pk_februari_2011

52
Edisi Februari 2011 Ketika Alam Berbicara Pertumbuhan Rohani Pendidikan Anak Untuk Kalangan Sendiri 22011

Upload: gia-pringgading

Post on 10-Mar-2016

233 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/pk_februari_2011.pdf

TRANSCRIPT

Page 1: pk_februari_2011

Edisi Februari 2011

Ketika Alam Berbicara

Pertumbuhan Rohani

Pendidikan Anak

U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i

2 2 0 1 1

Page 2: pk_februari_2011

CATATAN PERISTIWA

RESENSI BUKUTotal Church Life 33

RENUNGAN UTAMA

TEROPONG FIRMAN

TOKOH ALKITAB

SAKSI IMAN

RENUNGAN PSIKOLOGI

Q-TA

Ketika Alam Berbicara

Pertumbuhan Rohani

YABES : Doa Mengubah Derita

MATTEO RICCI : Utusan Injil Bagi China

Psikologi Perkembangan Mental, Moral & Psikososial

Ibadah Thanksgiving

Konser Music & Dance

The First Day Care : Peresmian

Natal Seksi Pemuda Bagi Kristus

ISI

4

8

11

14

17

21232432

JAMAHANKesaksian Sdri. G. Marsela Giovani Sugiarto 46

CERITA PENDEKKe Sana Kasih Berlabuh 34

SUDUT PANDANGPendidikan Anak 40

50

24

SUDUT

CERITA

PANDANG

PENDEK

LIPUTAN UTAMA

34

40

26

cover oleh :S. Agung Widiatmoko

pelitakasihfebruari2011

catatan redaksi

pembina

penanggung jawab

pemimpin redaksi

sekretaris

bendahara

dewan redaksi

reporter

pengetik naskah

artistik & tata letak

sirkulasi

Pelita KASIH

Semua naskah majalah Pelita KASIH dapat diakses melalui internet di situs : www.giapringgading.org

CATATAN PERISTIWA

21

32

edaksi

Redaksi menerima sumbangan naskah, cerpen, opini, karikatur dan lain-lain. Naskah tidak harus mencerminkan pandangan redaksi, tetapi harus sesuai dengan visi majalah Pelita Kasih (ERI = Edukatif, Rohani, Informatif). Redaksi berhak untuk menyunting setiap naskah yang diterima, dengan tidak mengubah hakekat isi tulisan tersebut. Setiap naskah diketik rapi, 2 (dua) spasi, huruf Times New Roman 12 poin (bila menggunakan komputer), panjang naskah 4-6 (empat-enam) halaman folio. Bila berupa gambar (karikatur, lukisan dan sebagainya) seukuran kertas A4 berwarna dan/atau hitam putih.

i

Pdt. Dr. Indrawan EleeasBudhi Wibowo

Seksi Literatur GIA Pringgading

Pdt. Freddy Hartono

Esther W. Lestari

Bambang Santoso

Pdt. Petrus F. SetiadarmaPdt. Lukas BudijanaLydia Lianawati

Hana LiaAgung Sugiyono

Esther W. Lestari

Rahelia Linda

Seksi Literatur GIA Pringgading

Jl. Pringgading 13Semarang 50135Telp. 024 - 3540563

“… atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita …”

Syalom,

Secuplik bait lagu di atas menjadi hits setelah diperdengarkan sebagai

musik latar bagi tayangan bencana alam di semua saluran televisi kita. Kata-

kata “selamatkan alam kita, global warming, go green” dll mulai akrab di

telinga kita. Para ilmuwan dengan segala kepandaian dan penelitian yang telah

dilakukan bertahun-tahun mulai menyuarakan prediksi mereka akan kondisi

alam di masa yang akan datang. Tak lupa mereka juga mulai mencari solusi yang

bisa dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan hidup umat manusia di masa

yang akan datang. Sementara para ilmuwan melontarkan prediksi mereka, Alkitab sudah

terlebih dahulu menyingkapkan semua fenomena ini. Mari kita renungkan lebih

jauh melalui tulisan Pdt. Indrawan Eleeas di kolom Renungan Utama. Sesuai dengan tema gereja kita di tahun 2011 ini yaitu “Bertumbuh ke Arah

Kristus”, Pdt. Lukas Budijana akan mengajak kita mengalami Pertumbuhan

Rohani. Seperti biasa, PK selalu hadir dengan liputan khusus. Liputan khusus kali ini

adalah seluruh rangkaian Ibadah Natal dan Tutup Tahun lengkap dengan

ringkasan kotbahnya. Yang menarik dari PK kali ini adalah pembahasan mengenai Pendidikan

Anak yang akan dibahas dari berbagai sudut mulai dari kalangan orang tua, guru

dan hamba Tuhan. Harapan kami tema ini bisa membantu kita semua

melahirkan generasi penerus yang membawa manfaat besar dan positif bagi

keluarga, gereja, negara dan dunia ini. Dan pada akhirnya nama Tuhan Yesus

Kristus jua lah yang dimuliakan. Tentu saja masih banyak artikel menarik dan bermanfaat di dalam PK

selain dari yang sudah disebutkan di atas. Kami sarankan jangan berhenti

membaca. Tuntaskan sampai halaman terakhir. Percayalah pasti banyak

manfaat yang Anda dapatkan.

Tuhan Yesus memberkati kita semua!

Page 3: pk_februari_2011

CATATAN PERISTIWA

RESENSI BUKUTotal Church Life 33

RENUNGAN UTAMA

TEROPONG FIRMAN

TOKOH ALKITAB

SAKSI IMAN

RENUNGAN PSIKOLOGI

Q-TA

Ketika Alam Berbicara

Pertumbuhan Rohani

YABES : Doa Mengubah Derita

MATTEO RICCI : Utusan Injil Bagi China

Psikologi Perkembangan Mental, Moral & Psikososial

Ibadah Thanksgiving

Konser Music & Dance

The First Day Care : Peresmian

Natal Seksi Pemuda Bagi Kristus

ISI

4

8

11

14

17

21232432

JAMAHANKesaksian Sdri. G. Marsela Giovani Sugiarto 46

CERITA PENDEKKe Sana Kasih Berlabuh 34

SUDUT PANDANGPendidikan Anak 40

50

24

SUDUT

CERITA

PANDANG

PENDEK

LIPUTAN UTAMA

34

40

26

cover oleh :S. Agung Widiatmoko

pelitakasihfebruari2011

catatan redaksi

pembina

penanggung jawab

pemimpin redaksi

sekretaris

bendahara

dewan redaksi

reporter

pengetik naskah

artistik & tata letak

sirkulasi

Pelita KASIH

Semua naskah majalah Pelita KASIH dapat diakses melalui internet di situs : www.giapringgading.org

CATATAN PERISTIWA

21

32

edaksi

Redaksi menerima sumbangan naskah, cerpen, opini, karikatur dan lain-lain. Naskah tidak harus mencerminkan pandangan redaksi, tetapi harus sesuai dengan visi majalah Pelita Kasih (ERI = Edukatif, Rohani, Informatif). Redaksi berhak untuk menyunting setiap naskah yang diterima, dengan tidak mengubah hakekat isi tulisan tersebut. Setiap naskah diketik rapi, 2 (dua) spasi, huruf Times New Roman 12 poin (bila menggunakan komputer), panjang naskah 4-6 (empat-enam) halaman folio. Bila berupa gambar (karikatur, lukisan dan sebagainya) seukuran kertas A4 berwarna dan/atau hitam putih.

i

Pdt. Dr. Indrawan EleeasBudhi Wibowo

Seksi Literatur GIA Pringgading

Pdt. Freddy Hartono

Esther W. Lestari

Bambang Santoso

Pdt. Petrus F. SetiadarmaPdt. Lukas BudijanaLydia Lianawati

Hana LiaAgung Sugiyono

Esther W. Lestari

Rahelia Linda

Seksi Literatur GIA Pringgading

Jl. Pringgading 13Semarang 50135Telp. 024 - 3540563

“… atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita …”

Syalom,

Secuplik bait lagu di atas menjadi hits setelah diperdengarkan sebagai

musik latar bagi tayangan bencana alam di semua saluran televisi kita. Kata-

kata “selamatkan alam kita, global warming, go green” dll mulai akrab di

telinga kita. Para ilmuwan dengan segala kepandaian dan penelitian yang telah

dilakukan bertahun-tahun mulai menyuarakan prediksi mereka akan kondisi

alam di masa yang akan datang. Tak lupa mereka juga mulai mencari solusi yang

bisa dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan hidup umat manusia di masa

yang akan datang. Sementara para ilmuwan melontarkan prediksi mereka, Alkitab sudah

terlebih dahulu menyingkapkan semua fenomena ini. Mari kita renungkan lebih

jauh melalui tulisan Pdt. Indrawan Eleeas di kolom Renungan Utama. Sesuai dengan tema gereja kita di tahun 2011 ini yaitu “Bertumbuh ke Arah

Kristus”, Pdt. Lukas Budijana akan mengajak kita mengalami Pertumbuhan

Rohani. Seperti biasa, PK selalu hadir dengan liputan khusus. Liputan khusus kali ini

adalah seluruh rangkaian Ibadah Natal dan Tutup Tahun lengkap dengan

ringkasan kotbahnya. Yang menarik dari PK kali ini adalah pembahasan mengenai Pendidikan

Anak yang akan dibahas dari berbagai sudut mulai dari kalangan orang tua, guru

dan hamba Tuhan. Harapan kami tema ini bisa membantu kita semua

melahirkan generasi penerus yang membawa manfaat besar dan positif bagi

keluarga, gereja, negara dan dunia ini. Dan pada akhirnya nama Tuhan Yesus

Kristus jua lah yang dimuliakan. Tentu saja masih banyak artikel menarik dan bermanfaat di dalam PK

selain dari yang sudah disebutkan di atas. Kami sarankan jangan berhenti

membaca. Tuntaskan sampai halaman terakhir. Percayalah pasti banyak

manfaat yang Anda dapatkan.

Tuhan Yesus memberkati kita semua!

Page 4: pk_februari_2011

Alam berbicara? Apa artinya? Bagi ilmuwan jelas

tidak ada alam yang mampu berbicara. Satu-

satunya makhluk di bumi yang bisa berbicara

hanyalah manusia. Kemampuan manusia berbicara

amat menakjubkan. Lihat saja pelbagai macam

bahasa yang dipergunakan manusia. Di Indonesia

saja dijumpai lebih dari 300 bahasa yang dipakai

oleh pelbagai suku.

� Kembali lagi ke pertanyaan, apakah alam bisa

berbicara? Pengertiannya jelas bukan seperti

manusia berbicara. Namun timbulnya fenomena-

fenomena alam yang merenggut nyawa manusia.

Banyaknya korban jiwa manusia ini yang amat

memprihatinkan. Ironisnya sampai kini tidak ada

seorang ilmuwan pun yang mampu

menghindarkan manusia dari kedahsyatan

fenomena alam.

Lalu apa kata Kitab Suci? Ternyata Kitab Suci

menyajikan jawaban konkrit yang menarik. Mari

kita telusuri beberapa pernyataan Kitab Suci.

Oleh : Pdt. Dr. Indrawan Eleeas

ketika ALAMBERBICARA

[ ]RENUNGAN UTAMA

1. Air Bah di Zaman Nuh

Fenomena alam yang terjadi adalah

“terbelahnya segala mata air samudera raya”

(Kejadian 7:11) dan “turunnya hujan lebat

empat puluh hari empat puluh malam”

(Kejadian 7:12). Segala mata air yang

memancarkan air secara abnormal jelas

mengakibatkan pasang laut yang dahsyat.

Sungai-sungai yang berakhir di pantai laut

airnya tertahan. Tidak ada outlet. Air yang

tertahan akan meluber menyebabkan banjir.

Ditambah lagi hujan lebat selama 40 hari.

Pasang laut yang dahsyat menenggelamkan

banyak daratan. Lubernya air sungai

menyebabkan banjir. Ditambah curahan hujan

yang abnormal membuat banjir semakin hebat.

Kitab Suci menyatakan fenomena alam ini, air

bah. Mengakibatkan semua makhluk yang

hidup di bumi binasa (Kejadian 7:21). Kecuali

Nuh, keluarga dan sejumlah ternak yang

selamat oleh bahtera yang dibuat Nuh atas

petunjuk Tuhan.

Pertanyaannya, mengapa terjadi

fenomena alam yang dahsyat yang merenggut

nyawa semua makhluk di bumi? Kitab Suci

menjawab konkrit, air bah disebabkan oleh

hukuman Tuhan (Kejadian 6:13). Tuhan

menghukum manusia karena perbuatan

manusia jahat melulu (Kejadian 6:5). Hidup

manusia rusak total (Kejadian 6:12).

2. Tulah ke atas Mesir di Zaman Musa

Mesir dibawah Firaun menjadi negara

adijaya. Sungai Nil menyuburkan tanah di

sekitarnya. Hasil pertanian berlimpah.

Penduduk hidup damai sejahtera. Namun

mendadak timbul beberapa fenomena alam

yang aneh. Kehidupan penduduk sehari-hari

amat terganggu. Fenomena alam pertama

berubahnya air menjadi darah. Air sungai Nil

terpolusi. Semua ikan mati. Tidak dapat

dipakai sebagai air minum. Sistem irigasi rusak

total. Fenomena alam kedua munculnya katak

dimana-mana. Jelas sangat mengganggu roda

kehidupan sehari-hari. Fenomena alam ketiga

munculnya nyamuk hinggap pada manusia dan

hewan. Keberadaan nyamuk dalam jumlah

besar amat mengganggu manusia. Fenomena

alam keempat timbulnya lalat di mana-mana.

Datangnya lalat membuat penderitaan rakyat

Mesir. Fenomena alam berikutnya hujan es.

Turunnya hujan es yang cukup dahsyat.

Keanehan alam semakin bertambah-tambah

karena hujan es disertai api. Banyak tanaman,

hewan dan manusia yang mati. Fenomena alam

selanjutnya timbulnya belalang dalam jumlah

besar. Sisa panen yang terluput dari hujan es

dan api dimakan habis oleh belalang. Sisa

tanaman yang masih tertahan juga dimakan

habis. Berakibat pangan orang Mesir sampai

Firaun terancam habis. Dan fenomena alam

berikutnya kegelapan.

4 5februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 5: pk_februari_2011

Alam berbicara? Apa artinya? Bagi ilmuwan jelas

tidak ada alam yang mampu berbicara. Satu-

satunya makhluk di bumi yang bisa berbicara

hanyalah manusia. Kemampuan manusia berbicara

amat menakjubkan. Lihat saja pelbagai macam

bahasa yang dipergunakan manusia. Di Indonesia

saja dijumpai lebih dari 300 bahasa yang dipakai

oleh pelbagai suku.

� Kembali lagi ke pertanyaan, apakah alam bisa

berbicara? Pengertiannya jelas bukan seperti

manusia berbicara. Namun timbulnya fenomena-

fenomena alam yang merenggut nyawa manusia.

Banyaknya korban jiwa manusia ini yang amat

memprihatinkan. Ironisnya sampai kini tidak ada

seorang ilmuwan pun yang mampu

menghindarkan manusia dari kedahsyatan

fenomena alam.

Lalu apa kata Kitab Suci? Ternyata Kitab Suci

menyajikan jawaban konkrit yang menarik. Mari

kita telusuri beberapa pernyataan Kitab Suci.

Oleh : Pdt. Dr. Indrawan Eleeas

ketika ALAMBERBICARA

[ ]RENUNGAN UTAMA

1. Air Bah di Zaman Nuh

Fenomena alam yang terjadi adalah

“terbelahnya segala mata air samudera raya”

(Kejadian 7:11) dan “turunnya hujan lebat

empat puluh hari empat puluh malam”

(Kejadian 7:12). Segala mata air yang

memancarkan air secara abnormal jelas

mengakibatkan pasang laut yang dahsyat.

Sungai-sungai yang berakhir di pantai laut

airnya tertahan. Tidak ada outlet. Air yang

tertahan akan meluber menyebabkan banjir.

Ditambah lagi hujan lebat selama 40 hari.

Pasang laut yang dahsyat menenggelamkan

banyak daratan. Lubernya air sungai

menyebabkan banjir. Ditambah curahan hujan

yang abnormal membuat banjir semakin hebat.

Kitab Suci menyatakan fenomena alam ini, air

bah. Mengakibatkan semua makhluk yang

hidup di bumi binasa (Kejadian 7:21). Kecuali

Nuh, keluarga dan sejumlah ternak yang

selamat oleh bahtera yang dibuat Nuh atas

petunjuk Tuhan.

Pertanyaannya, mengapa terjadi

fenomena alam yang dahsyat yang merenggut

nyawa semua makhluk di bumi? Kitab Suci

menjawab konkrit, air bah disebabkan oleh

hukuman Tuhan (Kejadian 6:13). Tuhan

menghukum manusia karena perbuatan

manusia jahat melulu (Kejadian 6:5). Hidup

manusia rusak total (Kejadian 6:12).

2. Tulah ke atas Mesir di Zaman Musa

Mesir dibawah Firaun menjadi negara

adijaya. Sungai Nil menyuburkan tanah di

sekitarnya. Hasil pertanian berlimpah.

Penduduk hidup damai sejahtera. Namun

mendadak timbul beberapa fenomena alam

yang aneh. Kehidupan penduduk sehari-hari

amat terganggu. Fenomena alam pertama

berubahnya air menjadi darah. Air sungai Nil

terpolusi. Semua ikan mati. Tidak dapat

dipakai sebagai air minum. Sistem irigasi rusak

total. Fenomena alam kedua munculnya katak

dimana-mana. Jelas sangat mengganggu roda

kehidupan sehari-hari. Fenomena alam ketiga

munculnya nyamuk hinggap pada manusia dan

hewan. Keberadaan nyamuk dalam jumlah

besar amat mengganggu manusia. Fenomena

alam keempat timbulnya lalat di mana-mana.

Datangnya lalat membuat penderitaan rakyat

Mesir. Fenomena alam berikutnya hujan es.

Turunnya hujan es yang cukup dahsyat.

Keanehan alam semakin bertambah-tambah

karena hujan es disertai api. Banyak tanaman,

hewan dan manusia yang mati. Fenomena alam

selanjutnya timbulnya belalang dalam jumlah

besar. Sisa panen yang terluput dari hujan es

dan api dimakan habis oleh belalang. Sisa

tanaman yang masih tertahan juga dimakan

habis. Berakibat pangan orang Mesir sampai

Firaun terancam habis. Dan fenomena alam

berikutnya kegelapan.

4 5februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 6: pk_februari_2011

Fenomena a lam dahsyat yang

menghancurkan sistem kehidupan orang Mesir

bahkan merenggut banyak nyawa disebabkan

hukuman Tuhan. Mengapa Tuhan menghukum

Mesir? Karena umat-Nya dianiaya oleh Firaun.

Umat-Nya berteriak memohon belas kasihan

Tuhan. Terjadilah hukuman Tuhan berupa

perubahan abnormal alam.

3. Kekeringan di Zaman Elia

Elia, hamba Allah berkata kepada Ahab,

dalam beberapa tahun yang akan datang tidak

akan ada embun atau hujan (1 Raja-raja 17:1).

Konkritnya selama 3½ tahun (Yakobus 5:17).

Masa kekeringan tersebut menimbulkan

kelaparan karena habisnya persediaan pangan.

Tampak jelas di kehidupan ibu janda di kota

Sarfat. Sisa makanan terakhir yang dimiliki

hanyalah segenggam tepung (1 Raja-raja

17:12). Akan diolah menjadi roti. Merupakan

makanan terakhir ibu janda dan seorang

anaknya. Setelah itu habislah apa yang

dimakan, tinggal menunggu kematian. Sungguh

amat dahsyat masa kekeringan yang

menimbulkan kelaparan dan kematian.

Mengapa Elia sebagai hamba Allah oleh

perkenan Allah menyatakan kekeringan selama

3½ tahun? Alasannya karena Ahab, seorang raja

melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (1

Raja-raja 16:30). Seorang pemimpin yang

melawan Tuhan pasti akan dihukum Tuhan. Jadi

fenomena alam yang menimbulkan kekeringan

bertahun-tahun karena hukuman Tuhan.

Tiga contoh tersebut di atas merupakan

kondisi “alam berbicara.” Tampak jelas tidak

ada seorang pun yang dapat menahan

kedahsyatan fenomena alam tersebut.

Perubahan fenomena alam disebabkan oleh

hukuman Tuhan. Dosa dan kejahatan manusia

dilihat Tuhan. Tidak ada yang tersembunyi di

hadapan Tuhan. Jeritan doa umat-Nya yang

hidup benar di hadapan-Nya namun teraniaya

oleh perbuatan jahat manusia pasti didengar

oleh Tuhan. Umat-Nya tidak akan dibiarkan

tertindas terus menerus. Tuhan pasti bertindak

membela umat-Nya. Tindakan Tuhan berupa

hukuman ke atas manusia melalui goncangan

dahsyat alam semesta.

Manusia siapa pun yang hidup di bumi

yang hidupnya jahat melulu di hadapan Tuhan

dan di hadapan sesama manusia, hukuman

Tuhan pasti dijatuhkan ke atas manusia.

Seperti air bah di zaman Nuh yang

melenyapkan semua makhluk hidup di bumi.

Alam yang berbicara juga difirmankan

Tuhan Yesus menjelang akhir zaman. Akan

terjadi gempa bumi yang dahsyat. Kelaparan

akan timbul di pelbagai tempat. Akan terjadi

tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Pelbagai

kejutan juga akan terjadi (Lukas 21:11). Dalam

Injil Matius, tanda-tanda dahsyat dari langit

dinyatakan lebih konkrit. Matahari menjadi

gelap. Bulan tidak bercahaya. Bintang-bintang

berjatuhan. Kuasa-kuasa langit goncang

(Matius 24:29).

Dari segi ilmu pengetahuan, matahari

menjadi gelap manakala elemen-elemen di

matahari habis masa pencahayaannya. Kondisi

tersebut terjadi pada miliaran tahun yang akan

datang. Entah kapan? Penyebab lain apabila

matahari ditabrak oleh benda angkasa yang

jauh lebih besar dari matahari. Benturan keras

yang terjadi akan menghancurkan matahari.

Berakibat matahari punah. Menjadi gelap.

Apakah benturan tersebut dimungkinkan?

Perhatikan Sabda Yesus “bintang-bintang akan

berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit

akan goncang.” Berarti Tuhan, Sang Pencipta

yang menopang dan mengatur gerak alam

semesta menggoncang alam semesta. Apabila

Tuhan menggoncang terjadilah perubahan

fenomena alam yang dahsyat. Gerak bintang-

bintang dalam hal ini dikenal oleh ilmuwan

sebagai galaxy akan berbenturan satu sama

lain. Matahari tak akan luput dari benturan

tersebut.

Tanda-tanda goncangan alam berupa

ekstrimnya fenomena alam seperti hujan yang

tiada henti di sepanjang tahun 2010 di

Indonesia, gempa bumi, gunung meletus, badai

salju yang cukup dahsyat di Amerika Serikat

dan Eropa, banjir besar di Australia dan

perubahan-perubahan fenomena alam lainnya

tidak dapat dikategorikan sebagai hal-hal yang

lumrah. Tidak dapat dikategorikan sekedar

perubahan alam pada umumnya. Namun

manusia perlu sadar bahwa perubahan alam

yang berbicara merupakan tanda awal

hukuman Tuhan. Merupakan peringatan awal

dari Tuhan akan hukuman Tuhan yang lebih

dahsyat yang akan segera dijatuhkan pada

seluruh umat manusia. Alasannya? Tuhan Yesus

mengingatkan kondisi manusia yang semakin

jahat di akhir zaman persis seperti kondisi

manusia di zaman Nuh (Matius 24:37).

Ke jaha tan manus i a d i zaman Nuh

mengakibatkan alam berbicara. Air bah

melenyapkan semuanya. Masa kini alam juga

sudah mulai berbicara. Alam akan berbicara

semakin dahsyat. Karena itu berjaga-jagalah

senantiasa sambil berdoa, supaya kamu

beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang

akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan

berdiri di hadapan Anak Manusia (Lukas 21:36).

pelitakasih_februari 2011 edisi awal tahun6 7

renungan utama

Page 7: pk_februari_2011

Fenomena a lam dahsyat yang

menghancurkan sistem kehidupan orang Mesir

bahkan merenggut banyak nyawa disebabkan

hukuman Tuhan. Mengapa Tuhan menghukum

Mesir? Karena umat-Nya dianiaya oleh Firaun.

Umat-Nya berteriak memohon belas kasihan

Tuhan. Terjadilah hukuman Tuhan berupa

perubahan abnormal alam.

3. Kekeringan di Zaman Elia

Elia, hamba Allah berkata kepada Ahab,

dalam beberapa tahun yang akan datang tidak

akan ada embun atau hujan (1 Raja-raja 17:1).

Konkritnya selama 3½ tahun (Yakobus 5:17).

Masa kekeringan tersebut menimbulkan

kelaparan karena habisnya persediaan pangan.

Tampak jelas di kehidupan ibu janda di kota

Sarfat. Sisa makanan terakhir yang dimiliki

hanyalah segenggam tepung (1 Raja-raja

17:12). Akan diolah menjadi roti. Merupakan

makanan terakhir ibu janda dan seorang

anaknya. Setelah itu habislah apa yang

dimakan, tinggal menunggu kematian. Sungguh

amat dahsyat masa kekeringan yang

menimbulkan kelaparan dan kematian.

Mengapa Elia sebagai hamba Allah oleh

perkenan Allah menyatakan kekeringan selama

3½ tahun? Alasannya karena Ahab, seorang raja

melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (1

Raja-raja 16:30). Seorang pemimpin yang

melawan Tuhan pasti akan dihukum Tuhan. Jadi

fenomena alam yang menimbulkan kekeringan

bertahun-tahun karena hukuman Tuhan.

Tiga contoh tersebut di atas merupakan

kondisi “alam berbicara.” Tampak jelas tidak

ada seorang pun yang dapat menahan

kedahsyatan fenomena alam tersebut.

Perubahan fenomena alam disebabkan oleh

hukuman Tuhan. Dosa dan kejahatan manusia

dilihat Tuhan. Tidak ada yang tersembunyi di

hadapan Tuhan. Jeritan doa umat-Nya yang

hidup benar di hadapan-Nya namun teraniaya

oleh perbuatan jahat manusia pasti didengar

oleh Tuhan. Umat-Nya tidak akan dibiarkan

tertindas terus menerus. Tuhan pasti bertindak

membela umat-Nya. Tindakan Tuhan berupa

hukuman ke atas manusia melalui goncangan

dahsyat alam semesta.

Manusia siapa pun yang hidup di bumi

yang hidupnya jahat melulu di hadapan Tuhan

dan di hadapan sesama manusia, hukuman

Tuhan pasti dijatuhkan ke atas manusia.

Seperti air bah di zaman Nuh yang

melenyapkan semua makhluk hidup di bumi.

Alam yang berbicara juga difirmankan

Tuhan Yesus menjelang akhir zaman. Akan

terjadi gempa bumi yang dahsyat. Kelaparan

akan timbul di pelbagai tempat. Akan terjadi

tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Pelbagai

kejutan juga akan terjadi (Lukas 21:11). Dalam

Injil Matius, tanda-tanda dahsyat dari langit

dinyatakan lebih konkrit. Matahari menjadi

gelap. Bulan tidak bercahaya. Bintang-bintang

berjatuhan. Kuasa-kuasa langit goncang

(Matius 24:29).

Dari segi ilmu pengetahuan, matahari

menjadi gelap manakala elemen-elemen di

matahari habis masa pencahayaannya. Kondisi

tersebut terjadi pada miliaran tahun yang akan

datang. Entah kapan? Penyebab lain apabila

matahari ditabrak oleh benda angkasa yang

jauh lebih besar dari matahari. Benturan keras

yang terjadi akan menghancurkan matahari.

Berakibat matahari punah. Menjadi gelap.

Apakah benturan tersebut dimungkinkan?

Perhatikan Sabda Yesus “bintang-bintang akan

berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit

akan goncang.” Berarti Tuhan, Sang Pencipta

yang menopang dan mengatur gerak alam

semesta menggoncang alam semesta. Apabila

Tuhan menggoncang terjadilah perubahan

fenomena alam yang dahsyat. Gerak bintang-

bintang dalam hal ini dikenal oleh ilmuwan

sebagai galaxy akan berbenturan satu sama

lain. Matahari tak akan luput dari benturan

tersebut.

Tanda-tanda goncangan alam berupa

ekstrimnya fenomena alam seperti hujan yang

tiada henti di sepanjang tahun 2010 di

Indonesia, gempa bumi, gunung meletus, badai

salju yang cukup dahsyat di Amerika Serikat

dan Eropa, banjir besar di Australia dan

perubahan-perubahan fenomena alam lainnya

tidak dapat dikategorikan sebagai hal-hal yang

lumrah. Tidak dapat dikategorikan sekedar

perubahan alam pada umumnya. Namun

manusia perlu sadar bahwa perubahan alam

yang berbicara merupakan tanda awal

hukuman Tuhan. Merupakan peringatan awal

dari Tuhan akan hukuman Tuhan yang lebih

dahsyat yang akan segera dijatuhkan pada

seluruh umat manusia. Alasannya? Tuhan Yesus

mengingatkan kondisi manusia yang semakin

jahat di akhir zaman persis seperti kondisi

manusia di zaman Nuh (Matius 24:37).

Ke jaha tan manus i a d i zaman Nuh

mengakibatkan alam berbicara. Air bah

melenyapkan semuanya. Masa kini alam juga

sudah mulai berbicara. Alam akan berbicara

semakin dahsyat. Karena itu berjaga-jagalah

senantiasa sambil berdoa, supaya kamu

beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang

akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan

berdiri di hadapan Anak Manusia (Lukas 21:36).

pelitakasih_februari 2011 edisi awal tahun6 7

renungan utama

Page 8: pk_februari_2011

Pendahuluan

Diluar Kristus, seseorang

dikendalikan oleh naluri

alamiahnya, diperbudak oleh

kedagingan dan hawa nafsunya

yang berdosa. Hidup condong

duniawi bahkan bersahabat dengan

dunia dan menolak segala hal yang

berasal dari Roh, tak mengenal

Allah dan rancanganNya, nalar dan

emosi manusiawi yang menuntun

hidupnya - II Petrus 2:12, Efesus

2:3,Yakobus 4:4.

Tatkala seseorang dilahirkan

kembali secara rohani, dia memiliki

Roh Kudus dalam hidupnya. Orang

tersebut memiliki perangai baru

sebagai ciptaan baru – II Korintus 5

; 17. Dia bisa menerima

kebenaran Allah oleh iman kepada

Yesus Kristus. Namun jangan lupa,

dia bagaikan seorang bayi yang

baru lahir. Ada proses yang perlu

dialami agar terjadi pertumbuhan

rohani menuju kedewasaan dalam

Kristus.

Oleh : Pdt. Lukas Budijana, MA.

Tahap pertumbuhan rohani

Mengacu kepada surat I Petrus 2:2 maka

pertumbuhan rohani disejajarkan dengan

pertumbuhan seorang bayi. Disebut “bayi

rohani” ketika seseorang pertama kali menerima

Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat

pribadinya. Sejak itu, dia dilahirkan sebagai

“ciptaan baru” dalam Kristus, karena telah

meninggalkan “status” lamanya yaitu manusia

berdosa yang ada di bawah kutuk. Sebagai bayi

rohani yang baru dilahirkan, dia membutuhkan

susu yang murni yaitu firman Tuhan.

Bayi akan bertumbuh dengan sehat

apabila mengkonsumsi air susu terbaik terus

menerus. Perhatikan prilaku bayi-bayi yang

begitu bersemangat ketika menerima air susu

dari ibunya atau dengan botol susu. Seolah

begitu “rakus” dan selalu menginginkan air susu

itu terus menerus. Tetapi itu baik karena

membuat sang bayi bertumbuh sehat dan kuat.

Demikian juga “bayi rohani” akan bertumbuh

dengan baik dan sehat, ketika terus menerus

haus dan lapar akan firman Tuhan. Makanan

lunak sangat dibutuhkan orang Kristen dalam

tahap pertumbuhan awal. Apakah yang dimaksud

makanan lunak? Keinginan untuk mengenal azas-

azas dasar kekristenan seperti jaminan

keselamatan di dalam Kristus, belajar untuk

berdoa, beribadah dan membaca firman Tuhan

dengan setia.

Tanda seseorang bertumbuh tatkala dia

punya keinginan menggebu merenungkan firman

Tuhan, berdoa dan keinginan beribadah. Hatinya

meluap dengan cinta dan kagum terhadap Tuhan.

Dia akan merasa begitu gembira karena doa-doa

yang dipanjatkan dijawab oleh Tuhan. Itulah

yang disebut kasih mula-mula. Tuhan suka kita

menjaga kasih mula-mula ini. Namun, bayi rohani

membutuhkan orang lain sebagai pembimbing

rohaninya untuk membimbing dan men-

sharingkan firman Tuhan lebih lanjut serta

mengingatkan dan mendorong dia untuk terus

bertumbuh. Itu sebabnya, milikilah rekan yang

lebih rohani untuk menuntun pertumbuhan

rohani saudara terus bertumbuh menuju kepada

kedewasaan rohani.

Orang Kristen bisa beralih dari tingkat

pertumbuhannya sebagai bayi menuju dewasa

rohani. Oleh pertolongan Roh Kudus, orang

Kristen perlu terus belajar menjadi pelaku firman

Tuhan dalam hidup sehari-hari. Mulai bergerak

dari doa untuk diri sendiri kemudian berdoa

untuk orang lain juga (doa syafaat), bertindak

bukan semata-mata menurut pikiran dan

perasaan diri sendiri tetapi atas dasar iman.

Menggunakan otoritas dalam nama Yesus Kristus

untuk melayani orang lain melalui doa yang

dinaikkan, misalnya dalam mendoakan orang

yang sakit dan dalam kesusahan. Terlibat dalam

pelayanan gerejawi dan melayani kebutuhan

sesama adalah cara yang efektif untuk

mendorong pertumbuhan rohani diri sendiri.

Orang akan segera beralih dari anak-anak kepada

dewasa rohani, apabila mulai sibuk memberi

perhatian dan melayani orang lain. Tidak selalu

menuntut orang lain melayani dia, tetapi justru

bersukacita bisa melayani dan memperhatikan

orang lain.

Selanjutnya, menuju kepada kekristenan

yang dewasa Saudara perlu siap sedia menerima

ujian. Ujian yang Tuhan berikan agar Saudara

menjadi orang Kristen yang dewasa dan makin

serupa dengan Kristus. Ketika ujian itu tiba bisa

membuat dukacita, tetapi ketaatan dan

kesetiaan berpegang pada firman Tuhan

membuat hidup naik tingkat. Orang Kristen yang

menerima ujian dan bertahan dalam iman sama

dengan orang yang bisa menerima makanan

keras- Ibrani 5 : 14.

Jangan takut jikalau ujian iman itu datang

dalam hidup Saudara, karena Tuhan tidak

memberi ujian melampaui kesanggupan anak-

anak-Nya. Orang yang dewasa tidak menolak saat

harus menerima makanan keras bukan susu.

Justru makanan keras yang akan terus

membentuk dirinya menjadi kuat. Orang Kristen

yang menerima makanan keras dan tetap setia,

menjadikan dia berpengalaman untuk

membedakan mana yang baik dan mana yang

jahat.

Tantangan untuk pertumbuhan

Dalam perumpamaan Yesus tentang

penabur disebutkan ada orang yang mendengar

firman Tuhan dengan gembira tetapi tidak

berakar sehingga tahan sebentar saja- Matius

13:20-21. Zaman ini banyak orang Kristen yang

suka mendengar Firman Tuhan tetapi tidak suka

9pelitakasih_februari 2011 edisi awal tahun8

[ ][ ][ ]TEROPANG FIRMANTEROPANG FIRMANTEROPANG FIRMAN

Page 9: pk_februari_2011

Pendahuluan

Diluar Kristus, seseorang

dikendalikan oleh naluri

alamiahnya, diperbudak oleh

kedagingan dan hawa nafsunya

yang berdosa. Hidup condong

duniawi bahkan bersahabat dengan

dunia dan menolak segala hal yang

berasal dari Roh, tak mengenal

Allah dan rancanganNya, nalar dan

emosi manusiawi yang menuntun

hidupnya - II Petrus 2:12, Efesus

2:3,Yakobus 4:4.

Tatkala seseorang dilahirkan

kembali secara rohani, dia memiliki

Roh Kudus dalam hidupnya. Orang

tersebut memiliki perangai baru

sebagai ciptaan baru – II Korintus 5

; 17. Dia bisa menerima

kebenaran Allah oleh iman kepada

Yesus Kristus. Namun jangan lupa,

dia bagaikan seorang bayi yang

baru lahir. Ada proses yang perlu

dialami agar terjadi pertumbuhan

rohani menuju kedewasaan dalam

Kristus.

Oleh : Pdt. Lukas Budijana, MA.

Tahap pertumbuhan rohani

Mengacu kepada surat I Petrus 2:2 maka

pertumbuhan rohani disejajarkan dengan

pertumbuhan seorang bayi. Disebut “bayi

rohani” ketika seseorang pertama kali menerima

Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat

pribadinya. Sejak itu, dia dilahirkan sebagai

“ciptaan baru” dalam Kristus, karena telah

meninggalkan “status” lamanya yaitu manusia

berdosa yang ada di bawah kutuk. Sebagai bayi

rohani yang baru dilahirkan, dia membutuhkan

susu yang murni yaitu firman Tuhan.

Bayi akan bertumbuh dengan sehat

apabila mengkonsumsi air susu terbaik terus

menerus. Perhatikan prilaku bayi-bayi yang

begitu bersemangat ketika menerima air susu

dari ibunya atau dengan botol susu. Seolah

begitu “rakus” dan selalu menginginkan air susu

itu terus menerus. Tetapi itu baik karena

membuat sang bayi bertumbuh sehat dan kuat.

Demikian juga “bayi rohani” akan bertumbuh

dengan baik dan sehat, ketika terus menerus

haus dan lapar akan firman Tuhan. Makanan

lunak sangat dibutuhkan orang Kristen dalam

tahap pertumbuhan awal. Apakah yang dimaksud

makanan lunak? Keinginan untuk mengenal azas-

azas dasar kekristenan seperti jaminan

keselamatan di dalam Kristus, belajar untuk

berdoa, beribadah dan membaca firman Tuhan

dengan setia.

Tanda seseorang bertumbuh tatkala dia

punya keinginan menggebu merenungkan firman

Tuhan, berdoa dan keinginan beribadah. Hatinya

meluap dengan cinta dan kagum terhadap Tuhan.

Dia akan merasa begitu gembira karena doa-doa

yang dipanjatkan dijawab oleh Tuhan. Itulah

yang disebut kasih mula-mula. Tuhan suka kita

menjaga kasih mula-mula ini. Namun, bayi rohani

membutuhkan orang lain sebagai pembimbing

rohaninya untuk membimbing dan men-

sharingkan firman Tuhan lebih lanjut serta

mengingatkan dan mendorong dia untuk terus

bertumbuh. Itu sebabnya, milikilah rekan yang

lebih rohani untuk menuntun pertumbuhan

rohani saudara terus bertumbuh menuju kepada

kedewasaan rohani.

Orang Kristen bisa beralih dari tingkat

pertumbuhannya sebagai bayi menuju dewasa

rohani. Oleh pertolongan Roh Kudus, orang

Kristen perlu terus belajar menjadi pelaku firman

Tuhan dalam hidup sehari-hari. Mulai bergerak

dari doa untuk diri sendiri kemudian berdoa

untuk orang lain juga (doa syafaat), bertindak

bukan semata-mata menurut pikiran dan

perasaan diri sendiri tetapi atas dasar iman.

Menggunakan otoritas dalam nama Yesus Kristus

untuk melayani orang lain melalui doa yang

dinaikkan, misalnya dalam mendoakan orang

yang sakit dan dalam kesusahan. Terlibat dalam

pelayanan gerejawi dan melayani kebutuhan

sesama adalah cara yang efektif untuk

mendorong pertumbuhan rohani diri sendiri.

Orang akan segera beralih dari anak-anak kepada

dewasa rohani, apabila mulai sibuk memberi

perhatian dan melayani orang lain. Tidak selalu

menuntut orang lain melayani dia, tetapi justru

bersukacita bisa melayani dan memperhatikan

orang lain.

Selanjutnya, menuju kepada kekristenan

yang dewasa Saudara perlu siap sedia menerima

ujian. Ujian yang Tuhan berikan agar Saudara

menjadi orang Kristen yang dewasa dan makin

serupa dengan Kristus. Ketika ujian itu tiba bisa

membuat dukacita, tetapi ketaatan dan

kesetiaan berpegang pada firman Tuhan

membuat hidup naik tingkat. Orang Kristen yang

menerima ujian dan bertahan dalam iman sama

dengan orang yang bisa menerima makanan

keras- Ibrani 5 : 14.

Jangan takut jikalau ujian iman itu datang

dalam hidup Saudara, karena Tuhan tidak

memberi ujian melampaui kesanggupan anak-

anak-Nya. Orang yang dewasa tidak menolak saat

harus menerima makanan keras bukan susu.

Justru makanan keras yang akan terus

membentuk dirinya menjadi kuat. Orang Kristen

yang menerima makanan keras dan tetap setia,

menjadikan dia berpengalaman untuk

membedakan mana yang baik dan mana yang

jahat.

Tantangan untuk pertumbuhan

Dalam perumpamaan Yesus tentang

penabur disebutkan ada orang yang mendengar

firman Tuhan dengan gembira tetapi tidak

berakar sehingga tahan sebentar saja- Matius

13:20-21. Zaman ini banyak orang Kristen yang

suka mendengar Firman Tuhan tetapi tidak suka

9pelitakasih_februari 2011 edisi awal tahun8

[ ][ ][ ]TEROPANG FIRMANTEROPANG FIRMANTEROPANG FIRMAN

Page 10: pk_februari_2011

Penderitaan Manusia

Ada banyak faktor yang membuat

manusia hidup dalam penderitaan. Ada orang

yang menderita karena mengalami kesulitan

ekonomi, terjerat oleh hutang piutang, sakit

yang tak kunjung sembuh, rumah tangga yang

tidak harmonis, ditinggal oleh orang yang

dikasihi dan masih banyak lagi. Lebih parahnya

ada orang yang mengalami penderitaan

bertubi-tubi tiada habis-habisnya, seolah-olah

sudah menjadi takdirnya sehingga orang

tersebut tidak pernah merasakan kebahagiaan

dalam hidupnya. Penderitaan-penderitaan

yang begitu berat dirasakan oleh seseorang,

sehingga membuat orang tersebut tidak tahan

lagi dan mencari jalan pintas dengan cara

bunuh diri. Ada juga orang yang hidupnya

begitu susah sehingga mencari bantuan kepada

“orang pintar” dan melakukan berbagai ritual

untuk memperbaiki nasibnya yang malang.

Orang Jawa percaya bahwa sebuah

nama, dapat membuat orang mengalami

penderitaan, sehingga beberapa orang tua

mengubah nama anaknya. Ada juga orang tua

yang berpikir positif sehingga walaupun sedang

dalam keadaan menderita, sewaktu anaknya

lahir diberi nama yang mempunyai arti bagus

misalnya nama Happy dengan harapan anaknya

hidup bahagia tidak seperti orangtuanya yang

menderita.

Di dalam Alkitab tercatat banyak sekali

nama-nama dan pada umumnya nama-nama

tersebut mempunyai arti sesuai dengan

kejadian atau kondisi saat itu, misalnya nama

Musa artinya diangkat dari air, nama Ishak

artinya tertawa, nama Mara artinya pahit, dan

seterusnya. Selanjutnya kita akan membahas

tentang seseorang yang namanya mempunyai

arti buruk. Siapakah dia?

Yabes, terlahir dalam penderitaan ibunya

Yabes adalah seorang keturunan

Yehuda. Nama Yabes hanya disebut dua kali

dalam Alkitab yaitu dalam I Tawarikh 4:9-10.

Dari dua ayat tersebut tidak banyak yang dapat

diketahui tentang riwayat hidupnya, juga siapa

nama ayahnya atau ibunya. Jika pada

umumnya seorang ayah yang memberi nama

pada anaknya, tetapi ibunyalah yang memberi

nama kepada Yabes. Nama Yabes artinya

kesukaran, kesedihan, kesulitan.

Dikatakan dalam ayat 9 nama Yabes itu

diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “ Aku

telah melahirkan dia dengan kesakitan.”

Kita tidak tahu secara jelas apakah kesakitan

yang dialami ibu Yabes hanya saat proses akan

melahirkan saja, ataukah ibu Yabes mengalami

kesakitan yang lebih dari pada melahirkan

yaitu penderitaan karena ditinggal mati oleh

suaminya atau suaminya pergi dengan wanita

lain, atau kemungkinan-kemungkinan lain, Ibu

Yabes merasa berat karena harus merawat

[ ]TOKOH ALKITAB

DOADERITA

mengubah

YABES

Oleh : Lydia Lianawati, M.Th

mendalami dan merenungkan firman dengan

baik. Orang suka memilih-milih firman Tuhan

yang menyenangkan telinganya saja, menolak

mendengar firman Tuhan yang menegur dan

menuntut kedisiplinan rohaninya.

Memang saat mendengar firman yang

mengenakkan telingan, dia merasa gembira

tetapi jika motivasinya sekedar menjadi

pendengar, firman itu tidak akan masuk dalam

hatinya. Firman itu bertahan sebentar saja. Ada

orang Kristen yang gembira saat di gereja

mendengar firman Tuhan, tetapi pulang sampai

di rumah sudah lupa firman Tuhan yang baru saja

didengarnya. Apabila orang ini menghadapi

tantangan dalam hidupnya, imannya menjadi

goyah. Saat orang mengolok dan menghina

karena dia berpegang pada firman Tuhan, dia

tidak tahan. Apalagi menghadapi penindasan

dan penganiayaan, segera dia meninggalkan

imannya.

Tantangan berikutnya, orang Kristen

yang kuatir, sehingga jatuh dalam tipu daya

kekayaan dunia- Matius 13: 22. Dalam kitab Injil

dikisahkan seorang pemimpin muda dan kaya

rindu mengikut Yesus, tetapi kemudian pergi

meninggalkan Yesus dengan sedihnya karena

kekuatiran saat Yesus meminta dia menjual

hartanya dan membagikan pada orang miskin.

Zaman ini banyak orang mau ikut Yesus, semata-

mata alasan ekonomi. Dia ikut Yesus karena

berharap menjadi orang yang kaya dan makin

kaya secara materi semata. Padahal Yesus

memberikan lebih dari yang dicari yaitu damai

sejahtera, sukacata dan kebahagiaan melimpah.

Tantangan selanjutnya adalah rasa

nyaman sebagai “bayi rohani”. Memang

menyenangkan apabila hidup kita diperhatikan

dan dilayani orang lain. Namun apabila kita

terus menerus menuntut dilayani dan

diperhatikan secara rohani, iman kita bantut. Dia

marah kepada pendeta yang menegor rumah

tangganya, bisnisnya, sikap hidupnya. Dia

menyimpan kemarahan, kebencian dan dendam

pada sesama. Dia terus dalam kebiasaan lama

yang najis dan kotor. Paulus menegur keras orang

Kristen yang tidak mau bertumbuh menuju

dewasa - I Korintus 3 : 1-2. Jika kondisi ini

berlarut-larut, dia disebut orang Kristen yang

duniawi. Hidupnya sama dengan mereka yang

diluar Kristus. Surat Ibrani 5:11-13

mengungkapkan ada orang Kristen seperti “anak

kecil” saja, karena waktunya selama bertahun-

tahun sebagai Kristen tidak membuat dia

bertumbuh. Seharusnya sudah bisa mengajar,

membimbing, melayani orang lain tetapi tidak

terjadi demikian. Ini orang Kristen yang

menyedihkan.

Peran gereja terhadap pertumbuhan rohani

Gereja menjadi tempat membina jemaat

untuk mengalami pertumbuhan rohani. Jikalau

dikaitkan dengan tugas panggilannya sebagai:

koinonia maka gereja menjadi “rumah” yang

nyaman karena ada persekutuan baik diantara

pemimpin gereja maupun antara jemaat dan

pemimpin gereja dengan jemaatnya. Kasih

Kristus menjadi landasan membangun

persekutuan itu. Marturia, merupakan

panggilan gereja membawa Injil kepada banyak

orang. Jemaat diajak menyadari panggilan

menjadi saksi Kristus dan memberitakan Injil .

jemaat bisa melibatkan diri sehingga hidupnya

selalu ditantang untuk menjadi saksi Kristus yang

layak. Diakonia, gereja bukan hanya urusan

vertikal, tetapi juga horisontal. Diakonia yang

dikembangkan dengan baik, akan membentuk

sikap jemaat yang dewasa sehingga hidup saling

mencukupkan tercipta dalam gereja Tuhan.

Bahkan melalui pelayanan diakonia ini,

menolong orang-orang di luar gereja yang

membutuhkan uluran tangan. Didaskalia,

merupakan tanggung jawab gereja mendidik

jemaat dalam kelas pembinaan rohani agar

makin dalam memahami firman Tuhan, tetapi

juga bisa mengaktualkan dalam hidup sehari-hari

sebagai orang Kristen yang mau bertumbuh

dewasa.

Gereja yang membuka diri akan

mendorong jemaat terlibat dalam aktivitas

pelayanan gereja, sekaligus mendorong jemaat

agar menjadi saksi Kristus di tengah lingkungan

masing-masing. Mari bertumbuh menjadi orang

Kristen yang dewasa rohani, sehingga kita

menjadi berkat di tengah gereja Tuhan maupun

berperan serta dalam membangun masyarakat,

bangsa dan negara.

10 11februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 11: pk_februari_2011

Penderitaan Manusia

Ada banyak faktor yang membuat

manusia hidup dalam penderitaan. Ada orang

yang menderita karena mengalami kesulitan

ekonomi, terjerat oleh hutang piutang, sakit

yang tak kunjung sembuh, rumah tangga yang

tidak harmonis, ditinggal oleh orang yang

dikasihi dan masih banyak lagi. Lebih parahnya

ada orang yang mengalami penderitaan

bertubi-tubi tiada habis-habisnya, seolah-olah

sudah menjadi takdirnya sehingga orang

tersebut tidak pernah merasakan kebahagiaan

dalam hidupnya. Penderitaan-penderitaan

yang begitu berat dirasakan oleh seseorang,

sehingga membuat orang tersebut tidak tahan

lagi dan mencari jalan pintas dengan cara

bunuh diri. Ada juga orang yang hidupnya

begitu susah sehingga mencari bantuan kepada

“orang pintar” dan melakukan berbagai ritual

untuk memperbaiki nasibnya yang malang.

Orang Jawa percaya bahwa sebuah

nama, dapat membuat orang mengalami

penderitaan, sehingga beberapa orang tua

mengubah nama anaknya. Ada juga orang tua

yang berpikir positif sehingga walaupun sedang

dalam keadaan menderita, sewaktu anaknya

lahir diberi nama yang mempunyai arti bagus

misalnya nama Happy dengan harapan anaknya

hidup bahagia tidak seperti orangtuanya yang

menderita.

Di dalam Alkitab tercatat banyak sekali

nama-nama dan pada umumnya nama-nama

tersebut mempunyai arti sesuai dengan

kejadian atau kondisi saat itu, misalnya nama

Musa artinya diangkat dari air, nama Ishak

artinya tertawa, nama Mara artinya pahit, dan

seterusnya. Selanjutnya kita akan membahas

tentang seseorang yang namanya mempunyai

arti buruk. Siapakah dia?

Yabes, terlahir dalam penderitaan ibunya

Yabes adalah seorang keturunan

Yehuda. Nama Yabes hanya disebut dua kali

dalam Alkitab yaitu dalam I Tawarikh 4:9-10.

Dari dua ayat tersebut tidak banyak yang dapat

diketahui tentang riwayat hidupnya, juga siapa

nama ayahnya atau ibunya. Jika pada

umumnya seorang ayah yang memberi nama

pada anaknya, tetapi ibunyalah yang memberi

nama kepada Yabes. Nama Yabes artinya

kesukaran, kesedihan, kesulitan.

Dikatakan dalam ayat 9 nama Yabes itu

diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “ Aku

telah melahirkan dia dengan kesakitan.”

Kita tidak tahu secara jelas apakah kesakitan

yang dialami ibu Yabes hanya saat proses akan

melahirkan saja, ataukah ibu Yabes mengalami

kesakitan yang lebih dari pada melahirkan

yaitu penderitaan karena ditinggal mati oleh

suaminya atau suaminya pergi dengan wanita

lain, atau kemungkinan-kemungkinan lain, Ibu

Yabes merasa berat karena harus merawat

[ ]TOKOH ALKITAB

DOADERITA

mengubah

YABES

Oleh : Lydia Lianawati, M.Th

mendalami dan merenungkan firman dengan

baik. Orang suka memilih-milih firman Tuhan

yang menyenangkan telinganya saja, menolak

mendengar firman Tuhan yang menegur dan

menuntut kedisiplinan rohaninya.

Memang saat mendengar firman yang

mengenakkan telingan, dia merasa gembira

tetapi jika motivasinya sekedar menjadi

pendengar, firman itu tidak akan masuk dalam

hatinya. Firman itu bertahan sebentar saja. Ada

orang Kristen yang gembira saat di gereja

mendengar firman Tuhan, tetapi pulang sampai

di rumah sudah lupa firman Tuhan yang baru saja

didengarnya. Apabila orang ini menghadapi

tantangan dalam hidupnya, imannya menjadi

goyah. Saat orang mengolok dan menghina

karena dia berpegang pada firman Tuhan, dia

tidak tahan. Apalagi menghadapi penindasan

dan penganiayaan, segera dia meninggalkan

imannya.

Tantangan berikutnya, orang Kristen

yang kuatir, sehingga jatuh dalam tipu daya

kekayaan dunia- Matius 13: 22. Dalam kitab Injil

dikisahkan seorang pemimpin muda dan kaya

rindu mengikut Yesus, tetapi kemudian pergi

meninggalkan Yesus dengan sedihnya karena

kekuatiran saat Yesus meminta dia menjual

hartanya dan membagikan pada orang miskin.

Zaman ini banyak orang mau ikut Yesus, semata-

mata alasan ekonomi. Dia ikut Yesus karena

berharap menjadi orang yang kaya dan makin

kaya secara materi semata. Padahal Yesus

memberikan lebih dari yang dicari yaitu damai

sejahtera, sukacata dan kebahagiaan melimpah.

Tantangan selanjutnya adalah rasa

nyaman sebagai “bayi rohani”. Memang

menyenangkan apabila hidup kita diperhatikan

dan dilayani orang lain. Namun apabila kita

terus menerus menuntut dilayani dan

diperhatikan secara rohani, iman kita bantut. Dia

marah kepada pendeta yang menegor rumah

tangganya, bisnisnya, sikap hidupnya. Dia

menyimpan kemarahan, kebencian dan dendam

pada sesama. Dia terus dalam kebiasaan lama

yang najis dan kotor. Paulus menegur keras orang

Kristen yang tidak mau bertumbuh menuju

dewasa - I Korintus 3 : 1-2. Jika kondisi ini

berlarut-larut, dia disebut orang Kristen yang

duniawi. Hidupnya sama dengan mereka yang

diluar Kristus. Surat Ibrani 5:11-13

mengungkapkan ada orang Kristen seperti “anak

kecil” saja, karena waktunya selama bertahun-

tahun sebagai Kristen tidak membuat dia

bertumbuh. Seharusnya sudah bisa mengajar,

membimbing, melayani orang lain tetapi tidak

terjadi demikian. Ini orang Kristen yang

menyedihkan.

Peran gereja terhadap pertumbuhan rohani

Gereja menjadi tempat membina jemaat

untuk mengalami pertumbuhan rohani. Jikalau

dikaitkan dengan tugas panggilannya sebagai:

koinonia maka gereja menjadi “rumah” yang

nyaman karena ada persekutuan baik diantara

pemimpin gereja maupun antara jemaat dan

pemimpin gereja dengan jemaatnya. Kasih

Kristus menjadi landasan membangun

persekutuan itu. Marturia, merupakan

panggilan gereja membawa Injil kepada banyak

orang. Jemaat diajak menyadari panggilan

menjadi saksi Kristus dan memberitakan Injil .

jemaat bisa melibatkan diri sehingga hidupnya

selalu ditantang untuk menjadi saksi Kristus yang

layak. Diakonia, gereja bukan hanya urusan

vertikal, tetapi juga horisontal. Diakonia yang

dikembangkan dengan baik, akan membentuk

sikap jemaat yang dewasa sehingga hidup saling

mencukupkan tercipta dalam gereja Tuhan.

Bahkan melalui pelayanan diakonia ini,

menolong orang-orang di luar gereja yang

membutuhkan uluran tangan. Didaskalia,

merupakan tanggung jawab gereja mendidik

jemaat dalam kelas pembinaan rohani agar

makin dalam memahami firman Tuhan, tetapi

juga bisa mengaktualkan dalam hidup sehari-hari

sebagai orang Kristen yang mau bertumbuh

dewasa.

Gereja yang membuka diri akan

mendorong jemaat terlibat dalam aktivitas

pelayanan gereja, sekaligus mendorong jemaat

agar menjadi saksi Kristus di tengah lingkungan

masing-masing. Mari bertumbuh menjadi orang

Kristen yang dewasa rohani, sehingga kita

menjadi berkat di tengah gereja Tuhan maupun

berperan serta dalam membangun masyarakat,

bangsa dan negara.

10 11februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 12: pk_februari_2011

meminta kepada Tuhan, Sang sumber

berkat. Sudah pasti Dia akan memberkati

dengan berlimpah-limpah dan lebih dari

itu, dipakai oleh Tuhan menjadi saluran

berkat.

2. Memperluas daerahku.

Permohonan Yabes kepada Tuhan untuk

memperluas daerah berarti Yabes ingin

Tuhan yang bertindak secara aktif

memperluas tempat dimana dia berada.

Pada jamannya, memiliki daerah yang luas

memberi simbol tentang kekayaan

seseorang yang berdampak pada

keberadaannya diakui dan dihormati oleh

bangsa-bangsa di sekitarnya.

Bila doa Yabes ini diaplikasikan pada jaman

sekarang dalam kehidupan sehari-hari,

maka permohonan perluasan daerah dapat

dikembangkan pada banyak segi kehidupan

baik dalam pelayanan pekerjaan Tuhan

maupun hal-hal yang bersifat pribadi

bahkan untuk kepentingan banyak pihak.

Apa yang menjadi kebutuhan hidup kita,

kita bawa kepada Tuhan, biarkan Tuhan

sendiri yang berkarya. Dia berkenan

melipat gandakan segala usaha yang kita

lakukan sehingga semua usaha itu terus

maju dan berkembang menjadi besar dan

berguna bagi seluruh insan di dunia ini dan

yang pasti mempermuliakan nama Tuhan.

3. Kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan

melindungi aku dari pada malapetaka

sehingga kesakitan tidak menimpa aku.

Manusia dimana pun berada sewaktu-waktu

dapat terkena bencana atau malapetaka

dan juga sangat mudah mengalami sakit.

Apalagi pada zaman sekarang ini kita

mendengar di sana sini terjadi bencana

alam. Belum lagi berbagai penyakit baru

yang muncul yang belum ditemukan

obatnya. Hal-hal tersebut sungguh sangat

menakutkan manusia. Oleh sebab itu

manusia membutuhkan penyertaan Tuhan.

Jika Tuhan menyertai maka Dia akan

melindungi kita dari segala malapetaka dan

berbagai penyakit.

Yabes, seorang yang sudah merasakan

hidup dalam penderitaan bahkan mungkin

sejak berada dalam kandungan ibunya,

makanya dia berdoa memohon agar Tuhan

menyertainya dan melindunginya dari

segala malapetaka dan sakit penyakit. Dia

sangat membutuhkan Tuhan dalam

hidupnya. Yabes menyadari hanya Tuhan

yang dapat melepaskan dia dari segala

penderitaan.

Tentang kisah hidup Yabes ini dicatat

pada bagian akhir dari I Tawarikh 4:10 Dan

Allah mengabulkan permintaannya itu. Tiga

permintaan Yabes semuanya dikabulkan oleh

Tuhan. Sungguh Tuhan itu peduli dengan setiap

hal yang dikerjakan oleh anak-anaknya dan

setiap masalah yang kita hadapi. Ketika kita

berseru kepada-Nya, maka dia mendengar dan

mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan

dengan penuh kesungguhan hati. Ketika

menghadapi berbagai persoalan, kita tidak

perlu mencari pertolongan kepada yang lain,

tetapi datang kepada Tuhan saja. Dialah

tempat yang tepat untuk meminta pertolongan

sama seperti yang dialami oleh Daud yang

sudah membuktikan perolongan-Nya sehingga

dia dapat berkata dalam Mazmur 17:6a Aku

berseru kepada-Mu karena Engkau menjawab

aku, ya Allah.

anak-anaknya yaitu kakak-kakak Yabes yang

masih kecil-kecil sendirian. Jika penderitaan

tersebut adalah kesakitan karena melahirkan,

bukankah hal itu memang dialami oleh setiap

ibu-ibu yang melahirkan yang disebut dengan

“bersabung nyawa”. Sekalipun tidak dapat

memastikan secara tepat, tetapi setidaknya

dari nama yang diberikan kepada anaknya,

kemungkinan ibu Yabes sedang mengalami

penderitaan batin yang membuatnya sangat

tertekan. Kalau kita mau menyalahkan ibu

Yabes yang memberi nama dengan arti yang

negatif akan membuat ibu Yabes semakin

menderita. Daripada menyalahkan lebih baik

kita melihat sisi lain yang terjadi pada diri

Yabes.

Yabes dimuliakan

Meskipun hanya sedikit sekali yang

dapat diketahui tentang kehidupan Yabes,

tetapi ada hal-hal yang menarik untuk

diperhatikan. Bertahun-tahun menyandang

nama yang memiliki arti negatif dapat

membuat Yabes merasa rendah diri, hidup tak

berarti karena hanya menyusahkan orang lain

terlebih ibunya sendiri dan memiliki citra diri

negatif. Tetapi pada ayat 9 diawali dengan

kalimat yang sangat baik “Yabes dimuliakan

lebih dari saudara-saudaranya.” Apa artinya?

Tidak selamanya “nasib buruk” yang melekat

pada diri seseorang membuat hidupnya

menderita berkepanjangan. Buktinya Yabes

dimuliakan. Dia lebih unggul dari saudara-

saudaranya. Kata mulia artinya “tinggi” dalam

hal kedudukan atau martabat, terhormat.

Yabes dimuliakan berarti ia menjadi seseorang

yang berhasil dengan jabatan atau kedudukan

yang cukup tinggi sehingga ia dihormati dan

dijunjung tinggi. Allah telah mengangkat Yabes

dari kehidupan yang penuh dengan

penderitaan menjadi seorang yang dimuliakan.

Siapa yang mampu merubah nasib

buruknya? Yang pasti Allah sendiri yang

merubah nasibnya. Dapat dipastikan bahwa

Yabes seorang yang hidup dekat kepada Allah

sehingga Allah turut campur tangan dalam

kehidupannya. Selain itu juga karena

ketahanannya dalam menghadapi setiap

penderitaan telah membentuknya menjadi

seorang yang tangguh.

Doa Yabes menyentuh hati Allah

Doa Yabes dalam ayat 10 ini sangat

terkenal dan telah mengilhami hamba-hamba

Tuhan dan setiap orang yang membacanya

untuk berdoa seperti Yabes jika ingin

mengalami terobosan dalam hidupnya. Doa

Yabes tidak bertele-tele, tidak panjang-

panjang tetapi memiliki nilai sangat dalam dan

menyentuh hati Allah. Mari kita perhatikan

permohonan doa Yabes yang diserukan di

hadapan Allah Israel.

1. Kiranya Engkau memberkati aku

berlimpah-limpah

Banyak orang berupaya dengan berbagai

cara untuk mendapatkan berkat. Ada orang

yang tidak puas dengan rejeki yang

diterimanya sehingga mencari berkat

dengan cara-cara yang tidak benar

misalnya, mempersembahkan anaknya

untuk dijadikan korban atau merugikan

orang lain seperti korupsi, mencari berkat

keselamatan dengan cara bertapa. Cara-

cara tersebut sudah tentu tidak disukai

Tuhan. Alih-alih bukan berkat yang

diterimanya tetapi justru hukuman. Jika

seseorang hanya berfokus pada berkat

materi, betapa piciknya pemikiran orang

tersebut. Orang tersebut akan kehilangan

berkat-berkat yang lain.

Ada banyak jenis berkat seperti berkat

dalam rumah tangga artinya keluarga hidup

dalam keharmonisan; berkat dalam

pekerjaan atau pendidikan berarti

mencapai keberhasilan; berkat rohani

berarti mengalami pertumbuhan iman yang

baik, menikmati kebahagian dan damai

sejahtera yang tidak dapat dibeli dengan

uang.

Tuhan berkenan kepada orang yang mencari

berkat dengan cara yang benar yaitu

12 13

tokoh alkitab

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 13: pk_februari_2011

meminta kepada Tuhan, Sang sumber

berkat. Sudah pasti Dia akan memberkati

dengan berlimpah-limpah dan lebih dari

itu, dipakai oleh Tuhan menjadi saluran

berkat.

2. Memperluas daerahku.

Permohonan Yabes kepada Tuhan untuk

memperluas daerah berarti Yabes ingin

Tuhan yang bertindak secara aktif

memperluas tempat dimana dia berada.

Pada jamannya, memiliki daerah yang luas

memberi simbol tentang kekayaan

seseorang yang berdampak pada

keberadaannya diakui dan dihormati oleh

bangsa-bangsa di sekitarnya.

Bila doa Yabes ini diaplikasikan pada jaman

sekarang dalam kehidupan sehari-hari,

maka permohonan perluasan daerah dapat

dikembangkan pada banyak segi kehidupan

baik dalam pelayanan pekerjaan Tuhan

maupun hal-hal yang bersifat pribadi

bahkan untuk kepentingan banyak pihak.

Apa yang menjadi kebutuhan hidup kita,

kita bawa kepada Tuhan, biarkan Tuhan

sendiri yang berkarya. Dia berkenan

melipat gandakan segala usaha yang kita

lakukan sehingga semua usaha itu terus

maju dan berkembang menjadi besar dan

berguna bagi seluruh insan di dunia ini dan

yang pasti mempermuliakan nama Tuhan.

3. Kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan

melindungi aku dari pada malapetaka

sehingga kesakitan tidak menimpa aku.

Manusia dimana pun berada sewaktu-waktu

dapat terkena bencana atau malapetaka

dan juga sangat mudah mengalami sakit.

Apalagi pada zaman sekarang ini kita

mendengar di sana sini terjadi bencana

alam. Belum lagi berbagai penyakit baru

yang muncul yang belum ditemukan

obatnya. Hal-hal tersebut sungguh sangat

menakutkan manusia. Oleh sebab itu

manusia membutuhkan penyertaan Tuhan.

Jika Tuhan menyertai maka Dia akan

melindungi kita dari segala malapetaka dan

berbagai penyakit.

Yabes, seorang yang sudah merasakan

hidup dalam penderitaan bahkan mungkin

sejak berada dalam kandungan ibunya,

makanya dia berdoa memohon agar Tuhan

menyertainya dan melindunginya dari

segala malapetaka dan sakit penyakit. Dia

sangat membutuhkan Tuhan dalam

hidupnya. Yabes menyadari hanya Tuhan

yang dapat melepaskan dia dari segala

penderitaan.

Tentang kisah hidup Yabes ini dicatat

pada bagian akhir dari I Tawarikh 4:10 Dan

Allah mengabulkan permintaannya itu. Tiga

permintaan Yabes semuanya dikabulkan oleh

Tuhan. Sungguh Tuhan itu peduli dengan setiap

hal yang dikerjakan oleh anak-anaknya dan

setiap masalah yang kita hadapi. Ketika kita

berseru kepada-Nya, maka dia mendengar dan

mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan

dengan penuh kesungguhan hati. Ketika

menghadapi berbagai persoalan, kita tidak

perlu mencari pertolongan kepada yang lain,

tetapi datang kepada Tuhan saja. Dialah

tempat yang tepat untuk meminta pertolongan

sama seperti yang dialami oleh Daud yang

sudah membuktikan perolongan-Nya sehingga

dia dapat berkata dalam Mazmur 17:6a Aku

berseru kepada-Mu karena Engkau menjawab

aku, ya Allah.

anak-anaknya yaitu kakak-kakak Yabes yang

masih kecil-kecil sendirian. Jika penderitaan

tersebut adalah kesakitan karena melahirkan,

bukankah hal itu memang dialami oleh setiap

ibu-ibu yang melahirkan yang disebut dengan

“bersabung nyawa”. Sekalipun tidak dapat

memastikan secara tepat, tetapi setidaknya

dari nama yang diberikan kepada anaknya,

kemungkinan ibu Yabes sedang mengalami

penderitaan batin yang membuatnya sangat

tertekan. Kalau kita mau menyalahkan ibu

Yabes yang memberi nama dengan arti yang

negatif akan membuat ibu Yabes semakin

menderita. Daripada menyalahkan lebih baik

kita melihat sisi lain yang terjadi pada diri

Yabes.

Yabes dimuliakan

Meskipun hanya sedikit sekali yang

dapat diketahui tentang kehidupan Yabes,

tetapi ada hal-hal yang menarik untuk

diperhatikan. Bertahun-tahun menyandang

nama yang memiliki arti negatif dapat

membuat Yabes merasa rendah diri, hidup tak

berarti karena hanya menyusahkan orang lain

terlebih ibunya sendiri dan memiliki citra diri

negatif. Tetapi pada ayat 9 diawali dengan

kalimat yang sangat baik “Yabes dimuliakan

lebih dari saudara-saudaranya.” Apa artinya?

Tidak selamanya “nasib buruk” yang melekat

pada diri seseorang membuat hidupnya

menderita berkepanjangan. Buktinya Yabes

dimuliakan. Dia lebih unggul dari saudara-

saudaranya. Kata mulia artinya “tinggi” dalam

hal kedudukan atau martabat, terhormat.

Yabes dimuliakan berarti ia menjadi seseorang

yang berhasil dengan jabatan atau kedudukan

yang cukup tinggi sehingga ia dihormati dan

dijunjung tinggi. Allah telah mengangkat Yabes

dari kehidupan yang penuh dengan

penderitaan menjadi seorang yang dimuliakan.

Siapa yang mampu merubah nasib

buruknya? Yang pasti Allah sendiri yang

merubah nasibnya. Dapat dipastikan bahwa

Yabes seorang yang hidup dekat kepada Allah

sehingga Allah turut campur tangan dalam

kehidupannya. Selain itu juga karena

ketahanannya dalam menghadapi setiap

penderitaan telah membentuknya menjadi

seorang yang tangguh.

Doa Yabes menyentuh hati Allah

Doa Yabes dalam ayat 10 ini sangat

terkenal dan telah mengilhami hamba-hamba

Tuhan dan setiap orang yang membacanya

untuk berdoa seperti Yabes jika ingin

mengalami terobosan dalam hidupnya. Doa

Yabes tidak bertele-tele, tidak panjang-

panjang tetapi memiliki nilai sangat dalam dan

menyentuh hati Allah. Mari kita perhatikan

permohonan doa Yabes yang diserukan di

hadapan Allah Israel.

1. Kiranya Engkau memberkati aku

berlimpah-limpah

Banyak orang berupaya dengan berbagai

cara untuk mendapatkan berkat. Ada orang

yang tidak puas dengan rejeki yang

diterimanya sehingga mencari berkat

dengan cara-cara yang tidak benar

misalnya, mempersembahkan anaknya

untuk dijadikan korban atau merugikan

orang lain seperti korupsi, mencari berkat

keselamatan dengan cara bertapa. Cara-

cara tersebut sudah tentu tidak disukai

Tuhan. Alih-alih bukan berkat yang

diterimanya tetapi justru hukuman. Jika

seseorang hanya berfokus pada berkat

materi, betapa piciknya pemikiran orang

tersebut. Orang tersebut akan kehilangan

berkat-berkat yang lain.

Ada banyak jenis berkat seperti berkat

dalam rumah tangga artinya keluarga hidup

dalam keharmonisan; berkat dalam

pekerjaan atau pendidikan berarti

mencapai keberhasilan; berkat rohani

berarti mengalami pertumbuhan iman yang

baik, menikmati kebahagian dan damai

sejahtera yang tidak dapat dibeli dengan

uang.

Tuhan berkenan kepada orang yang mencari

berkat dengan cara yang benar yaitu

12 13

tokoh alkitab

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 14: pk_februari_2011

[ ]SAKSI IMANSAKSI IMANSAKSI IMAN

Pendidikan Ricci mulai mempelajari bahasa Latin di

bawah bimbingan Nicolo Bencivegni, yang

adalah seorang imam Diosesan hingga usia

tujuh tahun. Ketika berusia 16 tahun, setelah

lulus sekolah menengah, Ricci diutus ayahnya

untuk menempuh pendidikan hukum di Roma.

Selama Ricci belajar ilmu hukum di Roma, Ricci

bergabung dalam Konggregasi Maria. Namun

ternyata ia tidak menjadi ahli hukum seperti

yang diidam-idamkan oleh ayahnya. Ricci

memilih untuk masuk ke Sarikat Yesus pada

tanggal 15 Agustus 1571. Ia mengikuti beberapa

pelatihan bagi para calon biarawan di Saint'

Andrea. Pada tahun 1852, Ricci mempelajari

peradaban skolastik di Universitas Roma

(Roman College). Tidak hanya itu, di sana ia

juga belajar ilmu matematika, ilmu

pengetahuan alam, humaniora, dan etika.

Guru matematika Ricci adalah Christopher

C l a v i u s . R i c c i ada l ah o r ang yang

memperkenalkan kepada penganut Stoa

tentang filosofi moral. Bagi Ricci dan rekan-

rekan dar i ordo Yesu i tnya, s i s tem

pembelajaran yang humanistik adalah fondasi

bagi iman Kristen dan penyingkapan wahyu

ilahi.

Sejak Mei 1577, Ricci belajar bahasa

Portugis di Universitas Coimbra selama

sembilan bulan. Di sanalah Ricci harus

mempelajari pemikiran Aristoteles dan Thomas

Aquinas. Hal-hal yang dipelajari oleh Ricci

selama ia menuntut ilmu ini, nantinya ia

perkenalkan kepada orang-orang Cina saat ia

menjalankan misinya di Cina. Pada tanggal 24

Maret 1578, Ricci meninggalkan Lisbon dan

tinggal di Goa selama empat tahun. Di Goa,

Ricci melanjutkan studi teologinya dan

memulihkan kesehatannya yang terganggu.

Bahkan di sana Ia ditahbiskan menjadi seorang

uskup pada tanggal 26 Juli 1580.

Misi di CinaPada tahun 1580 Ricci tiba di Macau dan

segera belajar bahasa serta tulisan Cina. Dan

dalam waktu tiga bulan, Ricci telah berhasil

menguasai bahasa Cina. Pada tahun 1583, Ricci

berangkat ke Tiongkok (Cina) dan berdiam di

Chao K'ing, ibukota propinsi Kanon. Tujuan

utama Ricci adalah istana Kaisar Tiongkok di

Peking. Namun tidak mudah baginya untuk

mewujudkan cita-citanya. Ricci harus

menunggu selama 18 tahun sebelum ia

diundang untuk berdiam di istana Kaisar di

Peking. Di Chao K'ing inilah Ricci berusaha

untuk meyakinkan orang-orang Tionghoa

bahwa orang asing bukanlah seorang barbar.

Bahkan Ricci mengubah namanya menjadi Li

Ma Dou. Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi

terhadap budaya setempat inilah yang pada

akhirnya membuat orang-orang Cina

bersimpati kepada Ricci. Dengan menunjukkan

keahliannya dalam memperbaiki jam dan

membuat peta bumi, Ricci mencoba untuk

memperkenalkan dan menjelaskan tentang

ajaran Kristen yang tidak bertentangan dengan

kebudayaan-kebudayaan Tinghoa.

I t u l a h s e b a b n y a M a t t e o R i c c i

menyesuaikan agama Kristen dengan bentuk-

bentuk kebudayaan Tionghoa. Demikianlah

beberapa metode yang dilakukan Ricci untuk

melaksanakan misinya di Cina:

1. Menurut Ricci seorang pekabar injil yang

hendak bekerja di Tiongkok haruslah

memperhatikan beberapa persyaratan

jika mereka ingin membawa orang

Tionghoa kepada Kr i stus. Ya itu

mempelajari sastra Tionghoa dan

menyusun sendiri karangan-karangan

dalam bahasa Tionghoa mengenai ilmu

pengetahuan Barat dan iman Kristen.

2. Mengenakan pakaian Tionghoa. Ricci

sendiri pada mulanya mengenakan

pakaian rahib Buddha, namun ternyata

kurang dihormati. Maka ia menukarkannya

dengan pakaian cendekiawan Kong Hu Cu.

3. Memakai arsitektur Tiongkok untuk

bangunan gereja.

4. Memakai bahasa Tinghoa dalam ibadah

Kristen. Ricci sendiri membuat liturgi

Matteo Ricci dilahirkan di

Tuscany, Itali pada tanggal 16

Oktober 1552. Ricci adalah

anak sulung dari keluarga Ser

Giovanni Battista Ricci dengan

Giovanna Angiolelli. Ayahnya

berharap suatu hari kelak, Ricci

akan menjadi ahli hukum atau

memiliki jabatan di

pemerintahan. Selama masa

kecilnya, Ricci tinggal bersama

neneknya yang bernama Laria.

MATTEORICCI

Oleh : Imeiliana

Utusan Injil Bagi China

14 15februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 15: pk_februari_2011

[ ]SAKSI IMANSAKSI IMANSAKSI IMAN

Pendidikan Ricci mulai mempelajari bahasa Latin di

bawah bimbingan Nicolo Bencivegni, yang

adalah seorang imam Diosesan hingga usia

tujuh tahun. Ketika berusia 16 tahun, setelah

lulus sekolah menengah, Ricci diutus ayahnya

untuk menempuh pendidikan hukum di Roma.

Selama Ricci belajar ilmu hukum di Roma, Ricci

bergabung dalam Konggregasi Maria. Namun

ternyata ia tidak menjadi ahli hukum seperti

yang diidam-idamkan oleh ayahnya. Ricci

memilih untuk masuk ke Sarikat Yesus pada

tanggal 15 Agustus 1571. Ia mengikuti beberapa

pelatihan bagi para calon biarawan di Saint'

Andrea. Pada tahun 1852, Ricci mempelajari

peradaban skolastik di Universitas Roma

(Roman College). Tidak hanya itu, di sana ia

juga belajar ilmu matematika, ilmu

pengetahuan alam, humaniora, dan etika.

Guru matematika Ricci adalah Christopher

C l a v i u s . R i c c i ada l ah o r ang yang

memperkenalkan kepada penganut Stoa

tentang filosofi moral. Bagi Ricci dan rekan-

rekan dar i ordo Yesu i tnya, s i s tem

pembelajaran yang humanistik adalah fondasi

bagi iman Kristen dan penyingkapan wahyu

ilahi.

Sejak Mei 1577, Ricci belajar bahasa

Portugis di Universitas Coimbra selama

sembilan bulan. Di sanalah Ricci harus

mempelajari pemikiran Aristoteles dan Thomas

Aquinas. Hal-hal yang dipelajari oleh Ricci

selama ia menuntut ilmu ini, nantinya ia

perkenalkan kepada orang-orang Cina saat ia

menjalankan misinya di Cina. Pada tanggal 24

Maret 1578, Ricci meninggalkan Lisbon dan

tinggal di Goa selama empat tahun. Di Goa,

Ricci melanjutkan studi teologinya dan

memulihkan kesehatannya yang terganggu.

Bahkan di sana Ia ditahbiskan menjadi seorang

uskup pada tanggal 26 Juli 1580.

Misi di CinaPada tahun 1580 Ricci tiba di Macau dan

segera belajar bahasa serta tulisan Cina. Dan

dalam waktu tiga bulan, Ricci telah berhasil

menguasai bahasa Cina. Pada tahun 1583, Ricci

berangkat ke Tiongkok (Cina) dan berdiam di

Chao K'ing, ibukota propinsi Kanon. Tujuan

utama Ricci adalah istana Kaisar Tiongkok di

Peking. Namun tidak mudah baginya untuk

mewujudkan cita-citanya. Ricci harus

menunggu selama 18 tahun sebelum ia

diundang untuk berdiam di istana Kaisar di

Peking. Di Chao K'ing inilah Ricci berusaha

untuk meyakinkan orang-orang Tionghoa

bahwa orang asing bukanlah seorang barbar.

Bahkan Ricci mengubah namanya menjadi Li

Ma Dou. Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi

terhadap budaya setempat inilah yang pada

akhirnya membuat orang-orang Cina

bersimpati kepada Ricci. Dengan menunjukkan

keahliannya dalam memperbaiki jam dan

membuat peta bumi, Ricci mencoba untuk

memperkenalkan dan menjelaskan tentang

ajaran Kristen yang tidak bertentangan dengan

kebudayaan-kebudayaan Tinghoa.

I t u l a h s e b a b n y a M a t t e o R i c c i

menyesuaikan agama Kristen dengan bentuk-

bentuk kebudayaan Tionghoa. Demikianlah

beberapa metode yang dilakukan Ricci untuk

melaksanakan misinya di Cina:

1. Menurut Ricci seorang pekabar injil yang

hendak bekerja di Tiongkok haruslah

memperhatikan beberapa persyaratan

jika mereka ingin membawa orang

Tionghoa kepada Kr i stus. Ya itu

mempelajari sastra Tionghoa dan

menyusun sendiri karangan-karangan

dalam bahasa Tionghoa mengenai ilmu

pengetahuan Barat dan iman Kristen.

2. Mengenakan pakaian Tionghoa. Ricci

sendiri pada mulanya mengenakan

pakaian rahib Buddha, namun ternyata

kurang dihormati. Maka ia menukarkannya

dengan pakaian cendekiawan Kong Hu Cu.

3. Memakai arsitektur Tiongkok untuk

bangunan gereja.

4. Memakai bahasa Tinghoa dalam ibadah

Kristen. Ricci sendiri membuat liturgi

Matteo Ricci dilahirkan di

Tuscany, Itali pada tanggal 16

Oktober 1552. Ricci adalah

anak sulung dari keluarga Ser

Giovanni Battista Ricci dengan

Giovanna Angiolelli. Ayahnya

berharap suatu hari kelak, Ricci

akan menjadi ahli hukum atau

memiliki jabatan di

pemerintahan. Selama masa

kecilnya, Ricci tinggal bersama

neneknya yang bernama Laria.

MATTEORICCI

Oleh : Imeiliana

Utusan Injil Bagi China

14 15februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 16: pk_februari_2011

ibadah dalam bahasa Tionghoa sebagai

pengganti bahasa Latin.

5. Memakai istilah-istilah Tionghoa dalam

mengungkapkan ajaran Kristen.

6. Membuktikan bahwa agama Kristen tidak

bertentangan dengan struktur masyarakat

Tinghoa.

D e n g a n

d e m i k i a n

u s a h a

p e k a b a r a n

i n j i l R i c c i

berhas i l d i

Cina. Ricci

sebagai orang

yang b i j a k

b e r d i a m

dalam istana

Kaisar Wan Li

s e l a m a

sepuluh tahun

h i n g g a

meninggalnya

pada tahun

1610. Pada

tahun 1575 ia

m e n u l i s

sebuah buku yang berjudul True Principles

Concerning God (Prinsip-prinsip yang Benar

Mengenai Allah) dalam bahasa Tionghoa. Ia

juga menyusun buku katekisasi dalam bahasa

Tionghoa serta menerjemahkan Sepuluh

Hukum ke dalam bahasa Tionghoa. Kedua

karyanya di kemudian hari digunakan oleh para

pekabar injil yang datang sesudahnya.

Metode pendekatan yang dipakai oleh

Matteo Ricci ini menjadi pokok pertikaian yang

hangat di kemudian hari. Bagi mereka yang

menentang Ricci, metode yang dipakai oleh

Ricci ini dianggap telah membiarkan kekafiran

h i d u p d i

kalangan orang

K r i s t e n

Tionghoa. Paus

sendiri selama

b e r t a h u n -

t a h u n r a g u

u n t u k

melarangnya.

Pa d a t a h u n

1 7 0 5 P a u s

C l e m e n s I X

m e n g i r i m

C h a r l e s

M a i l l a r d d e

To u r n o n k e

Tiongkok untuk

menyelidiki hal

itu. Berdasar-

kan penyeli-

dikannya, paus

melarang kebiasaan-kebiasaan Yesuit di

Tiongkok. Keputusan ini mendapat perlawanan

dari Kaisar Tiongkok. Kaisar hanya menerima

pekabar-pekabar Injil yang menaati peraturan-

peraturan yang telah ditetapkan oleh Matteo

Ricci. Larangan tersebut telah menyebabkan

kemunduran kekristenan di Tiongkok.

16 17

Rubrik ini diasuh oleh :

BANTUAN PSIKOLOGI TERAPANGereja Isa Almasih Jemaat Pringgading

Eva Kristianti, S.Psi Amelia Yuwono, S.Psi

[ ]RENUNGAN PSIKOLOGI

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MENTAL,

MORAL & PSIKOSOSIAL

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 17: pk_februari_2011

ibadah dalam bahasa Tionghoa sebagai

pengganti bahasa Latin.

5. Memakai istilah-istilah Tionghoa dalam

mengungkapkan ajaran Kristen.

6. Membuktikan bahwa agama Kristen tidak

bertentangan dengan struktur masyarakat

Tinghoa.

D e n g a n

d e m i k i a n

u s a h a

p e k a b a r a n

i n j i l R i c c i

berhas i l d i

Cina. Ricci

sebagai orang

yang b i j a k

b e r d i a m

dalam istana

Kaisar Wan Li

s e l a m a

sepuluh tahun

h i n g g a

meninggalnya

pada tahun

1610. Pada

tahun 1575 ia

m e n u l i s

sebuah buku yang berjudul True Principles

Concerning God (Prinsip-prinsip yang Benar

Mengenai Allah) dalam bahasa Tionghoa. Ia

juga menyusun buku katekisasi dalam bahasa

Tionghoa serta menerjemahkan Sepuluh

Hukum ke dalam bahasa Tionghoa. Kedua

karyanya di kemudian hari digunakan oleh para

pekabar injil yang datang sesudahnya.

Metode pendekatan yang dipakai oleh

Matteo Ricci ini menjadi pokok pertikaian yang

hangat di kemudian hari. Bagi mereka yang

menentang Ricci, metode yang dipakai oleh

Ricci ini dianggap telah membiarkan kekafiran

h i d u p d i

kalangan orang

K r i s t e n

Tionghoa. Paus

sendiri selama

b e r t a h u n -

t a h u n r a g u

u n t u k

melarangnya.

Pa d a t a h u n

1 7 0 5 P a u s

C l e m e n s I X

m e n g i r i m

C h a r l e s

M a i l l a r d d e

To u r n o n k e

Tiongkok untuk

menyelidiki hal

itu. Berdasar-

kan penyeli-

dikannya, paus

melarang kebiasaan-kebiasaan Yesuit di

Tiongkok. Keputusan ini mendapat perlawanan

dari Kaisar Tiongkok. Kaisar hanya menerima

pekabar-pekabar Injil yang menaati peraturan-

peraturan yang telah ditetapkan oleh Matteo

Ricci. Larangan tersebut telah menyebabkan

kemunduran kekristenan di Tiongkok.

16 17

Rubrik ini diasuh oleh :

BANTUAN PSIKOLOGI TERAPANGereja Isa Almasih Jemaat Pringgading

Eva Kristianti, S.Psi Amelia Yuwono, S.Psi

[ ]RENUNGAN PSIKOLOGI

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MENTAL,

MORAL & PSIKOSOSIAL

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 18: pk_februari_2011

bila ada atasan karena takut ditegur.

Bagaimana dengan diri kita? Mari kita

mengintrospeksi diri dan memperbaikinya.

Selain tahap-tahap perkembangan

mental dan moral, kita semua juga pasti

mengalami tahap-tahap perkembangan

psikososial. Tahap-tahap ini mempengaruhi

sikap, perilaku dan perasaan yang dialami.

Apabila tahap perkembangan ini dapat dilewati

dengan baik seseorang akan menjadi orang

yang dapat mempercayai orang lain,

bersahabat, mandiri, tekun dan penuh inisiatif,

percaya diri dan tidak mudah putus asa. Namun

sebaliknya, apabila ada masalah yang tidak

terselesaikan dalam tahap-

tahap pe rkembangan

tersebut seseorang akan

menjadi mudah curiga,

terkucil, sering ragu,

merasa bersalah, rendah

diri dan kecewa. Berikut ini

kita bisa mengetahui tahap-

tahap pe rkembangan

p s i k o s o s i a l m e n u r u t

Erikson:

1. K e p e r c a y a a n d a n

k e t i d a k p e r c a y a a n

(trust versus mistrust)

Adalah suatu tahap

psikososial pertama

yang dialami dalam

t a h u n p e r t a m a

kehidupan. Suatu rasa percaya menuntut

perasaan nyaman secara fisik. Perasaan

nyaman pada masa bayi menentukan

harapan bahwa dunia akan menjadi tempat

tinggal yang baik dan menyenangkan.

2. Otonomi dengan rasa malu dan keragu-

raguan (autonomy versus shame and

doubt)

Adalah tahap perkembangan kedua yang

berlangsung pada masa bayi dan saat anak

baru mulai berjalan (1-3 tahun). Setelah

memperoleh rasa percaya kepada pengasuh

mereka, bayi mulai menemukan bahwa

perilaku mereka adalah atas kehendaknya.

Mereka menyadari kemauan mereka

dengan rasa mandiri dan otonomi mereka.

Pada fase ini apabila bayi cenderung

dibatasi maka mereka akan cenderung

mengembangkan rasa malu dan keragu-

raguan.

3. Prakarsa dan rasa bersalah (initiative

versus guilt)

Merupakan tahap yang berlangsung pada

awal masuk sekolah. Ketika mereka masuk

dunia sekolah mereka lebih tertantang

dibanding ketika masih bayi. Anak-anak

diharapkan aktif untuk menghadapi

tantangan ini dengan rasa tanggung jawab

atas perilaku mereka,

mainan mereka, dan

hewan peliharaan

mereka. Anak-anak

bertanggung jawab

m e n i n g k a t k a n

prakarsa. Namun,

perasaan bersalah

dapat muncul bila

anak tidak diberi

kepercayaan atau

d i s a l a h k a n a t a s

sesuatu yang mereka

perbuat, hal itu dapat

membuat mereka

sangat cemas.

4. Tekun dan rendah

diri (industry versus

inferiority)

Berlangsung selama sekolah dasar. Tidak

ada hal lain yang lebih antusias dari pada

akhir periode masa awal anak-anak yang

penuh imajinasi. Ketika anak-anak

memasuki tahun sekolah dasar, mereka

mengarahkan energi mereka pada

penguasaan pengetahuan dan keterampilan

intelektual. Yang berbahaya pada tahap ini

adalah perasaan tidak kompeten dan tidak

produktif.

5. Identitas dan kebingungan identitas

(identity versus identity confusion)

Adalah tahap yang dialami selama masa

Sebagai orangtua, terkadang kita

mengalami kesulitan dalam mengajarkan

sesuatu kepada anak. Kita merasa sudah

memberikan perhatian dengan mengajarkan

dan melatihnya menghadapi banyak hal, tetapi

nampaknya kurang sesuai dengan yang kita

harapkan. Hal ini bisa terjadi karena kita

mungkin terlalu ”memaksa” anak belajar

melebihi porsi yang seharusnya. Ada baiknya

kita tahu tahap-tahap perkembangan yang

dialami oleh anak kita sehingga kita dapat

menyesuaikan materi yang diajarkan dan

dilatih. Berikut ini adalah tahap-tahap

perkembangan mental menurut Piaget:

1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun):

Pertumbuhan kognitif berdasarkan

pancaindera (memikirkan apa yang dilihat,

didengar, dsb.) dan kegiatan motorik,

seperti menggapai, melempar dan

menggerakkan benda.

2. Tahap praoperasional (2-6 tahun):

Anak sudah mampu menggunakan bahasa

dan pemikiran simbolik, misalnya geleng

kepala berarti tidak mau. Anak dapat

meniru dan bermain pura-pura. Cara

berpikirnya masih memusat dan belum

dapat berpikir bolak-balik, misalnya:

belum paham bahwa Anton lebih tinggi

daripada Budi itu berarti Budi lebih rendah

daripada Anton.

3. Tahap operasional konkrit (6-12 tahun)

Anak telah dapat berpikir bolak-balik dan

dapat bergerak bebas dari satu pandangan

ke pandangan yang lain (fleksibel dan

obyektif) serta dapat memusatkan

perhatian pada beberapa benda atau

kejadian secara bersamaan.

4. Tahap operasional formal (12 tahun dan

seterusnya)

Seseorang diharapkan telah dapat

memecahkan masa lahnya, dapat

menganalisa, berpikir tentang apa yang

dapat/mungkin terjadi.

Setiap anak normal melalui tahap-tahap ini

dalam urutan yang sama hanya saja dalam porsi

yang berbeda-beda.

Dalam mengajarkan peraturan dan

menerapkan disiplin pada anak pun kita juga

perlu mengetahui tahap-tahap perkembangan

moralnya sehingga kita dapat lebih memahami

dan memberikan arahan yang tepat. Misalnya:

Anak TK biasanya patuh/mau mengikuti

perintah dan aturan karena dia ingin dipuji

atau mendapatkan hadiah. Dia takut dihukum

oleh guru maupun oleh orangtuanya.

Sebaliknya, anak SMU seharusnya telah dapat

mengikuti aturan berdasarkan kesadarannya

sendiri, bukan karena tuntutan dari luar, ingin

memperoleh imbalan atau takut dihukum.

Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan

moral menurut Kohlberg:

1. Tahap moralitas pra konvensional (biasanya

pada awal masa kanak-kanak):

Pemahaman baik atau buruk hanya

berdasarkan kebutuhan pribadi/akibat fisik

dari perbuatan. Anak bersikap patuh untuk

memperoleh hadiah/pujian atau untuk

menghindari hukuman (takut dihukum).

2. Tahap moralitas konvensional (biasanya

pada akhir masa kanak-kanak):

Pemahaman baik atau buruk berdasarkan

harapan keluarga dan masyarakat/

lingkungan sekitarnya. Anak mengikuti

peraturan untuk mengambil hati orang lain

(agar dianggap anak baik) dan untuk

mempertahankan hubungan baik sehingga

tidak ditolak atau dicela oleh kelompoknya

atau orang-orang yang ada di sekitarnya.

3. Tahap moralitas pasca konvensional

(seharusnya dicapai pada masa remaja)

Pemahaman baik atau buruk berdasarkan

kesadaran diri yang mendalam, dilandasi

oleh suara hati. Seseorang patuh pada

peraturan karena menginginkan kehidupan

bersama yang teratur, tidak karena

perintah/ tuntutan dari luar dirinya

melainkan karena kesadarannya sendiri.

Pada kenyataannya, dalam kehidupan sehari-

hari kadang-kadang kita menjumpai orang

dewasa yang belum mencapai tahap moralitas

pasca konvensional, misalnya: bekerja

sungguh-sungguh sesuai dengan aturan hanya

18 19

renungan seputar psikologi

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 19: pk_februari_2011

bila ada atasan karena takut ditegur.

Bagaimana dengan diri kita? Mari kita

mengintrospeksi diri dan memperbaikinya.

Selain tahap-tahap perkembangan

mental dan moral, kita semua juga pasti

mengalami tahap-tahap perkembangan

psikososial. Tahap-tahap ini mempengaruhi

sikap, perilaku dan perasaan yang dialami.

Apabila tahap perkembangan ini dapat dilewati

dengan baik seseorang akan menjadi orang

yang dapat mempercayai orang lain,

bersahabat, mandiri, tekun dan penuh inisiatif,

percaya diri dan tidak mudah putus asa. Namun

sebaliknya, apabila ada masalah yang tidak

terselesaikan dalam tahap-

tahap pe rkembangan

tersebut seseorang akan

menjadi mudah curiga,

terkucil, sering ragu,

merasa bersalah, rendah

diri dan kecewa. Berikut ini

kita bisa mengetahui tahap-

tahap pe rkembangan

p s i k o s o s i a l m e n u r u t

Erikson:

1. K e p e r c a y a a n d a n

k e t i d a k p e r c a y a a n

(trust versus mistrust)

Adalah suatu tahap

psikososial pertama

yang dialami dalam

t a h u n p e r t a m a

kehidupan. Suatu rasa percaya menuntut

perasaan nyaman secara fisik. Perasaan

nyaman pada masa bayi menentukan

harapan bahwa dunia akan menjadi tempat

tinggal yang baik dan menyenangkan.

2. Otonomi dengan rasa malu dan keragu-

raguan (autonomy versus shame and

doubt)

Adalah tahap perkembangan kedua yang

berlangsung pada masa bayi dan saat anak

baru mulai berjalan (1-3 tahun). Setelah

memperoleh rasa percaya kepada pengasuh

mereka, bayi mulai menemukan bahwa

perilaku mereka adalah atas kehendaknya.

Mereka menyadari kemauan mereka

dengan rasa mandiri dan otonomi mereka.

Pada fase ini apabila bayi cenderung

dibatasi maka mereka akan cenderung

mengembangkan rasa malu dan keragu-

raguan.

3. Prakarsa dan rasa bersalah (initiative

versus guilt)

Merupakan tahap yang berlangsung pada

awal masuk sekolah. Ketika mereka masuk

dunia sekolah mereka lebih tertantang

dibanding ketika masih bayi. Anak-anak

diharapkan aktif untuk menghadapi

tantangan ini dengan rasa tanggung jawab

atas perilaku mereka,

mainan mereka, dan

hewan peliharaan

mereka. Anak-anak

bertanggung jawab

m e n i n g k a t k a n

prakarsa. Namun,

perasaan bersalah

dapat muncul bila

anak tidak diberi

kepercayaan atau

d i s a l a h k a n a t a s

sesuatu yang mereka

perbuat, hal itu dapat

membuat mereka

sangat cemas.

4. Tekun dan rendah

diri (industry versus

inferiority)

Berlangsung selama sekolah dasar. Tidak

ada hal lain yang lebih antusias dari pada

akhir periode masa awal anak-anak yang

penuh imajinasi. Ketika anak-anak

memasuki tahun sekolah dasar, mereka

mengarahkan energi mereka pada

penguasaan pengetahuan dan keterampilan

intelektual. Yang berbahaya pada tahap ini

adalah perasaan tidak kompeten dan tidak

produktif.

5. Identitas dan kebingungan identitas

(identity versus identity confusion)

Adalah tahap yang dialami selama masa

Sebagai orangtua, terkadang kita

mengalami kesulitan dalam mengajarkan

sesuatu kepada anak. Kita merasa sudah

memberikan perhatian dengan mengajarkan

dan melatihnya menghadapi banyak hal, tetapi

nampaknya kurang sesuai dengan yang kita

harapkan. Hal ini bisa terjadi karena kita

mungkin terlalu ”memaksa” anak belajar

melebihi porsi yang seharusnya. Ada baiknya

kita tahu tahap-tahap perkembangan yang

dialami oleh anak kita sehingga kita dapat

menyesuaikan materi yang diajarkan dan

dilatih. Berikut ini adalah tahap-tahap

perkembangan mental menurut Piaget:

1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun):

Pertumbuhan kognitif berdasarkan

pancaindera (memikirkan apa yang dilihat,

didengar, dsb.) dan kegiatan motorik,

seperti menggapai, melempar dan

menggerakkan benda.

2. Tahap praoperasional (2-6 tahun):

Anak sudah mampu menggunakan bahasa

dan pemikiran simbolik, misalnya geleng

kepala berarti tidak mau. Anak dapat

meniru dan bermain pura-pura. Cara

berpikirnya masih memusat dan belum

dapat berpikir bolak-balik, misalnya:

belum paham bahwa Anton lebih tinggi

daripada Budi itu berarti Budi lebih rendah

daripada Anton.

3. Tahap operasional konkrit (6-12 tahun)

Anak telah dapat berpikir bolak-balik dan

dapat bergerak bebas dari satu pandangan

ke pandangan yang lain (fleksibel dan

obyektif) serta dapat memusatkan

perhatian pada beberapa benda atau

kejadian secara bersamaan.

4. Tahap operasional formal (12 tahun dan

seterusnya)

Seseorang diharapkan telah dapat

memecahkan masa lahnya, dapat

menganalisa, berpikir tentang apa yang

dapat/mungkin terjadi.

Setiap anak normal melalui tahap-tahap ini

dalam urutan yang sama hanya saja dalam porsi

yang berbeda-beda.

Dalam mengajarkan peraturan dan

menerapkan disiplin pada anak pun kita juga

perlu mengetahui tahap-tahap perkembangan

moralnya sehingga kita dapat lebih memahami

dan memberikan arahan yang tepat. Misalnya:

Anak TK biasanya patuh/mau mengikuti

perintah dan aturan karena dia ingin dipuji

atau mendapatkan hadiah. Dia takut dihukum

oleh guru maupun oleh orangtuanya.

Sebaliknya, anak SMU seharusnya telah dapat

mengikuti aturan berdasarkan kesadarannya

sendiri, bukan karena tuntutan dari luar, ingin

memperoleh imbalan atau takut dihukum.

Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan

moral menurut Kohlberg:

1. Tahap moralitas pra konvensional (biasanya

pada awal masa kanak-kanak):

Pemahaman baik atau buruk hanya

berdasarkan kebutuhan pribadi/akibat fisik

dari perbuatan. Anak bersikap patuh untuk

memperoleh hadiah/pujian atau untuk

menghindari hukuman (takut dihukum).

2. Tahap moralitas konvensional (biasanya

pada akhir masa kanak-kanak):

Pemahaman baik atau buruk berdasarkan

harapan keluarga dan masyarakat/

lingkungan sekitarnya. Anak mengikuti

peraturan untuk mengambil hati orang lain

(agar dianggap anak baik) dan untuk

mempertahankan hubungan baik sehingga

tidak ditolak atau dicela oleh kelompoknya

atau orang-orang yang ada di sekitarnya.

3. Tahap moralitas pasca konvensional

(seharusnya dicapai pada masa remaja)

Pemahaman baik atau buruk berdasarkan

kesadaran diri yang mendalam, dilandasi

oleh suara hati. Seseorang patuh pada

peraturan karena menginginkan kehidupan

bersama yang teratur, tidak karena

perintah/ tuntutan dari luar dirinya

melainkan karena kesadarannya sendiri.

Pada kenyataannya, dalam kehidupan sehari-

hari kadang-kadang kita menjumpai orang

dewasa yang belum mencapai tahap moralitas

pasca konvensional, misalnya: bekerja

sungguh-sungguh sesuai dengan aturan hanya

18 19

renungan seputar psikologi

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 20: pk_februari_2011

remaja. Pada tahap ini mereka

dihadapkan oleh pencarian siapa mereka,

bagaimana mereka nanti, dan ke mana

mereka akan menuju masa depannya.

Penjajakan karir merupakan hal penting.

Orangtua harus mengijinkan anak remaja

menjajaki banyak peran dan berbagai

jalan. Jika anak menjajaki berbagai

peran dan menemukan peran positif maka

ia akan mencapai identitas yang positif.

6. Keintiman dan keterkucilan (intimacy

versus isolation)

Tahap yang dialami pada masa-masa awal

dewasa dimana orang dihadapkan pada

tugas perkembangan pembentukan relasi

intim dengan orang lain. Saat anak muda

membentuk persahabatan yang sehat dan

relasi akrab yang intim dengan orang lain,

keintiman akan dicapai, kalau tidak,

perasaan terisolasi (terkucil) akan

terjadi.

7. Bangkit dan berhenti (generality versus

stagnation)

Tahap yang dialami pada masa

pertengahan dewasa. Persoalan utama

adalah membantu generasi muda

mengembangkan dan mengarahkan

kehidupan yang berguna (generality).

Perasaan belum melakukan sesuatu untuk

menolong generasi berikutnya adalah

stagnation

8. Integritas dan kekecewaan (integrity

versus despair)

Tahap yang dialami pada masa dewasa

akhir. Pada tahun terakhir kehidupan,

kita menoleh ke belakang dan

mengevaluasi apa yang telah kita lakukan

selama hidup. Jika telah melakukan

sesuatu yang baik dalam kehidupan lalu

maka integritas tercapai. Sebaliknya, jika

menganggap kehidupan lalu banyak hal-

hal negatif maka yang muncul adalah

perasaan bersalah dan kecewa.

Dengan mengetahui berbagai tahap

perkembangan yang dialami setiap orang,

kita dapat lebih memahami dan menerima

orang lain. Kita pun dapat membimbing anak

kita melewati tiap tahap perkembangan

tersebut serta selalu mengembangkan diri

kita dengan tetap mengikutsertakan Tuhan,

sebab di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil

dan segala perkara dapat teratasi (Mrk 9:23;

Fil 4:13).

CATATAN PERISTIWA[ ]

Mengawali rangkaian ibadah Natal di bulan Desember 2010,

Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading mengadakan Kebaktian

Ucapan Syukur atau Thanksgiving Day di hari Minggu, 5 Desember

2010 pada kebaktian yang ke-3. Kebaktian ini merupakan suatu

ungkapan syukur kita kepada Tuhan oleh karena setiap penyertaan

dan berkat yang telah Tuhan berikan kepada kita sepanjang tahun

2010.

Tema dari acara ini adalah “Korban Syukur Habakuk”, yang

menggambarkan ucapan syukur Nabi Habakuk ketika ia dilanda

suatu keadaan yang terpuruk/ kering, dia tetap bisa bersukacita

dan senantiasa memuji Tuhan.

Acara Thanksgiving Day tahun ini benar-benar berbeda dari

tahun-tahun sebelumnya. Dilihat dari dekorasi dengan konsep

taman kering, yang menggambarkan kekeringan yang dialami nabi

Habakuk didukung dengan efek lighting dan smoke menambah

kemeriahan suasana ibadah. Diawal kebaktian ini, Pdt. Indrawan

Eleeas menyampaikan votum yang kemudian dilanjutkan dengan

pelaksanaan opening ceremony. Opening ceremony kali ini

menampilkan pertunjukan dari beberapa bagian dari sub seksi

music, diawali kolaborasi dari ANSAMBLE HOSANNA dengan Paduan

Suara YUBILUS SENIOR yang menyanyikan lagu “I want to thank you

Lord”, kemudian berturut-turut penampilan dari KOLINTANG

WANITA yang menyanyikan lagu “Betapa Tidak Kita Bersyukur”,

penampilan dari KERONCONG GALILEA yang menyanyikan lagu

“Kasih Yesus”, penampilan dari NAFIRI BHAKTI ACOUSTIC dengan

DIAMOND SINGER yang menyanyikan lagu “Pujilah Tuhan”. Opening

ceremony diakhiri dengan penampilan dari NAFIRI BHAKTI

ELECTRIC bersama Worship Leader menyanyikan lagu “Sbab Kau

Besar”. Keseluruhan opening ceremony tersebut juga dikolaborasi

dengan penampilan dari Worship Creative Ministry.

Selanjutnya Praise & worship dipimpin oleh Bp. Yahya

Sutanto dan Saphire Singer. Ditengah-tengah puji-pujian,

diadakan wawancara untuk memberikan kesaksian yang dipandu

THANKSGIVINGKORBAN SYUKUR HABAKUK

| Minggu, 5 Desember 2010

renungan seputar psikologi

20 21februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 21: pk_februari_2011

remaja. Pada tahap ini mereka

dihadapkan oleh pencarian siapa mereka,

bagaimana mereka nanti, dan ke mana

mereka akan menuju masa depannya.

Penjajakan karir merupakan hal penting.

Orangtua harus mengijinkan anak remaja

menjajaki banyak peran dan berbagai

jalan. Jika anak menjajaki berbagai

peran dan menemukan peran positif maka

ia akan mencapai identitas yang positif.

6. Keintiman dan keterkucilan (intimacy

versus isolation)

Tahap yang dialami pada masa-masa awal

dewasa dimana orang dihadapkan pada

tugas perkembangan pembentukan relasi

intim dengan orang lain. Saat anak muda

membentuk persahabatan yang sehat dan

relasi akrab yang intim dengan orang lain,

keintiman akan dicapai, kalau tidak,

perasaan terisolasi (terkucil) akan

terjadi.

7. Bangkit dan berhenti (generality versus

stagnation)

Tahap yang dialami pada masa

pertengahan dewasa. Persoalan utama

adalah membantu generasi muda

mengembangkan dan mengarahkan

kehidupan yang berguna (generality).

Perasaan belum melakukan sesuatu untuk

menolong generasi berikutnya adalah

stagnation

8. Integritas dan kekecewaan (integrity

versus despair)

Tahap yang dialami pada masa dewasa

akhir. Pada tahun terakhir kehidupan,

kita menoleh ke belakang dan

mengevaluasi apa yang telah kita lakukan

selama hidup. Jika telah melakukan

sesuatu yang baik dalam kehidupan lalu

maka integritas tercapai. Sebaliknya, jika

menganggap kehidupan lalu banyak hal-

hal negatif maka yang muncul adalah

perasaan bersalah dan kecewa.

Dengan mengetahui berbagai tahap

perkembangan yang dialami setiap orang,

kita dapat lebih memahami dan menerima

orang lain. Kita pun dapat membimbing anak

kita melewati tiap tahap perkembangan

tersebut serta selalu mengembangkan diri

kita dengan tetap mengikutsertakan Tuhan,

sebab di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil

dan segala perkara dapat teratasi (Mrk 9:23;

Fil 4:13).

CATATAN PERISTIWA[ ]

Mengawali rangkaian ibadah Natal di bulan Desember 2010,

Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading mengadakan Kebaktian

Ucapan Syukur atau Thanksgiving Day di hari Minggu, 5 Desember

2010 pada kebaktian yang ke-3. Kebaktian ini merupakan suatu

ungkapan syukur kita kepada Tuhan oleh karena setiap penyertaan

dan berkat yang telah Tuhan berikan kepada kita sepanjang tahun

2010.

Tema dari acara ini adalah “Korban Syukur Habakuk”, yang

menggambarkan ucapan syukur Nabi Habakuk ketika ia dilanda

suatu keadaan yang terpuruk/ kering, dia tetap bisa bersukacita

dan senantiasa memuji Tuhan.

Acara Thanksgiving Day tahun ini benar-benar berbeda dari

tahun-tahun sebelumnya. Dilihat dari dekorasi dengan konsep

taman kering, yang menggambarkan kekeringan yang dialami nabi

Habakuk didukung dengan efek lighting dan smoke menambah

kemeriahan suasana ibadah. Diawal kebaktian ini, Pdt. Indrawan

Eleeas menyampaikan votum yang kemudian dilanjutkan dengan

pelaksanaan opening ceremony. Opening ceremony kali ini

menampilkan pertunjukan dari beberapa bagian dari sub seksi

music, diawali kolaborasi dari ANSAMBLE HOSANNA dengan Paduan

Suara YUBILUS SENIOR yang menyanyikan lagu “I want to thank you

Lord”, kemudian berturut-turut penampilan dari KOLINTANG

WANITA yang menyanyikan lagu “Betapa Tidak Kita Bersyukur”,

penampilan dari KERONCONG GALILEA yang menyanyikan lagu

“Kasih Yesus”, penampilan dari NAFIRI BHAKTI ACOUSTIC dengan

DIAMOND SINGER yang menyanyikan lagu “Pujilah Tuhan”. Opening

ceremony diakhiri dengan penampilan dari NAFIRI BHAKTI

ELECTRIC bersama Worship Leader menyanyikan lagu “Sbab Kau

Besar”. Keseluruhan opening ceremony tersebut juga dikolaborasi

dengan penampilan dari Worship Creative Ministry.

Selanjutnya Praise & worship dipimpin oleh Bp. Yahya

Sutanto dan Saphire Singer. Ditengah-tengah puji-pujian,

diadakan wawancara untuk memberikan kesaksian yang dipandu

THANKSGIVINGKORBAN SYUKUR HABAKUK

| Minggu, 5 Desember 2010

renungan seputar psikologi

20 21februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 22: pk_februari_2011

23

oleh Bp. Yahya Sutanto dan

Ibu Maria Handayani.

Kesaksian yang pertama oleh Ibu

Kathrien Wibowo, yang bersaksi tentang suaminya

yang terkena kanker paru-paru stadium lanjut dan dokter

menyampaikan bahwa umur suaminya hanya sampai 6-8 bulan

saja. Bahkan setelah melewati masa operasi, kondisi suaminya

malah semakin lemah, jalan tidak sampai 5 meter harus berhenti,

tidak bisa tertawa, dan minum hanya bisa melalui sedotan. Suatu

ketika, suaminya periksa ke RS Elisabeth di Singapore, disaat-saat

dalam keadaan terpuruk, beliau bergumul serta membayangkan

Salib Kristus yang mampu memulihkan kondisi suaminya, dan tiba-

tiba beliau diingatkan dengan pujian “Ajaib Benar Tuhan Cinta

Kepadaku”. Seiring berjalannya waktu, Tuhan berikan pemulihan

bagi suaminya, dan beliau bersyukur bahwa sampai saat ini

suaminya masih bisa hidup.

Kesaksian yang kedua oleh Ibu Rachel Salim. Beliau bersaksi

tentang penyakit yang dideritanya yaitu tidak bisa berjalan. Beliau

menceritakan bahwa sudah melayani Tuhan selama 58 tahun, tapi

kemudian terhambat karena penyakit yang dideritanya. Suatu

ketika, beliau diingatkan dengan 2 ayat yang menguatkan, yaitu

Lukas 17:10 yang menekankan jika kita diberi tugas untuk

melayani, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan ayat

Ratapan 3 : 22 yang mengatakan bahwa rahmat & kasih setia Tuhan

terhadap kita tidak berkesudahan, maka beliau tetap percaya

bahwa kasih Tuhan memberikan pemulihan bagi dia, dan beliau

diingatkan dengan pujian “Kasih Yesus” yang selalu menguatkan

dia untuk tetap melayani Tuhan.

Setelah praise & worship, acara dilanjutkan dengan

penampilan Sendratari dari WCM. Sendratari tersebut

menceritakan awal mula bangsa Israel yang dilanda kekacauan,

kejahatan, pertikaian dimana-mana, dan banyak orang yang

melakukan perbuatan jahat dimata Tuhan. Namun ditengah-

tengah kekacauan itu, masih ada orang-orang benar yang hidup

takut akan Tuhan walau hidupnya tertindas. Ditengah kekacauan

tersebut, orang-orang benar itu menjerit dan berdoa kepada Tuhan

meminta belas kasihan untuk melepaskan mereka dari kondisi

mereka saat itu. Tuhan mendengar doa mereka dan segera

mengutus Nabi Habakuk untuk memimpin mereka keluar dari

kekacauan itu. Ditengah suasana gersang dan Israel yang porak

poranda, Nabi Habakuk menaikkan doanya kepada Tuhan :

“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah,

pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak

menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari

kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku

akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang

menyelamatkan aku”. Dan akhirnya bangsa Israel mengalami

pemulihan.

22

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Indrawan

Eleeas yang merefleksikan dari Habakuk 3 : 17.

Beliau menyampaikan sekalipun dalam kondisi yang

sulit, kita masih bisa memuji Tuhan. Beliau menceritakan kesaksian dari

seorang ibu yang mengalami kesulitan ekonomi ditambah dengan mengandung seorang anak. Ibu

tersebut sudah berdoa kepada Tuhan, hanya saja seolah-olah Tuhan tidak mendengar doanya. Atas

keputusan bersama suaminya, mereka sepakat memberikan bayi mereka kepada orang lain. Ketika

ditanya orang, ibu tersebut berkata, “Saya memberikan dengan sukacita” walaupun sampai sekarang

tidak diketahui perkembangannya. Ditengah kesulitannya, dia masih bisa bersukacita, dia pun

berterima kasih kepada Tuhan karena bayinya tidak mati dan dia tidak mati juga.

Jikalau kita diperhadapkan dengan kondisi seperti itu, kita pasti susah dalam menjalaninya.

Tetapi firman Tuhan mengatakan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, karena itu yang dikehendaki

Allah”. Walaupun dalam pemikiran kita mustahil untuk bisa menjalaninya, mari kita belajar seperti

Habakuk yang tetap bersukacita dalam kondisinya.

Bagaimana kita bisa tetap kuat dalam Dia? Kuncinya adalah miliki “karunia iman” karena hal

tersebut yang benar-benar dapat menguatkan kita saat keadaan hancur bahkan kita masih bisa

mengucap syukur kepada Tuhan. Intinya hanya oleh percaya saja kepada Tuhan dan milikilah karunia

iman yang akan selalu menguatkan kita.

Dan akhir dari firman, Pdt. Lukas Budijana menutup dengan perenungan makna dari ucapan

syukur tersebut dengan mengajak jemaat untuk belajar tetap bersyukur di tengah kondisi/ kesulitan

yang dialami seperti Habakuk.

Diakhir acara diadakan closing ceremony dengan kolaborasi penampilan dari Ansamble Hosana,

Kolintang, Keroncong, Nafiri Bhakti Acoustic,Nafiri Bhakti Electric, WCM menyanyikan lagu “Give

Thanks” kemudian dilanjutkan pujian “Bersyukurlah”. edward

11 Desember 2010

Perkembangan musik dan tarian pada era ini

sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia.

Bahkan musik dan tarian itu sendiri mewarnai

sebagian besar gereja-gereja masa kini.

Dalam dunia ibadah, musik dan tarian

adalah salah satu bentuk ungkapan ekspresi dari

pujian dan penyembahan dalam suatu ibadah

kepada Tuhan. Dalam perkembangan gereja saat

ini, khususnya aliran karismatik selalu menyertakan

musik dan tarian dalam ibadah yang dilakukan.

Fungsi dari musik dan tarian tersebut adalah

sebagai sarana pendukung pelaksanaan ibadah

dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan.

MUSIC DANCE&

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 23: pk_februari_2011

23

oleh Bp. Yahya Sutanto dan

Ibu Maria Handayani.

Kesaksian yang pertama oleh Ibu

Kathrien Wibowo, yang bersaksi tentang suaminya

yang terkena kanker paru-paru stadium lanjut dan dokter

menyampaikan bahwa umur suaminya hanya sampai 6-8 bulan

saja. Bahkan setelah melewati masa operasi, kondisi suaminya

malah semakin lemah, jalan tidak sampai 5 meter harus berhenti,

tidak bisa tertawa, dan minum hanya bisa melalui sedotan. Suatu

ketika, suaminya periksa ke RS Elisabeth di Singapore, disaat-saat

dalam keadaan terpuruk, beliau bergumul serta membayangkan

Salib Kristus yang mampu memulihkan kondisi suaminya, dan tiba-

tiba beliau diingatkan dengan pujian “Ajaib Benar Tuhan Cinta

Kepadaku”. Seiring berjalannya waktu, Tuhan berikan pemulihan

bagi suaminya, dan beliau bersyukur bahwa sampai saat ini

suaminya masih bisa hidup.

Kesaksian yang kedua oleh Ibu Rachel Salim. Beliau bersaksi

tentang penyakit yang dideritanya yaitu tidak bisa berjalan. Beliau

menceritakan bahwa sudah melayani Tuhan selama 58 tahun, tapi

kemudian terhambat karena penyakit yang dideritanya. Suatu

ketika, beliau diingatkan dengan 2 ayat yang menguatkan, yaitu

Lukas 17:10 yang menekankan jika kita diberi tugas untuk

melayani, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan ayat

Ratapan 3 : 22 yang mengatakan bahwa rahmat & kasih setia Tuhan

terhadap kita tidak berkesudahan, maka beliau tetap percaya

bahwa kasih Tuhan memberikan pemulihan bagi dia, dan beliau

diingatkan dengan pujian “Kasih Yesus” yang selalu menguatkan

dia untuk tetap melayani Tuhan.

Setelah praise & worship, acara dilanjutkan dengan

penampilan Sendratari dari WCM. Sendratari tersebut

menceritakan awal mula bangsa Israel yang dilanda kekacauan,

kejahatan, pertikaian dimana-mana, dan banyak orang yang

melakukan perbuatan jahat dimata Tuhan. Namun ditengah-

tengah kekacauan itu, masih ada orang-orang benar yang hidup

takut akan Tuhan walau hidupnya tertindas. Ditengah kekacauan

tersebut, orang-orang benar itu menjerit dan berdoa kepada Tuhan

meminta belas kasihan untuk melepaskan mereka dari kondisi

mereka saat itu. Tuhan mendengar doa mereka dan segera

mengutus Nabi Habakuk untuk memimpin mereka keluar dari

kekacauan itu. Ditengah suasana gersang dan Israel yang porak

poranda, Nabi Habakuk menaikkan doanya kepada Tuhan :

“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah,

pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak

menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari

kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku

akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang

menyelamatkan aku”. Dan akhirnya bangsa Israel mengalami

pemulihan.

22

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Indrawan

Eleeas yang merefleksikan dari Habakuk 3 : 17.

Beliau menyampaikan sekalipun dalam kondisi yang

sulit, kita masih bisa memuji Tuhan. Beliau menceritakan kesaksian dari

seorang ibu yang mengalami kesulitan ekonomi ditambah dengan mengandung seorang anak. Ibu

tersebut sudah berdoa kepada Tuhan, hanya saja seolah-olah Tuhan tidak mendengar doanya. Atas

keputusan bersama suaminya, mereka sepakat memberikan bayi mereka kepada orang lain. Ketika

ditanya orang, ibu tersebut berkata, “Saya memberikan dengan sukacita” walaupun sampai sekarang

tidak diketahui perkembangannya. Ditengah kesulitannya, dia masih bisa bersukacita, dia pun

berterima kasih kepada Tuhan karena bayinya tidak mati dan dia tidak mati juga.

Jikalau kita diperhadapkan dengan kondisi seperti itu, kita pasti susah dalam menjalaninya.

Tetapi firman Tuhan mengatakan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, karena itu yang dikehendaki

Allah”. Walaupun dalam pemikiran kita mustahil untuk bisa menjalaninya, mari kita belajar seperti

Habakuk yang tetap bersukacita dalam kondisinya.

Bagaimana kita bisa tetap kuat dalam Dia? Kuncinya adalah miliki “karunia iman” karena hal

tersebut yang benar-benar dapat menguatkan kita saat keadaan hancur bahkan kita masih bisa

mengucap syukur kepada Tuhan. Intinya hanya oleh percaya saja kepada Tuhan dan milikilah karunia

iman yang akan selalu menguatkan kita.

Dan akhir dari firman, Pdt. Lukas Budijana menutup dengan perenungan makna dari ucapan

syukur tersebut dengan mengajak jemaat untuk belajar tetap bersyukur di tengah kondisi/ kesulitan

yang dialami seperti Habakuk.

Diakhir acara diadakan closing ceremony dengan kolaborasi penampilan dari Ansamble Hosana,

Kolintang, Keroncong, Nafiri Bhakti Acoustic,Nafiri Bhakti Electric, WCM menyanyikan lagu “Give

Thanks” kemudian dilanjutkan pujian “Bersyukurlah”. edward

11 Desember 2010

Perkembangan musik dan tarian pada era ini

sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia.

Bahkan musik dan tarian itu sendiri mewarnai

sebagian besar gereja-gereja masa kini.

Dalam dunia ibadah, musik dan tarian

adalah salah satu bentuk ungkapan ekspresi dari

pujian dan penyembahan dalam suatu ibadah

kepada Tuhan. Dalam perkembangan gereja saat

ini, khususnya aliran karismatik selalu menyertakan

musik dan tarian dalam ibadah yang dilakukan.

Fungsi dari musik dan tarian tersebut adalah

sebagai sarana pendukung pelaksanaan ibadah

dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan.

MUSIC DANCE&

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 24: pk_februari_2011

[ ]LIPUTAN UTAMA

Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading rindu untuk memperkenalkan jenis dan bentuk tarian kepada

jemaat GIA Pringgading serta menjalin tali silaturahmi dengan gereja-gereja di kota Semarang. Dengan

adanya acara konser Music and Dance pada bulan Desember 2010, GIA Jemaat Pringgading mengundang serta

melibatkan beberapa gereja untuk berkolaborasi dalam acara konser tersebut.

Konser dimulai pk. 18.00 WIB di gedung gereja Isa Almasih dengan Persembahan Opening Ceremony

dari Worship Creative Ministry (WCM) GIA Pringgading. Kemudian disusul dengan sambutan oleh Bapak

Gembala Jemaat, Pdt. Dr. Indrawan Eleeas yang mengulas sedikit tentang musik dan tarian dalam

penyembahan di gereja.

Sepanjang acara tersebut, partisipasi dari beberapa gereja yang silih berganti turut menyemarakkan

dan memperkenalkan beberapa tarian yang mungkin “tidak biasa” ditarikan dalam ibadah seperti, tarian

daerah, modern dance, dan tarian penyembahan.

Dengan adanya konser Music and Dance di gereja Isa Almasih jemaat Pringgading yang telah

terlaksana, diharapkan dapat memperbesar kapasitas penyembahan bagi gereja – gereja-Nya serta

mempererat tali kasih antar gereja yang ada di kota Semarang. Tuhan Yesus memberkati. melissa

Syallom,

Kami segenap guru dan staff The First Day Care

mengucapkan Selamat Hari Natal 2010 dan Tahun Baru

2011.

Setelah hampir melewati tahun 2010, The First Day Care

akan terus mengembangkan potensi anak-anak The First

Day Care untuk memperoleh pendidikan pra play group

(Usia 1.5 – 2 tahun) dan kami beserta para orangtua rindu

serta terpanggil untuk terus bersama-sama bergandeng

tangan mendidik putra-putri The First Day Care sampai

berhasil melewati masa The Golden Ages dimana anak-

anak dari usia 0-5 tahun merupakan bibit-bibit muda

yang terus dan harus dikembangkan potensi dan bakat mereka dengan baik. Maka dari

itu, kami pada tahun 2011 akan membuka pendaftaran untuk kelas baru yaitu kelas

pra play group.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, silakan hubungi The First Day Care,

Jl. Pringgading 24, Semarang atau telepon (024) 3560827. Sekian informasi dari kami.

Te r i m a k a s i h , Tu h a n Ye s u s

memberkati kita semua.

Percayakan Kesempatan Emas Ini

pada The Proffesional First

Day Care. lisye

The First Day Care

Malam itu, 24 Desember 2010 jemaat berbondong-bondong menuju ke

gereja untuk mengikuti Ibadah Malam Natal. Begitu jemaat memasuki

pelataran parkir terdengar suara nyanyian tadi terdengar semakin jelas.

Rupanya itu adalah sekelompok anak-anak muda sedang menyambut jemaat yang

akan beribadah di malam yang spesial itu. Mereka membawakan lagu-lagu Natal dengan

mengenakan topi merah Santa Clause. Suasana natal setahun sekali sangat terasa memberi damai

dan sukacita.

Pdt. Indrawan Eleeas mengawali ibadah dengan votum, disusul pujian yang indah dari PSMB Sungai

Yordan dan PSMB Harvest. Pdt. Freddy Hartono memimpin doa pembukaan dan Bp. Benny

Kristanto dan singer yang diiringi para pemain musik orkestra memimpin jemaat menaikkan puji-

pujian bagi Tuhan. Melalui puji-pujian khas Natal jemaat kembali diingatkan akan kelahiran Kristus

ke dunia bagi manusia. Betapa kita ini bersyukur karena Kristus telah rela datang untuk menjadi

Juruselamat dunia dan sudah selayaknya kita bersukacita karenanya. Sebelum firman Tuhan

disampaikan, PSMB Sungai Yordan dan PSMB Harvest kembali menaikkan sebuah pujian bagi Tuhan.

Kemudian tibalah saatnya bagi jemaat untuk pesan natal dari Pdt. Indrawan Eleeas yang diambil

dari Injil Lukas 2:6-7, 2:13-14 dengan tema “Keajaiban Palungan”. Dalam kesempatan ini beliau

menyampaikan bahwa ada 2 hal yang dapat menggetarkan sorga, yaitu Kelahiran Kristus & ketika

orang bertobat.

Kristus lahir bukan di tempat mewah, bukan di tempat yang layak bagi sebuah proses persalinan.

Palungan, tempat bayi Kristus diletakkan merupakan tempat yang hina. Potret kita sesungguhnya

seperti palungan. Kita ini hina, sudah rusak. Puji Tuhan, karena Tuhan mau masuk ke dalam potret

manusia yang seperti palungan itu. Ini yang disebut anugerah dan penyertaan Tuhan adalah

jaminan bagi kita untuk menjalani hari depan.

Setelah Firman Tuhan disampaikan, acara candle light pun dimulai. Sdr. Aji membacakan prolog

diisusul oleh Sdr. Danang, Ibu Vivi, dan Sdri. Nanik menyanyikan pujian “White Christmas”. Dua

malaikat menempatkan diri di mimbar dan enam anggota Worship Creative Ministry berada di

bawah mimbar, menari pada saat pujian. Setelah lagu “White Christmas” selesai, instrument “O,

Holy Night” diiringi piano mengalun mengiringi dua anak kecil membawa lilin dan menari dan

menuju mimbar memberikan lilin kepada Bapak Gembala Jemaat, Bp. Pdt. Indrawan Eleeas.

Setelah lilin menyala api diteruskan kepada jemaat dan bersama-sama berdiri menyanyikan

lagu “O, Holy Night”.

Suasana hening dan syahdu meliputi suasana kebaktian Malam Natal. Setiap

orang berusaha meresapi arti kelahiran Kristus di dunia. Jiwa yang haus

akan Tuhan kembali dipuaskan. Ibadah lalu ditutup dengan doa

berkat oleh Pdt. Indrawan Eleeas. Jemaat pun pulang

dengan membawa damai Natal di hatinya.

agungsugiono

Keajaiban NATAL( Lukas 2 : 18 )

25

Page 25: pk_februari_2011

[ ]LIPUTAN UTAMA

Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading rindu untuk memperkenalkan jenis dan bentuk tarian kepada

jemaat GIA Pringgading serta menjalin tali silaturahmi dengan gereja-gereja di kota Semarang. Dengan

adanya acara konser Music and Dance pada bulan Desember 2010, GIA Jemaat Pringgading mengundang serta

melibatkan beberapa gereja untuk berkolaborasi dalam acara konser tersebut.

Konser dimulai pk. 18.00 WIB di gedung gereja Isa Almasih dengan Persembahan Opening Ceremony

dari Worship Creative Ministry (WCM) GIA Pringgading. Kemudian disusul dengan sambutan oleh Bapak

Gembala Jemaat, Pdt. Dr. Indrawan Eleeas yang mengulas sedikit tentang musik dan tarian dalam

penyembahan di gereja.

Sepanjang acara tersebut, partisipasi dari beberapa gereja yang silih berganti turut menyemarakkan

dan memperkenalkan beberapa tarian yang mungkin “tidak biasa” ditarikan dalam ibadah seperti, tarian

daerah, modern dance, dan tarian penyembahan.

Dengan adanya konser Music and Dance di gereja Isa Almasih jemaat Pringgading yang telah

terlaksana, diharapkan dapat memperbesar kapasitas penyembahan bagi gereja – gereja-Nya serta

mempererat tali kasih antar gereja yang ada di kota Semarang. Tuhan Yesus memberkati. melissa

Syallom,

Kami segenap guru dan staff The First Day Care

mengucapkan Selamat Hari Natal 2010 dan Tahun Baru

2011.

Setelah hampir melewati tahun 2010, The First Day Care

akan terus mengembangkan potensi anak-anak The First

Day Care untuk memperoleh pendidikan pra play group

(Usia 1.5 – 2 tahun) dan kami beserta para orangtua rindu

serta terpanggil untuk terus bersama-sama bergandeng

tangan mendidik putra-putri The First Day Care sampai

berhasil melewati masa The Golden Ages dimana anak-

anak dari usia 0-5 tahun merupakan bibit-bibit muda

yang terus dan harus dikembangkan potensi dan bakat mereka dengan baik. Maka dari

itu, kami pada tahun 2011 akan membuka pendaftaran untuk kelas baru yaitu kelas

pra play group.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, silakan hubungi The First Day Care,

Jl. Pringgading 24, Semarang atau telepon (024) 3560827. Sekian informasi dari kami.

Te r i m a k a s i h , Tu h a n Ye s u s

memberkati kita semua.

Percayakan Kesempatan Emas Ini

pada The Proffesional First

Day Care. lisye

The First Day Care

Malam itu, 24 Desember 2010 jemaat berbondong-bondong menuju ke

gereja untuk mengikuti Ibadah Malam Natal. Begitu jemaat memasuki

pelataran parkir terdengar suara nyanyian tadi terdengar semakin jelas.

Rupanya itu adalah sekelompok anak-anak muda sedang menyambut jemaat yang

akan beribadah di malam yang spesial itu. Mereka membawakan lagu-lagu Natal dengan

mengenakan topi merah Santa Clause. Suasana natal setahun sekali sangat terasa memberi damai

dan sukacita.

Pdt. Indrawan Eleeas mengawali ibadah dengan votum, disusul pujian yang indah dari PSMB Sungai

Yordan dan PSMB Harvest. Pdt. Freddy Hartono memimpin doa pembukaan dan Bp. Benny

Kristanto dan singer yang diiringi para pemain musik orkestra memimpin jemaat menaikkan puji-

pujian bagi Tuhan. Melalui puji-pujian khas Natal jemaat kembali diingatkan akan kelahiran Kristus

ke dunia bagi manusia. Betapa kita ini bersyukur karena Kristus telah rela datang untuk menjadi

Juruselamat dunia dan sudah selayaknya kita bersukacita karenanya. Sebelum firman Tuhan

disampaikan, PSMB Sungai Yordan dan PSMB Harvest kembali menaikkan sebuah pujian bagi Tuhan.

Kemudian tibalah saatnya bagi jemaat untuk pesan natal dari Pdt. Indrawan Eleeas yang diambil

dari Injil Lukas 2:6-7, 2:13-14 dengan tema “Keajaiban Palungan”. Dalam kesempatan ini beliau

menyampaikan bahwa ada 2 hal yang dapat menggetarkan sorga, yaitu Kelahiran Kristus & ketika

orang bertobat.

Kristus lahir bukan di tempat mewah, bukan di tempat yang layak bagi sebuah proses persalinan.

Palungan, tempat bayi Kristus diletakkan merupakan tempat yang hina. Potret kita sesungguhnya

seperti palungan. Kita ini hina, sudah rusak. Puji Tuhan, karena Tuhan mau masuk ke dalam potret

manusia yang seperti palungan itu. Ini yang disebut anugerah dan penyertaan Tuhan adalah

jaminan bagi kita untuk menjalani hari depan.

Setelah Firman Tuhan disampaikan, acara candle light pun dimulai. Sdr. Aji membacakan prolog

diisusul oleh Sdr. Danang, Ibu Vivi, dan Sdri. Nanik menyanyikan pujian “White Christmas”. Dua

malaikat menempatkan diri di mimbar dan enam anggota Worship Creative Ministry berada di

bawah mimbar, menari pada saat pujian. Setelah lagu “White Christmas” selesai, instrument “O,

Holy Night” diiringi piano mengalun mengiringi dua anak kecil membawa lilin dan menari dan

menuju mimbar memberikan lilin kepada Bapak Gembala Jemaat, Bp. Pdt. Indrawan Eleeas.

Setelah lilin menyala api diteruskan kepada jemaat dan bersama-sama berdiri menyanyikan

lagu “O, Holy Night”.

Suasana hening dan syahdu meliputi suasana kebaktian Malam Natal. Setiap

orang berusaha meresapi arti kelahiran Kristus di dunia. Jiwa yang haus

akan Tuhan kembali dipuaskan. Ibadah lalu ditutup dengan doa

berkat oleh Pdt. Indrawan Eleeas. Jemaat pun pulang

dengan membawa damai Natal di hatinya.

agungsugiono

Keajaiban NATAL( Lukas 2 : 18 )

25

Page 26: pk_februari_2011
Page 27: pk_februari_2011
Page 28: pk_februari_2011

Bulan Desember yang identik dengan musim

hujan, kebanyakan orang menggunakan

event tersebut untuk berlibur. Namun hal ini

tidak berlaku untuk jemaat GIA Pringgading,

mereka dengan antusias pergi beribadah ke

gereja meskipun semalam mereka telah

mengikuti ibadah malam Natal.

Bapak Gembala Jemaat mengawali ibadah

dengan votum yang kemudian disambut

dengan pujian yang mengagungkan nama

Tuhan Yesus melalui puji-pujian dan

penyembahan yang dipimpin oleh Bp. Rudy

Budiono dan singers.

Ibadah Natal kali ini bertambah ramai dengan

hadirnya sekitar 20 orang Opa dan Oma yang

tidak dapat beribadah ke gereja pada setiap

hari minggu karena kelemahan fisik yang

dialami. Bapak Gembala Jemaat menyambut

para lansia ini satu per satu dan menanyakan

kabar mereka, Opa dan Oma menangis

terharu saat Bp. Pdt. Indrawan Eleeas

memberi salam dan tepukan dibahu yang

menguatkan hati. Salah seorang Oma

bercerita betapa kuasa Tuhan luar biasa

sehingga beliau dapat tetap bertahan untuk

percaya pada Tuhan Yesus dan beliau pun

menyanyikan pujian 'Tak tersembunyi kuasa

Allah' dengan suara yang bergetar.

Paduan suara Mazmur Bhakti Pria dan Wanita

Lydia bergabung menaikkan sebuah pujian

untuk mengawali pemberitaan Firman Tuhan

yang disampaikan oleh Bp. Pdt. Petrus FS.

Bacaan Firman Tuhan diambil dari Matius 1:23

dan Matius 2:5-6 menyatakan bahwa natal

merupakan sebuah rencana agung Allah yang

Maha kuasa yang mampu menggenapi

rancangan-Nya. Allah mencari orang-orang

untuk menggenapi rencana-Nya ini, pada

peristiwa natal Allah yang melibatkan :

1. Yusuf dan Maria. Mmereka menjalankan

tugas panggilan-Nya, Yusuf yang taat akan

perintah Tuhan dengan mengambil Maria

sebagai istrinya, pergi ke Mesir guna

menyelamatkan Yesus karena ada ancaman

dari Raja Herodes. Sedang Maria

memberikan dirinya untuk mengandung

Yesus Sang Juruselamat dengan

resiko hukuman rajam batu pada

jaman itu. Karena mereka

merespons perintah Tuhan

d e n g a n b a i k d a n

menjalankannya, Tuhan

m e m e l i h a r a h i d u p

mereka.

2. Orang-orang majus

yang membawa

p e r s e m b a h a n

emas, kemenyan

dan mur. Persem-

bahan ini

mempu

n y a i

mak

n a

b a h w a

Yesus adalah Raja yang

dilambangkan dengan emas, kemenyan

melambangkan bahwa Yesus adalah Imam

Besar Agung dan mur melambangkan bahwa

Yesus datang untuk menyelamatkan

manusia berdosa.

3. Gembala-gembala merespons malaikat

Tuhan dengan bergegas datang pada Yesus

yang baru lahir karena mereka menyadari

ada hal yang bernilai istimewa.

4. Simeon dan Hana. Mereka dengan setia

menanti janji Tuhan akan datangnya Mesias

Tahun 2010 hampir berakhir beberapa

jam lag i , jemaat t idak mau

melewatkannya dengan begitu saja.

Ruangan gedung GIA Pringgading

dipadati oleh jemaat Tuhan untuk

beribadah menutup tahun 2010

dengan ucapan syukur dan doa

penuh harapan di tahun

berikutnya.

S d r i . L e n y

Pa n c a n i n g r u m

d a n s i n g e r s

mengajak jemaat

untuk memuji

T u h a n

d e n g a n

p u j i -

puji-

a n

u c a p -

an syukur

d a n

pengagungan

p a d a Tu h a n . S e t e l a h

persembahan, Paduan Suara M a z m u r

Bhak t i Gema E f ra ta dan Maranath

a melantunkan sebuah pujian.

Bp. Pdt. Indrawan Eleeas menyampaikan

kebenaran Firman Tuhan yang diambil dari

Mazmur 125:1. Beliau menitipkan 4 bagian

penting yang harus disimpan dalam hati yang

dapat menuntun hidup kita, yaitu orang yang

percaya kepada Tuhan seperti gunung Sion, kata

Sion mempunyai arti:

1. Iman percaya kita tidak goyah oleh

apapun juga

2. 2 Tawarikh 5:2 mengutip bahwa di kota

Sion ada tabut perjanjian Tuhan. Kita

harus tetap memegang dan melakukan

firman Tuhan.

3. Ulangan 3:9 mengungkapkan bahwa

Siryon (Sion) sama dengan Hermon. Ada

jaminan berkat bagi orang yang tetap

percaya (Mazmur 133;3 dan Mazmur

128:5)

4. Mazmur 147:12, kita harus selalu

memegahkan Tuhan melalui pujian dan

penyembahan kita setiap hari.

Seusai pemberitaan firman Tuhan, Bapak

G e m b a l a m e n g a j a k j e m a a t u n t u k

mempersiapkan diri menerima Perjamuan

Kudus. Jemaat bersaat teduh diiringi suara

merdu Ibu Dwi Novianti dengan pujian berjudul

'Bukit Golgota' yang mengingatkan kita tentang

pengorbanan Kristus di Bukit Golgota. Setelah

Bapak Gembala memimpin perjamuan suci, para

petugas mengumpulkan cawan dan membagikan

ayat yang tertulis pada sebuah kertas mungil yg

biasa digunakan untuk pembatas Alkitab diiringi

oleh pujian yang dipimpin Sdri. Leny

Pancaningrum, dan ditutup dengan doa berkat

oleh Bapak Gembala Jemaat. hanalia

sehingga mereka sebagai imam selalu

berdoa untuk menjalankan rencana Allah

yang kekal.

Diakhir kotbahnya Bapak Gembala bertanya :

'Apakah kita mau dipakai oleh Tuhan untuk

menggenapkan rencana Allah? '

Setelah berdoa merespons firman Tuhan, para

opa dan oma undangan mendapat apresiasi

berupa bingkisan dan bunga yang diserahkan

oleh Majelis Jemaat hanaliaHidupku bagi

Penyertaan-NYA SEMPURNA

KRISTUS( Roma 12:1 | Matius 2:11b )

( Ibrani 13 : 5b )

liputan utama

28 29februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 29: pk_februari_2011

Bulan Desember yang identik dengan musim

hujan, kebanyakan orang menggunakan

event tersebut untuk berlibur. Namun hal ini

tidak berlaku untuk jemaat GIA Pringgading,

mereka dengan antusias pergi beribadah ke

gereja meskipun semalam mereka telah

mengikuti ibadah malam Natal.

Bapak Gembala Jemaat mengawali ibadah

dengan votum yang kemudian disambut

dengan pujian yang mengagungkan nama

Tuhan Yesus melalui puji-pujian dan

penyembahan yang dipimpin oleh Bp. Rudy

Budiono dan singers.

Ibadah Natal kali ini bertambah ramai dengan

hadirnya sekitar 20 orang Opa dan Oma yang

tidak dapat beribadah ke gereja pada setiap

hari minggu karena kelemahan fisik yang

dialami. Bapak Gembala Jemaat menyambut

para lansia ini satu per satu dan menanyakan

kabar mereka, Opa dan Oma menangis

terharu saat Bp. Pdt. Indrawan Eleeas

memberi salam dan tepukan dibahu yang

menguatkan hati. Salah seorang Oma

bercerita betapa kuasa Tuhan luar biasa

sehingga beliau dapat tetap bertahan untuk

percaya pada Tuhan Yesus dan beliau pun

menyanyikan pujian 'Tak tersembunyi kuasa

Allah' dengan suara yang bergetar.

Paduan suara Mazmur Bhakti Pria dan Wanita

Lydia bergabung menaikkan sebuah pujian

untuk mengawali pemberitaan Firman Tuhan

yang disampaikan oleh Bp. Pdt. Petrus FS.

Bacaan Firman Tuhan diambil dari Matius 1:23

dan Matius 2:5-6 menyatakan bahwa natal

merupakan sebuah rencana agung Allah yang

Maha kuasa yang mampu menggenapi

rancangan-Nya. Allah mencari orang-orang

untuk menggenapi rencana-Nya ini, pada

peristiwa natal Allah yang melibatkan :

1. Yusuf dan Maria. Mmereka menjalankan

tugas panggilan-Nya, Yusuf yang taat akan

perintah Tuhan dengan mengambil Maria

sebagai istrinya, pergi ke Mesir guna

menyelamatkan Yesus karena ada ancaman

dari Raja Herodes. Sedang Maria

memberikan dirinya untuk mengandung

Yesus Sang Juruselamat dengan

resiko hukuman rajam batu pada

jaman itu. Karena mereka

merespons perintah Tuhan

d e n g a n b a i k d a n

menjalankannya, Tuhan

m e m e l i h a r a h i d u p

mereka.

2. Orang-orang majus

yang membawa

p e r s e m b a h a n

emas, kemenyan

dan mur. Persem-

bahan ini

mempu

n y a i

mak

n a

b a h w a

Yesus adalah Raja yang

dilambangkan dengan emas, kemenyan

melambangkan bahwa Yesus adalah Imam

Besar Agung dan mur melambangkan bahwa

Yesus datang untuk menyelamatkan

manusia berdosa.

3. Gembala-gembala merespons malaikat

Tuhan dengan bergegas datang pada Yesus

yang baru lahir karena mereka menyadari

ada hal yang bernilai istimewa.

4. Simeon dan Hana. Mereka dengan setia

menanti janji Tuhan akan datangnya Mesias

Tahun 2010 hampir berakhir beberapa

jam lag i , jemaat t idak mau

melewatkannya dengan begitu saja.

Ruangan gedung GIA Pringgading

dipadati oleh jemaat Tuhan untuk

beribadah menutup tahun 2010

dengan ucapan syukur dan doa

penuh harapan di tahun

berikutnya.

S d r i . L e n y

Pa n c a n i n g r u m

d a n s i n g e r s

mengajak jemaat

untuk memuji

T u h a n

d e n g a n

p u j i -

puji-

a n

u c a p -

an syukur

d a n

pengagungan

p a d a Tu h a n . S e t e l a h

persembahan, Paduan Suara M a z m u r

Bhak t i Gema E f ra ta dan Maranath

a melantunkan sebuah pujian.

Bp. Pdt. Indrawan Eleeas menyampaikan

kebenaran Firman Tuhan yang diambil dari

Mazmur 125:1. Beliau menitipkan 4 bagian

penting yang harus disimpan dalam hati yang

dapat menuntun hidup kita, yaitu orang yang

percaya kepada Tuhan seperti gunung Sion, kata

Sion mempunyai arti:

1. Iman percaya kita tidak goyah oleh

apapun juga

2. 2 Tawarikh 5:2 mengutip bahwa di kota

Sion ada tabut perjanjian Tuhan. Kita

harus tetap memegang dan melakukan

firman Tuhan.

3. Ulangan 3:9 mengungkapkan bahwa

Siryon (Sion) sama dengan Hermon. Ada

jaminan berkat bagi orang yang tetap

percaya (Mazmur 133;3 dan Mazmur

128:5)

4. Mazmur 147:12, kita harus selalu

memegahkan Tuhan melalui pujian dan

penyembahan kita setiap hari.

Seusai pemberitaan firman Tuhan, Bapak

G e m b a l a m e n g a j a k j e m a a t u n t u k

mempersiapkan diri menerima Perjamuan

Kudus. Jemaat bersaat teduh diiringi suara

merdu Ibu Dwi Novianti dengan pujian berjudul

'Bukit Golgota' yang mengingatkan kita tentang

pengorbanan Kristus di Bukit Golgota. Setelah

Bapak Gembala memimpin perjamuan suci, para

petugas mengumpulkan cawan dan membagikan

ayat yang tertulis pada sebuah kertas mungil yg

biasa digunakan untuk pembatas Alkitab diiringi

oleh pujian yang dipimpin Sdri. Leny

Pancaningrum, dan ditutup dengan doa berkat

oleh Bapak Gembala Jemaat. hanalia

sehingga mereka sebagai imam selalu

berdoa untuk menjalankan rencana Allah

yang kekal.

Diakhir kotbahnya Bapak Gembala bertanya :

'Apakah kita mau dipakai oleh Tuhan untuk

menggenapkan rencana Allah? '

Setelah berdoa merespons firman Tuhan, para

opa dan oma undangan mendapat apresiasi

berupa bingkisan dan bunga yang diserahkan

oleh Majelis Jemaat hanaliaHidupku bagi

Penyertaan-NYA SEMPURNA

KRISTUS( Roma 12:1 | Matius 2:11b )

( Ibrani 13 : 5b )

liputan utama

28 29februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 30: pk_februari_2011

Semua Karna Menjaga KOMITMENAnugrah-Nya

( Kolose 2:7 )

( Yohanes 4:34 )

Malam itu, 31 Desember 2010, kota Semarang diguyur hujan-gerimis yang datang silih berganti sejak sore hari.

Namun cuaca yang demikian tidak menyurutkan semangat jemaat GIA Pringgading untuk datang ke gereja guna

mengikuti Kebaktian Malam Tahun Baru 2010 yang diadakan pukul 22.00 WIB. Disela-sela hujan-gerimis itu jemaat

terus berdatangan ke gereja hingga di dalam gedung gereja penuh sesak dan tidak ada bangku kosong lagi. Sebagian

jemaat pun harus rela beribadah di luar gedung gereja dengan dinaungi tenda/tratak yang telah dipersiapkan oleh

panitia.

Pdt. Lukas Budijana membuka votum untuk mengawali ibadah. Lalu Bp. Pdt. Anon Dwi Lukito selaku worship leader

berserta para singer dan tim musik menyusulnya dengan melantunkan pujian “Besar Anugerah-Mu”. Bp. Pdt. Petrus

Ferijanto Setiadarma pun dengan semangat memimpin doa pembukaan untuk ibadah pada malam tutup tahun itu.

Kemudian Bp. Anon memulai pujian dan penyembahan dengan lagu “Give Thank”. Lagu ini seolah-olah mewakili

rasa syukur jemaat GIA Pringgading atas kasih Tuhan yang begitu besar dan penyertaan Tuhan yang luar biasa di

sepanjang tahun 2010. Selanjutnya lagu-lagu pujian yang meriah mewarnai jalannya ibadah. Jemaat pun larut dalam

sukacita yang besar dan terus memuji-muji kebesaran Tuhan.

Kemeriahan suasana dalam ibadah mampu mengusir kantuk karena kebahagiaan besar sedang dirasakan oleh jemaat

yang hadir. Tak lupa jemaatpun mempersembahkan sebagian harta mereka sebagai ungkapan syukur atas

pemeliharaan Allah di dalam kehidupan ini. Doa persembahan dipimpin oleh Penatua Harry Budiono. Dan setelah

petugas mengumpulkan persembahan jemaat, Pdt. Sugijanto menyerahkan persembahan harta tersebut ke dalam

tangan Tuhan. Kini tiba saatnya bagi jemaat untuk menerima berkat Firman Tuhan. PSMB Inti melantunkan sebuah

pujian untuk menghantarkan hati jemaat memasuki Firman Tuhan.

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Lukas Budijana. Beliau mengambilnya dari Surat 1Korintus 15:10. Sebagai

pembukaan digambarkan tentang kondisi yang sedang dialami oleh negeri Indonesia ini. Berdasarkan data dari surat

kabar dicatat setidaknya ada 644 bencana alam yang telah terjadi di tahun 2010. Jika satu tahun dihitung 365 hari,

berarti setidaknya ada 2 bencana yang terjadi setiap harinya. Bangsa kita tidak dalam posisi “akan” menghadapi

bencana, namun “sedang” menghadapi bencana itu. Mungkin hal ini disebabkan oleh cuaca dan keadaan geologi

yang sulit diprediksi dan dampaknya sulit pula untuk ditolak oleh bangsa ini. Kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan

membuat hubungan antar agama tidak dapat berjalan dengan baik. Sandang, pangan, dan papan yang dalam ukuran

“layak” kini menjadi sesuatu yang “mewah”. Memenuhi yang layak itu sudah dianggap mewah. Hal seperti ini bisa

membuat kita pesimis. Begitu banyak masalah yang ditimbulkan di tahun 2010. Namun biarlah Firman Tuhan yang

menjadi kekuatan kita menutup tahun 2010 dan mengawali tahun baru 2011. Beliau mengambil beberapa tokoh

seperti Martin Luther (reformator gereja) dan John Newton (pencipta lagu Amazing Grace) sebagai contoh orang-

orang yang gigih dan setia di dalam Tuhan. Melalui keteladanan ini ada 3 pesan bagi jemaat, yakni, pertama,

menyadari keberadaan kita. Kedua, kasih karunia Tuhan tidak pernah sia-sia. Ketiga, komitmen untuk bekerja keras.

Tahun 2011 kita harus siap untuk bekerja keras karena iman juga tumbuh di dalam kerja keras. Biarlah Firman Tuhan

yang menjadi sandaran kita menjalani hari demi hari di waktu pagi, siang, sore, dan malam.

Setelah Firman Tuhan selesai jemaat dipersiapkan untuk masuk dalam Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus dipimpin

oleh Pdt. Lukas Budijana. Sdri. Sendy membawakan lagu penyembahan, sementara petugas perjamuan membagikan

roti dan anggur kepada jemaat. Acara ini dilakukan tepat pukul 24.00 WIB, melewati lonceng yang berdentang

meninggalkan tahun 2010 dan memasuki tahun baru 2011 dengan harapan baru. Setelah perjamuan selesai, kepada

jemaat dibagikan ayat-ayat yang dikemas dalam sebuah kartu

semacam pembatas Alkitab. Setiap orang tampak bersukacita

dengan ayat-ayat tersebut karena ini akan menyertai langkah

mereka di sepanjang tahun 2011. Pdt. Lukas Budijana lalu

menutup kebaktian dengan doa berkat bagi segenap jemaat.

Bp. Anon lalu memimpin jemaat untuk saling berjabat tangan

dengan iringan lagu “Happy New Year”. Jemaat pun pulang ke

rumah dengan semangat yang baru dan hati yang dibaharui di

dalam Kristus. agungsugiono

Di hari pertama tahun 2011, jemaat GIA Pringgading tak mau melewatkan ibadah pertama di tahun 2011, meski jemaat yang hadir tak sebanyak pada ibadah tutup tahun semalam. Ibadah ini memberi nuansa berbeda, karena tema gereja sudah berganti menjadi 'Bertumbuh Ke Arah Kristus' yang akan membawa jemaat untuk semakin bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus, hal ini terlihat jelas dari setiap pujian yang dinaikkan oleh jemaat bersama Bp.Pdt. Freddy Hartono dan singers.Untuk menyatakan rasa syukurnya Paduan Suara Seksi Diakonia mempersembahkan sebuah pujian tentang kebaikan dan pemeliharaan Tuhan Yesus sehingga mereka akan tetap setia. Kemudian disambung dengan kesaksian hidup Bp./Ibu Sutikno Sugiarto mempunyai banyak pergumulan hidup dan dilewati bersama Tuhan. Pergumulan pertama, tentang tidak hadirnya buah hati mereka setelah mereka menikah selama 3 tahun. Mereka telah berkonsultasi pada banyak dokter dan akhirnya mendapat vonis bahwa Bp. Sutikno mandul, namun mereka tetap percaya dan berserah pada Tuhan. Tak lama waktu berselang Tuhan membuat mujizat atas keluarga ini, Ibu Sutikno terlambat datang bulan dan setelah memeriksakan diri ke dokter ternyata ada janin dalam rahimnya. Tiada yang mustahil bagi Tuhan. Pergumulan kedua datang dari pekerjaan Bp. Sutikno di kantor, hal ini menyebabkan emosi Bp. Sutikno di dalam keluarga tidak stabil, tingkah lakunya menjadi berubah terhadap keluarga dan dia pun merasa bisa menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan siapa pun termasuk Tuhan. Setelah tertipu berkali-kali dan mengalami peristiwa perampokan di mana seluruh keluarga disekap oleh perampok, barulah Bp. Sutikno kembali pada Tuhan. Keluarga ini pun belajar untuk berserah dan semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Dan Tuhan tidak tinggal diam, Allah Bapa melihat ketulusan dan kesetiaan hati keluarga Bp. Sutikno sehingga tangan-Nya yang perkasa itu kembali memulihkan ekonomi keluarga ini. Tak hanya sampai disini pergumulan yang harus dilewati, Ibu Sutikno mengalami sakit di bagian perut, hingga mengeluarkan air seni yang berwarna merah muda dan seluruh tubuhnya menjadi semakin sakit, setelah melakukan pemeriksaan didapati ada kista besar dalam rahim yang harus segera dioperasi, yang beresiko dengan tingkat keberhasilan 50%. “Kami sempat bingung apa yang harus kami lakukan kalau hasilnya hanya 50% saja? Kami memutuskan untuk tidak operasi, tapi kami belajar berserah dan percaya pada pertolongan Tuhan yang sudah kami rasakan selama ini” ujar Bp. Sutikno. Suatu pagi saat bangun tidur, Ibu Sutikno merasakan perutnya sakit, lalu ia segera ke kamar mandi dan segumpal besar darah keluar dengan mudahnya. “Sungguh luar biasa, tangan Tuhan sendiri yang mengoperasi kista yang ada dalam perut saya tanpa pisau operasi, saya pun sembuh 100% dan bisa beraktivitas seperti biasa”, ungkap Ibu Sutikno dengan penuh rasa syukur. Mujizat-Nya itu nyata.Kolaborasi Paduan Suara MB Gloria dengan kolintang mengawali penyampaian berita Firman Tuhan yang di bawa oleh Bp. Pdt. Andreas Gunawan. Beliau menyampaikan mengenai bagaimana kita berkomitmen pada Tuhan? Beliau berpesan bahwa kita harus fokus dalam berkomitmen, tidak tergoyahkan karenanya kita harus punya sasaran yang tepat. Dengan sasaran itu, kita bisa memiliki arah hidup untuk terlaksananya komitmen dan sebagai penyemangat kita dalam menyelesaikan tugas panggilan kita seperti Tuhan Yesus yang menyelesaikan pekerjaan Bapa.Di akhir ibadah, jemaat diajak bersama-sama berdoa syafaat yang dipimpin oleh Bp. Pdt. Immanuel B.S. Jemaat pun pulang dengan iman yang teguh untuk melangkah di tahun 2011 bersama dengan berkat dan penyertaan Tuhan sampai maranatha. hanalia

30 31februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 31: pk_februari_2011

Semua Karna Menjaga KOMITMENAnugrah-Nya

( Kolose 2:7 )

( Yohanes 4:34 )

Malam itu, 31 Desember 2010, kota Semarang diguyur hujan-gerimis yang datang silih berganti sejak sore hari.

Namun cuaca yang demikian tidak menyurutkan semangat jemaat GIA Pringgading untuk datang ke gereja guna

mengikuti Kebaktian Malam Tahun Baru 2010 yang diadakan pukul 22.00 WIB. Disela-sela hujan-gerimis itu jemaat

terus berdatangan ke gereja hingga di dalam gedung gereja penuh sesak dan tidak ada bangku kosong lagi. Sebagian

jemaat pun harus rela beribadah di luar gedung gereja dengan dinaungi tenda/tratak yang telah dipersiapkan oleh

panitia.

Pdt. Lukas Budijana membuka votum untuk mengawali ibadah. Lalu Bp. Pdt. Anon Dwi Lukito selaku worship leader

berserta para singer dan tim musik menyusulnya dengan melantunkan pujian “Besar Anugerah-Mu”. Bp. Pdt. Petrus

Ferijanto Setiadarma pun dengan semangat memimpin doa pembukaan untuk ibadah pada malam tutup tahun itu.

Kemudian Bp. Anon memulai pujian dan penyembahan dengan lagu “Give Thank”. Lagu ini seolah-olah mewakili

rasa syukur jemaat GIA Pringgading atas kasih Tuhan yang begitu besar dan penyertaan Tuhan yang luar biasa di

sepanjang tahun 2010. Selanjutnya lagu-lagu pujian yang meriah mewarnai jalannya ibadah. Jemaat pun larut dalam

sukacita yang besar dan terus memuji-muji kebesaran Tuhan.

Kemeriahan suasana dalam ibadah mampu mengusir kantuk karena kebahagiaan besar sedang dirasakan oleh jemaat

yang hadir. Tak lupa jemaatpun mempersembahkan sebagian harta mereka sebagai ungkapan syukur atas

pemeliharaan Allah di dalam kehidupan ini. Doa persembahan dipimpin oleh Penatua Harry Budiono. Dan setelah

petugas mengumpulkan persembahan jemaat, Pdt. Sugijanto menyerahkan persembahan harta tersebut ke dalam

tangan Tuhan. Kini tiba saatnya bagi jemaat untuk menerima berkat Firman Tuhan. PSMB Inti melantunkan sebuah

pujian untuk menghantarkan hati jemaat memasuki Firman Tuhan.

Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Lukas Budijana. Beliau mengambilnya dari Surat 1Korintus 15:10. Sebagai

pembukaan digambarkan tentang kondisi yang sedang dialami oleh negeri Indonesia ini. Berdasarkan data dari surat

kabar dicatat setidaknya ada 644 bencana alam yang telah terjadi di tahun 2010. Jika satu tahun dihitung 365 hari,

berarti setidaknya ada 2 bencana yang terjadi setiap harinya. Bangsa kita tidak dalam posisi “akan” menghadapi

bencana, namun “sedang” menghadapi bencana itu. Mungkin hal ini disebabkan oleh cuaca dan keadaan geologi

yang sulit diprediksi dan dampaknya sulit pula untuk ditolak oleh bangsa ini. Kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan

membuat hubungan antar agama tidak dapat berjalan dengan baik. Sandang, pangan, dan papan yang dalam ukuran

“layak” kini menjadi sesuatu yang “mewah”. Memenuhi yang layak itu sudah dianggap mewah. Hal seperti ini bisa

membuat kita pesimis. Begitu banyak masalah yang ditimbulkan di tahun 2010. Namun biarlah Firman Tuhan yang

menjadi kekuatan kita menutup tahun 2010 dan mengawali tahun baru 2011. Beliau mengambil beberapa tokoh

seperti Martin Luther (reformator gereja) dan John Newton (pencipta lagu Amazing Grace) sebagai contoh orang-

orang yang gigih dan setia di dalam Tuhan. Melalui keteladanan ini ada 3 pesan bagi jemaat, yakni, pertama,

menyadari keberadaan kita. Kedua, kasih karunia Tuhan tidak pernah sia-sia. Ketiga, komitmen untuk bekerja keras.

Tahun 2011 kita harus siap untuk bekerja keras karena iman juga tumbuh di dalam kerja keras. Biarlah Firman Tuhan

yang menjadi sandaran kita menjalani hari demi hari di waktu pagi, siang, sore, dan malam.

Setelah Firman Tuhan selesai jemaat dipersiapkan untuk masuk dalam Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus dipimpin

oleh Pdt. Lukas Budijana. Sdri. Sendy membawakan lagu penyembahan, sementara petugas perjamuan membagikan

roti dan anggur kepada jemaat. Acara ini dilakukan tepat pukul 24.00 WIB, melewati lonceng yang berdentang

meninggalkan tahun 2010 dan memasuki tahun baru 2011 dengan harapan baru. Setelah perjamuan selesai, kepada

jemaat dibagikan ayat-ayat yang dikemas dalam sebuah kartu

semacam pembatas Alkitab. Setiap orang tampak bersukacita

dengan ayat-ayat tersebut karena ini akan menyertai langkah

mereka di sepanjang tahun 2011. Pdt. Lukas Budijana lalu

menutup kebaktian dengan doa berkat bagi segenap jemaat.

Bp. Anon lalu memimpin jemaat untuk saling berjabat tangan

dengan iringan lagu “Happy New Year”. Jemaat pun pulang ke

rumah dengan semangat yang baru dan hati yang dibaharui di

dalam Kristus. agungsugiono

Di hari pertama tahun 2011, jemaat GIA Pringgading tak mau melewatkan ibadah pertama di tahun 2011, meski jemaat yang hadir tak sebanyak pada ibadah tutup tahun semalam. Ibadah ini memberi nuansa berbeda, karena tema gereja sudah berganti menjadi 'Bertumbuh Ke Arah Kristus' yang akan membawa jemaat untuk semakin bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus, hal ini terlihat jelas dari setiap pujian yang dinaikkan oleh jemaat bersama Bp.Pdt. Freddy Hartono dan singers.Untuk menyatakan rasa syukurnya Paduan Suara Seksi Diakonia mempersembahkan sebuah pujian tentang kebaikan dan pemeliharaan Tuhan Yesus sehingga mereka akan tetap setia. Kemudian disambung dengan kesaksian hidup Bp./Ibu Sutikno Sugiarto mempunyai banyak pergumulan hidup dan dilewati bersama Tuhan. Pergumulan pertama, tentang tidak hadirnya buah hati mereka setelah mereka menikah selama 3 tahun. Mereka telah berkonsultasi pada banyak dokter dan akhirnya mendapat vonis bahwa Bp. Sutikno mandul, namun mereka tetap percaya dan berserah pada Tuhan. Tak lama waktu berselang Tuhan membuat mujizat atas keluarga ini, Ibu Sutikno terlambat datang bulan dan setelah memeriksakan diri ke dokter ternyata ada janin dalam rahimnya. Tiada yang mustahil bagi Tuhan. Pergumulan kedua datang dari pekerjaan Bp. Sutikno di kantor, hal ini menyebabkan emosi Bp. Sutikno di dalam keluarga tidak stabil, tingkah lakunya menjadi berubah terhadap keluarga dan dia pun merasa bisa menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan siapa pun termasuk Tuhan. Setelah tertipu berkali-kali dan mengalami peristiwa perampokan di mana seluruh keluarga disekap oleh perampok, barulah Bp. Sutikno kembali pada Tuhan. Keluarga ini pun belajar untuk berserah dan semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Dan Tuhan tidak tinggal diam, Allah Bapa melihat ketulusan dan kesetiaan hati keluarga Bp. Sutikno sehingga tangan-Nya yang perkasa itu kembali memulihkan ekonomi keluarga ini. Tak hanya sampai disini pergumulan yang harus dilewati, Ibu Sutikno mengalami sakit di bagian perut, hingga mengeluarkan air seni yang berwarna merah muda dan seluruh tubuhnya menjadi semakin sakit, setelah melakukan pemeriksaan didapati ada kista besar dalam rahim yang harus segera dioperasi, yang beresiko dengan tingkat keberhasilan 50%. “Kami sempat bingung apa yang harus kami lakukan kalau hasilnya hanya 50% saja? Kami memutuskan untuk tidak operasi, tapi kami belajar berserah dan percaya pada pertolongan Tuhan yang sudah kami rasakan selama ini” ujar Bp. Sutikno. Suatu pagi saat bangun tidur, Ibu Sutikno merasakan perutnya sakit, lalu ia segera ke kamar mandi dan segumpal besar darah keluar dengan mudahnya. “Sungguh luar biasa, tangan Tuhan sendiri yang mengoperasi kista yang ada dalam perut saya tanpa pisau operasi, saya pun sembuh 100% dan bisa beraktivitas seperti biasa”, ungkap Ibu Sutikno dengan penuh rasa syukur. Mujizat-Nya itu nyata.Kolaborasi Paduan Suara MB Gloria dengan kolintang mengawali penyampaian berita Firman Tuhan yang di bawa oleh Bp. Pdt. Andreas Gunawan. Beliau menyampaikan mengenai bagaimana kita berkomitmen pada Tuhan? Beliau berpesan bahwa kita harus fokus dalam berkomitmen, tidak tergoyahkan karenanya kita harus punya sasaran yang tepat. Dengan sasaran itu, kita bisa memiliki arah hidup untuk terlaksananya komitmen dan sebagai penyemangat kita dalam menyelesaikan tugas panggilan kita seperti Tuhan Yesus yang menyelesaikan pekerjaan Bapa.Di akhir ibadah, jemaat diajak bersama-sama berdoa syafaat yang dipimpin oleh Bp. Pdt. Immanuel B.S. Jemaat pun pulang dengan iman yang teguh untuk melangkah di tahun 2011 bersama dengan berkat dan penyertaan Tuhan sampai maranatha. hanalia

30 31februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 32: pk_februari_2011

Dalam bulan Desember 2010, tepatnya hari Sabtu, 18 Desember 2010,

PBK GIA Pringgading merayakan natal dengan tema “Berbagi Kisah

dan Kasih”. Natal PBK kali ini berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini

rekan-rekan PBK mengadakan kebaktian di luar gereja dengan

melakukan kunjungan ke “Warga Senior gereja”. Tujuannya supaya

setiap anggota PBK saat ini bisa mendengarkan dan mengetahui

kesaksian dari tokoh-tokoh awal GIA Pringgading yang sejak dulu

sampai sekarang masih melayani.

Acara diawali dengan doa & pra-kebaktian yang dimulai di Mitra

Graha, kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari panitia yaitu

membagi menjadi 7 kelompok anggota PBK yang disertai dengan

pengurus & pembimbing yang ikut mengkoordinasi kelompok menuju

rumah dari masing-masing “Warga Senior gereja” tersebut. “Warga

Senior gereja” yang dikunjungi antara lain : Ibu Rachel Salim, Ibu

Linda Pesik, Ibu Milka E. Haksomo, Ny. Oei Tiauw Koei, Bp. Tedja

Prasada, Bp. Petrus Eddy S., dan Bp. King Gwat.

Setibanya di masing-masing rumah “Warga Senior gereja” tersebut,

acara diawali dengan perkenalan masing-masing anggota, kemudian

dilanjutkan dengan sharing pelayanan dan tanya jawab kepada

jemaat yang dikunjungi. Beberapa hasil dari sharing tersebut antara

lain : Ibu Rachel Salim yang mensharingkan pelayanannya di Sekolah

Minggu dari muda sampai sekarang. Ibu Linda Pesik adalah isteri

mantan Wakil Gembala Sidang GIA Pringgading. Pada tahun 1983

beliau pernah mengadakan persekutuan doa bersama ibu-ibu yang

merupakan aktivis gereja setiap hari Selasa pagi untuk mendoakan

pelayanan di GIA Pringgading. Sampai sekarang beliau masih aktif

melayani di Seksi Diakonia dan Ibadah Lanjut Usia. Ibu Milka E.

Haksomo yang setia mengikuti pelayanan di Mazmur Bhakti sejak

pertama kali dibentuk. Ny. Oei Tiauw Koei yang dulu pernah aktif

sebagai pengurus di PBK dan sekarang aktif sebagai guru sekolah

minggu. Bp. Tedja Prasada yang dari dulu terbeban dalam hal

pendidikan, beliau juga pernah melayani di YSKI, Universitas Satya

Wacana, dan pernah menjabat sebagai Majelis. Bp. Petrus Eddy S.

pernah menjabat sebagai Majelis dan sampai saat ini masih aktif

melayani di Ibadah Lanjut Usia. Bp. King Gwat yang saat muda aktif

melayani di Sekolah Minggu dan ambil bagian dalam pelayanan

paduan suara.

Setelah sharing & tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pembagian

renungan natal dari masing-masing panitia ke anggota PBK, yang

berkaitan dengan pelayanan. Kemudian dilanjutkan dengan

menyanyikan lagu “Malam Kudus” yang dilanjutkan dengan saling

mendoakan pelayanan masing-masing anggota PBK dan berdoa juga

untuk jemaat yang dikunjungi.

Di akhir acara,sebelum kembali ke Mitra Graha, rekan-rekan PBK

memberikan gift untuk jemaat yang dikunjungi serta melakukan foto

bersama, dan sambil menyanyikan lagu “We Wish You a Merry

Christmas”.

Dari kegiatan natal PBK tahun ini, rekan-rekan PBK mendapatkan

pengetahuan yang berharga dari sharing perjuangan dan kesetiaan

pelayanan para “Warga Senior gereja”. Hal-hal yang tidak pernah

diketahui bahkan mungkin dibuku sejarah tidak tercatat, ternyata

dari sharing yang disampaikan itu merupakan catatan sejarah yang

penting, yang memotivasi pelayanan rekan-rekan PBK untuk generasi

sekarang dan akan datang.

NATALPBK

18 Desember 2010

Mengerti arti tugas gereja dalam visi

penginjilan di tengah era ini yang sudah

diwarnai dengan pola pikir yang bersifat

materialistis dan sekuler menjadi suatu

tantangan tersendiri. Selain gereja dituntut

untuk tetap melakukan prioritasnya dalam

membangun kerajaan-Nya yang berdampak

lokal maupun global, tak dapat dihindari

pengaruh pola pikir yang sekuler dan

materialistis sudah “mewarnai” gereja masa

kini entah gereja yang kecil ataupun sebuah

“gereja yang besar” dengan berbagai latar

belakang, ada yang sangat maju pesat, ada

yang “tertinggal jauh”, ada yang bertahan

dengan arah yang pasti atau ada yang bertahan

tanpa arah yang jelas. Saat-saat itulah peran

Firman Tuhan sebagai sebagai penunjuk arah

yang pasti dan jelas bagi gereja-Nya ,

khususnya dalam pembinaan kelompok-

kelompok kecil yang sedang bertumbuh.

Dengan penyajian masing-masing bab yang

memiliki thema yang mendalam. Jika Anda

mendapatkan buku ini, anda tidak akan kecewa

karena buku ini memberi petunjuk untuk

mengetahui dan memelihara 12 tanda penting

dari gereja yang sehat secara kualitas dan

kuantitas. Dalam diagnostik yang bersifat

manual, penulis – yang jelas mengasihi Tuhan

dan umat-Nya - menggambarkan tanda-tanda

penting tubuh Kristus melalui 12 komponen

gereja yang sehat dan prinsip-prinsip yang

sederhana

bagi sebuah gereja yang sehat dan cara-cara

menerapkannya.

Buku yang ditopang dari pengalaman pribadi

penulis dalam menerapkan teorinya ini telah

mempresentasikan strategi kehidupan gereja

yang utuh dan kehidupan gereja yang utuh.

Bahasan yang ada antara lain berisi tentang

strategi-strategi yang utuh dan terbukti bagi

gereja yang sehat dan bertumbuh, dorongan

cerita-cerita yang benar tentang gereja yang

bertumbuh dan sukses, prinsip-prinsip

pertumbuhan yang universal yang bekerja bagi

setiap ukuran dan tipe gereja dan pertanyaan-

pertanyaan pembelajaran yang diagnostik di

akhir setiap bab.

Anugerah Tuhan telah diberikan kepada kita

sehingga kita tidak kekurangan dalam suatu

karuniapun sementara kita menantikan

penyataan Kristus. Buku ini dapat menjadi

salah satu pilihan bacaan bermutu bagi para

pendeta, para pemimpin gereja lokal dan kaum

awam untuk tetap memiliki strategi,

keterlibatan dan tanggung jawab sebagai

tubuh Kristus dalam menerapkan Amanat Agung

melalui gereja di abad ke–21 ini. Dengan

meninggikan Juru Selamat, memperlengkapi

orang kudus dan menginjili orang yang belum

percaya, gereja akan tetap terarah dalam

menggenapi Amanat Agung. Selamat membaca! (Pdt. Agus Sutrisno, S.Th)

[ ]

Total Church

LIFEKehidupan Gereja Yang Utuh

Judul Buku

: Kehidupan Gereja Yang Utuh Pengarang

: Darrell W. RobinsonPenerbit : Lembaga Lteratur Babtis, BandungTahun Terbit : 1997Jumlah Halaman : xiii + 366 hlm

RESENSI BUKU

32 33edisi awal tahun

Page 33: pk_februari_2011

Dalam bulan Desember 2010, tepatnya hari Sabtu, 18 Desember 2010,

PBK GIA Pringgading merayakan natal dengan tema “Berbagi Kisah

dan Kasih”. Natal PBK kali ini berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini

rekan-rekan PBK mengadakan kebaktian di luar gereja dengan

melakukan kunjungan ke “Warga Senior gereja”. Tujuannya supaya

setiap anggota PBK saat ini bisa mendengarkan dan mengetahui

kesaksian dari tokoh-tokoh awal GIA Pringgading yang sejak dulu

sampai sekarang masih melayani.

Acara diawali dengan doa & pra-kebaktian yang dimulai di Mitra

Graha, kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari panitia yaitu

membagi menjadi 7 kelompok anggota PBK yang disertai dengan

pengurus & pembimbing yang ikut mengkoordinasi kelompok menuju

rumah dari masing-masing “Warga Senior gereja” tersebut. “Warga

Senior gereja” yang dikunjungi antara lain : Ibu Rachel Salim, Ibu

Linda Pesik, Ibu Milka E. Haksomo, Ny. Oei Tiauw Koei, Bp. Tedja

Prasada, Bp. Petrus Eddy S., dan Bp. King Gwat.

Setibanya di masing-masing rumah “Warga Senior gereja” tersebut,

acara diawali dengan perkenalan masing-masing anggota, kemudian

dilanjutkan dengan sharing pelayanan dan tanya jawab kepada

jemaat yang dikunjungi. Beberapa hasil dari sharing tersebut antara

lain : Ibu Rachel Salim yang mensharingkan pelayanannya di Sekolah

Minggu dari muda sampai sekarang. Ibu Linda Pesik adalah isteri

mantan Wakil Gembala Sidang GIA Pringgading. Pada tahun 1983

beliau pernah mengadakan persekutuan doa bersama ibu-ibu yang

merupakan aktivis gereja setiap hari Selasa pagi untuk mendoakan

pelayanan di GIA Pringgading. Sampai sekarang beliau masih aktif

melayani di Seksi Diakonia dan Ibadah Lanjut Usia. Ibu Milka E.

Haksomo yang setia mengikuti pelayanan di Mazmur Bhakti sejak

pertama kali dibentuk. Ny. Oei Tiauw Koei yang dulu pernah aktif

sebagai pengurus di PBK dan sekarang aktif sebagai guru sekolah

minggu. Bp. Tedja Prasada yang dari dulu terbeban dalam hal

pendidikan, beliau juga pernah melayani di YSKI, Universitas Satya

Wacana, dan pernah menjabat sebagai Majelis. Bp. Petrus Eddy S.

pernah menjabat sebagai Majelis dan sampai saat ini masih aktif

melayani di Ibadah Lanjut Usia. Bp. King Gwat yang saat muda aktif

melayani di Sekolah Minggu dan ambil bagian dalam pelayanan

paduan suara.

Setelah sharing & tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pembagian

renungan natal dari masing-masing panitia ke anggota PBK, yang

berkaitan dengan pelayanan. Kemudian dilanjutkan dengan

menyanyikan lagu “Malam Kudus” yang dilanjutkan dengan saling

mendoakan pelayanan masing-masing anggota PBK dan berdoa juga

untuk jemaat yang dikunjungi.

Di akhir acara,sebelum kembali ke Mitra Graha, rekan-rekan PBK

memberikan gift untuk jemaat yang dikunjungi serta melakukan foto

bersama, dan sambil menyanyikan lagu “We Wish You a Merry

Christmas”.

Dari kegiatan natal PBK tahun ini, rekan-rekan PBK mendapatkan

pengetahuan yang berharga dari sharing perjuangan dan kesetiaan

pelayanan para “Warga Senior gereja”. Hal-hal yang tidak pernah

diketahui bahkan mungkin dibuku sejarah tidak tercatat, ternyata

dari sharing yang disampaikan itu merupakan catatan sejarah yang

penting, yang memotivasi pelayanan rekan-rekan PBK untuk generasi

sekarang dan akan datang.

NATALPBK

18 Desember 2010

Mengerti arti tugas gereja dalam visi

penginjilan di tengah era ini yang sudah

diwarnai dengan pola pikir yang bersifat

materialistis dan sekuler menjadi suatu

tantangan tersendiri. Selain gereja dituntut

untuk tetap melakukan prioritasnya dalam

membangun kerajaan-Nya yang berdampak

lokal maupun global, tak dapat dihindari

pengaruh pola pikir yang sekuler dan

materialistis sudah “mewarnai” gereja masa

kini entah gereja yang kecil ataupun sebuah

“gereja yang besar” dengan berbagai latar

belakang, ada yang sangat maju pesat, ada

yang “tertinggal jauh”, ada yang bertahan

dengan arah yang pasti atau ada yang bertahan

tanpa arah yang jelas. Saat-saat itulah peran

Firman Tuhan sebagai sebagai penunjuk arah

yang pasti dan jelas bagi gereja-Nya ,

khususnya dalam pembinaan kelompok-

kelompok kecil yang sedang bertumbuh.

Dengan penyajian masing-masing bab yang

memiliki thema yang mendalam. Jika Anda

mendapatkan buku ini, anda tidak akan kecewa

karena buku ini memberi petunjuk untuk

mengetahui dan memelihara 12 tanda penting

dari gereja yang sehat secara kualitas dan

kuantitas. Dalam diagnostik yang bersifat

manual, penulis – yang jelas mengasihi Tuhan

dan umat-Nya - menggambarkan tanda-tanda

penting tubuh Kristus melalui 12 komponen

gereja yang sehat dan prinsip-prinsip yang

sederhana

bagi sebuah gereja yang sehat dan cara-cara

menerapkannya.

Buku yang ditopang dari pengalaman pribadi

penulis dalam menerapkan teorinya ini telah

mempresentasikan strategi kehidupan gereja

yang utuh dan kehidupan gereja yang utuh.

Bahasan yang ada antara lain berisi tentang

strategi-strategi yang utuh dan terbukti bagi

gereja yang sehat dan bertumbuh, dorongan

cerita-cerita yang benar tentang gereja yang

bertumbuh dan sukses, prinsip-prinsip

pertumbuhan yang universal yang bekerja bagi

setiap ukuran dan tipe gereja dan pertanyaan-

pertanyaan pembelajaran yang diagnostik di

akhir setiap bab.

Anugerah Tuhan telah diberikan kepada kita

sehingga kita tidak kekurangan dalam suatu

karuniapun sementara kita menantikan

penyataan Kristus. Buku ini dapat menjadi

salah satu pilihan bacaan bermutu bagi para

pendeta, para pemimpin gereja lokal dan kaum

awam untuk tetap memiliki strategi,

keterlibatan dan tanggung jawab sebagai

tubuh Kristus dalam menerapkan Amanat Agung

melalui gereja di abad ke–21 ini. Dengan

meninggikan Juru Selamat, memperlengkapi

orang kudus dan menginjili orang yang belum

percaya, gereja akan tetap terarah dalam

menggenapi Amanat Agung. Selamat membaca! (Pdt. Agus Sutrisno, S.Th)

[ ]

Total Church

LIFEKehidupan Gereja Yang Utuh

Judul Buku

: Kehidupan Gereja Yang Utuh Pengarang

: Darrell W. RobinsonPenerbit : Lembaga Lteratur Babtis, BandungTahun Terbit : 1997Jumlah Halaman : xiii + 366 hlm

RESENSI BUKU

32 33edisi awal tahun

Page 34: pk_februari_2011

umaman tak terdengar. Sesekali Andy

membelai rambutnya dan mengatakan,”

Terima kasih Tuhan untuk semua

anugerah ini. Terimakasih untuk

belahan jiwaku ini. Kami akan

menjadi orang tua bagi anak kami.

Tak lama lagi penantian kami akan berujung.

Tolong kami menjadi orang tua yang mampu

mendidik anak kami. Suasana rumah ini

akan menjadi ceria dengan hadirnya si kecil

nanti. Betapa kami merindukan semuanya

ini. Bukankah begitu, sayang?” Sebuah

kecupan sayang pun mendarat

di pipinya.

[ ]CERITA PENDEK

Oleh : Arumningtyas, S.Pd

Kesana Kasih

Berlabuh

34 35

G

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 35: pk_februari_2011

umaman tak terdengar. Sesekali Andy

membelai rambutnya dan mengatakan,”

Terima kasih Tuhan untuk semua

anugerah ini. Terimakasih untuk

belahan jiwaku ini. Kami akan

menjadi orang tua bagi anak kami.

Tak lama lagi penantian kami akan berujung.

Tolong kami menjadi orang tua yang mampu

mendidik anak kami. Suasana rumah ini

akan menjadi ceria dengan hadirnya si kecil

nanti. Betapa kami merindukan semuanya

ini. Bukankah begitu, sayang?” Sebuah

kecupan sayang pun mendarat

di pipinya.

[ ]CERITA PENDEK

Oleh : Arumningtyas, S.Pd

Kesana Kasih

Berlabuh

34 35

G

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 36: pk_februari_2011

menumpahkan makanan dan minuman di

bajunya atau pun saat dia mengikat sepatu

untuk pertama kalinya, sering membuatku

dan suamiku geli. Herannya kami tak

pernah bosan menolongnya. Kuceritakan

berulang-ulang tentang dongeng sebelum

tidur. Dengan segala upaya, aku

membujuknya mandi tepat waktu.

Semua kusyukuri. Seorang Gracia hadir

sebagai sosok yang cerdas dan berkemauan

keras yang selalu kami rindukan.

“Papa, bolehkah aku minta sesuatu?”

katanya dengan manja.

“Apa sayang?” tanya suamiku sambil sedikit

melirikku.

“Sebentar lagi aku mau naik kelas 6, boleh

nggak aku minta sepeda santai?”

ungkapnya.

“Eh…minta hadiah rupanya?” jawab suamiku

dengan penuh keyakinan.

“He..he…he, …iya,” sambil tersipu malu.

“Bolehlah….tapi…tidak setiap tahun”

Waktu bagitu cepat berlalu, tak terasa

Gracia sudah memasuki usia ke-11 dan

harapan untuk kebahagiaannya ada di depan

mata. Aku bersyukur akan kehadiran Gracia

dalam hidup kami, ditopang suamiku yang

rajin bekerja dan bijaksana dalam

mendidiknya. Sebuah kebahagiaan yang

sulit diungkap dengan kata-kata. Terlalu

baik Tuhan ijinkan semuanya itu.

Entah kenapa di keheningan malam itu,

angin masih tetap berhembus kencang

seolah membawa pesan “tak selamanya

kebersamaan itu ada.” Aku akui memang

sewaktu-waktu ada rasa takut kehilangan

jika suatu saat Gracia tahu siapa dirinya.

**************************

Menjelang Natal tiba, seperti yang sudah-

sudah, adikku biasanya berlibur di rumah.

Dengan hidangan khusus ayam bakar

kesukaannya, kami bercengkerama dengan

santai.

“Selamat sore, Om,” kata Gracia.

“Sore, Gracia. Naik kelas berapa sekarang?”

jawab adikku sambil memeluknya.

“Kelas 6, Om,” jawabnya.

“Sudah minta hadiah sepeda santai lho,” sahut

suamiku.

Dia tersenyum-senyum seakan memberi tanda

kalau ia sungguh senang dengan sepeda

santainya.

Malam itu semakin larut, kami mengobrol

banyak hal. Sungguh indah dan tak ingin cepat

berlalu. Namun menjelang kepulangannya, ada

sesuatu yang ingin adikku katakan. Sorot

matanya menyimpan keinginan.

“Kak, aku tak bisa sendiri terus,” katanya

memulai pembicaraan.

“Apa kamu sudah membuka hatimu untuk

gadis lain?” sahutku.

“Ya..aku berencana mengenalkan ke kakak.

Karena orang tua kita sudah tidak ada, kakak

jadi wakil orang tua. Enaknya bagaimana ya?”

jawabnya

“Kalau itu…terserah kamu. Kan kamu yang

menjalani,” kujawab dengan tenang

“Bisakah kakak melamarnya awal tahun ini

supaya kami pun segera menikah?” pintanya

memohon kepadaku.

“Baiklah...kalau itu maumu. Kami akan

runding dan atur waktunya. Memang tak baik

lama-lama menduda,” jawabku.

*****************************

Awal tahun itu acara lamaran pun berlangsung

dengan baik. Beberapa bulan kemudian

mereka menikah dengan harapan menjalani

mahligai pernikahan yang menyenangkan. Kini

setahun sudah berlalu. Tiba-tiba hari yang

cerah itu di tahun berikutnya, kami dikejutkan

dengan kedatangan mereka yang

mengisyaratkan hal yang berbeda. Kucoba

membuang intuisiku itu. Mungkin memang

begitu gaya pasangan pengantin baru. Suka

membuat kejutan.

Kring…kring..kring…kring. Bunyi alarm

terdengar. Diana terbangun. Sambil

tersenyum, ia menoleh dan tertegun

melihat suaminya yang sudah terbangun.

“sayang, kenapa tidak membangunkan aku

sekalian?”

“Tidurmu masih terlelap. Aku bangun awal

untuk berdoa bagimu dan calon anak kita.”

“Oh…terima kasih sayang. Doakan aku

melahirkan dengan lancar.”

Seperti menghitung hari, Diana tetap

bekerja di tengah kepadatan pekerjaan

kantor dan di tengah penantiannya akan

hadirnya si kecil. Sebuah hubungan batin

terjalin dari kandungannya.

“Mama berharap kamu nantinya menjadi

anak yang cerdas dan mengasihi Tuhan.

Nanti malam, mama akan bercerita lagi

tentang betapa baiknya Tuhan, tetapi

sekarang mama kerja dulu. Kamu tidak

boleh rewel. Apa pun yang mama makan,

kamu ikut merasakan. Apapun yang mama

minum, kamu ikut merasakan. Kamu juga

ikut bekerja di kantor. Tak lama lagi kamu

akan lahir.”

“Lho...kenapa ada sedikit darah keluar ya?

Apa mungkin ini tanda-tanda aku akan

melahirkan? Lebih baik aku ke klinik sore

ini,” gumamnya.

Sebuah harapan yang sungguh dinantikan.

Nampaknya si kecil sudah tidak mau

kompromi di kandungan, ingin segera

keluar. Pendarahan terus mengalir.

*********************

“Baiklah, kita segera menemui dokter.

Tahan ya. Kamu harus kuat,”

“Baiklah. Aku sudah pasrah akan kelahiran

anak kita.”

Jam-jam berlalu. Dokter mulai menangani

dan suasana mulai menegangkan. Di luar

dugaan, pendarahan semakin banyak karena

plasenta telah menutup jalan lahir.

“Bagaimana ini? …kritis dan taruhannya

nyawa!” kata adikku dengan panik

“Sudahlah, kita berdoa aja mohon

pertolongan-Nya,” jawabku dengan tenang.

Sore itu bagaikan disambar petir, kami

mendengar kabar pendarahan yang berlebih

dan akhirnya maut pun menjemput. Hanya

bayi yang dapat diselamatkan. Adikku sungguh

tergoncang dengan kematian isterinya.

“Kak, mengapa harus begini? Hidup ini tidak

adil!” katanya sambil memelukku.

“Tabahkanlah hatimu. Pasti Tuhan punya

rencana yang terbaik. Kita urus isterimu

dulu,” kata suamiku menghiburnya.

Pemakaman adik iparku berjalan dengan baik.

Si kecil diberi nama Gracia. Rambutnya yang

sedikit ikal, berhidung sedang dan berwajah

manis. Sungguh menggemaskan!

“Kak, tolonglah asuh dia seperti anak kakak.

Tak mungkin aku mengasuhnya pada saat ini.

Apalagi tidak semudah itu aku pindah kerja ke

Jawa. Aku percayakan anakku pada kakak

berdua. Bila saatnya tiba, tolong katakanlah

sejujurnya padanya. Aku tidak mau dia

menolakku dan menganggapku kejam,” kata

adikku saat kami membawa anaknya pulang.

“Baiklah kalau itu keputusanmu. Kami akan

bantu mengasuh anakmu,” jawabku

*******************************

Lembut dan hangatnya mentari seolah menjadi

saksi kehangatan kasih kami yang tulus untuk

mengasuhnya. Seakan alam pun ikut

menyambut kedatangannya untuk

mengucapkan selamat datang buat si mungil,

Gracia di rumah kami.

“Ini kamarmu, ” kataku dengan riang

“Jangan lupa segera dibuatkan susu lho,” kata

suamiku dengan semangat.

Kehadirannya juga menjadi jawaban bagi

penantian kami bertahun-tahun. Walaupun

bukan dari rahimku sendiri, aku

mengganggapnya sudah seperti anakku sendiri.

Setiap kali kutatap, sorot matanya

mengisyaratkan rasa ingin tahunya yang sangat

besar. Rasanya ia ingin cepat bergerak dan

berbicara. Saat-saat dia mulai bisa

36 37

cerita pendek

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 37: pk_februari_2011

menumpahkan makanan dan minuman di

bajunya atau pun saat dia mengikat sepatu

untuk pertama kalinya, sering membuatku

dan suamiku geli. Herannya kami tak

pernah bosan menolongnya. Kuceritakan

berulang-ulang tentang dongeng sebelum

tidur. Dengan segala upaya, aku

membujuknya mandi tepat waktu.

Semua kusyukuri. Seorang Gracia hadir

sebagai sosok yang cerdas dan berkemauan

keras yang selalu kami rindukan.

“Papa, bolehkah aku minta sesuatu?”

katanya dengan manja.

“Apa sayang?” tanya suamiku sambil sedikit

melirikku.

“Sebentar lagi aku mau naik kelas 6, boleh

nggak aku minta sepeda santai?”

ungkapnya.

“Eh…minta hadiah rupanya?” jawab suamiku

dengan penuh keyakinan.

“He..he…he, …iya,” sambil tersipu malu.

“Bolehlah….tapi…tidak setiap tahun”

Waktu bagitu cepat berlalu, tak terasa

Gracia sudah memasuki usia ke-11 dan

harapan untuk kebahagiaannya ada di depan

mata. Aku bersyukur akan kehadiran Gracia

dalam hidup kami, ditopang suamiku yang

rajin bekerja dan bijaksana dalam

mendidiknya. Sebuah kebahagiaan yang

sulit diungkap dengan kata-kata. Terlalu

baik Tuhan ijinkan semuanya itu.

Entah kenapa di keheningan malam itu,

angin masih tetap berhembus kencang

seolah membawa pesan “tak selamanya

kebersamaan itu ada.” Aku akui memang

sewaktu-waktu ada rasa takut kehilangan

jika suatu saat Gracia tahu siapa dirinya.

**************************

Menjelang Natal tiba, seperti yang sudah-

sudah, adikku biasanya berlibur di rumah.

Dengan hidangan khusus ayam bakar

kesukaannya, kami bercengkerama dengan

santai.

“Selamat sore, Om,” kata Gracia.

“Sore, Gracia. Naik kelas berapa sekarang?”

jawab adikku sambil memeluknya.

“Kelas 6, Om,” jawabnya.

“Sudah minta hadiah sepeda santai lho,” sahut

suamiku.

Dia tersenyum-senyum seakan memberi tanda

kalau ia sungguh senang dengan sepeda

santainya.

Malam itu semakin larut, kami mengobrol

banyak hal. Sungguh indah dan tak ingin cepat

berlalu. Namun menjelang kepulangannya, ada

sesuatu yang ingin adikku katakan. Sorot

matanya menyimpan keinginan.

“Kak, aku tak bisa sendiri terus,” katanya

memulai pembicaraan.

“Apa kamu sudah membuka hatimu untuk

gadis lain?” sahutku.

“Ya..aku berencana mengenalkan ke kakak.

Karena orang tua kita sudah tidak ada, kakak

jadi wakil orang tua. Enaknya bagaimana ya?”

jawabnya

“Kalau itu…terserah kamu. Kan kamu yang

menjalani,” kujawab dengan tenang

“Bisakah kakak melamarnya awal tahun ini

supaya kami pun segera menikah?” pintanya

memohon kepadaku.

“Baiklah...kalau itu maumu. Kami akan

runding dan atur waktunya. Memang tak baik

lama-lama menduda,” jawabku.

*****************************

Awal tahun itu acara lamaran pun berlangsung

dengan baik. Beberapa bulan kemudian

mereka menikah dengan harapan menjalani

mahligai pernikahan yang menyenangkan. Kini

setahun sudah berlalu. Tiba-tiba hari yang

cerah itu di tahun berikutnya, kami dikejutkan

dengan kedatangan mereka yang

mengisyaratkan hal yang berbeda. Kucoba

membuang intuisiku itu. Mungkin memang

begitu gaya pasangan pengantin baru. Suka

membuat kejutan.

Kring…kring..kring…kring. Bunyi alarm

terdengar. Diana terbangun. Sambil

tersenyum, ia menoleh dan tertegun

melihat suaminya yang sudah terbangun.

“sayang, kenapa tidak membangunkan aku

sekalian?”

“Tidurmu masih terlelap. Aku bangun awal

untuk berdoa bagimu dan calon anak kita.”

“Oh…terima kasih sayang. Doakan aku

melahirkan dengan lancar.”

Seperti menghitung hari, Diana tetap

bekerja di tengah kepadatan pekerjaan

kantor dan di tengah penantiannya akan

hadirnya si kecil. Sebuah hubungan batin

terjalin dari kandungannya.

“Mama berharap kamu nantinya menjadi

anak yang cerdas dan mengasihi Tuhan.

Nanti malam, mama akan bercerita lagi

tentang betapa baiknya Tuhan, tetapi

sekarang mama kerja dulu. Kamu tidak

boleh rewel. Apa pun yang mama makan,

kamu ikut merasakan. Apapun yang mama

minum, kamu ikut merasakan. Kamu juga

ikut bekerja di kantor. Tak lama lagi kamu

akan lahir.”

“Lho...kenapa ada sedikit darah keluar ya?

Apa mungkin ini tanda-tanda aku akan

melahirkan? Lebih baik aku ke klinik sore

ini,” gumamnya.

Sebuah harapan yang sungguh dinantikan.

Nampaknya si kecil sudah tidak mau

kompromi di kandungan, ingin segera

keluar. Pendarahan terus mengalir.

*********************

“Baiklah, kita segera menemui dokter.

Tahan ya. Kamu harus kuat,”

“Baiklah. Aku sudah pasrah akan kelahiran

anak kita.”

Jam-jam berlalu. Dokter mulai menangani

dan suasana mulai menegangkan. Di luar

dugaan, pendarahan semakin banyak karena

plasenta telah menutup jalan lahir.

“Bagaimana ini? …kritis dan taruhannya

nyawa!” kata adikku dengan panik

“Sudahlah, kita berdoa aja mohon

pertolongan-Nya,” jawabku dengan tenang.

Sore itu bagaikan disambar petir, kami

mendengar kabar pendarahan yang berlebih

dan akhirnya maut pun menjemput. Hanya

bayi yang dapat diselamatkan. Adikku sungguh

tergoncang dengan kematian isterinya.

“Kak, mengapa harus begini? Hidup ini tidak

adil!” katanya sambil memelukku.

“Tabahkanlah hatimu. Pasti Tuhan punya

rencana yang terbaik. Kita urus isterimu

dulu,” kata suamiku menghiburnya.

Pemakaman adik iparku berjalan dengan baik.

Si kecil diberi nama Gracia. Rambutnya yang

sedikit ikal, berhidung sedang dan berwajah

manis. Sungguh menggemaskan!

“Kak, tolonglah asuh dia seperti anak kakak.

Tak mungkin aku mengasuhnya pada saat ini.

Apalagi tidak semudah itu aku pindah kerja ke

Jawa. Aku percayakan anakku pada kakak

berdua. Bila saatnya tiba, tolong katakanlah

sejujurnya padanya. Aku tidak mau dia

menolakku dan menganggapku kejam,” kata

adikku saat kami membawa anaknya pulang.

“Baiklah kalau itu keputusanmu. Kami akan

bantu mengasuh anakmu,” jawabku

*******************************

Lembut dan hangatnya mentari seolah menjadi

saksi kehangatan kasih kami yang tulus untuk

mengasuhnya. Seakan alam pun ikut

menyambut kedatangannya untuk

mengucapkan selamat datang buat si mungil,

Gracia di rumah kami.

“Ini kamarmu, ” kataku dengan riang

“Jangan lupa segera dibuatkan susu lho,” kata

suamiku dengan semangat.

Kehadirannya juga menjadi jawaban bagi

penantian kami bertahun-tahun. Walaupun

bukan dari rahimku sendiri, aku

mengganggapnya sudah seperti anakku sendiri.

Setiap kali kutatap, sorot matanya

mengisyaratkan rasa ingin tahunya yang sangat

besar. Rasanya ia ingin cepat bergerak dan

berbicara. Saat-saat dia mulai bisa

36 37

cerita pendek

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 38: pk_februari_2011

Relakanlah dan kamu pun akan

lega rasanya. Nanti tak ada luka di

hati sedikit pun pada adikmu,“ katanya

dengan mengusap air mataku yang terus

menetes. Kulalui jam-jam itu. Laksana

sebuah penantian yang mendebarkan.

Antara ya dan tidak. Tak ada jalan lain,

mau tidak mau aku harus tunduk dengan

pengaturan Tuhan.

************************

Dengan berat hati, suamiku yang nampak

tegar tetap mengajak makan malam

bersama. Suatu tradisi yang tak asing bagi

kami. Walau tak ada tanda-tanda bagi

Gracia berpisah dengan kami, bibirku masih

terasa kelu dan kelu. Mau mengungkapkan

kata tapi hati belum begitu lapang.

Keceriaannya dan kepolosannya justru

membuatku semakin berat untuk

mengatakan rahasia itu. Kukuasai

perasaanku demi kebaikan bersama.

“Ayo, ini waktunya kita makan bersama,”

ungkap suamiku.

“Gracia, ayo waktunya makan malam.

Sekalian mama mau ngomong sesuatu. Ada

yang perlu kamu tahu. Walau ini berat bagi

mama dan papa, mau tidak mau kamu harus

tahu hal ini. …..,” sambil terbata-bata

kuucapkan kata-kata itu

“Emang ada apa?” sahut Gracia dengan

renyah.

“Sebelum makan, mama mau tanya, apa

yang kamu tahu tentang surga?” tanyaku

dengan tenang.

“Wah…sorga itu indah sekali. Di sana tidak

ada kesakitan. Tidak ada kesedihan. Tidak

ada tangisan. Semua orang di sana memuji

Tuhan. Kita bisa terus memuji Tuhan.

Bayangkan, jalan-jalannya terbuat dari

emas! Wow, betapa sorga itu sangat indah,”

jawabnya dengan lancar. Selancar kalau dia

membaca Alkitab tiap harinya. Jawabannya

sungguh membuatku mulai lega.

“Eh…begini. Mamamu yang sesungguhnya

sudah ada di sorga yang indah itu.. Dia

meninggalkanmu saat melahirkanmu. Om Andy

ini adalah papamu yang sesungguhnya.

Sementara itu, Tuhan menitipkan kamu sejak

bayi kepada papa dan mama sampai sekarang

dan kami menganggapmu sebagai anak papa

dan mama. Kini kamu sudah punya Tante Mirna

sebagai mamamu yang baru. Maukah Gracia

ikut mereka?” tanyaku dengan keyakinan

walau berat.

“Lho….kenapa mama baru cerita hal ini

sekarang? Aku tidak mau. Aku mau kalau papa

dan mama ikut aku,” sahutnya

“Nanti bisa kita atur. Kadang papa dan mama

akan menjengukmu. Atau kadang kamu yang

menjenguk mama dan papa. Yang penting, kini

saatnya Om Andy merawatmu. Kamu pun bisa

main ke sini kalau lagi liburan. Atau mama

papa bisa sesekali menjengukmu.” jawab

suamiku menenangkannya.

“Oh...betul juga ya. Tapi sewaktu-waktu

mama dan papa jenguk aku ya,” pintanya.

“Ya pasti. Suatu saat nanti papa dan mama

akan jenguk,” jawab suamiku.

“Sekarang mulailah kamu memanggil papi

Andy dan mami Mirna,” ajakku.

“Ya Gracia. ….,” ungkap adikku sambil meraih

dan memeluknya.

Saat kulihat pelukan mereka, aku bersyukur

dapat tetap tegar. Ada sesuatu yang “hilang“

dalam diriku tapi tak membuatku larut dalam

kesedihan. Walau awalnya berat, akhirnya aku

katakan juga rahasia itu dan kurelakannya

“meninggalkan“ kami. Ketika itulah cinta

telah menyatukan. Kami pun melepaskannya

kembali ke pangkuan papi dan maminya.

Kelegaan dan kedamaian kurasakan di hati. Di

antara pelukan yang indah, kasih kami pun

berlabuh - seakan tak lekang oleh waktu.

“Lho, kalian datang kok

tidak berkabar?” kataku dengan

agak kaget.

“Aku cuti beberapa hari dan ajak Mirna

liburan ke sini,” sahut adikku

“Oh…begitu. Baguslah. Biar cepat dapat

momongan,” jawab suamiku.

Aku rasa ada sesuatu di balik

kedatangannya kali ini. Tapi aku tidak tahu.

Sejak saat itu, aku berusaha mengubur

perasaanku yang mengganjal itu. Pikirku,

asal semua berjalan dengan normal, aku tak

akan menanyai tentang pernikahan mereka.

“Kak, kedatangan kami ke sini ada maksud.

Ada sesuatu yang perlu saya sampaikan,”

kata adikku di sore itu.

“Ada apa?” sahutku dengan penasaran.

“Begini...pernikahan kami sudah hampir

setahun tapi ini belum ada tanda-tanda

Mirna hamil. Untuk pancingan, bolehkah

kami memohon agar kakak mengijinkan

Gracia tinggal dengan kami? Supaya tidak

membuat hati Gracia sedih dengan

perpindahan ini, aku mohon kakak sesekali

menjenguknya. Atau sesekali kami ajak

main ke sini. Suatu saat nanti kami

berharap hubungan kami semakin dekat.

Proses perpindahan sekolahnya akan aku

uruskan,” kata adikku.

“Kamu tidak bisa secepat itu

memisahkannya dari kami. Bukankah kamu

sendiri yang memintaku menganggapnya

sebagai anak kakak? Kenapa harus secepat

itu? Bagaimana dengan perasaan kami?”

ucapku sambil berkaca-kaca.

“Tak muengurangi rasa terima kasih kami

untuk semua kasih kakak berdua pada

Gracia. Setelah saya dan Mirna berunding,

mungkin ini saatnya yang tepat kami

mengasuhnya.“

“Apa kamu nggak memikirkan perasaan

kami, khususnya perasaanku?“

“Sudahlah Ma, kalau itu keputusan

yang

terbaik, kita relakan aja.

Mungkin Tuhan sudah merasa cukup kita

mengasuhnya,” kata suamiku meredakan

hatiku.

************************

Suamiku pun mendampingiku sampai larut

malam serasa merasakan yang aku rasakan.

Ikatan batin yang sudah terjalin selama ini

membuatku tidak siap menghadapi

keterpisahan yang begitu “cepat“ itu.

“Kenapa begini jadinya? Mengapa Tuhan

mengijinkan hal ini terjadi? Dulu ada teman

yang menyarankanku agar mengadopsinya

secara resmi. Tapi aku tak menerima sarannya.

Aku pikir tidak mungkin adikku mengambilnya

secepat ini. Kenyataan berbicara lain. Kalau

sudah begini, kita tidak memiliki hak

pengasuhan secara hukum. Aku memang belum

siap ditinggal…..,” kataku terbata-bata.

“Sudahlah, kenapa tidak disyukuri saja? Coba

kamu pikir. Mamanya Gracia aja tidak sempat

merawatnya. Bukankah dia yang

mengandungnya? Tapi akhirnya kita yang

mengasuhnya. Kemanakah kasih kita berlabuh?

Hanya sebatas itukah? Bukankah kasih kita

begitu tulus? Gracia pasti tetap ingat hal itu

karena kita telah mendidiknya. Semua yang

kita lakukan tidak akan sia-sia. Bukankah

begitu? Jujur aku pun merasakan sedih bila

berpisah dengannya tapi aku percaya dirimu

pun dapat tegar menghadapi ini. Bukankah

cepat atau lambat dia juga harus tahu siapa

dirinya?”

Pertanyaan-pertanyaan suamiku yang terlontar

sungguh telah menyejukkan hatiku. Aku tak

mampu melawan kenyataan ini.

“Tapi...aku...masih berat“.

“Pastilah. Dengan berlalunya waktu, semua

akan kembali normal. Seperti pisau kalau

semakin dipegang erat, akan semakin melukai.

[ ]CERITA PENDEK

38 39februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 39: pk_februari_2011

Relakanlah dan kamu pun akan

lega rasanya. Nanti tak ada luka di

hati sedikit pun pada adikmu,“ katanya

dengan mengusap air mataku yang terus

menetes. Kulalui jam-jam itu. Laksana

sebuah penantian yang mendebarkan.

Antara ya dan tidak. Tak ada jalan lain,

mau tidak mau aku harus tunduk dengan

pengaturan Tuhan.

************************

Dengan berat hati, suamiku yang nampak

tegar tetap mengajak makan malam

bersama. Suatu tradisi yang tak asing bagi

kami. Walau tak ada tanda-tanda bagi

Gracia berpisah dengan kami, bibirku masih

terasa kelu dan kelu. Mau mengungkapkan

kata tapi hati belum begitu lapang.

Keceriaannya dan kepolosannya justru

membuatku semakin berat untuk

mengatakan rahasia itu. Kukuasai

perasaanku demi kebaikan bersama.

“Ayo, ini waktunya kita makan bersama,”

ungkap suamiku.

“Gracia, ayo waktunya makan malam.

Sekalian mama mau ngomong sesuatu. Ada

yang perlu kamu tahu. Walau ini berat bagi

mama dan papa, mau tidak mau kamu harus

tahu hal ini. …..,” sambil terbata-bata

kuucapkan kata-kata itu

“Emang ada apa?” sahut Gracia dengan

renyah.

“Sebelum makan, mama mau tanya, apa

yang kamu tahu tentang surga?” tanyaku

dengan tenang.

“Wah…sorga itu indah sekali. Di sana tidak

ada kesakitan. Tidak ada kesedihan. Tidak

ada tangisan. Semua orang di sana memuji

Tuhan. Kita bisa terus memuji Tuhan.

Bayangkan, jalan-jalannya terbuat dari

emas! Wow, betapa sorga itu sangat indah,”

jawabnya dengan lancar. Selancar kalau dia

membaca Alkitab tiap harinya. Jawabannya

sungguh membuatku mulai lega.

“Eh…begini. Mamamu yang sesungguhnya

sudah ada di sorga yang indah itu.. Dia

meninggalkanmu saat melahirkanmu. Om Andy

ini adalah papamu yang sesungguhnya.

Sementara itu, Tuhan menitipkan kamu sejak

bayi kepada papa dan mama sampai sekarang

dan kami menganggapmu sebagai anak papa

dan mama. Kini kamu sudah punya Tante Mirna

sebagai mamamu yang baru. Maukah Gracia

ikut mereka?” tanyaku dengan keyakinan

walau berat.

“Lho….kenapa mama baru cerita hal ini

sekarang? Aku tidak mau. Aku mau kalau papa

dan mama ikut aku,” sahutnya

“Nanti bisa kita atur. Kadang papa dan mama

akan menjengukmu. Atau kadang kamu yang

menjenguk mama dan papa. Yang penting, kini

saatnya Om Andy merawatmu. Kamu pun bisa

main ke sini kalau lagi liburan. Atau mama

papa bisa sesekali menjengukmu.” jawab

suamiku menenangkannya.

“Oh...betul juga ya. Tapi sewaktu-waktu

mama dan papa jenguk aku ya,” pintanya.

“Ya pasti. Suatu saat nanti papa dan mama

akan jenguk,” jawab suamiku.

“Sekarang mulailah kamu memanggil papi

Andy dan mami Mirna,” ajakku.

“Ya Gracia. ….,” ungkap adikku sambil meraih

dan memeluknya.

Saat kulihat pelukan mereka, aku bersyukur

dapat tetap tegar. Ada sesuatu yang “hilang“

dalam diriku tapi tak membuatku larut dalam

kesedihan. Walau awalnya berat, akhirnya aku

katakan juga rahasia itu dan kurelakannya

“meninggalkan“ kami. Ketika itulah cinta

telah menyatukan. Kami pun melepaskannya

kembali ke pangkuan papi dan maminya.

Kelegaan dan kedamaian kurasakan di hati. Di

antara pelukan yang indah, kasih kami pun

berlabuh - seakan tak lekang oleh waktu.

“Lho, kalian datang kok

tidak berkabar?” kataku dengan

agak kaget.

“Aku cuti beberapa hari dan ajak Mirna

liburan ke sini,” sahut adikku

“Oh…begitu. Baguslah. Biar cepat dapat

momongan,” jawab suamiku.

Aku rasa ada sesuatu di balik

kedatangannya kali ini. Tapi aku tidak tahu.

Sejak saat itu, aku berusaha mengubur

perasaanku yang mengganjal itu. Pikirku,

asal semua berjalan dengan normal, aku tak

akan menanyai tentang pernikahan mereka.

“Kak, kedatangan kami ke sini ada maksud.

Ada sesuatu yang perlu saya sampaikan,”

kata adikku di sore itu.

“Ada apa?” sahutku dengan penasaran.

“Begini...pernikahan kami sudah hampir

setahun tapi ini belum ada tanda-tanda

Mirna hamil. Untuk pancingan, bolehkah

kami memohon agar kakak mengijinkan

Gracia tinggal dengan kami? Supaya tidak

membuat hati Gracia sedih dengan

perpindahan ini, aku mohon kakak sesekali

menjenguknya. Atau sesekali kami ajak

main ke sini. Suatu saat nanti kami

berharap hubungan kami semakin dekat.

Proses perpindahan sekolahnya akan aku

uruskan,” kata adikku.

“Kamu tidak bisa secepat itu

memisahkannya dari kami. Bukankah kamu

sendiri yang memintaku menganggapnya

sebagai anak kakak? Kenapa harus secepat

itu? Bagaimana dengan perasaan kami?”

ucapku sambil berkaca-kaca.

“Tak muengurangi rasa terima kasih kami

untuk semua kasih kakak berdua pada

Gracia. Setelah saya dan Mirna berunding,

mungkin ini saatnya yang tepat kami

mengasuhnya.“

“Apa kamu nggak memikirkan perasaan

kami, khususnya perasaanku?“

“Sudahlah Ma, kalau itu keputusan

yang

terbaik, kita relakan aja.

Mungkin Tuhan sudah merasa cukup kita

mengasuhnya,” kata suamiku meredakan

hatiku.

************************

Suamiku pun mendampingiku sampai larut

malam serasa merasakan yang aku rasakan.

Ikatan batin yang sudah terjalin selama ini

membuatku tidak siap menghadapi

keterpisahan yang begitu “cepat“ itu.

“Kenapa begini jadinya? Mengapa Tuhan

mengijinkan hal ini terjadi? Dulu ada teman

yang menyarankanku agar mengadopsinya

secara resmi. Tapi aku tak menerima sarannya.

Aku pikir tidak mungkin adikku mengambilnya

secepat ini. Kenyataan berbicara lain. Kalau

sudah begini, kita tidak memiliki hak

pengasuhan secara hukum. Aku memang belum

siap ditinggal…..,” kataku terbata-bata.

“Sudahlah, kenapa tidak disyukuri saja? Coba

kamu pikir. Mamanya Gracia aja tidak sempat

merawatnya. Bukankah dia yang

mengandungnya? Tapi akhirnya kita yang

mengasuhnya. Kemanakah kasih kita berlabuh?

Hanya sebatas itukah? Bukankah kasih kita

begitu tulus? Gracia pasti tetap ingat hal itu

karena kita telah mendidiknya. Semua yang

kita lakukan tidak akan sia-sia. Bukankah

begitu? Jujur aku pun merasakan sedih bila

berpisah dengannya tapi aku percaya dirimu

pun dapat tegar menghadapi ini. Bukankah

cepat atau lambat dia juga harus tahu siapa

dirinya?”

Pertanyaan-pertanyaan suamiku yang terlontar

sungguh telah menyejukkan hatiku. Aku tak

mampu melawan kenyataan ini.

“Tapi...aku...masih berat“.

“Pastilah. Dengan berlalunya waktu, semua

akan kembali normal. Seperti pisau kalau

semakin dipegang erat, akan semakin melukai.

[ ]CERITA PENDEK

38 39februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 40: pk_februari_2011

“Didiklah orang muda menurut jalan yang

patut baginya, maka pada masa tuanyapun

ia tidak akan menyimpang dari pada jalan

itu Amsal 22:6

Anak adalah belahan jiwa bagi orang tua.

Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan

orang tua, demikian juga sebaliknya. Setiap

orang tua mengharapkan anak mereka

bahagia sampai akhir hidupnya,maka orang

tua harus mempersiapkan anak untuk bekal

masa depannya.

S a l a h s a t u h a l p e n t i n g y a n g

mempengaruhi kehidupan anak sampai dia

tumbuh dewasa adalah pendidikan yang

diterima anak sejak usia dini. Pada umumnya

anak-anak diasuh oleh orang tua mereka

sejak lahir, maka orang tua adalah pendidik

pertama dan yang bertanggung jawab untuk

mendidik anaknya.

Periode penting untuk mendidik anak

adalah sejak anak masih di dalam kandungan

Ibu sampai dengan usia 11 tahun. Pada kurun

waktu tersebut anak lebih mudah menerima

didikan dan lebih bergantung kepada orang

tua. Didikan dari orang tua yang diperoleh

anak pada periode ini sangat berpengaruh

terhadap perkembangan anak hingga masa

dewasa, maka orang tua

harus memanfaatkan kurun

waktu ini untuk mendidik

anak dengan s eba i k -

baiknya.

1. Ber ikan Kas ih dan

Disiplin

a. Penuhi kebutuhan dasar anak untuk

menerima kasih sayang dari orang tua.

Nyatakan kasih orang tua kepada anak

melalui kata-kata, sentuhan, dan

perbuatan yang bisa dimengerti anak

bahwa dia dikasihi.

Tetapi jangan sampai kasih orang tua

menjadi bentuk proteksi pada anak yang

berlebihan sehingga anak tidak belajar

untuk mandiri.

b. Disiplin diperlukan dalam mendidik anak,

terutama untuk hal-hal prinsip yang

harus dilakukan anak dalam hal :

- Memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan

(berdoa, membaca firman Tuhan,

beribadah di Sekolah Minggu/kebaktian

di Tunas–Remaja).

- Kewajiban anak untuk belajar dan

menuntut ilmu.

- Memiliki budi pekerti serta nilai-nilai

[ ]SUDUT PANDANG

Agar anak mencapai keberhasiian pribadi. ia

perlu memiliki gambaran akurat tentang

dirinya, baik secara fisik, emosional dan

sosial. Anak mendapatkan gambaran

tersebut dari orangtua. Jika orangtua

menerima anak apa adanya, bukan atas

dasar apa yang mampu dan tidak mampu ia

lakukan, hal ini akan mendorong anak

membentuk gambaran akurat mengenai

dirinya. Ini berarti, orang tua harus

memandang anak dari keterbatasan dan

kegagalannya, sekaligus bakat dan

kemampuannya. Juga menerima anak itu

apa adanya, bukan sesuai dengan yang kita

angankan. Kita mungkin berharap bisa

mengubah perilaku anak, namun langkah

p e r t a m a m e n u j u

p e r u b a h a n a d a l a h

menerima anak kita apa

adanya pada suatu waktu

tertentu.

Orang tua dapat membantu

anak mendapatkan ide

yang realistik mengenai dirinya bagai

pribadi, dengan menyadari segala

kemampuan, bakat dan potensi anak, serta

pribadinya dengan segala aspek positif

tersebut . Jika orang tua dapat

menyesuaikan harapan mereka dengan

tingkat kemampuan, kepribadian dan

kebutuhan emosional anak, anak akan

terbantu untuk menyadari bahwa ia tidak

harus mencapai apa yang pemah diraih

orangtuanya. Penting jika orangtua

menyadari ambisi dan harapan pribadi

m e r e k a s e n d i r i , a g a r m a m p u

memisahkannya dengan ambisi dan harapan

mereka terhadap anak. Jujur pada anak

pada saat menilai pekerjaannya, akan

membentuk anak memiliki pandangan yang

akurat untuk mengenali kemampuaannya

sendiri.

Salah satu ketrampilan yang sangat

berharga dalam menciptakan daftar anak

sukses adalah kemampuan menyelesaikan

apa yang sudah dimulai. Bagi orang dewasa

yang penting dalam hidup anak adalah

sosok yang selalu menyelesaikan sesuatu

hingga tuntas. Jadi anak akan menerima

hal ini sebagai norma dan menerapkan

cara yang sama dalam menjalankan

tugasnya. Selain itu, orangtua juga dapat

mengajarkan agar anak memiliki tujuan

jangka panjang yang realistik dan mudah

dicapai, sehingga anak terbiasa

mempunyai “target" dalam hidupnya.

Semuanya ini dimaksudkan agar anak

mampu berkembang sesuai dengan jati

dirinya sendiri dan dapat meraih

kesuksesan yang diimpikannya.

PENDIDIKAN ANAK

40 41

Oleh : Sri Mulyani

Oleh : Melawati Semusin

ANAK�YANG�SUKSES�DAN PERAN DIRI YANG REALISTIK

PENDIDIKAN ANAK DARI SUDUT ORANG TUA

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 41: pk_februari_2011

“Didiklah orang muda menurut jalan yang

patut baginya, maka pada masa tuanyapun

ia tidak akan menyimpang dari pada jalan

itu Amsal 22:6

Anak adalah belahan jiwa bagi orang tua.

Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan

orang tua, demikian juga sebaliknya. Setiap

orang tua mengharapkan anak mereka

bahagia sampai akhir hidupnya,maka orang

tua harus mempersiapkan anak untuk bekal

masa depannya.

S a l a h s a t u h a l p e n t i n g y a n g

mempengaruhi kehidupan anak sampai dia

tumbuh dewasa adalah pendidikan yang

diterima anak sejak usia dini. Pada umumnya

anak-anak diasuh oleh orang tua mereka

sejak lahir, maka orang tua adalah pendidik

pertama dan yang bertanggung jawab untuk

mendidik anaknya.

Periode penting untuk mendidik anak

adalah sejak anak masih di dalam kandungan

Ibu sampai dengan usia 11 tahun. Pada kurun

waktu tersebut anak lebih mudah menerima

didikan dan lebih bergantung kepada orang

tua. Didikan dari orang tua yang diperoleh

anak pada periode ini sangat berpengaruh

terhadap perkembangan anak hingga masa

dewasa, maka orang tua

harus memanfaatkan kurun

waktu ini untuk mendidik

anak dengan s eba i k -

baiknya.

1. Ber ikan Kas ih dan

Disiplin

a. Penuhi kebutuhan dasar anak untuk

menerima kasih sayang dari orang tua.

Nyatakan kasih orang tua kepada anak

melalui kata-kata, sentuhan, dan

perbuatan yang bisa dimengerti anak

bahwa dia dikasihi.

Tetapi jangan sampai kasih orang tua

menjadi bentuk proteksi pada anak yang

berlebihan sehingga anak tidak belajar

untuk mandiri.

b. Disiplin diperlukan dalam mendidik anak,

terutama untuk hal-hal prinsip yang

harus dilakukan anak dalam hal :

- Memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan

(berdoa, membaca firman Tuhan,

beribadah di Sekolah Minggu/kebaktian

di Tunas–Remaja).

- Kewajiban anak untuk belajar dan

menuntut ilmu.

- Memiliki budi pekerti serta nilai-nilai

[ ]SUDUT PANDANG

Agar anak mencapai keberhasiian pribadi. ia

perlu memiliki gambaran akurat tentang

dirinya, baik secara fisik, emosional dan

sosial. Anak mendapatkan gambaran

tersebut dari orangtua. Jika orangtua

menerima anak apa adanya, bukan atas

dasar apa yang mampu dan tidak mampu ia

lakukan, hal ini akan mendorong anak

membentuk gambaran akurat mengenai

dirinya. Ini berarti, orang tua harus

memandang anak dari keterbatasan dan

kegagalannya, sekaligus bakat dan

kemampuannya. Juga menerima anak itu

apa adanya, bukan sesuai dengan yang kita

angankan. Kita mungkin berharap bisa

mengubah perilaku anak, namun langkah

p e r t a m a m e n u j u

p e r u b a h a n a d a l a h

menerima anak kita apa

adanya pada suatu waktu

tertentu.

Orang tua dapat membantu

anak mendapatkan ide

yang realistik mengenai dirinya bagai

pribadi, dengan menyadari segala

kemampuan, bakat dan potensi anak, serta

pribadinya dengan segala aspek positif

tersebut . Jika orang tua dapat

menyesuaikan harapan mereka dengan

tingkat kemampuan, kepribadian dan

kebutuhan emosional anak, anak akan

terbantu untuk menyadari bahwa ia tidak

harus mencapai apa yang pemah diraih

orangtuanya. Penting jika orangtua

menyadari ambisi dan harapan pribadi

m e r e k a s e n d i r i , a g a r m a m p u

memisahkannya dengan ambisi dan harapan

mereka terhadap anak. Jujur pada anak

pada saat menilai pekerjaannya, akan

membentuk anak memiliki pandangan yang

akurat untuk mengenali kemampuaannya

sendiri.

Salah satu ketrampilan yang sangat

berharga dalam menciptakan daftar anak

sukses adalah kemampuan menyelesaikan

apa yang sudah dimulai. Bagi orang dewasa

yang penting dalam hidup anak adalah

sosok yang selalu menyelesaikan sesuatu

hingga tuntas. Jadi anak akan menerima

hal ini sebagai norma dan menerapkan

cara yang sama dalam menjalankan

tugasnya. Selain itu, orangtua juga dapat

mengajarkan agar anak memiliki tujuan

jangka panjang yang realistik dan mudah

dicapai, sehingga anak terbiasa

mempunyai “target" dalam hidupnya.

Semuanya ini dimaksudkan agar anak

mampu berkembang sesuai dengan jati

dirinya sendiri dan dapat meraih

kesuksesan yang diimpikannya.

PENDIDIKAN ANAK

40 41

Oleh : Sri Mulyani

Oleh : Melawati Semusin

ANAK�YANG�SUKSES�DAN PERAN DIRI YANG REALISTIK

PENDIDIKAN ANAK DARI SUDUT ORANG TUA

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 42: pk_februari_2011

ANAK (DOROTHY NOLTE)

Jika anak dibesarkan dengan CELAAN, ia belajar memaki.

Jika anak dibesarkan dengan PERMUSUHAN,

ia belajar berkelahi.

Jika anak dibesarkan dengan CEMOOHAN,

ia belajar rendah diri.

Jika anak dibesarkan dengan PENGHINAAN,

ia belajar menyesali diri.

Jika anak dibesarkan dengan TOLERANSI,

ia belajar menahan diri.

Jika anak dibesarkan dengan DORONGAN,

ia belajar percaya diri.

Jika anak dibesarkan dengan PERLAKUAN YANG BAIK,

ia belajar keadilan.

Jika anak dibesarkan dengan KASIH SAYANG,

ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

42

Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia pendidikan adalah

proses pengubahan sikap dan

tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran

dan pelatihan; proses, cara, perbuatan

mendidik. Kesimpulannya pendidikan adalah

suatu proses yang berkelanjutan terus untuk

menghasilkan perubahan yang positif.

Perubahan yang positif akan dihasilkan melalui

tangan pendidik. Pendidik bisa berarti orang

tua, guru di sekolah, atau pun guru Sekolah

Minggu di gereja. Dalam kesempatan ini akan

diulas pendidik dari sisi figur seorang guru di

sekolah. Peran seorang guru di dalam mendidik

anak adalah menunjukkan jalan, menegakkan

nilai, menciptakan kesempatan, menjaga jiwa,

membentuk potensi, menantang pemikiran, dan

menginspirasikan mimpi (sumber: heartlifters

for teachers).

Guru berfungsi sebagai orang yang menunjukkan

jalan. Dukungan guru terhadap anak didik

sangat diperlukan. Ketika anak didik tidak

berada di jalan yang benar, guru harus berani

menunjukkan dan mengarahkan jalan yang

benar. Guru harus memberikan bimbingan yang

benar kepada anak didiknya.

Sebagai orang yang menegakkan nilai,

ketegasan dan konsistensi guru sangat

diperlukan. Apa nilai-nilai yang harus

ditegakkan? Tentu saja nilai-nilai kristiani yang

di dalamnya mendidik anak untuk menjadi

pribadi yang berintegritas. Keteladanan guru di

dalam menjaga integritas hidupnya akan sangat

bermanfaat bagi anak.

Setiap hari adalah waktu bagi guru untuk

menciptakan kesempatan bagi anak untuk

tumbuh dan berkembang. Betapa berharganya

waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan.

Ketika melihat anak bertumbuh dan

berkembang dalam setiap kesempatan, pasti

sang guru merasa bersyukur dan puas.

Karena setiap anak adalah pribadi yang unik,

mereka membutuhkan guru sebagai seseorang

yang ikut menjaga jiwa mereka. Seorang guru

yang mengajar dengan sepenuh jiwa dan

mencintai anak-anak dengan sepenuh hati.

Guru menjadi seorang yang ikut membentuk

potensi anak. Dengan mengamati dan melihat

di mana kemampuan atau bakat asli seorang

anak, guru mampu membentuk potensi anak

tersebut dengan mengarahkan mereka untuk

menekuni dan mendalami potensinya

tersebut.

Guru juga harus membuka wawasan dan

motivasi siswa untuk tetap mempunyai

semangat belajar yang tinggi. Oleh sebab itu,

peran guru dalam hal ini dikatakan untuk

menantang pemikiran. Jika guru berharap

anak-anak menjadi pribadi yang senang

belajar, guru haruslah menjadi teladan dalam

hal belajar, misalnya: membaca buku-buku

yang menunjang wawasan, dll.

Mimpi anak-anak bisa tercapai karena inspirasi

guru sebagai penginspirasi mimpi. Guru akan

sangat bersyukur menyaksikan buah-buah dari

pelayanannya, yaitu keberhasilan anak didik

mereka.

B i a r l a h peran guru sebagai pendidik anak

t e r u s berjalan dengan mak-

s i m a l a g a r n a m a

T u h a n di-

pe rmu -

l i akan.

Tu h a n

mem-

b e r -

kati

Oleh : Octavia Christina (Kepala Sekolah SMP Tri Tunggal)PENDIDIKAN ANAK DARI SUDUT PENGAJAR (GURU) kehidupan.

2. Berikan Penghargaan dan Sanksi

a. Berikan penghargaan kepada anak,

walaupun hasil karya/perbuatan mereka

sederhana bagi orang tua. Penghargaan

dalam bentuk pujian merupakan vitamin

untuk jiwa anak, yang akan terus

menumbuhkan kepercayaan diri anak.

Jangan membanding-bandingkan anak

dengan saudara yang lain atau teman

yang lebih dari dia. Tetapi sebaliknya

gali, temukan kemampuan anak dan

terus kembangkan potensinya. Setiap

anak adalah ciptaan Tuhan yang spesial,

maka hargailah usaha mereka dalam

perjalananan mencapai hasil.

b. Berikan sanksi kepada anak untuk

tindakan dan perkataan yang melanggar

kebenaran atau aturan keluarga. Sanksi

dapat dberikan dengan teguran atau

sanksi yang mendidik. Kalau terpaksa

melakukan sanksi fisik, hanya boleh

memukul telapak tangan atau pantat

anak. Di waktu yang tepat pihak yang

memukul/menegur anak (ayah atau ibu)

mengkomunikasikan dengan anak alasan

ayah/ibu melakukannya, sehingga anak

mengerti bahwa hal tersebut dilakukan

karena orang tua mengasihi dia dan tidak

timbul kepahitan hati pada anak.

3. Pendampingan dan Jadilah teladan

a. Dalam keluarga kristiani, ayah adalah

imam keluarga. Mendidik anak adalah

tugas penting seorang ayah, maka ayah

pe r l u membe r i k an wak tu dan

berkomunikasi dengan anak-anaknya,

mengajarkan nilai-nilai kristiani dan

kehidupan. Menasehati anak atas

kesalahan-kesalahan mereka serta

mengingatkan kewajiban dan tanggung

jawab anak sesuai dengan tingkat umur

dan pengertian anak. Bawa anak-anak

datang kepada Tuhan. Sedangkan tugas

utama seorang ibu adalah memelihara

dan merawat anak. Memberikan telinga

untuk mendengarkan anak dan berbagi

hati untuk masalah yang dihadapi anak.

Pendampingan ayah dan ibu dengan porsi

tugas masing-masing sangatlah dibutuh-

kan anak. Jangan biarkan anak-anak

mencari jalannya sendiri (sebelum wak-

tunya) tanpa pendampingan orang tua.

b. Keteladanan dari orang tua adalah hal

utama dalam mendidik anak. Orang tua

adalah contoh terdekat bagi anak. Jika

orang tua mampu menunjukkan teladan

yang baik dengan taat pada firman Tuhan

serta membina hubungan yang baik

antara ayah dan ibu berdasarkan kasih,

hal ini akan menumbuhkan anak yang

taat pada Tuhan dan orang tua.

Sebaliknya jika orangtua berperilaku

buruk dalam hubungan dengan Tuhan,

sesama bahkan dengan keluarga sendiri,

pada umumnya akan menumbuhkan

perilaku yang buruk pula bagi anak.

Tanpa keteladanan orang tua maka

nasihat, didikan orang tua kepada anak-

anaknya menjadi tidak bermakna.

Jadilah teladan yang baik demi anak-

anak, karena apa yang ditabur akan

dituai.

Di tengah era teknologi saat ini, sulit bagi

orang tua untuk selalu menjaga anaknya

karena terlalu banyak pengaruh luar yang

mencoba mempengaruhinya. Oleh sebab

itu,orangtua harus memberikan bekal

kebenaran dan nilai kehidupan yang cukup,

sehingga anak menjadi pribadi yang tangguh

dalam berbagai macam situasi.

Anak-anak adalah milik Tuhan yang di

anugerahkan kepada orang tua, maka dalam

mendidik mereka, orang tua harus

melibatkan Tuhan. Roh Kudus yang akan

memberikan hikmat dan kemampuan kepada

orang tua dalam mendidik anak anak.

Amsal 29:17 Didiklah anakmu, maka ia

akan memberikan ketenteraman

kepadamu, dan mendatangkan sukacita

kepadamu AMIN.

sudut pandang opini

februari pelitakasih_ 2011

Page 43: pk_februari_2011

ANAK (DOROTHY NOLTE)

Jika anak dibesarkan dengan CELAAN, ia belajar memaki.

Jika anak dibesarkan dengan PERMUSUHAN,

ia belajar berkelahi.

Jika anak dibesarkan dengan CEMOOHAN,

ia belajar rendah diri.

Jika anak dibesarkan dengan PENGHINAAN,

ia belajar menyesali diri.

Jika anak dibesarkan dengan TOLERANSI,

ia belajar menahan diri.

Jika anak dibesarkan dengan DORONGAN,

ia belajar percaya diri.

Jika anak dibesarkan dengan PERLAKUAN YANG BAIK,

ia belajar keadilan.

Jika anak dibesarkan dengan KASIH SAYANG,

ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

42

Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia pendidikan adalah

proses pengubahan sikap dan

tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran

dan pelatihan; proses, cara, perbuatan

mendidik. Kesimpulannya pendidikan adalah

suatu proses yang berkelanjutan terus untuk

menghasilkan perubahan yang positif.

Perubahan yang positif akan dihasilkan melalui

tangan pendidik. Pendidik bisa berarti orang

tua, guru di sekolah, atau pun guru Sekolah

Minggu di gereja. Dalam kesempatan ini akan

diulas pendidik dari sisi figur seorang guru di

sekolah. Peran seorang guru di dalam mendidik

anak adalah menunjukkan jalan, menegakkan

nilai, menciptakan kesempatan, menjaga jiwa,

membentuk potensi, menantang pemikiran, dan

menginspirasikan mimpi (sumber: heartlifters

for teachers).

Guru berfungsi sebagai orang yang menunjukkan

jalan. Dukungan guru terhadap anak didik

sangat diperlukan. Ketika anak didik tidak

berada di jalan yang benar, guru harus berani

menunjukkan dan mengarahkan jalan yang

benar. Guru harus memberikan bimbingan yang

benar kepada anak didiknya.

Sebagai orang yang menegakkan nilai,

ketegasan dan konsistensi guru sangat

diperlukan. Apa nilai-nilai yang harus

ditegakkan? Tentu saja nilai-nilai kristiani yang

di dalamnya mendidik anak untuk menjadi

pribadi yang berintegritas. Keteladanan guru di

dalam menjaga integritas hidupnya akan sangat

bermanfaat bagi anak.

Setiap hari adalah waktu bagi guru untuk

menciptakan kesempatan bagi anak untuk

tumbuh dan berkembang. Betapa berharganya

waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan.

Ketika melihat anak bertumbuh dan

berkembang dalam setiap kesempatan, pasti

sang guru merasa bersyukur dan puas.

Karena setiap anak adalah pribadi yang unik,

mereka membutuhkan guru sebagai seseorang

yang ikut menjaga jiwa mereka. Seorang guru

yang mengajar dengan sepenuh jiwa dan

mencintai anak-anak dengan sepenuh hati.

Guru menjadi seorang yang ikut membentuk

potensi anak. Dengan mengamati dan melihat

di mana kemampuan atau bakat asli seorang

anak, guru mampu membentuk potensi anak

tersebut dengan mengarahkan mereka untuk

menekuni dan mendalami potensinya

tersebut.

Guru juga harus membuka wawasan dan

motivasi siswa untuk tetap mempunyai

semangat belajar yang tinggi. Oleh sebab itu,

peran guru dalam hal ini dikatakan untuk

menantang pemikiran. Jika guru berharap

anak-anak menjadi pribadi yang senang

belajar, guru haruslah menjadi teladan dalam

hal belajar, misalnya: membaca buku-buku

yang menunjang wawasan, dll.

Mimpi anak-anak bisa tercapai karena inspirasi

guru sebagai penginspirasi mimpi. Guru akan

sangat bersyukur menyaksikan buah-buah dari

pelayanannya, yaitu keberhasilan anak didik

mereka.

B i a r l a h peran guru sebagai pendidik anak

t e r u s berjalan dengan mak-

s i m a l a g a r n a m a

T u h a n di-

pe rmu -

l i akan.

Tu h a n

mem-

b e r -

kati

Oleh : Octavia Christina (Kepala Sekolah SMP Tri Tunggal)PENDIDIKAN ANAK DARI SUDUT PENGAJAR (GURU) kehidupan.

2. Berikan Penghargaan dan Sanksi

a. Berikan penghargaan kepada anak,

walaupun hasil karya/perbuatan mereka

sederhana bagi orang tua. Penghargaan

dalam bentuk pujian merupakan vitamin

untuk jiwa anak, yang akan terus

menumbuhkan kepercayaan diri anak.

Jangan membanding-bandingkan anak

dengan saudara yang lain atau teman

yang lebih dari dia. Tetapi sebaliknya

gali, temukan kemampuan anak dan

terus kembangkan potensinya. Setiap

anak adalah ciptaan Tuhan yang spesial,

maka hargailah usaha mereka dalam

perjalananan mencapai hasil.

b. Berikan sanksi kepada anak untuk

tindakan dan perkataan yang melanggar

kebenaran atau aturan keluarga. Sanksi

dapat dberikan dengan teguran atau

sanksi yang mendidik. Kalau terpaksa

melakukan sanksi fisik, hanya boleh

memukul telapak tangan atau pantat

anak. Di waktu yang tepat pihak yang

memukul/menegur anak (ayah atau ibu)

mengkomunikasikan dengan anak alasan

ayah/ibu melakukannya, sehingga anak

mengerti bahwa hal tersebut dilakukan

karena orang tua mengasihi dia dan tidak

timbul kepahitan hati pada anak.

3. Pendampingan dan Jadilah teladan

a. Dalam keluarga kristiani, ayah adalah

imam keluarga. Mendidik anak adalah

tugas penting seorang ayah, maka ayah

pe r l u membe r i k an wak tu dan

berkomunikasi dengan anak-anaknya,

mengajarkan nilai-nilai kristiani dan

kehidupan. Menasehati anak atas

kesalahan-kesalahan mereka serta

mengingatkan kewajiban dan tanggung

jawab anak sesuai dengan tingkat umur

dan pengertian anak. Bawa anak-anak

datang kepada Tuhan. Sedangkan tugas

utama seorang ibu adalah memelihara

dan merawat anak. Memberikan telinga

untuk mendengarkan anak dan berbagi

hati untuk masalah yang dihadapi anak.

Pendampingan ayah dan ibu dengan porsi

tugas masing-masing sangatlah dibutuh-

kan anak. Jangan biarkan anak-anak

mencari jalannya sendiri (sebelum wak-

tunya) tanpa pendampingan orang tua.

b. Keteladanan dari orang tua adalah hal

utama dalam mendidik anak. Orang tua

adalah contoh terdekat bagi anak. Jika

orang tua mampu menunjukkan teladan

yang baik dengan taat pada firman Tuhan

serta membina hubungan yang baik

antara ayah dan ibu berdasarkan kasih,

hal ini akan menumbuhkan anak yang

taat pada Tuhan dan orang tua.

Sebaliknya jika orangtua berperilaku

buruk dalam hubungan dengan Tuhan,

sesama bahkan dengan keluarga sendiri,

pada umumnya akan menumbuhkan

perilaku yang buruk pula bagi anak.

Tanpa keteladanan orang tua maka

nasihat, didikan orang tua kepada anak-

anaknya menjadi tidak bermakna.

Jadilah teladan yang baik demi anak-

anak, karena apa yang ditabur akan

dituai.

Di tengah era teknologi saat ini, sulit bagi

orang tua untuk selalu menjaga anaknya

karena terlalu banyak pengaruh luar yang

mencoba mempengaruhinya. Oleh sebab

itu,orangtua harus memberikan bekal

kebenaran dan nilai kehidupan yang cukup,

sehingga anak menjadi pribadi yang tangguh

dalam berbagai macam situasi.

Anak-anak adalah milik Tuhan yang di

anugerahkan kepada orang tua, maka dalam

mendidik mereka, orang tua harus

melibatkan Tuhan. Roh Kudus yang akan

memberikan hikmat dan kemampuan kepada

orang tua dalam mendidik anak anak.

Amsal 29:17 Didiklah anakmu, maka ia

akan memberikan ketenteraman

kepadamu, dan mendatangkan sukacita

kepadamu AMIN.

sudut pandang opini

februari pelitakasih_ 2011

Page 44: pk_februari_2011

45

Masa kanak-kanak adalah masa yang tidak

mungkin bisa terulang kembali. Masa ini adalah

masa yang paling dasar dan awal bahkan

meninggalkan kesan yang paling mendalam

bagi hidup seseorang.

Jika seseorang sudah tua, ia akan mudah

melupakan segala hal yang baru didengar dan

dialaminya. Tetapi ia tidak pernah melupakan

hal-hal kecil yang pernah dialaminya pada

masa kanak-kanak. Kejernihan dan daya ingat

otak mencapai titik optimal ketika seorang

berusia 12 tahun. Masa kanak-kanak,

khususnya di bawah 12 tahun adalah masa

keemasan untuk pembentukan kehidupan.

Mari kita melihat secara umum mengapa

kanak-kanak bernilai tinggi.

Sebagai generasi penerus

Keberadaan anak-anak dalam masyarakat

merupakan suatu fakta bahwa mereka

adalah generasi penerus manusia secara

umum. Dengan demikian adanya anak-anak

memberikan pengharapan dan menjamin

hidup manusia masih diteruskan.

Prospek dan hari depan gereja

Anak-anak merupakan hari depan atau

prospek gereja. Melalui anak-anak dalam

satu gereja kita dapat melihat masa depan

gereja. Apabila tidak ada anak-anak hari

depan gereja akan menjadi suram. Maka

keadaan dan prospek

gereja di hari depan salah satunya dapat

dilihat dari cara menggarap/mengelola

Sekolah Minggu. Hari depan gereja tidak

dapat ditentukan sekarang dalam ibadah

orang dewasa, tetapi tergantung dalam

kondisi Sekolah Minggu. Karena itu guru

Sekolah Minggu adalah seorang yang sedang

menggarap masa depan gereja. Hanya guru

Sekolah Minggu yang mengasihi dan

memperhatikan anak-anak dapat mengajar

dan mendidik anak-anak dengan baik.

Apabila kita sadar betapa berharganya

masa anak-anak dan perlu menangkap eksis-

tensinya. Kesadaran ini menjadikan kita harus

menanam fondasi yang kuat kepada setiap

anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Faktor yang penting dalam pendidikan anak.

Dalam pendidikan anak k ita per lu

memperhatikan:

1. Guru sebagai pendidik

2. Bahan pendidikan

3. Murid/anak penerima pendidikan

4. Fasilitas untuk mendukung pendidikan

Karena itu siapa pun kita apakah seorang

Pendeta; Penginjil; Guru Sekolah Minggu; atau

pun guru agama, ingatlah bahwa kita sedang

membangun/mendidik.

Oleh : Pdt. Evie TS. (Rohaniwan GIA Pringgading)

Oleh : Hana Nugroho

PENTINGNYA MASA KANAK-KANAK MENURUT HAMBA TUHAN

KESIMPULAN

Mendidik anak adalah usaha yang

berkesinambungan agar anak mengalami

perubahan yang positif; ini adalah

kewajiban orangtua. Dalam menjalankan

kewajiban ini, orangtua dapat memperoleh

bantuan dari guru sekolah dan guru Sekolah

Minggu. Kerjasama yang baik di antara

ketiga pihak ini akan memperoleh hasil yang

optimal.

Mengingat usia di bawah 12 tahun anak

mudah belajar dan mampu mengingat

dengan baik, maka para pendidik harus

memakai masa keemasan ini dengan

seefektif mungkin, terutama dalam

menanamkan nilai-nilai spiritual. Bila sejak

usia dini anak dihantar untuk beriman dan

hidup takut akan Tuhan, maka seumur

hidupnya ia mendapat pedoman yang benar.

Dalam mendidik anak ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan:

1. Setiap anak unik dan berharga. Masing-

masing mempunyai bakat dan kelebihan

d i s a m p i n g k e t e r b a t a s a n d a n

kekurangan. Para pendidik seharusnya

menerima anak sebagaimana ia ada

tanpa membandingkan dia dengan yang

lain. Dengan demikian anak merasa

dikasihi, jiwa anak tidak tertekan atau

dilukai, kepercayaan dirinya akan

bertumbuh.

2. Pendidik perlu membantu anak

menemukan bakatnya dan memberikan

ide-ide untuk pengembangannya.

B e r i k a n p u l a

kesempatan, bantuan

dan fasilitas untuk

mengasah bakat dan

m e n i n g k a t k a n

kemampuannya. Ingat,

jangan menuntut anak

mencapai sesuatu menurut ambisi

pendidik, tetapi bantulah dia untuk

m e n c a p a i t a r g e t s e s u a i

kemampuannya.

3. Disiplin diperlukan dalam proses

pendidikan. Godaan untuk malas,

menjadi kendor, menyimpang dan lain

hal negatif selalu ada, sebab itu disiplin

perlu ditegakkan agar keberhasilan

dapat tercapai. Alasan-alasan ini perlu

dikomunikasikan dengan anak.

Tanamkan pengertian bahwa disiplin

diperlukan demi kebaikannya. Lakukan

pendisiplinan dengan dengan konsisten

tetapi di dalam kasih.

4. B e r i k a n k e t e l a d a n a n . Ta n p a

keteladanan yang nyata, anak akan

terhambat dalam belajar. Pendidik

kehilangan wibawa.

5. Pendidik harus bersandar pada Tuhan.

Mendidik anak bukan hal yang mudah,

tetapi pendidik yang bersandar pada

Tuhan, akan mendapat hikmat,

pertolongan dan berkat. Dengan

demikian jerih payahnya membuahkan

hasil yang memuaskan.

Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus

berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya

atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ. (Matius 19:13-15)

44

sudut pandang opini

edisi awal tahun

Page 45: pk_februari_2011

45

Masa kanak-kanak adalah masa yang tidak

mungkin bisa terulang kembali. Masa ini adalah

masa yang paling dasar dan awal bahkan

meninggalkan kesan yang paling mendalam

bagi hidup seseorang.

Jika seseorang sudah tua, ia akan mudah

melupakan segala hal yang baru didengar dan

dialaminya. Tetapi ia tidak pernah melupakan

hal-hal kecil yang pernah dialaminya pada

masa kanak-kanak. Kejernihan dan daya ingat

otak mencapai titik optimal ketika seorang

berusia 12 tahun. Masa kanak-kanak,

khususnya di bawah 12 tahun adalah masa

keemasan untuk pembentukan kehidupan.

Mari kita melihat secara umum mengapa

kanak-kanak bernilai tinggi.

Sebagai generasi penerus

Keberadaan anak-anak dalam masyarakat

merupakan suatu fakta bahwa mereka

adalah generasi penerus manusia secara

umum. Dengan demikian adanya anak-anak

memberikan pengharapan dan menjamin

hidup manusia masih diteruskan.

Prospek dan hari depan gereja

Anak-anak merupakan hari depan atau

prospek gereja. Melalui anak-anak dalam

satu gereja kita dapat melihat masa depan

gereja. Apabila tidak ada anak-anak hari

depan gereja akan menjadi suram. Maka

keadaan dan prospek

gereja di hari depan salah satunya dapat

dilihat dari cara menggarap/mengelola

Sekolah Minggu. Hari depan gereja tidak

dapat ditentukan sekarang dalam ibadah

orang dewasa, tetapi tergantung dalam

kondisi Sekolah Minggu. Karena itu guru

Sekolah Minggu adalah seorang yang sedang

menggarap masa depan gereja. Hanya guru

Sekolah Minggu yang mengasihi dan

memperhatikan anak-anak dapat mengajar

dan mendidik anak-anak dengan baik.

Apabila kita sadar betapa berharganya

masa anak-anak dan perlu menangkap eksis-

tensinya. Kesadaran ini menjadikan kita harus

menanam fondasi yang kuat kepada setiap

anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Faktor yang penting dalam pendidikan anak.

Dalam pendidikan anak k ita per lu

memperhatikan:

1. Guru sebagai pendidik

2. Bahan pendidikan

3. Murid/anak penerima pendidikan

4. Fasilitas untuk mendukung pendidikan

Karena itu siapa pun kita apakah seorang

Pendeta; Penginjil; Guru Sekolah Minggu; atau

pun guru agama, ingatlah bahwa kita sedang

membangun/mendidik.

Oleh : Pdt. Evie TS. (Rohaniwan GIA Pringgading)

Oleh : Hana Nugroho

PENTINGNYA MASA KANAK-KANAK MENURUT HAMBA TUHAN

KESIMPULAN

Mendidik anak adalah usaha yang

berkesinambungan agar anak mengalami

perubahan yang positif; ini adalah

kewajiban orangtua. Dalam menjalankan

kewajiban ini, orangtua dapat memperoleh

bantuan dari guru sekolah dan guru Sekolah

Minggu. Kerjasama yang baik di antara

ketiga pihak ini akan memperoleh hasil yang

optimal.

Mengingat usia di bawah 12 tahun anak

mudah belajar dan mampu mengingat

dengan baik, maka para pendidik harus

memakai masa keemasan ini dengan

seefektif mungkin, terutama dalam

menanamkan nilai-nilai spiritual. Bila sejak

usia dini anak dihantar untuk beriman dan

hidup takut akan Tuhan, maka seumur

hidupnya ia mendapat pedoman yang benar.

Dalam mendidik anak ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan:

1. Setiap anak unik dan berharga. Masing-

masing mempunyai bakat dan kelebihan

d i s a m p i n g k e t e r b a t a s a n d a n

kekurangan. Para pendidik seharusnya

menerima anak sebagaimana ia ada

tanpa membandingkan dia dengan yang

lain. Dengan demikian anak merasa

dikasihi, jiwa anak tidak tertekan atau

dilukai, kepercayaan dirinya akan

bertumbuh.

2. Pendidik perlu membantu anak

menemukan bakatnya dan memberikan

ide-ide untuk pengembangannya.

B e r i k a n p u l a

kesempatan, bantuan

dan fasilitas untuk

mengasah bakat dan

m e n i n g k a t k a n

kemampuannya. Ingat,

jangan menuntut anak

mencapai sesuatu menurut ambisi

pendidik, tetapi bantulah dia untuk

m e n c a p a i t a r g e t s e s u a i

kemampuannya.

3. Disiplin diperlukan dalam proses

pendidikan. Godaan untuk malas,

menjadi kendor, menyimpang dan lain

hal negatif selalu ada, sebab itu disiplin

perlu ditegakkan agar keberhasilan

dapat tercapai. Alasan-alasan ini perlu

dikomunikasikan dengan anak.

Tanamkan pengertian bahwa disiplin

diperlukan demi kebaikannya. Lakukan

pendisiplinan dengan dengan konsisten

tetapi di dalam kasih.

4. B e r i k a n k e t e l a d a n a n . Ta n p a

keteladanan yang nyata, anak akan

terhambat dalam belajar. Pendidik

kehilangan wibawa.

5. Pendidik harus bersandar pada Tuhan.

Mendidik anak bukan hal yang mudah,

tetapi pendidik yang bersandar pada

Tuhan, akan mendapat hikmat,

pertolongan dan berkat. Dengan

demikian jerih payahnya membuahkan

hasil yang memuaskan.

Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus

berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya

atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ. (Matius 19:13-15)

44

sudut pandang opini

edisi awal tahun

Page 46: pk_februari_2011

[ ]pertigaan antara Jl. Imam Bonjol dan Jl.

Gendingan, kami pun kembali digotong untuk

dipindahkan ke sebuah mobil angkutan kota,

untuk kemudian segera meluncur ke rumah

Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto.

Setelah ada seseorang kenalan yang

memberitahu tentang kecelakaan yang

menimpa kami, papa dan mama pun segera

menyusul kami di ruang U.G.D. ( Unit Gawat

Darurat ) rumah sakit tersebut. Ketika orang tua

kami datang, saya sedang terbaring dengan

luka-luka sedang dibersihkan oleh suster. Walau

terasa sakit dan nyeri sekali, saya sangat senang

menyambut kedatangan mereka. Baju seragam

maupun pakaian dalam kami saat itu, khususnya

saya, sudah robek-robek dan kotor sehingga

langsung diganti dengan yang baru. Sepatu kami

pun masing-masing tinggal sebelah, itu pun

dalam keadaan rusak, sedangkan yang

sebelahnya lagi terlempar entah ke mana.

Setelah papa dan mama datang untuk isi

formulir dan melunasi biaya, saat itu juga luka-

luka saya pun segera dijahit, dengan total

jahitan sebanyak 30 buah! Kak Marissa pun tak

lupa ikut diperiksa dan diobati oleh suster.

Walau tidak separah saya, kaki dan tangannya

lecet-lecet dan bengkak. Ketika dokter

mengijinkan kami pulang, orang tua kami pun

minta supaya saya di-rontgen. Ketika dokter

menjelaskan tentang hasil rontgen tersebut,

bahwa ada beberapa bagian kaki kiri saya yang

patah, yakni di betis kaki kiri & telapak kaki

kiri, dan terlebih lagi….tulang ekor saya patah!

Mendengar itu, selama beberapa saat papa dan

mama terdiam. Kaget, seolah ada petir yang

menyambar di siang bolong! Segera terlintas di

pikiran papa mama, apa yang bakal menimpa

kehidupan saya kelak. Belum lagi, soal biaya

pengobatan dan perawatannya, sebagaimana

diutarakan oleh dokter jaga tersebut. Puji

Tuhan, papa dan mama sama sekali tak

memperdulikan berapa pun jumlah biaya itu.

Yang terpenting adalah dapat segera

menyelamatkan saya! Mulai hari itu juga, Rabu,

tanggal 05 Agustus 2009, pk. 19.50, saya mulai

dirawat di R.S. Pantiwilasa – Dr. Cipto

Semarang.

Sekitar pk. 19.00 dokter spesialis bedah datang,

dan menjelaskan kepada papa dan mama

tentang hasil foto-foto rontgen saya. Saat itu

papa dan mama terkejut dengan adanya

perbedaan antara penjelasan dokter spesialis

bedah tersebut dengan dokter jaga U.G.D.

(sebelumnya) . Ternyata, bukan tulang ekor

saya yang patah melainkan, tulang pelvis

(kemaluan) sebelah kiri saya yang patah, dan

perlu dioperasi. Jika tidak dioperasi, akan

berakibat mengalami kesulitan nantinya dalam

melahirkan anak secara normal. Selain itu,

tulang telapak kaki saya sebelah kanan hancur,

kaki kiri bagian tulang kering patah, dan dari

foto rontgen terlihat jelas serpihan pecahan

tulang. Seluruh kulit punggung saya merah-

merah, bahkan terlihat jelas goresan-goresan

roda truk tangki tronton Pertamina tersebut,

namun, puji Tuhan, tidak ada luka sedikit pun!

Rasa sakit yang saya rasakan saat itu campur

aduk, antara rasa perih, linu, bahkan serasa

ditinju-tinju, benar-benar tak tertahankan,

sehingga saya sering mengepalkan tangan kanan

saya dan memukul-mukul tembok dekat

ranjang saya. Setiap hal itu terjadi, mama yang

selalu berusaha menghalangi, dan segera

memeluk saya erat. Tak terlukiskan

kenyamanan yang saya rasakan saat itu. Ada

aktivitas yang menghibur saya saat itu, yaitu

bisa ber-sms-an dan facebook-an dengan kedua

tante saya dan teman-teman. Semuanya

terkejut, bahkan tidak percaya, saat

mendengar kabar kecelakaan tersebut. Saya

tidak seperti orang kena musibah, bahkan bisa

tertawa-tawa. Begitu mengetahui hal yang

sebenarnya, teman-teman sangat sedih dan

kecewa. Betapa tidak, tepatnya pada hari

Minggu, tanggal 11 Agustus 2009, saya dan kak

Marissa, bersama beberapa teman, akan

mewakili sekolah dalam perlombaan modern

dance. Waktu itu, saya dipercaya jadi

pelatihnya. Pada hari yang naas itu merupakan

hari terakhir kami berlatih. Walau demikian,

mereka terus berusaha menghibur dan

menguatkan saya.

Keesokan harinya, hari Kamis, tanggal 06

Agustus 2009, pk. 10.00 pagi, saya pun

menjalani pemeriksaan U.S.G. pada bagian

abdomen. Diperkirakan di dalam perut saya ada

pendarahan, karena perut saya terasa mual dan

sakit. Puji Tuhan, setelah dua jam menunggu,

46 47

Siang itu terasa panas terik, pk. 14.15, hari

Rabu, tanggal 5 Agustus 2009, saya (Marsela, 15

tahun) dan kakak saya (Marissa, 17 tahun)

sedang dalam perjalanan pulang usai sekolah

(SMA Nusaputera) dengan berkendara sepeda

motor. Ketika ada lampu merah di di traffic

light, Jl. Imam Bonjol Semarang. kami pun

berhenti. Ketika lampu lalu lintas berganti

hijau, maka kami pun bersiap melanjutkan

perjalanan. Tiba-tiba mobil pick up putih di

depan kami mendadak berhenti, sehingga kami

pun kaget dan tidak sempat mengerem.

Akhirnya, tidak bisa dihindari lagi, motor kami

pun menabrak bagian belakang mobil itu. Mobil

itu pun lari, dan kak Marissa terjatuh ke sebelah

kiri bersama motornya. Sedangkan saya jatuh

terjungkal ke belakang, kemudian

tertelungkup di jalanan. Posisi jatuh saya saat

itu dengan wajah menghadap ke kanan, ke arah

stasiun Poncol berada. Tas sekolah yang berisi

buku pelajaran, kaca mata, dan Alkitab (hari itu

ada kebaktian di gereja) , masih menempel di

punggung saya.

Kemudian, secara mendadak dari arah

belakang, ada sebuah truk tangki tronton

Pertamina, yang baru saja diisi penuh 16.000

liter, berjalan ke arah saya dengan sangat

cepat. Seluruh roda kanan truk tersebut pun

segera melindas seluruh bagian tubuh saya,

kecuali kepala dan tangan saya! Saat terlindas,

saya merasa seperti jatuh dari tempat yang

sangat tinggi, Kala itu saya hanya bisa pasrah,

dan berseru: Yesus, Yesus, dan Yesus!. Saat itu

saya tak dapat melupakan suara gemuruh mesin

dari truk itu yang terasa begitu dekat di telinga

saya! Saya pun masih sempat melihat ketika

truk itu berusaha melarikan diri. Ada hal-hal

yang mengherankan terjadi saat kecelakaan

itu. Bagaimana mungkin, truck itu tidak

melindas kepala saya, padahal 90% tubuh saya

telah terlindas?!... Bagaimana mungkin, truck

yang berjalan ke arah kanan itu, sama sekali

tidak melindas bahu sebelah kanan saya?!...

Belum lama berselang, tiba-tiba dari sebelah

kiri ada sebuah mobil Panther meluncur ke arah

saya. Saat itu juga spontan saya berteriak, “

Yesus!!!” Dalam waktu bersamaan, terdengar

deritan suara mobil tersebut, berusaha

mengerem, “Ciiiiitt...ciiiiiiitttt…!!” Dan, apa

yang terjadi?! Mobil itu pun terhenti seketika,

dan tidak jadi melindas saya! Puji Tuhan!

Dalam kecelakaan tersebut kami ditolong oleh

seorang tukang becak, yang ternyata sering

mangkal di dekat rumah kami (Tanah Mas) . Dia

menolong dan membaringkan kami di trotoar

seberang stasiun Poncol. Ia menaikkan kami ke

dalam becak motornya, dan segera membawa

kami ke rumah sakit. Dan, kendaraan kami yang

telah hancur dititipkannya kepada seorang

tukang parkir stasiun Poncol. Sayang sekali,

baru sebentar kami dibawa dengan becak

tersebut, becak motor itu pun mogok. Di

Disaksikan oleh :

Gabriella Marsela Giovani Sugiarto

YESUS SAHABAT SEJATIMUKJIZAT PASCA KECELAKAAN MARSELA DAN MARISSA, 5 Agustus 2009

JAMAHAN jendela iman anak tuhan

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 47: pk_februari_2011

[ ]pertigaan antara Jl. Imam Bonjol dan Jl.

Gendingan, kami pun kembali digotong untuk

dipindahkan ke sebuah mobil angkutan kota,

untuk kemudian segera meluncur ke rumah

Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto.

Setelah ada seseorang kenalan yang

memberitahu tentang kecelakaan yang

menimpa kami, papa dan mama pun segera

menyusul kami di ruang U.G.D. ( Unit Gawat

Darurat ) rumah sakit tersebut. Ketika orang tua

kami datang, saya sedang terbaring dengan

luka-luka sedang dibersihkan oleh suster. Walau

terasa sakit dan nyeri sekali, saya sangat senang

menyambut kedatangan mereka. Baju seragam

maupun pakaian dalam kami saat itu, khususnya

saya, sudah robek-robek dan kotor sehingga

langsung diganti dengan yang baru. Sepatu kami

pun masing-masing tinggal sebelah, itu pun

dalam keadaan rusak, sedangkan yang

sebelahnya lagi terlempar entah ke mana.

Setelah papa dan mama datang untuk isi

formulir dan melunasi biaya, saat itu juga luka-

luka saya pun segera dijahit, dengan total

jahitan sebanyak 30 buah! Kak Marissa pun tak

lupa ikut diperiksa dan diobati oleh suster.

Walau tidak separah saya, kaki dan tangannya

lecet-lecet dan bengkak. Ketika dokter

mengijinkan kami pulang, orang tua kami pun

minta supaya saya di-rontgen. Ketika dokter

menjelaskan tentang hasil rontgen tersebut,

bahwa ada beberapa bagian kaki kiri saya yang

patah, yakni di betis kaki kiri & telapak kaki

kiri, dan terlebih lagi….tulang ekor saya patah!

Mendengar itu, selama beberapa saat papa dan

mama terdiam. Kaget, seolah ada petir yang

menyambar di siang bolong! Segera terlintas di

pikiran papa mama, apa yang bakal menimpa

kehidupan saya kelak. Belum lagi, soal biaya

pengobatan dan perawatannya, sebagaimana

diutarakan oleh dokter jaga tersebut. Puji

Tuhan, papa dan mama sama sekali tak

memperdulikan berapa pun jumlah biaya itu.

Yang terpenting adalah dapat segera

menyelamatkan saya! Mulai hari itu juga, Rabu,

tanggal 05 Agustus 2009, pk. 19.50, saya mulai

dirawat di R.S. Pantiwilasa – Dr. Cipto

Semarang.

Sekitar pk. 19.00 dokter spesialis bedah datang,

dan menjelaskan kepada papa dan mama

tentang hasil foto-foto rontgen saya. Saat itu

papa dan mama terkejut dengan adanya

perbedaan antara penjelasan dokter spesialis

bedah tersebut dengan dokter jaga U.G.D.

(sebelumnya) . Ternyata, bukan tulang ekor

saya yang patah melainkan, tulang pelvis

(kemaluan) sebelah kiri saya yang patah, dan

perlu dioperasi. Jika tidak dioperasi, akan

berakibat mengalami kesulitan nantinya dalam

melahirkan anak secara normal. Selain itu,

tulang telapak kaki saya sebelah kanan hancur,

kaki kiri bagian tulang kering patah, dan dari

foto rontgen terlihat jelas serpihan pecahan

tulang. Seluruh kulit punggung saya merah-

merah, bahkan terlihat jelas goresan-goresan

roda truk tangki tronton Pertamina tersebut,

namun, puji Tuhan, tidak ada luka sedikit pun!

Rasa sakit yang saya rasakan saat itu campur

aduk, antara rasa perih, linu, bahkan serasa

ditinju-tinju, benar-benar tak tertahankan,

sehingga saya sering mengepalkan tangan kanan

saya dan memukul-mukul tembok dekat

ranjang saya. Setiap hal itu terjadi, mama yang

selalu berusaha menghalangi, dan segera

memeluk saya erat. Tak terlukiskan

kenyamanan yang saya rasakan saat itu. Ada

aktivitas yang menghibur saya saat itu, yaitu

bisa ber-sms-an dan facebook-an dengan kedua

tante saya dan teman-teman. Semuanya

terkejut, bahkan tidak percaya, saat

mendengar kabar kecelakaan tersebut. Saya

tidak seperti orang kena musibah, bahkan bisa

tertawa-tawa. Begitu mengetahui hal yang

sebenarnya, teman-teman sangat sedih dan

kecewa. Betapa tidak, tepatnya pada hari

Minggu, tanggal 11 Agustus 2009, saya dan kak

Marissa, bersama beberapa teman, akan

mewakili sekolah dalam perlombaan modern

dance. Waktu itu, saya dipercaya jadi

pelatihnya. Pada hari yang naas itu merupakan

hari terakhir kami berlatih. Walau demikian,

mereka terus berusaha menghibur dan

menguatkan saya.

Keesokan harinya, hari Kamis, tanggal 06

Agustus 2009, pk. 10.00 pagi, saya pun

menjalani pemeriksaan U.S.G. pada bagian

abdomen. Diperkirakan di dalam perut saya ada

pendarahan, karena perut saya terasa mual dan

sakit. Puji Tuhan, setelah dua jam menunggu,

46 47

Siang itu terasa panas terik, pk. 14.15, hari

Rabu, tanggal 5 Agustus 2009, saya (Marsela, 15

tahun) dan kakak saya (Marissa, 17 tahun)

sedang dalam perjalanan pulang usai sekolah

(SMA Nusaputera) dengan berkendara sepeda

motor. Ketika ada lampu merah di di traffic

light, Jl. Imam Bonjol Semarang. kami pun

berhenti. Ketika lampu lalu lintas berganti

hijau, maka kami pun bersiap melanjutkan

perjalanan. Tiba-tiba mobil pick up putih di

depan kami mendadak berhenti, sehingga kami

pun kaget dan tidak sempat mengerem.

Akhirnya, tidak bisa dihindari lagi, motor kami

pun menabrak bagian belakang mobil itu. Mobil

itu pun lari, dan kak Marissa terjatuh ke sebelah

kiri bersama motornya. Sedangkan saya jatuh

terjungkal ke belakang, kemudian

tertelungkup di jalanan. Posisi jatuh saya saat

itu dengan wajah menghadap ke kanan, ke arah

stasiun Poncol berada. Tas sekolah yang berisi

buku pelajaran, kaca mata, dan Alkitab (hari itu

ada kebaktian di gereja) , masih menempel di

punggung saya.

Kemudian, secara mendadak dari arah

belakang, ada sebuah truk tangki tronton

Pertamina, yang baru saja diisi penuh 16.000

liter, berjalan ke arah saya dengan sangat

cepat. Seluruh roda kanan truk tersebut pun

segera melindas seluruh bagian tubuh saya,

kecuali kepala dan tangan saya! Saat terlindas,

saya merasa seperti jatuh dari tempat yang

sangat tinggi, Kala itu saya hanya bisa pasrah,

dan berseru: Yesus, Yesus, dan Yesus!. Saat itu

saya tak dapat melupakan suara gemuruh mesin

dari truk itu yang terasa begitu dekat di telinga

saya! Saya pun masih sempat melihat ketika

truk itu berusaha melarikan diri. Ada hal-hal

yang mengherankan terjadi saat kecelakaan

itu. Bagaimana mungkin, truck itu tidak

melindas kepala saya, padahal 90% tubuh saya

telah terlindas?!... Bagaimana mungkin, truck

yang berjalan ke arah kanan itu, sama sekali

tidak melindas bahu sebelah kanan saya?!...

Belum lama berselang, tiba-tiba dari sebelah

kiri ada sebuah mobil Panther meluncur ke arah

saya. Saat itu juga spontan saya berteriak, “

Yesus!!!” Dalam waktu bersamaan, terdengar

deritan suara mobil tersebut, berusaha

mengerem, “Ciiiiitt...ciiiiiiitttt…!!” Dan, apa

yang terjadi?! Mobil itu pun terhenti seketika,

dan tidak jadi melindas saya! Puji Tuhan!

Dalam kecelakaan tersebut kami ditolong oleh

seorang tukang becak, yang ternyata sering

mangkal di dekat rumah kami (Tanah Mas) . Dia

menolong dan membaringkan kami di trotoar

seberang stasiun Poncol. Ia menaikkan kami ke

dalam becak motornya, dan segera membawa

kami ke rumah sakit. Dan, kendaraan kami yang

telah hancur dititipkannya kepada seorang

tukang parkir stasiun Poncol. Sayang sekali,

baru sebentar kami dibawa dengan becak

tersebut, becak motor itu pun mogok. Di

Disaksikan oleh :

Gabriella Marsela Giovani Sugiarto

YESUS SAHABAT SEJATIMUKJIZAT PASCA KECELAKAAN MARSELA DAN MARISSA, 5 Agustus 2009

JAMAHAN jendela iman anak tuhan

februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 48: pk_februari_2011

menari modern dance ala Michael Jackson,

yang biasanya saya lakukan dengan penuh

semangat. Untuk duduk, apalagi berdiri dan

berjalan saja tidak bisa! O, betapa malangnya

saya saat itu! Waktu itu saya merasa tak dapat

lagi menahan untuk tidak menangis.

Pernah suatu kali, saat mama sedang mandi,

saya pun sempat memaksakan diri, mencoba

berjalan sendiri. Ketika itu ada seorang tamu

pasien sebelah yang melihat, dan segera saja ia

membantu saya untuk kembali ke ranjang.

Kembali lagi, saya merasa sangat sedih, karena

melihat keadaan saya yang tak kunjung pulih,

dan selalu saja merepotkan orang lain. Merasa

terlalu lemah dan tak berdaya, hati saya pun

hancur dan menangis, Bahkan, saat itu saya

berpikir, “Mengapa Tuhan tak biarkan saya mati

saja, supaya tidak banyak orang yang sedih

melihat keadaan saya seperti ini?!...” Namun

kemudian, ada suara hati saya yang lain

berb icara,”Betapa saya t idak tahu

berterimakasih kepada Tuhan, yang telah

menganugerahkan keselamatan dan sekaligus

kesempatan bagi saya, untuk berada lebih lama

lagi bersama mereka yang saya kasihi?!

Bukankah, kejadian yang sedang saya alami ini

adalah seijin Tuhan! Jika Tuhan telah

berkehendak, pastilah di dalamnya ada

rancangan-Nya yang indah! Amin.”

Perkembangan kesehatan saya selama di rumah

sakit sangat cepat! Tibalah hari yang ke-14,

saya pun diperbolehkan pulang oleh dokter.

Sungguh merupakan sukacita yang tak

terlukiskan, ketika tiba hari kepulangan saya ke

rumah, Rabu, tanggal 19 Agustus 2009. Dengan

memakai kursi roda, saya pun meninggalkan

ruang kamar rumah sakit, bersama dengan papa

dan mama, kak Maria dan kak Marissa. Sesampai

di rumah, saya merasa sangat senang dan lega,

karena dapat kembali berada di rumah dan

tidur di kamar sendiri dengan leluasa. Puji

Tuhan! Selama beberapa hari dirawat di rumah,

kesehatan saya pun mengalami kemajuan yang

pesat. Dua hari setelah pulang dari rumah sakit,

saya sudah tidak lagi pakai kursi roda, ganti

pakai walker ( U ) . Empat hari kemudian, ganti

lagi dengan 2 crutch ( tongkat ) . Bahkan, dua

minggu sekeluar dari rumah sakit, atau satu

b u l a n

s e m e n j a k

kece lakaan,

s a y a t e l a h

masuk sekolah

kembali! Dan,

saat itu pula

saya sudah bisa berjalan tanpa crutch, namun

berhubung dokter belum memperbolehkannya,

harus tunggu 1,5 bulan, maka saya pun

mematuhinya... Sejak masuk sekolah kembali

sampai kurang lebih tiga bulan, papa selalu

setia mengantar kami berdua ke sekolah,

sampai kemudian kami merasa siap untuk

berkendara sendiri.

Berkaitan dengan bakat/talenta saya dalam

menari/dance, saya dan kak Marissa

berkomitmen untuk ikut pe layanan

tambourine. Kini kami berdua sudah ikut

pelayanan tersebut, mengikuti jejak kak Maria.

Kami berharap, dapat dipakai lebih lagi dalam

memuliakan nama Tuhan Yesus, melalui talenta

dance yang telah Tuhan anugerahkan kepada

kami! Walau tak terbalas segala kebaikan-Nya,

paling tidak kami bisa melakukan yang terbaik

untuk kemuliaan nama-Nya!

Dalam kesempatan indah kali ini, selain

bersyukur yang tak terkira kepada Tuhan Yesus,

kami pun hendak berterima kasih yang sebesar-

besarnya kepada keluarga besar dan para

sahabat kami, Bapak Pdt. DR, Indrawan Eleeas

dan Ibu Lea Indrawati, beserta segenap Majelis

Rohaniwan, staf Pengerja, pelayan gereja

G.I.A. Jemaat Pringgading maupun AGAPE 94,5

FM, jajaran kepolisian Polres Barat - Semarang,

berserta guru dan teman S.M.A. Nusaputera,

dan para tetangga kami.

Kisah ini merupakan bagian kehidupan kami

yang 'terindah' sekaligus 'tak akan terlupakan'!

Kuasa campur tangan kasihNya sungguh indah

dan ajaib! Bahkan, telah sanggup mengubah

segalanya: Yang 'mustahil' menjadi 'nyata', dan

yang 'biasa' menjadi 'luar biasa'!! Puji Tuhan!

Saya berharap, kesaksian saya ini dapat

menjadi sumber berkat bagi banyak orang,

memperkuat iman percaya kita untuk

senantiasa mengandalkan Tuhan Yesus Kristus &

senantiasa mempermuliakan nama-Nya! Amin.

sekitar pk. 12.00, kami pun menerima

hasil yang menggembirakan, tak ada

pendarahan sedikitpun, bersih!

Selanjutnya, operasi yang akan

dilakukan terhadap kaki dan tulang

kemaluan saya, dengan persyaratan

papa harus menandatangani surat

persetujuan operasi, selain itu harus

melunasi biaya operasi tersebut

t e r l e b i h d a h u l u , y a k n i R p .

12.000.000,00! Tentu saja jumlah yang

tidak sedikit, apalagi begitu

mendadak! Puji Tuhan, papa sanggup

segera dapatkan uang itu, dan mulai

siang itu saya diharuskan puasa makan,

hanya boleh minum air putih. Pk. 16.00

saya telah dibawa ke ruang operasi

untuk jalani persiapan operasi.

Pengunduran waktu terjadi kurang

lebih dua jam lamanya dari rencana

semula, pk. 18.00, dengan alasan yang

kurang jelas. Kami pun tak lupa berdoa

bersama. Setelah menunggu sekian

lama, barulah pk. 20.00 saya menjalani

proses operasi itu, dengan bius total,

Kurang lebih selama empat jam, saya

berada dalam proses operasi. Ketika

tersadar, saya melihat ke sekeliling

ruang operasi, dan saya pun teringat

bahwa saya saat itu telah selesai

menjalani proses operasi! Puji Tuhan!

Saya menangis karena

bahagia!

Setelah operasi, saya

harus ditransfusi darah

sebanyak 4 liter, karena

s e l a m a o p e r a s i

tersebut saya banyak

mengeluarkan darah.

D i s a m p i n g i t u ,

pembuluh darah di

paha kiri saya pecah,

dan darahnya harus

segera disedot keluar.

Rasa sakit yang tak

tertahankan masih saya

rasakan pasca operasi,

dan sempat membuat

saya nekad mempercepat putaran

selang transfusi darah. Dengan

harapan, jika transfusi darah cepat

selesai, maka saya akan segera

dapatkan obat penahan sakit itu.

Menurut suster saat itu, hal yang saya

lakukan ini, dapat berakibar fatal bagi

jantung saya. Puji Tuhan, waktu itu

saya tidak mengalami masalah apa

pun!

Hari demi hari saya dan mama lalui di

rumah sakit tersebut. Mama tak pernah

pulang ke rumah dan selalu setia

menjagai dan merawat saya. Jika

malam tiba, mama hanya tidur

sebentar, itupun dengan tidur di lantai

beralaskan kasur lipat saja. Mama

selalu setia menyemangati dan

membacakan renungan Sinar Kasih

untuk saya, serta melakukan doa

bersama. Selama kurang lebih dua

minggu di rumah sakit, saya dan mama

tak henti-hentinya menceritakan

segala kebaikan dan keajaiban Tuhan

Yesus, termasuk mujizat yang sudah

kami alami. Puji Tuhan, ada seorang

pasien berserta ibu dan saudara-

saudaranya merasa terpanggil untuk

mengikut Tuhan Yesus! Mereka

mengakui bahwa merasa ikut

dikuatkan, sekaligus diberkati oleh

kesaksian kami tersebut. Halleluya!

Mulai hari ke-12, selama tiga hari saya

harus mengikuti banyak terapi, mulai

dari terapi duduk, berdiri dan berjalan.

Pada saat pertama berlatih dengan

tongkat atau crutch itu, kaki saya

terasa sakit sekali. Sewaktu saya

belajar duduk, saya sangat kesulitan

melakukannya. Apalagi, setelah itu

saya harus belajar berdiri, kemudian

berjalan dengan memakai tongkat atau

crutch. Saya kecewa, saya merasa tak

berdaya saat itu. Bukankah, saya

seorang pelatih modern dance

(bahkan, sejak kelas 6 S.D) ? Ya ampun,

bagaimana ini bisa terjadi, saya tak

bisa melakukannya lagi?!... Jangankan

48 49februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 49: pk_februari_2011

menari modern dance ala Michael Jackson,

yang biasanya saya lakukan dengan penuh

semangat. Untuk duduk, apalagi berdiri dan

berjalan saja tidak bisa! O, betapa malangnya

saya saat itu! Waktu itu saya merasa tak dapat

lagi menahan untuk tidak menangis.

Pernah suatu kali, saat mama sedang mandi,

saya pun sempat memaksakan diri, mencoba

berjalan sendiri. Ketika itu ada seorang tamu

pasien sebelah yang melihat, dan segera saja ia

membantu saya untuk kembali ke ranjang.

Kembali lagi, saya merasa sangat sedih, karena

melihat keadaan saya yang tak kunjung pulih,

dan selalu saja merepotkan orang lain. Merasa

terlalu lemah dan tak berdaya, hati saya pun

hancur dan menangis, Bahkan, saat itu saya

berpikir, “Mengapa Tuhan tak biarkan saya mati

saja, supaya tidak banyak orang yang sedih

melihat keadaan saya seperti ini?!...” Namun

kemudian, ada suara hati saya yang lain

berb icara,”Betapa saya t idak tahu

berterimakasih kepada Tuhan, yang telah

menganugerahkan keselamatan dan sekaligus

kesempatan bagi saya, untuk berada lebih lama

lagi bersama mereka yang saya kasihi?!

Bukankah, kejadian yang sedang saya alami ini

adalah seijin Tuhan! Jika Tuhan telah

berkehendak, pastilah di dalamnya ada

rancangan-Nya yang indah! Amin.”

Perkembangan kesehatan saya selama di rumah

sakit sangat cepat! Tibalah hari yang ke-14,

saya pun diperbolehkan pulang oleh dokter.

Sungguh merupakan sukacita yang tak

terlukiskan, ketika tiba hari kepulangan saya ke

rumah, Rabu, tanggal 19 Agustus 2009. Dengan

memakai kursi roda, saya pun meninggalkan

ruang kamar rumah sakit, bersama dengan papa

dan mama, kak Maria dan kak Marissa. Sesampai

di rumah, saya merasa sangat senang dan lega,

karena dapat kembali berada di rumah dan

tidur di kamar sendiri dengan leluasa. Puji

Tuhan! Selama beberapa hari dirawat di rumah,

kesehatan saya pun mengalami kemajuan yang

pesat. Dua hari setelah pulang dari rumah sakit,

saya sudah tidak lagi pakai kursi roda, ganti

pakai walker ( U ) . Empat hari kemudian, ganti

lagi dengan 2 crutch ( tongkat ) . Bahkan, dua

minggu sekeluar dari rumah sakit, atau satu

b u l a n

s e m e n j a k

kece lakaan,

s a y a t e l a h

masuk sekolah

kembali! Dan,

saat itu pula

saya sudah bisa berjalan tanpa crutch, namun

berhubung dokter belum memperbolehkannya,

harus tunggu 1,5 bulan, maka saya pun

mematuhinya... Sejak masuk sekolah kembali

sampai kurang lebih tiga bulan, papa selalu

setia mengantar kami berdua ke sekolah,

sampai kemudian kami merasa siap untuk

berkendara sendiri.

Berkaitan dengan bakat/talenta saya dalam

menari/dance, saya dan kak Marissa

berkomitmen untuk ikut pe layanan

tambourine. Kini kami berdua sudah ikut

pelayanan tersebut, mengikuti jejak kak Maria.

Kami berharap, dapat dipakai lebih lagi dalam

memuliakan nama Tuhan Yesus, melalui talenta

dance yang telah Tuhan anugerahkan kepada

kami! Walau tak terbalas segala kebaikan-Nya,

paling tidak kami bisa melakukan yang terbaik

untuk kemuliaan nama-Nya!

Dalam kesempatan indah kali ini, selain

bersyukur yang tak terkira kepada Tuhan Yesus,

kami pun hendak berterima kasih yang sebesar-

besarnya kepada keluarga besar dan para

sahabat kami, Bapak Pdt. DR, Indrawan Eleeas

dan Ibu Lea Indrawati, beserta segenap Majelis

Rohaniwan, staf Pengerja, pelayan gereja

G.I.A. Jemaat Pringgading maupun AGAPE 94,5

FM, jajaran kepolisian Polres Barat - Semarang,

berserta guru dan teman S.M.A. Nusaputera,

dan para tetangga kami.

Kisah ini merupakan bagian kehidupan kami

yang 'terindah' sekaligus 'tak akan terlupakan'!

Kuasa campur tangan kasihNya sungguh indah

dan ajaib! Bahkan, telah sanggup mengubah

segalanya: Yang 'mustahil' menjadi 'nyata', dan

yang 'biasa' menjadi 'luar biasa'!! Puji Tuhan!

Saya berharap, kesaksian saya ini dapat

menjadi sumber berkat bagi banyak orang,

memperkuat iman percaya kita untuk

senantiasa mengandalkan Tuhan Yesus Kristus &

senantiasa mempermuliakan nama-Nya! Amin.

sekitar pk. 12.00, kami pun menerima

hasil yang menggembirakan, tak ada

pendarahan sedikitpun, bersih!

Selanjutnya, operasi yang akan

dilakukan terhadap kaki dan tulang

kemaluan saya, dengan persyaratan

papa harus menandatangani surat

persetujuan operasi, selain itu harus

melunasi biaya operasi tersebut

t e r l e b i h d a h u l u , y a k n i R p .

12.000.000,00! Tentu saja jumlah yang

tidak sedikit, apalagi begitu

mendadak! Puji Tuhan, papa sanggup

segera dapatkan uang itu, dan mulai

siang itu saya diharuskan puasa makan,

hanya boleh minum air putih. Pk. 16.00

saya telah dibawa ke ruang operasi

untuk jalani persiapan operasi.

Pengunduran waktu terjadi kurang

lebih dua jam lamanya dari rencana

semula, pk. 18.00, dengan alasan yang

kurang jelas. Kami pun tak lupa berdoa

bersama. Setelah menunggu sekian

lama, barulah pk. 20.00 saya menjalani

proses operasi itu, dengan bius total,

Kurang lebih selama empat jam, saya

berada dalam proses operasi. Ketika

tersadar, saya melihat ke sekeliling

ruang operasi, dan saya pun teringat

bahwa saya saat itu telah selesai

menjalani proses operasi! Puji Tuhan!

Saya menangis karena

bahagia!

Setelah operasi, saya

harus ditransfusi darah

sebanyak 4 liter, karena

s e l a m a o p e r a s i

tersebut saya banyak

mengeluarkan darah.

D i s a m p i n g i t u ,

pembuluh darah di

paha kiri saya pecah,

dan darahnya harus

segera disedot keluar.

Rasa sakit yang tak

tertahankan masih saya

rasakan pasca operasi,

dan sempat membuat

saya nekad mempercepat putaran

selang transfusi darah. Dengan

harapan, jika transfusi darah cepat

selesai, maka saya akan segera

dapatkan obat penahan sakit itu.

Menurut suster saat itu, hal yang saya

lakukan ini, dapat berakibar fatal bagi

jantung saya. Puji Tuhan, waktu itu

saya tidak mengalami masalah apa

pun!

Hari demi hari saya dan mama lalui di

rumah sakit tersebut. Mama tak pernah

pulang ke rumah dan selalu setia

menjagai dan merawat saya. Jika

malam tiba, mama hanya tidur

sebentar, itupun dengan tidur di lantai

beralaskan kasur lipat saja. Mama

selalu setia menyemangati dan

membacakan renungan Sinar Kasih

untuk saya, serta melakukan doa

bersama. Selama kurang lebih dua

minggu di rumah sakit, saya dan mama

tak henti-hentinya menceritakan

segala kebaikan dan keajaiban Tuhan

Yesus, termasuk mujizat yang sudah

kami alami. Puji Tuhan, ada seorang

pasien berserta ibu dan saudara-

saudaranya merasa terpanggil untuk

mengikut Tuhan Yesus! Mereka

mengakui bahwa merasa ikut

dikuatkan, sekaligus diberkati oleh

kesaksian kami tersebut. Halleluya!

Mulai hari ke-12, selama tiga hari saya

harus mengikuti banyak terapi, mulai

dari terapi duduk, berdiri dan berjalan.

Pada saat pertama berlatih dengan

tongkat atau crutch itu, kaki saya

terasa sakit sekali. Sewaktu saya

belajar duduk, saya sangat kesulitan

melakukannya. Apalagi, setelah itu

saya harus belajar berdiri, kemudian

berjalan dengan memakai tongkat atau

crutch. Saya kecewa, saya merasa tak

berdaya saat itu. Bukankah, saya

seorang pelatih modern dance

(bahkan, sejak kelas 6 S.D) ? Ya ampun,

bagaimana ini bisa terjadi, saya tak

bisa melakukannya lagi?!... Jangankan

48 49februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun

Page 50: pk_februari_2011

[ ]Q-TA

MENDATAR1. Binatang tunggangan Yesus Kristus.5. Sama dengan yang di atas.7. Bapa orang beriman.11. Kebaktian Kebangunan Rohani.12. Cela, noda.13. Huruf ketiga diganti s, artinya rasa kecut.14. Racun.15. Lawan kata senang.16. Ibukota Propinsi Maluku17. Huruf ketiga diganti g, nama sejenis unggas.18. … Sardi, nama pemain biola Indonesia yang terkenal.

19. Tujuan (Bhs. Inggris).20. Binatang amfibi.21. Hadir.23. Rusuk.24. Hangus (Bahasa Jawa).27. Panglima Aram yang sembuh dari penyakit kusta.30. Salah satu bangsa yang menyerang bangsa Israel dalam 2 Raja-raja 20.32. Kota di tepi pantai Danau Tiberias.35. Karya Yesus Kristus di kayu salib.39. Salah satu perlengkapan senjata rohani.

50

43. Kelompok para pemikir (Bahasa Inggris).47. Dunia orang mati menurut orang Yahudi.50. Nama huruf pertama Abjad Ibrani. 53. Huruf terakhir dibuang, binatang mitologi China.54. Salah seorang anak Daud.55. Huruf terakhir diganti a, salah satu negara di Asia Selatan.56. Rakus.57. Boneka (Bahasa Inggris).58. Tuntutan atas sesuatu fakta bahwa seseorang berhak memiliki atas sesuatu.59. Membawa seseorang untuk pergi atau membawa pesanan.60. Panca …, lima anggota tubuh.61. Rasa sakit pada gigi.62. Dibalik, kutub (Bahasa Inggris).63. Lintas.64. Lawan kata ingat.66. Sejenis kayu.70. Kusir.73. Nama buletin Seksi Sosio Religio Kultural di GIA Pringgading.74. Yang boleh dilakukan murid-murid di kelas.

MENURUN1. Nama hewan berkaki empat.2. Saudara Maria dan Marta.3. Teman Paulus yang undur dari iman.4. Cucu imam Eli (1 Samuel 4:19-22).5. Berjalan berturut-turut dari depan ke belakang.6. Tidak murah.7. Nama perempuan yang melayani dan merawat Daud

di masa tuanya (1 Raja-raja 1).8. Harus diperbaiki.9. Provokasi.10. Nama sungai besar di Kalimantan.

21. Tanda nomor kendaraan daerah Kediri.22. Atas Nama (Singkatan).23. Dalam (Bahasa Inggris).24. Umum, tidak terbatas pada seseorang atau

golongan.26. Nenek (Bahasa Belanda).28. Tanpa huruf terakhir, nama kota di Lembah

Yordan Yang ikut ditunggangbalikkan oleh Tuhan (Ul. 29:23).

29. Huruf pertama diganti e, nama bilangan.31. Nama Arab untuk Yesus.32. Tidak boleh disimpan dalam hati.33. Zaman.34. Pelepas dahaga.36. National Hotel Institute (Singkatan).37. Unit Pelaksana Teknis (Singkatan).38. Orang ini bersoal jawab dengan Yesus Kristus tentang kelahiran baru (Yohanes 3).40. Oleh karya salib Kristus semua orang percaya … dengan Allah.41. Pergi (Bahasa Inggris).42. Di atas (Bahasa Inggris).44. Hotel Indonesia (Singkatan).45. Nomor (Singkatan).46. Astronaut.48. Menderita sakit saat ketagihan sesuatu.49. Ikut (pemeluk agama).50. Saudara Simon Petrus. 51. Yang menginjili sida-sida Etiopia.52. Huruf kedua diganti b, artinya seratus tahun.53. Berani bertindak walaupun kurang

perhitungan.65. Kakak perempuan (Bahasa Batak).67. Gagasan.68. Surat Peringatan (Singkatan).69. Nama nada.71. Dan (Bahasa Latin).72. Kereta Api (Singkatan).

quiz pelita kasih

Jawaban dikirim ke Redaksi Pelita Kasih, Jl. Pringgading 13, Semarang paling lambat 26 Maret 2011. Jawaban

yang benar akan diambil 3 orang pemenang dan mendapatkan kenang-kenangan menarik dari redaksi.

Untuk Edisi Hikmat & Wahyu tidak ada pemenang Q-TA karena

tidak ada jawaban yang benar.

Jawaban Q-TA edisi Hikmat & Wahyu - September 2010 :

cover oleh :S. Agung Widiatmoko

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25 26

27 28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43 44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64 65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

MENDATAR :1. Laser, 4. Aman, 6. Intas, 9. Udang, 11. Yesus, 13. Zeals, 14. Otda, 15. Lemal, 16. Alang, 17. Lunta, 18. Rudak, 19. Omri, 20. Morat, 21. Iga, 23. Oma, 25. Siloam, 27. Selasa, 30. Naaman, 32, Yehezkiel, 35. Arupagnis, 39. Rogojampi, 43. Kapernaum, 47. Salad, 50. Yoab, 53. Pudar, 54. Okane, 55. Elisa, 56. Lionn, 57. Real, 58. Stean, 59. Atase, 60. Asmat, 52. Moon, 63. Iasta, 64. Pati, 65. Dian, 73. Betlehem, 74. Semarang

MENURUN :1. Lazarus, 2. Scandal, 3. Rusak, 4. Agogo, 5. Nyali, 6. Islam, 7. Temaram, 8.

Selatan, 10. Abang, 12. Sunem, 21. IM, 22. AS, 23. OA, 24. AN, 26. Ice, 28. Eulai, 29. Shark, 31. Ani, 32. Yerusalem, 33. Edo, 34. IBM, 36. Uap, 37. Gun, 38. Samarinda, 40. Golgota, 41. AD, 42. PT, 44. AL, 45. ET, 46. Andreas, 48. Donat, 49. Hana, 50. Yeremia, 51. Belanda, 52. Diam, 53. Pasti, 66. BB, 67. OT, 68. Me, 70. Ia, 71. Ya, 72. Kg

51februari pelitakasih_ 2011

Page 51: pk_februari_2011

[ ]Q-TA

MENDATAR1. Binatang tunggangan Yesus Kristus.5. Sama dengan yang di atas.7. Bapa orang beriman.11. Kebaktian Kebangunan Rohani.12. Cela, noda.13. Huruf ketiga diganti s, artinya rasa kecut.14. Racun.15. Lawan kata senang.16. Ibukota Propinsi Maluku17. Huruf ketiga diganti g, nama sejenis unggas.18. … Sardi, nama pemain biola Indonesia yang terkenal.

19. Tujuan (Bhs. Inggris).20. Binatang amfibi.21. Hadir.23. Rusuk.24. Hangus (Bahasa Jawa).27. Panglima Aram yang sembuh dari penyakit kusta.30. Salah satu bangsa yang menyerang bangsa Israel dalam 2 Raja-raja 20.32. Kota di tepi pantai Danau Tiberias.35. Karya Yesus Kristus di kayu salib.39. Salah satu perlengkapan senjata rohani.

50

43. Kelompok para pemikir (Bahasa Inggris).47. Dunia orang mati menurut orang Yahudi.50. Nama huruf pertama Abjad Ibrani. 53. Huruf terakhir dibuang, binatang mitologi China.54. Salah seorang anak Daud.55. Huruf terakhir diganti a, salah satu negara di Asia Selatan.56. Rakus.57. Boneka (Bahasa Inggris).58. Tuntutan atas sesuatu fakta bahwa seseorang berhak memiliki atas sesuatu.59. Membawa seseorang untuk pergi atau membawa pesanan.60. Panca …, lima anggota tubuh.61. Rasa sakit pada gigi.62. Dibalik, kutub (Bahasa Inggris).63. Lintas.64. Lawan kata ingat.66. Sejenis kayu.70. Kusir.73. Nama buletin Seksi Sosio Religio Kultural di GIA Pringgading.74. Yang boleh dilakukan murid-murid di kelas.

MENURUN1. Nama hewan berkaki empat.2. Saudara Maria dan Marta.3. Teman Paulus yang undur dari iman.4. Cucu imam Eli (1 Samuel 4:19-22).5. Berjalan berturut-turut dari depan ke belakang.6. Tidak murah.7. Nama perempuan yang melayani dan merawat Daud

di masa tuanya (1 Raja-raja 1).8. Harus diperbaiki.9. Provokasi.10. Nama sungai besar di Kalimantan.

21. Tanda nomor kendaraan daerah Kediri.22. Atas Nama (Singkatan).23. Dalam (Bahasa Inggris).24. Umum, tidak terbatas pada seseorang atau

golongan.26. Nenek (Bahasa Belanda).28. Tanpa huruf terakhir, nama kota di Lembah

Yordan Yang ikut ditunggangbalikkan oleh Tuhan (Ul. 29:23).

29. Huruf pertama diganti e, nama bilangan.31. Nama Arab untuk Yesus.32. Tidak boleh disimpan dalam hati.33. Zaman.34. Pelepas dahaga.36. National Hotel Institute (Singkatan).37. Unit Pelaksana Teknis (Singkatan).38. Orang ini bersoal jawab dengan Yesus Kristus tentang kelahiran baru (Yohanes 3).40. Oleh karya salib Kristus semua orang percaya … dengan Allah.41. Pergi (Bahasa Inggris).42. Di atas (Bahasa Inggris).44. Hotel Indonesia (Singkatan).45. Nomor (Singkatan).46. Astronaut.48. Menderita sakit saat ketagihan sesuatu.49. Ikut (pemeluk agama).50. Saudara Simon Petrus. 51. Yang menginjili sida-sida Etiopia.52. Huruf kedua diganti b, artinya seratus tahun.53. Berani bertindak walaupun kurang

perhitungan.65. Kakak perempuan (Bahasa Batak).67. Gagasan.68. Surat Peringatan (Singkatan).69. Nama nada.71. Dan (Bahasa Latin).72. Kereta Api (Singkatan).

quiz pelita kasih

Jawaban dikirim ke Redaksi Pelita Kasih, Jl. Pringgading 13, Semarang paling lambat 26 Maret 2011. Jawaban

yang benar akan diambil 3 orang pemenang dan mendapatkan kenang-kenangan menarik dari redaksi.

Untuk Edisi Hikmat & Wahyu tidak ada pemenang Q-TA karena

tidak ada jawaban yang benar.

Jawaban Q-TA edisi Hikmat & Wahyu - September 2010 :

cover oleh :S. Agung Widiatmoko

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25 26

27 28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43 44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64 65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

MENDATAR :1. Laser, 4. Aman, 6. Intas, 9. Udang, 11. Yesus, 13. Zeals, 14. Otda, 15. Lemal, 16. Alang, 17. Lunta, 18. Rudak, 19. Omri, 20. Morat, 21. Iga, 23. Oma, 25. Siloam, 27. Selasa, 30. Naaman, 32, Yehezkiel, 35. Arupagnis, 39. Rogojampi, 43. Kapernaum, 47. Salad, 50. Yoab, 53. Pudar, 54. Okane, 55. Elisa, 56. Lionn, 57. Real, 58. Stean, 59. Atase, 60. Asmat, 52. Moon, 63. Iasta, 64. Pati, 65. Dian, 73. Betlehem, 74. Semarang

MENURUN :1. Lazarus, 2. Scandal, 3. Rusak, 4. Agogo, 5. Nyali, 6. Islam, 7. Temaram, 8.

Selatan, 10. Abang, 12. Sunem, 21. IM, 22. AS, 23. OA, 24. AN, 26. Ice, 28. Eulai, 29. Shark, 31. Ani, 32. Yerusalem, 33. Edo, 34. IBM, 36. Uap, 37. Gun, 38. Samarinda, 40. Golgota, 41. AD, 42. PT, 44. AL, 45. ET, 46. Andreas, 48. Donat, 49. Hana, 50. Yeremia, 51. Belanda, 52. Diam, 53. Pasti, 66. BB, 67. OT, 68. Me, 70. Ia, 71. Ya, 72. Kg

51februari pelitakasih_ 2011

Page 52: pk_februari_2011