pimpinan persalinan

Upload: ario-rifki

Post on 17-Oct-2015

34 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PIMPINAN PERSALINAN

TRANSCRIPT

PIMPINAN PERSALINAN

Kala I Pada seorang primigravida a term umumnya kepala janin sudah masuk pintu atas panggul pada kehamilan 36 minggu, sedangkan pada multigravida baru pada kehamilan 38 minggu. Pada kala I, apabila kepala janin telah masuk sebagian ke dalam pintu atas panggul serta ketuban belum pecah, tidak ada keberatan wanita tersebut duduk atau berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin. Tetapi, umumnya wanita tersebut lebih suka berbaring karena sakit ketika ada his. Berbaring sebaiknya ke sisi, tempat punggung janin berada. Cara ini mempermudah turunnya kepala dan putaran paksi dalam. Apabila kepala janin belum turun ke dalam pintu atas panggul, sebaiknya wanita tersebut berbaring terlentang, karena bila ketuban pecah, mungkin terjadi komplikasi-komplikasi, seperti proaps tali pusat, prolaps tangan, dan sebagainya. Apabila his sudah sering dan ketuban sudah pecah, wanita tersebut harus berbaring.Pemeriksaan luar untuk menentukan letak janin dan turunnya kepala hendaknya dilakukan untuk memeriksa kemajuan partus, disamping dapat dlakukan pula pemeriksaan rectal atau per vaginam. Hasil pemeriksaan per viagnam juga disebut pemeriksan dalam harus menyokong dan lebih merinci apa yang dihasilkan oleh pemeriksaan luar. Harus diinsafi bahwa tiap pemeriksaan dalam pada waktu persalinan selalu menimbulkan bahaya infeksi, dan rasa nyeri pada penderita. Akan tetapi, hal-hal tersebut jangan sampai menjadi penghalang untuk tidak menjalankan pemeriksaan dalam yang diperlukan untuk menilai : 1) vagina, terutama dindingnya, apakah ada bagian yang menyempit; 2) keadaan seta pembukaan serviks; 3) kapasitas panggul; 4) ada atau tidak adanya penghalang (tumor) pada jalan lahir ; 5) sifat flour albus dan apakah ada alat yang sakit umpamanya Bartholintis, urethritis, sistitis, dan sebagainya ;6) pecah tidaknya ketuban; 7) yang terpenting ialah presentasi kepala janin; 8) turunnya kepala dalam ruang panggul; 9) penilaian besarnya kepala terhadap panggul; 10) apakah partus telah mulai atau sampai dimanakah partus telah berlangsung.Pemeriksaan per rectum baik untuk menilai turunya kepala, akan tetapi untuk menilai apakah ketuban telah pecah atau belum, keadaan serviks, posisi dan presentasi kepala, kurang memuaskan. Benar bahwa pemeriksaan per rectum mengurangi infeksi eksogen ( dari luar), akan tetapi dapat menimbulkan infeksi endogen (dari dalam), bila pemeriksaan kurang memperhatikan asepsis dan antisepsis serta menggosok-gosok dengan jari dinding vagina belakang yang pada umumnya mengandung kuman-kuman ke dalam pembukaan serviks. Pada pemeriksaan pervaginam kemungkina infeksi eksogen dapat diperkecil, bila pemeriksaanmemperhatikan benar asepsis dan antisepsis dengan memakai sarung tangan bebas hama dan dilumuri pula dengan krem dettol atau yang sejenis.Mengingat adanya kemungkinan menimbulkan infeksi, maka pemeriksaan dalam hendaknya hanya dilakukan bila ada ndikasi ibu maupun janin atau bila akan diadakan tindakan, disamping bila perlu diketahui kemajuan partus. Dalam kla I wanita inpartu dilarang mengedan. Sebaiknya ia diberi klisma (enema) dahulu supaya rektumnya kosong. Lazimnya dimasukkan 20 sampai 40 ml gliserin ke dalam rectum dengan sempritan klisma, atau diberi suppositoria. Jika tidak diberi klisma, skibala di rectum akan mengajak wanita tersebut mengedan sebelum waktunya. Pula skibala di rectum akan menghalangi rotasi kepala yng baik dalam kala I.Kala IIKala II mulai bila pembukaan serviks lengkap. Umumnya pada akhir kala I atau permulaan kala II dengan kepala janin sudah masuk dalamruang panggul, ketuban pecah sendiri. Ketuban belum pecah, ketuba harus dipecahkan. Kadang-kadang pada permulaankla II ini wanita tersebut mau