phylum poriphera

14
BAB 3 PHYLUM PORIFERA 3.1. Dasar Teori Porifera (Latin : porus = pori,fer = membawa) atau spons adalah hewan multiseluler yang paling sederhana. Binatang bersel banyak (multiselluler) yang sederhana dibanding phylum lainnya. Gambar 7. Porifera Phylum Porifera merupakan yang bersel banyak dengan struktur tubuh paling sederhana dibandingkan dengan metazoa lainnya. Hidup dengan menambatkan diri (sessile) pada benda - benda dilingkungan aquatik. Terutama hidup di laut, dengan cara berkoloni yang

Upload: jumardi-darwis

Post on 28-Apr-2015

100 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

filum porifera

TRANSCRIPT

Page 1: PHYLUM Poriphera

BAB 3PHYLUM PORIFERA

3.1. Dasar Teori

Porifera (Latin: porus = pori,fer = membawa) atau spons adalah hewan

multiseluler yang paling sederhana. Binatang bersel banyak (multiselluler) yang

sederhana dibanding phylum lainnya.

Gambar 7. Porifera

Phylum Porifera merupakan yang bersel banyak dengan struktur tubuh

paling sederhana dibandingkan dengan metazoa lainnya. Hidup dengan

menambatkan diri (sessile) pada benda - benda dilingkungan aquatik. Terutama

hidup di laut, dengan cara berkoloni yang besar. Hanya sedikit yang hidup di air

tawar. Porifera mulai muncul sejak zaman Kambrium dan masih dijumpai sampai

sekarang (resen).

Binatang ini tersusun oleh sel - sel yang kecil, namun sudah memiliki

tugas dan fungsi sendiri -sendiri (diferensiasi). Ciri binatang yang memiliki

tingkatan yang lebih tinggi dari Protozoa. Porifera paling sederhana berbentuk

Page 2: PHYLUM Poriphera

seperti pot bunga dengan bagian alasnya melekat pada dasar laut dan bagian

atasnya membuka.

Lapisan terluar terdiri dari sel -sel pipih, disebut ectoderm (epidermis),

berfungsi melindungi bagian yang ada dibawahnya atau didalamnya. Diseluruh

permukaan ecetoderm terdapat pori - poriyang disebut ostia, merupakan lobang

bagi keluar masuknya air yang kemudian melalui saluran atau kanal. Lapisan

terdalam (endoderm) melapisi dan membatasi ruang tengah (spongocoel) dengan

kamar - kamar serta bagian saluran. Pada kanal terdapat flagel - flagel yang

berungsi untuk membawa masuk makanan melalui ostia, kanal dan sampai

akhirnya pada spongocoel. Setelah makanan diserap kemudian sisanya dibuang

melalui lobang pada ujungnya yang disebut osculuna. Bagian yang menyerap

makanan adalah sel - sel endoderm pada spongocoel.

Gambar 8. Jenis & bagian - bagian dari tubuh

Lapisan atau ruang yang terdapat antara endoderm dan ektoderm disebut

mesoglea (mesenchyme), diisi oleh cairan protoplasma. Disamping itu didapatkan

pula spiculae - spiculae yang berfungsi sebagai penguat rangka dan terbentuk oleh

sel - sel sceleroblast dan dapat tersusun dari silika, kalsium atau spongin.

Mesoglea berfungsi untuk mengangkut makanan, membentuk sel - sel

perkembangbiakan dan bahan - bahan penguat rangka (spiculae).

Atas dasar bentuk dan jumlah sumbunya, spiculae dibedakan empat

macam bentuk, yaitu Monaxon, Tetraxon, dan Polyaxon, yang kesemuanya

Page 3: PHYLUM Poriphera

penting dalam klasifikasi. Sponsa sangat jarang yang dapat terawetkan, sehingga

sulit sekali dilakukan pengamatan dengan teliti. Walupun begitu beberapa

diantaranya merupakan fosil penunjuk yang sangat penting. Disamping itu pada

porifera dikenal pula tiga sistem saluran (Canal sistem) yaitu Ascenid, Syconoid,

dan Leuconoid.

Gambar 9. Spiculae porifera

Bagian-bagian tubuh Porifera

1. Dasar

2. Stem/tangkai

3. Ectoderm (lapisan luar) yang keras, tdp spine/node

4. Mesinchyne (cairan), berfungsi sebagai darah

5. Bulu getar, untuk menggerakkan air keluar melalui osculum & sebaliknya

6. Canal : saluran air masuk ke dalam tubuh

7. Spongecoel : rongga dalam tubuh, tjd proses OAMOSE

8. Osculum : lubang yang berfungsi sebagai anus

9. Endoderm (Gastrodermis) : sebagai perut & alat pernafasan

10. Spicule : tdp di dalam Mesinchyne, merupakan masa pejal yang berfungsi

sebagai penguat & bersifat :

-. Calcareous : CaCO3 (putih)

-. Opaque Silica : H2Si3O7 (kuning kehitaman)

Page 4: PHYLUM Poriphera

Berdasarkan bentuknya, Spiculae yang berfungsi sebagai penguat tubuh terbagi

menjadi :

a. Monaxon : bentuk 1 arah

b. Triasen : bentuk 3 arah

c. Tetraxon : bentuk 4 arah

Gambar 10. Bagian-bagian tubuh Porifera

Atas dasar bentuk dan jenis material penyusun spiculanya, maka filum ini

dibagi menjadi empat klas, yaitu :

1. Klas Calcarea (Calcispongia)

2. Klas Hexactinellida (Hyalospongia)

3. Klas Demospongia

4. Klas Pleospongia

3.1. Klas Calcarea

Sponge dari klas ini dibedakan dengan semua sponge lainnya oleh

kerangka dan spicule yang bersifat calcareous (gampingan). Material gampingan

sebagian besar adalah kalsit, aroganit, dan sejumlah kecil magnesium karbonat.

Sponge dari klas ini semuanya menunjukkan tiga tipe struktur yaitu asconoid,

sysconoid dan leuconoid. Semua asconoid sponge dan sysconoid sponge termasuk

Page 5: PHYLUM Poriphera

klas ini. Mereka biasanya kecil, jarang lebih dari 15 m tingginya dan umurnya

hidup secara soliter berbentuk vas.

Sponge calcareous yang hidup adalah khas marine dan mempunyai

penyebaran yang luas di dunia. Hidup dalam laut dangkal (Neritic zone) dan

beberapa diantaranya ada yang di daerah pasang surut. Yang mewakili Klas

Calcarea ini sangat buruk terawetkan sebagai fosil.

Klas ini dibagi menjaadi 2 (dua) ordo :

1. Ordo Homocoela

Mempunyai dinding yang tipis, dengan bagian dalam tidak terlipat,

struktur ascenoid, kerangka tidak terawetkan, apabila dijumpai sebagai fosil

sedikit dan tidak lengkap.

Contoh : Leucosolenia

2. Ordo Heterocoela

Mempunyai dinding yang tebal, dengan bagian dalam terlipat, struktur

syconoid dan leuconoid, kerangka berkembang dengan baik dan didapatkan dalam

bentuk fosil.

Contoh : Girtyocoela (Pennsylvanian / Karbon Atas)

Tremacystia (Cretaceous / Kapur)

Petrosoma

Eudea (Trias – Jura)

3.2. Klas Hexatinellida

Hexactinellida atau glass sponge dibedakan dari semua sponge lainnya

dari speculenya yang siliceous. Kerangkanya seperti gelas terdiri dari specule

yang terpisah, bersama dengan jaringan spicule yang rapat membentuk sebuah

struktur yang agak tegar/kaku. Spicule ini tersusun oleh asam silica (opaline

silica) yang mengandung sejumlah kecil zat organik yang disebut spiculin.

1. Struktur Lyssucine

Struktur yang dibentuk oleh jaringan sumbu - sumbu hexaxon sehingga

memberikan struktur yang tidak beraturan.

2. Struktur Dictyonine

Page 6: PHYLUM Poriphera

Struktur jaringan tiga dimensi pada sumbu hexaxon yang teratur yang terpadu

pada semua ujungnya dalam enam arah. Struktur ini relativ tegar dan

mempunyai jaringan yang berbentuk teratur.

Klas ini dibagi menjadi 2 ordo :

1. Ordo Lyssacina

Kerangka dengan struktur Lysssacine.

Contoh : Hyalanema

Euplectella

Protospongia (Kambrium)

Hydnoceras (Devon)

2. Ordo Dictyonina

Kerangka dengan struktur dictyonine.

Contoh : Hexactinella

Ventriculites (Kapur)

3.3. Klas Demospongia

Demospongia termasuk sponge yang tidak mempunyai spicule. Sistem

saluran air leuconoid. Banyak sponge yag hidup termasuk dalam klas ini, dan ada

yang tercatat sebagai fosil yang berumur Kambrium.

Klass ini dibagi menjadi 3 ordo :

Gambar 11. Golongan Demospongea yang telah memfosil

1. Ordo Tetractinellida

Demospongia dengan kerangka yang bersumbu dua dan empat siliceous

spicule. Kerangka dibentuk oleh penggabungan dari bebrapa spicule yang disebut

Page 7: PHYLUM Poriphera

lithistid dan terawetkan. Oleh banyak paleontologist dipisahkan dalam ordo

tersendiri (Lithistida), karena pentingnya sebagai fosil.

Contoh : Siphonia (Kapur)

Astylospongia (Silur)

Cylindropyma (Jura)

Doryderma (Kapur)

Jereica (Kapur)

2. Ordo Monaxonida

Monaxoid sponge mempunyai kerangka siliceous. Spicule terpencar

melaluai mesenchyme. Ketika binatang ini mati mereka menjadi bagian endapan -

endapan didasar. Sebagian besar siliceous sponge marine yang hidup termasuk

pada ordo ini, spiculenya adalah ciri dari material sedimen dasar laut. Sponge air

tawar (Spongillidae) juga termasuk dalam ordo ini. Spiculenya ipis dan umumnya

dalam endapan sungai dan danau.

Contoh : Spongilla (Fresh water)

Halicliona (Marine water)

3. Ordo Keratosa

Kerangka dari ordo ini terdiri dari spongin fiber dan umumnya

digambarkan seperti tanduk (horny). Sebagian besar horny sponge hidup dalam

batuan, dasar laut dangkal didaerah tropis dan sub tropis. Ordo ini tidak tercatat

sebagai fosil, terkecuali dalam bentuk impression.

Contoh : Euspongia

3.4. Klas Pleospongia

Pleospongia adalah golongan calcareous berbentuk seperti gelas, sebagai

organisme seperti sponge yang muncul pertama kali dalam Kambrium Awal dan

musnah pada Kambrium Tengah, dan mempunyai penyebaran di dunia yang luas.

Plaespongia juga disebut Archaeos, Archaeocyatha, Archaeocyathacea,

Archaeocyathinue dan Cyathospongia.

Nature of skeleton (Sifat kerangka)

Page 8: PHYLUM Poriphera

Kerangka Pleospongia ini khususnya mempunyai satu atau dua dinding

berbentuk cylindrical atau conical. Ruang antara dinding luar dan dinding dalam

disebut intervallum, yang dibatasi oleh banyak sekat - sekat vertikal dan radial

yang disebut parieties.

Sekat horisontal disebut synapticula yang menghubungkan parieties satu

dengan yang lainnya, dan lapisan tipis yang tidak beraturan (dissipiments) meluas

dari parieties satu ke parieties lainnya. Horisontal tabular plate (tabula) merupakan

sekat tambahan. Kedua dinding berlubang, dinding luar umumnya mempunyai

lubang yang lebih kecil dibanding dinding dalam, dan bagian dalam dari cup-nya

membuka pada dasar. Sebagian besar dari intervallum strukturnya juga berlubang

- lubang.

KLASIFIKASI

Pleospongia dibagi kedalam 4 subclass.

1. Subclass Monocyatha

Berdinding tunggal, mempunyai bentuk conical dengan sekat-sekat dan pori -

pori.

Contoh : Monocyathus

2. Subclass Archaeocyatha

Mempunyai dinding ganda dengan kerangka conical dan struktur intervallum.

Dibagi menjadi 2 ordo :

1. Ordo Ajacicyatina

Contoh : Ajacicyathus

Archaeocyathellus

Nevadacyathus

2. Ordo Metacyathina

Contoh : Cambrocyathus

Protopharetra

3. Subclass Acanthocyatha

Pleospongia dari subclass ini termasuk golongan yang belum pasti karena

mirip dengan Anthozoa (Koral). Bagian dalam ruangan diisi dengan jaringan

Page 9: PHYLUM Poriphera

kerangka. Keduanya dinding dan parieties tidak berpori dengan dinding dalam

tidak berkembang dengan baik.

Anggota dari subclass ini merupakan golongan transisi antara Pleospongia

dan Koral

4. Subclass Uranocyatha

Pleospongia ini mempunyai bentuk spheroidal, ovoidal dengan sebuah

dinding tunggal tersusun oleh spicule calcareous. Anggota dari subclass ini

akhirnya ditetapkan kedalam Pleospongia lainnya atau mungkin kedalam Class

Calcarea.

SEJARAH GEOLOGI PLEOSPONGIA

Kerangka pleospongia terawetkan dengan baik dan diketahui berumur

Lower Cambrian dan tidak diketahui setelah Middle Cambrian.

Pleospongia tidak diragukan telah ada sepanjang Pre-Cambrian, walaupun tidak

ada fosil yang mewakili itu belum ditemukan. Bahwa mereka adalah bagian yang

penting dari kehidupan benthonik pada awal Cambrian ditunjukkan oleh

kenyataan bahwa lebih dari 450 species (26 families, 8 order dan 92 genera) telah

berkembang sebelum punah.

Pleospongia telah ditemukan bersama-sama deagn brachiopoda (Rustella),

gastropoda (Helcionella dan Scenella) dan algae.

KEGUNAAN PORIFERA DALAM GEOLOGI

Porifera merupakan organisme yang hidup dalam lingkungan air,

semuanya hidup di laut kecuali family Spongocollidae yang hidup di air tawar.

Mempunyai jangka hidup yang panjang dan dikenal sejak jaman Kambrium -

Sekarang. Hanya beberapa saja yang mempunyai kisaran hidup pendek, misalnya

Girtyocoelia yang merupakan fosil indek yang penting untuk Paleozoic.

Page 10: PHYLUM Poriphera

Gambar 12. Fosil Porifera

Hidup secara benthos sessile, menunjukkan bahwa ia peka terhadap

lingkungan dimana ia hidup. Sehingga dapat dipakai untuk menentukan

lingkungan sedimentasi batuan yang mengandungnya. Keratosa dan Calcarea

banyak dijumpai pada laut dangkal (kurang dari 450 meter).

Porifera hidup bersimbiose dengan brachiopoda, gastropoda, trilobita dan

algae.

Gambar 13.Fosil-fosil Porifera yang telah terekam dalam kurun waktu geologi