plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · pada pasien geriatri (katzung, 2004). pada...

110
ANALISIS PENGOBATAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Aloysius Bimo Tiar Nugroho NIM : 078114056 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vandang

Post on 04-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

ANALISIS PENGOBATAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA

MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Aloysius Bimo Tiar Nugroho

NIM : 078114056

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

i

ANALISIS PENGOBATAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA

MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Aloysius Bimo Tiar Nugroho

NIM : 078114056

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

iv

“The only true wisdom is in knowing you know nothing”

Socrates

Kupersembembahkan untuk

Tuhan Yesus yang selalu mencurahkan Roh Kudusnya di hatiku

Orang Tua-ku yang telah membesarkan dan mendidikku

Saudara-saudaraku yang selalu menguatkanku

Semua orang yang kucintai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

berjudul “ANALISIS PENGOBATAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI

BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA

MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009” . Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini tentu saja tidak lepas dari bantuan dan dukungan

banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak berterimakasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Seluruh staf rekam medik di Rumah Sakit St. Elisabeth Ganjuran dan RSUD

Panembahan Senopati Bantul atas ijin dan rasa kekeluargaan yang diberikan.

2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

3. dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK. yang dengan sabar membimbing dan memberikan

saran dan masukan kepada penulis.

4. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. dan Maria Wisnu Donowati M.Si., Apt.

selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan dan masukan bagi

penulis.

5. Seluruh staf sekretariat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

viii

6. Bapak, Ibu, dan Eyang yang selalu memberi kasih sayang, doa tulus, dan

dukungan yang selalu menguatkan penulis.

7. Kakakku Mbak Yayi atas dukungan dan semangatnya, adikku Windu,dan

sodaraku Yoyok yang sudah mengalah untuk tidak pakai komputer rumah.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007, yang selalu saling menguatkan.

9. Teman satu perjuangan untuk mencari data di Bantul, Hetty dan Nila, yang

selalu semangat walaupun Bantul itu jauh.

10. Teman-teman GFR team, Dita “weka”, Frisa, Olive, Tikubis, Sano “babi” dan

Mayan, atas semua semangat dan motivasinya.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada semua pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis

menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat

berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, 6 Desember 2010

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

ix

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................. vi

PRAKATA ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

INTISARI ................................................................................................. xv

ABSTRACT ............................................................................................... xvi

BAB I PENGANTAR .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

2. Keaslian Penelitian ....................................................................... 4

3. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

B. Tujuan ................................................................................................ 6

1. Tujuan Umum .............................................................................. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

x

2. Tujuan Khusus ............................................................................. 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ....................................................... 8

A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal ............................................................. 8

B. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) .......................................................... 9

C. Perubahan Sistem Ginjal Pada Lansia................................................. 12

D. Geriatri ............................................................................................... 12

E. Antibiotik ........................................................................................... 13

F. Penyesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan GFR .............................. 14

G. Keterangan Empiris ............................................................................ 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 16

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 16

B. Variabel dan Definisi Operasional ..................................................... 17

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 18

D. Bahan Penelitian ................................................................................. 18

E. Tata Cara Penelitian ........................................................................... 19

1. Analisis Situasi ............................................................................. 19

2. Pengambilan Data ........................................................................ 19

3. Pengolahan Data ........................................................................... 22

F. Tata Cara Analisis Hasil ..................................................................... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 24

A. Profil Pasien Geriatri .......................................................................... 24

1. Jenis Kelamin ............................................................................... 25

2. Umur ............................................................................................ 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

xi

3. Nilai Kreatinin Serum .................................................................. 30

4. Ras ................................................................................................ 33

B. Derajat Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan LFG ......................... 34

C. Penyesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan LFG ............................... 36

1. Jenis Antibiotik pada Geriatri di RS Kabupaten Bantul .............. 39

2. Jenis Obat Antibiotik Pada Kasus Perlu Penyesuaian Dosis ....... 40

3. Kesesuaian Dosis Antibiotik dalam Resep dengan Guideline ..... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 47

A. Kesimpulan ........................................................................................ 47

B. Saran ................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 49

LAMPIRAN ............................................................................................. 52

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................. 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

xii

DAFTAR TABEL Tabel I. Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) Berdasarkan LFG ........ 11

Tabel II. Profil Pasien Geriatri Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 26

Tabel III. Profil Pasien Geriatri Berdasarkan Umur .................................. 28

Tabel IV. Profil Pasien Geriatri Perempuan Berdasarkan Kreatinin Serum ........................................................................ 30

Tabel V. Profil Pasien Geriatri Laki-laki Berdasarkan Kreatinin Serum ........................................................................................ 31

Tabel VI. Profil Ras Pasien Geriatri .......................................................... 33

Tabel VII. Derajat penurunan fungsi ginjal ................................................ 34

Tabel VIII. Kasus Pengobatan Antibiotik yang Butuh Penyesuaian Dosis .......................................................................................... 37

Tabel IX. Jenis obat pada kasus perlu penyesuaian dosis di RS Elisabeth .......................................................................... 41

Tabel X. Jenis obat pada kasus perlu penyesuaian dosis RSUD Panembahan Senopati ............................................................... 41

Tabel XI. Kesesuaian dosis antibiotik terhadap guideline ........................ 42

Tabel XII. Ketidaksesuaian dosis antibiotik pada RS Elisabeth Ganjuran .................................................................................... 43

Tabel XIII. Ketidaksesuaian dosis antibiotik pada RSUD Panembahan Senopati ............................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Laju filtrasi glomerulus ............................................................. 9

Gambar 3.1. Proporsi Sampel Kajian Antibiotik ............................................ 22

Gambar 4.1. Diagram Profil Pasien Geriatri RS Elisabeth Ganjuran Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 26

Gambar 4.2. Diagram Profil Pasien Geriatri RSUD Panembahan SenopatiBerdasarkan Jenis Kelamin .................... 27

Gambar 4.3. Diagram Profil Pasien Geriatri RS Elisabeth Ganjuran Berdasarkan Umur ..................................................................... 29

Gambar 4.4. Diagram Profil Pasien Geriatri RSUD Panembahan Senopati Berdasarkan Umur ..................................................... 29

Gambar 4.5. Diagram Profil Pasien Geriatri Perempuan Berdasarkan Serum Kreatinin ........................................................................ 32

Gambar 4.6. Diagram Profil Pasien Geriatri Laki-Laki Berdasarkan Serum Kreatinin ........................................................................ 32

Gambar 4.7. Diagram Profil Ras Pasien Geriatri ............................................ 33

Gambar 4.8. Diagram Derajat Penurunan Fungsi Renal RS Elisabeth .......... 35

Gambar 4.9. Diagram Derajat Penurunan Fungsi Ginjal RSUD

Panembahan Senopati ............................................................... 36

Gambar 4.10. Diagram Penyesuaian Dosis Antibiotik RS Elisabeth ............. 38

Gambar 4.11. Diagram Penyesuaian Dosis Antibiotik RSUD

Panembahan Senopati .............................................................. 38

Gambar 4.12. Diagram Jenis Antibiotik RS Elisabeth .................................... 39

Gambar 4.13. Diagram Jenis Antibiotik RSUD Panembahan Senopati ........ 40

Gambar 4.14. Diagram Kesesuaian Dosis Antibiotik RS Elisabeth Ganjuran .................................................................................... 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Antibiotic Renal Dosing Guideline ........................................ 52

Lampiran 2 Profil Pasien Geriatri ............................................................ 59

Lampiran 3 Data Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan nilai LFG ......... 69

Lampiran 4 Pengobatan Antibiotik dan kesesuaiannya dengan guideline ................................................................................ 78

Lampiran 5 Surat Keterangan Ijin Penelitian RSUD Panembahan Senopati ................................................................................. 91

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian Bapeda Bantul ....................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

xv

INTISARI

Pasien geriatri sering mengalami penurunan fungsi fisiologik salah satunya fungsi ginjal. Nilai laju filtrasi glomerulus (LFG) merupakan parameter yang digunakan untuk menilai penurunan fungsi ginjal. Penggunaan obat antibiotik pada geriatri yang dosisnya tidak sesuai dapat menyebabkan risiko penyakit ginjal kronis. Nilai LFG yang digunakan dalam evaluasi ketidaksesuaian terapi antibiotik dapat dihitung dengan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran evaluasi pengobatan antibiotik pada pasien geriatri berdasarkan LFG yang dihitung dengan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional yang bersifat retrospektif. Data diperoleh melalui rekam medis rumah sakit di Kabupaten Bantul periode Januari – Desember 2009. Pengolahan data dilakukan secara analisis deskriptif.

Terdapat 284 pasien geriatri di RS Kabupaten Bantul yang mendapatkan pemeriksaan kreatinin serum dan peresepan antibiotik. Profil pasien geriatri mayoritas berjenis kelamin laki-laki (51,4%), berumur 60–75 tahun, kreatinin serum berada pada rentang normal. Derajat penurunan fungsi ginjal berdasarkan LFG pada stage 1 (≥ 90 ml/ min/ 1,73 m2) sebanyak 102 (35,9%). Dari total 15, terdapat 4 kasus (26,7%) tidak sesuai dosis dengan rekomendasi guideline, 1 kasus (6,7%) obat tidak direkomendasikan oleh guideline, dan 10 kasus (66,7%) dosisnya sesuai rekomendasi guideline.

Kata kunci: geriatri, antibiotik, LFG, MDRD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

xvi

ABSTRAK

Geriatric patients have physiologic changes and decreased kidney function. Glomerular filtration rate (GFR) is the parameter used to assess decreased kidney function. The use of inappropriate doses of antibiotics can cause chronic kidney disease risk. GFR was calculated using the formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD). This study aimed to obtain the evaluation of antibiotic treatment in geriatric patients based on GFR calculated by MDRD formula in the hospital in Bantul period of 2009. This study was an retrospective observational research with cross sectional design. The data were obtained through medical records of hospitals in Bantul regency period January to December 2009. The data was processed by descriptive analysis. There were 284 geriatric patients in Bantul District Hospital who received examination of serum creatinine and antibiotic prescribings. The major profile were male (51.4%), aged 60-75 years, and had serum creatinine in the normal range. One hundred and two (35,9%) geriatrics had stage 1 degree of kidney impairment based on GFR (≥ 90 ml / min / 1,73 m2). From total 15 cases, there were 4 cases (26.7%) not accordance with the recommendation guideline doses, 1 case (6.7%) that not recommended, and 10 cases (66.7%) accordance to guideline recommendations.

Keywords: geriatrics, antibiotics, GFR, MDRD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

1

BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang

Pasien geriatri sering mengalami pelemahan fungsi renal. Schulz (2008)

menemukan bahwa penurunan fungsi renal (nilai laju filtrasi glomerulus <60

ml/min/1,73 m2) pada pasien geriatri mencapai 43% bila nilai laju filtrasi

glomerulus (LFG) dihitung dengan formula modification of diet in renal disease

(MDRD) dan 61% jika dihitung dengan formula Cockcroft-Gault (CG). Sebesar

52% pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG perlu dilakukan penyesuaian

dosis (Schulz, 2008).

Pasien geriatri menurut UU Kesehatan No. 13 Tahun 1998 (cit., Siti, 2008)

adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Menurut perkiraan

dari United State Census Bureau 2000 (cit., U.S. Department of Health and

Human Services, 2001) populasi usia lanjut di Indonesia diproyeksikan antara

tahun 2000-2030 akan naik 240%. Hal ini tentunya perlu dijadikan sebagai

perhatian terhadap penanganan kelompok pasien geriatri dalam hal penanganan

medis, karena pasien geriatri memiliki sensitifitas yang lebih tinggi pada berbagai

bentuk aksi obat dalam hal interaksi farmakodinamika obat dengan reseptornya

(Katzung, 2004). Pasien geriatri juga sering kali mengalami keterbatasan dan

kemunduran fungsi organ (Siti, 2008), oleh karena itu penelitian ini lebih

memfokuskan pada pasien geriatri.

Beberapa antibiotik (amphotericin B, gentamycin dan vancomycin) dapat

meningkatkan kadar blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin pada darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

2

Peningkatan BUN dan kreatinin serum tersebut dapat mengarah pada disfungsi

renal (Hamilton, 2005).

Obat antibiotik merupakan salah satu obat yang sering digunakan oleh

pasien geriatri. Hal ini berhubungan dengan banyaknya kasus infeksi seperti

halnya infeksi saluran kemih (ISK) maupun infeksi saluran pernafasan (ISPA)

pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia,

antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol, jika mengalami pasien

mengalami alergi dapat diberikan amoksilin, penisilin, atau ampisilin.

Ciprofloxacin, norfloxacin, levofloxacin dapat diberikan untuk pasien dengan

infeksi saluran kemih (Katzung, 2004).

Kasus terapi antibiotik bagi pasien geriatri dapat mengarah kepada

kerusakan ginjal kronis yang ireversibel. Antibiotik yang perlu diawasi

penggunaannya pada pasien geriatri contohnya adalah golongan laktam dan

aminoglikosid karena ekskresi utamanya melalui ginjal. Waktu paruh obat akan

menjadi lebih panjang bila terjadi penurunan fungsi ginjal, sehingga obat dapat

memberikan efek toksik pada ginjal sendiri (Anonim, 2008).

LFG merupakan parameter terbaik untuk mengukur fungsi ginjal dan

mengetahui tingkat penurunan fungsi ginjal (Dipiro, 2008). Menurut Froissart,

Rossert, Jacquot, Paillard, dan Houillier (2005) salah satu perhitungan LFG yang

telah digunakan secara luas adalah formula MDRD. Perhitungan LFG dengan

formula MDRD membutuhkan data kreatinin serum, umur, suku bangsa, dan jenis

kelamin (Froissart, Rossert, Jacquot, Paillard, dan Houillier, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

3

Penelitian Froissart, et al. (2005) menunjukkan bahwa dari 2.178 pasien

independent yang diukur LFG-nya menggunakan formula Cockcroft-Gault (CG)

dan MDRD tidak didapati hubungan yang linier dengan nilai kreatinin serum.

Hasil tersebut berarti bahwa pasien dengan nilai kreatinin serum normal belum

tentu mempunyai nilai LFG yang normal pula. Hal ini menyebabkan banyaknya

pasien geriatri yang terlambat terdeteksi bahwa mereka sebenarnya telah

mengalami penurunan fungsi ginjal. Peresepan antibiotik dengan dosis tidak

sesuai pada pasien geriatri yang belum diketahui telah mengalami penurunan LFG

akan semakin memperparah keadaannya dan meningkatkan risiko chronic kidney

disease (CKD).

Penelitian ini merupakan sub dari proyek penelitian besar dengan judul

“Analisis Pengobatan pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)

Menurut Formula Cockroft-Gault (CG) dan Modification of Diet in Renal Disease

(MDRD) di Rumah Sakit Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kajian

Obat Hipertensi, Obat Antibiotika, dan Obat Antiinflamasi Non Steroid (Kota

Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman)”. Adanya pemilihan Rumah

Sakit Kabupaten Bantul dalam penelitian ini karena diharapkan dapat mewakili

salah satu Kabupaten di Provinsi DIY yaitu Kabupaten Bantul,

Peresepan yang tidak rasional pada pasien geriatri dengan kondisi telah

mengalami penurunan LFG dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi

ginjal sampai kerusakan ginjal kronik. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran secara nyata dan jelas mengenai peresepan antibiotik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

4

tidak sesuai pada pasien geriatri dengan kondisi telah mengalami penurunan laju

filtrasi glomerolus di daerah Kabupaten Bantul.

1. Rumusan masalah

a) Bagaimana profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi

glomerolus berdasarkan formula Modification of Diet in Renal Disease

(MDRD) di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 berdasarkan

jenis kelamin, umur, suku bangsa, kreatinin, dan derajat penurunan fungsi

renal berdasarkan LFG?

b) Berapa banyak pasien geriatri yang mendapatkan peresepan antibiotik

yang perlu disesuaikan dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus

menggunakan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode

2009?

c) Berapa banyak kasus pengobatan antibiotik pada pasien geriatri yang tidak

sesuai dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus menggunakan

formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009?

2. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan peresepan obat

antibiotik terhadap penurunan laju filtrasi glomerolus yang pernah dilakukan,

antara lain:

1) Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik

Rawat Inap di RSUD Dr Moewardi Surakarta Periode September-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

5

November 2007 (Yulianti, 2008). Yulianti mendapatkan hasil bahwa

dari 48 pasien yang masuk dalam kriteria inklusi ditemukan 55 episode

infeksi, dimana terdapat 45 (81,8%) episode infeksi yang tepat indikasi

tepat obat, 6 (10,9%) tepat indikasi tidak tepat obat, dan 1 (1,8%)

kontraindikasi, serta 3 (5,5%) penggunaan antibiotik tanpa indikasi.

Terdapat 16,1% dosis antibiotik yang belum disesuaikan untuk pasien

penyakit ginjal kronik. Berdasarkan hasil terapi pemberian antibiotik

didapatkan 45,5% responnya baik.

2) Calculation of the Estimated Creatinine Clearance in Avoiding Drug

Dosing Errors in The Older Patient (Hu, Matayoshi, Stevenson, 2001).

Hu, Matayoshi, dan Stevenson mendapatkan hasil bahwa dari 1044

pasien dengan umur diatas 80 tahun yang didiagnosis mengalami

infeksi dan memenuhi kriteria inklusi yaitu memiliki data yang

memadai untuk formula Cockroft-Gault dan menerima pengobatan

antibiotik, ditemukan tingkat kesalahan pemberian dosis antibiotik

sebesar 34% setelah disesuaikan dengan perhitungan klirens kreatinin

dengan formula Cockroft-Gault.

3) Comparison of Dosing Recommendations for Antimicrobial Drugs

Based on Two Methods for Assessing Kidney Function: Cockcroft-

Gault and Modification of Diet in Renal Disease (Golik & Lawrence,

2008). Mendapatkan hasil bahwa terdapat ketidaksesuaian dosis

sebesar 22,8% - 36,3% pada pengobatan antibiotik cefepime,

levofloxacin, meropenem, dan piperacillin-tazobactam, setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

6

dilakukan penyesuaian dosis dengan menggunakan formula MDRD

dan CG.

Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian mengenai

“Analisis Pengobatan Antibiotik Pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi

Glomerulus dengan Formula Modification Of Diet In Renal Disease di Rumah

Sakit Kabupaten Bantul Periode 2009” belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi

mengenai analisis pengobatan antibiotik pada geriatri berdasarkan LFG yang

dihitung dengan formula MDRD dalam pengambilan keputusan oleh farmasis

dan tenaga kesehatan lain dalam mempraktekkan pelayanan kesehatan

sehingga dapat mencegah terjadinya pengobatan antibiotik yang tidak sesuai.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum:

Untuk mendapatkan evaluasi pengobatan antibiotik pada pasien geriatri

berdasarkan laju filtrasi glomerulus yang dihitung dengan formula MDRD di

Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009.

2. Tujuan Khusus:

a) Mengetahui seperti apakah profil pasien geriatri yang mengalami

penurunan laju filtrasi glomerolus berdasarkan formula MDRD di Rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

7

Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 meliputi jenis kelamin, umur, suku

bangsa, kreatinin, dan derajat penurunan fungsi renal berdasarkan LFG.

b) Mengetahui jumlah kasus pengobatan antibiotik pada pasien geriatri yang

perlu disesuaikan dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus

berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode

2009.

c) Mengetahui jumlah kasus pengobatan antibiotik pada pasien geriatri yang

tidak sesuai dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus

menggunakan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode

2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

8

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Anatomi Fisiologis Ginjal

Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, di luar rongga

peritonium. Sisi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan yang disebut

hilum tempat lewatnya arteri dan vena renalis, cairan limfatik, suplai saraf, dan

ureter yang membawa urin akhir dari ginjal ke kandung kemih, tempat urin

disimpan hingga dikeluarkan. Ginjal dilingkupi oleh kapsul fibrosa yang keras

untuk melindungi struktur dalamnya yang rapuh. Masing-masing ginjal manusia

terdiri dari kurang lebih 1 juta nefron, masing-masing mampu membentuk urin.

Ginjal tidak dapat membentuk nefron baru, oleh karena itu pada trauma ginjal,

penyakit ginjal, atau proses penuaan akan terjadi penurunan jumlah nefron secara

bertahap. Setelah usia 40 tahun, jumlah nefron yang berfungsi biasanya menurun

kira-kira 10% setiap 10 tahun (Guyton & Hall, 2006).

Setiap nefron terdiri dari glomerulus yang dilalui sejumlah besar cairan

yang difiltrasi dari darah, dan tubulus yang panjang tempat cairan hasil filtrasi

diubah menjadi urin dalam perjalanannya menuju perlvis ginjal. Glomerulus

tersusun dari suatu jaringan kapiler glomerulus yang bercabang dan

beranastomosis, yang mempunyai tekanan hidrostatik tinggi (kira-kira 60 mmHg).

Kapiler glomerulus dilapisi oleh sel-sel epitel, dan keseluruhan glomerulus

dibungkus dalam kapsula Bowman (Guyton & Hall, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

9

Ginjal memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, antara lain untuk

mengekskresikan sebagian besar produk sisa metabolisme tubuh dan sisa obat-

obatan, mengontrol sekresi hormon aldosteron dan ADH dalam pengaturan cairan

tubuh, mengatur metabolisme vitamin D dan ion kalsium, ikut serta dalam

produksi hormone eritropoetin dan renin (Setiadi, 2007).

B. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)

Gambar 2.1. Laju filtrasi glomerulus

Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) adalah volume total dari cairan yang

terfiltrasi oleh glomeruli per satuan waktu. Nilai normalnya berkisar 120

mL/menit per 1,73 m2 luas permukaan tubuh, equivalen dengan 180 Liter/ hari.

Sekitar 99% dari GFR kembali ke kompartemen ekstraselular lewat proses

reabsorbsi tubular (Despopoulos & Silbernagl, 2001). Laju filtrasi glomerulus

merupakan salah satu indeks fungsi ginjal yang terpenting, yang memberi

informasi tentang jumlah jaringan ginjal yang berfungsi (Sylvia & Lorraine,

2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

10

National Kidney Foundation menyatakan bahwa LFG merupakan parameter

terbaik untuk mengukur level fungsi ginjal dan menentukan tingkat kerusakan

ginjal. National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative

(NKF K/DOQI) merekomendasikan persamaan tes klirens kreatinin (TKK) yang

menggunakan kadar kreatinin serum pada orang dewasa salah satunya yaitu

persamaan MDRD yang memperhitungkan faktor usia, jenis kelamin, kreatinin

serum dan ras.

Persamaan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) :

Keterangan: LFG = Laju Filtrasi Glomerulus sCr = kreatinin serum (mg/dl)

( National Kidney Foundation DOQI, 2003).

Laju filtrasi glomerulus digunakan secara luas sebagai indeks fungsi

ginjal, berikut ini adalah gambaran nilai LFG terhadap fungsi ginjal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

11

Tabel I. Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) Berdasarkan LFG Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) Berdasarkan LFG

Tahap Laju Filtrasi Glomerulus dengan luas

permukaan tubuh 1,73m2

Deskripsi Manajemen

I 90+ Fungsi renal normal

(tetapi urinalisis dan struktur

abnormal atau faktor genetik

mengindikasikan penyakit ginjal)

Observasi dan

mengkontrol

tekanan darah

II 60-89 Fungsi renal sedikit menurun

(CKD tahap 2 tidak dapat

didiagnosa dari LFG saja tapi juga

membutuhkan urinalisis dan

struktur abnormal atau faktor

genetik mengindikasikan penyakit

ginjal)

Observasi dan

mengkontrol

tekanan darah dan

risiko

kardiovaskular

IIIa 45-59 Fungsi renal menurun dalam tahap

moderat, dengan atau tanpa tanda

kerusakan ginjal lainnya

Observasi dan

mengkontrol

tekanan darah dan

risiko

kardiovaskular

IIIb 30-44 Fungsi renal menurun dalam tahap

moderat, dengan atau tanpa tanda

kerusakan ginjal lainnya

Observasi dan

mengkontrol

tekanan darah dan

risiko

kardiovaskular

IV 15-29 Penurunan fungsi renal yang berat Memikirkan

rencana untuk

mengatasi gagal

ginjal tahap akhir

V <15 Gagal ginjal tahap akhir Transplantasi atau

dialisis

(Knott, 2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

12

C. Perubahan Sistem Ginjal Pada Lansia

Pertambahan usia menyebabkan banyak jaringan yang hilang dari korteks

ginjal, glomerulus dan tubulus. Permukaan glomerulus berkurang secara progresif

setelah 40 tahun disertai penambahan jaringan sklerotik. Pada korteks ginjal, arteri

aferen dan eferen cenderung mengalami atrofi sehingga menyebabkan

pengurangan jumlah darah yang terdapat di glomerulus. Setelah usia 20 tahun

terjadi penurunan aliran darah ginjal kira-kira 10% per dekade. Fungsi hemostasis

ginjal juga berkurang sehingga merupakan predisposisi terjadinya gagal ginjal

(Darmojo, 1999).

Pada geriatri terjadi penurunan LFG karena telah terjadi pengurangan total

aliran darah ginjal, ukuran, dan jumlah glomerulus. Laju filtrasi glomerulus akan

menurun hingga 8-10 ml/menit/1,73 m2/dekade setelah umur 35 tahun. Transpor

maksimal tubulus juga mengalami penurunan progresif seiring dengan

peningkatan usia dan penurunan LFG (Darmojo, 1999).

D. Geriatri

Geriatri adalah ilmu tentang merawat orang yang berusia lanjut terhadap

penyakitnya. Geriatri dapat pula diartikan sebagai cabang ilmu kedokteran yang

mempelajari tentang penyakit pada lansia. Menurut Depkes RI tahun 2000,

geriatri merupakan cabang ilmu dari gerontologi dan kedokteran yang

mempelajari kesehatan pada lansia dalam berbagai aspek, yaitu promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

13

Tahun 1998 tentang kesehatan, dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang

telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Siti, 2008).

Menurut WHO, pembagian terhadap populasi usia meliputi tiga tingkatan,

yaitu :

a) Lansia (elderly) dengan kisaran umum 60-75 tahun,

b) Tua (old) 75-90 tahun

c) Sangat tua (very old) dengan kisaran umur > dari 90 tahun (Walker &

Edwards, 2003)

Pasien geriatri memiliki karakteristik khusus antara lain menderita beberapa

penyakit akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan sering disertai masalah

psikososial. Semuanya akan menyebabkan kemunduran, keterbatasan, dan

ketergantungan serta diberikan banyak obat-obatan yang seringkali justru

berakibat merugikan pasien. Berbeda dengan pasien muda, stres fisik seperti

infeksi atau stres psikososial yang relatif ringan dapat memicu timbulnya penyakit

serius pada usia lanjut. Oleh karena itu dibutuhkan perawatan khusus yang

berkualitas tinggi untuk perawatan pasien geriatri (Anonim, 2008).

E. Antibiotik

Antibiotik adalah agen yang menghentikan mikroba, baik dari pertumbuhan

atau membunuh mereka secara langsung. Antibiotik dapat berasal dari produk

alami atau bahan kimia sintetik yang dirancang untuk memblokir proses krusial

pada sel mikroba. Antibiotik alami dapat diproduksi oleh bakteri dan fungi. Obat

antimikrobia dapat berupa antibakteri dan antifungi (Walsh, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

14

Antibiotik dapat bekerja secara primer dengan menghentikan pembelahan

sel (bakteriostatik), atau dengan membunuh mikroorganisme secara langsung

(bakterisida). Sel yang paling rentan terhadap efek bakteriostatik dan bakterisida

adalah sel yang membelah dengan cepat. Agar obat antimikroba efektif, obat

tersebut harus dalam konsentrasi yang cukup di dalam aliran darah seseorang, dan

begitu juga dalam cairan interstisial (Brooker, 2005).

Antibiotik digolongkan ke dalam spektrum luas atau sempit. Antibiotik

spektrum luas adalah antibiotik yang efektif melawan berbagai mikroorganisme

berbeda, seperti kokus dan basilus. Antibiotik spektrum luas mungkin efektif

melawan kelompok bakteri Gram positif dan Gram negatif. Antibiotik spektrum

sempit sangat efektif melawan mikroorganisme spesifik (Brooker, 2005).

F. Penyesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan LFG

Prinsip-prinsip dasar pemakaian antibiotik pada usia lanjut tidak berbeda

dengan kelompok usia lainnya. Pemakaian antibiotik yang perlu diwaspadai

adalah antibiotik golongan aminoglikosida dan laktam, yang ekskresi utamanya

melalui ginjal. Penurunan fungsi ginjal karena usia lanjut akan mempengaruhi

eliminasi antibiotik tersebut, di mana waktu paruh obat menjadi lebih panjang

(waktu paruh gentasimin, kanamisin, dan netilmisin dapat meningkat sampai dua

kali lipat) dan memberi efek toksik pada ginjal (nefrotoksik), maupun organ lain

(misalnya ototoksisitas) (Anonim,2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

15

G. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pengobatan

antibiotik pada pasien geriatri yang telah mengalami penurunan nilai LFG saat

dihitung dengan formula MDRD dalam rangka meningkatkan pelayanan

kefarmasian di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai analisis pengobatan antibiotik pada geriatri

berdasarkan laju filtrasi glomerolus dengan formula modification of diet in renal

disease di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 merupakan jenis

penelitian observasional dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat

retrospektif.

Penelitian observasional merupakan penelitian dengan menggunakan

teknik atau pendekatan guna mendapatkan data primer dengan cara langsung

mengamati objek datanya. Penelitian observasional dapat dikelompokkan menjadi

observasi perilaku dan observasi non perlakuan. Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian observasional non perlakuan berupa observasi analisis catatan

(Jogiyanto, 2008).

Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif, karena tujuan dari

penelitian yaitu membuat gambaran atau mendeskripsikan mengenai suatu

keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005). Metode penelitian ini merupakan

deskriptif evaluatif karena gambaran data yang diperoleh dari lembar rekam medis

akan dievaluasi berdasarkan standar baku yang berlaku, dan dideskripsikan

dengan memaparkan fenomena yang telah terjadi, kemudian ditampilkan dalam

bentuk tabel dan diagram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

17

Penelitian ini bersifat retrospektif karena data yang digunakan dalam

penelitian ini diambil dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu, yaitu

pada lembar rekam medis pasien di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009.

B. Variable dan Definisi Operasional

1. Variabel utama :

a. Variabel bebas : nilai perhitungan LFG yang diperoleh

Merupakan nilai yang diperoleh dengan menggunakan formula MDRD.

b. Variabel tergantung : kesesuaian dosis antibiotik

Merupakan akibat dari penurunan nilai perhitungan LFG.

2. Variabel terkendali

a. Umur

b. Jenis kelamin

c. Suku bangsa

3. Variabel tak terkendali

a. Penyakit penyerta

4. Pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG adalah pasien berusia 60

tahun keatas dimana pada rekam medis tercantum data laboratotium berupa

kreatinin serum yang bila dihitung dengan MDRD memiliki nilai LFG<60

ml/min/1,73 m2 serta pasien yang telah menerima terapi obat antibiotik.

5. Karakteristik pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG adalah pasien

yang belum terdiagnosis telah mengalami penurunan LFG dan belum

mencapai tahap gagal ginjal pada saat pasien dirawat di Rumah Sakit

Kabupaten Bantul periode 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

18

6. Penurunan LFG dihitung dengan formula MDRD. Formula MDRD

membutuhkan beberapa data pasien meliputi kreatinin serum, umur, suku

bangsa, dan jenis kelamin, dan formula MDRD dalam menghitung LFG

adalah sebagai berikut:

LFG (mL/min/1,73 m2) = 186 x (Scr/88.4)-1.154 x (Age)-0.203 x (0.742 jika

wanita) x (1.212 bila African-American)

7. Rumah sakit yang akan diambil sebagai sampel adalah Rumah Sakit Umum

Daerah Panembahan Senopati Bantul dan Rumah Sakit Umum St. Elisabeth

Ganjuran. Alasan pemilihan tersebut karena kedua rumah sakit tersebut dapat

menyediakan informasi yang mendukung penelitian dan dirasa mampu

mewakili seluruh rumah sakit Kabupaten Bantul.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua pasien geriatri yang telah mengalami

pemeriksaan laboratorium mengenai nilai kreatinin serum di rumah sakit

Kabupaten Bantul periode 2009, kemudian diambil sesuai kriteria inklusi yaitu

pasien dengan usia 60 tahun keatas yang telah menerima terapi obat antibiotik,

dan dengan kriteria eksklusi berupa pasien dengan diagnosa gagal ginjal.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

rekam medis pasien geriatri yang telah mengalami penurunan nilai LFG kurang

dari 60 ml/menit/1,73m2 menurut formula MDRD di rumah sakit Kabupaten

Bantul selama tahun 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

19

E. Tata Cara Penelitian

Penelitian ini merupakan sub dari proyek penelitian besar dengan judul

“Analisis Pengobatan pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)

Menurut Formula Cockroft-Gault (CG) dan Modification of Diet in Renal Disease

(MDRD) di Rumah Sakit Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kajian

Obat Hipertensi, Obat Antibiotika, dan Obat Antiinflamasi Non Steroid (Kota

Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman)”. Adapun tata cara

penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Analisis situasi

Analisis situasi dengan melihat data laboratorium mengenai kreatinin

serum dan obat antibiotik yang digunakan oleh pasien geriatri yang dirawat di

rumah sakit Kabupaten Bantul periode 2009 yang diperoleh dari catatan medik

rumah sakit pada bulan Januari 2009 hingga Desember 2009.

2. Pengambilan Data

Pasien yang diperoleh dari rekam medis dipilih sesuai dengan kriteria

inklusi yang telah ditetapkan oleh penulis. Tahap pengambilan data dilakukan

melalui beberapa proses:

a) Penelusuran data, dilakukan dengan melihat data dokumentasi berupa

buku hasil pemeriksaan laboratorium pasien di instalasi laboratorium yang

memuat laporan data laboratorium kreatinin serum pasien geriatri dan

pernah dirawat di rumah sakit yang bersangkutan. Pada saat penelusuran

data, dilakukan penyeleksian data hingga mendapatkan nomor rekam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

20

medis pasien geriatri yang sesuai dengan definisi operasional di atas,

antara lain:

- pencarian data pasien yang pernah mengalami pemeriksaan kreatinin

serum,

- penyeleksian data berdasarkan umur geriatri, yaitu ≥ 60 tahun,

- pencatatan nomor rekam medis pasien geriatri sesuai dengan kriteria

umur geriatri, mempunyai data kreatinin serum, dan pernah di rawat di

rumah sakit yang bersangkutan.

- Mendapatkan jumlah populasi pada tiap rumah sakit Kabupaten Bantul

kemudian menghitung dan mengambil sampel minimum menggunakan

rumus Slovin, yaitu :

di mana : n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

d = galat pendugaan (0,05) (Setiawan, 2007).

- Melakukan randomisasi sampel menggunakan tabel random

berdasarkan nomor rekam medis sejumlah ukuran sampel minimum

yang didapat, antara lain untuk RSUD Panembahan Senopati

mempunyai populasi sebesar 890 pasien dengan sampel minimum

sebesar 276 sampel, sedangkan untuk RS St. Elisabeth Ganjuran

mempunyai populasi sampel sebesar 315 pasien dengan ukuran sampel

minimum sebesar 176 sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

21

- Jumlah sampel minimum adalah pasien dengan usia diatas 60 tahun,

telah menerima pemeriksaan laboratorium kreatinin serum, dan telah

menerima pengobatan antibiotik atau OAINS atau antihipertensi.

- Dari ukuran sampel minimum, baru dilakukan pengambilan sampel

untuk kajian antibiotik.

b) Pengumpulan data, pada tahap ini dilakukan pencarian pasien geriatri yang

sesuai dengan definisi operasional di atas berdasarkan nomor rekam medis

yang didapat sebanyak ukuran sampel minimum yang telah ditentukan.

c) Pencatatan data:

- Dilakukan dengan mencatat data pasien geriatri sebagai sampel sesuai

dengan nomor rekam medis yang telah diacak dan sesuai dengan

ukuran sampel minimum. Data yang dicatat meliputi data kreatinin

serum sesuai dengan tanggal pemeriksaan yang tercatat di instalasi

laboratorium, umur, jenis kelamin, dan terapi yang diberikan terkait

penggunaan salah satu atau lebih obat hipertensi, obat antibiotik, dan

OAINS ketika dirawat di rumah sakit yang bersangkutan. Pada data

yang kurang jelas dan kurang lengkap terkait dengan peresepan

antibiotik, dilakukan tanya jawab dengan apoteker yang berada di

rumah sakit bersangkutan.

- Dari data sampel minimum yang sudah diambil, peneliti mengambil

sampel kajian antibiotik dari sampel minimum per rumah sakit,

sebanyak 106 sampel dari RS St. Elisabeth Ganjuran dan 178 sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

dari RSUD Panembahan Senopati Bantul.

RS Kabupaten Bantul.

Gambar 3.

Data yang dikumpulkan meliputi nomor re

kelamin, suku bangsa,

penggunaan terapi

3. Pengolahan data

Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram

yang meliputi data tentang pasien geriatri yang telah mengalami penurunan

LFG menurut formula MDRD, serta banyaknya peresepan

tidak sesuai pada pasien geriatri

RS Elisabeth

sampel antibiotik

dari RSUD Panembahan Senopati Bantul. Total terdapat 284 sampel di

RS Kabupaten Bantul.

Gambar 3.1. Proporsi Sampel Kajian Antibiotik

Data yang dikumpulkan meliputi nomor rekam medis, umur, jenis

suku bangsa, nilai kreatinin serum, serta dosis dan frekuensi

penggunaan terapi antibiotik yang diberikan.

Pengolahan data

Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram

yang meliputi data tentang pasien geriatri yang telah mengalami penurunan

menurut formula MDRD, serta banyaknya peresepan

dak sesuai pada pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG

RS Elisabeth RSUD Panembahan Senopati

106 178

176

276

315

890

sampel antibiotik sampel minimum populasi

22

Total terdapat 284 sampel di

kam medis, umur, jenis

, serta dosis dan frekuensi

Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram

yang meliputi data tentang pasien geriatri yang telah mengalami penurunan

menurut formula MDRD, serta banyaknya peresepan antibiotik yang

LFG.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

23

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data kualitatif yang diperoleh dibahas dalam bentuk uraian dan secara

deskriptif dalam bentuk tabel dan atau gambar diagram. Data pasien akan

dikelompokkan terlebih dahulu sebagai berikut ini:

1. Persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan

formula MDRD dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang teridentifikasi

dengan MDRD dibagi total kasus dikali 100%.

2. Persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan

formula MDRD serta telah menerima terapi antibiotik dengan dosis tepat

dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang memperoleh dosis tepat

dibagi total kasus menurut formula MDRD dikali 100%.

3. Persentase pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan

formula MDRD serta telah menerima terapi antibiotik dengan dosis tidak

sesuai dengan menghitung jumlah pasien geriatri yang memperoleh dosis

tidak sesuai dibagi total kasus menurut formula MDRD dikali 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

5

24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pengobatan antibiotik pada

pasien geriatri berdasarkan laju filtrasi glomerulus yang dihitung dengan formula

MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul Periode 2009. Analisis pengobatan

antibiotik ini meliputi profil pasien geriatri yang menerima peresepan antibiotik,

berapa banyak kasus pengobatan antibiotik yang belum disesuaikan dosisnya

berdasarkan LFG, dan kesesuaian dosis pengobatan antibiotik berdasarkan LFG.

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data sekunder berupa data rekam

medis di RS Kabupaten Bantul, yang meliputi RSUD Panembahan Senopati dan

RS Elisabeth Ganjuran, pada periode 2009. Subyek penelitian adalah semua

pasien geriatri yang telah mengalami pemeriksaan laboratorium nilai kreatinin

serum dan memperoleh peresepan antibiotik di RS Kabupaten Bantul periode

2009. Populasi pasien geriatri yang mendapat pemeriksaan kreatinin serum pada

RS Elisabeth sebanyak 315, dan sampel yang masuk kriteria inklusi sebanyak

106. Pada RSUD Panembahan Senopati, dari populasi pasien geriatri yang

mendapat pemeriksaan kreatinin sebanyak 860, diambil sampel pasien geriatri

yang mendapat pengobatan antibiotik dan memenuhi inklusi sebanyak 178.

Sehingga sampel total pasien geriatri yang memenuhi kriteria inklusi di

Kabupaten Bantul sejumlah 284.

Pada penelitian ini, LFG digunakan untuk mengetahui tingkat kerusakan

ginjal pasien, dan sebagai dasar penyesuaian dosis antibiotik pada pasien geriatri.

Filtrasi glomerulus adalah proses penyaringan yang terjadi di glomerulus, yang

menyaring kotoran atau zat limbah yang ada di darah. LFG merupakan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

25

parameter fungsi ginjal yang menggambarkan efisiensi ginjal dalam menyaring

kotoran. Nilai yang didapat dari perhitungan LFG berupa volume total dari cairan

yang terfiltrasi oleh glomerulus per satuan waktu.

Menurut rekomendasi National Kidney Foundation, untuk mengukur nilai

LFG digunakan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD). Formula

ini memperhitungkan faktor usia, jenis kelamin, kreatinin serum dan ras. Alasan

digunakannya formula MDRD dalam penelitian ini karena formula ini telah

divalidasi dalam penelitian kohort (Levey, Bosch, Lewis, Greene, Rogers, Roth,

1999), tidak memerlukan data tinggi badan dan berat badan yang tidak tersedia di

RS Kabupaten Bantul, dan menurut penelitian Froissart, et al. (2005) formula

MDRD memiliki presisi data yang lebih baik ketimbang formula lain.

A. Profil Pasien Geriatri

Profil pasien geriatri yang diamati meliputi jenis kelamin, umur, nilai

kreatinin serum, ras, dan derajat penurunan fungsi ginjal berdasarkan LFG.

1. Jenis kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang diperhitungkan dalam

formula MDRD. Pada formulasi MDRD, jika pasien berkelamin perempuan,

maka perlu dikalikan dengan 0,742 sebagai faktor koreksi. Menurut

Greenberg, Saad, Abraham, dan Balmir (2009) pada pasien wanita perlu

dikalikan faktor koreksi 0,742 karena massa otot perempuan lebih rendah

dibanding laki-laki, sehingga kreatinin serum pada perempuan juga lebih

rendah, dan dapat diintepretasikan menjadi peningkatan nilai LFG.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

Pembagian pasien geriatri berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

Tabel II dibawah ini:

Tabel II. Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

Total

Jumlah total pasien geriatri yang mendapatkan pemeriksaan

serum dan mendapatkan pengobatan antibiotik pada RS Elisabeth sebanyak

106, dan pada RSUD Panembahan Senopati sebanyak 178. Pada RS Elisabeth,

didapati bahwa pasien geriatri berjenis kelamin perempuan lebih banyak

dibandingkan pasien geriatri lak

laki sebanyak 33. Pada RSUD Panembahan Senopati, jumlah pasien geriatri

laki-laki lebih banyak dibandingkan pasien geriatri perempuan, yaitu laki

sebanyak 113 sedangkan perempuan sebanyak 65.

Gambar 4.1.

Gambar 4.1, dapat dilihat bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran didapati

jumlah pasien geriatri perempuan lebih banyak dibandingkan pasien geriatri

Pembagian pasien geriatri berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

Tabel II dibawah ini:

II. Profil Pasien Geriatri Berdasarkan Jenis Kelamin RS Elisabeth RSUD Panembahan Senopati

Jumlah % Jumlah 33 31,1% 113 73 68,9% 65 106 100,0% 178 100

Jumlah total pasien geriatri yang mendapatkan pemeriksaan

serum dan mendapatkan pengobatan antibiotik pada RS Elisabeth sebanyak

106, dan pada RSUD Panembahan Senopati sebanyak 178. Pada RS Elisabeth,

didapati bahwa pasien geriatri berjenis kelamin perempuan lebih banyak

dibandingkan pasien geriatri laki-laki, yaitu perempuan sebanyak 73 dan laki

laki sebanyak 33. Pada RSUD Panembahan Senopati, jumlah pasien geriatri

laki lebih banyak dibandingkan pasien geriatri perempuan, yaitu laki

sebanyak 113 sedangkan perempuan sebanyak 65.

Gambar 4.1. Diagram Profil Pasien Geriatri RS Elisabeth GanjuranBerdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 4.1, dapat dilihat bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran didapati

jumlah pasien geriatri perempuan lebih banyak dibandingkan pasien geriatri

31,1%

68,9%

Laki-laki Perempuan

26

Pembagian pasien geriatri berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

ri Berdasarkan Jenis Kelamin RSUD Panembahan Senopati

% 63,5%

36,5%

100,0%

Jumlah total pasien geriatri yang mendapatkan pemeriksaan kreatinin

serum dan mendapatkan pengobatan antibiotik pada RS Elisabeth sebanyak

106, dan pada RSUD Panembahan Senopati sebanyak 178. Pada RS Elisabeth,

didapati bahwa pasien geriatri berjenis kelamin perempuan lebih banyak

laki, yaitu perempuan sebanyak 73 dan laki-

laki sebanyak 33. Pada RSUD Panembahan Senopati, jumlah pasien geriatri

laki lebih banyak dibandingkan pasien geriatri perempuan, yaitu laki-laki

Diagram Profil Pasien Geriatri RS Elisabeth Ganjuran

Gambar 4.1, dapat dilihat bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran didapati

jumlah pasien geriatri perempuan lebih banyak dibandingkan pasien geriatri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

laki-laki. Presentase pasien

sedangkan pasien geriatri laki

Gambar 4.2. Diagram Profil Pasien Geriatri RSUD Panembahan Senopati

Gambar 4.2, dapat diketahui bahwa pada RSUD Panembahan Senopati,

didapati presentase jumlah pasien geriatri laki

presentase jumlah pasien geriatri perempuan. Presentase pasien geriatri laki

laki yaitu 63,5% sedangkan perempuan sebesar 36,5%.

Secara keseluruhan, geriatri yang mendapatkan pemeri

serum dan mendapatkan pengobatan antibiotik pada Kabupaten Bantul

mayoritas adalah laki

yaitu sebanyak 138 (48,6%).

2. Umur

Usia merupakan faktor yang diperhitungkan dalam perhitungan LFG

menggunakan formula MDRD. Dalam formula MDRD, usia dari pasien

laki. Presentase pasien geriatri perempuan adalah sebesar 68,9%

sedangkan pasien geriatri laki-laki sebesar 31,1%.

Diagram Profil Pasien Geriatri RSUD Panembahan Senopati Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 4.2, dapat diketahui bahwa pada RSUD Panembahan Senopati,

apati presentase jumlah pasien geriatri laki-laki lebih besar dibandingkan

presentase jumlah pasien geriatri perempuan. Presentase pasien geriatri laki

laki yaitu 63,5% sedangkan perempuan sebesar 36,5%.

Secara keseluruhan, geriatri yang mendapatkan pemeri

serum dan mendapatkan pengobatan antibiotik pada Kabupaten Bantul

mayoritas adalah laki-laki, yaitu sebanyak 146 (51,4%), sedangkan wanita

yaitu sebanyak 138 (48,6%).

Usia merupakan faktor yang diperhitungkan dalam perhitungan LFG

menggunakan formula MDRD. Dalam formula MDRD, usia dari pasien

63,5%

36,5%

Laki-laki Perempuan

27

geriatri perempuan adalah sebesar 68,9%

Diagram Profil Pasien Geriatri RSUD Panembahan Senopati

Gambar 4.2, dapat diketahui bahwa pada RSUD Panembahan Senopati,

laki lebih besar dibandingkan

presentase jumlah pasien geriatri perempuan. Presentase pasien geriatri laki-

Secara keseluruhan, geriatri yang mendapatkan pemeriksaan kreatinin

serum dan mendapatkan pengobatan antibiotik pada Kabupaten Bantul

laki, yaitu sebanyak 146 (51,4%), sedangkan wanita

Usia merupakan faktor yang diperhitungkan dalam perhitungan LFG

menggunakan formula MDRD. Dalam formula MDRD, usia dari pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

28

merupakan faktor pengali dan dipangkat -2,03. Proses penuaan menyebabkan

berkurangnya jumlah nefron 10% tiap 10 tahun (Guyton & Hall, 2006). Hal

ini tentunya akan mempengaruhi nilai LFG dari pasien geriatri dan

mempengaruhi kerja ginjal. Pembagian pasien geriatri berdasarkan umurnya

disajikan pada tabel III.

Tabel III. Profil Pasien Geriatri Berdasarkan Umur Umur RS Elisabeth RSUD Panembahan

Senopati Jumlah % Jumlah %

elderly (60 - 75 tahun) 65 61,3% 128 71,9% old (76 – 90 tahun) 38 35,8% 49 27,5% very old (> 90 tahun) 3 2,8% 1 0,6% total 106 100,0% 178 100,0%

Pembagian umur pasien geriatri mengikuti klasifikasi menurut WHO,

yaitu dibagi menjadi golongan umur elderly (60-75 tahun), old (76-90 tahun),

dan very old (>90 tahun). Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada RS

Elisabeth Ganjuran didapati pasien dengan golongan umur elderly (60-75

tahun) adalah yang paling banyak yaitu sebanyak 65 pasien, kemudian

golongan old (76-90 tahun) sebanyak 38 pasien. Golongan umur very old

(>90 tahun) di RS Elisabeth Ganjuran merupakan yang paling sedikit, yaitu

sebanyak 3 pasien. Hal yang serupa terjadi pada RSUD Panembahan

Senopati, dimana pasien golongan elderly merupakan yang terbanyak, yaitu

sebanyak 128. Pasien golongan old ditemukan sebanyak 49, dan very old

hanya ada 1. Pasien dengan golongan usia elderly merupakan mayoritas di

Kabupaten Bantul, yaitu sebanyak 193 (68%). Menurut Dinas Kesehatan

Provinsi DIY (2008), didapati bahwa presentase kelompok umur usia lanjut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

di provinsi DIY yaitu sebesar 10,2% dan merupakan yang tertinggi di

Indonesia.

Gambar 4.3.

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran,

presentase golongan umur terbanyak adalah

Kemudian pasien yang termasuk golongan

termasuk golongan

Gambar 4.4. Diagr

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa presentase pasien golongan

merupakan yang terbesar di RSUD Panembahan Senopati, yaitu sebesar

71,9%. Golongan

elderly (60

elderly (60

di provinsi DIY yaitu sebesar 10,2% dan merupakan yang tertinggi di

Gambar 4.3. Diagram Profil Pasien Geriatri RS Elisabeth GanjuranBerdasarkan Umur

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran,

presentase golongan umur terbanyak adalah elderly, yaitu sebesar 61,3%.

Kemudian pasien yang termasuk golongan old sebesar 35,8%, dan yang

termasuk golongan very old sebesar 2,8%.

Diagram Profil Pasien Geriatri RSUD Panembahan Senopati Berdasarkan Umur

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa presentase pasien golongan

merupakan yang terbesar di RSUD Panembahan Senopati, yaitu sebesar

71,9%. Golongan old dan very old secara berturut sebesar 27,5% dan 0,6%.

61,3%

35,8%

2,8%

elderly (60 - 75 thn) old (76 - 90) very old (> 90 )

71,9%

27,5%

0,6%

elderly (60 - 75 thn) old (76 - 90) very old (> 90 )

29

di provinsi DIY yaitu sebesar 10,2% dan merupakan yang tertinggi di

Diagram Profil Pasien Geriatri RS Elisabeth Ganjuran

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran,

, yaitu sebesar 61,3%.

sebesar 35,8%, dan yang

am Profil Pasien Geriatri RSUD Panembahan Senopati

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa presentase pasien golongan elderly

merupakan yang terbesar di RSUD Panembahan Senopati, yaitu sebesar

27,5% dan 0,6%.

very old (> 90 )

very old (> 90 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

30

3. Nilai Kreatinin Serum

Kreatinin serum merupakan faktor yang diperhitungkan dalam formula

MDRD. Nilai kreatinin serum digunakan sebagai faktor pengali dan

dipangkatkan –1,154. Nilai normal kreatinin serum pada laki-laki dan

perempuan berbeda. Hal ini karena nilai kreatinin serum sebanding dengan

massa otot (Guyton & Hall, 2006), sehingga laki-laki nilai normalnya lebih

tinggi dibanding perempuan. Nilai normal kreatinin serum pada laki-laki

adalah 0,6 – 1,3 mg/dL, sedangkan pada perempuan adalah 0,5 – 0,9 mg/dL.

Profil kreatinin serum pasien geriatri perempuan dapat dilihat pada

tabel IV berikut ini:

Tabel IV. Profil Pasien Geriatri Perempuan Berdasarkan Kreatinin Serum Kreatinin Serum Pasien perempuan RS

Elisabeth Pasien Perempuan RSUD

Panembahan Senopati jumlah % jumlah %

< 0,5mg/dL 1 1,4% 9 13,8% 0,5 – 0,9 mg/dL 30 41,1% 37 56,9% > 0,9 mg/dL 42 57,5% 19 29,2% Total 73 100,0% 65 100,0%

Tabel IV, didapati bahwa dari total 73 sampel pasien geriatri

perempuan pada RS Elisabeth Ganjuran, yang memiliki nilai kreatinin serum

normal (0,5 – 0,9 mg/dL) sebanyak 30 pasien (41,1%). Pasien dengan nilai

kreatinin serum dibawah normal (<0.5 mg/ dL) sebanyak 1 pasien (1,4%),

dan yang memiliki nilai kreatinin serum di atas normal (>0,9 mg/ dL)

sebanyak 42 pasien (57,5%). Pada RSUD Panembahan Senopati, dari total

sampel pasien geriatri perempuan sebanyak 65, didapati yang mempunyai

nilai kreatinin serum normal sebanyak 37 pasien (56,9%). Pasien yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

31

memiliki nilai kreatinin serum di bawah normal sebanyak 9 pasien (13,8%),

dan yang memiliki nilai kreatinin serum di atas normal sebanyak 19 pasien

(29,2%). Secara keseluruhan, nilai kreatinin serum pasien geriatri perempuan

di RS Kabupaten Bantul mayoritas pada rentang normal (0,5 – 0,9 mg/dL)

yaitu sebanyak 67 (48,5%).

Profil kreatinin serum pasien geriatri laki-laki dapat dilihat pada tabel

V berikut ini:

Tabel V. Profil Pasien Geriatri Laki-laki Berdasarkan Kreatinin Serum Kreatinin Serum

Pasien Laki-Laki RS Elisabeth

Pasien Laki-Laki RSUD Panembahan Senopati

Jumlah % Jumlah % < 0,6 mg/ dL 3 9,1% 8 7,1% 0,6 – 1,3 mg/dL 22 66, 7% 74 65,5% > 1.3 mg/ dL 8 24,2% 31 27,4% total 33 100.0% 113 100,0%

Dari tabel V, dapat diketahui bahwa pada RS Elisabeth ganjuran, dari

total sampel pasien geriatri laki-laki sebanyak 33, yang memiliki nilai

kreatinin serum normal (0,6 – 1,3 mg/dL) sebanyak 22 pasien atau sebesar

66,7%, sedangkan yang memiliki nilai kreatinin serum dibawah normal (<0,6

mg/ dL) sebanyak 3 pasien atau sebesar 9,1%, dan yang nilai kreatinin serum

diatas normal (> 1,3 mg/ dL) yaitu sebanyak 8 pasien (24,2%). Pada RSUD

Panembahan Senopati, didapati dari total pasien geriatri laki-laki sebanyak

113 pasien, yang memiliki nilai kreatinin serum normal sebanyak 74 pasien

atau sebesar 65,5%. Pasien dengan nilai kreatinin serum dibawah normal

sebanyak 8 pasien atau sebesar 7,1%, dan pasien geriatri laki-laki yang nilai

kreatinin serumnya diatas normal sebanyak 31 pasien atau sebesar 27,4%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

32

Keseluruhan pasien geriatri laki-laki di Kabupaten Bantul mayoritas memiliki

nilai kreatinin serum normal (0,6 – 1,3 mg/dL) yaitu sebanyak 96 (65,7%).

Gambar 4.5. Diagram Profil Pasien Geriatri Perempuan

Berdasarkan Kreatinin Serum

Gambar 4.6. Diagram Profil Pasien Geriatri Laki-Laki

Berdasarkan Kreatinin Serum 4. Ras

Ras atau suku bangsa juga merupakan faktor yang diperhitungkan

dalam formula MDRD. Jika pasien berasal dari ras Afrika Amerika, maka

1

30

42

9

37

19

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

< 0,5mg/dL 0,5 – 0,9

mg/dL

> 0,9 mg/dL

jum

lah

nilai kreatinin serum

geriatri perempuan RS

Elisabeth

geriatri perempuan

RSUD

3

22

88

74

31

0

10

20

30

40

50

60

70

80

< 0,6 mg/ dL 0,6 – 1,3

mg/dL

> 1.3 mg/ dL

jum

lah

nilai kreatinin serum

geriatri laki-laki RS

Elisabeth

geriatri laki-laki RSUD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

33

dikalikan dengan faktor koreksi 1,210 karena etnis Afrika Amerika memiliki

massa otot yang lebih besar dibanding orang kulit putih (Greenberg, Saad,

Abraham, dan Balmir 2009).

Tabel VI. Profil Ras Pasien Geriatri Ras RS Elisabeth RSUD Panembahan

Senopati Jumlah % Jumlah %

Afrika Amerika 0 0,0% 0 0,0% Non Afrika Amerika 106 100,0% 178 100,0% total 106 100,0% 178 100,0%

Gambar 4.7. Diagram Profil Ras Pasien Geriatri

Dari gambar 4.7, dapat diketahui bahwa profil ras pasien geriatri di

Kabupaten Bantul semuanya adalah ras non Afrika Amerika, tepatnya ras

mongoloid, sehingga pada perhitungan LFG tidak dikalikan dengan faktor

koreksi 1,210.

B. Derajat Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan LFG

106

178

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

RS Elisabeth RSUD Panembahan Senopati

jujm

lah

Rumah Sakit

Afrika Amerika

Non Afrika Amerika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

34

Profil penurunan fungsi ginjal dari pasien geriatri pada Kabupaten Bantul

dikelompokan berdasarkan nilai LFG. Menurut NICE Clinical Guideline (2008),

pengelompokan tingkat penurunan fungsi ginjal dibagi menjadi 6 tingkatan, yaitu

stage 1 (≥ 90 ml/min/1,73 m2), stage 2 (60 – 89 ml/min/1,73 m2), stage 3A (45 –

59 ml/min/1,73 m2), stage 3B (30 – 44 ml/min/1,73 m2), stage 4 (15 –

29ml/min/1,73 m2), stage 5 (< 15 ml/min/1,73 m2). Stage 1 menunjukkan nilai

LFG normal atau meningkat, dengan bukti lain adanya kerusakan ginjal. Stage 2

menunjukkan terjadi sedikit penurunan LFG, dengan bukti lain adanya kerusakan

ginjal. Stage 3 menunjukkanterjadi penurunan moderat LFG, dengan atau tanpa

bukti lain kerusakan ginjal. Stage 4 menunjukkan terjadi penurunan parah LFG,

dengan atau tanpa bukti lain kerusakan ginjal. Stage 5 menunjukkan terjadinya

gagal ginjal. Profil derajat penurunan fungsi ginjal dari pasien geriatri Kabupaten

Bantul dapat dilihat pada tabel VII.

Tabel VII. Derajat Penurunan Fungsi Ginjal Degree of impaiment

RS Elisabeth Ganjuran

RSUD Panembahan Senopati

Kabupaten Bantul

Jumlah Persentase Jumlah Persentase jumlah presentase Stage 1 17 16,0% 85 47,7% 102 35,9%

Stage 2 38 35,8% 51 28,6% 89 31,3% Stage 3A 22 20,75% 10 5,6% 32 11,3%

Stage 3B 14 13,2% 20 11,2% 34 12,0%

Stage 4 9 8,5% 7 3,9% 16 5,6% Stage 5 6 5,7% 5 2,8% 11 3,9% Total 106 100,0% 178 100,0% 284 100,0%

Tabel VII dapat diketahui bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran, pasien

geriatri paling banyak mengalami penurunan fungsi ginjal pada stage 2, yaitu

sebanyak 38 pasien. Pada stage 1 sebanyak 17 pasien, stage 3A, didapati 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

35

pasien, stage 3B 14 pasien, stage 4 sebanyak 9 pasien, dan stage 5 ada 6 pasien.

Pada RSUD Panembahan Senopati, tingkat penurunan fungsi ginjal yang paling

banyak diderita oleh pasien adalah pada stage 1 yaitu sebanyak 85 pasien,

kemudian terbanyak kedua adalah pada stage 2 yaitu sebanyak 51 pasien geriatri.

Pada stage lainnya yaitu stage 3A sebanyak 10, stage 3B sebanyak 20 pasien,

stage 4 sebanyak 7, dan stage 5 sejumlah 5 pasien geriatri.

Gambar 4.8. Diagram Derajat Penurunan Fungsi Renal RS Elisabeth

Gambar 4.8 menunjukkan pada RS Elisabeth Ganjuran, tingkat penurunan

fungsi ginjal yang paling banyak diderita oleh pasien geriatri adalah pada stage 2,

yaitu sebesar 35,8%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien RS Elisabeth

Ganjuran mengalami sedikit penurunan LFG.

16.0%

35.8%

20.8%

13.2%

8.5%5.7%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20.0%

25.0%

30.0%

35.0%

40.0%

Stage 1 Stage 2 Stage 3A

Stage 3B

Stage 4 Stage 5

pres

enta

se

Derajat Penurunan Fungsi Ginjal

persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

36

Gambar 4.9. Diagram Derajat Penurunan Fungsi Ginjal

RSUD Panembahan Senopati

Gambar 4.9 menunjukkan bahwa pada RSUD Panembahan Senopati,

tingkat penurunan fungsi ginjal yang paling banyak diderita pasien geriatri adalah

pada stage 1. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas sampel pasien geriatri di

RSUD Panembahan Senopati memiliki tingkat LFG yang normal.

Mayoritas keseluruhan pasien geriatri di RS Kabupaten Bantul, derajat

penurunan fungsi ginjalnya berada pada stage 1, yaitu sebanyak 102 (35,9%).

Penelitian Smith, Lichtman, Bracken, Shlipak, Phillips, dan Paul (2006)

menemukan hasil bahwa terdapat 29% dari 80098 sampel mengalami penurunan

fungsi ginjal stage 3 (30-59 ml/ min/ 1,73 m2) hingga stage 4 (15-29 ml/ min/

1,73 m2) di Amerika Serikat.

C. Penyesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan LFG

Nilai LFG yang didapatkan dari formula MDRD dijadikan pedoman untuk

penyesuaian dosis pengobatan antibiotik pasien geriatri di RS Kabupaten Bantul.

Penyesuaian dosis antibiotik dilakukan pada stage CKD yang beragam, sesuai

47.8%

28.7%

5.6%11.2%

3.9% 2.8%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

Stage 1 Stage 2 Stage 3A Stage 3B Stage 4 Stage 5

Pre

sent

ase

Derajat Penurunan Fungsi Ginjal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

37

dengan spesifikasi masing-masing antibiotik pada guideline. Guideline yang

digunakan sebagai dasar penyesuaian dosis antibiotik adalah dari GlobalRPh.com

(McAuley, 2010) yang merupakan situs kesehatan yang tersertifikasi dan disusun

oleh McAuley, seorang clinical pharmacist.

Tabel VIII. Kasus Pengobatan Antibiotik yang Butuh Penyesuaian Dosis Penyesuaian Dosis

Antibiotik RS Elisabeth RSUD Panembahan

Senopati Jumlah % Jumlah %

perlu penyesuaian 9 8,5% 6 3,4%

tidak perlu penyesuaian 97 91,5% 172 96,6%

total 106 100,0% 178 100,0%

Dari tabel VIII, dapat diketahui bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran, dari

populasi sampel sebanyak 106, terdapat 9 kasus pengobatan antibiotik yang

memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan nilai LFG, dan 97 kasus pengobatan

tidak memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG. Pada RSUD Panembahan

Senopati, dari total sampel sebanyak 178, didapati 6 kasus pengobatan antibiotik

yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan nilai LFG, dan 172 kasus

pengobatan antibiotik yang tidak memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan

LFG. Total terdapat sebanyak 15 (5,3%) total kasus pengobatan antibiotik yang

membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus

menurut formula MDRD di RS Kabupaten Bantul periode 2009.

Banyaknya kasus pengobatan antibiotik pada geriatri yang membutuhkan

penyesuaian dosis juga disajikan dalam diagram berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

Gambar 4.10.

Dapat diketahui pada gambar 4.10, bahwa di RS Elisabeth Ganjuran,

presentase kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis

berdasarkan LFG hanyalah sebesar 8,5%, sedangkan kasus pengobatan antibiotik

yang tidak membutuhkan penyesuaian dosis berda

91,5%

Gambar 4.11.

Gambar 4.11 menunjukkan presentase jumlah kasus pengobatan antibiotik

yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG, yaitu sebesar 3,4%, dan

kasus pengobatan antibiotik yang tidak memerlukan penyesuaian dosis

berdasarkan LFG sebesar 96,6%. Terdapat seb

Gambar 4.10. Diagram Penyesuaian Dosis Antibiotik RS Elisabeth

iketahui pada gambar 4.10, bahwa di RS Elisabeth Ganjuran,

presentase kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis

berdasarkan LFG hanyalah sebesar 8,5%, sedangkan kasus pengobatan antibiotik

yang tidak membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan LFG presentasenya

Gambar 4.11. Diagram Penyesuaian Dosis AntibiotikRSUD Panembahan Senopati

Gambar 4.11 menunjukkan presentase jumlah kasus pengobatan antibiotik

yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG, yaitu sebesar 3,4%, dan

kasus pengobatan antibiotik yang tidak memerlukan penyesuaian dosis

berdasarkan LFG sebesar 96,6%. Terdapat sebanyak 15 (5,3%) total kasus

8,5 %

91,5%

perlu pernyesuaian tidak perlu penyesuaian

perlu penyesuaian

3,4%

tidak perlu penyesuaian

96,6%

38

Diagram Penyesuaian Dosis Antibiotik RS Elisabeth

iketahui pada gambar 4.10, bahwa di RS Elisabeth Ganjuran,

presentase kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis

berdasarkan LFG hanyalah sebesar 8,5%, sedangkan kasus pengobatan antibiotik

sarkan LFG presentasenya

Diagram Penyesuaian Dosis Antibiotik

Gambar 4.11 menunjukkan presentase jumlah kasus pengobatan antibiotik

yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG, yaitu sebesar 3,4%, dan

kasus pengobatan antibiotik yang tidak memerlukan penyesuaian dosis

anyak 15 (5,3%) total kasus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

39

pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan nilai

laju filtrasi glomerulus menurut formula MDRD di RS Kabupaten Bantul.

Penelitian Yulianti (2008) juga mendapatkan hasil bahwa di RSUD Dr Moewardi

Surakarta, dari 43 sampel pasien didiagnosis penyakit ginjal kronik, terdapat

16,1% dosis pengobatan antibiotik yang belum disesuaikan dosisnya.

1. Jenis Antibiotik pada Geriatri di RS Kabupaten Bantul

Antibiotik yang digunakan dalam pengobatan pada pasien geriatri di

RS Elisabeth dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.12. Diagram Jenis Antibiotik RS Elisabeth

Gambar 4.12 menunjukkan penggunaan antibiotik pada sampel pasien

geriatri di RS Elisabeth Ganjuran. Dari diagram, dapat diketahui bahwa

9

26 7

49

1

12

1 1

10

1 1 24

0

10

20

30

40

50

60

jum

lah

pem

akai

an

Jenis Antibiotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

40

antibiotik yang paling sering digunakan adalah injeksi ceftriaxon 1 gram,

yaitu sebanyak 47 kasus pengobatan antibiotik.

Gambar 4.13. Diagram jenis antibiotik geriatri

RSUD Panembahan Senopati

Pada RSUD Panembahan Senopati antibiotik yang digunakan pada

sampel geriatri, sama halnya dengan RS Elisabeth Ganjuran, yaitu injeksi

ceftriaxon 1gram. Ditemukan sebanyak 86 kasus pengobatan menggunakan

injeksi ceftriaxone.

2. Jenis Obat Antibiotik Pada Kasus Perlu Penyesuaian Dosis

Jenis obat antibiotik dari kasus pengobatan antibiotik yang

memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan perhitungan LFG menggunakan

formula MDRD dapat dilihat dalam tabel dibawah ini

139

3

19

1 1 1 28

13

86

38

3 62

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

jum

lah

pem

akai

an

jenis antibiotik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

41

Tabel IX. Jenis Obat pada Kasus Perlu Penyesuaian Dosis di RS Elisabeth Jenis Obat Jumlah % Injeksi meropenem 1 gram 2 22,2% Cefadroxil 500 mg 1 11,1% Injeksi cefotaxim 1 gram 3 33,3% Ciprofloxacin 500 mg 2 22,2% Fosfomycin 1 11,1% Total 9 100,0%

Ditemukan 9 kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan

penyesuaian dosis berdasarkan LFG di RS Elisabeth. Terdapat 3 kasus

pengobatan yang menggunakan injeksi cefotaxim 1 gram, 2 kasus

pengobatan menggunakan ciprofloxacin 500 mg dan injeksi meropenem 1

gram, dan 1 kasus untuk kasus pengobatan cefadroxil 500 mg, dan

fosfomycin.

Tabel X. Jenis Obat pada Kasus Perlu Penyesuaian Dosis RSUD Panembahan Senopati

Jenis Obat Jumlah % Injeksi ceftazidime 1 gram 2 33,3% injeksi cefotaxime 1 gram 1 16,7% Cefadroxil 500 mg 2 33,3% Ciprofloxacin 500 mg 1 16,7% Total 6 100,0%

RSUD Panembahan Senopati ditemukan 6 kasus pengobatan antibiotik

yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG. Terdapat 1 kasus

pengobatan yang menggunakan ciprofloxacin 500 mg dan injeksi cefotaxim 1

gram, dan masing-masing 2 kasus untuk pengobatan dengan injeksi

ceftazidime 1 gram, dan cefadroxil 500 mg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

42

3. Kesesuaian Dosis Antibiotik dalam Resep dengan Guideline

Dari kasus pengobatan antibiotik yang memerlukan penyesuaian dosis

berdasarkan perhitungan LFG menggunakan formula MDRD, kesesuaian

dosisnya terhadap guideline disajikan dalam tabel berikut:

Tabel XI. Kesesuaian Dosis Antibiotik Terhadap Guideline kesesuaian dosis RS Elisabeth RSUD Panembahan

Senopati jumlah % jumlah %

tidak sesuai dosis 2 1,9% 2 1,1%

tidak direkomendasikan 1 0.9% 0 0,0%

sesuai dosis 6 5,7% 4 2,3% tidak butuh penyesuaian

97 91,5% 172 96,6%

total sampel 106 100,0% 178 100,0%

Gambar 4.14. Diagram Kesesuaian Dosis Antibiotik RS Elisabeth Ganjuran

Dari gambar 4.14, dapat diketahui pada RS Elisabeth didapati 6 kasus

(5,7%) kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis

dengan pemberian dosis yang sudah sesuai dengan guideline. Kasus

22

1 06

4

97

172

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

RS Elisabeth RSUD Panembahan

Senopati

jum

lah

Rumah Sakit

Tidak butuh penyesuaian

sesuai dosis

tidak direkomendasikan

tidak sesuai dosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

43

pengobatan yang dosisnya tidak sesuai dengan guideline didapati sebanyak 2

kasus (1,9%), dan kasus pengobatan antibiotik yang tidak direkomendasikan

ada sebanyak 1 kasus (0,9%). Pada Pada RSUD Panembahan Senopati,

didapati kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis

dengan pemberian dosis yang sudah sesuai dengan guideline adalah sebanyak

4 (2,3%), dan kasus pengobatan antibiotik yang dosisnya tidak sesuai dengan

guideline sebanyak 2 (1,1%).

Kasus pengobatan antibiotik di RS Elisabeth Ganjuran yang

membutuhkan penyesuaian dosis dengan pemberian dosis tidak tepat dan

obat tidak direkomendasikan dideskripsikan pada tabel dibawah ini:

Tabel XII. Ketidaksesuaian Dosis Antibiotik pada RS Elisabeth Ganjuran NO. RM

Jenis Kelamin

Obat Dosis pemberian

GFR Rekomendasi guideline

19311 L Ciprofloxacin 500 mg

500 mg per 12 jam

16 250 per12 jam atau 250-500mg per 18 - 24

jam 19405 P Ciprofloxacin

500 mg 500 mg per

12 jam 25 250 per 12 jam atau

250-500mg per18 - 24 jam

18601 P Fosfomycin 1gr

1gr per 12jam

57 tidak direkomendasikan

Pada RS Elisabeth, ketidaksesuaian dosis antibiotik terjadi pada 2

kasus pemberian obat ciprofloxacin. Pasien dengan nilai LFG 16 ml/ min dan

pasien dengan LFG 25 ml/ min diberikan dosis ciprofloxacin 500 mg per 12

jam. Menurut guideline, untuk pasien dengan nilai LFG 5-30 ml/min, dosis

ciprofloxacin seharusnya disesuaikan menjadi 250 mg tiap 12 jam, atau 250 –

500 mg tiap 18 jam hingga 24 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

44

Kasus pengobatan antibiotik yang tidak direkomendasikan pada RS

Elisabeth adalah pada pengobatan fosfomycin dengan nilai LFG pasien

sebesar 57 ml/min. Pada kasus pengobatan ini, pasien mengalami penurunan

fungsi ginjal pada stage moderat jika dilihat dari nilai LFG. Menurut

guideline, jika pada pasien mengalami penurunan fungsi ginjal, maka

pengobatan fosfomycin sebaiknya diganti dengan antibiotik lainnya, karena

waktu paruhnya akan meningkat dengan adanya penurunan fungsi ginjal.

Kasus pengobatan antibiotik di RSUD Panembahan Senopati yang

membutuhkan penyesuaian dosis dengan pemberian dosis tidak tepat dan

obat tidak direkomendasikan dideskripsikan pada tabel dibawah ini:

Tabel XIII. Ketidaksesuaian Dosis Antibiotik pada

RSUD Panembahan Senopati NO. RM

Jenis Kelamin

OBAT Dosis pemberi

an

GFR penyesuaian dosis

368914 L injeksi ceftazidime 1 g

1 g per 8 jam

30 1 gram per 24 jam

379285 L ciprofloxacine 500 mg

500 mg per 12 jam

30 250 per 12jam atau 250-500mg per18 -

24 jam

Ketidaksesuaian dosis terjadi pada pemberian pengobatan injeksi

ceftazidime 1 g dan ciprofloxacine 500 mg. Pengobatan injeksi ceftazidime,

dengan nilai LFG pasien sebesar 30 ml/ min, seharusnya diberikan

penyesuaian dosis menjadi 1 gram per 24 jam. Penelitian Dalen, Vree, Baars,

Termond (1986) mendapatkan hasil farmakokinetik berupa peningkatan

waktu paruh dari ceftazidime berkorelasi dengan menurunnya klirens

kreatinin atau laju filtrasi glomerulus, sehingga pada pasien dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

45

penurunan fungsi ginjal direkomendasikan dilakukan penyesuaian dosis.

Pada pengobatan ciprofloxacin, dengan nilai LFG dari pasien sebesar 30 ml/

min, seharusnya diberikan penyesuaian dosis menjadi 250 mg per 12 jam

atau 250 mg – 500 mg tiap 18 – 24 jam. Menurut penelitian Gasser, Ebbert,

Graversen, dan Madsen (1987) ditemukan hasil bahwa Cmax dan Tmax dari

ciprofloxacin menjadi lebih lama pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal

(< 50 ml/ min per 1,73 m2). Hal tersebut dapat menyebabkan efek berbahaya

bagi ginjal, karena konsentrasi obat yang menumpuk pada ginjal akan

mengakibatkan nefrotoksisitas pada ginjal dan memperparah kerusakan ginjal

pada pasien.

Secara keseluruhan, pada RS Kabupaten Bantul periode 2009 didapati

4 (1,41%) kasus pengobatan antibiotik yang dosisnya tidak sesuai dan 1

(0,35%) kasus pengobatan yang tidak direkomendasikan guideline

berdasarkan nilai LFG. Penelitian Golik dan Lawrence (2008) mendapatkan

hasil bahwa terdapat ketidaksesuaian dosis sebesar 22,8% - 36,3% pada

pengobatan antibiotik cefepime, levofloxacin, meropenem, dan piperacillin-

tazobactam, setelah dilakukan penyesuaian dosis dengan menggunakan

formula MDRD dan CG. Hu, Matayoshi, dan Stevenson (2001),

menunjukkan bahwa dari 1044 pasien dengan umur diatas 80 tahun yang

didiagnosis mengalami infeksi dan memenuhi kriteria inklusi yaitu memiliki

data yang memadai untuk formula Cockroft-Gault dan menerima pengobatan

antibiotik, ditemukan tingkat kesalahan pemberian dosis antibiotik sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

46

34% setelah disesuaikan dengan perhitungan klirens kreatinin dengan

formula Cockroft-Gault.

Penyesuaian dosis antibiotik pada geriatri yang mengalami penurunan

fungsi ginjal merupakan hal yang penting untuk menjamin keberhasilan

terapi dari pasien. Penggunaan antibiotik dengan dosis yang belum

disesuaikan berdasarkan nilai LFG dapat menyebabkan nefrotoksisitas dan

memperparah kerusakan ginjal pada geriatri. Penelitian Fanos, Mussap,

Verlatto, Plebani ,dan Padovani (1996) mendapatkan hasil bahwa kejadian

disfungsi tubular ginjal pada 12 sampel yang mendapat pengobatan antibiotik

terjadi akibat amikacin. National Health Service (2010) di Inggris bahkan

telah mengeluarkan kebijakan mengenai peresepan antibiotik (antibiotic

prescribing policy) yang salah satunya mengharuskan untuk

mempertimbangkan fungsi ginjal pasien dalam peresepan antibiotik. Untuk

itu, penyesuaian dosis antibiotik berdasarkan nilai LFG pada geriatri perlu di

perhatikan lagi, mengingat RS di Kabupaten Bantul masih ditemukan adanya

kasus pengobatan antibiotik yang masih belum disesuaikan dosisnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

5

47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Profil geriatri yang mengalami penurunan LFG berdasarkan formula MDRD

di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 mayoritas berjenis kelamin

laki-laki, yaitu sebanyak 146 (51,4%), umur berada pada rentang 60 – 75

tahun (elderly), kreatinin serum sampel geriatri perempuan mayoritas berada

pada rentang normal (0,5 – 0,9 mg/dL) yaitu sebanyak 67 (48,6%). Kreatinin

serum sampel geriatri laki-laki mayoritas berada pada rentang normal (0,6 –

1,3 mg/dL) yaitu sebanyak 96 (65,8%), ras geriatri seluruhnya adalah non

Afrika Amerika, derajat penurunan fungsi ginjal berdasarkan LFG mayoritas

pada stage 1 (≥ 90 ml/ min/ 1,73 m2), yaitu sebanyak 102 (35,9%).

2. Jumlah pasien geriatri yang mendapatkan peresepan antibiotik yang perlu

disesuaikan dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus menurut

formula MDRD pada periode 2009 di RS Kabupaten Bantul ada sebanyak 15

kasus (5,3%).

3. Dari total 15 kasus, terdapat 4 kasus (26,7%) tidak sesuai dosis dengan

rekomendasi guideline, 1 kasus (6,7%) obat tidak direkomendasikan oleh

guideline, dan 10 kasus (66,7%) dosisnya sesuai rekomendasi guideline

berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus menurut formula MDRD di RS

Kabupaten Bantul periode 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

48

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang bersifat prospektif untuk

mengetahui perkembangan nilai LFG pada geriatri sehingga ada maintenance

ketepatan penyesuaian dosis yang diberikan pada terapi dan bisa

mengantisipasi kemungkinan kehadiran CKD.

2. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan formula LFG yang terbaru,

seperti formula Mayo Clinic Quadratic (MCQ), sehingga dapat digunakan

sebagai pembanding untuk mengetahui nilai LFG mana yang lebih akurat

pada sampel dengan Ras Asia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

49

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Farmakoterapi pada Usia Lanjut, http://farklin.com/images/multirow3f1e14b76904c.pdf, diakses tanggal 30 Maret 2010.

Brooker, C., 2005, Ensiklopedia Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 20.

Dalen, R., Vree, T., Baars, M., Termond, E., 1986, Dosage Adjustment for Ceftazidime in Patientswith Impaired Renal Function, European Journal of Clinical Pharmacology, 30, 597 - 605.

Darmojo, B., 1999, Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Balai Penerbit FKUI, Jakarta, pp. 71-76.

Despopoulos, A. & Silbernagl, S., 2001, Color Atlas of Physiology, 6th Edition, Thieme Publishing Group, Sttugart, pp. 152 – 157.

Dinas Kesehatan Propinsi DIY, 2008, Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2008, Dinas Kesehatan Propinsi DIY, Yogyakarta, pp. 11-12.

Dipiro, 2008, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition, Mc Graw Hill Medical, USA, pp. 705, 711.

Fanos, V., Mussap, M., Verlatto, G., Plebani, M., Padovani, M., 1996, Evaluation of Antibiotic-Induced Nephrotoxicity in Preterm Neonates by Determining Urinary L-Microglobulin, Pediatric Nephrology, 10, 645 – 647.

Froissart, M., Rossert, J., Jacquot, C., Paillard, M., dan Houillier, P., 2005, Predictive Performance of the MDRD And Cockcroft-Gault Equations For Estimating Renal Function, Journal of the American Society of Nephrology,16, 763-773.

Gasser, T., Ebbert, S., Graversen, P., Madsen, P., 1987, Ciprofloxacin Pharmacokinetics in Patients with Normal and Impaired Renal Function, Antimicrobial Agents and Chemotherapy Journal, 31, 709-712.

Golik, M., Lawrence, K., 2008, Comparison of Dosing Recommendations for Antimicrobial Drugs Based on Two Methods for Assessing Kidney Function: Cockcroft-Gault and Modification of Diet in Renal Disease, Pharmacotherapy Journal, 28(9), 1125-1132.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

50

Greenberg, Saad, Abraham, & Balmir, 2009, Drug Dosage Adjustment Using Renal Estimation Equations:A Review of the Literature, Hospital Pharmacy Journal, 44, 577–583, 603.

Guyton & Hall, 2006, Fisiologi Kedokteran, edisi 11, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 327.

Hamilton, S., 2005, Nephrotoxicity (Renal Toxicity), http: //www.chemocare.com/managing/nephrotoxicity-renal-toxicity.asp, diakses tanggal 30 Maret 2010.

Hu, K., Matayoshi A., Stevenson F., 2001, Calculation of the Estimated Creatinine Clearance in Avoiding Drug Dosing Errors in the Older Patient, The American Journal of the Medical Science, 322, 133-136.

Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, pp. 89,90.

Johnson, D. W., 2005, Automated Reporting of GFR, Australian Family Psysician, Vol. 34, Australia, 11, 926.

Katzung, 2004, Basic and Clinical Pharmacology 9th Edition, Mc Graw-Hill, US, pp.1007, 1012.

Knott, L., 2010, Assesing Renal Function, http://www.patient.co.uk/ doctor/Assessing-Renal-Function.htm, diakses tanggal 10 Maret 2010.

Levey, A., Bosch, J., Lewis, J., Greene, T., Rogers, N., Roth, D., 1999, A More Accurate Method To Estimate Glomerular Filtration Rate from Serum Creatinine: A New Prediction Equation, Annals of Internal Medicine, 130, 461-470.

McAuley, 2010, Antibiotic Renal Dosing Database, http: //www.globalrph.com/index_renal.htm, diakses tanggal 13 Oktober 2010.

National Kidney Foundation DOQI, 2003, KDOQI Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification, and Stratification, http://www.kidney.org/professionals/kdoqi/, diakses tanggal 6 April 2010.

National Health Service, 2010, Antibiotic Prescribing Policy, Royal Hospital United Bath, pp. 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

51

NICE Clinical Guideline, 2008, Early Identification And Management of Chronic Kidney Disease in Adult In Primary and Secondary Care, NICE Clinical Guideline 73, 7.

Notoatmojo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, pp. 138.

Schulz, 2008, Clinical Value of Automatic Reporting of Estimated Glomerular Filtration Rate in Geriatrics, http://content.karger.com/ProdukteDB/produkte, diakses tanggal 11 Maret 2010.

Setiadi, 2007, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 121-126.

Setiawan, N., 2007, Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya, Fakultas Peternakan

Universitas Padjajaran, 7, http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/03/penentuan_ukuran_sampel_memakai_rumus_slovin.pdf, diakses tanggal 01 April 2010

Siti, R.M., 2008, Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, pp. 2, 32.

Smith, G., Lichtman, J., Bracken, M., Shlipak, M., Phillips, C., Paul, B., et al, 2006, Renal Impairment and Outcomes in Heart Failure: Systematic Review and Meta-Analysis, Journal of the American College of Cardiology, 47, 1987-1996.

Sylvia & Lorraine, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, ,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 867 – 871, 889.

United States Department of Health and Human Services, 2001, International Population Reports, United States Department of Health and Human Services, Washington, DC., pp. 11.

Walker, R., Edwards, C., 2003, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 3rd Edition, Churchill Livingstone, Philadhelphia, pp. 65.

Walsh, C., 2003, Antibiotics; Actions, Origin, Resistance, American Society of

Microbiology, Washington, DC., pp. 3.

Yulianti, 2008, Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Rawat Inap di RSUD Dr Moewardi Surakarta Periode September-November 2007, Tesis, 6, Universitas Muhammadiyah , Surakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

52

Lampiran 1 Antibiotic Renal Dosing guideline (Mc Auley, 2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

59

Lampiran 2 Profil Pasien Geriatri RS Elisabeth Ganjuran

NO. RM

JK CR (mg/dL)

U (tahun)

OBAT GFR (ml

/min) 19813 P 5.4 67 inj Cefriaxon 500 mg/24 jam 8

15433 P 5.4 67 inj Ceftriaxone 1gr/24j 8

21182 P 4.8 67 inj Ceftriaxone 1gr/12 10

19386 L 4.7 82 Cefotaxim 1gr/8jam 13

5430 P 3.8 67 inj Cefriaxon 500 mg/24 jam 13

1389 P 3.8 67 inj Ceftriaxone 1gr/24j 13

19311 L 4 73 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 16

21159 L 3.5 80 inj Ceftriaxone 1gr/24j 18

19392 P 2.4 76 Kalcef 2 x 1 21

19393 P 2.4 76 Trichodazole 3 x 500 (metronidazole) 21

7485 P 2.3 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 22

20498 P 2.3 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 22

19405 P 2.1 65 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 25

19713 P 2.1 67 inj Ceftriaxone 1gr/12 25

21159 L 2.3 80 inj Ceftriaxone 1gr/24j 29

19278 P 1.8 66 Amoxan 3x1 30

11292 P 1.8 66 Chlorampenicole 3x1 (tetes mata) 30

21182 L 2.3 70 inj Ceftriaxone 1gr/12 30

19386 L 2.2 82 Cefotaxim 1gr/8jam 31

9872 L 2.2 78 inj Cefriaxone 1gr/24jm 31

20170 P 1.7 65 Ciprofloxacin 2x500 mg 32

19615 P 1.6 69 Inf metronidazol 3 x 500 34

21182 P 1.6 69 inj Ceftriaxone 1gr/12 34

19820 P 1.6 70 inj Ceftriaxone 1gr/12 34

18155 P 1.3 85 Amoxicillin 1 tab (extra) 41

19714 P 1.3 78 Cefadroxil 2 x 500 42

19448 P 1.3 78 inj Ceftriaxone 1gr/24j 42

19715 P 1.3 78 Metonidazole 3 x 500 42

11292 P 1.3 70 inj Cefriaxone 1gr/12j 43

19311 P 1.2 93 inj Cefriaxone 1gr/12j 45

20554 P 1.2 80 inj Ceftriaxone 1gr/12 46

20941 P 1.2 82 Meropex 2 x 1gr 46

19713 P 1.2 70 inj Ceftriaxone 1gr/12 47

3480 P 1.2 60 Cefotaxim 1 gr/8j 49

3481 P 1.2 60 Meroperem 1 gr/12j 49

11287 P 1.1 78 inj Cefriaxone 1gr/24jm 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

60

19429 L 1.4 86 inj Ceftriaxone 1gr/24j 51

19535 P 1.1 70 Amoxan 3 x 1 52

1446 P 1.1 70 inj Ceftriaxon 1gr/8jm 52

6344 P 1.1 69 inj Ceftriaxone 1gr/12 52

21059 P 1 90 inj Cefriaxone 1gr/12j 55

18601 P 1 77 Fosfomycin 1gr/12jam 57

21029 P 1 75 inj Cefriaxone 1gr/24jm 57

20804 P 1 80 inj Cefriaxone 1gr/24jm 57

19445 P 1 70 Amoxan 3 x 500 mg 58

21201 P 1 70 Ciprofloxacin 2x500 mg 58

19392 L 1.3 70 inj Ceftriaxone 1gr/24j 58

6345 P 1 67 Cefotaxime 3 x 1 gr 59

20170 P 1 65 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 59

19342 P 1 67 inj Ceftriaxone 1gr/24j 59

6346 P 1 67 Kalcef 2 x 1 59

21294 L 1.2 76 Tricodazol 4 x 1 63

445 P 0.9 83 Cefadroxil 2x1 64

1434 P 0.9 83 inj Cefriaxone 1gr/12j 64

21060 L 1.2 70 inj Ceftriaxone 1gr/24j 64

18042 P 0.9 75 Baquinor 2 x 500 mg (cipro) 65

19156 P 0.9 77 Cefotaxim 1gr/8jam 65

11287 P 0.9 75 inj Cefriaxone 1gr/12j 65

19157 P 0.9 77 Rovadin 1x500 65

8633 P 0.9 73 Trichodazole 3 x 500 (metronidazole) 65

431 P 0.9 75 Trichodazole 3 x 500 (metronidazole) 65

21084 P 0.9 70 Kalcef 2 x1 66

18286 P 0.9 67 Metrotidazol 3x500 I hari 66

18287 P 0.9 67 Tiamfenicol 3x500 66

12528 P 0.9 65 Cefotaxim 1gr/8jam 67

1446 L 1.1 81 inj Cefriaxone 1gr/12j 68

9871 L 1.1 76 Amoxan 3 x 500 mg 69

19562 L 1.1 76 inj Ceftriaxone 1gr/12 69

19311 L 1.1 70 Doxycycline 2 x 100 70

6295 L 1.1 65 Baquinor 2 x 500 mg (cipro) 71

21010 L 1.1 65 Cefadroxil 2 x 500 mg 71

19311 L 1.1 65 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 71

7486 P 0.8 82 Cefodroxil 2 x 500 mg 73

18041 P 0.8 82 inj Ceftriaxone 1gr/12 73

21029 P 0.8 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 75

18245 P 0.8 69 Cefadroxil 2x1 76

251 P 0.8 65 inj Ceftriaxone 1gr/12 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

61

Populasi (N) : 315 Kasus antibiotik : 106 kasus Kasus OAINS : 52 kasus Kasus antihipertensi : 69 kasus RSUD Panembahan Senopati NO. RM JK CR

(mg/dL) U

(tahun) OBAT GFR

(ml/ min/

1.73 m2) 361812 L 7.32 74 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 8

347144 L 7.67 65 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 24am 8

21294 L 1 76 Tricodazol 4 x 1 77

10950 L 1 74 Amoxisilin 3 x 500 mg 78

19714 P 0.7 78 Cefadroxil 2 x 500 86

19341 P 0.7 78 inj Ceftriaxone 1gr/24j 86

20779 L 0.9 82 inj Ceftriaxone 1gr/24j 86

19715 P 0.7 78 Metonidazole 3 x 500 86

19535 P 0.7 70 Amoxan 3 x 1 88

1446 P 0.7 70 inj Cefriaxone 1gr/12j 88

21388 P 0.7 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 88

8510 P 0.7 69 inj Ceftriaxone 1gr/12 88

20886 P 0.7 70 Inj ceftriaxone 1gr/12j 88

20778 P 0.7 70 Kalcef 2 x 1 88

1447 L 0.9 61 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 91

20403 L 0.8 90 Cefotaxim 3 x 1 97

1447 L 0.8 82 Inf metronidazol 3 x 500 98

1446 L 0.8 82 Inj ceftriaxone 1 gr/12j 98

9853 L 0.8 81 Amoxan 3 x 500 99

19813 L 0.8 75 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 100

446 P 0.6 73 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 104

19279 P 0.6 75 inj Ceftriaxone 1gr/12 104

19712 P 0.6 70 inj Cefriaxone 1gr/12j 105

6296 P 0.5 70 inj Ceftriaxone 1gr/12 130

16332 L 0.6 92 Azytromycin ½ .0.0 134

16331 L 0.6 92 Azytromycin 1 x 1 134

11287 L 0.6 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 142

21445 P 0.4 76 inj Cefriaxone 1gr/12j 165

21031 L 0.5 74 Amoxicillin 1 tab 500 mg 173

21388 L 0.5 65 Baquinor 2 x 500 mg (cipro) 177

21087 L 0.5 65 inj Ceftriaxone 1gr/12 177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

62

372670 L 5.49 69 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 11

368684 P 4.09 82 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 11

384388 P 4.07 61 injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 12

370030 (1)

L 3.13 72 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 21

383814 L 2.92 62 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 23

240484 L 2.71 78 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 24

376826 L 2.60 76 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 26

375456 L 2.66 65 injeksi ceftriaxone 1 x 1 26

378043 L 2.45 64 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 28

369567 L 2.28 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 29

379285 L 2.27 80 ciprofloxacine 2 x 500 mg 30

368914 L 2.38 60 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 30

368913 L 2.38 60 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 30

375672 P 1.83 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 30

368915 L 2.38 60 metronidazole 3 x 500 mg 30

279129 P 1.74 63 amoxicilin 4 x 500 mg 31

373063 L 2.10 99 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 31

335068 P 1.68 76 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 31

101600 P 1.63 74 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 33

376133 L 2.04 76 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 34

388117 L 2.01 80 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam

34

388118 L 2.01 80 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 34

280681 L 1.92 84 injeksi ceftriaxone 2 x 1 36

373117 L 1.89 70 cefadroxil 2 x 500 mg 38

387649 P 1.50 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 38

342736 L 1.80 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 40

379709 (1)

L 1.77 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 41

389315 L 1.71 77 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 41

370030 (2)

L 1.67 72 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 43

115423 L 1.67 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 44

371001 L 1.55 87 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 45

376347 L 1.56 60 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 48

110898 P 1.16 68 ciprofloxacine 2 x 500 mg 49

264400 L 1.49 66 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 50

373991 P 1.15 65 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 50

375919 L 1.42 82 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 51

368678 P 1.07 69 amoxicilin 3 x 500 mg 54

379709 (2)

L 1.39 70 injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

63

379037 L 1.31 85 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 55

386601 P 1.04 66 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 56

382298 P 0.97 69 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 61

378011 L 1.23 65 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 63

372024 L 1.16 74 injeksi ceftazidime 3 x 1 ampul 65

361941 P 0.93 60 injeksi ceftriaxon 1 g/24 jam 65

361942 P 0.93 60 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 65

372023 L 1.16 74 metronodazole 3 x 500 mg 65

361943 P 0.93 60 rifampicin 1 x 450 mg 65

373089 L 1.15 75 cefixime 2 x 100 mg 66

203434 (2)

P 0.92 63 cefixime 2 x 100 mg 66

203434 (1)

P 0.92 63 injeksi ceftriaxone 2 x 1 66

203434 (2)

P 0.92 63 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 66

373087 L 1.15 75 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 66

373088 L 1.15 75 metronidazole 3 x 500 mg 66

376364 P 0.91 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 67

384829 P 0.90 60 amoxicilin 3 x 500 mg 68

269916 (1)

L 1.11 79 injeksi ceftriaxone 1 / 24 jam 68

379131 L 1.15 62 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 68

269916 (1)

L 1.11 79 injeksi ciprofloxacin 1 g/12 jam 68

359571 L 1.11 70 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 70

386669 P 0.85 73 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 70

376350 L 1.11 70 injeksi garamycine 80 mg/12jam 70

318074 P 0.84 72 injeksi ceftriaxone 1 g/ 12 jam 71

259069 L 1.07 63 lefloxacine 1 x1 74

371262 P 0.82 64 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 75

371263 P 0.82 64 lefloxacine 1 x 500 mg 75

369587 L 1.04 60 ciprofloxacine 2 x 500 mg 77

380828 L 1.04 61 erythromycine 4 x 250 mg 77

369587 L 1.04 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 77

356887 L 0.99 76 gentamycin 3 x 80 mg 78

368759 L 1.02 65 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 78

372409 P 0.78 69 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 78

372550 P 0.78 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 78

377619 P 0.78 65 cotrimoxasole 2 x 480 mg 79

127178 P 0.74 87 injeksi metronidazole 250mg/6 jam 79

378865 P 0.74 75 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 81

354441 P 0.75 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

64

(1)

372287 L 0.93 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 82

370515 L 0.94 80 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 82

370516 L 0.94 80 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 82

282208 P 0.73 73 ciprofloxacine 2 x 500 mg 83

369985 L 0.95 67 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 84

370984 P 0.71 80 injeksi ceftriaxone 2 x 1g 84

381743 L 0.95 65 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 85

228990 (2)

P 0.71 77 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 85

254332 L 0.93 66 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 86

383417 L 0.92 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 86

392909 P 0.71 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 86

374831 L 0.89 80 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 87

371587 L 0.92 68 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 87

269916 (2)

L 0.90 79 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 87

244250 L 0.92 64 injeksi ceftriaxon 1g/12 jam 88

373941 P 0.66 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 90

375387 L 0.89 70 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 90

375388 L 0.89 70 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 90

373413 L 0.85 85 cefadroxil 2 x 500 mg 91

378008 L 0.89 67 injeksi ceftriaxon 1 ampul/12 jam 91

131875 L 0.88 70 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 91

131874 L 0.88 70 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam

91

373255 L 0.85 82 cefadroxil 2 x 500 mg 92

376383 L 0.88 64 amoxicilin 3 x 500 mg 93

348240 L 0.85 76 ciprofloxacine 2 x 500 mg 93

376384 L 0.88 64 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93

387304 L 0.85 76 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93

375530 P 0.66 75 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 93

373414 L 0.85 70 ciprofloxacine 2 x 500 mg 95

373415 L 0.85 70 injeksi metronidazole 500 mg/12 jam

95

228990 (1)

P 0.64 77 injeksi ceftriaxone 1 gr/ 12 jam 96

382450 P 0.65 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 96

321533 L 0.84 67 ciprofloxacine 2 x 500 mg 97

321532 L 0.84 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 97

379046 (1)

L 0.81 83 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 97

379046 L 0.81 83 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

65

(2)

187139 L 0.84 63 amoxicilin 3 x 500 mg 98

378091 L 0.82 70 cefadroxil 2 x 500 mg 99

383295 L 0.79 83 amoxicilin 3 x 500 mg 100

369556 L 0.81 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 100

369557 L 0.81 71 rifampicin 1 x 450 mg 100

310240 L 0.8 67 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 102

373993 P 0.60 80 injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam 102

379389 P 0.61 73 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 102

215759 P 0.60 76 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam

103

370591 L 0.79 67 amoxicilin 3 x 500 mg 104

103530 L 0.78 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 105

108463 L 0.79 64 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 105

373192 L 0.80 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 105

108462 L 0.79 64 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam

105

393985 L 0.77 70 amoxicilin 3 x 500 mg 106

393984 L 0.77 70 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 106

393984 L 0.77 70 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 106

379285 P 0.6 65 amoxicilin 3 x 500 mg 107

369871 L 0.74 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 jam

107

379284 P 0.6 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 107

379286 P 0.6 65 metronidazole 3 x 500 mg 107

390683 L 0.76 70 cefadroxil 2 x 500 mg 108

134465 L 0.76 69 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 108

376845 P 0.60 60 injeksi ceftriaxon 1 g/24 jam 108

380245 L 0.74 75 cefixime 2 x 100 mg 110

134983 P 0.58 66 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 111

387641 L 0.74 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 111

368060 P 0.56 75 cefadroxil 2 x 500 mg 112

368965 L 0.72 79 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 112

368061 P 0.56 75 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 112

375643 L 0.75 61 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 113

206267 P 0.56 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1g 113

206267 P 0.56 72 metronodazole 3 x 500 mg 113

367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 116

367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 116

372673 (2)

L 0.69 77 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 118

388185 P 0.54 68 cefadroxil 2 x 500 mg 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

66

388184 P 0.54 68 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 119

371339 L 0.70 65 amoxicilin 3 x 500 mg 120

387852 L 0.69 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 120

138504 L 0.69 69 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 121

138505 L 0.69 69 metronidazole 3 x 500 mg 121

370477 P 0.52 73 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 123

379630 L 0.66 75 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 125

381748 P 0.48 83 injeksi ampicilin 3 x 500 mg 128

381749 P 0.48 83 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 128

117883 P 0.50 67 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 jam

131

370194 P 0.47 90 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 132

391724 L 0.63 71 amoxicilin 3 x 500 mg 133

378623 P 0.49 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 133

390135 P 0.48 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 138

390827 L 0.58 84 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 142

390828 L 0.58 84 lefofloxacin 1 x 500 mg 142

377961 L 0.61 61 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 143

280857 L 0.59 65 injeksi cefadroxil 2 x 1 147

116516 P 0.43 75 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam

152

372673 (1)

L 0.54 77 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 157

355294 L 0.51 88 amoxicilin 3 x 500 mg 163

355293 L 0.51 88 cefadroxil 3 x 500 mg 163

355292 L 0.51 88 injeksi ceftriaxone 2 x 1 163

368076 L 0.51 82 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 165

341532 P 0.36 68 amoxicilin 3 x 500 mg 191

370640 P 0.33 60 injeksi ampicilin 3 x 500 mg 216

370341 P 0.23 60 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 328

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

67

Populasi (N) : 890 Sampel minimum :

n = ���

���.��,���� = 276

Kasus antibiotik : 178 kasus Kasus OAINS : 62 kasus Kasus antihipertensi : 214 kasus Data Profil Jenis Kelamin Pasien Geriatri jenis kelamin RS Elisabeth RSUD Panembahan Senopati

jumlah % jumlah % Laki-laki 33 31.13% 113 63.48%

Perempuan 73 68.87% 65 36.52%

Total 106 100.00% 178 100.00%

Data Profil Umur Pasien Geriatri

umur RS Elisabeth RSUD Panembahan Senopati

jumlah % jumlah %

elderly (60 - 75 tahun) 65 61.32% 128 71.91%

old (76 – 90 tahun) 38 35.85% 49 27.53%

very old (> 90 tahun) 3 2.83% 1 0.56%

total 106 100.00% 178 100.00%

Data Profil Kreatinin Serum Pasien Geriatri kreatinin serum Pasien perempuan RS

Elisabeth pasien perempuan RSUD

Panembahan Senopati jumlah % jumlah %

< 0.5mg/dL 1 1.37% 9 13.85%

0.5 - 0.9 mg/dL 30 41.10% 37 56.92%

> 0.9 mg/dL 42 57.53% 19 29.23%

Total 73 100.00% 65 100.00%

kreatinin serum pasien laki-laki RS

Elisabeth pasien laki-laki RSUD

jumlah % jumlah %

< 0.6 mg/ dL 3 9.09% 8 7.08%

0.6 - 1.3 mg/dL 22 66.67% 74 65.49%

> 1.3 mg/ dL 8 24.24% 31 27.43%

total 33 100.00% 113 100.00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

68

Data Profil Ras Pasien Geriatri Ras RS Elisabeth RSUD Panembahan

Senopati jmlh % jmlh %

Afrika Amerika 0 0.00% 0 0.00%

Non Afrika Amerika 106 100.00% 178 100.00%

total 106 100.00% 178 100.00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

69

Lampiran 3 Data Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan nilai LFG RS Elisabeth Ganjuran

NO. RM

JK

CR (mg/ dL)

U (tahun) OBAT

GFR (ml/ min/ 1.73 m2)

1447 P 5.4 67 Cefriaxon 500 mg/24 jam 8 1446 P 5.4 67 Ceftriaxone 1gr/24j 8

1446 P 4.8 67 Ceftriaxone 1gr/12j 10 19386 L 4.7 82 Cefotaxim 1gr/8jam 13 1447 P 3.8 67 Ceftriaxon 500 mg/24 jam 13

1446 P 3.8 67 Ceftriaxone 1gr/24j 13

21087 L 4 73 Ciprofloxacin 2 x 1 16

21182 L 3.5 80 Ceftriaxone 1gr/24j 18 19392 P 2.4 76 Kalcef 2 x 1 21 19393 P 2.4 76 Trichodazole 3 x 500 21 20170 P 2.3 70 Cefriaxone 1x1gr 22 20170 P 2.3 70 Cefriaxone 1x1gr 22 1446 P 2.1 67 Ceftriaxone 1gr/12j 25

21159 P 2.1 65 Ciprofloxacine 2 x 1 25 21182 L 2.3 80 Ceftriaxone 1gr/24j 29 19278 P 1.8 66 Amoxan 3x1 30 5430 L 2.3 70 Ceftriaxone 1gr/12 30

19279 P

1.8 66 Chlorampenicole 3x1 (tetes mata)

30

19386 L 2.2 82 Cefotaxim 1gr/8jam 31

19813 L 2.2 78 Ceftriaxone 1 x 1gr 31

21159 P 1.7 65 Ciprofloxacine 2 x 1 32 21059 P 1.6 69 Ceftriaxone 1gr/12j 34 11287 P 1.6 70 Ceftriaxone 1gr/12j 34 21060 P 1.6 69 Inf metronidazol 3 x 500 34 18155 P 1.3 85 Amoxicillin 1 tab (extra) 41

19714 P 1.3 78 Cefadroxil 2 x 500 42 19713 P 1.3 78 Ceftriaxone 1gr/24j 42 19715 P 1.3 78 Metonidazole 3 x 500 42 19311 P 1.3 70 Cefriaxon 1 g/24j 43 11292 P 1.2 93 Cefriaxon 1 g/12j 45 21445 P 1.2 80 Ceftriaxone 1gr/12j 46

20941 P 1.2 82 Meropex 2 x 1gr 46 11287 P 1.2 70 Ceftriaxone 1gr/12j 47 3480 P 1.2 60 Cefotaxim 1 gr/8j 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

70

3481 P 1.2 60 Meroperem 1 gr/12j 49 19813 P 1.1 78 Cefriaxone 1 x 1gr 51 21182 L 1.4 86 Ceftriaxone 1gr/24j 51 19535 P 1.1 70 Amoxan 3 x 1 52

19615 P 1.1 70 Ceftriaxon 3x1gr 52 21029 P 1.1 69 Ceftriaxone 1gr/12j 52 11292 P 1 90 Ceftriaxone 1 gr/12j 55 19405 P 1 75 Cefriaxone 1gr/24jm 57 18601 P 1 80 Ceftriaxon 1gr/24jam 57 19392 P 1 77 Fosfomycin 1gr/12jam 57

19445 P 1 70 Amoxan 3 x 500 mg 58 19820 L 1.3 70 Ceftriaxone 1gr/24j 58 1389 P 1 70 Ciprofloxacin 2x500 mg 58 6345 P 1 67 Cefotaxime 3 x 1 gr 59 6344 P 1 67 Ceftriaxone 1x 1 gr 59 19448 P 1 65 Cypro 2x1 59

6346 P 1 67 Kalcef 2 x 1 59 21294 L 1.2 76 Tricodazol 4 x 1 63 445 P 0.9 83 Cefadroxil 2x1 64 446 P 0.9 83 Cefriaxon 2x1gr 64 20554 L 1.2 70 Ceftriaxone 1gr/24j 64 18042 P 0.9 75 Baquinor 2 x1 65

19156 P 0.9 77 Cefotaxim 1gr/8jam 65 18041 P 0.9 75 Ceftriaxone 2 x 1 65 19157 P 0.9 77 Rovadin 1x100 65 8633 P 0.9 73 Trichodazole 3 x 500 mg 65 431 P 0.9 75 Tricodazol 3x500 mg 65 21084 P 0.9 70 Kalcef 2 x1 66

18286 P 0.9 67 Metrotidazol 3x500 I hari 66 18287 P 0.9 67 Tiamfenicol 3x50 66

12528 P 0.9 65 Cefotaxim 1gr/8jam 67

21201 L 1.1 81 Cefriaxone 1gr/12j 68 9871 L 1.1 76 Amoxan 3 x 500 mg 69 9872 L 1.1 76 Ceftriaxone 1gr/12j 69 19429 L 1.1 70 Doxycycline 2 x 100 70 6295 L 1.1 65 Baquinor 2 x 1 71 21010 L 1.1 65 Cefadroxil 2 x 500 mg 71

6296 L 1.1 65 Cipro 2 x 1 71 7486 P 0.8 82 Cefodroxil 2 x 500 mg 73 7485 P 0.8 82 Ceftriaxone 1gr/12j 73 19311 P 0.8 70 Ceftriaxon 1 g/24j 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

71

18245 P 0.8 69 Cefadroxil 2x1 76 20498 P 0.8 65 Ceftriaxone 1gr/12j 77 21294 L 1 76 Tricodazol 4 x 1 77 10950 L 1 74 Amoxisilin 3 x 500 mg 78

19714 P 0.7 78 Cefadroxil 2 x 500 86 19713 P 0.7 78 Ceftriaxone 1gr/24j 86 251 L 0.9 82 Ceftrioxone 1 gr/24j 86 19715 P 0.7 78 Metonidazole 3 x 500 86 19535 P 0.7 70 Amoxan 3 x 1 88 19311 P 0.7 70 Ceftriaxone 1 gr/12 jm 88

1434 P 0.7 70 Ceftriaxone 1 x 1 gr 88 21029 P 0.7 69 Ceftriaxone 1gr/12j 88 20779 P 0.7 70 Inj ceftriaxone 1gr/12j 88 20778 P 0.7 70 Kalcef 2 x 1 88 20886 L 0.9 61 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 91 20403 L 0.8 90 Cefrataxim 3 x 1 97

19341 L 0.8 82 Inf metronidazol 3 x 500 98

19342 L 0.8 82 Inj ceftriaxone 1 gr/12j 98 9853 L 0.8 81 Amoxan 3 x 500 99

15433 L 0.8 75 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 100

20804 P 0.6 75 Ceftriaxone 1gr/12j 104 19562 P 0.6 73 Ciprofloxacin 2 x 500 104

19311 P 0.6 70 Cefriaxon 1 gr/12 jm 105 11287 P 0.5 70 Ceftriaxone 1gr/12j 130 16332 L 0.6 92 Azytromycin ½ .0.0 134 16331 L 0.6 92 Azytromycin 1 x 1 134 19712 L 0.6 70 Ceftriaxone 1 gr/24 jam 142 8510 P 0.4 76 cetriaxone 2x1gr 165

21031 L 0.5 74 Amoxicillin 1 tab 500 mg 173 21388 L 0.5 65 Baquinor 2 x 500 mg 177 21388 L 0.5 65 Ceftriaxone 1gr/12j 177

RSUD Panembahan Senopati

NO. RM

JK CR (mg/ dL)

U (tahun

) OBAT

GFR (ml/ min/

1.73m2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

72

) 361812 L 7.32 74 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 8

347144 L 7.67 65 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 24am 8

372670 L 5.49 69 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 11 368684 P 4.09 82 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 11

384388 P 4.07 61 injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 12

370030 (1) L 3.13 72

injeksi metronidazole 3 x 500 mg 21

383814 L 2.92 62 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 23 240484 L 2.71 78 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 24 375456 L 2.66 65 ceftriaxone 1 x 1 26 376826 L 2.60 76 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 26 378043 L 2.45 64 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 28

369567 L 2.28 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 29

379285 L 2.27 80 ciprofloxacine 2 x 500 mg 30 368914 L 2.38 60 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 30

368913 L 2.38 60 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 30

375672 P 1.83 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 30 368915 L 2.38 60 metronidazole 3 x 500 mg 30 279129 P 1.74 63 amoxicilin 4 x 500 mg 31

373063 L 2.10 99 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 31 335068 P 1.68 76 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 31 101600 P 1.63 74 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 33 376133 L 2.04 76 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 34

388117 L 2.01 80 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam 34

388118 L 2.01 80 injeksi metronidazol 3 x 1 34 280681 L 1.92 84 injeksi ceftriaxone 2 x 1 36 373117 L 1.89 70 cefadroxil 2 x 500 mg 38 387649 P 1.50 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 38 342736 L 1.80 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 40 379709 (1) L 1.77 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 41

389315 L 1.71 77 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 41

370030 (2) L 1.67 72

injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 43

115423 L 1.67 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

73

371001 L 1.55 87 injeksi ciprofloxacine 2 x 1 ampul 45

376347 L 1.56 60 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 48

110898 P 1.16 68 ciprofloxacine 2 x 500 mg 49 264400 L 1.49 66 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 50

373991 P 1.15 65 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 50

375919 L 1.42 82 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 51

368678 P 1.07 69 amoxicilin 3 x 500 mg 54 379709 (2) L 1.39 70

injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 54

379037 L 1.31 85 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 55 386601 P 1.04 66 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 56 382298 P 0.97 69 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 61

378011 L 1.23 65 injeksi ciprofloxacine 200 mg/12 jam 63

361941 P 0.93 60 injeksi cefrtriaxone 1 x 1 ampul 65

372024 L 1.16 74 injeksi ceftazidime 3 x 1 ampul 65 361942 P 0.93 60 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 65 372023 L 1.16 74 metronodazole 3 x 500 mg 65 361943 P 0.93 60 rifampicin 1 x 450 mg 65 373089 L 1.15 75 cefixime 2 x 100 mg 66 203434 (2) P 0.92 63 cefixime 2 x 100 mg 66 203434 (1) P 0.92 63 ceftriaxone 2 x 100 mg 66 203434 (2) P 0.92 63 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 66

373087 L 1.15 75 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 66

373088 L 1.15 75 metronidazole 3 x 500 mg 66 376364 P 0.91 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 67 384829 P 0.90 60 amoxicilin 3 x 500 mg 68 269916 (1) L 1.11 79 injeksi ceftriaxone 1 / 24 jam 68 379131 L 1.15 62 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 68 269916 (1) L 1.11 79 injeksi ciprofloxacin 1 g/12 jam 68 359571 L 1.11 70 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 70 386669 P 0.85 73 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 70

376350 L 1.11 70 injeksi garamycine 80 mg/12jam 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

74

318074 P 0.84 72 injeksi ceftriaxone 1 g/ 12 jam 71 259069 L 1.07 63 lefloxacine 1 x1 74 371262 P 0.82 64 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 75 371263 P 0.82 64 lefloxacine 1 x 500 mg 75 369587 L 1.04 60 ciprofloxacine 2 x 500 mg 77 380828 L 1.04 61 erythromycine 4 x 250 mg 77 369587 L 1.04 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 77 356887 L 0.99 76 gentamycin 3 x 80 mg 78 368759 L 1.02 65 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 78 372409 P 0.78 69 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 78 372550 P 0.78 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 78 377619 P 0.78 65 cotrimoxasole 2 x 480 mg 79

127178 P 0.74 87 injeksi metronidazole 250mg/6 jam 79

378865 P 0.74 75 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 81 354441 (1) P 0.75 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 81 372287 L 0.93 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 82 370515 L 0.94 80 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 82

370516 L 0.94 80 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 82

282208 P 0.73 73 ciprofloxacin 2 x 500 mg 83

369985 L 0.95 67 ceftazidime 2 x 1 g 84 370984 P 0.71 80 injeksi ceftriaxone 2 x 10 mg 84

381743 L 0.95 65 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 85 228990 (2) P 0.71 77 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 85 254332 L 0.93 66 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 86 383417 L 0.92 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 86

392909 P 0.71 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 86 374831 L 0.89 80 injeksi cefrtiaxone 2 x 1 g 87 371587 L 0.92 68 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 87 269916 (2) L 0.90 79 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 87 244250 L 0.92 64 injeksi ceftriaxon 1g/12 jam 88 373941 P 0.66 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 90 375387 L 0.89 70 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 90

375388 L 0.89 70 injeksi ciprofloxacine 2 x 1 ampul 90

373413 L 0.85 85 cefadroxil 2 x 500 mg 91

378008 L 0.89 67 injeksi ceftriaxon 1 ampul/12 jam 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

75

131875 L 0.88 70 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 91

131874 L 0.88 70 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam 91

373255 L 0.85 82 cefadroxil 2 x 500 mg 92 376383 L 0.88 64 amoxicilin 3 x 500 mg 93 348240 L 0.85 76 ciprofloxacine 2 x 500 mg 93 376384 L 0.88 64 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93 387304 L 0.85 76 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93 375530 P 0.66 75 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 93 373414 L 0.85 70 ciprofloxacine 2 x 500 mg 95

373415 L 0.85 70 injeksi metronidazole 500 mg/12 jam 95

228990 (1) P 0.64 77 injeksi ceftriaxone 1 gr/ 12 jam 96 382450 P 0.65 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 96 321533 L 0.84 67 ciprofloxacine 2 x 500 mg 97 321532 L 0.84 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 97 379046 (1) L 0.81 83

injeksi ciprofloxacine 2 x 1 ampul 97

379046 (2) L 0.81 83

injeksi ciprofloxacine 2 x 1 ampul 97

187139 L 0.84 63 amoxicilin 3 x 500 mg 98 378091 L 0.82 70 cefadroxil 2 x 500 mg 99 383295 L 0.79 83 amoxicilin 3 x 500 mg 100 369556 L 0.81 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 100 369557 L 0.81 71 rifampicin 1 x 450 mg 100 310240 L 0.8 67 ceftazidime 3 x 1 102 373993 P 0.60 80 injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam 102 379389 P 0.61 73 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 102

215759 P 0.60 76 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam 103

370591 L 0.79 67 amoxicilin 3 x 500 mg 104 103530 L 0.78 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 105 108463 L 0.79 64 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 105 373192 L 0.80 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 105

108462 L 0.79 64 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam 105

393985 L 0.77 70 amoxicilin 3 x 500 mg 106 393984 L 0.77 70 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 106 393984 L 0.77 70 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 106 379285 P 0.6 65 amoxicilin 3 x 500 mg 107 369871 L 0.74 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

76

jam 379284 P 0.6 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 107 379286 P 0.6 65 metronidazole 3 x 500 mg 107 390683 L 0.76 70 cefadroxil 2 x 500 mg 108 134465 L 0.76 69 ceftazidime 2 x 1 108 376845 P 0.60 60 injeksi ceftriaxon 1 g/24 jam 108 380245 L 0.74 75 injeksi cefiximine 2 x 1 110 134983 P 0.58 66 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 111 387641 L 0.74 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 111 368060 P 0.56 75 cefadroxil 2 x 500 mg 112 368965 L 0.72 79 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 112 368061 P 0.56 75 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 112 375643 L 0.75 61 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 113 206267 P 0.56 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1g 113 206267 P 0.56 72 metronodazole 3 x 500 mg 113 367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 116 367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 116 372673 (2) L 0.69 77 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 118 388185 P 0.54 68 cefadroxil 2 x 500 mg 119 388184 P 0.54 68 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 119 371339 L 0.70 65 amoxicilin 3 x 500 mg 120 387852 L 0.69 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 120 138504 L 0.69 69 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 121 138505 L 0.69 69 metronidazole 3 x 500 mg 121 370477 P 0.52 73 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 123 379630 L 0.66 75 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 125 381748 P 0.48 83 ampicilin 3 x 500 mg 128 381749 P 0.48 83 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 128

117883 P 0.50 67 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 jam 131

370194 P 0.47 90 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 132 391724 L 0.63 71 amoxicilin 3 x 500 mg 133 378623 P 0.49 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 133 390135 P 0.48 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 138 390827 L 0.58 84 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 142 390828 L 0.58 84 lefofloxacin 1 x 500 mg 142 377961 L 0.61 61 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 143 280857 L 0.59 65 injeksi cefadroxil 2 x 1 147

116516 P 0.43 75 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jm 152

372673 L 0.54 77 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

77

(1) 355294 L 0.51 88 amoxicilin 3 x 500 mg 163 355293 L 0.51 88 cefadroksil 3 x 1 163 355292 L 0.51 88 ceftriaxone 2 x 1 163 368076 L 0.51 82 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 165 341532 P 0.36 68 amoxicilin 3 x 500 mg 191 370640 P 0.33 60 injeksi ampicilin 3 x 500 mg 216 370341 P 0.23 60 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 328

Data Derajat Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan LFG

Degree of impaiment

LFG (ml/min/1.73 m2)

RS Elisabeth Ganjuran RSUD Panembahan Senopati

Jumlah persentase Jumlah Persentase

Stage 1 ≥ 90 17 16.04% 85 47.75%

Stage 2 60 – 89 38 35.85% 51 28.65%

Stage 3A 45 – 59 22 20.75% 10 5.62%

Stage 3B 30 – 44 14 13.21% 20 11.24%

Stage 4 15 – 29 9 8.49% 7 3.93%

Stage 5 < 15 6 5.66% 5 2.81% Total - 106 100.00% 178 100.00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

78

Lampiran 4 Pengobatan Antibiotik dan kesesuaiannya dengan guideline RS Elisabeth Ganjuran NO. RM JK CR

(mg/ dL)

U (tahun)

OBAT GFR (ml/ min/

1.73m2)

dosis rekomendasi guideline

19813 P 5.4 67 inj Cefriaxon 500 mg/24 jam 8 tidak butuh penyesuaian

15433 P 5.4 67 inj Ceftriaxone 1gr/24j 8 tidak butuh penyesuaian

21182 P 4.8 67 inj Ceftriaxone 1gr/12 10 tidak butuh penyesuaian

19386 L 4.7 82 Cefotaxim 1gr/8jam 13 1-2 grams per 8-12jam

5430 P 3.8 67 inj Cefriaxon 500 mg/24 jam 13 tidak butuh penyesuaian

1389 P 3.8 67 inj Ceftriaxone 1gr/24j 13 tidak butuh penyesuaian

19311 L 4 73 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 16 250 per 12jam atau, 250-500mg per18 -24 jam

21159 L 3.5 80 inj Ceftriaxone 1gr/24j 18 tidak butuh penyesuaian

19392 P 2.4 76 Kalcef 2 x 1 21 tidak butuh penyesuaian

19393 P 2.4 76 Trichodazole 3 x 500 (metronidazole)

21 tidak butuh penyesuaian

7485 P 2.3 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 22 tidak butuh penyesuaian

20498 P 2.3 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 22 tidak butuh penyesuaian

19405 P 2.1 65 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 25 250 per 12jam atau, 250-500mg per18 -24 jam

19713 P 2.1 67 inj Ceftriaxone 1gr/12 25 tidak butuh penyesuaian

21159 L 2.3 80 inj Ceftriaxone 1gr/24j 29 tidak butuh penyesuaian

19278 P 1.8 66 Amoxan 3x1 30 tidak butuh penyesuaian

11292 P 1.8 66 Chlorampenicole 3x1 (tetes mata) 30 tidak butuh penyesuaian

21182 L 2.3 70 inj Ceftriaxone 1gr/12 30 tidak butuh penyesuaian

19386 L 2.2 82 Cefotaxim 1gr/8jam 31 1-2 grams per 8-12jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

79

9872 L 2.2 78 inj Cefriaxone 1gr/24jm 31 tidak butuh penyesuaian

20170 P 1.7 65 Ciprofloxacin 2x500 mg 32 tidak butuh penyesuaian

19615 P 1.6 69 Inf metronidazol 3 x 500 34 tidak butuh penyesuaian

21182 P 1.6 69 inj Ceftriaxone 1gr/12 34 tidak butuh penyesuaian

19820 P 1.6 70 inj Ceftriaxone 1gr/12 34 tidak butuh penyesuaian

18155 P 1.3 85 Amoxicillin 1 tab (extra) 41 tidak butuh penyesuaian

19714 P 1.3 78 Cefadroxil 2 x 500 42 1 gram x 1, lalu 500mg per12 jam

19448 P 1.3 78 inj Ceftriaxone 1gr/24j 42 tidak butuh penyesuaian

19715 P 1.3 78 Metonidazole 3 x 500 42 tidak butuh penyesuaian

11292 P 1.3 70 inj Cefriaxone 1gr/12j 43 tidak butuh penyesuaian

19311 P 1.2 93 inj Cefriaxone 1gr/12j 45 tidak butuh penyesuaian

20554 P 1.2 80 inj Ceftriaxone 1gr/12 46 tidak butuh penyesuaian

20941 P 1.2 82 Meropex 2 x 1gr 46 1 gm IV per 12 jam

19713 P 1.2 70 inj Ceftriaxone 1gr/12 47 tidak butuh penyesuaian

3480 P 1.2 60 Cefotaxim 1 gr/8j 49 1-2 grams per 8-12 jam

3481 P 1.2 60 Meroperem 1 gr/12j 49 1 gm IV per 12 jam

11287 P 1.1 78 inj Cefriaxone 1gr/24jm 51 tidak butuh penyesuaian

19429 L 1.4 86 inj Ceftriaxone 1gr/24j 51 tidak butuh penyesuaian

19535 P 1.1 70 Amoxan 3 x 1 52 tidak butuh penyesuaian

1446 P 1.1 70 inj Ceftriaxon 1gr/8jm 52 tidak butuh penyesuaian

6344 P 1.1 69 inj Ceftriaxone 1gr/12 52 tidak butuh penyesuaian

21059 P 1 90 inj Cefriaxone 1gr/12j 55 tidak butuh penyesuaian

18601 P 1 77 Fosfomycin 1gr/12jam 57 tidak direkomendasikan

21029 P 1 75 inj Cefriaxone 1gr/24jm 57 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

80

20804 P 1 80 inj Cefriaxone 1gr/24jm 57 tidak butuh penyesuaian

19445 P 1 70 Amoxan 3 x 500 mg 58 tidak butuh penyesuaian

21201 P 1 70 Ciprofloxacin 2x500 mg 58 tidak butuh penyesuaian

19392 L 1.3 70 inj Ceftriaxone 1gr/24j 58 tidak butuh penyesuaian

6345 P 1 67 Cefotaxime 3 x 1 gr 59 tidak butuh penyesuaian

20170 P 1 65 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 59 tidak butuh penyesuaian

19342 P 1 67 inj Ceftriaxone 1gr/24j 59 tidak butuh penyesuaian

6346 P 1 67 Kalcef 2 x 1 59 tidak butuh penyesuaian

21294 L 1.2 76 Tricodazol 4 x 1 63 tidak butuh penyesuaian

445 P 0.9 83 Cefadroxil 2x1 64 tidak butuh penyesuaian

1434 P 0.9 83 inj Cefriaxone 1gr/12j 64 tidak butuh penyesuaian

21060 L 1.2 70 inj Ceftriaxone 1gr/24j 64 tidak butuh penyesuaian

18042 P 0.9 75 Baquinor 2 x 500 mg (cipro) 65 tidak butuh penyesuaian

19156 P 0.9 77 Cefotaxim 1gr/8jam 65 tidak butuh penyesuaian

11287 P 0.9 75 inj Cefriaxone 1gr/12j 65 tidak butuh penyesuaian

19157 P 0.9 77 Rovadin 1x500 65 tidak butuh penyesuaian

8633 P 0.9 73 Trichodazole 3 x 500 (metronidazole)

65 tidak butuh penyesuaian

431 P 0.9 75 Trichodazole 3 x 500 (metronidazole)

65 tidak butuh penyesuaian

21084 P 0.9 70 Kalcef 2 x1 66 tidak butuh penyesuaian

18286 P 0.9 67 Metrotidazol 3x500 I hari 66 tidak butuh penyesuaian

18287 P 0.9 67 Tiamfenicol 3x500 66 tidak butuh penyesuaian

12528 P 0.9 65 Cefotaxim 1gr/8jam 67 tidak butuh penyesuaian

1446 L 1.1 81 inj Cefriaxone 1gr/12j 68 tidak butuh penyesuaian

9871 L 1.1 76 Amoxan 3 x 500 mg 69 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

81

19562 L 1.1 76 inj Ceftriaxone 1gr/12 69 tidak butuh penyesuaian

19311 L 1.1 70 Doxycycline 2 x 100 70 tidak butuh penyesuaian

6295 L 1.1 65 Baquinor 2 x 500 mg (cipro) 71 tidak butuh penyesuaian

21010 L 1.1 65 Cefadroxil 2 x 500 mg 71 tidak butuh penyesuaian

19311 L 1.1 65 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 71 tidak butuh penyesuaian

7486 P 0.8 82 Cefodroxil 2 x 500 mg 73 tidak butuh penyesuaian

18041 P 0.8 82 inj Ceftriaxone 1gr/12 73 tidak butuh penyesuaian

21029 P 0.8 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 75 tidak butuh penyesuaian

18245 P 0.8 69 Cefadroxil 2x1 76 tidak butuh penyesuaian

251 P 0.8 65 inj Ceftriaxone 1gr/12 77 tidak butuh penyesuaian

21294 L 1 76 Tricodazol 4 x 1 77 tidak butuh penyesuaian

10950 L 1 74 Amoxisilin 3 x 500 mg 78 tidak butuh penyesuaian

19714 P 0.7 78 Cefadroxil 2 x 500 86 tidak butuh penyesuaian

19341 P 0.7 78 inj Ceftriaxone 1gr/24j 86 tidak butuh penyesuaian

20779 L 0.9 82 inj Ceftriaxone 1gr/24j 86 tidak butuh penyesuaian

19715 P 0.7 78 Metonidazole 3 x 500 86 tidak butuh penyesuaian

19535 P 0.7 70 Amoxan 3 x 1 88 tidak butuh penyesuaian

1446 P 0.7 70 inj Cefriaxone 1gr/12j 88 tidak butuh penyesuaian

21388 P 0.7 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 88 tidak butuh penyesuaian

8510 P 0.7 69 inj Ceftriaxone 1gr/12 88 tidak butuh penyesuaian

20886 P 0.7 70 Inj ceftriaxone 1gr/12j 88 tidak butuh penyesuaian

20778 P 0.7 70 Kalcef 2 x 1 88 tidak butuh penyesuaian

1447 L 0.9 61 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 91 tidak butuh penyesuaian

20403 L 0.8 90 Cefotaxim 3 x 1 97 tidak butuh penyesuaian

1447 L 0.8 82 Inf metronidazol 3 x 500 98 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

82

1446 L 0.8 82 Inj ceftriaxone 1 gr/12j 98 tidak butuh penyesuaian

9853 L 0.8 81 Amoxan 3 x 500 99 tidak butuh penyesuaian

19813 L 0.8 75 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 100 tidak butuh penyesuaian

446 P 0.6 73 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 104 tidak butuh penyesuaian

19279 P 0.6 75 inj Ceftriaxone 1gr/12 104 tidak butuh penyesuaian

19712 P 0.6 70 inj Cefriaxone 1gr/12j 105 tidak butuh penyesuaian

6296 P 0.5 70 inj Ceftriaxone 1gr/12 130 tidak butuh penyesuaian

16332 L 0.6 92 Azytromycin ½ .0.0 134 tidak butuh penyesuaian

16331 L 0.6 92 Azytromycin 1 x 1 134 tidak butuh penyesuaian

11287 L 0.6 70 inj Cefriaxone 1gr/24jm 142 tidak butuh penyesuaian

21445 P 0.4 76 inj Cefriaxone 1gr/12j 165 tidak butuh penyesuaian

21031 L 0.5 74 Amoxicillin 1 tab 500 mg 173 tidak butuh penyesuaian

21388 L 0.5 65 Baquinor 2 x 500 mg (cipro) 177 tidak butuh penyesuaian

21087 L 0.5 65 inj Ceftriaxone 1gr/12 177 tidak butuh penyesuaian

RSUD Panembahan Senopati NO. RM JK CR

(mg/ dL)

U (tahun)

OBAT GFR (ml/ min/ 1.73 m2)

Rekomendasi guideline

361812 L 7.32 74 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 8 1-2 grams per 24 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

83

347144 L 7.67 65 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 24am 8 tidak butuh penyesuaian

372670 L 5.49 69 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 11 1-2 grams per 8-12 jam

368684 P 4.09 82 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 11 tidak butuh penyesuaian

384388 P 4.07 61 injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 12 tidak butuh penyesuaian

370030 (1) L 3.13 72 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 21 tidak butuh penyesuaian

383814 L 2.92 62 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 23 tidak butuh penyesuaian

240484 L 2.71 78 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 24 tidak butuh penyesuaian

376826 L 2.60 76 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 26 tidak butuh penyesuaian

375456 L 2.66 65 injeksi ceftriaxone 1 x 1 26 tidak butuh penyesuaian

378043 L 2.45 64 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 28 tidak butuh penyesuaian

369567 L 2.28 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 29 tidak butuh penyesuaian

379285 L 2.27 80 ciprofloxacine 2 x 500 mg 30 250 per 12 jam atau, 250-500mg per18 - 24 jam

368914 L 2.38 60 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 30 1 gram per 24 jam

368913 L 2.38 60 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 30 tidak butuh penyesuaian

375672 P 1.83 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 30 tidak butuh penyesuaian

368915 L 2.38 60 metronidazole 3 x 500 mg 30 tidak butuh penyesuaian

279129 P 1.74 63 amoxicilin 4 x 500 mg 31 tidak butuh penyesuaian

373063 L 2.10 99 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 31 1 gram per12 jam

335068 P 1.68 76 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 31 tidak butuh penyesuaian

101600 P 1.63 74 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 33 tidak butuh penyesuaian

376133 L 2.04 76 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 34 tidak butuh penyesuaian

388117 L 2.01 80 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam 34 tidak butuh penyesuaian

388118 L 2.01 80 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 34 tidak butuh penyesuaian

280681 L 1.92 84 injeksi ceftriaxone 2 x 1 36 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

84

373117 L 1.89 70 cefadroxil 2 x 500 mg 38 1 gram x 1, lalu 500mg per12 jham

387649 P 1.50 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 38 tidak butuh penyesuaian

342736 L 1.80 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 40 tidak butuh penyesuaian

379709 (1) L 1.77 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 41 tidak butuh penyesuaian

389315 L 1.71 77 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 41 tidak butuh penyesuaian

370030 (2) L 1.67 72 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 43 tidak butuh penyesuaian

115423 L 1.67 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 44 tidak butuh penyesuaian

371001 L 1.55 87 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 45 tidak butuh penyesuaian

376347 L 1.56 60 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 48 tidak butuh penyesuaian

110898 P 1.16 68 ciprofloxacine 2 x 500 mg 49 tidak butuh penyesuaian

264400 L 1.49 66 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 50 tidak butuh penyesuaian

373991 P 1.15 65 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 50 tidak butuh penyesuaian

375919 L 1.42 82 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 51 tidak butuh penyesuaian

368678 P 1.07 69 amoxicilin 3 x 500 mg 54 tidak butuh penyesuaian

379709 (2) L 1.39 70 injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 54 tidak butuh penyesuaian

379037 L 1.31 85 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 55 tidak butuh penyesuaian

386601 P 1.04 66 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 56 tidak butuh penyesuaian

382298 P 0.97 69 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 61 tidak butuh penyesuaian

378011 L 1.23 65 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 63 tidak butuh penyesuaian

372024 L 1.16 74 injeksi ceftazidime 3 x 1 ampul 65 tidak butuh penyesuaian

361941 P 0.93 60 injeksi ceftriaxon 1 g/24 jam 65 tidak butuh penyesuaian

361942 P 0.93 60 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 65 tidak butuh penyesuaian

372023 L 1.16 74 metronodazole 3 x 500 mg 65 tidak butuh penyesuaian

361943 P 0.93 60 rifampicin 1 x 450 mg 65 tidak butuh penyesuaian

373089 L 1.15 75 cefixime 2 x 100 mg 66 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

85

203434 (2) P 0.92 63 cefixime 2 x 100 mg 66 tidak butuh penyesuaian

203434 (1) P 0.92 63 injeksi ceftriaxone 2 x 1 66 tidak butuh penyesuaian

203434 (2) P 0.92 63 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 66 tidak butuh penyesuaian

373087 L 1.15 75 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 66 tidak butuh penyesuaian

373088 L 1.15 75 metronidazole 3 x 500 mg 66 tidak butuh penyesuaian

376364 P 0.91 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 67 tidak butuh penyesuaian

384829 P 0.90 60 amoxicilin 3 x 500 mg 68 tidak butuh penyesuaian

269916 (1) L 1.11 79 injeksi ceftriaxone 1 / 24 jam 68 tidak butuh penyesuaian

379131 L 1.15 62 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 68 tidak butuh penyesuaian

269916 (1) L 1.11 79 injeksi ciprofloxacin 1 g/12 jam 68 tidak butuh penyesuaian

359571 L 1.11 70 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 70 tidak butuh penyesuaian

386669 P 0.85 73 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 70 tidak butuh penyesuaian

376350 L 1.11 70 injeksi garamycine 80 mg/12jam 70 tidak butuh penyesuaian

318074 P 0.84 72 injeksi ceftriaxone 1 g/ 12 jam 71 tidak butuh penyesuaian

259069 L 1.07 63 lefloxacine 1 x1 74 tidak butuh penyesuaian

371262 P 0.82 64 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 75 tidak butuh penyesuaian

371263 P 0.82 64 lefloxacine 1 x 500 mg 75 tidak butuh penyesuaian

369587 L 1.04 60 ciprofloxacine 2 x 500 mg 77 tidak butuh penyesuaian

380828 L 1.04 61 erythromycine 4 x 250 mg 77 tidak butuh penyesuaian

369587 L 1.04 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 77 tidak butuh penyesuaian

356887 L 0.99 76 gentamycin 3 x 80 mg 78 tidak butuh penyesuaian

368759 L 1.02 65 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 78 tidak butuh penyesuaian

372409 P 0.78 69 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 78 tidak butuh penyesuaian

372550 P 0.78 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 78 tidak butuh penyesuaian

377619 P 0.78 65 cotrimoxasole 2 x 480 mg 79 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

86

127178 P 0.74 87 injeksi metronidazole 250mg/6 jam 79 tidak butuh penyesuaian

378865 P 0.74 75 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 81 tidak butuh penyesuaian

354441 (1) P 0.75 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 81 tidak butuh penyesuaian

372287 L 0.93 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 82 tidak butuh penyesuaian

370515 L 0.94 80 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 82 tidak butuh penyesuaian

370516 L 0.94 80 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 82 tidak butuh penyesuaian

282208 P 0.73 73 ciprofloxacine 2 x 500 mg 83 tidak butuh penyesuaian

369985 L 0.95 67 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 84 tidak butuh penyesuaian

370984 P 0.71 80 injeksi ceftriaxone 2 x 1g 84 tidak butuh penyesuaian

381743 L 0.95 65 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 85 tidak butuh penyesuaian

228990 (2) P 0.71 77 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 85 tidak butuh penyesuaian

254332 L 0.93 66 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 86 tidak butuh penyesuaian

383417 L 0.92 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 86 tidak butuh penyesuaian

392909 P 0.71 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 86 tidak butuh penyesuaian

374831 L 0.89 80 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 87 tidak butuh penyesuaian

371587 L 0.92 68 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 87 tidak butuh penyesuaian

269916 (2) L 0.90 79 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 87 tidak butuh penyesuaian

244250 L 0.92 64 injeksi ceftriaxon 1g/12 jam 88 tidak butuh penyesuaian

373941 P 0.66 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 90 tidak butuh penyesuaian

375387 L 0.89 70 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 90 tidak butuh penyesuaian

375388 L 0.89 70 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 90 tidak butuh penyesuaian

373413 L 0.85 85 cefadroxil 2 x 500 mg 91 tidak butuh penyesuaian

378008 L 0.89 67 injeksi ceftriaxon 1 ampul/12 jam 91 tidak butuh penyesuaian

131875 L 0.88 70 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 91 tidak butuh penyesuaian

131874 L 0.88 70 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam 91 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

87

373255 L 0.85 82 cefadroxil 2 x 500 mg 92 tidak butuh penyesuaian

376383 L 0.88 64 amoxicilin 3 x 500 mg 93 tidak butuh penyesuaian

348240 L 0.85 76 ciprofloxacine 2 x 500 mg 93 tidak butuh penyesuaian

376384 L 0.88 64 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93 tidak butuh penyesuaian

387304 L 0.85 76 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93 tidak butuh penyesuaian

375530 P 0.66 75 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 93 tidak butuh penyesuaian

373414 L 0.85 70 ciprofloxacine 2 x 500 mg 95 tidak butuh penyesuaian

373415 L 0.85 70 injeksi metronidazole 500 mg/12 jam 95 tidak butuh penyesuaian

228990 (1) P 0.64 77 injeksi ceftriaxone 1 gr/ 12 jam 96 tidak butuh penyesuaian

382450 P 0.65 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 96 tidak butuh penyesuaian

321533 L 0.84 67 ciprofloxacine 2 x 500 mg 97 tidak butuh penyesuaian

321532 L 0.84 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 97 tidak butuh penyesuaian

379046 (1) L 0.81 83 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 97 tidak butuh penyesuaian

379046 (2) L 0.81 83 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 97 tidak butuh penyesuaian

187139 L 0.84 63 amoxicilin 3 x 500 mg 98 tidak butuh penyesuaian

378091 L 0.82 70 cefadroxil 2 x 500 mg 99 tidak butuh penyesuaian

383295 L 0.79 83 amoxicilin 3 x 500 mg 100 tidak butuh penyesuaian

369556 L 0.81 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 100 tidak butuh penyesuaian

369557 L 0.81 71 rifampicin 1 x 450 mg 100 tidak butuh penyesuaian

310240 L 0.8 67 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 102 tidak butuh penyesuaian

373993 P 0.60 80 injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam 102 tidak butuh penyesuaian

379389 P 0.61 73 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 102 tidak butuh penyesuaian

215759 P 0.60 76 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam 103 tidak butuh penyesuaian

370591 L 0.79 67 amoxicilin 3 x 500 mg 104 tidak butuh penyesuaian

103530 L 0.78 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 105 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

88

108463 L 0.79 64 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 105 tidak butuh penyesuaian

373192 L 0.80 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 105 tidak butuh penyesuaian

108462 L 0.79 64 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam 105 tidak butuh penyesuaian

393985 L 0.77 70 amoxicilin 3 x 500 mg 106 tidak butuh penyesuaian

393984 L 0.77 70 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 106 tidak butuh penyesuaian

393984 L 0.77 70 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 106 tidak butuh penyesuaian

379285 P 0.6 65 amoxicilin 3 x 500 mg 107 tidak butuh penyesuaian

369871 L 0.74 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 jam 107 tidak butuh penyesuaian

379284 P 0.6 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 107 tidak butuh penyesuaian

379286 P 0.6 65 metronidazole 3 x 500 mg 107 tidak butuh penyesuaian

390683 L 0.76 70 cefadroxil 2 x 500 mg 108 tidak butuh penyesuaian

134465 L 0.76 69 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 108 tidak butuh penyesuaian

376845 P 0.60 60 injeksi ceftriaxon 1 g/24 jam 108 tidak butuh penyesuaian

380245 L 0.74 75 cefixime 2 x 100 mg 110 tidak butuh penyesuaian

134983 P 0.58 66 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 111 tidak butuh penyesuaian

387641 L 0.74 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 111 tidak butuh penyesuaian

368060 P 0.56 75 cefadroxil 2 x 500 mg 112 tidak butuh penyesuaian

368965 L 0.72 79 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 112 tidak butuh penyesuaian

368061 P 0.56 75 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 112 tidak butuh penyesuaian

375643 L 0.75 61 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 113 tidak butuh penyesuaian

206267 P 0.56 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1g 113 tidak butuh penyesuaian

206267 P 0.56 72 metronodazole 3 x 500 mg 113 tidak butuh penyesuaian

367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 116 tidak butuh penyesuaian

367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 116 tidak butuh penyesuaian

372673 (2) L 0.69 77 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 118 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

89

388185 P 0.54 68 cefadroxil 2 x 500 mg 119 tidak butuh penyesuaian

388184 P 0.54 68 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 119 tidak butuh penyesuaian

371339 L 0.70 65 amoxicilin 3 x 500 mg 120 tidak butuh penyesuaian

387852 L 0.69 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 120 tidak butuh penyesuaian

138504 L 0.69 69 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 121 tidak butuh penyesuaian

138505 L 0.69 69 metronidazole 3 x 500 mg 121 tidak butuh penyesuaian

370477 P 0.52 73 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 123 tidak butuh penyesuaian

379630 L 0.66 75 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 125 tidak butuh penyesuaian

381748 P 0.48 83 injeksi ampicilin 3 x 500 mg 128 tidak butuh penyesuaian

381749 P 0.48 83 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 128 tidak butuh penyesuaian

117883 P 0.50 67 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 jam 131 tidak butuh penyesuaian

370194 P 0.47 90 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 132 tidak butuh penyesuaian

391724 L 0.63 71 amoxicilin 3 x 500 mg 133 tidak butuh penyesuaian

378623 P 0.49 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 133 tidak butuh penyesuaian

390135 P 0.48 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 138 tidak butuh penyesuaian

390827 L 0.58 84 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 142 tidak butuh penyesuaian

390828 L 0.58 84 lefofloxacin 1 x 500 mg 142 tidak butuh penyesuaian

377961 L 0.61 61 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 143 tidak butuh penyesuaian

280857 L 0.59 65 injeksi cefadroxil 2 x 1 147 tidak butuh penyesuaian

116516 P 0.43 75 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam 152 tidak butuh penyesuaian

372673 (1) L 0.54 77 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 157 tidak butuh penyesuaian

355294 L 0.51 88 amoxicilin 3 x 500 mg 163 tidak butuh penyesuaian

355293 L 0.51 88 cefadroxil 3 x 500 mg 163 tidak butuh penyesuaian

355292 L 0.51 88 injeksi ceftriaxone 2 x 1 163 tidak butuh penyesuaian

368076 L 0.51 82 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 165 tidak butuh penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

90

341532 P 0.36 68 amoxicilin 3 x 500 mg 191 tidak butuh penyesuaian

370640 P 0.33 60 injeksi ampicilin 3 x 500 mg 216 tidak butuh penyesuaian

370341 P 0.23 60 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 328 tidak butuh penyesuaian

Kesesuaian dosis antibiotik

kesesuaian dosis RS Elisabeth RSUD Panembahan Senopati

jumlah % jumlah % tidak sesuai dosis 2 1,89% 2 1,12%

tidak direkomendasikan 1 0.94% 0 0%

sesuai dosis 6 5,66% 4 2,25% Total sampel 106 100.00% 178 100.00%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

91

Lampiran 5 Surat Keterangan Ijin Penelitian RSUD Panembahan Senopati

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian Bapeda Bantul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia, antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol,

93

BIOGRAFI PENULIS

Aloysius Bimo Tiar Nugroho, penulis skripsi berjudul

“Analisis Pengobatan Antibiotik pada Geriatri

Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus dengan

Formula Modification of Diet In Renal Disease di

Rumah Sakit Kabupaten Bantul Periode 2009”

dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 17 Juni 1989.

Penulis merupakan putra kedua dari pasangan Petrus

Sudiarto dan Agnes Haryanti. Penulis telah menyelesaikan pendidikan di TK

Kanisius Demangan Baru pada tahun 1993-1995, Sekolah Dasar Kanisiuss

Demangan Baru 1995-2001, SLTP Pangudi Luhur Yogyakarta pada tahun 2001-

2004, dan SMU Kolese De BrittoYogyakarta pada tahun 2004-2007. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta pada tahun 2007 hingga dapat selesai pada tahun 2010.

Selama di bangku kuliah penulis pernah menjadi asisten praktikum Farmakologi

Dasar pada semester 4 tahun 2009. Selain itu, penulis juga aktif dalam Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM) Basket dan ikut dalam kegiatan organisasi seperti

panitia Titrasi 2008 dan 2009, panitia bakti sosial pengobatan gratis tahun 2007,

dan panitia seminar hari AIDS tahun 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI