piloides tumor

23
Tumor Phylllodes Tumor Phylllodes merupakan tipe tumor payudara yang sangat jarang terjadi. Tumor ini dapat bersifat jinak (harmless), namun juga bisa ganas (cancerous). Tipe tumor ini disebut “sarcoma” karena lebih sering muncul pada jaringan konektif (stroma) dibandingkan jaringan epilithial (saluran dan kantong susu) payudara. Nama phyllodes diambil dari bahasa Yunani “phullon” yang berarti daun karena pola pertumbuhannnya yang berbentuk seperti daun. Nama lain tumor phyllodes antara lain: phylloides tumor, PT, cystosarcoma phyllodes, cystosarcoma phylloides kadang juga disebut “giant fibroadenomas” Tanda dan Gejala Tumor Phyllodes: Tumor phyllodes akan dirasakan sebagai satu benjolan yang kenyal, dengan sisi permukaan halus di dalam jaringan payudara anda. Kulit payudara di atas tumor tersebut dapat berwarna kemerahan dan hangat saat disentuh. Tipe tumor ini dapat tumbuh dengan sangat cepat-benjolan dapat tumbuh besar bahkan hanya dalam waktu 2 minggu!

Upload: aswad-affandi

Post on 17-Feb-2015

48 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Piloides Tumor

Tumor Phylllodes

Tumor Phylllodes merupakan tipe tumor payudara yang sangat jarang terjadi. Tumor ini dapat

bersifat jinak (harmless), namun juga bisa ganas (cancerous). Tipe tumor ini disebut “sarcoma”

karena lebih sering muncul pada jaringan konektif (stroma) dibandingkan jaringan epilithial

(saluran dan kantong susu) payudara. Nama phyllodes diambil dari bahasa Yunani “phullon”

yang berarti daun karena pola pertumbuhannnya yang berbentuk seperti daun.

Nama lain tumor phyllodes antara lain: phylloides tumor, PT, cystosarcoma phyllodes,

cystosarcoma phylloides kadang juga disebut “giant fibroadenomas”

Tanda dan Gejala Tumor Phyllodes:

Tumor phyllodes akan dirasakan sebagai satu benjolan yang kenyal, dengan sisi permukaan

halus di dalam jaringan payudara anda. Kulit payudara di atas tumor tersebut dapat berwarna

kemerahan dan hangat saat disentuh.

Tipe tumor ini dapat tumbuh dengan sangat cepat-benjolan dapat tumbuh besar bahkan hanya

dalam waktu 2 minggu!

Page 2: Piloides Tumor

Jangan ditunggu sampai parah begini...

Seringkali tumor phyllodes rancu dengan fibroadenoma. Kedua kondisi ini sering saling keliru.

Hampir semua wanita yang didiagnosis penyakit ini merupakan wanita yang telah masuk masa

premenopausal (hampir menopause). Namun meski sangat jarang, bukan tidak mungkin seorang

gadis terkena tumor jenis ini.

Pemeriksaan dan Diagnosis Tumor Phyllodes:

Pada hasil mammogram, tumor phylodes akan terlihat batas-batasnya dengan jelas. Baik dengan

mammogram maupun USG payudara, keduanya menghasilkan citra yang sangat jelas batas-batas

tumornya.

Hasil Mammogram Tumor Phyllodes

Tumor payudara ini tidak ditemui di sekitar jaringan payudara yang mengalami mikrokalsifikasi

(penumpukan kalsium dalam payudara sehingga membentuk lapisan atau massa yang keras). Sel

yang diambil dari needle biopsy dapat diuji di  laboratorium.  Namun hasilnya sering rancu

dengan fibroadenoma.

Page 3: Piloides Tumor

Untuk diagnosis dan hasil yang lebih pasti, dapat dilakukan biopsy dengan mengambil sample

jaringan melalui operasi kecil

Pencitraan MRI dan Pengangkatan Tumor Phyllodes:

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dokter di Italia, yang membandingkan hasil

mammogram, USG dan MRI payudara, diketahui bahwa hasil MRI memberi gambar pencitraan

paling akurat dan sangat membantu dokter bedah untuk merencanakan operasi pengangkatan.

Meskipun tumor berada dekat dengan otot dinding dada sekalipun, pencitraan MRI memberikan

hasil yang lebih baik dibandingkan mammogram dan USG payudara.

Batas-batas tumornya sangat jelas.

Stadium Tumor Phyllodes:

Hampir semua kasus kanker payudara diklasifikasikan dari stadium1 sampai 4, namun untuk

tumor Phyllodes ini berbeda. Setelah operasi biopsy dilakukan, ahli patologi akan menguji sel

sample di laboratorium.  Dua karakteristik yang diperhatikan adalah:

1. kecepatan perkembangbiakan/pembelahan sel

2. jumlah sel yang bentuknya tidak normal (irregularly shaped cells) dalam jaringan sample.

Berdasar dua kriteria di atas, maka akan dapat ditentukan, apakah tumor tersebut masuk

klasifikasi jinak atau ganas. Hampir semua tumor phylodes masuk kategori jinak.

Page 4: Piloides Tumor

Tingkat Kesembuhan Tumor Phyllodes:

Tingkat kesembuhan penderita tumor Phyllodes setelah operasi pengangkatan sangat bagus. Jika

anda berusia 45 tahun atau lebih ada kemungkinan tumor muncul kembali, meskipun sangat

kecil. Untuk pasien yang terdiagnosis dengan tumor ganas, tingkat kesembuhannya sangat

bervariasi.

Tumor ganas memiliki peluang untuk menjadi kanker, bahkan setelah menjalani operasi. Jika ada

sel yang tertinggal, akan menjadi ganas dan menyebar. Tumor ganas berpeluang muncul

kembali, meski telah diobati dan dapat menyebar ke paru, tulang, hati, dan dinding dada. Pada

beberapa kasus, kelenjar limfe ikut berperan dalam penyebaran sel tumor.

Pengobatan Tumor Phyllodes:

Operasi pengangkatan tumor merupakan penangangan standar. Tumor tipe ini tidak merespon

terapi radiasi, kemoterapi, ataupun hormonal dengan baik. Jika tumor secara relatif kecil dan

jinak, biasanya akan diangkat dengan operasi lumpectomy . Tumor yang besar akan diangkat

dengan operasi mastectomy.

Operasi Phyllodes pada seorang gadis

Pesan saya, meskipun sangat jarang terjadi, rekan wanita termasuk saya harus tetap

mewaspadainya karena faktor kecepatan perkembangbiakan sel tumor yang sangat mengerikan.

Page 5: Piloides Tumor

Cystosarcoma Phyllodes

PENDAHULUAN

Varian jarang fibroadenoma, cystosarcoma phyllodes bertanggung jawab untuk kurang dari 1%

dari semua lesi jinak dan ganas payudara. Namanya salah karena ia jarang ganas dan biasanya

tidak kistik. Asalnya bisa dari fibroadenoma selular yang telah ada yang sekarang mengandung

satu atau lebih komponen asal mesenkim. (1)

Cystosarcoma phyllodes adalah jarang, terutama tumor jinak yang terjadi hampir semata-mata

pada payudara wanita. Namanya berasal dari kata Yunani sarcoma, yang berarti tumor

berdaging, dan phyllo, yang berarti daun. Dengan nyata sekali, tumor menampilkan karakteristik

yang besar, sarkoma ganas, mengambil tampilan seperti-daun ketika dipotong, dan menampilkan

epitel, ruang seperti-kista bila dilihat secara histologis (karena itu namanya). Karena sebagian

besar tumor itu jinak, namanya dapat menyesatkan. Dengan demikian, terminologi yang disukai

sekarang adalah tumor filodes. (2)

Adalah Johann Muller yang pertama kali memberikan nama ‘cystosarcoma phyllodes’ pada

tahun 1838, karena tumor ini seringkali kistik dan secara klasik memiliki proyeksi seperti daun

ke dalamnya. Sementara istilah-istilah ini deskriptif dengan tepat, istilah ‘sarkoma’ tidak

dibenarkan dalam mayoritas kasus, maka saran bahwa istilah ‘tumor filodes’ diganti, dengan

istilah ‘sarkoma filodes’ terbatas pada sebagian kecil yang membenarkan penunjukan ini atas

dasar histologis atau oleh perilaku klinis. Ini adalah kondisi lain dimana kebingungan merajalela,

dan banyak lagi kesalahan harus ditujukan terhadap terminologi yang tidak tepat. Semenjak

tumor tidak kistik maupun sarkoma, ‘cystosarcoma’ harus ditinggalkan mendukung tumor

filodes (jinak) atau sarkoma filodes (ganas). Kasus ini juga dijabarkan oleh Azzopardi. (3,4)

Page 6: Piloides Tumor

DEFINISI

Sebuah tipe tumor yang ditemukan di jaringan payudara atau prostat. Biasanya besar sekali dan

berkembang dengan cepat. Tumor ini mungkin saja benigna (bukan kanker) atau maligna

(kanker) dan bisa menyebar ke bagian lain tubuh. Juga disebut CSP atau tumor filodes. (5)

Sebuah tipe neoplasma jaringan ikat yang timbul dari stroma intralobular payudara. Ditandai

dengan pembesaran cepat massa bergerak-keras asmiteris. Secara histologis tampak seperti celah

stroma seperti daun yang dibatasi oleh sel-sel epitel. (6)

SINONIM

Cystosarcoma phylloides, cystosarcoma phyllodes, tumor filodes. (6)

ETIOLOGI

Etiologi cystosarcoma phyllodes tidak diketahui. (2)

Tumor filodes secara nyata berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa kasus, karena

pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis kedua lesi mungkin terlihat pada

tumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes berkembang dari fibroadenoma atau keduanya

berkembang bersama-sama, atau apakah tumor filodes dapat muncul de novo, tidaklah jelas.

Noguchi dan kolega telah mempelajari pertanyaan ini dengan analisis klonal dalam tiga kasus

dimana fibroadenoma dan tumor filodes diperoleh berurutan dari pasien yang sama. Pada

masing-masing kasus, kedua tumor monoklonal dan memperlihatkan alel inaktif yang sama.

Mereka berargumen dengan meyakinkan bahwa tumor filodes memiliki asal yang sama dengan

fibroadenoma, fibroadenoma tertentu dapat berkembang menjadi tumor filodes. (3)

Studi menarik oleh Yamashita dkk, mengamati immunoreactive endothelin 1 (irET-1), contoh

perilaku dimana ilmu pengetahuan moderen menjelaskan mekanisme yang akan dengan pasti

terbukti penting dalam memahami kedua fungsi normal payudara dan patologi, sementara

memungkinkan pergeseran dalam penekanan dari model rodentia ke studi manusia. Level

jaringan irET-1 diukur dengan ekstrak dari 4 tumor filodes dan 14 fibroadenoma.

Immunoreactive endothelin 1 dapat dibuktikan dalam semua kasus, namun levelnya jauh lebih

Page 7: Piloides Tumor

tinggi pada tumor filodes dibandingkan pada fibroadenoma. Endothelin 1 pada prinsipnya

merupakan vasokonstriktor kuat, namun juga memiliki banyak fungsi lainnya. Ia menyebabkan

stimulasi sederhana DNA fibroblas payudara, namun dapat digabungkan dengan insulin-like

growth factor 1 (IGF-1) untuk menciptakan stimulasi kuat. ET-1 tidak terdapat pada sel epitel

payudara normal, namun reseptor ET-1 spesifik terdapat pada permukaan sel stroma normal.

Reseptor ET-1 dijumpai pada permukaan sel dari sel-sel stroma tumor filodes namun sel-sel

immunoreactive ditemukan dalam sel-sel epitel tapi bukan sel-sel stroma, memberi kesan bahwa

ET-1 disintesis oleh sel epitel tumor filodes. Dengan demikian hal tersebut menyediakan

kemungkinan mekanisme parakrin pada stimulasi pertumbuhan stroma cepat yang selalu terlihat

bersama tumor filodes. (3)

Apa yang penting adalah bahwa tumor filodes tidak seharusnya dibingungkan dengan sarkoma

murni (tanpa elemen epitel sama sekali), untuk memiliki tingkat lebih besar pada keganasan dan

gumpalan keduanya sama-sama bisa mengaburkan sifat jinak dasar kebanyakan tumor filodes.

Imunositokemistri dan mikroskop elektron memperlihatkan bahwa sel stroma pada kedua tumor

filodes jinak dan ganas merupakan campuran dari fibroblas dan miofibroblas. Teknik-teknik ini

membebaskan perbedaan dari leiomiosarkoma dan mioepitelioma, yang dapat menyerupai tumor

filodes menunjukkan reaksi yang sama sekali berbeda. (3)

PATOFISIOLOGI

Tumor filodes merupakan neoplasma non-epitelial payudara yang paling sering terjadi, meskipun

hanya mewakili 1% dari tumor payudara. Tumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan

biasanya bergerak secara bebas. Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-

rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan. (2)

FREKUENSI

Tidak ada perbedaan dalam frekuensi tumor filodes yang terlihat muncul diantara pasien-pasien

dari Amerika Serikat dan pasien-pasien dari negara lain. Tumor filodes diperkirakan sekitar 1%

dari total neoplasma payudara. (2)

MORTALITAS/MORBIDITAS

Page 8: Piloides Tumor

Karena data yang terbatas, persentase tumor filodes jinak dibanding ganas tidak terdefenisi

dengan baik. Laporan yang ada mengindikasikan bahwa sekitar 80-95% tumor filodes adalah

jinak dan itu sekitar 10-15% adalah ganas. (2)

Meskipun tumor jinak tidak bermetastase, namun mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuh

secara agresif dan rekuren secara lokal. Mirip dengan sarkoma, tumor maligna bermetastase

secara hematogen. Sayangnya, gambaran patologis tumor filodes tidak selalu meramalkan

perilaku klinis neoplasma; karenanya pada beberapa kasus terdapat tingkat ketidakpastian

tentang klasifikasi lesi. Ciri-ciri tumor filodes maligna adalah sebagai berikut: (2)

Tumor maligna berulang terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal

Paru merupakan tempat metastase yang paling sering, diikuti oleh tulang, jantung, dan

hati

Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul mulai dari sesegera beberapa bulan

sampai paling lambat 12 tahun setelah terapi awal

Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun dari terapi awal

Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi

Kasarnya 30% pasien dengan tumor filodes maligna meninggal karena penyakit ini

RAS, JENIS KELAMIN DAN USIA

Predileksi tampaknya tidak ada untuk tumor filodes. (2)

Tumor filodes muncur hampir secara eksklusif pada wanita. Laporan kasus jarang telah

dijelaskan pada pria. (2)

Tumor filodes dapat terjadi pada segala usia; namun usia pertengahan adalah dekade kelima

kehidupan. (2)

Beberapa fibroadenoma juvenil pada remaja dapat terlihat seperti tumor filodes secara histologis;

namun, mereka berperilaku jinak sama seperti fibroadenoma lainnya. (2)

Page 9: Piloides Tumor

GAMBARAN KLINIS

Haagensen melaporkan kira-kira satu tumor filodes untuk setiap 40 fibroadenoma. Distribusi usia

luas, dari 10-90 pada seri Haagensen dari 84 pasien, namun dengan mayoritas antara 35 dan 55

tahun. Tumor bilateral sangat jarang, meskipun sebuah kasus luar biasa dari tiga buah tumor

terpisah pada jaringan payudara ektopik aksila bilateral juga payudara normal telah dilaporkan.

Tumor filodes jarang pada pasien dibawah usia 20 tahun, ketika muncul untuk memberikan

reaksi terutama dengan cara jinak, tanpa memperhatikan corak histologis. Juga telah dijelaskan

dalam kelenjar mirip mammae di vulva, payudara pria dan di prostat dan vesikula seminalis. (3)

Kebanyakan tumor tumbuh dengan cepat menjadi ukuran besar sebelum pasien datang, namun

tumor-tumor tidak menetap dalam arti karsinoma besar. Hal ini disebabkan mereka khususnya

tidak invasif; besarnya tumor dapat menempati sebagian besar payudara, atau seluruhnya, dan

menimbulkan tekanan ulserasi di kulit, namun masih memperlihatkan sejumlah mobilitas pada

dinding dada. (3)

Anamnesa (2)

Pasien khususnya muncul dengan massa payudara keras, bergerak, berbatas jelas, tidak

lunak

Sebuah massa kecil dapat dengan cepat berkembang ukurannya dalam beberapa minggu

sebelum pasien mencari perhatian medis

Tumor jarang melibatkan kompleks puting-areola atau meng-ulserasi kulit

Pasien dengan metastase bisa muncul dengan gejala seperti dispnoe, kelelahan, dan nyeri

tulang

Pemeriksaan fisik (2)

Disadari adanya massa payudara keras, bergerak, berbatas-jelas, tidak lunak

Page 10: Piloides Tumor

Secara ganjil, cystosarcoma phylloides cenderung melibatkan payudara kiri lebih sering

dibandingkan payudara kanan

Diatas kulit mungkin terlihat tampilan licin dan cukup translusen untuk memperlihatkan

vena payudara yang mendasarinya

Temuan fisik (misal, adanya massa bergerak dengan batas jelas) mirip dengan yang ada

pada fibroadenoma

Tumor filoides umumnya bermanifestasi sebagai massa lebih besar dan memperlihatkan

pertumbuhan yang cepat

Temuan mamografi (misal, tampilan kepadatan bundar dengan batas halus) juga serupa

dengan yang terdapat fibroadenoma

Tumor maligna rekuren terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal

Paru merupakan tempat metastase paling sering, diikuti oleh tulang, jantung dan hati

Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul mulai dari sesegera beberapa bulan

sampai paling lambat 12 tahun setelah terapi awal

Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun dari terapi awal

Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi

Hitungan kasar 30% pasien dengan tumor filoides maligna meninggal karena penyakit ini

PERILAKU TUMOR

Sementara tumor filoides memperlihatkan kecenderungan jelas untuk berulang secara

lokal jika dieksisi dengan batas dekat, metastasis lokal atau jauh adalah jarang. Faktanya,

tumor-tumor tersebut dinilai sebagai jinak setelah studi histologis menyeluruh dapat

diharapkan memiliki prognosis yang baik, khususnya jika pada awalnya diterapi dengan

eksisi komplit. Tumor yang secara histologi maligna (sarkoma filoides) tidak dapat

diprediksi perilakunya. Studi pusat-tunggal dari 32 kasus memberikan indikasi perilaku

yang wajar. Tumor-tumor jinak tidak memperlihatkan rekurensi jika dieksisi komplit,

Page 11: Piloides Tumor

namun setengahnya (6 dari 13) yang dieksisi tak-komplit mengalami rekurensi  lokal.

Tidak terdapat rekurensi yang terlihat setelah eksisi komplit pada empat batasan dan

empat tumor maligna, namun eksisi tak komplit tumor maligna mengarah pada penyakit

dinding dada tak-terkontrol. (3)

Pada umumnya, rekurensi lokal tumor jinak tetap jinak, namun transformasi ke

malignansi dapat terjadi dan ledakan malignansi telah dilaporkan setelah 15 episode

rekurensi lokal jinak. (3)

Prognosis menyenangkan secara keseluruhan terlihat pada seri Haagensen, dimana hanya

empat dari 84 pasien yang diketahui mengalami metastase. Sementara kita menemukan

rekurensi lokal pada pasien, tak satupun yang mengalami metastase. Seri terbaru 66 kasus

dari Mayo Clinic menegaskan bahwa yang paling berperilaku derajat-rendah, tumor non-

metastasis, namun baik evaluasi histologis maupun analisis DNA dengan aliran sitometri

memberikan penilaian perilaku yang dapat dipercaya pada tumor individual. (3)

PEMERIKSAAN

Pemeriksaan laboratorium

Tidak ada penanda tumor hematologik atau uji darah lainnya yang bisa digunakan untuk

mendiagnosa cystosarcoma (2)

Studi Pencitraan

Meski mamografi dan ultrasonografi umumnya penting dalam diagnosis lesi payudara, namun

keduanya sangat tidak dapat diandalkan dalam membedakan cystosarcoma phyllodes jinak dari

bentuk kondisi ganas ataupun dari fibroadenoma. Dengan demikian, temuan pada studi

pencitraan bukanlah diagnosis pasti dari cystosarcoma phyllodes. (2)

Page 12: Piloides Tumor

Prosedur (2)

FNA untuk pemeriksaan sitologi biasanya tidak memadai untuk diagnosis tumor filoides.

Biopsi jarum lebih dapat dipercaya, namun masih bisa terdapat kesalahan pengambilan

sampel dan kesulitan dalam membedakan lesi dari sebuah fibroadenoma

Biopsi payudara eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil atau biopsi insisional untuk lesi

lebih besar adalah metode pasti untuk mendiagnosis tumor filoides

Temuan histologis

Semua tumor filoides mengandung komponen stroma yang dapat bervariasi dalam tampilan

histologis dari satu lesi ke lesi lainnya. Umumnya, tumor filoides jinak memperlihatkan

peningkatan jumlah mencolok pada fibroblas fusiformis reguler dalam stroma. Adakalanya, sel-

sel sangat anaplastik  dengan perubahan miksoid yang diamati. Atipia seluler tingkat tinggi,

dengan peningkatan selularitas stroma dan peningkatan jumlah mitosis, hampir selalu diamati

pada bentuk maligna cystosarcoma phylloides. Secara ultra-struktural, pada tumor filoides

bentuk jinak dan ganas, nukleolus dapat mengungkapkan nukleolonema yang bertautan kasar dan

Page 13: Piloides Tumor

sisterna berlimpah dalam retikulum endoplasma. (2)

PENATALAKSANAAN

Usia penting dalam manajemen lesi-lesi ini. Dibawah umur 20, semuanya harus diterapi dengan

enukleasi, karena mereka hampir selalu berperilaku dalam sikap jinak. (3)

Sitologi aspirasi dapat memberi kesan diagnosis tumor filoides namun histologi yang lebih tepat

pada biopsi jarum inti dibutuhkan sebelum merencanakan pengobatan. (3)

Situasinya kurang jelas pada pasien yang lebih tua. Beberapa dokter bedah memiliki pengalaman

cukup untuk menjadi dogmatis mengenai man

ajemennya. Haagensen melaporkan satu dari seri terbesar, dan merekomendasikan eksisi lokal

Page 14: Piloides Tumor

luas sebagai pendekatan primer pada penanganan tumor filoides jinak. Dia memiliki angka

rekurensi lokal sebesar 28% diantara 43 pasien yang ditangani dengan eksisi lokal, dengan

follow-up minimal 10 tahun. Namun hanya 3 dari rekurensi tersebut yang menuntut mastektomi

sekunder, dan tak satupun yang meninggal akibat tumor ini. Hanya 1 dari 21 pasien yang diterapi

dengan mastektomi (simpel atau radikal) mengalami rekurensi lokal; ini adalah sarkoma filoides

yang dengan cepat menimbulkan metastasis lokal dan sistemik. Angka rekurensi lebih tinggi

untuk tumor filoides jinak dibandingkan ganas telah dilaporkan dalam sejumlah seri,

mencerminkan pendekatan bedah yang lebih sederhana untuk tumor-tumor yang diperkirakan

kurang serius. (3)

Jelas bahwa eksisi tak-komplit merupakan penentu utama rekurensi pada lesi jinak dan

menengah. Mengapa rekurensi tinggi dilaporkan dari kebanyakan seri sementara hal ini begitu

baik diperlihatkan? Ada dua alasan utama: kegagalan untuk mengantisipasi kemungkinan tumor

filoides dan kegagalan mendefinisikan tenik yang akan meyakinkan eksisi komplit. Yang

pertama dapat dijumpai hanya dengan kecurigaan tingkat tinggi, dan penilaian rangkap tiga pada

semua massa sebelum pembedahan. Khususnya penting untuk menghindari biopsi eksisi sebagai

prosedur diagnostik karena hampir tidak mungkin mempengaruhi batas eksisi tegas dari rongga

biopsi, dimana hal ini dilakukan sebagai prosedur primer sementara tumor masih in situ. Untuk

alasan ini, diagnosis histologis harus dibuat dengan biopsi jarum-inti, atau setidaknya tidak ada

prosedur lebih besar selain biopsi insisi. (3)

Eksisi makroskopik komplit, dengan usulan batas 1 cm, dapat dipastikan dengan teknik yang

tepat. Dengan teknik eksisi biasa sementara menempatkan traksi pada massa, mudah untuk

melakukan diseksi terlalu dekat ke tumor pada beberapa titik diseksi. Cara yang dapat dipercaya

untuk menghindari hal ini adalah agar dokter bedah menempatkan jari-jari kiri pada massa, dan

memotong diluar jari, dengan traksi hanya pada jaringan payudara sekitarnya. (3)

Untuk lesi kecil dimana diagnosis diusulkan oleh penilaian rangkap tiga atau tampilan

makroskopik (lunak, coklat, tampilan berdaging), tumor harus dieksisi dengan batas 1-cm dari

jaringan payudara normal. Jika histologinya jinak, hal ini merupakan penatalaksanaan yang

cukup, dengan eksisi quadrantic (seperempat-lingkaran) untuk lesi menengah. Dimana diagnosis

pertama kali dikenali pada pemeriksaan histologi dari spesimen biopsi eksisi, eksisi quadrantic

Page 15: Piloides Tumor

jaringan parut direkomendasikan dengan maksud memastikan bersihan lokal yang memenuhi

syarat. Untuk lesi besar dan lesi rekuren, pembersihan yang baik pasti melibatkan mastektomi

mendekati-total dan kami lebih menyukai mastektomi sederhana, dengan rekonstruksi menengah

yang seharusnya diharapkan pasien. Terdapat beberapa bukti meningkatnya insiden karsinoma

payudara yang berhubungan, serentak atau selanjutnya, pada pasien dengan tumor filoides dan

hal ini merupakan alasan tambahan untuk follow-up jangka panjang yang teliti terhadap pasien-

pasien yang demikian. (3)

Terapi Bedah

Pada kebanyakan kasus cystosarcoma phylloides, melakukan eksisi luas normal, dengan

lingkaran jaringan normal. Tidak terdapat aturan tentang besarnya batas. Namun, batas 2 cm

untuk tumor kecil (< 5 cm) dan batas 5 cm untuk tumor besar (> 5 cm) telah dianjurkan. (2)

Lesi tidak seharusnya “dikupas keluar”, seperti yang mungkin dilakukan dengan fibroadenoma,

atau angka rekurensi tanpa dapat diterima jadi meningkat. (2)

Jika tumor terhadap rasio payudara cukup tinggi untuk menghindarkan hasil kosmetik

yang memuaskan dengan eksisi segmental, mastektomi total, dengan atau tanpa

rekonstruksi, adalah sebuah alternatif.

Prosedur yang lebih radikal tidak secara umum dibenarkan.

Melakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang dicurigai secara

klinis. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan tidak mengandung sel-sel

maligna.

KOMPLIKASI (2)

Seperti kebanyakan operasi payudara, komplikasi paska operasi dari penatalaksanaan bedah

tumor filoides termasuk berikut ini:

Infeksi

Pembentukan seroma

Page 16: Piloides Tumor

Rekurensi lokal dan/atau jauh

PROGNOSIS (2)

Meskipun cystosarcoma phylloides dianggap sebagai tumor jinak secara klinis,

kemungkinan untuk rekurensi lokal setelah eksisi selalu ada, khususnya dengan lesi yang

memperlihatkan histologi maligna. Tumor setelah pengobatan awal dengan eksisi lokal

luas, yang rekuren secara lokal idealnya diterapi dengan mastektomi total.

Penyakit metastase khususnya diamati pada paru, mediastinum dan tulang.

Sajian klinis beragam

Jika tumor jinak, prognosis jangka panjang baik sekali mengikuti eksisi lokal yang

memadai

Jika tumor berulang recara lokal setelah eksisi, eksisi lokal berikutnya atau mastektomi

total khususnya kuratif