plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 9. anna titis widosari dan puri wahyuni, sahabat, rival...

202
i SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK DALAM PENDAMPINGAN PERSONAL PARA GURU DI SLB/G A-B HELLEN KELLER YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh : Maria Eka Savitri NIM: 081124005 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

i

SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK DALAM PENDAMPINGAN

PERSONAL PARA GURU

DI SLB/G A-B HELLEN KELLER YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh :

Maria Eka Savitri

NIM: 081124005

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

SK*IPSI

SPIRITUALITAS GrcT&ALA BAIK I}AI,AM

PE}II}A1I{PINGAN PERSOHAL PARA GI}RIJ

DI SLB/G A.B MI.,LEN KELI,EI. YOGYAKARTA

tr,=P"ffi" ."4$&rz+oo-sy

lfJ '-I&"gwF,;,r-= -5p€fu*S ,fle* Yp*ih&* dg*----- E " iqX ff,i,swq E$ur*ie\\=iffi:

sMrE} E*Ee ffi

"%W.&u=*- khg - *-qE -

H\ ',-d }nffituf[+E{ "

P€lrrlbimbiag

t?

"Aqilrl'rDrs. F- X Heryatno Wono Wulung., S.J.,Ild-Ed 7 Februari 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

Nama

Ketua

Sekretaris

Aaggota

SKRIPSI

SPIRIT$AIITAS GE.MBALA BAIK DALAMTENDAI{PINGAN PtrRSONAL PARA GURU

I}I SLB/G A.B HELLEN KELLERYOGYAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Maria Eka Savitri

NIM: 081124005

Telah dipedahankaa di depan panitia pen${i

Pada tanggal26 Februari 2013

Daa dinyatakaa mememrhi syarat

SUSUNAN PANITIA FENGUJI

Drs. F'. X. Heryatno W. W-, S.J., M.Ed.

Dr. C. B. Putranta., S.f

FX Dapiyart4 SFIq M. Pd

Yogyakarta 26 Februari ?013

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

fir

Tand+ Tangan

: Drs. F. X. Heryatno W- $F., S.I.; M.Ed. ..{*il ,

: Y. Ikistianto,SFK M.Pd 'U'/',

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Yesus Sang Gembala Sejati

Kedua orang tuaku yang selalu mengasihi

Sahabatku yang berada jauh di sana

Adik-adik special yang memberikan banyak inspirasi

Serta setiap orang yang mencintai sahabat kita yang berkekurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

v

MOTTO

“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan

percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”

(Mzm 37:5)

Sebab,

“Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga,

serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya.”

(Ay 5:9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

PERIVTATAAI\I I(EASLIAIY KARYA

Saya menyatakan deagan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana Iayaknya karya ikniah.

Yogyakarta" 26 Februari 2013

(tuMaria Eka Savitri

VI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

PERI\IYA TAAN PERS ETUJUAN

PT]BLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK PENTINGAI\ AIGDEMIS

Yang bertanda tangan di baw-ah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Namn . Maria Eka Savitri

NIM . 081124005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK DAI.AM PENDAMPINGAN

PERSONAL PARA GURU DI SEKOLAH SLB/G A-B HELLEN KELLERYOGYAI(AR'TA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan universitas sanata Dharma hak untuk menyimpaq

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

dat4 rneadistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis

Demikian pernyataan saya saya buat deagaa sebenarya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal ?6 Februari 2013

Yang menyatakan

F U-\\-/-"(Maria Eka Savitri)

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

viii

ABSTRAK

Skripsi ini mengambil judul Spiritualitas Gembala Baik dalam

Pendampingan Personal Para Guru di Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller

Yogyakarta. Penulis memilih judul ini berdasarkan kerinduan dan rasa ingin tahu

penulis pada dunia pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Bagi penulis,

dunia pendidikan luar biasa merupakan suatu dunia yang baru dan mengusik rasa

ingin tahu penulis. Selain itu juga, dengan berefleksi dari Spiritualitas Gembala

Baik, penulis dapat belajar untuk menjadi seorang guru yang baik, karena menjadi

guru merupakan sebuah perziarahan yang tidak pernah habis.

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis mengambil tema Spiritualitas

Gembala Baik sebagai sebuah refleksi bagi pelayanan dalam dunia pendidikan

luar biasa, terutama di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta. Penulis melihat

pendekatan personal akan sangat baik bila diperkaya dengan pendekatan spiritual.

Alasannya dalam pendekatan spiritual, guru belajar untuk mengenal jati diri dan

inti hidupnya. Dengan guru yang mengenal jati diri dan inti hidupnya, maka ia

akan melayani dan mencintai anak didik dengan tulus. Hal ini pun sejalan dengan

prinsip pendampingan personal yang dilaksanakan di SLB/G A-B Hellen Keller

Yogyakarta ialah prinsip pelayanan dan mencintai anak-anak dengan tulus.

Pelaksanaan pendampingan di sekolah ini menggunakan metode pengajaran

klasikal dan individual, tetapi pada kenyataannya metode pengajaran individual

lebih dominan digunakan.

Karya tulis ini disusun menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

pendekatan fenomenologis, yaitu pendekatan yang berusaha memahami arti

peristiwa dan kaitan-kaitannya dengan orang-orang dalam situasi-situasi tertentu,

melalui wawancara dan observasi partisipatif. Fokus penelitian ini terletak pada

proses pendampingan personal yang dilaksanakan oleh para guru di SLB/G A-B

Hellen Keller Yogyakarta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penulis melihat bahwa pendampingan personal yang dilaksanakan di SLB/G

A-B Hellen Keller Yogyakarta dapat meningkatkan hasil belajar bagi anak

berkebutuhan khusus. Hal ini dapat dilihat dalam ekspresi keceriaan, relasi anak-

anak dengan para guru, rasa nyaman, rasa percaya diri serta keingintahuan anak

untuk belajar. Selain itu juga, anak lebih mandiri dan mampu untuk

berkomunikasi dengan baik, anak mampu untuk pergi berbelanja sendiri dan

berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat kepada orang lain. Dengan demikian,

pendampingan personal dapat menjadi sumbangan bagi dunia pendidikan luar

biasa. Cara ini diharapkan dapat bermanfaat bagi orang tua yang memiliki anak

berkebutuhan khusus dan siapapun yang berkarya di dalam dunia pendidikan luar

biasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

ix

ABSTRACT

This thesis took Spirituality of Good Shepherd in Personal Mentoring

Teacher at Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta as its title. Writer

chooses this title base on her yearning and curiosity about education for children

with disabilities. For writer, education for children with disabilities is a new

experience and tempting the writer curiosity. Moreover, with the reflection of

Spirituality of Good Shepherd, writer can learn how to become a good teacher,

because become a teacher is a pilgrimage that never ends.

Related with that, writer takes Spirituality of Good Shepherd as her theme

as a reflection to serve the education for children with disabilities, especially at

SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta. Writer sees that personal approach will be

better if enriched with spiritual approach. The reason in spiritual approach, teacher

can learn how to know his/her identity and the point of his/her life. So he/she will

serve and sincerely loves his/her student. This is also the same principle with

personal approach that SLB/G A-B Hellen Keller uses and that principle is service

and sincerely love children. Implementation assistance in this school use classical

and individual method, but in reality individual method is predominantly used.

This thesis is written using qualitative research methods with

phenomenological approach. That is an approach who tried to understand the

meaning of an event and the connection with people inside some situations,

through some interviews and participative observation. The focus of this research

base on personal assistance which is used by the teacher at SLB/G A-B Hellen

Keller Yogyakarta which is can help student to study.

Writer sees that personal assistance that SLB/G A-B Hellen Keller

Yogyakarta use can help student to improve their knowledge for children with

disabilities. This thing can be see from their expression, relation between student

and teacher, sense of comfort, confidence and their curiosity to learn something.

In addition of that, student become more independent and can communicated very

well, student can go to the store by themselves and communicate with sign

language with other people. In the end personal assistance can become a donation

for the education for children with disabilities. This method is expected can be

useful for parent who have children with disabilities and for anyone who work in

that.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

x

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, syukur dan terima kasih kepada Yesus Sang Gembala Sejati

yang telah membimbing, menemani serta meneguhkan saat suka dan duka, dari

awal perencanaan, penulisan hingga terselesainya penyusunan skripsi dengan

judul Spiritualitas Gembala Baik dalam Pendampingan Personal Para Guru

di Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta. Skripsi ini diajukan untuk

memberikan sumbangan pemikiran, gagasan dan inspirasi bagi siapa saja yang

mencintai anak-anak berkebutuhan khusus.

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan,

dukungan, doa dan perhatian yang meneguhkan dari banyak pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan ungkapan

terima kasih yang tulus kepada:

1. Drs. F.X Heryatno Wono Wulung., S.J., M.Ed, sebagai dosen yang telah

membimbing, mengarahkan dan mengoreksi penyusunan skripsi ini.

2. Dr. C.B. Putranta. S.J. sebagai dosen wali sekaligus dosen penguji.

3. F.X Dapiyanta, SFK, M.Pd. sebagai dosen pembimbing dalam penelitian

sekaligus sebagai dosen penguji.

4. Para dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhusussan Pendidikan Agama

Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah memberikan banyak pengetahuan, keterampilan,

perhatian, cinta serta pelayanan kepada penulis selama menjalani masa studi

sampai selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

xi

5. Para karyawan-karyawati di kampus IPPAK yang telah memberikan

perhatian dan dukungan dengan caranya masing-masing.

6. Papa, mama dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan banyak

dukungan, baik secara moral maupun material.

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008, terima kasih untuk segala

persahabatan, kebersamaan, perjuangan dan persaingan dalam setiap proses

perkuliahan.

8. Adik-adik asrama Serafhine yang selalu mendukung, siap menjadi tempat

curhat dan penyemangat ketika penulis merasa lelah, jenuh dan putus asa.

9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing

dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi.

10. Sahabat yang jauh berada di sana, terima kasih atas doa, dukungan dan

semangat yang tidak pernah putus.

11. Adik-adik special di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta, terima kasih atas

penerimaan, inspirasi, berkat dan pelajaran yang telah kalian berikan yang

tidak akan pernah terlupakan selamanya.

12. Suster-suster PMY, guru-guru dan karyawan-karyawati di SLB/G A-B Hellen

Keller Yogyakarta, terima kasih atas persahabatan, bantuan dan dukungan

dalam setiap proses, serta bersedia untuk direpotkan.

13. Orang tua dari adik-adik special yang telah menyediakan waktu untuk

diwawancarai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

14- Akhirnya kepada siapa saja yang tidak sempat penulis sebutkan namanya di

sini satu persatu yang teiah membantu berbagai pengalaman hidup dengan

perrlis selama menjalani masa studi.

Penulis menyadari, skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itr:,

penrlis membuka diri atas segala kritik yang membangua dari pembaca.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan

umbangan pemikiran atas gagasan bagi semua pembaca.

Yogyakart4 26 Februari 2013

Penulis

MariaEka Savitri

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5

C. Tujuan penulisan ................................................................................................. 6

D. Manfaat penulisan ............................................................................................... 6

E. Metode Penulisan ................................................................................................ 7

F. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 8

BAB II. SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK BAGI PENDAMPINGAN

PERSONAL .......................................................................................... 10

A. Spiritualitas Gembala Baik ................................................................................ 10

1. Pengertian Spiritualitas ................................................................................ 10

2. Arti Kata Gembala ........................................................................................ 13

3. Kehidupan Seorang Gembala Pada Jaman Yesus ........................................ 13

4. Gambaran Seorang Gembala Baik Berdasarkan Alkitab.............................. 16

a. Kitab Mazmur (Mzm 23:1-6)................................................................... 17

b. Kitab Yehezkiel (Yeh 34:1-31) ................................................................ 18

c. Injil Yohanes (Yoh 10:1-18) .................................................................... 21

5. Sifat-Sifat Seorang Gembala Baik ................................................................ 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

xiv

a. Kawanan adalah pusat segalanya ............................................................. 25

b. Selalu siap dan hadir di tengah kawanan ................................................. 25

c. Mengenal kawanannya............................................................................. 26

d. Dapat dipercaya ....................................................................................... 26

e. Seorang yang pekerja keras ..................................................................... 26

f. Pribadi yang melindungi dan berani ........................................................ 27

6. Kualitas Seorang Gembala Baik ................................................................... 27

7. Fungsi Pengembalaan ................................................................................... 28

a. Menyembuhkan (Healing) ....................................................................... 29

b. Mendukung (Sustaining) .......................................................................... 29

c. Membimbing (Guiding) ........................................................................... 29

d. Memulihkan (Reconciling) ...................................................................... 29

e. Memelihara atau mengasuh (Nurturing) .................................................. 29

B. Inspirasi Spiritualitas Gembala Baik Bagi Pendampingan Personal ................. 30

1. Pengertian Pendampingan Personal .............................................................. 30

2. Fungsi Pendampingan Personal .................................................................... 30

a. Fungsi Pemahaman .................................................................................. 31

b. Fungsi Pencegahan................................................................................... 31

c. Fungsi Pemeliharaan ................................................................................ 32

3. Teknik-Teknik dalam Pendampingan Personal ............................................ 35

a. Rencana studi mandiri (Independent Study Plan) .................................... 35

b. Program belajar yang berpusat pada siswa (Learned Centered

Program) .................................................................................................. 35

c. Belajar menurut kecepatan sendiri (Self Pacing) ..................................... 36

d. Pengaturan instruksi oleh siswa sendiri (Student Determined

Instruction) ............................................................................................... 37

4. Inspirasi dari Spiritualitas Gembala Baik ..................................................... 37

a. Pengabdian hidup ..................................................................................... 37

b. Menjaga dan melindungi.......................................................................... 38

c. Hubungan yang akrab .............................................................................. 39

d. Menyediakan segalanya ........................................................................... 39

BAB III. PENELITIAN TENTANG PENDAMPINGAN PERSONAL DI

SLB/G A-B HELLEN KELLER YOGYAKARTA .............................. 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

xv

A. Gambaran Umum Tentang SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ............... 43

1. Sejarah Singkat Berdirinya SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ............ 43

2. Visi, Misi dan Tujuan SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ..................... 45

a. Visi Sekolah ............................................................................................. 45

b. Misi Sekolah ............................................................................................ 45

c. Tujuan Sekolah ........................................................................................ 46

3. Gambaran Singkat SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta .......................... 46

a. Lingkungan Fisik ..................................................................................... 46

b. Fasilitas Sekolah ...................................................................................... 47

c. Administrasi Sekolah ............................................................................... 47

d. Struktur Organisasi Sekolah .................................................................... 48

4. Metode Pendampingan Personal yang Digunakan oleh Sekolah ................. 48

a. Kegiatan Akademik dan Non Akademik ................................................. 49

b. Kegiatan belajar mengajar secara akademik ........................................... 50

c. Kegiatan rohani ........................................................................................ 50

d. Kegiatan ekstrakulikuler .......................................................................... 50

e. Kegiatan ADL (Activity Daily Living) .................................................... 50

f. Kegiatan pengembangan keterampilan siswa ......................................... 51

5. Program Home Visit ...................................................................................... 51

6. Keadaan Siswa di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ........................... 51

7. Guru yang Bekerja di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ..................... 53

B. Penelitian Tentang Pendampingan Personal ................................................... 54

1. Metodologi Penelitian ................................................................................... 54

a. Latar Belakang Penelitian ....................................................................... 54

b. Fokus Penelitian ....................................................................................... 56

c. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 56

d. Jenis Penelitian......................................................................................... 56

e. Setting Penelitian ..................................................................................... 57

f. Responden Penelitian ............................................................................... 57

g. Waktu Penelitian ...................................................................................... 58

h. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

xvi

i. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data ....................................................... 58

j. Teknik Pembahasan Data ......................................................................... 59

k. Definisi Konseptual ................................................................................. 59

l. Definisi Operasional ................................................................................ 60

m. Variabel Penelitian ................................................................................ 61

n. Kisi-Kisi Penelitian .................................................................................. 61

2. Laporan Hasil Penelitian............................................................................... 62

a. Laporan Hasil Penelitian melalui Observasi Partisipatif ......................... 62

b. Laporan Hasil Penelitian melalui Wawancara dengan Staf Guru ........... 63

c. Laporan Hasil Penelitian melalui Wawancara dengan Orang Tua

Murid........................................................................................................ 65

3. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 66

a. Pendampingan Personal ........................................................................... 67

b. Hasil Belajar Anak .................................................................................. 70

4. Kesimpulan Penelitian .................................................................................. 73

BAB IV. SUMBANGAN PEMIKIRAN BAGI PARA GURU DALAM

PENDAMPINGAN PERSONAL DENGAN DIINSPIRASI

DARI SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK ....................................... 75

A. Refleksi Pelaksanaan Pendampingan Personal di SLB/G A-B Hellen

Keller Yogyakarta Berdasarkan Spiritualitas Gembala Baik ........................... 76

B. Program Pendampingan Para Guru ................................................................... 78

1. Latar Belakang Program Pendampingan ...................................................... 78

2. Alasan Pemilihan Tema Pendampingan ....................................................... 80

3. Rumusan Tema dan Tujuan .......................................................................... 80

4. Petunjuk Pelaksanaan Program..................................................................... 81

5. Matriks Program Pendampingan Bagi Para Guru di SLB/G A-B

Hellen Keller Yogyakarta ............................................................................. 82

6. Satuan Persiapan ........................................................................................... 88

BAB V. PENUTUP ............................................................................................. 112

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 112

B. Saran ................................................................................................................ 113

1. Bagi Pihak Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ...................... 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

xvii

2. Bagi Para Guru SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ............................. 114

3. Bagi Orang Tua Siswa-Siswi SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta ....... 114

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 115

LAMPIRAN ......................................................................................................... 117

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ................................................................... (1)

Lampiran 2 : Tabel Sarana dan Prasarana ...................................................... (2)

Lampiran 3 : Struktur Organisasi Sekolah...................................................... (5)

Lampiran 4 : Data Siswa ................................................................................ (6)

Lampiran 5 : Daftar Tenaga Kependidikan .................................................... (8)

Lampiran 6 : Panduan Wawancara ............................................................... (10)

Lampiran 7 : Contoh Hasil Wawancara ....................................................... (12)

Lampiran 8 : Cergam Perbuatan Baik .......................................................... (28)

Lampiran 9 : Kumpulan Permainan .............................................................. (33)

Lampiran 10 : Contoh Format PPI ................................................................ (38)

Lampiran 11 : Catatan Berkala ....................................................................... (48)

Lampiran 12: Foto-Foto Proses Belajar Mengajar di Sekolah ....................... (61)

Lampiran 13: Video Proses Belajar Mengajar di Sekolah ............................. (65)

Lampiran 14 : Jadwal Acara Rekoleksi .......................................................... (66)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

xviii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Singkatan-singkatan Kitab Suci dalam Lembaga Alkitab Indonesia. (2000).

Alkitab. LAI: Jakarta. Halaman vi.

B. Singkatan Lain.

PMY : Putri Maria dan Yosef

SLB/G A-B : Sekolah Luar Biasa Ganda Buta Tuli

Sekda Prop : Sekretaris Daerah Propinsi

Dikpora : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta

Dll : dan lain-lain

HKI : Hellen Keller Indonesia

TV : Television

PPI : Program Pembelajaran Individual.

ABK : Anak Berkebutuhan Khusus

PLB : Pendidikan Luar Biasa

WC : water closet

Bdk : bandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjadi seorang guru adalah sebuah seni. Seorang guru dapat diibaratkan

seorang seniman yang sedang melukis di sebuah kanvas putih dengan warna yang

beraneka ragam, ada warna merah, kuning, hijau, biru, emas, hitam dan lain-lain.

Setiap guru memiliki pola mengajar sendiri-sendiri (Muhammad Ali, 1987: 5).

Pola mengajar ini tercermin dalam tingkah laku mereka saat melaksanakan proses

belajar mengajar.

Menjadi seorang guru yang baik merupakan sebuah panggilan yang

melibatkan kemampuan intelektual, penguasaan akan materi, karakter yang patut

untuk digugu, talenta dan kemampuan dalam berkomunikasi, serta semangat

untuk melayani. Dan karakter seorang guru memegang peranan yang cukup

penting. Guru hadir untuk mengabdikan diri kepada umat manusia dan dalam hal

ini ialah anak (Syaiful Bahri, 2005: 1). Begitu juga dengan guru-guru yang

mengabdikan dirinya untuk anak-anak berkebutuhan khusus atau difabel.

Difabilitas adalah suatu bentuk kesempurnaan yang diberikan oleh Tuhan

kepada sekelompok makhluknya, artinya dalam kehidupan bermasyarakat

sebenarnya tidak ada istilah cacat, karena semua orang diciptakan dengan

kesempurnaannya masing-masing. Oleh sebab itu, anak berkebutuhan khusus

wajib mendapatkan pelayanan yang baik dalam masyarakat.

Begitu pun dalam dunia pendidikan, mereka berhak mendapatkan pendidikan

yang layak, sesuai dengan tujuan pendidikan dalam GBHN, bahwa “Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maria
Typewritten Text
1
Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

2

pada hakikatnya adalah usaha sadar, untuk mengembangkan kepribadian yang

berlangsung seumur hidup baik di sekolah maupun di luar sekolah” (Suhaeri dan

Edi Purwanta, 1996: 27). Anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan

pendidikan sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan mereka masing-masing.

Dalam konteks ini, seorang guru yang mendidik anak berkebutuhan khusus fisik,

mental maupun karakteristik perilaku sosialnya, tidak sama seperti mendidik anak

normal, sebab selain memerlukan suatu pendekatan yang khusus, juga

memerlukan strategi yang berbeda (Mohammad Efendi, 2006: 24). Hal ini

disebabkan pada kondisi anak berkebutuhan khusus yang jauh berbeda dari anak

normal pada umumnya. Guru harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari

masing-masing anak, permasalahan mereka, cara belajar mereka serta pendekatan

yang sesuai bagi setiap anak. Diharapkan guru menghargai setiap anak, karena

mereka memiliki keunikannya masing-masing.

Pendidikan adalah usaha membimbing anak ke arah kedewasaan sesuai

dengan tujuan pendidikan (Nasution, 1982: 123). Ada kalanya guru harus

menunjukkan jalan, menyuruh anak, mengatakan kepada anak apa yang harus

dilakukan dan bila perlu melarang mereka jika melakukan sesuatu yang

menyimpang, namun seorang guru tidak dapat mengekang perkembangan anak,

sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki. Seorang guru hanya dapat

mengarahkan dan membimbing mereka dalam perkembangannya masing-masing.

Tetapi jika seorang guru membiarkan apa saja yang ingin dilakukan oleh anak

tanpa pengawasan, juga bukan sesuatu hal yang baik karena anak-anak tidak akan

memiliki ukuran atau batasan bagi kelakuan mereka. Anak-anak akan melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

3

apapun yang mereka sukai tanpa memikiran hal itu baik atau tidak bagi diri

mereka sendiri atau orang lain. Berkaitan dengan hal tersebut, seorang guru

memiliki fungsi untuk membimbing anak-anak dan membawa mereka ke arah

tujuan yang jelas. Di samping menjadi seorang guru, ia pun juga menjadi orang

tua kedua dan suri teladan (model) bagi anak.

Dalam membimbing dan mendampingi anak berkebutuhan khusus dibutuhkan

pendekatan yang bersifat personal. Alasannya karena anak-anak tidak dapat

ditangani oleh beberapa guru melainkan satu guru yang mengenal mereka dengan

baik. Oleh sebab itu, dalam setiap kelas hanya berisikan 4-6 siswa (Mohammad

Efendi, 2006: 24). Selain itu juga, guru dengan murid memiliki hubungan yang

dekat, seperti orang tua dengan anaknya. Guru mengenal karakter, kekurangan

serta kelebihan yang dimiliki masing-masing anak.

Dalam konteks di atas, seorang guru dapat diibaratkan sebagai seorang

gembala. Ia tak hanya sekadar mengenal nama anak-anaknya saja, namun lebih

dari itu guru harus mengenal kepribadian dan latar belakang mereka dengan

sangat baik. Tak hanya itu, selayaknya seorang gembala, guru bertanggung jawab

penuh untuk menjaga anak-anaknya. Mereka harus memiliki kepribadian

penyayang, baik, hangat, sabar, namun juga tegas, tidak otoriter, apalagi untuk

menangani anak-anak berkebutuhan khusus, yang tentu saja permasalahan mereka

lebih kompleks daripada anak-anak pada umumnya.

Sebagai seorang guru, ia harus menjadi seorang gembala yang memiliki

Spiritualitas Gembala yang Baik. Sang gembala yang mengenal dengan baik

kawanannya. Seorang gembala yang baik adalah seorang gembala yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

4

memberikan nyawanya bagi kawanan. Memberikan nyawa berarti tidak setengah-

setengah dalam mendampingi namun secara penuh dan serius. Ia yang memimpin

di tengah kawanan dan tidak takut untuk berjalan sendiri serta tanpa rasa takut

akan bahaya yang akan ia alami di kemudian harinya. Selain itu juga, menjadi

seorang gembala pun harus mengenal Tuhan (Bapa), memiliki hubungan (relasi)

yang akrab dengan Tuhan, sebab sumber kekuatan yang terbesar berasal dari doa

kepada Tuhan. Setiap tindakan yang dilakukan atas dasar mengandalkan Tuhan

akan mampu membuahkan sukacita yang berlimpah.

Sehubungan dengan hal di atas, melalui skripsi ini penulis ingin mengetahui,

mengapa para guru di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta memilih bergelut

dalam bidang ini? Semangat apa yang mendasari para guru tetap memilih bergelut

dalam bidang ini? Mengapa guru-guru tetap setia mendampingi anak-anak

berkebutuhan khusus ini? Alasan apa yang membuat para guru tetap bertahan

dalam mendampingi anak-anak? Penulis melihat bahwa guru dengan penuh cinta

mengajar sekaligus membimbing mereka, meskipun secara fisik dan mental anak-

anak tidak mampu untuk berbuat sesuatu yang besar, paling sedikit anak-anak

mampu untuk mengurus diri mereka sendiri dengan baik.

Penulis pun merefleksikan bahwa menjadi seorang guru, apalagi yang khusus

menangani anak berkebutuhan khusus, bukan sebuah profesi biasa, namun juga

sebuah panggilan yang mulia. Jika menjadi seorang guru hanya dianggap sebagai

sebuah pekerjaan biasa, maka penulis sangat meyakini para guru akan merasa

bosan dan jenuh dalam mendidik anak-anak dan dengan mudahnya para guru akan

mengganti profesi mereka dengan suatu profesi yang lebih menjanjikan dalam hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

5

materi. Namun jika suatu profesi ini dipandang sebagai sebuah panggilan yang

berarti, maka meskipun mereka merasa jenuh, bosan, kesulitan dan lelah dalam

menjalaninya, apalagi harus menghadapi anak berkebutuhan khusus yang tentu

tidak mudah untuk dihadapi, para guru tetap menjalaninya dengan penuh sukacita

dan penuh syukur.

Maka dari itu berdasarkan pemaparan di atas, penulis terpanggil untuk

mengambil topik ini sebagai topik dalam skripsi penulis dengan judul

“Spiritualitas Gembala Baik dalam Pendampingan Personal Para Guru di

Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta”. Dengan karya ilmiah ini,

penulis ingin menggugah, mengetuk sekaligus menguatkan hati guru-guru yang

memang secara khusus mendampingi anak berkebutuhan khusus dengan penuh

semangat. Selain itu juga, bahan ini dapat menjadi bahan refleksi bagi penulis

sendiri, bahwa menjadi seorang guru merupakan suatu panggilan yang mulia dan

tidak dapat tergantikan. Menjadi seorang guru bukanlah suatu profesi biasa dan

menjanjikan dalam hal materi, namun sebuah panggilan yang dimiliki oleh setiap

pribadi, seperti sabda Yesus yang berkata, "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan

Kujadikan penjala manusia." (Mrk 1:17)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis

merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut;

1. Apa yang dapat digali dari Spiritualitas Gembala Baik untuk pendampingan

personal?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

6

2. Sejauh mana pendampingan personal yang dilaksanakan oleh para guru di

SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta dapat meningkatkan hasil belajar anak-

anak?

3. Bagaimana Spiritualitas Gembala Baik dapat memperkaya pendampingan

personal yang dilakukan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen Keller

Yogyakarta?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis menyusun beberapa tujuan

penulisan skripsi ini, sebagai berikut:

1. Menggali Spiritualitas Gembala Baik untuk pendampingan personal

2. Pengaruh pendampingan personal yang dilaksanakan oleh para guru di SLB/G

A-B Hellen Keller Yogyakarta terhadap hasil belajar anak-anak

3. Menemukan kekayaan Spiritualitas Gembala Baik bagi pendampingan

personal yang dilakukan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen Keller

Yogyakarta

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini mengenai

“Spiritualitas Gembala Baik dalam Pendampingan Personal Para Guru di Sekolah

SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta”, antara lain:

1. Akademis

Tulisan ini diharapkan mampu memperkaya khazanah tentang sumbangan

pemikiran yang dapat diberikan dari Spiritualitas Gembala Baik bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

7

pendampingan personal yang dilakukan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen

Keller.

2. Praktis

Tulisan ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memberikan suatu

pemahaman tentang pemaknaan Spiritualitas Gembala Baik dalam panggilan

sebagai seorang guru, terutama guru yang mendampingi anak berkebutuhan

khusus.

Selain itu juga, diharapkan tulisan ini mampu untuk membantu pembaca

dalam mencari dan menggali informasi untuk mengadakan penelitian serupa dan

menjadi tambahan bahan kajian dalam rangka penelitian yang lebih lanjut,

khususnya pada Spiritualitas Gembala Baik dalam panggilan sebagai seorang

guru, terutama guru yang mendampingi anak berkebutuhan khusus.

3. Bagi penulis

Menjadi bahan refleksi dan permenungan penulis sendiri, bahwa menjadi

seorang guru merupakan suatu panggilan yang mulia dan tidak dapat tergantikan

serta mampu mencintai sebuah profesi dengan semangat Yesus Sang Gembala

Baik.

E. Metode Penelitian

Memperhatikan fokus skripsi, penulis akan menggunakan metode deskriptif

analitis. Metode ini berusaha untuk menggambarkan suatu masalah berdasarkan

data-data, kemudian menganalisisnya dan menginterpretasikannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

8

Sedangkan untuk memperoleh data, penulis memanfaatkan studi lapangan

kualitatif dengan survei, observasi partisipatif dan wawancara, serta ada suatu

sumbangan pemikiran yang dapat diberikan kepada pihak sekolah. Selain itu juga,

penulis juga memanfaatkan studi pustaka dari berbagai buku dan literatur yang

relevan serta mendukung bahan penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Di bawah ini, penulis akan menguraikan secara garis besar tentang

sistematika yang penulis gunakan dalam skripsi ini;

Pada bab I, penulis mengawali pendahuluan dengan membicarakan latar

belakang penulisan dan rumusan masalah yang penulis gunakan, sehingga

menemukan tujuan dan manfaat serta metode yang akan dipakai dalam penulisan

skripsi ini. Sebagai akhir dari bagian ini, penulis menguraikan secara singkat

tentang isi dari keseluruhan skripsi dalam sistematika penelitian.

Pada bab II, penulis akan memaparkan secara jelas tentang Spiritualitas

Gembala Baik, yang dimaksud dengan pendampingan personal dan inspirasi yang

dapat diambil dari Spiritualitas Gembala Baik bagi pendampingan personal,

Pada bab III, penulis akan menjelaskan gambaran umum tentang SLB/G A-B

Hellen Keller, metodologi penelitian yang penulis gunakan, laporan hasil

penelitian dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dari penelitian.

Pada bab IV, penulis akan merefleksikan hasil observasi partisipatif dan

wawancara serta memberikan sumbangan pemikiran yang dapat bermanfaat. Salah

satu bentuk sumbangan pemikiran yang dapat penulis berikan dalam bentuk

program serial rekoleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

9

Dan sebagai penutup dari skripsi ini, pada bab V, penulis akan menarik

kesimpulan berdasarkan pemikiran yang telah tertuang dalam beberapa bab

sebelumnya serta saran apa yang dapat penulis berikan untuk semakin

berkembangnya pendampingan personal di SLB/G A-B Hellen Keller.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

10

BAB II

SPIRITUALITAS GEMBALA BAIK BAGI

PENDAMPINGAN PERSONAL

Pada bab sebelumnya, penulis telah menjelaskan tentang latar belakang

memilih topik ini, rumusan masalah yang digunakan, tujuan penulisan karya

ilmiah, manfaat penulisan dari berbagai sudut pandang, metode penelitian yang

digunakan dan sistematika penulisan.

Sehubungan dengan hal di atas, bab ini akan mengulas secara rinci tentang

Spiritualitas Gembala Baik. Spiritualitas Gembala Baik menggambarkan

bagaimana seorang gembala yang menyerahkan seluruh hidupnya bagi kawanan

domba miliknya. Bagi seorang gembala, kawanan miliknya adalah bagian dari

dirinya sendiri dan ia adalah bagian dari kawanannya. Ia memiliki hubungan yang

akrab dengan kawanannya dan kawanannya mengenal suaranya. Ia selalu

mencukupi segala kebutuhan dari kawanannya. Bagi seorang gembala,

kebahagiaan dan kesejahteraan kawanannya merupakan prioritas utamanya.

Hal di atas akan diuraikan lebih jelas pada bab dua ini. Bab ini terdiri dari dua

bagian, yaitu Spiritualitas Gembala Baik dan inspirasi yang dapat diambil dari

Spiritualitas Gembala Baik bagi pendampingan personal. Secara lengkap hal-hal

di atas akan diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut;

A. Spiritualitas Gembala Baik

1. Pengertian Spiritualitas

Spiritualitas berasal dari bahasa Latin yaitu spiritus yang berarti roh, jiwa dan

semangat, yang dalam bahasa Indonesia dikenal kata spiritualitas (Hardjana,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maria
Typewritten Text
10
Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

11

2005: 64). Dalam bahasa Latin, kata spiritualitas merupakan sebuah kata benda

abstrak, dihubungkan dengan dua kata sifat lain spiritus dan spiritualis (Yan Olla,

2010: 19). Spiritualitas sebagai konsep, telah digunakan oleh Paulus (Yan Olla,

2010: 18), terutama dalam pengajaran-pengajaran Paulus.

Dalam refleksinya, Paulus lebih banyak menggunakan istilah roh untuk

menerangkan tentang spiritualitas. Dalam pemikiran Paulus, roh sering

disejajarkan dengan Roh Allah (bdk 2Kor 3;17) dan kesatuan manusia dengan diri

Yesus sendiri (1Kor 6:17). Dalam prespektif Paulus, spiritualitas adalah hidup

setiap orang Kristiani yang bertumbuh dan diharapkan menjadi matang secara

antropologis-psikologis menurut irama dan dorongan misteri rahmat Allah (Yan

Olla, 2010: 20).

Spiritualitas yang bersifat rohani sering dilawankan dengan materialitas yang

bersifat tubuh atau duniawi. Spiritualitas kerap kali dikaitkan dengan usaha orang

atau kelompok tertentu untuk mencari dan mencapai kesempurnaan hidup

(Heryatno, 2008b: 95). Selain itu juga, spiritualitas dapat diartikan sebagai cara

hidup yang lebih saleh dan berbakti kepada Allah (Agus Hardjana, 2005: 64).

Berdasarkan hal di atas, penulis menyimpulkan bahwa spiritualitas adalah

hidup yang didasarkan pada pengaruh dan bimbingan Roh Allah. Dengan

spiritualitas, manusia bermaksud membuat diri dan hidupnya dibentuk sesuai

dengan semangat dan cita-cita Allah. Karena segala hal yang berhubungan dengan

spiritualitas tidak jauh dari realitas hidup umat dan relasinya dengan Allah.

Selain itu juga, ada empat kelompok yang memberikan arti kata spiritualitas

secara beda meskipun sesungguhnya saling berkaitan (Heryatno, 2008b: 94).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

12

Kelompok pertama berpendapat bahwa spiritualitas berkaitan erat dengan hidup

doa seseorang dan memberikan tempat pada latihan rohani seperti doa, meditasi

kontemplasi dan segala praktek devosi (Heryatno, 2008b: 94).

Kelompok kedua berpendapat bahwa spiritualitas berkaitan erat dengan

tindakan orang yang sungguh menghayati imannya di dalam pergulatan hidup

sehari-hari (Heryatno, 2008b: 94). Sedangkan kelompok ketiga berpendapat

spiritualitas berhubungan dengan seluruh pengalaman hidup manusia. Kelompok

ini mengatakan bahwa orang berspiritualitas adalah orang yang mampu

membangun segala daya kehidupan di dalam kesatuan dan keharmonian sehingga

hidup menjadi lebih bermakna (Heryatno, 2008b: 94). Dan kelompok keempat

mengatakan bahwa orang yang sungguh hidup di dalam roh atau menghayati

spiritualitas Kristiani tidak akan pernah mengabaikan dimensi sosial politik

(Heryatno, 2008b:94). Bagi mereka segala perjuangan demi keadilan dan

perdamaian merupakan salah satu bagian yang integral dari spiritualitas.

Inti dari keempat pandangan tersebut jika disatukan akan mencakup seluruh

aspek kehidupan manusia. Namun jika keempat pandangan tersebut diartikan

secara terpisah, maka arti spiritualitas akan berkesan berat sebelah. Oleh sebab itu,

pandangan dari keempat kelompok tersebut tidak dapat dipisahkan dan dapat

dikatakan bahwa arti kata spiritualitas dapat ditemukan di tengah-tengah hidup

orang beriman (Heryatno, 2008b: 93).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

13

2. Arti Kata Gembala

Berdasarkan Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, kata gembala, dalam bahasa

Ibrani dengan bentuk partisipium ialah ro’eh, sedangkan dalam bahasa Yunani

ialah poimên (1995:330). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:350),

gembala adalah penjaga atau pemelihara binatang (ternak); penjaga keselamatan

orang banyak (dalam pemahaman kaum Nasrani). Sedangkan Kamus Alkitab

yang ditulis oleh Herbert Haag (1989: 133-134) mengatakan bahwa gembala

dijadikan lambang untuk seorang penguasa karena kesetiaan dan pemeliharaannya

terhadap binatangnya.

Gembala adalah orang-orang yang menuntun orang-orang yang diserahkan

kepadanya menuju pada kebebasan batin (Vanier, 2009: 254). Kebebasan batin

ialah kemerdekaan untuk menentukan pilihan yang baik, mengambil inisiatif dan

berkembang semakin matang serta mampu untuk mengasihi orang lain. Jadi dapat

diartikan, bahwa gembala merupakan seseorang yang mengemban tanggung

jawab untuk membimbing dan menjaga kawanannya, entah secara metaforis

ataupun secara konkret.

3. Kehidupan Seorang Gembala Pada Jaman Yesus

Seorang gembala hidup di alam bebas dan luas berkolong langit, berselimut

perdu, hidup dalam perjuangan, sekaligus di tengah kekeringan padang rumput.

Mereka adalah orang-orang alam, yang dekat dengan Pencipta alam semesta

(St.Darmawijaya, 1987: 122). Tetapi banyak orang yang tidak menyukai mereka,

karena pekerjaan kasar mereka, tidak mengindahkan sopan santun, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

14

mengindahkan peraturan dalam masyarakat, misalnya mereka tidak mencuci

tangannya terlebih dahulu sebelum makan. Alasannya karena pada zaman Yesus,

mencuci tangan merupakan salah satu ritual yang wajib dilakukan seseorang

sebelum makan dan dimaksudkan untuk menghilangkan kenajisan. Namun bukan

hal itu yang ditekankan pada pribadi seorang gembala, tetapi sifat-sifat dari

gembala itu sendiri. Seorang gembala yang baik tentu memiliki sifat sebagai

seorang pekerja keras, jujur, rela berkorban, gigih, pemberani, sabar dan dapat

dipercaya.

Seorang gembala berpakaian bulu domba dengan kain-kain pemanas di

dalamnya (St.Darmawijaya, 1987: 122). Perlengkapan seorang gembala itu sangat

sederhana yang terdiri dari sebuah tas dari kulit binatang untuk membawa roti,

buah-buahan kering, zaitun dan keju (St.Darmawijaya, 1987: 120). Seorang

gembala selalu membawa gada atau tongkat pemukul. Alat ini biasanya digunakan

untuk melindungi kawanan dan dirinya sendiri dari bahaya anjing hutan, puma,

singa dan binatang buas lainnya. Selain itu, alat ini digunakan juga untuk

mendisplinkan kawanannyayang bersikeras mengambil jalannya sendiri atau

bertengkar satu sama lain.

Tanah Palestina, terutama di dekat Betlehem, merupakan daerah dengan tanah

tandus yang kering, kecoklat-coklatan dan gersang (Keller, 2001: 48). Daerah ini

merupakan daerah yang cukup baik untuk kawanan domba, karena pada saat

musim panas domba-domba akan terbebas dari lalat dan parasit yang menggangu

mereka. Oleh sebab itu, banyak peternakan domba yang berhasil di daerah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

15

semi gersang, tetapi di daerah ini jarang sekali ditemukan padang rumput yang

hijau.

Padang rumput yang hijau merupakan tempat yang baik untuk domba-domba

dan tumbuh secara alami. Dengan padang rumput yang hijau dan subur, segala

kebutuhan yang diperlukan oleh kawanan domba akan terpenuhi dengan baik.

Tetapi seorang gembala tidak hanya mengandalkan satu padang rumput saja,

mereka selalu mencari padang rumput yang baru dan segar untuk menjaga

kebutuhan domba-kawanannya. Secara berkala, kawanan domba harus digiring

dari padang satu ke padang rumput yang lain. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari habisnya rumput di satu tempat, rusaknya kesuburan tanah dan

mencegah domba-domba terjangkit parasit atau penyakit (Keller, 2001: 77). Oleh

sebab itu dibutuhkan keterampilan, kecermatan dan pengalaman dari seorang

gembala dalam mencari padang rumput bagi kawanannya.

Kebiasaan para gembala menggembalakan kawanannya ditentukan

berdasarkan pembagian musim selama satu tahun, sama seperti yang dikatakan

oleh Keller (2004: 88);

Di Palestina maupun di negara barat, kebiasaan gembala disesuaikan dengan

pembagian musim dalam satu tahun. Kebanyakan gembala yang efisien

berusaha membawa kawanan kawanannya ke padang rumput musim panas

yang jauh letaknya, yang berarti mereka harus berjalan jauh. Kawanan domba

bergerak lambat sambil menikmati rerumputan menuju ke pegunungan yang

saljunya kian mencair. Di penghujung musim panas, mereka telah berada di

padang rumput pegunungan tinggi nun jauh di sana. Menjelang musim gugur,

salju yang datang terlalu dini bertaburan di lereng pegunungan, memaksa

kawanan domba turun ke lereng yang lebih rendah. Akhirnya, menjelang

akhir tahun, sesudah musim gugur berlalu, kawanan domba itu digiring

pulang ke peternakan di gembala. Di situlah mereka melewati musim dingin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

16

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat dikatakan bahwa kebiasaan seorang

gembala dalam menggembalakan domba sangat ditentukan dari kecermatan

dirinya dalam mengatur kebutuhan makanan kawanan berdasarkan musim yang

berlangsung. Seorang gembala yang cermat akan memperhatikan pergantian

musim.

Pada musim semi, ia akan diam di ladang miliknya sendiri, tetapi jika mulai

memasuki musim panas, seorang gembala akan membawa kawanannya berjalan

ke arah padang rumput di gunung yang tinggi. Hal ini dimaksud agar tetap

menjaga kebutuhan makanan bagi kawanan dan memberikan waktu bagi padang

rumput miliknya berkembang kembali untuk persediaan di musim dingin ke

depan. Selama perjalanan menuju padang rumput di gunung yang tinggi, para

kawanan dapat menikmati rumput yang tersedia di sepanjang jalan dan meminum

air hasil salju yang mencair dari gunung, serta mereka akan berjalan dengan tidak

tergesa-gesa. Begitu menjelang musim gugur, kawanan akan terpaksa turun

karena suhu yang mulai menurun dan badai salju. Akhirnya ketika memasuki

musim dingin, kawanan telah sampai di ladang mereka sendiri dan mereka akan

melewati musim dingin dengan rumput yang telah tersedia.

4. Gambaran Seorang Gembala Baik Berdasarkan Alkitab

Dalam Alkitab ada beberapa perikop yang menggambarkan tentang

bagaimana seorang gembala yang baik itu, seperti Surat kepada Orang Ibrani (Ibr

13:20) atau Surat Pertama Rasul Petrus (1 Ptr 2:25; 1 Ptr 5:2-5). Namun yang

secara jelas membahas tentang Gembala yang baik ialah Kitab Mazmur (Mzm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

17

23:1-6), Kitab Yehezkiel (Yeh 34: 1-31) dan Injil Yohanes (Yoh 10:1-18). Di

bawah ini, penulis menjelaskan gambaran Gembala yang baik berdasarkan:

a. Kitab Mazmur (Mzm 23:1-6)

Mazmur ini merupakan sebuah Mazmur yang paling disukai dalam Kitab

Mazmur, sejalan dengan yang disampaikan oleh Towns (2002: 7), yang

mengatakan

Mazmur 23 jelas merupakan salah satu bagian Alkitab yang paling disenangi

karena bagian tersebut telah melekat dalam hati dan pikiran kita. Kita sering

mendengarnya dibacakan di saat pemakaman, baptisan dan pelayanan-

pelayanan keagamaan lainnya. Banyak orang bisa mengucapkannya kata

demi kata, sementara banyak yang lain (di dalam dan di luar Gereja) yang

tidak menghafalkannya tetapi mengenalinya ketika mereka mendengarnya.

Mazmur ini berisi tentang ungkapan kepercayaan pemazmur sebagai domba

yang digembalakan oleh gembala yang baik. Pada perikop ini, pemazmur

menggambarkan Tuhan (Yahwe) sebagai seorang gembala, sebutan yang sangat

lazim digunakan bagi dewa atau raja di dunia Timur Kuno terutama oleh bangsa

Yahudi (Bergant dan Karris, 2002: 434). Sebutan ini mengungkapkan perhatian

dan pimpinan Tuhan (Yahwe) kepada umat Israel saat lepas dari perbudakan di

Mesir, serta perlindungan selama 40 tahun di padang gurun. Selama 40 tahun,

walaupun harus mengembara di padang gurun, bangsa Israel tidak merasakan

kelaparan maupun kehausan karena Tuhan (Yahwe) telah menyediakan semuanya.

Bagi pemazmur, di dalam Allah hidupnya menjadi terjamin, sejahtera,

selamat dan tidak kekurangan sesuatupun, bahkan sampai pada soal makanan dan

minuman (Heryatno, 2008a: 120). Tuhan yang sangat setia dan penuh dengan

kasih akan memenuhi segala yang dibutuhkan oleh domba-Nya. Pemazmur

merasa sangat yakin akan pimpinan ilahi sebagai gembala, meskipun harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

18

melalui perjalanan yang sulit (lembah kekelaman) karena ia dalam lindungan

Tuhan (Mzm 23:4a). Tongkat dan gada Sang Gembala selalu teracung untuk

melindungi kawanannya (Mzm 23:4b). Tongkat dan gada merupakan lambang

dari kekuatan Allah sendiri yang mampu memberikan sebuah kepastian dan

penghiburan bagi kawanannya dalam masa sulit.

Bagi pemazmur, Tuhan (Yahwe) sebagai gembala adalah segalanya. Ia adalah

pelindungnya, pemeliharanya, tuannya, damai sejahteranya, penyembuhnya,

kebenarannya, hadirat ilahi, pahlawannya, pembela, penghibur dan kekekalannya.

Tanpa sang gembala maka domba akan kehilangan segalanya. Pendek kata,

kesejahteraan kawanan domba bergantung sepenuhnya kepada pemilik yang

memeliharanya (Keller, 2004: 29).

b. Kitab Yehezkiel (Yeh 34:1-31)

Dalam perikop ini, pembahasan tentang seorang gembala dibagi menjadi

beberapa bagian, yaitu; pengantar (Yeh 34:1-2), peringatan kepada gembala yang

lalai (Yeh 34:7-10), Allah digambarkan sebagai gembala yang baik (Yeh 34:11-

16), Allah sebagai Hakim yang adil atas domba-domba (Yeh 34:17-21), gambaran

pemenuhan janji Allah (Yeh 34:22-29) dan penutup sebagai penegasan atas

kekuasaan Allah sebagai penguasa Israel (Yeh 34:30-31).

Bagian pertama (Yeh 34:1-2), yaitu pengantar menceritakan tentang Allah

(Yahwe) yang bersabda kepada Nabi Yehezkiel untuk mengatakan pada para

gembala masa lalu yang telah gagal dalam memikul tanggung jawab atas

kawanan-Nya (Bergant dan Karris, 2002: 607). Para gembala masa lalu dalam hal

ini adalah para pemimpin bangsa Yahudi yang telah berkhianat dari Yahwe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

19

Berkhianat dalam hal ini berarti penyembahan kepada berhala saat mereka berada

di pembuangan Babel (Bergant dan Karris, 2002: 595). Allah (Yahwe)

memerintahkan Nabi Yehezkiel untuk menceritakan tentang apa saja yang

dilakukan oleh para gembala masa lalu (Yeh 34:2-4) dan apa yang saja yang

terjadi pada kawanan domba gembalaannya (Yeh 34:5-6). Selain itu juga, Allah

(Yahwe) memerintah Nabi Yehezkiel untuk memberitahu akhir dari gembala-

gembala tersebut karena mereka telah gagal memikul tanggung jawab mereka atas

kawanan-Nya.

Bagian kedua adalah teguran Allah kepada para gembala yang lalai (Yeh

34:7-10). Allah menegur mereka yang telah gagal menggembalakan kawanannya

dan akan mengambil alih tugas kegembalaannya. Alasan mengapa Allah

mengambil alih tugas tersebut karena domba milik-Nya menjadi mangsa dan

makanan binatang di hutan serta para gembala menggembalakan dirinya sendiri

(Yeh 34:8-9). Padahal tugas utama para gembala adalah menggembalakan

kawanan domba milik-Nya. Oleh sebab itu, Tuhan (Yahwe) menegur mereka

dengan menyebutkan semua kesalahan para gembala melalui Nabi Yehezkiel.

Bagian ketiga berisi tentang gambaran Allah sebagai Gembala Baik (Yeh

34:11-16). Gembala yang baik selalu memperhatikan kawanan-Nya (Yeh 34:11),

mencari yang hilang (Yeh 34:12a), membawa mereka keluar dari kegelapan (Yeh

34:12b), mengumpulkan mereka dari segala penjuru negeri dan mengembalikan

ke tanah airnya (Yeh 34:13), serta memberikan segala yang terbaik bagi kawanan-

Nya (Yeh 34:14). Ia akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya

mereka digembalakan (Yeh 34:16). Di bagian yang menjadi inti dari perikop ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

20

bagian yang menggambarkan bagaimana gambaran seorang gembala baik yang

pantas dan sesuai untuk melayani dan membimbing umat Allah sendiri.

Bagian keempat berisi tentang Allah sebagai hakim atas kawanan domba-Nya

(Yeh 34:17-21). Pada awalnya, Allah menyapa kawanan domba-Nya dengan

mengatakan bahwa Ia akan menjadi hakim atas mereka. Ia akan menjadi hakim

antara domba dengan domba dan domba dengan kambing (Yeh 34:17). Allah

sendiri yang akan membuka penghakiman terhadap domba-domba yang

menyalahgunakan kekuasaan mereka dengan mengatakan bahwa yang

mementingkan dirinya sendiri akan dihukum dan Allah sendiri yang akan

menghakimi mereka (Yeh 34:19;22).

Bagian kelima berisi tentang gambaran akan pemenuhan janji Allah (Yeh

34:23-29). Ia akan menjadi pemimpin atas kawanan-Nya namun juga mengangkat

seseorang yang menjadi wakil atasnya. Orang tersebut adalah keturunan Daud

sendiri, gembala manusia dan seorang Mesias dari keturunan Daud. Dalam

pemerintahan Mesias tersebut, digambarkan bagaimana suasana negeri yang

dipimpin oleh orang tersebut. Suasana negeri yang tenteram, damai dan bebas dari

segala bahaya. Setiap orang dapat hidup dengan tenang dan berdampingan satu

dengan yang lainnya. Allah akan memberikan berkat dan kelimpahan yang besar

atas umat-Nya serta Allah menjanjikan sebuah negeri bagi umat-Nya. Kemudian

perikop ini ditutup dengan penegasan bahwa Allah, Yahwe, akan selalu menyertai

mereka karena mereka adalah umat-Nya (Yeh 34:30). Ia menegaskan bahwa Israel

adalah kawanan domba milik-Nya dan Ia adalah Allah mereka (Yeh 34:31).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

21

c. Injil Yohanes (Yoh 10:1-18)

Dalam perikop ini, yang menjadi penekanan ialah gambaran gembala yang

baik ada dalam pribadi Yesus sendiri. Yesus digambarkan sebagai Sang Gembala

Baik yang memberikan nyawa-Nya, mengenal kawanan-Nya serta mau merangkul

domba yang tersesat. Di bawah ini, penulis memberikan penjelasan tentang

gambaran Yesus sebagai Sang Gembala Baik menurut injil Yohanes

1) Yesus selalu memimpin di depan kawanan dan kawanan mengikuti Dia (Yoh

10:4)

Seorang gembala yang baik selalu berjalan di depan kawanannya dan

menuntun mereka ke padang rumput dan sumber air yang segar (D‟Souza, 2007:

31). Di Palestina, gembala tidak menggiring domba dari belakang. Gembala

berjalan di depan, sedang domba-domba mengikutinya dari belakang

(St.Darmawijaya, 1987: 122). Biasanya seorang gembala memanggil kawanannya

dengan siulan tertentu atau seruan khusus dan dengan sendirinya kawanan domba

mengikuti suara atau siulan tersebut. Kawanan domba sangat mengenal suara

gembalanya dan jika ada domba yang kurang memperhatikan, acungan tongkat

gembala akan menyadarkan domba tersebut.

Begitu pun gambaran seorang gembala dalam diri Yesus, Ia selalu berjalan di

depan kawanan dan kawanan selalu mengikuti diri-Nya. Yesus tidak menuntun

kawanan-Nya dari belakang namun ia selalu berjalan di depan kawanan untuk

menunjukkan jalan yang benar. Yesus selalu mengingatkan kawanan-Nya, ketika

kawanan melupakan diri-Nya. Ketika diri-Nya memanggil, kawanan-Nya tahu

kalau itu adalah suara milik-Nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

22

2) Yesus adalah pintu dan orang yang tidak masuk melewati Dia adalah pencuri

(Yoh 10:7-8)

Hal ini tidak dapat diartikan secara harafiah sebagai sebuah pintu, namun

sebagai batas antara luar kandang dengan dalam kandang. Karena pada jaman

Yesus, tidak ada sebuah pintu yang membatasi antara dalam kandang dengan luar

kandang dan bentuk kandang domba hanya sebuah ladang luas yang dipagari

dengan batu yang dibuat oleh gembala sendiri atau berada dalam gua-gua yang

ada di tengah padang gurun.

Biasanya seorang gembala selalu berjaga dan tidur di depan kandang untuk

menjaga kawanannya, sehingga domba aman dari para pencuri atau binatang liar.

Oleh sebab itu, dapat digambarkan bahwa Yesus sebagai batas (pintu) antara

bagian luar dengan dalam dan bagi yang tidak masuk melewati dirinya (pintu)

adalah seorang pencuri. Hal ini pun, memberikan rasa aman dan tenang bagi

kawanan domba, karena sang gembala selalu berjaga di dekat mereka.

3) Yesus adalah pintu dan orang yang melewati Dia sampai pada keselamatan

Allah (Yoh 10:9)

Biasanya pada masa dahulu, jika domba-domba ingin masuk atau keluar ke

kandang, mereka harus melewati gembala yang telah bersiap dengan gada atau

tongkat di depan pintu, untuk menghitung apakah kawanannya telah terkumpul

semua atau belum. Dari pernyataan inilah, diartikan bahwa siapa yang melewati

Yesus (pintu) akan mendapatkan keselamatan (kandang) dan yang

mendapatkannya tentu saja adalah kawanan domba-Nya (umat-Nya).

Selain itu juga, biasanya seorang gembala selalu membukakan pintu bagi

kawanannya saat akan masuk ke padang rumput yang baru. Jika hal itu terjadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

23

kawanan domba akan segera berdiri dan berlari berdesakan menuju ke pintu,

karena mereka tahu bahwa mereka akan dibawa kepada padang rumput yang lebih

segar, subur dan menenteramkan mereka. Pada saat itu, perasaan bahagia luar

biasa akan dirasakan oleh seluruh anggota kawanan. Perasaan di mana mereka

selalu merasa bahagia saat bersama sang gembala.

4) Yesus rela memberikan nyawa bagi kawanan-Nya (Yoh 10:11)

Sebagai seorang gembala, Yesus rela memberikan nyawa bagi kawanan-Nya.

Ia memberikan diri-Nya dengan benar-benar total, karena domba-domba

(pengikut-Nya) hanya percaya kepada-Nya saja. Bagi domba, sang gembala

adalah pemimpin yang dapat memberikan kebahagian dan kesejahteraan sejati.

Bukti nyata atas totalitas Yesus dalam mencintai pengikut-Nya (domba)

ditunjukkan dengan kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya, serta selalu

menyertai mereka hingga akhir jaman.

5) Yesus mengenal dan dikenal kawanan-Nya (Yoh 10: 14)

Maksudnya ialah seorang gembala mengenal siapa yang dia gembalakan dan

dikenal oleh mereka yang dia gembalai. Hubungan antara gembala dengan

kawanan, bahkan dengan setiap domba, amat akrab. Mereka mengenal satu per

satu, bahkan sering memberi nama pada mereka (St.Darmawijaya, 1987: 122).

Gembala mengenal bagaimana pribadi dari domba gembalaannya, kekurangan

yang dimiliknya, kelebihan yang ada padanya dan bagaimana cara mendekatinya.

Seorang gembala tahu akan hal ini dan inilah yang menjadi inti kedekatannya

dengan domba milikinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

24

Begitu juga dengan domba, mengenal suara pemiliknya, bukan berarti hanya

sekedar tahu, tetapi memiliki hubungan yang akrab dan dekat dengan pemiliknya.

Mereka tidak akan pernah jauh dari gembalanya dan selalu berada di samping

gembalanya. Jika gembala miliknya memanggil dirinya, ia akan segera meloncat

dan berlari ke arah suara tersebut. Domba memang binatang yang bodoh dan

mudah tersesat tetapi mereka mempunyai sebuah kelebihan yaitu mampu

mengenali suara dari gembalanya. Biasanya domba-domba dewasalah yang

mampu mengenali suara gembalanya dengan baik. Sedangkan domba-domba yang

belum dewasa kurang mampu mengenali suara gembalanya dengan baik. Anak-

anak domba yang masih muda mengikuti domba yang telah dewasa untuk bisa

mengenali suara gembala mereka. Ketika gembala memanggil maka domba-

domba yang dewasa akan mengenali suara tersebut, lalu domba-domba yang lebih

muda akan mengikuti mereka. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa mengenali

suara bukan berarti hanya sekedar mengenal saja, namun mengenal keseluruhan

pribadi dari setiap anggota serta mengasihinya.

6) Yesus mengenal dan dikenal oleh Bapa (Yoh 10:15)

Seorang gembala pun harus mengenal Tuhan (Bapa), mempunyai hubungan

yang erat dan akrab dengan Tuhan. Sebab sumber kekuatan seorang gembala

adalah kepercayaan dan doa kepada Tuhan. Segala tindakan yang dilakukan oleh

sang gembala harus mengandalkan Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

25

7) Yesus mau menerima domba-domba yang tersesat menjadi satu kawanan (Yoh

10:16)

Sebagai seorang gembala, ia harus terbuka dan mau menerima domba-domba

yang tersesat dan menjadikannya satu kawanan dengan miliknya. Ia tidak boleh

menelantarkan domba lain yang tersesat, namun ia harus merangkul,

menggendong dan menjadikan domba tersebut milik kepunyaannya sendiri.

5. Sifat-Sifat Seorang Gembala Baik

Seorang gembala yang baik memiliki banyak sifat yang baik dan dapat ditiru

oleh setiap orang. Sifat-sifat itu, antara lain;

a. Kawanan adalah pusat segalanya

Bagi seorang gembala yang baik, kawanan merupakan segalanya baginya.

Mereka adalah fokus dari keberhasilan dirinya dalam mengelola sebuah

peternakan. Segala pikiran dan hidupnya hanya dipenuhi dengan domba

gembalaannya. Ketika kawanannya menghadapi berbagai bahaya dalam

perjalanan, ketika mereka bertambah kuat, gembala dengan setia menunaikan

tugasnya (D‟Souza, 2007: 28).

b. Selalu siap dan hadir di tengah kawanan

Gembala selalu bersama kawanannya dan senantiasa siap apabila mereka

membutuhkan dirinya (D‟Souza, 2007: 30). Ia membimbing kawanan dengan

sabar dan dengan kehadiran dirinya kawanan merasa tenang, meskipun kawanan

harus melewati lembah kekelaman, di mana setiap saat bahaya mengintai mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

26

Namun dengan sosok gembala yang hadir dan selalu siap melindungi mereka,

kawanan akan merasa tenang.

c. Mengenal kawanannya

Gembala mengetahui nama setiap kawanannya dan secara pribadi memanggil

masing-masing dengan namanya (D‟Souza, 2007: 29). Ia memanggil kawanannya

dengan kekhasan yang masing-masing anggota miliki. Ia mengetahui segala

kekurangan dan kelebihan yang dimiliki mereka, namun ia tetap mencintai mereka

dengan penuh. Ia tidak membeda-bedakan mereka, namun mencintai mereka

dengan cara yang sama dan kasih yang sama besar. Bagi seorang gembala,

kawanan merupakan subyek, bukan obyek.

d. Dapat dipercaya.

Sang tuan akan merasa aman menyerahkan ternaknya kepada seorang

gembala yang jujur, tekun dan pekerja keras, bukan karena pendidikannya yang

tinggi atau pengalamannya yang banyak. Selain tuan yang percaya kepada

gembala, kawanan pun akan sangat percaya kepada seorang gembala yang mampu

dipercaya. Mereka akan mengikuti seorang gembala yang dapat mereka percaya.

e. Seorang yang pekerja keras

Gembala yang baik akan mencarikan rumput terbaik, padang rumput yang

subur dan sungai yang tenang bagi kawanan gembalanya. Gunung tinggi nan terjal

tidak akan menjadi halangan baginya untuk mendapatkan rumput dan air yang

segar bagi domba gembalaannya. Tetapi seorang gembala yang malas dan egois,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

27

sering memotong jatah makanan ternaknya, menyuruh ternaknya mencari

makanan sendiri serta meninggalkan mereka sendirian saat ada bahaya datang.

f. Pribadi yang melindungi dan berani

Gembala yang baik akan menjaga kawanannya dari kemungkinan gangguan

yang mengancam, entah itu singa, serigala atau beruang. Upaya memberikan

perlindungan dan rasa aman pada ternak menjadi tanggung jawab yang besar.

Penggembala akan menghalau segala kemungkinan serangan yang mengancam

keselamatan ternaknya walaupun itu harus mengorbankan nyawanya sendiri. Ia

berani mengorbankan nyawa menghadapi bahaya apapun yang menyerang,

asalkan kawanannya selamat. Biasanya saat seorang gembala menggembalakan

kawanannya, ia selalu membawa tongkat atau gada untuk melindungi kawanan

dan dirinya sendiri.

Selain itu juga, seorang gembala yang baik akan menghalau dan mencegah

ternaknya melakukan kesalahan, tidak membiarkan ternaknya berbuat salah,

contohnya ketika ternaknya mendekati pagar tanaman segera penggembala

menghalaunya. Jika ada rumput beracun, sang gembala segera mencabutnya atau

saat salah satu kawanannya hilang, ia akan segera mencari dan berusaha

menemukannya.

6. Kualitas Seorang Gembala Baik

Menurut Vanier (2009: 255) untuk menjadi seorang gembala yang baik orang

tidak harus sempurna karena tidak ada yang sempurna. Menjadi seorang gembala

yang baik, berarti menjadi seorang yang rendah hati, terbuka, mampu mengakui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

28

kesalahannya dan mengenal setiap kekurangan yang ia miliki, serta mampu untuk

meminta maaf jika memiliki kesalahan.

Selain itu juga, seorang gembala diharapkan dapat menjadi seorang pemimpin

yang baik karena kawanan domba sangat mengandalkan dirinya. Ia harus menjadi

seorang pribadi yang kuat, tekun, pekerja keras dan selalu sabar dalam

membimbing domba-kawanannya. Kepercayaan dari kawanannya merupakan

dasar dari segala penggembalaan (Vanier, 2009: 254). Kepercayaan dapat dimiliki

seorang gembala jika ia mampu untuk menjadi pemimpin yang baik.

Bagi Vanier, menjadi seorang gembala yang baik adalah berani keluar dari

kungkungan egoisme agar dapat memberikan perhatian kepada kawanannya,

menyatakan kepada mereka keindahan dan arti mereka, serta membantu mereka

untuk berkembang dan menjadi hidup sepenuhnya (Vanier, 2009: 257).

7. Fungsi Penggembalaan

Dalam mendampingi domba-kawanannya, tentu seorang gembala melalui

proses pengembalaan yang tidak mudah dan lama. Ia harus memahami, mengerti,

menyembuhkan serta mendorong kawanannya untuk tetap maju. Proses

penggembalaan ini pun memiliki fungsi yang cukup penting, seperti yang dikutip

oleh Howard Clinebeel dari William A. Clebsch dan Charles R. Jaekle dalam

ringkasan sumber-sumber dari Sejarah Gereja (2002: 53-54), mengungkapkan

bahwa ada lima fungsi penggembalaan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

29

a. Menyembuhkan (Healing)

Adalah suatu fungsi penggembalaan yang terarah untuk mengatasi kerusakan

yang dialami orang dengan memperbaiki orang itu menuju keutuhan dan

membimbingnya ke arah kemajuan di luar kondisinya terdahulu.

b. Mendukung (Sustaining)

Adalah suatu fungsi di mana menolong orang yang sakit (terluka) agar dapat

bertahan dan mengatasi suatu kejadian yang terjadi pada waktu yang lampau, di

mana perbaikan atau penyembuhan atas penyakitnya tidak mungkin lagi

diusahakan atas kemungkinannya sangat tipis sehingga tidak mungkin lagi

diharapkan.

c. Membimbing (Guiding)

Adalah suatu fungsi di mana dapat membantu orang yang berada dalam

kebingunan dalam mengambil pilihan yang pasti (meyakinkan di antara berbagai

pikiran dan tindakan alternatif atau pilihan), pilihan yang dipandang

mempengaruhi keadaan jiwa mereka sekarang dan pada waktu yang akan datang.

d. Memulihkan (Reconciling)

Adalah suatu fungsi di mana adanya usaha untuk membangun hubungan yang

rusak kembali di antara manusia dan sesamanya dan di antara manusia dengan

Allah.

e. Memelihara atau mengasuh (Nurturing)

Fungsi ini merupakan suatu sifat yang mendasar dan motif yang tetap ada

dalam sejarah Gereja. Fungsi ini merupakan suatu fungsi yang memampukan

orang untuk mengembangkan potensi-potensi yang diberikan Allah kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

30

mereka, di sepanjang perjalanan mereka dengan segala lembah-lembah, puncak-

puncak dan dataran-datarannya.

B. Inspirasi Spiritualitas Gembala Baik Bagi Pendampingan Personal

Sebelum mengulas lebih dalam tentang inspirasi apa saja yang dapat diambil

dari Spiritualitas Gembala Baik bagi pendampingan personal, terlebih dahulu,

penulis akan mengulas tentang pendampingan personal itu sendiri. Untuk lebih

jelas, dapat dilihat pada uraian di bawah ini;

1. Pengertian Pendampingan Personal

Berdasarkan kamus Besar Bahasa Indonesia, pendampingan (2005: 234)

adalah proses, cara, perbuatan mendampingi, sedangkan personal (2005: 863)

adalah bersifat pribadi atau perseorangan. Dari kedua hal ini, penulis menarik

kesimpulan bahwa pendampingan personal adalah proses, cara atau perbuatan

seseorang mendampingi orang lain secara pribadi.

2. Fungsi Pendampingan Personal

Dalam mendampingi tentu setiap guru harus melalui proses yang panjang,

namun setiap proses yang dilalui memiliki tujuan yang jelas, yaitu semakin

berkembangnya dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setiap proses

pendampingan diciptakan untuk memberikan dampak positif serta memperlancar

berjalannya proses pendampingan, terutama untuk proses pendampingan personal.

Hal ini tentu sejalan dengan pendapat dari Prayitno dan Erman Amti (2004: 196)

yang mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

31

Dalam kelangsungan perkembangan dan kehidupan manusia, berbagai

pelayanan diciptakan dan diselenggarakan. Masing-masing pelayanan itu

berguna dan memberikan manfaat untuk memperlancar dan memberikan

dampak positif sebesar-besanya terhadap kelangsungan perkembangan dan

kehidupan itu, khususnya dalam bidang tertentu yang menjadi fokus

pelayanan yang dimaksud.

Sejalan dengan hal tersebut, pendampingan personal memiliki berbagai

macam fungsi dalam dunia pendidikan ditinjau dari kegunaan, manfaat atau

keuntungan yang diperoleh, antara lain:

a. Fungsi Pemahaman

Fungsi pemahaman dalam pendampingan personal, tidak hanya sekadar

mengenal diri siswa, melainkan lebih jauh lagi, yaitu pemahaman yang

menyangkut latar belakang pribadi siswa, kekuatan dan kelemahannya, serta

kondisi lingkungan siswa sendiri (Prayitno dan Erman Amti, 2004: 197).

Pemahaman guru tentang siswa akan menjadi bahan acuan baginya dan pihak lain,

terutama orang tua, untuk memahami siswa lebih baik. Tanpa pemahaman

terhadap masalah, penanganan terhadap masalah itu tidak mungkin dilakukan.

Oleh sebab itu, fungsi pemahaman menjadi tugas yang paling awal dalam setiap

penyelenggaraan proses pendampingan personal bagi setiap anak.

b. Fungsi Pencegahan

Jika siswa dalam proses perkembangnya tidak mengalami suatu masalah,

maka besar kemungkinan ia dapat berkembang dengan baik dalam setiap tahap

perkembangannya. Akan tetapi, bila anak mengalami suatu masalah pada salah

satu masa perkembangan, tentu ia akan mengalami kesulitan dalam menempuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

32

tahap perkembangan selanjutnya. Oleh sebab itu, diharapkan anak dapat melalui

setiap tahap perkembangannya dengan baik.

Sehubungan dengan hal di atas, pendidikan pun memiliki fungsi pencegahan.

Fungsi ini berguna untuk mencegah sesuatu hal yang tidak diharapkan di masa

depan dan mengurangi kemungkinan yang buruk. Upaya pencegahan memang

telah disebut orang sejak puluhan tahun yang lalu. Pencegahan diterima sebagai

sesuatu yang baik dan perlu untuk dilaksanakan (Prayitno dan Erman Amti, 2004:

202).

Berkaitan dengan hal di atas, dalam pendidikan luar biasa, fungsi pencegahan

ini kurang begitu berperan terutama untuk fisik, karena sebagian besar telah

mengalami kecacatan, sebelum atau setelah dilahirkan. Namun jika fungsi ini

diterapkan dalam suatu proses pendidikan dengan tujuan untuk pencegahan di

masa depan, terutama untuk proses interaksi mereka dengan orang lain, tentu akan

sangat membantu. Misalnya saja, anak yang tunarungu yang sulit untuk

berkomunikasi dengan orang lain. Jika diajarkan bahasa isyarat dengan baik dan

benar, seperti mengucapkan selamat pagi atau bertanya siapa nama dan dari mana

asalnya, tentu anak akan mengalami perkembangan. Perkembangan dalam hal ini

bukan hanya berkembang secara kognitif, namun afektif dan psikomotoriknya

mereka juga.

c. Fungsi Pemeliharaan

Apabila berbicara tentang “pemeliharaan” maka pemeliharaan yang baik

bukanlah sekedar mempertahankan agar hal-hal yang dimaksudkan tetap utuh,

tidak rusak dan tetap dalam keadaan semula, melainkan juga mengusahakan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

33

hal-hal tersebut bertambah baik, kalau dapat lebih indah, lebih menyenangkan,

memiliki nilai tambah daripada waktu-waktu sebelumnya (Prayitno dan Erman,

2004: 215). Hal-hal yang dapat dinyatakan dalam fungsi ini, antara lain;

intelegensi, bakat, minat seseorang, sikap atau kebiasaan yang baik, cita-cita,

kesehatan rohani dan jasmani, hubungan dengan orang lain, serta lingkungan

kehidupan seseorang.

Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada

dalam diri setiap individu, baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil

perkembangan yang telah dicapai selama ini (Prayitno dan Erman, 2004: 215).

Seperti seorang petani yang selalu menjaga tanaman padinya dengan baik. Ia

selalu menjaga apakah kebutuhan air sudah terpenuhi, apakah ada hama yang

menggangu tanaman atau adakah tanaman liar yang menggangu. Begitu pun

dalam dunia pendidikan, guru bertugas menjaga anak-anaknya. Ia selalu

memperhatikan apakah perkembangan anak terhambat atau tidak. Jika ada

hambatan, apakah yang penyebab hambatan tersebut dan mencari cara untuk

menyelesaikannya dengan baik.

Hal ini pun tidak jauh beda dengan pendidikan luar biasa, guru pun selalu

memantau perkembangan anak. Guru selalu melihat perkembangan anak setiap

hari, apa saja yang sudah dipelajarinya, apa yang sudah ia kuasai dan belum

dikuasainya, dan kalau mengalami suatu kemunduran pada diri anak, apa

penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

34

d. Fungsi Pengembangan

Berbicara tentang fungsi pemeliharaan, tentu saja akan berbicara juga tentang

fungsi pengembangan. Alasannya karena fungsi pemeliharaan dan fungsi

pengembangan tidak dapat dipisahkan, ibarat dua sisi mata uang logam. Jika satu

sisi cacat, maka sisi yang lain tidak bernilai (Prayitno dan Erman, 2004: 215).

Dalam kamus bahasa Indonesia (2007: 538), pengembangan adalah proses,

cara, perbuatan mengembangkan; pembangunan secara bertahap dan teratur yang

menjurus ke sasaran yang dikehendaki. Fungsi pengembangan pada dasarnya

merupakan tujuan umum dari seluruh upaya pelayanan pemuliaan manusia

(Prayitno dan Erman, 2004: 217). Selain itu juga, fungsi ini pun dilaksanakan

melalui berbagai pengaturan, kegiatan dan program yang ada.

Dalam dunia pendidikan, fungsi ini sangat berperan penting di dalamnya.

Guru berperan memelihara apa yang baik di dalam diri setiap anak. Seperti halnya

fungsi pemeliharaan, fungsi pengembangan pun bertujuan untuk menjaga

intelegensi yang dimiliki anak, bakat yang ada di dalam diri seseorang, minat

seseorang, sikap atau kebiasaan yang baik, cita-cita, kesehatan rohani dan

jasmani, hubungan dengan orang lain, serta lingkungan kehidupan seseorang.

Guru berusaha sebaik mungkin untuk mengembangkan hal baik yang sudah

terbentuk atau telah ada sebelumnya, sehingga anak semakin berkembang ke arah

yang lebih baik.

Selain itu juga, fungsi pengembangan pun tidak dapat dipisahkan dari fungsi-

fungsi sebelumnya, karena fungsi ini merupakan salah satu kunci agar proses

pendampingan berjalan dengan baik. Setiap proses tentu memiliki suatu tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

35

dan tujuan tersebut tentu menuju ke arah perkembangan anak. Oleh sebab itu,

fungsi pengembangan tidak dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi lain dalam

konteks pendampingan personal.

3. Teknik-Teknik dalam Pendampingan Personal

Dalam pendampingan personal, ada bermacam-macam teknik yang dapat

dilakukan oleh guru untuk mendampingi siswa (Winkel, 1987: 263), antara lain:

a. Rencana studi mandiri (Independent Study Plan)

Dalam pendampingan personal, pertama-tama guru membuat suatu rencana

mengenai apa yang akan dipelajari dan pencapaian apa yang ingin didapatkan

selama proses. Dalam hal ini, guru hanya berperan sebagai motivator bagi anak,

namun segala keberhasilan dalam proses pembelajaran yang menentukan adalah

anak sendiri. Untuk membuat suatu rencana mengenai apa yang ingin dicapai,

guru harus terlebih dahulu melihat daya penangkapan dan kekurangan yang

dimiliki oleh anak, agar tujuan pembelajaran lebih jelas dan hasil lebih optimal.

Begitu pun dalam membimbing anak yang berkebutuhan khusus, setiap guru

terlebih dahulu memahami latar belakang, kekuatan dan kekurangan dari setiap

anak. Baru kemudian membuat rencana atau program yang ingin dicapai oleh

mereka.

b. Program belajar yang berpusat pada siswa (Learned Centered Program)

Dalam pendampingan personal, yang menjadi pusat dan inti dari proses

belajar mengajar, bukanlah guru melainkan anak sendiri. Segala proses

berjalannya suatu pendampingan serta keberhasilan proses pendampingan bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

36

guru yang menentukannya, namun anak sendiri. Tujuan dari program ini ialah

keberhasilan anak dalam mencapai target sesuai dengan tingkat kemampuan anak.

Dalam membimbing anak berkebutuhan khusus, yang menjadi pusat dan inti

dalam proses adalah anak sendiri. Guru tidak dapat memaksakan anak untuk

menguasai bahan atau suatu materi melebihi dari kemampuan anak. Guru harus

mengikuti dan menyesuaikan dengan kemampuan dan daya penangkapan anak

sendiri.

c. Belajar menurut kecepatan sendiri (Self Pacing)

Dalam pendampingan personal, setiap anak diberikan kebebasan untuk

mengatur kecepatan penangkapan mereka pada suatu materi. Guru tidak dapat

memaksa anak untuk menguasai suatu materi sesuai dengan target, namun harus

mengikuti perkembangan setiap anak.

Begitu pun dalam membimbing anak berkebutuhan khusus, guru harus

mengikuti perkembangan anak. Jika anak hanya mampu memegang sendok

makan, guru tidak mungkin menuntut anak untuk menggunakan sendok makan

dan garpu secara bersamaan. Tetapi guru dapat menuntut anak menggunakan

sendok makan untuk mengambil nasi dalam piring dan menyuapkan dalam

mulutnya. Kalaupun guru ingin menuntut lebih dari anak harus melewati proses

yang cukup panjang dan tidak mudah serta butuh kesabaran yang tinggi. Oleh

sebab itu, guru tidak dapat menuntut lebih dari apa yang mampu ditangkap oleh

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

37

d. Pengaturan instruksi oleh siswa sendiri (Student Determined Instruction)

Dalam pendampingan personal, pengaturan instruksi ditentukan oleh anak

sendiri. Maksudnya ialah guru harus terlebih dahulu melihat daya penangkapan

dan kekurangan yang dimiliki oleh anak. Pengaturan instruksi ini menyangkut

tujuan instruksional, pilihan media pengajaran dan narasumber, alokasi waktu

mempelajari suatu topik, laju kemampuan, evaluasi pribadi dan kebebasan

menentukan materi yang menjadi prioritas.

4. Inspirasi dari Spiritualitas Gembala Baik

Dalam Spiritualitas Gembala Baik ada banyak inpirasi yang dapat diambil

maknanya untuk pendampingan personal, antara lain:

a. Pengabdian hidup

Seorang gembala merupakan seseorang yang menyerahkan nyawanya bagi

kawanannya (St.Darmawijaya, 1987: 123). Ia mengabdikan seluruh hidupnya

demi kawanannya, entah waktu, tenaga dan pikirannya, semua tercurah bagi

kawanannya tersebut. Kawanannya merupakan hal yang paling berharga bagi

seorang gembala dan ia terus-menerus mempersembahkan hidupnya (Keller,

2001: 21). Ia tidak akan menukarkan kawanannya tersebut dengan harga apapun,

namun jika kawanannya hilang, ia rela untuk membeli dengan harga yang mahal.

Bagi seorang gembala, kawanan domba yang dimilikinya adalah bagian dari

dirinya sendiri dan dirinya sendiri adalah bagian dari kawanannya tersebut (Keller

2001: 20).

Dalam pendampingan personal, para pendamping mendampingi dan

membimbing serta mencurahkan seluruh hidupnya bagi perkembangan anak-anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

38

Ia mencurahkan pikiran dan memberikan perhatian yang penuh untuk anak-anak

yang didampingi. Bagi para pendamping, keberhasilan dalam proses belajar dari

anaknya merupakan yang utama.

Pendamping akan selalu mengontrol dan mengecek bagaimana perkembangan

anak. Apakah anak berkembang atau malah menurun. Jika menurun pendamping

akan mencari apa penyebabnya sekaligus berusaha menemukan solusi untuk anak

tersebut. Tetapi jika anak mengalami perkembangan yang baik, maka ia akan

memberikan dorongan atau motivasi pada anak tersebut, agar mempertahakan dan

semakin meningkatkan prestasinya.

b. Menjaga dan melindungi

Ketika kawanan kawanannya dalam bahaya, entah itu berasal dari anjing

hutan, singa, puma, serigala ataupun ular di dalam padang, ia akan selalu

membela kawanan kawanannya dengan seluruh kekuatan. Seorang gembala selalu

berjaga melindungi kawanan kawanannya, baik siang maupun malam. Sebuah

gada atau tongkat, selalu ada di tangannya untuk melindungi kawanannya. Bagi

kawanan domba, tidak ada hal yang lebih menenangkan dan menenteramkan

selain melihat gembalanya di sekitarnya (Keller, 2001: 39).

Dalam pendampingan personal bukan berarti pendamping mengekang apa

yang ingin dilakukan dan diperbuat oleh anak, tetapi pendamping hanya bertugas

mengawasi dan memberikan arahan yang benar kepada anak. Pendamping

memberikan arahan yang benar kepada anak tentang apa yang harus dilakukan

dan apa yang perlu ia perbuat. Setelah itu anak diberikan kebebasan untuk

menjalankan sendiri berdasarkan penangkapan dan kemampuan serta teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

39

belajar mereka masing-masing, sedangkan guru hanya bertindak sebagai seorang

pengawas.

c. Hubungan yang akrab

Seorang gembala memiliki hubungan yang akrab dengan kawanannya serta

mengenal kawanannya tersebut. Kerap kali seorang gembala bercanda dengan

kawanannya. Seorang gembala memanggil domba menurut namanya masing-

masing (St.Darmawijaya, 1987: 122). Begitu juga dengan kawanan domba,

mereka mengenal suara dari gembala. Jika ada suara asing yang memanggil, maka

kawanan tersebut tidak akan mengikutinya dan tentu akan pergi menghindari

suara tersebut, karena mereka tidak mengenalinya (Yoh 10:5).

Dalam pendampingan personal, para pendamping tentu memiliki hubungan

yang akrab dengan anak. Pendamping tentu saja mengenal karakter, kepribadian,

kekurangan serta kelebihan yang dimiliki setiap anak. Mereka tentu tahu apa yang

menjadi kendala dalam proses belajar mengajar, namun pendamping juga

mengetahui apa yang menjadi kekuatan anak dalam belajarnya. Biasanya dalam

pendampingan personal, pendamping menyesuaikan teknik bimbingan sesuai

dengan kemampuan penangkapan dari anak tersebut. Oleh sebab itu, dalam

pendampingan personal, hubungan antara pendamping dengan anak sangat dekat.

d. Menyediakan segalanya

Seorang gembala selalu menyediakan segalanya bagi kawanannya. Ia tidak

putus-putusnya berjerih payah menyediakan rumput terbaik, ladang tersubur,

banyak makanan selama musim dingin dan air bersih bagi kawanannya (Keller,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

40

2001: 32). Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa, seorang gembala yang baik

sangat mengasihi kawanannya dan bersuka hati atas kesejahteraan kawanannya

(Keller, 2001: 32). Meskipun seorang gembala menyediakan apa yang dibutuhkan

oleh kawanannya, tetapi yang menentukan apa yang disukai dan ingin dimakan

oleh kawanannya adalah kawanan tersebut. Seorang gembala tidak dapat

memaksa kawanannya untuk makan apa yang tidak disukai, ia hanya

membimbing dan memberikan arahan yang baik bagi domba-kawanannya.

Dalam pendampingan personal, pendamping selalu mempersiapkan apa yang

ingin dipelajari, misalnya tujuan instruksional, materi yang harus dikuasai, daftar

buku yang dapat digunakan dan media apa yang akan digunakan. Tetapi guru

tidak dapat menentukan jalan proses pendampingan dan anak diberikan kebebasan

dan kepercayaan untuk mengelola proses belajarnya sendiri dan mengatur

kecepatan penangkapan mereka pada suatu materi. Guru tidak dapat memaksa

anak untuk menguasai suatu materi sesuai dengan target, namun harus mengikuti

perkembangan anak. Keberhasilan proses pendampingan dalam pendampingan

personal bukan guru yang menentukannya, namun anak sendiri.

Dalam pendampingan personal, yang mendapat tekanan paling besar adalah

perkembangan anak. Segalanya mulai dari proses dan cara mendampingi anak

yang dilakukan secara pribadi. Guru hanya sebagai motivator bagi anak, namun

segala keberhasilan dalam proses pembelajaran yang menentukan adalah anak

sendiri. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa Spiritualitas Gembala Baik

memiliki kesamaan dengan pendampingan personal, karena dalam pendampingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

41

personal dan Spiritualitas Gembala Baik yang menjadi fokus utamanya adalah

keberhasilan pada yang didampingi.

Dalam hal ini, Spiritualitas Gembala Baik dapat menjadi jiwa atau semangat

bagi para pendamping dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus dalam

pendampingan personal, sehingga pendampingan bukan hanya dianggap sebagai

pendampingan semata saja, namun memiliki jiwa dan semangat berdasarkan

Spiritualitas Gembala Baik. Semangat yang akan membantu mereka semakin

mencintai dan menguatkan panggilan sebagai seorang guru, bukan sebagai sebuah

profesi atau kewajiban semata saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

42

BAB III

PENELITIAN TENTANG PENDAMPINGAN PERSONAL

DI SLB/G A-B HELLEN KELLER YOGYAKARTA

Bab sebelumnya telah mengulas tentang Spiritualitas Gembala Baik yang

berisi gambaran seorang gembala yang menyerahkan seluruh hidupnya bagi

kawanan domba miliknya dan inspirasi yang dapat diambil dari Spiritualitas

Gembala Baik bagi pendampingan personal.

Sehubungan dengan hal di atas, bab ini akan membahas penelitian terhadap

pendampingan personal yang dilaksanakan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen

Keller dan akan diuraikan dalam dua bagian. Bagian A membahas gambaran

umum SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta. Bagian ini akan menjelaskan

tentang sejarah singkat berdirinya SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta, visi,

misi dan tujuan sekolah. Selain itu juga, bagian ini juga mengungkapkan metode

pendampingan yang digunakan sekolah, kegiatan yang dilakukan, keadaan siswa,

guru yang bekerja di sekolah hingga program yang dilaksanakan sekolah. Bagian

ini akan memberikan gambaran secara umum sebelum mengadakan penelitian,

sehingga mempermudahkan penulis untuk masuk ke dalam subyek penelitian.

Pada bagian B, penulis akan membahas penelitian pendampingan personal,

yang terdiri dari empat bagian, yaitu metodologi penelitian, laporan dan

pembahasan hasil penelitian, serta kesimpulan penelitian. Bagian metodologi

penelitian akan mengulas secara rinci latar belakang penelitian, fokus penelitian,

tujuan penelitian, jenis penelitian, metode pengumpulan data yang akan digunakan

penulis, definisi konseptual dan operasional, serta responden pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maria
Typewritten Text
maria
Typewritten Text
maria
Typewritten Text
maria
Typewritten Text
42
Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

43

Sedangkan, bagian laporan dan pembahasan hasil penelitian akan melaporkan

serta membahas tentang apa saja yang didapat dalam proses pengambilan data,

baik melalui observasi partisipatif maupun melalui wawancara. Lalu penulis akan

menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis dapatkan

selama proses penelitian.

A. Gambaran Umum Tentang SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta

SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta merupakan pengembangan karya dari

Yayasan Dena Upakara Wonosobo yang dikelola oleh suster-suster PMY yang

terdapat di Jl RE Martadinata 88 A Wirobrajan, Yogyakarta. Sekolah ini

merupakan sekolah yang dikhususkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus,

yaitu anak-anak tunarungu-wicara, tunarungu-netra dan tunarungu-low vision.

1. Sejarah Singkat Berdirinya SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta

Kehadiran anak berkebutuhan khusus ganda di tengah keluarga bukanlah aib

bagi keluarga melainkan merupakan sebuah batu ujian cinta kasih bagi keluarga

itu (http://www.jogjakota.go.id/). Begitu pula kehadiran anak berkebutuhan

khusus di masyarakat bukanlah beban melainkan sebuah tantangan bagi para

suster dari tarekat PMY.

Oleh sebab itu, para suster dari tarekat PMY, pendiri Yayasan Dena Upakara,

terketuk untuk mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang yang lebih

sulit, yaitu: sekolah yang mendidik anak-anak cacat ganda buta-tuli dan anak-anak

yang menderita multiple handicapped lainnya. Cabang ini diberi nama SLB/G A-

B Helen Keller, yang didirikan pada tahun 1995 dan asrama pada tahun 1997

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

44

untuk membantu anak-anak cacat di Yogyakarta. Nama SLB/G A-B Hellen Keller

Indonesia diambil dari sejarah anak yang menderita buta-tuli asal Amerika, yaitu

Hellen Keller, yang berhasil memperoleh gelar kesarjanaan di bidang ilmu bahasa

dan menjadi penulis berkat ketekunannya, di bawah bimbingan gurunya, Anne

Sulievan, yang juga menderita low-vision.

Sebelumnya, sekolah ini telah ada, namun gedung sekolah dan asrama belum

ada. Yayasan masih menyewa sebuah rumah penduduk yang berada di sekitar

daerah Sleman. Setelah melihat perkembangan dan semakin banyaknya anak yang

bersekolah, yayasan memutuskan untuk mencari tempat baru, yaitu berlokasi di Jl

RE Martadinata 88 A Wirobrajan.

Bangunan sekolah dan asrama SLB/G A-B Hellen Keller yang baru

diresmikan oleh Asisten Fasilitas dan Investasi Sekda Prop DIY, Dra. Suhartuti

Soetopo mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada hari

Kamis, 14 Februari 2008, ditandai dengan penandatangan prasasti. Bangunan

sekolah yang menghabiskan Rp 2,1 miliar, yang berdiri di atas tanah seluas 1.139

meter persegi dan berlokasi di Jl RE Martadinata 88 A Wirobrajan Yogyakarta ini,

merupakan pengembangan dari SLB Dena Upakara yang mendidik anak

tunarungu di Wonosobo, Jawa Tengah.

Selama ini tarekat PMY telah memiliki pengalaman selama 70 tahun

mengelola pendidikan bagi penyandang cacat tunarungu di Wonosobo. Pendirian

SLB/G A-B Hellen Keller di Yogyakarta ini merupakan pengembangan

pendidikan untuk penyandang tunaganda: tunarungu-tunanetra, tunarungu-low

vision dan tunarungu-tunawicara. Pemilihan lokasi di Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

45

dipertimbangkan dari banyaknya perguruan tinggi yang memiliki program

Pengabdian kepada Masyarakat, dan akan dikembangkan kerjasama dengan PT

(Perguruan Tinggi) untuk pengembangan pendidikan anak berkebutuhan khusus

ganda tersebut. Selain itu, sekolah SLB/G A-B Hellen Keller ini mendapatkan

banyak dukungan dana dari berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar

negeri (http://www.jogjakota.go.id/).

2. Visi, Misi dan Tujuan SLB/G A-B Hellen Keller Indonesia

Dalam mendidik dan mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus, sekolah

memiliki visi, misi dan tujuan, sebagai berikut;

a. Visi Sekolah

Berdasarkan nilai-nilai Kristiani, SLB/G A-B Hellen Keller Indonesia

mengaktualisasikan Kerajaan Allah dalam pelayanan cinta kasih kepada sesama

yang miskin dan lemah khususnya kepada yang tunarungu-netra.

b. Misi Sekolah

1) SLB/G A-B Hellen Keller Indonesia siap sedia menanggapi kebutuhan aktual

Gereja dan masyarakat dalam pelayanan pendidikan bagi anak tunarungu-netra

secara profesional dan dalam suasana kekeluargaan.

2) Meningkatkan martabat anak tunarungu-netra seperti manusia lain sehingga

mampu berkembang secara utuh dan hidup secara mandiri.

3) Meningkatkan dan mengembangkan komunikasi secara formal dan informal

dengan semua pihak terkait untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan

bagi anak-anak tunarungu-netra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

46

c. Tujuan Sekolah

1) Meningkatkan martabat anak tunarungu ganda atau anak tunarungu-netra seperti

manusia lain sehingga mampu berkembang secara utuh dan hidup secara

mandiri.

2) Meningkatkan dan mengembangkan potensi komunikasi anak tunarungu-netra

secara optimal, sehingga anak tunarungu-netra mampu menangkap informasi

dari orang lain. Dengan demikian dunia anak tunarungu-netra semakin diperluas.

3. Gambaran Singkat SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta

Bagian ini akan membahas secara singkat tentang gambaran SLB/G A-B

Hellen Keller, yaitu lingkungan fisik, fasilitas, administrasi dan struktur organisasi

yang dimiliki sekolah. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini:

a. Lingkungan fisik

SLB/G A-B Hellen Keller, yang berada di atas tanah seluas 1.139 meter

persegi dan berlokasi di Jl RE Martadinata 88 A Wirobrajan dengan dua lantai ini,

berada di lingkungan kota yang cukup strategis dan dapat dijangkau dengan bis

atau angkutan umum dari tengah kota tetapi kebanyakan untuk mencapai sekolah

ini lebih mudah dengan menggunakan motor. Selain itu juga, sekolah dan asrama

berada dalam satu kompleks, sehingga mempermudahkan siswa yang berasal dari

luar kota untuk tinggal dan bersekolah di sekolah ini. Secara fisik, sekolah ini

memiliki fasilitas yang cukup memadai bagi kegiatan belajar mengajar, antara

lain; Ruang kelas yang nyaman berjumlah 8 kelas dengan nama dari beberapa

ahli, seperti Abraham Graham Bell, Anne Sulievan, Hellen Keller, Laura

Bridgman, Louis Braille dan Zeegers Huls. Selain itu juga, ada beberapa ruangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

47

yang mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti ruang olahraga, perpustakaan,

ruang keterampilan, ruang komputer, ruang doa dan ruang serbaguna (aula).

b. Fasilitas Sekolah

SLB/G A-B Hellen Keller memiliki fasilitas yang cukup memadai serta

mendukung kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari dua jenis, yaitu

berdasarkan penggunaannya dan berdasarkan ruangan.

Fasilitas berdasarkan penggunaanya dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu fasilitas

umum, fasilitas tunanetra, fasilitas tunarungu, fasilitas tunagrahita, fasilitas

tunadaksa, fasilitas tunalaras dan fasilitas untuk autis. Fasilitas yang tersedia

masih kurang memadai dan peralatan untuk tunadaksa serta tunalaras tidak

tersedia, namun hal ini tidak menggangu dalam setiap proses belajar mengajar.

Sedangkan untuk fasilitas berdasarkan ruangan dibagi menjadi empat

ruangan, yaitu ruang kantor, ruang kelas, ruang keterampilan, dan fasilitas

lainnya. Sebagian besar fasilitas dalam keadaan yang cukup baik dan tidak

mengalami kerusakan yang cukup berat, hanya ada beberapa kerusakan ringan.

Namun fasilitas yang tersedia cukup memadai untuk proses belajar mengajar.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran 2.

c. Administrasi Sekolah

Tenaga administrasi di SLB/G A-B Hellen Keller adalah mereka yang secara

khusus menangani bidang tata usaha, perpustakaan, keuangan, kebersihan kelas

dan kompleks sekolah serta menyiapkan minum bagi para guru di sekolah ini.

Tenaga administrasi yang ada di SLB/G A-B Hellen Keller ini memang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

48

banyak. Namun mereka bekerja dengan semangat dan usaha yang tinggi dan

professional di bidangnya masing-masing. Secara struktural, tenaga administrasi

yang ada di SLB/G A-B Hellen Keller ialah Yohanes Hery sebagai staf tata usaha,

Antonius Eko Prabowo sebagai ketua asrama kelompok 1 dan Petrus Dwi Harjono

ketua asrama kelompok 2.

d. Struktur Organisasi Sekolah

SLB/G A-B Hellen Keller memiliki struktur organisasi yang baik. Kehidupan

di sekolah ini tidak dapat lepas dari naungan Yayasan Dena Upakara dan pihak

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta serta Dinas Dikpora DIY. Struktur organisasi

yang ada di SLB/G A-B Hellen Keller bagaikan mata rantai yang tidak dapat

dipisahkan, meskipun setiap anggota berada dalam bidangnya masing-masing.

Namun bukan berarti mereka bekerja secara sendiri-sendiri tetapi sangat

diharapkan mereka dapat bekerja secara baik dan kekeluargaan.

SLB/G A-B Hellen Keller diketuai oleh Sr. Magdalena S. PMY sebagai

kepala sekolah dan F. Rina Wigati S.Pd sebagai wakil kepala sekolah. Untuk lebih

jelasnya, struktur organisasi di SLB/G A-B Hellen Keller dapat dilihat dalam

lampiran 3.

4. Metode Pendampingan Personal yang Digunakan oleh Sekolah

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan (Syaiful Bahri, 2005: 19). Dalam proses pembelajaran, metode

yang digunakan oleh para pengajar di sekolah adalah metode pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

49

klasikal (kelompok) dan individual. Dalam proses pendampingan, metode-metode

ini digunakan secara bergantian menurut kebutuhan dari masing-masing anak.

Metode pengajaran klasikal selalu digunakan saat kumpul pagi, indentifikasi

diri, cerita bersama dan mendikte. Metode pendampingan klasikal ini

dimaksudkan agar anak dapat bersosialisasi dengan rekan-rekannya dan

mengenali satu dengan yang lain. Sedangkan metode pengajaran individual

digunakan saat masing-masing anak mengerjakan tugas, menulis, bercerita,

motorik halus dan motorik kasar. Metode ini digunakan dalam bentuk

pengulangan kata dan pertanyaan dari pihak guru kepada setiap anak di kelas.

Metode ini dimaksudkan agar menjangkau setiap anak dengan kendala,

kekurangan dan kekhasan yang berbeda pada masing-masing anak. Selain itu juga

mengoptimalisasi apa yang telah mereka kuasai.

Namun meskipun dalam proses pembelajaran ada dua metode yang

digunakan oleh para pengajar di sekolah ini, tetapi pada kenyataannya metode

pengajaran individual lebih dominan digunakan. Alasannya, dalam satu kelas

setiap anak memiliki kekurangan dan kekhasan yang berbeda-beda, sehingga

mereka harus ditangani secara berbeda, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

oleh pendamping.

5. Kegiatan Akademik dan Non Akademik

Dalam proses pendampingan anak, pihak sekolah memberikan banyak

kegiatan, baik bidang akademik maupun non akademik. Hal ini dimaksudkan agar

anak berkembang bukan hanya dalam bidang akademik saja namun juga

berkembang secara non akademik, antara lainnya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

50

a. Kegiatan belajar mengajar secara akademik

Kegiatan belajar mengajar bidang akademik diberikan sesuai jenjang kelas

masing-masing anak. Jenjang pendidikan tersebut mulai dari kelas observasi,

assesment, motorik, bahasa hingga kelas keterampilan.

b. Kegiatan rohani

Kegiatan rohani yang diadakan oleh sekolah meliputi; doa pagi yang selalu

dilaksanakan setiap pagi sebelum memulai pelajaran dan dipimpin oleh anak yang

telah dewasa. Selain itu juga, ibadat sabda yang dilaksanakan pada setiap senin

dan ibadat ekaristi setiap pembukaan dan penutupan semester.

c. Kegiatan ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah, antara lain; menari,

olahraga, kesenian, kerumahtangan dan wiraswasta. Biasanya kegiatan ini

diadakan pada sore hari setelah tidur siang dan snaks sore. Kegiatan diisi oleh

anak-anak yang telah dewasa dan dibimbing oleh pendamping asrama, namun ada

juga yang diisi oleh guru luar, misalnya kegiatan menari pada setiap hari senin

jam 17.00 WIB.

d. Kegiatan ADL (Activity Daily Living)

Kegiatan ini merupakan kegiatan pembiasaan yang diberikan kepada anak-

anak, agar anak terbiasa melakukan tugas sehari-harinya tanpa bergantung kepada

orang lain. Kegiatan ini biasa dilakukan bagi kelas yang bertugas piket pada hari

tersebut dan setelah jam makan snaks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

51

e. Kegiatan pengembangan keterampilan siswa

Keterampilan adalah bekal yang diberikan bagi anak-anak berkebutuhan

khusus agar dapat bertahan hidup tanpa bergantung pada orang lain. Keterampilan

yang diberikan antara lain membuat pernak-pernik hiasan, keterampilan memasak,

keterampilan bercocok tanam, dll.

6. Program Home Visit

Ada satu program yang selalu dilaksanakan pihak sekolah, yaitu Home Visit

atau biasa mereka sebut precare. Program ini hanya diperuntukkan bagi anak-

anak yang tinggal di sekitar kota Yogyakarta. Program ini dilakukan oleh guru

dan pengasuh asrama. Program ditujukan untuk anak buta-tuli dan anggota

keluarganya. Setiap bulan mereka mengunjungi orang tua murid, untuk melatih

orang tua di rumah. Tujuan dari program ini juga untuk mempersiapkan anak-

anak buta tuli dan keluarganya supaya siap untuk belajar di sekolah.

Program ini bukan bertujuan untuk menjaring atau mencari calon siswa baru

yang akan bersekolah di SLB/G A-B Hellen Keller, tetapi program ini hanya salah

satu dari karya yayasan suster PMY dalam melayani anak-anak berkebutuhan

khusus. Jadi meskipun anak dan keluarga yang mendapatkan program ini dan

tidak ingin bersekolah di SLB/G A-B Hellen Keller, yayasan akan sangat terbuka.

7. Keadaan Siswa di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta

Para siswa di SLB/G A-B Hellen Keller berasal dari berbagai latar belakang

keluarga dan lingkungan yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari keluarga baik,

dalam arti sungguh memperhatikan dan menyayangi anak-anak dengan sepenuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

52

hati serta ada yang berasal dari keluarga yang kurang memperhatikan

perkembangan masing-masing anak.

Terhadap lingkungan sekitarnya, anak-anak ini sangat peka pada setiap

perubahan yang ada. Mereka sangat peka dengan segala hal yang ada di

sekitarnya, misalnya cahaya matahari, hembusan angin, bau tanah, suara

kendaraan, termasuk dengan kekurangan yang mereka miliki. Mereka akan

menangkap semuanya lalu mengolahnya dalam diri mereka. Begitu pun dengan

interaksi mereka dengan sesama. Mereka akan mengetahui mana orang yang tulus

dan menyayangi mereka dengan sepenuh hati atau dengan terpaksa. Mereka akan

dengan mudah menangkapnya.

Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari bagian administrasi sekolah,

murid yang bersekolah di sekolah ini berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 14 laki-

laki dan 13 perempuan dengan batasan umur yang beragam, mulai dari 5 sampai

20 tahun. Kelainan yang dimiliki oleh setiap anak pun memiliki sebab yang

berbeda-beda. Ada anak yang cacat karena pengaruh obat-obatan yang sengaja

dikonsumsi oleh orang tuanya (aborsi), maupun ketidaktahuan orang tua saat

hamil meminum obat tertentu yang sebenarnya tidak boleh diminum saat hamil,

ibu yang sakit saat mengandung atau saat kecil anak menderita panas yang sangat

tinggi. Ada berbagai macam penyebab dari kecacatan yang anak-anak miliki,

namun semua sangat berpengaruh pada anak terhadap kecacatan yang dimilikinya

dan juga berpengaruh pada perkembangan masing-masing anak. Untuk lebih

jelasnya, data anak-anak yang berada di SLB/G A-B Hellen Keller ini dapat

dilihat dalam lampiran 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

53

8. Guru yang bekerja di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta

Guru-guru yang berada di sekolah ini bekerja dengan cinta dan ketulusan hati

bagi anak-anak. Dengan sabar mereka membimbing, mengarahkan serta

mengajarkan apa yang anak-anak perlu ketahui. Mereka juga mengajarkan tentang

kedisplinan, hal yang baik dan buruk serta hukuman ketika anak-anak berbuat

salah, namun juga pengampunan ketika anak mengakui kesalahannya. Mereka

mengajarkan segala hal yang anak-anak perlukan bagi hidup mereka, misalnya

ketika anak menumpahkan air atau makan berantakan saat waktunya makan snaks.

Guru menegur anak secara tegas, agar anak tahu bahwa yang mereka lakukan

adalah sesuatu yang salah dan tidak diulangi kembali. Selain itu, anak juga diajar

untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari, seperti meletakkan perlengkapan makan

di wastafel sehabis makan dan mencuci perlengkapan makannya masing-masing

atau mencuci bersama-sama saat bertugas. Dalan hal ini guru mengajar mereka

tentang tanggung jawab dan kerja sama.

Selain itu juga, guru-guru yang berada di sekolah ini, berasal dari latar

belakang yang berbeda-beda dan masa pengabdian mereka pada sekolah pun

berbeda-beda. Ada guru yang telah mengabdi lebih dari 10 tahun, tetapi ada juga

yang baru beberapa bulan. Mereka mengabdi dengan ketulusan dan kesungguhan

hati. Untuk lebih jelasnya, data para guru yang berkarya dan bekerja di SLB/G A-

B Hellen Keller ini dapat dilihat dalam lampiran 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

54

B. Penelitian Tentang Pendampingan Personal

Pada bagian sebelumnya, penulis telah mengemukakan gambaran umum

tentang SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta. Bagian tersebut menguraikan

tentang latar belakang berdirinya sekolah, visi, misi dan tujuan sekolah, metode

pendampingan dari para guru, kegiatan akademik maupun non akademik, program

Home Visit dilaksanakan sekolah, serta keadaan siswa dan guru yang bekerja di

sekolah ini.

Sehubungan dengan hal di atas, pada bagian berikut ini, penulis akan

mengemukakan tentang metodologi penelitian, laporan dan pembahasan hasil

penelitian serta kesimpulan penelitian. Bagian pertama berisi latar belakang

penelitian, tujuan penelitian, jenis penelitian, setting atau tempat penelitian,

subyek atau responden dalam penelitian, waktu penelitian, teknik pengumpulan

data, konseptual, definisi operasional, variabel penelitian dan yang terakhir, kisi-

kisi penelitian. Kemudian bagian kedua akan menguraikan laporan dan bagian

ketiga berisi tentang pembahasan hasil penelitian. Lalu yang terakhir, penulis akan

menyimpulkan penelitian berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan.

1. Metodologi Penelitian

a. Latar Belakang Penelitian

Spiritualitas adalah hidup yang didasarkan pada pengaruh dan bimbingan Roh

Allah. Dengan spiritualitas, manusia bermaksud membuat diri dan hidupnya

dibentuk sesuai dengan semangat dan cita-cita Allah. Karena segala hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

55

berhubungan dengan spiritualitas tidak jauh dari realitas hidup umat dan relasinya

dengan Allah.

Begitu pun dalam Spiritualitas Gembala Baik, ada gambaran seorang gembala

yang hidup dan relasinya selalu dekat dengan Allah. Ia digambarkan sebagai

seorang gembala yang dekat dengan kawanannya serta mampu memberikan

nyawanya bagi kawanannya. Segala tindakan yang ia lakukan selalu berdasarkan

kehendak Tuhan, karena setiap tindakan yang dilakukan atas dasar mengandalkan

Tuhan akan membuahkan sukacita yang berlimpah.

Berkaitan dengan hal di atas dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus,

seorang guru dapat diibaratkan sebagai seorang gembala. Ia tak hanya sekadar

mengenal nama anak-anaknya saja, namun lebih dari itu guru harus mengenal

kepribadian dan latar belakang mereka dengan sangat baik. Tak hanya itu,

selayaknya seorang gembala, guru bertanggung jawab penuh untuk menjaga anak-

anaknya. Mereka harus memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar,

namun juga tegas, tidak otoriter, apalagi untuk menangani anak-anak

berkebutuhan khusus, yang tentu saja permasalahan mereka lebih kompleks

daripada anak-anak pada umumnya.

Pada bagian inilah, pendampingan personal berperan di dalamnya. Guru tidak

hanya mendampingi dalam aspek kognitif saja, namun secara keseluruhan aspek

yang dimiliki oleh anak. Karena mendidik anak berkebutuhan khusus, tidak sama

seperti mendidik anak normal serta memerlukan suatu pendekatan dan strategi

yang khusus juga (Mohammad Efendi, 2006:23).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

56

Berkaitan dengan hal di atas, proses pendampingan personal bagi anak

berkebutuhan khusus di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta, tentu

membutuhkan suatu ketekunan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak,

entah itu guru maupun orang tuanya sendiri.

b. Fokus Penelitian

Pada penelitian kali ini, penulis membatasi permasalah dan memberikan

perhatian pada proses pendampingan personal yang dilaksanakan oleh para guru

di SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta sesuai bagi hasil belajar siswa.

c. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ialah;

1) Mengetahui sejauh mana pendampingan personal tepat bagi hasil belajar siswa

di SLB/G A-B Hellen Keller

2) Mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pendampingan personal.

d. Jenis Penelitian

Jika dilihat dari jenis penelitian dan judul skripsi, penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 1989:3). Sedangkan

pendekatan fenomenologi adalah pendekatan yang berusaha memahami arti

peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi

tertentu (Moleong, 1989:10). Alasan penulis menggunakan pendekatan ini ialah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

57

agar dapat memahami serta masuk dalam situasi penelitian yang ada, tanpa

mengubah keadaan yang sudah tercipta dalam lapangan.

e. Setting Penelitian

Pemilihan setting dalam penelitian ini adalah SLB/G A-B Hellen Keller,

Yogyakarta. SLB/G A-B ini merupakan salah satu sekolah untuk anak-anak

berkebutuhan khusus dan satu-satunya sekolah berasrama yang khusus menangani

anak cacat ganda. Sekolah ini didirikan oleh Yayasan Dena Upakara yang

berpusat di Wonosobo serta dikelola sendiri oleh suster-suster PMY. Sekolah ini

sangat terbuka untuk menerima anak-anak berkebutuhan khusus dari setiap

kalangan dan yang berada dimanapun di wilayah Indonesia.

f. Responden Penelitian

Melihat dari jenis penelitian dan fokus penelitian, maka yang akan menjadi

responden dalam penelitian ini adalah para guru, suster-suster PMY di sekolah

SLB/G A-B Hellen Keller dan orang tua siswa. Hasil wawancara dengan orang

tua siswa akan menambahkan dan memperteguh hasil wawancara dengan para

guru. Alasannya penulis menjadikan orang tua sebagai salah satu responden agar

sumber atau bahan lebih obyektif dan tidak berat sebelah.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengambil 8 responden untuk

penelitian, antara lain; tiga orang staf pengajar inti, satu kepala sekolah, seorang

suster PMY sekaligus staf pengajar dan tiga orang tua murid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

58

g. Waktu Penelitian

Dalam proses penelitian ini, penulis melakukan observasi partisipatif di

sekolah pada tanggal 3-12 September 2012, serta wawancara selama proses

observasi dan di luar waktu observasi.

h. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, kualitas data sangat ditentukan oleh kualitas alat

pengumpulan datanya dan harus memperhatikan teknik mana yang tepat untuk

mengambil data tertentu yang diharapkan (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi,

2008:64). Berdasarkan jenis penelitian dalam penelitian kali ini, metode yang

penulis gunakan adalah metode observasi partisipatif dan wawancara.

Untuk metode observasi partisipatif, penulis akan menggunakan catatan

berkala dan mechanical devices. Mechanical devices adalah observasi yang

menggunakan alat-alat mekanik, seperti kamera (Cholid Narbuko dan Abu

Achmadi, 2008: 73). Sedangkan untuk metode wawancara, penulis akan

menggunakan interview guide. Interview guide adalah panduan wawancara

berdasarkan pokok-pokok masalah yang akan diteliti (Cholid Narbuko dan Abu

Achmadi, 2008: 84) dan penolong penulis dalam proses wawancara yang

sebenarnya (Sutrisno Hadi, 2000:227).

i. Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data

Validitas: ditunjukkan dengan jalan membandingkan hasil wawancara

responden satu dengan yang lain, apakah memiliki kesamaan atau tidak. Hasil

dapat dilihat pada lembaran hasil wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

59

Reliabilitas: ditunjukkan dengan jalan membandingkan hasil wawancara

penulis dengan hasil pengamatan dalam jangka waktu tertentu dan dalam situasi

yang sama. Hasil dapat dilihat pada lembaran hasil wawancara dan lembar hasil

observasi.

Obyektivitas: dalam hal ini penulis mengambil responden yang dekat dengan

siswa, yaitu staf guru dan orang tua. Hasil wawancara dengan orang tua siswa

akan menambahkan dan memperteguh hasil wawancara dengan para guru.

j. Teknik Pembahasan Data

Proses pengolahan data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber, yaitu wawancara secara informal maupun formal,

pengamatan langsung, catatan berkala, dan hasil rekaman. Setelah dibaca,

dipelajari dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah reduksi data. Reduksi

adalah proses penyaringan segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk

tulisan (script). Setelah data dipilih berdasarkan instrumen pengumpulan data,

temanya masing-masing serta telah membentuk tulisan (script), yang dapat

disebut sebagai kategorisasi, langkah selanjutnya adalah pemahaman data. Pada

bagian ini, penulis akan mendekripsikan data yang telah diolah secara rinci dan

terakhir menyimpulkannnya.

k. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah jenis batasan yang lebih formal, dimana suatu

istilah diberi batasan dengan menggunakan istilah-istilah lain (Arief Furchan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

60

2005:43). Sehubungan dengan itu, di bawah ini dijelaskan secara rinci definisi

konseptual yang digunakan pada penelitian kali ini:

1) Pendampingan personal adalah proses, cara atau perbuatan seseorang

mendampingi orang lain secara pribadi. Dalam hal ini pendampingan yang

dihidupi dengan Spiritualitas Gembala Baik.

2) Hasil belajar anak adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya (Nana, 1989:22). Hasil belajar anak

dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik

dan lingkungannya (Suyono dan Hariyanto, 2011:127).

l. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel dapat menjadi pegangan penulis hingga

penelitianselesai. Definisi operasional merupakan rumusan secara operasional

tentang variabel penelitian (Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, 2005: 41). Perbedaan

antara definisi operasional dan konseptual ialah definisi konseptual lebih

menekankan pada sifat-sifat umum gejala atau konsep yang menjadi perhatian

penulis, sedangan operasional lebih menekankan pada kejadian-kejadian yang

dapat diamati dan diukur (operasi) oleh penulis.

Sehubungan dengan itu, di bawah ini dijelaskan secara rinci definisi

operasional yang digunakan pada penelitian kali ini:

1) Pendampingan personal adalah proses pendampingan yang dilaksanakan oleh

guru kepada siswa di SLB/G A-B Hellen Keller, yang meliputi: pengenalan

guru tentang latar belakang anak secara pribadi, terciptanya komunikasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

61

baik antara guru dengan murid, murid merasa nyaman dengan guru, serta

media yang digunakan sesuai dengan daya penangkapan anak.

2) Hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar,

bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk

kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasan bahasa dan penghargaan dalam

diri seseorang yang belajar. Dan dalam penelitian ini akan difokuskan para

ranah afektif yaitu anak dapat berkomunikasi dengan baik, tidak merasa minder

dan lebih mandiri.

m. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu pendampingan personal dan hasil

belajar siswa.

n. Kisi-Kisi Penelitian

Berdasarkan variabel penelitian di atas, di bawah ini akan diuraikan secara

jelas tentang kisi-kisi penelitian;

Aspek Indikator

Pendampingan Personal (PP)

Proses

Pendampingan

- Guru mengenal latar belakang siswa yang didampingi

- Ada komunikasi yang baik antara siswa dengan

pendamping

- Siswa merasa nyaman dengan pendamping

- Media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan daya

penangkapan anak

Hasil Belajar Anak (HBA)

Ranah Efektif - Anak dapat berkomunikasi dengan baik

- Anak tidak merasa minder

- Anak lebih mandiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

62

2. Laporan Hasil Penelitian

Pada bagian ini, penulis akan melaporkan hasil penelitian yang terdiri dari

dua bagian. Bagian pertama, penulis akan melaporkan hasil pengamatan ketika

mengadakan observasi partisipatif. Penulis mengikuti seluruh rangkaian kegiatan

belajar mengajar mulai dari masuk sekolah sampai semua siswa-siswi pulang

sekolah atau kembali ke asrama. Sedangkan pada bagian kedua, penulis akan

melaporkan hasil wawancara yang dilakukan selama proses penelitian dan

pengambilan data. Laporan dan pembahasan hasil penelitian tersebut akan

disajikan secara lengkap dalam uraian di bawah ini:

a. Laporan Hasil Penelitian melalui Observasi Partisipatif

Penulis melakukan observasi di sekolah pada tanggal 3-12 September 2012.

Selama proses observasi, penulis mengikuti seluruh rangkaian kegiatan belajar

mengajar mulai dari masuk sekolah sampai semua siswa-siswi pulang sekolah

atau pulang ke asrama. Selain itu juga, selama proses pengambilan data, penulis

selalu mendokumentasikan setiap proses belajar mengajar dalam bentuk foto dan

video yang mendukung untuk penelitian. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat

dalam lampiran 12 dan 13.

Selama proses penelitian, penulis berada dalam beberapa kelas yang berbeda,

yaitu kelas observasi yang diisi oleh Bu Rina dan Sr. Yosefa PMY, bahasa yang

diisi oleh Bu Christina, dan motorik yang diisi oleh Bu Tanti. Masing-masing

kelas memiliki jumlah siswa yang berbeda, namun tidak lebih dari 3-4 siswa.

Siswa yang ada pada setiap kelas, ketika penulis masuk antara lain; kelas

observasi yaitu Eka, Handoko dan Dira, lalu kelas bahasa yaitu Angga, Tama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

63

Albert dan Gilbert. Kemudian yang terakhir kelas motorik yaitu Dava, Raka,

Firman dan Oky. Dalam setiap kelas, penulis mengikuti seluruh rangkaian

kegiatan belajar mengajar, mulai dari kumpul pagi, percakapan, motorik halus,

motorik kasar, keterampilan mengenal suara dan getaran hingga pulang sekolah.

Selama proses observasi, penulis hanya berperan mendampingi dan

membantu guru kelas dalam membimbing anak. Jika guru kelas memberikan

materi pada satu anak, maka penulis mendampingi dan membantu anak dalam

mengerjakan tugasnya. Misalnya dalam kelas motorik, saat Bu Tanti

mendampingi Firman untuk belajar bahasa isyarat, “Saya minta buku Bobo.”

Penulis berperan mendampingi Oky memasukkan manik-manik besar ke dalam

tali sepatu, Dava menjepitkan jepitan baju ke kotak dan Raka menyusun mainan.

Begitu pun dalam kelas observasi, saat Sr. Yosefa PMY mengajarkan Eka untuk

memakai sepatu, penulis mendampingi Handoko dan Dira bermain puzzle, serta

berdialog dengan menggunakan bahasa isyarat, meskipun bahasa isyarat yang

penulis kuasai masih sangat terbatas.

b. Laporan Hasil Penelitian melalui Wawancara dengan Staf Guru

Wawancara dilaksanakan selama proses observasi dan di luar proses

observasi. Dalam proses pengumpulan data, penulis telah menentukan siapa yang

akan penulis wawancarai, dengan mempertimbangkan mereka yang banyak

berhubungan dengan siswa atau memiliki posisi penting dengan siswa, yaitu Staf

guru dan Kepala Sekolah. Dalam pengambilan sampel wawancara kepada staf

guru, penulis menggunakan teknik pengambilan non-random sampling dengan

jenis purposive sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

64

Dari pertanyaan yang pertama, penulis mendapatkan hasil wawancara staf

guru tentang lama berkarya di SLB/G A-B Hellen Keller, sebagai berikut:

“Saya berkarya disini tuh baru 4 tahun. Sejak tahun 2009” (B.C, W1, 3 Sept

12, 5 dan 8)

“13 tahun 10 bulan. Sejak tahun 98. Hampir 14 tahun. Nanti Oktober pas 14

tahun” (B.R, W2, 5 Sept 2012, 4 dan 7-8)

“hampir 8 th, sejak tahun 2004” (B.P, W3, 7 Sept 12, 3 dan 6)

Untuk yang kedua, penulis mendapatkan hasil wawancara dari staf guru

tentang alasan memilih berkarya di SLB/G A-B Hellen Keller, sebagai berikut:

“Alasannya ternyata senanglah dengan anak ini. Bisa bahasa isyarat, saya tuh

senang, ada yang beda dari orang lain kan.” (B.R, W2, 5 Sept 2012, 28-29)

“Rasanya kok tantangan itu lebih tertantang, ketika dengan anak-anak ini.

Kayaknya ada sesuatu yang menarik gitu loh. Dibandingkan dengan anak-

anak yang umum.” (B.P, W3, 7 Sept 12, 21-24)

“Ini karya pelayanan kami (Tarekat PMY), pelayanan terhadap anak yang

berkebutuhan khusus. Memang visualisasi kami begitu melayani anak

berkebutuhan khusus.” (Sr.E, W4, 7 Sept 12, 13-16)

Untuk yang ketiga, penulis mendapatkan hasil wawancara dari staf guru

tentang pergulatan atau masalah terbesar selama berkarya, sebagai berikut:

“Lebih-lebih kalau saya itu bertemu dengan anak yang bagi saya itu dalam

arti tertentu menantang.” (B.C, W1, 3 Sept 12, 64-66)

“kadang merasa lelah ketika anak nakal, ee-an, ngompolan. Kadang-kadang

kita merasa cape aja. Kadang-kadang kita udah istilahnya, dari pagi siang

dengan anak trus.” (B.R, W2, 5 Sept 2012, 44-48)

“Ga enaknya itu ketika kita harus beradaptasi, ketika kita sudah mencapai

tahap tertentu tiba-tiba kita sudah harus mendekati waktu, ketika kita harus

ganti dengan anak lain.” (B.P, W3, 7 Sept 12, 70-74)

Untuk yang ketiga, penulis mendapatkan hasil wawancara dari staf guru

tentang kriteria yang baik bagi sebuah pendampingan, sebagai berikut:

“Pendampingan khususnya untuk anak seperti ini lebih-lebih ke

pendampingan dengan cara hati ke hati. Menurut saya, saya harus mengenal

anak, mengenal latar belakangnya, mengenal apa kemampuannya, mengenal

kekurangannya lalu dari situ saya bisa tahu kekurangnya.” (B.C, W1, 3 Sept

12, 130-135)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

65

“Pertama jelas mesti punya hati. Punya hati untuk anak seperti ini. Bahwa

selalu memahami mereka bahwa mereka harus diberi perhatian ataupun

stategi yang khusus, yang istimewa. Lalu harus sabar. Berpikir positif bahwa

anak itu ada sesuatu yang harus dikembangakan. Karena kadang-kadang tidak

semua orang berpikir bahwa anak-anak seperti ini bisa berkembang. Jadi guru

harus selalu berpikir positif.” (B.R, W2, 5 Sept 2012, 67-76)

“Orang bisa berkembang kalo orang merasa aman. Merasa aman lalu dia save

untuk belajar.” (Sr.E, W4, 7 Sept 12, 216-218)

Untuk yang keempat, penulis mendapatkan hasil wawancara dari staf guru

tentang faktor-faktor yang mendukung untuk proses pendampingan, sebagai

berikut:

“Pertama psikologi anak berkebutuhan khusus, lalu yang kedua harus

mengenal itu tadi mengenal latar belakang anak.” (B.C, W1, 3 Sept 12, 260-

264)

“Jelas sarana dan prasarana harus sesuai dengan anak yang berkebutuhan

khusus. Kemudian guru-guru yang kompeten. Punya hati sabar. Kerjasama

antar guru. Kemampuan anak sendiri juga sangat mempengaruhi

keberhasilan. Mungkin trus stategi tadi, kalau bisa individu akan lebih

berhasil. Tenaga ya juga harus cukup.” (B.R, W2, 5 Sept 2012, 129-136)

“Pertama hati yang mencintai karya-karya seperti ini. Kedua background

pendidikan paling tidak dunia pendidikan untuk anak cacat ganda seperti ini.

Guru harus punya basic meskipun tidak dari PLB (Pendidikan Luar Biasa).

Tetapi mengingat untuk belajar. Belajarkan tidak harus secara formal, tapi

kan tetap tau perkembangan diri. Itu faktor penting.” (Sr.E, W4, 7 Sept 12,

392-401)

c. Laporan Hasil Penelitian melalui Wawancara dengan Otang Tua Murid

Selain staf guru dan kepala sekolah, penulis juga mengambil pihak orang tua

sebagai responden. Alasannya agar hasil penelitian lebih bersifat objektif dan

tidak berat sebelah. Untuk orang tua, teknik pengambilan sampel yang penulis

gunakan ialah teknik incidental sampling.

Untuk yang pertama, penulis mendapatkan hasil wawancara dari orang tua

tentang informasi SLB/G A-B Hellen Keller, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

66

“Dulu waktu kita pas buka restorant, waktu itu ada pengunjung restorant yang

datang trus ngomong tentang Hellen Keller di Jogja” (P.S, W7, 13 Sept 2012,

13-15)

“Ya dari Wonosobo (suster PMY)” (P.D, W9, 17 Sept 12, 12)

“Kalo saya dulu dari sardjito mba.” (B.T, W8, 15 Sept 2012, 20)

Untuk yang kedua, penulis mendapatkan hasil wawancara dari orang tua

tentang alasan mempercayakan anak bersekolah di SLB/G A-B Hellen Keller,

sebagai berikut:

“.. saya pinginya anak saya lebih baik dari yang kemarin.” (P.S, W7, 13 Sept

2012, 3-4)

“..belum berani di tinggal…” (P.D, W9, 17 Sept 12, 24-5)

“Jadi kalo di sekolah lain itu kayaknya gak cocok. Angga cocok memang

disitu (di sekolah). Kan dia masalah mata sama pendengaran. Itu juga

rekomendasi dari dokter.” (B.T, W8, 15 Sept 2012, 7-12)

Untuk yang ketiga, penulis mendapatkan hasil wawancara dari orang tua

tentang hasil pendampingan, sebagai berikut:

“….perubahan Tama banyak sekali. Dari anak yang gak bisa diem sekarang

mau diem, bisa lihat TV. Bisa menulis, bisa berkata „Papi Mami‟” (P.S, W7,

13 Sept 2012, 21-23)

“...Dulu kemana-mana harus diantar, sekarang sudah berani…” (P.D, W9,

17 Sept 12, 32-33)

“…sekarang udah naik sepeda roda dua saya gak ngerti belajar kapan. Tau-

tau udah naik sepeda…” (B.T, W8, 15 Sept 2012, 96-100)

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini, penulis akan membahas hasil penelitian berdasarkan dua

variabel, yaitu pendampingan personal dan hasil belajar anak. Pada bagian

pertama, penulis akan menggambarkan pendampingan personal yang

dilaksanakan di SLB/G A-B Hellen Keller. Sedangkan pada bagian kedua, penulis

akan mendeskripsikan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa berdasarkan

hasil wawancara yang penulis dapatkan dari para staf guru dan orang tua siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

67

a. Pendampingan Personal

Setiap proses pendampingan memiliki kriteria yang baik antara lain; harus

diciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa

(Suyono dan Hariyanto, 2011: 212). Namun sebelum mencapai semuanya ini,

terlebih dahulu seorang pendamping harus mengenal terlebih dahulu siapa yang

didampingi dengan baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari tiga responden

yang menyatakan;

“Dalam mendidik anak-anak itu saya harus melihat latar belakang. Setiap

anak kan berbeda latar belakangannya.” (B.C, W1, 3 Sept 12, 102-104)

“Mengetahui latar belakang anak itu sendiri, mengetahui perilaku anak itu

sendiri, karakter anak itu sendiri, lalu mengetahui pola tingkah laku yang

dominan dari anak itu sendiri.” (B.P, W3, 7 Sept 12, 99-102)

“…sungguh mengenal karakter anak, impian anak, keinginan anak lalu kita

bisa mendampingi secara fisik….”(Sr.E, W4, 7 Sept 12, 264-267)

Dalam hal ini mengenal latar belakang anak, bukan hanya sekedar mengenal

saja, namun harus mengenal anak secara penuh. Mengenal bagaimana latar

belakangnya dan permasalahan serta kebutuhan dari anak, sehingga suatu proses

pendampingan dapat lebih obyektif dan sesuai dengan yang dibutuhkan anak.

Terutama dalam pendidikan luar biasa, seorang guru tidak dapat memberikan

materi berdasarkan pemikirannya, tetapi harus terlebih dahulu disesuaikan dengan

yang dibutuhkan oleh anak. Hal ini sejalan dengan prinsip Spiritualitas Gembala

Baik yang menyatakan bahwa seorang gembala mengenal kawanannya dan domba

pun mengenal siapa gembalanya.

Selain mengenal latar belakang siswa, seorang pendamping pun harus

memiliki hati. Maksudnya ialah ia memiliki cinta dan kasih dalam membimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

68

anak, terutama anak berkebutuhan khusus. Hal ini sesuai dengan penyataan dari

tiga responden yang menyatakan;

“Lebih-lebih ke pendampingan dengan cara hati ke hati.” (B.C, W1, 3 Sept

12, 135)

“Pertama prinsipnya hati dan mau mengenal anak. Itu nomor satu. Kalau

tidak punya hati, tidak bisa mengenal anak.” (Sr.M, W6, 12 Sept 12, 85-87)

“Pertama jelas mesti punya hati. Punya hati untuk anak seperti ini” (B.R, W2,

5 Sept 2012, 54,55)

Dalam diri seorang pendamping yang memiliki hati untuk anak luar biasa

tentu memiliki prinsip kasih sayang. Dalam pendidikan luar biasa, prinsip kasih

sayang merupakan salah satu prinsip yang khusus, karena prinsip kasih sayang

pada dasarnya adalah menerima mereka apa adanya, mengupayakan agar mereka

menjalani hidup dengan wajar, seperti layaknya anak normal lainnya (Muhammad

Ali, 1987:24). Selain itu dengan prinsip ini, seorang pendamping selalu memiliki

dasar pemikiran, bahwa anak luar biasa dapat berkembang ke arah yang lebih

baik.

Hal ini pun sejalan dengan prinsip Spiritualitas Gembala Baik yang

menyatakan bahwa seorang gembala rela untuk memberikan nyawanya bagi

kawanannya. Seorang gembala tentu menyerahkan diri seutuhnya untuk

kawanannya dan baginya dirinya kawanan merupakan yang utama.

Sehubungan dengan hal di atas, salah satu kriteria yang baik dalam proses

pendampingan ialah harus diciptakan situasi atau suasana belajar yang

menyenangkan. Dalam situasi atau suasana belajar yang menyenangkan, maka

tujuan instruksional akan dengan mudah dicapai. Namun jika suasana

pendampingan menegangkan, maka akan sangat sulit siswa untuk mempelajari

suatu materi, begitu pun dengan guru, akan sangat sulit masuk ke dalam dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

69

anak. Oleh sebab itu, suasana pendampingan merupakan salah satu unsur yang

penting, meskipun tidak tertulis dalam suatu rencana pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan penyataan dari satu responden yang menyatakan;

“Anak merasa at home ketika belajar, merasa at home ketika berelasi dengan

saya, artinya ada semangat untuk belajar itu, bukan sesuatu yang

membosankan.” (Sr.E, W4, 7 Sept 12, 285-289)

Dengan anak merasa nyaman ketika belajar tentu akan terjalin kedekatan

dengan guru. Bukan hanya kedekatan sebagai guru dan murid tetapi lebih sebagai

orang tua dengan anak. Anak akan merasa nyaman dengan guru yang

mendampinginya. Apalagi untuk anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan

rasa nyaman, terutama untuk orang baru. Sama seperti dalam Spiritualitas

Gembala Baik, ada kedekatan antara sang gembala dengan kawanannya. Dekat

bukan hanya sekedar dekat, tetapi juga mengenal secara utuh. Sang domba

mengetahui siapa sang gembala sejatinya dan sang gembala mengenal setiap

kawanannya dengan baik.

Dengan saling mengenal dan kedekatan yang kuat, maka akan tercipta

komunikasi yang tidak hanya satu arah saja, namun komunikasi yang timbal balik.

Ketika guru menjelaskan pada anak, anak akan memperhatikan guru dan guru

selalu mendengarkan ketika anak menyampaikan pendapatnya. Sebab yang

menjadi pusat pendampingan bukan hanya guru, tetapi anak.

Sehubungan dengan hal di atas, yang menyatakan bahwa kriteria yang baik

bagi suatu pendampingan harus diciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan

menarik perhatian siswa (Suyono dan Hariyanto, 2011:212). Untuk menciptakan

situasi belajar yang menyenangkan dan menarik, tentu seorang pendamping akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

70

menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan tepat dengan daya

penangkapan anak.

Media pembelajaran yang sesuai akan mempermudahkan guru dalam

mengajarkan dan menyampaikan materi. Siswa pun akan mudah untuk

menangkap maksud guru. Apalagi untuk anak berkebutuhan khusus yang selalu

menekankan pada benda-benda yang konkret dan mudah dilihat. Karena untuk

pendidikan luar biasa, kelancaran pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus

sangat didukung oleh penggunaan alat peraga sebagai medianya (Mohammad

Efendi, 2006:25). Alat peraga yang digunakan pun sebaiknya menggunakan benda

atau situasi aslinya. Misalnya saja, ketika guru ingin memperkenalkan tempe, guru

harus membawa tempe mentah dan matang, untuk memberitahukan anak tentang

perbedaannya, rasanya, warnanya, aromanya dan bentuknya. Namun apabila hal

itu sulit dilakukan, guru dapat mempergunakan benda tiruan atau minimal

gambarnya (Mohammad Efendi, 2006:25). Misalnya saja, ketika guru ingin

mengajarkan anggota tubuh, guru dapat memberikan boneka kepada anak dan

menunjukkan setiap anggota tubuhnya.

b. Hasil Belajar Anak

Suatu proses pendampingan tentu mengharapkan suatu hasil yang

memuaskan, karena setiap usaha pendidikan selalu dikaitkan dengan

perkembangan. Namun hal tersebut harus didukung dengan berbagai macam segi,

salah satunya adalah daya penangkapan anak. Jika daya penangkapan anak cukup

baik, maka hasil yang diperoleh pun akan memuaskan. Tetapi jika daya

penangkapan anak lemah, maka hasil yang diharapkan tentu tidak sesuai. Namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

71

yang terutama bukanlah hasil atau target yang ingin dicapai, tetapi proses dimana

anak mampu untuk berkembang menjadi lebih baik. Karena keberhasilan

pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa, tetapi juga

dari segi prosesnya (Nana, 1989:65).

Begitu pun dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus, bukan

pencapaian hasil belajar yang menjadi utama, tetapi bagaimana anak dapat belajar

dalam setiap proses. Guru tidak dapat menuntut anak sesuai dengan apa yang

diharapkannya, tetapi seorang guru harus mengikuti perkembangan anak dan daya

tangkapnya pada masing-masing. Hal ini sesuai dengan penyataan dari dua

responden yang menyatakan;

“Kalau hasil itu tergantung anaknya. Kalau anaknya memang mampu…”

(B.R, W2, 5 Sept 2012,84-85)

“Kemajuan anak tertentu kan berbeda-beda. Kalau perkembangan itu relatif

tergantung anak.” (B.P, W3, 7 Sept 12, 155-157)

Selain itu juga, pada awal proses tentu anak mengalami beberapa macam

kendala dan masalah, entah itu dari pihak luar atau dari diri anak sendiri, seperti

yang diungkapkan oleh beberapa responden yang menyatakan:

“Dulu Gilbert itu minder sekali. Anaknya sangat minder dibandingkan yang

lain-lain, dibandingkan Albert. Karena Albert terlalu mendominir.” (B.C, W1,

3 Sept 12, 136-139)

“Kita mengajarkan Oky makan aja sampe 4 tahun.” (Sr.M, W6, 12 Sept 12,

106)

“seperti Dava, Oky. Itu low fungction.” (B.R, W2, 5 Sept 2012,116)

Namun hal itu tidak membuat para pendamping menjadi “patah semangat”,

tetapi memicu mereka untuk selalu mengembangkan anak ke arah yang lebih baik

serta selalu mencari cara agar anak semakin berkembang. Karena belajar adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

72

proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan

(Muhammad Ali, 1987:14).

Selain itu juga, untuk menerima suatu pelajaran tertentu diperlukan suatu

kesiapan (Mohammad Efendi, 2004:24). Kesiapan ini berhubungan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki anak, kesiapan mental serta fisik anak. Setiap

anak harus dipersiapkan untuk mendapatkan pelajaran yang akan diajarkan. Oleh

sebab itu, mengapa setiap guru harus mengenal anak secara dalam dan jelas,

melihat apa kekurangan, kelebihan dan apa yang telah anak kuasai secara objektif.

Meskipun suatu proses pendampingan dibutuhkan sebuah kesiapan, daya

penangkapan anak, serta adanya kendala dalam diri masing-masing anak. Namun

melihat dari proses pendampingan personal yang telah dilakukan oleh para guru,

tentu ada anak yang telah menampakkan hasil memuaskan, seperti yang

diungkapkan oleh tiga responden dari pihak orang tua, antara lain;

“….perubahan Tama banyak sekali. Dari anak yang gak bisa diem sekarang

mau diem, bisa lihat TV. Bisa menulis, bisa berkata „Papi Mami‟” (P.S, W7,

13 Sept 2012, 21-23)

“...Dulu kemana-mana harus diantar, sekarang sudah berani…” (P.D, W9,

17 Sept 12, 32-33)

“…sekarang udah naik sepeda roda dua saya gak ngerti belajar kapan. Tau-

tau udah naik sepeda…” (B.T, W8, 15 Sept 2012, 96-100)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis melihat bahwa anak-anak

dengan pendampingan personal dilakukan oleh para guru mengalami suatu

perkembangan yang baik. Meskipun pada awalnya membutuhkan waktu yang

lama dan kesulitan, namun guru dapat mengatasinya dengan baik. Misalnya saja

Tama, awalnya adalah anak yang hiperaktif dan sulit untuk duduk tenang, namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

73

dengan sabar dan didikan yang tegas, Tama mau untuk duduk tenang walau tidak

lebih dari tiga menit.

Namun bukan hasil yang utama dalam proses mendidik anak berkebutuhan

khusus (ABK), tetapi lebih ditekankan proses mendidik anak. Dalam proses ini

dilihat perkembangan setiap anak dan apa saja yang telah dicapai dalam proses.

Dari apa yang telah dicapai inilah, guru dapat melihat hasil dari proses

pendampingan. Oleh sebab itu, guru tidak dapat memaksa siswa untuk menguasai

suatu materi sesuai dengan target, namun harus mengikuti perkembangan siswa.

4. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, pada bagian ini penulis memperoleh kesimpulan

bahwa pendampingan personal sesuai bagi proses pendampingan untuk anak

berkebutuhan khusus di SLB/G A-B Hellen Keller, Yogyakarta. Alasannya dalam

satu kelas setiap anak memiliki kekurangan dan kekhasan yang berbeda-beda serta

tidak dapat ditangani dengan metode yang sama persis, meskipun memiliki

kecacatan yang sama. Mereka semua harus ditangani secara personal dan tidak

dapat didampingi oleh banyak guru, agar perkembangan dan hasil belajar anak

semakin baik. Selain itu juga, dalam dunia pendidikan luar biasa pelayanan

individual anak berkebutuhan khusus perlu mendapatkan porsi yang lebih besar,

sebab setiap anak berkebutuhan khusus dalam jenis dan derajat yang sama sering

kali memiliki keunikan masalah yang berbeda antara satu dengan yang lainnya

(Mohammad Efendi, 2006:24).

Hal ini sesuai dengan penyataan dari empat responden yang menyatakan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

74

“Bentuk pendampingannya kalau disini meskipun proses pembelajarannya

secara klasikal tetapi harus individual.” (B.C, W1, 3 Sept 12,305-307)

“…Individu akan sangat bagus…” (B.R, W2, 5 Sept 2012, 109-110)

“…sempurnanya itu kalo kita individu, satu guru satu anak…”(B.P, W3, 7

Sept 12, 75-76)

“Bukan hanya pendampingan yang berkualitas tetapi pendampingan

personal.” (Sr.E, W4, 7 Sept 12, 447-449)

Selain itu juga, berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan bahwa

adanya perkembangan pada hasil belajar anak, terutama untuk ranah efektifnya.

Penulis melihat anak lebih mandiri dan mampu untuk berkomunikasi dengan baik.

Anak mampu untuk pergi berbelanja sendiri dan berkomunikasi menggunakan

bahasa isyarat kepada orang lain. Selain itu juga, selama proses observasi, ketika

penulis bertemu anak-anak, mereka selalu mengucapkan “selamat pagi” kepada

penulis dengan bahasa isyarat dan ada anak yang selalu membantu membawakan

tas penulis ke kelas.

Selain hal di atas, ada alasan secara psikologis mengapa pendampingan

personal sangat mendukung dalam meningkatkan hasil belajar siswa, seperti yang

diungkapkan oleh Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (1995:17), antara lain:

1. Setiap individu mempunyai sifat-sifat, bakat dan kemampuan yang berbeda

2. Setiap individu mempunyai cara belajar menurut caranya sendiri

3. Setiap individu mempunyai minat khusus

4. Setiap individu mempunyai latar belakang (keluarga) yang berbeda

5. Setiap individu mempunyai irama pertumbuhan dan perkembangan yang

berbeda-beda.

6. Setiap individu membutuhkan bimbingan khusus dalam menerima pelajaran

yang diajarkan guru sesuai dengan perbedaan individual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

75

BAB IV

SUMBANGAN PEMIKIRAN BAGI PARA GURU

DALAM PENDAMPINGAN PERSONAL DENGAN DIINSPIRASI DARI

SPIRITUALITAS GEMBALA YANG BAIK

Pada bab sebelumnya, penulis memaparkan bagaimana proses pelaksanaan

pendampingan personal bagi anak-anak di SLB G/A-B Hellen Keller Yogyakarta.

Berdasarkan hasil observasi partisipantif dan wawancara yang telah penulis

laksanakan, penulis mendapatkan hasil bahwa pelaksanaan pendampingan

personal di SLB G/A-B Hellen Keller Yogyakarta telah terlaksana dengan cukup

baik, karena memiliki situasi belajar yang menyenangkan namun mendalam,

murid yang merasa nyaman pada setiap proses maupun guru yang mendampingi,

ada komunikasi yang timbal balik antara guru dan murid, guru dan murid

memiliki hubungan yang dekat dan media belajar yang cocok dengan murid, serta

guru mengenal latar belakang setiap murid yang didampinginya. Selain itu juga,

berdasarkan pengamatan yang penulis dapatkan adanya suatu perkembangan hasil

belajar yang cukup baik, di antaranya anak menjadi lebih mandiri, mampu

berkomunikasi dengan baik meskipun menggunakan bahasa isyarat, serta mau

untuk menyapa siapapun yang datang di sekolahnya.

Berdasarkan hal tersebut, pada bab ini, penulis mencoba merefleksikan hasil

observasi partisipatif dan wawancara tersebut serta memberikan sumbangan

pemikiran yang bermanfaat bagi pihak sekolah. Sumbangan pemikiran ini, penulis

berikan agar semakin memperkaya pendampingan personal yang telah para guru

laksanakan dengan refleksi Spiritualitas Gembala Baik. Sehubungan dengan hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maria
Typewritten Text
maria
Typewritten Text
75
Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

76

tersebut, bab ini terbagi dalam 2 bagian yaitu refleksi atas pelaksanaan

pendampingan personal dan program pendampingan bagi para guru.

A. Refleksi Pelaksanaan Pendampingan Personal di SLB G/A-B Hellen

Keller Yogyakarta Berdasarkan Spiritualitas Gembala Baik

Pendampingan personal yang dilakukan oleh para guru di SLB/G A-B Hellen

Keller Yogyakarta merupakan proses yang tidak mudah, karena setiap guru perlu

memahami latar belakang, kekurangan, kelebihan, bakat, minat dan apa yang

disenangi maupun yang tidak disukai oleh setiap anak. Dalam proses

pendampingan, guru memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh bagi

perkembangan hasil belajar setiap anak. Teknik yang digunakan oleh guru pada

setiap anak tidak sama, meskipun anak memiliki kecacatan yang sama. Selain itu

juga, guru tidak hanya berperan sebagai sumber belajar, namun ia juga berperan

sebagai motivator, fasilitator, pembimbing sekaligus orang tua bagi anak. Guru

berperan untuk memberikan bimbingan sekaligus motivasi kepada anak, agar anak

mau dan terus maju untuk belajar, meskipun sulit.

Begitu pun dalam Spiritualitas Gembala Baik, bagi seorang gembala yang

baik, kawanan merupakan segalanya baginya. Segala pikiran dan hidupnya, hanya

dipenuhi oleh kepentingan hidup kawanannya. Seorang gembala selalu bersama

kawanannya dan senantiasa siap apabila mereka membutuhkan dirinya (D‟Souza,

2007: 30). Selain itu juga, ia memanggil kawanannya dengan kekhasan yang

masing-masing anggota miliki. Ia mengetahui segala kekurangan dan kelebihan

yang dimiliki kawanan, namun ia tetap mencintai mereka, tanpa membeda-

bedakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

77

Dalam hal ini, Spiritualitas Gembala Baik dapat menjadi jiwa atau semangat

bagi para pendamping dalam mendampingan anak-anak luar biasa di SLB/G A-B

Hellen Keller Yogyakarta, sehingga pendamping memiliki jiwa dan semangat

berdasarkan Spiritualitas Gembala Baik. Spiritualitas Gembala Baik akan

membantu mereka semakin mencintai dan menguatkan panggilan mereka sebagai

seorang guru, bukan hanya sebagai sebuah profesi atau kewajiban semata saja.

Sehubungan dengan hal di atas, agar semakin memperkaya penghayatan

sekaligus semakin menguatkan panggilan para staf guru dan pendamping di

sekolah, penulis mengusulkan suatu sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah.

Sumbangan pemikiran ini ditujukan untuk staf guru dan pengurus asrama yang

berkarya di sekolah ini. Ada berbagai macam sumbangan pemikiran yang dapat

penulis berikan bagi pihak sekolah, antara lain retret, pendalaman iman, gladi

rohani, weekend, out bound, seminar dan sebagainya, tetapi untuk karya ilmiah

ini, penulis mengusulkan dalam bentuk serial rekoleksi. Alasannya, pertama,

program rekoleksi ini merupakan program awal yang telah direncanakan

sebelumnya oleh penulis. Kedua, di sekolah setiap tahun ada training yang

diberikan oleh pihak sekolah bagi para staf guru dan karyawan. Ketiga, penulis

ingin memberikan gambaran kepada staf guru dan pengurus asrama tentang

Spiritualitas Gembala Baik sehingga memiliki semangat berdasarkan Spiritualitas

Gembala Baik, agar semakin mencintai panggilannya dalam mendampingi anak

berkebutuhan khusus. Dan yang terakhir, bagi penulis program rekoleksi

merupakan program yang cocok bagi staf guru dan pendamping yang ada di

sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta. Dengan program ini, setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

78

peserta diajak untuk belajar bersama, mengali bersama dan akhirnya mereka dapat

menemukan sendiri dari setiap proses yang dijalani selama rekoleksi sehingga

mereka dapat menjadikan Spiritualitas Gembala Baik sebagai bagian dari diri

mereka. Karena menjadi guru bukan hanya perziarahan intelektual dan emosional

saja namun lebih-lebih merupakan perziarahan spiritual.

B. Program Pendampingan Para Guru

1. Latar Belakang Program Pendampingan

Menjadi guru merupakan perziarahan intelektual, emosional dan spiritual.

Alasannya karena panggilan untuk menjadi seorang guru yang baik merupakan

sebuah panggilan yang melibatkan kemampuan intelektual, penguasaan akan

materi, karakter yang patut untuk digugu, talenta dan kemampuan dalam

berkomunikasi, serta semangat untuk melayani dengan tulus. Begitu juga dengan

guru-guru yang mengabdikan dirinya untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus,

terutama di sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta.

Dalam membimbing dan mendampingi setiap anak, guru membutuhkan

pendekatan yang bersifat personal. Karena anak tidak dapat ditangani oleh

beberapa guru melainkan satu guru yang mengenal mereka dengan baik dan mau

mencintai mereka dengan tuulus. Selain itu juga, untuk memaksimalkan hasil

belajar bagi anak berkebutuhan khusus, lebih baik menggunakan metode

pendampingan personal. Alasannya dengan metode ini, anak lebih tersentuh

secara fisik, emosional dan kognitif. Dengan tersentuhnya seluruh aspek yang ada

dalam diri anak, maka hasil belajar dari setiap anak dapat lebih dimaksimalkan.

Dan juga, guru dengan murid memiliki hubungan yang dekat, seperti orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

79

dengan anaknya. Guru mengenal karakter, kekurangan serta kelebihan yang

dimiliki masing-masing anak. Begitu pun dengan anak, anak mengenali dengan

baik siap gurunya.

Dalam konteks di atas, seorang guru dapat diibaratkan sepereti seorang

gembala. Ia tak hanya sekadar mengenal nama murid-muridnya saja, namun lebih

dari itu guru mengenal kepribadian dan latar belakang anak dengan sangat

baik. Tak hanya itu, selayaknya seorang gembala, guru bertanggung jawab penuh

untuk menjaga anak-anaknya. Mereka tentu memiliki kepribadian penyayang,

hangat, sabar, namun juga tegas, tidak otoriter.

Sebagai seorang guru, ia harus menjadi seorang gembala yang memiliki

Spiritualitas Gembala Baik. Sang gembala yang mengenal dengan baik

kawanannya. Seorang gembala yang baik adalah seorang gembala yang

memberikan nyawanya bagi kawanannya. Memberikan nyawa berarti tidak

setengah-setengah dalam mendampingi namun secara penuh dan serius.

Berdasarkan hal di atas, program pendampingan ini bertujuan memaparkan

tentang Spiritualitas Gembala Baik dalam pendampingan personal. Program

pendampingan ini merupakan program yang sesuai bagi staf guru dan pengurus

asrama sebagai salah satu bentuk refleksi atas apa yang telah mereka laksanakan

dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus. Melalui program ini, staf guru

dan pengurus asrama diharapkan dapat menemukan inspirasi dari Spiritualitas

Gembala Baik bagi pendampingan personal sehingga memiliki semangat

pelayanan berdasarkan Spiritualitas Gembala Baik dan semakin mencintai

panggilannya dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

80

2. Alasan Pemilihan Tema Pendampingan

Sesuai dengan judul skripsi “Spiritualitas Gembala Baik dalam

Pendampingan Personal Para Guru di Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller

Yogyakarta”, tema program pendampingan dalam bentuk rekoleksi kepada staf

guru dan pengurus asrama adalah “Rekoleksi Spiritualitas Gembala Baik dalam

Pendampingan Personal”.

Sumbangan pemikiran ini dalam bentuk serial rekoleksi dibagi menjadi dua

subtema, yaitu: Aku Pendamping Berspiritualitas Gembala Baik dan Aku

Dipanggil untuk Menjadi Seorang Gembala. Melalui subtema ini, staf guru dan

pengurus asrama diharapkan menemukan inspirasi dari Spiritualitas Gembala

Baik bagi pendampingan personal sehingga mereka memiliki semangat pelayanan

berdasarkan Spiritualitas Gembala Baik dan semakin mencintai panggilannya

dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus.

3. Rumusan Tema dan Tujuan

Tema umum dan tujuan umum akan dijabarkan dalam dua subtema dengan

rumusan sebagai berikut;

Tema : “Rekoleksi Spiritualitas Gembala Baik dalam Pendampingan

Personal”

Tujuan : Peserta menemukan inspirasi dari Spiritualitas Gembala Baik bagi

pendampingan personal sehingga memiliki semangat berdasarkan Spiritualitas

Gembala Baik dan semakin mencintai panggilannya sebagai pendamping anak

kebutuhan khusus.

Subtema 1 : Aku Pendamping BerSpiritualitas Gembala Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

81

Tujuan : Peserta menemukan inspirasi Spiritualitas Gembala Baik bagi

gambaran guru pendidikan luar biasa sehingga memiliki semangat berdasarkan

Spiritualitas Gembala Baik

Subtema 2 : Aku Dipanggil untuk Menjadi Seorang Gembala Baik

Tujuan : Peserta menggali inspirasi Spiritualitas Gembala Baik dalam

pendampingan personal sehingga semakin mencintai panggilannya sebagai

pendamping anak kebutuhan khusus.

4. Petunjuk Pelaksanaan Program

Program rekoleksi ini dibagi menjadi dua subtema dengan masing-masing

enam sesi pertemuan, yaitu sesi pembukaan, empat sesi inti dan penutup. Kedua

subtema tersebut merupakan satu rangkaian materi yang saling melengkapi untuk

memahami tema yaitu, “Rekoleksi Spiritualitas Gembala Baik dalam

Pendampingan Personal”. Setiap subtema ini yang penulis sajikan dibagi

berdasarkan waktu libur yang dimiliki sekolah, antara lain libur tahun ajaran baru,

Natal dan tahun baru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada matriks di bawah

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

82

5. Matriks Program Pendampingan Bagi Para Guru di SLB G/A-B Hellen Keller Yogyakarta

Rekoleksi Pertama:

a. Program Rekoleksi:1) Tema Umum : Rekoleksi Spiritualitas Gembala Baik dalam Pendampingan Personal2) Tujuan Umum : Peserta menemukan inspirasi dari Spiritualitas Gembala Baik bagi pendampingan personal sehingga memiliki

semangat berdasarkan Spiritualitas Gembala Baik dan semakin mencintai panggilannya sebagai pendamping anak kebutuhankhusus.

3) Tema Rekoleksi 1 : Aku Pendamping Berspiritualitas Gembala Baik4) Tujuan Khusus 1 : Peserta menemukan inspirasi Spiritualitas Gembala baik bagi gambaran guru pendidikan luar biasa sehingga

memiliki semangat berdasarkan Spiritualitas Gembala Baik.

No JudulPertemuan

Tujuan Pertemuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

1 2 3 4 5 6 71 Pembukaan

dan perkenalanMenciptakan suasanayang hidup dan akrabsehingga mendukungproses selanjutnyadan mendekatkankebersamaan antarapendampingandengan peserta danpeserta denganpeserta.

- Pengantar- Doa pembukaan- Perkenalan dengan

pendamping(Perkenalan denganekspresi)

- Penjelasan tentangsusunan acara

- Games pembuka(Kuis-Kuisan)

- Permainan- Gerak dan

ekspresi

Games pembukaan:- Daftar

pertanyaan- Daftar

peraturanpermainan

- Tepung kanji- Permen

Pengalamanpendamping

2 Sesi 1:Aku Mengenal

Peserta dapatmerefleksikan

1. Games 1 Aku KenalSiapa Dia

- Permainan- Ceramah

Games 1:- Pulpen atau

Pengalamanpeserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

83

Siapa Dirinya kembali prosespendampingan dalammendampingisekaligus mendidikanak berkebutuhankhusus.

2. Refleksi permainan3. Sharing tentang proses

pendampinganpersonal di sekolah

- Tanya jawab- Diskusi- Sharing

pensil- potongan

Kertas bentukhati

- Laptop- LCD Proyektor- Pengalaman

peserta3 Sesi 2: Aku

SeorangPendamping

Peserta merefleksikankembali panggilandan pelayanan dirinyasebagai seorangpendamping bagianak berkebutuhankhusus

1. Menyanyi lagu“Jangan Lelah”

2. Membaca kitab sucidari 1 Petrus 5:1-11

3. Merenungkan kitabsuci

4. Mensyaringkan apayang didapatkan dalamkelompok besar

- Ceramah- Tanya jawab- Diskusi- Sharing

- Kitab suci- Laptop- LCD Proyektor- Pengalaman

peserta

- Pengalamanpeserta

- 1 Petrus 5:1-11

4 Sesi 3: AkuSeorangGembala

Peserta dapatmenemukan maknadan penghayatanSpiritualitas GembalaBaik dalampendampinganpersonal bagi anakberkebutuhan khusus

1. Games 2 Pesawat danBandara

2. Refleksi permainan3. Diskusi kelompok dari

Yohanes 10:1-184. Mensyaringkan dalam

kelompok besar

- Permainan- Ceramah- Tanya jawab- Diskusi- Sharing

Games 2:- Slayer- Bangku

- Kitab suci- Kertas flep- Spidol- Laptop- LCD Proyektor- Pengalaman

peserta

- Pengalamanpeserta

- Yohanes 10:1-18

5 Sesi 4:Aku Dipanggil

Peserta semakinmenghayati dan

1. Menyanyi lagu“Dengar Dia Panggil

- Ceramah- Tanya jawab

- Kitab suci- Laptop

- Pengalamanpeserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

84

untuk Melayani mencintaipanggilannya sebagaiguru pendidikanberkebutuhan khusus.

Nama Saya”2. Membaca Yohanes

21:15-193. Merenungkan kitab

suci4. Mensyaringkan apa

yang didapatkandalam kelompok besar

- Diskusi- Sharing

- LCD Proyektor- Pengalaman

peserta

- Yohanes21:15-19

6 Penutup Peserta dapatmemberikan evaluasitentang prosespendampingansehingga evaluasidapat digunakanuntuk memperbaikikekurangan danmempertahankan halyang sudah baik bagiproses rekoleksiselanjutnya.

1. Kesan umum2. Apa yang dirasa sudah

baik3. Apa yang dirasa belum

baik4. Sejauh mana tujuan

terasa jelas5. Sejauh mana tujuan

tercapai6. Gagasan perbaikan

- Menulis- Diskusi- Tanya jawab- Sharing

- Alat tulis- LCD proyektor

- Pengalamanpeserta selamamengikutiproses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

85

Rekoleksi Kedua:

b. Program Rekoleksi:1) Tema Umum : Rekoleksi Spiritualitas Gembala Baik dalam Pendampingan Personal2) Tujuan Umum : Melalui pendampingan ini peserta diharapkan menemukan inspirasi dari Spiritualitas Gembala Baik bagi

pendampingan personal sehingga memiliki semangat berdasarkan Spiritualitas Gembala Baik dan semakin mencintaipanggilannya sebagai pendamping anak kebutuhan khusus.

3) Tema Rekoleksi 2 : Aku Dipanggil untuk Menjadi Seorang Gembala Baik4) Tujuan Khusus 2 : Peserta mengali inspirasi Spiritualitas Gembala Baik dalam pendampingan personal sehingga semakin

mencintai panggilannya sebagai pendamping anak kebutuhan khusus..

No JudulPertemuan

Tujuan Pertemuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

1 2 3 4 5 6 71 Pembukaan Membuka rekoleksi

sekaligusmemberitahukan hal-hal teknis yangdiperlukan selamaproses pendampingan

1. Ucapan selamat datangdari pendamping

2. Menyanyi “Hey HeySelamat Datang”

3. Hal-hal teknis dansusunan acara

- Gerak danlagu

- laptop- LCD proyektor- Pengalaman

peserta- Speaker

Pengalamanpedanmping danpeserta

2 Sesi 1: Apayang hilang?

Peserta dapatmerefleksikankembali prosespendampingan yangtelah dilaksanakansehingga peserta

1. Games Apa yangHilang?

2. Refleksi permainan3. Sharing dalam

kelompok kecil4. Pleno

- Permainan- Ceramah- Tanya jawab- Diskusi- Sharing

Games:- Amplop

berwarnamerah, putih,kuning danbiru

Pengalamanpeserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

86

menyadarikekurangan sertakelebihan daripendampingan yangdilaksanakan selamaini

5. Rangkuman daripendamping

- Potongankertasberbentuk hati,bintang,segitiga,segiempat

- Kertas flep- Spidol- Laptop- LCD proyektor- Pengalaman

peserta3 Sesi 2: Gembala

yang Baik danBuruk

Peserta menemukangambaran seoranggembala yang baikdengan gembala yangburuk

1. Membaca dariYehezkiel 34: 1-31

2. Merenungkan3. Mendiskusikan dalam

kelompok kecil4. Pleno5. Rangkuman

- Diskusi- Membaca- Sharing- Ceramah

- Kitab suci- Kertas flep- Spidol- Laptop- LCD proyektor- Pengalaman

peserta

- Yehezkiel 34:1-31

4 Sesi 3: AkuMengasihiMereka

Peserta menyadaricinta dan kasih dalamsetiap pelayananyang dilakukandalam mendampingianak berkebutuhankhusus, sehinggasemakin mencintaitugas pelayanannyamasing-masing.

1. Menyanyi “SelamatPagi Bapa”

2. Membaca kitab sucidari Markus 1:40-45

3. Merenungkan secarapribadi

4. Sharing kelompok5. Pleno

- Menyanyi- Diskusi- Membaca- Sharing- Ceramah

- Kertas flep- Spidol- Kitab suci- Laptop- LCD proyektor- Pengalaman

peserta

- Pengalamanpeserta

- Markus 1:40-45

5 Sesi 4: Aku Ada Peserta menyadari 1. Menyanyi lagu - Gerak dan - Cergam - Pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

87

Untuk MelayaniMereka

tentang tugas dantanggung jawabnyasebagai pendampinganak berkebutuhankhusus bukan sebagaisebuah profesi tetapisebagai sebuahpelayanan yang tulus.

“Kudaki-Daki”2. Membaca cergam

“Perbuatan Baik”3. Diskusi kelompok4. Pleno

lagu- Diskusi- Membaca- Sharing- Ceramah

- Laptop- LCD proyektor- Pengalaman

peserta

peserta- cergam

“PerbuatanBaik” dariChicken Soupfor The Soul-Graphic Novel

6 Penutup Peserta menemukaninspirasi SpiritualitasGembala Baik dalampendampinganpersonal sehinggamereka semakinmenghayatipanggilannya.

1. Materi yang dirasa jelasmaupun kurang jelas

2. Metode yang digunakan3. Makna yang dapat

diperoleh4. Usulan/kritik/saran

- Menulis- Diskusi- Tanya jawab- Sharing

- Lembarevaluasi

- Alat tulis- LCD Proyektor

- Pengalamanpeserta selamamengikutiproses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

88

6. Satuan Persiapan

Subtema Pertama Aku Pendamping Berspiritualitas Gembala Baik

a. Sesi Pembukaan

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Pembukaan dan Perkenalan

Tujuan Pertemuan : Menciptakan suasana yang hidup dan akrab sehingga

mendukung proses selanjutnya dan mendekatkan kebersamaan antara

pendampingan dengan peserta dan peserta dengan peserta.

Waktu : 16.30-17.00

Pemikiran Dasar :

Perkenalan merupakan suatu hal dasar yang memampukan kita untuk berelasi

dengan orang lain, khususnya mereka yang belum dikenal. Ada sebuah pepatah

mengatakan “tak kenal maka tak sayang” maka acara pembukaan dengan

perkenalan mutlak harus ada. Melalui perkenalan ini, peserta maupun pendamping

akan menemukan semangat dari sebuah acara yang akan diselenggarakan selama

proses pendampingan berlangsung.

Langkah awal berupa perkenalan ini diharapkan menjadi dasar yang mampu

menciptakan semangat bagi para peserta maupun pendamping. Dengan kata lain

langkah awal ini merupakan dasar untuk melanjutkan ke langkah-langkah

berikutnya, yaitu sesi-sesi. Oleh karena itu, untuk dapat mewujudkan suasana ini

dibutuhkan kerja sama yang baik dan kekompakan dari semua pihak baik peserta

maupun pendamping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

89

2) Proses Pertemuan :

a) Pendamping memberikan ucapan selamat datang dan selamat mengikuti acara

ini.

b) Untuk pembukaan, pendamping mengawai acara ini dengan doa pembukaan

yang telah disiapkan.

“Selamat datang Yesus, Sang Gembala Baik. Kami semua mengucapkan terima

kasih atas perlindungan dan berkatmu yang begitu melimpah atas kami semua.

Berkatilah semoga rekoleksi ini dapat berjalan dengan lancar dan kami semua

semakin belajar menjadi seorang gembala baik seperti diri-Mu. Gembala yang rela

untuk mengorbankan hidupnya bagi kawanannya. Ajarilah kami hati yang lemah

lembut dan ketekunanmu membimbing. Bantulah kami semua agar semakin

menghayati dan mencintai pangilan kami masing-masing. Doa ini kami serahkan

ke dalam tangan kasih-Mu sebab kami percaya Engkaulah sumber semangat kami

kini dan sepanjang masa. Amin.”

c) Pendamping mengajak peserta berdiri dan saling memperkenalkan dirinya

masing-masing dalam bentuk ekspresi. Instruksi “Perkenalan Ekspresi” sebagai

berikut: Siapkan sebuah gerakan yang akan kalian pakai untuk

memperkenalkan diri kalian! (Para peserta secara berurutan menyebutkan

nama dengan gerakan dan teman-teman yang lain mengikuti, tetapi sebelumnya

pemandu memberikan contoh.)

d) Pendamping memberikan penjelasan tentang susunan acara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

90

e) Pendamping mengajak peserta untuk bermain games pembuka (Kuis-Kuisan)

dengan membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang berisi 5 sampai 7

orang.

f) Sebelum memulai permainan, terlebih dahulu pendamping membacakan

peraturan pada permainan ini (pada lampiran 9). Setelah itu pendamping

membagikan lembaran kuis-kuisan.

g) Setelahnya, pendamping mengarahkan peserta ke sesi berikutnya.

b. Sesi Pertama

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Aku Mengenal Siapa Dirinya

Tujuan Pertemuan :Peserta dapat merefleksikan kembali proses

pendampingan dalam mendampingi sekaligus mendidik anak berkebutuhan

khusus.

Waktu : 17.00-18.30

Pemikiran Dasar :

Pengalaman yang dimiliki oleh setiap pendamping dalam mendampingi anak

berkebutuhan khusus tentu berbeda satu dengan yang lainnya. Kesamaan yang

dapat dilihat ialah keinginan dan kemauan untuk mendampingi anak dengan hati.

Namun tentu dalam proses mendampingi, ada saat dimana pendamping merasakan

rasa jenuh, bosan, kesal serta lelah.

Oleh sebab itu dibutuhkan waktu, dimana pendamping dapat menyepi dan

merefleksi setiap pengalaman yang dimiliki serta mensyaringkan pengalamannya.

Dari sharing inilah, setiap pendamping dapat merefleksikan pengalamannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

91

saling meneguhkan, serta saling membantu untuk mencarikan solusi yang

terhadap masalah yang dihadapi. Melalui sesi ini, diharapkan pendamping dapat

merefleksi setiap pengalaman yang dimiliki serta mensharingkan pengalamannya,

serta merasakan kehadiran Yesus Sang Gembala Baik dalam setiap tugas

pelayanannya.

2) Proses Pertemuan :

a) Untuk pembukaan dan pengantar pada materi, pendamping mengajak peserta

untuk bermain games yaitu “Aku Kenal Siapa Dia”, dengan penjelasan di

bawah ini;

Penjelasan tentang permainan:

i) Pendamping membagikan kepada setiap peserta kertas berbentuk hati

ii) Pendamping meminta setiap peserta untuk menuliskan namanya masing-

masing ke dalam kertas tersebut dan membagi kertas itu menjadi dua (tidak

dirobek) bagian kiri bersimbol minus (-) dan bagian kanan bersimbol positif

(+)

iii) Pendamping meminta kepada peserta untuk mengedarkan kertas tersebut

kepada peserta lain untuk menuliskan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki

dan diwajibkan untuk menuliskan 1 hal pada setiap bagiannya.

b) Setelahnya, pendamping mengajak peserta untuk merefleksikan permainan di

atas dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:

i) Bagaimana perasaan anda ketika melakukan permainan tersebut?

ii) Apa makna yang anda dapatkan dari permainan tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

92

iii) Apa hubungan permainan tersebut dengan proses pendampingan yang selama

ini telah anda lakukan?

iv) Apa makna yang dapat anda ambil untuk memperteguh panggilan anda?

c) Setiap peserta diajak untuk merefleksikan secara pribadi selama 10 menit, lalu

mesharingkan dalam kelompok kecil, kemudian dalam kelompok besar.

d) Pendamping menyimpulkan semua hal yang disharingkan dalam pleno.

c. Sesi Kedua

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Aku Seorang Pendamping

Tujuan Pertemuan : Peserta merefleksikan kembali panggilan dan pelayanan

dirinya sebagai seorang pendamping bagi anak berkebutuhan khusus

Waktu : 19.00-20.30

Pemikiran Dasar :

Menjadi pendamping terutama pendamping anak berkebutuhan khusus

merupakan sebuah panggilan. Jika profesi ini hanya dianggap sebagai sebuah

pekerjaan biasa, tentu akan merasa bosan dan jenuh dan dengan mudahnya

mengganti profesi mereka dengan suatu profesi yang lebih menjanjikan dalam hal

materi. Namun jika suatu profesi ini dipandang sebagai sebuah panggilan yang

berarti, maka meskipun mereka merasa jenuh, bosan, kesulitan dan lelah dalam

menjalaninya, mereka akan tetap menjalaninya dengan penuh suka cita dan penuh

syukur. Untuk mampu menghayati tugas panggilannya, para pendamping perlu

menghayati spiritualitas yang mendalam dalam bimbingan Roh Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

93

Atas dasar inilah kesadaran akan tugas panggilan dan perutusan mereka

menjadi sumber penghayatan spiritualitas sebagai seorang guru. Oleh karena itu,

spiritualitas mereka haruslah juga mencakup suatu motivasi yang baru dan

khusus, terutama dalam tugas panggilan.

2) Proses Pertemuan :

a) Pendamping mengajak peserta untuk menyanyi “Jangan Lelah”

b) Pendamping mengajak peserta untuk membaca kitab suci dari “1Petrus 5:1-11”

dan merefeksikan secara pribadi selama 10 menit dengan panduan pertanyaan

di bawah ini;

i) Apa yang anda rasakan setelah merenungkan perikop tersebut?

ii) Apa makna yang dapat anda ambil dari perikop ini?

iii) Apa hubungan antara perikop tersebut dengan pendampingan yang selama ini

telah anda laksanakan?

iv) Ayat mana yang dapat anda jadikan pegangan untuk pelayanan ke depan?

c) Setelah peserta merenung, peserta diajak untuk mensharingkan dalam

kelompok kecil, selanjutnya dapat disharingkan dalam kelompok besar (pleno)

d) Pendamping menyimpulkan semua hal yang disyaringkan dalam pleno.

d. Sesi Ketiga

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Aku Seorang Gembala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

94

Tujuan Pertemuan : Peserta dapat menemukan makna dan penghayatan

Spiritualitas Gembala Baik dalam pendampingan personal bagi anak

berkebutuhan khusus

Waktu : 07.00-08.30

Pemikiran Dasar :

Seorang pendamping dapat diibaratkan sebagai seorang gembala. Ia tak

hanya sekadar mengenal nama yang didampinginya saja, namun lebih dari itu ia

harus mengenal kepribadian dan latar belakang mereka dengan sangat baik. Tak

hanya itu, selayaknya seorang gembala, ia pun bertanggung jawab penuh untuk

menjaga yang didampinginya. Mereka harus memiliki kepribadian penyayang,

baik, hangat, sabar, namun juga tegas, tidak otoriter, apalagi untuk menangani

anak-anak yang berkebutuhan khusus, yang tentu saja permasalahan mereka lebih

kompleks daripada anak-anak pada umumnya.

Ia harus menjadi seorang gembala yang memiliki Spiritualitas Gembala Baik.

Sang gembala yang mengenal dengan baik kawanannya. Seorang gembala yang

baik adalah seorang gembala yang memberikan nyawanya bagi kawanannya.

Selain itu juga, menjadi seorang gembala pun harus mengenal Tuhan (Bapa),

memiliki hubungan (relasi) yang akrab dengan Tuhan, sebab sumber kekuatan

yang terbesar berasal dari doa kepada Tuhan. Setiap tindakan yang dilakukan atas

dasar mengandalkan Tuhan, akan mampu membuahkan sukacita yang berlimpah.

Melalui sesi ini, para pendamping diharapkan dapat menemukan persamaan

antara Spiritualitas Gembala Baik dengan proses pendampingan yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

95

dilaksanakan dan semakin diperteguh serta menghayati makna Spiritualitas

Gembala Baik dalam setiap tugas pelayanannya.

2) Proses Pertemuan :

a) Untuk membangun suasana dan menyegarkan peserta setelah ibadat pagi dan

sarapan, pendamping mengajak peserta bermain yaitu “Pesawat dan Bandara”.

Penjelasan tentang permainan:

i) Sebelumnya pendamping telah mempersiapkan tempat yang telah berisi

bangku dan peralatan yang menghalangi mereka sampai ke tujuan.

ii) Pada setiap kelompok, pendamping meminta perwakilan dari setiap kelompok

2 orang.

iii) Dari setiap dua anggota, pendamping meminta salah satu dari mereka menjadi

pesawatnya dan bandaranya.

iv) Untuk anggota yang menjadi pesawat, dirinya diminta untuk menutup matanya

dengan slayer. Dirinya dilarang keras untuk menyentuh bangku atau benda

yang menghalangi. Jika menyentuh harus mengulangi dari awal.

v) Untuk anggota yang menjadi bandara diminta untuk memberikan instruksi

kepada temannya untuk sampai ke tujuan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

vi) Sedangkan untuk anggota yang tidak bermain. Mereka diberikan kesempatan

untuk menggangu lawan mereka atau memberikan support atau dukungan

kepada anggota kelompoknya.

b) Setelahnya, pendamping mengajak peserta untuk merefleksikan permainan di

atas dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:

i) Bagaimana perasaan anda ketika melakukan permainan tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

96

ii) Apa makna yang anda dapatkan dari permainan tersebut?

c) Peserta dalam kelompok kecil diajak untuk mendiskusi dan mencari gambaran

seorang gembala yang baik dalam perikop Yohanes 10:1-18 dengan panduang

pertanyaan sebagai berikut;

i) Bagaimana gambaran kehidupan seorang gembala dalam dalam perikop

tersebut?

ii) Bagaimana gambaran pribadi seorang gembala dalam perikop tersebut?

iii) Bagaimana hubungan antara gembala dengan kawanan dalam perikop tersebut?

iv) Makna apa yang dapat anda ambil untuk tugas pelayanan anda dari perikop

tersebut?

d) Setiap perwakilan kelompok mensyaringkan hasil diskusinya dalam pleno

e) Pendamping menyimpulkan semua hal yang disyaringkan dalam pleno dengan

menambahkan beberapa point di bawah ini;

i) Pengabdian Hidup

Seorang gembala merupakan seseorang yang menyerahkan nyawanya bagi

kawanannya (St.Darmawijaya, 1987:123). Ia mengabdikan seluruh hidupnya demi

kawanannya, entah waktu, tenaga dan pikirannya, semua tercurah bagi

kawanannya tersebut. Kawanannya tersebut merupakan hal yang paling berharga

bagi seorang gembala dan ia terus-menerus mempersembahkan hidupnya (Keller,

2001:21). Bagi seorang gembala, kawanan yang dimilikinya adalah bagian dari

dirinya sendiri dan dirinya sendiri adalah bagian dari kawanannya tersebut (Keller

2001: 20).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

97

ii) Menjaga dan melindungi

Ketika kawanannya dalam bahaya, entah itu anjing hutan, singa, puma,

serigala ataupun ular di dalam padang, ia akan selalu membela kawanannya

dengan seluruh kekuatan. Seorang gembala selalu berjaga melindungi

kawanannya, baik siang maupun malam. Sebuah gada atau tongkat, selalu ada di

tangannya untuk melindungi kawanannya. Bagi kawanan domba, tidak ada hal

yang lebih menenangkan dan menenteramkan selain melihat gembalanya di

sekitarnya (Keller, 2001: 39).

iii) Hubungan yang akrab

Seorang gembala memiliki hubungan yang akrab dengan kawanannya serta

mengenal kawanannya tersebut. Kerap kali seorang gembala bercanda dengan

kawanannya. Seorang gembala memanggil kawanan menurut namanya masing-

masing (St.Darmawijaya, 1987: 122). Begitu juga dengan kawanannya, mereka

mengenal suara dari gembala. Jika ada suara asing yang memanggil, maka

kawanan tersebut tidak akan mengikutinya dan tentu akan pergi menghindari

suara tersebut, karena mereka tidak mengenalinya (Yoh 10:5).

iv) Menyediakan segalanya

Seorang gembala selalu menyediakan segalanya bagi kawanannya. Ia tidak

putus-putusnya berjerih lelah menyediakan rumput terbaik, ladang tersubur,

banyak makanan selama musim dingin dan air bersih bagi kawanannya (Keller,

2001: 32). Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa, seorang gembala yang baik

sangat mengasihi kawanannya dan bersuka hati atas kesejahteraan kawanannya

(Keller, 2001:32).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

98

e. Sesi Keempat

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Aku Dipanggil Untuk Melayani

Tujuan Pertemuan : Peserta semakin menghayati dan mencintai panggilannya

sebagai guru pendidikan berkebutuhan khusus

Waktu : 08.30-10.00

Pemikiran Dasar :

Menjadi seorang guru yang baik bukanlah sesuatu yang mudah dan terjadi

secara tiba-tiba, namun harus memlalui proses dan waktu yang panjang. Setiap

guru harus siap dan mampu menghadapi anak-anak yang sulit. Guru harus selalu

siap untuk menjadi tempat bersandarnya anak ketika mengalami masalah. Menjadi

seorang guru bukanlah suatu profesi biasa dan menjanjikan dalam hal materi,

namun sebuah panggilan yang dimiliki oleh setiap pribadi, seperti sabda Yesus

yang berkata, "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

(Markus 1:17).

Dalam sesi ini diharapkan para guru semakin mampu menghayati

panggilannya sebagai seorang guru. Dengan cara siap untuk diutus dalam

menjalani tugas panggilannya dengan menghayati spiritualitas Yesus Sang

Gembala Baik. Karena dengan menghayati spiritualitas ini, para guru semakin

siap dan mantap dalam menjalani panggilannya tanpa rasa ragu dan takut.

2) Proses Pertemuan :

a) Pendamping mengajak peserta untuk menyanyikan lagu “Dengar Dia Panggil

Nama Saya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

99

b) Pendamping mengajak peserta untuk membaca kitab suci dari perikop

“Yohanes 21:15-19”

c) Pendamping mengajak peserta untuk merenungkan dengan panduan, sebagai

berikut;

i) Ayat mana yang menunjukan tentang panggilan untuk melayani?

ii) Berdasarkan ayat tersebut makna apa yang dapat anda ambil untuk tugas

pelayanan sebagai seorang guru?

iii) Niat apa yang akan anda bangun agar semakin memperkuat tugas pelayanan

anda?

d) Peserta mensharingkan dalam kelompok kecil selama 30 menit dan setelahnya

perwakilan dari setiap kelompok mensyaringkan dalam kelompok besar.

Setelahnya pendamping merangkum jawaban dari setiap peserta.

f. Sesi Penutup

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Penutup

Tujuan Pertemuan : Peserta dapat memberikan evaluasi tentang proses

pendampingan sehingga evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki

kekurangan dan mempertahankan hal yang sudah baik bagi proses rekoleksi

selanjutnya.

Waktu : 10.30-11.30

Pemikiran Dasar :

Dalam suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang, penting diadakan

evaluasi dengan maksud melihat kembali rangkaian proses kegiatan dari awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

100

hingga akhir pertemuan yang disajikan. Perlu diperhatikan bagi pendamping

untuk mengetahui tujuan evaluasi umum yaitu supaya kesalahan dalam proses

pelaksanaaan tidak terulang kembali, misalnya: penyampaian materi, isi materi,

kegiatan dinamika kelompok, dan metode yang diberikan. Sebaliknya hal-hal

yang sudah mendukung dan baik dalam proses pelaksanaan pendampingan tetap

dipertahankan dan kalau memungkinkan dapat diusahakan untuk ke arah yang

lebih baik lagi. Maka apabila ada kesempatan untuk memberikan kegiatan dalam

rangka rekoleksi sudah memperkecil kemungkinan untuk kesalahan yang sama.

Pendamping selain mengevaluasi materi dan metode, diharapkan mengetahui

tanggapan peserta mengenai makna yang diperoleh dari pertemuan yang sudah

dilaksanakan, manfaat apa yang sudah diterima dari pertemuan tersebut dan tidak

kalah pentingnya mereka juga harus memberikan usulan, kritik, maupun saran,

sebagai bahan perbandingan dalam mempersiapkan pendampingan ke depan

kearah lebih bermakna dan kreatif.

2) Proses pertemuan :

a) Pendamping mengajak para peserta untuk menyampaikan usulan, kritik

maupun saran untuk mempersiapkan bahan pendampingan ke depan, dengan

panduan pertanyaan sebagai berikut;

i) Bagaimana kesan peserta tentang proses pendampingan?

ii) Apakah yang dirasa sudah baik?

iii) Apakah yang dirasa belum baik?

iv) Sejauh mana tujuan pertemuan dapat tersampaikan dengan baik?

v) Apa gagasan perbaikan yang dapat diberikan untuk pertemuan selanjutnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

101

b) Peserta mensharingkan kesan dan pesanya secara lisan dan pendamping

merangkum semuanya dalam bentuk tulisan.

c) Setelahnya pendamping mengucapkan selamat jalan sekaligus peneguhan atas

proses pendampingan.

Subtema Kedua Aku Dipanggil untuk Menjadi Seorang Gembala Baik

a. Sesi Pembukaan

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Pembukaan

Tujuan Pertemuan : Membuka rekoleksi sekaligus memberitahukan hal-hal

teknis yang diperlukan selama proses pendampingan

Waktu : 16.30-17.00.

Pemikiran Dasar :

Sesi pembukaan pada setiap proses pertemuan mutlak untuk dilaksanakan.

Dalam sesi ini, selain untuk mendekatkan pendamping dan peserta, serta

memberitahukan hal-hal teknis selama proses, tetapi dapat digunakan untuk

mengingat kembali tema dari pendampingan rekoleksi sebelumnya. Pada proses

pendampingan sebelumnya yang berjudul “Aku Pendamping BerSpiritualitas

Gembala Baik”, pendamping dan peserta bersama-sama menemukan menemukan

inspirasi Spiritualitas Gembala Baik bagi gambaran guru pendidikan luar biasa.

Sehubungan dengan hal diatas, pada pertemuan ini, pendamping maupun peserta

diajak untuk mengenal sekaligus belajar mengenai makna dan penghayatan

Spiritualitas Gembala Baik dalam pendampingan personal bagi anak

berkebutuhan khusus, sehingga mereka semakin menghayati panggilannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

102

2) Proses Pertemuan :

a) Pendamping mengucapkan selamat datang kepada para peserta

b) Pendamping meminta salah satu dari peserta untuk memimpin doa pembukaan

c) Pendamping mengajak peserta untuk berdiri dan bernyanyi “Hey Hey Selamat

Datang” dengan gerakan

d) Pendamping memberikan keterangan singkat tentang tema rekoleksi

sebelumnya.

e) Pendamping menjelaskan hal-hal teknis selama proses pendampingan dan

susunan acara

f) Pendamping memberikan pengantar singkat untuk melanjutkan ke sesi

berikutnya

b. Sesi Pertama

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Apa yang Hilang?

Tujuan Pertemuan : Peserta dapat merefleksikan kembali proses

pendampingan yang telah dilaksanakan sehingga peserta menyadari

kekurangan serta kelebihan dari pendampingan yang dilaksanakan selama ini.

Waktu : 17.00-18.30

Pemikiran Dasar :

Seperti gading yang tak retak, begitupun dengan pendampingan yang

dilaksanakan selama ini oleh para pendamping, Pasti setiap pendampingan

memiliki kekurangan maupun kelebihan, meskipun begitu, setiap pendamping

diharapkan untuk terus menerus memperbaiki kualitasnya masing-masing. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

103

sebab itu, dibutuhkan waktu, dimana para pendamping dapat merefleksikan apa

yang telah dilakukan dan menyadari kekurangan serta kelebihan dari dirinya

masing-masing, sehingga mereka mampu dan mau untuk terus menerus

memperbaiki diri serta belajar dari setiap proses. Dari kesadaran untuk

memperbaiki diri inilah, mereka diharapkan merasakan kehadiran Yesus Sang

Gembala Baik dalam setiap tugas pelayanan, bahwa Yesus selalu membimbing

dan menyertai mereka dalam setiap langkahnya, serta terus-menerus menimba

dari sumber inspirasi yang tidak pernah habis-habisnya.

2) Proses Pertemuan :

a) Untuk semakin menyegarkan peserta sekaligus mendekatkan pendamping

dengan peserta, pendamping mengajak peserta untuk bermain games yang

berjudul “Apa yang Hilang?”, dengan instruksi sebagai berikut:

i) Pendamping menyiapkan amplop berwarna merah, putih, kuning dan biru yang

di dalamnya telah berisi potongan kertas berbentuk hati, bintang, segitiga, segi

empat secara acak.

ii) Setiap peserta diminta untuk memperhatikan setiap amplop dan potongan

kertas tersebut dengan seksama

iii) Kemudian pendamping memasukan kembali potongan kertas tersebut dalam

amplopnya masing-masing

iv) Lalu pendamping mengacak amplop tersebut dan mengambil satu amplop

v) Kemudian pendamping mengeluarkan isinya dan peserta diminta untuk

memperhatikan, lalu menyebutkan potongan mana yang hilang

vi) Dan hal ini di ulang terus hingga peserta dapat menebak dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

104

b) Setelahnya pendamping mengajak peserta untuk merefleksikan permainan di

atas dengan panduan pertanyan sebagai berikut;

i) Bagaimana perasaan anda saat menebak isi yang ada di setiap amplop yang

hilang?

ii) Apa makna yang dapat anda ambil dari permainan tersebut?

iii) Apa hubungan permainan tersebut dengan proses pendampingan yang selama

ini telah anda lakukan?

iv) Menurut anda, apa kelebihan dan kekurangan dari pendampingan yang

dilaksanakan selama ini?

c) Setiap peserta diajak untuk merefleksikan secara pribadi selama 10 menit, lalu

mesyaringkan dalam kelompok kecil, kemudian dalam kelompok besar.

d) Pendamping menyimpulkan semua hal yang disyaringkan dalam pleno.

c. Sesi Kedua

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Gembala yang Baik dan Buruk.

Tujuan Pertemuan : Peserta menemukan gambaran seorang gembala yang

baik dengan gembala yang buruk

Waktu : 19.00-20.30

Pemikiran Dasar :

Dalam Kitab Suci ada banyak gambaran tentang gembala baik yang dapat

digali oleh setiap orang, begitu pun dengan sebaliknya. Gambaran gembala baik

yang diperbandingkan dengan gembala buruk, seperti dalam Yehezkiel 34:1-31, di

dalam perikop ini, diperlihatkan secara jelas bagaimana seorang gembala yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

105

dapat menjadi teladan maupun tidak. Seorang gembala yang pekerja keras, cinta

pada kawanannya maupun kesedian untuk berkorban. Tetapi dalam perikop ini

juga, digambarkan sosok gembala yang buruk, seorang gembala yang malas, tidak

memperdulikan kawanan saat ada masalah, bahkan menyiksa kawanannya. Oleh

sebab itu, dengan mengetahui dan memahami gambaran tentang gembala yang

baik maupun yang buruk, pendamping maupun peserta dapat belajar dari sosok

gembala yang baik dan tidak terjerumus dalam sosok gembala yang buruk.

2) Proses Pertemuan :

a) Pendamping mengajak peserta untuk membaca dari Yehezkiel 34:1-31

b) Pendamping meminta peserta untuk merenungkan perikop tersebut kemudian

mendiskusikan kelompok kecil dengan panduan pertanyaan sebagai berikut:

i) Bagaimana gambaran pribadi gembala yang baik berdasarkan perikop tersebut?

ii) Bagaimana gambaran pribadi gembala yang buruk berdasarkan perikop

tersebut?

iii) Bagaimana perbandingan keadaan antara domba yang dijaga oleh gembala

yang baik dengan gembala yang buruk?

iv) Makna apa yang dapat anda ambil dalam perikop tersebut?

c) Setiap perwakilan kelompok mensharingkan hasil diskusinya dalam pleno

d) Pendamping menyimpulkan semua hal yang disyaringkan dalam pleno dengan

menambahkan beberapa point di bawah ini;

Gambaran Gembala

Gembala yang baik Gembala yang buruk

- Memperhatikan dan mencarikan

anggota kawanan yang hilang

- Membiarkan kawanan sendiri

- Menikmati susu, bulu dan daging

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

106

- Menyelamatkan mereka dari

kegelapan

- Mengumpulkan mereka dari segala

negeri

kawanannya

- Membiarkan kawanannya tercerai-

berai

Keadaan Kawanan

Gembala yang baik Gembala yang buruk

- Yang sakit akan dikuatkan

- Yang luka akan dibalut

- Yang tersesat dan hilang akan dicari

dan dibawa pulang

- Yang gemuk dan kuat akan

dilindungi

- Menunjuk seorang raja bagi

kawanannya

- Tercerai-berai

- Mencari makan sendiri

- Menginjak dengan kekerasan dan

kekejaman

- Membiarkan kawanan menjadi

makanan binatang di hutan

d. Sesi Ketiga

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Aku Mengasihi Mereka

Tujuan Pertemuan : Peserta menyadari cinta dan kasih dalam setiap

pelayanan yang dilakukan dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus,

sehingga semakin tugas pelayanannya masing-masing.

Waktu : 07.00-08.30

Pemikiran Dasar :

Inti ajaran Yesus adalah cinta kasih: cinta kasih kepada Allah dan cinta kasih

terhadap manusia. “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan

segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”. Itulah hukum terutama dan

pertama. Dan hukum yang kedua sama dengan yaitu kasihilah sesamamu manusia

seperti dirimu sendiri. Yesus senantiasa menandaskan bahwa mengasihi Allah

adalah wajar dan tuntutan dasar dalam memenuhi kehendak Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

107

Dalam perikop Markus 1:40-45, Yesus pun tergerak dengan belas kasihan

ketika orang sakit kusta yang berteriak-teriak memanggilnya. Dirinya pun datang

mendekat dan mengulurkan tangan-Nya, maka sembuhlah orang tersebut. Dari

perikop ini pun, peserta diajak untuk menyadari cinta dan kasih dalam setiap

pelayanan yang dilakukan dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus,

sehingga semakin tugas pelayanannya masing-masing.

2) Proses Pertemuan :

a) Pendamping mengajak peserta untuk gerak dan lagu dengan menyanyi

“Selamat Pagi Bapa”

b) Pendamping mengajak peserta untuk membaca perikop dari Markus 1:40-45.

c) Setelahnya pendamping meminta peserta untuk merenungkan secara pribadi

selama 15 menit dengan panduan, sebagai berikut;

i) Menurut anda, bagaimana gambaran Yesus dalam perikop tersebut?

ii) Menurut anda, bagaimana gambaran orang sakit kusta dalam perikop tersebut

iii) Makna pelayanan dan perjuangan apa yang anda dapat dari ayat tersebut?

d) Setelah merenung, pendamping meminta peserta untuk mensharingkan ke

dalam kelompok kecil selama 30 menit.

e) Setiap perwakilan kelompok mensyaringkan hasil diskusinya dalam pleno

f) Pendamping menyimpulkan semua hal yang disharingkan dalam pleno

e. Sesi Keempat

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Aku Ada untuk Melayani Mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

108

Tujuan Pertemuan : Peserta menyadari tentang tugas dan tanggung

jawabnya sebagai pendamping anak berkebutuhan khusus bukan sebagai

sebuah profesi tetapi sebagai sebuah pelayanan yang tulus.

Waktu : 08.30-10.00

Pemikiran Dasar :

Pelayanan bagi setiap orang merupakan sesuatu yang positif, karena di dalam

adanya pengembangan diri, baik itu yang dilayani maunpun yang melayani.

Dengan pelayanan pun orang semakin menyadari kelebihan maupun kekurangan

yang dimiikinya. Namun melakukan suatu pelayanan yang benar-benar tulus dan

sepenuh hati, merupakan suatu yang sulit, karena setiap orang lebih memilih

untuk melayani daripada dilayani dan dalam pelayanan dibutuhkan suatu

ketekunan dan kerelaan untuk berkorban bagi orang lain.

Begitupun dengan pendampingan yang dilakukan para peserta kepada anak

berkebutuhan khusus. Profesi yang mereka lakukan bukan hanya dipandang

sebagai sebuah pekerjaan saja, namun dapat dipandang sebagai sebuah pelayanan.

Di dalamnya dibutuhkan semangat melayani dengan tulus dan kerelaan untuk

berkorban, entah itu pikiran maupun materi bagi yang didampinginya. Dengan

penyadaran inilah, diharapkan para peserta dapat semakin menyadari dan

mencintai tugas pelayanannya.

2) Proses Pertemuan :

a) Untuk menyegarkan suasana, pendamping mengajak peserta untuk gerak dan

lagu dengan menyanyi “Kudaki-Daki”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

109

b) Pendamping membagikan kepada peserta cergam dengan judul “Perbuatan

Baik”

c) Setelahnya, pendamping meminta para peserta untuk mendiskusi cergam

tersebut dalam kelompok kecil, dengan panduan pertanyaan sebagai berikut;

i) Bagaimana gambaran tokoh utama dalam cerita tersebut?

ii) Gambaran pelayanan apa yang dapat anda tangkap dalam cerita tersebut?

iii) Tuliskan ayat kitab suci yang dapat mengambarkan pelayanan yang sesuai

dengan cerita tersebut?

iv) Berdasarkan cergam tersebut makna apa yang dapat anda ambil untuk tugas

pelayanan sebagai seorang guru?

v) Niat apa yang akan anda bangun agar semakin memperkuat tugas pelayanan

anda?

d) Peserta mensyaringkan dalam kelompok kecil selama 30 menit dan setelahnya

perwakilan dari setiap kelompok mensyaringkan dalam kelompok besar.

Setelahnya pendamping merangkum jawaban dari setiap peserta.

f. Sesi Penutup

1) Identitas Pertemuan :

Judul Pertemuan : Penutup

Tujuan Pertemuan : Peserta menemukan inspirasi Spiritualitas Gembala Baik

bagi pendampingan personal sehingga mereka semakin menghayati

panggilannya.

Waktu : 10.30-11.30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

110

Pemikiran Dasar :

Dalam setiap kegiatan, diharapkan selalu adanya waktu untuk evaluasi

bersama. Evaluasi ini bukan hanya dianggap sebagai rangka untuk memperbaiki

atau mempertahankan hal baik dari proses yang sudah berlangsung, tetapi juga

sebagai saat untuk syaring bersama, agar semakin memperteguhkan satu dengan

yang lainnya, baik itu pendampingan maupun peserta. Dari sharing bersama

inilah, pendamping maupun peserta dapat saling memperteguhkan satu dengan

yang lainnya sehingga semakin memahami Yesus Sang Gembala Baik selalu ada

menemani mereka dalam setiap tugas pelayanannya.

2) Proses Pertemuan :

a) Setiap peserta diberikan lembar evaluasi yang berisi sebagai berikut ;

Lembar Evaluasi

1. a. Materi-materi mana yang dirasa Jelas?

................................................................................

b. Materi-materi mana yang dirasa kurang jelas?

................................................................................

2. Materi-materi yang dirasa:

a. Sangat bermanfaat

b. Bermanfaat

c. Cukup bermanfaat

d. Kurang bermanfaat

Alasannya:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Metode yang digunakan:

a. Sangat menarik

b. Menarik

c. Cukup menarik

d. Kurang menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

111

Alasannya:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4.Makna yang dapat diperoleh dalam kegiatan ini:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

5.Usulan/kritik/saran

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

b) Pendamping meminta kepada setiap peserta untuk mensyaringkan kesan dan

pesannya selama mengikuti proses pendampingan

c) Pendamping merangkum hasil syaring dan memberikan pesan serta kesannya

atas proses pendampingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

112

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini, penulis akan menyampaikan kesimpulan sesuai dengan rumusan

pemasalahan dalam skripsi ini dan saran sebagai tindak lanjutnya. Kesimpulan

dan saran yang penulis berikan bertolak dari beberapa hal yang menjadi dasar

pemikiran seperti yang telah tertuang dalam beberapa bagian terdahulu dari

skripsi ini.

A. Kesimpulan

Pada bagian ini, penulis akan menyampaikan beberapa kesimpulan sesuai

dengan rumusan masalah dalam skripsi ini, dengan rincian sebagai berikut:

1. Dalam Spiritualitas Gembala Baik ada banyak inspirasi yang dapat digali dan

diambil maknanya bagi pendampingan personal, antara lainnya; pengabdian

hidupnya kepada kawanannya, hubungan yang dekat dengan kawanannya,

semangat pekerja keras dan pantang menyerah, mencintai panggilan

hidupnya, rela berkorban bagi kawanannya dan yang paling utama, fokus

keberhasilan dari proses adalah pada keberhasilan pada yang didampingi.

Oleh sebab itu dapat dikatakan, bahwa Spiritualitas Gembala Baik dapat

menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah habis-habisnya digali bagi

pendampingan personal, karena menjadi guru merupakan sebuah perziarahan

batin yang tidak pernah habisnya.

2. Dari observasi partisipatif dan wawancara yang telah penulis lakukan, penulis

melihat bahwa pendampingan personal sesuai bagi proses pendampingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maria
Typewritten Text
maria
Typewritten Text
maria
Typewritten Text
112
Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

113

untuk anak berkebutuhan khusus di SLB/G A-B Hellen Keller, Yogyakarta.

Alasannya dalam satu kelas setiap anak memiliki kekurangan dan kekhasan

yang berbeda-beda serta tidak dapat ditangani dengan metode yang sama

persis, meskipun memiliki kecacatan yang sama. Anak-anak pun ditangani

secara personal oleh setiap guru kelas, agar perkembangan dan hasil belajar

anak semakin baik. Selain itu juga, penulis melihat adanya perkembangan

pada hasil belajar anak, terutama untuk ranah afektifnya. Penulis melihat anak

lebih mandiri dan mampu untuk berkomunikasi dengan baik. Anak mampu

untuk pergi berbelanja sendiri dan berkomunikasi menggunakan bahasa

isyarat kepada orang lain.

3. Prinsip pendampingan personal yang dilaksanakan di SLB/G A-B Hellen

Keller Yogyakarta ialah prinsip pelayanan dan mencintai anak-anak dengan

tulus. Sehubungan dengan hal ini, untuk semakin memperkaya dan

menguatkan panggilan staf guru, penulis mengusulkan suatu sumbangan

pemikiran dalam bentuk serial rekoleksi. Dari serial rekoleksi ini, penulis

mengharapkan sumbangan pemikiran ini dapat bermanfaat bagi pihak

sekolah, terutama staf guru, agar dapat menemukan kekayaan dari

Spiritualitas Gembala Baik dalam setiap tugas pelayanannya.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, penulis

menyampaikan beberapa saran sebagai buah refleksi penulis selama ini, antara

lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

114

1. Bagi Pihak Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta

Penulis melihat bahwa pendampingan personal yang telah dijalankan selama

ini sudah cukup baik bagi perkembangan anak-anak, sehingga anak dapat lebih

berkembang dan mandiri. Selain itu juga, kiranya pihak sekolah perlu menjalin

kerja sama dengan orang tua atau wali murid dalam setiap proses belajar anak,

agar tidak tumpang tindih dan hanya berhenti pada proses belajar mengajar di

sekolah saja, tetapi ada kelanjutan ketika anak tidak berada di lingkungan sekolah.

2. Bagi Para Guru SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta

Cinta dan ketulusan anda dalam melayani anak-anak telah menyentuh hati

setiap orang yang melihat. Penulis mengharapkan cinta dan ketulusan terus

dikembangkan agar semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk mencintai

anak-anak istimewa tersebut. Selain itu juga, penulis menyarankan para guru

untuk terus belajar dan menggali diri dalam setiap kesempatan, terutama belajar

dari sumber yang tidak pernah habis, yaitu Yesus Sang Gembala Baik.

3. Bagi Orang Tua Siswa-Siswi SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta

Anak adalah anugrah dan hadiah dari Tuhan kepada setiap orang tua. Sebagai

orang tua sudah sepantasnya bersyukur dan merawat anugrah tersebut dengan

sebaik mungkin, meskipun mereka berbeda dari anak-anak normal pada umum.

Dengan tidak membedakan mereka dengan saudaranya yang normal, namun

mencintai dan memperlakukan mereka dengan sewajarnya. Selalu berpikir bahwa

mereka dapat berkembang dengan kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki,

karena semua yang diciptakan oleh Tuhan itu baik adanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

115

DAFTAR PUSTAKA

Agus. M Hardjana. 2005. Religiositas, Agama dan Spiritualitas. Yogyakarta:

Kanisius.

Ahmad Rohani. HM dan H. Abu Ahmadi. 1995. Pengelolaan Pengajaran.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arief Furchan. 2005. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Bahdin Nur Tanjung dan Ardial. 2005. Pedoman Penelitian Karya Ilmiah

(Proposal, Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis

Artikel Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Bergant, Dianne dan Robert J. Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama.

Yogyakarta: Kanisius.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Aksara.

Clinebell, Howard. 2002. Tipe-Tipe Dasar Pendampingan dan Konseling

Pastoral. Yogyakarta: Kanisius.

St.Darmawijaya. 1987. Gelar-Gelar Yesus. Yogyakarta: Kanisius.

__________. 1988. Pesan Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius.

D‟Souza, Anthony. 2007. Proactive Visionary Leadership. Jakarta: Trisewu

Nagaswara.

Haris Herdiansyah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu

Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Hasil Karya Sidang Lengkap Ke-V Dewan Geredja-Geredja di Indonesia. 1964.

Jesus Kristus Gembala Jang Baik. Djojakarta: Dewan Geredja-Geredja di

Indonesia.

Heryatno Wono Wulung. 2008a. Kitab Kebijaksanaan: Buku Ajar Mahasiswa

IPPAK USD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

__________. 2008b. Pokok-Pokok Pendidikan Agama Katolik Di Sekolah: Buku

Ajar Mahasiswa IPPAK USD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

http://ppg-pgsd.blogspot.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html akses

08/27/2012. at 09:20

http://www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/1811/peresmian-slb-g-a-b-helen-

keller-indonesia.html. akses 08/11/2012. at 21:21.

Keller, W. Phillip. 2006. Gembala yang Baik. Jakarta: Nafiri Gabriel.

Mohammad Efendi. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak berkebutuhan khusus.

Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja

Karya.

Muhammad Ali. 1987. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru.

Nana Sudjana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

116

Nasution. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar.

Bandung: Bina Aksara

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suhaeri HN dan Edi Purwanta. 1996. Bimbingan Konseling Anak Luar Biasa.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sutjihati Somatri. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.

Sutrisno Hadi. 2000. Metodologi Research 2. Yogyakarta: Andi.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep

Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarja.

Syaiful Bahri Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Towns, Elmer L. 2002. Mendoakan Mazmur 23. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil

Immanuel.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses

Pendidikan. Cet. Keenam. Jakarta: Kencana.

Winkel, W. S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Vanier, Jean. 2009. Tenggelam ke Dalam Misteri Yesus. Yogyakarta: Kanisius.

Yan Olla, Paulinus. 2010. Teologi Spiritualitas: Pengantar pada Teologi

Spiritualitas, Tema-Tema dan Strukturalisasi Pengajarannya. Yogyakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

117

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(1)

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DARMA

Jl. Ahmad Jazuli 02 Tromolpos 75, Yogyakarta 55002

Telp. (0274) 589035, 541642 – Fax. (0274) 541641

Hal : Permohonan Izin Penelitian

Lampiran : 1 (satu) berkas Proposal Penelitian

Kepada Yth,

Kepala Sekolah SLB/G Hellen Keller

Jln. R. E. Martadinata 88 A Wirobrajan.

ditempat,

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini;

Nama : Maria Eka Savitri

NIM : 081124005

Semester/ Tahun Akademik : VIII (delapan)/ 2011-2012

Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta

Menyatakan bahwa saya sedang dalam penelitian untuk menyelesaikan skripsi dengan judul:

Spiritualitas Gembala Baik dalam Pendampingan Personal Para Guru

di Sekolah SLB/G A-B Hellen Keller Yogyakarta

Demikianlah surat permohonan ijin penelitian ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan ijin yang diberikan saya mengucapkan

terima kasih.

Yogyakarta,____ Maret 2012

Hormat saya

Peneliti,

Maria Eka Savitri

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. FX. Heryatno Wono Wulung, SJ, MEd.

Menyetujui,

Kepala Prodi IPPAK-USD

Drs. H. J. Suhardiyanto, SJ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maria
Typewritten Text
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian
maria
Typewritten Text
Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(2)

SARANA

1. Jumlah Fasilitas Khusus Berdasarkan Penggunaan

No Jenis Fasilitas Baik Rusak

Ringan

Rusak

Berat Jumlah

Keterangan

(cukup/kurang)

A Umum

1 Peraga PMP 2 - - 2 Kurang

2 Peraga IPA 6 - - 6 Kurang

3 Peraga IPS 4 - - 4 Kurang

4 Peraga Matematika 9 - - 9 Kurang

5 Peraga Bahasa Indonesia 10 - - 10 Kurang

6 Alat Olahraga Umum 15 2 - 17 Kurang

7 Kolam renang 1 - - 1 Cukup

8 Projector Hitaci 2 - - 2 Baik

9 Compo Philips 1 - - 1 Baik

10 Lcd Projector 1 - - 1 Baik

11 White Board 120 x 240 1 - - 1 Baik

12 Laptop 3 - - 3 Baik

B Tunanetra

1 Riglet dan pen 26 - - 26 Cukup

2 Globe timbul - - - - -

3 Peta timbul - - - - -

4 Mesin tik Braille 3 - - 3 Kurang

5 Thermoform - - - - -

6 Miniatur benda 5 1 - 6 Kurang

7 Miniatur binatang 3 - - 3 Kurang

8 Alat penjilid 1 - - 1 Cukup

9 Alat Olahraga Khusus 8 - - 8 Kurang

10 Tongkat Lipat 20 - - Baik

10 Komputer Braille - - - - -

11 Komputer berakses suara 1 - - - Cukup

C Tunarungu

1 Audiometer 1 - - - Baik

2 Alat bantu dengan perorangan 5 - - - Kurang

3 Alat bantu dengan kelompok - - - - -

4 Alat olahraga khusus 4 - - 4 Kurang

5 Artikulasi 1 - - 1 Kurang

6 Pias huruf/kata/kalimat - - - - -

7 Persepsi bunyi 6 - - 6 Kurang

8 Fosion ppt 1 1 Baik

9 ST312 3 3 Baik

10 Saund Level 1 1 Baik

11 Otoskop 1 1 Baik

C Tunagrahita

1 Latihan motorik 10 - - 10 Kurang

2 Keseimbangan - - - - Kurang

3 Pias huruf/kata/kalimat - - - -

Lampiran 2 : Tabel Sarana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(3)

4 Alat olahraga khusus 4 - - 4 Kurang

D Tunadaksa

1 Alat gerak/sensomotorik - - - - -

2 Alat perbaikan gerak - - - - -

3 Alat olahraga khusus - - - - -

E Tunalaras

1 Alat olahraga - - - - -

F Autis

1 Latihan motorik 20 - - 20 Kurang

2 Keseimbangan - - - - Kurang

3 Olat olahraga khusus - - - - Kurang

4 Alat terapi musik 3 - - 3 Kurang

5 Alat terapi wicara - - - - -

6 Alat terapi okupasi - - - - -

7 Alat terapi air 4 - - 4 Kurang

8 Cermin 1 - - 1 Cukup

9 Meja belajar khusus 4 - - 4 Kurang

2. Jumlah Fasilitas Khusus Berdasarkan Ruangan

No Jenis Fasilitas Baik Rusak Ringan Rusak Berat Jumlah

A Ruang Kantor

1 Meja guru 8 - - 8

2 Kursi guru 8 - - 8

3 Rak buku administrasi 2 - - 2

4 Almari/filling cabinet 3 - - 3

5 Papan data 2 - - 2

6 Mesin ketik 1 - - 1

7 Mesin stensil - - - -

8 Komputer 6 - - 6

B Ruang Kelas

1 Meja murid 5 2 - 7

2 Kursi murid 23 5 - 28

3 Papan tulis 6 - - 6

4 Papan absen 6 - - -

5 Almari kelas 6 - - -

6 Ruang perpustakaan 1 - - 1

C Ruang Kesehatan

1 Tempat tidur - - - -

2 Meja - - - -

3 Kursi - - - -

4 Almari obat 1 - - -

5 Timbangan - - - -

6 Kartu kesehatan - - - -

D Fasilitas Ketrampilan

1 Gerinda listrik 1 - - 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(4)

2 Mesin las listrik 1 - - 1

3 Pelindung mata 5 - - 5

4 Sarung tangan las 10 - - 10

5 Mesin bor listrik 1 - - 1

6 Kompresor 1 - - 1

7 Spet ¼ liter 4 - - 4

8 Spet ½ liter 2 - - 2

9 Gerinda tangan 1 - - 1

10 Kunci-kunci bengkel 30 - - 30

11 Kompor gas 1 - - 1

12 Tabung gas 15 Kg 1 - - 1

13 Blender 1 - - 1

14 Oven gas 1 - - 1

E Fasilitas Lain

1 Kendaraan roda dua 1 - - 1

2 Kendaraan roda empat 1 - - 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(5)

Lampiran 3 : Struktur Organisasi Sekolah

YAYASAN DENA UPAKARA

PUSAT

YAYASAN DENA UPAKARA CABANG YOGYAKARTA

TATA USAHA TIM PEMBINA :

IBU RINA IBU TANTI KEPALA IBU MARIA SEKOLAH

DEWAN PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH

WAKIL KEPALA SEKOLAH KETUA KELOMPOK 1 ASRAMA KETUA KELOMPOK 2 ASRAMA

KEPALA ASRAMA KEPALA DAPUR KEPALA SEKOLAH

KETUA KELOMPOK 2

KETUA KELOMPOK 1

IBU KIRDI

1. BU RINA 2. BU DANI 3. BU TANTI 4. BU PENI 5. BU CHRIS 6. BU YAYUK 7. SR. ESTER 8. SR. STANIS 9. SR. YOSEPHA 10. PAK YOHANES

1. PAK PETRUS 2. PAK JOKO 3. BU MARIA 4. BU HARTINI

1. PAK EKO 2. PAK ANTON 3. BU SARI 4. BU RINI

CLEANING SERVIS 1. BU WASTI 2. BU TINAH 3. BU TINI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

DATA SISWA

SLB / G-AB HELEN KELLER INDONESIA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

NO.

NO INDUK

NAMA SISWA L/P TEMPAT LAHIR

TGL. LAHIR

AGAMA JENJAN

G KELAS KETUNAAN

NAMA ORANG TUA

ALAMAT ORANG TUA PEKERJAAN ORANG TUA

1 010 Anastasia Priska Wijaya P Wonosobo 9/7/1992 Katolik Dasar III G-AB Antonius Darmadi

Wonokromo RT 1/RW 1 No. 3 Mojotengah Sopir

Wonosobo

2 012 Maria Nosilia P Purwokerto 10/10/1996 Katolik Dasar II G-AC Yohanes Mulyono

JL. Karangjengkol no 583 Wangon Swasta

Purwokerto 53176

3 015 Sigit Aris Prasetyo L Bantul 7/12/1998 Islam Dasar II Low Vision Rasidal Jalakan RT 04 Pandak Buruh

Bantul

4 018 Angga Aditya Febriansyah L Sleman 23/2/2001 Islam Dasar I G-AB Sugiyatno Murangan RT 08/RW 23 Triharjo Sopir

Sleman

5 019 Syauqi Koso Daifullah L Yogyakarta 15/9/2001 Islam Dasar I G-AB Sukoso Maksum

JL. Kradenan Raya, Lapangan Bedrek Sembigo

TNI AD

D3 RT 18 RW 14 Maguwoharjo, Depok,

Sleman

6 021 Imam Solahudin L Bekasi 24/9/2001 Islam Dasar I G-AB Solihin Tempel RT 03, Sidomulyo, Bambanglipuro Buruh

Bantul

7 022 Fernanda Dafa Wardana L Sragen 5/9/2001 Islam Dasar I G-AB Totok Tri Haryanto

Tileng RT 7, Kaloran, Gumolong Guru SMP

Sragen

8 023 Salma Putri Oktaviani P Surakarta 17/10/2001 Islam Dasar I G-AB Murnianto Kerten RT 03/RW 08 Kec. Laweyan Buruh

Surakarta

9 024 Firman Agung Wiguna L Pemalang 16/4/2002 Islam Dasar I G-AB Eko Sasono Edi

P. Mega Raya X/50, Ngaliyan Karyawan

Semarang

10 025 Herman Susanto L Bantul 27/6/1994 Islam Dasar III G-BC Budi Susanto Sendangsari, Terong, Dlingo Tani

Bantul

11 027 Dwi Prasetyo Hutomo L Bantul 7/7/1998 Islam Dasar III G-BC Abu Khamid Gesikan, Dukuh Titang RT 80 Tani

Desa Sumberagung, Jetis, Bantul

12 028 Albert Barret Purba L Yogyakarta 4/9/2004 Kristen Dasar II G-AB Bernard Purba Perum Pusa Indah P.14 Bangunjiwo Wirausaha

Kasihan Bantul

13 029 Gilbert Barry Purba L Yogyakarta 4/9/2004 Kristen Dasar II G-AB Bernard Purba Perum Pusa Indah P.14 Bangunjiwo Wirausaha

Kasihan Bantul

14 030 Suwarningsih P Kulonprogo 3/3/1996 Islam Dasar II G-AC Sri Wuryanti Dukuh Ngaseman, Desa Hargorejo Buruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maria
Typewritten Text
Lampiran 4 : Data Siswa
maria
Typewritten Text
maria
Typewritten Text
(6)
Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

Kec. Kokap, Kulonprogo

15 031 Mohammad Hanif Bagaskara L Mataram 11/3/2001 Islam Dasar I G-AB Adji Prihananto JL. Tegal Melati RT 07/RW 36 Jongkang Swasta

Sleman

16 032 Maria Teresa Setyowati T.A. P Yogyakarta 12/6/1992 Katolik Dasar II G-BC Stephanus

Geroda Perum Tarakanita III, Ngebel, Tamantirto, Guru SMA

Kasihan, Bantul

17 033 Mohammad Yuda Pratama L Sleman 24/7/1999 Islam Dasar I G-AB Wahyudi Candi Gebang, Wedomartani, Ngemplak Sopir

Sleman

18 034 Dwiki Handoko L Sleman 13/11/2004 Islam Dasar I G-AB Sumarno Tumut RT II RW 12 Sumbersari Moyudan Petani

Sleman

19 035 Nur Hasna Oktavianti P Bekasi 14/10/2000 Islam Dasar I G-AB Sutarko Perum Bekasi Timur Regency Blok 08 No 21 RT 01/36 Desa Burangkeng Kec. Setu

Swasta

P

Bekasi

20 037 Nurul Heni Erawati P Sleman 19/10/1994 Islam Dasar II G-AC Wagiran Rogoyudan, Sinduadi, Mlati Buruh

Sleman

21 039 Rini Dewi Kristiyati P Temanggung 9/1/2005 Islam Dasar I G-BC Sarimun Kledung RT 01/RW 01, Kec. Kledung, Tani

Kab. Temanggung

22 040 Fatimah Az - Zahra P Yogyakarta 31/08/2006 Islam Dasar I G-BC Dwi Purnomo Jl.Kapas no.12 CT depok sleman TNI-AU

23 041 Nikens Pratama L Sleman 22/07/ Islam Dasar I G-BC Wawan Jl.Pangkuhan rt 02 rw 09 sleman Swasta

24 042 Reny Melita Dewi P Depok 30/05/2001 Islam Dasar I G-BC Susilo Ngepong rt3 rw 14 karnag mojo gunung

kidul Buruh

25 043 Hesti Artiyanto Saputri P Wonogiri 22/08/2001 Islam Dasar I G-BC Sugiyanto Jegoh Rejosari rt 3 rw 4 Jatisrono Wonogiri Buruh

26 044 Rakha Taufiqur Rahman L Yogyakarta 13/04/2005 Islam Dasar I G-AC Totot

Sumartoyo Jl.Nyi Ageng Niskg I/515A Rejowinangun Swasta

Yogyakarta

27 045 Mohammad Rafly Pasha L Yogyakarta 14/11/2006 Islam Dasar I G-BC Ujang Rusdiana Komp.Griya Avita ED 11 jl.Wates km 3

Bayeman Swasta

28 046 Benedicta Sadhana

Premanasari P Semarang 23/08/2000 Khatolik

G-BC

FX.Ardan niyanto

Mugas Dalam no.5 Semarang Karyawan

Medy Soesetyo

29 047 Agnesia Brigita Christi P Balikpapan 24/07/2005 Katolik Dasar I G-BC Martinus Perum.WIKA BR 5 / 2 Balikpapan Karyawan

Yogyakarta, 30 April 2012

Kepala Sekolah

Sr. Magdalena Sukijam PMY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maria
Typewritten Text
(7)
Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(8)

DAFTAR TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Kepala Sekolah dan Guru

No

Nama Kepala Sekolah/

Guru

Jenis

Kelamin Jabatan

Masa Kerja (Tahun) Status

Kepe-

Gawaian

Gol/

Ruang

Ijazah Tertinggi

Spesialisasi

Mengajar

Judul

Karya

Tulis

Berkaitan

Dengan

PLB

Mata

Pelajaran

Yang

Diajarkan/

Guru Kelas

Penataran PLB

Terakhir Yang Pernah

Diikuti

Seluruhnya Sesuai

SK TK Jurusan Tahun

Nama

Penataran Tahun

1. Sr. Magdalena Sukiyam PMY

P Kep. Sek.

2 2 GTY IId SG PLB

B 1991 G-AB Guru kelas Diklat Guru Anak Tunaganda (Jakarta)

2008

2. Sr. Stanisla Kurnianingsih PMY

P Waka. Sek.

7 6 GTY IIb Dipl. Deaf blind

(India)

2005 G-AB Guru kelas Diklat KTSP PLB (Yogyakarta)

2007

3. Sr. Antonie Ardatin PMY P Guru 10 10 GTY IIIa SG PLB

B 1974 B Guru wicara - -

4. Crescentiana Dani Hartanti, S.Pd.

P Guru 1 - GTT IId S1 AP 2005 G-AB Guru kelas Diklat Guru Anak Tunaganda (Jakarta)

2008

5. Fransiska Krismartanti, S.Pd. P Guru 1 - GTT IId S1 PLB 2003 G-AC dan Low Vision

Guru kelas Diklat KTSP PLB (Yogyakarta)

2007

6. Angela Oktaviani Muji Rahayu, S.Pd

P Guru - - GTT IId S1 Sejarah 2007 G-AB Guru kelas - -

7. Sr. Agnesh Santi Kadaryati PMY

P Guru 9 5 GTY IIc Dipl. Deaf blind

(India)

2005 G-AB Guru kelas Deafblind Course (India)

2005

Lampiran 5 : Daftar Tenaga Kependidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(9)

8. Fransisca Rina Wigati, S.Pd P Guru 7 6 GTY IIb S1 Pend. Bahasa Inggris

2007 G-AB Guru kelas Educational Leadership Program for Deafblindness (USA)

2007

9 Florentina Peni Laras P Guru 4 - GTY IIa SMK Busana 1993 G-AB Guru kelas Diklat Terapi Musik dan Gerak (Yogyakarta)

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(10)

Panduan wawancara untuk staf guru:

1. Sudah berapa lama anda berkarya di sekolah ini?

2. Apa alasan anda memilih berkarya di sekolah ini?

3. Apa yang melatarbelakangi anda tetap berkarya menjadi guru di sekolah ini?

4. Apa pergulatan atau masalah terbesar anda selama berkarya di sekolah ini?

5. Apakah pendampingan yang dilaksanakan selama ini sudah cukup efektif bagi

perkembangan siswa sendiri?

6. Apa kriteria yang baik bagi sebuah pendampingan, terutama bagi

pendampingan anak yang berkekurangan seperti di sekolah ini?

7. Menurut pendapat anda, apa kekurangan dan kelebihan dari pendampingan

yang telah dilaksanakan di sekolah ini?

8. Berdasarkan pengamatan anda, apakah pendampingan yang laksanakan di

sekolah ini telah menampakkan hasil yang memuaskan atas hasil belajar siswa,

baik secara kognitif, afektif psikomotoris? Alasannya?

9. Berdasarkan pendapat anda, faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung

pendampingan yang selama ini dilaksanakan demi meningkatkan hasil belajar?

10. Menurut anda, bagaimana bentuk pendampingan yang sungguh membantu

anak-anak, terutama untuk hasil belajarnya?

Lampiran 6 : Panduan Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(11)

Panduan wawancara untuk orang tua atau wali murid

1. Apa alasan anda mempercayakan anak-anaknya bersekolah di sekolah ini?

2. Darimana anda mendapat informasi tentang sekolah ini?

3. Berdasarkan pengamatan anda, apakah pendampingan yang dilaksanakan di

sekolah ini sudah cukup efektif atau tidak bagi hasil belajar anak anda?

Alasannya?

4. Menurut anda, apakah pendampingan yang dilaksanakan di sekolah ini sudah

menampakkan hasil yang memuaskan atas hasil belajar anak anda masing-

masing? Alasannya?

5. Kritik, saran atau usulan apa saja yang dapat anda berikan untuk sekolah agar

pelayanan di sekolah ini semakin baik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(12)

Wawancara : Pertama (W1)

Observe : Bu Christina (B.C)

Lokasi : Ruang Tamu SLB/G A-B Hellen Keller

Tanggal : Senin, 3 sept 2012 (3 Sept 12)

Waktu : 12.30-selesai

Kode : B.C, W1, 3 Sept 12

Baris Pelaku Uraian wawancara Tema1

5

10

15

20

25

30

Peneliti Makasi ya bu sudah mau diwawancarai. Sayawawancaranya hanya seputar pendampingansaja. Pertama saya mau Tanya, ibu sudahberapa lama berkarya di sini?

Subjek Saya berkarya disini tuh baru 4 tahunPeneliti Itu semenjak tahun berapa kalau boleh saya

tahu?Subjek Sejak tahun 2009Peneliti Kalau boleh tahu, alasan ibu memilih berkarya

disini apa ya?Subjek Saya dulu latar belakangnya kan biarawati.

Saya dulu Biarawati PMY juga. Terus selamamenjadi biarawati dikaryakan mengajar anak-anak tunarungu di Wonosobo. Lalu juga pernahjuga berkarya disini, selama satu tahun selamamasih menjadi suster, lalu tahun 2006, sayamengundurkan diri dari biarawati. Terus sayakuliah di semarang, lalu setelah selesai kuliahsaya ditawari oleh Sr. Wahyu PMY yangmenjadi pembimbing yayasan untuk mengajardisini. Ya saya senang, karena dekat denganrumah dan di samping itu juga saya memangmerasa saya selama bekerja lagi di sini ituseperti saya merasa…

Alasanmemilihberkarya

Peneliti Menemukan rumah baru???Subjek Ini dunia saya yang kutemukan kembali karena

ternyata saya itu bekerja disini istilahnya kayakikan itu kembali ke akuariumnya. Jadi merasainilah hidup ku inilah habitat ku…

Peneliti Menyenangkan sekali ya bu…Subjek Memang. Beda kalau waktu saya berkerja di

Semarang. Selama kuliah, saya juga nyambibekerja mengajar TK di Semarang. Itu juga

Lampiran 7 : Contoh Hasil Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(13)

35

40

45

50

55

60

65

70

75

saya sebagai guru staf, saya gak begitu srekdengan pengajaran di sana dengan. Mungkinjuga meskipun di sana ada TK dengan di Playgroup juga ada anak-anak berkebutuhankhusus, ada yang menurut saya juga, autis jugaada, hiperaktif juga ada. Tetapi saya gak tahumungkin panggilan saya memang di sini.

Peneliti Trus yang melatarbelakangi tetap berkaryadisini juga karena itu? (panggilan bekerja)

Subjek Ya karena itu. Saya merasa karena panggilanhidup saya ya mendampingi anak, anakberkebutuhan khusus ini. Dan saya merasasenang dan selalu enjoy. Meskipun kadang-kadang juga ada godaan untuk keluar. Tetapisetiap kali saya memutuskan untuk keluarrasanya kok berat. Ada sesuatu yang sepertinyamembuat saya. Tuhan itu sepertinya membuatsaya. Saya merenungkan kembali “jangan gituloh” tetapi begitu saya lalu tidak lagi menuliskata pengunduran diri, saya kok merasa senang,ada merasa lega. Oooo.. berarti memang kalosaya memutuskan mengundurkan diri sesuatukeputusan yang tidak tepat untukku. Karena itutadi bahwa setiap kali saya mau mengambilkeputusan penting itu saya bawa dalam doa.Supaya keputusanku ini bener ato enggak. sayakomunikasikan dengan Tuhan…

Latarbelakangberkarya

Peneliti Em.. begitu bu.. hm.. kalo boleh saya tahu,pergulatan atau masalah terbesar ketika andaberkarya disini apa toh bu?

Masalahdalamberkarya

Subjek Lebih-lebih kalau saya itu bertemu dengan anakyang bagi saya itu dalam arti tertentumenantang. Itu berat juga… seperti saya itu…

Peneliti Tama?Subjek Tama.. karena apa ya? Ehm…kacacatannya itu

saya rasa. Kenakalannya atau ehem.. latarbelakangnya itu bagi saya itu. Apa yach..?Menyulitkan untuk saya karena lain dengananak lain. Karena anak-anak yang lain itu diaturbegitu mudah. Lalu tidak begitu apa ya? Seusildia, tidak begitu serewel dia. Dalam arti Tamadulu kan kalau diberi tahu gitu tidak pernahdong gitu loh. Selalu ga pernah dong (paham)dengan bahasa yang kasar, dengan bahasalembut. Selembut apapun. Tetap dia ga bisa.Sampai akhirnya memilih teknik bahasa kasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(14)

80

85

90

95

100

105

110

115

120

125

keras sampai diiket kakinya itu juga gak donk.Sampai katakanlah bukan saya tok (saja) tetapiguru yang lain, bu Rina sampai juga kewalahan.Sr Magda juga kewalahan. Akhirnya beberapabulan yang lalu, Sr Wahyu PMY itukanpsikologi toh. Kebetulan dia mengambil S2 danmeneliti anak-anak disini. Dan saya memintaTama secara khusus untuk mendampingi. Yahitu tadi, ternyata di situ banyak ditemukanbahwa latar belakang si Tama ini yangmembuat anak ini berbeda dengan yang lain.Jadi harus membutuhkan penanganan yangkhusus, dibandingkan anak yang lain.

Peneliti Menurut anda sendiri, apa pendampingan yangdilaksanakan di sini sudah cukup efektif untukperkembangan anak atau perkembangan siswasendiri?

Efektifitaspendampingan

Subjek Secara efektif atau tidak saya rasa jugaakhirnya melihat bagaimana, apakah dalampendampingan itu membuat anak berkembangatau tidak. Bisa dikatakan, bisa dilihatefektifnya atau tidak. Nek selama ini sayamerasa dalam mendidik anak-anak. Dalammendidik anak-anak itu saya harus melihat latarbelakang. Setiap anak kan berbeda latarbelakangannya. Kayak Albert Gilbert itu latarbelakangnya, dari segi kecacatannya, dari segipendampingan orang tuanya, itu kan berbedadengan Tama. Tama kecacatan yang hanya tuli,juga latar belakangnya diasuh oleh orang tuayang bukan orang tua kandung tetapi anakpungut (anak angkat). Itu kan sangat berbedakarena perlakuan orang tua angkatnya sangatpenuh perhatian.

Peneliti Beda dengan kalo orang tua asuh atau orang tuakandung.

Subjek Meskipun nek Albert Gilbert juga pun penuhperhatian tapi beda karena nek Tama itu penuhperhatiannya terlalu penuh. Jadi seperti tidakmendidik, karena segala sesuatu dituruti. Jaditidak ada didikan disitu. Dan orang tua kurangbegitu tegas di dalam mendidik anaknya.Sementara kalo Albert Gilbert kan orang tuanyategas di dalam mendidik anak. Seperti itu kanmempengaruhi bagaimana saya harus masukkedunianya Tama. Saya harus masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(15)

130

135

140

145

150

155

160

165

170

kedunianya Albert Gilbert. Saya harus masukkedunianya Angga.

Peneliti Menurut ibu sendiri sih Kriteria yang baikuntuk pendampingan?

Kriteriapendampingan

Subjek Pendampingan khususnya untuk anak sepertiini lebih-lebih ke pendampingan dengan carahati ke hati. Menurut saya, saya harus mengenalanak, mengenal latar belakangnya, mengenalapa kemampuannya, mengenal kekurangannyalalu dari situ saya bisa tahu kekurangnya,seperti contohnya Gilbert. Dulu Gilbert ituminder sekali. Anaknya sangat minderdibandingkan yang lain-lain, dibandingkanAlbert. Karena Albert terlalu mendominir.Kenapa toh jadi seperti itu? Saya lalu cari-cariinformasi. Oh ternyata di rumah diadiperlakukan berbeda dengan Albert. Orangtuanya, mamanya, lebih cenderung dan lebihsayang ke Albert dibanding ke Gilbert. Di situmembuat Gilbert itu merasa minder merasaselalu kalah dibandingkan Albert. Lalu disini(sekolah) kami, Saya dengan temen guru lebih-lebih. Bagaimana memberikan dukungankepada Gilbert yang selama ini segala sesuatuAlbert selalu mendominasi. Minta ini minta ituselalu dipenuhi. Sekarang gak kalo, di sekolahGilbert yang diutamakan. Minta sepeda.Misalnya bermain minta sepeda, trus yangselalu merebut Albert. Tidak sekaranggilirannya Gilbert. Menulis. misalnya menulis.Menulis di papan tulis, yang selalu minta spidolselama ini Albert. Tidak ganti Gilbert. SelaluGilbert. Karena ia punya kemampuan dalamsegi menghapalkan isyarat, menghapalkantulisan, lalu dia dengan seperti itu, katakanlahdiberi gurunya mendukung. Gurunyamemberikan lahan, memberikan kesempatan,memberikan perhatiannya, lalu otomatis anakitu berkembang. Lalu menjadi percaya diri, lalutumbuh rasa percaya dirinya, lalu sekarangmenjadi pinter isyarat, sekarang pinter tulisan.Karena dia itu tadi, diberikan kesempatan danperhatian yang lebih untuk dia tumbuh.Sekarang dirumah Albert tidak begitumendominir lagi. Gilbert sudah mulai beranimerebut misalnya saat remote TVnya dikuasai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(16)

175

180

185

190

195

200

205

210

215

oleh Albert. Dulu ga berani, selalu takut denganAlbert, sekarang berani.. Nah disitu berartiGilbert punya kepercayaan diri. Bahwa aku(Gilbert) juga harus diperlakukan sama sepertiAlbert. Itukan menumbuhkan.. apa ya? Sesuatuya.. watak.. bukan hanya secara kognitif.. tetapisecara prilaku juga kan perlu berubah.

Peneliti Hem.. begitu. Kalo menurut anda sendiri, daripendampingan Albert dan Gilbert, apakah adakekurangan atau kelebihannya ga bu?

Kelebihanpendampingan

Subjek Kekurangnya selama ini apa ya? Nek saya kalaumenurut dari kaca mata Albert Gilbert. Sayasudah merasa dalam arti sama-sama lah. dalamarti sama bahwa dua-duanya sama mulaiberkembang. Albert sudah sama seperti Gilbert.Dalam arti dalam pendidikan kognitifnya sudahsama-sama. Yang dulu Albert terlalumendominir sekarang sudah mulai tidak. Itudalam arti tertentu sebagai keberhasilan. Tetapidalam hal tertentu memang kita perlu menjalinkerja sama dengan orang tua, supaya orang tuapun menjadi berubah perilakunya untuk tidakmengutamakan Albert, tetapi dua-duanya. YowGilbert perlu diutamakan. Kita juga perludiberikan kesempatan untuk tumbuh danberkembang.

Peneliti Hm.. begitu dari kekuranganya menurutkacamata ibu sendiri

Subjek Kekurangannya… apa ya? Kayak nya gak ada..Peneliti Ga ada…?Subjek Cuma sedikit saya melihat itu orang tua lemah,

pilih kasih dengan Albert. Albert dibelikan alatbantu dengar sementara Gilbert enggak.Padahal Gilbert juga sebenarnya butuh..kacamata kalo guru-guru gak ngerecokin setiaphari waktu itu gak akan segera itu dibelikan..

Kekuranganpendampingan

Peneliti Jadi hanya.. seperti di anak emaskanSubjek yach seperti itu masih ada sampai sekarang…Peneliti Terus…Subjek juga gini kalo Gilbert juga. Tidak bisa seaktif

seperti Albert. Orangnya Albert mau tampil,mau ini, mau itu. Secara komunikasi dia bisa,secara artikulasi juga bisa. Secara kalo Gilbertkarena kendala lebih parah kan, kecacatannyakan lebih parah daripada Albert. Kan matanyalebih parah daripada Albert. Itu yang membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(17)

220

225

230

235

240

245

250

255

260

265

dia artikulasinya ga begitu jelas. Itu yangmungkin membuat orang tua. Kenapa lebihcenderung ke Albert.

Peneliti Oh gitu. Berarti karena kecenderungannya. Nahberdasarkan pengamatan anda sendiri. Apakahpendampingan yang dilaksanakan sekolahsudah menampakkan yang memuaskan bagihasil belajar terutama kognitif, afektif danpsikomotoriknya?

HasilPendampingan

Subjek Menurut saya, pendidikan lebih2 di sekolah inisudah cocok. Karena apa? Karena apa lagidengan dikelompokkan berdasarkan jeniskecacatan masing-masing. Anak inikan sama-sama kecacatan sama. Albert gilbert juga samapendengaran sama penglihatan, lalu juga Anggajuga dia pengliatan juga pendengaran.Meskipun Tama hanya sedikit hanyapendengaran saja. Itu saya rasa apalagi merekahampir seusia. Itu sangat cocok pendidikannya.Lebih-lebih dia juga secara kognitif jugamampu dituntut untuk tulisan untuk bahasaisyarat. Jadi saya merasa cocok juga sesuaidengan kebutuhan anak.

Peneliti Jadi sudah merasa cocok sesuai denganSubjek sesuai dengan kebutuhan anak.Peneliti Berdasarkan pendapat anda sendiri, apa sih

faktor-faktor yang bisa mendukung untukpendampingan di sini?

FaktorPendukung

Subjek Faktor-faktor…. (diam sejenak).. faktor yangcocok untuk pendampingan anak yang sepertiini yach. Yang pertama guru harus tahu tentangpsikologi anak berkebutuhan khusus.

Peneliti Psikologinya dulu….Subjek Psikologinya dulu. Karena anak-anak

berkebutuhan khusus terutama lebih-lebihtunarungu ganda, tunarungu netra itu berbedadengan psikologi anak yang lain. Lebih2berbeda dengan psikologi anak-anak normal.Itu sangat berbeda jadi yang faktor utama untukmendampingi mereka harus tau dulu eh.psikologi anak, yach psikologi anakberkebutuhan khusus. Trus yang kedua harusmengenal itu tadi mengenal latar belakanganak. Karena supaya untuk pengajaran. Karenasupaya bisa memberikan suatu materi kepadaanak. Membuat program pengajaran kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(18)

270

275

280

285

290

295

300

305

310

anak. Guru harus Wawancara dulu, yangnamanya assesment.

Peneliti Ow berarti kelasnya bu Rina dengan kelas srEster itu ya?

Subjek Ya.. Kami setiap hari… Yang pertama kalimemang kelasnya Bu Rina. Kami setiap harijuga harus membuat program setiap tahun itu.Membuat assesment anak itu, tahun ini belumbisa. Lalu kami membuat program. Sepertitahun ini kami membuat programnya untukAlbert dan Gilbert lalu juga Angga. Itusebenarnya pake jadwal tidak bergambar lagi.Nek disinikan ada jadwal gambar dan tulisan.Sekarang hanya tulisan. Seharusnya untuksemester ini hanya tulisan, sudah tidak dibantugambar. Cuma saya memang belum sempatbuat. Jadi sekarang tuntutannya buka gambarlagi. Anak tidak dibantu gambar lagi, tidakdengan media gambar harus dengan mediatulis. Lalu juga sekarang membaca harusperkalimat. Setiap kalimat. Kemarin-kemarinmasih satu kata misalnya membaca dengan “initempe. Ini kursi. Ini buku. ini apa?” Tapisekarang sudah mulai membaca percakapan.Dalam percakapan dikelas kan tulisan sudahlengkap. Itu membuat anak dirasa sudahmampu secara sudah banyak kosakata. Jadidengan sebuah cerita seperti itu diharapkananak semakin banyak kosakata. Semakinmembuat anak, sudah mulai katakanlah yow itutadi menambahkan kosakata.

Peneliti Jadi menambah kosakata dari anaknya sendiri.Kalo ibaratnya bahasa ibu konsepnya..?

Subjek Konsepnya semakin banyak gitu..Peneliti Ooow ya.. untuk yang terakhir, menurut anda

sendiri, bagaimana sih bentuk pendampinganyang dapat membantu anak-anak terutamauntuk hasil belajarnya? Bentuk pendampinganyang sesuai

BentukPendampingan

Subjek Bentuk pendampingannya kalo disini meskipunproses pembelajarannya secara klasikal tetapiharus individual. Karena seperti dikelas saya ituselama percakapan tetapi tetap saya denganAlbert, saya dengan Gilbert. Saya dengantanya-tanya secara individu juga. Yang satumelihat sana, yang satu melihat kesana, “apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(19)

315

320

325

itu?”. Itu sudah membuat memecah kosentrasi.Jadi konsepnya harus perindividu.

Peneliti Seperti tadi pagi ditanya, “ini apa? Ini apa?”terus ditanya berulang-ulang.

Subjek Ya ya.. Klo sekolah normal kan tidak, misalnyaklasikal, satu kelas semuanya. Dalam arti satukelas semua anak kan bisa melihat langsungtetapi kalau dengan anak-anak seperti ini tetapga bisa. Meskipun klasikal tetapi tetap individudiutama.

Peneliti Jadi dari sekitar 100%, sekitar 80% nyaindividu dan 20% klasikal. Berarti metodenyaada dua, metode individual dan metode klasikal

Subjek Ya.. ya..Peneliti Terima kasih yach bu.. terima kasih banyak atas

waktunya..Subjek Ya sama-sama..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(20)

Wawancara : kedua (W2)

Observe : Bu Rina (B.R)

Lokasi : Ruang Tamu SLB/G A-B Hellen Keller

Tanggal : Rabu, 5 sept 2012 (5 Sept 2012)

Waktu : 12.30-12.45

Kode : B.R, W2, 5 Sept 2012

Baris Pelaku Uraian wawancara Tema1

5

10

15

20

25

30

Peneliti Selamat siang bu. Terima ksih atas waktunya.Gini bu pertama-tama, ibu sudah berapa lamaberkarya di sekolah ini?

Subjek 13 tahun 10 bulanPeneliti 13 tahun 10 bulan. Itu dari tahun berapa ya kalo

boleh tahu?Subjek Tahun 98. Hampir 14 tahun. Nanti oktober pas

14 th.Peneliti Oktober pas 14 tahunSubjek Per September-Oktober saya dulu bekerjanyaPeneliti e.. kalo boleh tahu, apa sih alasan anda memilih

berkarya di sekolah ini?Subjek Cerita aja ya. Sebab ga punya alasan disini.

Pokoknya ceritanya dulu diajak. Lulus SMEAkarena orang tua ga punya biaya. Pokoknya gapunya biaya untuk kuliah, intinya gitu. Waktuitu saya SMEA berpikir nek lulus saya inginkerja tetapi gak jauh dari orang tua. Ya disekitarJogja ato Klaten. Karena kalo di luar ee.. diyang jauh itu kan kaka-kaka saya udah jauh.Jadi biar ada yang ngawasi orang tua. Biar adayang jaga. Jadi saya ingin kerja yang dekat.Waktu itu diajak Sr.Antoni untuk lihat-lihatsini. Trus ditawarkan disini ada apa namanya?Ada lowongan jadi guru sama ibu asrama, trusakhirnya… Intinya waktu itu, alasannyaternyata senanglah dengan anak ini. Bisa bahasaisyarat, saya tuh senang. Ada yang beda dariorang lain kan. Suatu pekerjaan yang apa yanamanya..? Eh sosial. Saya anggap inipekerjaan sosial

Alasanberkarya

Peneliti Apa yang melatarbelakangi anda tetap berkaryadi sekolah ini apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(21)

35

40

45

50

55

60

65

70

75

Subjek Yach…. Selain karena emang udah mungkincinta dengan anak-anak. Udah gimana ya?Udah nyaman disini.. Nyaman seneng denganpekerjaan ini, dengan anak-anak juga seneng.Mungkin karena itu.

Latarbelakangberkarya

Peneliti Ow.. karena cinta dengan anak-anak. Teruskalau boleh tau, apa pergulatan atau masalahterbesar anda ketika berkarya di sekolah ini?

Subjek Masalah.. Apa ya? Ga terlalu berat juga sihkarena kadang-kadang merasa lelah. Anaknyangompolan, ee-an. Itu saja.. kadang merasalelah ketika anak nakal, ee-an, ngompolan.Kadang-kadang kita merasa cape aja. Kadang-kadang kita udah istilahnya, dari pagi siangdengan anak trus. Gak ada masalah yg terlalukursial.

Pergulatanselamaberkarya

Peneliti Ga ada masalah yang terlalu…?Subjek Terlalu beratPeneliti Menurut anda sendiri, apakah pendampingan

yang dilaksanakan selama ini sudah cukup baikbagi perkembangan anak-anak?

Efektivitaspendampingan

Subjek Masih belum cukup. Tidak ada kata cukup. Kitatrus belajar. Trur belajar. Pokoknya belajar.Tetap gak ada akhir. Tetap ada anak baru,selalu ada tantangan baru. Jadi saya tidakpernah merasa sudah bagus, sudah cukup. Pastimasih ada yg harus dikembangkan.

Peneliti Jadi menurut ibu, harus terus belajar. Daripengalaman anda sendiri atau ibu sendiri.Menurut ibu, kriteria yang baik bagi sebuahpendampingan yang baik terutama untukpendampingan anak-anak disini yang memilikikebutuhan khusus?

Kriteria yangbaik

Subjek Pertama jelas mesti punya hati. Punya hatiuntuk anak seperti ini. Bahwa selalu memahamimereka bahwa mereka harus diberi perhatianataupun stategi yang khusus, yang istimewa.Lalu harus sabar. Lalu Berpikir positif bahwaanak itu ada sesuatu yg harus dikembangakan.Karena kadang-kadang tidak semua orangberpikir bahwa anak-anak seperti ini bisaberkembang. Jadi guru harus selalu berpikirpositif.

Peneliti Jadi pertama punya hati dulu, terus juga sabar,berpikir positif bahwa mereka pasti bisaberkembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(22)

80

85

90

95

100

105

110

115

120

125

Subjek Terus juga telaten. Juga mungkin ini meskipunsepele tetapi harus orang yang ga jijik-an.Anak-anak seperti ini kan… Anak yg bersih gabisa bekerja disini. Orang dikit-dikit jijik. Dikit-dikit jijik. Pasti akan sulit bekerja disini..

Peneliti Terus menurut anda sendiri, apa kekurangandan kelebihan dari pendampingan yang andalaksanakan selama ini?

Subjek Kekurangannya..? Eh mungkin sebetulnya.Kalo anak-anak deafblind ini kan sebetulnyaindividu yah? Ini yang membuat sering kali kitaga merasa efektif. Krn kita dengan satu gurudengan 3, 4 anak. Efektif memang 1 guru 1anak, agar tentu anak lebih maju danberkembang kalo kita 1 guru ia anak kan eh..1guru banyak anak. Pasti apa ya..? Tentuanaknya berkembangan sedikit ketika 1 guru 1anak. Lalu kelebihannya kita di sini, menurutsaya yah luar biasa dengan anak seperti ini.Diluar sana tentu ada, pasti di luar sana adaanak yang lebih mudah ditangani, tetapi kitatetap bertahan di sekolah ini mendampingianak-anak seperti ini. Itu yang menurut sayakelebihan kita yach disini.

Kelebihan dankekuranganpendampingan

Peneliti Sip sip bu.. boleh boleh.. kalo berdasarkanpengamatan anda, apakah pendampingan yangselama ini telah menunjukan hasil yangmemuaskan untuk kognitif, afektif danpsikomotoriknya?

Subjek Kalo itu tergantung anaknya. Iya tergantunganaknya. Klo anaknya memang mampu. Sudahada yang menunjukkan seperti Friska, Herman.Yah tapi kalo anak yang tidak mampu. Karenakadang faktornya, kadang bukan dari pendidik,bukan dari guru. Tetapi dari anak sendiri,karena memang anaknya memang tidak mampuuntuk diajak berkembang kearah kognitif.Memang tidak bisa. Tetapi ada yang bisa,nyatanya kayak Friksa baca tulis lancar.Penampilan bagus, yach kayak bagus, pasti yaberkembang. Dan itu juga karna anakya begitu,bukan pendidiknya semata-mata.

Hasilpendampingan

Peneliti Tetapi berdasarkan pengamatan sudah adaperkembangan?

Subjek Yach pasti.. sudah anak yang mampu sudah adaperkembangan misalnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(23)

130

135

140

145

150

155

Peneliti Berdasarkan pengamatan, faktor-faktor apa sihyang mendukung dari pendampingan yangselama ini dilakukan?

Subjek Jelas sarana dan prasarana harus sesuai dengananak yang berkebutuhan khusus. Kemudianguru-guru yang kompeten. Punya hati sabar.Kerjasama antar guru. Kemampuan anaksendiri juga sangat mempengaruhi keberhasilan.Mungkin trus stategi tadi, kalau bisa individuakan lebih berhasil. Tenaga ya juga haruscukup..

Faktor-faktorpendukungpendampingan

Peneliti Jadi itu menurut anda, sarana, guru teruskemampuan anak sendiri. Kalau menurut anda,bagaimana bentuk pendampingan yang sungguhmembantu untuk anak di sekolah ini?

Bentukpendampingan

Subjek Masih individu tadi. Individu itu tadi yah.Individu akan sangat bagus. Khususnyaterlebih-lebih untuk anak yang non-akademik.Kalo mungkin untuk anak yg akademik, yangsecara apa namanya IQ diatas normal keatas,rata normal keatas, gak harus individu. Tapiuntuk anak yang harus kita lebih mengatakanlow fungsion.

Peneliti Low vision?Subjek Low fungsion. Kyk Dava, Oky. Itu low

fungsion. Itu yang high fungsion, itu kelasnyabu Christina itu, kayak Angga, Friska, Herman.Itu yang high fungsion. Maksudnya kan intinyaakademik dan non kademik.

Peneliti Ya makasi bu. Saya rasa sudah cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(24)

Wawancara : ketujuh (W7)

Observe : Pak Suryawan (orang tua Tama) (P.S)

Lokasi : Via telepon

Tanggal : Kamis, 13 September 2012 (13 Sept 2012)

Kode : P.S, W7, 13 Sept 2012

Baris Pelaku Uraian wawancara Tema1

5

10

15

20

25

30

35

Peneliti Alasan bapa mempercayakan Tama ke sekolahHKI?

Subjek Yach.. saya pinginya anak saya lebih ini.Lebiiiih… baik dari yang kemarin..

Alasanmenyekolahkan

Peneliti Selain itu, ada alasan lain pak?Subjek yach karena intinya… yach kalo anak kayak

gitu.. kalo kita ga sekolahin. Mau gimana kankedepannya kita tambah tua.. kalo kita gaksekolah gak bisa apa-apa otomatis gimanakebelakangan tambah tua..

Peneliti Oy.. kalau boleh tahu bapa dapat informasitentang sekolahini, tentang HKI ini?

Info tentangsekolah

Subjek Dulu waktu kita pas buka restorant yach..waktu itu ada pengunjung restrant yang datangtrus ngomong itu hellen keller di jogja.. kitacari-cari ternyata ketemu disitu

Peneliti Dari pengunjung restorant yach.Subjek Iya waktu masih buka restorant, pengunjung

restorantPeneliti Terus kalau berdasarkan pengamatan anda

sendiri, selama Tama sekolah di HKI sampaihari ini, apakah menurut bapa sendiripendampingan dan pengajaran yang dilakukanoleh guru disekolah ini sudah cukup efektifatau tidak untuk hasil belajarnya si Tamasendiri?

Efektivitaspendampingan

Subjek Sangat efektif yach.. masalahnya perubahantama banyak sekali.. dari anak yang gak bisadiem sekarang mau diem, bisa lihat TV. Bisamenulis bisa “papi mami” banyak sihperubahannya.

Peneliti Selain itu apakah ada lagi?Subjek Banyak mba. Ada makannya dia juga.Peneliti Oh jadi dia bisa makan sendiri..?Subjek Iya dia bisa makan sendiri tida manja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(25)

40

Peneliti Apakah.. sudah menampakan hasil yangmemuaskan pendampingan yang dilaksanakanoleh guru-guru di sekolah

Hasilpendampingan

Subjek Memuaskan mba..Peneliti Apakah bapa ada kritik atau saran untuk

sekolah?Subjek Saya sudah bagus semua… saya sudah sangat

percaya dengan sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(26)

Wawancara : kesembilan (W9)

Observe : Pak darmadi (orang tua Friska) (P.D)

Lokasi : Ruang Tamu SLB/G A-B Hellen Keller

Tanggal : Senin, 17 September 2012 (17 Sept 12)

Waktu : 13.45-selesai

Kode : P.D, W9, 17 Sept 12

Baris Pelaku Uraian wawancara Tema1

5

10

15

20

25

30

Peneliti Makasi yah pak. Terima kasih ataswaktunya. Eh saya mau Tanya, apa sih yangmelatarbelakangi menitipkan Friska di sini?

Subjek Ya dulu, memang kalo di sekolah umumkanga ada. Trus memang ada SLB diWonosobo. Tapi kalo Friska itu, diWonosobo ga diterima karena memang.. apanamanya ya buta tuli. Maksudnyapenglihatannya ga jelas. Akhirnya disekolahkan di Hellen Keller di Jogja ini.

Latarbekangmenyekolahkan

Peneliti Tau juga dari suster juga?Subjek Ya dari Wonosobo. Dulu ini disekolah kan

di Hellen Keller. Dulu tuh SLB A-B.Maksudnya ini SLB yang A dan B, kalo iniyang C, D. Trus akhirnya ketempat di sinidari tahu berapa yach..?

Info sekolah

Peneliti Kalo bapa melihat ini, selama Friska didampingin, apakah sudah cukup efektifuntuk…?

Efektivitaspendampingan

Subjek Sudah..Peneliti Alasannya kenapa?Subjek Ya memang dulu kan… gimana yah dulu..?

dulu waktunya di sini memang sudahmandiri. Maksudnya belum berani ditinggal. Waktu itu, selama satu tahun itu lahlibur, trus kesini kan lama. Mungkin karenadia belum cocok dengan…

Peneliti Belum kekrasan..Subjek Ia mungkin sama pendampingnya sama

susternya. Sesudah itu ada pengantian sustersama ibu asrama, ya sampai sekarang.

Peneliti Apakah sudah menampakan hasil yangmemuaskan untuk Friska?

Hasilpendampingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(27)

35

40

45

50

Subjek Sudah. Sudah ada dibandingkan yang dulu.Kemana-mana harus di anter. Sekarang diabeli…

Peneliti Sudah beraniSubjek Ya.. pokoknya kalo kemana-mana, dia bawa

uang 10 ribu, dia tahu dia bawa 10 ribu.Belinya yah 10 ribu. Belinya ya itu. Sudahngerti.

Peneliti Ow sudah ngerti tentang harga..Subjek Ya.. tapi belinya di supermarket itu tahunya.

Karena kalo di supermarket kan tinggalambil. Kalo diwarung biasakan, pake tulisan,jadi ribetnya di warung biasa. Kalo disupermarket, yang kita mau. Jauh-jauh kitabisa ambil.

Peneliti Hm.. jadi begitu berarti sudah bagus. Hm..bapa apa ada kritik, saran atau usulan untuksekolah?

Subjek Enggak.. sebab saya sudah pasrah..Peneliti Ow.. sudah melihat hasilnya juga..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(28)

Lampiran 8 : Cergam Perbuatan Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maria
Typewritten Text
(28)
Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(29)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(31)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(32)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(33)

Rekoleksi Petama

Peraturan kuis-kuisan;

1. Tuliskan nama kelompok dan anggota kelompok. Jangan lupa….

2. Pikirkan setiap jawaban dengan sebaik mungkin

3. Apa yang sudah ditulis tidak boleh dihapus, dicoret apalagi diganti

4. Setiap jawaban menjadi tanggung jawab setiap anggota kelompok

5. Jika jawaban benar akan mendapat hadiah dan jika salah akan menerima

hukuman

6. Dilarang untuk protes.

7. Boleh protes dengan kopensasi Rp 50.000.

8. Peraturan ini bersifat mutlak dan tidak dapat digangu gugat

Pertanyaan kuis-kuisan:

Bagian Psikologis:

1. Ketika dunia dimusnahkan dengan air bah, ada banyak binatang yang

dikumpulkan sepasang demi sepasang. Menurut anda, ada berapa banyak

binatang yang dimasukkan ke dalam bahtera musa?

2. Ketika anda akan masuk ke dalam sebuah gudang yang gelap. Tidak ada

lampu dan listrik mati. Di tempat itu anda menemukan korek api yang tinggal

satu batang. Di sekitar gudang ada kertas yang basah, kayu triplek yang tipis

dan potongan kayu. Mana yang dinyalakan terlebih dahulu?

3. Di asrama HKI (Hellen Keller Indonesia) ada tikus yang beranak lima ekor

dalam sebulan. Berapa jumlah tikus di asrama HKI dalam setahun?

Lampiran 9 : Kumpulan Permainan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(34)

4. Ketika anda berkunjung ke suatu daerah dan tiba kemalaman, yaitu pukul

19.00. Pada saat itu, anda merasa sangat capai dan ingin langsung tidur.

Sebelum tidur, anda menyetel alarm jam beker analognya agar dapat bangun

keesokan harinya puku 08.00. Berapa jam anda tidur ketika bel alarm

berbunyi?

5. Seorang anggota gereja yang juga seorang pengusaha sukses di Yogyakarta,

suatu saat mengajak rekan-rekan bisnisnya yang akan membangun perusahaan

di daerah asalnya di dekat Danau Toba, Sumatra Utara. Ketika tiba di dekat

Danau toba, ada orang setengah baya bercelana jins robek, kaos lusuh dan

rambut yang tidak rapi tiba-tiba mendekati sambil menyapa: “Hei Abang!

Bagaimana khabar Kau?” pengusaha tadi dengan muka ketus menimpali:

“Jangan panggil saya abang!” mengapa????

Bagian Kognitif:

1. Gambar apa yang ada dalam uang koin kuning Rp.50?

2. Apa nama Buku Best Seller sepanjang masa yang tidak pernah berganti isi dan

selalu ada di pasaran?

3. Pohon apa yang bisa digunakan dari akar sampai daunnya?

4. Apa alat yang dibawa oleh Dewa Rama di tangan kananNya?

5. Dalam buku cerita yang berjudul “The Three Musketeers” dua Musketeer

bernama Athos dan Porthos, sedangkan yang satu bernama?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(35)

Kunci Jawaban:

Bagian Psikologis:

1. Tidak ada. Bukan Musa tetapi Nuh

2. Korek api

3. Tidak Tahu

4. 1 jam

5. Karena pengusaha itu wanita

Bagian Kognitif:

1. Komodo

2. Alkitab

3. Kelapa

4. Busur dan panah

5. D’Artagna.

Games 1 (Aku Kenal Siapa dia)

1. Pendamping membagikan kepada setiap peserta kertas berbentuk hati

2. Pendamping meminta setiap peserta untuk menuliskan namanya masing-

masing ke dalam kertas tersebut dan membagi kertas itu menjadi dua (tidak

dirobek) bagian kiri bersimbol minus (-) dan bagian kanan bersimbol positif

(+)

3. Pendamping meminta kepada peserta untuk mengedarkan kertas tersebut

kepada peserta lain untuk menuliskan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki

dan diwajibkan untuk menuliskan 1 hal pada setiap bagiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(36)

Games 2 (Pesawat dan Bandara)

1. Sebelumnya pendamping telah mempersiapkan tempat yang telah berisi

bangku dan peralatan yang menghalangimereka sampai ke tujuan.

2. Pada setiap kelompok, pendamping meminta perwakilan dari setiap kelompok

2 orang.

3. Dari setiap dua anggota, pendamping meminta salah satu dari mereka menjadi

pesawatnya dan bandaranya.

4. Untuk anggota yang menjadi pesawat, dirinya diminta untuk menutup

matanya dengan slayer. Dirinya dilarang keras untuk menyentuh bangku atau

benda yang menghalangi. Jika menyentuh harus mengulangi dari awal.

5. Untuk anggota yang menjadi bandara diminta untuk memberikan instruksi

kepada temannya untuk sampai ke tujuan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

6. Sedangkan untuk anggota yang tidak bermain. Mereka diberikan kesempatan

untuk menggangu lawan mereka atau memberikan support kepada

anggotanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(37)

Rekoleksi Kedua

Games (Apa yang Hilang?)

1. Pendamping menyiapkan amplop berwarna merah, putih, kuning dan biru

yang di dalam telah berisi potongan kertas berbentuk hati, bintang, segitiga,

segi empat secara acak.

2. Setiap peserta diminta untuk memperhatikan setiap amplop dan potongan

kertas tersebut dengan seksama

3. Kemudian pendamping memasukan kembali potongan kertas tersebut dalam

amplopnya masing-masing

4. Lalu pendamping mengacak amplop tersebut dan mengambil satu amplop

5. Kemudian pendamping mengeluarkan isinya dan peserta diminta untuk

memperhatikan, lalu menyebutkan potongan mana yang hilang

6. Dan hal ini di ulang terus hingga peserta dapat menebak dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

Lampiran 10 Contoh Format PPI

PROGRAM PEMBELAJATmTU tNDlvtDU ( pp! )

l\lANlp. : Albert Ltarret purba

KEI-AS : Alexander Graham tsell

GURU KELAS : Christina Sutanti

$LB/G,.AB HELEIN rfi.Hl,r"mR INnoNIrstA,Jl. RE. Martadinata l\o. gBA Wirobrajan yogyakarta 55253

Te I p./ Fa x. (0274) 61 80 89 e- m a i I : btfySgya@g1rratl"eqn

f lf:Lf;F.'lir" [: Ll.E Rll*lnftNtr $tA

(38)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

SEKOI,AI.I I,TJAR T]I,\SA GANDA T'UNARUNC U-N Iil'R,,\ ( DE.,\ F I}L I N D)FIETENT t.(EhtER IN DOhIE$t/L

.lalan Il,F;. frlartarlinata Nlo 88A si irobra.ian Yogyakarra.55253'i'elp./l:'ax. (0274) 6lg0gqe-rnait: hkiyogya@gmait conr

'l'lilM z\ : l_l L/\ N (; 'l'A I-l Ll N

ITORMAT I'['I SLB/G-AB IiEI-EFJ KELLEII INDOT{TiSJI,A

llagian /r

lJr:ma

Keias ses.rai LrsiiL

Kelas kernalrpuan

Tanggal lahir (usia)

Tanggal penyusunan

Jenis Kelarnirr

A lanrat

Bantu I

Albert Baret PLrrtra

Kelas 2

Ke las 2

4 Se pternber 2004

l..rk i-l.rki

Pc'r'unt.['uspa lndah pll4 B a n gu lt.i irr o. I,,;l: iha rr.

l. Bahasa Iou yarrq digunaknn anak :

- lsyalat loliar

- Isyarat SIBI :;elama bersel<olah ( rnenjalvab pertanyzran clerrgan nrenirul<;rn

is'/arat pelranya r nrenrbeo ).

?-. Inibrttletr;i pentilr6l tetttang arrali (rnisall<an anal< tidal< tinggal bc:rsit11i1

orang tuanya. atau anak perr.ah tirrggal kelas di kelas I selarna 2 thn. clll)- Anak tinggal bersanra orang tua.

- st'ial< tahun ?009, setiap h;rri antar .jenrput ke sel<olah clan tinggal cli

asral]1a separuh lari setiap senin sanrpai sabtu ( sepulang sehcilal iapr12.30 samprai 16.3() anak tinggal cli asrarna t-lKl. Setelalr itLr anak di.ienrpgr()rang (rrarrya ).

Punya saudarrr l<ernba' yanq sama-sanra tuna rungu clan lolv vision.

['ttt1)'it seoratlr.], lial<al< lalii-laki yang nonral bernarna llerlrelt [)ur.tra, t]sia llthn ( 20 Sc;rte nrtrcrr' 2003 ), Lclas _] SD,

(3e)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

l' Korrdisi laitl'7irng burhttbungan clenga. anal< (rlisalkan pernah ,rcn*.lar,iepilepsi atau pernah terjatuh sehingga harus crirawat di RS. dr) :

Berdasarkan resLutr nredis, Albert :

- Mengaranri rnasar-rrr paila pe,grirratan dan nendengaran.- Clbsor licrnbrrr ( I).13.2070 gr )

- l)cnglilratan.i:ruh Ot)S

- Pcnglihatan cic.liat ODS

- Riwayat pcnyal. it mata

- Dipercaya akitrat

- Pernah operasi katar.ak rnata

2tt/4,5 Obyek Lrola.

:.iarak 20 ol ukurarr

konclisin.va masih bail< (

Ops. Cat.OD sedang ),ang OSkataral< tipis ),ncnLtrut clolitr:r arral<

untuk tanarl lensa tetapi rnenunggu

8 Marer 2005

diketahui sejak usia

Virus Rubella

I meter ob'yr:1.. lrolir

2 bln

4.

disaranl<an ur.tul< oper.asi lanjutan

ukuran ; : pupil mencukupi.

Tarrggal operasi

L,ayanan lain 1,3119 seba.iltnya cliberihan (rnisal :

terapi rvical.a, dst) :

- Dilayanidi sekolah.

anak sebaikny,a nrengikLrti

5. 1'ujuan.iangl<apanjang(rahunan) :

- lv{arnpu berl<omLrniliasi 2 arah dengan orang Iain.- Iv{anrpu berbahasa lisan clan tulisan dengan baik..- Merrgernbangk:rrrADL

- Marnpu lrcrrt,,rrrririasi t.r.rn bcrsosiarisasi crcrgarr orar.)g rrr.rr.rrArrnasyar.akal.

- Marnpu berbic:rra / berl<omurrikasi dengan bahasa oral / wicara.- Marnpu hidrip rnandiri.

6. 'fujLran jangka pendek:( t tahLrn ):- Anali l'llilllll)l'l tlct'baltirslr / bct'l<.rrrunil<asi 2 ararr sccara scclcrhara clcrrgi.rrr

balra';a 'syarat ( rrerr.iau ab :;apaa, seramat pagi. rnenjawab pertal,aandi:ngarr l<ata tlrnya ,, Siirpa , apa .,,.) )

- Anak marnpu nrenuliskan:

(40)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

F.;

t. N:.rrn.-narr.rrr benda y rng ada di sekitar (,eja,r<ursi, Lrur<Lr, pensir. pirr)arltulis. liiptrs arrgin. kclas. clll.)

N.rnr.-nama terrl^. schelas, nalna-nama teman di sel<olah, n^rra-narnagtlrtlt llallltl-llalllrl stl:itcl'. llallla-ttarna bapali c'llrrr itlu ASr.apra. rrlnta-n:lrna onggota keluarga irrti"

Nar,a-,a.ru \var,A: ,re'.rr. riu.ing. bir.. rrijau. rritarrr. putih.,ran1,c.Me,gekspresil.an rir:inginln dan rnerlahanri kei,gi,an orar)g railr.sepr:rt i:

- Mlarnp.rrrrenriliir.

- Manrpir nreniawab pertanyaan dengan bahasa isyarat ( ya, tirJak.suclarlr r sclcsa i, bc I unl,ntlu, t icla k rlau ).

2,

-1 .

4.

(41)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

Blgian B

l{o. [,Pl

'l'lrrgga I l)cn1,r rslr rrln'l'rrrrlip,rr I I rvrrlrrrrsi

Ntrrrrrr trlrrr,rr

v L Ar.ea/aspek

teh celup )

('ltlislirrrr Srrlrrrrti li,l,tl

Bekeria ( [Vlentasak / nrerntruat

2. Tugas / Ketrar,rpilan / Kegiaran :

- Bcla-f ar llerrrasak / ruerrt,Lrat teh nranis untLrk sajiarr pesta urang tahu..

3' T'ingl<at kerna'rpuan yang rJirririki /'r-irrgkat r<enranrpuan saat ini /Kernarnpuan das ar. saat ini :

- Belum bi:,a rnernbLrert rnirtrnt,rrr telr manis

4. 'I'Lrjuan l<husus / Tujuan pentbelajar.arr :

a. Kondisi

l) Pacla saat guru menyi.pr<an [:ahan (teh cerrp. gura pasir. cangkir.tutup cangl(ir. serrdo[<. terntos air panas).

2) Pada saat guru nrenyiapkan peraratan untul< mernbuat terr marris3) Pada saat gurlt lrrentbul(a kotak teh

4) l)ada saat g,-tru lrcnLtang trir panas

5) Padti saat grlru tnen)/endok / nrenakar gula6) Pacla saat grrru lnerrasLrkkan girla ke cangkir7) lracla saat guru mencelulrl<an teh celLrp l<e cangl<irB) Pacla serat guru rnengangriat teh dan sendok dan ,reretar<kan di

tempat lain

9) Pada saat guru rnengaduk teh

I0)Pada saar gurlt rnenghidangkan

b. Peril.rku ;

l) Albcrt bisa rrrcrryi,pr<arr barrarr (tcrr ccrup, gura pasir, cangriir. tLrtul:r:urrgl<ir., scnrlok, tcnnos air panai;),

(42\

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

2) Albcrt bisa rrrerlgarnbil pcrartrran untuk rner,bu^t tch r,arris3) Albert bisl rnenrbuka l.otak teh

4) AIberr bisa nrenuang air panas ke dararn cangrcir.crengan rernospeilcel,

5) z\llr,:rt hisa rnerr.r,cncloli / rrentrkar gula(r) l\lhe'r't [risir nrclrrirstrkkarr grrlir lic cirrrgl<ir

7) Albcrt bist rncrrt:clupkurr tclr kc carrgkil

8) Albcrt bisa rrrcrrgangkat tcrh clarr sendok clan rneletaltkanrrya ke:

terrrpat lain

9) Albert bisa rtrengacluk tc,h

I0) Alberr bisa menglridangl<an teh.

(43)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

Nanra Anak: lrlarlar

Ke las

Kelas scsuli usia

Kegiata n

z\ relt

.\NAI-,ISA ]'TJGAS

Alhcrt Baret Purba

r.rsiir 7 tlrn, Llsia l<cnrarlprran sesuai anai< kelas

ke lls 2

Merna;ali. ( Merl,ruat teh rlarr is)

: Relieria

(44)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

K IJTiISANEAN_I' ri Nll,A I AN :

r. ( LIF ) [Jrrntuan rrisik. corrtorr:.r'angan cri barvah tangan'2. ( BV ) Bantuan Ve.bar, contoh : Berupa risarr arau isyar.at.1. (D)Dcrnonstrasi

tt, ( p ) [)ctuniuk, corrtojr : bcrupa gesture. crue sedehana/sentuhan5. ( +'/ - ) Kadang kacilng. crapat rnerakukan tanpa bantsi* apaprrl

. 6.(+)Mrndiri

EUUI]E PENCA PAIAN

,asil Evaruasi terakhir X r00 (zr : Jumra' Anarisa Tugas

Evaluasi peltemuan terakhir : l0/10 X 10096 :Artinyit siswa telah mc'ncapai l0 dari l0langkah anarisa tugas kegiatan nrenrbrratthe manis. t-rasirrrya rebitr dari g0oz pencapaian dari targer yang dihar.pr<an.

(4s)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

Bulliurr liNo, l)[)l :

l'irtrg6llrl l)cityrrstrrrrrn :

'l'ltrrggirl lir,,rltrirsi :

Nanra gtlru : Christina Sutarrti S"l)d

l. Area / as;pek : Bekeria ( Berbelan ja )

, 2. / Trrgas / hetrarlpil:rrr / l(egiatan :

- Belajar berbelarr.ia baharr untuk rnernbLrat telr manis untuk sa.iiarl pesta

ulang tahun.

3. Tingkat ketnetmpuln yang tlinriliki /'fingkat kema1npuan saar ini IKcrnarnpuan dasar saal ini :

- Belunl bisa belanja senrliri untuk membeli balran merrbuat rlrinunran

teh nranis

4. Tirjuan klrusus / Tujuan l)errbelajaran :

a. Kondisi :

Pada saat guru menerangkan barang yang alcan clibeli

Pada saat guru .rendarnpingi anal< membeli bar.arrg yang iikan

dibeli

l)ucla saat guru tnctrpcrlienalkan uang 1.000

b, Perilaku :

- Albr:rt lrisa men -rlislian trarang yang al<an dibeli di kertas teh cclup

).

Albert bisa nrembeli barang yang dibutuhl<an secara mandiri di

warung dekat sekolah (teh celup ) clengan membawa catatan lalu

mernb'erikannya [.epacla penjual, menyerahkan uang sL'rta

menerirna barang ( menerima uang l<embalian bila acla ).

- Alberl bisa rnengenal uang 1.000.

c. Pencapain : 30 %

d, Wal<tu :3bulan

(46)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

Nurnrr A rrll,.: Nlrrrir

l(:lls

Kclas scsrrai usii,r

Kegiatan

l rea

ANAI-ISA TUGAS

: r\lbcrt Biu'ct [)ur[-rir

: []iil 7 tlr..tlsin lierrrlrrrlttrurr liclus 2

: l(clar; 2

: Bt:rbelanja bahan mernbuat teh celup

: Bcl<eria

[Nol_IrI

URUTAN

IKECIATi\N

barani-, _\,arr11 ak arr

dibeli( telr celup,

gula pasir ).

Membeli barang

yang dibutuhkarr

Mengenal uallg

t.000

l. ( BF ) Irlantuan Fisik, contoh:1-angan cli bawah tangan

2. ( BV ) Banruan Verbal, crntoh : Berupa lisan atau isyaral

3. (D)Derrronstrasi

4. ( I'' ) Petunjul<, contoh : berupa

5. ( + /- ) Kadarrg kachrrgdapar

(r. (+)Mandiri

t'

gesture. c I ue sedehana/sentuhan

rnelaliukan tanpa barrtLlan apal)un

Ilun4us PBNCAPA{AN

tlasil tivaluasi terakhir X I00 r)(, : ,lumlah Analisa Tugas

Evaltrasi pertcn'luan tcralllrir = li.l X l00Vo = 100%o

Artinya sisrva telah t:rencetpai 3 dari 3 langl<ah analisa tugas l<egiaten berpaliaiap

l-lasilnya siswa telah rnencapa' 80 % <iari target yang diharapkan,

{47)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(48)

1. Identitas

Tanggal : Senin, 3 September 2012

Kelas : Alexander Graham Bell

Guru : Bu Christina

Siswa : Albert, Gilbert, Tama dan Angga.

2. Jadwal hari ini

Waktu Kegiatan

07.30-08.00 Doa pagi

08.00-08.15 Kumpul pagi

08.15-09.00 Dialog atau percakapan dan mencatat

09.00-09.30 Snaks

09.30-10.30 Berenang

10.30-11.30 Istirahat

11.30-12.30 Mencatat

12.30 Doa penutup

3. Suasana kelas :

Suasana cukup tenang dan tidak banyak kegaduhan. Hanya anak-anak sulit

terkendali saat guru pergi untuk mengambil alat peraga di dapur asrama, tetapi

terkendali kembali setelah guru datang membawakan alat peraga.

4. Khusus Guru:

a. Sikap guru : sikap guru tegas dan mendisplinkan saat anak-anak tidak

memberikan perhatian pada proses, menggangu teman atau saat anak tidak

mengikuti apa yang dikatakan oleh guru

b. Usaha membangkitkan suasana belajar : guru cukup mampu membangkitkan

Suasana belajar. Guru mampu untuk menggunakan bahan yang ada di

sekitarnya dan memakai apa yang dikatakan oleh anak.

Lampiran 11: Catatan Berkala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(49)

c. Penguasaan bahan : guru cukup terampil hanya guru pada awal agak kesulitan

untuk mencari bahan yang kontekstual dengan anak dan bahasa isyarat yang

dapat digunakan untuk kata baru baru yaitu “Mentah”

d. Penyajian materi : materi yang disajikan cukup sesuai dengan anak karena

bahan yang digunakan pada hari ini adalah dialog

e. Media yang digunakan : sesuai karena media yang digunakan adalah media

yang ada dan berada di sekitar anak, yaitu tempe

5. Khusus Anak:

a. Sikap anak : pada awalnya perhatian, hanya setelah mereka bosan dan jenuh.

Anak mencari kesibukan lain dan menghidar dari yang dijelaskan oleh guru

b. Keterlibatan anak dalam proses: pada awal cukup terlibat hanya semakin lama

semakin bosan dan akhirnya tidak konsentrasi namun denan ketegasan guru.

Anak kembali memperhatikan penjelasan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(50)

1. Identitas :

Tanggal : Rabu 3 September 2012

Kelas : Alexander Graham Bell

Guru : Bu Christina

Murid : Tama, Angga, Albert dan Gilbert

2. Jadwal Hari ini :

Waktu Kegiatan

07.30-08.00 Doa pagi

08.00-08.15 Kumpul pagi

08.15-09.00 Dialog atau percakapan dan mencatat

09.00-09.30 Snaks

09.30-10.30 Mencatat

10.30-11.00 Istirahat

11.00-12.00 Mendikte

12.00-12.30 Bermain bebas

12.30 Doa penutup dan pulang

3. Suasana Kelas

Pada hari ini, suasana kelas cukup kondusif. Hanya ada peristiwa yang

menjadi pelajaran bagi saya, yaitu pelajaran karakter. Guru mengajarkan anak

untuk meminta maaf dan memberikan maaf kepada temannya. Pelajaran ini

diberikan kepada Angga dan Gilbert.

4. Khusus Guru:

a. Sikap guru : tegas saat anak berbuat sesuai yang „Nakal” namun mampu

memberikan pengertian kepada anak.

b. Usaha membangkitkan suasana belajar : guru selalu berusaha untuk

memberikan apresiasi dan semangat kepada anak dalam setiap proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(51)

c. Penguasaan Bahan : guru selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi

anak. Contohnya guru tidak tahu bagaimana bahasa isyarat “mentah”.

Pertama-tama beliau berjalan untuk mencari siapa yang dapat ditanyakan,

namun setelah tidak menemukan beliau membuat bahasa isyarat sendiri.

d. Penyajian Materi : Sesuai dengan kontek yang akan dialami oleh anak. Yaitu

benda yang ada di sekitar mereka (tempe mentah dan matang, tempe matang

rasanya enak dan tempe mentah rasanya tidak enak)

e. Media yang digunakan : Tempe mentah dan matang

5. Khusus Anak:

a. Sikap anak : anak cukup terlibat dalam setiap proses dan berusaha sebaik

mungkin untuk memperhatikan guru saat menerangkan mereka.

b. Keterlibatan anak dalam proses: dalam setiap proses anak terlibat, sehingga

guru tidak kesulitan dalam mengajar mereka.

6. Peristiwa tidak terduga:

Pada hari ini, guru mengajarkan anak-anak untuk meminta maaf. Peristiwa ini

terjadi saat guru mengorek hasil mendikte anak satu persatu. Saat guru mendikte,

anak-anak berdesakan untuk melihat koreksian guru dan kebetulan Gibert berada

di depan Angga, Angga ingin melihat lebih dekat. Namun cara ia melihatnya

dengan mendorong kepala Gilbert kebelakang. Tentu saja guru melihat peristiwa

itu, langsung menegur Angga dengan memukul kepalanya menggunakan pulpen.

Angga menjadi terkejut dan menangis saat itu juga. Guru hanya membiarkan dan

mengatakan mengunakan bahasa isyarat, bahwa apa yang ia lakukan itu salah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(52)

harus meminta maaf kepada Gilbert. Pada awalnya Angga enggan untuk meminta

maaf namun setelah diberikan pengertian dari guru, akhirnya ia mau meminta

maaf. Namun Gilbert yang keras dan marah sulit untuk memberikan maaf kepada

Angga.

Di sinilah pendidikan karekater diberikan, mengajarkan anak untuk meminta

dan memberikan maaf. Guru secara halus dan lembut memberikan pengertian

kepada Gilbert untuk memberikan maaf, bahwa kalau ia mau memberikan maaf

adalah anak yang baik dan pintar. Dengan sedikit enggan dan menangis, akhirnya

mau memberikan maaf. Melihat hal itu guru memberikan apresiasi kepada anak.

Dalam hal ini, penulis melihat bahwa anak-anak jika diberikan pengertian mereka

akan mengerti apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(53)

1. Identitas :

Tanggal : Jumat 7 September 2012

Kelas : Hellen Keller

Guru : Bu Peni

Murid : Firman dan Dava (murid dari kelas Bu Tanti karena guru pre

care), Brigita, Raka.

2. Jadwal hari ini :

Waktu Kegiatan

07.30-08.00 Doa pagi

08.00-08.15 Kumpul pagi

08.15-08.30 Dialog atau percakapan

08.30-09.30 Motorik halus (Dava, Firman, Brigita) dan

identifikasi (Raka)

09.00-09.30 Snaks

09.30-10.30 Kesenian atau musik

10.30-11.00 Istirahat

11.00-12.30 Bermain bebas

12.30 Doa penutup dan pulang

3. Suasana Kelas

Suasana hari ini kurang kondusif, karena cara mengajar yang beragam dan

kekurangan yang berbeda-beda, sehingga perhatian dari guru terpecah pada setiap

anak.

4. Khusus Guru:

a. Sikap Guru : berusaha sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik

kepada setiap anak. Guru berusaha untuk menyamakan bahsanya dengan

bahasa anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(54)

b. Usaha membangkitkan suasana Belajar : Guru membangkitkan suasan dengan

menyanyi bersama. Setiap anak di minta untuk menyanyi. Misalnya brigita

meskipun menyahut hanya denga “baba” atau “mama”, firman menggunakan

bahas iyarat dan raka yang diajak untuk menyanyi.

c. Penguasaan Bahan : Guru cukup menguasi bahan yang ada diajak pada setiap

anak.

d. Penyajian Materi : Materi cukup konteks dan sesuai dengan apa yang ingin

dicapai dari seiap anak

e. Media yang digunakan : Sesuai dengan daya penangkapan anak

5. Khusus Anak:

a. Sikap anak : awalnya anak yang kurang memperhatikan, namun guru terus

berusaha untuk mengajak anak. Sehingga anak ikut dan mau terlibat dalam

proses, meskipun anak agak ngeyel dan sulit diajak.

b. Keterlibatan anak dalam proses : secara keseluruhan anak cukup terlibatan

dalam proses belajar mengajar. Meskipun ada anak yang sulit untuk duduk

diam dan mengerjakan tugas yang diberikan. Firman yang tidak mau

mengejakan motorik halusnya tetapi mencari buku Bobo untuk di lihat, Dava

yang kalau tidak disentuh tidak bergerak. Raka yang sering berjalan-jalan dan

Brigita yang hanya mau mendengarkan musik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(55)

1. Identitas :

Tanggal : Senin,10 september 2012

Kelas : Alexander Graham Bell

Guru : Bu Christina

Murid : Angga, Tama, Albert dan Gilbert

2. Jadwal hari ini :

Waktu Kegiatan

07.30-08.00 Doa pagi

08.00-08.15 Kumpul pagi

08.15-09.00 Dialog atau percakapan dan mencatat

09.00-09.30 Snaks

09.30-10.30 Berenang

10.30-11.00 Istirahat

11.00-12.00 Mencatat dan mendikte

12.00-12.30 Bermain bebas

12.30 Doa penutup dan pulang

3. Suasana Kelas:

Pada hari ini, kelas cukup baik dan terkendali, meskipun ada tamu yang

berkunjung (SMP PL Wedi), anak tetap perhatian pada setiap proses yang

diberikan guru.

4. Khusus Guru:

a. Sikap guru : guru cukup tegas dalam proses. Guru mengajar setiap anak untuk

terlibat dalam setiap proses belajar mengajar, sehingga setiap anak tersentuh.

b. Usaha membangkitkan suasana belajar : guru berusaha menstimulus anak agar

mampu untuk mengungkapkan pendapatnya masing-masing, misalnya wortel

berwarna oranye, cabe berwarna oranye dan hijau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(56)

c. Penguasaan bahan : guru berusaha sebaik mungkin untuk bertanya dan

mencari bahasa isyarat yang belum beliau ketahui, misalnya wortel. Selain itu

juga, guru menulis percakapan sesuai dengan apa yang dikatakn oleh anak.

Misalnya “Albert berkata cabe berwarna Hijau dan Oranye”

d. Penyajian materi : sesuai dengan konteks anak yaitu benda yang ada di sekitar

mereka

e. Media yang digunakan : Wortel, Tomat, Cabe dan Labu Siam

5. Khusus Anak:

a. Sikap anak : anak memperhatikan apa yang diberikan oleh guru. Mereka

sangat aktif dalam setiap proses, mungkin karena guru yang sedang dalam

keadaan cukup fit. Sehinga ank pun ikut terlibat dan merasakan senang dalam

prose. Tidak seperti tempo hari saat guru sedang tidak enak badan, anak pun

kurang bersemangat dalam prose belajar mengajar.

b. Keterlibatan anak dalam proses : mereka mau terlibat dalam setiap proses. Jika

guru bertanya, mereka berusaha untuk menjawab dengan sebaik mungkin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(57)

1. Identitas :

Tanggal : Selasa, 11 September 2012

Kelas : George Zeeger

Guru : Bu Tanti

Murid : Dava, Oky, Firman dan Raka

2. Jadwal hari ini:

Waktu Kegiatan

07.30-08.00 Doa pagi

08.00-08.15 Kumpul pagi

08.15-08.30 Dialog atau percakapan

08.30-09.30 Motorik halus dan bahasa isyarat

09.00-09.30 Snaks

09.30-10.30 Menyanyi dan menari

10.30-11.00 Istirahat

11.00-12.30 Motorik halus dan bahasa isyarat

12.30 Doa penutup dan pulang

3. Suasana Kelas :

Suasana pada hari ini, cukup baik dan menyenangkan bagi setiap anak.

Anak-anak tidak begitu rewel. Firman yang biasa jalan-jalan sedikit demi

sedikit berkurang. Dava bersemangat dalam kegiatan motorik halusnya, yang

biasanya hanya bisa memasang 3 jepitan baju sekarang dapat 7 buah. Oky

sedikit memukul dirinya dan mau memasukkan manik-manik kedalam tali

lebih dari 7 buah, yang biasanya 3 saja harus di suruh. Raka yang mau

berbicara dan bernyanyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(58)

4. Khusus Guru :

a. Sikap guru : mendampingi satu persatu setiap proses dan selalu mengawasi

peneliti.

b. Usaha membangkitkan suasana belajar : guru berusaha sebaik mungkin

memberikan apa yang dapat mereka lakukan dan sesuai dengan kebutuhan

masing-masing

c. Penguasaan bahan : dalam hal ini, tidak ada bahan. Namun tujuan yang

ingin dicapai oleh guru, karena tuntutan pada setiap anak berbeda-beda.

Untuk Firman ia harus bisa memperhatikan orang bicara, minimal bisa

duduk dengan tenang. Untuk Dava dan Oky, memperkuat motorik

halusnya dan Raka pada kebulatan dalam pengucapan karena lidah pendek

dan langit-langit mulut yang tidak ada

d. Penyajian materi : sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh guru dan

sesuai dengan kebutuhan anak

e. Media yang digunakan : manik-manik besar dan kecil, Majalah Bobo,

jepitan baju dan buku gambar

5. Khusus Anak :

a. Sikap anak : pada hari ini anak cukup menurut dan tidak serewel, sperti

tempo hari saya mauk kedalam kelas ini.

b. Keterlibatan anak dalam proses : dalam proses anak-anak terlibat

didalamnya, meskipun anak agak malas melakukan apa yang diminta oleh

guru, misalnya Dava yang agak malas memasukkan manik-manik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(59)

1. Identitas :

Tanggal : Rabu, 12 September 2012

Kelas : George Zeeger

Guru : Bu tanti

Murid : Dava, Oky, Firman dan Raka

2. Susunan Proses Belajar Mengajar

Waktu Kegiatan

07.30-08.00 Doa pagi

08.00-08.15 Kumpul pagi

08.15-08.30 Motorik halus dan bahasa isyarat

08.30-09.30 ADL (Activity Daily Living)

09.00-09.30 Snaks

09.30-10.30 ADL (Activity Daily Living)

10.30-11.00 Istirahat

11.00-12.30 Motorik halus dan bahasa isyarat

12.30 Doa penutup dan pulang

3. Suasana Kelas

Suasana kelas pada hari ini, kurang mendukung. Karena pada hari ini,

anak-anak agak rewel. Dava yang tidak ingin melakukan pekerjaan motorik

halusnya, jadi ia dihukum oleh guru berdiri di sudut dan dibiarkan menangis

hingga puas. Sedangkan Oky yang mulai malas mengerjakan pekerjaan

motoriknya. Ia malah memakan tali motoriknya. Lalu ada acara ADL (Activity

Daily Living), Firman tidak mau melakukan tugasnya tetapi malah pergi dan

ingin bermain. Akhirnya ia malah menangis dan marah-marah. Raka yang

ketika diminta duduk dilantai malah ngeyel untuk tiduran. Karena kalau dia

tiduran maka ia akan buang air besar di celana.

4. Khusus Guru:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(60)

a. Sikap Guru : Pada hari ini sikap guru tegas dalam mendidik anak.

b. Usaha membangkitkan suasana belajar: guru berusaha sebaik mungkin,

terutama saat berusaha mengalikan perhatian Raka agar tidak tiduran

dengan membacakan cerita dari majalah Bobo. Selain itu juga, guru

mengajarkan Firman untuk belajar bahasa isyarat yaitu “saya minta buku

bobo” atau “Firman minjam buku bobo”. Jika pengamatan memperhatikan

sangat lucu dilihat. Karena ia menggunakan bahasa isyaat saja berulang-

ulang dan terlihat sulit sekali. Tetapi guru berusaha sebaik mungkin dan

sekuat mungkin untuk mendorng anak mengungkapkan apa yang

diinginkan dirinya.

c. Penguasaan bahan: guru berusaha sebaik mungkin menyampaikan bahasa

dapat ditangkap oleh anak dengan baik.

d. Penyajian materi : mengucapakan “saya minta majalan Bobo”

e. Media yang digunakan: manik-manik, majalah bobo, puzzle, buku tulis,

jepitan baju.

5. Khusus Anak:

c. Sikap anak: pada hari ini ada agak rewel dan kurang terlibat

d. Keterlibatan anak dalam proses: anak sibuk dan sulit diatur. Mereka lebih

cenderung mengikuti kemauanya daripada menuruti apa yang gurunya

katakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(61)

Metode Pengajaran Klasikal

Metode Pengajaran Individual

Lampiran 12 : Foto-Foto Proses Belajar Mengajar di Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(62)

Motorik Halus

Hasil Karya Anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(63)

Bermain Musik

Pelajaran Menari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(64)

Kegiatan ADL (Activity Daily Living)

Snaks Bareng

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(65)

Lampiran 13 : Video Proses Belajar Mengajar di Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(66)

Rekoleksi Pertama

Aku Pendamping Berspiritualitas Gembala Baik

No Waktu Susunan Acara

1 14.00-16.00 Datang Ke Tempat Tujuan

2 16.00-16.30 Snaks Sore

3 16.30-17.00 Pembukaan Dan Perkenalan

4 17.00-18.30 Sesi 1: Aku Mengenal Siapa Dirinya

5 18.30-19.00 Makan Malam

6 19.00-20.30 Sesi 2: Aku Seorang Pendamping

7 20.30-21.00 Ibadat Malam

8 21.00-05.00 Istrirahat Malam

9 06.00-06.30 Ibadat Pagi

10 06.30-07.00 Makan Pagi

11 07.00-08.30 Sesi 3: Aku Seorang Gembala

12 08.30-10.00 Sesi 4: Aku Dipanggil Untuk Melayani

13 10.00-10.30 Snaks Pagi

14 10.30-11.30 Penutup

15 11.30-12.00 Ibadat Siang

16 12.00 Sayonara

Lampiran 14 : Jadwal Acara Rekoleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 9. Anna Titis Widosari dan Puri Wahyuni, sahabat, rival serta teman sharing dalam suka dan duka terutama dalam proses penyusunan skripsi

(67)

Rekoleksi Kedua

Aku Dipanggil untuk Menjadi Seorang Gembala Baik

No Waktu Susunan Acara

1 14.00-16.00 Datang ke tempat tujuan

2 16.00-16.30 Snaks sore

3 16.30-17.00 Pembukaan

4 17.00-18.30 Sesi 1: Apa yang hilang?

5 18.30-19.00 Makan malam

6 19.00-20.30 Sesi 2: Gembala yang Baik dan Buruk

7 20.30-21.00 Ibadat malam

8 21.00-05.00 Istrirahat malam

9 06.00-06.30 Ibadat pagi

10 06.30-07.00 Makan pagi

11 07.00-08.30 Sesi 3: Aku Mengasihi Mereka

12 08.30-10.00 Sesi 4: Aku Ada Untuk Melayani Mereka

13 10.00-10.30 Snaks pagi

14 10.30-11.30 Penutup

15 11.30-12.00 Ibadat siang

16 12.00 Sayonara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI