pipetasi

20
UJI KETELITIAN PIPETASI I. Tujuan I.1 Untuk mengetahui cara menggunakan pipet piston (clinipette), serta membandingkan ketelitiannya dengan pipet gelas. I.2 Untuk mengetahui cara mengukur konsentrasi sample dengan menggunakan alat spektrofotometer. II. Prinsip Berdasarkan Hukum Lambert-Beer. III. Reaksi IV. Teori Dasar Uji ketelitian ini berdasarkan pada Hukum Lambert-Beert yang menyatakan bahwa besarnya serapan (A) sebanding dengan besanya konsentrasi (C) dari zat uji secara matematis Hukum Lambert-Beer dinyatakan dengan persamaan A = Ɛ. b. c Dimana : Ɛ = episilon atau absortivitas molar b = lebar celah (tebal kuvet) c = Konsentrasi larutan

Upload: dittarestiany

Post on 27-Sep-2015

37 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

pipetasi

TRANSCRIPT

UJI KETELITIAN PIPETASI

I. Tujuan 1.1 Untuk mengetahui cara menggunakan pipet piston (clinipette), serta membandingkan ketelitiannya dengan pipet gelas.1.2 Untuk mengetahui cara mengukur konsentrasi sample dengan menggunakan alat spektrofotometer.

II. Prinsip Berdasarkan Hukum Lambert-Beer.

III. Reaksi

IV. Teori Dasar Uji ketelitian ini berdasarkan pada Hukum Lambert-Beert yang menyatakan bahwa besarnya serapan (A) sebanding dengan besanya konsentrasi (C) dari zat uji secara matematis Hukum Lambert-Beer dinyatakan dengan persamaan A = . b. cDimana : = episilon atau absortivitas molar b = lebar celah (tebal kuvet)c = Konsentrasi larutanAbsortivitas molar pada persamaan diatas adalah karakteristik suatu zat yang menginformasikan berapa banyak cahaya yang diserap oleh molekul zat tersebut pada panjang gelombang tertentu. Semakin besar nilai absortivitas molar suatu zat maka semakin banyak cahaya yang diabsorpsi olehnya, atau dengan kata lain serapan (A) akan makin besar.Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau difraksi dan detektor vacum prototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik seecara kuantitatif maupun secara kulatitataif dengan mengukur transmitan maupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. (Harjadi, 1990)Spektrofotometri adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sample sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantng pada senyawaan atau warna terbentuk.Spektrofotometer ini memiliki beberapa komponen penting diantaranya adalah :1. Sumber cahayaa. Untuk radiasi kontinueUntuk daerah UV dan daerah tampak lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan spektrum kontinue pada gelombang 320-2500m. Lampu hidrogen (deuterium) panjang gelombang 160-375m, lampu gas xenon 250-600m.b. Untuk daerah IRAda tiga macam sumber sinar yang dapa digunakan diantaranya :1. Lampu Nerst, dibuat dari campuran Zirkonium Oxida (38%) Itrium oxida (38%) dan erbiumoxida (3%)2. Lampu gobar terdiri dari silsium carbida3. Lampu nikrim terdiri dari pitanikel krom dengan panjang gelombang 0,4-20m.c. Spektrum radiasi garis UV atau tampak :1. Lampu natrium, lampu raksa2. Lampu katoda cekung atau lampu katoda berongga3. Lampu pembawa muatan dan elektroda (elektrodeless dischange lamp)4. Laser

2. MonokromatorMonokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang berbeda. Ada dua macam monokromator yait prisma, gritting atau kisi difraksi. Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang sesuai kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang dipakai.3. CuvetCuvet yaitu adalah tempat sample, cuvet biasanya terbuat dari kuarsa, plexiglass, kaca, plastik dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1x1cm dan tinggi 5cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai kuvet kwarsa atau plexiglass, cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorpsi sinar UV. Semua macam kuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible). Pada kuvet memiliki persyaratan diantaranya :a. Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahayab. Permukaannya secara optis harus benar-benar sejajar.c. Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan-bahan kimia.d. Tidak boleh rapuh.e. Mempunyai bentuk (desain) yang sederhana.4. DetektorDetektor berperan sebagai penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.

5. Celah masukCelah masuk ini fungsinya untuk memperkecil berkas sinar dan mencegah cahaya terpecah saat memasuki sistem monokromator.6. FilterFilter dibuat dengan meletakkan lapisan perak tips semi transparan pada kedua sisi dielektrik. Dielektrik adalah suatu bahan yang tdak mengalirkan arus listrik, contohnya magnesium flourida. Fungsi filter untuk memperoleh kemurnian spektral sehingga sinar ditransmisikan langsung melalui lapisan perak semu transparan ke fotometer.Cara kerja pada spektrofotometer ini dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokomatik dan sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju kuvet. Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun diserp oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca. (Khopkhar, 2007)Spektrum adsorbsi yang diperoleh dari analisis dapat memberikan informasi panjang gelombang dengan absorban maksimum dari senyawa atau unsur. Panjang gelombang adan absorban yang dihasilkan elama proses analisis digunakan untuk membuat kurva standar. Konsentrasi suatu senyawa atau unsur dapat dihitung dari kuva standar yang diukur pada panjang gelombanf dengan absorban maksimum.Pipet digunakan untuk memindahkan sejumlah larutan secara akurat dari suatu wadah (biasanya beaker glass) ke dalam tabung reaksi untuk pengenceran atau penetapan kadar, biasanya bersama-sama dengan pengisi pipet (pipette fillters). Ada dua jenis pipet yang utama, yaitu pipet gelas dan pipet piston. (Cairns, 2009)a. Pipet gelas atau pipet volumePipet volume atau pipet gondok adalah suatu alat untuk mengukur kuantitatif dengan tigkat ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya yang ramping pada penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume. Pipet volume digunakan untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah lain, biasanya untuk memindahkan larutan baku primee atau sample pada proses titrasi.b. Pipet piston atau mikropipetMikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000mikroliter. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume oengambilannya antara 1 mikroliter sampai 20 mikroliter, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume. Keuntungan pada pemilihan utama metode spektrofotometri ini adalah memberikan metode sangat sederhana untuk mentepakan kadar atau kuantitas zat yang sangat kecil, spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu. Analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah UV spektrum ini dipilih panjang-[anjang gelombang tertentu, sehingga dengan lebar pita kurang dari 1m.

V. Alat dan Bahan5.1 Alat-alat 5.1.1 Spektrofotometer5.1.2 Pipet piston5.1.3 Pipet glass5.1.4 Labu ukur5.2 Bahan-bahan5.2.1 Larutan KmnO45.2.2 Aquadest

VI. ProsedurDibuat larutan baku KmNO4 500 ppm dalam 500 ml, KmNO4 yang ditimbang sebanyak 250 mg. Dilarutkan adalam labu ukur 500 ml. Setelah itu buat kembali pengenceran dari 500 ppm tersebut ke dalam 50 ppm, 45 ppm, 40 ppm, 35 ppm, 30 ppm, 25 ppm, 20 ppm absorban yang diukur harus pada rentang 0,2 0,8. Dibuat berbagai pengenceran larutan KmNO4 dengan menggunakan pipet gelas dan pipet piston. Diukur konsentrasi setiap larutan pada panjang gelombang 546nn. Dibandingkan pengukuran absorbansi (A) untuk setiap cara pemipetan dengan melihan harga standar deviasi.

VII. Data Pengamatan7.1 Kurva BakuCA

200,262

250,348

300,409

350,486

400,553

450,62

500,701

7.2 Sample dengan menggunakan pipet piston7.2.1 PresisippmAbsorbansiC

30 ppm0,44532,412

30 ppm0,48235,000

30 ppm0,43731,853

30 ppm0,47534,510

30 ppm0,42831,224

Standar Deviasi pipet pistonSD = = = == = 16,2057.2.2 Akurasi ppmAbsorbansiC

30 ppm0,42931,293

30 ppm0,43131,433

30 ppm0,43231,503

30 ppm0,43031,363

30 ppm0,46331,783

Akurasi pipet piston:Akurasi = Akurasi = 7.3 Sample dengan menggunakan pipet volume7.3.1 PresisippmAbsorbansiC

30 ppm0,40929,895

30 ppm0,36326,678

30 ppm0,40929,895

30 ppm0,40129,335

30 ppm0,39328,776

Standar DeviasiSD = == == = 14,457.3.2 AkurasippmAbsorbansiC

30 ppm0,41730,454

30 ppm0,41530,314

30 ppm0,41830,524

30 ppm0,41630,384

30 ppm0,41930,594

Akurasi pipet volume :Akurasi= Akurasi =

VIII. PembahasanPada praktikum kali ini melakukan suatu pengujian mengukur absorbansi dari suatu sample serta untuk menguji keakuratan antara pipet gelas dengan pipet piston. Spektrofotometri ini prinsipnya berdasarkan hukum Lambert Beer yang dimana absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi. Semakin tinggi absorbansinya maka semain tinggi absorbansinya. Pada absorbansi tersebut harus berada pada rentang 0,2 0,8. Spektrofotometri ini suatu alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi atau transmitan dari suatu sample. Senyawa yang digunakan yaitu KmNO4 yang dibuat dalam 500 ppm dlam 500 ml yang ditimbang sebanyak 250 mg KmNO4 dari larutan 500 ppm ini dibuat kembali pengenceran menjadi 20 ppm, 25 ppm, 30 ppm, 35 ppm, 40 ppm, 50 ppm kemudian diukur absorbansinya pada spektrofotometri. Apabila tidak diencerkan pada larutan induk maka absorbasinya akan melebihi rentang dari 0,2 0,8 oleh karena itu perlu dilakukan pengenceran agar rentang absorbansinya berada pada range 0,2 0,8. KmNO4 memiliki panjang gelombang 546 nm panjang gelombang ini memudahkan pengukuran pada spektrofotomteri. Larutan yang akan diukur pada spektrofotometer tidak boleh terlalu pekat karena proses pada pengukuran dengan spektrofotometer akan terhambat karena cahaya monokromatis tidak dapat menembus larutan sample yang akan diuji. Pada pembuatan larutan untuk kurva baku ini harus tepat dan teliti karena untuk dibuat kurva baku apabila pembuatan larutan untuk kurva baku dilakukan dengan cara tidak teliti dan terjadi kesalahan maka pada saat penentuan konsentrasi pada sample akan terjadi kesalahan. Kurva baku ini fungsinya untuk mengukur konsentrasi pada sample tersebut. Hasil konsentrasi yang telah dihitung dibandingkan dengan konsentrasi yang berada pada layar spektrofotometri tersebut.Untuk membandingkan keakuratan pada pipet piston dan pipet gelas dari 30 ppm, 5 larutan untuk cek akurasinya dari pipet piston dan pipet gelas, 5 larutan untuk presisi pada pipet volume. Perhitungan standar deviasi tujuannya untuk menghitung suatu penyimpangan yang dihasilkan dari suatu penggunaan alat tersebut. Sedangkan perhitungan akurasi untuk mengetahui keakuratan dari alat tersebut.Pada hasil data pengamatan yang lebih akurat adalah pipet gelas, seharusnya yang lebih akurat adalah pipet piston karena pipet piston mampu memindahan suatu larutan atau cairan dalam skala kecil kurang dari 1000 mikroliter. Dibandingkan, dengan pipet gelas pipet gelas tidak memiliki keakuratan pada volume kurang dari 1 ml sedangkan, pada penggunaan pipet piston atau mikropipet skala yang akan kita ambil dengan mikropipet atau pipet piston dapat diatur terlebih dahulu sehingga pengambilan suatu cairan atau larutan tersebut tepat dibandingkan dengan pipet gelas bisa saja cairan yang kita ambil kurang atau lebih dari batas skala yang tertera. Seharusnya, penyimpangan yang paling besar terdapat pada pipet gelas bukan pada pipet piston atau mikropipet karena keakuratan pada alat berpengaruh juga terhadap pada penyimpangannya semakin tinggi penyimpangan yang didapat maka keakuratan dari alat tersebut kurang baik.

IX. KesimpulanDari data hasil pengamatan keakuratan pada pipet piston , dan keakuratan pada pipet gelas , presisi pada pipet piston 16,205 pada pipet gelas 14,45 seharusnya yang lebih akurat pipet piston, semakin alat tersebut akurat maka semakin kecil penyimpangannya. Konsentrasi pada sample diukur dari kurva baku dihitung dengan rumus y=ax+b dari kurva baku.

X. Daftar pustakaCairns, D. 2009. Intisari Kimia Farmasi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Khopkhar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Jakarta.Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia. Jakarta.

XI. Lampiran1. Dari data hasil pengamatan yang diperoleh, mengapa ketelitian penggunaan kedua pipet berbeda, jelaskan!Pipet volume memiliki tingkat keakuratan tinggi karena skala dari pipet piston kurang dari 1000 mikroliter.Pipet gelas pipet gelas tidak memiliki keakuratan pada volume kurang dari 1 ml sedangkan, pada penggunaan pipet piston atau mikropipet skala yang akan kita ambil dengan mikropipet atau pipet piston dapat diatur terlebih dahulu sehingga pengambilan suatu cairan atau larutan tersebut tepat dibandingkan dengan pipet gelas bisa saja cairan yang kita ambil kurang atau lebih dari batas skala yang tertera.2. Sebutkan prisip pemeriksaan secara spektroskoftometri ?Uji ketelitian ini berdasarkan pada Hukum Lambert-Beert yang menyatakan bahwa besarnya serapan (A) sebanding dengan besanya konsentrasi (C) dari zat uji secara matematis Hukum Lambert-Beer dinyatakan dengan persamaan A = . b. cDimana : = episilon atau absortivitas molar b = lebar celah (tebal kuvet)c = Konsentrasi larutan