9

20

21

Tes Tertulis

Tes Lisan

Tes Kinerja

Penugasan Ind & Kel

Observasi

Pen. Portofolio

Jurnal

Penilalian Diri

Penilaian Antarteman

TEKNIK ISTRUMEN PENILAIAN GURU

Jumlah Responden: 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

244

METODE PEMBELAJARAN GURU

METODE PEMBELAJARAN GURU

No Konstruktivisme Bertanya Inkuiri Pen. Autentik

Active Learning

Modeling Refleksi Masy. Belajar

Exp. Learning

1 1 1 1 1 1 1

2 1 1

3 1 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1

9 1 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 1 1 1 1 1

12 1 1 1 1

13 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 1 1

18 1 1 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

245

21 1 1 1

22 1 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 19 19 19 15 16 16 6 14

11

19

19

19 15

16

16

6 14

Konstruktivisme

Bertanya

Inkuiri

Pen. Autentik

Active Learning

Modeling

Refleksi

Masy. Belajar

Exp. Learning

Jumlah Responden: 23

Diagram Metode Pembelajaran Konstektual Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SMP tersebut baik diawali dengan penyusunan RKS dan RKAS, 2) pengintegrasian pendidikan karakter di dalam pembelajaran dilakukan

246

Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI