petunjuk teknis pengembangan kapasitas … · 2020. 7. 4. · sukarelawan untuk melayani masyarakat...

28
Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 1 PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KAPASITAS SUKARELAWAN B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Sukarelawan telah menjadi Jantung Kehidupan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sejak pertama kali didirikan. Meskipun lingkungan kesukarelawanan berkembang, kegiatan Sukarelawan pada Peperangan di Solferino terus menginspirasi dan memandu Gerakan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat rentan. Memobilisasi Sukarelawan untuk melayani masyarakat rentan harusnya menjadi Kompetensi Kunci Perhimpunan Nasional. Kemampuan ini secara terus menerus dipertanyakan. Sebagai Perhimpunan Nasional yang bekerja dengan Sukarelawan dari masyarakat, membutuhkan metode dan pendekatan yang potensial untuk mengembangkan Sukarelawan, mendukung pembinaan Kab/Kota dari dasar (bottom-up), dan menguatkan kapasitas menajemen Sukarelawan. Sukarelawan adalah unsur terdepan dalam mengidentifikasi dan mengkompilasi respon- respon kreatif yang dibutuhkan masyarakat. Terdapat dua aspek penting dalam Manajemen Sukarelawan yang menentukan jumlah Sukarelawan aktif. Secara umum adalah Pertama; rekrutmen dan PenugasanSukarelawan, dan Kedua; Dukungan dan MempertahankanSukarelawan. Mempertahankan Sukarelawan secara langsung akan berhubungan dengan Pengakuan dan Penghargaan. Banyak perhimpunan Nasional yang manyatakan bahwa mempertahankan dan rekrutmen Sukarelawan sebagai prioritas masalah KeSukarelawanan, dan telah dilakukan banyak hal untuk meningkatkannya. Peningkatan juga berpengaruh pada penugasan Sukarelawan yang tepat. B. Tujuan 1. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan Tri Bakti PMR 2. Sebagai pedoman dalam penugasan Sukarelawan PMI C. Kebijakan Pengembangan PMR 1. Mendapatkan penghargaan dan pengakuan yang sesuai serta kesempatan untuk pengembangan diri. 2. Menyebarluaskan dan memberikan pelayanan Kepalangmerahan kepada rekan sebaya dan anggota masyarakat lainnya. 3. Menginformasikan kepada PMI mengenai kebutuhan, minat dan kemampuannya. 4. Menjalin komunikasi dengan teman sebaya dan anggota keluarga.

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 1

    PETUNJUK TEKNIS

    PENGEMBANGAN KAPASITAS SUKARELAWAN

    B A B I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kegiatan Sukarelawan telah menjadi Jantung Kehidupan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sejak pertama kali didirikan. Meskipun lingkungan kesukarelawanan berkembang, kegiatan Sukarelawan pada Peperangan di Solferino terus menginspirasi dan memandu Gerakan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat rentan. Memobilisasi Sukarelawan untuk melayani masyarakat rentan harusnya menjadi Kompetensi Kunci Perhimpunan Nasional. Kemampuan ini secara terus menerus dipertanyakan. Sebagai Perhimpunan Nasional yang bekerja dengan Sukarelawan dari masyarakat, membutuhkan metode dan pendekatan yang potensial untuk mengembangkan Sukarelawan, mendukung pembinaan Kab/Kota dari dasar (bottom-up), dan menguatkan kapasitas menajemen Sukarelawan. Sukarelawan adalah unsur terdepan dalam mengidentifikasi dan mengkompilasi respon- respon kreatif yang dibutuhkan masyarakat. Terdapat dua aspek penting dalam Manajemen Sukarelawan yang menentukan jumlah Sukarelawan aktif. Secara umum adalah Pertama; rekrutmen dan PenugasanSukarelawan, dan Kedua; Dukungan dan MempertahankanSukarelawan. Mempertahankan Sukarelawan secara langsung akan berhubungan dengan Pengakuan dan Penghargaan. Banyak perhimpunan Nasional yang manyatakan bahwa mempertahankan dan rekrutmen Sukarelawan sebagai prioritas masalah KeSukarelawanan, dan telah dilakukan banyak hal untuk meningkatkannya. Peningkatan juga berpengaruh pada penugasan Sukarelawan yang tepat.

    B. Tujuan 1. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan Tri Bakti PMR 2. Sebagai pedoman dalam penugasan Sukarelawan PMI

    C. Kebijakan Pengembangan PMR

    1. Mendapatkan penghargaan dan pengakuan yang sesuai serta kesempatan untuk pengembangan diri.

    2. Menyebarluaskan dan memberikan pelayanan Kepalangmerahan kepada rekan sebaya dan anggota masyarakat lainnya.

    3. Menginformasikan kepada PMI mengenai kebutuhan, minat dan kemampuannya. 4. Menjalin komunikasi dengan teman sebaya dan anggota keluarga.

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 2

    E. Kebijakan Pengembangan Sukarelawan( KSR – TSR )

    1. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan. 2. Pemberian tugas sesuai dengan kompetensinya. 3. Memberikan penghargaan dan pengakuan yang sesuai serta kesempatan untuk

    pengembangan diri. 4. Menjamin bahwa ide Sukarelawan ditampung dan mungkin dapat diterapkan pada

    saatpenyusunan, pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi program. 5. Mengganti semua pengeluaran Sukarelawan selama bertugas. 6. Memberikan asuransi dan mengupayakan perlindungan hukum. 7. Menjamin bahwa tugas Sukarelawan bukan menggantikan tugas staf. 8. Berkoordinasi dengan instansi terkait. 9. Pembentukan forum komunikasi untuk Sukarelawan.

    F. Pengertian

    1. Pengembangan Kapasitas Pengembangan kapasitas dapat didefinisikan sebagai sebuah proses untuk

    mengembangkan kemampuan individu, kelompok, organisasi, komunitas atau masyarakat untuk:

    mengidentifikasi masalah-masalah, kebutuhan-kebutuhan, isu-isu dan peluang-peluang;

    memformulasikan strategi-strategi untuk mengatasi masalah-masalah, isu-isu dan kebutuhan - kebutuhan tersebut, dan memanfaatkan peluang yang relevan.

    merancang sebuah rencana aksi, serta mengumpulkan dan menggunakan secara efektif, dan atas dasar sumber daya yang berkesinambungan untuk mengimplementasikan, memonitor, dan mengevaluasi rencana aksi tersebut, serta memanfaatkan umpan balik sebagai pelajaran

    2. Tri Bakti

    Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota PMR sebagai bagian dari proses siklus manajemen pembinaan PMR untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan kepalangmerahan

    3. Penugasan

    Pemberdayaan Sukarelawan dalam mengaplikasikan segala kapasitas pada tugas-tugas operasional sebagai penjabaran pembinaan Sukarelawan

    4. Forum Remaja Palang Merah Indonesia (Forpis) Forpis merupakan kumpulan perwakilan PMR untuk menyalurkan dan mengkoordinir aspirasi PMR Mula, Madya, dan Wira.

    5. Forum Korps Sukarela (KSR) Forum Korps Sukarela PMI adalah kumpulan perwakilan KSRPMI untuk menyalurkan dan mengkoordinir aspirasi pengembangan kreatifitas dan rasa tanggung jawab KSR PMI terhadap organisasi secara tepat dan efektif.

    6. Forum Tenaga Sukarela (TSR) Forum Tenaga Sukarela PMI adalah kumpulan tenaga sukarela untuk menyalurkan dan mengkoordinir aspirasi pengembangan kreatifitas dan rasa tanggung jawab TSR

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 3

    PMI terhadap organisasi secara tepat dan efektif sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

    7. Unit KSR Unit KSR adalah kelompok KSR yang berada di Markas, Perguruan Tinggi, Perusahaan dan Masyarakat.

    G. Ruang Lingkup

    Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Dasar D. Pengertian

    Bab II Tri Bakti PMR Jenis Penugasan & Mobilisasi Sukarelawan Bab III Penugasan Bab IV Forum Sukarelawan Bab V Penghargaan Bab VI Penutup Lampiran

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 4

    B A B II

    TRI BAKTI

    A. Lingkup kegiatan Tri Bakti

    1. Kesehatan 2. Pengabdian Masyarakat 3. Persahabatan

    B. Waktu Pelaksanaan

    Kegiatan Tri Bakti PMR dilaksanakan setelah dilantik sebagai anggota PMI, pelaksanaannya dapat mengikuti kegiatan dalam rangka peningkatan kapasitasnya melalui ujian Tanda Kecakapan PMR baik sebagai warga sekolah maupun warga masyarakat sekitar rumahnya.

    C. Penyelenggara 1. Anggota PMR 2. Unit PMR 3. Sekolah 4. PMI (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota) 5. Masyarakat

    D. Proses pelaksanaan

    Keterlibatan anggota PMR dalam kegiatan Tri Bakti PMR disesuaikan dengan kompetensi dan ketertarikan mereka, serta kebutuhan PMI dan anggota PMR itu sendiri. Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan, tentu saja mereka memerankan fungsi yang berbeda-beda:

    1. PMR Mula berperan sebagai peer leadership, yaitu dapat menjadi contoh/model

    ketrampilan hidup sehat bagi teman sebaya 2. PMR Madya berperan sebagai peer support, yaitu memberikan dukungan, bantuan,

    semangat kepada teman sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat 3. PMR Wira berperan sebagai peer educator, yaitu pendidik sebaya ketrampilan hidup

    sehat

    Dalam hal pelaksanaan kegiatan Tri Bakti, yang mendapat perhatian adalah pengembangan karakter bagi anggota PMR dengan melalui pendekatan keterampilan hidup serta memperhatikan isu – isu yang berkembang saat ini 1. Pengembangan karakter

    a. Karakter: Kualitas positif; b. Pengembangan karakter:Pengembangan kualitas positif; c. Pengembangan karakter kepalangmerahan:Pengembangan kualitas anggota

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 5

    PMR (kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, kesemestaan)

    2. Pendekatan keterampilan hidup a. Pengetahuan b. Keterampilan c. Perilaku d. Mental, fisik dan sosial

    3. Pendekatan Isu lokal

    a. Isu HIV/AIDS b. Isu Global Warming/Pendidikan Lingkungan Hidup c. Isu Napza d. Isu Penyakit Menular Berbahaya lainnya e. Isu Sekolah sehat dan hijau f. Isu Kantin Kejujuran g. Isu Donor Darah Gaya Hidup h. Isu Kampung Sehat i. Isu penciptaan lingkungan aman j. Isu Gender dan keberagaman k. Isu inklusi Disabilitas

    E. Penjabaran Tri Bakti

    No Tri Bakti Karakter Contoh Aktivitas

    1. Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat

    Bersih, Sehat 1. Promosi Sanitasi dan kesehatan

    2. Sosialisasi Kesehatan Remaja

    3. Sekolah Siaga Bencana

    2. Berkarya dan Berbakti di Masyarakat

    Kepemimpinan, Peduli, Kreatif, Kerjasama

    1. Bakti Sosial 2. Diseminasi

    Kepalangmerahan 3. Promosi gerakan donor

    darah

    3. Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional

    Bersahabat, Ceria 1. Mengikuti kegiatan – kegiatan PMI (Jumbara)

    2. Mengirimkan kartu ucapan

    F. Contoh Bentuk Kegiatan

    Membuat kegiatan gerakan “donor darah di lingkungan sekolah”. a. Bentuk kegiatan donor darah seperti:

    1. kampanye donor darah 2. sosialisasi manfaat donor darah 3. aksi donor darah

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 6

    b. Tahap pelaksanaan : 1. Rapat panitia 2. Koordinasi dengan pihak sekolah 3. Koordinasi dengan Unit Donor Darah PMI 4. Membuat Proposal kegiatan (PMR melakukan rapat organisasi yang melibatkan

    anggota PMR, Pelatih/Fasilitator, maupun Pembina PMR) 5. Mengajukan Proposal Kegiatan ke Pihak Sekolah 6. Mengirimkan Surat Pemberitahuan Kegiatan Donor Darah ke UDD PMI 7. Mempromosikan kegiatan donor darah ke seluruh warga lingkungan sekolah

    serta mendata calon pendonor 8. Pada saat hari pelaksanaan, seluruh anggota PMR terlibat langsung dalam

    kegiatan

    c. Evaluasi hasil kegiatan (PMR melakukan rapat evaluasi yang melibatkan seluruh anggota PMR yang terlibat, Pelatih/Fasilitator, dan Pembina PMR)

    G. Unsur yang terkait

    1. Pelatih PMI

    Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan unit PMR

    2. Fasilitator PMR: Memfasilitasi anggota PMR dalam memahami serta menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari

    3. Pembina PMR:

    Membantu PMR mengidentifikasi kebutuhan sendiri.

    Melakukan koordinasi untuk penyelenggaraan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan remaja.

    Memotivasi PMR agar dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan berperan dalam proses kepemimpinan di kelompoknya.

    Bertindak sebagai penghubung antara anggotanya dengan kelompok yang berbeda tingkatan.

    Menciptakan suasana agar PMR terlibat penuh dalam kegiatan PMI.

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 7

    B A B III

    PENUGASAN

    A. Jenis Penugasan & MobilisasiSukarelawan Selain kompetensi, mekanisme penugasan perlu mempertimbangkan permasalahan terkait sensitif gender, transparansi dan waktu penugasan.

    1. Pelayanan a. Normal/ Damai

    b. Darurat/ Konflik

    1. Kesiapsiagaan Bencana 2. Pengurangan Resiko 3. Pelayanan Ambulans 4. Pelayanan Kesehatan di masyarakat 5. Pemulihan Hubungan Keluarga (Restoring Family Links) 6. Donor Darah

    1. Assessment 2. Pertolongan Pertama 3. Evakuasi 4. Pemulihan Hubungan Keluarga (Restoring Family links) 5. Logistik & Distribusi 6. Dapur Umum 7. Perawatan Keluarga 8. Dukungan Psikososial 9. Penampungan Darurat 10. Air dan Sanitasi 11. Kesehatan Darurat 12. Donor Darah

    2. Pengembangan Organisasi

    a. Mendiseminasikan prinsip dasar Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional.

    b. Ikut serta dalam forum/ rapat penyusunan rencana kerja/ program.

    c. Berperan dalam Pembinaan dan Pengembangan SDM PMI yang terintegrasi melalui konsep Youth Center1.

    d. Mendukung pengembangan citra organisasi PMI. e. Turut serta dalam kegiatan penggalangan dana. f. Fasilitator dalam pembinaan PMR g. Sebagai pelatih dalam pelatihan (sesuai kompetensi) h. Mendukung dan melaksanakan pengembangan Ranting

    man Youth Centre

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 8

    B. MEKANISME MOBILISASI/ PENUGASAN

    1. Penugasan di Tingkat Kabupaten/Kota a. Dalam situasi damai/normal, maka Pengurus Kabupaten/Kota memberikan

    penugasan kepada Sukarelawan PMI dalam bentuk pemberitahuan/penawaran secara tertulis dan untuk penugasan tertentu diperlukan penyeleksian sesuai kriteria/ kompetensi yang dibutuhkan.

    b. Dalam situasi darurat/emergency, maka Pengurus Kab/Kota memberikan penugasan kepada Sukarelawan PMI yang memenuhi persyaratan, secara cepat, tepat dan terorganisir. Oleh karena itu dibutuhkan adanya Database anggota berdasarkan spesialisasi masing– masing dan dapat dimobilisasi sewaktu– waktu jika terjadi keadaan darurat.

    c. Pengendalian kegiatan di lapangan, mulai perlengkapan/sarana prasarana dari pemberangkatan hingga di lokasi/tempat tugas, selama di lokasi sampai dengan kembali, sepenuhnya menjadi tanggungjawab PMI Kab/Kota yang memberi penugasan.

    d. Setiap Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR) yang ditugaskan harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugasnya dengan baik dan menyampaikan laporan. Contoh format laporan terlampir.

    e. Penugasan Sukarelawan secara individu maupun kelompok harus mengikuti mekanisme organisasi PMI kabupaten/kota

    a. Penugasan di Tingkat Provinsi

    a. Dalam situasi damai/ normal, Pengurus Provinsi memberikan penugasan kepada Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR) dalam bentuk pemberitahuan/penawaran kepada Kab/Kota, dan selanjutnya PMI Kabupaten/Kota meneruskan pemberitahuan/ penawaran secara tertulis kepada Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR). Untuk penugasan-penugasan tertentu diperlukan seleksi sesuai kriteria/ kompetensi yang dibutuhkan.

    b. Dalam situasi darurat/ emergency, Pengurus Provinsi tetap mengkoordinasikan kepada PMI Kab/Kota, sehingga PMI Kab/Kota segera merespon penugasan dengan menugaskan anggota Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR) secara cepat, tepat dan terorganisir.

    c. Pengendalian kegiatan di lapangan, mulai dari pemberangkatan hingga di lokasi/ tempat tugas, selama di lokasi sampai dengan kembali, sepenuhnya menjadi tanggungjawab PMI Provinsi yang memberi penugasan.

    d. Setiap Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR)yang ditugaskan harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugasnya dengan baik dan menyampaikan laporan ke PMI Kab/Kota dan PMI Provinsi.

    e. Penugasan Sukarelawan secara individu maupun kelompok harus mengikuti mekanisme organisasi PMI Provinsi

    b. Penugasan di Tingkat Nasional

    a. Dalam situasi damai/ normal, Pengurus Pusat memberikan penugasan kepada

    Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR) dalam bentuk pemberitahuan/ penawaran kepada Provinsi untuk diteruskan kepada PMI Kabupaten/Kota. Selanjutnya PMI Kabupaten/Kota meneruskan pemberitahuan/penawaran secara tertulis kepada Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR). Untuk penugasan-penugasan tertentu diperlukan seleksi sesuai kriteria/ kompetensi yang dibutuhkan.

    b. Dalam situasi darurat/emergency, Pengurus Pusat tetap mengkoordinasikan kepada PMI Provinsi dan Kab/Kota, sehingga PMI Kab/Kota segera merespon

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 9

    penugasan dengan menugaskan anggota KSR dan TSR secara cepat, tepat dan terorganisir.

    c. Pengendalian kegiatan di lapangan, mulai dari pemberangkatan hingga di lokasi/tempat tugas, selama di lokasi sampai dengan kembali, sepenuhnya menjadi tanggungjawab PMI Pusat.

    d. Setiap Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR-) yang ditugaskan harus bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugasnya dengan baik dan menyampaikan laporan ke PMI Kabupaten/Kota, PMI Provinsi dan PMI Pusat.

    e. Penugasan Sukarelawan secara individu maupun kelompok harus mengikuti mekanisme organisasi PMI Pusat

    c. Penugasan ke Luar Negeri a. Penugasan Sukarelawan ke luar negeri harus memperhatikan kompetensi dan

    sesuai dengan target kegiatan (TOR Penyelenggara) b. Penugasan Sukarelawan ke luar negeri harus mengikuti mekanisme organisasi

    dan sepengetahuan pengurus PMI di semua tingkatan c. Penugasan Sukarelawan pada saat damai/normal, harus sesuai dengan

    mekanisme penugasan : 1. IFRC/ICRC/PNSs mengirimkan pemberitahuan melalui email yang disertai

    dengan surat formal kepada PMI Pusat 2. Kepala Divisi akan merekomendasikan Sukarelawan berdasarkan kompetensi

    yang dibutuhkan (misal: MAT, Watsan, Logistic, Asesmen,dll) 3. Sukarelawan yang telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan,

    mengkonfirmasikan ke PMI Provinsi lalu ke PMI Kabupaten/Kota, untuk dibuatkan surat tugas yang akan diserahkan ke PMI Pusat.

    4. Apabila sudah ada konfirmasi dari PMI Pusat ke IFRC/ICRC/PNSs maka dianggap sudah siap dalam berbagai hal (perizinan baik keluarga maupun organisasi PMI)

    5. Penugasan Sukarelawan ke luar negeri harus disertai dengan surat tugas dari PMI Pusat

    d. Penugasan Sukarelawan pada saat bencana/konflik, harus sesuai dengan mekanisme penugasan : 1. IFRC/ICRC ketika terjadi bencana mengirimkan pemberitahuan melalui

    email atau pesan singkat secara personal yang pernah dilibatkan pelatihan ditingkat internasional.

    2. Jika Sukarelawan tersebut bersedia ditugaskan, maka IFRC/ICRC mengirimkan email yang disertai surat ke PMI secara formal

    3. Apabila pemberitahuan dari IFRC/ICRC belum menyertakan nama Sukarelawan yang akan ditugaskan, maka Kepala Divisi akan merekomendasikan Sukarelawan berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan (misal: MAT, Watsan, Logistic, Asesmen,dll)

    4. Sukarelawan yang telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan, mengkonfirmasikan ke PMI Provinsi lalu ke PMI Kabupaten/Kota, untuk dibuatkan surat tugas yang akan diserahkan ke PMI Pusat.

    5. Apabila sudah ada konfirmasi dari PMI Pusat ke IFRC/ICRC maka dianggap sudah siap dalam berbagai hal (perizinan baik keluarga maupun organisasi PMI)

    6. Penugasan Sukarelawan ke luar negeri harus disertai dengan surat tugas dari PMI Pusat

    e. Penugasan dengan Kerjasama Pihak Lain

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 10

    1. Penugasan Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR-) dengan kerjasama lembaga/ instansi maupun organisasi lain harus melalui mekanisme organisasi PMI dan bila dipandang perlu (dalam kasus– kasus tertentu) dapat ditandai dengan adanya MOU antara pihak PMI sesuai dengan tingkatannya dengan pihak lain yang bermaksud bekerjasama dalam penugasan.

    2. Penugasan Sukarelawan PMI (PMR-KSR-TSR-) dengan Lembaga Organisasi/instansi lain harus tercatat dalam Database dan selanjutnya dilakukan pembinaan berkelanjutan.

    C. Perlengkapan Standar & Sarana Pendukung Penugasan

    1. Administrasi

    a. Surat tugas b. Kartu Pengenal Penugasan c. KTA PMI

    2. Dalam penugasan yang terkait penanganan situasi emergency/tanggap darurat, maka selain yang tertera pada point (a) di atas, perlu ditambah kelengkapan pribadi seperti Alat Pengaman Diri (APD), dan kelengkapan regu sesuai kebutuhan.

    3. Dana personil untuk keperluan penugasan disesuaikan dengan kemampuan keuangan PMI Kab/Kota/ Provinsi/ Pusat. Dana personil dapat berupa : a. Transportasi penugasan b. Akomodasi (sesuai kebutuhan). c. Konsumsi d. Komunikasi (sesuai kebutuhan)

    4. Asuransi a) Tujuan

    1. Melengkapi Sukarelawan PMI yang siap untuk melakukan Tanggap Darurat Bencana dengan Asuransi.

    2. Meningkatkan faktor keamanan dan kenyamanan Sukarelawan PMI saat bertugas

    b) Hasil yang diharapkan 1. Sejumlah Sukarelawan PMI didukung oleh asuransi. 2. PMI Provinsi dan PMI Kabupaten/Kota mendapatkan acuan dan referensi untuk

    melakukan pelaksanaan asuransi untuk Sukarelawan PMI di wilayah masing-masing.

    3. PMI provinsi/Kab/Kota dapat secara mandiri melengkapi Sukarelawan dengan asuransi

    c) Target Pelaksanaan

    1. Anggota KSR dan TSR, dengan kriteria sbb.:

    Telah mengikuti Pelatihan Dasar untuk KSR atau Orientasi TSR

    Aktif dalam organisasi minimal 2 tahun terakhir.

    Telah mengikuti Pelatihan Tanggap Darurat Bencana, kualifikasi sebagai Tim SATGANA di tingkat Kab/Kota atau Provinsi.

    Telah mengikuti Pelatihan Spesialisasi dan atau Pelatihan Pelatih PMI

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 11

    d) Rencana Pelaksanaan

    Tahapan PMI Pusat PMI Provinsi PMI Kota/Kab.

    Persiapan 1. Menyiapkan Kerangka Acuan Program dan estimasi anggaran

    2. Menentukan Kriteria Sukarelawan

    3. Membuat Edaran kepada PMI Provinsi seluruh Indonsia

    4. Melakukan seleksi penyedia jasa asuransi

    5. PMI Provinsi Mengkoordinir PMI Kab/Kota di wilayahnya untuk melakukan pendataan seluruh anggota Sukarelawan

    6. PMI Kab/Kota Mengirimkan Data ke PMI Provinsi

    7. PMI Provinsi Mengirimkan data ke PMI Pusat

    8. Seleksi anggota Sukarelawan yang akan diikutkan asuransi

    1. Menyiapkan Kerangka Acuan Program dan estimasi anggaran

    2. Menentukan Kriteria Sukarelawan

    3. Membuat Edaran kepada PMI Kab/Kota

    4. Melakukan seleksi penyedia jasa asuransi

    5. PMI Kab/Kota melakukan pendataan seluruh anggota Sukarelawan

    6. PMI Kab/Kota Mengirimkan Data ke PMI Provinsi

    7. Seleksi anggota Sukarelawan yang akan diikutkan asuransi

    1. Menyiapkan Kerangka Acuan Program dan estimasi anggaran

    2. Menentukan Kriteria Sukarelawan

    3. Membuat Edaran kepada seluruh Unit Sukarelawan

    4. Melakukan seleksi penyedia jasa asuransi

    5. Seluruh Unit Sukarelawan melakukan pendataan seluruh anggota Sukarelawan di masing – masing Unit

    6. Seluruh Unit Sukarelawan Mengirimkan Data ke PMI Kab/Kota

    7. Seleksi anggota Sukarelawan yang akan diikutkan asuransi

    Pelaksanaan 1. Penandatanganan MoU dengan penyedia jasa asuransi

    2. Mengkoordinir penyerahan data kepada penyedia jasa asuransi

    3. Mendistribusikan bukti kepesertaan asuransi ke PMI Provinsi

    4. PMI Provinsi Meneruskan mendistribusikan bukti kepesertaan asuransi ke PMI Kab/Kota di

    1. Penandatanganan MoU dengan penyedia jasa asuransi

    2. Mengkoordinir penyerahan data kepada penyedia jasa asuransi

    3. Mendistribusikan bukti kepesertaan asuransi ke PMI Kab/Kota

    4. PMI Kab/Kota Meneruskan mendistribusikan bukti kepesertaan asuransi ke Sukarelawan yang

    1. Penandatanganan MoU dengan penyedia jasa asuransi

    2. Mengkoordinir penyerahan data kepada penyedia jasa asuransi

    3. Mendistribusikan bukti kepesertaan asuransi ke Sukarelawan yang bersangkutan

    4. Kartu kepesertaan asuransi didaftar

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 12

    wilayahnya 5. Kartu kepesertaan

    asuransi didaftar di markas PMI Kab/Kota

    bersangkutan 5. Kartu kepesertaan

    asuransi didaftar di markas PMI Kab/Kota

    di markas PMI Kab/Kota

    Monitoring, evaluasi, dan keberlanjutan

    1. Melakukan pemantauan dan evaluasi distribusi asuransi serta mekanisme penanganan kasus asuransi

    2. Melakukan pemantauan dan evaluasi distribusi

    3. Mewajibkan seluruh Provinsi untuk dapat selalu mengikuti program asuransi bagi Sukarelawan

    1. Melakukan pemantauan dan evaluasi distribusi asuransi serta mekanisme penanganan kasus asuransi

    2. Melakukan pemantauan dan evaluasi distribusi

    3. Mewajibkan seluruh Kab/Kota untuk selalu dapat mengikuti program asuransi bagi Sukarelawan

    1. Melakukan pemantauan dan evaluasi distribusi asuransi serta mekanisme penanganan kasus asuransi

    2. Melakukan pemantauan dan evaluasi distribusi

    Catatan : Apabila PMI pusat/provinsi/kabupaten/kota yang memberikan penugasan

    kepada Sukarelawannya, maka asuransi akan menjadi kewajiban dan tanggung jawab yang menugaskan.

    D. Masa setelah penugasan

    1. Masa penugasan berakhir sesuai dengan tanggal yang tertera pada surat tugas 2. Setelah penugasan berakhir, Sukarelawan berhak mendapatkan penilaian dari pihak

    yang menugaskan 3. Penugasan Sukarelawan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dari pihak

    yang menugaskan. 4. Sukarelawan yang telah selesai bertugas, harus memberikan laporan kepada pihak

    yang menugaskan. 5. Debrifieng paska penugasan

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 13

    BAB IV

    FORUM SUKARELAWAN

    A. Maksud

    1. Pembentukan Forum Sukarelawan ( Forpis, Forum KSR dan Forum TSR) sebagai upaya peningkatan rasa tanggung jawab yang tinggi dari Sukarelawan terhadap organisasi, namun tetap sesuai dan sejalan dengan etika dan ketentuan – ketentuan yang berlaku di Organisasi PMI.

    2. Forum Sukarelawan PMI ini bukanlah merupakan struktur baru di dalam organisasi PMI, karena kehadirannya adalah merupakan bagian tak terpisahkan dari bentuk kebijakan strategi pembinaan terhadap Sukarelawan. Namun demikian Pengurus PMI di setiap tingkatan tetap perlu memberikan pengakuan terhadap keberadaan Forum ini, sehingga keberadaannya tetap dalam bingkai monitoring dan evaluasi dari seluruh jajaran PMI.

    B. Tujuan dari Forum Sukarelawan ini adalah : 1. Merupakan Wadah Komunikasi dan Koordinasi dari Forpis, Forum KSR dan Forum

    TSR 2. Sebagai sarana untuk mengoptimalkan kinerja,komunikasi dan koordinasi antar

    Sukarelawan PMI di seluruh Indonesia. 3. Membantu PMI dalam memberikan gagasan, pemikiran, usul dan pendapat bagi

    pengembangan Organisasi serta manajemen Sukarelawan secara berkesinambungan.

    4. Representasi perwakilan Sukarelawan dalam forum – forum / rapat pengambilan keputusan PMI secara benar sesuai mekanisme dan ketentuan organisasi PMI.

    C. Keanggotaan Forum Sukarelawan PMI 1. Yang dapat bergabung dalam Forum Sukarelawan PMI adalah

    a. Unit-Unit PMR yang sudah membentuk Forum Remaja PMI (Forpis) di Tingkat Kab/Kota

    b. Seluruh KSR PMI yang telah terdaftar ( baik yang di Unit Markas Kabupaten/Kota, unit Perguruan Tinggi, Perusahaan dan Masyarakat )

    c. Seluruh TSR PMI yang telah terdaftar (dapat dari berbagai profesi / keahlian mis; dokter, perawat, psikolog, wartawan, seniman, penterjemah, guru, dosen, sanitarian, dll)

    2. Bagian yang terlibat langsung dalam pembinaan Forum Sukarelawan yaitu Pengurus dan Staf Divisi / Bidang Penguatan Sukarelawan serta Pengurus dan Staf Bidang Organisasi di setiap tingkatan PMI.

    3. Pembinaan Forum Sukarelawan difasilitasi oleh Pengurus dan Staf Divisi / Bidang Penguatan Sukarelawan serta Pengurus dan Staf Bidang Organisasi di setiap tingkatan PMI dengan pendekatan Youth Centre.

    D. KEDUDUKAN FORUM SUKARELAWAN PMI Forum Sukarelawan PMI berkedudukan di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 14

    E. MEKANISME PEMBENTUKAN FORUM SUKARELAWAN

    1. Di Pusat 1) Mekanisme Pembentukan.

    (1) Pembentukan Forum Sukarelawan di Pusat dilakukan secara bersama-sama antara pengurus dan staf Pusat Bidang PMR Sukarelawan, Divisi Organisasi dan melibatkan minimal 80 % perwakilan Sukarelawan dari seluruh PMI Provinsi.

    (2) Anggota dari Forum Sukarelawan Tingkat Pusat adalah Seluruh Sukarelawan PMI yang telah terdata dalam Data Based PMI Pusat yang datanya diperoleh dari PMI Provinsi se Indonesia.

    (3) Substansi Acara pembentukan Forum Sukarelawan pada dasarnya meliputi:

    Sosialisasi Pengurus tentang Pembentuhan dan Fungsi Forum-Forum Sukarelawan

    Review dan Aktifitas dan keterlibatan Sukarelawan dalam Proses Pengambilan Keputusan dan Kepemimpinan

    Program Program yang dilaksanakan oleh Forum Forum Sukarelawan PMI

    (4) Koordinator Forum Sukarelawan di Pusat setiap 2 tahun dapat mengadakan kembali musyawarah mufakat guna memilih koordinator yang baru. Yang disahkan dengan surat keputusan dari pengurus di setiap tingkatan.

    (5) koordinator Forum Remaja PMI (Forpis) di Pusat setiap 1 tahun dapat mengadakan musyawarah mufakat guna memilih koordinator yang baru. Yang disahkan dengan surat keputusan dari pengurus di setiap tingkatan.

    (6) Setiap Sukarelawan PMI yang ada di Indonesia berhak menjadi bagian dari Forum Sukarelawan PMI Tk. Pusat.

    2) Peran dan Tugas Forum Sukarelawan di Pusat.

    (1) Berperan sebagai mitra bagi Pengurus dan Staf PMI Pusat dalam menghasilkan ide – ide dan pemikiran demi pengembangan organisasi PMI Pusat serta pengembangan citra positif PMI.

    (2) Membantu PMI Pusat mengkoordinasikan seluruh Sukarelawan (KSR, TSR, dan PMR) yang ada di seluruh Indonesia.

    (3) Membantu PMI Pusat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program atau kegiatan yang berskala Nasional Mis: Jumbara Nasional, Temu Sukarelawan Tk. Nasional, HUT Palang Merah, Munas, dll.

    (4) Membantu PMI Pusat membangun kerjasama serta saling mendukung antar Forum Sukarelawan Provinsi.

    (5) Dalam hal Munas/Mukernas, maka mekanisme keterwakilan Sukarelawan adalah melalui Forum Sukarelawan. Sebelum perwakilan mengikuti Munas/Mukernas, maka diadakan koordinasi dan kesepakatan untuk menentukan :

    Siapa - siapa perwakilan Sukarelawan yang akan mewakili Sukarelawan

    Mengenai hak bicara

    Poin-poin apa saja yang menjadi aspirasi Sukarelawan untuk disampaikan dan masukan untuk pengembangan organisasi PMI Pusat selanjutnya.

    c. Koordinator Forum Sukarelawan Forum Sukarelawan PMI disetiap tingkatan (Nasional/Provinsi/Kabupaten/kota) tidak dapat mengintervensi urusan

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 15

    internal dari masing-masing forum seperti : Forum KSR, Forum TSR dan FORPIS.

    d. Forum KSR, Forum TSR dan Forum Sukarelawan 2. Di Provinsi

    a) Mekanisme Pembentukan (1) Pembentukan Forum Sukarelawan di Provinsi dilakukan secara bersama-

    sama antara pengurus dan staf Provinsi Bid. PMR Sukarelawan, Divisi Organisasi dan melibatkan minimal 50% + 1 perwakilan Sukarelawan dari seluruh PMI Kabupaten/Kota.

    (2) Pembentukan Forum Sukarelawan di provinsi dilakukan secara bersama – sama antara Pengurus dan Staf provinsi bidang PMR/Sukarelawan dengan perwakilan dari Forum Sukarelawan Kabupaten/Kota – Kabupaten/Kota melalui rapat pembentukan Forum Sukarelawan Tingkat Provinsi.

    (3) Anggota dari Forum Sukarelawan Tingkat Provinsi adalah seluruh Sukarelawan PMI yang telah terdata di dalam data based Kabupaten/Kota – Kabupaten/Kota.

    (4) Agenda rapat pembentukan Forum Sukarelawan pada dasarnya meliputi :

    Pembukaan oleh pengurus Provinsi,

    Penjelasan maksud Pembentukan forum oleh Pengurus atau Staf bidang PMR dan Sukarelawan,

    Pembahasan dan pembentukan koordinator Forum Sukarelawan di Provinsi,

    Dan Hal lain lain yang dianggap perlu,

    Penutup. (5) Koordinator Forum Sukarelawan di Provinsi setiap 2 tahun dapat

    mengadakan kembali musyawarah mufakat guna memilih koordinator yang baru.

    (6) Setiap Sukarelawan PMI yang ada dalam wilayah kerja PMI Provinsi bersangkutan berhak menjadi bagian dari Forum Sukarelawan PMI Tk. Provinsi.

    (7) Keberadaan Forum Sukarelawan Pmi di Provinsi, disahkan dengan Surat Keputusan dari Pengurus PMI Provinsi.

    b) Peran dan Tugas Forum Sukarelawan di Provinsi (1) Berperan sebagai mitra bagi Pengurus dan Staf PMI Provinsi dalam

    menghasilkan ide – ide dan pemikiran demi pengembangan organisasi PMI Provinsi serta pembentukan citra positif PMI.

    (2) Membantu PMI Provinsi mengkoordinasikan seluruh Sukarelawan (KSR,TSR dan PMR) yang ada dalam wilayah Provinsi bersangkutan.

    (3) Membantu PMI Provinsi dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program atau kegiatan yang berskala Provinsi Mis: Jumbara Provinsi, Temu Sukarelawan, Hut palang Merah, Musda, Mukerda, Latgab, dll.

    (4) Membantu PMI Provinsi membangun kerjasama serta saling mendukung antar Forum di Kabupaten/Kota.

    (5) Dalam hal Musprov /Mukerprov, maka mekanisme keterwakilan Sukarelawan adalah melalui Forum Sukarelawan Provinsi. Sebelum perwakilan mengikuti Musprov/Mukerprov, maka diadakan pertemuan atau koordinasi diantara para koordinator Forum Sukarelawan Kabupaten/Kota untuk menentukan:

    Siapa - siapa yang akan mewakili Sukarelawan,

    Mengenai Hak Bicara

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 16

    Poin-poin apa saja yang menjadi aspirasi Sukarelawan untuk disampaikan sebagai masukan untuk pengembangan organisasi PMI Provinsi selanjutnya.

    3. Di Kabupaten/Kota a. Mekanisme Pembentukan

    (1) PMI Kabupaten/Kota yang dapat membentuk Forum Sukarelawan adalah PMI Kabupaten/Kota yang telahmemiliki Uni-unit Sukarelawan.

    (2) Pembentukan Forum Sukarelawan di Kabupaten/Kota dilakukan secara bersama – sama antara Pengurus dan Staf yang membidangi PMR – Sukarelawan dengan perwakilan Unit PMR, KSR, dan TSR, melalui rapat/pertemuan pembentukan Forum Sukarelawan Tk. Kabupaten/Kota.

    (3) Agenda rapat pembentukan Forum Sukarelawan(Forum KSR, Forum TSR dan Forpis ) pada dasarnya meliputi :

    Pembukaan berupa pengantar kata oleh pengurus Kabupaten/Kota,

    Penjelasan maksud Pembentukan forum,

    Peran dan tugasnya oleh Pengurus atau Staf bidang PMR dan Sukarelawan,

    Pembahasan dan pembentukan koordinator Forum Kabupaten/Kota,

    Dan hal lain - lain yang dianggap perlu,

    Penutup. (4) Koordinator Forum Sukarelawan(Forum KSR, Forum TSR dan Forpis )di

    Kabupaten/Kota setiap 2 tahun dapat mengadakan kembali pemilihan koordinator yang baru dengan cara musyawarah mufakat. Khusus untuk Forpis masa bakti selama 1 tahun.

    (5) Setiap anggota PMR, KSR PMI dan TSR PMI berhak didaftar sebagai bagian dari forum Sukarelawan PMI.

    (6) Keberadaan Forum Sukarelawan PMI di Kabupaten/Kota, disahkan melalui Surat Keputusan Pengurus PMI Kabupaten/Kota.

    b. Peran dan Tugas Forum Sukarelawan di Kabupaten/Kota : (1) Berperan sebagai mitra bagi pengurus dan Staf PMI Kabupaten/Kota dalam

    menghasilkan ide – ide dan pemikiran demi pengembangan organisasi PMI Kabupaten/Kota, termasuk dalam membentuk citra positif PMI.

    (2) Membantu PMI Kabupaten/Kota mengkoordinasikan seluruh Unit PMR, Unit KSR dan Anggota TSR yang ada dalam wilayah Kabupaten/Kota bersangkutan.

    (3) Membantu PMI Kabupaten/Kota dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program atau kegiatan yang berskala Kabupaten/Kota Mis: Jumbara Kabupaten/Kota, Temu Sukarelawan, Hut Palang Merah, penggalangan dana, Muskab, Mukerkab, Latgab,dll.

    (4) Membantu PMI Kabupaten/Kota membangun kerjasama dengan pihak lain, serta saling mendukung antar Unit PMR, Unit KSR dan TSR.

    (5) Dalam hal Muskab/Muskot dan Mukerkab/Mukerkot, maka mekanisme keterwakilan Sukarelawan adalah melalui Forum Sukarelawan di Kabupaten/Kotanya. Sebelum perwakilan mengikuti Muskab/Mukerkab, maka Koordinator Forum Sukarelawan di Kabupaten/Kota mengadakan pertemuan dengan ketua – ketua KSR Unit dan koordinator TSR yang ada dalam wilayah kerjanya. Pertemuan ini untuk menentukan:

    Siapa - siapa yang akan mewakili Sukarelawan

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 17

    Mengenai Hak Bicara dan Hak Suara

    Poin-poin apa saja yang menjadi aspirasi Sukarelawan untuk disampaikan sebagai masukan untuk pengembangan organisasi PMI Kabupaten/Kota selanjutnya.

    1. Koordinator ForumSukarelawan PMI

    a. Syarat Koordinator Forum Sukarelawan PMI (FORUM SUKARELAWANForum KSR, Forum TSR) dan Forum Remaja Palang Merah Indonesia (FORPIS) 1) Kriteria Umum

    a) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Warga Negara Indonesia yang setia dan taat pada Pancasila dan Undang –

    Undang Dasar 1945. c) Tidak terlibat dalam organisasi terlarang. d) Bersedia menerima AD/ART Palang Merah Indonesia. e) Memiliki pengalaman Berorganisasi. f) Bersedia menjalankan tugas – tugas Forum Sukarelawan PMI. g) Bersedia menaati pedoman umum Forum Sukarelawan PMI. h) Menjunjung tinggi dan mengaplikasikan 7 prinsip Dasar Gerakan Palang

    Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. i) Memiliki jiwa Kepemimpinan Sukarelawan

    2) Kriteria Khusus a) Koordinator Forpis

    - Kelas 11 SMA sederajat - Mampu Berbahasa Asing ( minimal Bahasa Inggris ) - Terampil dalam hal kebudayaan Indonesia - Kreatif, inovatif, dan motivatif - Mampu Berkomunikasi dengan baik - BertanggungJawab - Berjiwa Kepalang Merahan - Leadership - Pandai Bergaul - Karismatik

    b) Koordinator Forum KSR dan Forum TSR Forum Sukarelawan

    - Kemampuan Berbahasa Inggris secara Aktif untuk tingkat Nasional sedangkan untuk Provinsi/Kab/Kota kemampuan berbahasa inggris minimal Pasif

    - Kemampuan mengoperasikan komputer dan Internet - Kemampuan berkomunikas dan jejaring yang kuat - Minimal aktif di PMI selama 3 tahun. - Mendapat rekomendasi dari Pengurus masing-masing tingkatan dengan

    dibuktikan adanya surat rekomendasi. - Terampil dalam hal kebudayaan Indonesia - Kreatif, inovatif, dan motivatif - Mampu Berkomunikasi dengan baik - BertanggungJawab - Berjiwa Kepalang Merahan - Leadership - Pandai Bergaul - Karismatik

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 18

    b. Mekanisme pemilihan Koordinator Forum Sukarelawan

    1) Pengajuan Bakal Calon koordinator a) Untuk menjadi calon koordinator Forum Sukarelawan Nasional maka harus

    mendapatkan dukungan dari minimal 5 Koordinator Provinsi melalui formulir pernyataan dukungan

    b) Bakal Calon tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai koordinator Forum SukarelawanFORUM SUKARELAWAN

    2) Penetapan Calon Koordinator a) Penetapan bakal calon koordinator Forum Sukarelawan diputuskan dalam

    musyarawah mufakat untuk memperoleh 3 orang pengumpul suara terbanyak dari jumlah pemilih

    b) Ke 3 orang tersebut kemudian diberi kesempatan untuk memaparkan visi dan misi serta waktu untuk menggalang dukungan suara

    3) Pemilihan Koordinator a) Pemilihan koordinator Forum Sukarelawan dilakukan dengan secara

    langsung (1 suara 1 Provinsi + 1 suara dari koordinator Forum Sukarelawan Demisioner + 1 suara Divisi Sukarelawan)

    b) Pemilihan dilakukan secara langsung bebas dan rahasia c) Calon yang memperoleh suara terbanyaklah yang menjadi koordinator

    Forum Sukarelawan Catatan : Apabila dalam penjaringan bakal calon koordinator Forum

    Sukarelawan dan ternyata hanya ada 1 calon yang disepakati oleh seluruh pemilik suara maka secara Aklamasi ditetapkan sebagai Koordinator Sukarelawan

    4) Penetapan Koordinator terpilih

    a) Koordinator terpilih harus ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus. b) Dengan terpilihnya koordinator Sukarelawan yang baru maka secara

    otomatis koordinator Forum Sukarelawan yang lama masa kepemimpinannya berakhir

    c. Tugas Pokokdan Fungsi Koordinator ForumSukarelawan 1) Koordinator Forum SukarelawanNasional

    a) Aktif memberikan informasi yang diperoleh dari PMI Pusat kepada seluruh koordinator provinsi.

    b) Menerima informasi dari koordinator provinsi dan meneruskannya kepada koordinator Forum Sukarelawan provinsi Se-Indonesia dan pengurus PMI Pusat.

    c) Melaksanakan pertemuan di Tingkat Nasional yang membawa usulan – usulan dari koordinator Forum Sukarelawan di tingkat Provinsi.

    d) Aktif berkomunikasi dengan pengurus PMI Pusat, staf pusat bidang PMR dan Sukarelawan, Divisi pengembangan organisasi dan seluruh koordinator forum Sukarelawan di tingkat provinsi.

    e) Mengikuti pertemuan atau undangan pada acara PMI. f) Membantu mengakomodir data base Sukarelawan g) Sebagai delegasi Sukarelawan di kegiatan Nasional maupun Internasional h) Membantu menjalankan program kerja bidang Sukarelawan tingkat

    provinsi se-Indonesia

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 19

    i) Mensosialisasikan mekanisme koordinasi Forum Sukarelawan PMI kepada PMI dimasing-masing tingkatan.

    2) Koordinator Forum Sukarelawan Provinsi a) Aktif memberikan informasi terbaru/perkembangan isu atau kegiatan

    Sukarelawan yang ada di provinsinya ke koordinator forum Sukarelawan pusat.

    b) Menerima informasi dari koordinator Kabupaten/Kota dan meneruskannya kepada koordinator forum Sukarelawan Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya, pengurus PMI Provinsi dan Instansi – instansi terkait.

    c) Melaksanakan pertemuan di tingkat Provinsi yang membawa usulan – usulan dari koordinator forum Sukarelawan di tingkat Kabupaten/Kota.

    d) Aktif berkomunikasi dengan pengurus PMI Provinsi, staf provinsi bidang PMR dan Sukarelawan, bidang pengembangan organisasi, Koordinator Forum Sukarelawan Pusat dan seluruh koordinator forum Sukarelawan di tingkat Kabupaten/Kota.

    e) Mengikuti pertemuan atau undangan pada acara PMI. f) Membantu mengakomodir data base Sukarelawan g) Sebagai perwakilan Sukarelawan di tingkat Provinsi

    3) Koordinator Forum Sukarelawan Kabupaten/Kota

    a. Aktif memberikan informasi terbaru/perkembangan isu atau kegiatan Sukarelawan yang ada di Kabupaten/Kotanya kepada koordinator forum Sukarelawan Provinsi.

    b. Menerima informasi dari koordinator unit (PMR-KSR-TSR) dan meneruskannya kepada koordinator unit di wilayah kerjanya, pengurus PMI Kabupaten/Kota dan Instansi – instansi terkait.

    c. Melaksanakan pertemuan di tingkat Kabupaten/Kota yang membawa usulan – usulan dari koordinator unit.

    d. Aktif berkomunikasi dengan pengurus PMI Kabupaten/Kota, staf Kabupaten/Kota bidang PMR dan Sukarelawan, bidang pengembangan organisasi, Koordinator Forum Sukarelawan Provinsi dan seluruh koordinator unit.

    e. Mengikuti pertemuan atau undangan pada acara PMI. f. Membantu mengakomodir data base Sukarelawan g. Sebagai perwakilan Sukarelawan di tingkat Kabupaten/Kot

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 20

    2. MEKANISME KOORDINASI

    Keterangan : Garis koordinasi

    Garis Komando

    Forum Sukarelawan Nasional bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat dan staf Divisi PMR/Sukarelawan. 1. Forum Sukarelawan Provinsi bertanggung jawab kepada Pengurus Provinsi dan staf

    Divisi PMR/Sukarelawan. 2. Forum Sukarelawan Kab/Kota bertanggung jawab kepada Pengurus Kab/Kota dan

    unit/seksi PMR/Sukarelawan. 3. Forum Sukarelawan Kab/Kota bertanggung jawab terhadap Forum Sukarelawan

    Provinsi dan Forum Sukarelawan Provinsi bertanggung jawab terhadap Forum Sukarelawan Nasional.

    3. FORUM REMAJA PALANG MERAH INDONESIA (FORPIS)

    a. Tujuan Meningkatkan peran aktif PMR dalam proses pengambilan keputusan dan

    kepemimpinan PMI.

    b. Kedudukan 1) Forpis berada ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota 2) Forpis tidak mempunyai kepengurusan sehingga dalam melaksanakan fungsinya

    dikoordinir oleh Kornas atau Koordinator Nasional (Forpis Nasional), Koordinator Provinsi atau Korprov (Forpis Provinsi), dan Koordinator Kota/Kabupaten atau Korkot (Forpis Kab/Kota), dan dibantu oleh tim sekretariat yaitu Divisi/Bidang/Unit PMR dan Sukarelawan ditingkat PMI Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota

    PMI Kabupaten / Kota

    Pengurus dan Staf Divisi Sukarelawan

    PMI Provinsi

    Pengurus dan Staf Divisi Sukarelawan

    PMI Pusat

    Pengurus dan Staf Divisi Sukarelawan

    Koordinator Forum

    Sukarelawan

    Kabupaten/Kota

    Koordinator Forum

    Sukarelawan Provinsi

    Koordinator Forum

    Sukarelawan Nasional

    DDS FORPIS FORUM

    TSR

    FORUM

    KSR

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 21

    3) Forpis berasal dari unsur PMR Wira, karena ditinjau dari segi usia dan kapasitas telah mampu menyalurkan dan mengkoordinir aspirasi PMR Mula, Madya, Wira

    4) Peserta Forpis adalah para ketua PMR Wira, atau perwakilan unit PMR yang mempunyai karakter kepemimpinan

    c. Mekanisme

    1) Forpis mengadakan pertemuan minimal setahun sekali ditingkat Pusat, 6 bulan sekali ditingkat PMI Provinsi, dan 3 bulan sekali ditingkat Kabupaten/Kota

    2) Pembahasan Forpis adalah topik-topik strategis pengembangan PMR Mula, Madya, dan Wira yang kemudian dilaksanakan oleh seluruh anggota PMR dengan pendekatan Youth Centre

    d. Peran & Tanggung Jawab

    1) Koordinator Nasional (KorNas) a) Mengkoordinir Koordinator Provinsi b) Menyalurkan aspirasi PMR ke PMI Pusat c) Menyalurkan informasi dan keputusan dari PMI Pusat ke seluruh Koordinator

    Provinsi d) Sebagai delegasi PMR di Kegiatan Nasional maupun Internasional e) Memberikan laporan kepada PMI Pusat

    2) Koordinator Provinsi (KorProv)

    a) Mengkoordinir Koordinator Kabupaten / Kota (KorKab/KorKot) b) Menyalurkan aspirasi PMR ke PMI Provinsi c) Menyalurkan informasi dan keputusan dari PMI Provinsi ke seluruh

    KorKab/Korkot d) Mengontrol jalannya program kerja Forpis Provinsi e) Memberikan laporan kepada PMI Provinsi f) Sebagai delegasi PMR di tingkat nasional

    3) Koordinator Kabupaten / Kota (Korkab / Korkot)

    a) Mengkoordinir Ketua Unit PMR b) Menyalurkan aspirasi PMR ke PMI Kabupaten / Kota c) Menyalurkan informasi dan keputusan dari PMI Kabupaten / Kota ke Ketua

    unit PMR d) Mengontrol jalannya program kerja Forpis Kabupaten / Kota e) Memberikan laporan kepada PMI Kabupaten / Kota f) Sebagai delegasi PMR di tingkat Provinsi

    4. Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi (Forkom)

    a. Tujuan

    Untuk Mengoptimalkan kinerja KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia dalam mengaplikasikan Tri Darma Perguruan Tinggi dan mengembangkan prinsip – prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional dalam menjujung pembangunan Nasional.

    b. Kedudukan Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia berada di tingkat Nasional,Provinsi, Kabupaten/kota.

    c. FUNGSI

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 22

    Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia berfungsi sebagai pusat informasi, koordinasi dan komunikasi bagi KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia kearah tujuan PMI.

    d. KEANGGOTAAN Keanggotaan Forum Komunikasi Korp Sukarela Palang Merah Indonesia Perguruan Tinggi Se-Indonesia adalah tiap KSR-PMI Unit Perguruan Tinggi.

    e. Hak dan Kewajiban 1. Hak anggota

    a) Mengikuti agenda kegiatan yang diadakan oleh Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia.

    b) Mendapatkan Informasi tentang kepalangmerahan dari Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia.

    c) Memberikan masukan kepada pengurus Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia.

    2. Kewajiban Anggota a) Menjaga nama baik Forum Komunikasi KSR PMI. b) Membeikan Informasi kepada DPC, DPD Forum KSR-PMI Perguruan Tinggi. c) Mentaati ketentuan dan aturan yang berlaku dalam Gerakan Palang Merah

    dan Bulan Sabit Merah Internasional serta Pedoman Forum Komunikasi KSR-PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia.

    f. Kepengurusan Kepengurusan Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia ditetapkan pada Musyawarah Nasional Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia.

    g. Syarat Kepengurusan 1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2) Warga Negara Indonesia yang setia dan taat pada Pancasila dan Undang –

    undang Dasar 1945. 3) Tidak terlibat dalam Organisasi terlarang. 4) Bersedia menerima AD/ART Palang Merah Indonesia. 5) Memiliki pengalaman Berorganisasi. 6) Bersedia menjalankan tugas – tugas Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi

    Se-Indonesia. 7) Bersedia menaati pedoman umum Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi

    Se-Indonesia.

    h. Masa Bakti Kepengurusan Masa Bakti kepengurusan Forum Komunikasi KSR PMI Perguruan Tinggi Se-Indonesia adalah 2 tahun.

    i. Struktur Forkom Struktur Forkom terdiri dari Koordinator Nasional, Koordinator Provinsi, dan Koordinator Kabupaten/kota

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 23

    BAB V PENGHARGAAN

    A. PENERIMA PENGHARGAAN SUKARELAWAN

    1. Anggota Sukarelawan (PMR,KSR, dan TSR ) 2. Unit Sukarelawan

    B. JENIS DAN TANDA – TANDA PENGHARGAAN

    1. Jenis Penghargaan : Jenis penghargaan terhadap Sukarelawan PMI ada yang bersifat formal dan informal. Penghargaan yang bersifat formal antara lain (Lencana, Plakat, Piagam, Pin, Uji Syarat Kecakapan, Mengikut sertakan anggota PMR untuk pertukaran remaja dan konferensi), penghargaan yang bersifat informal (Ucapan terima kasih, memperkenalkan dengan pengurus PMI maupun staf lainnya, menanyakan kabar keluarga, sekolah, hasil ujian, dan cita – cita mereka, berikan pujian, mengirimkan ucapan selamat ulang tahun atau hari besar agama kepada anggota PMR yang merayakan, mengunjungi mereka pada saat kegiatan)

    2. Tanda – tanda penghargaan: Mengacu kepada buku pedoman penghargaan PMI

    C. TATA CARA PEMBERIAN PENGHARGAAN SUKARELAWAN PMI 1. Penghargaan SATYA LENCANA DAN DANA PEMBINAAN DARI PUSAT

    a) PMI kabupaten /kota membentuk komite penerima penghargaan b) Komite yang dibentuk melakukan verifikasi terhadap calon penerima

    penghargaan c) Komite paling lambat 3 bulan sebelum pelaksanaan pemberian penghargaan

    mengirimkan nama – nama calon penerima penghargaan kepada komite penghargaan provinsi.

    d) Komite penghargaan ditingkat prov melakukan verifikasi terhadap calon penerima penghargaan yang diajukan oleh PMI kab /kota untuk diteruskan kepada komite PMI Pusat selambat – lambatnya 1 bulan sebelum pelaksanaan pemberian penghargaan

    e) Komite penghargaan ditingkat Pusat melakukan verfikasi dan memutuskan calon yang berhak menerima penghargaan Sukarelawan.

    f) Penerima penghargaan ditetapkan melalui surat keputusan oleh Pengurus Pusat.

    2. Penghargaan untuk pembinaan Sukarelawan yang diberikan ditingkat Provinsi, Kabupaten/kota a) Diusulkan oleh pengurus unit PMR,KSR,dan TSR berdasarkan kriteria yang

    ditetapkan oleh PMI Provinsi,Kabupaten /kota b) Komite pemberian penghargaan yang dibentuk ditingkat PMI Provinsi,

    Kabupaten/kota melakukan verifikasi terhadap calon penerima penghargaan c) Verifikasi dilakukan oleh komite selambat – lambatnya 1 bulan sebelum

    pelaksanaan penerima penghargaan. d) Penerima penghargaan ditetapkan melalui surat keputusan oleh Pengurus

    Prov,kab/kota.

    D. SYARAT – SYARAT PENERIMA PENGHARGAAN DAN PENGEMBANGAN 1. Individu

    a) Calon penerima menyertakan KTA, CV, Photocopi sertifikat yang pernah diterima

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 24

    b) Telah mengabdikan diri secara aktif di PMI minimal 3 tahun c) Memiliki Prestasi dan kontribusi tertentu bagi PMI, antara lain :

    Pengembangan Organisasi

    Peningkatan citra PMI

    Turut serta melakukan pelayanan Kepalangmerahan

    Mewakili PMI dalam pertemuan tingkat Kab/kota, Provinsi, Nasional/Internasional

    d) Memiliki Loyalitas dan dedikasi (pengabdian) yang tinggi pada organisasi, e) berkelakuan baik, jujur dan bertanggungjawab, f) kreatif dan professional g) Memiliki kemampuan dan keterampilan tertentu yang mendukung untuk

    pengembangan organisasi

    2. Kelompok a) Nama unit calon penerima b) Memiliki Prestasi dan kontribusi tertentu bagi PMI, antara lain :

    Pengembangan Organisasi

    Peningkatan citra PMI

    Turut serta melakukan pelayanan Kepalangmerahan c) Menerapkan siklus pembinaan Sukarelawan sesuai dengan Pedoman

    Manajemen Sukarelawan PMI secara berkelanjutan. d) Menerapkan tertib organisasi Sukarelawan PMI, seperti :

    SK pengangkatan pengurus unit,

    Administrasi surat menyurat,

    buku induk anggota/database,

    Laporan – laporan (rutin,berkala, dan kegiatan)

    Dokumentasi kegiatan organisasi. e) Aktif berpartisipasi dalam kegiatan PMI f) Aktif melakukan Komunikasi dan koordinasi dengan PMI dan Pimpinan

    Perguruan tinggi/ instansi dimana unit berada .

    E. Mekanisme pemberian penghargaan Donor Darah Sukarela Untuk mencapai kepuasan, pemberian penghargaan kepada donor harus tepat. Ketepatan pemberian penghargaan dapat dilakukan melalui tahapan: 1. Evaluasi kepada pelanggan sebagai individu, Dapat dilakukan melalui mekanisme:

    a) Wawancara perorangan b) Telepon c) Kuesioner

    2. Penyampaian harapan terhadap pelayanan kepada pelanggan a) Informasi yang jelas dari uraian jabatan tentang kinerja yang diharapkan

    3. Waktu dan tempat yang nyaman untuk pengumpulan darah b) Menjamin waktu dan tempat dari mobil unit/unit tetap pengambilan darah

    adalah nyaman untuk sebagian besar donor 4. Pelayanan dukungan dan konseling bagi donor

    c) Pelayanan dukungan dan konseling bagi donor dilakukan oleh staf yang kompeten dan profesional

    5. Kerahasiaan donor a) Meliputi pmahaman donor bahwa hasil dari tes darah dan informasi apapun

    yang diberikan oleh donor kepada unit pelayanan darah akan dianggap sebagai rahasia sepenuhhnya

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 25

    b) Kerahasiaan donor merupakan kunci kepercayaan terhadap unit pelayanan darah

    6. Catatan donor a) Merupakan sumber informasi yang penting untuk pelestarian donor dan

    evaluasi serta peningkatan pelayanan 7. Tanggapan terhadap keluhan donor

    a) Perlu dibuat manajemen terhadap keluhan 8. Pelatihan petugas UTD tentang pemasaran sosial 9. Mengaktifkan kegiatan para pendonor darah

    a) Saresehan b) Seminar c) Kegiatan Olah Raga d) Kegiatan sosial e) Bazaar f) Perlombaan

    10. Piagam penghargaan a) Piagam penghargaan dapat diberikan kepada donor darah sukarela yang telah

    mendonasikan darahnya sebanyak: 1) 10 kali : piagam diberikan oleh Direktur UDD 2) < 25 kali : piagam diberikan oleh Pengurus PMI ybs 3) < 50 kali : piagam diberikan oleh Walikota/Bupati 4) < 75 kali : piagam diberikan oleh gubernur 5) > 100 kali : piagam Satya Lencana Kebaktian Sosial diberikan oleh

    presiden

    b) Pengelolaan data donor untuk penerbitan piagam donor: 1) Data donor dicatat secara akurat dalam Sistim Informasi Manajemen

    ataupun manual 2) Akumulasi jumlah donasi dilakukan oleh UDD PMI yang paling banyak

    melakukan pengambilan darah donor ybs

    c) Penghargaan bentuk lain yang dapat dijalankan oleh UDD PMI sendiriatau atas kerjasama dengan unit eksternal terkait lainnya, misalnya: 1) Fasilitas check up kesehatan umum (pemeriksaan fisik, laboratorium rutin

    lengkap dan EKG) 2) Fasilitas pengobatan standar poliklinik 3) Prioritas mendapatkan pemenuhan kebutuhan darah bagi ybs dan

    keluarga inti (suami,istri dan anak) 4) Keringanan biaya transportasi darat, laut dan atau udara

    F. Prosedur pemberian piagam penghargaan 1. Disain piagam penghargaan

    a) Disain piagam penghargaan secara nasional sama b) Disain piagam penghargaan ditentukan oleh Pengurus Pusat

    2. Pengadaan piagam penghargaan

    Pengadaan piagam penghargaan dilaksanakan oleh setiap UDD PMI untuk setiap donor yang paling banyak menyumbangkan darahnya di UDD PMI yang bersangkutan

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 26

    3. Pembiayaan penghargaan

    a) Pembiayaan pengadaan piagam penghargaan diperhitungkan kedalam Biaya satuan (unit cost) darah dan bisa didapat dari sumber dana lain seperti

    dari PMI, atau lainnya b) Pembiayaan untuk donasi sampai dengan 75 kali dikelola oleh UTD ybs c) Pembiayaan untuk donasi sampai dengan atau lebih dari 100 kali dikelola oleh

    UTD PMI Pusat

    4. Penyelenggaraan pemberian piagam penghargaan a) Pemberian piagam penghargaan untuk donasi sampai dengan 25 kali dikelola

    oleh UTD ybs dan diberikan secara individual b) Pemberian piagam penghargaan untuk donasi sampai dengan 75 kali dikelola

    oleh UTD ybs dan diberikan secara kolektif c) Pemberian Untuk piagam Satyalancana Kebaktian Sosial (SKS) untuk donasi >

    100 kali dikelola oleh UTD PMI Pusat dan diberikan secara kolektif, dengan mekanisme sbb:

    d) Rangkuman data donor > 100 kali dari setiap Tipe UDD PMI dikirimkan ke UDD PMI Pusat dilengkapi data identitas donor, Surat Keterangan Catatan Kepolisian, Surat Rekomendasi dari Gubernur dan rincian riwayat donasi untuk setiap donor

    e) Rangkuman data donor > 100 kali dari UDD PMI Pusat dikirimkan ke Direktorat Penghargaan Keperintisan Kesetiakawanan Sosial Kementerian Sosial

    f) Direktorat Penghargaan Keperintisan Kesetiakawanan Sosial Kementerian Sosial akan melakukan verifikasi terhadap data donor

    g) Hasil verifikasi akan dikirimkan ke Sekretariat Negara untuk penerbitan Surat Keputusan Presiden tentang SKS (digabung dengan penerima SKS lainnya)

    G. Pembiayaan dan Pengadaan

    Pembiayaan dan pengadaan penghargaan dibebankan kepada PMI Pusat dan PMI Provinsi sesuai dengan kebutuhan penerima penghargaan, meliputi jenis, tanda dan upacara penerima penghargaan.

    H. Tujuan ujian dan tanda kecakapan PMR

    1. Anggota PMR mengetahui pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki. 2. Anggota PMR bisa mengikuti kegiatan di tingkat Kabupaten / Kota, jika memiliki

    minimal 1 Tanda Kecakapan Materi. 3. Anggota PMR bisa mengikuti kegiatan di tingkat Provinsi ,jika memiliki minimal 2

    Tanda Kecakapan Materi. 4. Anggota PMR bisa mengikuti kegiatan di tingkat nasional, jika memiliki minimal 3

    Tanda Kecakapan Materi dan 1 Tanda Kecakapan Tribakti. 5. Anggota PMR bisa mengikuti kegiatan di tingkat internasional, jika memiliki

    minimal 4 Tanda Kecakapan Materi dan 2 Tanda Kecakapan Tribakti. 6. Anggota PMR menjadi bangga dan semangat melakukan kegiatan

    kepalangmerahan. 7. PMI juga akan bangga karena memiliki anggota-anggota PMR terbaik.

    I. Cara mengikuti ujian kecakapan

    1. Memenuhi persyaratan: a) Telah dilantik sebagai anggota PMR (dibuktikan dengan KTA). b) Mendapat rekomendasi dari Pembina Unit PMR

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 27

    c) Untuk ujian kecakapan materi PMR, anggota PMR telah menyelesaikan satu materi pelatihan sesuai kurikulum. Contoh : apabila anggota PMR ingin mengikuti ujian kecakapan materi

    kepemimpinan maka ia harus menyelesaikan pelatihan Kepemimpinan sesuai kurikulum, dibuktikan dengan daftar hadir.

    d) Untuk ujian kecakapan Tri Bakti, anggota PMR telah melaksanakan kegiatan Tri Bakti secara berkelompok sesuai dengan program kerja Unit PMR.

    e) Mendaftar ke unit PMR masing-masing, untuk diteruskan ke PMI Kabupaten / Kota.

    f) Mengikuti ujian kecakapan materi. Waktu dan tempat ujian ditentukan dan diumumkan PMI Kab/Kota maksimal 2 minggu sebelum ujian.

    g) Apabila anggota PMR dinyatakan tidak memenuhi syarat kelulusan oleh penilai maka ia dapat mengikuti ujian pada tahap berikutnya.

    h) Mengikuti ujian kecakapan Tri Bakti yang dilaksanakan oleh PMI Kabupaten / Kota, dengan cara menyerahkan laporan kegiatan Tri Bakti kepada Pembina PMR, untuk diteruskan kepada PMI Kabupaten /Kota.

    i) Menerima hasil penilaian maksimal 2 mingggu setelah ujian

    J. Waktu penerimaan tanda kecakapan PMR PMI Kabupaten / Kota memberikan tanda kecakapan dua minggu setelah pelaksanaan ujian kecakapan, atau pada saat momentum hari-hari besar kepalangmerahan, seperti hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, ulang tahun PMI, Jumbara, hari remaja, hari Sukarelawan. Tanda kecakapan materi diberikan kepada setiap individu anggota PMR, sedangkan tanda kecakapan Tri Bakti untuk setiap individu anggota PMR dan unit PMR tersebut.

    K. Pemakaian tanda kecakapan

    1. Tanda Kecakapan pin dipakai hanya pada kegiatan formal sepertiupacara dan pertemuan resmi.

    2. Logo unit menyesuaikan dengan Coorporate Identitiy

  • Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96 Jakarta 12790 – Indonesia Telepon: +62 21 799 23 25, Fax: +62 21 799 5188, e-mail: [email protected], www.pmi.or.id 28

    Bab VI Penutup

    Petunjuk pelaksanaan pembinaan dan pengembangan SUKARELAWAN PMI yang dilengkapi dengan petunjuk –petunjuk teknisnya pada hakikatnya merupakan esensi dari kebijakan dan tata laksana organisasi terkait lainya yang diharapkan menjadi acuan dasar dari pengelolaan pembinaan dan pengembangan SUKARELAWAN di seluruh jajaran organisasi PMI Tanpa mengurangi substansi dari pedoman-pedoman SUKARELAWAN sebelumnya yang sudah tersosialisi secara nasional, Juklak dan Juknis ini telah mengakomodir pula substansi yang perlu diangkat sesuai kebijakan Pengurus dan perkembangan organisasi dewasa ini. Diharapkan dengan adanya piranti lunak kebijakan organisasi ini, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan SUKARELAWAN di masa mendatang di seluruh Jajaran dapat berjalan dengan baik dan pada akhirnya dapat mewujudkan pencapaian visi misi Organisasi PMI, yakni meningkatnya kualitas SDM, khusus SUKARELAWAN PMI.

    Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 17 Januari 2017

    PENGURUS PUSAT

    PALANG MERAH INDONESIA Ketua Bidang PMR dan Sukarelawan

    H.MUHAMMAD MUAS SH

    Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth: 1. Pengurus Pusat PMI. 2. Pengurus Provinsi PMI di seluruh Indonesia. 3. Pengurus Kota/Kabupaten PMI di seluruh Indonesia.

    ------------------------------------------------------------------------